hsg
DESCRIPTION
indikasi HSG, kontraindikasi, cara pemeriksaan, dan interpretasi yang di dapat. histerosalfingografiTRANSCRIPT
ANAMNESIS
Keluhan Utama : Pasien datang dengan keluhan belum memiliki anak atas pernikahannya yang sudah berlangsung selama 1 tahun.
Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien mengeluh belum dikaruniai anak atas pernikahannya yang sudah berlangsung 1 tahun. Ini merupakan pernikahan kedua pasien. Pernikahan pertama berlangsung 8 tahun dan tidak dikaruniai anak.
Pasien menikah lagi dengan duda dengan anak 2 dan sudah berlangsung 1 tahun. Pasien mengaku tidak ada keluhan seperti nyeri atau rasa tidak nyaman saat berhubungan suami istri. Pasien melakukan hubungan suami istri 3 kali seminggu. Keluhan keluar darah dari kemaluan saat berhubungan disangkal. Pasien mengaku haid teratur setiap bulan.
Setiap nyeri haid pasien selalu minum obat anti nyeri seperti oskadon. Minum jamu disangkal. Pasien mengaku sering keputihan. Keputihan biasanya sebelum dan sesudah haid. Lendir berwarna putih kekuningan dan berbau. Pasien mengku sering diurut bagian perutnya dengan maksud cepat hamil. Pasien mengaku sering sakit perut setelah dipijit.
RPD : infeksi TORCH (-), keguguran (-)Riwayat Penyakit Keluarga : di keluarga
pasien tidak ada yang mandul, kanker serviks (-), kanker ovarium (-)
Riwayat pengobatan : sebelumnya pasien sudah mencoba berobat ke dokter spesialis kandungan namun masih belum berhasil. Akhirnya pasien diminta untuk melakukan pemeriksaan HSG.
DEFINISI:
Pemeriksaan Hysterosalpingografi (HSG) adalah pemeriksaan X-ray dari
tuba fallopii dan uterus dengan menggunakan kontras yang
diinjeksikan melalui cervik uteri.
Pemeriksaan ini baik dilakukan pada hari ke 7 – 12 siklus menstruasi.
Hari ke – 1 merupakan hari pertama keluar darah menstruasi.
INDIKASI HSGInfertilitas: untuk menggambarkan tuba fallopi dan
salurannya sampai ke kavum
peritoneum.
Abortus berulang: menggambarkan
apakah ada kelainan bawaan
pada kavum uteri. Memonitor pasca
operasi tuba, seperti pada
prosedur sterisilasi.
Kontraindikasi pemeriksaan HSG :
Infeksi pelvis yang aktif dapat menyebarkan infeksi
Penyakit ginjal atau jantung yang berat
Hipersensitifvitas pada zat kontras
Pasien yang baru di kuretase
Kehamilan
Seminggu sebelum menstruasi berikutnya dan belum lebih seminggu setelah menstruasi
Komplikasi
Bercak darah pervaginal selama beberapa hari
Nyeri atau rasa kram yang moderat mungkin dapat timbul beberapa jam setelah beberapa jam post pemeriksaanDemam atau nyeri yang persisten dapat merupakan indikasi berkembangnya infeksi. Gejala-gejala ini sebaiknya dilaporkan kepada dokter jika menetap lebih dari beberapa jam. Pemakain semprot, sanggama, atau tampon vagina sebaiknya ditunda hingga 48 jam setelah prosedur.
PROSEDUR PEMERIKSAAN a. Persiapan Pasien
Inform Consent
Dilarang coitus untuk mencegah adanya sperma sehingga rahim dalam keadaan bersihHSG dilakukan seminggu setelah menstruasi (9-12 hari), sebelum ovulasi untuk meyakinkan bahwa pasien tidak sedang hamil pada saat pemeriksaanHSG tidak boleh dilakukan bila ada tanda-tanda inflamasi. Malam sebelum pemeriksaan, pasien diberi laksatif untuk mengosongkan saluran cerna, sehingga uterus dan struktur disekitarnya terlihat dengan jelas.
b. Peralatan
Steril
• Sonde uterus• Speculum vagina• Tenaculum (portio
tang)• Conus dgn ukuran
S,M, L• Sarung tangan
steril (hand scoon)• Kain kassa steril• Kanula injection
dan syring
Un steril
•Lampu sorot•meja radiologi•tabung sinar-x•Film ukuran 18 x 24 cm atau 24 x 30 cm untuk meliputi daerah vesika dan uterus dalam pelvis.
Prosedur
Kandung kemih dikosongkan
Pasien dipakaikan apron, celana dalam dan rok atau celana dilepas.
Pasien ditempatkan di meja pemeriksaan
Posisikan pasien dengan posisi litotomi, dengan lutut yang difleksikan dan dirilekskan
Perineum dibersihkan dengan povidone iodine
Setelah kandung kemih dikosongkan dan pembersihan perineum, pasien ditempatkan di meja pemeriksaan.
Posisikan pasien dengan posisi litotomi, dengan lutut yang difleksikan dan dirilekskan.Setelah posisi meja di atur, posisikan pasien dan film untuk difokuskan pada titik 5 cm dari simfisis pubis; film ukuran 24x30 merupakan ukuran yang sering digunakan dengan posisi memanjangPosisi monitor berada ditempat yang mudah dilihat.
Peralatan diletakkan pada posisi yang mudah dijangkau, jangan terlalu banyak baki.
Penerangan harus cukup.
Gunakan speculum dengan ukuran yang sesuai.
Hindari benturan dan suara-suara gemerincing dari peralatan yang akan dipakai.
Persiapan pasien
Foto 1 posisi AP post kontras
Kontras dimasukan melalui orifisium uteri internum dengan menggunakan kateter
Tampak kontras mengisi uterus dan kedua tuba
Interpretasi Hasil : Uterus
Besar normal, posisi retrofleksi
Mukosa normal, dinding reguler
Filling defect/ indentasi patologis (-)
Interpretasi Hasil : Tuba
Besar kedua Tuba bagian distal melebar
Mukosa normal
Filling defect (-)
Tampak spill bahan kontras di tuba kanan
Foto 2 : Post Void
Tampak sisa kontras di rongga peritoneum
KESAN : Uterus tampak normal dengan posisi retrofleksi (hiper)
Suspek obstruksi kedua tuba, tuba kiri bagian distal, tuba kanan patent.
Tuba fallopi
Perbedaan tuba falopi normal (gambar1) dan tuba falopi yang tersumbat (gambar2), oklusi
kedua tuba (gambar 3)
Gambaran dengan penyulit
Menunjukkan pengisisn kontras dalam rongga rahim terbatas, Ini merupakan polip endometrium.
Rahim dengan fibroid yang mendorong ke rongga.
Fibroid lain di luar rahim dibatasi oleh pewarna sepanjang garis merah
Fibroid dalam rongga dapat menyebabkan infertilitas, keguguran atau kelahiran prematur