referat hsg

24
REFERAT RADIOLOGI HSG VENTY ANGGARINA 08310346 Pembimbing Dr. Hj. Nurwita Agustini, Sp.Rad, MH.Kes

Upload: venty-anggarina

Post on 13-Feb-2015

176 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

HSG

TRANSCRIPT

Page 1: REFERAT HSG

REFERAT RADIOLOGI HSG

VENTY ANGGARINA

08310346

Pembimbing

Dr. Hj. Nurwita Agustini, Sp.Rad, MH.Kes

Page 2: REFERAT HSG

HSG

DefinisiPemeriksaan Hysterosalpingografi (HSG) adalah pemeriksaan X-ray dari tuba fallopii dan uterus dengan menggunakan kontras yang diinjeksikan melalui cervik uteri.

Page 3: REFERAT HSG

Indikasi HSG

Indikasi HSG yang paling sering ialah dalam bidang ginekologi, yaitu

1. Sterilitas primer maupun sekunder, untuk melihat potensi tuba.

2. Untuk menentukan apakah IUD (Intra Uterine Device) masih ada dalam cavum uteri.

3. Pada perdarahan pervaginam sedikit, misalnya yang disebabkan mioma uteri, polip endometrium, adenomatorus.

Page 4: REFERAT HSG

4. Abortus habitualis dalam trimester II, dengan HSG dapat diketahui lebar dan konfigurasi uteri internum.

5. Kelainan bawaan uterus atau adhesi bila kanalis servisis dan cavum uteri yang dapat menyebabkan abortus.

6. Tumor maligna cavum uteri.

Page 5: REFERAT HSG

Kontra Indikasi HSG

1. Proses inflamasi yang akut pada abdomen.2. Hamil muda, karena bahaya terjadinya

abortus.3. Perdarahan pervaginam yang berat.4. Setelah curettage atau dilatasi kanalis servisis.5. Penyakit ginjal dan jantung yang lanjut

Page 6: REFERAT HSG

Infertilitas

pasangan usia subur yang menikah selama 1 tahun dan melakukan hubungan sexual intercourse secara teratur tetapi tidak terjadi kehamilan, dimana pasangan tersebut tidak menggunakan alat kontrasepsi.

Dibedakan :• Infertilitas primary• Infertilitas Sekunder

Page 7: REFERAT HSG

Penyebab Infertilitas

• Pada pria : karena factor semen• Pada wanita :

1. Disfungsi ovulasi (faktor ovulasi)2. Faktor serviks

3. Abnormalitas uterus, gangguan imunologik dan infeksi.

Page 8: REFERAT HSG

4. Faktor tuba Factor tuba yang dapat menyebabkan terjadinya infertilitas antara lain adanya kerusakan dan obstruksi pada tuba fallopi yang biasanya disebabkan oleh PID, riwayat operasi tuba ataupun pelvis. Selain factor tuba, factor peritonel seperti adhesi peritubal dan periovarium juga dapat menyebabkan infertilitas. Pemeriksaan untuk melihat adanya kelainan pada tuba dapat dilakukan denagn HSG (histerosalpingografi) yang dilakukan pada siklus hari ke 6-11 post menstruasi untuk mengurangi terjadinya infeksi. HSG juga dapat dilakukan sebelum terjadinya ovulasi. Hal ini untuk mencegah kemungkinan adanya radiasi janin. Gold standart untuk penegakan diagnosisnya adalah laparoskopi. Patensi tuba dapat dikonfirmasi dengan laparoskopi dengan mengamati keluarnya zat kontras (methylen blue/indigo carmine).

Page 9: REFERAT HSG

Komplikasi HSG

• Umumnya komplikasi HSG hanya ringan saja. Keluhan utama ialah rasa nyeri pada waktu pemeriksaan dilakukan. Rasa nyeri ini akan hilang sendiri dalam beberapa jam. Kadang-kadang timbul keadaan pra-renjatan (pre-shock) karena pasien sensitiv terhadap kontras.

Page 10: REFERAT HSG

Efek Samping

Hal-hal yang mungkin timbul setelah pemeriksaan Hysterosalpingografi antara lain:

• Bercak darah pervaginal selama beberapa hari• Nyeri atau rasa kram yang moderat mungkin dapat

timbul beberapa jam setelah beberapa jam post pemeriksaan

• Demam atau nyeri yang persisten dapat merupakan indikasi berkembangnya infeksi. Gejala-gejala ini sebaiknya dilaporkan kepada dokter jika menetap lebih dari beberapa jam.

• Pemakain semprot, sanggama, atau tampon vagina sebaiknya ditunda hingga 48 jam setelah prosedur.

Page 11: REFERAT HSG

PERSIAPAN HSG

• Pasien–Siklus menstruasi yang tepat, setelah 9-10

hari mensturasi–Sebelumnya tidak melakukan coitus

• Peralatan–HSG Set–Media kontras–Desinfektan

Page 12: REFERAT HSG

HSG Set :

• Steril•Kateter dengan ukuran 8 dan 10 • Extention tube •Korentang • Balon kateter •Spekulum • 2 way stopcock •Long forcep • Colby adaptor •Media kontras • Obat antiseptic •Spuit 20 cc dan 3 cc • Kassa steril •Duk dan handscoen • Mangkuk • Larutan desinfektan • Bengkok

Page 13: REFERAT HSG

• Non Steril•Pesawat sinar-x•Keranjang sampah•Kaset dan film 24 x 30•Grid/lysolm•Marker

Media kontras•Iodium water-soluble lebih baik dari oil soluble (yoder).•Media kontras positif berisi : a.Meglumine Diatrizoate b.Sodium Diatrizoate Contoh : Urografin 60%

Page 14: REFERAT HSG

Jadwal pemeriksaan HSG• Bukan fase subur• Efektif: 10 hari setelah onset menstruasi

(HPHT) (Merril)• praktis

Efektif :9-10 HPHT Periode waktu normal : 7 hari, 10-14 hari untuk HPHTsiklus tidak normal 3-4 hari setelah mensturasi berakhir

Page 15: REFERAT HSG

PROSEDUR PEMERIKSAAN

• Setelah pasien diposisikan lithotomi, daerah vagina dibersihkan dengan desinfektan. Diberikan juga obat antiseptic pada daerah cervix.

• Speculum digunakan untuk membuka vagina dan memudahkan cateter masuk. Bagian dalam vagina dibersihkan dengan betadine, kemudian sonde uteri dimasukan untuk mengukur kedalaman serta arah uteri.

• Spuit yang telah terisi media kontras dipasang pada salah satu ujung kateter. Sebelumnya kateter diisi terlebih dahulu dengan media kontras sampai lumen kateter penuh.

Page 16: REFERAT HSG

Cont..• Dengan bantuan long forceps, kateter dimasukan perlahan ke

ostium uteri externa.• Balon kateter diisi dengan air steril kira-kira 3 ml sampai balon

mengembang diantara ostium interna dan ostium externa. Balon ini harus terkait erat pada canalis servicalis, kemudian speculum dilepas.

• Pasien diposisikan ditengah meja pemeriksaan, dan mulai disuntikan media kontras jumlahnya sekitar 6 ml atau lebih.

• Media kontras akan mengisi uterus dan tuba fallopii, atur proyeksi yang akan dilakukan serta ambil spot film radiografnya.

• Balon dikempiskan dan cateter dapat ditarik secara perlahan.• Daerah vagina dibersihkan.

Page 17: REFERAT HSG

Teknik Radiografi

• Plain Photo• Post Kontras : 5 cc AP• Post Kontras : 3-5 cc left oblique• Post Kontras : 3-5 cc right oblique• Post Mikxi/Post Void 

Page 18: REFERAT HSG

Kriteria Radiografi HSG

Gambaran HSG Normal• Bentuk dari uterus yang normal berbentuk segitiga, bagian dasarnya pada

fundus dan apex pada sisi inferior. Berhubungan dengan canalis cervicalis. Uterus normal anteversi dengan kandung kencing dan corpus uteri anteflexi dengan cervix.

• Tidak ada gambaran kelainan seperti tumor, polip atau bentuk abnormal dari uterus

• Media kontras yang dimasukan tidak akan bocor atau keluar dari uterus.• Tuba fallopi terletak di kanan kiri uterus. Terbagi atas empat daerah yaitu:

interstitial, isthmus, ampulla dan infundibulum. Daerah yang terlihat jelas dengan kontras adalah isthmus yang panjang dan lurus serta ampulla yang seperti huruf “s” dan tampak melebar. Tuba fallopi tidak tersumbat, sehingga media kontras dapat mengisi tuba hingga tumpah ke rongga peritoneal (tampak spil) (Yoder, 1988).

Page 19: REFERAT HSG

• Tidak ada benda asing seperti IUD (Peter Chen,M.D, 2004).

• Terdapat gambaran speculum ataupun ujung pertubator (conus) di rongga uterus pada metode pemasukan media kontras dengan metal cannula. Hal ini yang dikenal dengan metal artifacts

• AP pada radiograf dengan menggunakan Foley Catether Tehnique (FCT), tidak diperoleh gambaran metal artifacts yang dapat menggangu di sekitar rongga uterus (Radiology, 131:542,1979).

Page 20: REFERAT HSG
Page 21: REFERAT HSG

Gambaran HSG Abnormal

• Pada Infertilitas Adanya gambaran hidrosalpinx, dimana tak terjadi limpahan kontras (spill).

Page 22: REFERAT HSG

KESIMPULAN

• Histerosalpingografi adalah pemeriksaan X-ray dari tuba fallopii dan uterus dengan menggunakan kontras yang diinjeksikan melalui servik uteri. Pada kasus infertilitas pemeriksaan ini bertujuan untuk mendiagnosa ada atau tidaknya sumbatan pada salah satu atau kedua tuba fallopii -yang dapat menghambat penyatuan sperma dan sel telur. Disamping itu, HSG juga dapat memberikan gambaran dari cavum uteri dan mendeteksi adanya abnormalitas uterus yang juga dapat menyebabkan infertilitas dan keguguran berulang.

Page 23: REFERAT HSG

• Bahan kontras yang sering digunakan oleh ahli radiologi di Indonesia adalah zat kontras yang larut dalamair yaitu urografin 60%.Pemeriksaan dilakukan pada hri ke 9- 10 setelah mensturasi. Pemotretan pertama dilakukan sewaktu kavum uteri terisi kontras dan dilakukan traksi. Biasanya diperlukan 2 cc kontras untuk mengisi kavum uteri. Pemotretan selanjutnya sewaktu tuba telah terisi danterjadi spill

• Gambaran HSG pada infertilitas, tampak gambaran hidrosalpinx dan limpahan tak tampak pada daerah obstruksi ,

Page 24: REFERAT HSG

DAFTAR PUSTAKA

• Ballinger P W. et al. Female Radiography, Merills Atlas of Radiographic Positions and Radiologic Procedures, Tenth Edition, 2003: 260-264

• Rasad S. Hysterosalpingography, Radiologi Diagnostik, Edisi Kedua, 2008: 321-324

• Yumizone.2009.hysterosalpingography.http://www.hysterosalpingography.org.my/bm/what_i.htm diakses tanggal 27 Mei 2010.