holistic
DESCRIPTION
freeTRANSCRIPT
STUDI KASUS
INFEKSI TONSILITIS PADA ANAK DENGAN PENDEKATAN
KEDOKTERAN KELUARGA DI PUSKESMAS KECAMATAN TANJUNG
PRIOK
PERIODE 6 SEPTEMBER-10 OKTOBER 2015
Oleh :
Asri Paramytha S
110 2010 038
Pembimbing :
DR. Kholis Ernawati, S.Si, M.Kes
MODUL KEPANITERAAN KEDOKTERAN KELUARGA
BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI
JAKARTA 2015
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Laporan hasil studi kasus pasien dengan judul “TONSILITIS PADA ANAK DENGAN
PENDEKATAN HOLISTIK DI PUSKESMAS KECAMATAN TANJUNG PRIOK” ini
telah disetujui oleh pembimbing untuk dipresentasikan dalam rangka memenuhi salah satu
tugas dalam Kepaniteraan Klinik Kedokteran Keluarga Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
Jakarta, September 2015
Pembimbing,
DR.Kholis Ernawati, S.Si, M.Kes
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr. wb.
Alhamdulillahirabbil’alamin. Puji dan syukur kami senantiasa kami ucapkan
kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada tim penulis
sehingga Referat ini dapat diselesaikan dengan baik.
Penulisan Studi Kasus Infeksi Tonsilitis Akut ini bertujuan untuk memenuhi tugas
kepaniteraan klinik bagian Ilmu Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas
YARSI. Selain itu, tujuan lainnya adalah sebagai salah satu sumber pengetahuan bagi
pembaca, terutama pengetahuan mengenai Ilmu Kesehatan Masyarakat, sehingga dapat
memberikan manfaat.
Penyelesaian Studi Kasus Infeksi Tonsilitis Akut Pada Anak Dengan Pendekatan
Holistik Di Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok ini tidak terlepas dari bantuan para dosen
pembimbing, staf pengajar, serta orang-orang sekitar yang terkait. Oleh karena itu, kami ingin
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada DR. Kholis Ernawati M.Kes, S.Si
selaku dosen pembimbing kami kelompok 5, Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Keluarga
Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi dan selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas
YARSI.
Kesadaran bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan Studi Kasus Infeksi
Tonsilitis Akut Pada Anak Dengan Pendekatan Holistik Di Puskesmas Kecamatan Tanjung
Priok. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat diharapkan untuk perbaikan di masa
mendatang. Semoga referat ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak terkait.
Wassalamu’alaikum wr. wb
Jakarta, September 2015
Tim Penulis
I. BERKAS PASIEN
A. Identitas
Nama : An. N
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 14 tahun
Agama : Islam
Alamat : Jl. Kp. Bahari Gg 3 No. 168 RW 005 RT 012 Jakarta Utara
Suku Bangsa : Betawi
Tanggal Berobat : 10 September 2015
B. Anamnesis
Dilakukan secara alloanamnesis pada tanggal 10 September 2015 pukul 10.00 WIB di
Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok.
1. Keluhan Utama : Sakit saat menelan sejak 3 hari SMRS
Keluhan Tambahan : Demam sejak 3 hari SMRS
Batuk sejak 5 hari SMRS
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang ke Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok diantar oleh ibunya
dengan keluhan sakit saat menelan sejak 3 hari SMRS. Keluhan sakit saat
menelan disertai dengan keluhan batuk yang dirasakan hilang timbul dengan
dahak yang tidak dapat keluar sejak 5 hari SMRS. Juga disertai dengan demam
yang dirasakan ada sejak 3 hari SMRS.
Keluhan mual dan muntah disangkal. Keluhan pada BAB dan BAK disangkal.
Riwayat alergi disangkal.
Di dalam rumah tidak terdapat anggota keluarga yang memiliki keluhan
serupa, namun pasien mengatakan di sekolah beberapa temannya sedang
mengalami batuk batuk. Tidak terdapat penurunan berat badan ataupun penurunan
nafsu makan dari pasien
2. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien belum pernah mengalami keluhan seperti ini sebelumnya. Riwayat
asma disangkal. Riwayat alergi disangkal
3. Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada keluarga pasien yang mengalami keluhan yang sama.
4. Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien merupakan anak ke 3 dengan ayah (Tn.A ) yang bekerja sebagai buruh
dan ibu (Ny.T) sebagai ibu rumah tangga. Pasien saat ini duduk di bangku
Sekolah Meneengah Pertama. Biaya sekolah dan biaya hidup sehari-hari
ditanggung oleh orang tua dengan penghasilan ayah pasien sebesar Rp 2.000.000,-
per bulan yang dinilai masih kurang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
5. Riwayat Kebiasaan
Kegiatan pasien sehari-hari ialah berangkat ke sekolah dari jam 7 pagi dan
pulang sekolah jam 2 siang. Pasien memiliki kebiasaan jajan sembarangan, seperti
membeli es dan chiki yang biasa dijajakan di warung atau pinggir jalan. Pasien
tidak gemar mengkonsumsi sayur dan buah. Sehari hari pasien makan 2x sehari
dengan nasi, lauk seperti tahu tempe dan ayam. Pasien mengatakan jarang
mengkonsumsi sayur ataupun buah-buahan. Pasien juga mengatakan bahwa jarang
mencuci tangan dengan sabun sebelum makan.
6. Riwayat Pemeriksaan Kehamilan dan Prenatal
Pemeriksaan kehamilan dilakukan Ibu pasien di bidan setempat secara teratur setiap
bulan. Obat-obatan yang diminum selama masa kehamilan adalah vitamin dan tablet
penambah darah.
7. Riwayat Kelahiran
Pasien lahir di Puskesmas Bidan, secara spontan, BBL 3000 gram, PBL 48 cm,
langsung menangis dan tidak ada kelainan. Pasien merupakan anak ketiga.
8. Riwayat Imunisasi
Tabel 1. Tabel Imunisasi Pasien
Imunisasi Jumlah
Hepatitis B I, II, III (usia 0, 1, 6 bulan)
BCG I (usia 1 bulan)
DPT I, II, III (usia 2, 4, 6 bulan)
Polio I, II, III, IV (usia 0,2, 4, 6 bulan)
Campak I (usia 9 bulan)
Kesan : Imunisasi lengkap
C. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
2) Vital sign:
Kesadaran : Compos Mentis
Frek. Nadi : 100 x/menit
Frek Pernapasan : 22x/menit
Suhu : 36,7C
3) Kepala
Bentuk : Normocephal
Rambut : Keriting, berwarna hitam.
4) Mata : Bentuk tidak ada kelainan, pupil isokor, kedudukan bola mata
simetris, konjungtiva anemis -/-, sclera ikterik -/-, reflex
cahaya langsung dan tidak langsung +/+, edema palpebra -/-
5) Telinga : Bentuk normal, serumen -/-
Hidung : Normal, deviasi septum nasi (-), secret +/+ berwarna putih
kental.
Mulut : Bentuk tidak ada kelainan, sianosis (-), bibir kering (-), lidah
kotor (-), lidah lembab, uvula ditengah, tonsil T2-T2
hiperemis, kripta (-), arcus faring tidak hiperemis.
Leher
Bentuk : Normal
KGB : Tidak ada pembesaran
Trakea : Deviasi (-)
Kaku kuduk : (-)
5. Thorax
Jantung
Inspeksi : Pulsasi iktus kordis tidak tampak
Palpasi : Teraba pulsasi iktus kordis di sela iga V linea midclavicula
sinistra
Perkusi
- Batas jantung kanan : Sela iga V linea sternalis dextra
- Batas jantung kiri : Sela iga V satu jari di depan linea
mid klavikula sinistra
- Batas pinggang jantung : Sela iga III linea parasternalis
sinistra sinistra
Auskultasi : BJ I – BJ II regular, gallop (-),
murmur (-) murmur (-)
Paru
Inspeksi : Bentuk dada simetris dalam keadaan statis dan dinamis,
retraksi sela iga (-/-), massa (-/-)
Palpasi : Fremitus taktil dan vocal kanan dan kiri simetris, krepitasi
(-/-), tidak teraba massa
Perkusi : Sonor di seluruh lapang paru
Auskultasi : Vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/-
1. Abdomen
Inspeksi : Cembung, tidak ada sikatriks, retraksi epigastrium (-)
Auskultasi : Bising usus (+)
Perkusi : Timpani pada keempat kuadran abdomen
Palpasi : Supel, tidak ada nyeri tekan dan nyeri lepas, tidak teraba
massa
2. Ekstremitas
Superior : Akral hangat
Inferior : Akral hangat
3. Kulit
Warna sawo matang, turgor kulit cepat kembali
5. Status Gizi
Berat badan : 45 kg
Tinggi badan : 160 cm
IMT
Berat badan(kg)Tinggi badan2(m)
45 = 17.57
2.56
Gambar 2. Kurva Persentil IMT Perempuan Usia 2 – 20 Tahun
1. BMI berdasar usia ≥95th persentil : Obesitas.
2. BMI berdasar usia ≥85th - 95th persentil : Berat badan berlebih (overweight).
3. BMI berdasar usia 5th – 85th persentil : Sehat.
4. BMI berdasar usia <5th persentil : Gizi kurang (underweight).
Kesan : Berat badan normal
D. Pemeriksaan Penunjang
Tidak dilakukan
BERKAS KELUARGA
A. Profil Keluarga
1. Karakteristik Keluarga
a. Identitas Kepala Keluarga : Ayah pasien bernama Tn. A berusia 45 tahun
b. Identitas Pasangan : Ibu pasien bernama Ny. T berusia 38 tahun
c. Struktur Komposisi Keluarga:
Tabel 2 Anggota Keluarga yang Tinggal Serumah
No Nama
Kedudukan dalam
KeluargaGender Umur Pendidikan Pekerjaan
Keterangan
Tambahan
1. Tn. A Kepala Keluarga L 45
tahun
SMP Buruh Pemilik
rumah.
Ayah pasien
2. Ny. T Istri Tn. A P 38
tahun
SMP Ibu rumah
tangga
Ibu pasien
3. Nn. S Anak pertama Tn. A P 17 SMA Pelajar Kakak pasien
tahun
4. Nn. S Anak kedua Tn. A P 16
tahun
SMA Pelajar Kakak Pasien
5. An. N Anak ketiga Tn. A P 14
tahun
SMP Pelajar Pasien
6. An. M Anak keempat Tn.
A
L 12
tahun
SD Pelajar Adik pasien
7. Nn. S Anak kelima Tn. A P 4
tahun
Belum
sekolah
- Adik pasien
2. Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup
a. Lingkungan Tempat Tinggal
Tabel 3 Lingkungan Tempat Tinggal
Status kepemilikan rumah : Rumah sendiri
Daerah perumahan : Kumuh
Karakteristik Rumah dan Lingkungan Kesimpulan
Luas rumah: 10 x 5 m2 Lingkungan rumah pasien kurang baik.
Kebersihan lingkungan kurang terjaga
karena merupakan lingkungan yang
kumuh, serta padat sehingga jarak antar
rumah saling berdekatan. Keluarga An. N
tinggal dirumah orangtuanya seluas 10 x 5
m2 dengan empat buah ventilasi yang
sudah dipaku dan jendela dengan
menggunakan kaca yang tidak bisa dibuka.
Rumah tersebut yang dihuni oleh 7orang.
Sehari-hari An. N sekamar dengan 3 orang
Jumlah penghuni dalam satu rumah : 7 orang
Luas halaman rumah : Tidak memiliki halaman
Tidak Bertingkat
Lantai rumah dari keramik
Dinding rumah dari tembok
Jamban keluarga : Ada
Tempat bermain : Tidak ada
yaitu kakak dan adik pasien
Penerangan listrik : 200 watt
Ketersediaan air bersih: Ada
Tempat pembuangan sampah : Ada
Gambar 2 Denah Rumah Keluarga Nn. N
Keterangan
Luas Rumah 10 x 5 m2
b. Kepemilikan barang-barang berharga: ( Kendaraan, elektronik, peralatan RT )
- 1 buah televisi
- 2 buah kipas angin
- 1 buah handphone
- 1 buah kompor gas ( tabung 3 kg)
- 1 buah lemari pendingin
- 1 buah motor
3. Penilaian Perilaku Kesehatan Keluarga:
a. Sebutkan jenis tempat berobat : Puskesmas
b. Asuransi/Jaminan kesehatan: Kartu Jakarta Sehat
4. Sarana Pelayanan Kesehatan (Puskesmas)
Tabel 4 Pelayanan Kesehatan
Faktor Keterangan Kesimpulan
Cara mencapai pusat pelayanan
kesehatan
Motor Jika Nn. N sakit, ibunya
langsung membawa ia ke
Puskesmas. Karena biayanya
yang murah dan jarak yang tidak
terlalu jauh dari rumah pasien,
sehingga dapat ditempuh dengan
naik motor dan pasien juga
merasa cukup puas dengan
pelayanan yang ada di Puskesmas
Kecamatan Tanjung Priok.
Tarif pelayanan kesehatan Gratis
Kualitas pelayanan kesehatan Memuaskan
5. Pola Konsumsi Makanan Keluarga
a. Kebiasaan makan:
Menu makanan sehari-hari keluarga Tn. A dan Ny. T tidak menentu. Sehari-
hari Ny. T memasak, Nn. N mengonsumsi nasi, tahu tempe dan telur jika ada uang
lebih ia mengganti lauk pauk nya dengan daging ataupun ayam. Nn.N jarang
mengonsumsi sayur dan buah-buahan, ia hanya menyukai beberapa jenis sayuran
seperti bayam dan kangkung.
b. Menerapkan pola gizi seimbang:
Keluarga Tn. A dan Ny. T tidak terlalu memperhatikan pola makan gizi
seimbang dari menu makanan sehari-hari Nn. N karena pengetahuan mengenai
pola makan gizi seimbang kurang. Pola makan pasien selama 3 hari terakhir
sebagai berikut:
- Tanggal 7 September 2015
Pagi : nasi, tempe
Siang : nasi, tahu,ayam
Malam : nasi, tahu
- Tanggal 8 September 2015
Pagi : nasi, telur goreng,
Siang : nasi, telor goreng,
Malam : nasi, ayam goreng
- Tanggal 9 September 2015
Pagi : nasi, tempe orek,
Siang : nasi, sayur sop,
Malam : nasi goreng
6. Pola Dukungan Keluarga
a. Faktor pendukung terselesaikannya masalah dalam keluarga:
Jika Nn. N sakit seluruh anggota keluarganya menyarankan Ny. T untuk
membawanya ke Puskesmas.
b. Faktor penghambat terselesaikannya masalah dalam keluarga:
Faktor banyaknya jumlah anggota keluarga yang ada didalam rumah,
menyebabkan Nn. N mudah tertular penyakit, hal tersebut didukung dengan
adanya kebiasaan beberapa anggota keluarga merokok didalam rumah, sehingga
hal tersebut membuat Nn. N semakin mudah terkena penyakit saluran napas.
Dalam penatalaksanaan penyakit pada Nn. N ini peran serta aktif dari seluruh
anggota keluarga kurang, jika anggota keluarga lainnya sakit, tidak segera
mengobatinya walaupun mereka tinggal serumah dengan seorang anak yang masih
rentan terhadap penyakit.
B. Genogram
1. Bentuk keluarga:
Keluarga terdiri atas orangtua dan kelima anaknya Tn. A berusia 45 tahun
dan Ny. T berusia 38 tahun. Bentuk keluarga ini adalah nuclear family. Tahapan
keluarga Tn. C dan Ny. T adalah tahap V yaitu keluarga dengan anak usia remaja.
2. Tahapan siklus keluarga:
Keluarga Tn C berada di tahap V, dimana ia sudah melewati tahapan siklus
keluarga diantaranya :
- Tahap keluarga pemula
- Tahap mengasuh anak dengan anak tertua bayi berusia 0-30 bulan
- Tahap keluarga dengan anak usia pra sekolah
- Tahap keluarga dengan usia anak sekolah
3. Family Map (gambar)
Keterangan:
: laki laki : pasien
: perempuan : garis keturunan
: garis pernikahan
: tinggal satu rumah
4. Dinamika Keluarga
Interaksi antara keluarga Tn. A dengan anggota keluarga lainnya baik. Menurut
Ny. T suaminya sangat menyayangi anak-anaknya, walaupun Tn. A pulang dari
bekerja tidak menentu jamnya namun ia masih sering menyempatkan
berkomunikasi dengan anak-anaknya.
5. Fungsi Keluarga
- Fungsi Biologis
Ayah dan ibu pasien mengaku tidak memiliki penyakit apapun.
- Fungsi Psikologis
Dalam mengurus Nn. N dan anak anak yang lainnya, Ny. T tidak dibantu siapapun.
Karena Ny. T seorang ibu rumah tangga maka seharian ia berada dirumah dan
selalu menyiapkan segala sesuatu untuk suami dan anak-anaknya. Nn. N yang
Tn. A Ny. T
Nn.SNn. N
Nn.SNn.S An. M
berusia 14 tahun sangat dekat dengan ibunya. Nn. N dikenal sebagai pribadi yang
cukup pintar di kelasnya dan jika dirumah ia selalu membantu ibunya jika
diperlukan, pasien merupakan pribadi yang ramah terhadap siapapun dan selalu
ceria.
- Fungsi Ekonomi
Pada keluarga ini, Tn. A bekerja sebagai petugas kebersihan, dalam sebulan ia
berpenghasilan Rp 700.000,- namun kadang disertai dengan tunjangan-tunjangan
lainnya sehingga kadang dapat memperoleh penghasilan Rp 1.000.000,-/bulan.
sedangkan Ny. T bekerja sebagai ibu rumah tangga. Tn. A merupakan tulang
punggung untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Kaka pertama pasien yaitu
Nn. S bekerja sebagai penjaga toko, namun tidak diketahui berapa
penghasilannya.
- Fungsi Sosial
Nn. N dikenal sebagai pribadi yang ramah di lingkungan rumahnya. Sebagai
seorang murid juga ia dikenal cukup mudah untuk mengikuti pelajaran.
C. Identifikasi permasalahan yang didapat dalam keluarga
1. Masalah dalam fungsi ekonomi dan pemenuhan kebutuhan: Sumber penghasilan
utama dan satu-satunya pada keluarga adalah dari ayah pasien sehingga sebenarnya
kurang untuk memenuhi kebutuhan sehari hari.
2. Masalah lingkungan: Lingkungan rumah pasien kurang baik. Kebersihan lingkungan
kurang terjaga karena merupakan lingkungan yang kumuh, serta padat sehingga jarak
antar rumah saling berdekatan.
3. Masalah perilaku kesehatan: Keluarga kurang mengerti akan pentingnya
kesehatan dan pemeliharaan kesehatan serta tidak mengerti bahwa anak-anak masih
memiliki kekebalan tubuh yang belum sempurna.
D. Diagnosis Holistik
1. Aspek personal: (alasan kedatangan, harapan, kekhawatiran)
Pasien datang berobat ke Puskesmas diantar oleh ibunya, karena jarak yang
cukup dekat dan biaya yang gratis serta kualitas pelayanan kesehatan yang dirasakan
cukup memuaskan. Ibu pasien sangat mengharapkan anaknya dapat segera sembuh.
Kekhawatiran ibu pasien saat ini adalah ia takut penyakit Nn. N menjadi lebih parah.
2. Aspek klinik: (diagnosis kerja dan diagnosis banding)
Diagnosis kerja : Tonsilitis akut
3. Aspek risiko internal: (faktor-faktor internal yang mempengaruhi masalah kesehatan
pasien)
Sebenarmya pasien jarang tertular penyakit, namun menurut pengakuan pasien
saat ini di sekolahnya banyak yang sedang menderita batuk batuk dan pasien juga
mengaku akhir akhir ini sering makan gorengan dan es di sekolahnya. Di rumah nya
tidak ada yang tertular ataupun menularkan penyakit ke pasien.
4. Aspek psikososial keluarga: (faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi masalah
kesehatan pasien)
Keluarga pasien tidak memperhatikan kesehatan mereka karena kesadaran
yang kurang akan pentingnya kesehatan dan kurang mengetahui bahwa anak-anak
masih rentan terkena penyakit sehingga masih ada anggota keluarga yang merokok
didalam rumah. Ibu pasien juga tidak melarang anak-anaknya untuk jajan di sekolah
yang belum tentu terjamin kebersihannya.
Tinggal bersama 7 anggota keluarga dalam rumah sebesar 10 x 5 m2 dan tidur
bersama 3 orang memudahkan pasien untuk tertular penyakit. Terdapat tiga buah
ventilasi yang sudah dipaku dan jendela dengan menggunakan kaca yang tidak bisa
dibuka. Lingkungan rumah pasien kurang baik. Kebersihan lingkungan kurang terjaga
karena merupakan lingkungan yang kumuh, serta padat sehingga jarak antar rumah
saling berdekatan.
5. Aspek fungsional :
Aktivitas menjalankan fungsi sosial memiliki nilai skala 1, yaitu dalam
aktivitas kehidupan sehari-hari tidak ada kesulitan.
E. Rencana Pelaksanaan
Tabel 5 Rencana Penatalaksanaan
Aspek Kegiatan Sasaran Waktu Hasil diharapkan Biaya Keterangan
Aspek personal
-Primary Prevention Health Promotion :Menjelaskan kepada kedua orang tua pasien untuk menghindari pasien dari anggota keluarga yang sedang mengalami penyakit menular, merokok, dan asap polusi.- Menjelaskan bahwa infeksi tonsillitis adalah penyakit yang dapat disembuhkan-Menjelaskan kepada ibu pasien bahwa membuatkan makanan untuk anak lebih baik dan lebih bersih.
Seluruh anggota keluarga
Orang tua pasien
Ibu pasien
Pada saat kunjungan ke Puskesmas dan kunjungan ke rumah pasien
-Kedua orang tua pasien menjaga agar penyakitnya tidak bertambah parah.-Kedua orang tua pasien mengetahui tentang penyakit anaknya
Ibu pasien memahami hingga mengaplikasikan memasak sendiri untuk makanan anaknya.
Aspek klinik Secondary PreventionEarly diagnosis and prompt treatment :-Memberikan terapi analgetik dan antipiretik: paracetamol 500mg 3 kali sehari.Antibiotic Amoxcilin 3 kali sehari
Pasien
Pada saat kunjungan ke Puskesmas
-Kesembuhan pasien
Aspek risiko internal
Primary PreventionHealth Promotion-Memberi edukasi pada orang tua pasien untuk merubah pola makan,
Pasien dan keluarga
Pada saat kunjungan ke rumah
Ibu pasien menghindarkan makanan dan minuman yang
memperbanyak makan sayur dan buah-buahan, menghindari minuman dingin untuk pasien.
Specific Protection :- Memberi edukasi kepada anggota keluarga lainnya agar segera berobat ke dokter apabila terserang penyakit agar tidak menularkan ke anggota keluarga yang lain dan jika sedang sakit memakai pelindung seperti masker.-Memberikan edukasi kepada anggota keluarga pasien yang merokok, agar tidak merokok di dalam rumah dan membiasakan merokok di lingkungan terbuka.
Seluruh anggota keluarga
Anggota keluarga yang merokok
memacu terjadinya batuk pilek
Anggota keluarga yang sedang sakit agar segera berobat ke dokter
Kebiasaan merokok didalam rumah tidak dilakukan
Aspek psikososial keluarga
Health promotion:Edukasi keluarga untuk tetap memberi dukungan kepada pasien seperti mengingatkan untuk meminum obat secara teratur, mengantarkan berobat agar dapat menjaga kesehatannya dengan pola makan yang baik-Memberi penyuluhan akan pentingnya rumah sehat seperti membersihkan ventilasi secara rutin dan membuat ventilasi untuk pertukaran udara
Pasien dan keluarga
Pada saat kunjungan ke rumah
-Keluarga memahami keadaan fisik pasien untuk pemulihan kesehatan pasien.-Keluarga memberi perhatian lebih kepada pasienPasien dan keluarganya sadar akan pentingnya hidup sehat
Aspek fungsional
Menyarankan orangtua
pasien untuk dapat
mempertahankan kesehatan
pasien.
Seluruh
anggota
keluarga
pasien
Saat
kunjungan
ke rumah
pasien
Kondisi tubuh
pasien lebih sehat.
F. Prognosis1. Ad vitam: bonam
2. Ad sanationam: bonam
3. Ad fungsionam: bonam