holistic

24
STUDI KASUS INFEKSI TONSILITIS PADA ANAK DENGAN PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA DI PUSKESMAS KECAMATAN TANJUNG PRIOK PERIODE 6 SEPTEMBER-10 OKTOBER 2015 Oleh : Asri Paramytha S 110 2010 038 Pembimbing : DR. Kholis Ernawati, S.Si, M.Kes MODUL KEPANITERAAN KEDOKTERAN KELUARGA BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI

Upload: asri-paramytha

Post on 10-Apr-2016

10 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

free

TRANSCRIPT

Page 1: Holistic

STUDI KASUS

INFEKSI TONSILITIS PADA ANAK DENGAN PENDEKATAN

KEDOKTERAN KELUARGA DI PUSKESMAS KECAMATAN TANJUNG

PRIOK

PERIODE 6 SEPTEMBER-10 OKTOBER 2015

Oleh :

Asri Paramytha S

110 2010 038

Pembimbing :

DR. Kholis Ernawati, S.Si, M.Kes

MODUL KEPANITERAAN KEDOKTERAN KELUARGA

BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI

JAKARTA 2015

Page 2: Holistic

PERNYATAAN PERSETUJUAN

Laporan hasil studi kasus pasien dengan judul “TONSILITIS PADA ANAK DENGAN

PENDEKATAN HOLISTIK DI PUSKESMAS KECAMATAN TANJUNG PRIOK” ini

telah disetujui oleh pembimbing untuk dipresentasikan dalam rangka memenuhi salah satu

tugas dalam Kepaniteraan Klinik Kedokteran Keluarga Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat

Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.

Jakarta, September 2015

Pembimbing,

DR.Kholis Ernawati, S.Si, M.Kes

Page 3: Holistic

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr. wb.

Alhamdulillahirabbil’alamin. Puji dan syukur kami senantiasa kami ucapkan

kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada tim penulis

sehingga Referat ini dapat diselesaikan dengan baik.

Penulisan Studi Kasus Infeksi Tonsilitis Akut ini bertujuan untuk memenuhi tugas

kepaniteraan klinik bagian Ilmu Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas

YARSI. Selain itu, tujuan lainnya adalah sebagai salah satu sumber pengetahuan bagi

pembaca, terutama pengetahuan mengenai Ilmu Kesehatan Masyarakat, sehingga dapat

memberikan manfaat.

Penyelesaian Studi Kasus Infeksi Tonsilitis Akut Pada Anak Dengan Pendekatan

Holistik Di Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok ini tidak terlepas dari bantuan para dosen

pembimbing, staf pengajar, serta orang-orang sekitar yang terkait. Oleh karena itu, kami ingin

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada DR. Kholis Ernawati M.Kes, S.Si

selaku dosen pembimbing kami kelompok 5, Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Keluarga

Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi dan selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas

YARSI.

Kesadaran bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan Studi Kasus Infeksi

Tonsilitis Akut Pada Anak Dengan Pendekatan Holistik Di Puskesmas Kecamatan Tanjung

Priok. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat diharapkan untuk perbaikan di masa

mendatang. Semoga referat ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak terkait.

Wassalamu’alaikum wr. wb

Jakarta, September 2015

Tim Penulis

Page 4: Holistic

I. BERKAS PASIEN

A. Identitas

Nama : An. N

Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 14 tahun

Agama : Islam

Alamat : Jl. Kp. Bahari Gg 3 No. 168 RW 005 RT 012 Jakarta Utara

Suku Bangsa : Betawi

Tanggal Berobat : 10 September 2015

B. Anamnesis

Dilakukan secara alloanamnesis pada tanggal 10 September 2015 pukul 10.00 WIB di

Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok.

1. Keluhan Utama : Sakit saat menelan sejak 3 hari SMRS

Keluhan Tambahan : Demam sejak 3 hari SMRS

Batuk sejak 5 hari SMRS

Riwayat Penyakit Sekarang :

Pasien datang ke Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok diantar oleh ibunya

dengan keluhan sakit saat menelan sejak 3 hari SMRS. Keluhan sakit saat

menelan disertai dengan keluhan batuk yang dirasakan hilang timbul dengan

dahak yang tidak dapat keluar sejak 5 hari SMRS. Juga disertai dengan demam

yang dirasakan ada sejak 3 hari SMRS.

Keluhan mual dan muntah disangkal. Keluhan pada BAB dan BAK disangkal.

Riwayat alergi disangkal.

Di dalam rumah tidak terdapat anggota keluarga yang memiliki keluhan

serupa, namun pasien mengatakan di sekolah beberapa temannya sedang

Page 5: Holistic

mengalami batuk batuk. Tidak terdapat penurunan berat badan ataupun penurunan

nafsu makan dari pasien

2. Riwayat Penyakit Dahulu

Pasien belum pernah mengalami keluhan seperti ini sebelumnya. Riwayat

asma disangkal. Riwayat alergi disangkal

3. Riwayat Penyakit Keluarga

Tidak ada keluarga pasien yang mengalami keluhan yang sama.

4. Riwayat Sosial Ekonomi

Pasien merupakan anak ke 3 dengan ayah (Tn.A ) yang bekerja sebagai buruh

dan ibu (Ny.T) sebagai ibu rumah tangga. Pasien saat ini duduk di bangku

Sekolah Meneengah Pertama. Biaya sekolah dan biaya hidup sehari-hari

ditanggung oleh orang tua dengan penghasilan ayah pasien sebesar Rp 2.000.000,-

per bulan yang dinilai masih kurang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

5. Riwayat Kebiasaan

Kegiatan pasien sehari-hari ialah berangkat ke sekolah dari jam 7 pagi dan

pulang sekolah jam 2 siang. Pasien memiliki kebiasaan jajan sembarangan, seperti

membeli es dan chiki yang biasa dijajakan di warung atau pinggir jalan. Pasien

tidak gemar mengkonsumsi sayur dan buah. Sehari hari pasien makan 2x sehari

dengan nasi, lauk seperti tahu tempe dan ayam. Pasien mengatakan jarang

mengkonsumsi sayur ataupun buah-buahan. Pasien juga mengatakan bahwa jarang

mencuci tangan dengan sabun sebelum makan.

6. Riwayat Pemeriksaan Kehamilan dan Prenatal

Pemeriksaan kehamilan dilakukan Ibu pasien di bidan setempat secara teratur setiap

bulan. Obat-obatan yang diminum selama masa kehamilan adalah vitamin dan tablet

penambah darah.

7. Riwayat Kelahiran

Pasien lahir di Puskesmas Bidan, secara spontan, BBL 3000 gram, PBL 48 cm,

langsung menangis dan tidak ada kelainan. Pasien merupakan anak ketiga.

8. Riwayat Imunisasi

Page 6: Holistic

Tabel 1. Tabel Imunisasi Pasien

Imunisasi Jumlah

Hepatitis B I, II, III (usia 0, 1, 6 bulan)

BCG I (usia 1 bulan)

DPT I, II, III (usia 2, 4, 6 bulan)

Polio I, II, III, IV (usia 0,2, 4, 6 bulan)

Campak I (usia 9 bulan)

Kesan : Imunisasi lengkap

C. Pemeriksaan Fisik

1) Keadaan Umum : Tampak sakit sedang

2) Vital sign:

Kesadaran : Compos Mentis

Frek. Nadi : 100 x/menit

Frek Pernapasan : 22x/menit

Suhu : 36,7C

3) Kepala

Bentuk : Normocephal

Rambut : Keriting, berwarna hitam.

4) Mata : Bentuk tidak ada kelainan, pupil isokor, kedudukan bola mata

simetris, konjungtiva anemis -/-, sclera ikterik -/-, reflex

cahaya langsung dan tidak langsung +/+, edema palpebra -/-

5) Telinga : Bentuk normal, serumen -/-

Hidung : Normal, deviasi septum nasi (-), secret +/+ berwarna putih

kental.

Mulut : Bentuk tidak ada kelainan, sianosis (-), bibir kering (-), lidah

Page 7: Holistic

kotor (-), lidah lembab, uvula ditengah, tonsil T2-T2

hiperemis, kripta (-), arcus faring tidak hiperemis.

Leher

Bentuk : Normal

KGB : Tidak ada pembesaran

Trakea : Deviasi (-)

Kaku kuduk : (-)

5. Thorax

Jantung

Inspeksi : Pulsasi iktus kordis tidak tampak

Palpasi : Teraba pulsasi iktus kordis di sela iga V linea midclavicula

sinistra

Perkusi

- Batas jantung kanan : Sela iga V linea sternalis dextra

- Batas jantung kiri : Sela iga V satu jari di depan linea

mid klavikula sinistra

- Batas pinggang jantung : Sela iga III linea parasternalis

sinistra sinistra

Auskultasi : BJ I – BJ II regular, gallop (-),

murmur (-) murmur (-)

Paru

Inspeksi : Bentuk dada simetris dalam keadaan statis dan dinamis,

retraksi sela iga (-/-), massa (-/-)

Palpasi : Fremitus taktil dan vocal kanan dan kiri simetris, krepitasi

(-/-), tidak teraba massa

Perkusi : Sonor di seluruh lapang paru

Auskultasi : Vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/-

1. Abdomen

Inspeksi : Cembung, tidak ada sikatriks, retraksi epigastrium (-)

Auskultasi : Bising usus (+)

Page 8: Holistic

Perkusi : Timpani pada keempat kuadran abdomen

Palpasi : Supel, tidak ada nyeri tekan dan nyeri lepas, tidak teraba

massa

2. Ekstremitas

Superior : Akral hangat

Inferior : Akral hangat

3. Kulit

Warna sawo matang, turgor kulit cepat kembali

5. Status Gizi

Berat badan : 45 kg

Tinggi badan : 160 cm

IMT

Berat badan(kg)Tinggi badan2(m)

45 = 17.57

2.56

Gambar 2. Kurva Persentil IMT Perempuan Usia 2 – 20 Tahun

Page 9: Holistic

1. BMI berdasar usia ≥95th persentil : Obesitas.

2. BMI berdasar usia ≥85th - 95th persentil : Berat badan berlebih (overweight).

3. BMI berdasar usia 5th – 85th persentil : Sehat.

4. BMI berdasar usia <5th persentil : Gizi kurang (underweight).

Kesan : Berat badan normal

D. Pemeriksaan Penunjang

Tidak dilakukan

BERKAS KELUARGA

A. Profil Keluarga

1. Karakteristik Keluarga

a. Identitas Kepala Keluarga : Ayah pasien bernama Tn. A berusia 45 tahun

b. Identitas Pasangan : Ibu pasien bernama Ny. T berusia 38 tahun

c. Struktur Komposisi Keluarga:

Tabel 2 Anggota Keluarga yang Tinggal Serumah

No Nama

Kedudukan dalam

KeluargaGender Umur Pendidikan Pekerjaan

Keterangan

Tambahan

1. Tn. A Kepala Keluarga L 45

tahun

SMP Buruh Pemilik

rumah.

Ayah pasien

2. Ny. T Istri Tn. A P 38

tahun

SMP Ibu rumah

tangga

Ibu pasien

3. Nn. S Anak pertama Tn. A P 17 SMA Pelajar Kakak pasien

Page 10: Holistic

tahun

4. Nn. S Anak kedua Tn. A P 16

tahun

SMA Pelajar Kakak Pasien

5. An. N Anak ketiga Tn. A P 14

tahun

SMP Pelajar Pasien

6. An. M Anak keempat Tn.

A

L 12

tahun

SD Pelajar Adik pasien

7. Nn. S Anak kelima Tn. A P 4

tahun

Belum

sekolah

- Adik pasien

2. Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup

a. Lingkungan Tempat Tinggal

Tabel 3 Lingkungan Tempat Tinggal

Status kepemilikan rumah : Rumah sendiri

Daerah perumahan : Kumuh

Karakteristik Rumah dan Lingkungan Kesimpulan

Luas rumah: 10 x 5 m2 Lingkungan rumah pasien kurang baik.

Kebersihan lingkungan kurang terjaga

karena merupakan lingkungan yang

kumuh, serta padat sehingga jarak antar

rumah saling berdekatan. Keluarga An. N

tinggal dirumah orangtuanya seluas 10 x 5

m2 dengan empat buah ventilasi yang

sudah dipaku dan jendela dengan

menggunakan kaca yang tidak bisa dibuka.

Rumah tersebut yang dihuni oleh 7orang.

Sehari-hari An. N sekamar dengan 3 orang

Jumlah penghuni dalam satu rumah : 7 orang

Luas halaman rumah : Tidak memiliki halaman

Tidak Bertingkat

Lantai rumah dari keramik

Dinding rumah dari tembok

Jamban keluarga : Ada

Tempat bermain : Tidak ada

Page 11: Holistic

yaitu kakak dan adik pasien

Penerangan listrik : 200 watt

Ketersediaan air bersih: Ada

Tempat pembuangan sampah : Ada

Gambar 2 Denah Rumah Keluarga Nn. N

Keterangan

Luas Rumah 10 x 5 m2

b. Kepemilikan barang-barang berharga: ( Kendaraan, elektronik, peralatan RT )

- 1 buah televisi

- 2 buah kipas angin

- 1 buah handphone

- 1 buah kompor gas ( tabung 3 kg)

- 1 buah lemari pendingin

- 1 buah motor

3. Penilaian Perilaku Kesehatan Keluarga:

a. Sebutkan jenis tempat berobat : Puskesmas

b. Asuransi/Jaminan kesehatan: Kartu Jakarta Sehat

4. Sarana Pelayanan Kesehatan (Puskesmas)

Tabel 4 Pelayanan Kesehatan

Faktor Keterangan Kesimpulan

Page 12: Holistic

Cara mencapai pusat pelayanan

kesehatan

Motor Jika Nn. N sakit, ibunya

langsung membawa ia ke

Puskesmas. Karena biayanya

yang murah dan jarak yang tidak

terlalu jauh dari rumah pasien,

sehingga dapat ditempuh dengan

naik motor dan pasien juga

merasa cukup puas dengan

pelayanan yang ada di Puskesmas

Kecamatan Tanjung Priok.

Tarif pelayanan kesehatan Gratis

Kualitas pelayanan kesehatan Memuaskan

5. Pola Konsumsi Makanan Keluarga

a. Kebiasaan makan:

Menu makanan sehari-hari keluarga Tn. A dan Ny. T tidak menentu. Sehari-

hari Ny. T memasak, Nn. N mengonsumsi nasi, tahu tempe dan telur jika ada uang

lebih ia mengganti lauk pauk nya dengan daging ataupun ayam. Nn.N jarang

mengonsumsi sayur dan buah-buahan, ia hanya menyukai beberapa jenis sayuran

seperti bayam dan kangkung.

b. Menerapkan pola gizi seimbang:

Keluarga Tn. A dan Ny. T tidak terlalu memperhatikan pola makan gizi

seimbang dari menu makanan sehari-hari Nn. N karena pengetahuan mengenai

pola makan gizi seimbang kurang. Pola makan pasien selama 3 hari terakhir

sebagai berikut:

- Tanggal 7 September 2015

Pagi : nasi, tempe

Siang : nasi, tahu,ayam

Malam : nasi, tahu

- Tanggal 8 September 2015

Pagi : nasi, telur goreng,

Page 13: Holistic

Siang : nasi, telor goreng,

Malam : nasi, ayam goreng

- Tanggal 9 September 2015

Pagi : nasi, tempe orek,

Siang : nasi, sayur sop,

Malam : nasi goreng

6. Pola Dukungan Keluarga

a. Faktor pendukung terselesaikannya masalah dalam keluarga:

Jika Nn. N sakit seluruh anggota keluarganya menyarankan Ny. T untuk

membawanya ke Puskesmas.

b. Faktor penghambat terselesaikannya masalah dalam keluarga:

Faktor banyaknya jumlah anggota keluarga yang ada didalam rumah,

menyebabkan Nn. N mudah tertular penyakit, hal tersebut didukung dengan

adanya kebiasaan beberapa anggota keluarga merokok didalam rumah, sehingga

hal tersebut membuat Nn. N semakin mudah terkena penyakit saluran napas.

Dalam penatalaksanaan penyakit pada Nn. N ini peran serta aktif dari seluruh

anggota keluarga kurang, jika anggota keluarga lainnya sakit, tidak segera

mengobatinya walaupun mereka tinggal serumah dengan seorang anak yang masih

rentan terhadap penyakit.

B. Genogram

1. Bentuk keluarga:

Keluarga terdiri atas orangtua dan kelima anaknya Tn. A berusia 45 tahun

dan Ny. T berusia 38 tahun. Bentuk keluarga ini adalah nuclear family. Tahapan

keluarga Tn. C dan Ny. T adalah tahap V yaitu keluarga dengan anak usia remaja.

2. Tahapan siklus keluarga:

Keluarga Tn C berada di tahap V, dimana ia sudah melewati tahapan siklus

keluarga diantaranya :

Page 14: Holistic

- Tahap keluarga pemula

- Tahap mengasuh anak dengan anak tertua bayi berusia 0-30 bulan

- Tahap keluarga dengan anak usia pra sekolah

- Tahap keluarga dengan usia anak sekolah

3. Family Map (gambar)

Keterangan:

: laki laki : pasien

: perempuan : garis keturunan

: garis pernikahan

: tinggal satu rumah

4. Dinamika Keluarga

Interaksi antara keluarga Tn. A dengan anggota keluarga lainnya baik. Menurut

Ny. T suaminya sangat menyayangi anak-anaknya, walaupun Tn. A pulang dari

bekerja tidak menentu jamnya namun ia masih sering menyempatkan

berkomunikasi dengan anak-anaknya.

5. Fungsi Keluarga

- Fungsi Biologis

Ayah dan ibu pasien mengaku tidak memiliki penyakit apapun.

- Fungsi Psikologis

Dalam mengurus Nn. N dan anak anak yang lainnya, Ny. T tidak dibantu siapapun.

Karena Ny. T seorang ibu rumah tangga maka seharian ia berada dirumah dan

selalu menyiapkan segala sesuatu untuk suami dan anak-anaknya. Nn. N yang

Tn. A Ny. T

Nn.SNn. N

Nn.SNn.S An. M

Page 15: Holistic

berusia 14 tahun sangat dekat dengan ibunya. Nn. N dikenal sebagai pribadi yang

cukup pintar di kelasnya dan jika dirumah ia selalu membantu ibunya jika

diperlukan, pasien merupakan pribadi yang ramah terhadap siapapun dan selalu

ceria.

- Fungsi Ekonomi

Pada keluarga ini, Tn. A bekerja sebagai petugas kebersihan, dalam sebulan ia

berpenghasilan Rp 700.000,- namun kadang disertai dengan tunjangan-tunjangan

lainnya sehingga kadang dapat memperoleh penghasilan Rp 1.000.000,-/bulan.

sedangkan Ny. T bekerja sebagai ibu rumah tangga. Tn. A merupakan tulang

punggung untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Kaka pertama pasien yaitu

Nn. S bekerja sebagai penjaga toko, namun tidak diketahui berapa

penghasilannya.

- Fungsi Sosial

Nn. N dikenal sebagai pribadi yang ramah di lingkungan rumahnya. Sebagai

seorang murid juga ia dikenal cukup mudah untuk mengikuti pelajaran.

C. Identifikasi permasalahan yang didapat dalam keluarga

1. Masalah dalam fungsi ekonomi dan pemenuhan kebutuhan: Sumber penghasilan

utama dan satu-satunya pada keluarga adalah dari ayah pasien sehingga sebenarnya

kurang untuk memenuhi kebutuhan sehari hari.

2. Masalah lingkungan: Lingkungan rumah pasien kurang baik. Kebersihan lingkungan

kurang terjaga karena merupakan lingkungan yang kumuh, serta padat sehingga jarak

antar rumah saling berdekatan.

3. Masalah perilaku kesehatan: Keluarga kurang mengerti akan pentingnya

kesehatan dan pemeliharaan kesehatan serta tidak mengerti bahwa anak-anak masih

memiliki kekebalan tubuh yang belum sempurna.

D. Diagnosis Holistik

1. Aspek personal: (alasan kedatangan, harapan, kekhawatiran)

Page 16: Holistic

Pasien datang berobat ke Puskesmas diantar oleh ibunya, karena jarak yang

cukup dekat dan biaya yang gratis serta kualitas pelayanan kesehatan yang dirasakan

cukup memuaskan. Ibu pasien sangat mengharapkan anaknya dapat segera sembuh.

Kekhawatiran ibu pasien saat ini adalah ia takut penyakit Nn. N menjadi lebih parah.

2. Aspek klinik: (diagnosis kerja dan diagnosis banding)

Diagnosis kerja : Tonsilitis akut

3. Aspek risiko internal: (faktor-faktor internal yang mempengaruhi masalah kesehatan

pasien)

Sebenarmya pasien jarang tertular penyakit, namun menurut pengakuan pasien

saat ini di sekolahnya banyak yang sedang menderita batuk batuk dan pasien juga

mengaku akhir akhir ini sering makan gorengan dan es di sekolahnya. Di rumah nya

tidak ada yang tertular ataupun menularkan penyakit ke pasien.

4. Aspek psikososial keluarga: (faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi masalah

kesehatan pasien)

Keluarga pasien tidak memperhatikan kesehatan mereka karena kesadaran

yang kurang akan pentingnya kesehatan dan kurang mengetahui bahwa anak-anak

masih rentan terkena penyakit sehingga masih ada anggota keluarga yang merokok

didalam rumah. Ibu pasien juga tidak melarang anak-anaknya untuk jajan di sekolah

yang belum tentu terjamin kebersihannya.

Tinggal bersama 7 anggota keluarga dalam rumah sebesar 10 x 5 m2 dan tidur

bersama 3 orang memudahkan pasien untuk tertular penyakit. Terdapat tiga buah

ventilasi yang sudah dipaku dan jendela dengan menggunakan kaca yang tidak bisa

dibuka. Lingkungan rumah pasien kurang baik. Kebersihan lingkungan kurang terjaga

karena merupakan lingkungan yang kumuh, serta padat sehingga jarak antar rumah

saling berdekatan.

Page 17: Holistic

5. Aspek fungsional :

Aktivitas menjalankan fungsi sosial memiliki nilai skala 1, yaitu dalam

aktivitas kehidupan sehari-hari tidak ada kesulitan.

E. Rencana Pelaksanaan

Tabel 5 Rencana Penatalaksanaan

Aspek Kegiatan Sasaran Waktu Hasil diharapkan Biaya Keterangan

Aspek personal

-Primary Prevention Health Promotion :Menjelaskan kepada kedua orang tua pasien untuk menghindari pasien dari anggota keluarga yang sedang mengalami penyakit menular, merokok, dan asap polusi.- Menjelaskan bahwa infeksi tonsillitis adalah penyakit yang dapat disembuhkan-Menjelaskan kepada ibu pasien bahwa membuatkan makanan untuk anak lebih baik dan lebih bersih.

Seluruh anggota keluarga

Orang tua pasien

Ibu pasien

Pada saat kunjungan ke Puskesmas dan kunjungan ke rumah pasien

-Kedua orang tua pasien menjaga agar penyakitnya tidak bertambah parah.-Kedua orang tua pasien mengetahui tentang penyakit anaknya

Ibu pasien memahami hingga mengaplikasikan memasak sendiri untuk makanan anaknya.

Aspek klinik Secondary PreventionEarly diagnosis and prompt treatment :-Memberikan terapi analgetik dan antipiretik: paracetamol 500mg 3 kali sehari.Antibiotic Amoxcilin 3 kali sehari

Pasien

Pada saat kunjungan ke Puskesmas

-Kesembuhan pasien

Aspek risiko internal

Primary PreventionHealth Promotion-Memberi edukasi pada orang tua pasien untuk merubah pola makan,

Pasien dan keluarga

Pada saat kunjungan ke rumah

Ibu pasien menghindarkan makanan dan minuman yang

Page 18: Holistic

memperbanyak makan sayur dan buah-buahan, menghindari minuman dingin untuk pasien.

Specific Protection :- Memberi edukasi kepada anggota keluarga lainnya agar segera berobat ke dokter apabila terserang penyakit agar tidak menularkan ke anggota keluarga yang lain dan jika sedang sakit memakai pelindung seperti masker.-Memberikan edukasi kepada anggota keluarga pasien yang merokok, agar tidak merokok di dalam rumah dan membiasakan merokok di lingkungan terbuka.

Seluruh anggota keluarga

Anggota keluarga yang merokok

memacu terjadinya batuk pilek

Anggota keluarga yang sedang sakit agar segera berobat ke dokter

Kebiasaan merokok didalam rumah tidak dilakukan

Aspek psikososial keluarga

Health promotion:Edukasi keluarga untuk tetap memberi dukungan kepada pasien seperti mengingatkan untuk meminum obat secara teratur, mengantarkan berobat agar dapat menjaga kesehatannya dengan pola makan yang baik-Memberi penyuluhan akan pentingnya rumah sehat seperti membersihkan ventilasi secara rutin dan membuat ventilasi untuk pertukaran udara

Pasien dan keluarga

Pada saat kunjungan ke rumah

-Keluarga memahami keadaan fisik pasien untuk pemulihan kesehatan pasien.-Keluarga memberi perhatian lebih kepada pasienPasien dan keluarganya sadar akan pentingnya hidup sehat

Aspek fungsional

Menyarankan orangtua

pasien untuk dapat

mempertahankan kesehatan

pasien.

Seluruh

anggota

keluarga

pasien

Saat

kunjungan

ke rumah

pasien

Kondisi tubuh

pasien lebih sehat.

F. Prognosis1. Ad vitam: bonam

Page 19: Holistic

2. Ad sanationam: bonam

3. Ad fungsionam: bonam