documenthk

3
H2-blockers , Obat-obat ini menempati reseptor histamin-H2 secara efektif disekitar permukaan sel-sel parietal, sehingga sekresi asam lambung dan pepsin berkurang. Contoh golongan obat ini ialah simetidin, ranitidin, famotidin, dan roxatidin) Wanita hamil dan menyusui tidak boleh menggunakan obat simetidin, ranitidin, dan nizatidin, karena dapat melintasi plasenta dan mencapai air susu H2 bloker untuk mengurangi sekresi asam - H2-blocker obat ini menempati reseptor histamin-H2 secara selektif dipermukaan sel-sel parietal, sehingga sekresi asam lambung dan pepsin sangat dikurangi. H2 bloker paling efektif untuk pengobatan tukak duodeni yang khusus berkaitan dengan masalah hipersensiadilitas. Pada terapi tukak lambung, obat ini kurang tinggi efektifnya. Contoh obatnya adalah Cimetidine, ranitidin, famotidin, roxatidin, dimana untuk obat-obat seperti cimetidine, ranitidin dan nixatadin (naxidine) dapat melintasi plasenta dan air susu, sehingga tidak boleh digunakan wanita hamil dan menyusui. Untuk golongan famotidin dan roxatidin belum terdapat cukup data. - Penghambat pompa proton (PPP) Obat-obat golongan ini mengurangi sekresi asam lambung dengan jalan menghambat enzim H+/K+ - ATPase secara selektif dalam sel- sel parietal. Kerjanya panjang akibat akumulasi disel-sel tersebut. Kadar penghambatan asam lambung tergantung dari dosis dan kadar umumnya lebih kuat dari perintangan oleh H2 bloker. Contoh senyawa dari penghambat pompa proton adalah omeprazol, lansoprazol, pantoprazol, rebeprazol dan esemoeprazol (nexium). Pada penggunaan selama kehamilan dan laktasi belum tersedia cukup data yang melaporkan penggunaan yang berbahaya dari obat ini.

Upload: arif-ar

Post on 16-Feb-2016

6 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

k

TRANSCRIPT

Page 1: DocumentHk

H2-blockers,

Obat-obat ini menempati reseptor histamin-H2 secara efektif disekitar permukaan sel-sel parietal, sehingga sekresi asam lambung dan pepsin berkurang. Contoh golongan obat ini ialah simetidin, ranitidin, famotidin, dan roxatidin) Wanita hamil dan menyusui tidak boleh menggunakan obat simetidin, ranitidin, dan nizatidin, karena dapat melintasi plasenta dan mencapai air susu

H2 bloker untuk mengurangi sekresi asam

-        H2-blocker

obat ini menempati reseptor histamin-H2 secara selektif dipermukaan sel-sel parietal,

sehingga sekresi asam lambung dan pepsin sangat dikurangi. H2 bloker paling efektif

untuk pengobatan tukak duodeni yang khusus berkaitan dengan masalah

hipersensiadilitas. Pada terapi tukak lambung, obat ini kurang tinggi efektifnya. Contoh

obatnya adalah Cimetidine, ranitidin, famotidin, roxatidin, dimana untuk obat-obat seperti

cimetidine, ranitidin dan nixatadin (naxidine) dapat melintasi plasenta dan air susu,

sehingga tidak boleh digunakan wanita hamil dan menyusui. Untuk golongan famotidin

dan roxatidin belum terdapat cukup data.

-          Penghambat pompa proton (PPP)

Obat-obat golongan ini mengurangi sekresi asam lambung dengan jalan menghambat

enzim H+/K+ - ATPase secara selektif dalam sel-sel parietal. Kerjanya panjang akibat

akumulasi disel-sel tersebut. Kadar penghambatan asam lambung tergantung dari dosis

dan kadar umumnya lebih kuat dari perintangan oleh H2 bloker. Contoh senyawa dari

penghambat pompa proton adalah omeprazol, lansoprazol, pantoprazol, rebeprazol dan

esemoeprazol (nexium).

Pada penggunaan selama kehamilan dan laktasi belum tersedia cukup data yang

melaporkan penggunaan yang berbahaya dari obat ini.

Penghambat Pompa-proton (PPP),

mengurangi sekresi asam (yang normal dan yang dibuat) dengan jalan menghambat enzim H+/K+ ATPase secara efektif dalam sel-sel parietal. Contohnya ialah omeprazol, lansoprazol, pantoprazol, rabeprazol, dan esomeprazol..

AntasidaMerupakan zat pengikat asam (anti=lawan, acidus=asam) atau basa-basa lemah yang digunakan untuk mengikat secara kimiawi dan menetralkan asam lambung. Efeknya adalah

Page 2: DocumentHk

peningkatan pH, mengakibatkan berkurangnya kerja proteolitis dari pepsin (optimal pada pH 2), diatas pH 4 aktivitas pepsin menjadi minimal.

Dapat digunakan pada indigesti dan rasa terbakar, pada reflux oesophagitis ringan, dan pada gastritis. Obat jenis antasida dapat mengurangi rasa Nyeri di lambung dengan cepat.

Garam-garam magnesium dan Na-bikarbonat menaikkan pH isi lambung 6-8, CaCO3 sampai pH 5-6 dan garam-garam aluminiumhidroksida sampai maksimal pH 4-5. Antasida dengan aluminiumhidroksida dan magnesiumhidroksida boleh diberikan selama kehamilan.

Beberapa contoh golongan antasida-. Senyawa Mg dan Al, sifat netralisasi baik tanpa diserap usus.-. Natriumbikarbonat dan kalsiumkarbonat, bekerja kuat dan pesat, tetapi dapat diserap usus dengan menimbulkan alkalosis.-. Bismutsubsitrat, membentuk lapisan pelindung yang menutupi tukak, dan juga berkhasiat bakteriostatis terhadap H.pylori.

Antasida harus digunakan kurang lebih 1 jam setelah makan dan sebaiknya dalam bentuk suspensi, bentuk sediaan tablet kurang efektif dan lambat dalam  proses penyerapan diusus.

Golongan obat Antasida

Merupakan senyawa magnesium, aluminium dan bismut, hidrotalsid, kalsium karbonat,

Na-Bikarbonat. Zat pengikat asam atau antasida (anti=lawan, acidus=asam) adalah basa-

basa lemah yang digunakan untuk mengikat secara kimiawi dan menetralkan asam

lambung. Efeknya adalah peningkatan pH, yang mengakibatkan berkurangnya kerja

proteolitis dari pepsin (optimal pada pH 2). Diatas pH 4 aktifitas pepsin menjadi minimal.

 Zat-zat pelindung ulkus

Obat ini bekerja dengan cara menutup tukak dengan lapisan pelindung  terhadap

serangan asam pepsin. Contoh obatnya adalah sukralfat, Al-hidroksida, bismut koloidal.

Dimana bismut sitrat juga berdaya bakteriostatik terhadap H.pylory.