hk - 40 2009

43

Upload: brobayu

Post on 11-Jun-2015

1.358 views

Category:

Documents


25 download

TRANSCRIPT

Page 1: HK - 40 2009
Page 2: HK - 40 2009
Page 3: HK - 40 2009

Redaksional

Ada yang mengatakan

bahwa banyak kepala akan lebih

baik daripada satu kepala.

Maksudnya bahwa ketika ada

suatu permasalahan atau suatu

kegiatan atau yang lainnya. Hal

itu akan lebih bisa berhasil ketika

direncanakan lebih dari satu

orang. Jadi lebih dari satu orang

yang berpikir, sehingga

perencanaan akan bisa lebih

matang. Memang ada benarnya

juga. Dalam banyak hal, kerja

yang demikian biasa dikatakan

kerja team, kerjasama atau istilah

lain, yang artinya bahwa

pekerjaan itu dikerjakan secara

bersama-sama, bukan dikerjakan

sendiri atau perorangan.

Salah satu yang harus

disadari dalam kerjasama, dalam

team kerja adalah spirit kerelaan

untuk menggangu dan diganggu,

yang merupakan intisari dari

spirit berbagi. Tanpa ada spirit

kerelaan tersebut suasana

kerjasama tidak akan bisa

terbangun dengan optimal. Bisa

jadi malah saling menuggu

karena rasa sungkan yang

sebenarnya tidak perlu. Atau juga

ada perasaan tidak mau

mengganggu orang lain. Kalau

demikian apa bedanya dengan

bekerja sendiri-sendiri.

Spirit berbagi merupakan

suatu semangat yang kiranya

perlu sungguh dikembangkan

ketika ingin berkembang dan

bertumbuh, dalam bentuk

apapun, tanpa harus

memisahkan itu ranah profan

atau ranah religius. Karena spirit

berbagi tidak bisa disekat-sekat,

tetapi merupakan suatu spirit

yang universal. Dan itu kiranya

salah satu kunci ‘keberhasilan’

dalam kehidupan.

Dalam HK edisi kali ini,

semangat berbagi diangkat dalam

tema “Partner Kerja”. Dan seperti

biasanya, para pembaca akan

disungguhi beberapa artikel

refleksi dan yang tidak kalah

menarik adalah dinamika

kehidupan para bruder CSA di

berbagai komunitas. Syukur

bahwa “Bang Usil” mulai

menampakkan lagi. Semoga ini

juga menjadi spirit dalam

keberlangsungan HK.

Salam Redaks Caritas et Pax

Page 4: HK - 40 2009

Daftar Isi

Redaksional ........................................................................................... 1

Daftar Isi ................................................................................................ 2

Sajian Utama

Membangun Kesadaran Dalam ber-Partner Kerja ............ 3

Refleksi - Sharing

Bapa Kami .................................................................................... 7

Membangun Partner Dengan Allah ...................................... 11

Aku Telah Melihat Tuhan ......................................................... 16

Karya

Ada Apaan Sih di Wisma Lansia Harapan Asri .................. 19

Dinamika Komunitas

Ada Apa di Novisiat ................................................................. 21

Info Tusam ................................................................................... 24

BriKoM ......................................................................................... 26

Berita Ruteng ............................................................................... 30

Warta Postulat ............................................................................. 32

Kabar Turi ................................................................................... 34

Puisi

Bersama Kita Bisa ........................................................................ 37

Bang Usil

Bang Usil Jadi Reporter ................................................................ 38

Penangung Jawab : Br.Heribertus

Pemimpin Redaksi : Br.Konradus

Redaksi: Br. Aleksander, Br. Neri, Br. Martinus,

Br. Yosef, Br. Septo, Br. Suryadi Jalan Kanfer Raya 49 Semarang

Telp (024) 7473274

Email: [email protected]

Page 5: HK - 40 2009

Sajian Utama

Membangun Kesadaran Dalam Ber-patner Kerja Sebagai Religius Oleh: Br. Lukas, CSA

Situasi dan kenyataan hidup religius dalam menjalankan tugas perutusan, bruder khususnya, pada umumnya semakin menampakkan adanya kemerosotan kualitas pribadi dan kulitas religius. Hal itu ditandai adanya; kurang tahan banting, mudah putus asa, tidak komit terhadap kesepakatan, mudah ingkar diri terhadap janji, dan melarikan diri dari realita yang sedang terjadi. Mengapa demikian? Apa yang menyebabkan? Bagaimana menanggapi situasi yang demikian? Apa yang harus dibuat selanjutnya? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut penulis mencoba menawarkan judul “membangun kesadaran dalam berpatner kerja sebagai religius”. Tulisan ini hanya sebagai suatu sharing refleksi dan untuk berbagi dan semoga bermanfaat bagi siapa saja yang membaca serta semakin menumbuhkan kesadaran. 1. Membangun kesadaran Kesadaran adalah suatu situasi dan keadaan batin yang berproses sampai pribadi sungguh mengerti, memahami dan akhirnya menerima apa dan terhadap sesuatu yang sedang dan sudah dialami serta mendorong pribadi untuk menumbuhkan kehendak yang

kuat untuk selanjutnya. Ada dinamika kesadaran sebagi pribadi religius: a. Kesadaran pribadi berarti mengenal,

mengerti dan memahami akan seluk beluk, situsi diri dengan segala keberadaanya, sehingga mampu menerima diri sebagai manusia yang tidak sempurna, banyak kelemahan. Hal ini lebih dikuasai oleh kebutuhan dan kecenderungan biologis/ manusiawi. Dengan kesadaran diri ini, pribadi dapat berusaha dan membangun strategi sesuai dengan keberadaan diri untuk mencapai suatu kehidupan yang lebih baik dan untuk mewujudkan visi serta tujuan yang mau dicapai.

b. Kesadaran religius berarti mengenal, mengerti, dan memahami seluk beluk, keberadaan hidup religius dengan benar, dengan segala resiko dan konsekwensinya, sehingga mampu menghayati hidup religius dengan benar. Bagaimana hidup sebagai religius, bagaimana cara bertindak sebagai religius, dan sebagainya, artinya bagaimana pribadi melihat dan melakukan segala sesuatu dengan cara pandang religius. Hidup yang didasari oleh cinta Allah serta hidup yang dikuasai oleh kehendak Allah

Page 6: HK - 40 2009

yang membutuhkan penyerahan secara total dan radikal. Ini memang yang ideal dan seharusnya diusahakan. Dengan kesadaran ini pribadi semakin mampu untuk menjadi abdi Allah, yang diwujudkan dalam pelayanan kepada sesama.

c. Kesadaran sebagai pribadi religius berarti mengenal, mengerti dan memahami akan diri sebagai manusia yang rapuh tetapi juga sebagai pribadi anak Allah yang tergantung pada Allah. Maka butuh proses ber-inkorporasi dan proses inkarnasi. Dengan kata lain kesadaran mau bertobat dan berubah. Berubah dari pribadi manusia menjadi pribadi religius, sehingga yang kita hayati bukan pribadi manusiawinya tetapi kereligiusannya yang harus kita hayati. Bukan lagi manusiawiku yang hidup dalam diriku melainkan kereligiusanku yang hidup dalam diriku. Dengan demikian apa yang kita hidupi sungguh-sungguh manusiawi dan sungguh sungguh religius. Dengan kesadaran ini pribadi mampu hidup yang semakin seimbang, dan bijak.

2. Berpatner Partner berarti pasangan, berpatner berarti berpasangan, membentuk suatu kesepakatan berdua, terjadi suatu persekutuan dan penyatuan kehendak berdua; Berpatner bisa terjadi antar dua pribadi, berdua antara kelompok, berdua antar lembaga atau antar partai yang sering disebut berkoalisi. Dalam berpatner, bertim, berkoalisi, akan

terbentuk suatu kesepakatan kerja sama. Maka perlu berproses bersama untuk menyatukan dan menyamakan kehendak dan tujuan. Bisa kerja sama jika terjadi kesamaan dalam segala unsur, tujuan yang sama, visi misi yang sama, arah dasar yang sama. 3. Kerja sama Kerja sama berarti mengandung dua kata kerja dan sama. Kerja berarti aktif dan bergerak sesuai dengan fungsi dan tugas. Bekerja berarti beraktifitas, menjalankan sesuatu sesuai dengan fungsi dan tugas. Sama berarti menjelaskan kesepakatan kesatuan tujuan, arah, yang mau dicapai. Kerja sama berarti mengerjakan suatu tugas secara bersama-sama sesuai dengan fungsi dan kesepakatan untuk mencapai tujuan dan harapan. Dalam kerja sama di dalamnya unsur tanggung jawab, sejati sejiwa, sepenanggungan, komitmen. 4. Religius Religius adalah panggilan khusus, bagi orang- orang yang diberi anugerah hidup secara khusus hanya untuk Tuhan. Orientasi pekerjaan menuju kepada pekerjaan Tuhan, mereka dipanggil untuk terlibat dalam karya Allah yang besar yaitu karya keselamatan manusia dan seluruh ciptaanNya. Maka pekerjaan-pekerjaan Religius di latarbalakangi oleh karya Allah Sendiri. Jadi Religius adalah sarana dan alat Tuhan dalam mewujudkan karya keselamatan dalam dunia nyata. 5. Perlunya partner Mengapa perlu membangun partner?

Page 7: HK - 40 2009

• Dalam Kej 2:18 TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia". Pada dasarnya manusia adalah makluk sosial, tidak sempurna, tidak lengkap, ada sesuatu dalam dirinya masih kurang. Maka tumbuh kerinduan dan kebutuhan untuk menjadi sempurna.

• Dengan berpartner orang bisa saling membantu dan kerja sama untuk mencapai tujan dan cita-cita yang diharapkan.

• Bisa terjadi timbal balik dalam saling mendukung dalam segala masalah, dan bisa menjadi saling mendukung dalam mengadakan penegasan, membuat keputusan bersama.

• Demi perkembangan hidup bersama yang berorientasi pada kesejahteraan bersama, serta berdampak kepada sesama yang universal.

6. Bagaimana mencari partner? Ada macam-macam partner, sesuai dengan status dan kebutuhan.

• Pertama-tama harus bergaul, membangun jaringan, mencari banyak kenalan.

• Memilih mana orang yang bisa mengenal lebih dalam.

• Terjadi saling memperkenalkan, tujuan, visi , ideal, gagasan dlb.

• Menyatukan dan tujuan, dan visi bersama.

• Mengatur dan merencanakan bersama.

• Sistim kerja dan pembagian tugas.

• Pelaksanaan dan operasional.

• Membuat pernyataan komitment dan sangsi bersama

• Evaluasi bersama.

• Menemukan solusi baru. 7. Siapa partner sebagai religius? Panggilan menjadi religius sebetulnya panggilan untuk menjadi partner Kristus. Tuhan memanggil manusia untuk dijadikan partner kerja. Partner bersama Kristus itu menjadi dasar dan yang melatarbelakangi seorang religius berpartner. Hal itu harus dihayati dalam tugas perutusan dan palayanan. Menjadi religius berarti menjadi manusia yang dijiwai oleh Kristus sendiri. Hanya dengan semangat Kristus pribadi bisa berpartner dengan siapa saja dan dimana saja. Maka yang pertama dan pokok adalah membangun partner dengan Yesus Kristus itu sendiri. 8. Bagaimana membangun partner

dengan Yesus Kristus? Belajar menjadi seperti Yesus yang sungguh-sungguh manusia dan sungguh-sungguh Alah dilihat dari proses prakarsa Allah dan reaksi perasaan manusiawi. Mengenal Yesus berarti menganal seluruh pribadi dan pergulatan Yesus dalam berproses inkarnasi Allah menjadi Manusia. Hal itu semua telah jelas diwartakan dalam InjilNya. Kalau ingin menyatu dengan Kristus berarti menyatu dengan Injil. Injil itulah yang akan terus hidup dan menjiwai, memberi semangat untuk menjalankan segala pekerjaan dengan bekerja dengan siapa saja yang

Page 8: HK - 40 2009

mempunyai kehendak baik, sesuai dengan arah dan visi keselamatan. Dalam Injil diperkenalkan siapakah Yesus? Yesus adalah Anak kesayangan Allah, Yesus adalah berasal kampung Nasaret, Yesus adalah Keturunan Yahudi, Yesus adalah Musa baru, Yesus adalah anak Daud. Yesus adalah Nabi, Yesus Adalah Mesias, Yesus adalah terang, Yesus adalah kebenaran, Yesus adalah sang Gembala, Yesus adalah pejuang, Yesus adalah ........ segalanya, Yesus diatas segalanya, dan dalam segala ada Yesus. Hal ini bisa dialami dan dirasakan lewat latihan Rohani terus menerus (refleksi dan doa). 9. Kesimpulan Yesus mengutus muridnya untuk pergi berdua-dua, mewartakan Injil kepada umat di seluruh dunia. Demikian juga kita sebagai religius dipangil untuk diutus hal yang sama untuk di zaman sekarang.

Namun situasi zaman sekarang dalam menjalankan tugas utusan dihadapkan banyak kesulitan yang membuat pribadi tidak setia dan tidak komit. Supaya sebagai religius tetap setia dan komitment dalam bekerja, menjalankan tugas perutusan, perlu dan harus menumbuhkan kesadaran yang semakin besar, yaitu kesadaran akan keberadaan diri, kesadaran akan kereligiusan, dan kesadaran akan keseimbangan hidup dengan berproses inkarnasi melalui latihan rohani/doa dan refleksi. Inilah yang akan menjadi daya kekuatan dalam kita menjalankan tugas perutusan dalam bentuk apa saja dan dimana saja serta dengan siapa saja. Dengan demikian akan timbuh sikap taat dan pasrah, dengan berjuang melaksanakan kehendak Allah lewat peristiwa tugas pelayanan dalam tarekat, gereja dan masyarakat.*****

Page 9: HK - 40 2009

Refleksi - Sharing

Bapa Kami

Malam itu ..

sesaat sebelum tidur, terjadi dialog antara Mbilung dan Bapa.

Mbilung : Bapa kami yang ada di surga...

Bapa : Ya?

Mbilung : Tolong jangan mengganggu dulu, aku ini sedang berdoa...

Bapa : Tetapi, engkau tadi memanggilKu

Mbilung : MemanggilMu? Aku tidak memanggilMu. Aku sedang berdoa.

Mbilung : Bapa kami yang ada di surga.

Bapa : Itu.. lagi!

Mbilung : Lagi? lagi apa...?

Bapa : MemanggilKu... engkau bilang: Bapa kami yang ada di surga. Dan,

sekarang Aku ada disini, Apa yang ada dalam pikiranmu..?

Mbilung : Tapi aku tidak bermaksud apa-apa. Aku hanya sedang

mengucapkan doa harianku. Aku selalu berdoa Bapa kami tiap

hari, ini membuatku merasa tenang, kalau tidak rasanya ada

sesuatu yang kurang...

Bapa : Baiklah kalau begitu silahkan dilanjutkan..

Mbilung : Baik..... Dimuliakanlah namaMu

Bapa : Maaf..., tapi apa yang engkau maksudkan dengan itu?

Mbilung : Dengan apa?

Bapa : Dengan dimuliakanlah namaMu

Mbilung : Itu artinya..., ee..., artinya....

Mengapa aku harus tahu? Ini adalah bagian dari doa...

Tapi kalau boleh tahu.. apa sih makna sebenarnya?

Bapa : Artinya ya mulia, kudus, indah, penuh rasa hormat

Mbilung : Masuk akal juga, aku tidak pernah berpikir arti kata itu. Terima

kasih... Datanglah kerajaanMu, jadilah kehendakMu, di bumi

seperti di dalam surga.

Bapa : Tunggu, apakah engkau sungguh-sungguh dengan kata-katamu itu?

Mbilung : Tentu, mengapa tidak?

Page 10: HK - 40 2009

Bapa : Apa yang engkau lakukan sehubungan dengan itu semua?

Mbilung : Lakukan? Mengapa? Kurasa, tidak ada yang perlu dilakukan

dengan semua itu. Aku hanya berpikir, pasti akan sangat baik jika

Engkau dapat mengontrol semuanya di bumi ini, seperti di surga

sana. Tahukah Engkau bahwa nampaknya dunia ini kacau balau..

Bapa : Ya, aku tahu... Tetapi bagaimana aku bisa mengontrol engkau?

Mbilung : Aku rajin ke gereja..!

Bapa : Bukan itu maksudKu. Bagaimana dengan sifatmu yang mudah

marah itu? Juga dengan kebiasaanmu yang boros...?

Mbilung : Tunggu, mengapa hanya aku? Bagaimana dengan orang-orang lain

yang juga rajin pergi ke gereja itu...?

Bapa : Maaf, kupikir engkau berdoa agar terjadi apa yang Kukehendaki,

jika memang demikian, Aku akan mulai denganmu yang secara

khusus berdoa untuk itu...

Mbilung : Ooo baik kalau begitu, kurasa engkau tahu segala sesuatu tentang

aku, khususnya yang tidak baik. Aku akan menyebutkan beberapa

yang lain..

Bapa : Kalau begitu, bisa dilanjutkan..?

Mbilung : Sebelumnya. aku tidak pernah berpikir tentang itu secara khusus

hingga sampai detik ini. Tapi aku sungguh ingin menghilangkan

sifat-sifat yang kurang baik itu. Maukah Engkau membebaskanku

dari semua itu...

Mbilung : Baik! Sekarang arah kita semakin jelas.. Kita akan bekerja

bersama. Engkau dan Aku. Aku sungguh bangga padamu...

Mbilung : Tuhan, kalau Engkau tidak keberatan. Aku akan segera

menyelesaikan doaku, doa ini menjadi lebih panjang dari

biasanya.

Bapa : Baik!

Mbilung : Berilah kami rejeki pada hari ini

Bapa : Engkau perlu untuk berbagi rejeki/makanan yang nampaknya lebih

dari cukup untukmu

Mbilung : Tunggu.. Aku ini sedang menjalankan kewajiban doaku dan tiba-

tiba Engkau membawa ingatanku ke macam-macam hal....

Bapa : Doa adalah sesuatu yang berbahaya. Setiap doamu dan apa yang

kauminta bisa menjadi kenyataan. Ingat.. engkau memanggilKu,

dan sekarang Aku disini. Sudah terlambat untuk berhenti

sekarang, teruskan doamu..

Page 11: HK - 40 2009

Mbilung : Aku jadi takut untuk melanjutkan doa ini

Bapa : Takut? Apa yang engkau takutkan?

Mbilung : Karena aku tahu apa yang akan Engkau katakan...

Bapa : Coba saja...

Mbilung : Ampunilah kami, seperti kamipun mengampuni yang bersalah

kepada kami..

Bapa : Bagaimana dengan Pak Bona?

Mbilung : Tu kan..! Aku tahu, engkau pasti akan menyebut nama itu! Tuhan,

dia itu terus membuatku jengkel, sudah berapa janji yang

dilanggarnya. Aku tidak bisa sabar kalau berhadapan dengan

dia..dan dia suka bicara tentang kejelekanku di belakang. Aku

kadang memikirkan cara untuk membalasnya suatu ketika...

Bapa : Tetapi... doamu? Bagaimana dengan kata-kata dalam doamu?

Mbilung : Mmmm, aku... aku tidak sungguh-sungguh dengan bagian yang itu

Bapa : Baik, paling tidak engkau jujur mengatakan semua ini...

Tetapi, bukankah ini menjadi beban yang berat, ketika engkau

menyimpan dendam dan amarah dalam hatimu...

Mbilung : Ya...., tetapi aku akan merasa lebih baik setelah aku bisa marah

padanya atau membalasnya dengan cara lain.. Aku kadang

berharap bahwa dia tidak pernah terlahir di dunia ini..

Bapa : Engkau tidak akan merasa lebih baik. Engkau akan merasa sangat

tidak nyaman. Balas dendam selalu jelek akibatnya. Engkau tahu,

betapa tidak bahagianya engkau! Baik.. aku akan mengubahnya.

Mbilung : Engkau bisa mengubahnya? Bagaimana caranya?

Bapa : Maafkan Pak Bona. Lalu aku akan mengampuni engkau. Kemarahan,

benci, dan dendam bukan lagi menjadi masalahmu, itu akan

menjadi masalah Pak Bona. Dengan demikian ini akan mengubah

dan menyelesaikan masalahmu..

Mbilung : Baiklah kalau begitu... Engkau benar, dan selalu benar. Dan

daripada balas dendam, aku ingin lebih dekat denganMu... Baik...

aku maafkan dia..!

Bapa : Bagus...! Bagus sekali... !!

Sekarang.. katakan, apa yang engkau rasakan dalam hatimu?

Mbilung : Mmmmmm, yah.. rasanya jadi ringan. Aku merasa sangat lega.

Terima kasih.. Tapi Tuhan, malam ini aku tidak akan tidur lebih

larut, akhir-akhir ini aku kurang istirahat..

Bapa : Ya... aku tahu. Tetapi bukankah engkau belum selesai dengan

Page 12: HK - 40 2009

doamu? Lanjutkanlah dulu...

Mbilung : Dan janganlah masukkan kami dalam pencobaan, tetapi

bebaskanlah kami dari yang jahat.

Bapa : Baik.. baik sekali! Aku akan melakukan itu untukmu. Tetapi jangan

tempatkan dirimu didalam situasi yang akan menggodamu...

Mbilung : Apa maksudmu?

Bapa : Ah.. engkau pasti tahu apa yang kumaksud..

Mbilung : Yah... rasa-rasanya aku tahu apa yang Engkau maksud.

Bapa : Syukurlah kalau engkau sadar itu... Sekarang selesaikan doamu...

Mbilung : Karena Engkaulah Tuhan, yang berkuasa kini dan sepanjang masa.

Amin

Bapa : Tahukah engkau, apa yang membawa kemuliaan bagiKu? Apa yang

membuatku bahagia..?

Mbilung : Tidak, aku ingin tahu apa yang membuatMu senang... Selama ini

pasti aku sering membuatmu sedih. Aku ingin sungguh-sungguh

mengikuti Engkau. Jadi, katakan Tuhan... bagaimana aku bisa

menyenangkanMu

Bapa : Ketahuilah... engkau baru saja melakukannya! Sekarang tidurlah

dalam damai.

Bayu, CSA ....terjemahan bebas dari:

http://worriersanonymous.org

Page 13: HK - 40 2009

MEMBANGUN PARTNER DENGAN ALLAH KETAHUILAH BAHWA AKULAH ALLAH

Oleh : Br. Athan, CSA Refleksi Latihan Rohani dan Kristologi

Selama tiga puluh hari aku bergulat

mencari kehendak Allah. Dalam keheningan aku bergulat dengan apa yang aku tidak mengerti dalam kehidupanku, aku harus berbuat apa itulah pertanyaan yang muncul dalam hatiku. Padang gurun yang melambangkan kesunyian, suasana mencekam, angker, sepi dan penolakan sesuatu yang membuat aku menjadi takut, binggung gelisah dan cemas. Namun inilah kenyataan yang harus kuterima sebagai konsekwensi dari keinginan serta ketegaran untuk mencari dan menjalin mitra yang intim bersama Allah. Berbagai macam godaan yang kualami, merasa Allah begitu jauh dariku, Allah menghindari dari padaku, tetapi kucoba untuk berlari dan mengejar mendapatkan cinta-Nya. Dalam ketidakpastian aku berdiam diri, membisu, dan terus merenungkan tentang arti kehidupanku. Aku harus mampu dan bersedia menerima semua dinamika rasa yang kadang membuat aku menjadi dekat dengan Allah dan membuat aku ingin lari menghindar diri dari pada-Nya. Aku harus membangun sikap yang pasti, berusaha masuk dan menempatkan diri terbuka sendirian dihadapan Allah. Dan inilah harga yang harus kubayar untuk menggapai atau meraih cinta-Nya.

Padang gurun novisiat yang menjadikan tempat perjumpaan dan tempat untuk membangun relasi bersama Allah, merasakan, mendengarkan bisikan-Nya. Di tempat ini juga aku diam seribu kata, mengosongkan diri, sepi dan menjadi orang yang sangat terasing. Aku hanya ditemani oleh nyamuk yang membuat aku jengkel, mengusik ketenangan, suara mesin-mesin yang menderu membuat pikiran menjadi bising, hembusaan angin membawa kesejukan hatiku tetapi semua itu membuat aku berontak, hati terasa teriris ingin berlari dari tangggung jawab dan mau mengakhiri saja pencaharianku terhadap kehendak Allah. Aku melihat diriku seperti telah dirantai, seperti sebatang pohon yang tumbuh di sebuah pulau yang menolak untuk hidup bersama pohon yang lain. Aku pikir hidup ini sepertinya sudah menjadi gila, tidak punya arah dan tujuan penuh kehampaan. Mungkinkah ini namanya pergulatan yang terus menghantui aku dalam situasi dan suasana hati yang tak karuan. Aku bangun dari kebinggungan dan

pergulatan. Kuraih sebuah Alkitab dan pokok-pokok doa yang berada didepanku yang merupakan bahan-bahan yang mendukungku dalam pencaharian kehendak Allah. Ada sesuatu yang muncul dalam diri, ada rasa kerinduan

Page 14: HK - 40 2009

yang besar tumbuh dalam hati untuk berjumpa dengan Allah dan juga ada rasa takut kalau Allah menjauh dariku. Aku membangun sikap untuk tetap komitmen untuk masuk dalam latihan rohani dengan sungguh-sungguh sebagai jembatan yang kuat untuk menjalin partner yang baik dengan Allah. Aku masuk dalam proses doa dengan berkontemplasi dan bermeditasi. Dalam merenungkan proses-proses doa saat latihan rohani aku mencoba mengadakan dialog dengan Allah tentang maksud tujuan pencaharian, menyampaikan segala isi hati yang dibaluti oleh rasa kurang percaya, binggung, kecemasan, ketakutan serta kegalauan hatiku. Aku merengek seperti anak kecil untuk memohon belaskasihan, serta mohon rahmat kekuatan, pengampunan serta mohon bimbingan Roh Kudus-Nya. Aku menganggap Allah sebagai Bapa sehingga akupun pantas meminta apapun pada-Nya. Dalam keheningan Allah menyapaku, aku merasakan penghiburan yang diwujudkan dalam ketenangan, kedamaian, merasa gembira dan mendengarkan bisikan-Nya. Allah mengajak aku untuk mengenal-Nya dalam kata yang bergema dalam hati, ”Ketahuilah bahwa Akulah Allah“, lewat bisikan ini aku tergugah dan menyadari akan kelemahan-kelemahanku di hadapan-Nya dimana selama ini aku belum membangun partner yang baik atau jauh dari kehendak-Nya. Saat merasakan hal itu sikap dan

tindakanku spontan mengatakan syukur dan memuji keagungan nama-Nya. Merasa sukacita dan bahagia dimana aku menemukan suara Allah dalam

pencaharianku. Rahmat Allah mengalir dalam hidupku, maka kupandang hidup ini bagaikan air yang mengalir. Air yang menyegarkan, menyejukan, membasahi dan memberi banyak sumber kehidupan bagi setiap ciptaan-Nya. Rahmat Allah masuk dalam denyutan jantung dan darah yang mengalir dalam urat nadiku, mengalir suatu yang mengandaikan perubahan dan kehidupan baru yang ditambahkan terus menerus dalam pilihan hidupku. Peziarahan hidupku selama tiga puluh

hari merupakan proses dan perjuangan yang tidak mudah. Banyak tantangan dan pergulatan yang dihadapi baik yang dirasakan oleh fisik maupun pikiran. Konkretnya merasa binggung, hampa dan putus asa ketika menghadapi kekeringan atau tidak merasakan apa- apa dalam doa, juga merasa sepi, cape, bosan jenuh dan malas. Aku sadar itu sisi kemanusianku yang harus disadari. Terkadang aku jatuh pada kelemahan, tetapi aku mencari solusi yang tepat yaitu bersikap pasrah dan taat pada kehendak Allah. Bersandar pada kekuatan Allah sebagai sumber segalanya serta mengandalkan Allah dalam praksis hidup. Allah tidak jauh kurasakan biar begitu banyak permasalahan yang diterima aku tetap dikuatkan, dimampukan sehingga rasa bosan, jenuh, sepi dan malas berubah menjadi lebih bergairah dan terhibur. Aku menjadi orang yang lebih mengenal Allah dimana bisa merasakan setiap rahmat yang diperoleh dan bergema didalam hati. Aku kenal Allah yang menciptakan segala yang ada, Allah yang meraja/menguasai seluruh ciptaan. Aku

Page 15: HK - 40 2009

tahu bahwa tujuan aku di ciptakan semata-mata untuk meluhurkan, memuliakan dan memuji nama-Nya yang agung. Allah menjaga sejak aku dikandung ibu dan menjalin partner yang sejati. Dan ini kurasakan lewat pengalaman-pengalamanku sejak kecil hingga saat sekarang. Campur tangan Allah Nampak dalam setiap sisi hidupku oleh sebab itu aku tak akan berhenti pada satu kali pencaharian tetapi menjadi sesuatu yang terus menerus di hidupkan. Berusaha dan berjuang untuk mengenal dan mencintai Allah lewat diri sesama dan makluk ciptaan lainnya. Buah-buah keheningan yang

kutemukan yang merupakan spirit dalam hidupku, aku berani membela apa yang telah kuyakini benar dalam hidup, Allah sendirilah yang benar dan mengatasi situasi yang tidak menguntungkan dan menghadapi masalah dengan jujur dan tegar karena aku mau konsekwen dengan Allah dan diriku. Buah berbelaskasih, aku dituntut bersedia menghibur dan membantu orang lain yang berada dalam situasi sulit dan kemalangan. Aku “bersemangat” mengadapi kegiatan setiap hari dengan gembira, gairah dan penuh pengharapan demi caraku untuk bersyukur pada penciptaku, bersikap adil dan bijaksana, loyalitas karena Allah sendiri telah memberikan aku rasa harga diri yang sehat. Kugapai keindahan dan menikmati kebaikan Allah dan sesama yang menilai diriku yang tak ada banding sebagai pribadi yang lain.

YESUS PIONERKU

Aku terpicu dengan sebuah pertanyaan yang reflektif dalam mengikuti kursus Kritologi bersama Rm. J.B. Prasetyantha, MSF bersama sepuluh tarekat hidup bakti yang lain di Novisiat suster-suster Carolus Borromeus Yogyakarta, berbunyi “Menurut kamu siapakah AKU ini”. Berawal dari pertanyaan itu aku mencoba melihat dan merenungkan kembali setiap segi kehidupan ku sejak aku masa kecil sampai saat ini. Kubuka kembali memoriku untuk mengenang semua peristiwa atau pengalaman yang telah kuterima dan kujalani baik suka maupun duka. Setelah aku merenungkan saya menemukan Yesus sebagai pioner bagiku. Mengapa Yesus menjadi pioner itulah pertanyaan selanjutnya yang membutuhkan refleksi yang panjang dan membutuhkan perjuangan. Yesus sebagai perintis jalan bagi hidup panggilanku, membuka cakrawala hati dan pikiran sehingga saya semakin mampu melihat dan merasakan kehadiran-Nya dalam pengalaman hidup sehari-hari. Berdasarkan pengalaman konkret yang kualami dimana aku terpanggil untuk mengikuti jejak-Nya, sebelum aku bingung dan tidak mengerti atas pilihanku, tetapi Yesus tetap memberi jalan untuk menjadi mengerti dan mengenal-Nya. Ketika menghadapi goncangan atau kekeringan dalam meniti hidup panggilan itu, Yesus menguatkan dan menghibur aku sehingga menjadi segar kembali, kesehatan yang terjamin. Dihadapan wajah Yesus saya

merindukan kepasrahan serta ketaatan agar bisa memikul salibku dengan senang hati seturut teladan-Nya. Di

Page 16: HK - 40 2009

hadapan-Nya saya memberikan tempat yang pertama di dalam hati. Oleh sebab itu aku harus terbuka dan bersikap jujur dan loyalitas. Saya mengenal Yesus Pertama di lihat dari segi manusia. Dia lahir sama seperti saya, bertumbuh dan menjadi besar dalam situasi keluarga serba kekurangan, Dia bermain layak seperti saya, membantu orang tua dalam bekerja, mengalami rasa takut, cemas juga belajar dengan giat. Dan yang paling penting bagiku dalam refleksi mengenal pribadi ketika Dia tampil sebagai anak Allah didepan umum mewartakan kabar gembira dan keselamatan Allah yang mengenal-Nya. Dengan lembut Dia menyapa semua orang, suara yang lantang serta dengan berkata bijaksana dan penuh kewibawaan Dia mengajar semua orang. Yesus yang kukenal adalah seorang pekerja yang tidak menuntut upah, rajin, tekun dan disiplin. Pengolahan emosi Yesus tertata dengan baik ,Dia selalu menunjukkan sikap maaf dan pengampunan bagi semua orang Cara berelasi denganku begitu akrab, menyejukan penuh perhatian dan bersikap peduli terhadap yang paling hina, miskin, tersingkir. Yesus sebagai Pioner sekaligus sahabat sejati di dalam hidupku. Demikian juga bila Yesus menghadap problem Dia selalu bersikap sabar, setia, pasrah dan menyelesaikan masalah dengan adil dan bijaksana. Dan menghadapi tantang Dia berjuang, terus berusaha dan tidak menyerah ditengah jalan Dia terus menapaki sampai pada tujuan. Mengapa saya mengenal Yesus dan

untuk apa, lagi-lagi pertanyaan yang muncul dalam benakku. Sebagai orang

beriman dan mengimani Yesus tentu untuk menjawabnya mudah, tetapi saya memandang hal ini dari segi religious. Menyadari diriku saat ini saya dipanggil untuk mempersembahkan diri secara total kepada Allah, agar dapat memuliakan, meluhurkan serta memuji keagung Bapa untuk memperoleh kerajaan Allah maka langkah yang pokok adalah Yesus kujadikan pioner, perintis jalan menuju Bapa. Dan hal ini tidak mudah, saya harus mampu, bersedia menjadi teman perjalanan Yesus, memikul salib yang berat, bertanggung jawab atas pilihan hidup serta menyangkal diri secara lepas bebas tampa paksaan dari pihak lain. Sebagai calon bruder CSA Yesus kujadikan teladan, mahaguru, mencintai yang lemah dan yang miskin, mengarahkan kaum muda kepada pangkuan-Nya dengan menyerahkan diri sebagai hamba atau pelayan yang bisa memberikan terang Kristus ditengah-tengah orang lewat pewartaan kasih Yesus yang memikul salib dengan setia dan taat sampai puncak Golgota. Menyadari kesetian dan ketaatan Yesus saya pun diajak untuk setia kepada salib-ku lewat tarekat CSA yang “tidak mau bermegah selain dalam salib Yesus Kristus. Oleh sebab itu hal-hal yang diperjuangkan adalah mengembangkan dan menumbuhkan panggilan dengan sikap lepas bebas, menjawabi dan menghidupi panggilan dengan semangat, setia jujur dan taat di dalam hidup bersama dalam tarekat, menghayati dan mewujudkan didalam praksis hidup sehari serta mempertahankan segala khasanah para

Page 17: HK - 40 2009

pendahulu atau para pendiri dengan tumpuan “Kasih dan Damai”

Caritas Et Pax

Page 18: HK - 40 2009

AKU TELAH MELIHAT TUHAN (Keterlibatan Tuhan dalam hidup manusia)

Oleh: Br. Libert, CSA

Tulisan ini adalah sebuah renungan singkat, yang pernah saya ungkapkan dihadapan anak-anak SMP Santo Aloysius Turi pada acara LKTD (Latihan Kepemimpinan Tingkat Dasar) di bulan

September 2008. Siang itu terasa panas dan gerah. Mendung hitam menggelanyut pelan diatas kota Yogyakarta. Angin bergerak lambat. Suasana kota menjadi pucat. Aku terpana melihat seorang kusta terkapar sambil mengemis di jembatan penyeberangan Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta. Kustanya amat mengerikan. Jemari kaki dan tangannya sudah tidak ada lagi. Matanya sayu memandang ke atas menanti uluran tangan orang untuk memberinya sedekah. Kakinya yang buntung sudah dibalut lagi dengan perban yang sudah tidak lagi berwarna putih, lantaran bercak darah dan nanah yang merembes menembus perban. Tambahan lalat-lalat asyik mengerumuninya untuk menyantap daging kakinya yang sudah mulai membusuk. Tubuhnya terkapar di anak tangga jembatan. Bau busuk sedikit menyengat hidung orang-orang yang lewat di depannya. Mereka selalu tutup hidung. Ia yang adalah si Kusta sudah tidak tampak sebagai anak manusia lagi. Orang-orang menghindarinya. Tak satupun yang memberinya sedekah atau sepersen uang koin. Mungkin takut ketularan.

Beberapa terkesan cepat-cepat lewat sambil mencibirkan bibir tanda rasa jijik.

Katanya? Aku bergulat dalam batin dan tak tahu apa yang harus kuperbuat. Batinku terus bergolak. Satu pertanyaan mengusik; siapakah manusia itu sampai ia menderita begitu hebat dan tak seorang pun memberinya pertolongan? Mengapa penderitaan sebesar itu dialami oleh manusia itu. Kata agama manusia itu agung. Ia penuh kemuliaan dan hormat. Ia punya kuasa atas buatan tangan-Nya dan selalu dindahkan oleh pencipta-Nya. Rasanya omongan agama itu hanyalah omong kosong, tidak konkret, dan jauh dari realitas. Buktinya si Kusta itu terkapar tanpa daya. Kuman penyakit terus memeretili anggota tubuhnya. Ia pun terhinakan oleh lalat-lalat yang berkuasa menusuk dagingnya tanpa kuasa ia mengusirnya. Ia sama sekali tidak indah. Ia tidak dihormati. Buktinya, banyak orang menghindari dan melewatinya begitu saja tanpa mau urusan dan takut ketularan. Ia sama sekali tidak terhitung pada bilangan manusia. Rasanya ia pun tidak terhitung olehku juga. Apa si kusta itu bukan manusia? Logikaku saat itu tak mampu

Page 19: HK - 40 2009

menjawabnya. Semua itu hanya omong kosong agama.

Dimanakah gerangan Tuhan? Akupun bertanya lagi secara nakal mengenai Tuhan dan eksistensiNya. Dimanakah gerangan Tuhan? Apakah Tuhan sedang tidur? Apa Dia sedang asyik menerima sembah sujud dan kidung pujian di dalam Gereja-gereja, di dalam Wihara, di dalam Mesjid sehingga lupa bahwa kalau ada ciptaan-Nya yang terkapar di Jembatan.? Ataukah Tuhan sedang memimpin rapat mengenai proyek pembangunan tempat-tempat ibadah yang megah nan indah? Sedang serius berdiskusikah Dia mengenai tegaknya demokrasi dan Hak Asasi Manusia serta persiapan pemilu Caleg dan Pemilu Presiden tahun 2009? Atau Ia sedang asyik berenang bersama dewi-dewi selebritis cantik di kayangan sana ? Jangan-jangan benar yang dikatakan Nietzsche bahwa “Tuhan sudah mati” dan kini manusia sedang berkabung sambil menyanyikan kidung Reguiem Aeternam Deo ( istirahat kekal bagi Tuhan)? Liang kubur sudah digali dan batu nisan untuk Tuhan sudah diukir. Kata agana Tuhan itu gembala. Ia membaringkan manusia di padang rumput yang hijau. Ia menyediakan hidangan bagi yang lapar.. Ia memberi kebajikan dan kemurahan seumur hidup. Ah, itu hanya retorika pemazmur saja. Omong kosong agama. Buktinya, si Kusta itu dibiarkan terkapar di Jembatan yang kotor, panas dan banyak lalat. Ia tidak diberi makan dan tak seorangpun siang itu memberinya sedekah. Ia pun harus menyeret tubuhnya dengan susah

payah . Mana kemurahan Tuhan ? atau jangan-jangan memang karena ia bukan manusia yang menyebabkan dia merana dan tidak mendapat previlese seperti yang dikatakan pemazmur itu? Katanya sih, Tuhan itu concern pada option for the poor dan orang-orang senang disebut men for others? Agama tak mampu membuktikan bahwa Tuhan benar-benar ada. Tuhan yang mencintai pun tidak mereka tampakan. Yang mereka ucapkan adalah omong kosong belaka. Retorika di atas altar. Aku merasa mengiyakan bahwa Tuhan hanyalah konsep saja dalam otak manusia karena dalam praktis Tuhan tidak pernah terlihat.. Allah hanyalah keinginan ideal manusia ketika ia sedang terpojok dan mimpi-mimpi mereka tidak kesampaian. Allah hanyalah cerminan mimpi-mimpi manusia untuk bisa berkuasa di atas segala-galanya. Allah yang maha tahu hanyalah fantasi manusia yang ingin mengetahui segalanya. Allah yang maha cinta hanyalah dambaan manusia yang mau mengatasi penderitaannya, dan lain semacamnya. Aku belum menemukan Tuhan seperti yang mereka kotbahkan. Aku jadi sangsi pula akan Tuhan Karena mereka yang memberitahu tentang Tuhan, bertindak seperti orang yang malah tidak ber Tuhan. Aku juga paham bahwa penderitaan dan kemiskinan bisa membuat orang dekat dan menemukan Tuhan tetapi juga bisa membuatanya menjadi Ateis. Itu Tuhan!

Page 20: HK - 40 2009

“gedeblaaaarrrrr!” Tiba-tibapetir menggelegar tepat di atas jembatan dan membuatku kembali tersadar dari pergulatanku. Rintik hujan mulai jatuh dan sedikit demi sedikit membasahi jembatan tempat aku dan si Kusta itu berada. Lalu mataku kembali tertancap pada penderitaan si Kusta itu. Segera muncul seorang anak kecil digandeng ibunya naik tangga jembatan. Nampaknya mereka tergesa-gesa takut basah oleh rintik hujan. Namun ketika lewat di depan si Kusta, anak kecil itu mengajak ibunya berhenti, namun tarikan tangan ibunya lebih kuat sehingga ia sedikit terseret. Aku sempat mendengar apa yang mereka percakapkan. “mama kenapa orang itu?” “Ssttt..,jangan banyak omong. Ntar kehujanan” “Tapi, Mama, orang itu sakit, yak ok kakinya diperban dan iih, ia tidak punya jari”. “ Ayo, jangan banyak komentar” “Tidak, Ma! Kita harus menolong orang yang sakit. Kata Ibu guru dan bruder waktu LKTD, kita harus menolong sesama yang menederita.” “Ayo, nanti ketularan!”, gertak ibu itu sedikit pucat. “ Boleh, saya memberi sisa roti yang masih ada di

dalam tas” Pinta si kecil sambil membuka tas dan meraih sisa roti dan dia berikan kepada si kusta itu. “ Pak tua, ini untuk makan bapak. Tapi ini Cuma sisa karena saya tidak punya, selain roti ini. Dimakan, ya, supaya tidak lapar dan lekas sembuh”, kata si kecil. Ia segera pergi karena ditarik ibunya yang sudah tidak tahan oleh bau busuk tubuh si Pak tua itu. Si kusta hanya memandang dan sedikit mengangguk tanda terima kasih. Aku terharu melihat kejadian itu tadi. Seperti ada mukjizat yang membuat hatiku terangkat. Aku sedikit terheran –heran, bukankah itu Tuhan? Dengan yakin aku mengatakan : “ Aku telah melihat Tuhan. dan Sungguh itu Tuhan!!!”,” Tuhan memang hadir dan terlibat dalam dinamika kehidupan manusia”. Bagi kita bruder CSA Apa yang bisa kita belajar dari Kisah ini? Semoga. (Sumber; dari bahan retret Gabungan Bruder MABRI Juni 2008, Rm. Drajad

Susilo, SJ)

Page 21: HK - 40 2009

K a r y a

ADA APAAN SI DI WISMA LANSIA HARAPA ASRI ? Kamis 2 April 2009.

Tepat PKl 06 .30 WIB. Wisma Lansia Harapan Asri mengalami

kehilangan seorang penghuni berasal dari Demak, dengan nama : Ibu Minem dengan sapaapn akrabnya Mbah Surib dalam usia 95 tahun. Tentunya semua warga Wisma Lansia Harapan Asri mengalami duka

yang mendalam, karena penghuni yang baru ini, harus dipanggil Tuhan.Sejenak aku melihatnya Ibu ini memang seorang ibu yang pendiam dan seorang ibu yang takwa kepada Allah, bahkan selalu berupaya dan berjuang untuk menikmati kehidupan yang lebih lama lagi, namun diahri-hari terakhir hidupnya beliau jarang mau menyantap santapan-santapan yang disediakan oleh bagian dapur, baik itu sarapan pagi, makan siang maupun makan malam. Namum para perawat tidak kehilangan akal berusaha membantu Ibu Minem supaya bisa menikmati hidupnya, dengan menyediakan bubur instan dann waktu khusus untuk mendapngi pagi, siang dan malam. Dr. vero ms sebagai pendampingpun menyarankan untuk dirujuk kerumah sakit. Dan setelah saran ini disampaikan ke keluarga oleh ibu Fero ( Ibu Yudi ) pihak keluarga mengatakan tidak mampuh mereka pasrah saja kepada pihak Wisma apapun terjadi mereka siap menerima. Karena kalau dirujuk kerumah Sakit berarti harus ada dana yang cukup. Maka Ibu Yudi dan rekan rekan perawat selalu berusaha untuk mendampingi dan menghibur Ibu Minem dan juga dalam doa-doa. Tiga hari menjelang kepergiannya beliau selalu mendaraskan doa-doa dan istifal kepada Allah menurut agama dan kepercayaannya yakni ( la ila haillalloh ) berulang kali. Untuk semakin dikuatkan dalam doa-doanya itu maka Ibu Fero ( Ibu Yudi ) seorang Pensiunan Perawat Elisabeth dengan cepat menghubungi Ustad di kelurahan Pedalangan banyumanik untuk

Page 22: HK - 40 2009

mendoakan ibu Minem ini. Namun kehendak Tuhan itu mulia bagi ibu Minem, sehingga ia harus mengakhiri hidupnya dengan tenang dan damai di pangkuan ibu Nunuk, seorang perawat yang berpengalaman, ( dikatakan berpengalaman karena beliau ini tanpa pendidikan khusus yang diterimanya tetapi karena pengalamannya dengan totalitas dalam merawat orang-orang sakit dengan tulus ikhlas). Setelah itu dengan segera ibu Nunuk menghubungi Bu Yudi akhirnya lewat Ibu Yudi lah berita lelayu disampaikan pada Dokter pendamping wisma Dr. Vero MS dan keluarga yang di Demak serta keluarga bersar Wisma. Selang beberapa menit kemudian Dr. Vero Ms datang untuk memastikan bahwa Ibu Minem sudah tidak ada lagi alias meninggal dunia. Dan semua orang yang dihubungipun datang untuk melayat,termsuk Bapak Ustad dan tokoh – tokoh muslim yang ada di kelurahan Pedalangan. Para Bruder yang ada di komunitas Tusam ikut ambil bagian dalam persiapan pemakamannya. Turut hadir Bruder Pemimpin Umum Br. Heribertus CSA Untuk melayat. Dalam Layatannya beliau sempat bertemu dengan Direktris dan Koordinator Para Perawat di ruang makan. Peristiwa ini adalah salah satu bentuk pewartaan kita yang hidup yang dapat dirasahkan oleh orang-orang yang kita layani. dalam membangun solidaritas antar umat beragama. Para Perawat yang terlibat aktif dalam mengurus Jenasa ampai ke pemakaman yakin, Ibu Fero ( Ibu Yudi ), Ibu Nunuk, Sdri Ari Puji Astuti, Sedangkan Karyawan /i adalah Ibu Eni, Ibu Sartona dan Bp Narto. Tidak heran seorang perawat dadaan ( alias baru dipersiapkan untuk belajar keperawatan) juga ikut-ikutan dalam membantu segala hal sampai pemakamannya yakni Br. Lambert, CSA. Sedangkan 2 perawat lainnya yakni Ibu Tini dan Ibu Yeni membantu, menemani dan membimbing ke 4 penghuni yang lainnya di kamar masing-masing. Peristiwa ini tentunya secara tak disadari adalah salah satu promosi yang baik dalam karya pelayanan yang baru kita mulai ini. Moga ibu Iyem dapat beristirahat dalam damai bersama Tuhannya. Dan pelayanan kita semakin hari semakin diberkati Tuhan.

(Sugeng tindak mbah minem nggih)

Page 23: HK - 40 2009

Dinamika Komunitas

Ada Apa Di Novisiat Oleh Br.Athan

Mari Kita Masuk Padang Gurun

Minggu Pagi 1 Maret kedua Bruder Novis tahun II meninggalkan Taman doa Novisiat berangkat ke Madiun that is Bro. Bona and Bro Christian dalam rangka merealkan apa yang mereka dapatkan selama di Novisiat, dan siang hari setelah makan siang Pakde Bro. Didi berangkat ke Turi dengan tujuan yang sama . Kami Krue Novisiat mengucapkan selamat jalan dan selamat bertugas, semoga sukses.

Malam hari pukul 20.00 WIB para bruder novis tahun I : Br. Athan, Br. Ligori dan Br. Satur, GB mulai masuk babak baru dalam kegiatan latihan rohani selama tiga puluh hari. Dalam membuka kegiatan ini Br. Luke sangat mengharapkan para novis agar latihan rohani ini sungguh- sungguh dimanfaatkan dengan baik dan merupakan suatu peluang emas bagi kita dalam merasakan, mencecapi hidup hanya dengan Allah selama tiga puluh hari dan menghimbau meninggalkan segala hal yang menganggu latihan rohani ini dan mengajak para novis “ mari kita mulai masuk Padang Gurun “ para Novis serempat menjawab Terima kasih der…. Para novis masuk dalam kebisuan dan tidak saling memyapa, dalam situasi dan kondisi seperti ini Nampak kepribadian bahwa seorang menjadi

diam itu sangat tidak menarik alias culas tetapi dilihat segi mana dulu..e..

Berselang beberapa hari para novis masuk Padang gurun dua orang anak asrama Turi menginap di Novisiat selama dua malam, dalam rangka sesuatu kegiatan dari sekolah di Jogja dan pada malam yang kedua Br. Libert juga nginap di Novisiat dan siang bersama anak- anak kembali ke Turi. Setelah bergulat selama hampir tigabelas hari para novis mengambil jedah latihan rohaninya untuk masuk kebabak kedua. Para Novis diberi kesempatan untuk rekreasi bersama dan mengambil lokasi kebun binatang “ Gembira Loka ‘ Br.Luke menyiapkan segala keperluan dari ketupat hingga yang lainnya. Pagi pukul 09.00 meninggalkan novisiat dengan gaya dan penampilan Br. Saturnus mengendong tas besar yang isinya Cuma ketupat , sepontan br.Athan katakan … Satur sampean iki koyo tindak pundi ketetangga sampean neng pelanet Pluto aja.. Br.Sat jawab kulo, sampean nanti ora kasih ketupat …he.. Para novis juga diberi tugas untuk melatih mencoba merasakan hidup sebagai pengamen tetapi karena ngamen terlalu pagi tidak dapat rejeki dan penampilan yang tidak berjiwa miskin orang tak mungkin kasihan sehingga Br Ligori pikul gitar Kaya salesman saja. Suasana ceria mnegiring

Page 24: HK - 40 2009

perjalanan kami ke Gl walaupun hujan sendikit menghambat tapi para novis tetap semangat. Pukul 10. 00 sampai di Gl Br. Satur langsung senang ketika ketemu sahabat yang lagi duduk manis dan santai, Br. Athan senang ketemu sahabat Komodo yang sedikit mengobat kerinduan akan Pulau Flores. Setelah melihat semua yang ada di GL kami mengambil waktu makan siang dan sambil melantunkan tembang tembang novisiat dan orang yang lewat hanya senyum saja tidak memberi recehan ,Br.Satur berkomentar maaf kami bukan pengamen…. Pukul 15.00 kembali ke Novisiat dan malam pukulp20.00 mulai lagi bergulat padapencaharian selanjut

Pada tanggal 23 Maret latihan rohani jedah lagi dan diisi kegiatan membersihkan lingkungan Novisiat. Dan dilanjutkan dengan rekreasi jalan- jalan ke Stasiun Tugu, Mallioboro, Gedung Agung , Pasar Mbering Harjo dan berakhir di Stasiun KA Lempuyangan. Dan malam hari diteruskan dengan tahap berikutnya

Para Bruder Yunior se-Jawa mengadakan pertemuan bulanan di Novisiat yang dipimpin langsung oleh Br Luke yaitu pada malam hari dan dilanjutkan pagi sampai makan siang, setelah makan siang kembali kekomunitas masing-masing dan selama pertemuan mereka sangat menjaga ketenangan sehingga tidak menganggu ketiga saudaranya yang lagi mencari kehendak Tuhan dan hal ini wujud dukungan yang baik bagi kami untuk semakin mengenal dan lebih dalam

mencintai-Nya . Thank’s Bro…. see again…

Tanggal 4 April Br. Victor menginap di Novisiat dan pagi bersama para Novis mengikut penyambutan sang Raja Agung masuk Kota Baru dengan daun palma ditangan sambil bernyanyi Hozana Putra Daud. Pesta Minggu Palma sangat meriah dan antusias umat begitu besar dan paling sangat mengesan dan mengundang perhatian banyak orang dan membuat orang senyam –senyum atas ulah seorang ibu yang kelebihan mental alias stress yang menari dan menyanyi dengan minyak caplang di tangan… Br.Saturnus bertanya kenapa dia…e.. Spontan Br Athan …diam .. diam.. dia mabuk minyak caplang karena kalah wangi dengan minyak narwarstunya Maria Magdalena…ooo…. Dan pada hari yang sama Bruder Pemimpin tiba di Novisiat dengan mas Fajar dan menginap satu malam dan mengadakan pertemuan dengan Br.Vict dan Br. Luke dan siang hari pergi ke Kalasan dan langsung kembali ke Semarang dan Br. Vict ke Madiun.

Berjaga bersama Yesus dalam menghadapi penderitaan, sebagai wujud nyata bahwa para novis sungguh- sungguh mencintai Yesus dan mau meringankan salib yang di terima oleh Yesus menjadi bagian penderitaan salib kita . Maka para novis dan Br.Luke secara bergantian menjaga/ melakukan tuguran didepan Sakramen Maha Kudus selama dua hari. Diawali dengan Adorasi yang dipimpin Br.Athan dan Br. Saturnus mengarakan Tubuh Kritus dari Kapel ke ruang doa, sedangkan Br. Luke Br.Lois

Page 25: HK - 40 2009

ikut misa Kamis Putih yang kedua. Dan ditutup pada pagi hari Sabtu pukul 07.30 yang dipimpin oleh Br. Luke.

Pada hari raya Minggu Paskah Br.Athan , Br Lois dan Br Saturnus berkunjung ke Susteran Gembala Baik Bantul, lagi –lagi persiapan kurang matang yaitu menyangkut alamat sehingga terjadi nyasar hampir sampai pantai, teryata Tuhan tidak pernah meninggal domba-Nya, setelah pencarian alamat yang memakan waktu dua jam akhirnya ketemu juga dengan Gembala Yang Baik dan kebetulan lagi makan siang para novis langsung joint us…he… Senin 13 April Para Novis Br .Athan ,Br. Ligori dan Br Saturnus mengikuti KGN Kristologi yang terdiri dari 10 tarekat : CSA, MTB, AK, CB, PI, PBHK, PPYK , ADM, SFD dan OP yang diselenggarakan di tempat Novisat Suster Cinta Kasih Carolus Borromeus Yogyakarta selama lima hari dan Dosen pengampu Rm. J.B. Prasetyantha.MSF. Dinamika kegiatan diawali dengan doa dan dilanjutkan dengan perkenalan dan langsung menjelaskan arti gambar yang telah ditugas sebelum kegiatan KGN

dengan pertanyaan acuan Yesus yang macam apa yang aku kenal. Setelah itu langsung masuk dalam pembahasan materi. Materi yang disampai Romo Prast memperkenalkan Yesus yang terdiri dari dua segi ; segi manusia dan segi Ilahi dan mengajak para novis untuk menyadari dan memahami sebuah pertanyaan relflektif “ Menurut kamu Siapakah Aku ini “ jadi itulah pokok pencaharian para novis untuk mengenal, mencintai dan mengikuti- Nya. Romo Prasetyantha dalam homilinya saat penutupan mengharap para novis ibarat Anjing yang menyalak seekor kelinci dan mengejar kelinci sampai dapat / tertangkap, yang memberi sedikit makna bahwa dalam mengikuti Yesus dan mencintai-Nya harus sungguh- sungguh dikejar bukan suatu hal yang dipermainkan melainkan suatu perjuangan yang tidak mudah untuk mencapai puncak yang dikaitkan juga dengan panggilan yang kita terima harus mampu mempertahakan,mewujudkan dan menhayati dalam praksis hidup setiap hari. Dan kursus KGN di tutup dengan makan siang bersama.****

Page 26: HK - 40 2009

Info Tusam Oleh: Br. Silvin

Sabtu,07 Maret 2009, bruder Andre di antar ke RS.Elisabeth oleh bruder Lambert bersama Fajar (sopir) pada pukul 15.00 karena pusing dan muntah-muntah. Setelah menjalani perawatan secara intensif selama beberapa hari, akhirnya diperbolehkan untuk pulang ke komunitas. Aneka pertemuan Pertemuan yunior pada bulan Februari bertempat di komunitas Tusam dengan tema ‘kasih persaudaraan’ bersama bruder Andreas.Sebenarnya tema ini baru akan dilangsungkan pada bulan april namun oleh karena bruder Aleks sedang berhalangan maka pertemuan tersebut ditukar.Tema ini sangat menarik karena langsung bersentuhan dengan realitas yang dialami oleh para bruder di komunitasnya masing-masing.Semoga apa yang diperoleh dari pertemuan ini, baik sharing maupun materi dapat dimanifestasikan di komunitas maupun dimana pun berada dan bukan hanya sekedar teori belaka atau OMDO (omong doang). Sedangkan pada bulan maret rekoleksi yang bertemakan Spiritualitas Salib bertempat di jalan supadi 17,kotabaru.Bruder lambert dan bruder silvin dengan sepeda motor GL berangkat pukul 08.00 namun tiba pada pukul 11.20.Sebuah pengalaman kecil yang tampaknya membutuhkan kecermatan.Sesampainya di pertigaan Kauman, Salatiga trafik light menunjukkan warna merah namun bruder lambert yang mengendarai tidak

melihatnya dan langsung menerobos.akibatnya pada 100 meter berikutnya traffic lightjuga menunjukan warna merah. Apa yang terjadi sekanjutnya, akhirnya masuk perangkap sebab disamping kami, sudah ada seorang polisi yang rupanya telah mengikuti dari belakang dan mampir sesaat di pos polisi. Rupanya tidak hanya itu, kami pun tersesat ketika akan memasuki kota klaten. Dengan bermodalkan PD, nafigator ternyata menunjukan arah yang salah namun walau demikian akhirnya sampai juga kami di kalasan. Minggu 08 maret 2009, visitasi Dewan Umum (bruder Heri dan bruder Viktor) untuk membicarakan renstra komunitas Tusam tahun 2009.Pertemuan dimulai pada pukul 17.00 sampai pukul 19.00 dan dilanjutkan dengan makan malam bersama. Rabu 25 Maret 2009, bruder Andre ke Jakarta guna mengikuti pertemuan moneter di KWI dan pada hari jumat 27 maret sudah tiba di komunitas. Tri hari Suci Memasuki Tri hari suci, para bruder juga ikut ambil bagian di dalamnya.Bruder Silvin dan bruder Lambert masuk dalam anggota koor wilayah Agustinus dan bertugas pada Kamis Putih pada peryaan ekaristi yang pertama pukul 17.30 sedang bruder Andre bertugas sebagai prodiakon. Rekoleksi bulan April di mulai sesuadah upacara Jumat agung dan dilanjutkn sabtu pagi.Bruder vincen tidak

Page 27: HK - 40 2009

dapat mengikuti sampai selesai karena harus ke Surabaya karena ibunya dalam keadaan kritis. Pada minggu sesuadah misa Paska, bruder Heri,br.andre,br,Aleks dan br.konrad melayat ke Surabaya dengan mobil yang dikemudikan oleh fajar. Setelah misa ,diadakan pesta paska anak yang di meriahkan dengan time zone dan sebelumnya diadakan lomba menghias telur.Bruder lambert diminta

kesediaannya untuk menjadi salah satu juri lomba sedang bruder silvin masuk dalam kepanitaan pesta paska anak.sebenarnya bruder Vincent dan bruder Yoseph juga diminta sebagai juri namun berhalangan dan itu berate bruder silvin sebagai panitia harus mencari pengganti dalam waktu yang singkat.syukurlah bisa didapat juga penggantinya.

Grazie et Ariverderlla

Page 28: HK - 40 2009

BrikoM (Berita Komunitas Madiun)

Tahun Komunitas Madiun Tepatnya tanggal 14 Juli 75 tahun yang lalu

(tahun 1934) Bruder Albertus dari Surabaya dikirim untuk memulai suatu karya baru di Madiun dengan membuka sekolah Belanda. Ketika itu rumah pertama yang dipakai ada di Jalan Wilis yang sekarang dikenal dengan nama Ahmat Yani. Bangunan peninggalan rumah lama yang sampai sekarang masih dapat dilihat adalah bangunan asrama yang sekarang ada, karena memang belum mengalami perubahan bentuk, beberapa tahun lalu beberapa bagian direnovasi kecil-kecilan tetapi tidak rnengubah bentuk Dalam rangka itu akan diadakan peringatan untuk mengenang sejarah khususnya penyusunan buku kenangan, sehingga para bruder yang pernah berkarya d Komunitas Madiun bisa menuliskan pengalaman dalam bentuk tulisan setengah halaman bersi pengalaman yang sangat mengesan ketika berkarya sesuai bidang karya (asrama, sekolah, pastoral dll) Diharapkan akan menambah perbendaharaan sejarah komunitas dan kongregasi dalam bentuk sejarah. Diharapkan tulisan dapat segera dikirim ke Komunitas Madiun, dan alangkah berterima kasihnya jika mengirimkan via e-mail.

Paskah Seperti tahun-tahun sebelumnya bentuk nyata ikut ambil bagiannya komunitas Madiun terhadap pastoral di Paroki yakni penyediaan tempat parkir selama perayaan Pekan Suci. Halaman asrama Madiun yang letaknya persis berhadapan dengan pastoran dipakai untuk tempat parkir kendaraan roda dua umat Gereja Cornelius. Misa Minggu Palma di laksanakan tiga kali yakni sabtu sore, minggu pagi dan minggu sore. Pada misa minggu sore in ada empat bruder yang tugas membagi komuni. Misa Kamis Putih di laksanakan dua kali, pada misa kedua kembali tiga bruder ikut membagi komuni yang dilanjutkan dengan adorasi dibalai paroki tempat sakramen di tahtakan. Memperingati sengsara dan kebangkitan, pagi hari dilaksanakan Ibadat Jalan Salib dengan visualisas (teatrikal) oleh kelompok Orang Muda katolik Cornelius, siang hari jam dua dan jam lima sore dilaksanakan ibadat peringatan sengsara dan wafat Tuhan

75 P

Page 29: HK - 40 2009

Yesus. Sedang. Misa malam Paskah dilaksanakan dua kali jam enam dan jam sembilan malam. Sedangkan paginya jam delapan acara Misa Paskah khusus anak semakin semarak karena dilanjutkan dengan pesta es krim dan pembagian telur paskah diserta dengan penarikan kupon berhadiah antara lain Sepeda Federal, HP, TV dan puluhan hadiah lainya. Telur Paskah pada misa ini rupanya menjadi telur istimewa. Telur yang dikemas menjadi telur raksasa dimana memuat 401 telur ayam menjadi prestasi tersendiri bagi orang muda katolk (OMK) St. Cornelius. Karena merekalah yang mendesign acara tersebut. Semoga Paskah ini semakin menambah kreatvitas pelayanan. Komuntas sendiri dalam rangka Paskah ini mendapat tugas koor pada Misa Paskah ke empat atau Minggu Sore. Dalam kesempatan ini koor dibantu oleh Komunitas Novisiat Suster MC. Latihan koor sendiri sebenarnya waktunya sangat sedikit sekali namun demikan, pada akhirnya para bruder dan anak-anak serta para suster bisa menyuguhkan persembahan lagu yang cukup baik. Setelah tugas liturgi tersebut dilanjutkan makan bersama di komunitas. Makan dengan menu istimewa Me Goreng, KFC, Es Teler dari biaya donator ini sekaligus mensykuri karena ada 1 anak panti yang menjadi babtisan baru dan 1 anak lulusan panti yang sebelumnya non kristiani yang juga menjadi baptisan baru pada paskah ini. Sebelumnya kedua anak tersebut dia memang sudah tertarik untuk menjadi katolik tetapi baru terwujud pada paskah 2009 ini. Proficiat !

Iman kristiani sungguh menjadi proses bagi kedua anak tersebut, karena nampak dari pengalaman harian bersama dengan para bruder yang diwujudkan dengan kepatuhan, mendengarkan dan akhirnya pada suatu pengambilan keputusan yang semoga juga sungguh dari dalam hati terdalamnya. Kedua anak tersebut selama ber katekumen langsung dengan Br. Kosmas. Berbekal ketekunan ini lulusan panti yang masinh seringkali datang telah membawa dirinya bekerja pada sebuah apotek, yang kebetulan milik keluarga kenalan para bruder. Contrengan vs coblosan Tanggal 9 april bertepatan dengan hari Kamis Putih, beberapa bruder Komuntas Madiun mengambil bagian dalam pemungutan suara calon legislative Sebagai warga negara yang bertanggungjawab sekaligus menanggapi seruan Gereja untuk memberikan suara (tidak tinggal diam), maka tanggal itu 4 bruder bersama-sama ke TPS yang ada di ada di SD Beteng (Madiun Lor 2) Jl. Perahu. Seminggu sebelumnya para bruder juga memberikan suara pada pemilihan calon ketua Dewan Paroki St. Cornelius namun berbeda cara karena masih menggunakan metode lama yakni dengan alat penusuk bukan alat tulis. Cara apapun yang terpenting bahwa hal ini juga wujud Gereja yang mengedapankan aspirasi langsung dari umat. Untuk Gereja Cornelius hal ini baru kali pertama dilaksanakan. Persiapan UAN

Page 30: HK - 40 2009

Momok tahunan yang saat ini ada adalah Ujian Akhir Nasionai bagi kelas tiga baik SMP maupun SLTA. Ujian tahun ini anak asuh para bruder madiun baik dari panti maupun asrama berjumlah 8 anak (lebih besar dari tahun sebelumnya). Untuk asrama ada 3 terdiri dari 1 anak SMA Bonaventura , 1 anak SMK Gamaliel 1, dan 1 anak SMP Santo Yusuf. Sedang untuk anak Panti peserta ujian berjumlah 5 terdiri dari 4 anak sekolah di SMK Gamaliel 1 dan 1 anak sekolah di SMK Bonavetura 2. Ujian akhir nasional untuk SLTA akan digelar 20 hingga 24 April sedang tingkat SMP ujian di gelar 27 hingga 30 April. Untuk Ujian Tingkat SD di mulai tanggal 11 Mei. Upaya yang dilakukan oleh para pendamping yakni dengan mendatangkan guru les dan tentu pendampingan belajar ekstra dari para bruder sendiri. Semoga upaya ini berhasil sesuai yang diharapkan Yang menginap

Saat ini Br. Dion tinggal sementara di komunitas Madiun dalam rangka belajar komputer sebagai bekal perutusan di tempat karya berikutnya. Selama ini Br. Dion belajar di

laboratorium komputer Santo Yusuf, dia belajar dengan guru computer yang bertugas di sana,

artinya setiap hari Br. Dion ke sekolah pada jam sekolah. Selama ini yang dipelajari adalah microsof office. Menurut rencana Br. Dion juga akan ikut kursus di luar yakni Lembaga kursus Madcom. Kita doakan semoga semua berjalan baik. Selanjutnya di komunitas juga ada 2 bruder novis, mereka menurut rencana sampai sampai akhir bulan april ini . Disamping mengalami kehidupan karya mereka juga berkesempatan melatih ketrampilan berkomputer, terbukti dia menyalin kronik komunitas Madiun. Hal ini untuk melatih agar lebih cekatan dalam mengetik. GPA (Gerakan perekrutan anak) Yang dimaksud adalah mencari anak asuh. Liburan sekolah berkaitan dengan pekan suci dimanfaatkan oleh Br. Yakobus untuk melakukan perekrutan calon penghuni panti. Hal ini dilakukan pada tanggal 5 Apil pergi ke panti asuhan milik

Page 31: HK - 40 2009

bruder FIC di Boro,Kulon Pogo, tujuannya adalah menanyakan kemungkinan – kemungkinan anak yang bisa di rekrut. Br Agus tanggal 14 April menginap d Madiun. Kedatangannya dalam rangka transit ke Semarang untuk rapat rutin Dewan Umum. Tanggal 16 Br. Kosmas menjenguk ibunya yang sakit di rumah. Tanggal 17 Br Suryadi ke Kalasan menginap 1 malam dalam rangka menghadiri undangan tahbisan diakon adiknya dalam saudara Serikat Yesus di Kapel Seminari Tinggi Kentungan tanggal 18 pagi. Pada kesempatan itu Uskup Agung Semarang Msgr Ign. Suharyo mentahbiskan 27 calon diakon dari aneka komunitas religius (Projo KAS, Projo Purwokerto, SY, SSCC, MSF, CMF, OFM, OCD Sorenya Br. Suryadi lansung kembali ke Madiun. Melayat Bertepatan dengan Hari Raya Paskah, ada 2 berita duka di komunitas Madiun yakni ibu dari Br. Vincentius meninggal di Surabaya, namun demikian para bruder Madiun baru bisa melayat hari berikutnya dikarenakan pada Hari Raya Paskah misa sore komunitas Madiun tugas koor. Para bruder yang melayat ke Surabaya tanggal 13 tersebut : Br Kosmas, Br. Mathias Br. Yakobus. Br Gordianus, dan 1 Novis yang sedang live in) Komunitas mengucapkan ikut berbelasungkawa.

Berita duka yang ke 2 yakni umat linigkungan Yudas Tadeus, berdomisili di Jalan Nias, Madiun, beberapa bruder juga melayat . Selanjutnya tanggal 13 itu juga Br. Michael melayat kenalannya yakni mantan ketua PAguyuban Umat beriman Madiun (PUBM) yang berdomisdi di Sukosari – Madiun. Tata cara penguburannya dilakukan dengan adat Bali. Itu lah wujud hidup bersaudara di tengah umat, meskipun para bruder mempunyai tugas perutusan masing-masing namun jika ada hal yang mendesak dan perlu disikapi maka menyediakan waktu untuk datang terlebih berhubungan dengan umat. Sembuh Tanggal 28 Maret Br AIeksander ke Semarang dalam rangka cek dokter atas sakitnya . Tanggal 1 April masuk Rumah Sakit dan baru tanggal 2 dilakukan pelepasan selang (Cateter) dari saluran kencingnya. Selanjutnya tanggal 13 kemabli ke Madiun bersama rombongan dari Semarang yang melayat ke Surabaya. Paskah BKRKS Tanggal 19 ini para religius kevikepan 3 Madiun mengadakan paskahan bersama bertempat di Novisiat Suster MC Jl. Mundu.

Page 32: HK - 40 2009

Berita Ruteng

REKOLEKSI PUSLAT PSE 2009 Tanggal 6 April 2009 puslat PSE St. Aloisius Ruteng mengadakan rekoleksi gabungan antara karyawan/ti dan peserta pelatihan. Rekoleksi bertempat di aula Efata Ruteng. Rekoleksi dipandu oleh rm. Ompi, Pr. Dengan tema kemiskinan. Kemiskinan buksn karena tidak mempunyai harta benda tapi karena didalam hati atau pribadi selalu mempunyai iri hati, kebencian, dendam, menyakiti – menekan orang lain, memaksakan kehendak, dan lainya. Orang yang selalu memikirkan hal itulah orang yang miskin, dikarenakan ia tidak mempunyai hal yang baik dan pemikiran

yang positif tentang sesuatu. Dan harta yang baik menurut rm.Ompi adalah hati yang selalu menganpuni. Setelah rekoleksi dilanjutkan dengan ibadat tobat dan penerimaan sakramen tobat. Kedua acara itu untuk persiapan hari raya Paska.

Page 33: HK - 40 2009

RETRET PARA BRUDER KAUL KEKAL Retret para bruder bruder kaul kekal se NTT dilaksanakan pada tanggal 22-28 maret 2009 di rumah retret OSF Detusoko. Dibimbing oleh P.Dominikus Atapukan SVD. Retret mengambil tema “BERKAUL SEBAGAI BRUDER CSA BERANI UNTUK MEMASUKI ARENA ITU”. Arena csa yang didalamnya terdapat visi misi, serta kekuatan yang ada dalam kharisma dan spiritualitas dimana roh dan batin selalu diperbaharui. Memasuki arena itu perlu adanya kegembiraan yang didalamnya terdapat kebersamaa.persaudaraan, kuat dan bertahan dalam tantangan, serta adanya kepernyaan akan cinta kasih Allah karena

Allah maha setia yang terlukis dalam salib Yesus kristus. Didalam memasuki arena itu ternyata ada suatu tantangan yang harus dihadapi. Tentunya banyak tantangan yang ditemui dalam menghayati arena itu. Dan untuk itu Salib diperlukan untuk mempersatukan semuanya karena dengan salib kita bersatu dengan Kristus untuk menghasilkan seorang yang CSA. Kegembiraan yang ada perlu juga didasari dengan KASIH. Kasih itu yang memberi perhatian dan memelihara, tulus ikhlas dan yang pasti kasih itu tidak merusak apa yang ada di dalam arena itu.****

Page 34: HK - 40 2009

WARTA POSTULAT Aktivitas Tri Hari Suci Selama Pekan Suci menjelang Paskah, aktifitas komunitas postulat banyak berhubungan dengan urusan tarik suara alias koor dan kerja bakti di kapel wilayah. Lima (5) postulant bersama mudika tugas koor pada hari Kamis putih sedangkan Br. Martin dan Sdr. Dinus (postulan) bersama umat lingkungan tugas koor pada malam paskah. Menjelang Trihari suci para postulant juga diajak merenung misteri sengsara, wafat dan kebangkitan Kristus dalam Triduum. Pada hari Kamis Putih, pk 21.00, diadakan pembukaan adorasi/tuguran di kapel postulat. Dibuka secara bersama-sama, selanjutnya secara bergantian berjaga satu persatu sampai pagi hari pk 05.30 dan ditutup dengan ibadat pagi bersama. Jumat Agung dan Minggu Paskah dirayakan dalam kesederhanaan gereja wilayah yang memang sedang bersiap-siap untuk merenovasi bangunan. Malam paskah acara rekreasi bersama, secukupnya, karena esok paginya masih bertugas dalam Ekaristi Paskah anak di gereja paroki. Ziarah Wisata Masih dalam suasana Paskah, ke enam postulan, br. Piet dan br. Martin; ibu Maryanti (koki) dan 2 putrinya serta 6 suster SPC berziarah ke gua Maria Tritis dan dilanjutkan wisata ke pantai Kukup Gunung Kidul. Dalam keheningan gua Tritis kami berdoa Rosario bersama (dan

tentu juga berphoto bareng). Selain menikmati keasrian gua dengan kenikmatan doa, kami juga sangat menikmati rekreasi pantai karena tidak banyak pengunjung. Setelah bermain air dan makan siang bersama di pondok yang indah diatas karang menghadap arah laut selatan, kami masih bernyanyi dan bermain kartu dengan diterpa udara segar, setelahnya baru kami kembali ke komunitas Kalasan dengan disambut guyuran hujan disepanjang perjalanan. Paskahan PARREM Plus Malam-malam setelah Paskah, para postulant masih giat latihan tari perang dari daerah Timor dengan iringan kendhang dan 3 bonang pinjam dari gereja wilayah. Atraksi tersebut akan disuguhkan untuk acara paskahan. Tibalah hari yang ditunggu itu, Minggu 19 April 2009, di Postulat CSA diselenggarakan acara Paskahan PARREM (Paguyuban Rohaniwan Religius Marganingsih) bersama Orang Tua Terpanggil dari Paroki Kalasan. Sebanyak 85 orang hadir dalam acara tersebut. Diawali dengan Ekaristi yang dipimpin oleh Rm. Rudi,OMI dilanjutkan acara perkenalan dan hiburan dari beberapa komunitas dan ditutup dengan santap siang bersama. Dengan semangat berbagi lima roti dan dua ikan, menu-menu yang ada pun juga hasil masakan dari semua komunitas suster, bruder dan romo, sehingga sungguh berkelimpahan untuk semua yang hadir.

Page 35: HK - 40 2009

Dalam kata sambutannya Rm. Tata Priyana, Pr (Rm Paroki) mengungkapkan kegembiraannya karena paskahan bersama orang tua terpanggil ini merupakan kali pertama diadakan dan beliau berharap bisa menjadi agenda rutin tahunan, karena kebersamaan macam ini bisa sangat mendukung panggilan hidup masing-masing. Kaum

berjubah yang kebetulan berkarya/ tinggal di Paroki Kalasan kiranya juga menjadi anak-anak bagi para orang tua terpanggil sebagai ganti anak-anak mereka yang bertugas di tempat lain. Setelah seluruh acara usai, para tamu diiringi rintik hujan, pulang membawa kesejukan dan kegembiraan hati karena rahmat kebangkitan-Nya.***

Page 36: HK - 40 2009

KABAR TURI (KATUR) Oleh: Br. Libert, CSA

Sang Perintis berpulang Pada hari senin tanggal 9 maret

2009, tepat pukul 15.30, Bapak Aloysous Harun yang adalah perintis SMP Santo Aloysius Turi dan juga seorang figur terpandang di Turi telah kembali kepangkuan Bapa di Sorga. Berpulangnya Bapak Harun ini tentu mau membuka lembaran baru atau hidup baru, yakni hidup kekal. Tuhan yang memulai, “Tuhan pulalah yang mengakhiri, terpujilah nama Tuhan”. Ungkapan ini akhirnya menjadi ungkapan iman kita. Sebab bagaimanapun kekuatan dan keberhasilan kita di dunia ini, itu tetap milik Tuhan. Hidup kita hanyalah sementara, maka selagi kita diberi kesempatan untuk hidup, pakailah hidup itu dengan baik, bertanggung jawab dan penuh rasa syukur. Demikian pesan Rm. Wiratno, Pr dalam kotbah misa Requem bapak Aloysius Harun. Beliau meninggal di usia yang ke 84 tahun. Berkat jasa dan perjuangan serta

pengorbanan dari Bpk. Harun selama hidup, ratusan bahkan ribuan pelayat keluar masuk rumah duka untuk memberi penghormatan terakhir akan kepergian Bpk. Harun. Tidak ketinggalan siswa-siswi SMP Santo. Aloysius Turi dan para guru ikut berlangsungkawa. Selamat jalan Bapak, doa kami semua..

Membahas Renstra komunitas

Lima hari setelah Bapak Aloysius Harun dipanggil menghadap hadirat Tuhan, bruder pemimpin Umum mengunjungi Komunitas Turi, hendak membicarakan bersama atau berbagi bersama tentang Renstra komunitas. Pertemuan ini begitu singkat, namun bermakna. Kiranya yang menjadi catatan adalah bagaimana merealisasikan renstra itu dalam hidup. Dan untuk mendukung terealisasinya Renstra ini, Bruder Pemimpin Umum memberi beberapa catatan penting, antara lain:

• Faktor yang menghambat tidak berjalannya Renstra Disana rumusan yang diperjuangkan / tujuan: Kurang jelas / kurang spesifik (tidak jelas apa yang mau dicapai, tidak ada target waktu yang jelas dan tidak kena sasaran), misalnya: Mengusahakan kemandirian financial, memberikan pelayanan yang maksimal, GSP dengan melakukan PROMOSI.

• Hambatan Komunikasi (Hasil penelitian menunjukan 70% kegagalan di dunia kerja adalah hasil komunikasi yang buruk. Jika RENSTRA hanya dibicarakan saat merumuskan saja, tidak dikomunikasikan dengan baik dan tidak pernah dilihat kembali sejauh mana telah dicapai, maka jelaslah ini menjadi sebuah formalitas belaka.

Page 37: HK - 40 2009

Maka tugas PIKO adalah sebagai motor penggerak hendaknya belejar KEPEMIMPINAN menurut BEGAWAN ABIYASA (Kakeknya Pendhawa), mengacu empat unsur H; HENENG (tenang), artinya bahwa seorang pemimpin harus memiliki ketenangan dalam menghadapi persoalan. HENING (kreatif), seorang pemimpin hendaknya mampu untuk menciptakan sesuatu yang baru, gagasan, ide-ide baru yang relevan. HELING (Sadar), Seorang pemimpin harus menyadari kepada soal siapa / orang yang dipimpinannya. HAWAS (Waspada), seorang pemimpin harus mawas diri dan waspada untuk mampu melihat kejadian yang ada disekitar dan mampu mengantisipasi. Semoga ini menjadi hal yang berarti bagi kita, selamat berjuang. Pesan Bruder PU. Setelah membahas RENSTRA ini,

Bruder PU langsung kembali ke Semarang, bersama PIKO Turi. Br. Siprianus ke Semarang hendak menjenguk Br. Andreas, yang selama beberapa hari opname di Rumah sakit Elisabeth. Sekembali dari Semarang , tepatnya tanggal 18 Maret 2009 gilirannya Br. Siprianus yang Opname. Selama tiga hari, beliau beropname di Rumah sakit Panti Nugroho, dengan indikasi; Saraf terasa sakit, dan adanya gejala Typus. Maka oleh pihak RS disarankan untuk Opname. Betapa pentingnya menjaga kesehatan itu, maka sekali lagi sekedar diingatkan agar “Konsumsilah air putih sebanyak-banyaknya”. Kesehatan itu Murah!. Sebab kalau kita sehat, beaya pengobatan atau pos Pengobatan akan berkurang, belum lagi terhambatnya

dalam tugas perutusan, semoga ini menjadi pelajaran kita bersama.

Bangkit Bersama Kristus Tinggal beberapa bulan lagi Gereja

Santo Yohanes Rasul Somohitan, Turi yang sejak tahun 2007 didirikan kembali dengan motif yang indah dan mengkresankan, akhirnya proses pembangunan hampir selesai. Dan rencananya di bulan Juni nanti akan diberkati. Semuanya berkat perjuangan dan kerja keras Rama. Kepala paroki, Rm.Yatno, Pr. Dan pada Paskah tahun ini, meskipun belum selesai dikerjakan, gereja ini untuk sementara dipakai untuk memeriahkan “Kebangkitan Tuhan”. Ungkapan terima kasih yang mendalam selalu dilontarkan oleh Rm Yatno, Pr. Semua ini terjadi bukan semata-mata usaha saya sendiri, tetapi berkat dukungan dan kerja sama kita bersama, yang didalam Hati dan usaha kita itu, Tuhan selalu hadir dan terlibat disana. “ TUHAN itu sungguh luar biasa”. Demikian yang diungkapkan Sang pejuang KLMT di bawah gunung Merapi ini, saat mengakhiri kotbah. Terbangunnya Gereja yang indah nan megah ini tentu membawa harapan dan sukacita baru serta mendukung Iman akan Kristus yang bangkit bagi Umat Somohitan, juga bagi umat secara umum yang telah lama merindukannya. Padaku ada usaha, pada Tuhan ada

Kuasa Dalam Kuasa Tuhan aku akan

berusaha

Page 38: HK - 40 2009

Sebuah kata mutiara yang dilontarkan oleh Rm. Wiratmo, Pr (pastor Kapelan Somohitan), untuk anak-anak / adik-adik kelas IX (sembilan) yang tinggal tiga hari lagi akan mengikuti Ujian Akhir Nasional, saat Perayaan Ekaristi bersama (misa sekolah) di Aula SMP Santo Aloysius Turi, jumat 24 April 2009. Dalam Perayaan Iman ini hadir juga orang tua / wali murid Kelas sembilan, Anak-anak kelas sembilan dan para guru katolik dari SMP Negeri I, Negeri II dan SMP Negeri III Turi. Perayaan Ekaristi ini dimaksudkan untuk mendukung Kelas IX yang akan mengikuti UNAS pada tanggal 27 sampai 30 April 2009. Sebelum pemberkatan penutup dari Tuhan, anak-anak kelas sembilan diberi kesempatan untuk mohon doa restu dari orang tua/wali, dari para guru, dan dari adik-adik kelas, dengan cara sungkeman dan salam-salaman. Dari sekian orang yang

memberi doa restu itu, kiranya kata “HARUS OPTIMIS “adalah yang menjadi pesan utama. Dengan rasa terharu juga air mata

terbendung dari semua yang hadir, apalagi diiringi dengan lagu “Di doa Ibuku” yang dinyanyikan oleh paduan suara terpilih di SMP santo Aloysius Turi. Dengan berakhirnya acara sungkeman ini, maka perayaan ekaristipun selesai, namun sebelum berkat penutup Rm. Wiratmo, Pr sekali lagi menekanakan atau menggaris bawahi isi kotbahnya tadi. Secara khusus buat anak-anak kelas IX. Yang di garis bawahi Rm. Wiratmo adalah; bahwa saat ujian nanti, adik-adik Jangan panik, bersikap tenang, konsentrasi, melakukan aktifitas seperti biasa, dan percaya pada penyelenggaraan Tuhan. S e m o g a.***

Page 39: HK - 40 2009

P U I S I BERSAMA KITA BISA Br. Libert, CSA Hidup oh….kehidupan Ada apa dengan kehidupan Apa yang dihidupkan dalam kehidupan Dengan siapa kita hidup

Hidup tanpa Dia tentu menjadi kering Sirami kehidupan dengan Kasih-Nya Taburkan kehidupan ini dengan benih Cinta-Nya Mari berjuang bersama-Nya

Alangkah indahnya kehidupan ini Bila ada kerja sama Ada saling mendukung Dan adanya saling menerima satu dengan yang lain

Mari kita bersama-sama memperjuangkan hidup ini Kita pasti bisa Bersama kita bisa Dan kita bisa karena bersama-sama

Betapa mulianya kehidupan ini Rasa syukur dan terima kasih kepada-Nya selalu kuungkapkan Hidup memang penuh bermakna Sebab adanya hidup karena adanya Kasih dan Damai

Jangan pernah kwatir akan hari esok Karena hari esok mempunyai kesusahan sendiri Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari. S e m o g a.

Puisi ini kupersembahkan untuk kedua temanku di Ruteng Flores , yang bulan April dan

mei mereka merayakan HUT

Page 40: HK - 40 2009

Bang U S I L

BANG USIL JADI REPORTER Apa memang dah zamannya ya ! Sharing teman bang Usil, biasanya dulu........dulu sekali…………… menjelang pra paska di komunitas ada pembicaraan tentang, komunitas akan pantang apa, terus secara pribadi pantang apa menurut keyakinannya masing-masing. Tapi tahun 2009 kok tidak ada. Bang Usil komentar, ”wah karena dah dewasa, bruder lagi ………………khan bisa mengatur sendiri”. Apa memang dah zamannya ya !!!!!!!!!! Pada hari Minggu Palma bang Usil mengikuti pemberkatan palma jam 07.30. Ada umat yang datang jam 05.30 dan ada pula yang datang pas jam 08.00. Mengapa begitu??? Karena biasanya misa hari Minggu di gereja kami jam 06.00 dan jam 08.00. Kata teman bang Usil, “ada umat yang datang misa terlambat tidak kebagian pemberkatan daun palma, apa yang mereka lakukan yaitu daun palma yang mereka bawa dimasukkan ketempat air suci didepan pintu gereja”. Waaahhhhh luar biasa............cerdiknya........ Apa memang dah zamannya ya !!!!!!!!!!!!!! Oh hiya selama perayaan pekan suci halaman bruderan dipakai untuk parkir sepeda motor. Pada misa Kamis Putih misa pertama parkiran sampai hampir-hampir tidak muat. Tapi pada misa ke dua parkiran hanya terisi separo saja. Dah menjadi tradisi digerejanya bang Usil, misa pertama selalu dipadati umat, tapi misa ke dua gerejanya hanya terisi separo saja. Yang unik lagi, kata teman bang Usil, “setelah misa ke dua ada tuguran di balai Paroki, umat berduyun-duyun ikut tuguran, sepertinya umat haus untuk menemani Yesus yang sedih, tapi dibiara ada yang tuguran didepan TV sampai malam”. Apa memang dah zamannya ya !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! Bang Usil kom entar “asal tidak mengalahkan doa paginya”. Jalan salib Jumat Agung pagi digerejanya bang Usil diadakan didepan pastoran, diperagakan oleh mudika. Bang Usil ikut jalan salib, duduk bersama umat. Ada umat yng duduk disamping kiri bang Usil berkomentar, ”kalau saya ikut jalan salib harus membawa sapu tangan dua”. Mengapa? Ternyata selama mengikuti jalan salib dia senggrak-senggruk menangis. Wah luar biasa dizaman seperti ini bapak itu tersentuh dan mampu mengkontemplasikan jalan salib begitu mendalam. Lain dengan orang yang disamping kananku kok biasa-biasa aja apa ini kurang mendalam ?????????????????? Tidak tahulah……………………….

Page 41: HK - 40 2009

Sore harinya teman bang Usil ikut perayaan Jumat Agung di Stasi Jenangan (hampir perbatasan Madiun dan Nganjuk). Disana ada kapel kecil dan sangat bagus, umatnya 15 kepala keluarga. Waktu itu yang mengikuti perayaan Jumat Agung 25 orang termasuk anak-anak. Disini tidak ada yang nampak luar biasa. Kata teman bang Usil, “yang nampak adalah kesederhanaan, ketulusan, nampak mendalam penghayatannya, dan tidak ada polesan apa-apa, seperti peraga pasio, lagunya, tapi umat merasa senang dan enjoi”. Saya ingat Yesus yang di salib juga sederhana bahkan tergantung di kayu salib hanya memakai penutup auratnya saja. Mampukah kita sebagai umatnya meneladan kesederhanaan itu? Dan yang dibiara mampukah kaul kemiskinan dijalankan menjadi kaul hidup sederhana? Teman bang Usil mengatakan “secara kongregasional nampak hidup sederhana, tapi kalau dilihat secara pribadi wah sulit dikatakan…??????????????????”. Apa memang dah jamannya ya !!!!!!!!!!! Minggu Paskah bang Usil mengucapkan selamat Paskah kepada para pembaca HIDUP KITA dan bang Usil mengucapkan “nderek belo sungkowo kepada Br. Vincent dan keluarga atas dipanggilnya Ibunda menghadap Sang Bapa di surga tgl 12 April 2009”

Page 42: HK - 40 2009
Page 43: HK - 40 2009