hk perbankan-3

21
. Teori tentang Rahasia Bank Teori Rahasia Bank Yang Bersifat Mutlak RAHASIA BANK Teori Rahasia Bank Yang Bersifat Nisbi

Upload: bank-bjb

Post on 17-Jan-2017

125 views

Category:

Business


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Hk perbankan-3

.

Teori tentang Rahasia Bank

Teori Rahasia Bank Yang

Bersifat Mutlak

RAHASIA BANK

Teori Rahasia Bank Yang

Bersifat Nisbi

Page 2: Hk perbankan-3

.

Rahasia Bank adalah segala sesuatu yang berhubungan

dengan keterangan mengenai Nasabah Penyimpan dan

Simpanannya.(pasal 1 ayat 28 Undang-undang

no.10/1998)

RAHASIA BANK

Page 3: Hk perbankan-3

.

Pihak yang berkewajiban memegang rahasia Bank

Diatur dalam pasal 47 ayat (2) Undang-undang

no.10/1998

* Anggota Dewan Komisaris Bank* Anggota Direksi Bank* Pegawai Bank* Pihak terafiliasi lainnya dari Bank

Page 4: Hk perbankan-3

.

Pihak terafiliasi lainnya

Pasal 1 ayat (22) Undang-undang no.10/1998

1. anggota dewan komisaris, pengawas, pengelola atau kuasanya,pejabat atau karyawan bank

2. anggota pengurus, pengawas, pengelola, atau kuasanya, pejabat atau karyawan bank, khusus bagi bank yang berbentuk hukum koperasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

3. pihak yang memberikan jasanya kepada bank, antara lain: akuntan publik, penilai, konsultan hukum, dan konsultan lainnya

4. pihak yang menurut penilaian Bank Indonesia, turut serta mempengaruhi pengelolaan bank, antara lain pemegang saham dan keluarganya, keluarga komisaris, keluarga pengawas, keluarga direksi, keluarga pengurus.

Page 5: Hk perbankan-3

.

PERATURAN BANK INDONESIA

NOMOR : 2/ 19 /PBI/2000TENTANG PERSYARATAN DAN

TATA CARA PEMBERIAN PERINTAH ATAU IZIN TERTULIS MEMBUKA

RAHASIA BANK

MEMBUKA RAHASIA BANK

Page 6: Hk perbankan-3

Mekanisme dan Prosedur Permintaan

untuk pembukaan

rahasia bank

Permohonan ditujukan kepada pimpinan Bank Indonesia melalui Direktorat Hukum BI

Atas permintaan ini pimpinan BI membahasnya

dan kemudian memberikan keputusannya apakah

memberikan atau menolaknya

Apabila permintaan tersebut tidak memenuhi persyaratan, dilakukan penolakan. Begitu pula sebaliknya apabila telah memenuhi persyaratan, diizinkan pembukaan rahasia bank tersebut.

Page 7: Hk perbankan-3

.

Pengecualian atas kewajiban rahasia bank

1. kepentingan perpajakan;2. penyelesaian piutang Bank yang sudah

diserahkan kepada Badan Urusan Piutang dan Lelang Negara/Panitia Urusan Piutang Negara;

3. kepentingan peradilan dalam perkara pidana;

4. kepentingan peradilan dalam perkara perdata antara Bank dengan Nasabahnya;

5. tukar menukar informasi antar Bank;6. permintaan, persetujuan atau kuasa dari

Nasabah Penyimpan yang dibuat secara tertulis;

7. permintaan ahli waris yang sah dari Nasabah Penyimpan yang telah meninggal dunia.

Page 8: Hk perbankan-3

Pembukaan Rahasia

Bank Untuk kepentingan perpajakan

Untuk kepentingan perpajakan, Pimpinan BI

berwenang mengeluarkan perintah tertulis kepada

Bank agar memberikan keterangan dan memperlihatkan bukti-bukti tertulis

mengenai keadaan keuangan Nasabah Penyimpan

tertentu kepada pejabat pajak.Perintah tertulis dari Pimpinan BI diberikan berdasarkan permintaan tertulis dari Menteri Keuangan.

Permintaan tersebut harus menyebutkan :1. nama pejabat pajak;2. nama Nasabah Penyimpan wajib pajak

yang dikehendaki keterangannya;3. nama kantor Bank tempat Nasabah

mempunyai Simpanan;4. keterangan yang diminta; dan5. alasan diperlukannya keterangan.

Page 9: Hk perbankan-3

Pembukaan Rahasia

Bank karena kepentingan penyelesaian piutang negara

Pimpinan BI memberikan izin tertulis kepada pejabat Badan BUPLN dan PUPN untuk memperoleh keterangan dari Bank mengenai Simpanan Nasabah Debitur.

Izin tertulis dari pimpinan BI diberikan berdasarkan permintaan tertulis dari Kepala

BUPLN/ Ketua PUPN

Permintaan tersebut harus menyebutkan :1. nama dan jabatan pejabat BUPLN /

PUPN;2. nama Nasabah Debitur yang

bersangkutan;3. nama kantor Bank tempat Nasabah

Debitur mempunyai Simpanan;4. keterangan yang diminta; dan5. alasan diperlukannya keterangan.

Page 10: Hk perbankan-3

Pembukaan Rahasia

Bank karena kepentingan Peradilan dalam perkara pidana

Untuk kepentingan peradilan dalam perkara pidana, Pimpinan BI dapat memberikan izin tertulis kepada polisi, jaksa, atau hakim untuk memperoleh keterangan dari Bank mengenai simpanan tersangka atau terdakwa pada Bank.Izin tertulis dari Pimpinan BI diberikan

atas permintaan tertulis dari Kepala Kepolisian

Republik Indonesia, Jaksa Agung Republik Indonesia

atau Ketua Mahkamah Agung Republik

Indonesia.Permintaan tersebut harus menyebutkan :1. nama dan jabatan polisi, jaksa, atau

hakim;2. nama tersangka atau terdakwa;3. nama kantor Bank tempat tersangka

atau terdakwa mempunyai Simpanan;4. keterangan yang diminta;5. alasan diperlukannya keterangan; dan6. hubungan perkara pidana yang

bersangkutan dengan keterangan yang diperlukan.

Page 11: Hk perbankan-3

Rahasia Bank

Bank wajib melaksanakan perintah atau izin tertulis dari Bank IndonesiaKetentuan membuka rahasia bank

dilaksanakan oleh Bank dengan memberikan keterangan

baik lisan maupun tertulis, memperlihatkan

bukti-bukti tertulis, surat-surat, dan hasil cetak data

elektronis, tentang keadaan keuangan Nasabah

Penyimpan yang disebutkan dalam perintah / izin

tertulis tsbBank dilarang memberikan keterangan tentang keadaan keuangan Nasabah Penyimpan selain yang disebutkan dalam perintah atau izin tertulis dari Bank Indonesia.

Page 12: Hk perbankan-3

Tingkat pengawasan dan

pembinaan

terhadap operasionalis

asi bank

dilakukan sebagai

berikut:

Pengawasan Internal.

Pengawasan oleh BI

Auditor Eksternal.

Page 13: Hk perbankan-3

Metode Pelaksanaan Pembinaan

dan Pengawasan

Bank

Pengawasan kondisi keuangan bank, khususnya

tingkat kesehatan atau aspek CAMELS

Penetapan rambu-rambu kehati-hatian yang harus ditaati perbankan.

Adanya tindakan dari BI penyimpangan peraturan

atau terdapat potensi risiko

BI menindaklanjti dalam hal menemukan adanya

dugaan tindak pidana perbankan

Penerapan self-regulatory banking

Page 14: Hk perbankan-3

Pengaturan dan pengawasan bank oleh BI

meliputi wewenang

sebagai berikut :

Kewenangan memberikan izin (right to

license)

Kewenangan untuk mengatur (right to regulate)

Kewenangan untuk mengawasi (right to control)

Kewenangan untuk mengenakan sanksi (right to

impose sanction)

Page 15: Hk perbankan-3

Pelaksanaan Pengawasan

dan Pembinaan

Bank

Pengawasan tidak langsung (off –site supervision)

Pengawasan dengan fokus pada laporan-laporan

berkala yang wajib disampaikan oleh bank, termasuk informasi lain yang dipandang perlu

Pengawasan Langsung (On-site supervision)

Pengawasan dengan melakukan pemeriksaanlangsung ke bank

Page 16: Hk perbankan-3

.

Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 9/8/PBI/2007 tentang

Pemanfaatan TKA dan Program Alih Pengetahuan di Sektor

Perbankan

Pengaturan Tenaga Kerja Asing (TKA)

di Perbankan Indonesia

Peraturan Bank Indonesia tersebut merupakan pelaksanaan dari Pasal 39 UU Perbankan yang mengatur bahwa perbankan Indonesia dapat

menggunakan TKA dengan beberapa pembatasan.

Page 17: Hk perbankan-3

TujuanPengaturan TKA dalam Peraturan BI

memperjelas bidang-bidang tugas tertentu dan jabatan-jabatan tertentu yang diperkenankanuntuk diisi oleh TKA di sektor perbankan;

memperjelas persyaratan yang harus dimiliki oleh

TKA untuk mengisi jabatan-jabatan tertentu;

memperjelas tata cara program alih pengetahuan dari TKA terutama kepada pegawai Bank

Page 18: Hk perbankan-3

.

Diatur dalam Surat Edaran Bank Indonesia, yaitu SE No.

9/27/DPNP tentang Pelaksanaan

Pemanfaatan TKA dan Program Alih

Pengetahuan di sektor Perbankan.

Bidang-bidang tugas tertentu yangdiperkenankan untuk diisi oleh TKA

dalam Perbankan Indonesia

Page 19: Hk perbankan-3

Pengaturan pemanfaatan TKA di Perbankan Indonesia

1. Jabatan-jabatan yang diperkenankan untuk diduduki oleh TKA adalah:- Komisaris dan Direksi; - Pejabat Eksekutif;- Tenaga Ahli/Konsultan.

Bank dilarang memanfaatkan TKA pada bidang

tugas Personalia dan Kepatuhan.

TKA wajib memenuhi persyaratan: - Memiliki pengalaman dan keahlian

sesuai bidang tugas yang akan ditempati;

- Tidak merangkap jabatan pada Bank, perusahaan, atau lembaga lain

Page 20: Hk perbankan-3

Pengaturan pemanfaatan TKA di Perbankan Indonesia

Bank wajib menjamin terjadinya alihPengetahuan (transfer of knowledge)

dalampemanfaatan TKA.Kewajiban alih pengetahuan dilakukan

melalui: i) penunjukan 2 orang tenaga

pendampinguntuk 1 orang TKA;

ii) pendidikan dan pelatihan kerja bagi tenagapendamping; dan

iii) pelaksanaan pelatihan atau pengajaran oleh TKA dalam jangka waktu tertentu terutama kepada Pegawai Bank, dan masyarakat umum.Jangka waktu pemanfaatan setiap TKA paling lama

3 tahun dan dapat diperpanjang 1 kali paling lama 1

tahun.

Page 21: Hk perbankan-3

Terdapat 4 (empat) kelompokbank yang dapat memanfaatkanTKA, yaitu:

Bank yang 25% atau lebih sahamnya dimiliki

oleh WNA dan atau badan hukum asing, dapat

memanfaatkan TKA untuk jabatan Komisaris,

Direksi, Pejabat Eksekutif, dan Konsultan;

Bank yang kurang dari 25% sahamnya dimiliki oleh

WNA dan/atau badan hukum asing, hanya dapat

menggunakan TKA untuk jabatan Tenaga Ahli/Konsultan (namun masih terbuka

untukdiberikan pengecualian bagi jabatan

Pengurus sesuai kondisi tertentu);

Kantor Cabang Bank Asing, hanya dapatmenggunakan TKA untuk jabatan Pimpinan

KantorCabang; dan/atau Tenaga Ahli/Konsultan

(namun masih dapat diberikan pengecualian untuk

jabatan selain jabatan yang diatur tersebut denganmemperoleh persetujuan BI terlebih

dahulu);Kantor Perwakilan Bank Asing, hanya dapat menggunakan TKA untuk jabatan PemimpinKantor Perwakilan dan/atau Tenaga

Ahli/Konsultan(namun masih terbuka pengecualian)