hk kesehatan

157
BAB I BAB I SEJARAH PERKEMBANGAN SEJARAH PERKEMBANGAN DUNIA KEDOKTERAN DUNIA KEDOKTERAN

Upload: dean-randy-hidayat

Post on 22-Oct-2015

136 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Hk Kesehatan

BAB IBAB ISEJARAH PERKEMBANGAN SEJARAH PERKEMBANGAN

DUNIA KEDOKTERANDUNIA KEDOKTERAN

Page 2: Hk Kesehatan

Teknik Pengobatan KunoTeknik Pengobatan Kuno

Melihat Penyakit :

• Magis / Mystic (kutukan / Teluh / Santet )

• Religius ( Karma / Perbuatan )

Teknik Pengobatan :

Magis – Mystic Religius Trial and Error Empiris ( Pengalaman ) dijadikan Standar Pengobatan

Page 3: Hk Kesehatan

Teknik Pengobatan ModernTeknik Pengobatan Modern

Melihat Penyakit :

Keadaan normal

-Anatomi

-Fisiologi

Keadaan Sakit

-Patologi

-Anatomi

-Fisiologi

Teknik Pengobatan Logis rasional

-Biologi

-Kimia

-FIsika

Page 4: Hk Kesehatan

EMPIRIS EMPIRIS Keluhan Pada diri PasienKeluhan Pada diri Pasien

Anam Mesa (t.jawab) Pemeriksaan Fisik Laboratorium

-Otto-pasien-ditanyai

-Allo-orang,lain menjawab

Patologi anatomi-patologi Klinik dan Radiologi

DIAGNOSA

Dignosa Kerja Diagnosa Banding Diagnosa Akhir

TERAPI

Terapi Kausal penyebabnya

Terapi Sintomatis gejalanya

Terapi Paliatif penunjang

Page 5: Hk Kesehatan

SIKLUS PENGOBATAN ATAU SIKLUS PENGOBATAN ATAU DIAGNOSADIAGNOSA

Pemeriksaan

Keluhan Pasien Diangosa

Meninggal Sembuh

Berakhinya terapi

Cacat

Page 6: Hk Kesehatan

Tanggung Jawab Pelayanan Kesehatan

Individual Masyarakat Commonity

Pidana AdministrasiPerdata

Page 7: Hk Kesehatan

Perkembangan Hukum Kesehatan Perkembangan Hukum Kesehatan di Indonesiadi Indonesia

• Telah ada di Indonesia berupa peraturan-peraturan dan perundang-undangan di bidang kesehatan.

• Informasi luar negeri• Media massa, Elektronika• Kemajuan IPTEK Kesehatan• Peningkatan kesadaran hukum masyarakat• Pergeseran nilai-nilai• Konggres hukum kesehatan dunia (1976-1977)• Tahun 1982 membentuk kelompok Perhuki (Persatuan

Hukum Kedokteran Indonesia)• Hukum Kesehatan masuk sebagai mata kuliah ajaran

baru pada mahasiswa kedokteran dan hukum

Page 8: Hk Kesehatan

BAB IIBAB IIPARADIGMA HUKUM PELAYANAN KESEHATANPARADIGMA HUKUM PELAYANAN KESEHATAN

• Subyek hukum

• Obyek hukum

• Peristiwa hukum

• Akibat hukum

Orang

Badan Hukum

Page 9: Hk Kesehatan

Subyek Hukum Orang :

– Provider (Pemberi P.K)

– Consumer (Penerima P.K)

UU No 36 / 2009 tentang UU Kesehatan UU No 8 /1999 tentang Perlindungan Konsumen PP No. 10/1965 tentang Tenaga Kesehatan Siapa-siapa yang terlibat Syarat-syaratnya

Badan Hukum :

Unit rumah sakit (umum) / khusus)PT Unit rumah sakit bersalin ibu anak

Unit apotik/Laboratorium

• Yayasan / Klinik Kelompok Praktek Dokter

Dokter / Perawat(UU No 29/2004)

Non Para Medis

Page 10: Hk Kesehatan

II. Obyek Hukum

Jasa

1. Jaminan hidup → Usaha

(Inspannings verbintenis)

2. Bukan jaminan hidup → hasil

(Resultats verbintenis)

III. Hubungan Hukum Physician – (patiene)

Relationship Theurapeutic contract

1. Kapan mulai ?

2. Kapan berakhir?

Page 11: Hk Kesehatan

IV. Peristiwa Hukum - Kelalaian

- Wanprestasi - Melawan hukum (onrechtamagtedats)

(1365)V. Akibat hukum ● Tanggung jawab hukum: 1. Badan Hukum 2. Perorangan Pidana

● Sanksi Perdata Administrasi

Page 12: Hk Kesehatan

Jenis-jenis Pelayanan KesehatanJenis-jenis Pelayanan Kesehatan

P.K Individual P.K. Masyarakat(Privat health) (Public health)- Privat → Rumah sakit

Swasta- Publik → Rumah sakit

Pemerintah/Pemda

Puskesmas

Page 13: Hk Kesehatan

BAB IIIBAB IIISumber-Sumber Hukum KesehatanSumber-Sumber Hukum Kesehatan

A. Perundang-undangan, meliputi:

- Adminsitrasi

- Perdata

- Pidana

B. Yurisprudensi, meliputi:

- Putusan Hakim (Pengadilan) yang telah

berkekuatan hukum tetap

C. Ilmu hukum, misalnya:

- Literatur

Page 14: Hk Kesehatan

Bagaimana Letak Hukum Kesehatan ?Bagaimana Letak Hukum Kesehatan ?

Pidana

Hk Kes - Hk Publik Perdata

Adm

Page 15: Hk Kesehatan

Metodologi Pendekatan/PengkajianMetodologi Pendekatan/Pengkajian

1. Metode Sektoral, meliputi:

- Rumah sakit

- Transplantasi Organ Aspek

- Bayi Tabung Medik

- Penggunaan Alat Cangih

Page 16: Hk Kesehatan

2. Metode Dimesional, meliputi:

- Tenaga Kesehatan

- Pasien Aspek Hukum

- Pemerintah

Page 17: Hk Kesehatan

Terminologi Hukum KesehatanTerminologi Hukum Kesehatan

• Health law

• Medical law

• Droit medicale

• Genzondheidrecht

• Hukum Kedokteran

• Hukum Kesehatan

Page 18: Hk Kesehatan

Pengertian Hukum KesehatanPengertian Hukum Kesehatan

1. Menurut Leenen:

Semua ketentuan hukum yang berlaku dan berhubungan langsung dengan pemeliharaan kesehatan dengan penerapan hak dan kewajiban pero-rangan / masyarakat yang menyangkut:

- Pemberi dan penerima kesehatan

- Pedoman-pedoman medik

- Sarana pelayanan kesehatan

Page 19: Hk Kesehatan

2. Menurut Van den Mijn:

Kumpulan peraturan yang berkaitan langsung dengan pemeliharaan kesehatan dan juga penerapan dari hukum

Sedangkan hukum kedokteran merupakan bagian dari hukum kesehatan yang menyangkut masalah pelayanan medis

Page 20: Hk Kesehatan

Hak Orang Sakit / PasienHak Orang Sakit / Pasien

1. Pemeliharaan kesehatan2. Memilih dokter atau rumah sakit3. Informasi tentang dirinya → pembatasannya :

a. O.S Jiwab. merugikan O. Sc. Placebo

4. Rahasia kedokteran5. Memilih alternatif cara pengobatan standart6. Menghentikan hubungan dokter dan O.S

Page 21: Hk Kesehatan

Kewajiban Orang Sakit / PasienKewajiban Orang Sakit / Pasien

1. Memberikan informasi yang sebenar-benarnya pada dokter

2. Mematuhi nasehat dokter yang mengobatinya

3. Menjaga “Privacy” dokter yang mengobati

4. Memberikan imbalan jasa yang pantas

Page 22: Hk Kesehatan

Kewajiban Tenaga KesehatanKewajiban Tenaga Kesehatan

1. Bekerja sesuai dengan standart profesi

2. Memberikan informasi

3. Menjaga rahasia dokter

Page 23: Hk Kesehatan

Hak Tenaga KesehatanHak Tenaga Kesehatan

1. Bekerja / melaksanakan tugas sesuai standart profesi medik

2. Memutuskan hubungan dengan pasien

3. Privacy

4. Honorarium

Pembatasannya kecuali, apabila dalam keadaan tidak gawat darurat

Page 24: Hk Kesehatan

Ciri-ciri Hukum Kesehatan:- Menyangkut jaringan hidup- Alat yang berkaitan dengan tubuh manusiaUpaya kesehatan meliputi:- Pencegahan penyakit- Penyembuhan penyakit- Pemeliharaan kesehatan (secara optimal)Dalam peraturan hukum kesehatan termasuk

juga:- Pedoman International- Yurisprudensi- Ilmu Pengetahuan

Page 25: Hk Kesehatan

Ruang lingkup Hukum KesehatanRuang lingkup Hukum KesehatanRuang Lingkup Hukum Kesehatan

Pemeliharaan Kesehatan

Subyek Hukum (Pendukung Hak dan

Kewajiban) Misal: Tenaga Medis

Hak dan kewajiban (misal: Batas Kew. Tugas)

Peristiwa Hukum (misal: setiap proses yang

menyangkut perilaku manusia kejadian dan

keadaan

Hubungan Hukum (misal: hub yang

menimbulkan akibat hukum

Objek Hukum (misal: prestasi yang

diberikan atau jasa yang dilakukan

Page 26: Hk Kesehatan

Standar ProfesiStandar Profesi

Standar profesi adalah : Ukuran tindakan yang dilakukan sesuai dengan pengetahuan kedokteran yang dimiliki oleh rata-rata dokter sesuai dengan situasi dan kondisi dimana tindakan tersebut dilakukan

Page 27: Hk Kesehatan

Ciri-ciri standar Profesi:Ciri-ciri standar Profesi:

1. Bertindak secara teliti2. Sesuai dengan standar medik (Prosedur

tindakan medik)3. Sesuai kemampuan rata-rata pada

kategori keahlian yang sama4. Pada saat situasi dan kondisi yang sama5. Dengan upaya yang sebanding

(adekuart) dengan tujuan konkrit tindakan medik

Page 28: Hk Kesehatan

Beberapa hal-hal yang perlu disampaikan Beberapa hal-hal yang perlu disampaikan kepada orang sakit/pasienkepada orang sakit/pasien

Dokter : a. analisis keadaan

pasien

b. alternatif tindakan

c. cara kerja dan pengalaman

d. resiko

e. efek samping

f. keuntungan/kerugian

Kesimpulan: bahwa informasi tersebut harus dapat dimengerti oleh pasien atau orang sakit → dapat

diambil keputusan yang tepat

Page 29: Hk Kesehatan

Pengecualian pemberian informasi:- Standar medik menghendaki tidak

diberikan informasi misal ; pengobatan “placebo”

- Informasi akan merugikan- Orang sakit jiwa

Problem penyampaian informasi:- Pasien tidak cakap- Pasien tidak sadar- Pasien gangguan jiwa

Page 30: Hk Kesehatan

Bagaimana dengan keputusannya ?Bagaimana dengan keputusannya ?

Orang yang berhak pengganti pengambil putusan …….. ?

-Orang tuanya

-Istri / Suami / Anak

-Kakak / Adik

-Garis keturunan vertikal / horisontal

Page 31: Hk Kesehatan

Hukum Kesehatan Merupakan Hukum Kesehatan Merupakan Bangunan Sebuah RumahBangunan Sebuah Rumah

Etik Hk. Pidana Perdata administrasi

Malpraktek kelalaian Informed consent, rekam medik, bayi tabung,

Euthanasia

Hak atas pelayanan

kesehatan Right to Healt th cara

Hak menentukan nasib sendiri Right

to Self Determination

Page 32: Hk Kesehatan

Bagaimana tanggung jawabnya secara hukum? Pelanggaran tindakan yang dilakukan dapat dihadapkan pada :1.Aspek Hukum Perdata a. Tanggung jawab Dokter dalam Hub dengan Pasien (Pasal 1365 – 1367 BW ) b. Tanggung jawab dalam perbedaan/

kaitan dengan: - Wanprestasi - Melawan hukum - Perbuatan halal (Zaachtwarnamings)

Page 33: Hk Kesehatan

2. Aspek Hukum Pidana: a. Penganiayaan …….. Pasal 351 KUHP b. Rahasia Jabatan …. Pasal 322 KUHP c. Kealpaan …………. Pasal 359 KUHP d. Luka berat …………. Pasal 360 KUHP e. Kesalahan dalam menjalankan pekerjaan ………….. Pasal 410 KUHP

3. Aspek administrasi: a. Perijinan b. Karantina c. Tindakan dalam rangka wabah penyakit

menular

Page 34: Hk Kesehatan

BAB IVBAB IVETIKA & RAHASIA KEDOKTERANETIKA & RAHASIA KEDOKTERAN

A. Asal kata1. Ethos (Bhs. Yunani); Adat/kebiasaan2. Mos/Mores (Bhs.Latin) : Moral3. Cla/Sila/Susila: kebajikan

B. Nilai Budaya1. Kodrat Alamiah; Cipta, Karsa, & Rasa2. Kodrat Budaya; Logika, Etika, Estetika3. Dunia Nilai; Kebenaran, Kesucian

Page 35: Hk Kesehatan

C. Persamaan dan perbedaan: “Etika dan

Hukum”

Persamaannya : merupakan kumpulan

nilai-nilai

Perbedaannya :

Etika : wibawa profesi, tidak ada sanksi

& organisasi profesional : IDI,

Advokat

Hukum: Kedamaian hidup, sanksi tegas,

penyelengara pemerintah

Page 36: Hk Kesehatan

D. Titik Sentral : Penilaian yang disetujui atau yang tidak

disetujuiE. Institusi Pendukung

< World Medical Ass (tahun 1949)< IDI …………… MKEK< Depkes ……… P 3 EK

F. Kode Etik Kedokteran Indonesiaa. Kewajiban umum:

Melaksanakan profesionalisme kerja kedokteran Tidak mengambil keuntungan pribadi;

= memuji diri sendiri= imbalan berlebihan

Nasehat melemahkan pasien Tenik baru pengobatan Keterangan dapat dibenarkan

Page 37: Hk Kesehatan

b. Kewajiban terhadap pasien:< melindungi pasien< rujuk atau konsul< rahasia pasien dijaga< pertolongan gawat darurat

c. Kewajiban terhadap teman sejawat< memperlakukan teman sejawat sebagaimana ia memperlakukan

diri sendiri < tidak boleh merebut pasien dari

teman sejawatnya

Page 38: Hk Kesehatan

d. Kewajiban terhadap diri sendiri < memelihara kesehatannya < memelihara ilmu dan pengetahuannya

G. Rahasia Kedokteran Dasar hukum : Pasal 322 KUHP, PP No. 10 Tahun 1961 (smph Jabatan), PP No. 10 Tahun 1966 (wajib simpan rahasia kedokteran)

Sumpah “Hiporates”:….”apa yang kamu

lihat, kamu lakukan dan kerjakan tidak ada yang lain mengetahuinya:.

Page 39: Hk Kesehatan

F. Jenis Rahasia Kedokteran

1. Rahasia Kedokteran Relatif (Homo-Sosialis)

< Pasien sangat berbahaya

< Status sosial

2. Rahasia Kedokteran Absolut (Homo

Individualis):

< Pasien setuju

< Tindakan tertentu pasien

Page 40: Hk Kesehatan

““EKSONERASI RAHASIA KEDOKTERAN”EKSONERASI RAHASIA KEDOKTERAN”

Pasal 50 KUHP….. Seseorang tidak akan dipidana oleh karena melakukan, suatu perbuatan untuk menjalankan UU

Pasal 51 KUHP: Perintah jabatan Pasal 48 KUHP: Daya paksa (Overmacht) Pasal 49 KUHP: Membela diri (Noodtoestand) Pasal 48 ayat 2 UU No. 29 Tahun 2004

a. Untuk Kepentingan kesehatanb. Untuk memenuhi permintaan aparat penegak dalam rangka penegakan hukumc. Atas permintaan pasien sendiri

Page 41: Hk Kesehatan

Hasil KTT World Medical AssociationHasil KTT World Medical Association

Declaration of Lisbon The Right of The Patient (1991):A. Hak memilih dokter secara bebasB. Hak dirawat oleh dokter yang bebas dalam membuat

keputusan “klinis dan etis”C. Hak untuk menerima atau menolak pengobatan setelah menerima informasi yang adekuatD. Hak untuk dihormati kerahasiaan atas dirinyaE. Hak untuk mati secara bermartabatF. Hak untuk menerima atau menolak dukungan spiritual atau moral

Page 42: Hk Kesehatan

Beberapa Regulasi Hukum Kesehatan DiBeberapa Regulasi Hukum Kesehatan DiIndonesiaIndonesia

A. UU Kesehatan No. 36 Th 2009, mengatur Hak Pasien;B. Ditjen Yanmed Depkes RI dengan SE, No.

YM.0204.3.5.2504 Tahun 1997, mengatur tentang < Pedoman hak dan kewajiban pasien< Pedoman hak dan kewajiban dokter< Pedoman hak dan kewajiban RS

C. UU Praktek Kedokteran No. 29 Tahun 2004 Hak dan kewajiban Dokter (Psl. 50-53)

D. UU Praktek Kedokteran No. 29 Tahun 2004, Hak pasien antara lain: Pasal 45 ayat 3 Hak mendapatkan pelayanan sesuai dengan kebutuhan medis

Page 43: Hk Kesehatan

Beberapa Hal Penting Tentang Rahasia Beberapa Hal Penting Tentang Rahasia KedokteranKedokteran

• Dokter harus sadar bahwa masyarakat kitasekarang ini sudah kritis dan dapat meresponterhadap segala sesuatu yang dirasa tidak sesuaidan merugikan mereka.• Sering timbul masalah yang menyangkuthubungan dokter - pasien --> pembocoranrahasia.• Harus disadari bahwa tanggung jawab dari profesikedokteran ini sangatlah besar dan harus sesuaidengan hukum yang berlaku termasuk kode etikkedokteran dan kondisi masyarakat.

Page 44: Hk Kesehatan

Arti Rahasia KedokteranArti Rahasia Kedokteran(PP No.10 tahun 1966)(PP No.10 tahun 1966)

• Rahasia kedokteran adalah segala sesuatu

yang harus dirahasiakan mengenai apa yang

diketahui dan didapatkan selama menjalani

praktek lapangan kedokteran, baik yang

menyangkut masa sekarang maupun yang

sudah lampau, baik pasien yang masih hidup

maupun yang sudah meninggal

Page 45: Hk Kesehatan

 

Segala sesuatu yangdiketahui dan harus

dirahasiakanberdasarkan lafal

sumpah yangdiucapkan padawaktu menerima

gelar seorang dokter.

Segala sesuatu ygdiketahui dan harus

dirahasiakanberdasarkan lafal

sumpah ygdiucapkan pd waktu

diangkat sbgpegawai negeri.

Page 46: Hk Kesehatan

YANG DIWAJIBKAN MENYIMPANYANG DIWAJIBKAN MENYIMPANRAHASIA KEDOKTERANRAHASIA KEDOKTERAN

PP RI No. 32 tahun 1996 PP RI No. 32 tahun 1996 pasal 2pasal 2

• Tenaga medis --> dokter dan dokter gigi• Tenaga keperawatan --> perawat dan bidan.• Tenaga kefarmasian --> Apoteker, Analis farmasi dan As. apoteker.• Tenaga kesehatan masyarakat --> Epidemiolog kesehatan,

entomolog kesehatan, mikrobiolog kesehatan, penyuluh kesehatan, administratorkesehatan dan sanitarian.

• Tenaga gizi --> nutrizionis dan dietisien• Tenaga keterapian fisik --> fisioterapis, okupasiterapis, dan terapis

icara.• Tenaga keteknisian medis --> radiografer, radioterapis, teknisi gigi,

teknisi elektromedis, analis kesehatan, refraksionis optisien, otorik prostetik,teknisi transfusi, dan perekam medis.

Page 47: Hk Kesehatan

YANG DIWAJIBKAN YANG DIWAJIBKAN MENYIMPANMENYIMPAN

RAHASIA KEDOKTERANRAHASIA KEDOKTERAN

• Juga diwajibkan menyimpan rahasia bagi

mahasiswa kedokteran, murid yang bertugas

dalam lapangan pemeriksaan, pengobatan

dan atau perawatan dan orang lain yang

ditetapkan oleh menteri kesehatan.

Page 48: Hk Kesehatan

Peraturan yang mengatur tentangPeraturan yang mengatur tentangwajib simpan rahasia kedokteranwajib simpan rahasia kedokteran

1. PP No. 26 tahun 1960 tentang lafal sumpah dokter“Saya bersumpah/berjanji bahwa saya akanmerahasiakan segala sesuatu yang saya ketahuikarena pekerjaan saya dan karena keilmuan sayasebagai dokter2. Menurut PP No. 10 tahun 1966 tentang wajib simpan

rahasia dokter.

Page 49: Hk Kesehatan

HAL-HAL YANG PERLU DIRAHASIAKAN HAL-HAL YANG PERLU DIRAHASIAKAN DALAMDALAM

RAHASIA KEDOKTERANRAHASIA KEDOKTERAN• Dalam menjalankan keprofesiannya --> dokter

wajib merahasiakan segala sesuatu yangdiketahuinya mengenai pasiennya (PP No.10tahun 1966 pasal 1 dalam Bab penjelasan)

• Segala sesuatu yang diketahuinya”, mempunyaiarti --> segala fakta yg didapat dalam pemeriksaanpenderita, interpretasinya untuk menegakkandiagnose dan melakukan pengobatan :

– anamesa ( tanya jawab )– pemeriksaan fisik– pemeriksaan dengan alat-alat kedokteran

Page 50: Hk Kesehatan

HAL-HAL YANG PERLU DIRAHASIAKAN HAL-HAL YANG PERLU DIRAHASIAKAN DALAMDALAM

RAHASIA KEDOKTERANRAHASIA KEDOKTERAN

• Seorang ahli obat dan mereka yang bekerja di

Apotek, harus pula merahasiakan obat dan

khasiatnya yang diberikan kepada pasiennya.

Merahasiakan resep dokter adalah suatu yang

penting dari etik pejabat yang bekerja dalam

apotek

Page 51: Hk Kesehatan

HAL-HAL YANG PERLU DIRAHASIAKAN HAL-HAL YANG PERLU DIRAHASIAKAN DALAMDALAM

RAHASIA KEDOKTERANRAHASIA KEDOKTERAN

• Seorang ahli obat dan mereka yang bekerja diApotek, harus pula merahasiakan obat dankhasiatnya yang diberikan kepada pasiennya.Merahasiakan resep dokter adalah suatu yangpenting dari etik pejabat yang bekerja dalamapotek

Page 52: Hk Kesehatan

KAPAN SEORANG DOKTER DAPATKAPAN SEORANG DOKTER DAPATMEMBUKA RAHASIA KEDOKTERANMEMBUKA RAHASIA KEDOKTERAN

• Pendirian yang nisbi atau relatifAda 2 aliran atau golongan yang dapat ditemukan dikalangan kedokteran :– Pendirian Mutlak– Pendirian Nisbi/relatif

• Pendirian yang mutlak – mutlak (absolut) berpendapat bahwa rahasia jabatan atau pekerjaan harus dipegang teguh tanpa ada alternatif lain apapun konsekuensinya – Dalam segala hal sikapnya tetap tidak boleh membuka mulut atau konsekuennya tetap tutup mulut

Page 53: Hk Kesehatan

KAPAN SEORANG DOKTER DAPATKAPAN SEORANG DOKTER DAPATMEMBUKA RAHASIA KEDOKTERANMEMBUKA RAHASIA KEDOKTERAN

• Pendirian yang nisbi atau relatif– Golongan nisbi atau relatif pada dewasa ini

merupakan teori yang terbanyak diikuti dan dapat dikatakan diikuti umum

– teori ini dalam praktek sering sekali mendatangkan konflik moril dan kesulitan kesulitan lain dalam masalah yang kompleks

Page 54: Hk Kesehatan

Beberapa Pengecualian Seseorang Tidak Beberapa Pengecualian Seseorang Tidak Dapat Dikenakan Sanksi HukumanDapat Dikenakan Sanksi Hukuman

• KUHP pasal 48 Tidak boleh dihukum barangsiapa melakukan

perbuatan karena terdorong oleh daya paksa• KUHP Pasal 50

Barangsiapa melakukan perbuatan untuk melaksanakan kepentingan undang-undang, tidak dipidana

• KUHP Pasal 51Tidak boleh dihukum barangsiapa melakukan perbuatan atau menjalankan perintah jabatanyang diberikan pembesar yang berhak

Page 55: Hk Kesehatan

Daya Paksa ( Overmacht )Daya Paksa ( Overmacht )

• Melindungi kepentingan umum

• Melindungi kepentingan orang yang tidak

bersalah

• Melindungi pasien yang mempercayakan rahasianya

• Melindungi dokter sendiri

Page 56: Hk Kesehatan

Sanksi Bagi Yang Membuka RahasiaSanksi Bagi Yang Membuka Rahasia

• 1. Sanksi Pidana• - KUHP Pasal 112• - KUHP Pasal 322• 2. Sanksi Perdata• - KUH Predata Pasal 1365• - KUH Perdata Pasal 1366• - KUH Perdata Pasal 1367• 3. Sanksi Administratif• - UU N0 6 tahun 1963 Pasal 11• 4. Sanksi Sosial

Page 57: Hk Kesehatan

Pasal 322 KUHPPasal 322 KUHP

• (1) Barangsiapa dengan sengaja membuka suatu rahasia yang wajib disimpannya karena jabatan atau pekerjaannya yang sekarang maupun yang dahulu, diancam dengan pidana penjara paling lama sembilan bulan atau denda paling banyak sembilan ribu rupiah

• (2) Jika kejahatan dilakukan pada seorang tertentu maka perbuatannya itu hanya dapat dituntut atas pengaduan orang tersebut

Page 58: Hk Kesehatan

Pasal 1365 KUH PerdataPasal 1365 KUH Perdata

“Setiap perbuatan yang melanggar hukum yang berakibat kerugian bagi orang lain, mewajibkan orang yang karena kesalahannya mengakibatkan kerugian itu, mengganti kerugian tersebut”.

Page 59: Hk Kesehatan

Pasal 1366 KUH PerdataPasal 1366 KUH Perdata

“Setiap orang bertanggung jawab tidak saja untuk kerugian yang disebabkan karena perbuatannya, tetapi juga untuk kerugian yang disebabkan karena kelalaian atau kurang hati-hatinya

Page 60: Hk Kesehatan

Pasal 1367 KUH PerdataPasal 1367 KUH Perdata

“Seseorang tidak saja bertanggung jawab untuk kerugian yang disebabkan karena perbuatannya, tetapi juga untuk kerugain yang disebabkan karena perbuatan orang-orang yang menjadi tanggungannya atau disebabkan karena perbuatan orang-orang yang berada dibawah pengawasannya

Page 61: Hk Kesehatan

Hak Undur Diri Seorang DokterHak Undur Diri Seorang Dokter

• Hak ini dapat dipakai oleh seorang dokter apabila dia diminta untuk memberikan kesaksian dipengadilan yang menyangkut rahasia kedokteran.

• Seorang dokter sebagai saksi atau ahli mungkin sekali diharuskan memberikan keterangan tentang seseorang (misalnya terdakwa) yang sebelumnya telah menjadi penderita yang ditanganinya. Ini seolah-olah dokter tersebut diharuskan melanggar rahasia kedokterannya.

Page 62: Hk Kesehatan

Hak Undur Diri Seorang DokterHak Undur Diri Seorang Dokter

• Kejadian yang bertentangan tersebut diatas dapat dihindarkan karena adanya hak kuat undur diri, dimana seorang dokter mendapatkan perlindungan hukumberdasarkan :

– Pasal 120 KUHAP – Pasal 170 KUHAP – Pasal 277 HIR

Page 63: Hk Kesehatan

Pasal 120 KUHAPPasal 120 KUHAP

(1)Dalam hal penyidik perlu, ia dapat minta pendapat ahli atau orang yang memiliki keahlian khusus

(2) Ahli tersebut mengangkat sumpah atau mengucapkan janji dimuka penyidik bahwa ia akan memberikan keterangan menurut pengetahuannya yang sebaik-baiknya, kecuali bila disebabkan harkat dan martabat pekerjaan jabatannya yang mewajibkan ia menyimpan rahasia, dapat menolak untuk memberikan keterangan yang diminta

Page 64: Hk Kesehatan

Pasal 170 KUHAPPasal 170 KUHAP

“ Mereka yang pekerjaan, harkat, martabat atau jabatannya diwajibkan menyimpan rahasia, dapat diminta dibebaskan dari kewajiban untuk memberi keterangan sebagaisaksi, yaitu tentang hal yang dipercayakan kepadanya”(1) Hakim menentukan sah atau tidaknya segala alasan untuk permintaan manusia tersebut

Page 65: Hk Kesehatan

Pasal 277 HIRPasal 277 HIR

(1) Barangsiapa yang karena martabatnya, pekerjaannya atau jabatannya yang sah, diwajibkan menyimpan rahasia, boleh minta mengundurkan diri dari pada memberi kesaksian, akan tetapi hanya dan terutama mengenai hal yang diketahuinya dan dipercayakan padanya karena martabat, pekerjaan atau jabatannya

(2) Pertimbangan apakah permintaan untuk mengundurkan diri itu beralasan atau tidak, diserahkan kepada pengadilan negara atau jika orang yang dipanggil untuk memberikan kesaksian itu orang asing, maka pertimbangan itu diserahkan kepada ketua pengadilan negara

Page 66: Hk Kesehatan

BAB VIBAB VILembaga Pelayanan KesehatanLembaga Pelayanan Kesehatan

Lembaga Pelayanan Kesehatan:1. Non Medik (Pos Yandu)2. Medik …… a. Pemerintah : Puskesmas

RS. Type ARS. Type BRS. Type C

b. Swasta : RS. KhususR. BersalinRS. BersalinPraktek KelKlinik

spesialisB Pengobatan

Page 67: Hk Kesehatan

Institusi PemerintahInstitusi Pemerintah

Rumah sakit pemerintah: Kep.Men.Kes No. 134/MK/SK/IV/1978./UU No. 44 Th 2009 ttg

Rumah Sakit

Definisi Rumah Sakit adalah:

“Unit organik di lingkungan Kementrian Kesehatan yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan”

Page 68: Hk Kesehatan

Type-type Rumah Sakit:Type-type Rumah Sakit:

1. RS. Type “A”:

Pelayanan Spesialis luas + Sub spesialisasi luas (contoh: spesialisasi bedah, sub spesialis luas, mis : jantung, paru dll)

2. RS. Type “B”

Pelayanan Spesialisasi luas ( bedah, penyakit dalam, dan anak dll )

3. RS. Type “C”)

Minimal memiliki 4 cabang spesialistis: penyakit dalam, bedah, anak, kebidanan

Page 69: Hk Kesehatan

PUSKESMASPUSKESMAS

Pelayanan kesehatan masyarakat untuk jenis penyakit bersifat umum

Page 70: Hk Kesehatan

Institusi Swasta (Per.Men.Kes. No. 523/MK/PER/IX/82)Institusi Swasta (Per.Men.Kes. No. 523/MK/PER/IX/82)

A. Pelayanan Medik:Upaya pel.kesehatan yang melembaga berdasarkan fungsi dan sosial di bidang pel.kesehatan perorangan.

B. Organisasi, swasta:Masyaraka tyang terorganisir dalam swasta atau suatu badan hukum yang memiliki dan menyelenggarakan upaya pel.medik sesuai peraturan perundang-undangan dan tidak tunduk pada “I.C.W” (Undang-Undang perbendaharaan Indonesia), semua pendapatan yang diperoleh institusi pemerintah harus disetor pada kantor kas negara

Page 71: Hk Kesehatan

C. Fungsi Sosial:

Upaya Pel.Kesehatan yang mengu-tamakan pelayanan bagi masyarakat dan tidak mengambil keuntungan secara komersial, tetapi lebih dititik beratkan pada kemanusiaan.

25 % dari tempat tidur yang disediakan diperuntukan bagi yang tidak mampu (Pasal 6 UU No. 9 Tahun 1961)

Page 72: Hk Kesehatan

1. R.S. Umum : mempunyai:- Pel. Medik- Pel. Rawat Jalan- Pel. Rawat Nginap

2. R.S. Khusus, Hanya membantu Pel.Pengobatan:- Pel. Medik spesialistis- Pel. Rawat, Jalan + Nginap

3. Klinik Spesialis:- Beberapa dokter- Rawat nginap tidak lebih 48 jam

Page 73: Hk Kesehatan

Tujuan Pokok:1. Jaminan bahwa ganti rugi dibayarkan kepada

penderita2. Mengingatkan bahwa hukum dan keadilan

mengutamakan sikap dan tindakan hati-hatiSyarat:1. Ada hubungan antara atasan dan bawahan2. Tindakan bawahan termasuk tanggung jawab atasanCiri-ciri:1. Organisasi mandiri2. Usaha pemulihan kesehatan3. TIdak mencari keuntungan4. Ada perjanjian pemburuhan5. Unit sosio ekonomis

Page 74: Hk Kesehatan

Kategori menurut Martin Rietveld:1. R.S. Terbuka:

- Asasnya charitable Community- Dokter bebas merawat pasiennya

2. R.S. Tertutup:- Hanya dokter yang telah diberi ijin oleh R.S- Ada perjanjian dokter ( visitor ) dengan R.S (Toelatings Contract)

3. R.S. Tertutup Mutlak:- Hanya mempekerjakan dokter yang telah

membuat Kontrak kerja dengan R.S- Perjanjian kerja (Airbeids Contract)

Page 75: Hk Kesehatan

4. R. Bersalin- Bidan- Dokter- Pelayanan tanpa penyulit

5. K.L. Bersalin :- Dokter- Rawat nginap tidak kurang 48 jam

6. R.S.Bersalin- Dokter- Penanggung jawab dokter obgin

7. R.S. Wanita- Dokter- Penanggung jawab dokter orgin

8. Balai Pengobatan- Dokter- Bidan

9. Praktek kelompok : dokter

Page 76: Hk Kesehatan

Sejarah Rumah SakitSejarah Rumah Sakit

1. Doktrin Charitable Community (Karitas Amal)

Prinsip: RS Tidak dapat dituntut ganti rugi

Dasarnya:

A. Dana yang dikelola oleh lembaga derma

untuk membantu penderita

B. Pasien ditanggung oleh lembaga derma

sehingga meninggalkan hak untuk

menuntut ganti rugi

C. Majikan bertanggung jawab atas pekerjaan

bawahannya

Page 77: Hk Kesehatan

2. Doktrin Respondiat SuperiorPrinsip :- RS Kebal hukum tentang keadilan dan tanggungjawab - Kekebalan hukum merupakan pengecualian

Page 78: Hk Kesehatan

Rekam KesehatanRekam Kesehatan

A. Istilah: - Medical Record

- Status

- Rekam Medis

- Catatan Medis

B. Pengertian:

Segala bentuk rekaman catatan tindakan hasil pemeriksaan oleh dokter pada pasiennya, yang dibuat oleh tenaga kesehatan yang dituangkan dalam satu berkas

Page 79: Hk Kesehatan

C. Dasar Hukum : No. 269/MenKes/Per/III/2008D. Fungsi:

Sebagai komunikasi antar tenaga kesehatan dengan pasien dan dasar perkiraan perawatan kesehatan.

E. Peranan1. Pendidikan/Ilmu Pengetahuan2. Hukum beban pembuktian pengadilan3. Administratif: kebijakan pihak yang berwe- nang (rumah sakit) dalam penentuan biaya

F. Nilai informasi berisi hasil : A) Hasil pemeriksaan B) Tindakan medis/perawatan C) Observasi/Diagnosa/Prognosa

Catatan: penggunaan informasi tersebut harus dokter yang Menanganinya. Keberhasilan nilai informasi dijaga sampaiDokter tersebut meninggal

Page 80: Hk Kesehatan

H. Pemilikan Berkas Rekam Medis: Rumah sakit

?Dokter Pasien

1. Pasien: hak atas informasi tentang dirinya (pribadi)

2. Dokter: hak atas privacy intelektual3. R.S. Tanggung jawab penyimpanan dan

perawatan rekam medik

Page 81: Hk Kesehatan

Kesimpulannya:

Rekam medis milik masyarakat/bersifat sosial, pengecualian:

-Tetap bersifat rahasia

-Kepentingan bersama

-Pemanfaatan hal-hal yang terpuji

Page 82: Hk Kesehatan

I. Penyerahan Berkas Rekam Medis :

1. Pasien: informasi lisan/tertulis, R.S tidak wajib memberikan foto copy

2. Kuasa pasien: surat kuasa + ijin pasien3. Aparat pengadilan: berkas asli/foto copy4. Asuransi/Majikan pasien: ket, tertulis

+ ijin pasien5. R.S/Dokter: Foto Copy diserahkan + ijin

Pasien6. lain-lain (non formal) ; R.S./Dokter berhak

menolak

Page 83: Hk Kesehatan

G.Nilai Rekam Medis Mengandung :1. Nilai Rahasia : Contoh : Identitas Pasien Dirahasiakan 2. Tidak Rahasia : Contoh : Identitas Pasien disebutkan ( Papan Nama ) Catatan : Dalam keadaan tertentu identitas harus dirahasiakan:

A) Pejabat/Tokoh masyarakat/politikusB) Saksi/tersangka

F. Tanggungjawab terhadap rekam medik 1. Staf Medis:

- Mengisi rekaman pemeriksaan- Menjaga kerahasiaan

Page 84: Hk Kesehatan

2. Staf para medis : idem 3. Petugas unit pencatatan medis :

- perlengkapan berkas - penyimpanan/arsip - menjaga rahasia

4. Pimpinan rumah sakit : penyelenggaraan dan pengawasan sistem rekam medis

Page 85: Hk Kesehatan

BAB VIIBAB VIITANGGUNG JAWAB DALAM PELAYANAN TANGGUNG JAWAB DALAM PELAYANAN

KESEHATANKESEHATAN

HUKUM PERDATA

TANGGUNG JAWAB ETIS

TANGGUNG JAWAB HUKUM

HUKUM ADMINISTRASI

HUKUM PIDANA

Page 86: Hk Kesehatan

SUMBER PERIKATANSUMBER PERIKATAN

Undang-undang (1352) Perjanjian

UU Saja Perbuatan orang (1353)

Dipenuhi Tak dipenuhi

Perbuatan Halal

Zaakwarneming (1554)

Perbuatan melawan hukum (onrechtmatiged

aad) 1365)

Resiko

Perbuatan Ingkar janji

(wanprstasi) (1243)

Gawat + Darurat TIdak ada pihak yang dimintai ijin

Tindakan tanpa ijin

Kelalaian tindakan

Ganti Rugi (1371)

Page 87: Hk Kesehatan

WANPRESTASIWANPRESTASI

Suatu pihak tidak memenuhi terhadap apa yang

telah apa ditepati / dijanjikan

Jenis-jenis Wanprestasi:- Tidak melakukan apa yang telah disanggupi- Melakukan, tapi tidak sebagaimana mestinya- Terlambat melakukan- Melakukan hal-hal yang tak boleh dilakukan

Page 88: Hk Kesehatan

ONRECTMATIGEDAADONRECTMATIGEDAAD

Perbuatan yang melanggar/melawan hukum

( Hak Orang Lain ), selain itu juga bertenta

ngan dengan asas kesusilaan / kepantasan

Orang lain.

Page 89: Hk Kesehatan

Tanggungjawab Hukum PerdataTanggungjawab Hukum Perdata

I. Landasan Adanya perikatan yang timbul karena:- Perjanjian Pemberian jasa

Pemberian informasi- Undang-undang (KUHPer Ps. 1352)

II. Jenis Tanggung jawab - Ingkar janji (Wanprestasi)

- Perbuatan Melawan Hukum (Onrechtmatigedaad)

Page 90: Hk Kesehatan

Tanggung jawab Hukum PidanaTanggung jawab Hukum Pidana

I. Landasan

- Sikap tindak manusia yg dapat

bertanggung jawab

- Diatur undang-undang

- Melanggar hukum

- Didasarkan pada kesalahan

Page 91: Hk Kesehatan

II. Jenis Tanggungjawab

- Dolus ( Kesengajaan )

KUHP : 89, 267, 283, 299, 322, 344,

345, 346, 347, 349, 351, 531, 534, 535

UU No. 23/1992: 80, 81, 82

- Culpa ( Kelalaian ) ; Culpa Lata / Levis

KUHP : 359, 360, 361

Page 92: Hk Kesehatan

Tanggung jawab Hukum AdminsitrasiTanggung jawab Hukum Adminsitrasi

I. Landasan- Melalaikan kewajiban- Mengabaikan kewajiban- Melakukan hal yang dilarang sumpah- Melanggar Peraturan perundang- undangan

II. Jenis Tanggung jawab - Kedudukan hukum yang baru - Perijinan - Delegasi

Page 93: Hk Kesehatan

BAB VIIIBAB VIIIINFORMED CONSENTINFORMED CONSENT

A. Empat Prinsip Profesi Kedokteran1. Prinsip Otonomi : Prinsip moral yang menghormati

hak-hak pasien

2. Prinsip Beneficence : Prinsip moral yang mengutamakan tindakan yang kebaikan pasien

3. Prinsip Non Meleficence : Prinsip moral yang melarang tindakan yang memperburuk keadaan pasien atau “primum non nocere” atau “do no harm”

4. Prinsip Justice : Prinsip moral yang mementingkan “fairness” dan keadilan dalam medistribusikan sumber daya

Page 94: Hk Kesehatan

B. Informed Consent “Suatu proses yang menunjukan komunikasi yang efektif antara: dokter dan pasien, serta bertemunya pemikiran tentang apa yang akan dan apa yang tidak akan dilakukan terhadap pasien “

C. Hal-hal yang terpenting Adanya keterbukaan/kejujuran antara

pasien dan dokter Resiko penyakit dan resiko pengobatan

serta penyembuhan Efek samping dari hasil tindakan

Page 95: Hk Kesehatan

Teknik pengobatan (berdasarkan pengalaman dokter dalam kasus yang sama)

Pertimbangan yang matang baik pasien maupun dokter

Apabila refusal (ditolak) pasien tetap menandatangani, dan sebaliknya apabila menyetujui ia harus menandatangani

D. Proxymat ConsentConsent (persetujuan) yang diberikan oleh orang yang bukan si pasien itu sendiri, dengan syarat si pasien tidak mampu memberikan consent secara pribadi

Page 96: Hk Kesehatan

E. Keluhan Pasien dan Dokter1. Pasien:

Bahasa yang dipergunakan untuk menjelaskan terlalu teknis

Perilaku Dokter terkadang terlihat terburu-buru atau tidak terfokus dan atau terkadang tidak ada waktu tanya jawab

Pasien teradang stres atau emosional sehingga tidak mampu mencerna informasi

Pasien dalam keadaan tidak sadar

2. Dokter: Pasien tidak terbuka dalam penyampaian

keluhannya Pasien kurang/tidak mampu memahami Situasi gawat darurat serta waktu sangat sempit

Page 97: Hk Kesehatan

BAB IXBAB IXKelalaian Medik (Mal Praktek)Kelalaian Medik (Mal Praktek)

A. Mal Praktek

B. Pengertian Mal Praktek:

Mal ………… Buruk

Pratek …….. Perbuatan/tindakan

Mal Praktek adalah : Suatu bentuk atau

tindakan yang kurang patut untuk dilaku-

kan ( Tenaga Medis )

Page 98: Hk Kesehatan

C. Jenis Mal Praktek < Mal praktek di bidang hukum < Mal praktek di bidang keuangan < Mal praktek di bidang jurnalistik dll

Dalam Undang-undang Nomor 6 Tahun 1963 di sebutkan dalam Pasal 11 yaitu :

a. Melalaikan kewajibanb. Melakukan sesuatu hal yang seharusnya tidak

boleh diperbuat oleh seorang tenaga kesehatan, baik mengingat sumpah jabatannya maupun sumpah sebagai tenaga kesehatan

Page 99: Hk Kesehatan

c. Melanggar sesuatu ketentuan menurut atau berdasarkan perundang-undangan

D. Definisi kelalaian“Sesuatu sifat yang kurang hati-hati, kurang waspada atau bertindak sangat ceroboh

E. Unsur-unsur kelalaian Bertentangan dengan hukum Akibatnya sebenarnya dapat dibayangkan Akibat sebenarnya dapat dihindarkan Perbuatannya dapat dipersalahkan

kepadanya

Page 100: Hk Kesehatan

F. Tolak ukur suatu kelalaian

Adanya unsur 4 – D dari (Negligence) yaitu:

1. Duty

Adalah kewajiban profesi bagi seorang dokter, untuk menggunakan segala ilmu dan kepandaiannya untuk penyembuhan berdasarkan standart profesinya (sesuai)

2. Dereliction of Duty ( Breach of Duty )

Adalah jika seorang dokter menyimpang dari apa yang seharusnya dilakukan atau tidak melakukan yang seharusnya dilakukan menurut standart profesinya.

Page 101: Hk Kesehatan

3. Direct Causation Relationship

Harus ada kaitan langsung antara “penyebab” dengan tindakan yang nyata (proximate cause) dari dokter

4. Damage

Adanya kerugian baik bersifat in material maupun material dari tindakan medis

Page 102: Hk Kesehatan

G. Black’s Law Dictionary (Th 1979)Definisi suatu malpraktek disimpulkan:1. negligence is the omission which a reasonable

man..2. neglicence is the failure to use care as reasionably

prudent and careful person..

Jadi definisi Malpraktek adalah:1. Adanya tindakan atau sikap perbuatan dokter yang:

Bertentangan dengan etik dan moral Bertentangan dengan hukum Bertentangan dengan standart profesi medik Kekurangan pengetahuan atau ilmu pada bidangnya yang

berlaku umum

2. Menelantarkan (negligence), kelalaian, kurang hati-hati

Page 103: Hk Kesehatan

H. Beberapa Faktor Yang Harus Diperhatikan Melihat Dugaan “Malpraktek” atau Bukan :

1. Hasil dari suatu perjalanan penyakit itu sendiri, yang tidak ada hubungan dengan tindakan medis dokter. 2. Hasil dari suatu resiko yang tidak dapat dihindarkan, yaitu resiko yang tak dapat diketahui sebelumnya (un-foreseeable) (No. 1 & 2 bukan Malpraktek ) 3. Hasil dari suatu tindakan medik 4. Hasil dari suatu kesengajaan (No 3 & 4 Malpraktek)

Page 104: Hk Kesehatan

I. Bentuk-bentuk Kelalaian (Malpraktek)

1. Kelalaian pihak rumah sakit

2. Kelalaian pihak dokter

3. Kelalaian pihak perawat

4. Kelalaian pihak apoteker / apotik

Page 105: Hk Kesehatan

BAB XBAB XDASAR-DASAR PENUNTUTAN & PENIADAAN TUNTUTAN HUKUM DASAR-DASAR PENUNTUTAN & PENIADAAN TUNTUTAN HUKUM

TERHADAP PROVIDERTERHADAP PROVIDER

A. Dasar Penuntutan Hukum

> Hukum Perdata

> Hukum Pidana

> Hukum Administrasi

1. Hukum Perdata (Ganti Rugi)

Pasal 58 UU No. 36 Tahun 2009 ;

“Setiap orang berhak atas ganti rugi akibat kesalahan atau kelalaian yang dilakukan tenaga kesehatan”

Page 106: Hk Kesehatan

Pasal 1365 KUH Perdata:

Tiap perbuatan melanggar hukum, yang membawa kerugian kepada orang lain, mewajibkan orang yang karena kesalahannya menerbitkan kerugian itu, mengganti kerugian.

Pasal 1366 KUH Perdata:

Setiap orang bertanggungjawab tidak saja untuk kerugian yang disebabkan perbuatannya, tetapi juga untuk kerugian yang disebabkan kelalaian atau kekurangan hati-hatiannya.

Page 107: Hk Kesehatan

Pasal 1367 KUH Perdata:Seorang tidak saja bertanggungjawab untuk kerugian yang disebabkan perbuatannya sendiri, tetapi juga untuk kerugian yang disebabkan oleh perbuatan orang-orang yang menjadi tanggungannya atau berada di bawahnya.

Pasal 1370 KUH Pedata:Dalam halnya suatu kematian dengan sengaja atau kurang hati-hatinya seorang, maka suami atau istri yang ditinggalkan, anak atau orang tua si korban…. Mempunyai hak untuk menuntut suatu ganti rugi.

Page 108: Hk Kesehatan

Pasal 1371 KUH Perdata: Penyebab luka atau cacatnya sesuatu anggota

badan dengan sengaja atau kurang hati-hati……. Maka kepada korban diberikan selain ganti rugi juga penggantian atas semua biaya-biaya.

Pasal 7 UU No. 8 Tahun 1999 (Ttg Perlindungan Konsumen):

Memberikan kompensasi ganti rugi dan atau penggantian akibat penggunaan dan atau pemakaian/pemanfaatan barang dan jasa.

Memberikan kompensasi ganti rugi apabila barang/dan atau jasa yang diterima atau pemanfaatan tidak sesuai dengan perjanjian

Page 109: Hk Kesehatan

2. Hukum PidanaPasal 359 KUHP:Barang siapa karena kesalahannya, menyebabkan orang lain mati diancam dengan pidana paling lama lima tahun… dst

Pasal 360 KUHP:Ayat 1, Barang siapa karena kesalahannya menyebabkan orang lain mendapat luka-luka berat,….. Diancam hukum pidana paling lama lima tahun dst.Ayat 2. Barang siapa karena kesalahannya menyebabkan orang lain luka, sehingga menimbulkan suatu penyakit…. Diancam hukum paling lama sembilan bulan

Page 110: Hk Kesehatan

Pasal 360 KUHP:

Jika kejahatan diterangkan dalam bab ini, dilakukan dalam menjalankan jabatan atau pencaharian, maka pidana ditambah sepertiga atau ……, haknya dicabut

3. Hukum Administrasi

Undang-undang Nomor 29 Tahun 2004 ttg Praktek kedokteran; Pasal

< Kedudukan Hukum Yang Baru

< Perijinan

< Pendelegasian

Page 111: Hk Kesehatan

B. Dasar Hukum Peniadaan Hukuman:

Pasal 44 KUHP : Gangguan Jiwa

Pasal 48 KUHP : Daya Paksa (Overmacht)

Pasal 49 KUHP : Pembelaan diri

(Nootdtoestands)

Pasal 50 KUHP : Peraturan Perundang-

Undangan

Pasal 51 KUHP : Perintah Jabatan

Page 112: Hk Kesehatan

C. Dasar Non Hukum 1. Resiko Dalam Pengobatan (Risk of

Tretment)Risiko yang Inheren (implikasi pengobatan)Reaksi Alergik (tiba-tiba pasien shock)Komplikasi dalam tubuh pasien (hipertensi/ tekanan gula

naik)

2. Kecelakaan (Emergency,Gempa bumi) 3. Kekeliruan klinis ? Sejauhmana karakteristik 4. Volenti non fit Iniura (resiko dari ybs) >< Fak tanya sudah bicara demikian 5. Contributory Neglingence (cidera datangnya

dari pasien itu sendiri)

Page 113: Hk Kesehatan

TANGGUNG JAWAB TANGGUNG JAWAB PROFESI MEDIS DAN PROFESI MEDIS DAN

RUMAH SAKITRUMAH SAKIT

Bab.XIBab.XIBeberapa Hal Tentang Tanggung Jawab Beberapa Hal Tentang Tanggung Jawab

Tenaga Medis dan Rumah SakitTenaga Medis dan Rumah Sakit

Page 114: Hk Kesehatan

LingkupLingkup Bentuk Tanggung Jawab Bentuk Tanggung Jawab

• Tanggung Jawab Hukum – Administrasi– Perdata– Pidana

• Tanggung Jawab Hukum di Rumah Sakit– Perbuatan Manajerial– Perbuatan Medis– Perbuatan Pelayanan Lain

Page 115: Hk Kesehatan

Dalam Rumah SakitDalam Rumah Sakit

TANGGUNG JAWAB MANAJERIAL

Page 116: Hk Kesehatan

LingkLingkup Hukum :up Hukum :

• Pengoperasian Rumah Sakit– Tanpa Izin operasional RS– Mempekerjakan Nakes tak berizin– Menggunakan Obat tanpa izin Edar, atau

Narkotika tanpa izin– Tidak memenuhi persyaratan– Tidak memenuhi standar (Akreditasi)

• Ketenagakerjaan• Hubungan dg pihak ketiga (bisnis)

Page 117: Hk Kesehatan

RRumah umah SSakitakit TTanpa Izinanpa Izin

Pasal 62 UU 44/2009 ttg Rumah Sakit

• Setiap orang yang dengan sengaja menyelenggarakan Rumah Sakit tidak memiliki izin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan denda paling banyak Rp. 5.000.000.000,00- (lima milyar rupiah).

Page 118: Hk Kesehatan

Pasal 63 (1) Dalam hal tindak pidana sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 62 dilakukan oleh korporasi, selain pidana penjara dan denda terhadap pengurusnya, pidana yang dapat dijatuhkan terhadap korporasi berupa pidana denda dengan pemberatan 3 (tiga) kali dari pidana denda sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62.

(2) Selain pidana denda sebagaimana dimaksud pada ayat (1), korporasi dapat dijatuhi pidana tambahan berupa:a. pencabutan izin usaha; dan/ataub. pencabutan status badan hukum.

Page 119: Hk Kesehatan

Tenaga KesehatanTenaga Kesehatan TTanpa anpa IIzinzin

Pasal 80 UU 29/2004 ttg Praktik Kedokteran Setiap orang yang dengan sengaja

mempekerjakan dokter atau dokter gigi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun atau denda paling banyak Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).

 Dalam hal tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh korporasi, maka pidana yang dijatuhkan adalah pidana denda sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditambah sepertiga atau dijatuhi hukuman tambahan berupa pencabutan izin.

Page 120: Hk Kesehatan

Penggunaan Penggunaan Obat Obat TTanpa anpa IIzinzin : :

Pasal 197 UU No 36 Th 2009 ttg Kesehatan

• Setiap orang yang dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memiliki izin edar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 15 (lima belas) tahun dan denda paling banyak Rp1.500.000.000,00 (satu miliar lima ratus juta rupiah).

Page 121: Hk Kesehatan

AdministratifAdministratif : :

• Tidak memenuhi Persyaratan RS– TIDAK MEMPEROLEH IZIN

• Tidak memenuhi Akreditasi / Standar– TIDAK DAPAT DIPERPANJANG IZIN

Page 122: Hk Kesehatan

KetenagakerjaanKetenagakerjaan : :Masalah:• Rekrutmen : fair, non discriminative, • Status kepegawaian: tetap, PKWTT, PKWT,

Outsourcing• Pembinaan : Career path, Penempatan,

dik-lat, recording, seragam, waktu kerja, cuti• Pemeliharaan: kesehatan, kesehatan kerja• Pendisiplinan: formiel dan materiel• Pemutusan Hubungan Kerja

Page 123: Hk Kesehatan

Pihak Ketiga (bisnis)Pihak Ketiga (bisnis) : :

Kontrak Kerja / Outsource : Cleaning, Laundry, Security, Parking, Pemeliharaan bangunan, Pemeliharaan Prasarana

Supplier : Obat, Alkes, Makanan, Air, Gas medik,

Pajak Konsultan dll

Page 124: Hk Kesehatan

TANGGUNGJAWAB HUKUM TANGGUNGJAWAB HUKUM PERBUATAN MEDISPERBUATAN MEDIS

Dalam Rumah Sakit

Page 125: Hk Kesehatan

PraktikPraktik Kedokteran di RS : Kedokteran di RS :

• Berdasarkan Ilmu Empiris– Probabilitas– Peluang Bias & “Unknown”– Hubungan Dokter-pasien Berdasar Upaya :

Kontrak Terapeutik (Inspanningsverbintennis) • Perkembangan Sangat Cepat: Standar Juga

Cepat Berubah atau lebih dari satu• Complex And Tightly Coupled System

– Akibat Spesialisasi, Teknologi & Interdependensi

– Prone To Accident

Page 126: Hk Kesehatan

RISIKO MEDIS :RISIKO MEDIS :

• INHEREN PADA SETIAP TINDAKAN MEDIS• SEBAGIAN DIANGGAP ACCEPTABLE:

1. Tingkat probabilitas dan keparahannya minimal (umumnya bersifat foreseeable but unavoidable: calculated, controllable)

2. Risiko “bermakna” tetapi harus diambil karena “the only way” (unavoidable, unpreventable))

3. Risiko yg unforeseeable = untoward results

PERLU INFORMED CONSENT, SEHINGGA BILA TERJADI, DOKTER TIDAK BERTANGGUNGJAWAB SECARA HUKUM (volenti non fit

injuria)

Page 127: Hk Kesehatan

RISIKO TINDAKAN KEDOKTERANRISIKO TINDAKAN KEDOKTERAN

• Sebagian besar risiko kedokteran dianggap akseptabel: – tingkat keparahan yang minimal, – tingkat probabilitas terjadinya yang kecil, – tingkat kedaruratannya, – ketersediaan sumber-dayanya, – nilai manfaat yang tak tergantikan, – ketidakmungkinan penghindaran atau

pencegahannya, – risiko yang tidak terduga atau tak terbayangkan

sebelumnya, yang tentu saja tidak mungkin dapat dicegah atau dihindari

Page 128: Hk Kesehatan

ERRORS

NEAR MISS

ADVERSE EVENTS

ACCEPTABLE RISKS

VIOLATION

UNFORESEEABLE RISKS

DISEASE / COMPLICATION

Setiap cedera yang lebih disebabkan oleh manajemen medis drpd akibat penyakitnya

Adalah tindakan yg dapat mencederai pasien, tetapi tidak mengakibatkan cedera karena faktor kebetulan, pencegahan atau mitigasi

UNPREVENTABLE

PREVENTABLE

ADVERSE EVENTS

Adverse Outcome

Page 129: Hk Kesehatan

Venn DiagramVenn Diagram

All Healthcare Encounters

All Errors

“Near Misses”

All Adverse Events

Preventable Adverse Events

Non-Preventable Adverse Events

Negligent adverse events

Medical accident, mishaps

Page 130: Hk Kesehatan

Ruang Tanggung Jawab Ruang Tanggung Jawab LingkupLingkup

• Tanggungjawab Hukum Institusi

• Tanggungjawab Tenaga Kesehatan

• Tanggungjawab Peserta Didik di RS Pendidikan ( RSCM )

Page 131: Hk Kesehatan

TanggungTanggung J Jawab Institusiawab Institusi

• Memenuhi persyaratan RS:– Bangunan– Prasarana dan Sarana– Peralatan Medis– Perangkat lunak pengoperasian (SPK dan SPO)– SDM yang memenuhi persyaratan dan berizin– Farmasi sesuai standar

• Sehingga bidang ini yang menjadi “penyebab” maka Institusi yg bertanggungjawab atau setidaknya turut bertanggungjawab

Page 132: Hk Kesehatan

TanggungTanggung J Jawab Institusional/ awab Institusional/ KorporasiKorporasi

Pasal 46 UU 44/2009 ttg RS

• Rumah Sakit bertanggung jawab secara hukum terhadap semua kerugian yang ditimbulkan atas kelalaian yang dilakukan oleh tenaga kesehatan di Rumah Sakit.

Page 133: Hk Kesehatan

Pasal 45 UU 44/2009

• (1) Rumah Sakit tidak bertanggung jawab secara hukum apabila pasien dan/atau keluarganya menolak atau menghentikan pengobatan yang dapat berakibat kematian pasien setelah adanya penjelasan medis yang komprehensif.

• (2) Rumah Sakit tidak dapat dituntut dalam melaksanakan tugas dalam rangka menyelamatkan nyawa manusia.

Page 134: Hk Kesehatan

TanggungTanggung J Jawab awab Tenaga Tenaga KesehatanKesehatan

• Memiliki persyaratan / kualifikasi dan mempertahankannya:– Memiliki Sertifikat Kompetensi, Surat Tanda

Registrasi, Surat Iziin Praktik / Kerja, dll

• Mematuhi Kode Etik Profesi

• Mematuhi Standar Profesi

• Mematuhi Standar Pelayanan dan SPO

Oleh karena itu ia bertanggungjawab atas kesalahan atau pelanggaran ketentuan-ketentuan di atas

Page 135: Hk Kesehatan

Hak menuntut Hak menuntut GGanti anti RRugiugi

Pasal 58 UU 36 Th 2009 ttg Kesehatan (1) Setiap orang berhak menuntut ganti rugi

terhadap seseorang, tenaga kesehatan, dan/atau penyelenggara kesehatan yang menimbulkan kerugian akibat kesalahan atau kelalaian dalam pelayanan kesehatan yang diterimanya.

(2) Tuntutan ganti rugi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku bagi tenaga kesehatan yang melakukan tindakan penyelamatan nyawa atau pencegahan kecacatan seseorang dalam keadaan darurat.

Page 136: Hk Kesehatan

Perlindungan Perlindungan HHukumukum Bagi Tenaga Bagi Tenaga KesehatanKesehatan

Pasal 50 UU 29 Th 2004 ttg Praktik Kedokteran

• Dokter atau Dokter gigi dalam melaksanakan praktik kedokteran mempunyai hak :– memperoleh perlindungan hukum sepanjang

melaksanakan tugas sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur operasional;

– memberikan pelayanan medis menurut standar profesi dan standar prosedur operasional;

Page 137: Hk Kesehatan

PendelegasianPendelegasian

• Dokter dapat mendelegasikan tindakan kepada tenaga kesehatan lain, dengan persyaratan:– Kewenangan ada pada dokter– Penerima delegasi memiliki kompetensi

melakukannya (hanya psikomotor yg didelegasikan)

– Pendelegasian harus jelas dan tercatat– Supervisi– Tanggungjawab tetap berada pada pendelegasi

Page 138: Hk Kesehatan

Kriteria Kriteria StandarStandar• SPO disusun dalam bentuk panduan

penatalaksanaan klinis (clinical practise guidelines) yang dilengkapi dengan alur klinis (clinical pathway), algoritme, protokol, prosedur dan standing order.

• SPO harus memuat sekurang-kurangnya mengenai pengertian, anamnesis, pemeriksaan fisik, kriteria diagnosis, diagnosis banding, pemeriksaan penunjang, terapi, edukasi, prognosis dan kepustakaan.

Page 139: Hk Kesehatan

• Kepatuhan kepada SPK (Pedoman Nasional dan SPO) menjamin pemberian pelayanan kesehatan dengan upaya terbaik di fasilitas pelayanan kesehatan, tetapi tidak menjamin keberhasilan upaya atau kesembuhan pasien;

• Modifikasi SPK hanya dapat dilakukan atas dasar keadaan yang memaksa, antara lain keadaan khusus pasien, kedaruratan dan keterbatasan sumber daya.

Page 140: Hk Kesehatan

Tanggungjawab Tanggungjawab Tenaga KTenaga Kesesehatanehatan vs vs InstitusiInstitusi

• UU RS menyatakan Tgg Jwb Institusi– RS harus mampu “menguasai” seluruh RS,

termasuk SDM nya– RS bertanggungjawab “keluar”, tetapi dapat

membagi tanggungjawab kepada Nakes

• UU Kes dan UU Pradok menyatakan Nakes Bisa bertanggung-jawab– RS dan Nakes berbagi sesuai dengan

“Peraturan Internal RS” atau “Perjanjian”

Page 141: Hk Kesehatan

TanggungTanggung J Jawab Peserta Didikawab Peserta Didik Mahasiswa / Co-ass

Belum memiliki kewenanganTidak bertanggungjawab bila dianggap

melaksanakan perintah jabatanPidana: bisa bertanggungjawab sendiri, atau

penyertaan, Perdata: tidak bertanggungjawab

PPDSBertanggungjawab sebatas kompetensinyaTanggungjawab DPK / DPJP untuk yg belum menjadi

kompetensinya

Page 142: Hk Kesehatan

Berbagi TanggungBerbagi Tanggung J Jawab RS Dik awab RS Dik dengan Institusi Pendidikandengan Institusi Pendidikan

• Perjanjian Kerjasama antara RS Dik dengan Institusi Pendidikan harus juga meliputi Tanggungjawab kepada Pihak Ketiga

• FK: beri fungsi pendidikan bagi dokter dan peserta didik, RS beri fungsi pelayanan

• FK: Dosen Pendidik Klinik dan Peserta didik, sedangkan RS: Dokter Pendidik Klinik

Page 143: Hk Kesehatan

TANGGUNGJAWAB HUKUM TANGGUNGJAWAB HUKUM PIDANAPIDANA

Page 144: Hk Kesehatan

Ketentuan PidanaKetentuan Pidana

• Ketentuan Pidana dalam KUHP

• Ketentuan Pidana dalam UU 29/2004

• Ketentuan Pidana dalam UU 36/2009

• Ketentuan Pidana dalam UU 35/2009

• dll

Page 145: Hk Kesehatan

CONTOH CONTOH KETENTUAN KETENTUAN PIDANA PIDANA – KUHP– KUHP

• KELALAIAN : 359-361 KUHP• KETERANGAN PALSU : 267-268 KUHP• ABORSI ILEGAL : 347-349 KUHP• PENIPUAN : 382 BIS KUHP• PERPAJAKAN : 209, 372 KUHP• EUTHANASIA : 344 KUHP• PENYERANGAN SEKS : 284-294 KUHP

Page 146: Hk Kesehatan

KELALAIAN PIDANA KELALAIAN PIDANA

• Diuraikan dalam KUHP sebagai:– “Karena salahnya”, “kealpaan”, “harus dapat

menduga”, “ada alasan kuat untuk menduga”

• Terdapat 2 tingkatan:– Culpa Lata (gross negligence)– Culpa Levis

• Hanya Culpa Lata yg dapat dimasukkan ke dalam “kejahatan”, dan dapat dipertanggungjawabkan secara pidana (Arrest HR 14-11-1887, 25-4-1916)

Page 147: Hk Kesehatan

Pertolongan pada Pertolongan pada DDaruratarurat( Emergency )( Emergency )

Pasal 190 UU 36 Th 2009 ttg Kesehatan Pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan

dan/atau tenaga kesehatan yang melakukan praktik atau pekerjaan pada fasilitas pelayanan kesehatan yang dengan sengaja tidak memberikan pertolongan pertama terhadap pasien yang dalam keadaan gawat darurat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat (2) atau Pasal 85 ayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan denda paling banyak Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).

Page 148: Hk Kesehatan

Organ / JaringanOrgan / Jaringan

Pasal 192 UU 36/2009

• Setiap orang yang dengan sengaja memperjualbelikan organ atau jaringan tubuh dengan dalih apa pun sebagaimana dimaksud dalam Pasal 64 ayat (3) dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).

Page 149: Hk Kesehatan

Bedah Bedah PPlastiklastik

Pasal 193 UU 36 Th 2009 Setiap orang yang dengan sengaja

melakukan bedah plastik dan rekonstruksi untuk tujuan mengubah identitas seseorang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69 diancam dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah)

Page 150: Hk Kesehatan

AborsiAborsi

Pasal 194 UU 36 Th 2009

• Setiap orang yang dengan sengaja melakukan aborsi tidak sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75 ayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).

Page 151: Hk Kesehatan

Jual DarahJual Darah

Pasal 195 UU 36 Th 2009

• Setiap orang yang dengan sengaja memperjualbelikan darah dengan dalih apapun sebagaimana dimaksud dalam Pasal 90 Ayat (3) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

Page 152: Hk Kesehatan

Praktik KefarmasianPraktik Kefarmasian

Pasal 198

• Setiap orang yang tidak memiliki keahlian dan kewenangan untuk melakukan praktik kefarmasian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 108 dipidana dengan pidana denda paling banyak Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah).

Page 153: Hk Kesehatan

ASI EksklusifASI Eksklusif

Pasal 200 UU No 36 Th 2009

• Setiap orang yang dengan sengaja menghalangi program pemberian air susu ibu eksklusif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 128 ayat (2) dipidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan denda paling banyak Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah)

Page 154: Hk Kesehatan

TANGGUNGJAWAB HUKUM TANGGUNGJAWAB HUKUM PERDATAPERDATA

Page 155: Hk Kesehatan

KETENTUAN KETENTUAN PERDATAPERDATA

• PS 1365 KUH PERDATA : Tiap perbuatan melanggar hukum, yang membawa

kerugian kepada orang lain, mewajibkan orang yang karena salahnya menerbitkan kerugian itu, menggantinya

• PS 1366 KUH PERDATA – Juga yang disebabkan kelalaian

• PS 1367 KUH PERDATA– Juga akibat respondeat superior

• PS 1338 KUH PERDATA: WANPRESTASI

Page 156: Hk Kesehatan

KETENTUANKETENTUAN HUKUM HUKUM

• PS 1370 KUH PERDATA :– Dalam hal kematian akibat kesengajaan atau

kelalaian, ahli waris berhak menuntut ganti rugi, yg dinilai menurut kedudukan & kekayaan kedua pihak

• PS 1371 KUH PERDATA :– Dalam hal luka / cacat, ganti rugi : biaya

penyembuhan dan kerugian akibat luka / cacat tersebut

Page 157: Hk Kesehatan

DIKTAT DIKTAT HUKUM KESEHATANHUKUM KESEHATAN

Oleh : Oleh : Boedisantoso Irianto, SH, MHBoedisantoso Irianto, SH, MH

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS PANCASILA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS PANCASILA FAKULTAS HUKUM BUNG KARNOFAKULTAS HUKUM BUNG KARNO

JAKARTAJAKARTA20092009