hipospadi
DESCRIPTION
hipospadiaTRANSCRIPT
LAPORAN KASUS BEDAH UROLOGI
SEORANG ANAK LAKI-LAKI 13 TAHUN DENGAN
HIPOSPADIA TIPE PENIL PROKSIMAL
Diajukan guna melengkapi tugas Kepaniteraan Senior Bagian Ilmu Bedah
Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro
Disusun oleh :Cannes Nobel Wingardi
G6A003043
Pembimbing :
Dr. Mohammad Adi S, Sp.U
BAGIAN ILMU BEDAHFAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGOROSEMARANG
2009
LAPORAN KASUS BEDAH UROLOGI
I. IDENTITAS PENDERITA
Nama : An. U
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 13 tahun
Alamat : Jl. Raya Cerih RT 1/ RW 10 Jatinegara Tegal
Agama : Islam
Suku : Jawa
Masuk RSDK : 16 Januari 2009
No. CM : 5933266
II. DAFTAR MASALAH
No Masalah Aktif Tanggal No Masalah Pasif Tanggal
1. Hipospadia tipe Penil
Proksimal
28-01-09
III. DATA DASAR
A. DATA SUBYEKTIF
ANAMNESIS
Alloanamnesis dengan ayah pasien dilakukan tanggal 28 Januari 2009 pukul
11.00 WIB di bangsal A2 RSUP Dr. Kariadi
Keluhan Utama : lubang saluran kencing di bagian bawah penis.
Riwayat Penyakit Sekarang :
Sejak lahir lubang kencing penderita berada di bagian bawah penis dan
tampak seperti sudah disunat. Selama ini tidak ada keluhan kencing. Buang
air kencing selalu lancar. Tidak pernah anyang-anyangan, tidak pernah
kencing berwarna kemerahan atau keruh, tidak pernah keluar batu, tidak
pernah terasa panas saat kencing. Penderita masih bisa menahan kencing.
Kedua buah pelir ada di kantong pelir. Jika kemaluan ereksi membengkok ke
1
arah bawah. Orang tua penderita baru membawa penderita berobat ke RSUP
Dr. Kariadi sekarang ini karena keterbatasan biaya.
Riwayat Perawatan Kehamilan :
Perawatan antenatal dilakukan >4x di bidan, mendapat suntikan TT >2x, dan
tablet besi. Selama hamil, ibu penderita tidak pernah sakit panas, tidak
mengkonsumsi jamu-jamuan.
Penderita lahir cukup bulan, lahir di rumah ditolong oleh bidan.
Riwayat Penyakit Keluarga :
Tidak ada anggota keluarga yang menderita sakit seperti penderita
Riwayat Sosial Ekonomi :
Penderita adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Selama ini penderita
bermain dengan teman-temannya layaknya anak laki-laki sebayanya. Ayah
penderita bekerja sebagai sopir dan ibu penderita berdagang makanan
gorengan. Biaya pengobatan ditanggung oleh JAMKESMAS.
Kesan : Sosial ekonomi kurang
B. DATA OBYEKTIF
PEMERIKSAAN FISIK ( tanggal 28 Januari 2009 pukul 11.15 wib )
Keadaan Umum : baik, kesadaran komposmentis
Tanda Vital : Nadi : 96 x/menit; RR : 18 x/menit; Suhu : 36,5 0C
Kulit : sawo matang, kulit kering (-)
Kepala : mesosefal
Mata : konjungtiva palpebra pucat (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor
3 mm / 3 mm, reflek cahaya (+/+)
2
Telinga : discharge (-/-)
Hidung : napas cuping (-), discharge (-/-)
Mulut : bibir kering (-), sianosis (-)
Tenggorok : T1-1, faring hiperemis (-)
Leher : simetris, trakea di tengah, pembesaran nnl (-/-)
Dada : retraksi (-)
Thorak : Jantung : I : Ictus cordis tak tampak
Pa: Ictus cordis teraba di SIC V 2 cm LMCS
Pe: Batas atas : SIC II linea parasternal sinistra
Batas kanan : linea parasternal dekstra
Batas kiri : di SIC V 2 cm medial LMCS
Kesan : konfigurasi jantung dalam batas normal
Au: bunyi jantung I-II murni, bising (-), gallop (-)
Paru : I : simetris statis dinamis
Pa: Stem fremitus kanan = kiri
Pe: Sonor seluruh lapangan paru
Au: Suara dasar vesikuler, wheezing (-), hantaran (-)
Abdomen : I : datar, venektasi (-), jejas (-)
Au: bising usus (+) normal
Pe : timpani, pekak sisi (+) normal, pekak alih (-)
Pa : supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba
Ekstremitas : superior inferior
Sianosis -/- -/-
Akral dingin -/- -/-
Oedem -/- -/-
Cap. Refill <2 dtk/<2 dtk <2 dtk/<2 dtk
Polidaktili -/- -/-
Sindaktili -/- -/-
Kelainan Vertebra : (-)
Anus : (+) dbn
3
C. STATUS LOKALIS
Status Urologi:
1. Regio CVA (Costo vertebra angle)
I : cembung (-), warna seperti kulit sekitar, bekas operasi (-),
hematom (-)
Pa : ballotement (-), fluktuasi (-), nyeri tekan (-)
Pe : nyeri ketok (-)
2. Regio Suprapubik :
I : cembung (-), warna seperti kulit sekitar, bekas operasi (-)
Pa : nyeri tekan (-), massa (-)
Pe : timpani, nyeri (-)
3. Regio anoperineal
I : anus (+), bengkak (-), fistula (-), hemoroid (-), massa (-)
Pa : nyeri tekan (-), massa (-)
4. Regio Genitalia Eksterna :
I : skrotum : menggantung, simetris kanan dan kiri, ukuran dalam batas
normal, hiperemis (-), edema (-), warna kulit sama dengan
sekitar
testis : terlihat 2 buah testis menggantung
penis : glans penis (+), sulcus coronaria (+), sirkumsisi (-), lesi (-),
eritema (-), dorsal hood (+), chordae (+)
orificium urethra eksterna: terletak pada ventral penis dekat skrotum,
discharge (-)
Pa: skrotum : teraba 2 testis, terpisah, nyeri (-), massa (-).
Penis : nyeri (-), indurasi (-)
Pemeriksaan Rectal Touche :
I : kulit perineum : tanda inflamasi (-), lesi (-)
Rectal Toucher : TSA cukup, mukosa licin, ampula recti tidak kolaps,
massa (-), nyeri tekan (-), Bulbo Cavernosa Refleks (+). Prostat : sulit
dievaluasi. Sarung tangan : feses (-), darah (-), lendir (-)
E. RESUME
4
Seorang anak laki-laki usia 13 tahun datang dengan keluhan meatus uretra
eksterna terletak di ventral penis sejak lahir. Polakisuri (-), hematuria (-),
piuria (-), urolithiasis (-), urgency (-), disuria (-), oliguri (-). Bowing penis
(+). Dari pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum baik, kesadaran
komposmentis, tanda vital baik. Nadi 96x/menit, frekuensi pernafasan
18x/menit, dan suhu 36,5O C. Status internus dalam batas normal. Status
lokalis regio costo vertebra angle dalam batas normal, regio suprapubik
dalam batas normal, regio anoperineal dalam batas normal. Dari regio
genitalia eksterna didapatkan skrotum dalam batas normal, testis +/+, penis :
glans (+), sulcus coronaria (+), sirkumsisi (-), dorsal hood (+), chordae (+).
Meatus uretra externa terletak di ventral penis dekat skrotum. Pemeriksaan
rectal toucher dalam batas normal.
F. DIAGNOSIS KERJA
Hipospadia tipe penil proksimal
G. INITIAL PLANS
Ip Dx : S : -
O : darah rutin, PPT, PTTK, elektrolit, ureum, creatinin, urin lengkap
untuk persiapan operasi; Analisis kromosom
Ip Rx : Chordektomi dan Uretroplasti
Ip Mx: Keadaan Umum, tanda vital dan monitoring penyulit operasi
Ip Ex: - Menjelaskan kepada keluarga tentang kelainan dan tipe kelainan
yang diderita
- Menjelaskan kepada keluarga, bahwa operasi rekonstruksi untuk
memperbaiki penis mungkin membutuhkan lebih dari 1x operasi,
dan bahkan koreksi ulangan apabila terjadi komplikasi
- Menjelaskan kepada keluarga mengenai komplikasi yang dapat
terjadi akibat operasi yang dilakukan
5