hipopitwitarisme

23
“HIPOPITWITARISME” KELOMPOK 1

Upload: heldaaidaa

Post on 06-Feb-2016

222 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

hipopitwitarisme

TRANSCRIPT

Page 1: HIPOPITWITARISME

“HIPOPITWITARISME”

KELOMPOK 1

Page 2: HIPOPITWITARISME
Page 3: HIPOPITWITARISME

KONSEP DASAR

Page 4: HIPOPITWITARISME

DEFINISI

Hipopituitarisme adalah keadaan yang timbul sebagai akibat hipofungsi hipofisis. Hipopituitarisme merupakan defisiensi hormon tiroid, adrenal, gonadal dan hormon pertumbuhan akibat penyakit hipofisis. Pada setiap pasien dengan defisiensi hormonal ini, kemungkinan adanya defisiensi lain harus dicari. Kadang-kadang timbul akut berupa apopleksi hipofisis dimana terdapat infark hemoragik pad atumor hipofisis, biasanya disertai  nyeri disertai kepala berat mendadak dan seringkali bersama dengan defek lapanng pandang. Hipopituitarisme memilki prevalensi 30/100.000.

(Gledle Jonathan, 2005:143)

Page 5: HIPOPITWITARISME

Hipopituitarisme adalah suatu gambaran penyakit akibat insufisiensi kelenjar hipofisis, terutama bagian anterior. Gangguan ini menyebabkan munculnya masalah dan manifestasi klinis yang berkaitan dengandefisiensi hormon-hormon yang dihasilkannya.

( http://banjaristi.blogspot.com )

Page 6: HIPOPITWITARISME

ETIOLOGI

Sindrom ini disebabkan oleh kelainan destrutif pada kelenjar hipofisis. Penyebab yang sering ialah :1.      Sheehan’s postpartum pituitary necrosis2.      Adenoma khoromofob3.      Craniopharyngioma4.      Kelainan-kelainan lain yang mungkin juga

menimbulkan hipopitutarisme ialah radang, terutama tuberculosis, sarcoidosis. Kadang-kadang penyebab dari pada destruksi hipofisis tidak jelas dan hanya tampak sebagai fibrosis saja.

(dr. Sutisna Himawan, 1994)

Page 7: HIPOPITWITARISME

Hipopiutuitarisme dapat terjadi akibat malfungsi kelenjar hipofisis atau hipotalamus. Penyebab menyangkut : 1.      Infeksi atau peradangan oleh : jamur,bakteri piogenik.2.      Penyakit autoimun (Hipofisis limfoid autoimun).3.      Tumor, misalnya dari sejenis sel penghasil hormon yang dapat mengganggu pembentukan salah satu atau semau hormon lain.4.       Umpan balik dari organ sasaran yang mengalamai malfungsi. Misalnya, akan terjadi penurunan sekresi TSH dari hipofisis apabila kelenjar tiroid yang sakit mengeluarkan HT dalam kadar yang berlebihan.5.     Nekrotik hipoksik (kematian akibat kekurangan O2) hipofisis atau oksigenasi dapat merusak sebagian atausemua sel penghasil hormon. Salah satunya sindrom sheecan, yang terjadi setelah perdarahan maternal.

Page 8: HIPOPITWITARISME

KLASIFIKASI

1.   Hypophyseal Cachexia ( Penyakit Simmonds ):a.       Dapat terjadi pada semua usia, lebih sering pada usia dewasa.b.      Lebih sering pada wanita dengan perbandingan 2 : 1c.       Penderita dapat hidup bertahun-tahun dengan penyakitnya, kadang-kadang sampai 30-40 tahun.Gejala-gejala klinik biasanya disebabkan oleh insufiensi adrenal, thyroid atau gonad, yang terjadi sekunder akibat hipopituitarisme. Kombinasi kelenjar yang mengalami insufiensi itu bisa berbagai macam ; yang paling sering ialah kombinasi hipothyroidisme dan hipoadrenalisme.

Page 9: HIPOPITWITARISME

2.  Hypophyseal Dwarfism ( Jenis Lorain-Levi ):a.      Pada anak yang sedang tumbuhb.      Terjadi dwarfisme yang simetrik.Penyebab yang paling sering ialah ; craniopharyngioma. Kadang-kadang juga disebabkan juga oleh : nekrosis iskhemik, kista, atau radang.

Page 10: HIPOPITWITARISME

3.   Sindrom Froehlich ( Dystrophia Adiposogenitalis ):a.       Obesitas jenis eunuchoid.b.      Pertumbuhan yang tidak sempurna daripada gonad dan genital.c.       Ciri-ciri sex sekunder tidak ada, disfungsi seksual, dan kulit yang halus.d.      Terjadi pada usia muda.e.       Dapat menyerang baik laki-laki maupu wanita dengan perbandingan yang sama. 

(dr. Sutisna Himawan, 1994)

Page 11: HIPOPITWITARISME

MANIFESTASI

1.      Terjadinya hipogonadisme.2.      Penurunan libido, impotensi, progresif pertumbuhan rambut dan bulu ditubuh, jenggot, berkurangnya perkembangan otot pada pria.3.      Pada wanita, berhentinya siklus menstruasi atau aminorea yang merupakan tanda awal dari kegagalan hipofisis. Kemudian di ikiti atrofi payudara dan

genetalia eksterna.(Price Syvia A, 2005:1216-

1217)

Page 12: HIPOPITWITARISME

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

1.      Pemeriksaan Laboratorik ditemukan Pengeluaran 17 ketosteroid dan 17 hidraksi kortikosteroid dalam urin menurun, BMR menurun.2.      Pemeriksaan Radiologik / Rontgenologis ditemukan Sella Tursika.a.       Foto polos kepala.b.      Poliomografi berbagai arah (multi direksional).c.       Pneumoensefalografi.d.      CTScan.e.       Angiografi serebral.

Page 13: HIPOPITWITARISME

3.      Pemeriksaan Lapang Pandang.a.      Adanya kelainan lapangan pandang

mencurigakan.b.      Adanya tumor hipofisis yang menekankiasma

optik.4.      Pemeriksaan Diagnostik.

a.       Pemeriksaan kartisol, T3 dan T4, serta esterogen atau testosteron.

b.      Pemeriksaan ACTH, TSH, dan LH.c.       Tes provokasi dengan menggunakan stimulan

atau supresan hormon, dan dengan melakukan pengukuran efeknya terhadap kadar hormon serum.

d.      Tes provokatif.( http://banjaristi.blogspot.com )

Page 14: HIPOPITWITARISME

PENATALAKSANAANPengobatan hipopituitarisme mencakup penggantian hormon-hormon yang kurang. GH manusia, hormon yang hanya efektif pada manusia, dihasilkan dari tehnik rekombinasi asam deoksiribonukleat(DNA), dapat digunakan untuk mengobati pasien dengan defesiensi GH dan hanya dapat dikerjakan oleh dokter spesialis.GH manusia jika diberikan pada anak-anak yang menderita dwarfisme hipofisis, dapat menyebabkan peningkatan tinggi badan yang berlebihan. GH manusia rekombinan juga dapat digunakan sebagai hormon pengganti pada pasien dewasa dengan panhipopituitarisme. Hormon hipofisis hanya dapat diberikan dengan cara disuntikan.Sehingga, terapi harian pengganti hormon kelenjar target akibat defesiensi hipofisis untuk jangka waktu yang lama, hanya diberikan sebagai alternatif.

( Price Syvia A, 20051217)

Page 15: HIPOPITWITARISME

KOMPLIKASI1.    Kardiovaskuler

a.    Hipertensi b.    Tromboflebitasc.    Tromboembolismd.   Percepatan uterosklerosis

2.    Imunologi Peningkatan resiko infeksi dan penyamaran tanda-tanda infeksi.

3.    Perubahan mataa. Galukomab. Lesi kornea

4.   Muskulokletala. Kelisutan ototb. Kesembuhan luka yang jelek.

c. Osteoporosis dengan fraktur komplikasi vertebra, fraktur patologik tulang panjang, nekrosis aseptic kaput femoris.

Page 16: HIPOPITWITARISME

ASKEP

Page 17: HIPOPITWITARISME

PENGKAJIAN

a.       Riwayat penyakit masa lalu     Adakah penyakit atau trauma pada kepala yang pernah diderita klien, serta riwayat radiasi pada kepala.b.      Sejak kapan keluhan diarasakan     Dampak defisiensi GH mulai tampak pada masa balita sedang defisiensi gonadotropin nyata pada masa praremaja.c.       Apakah keluhan terjadi sejak lahir.Tubuh kecil dan kerdil sejak lahirterdapat pada klien kretinisme.d.      Kaji TTV dasar untukperbandingan dengan hasil

pemeriksaan yang akan datang.

Page 18: HIPOPITWITARISME

e.   Berat dan tinggi badan saat lahir atau kaji pertumbuhan fisik klien. Bandingkan perumbuhan anak dengan standar.

f.    Keluhan utama klien:-          Pertumbuhan lambat.-          Ukuran otot dan tulang kecil.-          Tanda – tanda seks sekunder tidak berkembang, tidak ada rambut pubis dan rambut axila, payudara tidak tumbuh, penis tidak tumbuh, tidak mendapat haid, dan lain – lain.-          Interfilitas.-          Impotensi.-          Libido menurun.-          Nyeri senggama pada wanita.

Page 19: HIPOPITWITARISME

g.  Pemeriksaan fisik-          Amati bentuk dan ukuran tubuh, ukur BB dan TB, amati bentuk dan ukuran buah dada, pertumbuhan rambut axila dan pubis pada klien pria amati pula pertumbuhan rambut wajah (jenggot dan kumis).-         Palpasi kulit, pada wanita biasanya menjadi kering dan kasar. Tergantung pada penyebab hipopituitary,perlu juga dikaji data lain sebagai data penyerta seperti bila penyebabnya adalah tumor maka perlu dilakukan

pemeriksaan terhadap fungsi serebrum danfungsi nervus kranialis dan adanya keluhan nyeri kepala.

Page 20: HIPOPITWITARISME

h.  Kaji pula dampak perubahan fisik terhadap kemapuan klien dalam memenuhi kebutuhan dasarnya.

i.   Data penunjang dari hasil pemeriksaan diagnostik seperti :-       Foto kranium untuk melihat pelebaran dan atau erosi sella tursika.-       Pemeriksaan serta serum darah : LH dan FSH GH, androgen, prolaktin, testosteron, kartisol, aldosteron, test stimulating yang mencakup uji toleransi insulin dan stimulasi tiroid releasing hormone.

( http://banjaristi.blogspot.com )

Page 21: HIPOPITWITARISME

DIAGNOSAa.       Gangguan citra tubuh yang berhubungan

dengan perubahan struktur tubuh dan fungsi tubuh akibat defisiensi gonadotropin dan defisiensi hormon pertumbuhan.

b.      Koping individu tak efektif berhubungan dengan kronisitas kondisi penyakit.

c.       Harga diri rendah berhubungan dengan perubahan penampilan tubuh.

d.      Gangguan persepsi sensori (penglihatan) berhubungan dengan gangguan transmisi impuls sebagai akibat penekanan tumor pada nervus optikus.

e.       Ansietas berhubungan dengan ancaman atau perubahan status kesehatan.

f.       Defisit perawatan diri berhubungan dengan menurunnya kekuatan otot.

g.      Resiko gangguan integritas kulit (kekeringan) berhubungan dengan menurunnya kadar hormonal.

h.      Keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan Melemahnya kemampuan fisik dan ketergantungan sekunder akibat gangguan hormonal.

Page 22: HIPOPITWITARISME

INTERVENSI

1.   Dx : Gangguan Citra Tubuh Berhubungan dengan Perubahan Struktur Tubuh dan Fungsi Tubuh.Tujuan :  Setelah dilakukan tindakan keperawatan, klien memiliki kembali citra tubuh yang positif dan harga diri yang tinggi.Kriteria Hasil :a.       Melakukan kegiatan penerimaan, penampilan misalnya: kerapian, pakaian, postur tubuh, pola makan, kehadiran diri.b.      Penampilan dalam perawatan diri / tanggung jawab peran.

Page 23: HIPOPITWITARISME

Intervensi :a.    Dorong individu untuk mengekspresikan perasaan.

R: Kita dapat mengkaji sejauh mana tingkat penolakan terhadap kenyataan akan kondisi fisik tubuh, untuk mempercepat teknik penyembuhan / penanganan.

b.    Dorong individu untuk bertanya mengenai masalah, penanganan, perkembangan, prognosa kesehatan.R: Dengan mengetahui proses perjalanan penyakit tersebut maka klien secara bertahap akan mulai menerima kenyataan.

c.     Tingkatkan komunikasi terbuka, menghindari kritik / penilaian tentang perilaku klien.R: Membantu untuk tiap individu untuk memahami area dalam program sehingga salah pemahaman tidak terjadi.

d.    Berikan kesempatan berbagi rasa dengan individu yang mengalami pengalaman yang sama.R: Sebagai problem solving

e.     Bantu staf mewaspadai dan menerima perasaan sendiri bila merawat pasien lain.R: Perilaku menilai, perasaan jijik, marah dan aneh dapat mempengaruhi perawatan/ditransmisikan pada klien, menguatkan harga negatif / gambaran.