hipermetropi dan miopi

5/19/2018 Hipermetropi Dan Miopi

1/20

GANGGUAN KESEHATAN AKIBATKELAINAN REFAKSI MATA: HIPERMETOPI

DAN MIOPI

Disusun Oleh:

Muhammad Rohmat Abidin (6411412174)

Miftah Fatmawati (6411412186)

Lina Shofiyanah (6411412188)

Khasiatun Nurul K (6411412189)

Selfrina Desita Vidiarum (6411412197)

Rombel 5


2/20

HIPERMETROPI


3/20

DEFINISI

Hipermetropi :cacat mata yang disebabkanlensa mata terlalu pipih sehingga bayangan

jatuh dibelakang bintik kuning.

Hipermetropirabun dekat, karena tidakdapat melihat dekat.


4/20

EPIDEMIOLOGI

Prevalensi hipermetropi dipengaruhi olehetnikorang Amerika, Amerika Afrika, danPasifik mempunyai prevalensi hipermetropiyang tinggi.

Suatu penelitian dari 1880 anak sekolah Cina diMalaysia menunjukkan prevalensi hipermetropiyang lebih dari +1,25 D adalah 1,2 %.


5/20

ETIOLOGI

Penyebab utama hipermetropiapanjangbola mata yang lebih pendek.

Akibatnyabayangan benda difokuskan dibelakang retina.


6/20

PATOFISIOLOGI


7/20

GEJALA

Penurunanvisus

Asthenopia Sensitifterhadapcahaya

Strabismus Ambliopia Gejala-gejala lain


8/20

DIAGNOSIS

Riwayat pasien

penyakit okuler yangpernah timbul,

penggunaan obat-obatan,

penyakit sistemik.

Pemeriksaan okuler

Visual acuity Refraksi

Pergerakan okuler,pandangan binokuler,dan akomodasi

Assesmen kesehatanokuler dan Skreeningkesehatan sistemik


9/20

PENATALAKSANAAN

Koreksi Optik

Bedah Refraksi

Laser Thermal Keratoplasty (LTK)

Photorefraktive Keratektomi (PRK)

LASIK (Laser In Situ Keratomileusis)Terapi

Duduk tegak ketika menulis.

Mengistirahatkan mata setiap 30-60 menit

setelah menonton tv, komputer atausetelah membaca.

Mengatur jarak baca (>30cm).

Menggunakan penerangan yang cukup.

Tidak membaca dengan posisi tidur.

Pencegahan


10/20

GAMBARPEMAKAIANLENSAPOSITIF
http://sepenggal.files.wordpress.com/2010/05/hipermetropi1.png


11/20

MIOPI


12/20

DEFINISI

Miopia (rabun jauh)suatu kondisi dimanaobjek yang jauh tidak jatuh tepat diretina olehsystem optik mata karena sinar sudah menyatusebelum sampai diretina.


13/20

ETIOLOGI


14/20

EPIDEMIOLOGI

Prevalensi di Eropa dan Amerika 30-40%, Afrika10-20% dan Asia 70-90%.

Di Jepang diperkirakan lebih dari 1 jutapenduduk menderita gangguan miopi derajatberatprevalensi miopi meningkat terutama diAsia.

Survei pada tahun 2001prevalensi miopisebesar 26,1% (23,4-28,8%) di Riau, Indonesia.


15/20

PATOFISIOLOGI


16/20

GEJALAKLINIS

Gejala subjektif

Kabur bila melihat jauhMembaca atau melihat

benda kecil harus dari jarakdekat

Lekas lelah bila membaca(karena konvergensi yang

tidak sesuai denganakomodasi)

Astenovergens

Gejala objektif

Miopia simpleksMiopia patologik

Makula

Retina bagian perifer

Seluruh lapisan fundus yangtersebar luas berupa

penipisan koroid dan retina.


17/20

DIAGNOSIS

Ditanyakan kepada pasiengejala yangdihadapinya, faktor risiko miopia, riwayatpenyakit yang dialami, dan obat yang diambilsebelumnya.


18/20

DIAGNOSIS

Dengan visusoptotipi Snellen dan fotoropter

Menggunakan 'chart : Snellen chart , E chart,Cincin Landolt

Bila tidak bisa, maka dilakukan penghitungan jari

Bila tidak bisa, maka dilakukan dengan lambaiantangan.

Bila tidak bisa melihat, maka dilakukan penyinaran

Bila tidak dapat melihat cahaya, maka visusnya =

0


19/20

MEMERIKSAVISUSMENGGUNAKAN'CHART'

Gambar snellenchart

Gambar E chartGambar cincin

Landolt
http://1.bp.blogspot.com/-pt_yxZ4Wui0/T7n8Ph-IaFI/AAAAAAAAAHU/6zR_OAtu-mk/s1600/cinciin+landolt.jpghttp://4.bp.blogspot.com/-yXgyH59X4xo/T7n5pwjGgAI/AAAAAAAAAHI/V1LEP04-CKo/s1600/E+chart.jpghttp://1.bp.blogspot.com/-O8RU01j68oc/T7n5XHdJirI/AAAAAAAAAHA/QWw5C2Pq0aQ/s1600/Snelleen+chart.png


20/20

PENATALAKSANAAN

Terapi

Pemakaian lensa negatif

Ortokeratologi (Ortho-k)

Prosedur photorefractivekeratectomy (PRK)

LASIK

Pengobatan secarafarmakologi

Vision therapy

Pencegahan

Faktor lingkungan

Faktor gizi

hipermetropi dan miopi

Documents