pusat penelitian dan pengembangan kualitas dan ... · laporan kinerja pusat penelitian dan...
TRANSCRIPT
LAPORAN KINERJA
PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KUALITAS DAN
LABORATORIUM LINGKUNGAN
TAHUN 2017
PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KUALITAS DAN
LABORATORIUM LINGKUNGAN
BADAN PENELITIAN PENGEMBANGAN DAN INOVASI
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
Laporan Kinerja P3KLL 2017 II
RINGKASAN
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) merupakan bentuk akuntabilitas
dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan pada setiap instansi
Pemerintah atas penggunaan anggaran. Penyusunan Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah Puslitbang Kualitas dan Laboratorium Lingkungan ( P3KLL ) tahun
2017 dimaksudkan sebagai perwujudan kewajiban P3KLL dalam
mempertanggung jawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi dalam
mencapai tujuan dan program yang telah ditetapkan dalam Rencana Kinerja
Tahunan, Penetapan Kinerja Tahun 2017 dan juga Rencana Strategis Tahun
2015-2019.
Laporan Kinerja ini disusun sesuai dengan Peraturan Presiden nomor 29 Tahun
2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik
IndonesiaNo. 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Rencana Strategis Puslitbang KLL 2015 – 2019 sebagai penjabaran dari
Rencana Strategis Badan Penelitian Pengembagan dan Inovasi 2015 – 2019,
memuat sasaran yang harus dicapai oleh Puslitbang KLL pada tahun 2017 sesuai
dengan Perjanjian Kinerja yang telah ditandatangani oleh Ka. Puslitbang KLL
dengan Ka. Balitbang dan Inovasi.
Indikator kinerja yang harus dicapai adalah :
1. Jumlah capaian paket IPTEK dan persen kemanfaatan IPTEK: Kualitas
Lingkungan (air, tanah, udara dan kebisingan) untuk IKLH; Kualitas
Lingkungan untuk Indeks Pembangunan Berkelanjutan; dan Pola Konsumsi
dan Produksi Berkelanjutan (3 Sintesa Hasil Penelitian dan minimal 70%
hasil penelitian termanfaatkan);
2. Jumlah pengelolaan laboratorium rujukan (pengembangan metode pengujian
kualitas lingkungan dan metodologi lingkungan);
3. Peningkatan kapasitas pengembangan laboratorium lingkungan di daerah
pada 15 provinsi;
4. Persen capaian paket pengembangan hasil penelitian meningkat setiap tahun
(1 Paket Pengembangan Iptek).
Capaian kinerja Tahun 2017 yang telah dicapai oleh Puslitbang KLL terhadap
target di atas adalah sbb :
1. Tersedianya Sintesa Hasil Penelitian Kualitas Lingkungan telah tercapai
seluruhnya, dengan dihasilkannya 3 sintesa IPTEK dari 3 RPPI yaitu RPPI
10, RPPI 11 dan RPPI 12, namun capaian outcome 60% kemanfaatan IPTEK
belum dapat tercapai seluruhnya karena kurangnya publikasi ilmiah dari judul
kegiatan penelitian / pengembangan. Capaian outcome kemanfaatan tahun
2017 adalah 53,33% (88,88% dari target).
Laporan Kinerja P3KLL 2017 III
2. Pencapaian target pada sasaran Pengelolaan Laboratorium Rujukan Nasional
tahun 2017 tercapai seluruhnya. Telah di SNIkan 6 metode pengujian
parameter kualitas lingkungan dan 2 metode yang telah menjadi konsensus dan
menunggu penomoran SNI. Capaian kinerja kegiatan laboratorium rujukan
tercapai 100%.
3. Kegiatan peningkatan kapasitas pengembangan laboratorium lingkungan di
daerah pada 15 provinsi dengan target 10 provinsi pada tahun 2017, tercapai
sebanyak 11 provinsi telah dilakukan pembinaan dan pendampingan menuju
percepatan akreditasi laboratorium lingkungan sehingga capaiannya adalah
110%.
4. Pada Tahun 2017 kegiatan pengembangan IPTEK di bidang kualitas
lingkungan dengan target kumulatif dari tahun sebelumnya yaitu 50%.
Capaian yang mampu dihasilkan adalah 35% (70% dari target), karena
merupakan tahun pertama pelaksanaan kegiatan pengembangan dan kegiatan
yang dilakukan pada tahap pencarian bahan yang sesuai dan belum dapat
diaplikasikan lansung ke masyarakat.
Capaian kinerja Puslitbang KLL mencakup capaian kinerja organisasi
berdasarkan rencana strategis dan perjanjian kinerja umumnya dapat tercapai
walaupun masih terdapat kekurangan, sehingga pencapaian target belum
maksimal terpenuhi. Capaian kinerja keuangan adalah 94,74 % dari pagu DIPA
revisi 6 ( enam ) sebesar Rp. 19,285,980,000 sedikit di bawah target yang
ditetapkan oleh BLI dan KLHK. Hasil kegiatan juga telah memberikan outcome,
artinya hasil kegiatan dapat memberikan manfaat dan telah dimanfaatkan oleh
pihak terkait. Capaian tersebut antara lain didukung oleh penyiapan rencana dan
pengelolaan waktu yang baik, SDM yang kapabel serta evaluasi berkala terhadap
progres pelaksanaan kegiatan baik substansi maupun keuangan.
Laporan Kinerja P3KLL 2017 IV
KATA PENGANTAR
Penyusunan Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Kualitas dan
Laboratorium Lingkungan Tahun 2017 mengacu pada Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014
tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan dan Tata Cara Reviuw atas
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Laporan Kinerja ini berisikan tentang capaian kinerja Puslitbang Kualitas dan
Laboratorium Lingkungan tahun 2017 yang mencakup capaian tujuan dan
sasaran sesuai Renstra BLI, capaian berdasarkan perjanjian kinerja, capaian
berdasarkan indikator kinerja kegiatan (IKK), capaian kinerja keuangan, capaian
outcome dan capaian penting lainnya sebagai laboratorium rujukan nasional.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam penyusunan Laporan Kinerja Puslitbang KLL Tahun 2017.
Tingkat pencapaian tujuan dan sasaran serta hasil yang diperoleh pada tahun 2017
dijadikan sebagai tolak ukur untuk peningkatan dan pencapaian kinerja Puslitbang
KLL tahun 2018.
Semoga laporan kinerja ini bermanfaat dan dapat dijadikan bahan acuan dan
evaluasi untuk perbaikan pelaksanaan kegiatan selanjutnya.
Serpong, Januari 2018
Kepala Pusat,
DR. Wahyu Marjaka, M.Eng
NIP.19660315 199303 1 001
Laporan Kinerja P3KLL 2017 V
DAFTAR ISI
RINGKASAN ................................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ................................................................................................. iii
DAFTAR ISI ............................................................................................................... iv
Daftar Tabel .................................................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
A. Latar Belakang..................................................................................................... 1
B. Maksud dan Tujuan ............................................................................................. 2
C. Aspek Strategik Organisasi .................................................................................. 2
D. Data Umum Organisasi ........................................................................................ 3
1. Kedudukan Tugas Pokok dan Fungsi ............................................................... 3
2. Struktur Organisasi .......................................................................................... 7
3. Sumber Daya Manusia (SDM)......................................................................... 9
4. Sarana Litbang dan Laboratorium lingkungan ............................................... 10
E. Sistematika ........................................................................................................ 15
BAB II PERENCANAAN KINERJA ......................................................................... 16
A. Rencana Strategis 2014 – 2019 .......................................................................... 16
B. Rencana Kerja .................................................................................................. 18
C. Perjanjian Kinerja ............................................................................................. 25
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ...................................................................... 28
A. Capaian Kinerja Organisasi ................................................................................ 29
B. Evaluasi Kinerja ................................................................................................ 33
C. Akuntabilitas Anggaran ..................................................................................... 58
D. Capaian Kinerja terhadap Target RENSTRA ..................................................... 60
E. Saran dan Tindak Lanjut .................................................................................... 62
BAB IV PENUTUP .................................................................................................... 63
Laporan Kinerja P3KLL 2017 VI
Daftar Tabel
Tabel 1. Profil SDM Puslitbang KLL Th. 2017 .................................................... 9 Tabel 2. Gedung dan Bangunan P3KLL ............................................................. 10
Tabel 3. Fasilitas Laboratorium Puslitbang-KLL ................................................ 11 Tabel 4. Unit Kegiatan Puslitbang KLL pada Program Litbang LHK ................. 17
Tabel 5. Matrik Rencana Kerja Tahun 2017 ....................................................... 21 Tabel 6. Perjanjian Kinerja Th.2017 ................................................................... 26
Tabel 7. Kriteria capaian nilai outcome pada setiap kegiatan penelitian .............. 28 Tabel 8. Capaian penetapan kinerja Puslitbang KLL tahun 2017 ........................ 30
Tabel 9. Daftar laboratorium yang telah didampingi 2015-2017 dan statusnya…32 Tabel 10. Capaian Kinerja Output ...................................................................... 34
Tabel 11. Capaian Kinerja Outcome ................................................................... 35
Tabel 12. Capaian Outcome 2016 – 2017 .......................................................... 36
Tabel 13. Capaian kinerja judul-judul penelitian ................................................ 38 Tabel 14. Capaian Kinerja Pengelolaan laboratorium rujukan Tahun 2017 ......... 43
Tabel 15. Data status akreditasi lab binaan pilot project 2014-2017 .................... 51 Tabel 16. Ranking pohon potensial berdasarkan jumlah Pb dalam daun ............. 56
Tabel 17. Pagu dan realisasi anggaran berdasarkan jenis belanja tahun 2017 ...... 59
Tabel 18. Pagu dan Realisasi Anggaran Persumber dana .................................... 59
Tabel 19. Pagu dan Realisasi Anggaran peroutput 2017………………………..59 Tabel 20. Capaian Kinerja tahun 2016 terhadap target renstra ............................ 60
Daftar Gambar
Gambar 1. Peralatan Lab ................................................................................... 12
Gambar 2. Peralatan Kalibrasi ........................................................................... 10 Gambar 3. Fasilitas Perpustakaan ....................................................................... 11
Gambar 4. Website Puslitbang KLL ................................................................. 15 Gambar 5. Kalibrasi flow meter ......................................................................... 47
Gambar 6. Persentase Kinerja Lab pilot project Th.2017 ................................... 50 Gambar 7. Capaian pembinaan lab pilot project 2014 - 2017 .............................. 52
Gambar 8. Kosenterasi Pb dalam daun pohon skala lab ………………...............56
Laporan Kinerja P3KLL 2017 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) pada dasarnya
merupakan sistem manajemen berorientasi pada hasil yang merupakan salah satu
instrumen untuk menjadikan instansi pemerintah akuntabel, dapat beroperasi
secara efisien, efektif dan responsif terhadap aspirasi masyarakat dan
lingkungannya, mewujudkan transparansi pada instansi pemerintah,mewujudkan
partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan nasional dan memelihara
kepercayaan masyarakat kepada pemerintah. Hal ini dimungkinkan karena dengan
menerapkan SAKIP setiap instansi pemerintah harus membuat Rencana Strategis
(Strategic Plan), Rencana Kinerja (Performance Plan), Penetapan Kinerja
(Performance Agreement) serta Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
(Performance Report) yang secara sistematis akan mengarahkan instansi
pemerintah dalam pencapaian tujuan, pelaksanaan tupoksi sampai dengan
pertanggungjawaban hasil kinerja.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah merupakan bentuk akuntabilitas dari
pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan pada setiap instansi Pemerintah
atas penggunaan anggaran. Hal terpenting yang diperlukan dalam penyusunan
laporan kinerja adalah pengukuran kinerja dan evaluasi serta secara memadai
hasil analisis terhadap pengukuran kinerja yang telah ditetapkan selama kurun
waktu 1 (satu) tahun dan dituangkan dalam perjanjian kinerja (PK) dan rencana
kerja (Renja) tahun 2017.
Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Puslitbang
Kualitas dan Laboratorium Lingkungan ( P3KLL ) tahun 2017 dimaksudkan
sebagai perwujudan kewajiban Puslitbang KLL dalam mempertanggung
jawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi dalam mencapai tujuan
dan program yang telah ditetapkan dalam Rencana Kinerja Tahunan, Penetapan
Kinerja Tahun 2017 dan juga Rencana Strategis tahun 2015-2019. Laporan ini
juga digunakan sebagai umpan balik untuk memicu perbaikan kinerja Puslitbang
KLL di masa yang akan datang.
Laporan Kinerja P3KLL 2017 2
Sesuai dengan Permen LHK Nomor 18 Tahun 2015 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kementerian Lingkungan hidup dan kehutanan, P3KLL
mempunyai tugas melaksanakan penelitian, pengembangan dan inovasi di bidang
kualitas lingkungan dan pengelolaan laboratorium lingkungan. Puslitbang KLL
sebagai instansi pemerintah wajib menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
(LKjIP) sesuai Inpres No. 7 tahun 1999. LKjIP disusun dengan mengacu kepada
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014.
B. Maksud dan Tujuan
Penyusunan Laporan Kinerja Puslitbang Kualitas dan Laboratorium
Lingkungan Tahun 20167 dimaksudkan sebagai pertanggungjawaban atas
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Puslitbang KLL pada tahun 2017 dengan
tujuan untuk memberikan informasi mengenai akuntabilitas kinerja yang meliputi:
a. Evaluasi Kinerja Kegiatan yang meliputi masukan (inputs), luaran (outputs)
dan hasil (outcomes) Puslitbang KLL selama tahun 2017.
b. Evaluasi Kinerja Program Puslitbang KLL serta aspek pendukungnya baik
organisasi, SDM dan kepegawaian, pembiayaan dan pengelolaan sarana dan
prasarana serta administrasi dan kerjasama.
c. Umpan balik bagi pengambil keputusan dalam rangka pemantapan
perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan guna peningkatan kinerja
Puslitbang KLL di masa mendatang.
C. Aspek Strategik Organisasi
Berkenaan dengan kebijakan baru yang dituangkan dalam Peraturan Presiden
Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Jangka Panjang Menengah Nasional 2015-
2019; Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor: P. 18
/MenLHK-II/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan serta Permen LHK no P.39/Menlhk-Setjen/2015 tentang
Renstra KLHK Tahun 2015-2019, maka Arah Kebijakan Pusat Litbang Kualitas
dan Laboratorium Lingkungan telah mengalami perubahan.
Laporan Kinerja P3KLL 2017 3
Pusat Litbang Kualitas dan Laboratorium Lingkungan perlu menentukan arah
KEBIJAKAN selama tahun 2015-2019 berdasarkan sasaran kegiatan yang telah
ditetapkan untuk menunjang Program Litbang LHK, sebagai berikut:
1) Melaksanakan Penelitian dan pengembangan integrative kualitas lingkungan,
guna membantu penyediaan IPTEK inovatif dalam rangka meningkatkan
kualitas lingkungan hidup, mengendalikan pencemaran dan kerusakan
lingkungan hidup, memperkuat kapasitas pengelolaan lingkungan hidup .
2) Melaksanakan pengelolaan laboratorium rujukan nasional untuk memberikan
informasi iptek bagi kegiatan pemantauan kualitas lingkungan, penanganan
kasus lingkungan dan pengembangan metode pengujian dan kalibrasi
lingkungan.
3) Melaksanakan Pengelolaan metrologi lingkungan, pembuatan bahan acuan
dan uji profisiensi, penyelenggaraan uji profisiensi serta kalibrasi peralatan
laboratorium.
4) Peningkatan kapasitas laboratorium daerah.
5) Melaksanakan Pengembangan IPTEK di bidang lingkunan hidup dan
kehutanan dengan menerapkan Hasil Iptek yang telah dicapai pada wilayah
KPH (Piloting dan Kegiatan Pengembangan lainnya).
6) Melaksanakan Kegiatan Program dan Evaluasi ; Kerjasama dan Diseminasi ;
Pengembangan data dan Tindaklanjut Penelitian; dan Administrasi Umum,
Pengelolaan Sarana/Prasarana dan Perlengkapan; serta Pengelolaan
Kepegawaian.
7) Mengoptimalisasikan sumber-sumber pendanaan Penelitian dan
Pengembangan, agar Program dan Kegiatan yang direncanakan dapat berjalan
sebagaimana mestinya.
D. Data Umum Organisasi
1. Kedudukan Tugas Pokok dan Fungsi
Puslitbang KLL ditetapkan berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan No. P. 18/MENLHK-II/2015: tanggal 14 April 2015 tentang
Laporan Kinerja P3KLL 2017 4
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Puslitbang KLL didukung dengan 4 unit Eselon III dan 8 unit eselon IV,
serta kelompok jabatan fungsional. Pusat Penelitian dan Pengembangan Kualitas
dan Laboratorium Lingkungan terdiri atas:
a. Bidang Program, Evaluasi dan Diseminasi;
b. Bidang Pengelolaan Laboratorium Lingkungan;
c. Bidang Metrologi dan Kalibrasi; dan
d. Bagian Tata Usaha.
Tugas pokok Puslitbang KLL adalah melaksanakan penelitian dan pengembangan
di bidang lingkungan hidup dan kegiatan non penelitian yaitu pengelolaan
laboratorium lingkungan, kegiatan metrology, kalibrasi dan kegiatan
ketatausahaan. Puslitbang KLL menjalankan fungsi:
a. Perumusan kebijakan teknis penelitian, pengembangan dan inovasi kualitas
lingkungan dan pengelolaan laboratorium lingkungan;
b. Pelaksanaan tugas penelitian, pengembangan dan inovasi kualitas lingkungan
dan pengelolaan laboratorium lingkungan;
c. Pemantauan, evaluasi, diseminasi, kerjasama dan pelaporan pelaksanaan tugas
penelitian, pengembangan dan inovasi serta sintesa hasil penelitian kualitas
lingkungan dan pengelolaan laboratorium lingkungan;
d. Pengelolaan laboratorium lingkungan rujukan nasional, pengujian kualitas
lingkungan, pelaksanaan pelayanan teknis laboratorium lingkungan;
e. Pelaksanaan pengelolaan metrologi lingkungan, pembuatan bahan acuan dan
uji profesiensi, penyelenggaraan uji profesiensi serta kalibrasi peralatan
laboratorium ; dan
f. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Pusat.
Bidang Program, Evaluasi dan Diseminasi (PED), bertugas melaksanakan
penyusunan rencana, program, anggaran penelitian, pengembangan dan inovasi,
pembinaan dan pengendalian teknis, pemantauan, evaluasi, diseminasi dan
pelaporan pelaksanaan tugas penelitian, pengembangan dan inovasi kualitas
lingkungan dan pengelolaan laboratorium lingkungan. Bidang PED
menyelenggarakan fungsi:
Laporan Kinerja P3KLL 2017 5
a. Penyiapan penyusunan kebijakan teknis, rencana, program, anggaran
penelitian, pengembangan dan inovasi, pembinaan dan pengendalian teknis,
pemantauan, evaluasi, diseminasi dan pelaporan pelaksanaan tugas penelit ian,
pengembangan dan inovasi kualitas lingkungan dan pengelolaan laboratorium
lingkungan;
b. Penyiapan pelaksanaan tugas penyusunan rencana, program, anggaran
penelitian, pengembangan dan inovasi, pembinaan dan pengendalian teknis,
pemantauan, evaluasi, diseminasi dan pelaporan pelaksanaan tugas penelitian,
pengembangan dan inovasi kualitas lingkungan dan pengelolaan laboratorium
lingkungan ; dan
c. Penyiapan pemantauan, evaluasi, diseminasi dan pelaporan pelaksanaan tugas
penelitian, pengembangan dan inovasi serta sintesa hasil penelitian,
pengembangan dan inovasi kualitas lingkungan dan pengelolaan laboratorium
lingkungan.
Unit Eselon IV pada Bidang PED, mempunyai tugas sebagai berikut:
a. Subbidang Program, Anggaran dan Kerja Sama mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis, pelaksanaan dan pemantauan
rencana, program, anggaran, kerjasama penelitian, pengembangan dan inovasi
kualitas lingkungan dan pengelolaan laboratorium lingkungan.
b. Subbidang Informasi, Evaluasi, dan Diseminasi mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis, pelaksanaan pembinaan dan
pengendalian teknis, pemantauan, evaluasi, diseminasi, dan pelaporan
pelaksanaan tugas penelitian, pengembangan dan inovasi kualitas lingkungan
dan pengelolaan laboratorium lingkungan
Bidang Pengelolaan Laboratorium Lingkungan (PLL), mempunyai tugas
melaksanakan pengelolaan laboratorium lingkungan rujukan nasional, pengujian
kualitas lingkungan, pelaksanaan pelayanan teknis laboratorium lingkungan.
Bidang PengelolaanLaboratorium Lingkungan menyelenggarakan fungsi:
a. Penyiapan penyusunan kebijakan pengelolaan laboratorium lingkungan
rujukan nasional, pengujian kualitas lingkungan, pelaksanaan pelayanan
teknis laboratorium lingkungan, rencana pengembangan laboratorium,
Laporan Kinerja P3KLL 2017 6
pengembangan sistem manajemen dan teknis laboratorium lingkungan serta
pembinaan laboratorium lingkungan;
b. Penyiapan pelaksanaan pengelolaan laboratorium lingkungan rujukan
nasional, pengujian kualitas lingkungan, pelaksanaan pelayanan teknis
laboratorium lingkungan, rencana pengembangan laboratorium,
pengembangan sistem manajemen dan teknis laboratorium lingkungan serta
pembinaan laboratorium lingkungan.
Unit Eselon IV pada Bidang Pengelolaan Laboratorium Lingkungan mempunyai
tugas sebagai berikut :
a. Subbidang Pengelolaan Laboratorium Rujukan mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan kebijakan teknis dan pelaksanaan pengelolaan
laboratorium lingkungan rujukan nasional, pengujian kualitas lingkungan,
pelaksanaan pelayanan teknis laboratorium lingkungan, rencana
pengembangan laboratorium, pengembangan sistem manajemen dan teknis
laboratorium lingkungan serta pembinaan laboratorium lingkungan ; dan
b. Subbidang Pembinaan Laboratorium mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan kebijakan teknis dan pelaksanaan pengembangan sistem
manajemen dan teknis laboratorium lingkungan, serta pelaksanaan
pembinaan laboratorium lingkungan.
Bidang Metrologi dan Kalibrasi mempunyai tugas: melaksanakan pengelolaan
metrologi lingkungan, pembuatan bahan acuan dan uji profesiensi,
penyelenggaraan uji profesiensi serta kalibrasi peralatan laboratorium. Bidang
Metrologi dan Kalibrasi menyelenggarakan fungsi:
a. Penyiapan penyusunan kebijakan teknis dan pelaksanaan pengelolaan
metrologi lingkungan, pembuatan bahan acuan dan uji profesiensi;dan
b. Penyiapan penyusunan kebijakan teknis dan pelaksanaan pengelolaan kalibrasi
peralatan laboratorium.
Unit Eselon IV Bidang Metrologi dan Kalibrasi mempunyai fungsi sebagai
berikut:
Laporan Kinerja P3KLL 2017 7
a. Subbidang Metrologi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kebijakan
teknis dan pelaksanaan pengelolaan metrologi lingkungan, pembuatan bahan
acuan dan uji profesiensi, penyelenggaraan uji profesiensi.
b. Subbidang Kalibrasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kebijakan
teknis dan pelaksanaan pengelolaan kalibrasi peralatan laboratorium.
Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan urusan ketatausahaan dan
rumah tangga, kepegawaian dan ketatalaksanaan, keuangan dan barang milik
negara.
Unit Eselon IV Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Subbagian Tata Usaha dan Kepegawaian mempunyai tugas melakukan
urusan ketatausahaan, ketatalaksanaan, kerumahtanggaan, dan penyiapan
bahan laporan serta urusan kepegawaian.
b. Subbagian Keuangan dan Perlengkapan mempunyai tugas melakukan
urusan administrasi keuangan, tindak lanjut hasil pemeriksaan, penyusunan
laporan keuangan, pengelolaan barang milik Negara.
Kelompok Jabatan Fungsional di puslitbang KLL terdiri dari fungsional peneliti
dan fungsional Pedal. Pada tahun 2016 kegiatan penelitian masih dilaksanakan
oleh fungsional Pedal karena kedatangan peneliti pada pertengahan tahun di saat
kegiatan telah berjalan. Fungsional peneliti yang masuk ke Puslitbang KLL
merupakan pindahan dari UPT lingkup BLI dengan latar belakang penelitian
bidang kehutanan.
2. Struktur Organisasi
Struktur organisasi Puslitbang Kualitas dan Laboratorium Lingkungan dapat
dilihat dibawah ini :
Laporan Kinerja P3KLL 2017 8
BAGIAN TATA USAHA
Subbagian Tata Usaha dan Kepegawaian
KELAPA PUSAT LITBANG KUALITAS DAN LABORATORIUM
LINGKUNGAN
Subbagian Keuangan dan Perlengkapan
BIDANG
PROGRAM EVALUASI DISEMIINASI
Subbidang Informasi, Evaluasi dan Diseminasi
Subbidang Program ,
Anggaran dan kejasama
BIDANG PENGELOLAAN LABORATORIUM LINGKUNGAN
Subbidang Pembinaan
Laboratorium
Subbidang Lab Pengujian
BIDANG METROLOGI, KALIBRASI
Subbidang Kalibrasi
Subbidang Metrologi
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Penelitian Formulasi IKLH
Penelitian IKLH dan ISTM
Penelitian Sustainble
Consumption Production Kegiatan Penelitian
Lainnya
Struktur Organisasi Pusat Penelitian dan Pengembangan Kualitas dan Laboratorium Lingkungan, 2015-2019
Laporan Kinerja P3KLL 2017 9
3. Sumber Daya Manusia (SDM)
Pusat Penelitian dan Pengembangan Kualitas dan Laboratorium Lingkungan
Tahun 2017, memiliki 82 pegawai negeri sipil ( PNS ) yang terdiri dari Pejabat
struktural, Pejabat fungsional peneliti, Pejabat fungsional Pedal dan Fungsional
umum. Selain itu terdapat juga calon peneliti dan calon pedal. Puslitbang KLL
pada tahun 2017 memiliki 3 ( tiga ) orang peneliti muda yang dipindah tugaskan
dari litbang daerah / UPT lingkup BLI guna menguatkan fungsi penelitian dan
memenuhi persyaratan sebagai pusat penelitian yang menjalankan salah satu
tupoksi utamanya adalah penelitian .
Guna membantu kelancaran tugas dan fungsinya Puslitbang KLL juga merekrut
tenaga kontrak sebanyak 41 orang dengan kualifikasi Sarjana (S1) , Diploma
(D3), SMA dan SMP untuk tenaga analis laboratorium rujukan, staf administrasi,
petugas keamanan (satpam) dan pengemudi (driver). Profil SDM Puslitbang KLL
dapat dilihat pada tabel 1 dibawah ini.
Tabel 1 Profil SDM Puslitbang KLL Th. 2017
NO URAIAN JENIS KALAMIN
JUMLAH L P
1 Berdasarkan Kelompok Jabatan
Struktural 5 8 13
Fungsional Umum 38 13 51
Fungsional Tertentu 3 12 15
2 Berdasarkan Jabatan Fungsional
A Fungsional Peneliti
Peneliti Muda 3 - 3
Calon peneliti 3 2 5
B Fungsional Pedal
Pedal Madya 0 3 3
Pedal Muda 0 3 3
Pedal Pertama 0 1 1
Pedal Terampil Lanjutan 0 2 2
Calon Pedal 1 1
3 Berdasarkan Golongan
Golongan IV 4 8 12
Golongan III 28 26 54
Golongan II 16 - 16
4 Berdasarkan Pendidikan
Pendidikan S3 1 0 1
Laporan Kinerja P3KLL 2017 10
Pendidikan S2 8 6 14
Pendidikan S1 13 26 39
Pendidikan D3 2 3 5
Pendidikan SLTA 23 0 23
Pendidikan SD 1 0 1
4. Sarana Litbang dan Laboratorium lingkungan
a. Gedung dan bangunan
Puslitbang KLL merupakan puslitbang yang unik berbeda dengan puslitbang
lainnya dimana memiliki dua fungsi yaitu penelitian, pengembangan dan inovasi
kualitas lingkungan dan pengelolaan laboratorium lingkungan. Dalam
menjalankan tugas fungsi tersebut haruslah ditunjang oleh sarana dan prasarana
yang memadai agar tupoksi dapat dijalankan dengan optimal. Puslitbang KLL
memilki berbagai sarana dan prasarana yang meliputi gedung kantor,
laboratorium dan peralatannya, sarana transportasi, sarana komunikasi, sarana
komputasi, serta sarana pendukung lainnya, yang senantiasa dipelihara dan
dilengkapi secara bertahap. Gedung dan bangunan yang dimiliki dapat dilihat
pada tabel dibawah ini.
Tabel 2 Gedung dan Bangunan P3KLL
No Kode Barang Uraian Barang Tahun
Perolehan
Asal
Perolehan Rupiah Aset Kondisi
1 4.01.01.05.001
Bangunan
Gedung
Laboratorium
Permanen
1993
Hibah JICA
14,528,205,500 Baik
2 4.01.01.05.001
Bangunan
Gedung Laboratorium
Permanen
2006
CV. Bintang
Selatan
295,500,000 Baik
3 4.01.01.14.001 Gedung
Garasi/pool
Permanen
2007 DIPA
315,858,400 Baik
b. Laboratorium
Dalam mendukung kegiatan penelitian dan pengembangan serta pengelolaan
laboratorium lingkungan Puslitbang KLL memiliki laboratorium lingkungan yang
telah terakreditasi oleh KAN dan sebagai laboratorium rujukan nasional yang
memiliki peran penting dalam membantu penyelesaian berbagai kasus lingkungan
hidup . Laboratorium Pengujian Kualitas Lingkungan telah memperoleh akreditasi
dari KAN sebagai laboratorium penguji (Sertifikat Akreditasi LP-082-IDN) dan
Laporan Kinerja P3KLL 2017 11
Laboratorium Kalibrasi (Sertifikat Akreditasi LK-193-IDN) . Jenis laboratorium
Puslitbang KLL dan peralatan yang tersedia sebagaimana Tabel 3 berikut ini.
Tabel 3. Fasilitas Laboratorium Puslitbang-KLL
No. Laboratorium Jenis Pengujian Alat yang tersedia
1. Laboratorium
Air Air permukaan, air limbah dan air
laut.
Gas Chromathographi (GC),
High Resolution Gas
Chromathographi-Mass Spektra (HR-GCMS),
Atomic Absorption
Spektrofotmetri (AAS),
Inductive Coupled Plasma (ICP), Mercury Analyzer,
High Performance Liquid
Chromathograpi (HPLC), Total Organic Carbon
(TOC), Ion Chromatographi,
Portable Sampling Instrument, Grab Sampler.
2. Kualitas Udara
Ambien dan
Emisi
Udara ambien, udara emisi,
penentuan lokasi dan titik lintas untuk
pengambilan contoh uji partikulat dan kecepatan linear, penentuan
kecepatan linear gas / berat molekul
kering /kadar uap air / penentuan pengambilan contoh uji logam dalam
emisi gas buang sumber tidak
bergerak, serta penentuan opasitas.
Air Quality Monitoring
System (AQMS), Main
Calibration System for AQMS, Gas
Chromathographi (GC),
Atomic Absorption Spektrofotmetri (AAS),
Emission Gas Analyzer,
High Volume Air Sampler
(HVAS), Low Volume Air Sampler (LVAS), Ambient
Air Sampler, Emission Air
Sampler
No.
Laboratorium
Jenis Pengujian
Alat yang tersedia 3. Limbah B3 dan
B3 Tanah dan limbah padat serta sedimen
Alat Toxicity Characteristic Leached Procedure (TCLP),
Kultur Daphnia, Gas
chromatography, Gc- MS 4. Uji Toksisity/
LD-50 Uji LD-50 dan LC-50 Kelengkapan preparasi dan
analisi LD 50 . 5. Kebisingan dan
Getaran
Kebisingan likungan, ruangkerja,
sound intensity,noise kriteria,noise control counter, emisi bising
kendaraan bermotor roda dua dan
empat, sound reduction in situ.
Sound Level Meter (SLM),
Passbay Noise, Vibration Level Meter, Hand Held
Sound Intensity
6. Biologi Air : fecal coliform,E.coli,Total
coliform,bentos,plankton,Cholofil Microscope yang dilengkapi monitor, Alat Sampler
Laporan Kinerja P3KLL 2017 12
Mercury analyxer UV Vis Spectrophotometer
HVAS Microscope
Gambar 1. beberapa Peralatan laboratorium
MB Dynamics CAL50 Vibration Exciter
a,b,c fitoplankton, cholofil a
fitoplankton,
Ikan : Kandunga logam berat dalam
jaringan ikan ( Fe,Cu,Zn,Pb,Cd )
Bakteri, Coloni Counter,
laminar air flow.
7. Kalibrasi Accelerometer, Soundlevel
meter,Timbangan,enclosure,flowmeter,transfer standard Vibration level
meter (accelerometer), Dilution
stransfer standard, Ozon transfer
standard, Sound level meter / noise dosimeter, Suhu (enclosure),
Timbangan analitik, Volume transfer
standard.
Low and Hight Frequency
Calibration System, Massa Standard, Multifunction
calibrator, Termokopel dan
Scanning Thermometer 12
Channel, Prymery Flow calibrator, Buble Flow
Standard.
Laporan Kinerja P3KLL 2017 13
Multifunction Acoustic Calibrator tipe 4226
Gambar 2. Contoh peralatan kalibrasi (Calibrator)
c. Perpustakaan
Perpustakaan Puslitbang KLL sebagai salah satu sarana penunjang dalam
pelaksanaan kegiatan penelitian , pengembangan dan inovasi serta pengelolaan
laboratorium lingkungan. Koleksi buku perpustakaan umumnya tentang
lingkungan hidup . Dalam perkembangan terakhir perpustakaan P3KLL hingga
tahun 2016 memiliki koleksi sebanyak 9696 koleksi yang terdiri dari buku,
laporan, majalah bidang Lingkungan hidup, yang meliputi ilmu sosial, ilmu
murni, teknik, dan lingkungan. Untuk menunjang kegiatan para peneliti
melakukan penelitiannya koleksi tersebut sangatlah kurang, oleh karena itu
pengadaan buku-buku referensi sangat dibutuhkan. Pengunjung perpustakaan
terdiri dari mahasiswa, peneliti yang berada di kawasan Puspiptek, peserta diklat
puslatmas, dan internal Puslitbang KLL.
Gambar 3. Perpustakaan P3KLL
Laporan Kinerja P3KLL 2017 14
d. Website
Puslitbang kualitas dan laboratorium lingkungan mengelola website
http://p3kll.litbang.menlhk.go.id, dahulunya website ini adalah
http://pusarpedal.menlh.go.id pada 1 Desember 2016 Website berubah alamat dari
alamat website Pusarpedal menjadi P3KLL yang sampai saat ini masih ber-
hosting di server Pusdatin-KLHK Kebon Nanas, Jakarta Timur. Menu utama
website P3KLL adalah : 1). Beranda, 2). Profile , 3). Kegiatan, 4). Data
5). Laboratorium , 6). Kontak.
Website P3KLL sebagai salah satu media informasi dan publikasi kepada
masyarakat umum tentang kegiatan yang telah dilaksanakan baik berupa hasil
penelitian, hasil kegiatan workshop atau seminar dan kegiatan lainnya sebagai
bentuk pertanggung jawaban atas dana public yang telah digunakan. kegiatan
pengelolaan website dikerjakan oleh seorang web admin merangkap editor
dan administrator jaringan P3KLL. Sepanjang tahun 2017 website P3KLL telah
diakses sebanyak 29293 pengunjung dan telah berhasil
memposting/mempublikasikan 21 artikel di website P3KLL dan 13 artikel di
Website Forda.
Gambar 4. Website P3KLL
Laporan Kinerja P3KLL 2017 15
E. Sistematika
Sistematika penyajian Laporan Kinerja Badan Litbang dan Inovasi tahun 2017
mengacu pada format yang sudah diatur dalam Peraturan Menteri Pemberdayaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 53 Tahun 2015 tentang Petunjuk
Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah, sebagai berikut:
BAB I – Pendahuluan, menjelaskan secara ringkas latar belakang, maksud dan
tujuan penyusunan dan penyampaian Laporan Kinerja, serta
gambaran umum organisasi Puslitbang Kualitas dan laboratorium
Lingkungan ( P3KLL ).
BAB II – Perencanaan dan Perjanjian Kinerja, menjelaskan beberapa hal
penting dalam perencanaan dan perjanjian kerja (dokumen penetapan
kinerja).
BAB III – Akuntabilitas Kinerja, menjelaskan pencapaian sasaran-sasaran
organisasi, analisis pencapaian kinerja Badan Litbang dan Inovasi
dikaitkan dengan pertanggungjawaban publik terhadap pencapaian
sasaran strategis untuk tahun 2017.
BAB IV – Penutup, menjelaskan kesimpulan menyeluruh dari Laporan Kinerja
Puslitbang Kualitas dan Laboratorium Lingkungan tahun 2017 dan
menguraikan rekomendasi yang diperlukan bagi perbaikan kinerja di
masa datang.
Laporan Kinerja P3KLL 2017 16
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
A. Rencana Strategis 2014 – 2019
Rencana Strategis (Renstra) Pusat Penelitian dan Pengembangan Kualitas
dan Laboratorium Lingkungan 2015 – 2019 ditetapkan oleh Kepala Puslitbang
Kualitas dan Laboratorium Lingkungan merupakan penjabaran dari Renstra
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang ditetapkan berdasarkan
PermenLHK Nomor : P.39/MenLHK-II/2015 serta Renstra Badan Penelitian,
Pengembangan dan Inovasi 2015 -2019 yang ditetapkan berdasarkan Peraturan
Kepala Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi Nomor : P.1/Litbang-
Setbadan/2015 tentang Rencana Strategis (Renstra) Badan Penelitian,
Pengembangan dan Inovasi tahun 2015 – 2019. Sasaran kegiatan dicapai melalui
pelaksanaan Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Kualitas dan Laboratorium
Lingkungan, yang diukur melalui Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) yaitu:
1. Jumlah capaian paket IPTEK dan persen kemanfaatan IPTEK: Kualitas
Lingkungan (air, tanah, udara dan kebisingan) untuk IKLH; Kualitas
Lingkungan untuk indeks pembangunan berkelanjutan; dan pola konsumsi
dan produksi berkelanjutan (3 Sintesa Hasil Penelitian dan minimal 70%
hasil penelitian termanfaatkan)
2. Jumlah pengelolaan laboratorium rujukan (pengembangan metode
pengujian kualitas lingkungan dan metodologi lingkungan)
3. Peningkatan kapasitas pengembangan laboratorium lingkungan di daerah
pada 15 provinsi
4. Persen capaian paket pengembangan hasil penelitian meningkat setiap
tahun (1 Paket Pengembangan Iptek.
Untuk mencapai sasaran kegiatan yang diukur melalui IKK, diperlukan
unit-unit kegiatan yang ada di Pusat Litbang Kualitas dan Laboratorium
Lingkungan sebagai aktivitas pendukung pelaksanaan kegiatan (tabel 7).
Laporan Kinerja P3KLL 2017 17
Tabel 4. Unit Kegiatan Puslitbang KLL pada Program Litbang LHK
Nama Kegiatan Kode IKK Unit Kegiatan Satker Pelaksana
Penelitian dan Pengembangan
Kualitas
Lingkungan
dan Pengelolaan
Laboratorium
Lingkungan
(S1.P8.K3.IKK.a)
Pelaksanaan RPPI-10: Kualitas Lingkungan untuk IKLH dan ISTM
Pusat Litbang Kualitas dan
Laboratorium
Lingkungan Pelaksanaan RPPI-11: Kualitas
Lingkungan untuk IPB
Pelaksanaan RPPI-12: Pola Konsumsi dan Produksi Berkelanjutan
Program Setter
Pelaksanaan Kajian Isu Aktual
Strategis Dan Mendesak
Penyusunan Dokumen Perencanaan Kegiatan dan Anggaran
Penyelenggaraan Monitoring,
Evaluasi dan Pelaporan
Pelaksanaan Kerjasama Penelitian, Pengembangan dan Inovasi
Diseminasi Hasil Penelitian
Penyiapan Bahan Kebijakan Atas
Data Hasil Litbang Dan Inovasi
Pengelolaan HKI
Pengelolaan Data Dan Informasi
Litbang Dan Inovasi
Pengelolaan KHDTK
Pengelolaan Hutan Penlitian,
Arboretum, Herbarium, Persemaian
dan kebun benih, demplot
Pelaksanaan Sistem Akuntansi Instansi Keuangan
Pelaksanaan Sistem Akuntansi BMN
Pelaksanaan Administrasi
Kepegawaian
Sertifikasi Manajemen
Pelaksanaan Tata Persuratan dan
Kearsipan
Penyelenggaraan sistem pengendalian internal pemerintah (SPIP)
(S1.P8.K3.2.
IKK.a)
Pengelolaan Laboratorium
Lingkungan Rujukan Nasional
Pengembangan Metrologi dan Kalibrasi
Penerimaan Negara Bukan Pajak
S1.P8.K3.2.IK
K.B)
Peningkatan Kapasitas Laboratorium
Lingkungan di Daerah
(S1.P8.K3.3.
IKK.a)
Pengembangan atau Pilot IPTEK
Kualitas Lingkungan dan Pengelolaan
Laboratorium lainnya
Laporan Kinerja P3KLL 2017 18
B. Rencana Kerja
Badan Litbang dan Inovasi mempunyai program melaksanakan kegiatan
penelitian dan pengembangan lingkungan hidup dan kehutanan yang terdiri
atas kegiatan litbang pengelolaan hutan, litbang peningkatan nilai tambah
hasil hutan, litbang pengembangan kualitas lingkungan dan pengelolaan
laboratorium lingkungan, litbang sosekjak perubahan iklim, penelitian tematik
unit litbang LHK di daerah dan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas
lainnya.
Untuk mendorong hasil litbang agar dapat bermanfaat bagi pengguna dan
mempunyai keterkaitan langsung dengan program prioritas nasional, maka
disetiap Pusat Litbang dan Balai harus ada kegiatan pengembangan.
Dari program tersebut Puslitbang Kualitas dan Laboratorium Lingkungan
(P3KLL) mendapatkan tugas untuk melaksanakan salah satu kegiatan Badan
Litbang dan Inovasi yaitu penelitian dan pengembangan kualitas lingkungan
dan pengelolaan laboratorium lingkungan. Indikator Kinerja Kegiatan yang
menjadi amanah P3KLL adalah paket Iptek dasar dan persen kemanfaatan
Iptek sebanyak 3 sintesa hasil penelitian dan minimal 70% hasil penelitian
termanfaatkan, Jumlah pengelolaan laboratorium rujukan, peningkatan
kapasitas pengembangan laboratorium lingkungan di daerah pada 15 provinsi
dan paket pengembangan hasil penelitian.
Dengan adanya kebijakan pemerintah untuk menekankan pembangunan 2017
pada 16 prioritas nasional, maka P3KLL juga melakukan penyesuaian
kegiatan penelitian dan pengembangan, sebagai berikut:
I. Sintesis Hasil Penelitian, Persen Kemanfaatan dan Publikasi Ilmiah di
Jurnal Terakreditasi
1. Program setter RPPI bidang KLL
2. Pelaksanaan penelitian integrative bidang kualitas lingkungan dan
pengelolaan lab lingkungan yang terdiri dari :
a. Kualitas Udara untuk perhitungan IKLH
b. Kualitas Air Di Wilayah Pesisir dan Laut
c. Uji tingkat pencemaran tanah untuk produksi biomassa dalam
rangka pemanfaatan sumber daya alam
Laporan Kinerja P3KLL 2017 19
d. Formulasi Indeks Kualitas Air dalam penilaian status Air Sungai
Ciliwung
e. Status riset efisiensi pola konsumsi air rumah tangga
II. Iptek LHK di KPH atau melalui Pilot Iptek: (1) Kualitas Lingkungan (Air,
Tanah, Udara, Kebisingan), (2) Pengelolaan Sampah, meliputi:
1. Pembangunan Demplot BioSanita
2. Mitigasi Dampak Pencemaran Udara dalam darah dan
penanggunlangan kebisingan di lingkungan sekolah
3. Aplikasi Formulasi Tingkat Pencemaran Kualitas Udara Berdasarkan
Parameter Deposisi Asam
Komponen pendukung
1. Perencanaan program dan anggaran
2. Pelaksanaan kerjasama
3. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi
4. Pelaksanaan urusan perpustakaan, publikasi dan diseminasi
5. Pelaksanaan Sistem Akuntansi Instansi Keuangan
6. Pelaksanaan Sistem Akuntansi BMN
7. Pelaksanaan Tata Usaha dan Kepegawaian
III. Pengembangan Uji Kualitas Lingkungan melalui laboratorium rujukan
nasional
1. Pengkajian Metode Pengukuran polutan lingkungan parameter kualitas
lingkungan dalam rangka peningkatan kapasitas laboratorium
lingkungan rujukan nasional
2. Pengembangan Metrologi Lingkungan
3. Pengembangan Kalibrasi peralatan pengukuran kualitas udara ambien
dalam rangka pengendalian pencemaran udara
4. Pengkajian Isu Aktual Strategis Dampak Pencemaran Lingkungan
5. Peningkatan kapasitas laboratorium lingkungan rujukan nasional dan
daerah
IV. Belanja Pegawai dan operasional perkantoran
1. Gaji dan tunjangan
2. Operasional dan pemeliharaan kantor
Laporan Kinerja P3KLL 2017 20
Jumlah anggaran yang diusulkan untuk melaksanakan kegiatan sebesar Rp.
19.285.980.000,- (sembilan belas milyar dua ratus delapan puluh lima juta
sembilan ratus delapan puluh ribu rupiah), sumber anggaran dari DIPA Pusat
Penelitian dan Pengembangan Kualitas dan Laboratorium Lingkungan Tahun
anggaran 2017. Secara lengkap kegiatan tahun 2017 tersaji dalam Matriks
rencana Kerja (Renja) tahun 2017 Pusat Penelitian dan Pengembangan
Kualitas dan Laboratorium Lingkungan pada tabel 5.
Laporan Kinerja P3KLL 2017 21
Tabel 5. Matriks Rencana Kerja Tahun 2017 Pusat Penelitian dan Pengembangan Kualitas dan Laboratorium Lingkungan
Program : Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Kegiatan : Penelitian dan Pengembangan Kualitas Lingkungan dan Pengelolaan Laboratorium Lingkungan No Program/
kegiatan
Indikator Kinerja
Kegiatan
Unit Kegiatan Tahun 2017 Unit Indikator Tahun
2017
Elemen Kegiatan Elemen Indikator Pagu Tahun
2017
(Rp.)
Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan
19.285.980.000
1
Penelitian dan Pengembangan Kualitas lingkungan dan pengelolaan laboratorium
lingkungan
Jumlah capaian IPTEK dan persen kemanfaatan IPTEK: Kualitas lingkungan (air, tanah, udara dan kebisingan) utuk IKLH; Kualitas
lingkungan untuk indeks pembangunan berkelanjutan; dan pola konsumsi dan produksi berkelanjutan (3 sintesa hasil penelitian dan minimal 70% hasil penelitian termanfaatkan)
Iptek Kualitas Lingkungan air, tanah, udara, dan kebisingan untuk IKLH dan ISTM
Tersedianya sintesa hasil penelitian kualitas lingkungan sebanyak 8 dokumen
1. Layanan Internal Tersedianya buku pustaka dan peralatan penelitian
6.000.000
2. Program setter
RPPI bidang
KLL
23.365.000
3. Pelaksanaan Penelitian integrative bidang
lingkungan hidup dan pengelolaan lab lingkungan
Sintesa penelitian
a. Kualitas Udara untuk Perhitungan IKLH
Sintesa penelitian 222.092.000
b. Kualitas Air di Wilayah Pesisir dan Laut
Sintesa penelitian 89.330.000
c. Uji Tingkat Pencemaran Tanah untuk produksi biomassa dalam rangka
pemanfaatan sumberdaya alam
Sintesa penelitian 102.693.000
Laporan Kinerja P3KLL 2017 22
No Program/
kegiatan
Indikator Kinerja
Kegiatan
Unit Kegiatan Tahun 2017 Unit Indikator Tahun
2017
Elemen Kegiatan Elemen Indikator Pagu Tahun
2017
(Rp.)
d. Formulasi Indeks Kualitas Air dalam penilaian status air Sungai
Sintesa penelitian 85.874.000
Iptek LHK di KPH atau melalui Pilot Iptek: (1) Kualitas Lingkungan (Air, Tanah, Udara, , Kebisingan); (2) Teknologi Pengelolaan Sampah
Tersedianya hasil Iptek LHK
4. Perencanaan Program dan Kerjasama
154.823.000
5. Pelaksanaan kerjasama penelitian
54.105.000
6. Pelaksanaan Pemantauan dan Evaluas
100.799.000
7. Pelaksanaan Urusan perpustakaan, publikasi dan
diseminasi
terlaksananya seminar hasil penelitian bidang kualitas lingkungan,
terbitnya jurnal penelitian dan majalah berkala non akreditasi
192.541.000
8. Pelaksanaan Sistem Akuntansi Keuangan
Laporan SAI keuangan
18.738.000
9. Pelaksanaan Sistem Akuntansi BMN
laporan Pengelolaan BMN
29.147.000
10. Pelaksanaan Tata Usaha dan Kepegawaian
94.383.000
Laporan Kinerja P3KLL 2017 23
No Program/
kegiatan
Indikator Kinerja
Kegiatan
Unit Kegiatan Tahun 2017 Unit Indikator Tahun
2017
Elemen Kegiatan Elemen Indikator Pagu Tahun
2017
(Rp.)
11. Pembangunan Demplot Biosanita
Tersedianya sistem SANITA di kawasan perumahan percontohan
212.906.000
12. Mitigasi Dampak Pencemaran Udara dalam darah dan Penanggulangan Kebisingan di lingkungkan sekolah
Laporan
a. Mitigasi Dampak Pencemaran Udara dalam darah
Laporan 94.512.000
b.Penanggulangan
Kebisingan
lingkungan di
lingkungan sekolah
Laporan 70.725.000
12. Aplikasi formulasi tingkat Pencemaran Kualitas Udara berdasarkan parameter deposisi asam
laporan 68.360.000
Pengembangan Uji kualitas lingkungan melalui laboratorium rujukan nasional
13. Pengkajian metode pengukuran polutan lingkungan parameter kualitas lingkungan dalam rangka peningkatan kapasitas
laboratorium rujukan nasional
laporan 1.370.810.000
Laporan Kinerja P3KLL 2017 24
No Program/
kegiatan
Indikator Kinerja
Kegiatan
Unit Kegiatan Tahun 2017 Unit Indikator Tahun
2017
Elemen Kegiatan Elemen Indikator Pagu Tahun
2017
(Rp.)
14. Pengembangan Metrologi lingkungan
Laporan pengembangan metrologi lingkungan
217.094.000
15. Pengembangan Kalibrasi peralatan pengukuran kualitas udara
ambien dalam rangka pengendalian pencemaran udara
Laporan pengembangan kalibrasi lingkungan
89.534.000
16. Pengkajian Isu aktual Strategis Dampak Pencemaran
Lingkungan
Laporan 142.816.000
17. Peningkatan Kapasitas Lab Lingkungan rujukan Nasional dan Daerah
Laporaan peningkatan kapasitas lab daerah
311.070.000
Belanja Pegawai Terlaksananya pembayaran gaji, tunjangan sebanyak 12 bulan
18. Pembayaran Gaji dan Tunjangan
Pembayaran Gaji dan Tunjangan selama 12 bulan
9.418.780.000
Operasional perkantoran Terlaksananya penyelenggaraan operasional perkantoran
19. Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan
Perkantoran
Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan
Perkantoran selama 12 bulan
6.105.853.000
Total PAGU 19.285.980.000
Laporan Kinerja P3KLL 2017 25
C. Perjanjian Kinerja
Penyusunan Perjanjian Kinerja merupakan salah satu tahapan dalam Sistem
Akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintah yang termuat dalam Peraturan Presiden
Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
( SAKIP ) . Perjanjian kinerja adalah lembar/dokumen yang berisikan penugasan
dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih
rendah untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator
kinerja. Melalui perjanjian kinerja, terwujudlah komitmen penerima amanah dan
kesepakatan antara penerima dan pemberi amanah atas kinerja terukur tertentu
berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumber daya yang tersedia.
Kinerja yang disepakati tidak dibatasi pada kinerja yang dihasilkan atas kegiatan
tahun bersangkutan, tetapi termasuk kinerja (outcome) yang seharusnya terwujud
akibat kegiatan tahun-tahun sebelumnya. Dengan demikian target kinerja yang
diperjanjikan juga mencakup outcome yang dihasilkan dari kegiatan
tahun-tahun sebelumnya, sehingga terwujud kesinambungan kinerja setiap
tahunnya.
Puslitbang KLL pada tahun 2017 menyusun perjanjian kinerja yang memuat 3
(tiga) sasaran utama kegiatan dan 4 ( empat ) indikator kinerja dengan target
capaian outcome kumulatif dari tahun sebelumnya. Perjanjian Kinerja antara
Kepala Badan Litbang dan Inovasi ( BLI ) dengan Kepala Pusat Penelitian dan
Pengembangan Kualitas dan Laboratorium Lingkungan ( P3KLL) yang
ditandatangani pada awal tahun 2017 mengalami perubahan / revisi. Perubahan
dilakukan pada capaian target outcome penelitian yang semula 50% menjadi 60%
dan capaian Peningkatan kapasitas pengembangan laboratorium lingkungan di
daerah pada 15 provinsi yang semula target capaiannya adalah 10 lab menjadi 10
propinsi pada tahun 2017.
Laporan Kinerja P3KLL 2017 26
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017
PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KUALITAS DAN LABORATORIUM LINGKUNGAN
Dalam melaksanakan kegiatan yang tertuang dalam perjanjian kinerja , Puslitbang KLL
pada tahun 2017 memperoleh dukungan dana sebesar Rp. 19.285.980,000, untuk
membiayai unit kegiatan yang termasuk dalam kode output dan komponen sebagai berikut :
I. 5393.001. Sitesis hasil Penelitian Bidang Kualitas Lingkungan
danLaboratorium ; persen Kemanfaatan IPTEK ; Publikasi ilimiah di jurnal
Terakreditasi :
099. Kualitas Udara untuk perhitungan IKLH
100. Kualitas Air di wilayah pesisir dan laut
101. Uji tingkat pencemaran tanah untuk produksi biomassa dalam
rangka pemanfaatan sumberdaya alam.
102. Formulasi Indeks Kualitas Air dalam penilaian status air sungai
998. Program setter penelitian integratif bidang kualitas lingkungan
dan pengelolaan laboratorium lingkungan
999. Status riset efisiensi pola konsumsi air rumah tangga
NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA TARGET
(1) (2) (3) (4)
1. Tersedianya Sintesa Hasil Penelitian Kualitas Lingkungan
Jumlah capaian paket IPTEK dan persen kemanfaatan IPTEK: Kualitas Lingkungan (air, tanah, udara dan
kebisingan) untuk IKLH; Kualitas Lingkungan untuk indeks pembangunan berkelanjutan; dan pola
konsumsi dan produksi berkelanjutan (3 Sintesa Hasil Penelitian dan minimal 70% Hasil Penelitian termanfaatkan)
3 Sintesa IPTEK; 60%
2. Pengelolaan Laboratorium Rujukan Nasional
Jumlah pengelolaan laboratorium rujukan (pengembangan metode pengujian kualitas lingkungan dan
metodologi lingkungan)
1 Unit Laboratorium
Peningkatan kapasitas pengembangan laboratorium lingkungan di daerah
pada 15 provinsi
10 Provinsi
3. Terlaksananya Pengembangan IPTEK di bidang Kualitas
Lingkungan
Persen capaian paket pengembangan hasil penelitian meningkat setiap tahun
(1 Paket Pengembangan IPTEK).
50%
Laporan Kinerja P3KLL 2017 27
II. 5393.002. Pengembangan IPTEK LHK di KPH atau Melalui Pilot IPTEK
060. Perencanaan program dan anggaran
061. Pelaksanaan kerjasama
062. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi
064. Pelaksanaan Urusan Perpustakaan, publikasi dan diseminasi
065. Pelaksanaan sistem akuntansi keuangan
066. Pelaksanaan sistem akuntansi BMN
067. Pelaksanaan Tata Usaha dan kepegawaian
099. Pembangunan Demplot Biosanita
100. Mitigasi dampak pencemaran udara dalam darah dan penanggulangan
kebisingan di lingkungan sekolah.
101.Aplikasi formulasi tingkat pencemaran kualitas udara berdasarkan
parameter deposisi asam .
III. 5393.003. Pengembangan Uji Kualitas Lingkungan melalui Laboratorium
Rujukan Nasional
099A. Pengkajian Metode Pengukuran Polutan Lingkungan Parameter
Kualitas Lingkungan dalam rangka Peningkatan Kapasitas laboratorium
Lingkungan Rujukan Nasional
099 B. Pengembangan Metrologi Lingkungan
099 C. Pengembangan Kalibrasi Peralatan Pengukuran Kualitas Udara
Ambien Dalam Rangka Pengendalian Pencemaran Udara.
099 D. Pengkajian Isu Aktual Strategis Dampak Pencemaran Lingkungan
099 E. Peningkatan Kapasitas Laboratorium Lingkungan Rujukan Nasional
dan Daerah.
IV. 5393.951. Layanan Internal
Dukungan Internal Lainnya
V. 5393.994. Layanan Perkantoran
001. Gaji dan Tunjangan
002. Operasional dan pemeliharaan kantor
Laporan Kinerja P3KLL 2017 28
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah perwujudan kewajiban
suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan
kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai sasaran dan tujuan yang
telah ditetapkan melalui sistem pertanggungjawaban secara periodik. Puslitbang
Kualitas dan laboratorium lingkungan secara umum telah melaksanakan tugas
pokok dan fungsinya yang dapat dilihat dari hasil pengukuran beberapa indicator
kinerja yang ditetapkan untuk masing – masing sasaran kegiatan. Pengukuran
kinerja merupakan proses sistematis dan berkesinambungan untuk menilai
keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program,
kebijakan, sasaran dan tujuan.
Persentase capaian kinerja merupakan perbandingan antara capaian output
dengan target yang diberikan untuk setiap indikator kegiatan. Sedangkan
perhitungan outcome hasil Iptek, kinerja dihitung dalam tingkatan
kebermanfaatan hasil Iptek. Pada dasarnya nilaioutcome tertinggi akan dicapai
bila hasil penelitian telah diterapkan oleh pengguna, menjadi bahan kebijakan, dan
mendapat perlindungan HKI atau Jurnal Internasional. Mengingat hasil penelitian
(output) membutuhkan proses sehingga bisa berfungsi dan diterapkan para
pengguna (outcome), maka skoring penilaian disusun berdasarkan tahapan proses
mencapai nilai outcome tertinggi seperti ditunjukkan Tabel 7.
Tabel 7 Kriteria capaian nilai outcome pada setiap kegiatan penelitian
No. Jenis
Kriteria
Nilai (%)
1. Riset Terapan/
Teknis
Telah diterapkan, RSNI 100
Demplot, jurnal terakreditasi, buku 80
Alih teknologi, prosiding, publikasi populer (koran, warta) 60
Gelar teknologi, pameran 40
Draft publikasi, poster, banner, leaflet 20
2. Riset Terapan/ Menjadi kebijakan, SK Menhut, RSNI 100
Laporan Kinerja P3KLL 2017 29
Kebijakan Bahan kebijakan, draft SK Menteri, jurnal terakreditasi,
buku, petunjuk teknis, pedoman
80
Policy brief, prosiding, publikasi ilmiah (koran, warta) 60
Seminar 40
Draft publikasi, draft petunjuk teknis, draft pedoman 20
3. Riset Dasar Paten, hak cipta, perlindungan varietas tanaman, RSNI,
penemuan teori/inovasi baru, jurnal internasional
100
Jurnal terakreditasi, buku, draft paten 80
Prosiding, publikasi populer (koran, warta) 60
Seminar 40
Draft publikasi 20
A. Capaian Kinerja Organisasi
Pada tahun anggaran 2017, Puslitbang KLL melaksanakan kegiatan
penelitian integratif (RPPI ) yaitu RPPI 10, 11 dan 12 yang terdiri dari 5 ( lima )
kegiatan penelitian dan 3 ( tiga ) kegiatan pengembangan. Sebagai puslitbang
yang unik dengan dua tupoksi utamanya selain kegiatan penelitian puslitbang
KLL juga mengemban fungsi pengelolaan laboratorium rujukan nasional yaitu
pengelolaan laboratorium rujukan, pengembangan metrology dan kalibrasi,
peningkatan kapasitas laboratorium lingkungan rujukan nasional dan daerah,
selain itu terdapat juga kegiatan dukungan manajemen yaitu penyelenggaraan
program, evaluasi dan diseminasi dan tata usaha .
Sesuai dengan perjanjian kinerja, kinerja Puslitbang KLL tahun 2017 diukur
dari pencapaian target 3 sasaran kegiatan yang diukur melalui 4 Indikator Kinerja
sebagaimana telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja tahun 2017 antara kepala
Badan Litbang dan Inovasi dengan kepala Puslitbang KLL. Adapun capaian
kinerja Puslitbag KLL tahun 2017 dapat dilihat pada tabel 8 di bawah ini .
Laporan Kinerja P3KLL 2017 30
Tabel 8. Capaian penetapan kinerja Puslitbang KLL tahun 2017
NO INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI PERSEN
1. SASARAN KEGIATAN : Tersedianya Sintesa Hasil Penelitian Kualitas Lingkungan
Jumlah capaian paket
IPTEK dan persen
kemanfaatan IPTEK: Kualitas Lingkungan (air,
tanah, udara dan
kebisingan) untuk IKLH; Kualitas Lingkungan untuk
indeks pembangunan
berkelanjutan; dan pola
konsumsi dan produksi berkelanjutan (3 Sintesa
Hasil Penelitian dan
minimal 70% Hasil Penelitian termanfaatkan).
3 Sintesa
IPTEK
3 sintesa IPTEK.
100
60%
kemanfaatan
IPTEK (
outcome)
53,33 % kemanfaatan . 88.88
Rata -rata 94.44
2. SASARAN KEGIATAN : Pengelolaan Laboratorium Rujukan Nasional
Jumlah pengelolaan
laboratorium rujukan
(pengembangan metode pengujian kualitas
lingkungan dan metodologi
lingkungan)
1 Lab 1 Lab 100
Peningkatan kapasitas
pengembangan
laboratorium lingkungan di
daerah pada 15 provinsi
10 Propinsi 11 Propinsi 110
Rata – rata 105
3. SASARAN : Terlaksananya Pengembangan IPTEK di bidang Kualitas Lingkungan
Persen capaian paket
pengembangan hasil penelitian meningkat
setiap tahun. (1Paket
Pengembangan IPTEK)
50% Pada tahun 2017 dilaksanakan 3 (tiga)
kegiatan pengembangan. capaian kegiatan pengembangan adalah 35%.
70
Capaian sasaran kegiatan pada Puslitbang KLL pada tahun 2017 berdasarkan
perjanjian kinerja sesuai dengan tabel diatas dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Target sasaran kegiatan IKK .C.1 : Tersedianya Sintesa Hasil Penelitian
Kualitas Lingkungan, dimana pada tahun 2017 telah dihasilkan 3 sintesa
IPTEK dari 3 RPPI yaitu RPPI 10, RPPI 11 dan RPPI 12, sedangkan Capaian
Laporan Kinerja P3KLL 2017 31
outcome 60% kemanfaatan pada tahun 2017 tercapai 53,33% kemanfaatan
outcome sehingga capaian kinerja pada sasaran kegiatan tersedianya sintesa
hasil penelitian kualitas lingkungan adalah 95,83%.
2. Target sasaran kegiatan IKK .C.2.1 Pengelolaan Laboratorium Rujukan
Nasional untuk kegiatan pengelolaan laboratorium rujukan target sampai
dengan tahun 2017 adalah pengajuan 5 ( lima ) RSNI, target ini telah terpenuhi
pada tahun 2016. Capaian kinerja pada sasaran kegiatan pengelolaan
laboratorium rujukan nasional tahun 2017 adalah 100% . Puslitbang KLL
tahun 2017 telah mendapatkan SNI untuk 6 metode pengujian parameter
kualitas lingkungan yaitu :
SNI 7184.5.2017 : Karakteristik limbah B3 bagian 5 : Pengujian tosisitas
akut limbah secara oral pada hewan mencit : Up and Down.
Standar Nasional Indonesia (SNI) 7119-2:2017 : Udara ambien – Bagian
2: Cara uji kadar nitrogen dioksida (NO2) dengan metode Griess- Saltzman
menggunakan spektrofotometer.
Standar Nasional Indonesia (SNI) 7119-7:2017 : Udara ambien – Bagian
7: Cara uji kadar sulfur dioksida (SO2) dengan metoda pararosanilin
menggunakan spektrofotometer.
Standar Nasional Indonesia (SNI) 7119-8:2017 : Udara ambien – Bagian
8: Cara uji kadar oksidan dengan metode neutral buffer kalium iodida
(NBKI) menggunakan spektrofotometer.
Standar Nasional Indonesia (SNI) 7119-3:2017 : Udara ambien – Bagian
3: Cara uji partikel tersuspensi total menggunakan peralatan High Volume
Air Sampler (HVAS) dengan metode gravimetric.
Standar Nasional Indonesia (SNI) 7119-4:2017 : Udara ambien – Bagian
4: Cara uji kadar timbal (Pb) dengan metoda destruksi cara basah
menggunakan spektrofotometer serapan atom nyala.
Selain metode diatas, terdapat 2 ( dua ) metode yang sudah konsensus dan
menunggu penomoran SNI nya yaitu :
Sampling Limbah Padat B3 (status : sudah konsensus, menunggu
penomoran).
Pengukuran Tingkat Kebisingan Lingkungan (status : sudah konsensus,
menunggu penomoran).
3. Target Sasaran kegiatan IKK C.2.2 Pengelolaan Laboratorium Rujukan
Nasional untuk kegiatan Peningkatan kapasitas pengembangan laboratorium
Laporan Kinerja P3KLL 2017 32
lingkungan di daerah pada 15 provinsi dengan target tahun 2017 adalah
10 propinsi, realisasi capaiannya adalah 110% dimana sampai dengan tahun
ini telah dilakukan pendampingan menuju akreditasi laboratorium lingkungan
pada 11 propinsi dengan jumlah laboratorium yang telah didampingi adalah 17
laboratorium daerah kabupaten / kota. Adapun rincian dari 17 laboratorium
daerah tersebut adalah sebagai berikut :
Tabel 9. Daftar laboratorium yang telah didamping 2015 – 2017 dan statusnya
No Nama Laboratorium Provinsi Status Akreditasi Keterangan
2015
1 Laboratorium BLH
Kabupaten Katingan
Kalimantan
Tengah
Akreditasi
2 Laboratorium BLH
Kabupaten Tapin
Kalimantan
Selatan
Akreditasi
3 Laboratorium BLH
Kabupaten Tuban
Jawa Timur Akreditasi
4 Laboratorium BLH
Kabupaten Barito Utara
Kalimantan
Tengah
Belum Akreditasi Terjadi mutasi personil
inti
5 Laboratorium BLH
Kabupaten Probolinggo
Jawa Timur Akreditasi
2016
1 Laboratorium BLH
Kabupaten Sarolangun
Jambi Akreditasi
2 Laboratorium BLHD
Provinsi Kalimantan
Selatan
Kalimantan
Selatan
Akreditasi
3 Laboratorium BLH
Kabupaten Ciamis
Jawa Barat Belum Akreditasi Terjadi mutasi personil
inti dan perubahan
nomenklatur SKPD
4 Laboratorium BLH
Kabupaten Rokan Hulu
Riau Belum Akreditasi Perubahan komitmen
terkait anggaran
5 Laboratorium BLH
Kabupaten Sintang
Kalimantan
Barat
Sudah Mendaftar
Akreditasi
Terjadi mutasi personil
inti, menunggu jadwal
assesmen
6 Laboratorium BLH
Kota Bandar Lampung
Lampung Belum Akreditasi Perubahan komitmen
terkait anggaran
2017
1 Laboratorium DLHK
Provinsi Banten
Banten Sudah mendaftar
Akreditasi
Menunggu jadwal
assesmen KAN
2 Laboratorium DLHK
Kota Depok
Jawa Barat Sudah mendaftar
Akreditasi
Menunggu jadwal
assesmen KAN
3 Laboratorium DLHK
Kota Serang
Banten Sudah mendaftar
Akreditasi
Menunggu jadwal
assesmen KAN
4 Laboratorium DLHK Sumatera Sudah mendaftar Menunggu jadwal
Laporan Kinerja P3KLL 2017 33
Sampai dengan tahun 2017 sudah diakreditasi 6 laboratorium , 7 laboratorium
sudah mendaftar ke KAN untuk akreditasi dan 4 laboratorium belum mendaftar
karena berbagai kendala internal walaupun secara teknis dan manajemen sudah
siap untuk mendaftar ke KAN.
4. Target sasaran kegiatan C.3 terlaksananya pengembangan IPTEK di bidang
kualitas lingkungan belum tercapai sesuai dengan target tahun 2017 yaitu
50% karena merupakan tahun pertama pelaksanaan pengembangan sehingga
kegiatan pengembangan yang dilakukan masih dalam tahap mencari bahan /
pohon yang cocok untuk diujicobakan dan diterapkan pada tahun berikutnya
terutamanya untuk kegiatan pengembangan mitigasi dampak pencemaran
udara dalam darah dan penanggulangan kebisingan di lingkungan sekolah.
Begitu juga halnya dengan kegiatan pengembangan pembangunan demplot
biosanita karena kendala status kepemilikan lahan sehingga tidak dapat
dibangunnya demplot biosanita, sedangkan kegiatan pengembangan aplikasi
formulasi tingkat pencemaran kualitas udara berdasarkan parameter deposisi
asam masih dalam tahap ujicoba nilai hasil pengukuran ke dalam rumus
IKHL. Capaian kegiatan pengembangan pada tahun 2017 adalah 35% dari 50%
target yang ditetapkan sesuai dengan perjanjian kinerja.
B. Evaluasi Kinerja
Sasaran kegiatan dicapai melalui pelaksanaan Kegiatan Penelitian dan
Pengembangan Kualitas dan Laboratorium Lingkungan, yang diukur melalui
Indikator Kinerja Kegiatan (IKK). Jumlah Paket Iptek untuk Mendukung
Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup Meningkat Setiap Tahun merupakan
dukungan Program Litbang terhadap pencapaian sasaran strategis pertama
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Pencapaian Indikator Kinerja
Program pada Renstra 2015-2019 diukur melalui pencapaian 4 target yaitu :
Kabupaten Asahan Utara Akreditasi assesmen KAN
5 Laboratorium DLHK
Kabupaten Agam
Sumatera
Barat
Sudah mendaftar
Akreditasi
Menunggu jadwal
assesmen KAN
6 Laboratorium DLHK
Kabupaten Bulukumba
Sulawesi
Selatan
Sudah mendaftar
Akreditasi
Menunggu jadwal
assesmen KAN
Laporan Kinerja P3KLL 2017 34
Jumlah capaian paket IPTEK dan persen kemanfaatan IPTEK: Kualitas
Lingkungan (air, tanah, udara dan kebisingan) untuk IKLH; Kualitas
Lingkungan untuk indeks pembangunan berkelanjutan; dan pola konsumsi
dan produksi berkelanjutan (3 Sintesa Hasil Penelitian dan minimal 70% hasil
penelitian termanfaatkan) .
Jumlah pengelolaan laboratorium rujukan (pengembangan metode pengujian
kualitas lingkungan dan metodologi lingkungan)
Peningkatan kapasitas pengembangan laboratorium lingkungan di daerah
pada 15 provinsi
Persen capaian paket pengembangan hasil penelitian meningkat setiap tahun
(1 Paket Pengembangan Iptek).
Sedangkan untuk tahun 2017, target yang ingin dicapai untuk tiap target tersebut
adalah:
a. 3 Sintesa Hasil Penelitian Kualitas Lingkungan; 60 % kemanfaatan
b. 1 Paket Pengelolaan Laboratorium Rujukan Nasional
c. Peningkatan kapasitas pengembangan laboratorium lingkungan di daerah
pada 15 provinsi ; 11 Propinsi
d. Persen capaian paket pengembangan hasil penelitian meningkat setiap tahun.
(1Paket Pengembangan IPTEK ) ; 50% paket pengembangan
Capaian kinerja untuk tahun 2017 dari masing-masing target tersebut diuraikan
sebagai berikut:
A. Target 1: 3 Sintesa Hasil Penelitian Kualitas Lingkungan dengan 60% tingkat
kemanfaatan.
Target ini merupakan salah satu target IKK yang tertuang dalam perjanjian
kinerja pada kegiatan Puslitbang KLL. Pencapaian terhadap target hasil
penelitian kualitas lingkungan disajikan pada Tabel 10 dan 11.
Tabel 10 Capaian Kinerja Output
Target RPPI Target Realisasi %
3 Sintesa Hasil Penelitian
Kualitas
Lingkungan;
60% kemanfaatan.
Kualitas Lingkungan untuk IKLH dan ISTM
1 sintesa 1 sintesa 100%
Kualitas Lingkungan untuk IPB
(Indeks Pembangunan Berkelanjutan)
1 sintesa 1 sintesa 100%
Pola Konsumsi dan Produksi Berkelanjutan
1 sintesa 1 sintesa 100%
Jumlah 3 sintesa 3 sintesa 100%
Laporan Kinerja P3KLL 2017 35
Berdasarkan Tabel 10 dapat disimpulkan bahwa telah tercapai target 3 sintesa
hasil penelitian bidang kualitas lingkungan (100% terhadap target). Adapun tiga
sintesa yang dihasilkan adalah:
1) Sintesa Antara Hasil Penelitian Integratif tentang Kualitas Lingkungan
untuk IKLH dan ISTM,
2) Sintesa Antara Hasil Penelitian Integratif tantang Kualitas Lingkungan
untuk IPB (Indeks Pembangunan Berkelanjutan) dan
3) Sintesa Antara Hasil Penelitian Integratif tentang Pola Konsumsi dan
Produksi Berkelanjutan,
Tabel 11. Capaian Kinerja Outcome
No RPPI Judul Penelitian 2016 / 2017
Jenis
Outcome
Nilai
Outcome(%)
2016 2017
1 RPPI 10 Indek Pencemar Air pada
Danau Prioritas
- Jurnal Ilmaih
belum
Akreditasi
60
Indeks Pencemaran Air Laut di Peraian Pelabuhan dan
Wisata Bahari
Kualitas air di wilayah pesisir dan laut
Draft KTI 20
Uji Kualitas Tanah untuk
Produksi biomassa dalam rangka pemanfaatan sumber
daya alam
Uji tingkat pencemaran
tanah untuk Produksi biomassa dalam rangka
pemanfaatan sumber
daya alam
Draft KTI 20
Inventarisasi karakteristik
limbah domestik di sungai
Ciliwung.
Pembangunan Demplot
Biosanita.
(Pengembangan)
Jurnal Ilmaih
belum
Akreditasi
60
Tingkat pencemaran udara berdasarkan Deposisi Asam
Aplikasi formulasi tingkat pencemaran
udara berdasarkan
parameter deposisi asam(Pengembangan)
Jurnal ilmiah belum
akreditasi
60
Kebisingan Lingkungan di
Kawasan pendidikan .
Penanggulaangan
kebisingan di
lingkungan sekolah (Pengembangan)
Draft KTI 20
Partikulat PM10,2.5 Untuk
Indek Pencemar udara (IPU)
dalam perhitungan IKLH
Kualitas udara untuk
IKLH
Jurnal Ilmiah
belum
Akreditasi
60
Dampak pencemaran udara
(SO2,NO2 dan logam berat
Pb) dan analisis data pencemaran terhadap
kesehatan di kota Tangerang,
Surabaya dan Medan
Mitigasi dampak
pencemaran udara dalam
darah (Pengembangan)
Draft KTI 20
Laporan Kinerja P3KLL 2017 36
Rata –Rata RPPI 10 40
2 RPPI 11 Formulasi IKLH di Indonesia Formulasi indek kualitas air dalam penilaian
status air sungai
Jurnal Ilmiah belum
Akreditasi
60
3 RPPI 12 Efisiensi pola konsumsi air dalam rumah tangga
Status riset efisiensi pola konsumsi air rumah
tangga
Jurnal Ilmiah belum
Akreditasi
60
Rata –Rata RPPI 10 , 11, 12 53.33
Tabel 12. Capaian Outcome 2016 – 2017
No Judul Penelitian /
RPPI
JUDUL OUTCOME NILAI
2016 2017
1 Indek Pencemar
Air pada Danau
Prioritas (RPPI 10 )
Kajian Kualitas Air
Danau Maninjau Dan Danau
Rawapening Melalui Pendekatan Indeks
Kualitas Air
60
2 Inventarisasi
karakteristik limbah domestik
di sungai
Ciliwung. ( RPPI 10)
Profil Masyarakat dan
Lingkungan sebagai modal Membangun peran serta
masyarakat dalam upaya
pencegahan pencemaran Lingkungan
60
Kualitas limbah domestik dan
partisipasi masyarakat peduli
lingkungan di perumahan permata Depok Klaster mirah 1
dan 2. (Poster pada seminar
nasional SNTPL XV)
40
Penurunan Kosenterasi Air limbah Rumah Tangga Melalui
DSS di sekitar sungai Ciliwung
( Belum Terbit/ dalam proses dewan Redaksi ) : Jurnal
Akreditasi : Jurnal Sosial
Ekonomi Kebijakan P3SEKPI
50
Rekayasa sosial solusi tepat mengurangi limbah rumah tangga
:majalah ilmiah populer beranda
60
Constructed Wetland Sebuah Inovasi Teknologi
Alternatif Ramah Lingkungan:
majalah ilmiah populer beranda
60
3 Partikulat PM10,2.5 Untuk
Indek Pencemar
udara (IPU) dalam perhitungan IKLH
Kualitas Udara (PM10 dan PM2.5) Untuk Melengkapi
Kajian Indeks Kualitas
Lingkungan hidup
60
Laporan Kinerja P3KLL 2017 37
4 Tingkat
pencemaran udara
berdasarkan
Deposisi Asam
Komposisi kimia Deposisi kering
di dua wilayah kategori Pedesaan
Serpong dan Bogor .
60
National Assessment on Acid Deposition Indonesia
60
5 RPPI 11 Penentuan parameter dan
kurva sub indeks dalam
penyusunan indeks kualitas air
Kualitas Air Sungai Ciliwung
Akankah Membaik
Atau Semakin Terpuruk : Majalah ilimiah populer beranda.
60
6 RPPI 12 Profil masyarakat dan
lingkungannya sebagai modal membangun partisipasi
masyarakat dalam upaya
pencegahan pencemaran
lingkungan
60
Berdasarkan Tabel 10 dapat disimpulkan bahwa target 60% outcome litbang
kualitas lingkungan belum dapat tercapai sepenuhnya karena kurangnya
publikasi ilmiah dari judul kegiatan penelitian pada tahun 2016 dan 2017. Adapun
tingkat capaian kemanfaatan outcome sebesar 53,33% dari 60% yang ditargetkan
belum dapat terpenuhi, dari 8 (delapan ) judul penelitian tahun 2016 di RPPI 10
menghasilkan 2 (dua ) publikasi ilimiah yang telah dimuat dijurnal Ilmiah belum
terakreditasi, sedangkan 5 judul penelitian pada tahun 2017 belum dipublikasikan
di jurnal ilimiah, sedangkan pada RPPI 11 dan 12 masing-masing telah dihasilkan
1 ( satu ) artikel ilmiah dan telah dimuat di jurnal Ilmiah belum akreditasi
untuk judul penelitian tahun 2016, sedangkan judul penelitian 2017 di RPPI 11
sudah di publikasikan satu tulisan di majalah ilmiah populer . Pada Tabel 11
diatas dapat dilihat judul dari masing –masing artikel yang telah dimuat di jurnal
ilmiah ecolab dan majalah ilmiah populer beranda .
Sintesa hasil penelitian merupakan hasil perumusan dari sejumlah hasil penelitian
yang telah dilaksanakan didalam suatu RPPI, untuk melihat lebih jauh capaian
output dan outcome.
penelitian dalam RPPI yang menjadi bahan penyusun sintesa, pada Tabel 12
disajikan capaian kinerja judul-judul penelitian pada ketiga RPPI kualitas
lingkungan.
Laporan Kinerja P3KLL 2017 38
Tabel 13. Capaian kinerja judul-judul penelitian
NO
KEGIATAN
TARGET 2017
CAPAIAN KENERJA 2017 PERSENTASE
OUTPUT OUTCOME CAPAIAN OUTPUT
SERAPAN ANGGARAN
(%)
RPPI 10
Persen capaian Sintesa Hasil Penelitian Integratif Kualitas Lingkungan (air, tanah, udara dan kebisingan) untuk IKLH;
1 Kualitas udara untuk
perhitungan IKLH
Kualitas udara untuk
perhitungan IKLH.
Laporan Hasil Penelitian
(LHP) dan Karya Tulis Ilmiah
(KTI
Pada tahun 2017 Telah
diperoleh penyempurnaan
rumus IKU pada tahap memastikan rumusan IKU
( ujicoba)
Hasil kajian korelasi
beberapa metode alternatif
pengukuran kualitas udara
terhadap metode standar
yang tersedia saat ini.
1 LHPt dan
draft KTI
100 94.80
2 Indek Kualitas Air
Laut di Wilayah
Pesisir dan Laut
Tersedianya laporan hasil
penelitan .
KTI Indeks Kualitas Air Laut .
Formulasi IKAL untuk
Pelabuhan.
Formulasi IKAL untuk
Wisata Bahari
1 LHPt dan
draft KTI
100 97.28
Laporan Kinerja P3KLL 2017 39
Paket data uji kualitas air laut
sebagai indeks kualitas air laut (kajian skema efektifitas
formulasi IKAL dalam
bentuk, pengumpulan data seleksi data, formulasi,
verifikasi data).
Formulasi IKAL untuk
Biota.
Paket Data uji kualitas air
laut
3 Uji Tingkat
Pencemaran Tanah
Untuk Produksi
Biomassa Dalam
rangka pemanfaatan
Sumber Daya Alam
Paket data dan informasi
dampak pengaruh praktek
pengelolaan tanah pada lahan budidaya pertanian terhadap
kualitas tanah
Paket data dan informasi IKT
pada budidaya pertanian
Paket data dan informasi
pengelolaan tanah yang
berwawasan lingkungan pada
budidaya pertanian.
Paket laporan hasil penelitian
dan karya tulis ilmiah
Paket data dan informasi
dampak pengaruh praktek
pengelolaan tanah pada lahan budidaya pertanian terhadap
kualitas tanah
Paket data dan informasi IKT
pada budidaya pertanian
Paket data dan informasi
pengelolaan tanah yang
berwawasan lingkungan pada
budidaya pertanian. Paket laporan hasil
penelitian dan karya tulis
ilmiah
1 LHPt dan
draft KTI
100 96.19
4 Formulasi Indeks
Kualitas Air dalam
penilaian status air
Sungai
Tersedianya LHP tentang
formulasi Indeks Kualitas Air Sungai, dan paket data kualitas
air sungai serta hasil Indeks
Kualitas Air
Ditemukannya rumus IKA
yang terverikasi.
Verifikasi dan Aplikasi IKA
sungai di DAS Ciliwung
Bobot parameter dan data
kualitas air sungai di DAS
Ciliwung berdasarkan parameter kualitas air serta
IKA sungai Ciliwung
1 LHPt dan
draft KTI.
Publikasi di
majalah
ilmiah
populer Beranda
100 94.34
Laporan Kinerja P3KLL 2017 40
5. Status Riset Efisiensi
Pola Konsumsi Air
Dalam Rumah
Tangga
Kajian referensi dari berbagai jurnal tentang efisiensi pola
konsumsi air dalam rumah
tangga
Melakukan manajemen
dalam pengelolaan air mendukung prinsip ekonomi
pemanfaatan air .
Manajemen pengelolaan air
tentang pengelolaan sumber air baku yang optimal
Penggunaan shower,
pemakaian air diprediksi
akan lebih hemat sebesar 40 %, yakni dari 36 liter
(menggunakan gayung)
menjadi 26 liter (40%).
Penerapan sistem perpipaan
hemat air di salah satu rumah susun dapat menghemat
penggunaan air sebesar 45 -
56 %.
1 LHPt dan draft KTI
100 60.09
6 Pembangunan
demplot biosanita
Luaran utama adalah Sanitasi
Taman (Sanita).
Draft rekomendasi kebijakan
Penguatan terhadap
keikutsertaan masyarakat
dalam mengurangi
pencemaran lingkungan terutama dari limbah
domestik melalui daerah
percontohan (DSS)
Luaran Utama tidak
tercapai karena demplot
Biosanita belum dapat
dibangun, yang dihasilkan
adalah luaran pendukung yaitu :
- Pembentukan
kelembagaan Sanita 2017.
- Pemanfaatan Sanita
dengan bercocok tanam
Hydroponik 2017.
- 1 LHPg
- Poster
pada
seminar nasional
- Publikasi
Pada Jurnal ilmiah
belum
akreditasi
- Publikasi pada
majalah
45% 43.91
Laporan Kinerja P3KLL 2017 41
- Data sekunder terkait kebijakan daerah untuk
mengatur limbah
domestic.
ilmiah populer
7 Mitigasi Dampak
Pencemaran Udara
Dalam Darah
Sintesa hasil penelitian
berupa informasi tentang hubungan antara pencemaran
udara (Pb) di daerah sekitar
smelter dan berapa besar kandungan logam Pb dalam
daun.
jenis-jenis pohon yang
menyerap logam Pb, khususnya daerah smelter
dengan potensi terjadinya
penyakit akibat pencemaran
udara,
Tatacara pengendaliannya
dan saran untuk penanganan
pencemaran udara
Laporan hasil penelitian dan
draft naskah karya tulis ilmiah.
Data dan informasi tentang
tingkat penyerapan jenis-jenis pohon yang diberikan
perlakuan konsetrasi Pb
selama 90 hari.
Data dan informasi
hubungan antara jarak
sumber pencemaran udara
(Pb) di daerah sekitar smelter dengan tingkat
penyerapan kandungan
logam Pb dalam daun pada
beberapa jenis pohon.
Data dan informasi
dampak pencemaran logam
berat timbal bagi kesehatan
dan lingkungan
1 LHPg dan draft KTI
100 96.44
8 Penanggulangan
Kebisisngan di
Lingkungan sekolah
Diharapkan dapat diketahui
bahan atau pohon yang dapat
diterapkan dalam pengendalian kebisingan di kawasan
pendidikan
Pengujian terhadap bahan
penyerap kebisingan.
Adapun jenis bahan / kayu yang diujikan adalah :
Meranti
Nyatoh Sungkai
1 LHPg dan
Draft KTI
100 95.72
Laporan Kinerja P3KLL 2017 42
Mahoni Kamper
Berdasarkan pengujian anova
diperoleh hasil berbeda nyata dengan Fhitung=7,94 >Ftabel
3,02 bahwa kayu tebal 4cm
dengan jenis meranti, mahoni,
dan kamper menunjukan peredaman yang tinggi
dibandingkan kayu sungkai
dan nyatoh serta ketebalan 2cm
9 Aplikasi Formulasi
Tingkat Pencemaran
Kualitas Udara
Berdasarkan
Parameter Deposisi
Asam
Teridentifikasinya
karakteristik pencemar
deposisi asam di
beberapa wilayah kajian di Indonesia.
Teridentifikasinya data
kualitas air permukaan
(fisika dan kimia) serta kelimpahan dan
keragaman biota di Situ
Patengan Bandung dan Situ Gunung Sukabumi
akibat dari adanya
deposisi asam.
Hasil perhitungan
tingkat pencemaran
udara berdasarkan
parameter deposisi asam.
Teridentifikasinya
karakteristik data
pencemar parameter deposisi asam di
Serpong, Jakarta, dan
Bogor serta dampak terhadap populasi
ekosistem perairan di
Situ Patengan
Bandung dan Situ Gunung Sukabumi.
- 1 LHPg
dan draft
KTI - Publikasi
pada jurnal
ilmiah belum
akreditasi.
100 100
Laporan Kinerja P3KLL 2017 43
B. Target 2 : 1 Paket Pengelolaan Laboratorium Rujukan Nasional
Target ini merupakan salah satu target IKK dan Perjanjian Kinerja pada
kegiatan puslitbang KLL. Capaian kinerja pengelolaan laboratorium rujukan
nasional adalah 105% dari target 100% , Pemenuhan target 1 paket Pengelolaan
Laboratorium Rujukan Nasional terdiri dari realisasi 2 (dua) unit kegiatan yaitu
Pengelolaan Lab. Rujukan Nasional dan pembinaan laboratorium lingkungan
daerah sebagaimana disajikan pada Tabel 13 di bawah ini.
Tabel 14. Capaian Kinerja Pengelolaan laboratorium rujukan Tahun 2017
Target Unit Kegiatan Target Realisasi Persen
Tercapainya 1
paket
Pengelolaan
Laboratorium
Rujukan
Nasional
Jumlah pengelolaan
laboratorium rujukan
(pengembangan metode
pengujian kualitas
lingkungan dan metodologi
lingkungan)
1 Lab
rujukan
1 Lab
rujukan
100 %
Peningkatan kapasitas
pengembangan laboratorium
lingkungan di daerah pada
15 provinsi
10 Propinsi 11 propinsi 110 %
Rata-rata 105 %
Unit kegiatan pengelolaan laboratorium rujukan : Berdasarkan tabel diatas
dapat diketahui bahwa pada kegiatan pengelolaan laboratorium rujukan capaian
100% sesuai dengan target pada perjanjian kinerja, berdasarkan target renstra
Puslitbang KLL maka capaian pada kegiatan pengembangan metode pengujian
telah terpenuhi dimana 5 RSNI telah diajukan pada tahun sebelumnya, sedangkan
tahun 2017 telah di SNIkan 6 metode pengujian parameter kualitas lingkungan
dan 2 metode yang telah dikonsensuskan menunggu penomoran SNI nya.
beberapa pengkajian metode di laboratorium rujukan puslitbang KLL yang
dilakukan pada tahun 2017 yaitu :
1) Pengkajian parameter organoposfat dan pah dengan gc-ms dalam limbah
padat dengan kromatografi gas – spektrofotometri massa (kg-sm).
2) Pengujian dermal corrosion
3) Pengkajian parameter sulfida sebagai H2S di air sungai
Laporan Kinerja P3KLL 2017 44
4) Pengkajian metode alternatif untuk pengukuran emisi sumber tidak
bergerak
5) Pengkajian metode pengukuran getaran lingkungan.
Selain kegiatan pengkajian metode dilaksanakan juga beberapa kegiatan lainnya
pada pengelolaan laboratorium rujukan yaitu :
a) pengkajian isu aktual strategis dampak pencemaran lingkungan
“kantong plastik dan limbahnya“
Kajian ini bertujuan untuk mengetahui aspek sosial ekonomi terkait
konsumsi kantong plastik dan pengelolaan limbahnya, aspek fisik mengenai
keberadaan limbah kantong plastik pada media terestrial dan biota perairan serta
implikasi alternatif kebijakan yang dapat diambil oleh pemerintah untuk
mengurangi dampak negatif limbah kantong plastik. Kajian kasus aktual ini
dilaksanakan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta ( TPA Piyungan ) dan
Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta ( perairan laut Muara Angke ) pada
tahun 2017. Luaran yang dicapai pada kajian ini adalah untuk memberikan
rekomendasi kebijakan pengurangan limbah plastik berdasarkan pertimbangan
sosial ekonomi dan keberadaan fisik limbah pada media terestrial dan perairan,
dengan perincian sebagai berikut:
1) Paket data dan informasi karakteristik sosial ekonomi masyarakat yang
mencakup data dan informasi individu, gaya belanja sehari-hari dan konsumsi
kantong plastik.
2) Paket data dan informasi tingkatan kesadaran masyarakat akan konsep 3R
(reduce, reuse dan recycle) dalam hal pemakaian dan pengelolaan kantong
plastik.
3) Paket data dan informasi tentang efektivitas uji coba kebijakan kantong
plastik belanja berbayar oleh pemerintah terhadap pengurangan pemakaian
dan limbah kantong plastik.
4) Nilai kesediaan membayar (willingness to pay - WTP) jika kantong belanja
plastik yang berbayar merupakan kantong plastik ramah lingkungan.
5) Paket data dan informasi tentang sikap masyarakat terhadap dampak
pencemaran limbah kantong plastik terhadap lingkungan.
6) Paket data dan informasi kelembagaan pengelolaan limbah kantong plastik.
Laporan Kinerja P3KLL 2017 45
7) Paket data dan informasi tentang tingkat pencemaran lingkungan pada media
terestrial dan perairan berdasarkan uji keberadaan mikroplastik pada hewan.
Berdasarkan kajian yang telah dilaksanakan telah dicapai beberapa paket data dan
informasi sehingga dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
1. Kantong plastik merupakan wadah pembungkus paling populer di
masyarakat, terutama plastik konvensional dan oxo-plastik, karena
masyarakat belum terbiasa menggunakan kantong belanja sendiri.
2. Kebijakan uji coba kantong plastik berbayar, sebagai implementasi PP No. 81
Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah tidak efektif untuk mengurangi
jumlah sampah kantong plastik yang dipakai masyarakat karena harga Rp
200,-/kantong tidak menjadi beban bagi masyarakat.
3. Plastik bio-degradable belum merupakan pilihan produsen untuk
dikembangkan karena diperkirakan harga akhir kantong jenis tersebut akan
dapat mencapai enam kali lipat lebih tinggi daripada harga kantong plastik
tradisional.
4. Willingness to pay masyarakat terhadap kantong plastik ramah lingkungan
(degradable) adalah sebesar Rp. 608.93,-/kantong.
5. Limbah kantong plastik yang dibiarkan dan diharapkan terurai di TPST/TPA,
potensial mengontaminasi rantai pangan karena potensial terkonsumsi oleh
ternak (sapi).
6. Hasil evaluasi Kementerian Perindustrian di lapangan adalah bahwa bank
sampah yang digagas oleh KLHK cukup efektif untuk mengurangi timbulan
sampah (termasuk sampah plastik), karena adanya sistem insentif bagi rumah
tangga yang mengumpulkan plastik (termasuk kantong plastik), dan dapat
dipergunakan kembali (re-use) maupun didaur ulang (recycle).
7. Diperlukan teknologi pembersihan kantong plastik yang telah digunakan
konsumen. Instalasi pembersihan (pre-washing) ini sebaiknya dibangun di
TPS atau di titik sebelum semua sampah dibuang di TPST/TPA. Hal ini untuk
meningkatkan kualitas kantong plastik yang akan didaur ulang oleh industri
plastik, karena selama ini kualitas yang diterima masih jelek, yang
mengakibatkan tingginya biaya pembersihan (sesuai standar baku mutu) yang
Laporan Kinerja P3KLL 2017 46
mengakibatkan biaya produksi kantong plastik dari plastik virgin hampir
sama dengan biaya produksi kantong plastik daur ulang.
8. Teknologi recycle atau reuse kantong plastik perlu didukung oleh kebijakan
larangan impor kantong plastik untuk daur ulang, karena dari seluruh kantong
plastik bekas yang diimpor, hanya 80 % yang dapat dipergunakan untuk daur
ulang, sementara 20 % terbuang kembali menjadi sampah plastik.
9. Uji coba kantong plastik berbayar tidak perlu dilanjutkan, karena tidak efektif
untuk mengurangi jumlah konsumsi kantong plastik maupun limbahnya.
Pelarangan kantong plastik di tempat belanja terbukti efektif, seperti
dilakukan di Banjarmasin.
10. Pada umur timbunan sampah pada tahun ke 3 menunjukkan masih
ditemukannya plastik degradable sebanyak 3%, karena pada timbunan
tersebut tidak terpapar UV.
11. Diperlukan revisi SNI plastik oxo-degradable, dengan menambahkan kondisi
optimal terdegradasinya oxo-plastik.
12. Meskipun hasil pengamatan visual menunjukkan pada lokasi Unloading A
terdapat 53 % dan pada lokasi Unloading B terdapat 60 % sapi yang terlihat
sehat, namun ditemukan benda asing dari kotoran yang teridentifikasi jenis
plastik, yang berindikasi termakannya bahan kimia berbahaya.
13. Pada hasil pengamatan visual mikroplastik pada pencernaan ikan dari
kelompok ikan kecil, sedang dan besar ditemukan terkontaminasi
mikroplastik. Jenis mikroplastik yang ditemukan didominasi oleh jenis fiber
sebesar 73 %, film 18 % dan yang paling kecil fragmen 9 %. Semakin besar
ukuran panjang ikannya semakin banyak juga mikroplastik yang ditemukan.
b) Kalibrasi :
Kalibrasi adalah kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional nilai
penunjukkan alat ukur dan bahan ukur dengan cara membandingkan terhadap
standar ukur yang mampu telusur (traceable) ke standar nasional maupun
internasional untuk satuan ukuran dan/atau internasional dan bahan-bahan
acuan tersertifikasi.
Laporan Kinerja P3KLL 2017 47
Kalibrasi dalam pengelolaan lingkungan hidup berperan untuk menjamin
validitas data hasil pengujian, sehingga data yang digunakan dapat digunakan
untuk menjamin dan menunjang kebijakan pengelolaan hidup melalui penggunaan
peralatan ukur/analisis yang tertelurus baik melalui standar nasional maupun
standar internasional.
Setiap penyedia layanan kalibrasi harus menjaga ketertelusuran. Standar
primer harus dikalibrasi oleh laboratorium yang terakreditasi dan kemudian
digunakan untuk mengkalibrasi. Dalam pelaksanaan kalibrasi peralatan standar
(calibrator) dan juga peralatan pendukung lainnya harus terkalibrasi dalam
rentang kerja. Capaian kegiatan kalibrasi pada tahun 2017 adalah :
Road show atau Sosialisasi Metoda Kalibrasi Laboratorium Lingkungan
dengan melaksanakan kalibrasi peralatan kualitas lingkungan. Pada kegiatan
ini telah dilakukan kalibrasi timbangan menggunakan anak timbangan kelas
E1 dan flowmeter (Rotameter). Lokasi dilakukan kalibrasi yaitu pada
laboratorium pemantau udara Dinas Lingkungan Hidup Kota Pekanbaru dan
laboratorium Badan Penelitian dan Pengembangan Industri, Balai Besar
Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri, Semarang.
Gambar 5. Kalibrasi Flowmeter pompa /flow dengan menggunakan Buble Flow Standard
Pelaksanaan Uji Banding Laboratorium Kalibrasi (UBLK)
Pelaksanaan UBLK 2017 untuk Rotameter, diikuti oleh enam (6) laboratorium
kalibrasi yang telah diakreditasi dan belum diakreditasi oleh KAN yaitu :
Laboratorium kalibrasi Pusat Metrologi LIPI Serpong, Laboratorium kalibrasi
BT2MP BPPT Serpong, Laboratorium kalibrasi P3KLL KLHK, Laboratorium
kalibrasi PT HASS Jakarta , Laboratorium kalibrasi PT KALIMAN dan
Laboratorium kalibrasi PT Unilab Perdana .
Laporan Kinerja P3KLL 2017 48
FGD Kalibrasi : Kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Pengembangan
Kalibrasi Peralatan Lingkungan telah dilaksanakan pada 21 November 2017
di Auditorium Pusat Penelitian dan Pengembangan Kualitas dan
Laboratorium Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
(P3KLL- KLHK).
Pelaksanaan Kalibrasi oleh Laboratorium Kalibrasi P3KLL KLHK.
Peningkatan Kapasitas personil sub bidang Kalibrasi.
c) Metrologi adalah ilmu pengetahuan tentang pengukuran dan aplikasinya,
yang mencakup seluruh aspek teoritis dan praktis tentang pengukuran,
dalam semua tingkatan ketidakpastian pengukuran dan semua bidang
aplikasinya. Metrologi memainkan peran kunci dalam inovasi ilmiah dan
menjadi alat untuk menghindari ketidaksesuaian. Penyelenggaraan
metrologi dihadapkan pada tantangan yang sangat besar yang tidak hanya
dilakukan dalam upaya memberikan perlindungan terhadap kepentingan
umum dalam hal kebenaran hasil pengukuran di semua sektor termasuk
lingkungan. Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Nomor P.18/MenLHK-II/2015 Tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Pusat Penelitian dan
Pengembangan Kualitas dan Laboratorium Lingkungan (P3KLL)
melaksanakan pengembangkan peran metrologi lingkungan melalui salah
satu bidang yaitu bidang metrologi dan kalibrasi. Dalam melaksanakan
tugas tersebut bidang metrologi dan kalibrasi menyelenggarakan fungsi
penyiapan penyusunan kebijakan teknis dan pelaksanaan pengelolaan
metrologi lingkungan, pembuatan bahan acuan dan uji profisiensi serta
penyiapan penyusunan kebijakan teknis dan pelaksanaan pengelolaan
kalibrasi peralatan laboratorium. Adapun capaian kegiatan metrologi tahun
2017 adalah :
Terselenggaranya Uji Profisiensi Laboratorium Lingkungan
Uji profisiensi diikuti oleh 130 laboratorium lingkungan dan laboratorium
pengujian parameter kualitas lingkungan meliputi laboratorium yang
termasuk dalam laboratorium pengujian/pengukuran parameter kualitas
Laporan Kinerja P3KLL 2017 49
lingkungan untuk kepentingan pengembangan metrologi lingkungan,
laboratorium binaan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang
berada di provinsi dan laboratorium kabupaten/kota penerima Dana
Alokasi Khusus Bidang Lingkungan Hidup (DAK-LH).
Workshop Metrologi Lingkungan
Workshop metrologi lingkungan dilaksanakan di Auditorium P3KLL
Tangerang Selatan tanggal 22 November 2017. Workshop dihadiri sekitar
180 orang terdiri dari Kepala Badan Penelitian, Pengembangan dan
Inovasi (BLI)–KLHK yang diwakili oleh Sekretaris BLI, Perwakilan dari
Sekretaris Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi – KLHK, Kepala
P3KLL – KLHK, perwakilan dari Puslitbang di Lingkungan BLI,
perwakilan dari Pusat Standarisasi Lingkungan dan Kehutanan – KLHK,
perwakilan dari laboratorium terkait, dan tim penyelenggara uji profisiensi
P3KLL.
Target 2: 2. Peningkatan kapasitas pengembangan laboratorium lingkungan
di daerah pada 15 provinsi:
Laboratorium lingkungan diharapkan mempunyai peran yang sangat kuat karena
peran laboratorium lingkungan merupakan ujung tombak didalam pengelolaan
lingkungan hidup. Peranan laboratorium sebagai penyedia data primer tentang
kualitas lingkungan sangat penting artinya. Oleh sebab itu pengelolaan
laboratorium harus dilakukan secara profesional berdasarkan acuan standar yang
berlaku. Dalam upaya meningkatkan kompetensi laboratorium, diperlukan
pembinaan secara berkesinambungan untuk dapat memenuhi standar yang
dipersyaratkan, oleh karena itu kegiatan pembinaan laboratorium yang dilakukan
oleh P3KLL difokuskan pada penyiapan laboratorium menuju proses akreditasi.
Sampai dengan tahun 2013 pembinaan yang dilakukan secara regular, namun
mulai tahun 2014 P3KLL melaksanakan pembinaan secara regular dan non
regular . Pembinaan secara regular tetap dilaksanakan oleh tim Pembina dan
laboratorium provinsi. Sedangkan pembinaan non regular dilaksanakan dalam
bentuk pembinaan laboratorium pilot project yang dimulai sejak tahun 2014.
Kegiatan ini diperuntukkan bagi laboratorium yang sudah memenuhi kriteria
Laporan Kinerja P3KLL 2017 50
ditetapkan dan siap dibina selama satu tahun untuk proses menuju terakreditasi.
Pada tahun 2017 Capaian target pada unit kegiatan peningkatan kapasitas
pengembangan laboratorium lingkungan di daerah pada tahun anggaran 2017
adalah 110% melebihi target yang telah ditetapkan sesuai dengan perjanjian
kinerja . Secara kumulatif sampai dengan tahun 2017 target pembinaan dan
pendampingan menuju laboratorium terakreditasi adalah 10 propinsi, P3KLL
sudah melakukan pembinaan dan pendampingan pada 11 propinsi.
Pelaksanaan kegiatan pendampingan pembinaan laboratorium pilot project 2017
dilakukan pada 6 (enam) laboratorium daerah yakni :
1) UPT Laboratorium Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten;
2) UPT Laboratorium Dinas Lingkungan Hidup Kota Serang;
3) UPT Laboratorium Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Asahan;
4) UPT Laboratorium Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Agam;
5) UPT Laboratorium Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bulukumba;
6) UPT Laboratorium Dinas Lingkungan Hidup Kota Depok.
Hasil evaluasi kinerja laboratorium pilot project tahun 2017 sebelum dan sesudah
kegiatan pendampingan dapat dilihat pada grafik dibawah ini :
Kab.Bulukumb
a
Kab.Asahan
KotaSerang
Kab.Agam
ProvBanten
KotaDepok
Sebelum IHT 45.1 45.8 59.4 70.1 60.1 60.0
Setelah IHT 75.2 78.3 81.7 86.3 86.4 92.7
0102030405060708090
100
Ke
sesu
aia
n d
en
ga
n I
SO
17
02
5 d
an
Pe
rme
nLH
06
/09
Persentase Kinerja Laboratorium Pilot Project 2017
Gambar 6. Persentase Kinerja Laboratorium Pilot Project tahun 2017
Laporan Kinerja P3KLL 2017 51
Dari grafik di atas terlihat kenaikan yang cukup signifikan dari seluruh
laboratorium yang dibina. Seluruh laboratorium telah mencapai di atas 70%
kesesuaian dengan seluruh persyaratan manajemen dan teknis SNI ISO
17025:2008 dan Permen LH No 06/2009 tentang laboratorium lingkungan.
Sejak tahun 2014, P3KLL telah melakukan pendampingan kepada laboratorium
provinsi dan kabupaten/kota yang telah memenuhi kriteria laboratorium pilot
project menuju terakreditasi. Target utama dari kegiatan ini adalah laboratorium
tersebut mendaftar akreditasi laboratorium penguji dan atau lingkungan. Kegiatan
ini berlangsung selama satu tahun anggaran. Laboratorium yang telah dibina dari
tahun 2014 hingga 2017 adalah:
Tabel 15. Data Status Akreditasi Laboratorium Pembinaan Pilot Project tahun 2014-2017
No Nama Laboratorium Status
2014
1 UPT BPPL Bapedal Prov Aceh Akreditasi
2 UPT Laboratorium BLH Prov Bengkulu Akreditasi
3 UPT Laboratorium BLHD Kab. HST Akreditasi
4 Laboratorium KLH Kab. Ketapang Akreditasi
5 Laboratorium KLH Kota Pontianak Akreditasi
2015
6 UPT Laboratorium BLH Kab. Tuban Akreditasi
7 UPT Laboratorium BLH Kab Barito Utara Belum Akreditasi
8 Laboratorium BLH Kab. Katingan Akreditasi
9 UPT Laboratorium BLH Kab. Probolinggo Akreditasi
10 UPT Laboratorium BLH Kab. Tapin Akreditasi
2016
11 Laboratorium BLHD Prov Kalimantan Selatan Akreditasi
12 UPT Laboratorium BLH Kab. Sarolangun Daftar Akreditasi
13 UPT Laboratorium BLH Kab. Sintang Daftar Akreditasi
14 UPT Laboratorium BLHD Kab. Ciamis Belum daftar akreditasi
15
UPT Laboratorium BLHD Kota Bandar
Lampung Belum daftar akreditasi
16 UPT Laboratorium BLH Kab. Rokan Hulu Mengundurkan diri
2017
17 Laboratorium BLHD Prov Banten Daftar Akreditasi
18 UPT Laboratorium BLH Kota Depok Daftar Akreditasi
19 UPT Laboratorium BLH Kota Serang Daftar Akreditasi
20 UPT Laboratorium BLHD Kab. Agam Daftar Akreditasi
21 UPT Laboratorium BLHD Kab. Asahan Daftar Akreditasi
Laporan Kinerja P3KLL 2017 52
22 UPT Laboratorium BLH Kab. Bulukumba Daftar Akreditasi
Gambar 7. Capaian Pembinaan Laboratorium Pilot Project tahun 2014-2017
Dari grafik di atas terlihat untuk tahun 2014 dan 2017 perbandingan antara jumlah
laboratorium yang dibina dengan yang mendaftar akreditasi sama yaitu 100 %, sedangkan
untuk tahun 2015 dan 2016 tidak semua laboratorium binaan dapat mendaftar akreditasi
hal tersebut terjadi karena laboratorium binaan kurang memiliki komitmen dalam hal
pencapaian akreditasi.
Target 3 . Pengembangan IPTEK di bidang Kualitas Lingkungan
Tahun 2017 merupakan tahun pertama dilaksanakannya kegiatan pengembangan
di P3KLL dengan taget capaian pengembangan adalah 50% yang merupakan
target kumulatif dari tahun sebelumnya. Capaian kegiatan pengembagan yang
mampu dicapai pada tahun ini adalah 35% ( 70% dari target ) dimana merupakan
kegiatan pengembangan tahun pertama, dengan kegiatan yang dilakukan masih
dalam tahap mencari bahan / pohon yang cocok untuk di ujicobakan / terapkan
pada kegiatan pengembangan tahun berikutnya. Terdapat 3 ( tiga ) kegiatan
pengembangan yang telah dilakukan di P3KLL, yaitu :
a). Pembangunan Demplot Biosanita
kegiatan pengembangan pembangunan Demplot Biosanita merupakan
pengembangan dari judul penelitian tahun 2015 – 2016 yaitu Inventarisasi
karakteristik limbah domestik di sungai Ciliwung, adapun hasil yang telah dicapai
pada tahun sebelumnya adalah :
Laporan Kinerja P3KLL 2017 53
Hasil tahun 2015 : Penelitian tahun 2015 dirancang untuk menentukan daerah
percontohan (DSS), menyusun profil limbah cair rumah tangga dan profil
masyarakat daerah percontohan sebagai bahan penyusunan rancangan penelitian
selanjutnya. Hasil penelitian tahun 2015 menginformasikan : daerah Mirah 1 dan
2 menjadi sangat tepat untuk dijadikan daerah percontohan pengelolaan
lingkungan khususnya limbah cair rumah tangga. Karena masih kurang dalam hal
bantuan sarana pengelolaan limbah cair rumah tangga dan penyuluhan atau
bimbingan yang berhubungan dengan pengelolaan limbah cair rumah tangga, di
sisi lain memiliki aparatur pemerintah daerah yang mengerti, paham dan antusias
akan pengelolaan limbah cair rumah tangga serta didukung oleh profil daerah
yang memenuhi syarat fisik sebagai daerah percontohan (DSS) dalam pegelolaan
limbah cair rumah tangga dalam rangka meningkatkan kualitas Sungai Ciliwung.
Masyarakat daerah percontohan ini memiliki status ekonomi tingkat menengah ke
atas, mengerti dan paham akan sampah bersedia mengelola sampah atau limbah
cair rumah tangga. Profil masyarakat yang meliputi umur, pendidikan, profesi,
pengeluaran dan penghasilan rata-rata sebulan ternyata mempengaruhi persepsi
masyarakat terhadap sampah terutama pemahaman tentang sampah dan jenis
limbah cair yang dibuang dari rumah tangga. Sedangkan persepsi masyarakat
tentang sampah ini akan sangat membantu keberhasilan pengelolaan limbah cair
rumah tangga karena akan mempengaruhi kesediaan masyarakat membantu
pelaksanaan pembangunan Sanita dan bersedia membayar iuran pembangunan
Sanita yang menjadi target penelitian di tahun 2017 tetapi tidak demikian halnya
dengan masyarakat yang bersedia mengelola sampah atau limbahnya. Sehingga
masyarakat di daerah percontohan ini harus tetap didorong untuk bersedia secara
swadaya mengelola limbah cair rumah tangga yang dihasilkan di wilayahnya dan
program ini tertuang pada rencana penelitian di tahun 2016 berupa pelaksanaan
peningkatan peranserta masyarakat melalui daerah percontohan (DSS) yang
diharapkan mampu meningkatkan persepsi masyarakat tentang sampah dan
limbah cair rumah tangga.
Hasil tahun 2016 : Berdasarkan hasil penelitian, lokasi ini memiliki limbah
domestik dengan karakteristik parameter BOD dan minyak lemak yang telah
melebihi Baku Mutu Air Limbah dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No.
Laporan Kinerja P3KLL 2017 54
5 Tahun 2014. Rekayasa sosial dalam bentuk DSS mempu menurunkan
konsentrasi parameter limbah domestik dengan tingkat effektifan secara berurutan
BOD, COD, Total Phospat, TSS, dan pH, tetapi belum mampu menurunkan
konsentrasi minyak lemak terutama MBAS. Berdasarkan hal tersebut maka
dirancang suatu desain Sanita untuk menurunkan pollutan organik terutama
MBAS dan minyak lemak dengan memanfaatkan kemampuan mendegradasi dari
jenis tanaman air Lili sp, Canna sp dan Chyperus sp. Dengan kombinasi media
tanam berupa batu, kerikil, pasir dan arang.
Pengembangan pembangunan biosanita tahun 2017 merupakan kegiatan
lanjutan yang sudah mencapai tahun ke 3 (tiga) dan output yang hendak dicapai
yaitu :
a. Output Utama : bangunan Sistem Sanitasi Taman (Sanita) sebagai instalasi
pengolah limbah domestik di Perumahan Permata Depok,Klaster Mirah 1 dan
2.
b. Output Pendukung :
Daerah percontohan (Demonstration Site Station/DSS) untuk
meningkatkan kepedulian masyarakat dan pengambil kebijakan terkait
lingkungan khususnya limbah domestik di daerah percontohan.
Draft usulan kebijakan daerah pemerintah kota terkait pengelolaan limbah
domestik di kawasan perumahan.
Publikasi, penerbitan hasil penelitian dalam suatu jurnal atau media
lainnya.
Pelaksanaan pengembangan tahun 2017 tidak menghasilkan output atau luaran
utama berupa bangunan sanita, sehingga tujuan yang hendak dicapai sesuai ROPg
untuk menurunkan kandungan pencemar domestik di Sungai Ciliwung melalui
pembangunan Sanitasi Taman (Sanita) tidak bisa dicapai secara utuh. Berdasarkan
pada Tabel 4 halaman 23-24 tujuan khusus tidak dapat dicapai dilihat dari tidak
adanya indikator yaitu tidak dilaksanakan pembangunan sanitasi taman (sanita)
sistem komunal walaupun terlaksana DSS untuk Klaster Mirah 1 dan 2
Perumahan Permata Depok. Karena output utama dan output pendukung berupa
DSS dapat dilaksanakan secara paralel. Materi DSS terdiri dari : 1) Pemanfaatan
sanita untuk meningkatkan nilai ekonomi melalui cara bertanam hidroponik
Laporan Kinerja P3KLL 2017 55
dengan air limbah domestik setelah diolah melalui sanita. 2) Cara perawatan
sanita agar secara berkelanjutan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk
mengolah limbah domestik yang dihasilkannya. Tidak dapat dibangun sanita juga
menyebabkan output pendukung draft kebijakan daerah pemerintah kota terkait
pengelolaan limbah domestik di kawasan perumahan TIDAK dapat dihasilkan
yang menurut rencana akan dihasilkan melalui FGD. Sehingga indikator
tersedianya data efektifitas pengolahan limbah domestik Mirah 1 dan 2 tidak
dapat diperoleh. Kondisi ini menyebabkan sasaran yang terkait tersedianya
bangunan sanita dan draft kebijakan pemerintah daerah juga tidak dapat dicapai.
b). Mitigasi dampak pencemaran udara dalam darah dan Penanggulangan
kebisingan di lingkungan sekolah .
Mitigasi dampak pencemaran udara dalam darah Merupakan
pengembangan dari kegiatan penelitian sebelumnya yaitu Dampak pencemaran
udara (SO2,NO2 dan logam berat Pb) dan analisis data pencemaran terhadap
kesehatan di kota Tangerang dan Medan. Kegiatan pengembangan yang
dilakukan pada tahun 2017 adalah pengukuran Pb dalam daun pada skala
laboratorium dan penentuan jenis pohon yang mampu menyerap Pb di udara
ambien dari yang tertinggi sampai terendah . Pengukuran timbal (Pb) dalam
daun dilakukan di Green House P3KLL, dimana Pb disemprotkan pada 10
jenis pohon terpilih yang merupakan jenis-jenis pohon yang dominan dijadikan
sebagai turus jalan, pedestrian dan taman kota. Masing-masing jenis dilakukan
ulangan sebanyak 3 (tiga) kali ulangan. Hasil pengukuran dilakukan selama 90
hari pengukuran menunjukan hasil sebagaimana tersaji pada Gambar dibawah
ini . (data adalah nilai rata – rata perjenis).
Laporan Kinerja P3KLL 2017 56
Gambar 8. Konsentrasi Pb dalam daun Pohon pada skala Laboratorium
Dari hasil pengukuran yang dilakukan, diperoleh nilai maksimal
konsentrasi timbal (Pb) pada daun sebagian besar delapan jenis pohon) memiliki
nilai konsentrasi tertinggi pada rentang waktu 45 hari dan mengalami penurunan
konsentrasi (Pb) pada rentang waktu 90 hari, sedangkan 3 (tiga) jenis lainnya
memiliki nilai konsentrasi (Pb) tertinggi pada rentang waktu 90 hari. Nilai
konsentrasi (Pb) untuk rentang waktu 45 hari berkisar antara 10, 69 ppm s/d 29,6
ppm. Nilai konsentrasi(Pb) pada rentang 90 hari berkisar antara 11, 34 ppm s/d
30,77 ppm. Nilai Konsentrasi (Pb) tertinggi terdapat pada jenis pohon Mahoni
Uganda (Khaya anthotheca) sedangkan nilai terendah diperoleh pada jenis pohon
Pinus (Pinus Merkusii).
Tabel 16. Rangking pohon potensial berdasarkan jumlah Pb dalam daun, korelasi
dan regresi perlakuan selama 90 hari
Rangking
urutan Pohon Family
1 Bintaro(Cerbera manghas) Apocynaceae
2 Mahoni Uganda (Khaya anthotheca) Meliaceae
3 Pinus(Pinus merkusii) Pinaceae
4 Tevetia(Thevetia nerifolia) Apocynaceae
5 Podokarpus(Podocarpus indicus) Podocarpaceae
6 Kepel(Stelechocarpus burahol) Annonaceae
Laporan Kinerja P3KLL 2017 57
7 Mahoni(Swietenia mahagoni) Meliaceae
8 Lamtoro(Leucaena leucocephala) Leguminosae
9 Flamboyan(Delonix regia) Leguminosae
10 Kemuning(Murraya paniculata) Rutaceae
11 Beringin(Ficus benjamina) Moraceae
Penanggulangan Kebisingan di Lingkungan Sekolah : Merupakan
pengembangan dari kegiatan penelitian Kebisingan Lingkungan di Kawasan
pendidikan, kegiatan pengembangan yang dilakukan pada tahun 2107 adalah
mencari jenis bahan yang cocok sebagai bahan penyerap kebisingan di
lingkungan sekolah, adapun hasil yang telah dicapai pada tahun 2017 adalah :
jenis kayu yang dapat digunakan sebagai bahan penyerap kebisingan,
berdasarkan pengujian terhadap bahan penyerap kebisingan. Adapun jenis
bahan / kayu yang diujikan adalah : (1). Meranti, (2). Nyatoh, (3). Sungkai, (4).
Mahoni, (5). Kamper . Berdasarkan pengujian anova diperoleh hasil berbeda
nyata dengan F hitung=7,94 >Ftabel 3,02 bahwa kayu tebal 4cm dengan jenis
meranti, mahoni, dan kamper menunjukan peredaman yang tinggi
dibandingkan kayu sungkai dan nyatoh serta ketebalan 2cm .
c). Aplikasi Formulasi Tingkat Pencemaran Kualitas Udara Berdasarkan
Parameter Deposisi Asam.
Merupakan pengembangan dari kegiatan penelitian tahun sebelumnya yaitu
Tingkat pencemaran udara berdasarkan Deposisi Asam, adapun kegiatan yang
dilakukan mencakup : Perhitungan tingkat pencemaran udara berdasarkan
parameter deposisi asam, Karakteristik data pencemar parameter deposisi asam
serta dampak terhadap populasi ekosistem perairan darat ( deposisi kering dan
deposisi basah ) dan Kualitas air permukaan ( parameter fisika dan kimia, biologi
dan toxicologi ). Hasil capaian pada tahun 2017 pada kegiatan ini adalah :
1. Perhitungan indeks kualitas udara dapat dilakukan dengan menggunakan
data metode Filter Pack, namun memberikan nilai indeks kualitas udara
yang berbeda dengan data metode Passive Sampler yang lazim
Laporan Kinerja P3KLL 2017 58
dimasukkan dalam perhitungan rumusan indeks kualitas udara terutama
bila konsentrasi polutan berada di atas baku mutu EU.
2. Melalui perbandingan tiga metode yang berbeda diperoleh hasil bahwa
data dari metode Filter Pack berbeda nyata dengan data dari metode
AQMS dan Passive Sampler
3. Karakteristik pencemar dari parameter deposisi basah di Serpong (daerah
sub perkotaan) menunjukkan bahwa kation NH4+ dan anion NO3
-
merupakan spesies yang paling dominan dibandingkan dengan ion-ion
lainnya. Hal ini membuktikan bahwa pengaruh sumber pencemar seperti
oksida nitrogen dari kegiatan transportasi memberikan kontribusi terhadap
tingginya NO3-. Tingginya NH3 secara alami belum dapat diketahui
penyebabnya secara pasti, namun stasiun yang dikelilingi pepohonan,
penimbunan sampah kota, proses pembuatan kompos, dan kegiatan
antropogenik lain berpotensi menjadi sumber NH3 maupun NH4+
4. Karakteristik pencemar dari parameter deposisi kering di Serpong, Bogor,
dan Jakarta memperlihatkan pengaruh gas NH3 serta ion-ion NH4+ dan
SO42-
dalam aerosol. Pola ini serupa dengan hasil kegiatan yang dilakukan
pada tahun-tahun sebelumnya.
5. Efek pengasaman air danau menjadi ancaman ekosistem dan putusnya
keberlangsungan proses rantai makanan yang serius terhadap mahluk
hidup yang bergantung dari keberadaan danau. Kelimpahan plankton di
Situ Patengan relatif lebih tinggi Situ Gunung, dengan indeks dominasi
dan keanekaragaman bervariasi dari rendah ke sedang.
6. Melalui uji toksisitas diketahui bahwa pH 5,5 merupakan titik kritis bagi
kehidupan biota di Situ Patengan dan Situ Gunung, sementara pada pH 4,5
menunjukkan adanya efek akut terhadap seluruh hewan uji dimana seluruh
Daphnia mengalami kematian.
C. Akuntabilitas Anggaran
Untuk mendukung capaian sasaran, output dan indikator sasaran kegiatan tahun
2017 alokasi anggaran dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN)
P3KLL sebesar Rp. 19.026.000.000,00 (Sembilan belas milyar dua puluh
enam juta rupiah). Dengan adanya penghematan anggaran melalui mekanisme
Laporan Kinerja P3KLL 2017 59
PNBP dan penyesuaian belanja pegawai, pagu P3KLL sejak 7 Agustus 2017
menjadi Rp.19.285.980.000,00 (Sembilan belas milyar dua ratus delapan puluh
lima juta sembilan ratus delapan puluh ribu rupiah). Realisasi anggaran pada
tahun 2017 perjenis belanja, persumber dana dan peroutput dapat dilihat pada
Tabel 17 - 19 dibawah ini .
Tabel 17. Realisasi anggaran per jenis belanja pada tahun 2017
Tabel 18. Realisasi anggaran per sumber dana pada tahun 2017
Tabel 19. Realisasi anggaran per output pada tahun 2017
Jenis Belanja
Pagu (Rp) Realisasi (Rp) %
Belanja Pegawai 9,418,780,000 9,259,820,223 98.31%
Belanja Barang 9,861,200,000 9,006,609,098 91.33%
Belanja Modal 6,000,000 5,972,960 99.55%
Jumlah 19,285,980,000 18,272,402,281 94,74%
Jenis Belanja
Pagu (Rp) Realisasi (Rp) %
Rupiah Murni 18,185,980,000 17,461,869,252 96.02%
PNBP 1,100,000,000 810,533,029 73.68%
Jumlah 19,285,980,000 18,272,402,281 94,74%
Kode Kegiatan
Pagu Realisasi Persen
001 Sintesis Hasil Penelitian bidang
Kualitas Lingkungan dan
Laboratorium; Persen Kemanfaatan
532,984,000 503,466,145 94.46%
002 Pengembangan IPTEK LHK di KPH
atau melalui Pilot IPTEK
1,091,039,000 940,903,050 86.24%
003 Pengembangan Uji Kualitas
Lingkungan melalui Laboratorium
Rujukan Nasional
2,131,324,000 1,676,007,918 78.64%
951 Layanan Internal (Overhead)
6,000,000 5,972,960 99.55%
994 Layanan Perkantoran
15,524,633,000 15,146,052,208 97.56%
Jumlah 19,285,980,000 18,272,402,281 94,74%
Laporan Kinerja P3KLL 2017 60
D. Capaian Kinerja Terhadap Target RENSTRA
Capaian kegiatan tahun 2017 merupakan tahapan proses pencapaian sasaran dan
target program litbang BLI sebagaimana tercantum pada Renstra BLI Tahun
2015-2019 dan Renstra Puslitbang KLL tahun 2015-2019. Perbandingan capaian
tahun 2017 terhadap target sasaran program Puslitbang KLL disajikan pada
Tabel 18 sdibawah ini :
Tabel 20. Capaian Kinerja tahun 2017 terhadap target renstra
Kegiatan Unit Target Realisasi 2017
Tersedianya sintesa hasil
penelitian kualitas
lingkungan
Jumlah capaian paket IPTEK dan persen kemanfaatan
IPTEK: Kualitas
Lingkungan (air, tanah, udara dan kebisingan) untuk
IKLH; Kualitas Lingkungan
untuk indeks pembangunan
berkelanjutan; dan pola konsumsi dan produksi
berkelanjutan (3 Sintesa
Hasil Penelitian dan minimal 70% Hasil Penelitian
termanfaatkan)
3 Sintesa Hasil Penelitian
Kualitas
Lingkungan; 70 % kemanfaatan
3 Sintesa Hasil Penelitian
Kualitas
Lingkungan; 60 % kemanfaatan
Pelaksanaan RPPI-10:
Kualitas Lingkungan untuk IKLH dan ISTM
3 informasi ilmiah
dari 3 judul penelitian
3 informasi
ilmiah , 3 KTI dan 2 Jurnal
ilmiah , 1 poster
Pelaksanaan RPPI-11: Kualitas Lingkungan untuk
IPB
1 informasi ilmiah 1 informasi ilmiah dan 1
KTI, 1 publikasi
populer.
Pelaksanaan RPPI-12: Pola Konsumsi dan Produksi
Berkelanjutan
1 informasi ilmiah 1 informasi ilmiah dan 1
KTI.
Pelaksanaan RPPI-7
Pengembangan
4 informasi ilmiah 4 informasi
ilmiah, 1 jurnal ilmiah,2 publikasi
populer, 1 poster
dan 3 KTI
Pelaksanaan Kajian Isu
Aktual Strategis Dan
Mendesak
1 laporan hasil
kajian isu aktual
1 laporan hasil
kajian isu aktual
Penyusunan Dokumen Perencanaan Kegiatan dan
Anggaran
1 dokumen perencanaan
kegiatan dan
anggaran
6 dokumen revisi
RKAKL, revisi
Perjanjian kinerja 2017
Laporan Kinerja P3KLL 2017 61
Kegiatan Unit Target Realisasi 2017
Penyelenggaraan
Monitoring, Evaluasi dan
Pelaporan
12 laporan
pelaksanaan
kegiatan
,1laporan kinerja,Buku 1
dan buku 2
12 laporan
pelaksanaan
kegiatan
,1laporan kinerja,Buku 1
dan buku 2
Pelaksanaan Kerjasama
Penelitian, Pengembangan dan Inovasi
1laporan
kemajuan pelaksanaan
kerjasama
1laporan
kemajuan pelaksanaan
kerjasama
Diseminasi Hasil Penelitian 1 laporan pelaksanaan
pameran,geltek
dan seminar
1 laporan pelaksanaan
pameran,geltek
dan seminar
Pelaksanaan Sistem Akuntansi Instansi
Keuangan
1 laporan system akutansi
keuangan
1 LPK1 laporan system akutansi
keuangan
Pelaksanaan Sistem
Akuntansi BMN
1 laporan
penyelenggaraan BMN
1 laporan
penyelenggaraan BMN
Pelaksanaan Administrasi
Kepegawaian
1 laporan
adminstrasi kepegawaian
1 laporan
adminstrasi kepegawaian
Pelaksanaan Tata Persuratan
dan Kearsipan 1 Laporan tata persuratan
1 Laporan tata persuratan
Penyelenggaraan sistem pengendalian internal
pemerintah (SPIP)
1 laporan
penyelenggaraan SPIP dan desain
SPIP P3KLL
1 laporan penyelenggaraan
SPIP dan desain
SPIP P3KLL
Pengelolaan
Laboratorium
Rujukan Nasional
Pengelolaan Laboratorium
Lingkungan Rujukan
Nasional
1 lab ( 6 SNI dan
2 menunggu
penomoran SNI )
1 lab ( 6 SNI dan
2 menunggu
penomoran SNI )
Pengembangan Metrologi
dan Kalibrasi
2 laporan
pengembangan
metrology dan Kalibrasi
2 laporan
pengembangan
metrology dan Kalibrasi
Penerimaan Negara Bukan
Pajak
1 laporan
penyelenggaraan
PNBP
1 laporan
penyelenggaraan
PNBP
Peningkatan Kapasitas
Laboratorium Lingkungan di
Daerah
11 propinsi yang
telah dilakukan
pendampingan percepatan
akreditasi ,
11 propinsi yang
telah dilakukan
pendampingan percepatan
akreditasi ,
Terlaksananya
Pengembangan IPTEK di bidang
kualitas lingkungan
Persen capaian paket
pengembangan hasil penelitian meningkat setiap
tahun
50%
35%
Laporan Kinerja P3KLL 2017 62
E. Saran dan Tindak Lanjut
Laporan Kinerja (LKj) merupakan salah satu perangkat untuk melakukan evaluasi
kinerja institusi. Target-target yang dicanangkan di Renstra dan Perjanjian Kinerja
2017 merupakan sasaran yang harus dicapai . Dari evaluasi capaian kinerja
tersebut, dapat disimpulkan adanya beberapa kendala dalam pelaksanaan
penelitian dan pengembangan yang berpengaruh terhadap pencapaian penelitian
dan pengembangan tahun 2017 sebagai berikut:
1. Pada sasaran kegiatan tersedianya Sintesa Hasil Penelitian Kualitas
Lingkungan dengan indikator kinerja Jumlah capaian paket IPTEK dan persen
kemanfaatan IPTEK dengan target 3 sintesa dan 60% kemanfaatan tidak dapat
tercapai sepenuhnya karena kurangnya publikasi ilmiah dari judul penelitian
yang telah dilakukan sejak tahun 2015 – 2017, perlu di tegaskan kepada setiap
penanggung jawab kegiatan penelitian dan pengembangan untuk membuat
tulisan ilmiah minimal 1(satu) tulisan setiap judulnya, hal ini telah diperkuat
dengan memorandum kapus kepada setiap peneliti / penanggung jawab
kegiatan untuk dapat segera menyerahkan tulisan ilmiahnya dari setiap judul
penelitian / pengembangan.
2. Pada tahun 2017 kegiatan Pengembangan pertama kali dilaksanakan di
Puslitbang KLL dimana judul kegiatan pengembangan merupakan lanjutan
dari judul penelitian sebelumnya dan kegiatan pengembangan yang
dilaksanakan masih pada tahap penelitian / pengkajian bahan yang cocok /
sesuai , belum dapat diterapkan lansung ke masyarakat, sebaiknya ditinjau
kembali beberapa kegiatan pengembangan tersebut apakah termasuk kategori
pengembangan atau penelitian .
3. Kegiatan penelitian dan pengembangan di puslitbang KLL pada tahun 2017
umumnya masih dilaksanakan oleh fungsional Pedal, karena keterbatasan
peneliti dengan latar belakang bidang lingkungan hidup ataupun penelitian
teknis, untuk itu perlunya penambahan peneliti baik dari jumlah maupun
substansinya. fungsional Pedal menguasai teknis penelitian bidang lingkungan
dan target capaian sesuai renstra dan Perjanjian kinerja dapat tercapai dengan
baik.
Laporan Kinerja P3KLL 2017 63
BAB IV
PENUTUP
Puslitbang Kualitas dan Laboratorium Lingkungan sebagai salah satu institusi
pemerintah yang menjalankan tugas dan fungsinya dengan anggaran DIPA tahun
2017 berkewajiban membuat pertanggungjawaban penggunaan anggaran dan
hasilnya melalui Laporan Kinerja (LKj) Puslitbang Kualitas dan Laboratorium
Lingkungan tahun 2017.
Capaian kinerja Puslitbang KLL mencakup capaian kinerja organisasi
berdasarkan rencana strategis dan perjanjian kinerja dapat tercapai dengan baik
walaupun belum terpenuhi seluruhnya secara maximal sesuai target dalam
perjanjian kinerja. Capaian outcome kemanfaatan 60% dapat tercapai 53,33%
( 88,88% ) karena terbatasnya publikasi ilimiah. Capaian pada pengelolaan
laboratorium rujukan melebihi target yaitu 105% dimana target pembinaan dan
pendampingan laboratorium menuju akreditasi adalah 10 propinsi tercapai
11 propinsi pada tahun 2017, sedangkan kegiatan pengembangan karena
merupakan tahun pertama dilaksanakannya pengembangan capaiannya adalah
35% ( 70% dari target 50% ), kegiatan pengembangan yang dilakukan masih
dalam tahap pencarian bahan / pohon yang cocok untuk diterapkan pada kegiatan
pengembangan tahun berikutnya belum dapat diaplikasikan lansung ke
masyarakat. Capaian kinerja keuangan yang dapat dicapai pada tahun 2017 adalah
94,74% sedikit dibawah target kementerian yaitu 95%, belum tercapainya
realisasi anggaran sesuai target dikarenakan beberapa kendala teknis.
Capaian yang di peroleh antara lain didukung dengan penyiapan rencana dan
pengelolaan waktu yang baik, SDM yang kapabel serta evaluasi berkala terhadap
progres pelaksanaan kegiatan baik substansi maupun keuangan.
Pelaksanaan kegiatan dan capaian kinerja tahun mendatang diharapkan semakin
baik dan meningkat. Dengan dukungan dan komitmen dari seluruh komponen
Puslitbang KLL, serta tekad yang tinggi untuk mewujudkan reformasi birokrasi
secara konsekuen dan konsisten, kinerja Puslitbang KLL dapat terus meningkat
dan menjadi lembaga yang lebih akuntabel.
Laporan Kinerja P3KLL 2017 64