hiperkalsinuria
DESCRIPTION
sdvadsdvdssdvTRANSCRIPT
Hiperkalsinuria
Merupakan kondisi metabolik yang paling umum ditemukan pada pasien nefrolitiasis.
Hiperkalsiuria idiopatik didiagnosis oleh adanya hiperkalsiuria tanpa hiperkalsemia dan tidak
adanya gangguan sistemik lain yang diketahui mempengaruhi metabolism mineral. Over
aktivasi vitamin D baik melalui kadar karsitriol tinggi atau kelebihan reseptor vitamin D
merupakan penjelasan hiperkalsiuria pada banyak pasien. Studi terbaru menujukan bahwa
polimorfisme (Arg990Gly) dari reseptor kalsium – sensing yang menyebabkan aktivasi resptor,
hal ini sering terjadi pada subjek hiperkalsiuria dan mungkin memberikan kontribusi untuk
meningkatkan eksresi kalsium urin yang lebih tinggi. Hiperkalsiuria mengkontribusi
pembentukan batu dengan meningkatkan saturasi urin dengan kalsium oksalat dan kalsium
fosfat.
Tatalaksana
Terapi standar untuk hiperkalsiuria adalah pembatasan diet kalsium. Namun penelitian
telah menunjukan bahwa diet rendah kalsium meningkatkan resiko kejadian pembentukan batu,
hal ini terjadi mungkin dikarenakan dengan mengurangi jumlah kalsium di dalam usus untuk
mengikat oksalat maka meningkatkan kadar oksalat dalam urin. Dalam studi 5 tahun
membandingkan antara diet rendah kalsium dengan diet rendah protein, diet rendah sodium,
dan diet normal kalsium dalam mencegah pembentukan batu kalsium kembali pada laki – laki.
Pada kelompok diet rendah kalsium memiliki tingkat kekambuhan batu yang lebih tinggi. Selain
itu pembentukan batu hiperkalsiurin mengurangi kepadatan mineral tulang dan meningkatkan
resiko terjadinya fraktur dibandingkan pada kelompok tidak terbentuknya batu. Kesimpulannya
diet rendah kalsium tidak diketahui keampuhannya dalam mencegah pembentukan batu dan
membawa resiko jangka panjang pada penyakit tulang. Diet rendah sodium dan protein
merupakan pilihan terbaik. Jika terapi diet tidak cukup dalam mencegah pembentukan batu,
diuretik thiazide dapat digunakan. diuretik thiazide menurunkan kalsium urin dan efektif
mencegah pembentukan batu. Dalam tiga tahun percobaan secara acak menunjukan
penurunan 50% dalam pembentukan batu yang menggunakan diuretik thiazide dibandingkan
dengan placebo.