hiperkalsinuria

2
Hiperkalsinuria Merupakan kondisi metabolik yang paling umum ditemukan pada pasien nefrolitiasis. Hiperkalsiuria idiopatik didiagnosis oleh adanya hiperkalsiuria tanpa hiperkalsemia dan tidak adanya gangguan sistemik lain yang diketahui mempengaruhi metabolism mineral. Over aktivasi vitamin D baik melalui kadar karsitriol tinggi atau kelebihan reseptor vitamin D merupakan penjelasan hiperkalsiuria pada banyak pasien. Studi terbaru menujukan bahwa polimorfisme (Arg990Gly) dari reseptor kalsium – sensing yang menyebabkan aktivasi resptor, hal ini sering terjadi pada subjek hiperkalsiuria dan mungkin memberikan kontribusi untuk meningkatkan eksresi kalsium urin yang lebih tinggi. Hiperkalsiuria mengkontribusi pembentukan batu dengan meningkatkan saturasi urin dengan kalsium oksalat dan kalsium fosfat. Tatalaksana Terapi standar untuk hiperkalsiuria adalah pembatasan diet kalsium. Namun penelitian telah menunjukan bahwa diet rendah kalsium meningkatkan resiko kejadian pembentukan batu, hal ini terjadi mungkin dikarenakan dengan mengurangi jumlah kalsium di dalam usus untuk mengikat oksalat maka meningkatkan kadar oksalat dalam urin. Dalam studi 5 tahun membandingkan antara diet rendah kalsium dengan diet rendah protein, diet rendah sodium, dan diet normal kalsium dalam mencegah pembentukan batu kalsium kembali pada laki – laki. Pada kelompok diet rendah kalsium memiliki tingkat kekambuhan batu yang lebih tinggi. Selain itu pembentukan batu hiperkalsiurin mengurangi kepadatan mineral tulang dan meningkatkan resiko terjadinya fraktur dibandingkan pada kelompok tidak terbentuknya batu. Kesimpulannya diet rendah kalsium tidak diketahui keampuhannya dalam mencegah pembentukan

Upload: nanohaniwieko

Post on 14-Dec-2015

8 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

sdvadsdvdssdv

TRANSCRIPT

Page 1: Hiperkalsinuria

Hiperkalsinuria

Merupakan kondisi metabolik yang paling umum ditemukan pada pasien nefrolitiasis.

Hiperkalsiuria idiopatik didiagnosis oleh adanya hiperkalsiuria tanpa hiperkalsemia dan tidak

adanya gangguan sistemik lain yang diketahui mempengaruhi metabolism mineral. Over

aktivasi vitamin D baik melalui kadar karsitriol tinggi atau kelebihan reseptor vitamin D

merupakan penjelasan hiperkalsiuria pada banyak pasien. Studi terbaru menujukan bahwa

polimorfisme (Arg990Gly) dari reseptor kalsium – sensing yang menyebabkan aktivasi resptor,

hal ini sering terjadi pada subjek hiperkalsiuria dan mungkin memberikan kontribusi untuk

meningkatkan eksresi kalsium urin yang lebih tinggi. Hiperkalsiuria mengkontribusi

pembentukan batu dengan meningkatkan saturasi urin dengan kalsium oksalat dan kalsium

fosfat.

Tatalaksana

Terapi standar untuk hiperkalsiuria adalah pembatasan diet kalsium. Namun penelitian

telah menunjukan bahwa diet rendah kalsium meningkatkan resiko kejadian pembentukan batu,

hal ini terjadi mungkin dikarenakan dengan mengurangi jumlah kalsium di dalam usus untuk

mengikat oksalat maka meningkatkan kadar oksalat dalam urin. Dalam studi 5 tahun

membandingkan antara diet rendah kalsium dengan diet rendah protein, diet rendah sodium,

dan diet normal kalsium dalam mencegah pembentukan batu kalsium kembali pada laki – laki.

Pada kelompok diet rendah kalsium memiliki tingkat kekambuhan batu yang lebih tinggi. Selain

itu pembentukan batu hiperkalsiurin mengurangi kepadatan mineral tulang dan meningkatkan

resiko terjadinya fraktur dibandingkan pada kelompok tidak terbentuknya batu. Kesimpulannya

diet rendah kalsium tidak diketahui keampuhannya dalam mencegah pembentukan batu dan

membawa resiko jangka panjang pada penyakit tulang. Diet rendah sodium dan protein

merupakan pilihan terbaik. Jika terapi diet tidak cukup dalam mencegah pembentukan batu,

diuretik thiazide dapat digunakan. diuretik thiazide menurunkan kalsium urin dan efektif

mencegah pembentukan batu. Dalam tiga tahun percobaan secara acak menunjukan

penurunan 50% dalam pembentukan batu yang menggunakan diuretik thiazide dibandingkan

dengan placebo.