hidroponik.docx

Upload: haidar-abdur-rohman

Post on 06-Feb-2018

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/21/2019 HIdroponik.docx

    1/14

    MANAJEMEN SISTEM IRIGASI

    HIDROPONIK

    Oleh :

    Haidar Abdur R.

    NIM. A1H011036

    KEMETERIAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

    UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

    FAKULTAS PERTANIAN

    PURWOKERTO

    2014

  • 7/21/2019 HIdroponik.docx

    2/14

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Perkembangan teknologi di bidang pertanian demikian pesat, sehingga

    mereka yang tertinggal dalam memanfaatkan kemajuan teknologi tidak akan

    memperoleh keuntungan yang maksimal dari kegiatan usaha yang dilakukannya.

    Salah satu perkembangan teknologi budidaya pertanian yang layak disebarluaskan

    adalah teknologi hidroponik. Hal ini disebabkan oleh semakin langkanyasumberdaya lahan, terutama akibat perkembangan sektor industri dan jasa,

    sehingga kegiatan usaha pertanian konvensional semakin tidak kompetitif karena

    tingginya harga lahan. Teknologi budidaya pertanian sistem hidroponik

    memberikan alternatif bagi para petani yang memiliki lahan sempit atau yang

    hanya memiliki pekarangan rumah untuk dapat melaksanakan kegiatan usaha

    yang dapat dijadikan sebagai sumber penghasilan yang memadai.

    Hidroponik secara harfiah berarti hidro= air, danphonic= pengerjaan,

    sehingga secara umum berarti sistem budidaya pertanian tanpa menggunakan

    tanah tetapi menggunakan air yang berisi larutan nutrient. Budidaya hidroponik

    biasanya dilaksanakan di dalam rumah kaca (greenhouse) untuk menjaga supaya

    pertumbuhan tanaman secara optimal dan benar-benar terlindung dari pengaruh

    unsur luar seperti hujan, hama penyakit, iklim dll. Beberapa keunggulan budidaya

    sistem hidroponik antara lain adalah: (1) kepadatan tanaman per satuan luas dapat

    dilipatgandakan sehingga menghemat penggunaan lahan; (2) mutu produk

    (bentuk, ukuran, rasa, warna, kebersihan/higiene) dapat dijamin karena kebutuhan

    nutrient tanaman dipasok secara terkendali di dalam rumah kaca; (3) tidak

    tergantung musim/waktu tanam dan panen dapat diatur sesuai dengan kebutuhan

    pasar.

  • 7/21/2019 HIdroponik.docx

    3/14

    B. Rumusan Masalah

    1)

    Apakah pengertian dari hidroponik ?

    2)

    Apa keunggulan dan kelemahan dari media hidroponik ?3)

    Bagaimana teknik bercocok tanam secara hidroponik?

    C. Tujuan

    1) Mengetahui pengertian hidroponik.

    2) Mengetahui keunggulan dan kelemahan media hidroponik.

    3) Mengetahui teknik bercocok tanam secara hidroponik..

  • 7/21/2019 HIdroponik.docx

    4/14

    BAB II

    ISI

    A.

    Pengertian Hidroponik

    Hidroponik adalah suatu istilah yang digunakan dalam bercocok tanam

    tanpa menggunakan tanah sebagai media tumbuhnya. Untuk memperoleh zat

    makanan atau unsur hara yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman, ke dalam

    air yang digunakan dilarutkan campuran pupuk organik. Campuran pupuk ini

    dapat diperoleh dari buatan sendiri atau pupuk buatan yang siap pakai.

    Dalam bahasa yang lebih populer, hidroponik berarti melakukan budidayatanaman tanpa menggunakan media tanah. Beberapa alasan yang melatar

    belakanginya di ataranya adalah mungkin karena tanahnya kurang subur, atau

    tanah dapat dipandang sebagai media yang paling mudah bagi berkembangnya

    hama dan penyakit tanaman, atau juga karena pertimbangan kemudahan dalam

    kontrol pemberian nutrisi bagi tanaman. Dalam prakteknya, teknik budidaya

    tanaman secara hidroponik dapat dilakukan dengan menggunakan media

    (substrat) maupun tidak menggunakan media. Masing-masing mempunyai

    kelebihan dan kekurangan.

    Dari sudut pandang teknik budidaya tanaman, hidroponik dimaksudkan

    sebagai teknik penyediaan larutan nutrisi secara seimbang dan terkendali sesuai

    dengan yang dibutuhkan tanaman dalam pertumbuhannya, misalnya dalam

    pertumbuhan akar, daun, maupun dalam pembungaan dan pembuahan. Dalam

    perkembangannya, aplikasi teknik hidroponik pada skala komersial dilengkapi

    dengan greenhouse (rumah kaca) yang dimaksudkan sebagai teknik untuk

    merekayasa lingkungan tumbuh tanaman baik dari segi pengendalian iklim mikro

    maupun pengendalian terhadap gangguan hama dan penyakit tanaman. Dengan

    pemberian larutan nutrisi secara seimbang dan terkendali serta pengkondisian

    lingkungan tumbuh yang ideal bagi

  • 7/21/2019 HIdroponik.docx

    5/14

    Gambar 1. Sistem hidroponik skala besar.

    Keberhasilan metode hidroponik tergantung dari kebersihan wadah, media,

    dan tanaman yang digunakan. Oleh karena itu, semua media dan wadah yang akan

    digunakan harus dibersihkan terlebih dahulu. Salah satu caranya adalah dengan

    dipanaskan atau dicuci sehingga bebas dari hama dan penyakit. Setelah media dan

    wadah hidroponik dibersihkan, barulah tanaman ditanam pada media tersebut,

    kemudian diberikan larutan nutrisi. Larutan ini mengandung unsur makromolekul,

    mikromolekul, hormon, dan bahan mineral yang dibutuhkan tanaman.

    Berdasarkan media tumbuh yang digunakan, hidroponik dapat dibagi

    menjadi tiga macam, yaitu :

    1) Kultur Air

    Teknik ini telah lama dikenal, yaitu sejak pertengahan abad ke-15 oleh

    bangsa Aztec. Dalam metode ini tanaman ditumbuhkan pada media tertentu yang

    di bagian dasar terdapat larutan yang mengandung hara makro dan mikro,

    sehingga ujung akar tanaman akan menyentuh larutan yang mengandung nutrisi

    tersebut.

    2) Kultur Agregat

    Media tanam berupa kerikil, pasir, arang sekam padi (kuntan), dan lain-lain

    yang harus disterilkan terlebih dahulu sebelum digunakan. Pemberian hara dengan

    cara mengairi media tanam atau dengan cara menyiapkan larutan hara dalam

    tangki atau drum, lalu dialirkan ke tanaman melalui selang plastik.

  • 7/21/2019 HIdroponik.docx

    6/14

    3) Nutrient Film Technique

    Pada cara ini tanaman dipelihara dalam selokan panjang yang sempit,

    terbuat dari lempengan logam tipis tahan karat. Di dalam saluran tersebut dialiri

    air yang mengandung larutan hara. Maka di sekitar akar akan terbentuk film

    (lapisan tipis) sebagai makanan tanaman tersebut.

    Faktor-faktor Penting dalam Budidaya Hidroponik

    1) Unsur Hara

    Pemberian larutan hara yang teratur sangatlah penting pada hidroponik,

    karena media hanya berfungsi sebagai penopang tanaman dan sarana meneruskan

    larutan atau air yang berlebihan.

    Hara tersedia bagi tanaman pada pH 5.5 7.5 tetapi yang terbaik adalah 6.5,

    karena pada kondisi ini unsur hara dalam keadaan tersedia bagi tanaman. Unsur

    hara makro dibutuhkan dalam jumlah besar dan konsentrasinya dalam larutan

    relatif tinggi. Termasuk unsur hara makro adalah N, P, K, Ca, Mg, dan S. Unsur

    hara mikro hanya diperlukan dalam konsentrasi yang rendah, yang meliputi unsur

    Fe, Mn, Zn, Cu, B, Mo, dan Cl. Kebutuhan tanaman akan unsur hara berbeda-

    beda menurut tingkat pertumbuhannya dan jenis tanaman (Jones, 1991).

    Larutan hara dibuat dengan cara melarutkan garam-garam pupuk dalam air.

    Berbagai garam jenis pupuk dapat digunakan untuk larutan hara, pemilihannya

    biasanya atas harga dan kelarutan garam pupuk tersebut.

    2) Media Tanam Hidroponik

    Jenis media tanam yang digunakan sangat berpengaruh terhadap

    pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Media yang baik membuat unsur haratetap tersedia, kelembaban terjamin dan drainase baik. Media yang digunakan

    harus dapat menyediakan air, zat hara dan oksigen serta tidak mengandung zat

    yang beracun bagi tanaman.

    Bahan-bahan yang biasa digunakan sebagai media tanam dalam hidroponik

    antara lain pasir, kerikil, pecahan batu bata, arang sekam, spons, dan sebagainya.

    Bahan yang digunakan sebagai media tumbuh akan mempengaruhi sifat

  • 7/21/2019 HIdroponik.docx

    7/14

    lingkungan media. Tingkat suhu, aerasi dan kelembaban media akan berlainan

    antara media yang satu dengan media yang lain, sesuai dengan bahan yang

    digunakan sebagai media.

    Arang sekam (kuntan) adalah sekam bakar yang berwarna hitam yang

    dihasilkan dari pembakaran yang tidak sempurna, dan telah banyak digunakan

    sabagai media tanam secara komersial pada sistem hidroponik.

    Komposisi arang sekam paling banyak ditempati oleh SiO2 yaitu 52% dan

    C sebanyak 31%. Komponen lainnya adalah Fe2O3, K2O, MgO, CaO, MnO, dan

    Cu dalam jumlah relatif kecil serta bahan organik. Karakteristik lain adalah sangat

    ringan, kasar sehingga sirkulasi udara tinggi karena banyak pori, kapasitas

    menahan air yang tinggi, warnanya yang hitam dapat mengabsorbsi sinar matahari

    secara efektif, pH tinggi (8.5 9.0), serta dapat menghilangkan pengaruh penyakit

    khususnya bakteri dan gulma.

    3) Oksigen

    Keberadaan Oksigen dalam sistem hidroponik sangat penting. Rendahnya

    oksigen menyebabkan permeabilitas membran sel menurun, sehingga dinding sel

    makin sukar untuk ditembus, Akibatnya tanaman akan kekurangan air. Hal ini

    dapat menjelaskan mengapa tanaman akan layu pada kondisi tanah yang

    tergenang.

    Tingkat oksigen di dalam pori-pori media mempengaruhi perkembangan

    rambut akar. Pemberian oksigen ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti:

    memberikan gelembung-gelembung udara pada larutan (kultur air), penggantian

    larutan hara yang berulang-ulang, mencuci atau mengabuti akar yang terekspose

    dalam larutan hara dan memberikan lubang ventilasi pada tempat penanaman

    untuk kultur agregat.4) Air

    Kualitas air yang sesuai dengan pertumbuhan tanaman secara hidroponik

    mempunyai tingkat salinitas yang tidak melebihi 2500 ppm, atau mempunyai nilai

    EC tidak lebih dari 6,0 mmhos/cm serta tidak mengandung logam-logam berat

    dalam jumlah besar karena dapat meracuni tanaman.

  • 7/21/2019 HIdroponik.docx

    8/14

    B. Kelebihan dan Kekurangan Hidroponik

    Hidroponik memiliki arti: air yang bekerja, sehingga hidroponik merupakan

    aktivitas pertanian yang dijalankan menggunakan air sebagai medium untuk

    menggantikan tanah. Terdapat dua jenis metode dalam penanaman hidroponik,

    yaitu media substrat dan media NFT. Media substrat tidak menggunakan air

    sebagai media, tetapi menggunakan media padat yang dapat menyerap air,

    oksigen, dan nutrisi. Sedangkan media NFT, menggunakan cara dengan

    meletakkan akar tanaman pada lapisan air yang dangkal.

    Gambar 2. Sistem hidroponik skala kecil.

    Keuntungan Hidroponik:

    1) Tanaman tumbuh lebih cepat,

    2) Pemakaian pupuk lebih hemat,

    3)

    Pemakaian air lebih efisien,

    4) Tenaga kerja yng diperlukan lebih sedikit,

    5) Lingkungan kerja lebih bersih,

    6)

    Hara dan pH lebih teliti,

    7) Masalah hama dan penyakit tanaman dapat dikurangi.

    Kekurangan Hidroponik:

    1) Modal awal yang relatif mahal

    2) Ketersediaan dan pemeliharaan perangkat hidroponik agak sulit,

  • 7/21/2019 HIdroponik.docx

    9/14

    3) Memerlukan keterampilan khusus untuk meramu bahan kimia serta

    investasi awal yang mahal.

    Teknik hidroponik dalam hal respirasi dianggap mempunyai kelebihan

    karena kontrol terhadap oksigen relatif bisa dikendalikan. Laju respirasi sangat

    ditentukan oleh suhu dan kegiatan pertumbuhan (Jumin, 1991 ). Laju respirasi

    terbesar terjadi pada jaringan yang sedang tumbuh dan terkecil pada jaringan yang

    sedang dorman (tidur). Sampai dengan suhu 30 C, semakin tinggi suhu kegiatan

    enzymatis akan semakin meningkat sehingga laju respirasi akan meningkat juga.

    Di atas 30C, sel dan enzym tidak dapat bekerja dengan baik sehingga

    pertumbuhan akan kerdil. Romer (1997) melaporkan bahwa sebagian besar

    tanaman akan tumbuh dengan balk apabila ada perbedaan suhu yang cukup antara

    siang dan malam (cisebut dengan thermoperiodicity),biasanya perbedaan tersebut

    sekitar 5C.

    C. Teknik Bercocok Tanam Hidroponik

    1) Hidroponik sistem Wick

    Di antara berbagai jenis sistem hidroponik, cara bertanam hidroponik

    sistem Wick adalah jenis yang paling sederhana. Cara bertanam hidroponik Wick

    sistem sebuah solusi pemberian nutrisi lewat di media tumbuh melalui Sumbu

    yang digunakan sebagai reservoir. Sistem ini dapat menggunakan berbagai media

    tanam, misalnya Perlite, Vermiculite, kerikil pasir, sekam bakar, dan serat/ serbuk

    kulit buah Kelapa. Cara bertanam hidroponik ini juga dikenal dengan sistem

    sumbu.

    Gambar 3. Hidroponik sistem Wick.

  • 7/21/2019 HIdroponik.docx

    10/14

    Pada cara bertanam hidroponik sistem wick ini sumbu yang digunakan bisa

    dari sumbu kompor, kapas atau kain bekas. Akar tanaman tidak dicelupkan

    langsung ke dalam air, melainkan, mereka tumbuh dalam beberapa bahan penahan

    air seperti rockwool atau sabut kelapa. Cara bertanam hidroponik sistem sumbu

    adalah pasif, tidak ada energi atau listrik yang digunakan untuk memberikan

    solusi nutrisi hidroponik pada tanaman. Ujung sumbu ditempatkan dalam

    reservoir yang berisi larutan nutrisi. Ujung lain dari sumbu ditempatkan dalam

    media tanam, lebih dekat ke akar tanaman, untuk lebih jelasnya silahkan lihat

    gambar. Karena tanaman membutuhkan lebih banyak air dan nutrisi, maka

    disusun sumbu dan ke penahan air media tanam oleh tindakan kapiler. Dengan

    demikian tanaman mengambil larutan nutrisi dari ujung-ujung sumbu dan media

    tanam yang terlewati oleh sumbu menjadi lembab.

    Pada Hidroponik, ada kebutuhan besar untuk aerasi yang baik. Dalam

    sistem sumbu hidroponik udara tersedot oleh akar tanaman bersama dengan

    larutan nutrisi. Sebuah media tumbuh yang memadai juga membantu untuk

    memastikan bahwa tanaman menerima cukup udara. Dengan sistem hidroponik

    sumbu, sebagai reservoir akan habis, dapat diisi lagi dengan manual. Hal ini tidak

    perlu menggunakan pompa seperti yang dilakukan dalam sistem hidroponik

    lainya.

    2) Metode NFT

    NFT (Nutrient Film Tecnique) yaitu Tanaman di budidayakan di atas

    saluran yang di aliri larutan +/- 2 mm dimana akar tanaman selalu terendam dalam

    larutan nutrisi dan nutrisi ini di kumpulkan kembali ke bak penampung.Untuk

    skala rumah tangga bisa menggunakan talang sebagai tempat media tanam,

    polyfom untuk tempat tumbuh tanaman dan ember sebagai bak.

    Gambar 4. Hidroponik sistem NFT.

  • 7/21/2019 HIdroponik.docx

    11/14

    3) METODE STATIS

    Metode statis yaitu Tanaman di budidayakan dalam bak yang berisi larutan

    dimana akar terendam dg larutan nutrisi. Cara paling mudah yaitu dengan

    menggunakan gelas air mineral yang di lubangi bagian bawah dan samping,untuk

    tempat tanam menggunakan plastik tempat kue atau nampan yang sudah di

    lubangi sebesar gelas air mineral.

    4) AEROPONIK

    Aeroponik merupakan salah satu cara budidaya tanaman hidroponik. Cara

    ini belum sefamiliar cara-cara hidroponik lainnya (seperti cara tetes, NFT -

    Nutrient Film Technique). Kalau dilihat dari kata-kata penyusunnya, yaitu terdiri

    dari Aero + Phonic. Aero berarti udara, phonik artinya cara budidaya, arti secara

    harafiah cara bercocok tanam di udara, atau bercocok tanam dengan system

    pengkabutan, dimana akar tanamannya menggantung di udara tanpa media

    (misalkan tanah), dan kebutuhan nutrisinya dipenuhi dengan cara spraying ke

    akarnya.

    Gambar 5. Hidroponik sistem Aeroponik.

  • 7/21/2019 HIdroponik.docx

    12/14

    BAB III

    KESIMPULAN DAN SARAN

    A.

    Kesimpulan

    Hidroponik adalah suatu istilah yang digunakan dalam bercocok tanam

    tanpa menggunakan tanah sebagai media tumbuhnya. Untuk memperoleh zat

    makanan atau unsur hara yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman, ke dalam

    air yang digunakan dilarutkan campuran pupuk organik. Campuran pupuk ini

    dapat diperoleh dari buatan sendiri atau pupuk buatan yang siap pakai. Namun,

    hidroponik memiliki beberapa kekurangan dan kelabihan.Berdasarakan media tanamnya, hidroponik dibagi menjadi 3, yaitu:

    1. Kultur Air,

    2.

    Kultur Agregat,

    3. Nutrient Film Technique.

    Keuntungan Hidroponik:

    1) Tanaman tumbuh lebih cepat,

    2) Pemakaian pupuk lebih hemat,

    3) Pemakaian air lebih efisien,

    4) Tenaga kerja yng diperlukan lebih sedikit,

    5) Lingkungan kerja lebih bersih,

    6) Hara dan pH lebih teliti,

    7) Masalah hama dan penyakit tanaman dapat dikurangi.

    Kekurangan Hidroponik:

    1) Modal awal yang relatif mahal

    2) Ketersediaan dan pemeliharaan perangkat hidroponik agak sulit,

    3) Memerlukan keterampilan khusus untuk meramu bahan kimia serta

    investasi awal yang mahal.

  • 7/21/2019 HIdroponik.docx

    13/14

    B. Saran

    Perlu adanya penelitian lebih lanjut yang mengkaji tentang hidroponik skala

    besar yang lebih modern, namun memerlukan biaya yang murah agar petani dapat

    menggunakan teknologi hidroponikdalam pertaniannya.

  • 7/21/2019 HIdroponik.docx

    14/14

    DAFTAR PUSTAKA

    Suprijadi, N. Nuraini dan M. Yusuf. 2009. Sistem Kontrol Nutrisi

    Hidroponik dengan Menggunakan Logika Fuzzy.

    J.Oto.Ktrl.Inst (J.Auto.Ctrl.Inst).ISSN : 2085-2517 Vol. 1 (1), 2009

    Subiyanto. Prospek Pengembangan Iptek Hidroponik Dalam Budidaya

    Tanaman Semusim. Direktorat Teknologi Budidaya Pertanian BPP Teknologi.

    Kratky, B.A. 2009. Three non-circulating hydroponic methods for growing

    lettuce. Proceedings of the International Symposium on Soilless Culture and

    Hydroponics. Acta. Hort. 843:65-72.

    Mugundhan M., Soundaria. M, Maheswari. V, Santhakumari. P And Gopal.

    V. Hydroponics- A Novel Alternative For Geoponic Cultivation Of Medicinal

    Plants And Food Crops. International Journal of Pharma and Bio Sciences. April -Juni 2011. ISSN 0975-6299 Vol. 2 (2)