heru pp 2 btb

Upload: fajrin-wicaksono

Post on 24-Feb-2018

295 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 HERU PP 2 BTB

    1/5

    1

    PANDUAN BIAYA DAN TEKNIS BANGUNAN (BTB)

    I. Pendahuluan

    Pada SPI 2013 disebutkan bahwa total biaya pembuatan dan/atau pengadaan properti

    meliputi biaya langsung dan tidak langsung. Estimasi biaya dari properti dapat didasarkan pada

    estimasi biaya reproduksi atau biaya penggantian. Biaya reproduksi adalah biaya untuk

    menciptakan replika dari struktur yang ada, menerapkan disain dan material yang sama. Biaya

    penggantian mengestimasikan biaya yang diperlukan untuk membuat properti dengan kegunaan

    sejenis, menerapkan disain dan material yang saat ini digunakan di pasar (pada beberapa negara,

    istilah modern equivalent asset digunakan untuk menjelaskan struktur yang biayanya

    diestimasikan berdasarkan penggantian). Dengan demikian perhitungan Biaya Reproduksi

    Baru/BRB (Reproduction Cost New/RCN) menjadi sangat di butuhkan oleh penilai dari proses-

    proses penilaian di atas. Sistem Biaya dan Teknis Bangunan (BTB) ini dikembangkan untuk

    menentukan BRB (RCN) suatu bangunan baik bangunan rumah tinggal, sarana prasarana,

    gedung bertingkat dan gudang.

    Latar Belakang

    1. Keputusan Raker tahun 2011 dan 2012

    2. Keputusan Munas MAPPI 20123. Adanya kebutuhan akan Basis data perhitungan BRB (RCN) perlu selalu dipelihara dan

    disesuaikan dengan keadaanyang sebenarnya di lapangan (dimutahirkan) secara periodik

    Pengertian dan Azas Sistem BTB

    Sistem Biaya dan Teknis Bangunan adalah fasilitas yang dibangun untuk memberikan

    kemudahan bagi para penilai Indonesia dalam menghitung BRB (RCN) suatu bangunan.

    Penggunaan Biaya dan Teknis Bangunan atau BTB ini hanya terbatas untuk penilai dalam

    rangka menghitung BRB (RCN) atau RCN saja sesuai dengan kondisi pasar dan lokasi obyek.

    Sistem BTB ini dikembangkan berdasarkan metoda dan pendekatan biaya yang akan digunakan

    dalam salah satu proses penilaian gedung atau rumah tinggal, oleh karenanya pendekatan dalam

    perhitungan RCN pada sistem BTB ini berlandaskan pada studi literature yang dikaitkan dan

    didasari pada peraturan, perundang-undangan dan dasar kebijakan lain yang berhubungan

  • 7/25/2019 HERU PP 2 BTB

    2/5

    2

    dengan harga satuan. Dalam pengembangan BTB ini tidak terlepas dari pemahaman mengenai

    koefisien indeks harga satuan serta metodologi analisis yang selanjutnya dapat digunakan dalam

    perhitungan BRB (RCN) suatu bangunan.

    Landasan Hukum

    Adapun analisa perhitungan harga satuan Pekerjaan PU tersebut yang digunakan sebagai

    dasar perhitungan RCN pada BTB sistem ini adalah sebagai berikut:

    1. Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan kayu untuk konstruksi bangunan gedung dan

    perumahan (SNI 3434:2008)

    2. Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk konstruksi bangunan gedung dan

    perumahan(SNI 3835 : 2008)

    3.

    Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pondasi untuk konstruksi bangunan gedung

    dan perumahan(SNI 3835 : 2008)

    4. Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan plesteran untuk konstruksi bangunan gedung

    dan perumahan (SNI 2837:2008)

    5. Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan langit-langit untuk konstruksi bangunan

    gedung dan perumahan (SNI 2839 : 2008)

    6. Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan besi dan alumunium untuk konstruksi

    bangunan gedung dan perumahan (SNI 7393 : 2008)

    7. Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton untuk konstruksi bangunan gedung dan

    perumahan (SNI 7394:2008)

    8. Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan penutup lantai dan dinding untuk konstruksi

    bangunan gedung dan perumahan (SNI 7395 : 2008)

    9. Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan dinding untuk konstruksi bangunan gedung

    dan perumahan(SNI 6897 : 2008)

    Maksud dan Tujuan:

    Sistem BTB ini dikembangkan untuk menciptakan suatu basis data BRB (RCN) yang

    terkini dengan mengintegrasikan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, standar

    penilaian, hasil penelitian di bawah naungan MAPPI ke dalam satu wadah yang disebut dengan

    Sistem BTB, sehingga pelaksanaan perhitungan RCN suatu bangunan dapat lebih seragam,

  • 7/25/2019 HERU PP 2 BTB

    3/5

    3

    sederhana, cepat, dan efisien. Dengan demikian diharapkan akan dapat tercipta standar

    perhitungan RCN yang berdasarkan pada pasar dan terjaga ke-akurasiannya. Oleh karenanya

    agar akurasi data yang memenuhi unsur relevan, tepat waktu, andal, dan mutakhir, maka basis

    data perlu dipelihara dengan baik.

    Dalam perhitungan harga satuan pekerjaan yang digunakan dalam BTB ini berdasarkan pada

    indeks bahan bangunan dan indeks tenaga kerja serta indeks peralatan yang dibutuhkan untuk

    tiap satuan pekerjaan yang telah dijadikan acuan dasar yang seragam bagi para pelaksana

    perhitungan pembangunan gedung dan perumahan dalam menghitung besarnya harga satuan

    pekerjaan untuk bangunan gedung dan perumahan yang juga telah distandarkan oleh Standar

    Nasional Indonesia.

    Manfaat Penggunaan sistem BTB

    1. Standarisasi Dasar perhitungan RCN untuk bangunan

    2. Mudah digunakan dan efisien secara waktu

    3. Terintegrasi terhadap peraturan, SNI dan SPI

    4. Perhitungan RCN berbasis pada pasar yang selalu di update

    Ii. Ruang Lingkup Btb

    1. Sistem BTB ini akan memberikan tabel harga satuan komponen bangunan atau bangunan

    per meter persegi luas lantai efektip, untuk rumah tinggal tipe menengah mewah, tipe

    menengah dan tipe sederhana, serta gedung bertingkat dan gudang untuk setiap ibukota

    propinsi di seluruh Indonesia sebagai pedoman perhitungan Reproduction Cost New.

    2. Sistem BTB ini juga mengacu kepada kriteria yang sesuai dengan Tata Cara perhitungan

    analisa dan koefisien yang ditetapkan oleh SNI dan PU yang berlaku untuk seluruh

    wilayah di Indonesia, diasumsikan telah memenuhi persyaratan, keselamatan, kesehatan,

    kenyamanan, kemudahan, efisien dalam penggunaan sumber daya, serasi dan selaras

    dengan lingkungannya, dalam proses pembangunannya telah memenuhi standar yang

    telah ditetapkan oleh PU serta tata cara analisa yang ditetapkan oleh SNI.

    3. Harga satuan komponen bangunan atau bangunan per meter persegi luas lantai efektip

    merupakan hasil perhitungan analisa harga satuan komponen bangunan dengan Metoda

  • 7/25/2019 HERU PP 2 BTB

    4/5

    4

    Survey Kuantitas, meliputi komponen biaya konstruksi, manajemen, perencanaan,

    keuntungan kontraktor dan perijinan pada setiap propinsi dan di-update setiap semester.

    III. Tahapan Pengembangan Sistem Btb

    Pengembangan panduan BTB dapat terlihat dari diagram berikut:

    A. Tahap pertama

    Dalam tahap pertama, sistem BTB dibuat dalam bentuk tabel RCN per meter persegi luas

    lantai efektip untuk katagori:

    1. Rumah Tinggal Sederhana

    2. Rumah Tinggal Menengah

    3. Rumah Tinggal Menengah Mewah

    4. Bangunan Bertingkat

    5. Gudang

    Tabel BTB disusun untuk panduan perhitungan bangunan per meter persegi luas lantai

    efektip dengan Metoda Unit in Place (Unit Terpasang) untuk setiap Ibu Kota Provinsi pada

    periode waktu tertentu yang akan di update setiap semester. Pengujian sistem BTB ini telah

    dilakukan oleh beberapa KJPP yang secara rutin melakukan penilaian dengan menggunakan

    Short form Report atau Laporan Penilaian Ringkas.

    B. Tahap Kedua

    Pada tahap kedua, sistem BTB akan dikembangkan dengan menambah beberapa tipe

    bangunan dan perhitungan RCN dapat dilakukan secara online dengan jenis material bangunan

    dan volume material dapat dipilih sesuai dengan obyek penilaian.

    Disclaimer

    1. BTB bukan merupakan rekomendasi untuk penggunaan lain diluar penilaian, seperti

    kontraktor, quantity surveyor dan lainnya

    2.

    BTB bukan merupakan panduan baku dalam melakukan analisa perhitungan penilaian

    3. Penilai diperbolehkan melakukan penyesuaian panduan BTB ini, dalam hal terdapat

    perbedaan, desain dan/atau spesifikasi bangunan dari objek penilaian, atau perbedaan harga

    dan/atau biaya yang berlaku di pasar

  • 7/25/2019 HERU PP 2 BTB

    5/5

    5

    4. Tabel BTB berlaku untuk setiap Provinsi bila digunakan untuk Kabupaten/Kota dilakukan

    penyesuaian mengunakan Indeks Kemahalan Konstruksi - MAPPI (IKK-MAPPI)

    5. BTB tidak seharusnya dijadikan rujukan untuk tujuan investasi properti atau sejenisnya

    6. Sebelum menggunakan panduan ini Penilai disarankan untuk mempertimbangkan terlebih

    dahulu kesesuaian situasi dan kondisi bangunan. Apabila diperlukan dapat menggunakan

    bantuan tenaga ahli terkait

    7. BTB sudah memperhitungkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dalam hal terdapat

    peraturan/ketentuan yang berbeda, perlu dilakukan penyesuaian

    8. MAPPI tidak bertanggungjawab atas kekeliruan atau kelalaian yang terjadi akibat

    kesalahan penggunaan BTB ini

    9. BTB akan diupdate secara berkala dan/atau dalam hal terjadi ketidaksesuaian atau

    perubahan di pasar