bab ii revici new dr heru
TRANSCRIPT
7/23/2019 BAB II Revici New Dr Heru
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-revici-new-dr-heru 1/41
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Karamunting ( Rhodomyrtus tomentosa (Aiton) Hassk)
2.1.1 Klasifikasi Tanaman
Klasifikasi tanaman karamunting ( Rhodomyrtus tomentosa (Aiton)
Hassk.) menurut Unites States Department of Agriculture Natural
Resource Concervation Service adalah sebagai berikut: 18
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Rosidae
rdo : Myrtales
!amili : Myrtaceae
"enus : Rhodomyrtus DC!" Rchb!
Spesies : Rhodomyrtus tomentosa Aiton" #ass$!
2.1.2 Uraian Tanaman
Daun karamunting memiliki nama latin Rhodomyrtus tomentosa
aiton" #ass$ . Dalam bahasa inggris disebut #uga Australia Murta% Ceylon
#ill Cherry% Do&ny Rose Myrtle% 'luffy (lueberry% #ill )uava% *senberg
(ush% Rhodomyrtus! Dalam bahasa $ndonesia disebut Kemunting (%a&a)'
Harendong Sabrang (sunda) Karamunting (Sumatera Selatan)'
Kalamunting (ekanbaru)' Haramonting (Sumatera tara)' Harendong
Sabrang (%a&a *arat)' di Kalimantan +engah dan Kalimantan Selatan lebih
dikenal #uga dengan sebutan nama Karamunting.1,'-
Karamunting berasal dari daerah Asia tropis dan subtropis/Asia
Selatan dan Asia +enggara dari $ndia hingga 0hina Selatan' +ai&an'
7/23/2019 BAB II Revici New Dr Heru
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-revici-new-dr-heru 2/41
6
!ilipina' 2ala3sia dan Sula&esi.1, +umbuhan ini biasan3a ditemukan
sampai pada ketinggian 1.4 m.-
2.1.3 iri !orfologi Karamunting
Karamunting merupakan tumbuhan perdu berka3u dengan tinggi
men5apai 6 meter' men3erupai semak. 7etak daun bersilang berhadapan
dan tulang daun tiga dari pangkal' bentuk daun oval' u#ung dan pangkal
merun5ing' tepi daun rata' permukaan atas daun mengkilap sedangkan
permukaan ba&ah daun kasar karena memiliki rambut/rambut halus.
an#ang daun hingga 5m dan lebarn3a sekitar - hingga 9 5m (gambar
-.1). *unga ber&arna merah muda keunguan' bentuk ma#emuk dengan
kelopak berlekatan' mahkota bunga lima' putik satu dan kepala putik
berbintik hi#au. *uah muda ber&arna hi#au dengan bagian atas dihiasi
helain men3erupai kelopak dengan &arna 3ang senada dan bakal buah
beruang empat sampai enam' setelah matang buah akan berubah men#adi
ungu dengan rasa 3ang manis. Sistem perakaran tunggang' kokoh di ba&ah
permukaan tanah.11
"am#ar 2.1 $aun
Karamunting.11%1&
"ambar memperlihatkan daunkaramunting 3ang berbentuk oval'
u#ung pangkal membentuk run5ing dengan pan#ang dapat men5apai / 5m dan lebar -/9 5m.11
2.1.' Kanungan an !anfaat $aun Karamunting
7/23/2019 BAB II Revici New Dr Heru
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-revici-new-dr-heru 3/41
7
Skrining fitokimia daun karamunting 3ang telah dilakukan
ditemukan adan3a kandungan Alkaloid' Saponin' flavonoid (katekol)'
terpenoid dan fenolik (+anin)!11'-1 2enurut #erbal Composition 'or The
Prevention +f ,rin$les And S$in Disorders% Methods +f Preparing The
Same And Uses There +f Rhodomyrtus tomentosa% Cipadessa baccifera%
,oodfordia fruticosa And Camellia sinensis% dalam 1gr ekstrak daun
Rhodomyrtus tomentosa memiliki sen3a&a 3ang dapat dilihat pada tabel
-.1 berikut ini:--
Ta#l 2.1 Kuantitatif an Kualitatif *stimasi Unsur Kimia Rhodomyrtus tomentosa 22
S$. ;. ;ature of 5onstituents er5entage (&<&)
1 *itters 6.1-
- Alkaloids .9
9 !lavonoids -.96
6 Saponins 1.9
+annins 94.99
4 "l35osides 1.4
ro53nadin value -6.,,
2.1.'.1 Sa+onin
Saponin merupakan suatu glikosida 3ang apabila dihidrolisis akan
menghasilkan satu atau lebih gugus/gugus gula dan aglikon/aglikon bebas
gula' 3ang biasan3a dikenal dengan nama sapogenin. -9 ada penambahan
a=uades ' sampel din3atakan positif mengandung saponin apabila timbul
buih setelah diko5ok pada penambahan a=uades. -6
Saponin dapat meningkatkan kemampuan reseptor +"!/> 3ang
terdapat pada fibroblas untuk berikatan dengan +"!/>. +"!/> merupakan
faktor pertumbuhan 3ang diperlukan fibroblas dalam mensintesis
kolagen'16'1 Selain itu saponin 3ang masuk dalam vaskuler #uga dapat
men3ebabkan hemolisis dari eritrosit dengan merusak lipid bila3er dari
eritrosit.-9 Sen3a&a saponin #uga dapat beker#a sebagai antimikroba
dengan merusak membran sitoplasma dan membunuh sel.-
2.1.'.2 ,la-onoi
7/23/2019 BAB II Revici New Dr Heru
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-revici-new-dr-heru 4/41
8
Sen3a&a flavonoid adalah sen3a&a 3ang mengandung 01 terdiri
atas dua inti fenolat 3ang dihubungkan dengan tiga satuan karbon.
!lavonoid tersebar luas di dalam tanaman sehingga merupakan fenolik
utama dalam bahan makanan manusia.-4 ada #i (ate-Smith' sampel
din3atakan positif mengandung flavonoid apabila timbul &arna merah
setelah dipanaskan pada penambahan H0l pekat. -
!lavonoid merupakan antioksidan 3ang beker#a mendegradasi
membran lipid peroksidase sehingga ter#adi penurunan lipid peroksidase.-8
enurunan lipid peroksidase akan men5egah ter#adin3a nekrosis'
memperbaiki vaskularisasi' dan meningkatkan viabilitas serabut kolagen
dengan 5ara meningkatkan kekuatan an3aman serabut kolagen dan
meningkatkan ke5epatan epitelialisasi' dan berfungsi sebagai
antimikroba.1- !lavonoid #uga berfungsi sebagai antibakteri dengan
membentuk sen3a&a kompleks terhadap protein ekstraseluler 3ang
mengganggu integritas membran sel bakteri'-, serta dapat mendenaturasi
protein sel bakteri dan merusak membran sel tanpa dapat diperbaiki lagi.-
2.1.'.3 Tanin
+anin merupakan salah satu sen3a&a metabolit sekunder 3ang
terdapat pada tanaman dan disintesis oleh tanaman. +anin tergolong
sen3a&a polifenol dengan karakteristikn3a 3ang dapat membentuk
sen3a&a kompleks dengan makromolekul lainn3a. +anin dibagi men#adi
dua kelompok 3aitu tanin 3ang mudah terhidrolisis dan tanin
terkondensasi. +anin 3ang mudah terhidrolisis merupakan polimer gallic
atau ellagic acid 3ang berikatan ester dengan sebuah molekul gula'
sedangkan tanin terkondensasi merupakan polimer sen3a&a ?avonoid
dengan ikatan karbon/karbon.9 ada penambahan ferri klorida 1@ '
sampel din3atakan positif mengandung tanin apabila terbentukn3a &arna
5oklat kehi#auan atau biru kehitaman. 91
+anin memiliki aktivitas antibakteri' se5ara garis besar mekanisme
3ang diperkirakan adalah toksisitas tanin dapat merusak membran sel
7/23/2019 BAB II Revici New Dr Heru
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-revici-new-dr-heru 5/41
9
bakteri. Sen3a&a astringent tanin dapat menambah da3a toksisitas tanin
dengan menginduksi pembentukan kompleks ikatan tanin terhadap ion
logam. 2ekanisme ker#a tanin sebagai antibakteri diduga dapat
mengkerutkan dinding sel atau membran sel bakteri sehingga mengganggu
permeabilitas sel bakteri tersebut' akibatn3a sel tidak dapat melakukan
aktivitas hidup sehingga pertumbuhann3a terhambat dan mati.9- Selain itu'
tanin #uga dapat meningkatkan epitelialisasi. !lavonoid dan tanin #uga
bertanggung #a&ab dalam proses &ound contraction.19
2.1.'.' Alkaloi
Alkaloid adalah sen3a&a/sen3a&a organik 3ang terdapat dalam
tumbuh/tumbuhan' bersifat basa dan struktur kimian3a mempun3ai sistem
lingkar heterosiklik dengan nitrogen sebagai hetero atomn3a. nsur
pen3usun alkaloid adalah karbon' hidrogen' nitrogen dan oksigen.99 ada
pereaksi 2ei3er ' sampel din3atakan positif mengandung Alkaloid apabila
terbentukn3a endapan putih sedangkan pada pereaksi ragner din3atakan
positif mengandung alkaloid #ika terdapat endapan 5oklat.-6
Alkaloid memiliki kemampuan sebagai antibakteri dengan
mengganggu komponen pen3usun peptidoglikan pada sel bakteri' sehingga
lapisan dinding sel tidak terbentuk se5ara utuh dan men3ebabkan kematian
sel tersebut.-, Selain itu' alkaloid berkhasiat sebagai antidiare' anti
diabetes' dan antimalaria.11
2.1.'. Tritr+noi
+riterpenoid adalah sen3a&a metabolit sekunder 3ang kerangka
karbonn3a berasal dari enam satuan isoprena dan diturunkan dari
hidrokarbon 0 9 asiklik ' 3aitu skualena. Sen3a&a ini berbentuk siklik
atau asiklik dan sering memiliki gugus alkohol' aldehida' atau asam
karboksilat. -,'99 ada pereaksi 7iebermann *ur5hard' sampel din3atakan
positif mengandung +riterpenoid apabila timbul 5in5in &arna hi#au. 96
7/23/2019 BAB II Revici New Dr Heru
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-revici-new-dr-heru 6/41
10
+riterpenoid memiliki kemampuan sebagai antibakteri dengan
bereaksi dengan porin (protein transmembran) pada membran luar dinding
sel bakteri' membentuk ikatan polimer 3ang kuat sehingga mengakibatkan
rusakn3a porin. Busakn3a porin 3ang merupakan pintu keluar masukn3a
sen3a&a akan mengurangi permeabilitas membran sel bakteri 3ang akan
mengakibatkan sel bakteri akan kekurangan nutrisi' sehingga pertumbuhan
bakteri terhambat atau mati.-,
Se5ara umum karamunting digunakan untuk menurunkan kadar
kolesterol total dan trigliserida' obat 5a5ing pada manusia' obat luka'
kudis' sakit kepala' sakit perut dan diare' menahan pendarahan dan
men5egah infeksi setelah melahirkan.1
Dari penelitian 3ang dilakukan oleh Cina3 Kumarpatil di *angalore
didapatkan bah&a ektrak daun karamunting dapat berefek men#adi
hepatoprotektif dan antibakterial.9 enelitian lain 3ang dilakukan oleh
"eetha et al di $ndia men3atakan bah&a ekstrak daun karamunting
memiliki aktivitas sebagai antioksidan dan gastroprotektif.94 enelitian lain
membuktikan bah&a karamunting merupakan antibakteri 3ang dapat
membunuh bakteri gram positif 3aitu (acillus cereus' (acillus subtilis'
.nterococcus faecalis' Staphylococcus aureus' methicillin-resistant S!
aureus (2BSA)' Staphylococcus epidermidis' Streptococcus gordonii'
Streptococcus mutans' Streptococcus pneumoniae' Streptococcus
pyogenes' dan Streptococcus salivarius.9
2.2 Kulit
Kulit adalah organ tunggal 3ang terberat di tubuh' 3ang biasan3a
membentuk 1/-@ berat badan total dan pada orang de&asa' memiliki
luas permukaan sebesar 1'/- m- 3ang terpapar dengan dunia luar.98
2.2.1 Struktur Kulit
Se5ara mikroskopis struktur kulit manusia terdiri dari : epidermis'
dermis dan subkutan.
9,
7/23/2019 BAB II Revici New Dr Heru
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-revici-new-dr-heru 7/41
11
"am#ar 2.2 Struktur Kulit /ang tra+at +aa kulit t#al.3& 2ikrograf memperlihatkan urutan lapisan epidermis di kulit tebal dan tampak #uga berkas kasar kolagen di dermis 1. HE. ada penelitian ini akan dilakukan insisi sampai pada
membran basal bagian epidermis.
2.2.1.1 *+irmis
Epidermis 3aitu lapisan epitel 3ang berasal dari ektoderm. Epidermis
terutama terdiri atas epitel berlapis gepeng berkeratin 3ang disebut
keratinosit. +iga #enis sel epidermis 3ang #umlahn3a lebih sedikit #uga
ditemukanF melanosit' sel 7angerhans pen3a#i/antigen' dan sel 2erkel atau
sel taktil epitelial.98
Kulit diklasifikasikan sebagai kulit tebal dan kulit tipis.6 Epidermis
menimbulkan perbedaan utama antara kulit tebal 3ang terdapat pada
telapak tangan dan kaki' dengan kulit tipis 3ang terdapat pada bagian
tubuh lainn3a. Ketebalan lapisan epidermis bervariasi antara sampai
1 Gm untuk kulit tipis dan 6 sampai 16 Gm (1'6 mm) untuk kulit
tebal'98 '6 mm untuk kulit kelopak mata dan 1' mm untuk kulit telapak
tangan.61
Epidermis merupakan komponen penun#ang dalam pen3embuhan
luka. ada proses pen3embuhan luka epidermis akan kembali utuh sepertisemula dengan terlibatn3a migrasi keratinosit pada #aringan luka' dan
diferensiasi neoepitelium men#adi epidermis 3ang terdiri atas lima lapisan
keratinosit' kelima lapisan di kulit tebal dari luar ke dalam adalah sebagai
berikut:98'1
a) Stratum Kornum
7/23/2019 BAB II Revici New Dr Heru
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-revici-new-dr-heru 8/41
12
Stratum korneum adalah lapisan kulit terluar 3ang terdiri atas 1/
- lapis sel gepeng berkeratin tanpa inti dengan sitoplasma 3ang
dipenuhi keratin filamentosa birefringen. Setelah mengalami
keratinisasi' sel/sel han3a terdiri atas protein amorf dan fibrilar dan
membran plasma 3ang menebal disebut sisik atau sel bertanduk.98 Sel
superfisial berkeratin di lapisan ini se5ara terus/menerus dilepaskan
atau mengalami deskuamasi serta digantikan oleh sel baru 3ang mun5ul
dari stratum basal. Selama proses keratinisasi' enim/enim hidrolitik
merusak nukleus dan organel sitoplasma' 3ang kemudian len3ap ketika
sel terisi oleh keratin.6-
#) Stratum 0usium
Stratum lusidum han3a di#umpai pada kulit tebal' dan terdiri atas
lapisan tipis translusen sel eosinofilik 3ang sangat pipih. Sel/sel ini
tersusun rapat dan tidak memiliki nukleus atau organel serta sitoplasma
hampir sepenuhn3a terdiri atas filamen keratin padat 3ang berhimpitan
dalam matriks padat/elektron.98' 6-
) 0a+isan granular (stratum granulosum)
7apisan granular (stratum granulosum) terdiri atas 9/ lapis sel
poligonal gepeng 3ang mengalami diferensiasi terminal. Sitoplasman3a
berisikan massa basofilik intens 3ang disebut granul keratohialin.
Struktur tersebut tidak berikatan dengan membran dan terdiri atas
massa filaggrin dan protein lain 3ang berhubungan dengan keratin
tonofibril 3ang menghubungkann3a dengan struktur sitoplasma besar
pada proses keratinisasi. "ambaran khas lainn3a han3a terlihat dengan
mikroskop elektron pada sel/sel lapisan granular adalah granul lamela
berselubung membran suatu struktur lon#ong ('1/'9 Gm) 3ang
mengandung ban3ak lamel 3ang dibentuk oleh berbagai lipid. "ranula
lamela mengalami eksositosis dan men5urahkan isin3a ke dalam ruang
antar sel di stratum granulosum. Di tempat ini' materi 3ang ka3a lipid
7/23/2019 BAB II Revici New Dr Heru
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-revici-new-dr-heru 9/41
13
membentuk lembaran/lembaran 3ang melapisi sel' 3ang lebih ke5il dari
pada kantong pipih 3ang terisi dengan keratin dan protein terkait.
7apisan selubung lipid merupakan komponen utama sa&ar epidermis
terhadap kehilangan air dari kulit. embentukan sa&ar tersebut 3ang
terlihat pertama kali pada reptil' merupakan salah satu peristi&a evolusi
penting 3ang memungkinkan he&an berkembang biak di darat.
*ersama/sama' keratinisasi dan produksi lapisan 3ang ka3a lipid #uga
memiliki efek pelindung 3ang penting di kulit' 3ang membentuk sa&ar
terhadap penetrasi sebagian besar benda asing.98
) 0a+isan s+inosa (stratum s+inosum)
7apisan spinosa (stratum spinosum) merupakan lapisan epidermis
3ang paling tebal' terdiri atas sel/sel kuboid atau agak gepeng dengan
inti di tengah dengan nukleolus dan sitoplasma 3ang aktif men3intesis
filamen keratin. +epat di atas lapisan basal' se#umlah sel masih
membelah dan ona kombinasi tersebut terkadang disebut stratum
germinativum. !ilamen keratin membentuk berkas 3ang tampak se5ara
mikroskopis' disebut tonofibril 3ang berkonvergensi dan berakhir pada
se#umlah desmosom 3ang mengubungkan sel bersama/sama se5ara kuat
untuk menghindari gesekan.98
) 0a+isan #asal (stratum #asal)
7apisan basal (stratum basal) terdiri atas selapis sel kuboid atau
kolumnar basofilik 3ang terletak di atas membran basal pada perbatasan
epidermis/dermis. Sel/sel melekat satu sama lain melalui tautan sel
3ang disebut desmosom dan pada membrana basalis diba&ahn3a
melalui hemidesmosom' bersama/sama di permukaan atas dan
lateraln3a. Stratum basale ditandai dengan tinggin3a aktivitas mitosis
dan bertanggung #a&ab' bersama dengan bagian a&al lapisan
berikutn3a untuk memproduksi sel/sel epidermis se5ara
bersinambungan. 2eskipun sel pun5a untuk keratinosit ditemukan di
7/23/2019 BAB II Revici New Dr Heru
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-revici-new-dr-heru 10/41
14
lapisan basal' lokus untuk sel tersebut #uga ditemukan di ton#olan
khusus selubung folikel rambut 3ang bersambung dengan epidermis.
Epidermis manusia diperbarui setiap 1/9 hari' bergantung pada usia'
bagian tubuh' dan faktor lain. Semua keratinosit dalam stratum basal
mengandung filamen keratin intermediat berdiameter 1 nm 3ang
terdiri atas keratin. Se&aktu sel berpindah ke atas' #umlah dan tipe
filamen keratin #uga bertambah sehingga men5apai setengah #umlah
protein total di lapisan terluar.98
2.2.1.2 0a+isan $rmis
Dermis merupakan suatu lapisan #aringan ikat 3ang berasal dari
mesoderm. Dermis terdiri dari #aringan ikat padat kolagen tidak beraturan
3aitu se#umlah besar kolagen tipe 1 dan serat elastin 3ang membantu
melekatkan kulit ke #aringan subkutan (hipodermis).6 Dermis dibagi
men#adi lapisan superfisial 3aitu papila dermis dan lapisan dalam 3aitu
retikular dermis (mengandung se#umlah besar kolagen dan serat/serat
elastin' pembuluh darah' saraf' limfatik' otot' pilosebasea' kelen#ar apokrin
dan ekrin).98 selain itu' dermis ban3ak mengandung reseptor sensorik
seperti corpusculum tactile (meissner ) 3ang berada di papila dermis'
sedangkan corpusculum lamellosum ( pacinian corpuscle) ditemukan lebih
dalam di #aringan ikat dermis. 6-
2.2.1.3 0a+isan su#kutan
Kulit berfungsi sebagai barier' mengatur suhu' sintesa vitamin D9'
melindungi dari sinar ultraviolet 3ang merusak' melindungi dari mikro
organisme patogen' fungsi sensasi' ekskresi dan metabolisme.9, Dari
berbagai fungsi itu' fungsi terpenting dari kulit adalah sebagai barier antara
bagian kulit luar dan dalam untuk melindungi dari agen/agen mekanik'
kimia' dan serangan mikroba di lingkungan sekitar.69
7apisan subkutan pada kulit terdiri atas #aringan ikat longgar 3ang
mengikat kulit se5ara longgar pada organ/organ di ba&ahn3a' 3ang
7/23/2019 BAB II Revici New Dr Heru
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-revici-new-dr-heru 11/41
15
memungkinkan kulit bergeser di atasn3a. 7apisan tersebut' #uga disebut
hipodermis atau fascia superficialis' mengandung sel/sel lemak 3ang
#umlahn3a bervariasi sesuai daerah tubuh dan ukuran 3ang bervariasi
sesuai dengan status gii.98
2.3 JasKrusakan Sl
Sel merupakan partisipan aktif di lingkungann3a' 3ang se5ara tetap
men3esuaikan struktur dan fungsin3a untuk mengakomodasi tuntutan
perubahan dan stres ekstrasel. ;ormaln3a sel 5enderung mempertahankan
lingkungan dan intraseln3a dalam rentang parameter fisiologis 3ang relatif
sempit untuk mempertahankan homeostasis. Ketika mengalami stres
fisiologis atau rangsang patologis' sel bisa beradaptasi' men5apai kondisi
baru dan mempertahankan kelangsungan hidupn3a. Bespon adaptasi utama
adalah atrofi' hipertrofi' hiperplasia dan metaplasia. %ika kemampuan
adaptatif berlebihan' sel mengalami #e#as. Dalam batas &aktu tertentu'
5edera bersifat reversibel' dan sel kembali ke kondisi stabil semulaF
namun' dengan stres berat atau menetap' ter#adi 5edera ireversibel dan sel
3ang terkena akan mengalami kematian.66
Bespons seluler terhadap stimulus 3ang berbaha3a bergantung pada
tipe 5edera' durasi' dan keparahann3a. Sedangkan akibat dari stimulus
3ang berbaha3a bergantung pada tipe' status nutrisi' kemampuan adaptasi'
dan susunan genetik sel 3ang mengalami #e#as. Sebagian besar pen3ebab
kematian sel adalah sebagai berikut:66
2.3.1 $+ri-asi 4ksign.
Hipoksia' atau defisiensi oksigen' mengganggu respirasi oksidatif
aerobik dan merupakan pen3ebab 5edera sel tersering dan terpenting' serta
men3ebabkan kematian. 66
2.3.2 Ba5an Kimia.
7/23/2019 BAB II Revici New Dr Heru
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-revici-new-dr-heru 12/41
16
Semua bahan kimia dapat men3ebabkan #e#asF bahkan' at tak
berbaha3a' seperti glukosa atau garam' #ika terkonsentrasi 5ukup ban3ak'
akan merusak keseimbangan lingkungan osmotik sehingga men5ederai
atau men3ebabkan kematian sel. ksigen dalam tekanan 3ang 5ukup tinggi
#uga bersifat toksik. *ahan 3ang sering dikenal sebagai ra5un
men3ebabkan kerusakan serius pada tingkat selular dengan mengubah
permeabilitas membran' homeostasis osmotik' atau keutuhan enim atau
kofaktor' dan dapat berakhir dengan kematian seluruh organ. *ahan
berpotensi toksik lainn3a ditemukan setiap hari di lingkungan meliputi
polusi udara' insektisida' karbon monoksida' asbes' dan stimulan sosial'
seperti etanol. *ahkan' obat terapeutik #uga dapat men3ebabkan #e#as sel
atau #aringan pada pasien 3ang rentan atau pada pemakaian 3ang tepat. 66
2.3.3 Agn Infksius.
*erkisar dari virus submikroskopik sampai 5a5ing pita 3ang
pan#angn3a beberapa meterF di antara rentang ini terdapat riketsia' bakteri'
fungi' dan protooa. 66
2.3.' 6aksi Imunologi.
alaupun sistem imun melindungi tubuh dalam mela&an benda
asing' reaksi imun 3ang disenga#a atau tidak disenga#a dapat men3ebabkan
#e#as sel dan #aringan. Anafilaksis terhadap protein asing atau suatu obat
merupakan 5ontoh klasik. Selain itu' hilangn3a toleransi dengan respon
terhadap antigen sendiri merupakan pen3ebab se#umlah pen3akit
autoimun.66
2.3. $fk "ntik.
Defek genetik dapat men3ebabkan perubahan patologis 3ang
men3olok' seperti malformasi kongenital 3ang disebabkan oleh syndrome
do&n ' seperti substitusi asam amino tunggal pada hemoglobin S anemia
sel sabit. *eberapa kesalahan metabolisme saat lahir akibat defisiensi
7/23/2019 BAB II Revici New Dr Heru
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-revici-new-dr-heru 13/41
17
enimatik kongenital merupakan 5ontoh kerusakan sel dan #aringan 3ang
disebabkan oleh perubahan deoksiribonukleat (D;A). 66
2.3.7 Ktiaksim#angan Nutrisi.
Defisiensi nutrisi masih merupakan pen3ebab utama #e#as sel.
$nsufisiensi (ketidak5ukupan) kalori protein pada mas3arakat 3ang serba
kekurangan merupakan 5ontoh n3ataF defisiensi vitamin tertentu sering
ter#adi' bahkan di negara industrialis dengan standar hidup relatif tinggi.
$ronisn3a' nutrisi 3ang berlebihan #uga merupakan pen3ebab penting
morbiditas dan mortalitasF misaln3a' obesitas #elas meningkatkan risiko
pen3aklt diabetes melitus tipe -. Selain itu' diet ka3a lemak he&ani sangat
berkaitan dengan perkembangan aterosklerosis serta kerentanan terhadap
kanker. 66
2.3.8Pnuaan.
en3embuhan #aringan 5edera tidak selalu menghasilkan perbaikan
struktur atau fungsi 3ang sempurna. +rauma berulang #uga dapat
menimbulkan degenerasi #aringan' meskipun tanpa kematian sel. Selain
itu' proses penuaan sel ( senescerce) intrinsik menimbulkan perubahan
kemampuan perbaikan dan replikasi sel dan #aringan. Semua perubahan itu
men3ebabkan penurunan kemampuan berespon terhadap rangsang dan
5edera eksogen dan' akhirn3a men3ebabkan kematian organisme. 66
2.3.& Agn ,isik.
+rauma' temperatur 3ang ekstrem' radiasi' s3ok elektrik' dan
perubahan mendadak pada tekanan atmosfer' dapat mengakibatkan
kerusakan sel. 66
2.' 0uka
7/23/2019 BAB II Revici New Dr Heru
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-revici-new-dr-heru 14/41
18
2.'.1 $finisi 0uka
Definisi luka menurut ,ound #ealing Society adalah kerusakan fisik
sebagai akibat dari terbukan3a atau han5urn3a kulit 3ang men3ebabkan
ketidakseimbangan fungsi dan anatomi kulit normal.1 7uka #uga
didefinisikan sebagai gangguan dari seluler' anatomi' dan fungsi 3ang
berkelan#utan dari #aringan hidup 3ang disebabkan oleh trauma mekanik'
kimia' suhu' mikroba' atau imunologi 3ang mengenai #aringan.- 2enurut
Soni and Singhai'9 luka adalah kerusakan dari integritas epitel kulit diikuti
dengan terganggun3a struktur dan fungsi dari #aringan normal sebagaiakibat dari luka memar' luka lebam' luka robek' atau luka le5et. 7uka ini
mengakibatkan kehilangan kesinambungan dari epitel dengan atau tanpa
kehilangan dari #aringan penun#angn3a.1
2.'.2 Klasifikasi 0uka
2enurut ;agori and Solanki1 klasifikasi luka berupa luka terbuka
dan tertutup berdasarkan pen3ebab dasar dari luka' serta luka akut dan
kronis berdasarkan fisiologi dari pen3embuhan luka.
2.'.2.1 Brasarkan +n/#a# asar ari luka% luka i#agi mnai9
a) 0uka tr#uka : ter#adi perdarahan 3ang terlihat se5ara kasat mata
dimana darah keluar dari tubuh. 7uka terbuka meliputi luka insisi' luka
laserasi' abrasi atau luka dangkal' luka tusukan ke5il' luka penetrasi'
dan luka tembak.1
#) 0uka trtutu+ : pada luka #enis ini darah keluar dari sistem sirkulasi
darah tetapi tersisa di dalam tubuh. +erlihat dalam bentuk luka memar.
7uka tertutup sedikit penggolongann3a tetapi lebih berbaha3a dari luka
terbuka. 7uka tertutup meliputi benturan atau luka memar' hematoma
atau tumor darah' dan 5edera 3ang keras.1
2.'.2.2 Brasarkan fisiologi ari +n/m#u5an luka% luka i#agi
mnai9
7/23/2019 BAB II Revici New Dr Heru
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-revici-new-dr-heru 15/41
19
a) 0uka akut : merupakan 5edera pada #aringan 3ang normaln3a
dilan#utkan dengan proses perbaikan 3ang tersusun rapi dan tepat
&aktu' mengakibatkan pemulihan integritas #aringan se5ara anatomi dan
fungsi dapat dipertahankan. *iasan3a disebabkan oleh luka terpotong
atau insisi bedah dan proses pen3embuhan luka 3ang lengkap dalam
kerangka &aktu 3ang diharapkan.1
#) 0uka kronis : ter#adi karena kegagalan pen3embuhan luka dalam tahap
3ang normal dan kemudian masuk ke dalam tahap inflamasi 3ang
patologi. 7uka kronis membutuhkan periode &aktu pen3embuhan 3ang
lama' tidak sembuh' atau kekambuhan 3ang sering dan merupakan
sebab utama ketidakmampuan se5ara fisik' infeksi lokal' hipoksia'
trauma' benda asing dan problem sistemik seperti diabetes melitus'
malnutrisi' defisiensi fungsi imun atau obat/obatan seringkali
men3ebabkan luka kronis.1
2.'.2.3 Brasarkan mkanism train/a luka% luka i#agi mnai9
a) 0uka insisi (vulnus scrissum)
7uka 3ang dibuat dengan potongan bersih menggunakan instrumen
ta#am sebagai 5ontoh luka 3ang dibuat oleh ahli bedah dalam setiap
prosedur operasi.
#) 0uka mmar (vulnus contussum)' ter#adi akibat benturan oleh suatu
tekanan dan dikarakteristikkan oleh 5edera pada #aringan lunak'
perdarahan dan bengkak.
) 0uka lt atau *kskoriasi' ter#adi akibat kulit bergesekan dengan
benda lain 3ang biasan3a dengan benda 3ang tidak ta#am.
) 0uka tusuk (vulnus punctum)' ter#adi akibat adan3a benda' seperti
peluru atau pisau 3ang masuk kedalam kulit dengan diameter 3ang
ke5il.
) 0uka ro#k (vulnus laceratum)' ter#adi akibat benda 3ang ta#am
seperti oleh ka5a atau ka&at.
7/23/2019 BAB II Revici New Dr Heru
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-revici-new-dr-heru 16/41
20
f) 0uka tm#us (vulnus perforantes)% 3aitu luka 3ang menembus organ
tubuh biasan3a pada bagian a&al luka masuk diametern3a ke5il tetapi
pada bagian u#ung biasan3a lukan3a akan melebar.
g) 0uka Bakar (combustio)' ter#adi akibat kulit berkontak dengan sumber
panas seperti api' air panas' bahan kimia' listrik dan radiasi.
2.'.3 *tiologi 0uka
en3ebab luka adalah trauma 3ang dapat berupa:6
2.'.3.1 Trauma ,isik
a) *enda ta#am
b) *enturan benda tumpul
5) Ke5elakaan lalu/lintas
d) +embakan
e) "igitan binatang
f) Air panas
g) Api
2.'.3.2 Trauma Kimia
+rauma kimia&i ini biasan3a ter#adi karena tersiram at/at kimia
2.'.3.3 Trauma *lktrik
+rauma elektik ini bisa #adi disebabkan oleh hal/hal berikut:
a) 7istrik b) etir
2.'.' Pn/m#u5an 0uka
7uka dapat men3ebabkan ketidakmampuan seseorang se5ara fisik.
en3embuhan luka merupakan reaksi kompleks 3ang saling
mempengaruhi dari kegiatan seluler dan biokimia' 3ang mengatur
7/23/2019 BAB II Revici New Dr Heru
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-revici-new-dr-heru 17/41
21
pemulihan integritas struktural dan fungsional #aringan luka.-
en3embuhan luka terdiri dari serangkaian proses 3ang tersusun teratur
sehingga #aringan 3ang rusak dapat bersatu seperti semula.1
en3embuhan luka 3ang normal dipengaruhi ban3ak faktor. *ila
proses pen3embuhan ini gagal dapat berkembang men#adi luka 3ang
kronis.1 7uka 3ang tidak sembuh se5ara terus/menerus menghasilkan
mediator inflamasi 3ang men3ebabkan sakit dan bengkak di tempat luka.
7uka tersebut men3ebabkan infeksi dan pemulihan luka 3ang pan#ang.
Selain infeksi' komplikasi 3ang sering dihubungkan dengan pen3embuhan
luka 3ang buruk meliputi selulitis' deformitas' keloid' gangrene' sepsis'
tetanus' infeksi fatal dari sistem saraf. ada luka terbuka sering ter#adi
isemik dan nekrosis 3ang bisa mengakibatkan amputasi.64
en3embuhan luka merupakan suatu proses 3ang kompleks dibagi
men#adi tiga fase 3ang saling overlapping 3aitu fase inflamasi' proliferasi
dan remodeling! Disebut overlapping karena mediator 3ang dikeluarkan
pada fase/fase tersebut sering sama. Hal ini menun#ukkan seluruh fase
ber#alan se5ara berurutan dan #uga menerangkan hubungan se5ara linear
mengenai pen3embuhan luka mulai dari ter#adin3a luka sampai dengan
ter#adin3a perbaikan' bahkan sampai bisa men#adi luka kronis. *eberapa
penulis membagi fase pen3embuhan luka men#adi empat fase dimana fase
pertama merupakan proses hemostatis 3ang lebih menekankan pada respon
vaskuler.6 Iang men#adi perhatian adalah pen#abaran mengenai seluruh
proses perbaikan luka sulit di#elaskan atau digolongkan dalam fase/fase
3ang tepat dan hal ini harus men#adi pertimbangan karena fase/fase
tersebut sering overlapping .68 Adapun fase pen3embuhan luka adalah
sebagai berikut:
7/23/2019 BAB II Revici New Dr Heru
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-revici-new-dr-heru 18/41
22
"am#ar 2.3 Pross Pn/m#u5a 0uka. !ase $nflamasi (1) 3ang di tandai dengan
adan3a neutrofil' makrofag dan bekuan darah' !ase roliferasi (-) 3ang di tandai dengan
adan3a pembentukan pembuluh darah baru' deposit kolagen' pembentukan #aringan
granulasi' epitelisasi dan kontraksi luka' !ase Bemodeling (9a' 9b)' ditandai dengan
pematangan proses perbaikan pada #aringan granulasi untuk membentuk epitel 3ang baru'
deposit kolagen' kontraksi s5ar dan meningkatkan tegangan luka.6'6,/9
2.'.'.1 ,as Inflamasi
$nflamasi merupakan reaksi a&al bila tubuh terkena luka.6 !ase ini
ter#adi segera setelah 5edera dan dapat berlangsung sampai 6/4 hari.6,
Beaksi a&al adalah ter#adin3a vasodilatasi lokal' keluarn3a darah dan
5airan menu#u ruangan ekstravaskuler' dan terhambatn3a aliran limfatik.
Semua ini mengakibatkan timbuln3a tanda/tanda utama untuk ter#adin3a
suatu inflamasi' termasuk bengkak' merah dan panas. Bespon inflamasi
akut ini biasan3a antara -6/68 #am dan dapat menetap diatas - minggu
untuk beberapa kasus.6 !ase ini merupakan tahap a&al 3ang alami untuk
mengangkat #aringan debris dan men5egah infeksi 3ang invasif.
!ase ini dibagi men#adi dua 3aitu respon vaskular dan respon
seluler.
6
ada respon vaskular' perdarahan ter#adi segera sesudah #aringan5edera sebagai akibat dari terganggun3a atau rusakn3a pembuluh darah.
7angkah pertama dari proses pen3embuhan luka adalah hemostasis.
Hemostasis terdiri dari dua proses utama 3aitu pembentukan fibrin clot dan
koagulasi. latelet adalah sel pertama 3ang mun5ul sesudah ter#adin3a
5edera dan mengatur hemostasis normal. erubahan trombin men#adi
fibrinogen dan kemudian men#adi fibrin selama agregasi platelet'
men3ebabkan fibrin clot terbentuk dan menghentikan perdarahan.1
7/23/2019 BAB II Revici New Dr Heru
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-revici-new-dr-heru 19/41
23
Komponen ke dua dari hemostasis adalah koagulasi melalui intrinsi$
dan e$strinsi$ coagulation path&ays. Kerusakan #aringan melepaskan
lipoprotein 3ang dikenal sebagai tissue factor . latelet meningkatkan
pembentukan #aringan baru melalui pelepasan beberapa gro&th factors
kuat 3ang berpengaruh pada perbaikan luka' seperti transforming gro&th
factor alpha (+"!/J)' transforming gro&th factor beta (+"!/>) % dan
platelet-derived gro&th factor (D"!).6
ada respon seluler' 5iri/5iri fase inflamasi adalah masukn3a lekosit
ke daerah luka segera setelah ter#adin3a luka sel netrofil dalam #umlah
besar berpindah dari kapiler menu#u #aringan luka' kemudian #umlah
netrofil menurun dan digantikan dengan makrofag (perubahan dari
monosit). 2onosit segera berubah men#adi makrofag pada #aringan luka
fase selan#utn3a' kurang lebih dalam 68 sampai -/,4 #am setelah luka. 6'68
2onosit ini ditarik ke #aringan luka oleh chemoattractans 3ang sama
dengan netrofil' #uga oleh monocyte chemoattractant protein dan
macrophage inflammatory protein' oleh produk dari degradasi matriks
ekstraseluler seperti fragmen kolagen' fragmen fibronektin' dan trombin.6
2akrofag berperan penting dalam pengaturan sel seperti fungsi
fagositosis' memakan dan men5erna serta membunuh organisme patogen'
membersihkan debris #aringan dan merusak sisa netrofil' menarik fibroblas
ke #aringan luka dan memi5u pembuluh darah baru. 2akrofag merupakan
pabrik produksi gro&th factors seperti D"!' fibroblast gro&th factor
(!"!)' vascular endothelial gro&th factor (CE"!)' T)'-/ ' dan T)'-0!1
Dalam fase inflamasi ini' netrofil dan makrofag menghasilkan
se#umlah besar anion superoksid radikal' 3ang sering digambarkan sebagai
respiratory burst . Kemudian sel lain seperti fibroblas dirangsang oleh
sitokin pro inflamasi untuk memproduksi reactive o1ygen spesies (BS).
Selain efek positif untuk membunuh bakteri' BS ini #uga berdampak
negatif' menghambat migrasi sel' merusak #aringan dan bahkan berubah
men#adi neoplasma. ntuk melindungi dari stres oksidatif' sel/sel
7/23/2019 BAB II Revici New Dr Heru
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-revici-new-dr-heru 20/41
24
mempun3ai beberapa sistem untuk mendetoksifikasi BS' 3aitu se5ara
non/enimatik dan enimatik. 6
Suatu luka disebut luka kronis bila fase inflamasi menetap berbulan/
bulan bahkan tahunan. !ase inflamasi menetap pada keadaan luka 3ang
hipoksia' infeksi' defisiensi nutrisi' penggunaan obat/obatan tertentu' atau
faktor lain 3ang dihubungkan dengan respon imun pasien.64 7uka kronis
membentuk #aringan nekrotik 3ang ter5emar oleh organisme patogen atau
mengandung material asing 3ang tidak dapat di fagositosis selama fase
akut inflamasi. "ranulosit tidak mun5ul' sebalikn3a sel mononuklear
terutama limfosit' monosit' dan makrofag menetap pada daerah inflamasi.
2akrofag menarik fibroblas dan dalam &aktu 3ang lama memproduksi
se#umlah besar kolagen' membentuk masa encapsulated dari #aringan
fibrosa dengan lambat' suatu granuloma.6 Adapun proses reepitelisasi
dapat dilihat pada gambar -.6 berikut ini:
"am#ar 2.' ,as Inflamasi Pn/m#u5an 0uka kulit% tiga 5ari +asa ra.
*eberapa faktor pertumbuhan 3ang diperlukan untuk migrasi sel seperti +"!/ / 1' +"!/ /
-' +"!/ / 9' +"!/0% !"!' CE"! D"!F D"! A* dan D"! **' $"! dan K"!.
2.'.'.2 ,as Prolifrasi
ada fase ini aktifitas seluler lebih utama. +ahap/tahap utama
meliputi pembentukan barier permeabilitas (epitelisasi)' ke5ukupan suplai
7/23/2019 BAB II Revici New Dr Heru
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-revici-new-dr-heru 21/41
25
darah (angiogenesis) dan pembentukan kembali #aringan dermis pada
#aringan 3ang luka (fibroplasia).6 0iri/5iri fase proliferasi adalah
angiogenesis' deposit kolagen' pembentukan #aringan granulasi' epitelisasi'
dan kontraksi luka.1 !ase ini akan dimulai pada hari ke 9 bersamaan
dengan memudarn3a fase inflamasi dan terus sampai pada hari ke 16'
bahkan lebih setelah luka' didominasi dengan pembentukan #aringan
granulasi dan epitelisasi.64 !ase proliferasi dimulai segera setelah fase
inflamasi 3ang berlangsung 6/4 hari. 6,
a) *+itlisasi
roses ini mengembalikan epidermis utuh seperti semula. !aktor
3ang terlibat adalah migrasi keratinosit pada #aringan luka' proliferasi
keratinosit' diferensiasi neoepitelium men#adi epidermis 3ang berlapis/
lapis' dan mengembalikan basement membrane 2one (*2) men#adi
utuh 3ang menghubungkan epidermis dan dermis.1 .pidermal gro&th
factor (E"!)' $eratinocyte gro&th factor (K"!)' dan +"!/J merupakan
faktor penting untuk merangsang migrasi keratinosit' proliferasi' dan
epitelisasi. Hari ke /, epitelisasi dan basement membrane 2one (*2)
sesudah terbentuk. Struktur kulit pada basement membrane 2one (*2)
terdiri dari ban3ak protein matriks ekstraseluler seperti kolagen dan
laminins.1
embentukan kembali dermis dimulai kira/kira hari ke 9/6 setelah
perlukaan' dengan 5iri klinik pembentukan #aringan granulasi' meliputi
pembentukan pembuluh darah baru atau angiogenesis' dan penumpukan
fibroblas atau fibroplasia.6 Adapun proses reepitelisasi dapat dilihat
pada gambar -.6 berikut ini:
7/23/2019 BAB II Revici New Dr Heru
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-revici-new-dr-heru 22/41
26
"am#ar 2. 6+itlisasi an No-askularisasi 0uka Kulit% 5ari +asa ra.
ertumbuhan vaskuler dan lapisan epitel 3ang memerlukan proteinase sepertiurokinase/t3pe plasminogen a5tivator (u/A)' matri metalloproteinases (22) 1'
-' 9' dan 19 (5ollagenase 1' gelatinase A' stromel3sin 1' and 5ollagenase 9) dantissue plasminogen a5tivator (t/A).
#) Angiognsis (No-askularisasi)
Angiogenesis ditandai dengan migrasi sel endotel dan
pembentukan kapiler.6, +er#adi pertumbuhan kapiler baru pada daerah
3ang berdekatan dengan luka berupa tunas/tunas 3ang terbentuk dari
pembuluh darah dan akan berkembang men#adi per5abangan baru pada
#aringan luka.
Selama angiogenesis' sel endotelial #uga memproduksi dan
mengeluarkan substansi biologikal aktif atau sitokin. *eberapa gro&th
factor terlibat dalam angiogenesis adalah CE"! % angiopoietins% !"! %
dan +"!/>! *erbagai tipe sel termasuk keratinosit' fibroblas' dan sel
endotelial menghasilkan endothelial gro&th factor! CE"! ini terdapat
dalam kadar rendah pada kulit normal' sebalikn3a kadarn3a tinggi pada&aktu pen3embuhan luka. Keadaan mempengaruhi timbuln3a gro&th
factor .6 Angiogenesis berlangsung proporsional untuk perfusi darah
dan tekanan parsial oksigen arteri.-
) ,i#ro+lasia
!ibroplasia adalah suatu proses proliferasi fibroblas' migrasi
fibrin clot ke daerah luka' dan produksi dari kolagen baru dan matriks
7/23/2019 BAB II Revici New Dr Heru
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-revici-new-dr-heru 23/41
27
protein lainn3a' 3ang terlibat dalam pembentukan #aringan granulasi.
Bespon a&al saat ter#adin3a luka' fibroblas di pinggir luka memulai
proliferasi dan kira/kira hari ke 6 dimulai migrasi menu#u matriks dari
bekuan luka 3ang ka3a kolagen' proteoglikan' dan elastin. D"!' +"!/
> % E"! dan !"! merangsang dan mengatur migrasi fibroblas dan
mengatur ekspresi dari reseptor integrin. roliferasi fibroblas diatur dan
dirangsang oleh E"!' !"!' kondisi asam rendah oksigen 3ang
ditemukan pada pusat luka. Sekali fibroblas bermigrasi ke daerah luka'
selan#utn3a akan berubah fenotipn3a se5ara bertahap men#adi
profibrotic phenotype 3ang fungsi utaman3a #uga berubah 3aitu untuk
sintesa protein. Selain itu fibroblas #uga berubah fenotipn3a men#adi
myofibroblast 3ang berperan pada kontraksi luka.6
!ibroblas tampak berbentuk fusiformis diantara serabut/serabut
#aringan' memiliki ton#olan/ton#olan sitoplasma 3ang tidak teratur' inti
bulat telur' besar' kromatin halus' dan memiliki nukleus 3ang #elas.4
ada #aringan ikat longgar di#umpai berbentuk bintang atau stelata
sebagai akibat serabut/serabut #aringan ikat 3ang tidak teratur. !ibroblas
memiliki ban3ak mikrofilamen proaktin serta mikrotubul. !ibroblas
berfungsi untuk mensintesis matriks ekstraseluler seperti serabut
kolagen' serbut elastin' dan at/at amorf.1
Kolagen merupakan satu dari se#umlah protein alam terkuat dan
#umlahn3a terban3ak dan berlimpah pada manusia 3aitu di bagian kulit'
memberikan ketahanan dan da3a lentur pada kulit.9, Kolagen #uga
merupakan protein fibrous' /8@ berat dari dermis' komponen
terpenting dari dermis.61 Kolagen disintesa dalam fibroblas dalam
bentuk prekursor kolagen 3aitu prokolagen. Sisa prolin dalam rantai
prokolagen diubah men#adi hidroksiprolin oleh enim prolyl
hydro1ylase. Sisa lisin pada rantai prokolagen #uga diubah men#adi
hidroksilisin oleh enim lysyl hydro1ylase. Kedua reaksi ini
membutuhkan !eLL' vitamin 0' dan 0-$etoglutarate.9, Kolagen
dihan5urkan oleh metalloprotein' sintesisn3a dirangsang oleh asam
7/23/2019 BAB II Revici New Dr Heru
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-revici-new-dr-heru 24/41
28
retinoat' dihambat oleh *3-4' glu$o$orti$oid% D-penicillamine' radiasi
ultraviolet.61
Kolagen berperan sangat penting pada tahap pen3embuhan luka.
Kolagen memiliki kemampuan antara lain hemostasis' interaksi dengan
trombosit' interaksi dengan fibronektin' meningkatkan 5airan'
meningkatkan komponen seluler' meningkatkan faktor pertumbuhan
dan mema5u proses fibroplasia dan proliferasi epidermis.4/,
Kolagen merupakan protein utama 3ang men3usun komponen
matrik ekstraseluler dan merupakan protein terban3ak 3ang ditemukan
dalam tubuh manusia. Kolagen tersusun atas triple heli1 dari tiga rantai
J polipeptida.4',
Saat deposisi matrik ekstra seluler' sintesis kolagen diperban3ak
oleh faktor pertumbuhan dan sitokin 3aitu D"!' !"!' +"!/>' dan $7/
1' $7/6 $g" 1 3ang diproduksi oleh leukosit dan limfosit saat sintesis
kolagen. ada proses remodeling #aringan' faktor pertumbuhan dan
sitokin seperti D"!' !"!' +"!/>' $7/1 dan +;!/J akan menstimulasi
sintesis kolagen dan aktivasi metaloproteinase' suatu enim 3ang
berfungsi untuk degenerasi matrik ekstra seluler. Hasil sintesis dan
degenerasi matrik ekstra seluler merupakan kerangka #aringan ikat'
struktur tersebut merupakan gambaran pokok pen3embuhan luka pada
inflamasi kronis.,
) Kontraksi 0uka
Kontraksi dari luka dimulai segera sesudah ter#adin3a perlukaan
dan men5apai pun5akn3a - minggu. Dera#at kontraksi luka bervariasi
tergantung kedalaman luka. ntuk luka 3ang dalam' kontraksi
merupakan bagian penting dari pen3embuhan dan lebih dari 6@
menurun dalam ukuran luka. 7uka dengan kedalaman 3ang parsial'
kontraksi kurang penting.6
Myofibroblast adalah mediator utama dari proses kontraksi karena
kemampuann3a untuk meluas dan menarik. Selama pembentukan
7/23/2019 BAB II Revici New Dr Heru
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-revici-new-dr-heru 25/41
29
#aringan granulasi' se5ara bertahap fibroblas berubah men#adi
myofibroblast 3ang memegang peranan pada kontraksi luka'6, dengan
5iri ikatan mikrofilamen aktin (tidak terlihat pada kulit 3ang normal)6
3ang mampu meregenerasi matriks dan kontraksi. !ibronektin
membantu dalam kontraksi luka.
2.'.'.3 ,as Remodeling
!ase Remodeling merupakan fase terpan#ang pen3embuhan luka
3aitu pematangan proses perbaikan 3ang sedang berlangsung pada #aringan
granulasi untuk membentuk lapisan epitel 3ang baru dan meningkatkan
tegangan pada luka.- Remodeling meliputi deposit dari matriks'6 deposit
kolagen pada tempatn3a'6, dan kontraksi scar .
0iri/5iri fase ini adalah perubahan komposisi matriks ekstraseluler.
Kolagen tipe $$$ mun5ul pertama kali sesudah 68/- #am dan maksimal
disekresi antara / hari. %umlah kolagen total akan meningkat pada a&al
perbaikan dan men5apai maksimum antara - sampai 9 minggu sesudah
5edera.6 Kolagen tipe $$$ 3ang diproduksi oleh fibroblas selama fase
proliferasi akan diganti oleh kolagen tipe $ selama beberapa bulan
berikutn3a melalui proses 3ang lambat dari kolagen tipe $$$.
Selama periode 1 tahun atau lebih' dermis se5ara bertahap kembali
kepada fenotip 3ang stabil seperti sebelum 5edera' dan komposisi
terban3ak adalah kolagen tipe $. Kekuatan regangan 3ang merupakan
penilaian dari fungsi kolagen' meningkat 6@ kekuatann3a dalam #angka
&aktu 1 bulan dan terus meningkat sampai 1 tahun' men5apai lebih dari
@ kekuatann3a dari normal pada akhir fase remodeling .6
roses perubahan dari dermis dilaksanakan melalui kontrol 3ang
ketat antara sintesa kolagen baru dan lisis dari kolagen lama 3ang
dilakukan oleh matri1 metalloprotein (22). 22 biasan3a tidak
terdeteksi atau kadarn3a sangat rendah pada #aringan sehat' dan timbul
selama perbaikan luka. Aktifitas katalitik dari 22 #uga dikontrol oleh
inibitor #aringan dari metaloprotein. Keseimbangan antara aktifitas 22
7/23/2019 BAB II Revici New Dr Heru
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-revici-new-dr-heru 26/41
30
dan inhibitorn3a #uga merupakan hal penting dalam perbaikan luka dan
remodeling .6 Ketidakseimbangan 3ang ter#adi dapat men3ebabkan
keterlambatan pen3embuhan luka atau berlebihn3a #aringan fibrosis
sehingga men3ebabkan #aringan parut' hipertropi scar atau bahkan keloid.
Keadaan ini dapat ter#adi pada penderita diabetes' infeksi' usia lan#ut' dan
nutrisi 3ang buruk.6
2.'. ,aktor:faktor /ang mm+ngaru5i +n/m#u5an luka
!aktor/faktor 3ang mempengaruhi pen3embuhan luka diantaran3a
adalah :
2.'..1 ,aktor sistmik
1. Usia
ada usia lan#ut ter#adi keterlambatan pen3embuhan luka 3ang
disebabkan karena aktifitas dan pertumbuhan fibroblas 3ang
berkurang dan produksi kolagen menurun' #uga kontraksi luka 3ang
melambat.1
2. Nutrisi
en3embuhan luka adalah suatu proses anabolik 3ang membutuhkan
energi dan nutrisi. Serum albumin 9' gram<dl atau lebih dibutuhkan
untuk pen3embuhan luka. rotein penting untuk sintesa kolagen pada
luka. Keadaan malnutrisi berakibat menurunn3a ke5epatan sintesa
kolagen pada #aringan luka dan meningkatkan ke#adian infeksi.1
3. $ia#ts an konisi +n/akit lainn/a: asien diabetes lebih
memungkinkan ter#adin3a infeksi pada luka' #uga ter#adi pada
gangguan fungsi imun tubuh. Keterlambatan pen3embuhan luka #uga
ter#adi pada pasien dengan pen3akit akut dan kronik liver.1
'. 4#at:o#atan : kemoterapi untuk kanker merupakan grup obat/obatan
3ang memperlambat proses pen3embuhan luka. "lukokortikoid
7/23/2019 BAB II Revici New Dr Heru
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-revici-new-dr-heru 27/41
31
sistemik #uga mempengaruhi proses pen3embuhan 3ang normal'
dengan menurunkan sintesa kolagen dan proliferasi fibroblast.1
. Hi+otrmia an N/ri
Hipotermia #uga memiliki efek pada perfusi #aringan dengan
menginduksi vasokonstriksi periferF leh karena itu' isolasi termal
luka penting. Bangsangan 3ang men3akitkan men3ebabkan difus debit
adrenergik' sehingga mengakibatkan kulit vasokonstriksiF dengan
demikian' kontrol n3eri 3ang memadai dapat meningkatkan
kutaneus.
6,
2.'..2 ,aktor lokal
1. Iskmia Jaringan
en3embuhan luka adalah suatu proses 3ang tergantung dengan energi
dan membutuhkan suplai energi 3ang 5ukup berupa adenosine
triphosphate (A+). ada kondisi 5edera anaerob' merangsang sel
untuk menghasilkan A+ melalui glikolisis anaerob. !ase proliferasi
pen3embuhan luka ditandai dengan peningkatan metabolisme dan
sintesis protein 3ang membutuhkan A+ dalam #umlah 3ang besar
melalui fosforilasi oksidatif. roses ini sangat tergantung pada
pasokan darah 3ang ka3a akan glukosa dan oksigen. Hipoksia
memiliki potensi untuk memperlambat atau menghentikan proses
pen3embuhan luka. Bespon fisiologis sel endotel vaskular terhadap
hipoksia lokal pada fase a&al pen3embuhan luka adalah memi5u
vasodilatasi' merangsang deposisi fibrin' dan meningkatkan aktivitas
proinflamasi' kebo5oran kapiler dan neovaskularisasi. Hipoksia 3ang
berkelan#utan mengakibatkan apoptosis sel endotel 3ang diinduksi
oleh +;!' menurunkan aktivitas neutrofil' serta menghambat
pembentukan matriks ekstraseluler oleh fibroblast sehingga menunda
pen3embuhan luka.6,
2. Infksi i ara5 luka
7/23/2019 BAB II Revici New Dr Heru
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-revici-new-dr-heru 28/41
32
$nfeksi pada luka merupakan alasan terkuat bagi kegagalan
pen3embuhan luka. rganisme terpenting adalah Staphylococcus
aureus% Streptococcus pyogenes% Corynebacerium sp% .scherichia coli
dan Pseudomonas aeruginosa.1
3. ,aktor mkanis
!aktor mekanis' seperti gerakan pada luka 3ang terlalu dini dapat
menghambat pen3embuhan luka karena ter#adi penekanan pembuluh
darah dan pemisahan tepi/tepi luka.4
'. Bna asing
*enda asing' misaln3a benang #ahit' potongan ka5a' atau bahkan
tulang 3ang menghambat pen3embuhan.6,
. Ukuran% lokasi% an nis luka
kuran' lokasi' dan #enis luka #uga mempengaruhi pen3embuhan.
7uka dibagian tubuh 3ang ka3a pembuluh darah' seperti luka pa &a#ah
lebih 5epat sembuh daripada 3ang kurang vaskularisasin3a seperti
pada kaki.4
7. *ma
Adan3a edema dapat mengakibatkan penurunan suplai oksigen karena
adan3a gerakan peningkatan tekanan interstisial pada pembuluh.6,
8. Hmatoma
Hematoma merupakan bekuan darah. Seringkali darah pada luka
se5ara bertahap diabsorbsi oleh tubuh masuk kedalam sirkulasi. +etapi
#ika terdapat bekuan 3ang besar hal tersebut memerlukan &aktu untuk
dapat diabsorbsi tubuh' sehingga menghambat proses pen3embuhan
luka.4
7/23/2019 BAB II Revici New Dr Heru
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-revici-new-dr-heru 29/41
33
&. Hi+o-olmia
Kurangn3a volume darah akan mengakibatkan vasokonstriksi dan
menurunn3a ketersediaan oksigen dan nutrisi untuk pen3embuhan
luka.4
;. 4ksignasi an +rfusi aringan k ara5 luka : misaln3a dalam
keadaan sakit 3ang sangat' dingin' atau 5emas dapat men3ebabkan
vasokonstriksi lokal dan meningkatkan &aktu pen3embuhan.
2erokok dan penggunaan tembakau menurunkan perfusi #aringan dan
tekanan oksigen pada luka.1
2.'.7 Tatalaksana 0uka
engobatan 7uka se5ara umum dapat digambarkan sebagai berikut:
1. 2enilai pasien se5ara keseluruh
Keberhasilan pengobatan luka 3ang sulit memerlukan penilaian dari
pasien se5ara keseluruhan dan bukan han3a luka. 2asalah sistemik
sering mempengaruhi pen3embuhan lukaF sebalikn3a' luka nonhealing
mungkin menggambarkan patologi sistemik.41
-. 2empertimbangkan efek negatif pen3akit endokrin (misaln3a' diabetes
dan hipotiroidisme)' kondisi hematologi (misaln3a' anemia' polisitemia
dan gangguan mieloproliferatif)' masalah 5ardiopulmonar3 (misaln3a'
pen3akit paru obstruktif kronik dan gagal #antung kongestif)' masalah
"$ 3ang men3ebabkan kekurangan gii dan vitamin' obesitas' dan
patologi vaskular perifer (misaln3a' pen3akit aterosklerosis' insufisiensi
vena kronis' dan l3mphedema).41
9. 2enilai 5iri luka
0iri luka 3ang perlu dinilai adalah sebagai berikut:
a. kuran' kedalaman dan tingkat kerusakan
b. enampilan permukaan luka' 3aitu nekrotik atau viable
5. %umlah dan karakteristik eksudat luka
7/23/2019 BAB II Revici New Dr Heru
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-revici-new-dr-heru 30/41
34
d. Status #aringan luka (misaln3a' pigmen' bekas luka' atrofi'
selulitis).4-
6. 2emastikan oksigenasi 3ang memadai
ksigenasi #aringan 3ang tidak memadai men3ebabkan vasokonstriksi
lokal sebagai akibat dari aktivitas simpatik 3ang berlebihan. Hal ini
dapat ter#adi karena defisit volume darah' n3eri' atau hipotermia.41
. 2emastikan nutrisi 3ang 5ukup
"ii 3ang 5ukup sering diabaikan untuk pen3embuhan luka
normal.49 Asupan protein 3ang tidak memadai' bahkan setelah beberapa
hari kelaparan' dapat mengganggu mekanisme pen3embuhan luka
normal. ada orang de&asa 3ang sehat' kebutuhan gii harian sekitar
1'-/1' g protein per kilogram berat badan dan 9/9 kalori < kg.
Kebutuhan kalori akan meningkat pada luka 3ang 5ukup besar.41
Kekurangan vitamin A mengurangi fibronektin pada permukaan
luka' mengurangi kemotaksis sel' adhesi' dan perbaikan #aringan.
Citamin 0 diperlukan untuk hidroksilasi prolin dan sintesis kolagen
berikutn3a. Citamin E merupakan antioksidan 3ang larut dalam lemak'
terakumulasi dalam membran sel' melindungi asam lemak tak #enuh
dari oksidasi oleh radikal bebas' menstabilkan lisosom' dan
menghambat sintesis kolagen. Citamin E menghambat sintesis
prostaglandin dengan mengganggu aktivitas fosfolipase/A-' dan
berperan sebagai anti inflamasi. Suplemen vitamin E dapat menurunkan
pembentukan bekas luka. in5 merupakan komponen dari sekitar -
enim dalam tubuh manusia' termasuk polimerase D;A' 3ang
diperlukan untuk proliferasi sel' dan radikal superoksida 3ang
dihasilkan oleh leukosit selama debridement.41
4. 2engobati infeksi
$nfeksi luka membutuhkan debridement dan terapi antibiotik sistemik
3ang tepat. Antiseptik topikal biasan3a dihindari karena dapat
mengganggu pen3embuhan luka 3ang men3ebabkan sitotoksisitas sel/
sel pen3embuhan. Debridement dilakukan dengan menggunakan
7/23/2019 BAB II Revici New Dr Heru
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-revici-new-dr-heru 31/41
35
lidokain gel topikal atau semprot anestesi dan dengan eksisi lembut
menggunakan gunting iris dan forsep atau menggores menggunakan
kuret.41
. 2en3ingkirkan benda asing
2en5egah ter#adin3a luka traumatik dengan men3ingkirkan debris
#aringan' pakaian atau bekas #ahitan.41
8. $rigasi
7uka diirigasi dengan menggunakan garam fisiologis atau dapat pula
menggunakan garam dapur 3aitu dengan melarutkan 8 sendok teh
garam dapur kedalam 1 galon air suling' kemudian direbus dan
didinginkan pada suhu kamar.41
,. emberian terapi topikal
a. Antiseptik
Agen antiseptik antimikroba telah digunakan se5ara luas untuk
membersihkan luka 3ang terinfeksi. Saline dressing dapat digunakan
untuk mengirigasi dan membersihkan luka' membuang debris seluler
dan bakteri. !ormulasi krim h3drogen peroksida 3ang terstabilisasi
memiliki efek antimikroba 3ang luas meningkatkan mikrosirkulasi
ulser vena kronis dan efek 3ang menguntungkan pada pen3embuhan.
7arutan povidone/iodine #uga bersifat toksik pada konsentrasi 3ang
tinggi' tetapi dapat mempertahankan aktivitas bakterisidal pada
konsentrasi 3ang rendah. Efek terhadap pen3embuhan luka tidak
#elas ditegakkan' tetapi terdapat beberapa bukti 3ang menun#ukkan
manfaatn3a pada luka kronis. Kandungan silver sulfadiainedigunakan pada pera&atan luka bakar' efektif mela&an
Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa% serta
mempun3ai efek membantu dalam epitelisasi.46
b. Antibiotik
Antibiotik topikal #uga digunakan untuk mengurangi infeksi
#aringan pada luka dan sering tergabung dalam material dressing'
tetapi antibiotik sering men3ebabkan dermatitis kontak' khususn3a
7/23/2019 BAB II Revici New Dr Heru
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-revici-new-dr-heru 32/41
36
neomi5in dan gentami5in. enggunaan antibiotik sistemik untuk
infeksi #aringan lebih disukai sekarang' khususn3a seiring
perkembangan resistensi terhadap antibiotik. enggunaan antibiotik
topikal harus dibatasi dan tidak digunakan #angka pan#ang.46
5. +radisional
2adu dengan mentega telah digunakan pada luka oleh orang
2esir Kuno sebagai M (alm of )ilead N' dan gula dan tebu masih
digunakan sebagai dressing luka. 2adu menstimulasi pertumbuhan
#aringan dan epitelisasi' mengurangi inflamasi dan infeksi'
debriding% serta penghilang bau luka. Selain itu efektif mela&an
bakteri 3ang resisten terhadap antibiotik' meliputi 2BSA. Bevie&
sistemik randomi2ed trials terhadap madu topikal pada luka bakar
superfisial dan luka men3ebutkan bah&a madu sangat efektif dalam
terapi. +ebu telah dibuktikan dapat menstimulasi #aringan granulasi.46
d. Salep Sanoskin
Sanos$in Melladerm PlusO merupakan salah satu merk dagang
obat dermatologi5al 3ang terdaftar 2$2S $ndonesia. Sanos$in
Melladerm Plus mengandung bahan aktif madu (eco honey) dan
bahan lainn3a berupa glycerin% propylene glycol dan E" 6.
$ndikasi penggunaan obat topikal ini adalah pada luka/luka kronik
superfisial seperti dekubitus (dera#at $/$C)' ulkus kaki' kaki diabetes
dan luka ber#amur. bat ini #uga digunakan pas5a operasi' luka
traumatik' luka bakar dera#at ringan' luka akibat laser (dera#at 1 dan
-) serta luka akut. Sanoskin tergolong obat * dan di#ual bebas. 4
*erdasarkan penelitian 3ang dilakukan oleh Sueta Semadi di *ali'
Sanos$in Melladerm PlusO dapat memper5epat epitelisasi dan
menekan pertumbuhan kuman pada ulkus diabetik berat - minggu
pas5a debridemen dibandingkan ;a0l .,@.44
e. latelet Derived "ro&th !a5tors (D"!) topikal
7/23/2019 BAB II Revici New Dr Heru
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-revici-new-dr-heru 33/41
37
*e5aplermin gel '1@ (Begrane)' rekombinan D"! 3ang
dihasilkan melalui reka3asa genetika dan telah disetu#ui oleh S
!ood and Drug Administration (!DA) pada pen3embuhan ulkus
diabetikum. Begrane dikontraindikasikan pada orang dengan kanker
kulit. 4
1. 2ana#emen n3eri
ertimbangkan penggunaan lidokain gel -@ selama pera&atan luka.41
2. *kstraksi
enarikan<ekstraksi (e1traction) merupakan suatu proses
penarikan<pemisahan satu atau lebih at dari bahan asal. $stilah ekstraksi
digunakan untuk penarikan at/at dari bahan asal dengan menggunakan
5airan penarik atau pelarut.48 mumn3a' ekstraksi dilakukan untuk
simplisia 3ang mengandung at aktif atau at berkhasiat lainn3a. *erbagai
#enis at 3ang terkandung dalam simplisa (he&an<tumbuhan) dapat berupa
sen3a&a alkaloid' glukosida' damar' oleoresin' min3ak astiri' lemak' #enis/
#enis gula' at pati' at lendir' albumin' protein' pektin' selulosa' dan lain/
lain' 3ang mempun3ai da3a larut dalam 5airan pelarut tertentu.
Sifat kelarutan ini dimanfaatkan dalam proses ekstraksi.48 Dalam
proses ekstraksi' simplisa dihaluskan untuk mempermudah kontak antar
simplisa dan pelarut sehingga mempermudah proses ekstraksi. Dera#at
kehalusan simplisia atau bahan alam harus disesuaikan' semakin sukar
disari' simplisa dibuat semakin halus' dan sebalikn3a.48'4, Air merupakan
salah satu 5airan pen3ari 3ang dapat digunakan pada ekstraksi bahan alam.
elarut air mudah digunakan' dan memiliki pemakaian 3ang luas' pada
suhu ruang' air merupakan pelarut 3ang baik untuk berbagai ma5am at'
misal: garam alkaloid' glikosida' asam tumbuh/tumbuhan' at &arna
(pigmen)' dan garam/garam mineral. mumn3a kenaikan suhu dapat
meningkatkan kelarutan at 3ang terkandung dalam bahan alam' ke5uali
bahan 3ang mudah rusak oleh panas' karena at tersebut akan mengalami
perubahan karena panas' sehingga dapat men#adi tidak efektif<berkhasiat.48
7/23/2019 BAB II Revici New Dr Heru
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-revici-new-dr-heru 34/41
38
*erdasarkan suhu<temperatur pelarut 3ang digunakan selama proses
ekstraksi' dapat dibagi men#adi ekstraksi dengan 5ara dingin<tanpa
pemanasan dan ektraksi 5ara panas<dengan pemanasan. Ekstraksi 5ara
dingin meliputi metode maserasi dan perkolasi. Ekstraksi 5ara panas
meliputi metode sohlet' refluks' infusa' digesti dan dekokta.,
a. ara ingin
1. !asrasi
2aserasi adalah proses pengekstraksi simplisia dengan menggunakan
pelarut dengan beberapa kali pengo5okan atau pengadukan pada
temperatur ruangan (kamar). Bemaserasi berarti dilakukan pengulangan penambahan pelarut setelah dilakukan pen3aringan
maserat pertama' dan seterusn3a.,
2. Prkolasi
erkolasi adalah ekstraksi dengan pelarut 3ang selalu baru sampai
ter#adi pen3arian sempurna 3ang umumn3a dilakukan pada
temperatur ruangan (kamar). roses perkolasi terdiri dari tahapan
pengembangan bahan' tahap maserasi antara' tahap perkolasi
sebenarn3a (penetesan<penampungan ekstrak)' terus/menerus sampai
diperoleh ekstrak.,
#. ara +anas
1. So<5lt
Sohlet adalah metode ekstraksi untuk bahan 3ang tahan pemanasan
dengan 5ara meletakkan bahan 3ang akan diekstraksi dalam sebuah
kantung ekstrak (kertas saring) didalam sebuah alat ekstraksi dari
gelas 3ang beker#a kontinu.
2. 6fluks
Befluks adalah ekstrak dengan pelarut pada temperatur titik didihn3a
selama &aktu tertentu dan dalam #umlah pelarut terbatas 3ang relatif
konstan dengan adan3a pendingin balik.,
3. Infusa
$nfusa adalah ekstrak menggunakan pelarut air pada temperatur
penangas air (be#ana infus ter5elup dalam penangas air mendidih'
temperatur terukur ,0) selama 1 menit.,
'. $igsti
7/23/2019 BAB II Revici New Dr Heru
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-revici-new-dr-heru 35/41
39
Digesti adalah maserasi dengan pengadukan kontinu pada temperatur
3ang lebih tinggi dari temperetur kamar 3aitu pada 6/0.,
. $kokta
Dekokta adalah sediaan 5air 3ang dibuat dengan men3ari<
mengekstrak simplisia nabati dengan menggunakan pelarut air pada
suhu ,/,8o0 selama 9 menit. Ekstraksi dekokta dilakukan
menggunakan pan5i<penangas air bertingkat. Simplisa bahan nabati
3ang telah disesuaikan dera#at kehalusann3a dimasukkan ke dalam
pan5i selama 9 menit terhitung ketika suhu pada pan5i bagian atas
men5apai ,o0' sambil sesekali diaduk. Ekstraksi dekokta dilakukan
untuk mengekstrak bahan aktif dari bahan atau simplisia nabati 3ang
memiliki sifat larut dalam air. Kelebihan dari metode ini adalah
kesederhanaan dalam pembuatann3a.48
2.7 Sal+
Salep merupakan sediaan farmasi dalam bentuk semipadat. Sediaan
semi padat digunakan untuk penggunaan topikal' baik dengan tu#uan
sebagai pengobatan suatu pen3akit dan sebagai kosmetik.1 Kandungan
salep terdiri dari lebih dari @ bahan min3ak (hydrocarbon% &a1es%
polyethelene glycols) dan kurang dari -@ bahan air.- *ahan obatn3a
harus larut atau terdispersi homogen dalam basis salep 3ang 5o5ok.
Definisi salep menurut !armakope $ndonesia Edisi $C adalah sediaan
setengah padat ditu#ukan untuk pemakaian topikal pada kulit atau selaput
lendir. Salep tidak boleh berbau tengik. emilihan basis salep 3ang tepat #uga diperlukan untuk formulasi sehingga didapatkan sifat 3ang paling
diharapkan dalam salep tersebut. *asis dapat pula dikatakan sebagai
eksipien (bahan tambahan) utama pada salep dan eksipien salep sendiri
adalah bahan tambahan pendukung dari salep seperti humektan' penga&et'
dan sebagain3a.1
2.7.1 Klasifikasi Sal+
7/23/2019 BAB II Revici New Dr Heru
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-revici-new-dr-heru 36/41
40
*asis salep digolongkan men#adi empat kelompok besar' tergantung
dari sifat bahan obat dan tu#uan pemakaian' 3aitu :1
1. *asis salep hidrokarbon.
*asis golongan ini bersifat lemak dan bebas air. reparat 3ang
mengandung air masih dapat diberikan namun dalam #umlah 3ang
relatif ke5il. *asis ini memiliki &aktu bertahan pada kulit' 5enderung
stabil dan tidak dipengaruhi oleh &aktu. 0ontoh vaseline flavum dan
vaseline album. Salep ini #uga ditu#ukan untuk memperpan#ang kontak
bahan obat dengan kulit dan bertindak sebagai penutup. Dasar salep
hidrokarbon terutama digunakan sebagai bahan emolien.1
-. *asis Absorpsi
*asis absopsi adalah dasar salep 3ang memungkinkan
penambahan sedikit larutan berair kedalamn3a. *asis ini dibentuk
dengan penambahan at/at 3ang dapat ber5ampur dengan hidrokarbon
dan at/at 3ang memiliki gugus polar. *asis ini tidak mudah ter5u5i
oleh air. 0ontoh petrolatum hidrofilik dan lanolin.1
9. *asis salep ter5u5i air
*asis ini adalah emulsi 3ang dapat dibersihkan dari kulit dengan
air. *asis ini bersifat seperti krim dan dapat dien5erkan dengan air atau
larutan berair' memiliki kemampuan untuk mengabsorpsi 5airan serosal
3ang keluar dalam kondisi dermatologis. 0ontoh salep hidrofilik 3ang
mengandung natrium lauril sulfat sebagai bahan pengemulsi dengan
alkohol stearat dan petrolatum putih me&akili fase berlemak serta
propilen glikol dan air me&akili fase air.1
6. *asis larut dalam air
*erbeda dengan basis salep lainn3a' basis 3ang larut dalam air
disebut sebagai greaseless karena tidak mengandung bahan berlemak.
7arutan air tidak efektif bila di5ampurkan dengan basis ini karena sifat
basis 3ang mudah melunak dengan penambahan air.1
2.7.2 Pntrasi Sal+ +aa Kulit
7/23/2019 BAB II Revici New Dr Heru
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-revici-new-dr-heru 37/41
41
Absorpsi perkutan adalah masukn3a molekul obat dari luar kulit ke
dalam #aringan di ba&ah kulit' kemudian masuk ke dalam sirkulasi darah
dengan mekanisme difusi pasif. Absorpsi (pen3erapan) perkutan
merupakan gabungan fenomena penembusan suatu sen3a&a dari
lingkungan luar ke bagian kulit sebelah dalam dan fenomena pen3erapan
dari struktur kulit ke peredaran darah dan getahbening. $stilah perkutan
menun#ukkan bah&a penembusan ter#adi pada lapisan epidermis 3ang
berbeda.9
!enomena absorpsi perkutan dapat digambarkan dalam tiga tahap
3aitu penetrasi pada permukaan stratum korneum' difusi melalui stratum
korneum' epidermis dan dermis' masukn3a molekul ke dalam
mikrosirkulasi 3ang merupakan bagian dari sirkulasi sistemik. !aktor/
faktor 3ang mempengaruhi penetrasi kulit sangat bergantung dari sifat
fisika kimia obat dan #uga bergantung pada at pemba&a' pH dan
konsentrasi. erbedaan fisiologis melibatkan kondisi kulit 3akni apakah
kulit dalam keadaan baik atau terluka' umur kulit' perbedaan spesies dan
kelembaban 3ang dikandung oleh kulit.6
2.8 Tikus =istar (Rattus norvegicus)
2amalia ke5il men#adi pilihan untuk berbagai penelitian karena
mempun3ai beberapa keuntungan' 3aitu tidak mahal' mudah didapat'
han3a membutuhkan sedikit ruang' makan' dan minum' mudah dalam
pemeliharaan' dan dapat diubah se5ara genetik. He&an ke5il biasan3a
mempun3ai 5ara memper5epat pen3embuhan dibandingkan manusia'
dengan #angka &aktu beberapa hari' sedangkan pada manusia dalam
beberapa minggu atau bulan.-
S3arat he&an 3ang digunakan untuk penelitian farmakologi harus
terpenuhi 3aitu harus #elas fisiologin3a' bebas dari pen3akit' didapat dari
(reeding Centre 3ang baik atau dibiakkan sendiri.
Etika terhadap he&an per5obaan #uga harus diperhatikan berdasarkan
pada hasil lokakar3a embentukan anitia Etik enelitian Kedokteran
7/23/2019 BAB II Revici New Dr Heru
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-revici-new-dr-heru 38/41
42
tahun 1,84. Salah satu butir dalam etika tersebut disebutkan bah&a bila
per5obaan menimbulkan sesuatu 3ang lebih dari sekadar rasa n3eri atau
penderitaan ringan dalam &aktu singkat' harus dilakukan dengan
premedikasi 3ang memadai dan diba&ah anesthesia sesuai dengan praktik
kedokteran he&an 3ang laim. Kemudian pada butir 3ang lain disebutkan
bah&a pada akhir per5obaan' he&an 3ang akan menanggung n3eri hebat
atau kronik penderitaan' rasa tidak enak' 5a5at 3ang tidak dapat
disembuhkan' harus dibunuh dengan 5ara 3ang la3ak.
ersentase penggunaan he&an per5obaan pada penelitian se5ara
invivo adalah sebagai berikut: tikus (8@)' men5it (11@)' kelin5i dan babi
(6@)' dan a3am (1@).- *ulu tikus 3ang tidak tebal mempun3ai beberapa
keuntungan dalam penelitian 3ang menggunakan model perlukaan pada
epidermis. ertama' epidermis 3ang tidak tertutup bulu tebal mengganggu
pemisahan epidermis dari dermisF kedua' ukuran dari bulu tikus 3ang tidak
tebal membuat model 3ang ideal untuk penilaian efek dari bahan
farmakologi pada proses pen3embuhan luka.4
+ikus &istar lebih besar dari men5it' maka untuk beberapa ma5am
per5obaan' tikus lebih menguntungkan. +ikus liar semarga dengan tikus
laboratorium dan diberi nama ilmiah Rattus rattus' &alaupun mirip tetapi
#arang dipakai sebagai he&an laboratorium.
+ikus laboratorium #antan #arang berkelahi seperti men5it #antan.
+ikus dapat tinggal sendirian dalam kandang' asal dapat melihat atau
mendengar tikus lain. %ika dipegang dengan 5ara 3ang benar' tikus/tikus ini
tenang dan mudah ditangani di laboratorium. emeliharaan dan makanan
tikus lebih mahal daripada men5it tetapi tikus berkembangbiak sebaik
men5it.
+ikus &istar pan#angn3a dapat men5apai 65m diukur dari hidung
sampai u#ung ekor' dan berat 16/gr. +ikus #antan biasan3a memiliki
ukuran 3ang lebih besar dari tikus betina' ber&arna putih' memiliki ukuran
ekor 3ang lebih pan#ang dari tubuhn3a.8 +ikus #antan tua dapat men5apai
gr tetapi tikus betina #arang lebih dari 9gr.
+idak ada perbedaan
7/23/2019 BAB II Revici New Dr Heru
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-revici-new-dr-heru 39/41
43
n3ata pada nilai hematologi' biokimia darah dan bobot organ pada tikus
putih #antan dan betina.,
ada penelitian dengan menggunakan tikus' penentuan dosis obat/
obatan untuk tikus dikonversi dari dosis manusia. Dosis konversi
ditentukan dengan membandingkan luas permukaan tubuh he&an
per5obaan dan berat badan 3aitu kg manusia dibandingkan dengan -
gr tikus sehingga didapat hasil konversi dosis manusia terhadap tikus
adalah '18.
2.& Krangka Tori
7/23/2019 BAB II Revici New Dr Heru
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-revici-new-dr-heru 40/41
44
"am#ar 2.7 Krangka Tori
rognosis
Ket:
2ekanisme ker#a daun karamunting
Cariabel bebas
Cariabel terikat
Stimulator
$nhibitor
7/23/2019 BAB II Revici New Dr Heru
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-revici-new-dr-heru 41/41
Ekstrak etanol 70% daun karamunting
LukaPenyembuan Luka!E"itelisasi #ulit
Penyakit lain $enda asing
ksigenasi &utrisi'sia tua bat(obatan
)n*eksi+,
45
2.; Krangka Kons+
"am#ar 2.8 Krangka Kons+
2.1> Hi+otsis
emberian salep ektrak etanol @ daun karamunting ( Rhodomyrtus
tomentosa (Aiton) Hassk) pada luka insisi kulit tikus putih galur &istar
memberikan efek peningkatan epitelisasi.
Ket:
Cariabel bebas
Cariabel terikat
Stimulator
$nhibitor