hati laporan teori

8
Hati merupakan organ tubuh yang berperan penting dalam menjaga kesehatan tubuh. Hati berfungsi menyimpan mineral, vitamin dan gula yang akan digunakan sebagai bahan bakar, membersihkan dan menyaring racun-racun dari darah dan mengontrol produksi atau pengeluaran kolesterol. Karena itu, bisa dikatakan kalau kesehatan Anda secara umum bergantung pada hati. Ribuan enzim yang mengatur setiap aktivitas tubuh dihasilkan di sini. Jika hati gagal memproduksi salah satu saja enzim ini, maka fungsi tubuh secara umum akan terganggu. Hati merupakan organ yang terletak pada abdomen pada kuadran kanan atas yang menempati sebagian besar hipokondrium kanan sampai epigastrium. Hati melaksanakan berbagai macam metabolisme pada tubuh yang akan dijelaskan dibawah ini. Selain itu adapun fungsi hati dalam memberikan pewarnaan pada feses dan juga pada urin pada hewan mamalia. Gaya hidup modern bisa memaksa hati Anda untuk bekerja keras. Penggunaan alkohol, tembakau, zat pencemar dari lingkungan, zat aditif pada makanan, pestisida dari produk pertanian, kandungan kimia bahan kosmetik, produk-produk rumah tangga,

Upload: suchinda-fer

Post on 22-Oct-2015

11 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Hati laporan teori

Hati merupakan organ tubuh yang berperan penting dalam menjaga kesehatan tubuh. Hati

berfungsi menyimpan mineral, vitamin dan gula yang akan digunakan sebagai bahan bakar,

membersihkan dan menyaring racun-racun dari darah dan mengontrol produksi atau

pengeluaran kolesterol. Karena itu, bisa dikatakan kalau kesehatan Anda secara umum

bergantung pada hati. Ribuan enzim yang mengatur setiap aktivitas tubuh dihasilkan di sini.

Jika hati gagal memproduksi salah satu saja enzim ini, maka fungsi tubuh secara umum akan

terganggu.

Hati merupakan organ yang terletak pada abdomen pada kuadran kanan atas yang menempati

sebagian besar hipokondrium kanan sampai epigastrium. Hati melaksanakan berbagai macam

metabolisme pada tubuh yang akan dijelaskan dibawah ini. Selain itu adapun fungsi hati

dalam memberikan pewarnaan pada feses dan juga pada urin pada hewan mamalia.

 Gaya hidup modern bisa memaksa hati Anda untuk bekerja keras. Penggunaan alkohol,

tembakau, zat pencemar dari lingkungan, zat aditif pada makanan, pestisida dari produk

pertanian, kandungan kimia bahan kosmetik, produk-produk rumah tangga, stres, produk

farmasi dan obat yang dijual bebas di pasaran termasuk kontrasepsi oral dan kafein, serta

berbagai material lainnya bisa membunuh sel-sel liver. Ketidakseimbangan hati biasanya

ditandai dengan sakit kepala, mudah marah, cemas, depresi, kebingungan, kelelahan,

penurunan libido serta fungsi mental, alergi makanan, sensitif bahan kimia dan premenstrual

syndrome serta kondisi seperti kepikunan dan penyakit parkinson. Jika hati rusak, maka

fungsinya dalam mengeluarkan racun tidak berfungsi. Akibatnya racun akan menumpuk

dalam darah dan akhirnya ke otak. Untuk menghindari hal ini, ada baiknya menjalani gaya

hidup sehat. Gaya hidup sehat akan menjaga fungsi hati agar tetap optimal.

Page 2: Hati laporan teori

            Hati memiliki fungsi utama yaitu sebagai Filter Darah. Darah yang beredar di tubuh

kita akan dibersihkan dan disaring dari bahan-bahan beracun yang masuk ke tubuh melalui

makanan atau pernafasan. Fungsi Utama hati pada orang dewasa adalah menyimpan berbagai

bentuk glukosa, vit B12, dan zat besi, penyediaan tenaga (zat gula) dan protein pengeluaran

hormon-hormon dan insulin, pembentukan dan pengeluaran Lemak dan Kolesterol serta

penyaring dan pembuang bahan bahan beracun di dalam darah mealalui proses

pembongkaran hemoglobin.

Fisiologi Hati

Produk sekretorik lain yang mengalir ke dalam lumen duodenum adalah empedu. Sistem

empedu mencakup hati, kandung empedu, dan duktus-duktus terkait.

Hati adalah organ metabolik terbesar dan terpenting di tubuh. Organ ini penting bagi sistem

percenanaan untuk sekresi garam empedu, tetapi hati juga melakukan bebagai fungsi lain,

mencangkup hal-hal berikut:

1. Pengolahan metabolik kategori nutrien utama (karbohidrat, lemak, protein) setelah

penyerapan mereka dari saluran pencernaan.

2. Detoksifikasi atau degradasi zat-zat sisa dan hormon serta obat dan senyawa asing

lainnya.

3. Sintesis berbagai protein plasma, mencangkup protein-protein yang penting unutk

pembekuan darah serta untuk mengangkut hormon tiroid, steroid, dan kolesterol

dalam darah.

4. Penyimpanan glikogen, lemak, besi, tembaga, dan banyak vitamin.

5. Pengaktifan vitamin D, yang dilaksanakan oleh hati bersama ginjal.

6. Pengeluaran bakteri dan sel darah merah yang usang, berkat adanya makrofage

residen.

7. Ekskresi kolesterol dan bilirubin, yang terakhir dalah produk penguraian yang berasal

dari destruksi sel darah merah yang sudah usang.

Walaupun fungsinya sangat beragam, spesialisasi sel-sel di dalam hati sangat sedikit. Tiap-

tiap sel hati, atau hepatosit, tampaknya mampu melaksanakan berbagai tugas metabolik

diatas, kecuali aktivitas sel fagositik yang dilaksanakan oleh makrofag residen atau yang

lebih dikenal dengan sel Kupffer. Spesialisasi berlangsung di organel-organel yang sangat

berkembang di dalam hepatosit.

Page 3: Hati laporan teori

Untuk melaksanakan berbagai tugas tersebut, hati secara anatomis tersusun sedemikian

rupa, sehingga setiap hepatosit dapat berkontak langsung dengan darah dari dua sumber yaitu

yang pertama dari darah vena langsung memasuki hati melalui hubungan vaskuler yang khas

dan kompleks yang dikenal sebagai sistem porta hati. Vena yang mengalir dari saluran

pencernaan tidak secara langsung menyatu dengan vena cava inferior, vena besar yang

mengembalikan darah ke jantung. Malahan, vena-vena dari lambung dan usus memasuki

vena porta hepatika, yang mengangkut produk-produk yag diserap dari saluran pencernaan

langsung ke hati untuk diolah, disimpan, atau didetoksifikasi sebelum produk-produk tersebut

mendapatkan akses ke sirkulasi umum. Di dalam hati, vena porta kembali bercabang-cabang

menjadi jaringan kapiler (sinusoid hati) yang memungkinkan pertukaran antara darah dan

hepatosit sebelum mengalirkan darah ke vena hepatika, yang kemudian menyatu dengan

vena kava inferior. Hepatosit juga mendapat darah arteri yang segar, yang menyalurkan

oksigen mereka dan menyalurkan metabolit-metabolit untuk di olah di hati.

Pemeriksaan Biokimia Hati

Pemeriksaan biokimia hati pada pasien penyakit hati atau kelainan fungsi hati diharapkan

untuk :

1. Menemukan adanya kelainan hati.

2. Memastikan penyabab penyakit hati.

3. Mengetahui derajat beratnya kelainan hati.

4. Mengikuti perjalanan penyakit hati, serta membuat penilaian hasil pengobatan.

Dengan kombinasi beberapa uji fungsi hati yang dikerjakan secara beruntun dalam beberapa

waktu dan dikombinasikan dengan kelainan fisis yang didapatkan pada pasien selama

observasi, diharapkan tuntunan tersebut diatas dapat terpenuhi. Pemilihan kombinasi uji

fungsi hati adalah sangat penting karena pemilihan pemeriksaan yang sangat luas hanya akan

menimbulkan kebingungan. Ketidak-khasan uji fungsi hati ini dapat juga ditanggulangi

dengan pemeriksaan histopatologi, radiologi dan pemeriksaan canggih lainnya. Selanjutnya

akan diuraikan uji biokimiawi hati yang sering dilakukan di laboratorium.

Serum transaminase

Page 4: Hati laporan teori

Trasaminase adalah sekelompok enzim dan bekerja sebagai katalisator dalam proses

pemindahan gugusan amino antara suatu asam alfa amino dengan asam alfa keto.

Dua transaminase yang sering digunakan untuk menilai penyakit hati adalah serum glutamic

oxaloacetic transminase = SGOT dan serum glutamic pyruvic transminase = SGPT. Enzim

GOT terdapat dalam sel-sel organ tubuh, yang terbanyak otot jantung. Kemudian sel-sel hati,

otot tubuh, ginjal dan pancreas. Sedangkan GPT banyak terdapat dalam sel-sel jaringan tubuh

dan sumber utama adalah sel-sel hati. Kenaikan kadar transaminase dalam serum disebabkan

oleh sel-sel yang akan transaminase mengalami nekrosis atau hancur. Enzim-enzim tersebut

masuk dalam peredaran darah.

Serum transaminase adalah indicator yang peka pada kerusakan sel-sel hati. SGOT atau AST

adalah enzim sitosolik, sedangkan SGPT atau ALT adalah enzim mikrosomal. Kenaikan

enzim-enzim tersebut meliputi kerusakan sel-sel hati oleh karena virus, obat-obatan atau

toksin yang menyebabkan hepatitis, karsinoma metastatic, kegagalan jantung dan penyakit

hati granulomatus dan yang disebabkan oleh alcohol. Kenaikan kembali atau bertahannya

nilai transaminase yang tinggi biasanya manunjukan berkembangnya kelainan dan nekrosis

hati. Maka perlu pemeriksaan secara serial untuk mengevaluasi perjalanan penyakit hati.

Kadar transaminase dalam serum diukur dengan metode kolorimetrik atau lebih teliti dengan

metode spektrofotometrik. Spektrofotometer merupakan suatu peralatan yang sangat berguna

pada ahli biokimia. Ia memberikan ketelitian, kesensitifan dan ketepatan yang tinggi.

Tambahan pula, ia tidak mahal dan dapat digunakan perbagai uji bahan lain

Nilai rujukan untuk SGPT/ALT adalah :

Laki-laki : 0 – 50 U/L

Perempuan : 0 – 35 U/L

Dalam uji SGOT dan SGPT, hati dapat dikatakan rusak bila jumlah enzim tersebutdalam

plasma lebih besar dari kadar normalnya.Kondisi yang meningkatkan kadar SGPT/ALT

adalah :

Peningkatan SGOT/SGPT > 20 kali normal : hepatitis viral akut, nekrosis hati

(toksisitasobat atau kimia)

Peningkatan 3-10 kali normal : infeksi mononuklear, hepatitis kronis aktif,

sumbatanempedu ekstra hepatik, sindrom Reye, dan infark miokard (SGOT>SGPT)

Page 5: Hati laporan teori

Peningkatan 1-3 kali normal : pankreatitis, perlemakan hati, sirosis Laennec,

sirosisbiliaris

Penetapan Kadar SGOT dan SGPT

No Nama EnzimHepatitis

AkutSerosis

Liver

Kronik

Keracunan

Alkohol

Kerusakan

Jaringan

Liver

Tumor

Hepar

1. Aspartat

aminotransferase N,

2. Alanin

aminotransferase N,

3. Alkalin fosfatase N, N, N,

4. g-glutamil

transferase N, N,

5. Laktat dehidrogenase N, N, N

6 5-nukleotidase N, N,

Keterangan :

N : Normal

: satu tingkat kenaikan dari normal