hasil penugasan makalah sosial budaya dasar
TRANSCRIPT
HASIL PENUGASAN MAKALAH SOSIAL BUDAYA
DASAR
TENTANG ASPEK SOSIAL BUDAYA YANG
BERKAITAN
DENGAN PRA PERKAWINAN
KELOMPOK IV
PENYUSUN :
1. ISMAWATI
2. JOSEPHINA WAAS
3. LULUT SUGIARTI
4. TABINA LULU
5. TITI ROHMULYATI
DEPARTEMEN KESEHATAN RI
POLTEKES DEPKES SURABAYA JURUSAN
KEBIDANAN
PROGAM KHUSUS RSIA IBI SURABAYA PADA
PRODI KEBIDANAN SOETOMO SURABAYA
2009
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puja dan puji syukur ke hadirat Allah SWT atas
limpahan rahmat, nikmat, taufik dan hidayahnya, sehingga kelompok kami dapat
menyelesaikan tugas makalah dari mata kuliah Sosial Budaya Dasar tentang
Aspek Sosial Budaya yang berkaitan dengan Pra Perkawinan dengan baik.
Dan pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati, kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada :
1. Bapak Moch. Muchson, M.Sc Selaku Direktur Poltekkes Depkes
Surabaya
2. Ibu Siti Arras, SST, S.pd, M.Pd Selaku Ketua Prodi Kebidanan
Soetomo Surabaya
3. Ibu Nortje Asurandono , Amd Keb, S.Sos Selaku Pembimbing /
Dosen Mata Kuliah
4. Rekan- rekan yang telah membantu menyelesaikan tugas makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusun tugas ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik sangat diharapkan guna
penyempurnaan tugas selanjutnya . Dan semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi kita terutama khususnya Mahasiswa POLTEKKES DEPKES SURABAYA
Jurusan Kebidanan Progsus RSIA IBI Surabaya pada Prodi Kebidanan Soetomo
Surabaya.
Surabaya, Juni 2009
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar ...................................................................................................i
Daftar Isi..............................................................................................................ii
Bab I : Pendahuluan ....................................................................................1
1.1 Latar Belakang ..........................................................................1
1.2 Tujuan........................................................................................2
1.2.1 Tujuan Umum .................................................................2
1.2.2 Tujuan Khusus ................................................................2
BAB II Materi ...............................................................................................3
BAB III Penutup .............................................................................................7
Daftar Pustaka ....................................................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Budayah adalah keyakinan dan perilaku yang diaturkan atau diajarkan
manusia kepada generasi berikutnya ( taylor 1989 )sedangkan menurut sir
Eduarel taylor ( 1871 ) dalam Andrew dan boyle (1995) , budaya adalah
sesuatu yang kompleks yang mengandung pengetahuan , keyakinan ,seni ,
moral , hokum ,kebiasaan , dan kecakapan lain yang merupakan kebiasaan
manusia sebagai anggota komunikasih setempat . menurut pandangan
antopologi tradisional , budaya dibagi menjadi dua yaitu :
1) Budaya material
Dapat beruapa objek , seperti makanan , pakaian , seni , benda - benda
kepercayaan (jimat)
2) Budaya non material
Yang mencakup kepercayaan , kebiasaan , bahasa , dan intitusi sosial .
Menurut konsep budaya lainingen (1978 , 1984 ) karakteristik budaya
dapat digambarkan sebagai berikut :
1) Budaya adalah pengalaman yang bersifat univerbal sehingga tidak ad
dua budaya yang sama persis
2) Budaya bersifat setabil , tetapi juga dinamis karena budaya tersebut
diturunkan kepada generasi berikutnya sehingga mengalami perubahan
3) Budaya diisi dan tentukan oleh kehidupan manusia sendiri tanpa
disadari
Menurut leininger (1991 ) budaya ad 2 jenis yaitu :
1. Budaya yang diturunkan oleh orang tuanya yang disebut ETNO
CARING
2. Budaya yang di pelajari melalui kegiatan formal yang disebut
PROFFESIONAL CARING
Sedangkan nilai adalah gambaran mengenai apa yang diinginkan yang
pantas , berharga yang mempengarui prilaku sosial dari orang yang memliki
nilai itu ( DS. Robert m .2 lawang )
Dan nilai itu erat hubungannya dengan kehidupan dan masyarakat , karena
setiap masyarakat atau setiap kehidupan memiliki nilai-nilai tertentu .
Menurut KOENIJARANINGRAT ada 5 masalah pokok dimana semua sistem
nilai dari semua kebudayaan di dunia ini berhubungan dengan masalah-
masalah yaitu :
a) Hakekat hidup
b) Hakekat karya manusia
c) Hakekat kedudukan manusia dalam ruang dan waktu
d) Hakekat manusia dengan alam sekitarnya
e) Hakekat hubungan manusia dengan sesamanya
1.2 Tujuan
1.2.1Tujuan umum
1.2.1.1 Sebagai mahasiswi poltekkes Depkes Surabaya jurusan kebidanan progsus
RSIA IBI pada prodi kebidanan Soetomo , kami dapat mengamati dan
memahami tentang aspek sosial budaya yang berpengaruh terhadap proses
pra perkawinan .
1.2.2 Tujuan khusus
1.2.2.1 Mahasiswa dapat memberikan contoh – contoh budaya yang berkaitan
dengan proses pra perkawinan
1.2.2.2 Mahasiswa dapat menjelaskan alasan budaya dan alasan nasional tentang
aspek sosial yang berkaitan dengan pra perkawinan
1.2.2.3 Mahasiswa dapat membuat kesimpulan tentang aspek sosial yang berkaitan
dengan pra perkawinan apakah ad kaitannya dengan pelayanan kehidupan .
BAB II
MATERI
Aspek Sosial Budaya Yang Berkaitan dengan Pra Perkawinan
No Contoh Budaya Alasan Budaya Alasan Rasional Kesimpulan
1.
2.
3.
4.
Di jodohkan
Pacaran
Perkenalan
antara kedua
orang tua calon
pasangan
Melakukan
pinangan /
besanan
Supayah mendapatkan
jodoh yang sesuai
dengan harapan orang
tua dan kelak menjadi
keluarga baik . karena
keluarga sudah tahu
bibit , bebet dan bobot
dari calon pasangan
Karena sekarng bukan
zamannya lagi siti
nurbaya . jadi kedua
calon pasangan harus
saling kenal . saling
mencintai dan
menyayangi.
Supaya saling
mengenal dan tahu
kondisi keluarga calon
pasangan
Supaya ada ikatan
yang jelas
Tidak harus calon
pasangan di
jodohkan , karena
kedua calon
pasangan harus
saling mengenal
dulu . ada
kecocokan baru
menginjak
ketahap yang
lebih serius .
Penting . supaya
kedua calon
pasangan saling
mengenal
memahami satu
sama lain
Penting karena
kedua keluarga
calon pasangan
harus saling
mengenal , dan
tahu kondisi
keluarga masing-
masing.
Bila pihak laki-
laki sudah datang
kerumah calon
pasangan wanita
berarti wanita
tersebut sudah ad
Tidak
berhubungan
Berhubungan
Berhubungan
Berhubungan
5.
6.
7.
Melakukan
balasan atau
pihak keluarga
wanita datang
kerumah pihak
laki – laki untuk
membalas
pinangan dan
menjawab
permintaan dari
pihak laki-laki
Pihak laki-laki
melakukan
lamaran dengan
membawa
perangkat yang
meliputi :
seperangkat
pakaian
lengkap
perhiasan
make up
kue kue
Tukar cincin
Supaya ada
kesepakatan antara
dua calon keluarga
pasangan
Tahapan yang harus
dillalui sebelum ke
jujung perkawinan
Supaya tahu bahwa
kedua calon pasangan
sudah ada ikatan
yang mintah dan
tidak boleh
menerima
pinangan lagi dari
laki – laki lain
Penting karena
harus ada
persetujuan antara
dua keluarga
untuk
membicarakan
kejenjang
selanjutnya
Melamar itu
penting tetapi
tidak selalu harus
membelikan
perangkat ,
tergantung
kemampuan dari
pihak laki –laki
yang penting
kedua keluarga
dan calon
pasangan sudah
ada persetujuan.
Kedua calon
pasangan tidak
harus selalu
melakukan tukar
cincin . karena
tukar cincin
hanya
memperjelas
Berhubungan
Berhubungan
Tidak
berhubungan
8.
9.
10.
Melakukan
pingitan
Melakukan
immunisasi TT
pada calon
pengantin wanita
Melakukan
puasa baik pada
calon pengantin
maupun perias
pengantin
Kedua calon
pengantin tidak boleh
saling ketemu selama
1 minggu supaya tidak
terjadi hal – hal yang
tidak di inginkan
Sebagai salah satu
syarat untuk mengurus
pernikahan dan dalam
rangka
mempersiapkan
kehamilan yang sehat
Supaya waktu dinas
pengantin wanita
terlihat paling ( lebih
cantik )
status wanita itu
bahwa ada laki –
laki yang
melamarnya
Tidak ada
hubungan karena
semua kejadian
itu sudah diatur
oleh tuhan yang
maha esa .
Dan tujuan dari
pingitan itu
sendiri supaya
kedua calon
penganti itu bisa
menenangkan diri
dan siap secara
fisik maupun
mental
Penting , karena
bila wanita
tersebut hamil
bayi yang di
lahirkan nanti
akan terhindar
dari penyakit
tetanus
neonatorum
Tidak ada
hubungannya.
Karena pangling
nggaknya itu
tergantung dari
wajah perempuan
itu sendiri
maupun cara
perias
memberikan
make up
Tidak
berhubungan
Ber hubungan
Tidak
berhubungan
11.
12.
13.
Melakukan
pengajian atau
walimatul urusi
Calon penantin
wanita 1 hari
sebelum hari
pernikahannya
tidak boleh
mandi
Midodareni
(mandi air
kembang tujuh
rupa )
Sesuai dengan syari’at
agama dan tradisi
Supaya waktu acara
resepsi pernikahan
tidak terjadi hujan
Supaya mendapatkan
restu dari para
sesepuh dan suapaya
tubuh calon pengantin
berbau harum dan
wangi seperti bunga
Penting karena
kita merupakan
manusia
beragama dan
harus selalu
berdo’a kepada
tuhan yang maha
esa agar di
berikan
kemudahan dan
kelancaran dan di
jadikan keluarga
yang bahagia
Tidak
berhubungan ,
karena hujan itu
atau tidak
tergantung pada
iklim atau cuaca .
dan bila calon
pengantin tidak
mandi badannya
akan baud an bisa
terkena penyakit
kulit.
Tidak semua
calon pengantin
harus melakukan
tradisi midodari
Berhubungan
Tidak
berhubungan
Tidak
berhubungan
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Budaya adalah sesuatu yang kompleks yang mengandung pengetahuan,
keyakinan, seni, moral, hukum. Kebiasan dan kecakapan lain yang
merupakan kebiasaan manusia sebagai anggota komunitas setempat.
Menurut pandangan antopologi tradisional , budaya dibagi 2 yaitu
budaya material dan budaya nonmaterial sedangkan menurut Leininger
budaya meliputi budaya yang diturunkan oleh orang tuanya dan budaya yang
di pelajari melalui kegiatan formal .
Nilai adalah gambaran mengenai apa yang mempengaruhi prilaku sosial
dari orang yang memiliki nilai itu.
Menjelaskan aspek sosial budaya yang berkaitan dengan pra
perkawinan yang meliputi contoh budaya . masan budaya , masa rasional dan
kesimpulan yang berhubungan dengan kebidanan .
DAFTAR PUSTAKA
1. Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Pendekatan Keperawatan
Transkulral oleh Sudiharto, S.kp, M.Kes
2. Materi Sosial Budaya Dasar tentang Nilai dan Normal dalam Masyarakat
oleh Bapak Drg. Suparmo
3. Interview dengan masyarakat