hasil penelitian dan pembahasan filex dengan variabel y, analisis data yang dipergunakan meliputi:...

21
72 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Sebagaimana telah dipaparkan pada Bab I, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara : (1) Kondisi fisik dengan prestasi olahraga angkat besi, (2) Motivasi berprestasi dengan prestasi olahraga angkat besi, (3) Kecemasan dengan prestasi olahraga angkat besi, (4) Kondisi fisik, motivasi berprestasi, dan kecemasan secara bersama-sama dengan prestasi olahraga angkat besi. Guna mencapai tujuan tersebut, dalam Bab IV ini akan dipaparkan hasil pengujian hipotesis, sehingga dapat memperoleh jawaban dari rumusan masalah yang diajukan secara teruji melalui taraf- taraf signifikansi yang sudah ditentukan. Dalam penelitian terdiri dari empat variabel: kondisi fisik, motivasi berprestasi, kecemasan, dan prestasi olahraga angkat besi. Selanjutnya, langkah analisis data yang akan dipergunakan untuk menguji hipotesis, diantaranya: uji prasyarat analisis yang meliputi uji normalitas dan uji linieritas, dan untuk pengujian hipotesis antara variabel X dengan variabel Y, analisis data yang dipergunakan meliputi: analisis persamaan regresi linier sederhana, koefisien korelasi, koefisien determinasi, uji keberartian koefisien korelasi (uji t), koefisien korelasi parsial. Selanjutnya, untuk tahap pengujian hipotesis antara variabel X 1 , X 2 , X 3 secara bersama-sama dengan variabel Y, analisis data yang dipergunakan meliputi: analisis persamaan regresi ganda, analisis koefisien korelasi ganda, uji keberartian analisis regresi (uji F). Sebelum dipaparkan hasil pengujian hipotesis, terlebih dahulu akan dipaparkan deskripsi statistik hasil tes tiap variabel sebagai berikut:

Upload: dangdien

Post on 09-Aug-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN fileX dengan variabel Y, analisis data yang dipergunakan meliputi: analisis persamaan regresi linier sederhana, koefisien korelasi, koefisien determinasi,

72

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian

Sebagaimana telah dipaparkan pada Bab I, tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui hubungan antara : (1) Kondisi fisik dengan prestasi olahraga angkat besi,

(2) Motivasi berprestasi dengan prestasi olahraga angkat besi, (3) Kecemasan dengan

prestasi olahraga angkat besi, (4) Kondisi fisik, motivasi berprestasi, dan kecemasan

secara bersama-sama dengan prestasi olahraga angkat besi. Guna mencapai tujuan

tersebut, dalam Bab IV ini akan dipaparkan hasil pengujian hipotesis, sehingga dapat

memperoleh jawaban dari rumusan masalah yang diajukan secara teruji melalui taraf-

taraf signifikansi yang sudah ditentukan.

Dalam penelitian terdiri dari empat variabel: kondisi fisik, motivasi berprestasi,

kecemasan, dan prestasi olahraga angkat besi. Selanjutnya, langkah analisis data yang

akan dipergunakan untuk menguji hipotesis, diantaranya: uji prasyarat analisis yang

meliputi uji normalitas dan uji linieritas, dan untuk pengujian hipotesis antara variabel

X dengan variabel Y, analisis data yang dipergunakan meliputi: analisis persamaan

regresi linier sederhana, koefisien korelasi, koefisien determinasi, uji keberartian

koefisien korelasi (uji t), koefisien korelasi parsial. Selanjutnya, untuk tahap pengujian

hipotesis antara variabel X1, X2, X3 secara bersama-sama dengan variabel Y, analisis

data yang dipergunakan meliputi: analisis persamaan regresi ganda, analisis koefisien

korelasi ganda, uji keberartian analisis regresi (uji F). Sebelum dipaparkan hasil

pengujian hipotesis, terlebih dahulu akan dipaparkan deskripsi statistik hasil tes tiap

variabel sebagai berikut:

Page 2: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN fileX dengan variabel Y, analisis data yang dipergunakan meliputi: analisis persamaan regresi linier sederhana, koefisien korelasi, koefisien determinasi,

73

1. Deskripsi Data Statistik Hasil Tes Kondisi Fisik, Motivasi Berprestasi,

Kecemasan, dan Prestasi Olahraga Angkat Besi

Tujuan penelitian ini dapat dicapai dengan mengumpulkan data dari masing-

masing variabel penelitian. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari

tiga variabel bebas, yaitu: kondisi fisik, motivasi berprestasi, kecemasan, dan satu

variabel terikat, yaitu: prestasi olahraga angkat besi. Adapun rangkuman deskripsi

data statistik hasil tes dari masing-masing variabel secara keseluruhan disajikan

dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 4.1 Data Statistik Hasil Tes Masing-masing Variabel

Variabel N Mean S.Deviasi Max Min

Kondisi Fisik 20 145,60 50,77 263 83

Motivasi Berprestasi 20 87,20 4,67 97 81

Kecemasan 20 61,25 5,08 72 54

Prestasi 20 220,45 53,32 300 124

Berdasarkan tabel 4.1 data statistik hasil tes massing-masing variabel dapat

dijelaskan sebagai berikut:

a. Data Statistik Tes Kondisi Fisik

Pada variabel kondisi fisik, data hasil tes diperoleh berdasarkan

pengumpulan hasil tes kondisi fisik yang meliputi: tes daya tahan otot lengan,

kekuatan genggaman tangan kanan dan kiri, kekuatan tarikan dan dorongan

lengan, kekuatan otot punggung dan tungkai, power lengan, dan fleksibilitas,

yang selanjutnya dilakukan dengan langkah Zscore dan Tscore untuk

mengconverter hasil tes tersebut menjadi satu nilai kondisi fisik. Setelah

dilakukan Tscore diperoleh data statistik berupa mean rata-rata sebesar 145,60,

Page 3: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN fileX dengan variabel Y, analisis data yang dipergunakan meliputi: analisis persamaan regresi linier sederhana, koefisien korelasi, koefisien determinasi,

74

dan standar deviasi sebesar 50,77 dengan nilai maksimal sebesar 263, dan nilai

minimum 83, seperti yang tertera pada lampiran.

b. Data Statistik Hasil Tes Motivasi Berprestasi

Pada variabel motivasi berprestasi, data hasil tes diperoleh berdasarkan

hasil tes angket motivasi berprestasi dengan indikator tes yang meliputi: need for

achievment (kebutuhan akan prestasi), need for affiliation (kebutuhan akan

afiliasi), need for power (kebutuhan akan kekuasaan). Dari hasil tes yang telah

dilakukan diperoleh mean rata-rata sebesar 87,20 dan standar deviasi sebesar

4,67 dengan nilai maksimal sebesar 97, dan nilai minimum 81, seperti yang

tertera pada lampiran.

c. Data Statistik Hasil Tes Kecemasan

Pada variabel kecemasan, data hasil tes diperoleh berdasarkan hasil tes angket

kecemasan dengan indikator tes yang meliputi: perasaan gugup, takut akan

kegagalan, dan perasaan tegang. Dari hasil tes yang telah dilakukan diperoleh

mean rata-rata sebesar 61,25 dan standar deviasi sebesar 5,08 dengan nilai

maksimal sebesar 72, dan nilai minimum sebesar 54, seperti yang tertera pada

lampiran.

d. Data Statistik Hasil Tes Prestasi Olahraga Angkat Besi

Pada variabel prestasi, hasil data diperoleh berdasarkan hasil tes mengangkat

beban dengan dua jenis model angkatan yaitu: jenis angkatan snatch, dan clean

and jerk, yang selanjutnya dijumlahkan menjadi hasil total angkatan. Dari hasil

tes yang telah dilakukan diperoleh mean rata-rata sebesar 220,45 dan standar

deviasi sebesar 53,32 dengan nilai maksimal sebasar 300, dan nilai minimum

sebesar 124, seperti pada lampiran.

Page 4: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN fileX dengan variabel Y, analisis data yang dipergunakan meliputi: analisis persamaan regresi linier sederhana, koefisien korelasi, koefisien determinasi,

75

2. Hasil Uji Prasyarat Analisis

Sebelum dilakukan analisis data lebih lanjut untuk kepentingan pengujian

hipotesis, maka perlu dilakukan pengujian prasyarat analisis (uji asumsi) yang

meliputi: uji normalitas data, dan uji linieritas data. Adapun hasil dari pengujian

normalitas dan linieritas dipaparkan sebagai berikut:

a. Hasil Uji Normalitas Data

Uji normalitas dilakukan untuk melihat dan mengetahui apakah data yang

diperoleh dari tiap-tiap variabel tes berdistribusi normal. Adapun hasil uji

normalitas dari tiap-tiap variabel dengan taraf signifikansi (α=0,05) dipaparkan

pada tabel berikut:

1) Hasil Uji Normalitas Data Kondisi Fisik

Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas Data Kondisi Fisik

Variabel N Mean St.Deviasi Lhitung Ltabel KesimpulanKondisi Fisik 20 145,6 50,769 0,167 0,190 Normal

Berdasarkan tabel 4.2 hasil uji normalitas data kondisi fisik, diketahui

bahwa nilai Lhitung sebesar 0,167 < lebih kecil nilai Ltabel 0,190 pada taraf

signifikan (α 0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, hasil uji

normalitas data variabel kondisi fisik berdistribusi normal.

2) Hasil Uji Normalitas Data Motivasi Berprestasi

Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Data Motivasi Berprestasi

Variabel N Mean St.Deviasi Lhitung Ltabel KesimpulanMotivasi 20 87,2 4,675 0,132 0,190 Normal

Berdasarkan tabel 4.3 hasil uji normalitas data motivasi berprestasi,

diketahui bahwa nilai Lhitung sebesar 0,132 < lebih kecil nilai Ltabel 0,190

Page 5: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN fileX dengan variabel Y, analisis data yang dipergunakan meliputi: analisis persamaan regresi linier sederhana, koefisien korelasi, koefisien determinasi,

76

pada taraf signifikan (α 0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa,

hasil uji normalitas data variabel motivasi berprestasi berdistribusi normal.

3) Hasil Uji Normalitas Data Kecemasan

Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Data Kecemasan

Variabel N Mean St.Deviasi Lhitung Ltabel KesimpulanKecemasan 20 61,25 5,077 0,149 0,190 Normal

Berdasarkan tabel 4.4 hasil uji normalitas data kecemasan, diketahui

bahwa nilai Lhitung sebesar 0,149 < lebih kecil nilai Ltabel 0,190 pada taraf

signifikan (α 0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, hasil uji

normalitas data variabel kecemasan berdistribusi normal.

4) Hasil Uji Normalitas Data Prestasi Olahraga Angkat Besi

Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Data Prestasi Olahraga Angkat Besi

Variabel N Mean St.Deviasi Lhitung Ltabel KesimpulanPrestasi 20 220,45 53,32 0,095 0,190 Normal

Berdasarkan tabel 4.3 hasil uji normalitas data prestasi olahraga angkat

besi, diketahui bahwa nilai Lhitung sebesar 0,095 < lebih kecil nilai Ltabel

0,190 pada taraf signifikan (α 0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa, hasil uji normalitas data variabel prestasi olahraga angkat besi

berdistribusi normal.

b. Hasil Uji Linieritas

Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui apakah gugusan data linier atau

tidak dari tiap variabel X dengan variabel Y. Adapun hasil uji linieritas dari tiap

variabel X dengan Y pada taraf signifikansi (α=0,05), dipaparkan pada tabel

berikut:

Page 6: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN fileX dengan variabel Y, analisis data yang dipergunakan meliputi: analisis persamaan regresi linier sederhana, koefisien korelasi, koefisien determinasi,

77

1) Hasil Uji Linieritas X1 Dengan Y.

Tabel 4.6 Hasil Uji Linieritas X1 Dengan Y

Variabel N db MKtc MKe Fhitung Ftabel KesimpulanX1 dengan Y 20 15 : 3 1882,5 249,33 7,55 8,70 Linier

Berdasarkan tabel 4.6 Hasil Uji Linieritas X1 kondisi fisik Dengan Y

prestasi olahraga angkat besi diketahui bahwa nilai Fhitung sebesar 7,55 <

lebih kecil dari Ftabel 8,70 pada taraf signifikan (α 0,05). Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa, bentuk linieritas data antara variabel X1 dengan

variabel Y berbentuk linier dan dapat dilanjutkan untuk tahapan pengujian

analisis data.

2) Hasil Uji Linieritas X2 Dengan Y

Tabel 4.7 Hasil Uji Linieritas X2 Dengan Y

Variabel N db MKtc MKe Fhitung Ftabel KesimpulanX2 dengan Y 20 10 : 8 2410,2 1824,2 1,32 3,35 Linier

Berdasarkan tabel 4.7 Hasil Uji Linieritas X2 motivasi berprestasi

Dengan Y prestasi olahraga angkat besi diketahui bahwa nilai Fhitung sebesar

1,32 < lebih kecil dari Ftabel 3,35 pada taraf signifikan (α 0,05). Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa, bentuk linieritas data antara variabel X2

dengan variabel Y berbentuk linier dan dapat dilanjutkan untuk tahapan

pengujian analisis data.

3) Hasil Uji Linieritas X3 Dengan Y

Tabel 4.8 Hasil Uji Linieritas X3 Dengan Y

Variabel N db MKtc MKe Fhitung Ftabel KesimpulanX3 dengan Y 20 10 : 8 2410,2 1824,2 1,32 3,35 Linier

Berdasarkan tabel 4.6 Hasil Uji Linieritas X3 kecemasan Dengan Y

prestasi olahraga angkat besi diketahui bahwa nilai Fhitung sebesar 7,55 <

Page 7: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN fileX dengan variabel Y, analisis data yang dipergunakan meliputi: analisis persamaan regresi linier sederhana, koefisien korelasi, koefisien determinasi,

78

lebih kecil dari Ftabel 8,70 pada taraf signifikan (α 0,05). Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa, bentuk linieritas data antara variabel X3 dengan

variabel Y berbentuk linier dan dapat dilanjutkan untuk tahapan pengujian

analisis data.

2. Hasil Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesi bertujuan untuk mengetahui terdapat atau tidak terdapatnya

hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat pada taraf uji signifikansi α=

0,05. Adapun hasil pengujian serta langkah-langkah dalam pengujian hipotesis dapat

disajikan sebagai berikut:

a. Hasil Persamaan Regresi Linier Sederhana

Berdasarkan hasil uji prasyarat analisis, untuk memperkuat hasil pengujian

linieritas, selanjutnya akan dipaparkan hasil persamaan regresi linier sederhana

yang bertujuan untuk mengetahui persamaan model kelinieran antara variabel X

dengan Y. Adapun hasil persamaan regresi linier sederhana dapat dipaparkan

sebagai berikut:

Tabel 4.9 Hasil Persamaan Regresi Linier Sederhana

Variabel N a b dk Fhitung Ftabel Kesimpulan

X1Y 20 116,36 0,71 1 : 18 15,54 4,41 Signifikan

X2Y 20 -410,49 7,24 1 : 18 7,13 4,41 Signifikan

X3Y 20 -101,68 5,26 1 : 18 6,03 4,41 Signifikan

Berdasarkan tabel 4.9 hasil persamaan regresi linier sederhana di atas dapat

diperoleh kesimpulan bahwa:

1) Hasil Persamaan Regresi Variabel X1 Dengan Variabel Y

Page 8: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN fileX dengan variabel Y, analisis data yang dipergunakan meliputi: analisis persamaan regresi linier sederhana, koefisien korelasi, koefisien determinasi,

79

Variabel X1 kondisi fisik dengan variabel Y prestasi olahraga angkat

besi memiliki persamaan regresi Ŷ=116,36+0,71x dengan tingkat

keberartian analisis regresi yang signifikan dimana Fhitung 15,54 > lebih

besar dari Ftabel 4,41 pada taraf signifikansi (α= 0,05).

2) Hasil Persamaan Regresi Variabel X2 Dengan Variabel Y

Variabel X2 motivasi berprestasi dengan variabel Y prestasi olahraga

angkat besi memiliki persamaan regresi Ŷ=-410,49+7,24x dengan tingkat

keberartian analisis regresi yang signifikan dimana Fhitung 7,13 > lebih besar

dari Ftabel 4,41 pada taraf signifikansi (α= 0,05).

3) Hasil Persamaan Regresi Variabel X3 Dengan Variabel Y

Variabel X3 kecemasan dengan variabel Y prestasi olahraga angkat besi

memiliki persamaan regresi Ŷ=-101,68+5,26x dengan tingkat keberartian

analisis regresi yang signifikan dimana Fhitung 6,03 > lebih besar dari Ftabel

4,41 pada taraf signifikansi (α= 0,05).

b. Hasil Analisis Koefisien Korelasi Sederhana

Beranjak dari hasil uji prasyarat analisis dengan menggunakan uji

normalitas dan linieritas, didapatkan data keseluruhan berdisttribusi normal, dan

memiliki kelinieran antara variabel X dengan variabel Y. Selanjutnya dari hasil

tersebut, dapat dipaparkan hasil analisis koefisien korelasi sederhana yang

bertujuan untuk mengetahui keeratan hubungan atau arah hubungan antara

variabel X dengan variabel Y secara keseluruhan seperti pada tabel berikut:

Page 9: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN fileX dengan variabel Y, analisis data yang dipergunakan meliputi: analisis persamaan regresi linier sederhana, koefisien korelasi, koefisien determinasi,

80

Tabel 4.10 Hasil Analisis Koefisien Korelasi Variabel X dan Y

Variabel N Rxy R2 %

Kondisi Fisik dengan Prestasi / X1Y 20 0,681 0,463 46,43%

Motivasi Berprestasi dengan Prestasi/ X2Y 20 0,647 0,419 41,86%

Kecemasan dengan Prestasi / X3Y 20 0,479 0,229 22,91%

Berdasarkan tabel 4.10 hasil analisis koefisien korelasi antara variabel X

dengan variabel Y di atas dapat diperoleh kesimpulan bahwa:

1) Hasil Analisis Koefisien Korelasi Variabel X1 Dengan Variabel Y

Hubungan antara variabel kondisi fisik dengan prestasi olahraga angkat

besi memiliki arah hubungan yang ditandai dengan nilai R sebesar 0,681 dan

koefisien determinasi R2 0,463 atau 46,43% yang artinya dapat disimpulkan

bahwa, kondisi fisik memiliki arah hubungan sebesar 46,43% dengan

prestasi olahraga angkat besi.

2) Hasil Analisis Koefisien Korelasi Variabel X2 Dengan Variabel Y

Hubungan antara variabel motivasi berprestasi dengan prestasi

olahraga angkat besi memiliki arah hubungan yang ditandai dengan nilai R

sebesar 0,647 dan koefisien determinasi R2 sebesar 0,419 atau 41,86% yang

artinya dapat disimpulkan bahwa, motivasi berprestasi memiliki arah

hubungan sebesar 41,86% dengan prestasi olahraga angkat besi.

3) Hasil Analisis Koefisien Korelasi Variabel X3 Dengan Variabel Y

Hubungan antara variabel kecemasan dengan prestasi olahraga angkat

besi memiliki arah hubungan yang ditandai dengan nilai R sebesar 0,479 dan

koefisien determinasi R2 sebesar 0,229 atau 22,91% yang artinya dapat

Page 10: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN fileX dengan variabel Y, analisis data yang dipergunakan meliputi: analisis persamaan regresi linier sederhana, koefisien korelasi, koefisien determinasi,

81

disimpulkan bahwa, kecemasan memiliki arah hubungan sebesar 22,91%

dengan prestasi olahraga angkat besi.

c. Hasil Uji Keberartian Koefisien Korelasi Sederhana (Uji Signifikan T)

Pengujian keberartian koefisien korelasi sederhana (Uji signifikan T)

dilakukan bertujuan untuk mengetahui terdapat atau tidak terdapatnya hubungan

yang signifikan antara variabel X (bebas) dengan variabel Y (terikat). Adapun

kriteria pengujian, dan tabel hasil uji keberartian koefisien korelasi sederhana

disajikan sebagai berikut:

Kriteria pengujian:

Ho : Ho diterima jika nilai Thitung < lebih kecil dari Ttabel pada taraf

signifikansi (α 0,05), artinya tidak terdapat hubungan antara variabel X

dengan variabel Y.

Ha : Ha diterima jika nilai Thitung > lebih besar dari Ttabel pada taraf

signifikansi (α 0,05), artinya terdapat hubungan antara variabel X dengan

variabel Y.

Tabel 4.11 Hasil Uji Keberartian Koefisien Korelasi (Uji T)

Variabel N R Thitung Ttabel Kesimpulan

X1-Y 20 0,681 3,943 2,086 Signifikan

X2-Y 20 0,647 3,60 2,086 Signifikan

X3-Y 20 0,479 2,313 2,086 Signifikan

Berdasarkan tabel 4.11 hasil uji keberartian koefisien korelasi antara

variabel X dengan variabel Y dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

Page 11: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN fileX dengan variabel Y, analisis data yang dipergunakan meliputi: analisis persamaan regresi linier sederhana, koefisien korelasi, koefisien determinasi,

82

1) Hasil Uji Keberartian Koefisien Korelasi X1 Dengan Y

Terdapat hubungan antara variabel X1 kondisi fisik dengan variabel Y

prestasi olahraga angkat besi, pada kriteria hasil pengujian Thitung (3,943) >

lebih besar dari Ttabel (2,086) dengan taraf pengujian signifikansi (α 0,05).

2) Hasil Uji Keberartian Koefisien Korelasi X2 Dengan Y

Terdapat hubungan antara variabel X2 Motivasi Berprestasi dengan

variabel Y prestasi olahraga angkat besi, pada kriteria hasil pengujian Thitung

(3,60) > lebih besar dari Ttabel (2,086) dengan taraf pengujian signifikansi

(α 0,05).

3) Hasil Uji Keberartian Koefisien Korelasi X3 Dengan Y

Terdapat hubungan antara variabel X3 kecemasan dengan variabel Y

prestasi olahraga angkat besi, pada kriteria hasil pengujian Thitung (2,313) >

lebih besar dari Ttabel (2,086) dengan taraf pengujian signifikansi (α 0,05).

d. Hasil Analisis Koefisien Korelasi Parsial

Tujuan dilakukannya analisis koefisien korelasi parsial adalah untuk

melihat suatu nilai yang memberikan kuatnya hubungan dua variabel X dengan

variabel Y, dengan salah satu variabel bebasnya X lainnya dianggap konstant

atau dibuat tetap. Adapun hasil analisis koefisien korelasi parsial antara variabel

X dengan variabel Y dapat disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Page 12: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN fileX dengan variabel Y, analisis data yang dipergunakan meliputi: analisis persamaan regresi linier sederhana, koefisien korelasi, koefisien determinasi,

83

Tabel 4.12 Hasil Analisis Koefisien Korelasi Parsial (x-y)x

Variabel N Rparsial R2 parsial %R(x1y)x2 20 0,434 0,188 18,84%R(x1y)x3 20 0,551 0,304 30,39%R(x2y)x1 20 0,348 0,121 12,08%R(x2y)x3 20 0,497 0,247 24,70%R(x3y)x1 20 -0,004 0,0002 0,002%R(x3y)x2 20 -0,04 0,002 0,16%

Berdasarkan tabel 4.12 hasil analisis koefisien korelasi parsial di atas,

dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1) Hubungan Parsial Antara Kondisi Fisik Dengan Prestasi Olahraga

Angkat Besi, Apabila Motivasi Berprestasi Konstan

Hubungan antara variabel kondisi fisik dengan prestasi olahraga angkat

besi memiliki kekuatan hubungan parsial yang positif, apabila variabel

motivasi berprestasi konstant yang ditandai dengan Rparsial sebesar 0,434 dan

R2parsial sebesar 0,188 atau 18,84%. Artinya dapat disimpulkan bahwa,

kondisi fisik memiliki kekuatan hubungan parsial yang positif dengan

prestasi olahraga angkat besi, apabila motivasi berprestasi konstant.

2) Hubungan Parsial Antara Kondisi Fisik Dengan Prestasi Olahraga

Angkat Besi, Apabila Kecemasan Konstan

Hubungan antara variabel kondisi fisik dengan prestasi olahraga angkat

besi memiliki kekuatan hubungan parsial yang positif apabila variabel

kecemasan konstant yang ditandai dengan Rparsial sebesar 0,551 dan R2parsial

sebesar 0,304 atau 30,39%. Artinya dapat disimpulkan bahwa, kondisi fisik

Page 13: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN fileX dengan variabel Y, analisis data yang dipergunakan meliputi: analisis persamaan regresi linier sederhana, koefisien korelasi, koefisien determinasi,

84

memiliki kekuatan hubungan parsial yang positif dengan prestasi olahraga

angkat besi, apabila kecemasan konstant.

3) Hubungan Parsial Antara Motivasi Berprestasi Dengan Prestasi

Olahraga Angkat Besi, Apabila Kondisi Fisik Konstan

Hubungan antara variabel motivasi berprestasi dengan prestasi

olahraga angkat besi memiliki kekuatan hubungan parsial yang positif,

apabila variabel kondisi fisik konstant yang ditandai dengan Rparsial sebesar

0,348 dan R2parsial sebesar 0,121 atau 12,08%. Artinya dapat disimpulkan

bahwa, motivasi berprestasi memiliki kekuatan hubungan parsial yang

positif dengan prestasi olahraga angkat besi, apabila kondisi fisik konstant.

4) Hubungan Parsial Antara Motivasi Berprestasi Dengan Prestasi

Olahraga Angkat Besi, Apabila Kecemasan Konstan

Hubungan antara variabel motivasi berprestasi dengan prestasi olahraga

angkat besi memiliki kekuatan hubungan parsial yang positif apabila

variabel kecemasan konstant yang ditandai dengan Rparsial sebesar 0,497 dan

R2parsial sebesar 0,247 atau 24,70%. Artinya dapat disimpulkan bahwa,

motivasi berprestasi memiliki kekuatan hubungan parsial yang positif

dengan prestasi olahraga angkat besi, apabila kecemasan konstant.

5) Hubungan Parsial Antara Kecemasan Dengan Prestasi Olahraga

Angkat Besi, Apabila Kondisi Fisik Konstan

Hubungan antara variabel kecemasan dengan prestasi olahraga angkat

besi memiliki kekuatan hubungan parsial yang negatif, apabila variabel

Page 14: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN fileX dengan variabel Y, analisis data yang dipergunakan meliputi: analisis persamaan regresi linier sederhana, koefisien korelasi, koefisien determinasi,

85

kondisi fisik konstant yang ditandai dengan Rparsial sebesar -0,004 dan

R2parsial sebesar 0,0002 atau 0,002%. Artinya dapat disimpulkan bahwa,

kecemasan tidak memiliki kekuatan hubungan parsial yang positif dengan

prestasi olahraga angkat besi, apabila kondisi fisik konstant.

6) Hubungan Parsial Antara Kecemasan Dengan Prestasi Olahraga

Angkat Besi, Apabila Motivasi Berprestasi Konstan

Hubungan antara variabel kecemasan dengan prestasi olahraga angkat

besi memiliki kekuatan hubungan parsial yang negatif, apabila variabel

motivasi berprestasi konstant yang ditandai dengan Rparsial sebesar -0,04 dan

R2parsial sebesar 0,002 atau 0,16%. Artinya dapat disimpulkan bahwa,

kecemasan tidak memiliki kekuatan hubungan parsial yang positif dengan

prestasi olahraga angkat besi, apabila motivasi berprestasi konstant.

e. Hasil Analisis Persamaan Regresi Ganda

Hasil persamaan analisis regresi ganda diperoleh dengan langkah

penghitungan metriks seperti yang tertera pada lampiran. Dari hasil

penghitungan diperoleh persamaan analisis regresi ganda yang menggambarkan

hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat secara keseluruhan

sebagai berikut:

Ŷ= -174,23+0,579X1+5,777X2-3,158X3

Keterangan:

Ŷ= Nilai taksiran variabel prestasi

X1= Variabel kondisi fisik

X2= Variabel motivasi berprestasi

X3= Variabel kecemasan

Page 15: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN fileX dengan variabel Y, analisis data yang dipergunakan meliputi: analisis persamaan regresi linier sederhana, koefisien korelasi, koefisien determinasi,

86

Berdasarkan persamaan regresi diatas, diketahui variabel kondisi fisik, dan

motivasi berprestasi memiliki tanda positif yang menunjukan bahwa variabel

kondisi fisik dan motivasi berprestasi memberikan persamaan garis berbanding

lurus dengan prestasi. Artinya dapat disimpulkan bahwa, semakin tinggi kondisi

fisik, dan semakin tinggi motivasi berprestasi, maka cenderung akan diikuti

dengan prestasi yang semakin tinggi. Sedangkan pada variabel kecemasan

memiliki tanda negatif yang menunjukan bahwa variabel kecemasan

memberikan persamaan garis berbanding terbalik dengan prestasi. Artinya dapat

disimpulkan bahwa, semakin tinggi kecemasan, maka cenderung akan diikuti

semakin turunnya atau rendahnya prestasi.

f. Hasil Analisis Koefisien Korelasi Ganda

Berdasarkan hasil analisis koefisien korelasi ganda antara variabel

X1,X2,X3 secara bersama-sama dengan variabel Y, diperoleh nilai koefisien

korelasi ganda Ry sebesar 0,748 dengan R2y determinasi sebesar 0,559 atau 56%.

Artinya dapat disimpulkan bahwa, hubungan antara variabel kondisi fisik,

motivasi berprestasi, dan kecemasan secara bersama-sama memiliki arah

hubungan sebesar 56% dengan variabel prestasi olahraga angkat besi.

g. Hasil Uji Keberartian Analisis Regresi Ganda (Uji Signifikan F)

Uji keberatian analisis regresi ganda (uji F) dilakukan bertujuan untuk

mengetahui keberartian hubungan yang signifikan atau tidak signifikan antara

variabel bebas X1,X2,X3 secara bersama-sama dengan variabel Y sesuai dengan

kriteria pengujian pada taraf signifikansi Ftabel (α 0,05). Adapun kriteria

Page 16: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN fileX dengan variabel Y, analisis data yang dipergunakan meliputi: analisis persamaan regresi linier sederhana, koefisien korelasi, koefisien determinasi,

87

pengujian, dan hasil uji keberartian analisis regresi ganda dapat dipaparkan

sebagai berikut:

Kriteria pengujian:

Ho = Diterima jika nilai Fhitung < lebih kecil dari Ftabel pada taraf signifikan α

0,05. Artinya, tidak terdapat hubungan secara bersama-sama antara

variabel X1 X2 X3 dengan variabel Y.

Ha = Diterima jika nilai Fhitung > lebih besar dari Ftabel pada taraf signifikan

α 0,05. Artinya, terdapat hubungan secara bersama-sama antara variabel

X1 X2 X3 dengan variabel Y.

Tabel 4.13 Hasil Uji Keberartian Analisis Regresi Ganda

Variabel N db JKreg JKres Fhitung Ftabel Kesimpulan

X1 X2 X3-Y 20 3 : 16 30209,78 23807,17 6,77 3,24 Signifikan

Berdasarkan tabel 4.13 hasil uji keberartian analisis regresi ganda (uji F)

dapat disimpulkan bahwa, Ho ditolak, dan Ha diterima dengan kriteria pengujian

hipotesis dimana Fhitung 6,77 > lebih besar dari Ftabel 3,24 pada taraf signifikan α

0,05. Artinya dapat disimpulkan bahwa, terdapat hubungan secara bersama-sama

antara kondisi fisik, motivasi berprestasi, dan kecemasan dengan prestasi

olahraga angkat besi.

3. Hasil Penghitungan Sumbangan Tiap Variabel

Dari hasil penghitungan sumbangan atau kontribusi antara variabel kondisi

fisik, motivasi berprestasi, dan kecemasan dengan variabel prestasi olahraga angkat

besi, diperoleh hasil penghitungan sebagai berikut:

Page 17: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN fileX dengan variabel Y, analisis data yang dipergunakan meliputi: analisis persamaan regresi linier sederhana, koefisien korelasi, koefisien determinasi,

88

a. Sumbangan Efektivitas Regresi

Berdasarkan hasil penghitungan sumbangan atau kontribusi efektivaitas

regresi seperti yang tertera pada lampiran, diperoleh sumbangan sebesar 56%.

Artinya dapat disimpulkan bahwa, secara keseluruhan kondisi fisik, motivasi

berprestasi, dan kecemasan memiliki sumbangan atau kontribusi sebesar 56%

terhadap prestasi olahraga angkat besi.

b. Sumbangan Relatif Tiap Variabel

Berdasarkan hasil penghitungan sumbangan atau kontribusi relatif tiap-tiap

variabel seperti yang tertera pada lampiran, diperoleh hasil pengitungan sebagai

berikut:

1) Kondisi fisik memiliki sumbangan atau kontribusi relatif dengan prestasi

olahraga angkat besi sebesar 67%.

2) Motivasi berprestasi memiliki sumbangan atau kontribusi relatif dengan

prestasi olahraga angkat besi sebesar 59%.

3) Kecemasan memiliki sumbangan atau kontribusi relatif dengan prestasi

olahraga angkat besi sebesar -26%.

c. Sumbangan Efektif Tiap Variabel

Berdasarkan hasil penghitungan sumbangan atau kontribusi efektif tiap-

tiap variabel seperti yang tertera pada lampiran, diperoleh hasil penghitungan

sebagai berikut:

1) Kondisi fisik memiliki sumbangan atau kontribusi efektif dengan prestasi

olahraga angkat besi sebesar 38%.

2) Motivasi berprestasi memiliki sumbangan atau kontribusi efektif dengan

prestasi olahraga angkat besi sebesar 33%.

Page 18: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN fileX dengan variabel Y, analisis data yang dipergunakan meliputi: analisis persamaan regresi linier sederhana, koefisien korelasi, koefisien determinasi,

89

3) Kecemasan memiliki sumbangan atau kontribusi efektif dengan prestasi

olahraga angkat besi sebesar -14%.

B. Hasil Pembahasan Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis pada dasarnya merupakan suatu langkah untuk menjawab

perumusan hipotesis yang diajukan sesuai dengan kriteria pengujian. Hipotesis yang

diajukan dapat diterima jika fakta-fakta empiris dan data-data yang dikumpulkan

mendukung pernyataan pengujian hipotesis. Sebaliknya, hipotesis yang diajukan dapat

ditolak jika fakta-fakta empiris dan data-data yang dikumpulkan tidak mendukung

pernyataan pengujian hipotesis. Adapun hasil pembahasan pengujian hipotesis dapat

disajikan sebagai berikut:

1. Hubungan Antara Kondisi Fisik Dengan Prestasi Olahraga Angkat Besi

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan pada variabel kondisi

fisik dengan variabel prestasi dapat diringkas melalui pembahasan yang diantaranya:

(1) Hubungan antara kondisi fisik dengan prestasi olahraga angkat besi memiliki

persamaan garis regresi linier Ŷ= 116,36+0,71 dengan tingkat keberartian regresi

linier yang signifikan sebesar 15,54 pada taraf α 0,05. (2) Hubungan antara kondisi

fisik dengan prestasi olahraga angkat besi memiliki keeratan atau arah hubungan

sebesar 46,34%. (3) Hubungan antara kondisi fisik dengan prestasi olahraga angkat

besi memiliki kekuatan hubungan parsial yang positif sebesar 0,434 apabila

motivasi berprestasi konstant, dan 0,551 apabila kecemasan konstant. (4) Hubungan

antara kondisi fisik dengan prestasi olahraga angkat besi memiliki sumbangan atau

kontribusi yang positif secara relatif sebesar 67%, dan secara efektif sebesar 38%.

(5) Pada tahap uji keberartian koefisien korelasi antara kondisi fisik dengan prestasi

Page 19: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN fileX dengan variabel Y, analisis data yang dipergunakan meliputi: analisis persamaan regresi linier sederhana, koefisien korelasi, koefisien determinasi,

90

olahraga angkat besi diperoleh kesimpulan bahwa, terdapat hubungan antara kondisi

fisik dengan prestasi olahraga angkat besi pada kriteria hasil pengujian dimana

Thitung 3,943 > lebih besar dari Ttabel 2,086 dengan taraf signifikan (α 0,05).

2. Hubungan Antara Motivasi Berprestasi Dengan Prestasi Olahraga Angkat Besi

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan pada variabel motivasi

berprestasi dengan variabel prestasi olahraga angkat besi dapat diringkas melalui

pembahasan yang diantaranya: (1) Hubungan antara motivasi berprestasi dengan

prestasi olahraga angkat besi memiliki persamaan garis regresi linier Ŷ=-

410,49+7,24 dengan tingkat keberartian regresi linier yang signifikan sebesar 7,13

pada taraf signifikan (α 0,05). (2) Hubungan antara motivasi berprestasi dengan

prestasi olahraga angkat besi memiliki keeratan atau arah hubungan sebesar 41,86%.

(3) Hubungan antara motivasi berprestasi dengan prestasi olahraga angkat besi

memiliki kekuatan hubungan parsial yang positif sebesar 0,348 apabila kondisi fisik

konstant, dan 0,497 apabila kecemasan konstant. (4) Hubungan antara motivasi

berprestasi dengan prestasi olahraga angkat besi memiliki sumbangan atau

kontribusi yang positif secara relatif sebesar 59%, dan secara efektif sebesar 33%.

(5) Pada tahap uji keberartian koefisien korelasi antara motivasi berprestasi dengan

prestasi olahraga angkat besi diperoleh kesimpulan bahwa, terdapat hubungan antara

motivasi berprestasi dengan prestasi olahraga angkat besi pada kriteria hasil

pengujian dimana Thitung 3,60 > lebih besar dari Ttabel 2,086 dengan taraf signifikan

(α 0,05).

Page 20: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN fileX dengan variabel Y, analisis data yang dipergunakan meliputi: analisis persamaan regresi linier sederhana, koefisien korelasi, koefisien determinasi,

91

3. Hubungan Antara Kecemasan Dengan Prestasi Olahraga Angkat Besi

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan pada variabel kecemasan

dengan variabel prestasi olahraga angkat besi dapat diringkas melalui pembahasan

yang diantaranya: (1) Hubungan antara kecemasan dengan prestasi olahraga angkat

besi memiliki persamaan garis regresi linier Ŷ=-101,68+5,26 dengan tingkat

keberartian regresi linier yang signifikan sebesar 6,03 pada taraf α 0,05. (2)

Hubungan antara kecemasan dengan prestasi olahraga angkat besi memiliki keeratan

atau arah hubungan sebesar 22,91%. (3) Hubungan antara kecemasan dengan

prestasi olahraga angkat besi memiliki kekuatan hubungan parsial yang negatif

sebesar -0,004 apabila kondisi fisik konstant, dan -0,04 apabila motivasi berprestasi

konstant. (4) Hubungan antara kecemasan dengan prestasi olahraga angkat besi

memiliki sumbangan atau kontribusi yang negatif secara relatif sebesar -26%, dan

secara efektif sebesar -14%. (5) Pada tahap uji keberartian koefisien korelasi antara

kecemasan dengan prestasi olahraga angkat besi diperoleh kesimpulan bahwa,

terdapat hubungan antara kecemasan dengan prestasi olahraga angkat besi pada

kriteria hasil pengujian dimana Thitung 2,313 > lebih besar dari Ttabel 2,086 dengan

taraf signifikan (α 0,05).

4. Hubungan Antara Kondisi Fisik, Motivasi Berprestasi, dan Kecemasan

Dengan Prestasi Olahraga Angkat Besi

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan dengan menggunakan

analisis regresi linier ganda pada variabel kondisi fisik, motivasi berprestasi, dan

kecemasan, dengan variabel prestasi olahraga angkat besi, diperoleh persamaan

regresi ganda sebagai berikut:

Page 21: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN fileX dengan variabel Y, analisis data yang dipergunakan meliputi: analisis persamaan regresi linier sederhana, koefisien korelasi, koefisien determinasi,

92

Ŷ= -174,23+0,579X1+5,777X2-3,158X3

Dari persamaan analisis regresi linier ganda di atas, diketahui bahwa kondisi

fisik, dan motivasi berprestasi memiliki tanda positif yang menunjukan bahwa

kondisi fisik dan motivasi berprestasi memberikan garis hubungan positif

berbanding lurus dengan hasil prestasi olahraga angkat besi. Artinya bahwa,

semakin tinggi kondisi fisik, dan semakin tinggi motivasi, maka cenderung akan

diikuti oleh hasil prestasi yang semakin tinggi. Sedangkan pada kecemasan memiliki

tanda negatif yang menunjukan bahwa kecemasan memberikan garis hubungan

negatif berbanding terbalik dengan hasil prestasi olahraga angkat besi. Artinya

bahwa, semakin tinggi kecemasan, maka cenderung akan diikuti semakin rendahnya

prestasi.

Selanjutnya pada hasil analisis data dengan menggunakan analisis koefisien

korelasi ganda pada variabel kondisi fisik, motivasi berprestasi, dan kecemasan

dengan variabel prestasi olahraga angkat besi, diproleh nilai R sebesar 0,748 dengan

koefisien determinasi R2 sebesar 0,559 atau 56%. Artinya dapat disimpulkan bahwa,

variabel kondisi fisik, motivasi berprestasi, dan kecemasan secara bersama-sama

memiliki keeratan atau arah hubungan dengan prestasi olahraga angkat besi sebesar

56%, dan pada hasil uji keberartian analisis regresi ganda antara variabel kondisi

fisik, motivasi berprestasi, dan kecemasan secara bersama-sama dengan prestasi

olahraga angkat besi, diperoleh kriteria hasil pengujian yaitu, dimana Fhitung 6,77 >

lebih besar dari Ftabel 3,24 dengan taraf pengujian signifikansi (α 0,05). Artinya

dapat disimpulkan bahwa, terdapat hubungan secara bersama-sama antara kondisi

fisik, motivasi berprestasi, dan kecemasan dengan prestasi olahraga angkat besi.