pengaruh csr (corporate social responsibility)...

186
PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) TERHADAP PEREKONOMIAN PETANI TEBU DAN KARYAWAN PABRIK GULA TJOEKIR PTPN X KABUPATEN JOMBANG Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh: NANIK YHULLIYANI NIM: 11140150000101 JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVESITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1440 H/ 2019 M

Upload: others

Post on 30-Oct-2020

9 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t

PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) TERHADAP

PEREKONOMIAN PETANI TEBU DAN KARYAWAN PABRIK GULA

TJOEKIR PTPN X KABUPATEN JOMBANG

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta untuk Memenuhi Salah Satu

Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (SPd)

Oleh

NANIK YHULLIYANI

NIM 11140150000101

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVESITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1440 H 2019 M

i

ii

iii

iv

v

vi

ABSTRAK

Nanik Yhulliyani (NIM 11140150000101) Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial Konsentrasi Geografi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan Judul Skripsi ldquoPengaruh Corporate Social Responsibility

Terhadap Perekonomian Petani Tebu dan Karyawan Pabrik Gula Tjoekir

PTPN X Kabupaten Jombangrdquo Skripsi Program Studi Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial Konsentrasi Geografi Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta 2019

Persaingan perdagangan bebas untuk gula lokal dengan gula rafinasi

mengakibatkan petani tebu mengalami kerugian Selain itu faktor input-output

pabrik menurun mempengaruhi berjalannya CSR Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Perekonomian

Petani Tebu dan Karyawan Pabrik Gula Tjoekir Jenis metode yang digunakan

deskriptif kuantitatif Sumber data adalah data primer pengolahan data

menggunakan SPSS 160 Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan

observasi Jumlah sampelnya sebanyak 35 responden Teknik pengambilan

sampel yaitu dengan teknik Random Sampling Instrumen yang digunakan adalah

angket dengan skala likert dan metode analisis menggunakan uji regresi linier

sederhana koefisien determinasi dan pengujian hipotesis (uji t) Uji t nilai thitung

sebesar 2117 yang lebih besar dari ttabel yaitu 203011 maka H0 di tolak dan Ha di

terima dan nilai signifikansi 0042 lebih kecil α = 005 Dapat disimpulkan bahwa

variabel CSR berpengaruh terhadap variabel perekonomian petani dan karyawan

pabrik Persamaan regrasi Y = 25633 + 0241X sebagaimana diinterpretasikan

bahwa pada variabel X menunjukkan nilai positif meningkat sebesar 0241 karena

keduanya memiliki hubungan pengaruh yang searah dan tetap Diketahui hasil

dari R-Square 0120 dari variabel Program Corporate Social Responsibility

Berdasarkan penghitungan tingkat pengaruh variabel X dan variabel Y pada

penelitian ini sebesar 12 sedangkan 88 lainnya dipengaruhi oleh berbagai

faktor lainnya (sawah petani yang bukan tebu palawija aset lain seperti usaha

mobil angkuttruk pendapatan yang diberikan anak pada petani yang anaknya

sudah bekerja pendapatan dari pensiunan dan lainnya

Kata Kunci Corporate Social ResponsibilityPerekonomian Petani Tebu dan

Karyawan Pabrik

vii

ABSTRACT

Nanik Yhulliyani (NIM 11140150000101) Department of Social Sciences

Education Geography Concentration Faculty of Tarbiyah and Teacher

Training Thesis Title The Influence of the Corporate Social Responsibility on

the Economy of Sugar Cane Farmers and Employees of Tjoekir PTPN X Sugar

Factory in Jombang Regency Thesis Social Sciences Education Study

Program Geography Concentration of Syarif Hidayatullah State Islamic

University Jakarta 2019

Competition for free trade for local sugar with refined sugar resulted in

sugarcane farmers losing money In addition factory input-output factors

decrease affecting the running of CSR This study aims to determine the Effect of

Corporate Social Responsibility on the Economy of Sugar Cane Farmers and

Employees of Tjoekir Sugar Factory The type of method used is quantitative

descriptive Data sources are primary data processing data using SPSS 160 The

technique of collecting data uses questionnaires and observations The number of

samples is 35 respondents The sampling technique is the Random Sampling

technique The instrument used was a questionnaire with a Likert scale and

analysis method using a simple linear regression test coefficient of determination

and hypothesis testing (t test) The t test value of tcount is 2117 which is greater

than t table which is 203011 then H0 is rejected and Ha is accepted and the

significance value of 0042 is smaller α = 005 It can be concluded that the CSR

variable affects the economic variables of farmers and factory employees

Regression equation Y = 25633 + 0241X as interpreted that in variable X shows

a positive value increased by 0241 because both have a direct and constant

influence relationship The results of R-Square 0120 are known from the

Corporate Social Responsibility Program variable Based on the calculation of

the level of influence of variables X and Y in this study by 12 while the other

88 is influenced by various other factors (farmers fields that are not sugar cane

other crops such as transport vehicles trucks income given to farmers who his

child has worked income from pensioners and others

Keywords Corporate Social Responsibility Economy Sugar Cane Farmers and

Factory Employees

viii

KATA PENGANTAR

Assalamuaikum wrwb

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

hidayah-Nya kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan penelitian ini

dengan keadaan sehat wal afiat serta memudahkan saya dalam segala urusan

mengenai penelitian ini Shalawat serta salam tidak lupa saya curahkan kepada

junjungan saya Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membimbing umat Islam

dari Zaman Jahiliyah menuju zaman yang terang benderang ini dengan penuh

rahmat serta diiringi oleh perkembangan teknologi yang maju pesat

Penelitian ini berjudul ldquoPengaruh Program CSR (Corporate Social

Responsibility) Pabrik Gula PTPN X Tjoekir Terhadap Tingkat Ekonomi Petani

Tebu Kabupaten Jombang rdquo sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana Pada

Bidang konsentrasi Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahusan Sosial

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

Dalam penulisan laporan penelitian ini penulis sadar bahwa karya ilmiah

ini masih jauh dari kata sempurna karena kesempurnaan hanya milik Allah

semata Penelitian ini tidak akan berhasil tanpa bantuan dan dukungan dari orang

sekitar dan semua pihak baik pertolongan yang tidak nampak maupun

pertolongan yang nampak Karena itulah saya berterimakasih kepada orang-orang

yang telah membantu dan membimbing saya Saya ucapkan banyak terimakasih

kepada

1 Ayah dan ibu yang selalu mendoakan saya dalam suka maupun duka selama

melakukan penelitian dari awal hingga akhir serta dalam segala hal

2 Kepada dosen pembimbing Bapak Dr Sodikin MSi yang selalu mebimbing

saya dengan berkorban waktu dan tenaga Serta membimbing dengan sabar

ketika saya salah dalam mengerjakan penelitian ini dari awal hingga akhir

3 Kepada ibu Neng Sri Nuraeni MPd yang selalu mensupport membimbing

selalu mengingatkan dan mengajak saya untuk selalu semangat dan giat agar

cepat menyelesaikan skripsi ini

ix

4 Kepada Kepala Dr Iwan Purwanto selaku ketua Prodi Ilmu Pengetahuan

Sosial selain itu juga sebagai dosen Pembimbing Akademik yang selalu

mendengarkan keluhan dan permasalahan apapun selam kuliah Atas support

dan doanya sebagai panutan dan motivator dalam hidup saya

5 Kepada Prof Ahmad Thib Raya sebagai dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan selaku Kepala Dekan periode lalu 2014-2019

6 Kepada Ibu Dr Sururin MAg selaku dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta periode 2019-2023

7 Prof Dr Amany Burhanudin Umar Lubis Lc MA sebagai rektor UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta periodee 2019-2023

8 Kepada Ibu Dr Amelia Fauziah selaku Direktur Social Trust Fund UIN Syarif

Hidayatullah yang telah memberi motivasi bimbingan dan dukungan dalam

setiap langkah para volunteer Social Trust Fund

9 Kepada Lembaga dan keluarga besar Social Trust Fund yang selalu

memberikan dukungan dan semangat

10 Kepada Bapak Dr Husni Teja Sukmana ST MSc yang menjadi orang tua

asuh dalam beasiswa OTA (Orang Tua Asuh) di Social Trust Fund

11 Kepada Dr Nuryani MA dan keluarga yang selalu mendukung saya dalam

segala hal selama kuliah di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta

12 Kepada Teman-teman Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial teman-

teman volunteer Social Trust Fund dan teman-teman PPKT yang selalu

memberikan semangat untuk cepat menyelesaikan tugas akhir

Penelitian ini sangat memerlukan kritik dan saran sebagai bahan

pertimbangan untuk memperbaiki karya-karya lain dimasa depan Semoga

penelitian ini bermanfaat bagi masyarakat khususnya pada pembaca

Wassalamualaikum wrwb

Jakarta 25 April 2019

Penulis

Nanik Yhulliyani

x

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI i

LEMBAR PERNYATAAN UJI REFERENSI ii

LEMBAR PERNYATAAN KARYA ILMIAH iii

ABSTRACK iv

ABSTRACT v

KATA PENGANTAR vi

DAFTAR ISI viii

DAFTAR TABEL xi

DAFTAR GAMBAR xiv

DAFTAR LAMPIRAN xv

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang Masalah 1

B Identifikasi Masalah 10

C Pembatasan Masalah 10

D Rumusan Masalah 10

E Tujuan Penelitian 10

F Manfaat Penelitian 10

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 13

A Deskripsi Teoretik 13

1 Industri Gula 13

2 CSR (Corporate Social Responsibility) 29

3 Petani Tebu 39

4 Tingkat Ekonomi 40

B Penelitian yang Relevan 44

C Kerangka Berpikir 47

D Hipotesis 50

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 51

A Lokasi dan Waktu Penelitian 51

xi

1 Lokasi Penelitian 51

2 Waktu Penelitian 52

B Metode Penelitian 52

C Populasi dan Sampel Penelitian 53

1 Populasi 53

2 Sampel 53

D Variabel Penelitian 55

1 Variabel Independen 55

2 Variabel Dependen 55

E Sumber Data 57

1 Data Primer 58

2 Data Sekunder 58

F Teknik Pengumpulan Data 58

1 Kuesioner 58

2 Observasi 59

G Instrumen Penelitian 59

H Teknik Analisis Data 62

1 Uji Kualitas Data 62

a Uji Validitas 62

b Uji Reliabilitas 62

2 Uji Prasyarat Analisis Data 63

a Uji Normalitas 63

b Uji Homogenitas 63

c Uji Linearitas 63

3 Uji Hipotesis Penelitian 64

a Uji T 64

b Uji Koefisien Determinasi 64

c Regresi Linear Sederhana 64

1 Hipotesis Statistik 66

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 67

A Gambaran Umum Pabrik Gula Tjoekir 67

xii

1 Sejarah Pabrik Gula Tjoekir 67

2 Visi dan Misi Pabrik Gula Tjoekir 69

3 Kondisi Fisik Wilayah 70

B Deskripsi Data 72

1 Deskripsi Responden 73

2 Deskripsi Variabel 77

3 Deskripsi Kuesioner 80

C Hasil Observasi 91

D Pengujian Persyaratan Analisis dan Pengujian Hipotesis 93

a Uji Kualitas Data 93

1 Uji Validitas 93

2 Uji Reliabilitas 95

b Uji Persyaratan Analisis 97

1 Uji Normalitas 97

2 Uji Homogenitas 100

3 Uji Linearitas 101

c Pengujian Hipotesis Model Regresi 101

1 Uji T 101

2 Uji Koefisien Determinasi 103

3 Regresi Linier Sederhana 104

E Pembahasan Hasil Penelitian 106

F Keterbatasan Penelitian 110

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 111

A Kesimpulan 111

B Implikasi 112

C Saran 112

DAFTAR PUSTAKA 114

LAMPIRAN

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 11 Jumlah industri besar dan industri sedang yang ada di

Jawa Timurmenurut kabupaten pada tahun 2013-2015 2

Tabel 12 Jumlah pendapatan panen tebu di Kabupaten Jombang 4

Tabel 13 Jumlah keluarga sejahtera di Kabupaten Jombang menurut

kecamatan ` 5

Tabel 21 Kegiatan Corporate Social Responsibility 33

Tabel 22 Pengaturan Tanggung jawab Perusahaan dalam Ketentuan

Peraturan Perundang-undangan dalam Hukum Perusahaan 38

Tabel 23 Penelitian yang Relevan 44

Tabel 31 Waktu Penelitian 52

Tabel 32 Instrumen Penelitian 59

Tabel 33 Pedoman Observasi 61

Tabel 41 Responden berdasarkan Usia 73

Tabel 42 Responden berdasarkan Pendidikan 75

Tabel 43 Responden berdasarkan Tahun Gabung 76

Tabel 44 Skor pernyataan menurut Skala Likert 78

Tabel 45 Hasil frekuensi jawaban responden (Variabel X) 79

Tabel 46 Frekuensi jawaban responden (Variabel Y) 80

Tabel 47 Hasil Observasi 81

Tabel 48 Hasil Uji Validitas Variabel X (CSR) 82

Tabel 49 Hasil Uji Validitas Variabel Y (Tingkat Ekonomi Petani) 91

Tabel 410 Hasil Uji Reliabilitas Variabel X (Corporate Social

Responsibility) 94

Tabel 411 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y (Tingkat Ekonomi Petani)95

Tabel 412 Hasil Uji Asumsi Normalitas 96

Tabel 413 Hasil Uji Asumsi Homogenitas 96

Tabel 414 Hasil Asumsi Uji Linearitas 98

Tabel 415 Hasil Uji T 100

Tabel 416 Koefisien determinasi (R) Variabel X dan Y 101

Tabel 417 Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana 102

xiv

DAFTAR GRAFIK

Grafik 41 Karakteristik Responden berdasarkan Usia 74

Grafik 42 Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan 75

Grafik 43 Responden Berdasarkan Tahun Gabung atau Kerjasama

dengan Pabrik Gula Tjoekir 77

Grafik 44 Tingkat Pengetahuan Petani Tebu terhadap CSR 83

Grafik 45 Penilaian Implementasi Program Kemitraan yang dirasakan

Petani Tebu 84

Grafik 46 Penilaian Petani terhadap Program Bina Lingkungan

Pg Tjoekir 86

Grafik 47 Bentuk Bantuan PG Tjoekir Berupa Pupuk dan Bibit

Tebu 88

Grafik 48 Pekerjaan selain menjadi petani tebu 90

Grafik 49 Pendapatan Petani Tebu Setiap Musim Panen 90

Grafik 410 Uji Normalitas 99

Grafik 411 Uji Normalitas (P-Plot) 99

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 21 Luas jangkauan range dan threshold 21

Gambar 22 Locational triangle dari Weber 22

Gambar 23 Kurva Isodapan dari Weber 23

Gambar 24 Kurva perbedaan sewa tanah sesuai dengan perbedaan jarak

kepasar 26

Gambar 25 Perbedaanan kurva sewa tanah untuk kegiatan berbeda 27

Gambar 26 Diagram cincin dari Von Thunen 27

Gambar 27 Kerangka berpikir untuk penelitian pengaruh CSR Pabrik Gula

Tjoekir terhadap tingkat ekonomi petani tebu di Kecamatan

Kabupaten Jombang 48

Gambar 31 Letak Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang 51

Gambar 41 Lokasi Pabrik Gula Tjoekir 67

Gambar 42 Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Persero 68

Gambar 43 Sungai yang di perbaiki oleh PG Tjoekir 87

Gambar 44 Pembagian Santunan kepada warga sekitar Pabrik

Gula Tjoekir 89

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Uji referensi

Lampiran 2 Instrumen Penelitian

Lampiran 3 Kuesioner penelitian

Lampiran 4 Panduan Observasi

Lampiran 5 Hasil Uji Validitas dan Reliabitas

Lampiran 6 Hasil Analisis Data

Lampiran 7 Dokumentasi

Lampiran 8 Surat Izin Penelitian

Lampiran 9 Surat Bimbingan Skripsi

Lampiran 10 Biodata Penulis

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan negara yang kaya raya akan sumber daya

alam Letak strategis Indonesia di wilayah tropis membuat potensi flora

dan fauna di Indonesia sangat beragam selain itu Indonesia merupakan

negara yang terletak di antara dua samudra dan dua benua yaitu Samudra

Pasifik dan Samudra Hindia serta diapit oleh dua benua yaitu Benua Asia

dan Benua Australia Hal tersebut membuat Indonesia menjadi jalur

perdagangan internasioanal karena berada pada garis silang dari jalur darat

dan laut Selain menjadi jalur perdagangan dunia Indonesia juga dijuluki

sebagai negara maritim (negara kepulauan) Sumber daya alam Indonesia

sangat melimpah baik itu sumber daya alam yang ada di darat maupun

yang ada di laut Pada bidang kelautan sumber daya alam Indonesia

diantaranya terdapat sumber daya terumbu karang ikan dengan beragam

spesies bahkan setengah dari spesies ikan di dunia ada pada laut Indonesia

Selain biota laut Indonesia juga memiliki garis pantai yang panjang

dengan berbagai macam pemandangan yang indah dan menjadikannya

tempat wisata Bahkan sebagian pendapatan negara juga berasal dari

bidang pariwisata salah satunya yaitu objek wisata pantai

Pada bidang pertambangan Indonesia juga sangat melimpah

diantaranya terdapat pertambangan timah tembaga minyak bumi batu

bara nikel dan yang paling dikenal dunia adalah pertambangan emas atau

logam mulia yang merupakan tambang emas terbesar di dunia yaitu

Freeport yang berada di Papua Selain bidang tambang sumber daya alam

Indonesia lainnya yaitu bidang perhutanan perkebunan perikanan

peternakan tanaman pangan perindustrian dan pariwisata Diantara

seluruh sumber daya alam Indonesia yang kini sangat membantu

pertumbuhan APBN Indonesia adalah pada bidang industri dan bidang

pariwisata Pada bidang pariwisata Indonesia termasuk negara yang

2

sangat banyak tempat-tempat wisata baik itu wisata alam maupun wisata

budaya Pada bidang perindustrian di Indonesia semakin berkembang dari

tahun ke tahun Pada tahun 1995 secara nasional tercatat 165 daerah

kawasan industri dengan luas sekitar 53449 Ha dan pada tahun 2000

meningkat menjadi 203 kawasan indutri dengan luas sekitar 66771 Ha

yang terbesar di 20 provinsi di Indonesia1

Salah satunya wilayah di

Indonesia yang merupakan kawasan industri besar adalah Jawa Timur

perindustriannya berkembang pesatSeperti yang disajikan pada Tabel 11

Tabel 11 Jumlah industri besar dan industri sedang yang ada di

Jawa Timur menurut kabupaten pada tahun 2013-2015

No Kabupaten Tahun

2013 2014 2015

1 Pacitan 14 15 17

2 Ponorogo 28 28 34

3 Trenggalek 45 45 46

4 Tulungagung 190 182 188

5 Blitar 65 70 81

6 Kediri 109 121 122

7 Malang 232 249 267

8 Lumajang 80 80 85

9 Jember 170 168 176

10 Banyuwangi 278 279 280

11 Bondowoso 73 78 81

12 Situbondo 84 92 97

13 Probolinggo 63 63 64

14 Pasuruan 770 794 811

15 Sidoarjo 946 953 978

16 Mojokerto 213 247 270

17 Jombang 145 155 161

18 Nganjuk 43 43 45

19 Madiun 19 21 24

20 Magetan 28 37 37

21 Ngawi 31 31 27

22 Bojonegoro 78 81 88

1Ahmad Erani Yustika dkk Tapak Pengembangan Industri NasionalBogorPenerbit PTPenerbit

IPB Press2014 cetakan ke 1 hal 39-41

3

23 Tuban 205 196 199

24 Lamongan 142 144 150

25 Gresik 562 599 603

26 Bangkalan 19 20 20

27 Sampang 21 22 25

28 Pamekasan 67 74 75

29 Sumenep 55 71 78

Jawa timur 6226 6473 6672

Sumber Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur

Berdasarkan Tabel 11 dapat dianalisis bahwa perindustrian di

wilayah Jawa Timur mengalami peningkatan Dari tahun 2013 dengan

jumlah 6226 dan meningkat setiap tahunnya dari data BPS mengatakan

pada tahun 2015 jumlahnya mencapai 66722 Perindustrian merupakan

salah satu lapangan usaha yang paling banyak berkontribusi terhadap

Produk Domestik Bruto (PDB) negara bahkan mencapai 2359 dari

keseluruhan lapangan usaha yang terdapat di Indonesia Lain halnya

dengan pengembangan industri di wilayah Kabupaten Jombang salah satu

kabupaten yang berada di Jawa Timur perindustrian di Kabupaten

Jombang kini semakin berkembang sebagian diantaranya terdapat industri

batik khas Jombang industri rokok Sampoerna industri sepatu dan

industri perkebunan khususnya industri pengolahan tebu menjadi gula

pasir dimana terdapat dua pabrik gula besar di Jombang yaitu Pabrik Gula

Tjoekir dan Pabrik Gula Jombang Baru di buktikan dengan sebagian besar

wilayah pertanian di Jombang adalah Tebu Perindustrian di Jombang

sebesar 3 dari seluruh industri yang ada di Jawa Timur peringkat

tertinggi sebesar 19 untuk Kabupaten Sidoarjo dan peringkat terendah

pada Kabupaten Pacitan yaitu 0

Selain Industri pertumbuhan penduduk di kabupaten Jombang dari

tahun 2011-2015 meningkat terus menerus dari tahun ke tahun Menurut

BPS kabupaten Jombang peningkatan pertumbuhan penduduk tahun 2011

adalah 1212882 jiwa dan pada tahun 2015 terdapat peningkatan menjadi

2 Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur tahun 2015 (Jumlah Perusahaan Industri Besar dan

Sedang di Jawa Timur menurut KabupatenKota tahun 2013-2015)

Tabel 11 Lanjutan

4

1240985 jiwa Sedangkan penduduk pada kecamatan Diwek yang

merupakan salah salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Jombang

pada tahun 2011 sebanyak 101981 orang dan pada tahun 2015 meningkat

menjadi 104847 jiwa Dari jumlah keluarga secara keseluruhan 42783

keluarga dan yang termasuk keluarga pra sejahtera (tergolong kurang

mampu) sebanyak 3379 keluarga Luas tanah menurut penggunaannya

pada kecamatan Diwek adalah 336 dari seluruh tanah di kecamatan

Diwek digunakan sebagai pemukiman perumahan 039 adalah kawasan

industri 6055 adalah sawah 183 adalah tegalan 000 hutan jadi di

daerah Kecamatan Diwek tidak terdapat hutan 025 adalah kolam dan

363 lain-lain3 Jadi bisa diprediksi bahwa sebagian besar penduduk

bermata pencaharian sebagai petani tebu atau buruh tani lainnya Dapat

dilihat pada tabel 12 produksi industri perhutanan dan perkebunan di

Kabupaten jombang bahwa produksi tebu cukup tinggi bahkan sebagian

besar yang mengusai industri perkebunan adalah tebu seperti yang

disajikan pada Tabel 12

Tabel 12 Jumlah pendapatan panen tebu di Kabupaten Jombang4

No Kecamatan

Subdistrict

TebuSugar Cane

Luas Panen

(Ha)

Produksi (Ton) Produktivitas

(TonHa)

1 Perak 354 30560 86

2 Gudo 762 66691 88

3 Diwek 1730 147419 85

4 Ngoro 1622 140141 86

5 Mojowarno 805 64038 80

6 Bareng 1207 94221 78

7 Wonosalam 427 32924 77

8 Mojoagung 1139 99780 88

9 Sumobito 205 16791 82

3 Badan Pusat Statistik KabupatenJombang (Jumlah Keluarga Menurut Kriteria di Kabupaten

Jombang) tahun 2016 4Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten

Jombang

5

10 Jogoroto 702 59836 85

11 Peterongan 502 45049 90

12 Jombang 195 14972 77

13 Megaluh 19762 1481 79

14 Tembelang 101 8068 80

15 Kesamben 701 55666 79

16 Kudu 571 48453 85

17 Ngusikan 26 1901 72

18 Ploso 428 36803 78

19 Kabuh 86 6765 78

20 Plandaan 172 13609 79

21 Bandar Kedung

Mulyo

128 10628 80

Sumber Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang Jawa Timur

Berdasarkan Tabel 12 Kecamatan Diwek adalah wilayah paling

luas untuk panen tebu Sebagian masyarakat memiliki perekonomian yang

tinggi hal ini dapat dilihat dari data jumlah penduduk yang sejahtera lebih

banyak dibandingkan yang belum sejahtera di Kecamatan Diwek Seperti

yang terlihat pada Tabel 13

Tabel 13 Jumlah keluarga sejahtera di Kabupaten Jombang

menurut kecamatan5

No Kecamatan Pra

Sejahtera

Sejahtera Jumlah

1 Bandar Kedung Mulyo 2326 17971 20297

2 Perak 1573 20533 22106

3 Gudo 1280 20679 21959

4 Diwek 3379 39404 42783

5 Ngoro 4362 28229 32591

6 Mojowarno 5419 32889 38308

Sumber Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang

5 Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang (Jumlah keluarga sejahtera di Kabupaten Jombang)

Tabel 12 Lanjutan

6

Menurut data yang di dapat masyarakat yang kurang sejahtera di

kecamatan Diwek kisaran 3379 jiwa sedangkan yang sudah sejahtera

sebesar 39404 jiwa Hal ini dapat dianalisis bahwa mayoritas penduduk

kecamatan Diwek khususnya petani tebu sudah sejahtera6 Rata-rata petani

tebu yang memiliki kontrak kerjasama dengan PG Tjoekir merupakan

masyarakat yang tergolong mampu dan sejahtera karena untuk menjalin

kerjasama dengan PG Tjoekir syaratnya adalah dengan memiliki lahan

tebu seluas minimal 2 hektar per orangnya Hanya sebagian kecil

masyarakat petani tebu yang memiliki ekonomi menengah ke bawah7

Jadi tidak heran apabila di Jombang yang merupakan kota kecil

tetapi penghasil tebu terbanyak dibandingkan dengan wilayah sekitarnya

dengan sebagian besar lahan yang ditanami tebu selain itu juga di

Kabupaten Jombang juga terdapat 2 perusahaan Industri Tebu yaitu Pabrik

Gula Tjoekir PTPN X dan Pabrik Gula Jombang Baru Pabrik Gula

Tjoekir yang terletak di Kecamatan Diwek khususnya di desa Tjoekir

Letak Pabrik Tjoekir yang sangat strategis tepat di depan Pondok

Pesantren Tebu Ireng yang di bangun oleh Hasyim Asyrsquoari serta terlekatak

di jalur antara kota Pabrik Gula Tjoekir di bangun sejak abad ke 18 oleh

Belanda dan sampai sekarang masih beroperasi Pabrik gula Tjoekir

merupakan pabrik dimana para warga setempat dan sekitarnya mencari

nafkah sebagai karyawan pabrik petani pemasok tebu dan buruh tani

Untuk menjaga kelancaran dan kemajuan usaha Industri ini pabrik

tersebut mengadakan kerjasama dengan masyarakat setempat dengan

mengimplementasikan program tanggung jawab perusahaan yaitu program

CSR (Corporate Social Responsibility) dari PG Tjoekir untuk masyarakat

sekitar wilayah pabrik termasuk karyawan pabrik dan petani tebu

Masyarakat sekitarpun sudah terbiasa dengan seluruh aktivitas pabrik baik

itu yang menciptakan kebisingan maupun tidak

6 Sumber BPS Kabupaten Jombang (JumlahKeluargaSejahtera di KabupatenJombang menurut

kecamatan Tahun 2016) 7

Wawancara dengan Bapak Suwandi warga sekitar PG Tjoekir yang merupakan mantan

karyawan PG Tjoekir

7

CSR (Corporate Social Responsibility) merupakan sebuah

tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat di sekitar

perusahaan tersebut Hal itu dilakukan untuk mensejahterakan masyarakat

sekitar dengan adanya perusahaan tersebut sehingga terciptalah suasana

aman nyaman untuk kedua pihak sehingga aktivitas pabrik lancar tanpa

adanya gangguan dari pihak manapun Masyarakatpun dapat mendukung

dan berkontribusi dalam aktivitas perusahaan tersebut Saat ini dunia usaha

tidak lagi hanya memperhatikan catatan keuangan perusahaan semata

(single bottom line) melainkan juga aspek sosial dan lingkungan yang

biasa disebut triple bottom line Sinergis dari tiga elemen ini merupakan

kunci dari konsep pembangunan berkelanjutan (sustainable development)

Seiring dengan itu berbagai kalangan swasta pemerintah organisasi

masyarakat dan dunia pendidikan berupaya merumuskan dan

mempromosikan tanggung jawab sosial sektor usaha dalam hubungannya

dengan masyarakat dan lingkungan8

Konsep dari CSR sendiri menurut The World Business Council for

Sustainable Development yaitu CSR haruslah berkomitmen terus menerus

bekelanjutan untuk memberikan kontribusi bagi perkembangan ekonomi

sambil meningkatkan kualitas hidup para pekerja dan keluarganya juga

bagi komunitas lokal dan masyarakat pada umumnya Hal ini untuk efek

jangka panjang dan bukan dilakukan hanya cukup sekali saja tapi

berkelanjutan9 Namun pada PG Tjoekir masyarakat cukup mendukung

kebijakan dari pabrik gula tersebut hanya para petani tebu yang sebagian

memiliki masalah yaitu bingung harus menjual tebu mereka ke pabrik

mana karena tebu yang dihasilkan memang banyak yang berkualitas

bagus tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa banyak juga tebu yang

kualitasnya rendah dan dijual ke pabrik pun juga akan turun harganya dari

8

Abdul KoharIrwanto amp Angga Prabowo Kajian Efektivitas Program Corporate Social

Responsibility (CSR) Yayasan Unilever IndonesiaE-Journal Departemen Manajemen Fakultas

Ekonomi dan Manajemen IPB2008 hal 99 9

Muhammad SubhiImplementasi Corporate Social Responsibility PT Pertamina

(Persero)SkripsiProgram Studi Kesejahteraan MasyarakatUIN Syarif Hidayatullah2011 hal18

8

harga normal Selain itu perdagangan gula juga sangat ketat

persaingannya apalagi sekarang sudah ada perdagangan bebas seperti

MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) ini berdampak kepada para petani

tebu yang mana persaingan perdagangan gula semakin meluas dengan gula

rafinasi (gula impor)

Merupakan hukum alam manusia memenuhi kebutuhannya melalui

pemanfaatan alam sekitarnyaSerta selalu berhubungan dan berinteraksi

dengan makhluk lainnya hal itu mengakibatkan adanya kerjasama antara

satu dengan yang lain Hal tersebut sesuai dengan ayat Al Qurrsquoan Surat

yaitu Surah Al Qhasash ayat 77 sebagai berikut

رة خ ل ا ر ا د ل ا له ل ا ك ا ت آ ا م ي ف غ ت ب س وا ن ت ول

ا ي ن د ل ا ن م ك ب ي ص ك ن ي ل إ له ل ا ن س ح أ ا م ن ك س ح وأ

لرض ا ف د ا س ف ل ا غ ب ت ب ول ي ل له ل ا ن إ

ن ي د س ف م ل اArtinya

Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu

(kebahagiaan) negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan

bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada

orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu dan

janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi Sesungguhnya Allah

tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan10

Kandungan ayat di atas adalah Allah bahwa manusia hidup

janganlah hanya memikirkan hidup di dunia melainkan juga harus

memikirkan kehidupan yang akan datang yaitu akhirat yang kelak menjadi

10

Al Qurrsquoan Surah AlQashashayat 77

9

dunia yang sejati bagi umat manusia dan mewajibkan kepada kaum

muslimin untuk saling berhubungan satu sama lain dari suatu kerjasama

seperti halnya CSR sebuah pabrik CSR sebuah perusahaan merupakan

wujud adanya kerjasama antara perusahaan dengan masyarakat setempat

agar terjalin hubungan baik antara kedua pihak Menurut penelitian Dwi

Riska Nihayah mengenai program tanggung jawab perusahaan atau CSR

pada PG Tjoekir Diwek Jombang kepada masyarakat setempat dengan

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) Program CSR dibagi

menjadi dua program yaitu Program Kemitraan merupakan program yang

bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kegiatan usaha kecil untuk

menjadi tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan dana dari laba

perusahaan sementara yang kedua yaitu Program Bina Lingkungan

dimana terdapat 3 program bantuan antara lainnya yaitu bantuan

pendidikan dan pelatihan bantuan pengembangan prasarana dan sarana

umum serta bantuan sosial kemasyarakatan dalam rangka mengentaskan

kemiskinan Program Bina Lingkungan merupakan program

pemberdayaan kondisi sosial masyarakat di wilayah PG Tjoekir Jombang

melalui pemanfaatan dana dari laba perusahaan11

Implementasi dari program CSR tersebut terdapat program yang

berjalan lancar dan adapula program CSR yang kurang lancar hal ini dapat

terjadi diakibatkan oleh masalah input output dari laba perusahaan pabrik

tersebut Hal ini membuat para petani baik petani tebu maupun petani yang

lain juga kurang lancar Berdasarkan data dari BPS terdapat presentasi

penggunaan lahan di Kecamatan Diwek hal ini dapat disimpulkan bahwa

penduduk mayoritas adalah petani Dengan adanya program CSR yang

dilaksanakan oleh PG TJoekir PTPN X Jombang tersebut Penelitian ini

mengetahui bagaimana pengaruh program CSR terhadap perekonomian

petani tebu dan karyawan di daerah sekitar pabrik tersebut Maka tertarik

11

Dwi Riska Nihayah Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) Pada Pabrik Gula

Tjoekir Jombang Thesis Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum2017

10

untuk melakukan penelitian dengan judul ldquoPengaruh CSR (Corporate

Social Responsibility) Terhadap Perekonomian Petani Tebu dan Karyawan

Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombangrdquo

B Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah ditulis maka identifikasi

masalahnya sebagai berikut

1 Kurangnya efisiensi dan dana bantuan pembudidayaan tebu yang

membuat kualitas tebu rendah

2 Kurang maksimalnya pendapatan petani tebu karena persaingan

perdagangan gula

3 Kurang maksimalnya implementasi program CSR pada petani tebu

mengakibatkan kerugian pada penjualan produksi tebu

C Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang dikemukakan maka

masalah yang akan dikaji dan dibahas dalam penelitian ini Sehingga

membatasi penelitian ini hanya mengkaji Pengaruh CSR (Corporate

Social Responsibility) Terhadap Perekonomian Petani Tebu dan Karyawan

Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang

D Rumusan Masalah

Beradasarkan latar belakang yang sudah diuraikan maka

pertanyaan penelitian ini adalah Bagaimana Pengaruh CSR (Corporate

Social Responsibility) Terhadap Perekonomian Petani Tebu dan Karyawan

Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang

E Tujuan Penelitian

Berdasarkan pertanyaan penelitian maka penelitian ini memilki

tujuan untuk mengetahui Pengaruh CSR (Corporate Social Responsibility)

Terhadap Perekonomian Petani Tebu dan Karyawan Pabrik Gula Tjoekir

PTPN X Kabupaten Jombang

F Manfaat Penelitian

1 Manfaat Teoretis

Bagi Bidang Pendidikan

11

Dengan adanya penelitian ini penulis berharap penelitian

bermanfaat sebagai referensi dan sumbangan pemikiran untuk

penelitian selanjutnya yang masih dalam ruang lingkup yang sama

dengan Corporate Social Resposibility

2 Manfaat Secara Praktis

a Bagi Penulis

Penelitian ini dapat menambah wawasan penulis serta

pengalaman selama penelitian serta merealisasikan ilmu yang telah

diterima di kelas selama perkuliahan

b Bagi Bidang Pendidikan

Dengan adanya penelitian ini penulis berharap penelitian

bermanfaat di bidang pendidikan khususnya sebagai referensi

untuk mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS UIN Jakarta yang masih

dalam ruang lingkup yang sama tentang Program CSR (Corporate

Social Responsibility) dan bagi SMA kelas XII pada materi

pembelajaran mengenai industri dan lokasi industri

c Bagi Pemerintah Kabupaten Jombang

Dengan penelitian ini penulis berharap penelitian ini

bermanfaat bagi pemerintah kabupaten Jombang sebagai bahan

pertimbangan baik dalam pengambilan keputusan dalam sebuah

kebijakan maupun pada evaluasi terhadap kesejahteraan

masyarakat setempat

d Bagi Pabrik Gula Tjoekir

Dengan adanya penelitian ini Pabrik Tjoekir dapat dapat

mengevaluasi pelaksanaan mengenai program-program CSR

pabrik serta mengetahui bagaimana persepsi para petani tebu

tentang program tersebut

e Bagi masyarakat Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang

Dengan penelitian ini diharapkan masyarakat mampu bersikap

dalam menghadapi masalah sebagai petani tebu dan masyarakat

umum yang berada di Kecamatan Diwek dalam mengambil

12

keputusan kerjasama dalam kemitraan dengan pabrik yang akan

mengirim pasokan tebu tersebut sebagai bahan baku gula Dengan

adanya penelitian ini masyarakat juga bisa membuat perbandingan

program CSR dan mengetahui seberapa besar pengaruh terhadap

tingkat ekonomi keluarga atau tidak terdapat pengaruh untuk

ekonomi keluarganya

13

BAB II

KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A Deskripsi Teoretik

Pada bagian ini deskripsi teoretik di gunakan untuk menjelaskan suatu realitas

yang terdapat keterkaitan yang nantinya akan membentuk sebuah konsep gagasan

yang dihubungkan dengan sebuah teori yang telah ada dan mengakibatkan adanya

keterkaitan antara apa yang dikaji oleh penulis dengan teori-teori yang sudah ada

sehingga menghasilkan sesuatu gagasan baru dengan adanya sebuah penelitian

1 Industri Gula

a Pengertian Industri

Pada Peraturan Pemerintah No24 Tahun 2009 tentang Kawasan

Industri bahwa arti dari industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah

bahan mentah bahan baku baran setengah jadi dan barang jadi menjadi

barang yang memiliki nilai guna yang tinggi termasuk kegiatan rancang

bangun dan rekayasa industri12

Secara umum industri merupakan

kegiatan ekonomi yang dimana didalamnya terapat kegiatan mengolah

bahan baku menjadi bahan setengah jadi dan bahan setengah jadi menjadi

bahan jadi yang siap pakai kebanyakkan orang mengartikan industri itu

identik dengan pabrik dan kegiatan mengolah untuk hasil produksi

elektronik maupun produksi tekstil Tujuan dari adanya sebuah industri

adalah untuk memenuhi kebutuhan mulai dari kebutuhan pokok hingga

kebutuhan tersier dan lebih tepatnya didirikannya sebuah industri di

dalam bisnis bertujuan untuk memperoleh keuntungan pasar yang

sebesar-besarnya

Dalam mendirikan sebuah industri pemilihan lokasi merupakan hal

yang sangat penting letak lokasi antara jenis industri yang satu dengan

industri jenis lainnya memiliki pandangan dan pertimbangan yang

12

Mela Widya KumalasariFaktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Pemilihan Lokasi Industri

Manufaktur Skala Besar dan Sedang (Studi Kasus Kecamatan Jaten dan Kecamatan Gondangrejo

Kabupaten Karanganyar)(Universitas Sebelas Maret SkripsiTahun 2012) hal13

14

berbeda-beda baik itu dari sudut perusahaan maupun dari kebijakan

pemerintah Terdapat pemilihan lokasi yang dikarenakan dekat dengan

tempat pengambilan bahan baku misalnya industri semen yang

kebanyakkan letaknya tidak jauh dari lokasi bahan baku yaitu gunung

kapur kemudian lokasi industri yang dekat dengan pasarpun juga seperti

tekstil contohnya di Solo industri batik Solo yang terletak dekat dengan

pasar adapula industri yang didirikan lokasinya dipilih pada daerah yang

terdapat upah tenaga kerja yang murah daerah yang memiliki UMR yang

rendah seperti mendirikan pabrik di Papua dan di Surabaya sangat jauh

berbeda kalau di Papua upah pekerja mahal sedangkan di Surabaya upah

pekerja masih relatif rendah Jadi lebih menguntungkan mendirikan

industri di Surabaya13

b Jenis-jenis Industri

Sektor Industri Manufaktur dapat digolongkan menjadi 24 jenis

industri menurut KBLI 2009 (Klasifikasi Lapangan Usaha Indonesia

tahun 2009) kemudian dari 24 jenis industri tersebut dapat

dikelompokkan menjadi 4 kelompok besar industri dari Dinas

Perindustrian Perdagangan dan Koperasi sebagai berikut

1 Industri logam mulia mesin dan elekronika yaitu industri logam

dasar industri barang logam kecuali mesin dan peralatannya industri

komputer barang elektronik dan optik industri peralatan listrik

industri mesin dan perlengkapan industri kendaraan bermotor trailer

dan semi trailer industri alat angkutan lainnya jasa repasrasi dan

pemasangan mesin dan peralatan14

2 Industri kimia dan kertas yaitu industri kertas dan barang dari kertas

industri percetakan dan reproduksi media rekaman industri produk

dari batu bara dan pengilangan minyak bumi industri bahan kimia dan

13

Muhammad TeguhEkonomi Industri(JakartaRaja Grafindo Persada2010) cetakan ke-1 hal

231 14

Mela Widya KumalasariFaktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Pemilihan Lokasi Industri

Manufaktur Skala Besar dan Sedang (Studi Kasus Kecamatan Jaten dan Kecamatan

Gondangrejo Kabupaten karanganyar)(SoloUniversitas Sebelas Maret2012)SkripsiProdi

Perencanaan Wilayah dan Kota jurusan Arsitektur Fakultas Teknik hal 14

15

barang dari bahan kimia industri farmasi produk obat dan jamu

industri karet dan plastik industri barang galian bukan logam15

3 Industri tekstil dan aneka yaitu industri makanan industri minuman

industri pengolahan tembakau industri ekstil industri pakaian jadi

industri kulit barang dari kulit dan alas kaki industri pengolahan

lainnya16

4 Industri agro dan hasil hutan yaitu industri kayu barang dari kayu

dan gabus (tidak termasuk furniture dan barang anyaman

bamburotan sejenisnya) industri furniture17

Berdasarkan skalanya industri dibagi menjadi 2 klasifikasi besar yaitu

industri skala besar dan industri skala menengah menurut Departemen

Tenaga Kerja yaitu

a Industri besar dengan jumlah tenaga kerja lebih dari 100 orang pekerja

b Industri menengah dengan tenaga kerja 20-99 orang pekerja18

Industri besar dan menengah kebanyakkan didirikan pada tempat-

tempat tertentu lain halnya dengan industri rumah tangga yang menyebaar

dimana-mana dan relatif jumlah pekerja lebih sedikit kurang dari 20 orang

pekerja Sebuah industri selalu memiliki faktor-faktor yang mempengaruhi

pemilihan lokasi industri yang dapat menghambat dan dapat mendorong

kegiatan industri Pengusaha bertaraf internasional pada umumnya

memilih lokasi yang memiliki potensi pasar yang seluas mungkin Bahkan

untuk mendirikan sebuah perusahaan seseorang akan memilih negara

mana yang miliki lokasi strategis dan paling menguntungkan faktor yang

dipertimbangkan antara lain adalah upah buruh jaminan keamanan

fasilitas penunjang daya serap pasar lokal maupun interlokal dan

aksesibilitas dari tempat produksi ke wilayah pemasarannya Faktor lain

yang perlu dipertimbangkan adalah faktor geografi seperti keadan alam

cuaca iklim topografi tanah sumber bahan baku yang berasal dari alam

15

Ibid 16

Ibid 17

Ibid 18

Ibid h 8

16

jumlah penduduk serta ketersediaan energi dan sumber daya lainnya

seperti air energi tenaga angin dan lain-lain19

Menurut Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang bahwa industri

dibagi menjadi 4 kelompok yaitu

a Industri besar (banyaknya tenaga kerja 100 orang atau lebih)

b Industri sedang (banyaknya tenaga kerja 20-99 orang)

c Industri kecil (banyaknya tenaga kerja 5-19 orang)

d Industri rumah tangga (banyaknya tenaga kerja 1-4 orang)

Pengelompokkan industri ini tidak didasarkan pada besarnya modal

perusahaan atau perusahaan tersebut pada proses produksi menggunakan

tenaga manusia ataupun tenaga mesin tetapi berdasarkan tenaga kerja20

c Lokasi Industri

Ada beberapa pendapat dari para ahli yang berasal dari Jerman

mengenai penempatan lokasi industri yang biasa disebut dengan teori

lokasi industri Sebelum membahas mengenai teori lokasi terlebih dahulu

dibahas mengenai arti lokasi di sini arti lokasi merupakan ruang baik itu

ruangantempat yang berada di permukaam bumi maupun di bawah

permukaan bumi selama manusia dapat menjangkaunya itu merupakan

lokasi Setelah mengetahui pengertian dari lokasi terdapat kajian

mengenai teori lokasi yang dimaksud dengan teori lokasi adalah ilmu

yang menyelidiki tata ruang kegiatan ekonomi bisa disebut juga alokasi

geografis dari sumber-sumber yang langka secara hubungan dan

pengaruhnya dengan lokasi dari berbagai kegiatan industri berbagai

macam usaha baik itu usaha ekonomi maupun sosial Dengan adanya teori

lokasi segala pembangunan seperti membangun perumahanpemukiman

daerah industri pasar tempat ibadah lahan persawahan kebun

pertambangan sekolah itu dapat dihitung keterjangkauan (jarak antara

tempat satu dengan yang serta serta waktu tempuh untuk menuju lokasi

19

Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet

ke-6 hal150 20

Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang yang diunduh pada Rabu 7 November 2018 pukul

0321 WIB

17

tujuan) sehingga dalam pembangunan industri dapat diperkirakan

terjangkau tidaknya terhadap masyarakat karena semakin jauh pasar dari

pemukiman maka semakin turun minat masyarakat untuk belanja di pasar

begitupun sebaliknya semakin terjangkaunya jarak antara pemukiman

warga dengan pasar maka semakin tinggi pula minat warga yang ingin

belanja di pasar Dari segi perusahaan industripun juga

mempertimbangkan jarak tempuh serta mengambil letak strategis dalam

memilih sebuah lokasi industri yang dekat dengan bahan baku dan dekat

dengan pasar karena akan berpengaruh pada biaya angkut Baik biaya

angkut dari sumber bahan baku dengan lokasi industri pengolahan

maupun biaya angkut dari industri pengolahan ke pasar21

Pada penentuan

lokasi industri terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi diantaranya

sebagai berikut

1 Factor Endowment meliputi yang pertama yaitu sumber daya alam

(SDA) dan energi (baik yang terdapat di permukaan bumi maupun di

dalam bumi dan apapun yang terkandung di dalamnya) yang kedua

yaitu sumber daya manusia (SDM) dan Modal Setiap wilayah

memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda-beda ada wilayah

yang sumber daya alamnya melimpah tetapi tingkat ekonominya

lemah ada pula wilayah yang tingkat ekonominya tinggi tetapi sumber

daya alamnya kurang22

2 Sumber daya manusia dalam hal ini sumber daya manusia

dikelompokkan menurut jenis keahlian yang dimilikinya Jenis

keahlian atau skill tiap orang berbeda-beda bahkan dalam hal industri

dapat dipengaruhi sebuah wilayah dan budaya dari wilayah tersebut

Seperti industri aksesoris rumah tangga dan kerajinan tangan dari

kayu kebanyakkan ditemui di daerah Yogyakarta dengan wilayah

yang kaya budaya dan salah satu budaya itu ada kerajinan tangan dari

kayu seperti halnya juga di Solo yang terkenal dengan batik Solo

21

Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet

ke-6 hal122 22

Ibid

18

bahkan sebagian besar industri di wilayah Solo adalah membatik

Membatik membutuhkan keahlian khusus dan mayoritas penduduk

juga memiliki keahlian yang sama yaitu membatik Di daerah

Yogyakarta pun juga begitu karena mayoritas penduduk ahli dalam

kerajinan tangan dari kayu maka industri yang meluas yaitu industri

kayu (patung binatang hiasan dinding topeng pigura alat dapur

seperti nampan saringan sutil dan lainnya)23

3 Modal dapat dibagi menjadi dua yaitu modal fisik dan modal

nonfisik Modal fisik artinya modal yang digunakan dalam proses

produksi seperti tanah untuk lokasi industri serta bangunan mesin-

mesin dan alat-alat produksi kendaraan dan uang Modal yang

nonfisik bisa berupa saham perusahaan dan jasa Modal juga

berpengaruh pada pemilihan lokasi industri karena lokasi industri bisa

dimana saja asalkan modal yang di miliki besar untuk pengembangan

industri tersebut24

4 Pasar dan harga pengaruh terhadap penentuan lokasi salah satunya

adalah pasar dan harga karena industri tidak akan berkembang tanpa

adanya pasar serta jarak dan biaya angkut dari industri ke pasar juga

berpengaruh pada keuntungan sebuah perusahaan industri Harga juga

sangat berpengaruh pada penentuan lokasi industri karena apabila

lokasi industri jaraknya jauh dengan pasar maka harga bahan output

yang dijual akan lebih tinggi dari harga pasar karena biaya angkut

yang tinggi menyebabkan harga jual naik apabila harga jual naik

maka minat beli masyarakat akan menurn dan ini menyebabkan

kerugian perusahaan25

5 Kebijakan pemerintah untuk penentuan lokasi industri pemerntah

juga sangat mempengaruhi terhadap lokasi dimana seharunya lokasi

industri terbut didirikan Keputusan pemerintah adalah hal yang tidak

23

Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet

ke-6 hal122 24

Ibid 25

Ibid

19

bisa diganggu gugat oleh pihak perusahaan dalam penentuan wilayah

industri apabila pemerintah sudah memutuskan kebijakan

pembangunan wilayah industri di lokasi A maka mau tidak mau

pembangunan industri haru di lokasi A dan apabila pemerintah

mengeluarkan kebijakkan kawasan industri harus dibangun di wilayah

B maka pembangunan industri harus di wilayah B Kebijakkan

tersebut ditentukan dan diterapkan oleh pemerintah serta tidak

berpihak pada kepentingan produsen dan konsumen26

d Teori Lokasi menurut para ahli

Penentuan lokasi industri terdapat beberapa teori dari para ahli

diantaranya ada Teori Lokasi Walter Christaller Teori Lokasi Johann

Henrich Von Thunen Teori Lokasi Alfred Weber Teori Lokasi August

Losch Berikut teori lokasi dari para tokoh ahli beserta penjelasannya

yang terdapat dalam buku yang berjudul ldquoEkonomi Regional Teori dan

Aplikasirdquo oleh Drs Robinson Tarigan MRP pada tahun 2012

1 Teori Lokasi Walter Christaller

Christaller terkenal dengan pemikirannya yaitu K=3 yang

merupakan suatu sistem geometri Ciri-ciri pengembangan suatu

wilayah menurut Christaller adalah yang pertama wilayahnya adalah

dataran tanpa roman semua adalah datar dan sama Kedua gerakan

dapat di laksanakan ke segala arah (Isotropic Surface) Ketiga

penduduk memiliki daya beli yang sama dan tersebar secara merata

pada seluruh wilayah Ke empat konsumen bertindak rasional sesuai

dengan prinsip minimisasi jarakbiaya Di dalam uraian terdapat

asumsi 1 sampai dengan 3 secara bertahap akan di longgarkan

sehingga kita akan mendekati kondisi pada dunia nyata27

Dalam teori

lokasi ini terdapat istilah Range dan Threshold Range adalah jarak

26

Muhammad TeguhEkonomi Industri(JakartaRaja Grafindo Persada2010) cetakan ke-1 hal

231-243 27

Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet

ke-6 hal124

20

yang harus ditempuh oleh seseorang untuk mendapatan barang yang

dibutuhkan atau disebut juga jangkauan sedangkan threshold adalah

luas pasar minimal Contohnya terdapat satu keluarga yang

menghasilkan komoditi beras yang dijualnya berada pada yang

membutuhkan berdasarkan harga pasar Harga beras itu Rp 10000

per kg misalnya semua warga setempat membutuhkan beras dan

menetapkan anggaran sebesar R 60000 perhari untuk membeli beras

Warga yang rumahnya dekat dengan produsen maka dapat membeli

beras sebanyak 6 kg tiap harinya Tetapi orang yang tinggal lebih jauh

akan mengeluarkan ongkos transportasi misalnya biaya ongkosnya

Rp5000km Maka orang yang tinggal lebih jauh 2km membayar

ongkos sebesar Rp 10000 jadi hanya dapat membeli beras sebanyak

5 kg Begitupun warga yang rumahnya jauh dari produsen radius 4 km

maka dia hanya bisa membeli beras sebanyak 4 kg ini akan terjadi

terus menerus sampai radius 10 km dan hanya dapat membeli 1 kg

dengan perhitungan Rp 60000 - (5000x10) = 10000 hanya dapat

membeli 1 kg beras Dengan demikian luas jaringan pasar apabila

tidak ada produsen beras yang lain maka luas jangkauan pasar (range)

adalah 10 km ke segala arah

Setiap usaha industri atau produksi membutuhkan biaya dan

secara ekonomi biaya dibagi menjadi dua macam yaitu biaya tetap dan

biaya variabel biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tetap tidak

bergantung dengan banyak jumlah produksi atau penjualan contohnya

sewa temapattoko listrik PDAM dan tagihan telepon Sedangkan

biaya variabel adalah biaya yang bisa berubah-ubah kapan saja karena

tergantung dengan jumlah produksi dan jumlah penjualan contohnya

biaya upah pekerja yang lembur upah pekerja borongan dan biaya

membeli bahan baku yang kapan saja bisa naik dan bisa turun

Misalnya saja penjual beras yang mengeluarkan biaya tetap setiap

harinya sebesar Rp100000 dan biaya variabelnya Rp5000 per hari

untuk dijual Berapakah kg beras yang jual per hari agar produsen

21

tidak rugi sehingga dia bisa bertahan sebagai penjual beras Selisih

antara harga jual dengan biaya variabel 10000 - 5000 = 5000 selisih

ini harus bisa menutup biaya tetap Jadi jumlah beras yang harus

terjual adalah 100000 5000 = 20 kg pada penjualan 20 kg beras

maka total penjualan 20 x 10000 = 200000 dan total pengeluaran

adalah 100000 + (20 x 5000) = 200000 pada titik ini penjual berada

pada titik impas (break event point) artinya tidak untung dan tidak

rugi apabila penjual bisa menjual beras lebih dari 20 kg per hari maka

akan mendapatkan untung Hal ini merupakan hubungan antara range

(jangkauan) dan threshold (luas pasar minimal) dan dapat

digambarkan seperti Gambar 2128

Gambar 21 Luas jangkauan range dan threshold

2 Teori Lokasi Alfred Weber

Weber adalah seorang ahli ekonom Jerman tahun 1909

Teori lokasi menurut weber adalah lokasi pemilihan untuk

industri yang didasari pada prinsip minimasi biaya Dimana

lokasi industri dipilih atas dasar biaya transportasi dan tenaga

kerja dijumlahkan dan harus minimum Karena yang dicari pada

sebuah usaha adalah keuntungan jadi biaya pengeluaran harus

seminim mungkin dan keuntungan akan besar Uraian tentang

Weber ini mengikuti uraian yang terdapat dalam buku John

28

Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012)

cetke-6 hal123-127

22

Glasson1974 Ddalam perumusan modelnya Weber bertitik

tolak pada asumsi

1 Unit telaah-an adalah suatu wilayah yaang terisolasi iklim

yang homogenkonsumen terkonsentrasi pada beberapa

pusat konsdisi pasar adalah persaingan sempurna

2 Beberapa SDA seperti air batu bata dan pasir tersedia

dimana-mana dalam jumlah yang memadai

3 Material lainnya seperti bahan bakar mineral dan tambang

tersedia secara sporadis dan hanya terjangkau pada beberapa

tempat terbatas

4 Tenaga kerja tidak menyebar secara merata tapi

berkelompok pada beberapa lokasi dan dengan mobilitas

yang terbatas

Menurut Weber ada 3 faktor yang sangat mempengaruhi

pemilihan lokasi industri yaitu biaya transportasi upah tenaga kerja

dan kekuatan aglomerasi Biaya transportasi merupakan faktor

utama dibandingkan yang lainnya masih bisa dimodifikasi kalau

biaya transportasi itu sesuai dengan jarak biaya angkut bahan baku

dan biaya distribusi hasil produksi

Gambar 22 Locational Triangle dari Weber

23

Pada gambar di atas di misalkan sumber bahan baku yang

lokasinya berbeda yaitu M1 dan M2 dan pasar berada pada arah

yang lain Dengan demikian terdapat 3 arah lokasi sehingga ongkos

angkut termurah adlah pada pertemuan 3 arah tersebut Dari

gambar tersebut terlihat bahwa lokasi optimum terdapat pada titik

lingkaran hitam Untuk menunjukkan apakah lokasi optimum

tersebut lebih dekat ke lokasi dekat dengan bahan baku atau dekat

dengan pasar Weber merumuskan Indeks material (IM) sebagai

berikut

IM =

Apabila IM gt1 perusahaan akan berlokasi dekat dengan

bahan baku dan apabila IM lt 1 maka perusahaan akan berlokasi

dekat dengan pasar Biaya tenaga kerja adalah faktor kedua yang

dapat mempengaruhi lokasi industri Hal ini dapat terjadi apabila

penghematan biaya tenaga kerja per unit produksi lebih besar

daripada tambahan biaya transportasi per unit produksi lebih

besar karena berpindahnya lokasi ke dekat sumber tenaga kerja

Seperti yang disajikan pada Gambar 23

Gambar 23Kurva Isodapan dari Weber

Jika titik T adalah tempat dengan biaya transportasi

minimum maka di luar T tersebut dapat di buat titik ndashtitik dengan

tingkat biaya transportasi yang sama penyimpangannya dari titik T

24

Apabila titik-titik antara satu dan yang lain dihubungkan akan

membentuk lingkaran seperti pada Gambar 23 lingkaran-lingkaran

tersebut menadi tingkat biaya transportasi terendah terletak pada

titik T sedangkan semakin jauh dari titik T maka biaya transportasi

akan semakin mahal Tetapi berbeda dengan biaya tenaga kerja

semakin dekat dengan titik T maka biaya tenaga kerja semakin

tinggi Weber menghubungkan biaya transporatsi minimum dengan

lokasi aglomerasi karena memberikan keuntungan berupa salaing

membutuhkan produk di antara berbagai industri mungkin telah

tersedia fasilitas seperti listrik air perbengkelan dan pemondokan

Fasilitas ini akan menurunkan biaya peroduksi atau kebutuhan

modal karena kalau terpisah jauh mka semua fasilitas harus

dibangun sendiri29

3 Teori Lokasi August Losch

August Losch merupakan tokoh ekonom yang juga berasal dari

Jerman dan menulis buku dalam bahasa Jerman pada tahun 1939

Kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris tahun 1954

dengan judul The Economics of Location Losch mengatakan

bahwa lokasi penjual sangat berpengaruh terhadap jumlah

konsumen yang dapat digarapnya makin jauh dari tempat penjual

maka makin rendah atau sedikit konsumen yang ingin membeli

barang yang dijual tersebut Karena biaya transportasi semakin jauh

akan semakin mahal Produsen harus memilih lokasi yang

menghasilkan penjualan terbesar yang identik dengan penerimaan

terbesar Pandangan ini mendukung pandangan Christaller dan

menyarankan untuk menempatkan tempat produksi di pasar atau

dekat dengan pasar Terhadap pendapat Losch perlu di ingaat

bahwa saat ini industri telah di larang keras didirikan di dalam kota

tetapi di pinggir kota atau bahkan di luar kota karena damapk

29

Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet

ke-6 hal137-143

25

adanya industri adalah menghasilkan limbah sehingga kota akan

tercemar dengan limbah industri30

4 Teori Lokasi Johann Henrich Von Thunen

Johann Heinrich Von Thunen merupakan tokoh yang berasal

dari Jerman pada tahun 1826 Von Thunen mengupas tentang

perbedaan lokasi dari berbagai kegiatan pertanian atas dasar

perbedaan sewa tanah (pertimbangan ekonomi) Dalam bukunya

yang berjudul Der Isolierte Staat in Beziehung auf Land

Wirtschaft Von Thunen mengasumsikan sebagai berikut

1) Wilayah analisis bersifat terisolir (Isolated State) sehingga

tidak terdapat pengaruh pasar dari kota lain

2) Tipe pemukiman adalah padat di pusat wilayah (pusat pasar)

dan makin renggang kuarang padat semakin jauh jaraknya dari

puasat wilayah

3) Seluruh wilayah model memiliki iklim tanah topografi yang

seragam

4) Fasilitas pengangkutan adalah primitif sesuai dengan

zamannya dan relatif seragam yang dihitung bukan jaraknya

tetapi berat barang yang di angkut

5) Kecuali perbedaan jarak ke pasar semua faktor alamiah yang

mempengaruhi penggunaan tanah adalah seragam dan konstan

Berdasarkan asumsi diatas Von Thunen membuat kurva

hubungan sewa tanah dengan jarak ke pasar seperti pada

Gambar 24

30

Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet

ke-6 hal145-148

26

Gambar 24 Kurva perbedaan sewa tanah sesuai dengan

Perbedaan jarak kepasar

Dari gambar tersebut terlihat tingkat sewa tanah adalah

paling mahal di pusat pasar dan makin rendah apabila makin

jauh dari pasar Berdasarkan perbandingan (selisih) antara harga

jual dengan biaya produksi masing-masing jenis produksi

memiliki kemampuan yang berbeda untuk membayar sewa

tanah Makin tinggi kemampuannya untuk membayar sewa

tanah makin besar kemungkinan kegiatan itu berlokasi dekat ke

pusat pasar Selain itu masing-masing jenis kegiatanproduksi

memiliki kurva permintaaan atas taanah berupa kurva tak acuh

(indeference curve) yang menggambarkan hubungan antara

sewa tanah dan jarak dari pasar Kemiringan kurva berbeda

antara satu jenis kegiatanproduksi dengan kegiatanproduksi

lainnya Ada kura yang menurun tajam agak taajam agak

landai dan landai Misalnya ada dua jenis kegiatan A dan B

yang masing-masing memiliki kurva tak acuh dengan

kelandaian yang berbeda seperti berikut31

31

Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet

ke-6 hal148-151

27

Gambar 25 Perbedaanan kurva sewa tanah untuk kegiatan

Berbeda

Kurva A menggambarkan kegiatan A yang dimana kegiatan

tersebut berlokasi lebih dekat dengan pasar daripada lokasi

kegiatan B Kurva keduanya berbanding terbalik dan

berpotongan pada suatu titik dan bila dilihat yang sampai lebih

dulu pada titik potongan kurva tersebut adalah kegiatan A

Analisis seperti ini dapat dilanjutkan dengan berbagai kegiatan

lainnya yang berbeda yang membutuhkan penggunaan tanah

Seperti yang disajikan pada Hasilnya adalah suatu pola

penggunaan tanah berupa diagram cincin yang pada waktu itu

adalah seperti gambar yang di sajikan pada Gambar 27

Gambar 26 Diagram cincin dari Von Thunen

28

Menurut Von Thunen bahwa sewa tanah adalah hal sangat

sangat berpengaruh pada sebuah pembangunan dan pendirian

lokasi industry Perkembangan dari teori Von Thunen selain harga

tanah yang semakin dekat dengan pasar maka semakin tinggi dan

semakin rendah harga sewa bila lokasi semakin auh dari pusat kota

Harga taanah dan harga sewa tanah tinggi pada tempat yang

strategis yaitu pada akses jalur utama atau jalan utama misalnya

saja lokasi usaha dekat di pinggir jalan antar provinsi seperti jalur

pantai utara lokasi di pinggir jalur utama menuju pusat kota seperti

Jalan Sudirman yang terleta di pusat kota maka harga tanah di

sekitar lokasi tersebut akan lebih mahal32

Berbagai teori yang berkaitan dengan lokasi industri mengatakan

bahwa SDM atau pekerja upah pekerja biaya produksi dan biaya

distribusi dalam industri sangatlah penting Selain itu faktor lain yang

juga berpengaruh dalam penempatan lokasi industri yaitu sewa tanah

biaya transportasi dan pemasaran juga merupakan unsur penting yang

haarus ada dalam pendirian industri baik industri sedang maupu industri

besar

5 Pengembangan Industri Gula

Gula adalah suatu karbohidrat sederhana yang menjadi sumber

energi dan komoditi perdagangan utama Dalam buku yang berjudul

ldquoIndustri Gula Nasional Beberapa Catatan Pentingrdquo pengertian gula

menurut Arifin tahun 2008 gula adalah salah satu komoditas pertaniann

yang telah di tetapkan oleh pemerintah Indonesia sebagai komoditas

khusus di dalam forum perundingan Organisasi Perdagangan Dunia

(WTO) bersama dengan sejumlah komoditas pertanian lainnya yakni

beras jagung dan kedelai33

Industri gula memproduksi dua jenis gula

untuk dua kelompok pembeli yang berbeda yakni gula kristal putih

32

Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet

ke-6 hal137-140 33

Tulus TambunanIndustri Gula NasionalBeberapa Catatan Penting Jakarta Penerbit

Universitas Trisakti2012 halaman 6

29

(GKP) atau dalam bahasa awam disebut gula pasir yang berbasis tebu

rakyat untuk masyarakat atau konsumsi akhir dan gula kristal rafinasi

(GKR) untuk non konsumsi akhiryaitu sejumlah industri seperti industri

makanan dan minuman dan industri farmasi34

Seperti yang telah

diketahui sebelumnya bahwa pabrik itu identik dengan kata industri jadi

yang dinamakan Pabrik Gula adalah tempat yang di gunakan dalam

proses pembutan gula pasir dari tebu batangan menjadi butiran kristal

gula yang siap di pasarkan

Industri gula nasional pernah mengalami zaman keemasan namun

sejak era reformasi 1998 setelah munculnya krisis keuangan Asia 1997-

1998 hingga sekarang ini Indonesia cenderung semakin tergantung

padagula impor baik mentah maupun untuk konsumsi langsung35

Besarnya ketergantungan Indonesia atas impor gula disebabkan antara

lain oleh kualitas GPR hasil produksi lokal yang rendah Hal terakhir ini

disebabkan oleh dua hal yakni akibat mesin-mesin yang di gunakan di

pabrik-pabrik gula di dalam negeri sudah sangat tua dan terkait

rendahnya kualitas tebu hasil dalam negeri dibandingkan gula

mentahkasar impor36

2 CSR (Corporate Social Responsibility)

a Pengertian Corporate Social Responsibilty (CSR)

Corporate Social Responsibility tidak begitu familiar di telinga

masyarakat awam mereka lebih mengenal dengan nama tanggung jawab

perusahaan Berbagai pendapat yang berbeda-beda mengenai CSR

Tangung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility

(CSR) pada dasarnya adalah sebuah kebutuhan bagi korporat untuk dapat

berinteraksi dengan komunitas lokal sebagai bentuk masyarakat secara

keseluruhan Kebutuhan korporat untuk beradaptasi dan guna mendapatkan

keuntungan sosial dari hubungannya dengan komunitas lokal sebuah

34

Ibid h7 35

Ibid h260 36

Tulus TambunanIndustri Gula NasionalBeberapa Catatan Penting Jakarta Penerbit

Universitas Trisakti2012 halaman 262-263

30

keuntungan sosial sebuah kepercayaan (trust)37

Sedangkan menurut The

World Business Council for Susttainable Development (WBCSD) bahwa

CSR itu adalah sebuah komitmen dalam bisnis untuk berkontribusi dan

ikut andil dalam pembanguan ekonomi berkelanjutan bekerja dengan para

karyawan perusahaan keluarga karyawan tersebut berikut konmuniti-

komuniti setempat (lokal) dan masyarakat sekitar secara keseluruhan

dalam rangka meningkatkan mutu kehidupan38

Pengertian CSR menurut para ahli diantaranya sebagai berikut

a Menurut Busyra Azheri dalam bukunya Corporate Social

Responsibility Dari Voluntary menjadi Mandatory menjelaskan

bahwa CSR adalah sebagai komitmen perusahaan untuk

melaksanakan kewajiban yang didasarkan atas keputusan untuk

mengambil kebijakan dan tindakan dengan memperhatikan

kepentingan para stakeholder dan lingkungan dimana perusahaan

melakukan aktivitasnya yang berlandaskan pada ketentuan hukum

yang berlaku39

b Menurut Farmer dan Hogue menyatakan bahwa CSR adalah

komitmen perusahaan untuk mampu memberikan apa yang

masyarakat inginkan jadi perusahaan tidak hanya menyediakan

barang dan memberi pelayananterhadap pembeli barang namun juga

membantu dalam menyelasikan masalah-masalah seputar

masyarakat40

c Menurut Mursquoman Nuryana CSR adalah sebuah pendekatan dimana

perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi bisnis

37

Bambang Rudito dan Melia FamiolaCSR( CorporateSocal Responsibility)(Bandung Rekayasa

Sains2013) hal1 38

Partogi Saoloan Samosir Analisis kebijakan Corporate Social Responsibility Berkelanjutan

pada Industri otomotif di Indomobil Group Institut Pertanian Bogor Disertasi2011 39

Busyra AzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary menjadi

MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 28 40

Ibid h27-28

31

mereka dan dalam interaksi mereka dengan pemangku kepentingan

Stakeholder berdasarkan prinsip kesukarelawanan dan kemitraan41

d Davis dan Frederick pada tahun 1992 menyatakan bahwa CSR adalah

sebagai kewajiban organisasi bisnis atau perusahaan unuk mengambil

bagian dalam kegiatan yang bertujuan untuk kepentingan organisasi

itu sendiri42

Dari beberapa pendapat para ahli mengenai CSR maka penulis dapat

menyimpulkan mengenai pengertian CSR adalah sebuah tanggung jawab

perusahaan terhadap karyawan masyarakat sekitar yang bertujuan untuk

menjalin kerjasama agar terciptanya kelancaran dalam kegiatan

perusahaan Tetapi masyarakat awam masih sedikit yang mengetahui apa

itu CSR karena kebanyakkan masyarakat mengetahui bahwa itu tanggung

jawab perusahaan saja

b Pandangan Corporate Social Responsibility menurut Islam

Menurut beberapa ahli menyatakan bahwa pengertian dari CSR

adalah tanggung jawab sosial perusahaan yang wajib dilaksanakan baik

perusahaan milik swasta maupun milik negara untuk rakyat dan

lingkungan sekitar perusahaan industri tersebut Seperti yang dijelaskan

dalam Al Qurrsquoan bahwasanya CSR di adakan untuk mencegah dan

menanggulangi masalah sosial dan lingkungan yang ditimbulkan akibat

suatu kegiatan perusahaan seperti dalam QS Ar-rum ayat 41 yaitu

دي لبحر ٱو لبر ٱف لفساد ٱظهر ذقهم بعض لناس ٱبما كسبت أ ل

رجعون لذيٱ ١٤عملوا لعلهم

Artinya

Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena

perbuatan tangan manusia supaya Allah merasakan kepada mereka

41

Ibid h 28 42

Ibid h 27

32

sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka agar mereka kembali (ke

jalan yang benar)QS Ar-Rum ayat 4143

Dalam ayat di atas diterangkan bahwa sekarang ini telah banyak

sekali ketidak adilan atas lingkungan sekitar dan kecerobohan manusia

yang tidak mempedulikan lingkungan sekitar Tidak sedikit orang yang

mendirikan perusahaan tidak sesuai undang-undang dan AMDAL sehingga

program CSR diadakan CSR adalah sebuah program yang diharuskan

untuk seluruh BUMN di Indonesia Ayat di atas berpesan bahwa adanya

bencana alam merupakan akibat tingkah laku manusia yang tidak

bertanggung jawab begitupun juga dengan QS Al-Arsquoraf ayat 85 yaitu

قوم وإلى با قال ن أخاهم شع ٱعبدوا ٱمد ن إ لل رهما لكم م ه غ ۥ ل

كم فأوفوا ب ن ر نة م ل ٱقد جاءتكم ب لناس ٱول تبخسوا لمزان ٱو لك

اءهم ول تفسدوا ف ر لكم إن ل ٱأش لكم خ حها ذ رض بعد إلل

ؤمنن ٥٨كنتم م

Artinya

dan (kami telah mengutus) kepada penduduk Mad-yan saudara mereka

Syuaib ia berkata Hai kaumku sembahlah Allah sekali-kali tidak ada

Tuhan bagimu selain-Nya Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti

yang nyata dari Tuhanmu Maka sempurnakanlah takaran dan

timbangan dan janganlah kamu kurangkan bagi manusia barang-barang

takaran dan timbangannya dan janganlah kamu membuat kerusakan di

muka bumi sesudah Tuhan memperbaikinya yang demikian itu lebih baik

bagimu jika betul-betul kamu orang-orang yang beriman (QS Al-Arsquoraf

ayat 85)44

43

QS Ar-rum 3041 44

QS Al Arsquoraf 0185

33

Dalam ayat di atas terdapat hubungan yang erat dengan arti dari

Corporate Social Responsibility karena di dalam ayat tersebut ldquoMaka

sempurnakanlah takaran dan timbangan dan janganlah kamu kurangkan

bagi manusia barang-barang takaran dan timbangannya dan janganlah

kamu membuat kerusakan di muka bumi sesudah Tuhan memperbaikinyardquo

menjelaskan bahwa takaran dan timbangan janganlah dikurangkan masuk

dalam konsep CSR bahwa dengan adanya sebuah perusahaan dengan

kegiatan yang dapat menyebabkan lingkungan tercemar haruslah

perusahaan memperhatikan AMDAL sebelum memulai kegiatan industri

pada sebuah perusahaan serta masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi

pabrik Jangan sampai merusak lingkungan dan aspek sosial didalamnya

c Ruang Lingkup Corporate Social Responsibility

Menurut John Elklingtonrsquos terdapat tiga aspek yang dikenal dengan

Triple bottom lines atau di sebut3P (ProfitPlanetPeople) meliputi

kesejahteraan atau kemakmuran ekonomi peningkatan kualitas lingkungan

dan keadilan sosial Setiap perusahaan yang ingin menerapkan konsep

pembangunan berkelanjutan harus memperhatikah 3P tersebut45

Ketiga

aspek tersebut dapat direalisasikan melalui sebuah kegiatan seperti yang

telah digambarkan pada Tabel 21

Tabel 21 Kegiatan Corporate Social Responsibility

No Aspek Muatan

1 Sosial Pendidikan pelatihan kesehatan perumahan

penguatan kelembagaan (secara internal termasuk

kesejahteraan karyawan) kesejahteraan sosial

olahraga pemuda wanita agama kebudayaan dan

sebagainya

2 Ekonomi Kewirausahaan kelompok usaha bersama unit

mikro kecil dan menengah (KUBUMKM)

agrobisnis pembukaan apangan kerja

infrastruktur ekonomi dan usaha produktif lainnya

45

Busyra AzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary menjadi MandatoryJakarta

PTRaja grafindo Persada2012halaman 34

34

3 Lingkungan Penghijauan reklamasi lahan pengelolaan air

pelestarian alam ekowisata penyehatan

lingkungan pengendalian polusi serta penggunaan

produksi dan energi secara efisien

Sumber Hardinsyah dan Muhammad Iqbal46

Menurut Hardinsyah dan Muhammad Iqbal untuk

mengimplementasikan 3 aspek tersebut dibutuhkan strategi tertentu yaitu

1 Penguatan kapasitas (Capacity Building)

2 Kemitraan (Collaboration)

3 Penerapan inovasi47

Menurut Archie B Carrol dalam skripsi Muhammad Subhi yang berjudul

Implementasi Corporate Social Responsibility PT Pertamina (Persero) pada

Program Studi Kesejahteraan MasyarakatUIN Syarif Hidayatullah tahun 2011

mejelaskan secara konseptual tanggung jawab sosial perusahaan yang

didasari tiga prinsip dasar yaitu piramida yang disebut Triple Bottom

Lines atau di sebut 3P yaitu

a Profit perusahaan harus tetap pada tujuan utamanya sebagai badan

usaha yaitu mencari keuntungan dari usaha tersebut dalam hal ini

usaha tersebut berbentuk PT (Perseroan terbatas)48

b Kedua yaitu People setiap perusahaan pasti menginginkan kelancaran

dalam usahanya selain itu perusahaan harus peduli terhadap

kesejahteraan terhadap masyarakat sekitar beberapa perusahaan

mengembangkan program CSR berupa bantuanbeasiswa pendidikan

pendirian sarana pendidikan dan kesehatan penguatan kapasitas

ekonomi bahkan perusahaan yang merancang berbagai skema

perlindungan sosial bagi warga masyarakat 49

46

Ibid h 35 47

Ibid h 36 48

Busyra AzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary menjadi

MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 36 49

Muhammad SubhiImplementasi Corporate Social Responsibility PT Pertamina

(Persero)SkripsiProgram Studi Kesejahteraan MasyarakatUIN Syarif Hidayatullah2011 hal20

35

c Ketiga adalah Planet perusahaan peduli terhadap lingkungan hidup

dan berkelanjutan keragaman hayati50

Pada sisi lain Brodshaw dan Vogel menyatakan ada 3 dimensi yang

harus diperhatikan sehubungan dengan ruang lingkup CSR antara lain

adalah51

1 Corporate Philantrophy adalah usaha-usaha amal yang di lakukan

oleh suatu perusahaan dimana usaha-usaha amal ini tidak

berhubungan secara langsung dengan kegiatan perusahaan Usaha-

usaha amal ini dapat berupa tanggapan langsung perusahaan atas

permintaan dari luar perusahaan atau juga berupa pembentukan suatu

badan tertentu seperti yayasan untuk mengelola usaha amal

tersebut52

2 Corporate responsibility adalah usaha sebagai wujud tanggungjawab

sosial perusahaan ketika sedang mengejar profitabilitas sebagai tujuan

perusahaan

3 Corporate policy adalah berkaitan erat dengan bagaimana hubungan

perusahaan dengan pemerintah yang berkaitan dengan posisi tawar

suatu perusahaan dengan adanya berbagai kebijaksanaan pemerintah

yang mempengaruhi perusahaan maupun masyarakat secara

keseluruhan53

d Teori Corporate Social Responsibility (CSR)

Corporate Social Responsibility terdapat 4 jenis antara lain sebagai

berikut54

1 Social Responsibility Theory merupakan kewajiban dari pihak direksi

untuk selalu menjalin kerjasama menjaga keharmonisan kepenting

pemegang saham (Share Holder) dan pemangku kepentingan

50

Ibid 51

Busyra AzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary menjadi

MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 36 52

Ibid 53

Busyra AzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary menjadi

MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 36 54

Partogi Saoloan Samosir Analisis kebijakan Corporate Social Responsibility Berkelanjutan pada

Industri otomotif di Indomobil Group Institut Pertanian Bogor Disertasi2011 halaman 19-20

36

stakeholder) Dalam teori ini berpendapat bahwa tanggung jawab

sosial menjadi kewajiban direksi dan manajemen saja atau lebih

menyempit dari hakikat CSR yang seutuhnya55

2 Hobbesian Leviatan theory isi dari teori ini adalah menghendaki

kontrol yang ketat dari pemerintah serta meniadakan upaya-upaya

lainya Teori ini menempatkan hanya pemerintah sebagai pihak yag

berwenang dan menentukan terhadap aktivitas CSR perusahaan dan

menegaskan alternatif lainnya dalam pengaturan CSR56

3 Corporate Govermance theory menghendaki adanya Corporate

Accountability dari direksi korporasi Teori ini cenderung lebih

mengamati pihak internal korporasi yaitu antara pemilik dan

manajemen korporasi57

4 Reflextive law theory digunakan untuk mengatasi kebuntuan atas

pendekatan formal terhadap kewajiban perusahaan dalam sistem

hukum Teori ini adalah teori hukum yang hanya menjelaskan adanya

keterbatasan hukum (Limit of law) dalam masyarakat yang kompleks

untuk mengarahkan perubahan sosial secara efektif58

e Prinsip Corporate Social Responsibility (CSR)

Corporate Social Responsibiliy atau taggung jawab perusahaan itu di

jalankan oleh perusahaan-perusahaan tertentu dan tidak semua perusahaan

memiliki CSR Terdapat beberapa syarat yang harus ada dalam

melaksanakan CSR syaratnya yaitu

1 Perusahaan haruslah sehat dan tumbuh artinya perusahaan harus

dapat memiliki profit atau keuntungan perusahaan yang cukup untuk

melakukan CSR

2 Harus memiliki sistem manajemen yang mampu mencakupmeng-

cover sehingga dapat mencapai tujuan yang di inginkan59

55

Ibid 56

Ibid 57

Ibid 58

Ibid 59

Partogi Ibid h 34

37

3 Menerapkan prinsip Triple bottom line

Terdapat 4 prinsip dasar dari GCG (Good Corporate Governance)

yaitu fairness transparency accountability dan responsibility)60

Terdapat satu prinsip lainnya yaitu independency CSR merupakan

penerapan dari salah satu point tersebut yaitu pertanggung jawaban

Responsibility Adapun pinsip-prinsip dalam CSR (Corporate Social

Reponsibility ) sebuah perusahaan adalah sebagai berikut

b) Transparency keterbukaan informasi dalam perusahaan

c) Accountability (akuntabilitas)danya kejelasan fungsi struktur sistem

dan pertanggungjawaban elemen perusahaan

d) Responsibility (tanggung jawab) kepatuhan perusahaan terhadap suatu

hal yang berlaku dalam perusahaan

e) Indpendency(kemandirian)perusahaan harus di kelola secara

profesional tanpa ada benturan kepentingan dan tanpa tekanan dari

pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku

Fairness (kesetaraan dan kewajaran) adanya sebuah keadilan dalam

berbagai hal baik peraturan dan keputusan pihak direksi sesuai dengan

ketentuan dan hukum yang berlaku61

f CSR dalam Peraturan Perundang-undangan

Menurut Undang-Undang Perseroan Terbatas No40 tahun 2007 Pasal

74 ayat 1menyebutkan bahwa Perseoan Terbatas yang menjalankan usaha

di bidang danatau yang bersangkutandengan sumber daya alam wajib

menjalankan tanggung jawab sosial dan lingkungan62

Pasal 74 UUPT

(Undang-Undang Perseroan Terbatas) terdiri dari 4 pasal dengan rumusan

sebagai berikut

60

Busyra AzheriCorporate Social Responsibility Dari Voluntary menjadi

MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 12 61

Shofiyatul Azimi Partisipasi dan Dampak Program CSR PTPN VII Terhadap Taraf Hidup

Masyarakat Gunung Dempo Sumatera SelatanInstitut Pertanian BogorSkripsi2013Hal 9 62

Bambang Rudito dan Melia FamiolaCSR( CorporateSocial ResponsibilityBandungRekayasa

Sains2013 hal12

38

1 Perseroanyang menjalankan kegiatan usahanya di bidang danatau

berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung

jawab sosial dan lingkungan

2 Tanggung jawab sosial sebagaimana di maksud pada ayat (1)

merupakan kewajiban perseroan yang di anggarkan dan di

perhitungkan sebagai biaya perseroan yang pelaksanaannya dilakukan

dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran

3 Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana yang di

maksud pada ayat (1) di kenai sanksi sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan

4 Ketentuan lebih lanjut mengenai tanggung jawab sosial dan

lingkungan diatur dengan peraturan pemerintah63

Terdapat juga peraturan CSR dalam hulum perusahaan yang di

gambarkan secara general melalui tabel yang seperti di sajikan pada Tabel

22

Tabel 22 Pengaturan Tanggung jawab Perusahaan dalam Ketentuan

Peraturan Perundang-undangan dalam Hukum Perusahaan64

No Bidang Ketentuan yang

mengatur

Pasal Keterangan

1

BUMN Undang-Undang

Nomor 19 tahun

2003 tentang

Badan Usaha

Milik Negara

Pasal 2

ayat (1)

huruf e

Turut aktif

memberikan

bimbingan dan

bantuan kepada

pengusaha

golongan ekonomi

lemah koperasi

dan masyarakat

PP No12 Tahun

1998 tentang

perusahaan

Perseroan

terbatas

Pasal 4

ayat( 2)

Persero dengan

sifat usaha tertentu

dapat

melaksanakan

penugasan khusus

untuk

63

GunawanWidjajaSeri Pemahaman Perseroan Terbatas (150 Tanya Jawab tentang Perseroan

Terbatas)JakartaForum Sahabat2008 hal95 64

Busyra AzheriCorporate Social Responsibility Dari Voluntary menjadi

MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 158

39

menyelenggarakan

fungsi kemanfaatan

umum

Peraturan

Mneteri Negara

BUMN Nomor

PERS-

05MBU2007

tentang Program

Kemitraan Badan

Usaha Milik

Negara dengan

Usaha Kecil dan

Program Bina

Lingkungan

Pasal 2 Kewajiban Persero

dan Perum untuk

melaksanakan

PKBL

Pasal 9 Sumber dana

PKBL

Pasal 11 Bentuk PKBL

2 Penanaman

modal

Pasal 3

ayat (1)

Asas penanaman

modal

Pasal 3

ayat (2)

Tujuan penanaman

modal

Pasal 10

ayat

(1)(3)(4)

Berkaitan denga

ketenagakerjaan

Pasal 15 Kewajiba

penanaman modal

Pasal 16 Tanggung jawab

penanaman modal

Pasal 17 Kewajiban

mengalokasikan

dana untuk

pemulihan

lingkungan

3 Perseroan

Terbatas

Undang-Undang

Nomor 40 tahun

2007 tentang

Perseroan

terbatas

Pasal 63 Rencana kerja

tahunan

Pasal 74

ayat

(1)(2)(3)

dan (4)

Peraturan tentang

tanggung jawab

sosial dan

lingkungan

Sumber diolah dari kajian pustaka65

3 Petani tebu

Ilmu pertanian merupakan disiplin ilmu yang mempelajari mengenai

bagaimana memanfaatkan sumber daya alam hayati agar menjadi manfaat

65

Busyra AzheriCorporate Social Responsibility Dari Voluntary menjadi MandatoryJakarta

PTRajagrafindo Persada2012halaman 158

Tabel 22 Lanjutan

40

bagi kehidupan kita dengan cara mengolah merawat tanaman untuk

memenuhi kebutuhan manusia sehari-hari66

Contohnya saja petani

jagung kedelai padi dan tebu Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ldquo

petani rdquo adalah orang yang pekerjaannya bercocok tanam67

Jadi petani

tebu berarti orang yang pekerjaannya bercocok tanam tebu Pada

penelitian ini petani tebu dapat di artikan orang yang memiliki lahan

kebun untuk di tanami tebu dan orang yang menyewa lahan untuk di

tanami tebu ini sama-sama di sebut petani tebu baik orang yang punya

lahan maupun orang yang menyewa lahan

4 Perekonomian

Pada perekonomian merupakan suatu alat ukur yang digunakan

untuk mengklasifikasikan atau menyebut bahwa masyarakat sudah

sejahtera adalah dengan mengukur ekonominya yaitu ekonomi dalam arti

kesehatan pendidikan dan tingkat pendapatan

a Pendidikan

Menurut John Dewey Pendidikan merupakan proses pendidikan

baik menyangkut daya pembentukan kemampuan dasar yang

fundamental baik menyangkut daya pikir atau daya intelektual

maupun daya emosional atau perasaan yang di arahkan kepada tabiat

manusia dan kepada sesamanya68

Menurut UU RI No 20 Tahun

2003 pasal 1 pada dasarnya jenjang pendidikan adalah tahapan

pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan

peserta didik tujuan yang akan dicapai dan kemampuan yang

dikembangkan Pendidikan menurut UU No 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional adalah usaha sadar dan terencana

untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

peserta didika secara aktif mengembangkan potensi dirinya

untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan pengendalian diri

kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta keterampilan yang

66

Tati Nurmala dkk Pengantar Ilmu Pertanian YogyakartaGraha Ilmu 2012 halaman 15 67

Kamus Besar Bahasa Indonesia 68

Marzuki Mahmud Landasan PendidikanCiputatHaja Mandiri2013 Cetakan ke-1 Hal 128

41

diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara69

Pendidikan

adalah aktivitas dan usaha untuk meningkatkan kepribadian

dengan jalan membina potensi-potensi pribadinya yaitu rokhani

(pikir cipta rasa dan hati nurani) serta jasmani (panca indera dan

keterampilan-keterampilan)70

Menurut UU RI No 20 Tahun 2003 pasal 3 Pendidikan

bertujuan untuk ldquoMencerdaskan kehidupan bangsa dan

mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang

beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi

pekerti luhur memiliki pengetahuan dan ketrampilan kesehatan

jasmani dan rohani kepribadian yang mantap dan bertanggung

jawab kemasyarakatan dan kebangsaanrdquo Untuk mencapai tujuan

tersebut pendidikan diselenggarakan melalui jalur pendidikan

sekolah (pendidikan formal) dan jalur pendidikan luar sekolah

(pendidikan non formal) Jalur pendidikan sekolah (pendidikan

formal) terdapat jenjang pendidikan sekolah jenjang pendidikan

sekolah pada dasarnya terdiri dari pendidikan prasekolah

pendidikan dasar pendidikan menengah dan pendidikan tinggi71

Pendidikan menjadi salah satu alat ukur yang di gunakan untuk

mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat Apabila pendidikannya

tinggi maka dapat di simpulan bahwa orang itu mampu membiayai

pendidikan yang tinggi dan mahal hanya sebagian kecil yang dapat

sekolah tinggi dengan beassiswa

b Pendapatan

Pendapatan adalah sebuah hasil yang berwujud dari timbal balik

sebuah pekerjaan baik itu di bidang jasa perdagangan maupun di

bidang pendidikan Pendapatan tersebut baik itu penndapatan yang

bernominal tinggi sedang maupun rendah itu di pengaruhi oleh

tingkat pendidikan pelaku tersebut seperti dosen manajer

69

Ibid 70

UNDANG-UNDANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL No20 Tahun 2003 Pasal 1 71

UNDANG-UNDANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL No20 Tahun 2003 pasal 3

42

mendapatkan gaji tinggi karenaa pendidikannya juga tinggi sedangkan

yang menjadi petani clining service pedagang kaki lima itu relative

rendah karena tingkat pendidikan pelaku juga rendah Pendapatan

tersebut di pengaruhi oleh tingkat pendidikan Hal tersebut masih

dalam arti global sedangkan dalam arti spesifik pendapatan petani

tebu tidak hanya karena tingkat pendidikan bahkan tingkat pendidikan

sedikit mempengaruhi pendapatan petani tebu Faktor-faktor yang

mempengaruhi pendapatan petani tebu adalah harga lelang gula atau

harga jual tebu volume penjualan (dalam ton) rendemen (hasil gula

per ton tebu) biaya (produksi transport dll ) Pajak Penambahan

Nilai (PPN) dan pabrik gula (besarnya permintaan dan tingkat

efisiensi)72

c Kesehatan

Sebuah kesejahteraan rakyat tidak lengkap jika faktor kesehatan

tidak mendukung Istilah kesehatan itu sendiri di dalam Undang-

Undang No9 tahun 1960 tentang pokok-pokok kesehatan Bab 1

pasal 2 di definisikan sebagai keadaan yang meliputi kesehatan badan

rohani (mental) dan sosial dan bukan hanya keadaan yang bebas dari

penyakit cacat dan kelemahan73

Menurut buku Sosiologi untuk

Kesehatan yang ditulis oleh Momon Sudarma kesehatan adalah

kebutuhan setiap individu baik orang yang sakit maupun orang yang

sehat Kesehatan adalah kebutuhan manusia dari berbagai kalangan

baik dilihat dari ekonomi (kaya-miskin) sosial (kalangan elit atau

wong alit) geografi (desa-kota) psikologi perkembangan (bayi anak

remaja dewasa atau manula) maupun status kesehatan (sakita atau

sehat) Orang sakit membutuhkan penyembuhan (kuratif) sedangkan

orang sehat membutuhkan adanya promotif (peningkatan) preventif

72

Tulus TambunanIndustri Gula Nasional Beberapa Catatan PentingJakartaPenerbit Universitas

Trisakti2012 halaman 110 73

Juli Soemirat SlametKesehatan Lingkungan YogyakartaPenerbit Gadjah Mada University

Press2014 cetakan ke 9 Halaman 6

43

(pencegahan) kemudian rehabilitatif (perbaikan) dan konservatif

(pemeliharaan)74

Pada penelitian ini tingkat kesehatan merupakan salah satu alat

ukur yang di gunakan dalam mengetahui sebuah pengaruh dari Pabrik

Gula terhadap tingkat kesehatan masyarakat setempatsekitar Pabrik

Gula tersebut Tingkat kesehatan masyarakat dapat di lihat dari

kesejahteraan masyarakat baik itu di bidang ekonominya

pendidikannya dan cara hidupnya

5 Pengaruh CSR Terhadap Perekonomian

CSR dipandang sebagai bentuk tanggung jawab sosial yang harus

dilakukan oleh setiap perusahaan di Indonesia kepada seluruh Stakeholder

untuk mencapai pembangunan berkelanjutan yang berkontribusi dalam

pengembangan ekonomi masyarakat Pengaruh CSR terhadap

perekonomian petani tebu menurut teori dari Philips dan Pittman terkait

rantai pengembangan ekonomi dalam masyarakat Modal sosial

dipandang akan membentuk proses pembangunan ekonomi yang diliha

melalui beberapa indikator yaitu indikator partisipasi masyarakat dalam

kegiatan CSR dan kemandirian masyarakat yang selanjutnya akan

menghasilkan output berupa peningkatan pendapatan yang dilihat melalui

indikator kesejahteraan masyarakat yaitu kesehatan pendapatan dan

pendidikan75

Menurut Sumaryo bahwa kegiatan CSR diharapkan dapat

meningkatkan pendapatan dan perekonomian masyarakat dengan

demikian perusahaan menunjukkan bahwa peran perusahaan sangat baik

dan akan di pandang berperan sangat baik oleh pemerintah daerah karena

membantu perekonomian daerah melalui pendapatan masyarakat yang

meningkat76

74

Momon Sudarma Sosiologi untuk KesehatanJakarta Salemba Medika2009 halaman 17 75

Shabrina agustin GhassaniModal Sosial dan Efektivitas Program Corporate Social

Responsibility PT Indonesia Power dalam Pengembangan Perekonomian DesaDepartemen sains

Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia IPB2019 halaman 22 76

Bungaran Antonius SimanjuntakKonsepku Mensukseskan Otonomi Daerah Membangun

Indonesia Berkeadilan Sosial-EkonomiJakartaYayasan Pustaka Obor Indonesia2017 halaman

100

44

B Penelitian Relevan

Semua penelitian pada zaman milenial ini sudah pernah di teliti oleh

orang-orang terdahulu bahkan jarang penelitian yang belum pernah diteliti

oleh orang yang terdahulu Penelitian yang relevan dengan penelitian yang

akan di teliti dapat di lihat pada Tabel 23

Tabel 23Penelitian yang Relevan

No Judul Hasil Persamaan Perbedaan

1 Muhammad Subhi

Implementasi

Corporate Social

Responsibility PT

Pertamina(Persero

)

Skripsi

Universitas Islam

Negeri Syarif

Hidayatullah

2011

Proses

pengimplementasian

yang di lakukan

dengan beberapa

tahap yaitu mulai dari

progrm yang di ambil

dari hasil keputusan

rapat kerja dan

pengajuan program

proposal dari luar

perusahaan lalu

beberapa proses

selanjutnya sampai

eksekusi program

dan laporan

pelaksanaan Pola

implementasi yang di

lakukan yaitu

pemberian bantuan

secara langsung dan

pemberian dengan

bekerjasama dengan

lembaga lain NGO

Lalu ada empat pilar

yang menjadi

program utama CSR

PT Pertamina

(Persero) yaitu

pelayanan terhadap

pendidikan

kesehatan serta

konservasi

lingkungan

Mengkaji

tentang

bagaimana

perusahaan

melaksanakan

program-

program

tanggung

jawab

perusahaan

yaitu CSR

Pengaruh

terhadap

tingkat

ekonomi

masyarakat

45

infrastruktur dan

bencana Pola

implementasi yang di

lakukan yaitu

pemberian bantuan

secara langsung dan

pemberian dengan

bekerja sama dengan

lembaga lainNGO

2 Yuniarti

Wahyuningrum

dkk Pengaruh

Program

Corporate Social

Responsibility

Terhadap

Peningkatan

Pemberdayaan

Masyarakat (Studi

pada

Implementasi CSR

PT Amerta Indah

Otsuka Desa

Pacarkeling

Kecamatan

Kejayaan

Kabupaten

Pasuruan)

Jurnal

Administrasi

Publik (JAP)

Vol1 No5 Hal

109-115 Tahun

2013

Terdapat pengaruh

signifikan secara

simultan dan parsial

Dari hasil

keseluruhan dapat di

simpulkan bahwa

ketiga variabel bebas

mempunyai pengaruh

yang signifikan

terhadap

pemberdayaan

masyarakat

Pengaruh

suatu program

CSR

perusahaan

terhadap

masyarakat

Metode

penelitian

yang di pakai

sama yaitu

kuantitatif

menggunakan

analisis

statistik

deskriptif

Penelitian ini

lebih mengkaji

mengenai

pengaruh CSR

terhadap

tingkat

ekonomi

masyarakat

dan khususnya

masyarakat

petani tebu

3 Partogi Saoloan

Samosir

Analisis Kebijakan

Corporate

Responsibility

Berkelanjutan

pada Industri

otomotif di

Indomobil Group

Institut Pertanian

BogorDisertasi

2011

Hasil penelitian

adalah pada PT SIM

program CSR yang

paling penting untuk

di perhatikan adalah

dimensi ekonomi dan

dimensi lingkungan

Sedangkan pada

PTNMI dan

PTHMMI hasil

menunjukkan bahwa

program CSR

Judul dan

ruang lingkup

penelitian

sama-sama

mengangkat

masalah CSR

sebuah

perusahaan

Analisis

mengenai

aspek yang di

kaji berbeda

pada

penelitian

disertasi yang

di tulis Partogi

Saoloan 3

aspek pada

aktivitas CSR

yaitu dimensi

Tabel 23 Lanjutan

46

menghasilkan

dimensi ekonomi

belum berkelanjutan

dimensi sosial belum

berkelanjutan dan

dimensi lingkungan

berkelanjutan

dimensi yang paling

penting adalah

dimensi ekonomi dan

dimensi sosial

ekonomi

sosial dan

dimensi

lingkungan

Sedangkan

penelitian

yang di tulis

oleh peneliti

mengkaji

pengaruh dari

program CSR

terhadap

tingkat

ekonomi

petani tebu

Perbedaan

lainnya pada

pendekatan

penelitian

yang di

gunakan pada

disertasi

tersebut

menggunakan

pendekatan

kualitatif dan

kuantitatif

sekaligus

serta studi

kasus

sedangkan

pada

penelitian ini

menggunakan

metode

deskriptif

kuantitatif

Tabel 23 Lanjutan

47

4 Dwi Riska

Nihayah

Implementasi

Corporate Social

Responsibility

(CSR) PadaPabrik

Gula Tjoekir

Jombang Thesis

Universitas

Pesantren Tinggi

Darul Ulum 2017

Hasil Penelitian

menunjukkan bahwa

pada tahun 2016

Program Kemitraan

(PK) tidak terlaksana

karena cashflow

PTPN X kurang

lancar yang

disebabkan Tebu

yang dihasilkan tidak

sesuai dengan target

Sementara Program

Bina Lingkungan

(BL) tetap terlaksana

pada 3 program

bantuan antara lain

bantuan pendidikan

danatau pelatihan

bantuan

pengembangan

prasarana danatau

sarana umum serta

bantuan sosial

kemasyarakatan

dalam rangka

pengentasan

kemiskinan

Mengkaji

tentang CSR

Pabrik Gula

Tjoekir

Jombang dan

tempat lokasi

penetiannya

sama

Penelitian

penulis selain

objek yang

berbeda

yaitupengaruh

CSR dan di

tambahkan

adanya tingkat

ekonomi

masyrarakat

petani tebu

metodologi

penelitiannya

penulis

menggunakan

pendekatan

deskriptif

kuantitatif

sedangkanpen

elitian pada

tesis tersebut

menggunakan

pendekatan

kualitatif serta

objek

penelitiannya

adalah CSR

implementasi

CSR dan tidak

lebih

C Kerangka Berpikir

Pada sebuah penelitian terdapat sebua alur penelitian yang dibuat oleh

penulis alur penelitian ini juga dapat disebut kerangka berpikir yang berisi

penggambaran penelitian mulai dari pertama meneliti langsung ke lapangan

sampai hasil penelitian Berikut merupakan gambaran dari langkah-langkah

penelitian mengenai pengaruh program Corporate Social Responsibility dari

sebuah pabrik gula terhadap perekonomi masyrakat petani tebu dan karyawan

PG Tjoekir Kabupaten Jombang Jawa Timur Seperti yang disajikan pada

Gambar 27

Tabel 23 Lanjutan

48

Gambar 27 Kerangka berpikir untuk penelitian pengaruh CSR terhadap

perekonomian petani tebu dan karyawan PG Tjoeki

Kabupaten Jombang

Pabrik gula merupakan sebuah industri yang pokok bagi negara dan

juga sebagai sumber pengais rezeki bagi para pekerja di dalamnya Selain itu

adanya sebuah pabrik selalu ada aspek yang mempengaruhi baik dari dalam

maupun dari luar Aspek yangmempengarui dari luar yaitu pada masalah

pemasokan bahan baku tebu sedangkan aspek intern pada pabrik yaitu

kebijakan pabrik dalam melakukan sebuah kerja sama baik antara pabrik

dengan petani tebu maupun dengan masyarakat umum sekitar pabrik tersebut

disini petani dan pihak pabrik membangun sebuah kemitraan Selain itu dalam

sebuah kemitraan atau kerjasama terdapat dua hal yang tidak dapat dipisahkan

yaitu sebuah manfaat keuntungan dan sebuah kerugian Pada ruang lingkup

yang sempit hubungan antara pabrik dengan petani memberikan timbal balik

Kemitraan

PG TJOEKIR

Bina

Lingkungan

Program CSR

Pendidikan

sarana dan

prasarana

umum sosial

ekonomi dan

lingkungan

masyarakat

Meningkatkan

kemampuan

kegiatan usaha

kecil

(UMKM)

untuk menjadi

tangguh dan

mandiri

Masyarakat dan

Petani Tebu

Hasil

Analisis pengaruh

CSR terhadap

ekonomi petani

tebu

49

untuk kedua belah pihak yakni yang bersifat positif maupun yang bersifat

negatif

Seperti terdapat jumlah komoditi pertanian lainnya pabrik gula juga

dimasukkan pemerintah sebagai barang kena pajak Pajak Pertambahan Nilai

sebesar 10 persen merupakan hal yang berat untuk petani dan sangat

merugikan petani karena harga gula HET itu 12500kg sedangkan pajak yang

harus ditanggung petani sebesar 10 mau tidak mau petani tidak

mendapatkan untung bahkan untuk balik modal saja belum tentu terpenuhi

karena proses budidaya tidak menerima subsidi dan itu dengan biaya mahal

Dari satu unsur saja dapat ditarik permasalahan disini bagaimana jika para

petani tersebut enggan memasokkan tebunya ke Pabrik Gula Tjoekir ini 77

Untuk menghindari hal tersebut baik pabrik gula Tjeokir maupun

pabrik-pabrik lainnya memperhatikan tanggung jawab sosialnya terhadap

masyarakat sekitar melalui program CSR Karena CSR merupakan Kewajiban

yang harus ada pada Perusahaan Perseroan terbatas Pada PG Tjoekir ini

mengadakan program CSR yang dibagi menjadi beberapa program yaitu

PKBL (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan) Program kemitraan adalah

program yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kegiatan usaha kecil

untuk menjadi tangguh dan mandiri dari pemanfaatan laba perusahaan

sedangkan untuk program Bina Lingkungan adalah program Pemberdayaan

kondisi sosial masyarakat di wilayah PG Tjoekir Jombang melalui

pemanfaatan dana dari laba perusahaan78

Berbagai program CSR tersebut

tujuannya untuk membantu masyarakat sekitar menghindari konflik antara

perusahaan dan masyarakat sekitar serta untuk memenuhi peraturan

pemerintah

77

TulusTambunan IndustriGula Nasional (BeberapaCatatanPenting)JakartUniversitas

Trisakti2012 78

Nihayah Dwi Riska (2017) Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) Pada Pabrik

Gula Tjoekir Jombang Thesis Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (Abstrack thesis)

50

D Hipotesis

Hipotesis mengenai penelitian Pengaruh Program CSR (Corporate Social

Responsibility) terhadap perekonomian petani tebu dan karyawan pabrik ini

adalah

a Ha = Ada pengaruh program CSR (Corporate Social Responsibility)

terhadap Perekonomian Petani Tebu dan karyawan Pabrik

Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang

b H0 = Tidak ada pengaruh program CSR (Corporate Social Responsibility)

terhadap Perekonomian Petani Tebu dan karyawan Pabrik

Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang

51

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Lokasi dan Waktu Penelitian

Dalam sebuah penelitian haruslah dilengkapi dengan tempat dimana

peneliti akan meneliti objek yang telah dijadikan kajiannya Selain itu

penelitian juga memerlukan jadwal penelitian sebagai acuan waktu dalam

pengumpulan pengolahan data yang akhirnya dapat diputuskan hasilnya

1 Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan oleh peneliti di Kecamatan Diwek dan

sekitarnya Letak secara astronomis daerah kabupaten Jombang yaitu pada

kordinat 112˚ 03 45 BT - 112˚ 27 21BT dan 07˚ 20 37LS - 07˚

46 45LS Batas wilayah Jombang sebelah utara adalah Kabupaten

Lamongan batas sebelah selatan adalah Kabupaten Kediri dan Kabupaten

Malang batas wilayah sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten

Mojokerto dan batas sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Nganjuk

Adapun lokasi penelitian seperti disajikan pada Gambar 31

Gambar 31 Letak Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang79

79

Menggunakan Software Quantum GIS versi QGIS-OSGeo4W-2183-1 di buat 4 Nov 2018

52

Sedangkan Kecamatan Diwek batas wilayahnya sebelah utara berbatasan

dengan Kecamatan Jombang dan Perak Batas sebelah barat berbatasan

dengan Kecamatan Gudo sebelah timur berbatsan dengan Kecamatan

Jogoroto dan Mojowarno batas sebelah selatan yaitu Kecamatan Ngoro

2 Waktu Penelitian

Adapun jadwal pada penelitian ini yang dilaksanakan oleh penulis

berdasarkan tabel di bawah ini yaitu Tabel 31

Tabel 31 Waktu Penelitian

No Kegiatan Tahun

2017 2018-2019

12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5

1 Pembuatan

Proposal

Penelitian

2 Pembuatan

Desain

Penelitian

3 Pembuatan

Instrumen

Penelitian

4 Pengumpulan

Data

5 Pengolahan

dan Analisis

Data

6 Pembuatan

Laporan

Penelitian

53

B Metode Penelitian

Pada penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian yang

digunakan adalah metode penelitian deskriptif kuantitatif Teknik

pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan

kuesioner Sumber data ada dua yaitu data skunder dan data primer Dalam

sebuah penelitian sumber data harus jelas dan konkret dari mana

asalnyasumber data tersebut diperoleh Metode ini cenderung menggunakan

angka dan rumus statistik dalam mengolah data Penelitian deskriptif

kuantitatif adalah salah satu jenis penelitian yang bertujuan mendeskripsikan

secara sistematis faktual dan akurat mengenai fakta dan sifat populasi tertentu

atau mencoba menggambarkan fenomena secara detail (Lehman 1979)80

C Populasi dan Sampel

a Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya81

Populasi

yang terdapat dalam penelitian ini berjumlah tak hingga yaitu dari

masyarakat yang merupakan petani tebu dan pegawaikaryawan Pabrik

Gula Tjoekir Terdapat pada wilayah sekitar PG Tjoekir yaitu Kecamatan

Diwek Kecamatan Gudo dan Kecamatan Jogoroto

b Sampel

Sampel adalah bagian populasi yang hendak diteliti dan mewakili

karakteristik populasi Penentuan sampel dengan cara Purposive Sampling

yaitu sampel bertujuan dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan

didasarkan atas strata random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya

tujuan tertentu Teknik ini biasanya dilakukan karena beberapa

pertimbangan Jadi syarat masyarakat yang menjadi responden yaitu

masyarakat yang bekerja di Pabrik Gula Tjoekir sebagai karyawan dan

80

Muri Yusuf Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan Penelitian

GabunganJakartaPenerbitKencana2017 cetakan ke-1 halaman 62 81

Sugiyono Metode Pnelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan

RampD)bandungPenerbit Alfabeta2008 cetakan ke-12 halaman 115

54

petani tebu yang bermitra dengan Pabrik Gula Tjoekir Walaupun cara

seperti ini diperbolehkan yaitu peneliti bisa menentukan sampel

berdasarkan tujuan tertentu tetapi ada syarat-syarat yang harus dipenuhi

yaitu

a Pengambilan sampel harus didasarkan atas ciri-ciri sifat-sifat atau

karakteristik tertentu yang merupakan ciri-ciri pokok populasi

b Subjek yang diambil sebagai sampel benar-benar merupakan subjek

yang paling banyak mengandung ciri-ciri yang terdapat pada populasi

c Penentuan karakteristik populasi dilakukan dengan cermat di dalam

studi pendahuluan82

Apabila populasi penelitian berjumlah kurang dari 100 maka sampel

yang diambil adalah semuanya namun apabila populasi penelitian

berjumlah lebih dari 100 maka sampel dapat diambil antara 10-15 atau

20-25 atau lebih Menurut Suharsimi Arikunto pada buku yang ditulisnya

ldquoProsedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktikrdquo tahun 200683

Sampel ini

akan di ambil dari masyarakat petani tebu dan karyawan yang ada di

wilayah sekitar Pabrik Gula Tjoekir Kabupaten Jombang Sampel yang di

ambil sebanyak 35 orang yang terdiri dari 25 petani tebu dan 10 orang

pegawai Pabrik Gula Tjoekir PTPN X

Menurut Muhammad Idrus pada bukunya ldquoMetode Penelitian Ilmu

Sosialrdquo ukuran sampel yang harus di ambil oleh peneliti Gay(1981)

memberi arahan bahwa ukuran sampel yang harus diambil tergantung

pada jenis penelitian Jika penelitian deskriptif besar sampel adalah 10

dari populasi Untuk penelitian korelasional besar sampel minimum tiga

puluh subjek untuk penelitian kausal komparatif besar sampel adalah tiga

puluh subjek perkelompok dan untuk penelitian eksperimental besar

sampel adalah lima belas per kelompok84

82

Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan praktik Jakarta Rineka

Cipta2013 hal 183 83

Di unduh dari website www konsistensicom (teori pengambilan sampel) pada 21 April 2019 84

Muhammad Idrus Metode Penelitian Ilmu SosialUniversitas Islam

IndonesiaYogyakartaPenerbitErlangga2009 hal 94

55

Cara pengambilan sampel yang dipakai dalam penelitian ini adalah

Random Sampling atau pengambilan sampel secara acak yaitu peneliti

ldquomencampurrdquo subjek-subjek di dalam populasisehingga semua subjek

dianggap sama85

Teknik Sampling Acak pada penelitian ini adalah

menggunakan sampling acak sederhana (Simple Random Sampling)

Sampling Acak Sederhana (Simple Random Sampling) yaitu penentuan

sampel dengan cara melakukan undian terhadap populasi86

Dalam buku

ldquoProsedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktikrdquo Arikunto menjelaskan

mengenai berapa banyak subjek yang diambil atau dengan kata lain besar

sampel maka peneliti perlu mempertimbangkan hal-hal berikut

a Kemampuan peneliti dilihat dari waktu tenaga dan dana

b Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek karena hal ini

menyangkut banyak sedikitnya data

c Besar kecilnya resiko yang di tanggung oleh peneliti Untuk penelitian

yang risikonya besar tentu saja jika sampel besar hasilnya akan lebih

baik87

D Variabel Penelitian

1 Variabel

Menurut Kerlinger variabel adalah konstruk (Constructs) atau sifat

yang akan dipelajari Secara umum variabel penelitian adalah segala

sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti sebagai

kajian untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut

kemudian ditarik kesimpulannya88

Pada penelitian ini terdapat dua macam

variabel yaitu

a Variabel bebas (X) atau Independent Variabel

85

Suharsimi arikunto Prosedur Penenlitian Suatu Pendekatan PraktikJakartaPT Rineka

Cipta2013 halaman 177 86

Muhammad Idrus Metodee Penelitian Ilmu SosialUniversitas Islam Indonesia

YogyakartaPenerbitErlangga2009 halaman 97 87

Suharsimi Loccit 88

Sugiyono Metode Penelitian BisnisPendekatan Kuantitatif Kualitatif dan R amp

DBandungAlfabeta2008 halaman 58

56

Variabel bebas (X) atau independent variable merupakan variabel

yang mempengaruhi variabel lain atau menghasilkan akibat pada

variabel yang lain yang pada umumnya berada pada urutan tata waktu

yang terlebih dulu Keberadaan variabel ini dalam penelitian

kuantitatif merupaan variabel yang menjelaskan terjadinya fokus atau

topik penelitian Variabel ini biasa disimbolkan dengan variabel X89

Variabel X pada penelitian ini adalah program-program CSR pada

pabrik gula

b Variabel terikat (Dependent Variable)

Variabel terikat (dependent variable) merupakan variabel yang

diakibatkan atau dipengaruhi oleh variabel bebas Keberadaan variabel

terikat ini dalam penelitian kuantitatif adalah sebagai variabel yang

dijelaskan dalam fokus atau topik penelitian Variabel ini biasanya

disimbolkan dengan variabel Y90

Dalam penelitian ini variabel Y

adalah ekonomi petani dilihat dari tiga aspek pengukuran yaitu

pendapatan pendidikan dan kesehatan

2 Definisi Variabel

a) Definisi Konseptual

Pada penelitian ini terdapat dua variabel yang perlu

didefinisikan secara konseptual agar pembaca dapat lebih

memahami objek penelitian yang dikaji Dua variabel tersebut

yaitu

1 Perekonomian Petani tebu dan Karyawan Pabrik

Perekonomian petani tebu dan karyawan adalah sebuah

tindakan yang terencana yang dilakukan oleh petani tebu dan

karyawan untuk mengolah pengeluaran dan pendapatan untuk

setiap bulannya sehingga dapat diambil keputusan apakah

defisit atau surplus dalam pendapatan setiap bulan

89

Nanang Martono Metode Penelitian Kuantitatif Anilisis isi dan Data SekunderJakarta PT

Rajagrafindo Persada2016 halaman 61 90

Ibid

57

2 Program Corporate Social responsibility

Program CSR adalah sebuah program yang dicanangkan

perusahaan untuk memenuhi tanggung jawab sosial perusahaan

yang wajib dilakukan untuk setiap perusahaan Menjalin

kerjasama dan menyeimbangkan antara kegiatan perusahaan

dengan lingkungan sosial serta lingkungan alam sekitar agar

tetap terjaga

b) Definisi Operasional

Selain definisi variabel secara konseptual juga diperlukan definisi

variabel secara operasional seperti berikut

1 Perekonomian Petani tebu dan Karyawan Pabrik

Perekonomian petani tebu dan karyawan pabrik adalah

sebuah pengelolaan ekonomi bisnis yang dilakukan individu

untuk setiap bulannya dengan indikator pengukuran melalui

tingkat pendidikan pendapatan dan kesehatan Untuk

mengetahui 3 aspek tersebut perlu alat ukur untuk mengetahui

perekonomian Dalam penelitian ini alat ukur yang digunakan

adalah kuesioner dan observasi

2 Program Corporate Social responsibility

Program CSR adalah sebuah program yaitu

tanggungjawab sosial perusahaan yang dilaksanakan oleh

perusahaan untuk mengantisipasi agar tidak timbul konflik

antara perusahaan dengan masyarakat sekitar karena setiap

perusahaan memiliki dampak negatif dan positif untuk

lingkungan sekitar Untuk mengetahui dampak tersebut dalam

penelitian ini menggunakan alat ukur yaitu kuesionerangket

dan observasi non partisipan

E Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini terdapat sumber data skunder dan data

primer Data primer diambil langsung kepada petani tebu dan karyawan

58

sedangkan data skunder observasi yang dilakukan kepada para warga dan

pengamatan lingkungan

a Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan dan

merupakan data yang paling utama atau data pertama dalam penelitian

Data tersebut berasal dari pelaku langsung objek penelitian ini yaitu para

petani dan karyawan Pabrik Gula Tjoekir yang tinggal di kecamatan

Diwek sekitar PG Tjoekir

b Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh apabila peneliti memiliki

hambatan untuk mendapatkan data primer yakni dapat melalui pustaka

dan sumber pelaku sekunder yang tidak langsung sebagai objek

penelitian91

F Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis mengadakan penelitian langsung ke objek

yang diteliti dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik dalam

pengumpulan data yaitu

1 Kuesioner (angket) adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis

kepada responden untuk dijawabnya92

Angket merupakan daftar

pertanyaan yang diberikan kepada orang lain dengan maksud agar orang

yang diberi angket tersebut bersedia memberikan respon sesuai dengan

permintaan Angket dibagi dalam tiga bagian yaitu (a) angket tertutup

(b) angket terbuka (c) angket model campuran93

Dalam penelitian ini

menggunakan angket tertutup dan jawaban sudah disediakan dalam

angket tersebut

91

Burhan BunginMetodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi (Format-format Kuantitatif dan

Kualitatif untuk Studi Sosiologi Kebijakan Publik Komunikasi Manajemen dan Pemasaran)

JakartaKencana Prenada Media Group2013 hal 129 92

Sugiyono Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan

RampD)BandungPenerbit Alfabeta2008 cetakan ke-199 93

Muhammad Idrus Metode Penelitian Ilmu SosialUniversitas Islam Indonesia

YogyakartaPenerbitErlangga2009 halaman 101

59

2 Observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan Para ilmuwan hanya

dapat bekerja berdasarkan data yaitu fakta mengenai dunia kenyataan

data itu dikumpulkan dan sering dengan bantuan berbagai alat yang

sangat canggih sehingga benda-benda yang sangat kecil (proton dan

elektron) maupun yang sangat jauh (benda ruang angkasa) dapat

diobservasi dengan jelas94

Observasi yang digunakan untuk pengambilan

data lapangan adalah observasi non partisipan yaitu peneliti tidak terlibat

dan hanya sebagai pengamat independen95

G Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh

peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan

hasilnya lebih baik dalam arti lebih cermat lengkap dan sistematis sehingga

lebih mudah diolah Variasi jenis instrumen penelitian adalah angket ceklis

(check-list) atau daftar centang pedoman wawancara dan pedoman

pengamatan96

Berikut adalah instrumen penelitian dan pedman pengamatan

Seperti disajikan pada Tabel 32 dan pada Tabel 32

Tabel 32 Instrumen Penelitian

No VARIABEL INDIKATOR PERNYATAAN NOITEM

1

Program-

program

Corporate

Social

Responsibility

PG Tjoekir

(Variabel X)

Program

Kemitraan

1 Pemahaman saya

mengenai

Corporate Social

Responsibility

2 Program utama

CSR untuk warga

sekitar

3 Latar belakang

didirikan CSR

4 Program CSR

yang di rasakan

warga dan petani

5 Penilaian warga

mengenai

program

1

2

345

67

8910

94

Sugiyono Opcit hal 403 95

Sugiyono Opcit hal 204 96

Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan PraktikJakartaPT Rineka

Cipta2013 cetakan ke 15 halaman 203

60

kemitraan

6 Peminjaman dana

usaha merupakan

sub program dari

program

kemitraan

11

Program Bina

Lingkungan

7 Penilaian warga

mengenai

program Bina

Lingkungan

8 Subsisi dan

bantuan untuk

pengolah sawah

tebu

9 Bentuk dan wujud

program bina

lingkungan

10 CSR PGTjoekir

selain PKBL

1213

1415

16171819

20

2 Tingkat

ekonomi

petani tebu

(Variabel Y)

Pendapatan 11 Sumber

matapencaharian

warga

12 Pekerjaan selain

menjadi petani

tebu

13 Penghasilan yang

di dapat petani

tebu

14 Luas sawah petani

tebu

15 Pendapatan

meningkat setelah

adanya CSR

16 Jumlah keluarga

dalam satu kepala

keluarga

17 Penghasilan

rumah tangga

selain dari kepala

rumah tangga

12

3

456

678

9

1011

12

Pendidikan 18 Jumlah anak yang

bersekolah

19 Ada anak yang

putus sekolah

20 Biaya sekolah

anak setiap

1314

15

16

Tabel 32 Lanjutan

61

bulannya

21 Bantuan biaya

pendidikan dari

PG Tjoekir

17

Kesehatan 22 Anggota keluarga

yang menderita

sakit khusus

23 Ada jaminan

kesehatan

bantuan biaya

berobat dari PG

Tjoekir

24 Pergi ke rumah

sakitpuskesmas

setiap bulan

18

19

20

Instrumen penelitian ini terdiri dari 2 variabel yaitu variabel X dan

variabel Y dan terdapat 5 indikator Selanjutnya adalah tabel pedoman

pengamatanobservasi Yang seperti di sajikan pada Tabel 33

Tabel 33 Pedoman Observasi

No Variabel Indikator Implementasi Pendapat

Masyarakat

1 Program CSR Program bina

lingkungan

2 Program Kemitraan

3 Program CSR untuk

warga sekitar pabrik

baik itu karyawan

maupun petani

4 Perekonomian Pendapataan petani

tebu

Kesehatan petani

tebu

Pendidikan

Tabel 32 Lanjutan

62

H Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dengan menggunakan pendekatan kuantitatif selain

menganalisis secara manual penulis juga menggunakan Software SPSS untuk

analisis data pada penelitian iniUji validitas dan reliabilitas di gunakan untuk

menguji data yang menggunakan daftar pertanyaanpernyataan dalam kuesioner

untuk melihat pertanyaan dalam kuesioner yang di isi oleh responden tersebut

layak atau belum pertanyaan-pertanyaan yang digunakan untuk mengambil data

1 Uji Kualitas Data

a) Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir

soal dalam mendefinisikan suatu variabel Uji validitas sebaiknya

dilakukan pada setiap butir pertanyaan yang diuji validitasnya Hasil r

hitung kita bandingkan dengan r tabel dimana df = n-2 dengan sig 5

Jika r tabel lt r hitung maka data tersebut valid97

Pengumpulan data yang

kemudian dilanjutkan dengan pengolahan data yang dibantu dengan

komputer melalui software SPSS 160

b) Uji Reliabilitas

Merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden

dalam menjawab hal yang berkaitan dengan pertanyaan yang merupakan

sebuah dimensi suatu variabel dan disusun dalam suatu bentuk

kuesioner98

Uji realibilitas dapat dilakukan secara bersamaan seluruh

butir pertanyaan Jika nilai Alpha gt 060 maka reliabel Pada penelitian

ini penghitungan menggunakan SPSS 160 apabila dihitung secara manual

maka dengan rumus

r[

] [

sum

]

Keterangan

97

Wiratna SujarweniStatistika Untuk PenelitianYogyakarta Graha Ilmu2012 hal 177 98

Ibid hal 186

63

r = koefisien reliability instrument

k = banyaknya butir pertanyaan

sum = total varians butir

= total varians

Jika nilai Cronbach Alfa lt 060 kontruk pertanyaan dimensi variabel

adalah tidak reliabel Jadi untuk mengetahui bahwa konsistensi responden

dalam menjawab pertanyaan itu stabil

2 Uji Prasyarat Analisis Data

a Uji Normalitas

Uji normalitas adalah suatu prosedur yang digunakan untuk

mengetahui apakah data berasal dari populasi yang berdistribusi normal

atau berada dalam sebaran normal Distribusi normal adalah distribusi

simetris dengan modus mean median berada di pusat99

Kesimpulannya

apabila data tidak berdistribusi normal maka penelitian akan mengalami

hambatan karena data penelitian tidak berdistribusi normal

b Uji Homogenitas

Uji homogenitas adalah suatu prosedur uji statistik yang

dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa dua atau lebih kelompok data

sampel berasal dari populasi yang memiliki variansi yang sama Pada

analisis regresi persyaratan analisis yang dibutuhkan adalah bahwa galat

regresi untuk setiap pengelompokkan berdasarkan variabel terikatnya

memiliki variansi yang sama Jadi dapat dikatakan bahwa uji

homogenitas bertujuan untuk mencari tahu apakah dari beberapa

kelompok data penelitian memiliki varians yang sama atau tidak Dengan

kata lain homogenitas berarti bahwa himpunan data yang kita teliti

memiliki karakteristik yang sama100

99

Yulingga Nanda Hanif dan Wasis Himawanto Statistik PendidikanYogyakartaPenerbit

Deepublish2017 Cetakan ke-1 halaman 67 100

Yulingga Nanda Hanif dan Wasis Himawanto Statistik PendidikanYogyakartaPenerbit

Deepublish2017 Cetakan ke-1 halaman 58

64

c Uji Linearitas

Uji Linearitas adalah pengujian yang digunakan untuk keadaan

dimana hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen

bersifat linear (garis lurus) dalam range variabel independen tertentu101

3 Uji Hipotesis Penelitian

a Uji T

Uji T digunakan untuk menguji hipotesis tentang rata-rata sampel

Selain itu untuk mengetahui batas penerimana suatu hipotesis dan untuk

menguji layak tidaknya sebuah pernyataan dapat dipercaya atau tidak102

b Uji Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi pada regresi linear sering diartikan sebagai

seberapa besar kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan varians dari

variabel terikatnya Secara sederhana koefisien determinasi dihitung

dengan mengkuadratkan Koefisien Korelasi (R) sebagai contoh jika nilai

R sebesar 0880 maka koefisien determinasi (R Square) adalah sebesar

080 x 080 = 064 Berarti kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan

varians dari variable terikatnya adalah sebesar 640 Berarti terdapat

36 (100-64) varians variabel terikat yang dijelaskan oleh factor

lain103

c Regresi Linear Sederhana

Pengujian hipotesis dalam penelitian kuantitatif merupakan hal yang

penting Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis penghitungan

dengan rumus dari Regresi Perhitungan pada penelitian ini menggunakan

perhitungan regresi Regresi bertujuan untuk menguji pengaruh antara

variabel satu dengan variabel yang lain Variabel yang dipengaruhi disebut

variabel terikat sedang variabel yang mempengaruhi disebut variabel

bebas Uji regresi ada dua macam yaitu

a Regresi linier sederhana

b Regresi linier berganda

101

Singgih Santoso Statistik Multivariat JakartaPT Elex Media Komputindo2010 halaman 52 102

Di kutip dari alamat situs web wwwdatarisetcom 103

wwwkonsultanstatistikcom201107koefisien-determinasi-padaregresihtmlm=1

65

Pada penelitian ini penulis menggunakan regresi linier sederhana karena

memiliki satu variabel terikat dan satu variabel bebas104

Menurut Wiratna

Sujarweni dan Poly Endrayanto dalam buku ldquoStatistika untuk Penelitian

tahun 2012rdquo setelah penghitungan dengan regresi maka langkah

selanjutnya yaitu menghitung dengan membandingkan antara t tabel dan t

hitung yang menghasilkan H nol diterima ataukah ditolak dan H alternatif

akan di tolak ataukah di terima Antara Ha dan H0 keduanya berbanding

terbalik jika Ha diterima maka H0 akan ditolak

Pada penelitian ini perhitungan menggunakan regresi linear sederhana

karena dalam penelitian ini hanya ada satu variabeel X dan satu variabel

Y Model persamaan regresi linier sederhana dengan rumus105

sebagai

berikut

Keterangan

Y = subjek dalam variabel dependen yang diprediksi

a = harga X ketika harga X=0 (harga konstan)

b= angka arah atau koefisien regresi yang menunjukkan angka

peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan

pada peruahan variabel independen Bila (+) arah garis naik dan bila

(-) maka arah garis turun

X = subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu

104

Wiratna Sujarweni dan Poly Endrayanto Statistika untuk Penelitian Yogyakarta Graha

Ilmu2012 Cetakan ke-1 halaman 83 105

WiratnaSujarweniStatistikaUntukPenelitianYogyakarta Graha Ilmu2012 hal 84

Y=a+bX

a = sum119962 119939 sum119961

119951 b =

119847 120506119857119858 ndash 120506119857 120506119858

119847 120506119857sup2 ndash 120506119857 sup2

sb= 119956119942

sum 120784 sum119961 120784

119951119961

se= sum 120784ndash119938sum119962 119939sum119961119962119962

119951 120784

66

t hitung =

106

Dari perhitungan tersebut akan diketahui hasil dari hipotesis apakah

Ha diterima atau Ha ditolak Hipotesis hasilnya yaitu ada pengaruh

program CSR PGTjoekir terhadap perekonomian petani tebu atau tidak

ada pengaruh program CSR PG Tjoekir terhadap perekonomian petani

tebu

I HIPOTESIS STATISTIK

Pada penelitian ini hipotesis statistik untuk mengetahui bagaimana pengaruh

program CSR (Corporate Social Responsibility) terhadap Perekonomian Petani

Tebu dan karyawan Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang maka

dapat dirumuskan secara statistik sebagai berikut

a) Ha 0 Ada pengaruh prograam CSR terhadap tingkat ekonomi petani

Tebu

b) H0 = 0 Tidak ada pengaruh program CSR terhadap tingkat ekonomi petani

Tebu

Keterangan

H0 = Hipotesis nol (0)

Ha = Hipotesis alternatif

= Simbol yang menunjukkan kuatnya hubungan

Kriteria pengujian

a Jika thitung ttabel maka H0 diterima Ha ditolak

b Jika thitung gt ttabel maka H0 ditolak Ha diterima

106

Ibid

67

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Gambaran Umum Pabrik Gula Tjoekir

1 Sejarah Pabrik Gula Tjoekir

Pabrik Gula Tjoekir atau PG Tjoekir adalah pabrik gula yang

terletak di Jalan Irian Jaya Desa Cukir Kecamatan Diwek Kabupaten

Jombang terletak tepat di depan Pondok Pesantren Tebuireng

Jombang107

Seperti di gambarkan pada Gambar 41

Gambar 41 Lokasi Pabrik Gula Tjoekir108

Pabrik Gula Tjoekir didirikan oleh NV Kody En Van Vour pada

tahun 1884 dan diambil alih oleh Pemerintahan Indonesia pada tanggal

8 Desember 1958 Pabrik Gula Tjoekir berada di desa Cukir

Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang kurang lebih 8 kilometer dari

108

Menggunakan Software Quantum GIS versi QGIS-OSGeo4W-2183-1 di buat pada 4

November

2018

68

pusat kota Jombang dengan ketinggian wilayah 60 mdpl Dengan luas

area pabrik seluas 6000 m2 untuk mencukupi kebutuhan pasok bahan

baku tebu selama 150 hari Berikut adalah gambar PG Tjoekir dari

kejauhan seperti pada gambar 42109

Gambar 42 Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Persero110

Era kapitalisme Belanda di Indonesia dimulai dengan

diberlakukannya Undang-Undang Agraria dan Undang-Undang Gula

tahun 1870 oleh pemerintah Hindia Belanda yang mengijinkan pihak

swasta (Eropa) membuka usaha perkebunan di Hindia Belanda Untuk

melanggengkan PGTjoekir yang baru didirikannya ini pihak Belanda

melakukan berbagai cara yang memaksa masyarakat menjadi

tergantung pada mereka Dari mengambil lahan pertanian milik rakyat

untuk lokasi pabrik dan perkebunan tebu tanpa mengganti rugi

menjadikan mereka buruh pabrik menghidupkan premanisme untuk

menjadi penjaga keamanancenteng dan mata-mata lokalisasi judi

perdukunan tempat hiburan malam (tayub wayang prostitusi) sampai

praktik devide et impera yang memecah belah rakyat kecil yang

terganggu karena pendirian pabrik Premanisme ini melahirkan

109

Di unduh dari situs resmi PG Tjoekir httpspgtjoekirblogwordpresscom pada 16 februari

pukul 1848 WIB 110

Foto di ambil pada tanggal 18 Februari 2019 secaralangsung di PabrikGulaTjoekir PTPN X di

Jalan Irian Jaya

69

padepokan Kebo Ireng yang dipimpin oleh Joko Tulus alias Kebo

Kicak yang sangat ditakuti oleh masyarakat Lokalisasi membuat

banyak gadis-gadis pendatang untuk dipekerjakan disana Masyarakat

yang pada awalnya adalah petani yang memiliki lahan-lahan pertanian

kemudian terpaksa menjadi buruh pabriksetiap malam buruh pabrik

asyik dilokalisasi hiburan malam dan perjudian Uang mereka habis

mereka terpaksa berhutang dan secara tidak langsung mereka harus

menjadi buruh pabrik lagi Akhlak dan moral masyarakat saat itu

benar-benar rusak Praktik perdukunan juga berkembang pesat yang

digunakan bila ada orang sakit mengawali masa tanam tebu dan

mengusir makhluk halus yang mereka yakini ada didalam pabrik111

Mengenai randemen Pabrik Gula Tjoekir sudah mengalami

beberapa kali revitalisasi untuk meningkatkan kapasitas maupun

efisiensi Revitalisasi terakhir dilakukan pada tahun 2014 dengan

merombak semua penggerak gilingan dari Turbin Altenator PG

Tjoekir memiliki kapasitas menggiling tebu setiap hari sejumlah 4200

TCD (Ton Cane per Day)112

2 Visi dan Misi Pabrik Gula Tjoekir

Seluruh peusahaan cabang dari PTPN X (PT Perkebunan Nusantara

X) memiliki visi dan misi yang sama karena diseluruh Indonesia

berikut adalah visi dan misi PTPN X yang dikutip dari web resmi

perusahaan PTPN X Indonesia antara lain

a Visi

Pabrik Gula Tjoekir merupakan salah satu unit industri gula dari

perusahaan PTPN X yang memiliki visi yaitu ldquoMenjadi

111

Di unduh dari halaman situs web kompasiana berikut

httpwwwkompasianacomyassarlina54f381827455139e2b6c77fasejarah-gelap-berdirinya-

pabrik-gula-tjoekir pada hari Sabtu tanggal 16 Februari 2019 pukul 1838 WIB 112

Di unduh dari situ web httpssitusbudayaidsejaerah-pabrik-gula-tjoekir pada tanggal 16

Februari 2019 pukul 1827 WIB

70

perusahaan agribisnis Nasional berbasis tebu dan tembakau yang

unggul dan berdaya saing di tingkat regionalrdquo113

b Misi

Pabrik Gula Tjoekir merupakan Badan Usaha Milik Negara

(BUMN) yaitu PTPN X (PT Perkebunan Nusantara X) Sebagai

perusahaan industri perkebunan terintegrasi yang berbasis tebu dan

tembakau dalam memberikan nilai tambah (Values Creation) bagi

segenap stakeholders dengan

1 Menghasilkan produk perkebunan yang bernilai tambah serta

berorientasi kepada konsumen

2 Membentuk kapabilitas proses kerja yang unggul (operational

excellence) melelui perbaikan dan inovasi berkelanjutan dan

tata kelola perusahaan yang baik

3 Mengembangkan kapabilitas organisasi teknologi informasi

dan SDM yang prima

4 Melakukan optimalisasi pemanfaatan aset untuk memberikan

imbal hasil terbaik bagi pemegang saham

5 Turut serta dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan

menjaga kelestarian lingkungan untuk kebaikan generasi masa

depan114

3 Kondisi Fisik Wilayah

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Cukir dan sekitarnya Pabrik

Gula Tjoekir terletak di Desa Cukir Keadaan fisik Desa Cukir

merupakan wilayah yang masih pada dataran rendah dengan tinggi 36

Mdpl dengan luas daerah 190 Km2 Iklim di daerah Cukir sama seperti

iklim pada kabupaten Jombang yaitu beriklim tropis Curah hujan

tertinggi terjadi pada bulan Februari 2016 sebanyak 472 mm3 ha

tersebut menyebabkan banjir di beberapa tempat di wilayah sekitar

113

Di unduh dari situ resmi PTPN X httpsptpn10coidpageprofil pada tanggal 16 Februari

2019 pukul 1904 WIB 114

Di unduhdari situ resmi PTPN X httpsptpn10coidpageprofil pada tanggal 16 Februari 2019

pukul 1917 WIB

71

Cukir Luas tanah menurut penggunaannya Cukir terbagi menjadi

8356 Ha merupakan wilayah pemukimanperumahan luas 226 Ha

adalah kawasan industri luas 9151 Ha adalah wilayah sawah 291 Ha

adalah tegalan 024 Ha adalah kolam 919 Ha adalah wilayah untuk

kegiatan lainnya Jadi apabila dijumlah total luas wilayah Cukir adalah

18967 Ha dengan dibagi menjadi 3 Dusun 11 Rw dan 80 RT pada

tahun 2015 Desa Cukir penduduk mayoritas adalah laki-laki dengan

jumlah 5513 jiwa sedangkan untuk perempuan sejumlah 4617 jiwa

dengan total penduduk keseluruhan di Desa Cukir pada tahun 2015

sebanyak 10130 jiwa115

4 Program Corporate Social Responsibilityi Pabrik Gula Tjoekir

Setiap cabang dan subcabang PTPN X di Indonesia semua wajib

menjalankan CSR untuk kelancaran perusahaan dan keseimbangan

lingkungan Pada PG Tjoekir ini terdapat 2 program CSR yaitu

Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan Program

kemitraan diperuntukkan kepada seluruha masyarakat yang tinggal di

sekitar wilayah PGTjoekir berupa peminjaman dana untuk UMKM

sekitar yang bertujuan mengentaskan kemiskinan dan menjadikan

usaha UMKM tersebut lebih tangguh dan mandiri Tetapi lambat laun

pada tahun 2018 kenyataan yang ada bahwa program kemitraan

tersebut mengalami hambatan tidak berjalan sesuai harapan karena

UMKM yang meminjam dana berbunga rendah tidak mengembalikan

dana sesuai kesepakatan Sebagian besar melanggar kesepakatan

dengan PG Tjoekir yang mengakibatkan defisit pada keuangan PG

Tjoekir Sehingga program kemitraan yang sekarang lebih diperketat

dan sistem pengembaliannya bersifat penuh tanpa di cicil116

Program

Kemitraan akhir-akhir ini menjadi program yang diperuntukkan untuk

karyawan PG Tjoekir dan petani tebu yang bermitra dengan PG

Tjoekir sebagai pemasok bahan baku tebu

115

Badan Pusat StatistikJombang wilayahKecamatanDiwek pada tahun 2015-2016 116

Pendapat salah satu petani tebu yang terlibat dan ikut merasakan program CSR kemitraan

72

Untuk program CSR Bina Lingkungan meliputi bantuan berupa

pendidika sarana dan prasarana umum sosial ekonomi dan lingkungan

masyarakat Tetapi pada kenyataan program Bina Lingkungan pada

tahun 2018 terdapat bantuan untuk kegiatan yang berupa upaya

menyeimbangkan ekosistem lingkungan Seperti pembangunan

jembatan pelebaran saluran drainase dan irigrasi sawah untuk sarana

dan prasaran berupa penerangan yaitu pemasangan lampu-lampu untuk

penerangan jalan Kedua program CSR PG Tjoekir sudah cukup bagus

implementasinya tetapi ada kendala pada program kemitraan Untuk

bantuan-bantuan seperti penerangan dan membangun jembatan PG

Tjoekir tidak begitu saja mengeluarkan dana dalam proses

permohonan dari masyarakat harus ada proposal permohonan dana

bantuan pembangunan

Selain kedua program tersebut CSR yang rutin di lakukan oleh PG

Tjoekir setiap 2 kali dalam setahun yaitu santunan berupa bagi-bagi

bingkisan kepada seluruh warga sekitar pabrik secara keseluruhan baik

warga yang kaya raya menengah ke atas menengah ke bawah tanpa

terkecuali Bingkisan tersebut berupa sembaako dan hasil produksi

pabrik yaitu gula

B Deskripsi Data

Dalam bab ini akan membahas mengenai hasil penelitian yang

berjudul ldquoPengaruh program CSR (Corporate Social Responsibility)

terhadap Perekonomian Petani Tebu dan karyawan Pabrik Gula Tjoekir

PTPN X Kabupaten Jombangrdquo Hasil penelitian berdasarkan dari hasil

penyebaran angketkuesioner yang telah diolah menggunakan komputer

yaitu dengan software SPSS 160 dalam bab ini terdapat pembahasan

mengenai diskripsi data hasil analisis data dan pembahasan hasil

penelitian Dengan jumlah Responden 35 orang yaitu 20 orang petani tebu

dan 15 orang karyawan pabrik yang diberikan angket sebanyak 1 buah

angket yang berisikan variabel X dan variabel Y yang terdiri dari 40 (20

pernyataan variabel X dan 20 pernyataan variabel Y) pernyataan yang

73

harus dijawab oleh responden tetapi setelah dilakukan uji validitas

pertanyaan dalam kuesioner menjadi 32 pertanyaan yang harus dijawab

responden Angket yang disebarkan sudah diuji validitas dan

reliabilitasnya dengan tujuan untuk memenuhi syarat dari instrumen

penelitian Data mentah yang didapat dari penyebaran angket diolah oleh

SPSS 160 untuk diuji valid atau tidak valid dan reliabel atau tidak reliabel

Setelah data tersebut sudah diuji validitas dan realiabilitas kemudian

disebarkan kembali kepada responden yang menjadi objek penelitian

Berikut merupakan diskripsi mengenai responden penelitian

1 Deskripsi Responden

Deskripsi responden ini berisi data responden yang dikelompokkan

berdasarkan usia pendidikan dan tahun bergabung dengan PG Tjoekir

baik sebagai mitra pemasok tebu atau sebagai karyawan pabrik

a Responden Berdasarkan Usia

Responden pada penelitian ini memiliki ragam usia diantara 35

orang sehingga peneliti mengkategorikan responden berdasarkan

usia responden Seperti yang disajikan pada Tabel 41

Tabel 41 Responden berdasarkan Usia

No Usia Frekuensi

1 20-29 1

2 30-39 7

3 40-49 14

4 50-59 8

5 60-69 3

6 70-79 2

Total 35

Sumber Data primer yang diolah

Pada Tabel 41 dijelaskan bahwa total responden yang menjadi

sampel penelitian adalah 35 responden Sampel penelitian terdiri

dari 20 orang petani tebu dan 15 orang karyawan Pabrik Gula

74

Tjoekir Dari seluruh sampel yang berjumlah 35 orang tersebut

semuanya berjenis kelamin laki-laki Menurut hasil pada Tabel 41

terlihat bahwa responden yang memiliki usia 30-39 sebanyak 20

Untuk responden yang berusia antara 40-49 sebanyak 40

sebanyak 229 untuk responden antara umur 50-59 Responden

yang memiliki umur antara 60-69 sebanyak 86 sedangkan untuk

responden yang berusia 70-79 memiliki persentase yang paling

sedikit yaitu 57 Sebagai pendukung juga disajikan grafik

diagram pada Grafik 41

Sumber Data mentah yang telah diolah

Grafik 41 Karakteristik Responden berdasarkan Usia

Dari grafik pendukung (Grafik 41) frekuensi responden

yang paling banyak berdasarkan usia yaitu umur 40 tahun ndash 49

tahun sebanyak 14 orang deretan kedua tertinggi untuk responden

berdasarkan usia yaitu antara umur 50 tahun - 59 tahun sebanyak 8

orang yang ketiga frekuensi pada umur 30 tahun ndash 39 tahun

sebanyak 7 orang orang Untuk umur 60 tahun ndash 69 tahun sebanyak

3 orang umur 70 tahun ndash 79 tahun sebanyak 2 orang dan untuk

responden yang berumur 20 tahun ndash 29 tahun sebanyak 1 orang

Jadi dapat disimpulkan bahwa untuk usia responden yang memiliki

frekuensi terendah adalah umur 20-29 dan untuk frekuensi tertinggi

pada usia 40-49 tahun

0

5

10

15

20-29 30-39 40-49 50-59 60-69 70-79

Responden Berdasarkan Usia

FREKUENSI

75

b Responden Berdasarkan Pendidikan

Responden pada penelitian ini memiliki ragam pendidikan

mulai dari SD SMP SLTA dan Perguruan Tinggi sehingga peneliti

mengkategorikan responden berdasarkan pendidikan responden

Seperti terlihat pada Tabel 42

Tabel 42 Responden berdasarkan Pendidikan

No Pendidikan Frekuensi

1 S1 8

2 SLTA 17

3 SLTP 7

4 SD 3

Total 35

Sumber Data primer yang diolah

Berdasarkan Tabel 42 telah diketahui bahwa pendidikan

responden yang paling mendominasi adalah pendidikan tingkat

SLTA sebanyak 486 Terdapat 229 untuk responden yang

memiliki pendidikan tingkat perguruan tinggi Untuk pendidikan

tingkat SLTP sebanyak 200 Sedangkan untuk pendidikan

tingkat SD sebanyak 86 terdapat Grafik pendukung untuk data

responden berdasarkan tingkat pendidikan seperti yang telah

disajikan pada Grafik 42

Sumber Data mentah yang telah diolah

Grafik 42 Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

0

5

10

15

20

PT SLTA SLTP SD

Responden Berdasarkan Pendidikan

FREKUENSI

76

Dari keterangan yang didapat pada grafik dalam pendukung

(Grafik 42) diketahui bahwa tingkat pendidikan responden pada

tingakat Perguruan Tinggi sebanyak 8 orang untuk pendidikan

tingkat SLTA sebanyak 17 orang untuk tingkat SLTP sebanyak 7

orang dan untuk responden dengan tingkat pendidikan Sekolah

Dasar (SD) sebanyak 3 orang Dapat disimpulkan bahwa untuk

tingkat pendidikan responden tertinggi adalah responden dengan

tingkat pendidikan SLTA dan frekuensi terendah pada tingkat

pendidikan SD

c Responden Berdasarkan Tahun Bergabung di PG Tjoekir

Responden pada penelitian ini sebagian merupakan orang yang

berkerjasama dengan Pabrik Gula Tjoekir yang memiliki perbedaan

tahun bergabung dengan pabrik Gula Tjoekir mulai dari tahun 1980

sampai sekarang Seperti terlihat pada Tabel 43

Tabel 43 Responden berdasarkan Tahun Gabung

No Tahun Bergabung Frekuensi

1 1980-1989 3

2 1990-1999 6

3 2000-2009 22

4 2010-2019 4

Total 35

Sumber Data primer yang diolah

Berdasarkan Tabel 43 diketahui bahwa tahun bergabung

responden dengan Pabrik Gula Tjoekir terbilang berbeda-beda

mulai dari tahun 1980-1989 sebanyak 3 orang yaitu 86 kurang

lebih sudah hampir 30 tahun Untuk tahun 1990-1999 sebanyak

171 yaitu 6 orang responden kurang lebih sudah bekerjasama

selama hampir 20 tahun Responden yang bergabung dan

bekerjasama dengan Pabrik Gula Tjoekir pada tahun 2000-2009

sebesar 629 yaitu 22 orang responden dan mereka bekerjasama

77

baik menjadi petani pemasok tebu maupun menjadi karyawan

kurang lebih sudah hampir 10 tahun Sedangkan petani dan

karyawan yang bergabung pada tahun 2010-2019 terbilang

sebanyak 114 yaitu 4 orang responden dan kurang lebih masih 8

tahun bekerjasama dengan Pabrik Gula Tjoekir Selain data statistik

juga didukung oleh grafik tahun gabung petani tebu dan karyawan

terhadap Pabrik Gula Tjoekir seperti yang tersaji pada Grafik 43

Sumber Data mentah yang diolah

Grafik 43 Responden Berdasrkan Tahun Gabung atau Kerjasama

dengan Pabrik Gula Tjoekir

Berdasarkan grafik pendukung di atas digambarkan bahwa

frekuensi responden berdasarkan tahun bergabung atau

bekerjasama dengan Pabrik Gula Tjoekir pada tahun 1980 ndash 1989

sebanyak 3 orang unntuk tahun 1990-1999 sebanyak 6 orang

untuk tahun 2000-2009 sebanyak 22 dan untuk tahun bergabung

antara 2010-2019 sebanyak 4 orang Dapat disimpulkan bahwa

responden yang bergabung dengan PGTjoekir yang tertinggi

adalah frekuensi pada tahun bergabung 2000-2009 sedangkan yang

terendah adalah tahun gabung 1980-1989

2 Deskripsi Statistik

Dalam penelitian ini terdapat berbagai responden dilihat dari

pendidikan usia dan tahun gabungbermitra dengan PG Tjoekir

Dalam deskripsi statistik terdapat tiga hal yang penting untuk diketahui

0

5

10

15

20

25

1980-1989 1990-1999 2000-2009 2010-2019

Responden Berdasarkan Tahun Gabung dengan PG Tjoekir

FREKUENSI

78

yaitu nilai rata-rata atau Mean nilai tengah atau disebut Modus dan

nilai terbanyak atau Modus Seperti pada penghitungan data

menggunakan SPSS dan memperoleh hasil seperti pada Tabel 44

Tabel 44 Mean Median dan Modus

Statistics

Usia Pendidikan Tahun_Gabung Pekerjaan

N Valid 35 35 35 35

Missing 0 0 0 0

Mean 33143 21429 27714 14286

Median 30000 20000 30000 10000

Mode 300 200 300 100

Melihat Tabel 44 dapat diketahui hasil nilai penghitungan

berdasarkan kategori responden masing-masing dapat diuraikan

sebagai berikut

a Responden menurut Usia

Responden menurut usia dikategorikan menjadi 6 yaitu 1 = 20-

29 kategori 2 = 30-39 kategori 3 = 40-49 kategori 4 = 50 -59 Kategori

5 = 60-69 dan kategori 6 = 70-79 Dan hasilnya nilai rata-rata dari

responden menurut usia yaitu 33143 yang dibulatkan menjadi 3 yang

artinya rata-rata responden berumur 40-49 tahun Nilai median atau nilai

tengahnya 30000 yaitu 3 yang hasilnya juga pada umur 40-49

responden kemudian modusnya adalah 3

b Responden menurut Pendidikan

Responden menurut pendidikan di kategorikan menjadi 4

yaitu kategori berlambangkan angka 1 = S1 kategori 2 = SLTA

kategori dengan angka 3 = SMP dan angka 4 = SD Hasil dari

penghitungan menggunakan SPSS adalah nilai rata-ratanya sebesar

21429 di bulatkan menjadi 2 jadi rata-rata pendidikan responden

adalah SLTA Nilai tengah atau median dari responden adalah

20000 dibulatkan menjadi 2 berarti nilai tengah dari responden

79

berdasarkan pendidikan adalah 2 yaitu SLTA Modusnya bernilai

200 atau 2 yaitu pada tingkat pendidikan SLTA

c Responden menurut Tahun Gabung

Responden menurut tahun gabung dikategorikan menjadi 4

yaitu kategori berlambangkan angka yaitu 1 = 1980-1989 kategori

2 = 1990-1999 kategori 3 = 2000-2009 dan kategori 4 = 2010-

2019 Dari hasil penghitungan diketahui bahwa nilai rata-rata tahun

gabung responden dengan PG Tjoekir adalah 27714 bila di

bulatkan menjadi 3 yaitu pada tahun 2000-2009 untuk nilai

mediannyanilai tengahnya adalah 30000 atau 3 adalah tahun

2000-2009 dan untuk modusnya yaitu 300 berarti paling banyak

petani tebu bergabung dengan PG Tjoekir adalah tahun 2000-

2009

Selain mean median dan modus terdapat juga istilah simpanan

baku atau standar deviasi nilai minimum dan maksimum dari nilai

seluruh variabel dalam penelitian ini yaitu CSR dan perekonomian

petani tebu dan karyawan pabrik sebagimana yang di tunjukkan pada

Tabel di bawah ini

Tabel 45 Hasil Analisis Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

Std

Deviation

Program_CSR 35 38 65 4846 5192

Perekonomian 35 30 49 3731 3620

Valid N (listwise) 35

Sumber Data Mentah yang diolah

Berdasarkan Tabel 45 dapat diketahui bahwa jumlah data yang

diambil untuk sampel sebanyak 35 orang Terdapat hasil dari masing-

masing variabel

80

a Corporate Social Responsibility

Hasil dari penghitungan pada variabel X yaitu CSR menunjukkan

bahwa nilai mean 4846 dan nilai standar deviasi yang lebih kecil

yaitu 5192 dengan hasil tersebut bahwa dinyatakan hasil sebaran

data pada penelitian terbilang cukup baik Pada tabel diatas

terdapat nilai minimum 38 dan nilai maksimum 65

b Perekonomian Petani Tabu dan Karyawan

Pada penghitungan variabel Y yaitu perekonomian petani tebu dan

karyawan menunjukkan hasil mean sebesar 3731 dan nilai standar

deviasi yang lebih kecil yaitu 3620 sehingga dinyatakan bahwa

hasil sebaran data pada penelitian cukup baik Selain itu terdapat

nilai minimum sebesar 30 dan nilai maksimum sebesar 49

3 Deskripsi Variabel

Penelitian ini menggunakan skala ukur yaitu Skala Likert untuk

mengetahui bagaimana tanggapan responden terhadap pengaruh

program CSR Pg Tjoekir terhadap tingkat ekomnomi petani tebu

Variabel yang diteliti adalah variabel Independen (Program Corporate

Social Responsibility) dan variabel Dependen (Tingkat ekonomi petani

tebu) Dalam pegukuran skala likert terdapat 4 skor alternatif jawaban

dalam kuesioner tertutup Seperti yang disajikan pada Tabel 46

Tabel 46 Skor pernyataan menurut Skala Likert

No Pernyataan Skor

1 Sangat Setuju 4

2 Setuju 3

3 Tidak Setuju 2

4 Sangat Tidak Setuju 1

Untuk memudahkan menganalisis hasil penelitian dari

kuesioner maka keseluruhan hasil jawaban dari pernyataan-pernyataan

yang ada dalam kuesioner dirangkum secara ringkas setiap

variabelnya

81

1 Program Corpporate Social Responsibility PG Tjoekir

(Variabel X)

Hasil frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan yang

telah diolah pada kuesioner dalam bentuk persentase Hasil

frekuensi jawaban responden dapat dilihat seperti yang disajikan

pada Tabel 47

Tabel 47Hasil frekuensi jawaban responden atas pernyataan

No

Item

Frekuensi

STS () TS () S () SS ()

1 0 0 8 23 23 66 4 11

2 0 0 7 20 22 63 6 17

3 0 0 7 20 24 69 4 11

4 0 0 8 23 22 63 5 14

5 0 0 11 32 19 54 5 14

6 0 0 7 20 21 60 7 20

7 1 3 5 14 24 69 5 14

8 0 0 9 26 24 68 2 6

9 0 0 2 6 28 80 5 14

10 0 0 8 23 22 63 5 14

11 0 0 16 46 16 46 3 8

12 0 0 16 46 14 40 5 14

13 0 0 14 40 17 49 4 11

14 0 0 12 34 20 57 3 9

15 0 0 11 31 22 63 2 6

16 0 0 2 6 30 86 3 8

17 1 3 9 26 24 68 1 3

82

2 Tingkat ekonomi petani tebu kabupaten Jombang (Variabel Y)

Hasil frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan yang

telah disediakan pada kuesioner untuk variabel dependen Dari

Tabel 48 dapat diketahui jawaban responden serta frekuensinya

dari setiap masing-masing pernyataan dari nomor urut 1-32

pernyataan dalam kuesioner Seperti yang disajikan pada Tabel 48

Tabel 48 Frekuensi jawaban responden (Variabel Y)

Sumber Data Primer yang diolah

4 Deskripsi Kuesioner

Kuesioner dalam penelitian terdapat 32 pernyataan berikut

merupakan deskripsi dari nomor item 1-17 pernyataan untuk variabel

X dan 1-15 untuk variabel Y yang terdapat dalam kuesioner

No

Item

Frekuensi

STS () TS () S () SS ()

1 0 0 1 3 32 91 2 6

2 0 0 9 26 19 54 7 20

3 1 3 22 63 11 31 1 3

4 1 3 22 63 9 26 3 8

5 0 0 10 29 21 60 4 11

6 1 3 27 77 6 17 1 3

7 1 3 14 40 15 43 5 14

8 0 0 7 20 28 80 0 0

9 1 3 12 34 22 63 0 0

10 2 6 25 71 5 14 3 9

11 2 6 10 28 22 63 1 3

12 4 11 25 72 5 14 1 3

13 1 3 24 68 8 23 2 6

14 3 9 27 77 3 9 2 6

15 1 3 31 88 2 6 1 3

83

penelitianProgram CSR PG Tjoekir tidak begitu familiar di telinga

masyarakat dan petani tebu karena istilah CSR yang berasal dari

bahasa Inggris menyebabkan petani-petani tebu yang relatif sudah tua

dan puluhan tahun menjadi tebu tidak mengetahui arti CSR Mereka

hanya mengetahui bahwa di Pabrik Gula Tjoekir ada bentuk bantuan

yang diperuntukkan bagi petani tebu karyawan dan masyarakat

sekitar Bantuan tersebut merupakan sebuah kewajiban yang harus

diberikan pabrik kepada warga setempat yang menerima dampak

kegiatan industri dari pabrik gula tersebut selain itu petani juga

mengetahui bahwa bantuan dari pabrik tersebut wajib diberikan kepada

petani karena kekurangan dalam mengolah tebu hingga siap panen

Dari 35 orang responden yang mengetahui arti makna Corporate

Social Responsibility secara bahasa menggunakan bahasa asing dan

arti makna tanggung jawab setiap perusahaan industri di Indonesia

hanya sebagian saja Hal tersebut dapat di lihat pada diagram yang

telah disajikan pada Grafik 44

Grafik 44 Tingkat Pengetahuan Petani Tebu terhadap CSR

Dari Grafik 44 diketahui dari 35 responden tingkat pengetahuan

petani tebu sekitar mencapai 66 karena mereka sebagian besar

mengetahui bahwa CSR adalah program Pabrik Gula Tjoekir untuk

para warga sekitar karyawan dan petani sebagai mitranya dalam

kelancaran kegiatan industri perusahaan Tingkat petani yang tidak

0

23

66

11

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Setuju

Sangat Setuju

84

mengetahui apa yang dimaksud dengan CSR sebanyak 23 dan yang

mengetahui apa itu CSR Pabrik Gula Tjoekir sebanyak 11 hal

tersebut dikarenakan petani tebu yang hanya sebatas mengetahuinya

saja istilah CSR namun tidak tahu apa saja program yang masuk dalam

CSR bahkan yang lebih familiar di telinga para petani tebu adalah

program PKBL bukan CSR padahal 2 hal tersebut berkaitan Pada

Pabrik Gula Tjoekir terdapat CSR yang disebut PKBL yaitu Program

Kemitraan dan Bina Lingkungan Program CSR merupakan program

yang didirikan oleh PTPN pusat untuk semua cabang perusahaan

Program utama dari CSR Pabrik Gula Tjoekir adalah PKBL (Program

Kemitraan dan Bina Lingkungan) adalah program yang dicanangkan

oleh BUMN se-Indonesia dan memiliki perbedaan dengan CSR tetapi

pada PG Tjoekir PKBL merupakan program yang masuk kepada

program CSR Program Kemitraan yang diketahui oleh petani tebu

adalah program peminjaman dana untuk mengolah sawah tebu hingga

tebu siap dipanen pinjaman tersebut memiliki bunga yang cukup

rendah dan petani merasa program kemitraan dar PG Tjoekir yang

dirasakan cukup membantu perekonomian petani tebu saat kesusahan

dana dalam mengolah sawah tebu miliknya Dari penelitian ini

disajikan grafik mengenai manfaat CSR pada proram kemitraan yang

dirasakan selama ini oleh petani tebu karyawan Seperti yang disajikan

pada Grafik 45

3

14

69

14

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Setuju

Sangat Setuju

85

Grafik 45 Penilaian Implementasi Program Kemitraan yang dirasakan

Petani Tebu

Dari data tersebut dapat dilihat bahwa dari 35 responden bahwa

implementasi program CSR pada Kemitraan sudah cukup bagus dan

semua pihak dapat mengajukan dana pinjaman baik itu petani yang di

gunakan untuk mengolah sawah tebu karyawan untuk keperluan

modal maupun pribadi dan untuk warga sekitar sebagai dana usaha

Respon warga mengenai pernyataan ldquo Implementasi program PKBL

kemitraan di PG Tjoekir masih kurangrdquo dan sebagian besar responden

hampir 70 yaitu 69 menjawab tidak setuju dengan pernyataan itu

yang artinya program kemitraan telah berjalan lancar Sebagian besar

petani mengatakan bahwa program kemitraan itu cukup membantu dan

menguntungkan karena ketika petani memerlukan dana untuk

pengolahan sawah tebu petani dapat meminjam dana pada Koperasi

Tebu Rakyat yang telah bekerjasama dengan PG Tjoekir dalam hal

ini117

Selain program kemitraan pada CSR Pabrik gula Tjoekir

terdapat juga program Bina Lingkungan Menurut data yang didapat

pada penelitian dapat dilihat pada grafik 43 mengenai penilaian

Program Bina Lingkungan oleh petani dan karyawan Seperti yang

disajikan pada Grafik 46

117

Pendapat salah satu petani tebu saat di mohon bantuan mengisi kuesioner (nama responden di

rahasiakan)

86

Grafik 46 Penilaian Petani terhadap Program Bina Lingkungan

Pg Tjoekir

Dari Grafik 46 diketahui bahwa penilaian petani dan

karyawan tentang PBL sudah bagus Sebagian besar petani menjawab

pernyataan di atas dengan tidak setuju apabila ldquo Implementasi program

Bina Lingkungan ini masih kurangrdquo Mulai dari petani tebu yang sudah

berpuluh tahun bergabung dan bekerjasama dengan PG Tjoekir

sampai petani yang masih baru menilai bahwa implementasi Program

Bina Lingkungan sudah cukup bagus Terutama untuk para petani tebu

yang sawahnya menggunakan irigasi sungai yang berasal dari Pabrik

Gula Tjoekir Menurut Grafik 46 terdapat 40 petani merasakan

manfaat adanya CSR Program Bina Lingkungan namun 49 Petani

mengatakan bahwa implementasinya memang masih kurang

kemungkinan ini dikarenakan letak sawah petani yang sangat jauh dari

PG Tjoekir namun bila petani yang merasa tidak merasakan manfaat

dari CSR maka dapat mengajukan perbaikan-perbaikan saluran irigasi

sawah agar irigasi pada sawah petani tersebut menjadi lancar Terdapat

11 dari 35 responden merasa bahwa implementasi CSR masih sangat

kurang hal tersebut dapat dikarenakan petani tidak mengikuti program

PKBL atas dorongan individual dan karena letak kebun petani tersebut

sangat jauh dari PG Tjoekir Selain itu saluran irigasi sawah yang

terletak lumayan jauh jaraknya dari PG Tjoekir juga merasakan

0

40

49

11

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Setuju

Sangat Setuju

87

implementasinya yaitu PG Tjoekir memperbaiki sungai kecil yang

sebelumnya berukuran kurang dari 03 m2 -04 m2 meter dan

mengalami penyumbatan sehingga irigasi untuk sawah petani tebu

tidak lancar tetapi kini sudah lancar karena mendapat bantuan berupa

pelebaran aliran sungai hingga ukuran 1 meter Dapat di lihat pada

Gambar 43

Gambar 43 Sungai yang di perbaiki oleh PG Tjoekir118

Dari Gambar 43 bahwa sungai tersebut telah diperlebar yang

sebelumnya 03 m2 ndash 04 m2 menjadi lebar 07 m2 dan sepanjang

2750 meter atau 275 km Untuk pelebaran aliran sungai tersebut

memakan dana sebanyak Rp 27720000 yang dilaksanakan pada bulan

Desember 2018 lalu Lain halnya dengan program lingkungan di ranah

pengolahan sawah tebu oleh petani dari hasil penelitian berupa

pernyataan dan pendapat petani tebu mengenai bantuan CSR untuk

pengolahan sawah tebu itu tidak ada dulu pernah ada bantuan berupa

subsidi pupuk dan bibit tebu tetapi setelah itu tidak berjalan lancar dan

untuk bantuan alat pertanian pengolahan sawah seperti traktor juga

tidak ada Terlihat pada Grafik 47 mengenai respon petani tebu dari

118

Gambar diambil pada tanggal 7 Februari 2019 di daerah persawahan Catak Gayam Kecamatan

Mojowarno Kabupaten Jombang

88

pernyataan kuesioner dan pendapat petani tebu mengenai bantuan

pengolahan sawah tebu

Grafik 47 Bentuk Bantuan PG Tjoekir Berupa Pupuk dan Bibit

Tebu

Dari Grafik 47 diketahui bahwa sebagian besar petani tebu

mendapatkan bantuan untuk pengolahan sawah tebu sebesar 57 dari

35 responden dan ada responden yang sangat setuju sebesar 9 dari

seluruh reponden untuk responden yang tidak setuju sebesar 34

bahwa ada bantuan berupa pupuk dan bibit dari PG Tjoekir tetapi

pada tahun-tahun terakhir program tersebut kurang lancar mengenai

pendistribusian pupuk Sebagian kecil petani berpendapat bahwa

bantuan tersebut adalah peminjaman dana dari program kemitraan

yang di peruntukkan untuk mengolah sawah termassuk pembelian

pupuk

Program CSR selain PKBL juga terdapat program santunan

yang rutin dilaksanakan selama 2 kali dalam setahun ketika musim

giling tebu akan dimulai dan ketika musim giling tebu akan ditutup

atau sudah selesai musim panen tebu Santunan tersebut berupa

pembagian sembako untuk warga yang terdapat di sekitar pabrik yang

merasakan dampak limbah industri dari kegiatan giling tebu pabrik

gula Diantaranya wilayah yang rutin diberi santunan yaitu wilayah

0

34

57

9

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Setuju

Sangat Setuju

89

kelurahan Jatirejo Cukir dan Kwaron secara merata berupa sembako

dan gula Seperti yang disajikan pada Gambar 44

Gambar 44 Pembagian Santunan kepada warga sekitar PG Tjoekir

Pelaksanaan pemberian santunan dilaksanakan pada tanggal 7

Februari dan Gambar 44 diambil pada saat pembagian santunan di

Balai Desa Jatirejo pembagian tersebut cukup merata karena tidak

memandang bulu bahkan petani tebu yang merupakan warga Jatirejo

Cukir dan Kwaron juga menerima sembako dari PG Tjoekir jadi

apabila dilihat dari materi para petani tebu merupakan warga yang

memiliki cukup banyak kekayaan tetapi hal tersebut tidak menjadi

halangan untuk mendapatkan bantuan sembako dari PG Tjoekir

karena dari PG Tjoekir sendiri dari tahun ke tahun memang di bagikan

secara merata

Para petani tebu yang bekerjasama dengan PGTjoekir rata-rata

memiliki ekonomi menengah ke atas karena selain menjadi petani tebu

dengan lahan tebu yang luas petani tebu juga memiliki pekerjaan lain

selain menjadi petani tebu Hal ini dapat dilihat pada Grafik 48

90

Grafik 48 Pekerjaan selain menjadi petani tebu

Menurut Grafik 48 diketahui bahwa selain menjadi petani

tebu para petani tebu memiliki pekerjaan yang lain grafik di atas

adalah jawaban dari pernyataan ldquoAnda memiliki pekerjaan selain

menjadi petani teburdquo dan 54 dari seluruh responden merupakan

petani tebu yang memiliki pekerjaan selain menjdi petani tebu

Diantara pekerjaan tersebut sebagai petani palawija berdagang Hal

tersebut dikarenakan pendapatan yang didapat petani tebu setiap panen

tidak cukup untuk mengembalikan modal awal mengolah sawah tebu

Seperti disajikan pada Grafik 49

Grafik 49 Pendapatan Petani Tebu Setiap Musim Panen

Menurut Grafik 46 bahwa dijelaskan mengenai pendapatan

petani tebu yang akhir-akhir ini mengalami penurunan Dapat

0

26

54

20

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Setuju

Sangat Setuju

3

63

26

8

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Setuju

Sangat Setuju

91

dikarenakan faktor cuaca yang mengakibatkan tebu berkualitas rendah

dan faktor penundaan masa giling tebu Para petani tebu baik petani

kecil (memiliki lahan 1-3 hektar) maupun petani besar (4-45 hektar)

mayoritas memiliki pekerjaan selain petani tebu dan penghasilan yang

didapat dalam rumah tangga juga tidak hanya dari kepala keluarga

tetap dari istri dan anak yang sudah bekerja Dari segi kesehataan para

petani tebu mayoritas tidak memiliki penyakit khusus (penyakit

jantung asma kanker dan lain-lain) Sebagian besar petani

mengatakan bahwa tidak ada bantuan atau jaminan kesehatan dari

pabrik tetapi sebagian lainnya mengatakan mendapatkan jaminan

kesehatan tetapi pada waktu tertentu

C Hasil Observasi

Observasi dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh Program CSR dari PG Tjoekir itu berpengaruh terhadap

perekonomian petani tebu dan karyawan pabrik Kegiatan observasi di

lakukan dengan mengamati pendapat-pendapat dari individu para petani

tebu dan karyawan yang telah bekerjasama baik sebagai mitrapemasok

tebu maupun sebagai pegawai pabrik serta mengamati pelaksanaan CSR

Hal ini dapat di lihat pada tabel 49

Tabel 49 Hasil Observasi

No Variabel Indikator Implementasi Pendapat

Masyarakat

1 Program

CSR

Program bina

lingkungan

Perbaikan

irigasi sawah

sepanjang 2750

m x 07 m2 di

daerah Catak

Gayam

(Mojowarno)

dengan biaya

27720000

Sangat bagus

karena

sebelumnya

sungai kecil itu

tidak dapat

mengalir

secara lancar

ddan terlalu

sempit

92

(foto terdapat

pada lampiran)

kemudian PG

Tjoekir

memperlebar

sungai hingga

kini irigasi

sawah lancar

2 Program

Kemitraan

Peminjaman

dana usaha

dengan bunga

ringan

Bagus di

gunakan untuk

modal

pengolahan

sawah tebu

3 Program CSR

untuk warga

sekitar pabrik baik

itu karyawan

maupun petani

Bantuan berupa

sembako

Bagus di

laksanakan 2

kali dalam

setahun setiap

musim giling

4 Tingkat

ekonomi

Tingkat Sumber

Data Primer yang

diolahpendapataan

petani tebu

Tingkat

pendapatan

petani tebu

sebagian besar

menengah ke

atas dan

sebagian besar

lahan sawah

yang di tanami

tebu lebih dari 2

hektar bahkan

hingga

mencapai 40

hektar

Di lihat dari

luas awah tebu

yang di miliki

luas tanah dan

gedung tempat

tinggal selain

itu memiliki

lebih dari 1

buah mobil

Tabel 49 Lanjutan

njutannjutan

93

5 Tingkat kesehatan

petani tebu

Jarang yang

memiliki

penyakit khusus

seperti kanker

diabetes

jantung lemah

dan lain-lain

Sebagian besar

anggota

keluarga

petani tebu

tidak memilki

penyakit

khusus

6 Tingkat

pendidikan

Sebagian besar

tingkat

pendidikan

petani tebu

adalah tingkat

SLTA

Tingkat

pendidikannya

bagus

mengingat

bahwa petani

tebu itu bukan

orang

sembarangan

Sumber Data primer yang diolah

D Pengujian Persyaratan Analisisdan Pengujian Hipotesis

a Uji Kualitas Data

Uji validitas dan reliabilitas sangatlah penting dalam sebuah

penelitian karena tahap ini merupakan tahap awal sebelum memulai

penelitian yang pengambilan data penelitian menggunakan kuesioner

atau angket

1 Uji Validitas

Sebelum melakukan penelitian angket yang sudah dibuat oleh

peneliti diuji keabsahannya Setiap nomor item yang ada di angket

diuji kevaliditasannya dengan cara menyebarkan angket kepada

responden kurang lebihnya 30 orang Kemudian dari uji validitas

inilah akan diketahui mana nomor item kuesioner yang valid dan

yang tidak valid Apabila banyak item yang tidak valid maka

peneliti harus memperbaiki pertanyaan atau pernyataan dalam

angket kemudian kembali disebarkan kepada responden uji

Tabel 49 Lanjutan

94

validitas Responden ini bukanlah responden yang dipakai untuk

objek penelitian melainkan responden ini hanya untuk menguji

kevaliditasannya saja Seperti yang terdapat dalam Tabel 410

Tabel 410 Hasil Uji Validitas Variabel X (Corporate Social

Responsibility)

No Variabel Indikator No Item No Valid

1

Program-

program

Corporate

Social

Responsibility

PG Tjoekir

(Variabel X)

Program

Kemitraan

1234567

891011

9

Program Bina

Lingkungan

12131415

16171819

20

1215

Pada Tabel 410 telah diketahui dengan uji validitas

menggunakan bantuan komputer yaitu software SPSS 160

memiliki hasil bahwa ada 3 butir pernyataan dalam kuesioner yang

tidak valid Pernyataan yang valid sebanyak 17 nomor item pada

angket yang disebarkan ini berarti angket tersebut sudah terbilang

valid karena dari hasil hitung SPSS menunjukkan bahwa (r hitung

gt r tabel) nilai r hitung lebih besar dibandingkan dengan nilai r

tabel Pada uji validitas ini peneliti memilih 30 sampel dari

bermacam responden yaitu petani tebu dan karyawan pabrik

Pabrik Gula Tjoekir Jumlah responden dalam uji validitas adalah

30 dan dilihat dalam r tabel bahwa N=30 (jumlah responden)

terdapat nilai 0361 dan kemudian setelah di hitung banyak nomor

item yang hasilnya lebih besar dari r 0361 sehingga terdapat 17

pernyataan dikatakan valid karena nilai hitung lebih dari r hitung gt

0361 untuk variabel X (Program CSR Pabrik Gula Tjoekir) Pada

Tabel 411 Menggambarkan hasil uji validitas dari variabel Y

95

Tabel 411 Hasil Uji Validitas Variabel Y (Tingkat Ekonomi

Petani Tebu)

No Variabel Indikator No Item No Valid

1

Tingkat

ekonomi

petani tebu

(Variabel Y)

Pendapatan 123456

7

891011

12

1911

Pendidikan 131415

1617

-

Kesehatan 181920 1819

Hasil uji validitas pada Tabel 411 diketahui terdapat 5

pernyataan yang tidak valid dalam kuesioner dikarenakan hasil

hitung dari SPSS menunjukkan hasil yang nilainya kurang dari

0361 (r hitung lt r tabel) Pernyataan yang tidak valid tidak di

gunakan dalam penelitian Pada kuesioner tersebut ada 40

pernyataan dalam satu angket dan terdapat 8 nomor yang tidak

valid berarti 32 nomor saja yang di gunakan peneliti untuk

disebarkan kembali ke responden

2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah pengujian yang dilakukan setelah

kuesioner diuji kevaliditasannya setelah diketahui valid tidaknya

kemudian diuji reliabel atau tidak reliabel Tujuan dari pengujian

reliabilitas adalah untuk mengetahui bahwa jawaban dari

responden itu memilki kosistensi atau tidak dalam menjawab

kuesioner yang telah disebarkan dan dapat dikatakan sebagai alat

ukur konsistensi dari waktu ke waktu Untuk mengetahui tingkat

reliabel peneliti menggunakan software SPSS 160 dengan

menghitung koefisien Alpha Cronbachrsquos apabila hasil

penghitungan Alpha Cronbachrsquos gt 06 maka dapat dikatakan

kuesioner tersebut reliabel Dalam uji reliabel jumlah yang di

gunakan sama seperti jumlah responden untuk uji validitas karena

96

tahap uji reliabilitas adalah tahap lanjutan setelah uji validitas

Seperti yang di gambarkan pada Tabel 412

Tabel 412 Hasil Uji Reliabilitas Variabel X (Corporate Social

Responsibility)

Reliability Statistics

Cronbachs Alpha N of Items

851 20

Sumber Data primer yang diolah

Dari hasil penghitungan di atas bahwa nilai Cronbachrsquos

Alpha gt 06 jadi dapat dikatakan uji reliabitas untuk variabel X

hasilnya adalah reliabel Dalam Tabel 410 terbilang hasil

penghitungan 0851 yang nilainya lebih besar dari 06 jadi tingkat

reliabilitasnya terpenuhi Untuk uji reliabilitas pada variabel Y

dapat dilihat seperti yang terdapat pada Tabel 413

Tabel 413 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y (Tingkat Ekonomi

Petani Tebu)

Reliability Statistics

Cronbachs Alpha N of Items

777 20

Sumber Data primer yang diolah

Pada Tabel 413 hasil hitung menunjukkan 0777 gt 06 yang

artinya nilai tersebut lebih besar dari 06 jadi dapat dikatakan uji

reliabilitas pada variabel X adalah reliabel pada kedua variabel X

dan variabel Y adalah reliabel tingkat konsistensi jawaban

responden pada angket memenuhi syarat dan dapat melanjutkan

untuk menyebarkan angket pada objek penelitian yang

sesungguhnya

97

b Uji Persyaratan Analisis

Dalam penelitian ini terdapat uji persyaratan analisis yang terdiri

dari uji normalitas uji homogenitas uji lineartas Hal tersebut akan

dijelaskan dan dihitung menggunakan bantuan komputer yaitu SPSS

160

1 Uji Normalitas

Uji normalitas pada penelitian ini digunakan untuk menguji

apakah variabel X dan variabel Y yang diteliti memiliki ditribusi

normal atau tidak normal Uji normalitas ini menggunakan

hitunngan uji Kolmogorov-Smirnov yang akan dihitung

menggunakan software SPSS 160 Dalam penghitungan

normalitas terdapat istilah taraf signifikan atau biasa dilambangkan

dengan Sig Nilai signifikansi ini akan dibandingkan dengan rumus

Kolmogorov-Smirnov yaitu signifikan gt 005 dan dapat dikatakan

data tersebut berdistribusi normal Begitupun sebaliknya kalau

hasil nilai hitung signifikan lt005 maka data tersebut dinyatakan

tidak berdistribusi normal Seperti yang terdapat pada Tabel 414

98

Tabel 414 Hasil Uji Asumsi Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Program

_CSR

Tingkat_ekonomi_

Petani

Unstandardized

Residual

N 35 35 35

Normal

Parametersa

Mean 484571 373143 0000000

Std

Deviation 519243 361997 339669670

Most Extreme

Differences

Absolute 155 139 095

Positive 155 139 095

Negative -093 -123 -095

Kolmogorov-Smirnov Z 915 820 564

Asymp Sig (2-tailed) 373 511 908

a Test distribution is Normal

Sumber Pengolahan data

Pada Tabel 414 diketahui pada kolom Unstandardized

Residual nilai signifikansi addalah 0908 gt005 maka dapat

dikatakan bahwa data berdistribusi normal Signifikansi pada

kolom variabel X (Program CSR) menunjukkan angka 0373gt005

artinya variabel X merupakan data berdistribusi normal Sedangkan

pada kolom variabel Y (Tingkat Ekonomi Petani) menunjukkan

angka 0511 gt 005 yang berarti variabel Y merupakan data

berdistribusi normal Hasil tersebut didukung juga dengan

histogram hasil uji normalitas seperti pada Grafik 436 sebagai

berikut

99

Sumber data mentah yang telah diolah menggunakan SPSS 160

Grafik 410 Grafik Uji Normalitas

Selain didukung dengan hasil penghitungan berupa

diagram Hasil uji normalitas ini juga didukung oleh diagra P-Plot

seperi yang telah disajikan pada Grafik di bawah ini

Sumber data mentah yang diolah

Grafik 411 Grafik diagram Uji Normalitas (P-Plot)

Diagram P-plot merupakan diagram hasil yang mendukung

penghitungan uji normalitas Cara membaca diagram P-plot adalah

lingkaran-lingkaran yang mendekati garis maka data penelitian

tersebut semakin tinggi tingkat kenormalannya sebaliknya apabila

100

lingkaran-lingkaran kecil tersebut semakin menjauhi garis maka

tingkat kenormalannya semakin rendah Dari data hasil di atas

dapat dilihat bahwa hasil penghitungan menunjukkan 19 data

penelitian sangat dekat bahkan berada pada garis ini dapat

dikatakan normalitasnya tinggi Untuk 13 lainnya dekat tetapi agak

sedikit menjauh dan dapat dikatakan tingkat normalitasnya sedang

karena tidak terlalu jauh dari garis normalitas tersebut

2 Uji Homogenitas

Uji homogenitas adalah pengujian mengenai sama tidaknya

variansi-variansi dua buah distribusi atau lebih Uji homogenitas

dilakukan untuk mengetahui apakah data dalam variabel X dan Y

bersifat homogen atau tidak119

Dalam penghitungan ini asumsi

homogenitas menggunakan Lavene ndashTest dalam pengambilan

keputusan adalah jika nilai signifikansi gt 005 maka distribusi data

adalah homogen Sebaliknya jika hasil penghitungan signifikansi lt

005 maka data tersebut adalah data yang berdistribusi tidak

homogen Penghitungan dapat dilihat seperti pada tabel 415

Tabel 415 Hasil Uji Asumsi Homogenitas

Hasil

Levene Statistic df1 df2 Sig

1594 1 68 211

Sumber Data primer yang diolah

Dari Tabel 415 diketahui bahwa hasil penghitungan

menunjukkan signifikansi gt 005 terbilang 0211gt 005 jadi dapat

diambil keputusan bahwa data dari variabel X dan Y merupakan

data yang berdistribusi homogen

119

Di kutip dari situs web httpswwwstatistikiancom201301uji-homogenitashtmlamp pada

tanggal 17 Februari 2019 pukul 2020

101

3 Uji Linearitas

Linearitas dapat diartikan seperti garis lurus yang

berhubungan Uji linearitas digunakan untuk mengetahui antara

dua variabel X dan Y mempunyai hubungan yang linear atau tidak

secara signifikan Dalam penelitian ini penghitungan dengan

bantuan komputer yaitu dengan SPSS 160 Uji linear biasanya

digunakan dalam prasyarat analisis korelasi dan regresi linear

Pengambilan keputusan adalah jika nilai signifikan gt 005 maka

terdapat hubungan yang linear antara variabel X dan variabel Y

Seperti pada Tabel 416 dengan menggunakan Tabel ANOVA

Tabel 416 Hasil Asumsi Uji Linearitas

Sumber Data primer yang diolah

Berdasarkan hasil hitungan dari uji linearitas pada Tabel 416

dapat diketahui bahwa nilai dari kolom Sig pada baris Deviation

from Linearityhasilnya adalah 0239 gt 005 maka data tersebut

antara variabel X dan Y memilki hubungan yang linear antar

Porgram CSR dengan Tingkat ekonomi petani tebu

ANOVA Table

Sum of Squares Df

Mean Square F Sig

Tingkat_Ekonomi_Petani Program_CSR

Between Groups (Combined)

277793 17 16341 1656 154

Linearity 53266 1 53266 5398 033

Deviation from Linearity

224527 16 14033 1422 239

Within Groups 167750 17 9868

Total 445543 34

102

c Uji Hipotesis Penelitian

1 Uji T

Uji T pada penelitian digunakan untuk menguji ada atau tidaknya

pengaruh antara variabel X terhadap variabel Y Pengujian ini

adalah pemecah dari sebuah hipotesis penelitian yang mana

hasilnya antara ada pengaruh atau tidak ada pengaruh seperti yang

disajikan pada Tabel 417 Dengan hipotesis bahwa

Ha = Ada pengaruh program CSR (Corporate Social

Responsibility) terhadap Perekonomian Petani Tebu dan

karyawan Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang

H0 = Tidak ada pengaruh program CSR (Corporate Social

Responsibility) terhadap Perekonomian Petani Tebu dan

karyawan Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang

Kriteria pengujian

a Jika thitung ttabel maka H0 diterima Ha di tolak

b Jika thitung gt ttabel maka H0 ditolak Ha diterima

Seperti yang telah disajikan pada Tabel 417 hitungan

menggunakan SPSS berikut

Tabel 417 Hasil Uji T

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig B Std Error Beta

1 (Constant) 25633 5549 4620 000

Program_CSR 241 114 346 2117 042

a Dependent Variable Tingkat_Ekonomi_Petani

Sumber Data primer yang diolah

103

Pada Tabel 417 mengenai uji T dapat dilihat hasil

penghitungan yang menggunakan bantuan komputer dengan SPSS

160 diperoleh hasil untuk variabel X (Program Corporate Social

Responsibility PG Tjoekir) dengan nilai thitung sebesar 2117 yang

lebih besar dari ttabel yaitu 203011 yang artinya Ho ditolak

sehingga Ha diterima yang artinya terdapat pengaruh CSR

terhadap perekonomian petani tebu dan karyawan dan nilai

signifikansi yang diperoleh sebesar 0042 dimana nilai signifikansi

tersebut lebih kecil dibandingkan dengan α = 005 Penghitungan

ini menunjukkan bahwa jawaban hipotesis penelitian yaitu H0

ditolak yang berarti bahwa pengukuran untuk variabel X (Program

Corporate Social Responsibility PG Tjoekir) adalah signifikan

Dapat disimpulkan bahwa variabel X (Program CSR PG Tjoekir)

berpengaruh terhadap variabel Y (Tingkat ekonomi petani tebu)

selain itu koefisien regresi variabel (X) Program CSR PGTjoekir

bernilai positif sehingga pengaruh Program CSR PG Tjoekir

terhadap Perekonomian Petani Tebu dan karyawan pabrik adalah

positif

2 Koefisien Determinasi

Perhitungan pada penelitian ini menggunakan perhitungan

regresi Regresi bertujuan untuk menguji pengaruh antara variabel

satu dengan variabel yang lain Pada penghitungan ini

menggunakan penghitungan Regresi Linear Sederhana yang mana

digunakan hanya untuk satu buah variabel X dan satu buah

variabel Y saja Penghitungan regresi ini menggunakan bantuan

software SPSS 16 Untuk mengetahui seberapa pengaruh program

CSR Pabrik Gula Tjoekir terhadap perekonomian Petani Tebu dan

karyawan pabrik apakah berpengaruh secara signifikan atau tidak

Untuk menganalisis ada atau tidaknya pengaruh CSR terhadap

tingkat ekonomi petani tebu dengan melihat nilai hitung dari R

104

Square untuk mengetahui berapa beasar pengaruh dalam

persentase () Seperti hasil hitung pada Tabel 418

Tabel 418 Koefisien determinasi (R) Variabel X dan Y

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std Error of the

Estimate

1 346a 120 093 344778

a Predictors (Constant) Program_CSR

Sumber Data primer yang diolah

Berdasarkan Tabel 418 bahwa dalam penghitungan yang

menggunakan SPSS telah diketahui hasil dari R-Square 0120 dari

variabel X atau variabel Program Corporate Social Responsibility

Pabrik Gula Tjoekir Berdasarkan penghitungan tersebut dikatakan

bahwa 0120 menjadi 120 dari variabel dependen ( Variabel

perekonomian petani tebu) dipengaruhi oleh variabel independen

(Program Corporate Social Responsibility) Dari sini dapat

disimpulkan bahwa tingkat pengaruh antar variabel X dan variabel

Y pada penelitian ini sebesar 12 sedangkan 88 lainnya

dipengaruhi oleh berbagai faktor lainnya (sawah petani yang

bukan tebu palawija aset lain seperti usaha mobil angkuttruk

pendapatan yang diberikan oleh anak petani yang anaknya sudah

bekerja pendapatan dari pensiunan PNS dan TNI pendapatan dari

sewa kontrakan milik petani tebu dan lain-lain) yang tidak

merupakan fokus penelitian ini

3 Analisis Regresi Linear Sederhana

Untuk mengetahui seberapa banyak pengaruh Program CSR

(variabel bebas) dapat dilihat melalui pengujian Koefisien Regresi

yang diberi tanda huruf ldquoBrdquo Untuk mengetahui pengaruh dari

105

masing-masing variabel dapat dilihat pada tabel yang telah

disajikan pada Tabel 419

Tabel419 Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig B Std Error Beta

1 (Constant) 25633 5549 4620 000

Program_

CSR 241 114 346 2117 042

a Dependent Variable

Tingkat_Ekonomi_Petani

Sumber Data primer yang diolah

Pada hasil penghitungan SPSS tabel 419 untuk

mengetahui tingkat signifikansi pada setiap variabel dapat dilihat

pada kolom Sig dengan pengambilan keputusan apabila hasil

hitung kurang dari 005 maka penghitungan tersebut dinyatakan

bahwa variabel X tersebut signifikan Dapat dilihat bahwa hasil

hitung pada kolom Sig dengan nilai 0042 yang berarti variabel

tersebut signifikan Tabel Koefisien dalam regresi linear sederhana

ini berfungsi untuk menggambarkan persamaan regresi Dengan

mengetahui nilai dari baris konstan pada kolom B serta koefisien

regresi yang signifikan Model persamaan regresi untuk

mengetahui tingkat pengaruh program CSR PG Tjoekir terhadap

Perekonomian Petani Tebu dan Karyawan Pabrik adalah dengan

rumus statistik Y = a + bX Dalam Tabel 417 bila dimasukkan

106

pada rumus persamaan regresi menjadi Y = 25633 + 0241X

sebagaimana diinterpretasikan bahwa pada variabel X

menunjukkan nilai positif 0241 hal ini menjadikan apabila nilai

dari B 0241 ini meningkat maka nilai variabel Y juga akan

meningkat sebesar 0241 karena keduanya memiliki hubungan

pengaruh yang searah

E Pembahasan Hasil Penelitian

Pada penelitian ini menemukan hasil yang di dapatkan baik secara

primer yang langsung pada objek penelitian yaitu petani tebu maupun

secara skunder dengan melihat angket yang telah diisi oleh 20 orang petani

tebu dan 15 karyawan pabrik gula Setelah proses penyebaran angket

kemudian mengolah data dan didapatkan hasil bahwa tingkat pengaruh

antar variabel X dan variabel Y pada penelitian ini sebesar 12

sedangkan 88 lainnya dipengaruhi oleh berbagai faktor lainnya (sawah

petani yang bukan tebu palawija aset lain seperti usaha mobil

angkuttruk pendapatan yang di berikan anak pada petani yaang anaknya

sudah bekerja pendapatan dari pensiunan PNS dan TNI pendapatan dari

sewa kontrakan milik petani tebu dan lain-lain) yang tidak merupakan

fokus penelitian ini

Pada penelitian ini mengenai CSR (Corporate Social

Responsibility) merupakan sebuah kebijakan dari perusahaan yang di

dalamnya terdapat 3 aspek inti yaitu masyarakat perusahaanpabrik gula

dan lingkungan120

Dari ketika aspek tersebut memiliki kesesuaian dari

teori CSR yang dikemukakan oleh 2 tokoh yaitu Archie B Carrol dan John

Elklingtonrsquos bahwa pada CSR ada 3 aspek di sebut 3P yaitu

(ProfitPlanetPeople) meliputi kesejahteraan atau kemakmuran ekonomi

peningkatan kualitas lingkungan dan keadilan social121

Pada CSR Pabrik

Gula Tjoekir tidak akan berjalan lancar bila 3 aspek dari teori Triple

120

Muhammad SubhiImplementasi Corporate Social Responsibility PT Pertamina

(Persero)SkripsiProgram Studi Kesejahteraan MasyarakatUIN Syarif Hidayatullah2011 hal20 121

BusyraAzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary

menjadiMandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 34

107

Bottom Line itu ada yang tidak ada Selain itu dari 3 aspek tersebut dalam

kenyataan adalah Planet menggambarkan sumber daya alam dalam hal ini

adalah tanaman tebu seperti yang di ketahui bahwa semua industri sumber

daya alam berasal dari bumi dan sebuah CSR tidak dapat disebut CSR

apabila tidak ada aspek sosial masyarakat atau dalam teori disebut People

Dalam teori mencari Triple Bottom Line aspek Profit digambarkan sebagai

perusahaan dimana sebuah perusahaan tujuan utamanya adalah menekan

kerugian dan mencari keuntungan yang sebesar-besarnya

Selain membahas mengenai aspek CSR pada teori dan di

hubungkan dengan kenyataan pada CSR Pabrik Gula Tjoekir Terdapat

model-model CSR sebuah perusahaan dan untuk penelitian ini CSR

Pabrik Gula Tjoekir memakai Teori dari Kloter dan Lee mengenai model

CSR Diantara 6 model pelaksanaan CSR dallam perusahaan CSR Pabrik

Gula Tjoekir masuk ke dalam 3 kategori model dalam teori Kloter

Pertama Cause related marketing adalah bentuk kontribusi perusahaan

dengan menyisihkan beberapa persen dari pendapaan yang diperoleh

perusahaan sebagai donasi bagi permasalahan sosial tertentu untuk

periode tertentu atau produk tertentu122

Dalam hal ini Pabrik Gula Tjoekir

menyisihkan sebagian dari laba perusahaan untuk didonasikan kepada

petani tebu secara tidak langsung karena dana donasi tersebut diolah

menjadi dana pinjaman sewaktu-waktu baik bagi karyawan petani tebu

maupun bagi masyarakat sekitar pabrik yang sedang membutuhkan dan

baik itu untuk urusan usaha pengolahan pertanian tebu maupun untuk

kebutuhan mendadak Dana tersebut dapat diajukan oleh petani tebu

karyawan dan karyawan pabrik kepada koperasi tebu rakyat yang menjadi

mitra pabrik dalam mengolah dana pada koperasi simpan pinjam Dalam

CSR ini disebut dengan program kemitraan yaitu peminjaman dana

dengan bunga yang sangat rendah yang sebagian besar diberikan kepada

petani tebu Kedua model Corporate philantrophy adalah inisiatif dari

122

BusyraAzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary

menjadiMandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 46

108

perusahaan dengan memberikan kontribusi langsung kepada suatu

aktivitas amal baik dalam bentuk donasi ataupun sumbangan tunai123

Pada pelaksanaan CSR Pabrik Gula Tjoekir sesuai dengaan poin kedua

teori dari Kloter dan Lee karena dari pihak pabrik memang memberikan

kontribusi langsung kepada maasyarakat petani tebu karyawan dan mitra

pabrik yang lainnya Wujud dari hal ini adalah adanya program CSR bagi-

bagi sembako setiap dua kali dalam setahun atau setiap musim giling tiba

dan setelah musim giling selesai Pembagian santunan sembako ini

dilaksanakan secara merata baik kepada karyawan petani tebu dan warga

sekitar pabrik Konkretnya santunan donasi rutin dibagikan pada 3

kelurahan yaitu Desa Jatirejo Desa Cukir dan Desa Kwaron Pembagian

tersebut di lakukan secara merata kepada warga Ketiga model

Community Voluntering adalah bentuk kegiatan yang dilakukan langsung

oleh perusahaan dalam memberikan bantuan dan mendorong karyawan

serta mitra bisnisnya untuk secara sukarela terlibat dan membantu

masyarakat setempat124

Dalam hal ini mitra bisnis seperti petani tebu

tidak dapat berkontribusi dalam pemberian bantuan tetapi pihak pabrik

mengajak para karyawan yang tidak lain adalah warga sekitar pabrik untuk

terlibat dalam program CSR seperti pembangunan jembatan pembersihan

selokan para warga dan pelancaran irigasi pada sawah-sawah sekitar

pabrik Sudah keharusan bagi setiap perusahaan untuk melaksanakan CSR

atau tanggung jawab perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan

sekitar hal ini didukung oleh sebuah ayat Al qurrsquoan yang menganjurkan

untuk tidak merusak lingkungan serta melakukan kwajiban secara

seimbang antara industri dan keadaan lingkungan sekitar yaitu QS Al Ar-

rum ayat 41 yang artinya ldquoTelah nampak kerusakan di darat dan di laut

disebabkan karena perbuatan tangan manusia supaya Allah merasakan

kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka agar mereka

kembali (ke jalan yang benar)rdquo

123

Ibid 124

Busyra AzheriCorporate Social Responsibility Dari Voluntary menjadi

MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 46

109

Pada Pabrik Gula Tjoekir program CSR meliputi program PKBL

(Program kemitraan dan Bina Lingkungan) yang implementasinya cukup

bagus dirasakan oleh warga sekitar karyawan pabrik dan peetani tebu

program santunan berupa bantuan sembako kepada para warga baik warga

biasa petani tebu maupun karyawan pabrik yang tinggal sekitar pabrik di

3 desa (Jatirejo Cukir dan Kwaron) pembangunan Jembatan pelancaran

irigasi sawah warga penerangan jalan umum dan lain-lain Secara tidak

langsung CSR pabrik tersebut memiliki pengaruh untuk petani dan

karyawan Hal ini didukung oleh penelitian relevan yang dilakukan oleh

Dwi Riska Nihayah dalam karyanya yang berjudul Implementasi

Corporate Social Responsibility Pabrik Gula Tjoekir Jombang pada tahun

2017

Pada penelitian ini fokus pada pengaruh CSR terhadap

perekonomian petani tebu dan karyawan pabrik Perekonomian tersebut

dapat dilihat pada 3 aspek inti yaitu dilihat dari pendidikan kesehatan dan

pendapatan Program CSR pabrik Tjoekir merupakan program yang

berkelanjutan Dalam pengaruh pendapatan petani CSR telah membantu

para petani berupa pelancaran irigasi sawah subsidi bibit tebu dan

peminjaman dana yang secara tak langsung telah membantu ekonomi

petani tebu dengan begitu petani memiliki dana untuk mengolah sawah

serta saluran irigasi sudah semakin lancar Selain itu dalam pendidikan

walaupun Pabrik Gula Tjoekir tidak secara langsung memberi bantuan

dana pendidikan untuk keluarga mitra karyawan dan warga sekitar namun

untuk setiap peminjaman yang diajukan karyawan dan mitra akan dipenuhi

oleh pihak pabrik Gula Tjoekir Untuk bidang kesehatan karyawan

memperoleh jaminan kesehatan BPJS yang dibayarkan oleh pabrik untuk

para karyawan Untuk petani tebu sebagian besar tidak memperoleh

bantuan kesehatan apapun dari pabrik tetapi untuk petani tebu yang

merupakan mantan karyawan masih mendapatkan fasilitas jaminan

kesehatan BPJS Program CSR yang berkelanjutan ini didukung dengan

penelitian yang relevan dari disertasi yang di tulis oleh Partogi Saoloan

110

Samosir dengan judul ldquoAnanlisis Kebijkan Corporate Social

Responsibility Berkelanjutan pada Industri Otomotif di Indomobil

Grouprdquo125

F Keterbatasan Penelitian

Penelitian yang sudah dilakukan telah berhasil menguji hipotesis

yang diajukan tetapi belum pada tingkat kebenaran mutlak sehingga

masih terdapat kemungkinan untuk melakukan penelitian lanjutan

mengenai CSR (Corporate Social Responsibility) dari PG Tjoekir

terhadap tingkat ekonomi petani tebu Hal ini dikarenakan adanya

beberapa keterbatasan dalam penelitian ini antara lain

1 Penelitian ini masih menggunakan kuesioner tertutup dimana

jawabannya masih disediakan oleh peneliti Sehingga informasi yang

didapatkan masih terbatas

2 Beberapa hal yang di luar kemampuan peneliti sehingga tidak dapat

dijangkau oleh peneliti hal ini di karenakan keterbatasan tenaga

waktu biaya dan pemikiran dari peneliti

3 Dilihat dari sampel yang diambil peneliti masih terbatas populasi

terjangkaunya hanya terbatas pada karyawan yang jumlahnya terbatas

saat bukan musim giling di pabrik petani tebu yang jumlah

populasinya tergolong sedikit dalam Kabupaten Jombang yang

menjadi mitra PG Tjoekir Untuk sampel petani tebu juga masih

kurang maksimal karena banyak petani tebu yang tidak dapat ditemui

karena alasan tertentu

125

Partogi Saoloan Samosir Ananlisis Kebijkan Corporate Social Responsibility Berkelanjutan

pada Industri Otomotif di Indomobil Group Pascasarjana IPB2011

111

BAB V

KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN

A Kesimpulan

Berdasarkan analisis data yang telah di lakukan mulai dari Uji

Validitas Uji Normalitas hingga terakhir pada Regresi Linear Sederhana

diperoleh hasil analisis penelitian yang dinyatakan bahwa ldquoTerdapat

pengaruh program Corporate Social Responsibility Pabrik Gula Tjoekir

terhadap Tingkat Ekonomi Petani Teburdquo Hal ini didasarkan pada hasil

penghitungan data dengan bantuan komputer yaitu SPSS 160 yang

menunjukkan hasil Y = 25633 + 0241X sebagaimana diinterpretasikan

bahwa pada variabel X menunjukkan nilai positif 0241 hal ini menjadikan

nilai meningkat maka nilai variabel Y juga akan meningkat sebesar 0241

karena keduanya memiliki hubungan pengaruh yang searah dan tetap

Hasil dari R-Square 0120 dari variabel Program Corporate Social

Responsibility(X) Berdasarkan penghitungan tersebut di katakan bahwa

0120 menjadi 120 Dari sini dapat disimpulkan bahwa tingkat pengaruh

antar variabel X dan variabel Y pada penelitian ini sebesar 12

sedangkan 88 lainnya dipengaruhi oleh berbagai faktor lainnya (sawah

petani yang bukan tebu palawija aset lain seperti usaha mobil

angkuttruk pendapatan yang diberikan anak pada petani yaang anaknya

sudah bekerja pendapatan dari pensiunan PNS dan TNI pendapatan dari

sewa kontrakan milik petani tebu dan lain-lain) yang tidak merupakan

fokus penelitian ini

Selain itu hasil penghitungan menggunakan Uji T hasil untuk nilai

thitung sebesar 2117 lebih besar dari ttabel yaitu 203011 maka H0 ditolak

dan Ha diterima yang artinya terdapat pengaruh CSR terhadap

perekonomian petani tebu dan karyawan nilai signifikansi yang diperoleh

sebesar 0042 dimana nilai signifikansi tersebut lebih kecil dibandingkan

dengan α = 005 Jawaban hipotesis penelitian yaitu H0 ditolak yang berarti

112

bahwa pengukuran untuk variabel X (Program Corporate Social

Responsibility PG Tjoekir) adalah signifikan

Dari program CSR PG Tjoekir para petani tebu dan karyawan

pabrik memperoleh banyak manfaat diantaranya petani mendapatkan

bantuan bibit tebu peminjaman dana berbunga rendah untuk pengolahan

sawah tebu Untuk karyawan juga dapat meminjam dana dari program

kemitraan memperoleh BPJS gratis saat pabrik beroperasi memperoleh

santunan sembako setiap musim gilingnya serta fasilitas umum di sekitar

pabrik seperti pembangunan jembatan pelebaran sungaipelancaran

drainase dan penerangan lampu-lampu di sepanjang jalan yang penerangan

sebelumnya belum memadai Selain itu juga terdapat bantuan dari PG

Tjoekir berupa tenda-tenda semi permanen untuk para pedagang di

wilayah kawasan wisata Makam Gusdur yang tempatnya tepat di seberang

PG Tjoekir

B Implikasi

1 Pabrik akan lebih efisiensi dalam mengimplementasikan program-

program CSR serta mengetahui pendapat para petani tebu mengenai

CSR

2 Petani tebu dapat mengutarakan pendapaat masing-masing lewat

musyawarah APTR (Anggota Petani Tebu Rakyat) pada rapat di

KPTR (Koperasi Ppetani Tebu rakyat)

3 Masyarakat sekitar lebih optimal memanfaatkan fasilitas yang

diberikan Pabrik Gula Tjoekir berupa pinjaman dana berbunga ringan

untuk modal usaha jadi masyarakat lebih produktif

C Saran-saran

1 Perusahaan Pabrik Gula Tjoekir PTPN X

Lebih optimal dan efisien lagi dalam program pelancaran

drainaseirigasi karena selain irigasi sawah yang penting saluran air

pada pemukiman warga sekitar juga sangat penting

Pelatihanworkshop untuk petani tebu bagaimana mengolah tebu

dengan baik secara optimal serta mengatur biaya pengolahan tebu

113

Perlu diperhatikan untuk perbaikan sistem pengembalian dana

pinjaman bunga rendah pada Program Kemitraan agar petani tidak

dirugikan Pabrik mengganti strategi pemasaran agar tidak kalah saing

dengan gula imporGKR (Gula Kristal Rafinasi) karena hal itu dapat

merugikan pendapatan petani tebu

2 Penelitian Lain

Untuk penelitian selanjutnya penulis sangat mengharapkan jangkauan

penelitian yang lebih luas responden yang lebih banyak serta data

yang lebih mendalam (wawancara) satu per satu petani tebu

3 Petani tebu

Mengikuti pelatihanworkshop untuk pengelolaan sawah tebu secara

maksimal dan optimal agar menghasilkan tebu yang berkualitas baik

4 Masyarakat Umum

Bagi masyarakat umum lebih memantau implementasi CSR Pabrik

Gula Tjoekir karena CSR dari arti umum adalah diperuntukkan kepada

semua warga sekitar pabrik yang terkena dampak lingkungan sosial

ekonomi dan kesahatan

114

DAFTAR PUSTAKA

ArikuntoSuharsimiProsedur Penelitian Suatu Pendekatan

PraktikJakartaPenerbit PT Rineka Cipta2013

AzheriBusyraCorporate Social Responsibility Dari Voluntary menjadi

MandatoryJakartaPenerbitPTRaja Grafindo Persada2012

AzimyShofiyatulPartisipasi dan Dampak Program Corporate Social

Responsibility PTPN VII Terhadap Taraf Hidup Masyarakat Gunung

Dempo Sumatera SelatanInstitut Pertanian BogorSkripsi2013

Badan Pusat Statistik Kabupaten JombangJumlah pendapatan panen tebu di

Kabupaten Jombang2016

Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur Jumlah industri besar dan industri

sedang yang ada di Jawa Timur menurut kabupaten pada tahun 2013-2015

BunginBurhanMetodologiPenelitianSosial dan Ekonomi (Format-format

Kuantitatif dan KualitatifuntukStudiSosiologi KebijakanPublik

Komunikasi Manajemen dan Pemasaran)JakartaKencana Prenada

Media Group2013

Daniel MoeharMetodePenelitianSosialEkonomi (Dilengkapibeberapaalatanalisa

dan penuntunpenggunaan) JakartaPTBumi Aksara2005

Departemenen Pendidikan Nasional Pusat Bahasa (Indonesia)Kamus Besar

Bahasa IndonesiaGramedia Psutaka Utama2008

HanifNanda Yulingga dan Wasis HimawantoStatistik

PendidikanYogyakartaPenerbitDee-publish2017 cetakan ke 1

IdrusMuhammadMetode Penelitian Ilmu SosialUniversitas Islam Indonesia

YogyakartaPenerbitErlangga2009

IrwantoAbdulKoharampAnggaPrabowoKajianEfektivitas Program Corporate

Social Responsibility(CSR) Yayasan Unilever IndonesiaE-Journal

DepartemenManajemen FakultasEkonomi dan Manajemen IPB2008

KumalasariMela WidyaFaktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Pemilihan

Lokasi Industri Manufaktur Skala Besar dan Sedang (Studi Kasus

Kecamatan Jaten dan Kecamatan Gondangrejo Kabupaten

Karanganyar)Universitas Sebelas MaretSkripsi2012

115

MahmudMarzukiLandasan PendidikanTangerang SelatanPenerbitHaja

Mandiri2013

MatonoNanangMetode Penelitian Kuantitatif Analisis isi dan Data

SekunderJakartaPenerbit PT Raja Grafindo Persada2016

Nihayah DwiRiska (2017) Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR)

Pada Pabrik Gula Tjoekir Jombang Thesis UniversitasPesantren Tinggi

DarulUlum

NurmalaTatik dkkPengantar ilmu PertanianYogyakartaPenerbitGraha

Ilmu2012

RuditoBambang dan Melia FamiolaCSR (Corporate Sosial

Responsibility)BandungRekayasa Sains2013

SamosirPartogi SaoloanAnalisis Kebijakan Corporate Social Responsibility

Berkelanjutan pada Industri Otomotif di Indomobil GroupInstitut

Pertanian BogorDisertasi2011

SantosoSinggihStatistik MultivariatJakartaPenerbitPT Elex Media

Komputindo2010

SlametJuli SoemiratKesehatan LingkunganYogyakarta Penerbit Gadjah Mada

university Press2014 Cetakan ke 9

Software Quantum GIS versi QGIS-OSGeo4W-2183-1

SubhiMuhammadImplementasi Corporate Social Responsibility PT Pertamina

(Persero)SkripsiProgramStudiKesejahteraanSosialUINSyarif

Hidayatullah2011

SudarmaMomonSosiologi untuk KesehatanJakartaPenerbitSalemba

Medika2009

Sugiyono Metode Pnelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan

RampD)BandungPenerbit Alfabeta2008 Cetakan ke-12

SujarweniWiratnaStatistika Untuk PenelitianYogyakarta Graha Ilmu2012

TambunanTulusIndustri Gula Nasional

(BeberapaCatatanPenting)JakartaUniversitas Trisakti2012

TariganRobinsonEkonomi RegionalTeori dan AplikasiJakartaPenerbitPT

Bumi Aksara2012Cetakan ke 6

TeguhMuhammadEkonomi IndustriJakartaPenerbitRaja Grafindo

Persada2010 Cetakan Pertama

116

Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No20Tahun 2003

WahyuningrumYuniarti dkkPengaruh Program Corporate Social Responsibility

Terhadap Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat (Studi kasus

Implementasi CSR PT Amerta Indah Otsuka Desa Pacarkeling

Kecamatan Kejayan Kabupaten Pasuruan)E-Journal Administrasi Publik

(JAP) Vol1 No5Program Studi Administrasi Publik Fakultas Ilmu

Administrasi Universitas BrawijayaMalang2013

WidjajaGunawanSeri Pemahaman Perseroan Terbatas (150 Pertanyaan

Tentang Perseroan Terbatas)JakartaForum Sahabat2008

YustikaAhmad Erani dkkTapak Pengembangan Industri

NasionalBogorPenerbitPT Penerbit IPB Press2014Cetakan Pertama

YusufMuriMetode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan Penelitian

GabunganJakartaPenerbitKencana2017 cetakan ke-4

WikipediaLetak Astronomi daerah kabupaten jombang pada peta Provinsi Jawa

Timur melalui httpsidwikipediaorgwikiKabupaten_Jombangpada

pukul 1151WIB Selasa 13 November 2017

WikipediaLetak Astronomi kecamatan Diwekdiakses melalui

httpsidwikipediaorgwikiDiwek_Jombang pada pukul 1148 WIB

Selasa 14 November 2017

Website Resmi Pabrik Gula Tjoekir httpspgtjoekirblogwordpresscom

Website Resmi Pabrik Gula Tjoekir Sejarah PendirianPabrikTjoekir PTPN X

(Persero) Jombang melaluihttpswwwpabrikgulatjoekircomsejarah-pg-

tjoekir (diakses pada web resmi PG Tjoekir pukul 0119 WIB Selasa 07

November)

Websitehttpkompasianacomyassarlina54f381827455139e2b6c77fasejarah-gelap-

berdirinya-pabrik-gula-tjoekir)

Website httpsptpn10coidpageprofil

Website httpssitusbudayaidsejaerah-pabrik-gula-tjoekir

Website httpswwwdatarisetcom

Website httpswwwstatistikiancom201301uji-homogenitashtmlamp

Website wwwKonsistensicom

LAMPIRAN 1 UJI REFERENSI

LAMPIRAN 2 INSTRUMEN PENELITIAN

INSTRUMEN PENELITIAN

No VARIABEL INDIKATOR PERNYATAAN NOITEM

1

Program-

program

Corporate

Social

Responsibility

PG Tjoekir

(Variabel X)

Program

Kemitraan

1 Pemahaman saya

mengenai

Corporate Social

Responsibility

2 Program utama

CSR untuk warga

sekitar

3 Latar belakang

didirikan CSR

4 Program CSR

yang di rasakan

warga dan petani

5 Penilaian warga

mengenai

program

kemitraan

6 Peminjaman dana

usaha merupakan

sub program dari

program

kemitraan

1

2

345

67

8910

11

Program Bina

Lingkungan

7 Penilaian warga

mengenai

program Bina

Lingkungan

1213

8 Subsisi dan

bantuan untuk

pengolah sawah

tebu

9 Bentuk dan wujud

program bina

lingkungan

10 CSR PGTjoekir

selain PKBL

1415

16171819

20

2 Tingkat

ekonomi

petani tebu

(Variabel Y)

Pendapatan 11 Sumber

matapencaharian

warga

12 Pekerjaan selain

menjadi petani

tebu

13 Penghasilan yang

di dapat petani

tebu

14 Luas sawah petani

tebu

15 Pendapatan

meningkat setelah

adanya CSR

16 Jumlah keluarga

dalam satu kepala

keluarga

17 Penghasilan

rumah tangga

selain dari kepala

rumah tangga

12

3

456

678

9

1011

12

Pendidikan 18 Jumlah anak yang

bersekolah

19 Ada anak yang

putus sekolah

20 Biaya sekolah

anak setiap

bulannya

21 Bantuan biaya

pendidikan dari

PG Tjoekir

1314

15

16

17

Kesehatan 22 Anggota keluarga

yang menderita

sakit khusus

23 Ada jaminan

kesehatan

bantuan biaya

berobat dari PG

Tjoekir

24 Pergi ke rumah

sakitpuskesmas

setiap bulan

18

19

20

LAMPIRAN 3 KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN

PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) PABRIK

GULA TJOEKIR PTPN X TERHADAP TINGKAT EKONOMI PETANI

TEBU KECAMATAN DIWEK KABUPATEN JOMBANG

Assalamursquoalaikum wrwb

Dengan hormat perkenalkan saya Nanik Yhulliyani Mahasiswi Jurusan

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (PIPS) Konsentrasi Geografi pada Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta (UIN Jakarta) sedang melakukan penelitian dalam rangka

menyelesaikan tugas akhirSkripsi untuk memperoleh gelar Sarjana Untuk itu

saya memhon kesediaan bapakibu untuk mengisi beberapa pernyataan dalam

kuesioner penelitian ini Adapun informasi atau data yang bapakibu berikan akan

terjaga kerahasiaannya dan akan di gunakan sebagai mana mestinya

ldquoBarang siapa yang berusaha melapangkan suatu kesusahan kepada seorang mukmin dari

kesusahan-kesusahan dunia maka Allah akan melapangkannya dari suatukesusahan di hari

kiamat dan barang siapa yang berusaha memberi kemudahan bagi orang yang kesusahan maka

Allah akan memberi kemudahan baginya di dunia dan akhirat Barang siapa yang menutupi

kejelekanorang Islam Allah akan menutupi kejelekannya di dunia dan akhiratallah akan selalu

membantu hambaNya selama hamba itu menolong sesama saudaranyardquo(HR Muslim)

CSR Pabrik Gula Tjoekir merupakan tanggung jawab perusahaan yang di adakan

untuk masyarakat sekitar dan petani tebu agar kegiatan industri perusahaan

tersebut berjalan lancar dan terjalin hubungan kerjasama antara perusahan dengan

warga dan petani tebu Program CSR pabrik Tjoekir salah satunya adalah Program

Kemitraan dan Bina Lingkungan Kemitraan merupakan program berupa

pinjaman dana usaha dengan bunga rendah sedangkaan program bina lingkungan

adalah program yang berupa perbaaikan lingkkungan seperti pelancaran

drainasesaluran air pembangunan jembatan

Petunjuk Pengisian

1 Bacalah dengan teliti setiap pertanyaan dan seluruh kemungkinan jawaban yang

ada

2 Pilihlah alternatif jawaban yang paling sesuai menurut anda

3 Berilah tanda silang (X) pada pilihan jawaban yang disediakan (cukup hanya

dengan mengisi satu jawaban saja)

4 Peneliti sangat mengharapkan semua pertanyaan dapat dijawab dan tidak ada

yang dilewatkan karena setiap pertanyaan saling berhubungan

5 Mohon dijawab semua pertanyaan dengan teliti dan sebenarnya 6 Untuk pertanyaan mengenai pendapat anda isilah jawaban dengan benar singkat

dan jelas

7 Kuesioner ini semata-mata untuk kepentingan akademis mohon dijawab

dengan jujur sesuai dengan penilaian Anda 8 Identitas di jamin kerahasiaannya

Ket

SS Sangat Setuju TS Tidak setuju

S Setuju STS Sangat Tidak Setuju

Data Responden No

1 Nama

2 Usia tahun

3 Jenis Kelamin ⃝ Laki-laki ⃝ Perempuan

4 Pendidikan Terakhir ⃝ SD ⃝SLTP ⃝SLTA ⃝Perguruan Tinggi

5 Pekerjaan ⃝PelajarMahasiswa ⃝ Karyawan ⃝ Petani tebu

⃝Wirausaha ⃝ Lainnya

6 Lama bekerjasebagai petani

7 Status pekerjaan ⃝ karyawan tetap ⃝ magang ⃝Lainnya

8 Sistem gaji ⃝ 1 bulan ⃝ 2 Bulan ⃝ lainnya

9 Alamat rumah Dusun Desa RTRW

10 Banyak anggota keluarga 23456orang

Variabel X

No Pernyataan Jawaban

S S S TS STS

1 Sudah paham dan mengetahui tentang apa itu (CSR)

Corporate Social Responsibility atau biasa di sebut

tanggung jawab perusahaan (PKBL)

2 Program utama CSR baik kemitraan maupun program Bina

Lingkungan di adakan untuk warga sekitar dan petani tebu

3 Berdirinya program CSR di sahkan dan ketahui oleh semua

pihak (warga sekitar karyawan pabrik dan petani tebu)

4 Berdirinya CSR dikarenakan kebijakan dari PG Tjoekir

sendiri

5 CSR didirikan karena ada permintaan dari warga dan para

petani tebu karena adanya dampak dari kegiatan industri

PG Tjoekir

6 Manfaat CSR di rasakan oleh warga dan petani secara

merata

7 Program CSR yang di rasakan selama ini implementasinya

sudah cukup bagus

8 Peminjaman dana usaha dari program kemitraan

9 Program kemitraan berjalan tidak sesuai keinginan

masyarakat sekitar implementasinya masih kurang

10 Program kemitraan adalah satu program CSR yang

bergerak di bidang ekonomi berupa pinjaman dana usaha

dengan bunga rendah

11 Program Bina lingkungan dari CSR PG Tjoekir masih

sangat kurang

12 Bentuk bantuan dari PGTjoekir berupa kebutuhan alat

pertanian misal pupuk pembelian bibit dan lain-lain

13 Program bina lingkungan salah satunya adalah perbaikan

drainase di pemukiman warga sekitar

14 Program bina lingkungan merupakan program CSR yang

bergerak di bidang lingkungan untuk lingkungan warga

sekitar pabrik

15 Program bina lingkungan juga bergerak di bidang pertanian

berupa pelancaran irigasi sawah para warga dan sawah

petani tebu

16 Pelancaran drainase untuk daerah pemukiman warga

berupa perbaikan selokan dan jembatan

17 Selain PKBL CSR PG Tjoekir juga berupa pembagian

sembako untuk warga sekitar

Variabel Y

No Pernyataan Jawaban

S S S TS STS

1 Sumber mata pencaharian warga sebagian besar bukan

sebagai petani tebu tetapi petani palawwija (padi kedelai

kacang hijau jagung dan lain-lain)

2 Anda memiliki pekerjaan selain menjadi petani tebu

3 Pendapatan rumah tangga meningkat dengan adanya

program CSR dari pabrik gula

4 Kisaran penghasilan yang di dapat petani tebu lebih dari

3000000 setiap musim panen

5 Minimal luas sawah milik petani yang di tanami tebu

adalah 2 hektar untuk dapat bekerja sama dengan PG

Tjoekir

6 Sebagian besar luas sawah petani tebu kurang dari 2 hektar

(yang anda ketahui)

7 Saya memiliki sawah tebu yang luasnya lebih dari 2 hektar

8 Jumlah keluarga dalam satu kepala keluarga lebih dari 4

orang

9 Memiliki penghasilan rumah tangga selain dari kepala

keluarga

10 Ada bantuan atau jaminan kesehatan dari PGgt Tjoekir

11 Jumlah anak yang sedang bersekolah kurang dari 3 anak

12 Ada anak yang putus sekolah dalam keluarga

13 Biaya sekolah anak setiap bulannya lebih dari

2000000bulan

14 Ada bantuan biaya pendidikan dari PG Tjoekirsantunan

pendidikan

15 Pergi ke rumah sakitpuskesmas setiap bulan sekali

Terimakasih banyak atas partisipasi

LAMPIRAN 4 PANDUAN OBSERVASI

PANDUAN OBSERVASI

No Variabel Indikator Implementasi Pendapat

Masyarakat

1 Program CSR Program bina

lingkungan

2 Program Kemitraan

3 Program CSR untuk

warga sekitar pabrik

baik itu karyawan

maupun petani

4 Perekonomian Pendapataan petani

tebu

Kesehatan petani

tebu

Pendidikan

LAMPIRAN 5 HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS

Variabel X

Item

No

r hitung r tabel Kesimpulan

1 0678 0361 Valid

2 0538 0361 Valid

3 0443 0361 Valid

4 0464 0361 Valid

5 0370 0361 Valid

6 0516 0361 Valid

7 0750 0361 Valid

8 0666 0361 Valid

9 0222 0361 Tidak Valid

10 0693 0361 Valid

11 0633 0361 Valid

12 0076 0361 Tidak Valid

13 0513 0361 Valid

14 0630 0361 Valid

15 0245 0361 Tidak Valid

16 0658 0361 Valid

17 0497 0361 Valid

18 0583 0361 Valid

19 0502 0361 Valid

20 0553 0361 Valid

Variabel Y

Item

No

r hitung r tabel Kesimpulan

1 0020 0361 Tidak Valid

2 0476 0361 Valid

3 0433 0361 Valid

4 0607 0361 Valid

5 0715 0361 Valid

6 0684 0361 Valid

7 0391 0361 Valid

8 0489 0361 Valid

9 0038 0361 Tidak Valid

10 0428 0361 Valid

11 0207 0361 Tidak Valid

12 0617 0361 Valid

13 0624 0361 Valid

14 0582 0361 Valid

15 0460 0361 Valid

16 0578 0361 Valid

17 0461 0361 Valid

18 0261 0361 Tidak Valid

19 0178 0361 Tidak Valid

20 0617 0361 Valid

No Variabel Indikator No Item No Valid

1

Program-

program

Corporate

Social

Responsibility

PG Tjoekir

(Variabel X)

Program

Kemitraan

1234567

891011

9

Program Bina

Lingkungan

1213141516

17181920

1215

No Variabel Indikator No Item No Valid

1

Tingkat

ekonomi petani

tebu

(Variabel Y)

Pendapatan 1234567

89101112

1911

Pendidikan 131415

1617

-

Kesehatan 181920 1819

Reliability

VARIABEL X DAN Y

Reliability Statistics

Cronbachs Alpha N of Items

777 20

Reliability Statistics

Cronbachs Alpha N of Items

851 20

LAMPIRAN 6 HASIL ANALISIS DATA

Correlations

Notes

Output Created 16-Feb-2019 104318

Comments

Input Active Dataset DataSet0

Filter ltnonegt

Weight ltnonegt

Split File ltnonegt

N of Rows in Working

Data File 30

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as

missing

Cases Used Statistics for each pair of variables are based

on all the cases with valid data for that pair

Syntax CORRELATIONS

VARIABLES=y1 y2 y3 y4 y5 y6 y7 y8 y9

y10 y11 y12 y13 y14 y15 y16 y17 y18 y19

y20 skor_total

PRINT=TWOTAIL NOSIG

MISSING=PAIRWISE

Resources

Processor Time 000000297

Elapsed Time

000000140

LAMPIRAN ANALISIS DATA

NPar Tests

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Program_CSR

Tingkat_ekonomi

_Petani

Unstandardized

Residual

N 35 35 35

Normal Parametersa Mean 484571 373143 0000000

Std Deviation 519243 361997 339669670

Most Extreme Differences Absolute 155 139 095

Positive 155 139 095

Negative -093 -123 -095

Kolmogorov-Smirnov Z 915 820 564

Asymp Sig (2-tailed) 373 511 908

a Test distribution is Normal

Regression

Variables EnteredRemovedb

Model Variables Entered

Variables

Removed Method

1 Program_CSRa Enter

a All requested variables entered

b Dependent Variable Tingkat_ekonomi_Petani

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std Error of the

Estimate

1 346a 120 093 344778

a Predictors (Constant) Program_CSR

b Dependent Variable Tingkat_ekonomi_Petani

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig

1 Regression 53266 1 53266 4481 042a

Residual 392277 33 11887

Total 445543 34

a Predictors (Constant) Program_CSR

b Dependent Variable Tingkat_ekonomi_Petani

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig B Std Error Beta

1 (Constant) 25633 5549 4620 000

Program_CSR 241 114 346 2117 042

a Dependent Variable Tingkat_ekonomi_Petani

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std Deviation N

Predicted Value 347935 413020 373143 125166 35

Residual -744514 769798 00000 339670 35

Std Predicted Value -2014 3186 000 1000 35

Std Residual -2159 2233 000 985 35

a Dependent Variable Tingkat_ekonomi_Petani

Charts

Uji Homogenitas

Oneway

Test of Homogeneity of Variances

Hasil

Levene Statistic df1 df2 Sig

1594 1 68 211

ANOVA

Hasil

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups 44344 1 44344 864 356

Within Groups 3490742 68 51334

ANOVA

Hasil

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups 44344 1 44344 864 356

Within Groups 3490742 68 51334

Total 3535086 69

Uji Linearitas

Means

Case Processing Summary

Cases

Included Excluded Total

N Percent N Percent N Percent

Tingkat_Ekonomi_Petani

Program_CSR 35 1000 0 0 35 1000

Report

Tingkat_Ekonomi_Petani

Program

_CSR Mean N Std Deviation

38 400000 1

40 350000 1

41 320000 1

42 350000 1

44 405000 2 70711

45 396667 3 305505

46 350000 2 141421

47 370000 2 282843

48 356667 6 163299

49 360000 4 516398

50 372500 4 330404

51 365000 2 353553

52 410000 1

53 380000 1

54 350000 1

57 390000 1

59 380000 1

65 490000 1

Total 373143 35 361997

ANOVA Table

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig

Tingkat_Ekonom Between Groups (Combined) 277793 17 16341 1656 154

i_Petani

Program_CSR

Linearity 53266 1 53266 5398 033

Deviation from

Linearity 224527 16 14033 1422 239

Within Groups 167750 17 9868

Total 445543 34

Measures of Association

R R Squared Eta Eta Squared

Tingkat_Ekonomi_Petani

Program_CSR 346 120 790 623

Uji T Koefisien determinasi dan Regresi linear

sederhana

Regression

Variables EnteredRemovedb

Model Variables Entered

Variables

Removed Method

1 Program_CSRa Enter

a All requested variables entered

b Dependent Variable Tingkat_Ekonomi_Petani

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std Error of the

Estimate

1 346a 120 093 344778

a Predictors (Constant) Program_CSR

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig

1 Regression 53266 1 53266 4481 042a

Residual 392277 33 11887

Total 445543 34

a Predictors (Constant) Program_CSR

b Dependent Variable Tingkat_Ekonomi_Petani

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig B Std Error Beta

1 (Constant) 25633 5549 4620 000

Program_CSR 241 114 346 2117 042

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig B Std Error Beta

1 (Constant) 25633 5549 4620 000

Program_CSR 241 114 346 2117 042

a Dependent Variable Tingkat_Ekonomi_Petani

junaidi
Text Box
Tabel r (Koefisien Korelasi Sederhana)13 df = 1 - 200
junaidi
Text Box
Diproduksi oleh Junaidi13httpjunaidichaniagowordpresscom

Diproduksi oleh Junaidi (httpjunaidichaniagowordpresscom) 2010 Page 1

Tabel r untuk df = 1 - 50

df = (N-2)

Tingkat signifikansi untuk uji satu arah

005 0025 001 0005 00005

Tingkat signifikansi untuk uji dua arah

01 005 002 001 0001

1 09877 09969 09995 09999 10000

2 09000 09500 09800 09900 09990

3 08054 08783 09343 09587 09911

4 07293 08114 08822 09172 09741

5 06694 07545 08329 08745 09509

6 06215 07067 07887 08343 09249

7 05822 06664 07498 07977 08983

8 05494 06319 07155 07646 08721

9 05214 06021 06851 07348 08470

10 04973 05760 06581 07079 08233

11 04762 05529 06339 06835 08010

12 04575 05324 06120 06614 07800

13 04409 05140 05923 06411 07604

14 04259 04973 05742 06226 07419

15 04124 04821 05577 06055 07247

16 04000 04683 05425 05897 07084

17 03887 04555 05285 05751 06932

18 03783 04438 05155 05614 06788

19 03687 04329 05034 05487 06652

20 03598 04227 04921 05368 06524

21 03515 04132 04815 05256 06402

22 03438 04044 04716 05151 06287

23 03365 03961 04622 05052 06178

24 03297 03882 04534 04958 06074

25 03233 03809 04451 04869 05974

26 03172 03739 04372 04785 05880

27 03115 03673 04297 04705 05790

28 03061 03610 04226 04629 05703

29 03009 03550 04158 04556 05620

30 02960 03494 04093 04487 05541

31 02913 03440 04032 04421 05465

32 02869 03388 03972 04357 05392

33 02826 03338 03916 04296 05322

34 02785 03291 03862 04238 05254

35 02746 03246 03810 04182 05189

36 02709 03202 03760 04128 05126

37 02673 03160 03712 04076 05066

38 02638 03120 03665 04026 05007

39 02605 03081 03621 03978 04950

40 02573 03044 03578 03932 04896

41 02542 03008 03536 03887 04843

42 02512 02973 03496 03843 04791

43 02483 02940 03457 03801 04742

44 02455 02907 03420 03761 04694

45 02429 02876 03384 03721 04647

46 02403 02845 03348 03683 04601

47 02377 02816 03314 03646 04557

48 02353 02787 03281 03610 04514

49 02329 02759 03249 03575 04473

50 02306 02732 03218 03542 04432

Diproduksi oleh Junaidi (httpjunaidichaniagowordpresscom) 2010 Page 2

Tabel r untuk df = 51 - 100

df = (N-2)

Tingkat signifikansi untuk uji satu arah

005 0025 001 0005 00005

Tingkat signifikansi untuk uji dua arah

01 005 002 001 0001

51 02284 02706 03188 03509 04393

52 02262 02681 03158 03477 04354

53 02241 02656 03129 03445 04317

54 02221 02632 03102 03415 04280

55 02201 02609 03074 03385 04244

56 02181 02586 03048 03357 04210

57 02162 02564 03022 03328 04176

58 02144 02542 02997 03301 04143

59 02126 02521 02972 03274 04110

60 02108 02500 02948 03248 04079

61 02091 02480 02925 03223 04048

62 02075 02461 02902 03198 04018

63 02058 02441 02880 03173 03988

64 02042 02423 02858 03150 03959

65 02027 02404 02837 03126 03931

66 02012 02387 02816 03104 03903

67 01997 02369 02796 03081 03876

68 01982 02352 02776 03060 03850

69 01968 02335 02756 03038 03823

70 01954 02319 02737 03017 03798

71 01940 02303 02718 02997 03773

72 01927 02287 02700 02977 03748

73 01914 02272 02682 02957 03724

74 01901 02257 02664 02938 03701

75 01888 02242 02647 02919 03678

76 01876 02227 02630 02900 03655

77 01864 02213 02613 02882 03633

78 01852 02199 02597 02864 03611

79 01841 02185 02581 02847 03589

80 01829 02172 02565 02830 03568

81 01818 02159 02550 02813 03547

82 01807 02146 02535 02796 03527

83 01796 02133 02520 02780 03507

84 01786 02120 02505 02764 03487

85 01775 02108 02491 02748 03468

86 01765 02096 02477 02732 03449

87 01755 02084 02463 02717 03430

88 01745 02072 02449 02702 03412

89 01735 02061 02435 02687 03393

90 01726 02050 02422 02673 03375

91 01716 02039 02409 02659 03358

92 01707 02028 02396 02645 03341

93 01698 02017 02384 02631 03323

94 01689 02006 02371 02617 03307

95 01680 01996 02359 02604 03290

96 01671 01986 02347 02591 03274

97 01663 01975 02335 02578 03258

98 01654 01966 02324 02565 03242

99 01646 01956 02312 02552 03226

100 01638 01946 02301 02540 03211

sid
Highlight

Diproduksi oleh Junaidi (httpjunaidichaniagowordpresscom) 2010 Page 3

Tabel r untuk df = 101 - 150

df = (N-2)

Tingkat signifikansi untuk uji satu arah

005 0025 001 0005 00005

Tingkat signifikansi untuk uji dua arah

01 005 002 001 0001

101 01630 01937 02290 02528 03196

102 01622 01927 02279 02515 03181

103 01614 01918 02268 02504 03166

104 01606 01909 02257 02492 03152

105 01599 01900 02247 02480 03137

106 01591 01891 02236 02469 03123

107 01584 01882 02226 02458 03109

108 01576 01874 02216 02446 03095

109 01569 01865 02206 02436 03082

110 01562 01857 02196 02425 03068

111 01555 01848 02186 02414 03055

112 01548 01840 02177 02403 03042

113 01541 01832 02167 02393 03029

114 01535 01824 02158 02383 03016

115 01528 01816 02149 02373 03004

116 01522 01809 02139 02363 02991

117 01515 01801 02131 02353 02979

118 01509 01793 02122 02343 02967

119 01502 01786 02113 02333 02955

120 01496 01779 02104 02324 02943

121 01490 01771 02096 02315 02931

122 01484 01764 02087 02305 02920

123 01478 01757 02079 02296 02908

124 01472 01750 02071 02287 02897

125 01466 01743 02062 02278 02886

126 01460 01736 02054 02269 02875

127 01455 01729 02046 02260 02864

128 01449 01723 02039 02252 02853

129 01443 01716 02031 02243 02843

130 01438 01710 02023 02235 02832

131 01432 01703 02015 02226 02822

132 01427 01697 02008 02218 02811

133 01422 01690 02001 02210 02801

134 01416 01684 01993 02202 02791

135 01411 01678 01986 02194 02781

136 01406 01672 01979 02186 02771

137 01401 01666 01972 02178 02761

138 01396 01660 01965 02170 02752

139 01391 01654 01958 02163 02742

140 01386 01648 01951 02155 02733

141 01381 01642 01944 02148 02723

142 01376 01637 01937 02140 02714

143 01371 01631 01930 02133 02705

144 01367 01625 01924 02126 02696

145 01362 01620 01917 02118 02687

146 01357 01614 01911 02111 02678

147 01353 01609 01904 02104 02669

148 01348 01603 01898 02097 02660

149 01344 01598 01892 02090 02652

150 01339 01593 01886 02083 02643

Diproduksi oleh Junaidi (httpjunaidichaniagowordpresscom) 2010 Page 4

Tabel r untuk df = 151 - 200

df = (N-2)

Tingkat signifikansi untuk uji satu arah

005 0025 001 0005 00005

Tingkat signifikansi untuk uji dua arah

01 005 002 001 0001

151 01335 01587 01879 02077 02635

152 01330 01582 01873 02070 02626

153 01326 01577 01867 02063 02618

154 01322 01572 01861 02057 02610

155 01318 01567 01855 02050 02602

156 01313 01562 01849 02044 02593

157 01309 01557 01844 02037 02585

158 01305 01552 01838 02031 02578

159 01301 01547 01832 02025 02570

160 01297 01543 01826 02019 02562

161 01293 01538 01821 02012 02554

162 01289 01533 01815 02006 02546

163 01285 01528 01810 02000 02539

164 01281 01524 01804 01994 02531

165 01277 01519 01799 01988 02524

166 01273 01515 01794 01982 02517

167 01270 01510 01788 01976 02509

168 01266 01506 01783 01971 02502

169 01262 01501 01778 01965 02495

170 01258 01497 01773 01959 02488

171 01255 01493 01768 01954 02481

172 01251 01488 01762 01948 02473

173 01247 01484 01757 01942 02467

174 01244 01480 01752 01937 02460

175 01240 01476 01747 01932 02453

176 01237 01471 01743 01926 02446

177 01233 01467 01738 01921 02439

178 01230 01463 01733 01915 02433

179 01226 01459 01728 01910 02426

180 01223 01455 01723 01905 02419

181 01220 01451 01719 01900 02413

182 01216 01447 01714 01895 02406

183 01213 01443 01709 01890 02400

184 01210 01439 01705 01884 02394

185 01207 01435 01700 01879 02387

186 01203 01432 01696 01874 02381

187 01200 01428 01691 01869 02375

188 01197 01424 01687 01865 02369

189 01194 01420 01682 01860 02363

190 01191 01417 01678 01855 02357

191 01188 01413 01674 01850 02351

192 01184 01409 01669 01845 02345

193 01181 01406 01665 01841 02339

194 01178 01402 01661 01836 02333

195 01175 01398 01657 01831 02327

196 01172 01395 01652 01827 02321

197 01169 01391 01648 01822 02315

198 01166 01388 01644 01818 02310

199 01164 01384 01640 01813 02304

200 01161 01381 01636 01809 02298

LAMPIRAN 7 DOKUMENTASI

LAMPIRAN

Bentuk-bentuk CSR PG Tjoekir PKBL

Sungai dari PG Tjoekir yang melintasi

rumah warga yang kerap tersumbat

(PBL)

Sungai yang berada tepat di depan PG

Tjoekir dan mengarah ke pemukiman

warga sekitar (PBL)

Jembatan yang di bangun oleh PG

Tjoekir terletak di desa Jatirejo tepat

desa yang terletak di belakang pabrik

Jembatan yang di bangun PG Tjoekir

foto jembatan dari jarak yang lebih jauh

Foto jembatan dari dekat terdapat tanda

bahwa bangunan tersebut di bangun

oleh PG Tjoekir

Parit sungai irigasi sawah yang

diperbaiki PG Tjoekir di daerah

Jatirejo

Sungai yang di perlebar oleh PG

Tjoekir agar sistem drainase lebih

lancar

Sungai yang di perlebar PGTjoekir di

daerah Catak Gayam Kecamatan

Mojowarno

Pemberian sembako rutin 2 kali dalam

setahun

Peneriman Sembako dan gula produksi

PG Tjoekir tersebar secara merata

setiap rumah di desa Jatirejo Kwaron

dan desa Tjoekir

Pengambilan data dengan petani tebu dan karyawan

Dengan manager penanggung jawab

CSR PG Tjoekir bapak Sugeng

Petani tebu besar (lahan luas) bapak

Suwarno (Pensiunan TNI)

Petani tebu besar Bapak Sundusin (yang

memiliki lahan tebu lebih dari 40 hektar )

Bapak Mustafa petani tebu desa

Jatirejo (Petani tebu besar)

Istri dari karyawan PGTjoekir yang

sekaligus memiliki warung di dalam

pabrik

Bapak Suratno (Petani Tebu Besar)

desa Cukir

Istri dari bapak Hendra (Petani tebu) desa

Balongbesuk

Peneliti dengan karyawan PG Tjoekir

yang lebih dari 14 tahun bekerja di

PGTjoekir

LAMPIRAN 8 SURAT IJIN PENELITIAN

LAMPIRAN 9 SURAT BIMBINGAN SKRIPSI

LAMPIRAN 10 BIODATA PENULIS

BIODATA PENULIS

Nanik Yhulliyani NIM 11140150000101 Jurusan

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Konsentrasi

Geografi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Penulis lahir di Kabupaten Jombang Provinsi Jawa Timur

pada 24 Februari 1995 Sekarang ini penulis bertempat

tinggal di Dusun Gempol Kerep RT 012RW 006 Desa Krembangan Kecamatan

Gudo Kabupaten Jombang Provinsi Jawa Timur Penulis merupakan anak

pertama dari 2 bersaudara Ayahanda penulis bernama Suraji dan ibunda penulis

bernama Saroh

Riwayat pendidikan SDN Krembangan 2 pada tahun 2001-2007 MTs

Wahid Hasyim Krembangan pada tahun 2007-2010 dan untuk SMA di SMA A

Wahid Hasyim 4 Gudo pada tahun 2010-2013 Pada tahun 2014 penulis

menempuh pendidikan pada Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta

Skripsi ini penulis perembahkan untuk orangtua tercinta Semoga

penelitian ini dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan dan perkembangan ilmu

pengetahuan

Email ynanik44gmailcom

  • 1 JUDUL
  • KATA PENGANTAR
  • 3 SKRIP BAB 1-5
  • LAMPIRAN1
  • LAMPIRAN 6pdf
    • Halaman Awal
    • df = 1 - 50
    • df = 51 - 100
    • df = 101 - 150
    • df = 151 - 200
Page 2: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t

i

ii

iii

iv

v

vi

ABSTRAK

Nanik Yhulliyani (NIM 11140150000101) Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial Konsentrasi Geografi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan Judul Skripsi ldquoPengaruh Corporate Social Responsibility

Terhadap Perekonomian Petani Tebu dan Karyawan Pabrik Gula Tjoekir

PTPN X Kabupaten Jombangrdquo Skripsi Program Studi Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial Konsentrasi Geografi Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta 2019

Persaingan perdagangan bebas untuk gula lokal dengan gula rafinasi

mengakibatkan petani tebu mengalami kerugian Selain itu faktor input-output

pabrik menurun mempengaruhi berjalannya CSR Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Perekonomian

Petani Tebu dan Karyawan Pabrik Gula Tjoekir Jenis metode yang digunakan

deskriptif kuantitatif Sumber data adalah data primer pengolahan data

menggunakan SPSS 160 Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan

observasi Jumlah sampelnya sebanyak 35 responden Teknik pengambilan

sampel yaitu dengan teknik Random Sampling Instrumen yang digunakan adalah

angket dengan skala likert dan metode analisis menggunakan uji regresi linier

sederhana koefisien determinasi dan pengujian hipotesis (uji t) Uji t nilai thitung

sebesar 2117 yang lebih besar dari ttabel yaitu 203011 maka H0 di tolak dan Ha di

terima dan nilai signifikansi 0042 lebih kecil α = 005 Dapat disimpulkan bahwa

variabel CSR berpengaruh terhadap variabel perekonomian petani dan karyawan

pabrik Persamaan regrasi Y = 25633 + 0241X sebagaimana diinterpretasikan

bahwa pada variabel X menunjukkan nilai positif meningkat sebesar 0241 karena

keduanya memiliki hubungan pengaruh yang searah dan tetap Diketahui hasil

dari R-Square 0120 dari variabel Program Corporate Social Responsibility

Berdasarkan penghitungan tingkat pengaruh variabel X dan variabel Y pada

penelitian ini sebesar 12 sedangkan 88 lainnya dipengaruhi oleh berbagai

faktor lainnya (sawah petani yang bukan tebu palawija aset lain seperti usaha

mobil angkuttruk pendapatan yang diberikan anak pada petani yang anaknya

sudah bekerja pendapatan dari pensiunan dan lainnya

Kata Kunci Corporate Social ResponsibilityPerekonomian Petani Tebu dan

Karyawan Pabrik

vii

ABSTRACT

Nanik Yhulliyani (NIM 11140150000101) Department of Social Sciences

Education Geography Concentration Faculty of Tarbiyah and Teacher

Training Thesis Title The Influence of the Corporate Social Responsibility on

the Economy of Sugar Cane Farmers and Employees of Tjoekir PTPN X Sugar

Factory in Jombang Regency Thesis Social Sciences Education Study

Program Geography Concentration of Syarif Hidayatullah State Islamic

University Jakarta 2019

Competition for free trade for local sugar with refined sugar resulted in

sugarcane farmers losing money In addition factory input-output factors

decrease affecting the running of CSR This study aims to determine the Effect of

Corporate Social Responsibility on the Economy of Sugar Cane Farmers and

Employees of Tjoekir Sugar Factory The type of method used is quantitative

descriptive Data sources are primary data processing data using SPSS 160 The

technique of collecting data uses questionnaires and observations The number of

samples is 35 respondents The sampling technique is the Random Sampling

technique The instrument used was a questionnaire with a Likert scale and

analysis method using a simple linear regression test coefficient of determination

and hypothesis testing (t test) The t test value of tcount is 2117 which is greater

than t table which is 203011 then H0 is rejected and Ha is accepted and the

significance value of 0042 is smaller α = 005 It can be concluded that the CSR

variable affects the economic variables of farmers and factory employees

Regression equation Y = 25633 + 0241X as interpreted that in variable X shows

a positive value increased by 0241 because both have a direct and constant

influence relationship The results of R-Square 0120 are known from the

Corporate Social Responsibility Program variable Based on the calculation of

the level of influence of variables X and Y in this study by 12 while the other

88 is influenced by various other factors (farmers fields that are not sugar cane

other crops such as transport vehicles trucks income given to farmers who his

child has worked income from pensioners and others

Keywords Corporate Social Responsibility Economy Sugar Cane Farmers and

Factory Employees

viii

KATA PENGANTAR

Assalamuaikum wrwb

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

hidayah-Nya kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan penelitian ini

dengan keadaan sehat wal afiat serta memudahkan saya dalam segala urusan

mengenai penelitian ini Shalawat serta salam tidak lupa saya curahkan kepada

junjungan saya Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membimbing umat Islam

dari Zaman Jahiliyah menuju zaman yang terang benderang ini dengan penuh

rahmat serta diiringi oleh perkembangan teknologi yang maju pesat

Penelitian ini berjudul ldquoPengaruh Program CSR (Corporate Social

Responsibility) Pabrik Gula PTPN X Tjoekir Terhadap Tingkat Ekonomi Petani

Tebu Kabupaten Jombang rdquo sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana Pada

Bidang konsentrasi Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahusan Sosial

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

Dalam penulisan laporan penelitian ini penulis sadar bahwa karya ilmiah

ini masih jauh dari kata sempurna karena kesempurnaan hanya milik Allah

semata Penelitian ini tidak akan berhasil tanpa bantuan dan dukungan dari orang

sekitar dan semua pihak baik pertolongan yang tidak nampak maupun

pertolongan yang nampak Karena itulah saya berterimakasih kepada orang-orang

yang telah membantu dan membimbing saya Saya ucapkan banyak terimakasih

kepada

1 Ayah dan ibu yang selalu mendoakan saya dalam suka maupun duka selama

melakukan penelitian dari awal hingga akhir serta dalam segala hal

2 Kepada dosen pembimbing Bapak Dr Sodikin MSi yang selalu mebimbing

saya dengan berkorban waktu dan tenaga Serta membimbing dengan sabar

ketika saya salah dalam mengerjakan penelitian ini dari awal hingga akhir

3 Kepada ibu Neng Sri Nuraeni MPd yang selalu mensupport membimbing

selalu mengingatkan dan mengajak saya untuk selalu semangat dan giat agar

cepat menyelesaikan skripsi ini

ix

4 Kepada Kepala Dr Iwan Purwanto selaku ketua Prodi Ilmu Pengetahuan

Sosial selain itu juga sebagai dosen Pembimbing Akademik yang selalu

mendengarkan keluhan dan permasalahan apapun selam kuliah Atas support

dan doanya sebagai panutan dan motivator dalam hidup saya

5 Kepada Prof Ahmad Thib Raya sebagai dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan selaku Kepala Dekan periode lalu 2014-2019

6 Kepada Ibu Dr Sururin MAg selaku dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta periode 2019-2023

7 Prof Dr Amany Burhanudin Umar Lubis Lc MA sebagai rektor UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta periodee 2019-2023

8 Kepada Ibu Dr Amelia Fauziah selaku Direktur Social Trust Fund UIN Syarif

Hidayatullah yang telah memberi motivasi bimbingan dan dukungan dalam

setiap langkah para volunteer Social Trust Fund

9 Kepada Lembaga dan keluarga besar Social Trust Fund yang selalu

memberikan dukungan dan semangat

10 Kepada Bapak Dr Husni Teja Sukmana ST MSc yang menjadi orang tua

asuh dalam beasiswa OTA (Orang Tua Asuh) di Social Trust Fund

11 Kepada Dr Nuryani MA dan keluarga yang selalu mendukung saya dalam

segala hal selama kuliah di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta

12 Kepada Teman-teman Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial teman-

teman volunteer Social Trust Fund dan teman-teman PPKT yang selalu

memberikan semangat untuk cepat menyelesaikan tugas akhir

Penelitian ini sangat memerlukan kritik dan saran sebagai bahan

pertimbangan untuk memperbaiki karya-karya lain dimasa depan Semoga

penelitian ini bermanfaat bagi masyarakat khususnya pada pembaca

Wassalamualaikum wrwb

Jakarta 25 April 2019

Penulis

Nanik Yhulliyani

x

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI i

LEMBAR PERNYATAAN UJI REFERENSI ii

LEMBAR PERNYATAAN KARYA ILMIAH iii

ABSTRACK iv

ABSTRACT v

KATA PENGANTAR vi

DAFTAR ISI viii

DAFTAR TABEL xi

DAFTAR GAMBAR xiv

DAFTAR LAMPIRAN xv

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang Masalah 1

B Identifikasi Masalah 10

C Pembatasan Masalah 10

D Rumusan Masalah 10

E Tujuan Penelitian 10

F Manfaat Penelitian 10

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 13

A Deskripsi Teoretik 13

1 Industri Gula 13

2 CSR (Corporate Social Responsibility) 29

3 Petani Tebu 39

4 Tingkat Ekonomi 40

B Penelitian yang Relevan 44

C Kerangka Berpikir 47

D Hipotesis 50

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 51

A Lokasi dan Waktu Penelitian 51

xi

1 Lokasi Penelitian 51

2 Waktu Penelitian 52

B Metode Penelitian 52

C Populasi dan Sampel Penelitian 53

1 Populasi 53

2 Sampel 53

D Variabel Penelitian 55

1 Variabel Independen 55

2 Variabel Dependen 55

E Sumber Data 57

1 Data Primer 58

2 Data Sekunder 58

F Teknik Pengumpulan Data 58

1 Kuesioner 58

2 Observasi 59

G Instrumen Penelitian 59

H Teknik Analisis Data 62

1 Uji Kualitas Data 62

a Uji Validitas 62

b Uji Reliabilitas 62

2 Uji Prasyarat Analisis Data 63

a Uji Normalitas 63

b Uji Homogenitas 63

c Uji Linearitas 63

3 Uji Hipotesis Penelitian 64

a Uji T 64

b Uji Koefisien Determinasi 64

c Regresi Linear Sederhana 64

1 Hipotesis Statistik 66

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 67

A Gambaran Umum Pabrik Gula Tjoekir 67

xii

1 Sejarah Pabrik Gula Tjoekir 67

2 Visi dan Misi Pabrik Gula Tjoekir 69

3 Kondisi Fisik Wilayah 70

B Deskripsi Data 72

1 Deskripsi Responden 73

2 Deskripsi Variabel 77

3 Deskripsi Kuesioner 80

C Hasil Observasi 91

D Pengujian Persyaratan Analisis dan Pengujian Hipotesis 93

a Uji Kualitas Data 93

1 Uji Validitas 93

2 Uji Reliabilitas 95

b Uji Persyaratan Analisis 97

1 Uji Normalitas 97

2 Uji Homogenitas 100

3 Uji Linearitas 101

c Pengujian Hipotesis Model Regresi 101

1 Uji T 101

2 Uji Koefisien Determinasi 103

3 Regresi Linier Sederhana 104

E Pembahasan Hasil Penelitian 106

F Keterbatasan Penelitian 110

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 111

A Kesimpulan 111

B Implikasi 112

C Saran 112

DAFTAR PUSTAKA 114

LAMPIRAN

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 11 Jumlah industri besar dan industri sedang yang ada di

Jawa Timurmenurut kabupaten pada tahun 2013-2015 2

Tabel 12 Jumlah pendapatan panen tebu di Kabupaten Jombang 4

Tabel 13 Jumlah keluarga sejahtera di Kabupaten Jombang menurut

kecamatan ` 5

Tabel 21 Kegiatan Corporate Social Responsibility 33

Tabel 22 Pengaturan Tanggung jawab Perusahaan dalam Ketentuan

Peraturan Perundang-undangan dalam Hukum Perusahaan 38

Tabel 23 Penelitian yang Relevan 44

Tabel 31 Waktu Penelitian 52

Tabel 32 Instrumen Penelitian 59

Tabel 33 Pedoman Observasi 61

Tabel 41 Responden berdasarkan Usia 73

Tabel 42 Responden berdasarkan Pendidikan 75

Tabel 43 Responden berdasarkan Tahun Gabung 76

Tabel 44 Skor pernyataan menurut Skala Likert 78

Tabel 45 Hasil frekuensi jawaban responden (Variabel X) 79

Tabel 46 Frekuensi jawaban responden (Variabel Y) 80

Tabel 47 Hasil Observasi 81

Tabel 48 Hasil Uji Validitas Variabel X (CSR) 82

Tabel 49 Hasil Uji Validitas Variabel Y (Tingkat Ekonomi Petani) 91

Tabel 410 Hasil Uji Reliabilitas Variabel X (Corporate Social

Responsibility) 94

Tabel 411 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y (Tingkat Ekonomi Petani)95

Tabel 412 Hasil Uji Asumsi Normalitas 96

Tabel 413 Hasil Uji Asumsi Homogenitas 96

Tabel 414 Hasil Asumsi Uji Linearitas 98

Tabel 415 Hasil Uji T 100

Tabel 416 Koefisien determinasi (R) Variabel X dan Y 101

Tabel 417 Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana 102

xiv

DAFTAR GRAFIK

Grafik 41 Karakteristik Responden berdasarkan Usia 74

Grafik 42 Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan 75

Grafik 43 Responden Berdasarkan Tahun Gabung atau Kerjasama

dengan Pabrik Gula Tjoekir 77

Grafik 44 Tingkat Pengetahuan Petani Tebu terhadap CSR 83

Grafik 45 Penilaian Implementasi Program Kemitraan yang dirasakan

Petani Tebu 84

Grafik 46 Penilaian Petani terhadap Program Bina Lingkungan

Pg Tjoekir 86

Grafik 47 Bentuk Bantuan PG Tjoekir Berupa Pupuk dan Bibit

Tebu 88

Grafik 48 Pekerjaan selain menjadi petani tebu 90

Grafik 49 Pendapatan Petani Tebu Setiap Musim Panen 90

Grafik 410 Uji Normalitas 99

Grafik 411 Uji Normalitas (P-Plot) 99

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 21 Luas jangkauan range dan threshold 21

Gambar 22 Locational triangle dari Weber 22

Gambar 23 Kurva Isodapan dari Weber 23

Gambar 24 Kurva perbedaan sewa tanah sesuai dengan perbedaan jarak

kepasar 26

Gambar 25 Perbedaanan kurva sewa tanah untuk kegiatan berbeda 27

Gambar 26 Diagram cincin dari Von Thunen 27

Gambar 27 Kerangka berpikir untuk penelitian pengaruh CSR Pabrik Gula

Tjoekir terhadap tingkat ekonomi petani tebu di Kecamatan

Kabupaten Jombang 48

Gambar 31 Letak Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang 51

Gambar 41 Lokasi Pabrik Gula Tjoekir 67

Gambar 42 Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Persero 68

Gambar 43 Sungai yang di perbaiki oleh PG Tjoekir 87

Gambar 44 Pembagian Santunan kepada warga sekitar Pabrik

Gula Tjoekir 89

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Uji referensi

Lampiran 2 Instrumen Penelitian

Lampiran 3 Kuesioner penelitian

Lampiran 4 Panduan Observasi

Lampiran 5 Hasil Uji Validitas dan Reliabitas

Lampiran 6 Hasil Analisis Data

Lampiran 7 Dokumentasi

Lampiran 8 Surat Izin Penelitian

Lampiran 9 Surat Bimbingan Skripsi

Lampiran 10 Biodata Penulis

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan negara yang kaya raya akan sumber daya

alam Letak strategis Indonesia di wilayah tropis membuat potensi flora

dan fauna di Indonesia sangat beragam selain itu Indonesia merupakan

negara yang terletak di antara dua samudra dan dua benua yaitu Samudra

Pasifik dan Samudra Hindia serta diapit oleh dua benua yaitu Benua Asia

dan Benua Australia Hal tersebut membuat Indonesia menjadi jalur

perdagangan internasioanal karena berada pada garis silang dari jalur darat

dan laut Selain menjadi jalur perdagangan dunia Indonesia juga dijuluki

sebagai negara maritim (negara kepulauan) Sumber daya alam Indonesia

sangat melimpah baik itu sumber daya alam yang ada di darat maupun

yang ada di laut Pada bidang kelautan sumber daya alam Indonesia

diantaranya terdapat sumber daya terumbu karang ikan dengan beragam

spesies bahkan setengah dari spesies ikan di dunia ada pada laut Indonesia

Selain biota laut Indonesia juga memiliki garis pantai yang panjang

dengan berbagai macam pemandangan yang indah dan menjadikannya

tempat wisata Bahkan sebagian pendapatan negara juga berasal dari

bidang pariwisata salah satunya yaitu objek wisata pantai

Pada bidang pertambangan Indonesia juga sangat melimpah

diantaranya terdapat pertambangan timah tembaga minyak bumi batu

bara nikel dan yang paling dikenal dunia adalah pertambangan emas atau

logam mulia yang merupakan tambang emas terbesar di dunia yaitu

Freeport yang berada di Papua Selain bidang tambang sumber daya alam

Indonesia lainnya yaitu bidang perhutanan perkebunan perikanan

peternakan tanaman pangan perindustrian dan pariwisata Diantara

seluruh sumber daya alam Indonesia yang kini sangat membantu

pertumbuhan APBN Indonesia adalah pada bidang industri dan bidang

pariwisata Pada bidang pariwisata Indonesia termasuk negara yang

2

sangat banyak tempat-tempat wisata baik itu wisata alam maupun wisata

budaya Pada bidang perindustrian di Indonesia semakin berkembang dari

tahun ke tahun Pada tahun 1995 secara nasional tercatat 165 daerah

kawasan industri dengan luas sekitar 53449 Ha dan pada tahun 2000

meningkat menjadi 203 kawasan indutri dengan luas sekitar 66771 Ha

yang terbesar di 20 provinsi di Indonesia1

Salah satunya wilayah di

Indonesia yang merupakan kawasan industri besar adalah Jawa Timur

perindustriannya berkembang pesatSeperti yang disajikan pada Tabel 11

Tabel 11 Jumlah industri besar dan industri sedang yang ada di

Jawa Timur menurut kabupaten pada tahun 2013-2015

No Kabupaten Tahun

2013 2014 2015

1 Pacitan 14 15 17

2 Ponorogo 28 28 34

3 Trenggalek 45 45 46

4 Tulungagung 190 182 188

5 Blitar 65 70 81

6 Kediri 109 121 122

7 Malang 232 249 267

8 Lumajang 80 80 85

9 Jember 170 168 176

10 Banyuwangi 278 279 280

11 Bondowoso 73 78 81

12 Situbondo 84 92 97

13 Probolinggo 63 63 64

14 Pasuruan 770 794 811

15 Sidoarjo 946 953 978

16 Mojokerto 213 247 270

17 Jombang 145 155 161

18 Nganjuk 43 43 45

19 Madiun 19 21 24

20 Magetan 28 37 37

21 Ngawi 31 31 27

22 Bojonegoro 78 81 88

1Ahmad Erani Yustika dkk Tapak Pengembangan Industri NasionalBogorPenerbit PTPenerbit

IPB Press2014 cetakan ke 1 hal 39-41

3

23 Tuban 205 196 199

24 Lamongan 142 144 150

25 Gresik 562 599 603

26 Bangkalan 19 20 20

27 Sampang 21 22 25

28 Pamekasan 67 74 75

29 Sumenep 55 71 78

Jawa timur 6226 6473 6672

Sumber Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur

Berdasarkan Tabel 11 dapat dianalisis bahwa perindustrian di

wilayah Jawa Timur mengalami peningkatan Dari tahun 2013 dengan

jumlah 6226 dan meningkat setiap tahunnya dari data BPS mengatakan

pada tahun 2015 jumlahnya mencapai 66722 Perindustrian merupakan

salah satu lapangan usaha yang paling banyak berkontribusi terhadap

Produk Domestik Bruto (PDB) negara bahkan mencapai 2359 dari

keseluruhan lapangan usaha yang terdapat di Indonesia Lain halnya

dengan pengembangan industri di wilayah Kabupaten Jombang salah satu

kabupaten yang berada di Jawa Timur perindustrian di Kabupaten

Jombang kini semakin berkembang sebagian diantaranya terdapat industri

batik khas Jombang industri rokok Sampoerna industri sepatu dan

industri perkebunan khususnya industri pengolahan tebu menjadi gula

pasir dimana terdapat dua pabrik gula besar di Jombang yaitu Pabrik Gula

Tjoekir dan Pabrik Gula Jombang Baru di buktikan dengan sebagian besar

wilayah pertanian di Jombang adalah Tebu Perindustrian di Jombang

sebesar 3 dari seluruh industri yang ada di Jawa Timur peringkat

tertinggi sebesar 19 untuk Kabupaten Sidoarjo dan peringkat terendah

pada Kabupaten Pacitan yaitu 0

Selain Industri pertumbuhan penduduk di kabupaten Jombang dari

tahun 2011-2015 meningkat terus menerus dari tahun ke tahun Menurut

BPS kabupaten Jombang peningkatan pertumbuhan penduduk tahun 2011

adalah 1212882 jiwa dan pada tahun 2015 terdapat peningkatan menjadi

2 Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur tahun 2015 (Jumlah Perusahaan Industri Besar dan

Sedang di Jawa Timur menurut KabupatenKota tahun 2013-2015)

Tabel 11 Lanjutan

4

1240985 jiwa Sedangkan penduduk pada kecamatan Diwek yang

merupakan salah salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Jombang

pada tahun 2011 sebanyak 101981 orang dan pada tahun 2015 meningkat

menjadi 104847 jiwa Dari jumlah keluarga secara keseluruhan 42783

keluarga dan yang termasuk keluarga pra sejahtera (tergolong kurang

mampu) sebanyak 3379 keluarga Luas tanah menurut penggunaannya

pada kecamatan Diwek adalah 336 dari seluruh tanah di kecamatan

Diwek digunakan sebagai pemukiman perumahan 039 adalah kawasan

industri 6055 adalah sawah 183 adalah tegalan 000 hutan jadi di

daerah Kecamatan Diwek tidak terdapat hutan 025 adalah kolam dan

363 lain-lain3 Jadi bisa diprediksi bahwa sebagian besar penduduk

bermata pencaharian sebagai petani tebu atau buruh tani lainnya Dapat

dilihat pada tabel 12 produksi industri perhutanan dan perkebunan di

Kabupaten jombang bahwa produksi tebu cukup tinggi bahkan sebagian

besar yang mengusai industri perkebunan adalah tebu seperti yang

disajikan pada Tabel 12

Tabel 12 Jumlah pendapatan panen tebu di Kabupaten Jombang4

No Kecamatan

Subdistrict

TebuSugar Cane

Luas Panen

(Ha)

Produksi (Ton) Produktivitas

(TonHa)

1 Perak 354 30560 86

2 Gudo 762 66691 88

3 Diwek 1730 147419 85

4 Ngoro 1622 140141 86

5 Mojowarno 805 64038 80

6 Bareng 1207 94221 78

7 Wonosalam 427 32924 77

8 Mojoagung 1139 99780 88

9 Sumobito 205 16791 82

3 Badan Pusat Statistik KabupatenJombang (Jumlah Keluarga Menurut Kriteria di Kabupaten

Jombang) tahun 2016 4Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten

Jombang

5

10 Jogoroto 702 59836 85

11 Peterongan 502 45049 90

12 Jombang 195 14972 77

13 Megaluh 19762 1481 79

14 Tembelang 101 8068 80

15 Kesamben 701 55666 79

16 Kudu 571 48453 85

17 Ngusikan 26 1901 72

18 Ploso 428 36803 78

19 Kabuh 86 6765 78

20 Plandaan 172 13609 79

21 Bandar Kedung

Mulyo

128 10628 80

Sumber Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang Jawa Timur

Berdasarkan Tabel 12 Kecamatan Diwek adalah wilayah paling

luas untuk panen tebu Sebagian masyarakat memiliki perekonomian yang

tinggi hal ini dapat dilihat dari data jumlah penduduk yang sejahtera lebih

banyak dibandingkan yang belum sejahtera di Kecamatan Diwek Seperti

yang terlihat pada Tabel 13

Tabel 13 Jumlah keluarga sejahtera di Kabupaten Jombang

menurut kecamatan5

No Kecamatan Pra

Sejahtera

Sejahtera Jumlah

1 Bandar Kedung Mulyo 2326 17971 20297

2 Perak 1573 20533 22106

3 Gudo 1280 20679 21959

4 Diwek 3379 39404 42783

5 Ngoro 4362 28229 32591

6 Mojowarno 5419 32889 38308

Sumber Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang

5 Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang (Jumlah keluarga sejahtera di Kabupaten Jombang)

Tabel 12 Lanjutan

6

Menurut data yang di dapat masyarakat yang kurang sejahtera di

kecamatan Diwek kisaran 3379 jiwa sedangkan yang sudah sejahtera

sebesar 39404 jiwa Hal ini dapat dianalisis bahwa mayoritas penduduk

kecamatan Diwek khususnya petani tebu sudah sejahtera6 Rata-rata petani

tebu yang memiliki kontrak kerjasama dengan PG Tjoekir merupakan

masyarakat yang tergolong mampu dan sejahtera karena untuk menjalin

kerjasama dengan PG Tjoekir syaratnya adalah dengan memiliki lahan

tebu seluas minimal 2 hektar per orangnya Hanya sebagian kecil

masyarakat petani tebu yang memiliki ekonomi menengah ke bawah7

Jadi tidak heran apabila di Jombang yang merupakan kota kecil

tetapi penghasil tebu terbanyak dibandingkan dengan wilayah sekitarnya

dengan sebagian besar lahan yang ditanami tebu selain itu juga di

Kabupaten Jombang juga terdapat 2 perusahaan Industri Tebu yaitu Pabrik

Gula Tjoekir PTPN X dan Pabrik Gula Jombang Baru Pabrik Gula

Tjoekir yang terletak di Kecamatan Diwek khususnya di desa Tjoekir

Letak Pabrik Tjoekir yang sangat strategis tepat di depan Pondok

Pesantren Tebu Ireng yang di bangun oleh Hasyim Asyrsquoari serta terlekatak

di jalur antara kota Pabrik Gula Tjoekir di bangun sejak abad ke 18 oleh

Belanda dan sampai sekarang masih beroperasi Pabrik gula Tjoekir

merupakan pabrik dimana para warga setempat dan sekitarnya mencari

nafkah sebagai karyawan pabrik petani pemasok tebu dan buruh tani

Untuk menjaga kelancaran dan kemajuan usaha Industri ini pabrik

tersebut mengadakan kerjasama dengan masyarakat setempat dengan

mengimplementasikan program tanggung jawab perusahaan yaitu program

CSR (Corporate Social Responsibility) dari PG Tjoekir untuk masyarakat

sekitar wilayah pabrik termasuk karyawan pabrik dan petani tebu

Masyarakat sekitarpun sudah terbiasa dengan seluruh aktivitas pabrik baik

itu yang menciptakan kebisingan maupun tidak

6 Sumber BPS Kabupaten Jombang (JumlahKeluargaSejahtera di KabupatenJombang menurut

kecamatan Tahun 2016) 7

Wawancara dengan Bapak Suwandi warga sekitar PG Tjoekir yang merupakan mantan

karyawan PG Tjoekir

7

CSR (Corporate Social Responsibility) merupakan sebuah

tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat di sekitar

perusahaan tersebut Hal itu dilakukan untuk mensejahterakan masyarakat

sekitar dengan adanya perusahaan tersebut sehingga terciptalah suasana

aman nyaman untuk kedua pihak sehingga aktivitas pabrik lancar tanpa

adanya gangguan dari pihak manapun Masyarakatpun dapat mendukung

dan berkontribusi dalam aktivitas perusahaan tersebut Saat ini dunia usaha

tidak lagi hanya memperhatikan catatan keuangan perusahaan semata

(single bottom line) melainkan juga aspek sosial dan lingkungan yang

biasa disebut triple bottom line Sinergis dari tiga elemen ini merupakan

kunci dari konsep pembangunan berkelanjutan (sustainable development)

Seiring dengan itu berbagai kalangan swasta pemerintah organisasi

masyarakat dan dunia pendidikan berupaya merumuskan dan

mempromosikan tanggung jawab sosial sektor usaha dalam hubungannya

dengan masyarakat dan lingkungan8

Konsep dari CSR sendiri menurut The World Business Council for

Sustainable Development yaitu CSR haruslah berkomitmen terus menerus

bekelanjutan untuk memberikan kontribusi bagi perkembangan ekonomi

sambil meningkatkan kualitas hidup para pekerja dan keluarganya juga

bagi komunitas lokal dan masyarakat pada umumnya Hal ini untuk efek

jangka panjang dan bukan dilakukan hanya cukup sekali saja tapi

berkelanjutan9 Namun pada PG Tjoekir masyarakat cukup mendukung

kebijakan dari pabrik gula tersebut hanya para petani tebu yang sebagian

memiliki masalah yaitu bingung harus menjual tebu mereka ke pabrik

mana karena tebu yang dihasilkan memang banyak yang berkualitas

bagus tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa banyak juga tebu yang

kualitasnya rendah dan dijual ke pabrik pun juga akan turun harganya dari

8

Abdul KoharIrwanto amp Angga Prabowo Kajian Efektivitas Program Corporate Social

Responsibility (CSR) Yayasan Unilever IndonesiaE-Journal Departemen Manajemen Fakultas

Ekonomi dan Manajemen IPB2008 hal 99 9

Muhammad SubhiImplementasi Corporate Social Responsibility PT Pertamina

(Persero)SkripsiProgram Studi Kesejahteraan MasyarakatUIN Syarif Hidayatullah2011 hal18

8

harga normal Selain itu perdagangan gula juga sangat ketat

persaingannya apalagi sekarang sudah ada perdagangan bebas seperti

MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) ini berdampak kepada para petani

tebu yang mana persaingan perdagangan gula semakin meluas dengan gula

rafinasi (gula impor)

Merupakan hukum alam manusia memenuhi kebutuhannya melalui

pemanfaatan alam sekitarnyaSerta selalu berhubungan dan berinteraksi

dengan makhluk lainnya hal itu mengakibatkan adanya kerjasama antara

satu dengan yang lain Hal tersebut sesuai dengan ayat Al Qurrsquoan Surat

yaitu Surah Al Qhasash ayat 77 sebagai berikut

رة خ ل ا ر ا د ل ا له ل ا ك ا ت آ ا م ي ف غ ت ب س وا ن ت ول

ا ي ن د ل ا ن م ك ب ي ص ك ن ي ل إ له ل ا ن س ح أ ا م ن ك س ح وأ

لرض ا ف د ا س ف ل ا غ ب ت ب ول ي ل له ل ا ن إ

ن ي د س ف م ل اArtinya

Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu

(kebahagiaan) negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan

bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada

orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu dan

janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi Sesungguhnya Allah

tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan10

Kandungan ayat di atas adalah Allah bahwa manusia hidup

janganlah hanya memikirkan hidup di dunia melainkan juga harus

memikirkan kehidupan yang akan datang yaitu akhirat yang kelak menjadi

10

Al Qurrsquoan Surah AlQashashayat 77

9

dunia yang sejati bagi umat manusia dan mewajibkan kepada kaum

muslimin untuk saling berhubungan satu sama lain dari suatu kerjasama

seperti halnya CSR sebuah pabrik CSR sebuah perusahaan merupakan

wujud adanya kerjasama antara perusahaan dengan masyarakat setempat

agar terjalin hubungan baik antara kedua pihak Menurut penelitian Dwi

Riska Nihayah mengenai program tanggung jawab perusahaan atau CSR

pada PG Tjoekir Diwek Jombang kepada masyarakat setempat dengan

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) Program CSR dibagi

menjadi dua program yaitu Program Kemitraan merupakan program yang

bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kegiatan usaha kecil untuk

menjadi tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan dana dari laba

perusahaan sementara yang kedua yaitu Program Bina Lingkungan

dimana terdapat 3 program bantuan antara lainnya yaitu bantuan

pendidikan dan pelatihan bantuan pengembangan prasarana dan sarana

umum serta bantuan sosial kemasyarakatan dalam rangka mengentaskan

kemiskinan Program Bina Lingkungan merupakan program

pemberdayaan kondisi sosial masyarakat di wilayah PG Tjoekir Jombang

melalui pemanfaatan dana dari laba perusahaan11

Implementasi dari program CSR tersebut terdapat program yang

berjalan lancar dan adapula program CSR yang kurang lancar hal ini dapat

terjadi diakibatkan oleh masalah input output dari laba perusahaan pabrik

tersebut Hal ini membuat para petani baik petani tebu maupun petani yang

lain juga kurang lancar Berdasarkan data dari BPS terdapat presentasi

penggunaan lahan di Kecamatan Diwek hal ini dapat disimpulkan bahwa

penduduk mayoritas adalah petani Dengan adanya program CSR yang

dilaksanakan oleh PG TJoekir PTPN X Jombang tersebut Penelitian ini

mengetahui bagaimana pengaruh program CSR terhadap perekonomian

petani tebu dan karyawan di daerah sekitar pabrik tersebut Maka tertarik

11

Dwi Riska Nihayah Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) Pada Pabrik Gula

Tjoekir Jombang Thesis Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum2017

10

untuk melakukan penelitian dengan judul ldquoPengaruh CSR (Corporate

Social Responsibility) Terhadap Perekonomian Petani Tebu dan Karyawan

Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombangrdquo

B Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah ditulis maka identifikasi

masalahnya sebagai berikut

1 Kurangnya efisiensi dan dana bantuan pembudidayaan tebu yang

membuat kualitas tebu rendah

2 Kurang maksimalnya pendapatan petani tebu karena persaingan

perdagangan gula

3 Kurang maksimalnya implementasi program CSR pada petani tebu

mengakibatkan kerugian pada penjualan produksi tebu

C Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang dikemukakan maka

masalah yang akan dikaji dan dibahas dalam penelitian ini Sehingga

membatasi penelitian ini hanya mengkaji Pengaruh CSR (Corporate

Social Responsibility) Terhadap Perekonomian Petani Tebu dan Karyawan

Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang

D Rumusan Masalah

Beradasarkan latar belakang yang sudah diuraikan maka

pertanyaan penelitian ini adalah Bagaimana Pengaruh CSR (Corporate

Social Responsibility) Terhadap Perekonomian Petani Tebu dan Karyawan

Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang

E Tujuan Penelitian

Berdasarkan pertanyaan penelitian maka penelitian ini memilki

tujuan untuk mengetahui Pengaruh CSR (Corporate Social Responsibility)

Terhadap Perekonomian Petani Tebu dan Karyawan Pabrik Gula Tjoekir

PTPN X Kabupaten Jombang

F Manfaat Penelitian

1 Manfaat Teoretis

Bagi Bidang Pendidikan

11

Dengan adanya penelitian ini penulis berharap penelitian

bermanfaat sebagai referensi dan sumbangan pemikiran untuk

penelitian selanjutnya yang masih dalam ruang lingkup yang sama

dengan Corporate Social Resposibility

2 Manfaat Secara Praktis

a Bagi Penulis

Penelitian ini dapat menambah wawasan penulis serta

pengalaman selama penelitian serta merealisasikan ilmu yang telah

diterima di kelas selama perkuliahan

b Bagi Bidang Pendidikan

Dengan adanya penelitian ini penulis berharap penelitian

bermanfaat di bidang pendidikan khususnya sebagai referensi

untuk mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS UIN Jakarta yang masih

dalam ruang lingkup yang sama tentang Program CSR (Corporate

Social Responsibility) dan bagi SMA kelas XII pada materi

pembelajaran mengenai industri dan lokasi industri

c Bagi Pemerintah Kabupaten Jombang

Dengan penelitian ini penulis berharap penelitian ini

bermanfaat bagi pemerintah kabupaten Jombang sebagai bahan

pertimbangan baik dalam pengambilan keputusan dalam sebuah

kebijakan maupun pada evaluasi terhadap kesejahteraan

masyarakat setempat

d Bagi Pabrik Gula Tjoekir

Dengan adanya penelitian ini Pabrik Tjoekir dapat dapat

mengevaluasi pelaksanaan mengenai program-program CSR

pabrik serta mengetahui bagaimana persepsi para petani tebu

tentang program tersebut

e Bagi masyarakat Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang

Dengan penelitian ini diharapkan masyarakat mampu bersikap

dalam menghadapi masalah sebagai petani tebu dan masyarakat

umum yang berada di Kecamatan Diwek dalam mengambil

12

keputusan kerjasama dalam kemitraan dengan pabrik yang akan

mengirim pasokan tebu tersebut sebagai bahan baku gula Dengan

adanya penelitian ini masyarakat juga bisa membuat perbandingan

program CSR dan mengetahui seberapa besar pengaruh terhadap

tingkat ekonomi keluarga atau tidak terdapat pengaruh untuk

ekonomi keluarganya

13

BAB II

KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A Deskripsi Teoretik

Pada bagian ini deskripsi teoretik di gunakan untuk menjelaskan suatu realitas

yang terdapat keterkaitan yang nantinya akan membentuk sebuah konsep gagasan

yang dihubungkan dengan sebuah teori yang telah ada dan mengakibatkan adanya

keterkaitan antara apa yang dikaji oleh penulis dengan teori-teori yang sudah ada

sehingga menghasilkan sesuatu gagasan baru dengan adanya sebuah penelitian

1 Industri Gula

a Pengertian Industri

Pada Peraturan Pemerintah No24 Tahun 2009 tentang Kawasan

Industri bahwa arti dari industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah

bahan mentah bahan baku baran setengah jadi dan barang jadi menjadi

barang yang memiliki nilai guna yang tinggi termasuk kegiatan rancang

bangun dan rekayasa industri12

Secara umum industri merupakan

kegiatan ekonomi yang dimana didalamnya terapat kegiatan mengolah

bahan baku menjadi bahan setengah jadi dan bahan setengah jadi menjadi

bahan jadi yang siap pakai kebanyakkan orang mengartikan industri itu

identik dengan pabrik dan kegiatan mengolah untuk hasil produksi

elektronik maupun produksi tekstil Tujuan dari adanya sebuah industri

adalah untuk memenuhi kebutuhan mulai dari kebutuhan pokok hingga

kebutuhan tersier dan lebih tepatnya didirikannya sebuah industri di

dalam bisnis bertujuan untuk memperoleh keuntungan pasar yang

sebesar-besarnya

Dalam mendirikan sebuah industri pemilihan lokasi merupakan hal

yang sangat penting letak lokasi antara jenis industri yang satu dengan

industri jenis lainnya memiliki pandangan dan pertimbangan yang

12

Mela Widya KumalasariFaktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Pemilihan Lokasi Industri

Manufaktur Skala Besar dan Sedang (Studi Kasus Kecamatan Jaten dan Kecamatan Gondangrejo

Kabupaten Karanganyar)(Universitas Sebelas Maret SkripsiTahun 2012) hal13

14

berbeda-beda baik itu dari sudut perusahaan maupun dari kebijakan

pemerintah Terdapat pemilihan lokasi yang dikarenakan dekat dengan

tempat pengambilan bahan baku misalnya industri semen yang

kebanyakkan letaknya tidak jauh dari lokasi bahan baku yaitu gunung

kapur kemudian lokasi industri yang dekat dengan pasarpun juga seperti

tekstil contohnya di Solo industri batik Solo yang terletak dekat dengan

pasar adapula industri yang didirikan lokasinya dipilih pada daerah yang

terdapat upah tenaga kerja yang murah daerah yang memiliki UMR yang

rendah seperti mendirikan pabrik di Papua dan di Surabaya sangat jauh

berbeda kalau di Papua upah pekerja mahal sedangkan di Surabaya upah

pekerja masih relatif rendah Jadi lebih menguntungkan mendirikan

industri di Surabaya13

b Jenis-jenis Industri

Sektor Industri Manufaktur dapat digolongkan menjadi 24 jenis

industri menurut KBLI 2009 (Klasifikasi Lapangan Usaha Indonesia

tahun 2009) kemudian dari 24 jenis industri tersebut dapat

dikelompokkan menjadi 4 kelompok besar industri dari Dinas

Perindustrian Perdagangan dan Koperasi sebagai berikut

1 Industri logam mulia mesin dan elekronika yaitu industri logam

dasar industri barang logam kecuali mesin dan peralatannya industri

komputer barang elektronik dan optik industri peralatan listrik

industri mesin dan perlengkapan industri kendaraan bermotor trailer

dan semi trailer industri alat angkutan lainnya jasa repasrasi dan

pemasangan mesin dan peralatan14

2 Industri kimia dan kertas yaitu industri kertas dan barang dari kertas

industri percetakan dan reproduksi media rekaman industri produk

dari batu bara dan pengilangan minyak bumi industri bahan kimia dan

13

Muhammad TeguhEkonomi Industri(JakartaRaja Grafindo Persada2010) cetakan ke-1 hal

231 14

Mela Widya KumalasariFaktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Pemilihan Lokasi Industri

Manufaktur Skala Besar dan Sedang (Studi Kasus Kecamatan Jaten dan Kecamatan

Gondangrejo Kabupaten karanganyar)(SoloUniversitas Sebelas Maret2012)SkripsiProdi

Perencanaan Wilayah dan Kota jurusan Arsitektur Fakultas Teknik hal 14

15

barang dari bahan kimia industri farmasi produk obat dan jamu

industri karet dan plastik industri barang galian bukan logam15

3 Industri tekstil dan aneka yaitu industri makanan industri minuman

industri pengolahan tembakau industri ekstil industri pakaian jadi

industri kulit barang dari kulit dan alas kaki industri pengolahan

lainnya16

4 Industri agro dan hasil hutan yaitu industri kayu barang dari kayu

dan gabus (tidak termasuk furniture dan barang anyaman

bamburotan sejenisnya) industri furniture17

Berdasarkan skalanya industri dibagi menjadi 2 klasifikasi besar yaitu

industri skala besar dan industri skala menengah menurut Departemen

Tenaga Kerja yaitu

a Industri besar dengan jumlah tenaga kerja lebih dari 100 orang pekerja

b Industri menengah dengan tenaga kerja 20-99 orang pekerja18

Industri besar dan menengah kebanyakkan didirikan pada tempat-

tempat tertentu lain halnya dengan industri rumah tangga yang menyebaar

dimana-mana dan relatif jumlah pekerja lebih sedikit kurang dari 20 orang

pekerja Sebuah industri selalu memiliki faktor-faktor yang mempengaruhi

pemilihan lokasi industri yang dapat menghambat dan dapat mendorong

kegiatan industri Pengusaha bertaraf internasional pada umumnya

memilih lokasi yang memiliki potensi pasar yang seluas mungkin Bahkan

untuk mendirikan sebuah perusahaan seseorang akan memilih negara

mana yang miliki lokasi strategis dan paling menguntungkan faktor yang

dipertimbangkan antara lain adalah upah buruh jaminan keamanan

fasilitas penunjang daya serap pasar lokal maupun interlokal dan

aksesibilitas dari tempat produksi ke wilayah pemasarannya Faktor lain

yang perlu dipertimbangkan adalah faktor geografi seperti keadan alam

cuaca iklim topografi tanah sumber bahan baku yang berasal dari alam

15

Ibid 16

Ibid 17

Ibid 18

Ibid h 8

16

jumlah penduduk serta ketersediaan energi dan sumber daya lainnya

seperti air energi tenaga angin dan lain-lain19

Menurut Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang bahwa industri

dibagi menjadi 4 kelompok yaitu

a Industri besar (banyaknya tenaga kerja 100 orang atau lebih)

b Industri sedang (banyaknya tenaga kerja 20-99 orang)

c Industri kecil (banyaknya tenaga kerja 5-19 orang)

d Industri rumah tangga (banyaknya tenaga kerja 1-4 orang)

Pengelompokkan industri ini tidak didasarkan pada besarnya modal

perusahaan atau perusahaan tersebut pada proses produksi menggunakan

tenaga manusia ataupun tenaga mesin tetapi berdasarkan tenaga kerja20

c Lokasi Industri

Ada beberapa pendapat dari para ahli yang berasal dari Jerman

mengenai penempatan lokasi industri yang biasa disebut dengan teori

lokasi industri Sebelum membahas mengenai teori lokasi terlebih dahulu

dibahas mengenai arti lokasi di sini arti lokasi merupakan ruang baik itu

ruangantempat yang berada di permukaam bumi maupun di bawah

permukaan bumi selama manusia dapat menjangkaunya itu merupakan

lokasi Setelah mengetahui pengertian dari lokasi terdapat kajian

mengenai teori lokasi yang dimaksud dengan teori lokasi adalah ilmu

yang menyelidiki tata ruang kegiatan ekonomi bisa disebut juga alokasi

geografis dari sumber-sumber yang langka secara hubungan dan

pengaruhnya dengan lokasi dari berbagai kegiatan industri berbagai

macam usaha baik itu usaha ekonomi maupun sosial Dengan adanya teori

lokasi segala pembangunan seperti membangun perumahanpemukiman

daerah industri pasar tempat ibadah lahan persawahan kebun

pertambangan sekolah itu dapat dihitung keterjangkauan (jarak antara

tempat satu dengan yang serta serta waktu tempuh untuk menuju lokasi

19

Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet

ke-6 hal150 20

Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang yang diunduh pada Rabu 7 November 2018 pukul

0321 WIB

17

tujuan) sehingga dalam pembangunan industri dapat diperkirakan

terjangkau tidaknya terhadap masyarakat karena semakin jauh pasar dari

pemukiman maka semakin turun minat masyarakat untuk belanja di pasar

begitupun sebaliknya semakin terjangkaunya jarak antara pemukiman

warga dengan pasar maka semakin tinggi pula minat warga yang ingin

belanja di pasar Dari segi perusahaan industripun juga

mempertimbangkan jarak tempuh serta mengambil letak strategis dalam

memilih sebuah lokasi industri yang dekat dengan bahan baku dan dekat

dengan pasar karena akan berpengaruh pada biaya angkut Baik biaya

angkut dari sumber bahan baku dengan lokasi industri pengolahan

maupun biaya angkut dari industri pengolahan ke pasar21

Pada penentuan

lokasi industri terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi diantaranya

sebagai berikut

1 Factor Endowment meliputi yang pertama yaitu sumber daya alam

(SDA) dan energi (baik yang terdapat di permukaan bumi maupun di

dalam bumi dan apapun yang terkandung di dalamnya) yang kedua

yaitu sumber daya manusia (SDM) dan Modal Setiap wilayah

memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda-beda ada wilayah

yang sumber daya alamnya melimpah tetapi tingkat ekonominya

lemah ada pula wilayah yang tingkat ekonominya tinggi tetapi sumber

daya alamnya kurang22

2 Sumber daya manusia dalam hal ini sumber daya manusia

dikelompokkan menurut jenis keahlian yang dimilikinya Jenis

keahlian atau skill tiap orang berbeda-beda bahkan dalam hal industri

dapat dipengaruhi sebuah wilayah dan budaya dari wilayah tersebut

Seperti industri aksesoris rumah tangga dan kerajinan tangan dari

kayu kebanyakkan ditemui di daerah Yogyakarta dengan wilayah

yang kaya budaya dan salah satu budaya itu ada kerajinan tangan dari

kayu seperti halnya juga di Solo yang terkenal dengan batik Solo

21

Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet

ke-6 hal122 22

Ibid

18

bahkan sebagian besar industri di wilayah Solo adalah membatik

Membatik membutuhkan keahlian khusus dan mayoritas penduduk

juga memiliki keahlian yang sama yaitu membatik Di daerah

Yogyakarta pun juga begitu karena mayoritas penduduk ahli dalam

kerajinan tangan dari kayu maka industri yang meluas yaitu industri

kayu (patung binatang hiasan dinding topeng pigura alat dapur

seperti nampan saringan sutil dan lainnya)23

3 Modal dapat dibagi menjadi dua yaitu modal fisik dan modal

nonfisik Modal fisik artinya modal yang digunakan dalam proses

produksi seperti tanah untuk lokasi industri serta bangunan mesin-

mesin dan alat-alat produksi kendaraan dan uang Modal yang

nonfisik bisa berupa saham perusahaan dan jasa Modal juga

berpengaruh pada pemilihan lokasi industri karena lokasi industri bisa

dimana saja asalkan modal yang di miliki besar untuk pengembangan

industri tersebut24

4 Pasar dan harga pengaruh terhadap penentuan lokasi salah satunya

adalah pasar dan harga karena industri tidak akan berkembang tanpa

adanya pasar serta jarak dan biaya angkut dari industri ke pasar juga

berpengaruh pada keuntungan sebuah perusahaan industri Harga juga

sangat berpengaruh pada penentuan lokasi industri karena apabila

lokasi industri jaraknya jauh dengan pasar maka harga bahan output

yang dijual akan lebih tinggi dari harga pasar karena biaya angkut

yang tinggi menyebabkan harga jual naik apabila harga jual naik

maka minat beli masyarakat akan menurn dan ini menyebabkan

kerugian perusahaan25

5 Kebijakan pemerintah untuk penentuan lokasi industri pemerntah

juga sangat mempengaruhi terhadap lokasi dimana seharunya lokasi

industri terbut didirikan Keputusan pemerintah adalah hal yang tidak

23

Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet

ke-6 hal122 24

Ibid 25

Ibid

19

bisa diganggu gugat oleh pihak perusahaan dalam penentuan wilayah

industri apabila pemerintah sudah memutuskan kebijakan

pembangunan wilayah industri di lokasi A maka mau tidak mau

pembangunan industri haru di lokasi A dan apabila pemerintah

mengeluarkan kebijakkan kawasan industri harus dibangun di wilayah

B maka pembangunan industri harus di wilayah B Kebijakkan

tersebut ditentukan dan diterapkan oleh pemerintah serta tidak

berpihak pada kepentingan produsen dan konsumen26

d Teori Lokasi menurut para ahli

Penentuan lokasi industri terdapat beberapa teori dari para ahli

diantaranya ada Teori Lokasi Walter Christaller Teori Lokasi Johann

Henrich Von Thunen Teori Lokasi Alfred Weber Teori Lokasi August

Losch Berikut teori lokasi dari para tokoh ahli beserta penjelasannya

yang terdapat dalam buku yang berjudul ldquoEkonomi Regional Teori dan

Aplikasirdquo oleh Drs Robinson Tarigan MRP pada tahun 2012

1 Teori Lokasi Walter Christaller

Christaller terkenal dengan pemikirannya yaitu K=3 yang

merupakan suatu sistem geometri Ciri-ciri pengembangan suatu

wilayah menurut Christaller adalah yang pertama wilayahnya adalah

dataran tanpa roman semua adalah datar dan sama Kedua gerakan

dapat di laksanakan ke segala arah (Isotropic Surface) Ketiga

penduduk memiliki daya beli yang sama dan tersebar secara merata

pada seluruh wilayah Ke empat konsumen bertindak rasional sesuai

dengan prinsip minimisasi jarakbiaya Di dalam uraian terdapat

asumsi 1 sampai dengan 3 secara bertahap akan di longgarkan

sehingga kita akan mendekati kondisi pada dunia nyata27

Dalam teori

lokasi ini terdapat istilah Range dan Threshold Range adalah jarak

26

Muhammad TeguhEkonomi Industri(JakartaRaja Grafindo Persada2010) cetakan ke-1 hal

231-243 27

Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet

ke-6 hal124

20

yang harus ditempuh oleh seseorang untuk mendapatan barang yang

dibutuhkan atau disebut juga jangkauan sedangkan threshold adalah

luas pasar minimal Contohnya terdapat satu keluarga yang

menghasilkan komoditi beras yang dijualnya berada pada yang

membutuhkan berdasarkan harga pasar Harga beras itu Rp 10000

per kg misalnya semua warga setempat membutuhkan beras dan

menetapkan anggaran sebesar R 60000 perhari untuk membeli beras

Warga yang rumahnya dekat dengan produsen maka dapat membeli

beras sebanyak 6 kg tiap harinya Tetapi orang yang tinggal lebih jauh

akan mengeluarkan ongkos transportasi misalnya biaya ongkosnya

Rp5000km Maka orang yang tinggal lebih jauh 2km membayar

ongkos sebesar Rp 10000 jadi hanya dapat membeli beras sebanyak

5 kg Begitupun warga yang rumahnya jauh dari produsen radius 4 km

maka dia hanya bisa membeli beras sebanyak 4 kg ini akan terjadi

terus menerus sampai radius 10 km dan hanya dapat membeli 1 kg

dengan perhitungan Rp 60000 - (5000x10) = 10000 hanya dapat

membeli 1 kg beras Dengan demikian luas jaringan pasar apabila

tidak ada produsen beras yang lain maka luas jangkauan pasar (range)

adalah 10 km ke segala arah

Setiap usaha industri atau produksi membutuhkan biaya dan

secara ekonomi biaya dibagi menjadi dua macam yaitu biaya tetap dan

biaya variabel biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tetap tidak

bergantung dengan banyak jumlah produksi atau penjualan contohnya

sewa temapattoko listrik PDAM dan tagihan telepon Sedangkan

biaya variabel adalah biaya yang bisa berubah-ubah kapan saja karena

tergantung dengan jumlah produksi dan jumlah penjualan contohnya

biaya upah pekerja yang lembur upah pekerja borongan dan biaya

membeli bahan baku yang kapan saja bisa naik dan bisa turun

Misalnya saja penjual beras yang mengeluarkan biaya tetap setiap

harinya sebesar Rp100000 dan biaya variabelnya Rp5000 per hari

untuk dijual Berapakah kg beras yang jual per hari agar produsen

21

tidak rugi sehingga dia bisa bertahan sebagai penjual beras Selisih

antara harga jual dengan biaya variabel 10000 - 5000 = 5000 selisih

ini harus bisa menutup biaya tetap Jadi jumlah beras yang harus

terjual adalah 100000 5000 = 20 kg pada penjualan 20 kg beras

maka total penjualan 20 x 10000 = 200000 dan total pengeluaran

adalah 100000 + (20 x 5000) = 200000 pada titik ini penjual berada

pada titik impas (break event point) artinya tidak untung dan tidak

rugi apabila penjual bisa menjual beras lebih dari 20 kg per hari maka

akan mendapatkan untung Hal ini merupakan hubungan antara range

(jangkauan) dan threshold (luas pasar minimal) dan dapat

digambarkan seperti Gambar 2128

Gambar 21 Luas jangkauan range dan threshold

2 Teori Lokasi Alfred Weber

Weber adalah seorang ahli ekonom Jerman tahun 1909

Teori lokasi menurut weber adalah lokasi pemilihan untuk

industri yang didasari pada prinsip minimasi biaya Dimana

lokasi industri dipilih atas dasar biaya transportasi dan tenaga

kerja dijumlahkan dan harus minimum Karena yang dicari pada

sebuah usaha adalah keuntungan jadi biaya pengeluaran harus

seminim mungkin dan keuntungan akan besar Uraian tentang

Weber ini mengikuti uraian yang terdapat dalam buku John

28

Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012)

cetke-6 hal123-127

22

Glasson1974 Ddalam perumusan modelnya Weber bertitik

tolak pada asumsi

1 Unit telaah-an adalah suatu wilayah yaang terisolasi iklim

yang homogenkonsumen terkonsentrasi pada beberapa

pusat konsdisi pasar adalah persaingan sempurna

2 Beberapa SDA seperti air batu bata dan pasir tersedia

dimana-mana dalam jumlah yang memadai

3 Material lainnya seperti bahan bakar mineral dan tambang

tersedia secara sporadis dan hanya terjangkau pada beberapa

tempat terbatas

4 Tenaga kerja tidak menyebar secara merata tapi

berkelompok pada beberapa lokasi dan dengan mobilitas

yang terbatas

Menurut Weber ada 3 faktor yang sangat mempengaruhi

pemilihan lokasi industri yaitu biaya transportasi upah tenaga kerja

dan kekuatan aglomerasi Biaya transportasi merupakan faktor

utama dibandingkan yang lainnya masih bisa dimodifikasi kalau

biaya transportasi itu sesuai dengan jarak biaya angkut bahan baku

dan biaya distribusi hasil produksi

Gambar 22 Locational Triangle dari Weber

23

Pada gambar di atas di misalkan sumber bahan baku yang

lokasinya berbeda yaitu M1 dan M2 dan pasar berada pada arah

yang lain Dengan demikian terdapat 3 arah lokasi sehingga ongkos

angkut termurah adlah pada pertemuan 3 arah tersebut Dari

gambar tersebut terlihat bahwa lokasi optimum terdapat pada titik

lingkaran hitam Untuk menunjukkan apakah lokasi optimum

tersebut lebih dekat ke lokasi dekat dengan bahan baku atau dekat

dengan pasar Weber merumuskan Indeks material (IM) sebagai

berikut

IM =

Apabila IM gt1 perusahaan akan berlokasi dekat dengan

bahan baku dan apabila IM lt 1 maka perusahaan akan berlokasi

dekat dengan pasar Biaya tenaga kerja adalah faktor kedua yang

dapat mempengaruhi lokasi industri Hal ini dapat terjadi apabila

penghematan biaya tenaga kerja per unit produksi lebih besar

daripada tambahan biaya transportasi per unit produksi lebih

besar karena berpindahnya lokasi ke dekat sumber tenaga kerja

Seperti yang disajikan pada Gambar 23

Gambar 23Kurva Isodapan dari Weber

Jika titik T adalah tempat dengan biaya transportasi

minimum maka di luar T tersebut dapat di buat titik ndashtitik dengan

tingkat biaya transportasi yang sama penyimpangannya dari titik T

24

Apabila titik-titik antara satu dan yang lain dihubungkan akan

membentuk lingkaran seperti pada Gambar 23 lingkaran-lingkaran

tersebut menadi tingkat biaya transportasi terendah terletak pada

titik T sedangkan semakin jauh dari titik T maka biaya transportasi

akan semakin mahal Tetapi berbeda dengan biaya tenaga kerja

semakin dekat dengan titik T maka biaya tenaga kerja semakin

tinggi Weber menghubungkan biaya transporatsi minimum dengan

lokasi aglomerasi karena memberikan keuntungan berupa salaing

membutuhkan produk di antara berbagai industri mungkin telah

tersedia fasilitas seperti listrik air perbengkelan dan pemondokan

Fasilitas ini akan menurunkan biaya peroduksi atau kebutuhan

modal karena kalau terpisah jauh mka semua fasilitas harus

dibangun sendiri29

3 Teori Lokasi August Losch

August Losch merupakan tokoh ekonom yang juga berasal dari

Jerman dan menulis buku dalam bahasa Jerman pada tahun 1939

Kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris tahun 1954

dengan judul The Economics of Location Losch mengatakan

bahwa lokasi penjual sangat berpengaruh terhadap jumlah

konsumen yang dapat digarapnya makin jauh dari tempat penjual

maka makin rendah atau sedikit konsumen yang ingin membeli

barang yang dijual tersebut Karena biaya transportasi semakin jauh

akan semakin mahal Produsen harus memilih lokasi yang

menghasilkan penjualan terbesar yang identik dengan penerimaan

terbesar Pandangan ini mendukung pandangan Christaller dan

menyarankan untuk menempatkan tempat produksi di pasar atau

dekat dengan pasar Terhadap pendapat Losch perlu di ingaat

bahwa saat ini industri telah di larang keras didirikan di dalam kota

tetapi di pinggir kota atau bahkan di luar kota karena damapk

29

Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet

ke-6 hal137-143

25

adanya industri adalah menghasilkan limbah sehingga kota akan

tercemar dengan limbah industri30

4 Teori Lokasi Johann Henrich Von Thunen

Johann Heinrich Von Thunen merupakan tokoh yang berasal

dari Jerman pada tahun 1826 Von Thunen mengupas tentang

perbedaan lokasi dari berbagai kegiatan pertanian atas dasar

perbedaan sewa tanah (pertimbangan ekonomi) Dalam bukunya

yang berjudul Der Isolierte Staat in Beziehung auf Land

Wirtschaft Von Thunen mengasumsikan sebagai berikut

1) Wilayah analisis bersifat terisolir (Isolated State) sehingga

tidak terdapat pengaruh pasar dari kota lain

2) Tipe pemukiman adalah padat di pusat wilayah (pusat pasar)

dan makin renggang kuarang padat semakin jauh jaraknya dari

puasat wilayah

3) Seluruh wilayah model memiliki iklim tanah topografi yang

seragam

4) Fasilitas pengangkutan adalah primitif sesuai dengan

zamannya dan relatif seragam yang dihitung bukan jaraknya

tetapi berat barang yang di angkut

5) Kecuali perbedaan jarak ke pasar semua faktor alamiah yang

mempengaruhi penggunaan tanah adalah seragam dan konstan

Berdasarkan asumsi diatas Von Thunen membuat kurva

hubungan sewa tanah dengan jarak ke pasar seperti pada

Gambar 24

30

Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet

ke-6 hal145-148

26

Gambar 24 Kurva perbedaan sewa tanah sesuai dengan

Perbedaan jarak kepasar

Dari gambar tersebut terlihat tingkat sewa tanah adalah

paling mahal di pusat pasar dan makin rendah apabila makin

jauh dari pasar Berdasarkan perbandingan (selisih) antara harga

jual dengan biaya produksi masing-masing jenis produksi

memiliki kemampuan yang berbeda untuk membayar sewa

tanah Makin tinggi kemampuannya untuk membayar sewa

tanah makin besar kemungkinan kegiatan itu berlokasi dekat ke

pusat pasar Selain itu masing-masing jenis kegiatanproduksi

memiliki kurva permintaaan atas taanah berupa kurva tak acuh

(indeference curve) yang menggambarkan hubungan antara

sewa tanah dan jarak dari pasar Kemiringan kurva berbeda

antara satu jenis kegiatanproduksi dengan kegiatanproduksi

lainnya Ada kura yang menurun tajam agak taajam agak

landai dan landai Misalnya ada dua jenis kegiatan A dan B

yang masing-masing memiliki kurva tak acuh dengan

kelandaian yang berbeda seperti berikut31

31

Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet

ke-6 hal148-151

27

Gambar 25 Perbedaanan kurva sewa tanah untuk kegiatan

Berbeda

Kurva A menggambarkan kegiatan A yang dimana kegiatan

tersebut berlokasi lebih dekat dengan pasar daripada lokasi

kegiatan B Kurva keduanya berbanding terbalik dan

berpotongan pada suatu titik dan bila dilihat yang sampai lebih

dulu pada titik potongan kurva tersebut adalah kegiatan A

Analisis seperti ini dapat dilanjutkan dengan berbagai kegiatan

lainnya yang berbeda yang membutuhkan penggunaan tanah

Seperti yang disajikan pada Hasilnya adalah suatu pola

penggunaan tanah berupa diagram cincin yang pada waktu itu

adalah seperti gambar yang di sajikan pada Gambar 27

Gambar 26 Diagram cincin dari Von Thunen

28

Menurut Von Thunen bahwa sewa tanah adalah hal sangat

sangat berpengaruh pada sebuah pembangunan dan pendirian

lokasi industry Perkembangan dari teori Von Thunen selain harga

tanah yang semakin dekat dengan pasar maka semakin tinggi dan

semakin rendah harga sewa bila lokasi semakin auh dari pusat kota

Harga taanah dan harga sewa tanah tinggi pada tempat yang

strategis yaitu pada akses jalur utama atau jalan utama misalnya

saja lokasi usaha dekat di pinggir jalan antar provinsi seperti jalur

pantai utara lokasi di pinggir jalur utama menuju pusat kota seperti

Jalan Sudirman yang terleta di pusat kota maka harga tanah di

sekitar lokasi tersebut akan lebih mahal32

Berbagai teori yang berkaitan dengan lokasi industri mengatakan

bahwa SDM atau pekerja upah pekerja biaya produksi dan biaya

distribusi dalam industri sangatlah penting Selain itu faktor lain yang

juga berpengaruh dalam penempatan lokasi industri yaitu sewa tanah

biaya transportasi dan pemasaran juga merupakan unsur penting yang

haarus ada dalam pendirian industri baik industri sedang maupu industri

besar

5 Pengembangan Industri Gula

Gula adalah suatu karbohidrat sederhana yang menjadi sumber

energi dan komoditi perdagangan utama Dalam buku yang berjudul

ldquoIndustri Gula Nasional Beberapa Catatan Pentingrdquo pengertian gula

menurut Arifin tahun 2008 gula adalah salah satu komoditas pertaniann

yang telah di tetapkan oleh pemerintah Indonesia sebagai komoditas

khusus di dalam forum perundingan Organisasi Perdagangan Dunia

(WTO) bersama dengan sejumlah komoditas pertanian lainnya yakni

beras jagung dan kedelai33

Industri gula memproduksi dua jenis gula

untuk dua kelompok pembeli yang berbeda yakni gula kristal putih

32

Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet

ke-6 hal137-140 33

Tulus TambunanIndustri Gula NasionalBeberapa Catatan Penting Jakarta Penerbit

Universitas Trisakti2012 halaman 6

29

(GKP) atau dalam bahasa awam disebut gula pasir yang berbasis tebu

rakyat untuk masyarakat atau konsumsi akhir dan gula kristal rafinasi

(GKR) untuk non konsumsi akhiryaitu sejumlah industri seperti industri

makanan dan minuman dan industri farmasi34

Seperti yang telah

diketahui sebelumnya bahwa pabrik itu identik dengan kata industri jadi

yang dinamakan Pabrik Gula adalah tempat yang di gunakan dalam

proses pembutan gula pasir dari tebu batangan menjadi butiran kristal

gula yang siap di pasarkan

Industri gula nasional pernah mengalami zaman keemasan namun

sejak era reformasi 1998 setelah munculnya krisis keuangan Asia 1997-

1998 hingga sekarang ini Indonesia cenderung semakin tergantung

padagula impor baik mentah maupun untuk konsumsi langsung35

Besarnya ketergantungan Indonesia atas impor gula disebabkan antara

lain oleh kualitas GPR hasil produksi lokal yang rendah Hal terakhir ini

disebabkan oleh dua hal yakni akibat mesin-mesin yang di gunakan di

pabrik-pabrik gula di dalam negeri sudah sangat tua dan terkait

rendahnya kualitas tebu hasil dalam negeri dibandingkan gula

mentahkasar impor36

2 CSR (Corporate Social Responsibility)

a Pengertian Corporate Social Responsibilty (CSR)

Corporate Social Responsibility tidak begitu familiar di telinga

masyarakat awam mereka lebih mengenal dengan nama tanggung jawab

perusahaan Berbagai pendapat yang berbeda-beda mengenai CSR

Tangung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility

(CSR) pada dasarnya adalah sebuah kebutuhan bagi korporat untuk dapat

berinteraksi dengan komunitas lokal sebagai bentuk masyarakat secara

keseluruhan Kebutuhan korporat untuk beradaptasi dan guna mendapatkan

keuntungan sosial dari hubungannya dengan komunitas lokal sebuah

34

Ibid h7 35

Ibid h260 36

Tulus TambunanIndustri Gula NasionalBeberapa Catatan Penting Jakarta Penerbit

Universitas Trisakti2012 halaman 262-263

30

keuntungan sosial sebuah kepercayaan (trust)37

Sedangkan menurut The

World Business Council for Susttainable Development (WBCSD) bahwa

CSR itu adalah sebuah komitmen dalam bisnis untuk berkontribusi dan

ikut andil dalam pembanguan ekonomi berkelanjutan bekerja dengan para

karyawan perusahaan keluarga karyawan tersebut berikut konmuniti-

komuniti setempat (lokal) dan masyarakat sekitar secara keseluruhan

dalam rangka meningkatkan mutu kehidupan38

Pengertian CSR menurut para ahli diantaranya sebagai berikut

a Menurut Busyra Azheri dalam bukunya Corporate Social

Responsibility Dari Voluntary menjadi Mandatory menjelaskan

bahwa CSR adalah sebagai komitmen perusahaan untuk

melaksanakan kewajiban yang didasarkan atas keputusan untuk

mengambil kebijakan dan tindakan dengan memperhatikan

kepentingan para stakeholder dan lingkungan dimana perusahaan

melakukan aktivitasnya yang berlandaskan pada ketentuan hukum

yang berlaku39

b Menurut Farmer dan Hogue menyatakan bahwa CSR adalah

komitmen perusahaan untuk mampu memberikan apa yang

masyarakat inginkan jadi perusahaan tidak hanya menyediakan

barang dan memberi pelayananterhadap pembeli barang namun juga

membantu dalam menyelasikan masalah-masalah seputar

masyarakat40

c Menurut Mursquoman Nuryana CSR adalah sebuah pendekatan dimana

perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi bisnis

37

Bambang Rudito dan Melia FamiolaCSR( CorporateSocal Responsibility)(Bandung Rekayasa

Sains2013) hal1 38

Partogi Saoloan Samosir Analisis kebijakan Corporate Social Responsibility Berkelanjutan

pada Industri otomotif di Indomobil Group Institut Pertanian Bogor Disertasi2011 39

Busyra AzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary menjadi

MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 28 40

Ibid h27-28

31

mereka dan dalam interaksi mereka dengan pemangku kepentingan

Stakeholder berdasarkan prinsip kesukarelawanan dan kemitraan41

d Davis dan Frederick pada tahun 1992 menyatakan bahwa CSR adalah

sebagai kewajiban organisasi bisnis atau perusahaan unuk mengambil

bagian dalam kegiatan yang bertujuan untuk kepentingan organisasi

itu sendiri42

Dari beberapa pendapat para ahli mengenai CSR maka penulis dapat

menyimpulkan mengenai pengertian CSR adalah sebuah tanggung jawab

perusahaan terhadap karyawan masyarakat sekitar yang bertujuan untuk

menjalin kerjasama agar terciptanya kelancaran dalam kegiatan

perusahaan Tetapi masyarakat awam masih sedikit yang mengetahui apa

itu CSR karena kebanyakkan masyarakat mengetahui bahwa itu tanggung

jawab perusahaan saja

b Pandangan Corporate Social Responsibility menurut Islam

Menurut beberapa ahli menyatakan bahwa pengertian dari CSR

adalah tanggung jawab sosial perusahaan yang wajib dilaksanakan baik

perusahaan milik swasta maupun milik negara untuk rakyat dan

lingkungan sekitar perusahaan industri tersebut Seperti yang dijelaskan

dalam Al Qurrsquoan bahwasanya CSR di adakan untuk mencegah dan

menanggulangi masalah sosial dan lingkungan yang ditimbulkan akibat

suatu kegiatan perusahaan seperti dalam QS Ar-rum ayat 41 yaitu

دي لبحر ٱو لبر ٱف لفساد ٱظهر ذقهم بعض لناس ٱبما كسبت أ ل

رجعون لذيٱ ١٤عملوا لعلهم

Artinya

Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena

perbuatan tangan manusia supaya Allah merasakan kepada mereka

41

Ibid h 28 42

Ibid h 27

32

sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka agar mereka kembali (ke

jalan yang benar)QS Ar-Rum ayat 4143

Dalam ayat di atas diterangkan bahwa sekarang ini telah banyak

sekali ketidak adilan atas lingkungan sekitar dan kecerobohan manusia

yang tidak mempedulikan lingkungan sekitar Tidak sedikit orang yang

mendirikan perusahaan tidak sesuai undang-undang dan AMDAL sehingga

program CSR diadakan CSR adalah sebuah program yang diharuskan

untuk seluruh BUMN di Indonesia Ayat di atas berpesan bahwa adanya

bencana alam merupakan akibat tingkah laku manusia yang tidak

bertanggung jawab begitupun juga dengan QS Al-Arsquoraf ayat 85 yaitu

قوم وإلى با قال ن أخاهم شع ٱعبدوا ٱمد ن إ لل رهما لكم م ه غ ۥ ل

كم فأوفوا ب ن ر نة م ل ٱقد جاءتكم ب لناس ٱول تبخسوا لمزان ٱو لك

اءهم ول تفسدوا ف ر لكم إن ل ٱأش لكم خ حها ذ رض بعد إلل

ؤمنن ٥٨كنتم م

Artinya

dan (kami telah mengutus) kepada penduduk Mad-yan saudara mereka

Syuaib ia berkata Hai kaumku sembahlah Allah sekali-kali tidak ada

Tuhan bagimu selain-Nya Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti

yang nyata dari Tuhanmu Maka sempurnakanlah takaran dan

timbangan dan janganlah kamu kurangkan bagi manusia barang-barang

takaran dan timbangannya dan janganlah kamu membuat kerusakan di

muka bumi sesudah Tuhan memperbaikinya yang demikian itu lebih baik

bagimu jika betul-betul kamu orang-orang yang beriman (QS Al-Arsquoraf

ayat 85)44

43

QS Ar-rum 3041 44

QS Al Arsquoraf 0185

33

Dalam ayat di atas terdapat hubungan yang erat dengan arti dari

Corporate Social Responsibility karena di dalam ayat tersebut ldquoMaka

sempurnakanlah takaran dan timbangan dan janganlah kamu kurangkan

bagi manusia barang-barang takaran dan timbangannya dan janganlah

kamu membuat kerusakan di muka bumi sesudah Tuhan memperbaikinyardquo

menjelaskan bahwa takaran dan timbangan janganlah dikurangkan masuk

dalam konsep CSR bahwa dengan adanya sebuah perusahaan dengan

kegiatan yang dapat menyebabkan lingkungan tercemar haruslah

perusahaan memperhatikan AMDAL sebelum memulai kegiatan industri

pada sebuah perusahaan serta masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi

pabrik Jangan sampai merusak lingkungan dan aspek sosial didalamnya

c Ruang Lingkup Corporate Social Responsibility

Menurut John Elklingtonrsquos terdapat tiga aspek yang dikenal dengan

Triple bottom lines atau di sebut3P (ProfitPlanetPeople) meliputi

kesejahteraan atau kemakmuran ekonomi peningkatan kualitas lingkungan

dan keadilan sosial Setiap perusahaan yang ingin menerapkan konsep

pembangunan berkelanjutan harus memperhatikah 3P tersebut45

Ketiga

aspek tersebut dapat direalisasikan melalui sebuah kegiatan seperti yang

telah digambarkan pada Tabel 21

Tabel 21 Kegiatan Corporate Social Responsibility

No Aspek Muatan

1 Sosial Pendidikan pelatihan kesehatan perumahan

penguatan kelembagaan (secara internal termasuk

kesejahteraan karyawan) kesejahteraan sosial

olahraga pemuda wanita agama kebudayaan dan

sebagainya

2 Ekonomi Kewirausahaan kelompok usaha bersama unit

mikro kecil dan menengah (KUBUMKM)

agrobisnis pembukaan apangan kerja

infrastruktur ekonomi dan usaha produktif lainnya

45

Busyra AzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary menjadi MandatoryJakarta

PTRaja grafindo Persada2012halaman 34

34

3 Lingkungan Penghijauan reklamasi lahan pengelolaan air

pelestarian alam ekowisata penyehatan

lingkungan pengendalian polusi serta penggunaan

produksi dan energi secara efisien

Sumber Hardinsyah dan Muhammad Iqbal46

Menurut Hardinsyah dan Muhammad Iqbal untuk

mengimplementasikan 3 aspek tersebut dibutuhkan strategi tertentu yaitu

1 Penguatan kapasitas (Capacity Building)

2 Kemitraan (Collaboration)

3 Penerapan inovasi47

Menurut Archie B Carrol dalam skripsi Muhammad Subhi yang berjudul

Implementasi Corporate Social Responsibility PT Pertamina (Persero) pada

Program Studi Kesejahteraan MasyarakatUIN Syarif Hidayatullah tahun 2011

mejelaskan secara konseptual tanggung jawab sosial perusahaan yang

didasari tiga prinsip dasar yaitu piramida yang disebut Triple Bottom

Lines atau di sebut 3P yaitu

a Profit perusahaan harus tetap pada tujuan utamanya sebagai badan

usaha yaitu mencari keuntungan dari usaha tersebut dalam hal ini

usaha tersebut berbentuk PT (Perseroan terbatas)48

b Kedua yaitu People setiap perusahaan pasti menginginkan kelancaran

dalam usahanya selain itu perusahaan harus peduli terhadap

kesejahteraan terhadap masyarakat sekitar beberapa perusahaan

mengembangkan program CSR berupa bantuanbeasiswa pendidikan

pendirian sarana pendidikan dan kesehatan penguatan kapasitas

ekonomi bahkan perusahaan yang merancang berbagai skema

perlindungan sosial bagi warga masyarakat 49

46

Ibid h 35 47

Ibid h 36 48

Busyra AzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary menjadi

MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 36 49

Muhammad SubhiImplementasi Corporate Social Responsibility PT Pertamina

(Persero)SkripsiProgram Studi Kesejahteraan MasyarakatUIN Syarif Hidayatullah2011 hal20

35

c Ketiga adalah Planet perusahaan peduli terhadap lingkungan hidup

dan berkelanjutan keragaman hayati50

Pada sisi lain Brodshaw dan Vogel menyatakan ada 3 dimensi yang

harus diperhatikan sehubungan dengan ruang lingkup CSR antara lain

adalah51

1 Corporate Philantrophy adalah usaha-usaha amal yang di lakukan

oleh suatu perusahaan dimana usaha-usaha amal ini tidak

berhubungan secara langsung dengan kegiatan perusahaan Usaha-

usaha amal ini dapat berupa tanggapan langsung perusahaan atas

permintaan dari luar perusahaan atau juga berupa pembentukan suatu

badan tertentu seperti yayasan untuk mengelola usaha amal

tersebut52

2 Corporate responsibility adalah usaha sebagai wujud tanggungjawab

sosial perusahaan ketika sedang mengejar profitabilitas sebagai tujuan

perusahaan

3 Corporate policy adalah berkaitan erat dengan bagaimana hubungan

perusahaan dengan pemerintah yang berkaitan dengan posisi tawar

suatu perusahaan dengan adanya berbagai kebijaksanaan pemerintah

yang mempengaruhi perusahaan maupun masyarakat secara

keseluruhan53

d Teori Corporate Social Responsibility (CSR)

Corporate Social Responsibility terdapat 4 jenis antara lain sebagai

berikut54

1 Social Responsibility Theory merupakan kewajiban dari pihak direksi

untuk selalu menjalin kerjasama menjaga keharmonisan kepenting

pemegang saham (Share Holder) dan pemangku kepentingan

50

Ibid 51

Busyra AzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary menjadi

MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 36 52

Ibid 53

Busyra AzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary menjadi

MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 36 54

Partogi Saoloan Samosir Analisis kebijakan Corporate Social Responsibility Berkelanjutan pada

Industri otomotif di Indomobil Group Institut Pertanian Bogor Disertasi2011 halaman 19-20

36

stakeholder) Dalam teori ini berpendapat bahwa tanggung jawab

sosial menjadi kewajiban direksi dan manajemen saja atau lebih

menyempit dari hakikat CSR yang seutuhnya55

2 Hobbesian Leviatan theory isi dari teori ini adalah menghendaki

kontrol yang ketat dari pemerintah serta meniadakan upaya-upaya

lainya Teori ini menempatkan hanya pemerintah sebagai pihak yag

berwenang dan menentukan terhadap aktivitas CSR perusahaan dan

menegaskan alternatif lainnya dalam pengaturan CSR56

3 Corporate Govermance theory menghendaki adanya Corporate

Accountability dari direksi korporasi Teori ini cenderung lebih

mengamati pihak internal korporasi yaitu antara pemilik dan

manajemen korporasi57

4 Reflextive law theory digunakan untuk mengatasi kebuntuan atas

pendekatan formal terhadap kewajiban perusahaan dalam sistem

hukum Teori ini adalah teori hukum yang hanya menjelaskan adanya

keterbatasan hukum (Limit of law) dalam masyarakat yang kompleks

untuk mengarahkan perubahan sosial secara efektif58

e Prinsip Corporate Social Responsibility (CSR)

Corporate Social Responsibiliy atau taggung jawab perusahaan itu di

jalankan oleh perusahaan-perusahaan tertentu dan tidak semua perusahaan

memiliki CSR Terdapat beberapa syarat yang harus ada dalam

melaksanakan CSR syaratnya yaitu

1 Perusahaan haruslah sehat dan tumbuh artinya perusahaan harus

dapat memiliki profit atau keuntungan perusahaan yang cukup untuk

melakukan CSR

2 Harus memiliki sistem manajemen yang mampu mencakupmeng-

cover sehingga dapat mencapai tujuan yang di inginkan59

55

Ibid 56

Ibid 57

Ibid 58

Ibid 59

Partogi Ibid h 34

37

3 Menerapkan prinsip Triple bottom line

Terdapat 4 prinsip dasar dari GCG (Good Corporate Governance)

yaitu fairness transparency accountability dan responsibility)60

Terdapat satu prinsip lainnya yaitu independency CSR merupakan

penerapan dari salah satu point tersebut yaitu pertanggung jawaban

Responsibility Adapun pinsip-prinsip dalam CSR (Corporate Social

Reponsibility ) sebuah perusahaan adalah sebagai berikut

b) Transparency keterbukaan informasi dalam perusahaan

c) Accountability (akuntabilitas)danya kejelasan fungsi struktur sistem

dan pertanggungjawaban elemen perusahaan

d) Responsibility (tanggung jawab) kepatuhan perusahaan terhadap suatu

hal yang berlaku dalam perusahaan

e) Indpendency(kemandirian)perusahaan harus di kelola secara

profesional tanpa ada benturan kepentingan dan tanpa tekanan dari

pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku

Fairness (kesetaraan dan kewajaran) adanya sebuah keadilan dalam

berbagai hal baik peraturan dan keputusan pihak direksi sesuai dengan

ketentuan dan hukum yang berlaku61

f CSR dalam Peraturan Perundang-undangan

Menurut Undang-Undang Perseroan Terbatas No40 tahun 2007 Pasal

74 ayat 1menyebutkan bahwa Perseoan Terbatas yang menjalankan usaha

di bidang danatau yang bersangkutandengan sumber daya alam wajib

menjalankan tanggung jawab sosial dan lingkungan62

Pasal 74 UUPT

(Undang-Undang Perseroan Terbatas) terdiri dari 4 pasal dengan rumusan

sebagai berikut

60

Busyra AzheriCorporate Social Responsibility Dari Voluntary menjadi

MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 12 61

Shofiyatul Azimi Partisipasi dan Dampak Program CSR PTPN VII Terhadap Taraf Hidup

Masyarakat Gunung Dempo Sumatera SelatanInstitut Pertanian BogorSkripsi2013Hal 9 62

Bambang Rudito dan Melia FamiolaCSR( CorporateSocial ResponsibilityBandungRekayasa

Sains2013 hal12

38

1 Perseroanyang menjalankan kegiatan usahanya di bidang danatau

berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung

jawab sosial dan lingkungan

2 Tanggung jawab sosial sebagaimana di maksud pada ayat (1)

merupakan kewajiban perseroan yang di anggarkan dan di

perhitungkan sebagai biaya perseroan yang pelaksanaannya dilakukan

dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran

3 Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana yang di

maksud pada ayat (1) di kenai sanksi sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan

4 Ketentuan lebih lanjut mengenai tanggung jawab sosial dan

lingkungan diatur dengan peraturan pemerintah63

Terdapat juga peraturan CSR dalam hulum perusahaan yang di

gambarkan secara general melalui tabel yang seperti di sajikan pada Tabel

22

Tabel 22 Pengaturan Tanggung jawab Perusahaan dalam Ketentuan

Peraturan Perundang-undangan dalam Hukum Perusahaan64

No Bidang Ketentuan yang

mengatur

Pasal Keterangan

1

BUMN Undang-Undang

Nomor 19 tahun

2003 tentang

Badan Usaha

Milik Negara

Pasal 2

ayat (1)

huruf e

Turut aktif

memberikan

bimbingan dan

bantuan kepada

pengusaha

golongan ekonomi

lemah koperasi

dan masyarakat

PP No12 Tahun

1998 tentang

perusahaan

Perseroan

terbatas

Pasal 4

ayat( 2)

Persero dengan

sifat usaha tertentu

dapat

melaksanakan

penugasan khusus

untuk

63

GunawanWidjajaSeri Pemahaman Perseroan Terbatas (150 Tanya Jawab tentang Perseroan

Terbatas)JakartaForum Sahabat2008 hal95 64

Busyra AzheriCorporate Social Responsibility Dari Voluntary menjadi

MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 158

39

menyelenggarakan

fungsi kemanfaatan

umum

Peraturan

Mneteri Negara

BUMN Nomor

PERS-

05MBU2007

tentang Program

Kemitraan Badan

Usaha Milik

Negara dengan

Usaha Kecil dan

Program Bina

Lingkungan

Pasal 2 Kewajiban Persero

dan Perum untuk

melaksanakan

PKBL

Pasal 9 Sumber dana

PKBL

Pasal 11 Bentuk PKBL

2 Penanaman

modal

Pasal 3

ayat (1)

Asas penanaman

modal

Pasal 3

ayat (2)

Tujuan penanaman

modal

Pasal 10

ayat

(1)(3)(4)

Berkaitan denga

ketenagakerjaan

Pasal 15 Kewajiba

penanaman modal

Pasal 16 Tanggung jawab

penanaman modal

Pasal 17 Kewajiban

mengalokasikan

dana untuk

pemulihan

lingkungan

3 Perseroan

Terbatas

Undang-Undang

Nomor 40 tahun

2007 tentang

Perseroan

terbatas

Pasal 63 Rencana kerja

tahunan

Pasal 74

ayat

(1)(2)(3)

dan (4)

Peraturan tentang

tanggung jawab

sosial dan

lingkungan

Sumber diolah dari kajian pustaka65

3 Petani tebu

Ilmu pertanian merupakan disiplin ilmu yang mempelajari mengenai

bagaimana memanfaatkan sumber daya alam hayati agar menjadi manfaat

65

Busyra AzheriCorporate Social Responsibility Dari Voluntary menjadi MandatoryJakarta

PTRajagrafindo Persada2012halaman 158

Tabel 22 Lanjutan

40

bagi kehidupan kita dengan cara mengolah merawat tanaman untuk

memenuhi kebutuhan manusia sehari-hari66

Contohnya saja petani

jagung kedelai padi dan tebu Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ldquo

petani rdquo adalah orang yang pekerjaannya bercocok tanam67

Jadi petani

tebu berarti orang yang pekerjaannya bercocok tanam tebu Pada

penelitian ini petani tebu dapat di artikan orang yang memiliki lahan

kebun untuk di tanami tebu dan orang yang menyewa lahan untuk di

tanami tebu ini sama-sama di sebut petani tebu baik orang yang punya

lahan maupun orang yang menyewa lahan

4 Perekonomian

Pada perekonomian merupakan suatu alat ukur yang digunakan

untuk mengklasifikasikan atau menyebut bahwa masyarakat sudah

sejahtera adalah dengan mengukur ekonominya yaitu ekonomi dalam arti

kesehatan pendidikan dan tingkat pendapatan

a Pendidikan

Menurut John Dewey Pendidikan merupakan proses pendidikan

baik menyangkut daya pembentukan kemampuan dasar yang

fundamental baik menyangkut daya pikir atau daya intelektual

maupun daya emosional atau perasaan yang di arahkan kepada tabiat

manusia dan kepada sesamanya68

Menurut UU RI No 20 Tahun

2003 pasal 1 pada dasarnya jenjang pendidikan adalah tahapan

pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan

peserta didik tujuan yang akan dicapai dan kemampuan yang

dikembangkan Pendidikan menurut UU No 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional adalah usaha sadar dan terencana

untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

peserta didika secara aktif mengembangkan potensi dirinya

untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan pengendalian diri

kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta keterampilan yang

66

Tati Nurmala dkk Pengantar Ilmu Pertanian YogyakartaGraha Ilmu 2012 halaman 15 67

Kamus Besar Bahasa Indonesia 68

Marzuki Mahmud Landasan PendidikanCiputatHaja Mandiri2013 Cetakan ke-1 Hal 128

41

diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara69

Pendidikan

adalah aktivitas dan usaha untuk meningkatkan kepribadian

dengan jalan membina potensi-potensi pribadinya yaitu rokhani

(pikir cipta rasa dan hati nurani) serta jasmani (panca indera dan

keterampilan-keterampilan)70

Menurut UU RI No 20 Tahun 2003 pasal 3 Pendidikan

bertujuan untuk ldquoMencerdaskan kehidupan bangsa dan

mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang

beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi

pekerti luhur memiliki pengetahuan dan ketrampilan kesehatan

jasmani dan rohani kepribadian yang mantap dan bertanggung

jawab kemasyarakatan dan kebangsaanrdquo Untuk mencapai tujuan

tersebut pendidikan diselenggarakan melalui jalur pendidikan

sekolah (pendidikan formal) dan jalur pendidikan luar sekolah

(pendidikan non formal) Jalur pendidikan sekolah (pendidikan

formal) terdapat jenjang pendidikan sekolah jenjang pendidikan

sekolah pada dasarnya terdiri dari pendidikan prasekolah

pendidikan dasar pendidikan menengah dan pendidikan tinggi71

Pendidikan menjadi salah satu alat ukur yang di gunakan untuk

mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat Apabila pendidikannya

tinggi maka dapat di simpulan bahwa orang itu mampu membiayai

pendidikan yang tinggi dan mahal hanya sebagian kecil yang dapat

sekolah tinggi dengan beassiswa

b Pendapatan

Pendapatan adalah sebuah hasil yang berwujud dari timbal balik

sebuah pekerjaan baik itu di bidang jasa perdagangan maupun di

bidang pendidikan Pendapatan tersebut baik itu penndapatan yang

bernominal tinggi sedang maupun rendah itu di pengaruhi oleh

tingkat pendidikan pelaku tersebut seperti dosen manajer

69

Ibid 70

UNDANG-UNDANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL No20 Tahun 2003 Pasal 1 71

UNDANG-UNDANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL No20 Tahun 2003 pasal 3

42

mendapatkan gaji tinggi karenaa pendidikannya juga tinggi sedangkan

yang menjadi petani clining service pedagang kaki lima itu relative

rendah karena tingkat pendidikan pelaku juga rendah Pendapatan

tersebut di pengaruhi oleh tingkat pendidikan Hal tersebut masih

dalam arti global sedangkan dalam arti spesifik pendapatan petani

tebu tidak hanya karena tingkat pendidikan bahkan tingkat pendidikan

sedikit mempengaruhi pendapatan petani tebu Faktor-faktor yang

mempengaruhi pendapatan petani tebu adalah harga lelang gula atau

harga jual tebu volume penjualan (dalam ton) rendemen (hasil gula

per ton tebu) biaya (produksi transport dll ) Pajak Penambahan

Nilai (PPN) dan pabrik gula (besarnya permintaan dan tingkat

efisiensi)72

c Kesehatan

Sebuah kesejahteraan rakyat tidak lengkap jika faktor kesehatan

tidak mendukung Istilah kesehatan itu sendiri di dalam Undang-

Undang No9 tahun 1960 tentang pokok-pokok kesehatan Bab 1

pasal 2 di definisikan sebagai keadaan yang meliputi kesehatan badan

rohani (mental) dan sosial dan bukan hanya keadaan yang bebas dari

penyakit cacat dan kelemahan73

Menurut buku Sosiologi untuk

Kesehatan yang ditulis oleh Momon Sudarma kesehatan adalah

kebutuhan setiap individu baik orang yang sakit maupun orang yang

sehat Kesehatan adalah kebutuhan manusia dari berbagai kalangan

baik dilihat dari ekonomi (kaya-miskin) sosial (kalangan elit atau

wong alit) geografi (desa-kota) psikologi perkembangan (bayi anak

remaja dewasa atau manula) maupun status kesehatan (sakita atau

sehat) Orang sakit membutuhkan penyembuhan (kuratif) sedangkan

orang sehat membutuhkan adanya promotif (peningkatan) preventif

72

Tulus TambunanIndustri Gula Nasional Beberapa Catatan PentingJakartaPenerbit Universitas

Trisakti2012 halaman 110 73

Juli Soemirat SlametKesehatan Lingkungan YogyakartaPenerbit Gadjah Mada University

Press2014 cetakan ke 9 Halaman 6

43

(pencegahan) kemudian rehabilitatif (perbaikan) dan konservatif

(pemeliharaan)74

Pada penelitian ini tingkat kesehatan merupakan salah satu alat

ukur yang di gunakan dalam mengetahui sebuah pengaruh dari Pabrik

Gula terhadap tingkat kesehatan masyarakat setempatsekitar Pabrik

Gula tersebut Tingkat kesehatan masyarakat dapat di lihat dari

kesejahteraan masyarakat baik itu di bidang ekonominya

pendidikannya dan cara hidupnya

5 Pengaruh CSR Terhadap Perekonomian

CSR dipandang sebagai bentuk tanggung jawab sosial yang harus

dilakukan oleh setiap perusahaan di Indonesia kepada seluruh Stakeholder

untuk mencapai pembangunan berkelanjutan yang berkontribusi dalam

pengembangan ekonomi masyarakat Pengaruh CSR terhadap

perekonomian petani tebu menurut teori dari Philips dan Pittman terkait

rantai pengembangan ekonomi dalam masyarakat Modal sosial

dipandang akan membentuk proses pembangunan ekonomi yang diliha

melalui beberapa indikator yaitu indikator partisipasi masyarakat dalam

kegiatan CSR dan kemandirian masyarakat yang selanjutnya akan

menghasilkan output berupa peningkatan pendapatan yang dilihat melalui

indikator kesejahteraan masyarakat yaitu kesehatan pendapatan dan

pendidikan75

Menurut Sumaryo bahwa kegiatan CSR diharapkan dapat

meningkatkan pendapatan dan perekonomian masyarakat dengan

demikian perusahaan menunjukkan bahwa peran perusahaan sangat baik

dan akan di pandang berperan sangat baik oleh pemerintah daerah karena

membantu perekonomian daerah melalui pendapatan masyarakat yang

meningkat76

74

Momon Sudarma Sosiologi untuk KesehatanJakarta Salemba Medika2009 halaman 17 75

Shabrina agustin GhassaniModal Sosial dan Efektivitas Program Corporate Social

Responsibility PT Indonesia Power dalam Pengembangan Perekonomian DesaDepartemen sains

Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia IPB2019 halaman 22 76

Bungaran Antonius SimanjuntakKonsepku Mensukseskan Otonomi Daerah Membangun

Indonesia Berkeadilan Sosial-EkonomiJakartaYayasan Pustaka Obor Indonesia2017 halaman

100

44

B Penelitian Relevan

Semua penelitian pada zaman milenial ini sudah pernah di teliti oleh

orang-orang terdahulu bahkan jarang penelitian yang belum pernah diteliti

oleh orang yang terdahulu Penelitian yang relevan dengan penelitian yang

akan di teliti dapat di lihat pada Tabel 23

Tabel 23Penelitian yang Relevan

No Judul Hasil Persamaan Perbedaan

1 Muhammad Subhi

Implementasi

Corporate Social

Responsibility PT

Pertamina(Persero

)

Skripsi

Universitas Islam

Negeri Syarif

Hidayatullah

2011

Proses

pengimplementasian

yang di lakukan

dengan beberapa

tahap yaitu mulai dari

progrm yang di ambil

dari hasil keputusan

rapat kerja dan

pengajuan program

proposal dari luar

perusahaan lalu

beberapa proses

selanjutnya sampai

eksekusi program

dan laporan

pelaksanaan Pola

implementasi yang di

lakukan yaitu

pemberian bantuan

secara langsung dan

pemberian dengan

bekerjasama dengan

lembaga lain NGO

Lalu ada empat pilar

yang menjadi

program utama CSR

PT Pertamina

(Persero) yaitu

pelayanan terhadap

pendidikan

kesehatan serta

konservasi

lingkungan

Mengkaji

tentang

bagaimana

perusahaan

melaksanakan

program-

program

tanggung

jawab

perusahaan

yaitu CSR

Pengaruh

terhadap

tingkat

ekonomi

masyarakat

45

infrastruktur dan

bencana Pola

implementasi yang di

lakukan yaitu

pemberian bantuan

secara langsung dan

pemberian dengan

bekerja sama dengan

lembaga lainNGO

2 Yuniarti

Wahyuningrum

dkk Pengaruh

Program

Corporate Social

Responsibility

Terhadap

Peningkatan

Pemberdayaan

Masyarakat (Studi

pada

Implementasi CSR

PT Amerta Indah

Otsuka Desa

Pacarkeling

Kecamatan

Kejayaan

Kabupaten

Pasuruan)

Jurnal

Administrasi

Publik (JAP)

Vol1 No5 Hal

109-115 Tahun

2013

Terdapat pengaruh

signifikan secara

simultan dan parsial

Dari hasil

keseluruhan dapat di

simpulkan bahwa

ketiga variabel bebas

mempunyai pengaruh

yang signifikan

terhadap

pemberdayaan

masyarakat

Pengaruh

suatu program

CSR

perusahaan

terhadap

masyarakat

Metode

penelitian

yang di pakai

sama yaitu

kuantitatif

menggunakan

analisis

statistik

deskriptif

Penelitian ini

lebih mengkaji

mengenai

pengaruh CSR

terhadap

tingkat

ekonomi

masyarakat

dan khususnya

masyarakat

petani tebu

3 Partogi Saoloan

Samosir

Analisis Kebijakan

Corporate

Responsibility

Berkelanjutan

pada Industri

otomotif di

Indomobil Group

Institut Pertanian

BogorDisertasi

2011

Hasil penelitian

adalah pada PT SIM

program CSR yang

paling penting untuk

di perhatikan adalah

dimensi ekonomi dan

dimensi lingkungan

Sedangkan pada

PTNMI dan

PTHMMI hasil

menunjukkan bahwa

program CSR

Judul dan

ruang lingkup

penelitian

sama-sama

mengangkat

masalah CSR

sebuah

perusahaan

Analisis

mengenai

aspek yang di

kaji berbeda

pada

penelitian

disertasi yang

di tulis Partogi

Saoloan 3

aspek pada

aktivitas CSR

yaitu dimensi

Tabel 23 Lanjutan

46

menghasilkan

dimensi ekonomi

belum berkelanjutan

dimensi sosial belum

berkelanjutan dan

dimensi lingkungan

berkelanjutan

dimensi yang paling

penting adalah

dimensi ekonomi dan

dimensi sosial

ekonomi

sosial dan

dimensi

lingkungan

Sedangkan

penelitian

yang di tulis

oleh peneliti

mengkaji

pengaruh dari

program CSR

terhadap

tingkat

ekonomi

petani tebu

Perbedaan

lainnya pada

pendekatan

penelitian

yang di

gunakan pada

disertasi

tersebut

menggunakan

pendekatan

kualitatif dan

kuantitatif

sekaligus

serta studi

kasus

sedangkan

pada

penelitian ini

menggunakan

metode

deskriptif

kuantitatif

Tabel 23 Lanjutan

47

4 Dwi Riska

Nihayah

Implementasi

Corporate Social

Responsibility

(CSR) PadaPabrik

Gula Tjoekir

Jombang Thesis

Universitas

Pesantren Tinggi

Darul Ulum 2017

Hasil Penelitian

menunjukkan bahwa

pada tahun 2016

Program Kemitraan

(PK) tidak terlaksana

karena cashflow

PTPN X kurang

lancar yang

disebabkan Tebu

yang dihasilkan tidak

sesuai dengan target

Sementara Program

Bina Lingkungan

(BL) tetap terlaksana

pada 3 program

bantuan antara lain

bantuan pendidikan

danatau pelatihan

bantuan

pengembangan

prasarana danatau

sarana umum serta

bantuan sosial

kemasyarakatan

dalam rangka

pengentasan

kemiskinan

Mengkaji

tentang CSR

Pabrik Gula

Tjoekir

Jombang dan

tempat lokasi

penetiannya

sama

Penelitian

penulis selain

objek yang

berbeda

yaitupengaruh

CSR dan di

tambahkan

adanya tingkat

ekonomi

masyrarakat

petani tebu

metodologi

penelitiannya

penulis

menggunakan

pendekatan

deskriptif

kuantitatif

sedangkanpen

elitian pada

tesis tersebut

menggunakan

pendekatan

kualitatif serta

objek

penelitiannya

adalah CSR

implementasi

CSR dan tidak

lebih

C Kerangka Berpikir

Pada sebuah penelitian terdapat sebua alur penelitian yang dibuat oleh

penulis alur penelitian ini juga dapat disebut kerangka berpikir yang berisi

penggambaran penelitian mulai dari pertama meneliti langsung ke lapangan

sampai hasil penelitian Berikut merupakan gambaran dari langkah-langkah

penelitian mengenai pengaruh program Corporate Social Responsibility dari

sebuah pabrik gula terhadap perekonomi masyrakat petani tebu dan karyawan

PG Tjoekir Kabupaten Jombang Jawa Timur Seperti yang disajikan pada

Gambar 27

Tabel 23 Lanjutan

48

Gambar 27 Kerangka berpikir untuk penelitian pengaruh CSR terhadap

perekonomian petani tebu dan karyawan PG Tjoeki

Kabupaten Jombang

Pabrik gula merupakan sebuah industri yang pokok bagi negara dan

juga sebagai sumber pengais rezeki bagi para pekerja di dalamnya Selain itu

adanya sebuah pabrik selalu ada aspek yang mempengaruhi baik dari dalam

maupun dari luar Aspek yangmempengarui dari luar yaitu pada masalah

pemasokan bahan baku tebu sedangkan aspek intern pada pabrik yaitu

kebijakan pabrik dalam melakukan sebuah kerja sama baik antara pabrik

dengan petani tebu maupun dengan masyarakat umum sekitar pabrik tersebut

disini petani dan pihak pabrik membangun sebuah kemitraan Selain itu dalam

sebuah kemitraan atau kerjasama terdapat dua hal yang tidak dapat dipisahkan

yaitu sebuah manfaat keuntungan dan sebuah kerugian Pada ruang lingkup

yang sempit hubungan antara pabrik dengan petani memberikan timbal balik

Kemitraan

PG TJOEKIR

Bina

Lingkungan

Program CSR

Pendidikan

sarana dan

prasarana

umum sosial

ekonomi dan

lingkungan

masyarakat

Meningkatkan

kemampuan

kegiatan usaha

kecil

(UMKM)

untuk menjadi

tangguh dan

mandiri

Masyarakat dan

Petani Tebu

Hasil

Analisis pengaruh

CSR terhadap

ekonomi petani

tebu

49

untuk kedua belah pihak yakni yang bersifat positif maupun yang bersifat

negatif

Seperti terdapat jumlah komoditi pertanian lainnya pabrik gula juga

dimasukkan pemerintah sebagai barang kena pajak Pajak Pertambahan Nilai

sebesar 10 persen merupakan hal yang berat untuk petani dan sangat

merugikan petani karena harga gula HET itu 12500kg sedangkan pajak yang

harus ditanggung petani sebesar 10 mau tidak mau petani tidak

mendapatkan untung bahkan untuk balik modal saja belum tentu terpenuhi

karena proses budidaya tidak menerima subsidi dan itu dengan biaya mahal

Dari satu unsur saja dapat ditarik permasalahan disini bagaimana jika para

petani tersebut enggan memasokkan tebunya ke Pabrik Gula Tjoekir ini 77

Untuk menghindari hal tersebut baik pabrik gula Tjeokir maupun

pabrik-pabrik lainnya memperhatikan tanggung jawab sosialnya terhadap

masyarakat sekitar melalui program CSR Karena CSR merupakan Kewajiban

yang harus ada pada Perusahaan Perseroan terbatas Pada PG Tjoekir ini

mengadakan program CSR yang dibagi menjadi beberapa program yaitu

PKBL (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan) Program kemitraan adalah

program yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kegiatan usaha kecil

untuk menjadi tangguh dan mandiri dari pemanfaatan laba perusahaan

sedangkan untuk program Bina Lingkungan adalah program Pemberdayaan

kondisi sosial masyarakat di wilayah PG Tjoekir Jombang melalui

pemanfaatan dana dari laba perusahaan78

Berbagai program CSR tersebut

tujuannya untuk membantu masyarakat sekitar menghindari konflik antara

perusahaan dan masyarakat sekitar serta untuk memenuhi peraturan

pemerintah

77

TulusTambunan IndustriGula Nasional (BeberapaCatatanPenting)JakartUniversitas

Trisakti2012 78

Nihayah Dwi Riska (2017) Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) Pada Pabrik

Gula Tjoekir Jombang Thesis Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (Abstrack thesis)

50

D Hipotesis

Hipotesis mengenai penelitian Pengaruh Program CSR (Corporate Social

Responsibility) terhadap perekonomian petani tebu dan karyawan pabrik ini

adalah

a Ha = Ada pengaruh program CSR (Corporate Social Responsibility)

terhadap Perekonomian Petani Tebu dan karyawan Pabrik

Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang

b H0 = Tidak ada pengaruh program CSR (Corporate Social Responsibility)

terhadap Perekonomian Petani Tebu dan karyawan Pabrik

Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang

51

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Lokasi dan Waktu Penelitian

Dalam sebuah penelitian haruslah dilengkapi dengan tempat dimana

peneliti akan meneliti objek yang telah dijadikan kajiannya Selain itu

penelitian juga memerlukan jadwal penelitian sebagai acuan waktu dalam

pengumpulan pengolahan data yang akhirnya dapat diputuskan hasilnya

1 Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan oleh peneliti di Kecamatan Diwek dan

sekitarnya Letak secara astronomis daerah kabupaten Jombang yaitu pada

kordinat 112˚ 03 45 BT - 112˚ 27 21BT dan 07˚ 20 37LS - 07˚

46 45LS Batas wilayah Jombang sebelah utara adalah Kabupaten

Lamongan batas sebelah selatan adalah Kabupaten Kediri dan Kabupaten

Malang batas wilayah sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten

Mojokerto dan batas sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Nganjuk

Adapun lokasi penelitian seperti disajikan pada Gambar 31

Gambar 31 Letak Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang79

79

Menggunakan Software Quantum GIS versi QGIS-OSGeo4W-2183-1 di buat 4 Nov 2018

52

Sedangkan Kecamatan Diwek batas wilayahnya sebelah utara berbatasan

dengan Kecamatan Jombang dan Perak Batas sebelah barat berbatasan

dengan Kecamatan Gudo sebelah timur berbatsan dengan Kecamatan

Jogoroto dan Mojowarno batas sebelah selatan yaitu Kecamatan Ngoro

2 Waktu Penelitian

Adapun jadwal pada penelitian ini yang dilaksanakan oleh penulis

berdasarkan tabel di bawah ini yaitu Tabel 31

Tabel 31 Waktu Penelitian

No Kegiatan Tahun

2017 2018-2019

12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5

1 Pembuatan

Proposal

Penelitian

2 Pembuatan

Desain

Penelitian

3 Pembuatan

Instrumen

Penelitian

4 Pengumpulan

Data

5 Pengolahan

dan Analisis

Data

6 Pembuatan

Laporan

Penelitian

53

B Metode Penelitian

Pada penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian yang

digunakan adalah metode penelitian deskriptif kuantitatif Teknik

pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan

kuesioner Sumber data ada dua yaitu data skunder dan data primer Dalam

sebuah penelitian sumber data harus jelas dan konkret dari mana

asalnyasumber data tersebut diperoleh Metode ini cenderung menggunakan

angka dan rumus statistik dalam mengolah data Penelitian deskriptif

kuantitatif adalah salah satu jenis penelitian yang bertujuan mendeskripsikan

secara sistematis faktual dan akurat mengenai fakta dan sifat populasi tertentu

atau mencoba menggambarkan fenomena secara detail (Lehman 1979)80

C Populasi dan Sampel

a Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya81

Populasi

yang terdapat dalam penelitian ini berjumlah tak hingga yaitu dari

masyarakat yang merupakan petani tebu dan pegawaikaryawan Pabrik

Gula Tjoekir Terdapat pada wilayah sekitar PG Tjoekir yaitu Kecamatan

Diwek Kecamatan Gudo dan Kecamatan Jogoroto

b Sampel

Sampel adalah bagian populasi yang hendak diteliti dan mewakili

karakteristik populasi Penentuan sampel dengan cara Purposive Sampling

yaitu sampel bertujuan dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan

didasarkan atas strata random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya

tujuan tertentu Teknik ini biasanya dilakukan karena beberapa

pertimbangan Jadi syarat masyarakat yang menjadi responden yaitu

masyarakat yang bekerja di Pabrik Gula Tjoekir sebagai karyawan dan

80

Muri Yusuf Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan Penelitian

GabunganJakartaPenerbitKencana2017 cetakan ke-1 halaman 62 81

Sugiyono Metode Pnelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan

RampD)bandungPenerbit Alfabeta2008 cetakan ke-12 halaman 115

54

petani tebu yang bermitra dengan Pabrik Gula Tjoekir Walaupun cara

seperti ini diperbolehkan yaitu peneliti bisa menentukan sampel

berdasarkan tujuan tertentu tetapi ada syarat-syarat yang harus dipenuhi

yaitu

a Pengambilan sampel harus didasarkan atas ciri-ciri sifat-sifat atau

karakteristik tertentu yang merupakan ciri-ciri pokok populasi

b Subjek yang diambil sebagai sampel benar-benar merupakan subjek

yang paling banyak mengandung ciri-ciri yang terdapat pada populasi

c Penentuan karakteristik populasi dilakukan dengan cermat di dalam

studi pendahuluan82

Apabila populasi penelitian berjumlah kurang dari 100 maka sampel

yang diambil adalah semuanya namun apabila populasi penelitian

berjumlah lebih dari 100 maka sampel dapat diambil antara 10-15 atau

20-25 atau lebih Menurut Suharsimi Arikunto pada buku yang ditulisnya

ldquoProsedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktikrdquo tahun 200683

Sampel ini

akan di ambil dari masyarakat petani tebu dan karyawan yang ada di

wilayah sekitar Pabrik Gula Tjoekir Kabupaten Jombang Sampel yang di

ambil sebanyak 35 orang yang terdiri dari 25 petani tebu dan 10 orang

pegawai Pabrik Gula Tjoekir PTPN X

Menurut Muhammad Idrus pada bukunya ldquoMetode Penelitian Ilmu

Sosialrdquo ukuran sampel yang harus di ambil oleh peneliti Gay(1981)

memberi arahan bahwa ukuran sampel yang harus diambil tergantung

pada jenis penelitian Jika penelitian deskriptif besar sampel adalah 10

dari populasi Untuk penelitian korelasional besar sampel minimum tiga

puluh subjek untuk penelitian kausal komparatif besar sampel adalah tiga

puluh subjek perkelompok dan untuk penelitian eksperimental besar

sampel adalah lima belas per kelompok84

82

Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan praktik Jakarta Rineka

Cipta2013 hal 183 83

Di unduh dari website www konsistensicom (teori pengambilan sampel) pada 21 April 2019 84

Muhammad Idrus Metode Penelitian Ilmu SosialUniversitas Islam

IndonesiaYogyakartaPenerbitErlangga2009 hal 94

55

Cara pengambilan sampel yang dipakai dalam penelitian ini adalah

Random Sampling atau pengambilan sampel secara acak yaitu peneliti

ldquomencampurrdquo subjek-subjek di dalam populasisehingga semua subjek

dianggap sama85

Teknik Sampling Acak pada penelitian ini adalah

menggunakan sampling acak sederhana (Simple Random Sampling)

Sampling Acak Sederhana (Simple Random Sampling) yaitu penentuan

sampel dengan cara melakukan undian terhadap populasi86

Dalam buku

ldquoProsedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktikrdquo Arikunto menjelaskan

mengenai berapa banyak subjek yang diambil atau dengan kata lain besar

sampel maka peneliti perlu mempertimbangkan hal-hal berikut

a Kemampuan peneliti dilihat dari waktu tenaga dan dana

b Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek karena hal ini

menyangkut banyak sedikitnya data

c Besar kecilnya resiko yang di tanggung oleh peneliti Untuk penelitian

yang risikonya besar tentu saja jika sampel besar hasilnya akan lebih

baik87

D Variabel Penelitian

1 Variabel

Menurut Kerlinger variabel adalah konstruk (Constructs) atau sifat

yang akan dipelajari Secara umum variabel penelitian adalah segala

sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti sebagai

kajian untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut

kemudian ditarik kesimpulannya88

Pada penelitian ini terdapat dua macam

variabel yaitu

a Variabel bebas (X) atau Independent Variabel

85

Suharsimi arikunto Prosedur Penenlitian Suatu Pendekatan PraktikJakartaPT Rineka

Cipta2013 halaman 177 86

Muhammad Idrus Metodee Penelitian Ilmu SosialUniversitas Islam Indonesia

YogyakartaPenerbitErlangga2009 halaman 97 87

Suharsimi Loccit 88

Sugiyono Metode Penelitian BisnisPendekatan Kuantitatif Kualitatif dan R amp

DBandungAlfabeta2008 halaman 58

56

Variabel bebas (X) atau independent variable merupakan variabel

yang mempengaruhi variabel lain atau menghasilkan akibat pada

variabel yang lain yang pada umumnya berada pada urutan tata waktu

yang terlebih dulu Keberadaan variabel ini dalam penelitian

kuantitatif merupaan variabel yang menjelaskan terjadinya fokus atau

topik penelitian Variabel ini biasa disimbolkan dengan variabel X89

Variabel X pada penelitian ini adalah program-program CSR pada

pabrik gula

b Variabel terikat (Dependent Variable)

Variabel terikat (dependent variable) merupakan variabel yang

diakibatkan atau dipengaruhi oleh variabel bebas Keberadaan variabel

terikat ini dalam penelitian kuantitatif adalah sebagai variabel yang

dijelaskan dalam fokus atau topik penelitian Variabel ini biasanya

disimbolkan dengan variabel Y90

Dalam penelitian ini variabel Y

adalah ekonomi petani dilihat dari tiga aspek pengukuran yaitu

pendapatan pendidikan dan kesehatan

2 Definisi Variabel

a) Definisi Konseptual

Pada penelitian ini terdapat dua variabel yang perlu

didefinisikan secara konseptual agar pembaca dapat lebih

memahami objek penelitian yang dikaji Dua variabel tersebut

yaitu

1 Perekonomian Petani tebu dan Karyawan Pabrik

Perekonomian petani tebu dan karyawan adalah sebuah

tindakan yang terencana yang dilakukan oleh petani tebu dan

karyawan untuk mengolah pengeluaran dan pendapatan untuk

setiap bulannya sehingga dapat diambil keputusan apakah

defisit atau surplus dalam pendapatan setiap bulan

89

Nanang Martono Metode Penelitian Kuantitatif Anilisis isi dan Data SekunderJakarta PT

Rajagrafindo Persada2016 halaman 61 90

Ibid

57

2 Program Corporate Social responsibility

Program CSR adalah sebuah program yang dicanangkan

perusahaan untuk memenuhi tanggung jawab sosial perusahaan

yang wajib dilakukan untuk setiap perusahaan Menjalin

kerjasama dan menyeimbangkan antara kegiatan perusahaan

dengan lingkungan sosial serta lingkungan alam sekitar agar

tetap terjaga

b) Definisi Operasional

Selain definisi variabel secara konseptual juga diperlukan definisi

variabel secara operasional seperti berikut

1 Perekonomian Petani tebu dan Karyawan Pabrik

Perekonomian petani tebu dan karyawan pabrik adalah

sebuah pengelolaan ekonomi bisnis yang dilakukan individu

untuk setiap bulannya dengan indikator pengukuran melalui

tingkat pendidikan pendapatan dan kesehatan Untuk

mengetahui 3 aspek tersebut perlu alat ukur untuk mengetahui

perekonomian Dalam penelitian ini alat ukur yang digunakan

adalah kuesioner dan observasi

2 Program Corporate Social responsibility

Program CSR adalah sebuah program yaitu

tanggungjawab sosial perusahaan yang dilaksanakan oleh

perusahaan untuk mengantisipasi agar tidak timbul konflik

antara perusahaan dengan masyarakat sekitar karena setiap

perusahaan memiliki dampak negatif dan positif untuk

lingkungan sekitar Untuk mengetahui dampak tersebut dalam

penelitian ini menggunakan alat ukur yaitu kuesionerangket

dan observasi non partisipan

E Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini terdapat sumber data skunder dan data

primer Data primer diambil langsung kepada petani tebu dan karyawan

58

sedangkan data skunder observasi yang dilakukan kepada para warga dan

pengamatan lingkungan

a Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan dan

merupakan data yang paling utama atau data pertama dalam penelitian

Data tersebut berasal dari pelaku langsung objek penelitian ini yaitu para

petani dan karyawan Pabrik Gula Tjoekir yang tinggal di kecamatan

Diwek sekitar PG Tjoekir

b Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh apabila peneliti memiliki

hambatan untuk mendapatkan data primer yakni dapat melalui pustaka

dan sumber pelaku sekunder yang tidak langsung sebagai objek

penelitian91

F Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis mengadakan penelitian langsung ke objek

yang diteliti dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik dalam

pengumpulan data yaitu

1 Kuesioner (angket) adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis

kepada responden untuk dijawabnya92

Angket merupakan daftar

pertanyaan yang diberikan kepada orang lain dengan maksud agar orang

yang diberi angket tersebut bersedia memberikan respon sesuai dengan

permintaan Angket dibagi dalam tiga bagian yaitu (a) angket tertutup

(b) angket terbuka (c) angket model campuran93

Dalam penelitian ini

menggunakan angket tertutup dan jawaban sudah disediakan dalam

angket tersebut

91

Burhan BunginMetodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi (Format-format Kuantitatif dan

Kualitatif untuk Studi Sosiologi Kebijakan Publik Komunikasi Manajemen dan Pemasaran)

JakartaKencana Prenada Media Group2013 hal 129 92

Sugiyono Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan

RampD)BandungPenerbit Alfabeta2008 cetakan ke-199 93

Muhammad Idrus Metode Penelitian Ilmu SosialUniversitas Islam Indonesia

YogyakartaPenerbitErlangga2009 halaman 101

59

2 Observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan Para ilmuwan hanya

dapat bekerja berdasarkan data yaitu fakta mengenai dunia kenyataan

data itu dikumpulkan dan sering dengan bantuan berbagai alat yang

sangat canggih sehingga benda-benda yang sangat kecil (proton dan

elektron) maupun yang sangat jauh (benda ruang angkasa) dapat

diobservasi dengan jelas94

Observasi yang digunakan untuk pengambilan

data lapangan adalah observasi non partisipan yaitu peneliti tidak terlibat

dan hanya sebagai pengamat independen95

G Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh

peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan

hasilnya lebih baik dalam arti lebih cermat lengkap dan sistematis sehingga

lebih mudah diolah Variasi jenis instrumen penelitian adalah angket ceklis

(check-list) atau daftar centang pedoman wawancara dan pedoman

pengamatan96

Berikut adalah instrumen penelitian dan pedman pengamatan

Seperti disajikan pada Tabel 32 dan pada Tabel 32

Tabel 32 Instrumen Penelitian

No VARIABEL INDIKATOR PERNYATAAN NOITEM

1

Program-

program

Corporate

Social

Responsibility

PG Tjoekir

(Variabel X)

Program

Kemitraan

1 Pemahaman saya

mengenai

Corporate Social

Responsibility

2 Program utama

CSR untuk warga

sekitar

3 Latar belakang

didirikan CSR

4 Program CSR

yang di rasakan

warga dan petani

5 Penilaian warga

mengenai

program

1

2

345

67

8910

94

Sugiyono Opcit hal 403 95

Sugiyono Opcit hal 204 96

Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan PraktikJakartaPT Rineka

Cipta2013 cetakan ke 15 halaman 203

60

kemitraan

6 Peminjaman dana

usaha merupakan

sub program dari

program

kemitraan

11

Program Bina

Lingkungan

7 Penilaian warga

mengenai

program Bina

Lingkungan

8 Subsisi dan

bantuan untuk

pengolah sawah

tebu

9 Bentuk dan wujud

program bina

lingkungan

10 CSR PGTjoekir

selain PKBL

1213

1415

16171819

20

2 Tingkat

ekonomi

petani tebu

(Variabel Y)

Pendapatan 11 Sumber

matapencaharian

warga

12 Pekerjaan selain

menjadi petani

tebu

13 Penghasilan yang

di dapat petani

tebu

14 Luas sawah petani

tebu

15 Pendapatan

meningkat setelah

adanya CSR

16 Jumlah keluarga

dalam satu kepala

keluarga

17 Penghasilan

rumah tangga

selain dari kepala

rumah tangga

12

3

456

678

9

1011

12

Pendidikan 18 Jumlah anak yang

bersekolah

19 Ada anak yang

putus sekolah

20 Biaya sekolah

anak setiap

1314

15

16

Tabel 32 Lanjutan

61

bulannya

21 Bantuan biaya

pendidikan dari

PG Tjoekir

17

Kesehatan 22 Anggota keluarga

yang menderita

sakit khusus

23 Ada jaminan

kesehatan

bantuan biaya

berobat dari PG

Tjoekir

24 Pergi ke rumah

sakitpuskesmas

setiap bulan

18

19

20

Instrumen penelitian ini terdiri dari 2 variabel yaitu variabel X dan

variabel Y dan terdapat 5 indikator Selanjutnya adalah tabel pedoman

pengamatanobservasi Yang seperti di sajikan pada Tabel 33

Tabel 33 Pedoman Observasi

No Variabel Indikator Implementasi Pendapat

Masyarakat

1 Program CSR Program bina

lingkungan

2 Program Kemitraan

3 Program CSR untuk

warga sekitar pabrik

baik itu karyawan

maupun petani

4 Perekonomian Pendapataan petani

tebu

Kesehatan petani

tebu

Pendidikan

Tabel 32 Lanjutan

62

H Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dengan menggunakan pendekatan kuantitatif selain

menganalisis secara manual penulis juga menggunakan Software SPSS untuk

analisis data pada penelitian iniUji validitas dan reliabilitas di gunakan untuk

menguji data yang menggunakan daftar pertanyaanpernyataan dalam kuesioner

untuk melihat pertanyaan dalam kuesioner yang di isi oleh responden tersebut

layak atau belum pertanyaan-pertanyaan yang digunakan untuk mengambil data

1 Uji Kualitas Data

a) Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir

soal dalam mendefinisikan suatu variabel Uji validitas sebaiknya

dilakukan pada setiap butir pertanyaan yang diuji validitasnya Hasil r

hitung kita bandingkan dengan r tabel dimana df = n-2 dengan sig 5

Jika r tabel lt r hitung maka data tersebut valid97

Pengumpulan data yang

kemudian dilanjutkan dengan pengolahan data yang dibantu dengan

komputer melalui software SPSS 160

b) Uji Reliabilitas

Merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden

dalam menjawab hal yang berkaitan dengan pertanyaan yang merupakan

sebuah dimensi suatu variabel dan disusun dalam suatu bentuk

kuesioner98

Uji realibilitas dapat dilakukan secara bersamaan seluruh

butir pertanyaan Jika nilai Alpha gt 060 maka reliabel Pada penelitian

ini penghitungan menggunakan SPSS 160 apabila dihitung secara manual

maka dengan rumus

r[

] [

sum

]

Keterangan

97

Wiratna SujarweniStatistika Untuk PenelitianYogyakarta Graha Ilmu2012 hal 177 98

Ibid hal 186

63

r = koefisien reliability instrument

k = banyaknya butir pertanyaan

sum = total varians butir

= total varians

Jika nilai Cronbach Alfa lt 060 kontruk pertanyaan dimensi variabel

adalah tidak reliabel Jadi untuk mengetahui bahwa konsistensi responden

dalam menjawab pertanyaan itu stabil

2 Uji Prasyarat Analisis Data

a Uji Normalitas

Uji normalitas adalah suatu prosedur yang digunakan untuk

mengetahui apakah data berasal dari populasi yang berdistribusi normal

atau berada dalam sebaran normal Distribusi normal adalah distribusi

simetris dengan modus mean median berada di pusat99

Kesimpulannya

apabila data tidak berdistribusi normal maka penelitian akan mengalami

hambatan karena data penelitian tidak berdistribusi normal

b Uji Homogenitas

Uji homogenitas adalah suatu prosedur uji statistik yang

dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa dua atau lebih kelompok data

sampel berasal dari populasi yang memiliki variansi yang sama Pada

analisis regresi persyaratan analisis yang dibutuhkan adalah bahwa galat

regresi untuk setiap pengelompokkan berdasarkan variabel terikatnya

memiliki variansi yang sama Jadi dapat dikatakan bahwa uji

homogenitas bertujuan untuk mencari tahu apakah dari beberapa

kelompok data penelitian memiliki varians yang sama atau tidak Dengan

kata lain homogenitas berarti bahwa himpunan data yang kita teliti

memiliki karakteristik yang sama100

99

Yulingga Nanda Hanif dan Wasis Himawanto Statistik PendidikanYogyakartaPenerbit

Deepublish2017 Cetakan ke-1 halaman 67 100

Yulingga Nanda Hanif dan Wasis Himawanto Statistik PendidikanYogyakartaPenerbit

Deepublish2017 Cetakan ke-1 halaman 58

64

c Uji Linearitas

Uji Linearitas adalah pengujian yang digunakan untuk keadaan

dimana hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen

bersifat linear (garis lurus) dalam range variabel independen tertentu101

3 Uji Hipotesis Penelitian

a Uji T

Uji T digunakan untuk menguji hipotesis tentang rata-rata sampel

Selain itu untuk mengetahui batas penerimana suatu hipotesis dan untuk

menguji layak tidaknya sebuah pernyataan dapat dipercaya atau tidak102

b Uji Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi pada regresi linear sering diartikan sebagai

seberapa besar kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan varians dari

variabel terikatnya Secara sederhana koefisien determinasi dihitung

dengan mengkuadratkan Koefisien Korelasi (R) sebagai contoh jika nilai

R sebesar 0880 maka koefisien determinasi (R Square) adalah sebesar

080 x 080 = 064 Berarti kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan

varians dari variable terikatnya adalah sebesar 640 Berarti terdapat

36 (100-64) varians variabel terikat yang dijelaskan oleh factor

lain103

c Regresi Linear Sederhana

Pengujian hipotesis dalam penelitian kuantitatif merupakan hal yang

penting Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis penghitungan

dengan rumus dari Regresi Perhitungan pada penelitian ini menggunakan

perhitungan regresi Regresi bertujuan untuk menguji pengaruh antara

variabel satu dengan variabel yang lain Variabel yang dipengaruhi disebut

variabel terikat sedang variabel yang mempengaruhi disebut variabel

bebas Uji regresi ada dua macam yaitu

a Regresi linier sederhana

b Regresi linier berganda

101

Singgih Santoso Statistik Multivariat JakartaPT Elex Media Komputindo2010 halaman 52 102

Di kutip dari alamat situs web wwwdatarisetcom 103

wwwkonsultanstatistikcom201107koefisien-determinasi-padaregresihtmlm=1

65

Pada penelitian ini penulis menggunakan regresi linier sederhana karena

memiliki satu variabel terikat dan satu variabel bebas104

Menurut Wiratna

Sujarweni dan Poly Endrayanto dalam buku ldquoStatistika untuk Penelitian

tahun 2012rdquo setelah penghitungan dengan regresi maka langkah

selanjutnya yaitu menghitung dengan membandingkan antara t tabel dan t

hitung yang menghasilkan H nol diterima ataukah ditolak dan H alternatif

akan di tolak ataukah di terima Antara Ha dan H0 keduanya berbanding

terbalik jika Ha diterima maka H0 akan ditolak

Pada penelitian ini perhitungan menggunakan regresi linear sederhana

karena dalam penelitian ini hanya ada satu variabeel X dan satu variabel

Y Model persamaan regresi linier sederhana dengan rumus105

sebagai

berikut

Keterangan

Y = subjek dalam variabel dependen yang diprediksi

a = harga X ketika harga X=0 (harga konstan)

b= angka arah atau koefisien regresi yang menunjukkan angka

peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan

pada peruahan variabel independen Bila (+) arah garis naik dan bila

(-) maka arah garis turun

X = subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu

104

Wiratna Sujarweni dan Poly Endrayanto Statistika untuk Penelitian Yogyakarta Graha

Ilmu2012 Cetakan ke-1 halaman 83 105

WiratnaSujarweniStatistikaUntukPenelitianYogyakarta Graha Ilmu2012 hal 84

Y=a+bX

a = sum119962 119939 sum119961

119951 b =

119847 120506119857119858 ndash 120506119857 120506119858

119847 120506119857sup2 ndash 120506119857 sup2

sb= 119956119942

sum 120784 sum119961 120784

119951119961

se= sum 120784ndash119938sum119962 119939sum119961119962119962

119951 120784

66

t hitung =

106

Dari perhitungan tersebut akan diketahui hasil dari hipotesis apakah

Ha diterima atau Ha ditolak Hipotesis hasilnya yaitu ada pengaruh

program CSR PGTjoekir terhadap perekonomian petani tebu atau tidak

ada pengaruh program CSR PG Tjoekir terhadap perekonomian petani

tebu

I HIPOTESIS STATISTIK

Pada penelitian ini hipotesis statistik untuk mengetahui bagaimana pengaruh

program CSR (Corporate Social Responsibility) terhadap Perekonomian Petani

Tebu dan karyawan Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang maka

dapat dirumuskan secara statistik sebagai berikut

a) Ha 0 Ada pengaruh prograam CSR terhadap tingkat ekonomi petani

Tebu

b) H0 = 0 Tidak ada pengaruh program CSR terhadap tingkat ekonomi petani

Tebu

Keterangan

H0 = Hipotesis nol (0)

Ha = Hipotesis alternatif

= Simbol yang menunjukkan kuatnya hubungan

Kriteria pengujian

a Jika thitung ttabel maka H0 diterima Ha ditolak

b Jika thitung gt ttabel maka H0 ditolak Ha diterima

106

Ibid

67

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Gambaran Umum Pabrik Gula Tjoekir

1 Sejarah Pabrik Gula Tjoekir

Pabrik Gula Tjoekir atau PG Tjoekir adalah pabrik gula yang

terletak di Jalan Irian Jaya Desa Cukir Kecamatan Diwek Kabupaten

Jombang terletak tepat di depan Pondok Pesantren Tebuireng

Jombang107

Seperti di gambarkan pada Gambar 41

Gambar 41 Lokasi Pabrik Gula Tjoekir108

Pabrik Gula Tjoekir didirikan oleh NV Kody En Van Vour pada

tahun 1884 dan diambil alih oleh Pemerintahan Indonesia pada tanggal

8 Desember 1958 Pabrik Gula Tjoekir berada di desa Cukir

Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang kurang lebih 8 kilometer dari

108

Menggunakan Software Quantum GIS versi QGIS-OSGeo4W-2183-1 di buat pada 4

November

2018

68

pusat kota Jombang dengan ketinggian wilayah 60 mdpl Dengan luas

area pabrik seluas 6000 m2 untuk mencukupi kebutuhan pasok bahan

baku tebu selama 150 hari Berikut adalah gambar PG Tjoekir dari

kejauhan seperti pada gambar 42109

Gambar 42 Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Persero110

Era kapitalisme Belanda di Indonesia dimulai dengan

diberlakukannya Undang-Undang Agraria dan Undang-Undang Gula

tahun 1870 oleh pemerintah Hindia Belanda yang mengijinkan pihak

swasta (Eropa) membuka usaha perkebunan di Hindia Belanda Untuk

melanggengkan PGTjoekir yang baru didirikannya ini pihak Belanda

melakukan berbagai cara yang memaksa masyarakat menjadi

tergantung pada mereka Dari mengambil lahan pertanian milik rakyat

untuk lokasi pabrik dan perkebunan tebu tanpa mengganti rugi

menjadikan mereka buruh pabrik menghidupkan premanisme untuk

menjadi penjaga keamanancenteng dan mata-mata lokalisasi judi

perdukunan tempat hiburan malam (tayub wayang prostitusi) sampai

praktik devide et impera yang memecah belah rakyat kecil yang

terganggu karena pendirian pabrik Premanisme ini melahirkan

109

Di unduh dari situs resmi PG Tjoekir httpspgtjoekirblogwordpresscom pada 16 februari

pukul 1848 WIB 110

Foto di ambil pada tanggal 18 Februari 2019 secaralangsung di PabrikGulaTjoekir PTPN X di

Jalan Irian Jaya

69

padepokan Kebo Ireng yang dipimpin oleh Joko Tulus alias Kebo

Kicak yang sangat ditakuti oleh masyarakat Lokalisasi membuat

banyak gadis-gadis pendatang untuk dipekerjakan disana Masyarakat

yang pada awalnya adalah petani yang memiliki lahan-lahan pertanian

kemudian terpaksa menjadi buruh pabriksetiap malam buruh pabrik

asyik dilokalisasi hiburan malam dan perjudian Uang mereka habis

mereka terpaksa berhutang dan secara tidak langsung mereka harus

menjadi buruh pabrik lagi Akhlak dan moral masyarakat saat itu

benar-benar rusak Praktik perdukunan juga berkembang pesat yang

digunakan bila ada orang sakit mengawali masa tanam tebu dan

mengusir makhluk halus yang mereka yakini ada didalam pabrik111

Mengenai randemen Pabrik Gula Tjoekir sudah mengalami

beberapa kali revitalisasi untuk meningkatkan kapasitas maupun

efisiensi Revitalisasi terakhir dilakukan pada tahun 2014 dengan

merombak semua penggerak gilingan dari Turbin Altenator PG

Tjoekir memiliki kapasitas menggiling tebu setiap hari sejumlah 4200

TCD (Ton Cane per Day)112

2 Visi dan Misi Pabrik Gula Tjoekir

Seluruh peusahaan cabang dari PTPN X (PT Perkebunan Nusantara

X) memiliki visi dan misi yang sama karena diseluruh Indonesia

berikut adalah visi dan misi PTPN X yang dikutip dari web resmi

perusahaan PTPN X Indonesia antara lain

a Visi

Pabrik Gula Tjoekir merupakan salah satu unit industri gula dari

perusahaan PTPN X yang memiliki visi yaitu ldquoMenjadi

111

Di unduh dari halaman situs web kompasiana berikut

httpwwwkompasianacomyassarlina54f381827455139e2b6c77fasejarah-gelap-berdirinya-

pabrik-gula-tjoekir pada hari Sabtu tanggal 16 Februari 2019 pukul 1838 WIB 112

Di unduh dari situ web httpssitusbudayaidsejaerah-pabrik-gula-tjoekir pada tanggal 16

Februari 2019 pukul 1827 WIB

70

perusahaan agribisnis Nasional berbasis tebu dan tembakau yang

unggul dan berdaya saing di tingkat regionalrdquo113

b Misi

Pabrik Gula Tjoekir merupakan Badan Usaha Milik Negara

(BUMN) yaitu PTPN X (PT Perkebunan Nusantara X) Sebagai

perusahaan industri perkebunan terintegrasi yang berbasis tebu dan

tembakau dalam memberikan nilai tambah (Values Creation) bagi

segenap stakeholders dengan

1 Menghasilkan produk perkebunan yang bernilai tambah serta

berorientasi kepada konsumen

2 Membentuk kapabilitas proses kerja yang unggul (operational

excellence) melelui perbaikan dan inovasi berkelanjutan dan

tata kelola perusahaan yang baik

3 Mengembangkan kapabilitas organisasi teknologi informasi

dan SDM yang prima

4 Melakukan optimalisasi pemanfaatan aset untuk memberikan

imbal hasil terbaik bagi pemegang saham

5 Turut serta dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan

menjaga kelestarian lingkungan untuk kebaikan generasi masa

depan114

3 Kondisi Fisik Wilayah

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Cukir dan sekitarnya Pabrik

Gula Tjoekir terletak di Desa Cukir Keadaan fisik Desa Cukir

merupakan wilayah yang masih pada dataran rendah dengan tinggi 36

Mdpl dengan luas daerah 190 Km2 Iklim di daerah Cukir sama seperti

iklim pada kabupaten Jombang yaitu beriklim tropis Curah hujan

tertinggi terjadi pada bulan Februari 2016 sebanyak 472 mm3 ha

tersebut menyebabkan banjir di beberapa tempat di wilayah sekitar

113

Di unduh dari situ resmi PTPN X httpsptpn10coidpageprofil pada tanggal 16 Februari

2019 pukul 1904 WIB 114

Di unduhdari situ resmi PTPN X httpsptpn10coidpageprofil pada tanggal 16 Februari 2019

pukul 1917 WIB

71

Cukir Luas tanah menurut penggunaannya Cukir terbagi menjadi

8356 Ha merupakan wilayah pemukimanperumahan luas 226 Ha

adalah kawasan industri luas 9151 Ha adalah wilayah sawah 291 Ha

adalah tegalan 024 Ha adalah kolam 919 Ha adalah wilayah untuk

kegiatan lainnya Jadi apabila dijumlah total luas wilayah Cukir adalah

18967 Ha dengan dibagi menjadi 3 Dusun 11 Rw dan 80 RT pada

tahun 2015 Desa Cukir penduduk mayoritas adalah laki-laki dengan

jumlah 5513 jiwa sedangkan untuk perempuan sejumlah 4617 jiwa

dengan total penduduk keseluruhan di Desa Cukir pada tahun 2015

sebanyak 10130 jiwa115

4 Program Corporate Social Responsibilityi Pabrik Gula Tjoekir

Setiap cabang dan subcabang PTPN X di Indonesia semua wajib

menjalankan CSR untuk kelancaran perusahaan dan keseimbangan

lingkungan Pada PG Tjoekir ini terdapat 2 program CSR yaitu

Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan Program

kemitraan diperuntukkan kepada seluruha masyarakat yang tinggal di

sekitar wilayah PGTjoekir berupa peminjaman dana untuk UMKM

sekitar yang bertujuan mengentaskan kemiskinan dan menjadikan

usaha UMKM tersebut lebih tangguh dan mandiri Tetapi lambat laun

pada tahun 2018 kenyataan yang ada bahwa program kemitraan

tersebut mengalami hambatan tidak berjalan sesuai harapan karena

UMKM yang meminjam dana berbunga rendah tidak mengembalikan

dana sesuai kesepakatan Sebagian besar melanggar kesepakatan

dengan PG Tjoekir yang mengakibatkan defisit pada keuangan PG

Tjoekir Sehingga program kemitraan yang sekarang lebih diperketat

dan sistem pengembaliannya bersifat penuh tanpa di cicil116

Program

Kemitraan akhir-akhir ini menjadi program yang diperuntukkan untuk

karyawan PG Tjoekir dan petani tebu yang bermitra dengan PG

Tjoekir sebagai pemasok bahan baku tebu

115

Badan Pusat StatistikJombang wilayahKecamatanDiwek pada tahun 2015-2016 116

Pendapat salah satu petani tebu yang terlibat dan ikut merasakan program CSR kemitraan

72

Untuk program CSR Bina Lingkungan meliputi bantuan berupa

pendidika sarana dan prasarana umum sosial ekonomi dan lingkungan

masyarakat Tetapi pada kenyataan program Bina Lingkungan pada

tahun 2018 terdapat bantuan untuk kegiatan yang berupa upaya

menyeimbangkan ekosistem lingkungan Seperti pembangunan

jembatan pelebaran saluran drainase dan irigrasi sawah untuk sarana

dan prasaran berupa penerangan yaitu pemasangan lampu-lampu untuk

penerangan jalan Kedua program CSR PG Tjoekir sudah cukup bagus

implementasinya tetapi ada kendala pada program kemitraan Untuk

bantuan-bantuan seperti penerangan dan membangun jembatan PG

Tjoekir tidak begitu saja mengeluarkan dana dalam proses

permohonan dari masyarakat harus ada proposal permohonan dana

bantuan pembangunan

Selain kedua program tersebut CSR yang rutin di lakukan oleh PG

Tjoekir setiap 2 kali dalam setahun yaitu santunan berupa bagi-bagi

bingkisan kepada seluruh warga sekitar pabrik secara keseluruhan baik

warga yang kaya raya menengah ke atas menengah ke bawah tanpa

terkecuali Bingkisan tersebut berupa sembaako dan hasil produksi

pabrik yaitu gula

B Deskripsi Data

Dalam bab ini akan membahas mengenai hasil penelitian yang

berjudul ldquoPengaruh program CSR (Corporate Social Responsibility)

terhadap Perekonomian Petani Tebu dan karyawan Pabrik Gula Tjoekir

PTPN X Kabupaten Jombangrdquo Hasil penelitian berdasarkan dari hasil

penyebaran angketkuesioner yang telah diolah menggunakan komputer

yaitu dengan software SPSS 160 dalam bab ini terdapat pembahasan

mengenai diskripsi data hasil analisis data dan pembahasan hasil

penelitian Dengan jumlah Responden 35 orang yaitu 20 orang petani tebu

dan 15 orang karyawan pabrik yang diberikan angket sebanyak 1 buah

angket yang berisikan variabel X dan variabel Y yang terdiri dari 40 (20

pernyataan variabel X dan 20 pernyataan variabel Y) pernyataan yang

73

harus dijawab oleh responden tetapi setelah dilakukan uji validitas

pertanyaan dalam kuesioner menjadi 32 pertanyaan yang harus dijawab

responden Angket yang disebarkan sudah diuji validitas dan

reliabilitasnya dengan tujuan untuk memenuhi syarat dari instrumen

penelitian Data mentah yang didapat dari penyebaran angket diolah oleh

SPSS 160 untuk diuji valid atau tidak valid dan reliabel atau tidak reliabel

Setelah data tersebut sudah diuji validitas dan realiabilitas kemudian

disebarkan kembali kepada responden yang menjadi objek penelitian

Berikut merupakan diskripsi mengenai responden penelitian

1 Deskripsi Responden

Deskripsi responden ini berisi data responden yang dikelompokkan

berdasarkan usia pendidikan dan tahun bergabung dengan PG Tjoekir

baik sebagai mitra pemasok tebu atau sebagai karyawan pabrik

a Responden Berdasarkan Usia

Responden pada penelitian ini memiliki ragam usia diantara 35

orang sehingga peneliti mengkategorikan responden berdasarkan

usia responden Seperti yang disajikan pada Tabel 41

Tabel 41 Responden berdasarkan Usia

No Usia Frekuensi

1 20-29 1

2 30-39 7

3 40-49 14

4 50-59 8

5 60-69 3

6 70-79 2

Total 35

Sumber Data primer yang diolah

Pada Tabel 41 dijelaskan bahwa total responden yang menjadi

sampel penelitian adalah 35 responden Sampel penelitian terdiri

dari 20 orang petani tebu dan 15 orang karyawan Pabrik Gula

74

Tjoekir Dari seluruh sampel yang berjumlah 35 orang tersebut

semuanya berjenis kelamin laki-laki Menurut hasil pada Tabel 41

terlihat bahwa responden yang memiliki usia 30-39 sebanyak 20

Untuk responden yang berusia antara 40-49 sebanyak 40

sebanyak 229 untuk responden antara umur 50-59 Responden

yang memiliki umur antara 60-69 sebanyak 86 sedangkan untuk

responden yang berusia 70-79 memiliki persentase yang paling

sedikit yaitu 57 Sebagai pendukung juga disajikan grafik

diagram pada Grafik 41

Sumber Data mentah yang telah diolah

Grafik 41 Karakteristik Responden berdasarkan Usia

Dari grafik pendukung (Grafik 41) frekuensi responden

yang paling banyak berdasarkan usia yaitu umur 40 tahun ndash 49

tahun sebanyak 14 orang deretan kedua tertinggi untuk responden

berdasarkan usia yaitu antara umur 50 tahun - 59 tahun sebanyak 8

orang yang ketiga frekuensi pada umur 30 tahun ndash 39 tahun

sebanyak 7 orang orang Untuk umur 60 tahun ndash 69 tahun sebanyak

3 orang umur 70 tahun ndash 79 tahun sebanyak 2 orang dan untuk

responden yang berumur 20 tahun ndash 29 tahun sebanyak 1 orang

Jadi dapat disimpulkan bahwa untuk usia responden yang memiliki

frekuensi terendah adalah umur 20-29 dan untuk frekuensi tertinggi

pada usia 40-49 tahun

0

5

10

15

20-29 30-39 40-49 50-59 60-69 70-79

Responden Berdasarkan Usia

FREKUENSI

75

b Responden Berdasarkan Pendidikan

Responden pada penelitian ini memiliki ragam pendidikan

mulai dari SD SMP SLTA dan Perguruan Tinggi sehingga peneliti

mengkategorikan responden berdasarkan pendidikan responden

Seperti terlihat pada Tabel 42

Tabel 42 Responden berdasarkan Pendidikan

No Pendidikan Frekuensi

1 S1 8

2 SLTA 17

3 SLTP 7

4 SD 3

Total 35

Sumber Data primer yang diolah

Berdasarkan Tabel 42 telah diketahui bahwa pendidikan

responden yang paling mendominasi adalah pendidikan tingkat

SLTA sebanyak 486 Terdapat 229 untuk responden yang

memiliki pendidikan tingkat perguruan tinggi Untuk pendidikan

tingkat SLTP sebanyak 200 Sedangkan untuk pendidikan

tingkat SD sebanyak 86 terdapat Grafik pendukung untuk data

responden berdasarkan tingkat pendidikan seperti yang telah

disajikan pada Grafik 42

Sumber Data mentah yang telah diolah

Grafik 42 Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

0

5

10

15

20

PT SLTA SLTP SD

Responden Berdasarkan Pendidikan

FREKUENSI

76

Dari keterangan yang didapat pada grafik dalam pendukung

(Grafik 42) diketahui bahwa tingkat pendidikan responden pada

tingakat Perguruan Tinggi sebanyak 8 orang untuk pendidikan

tingkat SLTA sebanyak 17 orang untuk tingkat SLTP sebanyak 7

orang dan untuk responden dengan tingkat pendidikan Sekolah

Dasar (SD) sebanyak 3 orang Dapat disimpulkan bahwa untuk

tingkat pendidikan responden tertinggi adalah responden dengan

tingkat pendidikan SLTA dan frekuensi terendah pada tingkat

pendidikan SD

c Responden Berdasarkan Tahun Bergabung di PG Tjoekir

Responden pada penelitian ini sebagian merupakan orang yang

berkerjasama dengan Pabrik Gula Tjoekir yang memiliki perbedaan

tahun bergabung dengan pabrik Gula Tjoekir mulai dari tahun 1980

sampai sekarang Seperti terlihat pada Tabel 43

Tabel 43 Responden berdasarkan Tahun Gabung

No Tahun Bergabung Frekuensi

1 1980-1989 3

2 1990-1999 6

3 2000-2009 22

4 2010-2019 4

Total 35

Sumber Data primer yang diolah

Berdasarkan Tabel 43 diketahui bahwa tahun bergabung

responden dengan Pabrik Gula Tjoekir terbilang berbeda-beda

mulai dari tahun 1980-1989 sebanyak 3 orang yaitu 86 kurang

lebih sudah hampir 30 tahun Untuk tahun 1990-1999 sebanyak

171 yaitu 6 orang responden kurang lebih sudah bekerjasama

selama hampir 20 tahun Responden yang bergabung dan

bekerjasama dengan Pabrik Gula Tjoekir pada tahun 2000-2009

sebesar 629 yaitu 22 orang responden dan mereka bekerjasama

77

baik menjadi petani pemasok tebu maupun menjadi karyawan

kurang lebih sudah hampir 10 tahun Sedangkan petani dan

karyawan yang bergabung pada tahun 2010-2019 terbilang

sebanyak 114 yaitu 4 orang responden dan kurang lebih masih 8

tahun bekerjasama dengan Pabrik Gula Tjoekir Selain data statistik

juga didukung oleh grafik tahun gabung petani tebu dan karyawan

terhadap Pabrik Gula Tjoekir seperti yang tersaji pada Grafik 43

Sumber Data mentah yang diolah

Grafik 43 Responden Berdasrkan Tahun Gabung atau Kerjasama

dengan Pabrik Gula Tjoekir

Berdasarkan grafik pendukung di atas digambarkan bahwa

frekuensi responden berdasarkan tahun bergabung atau

bekerjasama dengan Pabrik Gula Tjoekir pada tahun 1980 ndash 1989

sebanyak 3 orang unntuk tahun 1990-1999 sebanyak 6 orang

untuk tahun 2000-2009 sebanyak 22 dan untuk tahun bergabung

antara 2010-2019 sebanyak 4 orang Dapat disimpulkan bahwa

responden yang bergabung dengan PGTjoekir yang tertinggi

adalah frekuensi pada tahun bergabung 2000-2009 sedangkan yang

terendah adalah tahun gabung 1980-1989

2 Deskripsi Statistik

Dalam penelitian ini terdapat berbagai responden dilihat dari

pendidikan usia dan tahun gabungbermitra dengan PG Tjoekir

Dalam deskripsi statistik terdapat tiga hal yang penting untuk diketahui

0

5

10

15

20

25

1980-1989 1990-1999 2000-2009 2010-2019

Responden Berdasarkan Tahun Gabung dengan PG Tjoekir

FREKUENSI

78

yaitu nilai rata-rata atau Mean nilai tengah atau disebut Modus dan

nilai terbanyak atau Modus Seperti pada penghitungan data

menggunakan SPSS dan memperoleh hasil seperti pada Tabel 44

Tabel 44 Mean Median dan Modus

Statistics

Usia Pendidikan Tahun_Gabung Pekerjaan

N Valid 35 35 35 35

Missing 0 0 0 0

Mean 33143 21429 27714 14286

Median 30000 20000 30000 10000

Mode 300 200 300 100

Melihat Tabel 44 dapat diketahui hasil nilai penghitungan

berdasarkan kategori responden masing-masing dapat diuraikan

sebagai berikut

a Responden menurut Usia

Responden menurut usia dikategorikan menjadi 6 yaitu 1 = 20-

29 kategori 2 = 30-39 kategori 3 = 40-49 kategori 4 = 50 -59 Kategori

5 = 60-69 dan kategori 6 = 70-79 Dan hasilnya nilai rata-rata dari

responden menurut usia yaitu 33143 yang dibulatkan menjadi 3 yang

artinya rata-rata responden berumur 40-49 tahun Nilai median atau nilai

tengahnya 30000 yaitu 3 yang hasilnya juga pada umur 40-49

responden kemudian modusnya adalah 3

b Responden menurut Pendidikan

Responden menurut pendidikan di kategorikan menjadi 4

yaitu kategori berlambangkan angka 1 = S1 kategori 2 = SLTA

kategori dengan angka 3 = SMP dan angka 4 = SD Hasil dari

penghitungan menggunakan SPSS adalah nilai rata-ratanya sebesar

21429 di bulatkan menjadi 2 jadi rata-rata pendidikan responden

adalah SLTA Nilai tengah atau median dari responden adalah

20000 dibulatkan menjadi 2 berarti nilai tengah dari responden

79

berdasarkan pendidikan adalah 2 yaitu SLTA Modusnya bernilai

200 atau 2 yaitu pada tingkat pendidikan SLTA

c Responden menurut Tahun Gabung

Responden menurut tahun gabung dikategorikan menjadi 4

yaitu kategori berlambangkan angka yaitu 1 = 1980-1989 kategori

2 = 1990-1999 kategori 3 = 2000-2009 dan kategori 4 = 2010-

2019 Dari hasil penghitungan diketahui bahwa nilai rata-rata tahun

gabung responden dengan PG Tjoekir adalah 27714 bila di

bulatkan menjadi 3 yaitu pada tahun 2000-2009 untuk nilai

mediannyanilai tengahnya adalah 30000 atau 3 adalah tahun

2000-2009 dan untuk modusnya yaitu 300 berarti paling banyak

petani tebu bergabung dengan PG Tjoekir adalah tahun 2000-

2009

Selain mean median dan modus terdapat juga istilah simpanan

baku atau standar deviasi nilai minimum dan maksimum dari nilai

seluruh variabel dalam penelitian ini yaitu CSR dan perekonomian

petani tebu dan karyawan pabrik sebagimana yang di tunjukkan pada

Tabel di bawah ini

Tabel 45 Hasil Analisis Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

Std

Deviation

Program_CSR 35 38 65 4846 5192

Perekonomian 35 30 49 3731 3620

Valid N (listwise) 35

Sumber Data Mentah yang diolah

Berdasarkan Tabel 45 dapat diketahui bahwa jumlah data yang

diambil untuk sampel sebanyak 35 orang Terdapat hasil dari masing-

masing variabel

80

a Corporate Social Responsibility

Hasil dari penghitungan pada variabel X yaitu CSR menunjukkan

bahwa nilai mean 4846 dan nilai standar deviasi yang lebih kecil

yaitu 5192 dengan hasil tersebut bahwa dinyatakan hasil sebaran

data pada penelitian terbilang cukup baik Pada tabel diatas

terdapat nilai minimum 38 dan nilai maksimum 65

b Perekonomian Petani Tabu dan Karyawan

Pada penghitungan variabel Y yaitu perekonomian petani tebu dan

karyawan menunjukkan hasil mean sebesar 3731 dan nilai standar

deviasi yang lebih kecil yaitu 3620 sehingga dinyatakan bahwa

hasil sebaran data pada penelitian cukup baik Selain itu terdapat

nilai minimum sebesar 30 dan nilai maksimum sebesar 49

3 Deskripsi Variabel

Penelitian ini menggunakan skala ukur yaitu Skala Likert untuk

mengetahui bagaimana tanggapan responden terhadap pengaruh

program CSR Pg Tjoekir terhadap tingkat ekomnomi petani tebu

Variabel yang diteliti adalah variabel Independen (Program Corporate

Social Responsibility) dan variabel Dependen (Tingkat ekonomi petani

tebu) Dalam pegukuran skala likert terdapat 4 skor alternatif jawaban

dalam kuesioner tertutup Seperti yang disajikan pada Tabel 46

Tabel 46 Skor pernyataan menurut Skala Likert

No Pernyataan Skor

1 Sangat Setuju 4

2 Setuju 3

3 Tidak Setuju 2

4 Sangat Tidak Setuju 1

Untuk memudahkan menganalisis hasil penelitian dari

kuesioner maka keseluruhan hasil jawaban dari pernyataan-pernyataan

yang ada dalam kuesioner dirangkum secara ringkas setiap

variabelnya

81

1 Program Corpporate Social Responsibility PG Tjoekir

(Variabel X)

Hasil frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan yang

telah diolah pada kuesioner dalam bentuk persentase Hasil

frekuensi jawaban responden dapat dilihat seperti yang disajikan

pada Tabel 47

Tabel 47Hasil frekuensi jawaban responden atas pernyataan

No

Item

Frekuensi

STS () TS () S () SS ()

1 0 0 8 23 23 66 4 11

2 0 0 7 20 22 63 6 17

3 0 0 7 20 24 69 4 11

4 0 0 8 23 22 63 5 14

5 0 0 11 32 19 54 5 14

6 0 0 7 20 21 60 7 20

7 1 3 5 14 24 69 5 14

8 0 0 9 26 24 68 2 6

9 0 0 2 6 28 80 5 14

10 0 0 8 23 22 63 5 14

11 0 0 16 46 16 46 3 8

12 0 0 16 46 14 40 5 14

13 0 0 14 40 17 49 4 11

14 0 0 12 34 20 57 3 9

15 0 0 11 31 22 63 2 6

16 0 0 2 6 30 86 3 8

17 1 3 9 26 24 68 1 3

82

2 Tingkat ekonomi petani tebu kabupaten Jombang (Variabel Y)

Hasil frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan yang

telah disediakan pada kuesioner untuk variabel dependen Dari

Tabel 48 dapat diketahui jawaban responden serta frekuensinya

dari setiap masing-masing pernyataan dari nomor urut 1-32

pernyataan dalam kuesioner Seperti yang disajikan pada Tabel 48

Tabel 48 Frekuensi jawaban responden (Variabel Y)

Sumber Data Primer yang diolah

4 Deskripsi Kuesioner

Kuesioner dalam penelitian terdapat 32 pernyataan berikut

merupakan deskripsi dari nomor item 1-17 pernyataan untuk variabel

X dan 1-15 untuk variabel Y yang terdapat dalam kuesioner

No

Item

Frekuensi

STS () TS () S () SS ()

1 0 0 1 3 32 91 2 6

2 0 0 9 26 19 54 7 20

3 1 3 22 63 11 31 1 3

4 1 3 22 63 9 26 3 8

5 0 0 10 29 21 60 4 11

6 1 3 27 77 6 17 1 3

7 1 3 14 40 15 43 5 14

8 0 0 7 20 28 80 0 0

9 1 3 12 34 22 63 0 0

10 2 6 25 71 5 14 3 9

11 2 6 10 28 22 63 1 3

12 4 11 25 72 5 14 1 3

13 1 3 24 68 8 23 2 6

14 3 9 27 77 3 9 2 6

15 1 3 31 88 2 6 1 3

83

penelitianProgram CSR PG Tjoekir tidak begitu familiar di telinga

masyarakat dan petani tebu karena istilah CSR yang berasal dari

bahasa Inggris menyebabkan petani-petani tebu yang relatif sudah tua

dan puluhan tahun menjadi tebu tidak mengetahui arti CSR Mereka

hanya mengetahui bahwa di Pabrik Gula Tjoekir ada bentuk bantuan

yang diperuntukkan bagi petani tebu karyawan dan masyarakat

sekitar Bantuan tersebut merupakan sebuah kewajiban yang harus

diberikan pabrik kepada warga setempat yang menerima dampak

kegiatan industri dari pabrik gula tersebut selain itu petani juga

mengetahui bahwa bantuan dari pabrik tersebut wajib diberikan kepada

petani karena kekurangan dalam mengolah tebu hingga siap panen

Dari 35 orang responden yang mengetahui arti makna Corporate

Social Responsibility secara bahasa menggunakan bahasa asing dan

arti makna tanggung jawab setiap perusahaan industri di Indonesia

hanya sebagian saja Hal tersebut dapat di lihat pada diagram yang

telah disajikan pada Grafik 44

Grafik 44 Tingkat Pengetahuan Petani Tebu terhadap CSR

Dari Grafik 44 diketahui dari 35 responden tingkat pengetahuan

petani tebu sekitar mencapai 66 karena mereka sebagian besar

mengetahui bahwa CSR adalah program Pabrik Gula Tjoekir untuk

para warga sekitar karyawan dan petani sebagai mitranya dalam

kelancaran kegiatan industri perusahaan Tingkat petani yang tidak

0

23

66

11

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Setuju

Sangat Setuju

84

mengetahui apa yang dimaksud dengan CSR sebanyak 23 dan yang

mengetahui apa itu CSR Pabrik Gula Tjoekir sebanyak 11 hal

tersebut dikarenakan petani tebu yang hanya sebatas mengetahuinya

saja istilah CSR namun tidak tahu apa saja program yang masuk dalam

CSR bahkan yang lebih familiar di telinga para petani tebu adalah

program PKBL bukan CSR padahal 2 hal tersebut berkaitan Pada

Pabrik Gula Tjoekir terdapat CSR yang disebut PKBL yaitu Program

Kemitraan dan Bina Lingkungan Program CSR merupakan program

yang didirikan oleh PTPN pusat untuk semua cabang perusahaan

Program utama dari CSR Pabrik Gula Tjoekir adalah PKBL (Program

Kemitraan dan Bina Lingkungan) adalah program yang dicanangkan

oleh BUMN se-Indonesia dan memiliki perbedaan dengan CSR tetapi

pada PG Tjoekir PKBL merupakan program yang masuk kepada

program CSR Program Kemitraan yang diketahui oleh petani tebu

adalah program peminjaman dana untuk mengolah sawah tebu hingga

tebu siap dipanen pinjaman tersebut memiliki bunga yang cukup

rendah dan petani merasa program kemitraan dar PG Tjoekir yang

dirasakan cukup membantu perekonomian petani tebu saat kesusahan

dana dalam mengolah sawah tebu miliknya Dari penelitian ini

disajikan grafik mengenai manfaat CSR pada proram kemitraan yang

dirasakan selama ini oleh petani tebu karyawan Seperti yang disajikan

pada Grafik 45

3

14

69

14

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Setuju

Sangat Setuju

85

Grafik 45 Penilaian Implementasi Program Kemitraan yang dirasakan

Petani Tebu

Dari data tersebut dapat dilihat bahwa dari 35 responden bahwa

implementasi program CSR pada Kemitraan sudah cukup bagus dan

semua pihak dapat mengajukan dana pinjaman baik itu petani yang di

gunakan untuk mengolah sawah tebu karyawan untuk keperluan

modal maupun pribadi dan untuk warga sekitar sebagai dana usaha

Respon warga mengenai pernyataan ldquo Implementasi program PKBL

kemitraan di PG Tjoekir masih kurangrdquo dan sebagian besar responden

hampir 70 yaitu 69 menjawab tidak setuju dengan pernyataan itu

yang artinya program kemitraan telah berjalan lancar Sebagian besar

petani mengatakan bahwa program kemitraan itu cukup membantu dan

menguntungkan karena ketika petani memerlukan dana untuk

pengolahan sawah tebu petani dapat meminjam dana pada Koperasi

Tebu Rakyat yang telah bekerjasama dengan PG Tjoekir dalam hal

ini117

Selain program kemitraan pada CSR Pabrik gula Tjoekir

terdapat juga program Bina Lingkungan Menurut data yang didapat

pada penelitian dapat dilihat pada grafik 43 mengenai penilaian

Program Bina Lingkungan oleh petani dan karyawan Seperti yang

disajikan pada Grafik 46

117

Pendapat salah satu petani tebu saat di mohon bantuan mengisi kuesioner (nama responden di

rahasiakan)

86

Grafik 46 Penilaian Petani terhadap Program Bina Lingkungan

Pg Tjoekir

Dari Grafik 46 diketahui bahwa penilaian petani dan

karyawan tentang PBL sudah bagus Sebagian besar petani menjawab

pernyataan di atas dengan tidak setuju apabila ldquo Implementasi program

Bina Lingkungan ini masih kurangrdquo Mulai dari petani tebu yang sudah

berpuluh tahun bergabung dan bekerjasama dengan PG Tjoekir

sampai petani yang masih baru menilai bahwa implementasi Program

Bina Lingkungan sudah cukup bagus Terutama untuk para petani tebu

yang sawahnya menggunakan irigasi sungai yang berasal dari Pabrik

Gula Tjoekir Menurut Grafik 46 terdapat 40 petani merasakan

manfaat adanya CSR Program Bina Lingkungan namun 49 Petani

mengatakan bahwa implementasinya memang masih kurang

kemungkinan ini dikarenakan letak sawah petani yang sangat jauh dari

PG Tjoekir namun bila petani yang merasa tidak merasakan manfaat

dari CSR maka dapat mengajukan perbaikan-perbaikan saluran irigasi

sawah agar irigasi pada sawah petani tersebut menjadi lancar Terdapat

11 dari 35 responden merasa bahwa implementasi CSR masih sangat

kurang hal tersebut dapat dikarenakan petani tidak mengikuti program

PKBL atas dorongan individual dan karena letak kebun petani tersebut

sangat jauh dari PG Tjoekir Selain itu saluran irigasi sawah yang

terletak lumayan jauh jaraknya dari PG Tjoekir juga merasakan

0

40

49

11

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Setuju

Sangat Setuju

87

implementasinya yaitu PG Tjoekir memperbaiki sungai kecil yang

sebelumnya berukuran kurang dari 03 m2 -04 m2 meter dan

mengalami penyumbatan sehingga irigasi untuk sawah petani tebu

tidak lancar tetapi kini sudah lancar karena mendapat bantuan berupa

pelebaran aliran sungai hingga ukuran 1 meter Dapat di lihat pada

Gambar 43

Gambar 43 Sungai yang di perbaiki oleh PG Tjoekir118

Dari Gambar 43 bahwa sungai tersebut telah diperlebar yang

sebelumnya 03 m2 ndash 04 m2 menjadi lebar 07 m2 dan sepanjang

2750 meter atau 275 km Untuk pelebaran aliran sungai tersebut

memakan dana sebanyak Rp 27720000 yang dilaksanakan pada bulan

Desember 2018 lalu Lain halnya dengan program lingkungan di ranah

pengolahan sawah tebu oleh petani dari hasil penelitian berupa

pernyataan dan pendapat petani tebu mengenai bantuan CSR untuk

pengolahan sawah tebu itu tidak ada dulu pernah ada bantuan berupa

subsidi pupuk dan bibit tebu tetapi setelah itu tidak berjalan lancar dan

untuk bantuan alat pertanian pengolahan sawah seperti traktor juga

tidak ada Terlihat pada Grafik 47 mengenai respon petani tebu dari

118

Gambar diambil pada tanggal 7 Februari 2019 di daerah persawahan Catak Gayam Kecamatan

Mojowarno Kabupaten Jombang

88

pernyataan kuesioner dan pendapat petani tebu mengenai bantuan

pengolahan sawah tebu

Grafik 47 Bentuk Bantuan PG Tjoekir Berupa Pupuk dan Bibit

Tebu

Dari Grafik 47 diketahui bahwa sebagian besar petani tebu

mendapatkan bantuan untuk pengolahan sawah tebu sebesar 57 dari

35 responden dan ada responden yang sangat setuju sebesar 9 dari

seluruh reponden untuk responden yang tidak setuju sebesar 34

bahwa ada bantuan berupa pupuk dan bibit dari PG Tjoekir tetapi

pada tahun-tahun terakhir program tersebut kurang lancar mengenai

pendistribusian pupuk Sebagian kecil petani berpendapat bahwa

bantuan tersebut adalah peminjaman dana dari program kemitraan

yang di peruntukkan untuk mengolah sawah termassuk pembelian

pupuk

Program CSR selain PKBL juga terdapat program santunan

yang rutin dilaksanakan selama 2 kali dalam setahun ketika musim

giling tebu akan dimulai dan ketika musim giling tebu akan ditutup

atau sudah selesai musim panen tebu Santunan tersebut berupa

pembagian sembako untuk warga yang terdapat di sekitar pabrik yang

merasakan dampak limbah industri dari kegiatan giling tebu pabrik

gula Diantaranya wilayah yang rutin diberi santunan yaitu wilayah

0

34

57

9

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Setuju

Sangat Setuju

89

kelurahan Jatirejo Cukir dan Kwaron secara merata berupa sembako

dan gula Seperti yang disajikan pada Gambar 44

Gambar 44 Pembagian Santunan kepada warga sekitar PG Tjoekir

Pelaksanaan pemberian santunan dilaksanakan pada tanggal 7

Februari dan Gambar 44 diambil pada saat pembagian santunan di

Balai Desa Jatirejo pembagian tersebut cukup merata karena tidak

memandang bulu bahkan petani tebu yang merupakan warga Jatirejo

Cukir dan Kwaron juga menerima sembako dari PG Tjoekir jadi

apabila dilihat dari materi para petani tebu merupakan warga yang

memiliki cukup banyak kekayaan tetapi hal tersebut tidak menjadi

halangan untuk mendapatkan bantuan sembako dari PG Tjoekir

karena dari PG Tjoekir sendiri dari tahun ke tahun memang di bagikan

secara merata

Para petani tebu yang bekerjasama dengan PGTjoekir rata-rata

memiliki ekonomi menengah ke atas karena selain menjadi petani tebu

dengan lahan tebu yang luas petani tebu juga memiliki pekerjaan lain

selain menjadi petani tebu Hal ini dapat dilihat pada Grafik 48

90

Grafik 48 Pekerjaan selain menjadi petani tebu

Menurut Grafik 48 diketahui bahwa selain menjadi petani

tebu para petani tebu memiliki pekerjaan yang lain grafik di atas

adalah jawaban dari pernyataan ldquoAnda memiliki pekerjaan selain

menjadi petani teburdquo dan 54 dari seluruh responden merupakan

petani tebu yang memiliki pekerjaan selain menjdi petani tebu

Diantara pekerjaan tersebut sebagai petani palawija berdagang Hal

tersebut dikarenakan pendapatan yang didapat petani tebu setiap panen

tidak cukup untuk mengembalikan modal awal mengolah sawah tebu

Seperti disajikan pada Grafik 49

Grafik 49 Pendapatan Petani Tebu Setiap Musim Panen

Menurut Grafik 46 bahwa dijelaskan mengenai pendapatan

petani tebu yang akhir-akhir ini mengalami penurunan Dapat

0

26

54

20

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Setuju

Sangat Setuju

3

63

26

8

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Setuju

Sangat Setuju

91

dikarenakan faktor cuaca yang mengakibatkan tebu berkualitas rendah

dan faktor penundaan masa giling tebu Para petani tebu baik petani

kecil (memiliki lahan 1-3 hektar) maupun petani besar (4-45 hektar)

mayoritas memiliki pekerjaan selain petani tebu dan penghasilan yang

didapat dalam rumah tangga juga tidak hanya dari kepala keluarga

tetap dari istri dan anak yang sudah bekerja Dari segi kesehataan para

petani tebu mayoritas tidak memiliki penyakit khusus (penyakit

jantung asma kanker dan lain-lain) Sebagian besar petani

mengatakan bahwa tidak ada bantuan atau jaminan kesehatan dari

pabrik tetapi sebagian lainnya mengatakan mendapatkan jaminan

kesehatan tetapi pada waktu tertentu

C Hasil Observasi

Observasi dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh Program CSR dari PG Tjoekir itu berpengaruh terhadap

perekonomian petani tebu dan karyawan pabrik Kegiatan observasi di

lakukan dengan mengamati pendapat-pendapat dari individu para petani

tebu dan karyawan yang telah bekerjasama baik sebagai mitrapemasok

tebu maupun sebagai pegawai pabrik serta mengamati pelaksanaan CSR

Hal ini dapat di lihat pada tabel 49

Tabel 49 Hasil Observasi

No Variabel Indikator Implementasi Pendapat

Masyarakat

1 Program

CSR

Program bina

lingkungan

Perbaikan

irigasi sawah

sepanjang 2750

m x 07 m2 di

daerah Catak

Gayam

(Mojowarno)

dengan biaya

27720000

Sangat bagus

karena

sebelumnya

sungai kecil itu

tidak dapat

mengalir

secara lancar

ddan terlalu

sempit

92

(foto terdapat

pada lampiran)

kemudian PG

Tjoekir

memperlebar

sungai hingga

kini irigasi

sawah lancar

2 Program

Kemitraan

Peminjaman

dana usaha

dengan bunga

ringan

Bagus di

gunakan untuk

modal

pengolahan

sawah tebu

3 Program CSR

untuk warga

sekitar pabrik baik

itu karyawan

maupun petani

Bantuan berupa

sembako

Bagus di

laksanakan 2

kali dalam

setahun setiap

musim giling

4 Tingkat

ekonomi

Tingkat Sumber

Data Primer yang

diolahpendapataan

petani tebu

Tingkat

pendapatan

petani tebu

sebagian besar

menengah ke

atas dan

sebagian besar

lahan sawah

yang di tanami

tebu lebih dari 2

hektar bahkan

hingga

mencapai 40

hektar

Di lihat dari

luas awah tebu

yang di miliki

luas tanah dan

gedung tempat

tinggal selain

itu memiliki

lebih dari 1

buah mobil

Tabel 49 Lanjutan

njutannjutan

93

5 Tingkat kesehatan

petani tebu

Jarang yang

memiliki

penyakit khusus

seperti kanker

diabetes

jantung lemah

dan lain-lain

Sebagian besar

anggota

keluarga

petani tebu

tidak memilki

penyakit

khusus

6 Tingkat

pendidikan

Sebagian besar

tingkat

pendidikan

petani tebu

adalah tingkat

SLTA

Tingkat

pendidikannya

bagus

mengingat

bahwa petani

tebu itu bukan

orang

sembarangan

Sumber Data primer yang diolah

D Pengujian Persyaratan Analisisdan Pengujian Hipotesis

a Uji Kualitas Data

Uji validitas dan reliabilitas sangatlah penting dalam sebuah

penelitian karena tahap ini merupakan tahap awal sebelum memulai

penelitian yang pengambilan data penelitian menggunakan kuesioner

atau angket

1 Uji Validitas

Sebelum melakukan penelitian angket yang sudah dibuat oleh

peneliti diuji keabsahannya Setiap nomor item yang ada di angket

diuji kevaliditasannya dengan cara menyebarkan angket kepada

responden kurang lebihnya 30 orang Kemudian dari uji validitas

inilah akan diketahui mana nomor item kuesioner yang valid dan

yang tidak valid Apabila banyak item yang tidak valid maka

peneliti harus memperbaiki pertanyaan atau pernyataan dalam

angket kemudian kembali disebarkan kepada responden uji

Tabel 49 Lanjutan

94

validitas Responden ini bukanlah responden yang dipakai untuk

objek penelitian melainkan responden ini hanya untuk menguji

kevaliditasannya saja Seperti yang terdapat dalam Tabel 410

Tabel 410 Hasil Uji Validitas Variabel X (Corporate Social

Responsibility)

No Variabel Indikator No Item No Valid

1

Program-

program

Corporate

Social

Responsibility

PG Tjoekir

(Variabel X)

Program

Kemitraan

1234567

891011

9

Program Bina

Lingkungan

12131415

16171819

20

1215

Pada Tabel 410 telah diketahui dengan uji validitas

menggunakan bantuan komputer yaitu software SPSS 160

memiliki hasil bahwa ada 3 butir pernyataan dalam kuesioner yang

tidak valid Pernyataan yang valid sebanyak 17 nomor item pada

angket yang disebarkan ini berarti angket tersebut sudah terbilang

valid karena dari hasil hitung SPSS menunjukkan bahwa (r hitung

gt r tabel) nilai r hitung lebih besar dibandingkan dengan nilai r

tabel Pada uji validitas ini peneliti memilih 30 sampel dari

bermacam responden yaitu petani tebu dan karyawan pabrik

Pabrik Gula Tjoekir Jumlah responden dalam uji validitas adalah

30 dan dilihat dalam r tabel bahwa N=30 (jumlah responden)

terdapat nilai 0361 dan kemudian setelah di hitung banyak nomor

item yang hasilnya lebih besar dari r 0361 sehingga terdapat 17

pernyataan dikatakan valid karena nilai hitung lebih dari r hitung gt

0361 untuk variabel X (Program CSR Pabrik Gula Tjoekir) Pada

Tabel 411 Menggambarkan hasil uji validitas dari variabel Y

95

Tabel 411 Hasil Uji Validitas Variabel Y (Tingkat Ekonomi

Petani Tebu)

No Variabel Indikator No Item No Valid

1

Tingkat

ekonomi

petani tebu

(Variabel Y)

Pendapatan 123456

7

891011

12

1911

Pendidikan 131415

1617

-

Kesehatan 181920 1819

Hasil uji validitas pada Tabel 411 diketahui terdapat 5

pernyataan yang tidak valid dalam kuesioner dikarenakan hasil

hitung dari SPSS menunjukkan hasil yang nilainya kurang dari

0361 (r hitung lt r tabel) Pernyataan yang tidak valid tidak di

gunakan dalam penelitian Pada kuesioner tersebut ada 40

pernyataan dalam satu angket dan terdapat 8 nomor yang tidak

valid berarti 32 nomor saja yang di gunakan peneliti untuk

disebarkan kembali ke responden

2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah pengujian yang dilakukan setelah

kuesioner diuji kevaliditasannya setelah diketahui valid tidaknya

kemudian diuji reliabel atau tidak reliabel Tujuan dari pengujian

reliabilitas adalah untuk mengetahui bahwa jawaban dari

responden itu memilki kosistensi atau tidak dalam menjawab

kuesioner yang telah disebarkan dan dapat dikatakan sebagai alat

ukur konsistensi dari waktu ke waktu Untuk mengetahui tingkat

reliabel peneliti menggunakan software SPSS 160 dengan

menghitung koefisien Alpha Cronbachrsquos apabila hasil

penghitungan Alpha Cronbachrsquos gt 06 maka dapat dikatakan

kuesioner tersebut reliabel Dalam uji reliabel jumlah yang di

gunakan sama seperti jumlah responden untuk uji validitas karena

96

tahap uji reliabilitas adalah tahap lanjutan setelah uji validitas

Seperti yang di gambarkan pada Tabel 412

Tabel 412 Hasil Uji Reliabilitas Variabel X (Corporate Social

Responsibility)

Reliability Statistics

Cronbachs Alpha N of Items

851 20

Sumber Data primer yang diolah

Dari hasil penghitungan di atas bahwa nilai Cronbachrsquos

Alpha gt 06 jadi dapat dikatakan uji reliabitas untuk variabel X

hasilnya adalah reliabel Dalam Tabel 410 terbilang hasil

penghitungan 0851 yang nilainya lebih besar dari 06 jadi tingkat

reliabilitasnya terpenuhi Untuk uji reliabilitas pada variabel Y

dapat dilihat seperti yang terdapat pada Tabel 413

Tabel 413 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y (Tingkat Ekonomi

Petani Tebu)

Reliability Statistics

Cronbachs Alpha N of Items

777 20

Sumber Data primer yang diolah

Pada Tabel 413 hasil hitung menunjukkan 0777 gt 06 yang

artinya nilai tersebut lebih besar dari 06 jadi dapat dikatakan uji

reliabilitas pada variabel X adalah reliabel pada kedua variabel X

dan variabel Y adalah reliabel tingkat konsistensi jawaban

responden pada angket memenuhi syarat dan dapat melanjutkan

untuk menyebarkan angket pada objek penelitian yang

sesungguhnya

97

b Uji Persyaratan Analisis

Dalam penelitian ini terdapat uji persyaratan analisis yang terdiri

dari uji normalitas uji homogenitas uji lineartas Hal tersebut akan

dijelaskan dan dihitung menggunakan bantuan komputer yaitu SPSS

160

1 Uji Normalitas

Uji normalitas pada penelitian ini digunakan untuk menguji

apakah variabel X dan variabel Y yang diteliti memiliki ditribusi

normal atau tidak normal Uji normalitas ini menggunakan

hitunngan uji Kolmogorov-Smirnov yang akan dihitung

menggunakan software SPSS 160 Dalam penghitungan

normalitas terdapat istilah taraf signifikan atau biasa dilambangkan

dengan Sig Nilai signifikansi ini akan dibandingkan dengan rumus

Kolmogorov-Smirnov yaitu signifikan gt 005 dan dapat dikatakan

data tersebut berdistribusi normal Begitupun sebaliknya kalau

hasil nilai hitung signifikan lt005 maka data tersebut dinyatakan

tidak berdistribusi normal Seperti yang terdapat pada Tabel 414

98

Tabel 414 Hasil Uji Asumsi Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Program

_CSR

Tingkat_ekonomi_

Petani

Unstandardized

Residual

N 35 35 35

Normal

Parametersa

Mean 484571 373143 0000000

Std

Deviation 519243 361997 339669670

Most Extreme

Differences

Absolute 155 139 095

Positive 155 139 095

Negative -093 -123 -095

Kolmogorov-Smirnov Z 915 820 564

Asymp Sig (2-tailed) 373 511 908

a Test distribution is Normal

Sumber Pengolahan data

Pada Tabel 414 diketahui pada kolom Unstandardized

Residual nilai signifikansi addalah 0908 gt005 maka dapat

dikatakan bahwa data berdistribusi normal Signifikansi pada

kolom variabel X (Program CSR) menunjukkan angka 0373gt005

artinya variabel X merupakan data berdistribusi normal Sedangkan

pada kolom variabel Y (Tingkat Ekonomi Petani) menunjukkan

angka 0511 gt 005 yang berarti variabel Y merupakan data

berdistribusi normal Hasil tersebut didukung juga dengan

histogram hasil uji normalitas seperti pada Grafik 436 sebagai

berikut

99

Sumber data mentah yang telah diolah menggunakan SPSS 160

Grafik 410 Grafik Uji Normalitas

Selain didukung dengan hasil penghitungan berupa

diagram Hasil uji normalitas ini juga didukung oleh diagra P-Plot

seperi yang telah disajikan pada Grafik di bawah ini

Sumber data mentah yang diolah

Grafik 411 Grafik diagram Uji Normalitas (P-Plot)

Diagram P-plot merupakan diagram hasil yang mendukung

penghitungan uji normalitas Cara membaca diagram P-plot adalah

lingkaran-lingkaran yang mendekati garis maka data penelitian

tersebut semakin tinggi tingkat kenormalannya sebaliknya apabila

100

lingkaran-lingkaran kecil tersebut semakin menjauhi garis maka

tingkat kenormalannya semakin rendah Dari data hasil di atas

dapat dilihat bahwa hasil penghitungan menunjukkan 19 data

penelitian sangat dekat bahkan berada pada garis ini dapat

dikatakan normalitasnya tinggi Untuk 13 lainnya dekat tetapi agak

sedikit menjauh dan dapat dikatakan tingkat normalitasnya sedang

karena tidak terlalu jauh dari garis normalitas tersebut

2 Uji Homogenitas

Uji homogenitas adalah pengujian mengenai sama tidaknya

variansi-variansi dua buah distribusi atau lebih Uji homogenitas

dilakukan untuk mengetahui apakah data dalam variabel X dan Y

bersifat homogen atau tidak119

Dalam penghitungan ini asumsi

homogenitas menggunakan Lavene ndashTest dalam pengambilan

keputusan adalah jika nilai signifikansi gt 005 maka distribusi data

adalah homogen Sebaliknya jika hasil penghitungan signifikansi lt

005 maka data tersebut adalah data yang berdistribusi tidak

homogen Penghitungan dapat dilihat seperti pada tabel 415

Tabel 415 Hasil Uji Asumsi Homogenitas

Hasil

Levene Statistic df1 df2 Sig

1594 1 68 211

Sumber Data primer yang diolah

Dari Tabel 415 diketahui bahwa hasil penghitungan

menunjukkan signifikansi gt 005 terbilang 0211gt 005 jadi dapat

diambil keputusan bahwa data dari variabel X dan Y merupakan

data yang berdistribusi homogen

119

Di kutip dari situs web httpswwwstatistikiancom201301uji-homogenitashtmlamp pada

tanggal 17 Februari 2019 pukul 2020

101

3 Uji Linearitas

Linearitas dapat diartikan seperti garis lurus yang

berhubungan Uji linearitas digunakan untuk mengetahui antara

dua variabel X dan Y mempunyai hubungan yang linear atau tidak

secara signifikan Dalam penelitian ini penghitungan dengan

bantuan komputer yaitu dengan SPSS 160 Uji linear biasanya

digunakan dalam prasyarat analisis korelasi dan regresi linear

Pengambilan keputusan adalah jika nilai signifikan gt 005 maka

terdapat hubungan yang linear antara variabel X dan variabel Y

Seperti pada Tabel 416 dengan menggunakan Tabel ANOVA

Tabel 416 Hasil Asumsi Uji Linearitas

Sumber Data primer yang diolah

Berdasarkan hasil hitungan dari uji linearitas pada Tabel 416

dapat diketahui bahwa nilai dari kolom Sig pada baris Deviation

from Linearityhasilnya adalah 0239 gt 005 maka data tersebut

antara variabel X dan Y memilki hubungan yang linear antar

Porgram CSR dengan Tingkat ekonomi petani tebu

ANOVA Table

Sum of Squares Df

Mean Square F Sig

Tingkat_Ekonomi_Petani Program_CSR

Between Groups (Combined)

277793 17 16341 1656 154

Linearity 53266 1 53266 5398 033

Deviation from Linearity

224527 16 14033 1422 239

Within Groups 167750 17 9868

Total 445543 34

102

c Uji Hipotesis Penelitian

1 Uji T

Uji T pada penelitian digunakan untuk menguji ada atau tidaknya

pengaruh antara variabel X terhadap variabel Y Pengujian ini

adalah pemecah dari sebuah hipotesis penelitian yang mana

hasilnya antara ada pengaruh atau tidak ada pengaruh seperti yang

disajikan pada Tabel 417 Dengan hipotesis bahwa

Ha = Ada pengaruh program CSR (Corporate Social

Responsibility) terhadap Perekonomian Petani Tebu dan

karyawan Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang

H0 = Tidak ada pengaruh program CSR (Corporate Social

Responsibility) terhadap Perekonomian Petani Tebu dan

karyawan Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang

Kriteria pengujian

a Jika thitung ttabel maka H0 diterima Ha di tolak

b Jika thitung gt ttabel maka H0 ditolak Ha diterima

Seperti yang telah disajikan pada Tabel 417 hitungan

menggunakan SPSS berikut

Tabel 417 Hasil Uji T

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig B Std Error Beta

1 (Constant) 25633 5549 4620 000

Program_CSR 241 114 346 2117 042

a Dependent Variable Tingkat_Ekonomi_Petani

Sumber Data primer yang diolah

103

Pada Tabel 417 mengenai uji T dapat dilihat hasil

penghitungan yang menggunakan bantuan komputer dengan SPSS

160 diperoleh hasil untuk variabel X (Program Corporate Social

Responsibility PG Tjoekir) dengan nilai thitung sebesar 2117 yang

lebih besar dari ttabel yaitu 203011 yang artinya Ho ditolak

sehingga Ha diterima yang artinya terdapat pengaruh CSR

terhadap perekonomian petani tebu dan karyawan dan nilai

signifikansi yang diperoleh sebesar 0042 dimana nilai signifikansi

tersebut lebih kecil dibandingkan dengan α = 005 Penghitungan

ini menunjukkan bahwa jawaban hipotesis penelitian yaitu H0

ditolak yang berarti bahwa pengukuran untuk variabel X (Program

Corporate Social Responsibility PG Tjoekir) adalah signifikan

Dapat disimpulkan bahwa variabel X (Program CSR PG Tjoekir)

berpengaruh terhadap variabel Y (Tingkat ekonomi petani tebu)

selain itu koefisien regresi variabel (X) Program CSR PGTjoekir

bernilai positif sehingga pengaruh Program CSR PG Tjoekir

terhadap Perekonomian Petani Tebu dan karyawan pabrik adalah

positif

2 Koefisien Determinasi

Perhitungan pada penelitian ini menggunakan perhitungan

regresi Regresi bertujuan untuk menguji pengaruh antara variabel

satu dengan variabel yang lain Pada penghitungan ini

menggunakan penghitungan Regresi Linear Sederhana yang mana

digunakan hanya untuk satu buah variabel X dan satu buah

variabel Y saja Penghitungan regresi ini menggunakan bantuan

software SPSS 16 Untuk mengetahui seberapa pengaruh program

CSR Pabrik Gula Tjoekir terhadap perekonomian Petani Tebu dan

karyawan pabrik apakah berpengaruh secara signifikan atau tidak

Untuk menganalisis ada atau tidaknya pengaruh CSR terhadap

tingkat ekonomi petani tebu dengan melihat nilai hitung dari R

104

Square untuk mengetahui berapa beasar pengaruh dalam

persentase () Seperti hasil hitung pada Tabel 418

Tabel 418 Koefisien determinasi (R) Variabel X dan Y

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std Error of the

Estimate

1 346a 120 093 344778

a Predictors (Constant) Program_CSR

Sumber Data primer yang diolah

Berdasarkan Tabel 418 bahwa dalam penghitungan yang

menggunakan SPSS telah diketahui hasil dari R-Square 0120 dari

variabel X atau variabel Program Corporate Social Responsibility

Pabrik Gula Tjoekir Berdasarkan penghitungan tersebut dikatakan

bahwa 0120 menjadi 120 dari variabel dependen ( Variabel

perekonomian petani tebu) dipengaruhi oleh variabel independen

(Program Corporate Social Responsibility) Dari sini dapat

disimpulkan bahwa tingkat pengaruh antar variabel X dan variabel

Y pada penelitian ini sebesar 12 sedangkan 88 lainnya

dipengaruhi oleh berbagai faktor lainnya (sawah petani yang

bukan tebu palawija aset lain seperti usaha mobil angkuttruk

pendapatan yang diberikan oleh anak petani yang anaknya sudah

bekerja pendapatan dari pensiunan PNS dan TNI pendapatan dari

sewa kontrakan milik petani tebu dan lain-lain) yang tidak

merupakan fokus penelitian ini

3 Analisis Regresi Linear Sederhana

Untuk mengetahui seberapa banyak pengaruh Program CSR

(variabel bebas) dapat dilihat melalui pengujian Koefisien Regresi

yang diberi tanda huruf ldquoBrdquo Untuk mengetahui pengaruh dari

105

masing-masing variabel dapat dilihat pada tabel yang telah

disajikan pada Tabel 419

Tabel419 Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig B Std Error Beta

1 (Constant) 25633 5549 4620 000

Program_

CSR 241 114 346 2117 042

a Dependent Variable

Tingkat_Ekonomi_Petani

Sumber Data primer yang diolah

Pada hasil penghitungan SPSS tabel 419 untuk

mengetahui tingkat signifikansi pada setiap variabel dapat dilihat

pada kolom Sig dengan pengambilan keputusan apabila hasil

hitung kurang dari 005 maka penghitungan tersebut dinyatakan

bahwa variabel X tersebut signifikan Dapat dilihat bahwa hasil

hitung pada kolom Sig dengan nilai 0042 yang berarti variabel

tersebut signifikan Tabel Koefisien dalam regresi linear sederhana

ini berfungsi untuk menggambarkan persamaan regresi Dengan

mengetahui nilai dari baris konstan pada kolom B serta koefisien

regresi yang signifikan Model persamaan regresi untuk

mengetahui tingkat pengaruh program CSR PG Tjoekir terhadap

Perekonomian Petani Tebu dan Karyawan Pabrik adalah dengan

rumus statistik Y = a + bX Dalam Tabel 417 bila dimasukkan

106

pada rumus persamaan regresi menjadi Y = 25633 + 0241X

sebagaimana diinterpretasikan bahwa pada variabel X

menunjukkan nilai positif 0241 hal ini menjadikan apabila nilai

dari B 0241 ini meningkat maka nilai variabel Y juga akan

meningkat sebesar 0241 karena keduanya memiliki hubungan

pengaruh yang searah

E Pembahasan Hasil Penelitian

Pada penelitian ini menemukan hasil yang di dapatkan baik secara

primer yang langsung pada objek penelitian yaitu petani tebu maupun

secara skunder dengan melihat angket yang telah diisi oleh 20 orang petani

tebu dan 15 karyawan pabrik gula Setelah proses penyebaran angket

kemudian mengolah data dan didapatkan hasil bahwa tingkat pengaruh

antar variabel X dan variabel Y pada penelitian ini sebesar 12

sedangkan 88 lainnya dipengaruhi oleh berbagai faktor lainnya (sawah

petani yang bukan tebu palawija aset lain seperti usaha mobil

angkuttruk pendapatan yang di berikan anak pada petani yaang anaknya

sudah bekerja pendapatan dari pensiunan PNS dan TNI pendapatan dari

sewa kontrakan milik petani tebu dan lain-lain) yang tidak merupakan

fokus penelitian ini

Pada penelitian ini mengenai CSR (Corporate Social

Responsibility) merupakan sebuah kebijakan dari perusahaan yang di

dalamnya terdapat 3 aspek inti yaitu masyarakat perusahaanpabrik gula

dan lingkungan120

Dari ketika aspek tersebut memiliki kesesuaian dari

teori CSR yang dikemukakan oleh 2 tokoh yaitu Archie B Carrol dan John

Elklingtonrsquos bahwa pada CSR ada 3 aspek di sebut 3P yaitu

(ProfitPlanetPeople) meliputi kesejahteraan atau kemakmuran ekonomi

peningkatan kualitas lingkungan dan keadilan social121

Pada CSR Pabrik

Gula Tjoekir tidak akan berjalan lancar bila 3 aspek dari teori Triple

120

Muhammad SubhiImplementasi Corporate Social Responsibility PT Pertamina

(Persero)SkripsiProgram Studi Kesejahteraan MasyarakatUIN Syarif Hidayatullah2011 hal20 121

BusyraAzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary

menjadiMandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 34

107

Bottom Line itu ada yang tidak ada Selain itu dari 3 aspek tersebut dalam

kenyataan adalah Planet menggambarkan sumber daya alam dalam hal ini

adalah tanaman tebu seperti yang di ketahui bahwa semua industri sumber

daya alam berasal dari bumi dan sebuah CSR tidak dapat disebut CSR

apabila tidak ada aspek sosial masyarakat atau dalam teori disebut People

Dalam teori mencari Triple Bottom Line aspek Profit digambarkan sebagai

perusahaan dimana sebuah perusahaan tujuan utamanya adalah menekan

kerugian dan mencari keuntungan yang sebesar-besarnya

Selain membahas mengenai aspek CSR pada teori dan di

hubungkan dengan kenyataan pada CSR Pabrik Gula Tjoekir Terdapat

model-model CSR sebuah perusahaan dan untuk penelitian ini CSR

Pabrik Gula Tjoekir memakai Teori dari Kloter dan Lee mengenai model

CSR Diantara 6 model pelaksanaan CSR dallam perusahaan CSR Pabrik

Gula Tjoekir masuk ke dalam 3 kategori model dalam teori Kloter

Pertama Cause related marketing adalah bentuk kontribusi perusahaan

dengan menyisihkan beberapa persen dari pendapaan yang diperoleh

perusahaan sebagai donasi bagi permasalahan sosial tertentu untuk

periode tertentu atau produk tertentu122

Dalam hal ini Pabrik Gula Tjoekir

menyisihkan sebagian dari laba perusahaan untuk didonasikan kepada

petani tebu secara tidak langsung karena dana donasi tersebut diolah

menjadi dana pinjaman sewaktu-waktu baik bagi karyawan petani tebu

maupun bagi masyarakat sekitar pabrik yang sedang membutuhkan dan

baik itu untuk urusan usaha pengolahan pertanian tebu maupun untuk

kebutuhan mendadak Dana tersebut dapat diajukan oleh petani tebu

karyawan dan karyawan pabrik kepada koperasi tebu rakyat yang menjadi

mitra pabrik dalam mengolah dana pada koperasi simpan pinjam Dalam

CSR ini disebut dengan program kemitraan yaitu peminjaman dana

dengan bunga yang sangat rendah yang sebagian besar diberikan kepada

petani tebu Kedua model Corporate philantrophy adalah inisiatif dari

122

BusyraAzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary

menjadiMandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 46

108

perusahaan dengan memberikan kontribusi langsung kepada suatu

aktivitas amal baik dalam bentuk donasi ataupun sumbangan tunai123

Pada pelaksanaan CSR Pabrik Gula Tjoekir sesuai dengaan poin kedua

teori dari Kloter dan Lee karena dari pihak pabrik memang memberikan

kontribusi langsung kepada maasyarakat petani tebu karyawan dan mitra

pabrik yang lainnya Wujud dari hal ini adalah adanya program CSR bagi-

bagi sembako setiap dua kali dalam setahun atau setiap musim giling tiba

dan setelah musim giling selesai Pembagian santunan sembako ini

dilaksanakan secara merata baik kepada karyawan petani tebu dan warga

sekitar pabrik Konkretnya santunan donasi rutin dibagikan pada 3

kelurahan yaitu Desa Jatirejo Desa Cukir dan Desa Kwaron Pembagian

tersebut di lakukan secara merata kepada warga Ketiga model

Community Voluntering adalah bentuk kegiatan yang dilakukan langsung

oleh perusahaan dalam memberikan bantuan dan mendorong karyawan

serta mitra bisnisnya untuk secara sukarela terlibat dan membantu

masyarakat setempat124

Dalam hal ini mitra bisnis seperti petani tebu

tidak dapat berkontribusi dalam pemberian bantuan tetapi pihak pabrik

mengajak para karyawan yang tidak lain adalah warga sekitar pabrik untuk

terlibat dalam program CSR seperti pembangunan jembatan pembersihan

selokan para warga dan pelancaran irigasi pada sawah-sawah sekitar

pabrik Sudah keharusan bagi setiap perusahaan untuk melaksanakan CSR

atau tanggung jawab perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan

sekitar hal ini didukung oleh sebuah ayat Al qurrsquoan yang menganjurkan

untuk tidak merusak lingkungan serta melakukan kwajiban secara

seimbang antara industri dan keadaan lingkungan sekitar yaitu QS Al Ar-

rum ayat 41 yang artinya ldquoTelah nampak kerusakan di darat dan di laut

disebabkan karena perbuatan tangan manusia supaya Allah merasakan

kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka agar mereka

kembali (ke jalan yang benar)rdquo

123

Ibid 124

Busyra AzheriCorporate Social Responsibility Dari Voluntary menjadi

MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 46

109

Pada Pabrik Gula Tjoekir program CSR meliputi program PKBL

(Program kemitraan dan Bina Lingkungan) yang implementasinya cukup

bagus dirasakan oleh warga sekitar karyawan pabrik dan peetani tebu

program santunan berupa bantuan sembako kepada para warga baik warga

biasa petani tebu maupun karyawan pabrik yang tinggal sekitar pabrik di

3 desa (Jatirejo Cukir dan Kwaron) pembangunan Jembatan pelancaran

irigasi sawah warga penerangan jalan umum dan lain-lain Secara tidak

langsung CSR pabrik tersebut memiliki pengaruh untuk petani dan

karyawan Hal ini didukung oleh penelitian relevan yang dilakukan oleh

Dwi Riska Nihayah dalam karyanya yang berjudul Implementasi

Corporate Social Responsibility Pabrik Gula Tjoekir Jombang pada tahun

2017

Pada penelitian ini fokus pada pengaruh CSR terhadap

perekonomian petani tebu dan karyawan pabrik Perekonomian tersebut

dapat dilihat pada 3 aspek inti yaitu dilihat dari pendidikan kesehatan dan

pendapatan Program CSR pabrik Tjoekir merupakan program yang

berkelanjutan Dalam pengaruh pendapatan petani CSR telah membantu

para petani berupa pelancaran irigasi sawah subsidi bibit tebu dan

peminjaman dana yang secara tak langsung telah membantu ekonomi

petani tebu dengan begitu petani memiliki dana untuk mengolah sawah

serta saluran irigasi sudah semakin lancar Selain itu dalam pendidikan

walaupun Pabrik Gula Tjoekir tidak secara langsung memberi bantuan

dana pendidikan untuk keluarga mitra karyawan dan warga sekitar namun

untuk setiap peminjaman yang diajukan karyawan dan mitra akan dipenuhi

oleh pihak pabrik Gula Tjoekir Untuk bidang kesehatan karyawan

memperoleh jaminan kesehatan BPJS yang dibayarkan oleh pabrik untuk

para karyawan Untuk petani tebu sebagian besar tidak memperoleh

bantuan kesehatan apapun dari pabrik tetapi untuk petani tebu yang

merupakan mantan karyawan masih mendapatkan fasilitas jaminan

kesehatan BPJS Program CSR yang berkelanjutan ini didukung dengan

penelitian yang relevan dari disertasi yang di tulis oleh Partogi Saoloan

110

Samosir dengan judul ldquoAnanlisis Kebijkan Corporate Social

Responsibility Berkelanjutan pada Industri Otomotif di Indomobil

Grouprdquo125

F Keterbatasan Penelitian

Penelitian yang sudah dilakukan telah berhasil menguji hipotesis

yang diajukan tetapi belum pada tingkat kebenaran mutlak sehingga

masih terdapat kemungkinan untuk melakukan penelitian lanjutan

mengenai CSR (Corporate Social Responsibility) dari PG Tjoekir

terhadap tingkat ekonomi petani tebu Hal ini dikarenakan adanya

beberapa keterbatasan dalam penelitian ini antara lain

1 Penelitian ini masih menggunakan kuesioner tertutup dimana

jawabannya masih disediakan oleh peneliti Sehingga informasi yang

didapatkan masih terbatas

2 Beberapa hal yang di luar kemampuan peneliti sehingga tidak dapat

dijangkau oleh peneliti hal ini di karenakan keterbatasan tenaga

waktu biaya dan pemikiran dari peneliti

3 Dilihat dari sampel yang diambil peneliti masih terbatas populasi

terjangkaunya hanya terbatas pada karyawan yang jumlahnya terbatas

saat bukan musim giling di pabrik petani tebu yang jumlah

populasinya tergolong sedikit dalam Kabupaten Jombang yang

menjadi mitra PG Tjoekir Untuk sampel petani tebu juga masih

kurang maksimal karena banyak petani tebu yang tidak dapat ditemui

karena alasan tertentu

125

Partogi Saoloan Samosir Ananlisis Kebijkan Corporate Social Responsibility Berkelanjutan

pada Industri Otomotif di Indomobil Group Pascasarjana IPB2011

111

BAB V

KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN

A Kesimpulan

Berdasarkan analisis data yang telah di lakukan mulai dari Uji

Validitas Uji Normalitas hingga terakhir pada Regresi Linear Sederhana

diperoleh hasil analisis penelitian yang dinyatakan bahwa ldquoTerdapat

pengaruh program Corporate Social Responsibility Pabrik Gula Tjoekir

terhadap Tingkat Ekonomi Petani Teburdquo Hal ini didasarkan pada hasil

penghitungan data dengan bantuan komputer yaitu SPSS 160 yang

menunjukkan hasil Y = 25633 + 0241X sebagaimana diinterpretasikan

bahwa pada variabel X menunjukkan nilai positif 0241 hal ini menjadikan

nilai meningkat maka nilai variabel Y juga akan meningkat sebesar 0241

karena keduanya memiliki hubungan pengaruh yang searah dan tetap

Hasil dari R-Square 0120 dari variabel Program Corporate Social

Responsibility(X) Berdasarkan penghitungan tersebut di katakan bahwa

0120 menjadi 120 Dari sini dapat disimpulkan bahwa tingkat pengaruh

antar variabel X dan variabel Y pada penelitian ini sebesar 12

sedangkan 88 lainnya dipengaruhi oleh berbagai faktor lainnya (sawah

petani yang bukan tebu palawija aset lain seperti usaha mobil

angkuttruk pendapatan yang diberikan anak pada petani yaang anaknya

sudah bekerja pendapatan dari pensiunan PNS dan TNI pendapatan dari

sewa kontrakan milik petani tebu dan lain-lain) yang tidak merupakan

fokus penelitian ini

Selain itu hasil penghitungan menggunakan Uji T hasil untuk nilai

thitung sebesar 2117 lebih besar dari ttabel yaitu 203011 maka H0 ditolak

dan Ha diterima yang artinya terdapat pengaruh CSR terhadap

perekonomian petani tebu dan karyawan nilai signifikansi yang diperoleh

sebesar 0042 dimana nilai signifikansi tersebut lebih kecil dibandingkan

dengan α = 005 Jawaban hipotesis penelitian yaitu H0 ditolak yang berarti

112

bahwa pengukuran untuk variabel X (Program Corporate Social

Responsibility PG Tjoekir) adalah signifikan

Dari program CSR PG Tjoekir para petani tebu dan karyawan

pabrik memperoleh banyak manfaat diantaranya petani mendapatkan

bantuan bibit tebu peminjaman dana berbunga rendah untuk pengolahan

sawah tebu Untuk karyawan juga dapat meminjam dana dari program

kemitraan memperoleh BPJS gratis saat pabrik beroperasi memperoleh

santunan sembako setiap musim gilingnya serta fasilitas umum di sekitar

pabrik seperti pembangunan jembatan pelebaran sungaipelancaran

drainase dan penerangan lampu-lampu di sepanjang jalan yang penerangan

sebelumnya belum memadai Selain itu juga terdapat bantuan dari PG

Tjoekir berupa tenda-tenda semi permanen untuk para pedagang di

wilayah kawasan wisata Makam Gusdur yang tempatnya tepat di seberang

PG Tjoekir

B Implikasi

1 Pabrik akan lebih efisiensi dalam mengimplementasikan program-

program CSR serta mengetahui pendapat para petani tebu mengenai

CSR

2 Petani tebu dapat mengutarakan pendapaat masing-masing lewat

musyawarah APTR (Anggota Petani Tebu Rakyat) pada rapat di

KPTR (Koperasi Ppetani Tebu rakyat)

3 Masyarakat sekitar lebih optimal memanfaatkan fasilitas yang

diberikan Pabrik Gula Tjoekir berupa pinjaman dana berbunga ringan

untuk modal usaha jadi masyarakat lebih produktif

C Saran-saran

1 Perusahaan Pabrik Gula Tjoekir PTPN X

Lebih optimal dan efisien lagi dalam program pelancaran

drainaseirigasi karena selain irigasi sawah yang penting saluran air

pada pemukiman warga sekitar juga sangat penting

Pelatihanworkshop untuk petani tebu bagaimana mengolah tebu

dengan baik secara optimal serta mengatur biaya pengolahan tebu

113

Perlu diperhatikan untuk perbaikan sistem pengembalian dana

pinjaman bunga rendah pada Program Kemitraan agar petani tidak

dirugikan Pabrik mengganti strategi pemasaran agar tidak kalah saing

dengan gula imporGKR (Gula Kristal Rafinasi) karena hal itu dapat

merugikan pendapatan petani tebu

2 Penelitian Lain

Untuk penelitian selanjutnya penulis sangat mengharapkan jangkauan

penelitian yang lebih luas responden yang lebih banyak serta data

yang lebih mendalam (wawancara) satu per satu petani tebu

3 Petani tebu

Mengikuti pelatihanworkshop untuk pengelolaan sawah tebu secara

maksimal dan optimal agar menghasilkan tebu yang berkualitas baik

4 Masyarakat Umum

Bagi masyarakat umum lebih memantau implementasi CSR Pabrik

Gula Tjoekir karena CSR dari arti umum adalah diperuntukkan kepada

semua warga sekitar pabrik yang terkena dampak lingkungan sosial

ekonomi dan kesahatan

114

DAFTAR PUSTAKA

ArikuntoSuharsimiProsedur Penelitian Suatu Pendekatan

PraktikJakartaPenerbit PT Rineka Cipta2013

AzheriBusyraCorporate Social Responsibility Dari Voluntary menjadi

MandatoryJakartaPenerbitPTRaja Grafindo Persada2012

AzimyShofiyatulPartisipasi dan Dampak Program Corporate Social

Responsibility PTPN VII Terhadap Taraf Hidup Masyarakat Gunung

Dempo Sumatera SelatanInstitut Pertanian BogorSkripsi2013

Badan Pusat Statistik Kabupaten JombangJumlah pendapatan panen tebu di

Kabupaten Jombang2016

Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur Jumlah industri besar dan industri

sedang yang ada di Jawa Timur menurut kabupaten pada tahun 2013-2015

BunginBurhanMetodologiPenelitianSosial dan Ekonomi (Format-format

Kuantitatif dan KualitatifuntukStudiSosiologi KebijakanPublik

Komunikasi Manajemen dan Pemasaran)JakartaKencana Prenada

Media Group2013

Daniel MoeharMetodePenelitianSosialEkonomi (Dilengkapibeberapaalatanalisa

dan penuntunpenggunaan) JakartaPTBumi Aksara2005

Departemenen Pendidikan Nasional Pusat Bahasa (Indonesia)Kamus Besar

Bahasa IndonesiaGramedia Psutaka Utama2008

HanifNanda Yulingga dan Wasis HimawantoStatistik

PendidikanYogyakartaPenerbitDee-publish2017 cetakan ke 1

IdrusMuhammadMetode Penelitian Ilmu SosialUniversitas Islam Indonesia

YogyakartaPenerbitErlangga2009

IrwantoAbdulKoharampAnggaPrabowoKajianEfektivitas Program Corporate

Social Responsibility(CSR) Yayasan Unilever IndonesiaE-Journal

DepartemenManajemen FakultasEkonomi dan Manajemen IPB2008

KumalasariMela WidyaFaktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Pemilihan

Lokasi Industri Manufaktur Skala Besar dan Sedang (Studi Kasus

Kecamatan Jaten dan Kecamatan Gondangrejo Kabupaten

Karanganyar)Universitas Sebelas MaretSkripsi2012

115

MahmudMarzukiLandasan PendidikanTangerang SelatanPenerbitHaja

Mandiri2013

MatonoNanangMetode Penelitian Kuantitatif Analisis isi dan Data

SekunderJakartaPenerbit PT Raja Grafindo Persada2016

Nihayah DwiRiska (2017) Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR)

Pada Pabrik Gula Tjoekir Jombang Thesis UniversitasPesantren Tinggi

DarulUlum

NurmalaTatik dkkPengantar ilmu PertanianYogyakartaPenerbitGraha

Ilmu2012

RuditoBambang dan Melia FamiolaCSR (Corporate Sosial

Responsibility)BandungRekayasa Sains2013

SamosirPartogi SaoloanAnalisis Kebijakan Corporate Social Responsibility

Berkelanjutan pada Industri Otomotif di Indomobil GroupInstitut

Pertanian BogorDisertasi2011

SantosoSinggihStatistik MultivariatJakartaPenerbitPT Elex Media

Komputindo2010

SlametJuli SoemiratKesehatan LingkunganYogyakarta Penerbit Gadjah Mada

university Press2014 Cetakan ke 9

Software Quantum GIS versi QGIS-OSGeo4W-2183-1

SubhiMuhammadImplementasi Corporate Social Responsibility PT Pertamina

(Persero)SkripsiProgramStudiKesejahteraanSosialUINSyarif

Hidayatullah2011

SudarmaMomonSosiologi untuk KesehatanJakartaPenerbitSalemba

Medika2009

Sugiyono Metode Pnelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan

RampD)BandungPenerbit Alfabeta2008 Cetakan ke-12

SujarweniWiratnaStatistika Untuk PenelitianYogyakarta Graha Ilmu2012

TambunanTulusIndustri Gula Nasional

(BeberapaCatatanPenting)JakartaUniversitas Trisakti2012

TariganRobinsonEkonomi RegionalTeori dan AplikasiJakartaPenerbitPT

Bumi Aksara2012Cetakan ke 6

TeguhMuhammadEkonomi IndustriJakartaPenerbitRaja Grafindo

Persada2010 Cetakan Pertama

116

Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No20Tahun 2003

WahyuningrumYuniarti dkkPengaruh Program Corporate Social Responsibility

Terhadap Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat (Studi kasus

Implementasi CSR PT Amerta Indah Otsuka Desa Pacarkeling

Kecamatan Kejayan Kabupaten Pasuruan)E-Journal Administrasi Publik

(JAP) Vol1 No5Program Studi Administrasi Publik Fakultas Ilmu

Administrasi Universitas BrawijayaMalang2013

WidjajaGunawanSeri Pemahaman Perseroan Terbatas (150 Pertanyaan

Tentang Perseroan Terbatas)JakartaForum Sahabat2008

YustikaAhmad Erani dkkTapak Pengembangan Industri

NasionalBogorPenerbitPT Penerbit IPB Press2014Cetakan Pertama

YusufMuriMetode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan Penelitian

GabunganJakartaPenerbitKencana2017 cetakan ke-4

WikipediaLetak Astronomi daerah kabupaten jombang pada peta Provinsi Jawa

Timur melalui httpsidwikipediaorgwikiKabupaten_Jombangpada

pukul 1151WIB Selasa 13 November 2017

WikipediaLetak Astronomi kecamatan Diwekdiakses melalui

httpsidwikipediaorgwikiDiwek_Jombang pada pukul 1148 WIB

Selasa 14 November 2017

Website Resmi Pabrik Gula Tjoekir httpspgtjoekirblogwordpresscom

Website Resmi Pabrik Gula Tjoekir Sejarah PendirianPabrikTjoekir PTPN X

(Persero) Jombang melaluihttpswwwpabrikgulatjoekircomsejarah-pg-

tjoekir (diakses pada web resmi PG Tjoekir pukul 0119 WIB Selasa 07

November)

Websitehttpkompasianacomyassarlina54f381827455139e2b6c77fasejarah-gelap-

berdirinya-pabrik-gula-tjoekir)

Website httpsptpn10coidpageprofil

Website httpssitusbudayaidsejaerah-pabrik-gula-tjoekir

Website httpswwwdatarisetcom

Website httpswwwstatistikiancom201301uji-homogenitashtmlamp

Website wwwKonsistensicom

LAMPIRAN 1 UJI REFERENSI

LAMPIRAN 2 INSTRUMEN PENELITIAN

INSTRUMEN PENELITIAN

No VARIABEL INDIKATOR PERNYATAAN NOITEM

1

Program-

program

Corporate

Social

Responsibility

PG Tjoekir

(Variabel X)

Program

Kemitraan

1 Pemahaman saya

mengenai

Corporate Social

Responsibility

2 Program utama

CSR untuk warga

sekitar

3 Latar belakang

didirikan CSR

4 Program CSR

yang di rasakan

warga dan petani

5 Penilaian warga

mengenai

program

kemitraan

6 Peminjaman dana

usaha merupakan

sub program dari

program

kemitraan

1

2

345

67

8910

11

Program Bina

Lingkungan

7 Penilaian warga

mengenai

program Bina

Lingkungan

1213

8 Subsisi dan

bantuan untuk

pengolah sawah

tebu

9 Bentuk dan wujud

program bina

lingkungan

10 CSR PGTjoekir

selain PKBL

1415

16171819

20

2 Tingkat

ekonomi

petani tebu

(Variabel Y)

Pendapatan 11 Sumber

matapencaharian

warga

12 Pekerjaan selain

menjadi petani

tebu

13 Penghasilan yang

di dapat petani

tebu

14 Luas sawah petani

tebu

15 Pendapatan

meningkat setelah

adanya CSR

16 Jumlah keluarga

dalam satu kepala

keluarga

17 Penghasilan

rumah tangga

selain dari kepala

rumah tangga

12

3

456

678

9

1011

12

Pendidikan 18 Jumlah anak yang

bersekolah

19 Ada anak yang

putus sekolah

20 Biaya sekolah

anak setiap

bulannya

21 Bantuan biaya

pendidikan dari

PG Tjoekir

1314

15

16

17

Kesehatan 22 Anggota keluarga

yang menderita

sakit khusus

23 Ada jaminan

kesehatan

bantuan biaya

berobat dari PG

Tjoekir

24 Pergi ke rumah

sakitpuskesmas

setiap bulan

18

19

20

LAMPIRAN 3 KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN

PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) PABRIK

GULA TJOEKIR PTPN X TERHADAP TINGKAT EKONOMI PETANI

TEBU KECAMATAN DIWEK KABUPATEN JOMBANG

Assalamursquoalaikum wrwb

Dengan hormat perkenalkan saya Nanik Yhulliyani Mahasiswi Jurusan

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (PIPS) Konsentrasi Geografi pada Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta (UIN Jakarta) sedang melakukan penelitian dalam rangka

menyelesaikan tugas akhirSkripsi untuk memperoleh gelar Sarjana Untuk itu

saya memhon kesediaan bapakibu untuk mengisi beberapa pernyataan dalam

kuesioner penelitian ini Adapun informasi atau data yang bapakibu berikan akan

terjaga kerahasiaannya dan akan di gunakan sebagai mana mestinya

ldquoBarang siapa yang berusaha melapangkan suatu kesusahan kepada seorang mukmin dari

kesusahan-kesusahan dunia maka Allah akan melapangkannya dari suatukesusahan di hari

kiamat dan barang siapa yang berusaha memberi kemudahan bagi orang yang kesusahan maka

Allah akan memberi kemudahan baginya di dunia dan akhirat Barang siapa yang menutupi

kejelekanorang Islam Allah akan menutupi kejelekannya di dunia dan akhiratallah akan selalu

membantu hambaNya selama hamba itu menolong sesama saudaranyardquo(HR Muslim)

CSR Pabrik Gula Tjoekir merupakan tanggung jawab perusahaan yang di adakan

untuk masyarakat sekitar dan petani tebu agar kegiatan industri perusahaan

tersebut berjalan lancar dan terjalin hubungan kerjasama antara perusahan dengan

warga dan petani tebu Program CSR pabrik Tjoekir salah satunya adalah Program

Kemitraan dan Bina Lingkungan Kemitraan merupakan program berupa

pinjaman dana usaha dengan bunga rendah sedangkaan program bina lingkungan

adalah program yang berupa perbaaikan lingkkungan seperti pelancaran

drainasesaluran air pembangunan jembatan

Petunjuk Pengisian

1 Bacalah dengan teliti setiap pertanyaan dan seluruh kemungkinan jawaban yang

ada

2 Pilihlah alternatif jawaban yang paling sesuai menurut anda

3 Berilah tanda silang (X) pada pilihan jawaban yang disediakan (cukup hanya

dengan mengisi satu jawaban saja)

4 Peneliti sangat mengharapkan semua pertanyaan dapat dijawab dan tidak ada

yang dilewatkan karena setiap pertanyaan saling berhubungan

5 Mohon dijawab semua pertanyaan dengan teliti dan sebenarnya 6 Untuk pertanyaan mengenai pendapat anda isilah jawaban dengan benar singkat

dan jelas

7 Kuesioner ini semata-mata untuk kepentingan akademis mohon dijawab

dengan jujur sesuai dengan penilaian Anda 8 Identitas di jamin kerahasiaannya

Ket

SS Sangat Setuju TS Tidak setuju

S Setuju STS Sangat Tidak Setuju

Data Responden No

1 Nama

2 Usia tahun

3 Jenis Kelamin ⃝ Laki-laki ⃝ Perempuan

4 Pendidikan Terakhir ⃝ SD ⃝SLTP ⃝SLTA ⃝Perguruan Tinggi

5 Pekerjaan ⃝PelajarMahasiswa ⃝ Karyawan ⃝ Petani tebu

⃝Wirausaha ⃝ Lainnya

6 Lama bekerjasebagai petani

7 Status pekerjaan ⃝ karyawan tetap ⃝ magang ⃝Lainnya

8 Sistem gaji ⃝ 1 bulan ⃝ 2 Bulan ⃝ lainnya

9 Alamat rumah Dusun Desa RTRW

10 Banyak anggota keluarga 23456orang

Variabel X

No Pernyataan Jawaban

S S S TS STS

1 Sudah paham dan mengetahui tentang apa itu (CSR)

Corporate Social Responsibility atau biasa di sebut

tanggung jawab perusahaan (PKBL)

2 Program utama CSR baik kemitraan maupun program Bina

Lingkungan di adakan untuk warga sekitar dan petani tebu

3 Berdirinya program CSR di sahkan dan ketahui oleh semua

pihak (warga sekitar karyawan pabrik dan petani tebu)

4 Berdirinya CSR dikarenakan kebijakan dari PG Tjoekir

sendiri

5 CSR didirikan karena ada permintaan dari warga dan para

petani tebu karena adanya dampak dari kegiatan industri

PG Tjoekir

6 Manfaat CSR di rasakan oleh warga dan petani secara

merata

7 Program CSR yang di rasakan selama ini implementasinya

sudah cukup bagus

8 Peminjaman dana usaha dari program kemitraan

9 Program kemitraan berjalan tidak sesuai keinginan

masyarakat sekitar implementasinya masih kurang

10 Program kemitraan adalah satu program CSR yang

bergerak di bidang ekonomi berupa pinjaman dana usaha

dengan bunga rendah

11 Program Bina lingkungan dari CSR PG Tjoekir masih

sangat kurang

12 Bentuk bantuan dari PGTjoekir berupa kebutuhan alat

pertanian misal pupuk pembelian bibit dan lain-lain

13 Program bina lingkungan salah satunya adalah perbaikan

drainase di pemukiman warga sekitar

14 Program bina lingkungan merupakan program CSR yang

bergerak di bidang lingkungan untuk lingkungan warga

sekitar pabrik

15 Program bina lingkungan juga bergerak di bidang pertanian

berupa pelancaran irigasi sawah para warga dan sawah

petani tebu

16 Pelancaran drainase untuk daerah pemukiman warga

berupa perbaikan selokan dan jembatan

17 Selain PKBL CSR PG Tjoekir juga berupa pembagian

sembako untuk warga sekitar

Variabel Y

No Pernyataan Jawaban

S S S TS STS

1 Sumber mata pencaharian warga sebagian besar bukan

sebagai petani tebu tetapi petani palawwija (padi kedelai

kacang hijau jagung dan lain-lain)

2 Anda memiliki pekerjaan selain menjadi petani tebu

3 Pendapatan rumah tangga meningkat dengan adanya

program CSR dari pabrik gula

4 Kisaran penghasilan yang di dapat petani tebu lebih dari

3000000 setiap musim panen

5 Minimal luas sawah milik petani yang di tanami tebu

adalah 2 hektar untuk dapat bekerja sama dengan PG

Tjoekir

6 Sebagian besar luas sawah petani tebu kurang dari 2 hektar

(yang anda ketahui)

7 Saya memiliki sawah tebu yang luasnya lebih dari 2 hektar

8 Jumlah keluarga dalam satu kepala keluarga lebih dari 4

orang

9 Memiliki penghasilan rumah tangga selain dari kepala

keluarga

10 Ada bantuan atau jaminan kesehatan dari PGgt Tjoekir

11 Jumlah anak yang sedang bersekolah kurang dari 3 anak

12 Ada anak yang putus sekolah dalam keluarga

13 Biaya sekolah anak setiap bulannya lebih dari

2000000bulan

14 Ada bantuan biaya pendidikan dari PG Tjoekirsantunan

pendidikan

15 Pergi ke rumah sakitpuskesmas setiap bulan sekali

Terimakasih banyak atas partisipasi

LAMPIRAN 4 PANDUAN OBSERVASI

PANDUAN OBSERVASI

No Variabel Indikator Implementasi Pendapat

Masyarakat

1 Program CSR Program bina

lingkungan

2 Program Kemitraan

3 Program CSR untuk

warga sekitar pabrik

baik itu karyawan

maupun petani

4 Perekonomian Pendapataan petani

tebu

Kesehatan petani

tebu

Pendidikan

LAMPIRAN 5 HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS

Variabel X

Item

No

r hitung r tabel Kesimpulan

1 0678 0361 Valid

2 0538 0361 Valid

3 0443 0361 Valid

4 0464 0361 Valid

5 0370 0361 Valid

6 0516 0361 Valid

7 0750 0361 Valid

8 0666 0361 Valid

9 0222 0361 Tidak Valid

10 0693 0361 Valid

11 0633 0361 Valid

12 0076 0361 Tidak Valid

13 0513 0361 Valid

14 0630 0361 Valid

15 0245 0361 Tidak Valid

16 0658 0361 Valid

17 0497 0361 Valid

18 0583 0361 Valid

19 0502 0361 Valid

20 0553 0361 Valid

Variabel Y

Item

No

r hitung r tabel Kesimpulan

1 0020 0361 Tidak Valid

2 0476 0361 Valid

3 0433 0361 Valid

4 0607 0361 Valid

5 0715 0361 Valid

6 0684 0361 Valid

7 0391 0361 Valid

8 0489 0361 Valid

9 0038 0361 Tidak Valid

10 0428 0361 Valid

11 0207 0361 Tidak Valid

12 0617 0361 Valid

13 0624 0361 Valid

14 0582 0361 Valid

15 0460 0361 Valid

16 0578 0361 Valid

17 0461 0361 Valid

18 0261 0361 Tidak Valid

19 0178 0361 Tidak Valid

20 0617 0361 Valid

No Variabel Indikator No Item No Valid

1

Program-

program

Corporate

Social

Responsibility

PG Tjoekir

(Variabel X)

Program

Kemitraan

1234567

891011

9

Program Bina

Lingkungan

1213141516

17181920

1215

No Variabel Indikator No Item No Valid

1

Tingkat

ekonomi petani

tebu

(Variabel Y)

Pendapatan 1234567

89101112

1911

Pendidikan 131415

1617

-

Kesehatan 181920 1819

Reliability

VARIABEL X DAN Y

Reliability Statistics

Cronbachs Alpha N of Items

777 20

Reliability Statistics

Cronbachs Alpha N of Items

851 20

LAMPIRAN 6 HASIL ANALISIS DATA

Correlations

Notes

Output Created 16-Feb-2019 104318

Comments

Input Active Dataset DataSet0

Filter ltnonegt

Weight ltnonegt

Split File ltnonegt

N of Rows in Working

Data File 30

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as

missing

Cases Used Statistics for each pair of variables are based

on all the cases with valid data for that pair

Syntax CORRELATIONS

VARIABLES=y1 y2 y3 y4 y5 y6 y7 y8 y9

y10 y11 y12 y13 y14 y15 y16 y17 y18 y19

y20 skor_total

PRINT=TWOTAIL NOSIG

MISSING=PAIRWISE

Resources

Processor Time 000000297

Elapsed Time

000000140

LAMPIRAN ANALISIS DATA

NPar Tests

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Program_CSR

Tingkat_ekonomi

_Petani

Unstandardized

Residual

N 35 35 35

Normal Parametersa Mean 484571 373143 0000000

Std Deviation 519243 361997 339669670

Most Extreme Differences Absolute 155 139 095

Positive 155 139 095

Negative -093 -123 -095

Kolmogorov-Smirnov Z 915 820 564

Asymp Sig (2-tailed) 373 511 908

a Test distribution is Normal

Regression

Variables EnteredRemovedb

Model Variables Entered

Variables

Removed Method

1 Program_CSRa Enter

a All requested variables entered

b Dependent Variable Tingkat_ekonomi_Petani

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std Error of the

Estimate

1 346a 120 093 344778

a Predictors (Constant) Program_CSR

b Dependent Variable Tingkat_ekonomi_Petani

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig

1 Regression 53266 1 53266 4481 042a

Residual 392277 33 11887

Total 445543 34

a Predictors (Constant) Program_CSR

b Dependent Variable Tingkat_ekonomi_Petani

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig B Std Error Beta

1 (Constant) 25633 5549 4620 000

Program_CSR 241 114 346 2117 042

a Dependent Variable Tingkat_ekonomi_Petani

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std Deviation N

Predicted Value 347935 413020 373143 125166 35

Residual -744514 769798 00000 339670 35

Std Predicted Value -2014 3186 000 1000 35

Std Residual -2159 2233 000 985 35

a Dependent Variable Tingkat_ekonomi_Petani

Charts

Uji Homogenitas

Oneway

Test of Homogeneity of Variances

Hasil

Levene Statistic df1 df2 Sig

1594 1 68 211

ANOVA

Hasil

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups 44344 1 44344 864 356

Within Groups 3490742 68 51334

ANOVA

Hasil

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups 44344 1 44344 864 356

Within Groups 3490742 68 51334

Total 3535086 69

Uji Linearitas

Means

Case Processing Summary

Cases

Included Excluded Total

N Percent N Percent N Percent

Tingkat_Ekonomi_Petani

Program_CSR 35 1000 0 0 35 1000

Report

Tingkat_Ekonomi_Petani

Program

_CSR Mean N Std Deviation

38 400000 1

40 350000 1

41 320000 1

42 350000 1

44 405000 2 70711

45 396667 3 305505

46 350000 2 141421

47 370000 2 282843

48 356667 6 163299

49 360000 4 516398

50 372500 4 330404

51 365000 2 353553

52 410000 1

53 380000 1

54 350000 1

57 390000 1

59 380000 1

65 490000 1

Total 373143 35 361997

ANOVA Table

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig

Tingkat_Ekonom Between Groups (Combined) 277793 17 16341 1656 154

i_Petani

Program_CSR

Linearity 53266 1 53266 5398 033

Deviation from

Linearity 224527 16 14033 1422 239

Within Groups 167750 17 9868

Total 445543 34

Measures of Association

R R Squared Eta Eta Squared

Tingkat_Ekonomi_Petani

Program_CSR 346 120 790 623

Uji T Koefisien determinasi dan Regresi linear

sederhana

Regression

Variables EnteredRemovedb

Model Variables Entered

Variables

Removed Method

1 Program_CSRa Enter

a All requested variables entered

b Dependent Variable Tingkat_Ekonomi_Petani

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std Error of the

Estimate

1 346a 120 093 344778

a Predictors (Constant) Program_CSR

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig

1 Regression 53266 1 53266 4481 042a

Residual 392277 33 11887

Total 445543 34

a Predictors (Constant) Program_CSR

b Dependent Variable Tingkat_Ekonomi_Petani

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig B Std Error Beta

1 (Constant) 25633 5549 4620 000

Program_CSR 241 114 346 2117 042

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig B Std Error Beta

1 (Constant) 25633 5549 4620 000

Program_CSR 241 114 346 2117 042

a Dependent Variable Tingkat_Ekonomi_Petani

junaidi
Text Box
Tabel r (Koefisien Korelasi Sederhana)13 df = 1 - 200
junaidi
Text Box
Diproduksi oleh Junaidi13httpjunaidichaniagowordpresscom

Diproduksi oleh Junaidi (httpjunaidichaniagowordpresscom) 2010 Page 1

Tabel r untuk df = 1 - 50

df = (N-2)

Tingkat signifikansi untuk uji satu arah

005 0025 001 0005 00005

Tingkat signifikansi untuk uji dua arah

01 005 002 001 0001

1 09877 09969 09995 09999 10000

2 09000 09500 09800 09900 09990

3 08054 08783 09343 09587 09911

4 07293 08114 08822 09172 09741

5 06694 07545 08329 08745 09509

6 06215 07067 07887 08343 09249

7 05822 06664 07498 07977 08983

8 05494 06319 07155 07646 08721

9 05214 06021 06851 07348 08470

10 04973 05760 06581 07079 08233

11 04762 05529 06339 06835 08010

12 04575 05324 06120 06614 07800

13 04409 05140 05923 06411 07604

14 04259 04973 05742 06226 07419

15 04124 04821 05577 06055 07247

16 04000 04683 05425 05897 07084

17 03887 04555 05285 05751 06932

18 03783 04438 05155 05614 06788

19 03687 04329 05034 05487 06652

20 03598 04227 04921 05368 06524

21 03515 04132 04815 05256 06402

22 03438 04044 04716 05151 06287

23 03365 03961 04622 05052 06178

24 03297 03882 04534 04958 06074

25 03233 03809 04451 04869 05974

26 03172 03739 04372 04785 05880

27 03115 03673 04297 04705 05790

28 03061 03610 04226 04629 05703

29 03009 03550 04158 04556 05620

30 02960 03494 04093 04487 05541

31 02913 03440 04032 04421 05465

32 02869 03388 03972 04357 05392

33 02826 03338 03916 04296 05322

34 02785 03291 03862 04238 05254

35 02746 03246 03810 04182 05189

36 02709 03202 03760 04128 05126

37 02673 03160 03712 04076 05066

38 02638 03120 03665 04026 05007

39 02605 03081 03621 03978 04950

40 02573 03044 03578 03932 04896

41 02542 03008 03536 03887 04843

42 02512 02973 03496 03843 04791

43 02483 02940 03457 03801 04742

44 02455 02907 03420 03761 04694

45 02429 02876 03384 03721 04647

46 02403 02845 03348 03683 04601

47 02377 02816 03314 03646 04557

48 02353 02787 03281 03610 04514

49 02329 02759 03249 03575 04473

50 02306 02732 03218 03542 04432

Diproduksi oleh Junaidi (httpjunaidichaniagowordpresscom) 2010 Page 2

Tabel r untuk df = 51 - 100

df = (N-2)

Tingkat signifikansi untuk uji satu arah

005 0025 001 0005 00005

Tingkat signifikansi untuk uji dua arah

01 005 002 001 0001

51 02284 02706 03188 03509 04393

52 02262 02681 03158 03477 04354

53 02241 02656 03129 03445 04317

54 02221 02632 03102 03415 04280

55 02201 02609 03074 03385 04244

56 02181 02586 03048 03357 04210

57 02162 02564 03022 03328 04176

58 02144 02542 02997 03301 04143

59 02126 02521 02972 03274 04110

60 02108 02500 02948 03248 04079

61 02091 02480 02925 03223 04048

62 02075 02461 02902 03198 04018

63 02058 02441 02880 03173 03988

64 02042 02423 02858 03150 03959

65 02027 02404 02837 03126 03931

66 02012 02387 02816 03104 03903

67 01997 02369 02796 03081 03876

68 01982 02352 02776 03060 03850

69 01968 02335 02756 03038 03823

70 01954 02319 02737 03017 03798

71 01940 02303 02718 02997 03773

72 01927 02287 02700 02977 03748

73 01914 02272 02682 02957 03724

74 01901 02257 02664 02938 03701

75 01888 02242 02647 02919 03678

76 01876 02227 02630 02900 03655

77 01864 02213 02613 02882 03633

78 01852 02199 02597 02864 03611

79 01841 02185 02581 02847 03589

80 01829 02172 02565 02830 03568

81 01818 02159 02550 02813 03547

82 01807 02146 02535 02796 03527

83 01796 02133 02520 02780 03507

84 01786 02120 02505 02764 03487

85 01775 02108 02491 02748 03468

86 01765 02096 02477 02732 03449

87 01755 02084 02463 02717 03430

88 01745 02072 02449 02702 03412

89 01735 02061 02435 02687 03393

90 01726 02050 02422 02673 03375

91 01716 02039 02409 02659 03358

92 01707 02028 02396 02645 03341

93 01698 02017 02384 02631 03323

94 01689 02006 02371 02617 03307

95 01680 01996 02359 02604 03290

96 01671 01986 02347 02591 03274

97 01663 01975 02335 02578 03258

98 01654 01966 02324 02565 03242

99 01646 01956 02312 02552 03226

100 01638 01946 02301 02540 03211

sid
Highlight

Diproduksi oleh Junaidi (httpjunaidichaniagowordpresscom) 2010 Page 3

Tabel r untuk df = 101 - 150

df = (N-2)

Tingkat signifikansi untuk uji satu arah

005 0025 001 0005 00005

Tingkat signifikansi untuk uji dua arah

01 005 002 001 0001

101 01630 01937 02290 02528 03196

102 01622 01927 02279 02515 03181

103 01614 01918 02268 02504 03166

104 01606 01909 02257 02492 03152

105 01599 01900 02247 02480 03137

106 01591 01891 02236 02469 03123

107 01584 01882 02226 02458 03109

108 01576 01874 02216 02446 03095

109 01569 01865 02206 02436 03082

110 01562 01857 02196 02425 03068

111 01555 01848 02186 02414 03055

112 01548 01840 02177 02403 03042

113 01541 01832 02167 02393 03029

114 01535 01824 02158 02383 03016

115 01528 01816 02149 02373 03004

116 01522 01809 02139 02363 02991

117 01515 01801 02131 02353 02979

118 01509 01793 02122 02343 02967

119 01502 01786 02113 02333 02955

120 01496 01779 02104 02324 02943

121 01490 01771 02096 02315 02931

122 01484 01764 02087 02305 02920

123 01478 01757 02079 02296 02908

124 01472 01750 02071 02287 02897

125 01466 01743 02062 02278 02886

126 01460 01736 02054 02269 02875

127 01455 01729 02046 02260 02864

128 01449 01723 02039 02252 02853

129 01443 01716 02031 02243 02843

130 01438 01710 02023 02235 02832

131 01432 01703 02015 02226 02822

132 01427 01697 02008 02218 02811

133 01422 01690 02001 02210 02801

134 01416 01684 01993 02202 02791

135 01411 01678 01986 02194 02781

136 01406 01672 01979 02186 02771

137 01401 01666 01972 02178 02761

138 01396 01660 01965 02170 02752

139 01391 01654 01958 02163 02742

140 01386 01648 01951 02155 02733

141 01381 01642 01944 02148 02723

142 01376 01637 01937 02140 02714

143 01371 01631 01930 02133 02705

144 01367 01625 01924 02126 02696

145 01362 01620 01917 02118 02687

146 01357 01614 01911 02111 02678

147 01353 01609 01904 02104 02669

148 01348 01603 01898 02097 02660

149 01344 01598 01892 02090 02652

150 01339 01593 01886 02083 02643

Diproduksi oleh Junaidi (httpjunaidichaniagowordpresscom) 2010 Page 4

Tabel r untuk df = 151 - 200

df = (N-2)

Tingkat signifikansi untuk uji satu arah

005 0025 001 0005 00005

Tingkat signifikansi untuk uji dua arah

01 005 002 001 0001

151 01335 01587 01879 02077 02635

152 01330 01582 01873 02070 02626

153 01326 01577 01867 02063 02618

154 01322 01572 01861 02057 02610

155 01318 01567 01855 02050 02602

156 01313 01562 01849 02044 02593

157 01309 01557 01844 02037 02585

158 01305 01552 01838 02031 02578

159 01301 01547 01832 02025 02570

160 01297 01543 01826 02019 02562

161 01293 01538 01821 02012 02554

162 01289 01533 01815 02006 02546

163 01285 01528 01810 02000 02539

164 01281 01524 01804 01994 02531

165 01277 01519 01799 01988 02524

166 01273 01515 01794 01982 02517

167 01270 01510 01788 01976 02509

168 01266 01506 01783 01971 02502

169 01262 01501 01778 01965 02495

170 01258 01497 01773 01959 02488

171 01255 01493 01768 01954 02481

172 01251 01488 01762 01948 02473

173 01247 01484 01757 01942 02467

174 01244 01480 01752 01937 02460

175 01240 01476 01747 01932 02453

176 01237 01471 01743 01926 02446

177 01233 01467 01738 01921 02439

178 01230 01463 01733 01915 02433

179 01226 01459 01728 01910 02426

180 01223 01455 01723 01905 02419

181 01220 01451 01719 01900 02413

182 01216 01447 01714 01895 02406

183 01213 01443 01709 01890 02400

184 01210 01439 01705 01884 02394

185 01207 01435 01700 01879 02387

186 01203 01432 01696 01874 02381

187 01200 01428 01691 01869 02375

188 01197 01424 01687 01865 02369

189 01194 01420 01682 01860 02363

190 01191 01417 01678 01855 02357

191 01188 01413 01674 01850 02351

192 01184 01409 01669 01845 02345

193 01181 01406 01665 01841 02339

194 01178 01402 01661 01836 02333

195 01175 01398 01657 01831 02327

196 01172 01395 01652 01827 02321

197 01169 01391 01648 01822 02315

198 01166 01388 01644 01818 02310

199 01164 01384 01640 01813 02304

200 01161 01381 01636 01809 02298

LAMPIRAN 7 DOKUMENTASI

LAMPIRAN

Bentuk-bentuk CSR PG Tjoekir PKBL

Sungai dari PG Tjoekir yang melintasi

rumah warga yang kerap tersumbat

(PBL)

Sungai yang berada tepat di depan PG

Tjoekir dan mengarah ke pemukiman

warga sekitar (PBL)

Jembatan yang di bangun oleh PG

Tjoekir terletak di desa Jatirejo tepat

desa yang terletak di belakang pabrik

Jembatan yang di bangun PG Tjoekir

foto jembatan dari jarak yang lebih jauh

Foto jembatan dari dekat terdapat tanda

bahwa bangunan tersebut di bangun

oleh PG Tjoekir

Parit sungai irigasi sawah yang

diperbaiki PG Tjoekir di daerah

Jatirejo

Sungai yang di perlebar oleh PG

Tjoekir agar sistem drainase lebih

lancar

Sungai yang di perlebar PGTjoekir di

daerah Catak Gayam Kecamatan

Mojowarno

Pemberian sembako rutin 2 kali dalam

setahun

Peneriman Sembako dan gula produksi

PG Tjoekir tersebar secara merata

setiap rumah di desa Jatirejo Kwaron

dan desa Tjoekir

Pengambilan data dengan petani tebu dan karyawan

Dengan manager penanggung jawab

CSR PG Tjoekir bapak Sugeng

Petani tebu besar (lahan luas) bapak

Suwarno (Pensiunan TNI)

Petani tebu besar Bapak Sundusin (yang

memiliki lahan tebu lebih dari 40 hektar )

Bapak Mustafa petani tebu desa

Jatirejo (Petani tebu besar)

Istri dari karyawan PGTjoekir yang

sekaligus memiliki warung di dalam

pabrik

Bapak Suratno (Petani Tebu Besar)

desa Cukir

Istri dari bapak Hendra (Petani tebu) desa

Balongbesuk

Peneliti dengan karyawan PG Tjoekir

yang lebih dari 14 tahun bekerja di

PGTjoekir

LAMPIRAN 8 SURAT IJIN PENELITIAN

LAMPIRAN 9 SURAT BIMBINGAN SKRIPSI

LAMPIRAN 10 BIODATA PENULIS

BIODATA PENULIS

Nanik Yhulliyani NIM 11140150000101 Jurusan

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Konsentrasi

Geografi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Penulis lahir di Kabupaten Jombang Provinsi Jawa Timur

pada 24 Februari 1995 Sekarang ini penulis bertempat

tinggal di Dusun Gempol Kerep RT 012RW 006 Desa Krembangan Kecamatan

Gudo Kabupaten Jombang Provinsi Jawa Timur Penulis merupakan anak

pertama dari 2 bersaudara Ayahanda penulis bernama Suraji dan ibunda penulis

bernama Saroh

Riwayat pendidikan SDN Krembangan 2 pada tahun 2001-2007 MTs

Wahid Hasyim Krembangan pada tahun 2007-2010 dan untuk SMA di SMA A

Wahid Hasyim 4 Gudo pada tahun 2010-2013 Pada tahun 2014 penulis

menempuh pendidikan pada Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta

Skripsi ini penulis perembahkan untuk orangtua tercinta Semoga

penelitian ini dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan dan perkembangan ilmu

pengetahuan

Email ynanik44gmailcom

  • 1 JUDUL
  • KATA PENGANTAR
  • 3 SKRIP BAB 1-5
  • LAMPIRAN1
  • LAMPIRAN 6pdf
    • Halaman Awal
    • df = 1 - 50
    • df = 51 - 100
    • df = 101 - 150
    • df = 151 - 200
Page 3: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t

ii

iii

iv

v

vi

ABSTRAK

Nanik Yhulliyani (NIM 11140150000101) Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial Konsentrasi Geografi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan Judul Skripsi ldquoPengaruh Corporate Social Responsibility

Terhadap Perekonomian Petani Tebu dan Karyawan Pabrik Gula Tjoekir

PTPN X Kabupaten Jombangrdquo Skripsi Program Studi Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial Konsentrasi Geografi Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta 2019

Persaingan perdagangan bebas untuk gula lokal dengan gula rafinasi

mengakibatkan petani tebu mengalami kerugian Selain itu faktor input-output

pabrik menurun mempengaruhi berjalannya CSR Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Perekonomian

Petani Tebu dan Karyawan Pabrik Gula Tjoekir Jenis metode yang digunakan

deskriptif kuantitatif Sumber data adalah data primer pengolahan data

menggunakan SPSS 160 Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan

observasi Jumlah sampelnya sebanyak 35 responden Teknik pengambilan

sampel yaitu dengan teknik Random Sampling Instrumen yang digunakan adalah

angket dengan skala likert dan metode analisis menggunakan uji regresi linier

sederhana koefisien determinasi dan pengujian hipotesis (uji t) Uji t nilai thitung

sebesar 2117 yang lebih besar dari ttabel yaitu 203011 maka H0 di tolak dan Ha di

terima dan nilai signifikansi 0042 lebih kecil α = 005 Dapat disimpulkan bahwa

variabel CSR berpengaruh terhadap variabel perekonomian petani dan karyawan

pabrik Persamaan regrasi Y = 25633 + 0241X sebagaimana diinterpretasikan

bahwa pada variabel X menunjukkan nilai positif meningkat sebesar 0241 karena

keduanya memiliki hubungan pengaruh yang searah dan tetap Diketahui hasil

dari R-Square 0120 dari variabel Program Corporate Social Responsibility

Berdasarkan penghitungan tingkat pengaruh variabel X dan variabel Y pada

penelitian ini sebesar 12 sedangkan 88 lainnya dipengaruhi oleh berbagai

faktor lainnya (sawah petani yang bukan tebu palawija aset lain seperti usaha

mobil angkuttruk pendapatan yang diberikan anak pada petani yang anaknya

sudah bekerja pendapatan dari pensiunan dan lainnya

Kata Kunci Corporate Social ResponsibilityPerekonomian Petani Tebu dan

Karyawan Pabrik

vii

ABSTRACT

Nanik Yhulliyani (NIM 11140150000101) Department of Social Sciences

Education Geography Concentration Faculty of Tarbiyah and Teacher

Training Thesis Title The Influence of the Corporate Social Responsibility on

the Economy of Sugar Cane Farmers and Employees of Tjoekir PTPN X Sugar

Factory in Jombang Regency Thesis Social Sciences Education Study

Program Geography Concentration of Syarif Hidayatullah State Islamic

University Jakarta 2019

Competition for free trade for local sugar with refined sugar resulted in

sugarcane farmers losing money In addition factory input-output factors

decrease affecting the running of CSR This study aims to determine the Effect of

Corporate Social Responsibility on the Economy of Sugar Cane Farmers and

Employees of Tjoekir Sugar Factory The type of method used is quantitative

descriptive Data sources are primary data processing data using SPSS 160 The

technique of collecting data uses questionnaires and observations The number of

samples is 35 respondents The sampling technique is the Random Sampling

technique The instrument used was a questionnaire with a Likert scale and

analysis method using a simple linear regression test coefficient of determination

and hypothesis testing (t test) The t test value of tcount is 2117 which is greater

than t table which is 203011 then H0 is rejected and Ha is accepted and the

significance value of 0042 is smaller α = 005 It can be concluded that the CSR

variable affects the economic variables of farmers and factory employees

Regression equation Y = 25633 + 0241X as interpreted that in variable X shows

a positive value increased by 0241 because both have a direct and constant

influence relationship The results of R-Square 0120 are known from the

Corporate Social Responsibility Program variable Based on the calculation of

the level of influence of variables X and Y in this study by 12 while the other

88 is influenced by various other factors (farmers fields that are not sugar cane

other crops such as transport vehicles trucks income given to farmers who his

child has worked income from pensioners and others

Keywords Corporate Social Responsibility Economy Sugar Cane Farmers and

Factory Employees

viii

KATA PENGANTAR

Assalamuaikum wrwb

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

hidayah-Nya kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan penelitian ini

dengan keadaan sehat wal afiat serta memudahkan saya dalam segala urusan

mengenai penelitian ini Shalawat serta salam tidak lupa saya curahkan kepada

junjungan saya Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membimbing umat Islam

dari Zaman Jahiliyah menuju zaman yang terang benderang ini dengan penuh

rahmat serta diiringi oleh perkembangan teknologi yang maju pesat

Penelitian ini berjudul ldquoPengaruh Program CSR (Corporate Social

Responsibility) Pabrik Gula PTPN X Tjoekir Terhadap Tingkat Ekonomi Petani

Tebu Kabupaten Jombang rdquo sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana Pada

Bidang konsentrasi Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahusan Sosial

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

Dalam penulisan laporan penelitian ini penulis sadar bahwa karya ilmiah

ini masih jauh dari kata sempurna karena kesempurnaan hanya milik Allah

semata Penelitian ini tidak akan berhasil tanpa bantuan dan dukungan dari orang

sekitar dan semua pihak baik pertolongan yang tidak nampak maupun

pertolongan yang nampak Karena itulah saya berterimakasih kepada orang-orang

yang telah membantu dan membimbing saya Saya ucapkan banyak terimakasih

kepada

1 Ayah dan ibu yang selalu mendoakan saya dalam suka maupun duka selama

melakukan penelitian dari awal hingga akhir serta dalam segala hal

2 Kepada dosen pembimbing Bapak Dr Sodikin MSi yang selalu mebimbing

saya dengan berkorban waktu dan tenaga Serta membimbing dengan sabar

ketika saya salah dalam mengerjakan penelitian ini dari awal hingga akhir

3 Kepada ibu Neng Sri Nuraeni MPd yang selalu mensupport membimbing

selalu mengingatkan dan mengajak saya untuk selalu semangat dan giat agar

cepat menyelesaikan skripsi ini

ix

4 Kepada Kepala Dr Iwan Purwanto selaku ketua Prodi Ilmu Pengetahuan

Sosial selain itu juga sebagai dosen Pembimbing Akademik yang selalu

mendengarkan keluhan dan permasalahan apapun selam kuliah Atas support

dan doanya sebagai panutan dan motivator dalam hidup saya

5 Kepada Prof Ahmad Thib Raya sebagai dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan selaku Kepala Dekan periode lalu 2014-2019

6 Kepada Ibu Dr Sururin MAg selaku dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta periode 2019-2023

7 Prof Dr Amany Burhanudin Umar Lubis Lc MA sebagai rektor UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta periodee 2019-2023

8 Kepada Ibu Dr Amelia Fauziah selaku Direktur Social Trust Fund UIN Syarif

Hidayatullah yang telah memberi motivasi bimbingan dan dukungan dalam

setiap langkah para volunteer Social Trust Fund

9 Kepada Lembaga dan keluarga besar Social Trust Fund yang selalu

memberikan dukungan dan semangat

10 Kepada Bapak Dr Husni Teja Sukmana ST MSc yang menjadi orang tua

asuh dalam beasiswa OTA (Orang Tua Asuh) di Social Trust Fund

11 Kepada Dr Nuryani MA dan keluarga yang selalu mendukung saya dalam

segala hal selama kuliah di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta

12 Kepada Teman-teman Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial teman-

teman volunteer Social Trust Fund dan teman-teman PPKT yang selalu

memberikan semangat untuk cepat menyelesaikan tugas akhir

Penelitian ini sangat memerlukan kritik dan saran sebagai bahan

pertimbangan untuk memperbaiki karya-karya lain dimasa depan Semoga

penelitian ini bermanfaat bagi masyarakat khususnya pada pembaca

Wassalamualaikum wrwb

Jakarta 25 April 2019

Penulis

Nanik Yhulliyani

x

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI i

LEMBAR PERNYATAAN UJI REFERENSI ii

LEMBAR PERNYATAAN KARYA ILMIAH iii

ABSTRACK iv

ABSTRACT v

KATA PENGANTAR vi

DAFTAR ISI viii

DAFTAR TABEL xi

DAFTAR GAMBAR xiv

DAFTAR LAMPIRAN xv

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang Masalah 1

B Identifikasi Masalah 10

C Pembatasan Masalah 10

D Rumusan Masalah 10

E Tujuan Penelitian 10

F Manfaat Penelitian 10

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 13

A Deskripsi Teoretik 13

1 Industri Gula 13

2 CSR (Corporate Social Responsibility) 29

3 Petani Tebu 39

4 Tingkat Ekonomi 40

B Penelitian yang Relevan 44

C Kerangka Berpikir 47

D Hipotesis 50

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 51

A Lokasi dan Waktu Penelitian 51

xi

1 Lokasi Penelitian 51

2 Waktu Penelitian 52

B Metode Penelitian 52

C Populasi dan Sampel Penelitian 53

1 Populasi 53

2 Sampel 53

D Variabel Penelitian 55

1 Variabel Independen 55

2 Variabel Dependen 55

E Sumber Data 57

1 Data Primer 58

2 Data Sekunder 58

F Teknik Pengumpulan Data 58

1 Kuesioner 58

2 Observasi 59

G Instrumen Penelitian 59

H Teknik Analisis Data 62

1 Uji Kualitas Data 62

a Uji Validitas 62

b Uji Reliabilitas 62

2 Uji Prasyarat Analisis Data 63

a Uji Normalitas 63

b Uji Homogenitas 63

c Uji Linearitas 63

3 Uji Hipotesis Penelitian 64

a Uji T 64

b Uji Koefisien Determinasi 64

c Regresi Linear Sederhana 64

1 Hipotesis Statistik 66

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 67

A Gambaran Umum Pabrik Gula Tjoekir 67

xii

1 Sejarah Pabrik Gula Tjoekir 67

2 Visi dan Misi Pabrik Gula Tjoekir 69

3 Kondisi Fisik Wilayah 70

B Deskripsi Data 72

1 Deskripsi Responden 73

2 Deskripsi Variabel 77

3 Deskripsi Kuesioner 80

C Hasil Observasi 91

D Pengujian Persyaratan Analisis dan Pengujian Hipotesis 93

a Uji Kualitas Data 93

1 Uji Validitas 93

2 Uji Reliabilitas 95

b Uji Persyaratan Analisis 97

1 Uji Normalitas 97

2 Uji Homogenitas 100

3 Uji Linearitas 101

c Pengujian Hipotesis Model Regresi 101

1 Uji T 101

2 Uji Koefisien Determinasi 103

3 Regresi Linier Sederhana 104

E Pembahasan Hasil Penelitian 106

F Keterbatasan Penelitian 110

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 111

A Kesimpulan 111

B Implikasi 112

C Saran 112

DAFTAR PUSTAKA 114

LAMPIRAN

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 11 Jumlah industri besar dan industri sedang yang ada di

Jawa Timurmenurut kabupaten pada tahun 2013-2015 2

Tabel 12 Jumlah pendapatan panen tebu di Kabupaten Jombang 4

Tabel 13 Jumlah keluarga sejahtera di Kabupaten Jombang menurut

kecamatan ` 5

Tabel 21 Kegiatan Corporate Social Responsibility 33

Tabel 22 Pengaturan Tanggung jawab Perusahaan dalam Ketentuan

Peraturan Perundang-undangan dalam Hukum Perusahaan 38

Tabel 23 Penelitian yang Relevan 44

Tabel 31 Waktu Penelitian 52

Tabel 32 Instrumen Penelitian 59

Tabel 33 Pedoman Observasi 61

Tabel 41 Responden berdasarkan Usia 73

Tabel 42 Responden berdasarkan Pendidikan 75

Tabel 43 Responden berdasarkan Tahun Gabung 76

Tabel 44 Skor pernyataan menurut Skala Likert 78

Tabel 45 Hasil frekuensi jawaban responden (Variabel X) 79

Tabel 46 Frekuensi jawaban responden (Variabel Y) 80

Tabel 47 Hasil Observasi 81

Tabel 48 Hasil Uji Validitas Variabel X (CSR) 82

Tabel 49 Hasil Uji Validitas Variabel Y (Tingkat Ekonomi Petani) 91

Tabel 410 Hasil Uji Reliabilitas Variabel X (Corporate Social

Responsibility) 94

Tabel 411 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y (Tingkat Ekonomi Petani)95

Tabel 412 Hasil Uji Asumsi Normalitas 96

Tabel 413 Hasil Uji Asumsi Homogenitas 96

Tabel 414 Hasil Asumsi Uji Linearitas 98

Tabel 415 Hasil Uji T 100

Tabel 416 Koefisien determinasi (R) Variabel X dan Y 101

Tabel 417 Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana 102

xiv

DAFTAR GRAFIK

Grafik 41 Karakteristik Responden berdasarkan Usia 74

Grafik 42 Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan 75

Grafik 43 Responden Berdasarkan Tahun Gabung atau Kerjasama

dengan Pabrik Gula Tjoekir 77

Grafik 44 Tingkat Pengetahuan Petani Tebu terhadap CSR 83

Grafik 45 Penilaian Implementasi Program Kemitraan yang dirasakan

Petani Tebu 84

Grafik 46 Penilaian Petani terhadap Program Bina Lingkungan

Pg Tjoekir 86

Grafik 47 Bentuk Bantuan PG Tjoekir Berupa Pupuk dan Bibit

Tebu 88

Grafik 48 Pekerjaan selain menjadi petani tebu 90

Grafik 49 Pendapatan Petani Tebu Setiap Musim Panen 90

Grafik 410 Uji Normalitas 99

Grafik 411 Uji Normalitas (P-Plot) 99

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 21 Luas jangkauan range dan threshold 21

Gambar 22 Locational triangle dari Weber 22

Gambar 23 Kurva Isodapan dari Weber 23

Gambar 24 Kurva perbedaan sewa tanah sesuai dengan perbedaan jarak

kepasar 26

Gambar 25 Perbedaanan kurva sewa tanah untuk kegiatan berbeda 27

Gambar 26 Diagram cincin dari Von Thunen 27

Gambar 27 Kerangka berpikir untuk penelitian pengaruh CSR Pabrik Gula

Tjoekir terhadap tingkat ekonomi petani tebu di Kecamatan

Kabupaten Jombang 48

Gambar 31 Letak Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang 51

Gambar 41 Lokasi Pabrik Gula Tjoekir 67

Gambar 42 Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Persero 68

Gambar 43 Sungai yang di perbaiki oleh PG Tjoekir 87

Gambar 44 Pembagian Santunan kepada warga sekitar Pabrik

Gula Tjoekir 89

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Uji referensi

Lampiran 2 Instrumen Penelitian

Lampiran 3 Kuesioner penelitian

Lampiran 4 Panduan Observasi

Lampiran 5 Hasil Uji Validitas dan Reliabitas

Lampiran 6 Hasil Analisis Data

Lampiran 7 Dokumentasi

Lampiran 8 Surat Izin Penelitian

Lampiran 9 Surat Bimbingan Skripsi

Lampiran 10 Biodata Penulis

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan negara yang kaya raya akan sumber daya

alam Letak strategis Indonesia di wilayah tropis membuat potensi flora

dan fauna di Indonesia sangat beragam selain itu Indonesia merupakan

negara yang terletak di antara dua samudra dan dua benua yaitu Samudra

Pasifik dan Samudra Hindia serta diapit oleh dua benua yaitu Benua Asia

dan Benua Australia Hal tersebut membuat Indonesia menjadi jalur

perdagangan internasioanal karena berada pada garis silang dari jalur darat

dan laut Selain menjadi jalur perdagangan dunia Indonesia juga dijuluki

sebagai negara maritim (negara kepulauan) Sumber daya alam Indonesia

sangat melimpah baik itu sumber daya alam yang ada di darat maupun

yang ada di laut Pada bidang kelautan sumber daya alam Indonesia

diantaranya terdapat sumber daya terumbu karang ikan dengan beragam

spesies bahkan setengah dari spesies ikan di dunia ada pada laut Indonesia

Selain biota laut Indonesia juga memiliki garis pantai yang panjang

dengan berbagai macam pemandangan yang indah dan menjadikannya

tempat wisata Bahkan sebagian pendapatan negara juga berasal dari

bidang pariwisata salah satunya yaitu objek wisata pantai

Pada bidang pertambangan Indonesia juga sangat melimpah

diantaranya terdapat pertambangan timah tembaga minyak bumi batu

bara nikel dan yang paling dikenal dunia adalah pertambangan emas atau

logam mulia yang merupakan tambang emas terbesar di dunia yaitu

Freeport yang berada di Papua Selain bidang tambang sumber daya alam

Indonesia lainnya yaitu bidang perhutanan perkebunan perikanan

peternakan tanaman pangan perindustrian dan pariwisata Diantara

seluruh sumber daya alam Indonesia yang kini sangat membantu

pertumbuhan APBN Indonesia adalah pada bidang industri dan bidang

pariwisata Pada bidang pariwisata Indonesia termasuk negara yang

2

sangat banyak tempat-tempat wisata baik itu wisata alam maupun wisata

budaya Pada bidang perindustrian di Indonesia semakin berkembang dari

tahun ke tahun Pada tahun 1995 secara nasional tercatat 165 daerah

kawasan industri dengan luas sekitar 53449 Ha dan pada tahun 2000

meningkat menjadi 203 kawasan indutri dengan luas sekitar 66771 Ha

yang terbesar di 20 provinsi di Indonesia1

Salah satunya wilayah di

Indonesia yang merupakan kawasan industri besar adalah Jawa Timur

perindustriannya berkembang pesatSeperti yang disajikan pada Tabel 11

Tabel 11 Jumlah industri besar dan industri sedang yang ada di

Jawa Timur menurut kabupaten pada tahun 2013-2015

No Kabupaten Tahun

2013 2014 2015

1 Pacitan 14 15 17

2 Ponorogo 28 28 34

3 Trenggalek 45 45 46

4 Tulungagung 190 182 188

5 Blitar 65 70 81

6 Kediri 109 121 122

7 Malang 232 249 267

8 Lumajang 80 80 85

9 Jember 170 168 176

10 Banyuwangi 278 279 280

11 Bondowoso 73 78 81

12 Situbondo 84 92 97

13 Probolinggo 63 63 64

14 Pasuruan 770 794 811

15 Sidoarjo 946 953 978

16 Mojokerto 213 247 270

17 Jombang 145 155 161

18 Nganjuk 43 43 45

19 Madiun 19 21 24

20 Magetan 28 37 37

21 Ngawi 31 31 27

22 Bojonegoro 78 81 88

1Ahmad Erani Yustika dkk Tapak Pengembangan Industri NasionalBogorPenerbit PTPenerbit

IPB Press2014 cetakan ke 1 hal 39-41

3

23 Tuban 205 196 199

24 Lamongan 142 144 150

25 Gresik 562 599 603

26 Bangkalan 19 20 20

27 Sampang 21 22 25

28 Pamekasan 67 74 75

29 Sumenep 55 71 78

Jawa timur 6226 6473 6672

Sumber Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur

Berdasarkan Tabel 11 dapat dianalisis bahwa perindustrian di

wilayah Jawa Timur mengalami peningkatan Dari tahun 2013 dengan

jumlah 6226 dan meningkat setiap tahunnya dari data BPS mengatakan

pada tahun 2015 jumlahnya mencapai 66722 Perindustrian merupakan

salah satu lapangan usaha yang paling banyak berkontribusi terhadap

Produk Domestik Bruto (PDB) negara bahkan mencapai 2359 dari

keseluruhan lapangan usaha yang terdapat di Indonesia Lain halnya

dengan pengembangan industri di wilayah Kabupaten Jombang salah satu

kabupaten yang berada di Jawa Timur perindustrian di Kabupaten

Jombang kini semakin berkembang sebagian diantaranya terdapat industri

batik khas Jombang industri rokok Sampoerna industri sepatu dan

industri perkebunan khususnya industri pengolahan tebu menjadi gula

pasir dimana terdapat dua pabrik gula besar di Jombang yaitu Pabrik Gula

Tjoekir dan Pabrik Gula Jombang Baru di buktikan dengan sebagian besar

wilayah pertanian di Jombang adalah Tebu Perindustrian di Jombang

sebesar 3 dari seluruh industri yang ada di Jawa Timur peringkat

tertinggi sebesar 19 untuk Kabupaten Sidoarjo dan peringkat terendah

pada Kabupaten Pacitan yaitu 0

Selain Industri pertumbuhan penduduk di kabupaten Jombang dari

tahun 2011-2015 meningkat terus menerus dari tahun ke tahun Menurut

BPS kabupaten Jombang peningkatan pertumbuhan penduduk tahun 2011

adalah 1212882 jiwa dan pada tahun 2015 terdapat peningkatan menjadi

2 Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur tahun 2015 (Jumlah Perusahaan Industri Besar dan

Sedang di Jawa Timur menurut KabupatenKota tahun 2013-2015)

Tabel 11 Lanjutan

4

1240985 jiwa Sedangkan penduduk pada kecamatan Diwek yang

merupakan salah salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Jombang

pada tahun 2011 sebanyak 101981 orang dan pada tahun 2015 meningkat

menjadi 104847 jiwa Dari jumlah keluarga secara keseluruhan 42783

keluarga dan yang termasuk keluarga pra sejahtera (tergolong kurang

mampu) sebanyak 3379 keluarga Luas tanah menurut penggunaannya

pada kecamatan Diwek adalah 336 dari seluruh tanah di kecamatan

Diwek digunakan sebagai pemukiman perumahan 039 adalah kawasan

industri 6055 adalah sawah 183 adalah tegalan 000 hutan jadi di

daerah Kecamatan Diwek tidak terdapat hutan 025 adalah kolam dan

363 lain-lain3 Jadi bisa diprediksi bahwa sebagian besar penduduk

bermata pencaharian sebagai petani tebu atau buruh tani lainnya Dapat

dilihat pada tabel 12 produksi industri perhutanan dan perkebunan di

Kabupaten jombang bahwa produksi tebu cukup tinggi bahkan sebagian

besar yang mengusai industri perkebunan adalah tebu seperti yang

disajikan pada Tabel 12

Tabel 12 Jumlah pendapatan panen tebu di Kabupaten Jombang4

No Kecamatan

Subdistrict

TebuSugar Cane

Luas Panen

(Ha)

Produksi (Ton) Produktivitas

(TonHa)

1 Perak 354 30560 86

2 Gudo 762 66691 88

3 Diwek 1730 147419 85

4 Ngoro 1622 140141 86

5 Mojowarno 805 64038 80

6 Bareng 1207 94221 78

7 Wonosalam 427 32924 77

8 Mojoagung 1139 99780 88

9 Sumobito 205 16791 82

3 Badan Pusat Statistik KabupatenJombang (Jumlah Keluarga Menurut Kriteria di Kabupaten

Jombang) tahun 2016 4Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten

Jombang

5

10 Jogoroto 702 59836 85

11 Peterongan 502 45049 90

12 Jombang 195 14972 77

13 Megaluh 19762 1481 79

14 Tembelang 101 8068 80

15 Kesamben 701 55666 79

16 Kudu 571 48453 85

17 Ngusikan 26 1901 72

18 Ploso 428 36803 78

19 Kabuh 86 6765 78

20 Plandaan 172 13609 79

21 Bandar Kedung

Mulyo

128 10628 80

Sumber Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang Jawa Timur

Berdasarkan Tabel 12 Kecamatan Diwek adalah wilayah paling

luas untuk panen tebu Sebagian masyarakat memiliki perekonomian yang

tinggi hal ini dapat dilihat dari data jumlah penduduk yang sejahtera lebih

banyak dibandingkan yang belum sejahtera di Kecamatan Diwek Seperti

yang terlihat pada Tabel 13

Tabel 13 Jumlah keluarga sejahtera di Kabupaten Jombang

menurut kecamatan5

No Kecamatan Pra

Sejahtera

Sejahtera Jumlah

1 Bandar Kedung Mulyo 2326 17971 20297

2 Perak 1573 20533 22106

3 Gudo 1280 20679 21959

4 Diwek 3379 39404 42783

5 Ngoro 4362 28229 32591

6 Mojowarno 5419 32889 38308

Sumber Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang

5 Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang (Jumlah keluarga sejahtera di Kabupaten Jombang)

Tabel 12 Lanjutan

6

Menurut data yang di dapat masyarakat yang kurang sejahtera di

kecamatan Diwek kisaran 3379 jiwa sedangkan yang sudah sejahtera

sebesar 39404 jiwa Hal ini dapat dianalisis bahwa mayoritas penduduk

kecamatan Diwek khususnya petani tebu sudah sejahtera6 Rata-rata petani

tebu yang memiliki kontrak kerjasama dengan PG Tjoekir merupakan

masyarakat yang tergolong mampu dan sejahtera karena untuk menjalin

kerjasama dengan PG Tjoekir syaratnya adalah dengan memiliki lahan

tebu seluas minimal 2 hektar per orangnya Hanya sebagian kecil

masyarakat petani tebu yang memiliki ekonomi menengah ke bawah7

Jadi tidak heran apabila di Jombang yang merupakan kota kecil

tetapi penghasil tebu terbanyak dibandingkan dengan wilayah sekitarnya

dengan sebagian besar lahan yang ditanami tebu selain itu juga di

Kabupaten Jombang juga terdapat 2 perusahaan Industri Tebu yaitu Pabrik

Gula Tjoekir PTPN X dan Pabrik Gula Jombang Baru Pabrik Gula

Tjoekir yang terletak di Kecamatan Diwek khususnya di desa Tjoekir

Letak Pabrik Tjoekir yang sangat strategis tepat di depan Pondok

Pesantren Tebu Ireng yang di bangun oleh Hasyim Asyrsquoari serta terlekatak

di jalur antara kota Pabrik Gula Tjoekir di bangun sejak abad ke 18 oleh

Belanda dan sampai sekarang masih beroperasi Pabrik gula Tjoekir

merupakan pabrik dimana para warga setempat dan sekitarnya mencari

nafkah sebagai karyawan pabrik petani pemasok tebu dan buruh tani

Untuk menjaga kelancaran dan kemajuan usaha Industri ini pabrik

tersebut mengadakan kerjasama dengan masyarakat setempat dengan

mengimplementasikan program tanggung jawab perusahaan yaitu program

CSR (Corporate Social Responsibility) dari PG Tjoekir untuk masyarakat

sekitar wilayah pabrik termasuk karyawan pabrik dan petani tebu

Masyarakat sekitarpun sudah terbiasa dengan seluruh aktivitas pabrik baik

itu yang menciptakan kebisingan maupun tidak

6 Sumber BPS Kabupaten Jombang (JumlahKeluargaSejahtera di KabupatenJombang menurut

kecamatan Tahun 2016) 7

Wawancara dengan Bapak Suwandi warga sekitar PG Tjoekir yang merupakan mantan

karyawan PG Tjoekir

7

CSR (Corporate Social Responsibility) merupakan sebuah

tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat di sekitar

perusahaan tersebut Hal itu dilakukan untuk mensejahterakan masyarakat

sekitar dengan adanya perusahaan tersebut sehingga terciptalah suasana

aman nyaman untuk kedua pihak sehingga aktivitas pabrik lancar tanpa

adanya gangguan dari pihak manapun Masyarakatpun dapat mendukung

dan berkontribusi dalam aktivitas perusahaan tersebut Saat ini dunia usaha

tidak lagi hanya memperhatikan catatan keuangan perusahaan semata

(single bottom line) melainkan juga aspek sosial dan lingkungan yang

biasa disebut triple bottom line Sinergis dari tiga elemen ini merupakan

kunci dari konsep pembangunan berkelanjutan (sustainable development)

Seiring dengan itu berbagai kalangan swasta pemerintah organisasi

masyarakat dan dunia pendidikan berupaya merumuskan dan

mempromosikan tanggung jawab sosial sektor usaha dalam hubungannya

dengan masyarakat dan lingkungan8

Konsep dari CSR sendiri menurut The World Business Council for

Sustainable Development yaitu CSR haruslah berkomitmen terus menerus

bekelanjutan untuk memberikan kontribusi bagi perkembangan ekonomi

sambil meningkatkan kualitas hidup para pekerja dan keluarganya juga

bagi komunitas lokal dan masyarakat pada umumnya Hal ini untuk efek

jangka panjang dan bukan dilakukan hanya cukup sekali saja tapi

berkelanjutan9 Namun pada PG Tjoekir masyarakat cukup mendukung

kebijakan dari pabrik gula tersebut hanya para petani tebu yang sebagian

memiliki masalah yaitu bingung harus menjual tebu mereka ke pabrik

mana karena tebu yang dihasilkan memang banyak yang berkualitas

bagus tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa banyak juga tebu yang

kualitasnya rendah dan dijual ke pabrik pun juga akan turun harganya dari

8

Abdul KoharIrwanto amp Angga Prabowo Kajian Efektivitas Program Corporate Social

Responsibility (CSR) Yayasan Unilever IndonesiaE-Journal Departemen Manajemen Fakultas

Ekonomi dan Manajemen IPB2008 hal 99 9

Muhammad SubhiImplementasi Corporate Social Responsibility PT Pertamina

(Persero)SkripsiProgram Studi Kesejahteraan MasyarakatUIN Syarif Hidayatullah2011 hal18

8

harga normal Selain itu perdagangan gula juga sangat ketat

persaingannya apalagi sekarang sudah ada perdagangan bebas seperti

MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) ini berdampak kepada para petani

tebu yang mana persaingan perdagangan gula semakin meluas dengan gula

rafinasi (gula impor)

Merupakan hukum alam manusia memenuhi kebutuhannya melalui

pemanfaatan alam sekitarnyaSerta selalu berhubungan dan berinteraksi

dengan makhluk lainnya hal itu mengakibatkan adanya kerjasama antara

satu dengan yang lain Hal tersebut sesuai dengan ayat Al Qurrsquoan Surat

yaitu Surah Al Qhasash ayat 77 sebagai berikut

رة خ ل ا ر ا د ل ا له ل ا ك ا ت آ ا م ي ف غ ت ب س وا ن ت ول

ا ي ن د ل ا ن م ك ب ي ص ك ن ي ل إ له ل ا ن س ح أ ا م ن ك س ح وأ

لرض ا ف د ا س ف ل ا غ ب ت ب ول ي ل له ل ا ن إ

ن ي د س ف م ل اArtinya

Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu

(kebahagiaan) negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan

bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada

orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu dan

janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi Sesungguhnya Allah

tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan10

Kandungan ayat di atas adalah Allah bahwa manusia hidup

janganlah hanya memikirkan hidup di dunia melainkan juga harus

memikirkan kehidupan yang akan datang yaitu akhirat yang kelak menjadi

10

Al Qurrsquoan Surah AlQashashayat 77

9

dunia yang sejati bagi umat manusia dan mewajibkan kepada kaum

muslimin untuk saling berhubungan satu sama lain dari suatu kerjasama

seperti halnya CSR sebuah pabrik CSR sebuah perusahaan merupakan

wujud adanya kerjasama antara perusahaan dengan masyarakat setempat

agar terjalin hubungan baik antara kedua pihak Menurut penelitian Dwi

Riska Nihayah mengenai program tanggung jawab perusahaan atau CSR

pada PG Tjoekir Diwek Jombang kepada masyarakat setempat dengan

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) Program CSR dibagi

menjadi dua program yaitu Program Kemitraan merupakan program yang

bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kegiatan usaha kecil untuk

menjadi tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan dana dari laba

perusahaan sementara yang kedua yaitu Program Bina Lingkungan

dimana terdapat 3 program bantuan antara lainnya yaitu bantuan

pendidikan dan pelatihan bantuan pengembangan prasarana dan sarana

umum serta bantuan sosial kemasyarakatan dalam rangka mengentaskan

kemiskinan Program Bina Lingkungan merupakan program

pemberdayaan kondisi sosial masyarakat di wilayah PG Tjoekir Jombang

melalui pemanfaatan dana dari laba perusahaan11

Implementasi dari program CSR tersebut terdapat program yang

berjalan lancar dan adapula program CSR yang kurang lancar hal ini dapat

terjadi diakibatkan oleh masalah input output dari laba perusahaan pabrik

tersebut Hal ini membuat para petani baik petani tebu maupun petani yang

lain juga kurang lancar Berdasarkan data dari BPS terdapat presentasi

penggunaan lahan di Kecamatan Diwek hal ini dapat disimpulkan bahwa

penduduk mayoritas adalah petani Dengan adanya program CSR yang

dilaksanakan oleh PG TJoekir PTPN X Jombang tersebut Penelitian ini

mengetahui bagaimana pengaruh program CSR terhadap perekonomian

petani tebu dan karyawan di daerah sekitar pabrik tersebut Maka tertarik

11

Dwi Riska Nihayah Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) Pada Pabrik Gula

Tjoekir Jombang Thesis Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum2017

10

untuk melakukan penelitian dengan judul ldquoPengaruh CSR (Corporate

Social Responsibility) Terhadap Perekonomian Petani Tebu dan Karyawan

Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombangrdquo

B Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah ditulis maka identifikasi

masalahnya sebagai berikut

1 Kurangnya efisiensi dan dana bantuan pembudidayaan tebu yang

membuat kualitas tebu rendah

2 Kurang maksimalnya pendapatan petani tebu karena persaingan

perdagangan gula

3 Kurang maksimalnya implementasi program CSR pada petani tebu

mengakibatkan kerugian pada penjualan produksi tebu

C Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang dikemukakan maka

masalah yang akan dikaji dan dibahas dalam penelitian ini Sehingga

membatasi penelitian ini hanya mengkaji Pengaruh CSR (Corporate

Social Responsibility) Terhadap Perekonomian Petani Tebu dan Karyawan

Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang

D Rumusan Masalah

Beradasarkan latar belakang yang sudah diuraikan maka

pertanyaan penelitian ini adalah Bagaimana Pengaruh CSR (Corporate

Social Responsibility) Terhadap Perekonomian Petani Tebu dan Karyawan

Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang

E Tujuan Penelitian

Berdasarkan pertanyaan penelitian maka penelitian ini memilki

tujuan untuk mengetahui Pengaruh CSR (Corporate Social Responsibility)

Terhadap Perekonomian Petani Tebu dan Karyawan Pabrik Gula Tjoekir

PTPN X Kabupaten Jombang

F Manfaat Penelitian

1 Manfaat Teoretis

Bagi Bidang Pendidikan

11

Dengan adanya penelitian ini penulis berharap penelitian

bermanfaat sebagai referensi dan sumbangan pemikiran untuk

penelitian selanjutnya yang masih dalam ruang lingkup yang sama

dengan Corporate Social Resposibility

2 Manfaat Secara Praktis

a Bagi Penulis

Penelitian ini dapat menambah wawasan penulis serta

pengalaman selama penelitian serta merealisasikan ilmu yang telah

diterima di kelas selama perkuliahan

b Bagi Bidang Pendidikan

Dengan adanya penelitian ini penulis berharap penelitian

bermanfaat di bidang pendidikan khususnya sebagai referensi

untuk mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS UIN Jakarta yang masih

dalam ruang lingkup yang sama tentang Program CSR (Corporate

Social Responsibility) dan bagi SMA kelas XII pada materi

pembelajaran mengenai industri dan lokasi industri

c Bagi Pemerintah Kabupaten Jombang

Dengan penelitian ini penulis berharap penelitian ini

bermanfaat bagi pemerintah kabupaten Jombang sebagai bahan

pertimbangan baik dalam pengambilan keputusan dalam sebuah

kebijakan maupun pada evaluasi terhadap kesejahteraan

masyarakat setempat

d Bagi Pabrik Gula Tjoekir

Dengan adanya penelitian ini Pabrik Tjoekir dapat dapat

mengevaluasi pelaksanaan mengenai program-program CSR

pabrik serta mengetahui bagaimana persepsi para petani tebu

tentang program tersebut

e Bagi masyarakat Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang

Dengan penelitian ini diharapkan masyarakat mampu bersikap

dalam menghadapi masalah sebagai petani tebu dan masyarakat

umum yang berada di Kecamatan Diwek dalam mengambil

12

keputusan kerjasama dalam kemitraan dengan pabrik yang akan

mengirim pasokan tebu tersebut sebagai bahan baku gula Dengan

adanya penelitian ini masyarakat juga bisa membuat perbandingan

program CSR dan mengetahui seberapa besar pengaruh terhadap

tingkat ekonomi keluarga atau tidak terdapat pengaruh untuk

ekonomi keluarganya

13

BAB II

KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A Deskripsi Teoretik

Pada bagian ini deskripsi teoretik di gunakan untuk menjelaskan suatu realitas

yang terdapat keterkaitan yang nantinya akan membentuk sebuah konsep gagasan

yang dihubungkan dengan sebuah teori yang telah ada dan mengakibatkan adanya

keterkaitan antara apa yang dikaji oleh penulis dengan teori-teori yang sudah ada

sehingga menghasilkan sesuatu gagasan baru dengan adanya sebuah penelitian

1 Industri Gula

a Pengertian Industri

Pada Peraturan Pemerintah No24 Tahun 2009 tentang Kawasan

Industri bahwa arti dari industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah

bahan mentah bahan baku baran setengah jadi dan barang jadi menjadi

barang yang memiliki nilai guna yang tinggi termasuk kegiatan rancang

bangun dan rekayasa industri12

Secara umum industri merupakan

kegiatan ekonomi yang dimana didalamnya terapat kegiatan mengolah

bahan baku menjadi bahan setengah jadi dan bahan setengah jadi menjadi

bahan jadi yang siap pakai kebanyakkan orang mengartikan industri itu

identik dengan pabrik dan kegiatan mengolah untuk hasil produksi

elektronik maupun produksi tekstil Tujuan dari adanya sebuah industri

adalah untuk memenuhi kebutuhan mulai dari kebutuhan pokok hingga

kebutuhan tersier dan lebih tepatnya didirikannya sebuah industri di

dalam bisnis bertujuan untuk memperoleh keuntungan pasar yang

sebesar-besarnya

Dalam mendirikan sebuah industri pemilihan lokasi merupakan hal

yang sangat penting letak lokasi antara jenis industri yang satu dengan

industri jenis lainnya memiliki pandangan dan pertimbangan yang

12

Mela Widya KumalasariFaktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Pemilihan Lokasi Industri

Manufaktur Skala Besar dan Sedang (Studi Kasus Kecamatan Jaten dan Kecamatan Gondangrejo

Kabupaten Karanganyar)(Universitas Sebelas Maret SkripsiTahun 2012) hal13

14

berbeda-beda baik itu dari sudut perusahaan maupun dari kebijakan

pemerintah Terdapat pemilihan lokasi yang dikarenakan dekat dengan

tempat pengambilan bahan baku misalnya industri semen yang

kebanyakkan letaknya tidak jauh dari lokasi bahan baku yaitu gunung

kapur kemudian lokasi industri yang dekat dengan pasarpun juga seperti

tekstil contohnya di Solo industri batik Solo yang terletak dekat dengan

pasar adapula industri yang didirikan lokasinya dipilih pada daerah yang

terdapat upah tenaga kerja yang murah daerah yang memiliki UMR yang

rendah seperti mendirikan pabrik di Papua dan di Surabaya sangat jauh

berbeda kalau di Papua upah pekerja mahal sedangkan di Surabaya upah

pekerja masih relatif rendah Jadi lebih menguntungkan mendirikan

industri di Surabaya13

b Jenis-jenis Industri

Sektor Industri Manufaktur dapat digolongkan menjadi 24 jenis

industri menurut KBLI 2009 (Klasifikasi Lapangan Usaha Indonesia

tahun 2009) kemudian dari 24 jenis industri tersebut dapat

dikelompokkan menjadi 4 kelompok besar industri dari Dinas

Perindustrian Perdagangan dan Koperasi sebagai berikut

1 Industri logam mulia mesin dan elekronika yaitu industri logam

dasar industri barang logam kecuali mesin dan peralatannya industri

komputer barang elektronik dan optik industri peralatan listrik

industri mesin dan perlengkapan industri kendaraan bermotor trailer

dan semi trailer industri alat angkutan lainnya jasa repasrasi dan

pemasangan mesin dan peralatan14

2 Industri kimia dan kertas yaitu industri kertas dan barang dari kertas

industri percetakan dan reproduksi media rekaman industri produk

dari batu bara dan pengilangan minyak bumi industri bahan kimia dan

13

Muhammad TeguhEkonomi Industri(JakartaRaja Grafindo Persada2010) cetakan ke-1 hal

231 14

Mela Widya KumalasariFaktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Pemilihan Lokasi Industri

Manufaktur Skala Besar dan Sedang (Studi Kasus Kecamatan Jaten dan Kecamatan

Gondangrejo Kabupaten karanganyar)(SoloUniversitas Sebelas Maret2012)SkripsiProdi

Perencanaan Wilayah dan Kota jurusan Arsitektur Fakultas Teknik hal 14

15

barang dari bahan kimia industri farmasi produk obat dan jamu

industri karet dan plastik industri barang galian bukan logam15

3 Industri tekstil dan aneka yaitu industri makanan industri minuman

industri pengolahan tembakau industri ekstil industri pakaian jadi

industri kulit barang dari kulit dan alas kaki industri pengolahan

lainnya16

4 Industri agro dan hasil hutan yaitu industri kayu barang dari kayu

dan gabus (tidak termasuk furniture dan barang anyaman

bamburotan sejenisnya) industri furniture17

Berdasarkan skalanya industri dibagi menjadi 2 klasifikasi besar yaitu

industri skala besar dan industri skala menengah menurut Departemen

Tenaga Kerja yaitu

a Industri besar dengan jumlah tenaga kerja lebih dari 100 orang pekerja

b Industri menengah dengan tenaga kerja 20-99 orang pekerja18

Industri besar dan menengah kebanyakkan didirikan pada tempat-

tempat tertentu lain halnya dengan industri rumah tangga yang menyebaar

dimana-mana dan relatif jumlah pekerja lebih sedikit kurang dari 20 orang

pekerja Sebuah industri selalu memiliki faktor-faktor yang mempengaruhi

pemilihan lokasi industri yang dapat menghambat dan dapat mendorong

kegiatan industri Pengusaha bertaraf internasional pada umumnya

memilih lokasi yang memiliki potensi pasar yang seluas mungkin Bahkan

untuk mendirikan sebuah perusahaan seseorang akan memilih negara

mana yang miliki lokasi strategis dan paling menguntungkan faktor yang

dipertimbangkan antara lain adalah upah buruh jaminan keamanan

fasilitas penunjang daya serap pasar lokal maupun interlokal dan

aksesibilitas dari tempat produksi ke wilayah pemasarannya Faktor lain

yang perlu dipertimbangkan adalah faktor geografi seperti keadan alam

cuaca iklim topografi tanah sumber bahan baku yang berasal dari alam

15

Ibid 16

Ibid 17

Ibid 18

Ibid h 8

16

jumlah penduduk serta ketersediaan energi dan sumber daya lainnya

seperti air energi tenaga angin dan lain-lain19

Menurut Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang bahwa industri

dibagi menjadi 4 kelompok yaitu

a Industri besar (banyaknya tenaga kerja 100 orang atau lebih)

b Industri sedang (banyaknya tenaga kerja 20-99 orang)

c Industri kecil (banyaknya tenaga kerja 5-19 orang)

d Industri rumah tangga (banyaknya tenaga kerja 1-4 orang)

Pengelompokkan industri ini tidak didasarkan pada besarnya modal

perusahaan atau perusahaan tersebut pada proses produksi menggunakan

tenaga manusia ataupun tenaga mesin tetapi berdasarkan tenaga kerja20

c Lokasi Industri

Ada beberapa pendapat dari para ahli yang berasal dari Jerman

mengenai penempatan lokasi industri yang biasa disebut dengan teori

lokasi industri Sebelum membahas mengenai teori lokasi terlebih dahulu

dibahas mengenai arti lokasi di sini arti lokasi merupakan ruang baik itu

ruangantempat yang berada di permukaam bumi maupun di bawah

permukaan bumi selama manusia dapat menjangkaunya itu merupakan

lokasi Setelah mengetahui pengertian dari lokasi terdapat kajian

mengenai teori lokasi yang dimaksud dengan teori lokasi adalah ilmu

yang menyelidiki tata ruang kegiatan ekonomi bisa disebut juga alokasi

geografis dari sumber-sumber yang langka secara hubungan dan

pengaruhnya dengan lokasi dari berbagai kegiatan industri berbagai

macam usaha baik itu usaha ekonomi maupun sosial Dengan adanya teori

lokasi segala pembangunan seperti membangun perumahanpemukiman

daerah industri pasar tempat ibadah lahan persawahan kebun

pertambangan sekolah itu dapat dihitung keterjangkauan (jarak antara

tempat satu dengan yang serta serta waktu tempuh untuk menuju lokasi

19

Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet

ke-6 hal150 20

Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang yang diunduh pada Rabu 7 November 2018 pukul

0321 WIB

17

tujuan) sehingga dalam pembangunan industri dapat diperkirakan

terjangkau tidaknya terhadap masyarakat karena semakin jauh pasar dari

pemukiman maka semakin turun minat masyarakat untuk belanja di pasar

begitupun sebaliknya semakin terjangkaunya jarak antara pemukiman

warga dengan pasar maka semakin tinggi pula minat warga yang ingin

belanja di pasar Dari segi perusahaan industripun juga

mempertimbangkan jarak tempuh serta mengambil letak strategis dalam

memilih sebuah lokasi industri yang dekat dengan bahan baku dan dekat

dengan pasar karena akan berpengaruh pada biaya angkut Baik biaya

angkut dari sumber bahan baku dengan lokasi industri pengolahan

maupun biaya angkut dari industri pengolahan ke pasar21

Pada penentuan

lokasi industri terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi diantaranya

sebagai berikut

1 Factor Endowment meliputi yang pertama yaitu sumber daya alam

(SDA) dan energi (baik yang terdapat di permukaan bumi maupun di

dalam bumi dan apapun yang terkandung di dalamnya) yang kedua

yaitu sumber daya manusia (SDM) dan Modal Setiap wilayah

memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda-beda ada wilayah

yang sumber daya alamnya melimpah tetapi tingkat ekonominya

lemah ada pula wilayah yang tingkat ekonominya tinggi tetapi sumber

daya alamnya kurang22

2 Sumber daya manusia dalam hal ini sumber daya manusia

dikelompokkan menurut jenis keahlian yang dimilikinya Jenis

keahlian atau skill tiap orang berbeda-beda bahkan dalam hal industri

dapat dipengaruhi sebuah wilayah dan budaya dari wilayah tersebut

Seperti industri aksesoris rumah tangga dan kerajinan tangan dari

kayu kebanyakkan ditemui di daerah Yogyakarta dengan wilayah

yang kaya budaya dan salah satu budaya itu ada kerajinan tangan dari

kayu seperti halnya juga di Solo yang terkenal dengan batik Solo

21

Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet

ke-6 hal122 22

Ibid

18

bahkan sebagian besar industri di wilayah Solo adalah membatik

Membatik membutuhkan keahlian khusus dan mayoritas penduduk

juga memiliki keahlian yang sama yaitu membatik Di daerah

Yogyakarta pun juga begitu karena mayoritas penduduk ahli dalam

kerajinan tangan dari kayu maka industri yang meluas yaitu industri

kayu (patung binatang hiasan dinding topeng pigura alat dapur

seperti nampan saringan sutil dan lainnya)23

3 Modal dapat dibagi menjadi dua yaitu modal fisik dan modal

nonfisik Modal fisik artinya modal yang digunakan dalam proses

produksi seperti tanah untuk lokasi industri serta bangunan mesin-

mesin dan alat-alat produksi kendaraan dan uang Modal yang

nonfisik bisa berupa saham perusahaan dan jasa Modal juga

berpengaruh pada pemilihan lokasi industri karena lokasi industri bisa

dimana saja asalkan modal yang di miliki besar untuk pengembangan

industri tersebut24

4 Pasar dan harga pengaruh terhadap penentuan lokasi salah satunya

adalah pasar dan harga karena industri tidak akan berkembang tanpa

adanya pasar serta jarak dan biaya angkut dari industri ke pasar juga

berpengaruh pada keuntungan sebuah perusahaan industri Harga juga

sangat berpengaruh pada penentuan lokasi industri karena apabila

lokasi industri jaraknya jauh dengan pasar maka harga bahan output

yang dijual akan lebih tinggi dari harga pasar karena biaya angkut

yang tinggi menyebabkan harga jual naik apabila harga jual naik

maka minat beli masyarakat akan menurn dan ini menyebabkan

kerugian perusahaan25

5 Kebijakan pemerintah untuk penentuan lokasi industri pemerntah

juga sangat mempengaruhi terhadap lokasi dimana seharunya lokasi

industri terbut didirikan Keputusan pemerintah adalah hal yang tidak

23

Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet

ke-6 hal122 24

Ibid 25

Ibid

19

bisa diganggu gugat oleh pihak perusahaan dalam penentuan wilayah

industri apabila pemerintah sudah memutuskan kebijakan

pembangunan wilayah industri di lokasi A maka mau tidak mau

pembangunan industri haru di lokasi A dan apabila pemerintah

mengeluarkan kebijakkan kawasan industri harus dibangun di wilayah

B maka pembangunan industri harus di wilayah B Kebijakkan

tersebut ditentukan dan diterapkan oleh pemerintah serta tidak

berpihak pada kepentingan produsen dan konsumen26

d Teori Lokasi menurut para ahli

Penentuan lokasi industri terdapat beberapa teori dari para ahli

diantaranya ada Teori Lokasi Walter Christaller Teori Lokasi Johann

Henrich Von Thunen Teori Lokasi Alfred Weber Teori Lokasi August

Losch Berikut teori lokasi dari para tokoh ahli beserta penjelasannya

yang terdapat dalam buku yang berjudul ldquoEkonomi Regional Teori dan

Aplikasirdquo oleh Drs Robinson Tarigan MRP pada tahun 2012

1 Teori Lokasi Walter Christaller

Christaller terkenal dengan pemikirannya yaitu K=3 yang

merupakan suatu sistem geometri Ciri-ciri pengembangan suatu

wilayah menurut Christaller adalah yang pertama wilayahnya adalah

dataran tanpa roman semua adalah datar dan sama Kedua gerakan

dapat di laksanakan ke segala arah (Isotropic Surface) Ketiga

penduduk memiliki daya beli yang sama dan tersebar secara merata

pada seluruh wilayah Ke empat konsumen bertindak rasional sesuai

dengan prinsip minimisasi jarakbiaya Di dalam uraian terdapat

asumsi 1 sampai dengan 3 secara bertahap akan di longgarkan

sehingga kita akan mendekati kondisi pada dunia nyata27

Dalam teori

lokasi ini terdapat istilah Range dan Threshold Range adalah jarak

26

Muhammad TeguhEkonomi Industri(JakartaRaja Grafindo Persada2010) cetakan ke-1 hal

231-243 27

Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet

ke-6 hal124

20

yang harus ditempuh oleh seseorang untuk mendapatan barang yang

dibutuhkan atau disebut juga jangkauan sedangkan threshold adalah

luas pasar minimal Contohnya terdapat satu keluarga yang

menghasilkan komoditi beras yang dijualnya berada pada yang

membutuhkan berdasarkan harga pasar Harga beras itu Rp 10000

per kg misalnya semua warga setempat membutuhkan beras dan

menetapkan anggaran sebesar R 60000 perhari untuk membeli beras

Warga yang rumahnya dekat dengan produsen maka dapat membeli

beras sebanyak 6 kg tiap harinya Tetapi orang yang tinggal lebih jauh

akan mengeluarkan ongkos transportasi misalnya biaya ongkosnya

Rp5000km Maka orang yang tinggal lebih jauh 2km membayar

ongkos sebesar Rp 10000 jadi hanya dapat membeli beras sebanyak

5 kg Begitupun warga yang rumahnya jauh dari produsen radius 4 km

maka dia hanya bisa membeli beras sebanyak 4 kg ini akan terjadi

terus menerus sampai radius 10 km dan hanya dapat membeli 1 kg

dengan perhitungan Rp 60000 - (5000x10) = 10000 hanya dapat

membeli 1 kg beras Dengan demikian luas jaringan pasar apabila

tidak ada produsen beras yang lain maka luas jangkauan pasar (range)

adalah 10 km ke segala arah

Setiap usaha industri atau produksi membutuhkan biaya dan

secara ekonomi biaya dibagi menjadi dua macam yaitu biaya tetap dan

biaya variabel biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tetap tidak

bergantung dengan banyak jumlah produksi atau penjualan contohnya

sewa temapattoko listrik PDAM dan tagihan telepon Sedangkan

biaya variabel adalah biaya yang bisa berubah-ubah kapan saja karena

tergantung dengan jumlah produksi dan jumlah penjualan contohnya

biaya upah pekerja yang lembur upah pekerja borongan dan biaya

membeli bahan baku yang kapan saja bisa naik dan bisa turun

Misalnya saja penjual beras yang mengeluarkan biaya tetap setiap

harinya sebesar Rp100000 dan biaya variabelnya Rp5000 per hari

untuk dijual Berapakah kg beras yang jual per hari agar produsen

21

tidak rugi sehingga dia bisa bertahan sebagai penjual beras Selisih

antara harga jual dengan biaya variabel 10000 - 5000 = 5000 selisih

ini harus bisa menutup biaya tetap Jadi jumlah beras yang harus

terjual adalah 100000 5000 = 20 kg pada penjualan 20 kg beras

maka total penjualan 20 x 10000 = 200000 dan total pengeluaran

adalah 100000 + (20 x 5000) = 200000 pada titik ini penjual berada

pada titik impas (break event point) artinya tidak untung dan tidak

rugi apabila penjual bisa menjual beras lebih dari 20 kg per hari maka

akan mendapatkan untung Hal ini merupakan hubungan antara range

(jangkauan) dan threshold (luas pasar minimal) dan dapat

digambarkan seperti Gambar 2128

Gambar 21 Luas jangkauan range dan threshold

2 Teori Lokasi Alfred Weber

Weber adalah seorang ahli ekonom Jerman tahun 1909

Teori lokasi menurut weber adalah lokasi pemilihan untuk

industri yang didasari pada prinsip minimasi biaya Dimana

lokasi industri dipilih atas dasar biaya transportasi dan tenaga

kerja dijumlahkan dan harus minimum Karena yang dicari pada

sebuah usaha adalah keuntungan jadi biaya pengeluaran harus

seminim mungkin dan keuntungan akan besar Uraian tentang

Weber ini mengikuti uraian yang terdapat dalam buku John

28

Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012)

cetke-6 hal123-127

22

Glasson1974 Ddalam perumusan modelnya Weber bertitik

tolak pada asumsi

1 Unit telaah-an adalah suatu wilayah yaang terisolasi iklim

yang homogenkonsumen terkonsentrasi pada beberapa

pusat konsdisi pasar adalah persaingan sempurna

2 Beberapa SDA seperti air batu bata dan pasir tersedia

dimana-mana dalam jumlah yang memadai

3 Material lainnya seperti bahan bakar mineral dan tambang

tersedia secara sporadis dan hanya terjangkau pada beberapa

tempat terbatas

4 Tenaga kerja tidak menyebar secara merata tapi

berkelompok pada beberapa lokasi dan dengan mobilitas

yang terbatas

Menurut Weber ada 3 faktor yang sangat mempengaruhi

pemilihan lokasi industri yaitu biaya transportasi upah tenaga kerja

dan kekuatan aglomerasi Biaya transportasi merupakan faktor

utama dibandingkan yang lainnya masih bisa dimodifikasi kalau

biaya transportasi itu sesuai dengan jarak biaya angkut bahan baku

dan biaya distribusi hasil produksi

Gambar 22 Locational Triangle dari Weber

23

Pada gambar di atas di misalkan sumber bahan baku yang

lokasinya berbeda yaitu M1 dan M2 dan pasar berada pada arah

yang lain Dengan demikian terdapat 3 arah lokasi sehingga ongkos

angkut termurah adlah pada pertemuan 3 arah tersebut Dari

gambar tersebut terlihat bahwa lokasi optimum terdapat pada titik

lingkaran hitam Untuk menunjukkan apakah lokasi optimum

tersebut lebih dekat ke lokasi dekat dengan bahan baku atau dekat

dengan pasar Weber merumuskan Indeks material (IM) sebagai

berikut

IM =

Apabila IM gt1 perusahaan akan berlokasi dekat dengan

bahan baku dan apabila IM lt 1 maka perusahaan akan berlokasi

dekat dengan pasar Biaya tenaga kerja adalah faktor kedua yang

dapat mempengaruhi lokasi industri Hal ini dapat terjadi apabila

penghematan biaya tenaga kerja per unit produksi lebih besar

daripada tambahan biaya transportasi per unit produksi lebih

besar karena berpindahnya lokasi ke dekat sumber tenaga kerja

Seperti yang disajikan pada Gambar 23

Gambar 23Kurva Isodapan dari Weber

Jika titik T adalah tempat dengan biaya transportasi

minimum maka di luar T tersebut dapat di buat titik ndashtitik dengan

tingkat biaya transportasi yang sama penyimpangannya dari titik T

24

Apabila titik-titik antara satu dan yang lain dihubungkan akan

membentuk lingkaran seperti pada Gambar 23 lingkaran-lingkaran

tersebut menadi tingkat biaya transportasi terendah terletak pada

titik T sedangkan semakin jauh dari titik T maka biaya transportasi

akan semakin mahal Tetapi berbeda dengan biaya tenaga kerja

semakin dekat dengan titik T maka biaya tenaga kerja semakin

tinggi Weber menghubungkan biaya transporatsi minimum dengan

lokasi aglomerasi karena memberikan keuntungan berupa salaing

membutuhkan produk di antara berbagai industri mungkin telah

tersedia fasilitas seperti listrik air perbengkelan dan pemondokan

Fasilitas ini akan menurunkan biaya peroduksi atau kebutuhan

modal karena kalau terpisah jauh mka semua fasilitas harus

dibangun sendiri29

3 Teori Lokasi August Losch

August Losch merupakan tokoh ekonom yang juga berasal dari

Jerman dan menulis buku dalam bahasa Jerman pada tahun 1939

Kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris tahun 1954

dengan judul The Economics of Location Losch mengatakan

bahwa lokasi penjual sangat berpengaruh terhadap jumlah

konsumen yang dapat digarapnya makin jauh dari tempat penjual

maka makin rendah atau sedikit konsumen yang ingin membeli

barang yang dijual tersebut Karena biaya transportasi semakin jauh

akan semakin mahal Produsen harus memilih lokasi yang

menghasilkan penjualan terbesar yang identik dengan penerimaan

terbesar Pandangan ini mendukung pandangan Christaller dan

menyarankan untuk menempatkan tempat produksi di pasar atau

dekat dengan pasar Terhadap pendapat Losch perlu di ingaat

bahwa saat ini industri telah di larang keras didirikan di dalam kota

tetapi di pinggir kota atau bahkan di luar kota karena damapk

29

Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet

ke-6 hal137-143

25

adanya industri adalah menghasilkan limbah sehingga kota akan

tercemar dengan limbah industri30

4 Teori Lokasi Johann Henrich Von Thunen

Johann Heinrich Von Thunen merupakan tokoh yang berasal

dari Jerman pada tahun 1826 Von Thunen mengupas tentang

perbedaan lokasi dari berbagai kegiatan pertanian atas dasar

perbedaan sewa tanah (pertimbangan ekonomi) Dalam bukunya

yang berjudul Der Isolierte Staat in Beziehung auf Land

Wirtschaft Von Thunen mengasumsikan sebagai berikut

1) Wilayah analisis bersifat terisolir (Isolated State) sehingga

tidak terdapat pengaruh pasar dari kota lain

2) Tipe pemukiman adalah padat di pusat wilayah (pusat pasar)

dan makin renggang kuarang padat semakin jauh jaraknya dari

puasat wilayah

3) Seluruh wilayah model memiliki iklim tanah topografi yang

seragam

4) Fasilitas pengangkutan adalah primitif sesuai dengan

zamannya dan relatif seragam yang dihitung bukan jaraknya

tetapi berat barang yang di angkut

5) Kecuali perbedaan jarak ke pasar semua faktor alamiah yang

mempengaruhi penggunaan tanah adalah seragam dan konstan

Berdasarkan asumsi diatas Von Thunen membuat kurva

hubungan sewa tanah dengan jarak ke pasar seperti pada

Gambar 24

30

Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet

ke-6 hal145-148

26

Gambar 24 Kurva perbedaan sewa tanah sesuai dengan

Perbedaan jarak kepasar

Dari gambar tersebut terlihat tingkat sewa tanah adalah

paling mahal di pusat pasar dan makin rendah apabila makin

jauh dari pasar Berdasarkan perbandingan (selisih) antara harga

jual dengan biaya produksi masing-masing jenis produksi

memiliki kemampuan yang berbeda untuk membayar sewa

tanah Makin tinggi kemampuannya untuk membayar sewa

tanah makin besar kemungkinan kegiatan itu berlokasi dekat ke

pusat pasar Selain itu masing-masing jenis kegiatanproduksi

memiliki kurva permintaaan atas taanah berupa kurva tak acuh

(indeference curve) yang menggambarkan hubungan antara

sewa tanah dan jarak dari pasar Kemiringan kurva berbeda

antara satu jenis kegiatanproduksi dengan kegiatanproduksi

lainnya Ada kura yang menurun tajam agak taajam agak

landai dan landai Misalnya ada dua jenis kegiatan A dan B

yang masing-masing memiliki kurva tak acuh dengan

kelandaian yang berbeda seperti berikut31

31

Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet

ke-6 hal148-151

27

Gambar 25 Perbedaanan kurva sewa tanah untuk kegiatan

Berbeda

Kurva A menggambarkan kegiatan A yang dimana kegiatan

tersebut berlokasi lebih dekat dengan pasar daripada lokasi

kegiatan B Kurva keduanya berbanding terbalik dan

berpotongan pada suatu titik dan bila dilihat yang sampai lebih

dulu pada titik potongan kurva tersebut adalah kegiatan A

Analisis seperti ini dapat dilanjutkan dengan berbagai kegiatan

lainnya yang berbeda yang membutuhkan penggunaan tanah

Seperti yang disajikan pada Hasilnya adalah suatu pola

penggunaan tanah berupa diagram cincin yang pada waktu itu

adalah seperti gambar yang di sajikan pada Gambar 27

Gambar 26 Diagram cincin dari Von Thunen

28

Menurut Von Thunen bahwa sewa tanah adalah hal sangat

sangat berpengaruh pada sebuah pembangunan dan pendirian

lokasi industry Perkembangan dari teori Von Thunen selain harga

tanah yang semakin dekat dengan pasar maka semakin tinggi dan

semakin rendah harga sewa bila lokasi semakin auh dari pusat kota

Harga taanah dan harga sewa tanah tinggi pada tempat yang

strategis yaitu pada akses jalur utama atau jalan utama misalnya

saja lokasi usaha dekat di pinggir jalan antar provinsi seperti jalur

pantai utara lokasi di pinggir jalur utama menuju pusat kota seperti

Jalan Sudirman yang terleta di pusat kota maka harga tanah di

sekitar lokasi tersebut akan lebih mahal32

Berbagai teori yang berkaitan dengan lokasi industri mengatakan

bahwa SDM atau pekerja upah pekerja biaya produksi dan biaya

distribusi dalam industri sangatlah penting Selain itu faktor lain yang

juga berpengaruh dalam penempatan lokasi industri yaitu sewa tanah

biaya transportasi dan pemasaran juga merupakan unsur penting yang

haarus ada dalam pendirian industri baik industri sedang maupu industri

besar

5 Pengembangan Industri Gula

Gula adalah suatu karbohidrat sederhana yang menjadi sumber

energi dan komoditi perdagangan utama Dalam buku yang berjudul

ldquoIndustri Gula Nasional Beberapa Catatan Pentingrdquo pengertian gula

menurut Arifin tahun 2008 gula adalah salah satu komoditas pertaniann

yang telah di tetapkan oleh pemerintah Indonesia sebagai komoditas

khusus di dalam forum perundingan Organisasi Perdagangan Dunia

(WTO) bersama dengan sejumlah komoditas pertanian lainnya yakni

beras jagung dan kedelai33

Industri gula memproduksi dua jenis gula

untuk dua kelompok pembeli yang berbeda yakni gula kristal putih

32

Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet

ke-6 hal137-140 33

Tulus TambunanIndustri Gula NasionalBeberapa Catatan Penting Jakarta Penerbit

Universitas Trisakti2012 halaman 6

29

(GKP) atau dalam bahasa awam disebut gula pasir yang berbasis tebu

rakyat untuk masyarakat atau konsumsi akhir dan gula kristal rafinasi

(GKR) untuk non konsumsi akhiryaitu sejumlah industri seperti industri

makanan dan minuman dan industri farmasi34

Seperti yang telah

diketahui sebelumnya bahwa pabrik itu identik dengan kata industri jadi

yang dinamakan Pabrik Gula adalah tempat yang di gunakan dalam

proses pembutan gula pasir dari tebu batangan menjadi butiran kristal

gula yang siap di pasarkan

Industri gula nasional pernah mengalami zaman keemasan namun

sejak era reformasi 1998 setelah munculnya krisis keuangan Asia 1997-

1998 hingga sekarang ini Indonesia cenderung semakin tergantung

padagula impor baik mentah maupun untuk konsumsi langsung35

Besarnya ketergantungan Indonesia atas impor gula disebabkan antara

lain oleh kualitas GPR hasil produksi lokal yang rendah Hal terakhir ini

disebabkan oleh dua hal yakni akibat mesin-mesin yang di gunakan di

pabrik-pabrik gula di dalam negeri sudah sangat tua dan terkait

rendahnya kualitas tebu hasil dalam negeri dibandingkan gula

mentahkasar impor36

2 CSR (Corporate Social Responsibility)

a Pengertian Corporate Social Responsibilty (CSR)

Corporate Social Responsibility tidak begitu familiar di telinga

masyarakat awam mereka lebih mengenal dengan nama tanggung jawab

perusahaan Berbagai pendapat yang berbeda-beda mengenai CSR

Tangung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility

(CSR) pada dasarnya adalah sebuah kebutuhan bagi korporat untuk dapat

berinteraksi dengan komunitas lokal sebagai bentuk masyarakat secara

keseluruhan Kebutuhan korporat untuk beradaptasi dan guna mendapatkan

keuntungan sosial dari hubungannya dengan komunitas lokal sebuah

34

Ibid h7 35

Ibid h260 36

Tulus TambunanIndustri Gula NasionalBeberapa Catatan Penting Jakarta Penerbit

Universitas Trisakti2012 halaman 262-263

30

keuntungan sosial sebuah kepercayaan (trust)37

Sedangkan menurut The

World Business Council for Susttainable Development (WBCSD) bahwa

CSR itu adalah sebuah komitmen dalam bisnis untuk berkontribusi dan

ikut andil dalam pembanguan ekonomi berkelanjutan bekerja dengan para

karyawan perusahaan keluarga karyawan tersebut berikut konmuniti-

komuniti setempat (lokal) dan masyarakat sekitar secara keseluruhan

dalam rangka meningkatkan mutu kehidupan38

Pengertian CSR menurut para ahli diantaranya sebagai berikut

a Menurut Busyra Azheri dalam bukunya Corporate Social

Responsibility Dari Voluntary menjadi Mandatory menjelaskan

bahwa CSR adalah sebagai komitmen perusahaan untuk

melaksanakan kewajiban yang didasarkan atas keputusan untuk

mengambil kebijakan dan tindakan dengan memperhatikan

kepentingan para stakeholder dan lingkungan dimana perusahaan

melakukan aktivitasnya yang berlandaskan pada ketentuan hukum

yang berlaku39

b Menurut Farmer dan Hogue menyatakan bahwa CSR adalah

komitmen perusahaan untuk mampu memberikan apa yang

masyarakat inginkan jadi perusahaan tidak hanya menyediakan

barang dan memberi pelayananterhadap pembeli barang namun juga

membantu dalam menyelasikan masalah-masalah seputar

masyarakat40

c Menurut Mursquoman Nuryana CSR adalah sebuah pendekatan dimana

perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi bisnis

37

Bambang Rudito dan Melia FamiolaCSR( CorporateSocal Responsibility)(Bandung Rekayasa

Sains2013) hal1 38

Partogi Saoloan Samosir Analisis kebijakan Corporate Social Responsibility Berkelanjutan

pada Industri otomotif di Indomobil Group Institut Pertanian Bogor Disertasi2011 39

Busyra AzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary menjadi

MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 28 40

Ibid h27-28

31

mereka dan dalam interaksi mereka dengan pemangku kepentingan

Stakeholder berdasarkan prinsip kesukarelawanan dan kemitraan41

d Davis dan Frederick pada tahun 1992 menyatakan bahwa CSR adalah

sebagai kewajiban organisasi bisnis atau perusahaan unuk mengambil

bagian dalam kegiatan yang bertujuan untuk kepentingan organisasi

itu sendiri42

Dari beberapa pendapat para ahli mengenai CSR maka penulis dapat

menyimpulkan mengenai pengertian CSR adalah sebuah tanggung jawab

perusahaan terhadap karyawan masyarakat sekitar yang bertujuan untuk

menjalin kerjasama agar terciptanya kelancaran dalam kegiatan

perusahaan Tetapi masyarakat awam masih sedikit yang mengetahui apa

itu CSR karena kebanyakkan masyarakat mengetahui bahwa itu tanggung

jawab perusahaan saja

b Pandangan Corporate Social Responsibility menurut Islam

Menurut beberapa ahli menyatakan bahwa pengertian dari CSR

adalah tanggung jawab sosial perusahaan yang wajib dilaksanakan baik

perusahaan milik swasta maupun milik negara untuk rakyat dan

lingkungan sekitar perusahaan industri tersebut Seperti yang dijelaskan

dalam Al Qurrsquoan bahwasanya CSR di adakan untuk mencegah dan

menanggulangi masalah sosial dan lingkungan yang ditimbulkan akibat

suatu kegiatan perusahaan seperti dalam QS Ar-rum ayat 41 yaitu

دي لبحر ٱو لبر ٱف لفساد ٱظهر ذقهم بعض لناس ٱبما كسبت أ ل

رجعون لذيٱ ١٤عملوا لعلهم

Artinya

Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena

perbuatan tangan manusia supaya Allah merasakan kepada mereka

41

Ibid h 28 42

Ibid h 27

32

sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka agar mereka kembali (ke

jalan yang benar)QS Ar-Rum ayat 4143

Dalam ayat di atas diterangkan bahwa sekarang ini telah banyak

sekali ketidak adilan atas lingkungan sekitar dan kecerobohan manusia

yang tidak mempedulikan lingkungan sekitar Tidak sedikit orang yang

mendirikan perusahaan tidak sesuai undang-undang dan AMDAL sehingga

program CSR diadakan CSR adalah sebuah program yang diharuskan

untuk seluruh BUMN di Indonesia Ayat di atas berpesan bahwa adanya

bencana alam merupakan akibat tingkah laku manusia yang tidak

bertanggung jawab begitupun juga dengan QS Al-Arsquoraf ayat 85 yaitu

قوم وإلى با قال ن أخاهم شع ٱعبدوا ٱمد ن إ لل رهما لكم م ه غ ۥ ل

كم فأوفوا ب ن ر نة م ل ٱقد جاءتكم ب لناس ٱول تبخسوا لمزان ٱو لك

اءهم ول تفسدوا ف ر لكم إن ل ٱأش لكم خ حها ذ رض بعد إلل

ؤمنن ٥٨كنتم م

Artinya

dan (kami telah mengutus) kepada penduduk Mad-yan saudara mereka

Syuaib ia berkata Hai kaumku sembahlah Allah sekali-kali tidak ada

Tuhan bagimu selain-Nya Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti

yang nyata dari Tuhanmu Maka sempurnakanlah takaran dan

timbangan dan janganlah kamu kurangkan bagi manusia barang-barang

takaran dan timbangannya dan janganlah kamu membuat kerusakan di

muka bumi sesudah Tuhan memperbaikinya yang demikian itu lebih baik

bagimu jika betul-betul kamu orang-orang yang beriman (QS Al-Arsquoraf

ayat 85)44

43

QS Ar-rum 3041 44

QS Al Arsquoraf 0185

33

Dalam ayat di atas terdapat hubungan yang erat dengan arti dari

Corporate Social Responsibility karena di dalam ayat tersebut ldquoMaka

sempurnakanlah takaran dan timbangan dan janganlah kamu kurangkan

bagi manusia barang-barang takaran dan timbangannya dan janganlah

kamu membuat kerusakan di muka bumi sesudah Tuhan memperbaikinyardquo

menjelaskan bahwa takaran dan timbangan janganlah dikurangkan masuk

dalam konsep CSR bahwa dengan adanya sebuah perusahaan dengan

kegiatan yang dapat menyebabkan lingkungan tercemar haruslah

perusahaan memperhatikan AMDAL sebelum memulai kegiatan industri

pada sebuah perusahaan serta masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi

pabrik Jangan sampai merusak lingkungan dan aspek sosial didalamnya

c Ruang Lingkup Corporate Social Responsibility

Menurut John Elklingtonrsquos terdapat tiga aspek yang dikenal dengan

Triple bottom lines atau di sebut3P (ProfitPlanetPeople) meliputi

kesejahteraan atau kemakmuran ekonomi peningkatan kualitas lingkungan

dan keadilan sosial Setiap perusahaan yang ingin menerapkan konsep

pembangunan berkelanjutan harus memperhatikah 3P tersebut45

Ketiga

aspek tersebut dapat direalisasikan melalui sebuah kegiatan seperti yang

telah digambarkan pada Tabel 21

Tabel 21 Kegiatan Corporate Social Responsibility

No Aspek Muatan

1 Sosial Pendidikan pelatihan kesehatan perumahan

penguatan kelembagaan (secara internal termasuk

kesejahteraan karyawan) kesejahteraan sosial

olahraga pemuda wanita agama kebudayaan dan

sebagainya

2 Ekonomi Kewirausahaan kelompok usaha bersama unit

mikro kecil dan menengah (KUBUMKM)

agrobisnis pembukaan apangan kerja

infrastruktur ekonomi dan usaha produktif lainnya

45

Busyra AzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary menjadi MandatoryJakarta

PTRaja grafindo Persada2012halaman 34

34

3 Lingkungan Penghijauan reklamasi lahan pengelolaan air

pelestarian alam ekowisata penyehatan

lingkungan pengendalian polusi serta penggunaan

produksi dan energi secara efisien

Sumber Hardinsyah dan Muhammad Iqbal46

Menurut Hardinsyah dan Muhammad Iqbal untuk

mengimplementasikan 3 aspek tersebut dibutuhkan strategi tertentu yaitu

1 Penguatan kapasitas (Capacity Building)

2 Kemitraan (Collaboration)

3 Penerapan inovasi47

Menurut Archie B Carrol dalam skripsi Muhammad Subhi yang berjudul

Implementasi Corporate Social Responsibility PT Pertamina (Persero) pada

Program Studi Kesejahteraan MasyarakatUIN Syarif Hidayatullah tahun 2011

mejelaskan secara konseptual tanggung jawab sosial perusahaan yang

didasari tiga prinsip dasar yaitu piramida yang disebut Triple Bottom

Lines atau di sebut 3P yaitu

a Profit perusahaan harus tetap pada tujuan utamanya sebagai badan

usaha yaitu mencari keuntungan dari usaha tersebut dalam hal ini

usaha tersebut berbentuk PT (Perseroan terbatas)48

b Kedua yaitu People setiap perusahaan pasti menginginkan kelancaran

dalam usahanya selain itu perusahaan harus peduli terhadap

kesejahteraan terhadap masyarakat sekitar beberapa perusahaan

mengembangkan program CSR berupa bantuanbeasiswa pendidikan

pendirian sarana pendidikan dan kesehatan penguatan kapasitas

ekonomi bahkan perusahaan yang merancang berbagai skema

perlindungan sosial bagi warga masyarakat 49

46

Ibid h 35 47

Ibid h 36 48

Busyra AzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary menjadi

MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 36 49

Muhammad SubhiImplementasi Corporate Social Responsibility PT Pertamina

(Persero)SkripsiProgram Studi Kesejahteraan MasyarakatUIN Syarif Hidayatullah2011 hal20

35

c Ketiga adalah Planet perusahaan peduli terhadap lingkungan hidup

dan berkelanjutan keragaman hayati50

Pada sisi lain Brodshaw dan Vogel menyatakan ada 3 dimensi yang

harus diperhatikan sehubungan dengan ruang lingkup CSR antara lain

adalah51

1 Corporate Philantrophy adalah usaha-usaha amal yang di lakukan

oleh suatu perusahaan dimana usaha-usaha amal ini tidak

berhubungan secara langsung dengan kegiatan perusahaan Usaha-

usaha amal ini dapat berupa tanggapan langsung perusahaan atas

permintaan dari luar perusahaan atau juga berupa pembentukan suatu

badan tertentu seperti yayasan untuk mengelola usaha amal

tersebut52

2 Corporate responsibility adalah usaha sebagai wujud tanggungjawab

sosial perusahaan ketika sedang mengejar profitabilitas sebagai tujuan

perusahaan

3 Corporate policy adalah berkaitan erat dengan bagaimana hubungan

perusahaan dengan pemerintah yang berkaitan dengan posisi tawar

suatu perusahaan dengan adanya berbagai kebijaksanaan pemerintah

yang mempengaruhi perusahaan maupun masyarakat secara

keseluruhan53

d Teori Corporate Social Responsibility (CSR)

Corporate Social Responsibility terdapat 4 jenis antara lain sebagai

berikut54

1 Social Responsibility Theory merupakan kewajiban dari pihak direksi

untuk selalu menjalin kerjasama menjaga keharmonisan kepenting

pemegang saham (Share Holder) dan pemangku kepentingan

50

Ibid 51

Busyra AzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary menjadi

MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 36 52

Ibid 53

Busyra AzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary menjadi

MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 36 54

Partogi Saoloan Samosir Analisis kebijakan Corporate Social Responsibility Berkelanjutan pada

Industri otomotif di Indomobil Group Institut Pertanian Bogor Disertasi2011 halaman 19-20

36

stakeholder) Dalam teori ini berpendapat bahwa tanggung jawab

sosial menjadi kewajiban direksi dan manajemen saja atau lebih

menyempit dari hakikat CSR yang seutuhnya55

2 Hobbesian Leviatan theory isi dari teori ini adalah menghendaki

kontrol yang ketat dari pemerintah serta meniadakan upaya-upaya

lainya Teori ini menempatkan hanya pemerintah sebagai pihak yag

berwenang dan menentukan terhadap aktivitas CSR perusahaan dan

menegaskan alternatif lainnya dalam pengaturan CSR56

3 Corporate Govermance theory menghendaki adanya Corporate

Accountability dari direksi korporasi Teori ini cenderung lebih

mengamati pihak internal korporasi yaitu antara pemilik dan

manajemen korporasi57

4 Reflextive law theory digunakan untuk mengatasi kebuntuan atas

pendekatan formal terhadap kewajiban perusahaan dalam sistem

hukum Teori ini adalah teori hukum yang hanya menjelaskan adanya

keterbatasan hukum (Limit of law) dalam masyarakat yang kompleks

untuk mengarahkan perubahan sosial secara efektif58

e Prinsip Corporate Social Responsibility (CSR)

Corporate Social Responsibiliy atau taggung jawab perusahaan itu di

jalankan oleh perusahaan-perusahaan tertentu dan tidak semua perusahaan

memiliki CSR Terdapat beberapa syarat yang harus ada dalam

melaksanakan CSR syaratnya yaitu

1 Perusahaan haruslah sehat dan tumbuh artinya perusahaan harus

dapat memiliki profit atau keuntungan perusahaan yang cukup untuk

melakukan CSR

2 Harus memiliki sistem manajemen yang mampu mencakupmeng-

cover sehingga dapat mencapai tujuan yang di inginkan59

55

Ibid 56

Ibid 57

Ibid 58

Ibid 59

Partogi Ibid h 34

37

3 Menerapkan prinsip Triple bottom line

Terdapat 4 prinsip dasar dari GCG (Good Corporate Governance)

yaitu fairness transparency accountability dan responsibility)60

Terdapat satu prinsip lainnya yaitu independency CSR merupakan

penerapan dari salah satu point tersebut yaitu pertanggung jawaban

Responsibility Adapun pinsip-prinsip dalam CSR (Corporate Social

Reponsibility ) sebuah perusahaan adalah sebagai berikut

b) Transparency keterbukaan informasi dalam perusahaan

c) Accountability (akuntabilitas)danya kejelasan fungsi struktur sistem

dan pertanggungjawaban elemen perusahaan

d) Responsibility (tanggung jawab) kepatuhan perusahaan terhadap suatu

hal yang berlaku dalam perusahaan

e) Indpendency(kemandirian)perusahaan harus di kelola secara

profesional tanpa ada benturan kepentingan dan tanpa tekanan dari

pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku

Fairness (kesetaraan dan kewajaran) adanya sebuah keadilan dalam

berbagai hal baik peraturan dan keputusan pihak direksi sesuai dengan

ketentuan dan hukum yang berlaku61

f CSR dalam Peraturan Perundang-undangan

Menurut Undang-Undang Perseroan Terbatas No40 tahun 2007 Pasal

74 ayat 1menyebutkan bahwa Perseoan Terbatas yang menjalankan usaha

di bidang danatau yang bersangkutandengan sumber daya alam wajib

menjalankan tanggung jawab sosial dan lingkungan62

Pasal 74 UUPT

(Undang-Undang Perseroan Terbatas) terdiri dari 4 pasal dengan rumusan

sebagai berikut

60

Busyra AzheriCorporate Social Responsibility Dari Voluntary menjadi

MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 12 61

Shofiyatul Azimi Partisipasi dan Dampak Program CSR PTPN VII Terhadap Taraf Hidup

Masyarakat Gunung Dempo Sumatera SelatanInstitut Pertanian BogorSkripsi2013Hal 9 62

Bambang Rudito dan Melia FamiolaCSR( CorporateSocial ResponsibilityBandungRekayasa

Sains2013 hal12

38

1 Perseroanyang menjalankan kegiatan usahanya di bidang danatau

berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung

jawab sosial dan lingkungan

2 Tanggung jawab sosial sebagaimana di maksud pada ayat (1)

merupakan kewajiban perseroan yang di anggarkan dan di

perhitungkan sebagai biaya perseroan yang pelaksanaannya dilakukan

dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran

3 Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana yang di

maksud pada ayat (1) di kenai sanksi sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan

4 Ketentuan lebih lanjut mengenai tanggung jawab sosial dan

lingkungan diatur dengan peraturan pemerintah63

Terdapat juga peraturan CSR dalam hulum perusahaan yang di

gambarkan secara general melalui tabel yang seperti di sajikan pada Tabel

22

Tabel 22 Pengaturan Tanggung jawab Perusahaan dalam Ketentuan

Peraturan Perundang-undangan dalam Hukum Perusahaan64

No Bidang Ketentuan yang

mengatur

Pasal Keterangan

1

BUMN Undang-Undang

Nomor 19 tahun

2003 tentang

Badan Usaha

Milik Negara

Pasal 2

ayat (1)

huruf e

Turut aktif

memberikan

bimbingan dan

bantuan kepada

pengusaha

golongan ekonomi

lemah koperasi

dan masyarakat

PP No12 Tahun

1998 tentang

perusahaan

Perseroan

terbatas

Pasal 4

ayat( 2)

Persero dengan

sifat usaha tertentu

dapat

melaksanakan

penugasan khusus

untuk

63

GunawanWidjajaSeri Pemahaman Perseroan Terbatas (150 Tanya Jawab tentang Perseroan

Terbatas)JakartaForum Sahabat2008 hal95 64

Busyra AzheriCorporate Social Responsibility Dari Voluntary menjadi

MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 158

39

menyelenggarakan

fungsi kemanfaatan

umum

Peraturan

Mneteri Negara

BUMN Nomor

PERS-

05MBU2007

tentang Program

Kemitraan Badan

Usaha Milik

Negara dengan

Usaha Kecil dan

Program Bina

Lingkungan

Pasal 2 Kewajiban Persero

dan Perum untuk

melaksanakan

PKBL

Pasal 9 Sumber dana

PKBL

Pasal 11 Bentuk PKBL

2 Penanaman

modal

Pasal 3

ayat (1)

Asas penanaman

modal

Pasal 3

ayat (2)

Tujuan penanaman

modal

Pasal 10

ayat

(1)(3)(4)

Berkaitan denga

ketenagakerjaan

Pasal 15 Kewajiba

penanaman modal

Pasal 16 Tanggung jawab

penanaman modal

Pasal 17 Kewajiban

mengalokasikan

dana untuk

pemulihan

lingkungan

3 Perseroan

Terbatas

Undang-Undang

Nomor 40 tahun

2007 tentang

Perseroan

terbatas

Pasal 63 Rencana kerja

tahunan

Pasal 74

ayat

(1)(2)(3)

dan (4)

Peraturan tentang

tanggung jawab

sosial dan

lingkungan

Sumber diolah dari kajian pustaka65

3 Petani tebu

Ilmu pertanian merupakan disiplin ilmu yang mempelajari mengenai

bagaimana memanfaatkan sumber daya alam hayati agar menjadi manfaat

65

Busyra AzheriCorporate Social Responsibility Dari Voluntary menjadi MandatoryJakarta

PTRajagrafindo Persada2012halaman 158

Tabel 22 Lanjutan

40

bagi kehidupan kita dengan cara mengolah merawat tanaman untuk

memenuhi kebutuhan manusia sehari-hari66

Contohnya saja petani

jagung kedelai padi dan tebu Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ldquo

petani rdquo adalah orang yang pekerjaannya bercocok tanam67

Jadi petani

tebu berarti orang yang pekerjaannya bercocok tanam tebu Pada

penelitian ini petani tebu dapat di artikan orang yang memiliki lahan

kebun untuk di tanami tebu dan orang yang menyewa lahan untuk di

tanami tebu ini sama-sama di sebut petani tebu baik orang yang punya

lahan maupun orang yang menyewa lahan

4 Perekonomian

Pada perekonomian merupakan suatu alat ukur yang digunakan

untuk mengklasifikasikan atau menyebut bahwa masyarakat sudah

sejahtera adalah dengan mengukur ekonominya yaitu ekonomi dalam arti

kesehatan pendidikan dan tingkat pendapatan

a Pendidikan

Menurut John Dewey Pendidikan merupakan proses pendidikan

baik menyangkut daya pembentukan kemampuan dasar yang

fundamental baik menyangkut daya pikir atau daya intelektual

maupun daya emosional atau perasaan yang di arahkan kepada tabiat

manusia dan kepada sesamanya68

Menurut UU RI No 20 Tahun

2003 pasal 1 pada dasarnya jenjang pendidikan adalah tahapan

pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan

peserta didik tujuan yang akan dicapai dan kemampuan yang

dikembangkan Pendidikan menurut UU No 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional adalah usaha sadar dan terencana

untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

peserta didika secara aktif mengembangkan potensi dirinya

untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan pengendalian diri

kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta keterampilan yang

66

Tati Nurmala dkk Pengantar Ilmu Pertanian YogyakartaGraha Ilmu 2012 halaman 15 67

Kamus Besar Bahasa Indonesia 68

Marzuki Mahmud Landasan PendidikanCiputatHaja Mandiri2013 Cetakan ke-1 Hal 128

41

diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara69

Pendidikan

adalah aktivitas dan usaha untuk meningkatkan kepribadian

dengan jalan membina potensi-potensi pribadinya yaitu rokhani

(pikir cipta rasa dan hati nurani) serta jasmani (panca indera dan

keterampilan-keterampilan)70

Menurut UU RI No 20 Tahun 2003 pasal 3 Pendidikan

bertujuan untuk ldquoMencerdaskan kehidupan bangsa dan

mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang

beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi

pekerti luhur memiliki pengetahuan dan ketrampilan kesehatan

jasmani dan rohani kepribadian yang mantap dan bertanggung

jawab kemasyarakatan dan kebangsaanrdquo Untuk mencapai tujuan

tersebut pendidikan diselenggarakan melalui jalur pendidikan

sekolah (pendidikan formal) dan jalur pendidikan luar sekolah

(pendidikan non formal) Jalur pendidikan sekolah (pendidikan

formal) terdapat jenjang pendidikan sekolah jenjang pendidikan

sekolah pada dasarnya terdiri dari pendidikan prasekolah

pendidikan dasar pendidikan menengah dan pendidikan tinggi71

Pendidikan menjadi salah satu alat ukur yang di gunakan untuk

mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat Apabila pendidikannya

tinggi maka dapat di simpulan bahwa orang itu mampu membiayai

pendidikan yang tinggi dan mahal hanya sebagian kecil yang dapat

sekolah tinggi dengan beassiswa

b Pendapatan

Pendapatan adalah sebuah hasil yang berwujud dari timbal balik

sebuah pekerjaan baik itu di bidang jasa perdagangan maupun di

bidang pendidikan Pendapatan tersebut baik itu penndapatan yang

bernominal tinggi sedang maupun rendah itu di pengaruhi oleh

tingkat pendidikan pelaku tersebut seperti dosen manajer

69

Ibid 70

UNDANG-UNDANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL No20 Tahun 2003 Pasal 1 71

UNDANG-UNDANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL No20 Tahun 2003 pasal 3

42

mendapatkan gaji tinggi karenaa pendidikannya juga tinggi sedangkan

yang menjadi petani clining service pedagang kaki lima itu relative

rendah karena tingkat pendidikan pelaku juga rendah Pendapatan

tersebut di pengaruhi oleh tingkat pendidikan Hal tersebut masih

dalam arti global sedangkan dalam arti spesifik pendapatan petani

tebu tidak hanya karena tingkat pendidikan bahkan tingkat pendidikan

sedikit mempengaruhi pendapatan petani tebu Faktor-faktor yang

mempengaruhi pendapatan petani tebu adalah harga lelang gula atau

harga jual tebu volume penjualan (dalam ton) rendemen (hasil gula

per ton tebu) biaya (produksi transport dll ) Pajak Penambahan

Nilai (PPN) dan pabrik gula (besarnya permintaan dan tingkat

efisiensi)72

c Kesehatan

Sebuah kesejahteraan rakyat tidak lengkap jika faktor kesehatan

tidak mendukung Istilah kesehatan itu sendiri di dalam Undang-

Undang No9 tahun 1960 tentang pokok-pokok kesehatan Bab 1

pasal 2 di definisikan sebagai keadaan yang meliputi kesehatan badan

rohani (mental) dan sosial dan bukan hanya keadaan yang bebas dari

penyakit cacat dan kelemahan73

Menurut buku Sosiologi untuk

Kesehatan yang ditulis oleh Momon Sudarma kesehatan adalah

kebutuhan setiap individu baik orang yang sakit maupun orang yang

sehat Kesehatan adalah kebutuhan manusia dari berbagai kalangan

baik dilihat dari ekonomi (kaya-miskin) sosial (kalangan elit atau

wong alit) geografi (desa-kota) psikologi perkembangan (bayi anak

remaja dewasa atau manula) maupun status kesehatan (sakita atau

sehat) Orang sakit membutuhkan penyembuhan (kuratif) sedangkan

orang sehat membutuhkan adanya promotif (peningkatan) preventif

72

Tulus TambunanIndustri Gula Nasional Beberapa Catatan PentingJakartaPenerbit Universitas

Trisakti2012 halaman 110 73

Juli Soemirat SlametKesehatan Lingkungan YogyakartaPenerbit Gadjah Mada University

Press2014 cetakan ke 9 Halaman 6

43

(pencegahan) kemudian rehabilitatif (perbaikan) dan konservatif

(pemeliharaan)74

Pada penelitian ini tingkat kesehatan merupakan salah satu alat

ukur yang di gunakan dalam mengetahui sebuah pengaruh dari Pabrik

Gula terhadap tingkat kesehatan masyarakat setempatsekitar Pabrik

Gula tersebut Tingkat kesehatan masyarakat dapat di lihat dari

kesejahteraan masyarakat baik itu di bidang ekonominya

pendidikannya dan cara hidupnya

5 Pengaruh CSR Terhadap Perekonomian

CSR dipandang sebagai bentuk tanggung jawab sosial yang harus

dilakukan oleh setiap perusahaan di Indonesia kepada seluruh Stakeholder

untuk mencapai pembangunan berkelanjutan yang berkontribusi dalam

pengembangan ekonomi masyarakat Pengaruh CSR terhadap

perekonomian petani tebu menurut teori dari Philips dan Pittman terkait

rantai pengembangan ekonomi dalam masyarakat Modal sosial

dipandang akan membentuk proses pembangunan ekonomi yang diliha

melalui beberapa indikator yaitu indikator partisipasi masyarakat dalam

kegiatan CSR dan kemandirian masyarakat yang selanjutnya akan

menghasilkan output berupa peningkatan pendapatan yang dilihat melalui

indikator kesejahteraan masyarakat yaitu kesehatan pendapatan dan

pendidikan75

Menurut Sumaryo bahwa kegiatan CSR diharapkan dapat

meningkatkan pendapatan dan perekonomian masyarakat dengan

demikian perusahaan menunjukkan bahwa peran perusahaan sangat baik

dan akan di pandang berperan sangat baik oleh pemerintah daerah karena

membantu perekonomian daerah melalui pendapatan masyarakat yang

meningkat76

74

Momon Sudarma Sosiologi untuk KesehatanJakarta Salemba Medika2009 halaman 17 75

Shabrina agustin GhassaniModal Sosial dan Efektivitas Program Corporate Social

Responsibility PT Indonesia Power dalam Pengembangan Perekonomian DesaDepartemen sains

Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia IPB2019 halaman 22 76

Bungaran Antonius SimanjuntakKonsepku Mensukseskan Otonomi Daerah Membangun

Indonesia Berkeadilan Sosial-EkonomiJakartaYayasan Pustaka Obor Indonesia2017 halaman

100

44

B Penelitian Relevan

Semua penelitian pada zaman milenial ini sudah pernah di teliti oleh

orang-orang terdahulu bahkan jarang penelitian yang belum pernah diteliti

oleh orang yang terdahulu Penelitian yang relevan dengan penelitian yang

akan di teliti dapat di lihat pada Tabel 23

Tabel 23Penelitian yang Relevan

No Judul Hasil Persamaan Perbedaan

1 Muhammad Subhi

Implementasi

Corporate Social

Responsibility PT

Pertamina(Persero

)

Skripsi

Universitas Islam

Negeri Syarif

Hidayatullah

2011

Proses

pengimplementasian

yang di lakukan

dengan beberapa

tahap yaitu mulai dari

progrm yang di ambil

dari hasil keputusan

rapat kerja dan

pengajuan program

proposal dari luar

perusahaan lalu

beberapa proses

selanjutnya sampai

eksekusi program

dan laporan

pelaksanaan Pola

implementasi yang di

lakukan yaitu

pemberian bantuan

secara langsung dan

pemberian dengan

bekerjasama dengan

lembaga lain NGO

Lalu ada empat pilar

yang menjadi

program utama CSR

PT Pertamina

(Persero) yaitu

pelayanan terhadap

pendidikan

kesehatan serta

konservasi

lingkungan

Mengkaji

tentang

bagaimana

perusahaan

melaksanakan

program-

program

tanggung

jawab

perusahaan

yaitu CSR

Pengaruh

terhadap

tingkat

ekonomi

masyarakat

45

infrastruktur dan

bencana Pola

implementasi yang di

lakukan yaitu

pemberian bantuan

secara langsung dan

pemberian dengan

bekerja sama dengan

lembaga lainNGO

2 Yuniarti

Wahyuningrum

dkk Pengaruh

Program

Corporate Social

Responsibility

Terhadap

Peningkatan

Pemberdayaan

Masyarakat (Studi

pada

Implementasi CSR

PT Amerta Indah

Otsuka Desa

Pacarkeling

Kecamatan

Kejayaan

Kabupaten

Pasuruan)

Jurnal

Administrasi

Publik (JAP)

Vol1 No5 Hal

109-115 Tahun

2013

Terdapat pengaruh

signifikan secara

simultan dan parsial

Dari hasil

keseluruhan dapat di

simpulkan bahwa

ketiga variabel bebas

mempunyai pengaruh

yang signifikan

terhadap

pemberdayaan

masyarakat

Pengaruh

suatu program

CSR

perusahaan

terhadap

masyarakat

Metode

penelitian

yang di pakai

sama yaitu

kuantitatif

menggunakan

analisis

statistik

deskriptif

Penelitian ini

lebih mengkaji

mengenai

pengaruh CSR

terhadap

tingkat

ekonomi

masyarakat

dan khususnya

masyarakat

petani tebu

3 Partogi Saoloan

Samosir

Analisis Kebijakan

Corporate

Responsibility

Berkelanjutan

pada Industri

otomotif di

Indomobil Group

Institut Pertanian

BogorDisertasi

2011

Hasil penelitian

adalah pada PT SIM

program CSR yang

paling penting untuk

di perhatikan adalah

dimensi ekonomi dan

dimensi lingkungan

Sedangkan pada

PTNMI dan

PTHMMI hasil

menunjukkan bahwa

program CSR

Judul dan

ruang lingkup

penelitian

sama-sama

mengangkat

masalah CSR

sebuah

perusahaan

Analisis

mengenai

aspek yang di

kaji berbeda

pada

penelitian

disertasi yang

di tulis Partogi

Saoloan 3

aspek pada

aktivitas CSR

yaitu dimensi

Tabel 23 Lanjutan

46

menghasilkan

dimensi ekonomi

belum berkelanjutan

dimensi sosial belum

berkelanjutan dan

dimensi lingkungan

berkelanjutan

dimensi yang paling

penting adalah

dimensi ekonomi dan

dimensi sosial

ekonomi

sosial dan

dimensi

lingkungan

Sedangkan

penelitian

yang di tulis

oleh peneliti

mengkaji

pengaruh dari

program CSR

terhadap

tingkat

ekonomi

petani tebu

Perbedaan

lainnya pada

pendekatan

penelitian

yang di

gunakan pada

disertasi

tersebut

menggunakan

pendekatan

kualitatif dan

kuantitatif

sekaligus

serta studi

kasus

sedangkan

pada

penelitian ini

menggunakan

metode

deskriptif

kuantitatif

Tabel 23 Lanjutan

47

4 Dwi Riska

Nihayah

Implementasi

Corporate Social

Responsibility

(CSR) PadaPabrik

Gula Tjoekir

Jombang Thesis

Universitas

Pesantren Tinggi

Darul Ulum 2017

Hasil Penelitian

menunjukkan bahwa

pada tahun 2016

Program Kemitraan

(PK) tidak terlaksana

karena cashflow

PTPN X kurang

lancar yang

disebabkan Tebu

yang dihasilkan tidak

sesuai dengan target

Sementara Program

Bina Lingkungan

(BL) tetap terlaksana

pada 3 program

bantuan antara lain

bantuan pendidikan

danatau pelatihan

bantuan

pengembangan

prasarana danatau

sarana umum serta

bantuan sosial

kemasyarakatan

dalam rangka

pengentasan

kemiskinan

Mengkaji

tentang CSR

Pabrik Gula

Tjoekir

Jombang dan

tempat lokasi

penetiannya

sama

Penelitian

penulis selain

objek yang

berbeda

yaitupengaruh

CSR dan di

tambahkan

adanya tingkat

ekonomi

masyrarakat

petani tebu

metodologi

penelitiannya

penulis

menggunakan

pendekatan

deskriptif

kuantitatif

sedangkanpen

elitian pada

tesis tersebut

menggunakan

pendekatan

kualitatif serta

objek

penelitiannya

adalah CSR

implementasi

CSR dan tidak

lebih

C Kerangka Berpikir

Pada sebuah penelitian terdapat sebua alur penelitian yang dibuat oleh

penulis alur penelitian ini juga dapat disebut kerangka berpikir yang berisi

penggambaran penelitian mulai dari pertama meneliti langsung ke lapangan

sampai hasil penelitian Berikut merupakan gambaran dari langkah-langkah

penelitian mengenai pengaruh program Corporate Social Responsibility dari

sebuah pabrik gula terhadap perekonomi masyrakat petani tebu dan karyawan

PG Tjoekir Kabupaten Jombang Jawa Timur Seperti yang disajikan pada

Gambar 27

Tabel 23 Lanjutan

48

Gambar 27 Kerangka berpikir untuk penelitian pengaruh CSR terhadap

perekonomian petani tebu dan karyawan PG Tjoeki

Kabupaten Jombang

Pabrik gula merupakan sebuah industri yang pokok bagi negara dan

juga sebagai sumber pengais rezeki bagi para pekerja di dalamnya Selain itu

adanya sebuah pabrik selalu ada aspek yang mempengaruhi baik dari dalam

maupun dari luar Aspek yangmempengarui dari luar yaitu pada masalah

pemasokan bahan baku tebu sedangkan aspek intern pada pabrik yaitu

kebijakan pabrik dalam melakukan sebuah kerja sama baik antara pabrik

dengan petani tebu maupun dengan masyarakat umum sekitar pabrik tersebut

disini petani dan pihak pabrik membangun sebuah kemitraan Selain itu dalam

sebuah kemitraan atau kerjasama terdapat dua hal yang tidak dapat dipisahkan

yaitu sebuah manfaat keuntungan dan sebuah kerugian Pada ruang lingkup

yang sempit hubungan antara pabrik dengan petani memberikan timbal balik

Kemitraan

PG TJOEKIR

Bina

Lingkungan

Program CSR

Pendidikan

sarana dan

prasarana

umum sosial

ekonomi dan

lingkungan

masyarakat

Meningkatkan

kemampuan

kegiatan usaha

kecil

(UMKM)

untuk menjadi

tangguh dan

mandiri

Masyarakat dan

Petani Tebu

Hasil

Analisis pengaruh

CSR terhadap

ekonomi petani

tebu

49

untuk kedua belah pihak yakni yang bersifat positif maupun yang bersifat

negatif

Seperti terdapat jumlah komoditi pertanian lainnya pabrik gula juga

dimasukkan pemerintah sebagai barang kena pajak Pajak Pertambahan Nilai

sebesar 10 persen merupakan hal yang berat untuk petani dan sangat

merugikan petani karena harga gula HET itu 12500kg sedangkan pajak yang

harus ditanggung petani sebesar 10 mau tidak mau petani tidak

mendapatkan untung bahkan untuk balik modal saja belum tentu terpenuhi

karena proses budidaya tidak menerima subsidi dan itu dengan biaya mahal

Dari satu unsur saja dapat ditarik permasalahan disini bagaimana jika para

petani tersebut enggan memasokkan tebunya ke Pabrik Gula Tjoekir ini 77

Untuk menghindari hal tersebut baik pabrik gula Tjeokir maupun

pabrik-pabrik lainnya memperhatikan tanggung jawab sosialnya terhadap

masyarakat sekitar melalui program CSR Karena CSR merupakan Kewajiban

yang harus ada pada Perusahaan Perseroan terbatas Pada PG Tjoekir ini

mengadakan program CSR yang dibagi menjadi beberapa program yaitu

PKBL (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan) Program kemitraan adalah

program yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kegiatan usaha kecil

untuk menjadi tangguh dan mandiri dari pemanfaatan laba perusahaan

sedangkan untuk program Bina Lingkungan adalah program Pemberdayaan

kondisi sosial masyarakat di wilayah PG Tjoekir Jombang melalui

pemanfaatan dana dari laba perusahaan78

Berbagai program CSR tersebut

tujuannya untuk membantu masyarakat sekitar menghindari konflik antara

perusahaan dan masyarakat sekitar serta untuk memenuhi peraturan

pemerintah

77

TulusTambunan IndustriGula Nasional (BeberapaCatatanPenting)JakartUniversitas

Trisakti2012 78

Nihayah Dwi Riska (2017) Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) Pada Pabrik

Gula Tjoekir Jombang Thesis Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (Abstrack thesis)

50

D Hipotesis

Hipotesis mengenai penelitian Pengaruh Program CSR (Corporate Social

Responsibility) terhadap perekonomian petani tebu dan karyawan pabrik ini

adalah

a Ha = Ada pengaruh program CSR (Corporate Social Responsibility)

terhadap Perekonomian Petani Tebu dan karyawan Pabrik

Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang

b H0 = Tidak ada pengaruh program CSR (Corporate Social Responsibility)

terhadap Perekonomian Petani Tebu dan karyawan Pabrik

Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang

51

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Lokasi dan Waktu Penelitian

Dalam sebuah penelitian haruslah dilengkapi dengan tempat dimana

peneliti akan meneliti objek yang telah dijadikan kajiannya Selain itu

penelitian juga memerlukan jadwal penelitian sebagai acuan waktu dalam

pengumpulan pengolahan data yang akhirnya dapat diputuskan hasilnya

1 Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan oleh peneliti di Kecamatan Diwek dan

sekitarnya Letak secara astronomis daerah kabupaten Jombang yaitu pada

kordinat 112˚ 03 45 BT - 112˚ 27 21BT dan 07˚ 20 37LS - 07˚

46 45LS Batas wilayah Jombang sebelah utara adalah Kabupaten

Lamongan batas sebelah selatan adalah Kabupaten Kediri dan Kabupaten

Malang batas wilayah sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten

Mojokerto dan batas sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Nganjuk

Adapun lokasi penelitian seperti disajikan pada Gambar 31

Gambar 31 Letak Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang79

79

Menggunakan Software Quantum GIS versi QGIS-OSGeo4W-2183-1 di buat 4 Nov 2018

52

Sedangkan Kecamatan Diwek batas wilayahnya sebelah utara berbatasan

dengan Kecamatan Jombang dan Perak Batas sebelah barat berbatasan

dengan Kecamatan Gudo sebelah timur berbatsan dengan Kecamatan

Jogoroto dan Mojowarno batas sebelah selatan yaitu Kecamatan Ngoro

2 Waktu Penelitian

Adapun jadwal pada penelitian ini yang dilaksanakan oleh penulis

berdasarkan tabel di bawah ini yaitu Tabel 31

Tabel 31 Waktu Penelitian

No Kegiatan Tahun

2017 2018-2019

12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5

1 Pembuatan

Proposal

Penelitian

2 Pembuatan

Desain

Penelitian

3 Pembuatan

Instrumen

Penelitian

4 Pengumpulan

Data

5 Pengolahan

dan Analisis

Data

6 Pembuatan

Laporan

Penelitian

53

B Metode Penelitian

Pada penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian yang

digunakan adalah metode penelitian deskriptif kuantitatif Teknik

pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan

kuesioner Sumber data ada dua yaitu data skunder dan data primer Dalam

sebuah penelitian sumber data harus jelas dan konkret dari mana

asalnyasumber data tersebut diperoleh Metode ini cenderung menggunakan

angka dan rumus statistik dalam mengolah data Penelitian deskriptif

kuantitatif adalah salah satu jenis penelitian yang bertujuan mendeskripsikan

secara sistematis faktual dan akurat mengenai fakta dan sifat populasi tertentu

atau mencoba menggambarkan fenomena secara detail (Lehman 1979)80

C Populasi dan Sampel

a Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya81

Populasi

yang terdapat dalam penelitian ini berjumlah tak hingga yaitu dari

masyarakat yang merupakan petani tebu dan pegawaikaryawan Pabrik

Gula Tjoekir Terdapat pada wilayah sekitar PG Tjoekir yaitu Kecamatan

Diwek Kecamatan Gudo dan Kecamatan Jogoroto

b Sampel

Sampel adalah bagian populasi yang hendak diteliti dan mewakili

karakteristik populasi Penentuan sampel dengan cara Purposive Sampling

yaitu sampel bertujuan dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan

didasarkan atas strata random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya

tujuan tertentu Teknik ini biasanya dilakukan karena beberapa

pertimbangan Jadi syarat masyarakat yang menjadi responden yaitu

masyarakat yang bekerja di Pabrik Gula Tjoekir sebagai karyawan dan

80

Muri Yusuf Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan Penelitian

GabunganJakartaPenerbitKencana2017 cetakan ke-1 halaman 62 81

Sugiyono Metode Pnelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan

RampD)bandungPenerbit Alfabeta2008 cetakan ke-12 halaman 115

54

petani tebu yang bermitra dengan Pabrik Gula Tjoekir Walaupun cara

seperti ini diperbolehkan yaitu peneliti bisa menentukan sampel

berdasarkan tujuan tertentu tetapi ada syarat-syarat yang harus dipenuhi

yaitu

a Pengambilan sampel harus didasarkan atas ciri-ciri sifat-sifat atau

karakteristik tertentu yang merupakan ciri-ciri pokok populasi

b Subjek yang diambil sebagai sampel benar-benar merupakan subjek

yang paling banyak mengandung ciri-ciri yang terdapat pada populasi

c Penentuan karakteristik populasi dilakukan dengan cermat di dalam

studi pendahuluan82

Apabila populasi penelitian berjumlah kurang dari 100 maka sampel

yang diambil adalah semuanya namun apabila populasi penelitian

berjumlah lebih dari 100 maka sampel dapat diambil antara 10-15 atau

20-25 atau lebih Menurut Suharsimi Arikunto pada buku yang ditulisnya

ldquoProsedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktikrdquo tahun 200683

Sampel ini

akan di ambil dari masyarakat petani tebu dan karyawan yang ada di

wilayah sekitar Pabrik Gula Tjoekir Kabupaten Jombang Sampel yang di

ambil sebanyak 35 orang yang terdiri dari 25 petani tebu dan 10 orang

pegawai Pabrik Gula Tjoekir PTPN X

Menurut Muhammad Idrus pada bukunya ldquoMetode Penelitian Ilmu

Sosialrdquo ukuran sampel yang harus di ambil oleh peneliti Gay(1981)

memberi arahan bahwa ukuran sampel yang harus diambil tergantung

pada jenis penelitian Jika penelitian deskriptif besar sampel adalah 10

dari populasi Untuk penelitian korelasional besar sampel minimum tiga

puluh subjek untuk penelitian kausal komparatif besar sampel adalah tiga

puluh subjek perkelompok dan untuk penelitian eksperimental besar

sampel adalah lima belas per kelompok84

82

Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan praktik Jakarta Rineka

Cipta2013 hal 183 83

Di unduh dari website www konsistensicom (teori pengambilan sampel) pada 21 April 2019 84

Muhammad Idrus Metode Penelitian Ilmu SosialUniversitas Islam

IndonesiaYogyakartaPenerbitErlangga2009 hal 94

55

Cara pengambilan sampel yang dipakai dalam penelitian ini adalah

Random Sampling atau pengambilan sampel secara acak yaitu peneliti

ldquomencampurrdquo subjek-subjek di dalam populasisehingga semua subjek

dianggap sama85

Teknik Sampling Acak pada penelitian ini adalah

menggunakan sampling acak sederhana (Simple Random Sampling)

Sampling Acak Sederhana (Simple Random Sampling) yaitu penentuan

sampel dengan cara melakukan undian terhadap populasi86

Dalam buku

ldquoProsedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktikrdquo Arikunto menjelaskan

mengenai berapa banyak subjek yang diambil atau dengan kata lain besar

sampel maka peneliti perlu mempertimbangkan hal-hal berikut

a Kemampuan peneliti dilihat dari waktu tenaga dan dana

b Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek karena hal ini

menyangkut banyak sedikitnya data

c Besar kecilnya resiko yang di tanggung oleh peneliti Untuk penelitian

yang risikonya besar tentu saja jika sampel besar hasilnya akan lebih

baik87

D Variabel Penelitian

1 Variabel

Menurut Kerlinger variabel adalah konstruk (Constructs) atau sifat

yang akan dipelajari Secara umum variabel penelitian adalah segala

sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti sebagai

kajian untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut

kemudian ditarik kesimpulannya88

Pada penelitian ini terdapat dua macam

variabel yaitu

a Variabel bebas (X) atau Independent Variabel

85

Suharsimi arikunto Prosedur Penenlitian Suatu Pendekatan PraktikJakartaPT Rineka

Cipta2013 halaman 177 86

Muhammad Idrus Metodee Penelitian Ilmu SosialUniversitas Islam Indonesia

YogyakartaPenerbitErlangga2009 halaman 97 87

Suharsimi Loccit 88

Sugiyono Metode Penelitian BisnisPendekatan Kuantitatif Kualitatif dan R amp

DBandungAlfabeta2008 halaman 58

56

Variabel bebas (X) atau independent variable merupakan variabel

yang mempengaruhi variabel lain atau menghasilkan akibat pada

variabel yang lain yang pada umumnya berada pada urutan tata waktu

yang terlebih dulu Keberadaan variabel ini dalam penelitian

kuantitatif merupaan variabel yang menjelaskan terjadinya fokus atau

topik penelitian Variabel ini biasa disimbolkan dengan variabel X89

Variabel X pada penelitian ini adalah program-program CSR pada

pabrik gula

b Variabel terikat (Dependent Variable)

Variabel terikat (dependent variable) merupakan variabel yang

diakibatkan atau dipengaruhi oleh variabel bebas Keberadaan variabel

terikat ini dalam penelitian kuantitatif adalah sebagai variabel yang

dijelaskan dalam fokus atau topik penelitian Variabel ini biasanya

disimbolkan dengan variabel Y90

Dalam penelitian ini variabel Y

adalah ekonomi petani dilihat dari tiga aspek pengukuran yaitu

pendapatan pendidikan dan kesehatan

2 Definisi Variabel

a) Definisi Konseptual

Pada penelitian ini terdapat dua variabel yang perlu

didefinisikan secara konseptual agar pembaca dapat lebih

memahami objek penelitian yang dikaji Dua variabel tersebut

yaitu

1 Perekonomian Petani tebu dan Karyawan Pabrik

Perekonomian petani tebu dan karyawan adalah sebuah

tindakan yang terencana yang dilakukan oleh petani tebu dan

karyawan untuk mengolah pengeluaran dan pendapatan untuk

setiap bulannya sehingga dapat diambil keputusan apakah

defisit atau surplus dalam pendapatan setiap bulan

89

Nanang Martono Metode Penelitian Kuantitatif Anilisis isi dan Data SekunderJakarta PT

Rajagrafindo Persada2016 halaman 61 90

Ibid

57

2 Program Corporate Social responsibility

Program CSR adalah sebuah program yang dicanangkan

perusahaan untuk memenuhi tanggung jawab sosial perusahaan

yang wajib dilakukan untuk setiap perusahaan Menjalin

kerjasama dan menyeimbangkan antara kegiatan perusahaan

dengan lingkungan sosial serta lingkungan alam sekitar agar

tetap terjaga

b) Definisi Operasional

Selain definisi variabel secara konseptual juga diperlukan definisi

variabel secara operasional seperti berikut

1 Perekonomian Petani tebu dan Karyawan Pabrik

Perekonomian petani tebu dan karyawan pabrik adalah

sebuah pengelolaan ekonomi bisnis yang dilakukan individu

untuk setiap bulannya dengan indikator pengukuran melalui

tingkat pendidikan pendapatan dan kesehatan Untuk

mengetahui 3 aspek tersebut perlu alat ukur untuk mengetahui

perekonomian Dalam penelitian ini alat ukur yang digunakan

adalah kuesioner dan observasi

2 Program Corporate Social responsibility

Program CSR adalah sebuah program yaitu

tanggungjawab sosial perusahaan yang dilaksanakan oleh

perusahaan untuk mengantisipasi agar tidak timbul konflik

antara perusahaan dengan masyarakat sekitar karena setiap

perusahaan memiliki dampak negatif dan positif untuk

lingkungan sekitar Untuk mengetahui dampak tersebut dalam

penelitian ini menggunakan alat ukur yaitu kuesionerangket

dan observasi non partisipan

E Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini terdapat sumber data skunder dan data

primer Data primer diambil langsung kepada petani tebu dan karyawan

58

sedangkan data skunder observasi yang dilakukan kepada para warga dan

pengamatan lingkungan

a Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan dan

merupakan data yang paling utama atau data pertama dalam penelitian

Data tersebut berasal dari pelaku langsung objek penelitian ini yaitu para

petani dan karyawan Pabrik Gula Tjoekir yang tinggal di kecamatan

Diwek sekitar PG Tjoekir

b Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh apabila peneliti memiliki

hambatan untuk mendapatkan data primer yakni dapat melalui pustaka

dan sumber pelaku sekunder yang tidak langsung sebagai objek

penelitian91

F Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis mengadakan penelitian langsung ke objek

yang diteliti dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik dalam

pengumpulan data yaitu

1 Kuesioner (angket) adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis

kepada responden untuk dijawabnya92

Angket merupakan daftar

pertanyaan yang diberikan kepada orang lain dengan maksud agar orang

yang diberi angket tersebut bersedia memberikan respon sesuai dengan

permintaan Angket dibagi dalam tiga bagian yaitu (a) angket tertutup

(b) angket terbuka (c) angket model campuran93

Dalam penelitian ini

menggunakan angket tertutup dan jawaban sudah disediakan dalam

angket tersebut

91

Burhan BunginMetodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi (Format-format Kuantitatif dan

Kualitatif untuk Studi Sosiologi Kebijakan Publik Komunikasi Manajemen dan Pemasaran)

JakartaKencana Prenada Media Group2013 hal 129 92

Sugiyono Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan

RampD)BandungPenerbit Alfabeta2008 cetakan ke-199 93

Muhammad Idrus Metode Penelitian Ilmu SosialUniversitas Islam Indonesia

YogyakartaPenerbitErlangga2009 halaman 101

59

2 Observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan Para ilmuwan hanya

dapat bekerja berdasarkan data yaitu fakta mengenai dunia kenyataan

data itu dikumpulkan dan sering dengan bantuan berbagai alat yang

sangat canggih sehingga benda-benda yang sangat kecil (proton dan

elektron) maupun yang sangat jauh (benda ruang angkasa) dapat

diobservasi dengan jelas94

Observasi yang digunakan untuk pengambilan

data lapangan adalah observasi non partisipan yaitu peneliti tidak terlibat

dan hanya sebagai pengamat independen95

G Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh

peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan

hasilnya lebih baik dalam arti lebih cermat lengkap dan sistematis sehingga

lebih mudah diolah Variasi jenis instrumen penelitian adalah angket ceklis

(check-list) atau daftar centang pedoman wawancara dan pedoman

pengamatan96

Berikut adalah instrumen penelitian dan pedman pengamatan

Seperti disajikan pada Tabel 32 dan pada Tabel 32

Tabel 32 Instrumen Penelitian

No VARIABEL INDIKATOR PERNYATAAN NOITEM

1

Program-

program

Corporate

Social

Responsibility

PG Tjoekir

(Variabel X)

Program

Kemitraan

1 Pemahaman saya

mengenai

Corporate Social

Responsibility

2 Program utama

CSR untuk warga

sekitar

3 Latar belakang

didirikan CSR

4 Program CSR

yang di rasakan

warga dan petani

5 Penilaian warga

mengenai

program

1

2

345

67

8910

94

Sugiyono Opcit hal 403 95

Sugiyono Opcit hal 204 96

Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan PraktikJakartaPT Rineka

Cipta2013 cetakan ke 15 halaman 203

60

kemitraan

6 Peminjaman dana

usaha merupakan

sub program dari

program

kemitraan

11

Program Bina

Lingkungan

7 Penilaian warga

mengenai

program Bina

Lingkungan

8 Subsisi dan

bantuan untuk

pengolah sawah

tebu

9 Bentuk dan wujud

program bina

lingkungan

10 CSR PGTjoekir

selain PKBL

1213

1415

16171819

20

2 Tingkat

ekonomi

petani tebu

(Variabel Y)

Pendapatan 11 Sumber

matapencaharian

warga

12 Pekerjaan selain

menjadi petani

tebu

13 Penghasilan yang

di dapat petani

tebu

14 Luas sawah petani

tebu

15 Pendapatan

meningkat setelah

adanya CSR

16 Jumlah keluarga

dalam satu kepala

keluarga

17 Penghasilan

rumah tangga

selain dari kepala

rumah tangga

12

3

456

678

9

1011

12

Pendidikan 18 Jumlah anak yang

bersekolah

19 Ada anak yang

putus sekolah

20 Biaya sekolah

anak setiap

1314

15

16

Tabel 32 Lanjutan

61

bulannya

21 Bantuan biaya

pendidikan dari

PG Tjoekir

17

Kesehatan 22 Anggota keluarga

yang menderita

sakit khusus

23 Ada jaminan

kesehatan

bantuan biaya

berobat dari PG

Tjoekir

24 Pergi ke rumah

sakitpuskesmas

setiap bulan

18

19

20

Instrumen penelitian ini terdiri dari 2 variabel yaitu variabel X dan

variabel Y dan terdapat 5 indikator Selanjutnya adalah tabel pedoman

pengamatanobservasi Yang seperti di sajikan pada Tabel 33

Tabel 33 Pedoman Observasi

No Variabel Indikator Implementasi Pendapat

Masyarakat

1 Program CSR Program bina

lingkungan

2 Program Kemitraan

3 Program CSR untuk

warga sekitar pabrik

baik itu karyawan

maupun petani

4 Perekonomian Pendapataan petani

tebu

Kesehatan petani

tebu

Pendidikan

Tabel 32 Lanjutan

62

H Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dengan menggunakan pendekatan kuantitatif selain

menganalisis secara manual penulis juga menggunakan Software SPSS untuk

analisis data pada penelitian iniUji validitas dan reliabilitas di gunakan untuk

menguji data yang menggunakan daftar pertanyaanpernyataan dalam kuesioner

untuk melihat pertanyaan dalam kuesioner yang di isi oleh responden tersebut

layak atau belum pertanyaan-pertanyaan yang digunakan untuk mengambil data

1 Uji Kualitas Data

a) Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir

soal dalam mendefinisikan suatu variabel Uji validitas sebaiknya

dilakukan pada setiap butir pertanyaan yang diuji validitasnya Hasil r

hitung kita bandingkan dengan r tabel dimana df = n-2 dengan sig 5

Jika r tabel lt r hitung maka data tersebut valid97

Pengumpulan data yang

kemudian dilanjutkan dengan pengolahan data yang dibantu dengan

komputer melalui software SPSS 160

b) Uji Reliabilitas

Merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden

dalam menjawab hal yang berkaitan dengan pertanyaan yang merupakan

sebuah dimensi suatu variabel dan disusun dalam suatu bentuk

kuesioner98

Uji realibilitas dapat dilakukan secara bersamaan seluruh

butir pertanyaan Jika nilai Alpha gt 060 maka reliabel Pada penelitian

ini penghitungan menggunakan SPSS 160 apabila dihitung secara manual

maka dengan rumus

r[

] [

sum

]

Keterangan

97

Wiratna SujarweniStatistika Untuk PenelitianYogyakarta Graha Ilmu2012 hal 177 98

Ibid hal 186

63

r = koefisien reliability instrument

k = banyaknya butir pertanyaan

sum = total varians butir

= total varians

Jika nilai Cronbach Alfa lt 060 kontruk pertanyaan dimensi variabel

adalah tidak reliabel Jadi untuk mengetahui bahwa konsistensi responden

dalam menjawab pertanyaan itu stabil

2 Uji Prasyarat Analisis Data

a Uji Normalitas

Uji normalitas adalah suatu prosedur yang digunakan untuk

mengetahui apakah data berasal dari populasi yang berdistribusi normal

atau berada dalam sebaran normal Distribusi normal adalah distribusi

simetris dengan modus mean median berada di pusat99

Kesimpulannya

apabila data tidak berdistribusi normal maka penelitian akan mengalami

hambatan karena data penelitian tidak berdistribusi normal

b Uji Homogenitas

Uji homogenitas adalah suatu prosedur uji statistik yang

dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa dua atau lebih kelompok data

sampel berasal dari populasi yang memiliki variansi yang sama Pada

analisis regresi persyaratan analisis yang dibutuhkan adalah bahwa galat

regresi untuk setiap pengelompokkan berdasarkan variabel terikatnya

memiliki variansi yang sama Jadi dapat dikatakan bahwa uji

homogenitas bertujuan untuk mencari tahu apakah dari beberapa

kelompok data penelitian memiliki varians yang sama atau tidak Dengan

kata lain homogenitas berarti bahwa himpunan data yang kita teliti

memiliki karakteristik yang sama100

99

Yulingga Nanda Hanif dan Wasis Himawanto Statistik PendidikanYogyakartaPenerbit

Deepublish2017 Cetakan ke-1 halaman 67 100

Yulingga Nanda Hanif dan Wasis Himawanto Statistik PendidikanYogyakartaPenerbit

Deepublish2017 Cetakan ke-1 halaman 58

64

c Uji Linearitas

Uji Linearitas adalah pengujian yang digunakan untuk keadaan

dimana hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen

bersifat linear (garis lurus) dalam range variabel independen tertentu101

3 Uji Hipotesis Penelitian

a Uji T

Uji T digunakan untuk menguji hipotesis tentang rata-rata sampel

Selain itu untuk mengetahui batas penerimana suatu hipotesis dan untuk

menguji layak tidaknya sebuah pernyataan dapat dipercaya atau tidak102

b Uji Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi pada regresi linear sering diartikan sebagai

seberapa besar kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan varians dari

variabel terikatnya Secara sederhana koefisien determinasi dihitung

dengan mengkuadratkan Koefisien Korelasi (R) sebagai contoh jika nilai

R sebesar 0880 maka koefisien determinasi (R Square) adalah sebesar

080 x 080 = 064 Berarti kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan

varians dari variable terikatnya adalah sebesar 640 Berarti terdapat

36 (100-64) varians variabel terikat yang dijelaskan oleh factor

lain103

c Regresi Linear Sederhana

Pengujian hipotesis dalam penelitian kuantitatif merupakan hal yang

penting Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis penghitungan

dengan rumus dari Regresi Perhitungan pada penelitian ini menggunakan

perhitungan regresi Regresi bertujuan untuk menguji pengaruh antara

variabel satu dengan variabel yang lain Variabel yang dipengaruhi disebut

variabel terikat sedang variabel yang mempengaruhi disebut variabel

bebas Uji regresi ada dua macam yaitu

a Regresi linier sederhana

b Regresi linier berganda

101

Singgih Santoso Statistik Multivariat JakartaPT Elex Media Komputindo2010 halaman 52 102

Di kutip dari alamat situs web wwwdatarisetcom 103

wwwkonsultanstatistikcom201107koefisien-determinasi-padaregresihtmlm=1

65

Pada penelitian ini penulis menggunakan regresi linier sederhana karena

memiliki satu variabel terikat dan satu variabel bebas104

Menurut Wiratna

Sujarweni dan Poly Endrayanto dalam buku ldquoStatistika untuk Penelitian

tahun 2012rdquo setelah penghitungan dengan regresi maka langkah

selanjutnya yaitu menghitung dengan membandingkan antara t tabel dan t

hitung yang menghasilkan H nol diterima ataukah ditolak dan H alternatif

akan di tolak ataukah di terima Antara Ha dan H0 keduanya berbanding

terbalik jika Ha diterima maka H0 akan ditolak

Pada penelitian ini perhitungan menggunakan regresi linear sederhana

karena dalam penelitian ini hanya ada satu variabeel X dan satu variabel

Y Model persamaan regresi linier sederhana dengan rumus105

sebagai

berikut

Keterangan

Y = subjek dalam variabel dependen yang diprediksi

a = harga X ketika harga X=0 (harga konstan)

b= angka arah atau koefisien regresi yang menunjukkan angka

peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan

pada peruahan variabel independen Bila (+) arah garis naik dan bila

(-) maka arah garis turun

X = subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu

104

Wiratna Sujarweni dan Poly Endrayanto Statistika untuk Penelitian Yogyakarta Graha

Ilmu2012 Cetakan ke-1 halaman 83 105

WiratnaSujarweniStatistikaUntukPenelitianYogyakarta Graha Ilmu2012 hal 84

Y=a+bX

a = sum119962 119939 sum119961

119951 b =

119847 120506119857119858 ndash 120506119857 120506119858

119847 120506119857sup2 ndash 120506119857 sup2

sb= 119956119942

sum 120784 sum119961 120784

119951119961

se= sum 120784ndash119938sum119962 119939sum119961119962119962

119951 120784

66

t hitung =

106

Dari perhitungan tersebut akan diketahui hasil dari hipotesis apakah

Ha diterima atau Ha ditolak Hipotesis hasilnya yaitu ada pengaruh

program CSR PGTjoekir terhadap perekonomian petani tebu atau tidak

ada pengaruh program CSR PG Tjoekir terhadap perekonomian petani

tebu

I HIPOTESIS STATISTIK

Pada penelitian ini hipotesis statistik untuk mengetahui bagaimana pengaruh

program CSR (Corporate Social Responsibility) terhadap Perekonomian Petani

Tebu dan karyawan Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang maka

dapat dirumuskan secara statistik sebagai berikut

a) Ha 0 Ada pengaruh prograam CSR terhadap tingkat ekonomi petani

Tebu

b) H0 = 0 Tidak ada pengaruh program CSR terhadap tingkat ekonomi petani

Tebu

Keterangan

H0 = Hipotesis nol (0)

Ha = Hipotesis alternatif

= Simbol yang menunjukkan kuatnya hubungan

Kriteria pengujian

a Jika thitung ttabel maka H0 diterima Ha ditolak

b Jika thitung gt ttabel maka H0 ditolak Ha diterima

106

Ibid

67

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Gambaran Umum Pabrik Gula Tjoekir

1 Sejarah Pabrik Gula Tjoekir

Pabrik Gula Tjoekir atau PG Tjoekir adalah pabrik gula yang

terletak di Jalan Irian Jaya Desa Cukir Kecamatan Diwek Kabupaten

Jombang terletak tepat di depan Pondok Pesantren Tebuireng

Jombang107

Seperti di gambarkan pada Gambar 41

Gambar 41 Lokasi Pabrik Gula Tjoekir108

Pabrik Gula Tjoekir didirikan oleh NV Kody En Van Vour pada

tahun 1884 dan diambil alih oleh Pemerintahan Indonesia pada tanggal

8 Desember 1958 Pabrik Gula Tjoekir berada di desa Cukir

Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang kurang lebih 8 kilometer dari

108

Menggunakan Software Quantum GIS versi QGIS-OSGeo4W-2183-1 di buat pada 4

November

2018

68

pusat kota Jombang dengan ketinggian wilayah 60 mdpl Dengan luas

area pabrik seluas 6000 m2 untuk mencukupi kebutuhan pasok bahan

baku tebu selama 150 hari Berikut adalah gambar PG Tjoekir dari

kejauhan seperti pada gambar 42109

Gambar 42 Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Persero110

Era kapitalisme Belanda di Indonesia dimulai dengan

diberlakukannya Undang-Undang Agraria dan Undang-Undang Gula

tahun 1870 oleh pemerintah Hindia Belanda yang mengijinkan pihak

swasta (Eropa) membuka usaha perkebunan di Hindia Belanda Untuk

melanggengkan PGTjoekir yang baru didirikannya ini pihak Belanda

melakukan berbagai cara yang memaksa masyarakat menjadi

tergantung pada mereka Dari mengambil lahan pertanian milik rakyat

untuk lokasi pabrik dan perkebunan tebu tanpa mengganti rugi

menjadikan mereka buruh pabrik menghidupkan premanisme untuk

menjadi penjaga keamanancenteng dan mata-mata lokalisasi judi

perdukunan tempat hiburan malam (tayub wayang prostitusi) sampai

praktik devide et impera yang memecah belah rakyat kecil yang

terganggu karena pendirian pabrik Premanisme ini melahirkan

109

Di unduh dari situs resmi PG Tjoekir httpspgtjoekirblogwordpresscom pada 16 februari

pukul 1848 WIB 110

Foto di ambil pada tanggal 18 Februari 2019 secaralangsung di PabrikGulaTjoekir PTPN X di

Jalan Irian Jaya

69

padepokan Kebo Ireng yang dipimpin oleh Joko Tulus alias Kebo

Kicak yang sangat ditakuti oleh masyarakat Lokalisasi membuat

banyak gadis-gadis pendatang untuk dipekerjakan disana Masyarakat

yang pada awalnya adalah petani yang memiliki lahan-lahan pertanian

kemudian terpaksa menjadi buruh pabriksetiap malam buruh pabrik

asyik dilokalisasi hiburan malam dan perjudian Uang mereka habis

mereka terpaksa berhutang dan secara tidak langsung mereka harus

menjadi buruh pabrik lagi Akhlak dan moral masyarakat saat itu

benar-benar rusak Praktik perdukunan juga berkembang pesat yang

digunakan bila ada orang sakit mengawali masa tanam tebu dan

mengusir makhluk halus yang mereka yakini ada didalam pabrik111

Mengenai randemen Pabrik Gula Tjoekir sudah mengalami

beberapa kali revitalisasi untuk meningkatkan kapasitas maupun

efisiensi Revitalisasi terakhir dilakukan pada tahun 2014 dengan

merombak semua penggerak gilingan dari Turbin Altenator PG

Tjoekir memiliki kapasitas menggiling tebu setiap hari sejumlah 4200

TCD (Ton Cane per Day)112

2 Visi dan Misi Pabrik Gula Tjoekir

Seluruh peusahaan cabang dari PTPN X (PT Perkebunan Nusantara

X) memiliki visi dan misi yang sama karena diseluruh Indonesia

berikut adalah visi dan misi PTPN X yang dikutip dari web resmi

perusahaan PTPN X Indonesia antara lain

a Visi

Pabrik Gula Tjoekir merupakan salah satu unit industri gula dari

perusahaan PTPN X yang memiliki visi yaitu ldquoMenjadi

111

Di unduh dari halaman situs web kompasiana berikut

httpwwwkompasianacomyassarlina54f381827455139e2b6c77fasejarah-gelap-berdirinya-

pabrik-gula-tjoekir pada hari Sabtu tanggal 16 Februari 2019 pukul 1838 WIB 112

Di unduh dari situ web httpssitusbudayaidsejaerah-pabrik-gula-tjoekir pada tanggal 16

Februari 2019 pukul 1827 WIB

70

perusahaan agribisnis Nasional berbasis tebu dan tembakau yang

unggul dan berdaya saing di tingkat regionalrdquo113

b Misi

Pabrik Gula Tjoekir merupakan Badan Usaha Milik Negara

(BUMN) yaitu PTPN X (PT Perkebunan Nusantara X) Sebagai

perusahaan industri perkebunan terintegrasi yang berbasis tebu dan

tembakau dalam memberikan nilai tambah (Values Creation) bagi

segenap stakeholders dengan

1 Menghasilkan produk perkebunan yang bernilai tambah serta

berorientasi kepada konsumen

2 Membentuk kapabilitas proses kerja yang unggul (operational

excellence) melelui perbaikan dan inovasi berkelanjutan dan

tata kelola perusahaan yang baik

3 Mengembangkan kapabilitas organisasi teknologi informasi

dan SDM yang prima

4 Melakukan optimalisasi pemanfaatan aset untuk memberikan

imbal hasil terbaik bagi pemegang saham

5 Turut serta dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan

menjaga kelestarian lingkungan untuk kebaikan generasi masa

depan114

3 Kondisi Fisik Wilayah

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Cukir dan sekitarnya Pabrik

Gula Tjoekir terletak di Desa Cukir Keadaan fisik Desa Cukir

merupakan wilayah yang masih pada dataran rendah dengan tinggi 36

Mdpl dengan luas daerah 190 Km2 Iklim di daerah Cukir sama seperti

iklim pada kabupaten Jombang yaitu beriklim tropis Curah hujan

tertinggi terjadi pada bulan Februari 2016 sebanyak 472 mm3 ha

tersebut menyebabkan banjir di beberapa tempat di wilayah sekitar

113

Di unduh dari situ resmi PTPN X httpsptpn10coidpageprofil pada tanggal 16 Februari

2019 pukul 1904 WIB 114

Di unduhdari situ resmi PTPN X httpsptpn10coidpageprofil pada tanggal 16 Februari 2019

pukul 1917 WIB

71

Cukir Luas tanah menurut penggunaannya Cukir terbagi menjadi

8356 Ha merupakan wilayah pemukimanperumahan luas 226 Ha

adalah kawasan industri luas 9151 Ha adalah wilayah sawah 291 Ha

adalah tegalan 024 Ha adalah kolam 919 Ha adalah wilayah untuk

kegiatan lainnya Jadi apabila dijumlah total luas wilayah Cukir adalah

18967 Ha dengan dibagi menjadi 3 Dusun 11 Rw dan 80 RT pada

tahun 2015 Desa Cukir penduduk mayoritas adalah laki-laki dengan

jumlah 5513 jiwa sedangkan untuk perempuan sejumlah 4617 jiwa

dengan total penduduk keseluruhan di Desa Cukir pada tahun 2015

sebanyak 10130 jiwa115

4 Program Corporate Social Responsibilityi Pabrik Gula Tjoekir

Setiap cabang dan subcabang PTPN X di Indonesia semua wajib

menjalankan CSR untuk kelancaran perusahaan dan keseimbangan

lingkungan Pada PG Tjoekir ini terdapat 2 program CSR yaitu

Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan Program

kemitraan diperuntukkan kepada seluruha masyarakat yang tinggal di

sekitar wilayah PGTjoekir berupa peminjaman dana untuk UMKM

sekitar yang bertujuan mengentaskan kemiskinan dan menjadikan

usaha UMKM tersebut lebih tangguh dan mandiri Tetapi lambat laun

pada tahun 2018 kenyataan yang ada bahwa program kemitraan

tersebut mengalami hambatan tidak berjalan sesuai harapan karena

UMKM yang meminjam dana berbunga rendah tidak mengembalikan

dana sesuai kesepakatan Sebagian besar melanggar kesepakatan

dengan PG Tjoekir yang mengakibatkan defisit pada keuangan PG

Tjoekir Sehingga program kemitraan yang sekarang lebih diperketat

dan sistem pengembaliannya bersifat penuh tanpa di cicil116

Program

Kemitraan akhir-akhir ini menjadi program yang diperuntukkan untuk

karyawan PG Tjoekir dan petani tebu yang bermitra dengan PG

Tjoekir sebagai pemasok bahan baku tebu

115

Badan Pusat StatistikJombang wilayahKecamatanDiwek pada tahun 2015-2016 116

Pendapat salah satu petani tebu yang terlibat dan ikut merasakan program CSR kemitraan

72

Untuk program CSR Bina Lingkungan meliputi bantuan berupa

pendidika sarana dan prasarana umum sosial ekonomi dan lingkungan

masyarakat Tetapi pada kenyataan program Bina Lingkungan pada

tahun 2018 terdapat bantuan untuk kegiatan yang berupa upaya

menyeimbangkan ekosistem lingkungan Seperti pembangunan

jembatan pelebaran saluran drainase dan irigrasi sawah untuk sarana

dan prasaran berupa penerangan yaitu pemasangan lampu-lampu untuk

penerangan jalan Kedua program CSR PG Tjoekir sudah cukup bagus

implementasinya tetapi ada kendala pada program kemitraan Untuk

bantuan-bantuan seperti penerangan dan membangun jembatan PG

Tjoekir tidak begitu saja mengeluarkan dana dalam proses

permohonan dari masyarakat harus ada proposal permohonan dana

bantuan pembangunan

Selain kedua program tersebut CSR yang rutin di lakukan oleh PG

Tjoekir setiap 2 kali dalam setahun yaitu santunan berupa bagi-bagi

bingkisan kepada seluruh warga sekitar pabrik secara keseluruhan baik

warga yang kaya raya menengah ke atas menengah ke bawah tanpa

terkecuali Bingkisan tersebut berupa sembaako dan hasil produksi

pabrik yaitu gula

B Deskripsi Data

Dalam bab ini akan membahas mengenai hasil penelitian yang

berjudul ldquoPengaruh program CSR (Corporate Social Responsibility)

terhadap Perekonomian Petani Tebu dan karyawan Pabrik Gula Tjoekir

PTPN X Kabupaten Jombangrdquo Hasil penelitian berdasarkan dari hasil

penyebaran angketkuesioner yang telah diolah menggunakan komputer

yaitu dengan software SPSS 160 dalam bab ini terdapat pembahasan

mengenai diskripsi data hasil analisis data dan pembahasan hasil

penelitian Dengan jumlah Responden 35 orang yaitu 20 orang petani tebu

dan 15 orang karyawan pabrik yang diberikan angket sebanyak 1 buah

angket yang berisikan variabel X dan variabel Y yang terdiri dari 40 (20

pernyataan variabel X dan 20 pernyataan variabel Y) pernyataan yang

73

harus dijawab oleh responden tetapi setelah dilakukan uji validitas

pertanyaan dalam kuesioner menjadi 32 pertanyaan yang harus dijawab

responden Angket yang disebarkan sudah diuji validitas dan

reliabilitasnya dengan tujuan untuk memenuhi syarat dari instrumen

penelitian Data mentah yang didapat dari penyebaran angket diolah oleh

SPSS 160 untuk diuji valid atau tidak valid dan reliabel atau tidak reliabel

Setelah data tersebut sudah diuji validitas dan realiabilitas kemudian

disebarkan kembali kepada responden yang menjadi objek penelitian

Berikut merupakan diskripsi mengenai responden penelitian

1 Deskripsi Responden

Deskripsi responden ini berisi data responden yang dikelompokkan

berdasarkan usia pendidikan dan tahun bergabung dengan PG Tjoekir

baik sebagai mitra pemasok tebu atau sebagai karyawan pabrik

a Responden Berdasarkan Usia

Responden pada penelitian ini memiliki ragam usia diantara 35

orang sehingga peneliti mengkategorikan responden berdasarkan

usia responden Seperti yang disajikan pada Tabel 41

Tabel 41 Responden berdasarkan Usia

No Usia Frekuensi

1 20-29 1

2 30-39 7

3 40-49 14

4 50-59 8

5 60-69 3

6 70-79 2

Total 35

Sumber Data primer yang diolah

Pada Tabel 41 dijelaskan bahwa total responden yang menjadi

sampel penelitian adalah 35 responden Sampel penelitian terdiri

dari 20 orang petani tebu dan 15 orang karyawan Pabrik Gula

74

Tjoekir Dari seluruh sampel yang berjumlah 35 orang tersebut

semuanya berjenis kelamin laki-laki Menurut hasil pada Tabel 41

terlihat bahwa responden yang memiliki usia 30-39 sebanyak 20

Untuk responden yang berusia antara 40-49 sebanyak 40

sebanyak 229 untuk responden antara umur 50-59 Responden

yang memiliki umur antara 60-69 sebanyak 86 sedangkan untuk

responden yang berusia 70-79 memiliki persentase yang paling

sedikit yaitu 57 Sebagai pendukung juga disajikan grafik

diagram pada Grafik 41

Sumber Data mentah yang telah diolah

Grafik 41 Karakteristik Responden berdasarkan Usia

Dari grafik pendukung (Grafik 41) frekuensi responden

yang paling banyak berdasarkan usia yaitu umur 40 tahun ndash 49

tahun sebanyak 14 orang deretan kedua tertinggi untuk responden

berdasarkan usia yaitu antara umur 50 tahun - 59 tahun sebanyak 8

orang yang ketiga frekuensi pada umur 30 tahun ndash 39 tahun

sebanyak 7 orang orang Untuk umur 60 tahun ndash 69 tahun sebanyak

3 orang umur 70 tahun ndash 79 tahun sebanyak 2 orang dan untuk

responden yang berumur 20 tahun ndash 29 tahun sebanyak 1 orang

Jadi dapat disimpulkan bahwa untuk usia responden yang memiliki

frekuensi terendah adalah umur 20-29 dan untuk frekuensi tertinggi

pada usia 40-49 tahun

0

5

10

15

20-29 30-39 40-49 50-59 60-69 70-79

Responden Berdasarkan Usia

FREKUENSI

75

b Responden Berdasarkan Pendidikan

Responden pada penelitian ini memiliki ragam pendidikan

mulai dari SD SMP SLTA dan Perguruan Tinggi sehingga peneliti

mengkategorikan responden berdasarkan pendidikan responden

Seperti terlihat pada Tabel 42

Tabel 42 Responden berdasarkan Pendidikan

No Pendidikan Frekuensi

1 S1 8

2 SLTA 17

3 SLTP 7

4 SD 3

Total 35

Sumber Data primer yang diolah

Berdasarkan Tabel 42 telah diketahui bahwa pendidikan

responden yang paling mendominasi adalah pendidikan tingkat

SLTA sebanyak 486 Terdapat 229 untuk responden yang

memiliki pendidikan tingkat perguruan tinggi Untuk pendidikan

tingkat SLTP sebanyak 200 Sedangkan untuk pendidikan

tingkat SD sebanyak 86 terdapat Grafik pendukung untuk data

responden berdasarkan tingkat pendidikan seperti yang telah

disajikan pada Grafik 42

Sumber Data mentah yang telah diolah

Grafik 42 Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

0

5

10

15

20

PT SLTA SLTP SD

Responden Berdasarkan Pendidikan

FREKUENSI

76

Dari keterangan yang didapat pada grafik dalam pendukung

(Grafik 42) diketahui bahwa tingkat pendidikan responden pada

tingakat Perguruan Tinggi sebanyak 8 orang untuk pendidikan

tingkat SLTA sebanyak 17 orang untuk tingkat SLTP sebanyak 7

orang dan untuk responden dengan tingkat pendidikan Sekolah

Dasar (SD) sebanyak 3 orang Dapat disimpulkan bahwa untuk

tingkat pendidikan responden tertinggi adalah responden dengan

tingkat pendidikan SLTA dan frekuensi terendah pada tingkat

pendidikan SD

c Responden Berdasarkan Tahun Bergabung di PG Tjoekir

Responden pada penelitian ini sebagian merupakan orang yang

berkerjasama dengan Pabrik Gula Tjoekir yang memiliki perbedaan

tahun bergabung dengan pabrik Gula Tjoekir mulai dari tahun 1980

sampai sekarang Seperti terlihat pada Tabel 43

Tabel 43 Responden berdasarkan Tahun Gabung

No Tahun Bergabung Frekuensi

1 1980-1989 3

2 1990-1999 6

3 2000-2009 22

4 2010-2019 4

Total 35

Sumber Data primer yang diolah

Berdasarkan Tabel 43 diketahui bahwa tahun bergabung

responden dengan Pabrik Gula Tjoekir terbilang berbeda-beda

mulai dari tahun 1980-1989 sebanyak 3 orang yaitu 86 kurang

lebih sudah hampir 30 tahun Untuk tahun 1990-1999 sebanyak

171 yaitu 6 orang responden kurang lebih sudah bekerjasama

selama hampir 20 tahun Responden yang bergabung dan

bekerjasama dengan Pabrik Gula Tjoekir pada tahun 2000-2009

sebesar 629 yaitu 22 orang responden dan mereka bekerjasama

77

baik menjadi petani pemasok tebu maupun menjadi karyawan

kurang lebih sudah hampir 10 tahun Sedangkan petani dan

karyawan yang bergabung pada tahun 2010-2019 terbilang

sebanyak 114 yaitu 4 orang responden dan kurang lebih masih 8

tahun bekerjasama dengan Pabrik Gula Tjoekir Selain data statistik

juga didukung oleh grafik tahun gabung petani tebu dan karyawan

terhadap Pabrik Gula Tjoekir seperti yang tersaji pada Grafik 43

Sumber Data mentah yang diolah

Grafik 43 Responden Berdasrkan Tahun Gabung atau Kerjasama

dengan Pabrik Gula Tjoekir

Berdasarkan grafik pendukung di atas digambarkan bahwa

frekuensi responden berdasarkan tahun bergabung atau

bekerjasama dengan Pabrik Gula Tjoekir pada tahun 1980 ndash 1989

sebanyak 3 orang unntuk tahun 1990-1999 sebanyak 6 orang

untuk tahun 2000-2009 sebanyak 22 dan untuk tahun bergabung

antara 2010-2019 sebanyak 4 orang Dapat disimpulkan bahwa

responden yang bergabung dengan PGTjoekir yang tertinggi

adalah frekuensi pada tahun bergabung 2000-2009 sedangkan yang

terendah adalah tahun gabung 1980-1989

2 Deskripsi Statistik

Dalam penelitian ini terdapat berbagai responden dilihat dari

pendidikan usia dan tahun gabungbermitra dengan PG Tjoekir

Dalam deskripsi statistik terdapat tiga hal yang penting untuk diketahui

0

5

10

15

20

25

1980-1989 1990-1999 2000-2009 2010-2019

Responden Berdasarkan Tahun Gabung dengan PG Tjoekir

FREKUENSI

78

yaitu nilai rata-rata atau Mean nilai tengah atau disebut Modus dan

nilai terbanyak atau Modus Seperti pada penghitungan data

menggunakan SPSS dan memperoleh hasil seperti pada Tabel 44

Tabel 44 Mean Median dan Modus

Statistics

Usia Pendidikan Tahun_Gabung Pekerjaan

N Valid 35 35 35 35

Missing 0 0 0 0

Mean 33143 21429 27714 14286

Median 30000 20000 30000 10000

Mode 300 200 300 100

Melihat Tabel 44 dapat diketahui hasil nilai penghitungan

berdasarkan kategori responden masing-masing dapat diuraikan

sebagai berikut

a Responden menurut Usia

Responden menurut usia dikategorikan menjadi 6 yaitu 1 = 20-

29 kategori 2 = 30-39 kategori 3 = 40-49 kategori 4 = 50 -59 Kategori

5 = 60-69 dan kategori 6 = 70-79 Dan hasilnya nilai rata-rata dari

responden menurut usia yaitu 33143 yang dibulatkan menjadi 3 yang

artinya rata-rata responden berumur 40-49 tahun Nilai median atau nilai

tengahnya 30000 yaitu 3 yang hasilnya juga pada umur 40-49

responden kemudian modusnya adalah 3

b Responden menurut Pendidikan

Responden menurut pendidikan di kategorikan menjadi 4

yaitu kategori berlambangkan angka 1 = S1 kategori 2 = SLTA

kategori dengan angka 3 = SMP dan angka 4 = SD Hasil dari

penghitungan menggunakan SPSS adalah nilai rata-ratanya sebesar

21429 di bulatkan menjadi 2 jadi rata-rata pendidikan responden

adalah SLTA Nilai tengah atau median dari responden adalah

20000 dibulatkan menjadi 2 berarti nilai tengah dari responden

79

berdasarkan pendidikan adalah 2 yaitu SLTA Modusnya bernilai

200 atau 2 yaitu pada tingkat pendidikan SLTA

c Responden menurut Tahun Gabung

Responden menurut tahun gabung dikategorikan menjadi 4

yaitu kategori berlambangkan angka yaitu 1 = 1980-1989 kategori

2 = 1990-1999 kategori 3 = 2000-2009 dan kategori 4 = 2010-

2019 Dari hasil penghitungan diketahui bahwa nilai rata-rata tahun

gabung responden dengan PG Tjoekir adalah 27714 bila di

bulatkan menjadi 3 yaitu pada tahun 2000-2009 untuk nilai

mediannyanilai tengahnya adalah 30000 atau 3 adalah tahun

2000-2009 dan untuk modusnya yaitu 300 berarti paling banyak

petani tebu bergabung dengan PG Tjoekir adalah tahun 2000-

2009

Selain mean median dan modus terdapat juga istilah simpanan

baku atau standar deviasi nilai minimum dan maksimum dari nilai

seluruh variabel dalam penelitian ini yaitu CSR dan perekonomian

petani tebu dan karyawan pabrik sebagimana yang di tunjukkan pada

Tabel di bawah ini

Tabel 45 Hasil Analisis Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

Std

Deviation

Program_CSR 35 38 65 4846 5192

Perekonomian 35 30 49 3731 3620

Valid N (listwise) 35

Sumber Data Mentah yang diolah

Berdasarkan Tabel 45 dapat diketahui bahwa jumlah data yang

diambil untuk sampel sebanyak 35 orang Terdapat hasil dari masing-

masing variabel

80

a Corporate Social Responsibility

Hasil dari penghitungan pada variabel X yaitu CSR menunjukkan

bahwa nilai mean 4846 dan nilai standar deviasi yang lebih kecil

yaitu 5192 dengan hasil tersebut bahwa dinyatakan hasil sebaran

data pada penelitian terbilang cukup baik Pada tabel diatas

terdapat nilai minimum 38 dan nilai maksimum 65

b Perekonomian Petani Tabu dan Karyawan

Pada penghitungan variabel Y yaitu perekonomian petani tebu dan

karyawan menunjukkan hasil mean sebesar 3731 dan nilai standar

deviasi yang lebih kecil yaitu 3620 sehingga dinyatakan bahwa

hasil sebaran data pada penelitian cukup baik Selain itu terdapat

nilai minimum sebesar 30 dan nilai maksimum sebesar 49

3 Deskripsi Variabel

Penelitian ini menggunakan skala ukur yaitu Skala Likert untuk

mengetahui bagaimana tanggapan responden terhadap pengaruh

program CSR Pg Tjoekir terhadap tingkat ekomnomi petani tebu

Variabel yang diteliti adalah variabel Independen (Program Corporate

Social Responsibility) dan variabel Dependen (Tingkat ekonomi petani

tebu) Dalam pegukuran skala likert terdapat 4 skor alternatif jawaban

dalam kuesioner tertutup Seperti yang disajikan pada Tabel 46

Tabel 46 Skor pernyataan menurut Skala Likert

No Pernyataan Skor

1 Sangat Setuju 4

2 Setuju 3

3 Tidak Setuju 2

4 Sangat Tidak Setuju 1

Untuk memudahkan menganalisis hasil penelitian dari

kuesioner maka keseluruhan hasil jawaban dari pernyataan-pernyataan

yang ada dalam kuesioner dirangkum secara ringkas setiap

variabelnya

81

1 Program Corpporate Social Responsibility PG Tjoekir

(Variabel X)

Hasil frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan yang

telah diolah pada kuesioner dalam bentuk persentase Hasil

frekuensi jawaban responden dapat dilihat seperti yang disajikan

pada Tabel 47

Tabel 47Hasil frekuensi jawaban responden atas pernyataan

No

Item

Frekuensi

STS () TS () S () SS ()

1 0 0 8 23 23 66 4 11

2 0 0 7 20 22 63 6 17

3 0 0 7 20 24 69 4 11

4 0 0 8 23 22 63 5 14

5 0 0 11 32 19 54 5 14

6 0 0 7 20 21 60 7 20

7 1 3 5 14 24 69 5 14

8 0 0 9 26 24 68 2 6

9 0 0 2 6 28 80 5 14

10 0 0 8 23 22 63 5 14

11 0 0 16 46 16 46 3 8

12 0 0 16 46 14 40 5 14

13 0 0 14 40 17 49 4 11

14 0 0 12 34 20 57 3 9

15 0 0 11 31 22 63 2 6

16 0 0 2 6 30 86 3 8

17 1 3 9 26 24 68 1 3

82

2 Tingkat ekonomi petani tebu kabupaten Jombang (Variabel Y)

Hasil frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan yang

telah disediakan pada kuesioner untuk variabel dependen Dari

Tabel 48 dapat diketahui jawaban responden serta frekuensinya

dari setiap masing-masing pernyataan dari nomor urut 1-32

pernyataan dalam kuesioner Seperti yang disajikan pada Tabel 48

Tabel 48 Frekuensi jawaban responden (Variabel Y)

Sumber Data Primer yang diolah

4 Deskripsi Kuesioner

Kuesioner dalam penelitian terdapat 32 pernyataan berikut

merupakan deskripsi dari nomor item 1-17 pernyataan untuk variabel

X dan 1-15 untuk variabel Y yang terdapat dalam kuesioner

No

Item

Frekuensi

STS () TS () S () SS ()

1 0 0 1 3 32 91 2 6

2 0 0 9 26 19 54 7 20

3 1 3 22 63 11 31 1 3

4 1 3 22 63 9 26 3 8

5 0 0 10 29 21 60 4 11

6 1 3 27 77 6 17 1 3

7 1 3 14 40 15 43 5 14

8 0 0 7 20 28 80 0 0

9 1 3 12 34 22 63 0 0

10 2 6 25 71 5 14 3 9

11 2 6 10 28 22 63 1 3

12 4 11 25 72 5 14 1 3

13 1 3 24 68 8 23 2 6

14 3 9 27 77 3 9 2 6

15 1 3 31 88 2 6 1 3

83

penelitianProgram CSR PG Tjoekir tidak begitu familiar di telinga

masyarakat dan petani tebu karena istilah CSR yang berasal dari

bahasa Inggris menyebabkan petani-petani tebu yang relatif sudah tua

dan puluhan tahun menjadi tebu tidak mengetahui arti CSR Mereka

hanya mengetahui bahwa di Pabrik Gula Tjoekir ada bentuk bantuan

yang diperuntukkan bagi petani tebu karyawan dan masyarakat

sekitar Bantuan tersebut merupakan sebuah kewajiban yang harus

diberikan pabrik kepada warga setempat yang menerima dampak

kegiatan industri dari pabrik gula tersebut selain itu petani juga

mengetahui bahwa bantuan dari pabrik tersebut wajib diberikan kepada

petani karena kekurangan dalam mengolah tebu hingga siap panen

Dari 35 orang responden yang mengetahui arti makna Corporate

Social Responsibility secara bahasa menggunakan bahasa asing dan

arti makna tanggung jawab setiap perusahaan industri di Indonesia

hanya sebagian saja Hal tersebut dapat di lihat pada diagram yang

telah disajikan pada Grafik 44

Grafik 44 Tingkat Pengetahuan Petani Tebu terhadap CSR

Dari Grafik 44 diketahui dari 35 responden tingkat pengetahuan

petani tebu sekitar mencapai 66 karena mereka sebagian besar

mengetahui bahwa CSR adalah program Pabrik Gula Tjoekir untuk

para warga sekitar karyawan dan petani sebagai mitranya dalam

kelancaran kegiatan industri perusahaan Tingkat petani yang tidak

0

23

66

11

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Setuju

Sangat Setuju

84

mengetahui apa yang dimaksud dengan CSR sebanyak 23 dan yang

mengetahui apa itu CSR Pabrik Gula Tjoekir sebanyak 11 hal

tersebut dikarenakan petani tebu yang hanya sebatas mengetahuinya

saja istilah CSR namun tidak tahu apa saja program yang masuk dalam

CSR bahkan yang lebih familiar di telinga para petani tebu adalah

program PKBL bukan CSR padahal 2 hal tersebut berkaitan Pada

Pabrik Gula Tjoekir terdapat CSR yang disebut PKBL yaitu Program

Kemitraan dan Bina Lingkungan Program CSR merupakan program

yang didirikan oleh PTPN pusat untuk semua cabang perusahaan

Program utama dari CSR Pabrik Gula Tjoekir adalah PKBL (Program

Kemitraan dan Bina Lingkungan) adalah program yang dicanangkan

oleh BUMN se-Indonesia dan memiliki perbedaan dengan CSR tetapi

pada PG Tjoekir PKBL merupakan program yang masuk kepada

program CSR Program Kemitraan yang diketahui oleh petani tebu

adalah program peminjaman dana untuk mengolah sawah tebu hingga

tebu siap dipanen pinjaman tersebut memiliki bunga yang cukup

rendah dan petani merasa program kemitraan dar PG Tjoekir yang

dirasakan cukup membantu perekonomian petani tebu saat kesusahan

dana dalam mengolah sawah tebu miliknya Dari penelitian ini

disajikan grafik mengenai manfaat CSR pada proram kemitraan yang

dirasakan selama ini oleh petani tebu karyawan Seperti yang disajikan

pada Grafik 45

3

14

69

14

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Setuju

Sangat Setuju

85

Grafik 45 Penilaian Implementasi Program Kemitraan yang dirasakan

Petani Tebu

Dari data tersebut dapat dilihat bahwa dari 35 responden bahwa

implementasi program CSR pada Kemitraan sudah cukup bagus dan

semua pihak dapat mengajukan dana pinjaman baik itu petani yang di

gunakan untuk mengolah sawah tebu karyawan untuk keperluan

modal maupun pribadi dan untuk warga sekitar sebagai dana usaha

Respon warga mengenai pernyataan ldquo Implementasi program PKBL

kemitraan di PG Tjoekir masih kurangrdquo dan sebagian besar responden

hampir 70 yaitu 69 menjawab tidak setuju dengan pernyataan itu

yang artinya program kemitraan telah berjalan lancar Sebagian besar

petani mengatakan bahwa program kemitraan itu cukup membantu dan

menguntungkan karena ketika petani memerlukan dana untuk

pengolahan sawah tebu petani dapat meminjam dana pada Koperasi

Tebu Rakyat yang telah bekerjasama dengan PG Tjoekir dalam hal

ini117

Selain program kemitraan pada CSR Pabrik gula Tjoekir

terdapat juga program Bina Lingkungan Menurut data yang didapat

pada penelitian dapat dilihat pada grafik 43 mengenai penilaian

Program Bina Lingkungan oleh petani dan karyawan Seperti yang

disajikan pada Grafik 46

117

Pendapat salah satu petani tebu saat di mohon bantuan mengisi kuesioner (nama responden di

rahasiakan)

86

Grafik 46 Penilaian Petani terhadap Program Bina Lingkungan

Pg Tjoekir

Dari Grafik 46 diketahui bahwa penilaian petani dan

karyawan tentang PBL sudah bagus Sebagian besar petani menjawab

pernyataan di atas dengan tidak setuju apabila ldquo Implementasi program

Bina Lingkungan ini masih kurangrdquo Mulai dari petani tebu yang sudah

berpuluh tahun bergabung dan bekerjasama dengan PG Tjoekir

sampai petani yang masih baru menilai bahwa implementasi Program

Bina Lingkungan sudah cukup bagus Terutama untuk para petani tebu

yang sawahnya menggunakan irigasi sungai yang berasal dari Pabrik

Gula Tjoekir Menurut Grafik 46 terdapat 40 petani merasakan

manfaat adanya CSR Program Bina Lingkungan namun 49 Petani

mengatakan bahwa implementasinya memang masih kurang

kemungkinan ini dikarenakan letak sawah petani yang sangat jauh dari

PG Tjoekir namun bila petani yang merasa tidak merasakan manfaat

dari CSR maka dapat mengajukan perbaikan-perbaikan saluran irigasi

sawah agar irigasi pada sawah petani tersebut menjadi lancar Terdapat

11 dari 35 responden merasa bahwa implementasi CSR masih sangat

kurang hal tersebut dapat dikarenakan petani tidak mengikuti program

PKBL atas dorongan individual dan karena letak kebun petani tersebut

sangat jauh dari PG Tjoekir Selain itu saluran irigasi sawah yang

terletak lumayan jauh jaraknya dari PG Tjoekir juga merasakan

0

40

49

11

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Setuju

Sangat Setuju

87

implementasinya yaitu PG Tjoekir memperbaiki sungai kecil yang

sebelumnya berukuran kurang dari 03 m2 -04 m2 meter dan

mengalami penyumbatan sehingga irigasi untuk sawah petani tebu

tidak lancar tetapi kini sudah lancar karena mendapat bantuan berupa

pelebaran aliran sungai hingga ukuran 1 meter Dapat di lihat pada

Gambar 43

Gambar 43 Sungai yang di perbaiki oleh PG Tjoekir118

Dari Gambar 43 bahwa sungai tersebut telah diperlebar yang

sebelumnya 03 m2 ndash 04 m2 menjadi lebar 07 m2 dan sepanjang

2750 meter atau 275 km Untuk pelebaran aliran sungai tersebut

memakan dana sebanyak Rp 27720000 yang dilaksanakan pada bulan

Desember 2018 lalu Lain halnya dengan program lingkungan di ranah

pengolahan sawah tebu oleh petani dari hasil penelitian berupa

pernyataan dan pendapat petani tebu mengenai bantuan CSR untuk

pengolahan sawah tebu itu tidak ada dulu pernah ada bantuan berupa

subsidi pupuk dan bibit tebu tetapi setelah itu tidak berjalan lancar dan

untuk bantuan alat pertanian pengolahan sawah seperti traktor juga

tidak ada Terlihat pada Grafik 47 mengenai respon petani tebu dari

118

Gambar diambil pada tanggal 7 Februari 2019 di daerah persawahan Catak Gayam Kecamatan

Mojowarno Kabupaten Jombang

88

pernyataan kuesioner dan pendapat petani tebu mengenai bantuan

pengolahan sawah tebu

Grafik 47 Bentuk Bantuan PG Tjoekir Berupa Pupuk dan Bibit

Tebu

Dari Grafik 47 diketahui bahwa sebagian besar petani tebu

mendapatkan bantuan untuk pengolahan sawah tebu sebesar 57 dari

35 responden dan ada responden yang sangat setuju sebesar 9 dari

seluruh reponden untuk responden yang tidak setuju sebesar 34

bahwa ada bantuan berupa pupuk dan bibit dari PG Tjoekir tetapi

pada tahun-tahun terakhir program tersebut kurang lancar mengenai

pendistribusian pupuk Sebagian kecil petani berpendapat bahwa

bantuan tersebut adalah peminjaman dana dari program kemitraan

yang di peruntukkan untuk mengolah sawah termassuk pembelian

pupuk

Program CSR selain PKBL juga terdapat program santunan

yang rutin dilaksanakan selama 2 kali dalam setahun ketika musim

giling tebu akan dimulai dan ketika musim giling tebu akan ditutup

atau sudah selesai musim panen tebu Santunan tersebut berupa

pembagian sembako untuk warga yang terdapat di sekitar pabrik yang

merasakan dampak limbah industri dari kegiatan giling tebu pabrik

gula Diantaranya wilayah yang rutin diberi santunan yaitu wilayah

0

34

57

9

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Setuju

Sangat Setuju

89

kelurahan Jatirejo Cukir dan Kwaron secara merata berupa sembako

dan gula Seperti yang disajikan pada Gambar 44

Gambar 44 Pembagian Santunan kepada warga sekitar PG Tjoekir

Pelaksanaan pemberian santunan dilaksanakan pada tanggal 7

Februari dan Gambar 44 diambil pada saat pembagian santunan di

Balai Desa Jatirejo pembagian tersebut cukup merata karena tidak

memandang bulu bahkan petani tebu yang merupakan warga Jatirejo

Cukir dan Kwaron juga menerima sembako dari PG Tjoekir jadi

apabila dilihat dari materi para petani tebu merupakan warga yang

memiliki cukup banyak kekayaan tetapi hal tersebut tidak menjadi

halangan untuk mendapatkan bantuan sembako dari PG Tjoekir

karena dari PG Tjoekir sendiri dari tahun ke tahun memang di bagikan

secara merata

Para petani tebu yang bekerjasama dengan PGTjoekir rata-rata

memiliki ekonomi menengah ke atas karena selain menjadi petani tebu

dengan lahan tebu yang luas petani tebu juga memiliki pekerjaan lain

selain menjadi petani tebu Hal ini dapat dilihat pada Grafik 48

90

Grafik 48 Pekerjaan selain menjadi petani tebu

Menurut Grafik 48 diketahui bahwa selain menjadi petani

tebu para petani tebu memiliki pekerjaan yang lain grafik di atas

adalah jawaban dari pernyataan ldquoAnda memiliki pekerjaan selain

menjadi petani teburdquo dan 54 dari seluruh responden merupakan

petani tebu yang memiliki pekerjaan selain menjdi petani tebu

Diantara pekerjaan tersebut sebagai petani palawija berdagang Hal

tersebut dikarenakan pendapatan yang didapat petani tebu setiap panen

tidak cukup untuk mengembalikan modal awal mengolah sawah tebu

Seperti disajikan pada Grafik 49

Grafik 49 Pendapatan Petani Tebu Setiap Musim Panen

Menurut Grafik 46 bahwa dijelaskan mengenai pendapatan

petani tebu yang akhir-akhir ini mengalami penurunan Dapat

0

26

54

20

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Setuju

Sangat Setuju

3

63

26

8

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Setuju

Sangat Setuju

91

dikarenakan faktor cuaca yang mengakibatkan tebu berkualitas rendah

dan faktor penundaan masa giling tebu Para petani tebu baik petani

kecil (memiliki lahan 1-3 hektar) maupun petani besar (4-45 hektar)

mayoritas memiliki pekerjaan selain petani tebu dan penghasilan yang

didapat dalam rumah tangga juga tidak hanya dari kepala keluarga

tetap dari istri dan anak yang sudah bekerja Dari segi kesehataan para

petani tebu mayoritas tidak memiliki penyakit khusus (penyakit

jantung asma kanker dan lain-lain) Sebagian besar petani

mengatakan bahwa tidak ada bantuan atau jaminan kesehatan dari

pabrik tetapi sebagian lainnya mengatakan mendapatkan jaminan

kesehatan tetapi pada waktu tertentu

C Hasil Observasi

Observasi dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh Program CSR dari PG Tjoekir itu berpengaruh terhadap

perekonomian petani tebu dan karyawan pabrik Kegiatan observasi di

lakukan dengan mengamati pendapat-pendapat dari individu para petani

tebu dan karyawan yang telah bekerjasama baik sebagai mitrapemasok

tebu maupun sebagai pegawai pabrik serta mengamati pelaksanaan CSR

Hal ini dapat di lihat pada tabel 49

Tabel 49 Hasil Observasi

No Variabel Indikator Implementasi Pendapat

Masyarakat

1 Program

CSR

Program bina

lingkungan

Perbaikan

irigasi sawah

sepanjang 2750

m x 07 m2 di

daerah Catak

Gayam

(Mojowarno)

dengan biaya

27720000

Sangat bagus

karena

sebelumnya

sungai kecil itu

tidak dapat

mengalir

secara lancar

ddan terlalu

sempit

92

(foto terdapat

pada lampiran)

kemudian PG

Tjoekir

memperlebar

sungai hingga

kini irigasi

sawah lancar

2 Program

Kemitraan

Peminjaman

dana usaha

dengan bunga

ringan

Bagus di

gunakan untuk

modal

pengolahan

sawah tebu

3 Program CSR

untuk warga

sekitar pabrik baik

itu karyawan

maupun petani

Bantuan berupa

sembako

Bagus di

laksanakan 2

kali dalam

setahun setiap

musim giling

4 Tingkat

ekonomi

Tingkat Sumber

Data Primer yang

diolahpendapataan

petani tebu

Tingkat

pendapatan

petani tebu

sebagian besar

menengah ke

atas dan

sebagian besar

lahan sawah

yang di tanami

tebu lebih dari 2

hektar bahkan

hingga

mencapai 40

hektar

Di lihat dari

luas awah tebu

yang di miliki

luas tanah dan

gedung tempat

tinggal selain

itu memiliki

lebih dari 1

buah mobil

Tabel 49 Lanjutan

njutannjutan

93

5 Tingkat kesehatan

petani tebu

Jarang yang

memiliki

penyakit khusus

seperti kanker

diabetes

jantung lemah

dan lain-lain

Sebagian besar

anggota

keluarga

petani tebu

tidak memilki

penyakit

khusus

6 Tingkat

pendidikan

Sebagian besar

tingkat

pendidikan

petani tebu

adalah tingkat

SLTA

Tingkat

pendidikannya

bagus

mengingat

bahwa petani

tebu itu bukan

orang

sembarangan

Sumber Data primer yang diolah

D Pengujian Persyaratan Analisisdan Pengujian Hipotesis

a Uji Kualitas Data

Uji validitas dan reliabilitas sangatlah penting dalam sebuah

penelitian karena tahap ini merupakan tahap awal sebelum memulai

penelitian yang pengambilan data penelitian menggunakan kuesioner

atau angket

1 Uji Validitas

Sebelum melakukan penelitian angket yang sudah dibuat oleh

peneliti diuji keabsahannya Setiap nomor item yang ada di angket

diuji kevaliditasannya dengan cara menyebarkan angket kepada

responden kurang lebihnya 30 orang Kemudian dari uji validitas

inilah akan diketahui mana nomor item kuesioner yang valid dan

yang tidak valid Apabila banyak item yang tidak valid maka

peneliti harus memperbaiki pertanyaan atau pernyataan dalam

angket kemudian kembali disebarkan kepada responden uji

Tabel 49 Lanjutan

94

validitas Responden ini bukanlah responden yang dipakai untuk

objek penelitian melainkan responden ini hanya untuk menguji

kevaliditasannya saja Seperti yang terdapat dalam Tabel 410

Tabel 410 Hasil Uji Validitas Variabel X (Corporate Social

Responsibility)

No Variabel Indikator No Item No Valid

1

Program-

program

Corporate

Social

Responsibility

PG Tjoekir

(Variabel X)

Program

Kemitraan

1234567

891011

9

Program Bina

Lingkungan

12131415

16171819

20

1215

Pada Tabel 410 telah diketahui dengan uji validitas

menggunakan bantuan komputer yaitu software SPSS 160

memiliki hasil bahwa ada 3 butir pernyataan dalam kuesioner yang

tidak valid Pernyataan yang valid sebanyak 17 nomor item pada

angket yang disebarkan ini berarti angket tersebut sudah terbilang

valid karena dari hasil hitung SPSS menunjukkan bahwa (r hitung

gt r tabel) nilai r hitung lebih besar dibandingkan dengan nilai r

tabel Pada uji validitas ini peneliti memilih 30 sampel dari

bermacam responden yaitu petani tebu dan karyawan pabrik

Pabrik Gula Tjoekir Jumlah responden dalam uji validitas adalah

30 dan dilihat dalam r tabel bahwa N=30 (jumlah responden)

terdapat nilai 0361 dan kemudian setelah di hitung banyak nomor

item yang hasilnya lebih besar dari r 0361 sehingga terdapat 17

pernyataan dikatakan valid karena nilai hitung lebih dari r hitung gt

0361 untuk variabel X (Program CSR Pabrik Gula Tjoekir) Pada

Tabel 411 Menggambarkan hasil uji validitas dari variabel Y

95

Tabel 411 Hasil Uji Validitas Variabel Y (Tingkat Ekonomi

Petani Tebu)

No Variabel Indikator No Item No Valid

1

Tingkat

ekonomi

petani tebu

(Variabel Y)

Pendapatan 123456

7

891011

12

1911

Pendidikan 131415

1617

-

Kesehatan 181920 1819

Hasil uji validitas pada Tabel 411 diketahui terdapat 5

pernyataan yang tidak valid dalam kuesioner dikarenakan hasil

hitung dari SPSS menunjukkan hasil yang nilainya kurang dari

0361 (r hitung lt r tabel) Pernyataan yang tidak valid tidak di

gunakan dalam penelitian Pada kuesioner tersebut ada 40

pernyataan dalam satu angket dan terdapat 8 nomor yang tidak

valid berarti 32 nomor saja yang di gunakan peneliti untuk

disebarkan kembali ke responden

2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah pengujian yang dilakukan setelah

kuesioner diuji kevaliditasannya setelah diketahui valid tidaknya

kemudian diuji reliabel atau tidak reliabel Tujuan dari pengujian

reliabilitas adalah untuk mengetahui bahwa jawaban dari

responden itu memilki kosistensi atau tidak dalam menjawab

kuesioner yang telah disebarkan dan dapat dikatakan sebagai alat

ukur konsistensi dari waktu ke waktu Untuk mengetahui tingkat

reliabel peneliti menggunakan software SPSS 160 dengan

menghitung koefisien Alpha Cronbachrsquos apabila hasil

penghitungan Alpha Cronbachrsquos gt 06 maka dapat dikatakan

kuesioner tersebut reliabel Dalam uji reliabel jumlah yang di

gunakan sama seperti jumlah responden untuk uji validitas karena

96

tahap uji reliabilitas adalah tahap lanjutan setelah uji validitas

Seperti yang di gambarkan pada Tabel 412

Tabel 412 Hasil Uji Reliabilitas Variabel X (Corporate Social

Responsibility)

Reliability Statistics

Cronbachs Alpha N of Items

851 20

Sumber Data primer yang diolah

Dari hasil penghitungan di atas bahwa nilai Cronbachrsquos

Alpha gt 06 jadi dapat dikatakan uji reliabitas untuk variabel X

hasilnya adalah reliabel Dalam Tabel 410 terbilang hasil

penghitungan 0851 yang nilainya lebih besar dari 06 jadi tingkat

reliabilitasnya terpenuhi Untuk uji reliabilitas pada variabel Y

dapat dilihat seperti yang terdapat pada Tabel 413

Tabel 413 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y (Tingkat Ekonomi

Petani Tebu)

Reliability Statistics

Cronbachs Alpha N of Items

777 20

Sumber Data primer yang diolah

Pada Tabel 413 hasil hitung menunjukkan 0777 gt 06 yang

artinya nilai tersebut lebih besar dari 06 jadi dapat dikatakan uji

reliabilitas pada variabel X adalah reliabel pada kedua variabel X

dan variabel Y adalah reliabel tingkat konsistensi jawaban

responden pada angket memenuhi syarat dan dapat melanjutkan

untuk menyebarkan angket pada objek penelitian yang

sesungguhnya

97

b Uji Persyaratan Analisis

Dalam penelitian ini terdapat uji persyaratan analisis yang terdiri

dari uji normalitas uji homogenitas uji lineartas Hal tersebut akan

dijelaskan dan dihitung menggunakan bantuan komputer yaitu SPSS

160

1 Uji Normalitas

Uji normalitas pada penelitian ini digunakan untuk menguji

apakah variabel X dan variabel Y yang diteliti memiliki ditribusi

normal atau tidak normal Uji normalitas ini menggunakan

hitunngan uji Kolmogorov-Smirnov yang akan dihitung

menggunakan software SPSS 160 Dalam penghitungan

normalitas terdapat istilah taraf signifikan atau biasa dilambangkan

dengan Sig Nilai signifikansi ini akan dibandingkan dengan rumus

Kolmogorov-Smirnov yaitu signifikan gt 005 dan dapat dikatakan

data tersebut berdistribusi normal Begitupun sebaliknya kalau

hasil nilai hitung signifikan lt005 maka data tersebut dinyatakan

tidak berdistribusi normal Seperti yang terdapat pada Tabel 414

98

Tabel 414 Hasil Uji Asumsi Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Program

_CSR

Tingkat_ekonomi_

Petani

Unstandardized

Residual

N 35 35 35

Normal

Parametersa

Mean 484571 373143 0000000

Std

Deviation 519243 361997 339669670

Most Extreme

Differences

Absolute 155 139 095

Positive 155 139 095

Negative -093 -123 -095

Kolmogorov-Smirnov Z 915 820 564

Asymp Sig (2-tailed) 373 511 908

a Test distribution is Normal

Sumber Pengolahan data

Pada Tabel 414 diketahui pada kolom Unstandardized

Residual nilai signifikansi addalah 0908 gt005 maka dapat

dikatakan bahwa data berdistribusi normal Signifikansi pada

kolom variabel X (Program CSR) menunjukkan angka 0373gt005

artinya variabel X merupakan data berdistribusi normal Sedangkan

pada kolom variabel Y (Tingkat Ekonomi Petani) menunjukkan

angka 0511 gt 005 yang berarti variabel Y merupakan data

berdistribusi normal Hasil tersebut didukung juga dengan

histogram hasil uji normalitas seperti pada Grafik 436 sebagai

berikut

99

Sumber data mentah yang telah diolah menggunakan SPSS 160

Grafik 410 Grafik Uji Normalitas

Selain didukung dengan hasil penghitungan berupa

diagram Hasil uji normalitas ini juga didukung oleh diagra P-Plot

seperi yang telah disajikan pada Grafik di bawah ini

Sumber data mentah yang diolah

Grafik 411 Grafik diagram Uji Normalitas (P-Plot)

Diagram P-plot merupakan diagram hasil yang mendukung

penghitungan uji normalitas Cara membaca diagram P-plot adalah

lingkaran-lingkaran yang mendekati garis maka data penelitian

tersebut semakin tinggi tingkat kenormalannya sebaliknya apabila

100

lingkaran-lingkaran kecil tersebut semakin menjauhi garis maka

tingkat kenormalannya semakin rendah Dari data hasil di atas

dapat dilihat bahwa hasil penghitungan menunjukkan 19 data

penelitian sangat dekat bahkan berada pada garis ini dapat

dikatakan normalitasnya tinggi Untuk 13 lainnya dekat tetapi agak

sedikit menjauh dan dapat dikatakan tingkat normalitasnya sedang

karena tidak terlalu jauh dari garis normalitas tersebut

2 Uji Homogenitas

Uji homogenitas adalah pengujian mengenai sama tidaknya

variansi-variansi dua buah distribusi atau lebih Uji homogenitas

dilakukan untuk mengetahui apakah data dalam variabel X dan Y

bersifat homogen atau tidak119

Dalam penghitungan ini asumsi

homogenitas menggunakan Lavene ndashTest dalam pengambilan

keputusan adalah jika nilai signifikansi gt 005 maka distribusi data

adalah homogen Sebaliknya jika hasil penghitungan signifikansi lt

005 maka data tersebut adalah data yang berdistribusi tidak

homogen Penghitungan dapat dilihat seperti pada tabel 415

Tabel 415 Hasil Uji Asumsi Homogenitas

Hasil

Levene Statistic df1 df2 Sig

1594 1 68 211

Sumber Data primer yang diolah

Dari Tabel 415 diketahui bahwa hasil penghitungan

menunjukkan signifikansi gt 005 terbilang 0211gt 005 jadi dapat

diambil keputusan bahwa data dari variabel X dan Y merupakan

data yang berdistribusi homogen

119

Di kutip dari situs web httpswwwstatistikiancom201301uji-homogenitashtmlamp pada

tanggal 17 Februari 2019 pukul 2020

101

3 Uji Linearitas

Linearitas dapat diartikan seperti garis lurus yang

berhubungan Uji linearitas digunakan untuk mengetahui antara

dua variabel X dan Y mempunyai hubungan yang linear atau tidak

secara signifikan Dalam penelitian ini penghitungan dengan

bantuan komputer yaitu dengan SPSS 160 Uji linear biasanya

digunakan dalam prasyarat analisis korelasi dan regresi linear

Pengambilan keputusan adalah jika nilai signifikan gt 005 maka

terdapat hubungan yang linear antara variabel X dan variabel Y

Seperti pada Tabel 416 dengan menggunakan Tabel ANOVA

Tabel 416 Hasil Asumsi Uji Linearitas

Sumber Data primer yang diolah

Berdasarkan hasil hitungan dari uji linearitas pada Tabel 416

dapat diketahui bahwa nilai dari kolom Sig pada baris Deviation

from Linearityhasilnya adalah 0239 gt 005 maka data tersebut

antara variabel X dan Y memilki hubungan yang linear antar

Porgram CSR dengan Tingkat ekonomi petani tebu

ANOVA Table

Sum of Squares Df

Mean Square F Sig

Tingkat_Ekonomi_Petani Program_CSR

Between Groups (Combined)

277793 17 16341 1656 154

Linearity 53266 1 53266 5398 033

Deviation from Linearity

224527 16 14033 1422 239

Within Groups 167750 17 9868

Total 445543 34

102

c Uji Hipotesis Penelitian

1 Uji T

Uji T pada penelitian digunakan untuk menguji ada atau tidaknya

pengaruh antara variabel X terhadap variabel Y Pengujian ini

adalah pemecah dari sebuah hipotesis penelitian yang mana

hasilnya antara ada pengaruh atau tidak ada pengaruh seperti yang

disajikan pada Tabel 417 Dengan hipotesis bahwa

Ha = Ada pengaruh program CSR (Corporate Social

Responsibility) terhadap Perekonomian Petani Tebu dan

karyawan Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang

H0 = Tidak ada pengaruh program CSR (Corporate Social

Responsibility) terhadap Perekonomian Petani Tebu dan

karyawan Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang

Kriteria pengujian

a Jika thitung ttabel maka H0 diterima Ha di tolak

b Jika thitung gt ttabel maka H0 ditolak Ha diterima

Seperti yang telah disajikan pada Tabel 417 hitungan

menggunakan SPSS berikut

Tabel 417 Hasil Uji T

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig B Std Error Beta

1 (Constant) 25633 5549 4620 000

Program_CSR 241 114 346 2117 042

a Dependent Variable Tingkat_Ekonomi_Petani

Sumber Data primer yang diolah

103

Pada Tabel 417 mengenai uji T dapat dilihat hasil

penghitungan yang menggunakan bantuan komputer dengan SPSS

160 diperoleh hasil untuk variabel X (Program Corporate Social

Responsibility PG Tjoekir) dengan nilai thitung sebesar 2117 yang

lebih besar dari ttabel yaitu 203011 yang artinya Ho ditolak

sehingga Ha diterima yang artinya terdapat pengaruh CSR

terhadap perekonomian petani tebu dan karyawan dan nilai

signifikansi yang diperoleh sebesar 0042 dimana nilai signifikansi

tersebut lebih kecil dibandingkan dengan α = 005 Penghitungan

ini menunjukkan bahwa jawaban hipotesis penelitian yaitu H0

ditolak yang berarti bahwa pengukuran untuk variabel X (Program

Corporate Social Responsibility PG Tjoekir) adalah signifikan

Dapat disimpulkan bahwa variabel X (Program CSR PG Tjoekir)

berpengaruh terhadap variabel Y (Tingkat ekonomi petani tebu)

selain itu koefisien regresi variabel (X) Program CSR PGTjoekir

bernilai positif sehingga pengaruh Program CSR PG Tjoekir

terhadap Perekonomian Petani Tebu dan karyawan pabrik adalah

positif

2 Koefisien Determinasi

Perhitungan pada penelitian ini menggunakan perhitungan

regresi Regresi bertujuan untuk menguji pengaruh antara variabel

satu dengan variabel yang lain Pada penghitungan ini

menggunakan penghitungan Regresi Linear Sederhana yang mana

digunakan hanya untuk satu buah variabel X dan satu buah

variabel Y saja Penghitungan regresi ini menggunakan bantuan

software SPSS 16 Untuk mengetahui seberapa pengaruh program

CSR Pabrik Gula Tjoekir terhadap perekonomian Petani Tebu dan

karyawan pabrik apakah berpengaruh secara signifikan atau tidak

Untuk menganalisis ada atau tidaknya pengaruh CSR terhadap

tingkat ekonomi petani tebu dengan melihat nilai hitung dari R

104

Square untuk mengetahui berapa beasar pengaruh dalam

persentase () Seperti hasil hitung pada Tabel 418

Tabel 418 Koefisien determinasi (R) Variabel X dan Y

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std Error of the

Estimate

1 346a 120 093 344778

a Predictors (Constant) Program_CSR

Sumber Data primer yang diolah

Berdasarkan Tabel 418 bahwa dalam penghitungan yang

menggunakan SPSS telah diketahui hasil dari R-Square 0120 dari

variabel X atau variabel Program Corporate Social Responsibility

Pabrik Gula Tjoekir Berdasarkan penghitungan tersebut dikatakan

bahwa 0120 menjadi 120 dari variabel dependen ( Variabel

perekonomian petani tebu) dipengaruhi oleh variabel independen

(Program Corporate Social Responsibility) Dari sini dapat

disimpulkan bahwa tingkat pengaruh antar variabel X dan variabel

Y pada penelitian ini sebesar 12 sedangkan 88 lainnya

dipengaruhi oleh berbagai faktor lainnya (sawah petani yang

bukan tebu palawija aset lain seperti usaha mobil angkuttruk

pendapatan yang diberikan oleh anak petani yang anaknya sudah

bekerja pendapatan dari pensiunan PNS dan TNI pendapatan dari

sewa kontrakan milik petani tebu dan lain-lain) yang tidak

merupakan fokus penelitian ini

3 Analisis Regresi Linear Sederhana

Untuk mengetahui seberapa banyak pengaruh Program CSR

(variabel bebas) dapat dilihat melalui pengujian Koefisien Regresi

yang diberi tanda huruf ldquoBrdquo Untuk mengetahui pengaruh dari

105

masing-masing variabel dapat dilihat pada tabel yang telah

disajikan pada Tabel 419

Tabel419 Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig B Std Error Beta

1 (Constant) 25633 5549 4620 000

Program_

CSR 241 114 346 2117 042

a Dependent Variable

Tingkat_Ekonomi_Petani

Sumber Data primer yang diolah

Pada hasil penghitungan SPSS tabel 419 untuk

mengetahui tingkat signifikansi pada setiap variabel dapat dilihat

pada kolom Sig dengan pengambilan keputusan apabila hasil

hitung kurang dari 005 maka penghitungan tersebut dinyatakan

bahwa variabel X tersebut signifikan Dapat dilihat bahwa hasil

hitung pada kolom Sig dengan nilai 0042 yang berarti variabel

tersebut signifikan Tabel Koefisien dalam regresi linear sederhana

ini berfungsi untuk menggambarkan persamaan regresi Dengan

mengetahui nilai dari baris konstan pada kolom B serta koefisien

regresi yang signifikan Model persamaan regresi untuk

mengetahui tingkat pengaruh program CSR PG Tjoekir terhadap

Perekonomian Petani Tebu dan Karyawan Pabrik adalah dengan

rumus statistik Y = a + bX Dalam Tabel 417 bila dimasukkan

106

pada rumus persamaan regresi menjadi Y = 25633 + 0241X

sebagaimana diinterpretasikan bahwa pada variabel X

menunjukkan nilai positif 0241 hal ini menjadikan apabila nilai

dari B 0241 ini meningkat maka nilai variabel Y juga akan

meningkat sebesar 0241 karena keduanya memiliki hubungan

pengaruh yang searah

E Pembahasan Hasil Penelitian

Pada penelitian ini menemukan hasil yang di dapatkan baik secara

primer yang langsung pada objek penelitian yaitu petani tebu maupun

secara skunder dengan melihat angket yang telah diisi oleh 20 orang petani

tebu dan 15 karyawan pabrik gula Setelah proses penyebaran angket

kemudian mengolah data dan didapatkan hasil bahwa tingkat pengaruh

antar variabel X dan variabel Y pada penelitian ini sebesar 12

sedangkan 88 lainnya dipengaruhi oleh berbagai faktor lainnya (sawah

petani yang bukan tebu palawija aset lain seperti usaha mobil

angkuttruk pendapatan yang di berikan anak pada petani yaang anaknya

sudah bekerja pendapatan dari pensiunan PNS dan TNI pendapatan dari

sewa kontrakan milik petani tebu dan lain-lain) yang tidak merupakan

fokus penelitian ini

Pada penelitian ini mengenai CSR (Corporate Social

Responsibility) merupakan sebuah kebijakan dari perusahaan yang di

dalamnya terdapat 3 aspek inti yaitu masyarakat perusahaanpabrik gula

dan lingkungan120

Dari ketika aspek tersebut memiliki kesesuaian dari

teori CSR yang dikemukakan oleh 2 tokoh yaitu Archie B Carrol dan John

Elklingtonrsquos bahwa pada CSR ada 3 aspek di sebut 3P yaitu

(ProfitPlanetPeople) meliputi kesejahteraan atau kemakmuran ekonomi

peningkatan kualitas lingkungan dan keadilan social121

Pada CSR Pabrik

Gula Tjoekir tidak akan berjalan lancar bila 3 aspek dari teori Triple

120

Muhammad SubhiImplementasi Corporate Social Responsibility PT Pertamina

(Persero)SkripsiProgram Studi Kesejahteraan MasyarakatUIN Syarif Hidayatullah2011 hal20 121

BusyraAzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary

menjadiMandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 34

107

Bottom Line itu ada yang tidak ada Selain itu dari 3 aspek tersebut dalam

kenyataan adalah Planet menggambarkan sumber daya alam dalam hal ini

adalah tanaman tebu seperti yang di ketahui bahwa semua industri sumber

daya alam berasal dari bumi dan sebuah CSR tidak dapat disebut CSR

apabila tidak ada aspek sosial masyarakat atau dalam teori disebut People

Dalam teori mencari Triple Bottom Line aspek Profit digambarkan sebagai

perusahaan dimana sebuah perusahaan tujuan utamanya adalah menekan

kerugian dan mencari keuntungan yang sebesar-besarnya

Selain membahas mengenai aspek CSR pada teori dan di

hubungkan dengan kenyataan pada CSR Pabrik Gula Tjoekir Terdapat

model-model CSR sebuah perusahaan dan untuk penelitian ini CSR

Pabrik Gula Tjoekir memakai Teori dari Kloter dan Lee mengenai model

CSR Diantara 6 model pelaksanaan CSR dallam perusahaan CSR Pabrik

Gula Tjoekir masuk ke dalam 3 kategori model dalam teori Kloter

Pertama Cause related marketing adalah bentuk kontribusi perusahaan

dengan menyisihkan beberapa persen dari pendapaan yang diperoleh

perusahaan sebagai donasi bagi permasalahan sosial tertentu untuk

periode tertentu atau produk tertentu122

Dalam hal ini Pabrik Gula Tjoekir

menyisihkan sebagian dari laba perusahaan untuk didonasikan kepada

petani tebu secara tidak langsung karena dana donasi tersebut diolah

menjadi dana pinjaman sewaktu-waktu baik bagi karyawan petani tebu

maupun bagi masyarakat sekitar pabrik yang sedang membutuhkan dan

baik itu untuk urusan usaha pengolahan pertanian tebu maupun untuk

kebutuhan mendadak Dana tersebut dapat diajukan oleh petani tebu

karyawan dan karyawan pabrik kepada koperasi tebu rakyat yang menjadi

mitra pabrik dalam mengolah dana pada koperasi simpan pinjam Dalam

CSR ini disebut dengan program kemitraan yaitu peminjaman dana

dengan bunga yang sangat rendah yang sebagian besar diberikan kepada

petani tebu Kedua model Corporate philantrophy adalah inisiatif dari

122

BusyraAzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary

menjadiMandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 46

108

perusahaan dengan memberikan kontribusi langsung kepada suatu

aktivitas amal baik dalam bentuk donasi ataupun sumbangan tunai123

Pada pelaksanaan CSR Pabrik Gula Tjoekir sesuai dengaan poin kedua

teori dari Kloter dan Lee karena dari pihak pabrik memang memberikan

kontribusi langsung kepada maasyarakat petani tebu karyawan dan mitra

pabrik yang lainnya Wujud dari hal ini adalah adanya program CSR bagi-

bagi sembako setiap dua kali dalam setahun atau setiap musim giling tiba

dan setelah musim giling selesai Pembagian santunan sembako ini

dilaksanakan secara merata baik kepada karyawan petani tebu dan warga

sekitar pabrik Konkretnya santunan donasi rutin dibagikan pada 3

kelurahan yaitu Desa Jatirejo Desa Cukir dan Desa Kwaron Pembagian

tersebut di lakukan secara merata kepada warga Ketiga model

Community Voluntering adalah bentuk kegiatan yang dilakukan langsung

oleh perusahaan dalam memberikan bantuan dan mendorong karyawan

serta mitra bisnisnya untuk secara sukarela terlibat dan membantu

masyarakat setempat124

Dalam hal ini mitra bisnis seperti petani tebu

tidak dapat berkontribusi dalam pemberian bantuan tetapi pihak pabrik

mengajak para karyawan yang tidak lain adalah warga sekitar pabrik untuk

terlibat dalam program CSR seperti pembangunan jembatan pembersihan

selokan para warga dan pelancaran irigasi pada sawah-sawah sekitar

pabrik Sudah keharusan bagi setiap perusahaan untuk melaksanakan CSR

atau tanggung jawab perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan

sekitar hal ini didukung oleh sebuah ayat Al qurrsquoan yang menganjurkan

untuk tidak merusak lingkungan serta melakukan kwajiban secara

seimbang antara industri dan keadaan lingkungan sekitar yaitu QS Al Ar-

rum ayat 41 yang artinya ldquoTelah nampak kerusakan di darat dan di laut

disebabkan karena perbuatan tangan manusia supaya Allah merasakan

kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka agar mereka

kembali (ke jalan yang benar)rdquo

123

Ibid 124

Busyra AzheriCorporate Social Responsibility Dari Voluntary menjadi

MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 46

109

Pada Pabrik Gula Tjoekir program CSR meliputi program PKBL

(Program kemitraan dan Bina Lingkungan) yang implementasinya cukup

bagus dirasakan oleh warga sekitar karyawan pabrik dan peetani tebu

program santunan berupa bantuan sembako kepada para warga baik warga

biasa petani tebu maupun karyawan pabrik yang tinggal sekitar pabrik di

3 desa (Jatirejo Cukir dan Kwaron) pembangunan Jembatan pelancaran

irigasi sawah warga penerangan jalan umum dan lain-lain Secara tidak

langsung CSR pabrik tersebut memiliki pengaruh untuk petani dan

karyawan Hal ini didukung oleh penelitian relevan yang dilakukan oleh

Dwi Riska Nihayah dalam karyanya yang berjudul Implementasi

Corporate Social Responsibility Pabrik Gula Tjoekir Jombang pada tahun

2017

Pada penelitian ini fokus pada pengaruh CSR terhadap

perekonomian petani tebu dan karyawan pabrik Perekonomian tersebut

dapat dilihat pada 3 aspek inti yaitu dilihat dari pendidikan kesehatan dan

pendapatan Program CSR pabrik Tjoekir merupakan program yang

berkelanjutan Dalam pengaruh pendapatan petani CSR telah membantu

para petani berupa pelancaran irigasi sawah subsidi bibit tebu dan

peminjaman dana yang secara tak langsung telah membantu ekonomi

petani tebu dengan begitu petani memiliki dana untuk mengolah sawah

serta saluran irigasi sudah semakin lancar Selain itu dalam pendidikan

walaupun Pabrik Gula Tjoekir tidak secara langsung memberi bantuan

dana pendidikan untuk keluarga mitra karyawan dan warga sekitar namun

untuk setiap peminjaman yang diajukan karyawan dan mitra akan dipenuhi

oleh pihak pabrik Gula Tjoekir Untuk bidang kesehatan karyawan

memperoleh jaminan kesehatan BPJS yang dibayarkan oleh pabrik untuk

para karyawan Untuk petani tebu sebagian besar tidak memperoleh

bantuan kesehatan apapun dari pabrik tetapi untuk petani tebu yang

merupakan mantan karyawan masih mendapatkan fasilitas jaminan

kesehatan BPJS Program CSR yang berkelanjutan ini didukung dengan

penelitian yang relevan dari disertasi yang di tulis oleh Partogi Saoloan

110

Samosir dengan judul ldquoAnanlisis Kebijkan Corporate Social

Responsibility Berkelanjutan pada Industri Otomotif di Indomobil

Grouprdquo125

F Keterbatasan Penelitian

Penelitian yang sudah dilakukan telah berhasil menguji hipotesis

yang diajukan tetapi belum pada tingkat kebenaran mutlak sehingga

masih terdapat kemungkinan untuk melakukan penelitian lanjutan

mengenai CSR (Corporate Social Responsibility) dari PG Tjoekir

terhadap tingkat ekonomi petani tebu Hal ini dikarenakan adanya

beberapa keterbatasan dalam penelitian ini antara lain

1 Penelitian ini masih menggunakan kuesioner tertutup dimana

jawabannya masih disediakan oleh peneliti Sehingga informasi yang

didapatkan masih terbatas

2 Beberapa hal yang di luar kemampuan peneliti sehingga tidak dapat

dijangkau oleh peneliti hal ini di karenakan keterbatasan tenaga

waktu biaya dan pemikiran dari peneliti

3 Dilihat dari sampel yang diambil peneliti masih terbatas populasi

terjangkaunya hanya terbatas pada karyawan yang jumlahnya terbatas

saat bukan musim giling di pabrik petani tebu yang jumlah

populasinya tergolong sedikit dalam Kabupaten Jombang yang

menjadi mitra PG Tjoekir Untuk sampel petani tebu juga masih

kurang maksimal karena banyak petani tebu yang tidak dapat ditemui

karena alasan tertentu

125

Partogi Saoloan Samosir Ananlisis Kebijkan Corporate Social Responsibility Berkelanjutan

pada Industri Otomotif di Indomobil Group Pascasarjana IPB2011

111

BAB V

KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN

A Kesimpulan

Berdasarkan analisis data yang telah di lakukan mulai dari Uji

Validitas Uji Normalitas hingga terakhir pada Regresi Linear Sederhana

diperoleh hasil analisis penelitian yang dinyatakan bahwa ldquoTerdapat

pengaruh program Corporate Social Responsibility Pabrik Gula Tjoekir

terhadap Tingkat Ekonomi Petani Teburdquo Hal ini didasarkan pada hasil

penghitungan data dengan bantuan komputer yaitu SPSS 160 yang

menunjukkan hasil Y = 25633 + 0241X sebagaimana diinterpretasikan

bahwa pada variabel X menunjukkan nilai positif 0241 hal ini menjadikan

nilai meningkat maka nilai variabel Y juga akan meningkat sebesar 0241

karena keduanya memiliki hubungan pengaruh yang searah dan tetap

Hasil dari R-Square 0120 dari variabel Program Corporate Social

Responsibility(X) Berdasarkan penghitungan tersebut di katakan bahwa

0120 menjadi 120 Dari sini dapat disimpulkan bahwa tingkat pengaruh

antar variabel X dan variabel Y pada penelitian ini sebesar 12

sedangkan 88 lainnya dipengaruhi oleh berbagai faktor lainnya (sawah

petani yang bukan tebu palawija aset lain seperti usaha mobil

angkuttruk pendapatan yang diberikan anak pada petani yaang anaknya

sudah bekerja pendapatan dari pensiunan PNS dan TNI pendapatan dari

sewa kontrakan milik petani tebu dan lain-lain) yang tidak merupakan

fokus penelitian ini

Selain itu hasil penghitungan menggunakan Uji T hasil untuk nilai

thitung sebesar 2117 lebih besar dari ttabel yaitu 203011 maka H0 ditolak

dan Ha diterima yang artinya terdapat pengaruh CSR terhadap

perekonomian petani tebu dan karyawan nilai signifikansi yang diperoleh

sebesar 0042 dimana nilai signifikansi tersebut lebih kecil dibandingkan

dengan α = 005 Jawaban hipotesis penelitian yaitu H0 ditolak yang berarti

112

bahwa pengukuran untuk variabel X (Program Corporate Social

Responsibility PG Tjoekir) adalah signifikan

Dari program CSR PG Tjoekir para petani tebu dan karyawan

pabrik memperoleh banyak manfaat diantaranya petani mendapatkan

bantuan bibit tebu peminjaman dana berbunga rendah untuk pengolahan

sawah tebu Untuk karyawan juga dapat meminjam dana dari program

kemitraan memperoleh BPJS gratis saat pabrik beroperasi memperoleh

santunan sembako setiap musim gilingnya serta fasilitas umum di sekitar

pabrik seperti pembangunan jembatan pelebaran sungaipelancaran

drainase dan penerangan lampu-lampu di sepanjang jalan yang penerangan

sebelumnya belum memadai Selain itu juga terdapat bantuan dari PG

Tjoekir berupa tenda-tenda semi permanen untuk para pedagang di

wilayah kawasan wisata Makam Gusdur yang tempatnya tepat di seberang

PG Tjoekir

B Implikasi

1 Pabrik akan lebih efisiensi dalam mengimplementasikan program-

program CSR serta mengetahui pendapat para petani tebu mengenai

CSR

2 Petani tebu dapat mengutarakan pendapaat masing-masing lewat

musyawarah APTR (Anggota Petani Tebu Rakyat) pada rapat di

KPTR (Koperasi Ppetani Tebu rakyat)

3 Masyarakat sekitar lebih optimal memanfaatkan fasilitas yang

diberikan Pabrik Gula Tjoekir berupa pinjaman dana berbunga ringan

untuk modal usaha jadi masyarakat lebih produktif

C Saran-saran

1 Perusahaan Pabrik Gula Tjoekir PTPN X

Lebih optimal dan efisien lagi dalam program pelancaran

drainaseirigasi karena selain irigasi sawah yang penting saluran air

pada pemukiman warga sekitar juga sangat penting

Pelatihanworkshop untuk petani tebu bagaimana mengolah tebu

dengan baik secara optimal serta mengatur biaya pengolahan tebu

113

Perlu diperhatikan untuk perbaikan sistem pengembalian dana

pinjaman bunga rendah pada Program Kemitraan agar petani tidak

dirugikan Pabrik mengganti strategi pemasaran agar tidak kalah saing

dengan gula imporGKR (Gula Kristal Rafinasi) karena hal itu dapat

merugikan pendapatan petani tebu

2 Penelitian Lain

Untuk penelitian selanjutnya penulis sangat mengharapkan jangkauan

penelitian yang lebih luas responden yang lebih banyak serta data

yang lebih mendalam (wawancara) satu per satu petani tebu

3 Petani tebu

Mengikuti pelatihanworkshop untuk pengelolaan sawah tebu secara

maksimal dan optimal agar menghasilkan tebu yang berkualitas baik

4 Masyarakat Umum

Bagi masyarakat umum lebih memantau implementasi CSR Pabrik

Gula Tjoekir karena CSR dari arti umum adalah diperuntukkan kepada

semua warga sekitar pabrik yang terkena dampak lingkungan sosial

ekonomi dan kesahatan

114

DAFTAR PUSTAKA

ArikuntoSuharsimiProsedur Penelitian Suatu Pendekatan

PraktikJakartaPenerbit PT Rineka Cipta2013

AzheriBusyraCorporate Social Responsibility Dari Voluntary menjadi

MandatoryJakartaPenerbitPTRaja Grafindo Persada2012

AzimyShofiyatulPartisipasi dan Dampak Program Corporate Social

Responsibility PTPN VII Terhadap Taraf Hidup Masyarakat Gunung

Dempo Sumatera SelatanInstitut Pertanian BogorSkripsi2013

Badan Pusat Statistik Kabupaten JombangJumlah pendapatan panen tebu di

Kabupaten Jombang2016

Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur Jumlah industri besar dan industri

sedang yang ada di Jawa Timur menurut kabupaten pada tahun 2013-2015

BunginBurhanMetodologiPenelitianSosial dan Ekonomi (Format-format

Kuantitatif dan KualitatifuntukStudiSosiologi KebijakanPublik

Komunikasi Manajemen dan Pemasaran)JakartaKencana Prenada

Media Group2013

Daniel MoeharMetodePenelitianSosialEkonomi (Dilengkapibeberapaalatanalisa

dan penuntunpenggunaan) JakartaPTBumi Aksara2005

Departemenen Pendidikan Nasional Pusat Bahasa (Indonesia)Kamus Besar

Bahasa IndonesiaGramedia Psutaka Utama2008

HanifNanda Yulingga dan Wasis HimawantoStatistik

PendidikanYogyakartaPenerbitDee-publish2017 cetakan ke 1

IdrusMuhammadMetode Penelitian Ilmu SosialUniversitas Islam Indonesia

YogyakartaPenerbitErlangga2009

IrwantoAbdulKoharampAnggaPrabowoKajianEfektivitas Program Corporate

Social Responsibility(CSR) Yayasan Unilever IndonesiaE-Journal

DepartemenManajemen FakultasEkonomi dan Manajemen IPB2008

KumalasariMela WidyaFaktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Pemilihan

Lokasi Industri Manufaktur Skala Besar dan Sedang (Studi Kasus

Kecamatan Jaten dan Kecamatan Gondangrejo Kabupaten

Karanganyar)Universitas Sebelas MaretSkripsi2012

115

MahmudMarzukiLandasan PendidikanTangerang SelatanPenerbitHaja

Mandiri2013

MatonoNanangMetode Penelitian Kuantitatif Analisis isi dan Data

SekunderJakartaPenerbit PT Raja Grafindo Persada2016

Nihayah DwiRiska (2017) Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR)

Pada Pabrik Gula Tjoekir Jombang Thesis UniversitasPesantren Tinggi

DarulUlum

NurmalaTatik dkkPengantar ilmu PertanianYogyakartaPenerbitGraha

Ilmu2012

RuditoBambang dan Melia FamiolaCSR (Corporate Sosial

Responsibility)BandungRekayasa Sains2013

SamosirPartogi SaoloanAnalisis Kebijakan Corporate Social Responsibility

Berkelanjutan pada Industri Otomotif di Indomobil GroupInstitut

Pertanian BogorDisertasi2011

SantosoSinggihStatistik MultivariatJakartaPenerbitPT Elex Media

Komputindo2010

SlametJuli SoemiratKesehatan LingkunganYogyakarta Penerbit Gadjah Mada

university Press2014 Cetakan ke 9

Software Quantum GIS versi QGIS-OSGeo4W-2183-1

SubhiMuhammadImplementasi Corporate Social Responsibility PT Pertamina

(Persero)SkripsiProgramStudiKesejahteraanSosialUINSyarif

Hidayatullah2011

SudarmaMomonSosiologi untuk KesehatanJakartaPenerbitSalemba

Medika2009

Sugiyono Metode Pnelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan

RampD)BandungPenerbit Alfabeta2008 Cetakan ke-12

SujarweniWiratnaStatistika Untuk PenelitianYogyakarta Graha Ilmu2012

TambunanTulusIndustri Gula Nasional

(BeberapaCatatanPenting)JakartaUniversitas Trisakti2012

TariganRobinsonEkonomi RegionalTeori dan AplikasiJakartaPenerbitPT

Bumi Aksara2012Cetakan ke 6

TeguhMuhammadEkonomi IndustriJakartaPenerbitRaja Grafindo

Persada2010 Cetakan Pertama

116

Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No20Tahun 2003

WahyuningrumYuniarti dkkPengaruh Program Corporate Social Responsibility

Terhadap Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat (Studi kasus

Implementasi CSR PT Amerta Indah Otsuka Desa Pacarkeling

Kecamatan Kejayan Kabupaten Pasuruan)E-Journal Administrasi Publik

(JAP) Vol1 No5Program Studi Administrasi Publik Fakultas Ilmu

Administrasi Universitas BrawijayaMalang2013

WidjajaGunawanSeri Pemahaman Perseroan Terbatas (150 Pertanyaan

Tentang Perseroan Terbatas)JakartaForum Sahabat2008

YustikaAhmad Erani dkkTapak Pengembangan Industri

NasionalBogorPenerbitPT Penerbit IPB Press2014Cetakan Pertama

YusufMuriMetode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan Penelitian

GabunganJakartaPenerbitKencana2017 cetakan ke-4

WikipediaLetak Astronomi daerah kabupaten jombang pada peta Provinsi Jawa

Timur melalui httpsidwikipediaorgwikiKabupaten_Jombangpada

pukul 1151WIB Selasa 13 November 2017

WikipediaLetak Astronomi kecamatan Diwekdiakses melalui

httpsidwikipediaorgwikiDiwek_Jombang pada pukul 1148 WIB

Selasa 14 November 2017

Website Resmi Pabrik Gula Tjoekir httpspgtjoekirblogwordpresscom

Website Resmi Pabrik Gula Tjoekir Sejarah PendirianPabrikTjoekir PTPN X

(Persero) Jombang melaluihttpswwwpabrikgulatjoekircomsejarah-pg-

tjoekir (diakses pada web resmi PG Tjoekir pukul 0119 WIB Selasa 07

November)

Websitehttpkompasianacomyassarlina54f381827455139e2b6c77fasejarah-gelap-

berdirinya-pabrik-gula-tjoekir)

Website httpsptpn10coidpageprofil

Website httpssitusbudayaidsejaerah-pabrik-gula-tjoekir

Website httpswwwdatarisetcom

Website httpswwwstatistikiancom201301uji-homogenitashtmlamp

Website wwwKonsistensicom

LAMPIRAN 1 UJI REFERENSI

LAMPIRAN 2 INSTRUMEN PENELITIAN

INSTRUMEN PENELITIAN

No VARIABEL INDIKATOR PERNYATAAN NOITEM

1

Program-

program

Corporate

Social

Responsibility

PG Tjoekir

(Variabel X)

Program

Kemitraan

1 Pemahaman saya

mengenai

Corporate Social

Responsibility

2 Program utama

CSR untuk warga

sekitar

3 Latar belakang

didirikan CSR

4 Program CSR

yang di rasakan

warga dan petani

5 Penilaian warga

mengenai

program

kemitraan

6 Peminjaman dana

usaha merupakan

sub program dari

program

kemitraan

1

2

345

67

8910

11

Program Bina

Lingkungan

7 Penilaian warga

mengenai

program Bina

Lingkungan

1213

8 Subsisi dan

bantuan untuk

pengolah sawah

tebu

9 Bentuk dan wujud

program bina

lingkungan

10 CSR PGTjoekir

selain PKBL

1415

16171819

20

2 Tingkat

ekonomi

petani tebu

(Variabel Y)

Pendapatan 11 Sumber

matapencaharian

warga

12 Pekerjaan selain

menjadi petani

tebu

13 Penghasilan yang

di dapat petani

tebu

14 Luas sawah petani

tebu

15 Pendapatan

meningkat setelah

adanya CSR

16 Jumlah keluarga

dalam satu kepala

keluarga

17 Penghasilan

rumah tangga

selain dari kepala

rumah tangga

12

3

456

678

9

1011

12

Pendidikan 18 Jumlah anak yang

bersekolah

19 Ada anak yang

putus sekolah

20 Biaya sekolah

anak setiap

bulannya

21 Bantuan biaya

pendidikan dari

PG Tjoekir

1314

15

16

17

Kesehatan 22 Anggota keluarga

yang menderita

sakit khusus

23 Ada jaminan

kesehatan

bantuan biaya

berobat dari PG

Tjoekir

24 Pergi ke rumah

sakitpuskesmas

setiap bulan

18

19

20

LAMPIRAN 3 KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN

PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) PABRIK

GULA TJOEKIR PTPN X TERHADAP TINGKAT EKONOMI PETANI

TEBU KECAMATAN DIWEK KABUPATEN JOMBANG

Assalamursquoalaikum wrwb

Dengan hormat perkenalkan saya Nanik Yhulliyani Mahasiswi Jurusan

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (PIPS) Konsentrasi Geografi pada Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta (UIN Jakarta) sedang melakukan penelitian dalam rangka

menyelesaikan tugas akhirSkripsi untuk memperoleh gelar Sarjana Untuk itu

saya memhon kesediaan bapakibu untuk mengisi beberapa pernyataan dalam

kuesioner penelitian ini Adapun informasi atau data yang bapakibu berikan akan

terjaga kerahasiaannya dan akan di gunakan sebagai mana mestinya

ldquoBarang siapa yang berusaha melapangkan suatu kesusahan kepada seorang mukmin dari

kesusahan-kesusahan dunia maka Allah akan melapangkannya dari suatukesusahan di hari

kiamat dan barang siapa yang berusaha memberi kemudahan bagi orang yang kesusahan maka

Allah akan memberi kemudahan baginya di dunia dan akhirat Barang siapa yang menutupi

kejelekanorang Islam Allah akan menutupi kejelekannya di dunia dan akhiratallah akan selalu

membantu hambaNya selama hamba itu menolong sesama saudaranyardquo(HR Muslim)

CSR Pabrik Gula Tjoekir merupakan tanggung jawab perusahaan yang di adakan

untuk masyarakat sekitar dan petani tebu agar kegiatan industri perusahaan

tersebut berjalan lancar dan terjalin hubungan kerjasama antara perusahan dengan

warga dan petani tebu Program CSR pabrik Tjoekir salah satunya adalah Program

Kemitraan dan Bina Lingkungan Kemitraan merupakan program berupa

pinjaman dana usaha dengan bunga rendah sedangkaan program bina lingkungan

adalah program yang berupa perbaaikan lingkkungan seperti pelancaran

drainasesaluran air pembangunan jembatan

Petunjuk Pengisian

1 Bacalah dengan teliti setiap pertanyaan dan seluruh kemungkinan jawaban yang

ada

2 Pilihlah alternatif jawaban yang paling sesuai menurut anda

3 Berilah tanda silang (X) pada pilihan jawaban yang disediakan (cukup hanya

dengan mengisi satu jawaban saja)

4 Peneliti sangat mengharapkan semua pertanyaan dapat dijawab dan tidak ada

yang dilewatkan karena setiap pertanyaan saling berhubungan

5 Mohon dijawab semua pertanyaan dengan teliti dan sebenarnya 6 Untuk pertanyaan mengenai pendapat anda isilah jawaban dengan benar singkat

dan jelas

7 Kuesioner ini semata-mata untuk kepentingan akademis mohon dijawab

dengan jujur sesuai dengan penilaian Anda 8 Identitas di jamin kerahasiaannya

Ket

SS Sangat Setuju TS Tidak setuju

S Setuju STS Sangat Tidak Setuju

Data Responden No

1 Nama

2 Usia tahun

3 Jenis Kelamin ⃝ Laki-laki ⃝ Perempuan

4 Pendidikan Terakhir ⃝ SD ⃝SLTP ⃝SLTA ⃝Perguruan Tinggi

5 Pekerjaan ⃝PelajarMahasiswa ⃝ Karyawan ⃝ Petani tebu

⃝Wirausaha ⃝ Lainnya

6 Lama bekerjasebagai petani

7 Status pekerjaan ⃝ karyawan tetap ⃝ magang ⃝Lainnya

8 Sistem gaji ⃝ 1 bulan ⃝ 2 Bulan ⃝ lainnya

9 Alamat rumah Dusun Desa RTRW

10 Banyak anggota keluarga 23456orang

Variabel X

No Pernyataan Jawaban

S S S TS STS

1 Sudah paham dan mengetahui tentang apa itu (CSR)

Corporate Social Responsibility atau biasa di sebut

tanggung jawab perusahaan (PKBL)

2 Program utama CSR baik kemitraan maupun program Bina

Lingkungan di adakan untuk warga sekitar dan petani tebu

3 Berdirinya program CSR di sahkan dan ketahui oleh semua

pihak (warga sekitar karyawan pabrik dan petani tebu)

4 Berdirinya CSR dikarenakan kebijakan dari PG Tjoekir

sendiri

5 CSR didirikan karena ada permintaan dari warga dan para

petani tebu karena adanya dampak dari kegiatan industri

PG Tjoekir

6 Manfaat CSR di rasakan oleh warga dan petani secara

merata

7 Program CSR yang di rasakan selama ini implementasinya

sudah cukup bagus

8 Peminjaman dana usaha dari program kemitraan

9 Program kemitraan berjalan tidak sesuai keinginan

masyarakat sekitar implementasinya masih kurang

10 Program kemitraan adalah satu program CSR yang

bergerak di bidang ekonomi berupa pinjaman dana usaha

dengan bunga rendah

11 Program Bina lingkungan dari CSR PG Tjoekir masih

sangat kurang

12 Bentuk bantuan dari PGTjoekir berupa kebutuhan alat

pertanian misal pupuk pembelian bibit dan lain-lain

13 Program bina lingkungan salah satunya adalah perbaikan

drainase di pemukiman warga sekitar

14 Program bina lingkungan merupakan program CSR yang

bergerak di bidang lingkungan untuk lingkungan warga

sekitar pabrik

15 Program bina lingkungan juga bergerak di bidang pertanian

berupa pelancaran irigasi sawah para warga dan sawah

petani tebu

16 Pelancaran drainase untuk daerah pemukiman warga

berupa perbaikan selokan dan jembatan

17 Selain PKBL CSR PG Tjoekir juga berupa pembagian

sembako untuk warga sekitar

Variabel Y

No Pernyataan Jawaban

S S S TS STS

1 Sumber mata pencaharian warga sebagian besar bukan

sebagai petani tebu tetapi petani palawwija (padi kedelai

kacang hijau jagung dan lain-lain)

2 Anda memiliki pekerjaan selain menjadi petani tebu

3 Pendapatan rumah tangga meningkat dengan adanya

program CSR dari pabrik gula

4 Kisaran penghasilan yang di dapat petani tebu lebih dari

3000000 setiap musim panen

5 Minimal luas sawah milik petani yang di tanami tebu

adalah 2 hektar untuk dapat bekerja sama dengan PG

Tjoekir

6 Sebagian besar luas sawah petani tebu kurang dari 2 hektar

(yang anda ketahui)

7 Saya memiliki sawah tebu yang luasnya lebih dari 2 hektar

8 Jumlah keluarga dalam satu kepala keluarga lebih dari 4

orang

9 Memiliki penghasilan rumah tangga selain dari kepala

keluarga

10 Ada bantuan atau jaminan kesehatan dari PGgt Tjoekir

11 Jumlah anak yang sedang bersekolah kurang dari 3 anak

12 Ada anak yang putus sekolah dalam keluarga

13 Biaya sekolah anak setiap bulannya lebih dari

2000000bulan

14 Ada bantuan biaya pendidikan dari PG Tjoekirsantunan

pendidikan

15 Pergi ke rumah sakitpuskesmas setiap bulan sekali

Terimakasih banyak atas partisipasi

LAMPIRAN 4 PANDUAN OBSERVASI

PANDUAN OBSERVASI

No Variabel Indikator Implementasi Pendapat

Masyarakat

1 Program CSR Program bina

lingkungan

2 Program Kemitraan

3 Program CSR untuk

warga sekitar pabrik

baik itu karyawan

maupun petani

4 Perekonomian Pendapataan petani

tebu

Kesehatan petani

tebu

Pendidikan

LAMPIRAN 5 HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS

Variabel X

Item

No

r hitung r tabel Kesimpulan

1 0678 0361 Valid

2 0538 0361 Valid

3 0443 0361 Valid

4 0464 0361 Valid

5 0370 0361 Valid

6 0516 0361 Valid

7 0750 0361 Valid

8 0666 0361 Valid

9 0222 0361 Tidak Valid

10 0693 0361 Valid

11 0633 0361 Valid

12 0076 0361 Tidak Valid

13 0513 0361 Valid

14 0630 0361 Valid

15 0245 0361 Tidak Valid

16 0658 0361 Valid

17 0497 0361 Valid

18 0583 0361 Valid

19 0502 0361 Valid

20 0553 0361 Valid

Variabel Y

Item

No

r hitung r tabel Kesimpulan

1 0020 0361 Tidak Valid

2 0476 0361 Valid

3 0433 0361 Valid

4 0607 0361 Valid

5 0715 0361 Valid

6 0684 0361 Valid

7 0391 0361 Valid

8 0489 0361 Valid

9 0038 0361 Tidak Valid

10 0428 0361 Valid

11 0207 0361 Tidak Valid

12 0617 0361 Valid

13 0624 0361 Valid

14 0582 0361 Valid

15 0460 0361 Valid

16 0578 0361 Valid

17 0461 0361 Valid

18 0261 0361 Tidak Valid

19 0178 0361 Tidak Valid

20 0617 0361 Valid

No Variabel Indikator No Item No Valid

1

Program-

program

Corporate

Social

Responsibility

PG Tjoekir

(Variabel X)

Program

Kemitraan

1234567

891011

9

Program Bina

Lingkungan

1213141516

17181920

1215

No Variabel Indikator No Item No Valid

1

Tingkat

ekonomi petani

tebu

(Variabel Y)

Pendapatan 1234567

89101112

1911

Pendidikan 131415

1617

-

Kesehatan 181920 1819

Reliability

VARIABEL X DAN Y

Reliability Statistics

Cronbachs Alpha N of Items

777 20

Reliability Statistics

Cronbachs Alpha N of Items

851 20

LAMPIRAN 6 HASIL ANALISIS DATA

Correlations

Notes

Output Created 16-Feb-2019 104318

Comments

Input Active Dataset DataSet0

Filter ltnonegt

Weight ltnonegt

Split File ltnonegt

N of Rows in Working

Data File 30

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as

missing

Cases Used Statistics for each pair of variables are based

on all the cases with valid data for that pair

Syntax CORRELATIONS

VARIABLES=y1 y2 y3 y4 y5 y6 y7 y8 y9

y10 y11 y12 y13 y14 y15 y16 y17 y18 y19

y20 skor_total

PRINT=TWOTAIL NOSIG

MISSING=PAIRWISE

Resources

Processor Time 000000297

Elapsed Time

000000140

LAMPIRAN ANALISIS DATA

NPar Tests

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Program_CSR

Tingkat_ekonomi

_Petani

Unstandardized

Residual

N 35 35 35

Normal Parametersa Mean 484571 373143 0000000

Std Deviation 519243 361997 339669670

Most Extreme Differences Absolute 155 139 095

Positive 155 139 095

Negative -093 -123 -095

Kolmogorov-Smirnov Z 915 820 564

Asymp Sig (2-tailed) 373 511 908

a Test distribution is Normal

Regression

Variables EnteredRemovedb

Model Variables Entered

Variables

Removed Method

1 Program_CSRa Enter

a All requested variables entered

b Dependent Variable Tingkat_ekonomi_Petani

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std Error of the

Estimate

1 346a 120 093 344778

a Predictors (Constant) Program_CSR

b Dependent Variable Tingkat_ekonomi_Petani

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig

1 Regression 53266 1 53266 4481 042a

Residual 392277 33 11887

Total 445543 34

a Predictors (Constant) Program_CSR

b Dependent Variable Tingkat_ekonomi_Petani

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig B Std Error Beta

1 (Constant) 25633 5549 4620 000

Program_CSR 241 114 346 2117 042

a Dependent Variable Tingkat_ekonomi_Petani

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std Deviation N

Predicted Value 347935 413020 373143 125166 35

Residual -744514 769798 00000 339670 35

Std Predicted Value -2014 3186 000 1000 35

Std Residual -2159 2233 000 985 35

a Dependent Variable Tingkat_ekonomi_Petani

Charts

Uji Homogenitas

Oneway

Test of Homogeneity of Variances

Hasil

Levene Statistic df1 df2 Sig

1594 1 68 211

ANOVA

Hasil

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups 44344 1 44344 864 356

Within Groups 3490742 68 51334

ANOVA

Hasil

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups 44344 1 44344 864 356

Within Groups 3490742 68 51334

Total 3535086 69

Uji Linearitas

Means

Case Processing Summary

Cases

Included Excluded Total

N Percent N Percent N Percent

Tingkat_Ekonomi_Petani

Program_CSR 35 1000 0 0 35 1000

Report

Tingkat_Ekonomi_Petani

Program

_CSR Mean N Std Deviation

38 400000 1

40 350000 1

41 320000 1

42 350000 1

44 405000 2 70711

45 396667 3 305505

46 350000 2 141421

47 370000 2 282843

48 356667 6 163299

49 360000 4 516398

50 372500 4 330404

51 365000 2 353553

52 410000 1

53 380000 1

54 350000 1

57 390000 1

59 380000 1

65 490000 1

Total 373143 35 361997

ANOVA Table

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig

Tingkat_Ekonom Between Groups (Combined) 277793 17 16341 1656 154

i_Petani

Program_CSR

Linearity 53266 1 53266 5398 033

Deviation from

Linearity 224527 16 14033 1422 239

Within Groups 167750 17 9868

Total 445543 34

Measures of Association

R R Squared Eta Eta Squared

Tingkat_Ekonomi_Petani

Program_CSR 346 120 790 623

Uji T Koefisien determinasi dan Regresi linear

sederhana

Regression

Variables EnteredRemovedb

Model Variables Entered

Variables

Removed Method

1 Program_CSRa Enter

a All requested variables entered

b Dependent Variable Tingkat_Ekonomi_Petani

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std Error of the

Estimate

1 346a 120 093 344778

a Predictors (Constant) Program_CSR

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig

1 Regression 53266 1 53266 4481 042a

Residual 392277 33 11887

Total 445543 34

a Predictors (Constant) Program_CSR

b Dependent Variable Tingkat_Ekonomi_Petani

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig B Std Error Beta

1 (Constant) 25633 5549 4620 000

Program_CSR 241 114 346 2117 042

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig B Std Error Beta

1 (Constant) 25633 5549 4620 000

Program_CSR 241 114 346 2117 042

a Dependent Variable Tingkat_Ekonomi_Petani

junaidi
Text Box
Tabel r (Koefisien Korelasi Sederhana)13 df = 1 - 200
junaidi
Text Box
Diproduksi oleh Junaidi13httpjunaidichaniagowordpresscom

Diproduksi oleh Junaidi (httpjunaidichaniagowordpresscom) 2010 Page 1

Tabel r untuk df = 1 - 50

df = (N-2)

Tingkat signifikansi untuk uji satu arah

005 0025 001 0005 00005

Tingkat signifikansi untuk uji dua arah

01 005 002 001 0001

1 09877 09969 09995 09999 10000

2 09000 09500 09800 09900 09990

3 08054 08783 09343 09587 09911

4 07293 08114 08822 09172 09741

5 06694 07545 08329 08745 09509

6 06215 07067 07887 08343 09249

7 05822 06664 07498 07977 08983

8 05494 06319 07155 07646 08721

9 05214 06021 06851 07348 08470

10 04973 05760 06581 07079 08233

11 04762 05529 06339 06835 08010

12 04575 05324 06120 06614 07800

13 04409 05140 05923 06411 07604

14 04259 04973 05742 06226 07419

15 04124 04821 05577 06055 07247

16 04000 04683 05425 05897 07084

17 03887 04555 05285 05751 06932

18 03783 04438 05155 05614 06788

19 03687 04329 05034 05487 06652

20 03598 04227 04921 05368 06524

21 03515 04132 04815 05256 06402

22 03438 04044 04716 05151 06287

23 03365 03961 04622 05052 06178

24 03297 03882 04534 04958 06074

25 03233 03809 04451 04869 05974

26 03172 03739 04372 04785 05880

27 03115 03673 04297 04705 05790

28 03061 03610 04226 04629 05703

29 03009 03550 04158 04556 05620

30 02960 03494 04093 04487 05541

31 02913 03440 04032 04421 05465

32 02869 03388 03972 04357 05392

33 02826 03338 03916 04296 05322

34 02785 03291 03862 04238 05254

35 02746 03246 03810 04182 05189

36 02709 03202 03760 04128 05126

37 02673 03160 03712 04076 05066

38 02638 03120 03665 04026 05007

39 02605 03081 03621 03978 04950

40 02573 03044 03578 03932 04896

41 02542 03008 03536 03887 04843

42 02512 02973 03496 03843 04791

43 02483 02940 03457 03801 04742

44 02455 02907 03420 03761 04694

45 02429 02876 03384 03721 04647

46 02403 02845 03348 03683 04601

47 02377 02816 03314 03646 04557

48 02353 02787 03281 03610 04514

49 02329 02759 03249 03575 04473

50 02306 02732 03218 03542 04432

Diproduksi oleh Junaidi (httpjunaidichaniagowordpresscom) 2010 Page 2

Tabel r untuk df = 51 - 100

df = (N-2)

Tingkat signifikansi untuk uji satu arah

005 0025 001 0005 00005

Tingkat signifikansi untuk uji dua arah

01 005 002 001 0001

51 02284 02706 03188 03509 04393

52 02262 02681 03158 03477 04354

53 02241 02656 03129 03445 04317

54 02221 02632 03102 03415 04280

55 02201 02609 03074 03385 04244

56 02181 02586 03048 03357 04210

57 02162 02564 03022 03328 04176

58 02144 02542 02997 03301 04143

59 02126 02521 02972 03274 04110

60 02108 02500 02948 03248 04079

61 02091 02480 02925 03223 04048

62 02075 02461 02902 03198 04018

63 02058 02441 02880 03173 03988

64 02042 02423 02858 03150 03959

65 02027 02404 02837 03126 03931

66 02012 02387 02816 03104 03903

67 01997 02369 02796 03081 03876

68 01982 02352 02776 03060 03850

69 01968 02335 02756 03038 03823

70 01954 02319 02737 03017 03798

71 01940 02303 02718 02997 03773

72 01927 02287 02700 02977 03748

73 01914 02272 02682 02957 03724

74 01901 02257 02664 02938 03701

75 01888 02242 02647 02919 03678

76 01876 02227 02630 02900 03655

77 01864 02213 02613 02882 03633

78 01852 02199 02597 02864 03611

79 01841 02185 02581 02847 03589

80 01829 02172 02565 02830 03568

81 01818 02159 02550 02813 03547

82 01807 02146 02535 02796 03527

83 01796 02133 02520 02780 03507

84 01786 02120 02505 02764 03487

85 01775 02108 02491 02748 03468

86 01765 02096 02477 02732 03449

87 01755 02084 02463 02717 03430

88 01745 02072 02449 02702 03412

89 01735 02061 02435 02687 03393

90 01726 02050 02422 02673 03375

91 01716 02039 02409 02659 03358

92 01707 02028 02396 02645 03341

93 01698 02017 02384 02631 03323

94 01689 02006 02371 02617 03307

95 01680 01996 02359 02604 03290

96 01671 01986 02347 02591 03274

97 01663 01975 02335 02578 03258

98 01654 01966 02324 02565 03242

99 01646 01956 02312 02552 03226

100 01638 01946 02301 02540 03211

sid
Highlight

Diproduksi oleh Junaidi (httpjunaidichaniagowordpresscom) 2010 Page 3

Tabel r untuk df = 101 - 150

df = (N-2)

Tingkat signifikansi untuk uji satu arah

005 0025 001 0005 00005

Tingkat signifikansi untuk uji dua arah

01 005 002 001 0001

101 01630 01937 02290 02528 03196

102 01622 01927 02279 02515 03181

103 01614 01918 02268 02504 03166

104 01606 01909 02257 02492 03152

105 01599 01900 02247 02480 03137

106 01591 01891 02236 02469 03123

107 01584 01882 02226 02458 03109

108 01576 01874 02216 02446 03095

109 01569 01865 02206 02436 03082

110 01562 01857 02196 02425 03068

111 01555 01848 02186 02414 03055

112 01548 01840 02177 02403 03042

113 01541 01832 02167 02393 03029

114 01535 01824 02158 02383 03016

115 01528 01816 02149 02373 03004

116 01522 01809 02139 02363 02991

117 01515 01801 02131 02353 02979

118 01509 01793 02122 02343 02967

119 01502 01786 02113 02333 02955

120 01496 01779 02104 02324 02943

121 01490 01771 02096 02315 02931

122 01484 01764 02087 02305 02920

123 01478 01757 02079 02296 02908

124 01472 01750 02071 02287 02897

125 01466 01743 02062 02278 02886

126 01460 01736 02054 02269 02875

127 01455 01729 02046 02260 02864

128 01449 01723 02039 02252 02853

129 01443 01716 02031 02243 02843

130 01438 01710 02023 02235 02832

131 01432 01703 02015 02226 02822

132 01427 01697 02008 02218 02811

133 01422 01690 02001 02210 02801

134 01416 01684 01993 02202 02791

135 01411 01678 01986 02194 02781

136 01406 01672 01979 02186 02771

137 01401 01666 01972 02178 02761

138 01396 01660 01965 02170 02752

139 01391 01654 01958 02163 02742

140 01386 01648 01951 02155 02733

141 01381 01642 01944 02148 02723

142 01376 01637 01937 02140 02714

143 01371 01631 01930 02133 02705

144 01367 01625 01924 02126 02696

145 01362 01620 01917 02118 02687

146 01357 01614 01911 02111 02678

147 01353 01609 01904 02104 02669

148 01348 01603 01898 02097 02660

149 01344 01598 01892 02090 02652

150 01339 01593 01886 02083 02643

Diproduksi oleh Junaidi (httpjunaidichaniagowordpresscom) 2010 Page 4

Tabel r untuk df = 151 - 200

df = (N-2)

Tingkat signifikansi untuk uji satu arah

005 0025 001 0005 00005

Tingkat signifikansi untuk uji dua arah

01 005 002 001 0001

151 01335 01587 01879 02077 02635

152 01330 01582 01873 02070 02626

153 01326 01577 01867 02063 02618

154 01322 01572 01861 02057 02610

155 01318 01567 01855 02050 02602

156 01313 01562 01849 02044 02593

157 01309 01557 01844 02037 02585

158 01305 01552 01838 02031 02578

159 01301 01547 01832 02025 02570

160 01297 01543 01826 02019 02562

161 01293 01538 01821 02012 02554

162 01289 01533 01815 02006 02546

163 01285 01528 01810 02000 02539

164 01281 01524 01804 01994 02531

165 01277 01519 01799 01988 02524

166 01273 01515 01794 01982 02517

167 01270 01510 01788 01976 02509

168 01266 01506 01783 01971 02502

169 01262 01501 01778 01965 02495

170 01258 01497 01773 01959 02488

171 01255 01493 01768 01954 02481

172 01251 01488 01762 01948 02473

173 01247 01484 01757 01942 02467

174 01244 01480 01752 01937 02460

175 01240 01476 01747 01932 02453

176 01237 01471 01743 01926 02446

177 01233 01467 01738 01921 02439

178 01230 01463 01733 01915 02433

179 01226 01459 01728 01910 02426

180 01223 01455 01723 01905 02419

181 01220 01451 01719 01900 02413

182 01216 01447 01714 01895 02406

183 01213 01443 01709 01890 02400

184 01210 01439 01705 01884 02394

185 01207 01435 01700 01879 02387

186 01203 01432 01696 01874 02381

187 01200 01428 01691 01869 02375

188 01197 01424 01687 01865 02369

189 01194 01420 01682 01860 02363

190 01191 01417 01678 01855 02357

191 01188 01413 01674 01850 02351

192 01184 01409 01669 01845 02345

193 01181 01406 01665 01841 02339

194 01178 01402 01661 01836 02333

195 01175 01398 01657 01831 02327

196 01172 01395 01652 01827 02321

197 01169 01391 01648 01822 02315

198 01166 01388 01644 01818 02310

199 01164 01384 01640 01813 02304

200 01161 01381 01636 01809 02298

LAMPIRAN 7 DOKUMENTASI

LAMPIRAN

Bentuk-bentuk CSR PG Tjoekir PKBL

Sungai dari PG Tjoekir yang melintasi

rumah warga yang kerap tersumbat

(PBL)

Sungai yang berada tepat di depan PG

Tjoekir dan mengarah ke pemukiman

warga sekitar (PBL)

Jembatan yang di bangun oleh PG

Tjoekir terletak di desa Jatirejo tepat

desa yang terletak di belakang pabrik

Jembatan yang di bangun PG Tjoekir

foto jembatan dari jarak yang lebih jauh

Foto jembatan dari dekat terdapat tanda

bahwa bangunan tersebut di bangun

oleh PG Tjoekir

Parit sungai irigasi sawah yang

diperbaiki PG Tjoekir di daerah

Jatirejo

Sungai yang di perlebar oleh PG

Tjoekir agar sistem drainase lebih

lancar

Sungai yang di perlebar PGTjoekir di

daerah Catak Gayam Kecamatan

Mojowarno

Pemberian sembako rutin 2 kali dalam

setahun

Peneriman Sembako dan gula produksi

PG Tjoekir tersebar secara merata

setiap rumah di desa Jatirejo Kwaron

dan desa Tjoekir

Pengambilan data dengan petani tebu dan karyawan

Dengan manager penanggung jawab

CSR PG Tjoekir bapak Sugeng

Petani tebu besar (lahan luas) bapak

Suwarno (Pensiunan TNI)

Petani tebu besar Bapak Sundusin (yang

memiliki lahan tebu lebih dari 40 hektar )

Bapak Mustafa petani tebu desa

Jatirejo (Petani tebu besar)

Istri dari karyawan PGTjoekir yang

sekaligus memiliki warung di dalam

pabrik

Bapak Suratno (Petani Tebu Besar)

desa Cukir

Istri dari bapak Hendra (Petani tebu) desa

Balongbesuk

Peneliti dengan karyawan PG Tjoekir

yang lebih dari 14 tahun bekerja di

PGTjoekir

LAMPIRAN 8 SURAT IJIN PENELITIAN

LAMPIRAN 9 SURAT BIMBINGAN SKRIPSI

LAMPIRAN 10 BIODATA PENULIS

BIODATA PENULIS

Nanik Yhulliyani NIM 11140150000101 Jurusan

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Konsentrasi

Geografi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Penulis lahir di Kabupaten Jombang Provinsi Jawa Timur

pada 24 Februari 1995 Sekarang ini penulis bertempat

tinggal di Dusun Gempol Kerep RT 012RW 006 Desa Krembangan Kecamatan

Gudo Kabupaten Jombang Provinsi Jawa Timur Penulis merupakan anak

pertama dari 2 bersaudara Ayahanda penulis bernama Suraji dan ibunda penulis

bernama Saroh

Riwayat pendidikan SDN Krembangan 2 pada tahun 2001-2007 MTs

Wahid Hasyim Krembangan pada tahun 2007-2010 dan untuk SMA di SMA A

Wahid Hasyim 4 Gudo pada tahun 2010-2013 Pada tahun 2014 penulis

menempuh pendidikan pada Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta

Skripsi ini penulis perembahkan untuk orangtua tercinta Semoga

penelitian ini dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan dan perkembangan ilmu

pengetahuan

Email ynanik44gmailcom

  • 1 JUDUL
  • KATA PENGANTAR
  • 3 SKRIP BAB 1-5
  • LAMPIRAN1
  • LAMPIRAN 6pdf
    • Halaman Awal
    • df = 1 - 50
    • df = 51 - 100
    • df = 101 - 150
    • df = 151 - 200
Page 4: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t

iii

iv

v

vi

ABSTRAK

Nanik Yhulliyani (NIM 11140150000101) Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial Konsentrasi Geografi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan Judul Skripsi ldquoPengaruh Corporate Social Responsibility

Terhadap Perekonomian Petani Tebu dan Karyawan Pabrik Gula Tjoekir

PTPN X Kabupaten Jombangrdquo Skripsi Program Studi Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial Konsentrasi Geografi Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta 2019

Persaingan perdagangan bebas untuk gula lokal dengan gula rafinasi

mengakibatkan petani tebu mengalami kerugian Selain itu faktor input-output

pabrik menurun mempengaruhi berjalannya CSR Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Perekonomian

Petani Tebu dan Karyawan Pabrik Gula Tjoekir Jenis metode yang digunakan

deskriptif kuantitatif Sumber data adalah data primer pengolahan data

menggunakan SPSS 160 Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan

observasi Jumlah sampelnya sebanyak 35 responden Teknik pengambilan

sampel yaitu dengan teknik Random Sampling Instrumen yang digunakan adalah

angket dengan skala likert dan metode analisis menggunakan uji regresi linier

sederhana koefisien determinasi dan pengujian hipotesis (uji t) Uji t nilai thitung

sebesar 2117 yang lebih besar dari ttabel yaitu 203011 maka H0 di tolak dan Ha di

terima dan nilai signifikansi 0042 lebih kecil α = 005 Dapat disimpulkan bahwa

variabel CSR berpengaruh terhadap variabel perekonomian petani dan karyawan

pabrik Persamaan regrasi Y = 25633 + 0241X sebagaimana diinterpretasikan

bahwa pada variabel X menunjukkan nilai positif meningkat sebesar 0241 karena

keduanya memiliki hubungan pengaruh yang searah dan tetap Diketahui hasil

dari R-Square 0120 dari variabel Program Corporate Social Responsibility

Berdasarkan penghitungan tingkat pengaruh variabel X dan variabel Y pada

penelitian ini sebesar 12 sedangkan 88 lainnya dipengaruhi oleh berbagai

faktor lainnya (sawah petani yang bukan tebu palawija aset lain seperti usaha

mobil angkuttruk pendapatan yang diberikan anak pada petani yang anaknya

sudah bekerja pendapatan dari pensiunan dan lainnya

Kata Kunci Corporate Social ResponsibilityPerekonomian Petani Tebu dan

Karyawan Pabrik

vii

ABSTRACT

Nanik Yhulliyani (NIM 11140150000101) Department of Social Sciences

Education Geography Concentration Faculty of Tarbiyah and Teacher

Training Thesis Title The Influence of the Corporate Social Responsibility on

the Economy of Sugar Cane Farmers and Employees of Tjoekir PTPN X Sugar

Factory in Jombang Regency Thesis Social Sciences Education Study

Program Geography Concentration of Syarif Hidayatullah State Islamic

University Jakarta 2019

Competition for free trade for local sugar with refined sugar resulted in

sugarcane farmers losing money In addition factory input-output factors

decrease affecting the running of CSR This study aims to determine the Effect of

Corporate Social Responsibility on the Economy of Sugar Cane Farmers and

Employees of Tjoekir Sugar Factory The type of method used is quantitative

descriptive Data sources are primary data processing data using SPSS 160 The

technique of collecting data uses questionnaires and observations The number of

samples is 35 respondents The sampling technique is the Random Sampling

technique The instrument used was a questionnaire with a Likert scale and

analysis method using a simple linear regression test coefficient of determination

and hypothesis testing (t test) The t test value of tcount is 2117 which is greater

than t table which is 203011 then H0 is rejected and Ha is accepted and the

significance value of 0042 is smaller α = 005 It can be concluded that the CSR

variable affects the economic variables of farmers and factory employees

Regression equation Y = 25633 + 0241X as interpreted that in variable X shows

a positive value increased by 0241 because both have a direct and constant

influence relationship The results of R-Square 0120 are known from the

Corporate Social Responsibility Program variable Based on the calculation of

the level of influence of variables X and Y in this study by 12 while the other

88 is influenced by various other factors (farmers fields that are not sugar cane

other crops such as transport vehicles trucks income given to farmers who his

child has worked income from pensioners and others

Keywords Corporate Social Responsibility Economy Sugar Cane Farmers and

Factory Employees

viii

KATA PENGANTAR

Assalamuaikum wrwb

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

hidayah-Nya kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan penelitian ini

dengan keadaan sehat wal afiat serta memudahkan saya dalam segala urusan

mengenai penelitian ini Shalawat serta salam tidak lupa saya curahkan kepada

junjungan saya Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membimbing umat Islam

dari Zaman Jahiliyah menuju zaman yang terang benderang ini dengan penuh

rahmat serta diiringi oleh perkembangan teknologi yang maju pesat

Penelitian ini berjudul ldquoPengaruh Program CSR (Corporate Social

Responsibility) Pabrik Gula PTPN X Tjoekir Terhadap Tingkat Ekonomi Petani

Tebu Kabupaten Jombang rdquo sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana Pada

Bidang konsentrasi Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahusan Sosial

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

Dalam penulisan laporan penelitian ini penulis sadar bahwa karya ilmiah

ini masih jauh dari kata sempurna karena kesempurnaan hanya milik Allah

semata Penelitian ini tidak akan berhasil tanpa bantuan dan dukungan dari orang

sekitar dan semua pihak baik pertolongan yang tidak nampak maupun

pertolongan yang nampak Karena itulah saya berterimakasih kepada orang-orang

yang telah membantu dan membimbing saya Saya ucapkan banyak terimakasih

kepada

1 Ayah dan ibu yang selalu mendoakan saya dalam suka maupun duka selama

melakukan penelitian dari awal hingga akhir serta dalam segala hal

2 Kepada dosen pembimbing Bapak Dr Sodikin MSi yang selalu mebimbing

saya dengan berkorban waktu dan tenaga Serta membimbing dengan sabar

ketika saya salah dalam mengerjakan penelitian ini dari awal hingga akhir

3 Kepada ibu Neng Sri Nuraeni MPd yang selalu mensupport membimbing

selalu mengingatkan dan mengajak saya untuk selalu semangat dan giat agar

cepat menyelesaikan skripsi ini

ix

4 Kepada Kepala Dr Iwan Purwanto selaku ketua Prodi Ilmu Pengetahuan

Sosial selain itu juga sebagai dosen Pembimbing Akademik yang selalu

mendengarkan keluhan dan permasalahan apapun selam kuliah Atas support

dan doanya sebagai panutan dan motivator dalam hidup saya

5 Kepada Prof Ahmad Thib Raya sebagai dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan selaku Kepala Dekan periode lalu 2014-2019

6 Kepada Ibu Dr Sururin MAg selaku dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta periode 2019-2023

7 Prof Dr Amany Burhanudin Umar Lubis Lc MA sebagai rektor UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta periodee 2019-2023

8 Kepada Ibu Dr Amelia Fauziah selaku Direktur Social Trust Fund UIN Syarif

Hidayatullah yang telah memberi motivasi bimbingan dan dukungan dalam

setiap langkah para volunteer Social Trust Fund

9 Kepada Lembaga dan keluarga besar Social Trust Fund yang selalu

memberikan dukungan dan semangat

10 Kepada Bapak Dr Husni Teja Sukmana ST MSc yang menjadi orang tua

asuh dalam beasiswa OTA (Orang Tua Asuh) di Social Trust Fund

11 Kepada Dr Nuryani MA dan keluarga yang selalu mendukung saya dalam

segala hal selama kuliah di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta

12 Kepada Teman-teman Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial teman-

teman volunteer Social Trust Fund dan teman-teman PPKT yang selalu

memberikan semangat untuk cepat menyelesaikan tugas akhir

Penelitian ini sangat memerlukan kritik dan saran sebagai bahan

pertimbangan untuk memperbaiki karya-karya lain dimasa depan Semoga

penelitian ini bermanfaat bagi masyarakat khususnya pada pembaca

Wassalamualaikum wrwb

Jakarta 25 April 2019

Penulis

Nanik Yhulliyani

x

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI i

LEMBAR PERNYATAAN UJI REFERENSI ii

LEMBAR PERNYATAAN KARYA ILMIAH iii

ABSTRACK iv

ABSTRACT v

KATA PENGANTAR vi

DAFTAR ISI viii

DAFTAR TABEL xi

DAFTAR GAMBAR xiv

DAFTAR LAMPIRAN xv

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang Masalah 1

B Identifikasi Masalah 10

C Pembatasan Masalah 10

D Rumusan Masalah 10

E Tujuan Penelitian 10

F Manfaat Penelitian 10

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 13

A Deskripsi Teoretik 13

1 Industri Gula 13

2 CSR (Corporate Social Responsibility) 29

3 Petani Tebu 39

4 Tingkat Ekonomi 40

B Penelitian yang Relevan 44

C Kerangka Berpikir 47

D Hipotesis 50

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 51

A Lokasi dan Waktu Penelitian 51

xi

1 Lokasi Penelitian 51

2 Waktu Penelitian 52

B Metode Penelitian 52

C Populasi dan Sampel Penelitian 53

1 Populasi 53

2 Sampel 53

D Variabel Penelitian 55

1 Variabel Independen 55

2 Variabel Dependen 55

E Sumber Data 57

1 Data Primer 58

2 Data Sekunder 58

F Teknik Pengumpulan Data 58

1 Kuesioner 58

2 Observasi 59

G Instrumen Penelitian 59

H Teknik Analisis Data 62

1 Uji Kualitas Data 62

a Uji Validitas 62

b Uji Reliabilitas 62

2 Uji Prasyarat Analisis Data 63

a Uji Normalitas 63

b Uji Homogenitas 63

c Uji Linearitas 63

3 Uji Hipotesis Penelitian 64

a Uji T 64

b Uji Koefisien Determinasi 64

c Regresi Linear Sederhana 64

1 Hipotesis Statistik 66

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 67

A Gambaran Umum Pabrik Gula Tjoekir 67

xii

1 Sejarah Pabrik Gula Tjoekir 67

2 Visi dan Misi Pabrik Gula Tjoekir 69

3 Kondisi Fisik Wilayah 70

B Deskripsi Data 72

1 Deskripsi Responden 73

2 Deskripsi Variabel 77

3 Deskripsi Kuesioner 80

C Hasil Observasi 91

D Pengujian Persyaratan Analisis dan Pengujian Hipotesis 93

a Uji Kualitas Data 93

1 Uji Validitas 93

2 Uji Reliabilitas 95

b Uji Persyaratan Analisis 97

1 Uji Normalitas 97

2 Uji Homogenitas 100

3 Uji Linearitas 101

c Pengujian Hipotesis Model Regresi 101

1 Uji T 101

2 Uji Koefisien Determinasi 103

3 Regresi Linier Sederhana 104

E Pembahasan Hasil Penelitian 106

F Keterbatasan Penelitian 110

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 111

A Kesimpulan 111

B Implikasi 112

C Saran 112

DAFTAR PUSTAKA 114

LAMPIRAN

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 11 Jumlah industri besar dan industri sedang yang ada di

Jawa Timurmenurut kabupaten pada tahun 2013-2015 2

Tabel 12 Jumlah pendapatan panen tebu di Kabupaten Jombang 4

Tabel 13 Jumlah keluarga sejahtera di Kabupaten Jombang menurut

kecamatan ` 5

Tabel 21 Kegiatan Corporate Social Responsibility 33

Tabel 22 Pengaturan Tanggung jawab Perusahaan dalam Ketentuan

Peraturan Perundang-undangan dalam Hukum Perusahaan 38

Tabel 23 Penelitian yang Relevan 44

Tabel 31 Waktu Penelitian 52

Tabel 32 Instrumen Penelitian 59

Tabel 33 Pedoman Observasi 61

Tabel 41 Responden berdasarkan Usia 73

Tabel 42 Responden berdasarkan Pendidikan 75

Tabel 43 Responden berdasarkan Tahun Gabung 76

Tabel 44 Skor pernyataan menurut Skala Likert 78

Tabel 45 Hasil frekuensi jawaban responden (Variabel X) 79

Tabel 46 Frekuensi jawaban responden (Variabel Y) 80

Tabel 47 Hasil Observasi 81

Tabel 48 Hasil Uji Validitas Variabel X (CSR) 82

Tabel 49 Hasil Uji Validitas Variabel Y (Tingkat Ekonomi Petani) 91

Tabel 410 Hasil Uji Reliabilitas Variabel X (Corporate Social

Responsibility) 94

Tabel 411 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y (Tingkat Ekonomi Petani)95

Tabel 412 Hasil Uji Asumsi Normalitas 96

Tabel 413 Hasil Uji Asumsi Homogenitas 96

Tabel 414 Hasil Asumsi Uji Linearitas 98

Tabel 415 Hasil Uji T 100

Tabel 416 Koefisien determinasi (R) Variabel X dan Y 101

Tabel 417 Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana 102

xiv

DAFTAR GRAFIK

Grafik 41 Karakteristik Responden berdasarkan Usia 74

Grafik 42 Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan 75

Grafik 43 Responden Berdasarkan Tahun Gabung atau Kerjasama

dengan Pabrik Gula Tjoekir 77

Grafik 44 Tingkat Pengetahuan Petani Tebu terhadap CSR 83

Grafik 45 Penilaian Implementasi Program Kemitraan yang dirasakan

Petani Tebu 84

Grafik 46 Penilaian Petani terhadap Program Bina Lingkungan

Pg Tjoekir 86

Grafik 47 Bentuk Bantuan PG Tjoekir Berupa Pupuk dan Bibit

Tebu 88

Grafik 48 Pekerjaan selain menjadi petani tebu 90

Grafik 49 Pendapatan Petani Tebu Setiap Musim Panen 90

Grafik 410 Uji Normalitas 99

Grafik 411 Uji Normalitas (P-Plot) 99

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 21 Luas jangkauan range dan threshold 21

Gambar 22 Locational triangle dari Weber 22

Gambar 23 Kurva Isodapan dari Weber 23

Gambar 24 Kurva perbedaan sewa tanah sesuai dengan perbedaan jarak

kepasar 26

Gambar 25 Perbedaanan kurva sewa tanah untuk kegiatan berbeda 27

Gambar 26 Diagram cincin dari Von Thunen 27

Gambar 27 Kerangka berpikir untuk penelitian pengaruh CSR Pabrik Gula

Tjoekir terhadap tingkat ekonomi petani tebu di Kecamatan

Kabupaten Jombang 48

Gambar 31 Letak Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang 51

Gambar 41 Lokasi Pabrik Gula Tjoekir 67

Gambar 42 Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Persero 68

Gambar 43 Sungai yang di perbaiki oleh PG Tjoekir 87

Gambar 44 Pembagian Santunan kepada warga sekitar Pabrik

Gula Tjoekir 89

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Uji referensi

Lampiran 2 Instrumen Penelitian

Lampiran 3 Kuesioner penelitian

Lampiran 4 Panduan Observasi

Lampiran 5 Hasil Uji Validitas dan Reliabitas

Lampiran 6 Hasil Analisis Data

Lampiran 7 Dokumentasi

Lampiran 8 Surat Izin Penelitian

Lampiran 9 Surat Bimbingan Skripsi

Lampiran 10 Biodata Penulis

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan negara yang kaya raya akan sumber daya

alam Letak strategis Indonesia di wilayah tropis membuat potensi flora

dan fauna di Indonesia sangat beragam selain itu Indonesia merupakan

negara yang terletak di antara dua samudra dan dua benua yaitu Samudra

Pasifik dan Samudra Hindia serta diapit oleh dua benua yaitu Benua Asia

dan Benua Australia Hal tersebut membuat Indonesia menjadi jalur

perdagangan internasioanal karena berada pada garis silang dari jalur darat

dan laut Selain menjadi jalur perdagangan dunia Indonesia juga dijuluki

sebagai negara maritim (negara kepulauan) Sumber daya alam Indonesia

sangat melimpah baik itu sumber daya alam yang ada di darat maupun

yang ada di laut Pada bidang kelautan sumber daya alam Indonesia

diantaranya terdapat sumber daya terumbu karang ikan dengan beragam

spesies bahkan setengah dari spesies ikan di dunia ada pada laut Indonesia

Selain biota laut Indonesia juga memiliki garis pantai yang panjang

dengan berbagai macam pemandangan yang indah dan menjadikannya

tempat wisata Bahkan sebagian pendapatan negara juga berasal dari

bidang pariwisata salah satunya yaitu objek wisata pantai

Pada bidang pertambangan Indonesia juga sangat melimpah

diantaranya terdapat pertambangan timah tembaga minyak bumi batu

bara nikel dan yang paling dikenal dunia adalah pertambangan emas atau

logam mulia yang merupakan tambang emas terbesar di dunia yaitu

Freeport yang berada di Papua Selain bidang tambang sumber daya alam

Indonesia lainnya yaitu bidang perhutanan perkebunan perikanan

peternakan tanaman pangan perindustrian dan pariwisata Diantara

seluruh sumber daya alam Indonesia yang kini sangat membantu

pertumbuhan APBN Indonesia adalah pada bidang industri dan bidang

pariwisata Pada bidang pariwisata Indonesia termasuk negara yang

2

sangat banyak tempat-tempat wisata baik itu wisata alam maupun wisata

budaya Pada bidang perindustrian di Indonesia semakin berkembang dari

tahun ke tahun Pada tahun 1995 secara nasional tercatat 165 daerah

kawasan industri dengan luas sekitar 53449 Ha dan pada tahun 2000

meningkat menjadi 203 kawasan indutri dengan luas sekitar 66771 Ha

yang terbesar di 20 provinsi di Indonesia1

Salah satunya wilayah di

Indonesia yang merupakan kawasan industri besar adalah Jawa Timur

perindustriannya berkembang pesatSeperti yang disajikan pada Tabel 11

Tabel 11 Jumlah industri besar dan industri sedang yang ada di

Jawa Timur menurut kabupaten pada tahun 2013-2015

No Kabupaten Tahun

2013 2014 2015

1 Pacitan 14 15 17

2 Ponorogo 28 28 34

3 Trenggalek 45 45 46

4 Tulungagung 190 182 188

5 Blitar 65 70 81

6 Kediri 109 121 122

7 Malang 232 249 267

8 Lumajang 80 80 85

9 Jember 170 168 176

10 Banyuwangi 278 279 280

11 Bondowoso 73 78 81

12 Situbondo 84 92 97

13 Probolinggo 63 63 64

14 Pasuruan 770 794 811

15 Sidoarjo 946 953 978

16 Mojokerto 213 247 270

17 Jombang 145 155 161

18 Nganjuk 43 43 45

19 Madiun 19 21 24

20 Magetan 28 37 37

21 Ngawi 31 31 27

22 Bojonegoro 78 81 88

1Ahmad Erani Yustika dkk Tapak Pengembangan Industri NasionalBogorPenerbit PTPenerbit

IPB Press2014 cetakan ke 1 hal 39-41

3

23 Tuban 205 196 199

24 Lamongan 142 144 150

25 Gresik 562 599 603

26 Bangkalan 19 20 20

27 Sampang 21 22 25

28 Pamekasan 67 74 75

29 Sumenep 55 71 78

Jawa timur 6226 6473 6672

Sumber Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur

Berdasarkan Tabel 11 dapat dianalisis bahwa perindustrian di

wilayah Jawa Timur mengalami peningkatan Dari tahun 2013 dengan

jumlah 6226 dan meningkat setiap tahunnya dari data BPS mengatakan

pada tahun 2015 jumlahnya mencapai 66722 Perindustrian merupakan

salah satu lapangan usaha yang paling banyak berkontribusi terhadap

Produk Domestik Bruto (PDB) negara bahkan mencapai 2359 dari

keseluruhan lapangan usaha yang terdapat di Indonesia Lain halnya

dengan pengembangan industri di wilayah Kabupaten Jombang salah satu

kabupaten yang berada di Jawa Timur perindustrian di Kabupaten

Jombang kini semakin berkembang sebagian diantaranya terdapat industri

batik khas Jombang industri rokok Sampoerna industri sepatu dan

industri perkebunan khususnya industri pengolahan tebu menjadi gula

pasir dimana terdapat dua pabrik gula besar di Jombang yaitu Pabrik Gula

Tjoekir dan Pabrik Gula Jombang Baru di buktikan dengan sebagian besar

wilayah pertanian di Jombang adalah Tebu Perindustrian di Jombang

sebesar 3 dari seluruh industri yang ada di Jawa Timur peringkat

tertinggi sebesar 19 untuk Kabupaten Sidoarjo dan peringkat terendah

pada Kabupaten Pacitan yaitu 0

Selain Industri pertumbuhan penduduk di kabupaten Jombang dari

tahun 2011-2015 meningkat terus menerus dari tahun ke tahun Menurut

BPS kabupaten Jombang peningkatan pertumbuhan penduduk tahun 2011

adalah 1212882 jiwa dan pada tahun 2015 terdapat peningkatan menjadi

2 Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur tahun 2015 (Jumlah Perusahaan Industri Besar dan

Sedang di Jawa Timur menurut KabupatenKota tahun 2013-2015)

Tabel 11 Lanjutan

4

1240985 jiwa Sedangkan penduduk pada kecamatan Diwek yang

merupakan salah salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Jombang

pada tahun 2011 sebanyak 101981 orang dan pada tahun 2015 meningkat

menjadi 104847 jiwa Dari jumlah keluarga secara keseluruhan 42783

keluarga dan yang termasuk keluarga pra sejahtera (tergolong kurang

mampu) sebanyak 3379 keluarga Luas tanah menurut penggunaannya

pada kecamatan Diwek adalah 336 dari seluruh tanah di kecamatan

Diwek digunakan sebagai pemukiman perumahan 039 adalah kawasan

industri 6055 adalah sawah 183 adalah tegalan 000 hutan jadi di

daerah Kecamatan Diwek tidak terdapat hutan 025 adalah kolam dan

363 lain-lain3 Jadi bisa diprediksi bahwa sebagian besar penduduk

bermata pencaharian sebagai petani tebu atau buruh tani lainnya Dapat

dilihat pada tabel 12 produksi industri perhutanan dan perkebunan di

Kabupaten jombang bahwa produksi tebu cukup tinggi bahkan sebagian

besar yang mengusai industri perkebunan adalah tebu seperti yang

disajikan pada Tabel 12

Tabel 12 Jumlah pendapatan panen tebu di Kabupaten Jombang4

No Kecamatan

Subdistrict

TebuSugar Cane

Luas Panen

(Ha)

Produksi (Ton) Produktivitas

(TonHa)

1 Perak 354 30560 86

2 Gudo 762 66691 88

3 Diwek 1730 147419 85

4 Ngoro 1622 140141 86

5 Mojowarno 805 64038 80

6 Bareng 1207 94221 78

7 Wonosalam 427 32924 77

8 Mojoagung 1139 99780 88

9 Sumobito 205 16791 82

3 Badan Pusat Statistik KabupatenJombang (Jumlah Keluarga Menurut Kriteria di Kabupaten

Jombang) tahun 2016 4Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten

Jombang

5

10 Jogoroto 702 59836 85

11 Peterongan 502 45049 90

12 Jombang 195 14972 77

13 Megaluh 19762 1481 79

14 Tembelang 101 8068 80

15 Kesamben 701 55666 79

16 Kudu 571 48453 85

17 Ngusikan 26 1901 72

18 Ploso 428 36803 78

19 Kabuh 86 6765 78

20 Plandaan 172 13609 79

21 Bandar Kedung

Mulyo

128 10628 80

Sumber Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang Jawa Timur

Berdasarkan Tabel 12 Kecamatan Diwek adalah wilayah paling

luas untuk panen tebu Sebagian masyarakat memiliki perekonomian yang

tinggi hal ini dapat dilihat dari data jumlah penduduk yang sejahtera lebih

banyak dibandingkan yang belum sejahtera di Kecamatan Diwek Seperti

yang terlihat pada Tabel 13

Tabel 13 Jumlah keluarga sejahtera di Kabupaten Jombang

menurut kecamatan5

No Kecamatan Pra

Sejahtera

Sejahtera Jumlah

1 Bandar Kedung Mulyo 2326 17971 20297

2 Perak 1573 20533 22106

3 Gudo 1280 20679 21959

4 Diwek 3379 39404 42783

5 Ngoro 4362 28229 32591

6 Mojowarno 5419 32889 38308

Sumber Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang

5 Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang (Jumlah keluarga sejahtera di Kabupaten Jombang)

Tabel 12 Lanjutan

6

Menurut data yang di dapat masyarakat yang kurang sejahtera di

kecamatan Diwek kisaran 3379 jiwa sedangkan yang sudah sejahtera

sebesar 39404 jiwa Hal ini dapat dianalisis bahwa mayoritas penduduk

kecamatan Diwek khususnya petani tebu sudah sejahtera6 Rata-rata petani

tebu yang memiliki kontrak kerjasama dengan PG Tjoekir merupakan

masyarakat yang tergolong mampu dan sejahtera karena untuk menjalin

kerjasama dengan PG Tjoekir syaratnya adalah dengan memiliki lahan

tebu seluas minimal 2 hektar per orangnya Hanya sebagian kecil

masyarakat petani tebu yang memiliki ekonomi menengah ke bawah7

Jadi tidak heran apabila di Jombang yang merupakan kota kecil

tetapi penghasil tebu terbanyak dibandingkan dengan wilayah sekitarnya

dengan sebagian besar lahan yang ditanami tebu selain itu juga di

Kabupaten Jombang juga terdapat 2 perusahaan Industri Tebu yaitu Pabrik

Gula Tjoekir PTPN X dan Pabrik Gula Jombang Baru Pabrik Gula

Tjoekir yang terletak di Kecamatan Diwek khususnya di desa Tjoekir

Letak Pabrik Tjoekir yang sangat strategis tepat di depan Pondok

Pesantren Tebu Ireng yang di bangun oleh Hasyim Asyrsquoari serta terlekatak

di jalur antara kota Pabrik Gula Tjoekir di bangun sejak abad ke 18 oleh

Belanda dan sampai sekarang masih beroperasi Pabrik gula Tjoekir

merupakan pabrik dimana para warga setempat dan sekitarnya mencari

nafkah sebagai karyawan pabrik petani pemasok tebu dan buruh tani

Untuk menjaga kelancaran dan kemajuan usaha Industri ini pabrik

tersebut mengadakan kerjasama dengan masyarakat setempat dengan

mengimplementasikan program tanggung jawab perusahaan yaitu program

CSR (Corporate Social Responsibility) dari PG Tjoekir untuk masyarakat

sekitar wilayah pabrik termasuk karyawan pabrik dan petani tebu

Masyarakat sekitarpun sudah terbiasa dengan seluruh aktivitas pabrik baik

itu yang menciptakan kebisingan maupun tidak

6 Sumber BPS Kabupaten Jombang (JumlahKeluargaSejahtera di KabupatenJombang menurut

kecamatan Tahun 2016) 7

Wawancara dengan Bapak Suwandi warga sekitar PG Tjoekir yang merupakan mantan

karyawan PG Tjoekir

7

CSR (Corporate Social Responsibility) merupakan sebuah

tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat di sekitar

perusahaan tersebut Hal itu dilakukan untuk mensejahterakan masyarakat

sekitar dengan adanya perusahaan tersebut sehingga terciptalah suasana

aman nyaman untuk kedua pihak sehingga aktivitas pabrik lancar tanpa

adanya gangguan dari pihak manapun Masyarakatpun dapat mendukung

dan berkontribusi dalam aktivitas perusahaan tersebut Saat ini dunia usaha

tidak lagi hanya memperhatikan catatan keuangan perusahaan semata

(single bottom line) melainkan juga aspek sosial dan lingkungan yang

biasa disebut triple bottom line Sinergis dari tiga elemen ini merupakan

kunci dari konsep pembangunan berkelanjutan (sustainable development)

Seiring dengan itu berbagai kalangan swasta pemerintah organisasi

masyarakat dan dunia pendidikan berupaya merumuskan dan

mempromosikan tanggung jawab sosial sektor usaha dalam hubungannya

dengan masyarakat dan lingkungan8

Konsep dari CSR sendiri menurut The World Business Council for

Sustainable Development yaitu CSR haruslah berkomitmen terus menerus

bekelanjutan untuk memberikan kontribusi bagi perkembangan ekonomi

sambil meningkatkan kualitas hidup para pekerja dan keluarganya juga

bagi komunitas lokal dan masyarakat pada umumnya Hal ini untuk efek

jangka panjang dan bukan dilakukan hanya cukup sekali saja tapi

berkelanjutan9 Namun pada PG Tjoekir masyarakat cukup mendukung

kebijakan dari pabrik gula tersebut hanya para petani tebu yang sebagian

memiliki masalah yaitu bingung harus menjual tebu mereka ke pabrik

mana karena tebu yang dihasilkan memang banyak yang berkualitas

bagus tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa banyak juga tebu yang

kualitasnya rendah dan dijual ke pabrik pun juga akan turun harganya dari

8

Abdul KoharIrwanto amp Angga Prabowo Kajian Efektivitas Program Corporate Social

Responsibility (CSR) Yayasan Unilever IndonesiaE-Journal Departemen Manajemen Fakultas

Ekonomi dan Manajemen IPB2008 hal 99 9

Muhammad SubhiImplementasi Corporate Social Responsibility PT Pertamina

(Persero)SkripsiProgram Studi Kesejahteraan MasyarakatUIN Syarif Hidayatullah2011 hal18

8

harga normal Selain itu perdagangan gula juga sangat ketat

persaingannya apalagi sekarang sudah ada perdagangan bebas seperti

MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) ini berdampak kepada para petani

tebu yang mana persaingan perdagangan gula semakin meluas dengan gula

rafinasi (gula impor)

Merupakan hukum alam manusia memenuhi kebutuhannya melalui

pemanfaatan alam sekitarnyaSerta selalu berhubungan dan berinteraksi

dengan makhluk lainnya hal itu mengakibatkan adanya kerjasama antara

satu dengan yang lain Hal tersebut sesuai dengan ayat Al Qurrsquoan Surat

yaitu Surah Al Qhasash ayat 77 sebagai berikut

رة خ ل ا ر ا د ل ا له ل ا ك ا ت آ ا م ي ف غ ت ب س وا ن ت ول

ا ي ن د ل ا ن م ك ب ي ص ك ن ي ل إ له ل ا ن س ح أ ا م ن ك س ح وأ

لرض ا ف د ا س ف ل ا غ ب ت ب ول ي ل له ل ا ن إ

ن ي د س ف م ل اArtinya

Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu

(kebahagiaan) negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan

bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada

orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu dan

janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi Sesungguhnya Allah

tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan10

Kandungan ayat di atas adalah Allah bahwa manusia hidup

janganlah hanya memikirkan hidup di dunia melainkan juga harus

memikirkan kehidupan yang akan datang yaitu akhirat yang kelak menjadi

10

Al Qurrsquoan Surah AlQashashayat 77

9

dunia yang sejati bagi umat manusia dan mewajibkan kepada kaum

muslimin untuk saling berhubungan satu sama lain dari suatu kerjasama

seperti halnya CSR sebuah pabrik CSR sebuah perusahaan merupakan

wujud adanya kerjasama antara perusahaan dengan masyarakat setempat

agar terjalin hubungan baik antara kedua pihak Menurut penelitian Dwi

Riska Nihayah mengenai program tanggung jawab perusahaan atau CSR

pada PG Tjoekir Diwek Jombang kepada masyarakat setempat dengan

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) Program CSR dibagi

menjadi dua program yaitu Program Kemitraan merupakan program yang

bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kegiatan usaha kecil untuk

menjadi tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan dana dari laba

perusahaan sementara yang kedua yaitu Program Bina Lingkungan

dimana terdapat 3 program bantuan antara lainnya yaitu bantuan

pendidikan dan pelatihan bantuan pengembangan prasarana dan sarana

umum serta bantuan sosial kemasyarakatan dalam rangka mengentaskan

kemiskinan Program Bina Lingkungan merupakan program

pemberdayaan kondisi sosial masyarakat di wilayah PG Tjoekir Jombang

melalui pemanfaatan dana dari laba perusahaan11

Implementasi dari program CSR tersebut terdapat program yang

berjalan lancar dan adapula program CSR yang kurang lancar hal ini dapat

terjadi diakibatkan oleh masalah input output dari laba perusahaan pabrik

tersebut Hal ini membuat para petani baik petani tebu maupun petani yang

lain juga kurang lancar Berdasarkan data dari BPS terdapat presentasi

penggunaan lahan di Kecamatan Diwek hal ini dapat disimpulkan bahwa

penduduk mayoritas adalah petani Dengan adanya program CSR yang

dilaksanakan oleh PG TJoekir PTPN X Jombang tersebut Penelitian ini

mengetahui bagaimana pengaruh program CSR terhadap perekonomian

petani tebu dan karyawan di daerah sekitar pabrik tersebut Maka tertarik

11

Dwi Riska Nihayah Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) Pada Pabrik Gula

Tjoekir Jombang Thesis Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum2017

10

untuk melakukan penelitian dengan judul ldquoPengaruh CSR (Corporate

Social Responsibility) Terhadap Perekonomian Petani Tebu dan Karyawan

Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombangrdquo

B Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah ditulis maka identifikasi

masalahnya sebagai berikut

1 Kurangnya efisiensi dan dana bantuan pembudidayaan tebu yang

membuat kualitas tebu rendah

2 Kurang maksimalnya pendapatan petani tebu karena persaingan

perdagangan gula

3 Kurang maksimalnya implementasi program CSR pada petani tebu

mengakibatkan kerugian pada penjualan produksi tebu

C Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang dikemukakan maka

masalah yang akan dikaji dan dibahas dalam penelitian ini Sehingga

membatasi penelitian ini hanya mengkaji Pengaruh CSR (Corporate

Social Responsibility) Terhadap Perekonomian Petani Tebu dan Karyawan

Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang

D Rumusan Masalah

Beradasarkan latar belakang yang sudah diuraikan maka

pertanyaan penelitian ini adalah Bagaimana Pengaruh CSR (Corporate

Social Responsibility) Terhadap Perekonomian Petani Tebu dan Karyawan

Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang

E Tujuan Penelitian

Berdasarkan pertanyaan penelitian maka penelitian ini memilki

tujuan untuk mengetahui Pengaruh CSR (Corporate Social Responsibility)

Terhadap Perekonomian Petani Tebu dan Karyawan Pabrik Gula Tjoekir

PTPN X Kabupaten Jombang

F Manfaat Penelitian

1 Manfaat Teoretis

Bagi Bidang Pendidikan

11

Dengan adanya penelitian ini penulis berharap penelitian

bermanfaat sebagai referensi dan sumbangan pemikiran untuk

penelitian selanjutnya yang masih dalam ruang lingkup yang sama

dengan Corporate Social Resposibility

2 Manfaat Secara Praktis

a Bagi Penulis

Penelitian ini dapat menambah wawasan penulis serta

pengalaman selama penelitian serta merealisasikan ilmu yang telah

diterima di kelas selama perkuliahan

b Bagi Bidang Pendidikan

Dengan adanya penelitian ini penulis berharap penelitian

bermanfaat di bidang pendidikan khususnya sebagai referensi

untuk mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS UIN Jakarta yang masih

dalam ruang lingkup yang sama tentang Program CSR (Corporate

Social Responsibility) dan bagi SMA kelas XII pada materi

pembelajaran mengenai industri dan lokasi industri

c Bagi Pemerintah Kabupaten Jombang

Dengan penelitian ini penulis berharap penelitian ini

bermanfaat bagi pemerintah kabupaten Jombang sebagai bahan

pertimbangan baik dalam pengambilan keputusan dalam sebuah

kebijakan maupun pada evaluasi terhadap kesejahteraan

masyarakat setempat

d Bagi Pabrik Gula Tjoekir

Dengan adanya penelitian ini Pabrik Tjoekir dapat dapat

mengevaluasi pelaksanaan mengenai program-program CSR

pabrik serta mengetahui bagaimana persepsi para petani tebu

tentang program tersebut

e Bagi masyarakat Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang

Dengan penelitian ini diharapkan masyarakat mampu bersikap

dalam menghadapi masalah sebagai petani tebu dan masyarakat

umum yang berada di Kecamatan Diwek dalam mengambil

12

keputusan kerjasama dalam kemitraan dengan pabrik yang akan

mengirim pasokan tebu tersebut sebagai bahan baku gula Dengan

adanya penelitian ini masyarakat juga bisa membuat perbandingan

program CSR dan mengetahui seberapa besar pengaruh terhadap

tingkat ekonomi keluarga atau tidak terdapat pengaruh untuk

ekonomi keluarganya

13

BAB II

KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A Deskripsi Teoretik

Pada bagian ini deskripsi teoretik di gunakan untuk menjelaskan suatu realitas

yang terdapat keterkaitan yang nantinya akan membentuk sebuah konsep gagasan

yang dihubungkan dengan sebuah teori yang telah ada dan mengakibatkan adanya

keterkaitan antara apa yang dikaji oleh penulis dengan teori-teori yang sudah ada

sehingga menghasilkan sesuatu gagasan baru dengan adanya sebuah penelitian

1 Industri Gula

a Pengertian Industri

Pada Peraturan Pemerintah No24 Tahun 2009 tentang Kawasan

Industri bahwa arti dari industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah

bahan mentah bahan baku baran setengah jadi dan barang jadi menjadi

barang yang memiliki nilai guna yang tinggi termasuk kegiatan rancang

bangun dan rekayasa industri12

Secara umum industri merupakan

kegiatan ekonomi yang dimana didalamnya terapat kegiatan mengolah

bahan baku menjadi bahan setengah jadi dan bahan setengah jadi menjadi

bahan jadi yang siap pakai kebanyakkan orang mengartikan industri itu

identik dengan pabrik dan kegiatan mengolah untuk hasil produksi

elektronik maupun produksi tekstil Tujuan dari adanya sebuah industri

adalah untuk memenuhi kebutuhan mulai dari kebutuhan pokok hingga

kebutuhan tersier dan lebih tepatnya didirikannya sebuah industri di

dalam bisnis bertujuan untuk memperoleh keuntungan pasar yang

sebesar-besarnya

Dalam mendirikan sebuah industri pemilihan lokasi merupakan hal

yang sangat penting letak lokasi antara jenis industri yang satu dengan

industri jenis lainnya memiliki pandangan dan pertimbangan yang

12

Mela Widya KumalasariFaktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Pemilihan Lokasi Industri

Manufaktur Skala Besar dan Sedang (Studi Kasus Kecamatan Jaten dan Kecamatan Gondangrejo

Kabupaten Karanganyar)(Universitas Sebelas Maret SkripsiTahun 2012) hal13

14

berbeda-beda baik itu dari sudut perusahaan maupun dari kebijakan

pemerintah Terdapat pemilihan lokasi yang dikarenakan dekat dengan

tempat pengambilan bahan baku misalnya industri semen yang

kebanyakkan letaknya tidak jauh dari lokasi bahan baku yaitu gunung

kapur kemudian lokasi industri yang dekat dengan pasarpun juga seperti

tekstil contohnya di Solo industri batik Solo yang terletak dekat dengan

pasar adapula industri yang didirikan lokasinya dipilih pada daerah yang

terdapat upah tenaga kerja yang murah daerah yang memiliki UMR yang

rendah seperti mendirikan pabrik di Papua dan di Surabaya sangat jauh

berbeda kalau di Papua upah pekerja mahal sedangkan di Surabaya upah

pekerja masih relatif rendah Jadi lebih menguntungkan mendirikan

industri di Surabaya13

b Jenis-jenis Industri

Sektor Industri Manufaktur dapat digolongkan menjadi 24 jenis

industri menurut KBLI 2009 (Klasifikasi Lapangan Usaha Indonesia

tahun 2009) kemudian dari 24 jenis industri tersebut dapat

dikelompokkan menjadi 4 kelompok besar industri dari Dinas

Perindustrian Perdagangan dan Koperasi sebagai berikut

1 Industri logam mulia mesin dan elekronika yaitu industri logam

dasar industri barang logam kecuali mesin dan peralatannya industri

komputer barang elektronik dan optik industri peralatan listrik

industri mesin dan perlengkapan industri kendaraan bermotor trailer

dan semi trailer industri alat angkutan lainnya jasa repasrasi dan

pemasangan mesin dan peralatan14

2 Industri kimia dan kertas yaitu industri kertas dan barang dari kertas

industri percetakan dan reproduksi media rekaman industri produk

dari batu bara dan pengilangan minyak bumi industri bahan kimia dan

13

Muhammad TeguhEkonomi Industri(JakartaRaja Grafindo Persada2010) cetakan ke-1 hal

231 14

Mela Widya KumalasariFaktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Pemilihan Lokasi Industri

Manufaktur Skala Besar dan Sedang (Studi Kasus Kecamatan Jaten dan Kecamatan

Gondangrejo Kabupaten karanganyar)(SoloUniversitas Sebelas Maret2012)SkripsiProdi

Perencanaan Wilayah dan Kota jurusan Arsitektur Fakultas Teknik hal 14

15

barang dari bahan kimia industri farmasi produk obat dan jamu

industri karet dan plastik industri barang galian bukan logam15

3 Industri tekstil dan aneka yaitu industri makanan industri minuman

industri pengolahan tembakau industri ekstil industri pakaian jadi

industri kulit barang dari kulit dan alas kaki industri pengolahan

lainnya16

4 Industri agro dan hasil hutan yaitu industri kayu barang dari kayu

dan gabus (tidak termasuk furniture dan barang anyaman

bamburotan sejenisnya) industri furniture17

Berdasarkan skalanya industri dibagi menjadi 2 klasifikasi besar yaitu

industri skala besar dan industri skala menengah menurut Departemen

Tenaga Kerja yaitu

a Industri besar dengan jumlah tenaga kerja lebih dari 100 orang pekerja

b Industri menengah dengan tenaga kerja 20-99 orang pekerja18

Industri besar dan menengah kebanyakkan didirikan pada tempat-

tempat tertentu lain halnya dengan industri rumah tangga yang menyebaar

dimana-mana dan relatif jumlah pekerja lebih sedikit kurang dari 20 orang

pekerja Sebuah industri selalu memiliki faktor-faktor yang mempengaruhi

pemilihan lokasi industri yang dapat menghambat dan dapat mendorong

kegiatan industri Pengusaha bertaraf internasional pada umumnya

memilih lokasi yang memiliki potensi pasar yang seluas mungkin Bahkan

untuk mendirikan sebuah perusahaan seseorang akan memilih negara

mana yang miliki lokasi strategis dan paling menguntungkan faktor yang

dipertimbangkan antara lain adalah upah buruh jaminan keamanan

fasilitas penunjang daya serap pasar lokal maupun interlokal dan

aksesibilitas dari tempat produksi ke wilayah pemasarannya Faktor lain

yang perlu dipertimbangkan adalah faktor geografi seperti keadan alam

cuaca iklim topografi tanah sumber bahan baku yang berasal dari alam

15

Ibid 16

Ibid 17

Ibid 18

Ibid h 8

16

jumlah penduduk serta ketersediaan energi dan sumber daya lainnya

seperti air energi tenaga angin dan lain-lain19

Menurut Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang bahwa industri

dibagi menjadi 4 kelompok yaitu

a Industri besar (banyaknya tenaga kerja 100 orang atau lebih)

b Industri sedang (banyaknya tenaga kerja 20-99 orang)

c Industri kecil (banyaknya tenaga kerja 5-19 orang)

d Industri rumah tangga (banyaknya tenaga kerja 1-4 orang)

Pengelompokkan industri ini tidak didasarkan pada besarnya modal

perusahaan atau perusahaan tersebut pada proses produksi menggunakan

tenaga manusia ataupun tenaga mesin tetapi berdasarkan tenaga kerja20

c Lokasi Industri

Ada beberapa pendapat dari para ahli yang berasal dari Jerman

mengenai penempatan lokasi industri yang biasa disebut dengan teori

lokasi industri Sebelum membahas mengenai teori lokasi terlebih dahulu

dibahas mengenai arti lokasi di sini arti lokasi merupakan ruang baik itu

ruangantempat yang berada di permukaam bumi maupun di bawah

permukaan bumi selama manusia dapat menjangkaunya itu merupakan

lokasi Setelah mengetahui pengertian dari lokasi terdapat kajian

mengenai teori lokasi yang dimaksud dengan teori lokasi adalah ilmu

yang menyelidiki tata ruang kegiatan ekonomi bisa disebut juga alokasi

geografis dari sumber-sumber yang langka secara hubungan dan

pengaruhnya dengan lokasi dari berbagai kegiatan industri berbagai

macam usaha baik itu usaha ekonomi maupun sosial Dengan adanya teori

lokasi segala pembangunan seperti membangun perumahanpemukiman

daerah industri pasar tempat ibadah lahan persawahan kebun

pertambangan sekolah itu dapat dihitung keterjangkauan (jarak antara

tempat satu dengan yang serta serta waktu tempuh untuk menuju lokasi

19

Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet

ke-6 hal150 20

Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang yang diunduh pada Rabu 7 November 2018 pukul

0321 WIB

17

tujuan) sehingga dalam pembangunan industri dapat diperkirakan

terjangkau tidaknya terhadap masyarakat karena semakin jauh pasar dari

pemukiman maka semakin turun minat masyarakat untuk belanja di pasar

begitupun sebaliknya semakin terjangkaunya jarak antara pemukiman

warga dengan pasar maka semakin tinggi pula minat warga yang ingin

belanja di pasar Dari segi perusahaan industripun juga

mempertimbangkan jarak tempuh serta mengambil letak strategis dalam

memilih sebuah lokasi industri yang dekat dengan bahan baku dan dekat

dengan pasar karena akan berpengaruh pada biaya angkut Baik biaya

angkut dari sumber bahan baku dengan lokasi industri pengolahan

maupun biaya angkut dari industri pengolahan ke pasar21

Pada penentuan

lokasi industri terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi diantaranya

sebagai berikut

1 Factor Endowment meliputi yang pertama yaitu sumber daya alam

(SDA) dan energi (baik yang terdapat di permukaan bumi maupun di

dalam bumi dan apapun yang terkandung di dalamnya) yang kedua

yaitu sumber daya manusia (SDM) dan Modal Setiap wilayah

memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda-beda ada wilayah

yang sumber daya alamnya melimpah tetapi tingkat ekonominya

lemah ada pula wilayah yang tingkat ekonominya tinggi tetapi sumber

daya alamnya kurang22

2 Sumber daya manusia dalam hal ini sumber daya manusia

dikelompokkan menurut jenis keahlian yang dimilikinya Jenis

keahlian atau skill tiap orang berbeda-beda bahkan dalam hal industri

dapat dipengaruhi sebuah wilayah dan budaya dari wilayah tersebut

Seperti industri aksesoris rumah tangga dan kerajinan tangan dari

kayu kebanyakkan ditemui di daerah Yogyakarta dengan wilayah

yang kaya budaya dan salah satu budaya itu ada kerajinan tangan dari

kayu seperti halnya juga di Solo yang terkenal dengan batik Solo

21

Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet

ke-6 hal122 22

Ibid

18

bahkan sebagian besar industri di wilayah Solo adalah membatik

Membatik membutuhkan keahlian khusus dan mayoritas penduduk

juga memiliki keahlian yang sama yaitu membatik Di daerah

Yogyakarta pun juga begitu karena mayoritas penduduk ahli dalam

kerajinan tangan dari kayu maka industri yang meluas yaitu industri

kayu (patung binatang hiasan dinding topeng pigura alat dapur

seperti nampan saringan sutil dan lainnya)23

3 Modal dapat dibagi menjadi dua yaitu modal fisik dan modal

nonfisik Modal fisik artinya modal yang digunakan dalam proses

produksi seperti tanah untuk lokasi industri serta bangunan mesin-

mesin dan alat-alat produksi kendaraan dan uang Modal yang

nonfisik bisa berupa saham perusahaan dan jasa Modal juga

berpengaruh pada pemilihan lokasi industri karena lokasi industri bisa

dimana saja asalkan modal yang di miliki besar untuk pengembangan

industri tersebut24

4 Pasar dan harga pengaruh terhadap penentuan lokasi salah satunya

adalah pasar dan harga karena industri tidak akan berkembang tanpa

adanya pasar serta jarak dan biaya angkut dari industri ke pasar juga

berpengaruh pada keuntungan sebuah perusahaan industri Harga juga

sangat berpengaruh pada penentuan lokasi industri karena apabila

lokasi industri jaraknya jauh dengan pasar maka harga bahan output

yang dijual akan lebih tinggi dari harga pasar karena biaya angkut

yang tinggi menyebabkan harga jual naik apabila harga jual naik

maka minat beli masyarakat akan menurn dan ini menyebabkan

kerugian perusahaan25

5 Kebijakan pemerintah untuk penentuan lokasi industri pemerntah

juga sangat mempengaruhi terhadap lokasi dimana seharunya lokasi

industri terbut didirikan Keputusan pemerintah adalah hal yang tidak

23

Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet

ke-6 hal122 24

Ibid 25

Ibid

19

bisa diganggu gugat oleh pihak perusahaan dalam penentuan wilayah

industri apabila pemerintah sudah memutuskan kebijakan

pembangunan wilayah industri di lokasi A maka mau tidak mau

pembangunan industri haru di lokasi A dan apabila pemerintah

mengeluarkan kebijakkan kawasan industri harus dibangun di wilayah

B maka pembangunan industri harus di wilayah B Kebijakkan

tersebut ditentukan dan diterapkan oleh pemerintah serta tidak

berpihak pada kepentingan produsen dan konsumen26

d Teori Lokasi menurut para ahli

Penentuan lokasi industri terdapat beberapa teori dari para ahli

diantaranya ada Teori Lokasi Walter Christaller Teori Lokasi Johann

Henrich Von Thunen Teori Lokasi Alfred Weber Teori Lokasi August

Losch Berikut teori lokasi dari para tokoh ahli beserta penjelasannya

yang terdapat dalam buku yang berjudul ldquoEkonomi Regional Teori dan

Aplikasirdquo oleh Drs Robinson Tarigan MRP pada tahun 2012

1 Teori Lokasi Walter Christaller

Christaller terkenal dengan pemikirannya yaitu K=3 yang

merupakan suatu sistem geometri Ciri-ciri pengembangan suatu

wilayah menurut Christaller adalah yang pertama wilayahnya adalah

dataran tanpa roman semua adalah datar dan sama Kedua gerakan

dapat di laksanakan ke segala arah (Isotropic Surface) Ketiga

penduduk memiliki daya beli yang sama dan tersebar secara merata

pada seluruh wilayah Ke empat konsumen bertindak rasional sesuai

dengan prinsip minimisasi jarakbiaya Di dalam uraian terdapat

asumsi 1 sampai dengan 3 secara bertahap akan di longgarkan

sehingga kita akan mendekati kondisi pada dunia nyata27

Dalam teori

lokasi ini terdapat istilah Range dan Threshold Range adalah jarak

26

Muhammad TeguhEkonomi Industri(JakartaRaja Grafindo Persada2010) cetakan ke-1 hal

231-243 27

Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet

ke-6 hal124

20

yang harus ditempuh oleh seseorang untuk mendapatan barang yang

dibutuhkan atau disebut juga jangkauan sedangkan threshold adalah

luas pasar minimal Contohnya terdapat satu keluarga yang

menghasilkan komoditi beras yang dijualnya berada pada yang

membutuhkan berdasarkan harga pasar Harga beras itu Rp 10000

per kg misalnya semua warga setempat membutuhkan beras dan

menetapkan anggaran sebesar R 60000 perhari untuk membeli beras

Warga yang rumahnya dekat dengan produsen maka dapat membeli

beras sebanyak 6 kg tiap harinya Tetapi orang yang tinggal lebih jauh

akan mengeluarkan ongkos transportasi misalnya biaya ongkosnya

Rp5000km Maka orang yang tinggal lebih jauh 2km membayar

ongkos sebesar Rp 10000 jadi hanya dapat membeli beras sebanyak

5 kg Begitupun warga yang rumahnya jauh dari produsen radius 4 km

maka dia hanya bisa membeli beras sebanyak 4 kg ini akan terjadi

terus menerus sampai radius 10 km dan hanya dapat membeli 1 kg

dengan perhitungan Rp 60000 - (5000x10) = 10000 hanya dapat

membeli 1 kg beras Dengan demikian luas jaringan pasar apabila

tidak ada produsen beras yang lain maka luas jangkauan pasar (range)

adalah 10 km ke segala arah

Setiap usaha industri atau produksi membutuhkan biaya dan

secara ekonomi biaya dibagi menjadi dua macam yaitu biaya tetap dan

biaya variabel biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tetap tidak

bergantung dengan banyak jumlah produksi atau penjualan contohnya

sewa temapattoko listrik PDAM dan tagihan telepon Sedangkan

biaya variabel adalah biaya yang bisa berubah-ubah kapan saja karena

tergantung dengan jumlah produksi dan jumlah penjualan contohnya

biaya upah pekerja yang lembur upah pekerja borongan dan biaya

membeli bahan baku yang kapan saja bisa naik dan bisa turun

Misalnya saja penjual beras yang mengeluarkan biaya tetap setiap

harinya sebesar Rp100000 dan biaya variabelnya Rp5000 per hari

untuk dijual Berapakah kg beras yang jual per hari agar produsen

21

tidak rugi sehingga dia bisa bertahan sebagai penjual beras Selisih

antara harga jual dengan biaya variabel 10000 - 5000 = 5000 selisih

ini harus bisa menutup biaya tetap Jadi jumlah beras yang harus

terjual adalah 100000 5000 = 20 kg pada penjualan 20 kg beras

maka total penjualan 20 x 10000 = 200000 dan total pengeluaran

adalah 100000 + (20 x 5000) = 200000 pada titik ini penjual berada

pada titik impas (break event point) artinya tidak untung dan tidak

rugi apabila penjual bisa menjual beras lebih dari 20 kg per hari maka

akan mendapatkan untung Hal ini merupakan hubungan antara range

(jangkauan) dan threshold (luas pasar minimal) dan dapat

digambarkan seperti Gambar 2128

Gambar 21 Luas jangkauan range dan threshold

2 Teori Lokasi Alfred Weber

Weber adalah seorang ahli ekonom Jerman tahun 1909

Teori lokasi menurut weber adalah lokasi pemilihan untuk

industri yang didasari pada prinsip minimasi biaya Dimana

lokasi industri dipilih atas dasar biaya transportasi dan tenaga

kerja dijumlahkan dan harus minimum Karena yang dicari pada

sebuah usaha adalah keuntungan jadi biaya pengeluaran harus

seminim mungkin dan keuntungan akan besar Uraian tentang

Weber ini mengikuti uraian yang terdapat dalam buku John

28

Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012)

cetke-6 hal123-127

22

Glasson1974 Ddalam perumusan modelnya Weber bertitik

tolak pada asumsi

1 Unit telaah-an adalah suatu wilayah yaang terisolasi iklim

yang homogenkonsumen terkonsentrasi pada beberapa

pusat konsdisi pasar adalah persaingan sempurna

2 Beberapa SDA seperti air batu bata dan pasir tersedia

dimana-mana dalam jumlah yang memadai

3 Material lainnya seperti bahan bakar mineral dan tambang

tersedia secara sporadis dan hanya terjangkau pada beberapa

tempat terbatas

4 Tenaga kerja tidak menyebar secara merata tapi

berkelompok pada beberapa lokasi dan dengan mobilitas

yang terbatas

Menurut Weber ada 3 faktor yang sangat mempengaruhi

pemilihan lokasi industri yaitu biaya transportasi upah tenaga kerja

dan kekuatan aglomerasi Biaya transportasi merupakan faktor

utama dibandingkan yang lainnya masih bisa dimodifikasi kalau

biaya transportasi itu sesuai dengan jarak biaya angkut bahan baku

dan biaya distribusi hasil produksi

Gambar 22 Locational Triangle dari Weber

23

Pada gambar di atas di misalkan sumber bahan baku yang

lokasinya berbeda yaitu M1 dan M2 dan pasar berada pada arah

yang lain Dengan demikian terdapat 3 arah lokasi sehingga ongkos

angkut termurah adlah pada pertemuan 3 arah tersebut Dari

gambar tersebut terlihat bahwa lokasi optimum terdapat pada titik

lingkaran hitam Untuk menunjukkan apakah lokasi optimum

tersebut lebih dekat ke lokasi dekat dengan bahan baku atau dekat

dengan pasar Weber merumuskan Indeks material (IM) sebagai

berikut

IM =

Apabila IM gt1 perusahaan akan berlokasi dekat dengan

bahan baku dan apabila IM lt 1 maka perusahaan akan berlokasi

dekat dengan pasar Biaya tenaga kerja adalah faktor kedua yang

dapat mempengaruhi lokasi industri Hal ini dapat terjadi apabila

penghematan biaya tenaga kerja per unit produksi lebih besar

daripada tambahan biaya transportasi per unit produksi lebih

besar karena berpindahnya lokasi ke dekat sumber tenaga kerja

Seperti yang disajikan pada Gambar 23

Gambar 23Kurva Isodapan dari Weber

Jika titik T adalah tempat dengan biaya transportasi

minimum maka di luar T tersebut dapat di buat titik ndashtitik dengan

tingkat biaya transportasi yang sama penyimpangannya dari titik T

24

Apabila titik-titik antara satu dan yang lain dihubungkan akan

membentuk lingkaran seperti pada Gambar 23 lingkaran-lingkaran

tersebut menadi tingkat biaya transportasi terendah terletak pada

titik T sedangkan semakin jauh dari titik T maka biaya transportasi

akan semakin mahal Tetapi berbeda dengan biaya tenaga kerja

semakin dekat dengan titik T maka biaya tenaga kerja semakin

tinggi Weber menghubungkan biaya transporatsi minimum dengan

lokasi aglomerasi karena memberikan keuntungan berupa salaing

membutuhkan produk di antara berbagai industri mungkin telah

tersedia fasilitas seperti listrik air perbengkelan dan pemondokan

Fasilitas ini akan menurunkan biaya peroduksi atau kebutuhan

modal karena kalau terpisah jauh mka semua fasilitas harus

dibangun sendiri29

3 Teori Lokasi August Losch

August Losch merupakan tokoh ekonom yang juga berasal dari

Jerman dan menulis buku dalam bahasa Jerman pada tahun 1939

Kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris tahun 1954

dengan judul The Economics of Location Losch mengatakan

bahwa lokasi penjual sangat berpengaruh terhadap jumlah

konsumen yang dapat digarapnya makin jauh dari tempat penjual

maka makin rendah atau sedikit konsumen yang ingin membeli

barang yang dijual tersebut Karena biaya transportasi semakin jauh

akan semakin mahal Produsen harus memilih lokasi yang

menghasilkan penjualan terbesar yang identik dengan penerimaan

terbesar Pandangan ini mendukung pandangan Christaller dan

menyarankan untuk menempatkan tempat produksi di pasar atau

dekat dengan pasar Terhadap pendapat Losch perlu di ingaat

bahwa saat ini industri telah di larang keras didirikan di dalam kota

tetapi di pinggir kota atau bahkan di luar kota karena damapk

29

Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet

ke-6 hal137-143

25

adanya industri adalah menghasilkan limbah sehingga kota akan

tercemar dengan limbah industri30

4 Teori Lokasi Johann Henrich Von Thunen

Johann Heinrich Von Thunen merupakan tokoh yang berasal

dari Jerman pada tahun 1826 Von Thunen mengupas tentang

perbedaan lokasi dari berbagai kegiatan pertanian atas dasar

perbedaan sewa tanah (pertimbangan ekonomi) Dalam bukunya

yang berjudul Der Isolierte Staat in Beziehung auf Land

Wirtschaft Von Thunen mengasumsikan sebagai berikut

1) Wilayah analisis bersifat terisolir (Isolated State) sehingga

tidak terdapat pengaruh pasar dari kota lain

2) Tipe pemukiman adalah padat di pusat wilayah (pusat pasar)

dan makin renggang kuarang padat semakin jauh jaraknya dari

puasat wilayah

3) Seluruh wilayah model memiliki iklim tanah topografi yang

seragam

4) Fasilitas pengangkutan adalah primitif sesuai dengan

zamannya dan relatif seragam yang dihitung bukan jaraknya

tetapi berat barang yang di angkut

5) Kecuali perbedaan jarak ke pasar semua faktor alamiah yang

mempengaruhi penggunaan tanah adalah seragam dan konstan

Berdasarkan asumsi diatas Von Thunen membuat kurva

hubungan sewa tanah dengan jarak ke pasar seperti pada

Gambar 24

30

Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet

ke-6 hal145-148

26

Gambar 24 Kurva perbedaan sewa tanah sesuai dengan

Perbedaan jarak kepasar

Dari gambar tersebut terlihat tingkat sewa tanah adalah

paling mahal di pusat pasar dan makin rendah apabila makin

jauh dari pasar Berdasarkan perbandingan (selisih) antara harga

jual dengan biaya produksi masing-masing jenis produksi

memiliki kemampuan yang berbeda untuk membayar sewa

tanah Makin tinggi kemampuannya untuk membayar sewa

tanah makin besar kemungkinan kegiatan itu berlokasi dekat ke

pusat pasar Selain itu masing-masing jenis kegiatanproduksi

memiliki kurva permintaaan atas taanah berupa kurva tak acuh

(indeference curve) yang menggambarkan hubungan antara

sewa tanah dan jarak dari pasar Kemiringan kurva berbeda

antara satu jenis kegiatanproduksi dengan kegiatanproduksi

lainnya Ada kura yang menurun tajam agak taajam agak

landai dan landai Misalnya ada dua jenis kegiatan A dan B

yang masing-masing memiliki kurva tak acuh dengan

kelandaian yang berbeda seperti berikut31

31

Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet

ke-6 hal148-151

27

Gambar 25 Perbedaanan kurva sewa tanah untuk kegiatan

Berbeda

Kurva A menggambarkan kegiatan A yang dimana kegiatan

tersebut berlokasi lebih dekat dengan pasar daripada lokasi

kegiatan B Kurva keduanya berbanding terbalik dan

berpotongan pada suatu titik dan bila dilihat yang sampai lebih

dulu pada titik potongan kurva tersebut adalah kegiatan A

Analisis seperti ini dapat dilanjutkan dengan berbagai kegiatan

lainnya yang berbeda yang membutuhkan penggunaan tanah

Seperti yang disajikan pada Hasilnya adalah suatu pola

penggunaan tanah berupa diagram cincin yang pada waktu itu

adalah seperti gambar yang di sajikan pada Gambar 27

Gambar 26 Diagram cincin dari Von Thunen

28

Menurut Von Thunen bahwa sewa tanah adalah hal sangat

sangat berpengaruh pada sebuah pembangunan dan pendirian

lokasi industry Perkembangan dari teori Von Thunen selain harga

tanah yang semakin dekat dengan pasar maka semakin tinggi dan

semakin rendah harga sewa bila lokasi semakin auh dari pusat kota

Harga taanah dan harga sewa tanah tinggi pada tempat yang

strategis yaitu pada akses jalur utama atau jalan utama misalnya

saja lokasi usaha dekat di pinggir jalan antar provinsi seperti jalur

pantai utara lokasi di pinggir jalur utama menuju pusat kota seperti

Jalan Sudirman yang terleta di pusat kota maka harga tanah di

sekitar lokasi tersebut akan lebih mahal32

Berbagai teori yang berkaitan dengan lokasi industri mengatakan

bahwa SDM atau pekerja upah pekerja biaya produksi dan biaya

distribusi dalam industri sangatlah penting Selain itu faktor lain yang

juga berpengaruh dalam penempatan lokasi industri yaitu sewa tanah

biaya transportasi dan pemasaran juga merupakan unsur penting yang

haarus ada dalam pendirian industri baik industri sedang maupu industri

besar

5 Pengembangan Industri Gula

Gula adalah suatu karbohidrat sederhana yang menjadi sumber

energi dan komoditi perdagangan utama Dalam buku yang berjudul

ldquoIndustri Gula Nasional Beberapa Catatan Pentingrdquo pengertian gula

menurut Arifin tahun 2008 gula adalah salah satu komoditas pertaniann

yang telah di tetapkan oleh pemerintah Indonesia sebagai komoditas

khusus di dalam forum perundingan Organisasi Perdagangan Dunia

(WTO) bersama dengan sejumlah komoditas pertanian lainnya yakni

beras jagung dan kedelai33

Industri gula memproduksi dua jenis gula

untuk dua kelompok pembeli yang berbeda yakni gula kristal putih

32

Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet

ke-6 hal137-140 33

Tulus TambunanIndustri Gula NasionalBeberapa Catatan Penting Jakarta Penerbit

Universitas Trisakti2012 halaman 6

29

(GKP) atau dalam bahasa awam disebut gula pasir yang berbasis tebu

rakyat untuk masyarakat atau konsumsi akhir dan gula kristal rafinasi

(GKR) untuk non konsumsi akhiryaitu sejumlah industri seperti industri

makanan dan minuman dan industri farmasi34

Seperti yang telah

diketahui sebelumnya bahwa pabrik itu identik dengan kata industri jadi

yang dinamakan Pabrik Gula adalah tempat yang di gunakan dalam

proses pembutan gula pasir dari tebu batangan menjadi butiran kristal

gula yang siap di pasarkan

Industri gula nasional pernah mengalami zaman keemasan namun

sejak era reformasi 1998 setelah munculnya krisis keuangan Asia 1997-

1998 hingga sekarang ini Indonesia cenderung semakin tergantung

padagula impor baik mentah maupun untuk konsumsi langsung35

Besarnya ketergantungan Indonesia atas impor gula disebabkan antara

lain oleh kualitas GPR hasil produksi lokal yang rendah Hal terakhir ini

disebabkan oleh dua hal yakni akibat mesin-mesin yang di gunakan di

pabrik-pabrik gula di dalam negeri sudah sangat tua dan terkait

rendahnya kualitas tebu hasil dalam negeri dibandingkan gula

mentahkasar impor36

2 CSR (Corporate Social Responsibility)

a Pengertian Corporate Social Responsibilty (CSR)

Corporate Social Responsibility tidak begitu familiar di telinga

masyarakat awam mereka lebih mengenal dengan nama tanggung jawab

perusahaan Berbagai pendapat yang berbeda-beda mengenai CSR

Tangung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility

(CSR) pada dasarnya adalah sebuah kebutuhan bagi korporat untuk dapat

berinteraksi dengan komunitas lokal sebagai bentuk masyarakat secara

keseluruhan Kebutuhan korporat untuk beradaptasi dan guna mendapatkan

keuntungan sosial dari hubungannya dengan komunitas lokal sebuah

34

Ibid h7 35

Ibid h260 36

Tulus TambunanIndustri Gula NasionalBeberapa Catatan Penting Jakarta Penerbit

Universitas Trisakti2012 halaman 262-263

30

keuntungan sosial sebuah kepercayaan (trust)37

Sedangkan menurut The

World Business Council for Susttainable Development (WBCSD) bahwa

CSR itu adalah sebuah komitmen dalam bisnis untuk berkontribusi dan

ikut andil dalam pembanguan ekonomi berkelanjutan bekerja dengan para

karyawan perusahaan keluarga karyawan tersebut berikut konmuniti-

komuniti setempat (lokal) dan masyarakat sekitar secara keseluruhan

dalam rangka meningkatkan mutu kehidupan38

Pengertian CSR menurut para ahli diantaranya sebagai berikut

a Menurut Busyra Azheri dalam bukunya Corporate Social

Responsibility Dari Voluntary menjadi Mandatory menjelaskan

bahwa CSR adalah sebagai komitmen perusahaan untuk

melaksanakan kewajiban yang didasarkan atas keputusan untuk

mengambil kebijakan dan tindakan dengan memperhatikan

kepentingan para stakeholder dan lingkungan dimana perusahaan

melakukan aktivitasnya yang berlandaskan pada ketentuan hukum

yang berlaku39

b Menurut Farmer dan Hogue menyatakan bahwa CSR adalah

komitmen perusahaan untuk mampu memberikan apa yang

masyarakat inginkan jadi perusahaan tidak hanya menyediakan

barang dan memberi pelayananterhadap pembeli barang namun juga

membantu dalam menyelasikan masalah-masalah seputar

masyarakat40

c Menurut Mursquoman Nuryana CSR adalah sebuah pendekatan dimana

perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi bisnis

37

Bambang Rudito dan Melia FamiolaCSR( CorporateSocal Responsibility)(Bandung Rekayasa

Sains2013) hal1 38

Partogi Saoloan Samosir Analisis kebijakan Corporate Social Responsibility Berkelanjutan

pada Industri otomotif di Indomobil Group Institut Pertanian Bogor Disertasi2011 39

Busyra AzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary menjadi

MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 28 40

Ibid h27-28

31

mereka dan dalam interaksi mereka dengan pemangku kepentingan

Stakeholder berdasarkan prinsip kesukarelawanan dan kemitraan41

d Davis dan Frederick pada tahun 1992 menyatakan bahwa CSR adalah

sebagai kewajiban organisasi bisnis atau perusahaan unuk mengambil

bagian dalam kegiatan yang bertujuan untuk kepentingan organisasi

itu sendiri42

Dari beberapa pendapat para ahli mengenai CSR maka penulis dapat

menyimpulkan mengenai pengertian CSR adalah sebuah tanggung jawab

perusahaan terhadap karyawan masyarakat sekitar yang bertujuan untuk

menjalin kerjasama agar terciptanya kelancaran dalam kegiatan

perusahaan Tetapi masyarakat awam masih sedikit yang mengetahui apa

itu CSR karena kebanyakkan masyarakat mengetahui bahwa itu tanggung

jawab perusahaan saja

b Pandangan Corporate Social Responsibility menurut Islam

Menurut beberapa ahli menyatakan bahwa pengertian dari CSR

adalah tanggung jawab sosial perusahaan yang wajib dilaksanakan baik

perusahaan milik swasta maupun milik negara untuk rakyat dan

lingkungan sekitar perusahaan industri tersebut Seperti yang dijelaskan

dalam Al Qurrsquoan bahwasanya CSR di adakan untuk mencegah dan

menanggulangi masalah sosial dan lingkungan yang ditimbulkan akibat

suatu kegiatan perusahaan seperti dalam QS Ar-rum ayat 41 yaitu

دي لبحر ٱو لبر ٱف لفساد ٱظهر ذقهم بعض لناس ٱبما كسبت أ ل

رجعون لذيٱ ١٤عملوا لعلهم

Artinya

Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena

perbuatan tangan manusia supaya Allah merasakan kepada mereka

41

Ibid h 28 42

Ibid h 27

32

sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka agar mereka kembali (ke

jalan yang benar)QS Ar-Rum ayat 4143

Dalam ayat di atas diterangkan bahwa sekarang ini telah banyak

sekali ketidak adilan atas lingkungan sekitar dan kecerobohan manusia

yang tidak mempedulikan lingkungan sekitar Tidak sedikit orang yang

mendirikan perusahaan tidak sesuai undang-undang dan AMDAL sehingga

program CSR diadakan CSR adalah sebuah program yang diharuskan

untuk seluruh BUMN di Indonesia Ayat di atas berpesan bahwa adanya

bencana alam merupakan akibat tingkah laku manusia yang tidak

bertanggung jawab begitupun juga dengan QS Al-Arsquoraf ayat 85 yaitu

قوم وإلى با قال ن أخاهم شع ٱعبدوا ٱمد ن إ لل رهما لكم م ه غ ۥ ل

كم فأوفوا ب ن ر نة م ل ٱقد جاءتكم ب لناس ٱول تبخسوا لمزان ٱو لك

اءهم ول تفسدوا ف ر لكم إن ل ٱأش لكم خ حها ذ رض بعد إلل

ؤمنن ٥٨كنتم م

Artinya

dan (kami telah mengutus) kepada penduduk Mad-yan saudara mereka

Syuaib ia berkata Hai kaumku sembahlah Allah sekali-kali tidak ada

Tuhan bagimu selain-Nya Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti

yang nyata dari Tuhanmu Maka sempurnakanlah takaran dan

timbangan dan janganlah kamu kurangkan bagi manusia barang-barang

takaran dan timbangannya dan janganlah kamu membuat kerusakan di

muka bumi sesudah Tuhan memperbaikinya yang demikian itu lebih baik

bagimu jika betul-betul kamu orang-orang yang beriman (QS Al-Arsquoraf

ayat 85)44

43

QS Ar-rum 3041 44

QS Al Arsquoraf 0185

33

Dalam ayat di atas terdapat hubungan yang erat dengan arti dari

Corporate Social Responsibility karena di dalam ayat tersebut ldquoMaka

sempurnakanlah takaran dan timbangan dan janganlah kamu kurangkan

bagi manusia barang-barang takaran dan timbangannya dan janganlah

kamu membuat kerusakan di muka bumi sesudah Tuhan memperbaikinyardquo

menjelaskan bahwa takaran dan timbangan janganlah dikurangkan masuk

dalam konsep CSR bahwa dengan adanya sebuah perusahaan dengan

kegiatan yang dapat menyebabkan lingkungan tercemar haruslah

perusahaan memperhatikan AMDAL sebelum memulai kegiatan industri

pada sebuah perusahaan serta masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi

pabrik Jangan sampai merusak lingkungan dan aspek sosial didalamnya

c Ruang Lingkup Corporate Social Responsibility

Menurut John Elklingtonrsquos terdapat tiga aspek yang dikenal dengan

Triple bottom lines atau di sebut3P (ProfitPlanetPeople) meliputi

kesejahteraan atau kemakmuran ekonomi peningkatan kualitas lingkungan

dan keadilan sosial Setiap perusahaan yang ingin menerapkan konsep

pembangunan berkelanjutan harus memperhatikah 3P tersebut45

Ketiga

aspek tersebut dapat direalisasikan melalui sebuah kegiatan seperti yang

telah digambarkan pada Tabel 21

Tabel 21 Kegiatan Corporate Social Responsibility

No Aspek Muatan

1 Sosial Pendidikan pelatihan kesehatan perumahan

penguatan kelembagaan (secara internal termasuk

kesejahteraan karyawan) kesejahteraan sosial

olahraga pemuda wanita agama kebudayaan dan

sebagainya

2 Ekonomi Kewirausahaan kelompok usaha bersama unit

mikro kecil dan menengah (KUBUMKM)

agrobisnis pembukaan apangan kerja

infrastruktur ekonomi dan usaha produktif lainnya

45

Busyra AzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary menjadi MandatoryJakarta

PTRaja grafindo Persada2012halaman 34

34

3 Lingkungan Penghijauan reklamasi lahan pengelolaan air

pelestarian alam ekowisata penyehatan

lingkungan pengendalian polusi serta penggunaan

produksi dan energi secara efisien

Sumber Hardinsyah dan Muhammad Iqbal46

Menurut Hardinsyah dan Muhammad Iqbal untuk

mengimplementasikan 3 aspek tersebut dibutuhkan strategi tertentu yaitu

1 Penguatan kapasitas (Capacity Building)

2 Kemitraan (Collaboration)

3 Penerapan inovasi47

Menurut Archie B Carrol dalam skripsi Muhammad Subhi yang berjudul

Implementasi Corporate Social Responsibility PT Pertamina (Persero) pada

Program Studi Kesejahteraan MasyarakatUIN Syarif Hidayatullah tahun 2011

mejelaskan secara konseptual tanggung jawab sosial perusahaan yang

didasari tiga prinsip dasar yaitu piramida yang disebut Triple Bottom

Lines atau di sebut 3P yaitu

a Profit perusahaan harus tetap pada tujuan utamanya sebagai badan

usaha yaitu mencari keuntungan dari usaha tersebut dalam hal ini

usaha tersebut berbentuk PT (Perseroan terbatas)48

b Kedua yaitu People setiap perusahaan pasti menginginkan kelancaran

dalam usahanya selain itu perusahaan harus peduli terhadap

kesejahteraan terhadap masyarakat sekitar beberapa perusahaan

mengembangkan program CSR berupa bantuanbeasiswa pendidikan

pendirian sarana pendidikan dan kesehatan penguatan kapasitas

ekonomi bahkan perusahaan yang merancang berbagai skema

perlindungan sosial bagi warga masyarakat 49

46

Ibid h 35 47

Ibid h 36 48

Busyra AzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary menjadi

MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 36 49

Muhammad SubhiImplementasi Corporate Social Responsibility PT Pertamina

(Persero)SkripsiProgram Studi Kesejahteraan MasyarakatUIN Syarif Hidayatullah2011 hal20

35

c Ketiga adalah Planet perusahaan peduli terhadap lingkungan hidup

dan berkelanjutan keragaman hayati50

Pada sisi lain Brodshaw dan Vogel menyatakan ada 3 dimensi yang

harus diperhatikan sehubungan dengan ruang lingkup CSR antara lain

adalah51

1 Corporate Philantrophy adalah usaha-usaha amal yang di lakukan

oleh suatu perusahaan dimana usaha-usaha amal ini tidak

berhubungan secara langsung dengan kegiatan perusahaan Usaha-

usaha amal ini dapat berupa tanggapan langsung perusahaan atas

permintaan dari luar perusahaan atau juga berupa pembentukan suatu

badan tertentu seperti yayasan untuk mengelola usaha amal

tersebut52

2 Corporate responsibility adalah usaha sebagai wujud tanggungjawab

sosial perusahaan ketika sedang mengejar profitabilitas sebagai tujuan

perusahaan

3 Corporate policy adalah berkaitan erat dengan bagaimana hubungan

perusahaan dengan pemerintah yang berkaitan dengan posisi tawar

suatu perusahaan dengan adanya berbagai kebijaksanaan pemerintah

yang mempengaruhi perusahaan maupun masyarakat secara

keseluruhan53

d Teori Corporate Social Responsibility (CSR)

Corporate Social Responsibility terdapat 4 jenis antara lain sebagai

berikut54

1 Social Responsibility Theory merupakan kewajiban dari pihak direksi

untuk selalu menjalin kerjasama menjaga keharmonisan kepenting

pemegang saham (Share Holder) dan pemangku kepentingan

50

Ibid 51

Busyra AzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary menjadi

MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 36 52

Ibid 53

Busyra AzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary menjadi

MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 36 54

Partogi Saoloan Samosir Analisis kebijakan Corporate Social Responsibility Berkelanjutan pada

Industri otomotif di Indomobil Group Institut Pertanian Bogor Disertasi2011 halaman 19-20

36

stakeholder) Dalam teori ini berpendapat bahwa tanggung jawab

sosial menjadi kewajiban direksi dan manajemen saja atau lebih

menyempit dari hakikat CSR yang seutuhnya55

2 Hobbesian Leviatan theory isi dari teori ini adalah menghendaki

kontrol yang ketat dari pemerintah serta meniadakan upaya-upaya

lainya Teori ini menempatkan hanya pemerintah sebagai pihak yag

berwenang dan menentukan terhadap aktivitas CSR perusahaan dan

menegaskan alternatif lainnya dalam pengaturan CSR56

3 Corporate Govermance theory menghendaki adanya Corporate

Accountability dari direksi korporasi Teori ini cenderung lebih

mengamati pihak internal korporasi yaitu antara pemilik dan

manajemen korporasi57

4 Reflextive law theory digunakan untuk mengatasi kebuntuan atas

pendekatan formal terhadap kewajiban perusahaan dalam sistem

hukum Teori ini adalah teori hukum yang hanya menjelaskan adanya

keterbatasan hukum (Limit of law) dalam masyarakat yang kompleks

untuk mengarahkan perubahan sosial secara efektif58

e Prinsip Corporate Social Responsibility (CSR)

Corporate Social Responsibiliy atau taggung jawab perusahaan itu di

jalankan oleh perusahaan-perusahaan tertentu dan tidak semua perusahaan

memiliki CSR Terdapat beberapa syarat yang harus ada dalam

melaksanakan CSR syaratnya yaitu

1 Perusahaan haruslah sehat dan tumbuh artinya perusahaan harus

dapat memiliki profit atau keuntungan perusahaan yang cukup untuk

melakukan CSR

2 Harus memiliki sistem manajemen yang mampu mencakupmeng-

cover sehingga dapat mencapai tujuan yang di inginkan59

55

Ibid 56

Ibid 57

Ibid 58

Ibid 59

Partogi Ibid h 34

37

3 Menerapkan prinsip Triple bottom line

Terdapat 4 prinsip dasar dari GCG (Good Corporate Governance)

yaitu fairness transparency accountability dan responsibility)60

Terdapat satu prinsip lainnya yaitu independency CSR merupakan

penerapan dari salah satu point tersebut yaitu pertanggung jawaban

Responsibility Adapun pinsip-prinsip dalam CSR (Corporate Social

Reponsibility ) sebuah perusahaan adalah sebagai berikut

b) Transparency keterbukaan informasi dalam perusahaan

c) Accountability (akuntabilitas)danya kejelasan fungsi struktur sistem

dan pertanggungjawaban elemen perusahaan

d) Responsibility (tanggung jawab) kepatuhan perusahaan terhadap suatu

hal yang berlaku dalam perusahaan

e) Indpendency(kemandirian)perusahaan harus di kelola secara

profesional tanpa ada benturan kepentingan dan tanpa tekanan dari

pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku

Fairness (kesetaraan dan kewajaran) adanya sebuah keadilan dalam

berbagai hal baik peraturan dan keputusan pihak direksi sesuai dengan

ketentuan dan hukum yang berlaku61

f CSR dalam Peraturan Perundang-undangan

Menurut Undang-Undang Perseroan Terbatas No40 tahun 2007 Pasal

74 ayat 1menyebutkan bahwa Perseoan Terbatas yang menjalankan usaha

di bidang danatau yang bersangkutandengan sumber daya alam wajib

menjalankan tanggung jawab sosial dan lingkungan62

Pasal 74 UUPT

(Undang-Undang Perseroan Terbatas) terdiri dari 4 pasal dengan rumusan

sebagai berikut

60

Busyra AzheriCorporate Social Responsibility Dari Voluntary menjadi

MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 12 61

Shofiyatul Azimi Partisipasi dan Dampak Program CSR PTPN VII Terhadap Taraf Hidup

Masyarakat Gunung Dempo Sumatera SelatanInstitut Pertanian BogorSkripsi2013Hal 9 62

Bambang Rudito dan Melia FamiolaCSR( CorporateSocial ResponsibilityBandungRekayasa

Sains2013 hal12

38

1 Perseroanyang menjalankan kegiatan usahanya di bidang danatau

berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung

jawab sosial dan lingkungan

2 Tanggung jawab sosial sebagaimana di maksud pada ayat (1)

merupakan kewajiban perseroan yang di anggarkan dan di

perhitungkan sebagai biaya perseroan yang pelaksanaannya dilakukan

dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran

3 Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana yang di

maksud pada ayat (1) di kenai sanksi sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan

4 Ketentuan lebih lanjut mengenai tanggung jawab sosial dan

lingkungan diatur dengan peraturan pemerintah63

Terdapat juga peraturan CSR dalam hulum perusahaan yang di

gambarkan secara general melalui tabel yang seperti di sajikan pada Tabel

22

Tabel 22 Pengaturan Tanggung jawab Perusahaan dalam Ketentuan

Peraturan Perundang-undangan dalam Hukum Perusahaan64

No Bidang Ketentuan yang

mengatur

Pasal Keterangan

1

BUMN Undang-Undang

Nomor 19 tahun

2003 tentang

Badan Usaha

Milik Negara

Pasal 2

ayat (1)

huruf e

Turut aktif

memberikan

bimbingan dan

bantuan kepada

pengusaha

golongan ekonomi

lemah koperasi

dan masyarakat

PP No12 Tahun

1998 tentang

perusahaan

Perseroan

terbatas

Pasal 4

ayat( 2)

Persero dengan

sifat usaha tertentu

dapat

melaksanakan

penugasan khusus

untuk

63

GunawanWidjajaSeri Pemahaman Perseroan Terbatas (150 Tanya Jawab tentang Perseroan

Terbatas)JakartaForum Sahabat2008 hal95 64

Busyra AzheriCorporate Social Responsibility Dari Voluntary menjadi

MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 158

39

menyelenggarakan

fungsi kemanfaatan

umum

Peraturan

Mneteri Negara

BUMN Nomor

PERS-

05MBU2007

tentang Program

Kemitraan Badan

Usaha Milik

Negara dengan

Usaha Kecil dan

Program Bina

Lingkungan

Pasal 2 Kewajiban Persero

dan Perum untuk

melaksanakan

PKBL

Pasal 9 Sumber dana

PKBL

Pasal 11 Bentuk PKBL

2 Penanaman

modal

Pasal 3

ayat (1)

Asas penanaman

modal

Pasal 3

ayat (2)

Tujuan penanaman

modal

Pasal 10

ayat

(1)(3)(4)

Berkaitan denga

ketenagakerjaan

Pasal 15 Kewajiba

penanaman modal

Pasal 16 Tanggung jawab

penanaman modal

Pasal 17 Kewajiban

mengalokasikan

dana untuk

pemulihan

lingkungan

3 Perseroan

Terbatas

Undang-Undang

Nomor 40 tahun

2007 tentang

Perseroan

terbatas

Pasal 63 Rencana kerja

tahunan

Pasal 74

ayat

(1)(2)(3)

dan (4)

Peraturan tentang

tanggung jawab

sosial dan

lingkungan

Sumber diolah dari kajian pustaka65

3 Petani tebu

Ilmu pertanian merupakan disiplin ilmu yang mempelajari mengenai

bagaimana memanfaatkan sumber daya alam hayati agar menjadi manfaat

65

Busyra AzheriCorporate Social Responsibility Dari Voluntary menjadi MandatoryJakarta

PTRajagrafindo Persada2012halaman 158

Tabel 22 Lanjutan

40

bagi kehidupan kita dengan cara mengolah merawat tanaman untuk

memenuhi kebutuhan manusia sehari-hari66

Contohnya saja petani

jagung kedelai padi dan tebu Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ldquo

petani rdquo adalah orang yang pekerjaannya bercocok tanam67

Jadi petani

tebu berarti orang yang pekerjaannya bercocok tanam tebu Pada

penelitian ini petani tebu dapat di artikan orang yang memiliki lahan

kebun untuk di tanami tebu dan orang yang menyewa lahan untuk di

tanami tebu ini sama-sama di sebut petani tebu baik orang yang punya

lahan maupun orang yang menyewa lahan

4 Perekonomian

Pada perekonomian merupakan suatu alat ukur yang digunakan

untuk mengklasifikasikan atau menyebut bahwa masyarakat sudah

sejahtera adalah dengan mengukur ekonominya yaitu ekonomi dalam arti

kesehatan pendidikan dan tingkat pendapatan

a Pendidikan

Menurut John Dewey Pendidikan merupakan proses pendidikan

baik menyangkut daya pembentukan kemampuan dasar yang

fundamental baik menyangkut daya pikir atau daya intelektual

maupun daya emosional atau perasaan yang di arahkan kepada tabiat

manusia dan kepada sesamanya68

Menurut UU RI No 20 Tahun

2003 pasal 1 pada dasarnya jenjang pendidikan adalah tahapan

pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan

peserta didik tujuan yang akan dicapai dan kemampuan yang

dikembangkan Pendidikan menurut UU No 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional adalah usaha sadar dan terencana

untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

peserta didika secara aktif mengembangkan potensi dirinya

untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan pengendalian diri

kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta keterampilan yang

66

Tati Nurmala dkk Pengantar Ilmu Pertanian YogyakartaGraha Ilmu 2012 halaman 15 67

Kamus Besar Bahasa Indonesia 68

Marzuki Mahmud Landasan PendidikanCiputatHaja Mandiri2013 Cetakan ke-1 Hal 128

41

diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara69

Pendidikan

adalah aktivitas dan usaha untuk meningkatkan kepribadian

dengan jalan membina potensi-potensi pribadinya yaitu rokhani

(pikir cipta rasa dan hati nurani) serta jasmani (panca indera dan

keterampilan-keterampilan)70

Menurut UU RI No 20 Tahun 2003 pasal 3 Pendidikan

bertujuan untuk ldquoMencerdaskan kehidupan bangsa dan

mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang

beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi

pekerti luhur memiliki pengetahuan dan ketrampilan kesehatan

jasmani dan rohani kepribadian yang mantap dan bertanggung

jawab kemasyarakatan dan kebangsaanrdquo Untuk mencapai tujuan

tersebut pendidikan diselenggarakan melalui jalur pendidikan

sekolah (pendidikan formal) dan jalur pendidikan luar sekolah

(pendidikan non formal) Jalur pendidikan sekolah (pendidikan

formal) terdapat jenjang pendidikan sekolah jenjang pendidikan

sekolah pada dasarnya terdiri dari pendidikan prasekolah

pendidikan dasar pendidikan menengah dan pendidikan tinggi71

Pendidikan menjadi salah satu alat ukur yang di gunakan untuk

mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat Apabila pendidikannya

tinggi maka dapat di simpulan bahwa orang itu mampu membiayai

pendidikan yang tinggi dan mahal hanya sebagian kecil yang dapat

sekolah tinggi dengan beassiswa

b Pendapatan

Pendapatan adalah sebuah hasil yang berwujud dari timbal balik

sebuah pekerjaan baik itu di bidang jasa perdagangan maupun di

bidang pendidikan Pendapatan tersebut baik itu penndapatan yang

bernominal tinggi sedang maupun rendah itu di pengaruhi oleh

tingkat pendidikan pelaku tersebut seperti dosen manajer

69

Ibid 70

UNDANG-UNDANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL No20 Tahun 2003 Pasal 1 71

UNDANG-UNDANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL No20 Tahun 2003 pasal 3

42

mendapatkan gaji tinggi karenaa pendidikannya juga tinggi sedangkan

yang menjadi petani clining service pedagang kaki lima itu relative

rendah karena tingkat pendidikan pelaku juga rendah Pendapatan

tersebut di pengaruhi oleh tingkat pendidikan Hal tersebut masih

dalam arti global sedangkan dalam arti spesifik pendapatan petani

tebu tidak hanya karena tingkat pendidikan bahkan tingkat pendidikan

sedikit mempengaruhi pendapatan petani tebu Faktor-faktor yang

mempengaruhi pendapatan petani tebu adalah harga lelang gula atau

harga jual tebu volume penjualan (dalam ton) rendemen (hasil gula

per ton tebu) biaya (produksi transport dll ) Pajak Penambahan

Nilai (PPN) dan pabrik gula (besarnya permintaan dan tingkat

efisiensi)72

c Kesehatan

Sebuah kesejahteraan rakyat tidak lengkap jika faktor kesehatan

tidak mendukung Istilah kesehatan itu sendiri di dalam Undang-

Undang No9 tahun 1960 tentang pokok-pokok kesehatan Bab 1

pasal 2 di definisikan sebagai keadaan yang meliputi kesehatan badan

rohani (mental) dan sosial dan bukan hanya keadaan yang bebas dari

penyakit cacat dan kelemahan73

Menurut buku Sosiologi untuk

Kesehatan yang ditulis oleh Momon Sudarma kesehatan adalah

kebutuhan setiap individu baik orang yang sakit maupun orang yang

sehat Kesehatan adalah kebutuhan manusia dari berbagai kalangan

baik dilihat dari ekonomi (kaya-miskin) sosial (kalangan elit atau

wong alit) geografi (desa-kota) psikologi perkembangan (bayi anak

remaja dewasa atau manula) maupun status kesehatan (sakita atau

sehat) Orang sakit membutuhkan penyembuhan (kuratif) sedangkan

orang sehat membutuhkan adanya promotif (peningkatan) preventif

72

Tulus TambunanIndustri Gula Nasional Beberapa Catatan PentingJakartaPenerbit Universitas

Trisakti2012 halaman 110 73

Juli Soemirat SlametKesehatan Lingkungan YogyakartaPenerbit Gadjah Mada University

Press2014 cetakan ke 9 Halaman 6

43

(pencegahan) kemudian rehabilitatif (perbaikan) dan konservatif

(pemeliharaan)74

Pada penelitian ini tingkat kesehatan merupakan salah satu alat

ukur yang di gunakan dalam mengetahui sebuah pengaruh dari Pabrik

Gula terhadap tingkat kesehatan masyarakat setempatsekitar Pabrik

Gula tersebut Tingkat kesehatan masyarakat dapat di lihat dari

kesejahteraan masyarakat baik itu di bidang ekonominya

pendidikannya dan cara hidupnya

5 Pengaruh CSR Terhadap Perekonomian

CSR dipandang sebagai bentuk tanggung jawab sosial yang harus

dilakukan oleh setiap perusahaan di Indonesia kepada seluruh Stakeholder

untuk mencapai pembangunan berkelanjutan yang berkontribusi dalam

pengembangan ekonomi masyarakat Pengaruh CSR terhadap

perekonomian petani tebu menurut teori dari Philips dan Pittman terkait

rantai pengembangan ekonomi dalam masyarakat Modal sosial

dipandang akan membentuk proses pembangunan ekonomi yang diliha

melalui beberapa indikator yaitu indikator partisipasi masyarakat dalam

kegiatan CSR dan kemandirian masyarakat yang selanjutnya akan

menghasilkan output berupa peningkatan pendapatan yang dilihat melalui

indikator kesejahteraan masyarakat yaitu kesehatan pendapatan dan

pendidikan75

Menurut Sumaryo bahwa kegiatan CSR diharapkan dapat

meningkatkan pendapatan dan perekonomian masyarakat dengan

demikian perusahaan menunjukkan bahwa peran perusahaan sangat baik

dan akan di pandang berperan sangat baik oleh pemerintah daerah karena

membantu perekonomian daerah melalui pendapatan masyarakat yang

meningkat76

74

Momon Sudarma Sosiologi untuk KesehatanJakarta Salemba Medika2009 halaman 17 75

Shabrina agustin GhassaniModal Sosial dan Efektivitas Program Corporate Social

Responsibility PT Indonesia Power dalam Pengembangan Perekonomian DesaDepartemen sains

Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia IPB2019 halaman 22 76

Bungaran Antonius SimanjuntakKonsepku Mensukseskan Otonomi Daerah Membangun

Indonesia Berkeadilan Sosial-EkonomiJakartaYayasan Pustaka Obor Indonesia2017 halaman

100

44

B Penelitian Relevan

Semua penelitian pada zaman milenial ini sudah pernah di teliti oleh

orang-orang terdahulu bahkan jarang penelitian yang belum pernah diteliti

oleh orang yang terdahulu Penelitian yang relevan dengan penelitian yang

akan di teliti dapat di lihat pada Tabel 23

Tabel 23Penelitian yang Relevan

No Judul Hasil Persamaan Perbedaan

1 Muhammad Subhi

Implementasi

Corporate Social

Responsibility PT

Pertamina(Persero

)

Skripsi

Universitas Islam

Negeri Syarif

Hidayatullah

2011

Proses

pengimplementasian

yang di lakukan

dengan beberapa

tahap yaitu mulai dari

progrm yang di ambil

dari hasil keputusan

rapat kerja dan

pengajuan program

proposal dari luar

perusahaan lalu

beberapa proses

selanjutnya sampai

eksekusi program

dan laporan

pelaksanaan Pola

implementasi yang di

lakukan yaitu

pemberian bantuan

secara langsung dan

pemberian dengan

bekerjasama dengan

lembaga lain NGO

Lalu ada empat pilar

yang menjadi

program utama CSR

PT Pertamina

(Persero) yaitu

pelayanan terhadap

pendidikan

kesehatan serta

konservasi

lingkungan

Mengkaji

tentang

bagaimana

perusahaan

melaksanakan

program-

program

tanggung

jawab

perusahaan

yaitu CSR

Pengaruh

terhadap

tingkat

ekonomi

masyarakat

45

infrastruktur dan

bencana Pola

implementasi yang di

lakukan yaitu

pemberian bantuan

secara langsung dan

pemberian dengan

bekerja sama dengan

lembaga lainNGO

2 Yuniarti

Wahyuningrum

dkk Pengaruh

Program

Corporate Social

Responsibility

Terhadap

Peningkatan

Pemberdayaan

Masyarakat (Studi

pada

Implementasi CSR

PT Amerta Indah

Otsuka Desa

Pacarkeling

Kecamatan

Kejayaan

Kabupaten

Pasuruan)

Jurnal

Administrasi

Publik (JAP)

Vol1 No5 Hal

109-115 Tahun

2013

Terdapat pengaruh

signifikan secara

simultan dan parsial

Dari hasil

keseluruhan dapat di

simpulkan bahwa

ketiga variabel bebas

mempunyai pengaruh

yang signifikan

terhadap

pemberdayaan

masyarakat

Pengaruh

suatu program

CSR

perusahaan

terhadap

masyarakat

Metode

penelitian

yang di pakai

sama yaitu

kuantitatif

menggunakan

analisis

statistik

deskriptif

Penelitian ini

lebih mengkaji

mengenai

pengaruh CSR

terhadap

tingkat

ekonomi

masyarakat

dan khususnya

masyarakat

petani tebu

3 Partogi Saoloan

Samosir

Analisis Kebijakan

Corporate

Responsibility

Berkelanjutan

pada Industri

otomotif di

Indomobil Group

Institut Pertanian

BogorDisertasi

2011

Hasil penelitian

adalah pada PT SIM

program CSR yang

paling penting untuk

di perhatikan adalah

dimensi ekonomi dan

dimensi lingkungan

Sedangkan pada

PTNMI dan

PTHMMI hasil

menunjukkan bahwa

program CSR

Judul dan

ruang lingkup

penelitian

sama-sama

mengangkat

masalah CSR

sebuah

perusahaan

Analisis

mengenai

aspek yang di

kaji berbeda

pada

penelitian

disertasi yang

di tulis Partogi

Saoloan 3

aspek pada

aktivitas CSR

yaitu dimensi

Tabel 23 Lanjutan

46

menghasilkan

dimensi ekonomi

belum berkelanjutan

dimensi sosial belum

berkelanjutan dan

dimensi lingkungan

berkelanjutan

dimensi yang paling

penting adalah

dimensi ekonomi dan

dimensi sosial

ekonomi

sosial dan

dimensi

lingkungan

Sedangkan

penelitian

yang di tulis

oleh peneliti

mengkaji

pengaruh dari

program CSR

terhadap

tingkat

ekonomi

petani tebu

Perbedaan

lainnya pada

pendekatan

penelitian

yang di

gunakan pada

disertasi

tersebut

menggunakan

pendekatan

kualitatif dan

kuantitatif

sekaligus

serta studi

kasus

sedangkan

pada

penelitian ini

menggunakan

metode

deskriptif

kuantitatif

Tabel 23 Lanjutan

47

4 Dwi Riska

Nihayah

Implementasi

Corporate Social

Responsibility

(CSR) PadaPabrik

Gula Tjoekir

Jombang Thesis

Universitas

Pesantren Tinggi

Darul Ulum 2017

Hasil Penelitian

menunjukkan bahwa

pada tahun 2016

Program Kemitraan

(PK) tidak terlaksana

karena cashflow

PTPN X kurang

lancar yang

disebabkan Tebu

yang dihasilkan tidak

sesuai dengan target

Sementara Program

Bina Lingkungan

(BL) tetap terlaksana

pada 3 program

bantuan antara lain

bantuan pendidikan

danatau pelatihan

bantuan

pengembangan

prasarana danatau

sarana umum serta

bantuan sosial

kemasyarakatan

dalam rangka

pengentasan

kemiskinan

Mengkaji

tentang CSR

Pabrik Gula

Tjoekir

Jombang dan

tempat lokasi

penetiannya

sama

Penelitian

penulis selain

objek yang

berbeda

yaitupengaruh

CSR dan di

tambahkan

adanya tingkat

ekonomi

masyrarakat

petani tebu

metodologi

penelitiannya

penulis

menggunakan

pendekatan

deskriptif

kuantitatif

sedangkanpen

elitian pada

tesis tersebut

menggunakan

pendekatan

kualitatif serta

objek

penelitiannya

adalah CSR

implementasi

CSR dan tidak

lebih

C Kerangka Berpikir

Pada sebuah penelitian terdapat sebua alur penelitian yang dibuat oleh

penulis alur penelitian ini juga dapat disebut kerangka berpikir yang berisi

penggambaran penelitian mulai dari pertama meneliti langsung ke lapangan

sampai hasil penelitian Berikut merupakan gambaran dari langkah-langkah

penelitian mengenai pengaruh program Corporate Social Responsibility dari

sebuah pabrik gula terhadap perekonomi masyrakat petani tebu dan karyawan

PG Tjoekir Kabupaten Jombang Jawa Timur Seperti yang disajikan pada

Gambar 27

Tabel 23 Lanjutan

48

Gambar 27 Kerangka berpikir untuk penelitian pengaruh CSR terhadap

perekonomian petani tebu dan karyawan PG Tjoeki

Kabupaten Jombang

Pabrik gula merupakan sebuah industri yang pokok bagi negara dan

juga sebagai sumber pengais rezeki bagi para pekerja di dalamnya Selain itu

adanya sebuah pabrik selalu ada aspek yang mempengaruhi baik dari dalam

maupun dari luar Aspek yangmempengarui dari luar yaitu pada masalah

pemasokan bahan baku tebu sedangkan aspek intern pada pabrik yaitu

kebijakan pabrik dalam melakukan sebuah kerja sama baik antara pabrik

dengan petani tebu maupun dengan masyarakat umum sekitar pabrik tersebut

disini petani dan pihak pabrik membangun sebuah kemitraan Selain itu dalam

sebuah kemitraan atau kerjasama terdapat dua hal yang tidak dapat dipisahkan

yaitu sebuah manfaat keuntungan dan sebuah kerugian Pada ruang lingkup

yang sempit hubungan antara pabrik dengan petani memberikan timbal balik

Kemitraan

PG TJOEKIR

Bina

Lingkungan

Program CSR

Pendidikan

sarana dan

prasarana

umum sosial

ekonomi dan

lingkungan

masyarakat

Meningkatkan

kemampuan

kegiatan usaha

kecil

(UMKM)

untuk menjadi

tangguh dan

mandiri

Masyarakat dan

Petani Tebu

Hasil

Analisis pengaruh

CSR terhadap

ekonomi petani

tebu

49

untuk kedua belah pihak yakni yang bersifat positif maupun yang bersifat

negatif

Seperti terdapat jumlah komoditi pertanian lainnya pabrik gula juga

dimasukkan pemerintah sebagai barang kena pajak Pajak Pertambahan Nilai

sebesar 10 persen merupakan hal yang berat untuk petani dan sangat

merugikan petani karena harga gula HET itu 12500kg sedangkan pajak yang

harus ditanggung petani sebesar 10 mau tidak mau petani tidak

mendapatkan untung bahkan untuk balik modal saja belum tentu terpenuhi

karena proses budidaya tidak menerima subsidi dan itu dengan biaya mahal

Dari satu unsur saja dapat ditarik permasalahan disini bagaimana jika para

petani tersebut enggan memasokkan tebunya ke Pabrik Gula Tjoekir ini 77

Untuk menghindari hal tersebut baik pabrik gula Tjeokir maupun

pabrik-pabrik lainnya memperhatikan tanggung jawab sosialnya terhadap

masyarakat sekitar melalui program CSR Karena CSR merupakan Kewajiban

yang harus ada pada Perusahaan Perseroan terbatas Pada PG Tjoekir ini

mengadakan program CSR yang dibagi menjadi beberapa program yaitu

PKBL (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan) Program kemitraan adalah

program yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kegiatan usaha kecil

untuk menjadi tangguh dan mandiri dari pemanfaatan laba perusahaan

sedangkan untuk program Bina Lingkungan adalah program Pemberdayaan

kondisi sosial masyarakat di wilayah PG Tjoekir Jombang melalui

pemanfaatan dana dari laba perusahaan78

Berbagai program CSR tersebut

tujuannya untuk membantu masyarakat sekitar menghindari konflik antara

perusahaan dan masyarakat sekitar serta untuk memenuhi peraturan

pemerintah

77

TulusTambunan IndustriGula Nasional (BeberapaCatatanPenting)JakartUniversitas

Trisakti2012 78

Nihayah Dwi Riska (2017) Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) Pada Pabrik

Gula Tjoekir Jombang Thesis Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (Abstrack thesis)

50

D Hipotesis

Hipotesis mengenai penelitian Pengaruh Program CSR (Corporate Social

Responsibility) terhadap perekonomian petani tebu dan karyawan pabrik ini

adalah

a Ha = Ada pengaruh program CSR (Corporate Social Responsibility)

terhadap Perekonomian Petani Tebu dan karyawan Pabrik

Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang

b H0 = Tidak ada pengaruh program CSR (Corporate Social Responsibility)

terhadap Perekonomian Petani Tebu dan karyawan Pabrik

Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang

51

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Lokasi dan Waktu Penelitian

Dalam sebuah penelitian haruslah dilengkapi dengan tempat dimana

peneliti akan meneliti objek yang telah dijadikan kajiannya Selain itu

penelitian juga memerlukan jadwal penelitian sebagai acuan waktu dalam

pengumpulan pengolahan data yang akhirnya dapat diputuskan hasilnya

1 Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan oleh peneliti di Kecamatan Diwek dan

sekitarnya Letak secara astronomis daerah kabupaten Jombang yaitu pada

kordinat 112˚ 03 45 BT - 112˚ 27 21BT dan 07˚ 20 37LS - 07˚

46 45LS Batas wilayah Jombang sebelah utara adalah Kabupaten

Lamongan batas sebelah selatan adalah Kabupaten Kediri dan Kabupaten

Malang batas wilayah sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten

Mojokerto dan batas sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Nganjuk

Adapun lokasi penelitian seperti disajikan pada Gambar 31

Gambar 31 Letak Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang79

79

Menggunakan Software Quantum GIS versi QGIS-OSGeo4W-2183-1 di buat 4 Nov 2018

52

Sedangkan Kecamatan Diwek batas wilayahnya sebelah utara berbatasan

dengan Kecamatan Jombang dan Perak Batas sebelah barat berbatasan

dengan Kecamatan Gudo sebelah timur berbatsan dengan Kecamatan

Jogoroto dan Mojowarno batas sebelah selatan yaitu Kecamatan Ngoro

2 Waktu Penelitian

Adapun jadwal pada penelitian ini yang dilaksanakan oleh penulis

berdasarkan tabel di bawah ini yaitu Tabel 31

Tabel 31 Waktu Penelitian

No Kegiatan Tahun

2017 2018-2019

12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5

1 Pembuatan

Proposal

Penelitian

2 Pembuatan

Desain

Penelitian

3 Pembuatan

Instrumen

Penelitian

4 Pengumpulan

Data

5 Pengolahan

dan Analisis

Data

6 Pembuatan

Laporan

Penelitian

53

B Metode Penelitian

Pada penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian yang

digunakan adalah metode penelitian deskriptif kuantitatif Teknik

pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan

kuesioner Sumber data ada dua yaitu data skunder dan data primer Dalam

sebuah penelitian sumber data harus jelas dan konkret dari mana

asalnyasumber data tersebut diperoleh Metode ini cenderung menggunakan

angka dan rumus statistik dalam mengolah data Penelitian deskriptif

kuantitatif adalah salah satu jenis penelitian yang bertujuan mendeskripsikan

secara sistematis faktual dan akurat mengenai fakta dan sifat populasi tertentu

atau mencoba menggambarkan fenomena secara detail (Lehman 1979)80

C Populasi dan Sampel

a Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya81

Populasi

yang terdapat dalam penelitian ini berjumlah tak hingga yaitu dari

masyarakat yang merupakan petani tebu dan pegawaikaryawan Pabrik

Gula Tjoekir Terdapat pada wilayah sekitar PG Tjoekir yaitu Kecamatan

Diwek Kecamatan Gudo dan Kecamatan Jogoroto

b Sampel

Sampel adalah bagian populasi yang hendak diteliti dan mewakili

karakteristik populasi Penentuan sampel dengan cara Purposive Sampling

yaitu sampel bertujuan dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan

didasarkan atas strata random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya

tujuan tertentu Teknik ini biasanya dilakukan karena beberapa

pertimbangan Jadi syarat masyarakat yang menjadi responden yaitu

masyarakat yang bekerja di Pabrik Gula Tjoekir sebagai karyawan dan

80

Muri Yusuf Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan Penelitian

GabunganJakartaPenerbitKencana2017 cetakan ke-1 halaman 62 81

Sugiyono Metode Pnelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan

RampD)bandungPenerbit Alfabeta2008 cetakan ke-12 halaman 115

54

petani tebu yang bermitra dengan Pabrik Gula Tjoekir Walaupun cara

seperti ini diperbolehkan yaitu peneliti bisa menentukan sampel

berdasarkan tujuan tertentu tetapi ada syarat-syarat yang harus dipenuhi

yaitu

a Pengambilan sampel harus didasarkan atas ciri-ciri sifat-sifat atau

karakteristik tertentu yang merupakan ciri-ciri pokok populasi

b Subjek yang diambil sebagai sampel benar-benar merupakan subjek

yang paling banyak mengandung ciri-ciri yang terdapat pada populasi

c Penentuan karakteristik populasi dilakukan dengan cermat di dalam

studi pendahuluan82

Apabila populasi penelitian berjumlah kurang dari 100 maka sampel

yang diambil adalah semuanya namun apabila populasi penelitian

berjumlah lebih dari 100 maka sampel dapat diambil antara 10-15 atau

20-25 atau lebih Menurut Suharsimi Arikunto pada buku yang ditulisnya

ldquoProsedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktikrdquo tahun 200683

Sampel ini

akan di ambil dari masyarakat petani tebu dan karyawan yang ada di

wilayah sekitar Pabrik Gula Tjoekir Kabupaten Jombang Sampel yang di

ambil sebanyak 35 orang yang terdiri dari 25 petani tebu dan 10 orang

pegawai Pabrik Gula Tjoekir PTPN X

Menurut Muhammad Idrus pada bukunya ldquoMetode Penelitian Ilmu

Sosialrdquo ukuran sampel yang harus di ambil oleh peneliti Gay(1981)

memberi arahan bahwa ukuran sampel yang harus diambil tergantung

pada jenis penelitian Jika penelitian deskriptif besar sampel adalah 10

dari populasi Untuk penelitian korelasional besar sampel minimum tiga

puluh subjek untuk penelitian kausal komparatif besar sampel adalah tiga

puluh subjek perkelompok dan untuk penelitian eksperimental besar

sampel adalah lima belas per kelompok84

82

Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan praktik Jakarta Rineka

Cipta2013 hal 183 83

Di unduh dari website www konsistensicom (teori pengambilan sampel) pada 21 April 2019 84

Muhammad Idrus Metode Penelitian Ilmu SosialUniversitas Islam

IndonesiaYogyakartaPenerbitErlangga2009 hal 94

55

Cara pengambilan sampel yang dipakai dalam penelitian ini adalah

Random Sampling atau pengambilan sampel secara acak yaitu peneliti

ldquomencampurrdquo subjek-subjek di dalam populasisehingga semua subjek

dianggap sama85

Teknik Sampling Acak pada penelitian ini adalah

menggunakan sampling acak sederhana (Simple Random Sampling)

Sampling Acak Sederhana (Simple Random Sampling) yaitu penentuan

sampel dengan cara melakukan undian terhadap populasi86

Dalam buku

ldquoProsedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktikrdquo Arikunto menjelaskan

mengenai berapa banyak subjek yang diambil atau dengan kata lain besar

sampel maka peneliti perlu mempertimbangkan hal-hal berikut

a Kemampuan peneliti dilihat dari waktu tenaga dan dana

b Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek karena hal ini

menyangkut banyak sedikitnya data

c Besar kecilnya resiko yang di tanggung oleh peneliti Untuk penelitian

yang risikonya besar tentu saja jika sampel besar hasilnya akan lebih

baik87

D Variabel Penelitian

1 Variabel

Menurut Kerlinger variabel adalah konstruk (Constructs) atau sifat

yang akan dipelajari Secara umum variabel penelitian adalah segala

sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti sebagai

kajian untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut

kemudian ditarik kesimpulannya88

Pada penelitian ini terdapat dua macam

variabel yaitu

a Variabel bebas (X) atau Independent Variabel

85

Suharsimi arikunto Prosedur Penenlitian Suatu Pendekatan PraktikJakartaPT Rineka

Cipta2013 halaman 177 86

Muhammad Idrus Metodee Penelitian Ilmu SosialUniversitas Islam Indonesia

YogyakartaPenerbitErlangga2009 halaman 97 87

Suharsimi Loccit 88

Sugiyono Metode Penelitian BisnisPendekatan Kuantitatif Kualitatif dan R amp

DBandungAlfabeta2008 halaman 58

56

Variabel bebas (X) atau independent variable merupakan variabel

yang mempengaruhi variabel lain atau menghasilkan akibat pada

variabel yang lain yang pada umumnya berada pada urutan tata waktu

yang terlebih dulu Keberadaan variabel ini dalam penelitian

kuantitatif merupaan variabel yang menjelaskan terjadinya fokus atau

topik penelitian Variabel ini biasa disimbolkan dengan variabel X89

Variabel X pada penelitian ini adalah program-program CSR pada

pabrik gula

b Variabel terikat (Dependent Variable)

Variabel terikat (dependent variable) merupakan variabel yang

diakibatkan atau dipengaruhi oleh variabel bebas Keberadaan variabel

terikat ini dalam penelitian kuantitatif adalah sebagai variabel yang

dijelaskan dalam fokus atau topik penelitian Variabel ini biasanya

disimbolkan dengan variabel Y90

Dalam penelitian ini variabel Y

adalah ekonomi petani dilihat dari tiga aspek pengukuran yaitu

pendapatan pendidikan dan kesehatan

2 Definisi Variabel

a) Definisi Konseptual

Pada penelitian ini terdapat dua variabel yang perlu

didefinisikan secara konseptual agar pembaca dapat lebih

memahami objek penelitian yang dikaji Dua variabel tersebut

yaitu

1 Perekonomian Petani tebu dan Karyawan Pabrik

Perekonomian petani tebu dan karyawan adalah sebuah

tindakan yang terencana yang dilakukan oleh petani tebu dan

karyawan untuk mengolah pengeluaran dan pendapatan untuk

setiap bulannya sehingga dapat diambil keputusan apakah

defisit atau surplus dalam pendapatan setiap bulan

89

Nanang Martono Metode Penelitian Kuantitatif Anilisis isi dan Data SekunderJakarta PT

Rajagrafindo Persada2016 halaman 61 90

Ibid

57

2 Program Corporate Social responsibility

Program CSR adalah sebuah program yang dicanangkan

perusahaan untuk memenuhi tanggung jawab sosial perusahaan

yang wajib dilakukan untuk setiap perusahaan Menjalin

kerjasama dan menyeimbangkan antara kegiatan perusahaan

dengan lingkungan sosial serta lingkungan alam sekitar agar

tetap terjaga

b) Definisi Operasional

Selain definisi variabel secara konseptual juga diperlukan definisi

variabel secara operasional seperti berikut

1 Perekonomian Petani tebu dan Karyawan Pabrik

Perekonomian petani tebu dan karyawan pabrik adalah

sebuah pengelolaan ekonomi bisnis yang dilakukan individu

untuk setiap bulannya dengan indikator pengukuran melalui

tingkat pendidikan pendapatan dan kesehatan Untuk

mengetahui 3 aspek tersebut perlu alat ukur untuk mengetahui

perekonomian Dalam penelitian ini alat ukur yang digunakan

adalah kuesioner dan observasi

2 Program Corporate Social responsibility

Program CSR adalah sebuah program yaitu

tanggungjawab sosial perusahaan yang dilaksanakan oleh

perusahaan untuk mengantisipasi agar tidak timbul konflik

antara perusahaan dengan masyarakat sekitar karena setiap

perusahaan memiliki dampak negatif dan positif untuk

lingkungan sekitar Untuk mengetahui dampak tersebut dalam

penelitian ini menggunakan alat ukur yaitu kuesionerangket

dan observasi non partisipan

E Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini terdapat sumber data skunder dan data

primer Data primer diambil langsung kepada petani tebu dan karyawan

58

sedangkan data skunder observasi yang dilakukan kepada para warga dan

pengamatan lingkungan

a Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan dan

merupakan data yang paling utama atau data pertama dalam penelitian

Data tersebut berasal dari pelaku langsung objek penelitian ini yaitu para

petani dan karyawan Pabrik Gula Tjoekir yang tinggal di kecamatan

Diwek sekitar PG Tjoekir

b Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh apabila peneliti memiliki

hambatan untuk mendapatkan data primer yakni dapat melalui pustaka

dan sumber pelaku sekunder yang tidak langsung sebagai objek

penelitian91

F Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis mengadakan penelitian langsung ke objek

yang diteliti dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik dalam

pengumpulan data yaitu

1 Kuesioner (angket) adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis

kepada responden untuk dijawabnya92

Angket merupakan daftar

pertanyaan yang diberikan kepada orang lain dengan maksud agar orang

yang diberi angket tersebut bersedia memberikan respon sesuai dengan

permintaan Angket dibagi dalam tiga bagian yaitu (a) angket tertutup

(b) angket terbuka (c) angket model campuran93

Dalam penelitian ini

menggunakan angket tertutup dan jawaban sudah disediakan dalam

angket tersebut

91

Burhan BunginMetodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi (Format-format Kuantitatif dan

Kualitatif untuk Studi Sosiologi Kebijakan Publik Komunikasi Manajemen dan Pemasaran)

JakartaKencana Prenada Media Group2013 hal 129 92

Sugiyono Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan

RampD)BandungPenerbit Alfabeta2008 cetakan ke-199 93

Muhammad Idrus Metode Penelitian Ilmu SosialUniversitas Islam Indonesia

YogyakartaPenerbitErlangga2009 halaman 101

59

2 Observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan Para ilmuwan hanya

dapat bekerja berdasarkan data yaitu fakta mengenai dunia kenyataan

data itu dikumpulkan dan sering dengan bantuan berbagai alat yang

sangat canggih sehingga benda-benda yang sangat kecil (proton dan

elektron) maupun yang sangat jauh (benda ruang angkasa) dapat

diobservasi dengan jelas94

Observasi yang digunakan untuk pengambilan

data lapangan adalah observasi non partisipan yaitu peneliti tidak terlibat

dan hanya sebagai pengamat independen95

G Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh

peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan

hasilnya lebih baik dalam arti lebih cermat lengkap dan sistematis sehingga

lebih mudah diolah Variasi jenis instrumen penelitian adalah angket ceklis

(check-list) atau daftar centang pedoman wawancara dan pedoman

pengamatan96

Berikut adalah instrumen penelitian dan pedman pengamatan

Seperti disajikan pada Tabel 32 dan pada Tabel 32

Tabel 32 Instrumen Penelitian

No VARIABEL INDIKATOR PERNYATAAN NOITEM

1

Program-

program

Corporate

Social

Responsibility

PG Tjoekir

(Variabel X)

Program

Kemitraan

1 Pemahaman saya

mengenai

Corporate Social

Responsibility

2 Program utama

CSR untuk warga

sekitar

3 Latar belakang

didirikan CSR

4 Program CSR

yang di rasakan

warga dan petani

5 Penilaian warga

mengenai

program

1

2

345

67

8910

94

Sugiyono Opcit hal 403 95

Sugiyono Opcit hal 204 96

Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan PraktikJakartaPT Rineka

Cipta2013 cetakan ke 15 halaman 203

60

kemitraan

6 Peminjaman dana

usaha merupakan

sub program dari

program

kemitraan

11

Program Bina

Lingkungan

7 Penilaian warga

mengenai

program Bina

Lingkungan

8 Subsisi dan

bantuan untuk

pengolah sawah

tebu

9 Bentuk dan wujud

program bina

lingkungan

10 CSR PGTjoekir

selain PKBL

1213

1415

16171819

20

2 Tingkat

ekonomi

petani tebu

(Variabel Y)

Pendapatan 11 Sumber

matapencaharian

warga

12 Pekerjaan selain

menjadi petani

tebu

13 Penghasilan yang

di dapat petani

tebu

14 Luas sawah petani

tebu

15 Pendapatan

meningkat setelah

adanya CSR

16 Jumlah keluarga

dalam satu kepala

keluarga

17 Penghasilan

rumah tangga

selain dari kepala

rumah tangga

12

3

456

678

9

1011

12

Pendidikan 18 Jumlah anak yang

bersekolah

19 Ada anak yang

putus sekolah

20 Biaya sekolah

anak setiap

1314

15

16

Tabel 32 Lanjutan

61

bulannya

21 Bantuan biaya

pendidikan dari

PG Tjoekir

17

Kesehatan 22 Anggota keluarga

yang menderita

sakit khusus

23 Ada jaminan

kesehatan

bantuan biaya

berobat dari PG

Tjoekir

24 Pergi ke rumah

sakitpuskesmas

setiap bulan

18

19

20

Instrumen penelitian ini terdiri dari 2 variabel yaitu variabel X dan

variabel Y dan terdapat 5 indikator Selanjutnya adalah tabel pedoman

pengamatanobservasi Yang seperti di sajikan pada Tabel 33

Tabel 33 Pedoman Observasi

No Variabel Indikator Implementasi Pendapat

Masyarakat

1 Program CSR Program bina

lingkungan

2 Program Kemitraan

3 Program CSR untuk

warga sekitar pabrik

baik itu karyawan

maupun petani

4 Perekonomian Pendapataan petani

tebu

Kesehatan petani

tebu

Pendidikan

Tabel 32 Lanjutan

62

H Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dengan menggunakan pendekatan kuantitatif selain

menganalisis secara manual penulis juga menggunakan Software SPSS untuk

analisis data pada penelitian iniUji validitas dan reliabilitas di gunakan untuk

menguji data yang menggunakan daftar pertanyaanpernyataan dalam kuesioner

untuk melihat pertanyaan dalam kuesioner yang di isi oleh responden tersebut

layak atau belum pertanyaan-pertanyaan yang digunakan untuk mengambil data

1 Uji Kualitas Data

a) Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir

soal dalam mendefinisikan suatu variabel Uji validitas sebaiknya

dilakukan pada setiap butir pertanyaan yang diuji validitasnya Hasil r

hitung kita bandingkan dengan r tabel dimana df = n-2 dengan sig 5

Jika r tabel lt r hitung maka data tersebut valid97

Pengumpulan data yang

kemudian dilanjutkan dengan pengolahan data yang dibantu dengan

komputer melalui software SPSS 160

b) Uji Reliabilitas

Merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden

dalam menjawab hal yang berkaitan dengan pertanyaan yang merupakan

sebuah dimensi suatu variabel dan disusun dalam suatu bentuk

kuesioner98

Uji realibilitas dapat dilakukan secara bersamaan seluruh

butir pertanyaan Jika nilai Alpha gt 060 maka reliabel Pada penelitian

ini penghitungan menggunakan SPSS 160 apabila dihitung secara manual

maka dengan rumus

r[

] [

sum

]

Keterangan

97

Wiratna SujarweniStatistika Untuk PenelitianYogyakarta Graha Ilmu2012 hal 177 98

Ibid hal 186

63

r = koefisien reliability instrument

k = banyaknya butir pertanyaan

sum = total varians butir

= total varians

Jika nilai Cronbach Alfa lt 060 kontruk pertanyaan dimensi variabel

adalah tidak reliabel Jadi untuk mengetahui bahwa konsistensi responden

dalam menjawab pertanyaan itu stabil

2 Uji Prasyarat Analisis Data

a Uji Normalitas

Uji normalitas adalah suatu prosedur yang digunakan untuk

mengetahui apakah data berasal dari populasi yang berdistribusi normal

atau berada dalam sebaran normal Distribusi normal adalah distribusi

simetris dengan modus mean median berada di pusat99

Kesimpulannya

apabila data tidak berdistribusi normal maka penelitian akan mengalami

hambatan karena data penelitian tidak berdistribusi normal

b Uji Homogenitas

Uji homogenitas adalah suatu prosedur uji statistik yang

dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa dua atau lebih kelompok data

sampel berasal dari populasi yang memiliki variansi yang sama Pada

analisis regresi persyaratan analisis yang dibutuhkan adalah bahwa galat

regresi untuk setiap pengelompokkan berdasarkan variabel terikatnya

memiliki variansi yang sama Jadi dapat dikatakan bahwa uji

homogenitas bertujuan untuk mencari tahu apakah dari beberapa

kelompok data penelitian memiliki varians yang sama atau tidak Dengan

kata lain homogenitas berarti bahwa himpunan data yang kita teliti

memiliki karakteristik yang sama100

99

Yulingga Nanda Hanif dan Wasis Himawanto Statistik PendidikanYogyakartaPenerbit

Deepublish2017 Cetakan ke-1 halaman 67 100

Yulingga Nanda Hanif dan Wasis Himawanto Statistik PendidikanYogyakartaPenerbit

Deepublish2017 Cetakan ke-1 halaman 58

64

c Uji Linearitas

Uji Linearitas adalah pengujian yang digunakan untuk keadaan

dimana hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen

bersifat linear (garis lurus) dalam range variabel independen tertentu101

3 Uji Hipotesis Penelitian

a Uji T

Uji T digunakan untuk menguji hipotesis tentang rata-rata sampel

Selain itu untuk mengetahui batas penerimana suatu hipotesis dan untuk

menguji layak tidaknya sebuah pernyataan dapat dipercaya atau tidak102

b Uji Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi pada regresi linear sering diartikan sebagai

seberapa besar kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan varians dari

variabel terikatnya Secara sederhana koefisien determinasi dihitung

dengan mengkuadratkan Koefisien Korelasi (R) sebagai contoh jika nilai

R sebesar 0880 maka koefisien determinasi (R Square) adalah sebesar

080 x 080 = 064 Berarti kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan

varians dari variable terikatnya adalah sebesar 640 Berarti terdapat

36 (100-64) varians variabel terikat yang dijelaskan oleh factor

lain103

c Regresi Linear Sederhana

Pengujian hipotesis dalam penelitian kuantitatif merupakan hal yang

penting Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis penghitungan

dengan rumus dari Regresi Perhitungan pada penelitian ini menggunakan

perhitungan regresi Regresi bertujuan untuk menguji pengaruh antara

variabel satu dengan variabel yang lain Variabel yang dipengaruhi disebut

variabel terikat sedang variabel yang mempengaruhi disebut variabel

bebas Uji regresi ada dua macam yaitu

a Regresi linier sederhana

b Regresi linier berganda

101

Singgih Santoso Statistik Multivariat JakartaPT Elex Media Komputindo2010 halaman 52 102

Di kutip dari alamat situs web wwwdatarisetcom 103

wwwkonsultanstatistikcom201107koefisien-determinasi-padaregresihtmlm=1

65

Pada penelitian ini penulis menggunakan regresi linier sederhana karena

memiliki satu variabel terikat dan satu variabel bebas104

Menurut Wiratna

Sujarweni dan Poly Endrayanto dalam buku ldquoStatistika untuk Penelitian

tahun 2012rdquo setelah penghitungan dengan regresi maka langkah

selanjutnya yaitu menghitung dengan membandingkan antara t tabel dan t

hitung yang menghasilkan H nol diterima ataukah ditolak dan H alternatif

akan di tolak ataukah di terima Antara Ha dan H0 keduanya berbanding

terbalik jika Ha diterima maka H0 akan ditolak

Pada penelitian ini perhitungan menggunakan regresi linear sederhana

karena dalam penelitian ini hanya ada satu variabeel X dan satu variabel

Y Model persamaan regresi linier sederhana dengan rumus105

sebagai

berikut

Keterangan

Y = subjek dalam variabel dependen yang diprediksi

a = harga X ketika harga X=0 (harga konstan)

b= angka arah atau koefisien regresi yang menunjukkan angka

peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan

pada peruahan variabel independen Bila (+) arah garis naik dan bila

(-) maka arah garis turun

X = subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu

104

Wiratna Sujarweni dan Poly Endrayanto Statistika untuk Penelitian Yogyakarta Graha

Ilmu2012 Cetakan ke-1 halaman 83 105

WiratnaSujarweniStatistikaUntukPenelitianYogyakarta Graha Ilmu2012 hal 84

Y=a+bX

a = sum119962 119939 sum119961

119951 b =

119847 120506119857119858 ndash 120506119857 120506119858

119847 120506119857sup2 ndash 120506119857 sup2

sb= 119956119942

sum 120784 sum119961 120784

119951119961

se= sum 120784ndash119938sum119962 119939sum119961119962119962

119951 120784

66

t hitung =

106

Dari perhitungan tersebut akan diketahui hasil dari hipotesis apakah

Ha diterima atau Ha ditolak Hipotesis hasilnya yaitu ada pengaruh

program CSR PGTjoekir terhadap perekonomian petani tebu atau tidak

ada pengaruh program CSR PG Tjoekir terhadap perekonomian petani

tebu

I HIPOTESIS STATISTIK

Pada penelitian ini hipotesis statistik untuk mengetahui bagaimana pengaruh

program CSR (Corporate Social Responsibility) terhadap Perekonomian Petani

Tebu dan karyawan Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang maka

dapat dirumuskan secara statistik sebagai berikut

a) Ha 0 Ada pengaruh prograam CSR terhadap tingkat ekonomi petani

Tebu

b) H0 = 0 Tidak ada pengaruh program CSR terhadap tingkat ekonomi petani

Tebu

Keterangan

H0 = Hipotesis nol (0)

Ha = Hipotesis alternatif

= Simbol yang menunjukkan kuatnya hubungan

Kriteria pengujian

a Jika thitung ttabel maka H0 diterima Ha ditolak

b Jika thitung gt ttabel maka H0 ditolak Ha diterima

106

Ibid

67

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Gambaran Umum Pabrik Gula Tjoekir

1 Sejarah Pabrik Gula Tjoekir

Pabrik Gula Tjoekir atau PG Tjoekir adalah pabrik gula yang

terletak di Jalan Irian Jaya Desa Cukir Kecamatan Diwek Kabupaten

Jombang terletak tepat di depan Pondok Pesantren Tebuireng

Jombang107

Seperti di gambarkan pada Gambar 41

Gambar 41 Lokasi Pabrik Gula Tjoekir108

Pabrik Gula Tjoekir didirikan oleh NV Kody En Van Vour pada

tahun 1884 dan diambil alih oleh Pemerintahan Indonesia pada tanggal

8 Desember 1958 Pabrik Gula Tjoekir berada di desa Cukir

Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang kurang lebih 8 kilometer dari

108

Menggunakan Software Quantum GIS versi QGIS-OSGeo4W-2183-1 di buat pada 4

November

2018

68

pusat kota Jombang dengan ketinggian wilayah 60 mdpl Dengan luas

area pabrik seluas 6000 m2 untuk mencukupi kebutuhan pasok bahan

baku tebu selama 150 hari Berikut adalah gambar PG Tjoekir dari

kejauhan seperti pada gambar 42109

Gambar 42 Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Persero110

Era kapitalisme Belanda di Indonesia dimulai dengan

diberlakukannya Undang-Undang Agraria dan Undang-Undang Gula

tahun 1870 oleh pemerintah Hindia Belanda yang mengijinkan pihak

swasta (Eropa) membuka usaha perkebunan di Hindia Belanda Untuk

melanggengkan PGTjoekir yang baru didirikannya ini pihak Belanda

melakukan berbagai cara yang memaksa masyarakat menjadi

tergantung pada mereka Dari mengambil lahan pertanian milik rakyat

untuk lokasi pabrik dan perkebunan tebu tanpa mengganti rugi

menjadikan mereka buruh pabrik menghidupkan premanisme untuk

menjadi penjaga keamanancenteng dan mata-mata lokalisasi judi

perdukunan tempat hiburan malam (tayub wayang prostitusi) sampai

praktik devide et impera yang memecah belah rakyat kecil yang

terganggu karena pendirian pabrik Premanisme ini melahirkan

109

Di unduh dari situs resmi PG Tjoekir httpspgtjoekirblogwordpresscom pada 16 februari

pukul 1848 WIB 110

Foto di ambil pada tanggal 18 Februari 2019 secaralangsung di PabrikGulaTjoekir PTPN X di

Jalan Irian Jaya

69

padepokan Kebo Ireng yang dipimpin oleh Joko Tulus alias Kebo

Kicak yang sangat ditakuti oleh masyarakat Lokalisasi membuat

banyak gadis-gadis pendatang untuk dipekerjakan disana Masyarakat

yang pada awalnya adalah petani yang memiliki lahan-lahan pertanian

kemudian terpaksa menjadi buruh pabriksetiap malam buruh pabrik

asyik dilokalisasi hiburan malam dan perjudian Uang mereka habis

mereka terpaksa berhutang dan secara tidak langsung mereka harus

menjadi buruh pabrik lagi Akhlak dan moral masyarakat saat itu

benar-benar rusak Praktik perdukunan juga berkembang pesat yang

digunakan bila ada orang sakit mengawali masa tanam tebu dan

mengusir makhluk halus yang mereka yakini ada didalam pabrik111

Mengenai randemen Pabrik Gula Tjoekir sudah mengalami

beberapa kali revitalisasi untuk meningkatkan kapasitas maupun

efisiensi Revitalisasi terakhir dilakukan pada tahun 2014 dengan

merombak semua penggerak gilingan dari Turbin Altenator PG

Tjoekir memiliki kapasitas menggiling tebu setiap hari sejumlah 4200

TCD (Ton Cane per Day)112

2 Visi dan Misi Pabrik Gula Tjoekir

Seluruh peusahaan cabang dari PTPN X (PT Perkebunan Nusantara

X) memiliki visi dan misi yang sama karena diseluruh Indonesia

berikut adalah visi dan misi PTPN X yang dikutip dari web resmi

perusahaan PTPN X Indonesia antara lain

a Visi

Pabrik Gula Tjoekir merupakan salah satu unit industri gula dari

perusahaan PTPN X yang memiliki visi yaitu ldquoMenjadi

111

Di unduh dari halaman situs web kompasiana berikut

httpwwwkompasianacomyassarlina54f381827455139e2b6c77fasejarah-gelap-berdirinya-

pabrik-gula-tjoekir pada hari Sabtu tanggal 16 Februari 2019 pukul 1838 WIB 112

Di unduh dari situ web httpssitusbudayaidsejaerah-pabrik-gula-tjoekir pada tanggal 16

Februari 2019 pukul 1827 WIB

70

perusahaan agribisnis Nasional berbasis tebu dan tembakau yang

unggul dan berdaya saing di tingkat regionalrdquo113

b Misi

Pabrik Gula Tjoekir merupakan Badan Usaha Milik Negara

(BUMN) yaitu PTPN X (PT Perkebunan Nusantara X) Sebagai

perusahaan industri perkebunan terintegrasi yang berbasis tebu dan

tembakau dalam memberikan nilai tambah (Values Creation) bagi

segenap stakeholders dengan

1 Menghasilkan produk perkebunan yang bernilai tambah serta

berorientasi kepada konsumen

2 Membentuk kapabilitas proses kerja yang unggul (operational

excellence) melelui perbaikan dan inovasi berkelanjutan dan

tata kelola perusahaan yang baik

3 Mengembangkan kapabilitas organisasi teknologi informasi

dan SDM yang prima

4 Melakukan optimalisasi pemanfaatan aset untuk memberikan

imbal hasil terbaik bagi pemegang saham

5 Turut serta dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan

menjaga kelestarian lingkungan untuk kebaikan generasi masa

depan114

3 Kondisi Fisik Wilayah

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Cukir dan sekitarnya Pabrik

Gula Tjoekir terletak di Desa Cukir Keadaan fisik Desa Cukir

merupakan wilayah yang masih pada dataran rendah dengan tinggi 36

Mdpl dengan luas daerah 190 Km2 Iklim di daerah Cukir sama seperti

iklim pada kabupaten Jombang yaitu beriklim tropis Curah hujan

tertinggi terjadi pada bulan Februari 2016 sebanyak 472 mm3 ha

tersebut menyebabkan banjir di beberapa tempat di wilayah sekitar

113

Di unduh dari situ resmi PTPN X httpsptpn10coidpageprofil pada tanggal 16 Februari

2019 pukul 1904 WIB 114

Di unduhdari situ resmi PTPN X httpsptpn10coidpageprofil pada tanggal 16 Februari 2019

pukul 1917 WIB

71

Cukir Luas tanah menurut penggunaannya Cukir terbagi menjadi

8356 Ha merupakan wilayah pemukimanperumahan luas 226 Ha

adalah kawasan industri luas 9151 Ha adalah wilayah sawah 291 Ha

adalah tegalan 024 Ha adalah kolam 919 Ha adalah wilayah untuk

kegiatan lainnya Jadi apabila dijumlah total luas wilayah Cukir adalah

18967 Ha dengan dibagi menjadi 3 Dusun 11 Rw dan 80 RT pada

tahun 2015 Desa Cukir penduduk mayoritas adalah laki-laki dengan

jumlah 5513 jiwa sedangkan untuk perempuan sejumlah 4617 jiwa

dengan total penduduk keseluruhan di Desa Cukir pada tahun 2015

sebanyak 10130 jiwa115

4 Program Corporate Social Responsibilityi Pabrik Gula Tjoekir

Setiap cabang dan subcabang PTPN X di Indonesia semua wajib

menjalankan CSR untuk kelancaran perusahaan dan keseimbangan

lingkungan Pada PG Tjoekir ini terdapat 2 program CSR yaitu

Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan Program

kemitraan diperuntukkan kepada seluruha masyarakat yang tinggal di

sekitar wilayah PGTjoekir berupa peminjaman dana untuk UMKM

sekitar yang bertujuan mengentaskan kemiskinan dan menjadikan

usaha UMKM tersebut lebih tangguh dan mandiri Tetapi lambat laun

pada tahun 2018 kenyataan yang ada bahwa program kemitraan

tersebut mengalami hambatan tidak berjalan sesuai harapan karena

UMKM yang meminjam dana berbunga rendah tidak mengembalikan

dana sesuai kesepakatan Sebagian besar melanggar kesepakatan

dengan PG Tjoekir yang mengakibatkan defisit pada keuangan PG

Tjoekir Sehingga program kemitraan yang sekarang lebih diperketat

dan sistem pengembaliannya bersifat penuh tanpa di cicil116

Program

Kemitraan akhir-akhir ini menjadi program yang diperuntukkan untuk

karyawan PG Tjoekir dan petani tebu yang bermitra dengan PG

Tjoekir sebagai pemasok bahan baku tebu

115

Badan Pusat StatistikJombang wilayahKecamatanDiwek pada tahun 2015-2016 116

Pendapat salah satu petani tebu yang terlibat dan ikut merasakan program CSR kemitraan

72

Untuk program CSR Bina Lingkungan meliputi bantuan berupa

pendidika sarana dan prasarana umum sosial ekonomi dan lingkungan

masyarakat Tetapi pada kenyataan program Bina Lingkungan pada

tahun 2018 terdapat bantuan untuk kegiatan yang berupa upaya

menyeimbangkan ekosistem lingkungan Seperti pembangunan

jembatan pelebaran saluran drainase dan irigrasi sawah untuk sarana

dan prasaran berupa penerangan yaitu pemasangan lampu-lampu untuk

penerangan jalan Kedua program CSR PG Tjoekir sudah cukup bagus

implementasinya tetapi ada kendala pada program kemitraan Untuk

bantuan-bantuan seperti penerangan dan membangun jembatan PG

Tjoekir tidak begitu saja mengeluarkan dana dalam proses

permohonan dari masyarakat harus ada proposal permohonan dana

bantuan pembangunan

Selain kedua program tersebut CSR yang rutin di lakukan oleh PG

Tjoekir setiap 2 kali dalam setahun yaitu santunan berupa bagi-bagi

bingkisan kepada seluruh warga sekitar pabrik secara keseluruhan baik

warga yang kaya raya menengah ke atas menengah ke bawah tanpa

terkecuali Bingkisan tersebut berupa sembaako dan hasil produksi

pabrik yaitu gula

B Deskripsi Data

Dalam bab ini akan membahas mengenai hasil penelitian yang

berjudul ldquoPengaruh program CSR (Corporate Social Responsibility)

terhadap Perekonomian Petani Tebu dan karyawan Pabrik Gula Tjoekir

PTPN X Kabupaten Jombangrdquo Hasil penelitian berdasarkan dari hasil

penyebaran angketkuesioner yang telah diolah menggunakan komputer

yaitu dengan software SPSS 160 dalam bab ini terdapat pembahasan

mengenai diskripsi data hasil analisis data dan pembahasan hasil

penelitian Dengan jumlah Responden 35 orang yaitu 20 orang petani tebu

dan 15 orang karyawan pabrik yang diberikan angket sebanyak 1 buah

angket yang berisikan variabel X dan variabel Y yang terdiri dari 40 (20

pernyataan variabel X dan 20 pernyataan variabel Y) pernyataan yang

73

harus dijawab oleh responden tetapi setelah dilakukan uji validitas

pertanyaan dalam kuesioner menjadi 32 pertanyaan yang harus dijawab

responden Angket yang disebarkan sudah diuji validitas dan

reliabilitasnya dengan tujuan untuk memenuhi syarat dari instrumen

penelitian Data mentah yang didapat dari penyebaran angket diolah oleh

SPSS 160 untuk diuji valid atau tidak valid dan reliabel atau tidak reliabel

Setelah data tersebut sudah diuji validitas dan realiabilitas kemudian

disebarkan kembali kepada responden yang menjadi objek penelitian

Berikut merupakan diskripsi mengenai responden penelitian

1 Deskripsi Responden

Deskripsi responden ini berisi data responden yang dikelompokkan

berdasarkan usia pendidikan dan tahun bergabung dengan PG Tjoekir

baik sebagai mitra pemasok tebu atau sebagai karyawan pabrik

a Responden Berdasarkan Usia

Responden pada penelitian ini memiliki ragam usia diantara 35

orang sehingga peneliti mengkategorikan responden berdasarkan

usia responden Seperti yang disajikan pada Tabel 41

Tabel 41 Responden berdasarkan Usia

No Usia Frekuensi

1 20-29 1

2 30-39 7

3 40-49 14

4 50-59 8

5 60-69 3

6 70-79 2

Total 35

Sumber Data primer yang diolah

Pada Tabel 41 dijelaskan bahwa total responden yang menjadi

sampel penelitian adalah 35 responden Sampel penelitian terdiri

dari 20 orang petani tebu dan 15 orang karyawan Pabrik Gula

74

Tjoekir Dari seluruh sampel yang berjumlah 35 orang tersebut

semuanya berjenis kelamin laki-laki Menurut hasil pada Tabel 41

terlihat bahwa responden yang memiliki usia 30-39 sebanyak 20

Untuk responden yang berusia antara 40-49 sebanyak 40

sebanyak 229 untuk responden antara umur 50-59 Responden

yang memiliki umur antara 60-69 sebanyak 86 sedangkan untuk

responden yang berusia 70-79 memiliki persentase yang paling

sedikit yaitu 57 Sebagai pendukung juga disajikan grafik

diagram pada Grafik 41

Sumber Data mentah yang telah diolah

Grafik 41 Karakteristik Responden berdasarkan Usia

Dari grafik pendukung (Grafik 41) frekuensi responden

yang paling banyak berdasarkan usia yaitu umur 40 tahun ndash 49

tahun sebanyak 14 orang deretan kedua tertinggi untuk responden

berdasarkan usia yaitu antara umur 50 tahun - 59 tahun sebanyak 8

orang yang ketiga frekuensi pada umur 30 tahun ndash 39 tahun

sebanyak 7 orang orang Untuk umur 60 tahun ndash 69 tahun sebanyak

3 orang umur 70 tahun ndash 79 tahun sebanyak 2 orang dan untuk

responden yang berumur 20 tahun ndash 29 tahun sebanyak 1 orang

Jadi dapat disimpulkan bahwa untuk usia responden yang memiliki

frekuensi terendah adalah umur 20-29 dan untuk frekuensi tertinggi

pada usia 40-49 tahun

0

5

10

15

20-29 30-39 40-49 50-59 60-69 70-79

Responden Berdasarkan Usia

FREKUENSI

75

b Responden Berdasarkan Pendidikan

Responden pada penelitian ini memiliki ragam pendidikan

mulai dari SD SMP SLTA dan Perguruan Tinggi sehingga peneliti

mengkategorikan responden berdasarkan pendidikan responden

Seperti terlihat pada Tabel 42

Tabel 42 Responden berdasarkan Pendidikan

No Pendidikan Frekuensi

1 S1 8

2 SLTA 17

3 SLTP 7

4 SD 3

Total 35

Sumber Data primer yang diolah

Berdasarkan Tabel 42 telah diketahui bahwa pendidikan

responden yang paling mendominasi adalah pendidikan tingkat

SLTA sebanyak 486 Terdapat 229 untuk responden yang

memiliki pendidikan tingkat perguruan tinggi Untuk pendidikan

tingkat SLTP sebanyak 200 Sedangkan untuk pendidikan

tingkat SD sebanyak 86 terdapat Grafik pendukung untuk data

responden berdasarkan tingkat pendidikan seperti yang telah

disajikan pada Grafik 42

Sumber Data mentah yang telah diolah

Grafik 42 Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

0

5

10

15

20

PT SLTA SLTP SD

Responden Berdasarkan Pendidikan

FREKUENSI

76

Dari keterangan yang didapat pada grafik dalam pendukung

(Grafik 42) diketahui bahwa tingkat pendidikan responden pada

tingakat Perguruan Tinggi sebanyak 8 orang untuk pendidikan

tingkat SLTA sebanyak 17 orang untuk tingkat SLTP sebanyak 7

orang dan untuk responden dengan tingkat pendidikan Sekolah

Dasar (SD) sebanyak 3 orang Dapat disimpulkan bahwa untuk

tingkat pendidikan responden tertinggi adalah responden dengan

tingkat pendidikan SLTA dan frekuensi terendah pada tingkat

pendidikan SD

c Responden Berdasarkan Tahun Bergabung di PG Tjoekir

Responden pada penelitian ini sebagian merupakan orang yang

berkerjasama dengan Pabrik Gula Tjoekir yang memiliki perbedaan

tahun bergabung dengan pabrik Gula Tjoekir mulai dari tahun 1980

sampai sekarang Seperti terlihat pada Tabel 43

Tabel 43 Responden berdasarkan Tahun Gabung

No Tahun Bergabung Frekuensi

1 1980-1989 3

2 1990-1999 6

3 2000-2009 22

4 2010-2019 4

Total 35

Sumber Data primer yang diolah

Berdasarkan Tabel 43 diketahui bahwa tahun bergabung

responden dengan Pabrik Gula Tjoekir terbilang berbeda-beda

mulai dari tahun 1980-1989 sebanyak 3 orang yaitu 86 kurang

lebih sudah hampir 30 tahun Untuk tahun 1990-1999 sebanyak

171 yaitu 6 orang responden kurang lebih sudah bekerjasama

selama hampir 20 tahun Responden yang bergabung dan

bekerjasama dengan Pabrik Gula Tjoekir pada tahun 2000-2009

sebesar 629 yaitu 22 orang responden dan mereka bekerjasama

77

baik menjadi petani pemasok tebu maupun menjadi karyawan

kurang lebih sudah hampir 10 tahun Sedangkan petani dan

karyawan yang bergabung pada tahun 2010-2019 terbilang

sebanyak 114 yaitu 4 orang responden dan kurang lebih masih 8

tahun bekerjasama dengan Pabrik Gula Tjoekir Selain data statistik

juga didukung oleh grafik tahun gabung petani tebu dan karyawan

terhadap Pabrik Gula Tjoekir seperti yang tersaji pada Grafik 43

Sumber Data mentah yang diolah

Grafik 43 Responden Berdasrkan Tahun Gabung atau Kerjasama

dengan Pabrik Gula Tjoekir

Berdasarkan grafik pendukung di atas digambarkan bahwa

frekuensi responden berdasarkan tahun bergabung atau

bekerjasama dengan Pabrik Gula Tjoekir pada tahun 1980 ndash 1989

sebanyak 3 orang unntuk tahun 1990-1999 sebanyak 6 orang

untuk tahun 2000-2009 sebanyak 22 dan untuk tahun bergabung

antara 2010-2019 sebanyak 4 orang Dapat disimpulkan bahwa

responden yang bergabung dengan PGTjoekir yang tertinggi

adalah frekuensi pada tahun bergabung 2000-2009 sedangkan yang

terendah adalah tahun gabung 1980-1989

2 Deskripsi Statistik

Dalam penelitian ini terdapat berbagai responden dilihat dari

pendidikan usia dan tahun gabungbermitra dengan PG Tjoekir

Dalam deskripsi statistik terdapat tiga hal yang penting untuk diketahui

0

5

10

15

20

25

1980-1989 1990-1999 2000-2009 2010-2019

Responden Berdasarkan Tahun Gabung dengan PG Tjoekir

FREKUENSI

78

yaitu nilai rata-rata atau Mean nilai tengah atau disebut Modus dan

nilai terbanyak atau Modus Seperti pada penghitungan data

menggunakan SPSS dan memperoleh hasil seperti pada Tabel 44

Tabel 44 Mean Median dan Modus

Statistics

Usia Pendidikan Tahun_Gabung Pekerjaan

N Valid 35 35 35 35

Missing 0 0 0 0

Mean 33143 21429 27714 14286

Median 30000 20000 30000 10000

Mode 300 200 300 100

Melihat Tabel 44 dapat diketahui hasil nilai penghitungan

berdasarkan kategori responden masing-masing dapat diuraikan

sebagai berikut

a Responden menurut Usia

Responden menurut usia dikategorikan menjadi 6 yaitu 1 = 20-

29 kategori 2 = 30-39 kategori 3 = 40-49 kategori 4 = 50 -59 Kategori

5 = 60-69 dan kategori 6 = 70-79 Dan hasilnya nilai rata-rata dari

responden menurut usia yaitu 33143 yang dibulatkan menjadi 3 yang

artinya rata-rata responden berumur 40-49 tahun Nilai median atau nilai

tengahnya 30000 yaitu 3 yang hasilnya juga pada umur 40-49

responden kemudian modusnya adalah 3

b Responden menurut Pendidikan

Responden menurut pendidikan di kategorikan menjadi 4

yaitu kategori berlambangkan angka 1 = S1 kategori 2 = SLTA

kategori dengan angka 3 = SMP dan angka 4 = SD Hasil dari

penghitungan menggunakan SPSS adalah nilai rata-ratanya sebesar

21429 di bulatkan menjadi 2 jadi rata-rata pendidikan responden

adalah SLTA Nilai tengah atau median dari responden adalah

20000 dibulatkan menjadi 2 berarti nilai tengah dari responden

79

berdasarkan pendidikan adalah 2 yaitu SLTA Modusnya bernilai

200 atau 2 yaitu pada tingkat pendidikan SLTA

c Responden menurut Tahun Gabung

Responden menurut tahun gabung dikategorikan menjadi 4

yaitu kategori berlambangkan angka yaitu 1 = 1980-1989 kategori

2 = 1990-1999 kategori 3 = 2000-2009 dan kategori 4 = 2010-

2019 Dari hasil penghitungan diketahui bahwa nilai rata-rata tahun

gabung responden dengan PG Tjoekir adalah 27714 bila di

bulatkan menjadi 3 yaitu pada tahun 2000-2009 untuk nilai

mediannyanilai tengahnya adalah 30000 atau 3 adalah tahun

2000-2009 dan untuk modusnya yaitu 300 berarti paling banyak

petani tebu bergabung dengan PG Tjoekir adalah tahun 2000-

2009

Selain mean median dan modus terdapat juga istilah simpanan

baku atau standar deviasi nilai minimum dan maksimum dari nilai

seluruh variabel dalam penelitian ini yaitu CSR dan perekonomian

petani tebu dan karyawan pabrik sebagimana yang di tunjukkan pada

Tabel di bawah ini

Tabel 45 Hasil Analisis Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

Std

Deviation

Program_CSR 35 38 65 4846 5192

Perekonomian 35 30 49 3731 3620

Valid N (listwise) 35

Sumber Data Mentah yang diolah

Berdasarkan Tabel 45 dapat diketahui bahwa jumlah data yang

diambil untuk sampel sebanyak 35 orang Terdapat hasil dari masing-

masing variabel

80

a Corporate Social Responsibility

Hasil dari penghitungan pada variabel X yaitu CSR menunjukkan

bahwa nilai mean 4846 dan nilai standar deviasi yang lebih kecil

yaitu 5192 dengan hasil tersebut bahwa dinyatakan hasil sebaran

data pada penelitian terbilang cukup baik Pada tabel diatas

terdapat nilai minimum 38 dan nilai maksimum 65

b Perekonomian Petani Tabu dan Karyawan

Pada penghitungan variabel Y yaitu perekonomian petani tebu dan

karyawan menunjukkan hasil mean sebesar 3731 dan nilai standar

deviasi yang lebih kecil yaitu 3620 sehingga dinyatakan bahwa

hasil sebaran data pada penelitian cukup baik Selain itu terdapat

nilai minimum sebesar 30 dan nilai maksimum sebesar 49

3 Deskripsi Variabel

Penelitian ini menggunakan skala ukur yaitu Skala Likert untuk

mengetahui bagaimana tanggapan responden terhadap pengaruh

program CSR Pg Tjoekir terhadap tingkat ekomnomi petani tebu

Variabel yang diteliti adalah variabel Independen (Program Corporate

Social Responsibility) dan variabel Dependen (Tingkat ekonomi petani

tebu) Dalam pegukuran skala likert terdapat 4 skor alternatif jawaban

dalam kuesioner tertutup Seperti yang disajikan pada Tabel 46

Tabel 46 Skor pernyataan menurut Skala Likert

No Pernyataan Skor

1 Sangat Setuju 4

2 Setuju 3

3 Tidak Setuju 2

4 Sangat Tidak Setuju 1

Untuk memudahkan menganalisis hasil penelitian dari

kuesioner maka keseluruhan hasil jawaban dari pernyataan-pernyataan

yang ada dalam kuesioner dirangkum secara ringkas setiap

variabelnya

81

1 Program Corpporate Social Responsibility PG Tjoekir

(Variabel X)

Hasil frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan yang

telah diolah pada kuesioner dalam bentuk persentase Hasil

frekuensi jawaban responden dapat dilihat seperti yang disajikan

pada Tabel 47

Tabel 47Hasil frekuensi jawaban responden atas pernyataan

No

Item

Frekuensi

STS () TS () S () SS ()

1 0 0 8 23 23 66 4 11

2 0 0 7 20 22 63 6 17

3 0 0 7 20 24 69 4 11

4 0 0 8 23 22 63 5 14

5 0 0 11 32 19 54 5 14

6 0 0 7 20 21 60 7 20

7 1 3 5 14 24 69 5 14

8 0 0 9 26 24 68 2 6

9 0 0 2 6 28 80 5 14

10 0 0 8 23 22 63 5 14

11 0 0 16 46 16 46 3 8

12 0 0 16 46 14 40 5 14

13 0 0 14 40 17 49 4 11

14 0 0 12 34 20 57 3 9

15 0 0 11 31 22 63 2 6

16 0 0 2 6 30 86 3 8

17 1 3 9 26 24 68 1 3

82

2 Tingkat ekonomi petani tebu kabupaten Jombang (Variabel Y)

Hasil frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan yang

telah disediakan pada kuesioner untuk variabel dependen Dari

Tabel 48 dapat diketahui jawaban responden serta frekuensinya

dari setiap masing-masing pernyataan dari nomor urut 1-32

pernyataan dalam kuesioner Seperti yang disajikan pada Tabel 48

Tabel 48 Frekuensi jawaban responden (Variabel Y)

Sumber Data Primer yang diolah

4 Deskripsi Kuesioner

Kuesioner dalam penelitian terdapat 32 pernyataan berikut

merupakan deskripsi dari nomor item 1-17 pernyataan untuk variabel

X dan 1-15 untuk variabel Y yang terdapat dalam kuesioner

No

Item

Frekuensi

STS () TS () S () SS ()

1 0 0 1 3 32 91 2 6

2 0 0 9 26 19 54 7 20

3 1 3 22 63 11 31 1 3

4 1 3 22 63 9 26 3 8

5 0 0 10 29 21 60 4 11

6 1 3 27 77 6 17 1 3

7 1 3 14 40 15 43 5 14

8 0 0 7 20 28 80 0 0

9 1 3 12 34 22 63 0 0

10 2 6 25 71 5 14 3 9

11 2 6 10 28 22 63 1 3

12 4 11 25 72 5 14 1 3

13 1 3 24 68 8 23 2 6

14 3 9 27 77 3 9 2 6

15 1 3 31 88 2 6 1 3

83

penelitianProgram CSR PG Tjoekir tidak begitu familiar di telinga

masyarakat dan petani tebu karena istilah CSR yang berasal dari

bahasa Inggris menyebabkan petani-petani tebu yang relatif sudah tua

dan puluhan tahun menjadi tebu tidak mengetahui arti CSR Mereka

hanya mengetahui bahwa di Pabrik Gula Tjoekir ada bentuk bantuan

yang diperuntukkan bagi petani tebu karyawan dan masyarakat

sekitar Bantuan tersebut merupakan sebuah kewajiban yang harus

diberikan pabrik kepada warga setempat yang menerima dampak

kegiatan industri dari pabrik gula tersebut selain itu petani juga

mengetahui bahwa bantuan dari pabrik tersebut wajib diberikan kepada

petani karena kekurangan dalam mengolah tebu hingga siap panen

Dari 35 orang responden yang mengetahui arti makna Corporate

Social Responsibility secara bahasa menggunakan bahasa asing dan

arti makna tanggung jawab setiap perusahaan industri di Indonesia

hanya sebagian saja Hal tersebut dapat di lihat pada diagram yang

telah disajikan pada Grafik 44

Grafik 44 Tingkat Pengetahuan Petani Tebu terhadap CSR

Dari Grafik 44 diketahui dari 35 responden tingkat pengetahuan

petani tebu sekitar mencapai 66 karena mereka sebagian besar

mengetahui bahwa CSR adalah program Pabrik Gula Tjoekir untuk

para warga sekitar karyawan dan petani sebagai mitranya dalam

kelancaran kegiatan industri perusahaan Tingkat petani yang tidak

0

23

66

11

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Setuju

Sangat Setuju

84

mengetahui apa yang dimaksud dengan CSR sebanyak 23 dan yang

mengetahui apa itu CSR Pabrik Gula Tjoekir sebanyak 11 hal

tersebut dikarenakan petani tebu yang hanya sebatas mengetahuinya

saja istilah CSR namun tidak tahu apa saja program yang masuk dalam

CSR bahkan yang lebih familiar di telinga para petani tebu adalah

program PKBL bukan CSR padahal 2 hal tersebut berkaitan Pada

Pabrik Gula Tjoekir terdapat CSR yang disebut PKBL yaitu Program

Kemitraan dan Bina Lingkungan Program CSR merupakan program

yang didirikan oleh PTPN pusat untuk semua cabang perusahaan

Program utama dari CSR Pabrik Gula Tjoekir adalah PKBL (Program

Kemitraan dan Bina Lingkungan) adalah program yang dicanangkan

oleh BUMN se-Indonesia dan memiliki perbedaan dengan CSR tetapi

pada PG Tjoekir PKBL merupakan program yang masuk kepada

program CSR Program Kemitraan yang diketahui oleh petani tebu

adalah program peminjaman dana untuk mengolah sawah tebu hingga

tebu siap dipanen pinjaman tersebut memiliki bunga yang cukup

rendah dan petani merasa program kemitraan dar PG Tjoekir yang

dirasakan cukup membantu perekonomian petani tebu saat kesusahan

dana dalam mengolah sawah tebu miliknya Dari penelitian ini

disajikan grafik mengenai manfaat CSR pada proram kemitraan yang

dirasakan selama ini oleh petani tebu karyawan Seperti yang disajikan

pada Grafik 45

3

14

69

14

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Setuju

Sangat Setuju

85

Grafik 45 Penilaian Implementasi Program Kemitraan yang dirasakan

Petani Tebu

Dari data tersebut dapat dilihat bahwa dari 35 responden bahwa

implementasi program CSR pada Kemitraan sudah cukup bagus dan

semua pihak dapat mengajukan dana pinjaman baik itu petani yang di

gunakan untuk mengolah sawah tebu karyawan untuk keperluan

modal maupun pribadi dan untuk warga sekitar sebagai dana usaha

Respon warga mengenai pernyataan ldquo Implementasi program PKBL

kemitraan di PG Tjoekir masih kurangrdquo dan sebagian besar responden

hampir 70 yaitu 69 menjawab tidak setuju dengan pernyataan itu

yang artinya program kemitraan telah berjalan lancar Sebagian besar

petani mengatakan bahwa program kemitraan itu cukup membantu dan

menguntungkan karena ketika petani memerlukan dana untuk

pengolahan sawah tebu petani dapat meminjam dana pada Koperasi

Tebu Rakyat yang telah bekerjasama dengan PG Tjoekir dalam hal

ini117

Selain program kemitraan pada CSR Pabrik gula Tjoekir

terdapat juga program Bina Lingkungan Menurut data yang didapat

pada penelitian dapat dilihat pada grafik 43 mengenai penilaian

Program Bina Lingkungan oleh petani dan karyawan Seperti yang

disajikan pada Grafik 46

117

Pendapat salah satu petani tebu saat di mohon bantuan mengisi kuesioner (nama responden di

rahasiakan)

86

Grafik 46 Penilaian Petani terhadap Program Bina Lingkungan

Pg Tjoekir

Dari Grafik 46 diketahui bahwa penilaian petani dan

karyawan tentang PBL sudah bagus Sebagian besar petani menjawab

pernyataan di atas dengan tidak setuju apabila ldquo Implementasi program

Bina Lingkungan ini masih kurangrdquo Mulai dari petani tebu yang sudah

berpuluh tahun bergabung dan bekerjasama dengan PG Tjoekir

sampai petani yang masih baru menilai bahwa implementasi Program

Bina Lingkungan sudah cukup bagus Terutama untuk para petani tebu

yang sawahnya menggunakan irigasi sungai yang berasal dari Pabrik

Gula Tjoekir Menurut Grafik 46 terdapat 40 petani merasakan

manfaat adanya CSR Program Bina Lingkungan namun 49 Petani

mengatakan bahwa implementasinya memang masih kurang

kemungkinan ini dikarenakan letak sawah petani yang sangat jauh dari

PG Tjoekir namun bila petani yang merasa tidak merasakan manfaat

dari CSR maka dapat mengajukan perbaikan-perbaikan saluran irigasi

sawah agar irigasi pada sawah petani tersebut menjadi lancar Terdapat

11 dari 35 responden merasa bahwa implementasi CSR masih sangat

kurang hal tersebut dapat dikarenakan petani tidak mengikuti program

PKBL atas dorongan individual dan karena letak kebun petani tersebut

sangat jauh dari PG Tjoekir Selain itu saluran irigasi sawah yang

terletak lumayan jauh jaraknya dari PG Tjoekir juga merasakan

0

40

49

11

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Setuju

Sangat Setuju

87

implementasinya yaitu PG Tjoekir memperbaiki sungai kecil yang

sebelumnya berukuran kurang dari 03 m2 -04 m2 meter dan

mengalami penyumbatan sehingga irigasi untuk sawah petani tebu

tidak lancar tetapi kini sudah lancar karena mendapat bantuan berupa

pelebaran aliran sungai hingga ukuran 1 meter Dapat di lihat pada

Gambar 43

Gambar 43 Sungai yang di perbaiki oleh PG Tjoekir118

Dari Gambar 43 bahwa sungai tersebut telah diperlebar yang

sebelumnya 03 m2 ndash 04 m2 menjadi lebar 07 m2 dan sepanjang

2750 meter atau 275 km Untuk pelebaran aliran sungai tersebut

memakan dana sebanyak Rp 27720000 yang dilaksanakan pada bulan

Desember 2018 lalu Lain halnya dengan program lingkungan di ranah

pengolahan sawah tebu oleh petani dari hasil penelitian berupa

pernyataan dan pendapat petani tebu mengenai bantuan CSR untuk

pengolahan sawah tebu itu tidak ada dulu pernah ada bantuan berupa

subsidi pupuk dan bibit tebu tetapi setelah itu tidak berjalan lancar dan

untuk bantuan alat pertanian pengolahan sawah seperti traktor juga

tidak ada Terlihat pada Grafik 47 mengenai respon petani tebu dari

118

Gambar diambil pada tanggal 7 Februari 2019 di daerah persawahan Catak Gayam Kecamatan

Mojowarno Kabupaten Jombang

88

pernyataan kuesioner dan pendapat petani tebu mengenai bantuan

pengolahan sawah tebu

Grafik 47 Bentuk Bantuan PG Tjoekir Berupa Pupuk dan Bibit

Tebu

Dari Grafik 47 diketahui bahwa sebagian besar petani tebu

mendapatkan bantuan untuk pengolahan sawah tebu sebesar 57 dari

35 responden dan ada responden yang sangat setuju sebesar 9 dari

seluruh reponden untuk responden yang tidak setuju sebesar 34

bahwa ada bantuan berupa pupuk dan bibit dari PG Tjoekir tetapi

pada tahun-tahun terakhir program tersebut kurang lancar mengenai

pendistribusian pupuk Sebagian kecil petani berpendapat bahwa

bantuan tersebut adalah peminjaman dana dari program kemitraan

yang di peruntukkan untuk mengolah sawah termassuk pembelian

pupuk

Program CSR selain PKBL juga terdapat program santunan

yang rutin dilaksanakan selama 2 kali dalam setahun ketika musim

giling tebu akan dimulai dan ketika musim giling tebu akan ditutup

atau sudah selesai musim panen tebu Santunan tersebut berupa

pembagian sembako untuk warga yang terdapat di sekitar pabrik yang

merasakan dampak limbah industri dari kegiatan giling tebu pabrik

gula Diantaranya wilayah yang rutin diberi santunan yaitu wilayah

0

34

57

9

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Setuju

Sangat Setuju

89

kelurahan Jatirejo Cukir dan Kwaron secara merata berupa sembako

dan gula Seperti yang disajikan pada Gambar 44

Gambar 44 Pembagian Santunan kepada warga sekitar PG Tjoekir

Pelaksanaan pemberian santunan dilaksanakan pada tanggal 7

Februari dan Gambar 44 diambil pada saat pembagian santunan di

Balai Desa Jatirejo pembagian tersebut cukup merata karena tidak

memandang bulu bahkan petani tebu yang merupakan warga Jatirejo

Cukir dan Kwaron juga menerima sembako dari PG Tjoekir jadi

apabila dilihat dari materi para petani tebu merupakan warga yang

memiliki cukup banyak kekayaan tetapi hal tersebut tidak menjadi

halangan untuk mendapatkan bantuan sembako dari PG Tjoekir

karena dari PG Tjoekir sendiri dari tahun ke tahun memang di bagikan

secara merata

Para petani tebu yang bekerjasama dengan PGTjoekir rata-rata

memiliki ekonomi menengah ke atas karena selain menjadi petani tebu

dengan lahan tebu yang luas petani tebu juga memiliki pekerjaan lain

selain menjadi petani tebu Hal ini dapat dilihat pada Grafik 48

90

Grafik 48 Pekerjaan selain menjadi petani tebu

Menurut Grafik 48 diketahui bahwa selain menjadi petani

tebu para petani tebu memiliki pekerjaan yang lain grafik di atas

adalah jawaban dari pernyataan ldquoAnda memiliki pekerjaan selain

menjadi petani teburdquo dan 54 dari seluruh responden merupakan

petani tebu yang memiliki pekerjaan selain menjdi petani tebu

Diantara pekerjaan tersebut sebagai petani palawija berdagang Hal

tersebut dikarenakan pendapatan yang didapat petani tebu setiap panen

tidak cukup untuk mengembalikan modal awal mengolah sawah tebu

Seperti disajikan pada Grafik 49

Grafik 49 Pendapatan Petani Tebu Setiap Musim Panen

Menurut Grafik 46 bahwa dijelaskan mengenai pendapatan

petani tebu yang akhir-akhir ini mengalami penurunan Dapat

0

26

54

20

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Setuju

Sangat Setuju

3

63

26

8

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Setuju

Sangat Setuju

91

dikarenakan faktor cuaca yang mengakibatkan tebu berkualitas rendah

dan faktor penundaan masa giling tebu Para petani tebu baik petani

kecil (memiliki lahan 1-3 hektar) maupun petani besar (4-45 hektar)

mayoritas memiliki pekerjaan selain petani tebu dan penghasilan yang

didapat dalam rumah tangga juga tidak hanya dari kepala keluarga

tetap dari istri dan anak yang sudah bekerja Dari segi kesehataan para

petani tebu mayoritas tidak memiliki penyakit khusus (penyakit

jantung asma kanker dan lain-lain) Sebagian besar petani

mengatakan bahwa tidak ada bantuan atau jaminan kesehatan dari

pabrik tetapi sebagian lainnya mengatakan mendapatkan jaminan

kesehatan tetapi pada waktu tertentu

C Hasil Observasi

Observasi dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh Program CSR dari PG Tjoekir itu berpengaruh terhadap

perekonomian petani tebu dan karyawan pabrik Kegiatan observasi di

lakukan dengan mengamati pendapat-pendapat dari individu para petani

tebu dan karyawan yang telah bekerjasama baik sebagai mitrapemasok

tebu maupun sebagai pegawai pabrik serta mengamati pelaksanaan CSR

Hal ini dapat di lihat pada tabel 49

Tabel 49 Hasil Observasi

No Variabel Indikator Implementasi Pendapat

Masyarakat

1 Program

CSR

Program bina

lingkungan

Perbaikan

irigasi sawah

sepanjang 2750

m x 07 m2 di

daerah Catak

Gayam

(Mojowarno)

dengan biaya

27720000

Sangat bagus

karena

sebelumnya

sungai kecil itu

tidak dapat

mengalir

secara lancar

ddan terlalu

sempit

92

(foto terdapat

pada lampiran)

kemudian PG

Tjoekir

memperlebar

sungai hingga

kini irigasi

sawah lancar

2 Program

Kemitraan

Peminjaman

dana usaha

dengan bunga

ringan

Bagus di

gunakan untuk

modal

pengolahan

sawah tebu

3 Program CSR

untuk warga

sekitar pabrik baik

itu karyawan

maupun petani

Bantuan berupa

sembako

Bagus di

laksanakan 2

kali dalam

setahun setiap

musim giling

4 Tingkat

ekonomi

Tingkat Sumber

Data Primer yang

diolahpendapataan

petani tebu

Tingkat

pendapatan

petani tebu

sebagian besar

menengah ke

atas dan

sebagian besar

lahan sawah

yang di tanami

tebu lebih dari 2

hektar bahkan

hingga

mencapai 40

hektar

Di lihat dari

luas awah tebu

yang di miliki

luas tanah dan

gedung tempat

tinggal selain

itu memiliki

lebih dari 1

buah mobil

Tabel 49 Lanjutan

njutannjutan

93

5 Tingkat kesehatan

petani tebu

Jarang yang

memiliki

penyakit khusus

seperti kanker

diabetes

jantung lemah

dan lain-lain

Sebagian besar

anggota

keluarga

petani tebu

tidak memilki

penyakit

khusus

6 Tingkat

pendidikan

Sebagian besar

tingkat

pendidikan

petani tebu

adalah tingkat

SLTA

Tingkat

pendidikannya

bagus

mengingat

bahwa petani

tebu itu bukan

orang

sembarangan

Sumber Data primer yang diolah

D Pengujian Persyaratan Analisisdan Pengujian Hipotesis

a Uji Kualitas Data

Uji validitas dan reliabilitas sangatlah penting dalam sebuah

penelitian karena tahap ini merupakan tahap awal sebelum memulai

penelitian yang pengambilan data penelitian menggunakan kuesioner

atau angket

1 Uji Validitas

Sebelum melakukan penelitian angket yang sudah dibuat oleh

peneliti diuji keabsahannya Setiap nomor item yang ada di angket

diuji kevaliditasannya dengan cara menyebarkan angket kepada

responden kurang lebihnya 30 orang Kemudian dari uji validitas

inilah akan diketahui mana nomor item kuesioner yang valid dan

yang tidak valid Apabila banyak item yang tidak valid maka

peneliti harus memperbaiki pertanyaan atau pernyataan dalam

angket kemudian kembali disebarkan kepada responden uji

Tabel 49 Lanjutan

94

validitas Responden ini bukanlah responden yang dipakai untuk

objek penelitian melainkan responden ini hanya untuk menguji

kevaliditasannya saja Seperti yang terdapat dalam Tabel 410

Tabel 410 Hasil Uji Validitas Variabel X (Corporate Social

Responsibility)

No Variabel Indikator No Item No Valid

1

Program-

program

Corporate

Social

Responsibility

PG Tjoekir

(Variabel X)

Program

Kemitraan

1234567

891011

9

Program Bina

Lingkungan

12131415

16171819

20

1215

Pada Tabel 410 telah diketahui dengan uji validitas

menggunakan bantuan komputer yaitu software SPSS 160

memiliki hasil bahwa ada 3 butir pernyataan dalam kuesioner yang

tidak valid Pernyataan yang valid sebanyak 17 nomor item pada

angket yang disebarkan ini berarti angket tersebut sudah terbilang

valid karena dari hasil hitung SPSS menunjukkan bahwa (r hitung

gt r tabel) nilai r hitung lebih besar dibandingkan dengan nilai r

tabel Pada uji validitas ini peneliti memilih 30 sampel dari

bermacam responden yaitu petani tebu dan karyawan pabrik

Pabrik Gula Tjoekir Jumlah responden dalam uji validitas adalah

30 dan dilihat dalam r tabel bahwa N=30 (jumlah responden)

terdapat nilai 0361 dan kemudian setelah di hitung banyak nomor

item yang hasilnya lebih besar dari r 0361 sehingga terdapat 17

pernyataan dikatakan valid karena nilai hitung lebih dari r hitung gt

0361 untuk variabel X (Program CSR Pabrik Gula Tjoekir) Pada

Tabel 411 Menggambarkan hasil uji validitas dari variabel Y

95

Tabel 411 Hasil Uji Validitas Variabel Y (Tingkat Ekonomi

Petani Tebu)

No Variabel Indikator No Item No Valid

1

Tingkat

ekonomi

petani tebu

(Variabel Y)

Pendapatan 123456

7

891011

12

1911

Pendidikan 131415

1617

-

Kesehatan 181920 1819

Hasil uji validitas pada Tabel 411 diketahui terdapat 5

pernyataan yang tidak valid dalam kuesioner dikarenakan hasil

hitung dari SPSS menunjukkan hasil yang nilainya kurang dari

0361 (r hitung lt r tabel) Pernyataan yang tidak valid tidak di

gunakan dalam penelitian Pada kuesioner tersebut ada 40

pernyataan dalam satu angket dan terdapat 8 nomor yang tidak

valid berarti 32 nomor saja yang di gunakan peneliti untuk

disebarkan kembali ke responden

2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah pengujian yang dilakukan setelah

kuesioner diuji kevaliditasannya setelah diketahui valid tidaknya

kemudian diuji reliabel atau tidak reliabel Tujuan dari pengujian

reliabilitas adalah untuk mengetahui bahwa jawaban dari

responden itu memilki kosistensi atau tidak dalam menjawab

kuesioner yang telah disebarkan dan dapat dikatakan sebagai alat

ukur konsistensi dari waktu ke waktu Untuk mengetahui tingkat

reliabel peneliti menggunakan software SPSS 160 dengan

menghitung koefisien Alpha Cronbachrsquos apabila hasil

penghitungan Alpha Cronbachrsquos gt 06 maka dapat dikatakan

kuesioner tersebut reliabel Dalam uji reliabel jumlah yang di

gunakan sama seperti jumlah responden untuk uji validitas karena

96

tahap uji reliabilitas adalah tahap lanjutan setelah uji validitas

Seperti yang di gambarkan pada Tabel 412

Tabel 412 Hasil Uji Reliabilitas Variabel X (Corporate Social

Responsibility)

Reliability Statistics

Cronbachs Alpha N of Items

851 20

Sumber Data primer yang diolah

Dari hasil penghitungan di atas bahwa nilai Cronbachrsquos

Alpha gt 06 jadi dapat dikatakan uji reliabitas untuk variabel X

hasilnya adalah reliabel Dalam Tabel 410 terbilang hasil

penghitungan 0851 yang nilainya lebih besar dari 06 jadi tingkat

reliabilitasnya terpenuhi Untuk uji reliabilitas pada variabel Y

dapat dilihat seperti yang terdapat pada Tabel 413

Tabel 413 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y (Tingkat Ekonomi

Petani Tebu)

Reliability Statistics

Cronbachs Alpha N of Items

777 20

Sumber Data primer yang diolah

Pada Tabel 413 hasil hitung menunjukkan 0777 gt 06 yang

artinya nilai tersebut lebih besar dari 06 jadi dapat dikatakan uji

reliabilitas pada variabel X adalah reliabel pada kedua variabel X

dan variabel Y adalah reliabel tingkat konsistensi jawaban

responden pada angket memenuhi syarat dan dapat melanjutkan

untuk menyebarkan angket pada objek penelitian yang

sesungguhnya

97

b Uji Persyaratan Analisis

Dalam penelitian ini terdapat uji persyaratan analisis yang terdiri

dari uji normalitas uji homogenitas uji lineartas Hal tersebut akan

dijelaskan dan dihitung menggunakan bantuan komputer yaitu SPSS

160

1 Uji Normalitas

Uji normalitas pada penelitian ini digunakan untuk menguji

apakah variabel X dan variabel Y yang diteliti memiliki ditribusi

normal atau tidak normal Uji normalitas ini menggunakan

hitunngan uji Kolmogorov-Smirnov yang akan dihitung

menggunakan software SPSS 160 Dalam penghitungan

normalitas terdapat istilah taraf signifikan atau biasa dilambangkan

dengan Sig Nilai signifikansi ini akan dibandingkan dengan rumus

Kolmogorov-Smirnov yaitu signifikan gt 005 dan dapat dikatakan

data tersebut berdistribusi normal Begitupun sebaliknya kalau

hasil nilai hitung signifikan lt005 maka data tersebut dinyatakan

tidak berdistribusi normal Seperti yang terdapat pada Tabel 414

98

Tabel 414 Hasil Uji Asumsi Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Program

_CSR

Tingkat_ekonomi_

Petani

Unstandardized

Residual

N 35 35 35

Normal

Parametersa

Mean 484571 373143 0000000

Std

Deviation 519243 361997 339669670

Most Extreme

Differences

Absolute 155 139 095

Positive 155 139 095

Negative -093 -123 -095

Kolmogorov-Smirnov Z 915 820 564

Asymp Sig (2-tailed) 373 511 908

a Test distribution is Normal

Sumber Pengolahan data

Pada Tabel 414 diketahui pada kolom Unstandardized

Residual nilai signifikansi addalah 0908 gt005 maka dapat

dikatakan bahwa data berdistribusi normal Signifikansi pada

kolom variabel X (Program CSR) menunjukkan angka 0373gt005

artinya variabel X merupakan data berdistribusi normal Sedangkan

pada kolom variabel Y (Tingkat Ekonomi Petani) menunjukkan

angka 0511 gt 005 yang berarti variabel Y merupakan data

berdistribusi normal Hasil tersebut didukung juga dengan

histogram hasil uji normalitas seperti pada Grafik 436 sebagai

berikut

99

Sumber data mentah yang telah diolah menggunakan SPSS 160

Grafik 410 Grafik Uji Normalitas

Selain didukung dengan hasil penghitungan berupa

diagram Hasil uji normalitas ini juga didukung oleh diagra P-Plot

seperi yang telah disajikan pada Grafik di bawah ini

Sumber data mentah yang diolah

Grafik 411 Grafik diagram Uji Normalitas (P-Plot)

Diagram P-plot merupakan diagram hasil yang mendukung

penghitungan uji normalitas Cara membaca diagram P-plot adalah

lingkaran-lingkaran yang mendekati garis maka data penelitian

tersebut semakin tinggi tingkat kenormalannya sebaliknya apabila

100

lingkaran-lingkaran kecil tersebut semakin menjauhi garis maka

tingkat kenormalannya semakin rendah Dari data hasil di atas

dapat dilihat bahwa hasil penghitungan menunjukkan 19 data

penelitian sangat dekat bahkan berada pada garis ini dapat

dikatakan normalitasnya tinggi Untuk 13 lainnya dekat tetapi agak

sedikit menjauh dan dapat dikatakan tingkat normalitasnya sedang

karena tidak terlalu jauh dari garis normalitas tersebut

2 Uji Homogenitas

Uji homogenitas adalah pengujian mengenai sama tidaknya

variansi-variansi dua buah distribusi atau lebih Uji homogenitas

dilakukan untuk mengetahui apakah data dalam variabel X dan Y

bersifat homogen atau tidak119

Dalam penghitungan ini asumsi

homogenitas menggunakan Lavene ndashTest dalam pengambilan

keputusan adalah jika nilai signifikansi gt 005 maka distribusi data

adalah homogen Sebaliknya jika hasil penghitungan signifikansi lt

005 maka data tersebut adalah data yang berdistribusi tidak

homogen Penghitungan dapat dilihat seperti pada tabel 415

Tabel 415 Hasil Uji Asumsi Homogenitas

Hasil

Levene Statistic df1 df2 Sig

1594 1 68 211

Sumber Data primer yang diolah

Dari Tabel 415 diketahui bahwa hasil penghitungan

menunjukkan signifikansi gt 005 terbilang 0211gt 005 jadi dapat

diambil keputusan bahwa data dari variabel X dan Y merupakan

data yang berdistribusi homogen

119

Di kutip dari situs web httpswwwstatistikiancom201301uji-homogenitashtmlamp pada

tanggal 17 Februari 2019 pukul 2020

101

3 Uji Linearitas

Linearitas dapat diartikan seperti garis lurus yang

berhubungan Uji linearitas digunakan untuk mengetahui antara

dua variabel X dan Y mempunyai hubungan yang linear atau tidak

secara signifikan Dalam penelitian ini penghitungan dengan

bantuan komputer yaitu dengan SPSS 160 Uji linear biasanya

digunakan dalam prasyarat analisis korelasi dan regresi linear

Pengambilan keputusan adalah jika nilai signifikan gt 005 maka

terdapat hubungan yang linear antara variabel X dan variabel Y

Seperti pada Tabel 416 dengan menggunakan Tabel ANOVA

Tabel 416 Hasil Asumsi Uji Linearitas

Sumber Data primer yang diolah

Berdasarkan hasil hitungan dari uji linearitas pada Tabel 416

dapat diketahui bahwa nilai dari kolom Sig pada baris Deviation

from Linearityhasilnya adalah 0239 gt 005 maka data tersebut

antara variabel X dan Y memilki hubungan yang linear antar

Porgram CSR dengan Tingkat ekonomi petani tebu

ANOVA Table

Sum of Squares Df

Mean Square F Sig

Tingkat_Ekonomi_Petani Program_CSR

Between Groups (Combined)

277793 17 16341 1656 154

Linearity 53266 1 53266 5398 033

Deviation from Linearity

224527 16 14033 1422 239

Within Groups 167750 17 9868

Total 445543 34

102

c Uji Hipotesis Penelitian

1 Uji T

Uji T pada penelitian digunakan untuk menguji ada atau tidaknya

pengaruh antara variabel X terhadap variabel Y Pengujian ini

adalah pemecah dari sebuah hipotesis penelitian yang mana

hasilnya antara ada pengaruh atau tidak ada pengaruh seperti yang

disajikan pada Tabel 417 Dengan hipotesis bahwa

Ha = Ada pengaruh program CSR (Corporate Social

Responsibility) terhadap Perekonomian Petani Tebu dan

karyawan Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang

H0 = Tidak ada pengaruh program CSR (Corporate Social

Responsibility) terhadap Perekonomian Petani Tebu dan

karyawan Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang

Kriteria pengujian

a Jika thitung ttabel maka H0 diterima Ha di tolak

b Jika thitung gt ttabel maka H0 ditolak Ha diterima

Seperti yang telah disajikan pada Tabel 417 hitungan

menggunakan SPSS berikut

Tabel 417 Hasil Uji T

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig B Std Error Beta

1 (Constant) 25633 5549 4620 000

Program_CSR 241 114 346 2117 042

a Dependent Variable Tingkat_Ekonomi_Petani

Sumber Data primer yang diolah

103

Pada Tabel 417 mengenai uji T dapat dilihat hasil

penghitungan yang menggunakan bantuan komputer dengan SPSS

160 diperoleh hasil untuk variabel X (Program Corporate Social

Responsibility PG Tjoekir) dengan nilai thitung sebesar 2117 yang

lebih besar dari ttabel yaitu 203011 yang artinya Ho ditolak

sehingga Ha diterima yang artinya terdapat pengaruh CSR

terhadap perekonomian petani tebu dan karyawan dan nilai

signifikansi yang diperoleh sebesar 0042 dimana nilai signifikansi

tersebut lebih kecil dibandingkan dengan α = 005 Penghitungan

ini menunjukkan bahwa jawaban hipotesis penelitian yaitu H0

ditolak yang berarti bahwa pengukuran untuk variabel X (Program

Corporate Social Responsibility PG Tjoekir) adalah signifikan

Dapat disimpulkan bahwa variabel X (Program CSR PG Tjoekir)

berpengaruh terhadap variabel Y (Tingkat ekonomi petani tebu)

selain itu koefisien regresi variabel (X) Program CSR PGTjoekir

bernilai positif sehingga pengaruh Program CSR PG Tjoekir

terhadap Perekonomian Petani Tebu dan karyawan pabrik adalah

positif

2 Koefisien Determinasi

Perhitungan pada penelitian ini menggunakan perhitungan

regresi Regresi bertujuan untuk menguji pengaruh antara variabel

satu dengan variabel yang lain Pada penghitungan ini

menggunakan penghitungan Regresi Linear Sederhana yang mana

digunakan hanya untuk satu buah variabel X dan satu buah

variabel Y saja Penghitungan regresi ini menggunakan bantuan

software SPSS 16 Untuk mengetahui seberapa pengaruh program

CSR Pabrik Gula Tjoekir terhadap perekonomian Petani Tebu dan

karyawan pabrik apakah berpengaruh secara signifikan atau tidak

Untuk menganalisis ada atau tidaknya pengaruh CSR terhadap

tingkat ekonomi petani tebu dengan melihat nilai hitung dari R

104

Square untuk mengetahui berapa beasar pengaruh dalam

persentase () Seperti hasil hitung pada Tabel 418

Tabel 418 Koefisien determinasi (R) Variabel X dan Y

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std Error of the

Estimate

1 346a 120 093 344778

a Predictors (Constant) Program_CSR

Sumber Data primer yang diolah

Berdasarkan Tabel 418 bahwa dalam penghitungan yang

menggunakan SPSS telah diketahui hasil dari R-Square 0120 dari

variabel X atau variabel Program Corporate Social Responsibility

Pabrik Gula Tjoekir Berdasarkan penghitungan tersebut dikatakan

bahwa 0120 menjadi 120 dari variabel dependen ( Variabel

perekonomian petani tebu) dipengaruhi oleh variabel independen

(Program Corporate Social Responsibility) Dari sini dapat

disimpulkan bahwa tingkat pengaruh antar variabel X dan variabel

Y pada penelitian ini sebesar 12 sedangkan 88 lainnya

dipengaruhi oleh berbagai faktor lainnya (sawah petani yang

bukan tebu palawija aset lain seperti usaha mobil angkuttruk

pendapatan yang diberikan oleh anak petani yang anaknya sudah

bekerja pendapatan dari pensiunan PNS dan TNI pendapatan dari

sewa kontrakan milik petani tebu dan lain-lain) yang tidak

merupakan fokus penelitian ini

3 Analisis Regresi Linear Sederhana

Untuk mengetahui seberapa banyak pengaruh Program CSR

(variabel bebas) dapat dilihat melalui pengujian Koefisien Regresi

yang diberi tanda huruf ldquoBrdquo Untuk mengetahui pengaruh dari

105

masing-masing variabel dapat dilihat pada tabel yang telah

disajikan pada Tabel 419

Tabel419 Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig B Std Error Beta

1 (Constant) 25633 5549 4620 000

Program_

CSR 241 114 346 2117 042

a Dependent Variable

Tingkat_Ekonomi_Petani

Sumber Data primer yang diolah

Pada hasil penghitungan SPSS tabel 419 untuk

mengetahui tingkat signifikansi pada setiap variabel dapat dilihat

pada kolom Sig dengan pengambilan keputusan apabila hasil

hitung kurang dari 005 maka penghitungan tersebut dinyatakan

bahwa variabel X tersebut signifikan Dapat dilihat bahwa hasil

hitung pada kolom Sig dengan nilai 0042 yang berarti variabel

tersebut signifikan Tabel Koefisien dalam regresi linear sederhana

ini berfungsi untuk menggambarkan persamaan regresi Dengan

mengetahui nilai dari baris konstan pada kolom B serta koefisien

regresi yang signifikan Model persamaan regresi untuk

mengetahui tingkat pengaruh program CSR PG Tjoekir terhadap

Perekonomian Petani Tebu dan Karyawan Pabrik adalah dengan

rumus statistik Y = a + bX Dalam Tabel 417 bila dimasukkan

106

pada rumus persamaan regresi menjadi Y = 25633 + 0241X

sebagaimana diinterpretasikan bahwa pada variabel X

menunjukkan nilai positif 0241 hal ini menjadikan apabila nilai

dari B 0241 ini meningkat maka nilai variabel Y juga akan

meningkat sebesar 0241 karena keduanya memiliki hubungan

pengaruh yang searah

E Pembahasan Hasil Penelitian

Pada penelitian ini menemukan hasil yang di dapatkan baik secara

primer yang langsung pada objek penelitian yaitu petani tebu maupun

secara skunder dengan melihat angket yang telah diisi oleh 20 orang petani

tebu dan 15 karyawan pabrik gula Setelah proses penyebaran angket

kemudian mengolah data dan didapatkan hasil bahwa tingkat pengaruh

antar variabel X dan variabel Y pada penelitian ini sebesar 12

sedangkan 88 lainnya dipengaruhi oleh berbagai faktor lainnya (sawah

petani yang bukan tebu palawija aset lain seperti usaha mobil

angkuttruk pendapatan yang di berikan anak pada petani yaang anaknya

sudah bekerja pendapatan dari pensiunan PNS dan TNI pendapatan dari

sewa kontrakan milik petani tebu dan lain-lain) yang tidak merupakan

fokus penelitian ini

Pada penelitian ini mengenai CSR (Corporate Social

Responsibility) merupakan sebuah kebijakan dari perusahaan yang di

dalamnya terdapat 3 aspek inti yaitu masyarakat perusahaanpabrik gula

dan lingkungan120

Dari ketika aspek tersebut memiliki kesesuaian dari

teori CSR yang dikemukakan oleh 2 tokoh yaitu Archie B Carrol dan John

Elklingtonrsquos bahwa pada CSR ada 3 aspek di sebut 3P yaitu

(ProfitPlanetPeople) meliputi kesejahteraan atau kemakmuran ekonomi

peningkatan kualitas lingkungan dan keadilan social121

Pada CSR Pabrik

Gula Tjoekir tidak akan berjalan lancar bila 3 aspek dari teori Triple

120

Muhammad SubhiImplementasi Corporate Social Responsibility PT Pertamina

(Persero)SkripsiProgram Studi Kesejahteraan MasyarakatUIN Syarif Hidayatullah2011 hal20 121

BusyraAzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary

menjadiMandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 34

107

Bottom Line itu ada yang tidak ada Selain itu dari 3 aspek tersebut dalam

kenyataan adalah Planet menggambarkan sumber daya alam dalam hal ini

adalah tanaman tebu seperti yang di ketahui bahwa semua industri sumber

daya alam berasal dari bumi dan sebuah CSR tidak dapat disebut CSR

apabila tidak ada aspek sosial masyarakat atau dalam teori disebut People

Dalam teori mencari Triple Bottom Line aspek Profit digambarkan sebagai

perusahaan dimana sebuah perusahaan tujuan utamanya adalah menekan

kerugian dan mencari keuntungan yang sebesar-besarnya

Selain membahas mengenai aspek CSR pada teori dan di

hubungkan dengan kenyataan pada CSR Pabrik Gula Tjoekir Terdapat

model-model CSR sebuah perusahaan dan untuk penelitian ini CSR

Pabrik Gula Tjoekir memakai Teori dari Kloter dan Lee mengenai model

CSR Diantara 6 model pelaksanaan CSR dallam perusahaan CSR Pabrik

Gula Tjoekir masuk ke dalam 3 kategori model dalam teori Kloter

Pertama Cause related marketing adalah bentuk kontribusi perusahaan

dengan menyisihkan beberapa persen dari pendapaan yang diperoleh

perusahaan sebagai donasi bagi permasalahan sosial tertentu untuk

periode tertentu atau produk tertentu122

Dalam hal ini Pabrik Gula Tjoekir

menyisihkan sebagian dari laba perusahaan untuk didonasikan kepada

petani tebu secara tidak langsung karena dana donasi tersebut diolah

menjadi dana pinjaman sewaktu-waktu baik bagi karyawan petani tebu

maupun bagi masyarakat sekitar pabrik yang sedang membutuhkan dan

baik itu untuk urusan usaha pengolahan pertanian tebu maupun untuk

kebutuhan mendadak Dana tersebut dapat diajukan oleh petani tebu

karyawan dan karyawan pabrik kepada koperasi tebu rakyat yang menjadi

mitra pabrik dalam mengolah dana pada koperasi simpan pinjam Dalam

CSR ini disebut dengan program kemitraan yaitu peminjaman dana

dengan bunga yang sangat rendah yang sebagian besar diberikan kepada

petani tebu Kedua model Corporate philantrophy adalah inisiatif dari

122

BusyraAzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary

menjadiMandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 46

108

perusahaan dengan memberikan kontribusi langsung kepada suatu

aktivitas amal baik dalam bentuk donasi ataupun sumbangan tunai123

Pada pelaksanaan CSR Pabrik Gula Tjoekir sesuai dengaan poin kedua

teori dari Kloter dan Lee karena dari pihak pabrik memang memberikan

kontribusi langsung kepada maasyarakat petani tebu karyawan dan mitra

pabrik yang lainnya Wujud dari hal ini adalah adanya program CSR bagi-

bagi sembako setiap dua kali dalam setahun atau setiap musim giling tiba

dan setelah musim giling selesai Pembagian santunan sembako ini

dilaksanakan secara merata baik kepada karyawan petani tebu dan warga

sekitar pabrik Konkretnya santunan donasi rutin dibagikan pada 3

kelurahan yaitu Desa Jatirejo Desa Cukir dan Desa Kwaron Pembagian

tersebut di lakukan secara merata kepada warga Ketiga model

Community Voluntering adalah bentuk kegiatan yang dilakukan langsung

oleh perusahaan dalam memberikan bantuan dan mendorong karyawan

serta mitra bisnisnya untuk secara sukarela terlibat dan membantu

masyarakat setempat124

Dalam hal ini mitra bisnis seperti petani tebu

tidak dapat berkontribusi dalam pemberian bantuan tetapi pihak pabrik

mengajak para karyawan yang tidak lain adalah warga sekitar pabrik untuk

terlibat dalam program CSR seperti pembangunan jembatan pembersihan

selokan para warga dan pelancaran irigasi pada sawah-sawah sekitar

pabrik Sudah keharusan bagi setiap perusahaan untuk melaksanakan CSR

atau tanggung jawab perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan

sekitar hal ini didukung oleh sebuah ayat Al qurrsquoan yang menganjurkan

untuk tidak merusak lingkungan serta melakukan kwajiban secara

seimbang antara industri dan keadaan lingkungan sekitar yaitu QS Al Ar-

rum ayat 41 yang artinya ldquoTelah nampak kerusakan di darat dan di laut

disebabkan karena perbuatan tangan manusia supaya Allah merasakan

kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka agar mereka

kembali (ke jalan yang benar)rdquo

123

Ibid 124

Busyra AzheriCorporate Social Responsibility Dari Voluntary menjadi

MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 46

109

Pada Pabrik Gula Tjoekir program CSR meliputi program PKBL

(Program kemitraan dan Bina Lingkungan) yang implementasinya cukup

bagus dirasakan oleh warga sekitar karyawan pabrik dan peetani tebu

program santunan berupa bantuan sembako kepada para warga baik warga

biasa petani tebu maupun karyawan pabrik yang tinggal sekitar pabrik di

3 desa (Jatirejo Cukir dan Kwaron) pembangunan Jembatan pelancaran

irigasi sawah warga penerangan jalan umum dan lain-lain Secara tidak

langsung CSR pabrik tersebut memiliki pengaruh untuk petani dan

karyawan Hal ini didukung oleh penelitian relevan yang dilakukan oleh

Dwi Riska Nihayah dalam karyanya yang berjudul Implementasi

Corporate Social Responsibility Pabrik Gula Tjoekir Jombang pada tahun

2017

Pada penelitian ini fokus pada pengaruh CSR terhadap

perekonomian petani tebu dan karyawan pabrik Perekonomian tersebut

dapat dilihat pada 3 aspek inti yaitu dilihat dari pendidikan kesehatan dan

pendapatan Program CSR pabrik Tjoekir merupakan program yang

berkelanjutan Dalam pengaruh pendapatan petani CSR telah membantu

para petani berupa pelancaran irigasi sawah subsidi bibit tebu dan

peminjaman dana yang secara tak langsung telah membantu ekonomi

petani tebu dengan begitu petani memiliki dana untuk mengolah sawah

serta saluran irigasi sudah semakin lancar Selain itu dalam pendidikan

walaupun Pabrik Gula Tjoekir tidak secara langsung memberi bantuan

dana pendidikan untuk keluarga mitra karyawan dan warga sekitar namun

untuk setiap peminjaman yang diajukan karyawan dan mitra akan dipenuhi

oleh pihak pabrik Gula Tjoekir Untuk bidang kesehatan karyawan

memperoleh jaminan kesehatan BPJS yang dibayarkan oleh pabrik untuk

para karyawan Untuk petani tebu sebagian besar tidak memperoleh

bantuan kesehatan apapun dari pabrik tetapi untuk petani tebu yang

merupakan mantan karyawan masih mendapatkan fasilitas jaminan

kesehatan BPJS Program CSR yang berkelanjutan ini didukung dengan

penelitian yang relevan dari disertasi yang di tulis oleh Partogi Saoloan

110

Samosir dengan judul ldquoAnanlisis Kebijkan Corporate Social

Responsibility Berkelanjutan pada Industri Otomotif di Indomobil

Grouprdquo125

F Keterbatasan Penelitian

Penelitian yang sudah dilakukan telah berhasil menguji hipotesis

yang diajukan tetapi belum pada tingkat kebenaran mutlak sehingga

masih terdapat kemungkinan untuk melakukan penelitian lanjutan

mengenai CSR (Corporate Social Responsibility) dari PG Tjoekir

terhadap tingkat ekonomi petani tebu Hal ini dikarenakan adanya

beberapa keterbatasan dalam penelitian ini antara lain

1 Penelitian ini masih menggunakan kuesioner tertutup dimana

jawabannya masih disediakan oleh peneliti Sehingga informasi yang

didapatkan masih terbatas

2 Beberapa hal yang di luar kemampuan peneliti sehingga tidak dapat

dijangkau oleh peneliti hal ini di karenakan keterbatasan tenaga

waktu biaya dan pemikiran dari peneliti

3 Dilihat dari sampel yang diambil peneliti masih terbatas populasi

terjangkaunya hanya terbatas pada karyawan yang jumlahnya terbatas

saat bukan musim giling di pabrik petani tebu yang jumlah

populasinya tergolong sedikit dalam Kabupaten Jombang yang

menjadi mitra PG Tjoekir Untuk sampel petani tebu juga masih

kurang maksimal karena banyak petani tebu yang tidak dapat ditemui

karena alasan tertentu

125

Partogi Saoloan Samosir Ananlisis Kebijkan Corporate Social Responsibility Berkelanjutan

pada Industri Otomotif di Indomobil Group Pascasarjana IPB2011

111

BAB V

KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN

A Kesimpulan

Berdasarkan analisis data yang telah di lakukan mulai dari Uji

Validitas Uji Normalitas hingga terakhir pada Regresi Linear Sederhana

diperoleh hasil analisis penelitian yang dinyatakan bahwa ldquoTerdapat

pengaruh program Corporate Social Responsibility Pabrik Gula Tjoekir

terhadap Tingkat Ekonomi Petani Teburdquo Hal ini didasarkan pada hasil

penghitungan data dengan bantuan komputer yaitu SPSS 160 yang

menunjukkan hasil Y = 25633 + 0241X sebagaimana diinterpretasikan

bahwa pada variabel X menunjukkan nilai positif 0241 hal ini menjadikan

nilai meningkat maka nilai variabel Y juga akan meningkat sebesar 0241

karena keduanya memiliki hubungan pengaruh yang searah dan tetap

Hasil dari R-Square 0120 dari variabel Program Corporate Social

Responsibility(X) Berdasarkan penghitungan tersebut di katakan bahwa

0120 menjadi 120 Dari sini dapat disimpulkan bahwa tingkat pengaruh

antar variabel X dan variabel Y pada penelitian ini sebesar 12

sedangkan 88 lainnya dipengaruhi oleh berbagai faktor lainnya (sawah

petani yang bukan tebu palawija aset lain seperti usaha mobil

angkuttruk pendapatan yang diberikan anak pada petani yaang anaknya

sudah bekerja pendapatan dari pensiunan PNS dan TNI pendapatan dari

sewa kontrakan milik petani tebu dan lain-lain) yang tidak merupakan

fokus penelitian ini

Selain itu hasil penghitungan menggunakan Uji T hasil untuk nilai

thitung sebesar 2117 lebih besar dari ttabel yaitu 203011 maka H0 ditolak

dan Ha diterima yang artinya terdapat pengaruh CSR terhadap

perekonomian petani tebu dan karyawan nilai signifikansi yang diperoleh

sebesar 0042 dimana nilai signifikansi tersebut lebih kecil dibandingkan

dengan α = 005 Jawaban hipotesis penelitian yaitu H0 ditolak yang berarti

112

bahwa pengukuran untuk variabel X (Program Corporate Social

Responsibility PG Tjoekir) adalah signifikan

Dari program CSR PG Tjoekir para petani tebu dan karyawan

pabrik memperoleh banyak manfaat diantaranya petani mendapatkan

bantuan bibit tebu peminjaman dana berbunga rendah untuk pengolahan

sawah tebu Untuk karyawan juga dapat meminjam dana dari program

kemitraan memperoleh BPJS gratis saat pabrik beroperasi memperoleh

santunan sembako setiap musim gilingnya serta fasilitas umum di sekitar

pabrik seperti pembangunan jembatan pelebaran sungaipelancaran

drainase dan penerangan lampu-lampu di sepanjang jalan yang penerangan

sebelumnya belum memadai Selain itu juga terdapat bantuan dari PG

Tjoekir berupa tenda-tenda semi permanen untuk para pedagang di

wilayah kawasan wisata Makam Gusdur yang tempatnya tepat di seberang

PG Tjoekir

B Implikasi

1 Pabrik akan lebih efisiensi dalam mengimplementasikan program-

program CSR serta mengetahui pendapat para petani tebu mengenai

CSR

2 Petani tebu dapat mengutarakan pendapaat masing-masing lewat

musyawarah APTR (Anggota Petani Tebu Rakyat) pada rapat di

KPTR (Koperasi Ppetani Tebu rakyat)

3 Masyarakat sekitar lebih optimal memanfaatkan fasilitas yang

diberikan Pabrik Gula Tjoekir berupa pinjaman dana berbunga ringan

untuk modal usaha jadi masyarakat lebih produktif

C Saran-saran

1 Perusahaan Pabrik Gula Tjoekir PTPN X

Lebih optimal dan efisien lagi dalam program pelancaran

drainaseirigasi karena selain irigasi sawah yang penting saluran air

pada pemukiman warga sekitar juga sangat penting

Pelatihanworkshop untuk petani tebu bagaimana mengolah tebu

dengan baik secara optimal serta mengatur biaya pengolahan tebu

113

Perlu diperhatikan untuk perbaikan sistem pengembalian dana

pinjaman bunga rendah pada Program Kemitraan agar petani tidak

dirugikan Pabrik mengganti strategi pemasaran agar tidak kalah saing

dengan gula imporGKR (Gula Kristal Rafinasi) karena hal itu dapat

merugikan pendapatan petani tebu

2 Penelitian Lain

Untuk penelitian selanjutnya penulis sangat mengharapkan jangkauan

penelitian yang lebih luas responden yang lebih banyak serta data

yang lebih mendalam (wawancara) satu per satu petani tebu

3 Petani tebu

Mengikuti pelatihanworkshop untuk pengelolaan sawah tebu secara

maksimal dan optimal agar menghasilkan tebu yang berkualitas baik

4 Masyarakat Umum

Bagi masyarakat umum lebih memantau implementasi CSR Pabrik

Gula Tjoekir karena CSR dari arti umum adalah diperuntukkan kepada

semua warga sekitar pabrik yang terkena dampak lingkungan sosial

ekonomi dan kesahatan

114

DAFTAR PUSTAKA

ArikuntoSuharsimiProsedur Penelitian Suatu Pendekatan

PraktikJakartaPenerbit PT Rineka Cipta2013

AzheriBusyraCorporate Social Responsibility Dari Voluntary menjadi

MandatoryJakartaPenerbitPTRaja Grafindo Persada2012

AzimyShofiyatulPartisipasi dan Dampak Program Corporate Social

Responsibility PTPN VII Terhadap Taraf Hidup Masyarakat Gunung

Dempo Sumatera SelatanInstitut Pertanian BogorSkripsi2013

Badan Pusat Statistik Kabupaten JombangJumlah pendapatan panen tebu di

Kabupaten Jombang2016

Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur Jumlah industri besar dan industri

sedang yang ada di Jawa Timur menurut kabupaten pada tahun 2013-2015

BunginBurhanMetodologiPenelitianSosial dan Ekonomi (Format-format

Kuantitatif dan KualitatifuntukStudiSosiologi KebijakanPublik

Komunikasi Manajemen dan Pemasaran)JakartaKencana Prenada

Media Group2013

Daniel MoeharMetodePenelitianSosialEkonomi (Dilengkapibeberapaalatanalisa

dan penuntunpenggunaan) JakartaPTBumi Aksara2005

Departemenen Pendidikan Nasional Pusat Bahasa (Indonesia)Kamus Besar

Bahasa IndonesiaGramedia Psutaka Utama2008

HanifNanda Yulingga dan Wasis HimawantoStatistik

PendidikanYogyakartaPenerbitDee-publish2017 cetakan ke 1

IdrusMuhammadMetode Penelitian Ilmu SosialUniversitas Islam Indonesia

YogyakartaPenerbitErlangga2009

IrwantoAbdulKoharampAnggaPrabowoKajianEfektivitas Program Corporate

Social Responsibility(CSR) Yayasan Unilever IndonesiaE-Journal

DepartemenManajemen FakultasEkonomi dan Manajemen IPB2008

KumalasariMela WidyaFaktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Pemilihan

Lokasi Industri Manufaktur Skala Besar dan Sedang (Studi Kasus

Kecamatan Jaten dan Kecamatan Gondangrejo Kabupaten

Karanganyar)Universitas Sebelas MaretSkripsi2012

115

MahmudMarzukiLandasan PendidikanTangerang SelatanPenerbitHaja

Mandiri2013

MatonoNanangMetode Penelitian Kuantitatif Analisis isi dan Data

SekunderJakartaPenerbit PT Raja Grafindo Persada2016

Nihayah DwiRiska (2017) Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR)

Pada Pabrik Gula Tjoekir Jombang Thesis UniversitasPesantren Tinggi

DarulUlum

NurmalaTatik dkkPengantar ilmu PertanianYogyakartaPenerbitGraha

Ilmu2012

RuditoBambang dan Melia FamiolaCSR (Corporate Sosial

Responsibility)BandungRekayasa Sains2013

SamosirPartogi SaoloanAnalisis Kebijakan Corporate Social Responsibility

Berkelanjutan pada Industri Otomotif di Indomobil GroupInstitut

Pertanian BogorDisertasi2011

SantosoSinggihStatistik MultivariatJakartaPenerbitPT Elex Media

Komputindo2010

SlametJuli SoemiratKesehatan LingkunganYogyakarta Penerbit Gadjah Mada

university Press2014 Cetakan ke 9

Software Quantum GIS versi QGIS-OSGeo4W-2183-1

SubhiMuhammadImplementasi Corporate Social Responsibility PT Pertamina

(Persero)SkripsiProgramStudiKesejahteraanSosialUINSyarif

Hidayatullah2011

SudarmaMomonSosiologi untuk KesehatanJakartaPenerbitSalemba

Medika2009

Sugiyono Metode Pnelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan

RampD)BandungPenerbit Alfabeta2008 Cetakan ke-12

SujarweniWiratnaStatistika Untuk PenelitianYogyakarta Graha Ilmu2012

TambunanTulusIndustri Gula Nasional

(BeberapaCatatanPenting)JakartaUniversitas Trisakti2012

TariganRobinsonEkonomi RegionalTeori dan AplikasiJakartaPenerbitPT

Bumi Aksara2012Cetakan ke 6

TeguhMuhammadEkonomi IndustriJakartaPenerbitRaja Grafindo

Persada2010 Cetakan Pertama

116

Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No20Tahun 2003

WahyuningrumYuniarti dkkPengaruh Program Corporate Social Responsibility

Terhadap Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat (Studi kasus

Implementasi CSR PT Amerta Indah Otsuka Desa Pacarkeling

Kecamatan Kejayan Kabupaten Pasuruan)E-Journal Administrasi Publik

(JAP) Vol1 No5Program Studi Administrasi Publik Fakultas Ilmu

Administrasi Universitas BrawijayaMalang2013

WidjajaGunawanSeri Pemahaman Perseroan Terbatas (150 Pertanyaan

Tentang Perseroan Terbatas)JakartaForum Sahabat2008

YustikaAhmad Erani dkkTapak Pengembangan Industri

NasionalBogorPenerbitPT Penerbit IPB Press2014Cetakan Pertama

YusufMuriMetode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan Penelitian

GabunganJakartaPenerbitKencana2017 cetakan ke-4

WikipediaLetak Astronomi daerah kabupaten jombang pada peta Provinsi Jawa

Timur melalui httpsidwikipediaorgwikiKabupaten_Jombangpada

pukul 1151WIB Selasa 13 November 2017

WikipediaLetak Astronomi kecamatan Diwekdiakses melalui

httpsidwikipediaorgwikiDiwek_Jombang pada pukul 1148 WIB

Selasa 14 November 2017

Website Resmi Pabrik Gula Tjoekir httpspgtjoekirblogwordpresscom

Website Resmi Pabrik Gula Tjoekir Sejarah PendirianPabrikTjoekir PTPN X

(Persero) Jombang melaluihttpswwwpabrikgulatjoekircomsejarah-pg-

tjoekir (diakses pada web resmi PG Tjoekir pukul 0119 WIB Selasa 07

November)

Websitehttpkompasianacomyassarlina54f381827455139e2b6c77fasejarah-gelap-

berdirinya-pabrik-gula-tjoekir)

Website httpsptpn10coidpageprofil

Website httpssitusbudayaidsejaerah-pabrik-gula-tjoekir

Website httpswwwdatarisetcom

Website httpswwwstatistikiancom201301uji-homogenitashtmlamp

Website wwwKonsistensicom

LAMPIRAN 1 UJI REFERENSI

LAMPIRAN 2 INSTRUMEN PENELITIAN

INSTRUMEN PENELITIAN

No VARIABEL INDIKATOR PERNYATAAN NOITEM

1

Program-

program

Corporate

Social

Responsibility

PG Tjoekir

(Variabel X)

Program

Kemitraan

1 Pemahaman saya

mengenai

Corporate Social

Responsibility

2 Program utama

CSR untuk warga

sekitar

3 Latar belakang

didirikan CSR

4 Program CSR

yang di rasakan

warga dan petani

5 Penilaian warga

mengenai

program

kemitraan

6 Peminjaman dana

usaha merupakan

sub program dari

program

kemitraan

1

2

345

67

8910

11

Program Bina

Lingkungan

7 Penilaian warga

mengenai

program Bina

Lingkungan

1213

8 Subsisi dan

bantuan untuk

pengolah sawah

tebu

9 Bentuk dan wujud

program bina

lingkungan

10 CSR PGTjoekir

selain PKBL

1415

16171819

20

2 Tingkat

ekonomi

petani tebu

(Variabel Y)

Pendapatan 11 Sumber

matapencaharian

warga

12 Pekerjaan selain

menjadi petani

tebu

13 Penghasilan yang

di dapat petani

tebu

14 Luas sawah petani

tebu

15 Pendapatan

meningkat setelah

adanya CSR

16 Jumlah keluarga

dalam satu kepala

keluarga

17 Penghasilan

rumah tangga

selain dari kepala

rumah tangga

12

3

456

678

9

1011

12

Pendidikan 18 Jumlah anak yang

bersekolah

19 Ada anak yang

putus sekolah

20 Biaya sekolah

anak setiap

bulannya

21 Bantuan biaya

pendidikan dari

PG Tjoekir

1314

15

16

17

Kesehatan 22 Anggota keluarga

yang menderita

sakit khusus

23 Ada jaminan

kesehatan

bantuan biaya

berobat dari PG

Tjoekir

24 Pergi ke rumah

sakitpuskesmas

setiap bulan

18

19

20

LAMPIRAN 3 KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN

PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) PABRIK

GULA TJOEKIR PTPN X TERHADAP TINGKAT EKONOMI PETANI

TEBU KECAMATAN DIWEK KABUPATEN JOMBANG

Assalamursquoalaikum wrwb

Dengan hormat perkenalkan saya Nanik Yhulliyani Mahasiswi Jurusan

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (PIPS) Konsentrasi Geografi pada Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta (UIN Jakarta) sedang melakukan penelitian dalam rangka

menyelesaikan tugas akhirSkripsi untuk memperoleh gelar Sarjana Untuk itu

saya memhon kesediaan bapakibu untuk mengisi beberapa pernyataan dalam

kuesioner penelitian ini Adapun informasi atau data yang bapakibu berikan akan

terjaga kerahasiaannya dan akan di gunakan sebagai mana mestinya

ldquoBarang siapa yang berusaha melapangkan suatu kesusahan kepada seorang mukmin dari

kesusahan-kesusahan dunia maka Allah akan melapangkannya dari suatukesusahan di hari

kiamat dan barang siapa yang berusaha memberi kemudahan bagi orang yang kesusahan maka

Allah akan memberi kemudahan baginya di dunia dan akhirat Barang siapa yang menutupi

kejelekanorang Islam Allah akan menutupi kejelekannya di dunia dan akhiratallah akan selalu

membantu hambaNya selama hamba itu menolong sesama saudaranyardquo(HR Muslim)

CSR Pabrik Gula Tjoekir merupakan tanggung jawab perusahaan yang di adakan

untuk masyarakat sekitar dan petani tebu agar kegiatan industri perusahaan

tersebut berjalan lancar dan terjalin hubungan kerjasama antara perusahan dengan

warga dan petani tebu Program CSR pabrik Tjoekir salah satunya adalah Program

Kemitraan dan Bina Lingkungan Kemitraan merupakan program berupa

pinjaman dana usaha dengan bunga rendah sedangkaan program bina lingkungan

adalah program yang berupa perbaaikan lingkkungan seperti pelancaran

drainasesaluran air pembangunan jembatan

Petunjuk Pengisian

1 Bacalah dengan teliti setiap pertanyaan dan seluruh kemungkinan jawaban yang

ada

2 Pilihlah alternatif jawaban yang paling sesuai menurut anda

3 Berilah tanda silang (X) pada pilihan jawaban yang disediakan (cukup hanya

dengan mengisi satu jawaban saja)

4 Peneliti sangat mengharapkan semua pertanyaan dapat dijawab dan tidak ada

yang dilewatkan karena setiap pertanyaan saling berhubungan

5 Mohon dijawab semua pertanyaan dengan teliti dan sebenarnya 6 Untuk pertanyaan mengenai pendapat anda isilah jawaban dengan benar singkat

dan jelas

7 Kuesioner ini semata-mata untuk kepentingan akademis mohon dijawab

dengan jujur sesuai dengan penilaian Anda 8 Identitas di jamin kerahasiaannya

Ket

SS Sangat Setuju TS Tidak setuju

S Setuju STS Sangat Tidak Setuju

Data Responden No

1 Nama

2 Usia tahun

3 Jenis Kelamin ⃝ Laki-laki ⃝ Perempuan

4 Pendidikan Terakhir ⃝ SD ⃝SLTP ⃝SLTA ⃝Perguruan Tinggi

5 Pekerjaan ⃝PelajarMahasiswa ⃝ Karyawan ⃝ Petani tebu

⃝Wirausaha ⃝ Lainnya

6 Lama bekerjasebagai petani

7 Status pekerjaan ⃝ karyawan tetap ⃝ magang ⃝Lainnya

8 Sistem gaji ⃝ 1 bulan ⃝ 2 Bulan ⃝ lainnya

9 Alamat rumah Dusun Desa RTRW

10 Banyak anggota keluarga 23456orang

Variabel X

No Pernyataan Jawaban

S S S TS STS

1 Sudah paham dan mengetahui tentang apa itu (CSR)

Corporate Social Responsibility atau biasa di sebut

tanggung jawab perusahaan (PKBL)

2 Program utama CSR baik kemitraan maupun program Bina

Lingkungan di adakan untuk warga sekitar dan petani tebu

3 Berdirinya program CSR di sahkan dan ketahui oleh semua

pihak (warga sekitar karyawan pabrik dan petani tebu)

4 Berdirinya CSR dikarenakan kebijakan dari PG Tjoekir

sendiri

5 CSR didirikan karena ada permintaan dari warga dan para

petani tebu karena adanya dampak dari kegiatan industri

PG Tjoekir

6 Manfaat CSR di rasakan oleh warga dan petani secara

merata

7 Program CSR yang di rasakan selama ini implementasinya

sudah cukup bagus

8 Peminjaman dana usaha dari program kemitraan

9 Program kemitraan berjalan tidak sesuai keinginan

masyarakat sekitar implementasinya masih kurang

10 Program kemitraan adalah satu program CSR yang

bergerak di bidang ekonomi berupa pinjaman dana usaha

dengan bunga rendah

11 Program Bina lingkungan dari CSR PG Tjoekir masih

sangat kurang

12 Bentuk bantuan dari PGTjoekir berupa kebutuhan alat

pertanian misal pupuk pembelian bibit dan lain-lain

13 Program bina lingkungan salah satunya adalah perbaikan

drainase di pemukiman warga sekitar

14 Program bina lingkungan merupakan program CSR yang

bergerak di bidang lingkungan untuk lingkungan warga

sekitar pabrik

15 Program bina lingkungan juga bergerak di bidang pertanian

berupa pelancaran irigasi sawah para warga dan sawah

petani tebu

16 Pelancaran drainase untuk daerah pemukiman warga

berupa perbaikan selokan dan jembatan

17 Selain PKBL CSR PG Tjoekir juga berupa pembagian

sembako untuk warga sekitar

Variabel Y

No Pernyataan Jawaban

S S S TS STS

1 Sumber mata pencaharian warga sebagian besar bukan

sebagai petani tebu tetapi petani palawwija (padi kedelai

kacang hijau jagung dan lain-lain)

2 Anda memiliki pekerjaan selain menjadi petani tebu

3 Pendapatan rumah tangga meningkat dengan adanya

program CSR dari pabrik gula

4 Kisaran penghasilan yang di dapat petani tebu lebih dari

3000000 setiap musim panen

5 Minimal luas sawah milik petani yang di tanami tebu

adalah 2 hektar untuk dapat bekerja sama dengan PG

Tjoekir

6 Sebagian besar luas sawah petani tebu kurang dari 2 hektar

(yang anda ketahui)

7 Saya memiliki sawah tebu yang luasnya lebih dari 2 hektar

8 Jumlah keluarga dalam satu kepala keluarga lebih dari 4

orang

9 Memiliki penghasilan rumah tangga selain dari kepala

keluarga

10 Ada bantuan atau jaminan kesehatan dari PGgt Tjoekir

11 Jumlah anak yang sedang bersekolah kurang dari 3 anak

12 Ada anak yang putus sekolah dalam keluarga

13 Biaya sekolah anak setiap bulannya lebih dari

2000000bulan

14 Ada bantuan biaya pendidikan dari PG Tjoekirsantunan

pendidikan

15 Pergi ke rumah sakitpuskesmas setiap bulan sekali

Terimakasih banyak atas partisipasi

LAMPIRAN 4 PANDUAN OBSERVASI

PANDUAN OBSERVASI

No Variabel Indikator Implementasi Pendapat

Masyarakat

1 Program CSR Program bina

lingkungan

2 Program Kemitraan

3 Program CSR untuk

warga sekitar pabrik

baik itu karyawan

maupun petani

4 Perekonomian Pendapataan petani

tebu

Kesehatan petani

tebu

Pendidikan

LAMPIRAN 5 HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS

Variabel X

Item

No

r hitung r tabel Kesimpulan

1 0678 0361 Valid

2 0538 0361 Valid

3 0443 0361 Valid

4 0464 0361 Valid

5 0370 0361 Valid

6 0516 0361 Valid

7 0750 0361 Valid

8 0666 0361 Valid

9 0222 0361 Tidak Valid

10 0693 0361 Valid

11 0633 0361 Valid

12 0076 0361 Tidak Valid

13 0513 0361 Valid

14 0630 0361 Valid

15 0245 0361 Tidak Valid

16 0658 0361 Valid

17 0497 0361 Valid

18 0583 0361 Valid

19 0502 0361 Valid

20 0553 0361 Valid

Variabel Y

Item

No

r hitung r tabel Kesimpulan

1 0020 0361 Tidak Valid

2 0476 0361 Valid

3 0433 0361 Valid

4 0607 0361 Valid

5 0715 0361 Valid

6 0684 0361 Valid

7 0391 0361 Valid

8 0489 0361 Valid

9 0038 0361 Tidak Valid

10 0428 0361 Valid

11 0207 0361 Tidak Valid

12 0617 0361 Valid

13 0624 0361 Valid

14 0582 0361 Valid

15 0460 0361 Valid

16 0578 0361 Valid

17 0461 0361 Valid

18 0261 0361 Tidak Valid

19 0178 0361 Tidak Valid

20 0617 0361 Valid

No Variabel Indikator No Item No Valid

1

Program-

program

Corporate

Social

Responsibility

PG Tjoekir

(Variabel X)

Program

Kemitraan

1234567

891011

9

Program Bina

Lingkungan

1213141516

17181920

1215

No Variabel Indikator No Item No Valid

1

Tingkat

ekonomi petani

tebu

(Variabel Y)

Pendapatan 1234567

89101112

1911

Pendidikan 131415

1617

-

Kesehatan 181920 1819

Reliability

VARIABEL X DAN Y

Reliability Statistics

Cronbachs Alpha N of Items

777 20

Reliability Statistics

Cronbachs Alpha N of Items

851 20

LAMPIRAN 6 HASIL ANALISIS DATA

Correlations

Notes

Output Created 16-Feb-2019 104318

Comments

Input Active Dataset DataSet0

Filter ltnonegt

Weight ltnonegt

Split File ltnonegt

N of Rows in Working

Data File 30

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as

missing

Cases Used Statistics for each pair of variables are based

on all the cases with valid data for that pair

Syntax CORRELATIONS

VARIABLES=y1 y2 y3 y4 y5 y6 y7 y8 y9

y10 y11 y12 y13 y14 y15 y16 y17 y18 y19

y20 skor_total

PRINT=TWOTAIL NOSIG

MISSING=PAIRWISE

Resources

Processor Time 000000297

Elapsed Time

000000140

LAMPIRAN ANALISIS DATA

NPar Tests

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Program_CSR

Tingkat_ekonomi

_Petani

Unstandardized

Residual

N 35 35 35

Normal Parametersa Mean 484571 373143 0000000

Std Deviation 519243 361997 339669670

Most Extreme Differences Absolute 155 139 095

Positive 155 139 095

Negative -093 -123 -095

Kolmogorov-Smirnov Z 915 820 564

Asymp Sig (2-tailed) 373 511 908

a Test distribution is Normal

Regression

Variables EnteredRemovedb

Model Variables Entered

Variables

Removed Method

1 Program_CSRa Enter

a All requested variables entered

b Dependent Variable Tingkat_ekonomi_Petani

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std Error of the

Estimate

1 346a 120 093 344778

a Predictors (Constant) Program_CSR

b Dependent Variable Tingkat_ekonomi_Petani

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig

1 Regression 53266 1 53266 4481 042a

Residual 392277 33 11887

Total 445543 34

a Predictors (Constant) Program_CSR

b Dependent Variable Tingkat_ekonomi_Petani

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig B Std Error Beta

1 (Constant) 25633 5549 4620 000

Program_CSR 241 114 346 2117 042

a Dependent Variable Tingkat_ekonomi_Petani

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std Deviation N

Predicted Value 347935 413020 373143 125166 35

Residual -744514 769798 00000 339670 35

Std Predicted Value -2014 3186 000 1000 35

Std Residual -2159 2233 000 985 35

a Dependent Variable Tingkat_ekonomi_Petani

Charts

Uji Homogenitas

Oneway

Test of Homogeneity of Variances

Hasil

Levene Statistic df1 df2 Sig

1594 1 68 211

ANOVA

Hasil

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups 44344 1 44344 864 356

Within Groups 3490742 68 51334

ANOVA

Hasil

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups 44344 1 44344 864 356

Within Groups 3490742 68 51334

Total 3535086 69

Uji Linearitas

Means

Case Processing Summary

Cases

Included Excluded Total

N Percent N Percent N Percent

Tingkat_Ekonomi_Petani

Program_CSR 35 1000 0 0 35 1000

Report

Tingkat_Ekonomi_Petani

Program

_CSR Mean N Std Deviation

38 400000 1

40 350000 1

41 320000 1

42 350000 1

44 405000 2 70711

45 396667 3 305505

46 350000 2 141421

47 370000 2 282843

48 356667 6 163299

49 360000 4 516398

50 372500 4 330404

51 365000 2 353553

52 410000 1

53 380000 1

54 350000 1

57 390000 1

59 380000 1

65 490000 1

Total 373143 35 361997

ANOVA Table

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig

Tingkat_Ekonom Between Groups (Combined) 277793 17 16341 1656 154

i_Petani

Program_CSR

Linearity 53266 1 53266 5398 033

Deviation from

Linearity 224527 16 14033 1422 239

Within Groups 167750 17 9868

Total 445543 34

Measures of Association

R R Squared Eta Eta Squared

Tingkat_Ekonomi_Petani

Program_CSR 346 120 790 623

Uji T Koefisien determinasi dan Regresi linear

sederhana

Regression

Variables EnteredRemovedb

Model Variables Entered

Variables

Removed Method

1 Program_CSRa Enter

a All requested variables entered

b Dependent Variable Tingkat_Ekonomi_Petani

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std Error of the

Estimate

1 346a 120 093 344778

a Predictors (Constant) Program_CSR

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig

1 Regression 53266 1 53266 4481 042a

Residual 392277 33 11887

Total 445543 34

a Predictors (Constant) Program_CSR

b Dependent Variable Tingkat_Ekonomi_Petani

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig B Std Error Beta

1 (Constant) 25633 5549 4620 000

Program_CSR 241 114 346 2117 042

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig B Std Error Beta

1 (Constant) 25633 5549 4620 000

Program_CSR 241 114 346 2117 042

a Dependent Variable Tingkat_Ekonomi_Petani

junaidi
Text Box
Tabel r (Koefisien Korelasi Sederhana)13 df = 1 - 200
junaidi
Text Box
Diproduksi oleh Junaidi13httpjunaidichaniagowordpresscom

Diproduksi oleh Junaidi (httpjunaidichaniagowordpresscom) 2010 Page 1

Tabel r untuk df = 1 - 50

df = (N-2)

Tingkat signifikansi untuk uji satu arah

005 0025 001 0005 00005

Tingkat signifikansi untuk uji dua arah

01 005 002 001 0001

1 09877 09969 09995 09999 10000

2 09000 09500 09800 09900 09990

3 08054 08783 09343 09587 09911

4 07293 08114 08822 09172 09741

5 06694 07545 08329 08745 09509

6 06215 07067 07887 08343 09249

7 05822 06664 07498 07977 08983

8 05494 06319 07155 07646 08721

9 05214 06021 06851 07348 08470

10 04973 05760 06581 07079 08233

11 04762 05529 06339 06835 08010

12 04575 05324 06120 06614 07800

13 04409 05140 05923 06411 07604

14 04259 04973 05742 06226 07419

15 04124 04821 05577 06055 07247

16 04000 04683 05425 05897 07084

17 03887 04555 05285 05751 06932

18 03783 04438 05155 05614 06788

19 03687 04329 05034 05487 06652

20 03598 04227 04921 05368 06524

21 03515 04132 04815 05256 06402

22 03438 04044 04716 05151 06287

23 03365 03961 04622 05052 06178

24 03297 03882 04534 04958 06074

25 03233 03809 04451 04869 05974

26 03172 03739 04372 04785 05880

27 03115 03673 04297 04705 05790

28 03061 03610 04226 04629 05703

29 03009 03550 04158 04556 05620

30 02960 03494 04093 04487 05541

31 02913 03440 04032 04421 05465

32 02869 03388 03972 04357 05392

33 02826 03338 03916 04296 05322

34 02785 03291 03862 04238 05254

35 02746 03246 03810 04182 05189

36 02709 03202 03760 04128 05126

37 02673 03160 03712 04076 05066

38 02638 03120 03665 04026 05007

39 02605 03081 03621 03978 04950

40 02573 03044 03578 03932 04896

41 02542 03008 03536 03887 04843

42 02512 02973 03496 03843 04791

43 02483 02940 03457 03801 04742

44 02455 02907 03420 03761 04694

45 02429 02876 03384 03721 04647

46 02403 02845 03348 03683 04601

47 02377 02816 03314 03646 04557

48 02353 02787 03281 03610 04514

49 02329 02759 03249 03575 04473

50 02306 02732 03218 03542 04432

Diproduksi oleh Junaidi (httpjunaidichaniagowordpresscom) 2010 Page 2

Tabel r untuk df = 51 - 100

df = (N-2)

Tingkat signifikansi untuk uji satu arah

005 0025 001 0005 00005

Tingkat signifikansi untuk uji dua arah

01 005 002 001 0001

51 02284 02706 03188 03509 04393

52 02262 02681 03158 03477 04354

53 02241 02656 03129 03445 04317

54 02221 02632 03102 03415 04280

55 02201 02609 03074 03385 04244

56 02181 02586 03048 03357 04210

57 02162 02564 03022 03328 04176

58 02144 02542 02997 03301 04143

59 02126 02521 02972 03274 04110

60 02108 02500 02948 03248 04079

61 02091 02480 02925 03223 04048

62 02075 02461 02902 03198 04018

63 02058 02441 02880 03173 03988

64 02042 02423 02858 03150 03959

65 02027 02404 02837 03126 03931

66 02012 02387 02816 03104 03903

67 01997 02369 02796 03081 03876

68 01982 02352 02776 03060 03850

69 01968 02335 02756 03038 03823

70 01954 02319 02737 03017 03798

71 01940 02303 02718 02997 03773

72 01927 02287 02700 02977 03748

73 01914 02272 02682 02957 03724

74 01901 02257 02664 02938 03701

75 01888 02242 02647 02919 03678

76 01876 02227 02630 02900 03655

77 01864 02213 02613 02882 03633

78 01852 02199 02597 02864 03611

79 01841 02185 02581 02847 03589

80 01829 02172 02565 02830 03568

81 01818 02159 02550 02813 03547

82 01807 02146 02535 02796 03527

83 01796 02133 02520 02780 03507

84 01786 02120 02505 02764 03487

85 01775 02108 02491 02748 03468

86 01765 02096 02477 02732 03449

87 01755 02084 02463 02717 03430

88 01745 02072 02449 02702 03412

89 01735 02061 02435 02687 03393

90 01726 02050 02422 02673 03375

91 01716 02039 02409 02659 03358

92 01707 02028 02396 02645 03341

93 01698 02017 02384 02631 03323

94 01689 02006 02371 02617 03307

95 01680 01996 02359 02604 03290

96 01671 01986 02347 02591 03274

97 01663 01975 02335 02578 03258

98 01654 01966 02324 02565 03242

99 01646 01956 02312 02552 03226

100 01638 01946 02301 02540 03211

sid
Highlight

Diproduksi oleh Junaidi (httpjunaidichaniagowordpresscom) 2010 Page 3

Tabel r untuk df = 101 - 150

df = (N-2)

Tingkat signifikansi untuk uji satu arah

005 0025 001 0005 00005

Tingkat signifikansi untuk uji dua arah

01 005 002 001 0001

101 01630 01937 02290 02528 03196

102 01622 01927 02279 02515 03181

103 01614 01918 02268 02504 03166

104 01606 01909 02257 02492 03152

105 01599 01900 02247 02480 03137

106 01591 01891 02236 02469 03123

107 01584 01882 02226 02458 03109

108 01576 01874 02216 02446 03095

109 01569 01865 02206 02436 03082

110 01562 01857 02196 02425 03068

111 01555 01848 02186 02414 03055

112 01548 01840 02177 02403 03042

113 01541 01832 02167 02393 03029

114 01535 01824 02158 02383 03016

115 01528 01816 02149 02373 03004

116 01522 01809 02139 02363 02991

117 01515 01801 02131 02353 02979

118 01509 01793 02122 02343 02967

119 01502 01786 02113 02333 02955

120 01496 01779 02104 02324 02943

121 01490 01771 02096 02315 02931

122 01484 01764 02087 02305 02920

123 01478 01757 02079 02296 02908

124 01472 01750 02071 02287 02897

125 01466 01743 02062 02278 02886

126 01460 01736 02054 02269 02875

127 01455 01729 02046 02260 02864

128 01449 01723 02039 02252 02853

129 01443 01716 02031 02243 02843

130 01438 01710 02023 02235 02832

131 01432 01703 02015 02226 02822

132 01427 01697 02008 02218 02811

133 01422 01690 02001 02210 02801

134 01416 01684 01993 02202 02791

135 01411 01678 01986 02194 02781

136 01406 01672 01979 02186 02771

137 01401 01666 01972 02178 02761

138 01396 01660 01965 02170 02752

139 01391 01654 01958 02163 02742

140 01386 01648 01951 02155 02733

141 01381 01642 01944 02148 02723

142 01376 01637 01937 02140 02714

143 01371 01631 01930 02133 02705

144 01367 01625 01924 02126 02696

145 01362 01620 01917 02118 02687

146 01357 01614 01911 02111 02678

147 01353 01609 01904 02104 02669

148 01348 01603 01898 02097 02660

149 01344 01598 01892 02090 02652

150 01339 01593 01886 02083 02643

Diproduksi oleh Junaidi (httpjunaidichaniagowordpresscom) 2010 Page 4

Tabel r untuk df = 151 - 200

df = (N-2)

Tingkat signifikansi untuk uji satu arah

005 0025 001 0005 00005

Tingkat signifikansi untuk uji dua arah

01 005 002 001 0001

151 01335 01587 01879 02077 02635

152 01330 01582 01873 02070 02626

153 01326 01577 01867 02063 02618

154 01322 01572 01861 02057 02610

155 01318 01567 01855 02050 02602

156 01313 01562 01849 02044 02593

157 01309 01557 01844 02037 02585

158 01305 01552 01838 02031 02578

159 01301 01547 01832 02025 02570

160 01297 01543 01826 02019 02562

161 01293 01538 01821 02012 02554

162 01289 01533 01815 02006 02546

163 01285 01528 01810 02000 02539

164 01281 01524 01804 01994 02531

165 01277 01519 01799 01988 02524

166 01273 01515 01794 01982 02517

167 01270 01510 01788 01976 02509

168 01266 01506 01783 01971 02502

169 01262 01501 01778 01965 02495

170 01258 01497 01773 01959 02488

171 01255 01493 01768 01954 02481

172 01251 01488 01762 01948 02473

173 01247 01484 01757 01942 02467

174 01244 01480 01752 01937 02460

175 01240 01476 01747 01932 02453

176 01237 01471 01743 01926 02446

177 01233 01467 01738 01921 02439

178 01230 01463 01733 01915 02433

179 01226 01459 01728 01910 02426

180 01223 01455 01723 01905 02419

181 01220 01451 01719 01900 02413

182 01216 01447 01714 01895 02406

183 01213 01443 01709 01890 02400

184 01210 01439 01705 01884 02394

185 01207 01435 01700 01879 02387

186 01203 01432 01696 01874 02381

187 01200 01428 01691 01869 02375

188 01197 01424 01687 01865 02369

189 01194 01420 01682 01860 02363

190 01191 01417 01678 01855 02357

191 01188 01413 01674 01850 02351

192 01184 01409 01669 01845 02345

193 01181 01406 01665 01841 02339

194 01178 01402 01661 01836 02333

195 01175 01398 01657 01831 02327

196 01172 01395 01652 01827 02321

197 01169 01391 01648 01822 02315

198 01166 01388 01644 01818 02310

199 01164 01384 01640 01813 02304

200 01161 01381 01636 01809 02298

LAMPIRAN 7 DOKUMENTASI

LAMPIRAN

Bentuk-bentuk CSR PG Tjoekir PKBL

Sungai dari PG Tjoekir yang melintasi

rumah warga yang kerap tersumbat

(PBL)

Sungai yang berada tepat di depan PG

Tjoekir dan mengarah ke pemukiman

warga sekitar (PBL)

Jembatan yang di bangun oleh PG

Tjoekir terletak di desa Jatirejo tepat

desa yang terletak di belakang pabrik

Jembatan yang di bangun PG Tjoekir

foto jembatan dari jarak yang lebih jauh

Foto jembatan dari dekat terdapat tanda

bahwa bangunan tersebut di bangun

oleh PG Tjoekir

Parit sungai irigasi sawah yang

diperbaiki PG Tjoekir di daerah

Jatirejo

Sungai yang di perlebar oleh PG

Tjoekir agar sistem drainase lebih

lancar

Sungai yang di perlebar PGTjoekir di

daerah Catak Gayam Kecamatan

Mojowarno

Pemberian sembako rutin 2 kali dalam

setahun

Peneriman Sembako dan gula produksi

PG Tjoekir tersebar secara merata

setiap rumah di desa Jatirejo Kwaron

dan desa Tjoekir

Pengambilan data dengan petani tebu dan karyawan

Dengan manager penanggung jawab

CSR PG Tjoekir bapak Sugeng

Petani tebu besar (lahan luas) bapak

Suwarno (Pensiunan TNI)

Petani tebu besar Bapak Sundusin (yang

memiliki lahan tebu lebih dari 40 hektar )

Bapak Mustafa petani tebu desa

Jatirejo (Petani tebu besar)

Istri dari karyawan PGTjoekir yang

sekaligus memiliki warung di dalam

pabrik

Bapak Suratno (Petani Tebu Besar)

desa Cukir

Istri dari bapak Hendra (Petani tebu) desa

Balongbesuk

Peneliti dengan karyawan PG Tjoekir

yang lebih dari 14 tahun bekerja di

PGTjoekir

LAMPIRAN 8 SURAT IJIN PENELITIAN

LAMPIRAN 9 SURAT BIMBINGAN SKRIPSI

LAMPIRAN 10 BIODATA PENULIS

BIODATA PENULIS

Nanik Yhulliyani NIM 11140150000101 Jurusan

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Konsentrasi

Geografi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Penulis lahir di Kabupaten Jombang Provinsi Jawa Timur

pada 24 Februari 1995 Sekarang ini penulis bertempat

tinggal di Dusun Gempol Kerep RT 012RW 006 Desa Krembangan Kecamatan

Gudo Kabupaten Jombang Provinsi Jawa Timur Penulis merupakan anak

pertama dari 2 bersaudara Ayahanda penulis bernama Suraji dan ibunda penulis

bernama Saroh

Riwayat pendidikan SDN Krembangan 2 pada tahun 2001-2007 MTs

Wahid Hasyim Krembangan pada tahun 2007-2010 dan untuk SMA di SMA A

Wahid Hasyim 4 Gudo pada tahun 2010-2013 Pada tahun 2014 penulis

menempuh pendidikan pada Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta

Skripsi ini penulis perembahkan untuk orangtua tercinta Semoga

penelitian ini dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan dan perkembangan ilmu

pengetahuan

Email ynanik44gmailcom

  • 1 JUDUL
  • KATA PENGANTAR
  • 3 SKRIP BAB 1-5
  • LAMPIRAN1
  • LAMPIRAN 6pdf
    • Halaman Awal
    • df = 1 - 50
    • df = 51 - 100
    • df = 101 - 150
    • df = 151 - 200
Page 5: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t

iv

v

vi

ABSTRAK

Nanik Yhulliyani (NIM 11140150000101) Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial Konsentrasi Geografi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan Judul Skripsi ldquoPengaruh Corporate Social Responsibility

Terhadap Perekonomian Petani Tebu dan Karyawan Pabrik Gula Tjoekir

PTPN X Kabupaten Jombangrdquo Skripsi Program Studi Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial Konsentrasi Geografi Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta 2019

Persaingan perdagangan bebas untuk gula lokal dengan gula rafinasi

mengakibatkan petani tebu mengalami kerugian Selain itu faktor input-output

pabrik menurun mempengaruhi berjalannya CSR Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Perekonomian

Petani Tebu dan Karyawan Pabrik Gula Tjoekir Jenis metode yang digunakan

deskriptif kuantitatif Sumber data adalah data primer pengolahan data

menggunakan SPSS 160 Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan

observasi Jumlah sampelnya sebanyak 35 responden Teknik pengambilan

sampel yaitu dengan teknik Random Sampling Instrumen yang digunakan adalah

angket dengan skala likert dan metode analisis menggunakan uji regresi linier

sederhana koefisien determinasi dan pengujian hipotesis (uji t) Uji t nilai thitung

sebesar 2117 yang lebih besar dari ttabel yaitu 203011 maka H0 di tolak dan Ha di

terima dan nilai signifikansi 0042 lebih kecil α = 005 Dapat disimpulkan bahwa

variabel CSR berpengaruh terhadap variabel perekonomian petani dan karyawan

pabrik Persamaan regrasi Y = 25633 + 0241X sebagaimana diinterpretasikan

bahwa pada variabel X menunjukkan nilai positif meningkat sebesar 0241 karena

keduanya memiliki hubungan pengaruh yang searah dan tetap Diketahui hasil

dari R-Square 0120 dari variabel Program Corporate Social Responsibility

Berdasarkan penghitungan tingkat pengaruh variabel X dan variabel Y pada

penelitian ini sebesar 12 sedangkan 88 lainnya dipengaruhi oleh berbagai

faktor lainnya (sawah petani yang bukan tebu palawija aset lain seperti usaha

mobil angkuttruk pendapatan yang diberikan anak pada petani yang anaknya

sudah bekerja pendapatan dari pensiunan dan lainnya

Kata Kunci Corporate Social ResponsibilityPerekonomian Petani Tebu dan

Karyawan Pabrik

vii

ABSTRACT

Nanik Yhulliyani (NIM 11140150000101) Department of Social Sciences

Education Geography Concentration Faculty of Tarbiyah and Teacher

Training Thesis Title The Influence of the Corporate Social Responsibility on

the Economy of Sugar Cane Farmers and Employees of Tjoekir PTPN X Sugar

Factory in Jombang Regency Thesis Social Sciences Education Study

Program Geography Concentration of Syarif Hidayatullah State Islamic

University Jakarta 2019

Competition for free trade for local sugar with refined sugar resulted in

sugarcane farmers losing money In addition factory input-output factors

decrease affecting the running of CSR This study aims to determine the Effect of

Corporate Social Responsibility on the Economy of Sugar Cane Farmers and

Employees of Tjoekir Sugar Factory The type of method used is quantitative

descriptive Data sources are primary data processing data using SPSS 160 The

technique of collecting data uses questionnaires and observations The number of

samples is 35 respondents The sampling technique is the Random Sampling

technique The instrument used was a questionnaire with a Likert scale and

analysis method using a simple linear regression test coefficient of determination

and hypothesis testing (t test) The t test value of tcount is 2117 which is greater

than t table which is 203011 then H0 is rejected and Ha is accepted and the

significance value of 0042 is smaller α = 005 It can be concluded that the CSR

variable affects the economic variables of farmers and factory employees

Regression equation Y = 25633 + 0241X as interpreted that in variable X shows

a positive value increased by 0241 because both have a direct and constant

influence relationship The results of R-Square 0120 are known from the

Corporate Social Responsibility Program variable Based on the calculation of

the level of influence of variables X and Y in this study by 12 while the other

88 is influenced by various other factors (farmers fields that are not sugar cane

other crops such as transport vehicles trucks income given to farmers who his

child has worked income from pensioners and others

Keywords Corporate Social Responsibility Economy Sugar Cane Farmers and

Factory Employees

viii

KATA PENGANTAR

Assalamuaikum wrwb

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

hidayah-Nya kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan penelitian ini

dengan keadaan sehat wal afiat serta memudahkan saya dalam segala urusan

mengenai penelitian ini Shalawat serta salam tidak lupa saya curahkan kepada

junjungan saya Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membimbing umat Islam

dari Zaman Jahiliyah menuju zaman yang terang benderang ini dengan penuh

rahmat serta diiringi oleh perkembangan teknologi yang maju pesat

Penelitian ini berjudul ldquoPengaruh Program CSR (Corporate Social

Responsibility) Pabrik Gula PTPN X Tjoekir Terhadap Tingkat Ekonomi Petani

Tebu Kabupaten Jombang rdquo sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana Pada

Bidang konsentrasi Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahusan Sosial

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

Dalam penulisan laporan penelitian ini penulis sadar bahwa karya ilmiah

ini masih jauh dari kata sempurna karena kesempurnaan hanya milik Allah

semata Penelitian ini tidak akan berhasil tanpa bantuan dan dukungan dari orang

sekitar dan semua pihak baik pertolongan yang tidak nampak maupun

pertolongan yang nampak Karena itulah saya berterimakasih kepada orang-orang

yang telah membantu dan membimbing saya Saya ucapkan banyak terimakasih

kepada

1 Ayah dan ibu yang selalu mendoakan saya dalam suka maupun duka selama

melakukan penelitian dari awal hingga akhir serta dalam segala hal

2 Kepada dosen pembimbing Bapak Dr Sodikin MSi yang selalu mebimbing

saya dengan berkorban waktu dan tenaga Serta membimbing dengan sabar

ketika saya salah dalam mengerjakan penelitian ini dari awal hingga akhir

3 Kepada ibu Neng Sri Nuraeni MPd yang selalu mensupport membimbing

selalu mengingatkan dan mengajak saya untuk selalu semangat dan giat agar

cepat menyelesaikan skripsi ini

ix

4 Kepada Kepala Dr Iwan Purwanto selaku ketua Prodi Ilmu Pengetahuan

Sosial selain itu juga sebagai dosen Pembimbing Akademik yang selalu

mendengarkan keluhan dan permasalahan apapun selam kuliah Atas support

dan doanya sebagai panutan dan motivator dalam hidup saya

5 Kepada Prof Ahmad Thib Raya sebagai dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan selaku Kepala Dekan periode lalu 2014-2019

6 Kepada Ibu Dr Sururin MAg selaku dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta periode 2019-2023

7 Prof Dr Amany Burhanudin Umar Lubis Lc MA sebagai rektor UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta periodee 2019-2023

8 Kepada Ibu Dr Amelia Fauziah selaku Direktur Social Trust Fund UIN Syarif

Hidayatullah yang telah memberi motivasi bimbingan dan dukungan dalam

setiap langkah para volunteer Social Trust Fund

9 Kepada Lembaga dan keluarga besar Social Trust Fund yang selalu

memberikan dukungan dan semangat

10 Kepada Bapak Dr Husni Teja Sukmana ST MSc yang menjadi orang tua

asuh dalam beasiswa OTA (Orang Tua Asuh) di Social Trust Fund

11 Kepada Dr Nuryani MA dan keluarga yang selalu mendukung saya dalam

segala hal selama kuliah di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta

12 Kepada Teman-teman Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial teman-

teman volunteer Social Trust Fund dan teman-teman PPKT yang selalu

memberikan semangat untuk cepat menyelesaikan tugas akhir

Penelitian ini sangat memerlukan kritik dan saran sebagai bahan

pertimbangan untuk memperbaiki karya-karya lain dimasa depan Semoga

penelitian ini bermanfaat bagi masyarakat khususnya pada pembaca

Wassalamualaikum wrwb

Jakarta 25 April 2019

Penulis

Nanik Yhulliyani

x

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI i

LEMBAR PERNYATAAN UJI REFERENSI ii

LEMBAR PERNYATAAN KARYA ILMIAH iii

ABSTRACK iv

ABSTRACT v

KATA PENGANTAR vi

DAFTAR ISI viii

DAFTAR TABEL xi

DAFTAR GAMBAR xiv

DAFTAR LAMPIRAN xv

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang Masalah 1

B Identifikasi Masalah 10

C Pembatasan Masalah 10

D Rumusan Masalah 10

E Tujuan Penelitian 10

F Manfaat Penelitian 10

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 13

A Deskripsi Teoretik 13

1 Industri Gula 13

2 CSR (Corporate Social Responsibility) 29

3 Petani Tebu 39

4 Tingkat Ekonomi 40

B Penelitian yang Relevan 44

C Kerangka Berpikir 47

D Hipotesis 50

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 51

A Lokasi dan Waktu Penelitian 51

xi

1 Lokasi Penelitian 51

2 Waktu Penelitian 52

B Metode Penelitian 52

C Populasi dan Sampel Penelitian 53

1 Populasi 53

2 Sampel 53

D Variabel Penelitian 55

1 Variabel Independen 55

2 Variabel Dependen 55

E Sumber Data 57

1 Data Primer 58

2 Data Sekunder 58

F Teknik Pengumpulan Data 58

1 Kuesioner 58

2 Observasi 59

G Instrumen Penelitian 59

H Teknik Analisis Data 62

1 Uji Kualitas Data 62

a Uji Validitas 62

b Uji Reliabilitas 62

2 Uji Prasyarat Analisis Data 63

a Uji Normalitas 63

b Uji Homogenitas 63

c Uji Linearitas 63

3 Uji Hipotesis Penelitian 64

a Uji T 64

b Uji Koefisien Determinasi 64

c Regresi Linear Sederhana 64

1 Hipotesis Statistik 66

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 67

A Gambaran Umum Pabrik Gula Tjoekir 67

xii

1 Sejarah Pabrik Gula Tjoekir 67

2 Visi dan Misi Pabrik Gula Tjoekir 69

3 Kondisi Fisik Wilayah 70

B Deskripsi Data 72

1 Deskripsi Responden 73

2 Deskripsi Variabel 77

3 Deskripsi Kuesioner 80

C Hasil Observasi 91

D Pengujian Persyaratan Analisis dan Pengujian Hipotesis 93

a Uji Kualitas Data 93

1 Uji Validitas 93

2 Uji Reliabilitas 95

b Uji Persyaratan Analisis 97

1 Uji Normalitas 97

2 Uji Homogenitas 100

3 Uji Linearitas 101

c Pengujian Hipotesis Model Regresi 101

1 Uji T 101

2 Uji Koefisien Determinasi 103

3 Regresi Linier Sederhana 104

E Pembahasan Hasil Penelitian 106

F Keterbatasan Penelitian 110

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 111

A Kesimpulan 111

B Implikasi 112

C Saran 112

DAFTAR PUSTAKA 114

LAMPIRAN

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 11 Jumlah industri besar dan industri sedang yang ada di

Jawa Timurmenurut kabupaten pada tahun 2013-2015 2

Tabel 12 Jumlah pendapatan panen tebu di Kabupaten Jombang 4

Tabel 13 Jumlah keluarga sejahtera di Kabupaten Jombang menurut

kecamatan ` 5

Tabel 21 Kegiatan Corporate Social Responsibility 33

Tabel 22 Pengaturan Tanggung jawab Perusahaan dalam Ketentuan

Peraturan Perundang-undangan dalam Hukum Perusahaan 38

Tabel 23 Penelitian yang Relevan 44

Tabel 31 Waktu Penelitian 52

Tabel 32 Instrumen Penelitian 59

Tabel 33 Pedoman Observasi 61

Tabel 41 Responden berdasarkan Usia 73

Tabel 42 Responden berdasarkan Pendidikan 75

Tabel 43 Responden berdasarkan Tahun Gabung 76

Tabel 44 Skor pernyataan menurut Skala Likert 78

Tabel 45 Hasil frekuensi jawaban responden (Variabel X) 79

Tabel 46 Frekuensi jawaban responden (Variabel Y) 80

Tabel 47 Hasil Observasi 81

Tabel 48 Hasil Uji Validitas Variabel X (CSR) 82

Tabel 49 Hasil Uji Validitas Variabel Y (Tingkat Ekonomi Petani) 91

Tabel 410 Hasil Uji Reliabilitas Variabel X (Corporate Social

Responsibility) 94

Tabel 411 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y (Tingkat Ekonomi Petani)95

Tabel 412 Hasil Uji Asumsi Normalitas 96

Tabel 413 Hasil Uji Asumsi Homogenitas 96

Tabel 414 Hasil Asumsi Uji Linearitas 98

Tabel 415 Hasil Uji T 100

Tabel 416 Koefisien determinasi (R) Variabel X dan Y 101

Tabel 417 Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana 102

xiv

DAFTAR GRAFIK

Grafik 41 Karakteristik Responden berdasarkan Usia 74

Grafik 42 Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan 75

Grafik 43 Responden Berdasarkan Tahun Gabung atau Kerjasama

dengan Pabrik Gula Tjoekir 77

Grafik 44 Tingkat Pengetahuan Petani Tebu terhadap CSR 83

Grafik 45 Penilaian Implementasi Program Kemitraan yang dirasakan

Petani Tebu 84

Grafik 46 Penilaian Petani terhadap Program Bina Lingkungan

Pg Tjoekir 86

Grafik 47 Bentuk Bantuan PG Tjoekir Berupa Pupuk dan Bibit

Tebu 88

Grafik 48 Pekerjaan selain menjadi petani tebu 90

Grafik 49 Pendapatan Petani Tebu Setiap Musim Panen 90

Grafik 410 Uji Normalitas 99

Grafik 411 Uji Normalitas (P-Plot) 99

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 21 Luas jangkauan range dan threshold 21

Gambar 22 Locational triangle dari Weber 22

Gambar 23 Kurva Isodapan dari Weber 23

Gambar 24 Kurva perbedaan sewa tanah sesuai dengan perbedaan jarak

kepasar 26

Gambar 25 Perbedaanan kurva sewa tanah untuk kegiatan berbeda 27

Gambar 26 Diagram cincin dari Von Thunen 27

Gambar 27 Kerangka berpikir untuk penelitian pengaruh CSR Pabrik Gula

Tjoekir terhadap tingkat ekonomi petani tebu di Kecamatan

Kabupaten Jombang 48

Gambar 31 Letak Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang 51

Gambar 41 Lokasi Pabrik Gula Tjoekir 67

Gambar 42 Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Persero 68

Gambar 43 Sungai yang di perbaiki oleh PG Tjoekir 87

Gambar 44 Pembagian Santunan kepada warga sekitar Pabrik

Gula Tjoekir 89

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Uji referensi

Lampiran 2 Instrumen Penelitian

Lampiran 3 Kuesioner penelitian

Lampiran 4 Panduan Observasi

Lampiran 5 Hasil Uji Validitas dan Reliabitas

Lampiran 6 Hasil Analisis Data

Lampiran 7 Dokumentasi

Lampiran 8 Surat Izin Penelitian

Lampiran 9 Surat Bimbingan Skripsi

Lampiran 10 Biodata Penulis

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan negara yang kaya raya akan sumber daya

alam Letak strategis Indonesia di wilayah tropis membuat potensi flora

dan fauna di Indonesia sangat beragam selain itu Indonesia merupakan

negara yang terletak di antara dua samudra dan dua benua yaitu Samudra

Pasifik dan Samudra Hindia serta diapit oleh dua benua yaitu Benua Asia

dan Benua Australia Hal tersebut membuat Indonesia menjadi jalur

perdagangan internasioanal karena berada pada garis silang dari jalur darat

dan laut Selain menjadi jalur perdagangan dunia Indonesia juga dijuluki

sebagai negara maritim (negara kepulauan) Sumber daya alam Indonesia

sangat melimpah baik itu sumber daya alam yang ada di darat maupun

yang ada di laut Pada bidang kelautan sumber daya alam Indonesia

diantaranya terdapat sumber daya terumbu karang ikan dengan beragam

spesies bahkan setengah dari spesies ikan di dunia ada pada laut Indonesia

Selain biota laut Indonesia juga memiliki garis pantai yang panjang

dengan berbagai macam pemandangan yang indah dan menjadikannya

tempat wisata Bahkan sebagian pendapatan negara juga berasal dari

bidang pariwisata salah satunya yaitu objek wisata pantai

Pada bidang pertambangan Indonesia juga sangat melimpah

diantaranya terdapat pertambangan timah tembaga minyak bumi batu

bara nikel dan yang paling dikenal dunia adalah pertambangan emas atau

logam mulia yang merupakan tambang emas terbesar di dunia yaitu

Freeport yang berada di Papua Selain bidang tambang sumber daya alam

Indonesia lainnya yaitu bidang perhutanan perkebunan perikanan

peternakan tanaman pangan perindustrian dan pariwisata Diantara

seluruh sumber daya alam Indonesia yang kini sangat membantu

pertumbuhan APBN Indonesia adalah pada bidang industri dan bidang

pariwisata Pada bidang pariwisata Indonesia termasuk negara yang

2

sangat banyak tempat-tempat wisata baik itu wisata alam maupun wisata

budaya Pada bidang perindustrian di Indonesia semakin berkembang dari

tahun ke tahun Pada tahun 1995 secara nasional tercatat 165 daerah

kawasan industri dengan luas sekitar 53449 Ha dan pada tahun 2000

meningkat menjadi 203 kawasan indutri dengan luas sekitar 66771 Ha

yang terbesar di 20 provinsi di Indonesia1

Salah satunya wilayah di

Indonesia yang merupakan kawasan industri besar adalah Jawa Timur

perindustriannya berkembang pesatSeperti yang disajikan pada Tabel 11

Tabel 11 Jumlah industri besar dan industri sedang yang ada di

Jawa Timur menurut kabupaten pada tahun 2013-2015

No Kabupaten Tahun

2013 2014 2015

1 Pacitan 14 15 17

2 Ponorogo 28 28 34

3 Trenggalek 45 45 46

4 Tulungagung 190 182 188

5 Blitar 65 70 81

6 Kediri 109 121 122

7 Malang 232 249 267

8 Lumajang 80 80 85

9 Jember 170 168 176

10 Banyuwangi 278 279 280

11 Bondowoso 73 78 81

12 Situbondo 84 92 97

13 Probolinggo 63 63 64

14 Pasuruan 770 794 811

15 Sidoarjo 946 953 978

16 Mojokerto 213 247 270

17 Jombang 145 155 161

18 Nganjuk 43 43 45

19 Madiun 19 21 24

20 Magetan 28 37 37

21 Ngawi 31 31 27

22 Bojonegoro 78 81 88

1Ahmad Erani Yustika dkk Tapak Pengembangan Industri NasionalBogorPenerbit PTPenerbit

IPB Press2014 cetakan ke 1 hal 39-41

3

23 Tuban 205 196 199

24 Lamongan 142 144 150

25 Gresik 562 599 603

26 Bangkalan 19 20 20

27 Sampang 21 22 25

28 Pamekasan 67 74 75

29 Sumenep 55 71 78

Jawa timur 6226 6473 6672

Sumber Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur

Berdasarkan Tabel 11 dapat dianalisis bahwa perindustrian di

wilayah Jawa Timur mengalami peningkatan Dari tahun 2013 dengan

jumlah 6226 dan meningkat setiap tahunnya dari data BPS mengatakan

pada tahun 2015 jumlahnya mencapai 66722 Perindustrian merupakan

salah satu lapangan usaha yang paling banyak berkontribusi terhadap

Produk Domestik Bruto (PDB) negara bahkan mencapai 2359 dari

keseluruhan lapangan usaha yang terdapat di Indonesia Lain halnya

dengan pengembangan industri di wilayah Kabupaten Jombang salah satu

kabupaten yang berada di Jawa Timur perindustrian di Kabupaten

Jombang kini semakin berkembang sebagian diantaranya terdapat industri

batik khas Jombang industri rokok Sampoerna industri sepatu dan

industri perkebunan khususnya industri pengolahan tebu menjadi gula

pasir dimana terdapat dua pabrik gula besar di Jombang yaitu Pabrik Gula

Tjoekir dan Pabrik Gula Jombang Baru di buktikan dengan sebagian besar

wilayah pertanian di Jombang adalah Tebu Perindustrian di Jombang

sebesar 3 dari seluruh industri yang ada di Jawa Timur peringkat

tertinggi sebesar 19 untuk Kabupaten Sidoarjo dan peringkat terendah

pada Kabupaten Pacitan yaitu 0

Selain Industri pertumbuhan penduduk di kabupaten Jombang dari

tahun 2011-2015 meningkat terus menerus dari tahun ke tahun Menurut

BPS kabupaten Jombang peningkatan pertumbuhan penduduk tahun 2011

adalah 1212882 jiwa dan pada tahun 2015 terdapat peningkatan menjadi

2 Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur tahun 2015 (Jumlah Perusahaan Industri Besar dan

Sedang di Jawa Timur menurut KabupatenKota tahun 2013-2015)

Tabel 11 Lanjutan

4

1240985 jiwa Sedangkan penduduk pada kecamatan Diwek yang

merupakan salah salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Jombang

pada tahun 2011 sebanyak 101981 orang dan pada tahun 2015 meningkat

menjadi 104847 jiwa Dari jumlah keluarga secara keseluruhan 42783

keluarga dan yang termasuk keluarga pra sejahtera (tergolong kurang

mampu) sebanyak 3379 keluarga Luas tanah menurut penggunaannya

pada kecamatan Diwek adalah 336 dari seluruh tanah di kecamatan

Diwek digunakan sebagai pemukiman perumahan 039 adalah kawasan

industri 6055 adalah sawah 183 adalah tegalan 000 hutan jadi di

daerah Kecamatan Diwek tidak terdapat hutan 025 adalah kolam dan

363 lain-lain3 Jadi bisa diprediksi bahwa sebagian besar penduduk

bermata pencaharian sebagai petani tebu atau buruh tani lainnya Dapat

dilihat pada tabel 12 produksi industri perhutanan dan perkebunan di

Kabupaten jombang bahwa produksi tebu cukup tinggi bahkan sebagian

besar yang mengusai industri perkebunan adalah tebu seperti yang

disajikan pada Tabel 12

Tabel 12 Jumlah pendapatan panen tebu di Kabupaten Jombang4

No Kecamatan

Subdistrict

TebuSugar Cane

Luas Panen

(Ha)

Produksi (Ton) Produktivitas

(TonHa)

1 Perak 354 30560 86

2 Gudo 762 66691 88

3 Diwek 1730 147419 85

4 Ngoro 1622 140141 86

5 Mojowarno 805 64038 80

6 Bareng 1207 94221 78

7 Wonosalam 427 32924 77

8 Mojoagung 1139 99780 88

9 Sumobito 205 16791 82

3 Badan Pusat Statistik KabupatenJombang (Jumlah Keluarga Menurut Kriteria di Kabupaten

Jombang) tahun 2016 4Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten

Jombang

5

10 Jogoroto 702 59836 85

11 Peterongan 502 45049 90

12 Jombang 195 14972 77

13 Megaluh 19762 1481 79

14 Tembelang 101 8068 80

15 Kesamben 701 55666 79

16 Kudu 571 48453 85

17 Ngusikan 26 1901 72

18 Ploso 428 36803 78

19 Kabuh 86 6765 78

20 Plandaan 172 13609 79

21 Bandar Kedung

Mulyo

128 10628 80

Sumber Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang Jawa Timur

Berdasarkan Tabel 12 Kecamatan Diwek adalah wilayah paling

luas untuk panen tebu Sebagian masyarakat memiliki perekonomian yang

tinggi hal ini dapat dilihat dari data jumlah penduduk yang sejahtera lebih

banyak dibandingkan yang belum sejahtera di Kecamatan Diwek Seperti

yang terlihat pada Tabel 13

Tabel 13 Jumlah keluarga sejahtera di Kabupaten Jombang

menurut kecamatan5

No Kecamatan Pra

Sejahtera

Sejahtera Jumlah

1 Bandar Kedung Mulyo 2326 17971 20297

2 Perak 1573 20533 22106

3 Gudo 1280 20679 21959

4 Diwek 3379 39404 42783

5 Ngoro 4362 28229 32591

6 Mojowarno 5419 32889 38308

Sumber Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang

5 Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang (Jumlah keluarga sejahtera di Kabupaten Jombang)

Tabel 12 Lanjutan

6

Menurut data yang di dapat masyarakat yang kurang sejahtera di

kecamatan Diwek kisaran 3379 jiwa sedangkan yang sudah sejahtera

sebesar 39404 jiwa Hal ini dapat dianalisis bahwa mayoritas penduduk

kecamatan Diwek khususnya petani tebu sudah sejahtera6 Rata-rata petani

tebu yang memiliki kontrak kerjasama dengan PG Tjoekir merupakan

masyarakat yang tergolong mampu dan sejahtera karena untuk menjalin

kerjasama dengan PG Tjoekir syaratnya adalah dengan memiliki lahan

tebu seluas minimal 2 hektar per orangnya Hanya sebagian kecil

masyarakat petani tebu yang memiliki ekonomi menengah ke bawah7

Jadi tidak heran apabila di Jombang yang merupakan kota kecil

tetapi penghasil tebu terbanyak dibandingkan dengan wilayah sekitarnya

dengan sebagian besar lahan yang ditanami tebu selain itu juga di

Kabupaten Jombang juga terdapat 2 perusahaan Industri Tebu yaitu Pabrik

Gula Tjoekir PTPN X dan Pabrik Gula Jombang Baru Pabrik Gula

Tjoekir yang terletak di Kecamatan Diwek khususnya di desa Tjoekir

Letak Pabrik Tjoekir yang sangat strategis tepat di depan Pondok

Pesantren Tebu Ireng yang di bangun oleh Hasyim Asyrsquoari serta terlekatak

di jalur antara kota Pabrik Gula Tjoekir di bangun sejak abad ke 18 oleh

Belanda dan sampai sekarang masih beroperasi Pabrik gula Tjoekir

merupakan pabrik dimana para warga setempat dan sekitarnya mencari

nafkah sebagai karyawan pabrik petani pemasok tebu dan buruh tani

Untuk menjaga kelancaran dan kemajuan usaha Industri ini pabrik

tersebut mengadakan kerjasama dengan masyarakat setempat dengan

mengimplementasikan program tanggung jawab perusahaan yaitu program

CSR (Corporate Social Responsibility) dari PG Tjoekir untuk masyarakat

sekitar wilayah pabrik termasuk karyawan pabrik dan petani tebu

Masyarakat sekitarpun sudah terbiasa dengan seluruh aktivitas pabrik baik

itu yang menciptakan kebisingan maupun tidak

6 Sumber BPS Kabupaten Jombang (JumlahKeluargaSejahtera di KabupatenJombang menurut

kecamatan Tahun 2016) 7

Wawancara dengan Bapak Suwandi warga sekitar PG Tjoekir yang merupakan mantan

karyawan PG Tjoekir

7

CSR (Corporate Social Responsibility) merupakan sebuah

tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat di sekitar

perusahaan tersebut Hal itu dilakukan untuk mensejahterakan masyarakat

sekitar dengan adanya perusahaan tersebut sehingga terciptalah suasana

aman nyaman untuk kedua pihak sehingga aktivitas pabrik lancar tanpa

adanya gangguan dari pihak manapun Masyarakatpun dapat mendukung

dan berkontribusi dalam aktivitas perusahaan tersebut Saat ini dunia usaha

tidak lagi hanya memperhatikan catatan keuangan perusahaan semata

(single bottom line) melainkan juga aspek sosial dan lingkungan yang

biasa disebut triple bottom line Sinergis dari tiga elemen ini merupakan

kunci dari konsep pembangunan berkelanjutan (sustainable development)

Seiring dengan itu berbagai kalangan swasta pemerintah organisasi

masyarakat dan dunia pendidikan berupaya merumuskan dan

mempromosikan tanggung jawab sosial sektor usaha dalam hubungannya

dengan masyarakat dan lingkungan8

Konsep dari CSR sendiri menurut The World Business Council for

Sustainable Development yaitu CSR haruslah berkomitmen terus menerus

bekelanjutan untuk memberikan kontribusi bagi perkembangan ekonomi

sambil meningkatkan kualitas hidup para pekerja dan keluarganya juga

bagi komunitas lokal dan masyarakat pada umumnya Hal ini untuk efek

jangka panjang dan bukan dilakukan hanya cukup sekali saja tapi

berkelanjutan9 Namun pada PG Tjoekir masyarakat cukup mendukung

kebijakan dari pabrik gula tersebut hanya para petani tebu yang sebagian

memiliki masalah yaitu bingung harus menjual tebu mereka ke pabrik

mana karena tebu yang dihasilkan memang banyak yang berkualitas

bagus tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa banyak juga tebu yang

kualitasnya rendah dan dijual ke pabrik pun juga akan turun harganya dari

8

Abdul KoharIrwanto amp Angga Prabowo Kajian Efektivitas Program Corporate Social

Responsibility (CSR) Yayasan Unilever IndonesiaE-Journal Departemen Manajemen Fakultas

Ekonomi dan Manajemen IPB2008 hal 99 9

Muhammad SubhiImplementasi Corporate Social Responsibility PT Pertamina

(Persero)SkripsiProgram Studi Kesejahteraan MasyarakatUIN Syarif Hidayatullah2011 hal18

8

harga normal Selain itu perdagangan gula juga sangat ketat

persaingannya apalagi sekarang sudah ada perdagangan bebas seperti

MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) ini berdampak kepada para petani

tebu yang mana persaingan perdagangan gula semakin meluas dengan gula

rafinasi (gula impor)

Merupakan hukum alam manusia memenuhi kebutuhannya melalui

pemanfaatan alam sekitarnyaSerta selalu berhubungan dan berinteraksi

dengan makhluk lainnya hal itu mengakibatkan adanya kerjasama antara

satu dengan yang lain Hal tersebut sesuai dengan ayat Al Qurrsquoan Surat

yaitu Surah Al Qhasash ayat 77 sebagai berikut

رة خ ل ا ر ا د ل ا له ل ا ك ا ت آ ا م ي ف غ ت ب س وا ن ت ول

ا ي ن د ل ا ن م ك ب ي ص ك ن ي ل إ له ل ا ن س ح أ ا م ن ك س ح وأ

لرض ا ف د ا س ف ل ا غ ب ت ب ول ي ل له ل ا ن إ

ن ي د س ف م ل اArtinya

Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu

(kebahagiaan) negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan

bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada

orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu dan

janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi Sesungguhnya Allah

tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan10

Kandungan ayat di atas adalah Allah bahwa manusia hidup

janganlah hanya memikirkan hidup di dunia melainkan juga harus

memikirkan kehidupan yang akan datang yaitu akhirat yang kelak menjadi

10

Al Qurrsquoan Surah AlQashashayat 77

9

dunia yang sejati bagi umat manusia dan mewajibkan kepada kaum

muslimin untuk saling berhubungan satu sama lain dari suatu kerjasama

seperti halnya CSR sebuah pabrik CSR sebuah perusahaan merupakan

wujud adanya kerjasama antara perusahaan dengan masyarakat setempat

agar terjalin hubungan baik antara kedua pihak Menurut penelitian Dwi

Riska Nihayah mengenai program tanggung jawab perusahaan atau CSR

pada PG Tjoekir Diwek Jombang kepada masyarakat setempat dengan

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) Program CSR dibagi

menjadi dua program yaitu Program Kemitraan merupakan program yang

bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kegiatan usaha kecil untuk

menjadi tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan dana dari laba

perusahaan sementara yang kedua yaitu Program Bina Lingkungan

dimana terdapat 3 program bantuan antara lainnya yaitu bantuan

pendidikan dan pelatihan bantuan pengembangan prasarana dan sarana

umum serta bantuan sosial kemasyarakatan dalam rangka mengentaskan

kemiskinan Program Bina Lingkungan merupakan program

pemberdayaan kondisi sosial masyarakat di wilayah PG Tjoekir Jombang

melalui pemanfaatan dana dari laba perusahaan11

Implementasi dari program CSR tersebut terdapat program yang

berjalan lancar dan adapula program CSR yang kurang lancar hal ini dapat

terjadi diakibatkan oleh masalah input output dari laba perusahaan pabrik

tersebut Hal ini membuat para petani baik petani tebu maupun petani yang

lain juga kurang lancar Berdasarkan data dari BPS terdapat presentasi

penggunaan lahan di Kecamatan Diwek hal ini dapat disimpulkan bahwa

penduduk mayoritas adalah petani Dengan adanya program CSR yang

dilaksanakan oleh PG TJoekir PTPN X Jombang tersebut Penelitian ini

mengetahui bagaimana pengaruh program CSR terhadap perekonomian

petani tebu dan karyawan di daerah sekitar pabrik tersebut Maka tertarik

11

Dwi Riska Nihayah Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) Pada Pabrik Gula

Tjoekir Jombang Thesis Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum2017

10

untuk melakukan penelitian dengan judul ldquoPengaruh CSR (Corporate

Social Responsibility) Terhadap Perekonomian Petani Tebu dan Karyawan

Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombangrdquo

B Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah ditulis maka identifikasi

masalahnya sebagai berikut

1 Kurangnya efisiensi dan dana bantuan pembudidayaan tebu yang

membuat kualitas tebu rendah

2 Kurang maksimalnya pendapatan petani tebu karena persaingan

perdagangan gula

3 Kurang maksimalnya implementasi program CSR pada petani tebu

mengakibatkan kerugian pada penjualan produksi tebu

C Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang dikemukakan maka

masalah yang akan dikaji dan dibahas dalam penelitian ini Sehingga

membatasi penelitian ini hanya mengkaji Pengaruh CSR (Corporate

Social Responsibility) Terhadap Perekonomian Petani Tebu dan Karyawan

Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang

D Rumusan Masalah

Beradasarkan latar belakang yang sudah diuraikan maka

pertanyaan penelitian ini adalah Bagaimana Pengaruh CSR (Corporate

Social Responsibility) Terhadap Perekonomian Petani Tebu dan Karyawan

Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang

E Tujuan Penelitian

Berdasarkan pertanyaan penelitian maka penelitian ini memilki

tujuan untuk mengetahui Pengaruh CSR (Corporate Social Responsibility)

Terhadap Perekonomian Petani Tebu dan Karyawan Pabrik Gula Tjoekir

PTPN X Kabupaten Jombang

F Manfaat Penelitian

1 Manfaat Teoretis

Bagi Bidang Pendidikan

11

Dengan adanya penelitian ini penulis berharap penelitian

bermanfaat sebagai referensi dan sumbangan pemikiran untuk

penelitian selanjutnya yang masih dalam ruang lingkup yang sama

dengan Corporate Social Resposibility

2 Manfaat Secara Praktis

a Bagi Penulis

Penelitian ini dapat menambah wawasan penulis serta

pengalaman selama penelitian serta merealisasikan ilmu yang telah

diterima di kelas selama perkuliahan

b Bagi Bidang Pendidikan

Dengan adanya penelitian ini penulis berharap penelitian

bermanfaat di bidang pendidikan khususnya sebagai referensi

untuk mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS UIN Jakarta yang masih

dalam ruang lingkup yang sama tentang Program CSR (Corporate

Social Responsibility) dan bagi SMA kelas XII pada materi

pembelajaran mengenai industri dan lokasi industri

c Bagi Pemerintah Kabupaten Jombang

Dengan penelitian ini penulis berharap penelitian ini

bermanfaat bagi pemerintah kabupaten Jombang sebagai bahan

pertimbangan baik dalam pengambilan keputusan dalam sebuah

kebijakan maupun pada evaluasi terhadap kesejahteraan

masyarakat setempat

d Bagi Pabrik Gula Tjoekir

Dengan adanya penelitian ini Pabrik Tjoekir dapat dapat

mengevaluasi pelaksanaan mengenai program-program CSR

pabrik serta mengetahui bagaimana persepsi para petani tebu

tentang program tersebut

e Bagi masyarakat Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang

Dengan penelitian ini diharapkan masyarakat mampu bersikap

dalam menghadapi masalah sebagai petani tebu dan masyarakat

umum yang berada di Kecamatan Diwek dalam mengambil

12

keputusan kerjasama dalam kemitraan dengan pabrik yang akan

mengirim pasokan tebu tersebut sebagai bahan baku gula Dengan

adanya penelitian ini masyarakat juga bisa membuat perbandingan

program CSR dan mengetahui seberapa besar pengaruh terhadap

tingkat ekonomi keluarga atau tidak terdapat pengaruh untuk

ekonomi keluarganya

13

BAB II

KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A Deskripsi Teoretik

Pada bagian ini deskripsi teoretik di gunakan untuk menjelaskan suatu realitas

yang terdapat keterkaitan yang nantinya akan membentuk sebuah konsep gagasan

yang dihubungkan dengan sebuah teori yang telah ada dan mengakibatkan adanya

keterkaitan antara apa yang dikaji oleh penulis dengan teori-teori yang sudah ada

sehingga menghasilkan sesuatu gagasan baru dengan adanya sebuah penelitian

1 Industri Gula

a Pengertian Industri

Pada Peraturan Pemerintah No24 Tahun 2009 tentang Kawasan

Industri bahwa arti dari industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah

bahan mentah bahan baku baran setengah jadi dan barang jadi menjadi

barang yang memiliki nilai guna yang tinggi termasuk kegiatan rancang

bangun dan rekayasa industri12

Secara umum industri merupakan

kegiatan ekonomi yang dimana didalamnya terapat kegiatan mengolah

bahan baku menjadi bahan setengah jadi dan bahan setengah jadi menjadi

bahan jadi yang siap pakai kebanyakkan orang mengartikan industri itu

identik dengan pabrik dan kegiatan mengolah untuk hasil produksi

elektronik maupun produksi tekstil Tujuan dari adanya sebuah industri

adalah untuk memenuhi kebutuhan mulai dari kebutuhan pokok hingga

kebutuhan tersier dan lebih tepatnya didirikannya sebuah industri di

dalam bisnis bertujuan untuk memperoleh keuntungan pasar yang

sebesar-besarnya

Dalam mendirikan sebuah industri pemilihan lokasi merupakan hal

yang sangat penting letak lokasi antara jenis industri yang satu dengan

industri jenis lainnya memiliki pandangan dan pertimbangan yang

12

Mela Widya KumalasariFaktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Pemilihan Lokasi Industri

Manufaktur Skala Besar dan Sedang (Studi Kasus Kecamatan Jaten dan Kecamatan Gondangrejo

Kabupaten Karanganyar)(Universitas Sebelas Maret SkripsiTahun 2012) hal13

14

berbeda-beda baik itu dari sudut perusahaan maupun dari kebijakan

pemerintah Terdapat pemilihan lokasi yang dikarenakan dekat dengan

tempat pengambilan bahan baku misalnya industri semen yang

kebanyakkan letaknya tidak jauh dari lokasi bahan baku yaitu gunung

kapur kemudian lokasi industri yang dekat dengan pasarpun juga seperti

tekstil contohnya di Solo industri batik Solo yang terletak dekat dengan

pasar adapula industri yang didirikan lokasinya dipilih pada daerah yang

terdapat upah tenaga kerja yang murah daerah yang memiliki UMR yang

rendah seperti mendirikan pabrik di Papua dan di Surabaya sangat jauh

berbeda kalau di Papua upah pekerja mahal sedangkan di Surabaya upah

pekerja masih relatif rendah Jadi lebih menguntungkan mendirikan

industri di Surabaya13

b Jenis-jenis Industri

Sektor Industri Manufaktur dapat digolongkan menjadi 24 jenis

industri menurut KBLI 2009 (Klasifikasi Lapangan Usaha Indonesia

tahun 2009) kemudian dari 24 jenis industri tersebut dapat

dikelompokkan menjadi 4 kelompok besar industri dari Dinas

Perindustrian Perdagangan dan Koperasi sebagai berikut

1 Industri logam mulia mesin dan elekronika yaitu industri logam

dasar industri barang logam kecuali mesin dan peralatannya industri

komputer barang elektronik dan optik industri peralatan listrik

industri mesin dan perlengkapan industri kendaraan bermotor trailer

dan semi trailer industri alat angkutan lainnya jasa repasrasi dan

pemasangan mesin dan peralatan14

2 Industri kimia dan kertas yaitu industri kertas dan barang dari kertas

industri percetakan dan reproduksi media rekaman industri produk

dari batu bara dan pengilangan minyak bumi industri bahan kimia dan

13

Muhammad TeguhEkonomi Industri(JakartaRaja Grafindo Persada2010) cetakan ke-1 hal

231 14

Mela Widya KumalasariFaktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Pemilihan Lokasi Industri

Manufaktur Skala Besar dan Sedang (Studi Kasus Kecamatan Jaten dan Kecamatan

Gondangrejo Kabupaten karanganyar)(SoloUniversitas Sebelas Maret2012)SkripsiProdi

Perencanaan Wilayah dan Kota jurusan Arsitektur Fakultas Teknik hal 14

15

barang dari bahan kimia industri farmasi produk obat dan jamu

industri karet dan plastik industri barang galian bukan logam15

3 Industri tekstil dan aneka yaitu industri makanan industri minuman

industri pengolahan tembakau industri ekstil industri pakaian jadi

industri kulit barang dari kulit dan alas kaki industri pengolahan

lainnya16

4 Industri agro dan hasil hutan yaitu industri kayu barang dari kayu

dan gabus (tidak termasuk furniture dan barang anyaman

bamburotan sejenisnya) industri furniture17

Berdasarkan skalanya industri dibagi menjadi 2 klasifikasi besar yaitu

industri skala besar dan industri skala menengah menurut Departemen

Tenaga Kerja yaitu

a Industri besar dengan jumlah tenaga kerja lebih dari 100 orang pekerja

b Industri menengah dengan tenaga kerja 20-99 orang pekerja18

Industri besar dan menengah kebanyakkan didirikan pada tempat-

tempat tertentu lain halnya dengan industri rumah tangga yang menyebaar

dimana-mana dan relatif jumlah pekerja lebih sedikit kurang dari 20 orang

pekerja Sebuah industri selalu memiliki faktor-faktor yang mempengaruhi

pemilihan lokasi industri yang dapat menghambat dan dapat mendorong

kegiatan industri Pengusaha bertaraf internasional pada umumnya

memilih lokasi yang memiliki potensi pasar yang seluas mungkin Bahkan

untuk mendirikan sebuah perusahaan seseorang akan memilih negara

mana yang miliki lokasi strategis dan paling menguntungkan faktor yang

dipertimbangkan antara lain adalah upah buruh jaminan keamanan

fasilitas penunjang daya serap pasar lokal maupun interlokal dan

aksesibilitas dari tempat produksi ke wilayah pemasarannya Faktor lain

yang perlu dipertimbangkan adalah faktor geografi seperti keadan alam

cuaca iklim topografi tanah sumber bahan baku yang berasal dari alam

15

Ibid 16

Ibid 17

Ibid 18

Ibid h 8

16

jumlah penduduk serta ketersediaan energi dan sumber daya lainnya

seperti air energi tenaga angin dan lain-lain19

Menurut Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang bahwa industri

dibagi menjadi 4 kelompok yaitu

a Industri besar (banyaknya tenaga kerja 100 orang atau lebih)

b Industri sedang (banyaknya tenaga kerja 20-99 orang)

c Industri kecil (banyaknya tenaga kerja 5-19 orang)

d Industri rumah tangga (banyaknya tenaga kerja 1-4 orang)

Pengelompokkan industri ini tidak didasarkan pada besarnya modal

perusahaan atau perusahaan tersebut pada proses produksi menggunakan

tenaga manusia ataupun tenaga mesin tetapi berdasarkan tenaga kerja20

c Lokasi Industri

Ada beberapa pendapat dari para ahli yang berasal dari Jerman

mengenai penempatan lokasi industri yang biasa disebut dengan teori

lokasi industri Sebelum membahas mengenai teori lokasi terlebih dahulu

dibahas mengenai arti lokasi di sini arti lokasi merupakan ruang baik itu

ruangantempat yang berada di permukaam bumi maupun di bawah

permukaan bumi selama manusia dapat menjangkaunya itu merupakan

lokasi Setelah mengetahui pengertian dari lokasi terdapat kajian

mengenai teori lokasi yang dimaksud dengan teori lokasi adalah ilmu

yang menyelidiki tata ruang kegiatan ekonomi bisa disebut juga alokasi

geografis dari sumber-sumber yang langka secara hubungan dan

pengaruhnya dengan lokasi dari berbagai kegiatan industri berbagai

macam usaha baik itu usaha ekonomi maupun sosial Dengan adanya teori

lokasi segala pembangunan seperti membangun perumahanpemukiman

daerah industri pasar tempat ibadah lahan persawahan kebun

pertambangan sekolah itu dapat dihitung keterjangkauan (jarak antara

tempat satu dengan yang serta serta waktu tempuh untuk menuju lokasi

19

Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet

ke-6 hal150 20

Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang yang diunduh pada Rabu 7 November 2018 pukul

0321 WIB

17

tujuan) sehingga dalam pembangunan industri dapat diperkirakan

terjangkau tidaknya terhadap masyarakat karena semakin jauh pasar dari

pemukiman maka semakin turun minat masyarakat untuk belanja di pasar

begitupun sebaliknya semakin terjangkaunya jarak antara pemukiman

warga dengan pasar maka semakin tinggi pula minat warga yang ingin

belanja di pasar Dari segi perusahaan industripun juga

mempertimbangkan jarak tempuh serta mengambil letak strategis dalam

memilih sebuah lokasi industri yang dekat dengan bahan baku dan dekat

dengan pasar karena akan berpengaruh pada biaya angkut Baik biaya

angkut dari sumber bahan baku dengan lokasi industri pengolahan

maupun biaya angkut dari industri pengolahan ke pasar21

Pada penentuan

lokasi industri terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi diantaranya

sebagai berikut

1 Factor Endowment meliputi yang pertama yaitu sumber daya alam

(SDA) dan energi (baik yang terdapat di permukaan bumi maupun di

dalam bumi dan apapun yang terkandung di dalamnya) yang kedua

yaitu sumber daya manusia (SDM) dan Modal Setiap wilayah

memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda-beda ada wilayah

yang sumber daya alamnya melimpah tetapi tingkat ekonominya

lemah ada pula wilayah yang tingkat ekonominya tinggi tetapi sumber

daya alamnya kurang22

2 Sumber daya manusia dalam hal ini sumber daya manusia

dikelompokkan menurut jenis keahlian yang dimilikinya Jenis

keahlian atau skill tiap orang berbeda-beda bahkan dalam hal industri

dapat dipengaruhi sebuah wilayah dan budaya dari wilayah tersebut

Seperti industri aksesoris rumah tangga dan kerajinan tangan dari

kayu kebanyakkan ditemui di daerah Yogyakarta dengan wilayah

yang kaya budaya dan salah satu budaya itu ada kerajinan tangan dari

kayu seperti halnya juga di Solo yang terkenal dengan batik Solo

21

Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet

ke-6 hal122 22

Ibid

18

bahkan sebagian besar industri di wilayah Solo adalah membatik

Membatik membutuhkan keahlian khusus dan mayoritas penduduk

juga memiliki keahlian yang sama yaitu membatik Di daerah

Yogyakarta pun juga begitu karena mayoritas penduduk ahli dalam

kerajinan tangan dari kayu maka industri yang meluas yaitu industri

kayu (patung binatang hiasan dinding topeng pigura alat dapur

seperti nampan saringan sutil dan lainnya)23

3 Modal dapat dibagi menjadi dua yaitu modal fisik dan modal

nonfisik Modal fisik artinya modal yang digunakan dalam proses

produksi seperti tanah untuk lokasi industri serta bangunan mesin-

mesin dan alat-alat produksi kendaraan dan uang Modal yang

nonfisik bisa berupa saham perusahaan dan jasa Modal juga

berpengaruh pada pemilihan lokasi industri karena lokasi industri bisa

dimana saja asalkan modal yang di miliki besar untuk pengembangan

industri tersebut24

4 Pasar dan harga pengaruh terhadap penentuan lokasi salah satunya

adalah pasar dan harga karena industri tidak akan berkembang tanpa

adanya pasar serta jarak dan biaya angkut dari industri ke pasar juga

berpengaruh pada keuntungan sebuah perusahaan industri Harga juga

sangat berpengaruh pada penentuan lokasi industri karena apabila

lokasi industri jaraknya jauh dengan pasar maka harga bahan output

yang dijual akan lebih tinggi dari harga pasar karena biaya angkut

yang tinggi menyebabkan harga jual naik apabila harga jual naik

maka minat beli masyarakat akan menurn dan ini menyebabkan

kerugian perusahaan25

5 Kebijakan pemerintah untuk penentuan lokasi industri pemerntah

juga sangat mempengaruhi terhadap lokasi dimana seharunya lokasi

industri terbut didirikan Keputusan pemerintah adalah hal yang tidak

23

Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet

ke-6 hal122 24

Ibid 25

Ibid

19

bisa diganggu gugat oleh pihak perusahaan dalam penentuan wilayah

industri apabila pemerintah sudah memutuskan kebijakan

pembangunan wilayah industri di lokasi A maka mau tidak mau

pembangunan industri haru di lokasi A dan apabila pemerintah

mengeluarkan kebijakkan kawasan industri harus dibangun di wilayah

B maka pembangunan industri harus di wilayah B Kebijakkan

tersebut ditentukan dan diterapkan oleh pemerintah serta tidak

berpihak pada kepentingan produsen dan konsumen26

d Teori Lokasi menurut para ahli

Penentuan lokasi industri terdapat beberapa teori dari para ahli

diantaranya ada Teori Lokasi Walter Christaller Teori Lokasi Johann

Henrich Von Thunen Teori Lokasi Alfred Weber Teori Lokasi August

Losch Berikut teori lokasi dari para tokoh ahli beserta penjelasannya

yang terdapat dalam buku yang berjudul ldquoEkonomi Regional Teori dan

Aplikasirdquo oleh Drs Robinson Tarigan MRP pada tahun 2012

1 Teori Lokasi Walter Christaller

Christaller terkenal dengan pemikirannya yaitu K=3 yang

merupakan suatu sistem geometri Ciri-ciri pengembangan suatu

wilayah menurut Christaller adalah yang pertama wilayahnya adalah

dataran tanpa roman semua adalah datar dan sama Kedua gerakan

dapat di laksanakan ke segala arah (Isotropic Surface) Ketiga

penduduk memiliki daya beli yang sama dan tersebar secara merata

pada seluruh wilayah Ke empat konsumen bertindak rasional sesuai

dengan prinsip minimisasi jarakbiaya Di dalam uraian terdapat

asumsi 1 sampai dengan 3 secara bertahap akan di longgarkan

sehingga kita akan mendekati kondisi pada dunia nyata27

Dalam teori

lokasi ini terdapat istilah Range dan Threshold Range adalah jarak

26

Muhammad TeguhEkonomi Industri(JakartaRaja Grafindo Persada2010) cetakan ke-1 hal

231-243 27

Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet

ke-6 hal124

20

yang harus ditempuh oleh seseorang untuk mendapatan barang yang

dibutuhkan atau disebut juga jangkauan sedangkan threshold adalah

luas pasar minimal Contohnya terdapat satu keluarga yang

menghasilkan komoditi beras yang dijualnya berada pada yang

membutuhkan berdasarkan harga pasar Harga beras itu Rp 10000

per kg misalnya semua warga setempat membutuhkan beras dan

menetapkan anggaran sebesar R 60000 perhari untuk membeli beras

Warga yang rumahnya dekat dengan produsen maka dapat membeli

beras sebanyak 6 kg tiap harinya Tetapi orang yang tinggal lebih jauh

akan mengeluarkan ongkos transportasi misalnya biaya ongkosnya

Rp5000km Maka orang yang tinggal lebih jauh 2km membayar

ongkos sebesar Rp 10000 jadi hanya dapat membeli beras sebanyak

5 kg Begitupun warga yang rumahnya jauh dari produsen radius 4 km

maka dia hanya bisa membeli beras sebanyak 4 kg ini akan terjadi

terus menerus sampai radius 10 km dan hanya dapat membeli 1 kg

dengan perhitungan Rp 60000 - (5000x10) = 10000 hanya dapat

membeli 1 kg beras Dengan demikian luas jaringan pasar apabila

tidak ada produsen beras yang lain maka luas jangkauan pasar (range)

adalah 10 km ke segala arah

Setiap usaha industri atau produksi membutuhkan biaya dan

secara ekonomi biaya dibagi menjadi dua macam yaitu biaya tetap dan

biaya variabel biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tetap tidak

bergantung dengan banyak jumlah produksi atau penjualan contohnya

sewa temapattoko listrik PDAM dan tagihan telepon Sedangkan

biaya variabel adalah biaya yang bisa berubah-ubah kapan saja karena

tergantung dengan jumlah produksi dan jumlah penjualan contohnya

biaya upah pekerja yang lembur upah pekerja borongan dan biaya

membeli bahan baku yang kapan saja bisa naik dan bisa turun

Misalnya saja penjual beras yang mengeluarkan biaya tetap setiap

harinya sebesar Rp100000 dan biaya variabelnya Rp5000 per hari

untuk dijual Berapakah kg beras yang jual per hari agar produsen

21

tidak rugi sehingga dia bisa bertahan sebagai penjual beras Selisih

antara harga jual dengan biaya variabel 10000 - 5000 = 5000 selisih

ini harus bisa menutup biaya tetap Jadi jumlah beras yang harus

terjual adalah 100000 5000 = 20 kg pada penjualan 20 kg beras

maka total penjualan 20 x 10000 = 200000 dan total pengeluaran

adalah 100000 + (20 x 5000) = 200000 pada titik ini penjual berada

pada titik impas (break event point) artinya tidak untung dan tidak

rugi apabila penjual bisa menjual beras lebih dari 20 kg per hari maka

akan mendapatkan untung Hal ini merupakan hubungan antara range

(jangkauan) dan threshold (luas pasar minimal) dan dapat

digambarkan seperti Gambar 2128

Gambar 21 Luas jangkauan range dan threshold

2 Teori Lokasi Alfred Weber

Weber adalah seorang ahli ekonom Jerman tahun 1909

Teori lokasi menurut weber adalah lokasi pemilihan untuk

industri yang didasari pada prinsip minimasi biaya Dimana

lokasi industri dipilih atas dasar biaya transportasi dan tenaga

kerja dijumlahkan dan harus minimum Karena yang dicari pada

sebuah usaha adalah keuntungan jadi biaya pengeluaran harus

seminim mungkin dan keuntungan akan besar Uraian tentang

Weber ini mengikuti uraian yang terdapat dalam buku John

28

Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012)

cetke-6 hal123-127

22

Glasson1974 Ddalam perumusan modelnya Weber bertitik

tolak pada asumsi

1 Unit telaah-an adalah suatu wilayah yaang terisolasi iklim

yang homogenkonsumen terkonsentrasi pada beberapa

pusat konsdisi pasar adalah persaingan sempurna

2 Beberapa SDA seperti air batu bata dan pasir tersedia

dimana-mana dalam jumlah yang memadai

3 Material lainnya seperti bahan bakar mineral dan tambang

tersedia secara sporadis dan hanya terjangkau pada beberapa

tempat terbatas

4 Tenaga kerja tidak menyebar secara merata tapi

berkelompok pada beberapa lokasi dan dengan mobilitas

yang terbatas

Menurut Weber ada 3 faktor yang sangat mempengaruhi

pemilihan lokasi industri yaitu biaya transportasi upah tenaga kerja

dan kekuatan aglomerasi Biaya transportasi merupakan faktor

utama dibandingkan yang lainnya masih bisa dimodifikasi kalau

biaya transportasi itu sesuai dengan jarak biaya angkut bahan baku

dan biaya distribusi hasil produksi

Gambar 22 Locational Triangle dari Weber

23

Pada gambar di atas di misalkan sumber bahan baku yang

lokasinya berbeda yaitu M1 dan M2 dan pasar berada pada arah

yang lain Dengan demikian terdapat 3 arah lokasi sehingga ongkos

angkut termurah adlah pada pertemuan 3 arah tersebut Dari

gambar tersebut terlihat bahwa lokasi optimum terdapat pada titik

lingkaran hitam Untuk menunjukkan apakah lokasi optimum

tersebut lebih dekat ke lokasi dekat dengan bahan baku atau dekat

dengan pasar Weber merumuskan Indeks material (IM) sebagai

berikut

IM =

Apabila IM gt1 perusahaan akan berlokasi dekat dengan

bahan baku dan apabila IM lt 1 maka perusahaan akan berlokasi

dekat dengan pasar Biaya tenaga kerja adalah faktor kedua yang

dapat mempengaruhi lokasi industri Hal ini dapat terjadi apabila

penghematan biaya tenaga kerja per unit produksi lebih besar

daripada tambahan biaya transportasi per unit produksi lebih

besar karena berpindahnya lokasi ke dekat sumber tenaga kerja

Seperti yang disajikan pada Gambar 23

Gambar 23Kurva Isodapan dari Weber

Jika titik T adalah tempat dengan biaya transportasi

minimum maka di luar T tersebut dapat di buat titik ndashtitik dengan

tingkat biaya transportasi yang sama penyimpangannya dari titik T

24

Apabila titik-titik antara satu dan yang lain dihubungkan akan

membentuk lingkaran seperti pada Gambar 23 lingkaran-lingkaran

tersebut menadi tingkat biaya transportasi terendah terletak pada

titik T sedangkan semakin jauh dari titik T maka biaya transportasi

akan semakin mahal Tetapi berbeda dengan biaya tenaga kerja

semakin dekat dengan titik T maka biaya tenaga kerja semakin

tinggi Weber menghubungkan biaya transporatsi minimum dengan

lokasi aglomerasi karena memberikan keuntungan berupa salaing

membutuhkan produk di antara berbagai industri mungkin telah

tersedia fasilitas seperti listrik air perbengkelan dan pemondokan

Fasilitas ini akan menurunkan biaya peroduksi atau kebutuhan

modal karena kalau terpisah jauh mka semua fasilitas harus

dibangun sendiri29

3 Teori Lokasi August Losch

August Losch merupakan tokoh ekonom yang juga berasal dari

Jerman dan menulis buku dalam bahasa Jerman pada tahun 1939

Kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris tahun 1954

dengan judul The Economics of Location Losch mengatakan

bahwa lokasi penjual sangat berpengaruh terhadap jumlah

konsumen yang dapat digarapnya makin jauh dari tempat penjual

maka makin rendah atau sedikit konsumen yang ingin membeli

barang yang dijual tersebut Karena biaya transportasi semakin jauh

akan semakin mahal Produsen harus memilih lokasi yang

menghasilkan penjualan terbesar yang identik dengan penerimaan

terbesar Pandangan ini mendukung pandangan Christaller dan

menyarankan untuk menempatkan tempat produksi di pasar atau

dekat dengan pasar Terhadap pendapat Losch perlu di ingaat

bahwa saat ini industri telah di larang keras didirikan di dalam kota

tetapi di pinggir kota atau bahkan di luar kota karena damapk

29

Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet

ke-6 hal137-143

25

adanya industri adalah menghasilkan limbah sehingga kota akan

tercemar dengan limbah industri30

4 Teori Lokasi Johann Henrich Von Thunen

Johann Heinrich Von Thunen merupakan tokoh yang berasal

dari Jerman pada tahun 1826 Von Thunen mengupas tentang

perbedaan lokasi dari berbagai kegiatan pertanian atas dasar

perbedaan sewa tanah (pertimbangan ekonomi) Dalam bukunya

yang berjudul Der Isolierte Staat in Beziehung auf Land

Wirtschaft Von Thunen mengasumsikan sebagai berikut

1) Wilayah analisis bersifat terisolir (Isolated State) sehingga

tidak terdapat pengaruh pasar dari kota lain

2) Tipe pemukiman adalah padat di pusat wilayah (pusat pasar)

dan makin renggang kuarang padat semakin jauh jaraknya dari

puasat wilayah

3) Seluruh wilayah model memiliki iklim tanah topografi yang

seragam

4) Fasilitas pengangkutan adalah primitif sesuai dengan

zamannya dan relatif seragam yang dihitung bukan jaraknya

tetapi berat barang yang di angkut

5) Kecuali perbedaan jarak ke pasar semua faktor alamiah yang

mempengaruhi penggunaan tanah adalah seragam dan konstan

Berdasarkan asumsi diatas Von Thunen membuat kurva

hubungan sewa tanah dengan jarak ke pasar seperti pada

Gambar 24

30

Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet

ke-6 hal145-148

26

Gambar 24 Kurva perbedaan sewa tanah sesuai dengan

Perbedaan jarak kepasar

Dari gambar tersebut terlihat tingkat sewa tanah adalah

paling mahal di pusat pasar dan makin rendah apabila makin

jauh dari pasar Berdasarkan perbandingan (selisih) antara harga

jual dengan biaya produksi masing-masing jenis produksi

memiliki kemampuan yang berbeda untuk membayar sewa

tanah Makin tinggi kemampuannya untuk membayar sewa

tanah makin besar kemungkinan kegiatan itu berlokasi dekat ke

pusat pasar Selain itu masing-masing jenis kegiatanproduksi

memiliki kurva permintaaan atas taanah berupa kurva tak acuh

(indeference curve) yang menggambarkan hubungan antara

sewa tanah dan jarak dari pasar Kemiringan kurva berbeda

antara satu jenis kegiatanproduksi dengan kegiatanproduksi

lainnya Ada kura yang menurun tajam agak taajam agak

landai dan landai Misalnya ada dua jenis kegiatan A dan B

yang masing-masing memiliki kurva tak acuh dengan

kelandaian yang berbeda seperti berikut31

31

Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet

ke-6 hal148-151

27

Gambar 25 Perbedaanan kurva sewa tanah untuk kegiatan

Berbeda

Kurva A menggambarkan kegiatan A yang dimana kegiatan

tersebut berlokasi lebih dekat dengan pasar daripada lokasi

kegiatan B Kurva keduanya berbanding terbalik dan

berpotongan pada suatu titik dan bila dilihat yang sampai lebih

dulu pada titik potongan kurva tersebut adalah kegiatan A

Analisis seperti ini dapat dilanjutkan dengan berbagai kegiatan

lainnya yang berbeda yang membutuhkan penggunaan tanah

Seperti yang disajikan pada Hasilnya adalah suatu pola

penggunaan tanah berupa diagram cincin yang pada waktu itu

adalah seperti gambar yang di sajikan pada Gambar 27

Gambar 26 Diagram cincin dari Von Thunen

28

Menurut Von Thunen bahwa sewa tanah adalah hal sangat

sangat berpengaruh pada sebuah pembangunan dan pendirian

lokasi industry Perkembangan dari teori Von Thunen selain harga

tanah yang semakin dekat dengan pasar maka semakin tinggi dan

semakin rendah harga sewa bila lokasi semakin auh dari pusat kota

Harga taanah dan harga sewa tanah tinggi pada tempat yang

strategis yaitu pada akses jalur utama atau jalan utama misalnya

saja lokasi usaha dekat di pinggir jalan antar provinsi seperti jalur

pantai utara lokasi di pinggir jalur utama menuju pusat kota seperti

Jalan Sudirman yang terleta di pusat kota maka harga tanah di

sekitar lokasi tersebut akan lebih mahal32

Berbagai teori yang berkaitan dengan lokasi industri mengatakan

bahwa SDM atau pekerja upah pekerja biaya produksi dan biaya

distribusi dalam industri sangatlah penting Selain itu faktor lain yang

juga berpengaruh dalam penempatan lokasi industri yaitu sewa tanah

biaya transportasi dan pemasaran juga merupakan unsur penting yang

haarus ada dalam pendirian industri baik industri sedang maupu industri

besar

5 Pengembangan Industri Gula

Gula adalah suatu karbohidrat sederhana yang menjadi sumber

energi dan komoditi perdagangan utama Dalam buku yang berjudul

ldquoIndustri Gula Nasional Beberapa Catatan Pentingrdquo pengertian gula

menurut Arifin tahun 2008 gula adalah salah satu komoditas pertaniann

yang telah di tetapkan oleh pemerintah Indonesia sebagai komoditas

khusus di dalam forum perundingan Organisasi Perdagangan Dunia

(WTO) bersama dengan sejumlah komoditas pertanian lainnya yakni

beras jagung dan kedelai33

Industri gula memproduksi dua jenis gula

untuk dua kelompok pembeli yang berbeda yakni gula kristal putih

32

Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet

ke-6 hal137-140 33

Tulus TambunanIndustri Gula NasionalBeberapa Catatan Penting Jakarta Penerbit

Universitas Trisakti2012 halaman 6

29

(GKP) atau dalam bahasa awam disebut gula pasir yang berbasis tebu

rakyat untuk masyarakat atau konsumsi akhir dan gula kristal rafinasi

(GKR) untuk non konsumsi akhiryaitu sejumlah industri seperti industri

makanan dan minuman dan industri farmasi34

Seperti yang telah

diketahui sebelumnya bahwa pabrik itu identik dengan kata industri jadi

yang dinamakan Pabrik Gula adalah tempat yang di gunakan dalam

proses pembutan gula pasir dari tebu batangan menjadi butiran kristal

gula yang siap di pasarkan

Industri gula nasional pernah mengalami zaman keemasan namun

sejak era reformasi 1998 setelah munculnya krisis keuangan Asia 1997-

1998 hingga sekarang ini Indonesia cenderung semakin tergantung

padagula impor baik mentah maupun untuk konsumsi langsung35

Besarnya ketergantungan Indonesia atas impor gula disebabkan antara

lain oleh kualitas GPR hasil produksi lokal yang rendah Hal terakhir ini

disebabkan oleh dua hal yakni akibat mesin-mesin yang di gunakan di

pabrik-pabrik gula di dalam negeri sudah sangat tua dan terkait

rendahnya kualitas tebu hasil dalam negeri dibandingkan gula

mentahkasar impor36

2 CSR (Corporate Social Responsibility)

a Pengertian Corporate Social Responsibilty (CSR)

Corporate Social Responsibility tidak begitu familiar di telinga

masyarakat awam mereka lebih mengenal dengan nama tanggung jawab

perusahaan Berbagai pendapat yang berbeda-beda mengenai CSR

Tangung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility

(CSR) pada dasarnya adalah sebuah kebutuhan bagi korporat untuk dapat

berinteraksi dengan komunitas lokal sebagai bentuk masyarakat secara

keseluruhan Kebutuhan korporat untuk beradaptasi dan guna mendapatkan

keuntungan sosial dari hubungannya dengan komunitas lokal sebuah

34

Ibid h7 35

Ibid h260 36

Tulus TambunanIndustri Gula NasionalBeberapa Catatan Penting Jakarta Penerbit

Universitas Trisakti2012 halaman 262-263

30

keuntungan sosial sebuah kepercayaan (trust)37

Sedangkan menurut The

World Business Council for Susttainable Development (WBCSD) bahwa

CSR itu adalah sebuah komitmen dalam bisnis untuk berkontribusi dan

ikut andil dalam pembanguan ekonomi berkelanjutan bekerja dengan para

karyawan perusahaan keluarga karyawan tersebut berikut konmuniti-

komuniti setempat (lokal) dan masyarakat sekitar secara keseluruhan

dalam rangka meningkatkan mutu kehidupan38

Pengertian CSR menurut para ahli diantaranya sebagai berikut

a Menurut Busyra Azheri dalam bukunya Corporate Social

Responsibility Dari Voluntary menjadi Mandatory menjelaskan

bahwa CSR adalah sebagai komitmen perusahaan untuk

melaksanakan kewajiban yang didasarkan atas keputusan untuk

mengambil kebijakan dan tindakan dengan memperhatikan

kepentingan para stakeholder dan lingkungan dimana perusahaan

melakukan aktivitasnya yang berlandaskan pada ketentuan hukum

yang berlaku39

b Menurut Farmer dan Hogue menyatakan bahwa CSR adalah

komitmen perusahaan untuk mampu memberikan apa yang

masyarakat inginkan jadi perusahaan tidak hanya menyediakan

barang dan memberi pelayananterhadap pembeli barang namun juga

membantu dalam menyelasikan masalah-masalah seputar

masyarakat40

c Menurut Mursquoman Nuryana CSR adalah sebuah pendekatan dimana

perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi bisnis

37

Bambang Rudito dan Melia FamiolaCSR( CorporateSocal Responsibility)(Bandung Rekayasa

Sains2013) hal1 38

Partogi Saoloan Samosir Analisis kebijakan Corporate Social Responsibility Berkelanjutan

pada Industri otomotif di Indomobil Group Institut Pertanian Bogor Disertasi2011 39

Busyra AzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary menjadi

MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 28 40

Ibid h27-28

31

mereka dan dalam interaksi mereka dengan pemangku kepentingan

Stakeholder berdasarkan prinsip kesukarelawanan dan kemitraan41

d Davis dan Frederick pada tahun 1992 menyatakan bahwa CSR adalah

sebagai kewajiban organisasi bisnis atau perusahaan unuk mengambil

bagian dalam kegiatan yang bertujuan untuk kepentingan organisasi

itu sendiri42

Dari beberapa pendapat para ahli mengenai CSR maka penulis dapat

menyimpulkan mengenai pengertian CSR adalah sebuah tanggung jawab

perusahaan terhadap karyawan masyarakat sekitar yang bertujuan untuk

menjalin kerjasama agar terciptanya kelancaran dalam kegiatan

perusahaan Tetapi masyarakat awam masih sedikit yang mengetahui apa

itu CSR karena kebanyakkan masyarakat mengetahui bahwa itu tanggung

jawab perusahaan saja

b Pandangan Corporate Social Responsibility menurut Islam

Menurut beberapa ahli menyatakan bahwa pengertian dari CSR

adalah tanggung jawab sosial perusahaan yang wajib dilaksanakan baik

perusahaan milik swasta maupun milik negara untuk rakyat dan

lingkungan sekitar perusahaan industri tersebut Seperti yang dijelaskan

dalam Al Qurrsquoan bahwasanya CSR di adakan untuk mencegah dan

menanggulangi masalah sosial dan lingkungan yang ditimbulkan akibat

suatu kegiatan perusahaan seperti dalam QS Ar-rum ayat 41 yaitu

دي لبحر ٱو لبر ٱف لفساد ٱظهر ذقهم بعض لناس ٱبما كسبت أ ل

رجعون لذيٱ ١٤عملوا لعلهم

Artinya

Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena

perbuatan tangan manusia supaya Allah merasakan kepada mereka

41

Ibid h 28 42

Ibid h 27

32

sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka agar mereka kembali (ke

jalan yang benar)QS Ar-Rum ayat 4143

Dalam ayat di atas diterangkan bahwa sekarang ini telah banyak

sekali ketidak adilan atas lingkungan sekitar dan kecerobohan manusia

yang tidak mempedulikan lingkungan sekitar Tidak sedikit orang yang

mendirikan perusahaan tidak sesuai undang-undang dan AMDAL sehingga

program CSR diadakan CSR adalah sebuah program yang diharuskan

untuk seluruh BUMN di Indonesia Ayat di atas berpesan bahwa adanya

bencana alam merupakan akibat tingkah laku manusia yang tidak

bertanggung jawab begitupun juga dengan QS Al-Arsquoraf ayat 85 yaitu

قوم وإلى با قال ن أخاهم شع ٱعبدوا ٱمد ن إ لل رهما لكم م ه غ ۥ ل

كم فأوفوا ب ن ر نة م ل ٱقد جاءتكم ب لناس ٱول تبخسوا لمزان ٱو لك

اءهم ول تفسدوا ف ر لكم إن ل ٱأش لكم خ حها ذ رض بعد إلل

ؤمنن ٥٨كنتم م

Artinya

dan (kami telah mengutus) kepada penduduk Mad-yan saudara mereka

Syuaib ia berkata Hai kaumku sembahlah Allah sekali-kali tidak ada

Tuhan bagimu selain-Nya Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti

yang nyata dari Tuhanmu Maka sempurnakanlah takaran dan

timbangan dan janganlah kamu kurangkan bagi manusia barang-barang

takaran dan timbangannya dan janganlah kamu membuat kerusakan di

muka bumi sesudah Tuhan memperbaikinya yang demikian itu lebih baik

bagimu jika betul-betul kamu orang-orang yang beriman (QS Al-Arsquoraf

ayat 85)44

43

QS Ar-rum 3041 44

QS Al Arsquoraf 0185

33

Dalam ayat di atas terdapat hubungan yang erat dengan arti dari

Corporate Social Responsibility karena di dalam ayat tersebut ldquoMaka

sempurnakanlah takaran dan timbangan dan janganlah kamu kurangkan

bagi manusia barang-barang takaran dan timbangannya dan janganlah

kamu membuat kerusakan di muka bumi sesudah Tuhan memperbaikinyardquo

menjelaskan bahwa takaran dan timbangan janganlah dikurangkan masuk

dalam konsep CSR bahwa dengan adanya sebuah perusahaan dengan

kegiatan yang dapat menyebabkan lingkungan tercemar haruslah

perusahaan memperhatikan AMDAL sebelum memulai kegiatan industri

pada sebuah perusahaan serta masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi

pabrik Jangan sampai merusak lingkungan dan aspek sosial didalamnya

c Ruang Lingkup Corporate Social Responsibility

Menurut John Elklingtonrsquos terdapat tiga aspek yang dikenal dengan

Triple bottom lines atau di sebut3P (ProfitPlanetPeople) meliputi

kesejahteraan atau kemakmuran ekonomi peningkatan kualitas lingkungan

dan keadilan sosial Setiap perusahaan yang ingin menerapkan konsep

pembangunan berkelanjutan harus memperhatikah 3P tersebut45

Ketiga

aspek tersebut dapat direalisasikan melalui sebuah kegiatan seperti yang

telah digambarkan pada Tabel 21

Tabel 21 Kegiatan Corporate Social Responsibility

No Aspek Muatan

1 Sosial Pendidikan pelatihan kesehatan perumahan

penguatan kelembagaan (secara internal termasuk

kesejahteraan karyawan) kesejahteraan sosial

olahraga pemuda wanita agama kebudayaan dan

sebagainya

2 Ekonomi Kewirausahaan kelompok usaha bersama unit

mikro kecil dan menengah (KUBUMKM)

agrobisnis pembukaan apangan kerja

infrastruktur ekonomi dan usaha produktif lainnya

45

Busyra AzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary menjadi MandatoryJakarta

PTRaja grafindo Persada2012halaman 34

34

3 Lingkungan Penghijauan reklamasi lahan pengelolaan air

pelestarian alam ekowisata penyehatan

lingkungan pengendalian polusi serta penggunaan

produksi dan energi secara efisien

Sumber Hardinsyah dan Muhammad Iqbal46

Menurut Hardinsyah dan Muhammad Iqbal untuk

mengimplementasikan 3 aspek tersebut dibutuhkan strategi tertentu yaitu

1 Penguatan kapasitas (Capacity Building)

2 Kemitraan (Collaboration)

3 Penerapan inovasi47

Menurut Archie B Carrol dalam skripsi Muhammad Subhi yang berjudul

Implementasi Corporate Social Responsibility PT Pertamina (Persero) pada

Program Studi Kesejahteraan MasyarakatUIN Syarif Hidayatullah tahun 2011

mejelaskan secara konseptual tanggung jawab sosial perusahaan yang

didasari tiga prinsip dasar yaitu piramida yang disebut Triple Bottom

Lines atau di sebut 3P yaitu

a Profit perusahaan harus tetap pada tujuan utamanya sebagai badan

usaha yaitu mencari keuntungan dari usaha tersebut dalam hal ini

usaha tersebut berbentuk PT (Perseroan terbatas)48

b Kedua yaitu People setiap perusahaan pasti menginginkan kelancaran

dalam usahanya selain itu perusahaan harus peduli terhadap

kesejahteraan terhadap masyarakat sekitar beberapa perusahaan

mengembangkan program CSR berupa bantuanbeasiswa pendidikan

pendirian sarana pendidikan dan kesehatan penguatan kapasitas

ekonomi bahkan perusahaan yang merancang berbagai skema

perlindungan sosial bagi warga masyarakat 49

46

Ibid h 35 47

Ibid h 36 48

Busyra AzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary menjadi

MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 36 49

Muhammad SubhiImplementasi Corporate Social Responsibility PT Pertamina

(Persero)SkripsiProgram Studi Kesejahteraan MasyarakatUIN Syarif Hidayatullah2011 hal20

35

c Ketiga adalah Planet perusahaan peduli terhadap lingkungan hidup

dan berkelanjutan keragaman hayati50

Pada sisi lain Brodshaw dan Vogel menyatakan ada 3 dimensi yang

harus diperhatikan sehubungan dengan ruang lingkup CSR antara lain

adalah51

1 Corporate Philantrophy adalah usaha-usaha amal yang di lakukan

oleh suatu perusahaan dimana usaha-usaha amal ini tidak

berhubungan secara langsung dengan kegiatan perusahaan Usaha-

usaha amal ini dapat berupa tanggapan langsung perusahaan atas

permintaan dari luar perusahaan atau juga berupa pembentukan suatu

badan tertentu seperti yayasan untuk mengelola usaha amal

tersebut52

2 Corporate responsibility adalah usaha sebagai wujud tanggungjawab

sosial perusahaan ketika sedang mengejar profitabilitas sebagai tujuan

perusahaan

3 Corporate policy adalah berkaitan erat dengan bagaimana hubungan

perusahaan dengan pemerintah yang berkaitan dengan posisi tawar

suatu perusahaan dengan adanya berbagai kebijaksanaan pemerintah

yang mempengaruhi perusahaan maupun masyarakat secara

keseluruhan53

d Teori Corporate Social Responsibility (CSR)

Corporate Social Responsibility terdapat 4 jenis antara lain sebagai

berikut54

1 Social Responsibility Theory merupakan kewajiban dari pihak direksi

untuk selalu menjalin kerjasama menjaga keharmonisan kepenting

pemegang saham (Share Holder) dan pemangku kepentingan

50

Ibid 51

Busyra AzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary menjadi

MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 36 52

Ibid 53

Busyra AzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary menjadi

MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 36 54

Partogi Saoloan Samosir Analisis kebijakan Corporate Social Responsibility Berkelanjutan pada

Industri otomotif di Indomobil Group Institut Pertanian Bogor Disertasi2011 halaman 19-20

36

stakeholder) Dalam teori ini berpendapat bahwa tanggung jawab

sosial menjadi kewajiban direksi dan manajemen saja atau lebih

menyempit dari hakikat CSR yang seutuhnya55

2 Hobbesian Leviatan theory isi dari teori ini adalah menghendaki

kontrol yang ketat dari pemerintah serta meniadakan upaya-upaya

lainya Teori ini menempatkan hanya pemerintah sebagai pihak yag

berwenang dan menentukan terhadap aktivitas CSR perusahaan dan

menegaskan alternatif lainnya dalam pengaturan CSR56

3 Corporate Govermance theory menghendaki adanya Corporate

Accountability dari direksi korporasi Teori ini cenderung lebih

mengamati pihak internal korporasi yaitu antara pemilik dan

manajemen korporasi57

4 Reflextive law theory digunakan untuk mengatasi kebuntuan atas

pendekatan formal terhadap kewajiban perusahaan dalam sistem

hukum Teori ini adalah teori hukum yang hanya menjelaskan adanya

keterbatasan hukum (Limit of law) dalam masyarakat yang kompleks

untuk mengarahkan perubahan sosial secara efektif58

e Prinsip Corporate Social Responsibility (CSR)

Corporate Social Responsibiliy atau taggung jawab perusahaan itu di

jalankan oleh perusahaan-perusahaan tertentu dan tidak semua perusahaan

memiliki CSR Terdapat beberapa syarat yang harus ada dalam

melaksanakan CSR syaratnya yaitu

1 Perusahaan haruslah sehat dan tumbuh artinya perusahaan harus

dapat memiliki profit atau keuntungan perusahaan yang cukup untuk

melakukan CSR

2 Harus memiliki sistem manajemen yang mampu mencakupmeng-

cover sehingga dapat mencapai tujuan yang di inginkan59

55

Ibid 56

Ibid 57

Ibid 58

Ibid 59

Partogi Ibid h 34

37

3 Menerapkan prinsip Triple bottom line

Terdapat 4 prinsip dasar dari GCG (Good Corporate Governance)

yaitu fairness transparency accountability dan responsibility)60

Terdapat satu prinsip lainnya yaitu independency CSR merupakan

penerapan dari salah satu point tersebut yaitu pertanggung jawaban

Responsibility Adapun pinsip-prinsip dalam CSR (Corporate Social

Reponsibility ) sebuah perusahaan adalah sebagai berikut

b) Transparency keterbukaan informasi dalam perusahaan

c) Accountability (akuntabilitas)danya kejelasan fungsi struktur sistem

dan pertanggungjawaban elemen perusahaan

d) Responsibility (tanggung jawab) kepatuhan perusahaan terhadap suatu

hal yang berlaku dalam perusahaan

e) Indpendency(kemandirian)perusahaan harus di kelola secara

profesional tanpa ada benturan kepentingan dan tanpa tekanan dari

pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku

Fairness (kesetaraan dan kewajaran) adanya sebuah keadilan dalam

berbagai hal baik peraturan dan keputusan pihak direksi sesuai dengan

ketentuan dan hukum yang berlaku61

f CSR dalam Peraturan Perundang-undangan

Menurut Undang-Undang Perseroan Terbatas No40 tahun 2007 Pasal

74 ayat 1menyebutkan bahwa Perseoan Terbatas yang menjalankan usaha

di bidang danatau yang bersangkutandengan sumber daya alam wajib

menjalankan tanggung jawab sosial dan lingkungan62

Pasal 74 UUPT

(Undang-Undang Perseroan Terbatas) terdiri dari 4 pasal dengan rumusan

sebagai berikut

60

Busyra AzheriCorporate Social Responsibility Dari Voluntary menjadi

MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 12 61

Shofiyatul Azimi Partisipasi dan Dampak Program CSR PTPN VII Terhadap Taraf Hidup

Masyarakat Gunung Dempo Sumatera SelatanInstitut Pertanian BogorSkripsi2013Hal 9 62

Bambang Rudito dan Melia FamiolaCSR( CorporateSocial ResponsibilityBandungRekayasa

Sains2013 hal12

38

1 Perseroanyang menjalankan kegiatan usahanya di bidang danatau

berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung

jawab sosial dan lingkungan

2 Tanggung jawab sosial sebagaimana di maksud pada ayat (1)

merupakan kewajiban perseroan yang di anggarkan dan di

perhitungkan sebagai biaya perseroan yang pelaksanaannya dilakukan

dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran

3 Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana yang di

maksud pada ayat (1) di kenai sanksi sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan

4 Ketentuan lebih lanjut mengenai tanggung jawab sosial dan

lingkungan diatur dengan peraturan pemerintah63

Terdapat juga peraturan CSR dalam hulum perusahaan yang di

gambarkan secara general melalui tabel yang seperti di sajikan pada Tabel

22

Tabel 22 Pengaturan Tanggung jawab Perusahaan dalam Ketentuan

Peraturan Perundang-undangan dalam Hukum Perusahaan64

No Bidang Ketentuan yang

mengatur

Pasal Keterangan

1

BUMN Undang-Undang

Nomor 19 tahun

2003 tentang

Badan Usaha

Milik Negara

Pasal 2

ayat (1)

huruf e

Turut aktif

memberikan

bimbingan dan

bantuan kepada

pengusaha

golongan ekonomi

lemah koperasi

dan masyarakat

PP No12 Tahun

1998 tentang

perusahaan

Perseroan

terbatas

Pasal 4

ayat( 2)

Persero dengan

sifat usaha tertentu

dapat

melaksanakan

penugasan khusus

untuk

63

GunawanWidjajaSeri Pemahaman Perseroan Terbatas (150 Tanya Jawab tentang Perseroan

Terbatas)JakartaForum Sahabat2008 hal95 64

Busyra AzheriCorporate Social Responsibility Dari Voluntary menjadi

MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 158

39

menyelenggarakan

fungsi kemanfaatan

umum

Peraturan

Mneteri Negara

BUMN Nomor

PERS-

05MBU2007

tentang Program

Kemitraan Badan

Usaha Milik

Negara dengan

Usaha Kecil dan

Program Bina

Lingkungan

Pasal 2 Kewajiban Persero

dan Perum untuk

melaksanakan

PKBL

Pasal 9 Sumber dana

PKBL

Pasal 11 Bentuk PKBL

2 Penanaman

modal

Pasal 3

ayat (1)

Asas penanaman

modal

Pasal 3

ayat (2)

Tujuan penanaman

modal

Pasal 10

ayat

(1)(3)(4)

Berkaitan denga

ketenagakerjaan

Pasal 15 Kewajiba

penanaman modal

Pasal 16 Tanggung jawab

penanaman modal

Pasal 17 Kewajiban

mengalokasikan

dana untuk

pemulihan

lingkungan

3 Perseroan

Terbatas

Undang-Undang

Nomor 40 tahun

2007 tentang

Perseroan

terbatas

Pasal 63 Rencana kerja

tahunan

Pasal 74

ayat

(1)(2)(3)

dan (4)

Peraturan tentang

tanggung jawab

sosial dan

lingkungan

Sumber diolah dari kajian pustaka65

3 Petani tebu

Ilmu pertanian merupakan disiplin ilmu yang mempelajari mengenai

bagaimana memanfaatkan sumber daya alam hayati agar menjadi manfaat

65

Busyra AzheriCorporate Social Responsibility Dari Voluntary menjadi MandatoryJakarta

PTRajagrafindo Persada2012halaman 158

Tabel 22 Lanjutan

40

bagi kehidupan kita dengan cara mengolah merawat tanaman untuk

memenuhi kebutuhan manusia sehari-hari66

Contohnya saja petani

jagung kedelai padi dan tebu Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ldquo

petani rdquo adalah orang yang pekerjaannya bercocok tanam67

Jadi petani

tebu berarti orang yang pekerjaannya bercocok tanam tebu Pada

penelitian ini petani tebu dapat di artikan orang yang memiliki lahan

kebun untuk di tanami tebu dan orang yang menyewa lahan untuk di

tanami tebu ini sama-sama di sebut petani tebu baik orang yang punya

lahan maupun orang yang menyewa lahan

4 Perekonomian

Pada perekonomian merupakan suatu alat ukur yang digunakan

untuk mengklasifikasikan atau menyebut bahwa masyarakat sudah

sejahtera adalah dengan mengukur ekonominya yaitu ekonomi dalam arti

kesehatan pendidikan dan tingkat pendapatan

a Pendidikan

Menurut John Dewey Pendidikan merupakan proses pendidikan

baik menyangkut daya pembentukan kemampuan dasar yang

fundamental baik menyangkut daya pikir atau daya intelektual

maupun daya emosional atau perasaan yang di arahkan kepada tabiat

manusia dan kepada sesamanya68

Menurut UU RI No 20 Tahun

2003 pasal 1 pada dasarnya jenjang pendidikan adalah tahapan

pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan

peserta didik tujuan yang akan dicapai dan kemampuan yang

dikembangkan Pendidikan menurut UU No 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional adalah usaha sadar dan terencana

untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

peserta didika secara aktif mengembangkan potensi dirinya

untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan pengendalian diri

kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta keterampilan yang

66

Tati Nurmala dkk Pengantar Ilmu Pertanian YogyakartaGraha Ilmu 2012 halaman 15 67

Kamus Besar Bahasa Indonesia 68

Marzuki Mahmud Landasan PendidikanCiputatHaja Mandiri2013 Cetakan ke-1 Hal 128

41

diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara69

Pendidikan

adalah aktivitas dan usaha untuk meningkatkan kepribadian

dengan jalan membina potensi-potensi pribadinya yaitu rokhani

(pikir cipta rasa dan hati nurani) serta jasmani (panca indera dan

keterampilan-keterampilan)70

Menurut UU RI No 20 Tahun 2003 pasal 3 Pendidikan

bertujuan untuk ldquoMencerdaskan kehidupan bangsa dan

mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang

beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi

pekerti luhur memiliki pengetahuan dan ketrampilan kesehatan

jasmani dan rohani kepribadian yang mantap dan bertanggung

jawab kemasyarakatan dan kebangsaanrdquo Untuk mencapai tujuan

tersebut pendidikan diselenggarakan melalui jalur pendidikan

sekolah (pendidikan formal) dan jalur pendidikan luar sekolah

(pendidikan non formal) Jalur pendidikan sekolah (pendidikan

formal) terdapat jenjang pendidikan sekolah jenjang pendidikan

sekolah pada dasarnya terdiri dari pendidikan prasekolah

pendidikan dasar pendidikan menengah dan pendidikan tinggi71

Pendidikan menjadi salah satu alat ukur yang di gunakan untuk

mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat Apabila pendidikannya

tinggi maka dapat di simpulan bahwa orang itu mampu membiayai

pendidikan yang tinggi dan mahal hanya sebagian kecil yang dapat

sekolah tinggi dengan beassiswa

b Pendapatan

Pendapatan adalah sebuah hasil yang berwujud dari timbal balik

sebuah pekerjaan baik itu di bidang jasa perdagangan maupun di

bidang pendidikan Pendapatan tersebut baik itu penndapatan yang

bernominal tinggi sedang maupun rendah itu di pengaruhi oleh

tingkat pendidikan pelaku tersebut seperti dosen manajer

69

Ibid 70

UNDANG-UNDANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL No20 Tahun 2003 Pasal 1 71

UNDANG-UNDANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL No20 Tahun 2003 pasal 3

42

mendapatkan gaji tinggi karenaa pendidikannya juga tinggi sedangkan

yang menjadi petani clining service pedagang kaki lima itu relative

rendah karena tingkat pendidikan pelaku juga rendah Pendapatan

tersebut di pengaruhi oleh tingkat pendidikan Hal tersebut masih

dalam arti global sedangkan dalam arti spesifik pendapatan petani

tebu tidak hanya karena tingkat pendidikan bahkan tingkat pendidikan

sedikit mempengaruhi pendapatan petani tebu Faktor-faktor yang

mempengaruhi pendapatan petani tebu adalah harga lelang gula atau

harga jual tebu volume penjualan (dalam ton) rendemen (hasil gula

per ton tebu) biaya (produksi transport dll ) Pajak Penambahan

Nilai (PPN) dan pabrik gula (besarnya permintaan dan tingkat

efisiensi)72

c Kesehatan

Sebuah kesejahteraan rakyat tidak lengkap jika faktor kesehatan

tidak mendukung Istilah kesehatan itu sendiri di dalam Undang-

Undang No9 tahun 1960 tentang pokok-pokok kesehatan Bab 1

pasal 2 di definisikan sebagai keadaan yang meliputi kesehatan badan

rohani (mental) dan sosial dan bukan hanya keadaan yang bebas dari

penyakit cacat dan kelemahan73

Menurut buku Sosiologi untuk

Kesehatan yang ditulis oleh Momon Sudarma kesehatan adalah

kebutuhan setiap individu baik orang yang sakit maupun orang yang

sehat Kesehatan adalah kebutuhan manusia dari berbagai kalangan

baik dilihat dari ekonomi (kaya-miskin) sosial (kalangan elit atau

wong alit) geografi (desa-kota) psikologi perkembangan (bayi anak

remaja dewasa atau manula) maupun status kesehatan (sakita atau

sehat) Orang sakit membutuhkan penyembuhan (kuratif) sedangkan

orang sehat membutuhkan adanya promotif (peningkatan) preventif

72

Tulus TambunanIndustri Gula Nasional Beberapa Catatan PentingJakartaPenerbit Universitas

Trisakti2012 halaman 110 73

Juli Soemirat SlametKesehatan Lingkungan YogyakartaPenerbit Gadjah Mada University

Press2014 cetakan ke 9 Halaman 6

43

(pencegahan) kemudian rehabilitatif (perbaikan) dan konservatif

(pemeliharaan)74

Pada penelitian ini tingkat kesehatan merupakan salah satu alat

ukur yang di gunakan dalam mengetahui sebuah pengaruh dari Pabrik

Gula terhadap tingkat kesehatan masyarakat setempatsekitar Pabrik

Gula tersebut Tingkat kesehatan masyarakat dapat di lihat dari

kesejahteraan masyarakat baik itu di bidang ekonominya

pendidikannya dan cara hidupnya

5 Pengaruh CSR Terhadap Perekonomian

CSR dipandang sebagai bentuk tanggung jawab sosial yang harus

dilakukan oleh setiap perusahaan di Indonesia kepada seluruh Stakeholder

untuk mencapai pembangunan berkelanjutan yang berkontribusi dalam

pengembangan ekonomi masyarakat Pengaruh CSR terhadap

perekonomian petani tebu menurut teori dari Philips dan Pittman terkait

rantai pengembangan ekonomi dalam masyarakat Modal sosial

dipandang akan membentuk proses pembangunan ekonomi yang diliha

melalui beberapa indikator yaitu indikator partisipasi masyarakat dalam

kegiatan CSR dan kemandirian masyarakat yang selanjutnya akan

menghasilkan output berupa peningkatan pendapatan yang dilihat melalui

indikator kesejahteraan masyarakat yaitu kesehatan pendapatan dan

pendidikan75

Menurut Sumaryo bahwa kegiatan CSR diharapkan dapat

meningkatkan pendapatan dan perekonomian masyarakat dengan

demikian perusahaan menunjukkan bahwa peran perusahaan sangat baik

dan akan di pandang berperan sangat baik oleh pemerintah daerah karena

membantu perekonomian daerah melalui pendapatan masyarakat yang

meningkat76

74

Momon Sudarma Sosiologi untuk KesehatanJakarta Salemba Medika2009 halaman 17 75

Shabrina agustin GhassaniModal Sosial dan Efektivitas Program Corporate Social

Responsibility PT Indonesia Power dalam Pengembangan Perekonomian DesaDepartemen sains

Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia IPB2019 halaman 22 76

Bungaran Antonius SimanjuntakKonsepku Mensukseskan Otonomi Daerah Membangun

Indonesia Berkeadilan Sosial-EkonomiJakartaYayasan Pustaka Obor Indonesia2017 halaman

100

44

B Penelitian Relevan

Semua penelitian pada zaman milenial ini sudah pernah di teliti oleh

orang-orang terdahulu bahkan jarang penelitian yang belum pernah diteliti

oleh orang yang terdahulu Penelitian yang relevan dengan penelitian yang

akan di teliti dapat di lihat pada Tabel 23

Tabel 23Penelitian yang Relevan

No Judul Hasil Persamaan Perbedaan

1 Muhammad Subhi

Implementasi

Corporate Social

Responsibility PT

Pertamina(Persero

)

Skripsi

Universitas Islam

Negeri Syarif

Hidayatullah

2011

Proses

pengimplementasian

yang di lakukan

dengan beberapa

tahap yaitu mulai dari

progrm yang di ambil

dari hasil keputusan

rapat kerja dan

pengajuan program

proposal dari luar

perusahaan lalu

beberapa proses

selanjutnya sampai

eksekusi program

dan laporan

pelaksanaan Pola

implementasi yang di

lakukan yaitu

pemberian bantuan

secara langsung dan

pemberian dengan

bekerjasama dengan

lembaga lain NGO

Lalu ada empat pilar

yang menjadi

program utama CSR

PT Pertamina

(Persero) yaitu

pelayanan terhadap

pendidikan

kesehatan serta

konservasi

lingkungan

Mengkaji

tentang

bagaimana

perusahaan

melaksanakan

program-

program

tanggung

jawab

perusahaan

yaitu CSR

Pengaruh

terhadap

tingkat

ekonomi

masyarakat

45

infrastruktur dan

bencana Pola

implementasi yang di

lakukan yaitu

pemberian bantuan

secara langsung dan

pemberian dengan

bekerja sama dengan

lembaga lainNGO

2 Yuniarti

Wahyuningrum

dkk Pengaruh

Program

Corporate Social

Responsibility

Terhadap

Peningkatan

Pemberdayaan

Masyarakat (Studi

pada

Implementasi CSR

PT Amerta Indah

Otsuka Desa

Pacarkeling

Kecamatan

Kejayaan

Kabupaten

Pasuruan)

Jurnal

Administrasi

Publik (JAP)

Vol1 No5 Hal

109-115 Tahun

2013

Terdapat pengaruh

signifikan secara

simultan dan parsial

Dari hasil

keseluruhan dapat di

simpulkan bahwa

ketiga variabel bebas

mempunyai pengaruh

yang signifikan

terhadap

pemberdayaan

masyarakat

Pengaruh

suatu program

CSR

perusahaan

terhadap

masyarakat

Metode

penelitian

yang di pakai

sama yaitu

kuantitatif

menggunakan

analisis

statistik

deskriptif

Penelitian ini

lebih mengkaji

mengenai

pengaruh CSR

terhadap

tingkat

ekonomi

masyarakat

dan khususnya

masyarakat

petani tebu

3 Partogi Saoloan

Samosir

Analisis Kebijakan

Corporate

Responsibility

Berkelanjutan

pada Industri

otomotif di

Indomobil Group

Institut Pertanian

BogorDisertasi

2011

Hasil penelitian

adalah pada PT SIM

program CSR yang

paling penting untuk

di perhatikan adalah

dimensi ekonomi dan

dimensi lingkungan

Sedangkan pada

PTNMI dan

PTHMMI hasil

menunjukkan bahwa

program CSR

Judul dan

ruang lingkup

penelitian

sama-sama

mengangkat

masalah CSR

sebuah

perusahaan

Analisis

mengenai

aspek yang di

kaji berbeda

pada

penelitian

disertasi yang

di tulis Partogi

Saoloan 3

aspek pada

aktivitas CSR

yaitu dimensi

Tabel 23 Lanjutan

46

menghasilkan

dimensi ekonomi

belum berkelanjutan

dimensi sosial belum

berkelanjutan dan

dimensi lingkungan

berkelanjutan

dimensi yang paling

penting adalah

dimensi ekonomi dan

dimensi sosial

ekonomi

sosial dan

dimensi

lingkungan

Sedangkan

penelitian

yang di tulis

oleh peneliti

mengkaji

pengaruh dari

program CSR

terhadap

tingkat

ekonomi

petani tebu

Perbedaan

lainnya pada

pendekatan

penelitian

yang di

gunakan pada

disertasi

tersebut

menggunakan

pendekatan

kualitatif dan

kuantitatif

sekaligus

serta studi

kasus

sedangkan

pada

penelitian ini

menggunakan

metode

deskriptif

kuantitatif

Tabel 23 Lanjutan

47

4 Dwi Riska

Nihayah

Implementasi

Corporate Social

Responsibility

(CSR) PadaPabrik

Gula Tjoekir

Jombang Thesis

Universitas

Pesantren Tinggi

Darul Ulum 2017

Hasil Penelitian

menunjukkan bahwa

pada tahun 2016

Program Kemitraan

(PK) tidak terlaksana

karena cashflow

PTPN X kurang

lancar yang

disebabkan Tebu

yang dihasilkan tidak

sesuai dengan target

Sementara Program

Bina Lingkungan

(BL) tetap terlaksana

pada 3 program

bantuan antara lain

bantuan pendidikan

danatau pelatihan

bantuan

pengembangan

prasarana danatau

sarana umum serta

bantuan sosial

kemasyarakatan

dalam rangka

pengentasan

kemiskinan

Mengkaji

tentang CSR

Pabrik Gula

Tjoekir

Jombang dan

tempat lokasi

penetiannya

sama

Penelitian

penulis selain

objek yang

berbeda

yaitupengaruh

CSR dan di

tambahkan

adanya tingkat

ekonomi

masyrarakat

petani tebu

metodologi

penelitiannya

penulis

menggunakan

pendekatan

deskriptif

kuantitatif

sedangkanpen

elitian pada

tesis tersebut

menggunakan

pendekatan

kualitatif serta

objek

penelitiannya

adalah CSR

implementasi

CSR dan tidak

lebih

C Kerangka Berpikir

Pada sebuah penelitian terdapat sebua alur penelitian yang dibuat oleh

penulis alur penelitian ini juga dapat disebut kerangka berpikir yang berisi

penggambaran penelitian mulai dari pertama meneliti langsung ke lapangan

sampai hasil penelitian Berikut merupakan gambaran dari langkah-langkah

penelitian mengenai pengaruh program Corporate Social Responsibility dari

sebuah pabrik gula terhadap perekonomi masyrakat petani tebu dan karyawan

PG Tjoekir Kabupaten Jombang Jawa Timur Seperti yang disajikan pada

Gambar 27

Tabel 23 Lanjutan

48

Gambar 27 Kerangka berpikir untuk penelitian pengaruh CSR terhadap

perekonomian petani tebu dan karyawan PG Tjoeki

Kabupaten Jombang

Pabrik gula merupakan sebuah industri yang pokok bagi negara dan

juga sebagai sumber pengais rezeki bagi para pekerja di dalamnya Selain itu

adanya sebuah pabrik selalu ada aspek yang mempengaruhi baik dari dalam

maupun dari luar Aspek yangmempengarui dari luar yaitu pada masalah

pemasokan bahan baku tebu sedangkan aspek intern pada pabrik yaitu

kebijakan pabrik dalam melakukan sebuah kerja sama baik antara pabrik

dengan petani tebu maupun dengan masyarakat umum sekitar pabrik tersebut

disini petani dan pihak pabrik membangun sebuah kemitraan Selain itu dalam

sebuah kemitraan atau kerjasama terdapat dua hal yang tidak dapat dipisahkan

yaitu sebuah manfaat keuntungan dan sebuah kerugian Pada ruang lingkup

yang sempit hubungan antara pabrik dengan petani memberikan timbal balik

Kemitraan

PG TJOEKIR

Bina

Lingkungan

Program CSR

Pendidikan

sarana dan

prasarana

umum sosial

ekonomi dan

lingkungan

masyarakat

Meningkatkan

kemampuan

kegiatan usaha

kecil

(UMKM)

untuk menjadi

tangguh dan

mandiri

Masyarakat dan

Petani Tebu

Hasil

Analisis pengaruh

CSR terhadap

ekonomi petani

tebu

49

untuk kedua belah pihak yakni yang bersifat positif maupun yang bersifat

negatif

Seperti terdapat jumlah komoditi pertanian lainnya pabrik gula juga

dimasukkan pemerintah sebagai barang kena pajak Pajak Pertambahan Nilai

sebesar 10 persen merupakan hal yang berat untuk petani dan sangat

merugikan petani karena harga gula HET itu 12500kg sedangkan pajak yang

harus ditanggung petani sebesar 10 mau tidak mau petani tidak

mendapatkan untung bahkan untuk balik modal saja belum tentu terpenuhi

karena proses budidaya tidak menerima subsidi dan itu dengan biaya mahal

Dari satu unsur saja dapat ditarik permasalahan disini bagaimana jika para

petani tersebut enggan memasokkan tebunya ke Pabrik Gula Tjoekir ini 77

Untuk menghindari hal tersebut baik pabrik gula Tjeokir maupun

pabrik-pabrik lainnya memperhatikan tanggung jawab sosialnya terhadap

masyarakat sekitar melalui program CSR Karena CSR merupakan Kewajiban

yang harus ada pada Perusahaan Perseroan terbatas Pada PG Tjoekir ini

mengadakan program CSR yang dibagi menjadi beberapa program yaitu

PKBL (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan) Program kemitraan adalah

program yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kegiatan usaha kecil

untuk menjadi tangguh dan mandiri dari pemanfaatan laba perusahaan

sedangkan untuk program Bina Lingkungan adalah program Pemberdayaan

kondisi sosial masyarakat di wilayah PG Tjoekir Jombang melalui

pemanfaatan dana dari laba perusahaan78

Berbagai program CSR tersebut

tujuannya untuk membantu masyarakat sekitar menghindari konflik antara

perusahaan dan masyarakat sekitar serta untuk memenuhi peraturan

pemerintah

77

TulusTambunan IndustriGula Nasional (BeberapaCatatanPenting)JakartUniversitas

Trisakti2012 78

Nihayah Dwi Riska (2017) Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) Pada Pabrik

Gula Tjoekir Jombang Thesis Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (Abstrack thesis)

50

D Hipotesis

Hipotesis mengenai penelitian Pengaruh Program CSR (Corporate Social

Responsibility) terhadap perekonomian petani tebu dan karyawan pabrik ini

adalah

a Ha = Ada pengaruh program CSR (Corporate Social Responsibility)

terhadap Perekonomian Petani Tebu dan karyawan Pabrik

Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang

b H0 = Tidak ada pengaruh program CSR (Corporate Social Responsibility)

terhadap Perekonomian Petani Tebu dan karyawan Pabrik

Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang

51

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Lokasi dan Waktu Penelitian

Dalam sebuah penelitian haruslah dilengkapi dengan tempat dimana

peneliti akan meneliti objek yang telah dijadikan kajiannya Selain itu

penelitian juga memerlukan jadwal penelitian sebagai acuan waktu dalam

pengumpulan pengolahan data yang akhirnya dapat diputuskan hasilnya

1 Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan oleh peneliti di Kecamatan Diwek dan

sekitarnya Letak secara astronomis daerah kabupaten Jombang yaitu pada

kordinat 112˚ 03 45 BT - 112˚ 27 21BT dan 07˚ 20 37LS - 07˚

46 45LS Batas wilayah Jombang sebelah utara adalah Kabupaten

Lamongan batas sebelah selatan adalah Kabupaten Kediri dan Kabupaten

Malang batas wilayah sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten

Mojokerto dan batas sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Nganjuk

Adapun lokasi penelitian seperti disajikan pada Gambar 31

Gambar 31 Letak Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang79

79

Menggunakan Software Quantum GIS versi QGIS-OSGeo4W-2183-1 di buat 4 Nov 2018

52

Sedangkan Kecamatan Diwek batas wilayahnya sebelah utara berbatasan

dengan Kecamatan Jombang dan Perak Batas sebelah barat berbatasan

dengan Kecamatan Gudo sebelah timur berbatsan dengan Kecamatan

Jogoroto dan Mojowarno batas sebelah selatan yaitu Kecamatan Ngoro

2 Waktu Penelitian

Adapun jadwal pada penelitian ini yang dilaksanakan oleh penulis

berdasarkan tabel di bawah ini yaitu Tabel 31

Tabel 31 Waktu Penelitian

No Kegiatan Tahun

2017 2018-2019

12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5

1 Pembuatan

Proposal

Penelitian

2 Pembuatan

Desain

Penelitian

3 Pembuatan

Instrumen

Penelitian

4 Pengumpulan

Data

5 Pengolahan

dan Analisis

Data

6 Pembuatan

Laporan

Penelitian

53

B Metode Penelitian

Pada penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian yang

digunakan adalah metode penelitian deskriptif kuantitatif Teknik

pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan

kuesioner Sumber data ada dua yaitu data skunder dan data primer Dalam

sebuah penelitian sumber data harus jelas dan konkret dari mana

asalnyasumber data tersebut diperoleh Metode ini cenderung menggunakan

angka dan rumus statistik dalam mengolah data Penelitian deskriptif

kuantitatif adalah salah satu jenis penelitian yang bertujuan mendeskripsikan

secara sistematis faktual dan akurat mengenai fakta dan sifat populasi tertentu

atau mencoba menggambarkan fenomena secara detail (Lehman 1979)80

C Populasi dan Sampel

a Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya81

Populasi

yang terdapat dalam penelitian ini berjumlah tak hingga yaitu dari

masyarakat yang merupakan petani tebu dan pegawaikaryawan Pabrik

Gula Tjoekir Terdapat pada wilayah sekitar PG Tjoekir yaitu Kecamatan

Diwek Kecamatan Gudo dan Kecamatan Jogoroto

b Sampel

Sampel adalah bagian populasi yang hendak diteliti dan mewakili

karakteristik populasi Penentuan sampel dengan cara Purposive Sampling

yaitu sampel bertujuan dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan

didasarkan atas strata random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya

tujuan tertentu Teknik ini biasanya dilakukan karena beberapa

pertimbangan Jadi syarat masyarakat yang menjadi responden yaitu

masyarakat yang bekerja di Pabrik Gula Tjoekir sebagai karyawan dan

80

Muri Yusuf Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan Penelitian

GabunganJakartaPenerbitKencana2017 cetakan ke-1 halaman 62 81

Sugiyono Metode Pnelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan

RampD)bandungPenerbit Alfabeta2008 cetakan ke-12 halaman 115

54

petani tebu yang bermitra dengan Pabrik Gula Tjoekir Walaupun cara

seperti ini diperbolehkan yaitu peneliti bisa menentukan sampel

berdasarkan tujuan tertentu tetapi ada syarat-syarat yang harus dipenuhi

yaitu

a Pengambilan sampel harus didasarkan atas ciri-ciri sifat-sifat atau

karakteristik tertentu yang merupakan ciri-ciri pokok populasi

b Subjek yang diambil sebagai sampel benar-benar merupakan subjek

yang paling banyak mengandung ciri-ciri yang terdapat pada populasi

c Penentuan karakteristik populasi dilakukan dengan cermat di dalam

studi pendahuluan82

Apabila populasi penelitian berjumlah kurang dari 100 maka sampel

yang diambil adalah semuanya namun apabila populasi penelitian

berjumlah lebih dari 100 maka sampel dapat diambil antara 10-15 atau

20-25 atau lebih Menurut Suharsimi Arikunto pada buku yang ditulisnya

ldquoProsedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktikrdquo tahun 200683

Sampel ini

akan di ambil dari masyarakat petani tebu dan karyawan yang ada di

wilayah sekitar Pabrik Gula Tjoekir Kabupaten Jombang Sampel yang di

ambil sebanyak 35 orang yang terdiri dari 25 petani tebu dan 10 orang

pegawai Pabrik Gula Tjoekir PTPN X

Menurut Muhammad Idrus pada bukunya ldquoMetode Penelitian Ilmu

Sosialrdquo ukuran sampel yang harus di ambil oleh peneliti Gay(1981)

memberi arahan bahwa ukuran sampel yang harus diambil tergantung

pada jenis penelitian Jika penelitian deskriptif besar sampel adalah 10

dari populasi Untuk penelitian korelasional besar sampel minimum tiga

puluh subjek untuk penelitian kausal komparatif besar sampel adalah tiga

puluh subjek perkelompok dan untuk penelitian eksperimental besar

sampel adalah lima belas per kelompok84

82

Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan praktik Jakarta Rineka

Cipta2013 hal 183 83

Di unduh dari website www konsistensicom (teori pengambilan sampel) pada 21 April 2019 84

Muhammad Idrus Metode Penelitian Ilmu SosialUniversitas Islam

IndonesiaYogyakartaPenerbitErlangga2009 hal 94

55

Cara pengambilan sampel yang dipakai dalam penelitian ini adalah

Random Sampling atau pengambilan sampel secara acak yaitu peneliti

ldquomencampurrdquo subjek-subjek di dalam populasisehingga semua subjek

dianggap sama85

Teknik Sampling Acak pada penelitian ini adalah

menggunakan sampling acak sederhana (Simple Random Sampling)

Sampling Acak Sederhana (Simple Random Sampling) yaitu penentuan

sampel dengan cara melakukan undian terhadap populasi86

Dalam buku

ldquoProsedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktikrdquo Arikunto menjelaskan

mengenai berapa banyak subjek yang diambil atau dengan kata lain besar

sampel maka peneliti perlu mempertimbangkan hal-hal berikut

a Kemampuan peneliti dilihat dari waktu tenaga dan dana

b Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek karena hal ini

menyangkut banyak sedikitnya data

c Besar kecilnya resiko yang di tanggung oleh peneliti Untuk penelitian

yang risikonya besar tentu saja jika sampel besar hasilnya akan lebih

baik87

D Variabel Penelitian

1 Variabel

Menurut Kerlinger variabel adalah konstruk (Constructs) atau sifat

yang akan dipelajari Secara umum variabel penelitian adalah segala

sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti sebagai

kajian untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut

kemudian ditarik kesimpulannya88

Pada penelitian ini terdapat dua macam

variabel yaitu

a Variabel bebas (X) atau Independent Variabel

85

Suharsimi arikunto Prosedur Penenlitian Suatu Pendekatan PraktikJakartaPT Rineka

Cipta2013 halaman 177 86

Muhammad Idrus Metodee Penelitian Ilmu SosialUniversitas Islam Indonesia

YogyakartaPenerbitErlangga2009 halaman 97 87

Suharsimi Loccit 88

Sugiyono Metode Penelitian BisnisPendekatan Kuantitatif Kualitatif dan R amp

DBandungAlfabeta2008 halaman 58

56

Variabel bebas (X) atau independent variable merupakan variabel

yang mempengaruhi variabel lain atau menghasilkan akibat pada

variabel yang lain yang pada umumnya berada pada urutan tata waktu

yang terlebih dulu Keberadaan variabel ini dalam penelitian

kuantitatif merupaan variabel yang menjelaskan terjadinya fokus atau

topik penelitian Variabel ini biasa disimbolkan dengan variabel X89

Variabel X pada penelitian ini adalah program-program CSR pada

pabrik gula

b Variabel terikat (Dependent Variable)

Variabel terikat (dependent variable) merupakan variabel yang

diakibatkan atau dipengaruhi oleh variabel bebas Keberadaan variabel

terikat ini dalam penelitian kuantitatif adalah sebagai variabel yang

dijelaskan dalam fokus atau topik penelitian Variabel ini biasanya

disimbolkan dengan variabel Y90

Dalam penelitian ini variabel Y

adalah ekonomi petani dilihat dari tiga aspek pengukuran yaitu

pendapatan pendidikan dan kesehatan

2 Definisi Variabel

a) Definisi Konseptual

Pada penelitian ini terdapat dua variabel yang perlu

didefinisikan secara konseptual agar pembaca dapat lebih

memahami objek penelitian yang dikaji Dua variabel tersebut

yaitu

1 Perekonomian Petani tebu dan Karyawan Pabrik

Perekonomian petani tebu dan karyawan adalah sebuah

tindakan yang terencana yang dilakukan oleh petani tebu dan

karyawan untuk mengolah pengeluaran dan pendapatan untuk

setiap bulannya sehingga dapat diambil keputusan apakah

defisit atau surplus dalam pendapatan setiap bulan

89

Nanang Martono Metode Penelitian Kuantitatif Anilisis isi dan Data SekunderJakarta PT

Rajagrafindo Persada2016 halaman 61 90

Ibid

57

2 Program Corporate Social responsibility

Program CSR adalah sebuah program yang dicanangkan

perusahaan untuk memenuhi tanggung jawab sosial perusahaan

yang wajib dilakukan untuk setiap perusahaan Menjalin

kerjasama dan menyeimbangkan antara kegiatan perusahaan

dengan lingkungan sosial serta lingkungan alam sekitar agar

tetap terjaga

b) Definisi Operasional

Selain definisi variabel secara konseptual juga diperlukan definisi

variabel secara operasional seperti berikut

1 Perekonomian Petani tebu dan Karyawan Pabrik

Perekonomian petani tebu dan karyawan pabrik adalah

sebuah pengelolaan ekonomi bisnis yang dilakukan individu

untuk setiap bulannya dengan indikator pengukuran melalui

tingkat pendidikan pendapatan dan kesehatan Untuk

mengetahui 3 aspek tersebut perlu alat ukur untuk mengetahui

perekonomian Dalam penelitian ini alat ukur yang digunakan

adalah kuesioner dan observasi

2 Program Corporate Social responsibility

Program CSR adalah sebuah program yaitu

tanggungjawab sosial perusahaan yang dilaksanakan oleh

perusahaan untuk mengantisipasi agar tidak timbul konflik

antara perusahaan dengan masyarakat sekitar karena setiap

perusahaan memiliki dampak negatif dan positif untuk

lingkungan sekitar Untuk mengetahui dampak tersebut dalam

penelitian ini menggunakan alat ukur yaitu kuesionerangket

dan observasi non partisipan

E Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini terdapat sumber data skunder dan data

primer Data primer diambil langsung kepada petani tebu dan karyawan

58

sedangkan data skunder observasi yang dilakukan kepada para warga dan

pengamatan lingkungan

a Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan dan

merupakan data yang paling utama atau data pertama dalam penelitian

Data tersebut berasal dari pelaku langsung objek penelitian ini yaitu para

petani dan karyawan Pabrik Gula Tjoekir yang tinggal di kecamatan

Diwek sekitar PG Tjoekir

b Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh apabila peneliti memiliki

hambatan untuk mendapatkan data primer yakni dapat melalui pustaka

dan sumber pelaku sekunder yang tidak langsung sebagai objek

penelitian91

F Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis mengadakan penelitian langsung ke objek

yang diteliti dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik dalam

pengumpulan data yaitu

1 Kuesioner (angket) adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis

kepada responden untuk dijawabnya92

Angket merupakan daftar

pertanyaan yang diberikan kepada orang lain dengan maksud agar orang

yang diberi angket tersebut bersedia memberikan respon sesuai dengan

permintaan Angket dibagi dalam tiga bagian yaitu (a) angket tertutup

(b) angket terbuka (c) angket model campuran93

Dalam penelitian ini

menggunakan angket tertutup dan jawaban sudah disediakan dalam

angket tersebut

91

Burhan BunginMetodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi (Format-format Kuantitatif dan

Kualitatif untuk Studi Sosiologi Kebijakan Publik Komunikasi Manajemen dan Pemasaran)

JakartaKencana Prenada Media Group2013 hal 129 92

Sugiyono Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan

RampD)BandungPenerbit Alfabeta2008 cetakan ke-199 93

Muhammad Idrus Metode Penelitian Ilmu SosialUniversitas Islam Indonesia

YogyakartaPenerbitErlangga2009 halaman 101

59

2 Observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan Para ilmuwan hanya

dapat bekerja berdasarkan data yaitu fakta mengenai dunia kenyataan

data itu dikumpulkan dan sering dengan bantuan berbagai alat yang

sangat canggih sehingga benda-benda yang sangat kecil (proton dan

elektron) maupun yang sangat jauh (benda ruang angkasa) dapat

diobservasi dengan jelas94

Observasi yang digunakan untuk pengambilan

data lapangan adalah observasi non partisipan yaitu peneliti tidak terlibat

dan hanya sebagai pengamat independen95

G Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh

peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan

hasilnya lebih baik dalam arti lebih cermat lengkap dan sistematis sehingga

lebih mudah diolah Variasi jenis instrumen penelitian adalah angket ceklis

(check-list) atau daftar centang pedoman wawancara dan pedoman

pengamatan96

Berikut adalah instrumen penelitian dan pedman pengamatan

Seperti disajikan pada Tabel 32 dan pada Tabel 32

Tabel 32 Instrumen Penelitian

No VARIABEL INDIKATOR PERNYATAAN NOITEM

1

Program-

program

Corporate

Social

Responsibility

PG Tjoekir

(Variabel X)

Program

Kemitraan

1 Pemahaman saya

mengenai

Corporate Social

Responsibility

2 Program utama

CSR untuk warga

sekitar

3 Latar belakang

didirikan CSR

4 Program CSR

yang di rasakan

warga dan petani

5 Penilaian warga

mengenai

program

1

2

345

67

8910

94

Sugiyono Opcit hal 403 95

Sugiyono Opcit hal 204 96

Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan PraktikJakartaPT Rineka

Cipta2013 cetakan ke 15 halaman 203

60

kemitraan

6 Peminjaman dana

usaha merupakan

sub program dari

program

kemitraan

11

Program Bina

Lingkungan

7 Penilaian warga

mengenai

program Bina

Lingkungan

8 Subsisi dan

bantuan untuk

pengolah sawah

tebu

9 Bentuk dan wujud

program bina

lingkungan

10 CSR PGTjoekir

selain PKBL

1213

1415

16171819

20

2 Tingkat

ekonomi

petani tebu

(Variabel Y)

Pendapatan 11 Sumber

matapencaharian

warga

12 Pekerjaan selain

menjadi petani

tebu

13 Penghasilan yang

di dapat petani

tebu

14 Luas sawah petani

tebu

15 Pendapatan

meningkat setelah

adanya CSR

16 Jumlah keluarga

dalam satu kepala

keluarga

17 Penghasilan

rumah tangga

selain dari kepala

rumah tangga

12

3

456

678

9

1011

12

Pendidikan 18 Jumlah anak yang

bersekolah

19 Ada anak yang

putus sekolah

20 Biaya sekolah

anak setiap

1314

15

16

Tabel 32 Lanjutan

61

bulannya

21 Bantuan biaya

pendidikan dari

PG Tjoekir

17

Kesehatan 22 Anggota keluarga

yang menderita

sakit khusus

23 Ada jaminan

kesehatan

bantuan biaya

berobat dari PG

Tjoekir

24 Pergi ke rumah

sakitpuskesmas

setiap bulan

18

19

20

Instrumen penelitian ini terdiri dari 2 variabel yaitu variabel X dan

variabel Y dan terdapat 5 indikator Selanjutnya adalah tabel pedoman

pengamatanobservasi Yang seperti di sajikan pada Tabel 33

Tabel 33 Pedoman Observasi

No Variabel Indikator Implementasi Pendapat

Masyarakat

1 Program CSR Program bina

lingkungan

2 Program Kemitraan

3 Program CSR untuk

warga sekitar pabrik

baik itu karyawan

maupun petani

4 Perekonomian Pendapataan petani

tebu

Kesehatan petani

tebu

Pendidikan

Tabel 32 Lanjutan

62

H Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dengan menggunakan pendekatan kuantitatif selain

menganalisis secara manual penulis juga menggunakan Software SPSS untuk

analisis data pada penelitian iniUji validitas dan reliabilitas di gunakan untuk

menguji data yang menggunakan daftar pertanyaanpernyataan dalam kuesioner

untuk melihat pertanyaan dalam kuesioner yang di isi oleh responden tersebut

layak atau belum pertanyaan-pertanyaan yang digunakan untuk mengambil data

1 Uji Kualitas Data

a) Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir

soal dalam mendefinisikan suatu variabel Uji validitas sebaiknya

dilakukan pada setiap butir pertanyaan yang diuji validitasnya Hasil r

hitung kita bandingkan dengan r tabel dimana df = n-2 dengan sig 5

Jika r tabel lt r hitung maka data tersebut valid97

Pengumpulan data yang

kemudian dilanjutkan dengan pengolahan data yang dibantu dengan

komputer melalui software SPSS 160

b) Uji Reliabilitas

Merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden

dalam menjawab hal yang berkaitan dengan pertanyaan yang merupakan

sebuah dimensi suatu variabel dan disusun dalam suatu bentuk

kuesioner98

Uji realibilitas dapat dilakukan secara bersamaan seluruh

butir pertanyaan Jika nilai Alpha gt 060 maka reliabel Pada penelitian

ini penghitungan menggunakan SPSS 160 apabila dihitung secara manual

maka dengan rumus

r[

] [

sum

]

Keterangan

97

Wiratna SujarweniStatistika Untuk PenelitianYogyakarta Graha Ilmu2012 hal 177 98

Ibid hal 186

63

r = koefisien reliability instrument

k = banyaknya butir pertanyaan

sum = total varians butir

= total varians

Jika nilai Cronbach Alfa lt 060 kontruk pertanyaan dimensi variabel

adalah tidak reliabel Jadi untuk mengetahui bahwa konsistensi responden

dalam menjawab pertanyaan itu stabil

2 Uji Prasyarat Analisis Data

a Uji Normalitas

Uji normalitas adalah suatu prosedur yang digunakan untuk

mengetahui apakah data berasal dari populasi yang berdistribusi normal

atau berada dalam sebaran normal Distribusi normal adalah distribusi

simetris dengan modus mean median berada di pusat99

Kesimpulannya

apabila data tidak berdistribusi normal maka penelitian akan mengalami

hambatan karena data penelitian tidak berdistribusi normal

b Uji Homogenitas

Uji homogenitas adalah suatu prosedur uji statistik yang

dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa dua atau lebih kelompok data

sampel berasal dari populasi yang memiliki variansi yang sama Pada

analisis regresi persyaratan analisis yang dibutuhkan adalah bahwa galat

regresi untuk setiap pengelompokkan berdasarkan variabel terikatnya

memiliki variansi yang sama Jadi dapat dikatakan bahwa uji

homogenitas bertujuan untuk mencari tahu apakah dari beberapa

kelompok data penelitian memiliki varians yang sama atau tidak Dengan

kata lain homogenitas berarti bahwa himpunan data yang kita teliti

memiliki karakteristik yang sama100

99

Yulingga Nanda Hanif dan Wasis Himawanto Statistik PendidikanYogyakartaPenerbit

Deepublish2017 Cetakan ke-1 halaman 67 100

Yulingga Nanda Hanif dan Wasis Himawanto Statistik PendidikanYogyakartaPenerbit

Deepublish2017 Cetakan ke-1 halaman 58

64

c Uji Linearitas

Uji Linearitas adalah pengujian yang digunakan untuk keadaan

dimana hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen

bersifat linear (garis lurus) dalam range variabel independen tertentu101

3 Uji Hipotesis Penelitian

a Uji T

Uji T digunakan untuk menguji hipotesis tentang rata-rata sampel

Selain itu untuk mengetahui batas penerimana suatu hipotesis dan untuk

menguji layak tidaknya sebuah pernyataan dapat dipercaya atau tidak102

b Uji Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi pada regresi linear sering diartikan sebagai

seberapa besar kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan varians dari

variabel terikatnya Secara sederhana koefisien determinasi dihitung

dengan mengkuadratkan Koefisien Korelasi (R) sebagai contoh jika nilai

R sebesar 0880 maka koefisien determinasi (R Square) adalah sebesar

080 x 080 = 064 Berarti kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan

varians dari variable terikatnya adalah sebesar 640 Berarti terdapat

36 (100-64) varians variabel terikat yang dijelaskan oleh factor

lain103

c Regresi Linear Sederhana

Pengujian hipotesis dalam penelitian kuantitatif merupakan hal yang

penting Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis penghitungan

dengan rumus dari Regresi Perhitungan pada penelitian ini menggunakan

perhitungan regresi Regresi bertujuan untuk menguji pengaruh antara

variabel satu dengan variabel yang lain Variabel yang dipengaruhi disebut

variabel terikat sedang variabel yang mempengaruhi disebut variabel

bebas Uji regresi ada dua macam yaitu

a Regresi linier sederhana

b Regresi linier berganda

101

Singgih Santoso Statistik Multivariat JakartaPT Elex Media Komputindo2010 halaman 52 102

Di kutip dari alamat situs web wwwdatarisetcom 103

wwwkonsultanstatistikcom201107koefisien-determinasi-padaregresihtmlm=1

65

Pada penelitian ini penulis menggunakan regresi linier sederhana karena

memiliki satu variabel terikat dan satu variabel bebas104

Menurut Wiratna

Sujarweni dan Poly Endrayanto dalam buku ldquoStatistika untuk Penelitian

tahun 2012rdquo setelah penghitungan dengan regresi maka langkah

selanjutnya yaitu menghitung dengan membandingkan antara t tabel dan t

hitung yang menghasilkan H nol diterima ataukah ditolak dan H alternatif

akan di tolak ataukah di terima Antara Ha dan H0 keduanya berbanding

terbalik jika Ha diterima maka H0 akan ditolak

Pada penelitian ini perhitungan menggunakan regresi linear sederhana

karena dalam penelitian ini hanya ada satu variabeel X dan satu variabel

Y Model persamaan regresi linier sederhana dengan rumus105

sebagai

berikut

Keterangan

Y = subjek dalam variabel dependen yang diprediksi

a = harga X ketika harga X=0 (harga konstan)

b= angka arah atau koefisien regresi yang menunjukkan angka

peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan

pada peruahan variabel independen Bila (+) arah garis naik dan bila

(-) maka arah garis turun

X = subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu

104

Wiratna Sujarweni dan Poly Endrayanto Statistika untuk Penelitian Yogyakarta Graha

Ilmu2012 Cetakan ke-1 halaman 83 105

WiratnaSujarweniStatistikaUntukPenelitianYogyakarta Graha Ilmu2012 hal 84

Y=a+bX

a = sum119962 119939 sum119961

119951 b =

119847 120506119857119858 ndash 120506119857 120506119858

119847 120506119857sup2 ndash 120506119857 sup2

sb= 119956119942

sum 120784 sum119961 120784

119951119961

se= sum 120784ndash119938sum119962 119939sum119961119962119962

119951 120784

66

t hitung =

106

Dari perhitungan tersebut akan diketahui hasil dari hipotesis apakah

Ha diterima atau Ha ditolak Hipotesis hasilnya yaitu ada pengaruh

program CSR PGTjoekir terhadap perekonomian petani tebu atau tidak

ada pengaruh program CSR PG Tjoekir terhadap perekonomian petani

tebu

I HIPOTESIS STATISTIK

Pada penelitian ini hipotesis statistik untuk mengetahui bagaimana pengaruh

program CSR (Corporate Social Responsibility) terhadap Perekonomian Petani

Tebu dan karyawan Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang maka

dapat dirumuskan secara statistik sebagai berikut

a) Ha 0 Ada pengaruh prograam CSR terhadap tingkat ekonomi petani

Tebu

b) H0 = 0 Tidak ada pengaruh program CSR terhadap tingkat ekonomi petani

Tebu

Keterangan

H0 = Hipotesis nol (0)

Ha = Hipotesis alternatif

= Simbol yang menunjukkan kuatnya hubungan

Kriteria pengujian

a Jika thitung ttabel maka H0 diterima Ha ditolak

b Jika thitung gt ttabel maka H0 ditolak Ha diterima

106

Ibid

67

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Gambaran Umum Pabrik Gula Tjoekir

1 Sejarah Pabrik Gula Tjoekir

Pabrik Gula Tjoekir atau PG Tjoekir adalah pabrik gula yang

terletak di Jalan Irian Jaya Desa Cukir Kecamatan Diwek Kabupaten

Jombang terletak tepat di depan Pondok Pesantren Tebuireng

Jombang107

Seperti di gambarkan pada Gambar 41

Gambar 41 Lokasi Pabrik Gula Tjoekir108

Pabrik Gula Tjoekir didirikan oleh NV Kody En Van Vour pada

tahun 1884 dan diambil alih oleh Pemerintahan Indonesia pada tanggal

8 Desember 1958 Pabrik Gula Tjoekir berada di desa Cukir

Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang kurang lebih 8 kilometer dari

108

Menggunakan Software Quantum GIS versi QGIS-OSGeo4W-2183-1 di buat pada 4

November

2018

68

pusat kota Jombang dengan ketinggian wilayah 60 mdpl Dengan luas

area pabrik seluas 6000 m2 untuk mencukupi kebutuhan pasok bahan

baku tebu selama 150 hari Berikut adalah gambar PG Tjoekir dari

kejauhan seperti pada gambar 42109

Gambar 42 Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Persero110

Era kapitalisme Belanda di Indonesia dimulai dengan

diberlakukannya Undang-Undang Agraria dan Undang-Undang Gula

tahun 1870 oleh pemerintah Hindia Belanda yang mengijinkan pihak

swasta (Eropa) membuka usaha perkebunan di Hindia Belanda Untuk

melanggengkan PGTjoekir yang baru didirikannya ini pihak Belanda

melakukan berbagai cara yang memaksa masyarakat menjadi

tergantung pada mereka Dari mengambil lahan pertanian milik rakyat

untuk lokasi pabrik dan perkebunan tebu tanpa mengganti rugi

menjadikan mereka buruh pabrik menghidupkan premanisme untuk

menjadi penjaga keamanancenteng dan mata-mata lokalisasi judi

perdukunan tempat hiburan malam (tayub wayang prostitusi) sampai

praktik devide et impera yang memecah belah rakyat kecil yang

terganggu karena pendirian pabrik Premanisme ini melahirkan

109

Di unduh dari situs resmi PG Tjoekir httpspgtjoekirblogwordpresscom pada 16 februari

pukul 1848 WIB 110

Foto di ambil pada tanggal 18 Februari 2019 secaralangsung di PabrikGulaTjoekir PTPN X di

Jalan Irian Jaya

69

padepokan Kebo Ireng yang dipimpin oleh Joko Tulus alias Kebo

Kicak yang sangat ditakuti oleh masyarakat Lokalisasi membuat

banyak gadis-gadis pendatang untuk dipekerjakan disana Masyarakat

yang pada awalnya adalah petani yang memiliki lahan-lahan pertanian

kemudian terpaksa menjadi buruh pabriksetiap malam buruh pabrik

asyik dilokalisasi hiburan malam dan perjudian Uang mereka habis

mereka terpaksa berhutang dan secara tidak langsung mereka harus

menjadi buruh pabrik lagi Akhlak dan moral masyarakat saat itu

benar-benar rusak Praktik perdukunan juga berkembang pesat yang

digunakan bila ada orang sakit mengawali masa tanam tebu dan

mengusir makhluk halus yang mereka yakini ada didalam pabrik111

Mengenai randemen Pabrik Gula Tjoekir sudah mengalami

beberapa kali revitalisasi untuk meningkatkan kapasitas maupun

efisiensi Revitalisasi terakhir dilakukan pada tahun 2014 dengan

merombak semua penggerak gilingan dari Turbin Altenator PG

Tjoekir memiliki kapasitas menggiling tebu setiap hari sejumlah 4200

TCD (Ton Cane per Day)112

2 Visi dan Misi Pabrik Gula Tjoekir

Seluruh peusahaan cabang dari PTPN X (PT Perkebunan Nusantara

X) memiliki visi dan misi yang sama karena diseluruh Indonesia

berikut adalah visi dan misi PTPN X yang dikutip dari web resmi

perusahaan PTPN X Indonesia antara lain

a Visi

Pabrik Gula Tjoekir merupakan salah satu unit industri gula dari

perusahaan PTPN X yang memiliki visi yaitu ldquoMenjadi

111

Di unduh dari halaman situs web kompasiana berikut

httpwwwkompasianacomyassarlina54f381827455139e2b6c77fasejarah-gelap-berdirinya-

pabrik-gula-tjoekir pada hari Sabtu tanggal 16 Februari 2019 pukul 1838 WIB 112

Di unduh dari situ web httpssitusbudayaidsejaerah-pabrik-gula-tjoekir pada tanggal 16

Februari 2019 pukul 1827 WIB

70

perusahaan agribisnis Nasional berbasis tebu dan tembakau yang

unggul dan berdaya saing di tingkat regionalrdquo113

b Misi

Pabrik Gula Tjoekir merupakan Badan Usaha Milik Negara

(BUMN) yaitu PTPN X (PT Perkebunan Nusantara X) Sebagai

perusahaan industri perkebunan terintegrasi yang berbasis tebu dan

tembakau dalam memberikan nilai tambah (Values Creation) bagi

segenap stakeholders dengan

1 Menghasilkan produk perkebunan yang bernilai tambah serta

berorientasi kepada konsumen

2 Membentuk kapabilitas proses kerja yang unggul (operational

excellence) melelui perbaikan dan inovasi berkelanjutan dan

tata kelola perusahaan yang baik

3 Mengembangkan kapabilitas organisasi teknologi informasi

dan SDM yang prima

4 Melakukan optimalisasi pemanfaatan aset untuk memberikan

imbal hasil terbaik bagi pemegang saham

5 Turut serta dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan

menjaga kelestarian lingkungan untuk kebaikan generasi masa

depan114

3 Kondisi Fisik Wilayah

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Cukir dan sekitarnya Pabrik

Gula Tjoekir terletak di Desa Cukir Keadaan fisik Desa Cukir

merupakan wilayah yang masih pada dataran rendah dengan tinggi 36

Mdpl dengan luas daerah 190 Km2 Iklim di daerah Cukir sama seperti

iklim pada kabupaten Jombang yaitu beriklim tropis Curah hujan

tertinggi terjadi pada bulan Februari 2016 sebanyak 472 mm3 ha

tersebut menyebabkan banjir di beberapa tempat di wilayah sekitar

113

Di unduh dari situ resmi PTPN X httpsptpn10coidpageprofil pada tanggal 16 Februari

2019 pukul 1904 WIB 114

Di unduhdari situ resmi PTPN X httpsptpn10coidpageprofil pada tanggal 16 Februari 2019

pukul 1917 WIB

71

Cukir Luas tanah menurut penggunaannya Cukir terbagi menjadi

8356 Ha merupakan wilayah pemukimanperumahan luas 226 Ha

adalah kawasan industri luas 9151 Ha adalah wilayah sawah 291 Ha

adalah tegalan 024 Ha adalah kolam 919 Ha adalah wilayah untuk

kegiatan lainnya Jadi apabila dijumlah total luas wilayah Cukir adalah

18967 Ha dengan dibagi menjadi 3 Dusun 11 Rw dan 80 RT pada

tahun 2015 Desa Cukir penduduk mayoritas adalah laki-laki dengan

jumlah 5513 jiwa sedangkan untuk perempuan sejumlah 4617 jiwa

dengan total penduduk keseluruhan di Desa Cukir pada tahun 2015

sebanyak 10130 jiwa115

4 Program Corporate Social Responsibilityi Pabrik Gula Tjoekir

Setiap cabang dan subcabang PTPN X di Indonesia semua wajib

menjalankan CSR untuk kelancaran perusahaan dan keseimbangan

lingkungan Pada PG Tjoekir ini terdapat 2 program CSR yaitu

Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan Program

kemitraan diperuntukkan kepada seluruha masyarakat yang tinggal di

sekitar wilayah PGTjoekir berupa peminjaman dana untuk UMKM

sekitar yang bertujuan mengentaskan kemiskinan dan menjadikan

usaha UMKM tersebut lebih tangguh dan mandiri Tetapi lambat laun

pada tahun 2018 kenyataan yang ada bahwa program kemitraan

tersebut mengalami hambatan tidak berjalan sesuai harapan karena

UMKM yang meminjam dana berbunga rendah tidak mengembalikan

dana sesuai kesepakatan Sebagian besar melanggar kesepakatan

dengan PG Tjoekir yang mengakibatkan defisit pada keuangan PG

Tjoekir Sehingga program kemitraan yang sekarang lebih diperketat

dan sistem pengembaliannya bersifat penuh tanpa di cicil116

Program

Kemitraan akhir-akhir ini menjadi program yang diperuntukkan untuk

karyawan PG Tjoekir dan petani tebu yang bermitra dengan PG

Tjoekir sebagai pemasok bahan baku tebu

115

Badan Pusat StatistikJombang wilayahKecamatanDiwek pada tahun 2015-2016 116

Pendapat salah satu petani tebu yang terlibat dan ikut merasakan program CSR kemitraan

72

Untuk program CSR Bina Lingkungan meliputi bantuan berupa

pendidika sarana dan prasarana umum sosial ekonomi dan lingkungan

masyarakat Tetapi pada kenyataan program Bina Lingkungan pada

tahun 2018 terdapat bantuan untuk kegiatan yang berupa upaya

menyeimbangkan ekosistem lingkungan Seperti pembangunan

jembatan pelebaran saluran drainase dan irigrasi sawah untuk sarana

dan prasaran berupa penerangan yaitu pemasangan lampu-lampu untuk

penerangan jalan Kedua program CSR PG Tjoekir sudah cukup bagus

implementasinya tetapi ada kendala pada program kemitraan Untuk

bantuan-bantuan seperti penerangan dan membangun jembatan PG

Tjoekir tidak begitu saja mengeluarkan dana dalam proses

permohonan dari masyarakat harus ada proposal permohonan dana

bantuan pembangunan

Selain kedua program tersebut CSR yang rutin di lakukan oleh PG

Tjoekir setiap 2 kali dalam setahun yaitu santunan berupa bagi-bagi

bingkisan kepada seluruh warga sekitar pabrik secara keseluruhan baik

warga yang kaya raya menengah ke atas menengah ke bawah tanpa

terkecuali Bingkisan tersebut berupa sembaako dan hasil produksi

pabrik yaitu gula

B Deskripsi Data

Dalam bab ini akan membahas mengenai hasil penelitian yang

berjudul ldquoPengaruh program CSR (Corporate Social Responsibility)

terhadap Perekonomian Petani Tebu dan karyawan Pabrik Gula Tjoekir

PTPN X Kabupaten Jombangrdquo Hasil penelitian berdasarkan dari hasil

penyebaran angketkuesioner yang telah diolah menggunakan komputer

yaitu dengan software SPSS 160 dalam bab ini terdapat pembahasan

mengenai diskripsi data hasil analisis data dan pembahasan hasil

penelitian Dengan jumlah Responden 35 orang yaitu 20 orang petani tebu

dan 15 orang karyawan pabrik yang diberikan angket sebanyak 1 buah

angket yang berisikan variabel X dan variabel Y yang terdiri dari 40 (20

pernyataan variabel X dan 20 pernyataan variabel Y) pernyataan yang

73

harus dijawab oleh responden tetapi setelah dilakukan uji validitas

pertanyaan dalam kuesioner menjadi 32 pertanyaan yang harus dijawab

responden Angket yang disebarkan sudah diuji validitas dan

reliabilitasnya dengan tujuan untuk memenuhi syarat dari instrumen

penelitian Data mentah yang didapat dari penyebaran angket diolah oleh

SPSS 160 untuk diuji valid atau tidak valid dan reliabel atau tidak reliabel

Setelah data tersebut sudah diuji validitas dan realiabilitas kemudian

disebarkan kembali kepada responden yang menjadi objek penelitian

Berikut merupakan diskripsi mengenai responden penelitian

1 Deskripsi Responden

Deskripsi responden ini berisi data responden yang dikelompokkan

berdasarkan usia pendidikan dan tahun bergabung dengan PG Tjoekir

baik sebagai mitra pemasok tebu atau sebagai karyawan pabrik

a Responden Berdasarkan Usia

Responden pada penelitian ini memiliki ragam usia diantara 35

orang sehingga peneliti mengkategorikan responden berdasarkan

usia responden Seperti yang disajikan pada Tabel 41

Tabel 41 Responden berdasarkan Usia

No Usia Frekuensi

1 20-29 1

2 30-39 7

3 40-49 14

4 50-59 8

5 60-69 3

6 70-79 2

Total 35

Sumber Data primer yang diolah

Pada Tabel 41 dijelaskan bahwa total responden yang menjadi

sampel penelitian adalah 35 responden Sampel penelitian terdiri

dari 20 orang petani tebu dan 15 orang karyawan Pabrik Gula

74

Tjoekir Dari seluruh sampel yang berjumlah 35 orang tersebut

semuanya berjenis kelamin laki-laki Menurut hasil pada Tabel 41

terlihat bahwa responden yang memiliki usia 30-39 sebanyak 20

Untuk responden yang berusia antara 40-49 sebanyak 40

sebanyak 229 untuk responden antara umur 50-59 Responden

yang memiliki umur antara 60-69 sebanyak 86 sedangkan untuk

responden yang berusia 70-79 memiliki persentase yang paling

sedikit yaitu 57 Sebagai pendukung juga disajikan grafik

diagram pada Grafik 41

Sumber Data mentah yang telah diolah

Grafik 41 Karakteristik Responden berdasarkan Usia

Dari grafik pendukung (Grafik 41) frekuensi responden

yang paling banyak berdasarkan usia yaitu umur 40 tahun ndash 49

tahun sebanyak 14 orang deretan kedua tertinggi untuk responden

berdasarkan usia yaitu antara umur 50 tahun - 59 tahun sebanyak 8

orang yang ketiga frekuensi pada umur 30 tahun ndash 39 tahun

sebanyak 7 orang orang Untuk umur 60 tahun ndash 69 tahun sebanyak

3 orang umur 70 tahun ndash 79 tahun sebanyak 2 orang dan untuk

responden yang berumur 20 tahun ndash 29 tahun sebanyak 1 orang

Jadi dapat disimpulkan bahwa untuk usia responden yang memiliki

frekuensi terendah adalah umur 20-29 dan untuk frekuensi tertinggi

pada usia 40-49 tahun

0

5

10

15

20-29 30-39 40-49 50-59 60-69 70-79

Responden Berdasarkan Usia

FREKUENSI

75

b Responden Berdasarkan Pendidikan

Responden pada penelitian ini memiliki ragam pendidikan

mulai dari SD SMP SLTA dan Perguruan Tinggi sehingga peneliti

mengkategorikan responden berdasarkan pendidikan responden

Seperti terlihat pada Tabel 42

Tabel 42 Responden berdasarkan Pendidikan

No Pendidikan Frekuensi

1 S1 8

2 SLTA 17

3 SLTP 7

4 SD 3

Total 35

Sumber Data primer yang diolah

Berdasarkan Tabel 42 telah diketahui bahwa pendidikan

responden yang paling mendominasi adalah pendidikan tingkat

SLTA sebanyak 486 Terdapat 229 untuk responden yang

memiliki pendidikan tingkat perguruan tinggi Untuk pendidikan

tingkat SLTP sebanyak 200 Sedangkan untuk pendidikan

tingkat SD sebanyak 86 terdapat Grafik pendukung untuk data

responden berdasarkan tingkat pendidikan seperti yang telah

disajikan pada Grafik 42

Sumber Data mentah yang telah diolah

Grafik 42 Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

0

5

10

15

20

PT SLTA SLTP SD

Responden Berdasarkan Pendidikan

FREKUENSI

76

Dari keterangan yang didapat pada grafik dalam pendukung

(Grafik 42) diketahui bahwa tingkat pendidikan responden pada

tingakat Perguruan Tinggi sebanyak 8 orang untuk pendidikan

tingkat SLTA sebanyak 17 orang untuk tingkat SLTP sebanyak 7

orang dan untuk responden dengan tingkat pendidikan Sekolah

Dasar (SD) sebanyak 3 orang Dapat disimpulkan bahwa untuk

tingkat pendidikan responden tertinggi adalah responden dengan

tingkat pendidikan SLTA dan frekuensi terendah pada tingkat

pendidikan SD

c Responden Berdasarkan Tahun Bergabung di PG Tjoekir

Responden pada penelitian ini sebagian merupakan orang yang

berkerjasama dengan Pabrik Gula Tjoekir yang memiliki perbedaan

tahun bergabung dengan pabrik Gula Tjoekir mulai dari tahun 1980

sampai sekarang Seperti terlihat pada Tabel 43

Tabel 43 Responden berdasarkan Tahun Gabung

No Tahun Bergabung Frekuensi

1 1980-1989 3

2 1990-1999 6

3 2000-2009 22

4 2010-2019 4

Total 35

Sumber Data primer yang diolah

Berdasarkan Tabel 43 diketahui bahwa tahun bergabung

responden dengan Pabrik Gula Tjoekir terbilang berbeda-beda

mulai dari tahun 1980-1989 sebanyak 3 orang yaitu 86 kurang

lebih sudah hampir 30 tahun Untuk tahun 1990-1999 sebanyak

171 yaitu 6 orang responden kurang lebih sudah bekerjasama

selama hampir 20 tahun Responden yang bergabung dan

bekerjasama dengan Pabrik Gula Tjoekir pada tahun 2000-2009

sebesar 629 yaitu 22 orang responden dan mereka bekerjasama

77

baik menjadi petani pemasok tebu maupun menjadi karyawan

kurang lebih sudah hampir 10 tahun Sedangkan petani dan

karyawan yang bergabung pada tahun 2010-2019 terbilang

sebanyak 114 yaitu 4 orang responden dan kurang lebih masih 8

tahun bekerjasama dengan Pabrik Gula Tjoekir Selain data statistik

juga didukung oleh grafik tahun gabung petani tebu dan karyawan

terhadap Pabrik Gula Tjoekir seperti yang tersaji pada Grafik 43

Sumber Data mentah yang diolah

Grafik 43 Responden Berdasrkan Tahun Gabung atau Kerjasama

dengan Pabrik Gula Tjoekir

Berdasarkan grafik pendukung di atas digambarkan bahwa

frekuensi responden berdasarkan tahun bergabung atau

bekerjasama dengan Pabrik Gula Tjoekir pada tahun 1980 ndash 1989

sebanyak 3 orang unntuk tahun 1990-1999 sebanyak 6 orang

untuk tahun 2000-2009 sebanyak 22 dan untuk tahun bergabung

antara 2010-2019 sebanyak 4 orang Dapat disimpulkan bahwa

responden yang bergabung dengan PGTjoekir yang tertinggi

adalah frekuensi pada tahun bergabung 2000-2009 sedangkan yang

terendah adalah tahun gabung 1980-1989

2 Deskripsi Statistik

Dalam penelitian ini terdapat berbagai responden dilihat dari

pendidikan usia dan tahun gabungbermitra dengan PG Tjoekir

Dalam deskripsi statistik terdapat tiga hal yang penting untuk diketahui

0

5

10

15

20

25

1980-1989 1990-1999 2000-2009 2010-2019

Responden Berdasarkan Tahun Gabung dengan PG Tjoekir

FREKUENSI

78

yaitu nilai rata-rata atau Mean nilai tengah atau disebut Modus dan

nilai terbanyak atau Modus Seperti pada penghitungan data

menggunakan SPSS dan memperoleh hasil seperti pada Tabel 44

Tabel 44 Mean Median dan Modus

Statistics

Usia Pendidikan Tahun_Gabung Pekerjaan

N Valid 35 35 35 35

Missing 0 0 0 0

Mean 33143 21429 27714 14286

Median 30000 20000 30000 10000

Mode 300 200 300 100

Melihat Tabel 44 dapat diketahui hasil nilai penghitungan

berdasarkan kategori responden masing-masing dapat diuraikan

sebagai berikut

a Responden menurut Usia

Responden menurut usia dikategorikan menjadi 6 yaitu 1 = 20-

29 kategori 2 = 30-39 kategori 3 = 40-49 kategori 4 = 50 -59 Kategori

5 = 60-69 dan kategori 6 = 70-79 Dan hasilnya nilai rata-rata dari

responden menurut usia yaitu 33143 yang dibulatkan menjadi 3 yang

artinya rata-rata responden berumur 40-49 tahun Nilai median atau nilai

tengahnya 30000 yaitu 3 yang hasilnya juga pada umur 40-49

responden kemudian modusnya adalah 3

b Responden menurut Pendidikan

Responden menurut pendidikan di kategorikan menjadi 4

yaitu kategori berlambangkan angka 1 = S1 kategori 2 = SLTA

kategori dengan angka 3 = SMP dan angka 4 = SD Hasil dari

penghitungan menggunakan SPSS adalah nilai rata-ratanya sebesar

21429 di bulatkan menjadi 2 jadi rata-rata pendidikan responden

adalah SLTA Nilai tengah atau median dari responden adalah

20000 dibulatkan menjadi 2 berarti nilai tengah dari responden

79

berdasarkan pendidikan adalah 2 yaitu SLTA Modusnya bernilai

200 atau 2 yaitu pada tingkat pendidikan SLTA

c Responden menurut Tahun Gabung

Responden menurut tahun gabung dikategorikan menjadi 4

yaitu kategori berlambangkan angka yaitu 1 = 1980-1989 kategori

2 = 1990-1999 kategori 3 = 2000-2009 dan kategori 4 = 2010-

2019 Dari hasil penghitungan diketahui bahwa nilai rata-rata tahun

gabung responden dengan PG Tjoekir adalah 27714 bila di

bulatkan menjadi 3 yaitu pada tahun 2000-2009 untuk nilai

mediannyanilai tengahnya adalah 30000 atau 3 adalah tahun

2000-2009 dan untuk modusnya yaitu 300 berarti paling banyak

petani tebu bergabung dengan PG Tjoekir adalah tahun 2000-

2009

Selain mean median dan modus terdapat juga istilah simpanan

baku atau standar deviasi nilai minimum dan maksimum dari nilai

seluruh variabel dalam penelitian ini yaitu CSR dan perekonomian

petani tebu dan karyawan pabrik sebagimana yang di tunjukkan pada

Tabel di bawah ini

Tabel 45 Hasil Analisis Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

Std

Deviation

Program_CSR 35 38 65 4846 5192

Perekonomian 35 30 49 3731 3620

Valid N (listwise) 35

Sumber Data Mentah yang diolah

Berdasarkan Tabel 45 dapat diketahui bahwa jumlah data yang

diambil untuk sampel sebanyak 35 orang Terdapat hasil dari masing-

masing variabel

80

a Corporate Social Responsibility

Hasil dari penghitungan pada variabel X yaitu CSR menunjukkan

bahwa nilai mean 4846 dan nilai standar deviasi yang lebih kecil

yaitu 5192 dengan hasil tersebut bahwa dinyatakan hasil sebaran

data pada penelitian terbilang cukup baik Pada tabel diatas

terdapat nilai minimum 38 dan nilai maksimum 65

b Perekonomian Petani Tabu dan Karyawan

Pada penghitungan variabel Y yaitu perekonomian petani tebu dan

karyawan menunjukkan hasil mean sebesar 3731 dan nilai standar

deviasi yang lebih kecil yaitu 3620 sehingga dinyatakan bahwa

hasil sebaran data pada penelitian cukup baik Selain itu terdapat

nilai minimum sebesar 30 dan nilai maksimum sebesar 49

3 Deskripsi Variabel

Penelitian ini menggunakan skala ukur yaitu Skala Likert untuk

mengetahui bagaimana tanggapan responden terhadap pengaruh

program CSR Pg Tjoekir terhadap tingkat ekomnomi petani tebu

Variabel yang diteliti adalah variabel Independen (Program Corporate

Social Responsibility) dan variabel Dependen (Tingkat ekonomi petani

tebu) Dalam pegukuran skala likert terdapat 4 skor alternatif jawaban

dalam kuesioner tertutup Seperti yang disajikan pada Tabel 46

Tabel 46 Skor pernyataan menurut Skala Likert

No Pernyataan Skor

1 Sangat Setuju 4

2 Setuju 3

3 Tidak Setuju 2

4 Sangat Tidak Setuju 1

Untuk memudahkan menganalisis hasil penelitian dari

kuesioner maka keseluruhan hasil jawaban dari pernyataan-pernyataan

yang ada dalam kuesioner dirangkum secara ringkas setiap

variabelnya

81

1 Program Corpporate Social Responsibility PG Tjoekir

(Variabel X)

Hasil frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan yang

telah diolah pada kuesioner dalam bentuk persentase Hasil

frekuensi jawaban responden dapat dilihat seperti yang disajikan

pada Tabel 47

Tabel 47Hasil frekuensi jawaban responden atas pernyataan

No

Item

Frekuensi

STS () TS () S () SS ()

1 0 0 8 23 23 66 4 11

2 0 0 7 20 22 63 6 17

3 0 0 7 20 24 69 4 11

4 0 0 8 23 22 63 5 14

5 0 0 11 32 19 54 5 14

6 0 0 7 20 21 60 7 20

7 1 3 5 14 24 69 5 14

8 0 0 9 26 24 68 2 6

9 0 0 2 6 28 80 5 14

10 0 0 8 23 22 63 5 14

11 0 0 16 46 16 46 3 8

12 0 0 16 46 14 40 5 14

13 0 0 14 40 17 49 4 11

14 0 0 12 34 20 57 3 9

15 0 0 11 31 22 63 2 6

16 0 0 2 6 30 86 3 8

17 1 3 9 26 24 68 1 3

82

2 Tingkat ekonomi petani tebu kabupaten Jombang (Variabel Y)

Hasil frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan yang

telah disediakan pada kuesioner untuk variabel dependen Dari

Tabel 48 dapat diketahui jawaban responden serta frekuensinya

dari setiap masing-masing pernyataan dari nomor urut 1-32

pernyataan dalam kuesioner Seperti yang disajikan pada Tabel 48

Tabel 48 Frekuensi jawaban responden (Variabel Y)

Sumber Data Primer yang diolah

4 Deskripsi Kuesioner

Kuesioner dalam penelitian terdapat 32 pernyataan berikut

merupakan deskripsi dari nomor item 1-17 pernyataan untuk variabel

X dan 1-15 untuk variabel Y yang terdapat dalam kuesioner

No

Item

Frekuensi

STS () TS () S () SS ()

1 0 0 1 3 32 91 2 6

2 0 0 9 26 19 54 7 20

3 1 3 22 63 11 31 1 3

4 1 3 22 63 9 26 3 8

5 0 0 10 29 21 60 4 11

6 1 3 27 77 6 17 1 3

7 1 3 14 40 15 43 5 14

8 0 0 7 20 28 80 0 0

9 1 3 12 34 22 63 0 0

10 2 6 25 71 5 14 3 9

11 2 6 10 28 22 63 1 3

12 4 11 25 72 5 14 1 3

13 1 3 24 68 8 23 2 6

14 3 9 27 77 3 9 2 6

15 1 3 31 88 2 6 1 3

83

penelitianProgram CSR PG Tjoekir tidak begitu familiar di telinga

masyarakat dan petani tebu karena istilah CSR yang berasal dari

bahasa Inggris menyebabkan petani-petani tebu yang relatif sudah tua

dan puluhan tahun menjadi tebu tidak mengetahui arti CSR Mereka

hanya mengetahui bahwa di Pabrik Gula Tjoekir ada bentuk bantuan

yang diperuntukkan bagi petani tebu karyawan dan masyarakat

sekitar Bantuan tersebut merupakan sebuah kewajiban yang harus

diberikan pabrik kepada warga setempat yang menerima dampak

kegiatan industri dari pabrik gula tersebut selain itu petani juga

mengetahui bahwa bantuan dari pabrik tersebut wajib diberikan kepada

petani karena kekurangan dalam mengolah tebu hingga siap panen

Dari 35 orang responden yang mengetahui arti makna Corporate

Social Responsibility secara bahasa menggunakan bahasa asing dan

arti makna tanggung jawab setiap perusahaan industri di Indonesia

hanya sebagian saja Hal tersebut dapat di lihat pada diagram yang

telah disajikan pada Grafik 44

Grafik 44 Tingkat Pengetahuan Petani Tebu terhadap CSR

Dari Grafik 44 diketahui dari 35 responden tingkat pengetahuan

petani tebu sekitar mencapai 66 karena mereka sebagian besar

mengetahui bahwa CSR adalah program Pabrik Gula Tjoekir untuk

para warga sekitar karyawan dan petani sebagai mitranya dalam

kelancaran kegiatan industri perusahaan Tingkat petani yang tidak

0

23

66

11

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Setuju

Sangat Setuju

84

mengetahui apa yang dimaksud dengan CSR sebanyak 23 dan yang

mengetahui apa itu CSR Pabrik Gula Tjoekir sebanyak 11 hal

tersebut dikarenakan petani tebu yang hanya sebatas mengetahuinya

saja istilah CSR namun tidak tahu apa saja program yang masuk dalam

CSR bahkan yang lebih familiar di telinga para petani tebu adalah

program PKBL bukan CSR padahal 2 hal tersebut berkaitan Pada

Pabrik Gula Tjoekir terdapat CSR yang disebut PKBL yaitu Program

Kemitraan dan Bina Lingkungan Program CSR merupakan program

yang didirikan oleh PTPN pusat untuk semua cabang perusahaan

Program utama dari CSR Pabrik Gula Tjoekir adalah PKBL (Program

Kemitraan dan Bina Lingkungan) adalah program yang dicanangkan

oleh BUMN se-Indonesia dan memiliki perbedaan dengan CSR tetapi

pada PG Tjoekir PKBL merupakan program yang masuk kepada

program CSR Program Kemitraan yang diketahui oleh petani tebu

adalah program peminjaman dana untuk mengolah sawah tebu hingga

tebu siap dipanen pinjaman tersebut memiliki bunga yang cukup

rendah dan petani merasa program kemitraan dar PG Tjoekir yang

dirasakan cukup membantu perekonomian petani tebu saat kesusahan

dana dalam mengolah sawah tebu miliknya Dari penelitian ini

disajikan grafik mengenai manfaat CSR pada proram kemitraan yang

dirasakan selama ini oleh petani tebu karyawan Seperti yang disajikan

pada Grafik 45

3

14

69

14

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Setuju

Sangat Setuju

85

Grafik 45 Penilaian Implementasi Program Kemitraan yang dirasakan

Petani Tebu

Dari data tersebut dapat dilihat bahwa dari 35 responden bahwa

implementasi program CSR pada Kemitraan sudah cukup bagus dan

semua pihak dapat mengajukan dana pinjaman baik itu petani yang di

gunakan untuk mengolah sawah tebu karyawan untuk keperluan

modal maupun pribadi dan untuk warga sekitar sebagai dana usaha

Respon warga mengenai pernyataan ldquo Implementasi program PKBL

kemitraan di PG Tjoekir masih kurangrdquo dan sebagian besar responden

hampir 70 yaitu 69 menjawab tidak setuju dengan pernyataan itu

yang artinya program kemitraan telah berjalan lancar Sebagian besar

petani mengatakan bahwa program kemitraan itu cukup membantu dan

menguntungkan karena ketika petani memerlukan dana untuk

pengolahan sawah tebu petani dapat meminjam dana pada Koperasi

Tebu Rakyat yang telah bekerjasama dengan PG Tjoekir dalam hal

ini117

Selain program kemitraan pada CSR Pabrik gula Tjoekir

terdapat juga program Bina Lingkungan Menurut data yang didapat

pada penelitian dapat dilihat pada grafik 43 mengenai penilaian

Program Bina Lingkungan oleh petani dan karyawan Seperti yang

disajikan pada Grafik 46

117

Pendapat salah satu petani tebu saat di mohon bantuan mengisi kuesioner (nama responden di

rahasiakan)

86

Grafik 46 Penilaian Petani terhadap Program Bina Lingkungan

Pg Tjoekir

Dari Grafik 46 diketahui bahwa penilaian petani dan

karyawan tentang PBL sudah bagus Sebagian besar petani menjawab

pernyataan di atas dengan tidak setuju apabila ldquo Implementasi program

Bina Lingkungan ini masih kurangrdquo Mulai dari petani tebu yang sudah

berpuluh tahun bergabung dan bekerjasama dengan PG Tjoekir

sampai petani yang masih baru menilai bahwa implementasi Program

Bina Lingkungan sudah cukup bagus Terutama untuk para petani tebu

yang sawahnya menggunakan irigasi sungai yang berasal dari Pabrik

Gula Tjoekir Menurut Grafik 46 terdapat 40 petani merasakan

manfaat adanya CSR Program Bina Lingkungan namun 49 Petani

mengatakan bahwa implementasinya memang masih kurang

kemungkinan ini dikarenakan letak sawah petani yang sangat jauh dari

PG Tjoekir namun bila petani yang merasa tidak merasakan manfaat

dari CSR maka dapat mengajukan perbaikan-perbaikan saluran irigasi

sawah agar irigasi pada sawah petani tersebut menjadi lancar Terdapat

11 dari 35 responden merasa bahwa implementasi CSR masih sangat

kurang hal tersebut dapat dikarenakan petani tidak mengikuti program

PKBL atas dorongan individual dan karena letak kebun petani tersebut

sangat jauh dari PG Tjoekir Selain itu saluran irigasi sawah yang

terletak lumayan jauh jaraknya dari PG Tjoekir juga merasakan

0

40

49

11

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Setuju

Sangat Setuju

87

implementasinya yaitu PG Tjoekir memperbaiki sungai kecil yang

sebelumnya berukuran kurang dari 03 m2 -04 m2 meter dan

mengalami penyumbatan sehingga irigasi untuk sawah petani tebu

tidak lancar tetapi kini sudah lancar karena mendapat bantuan berupa

pelebaran aliran sungai hingga ukuran 1 meter Dapat di lihat pada

Gambar 43

Gambar 43 Sungai yang di perbaiki oleh PG Tjoekir118

Dari Gambar 43 bahwa sungai tersebut telah diperlebar yang

sebelumnya 03 m2 ndash 04 m2 menjadi lebar 07 m2 dan sepanjang

2750 meter atau 275 km Untuk pelebaran aliran sungai tersebut

memakan dana sebanyak Rp 27720000 yang dilaksanakan pada bulan

Desember 2018 lalu Lain halnya dengan program lingkungan di ranah

pengolahan sawah tebu oleh petani dari hasil penelitian berupa

pernyataan dan pendapat petani tebu mengenai bantuan CSR untuk

pengolahan sawah tebu itu tidak ada dulu pernah ada bantuan berupa

subsidi pupuk dan bibit tebu tetapi setelah itu tidak berjalan lancar dan

untuk bantuan alat pertanian pengolahan sawah seperti traktor juga

tidak ada Terlihat pada Grafik 47 mengenai respon petani tebu dari

118

Gambar diambil pada tanggal 7 Februari 2019 di daerah persawahan Catak Gayam Kecamatan

Mojowarno Kabupaten Jombang

88

pernyataan kuesioner dan pendapat petani tebu mengenai bantuan

pengolahan sawah tebu

Grafik 47 Bentuk Bantuan PG Tjoekir Berupa Pupuk dan Bibit

Tebu

Dari Grafik 47 diketahui bahwa sebagian besar petani tebu

mendapatkan bantuan untuk pengolahan sawah tebu sebesar 57 dari

35 responden dan ada responden yang sangat setuju sebesar 9 dari

seluruh reponden untuk responden yang tidak setuju sebesar 34

bahwa ada bantuan berupa pupuk dan bibit dari PG Tjoekir tetapi

pada tahun-tahun terakhir program tersebut kurang lancar mengenai

pendistribusian pupuk Sebagian kecil petani berpendapat bahwa

bantuan tersebut adalah peminjaman dana dari program kemitraan

yang di peruntukkan untuk mengolah sawah termassuk pembelian

pupuk

Program CSR selain PKBL juga terdapat program santunan

yang rutin dilaksanakan selama 2 kali dalam setahun ketika musim

giling tebu akan dimulai dan ketika musim giling tebu akan ditutup

atau sudah selesai musim panen tebu Santunan tersebut berupa

pembagian sembako untuk warga yang terdapat di sekitar pabrik yang

merasakan dampak limbah industri dari kegiatan giling tebu pabrik

gula Diantaranya wilayah yang rutin diberi santunan yaitu wilayah

0

34

57

9

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Setuju

Sangat Setuju

89

kelurahan Jatirejo Cukir dan Kwaron secara merata berupa sembako

dan gula Seperti yang disajikan pada Gambar 44

Gambar 44 Pembagian Santunan kepada warga sekitar PG Tjoekir

Pelaksanaan pemberian santunan dilaksanakan pada tanggal 7

Februari dan Gambar 44 diambil pada saat pembagian santunan di

Balai Desa Jatirejo pembagian tersebut cukup merata karena tidak

memandang bulu bahkan petani tebu yang merupakan warga Jatirejo

Cukir dan Kwaron juga menerima sembako dari PG Tjoekir jadi

apabila dilihat dari materi para petani tebu merupakan warga yang

memiliki cukup banyak kekayaan tetapi hal tersebut tidak menjadi

halangan untuk mendapatkan bantuan sembako dari PG Tjoekir

karena dari PG Tjoekir sendiri dari tahun ke tahun memang di bagikan

secara merata

Para petani tebu yang bekerjasama dengan PGTjoekir rata-rata

memiliki ekonomi menengah ke atas karena selain menjadi petani tebu

dengan lahan tebu yang luas petani tebu juga memiliki pekerjaan lain

selain menjadi petani tebu Hal ini dapat dilihat pada Grafik 48

90

Grafik 48 Pekerjaan selain menjadi petani tebu

Menurut Grafik 48 diketahui bahwa selain menjadi petani

tebu para petani tebu memiliki pekerjaan yang lain grafik di atas

adalah jawaban dari pernyataan ldquoAnda memiliki pekerjaan selain

menjadi petani teburdquo dan 54 dari seluruh responden merupakan

petani tebu yang memiliki pekerjaan selain menjdi petani tebu

Diantara pekerjaan tersebut sebagai petani palawija berdagang Hal

tersebut dikarenakan pendapatan yang didapat petani tebu setiap panen

tidak cukup untuk mengembalikan modal awal mengolah sawah tebu

Seperti disajikan pada Grafik 49

Grafik 49 Pendapatan Petani Tebu Setiap Musim Panen

Menurut Grafik 46 bahwa dijelaskan mengenai pendapatan

petani tebu yang akhir-akhir ini mengalami penurunan Dapat

0

26

54

20

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Setuju

Sangat Setuju

3

63

26

8

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Setuju

Sangat Setuju

91

dikarenakan faktor cuaca yang mengakibatkan tebu berkualitas rendah

dan faktor penundaan masa giling tebu Para petani tebu baik petani

kecil (memiliki lahan 1-3 hektar) maupun petani besar (4-45 hektar)

mayoritas memiliki pekerjaan selain petani tebu dan penghasilan yang

didapat dalam rumah tangga juga tidak hanya dari kepala keluarga

tetap dari istri dan anak yang sudah bekerja Dari segi kesehataan para

petani tebu mayoritas tidak memiliki penyakit khusus (penyakit

jantung asma kanker dan lain-lain) Sebagian besar petani

mengatakan bahwa tidak ada bantuan atau jaminan kesehatan dari

pabrik tetapi sebagian lainnya mengatakan mendapatkan jaminan

kesehatan tetapi pada waktu tertentu

C Hasil Observasi

Observasi dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh Program CSR dari PG Tjoekir itu berpengaruh terhadap

perekonomian petani tebu dan karyawan pabrik Kegiatan observasi di

lakukan dengan mengamati pendapat-pendapat dari individu para petani

tebu dan karyawan yang telah bekerjasama baik sebagai mitrapemasok

tebu maupun sebagai pegawai pabrik serta mengamati pelaksanaan CSR

Hal ini dapat di lihat pada tabel 49

Tabel 49 Hasil Observasi

No Variabel Indikator Implementasi Pendapat

Masyarakat

1 Program

CSR

Program bina

lingkungan

Perbaikan

irigasi sawah

sepanjang 2750

m x 07 m2 di

daerah Catak

Gayam

(Mojowarno)

dengan biaya

27720000

Sangat bagus

karena

sebelumnya

sungai kecil itu

tidak dapat

mengalir

secara lancar

ddan terlalu

sempit

92

(foto terdapat

pada lampiran)

kemudian PG

Tjoekir

memperlebar

sungai hingga

kini irigasi

sawah lancar

2 Program

Kemitraan

Peminjaman

dana usaha

dengan bunga

ringan

Bagus di

gunakan untuk

modal

pengolahan

sawah tebu

3 Program CSR

untuk warga

sekitar pabrik baik

itu karyawan

maupun petani

Bantuan berupa

sembako

Bagus di

laksanakan 2

kali dalam

setahun setiap

musim giling

4 Tingkat

ekonomi

Tingkat Sumber

Data Primer yang

diolahpendapataan

petani tebu

Tingkat

pendapatan

petani tebu

sebagian besar

menengah ke

atas dan

sebagian besar

lahan sawah

yang di tanami

tebu lebih dari 2

hektar bahkan

hingga

mencapai 40

hektar

Di lihat dari

luas awah tebu

yang di miliki

luas tanah dan

gedung tempat

tinggal selain

itu memiliki

lebih dari 1

buah mobil

Tabel 49 Lanjutan

njutannjutan

93

5 Tingkat kesehatan

petani tebu

Jarang yang

memiliki

penyakit khusus

seperti kanker

diabetes

jantung lemah

dan lain-lain

Sebagian besar

anggota

keluarga

petani tebu

tidak memilki

penyakit

khusus

6 Tingkat

pendidikan

Sebagian besar

tingkat

pendidikan

petani tebu

adalah tingkat

SLTA

Tingkat

pendidikannya

bagus

mengingat

bahwa petani

tebu itu bukan

orang

sembarangan

Sumber Data primer yang diolah

D Pengujian Persyaratan Analisisdan Pengujian Hipotesis

a Uji Kualitas Data

Uji validitas dan reliabilitas sangatlah penting dalam sebuah

penelitian karena tahap ini merupakan tahap awal sebelum memulai

penelitian yang pengambilan data penelitian menggunakan kuesioner

atau angket

1 Uji Validitas

Sebelum melakukan penelitian angket yang sudah dibuat oleh

peneliti diuji keabsahannya Setiap nomor item yang ada di angket

diuji kevaliditasannya dengan cara menyebarkan angket kepada

responden kurang lebihnya 30 orang Kemudian dari uji validitas

inilah akan diketahui mana nomor item kuesioner yang valid dan

yang tidak valid Apabila banyak item yang tidak valid maka

peneliti harus memperbaiki pertanyaan atau pernyataan dalam

angket kemudian kembali disebarkan kepada responden uji

Tabel 49 Lanjutan

94

validitas Responden ini bukanlah responden yang dipakai untuk

objek penelitian melainkan responden ini hanya untuk menguji

kevaliditasannya saja Seperti yang terdapat dalam Tabel 410

Tabel 410 Hasil Uji Validitas Variabel X (Corporate Social

Responsibility)

No Variabel Indikator No Item No Valid

1

Program-

program

Corporate

Social

Responsibility

PG Tjoekir

(Variabel X)

Program

Kemitraan

1234567

891011

9

Program Bina

Lingkungan

12131415

16171819

20

1215

Pada Tabel 410 telah diketahui dengan uji validitas

menggunakan bantuan komputer yaitu software SPSS 160

memiliki hasil bahwa ada 3 butir pernyataan dalam kuesioner yang

tidak valid Pernyataan yang valid sebanyak 17 nomor item pada

angket yang disebarkan ini berarti angket tersebut sudah terbilang

valid karena dari hasil hitung SPSS menunjukkan bahwa (r hitung

gt r tabel) nilai r hitung lebih besar dibandingkan dengan nilai r

tabel Pada uji validitas ini peneliti memilih 30 sampel dari

bermacam responden yaitu petani tebu dan karyawan pabrik

Pabrik Gula Tjoekir Jumlah responden dalam uji validitas adalah

30 dan dilihat dalam r tabel bahwa N=30 (jumlah responden)

terdapat nilai 0361 dan kemudian setelah di hitung banyak nomor

item yang hasilnya lebih besar dari r 0361 sehingga terdapat 17

pernyataan dikatakan valid karena nilai hitung lebih dari r hitung gt

0361 untuk variabel X (Program CSR Pabrik Gula Tjoekir) Pada

Tabel 411 Menggambarkan hasil uji validitas dari variabel Y

95

Tabel 411 Hasil Uji Validitas Variabel Y (Tingkat Ekonomi

Petani Tebu)

No Variabel Indikator No Item No Valid

1

Tingkat

ekonomi

petani tebu

(Variabel Y)

Pendapatan 123456

7

891011

12

1911

Pendidikan 131415

1617

-

Kesehatan 181920 1819

Hasil uji validitas pada Tabel 411 diketahui terdapat 5

pernyataan yang tidak valid dalam kuesioner dikarenakan hasil

hitung dari SPSS menunjukkan hasil yang nilainya kurang dari

0361 (r hitung lt r tabel) Pernyataan yang tidak valid tidak di

gunakan dalam penelitian Pada kuesioner tersebut ada 40

pernyataan dalam satu angket dan terdapat 8 nomor yang tidak

valid berarti 32 nomor saja yang di gunakan peneliti untuk

disebarkan kembali ke responden

2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah pengujian yang dilakukan setelah

kuesioner diuji kevaliditasannya setelah diketahui valid tidaknya

kemudian diuji reliabel atau tidak reliabel Tujuan dari pengujian

reliabilitas adalah untuk mengetahui bahwa jawaban dari

responden itu memilki kosistensi atau tidak dalam menjawab

kuesioner yang telah disebarkan dan dapat dikatakan sebagai alat

ukur konsistensi dari waktu ke waktu Untuk mengetahui tingkat

reliabel peneliti menggunakan software SPSS 160 dengan

menghitung koefisien Alpha Cronbachrsquos apabila hasil

penghitungan Alpha Cronbachrsquos gt 06 maka dapat dikatakan

kuesioner tersebut reliabel Dalam uji reliabel jumlah yang di

gunakan sama seperti jumlah responden untuk uji validitas karena

96

tahap uji reliabilitas adalah tahap lanjutan setelah uji validitas

Seperti yang di gambarkan pada Tabel 412

Tabel 412 Hasil Uji Reliabilitas Variabel X (Corporate Social

Responsibility)

Reliability Statistics

Cronbachs Alpha N of Items

851 20

Sumber Data primer yang diolah

Dari hasil penghitungan di atas bahwa nilai Cronbachrsquos

Alpha gt 06 jadi dapat dikatakan uji reliabitas untuk variabel X

hasilnya adalah reliabel Dalam Tabel 410 terbilang hasil

penghitungan 0851 yang nilainya lebih besar dari 06 jadi tingkat

reliabilitasnya terpenuhi Untuk uji reliabilitas pada variabel Y

dapat dilihat seperti yang terdapat pada Tabel 413

Tabel 413 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y (Tingkat Ekonomi

Petani Tebu)

Reliability Statistics

Cronbachs Alpha N of Items

777 20

Sumber Data primer yang diolah

Pada Tabel 413 hasil hitung menunjukkan 0777 gt 06 yang

artinya nilai tersebut lebih besar dari 06 jadi dapat dikatakan uji

reliabilitas pada variabel X adalah reliabel pada kedua variabel X

dan variabel Y adalah reliabel tingkat konsistensi jawaban

responden pada angket memenuhi syarat dan dapat melanjutkan

untuk menyebarkan angket pada objek penelitian yang

sesungguhnya

97

b Uji Persyaratan Analisis

Dalam penelitian ini terdapat uji persyaratan analisis yang terdiri

dari uji normalitas uji homogenitas uji lineartas Hal tersebut akan

dijelaskan dan dihitung menggunakan bantuan komputer yaitu SPSS

160

1 Uji Normalitas

Uji normalitas pada penelitian ini digunakan untuk menguji

apakah variabel X dan variabel Y yang diteliti memiliki ditribusi

normal atau tidak normal Uji normalitas ini menggunakan

hitunngan uji Kolmogorov-Smirnov yang akan dihitung

menggunakan software SPSS 160 Dalam penghitungan

normalitas terdapat istilah taraf signifikan atau biasa dilambangkan

dengan Sig Nilai signifikansi ini akan dibandingkan dengan rumus

Kolmogorov-Smirnov yaitu signifikan gt 005 dan dapat dikatakan

data tersebut berdistribusi normal Begitupun sebaliknya kalau

hasil nilai hitung signifikan lt005 maka data tersebut dinyatakan

tidak berdistribusi normal Seperti yang terdapat pada Tabel 414

98

Tabel 414 Hasil Uji Asumsi Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Program

_CSR

Tingkat_ekonomi_

Petani

Unstandardized

Residual

N 35 35 35

Normal

Parametersa

Mean 484571 373143 0000000

Std

Deviation 519243 361997 339669670

Most Extreme

Differences

Absolute 155 139 095

Positive 155 139 095

Negative -093 -123 -095

Kolmogorov-Smirnov Z 915 820 564

Asymp Sig (2-tailed) 373 511 908

a Test distribution is Normal

Sumber Pengolahan data

Pada Tabel 414 diketahui pada kolom Unstandardized

Residual nilai signifikansi addalah 0908 gt005 maka dapat

dikatakan bahwa data berdistribusi normal Signifikansi pada

kolom variabel X (Program CSR) menunjukkan angka 0373gt005

artinya variabel X merupakan data berdistribusi normal Sedangkan

pada kolom variabel Y (Tingkat Ekonomi Petani) menunjukkan

angka 0511 gt 005 yang berarti variabel Y merupakan data

berdistribusi normal Hasil tersebut didukung juga dengan

histogram hasil uji normalitas seperti pada Grafik 436 sebagai

berikut

99

Sumber data mentah yang telah diolah menggunakan SPSS 160

Grafik 410 Grafik Uji Normalitas

Selain didukung dengan hasil penghitungan berupa

diagram Hasil uji normalitas ini juga didukung oleh diagra P-Plot

seperi yang telah disajikan pada Grafik di bawah ini

Sumber data mentah yang diolah

Grafik 411 Grafik diagram Uji Normalitas (P-Plot)

Diagram P-plot merupakan diagram hasil yang mendukung

penghitungan uji normalitas Cara membaca diagram P-plot adalah

lingkaran-lingkaran yang mendekati garis maka data penelitian

tersebut semakin tinggi tingkat kenormalannya sebaliknya apabila

100

lingkaran-lingkaran kecil tersebut semakin menjauhi garis maka

tingkat kenormalannya semakin rendah Dari data hasil di atas

dapat dilihat bahwa hasil penghitungan menunjukkan 19 data

penelitian sangat dekat bahkan berada pada garis ini dapat

dikatakan normalitasnya tinggi Untuk 13 lainnya dekat tetapi agak

sedikit menjauh dan dapat dikatakan tingkat normalitasnya sedang

karena tidak terlalu jauh dari garis normalitas tersebut

2 Uji Homogenitas

Uji homogenitas adalah pengujian mengenai sama tidaknya

variansi-variansi dua buah distribusi atau lebih Uji homogenitas

dilakukan untuk mengetahui apakah data dalam variabel X dan Y

bersifat homogen atau tidak119

Dalam penghitungan ini asumsi

homogenitas menggunakan Lavene ndashTest dalam pengambilan

keputusan adalah jika nilai signifikansi gt 005 maka distribusi data

adalah homogen Sebaliknya jika hasil penghitungan signifikansi lt

005 maka data tersebut adalah data yang berdistribusi tidak

homogen Penghitungan dapat dilihat seperti pada tabel 415

Tabel 415 Hasil Uji Asumsi Homogenitas

Hasil

Levene Statistic df1 df2 Sig

1594 1 68 211

Sumber Data primer yang diolah

Dari Tabel 415 diketahui bahwa hasil penghitungan

menunjukkan signifikansi gt 005 terbilang 0211gt 005 jadi dapat

diambil keputusan bahwa data dari variabel X dan Y merupakan

data yang berdistribusi homogen

119

Di kutip dari situs web httpswwwstatistikiancom201301uji-homogenitashtmlamp pada

tanggal 17 Februari 2019 pukul 2020

101

3 Uji Linearitas

Linearitas dapat diartikan seperti garis lurus yang

berhubungan Uji linearitas digunakan untuk mengetahui antara

dua variabel X dan Y mempunyai hubungan yang linear atau tidak

secara signifikan Dalam penelitian ini penghitungan dengan

bantuan komputer yaitu dengan SPSS 160 Uji linear biasanya

digunakan dalam prasyarat analisis korelasi dan regresi linear

Pengambilan keputusan adalah jika nilai signifikan gt 005 maka

terdapat hubungan yang linear antara variabel X dan variabel Y

Seperti pada Tabel 416 dengan menggunakan Tabel ANOVA

Tabel 416 Hasil Asumsi Uji Linearitas

Sumber Data primer yang diolah

Berdasarkan hasil hitungan dari uji linearitas pada Tabel 416

dapat diketahui bahwa nilai dari kolom Sig pada baris Deviation

from Linearityhasilnya adalah 0239 gt 005 maka data tersebut

antara variabel X dan Y memilki hubungan yang linear antar

Porgram CSR dengan Tingkat ekonomi petani tebu

ANOVA Table

Sum of Squares Df

Mean Square F Sig

Tingkat_Ekonomi_Petani Program_CSR

Between Groups (Combined)

277793 17 16341 1656 154

Linearity 53266 1 53266 5398 033

Deviation from Linearity

224527 16 14033 1422 239

Within Groups 167750 17 9868

Total 445543 34

102

c Uji Hipotesis Penelitian

1 Uji T

Uji T pada penelitian digunakan untuk menguji ada atau tidaknya

pengaruh antara variabel X terhadap variabel Y Pengujian ini

adalah pemecah dari sebuah hipotesis penelitian yang mana

hasilnya antara ada pengaruh atau tidak ada pengaruh seperti yang

disajikan pada Tabel 417 Dengan hipotesis bahwa

Ha = Ada pengaruh program CSR (Corporate Social

Responsibility) terhadap Perekonomian Petani Tebu dan

karyawan Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang

H0 = Tidak ada pengaruh program CSR (Corporate Social

Responsibility) terhadap Perekonomian Petani Tebu dan

karyawan Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang

Kriteria pengujian

a Jika thitung ttabel maka H0 diterima Ha di tolak

b Jika thitung gt ttabel maka H0 ditolak Ha diterima

Seperti yang telah disajikan pada Tabel 417 hitungan

menggunakan SPSS berikut

Tabel 417 Hasil Uji T

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig B Std Error Beta

1 (Constant) 25633 5549 4620 000

Program_CSR 241 114 346 2117 042

a Dependent Variable Tingkat_Ekonomi_Petani

Sumber Data primer yang diolah

103

Pada Tabel 417 mengenai uji T dapat dilihat hasil

penghitungan yang menggunakan bantuan komputer dengan SPSS

160 diperoleh hasil untuk variabel X (Program Corporate Social

Responsibility PG Tjoekir) dengan nilai thitung sebesar 2117 yang

lebih besar dari ttabel yaitu 203011 yang artinya Ho ditolak

sehingga Ha diterima yang artinya terdapat pengaruh CSR

terhadap perekonomian petani tebu dan karyawan dan nilai

signifikansi yang diperoleh sebesar 0042 dimana nilai signifikansi

tersebut lebih kecil dibandingkan dengan α = 005 Penghitungan

ini menunjukkan bahwa jawaban hipotesis penelitian yaitu H0

ditolak yang berarti bahwa pengukuran untuk variabel X (Program

Corporate Social Responsibility PG Tjoekir) adalah signifikan

Dapat disimpulkan bahwa variabel X (Program CSR PG Tjoekir)

berpengaruh terhadap variabel Y (Tingkat ekonomi petani tebu)

selain itu koefisien regresi variabel (X) Program CSR PGTjoekir

bernilai positif sehingga pengaruh Program CSR PG Tjoekir

terhadap Perekonomian Petani Tebu dan karyawan pabrik adalah

positif

2 Koefisien Determinasi

Perhitungan pada penelitian ini menggunakan perhitungan

regresi Regresi bertujuan untuk menguji pengaruh antara variabel

satu dengan variabel yang lain Pada penghitungan ini

menggunakan penghitungan Regresi Linear Sederhana yang mana

digunakan hanya untuk satu buah variabel X dan satu buah

variabel Y saja Penghitungan regresi ini menggunakan bantuan

software SPSS 16 Untuk mengetahui seberapa pengaruh program

CSR Pabrik Gula Tjoekir terhadap perekonomian Petani Tebu dan

karyawan pabrik apakah berpengaruh secara signifikan atau tidak

Untuk menganalisis ada atau tidaknya pengaruh CSR terhadap

tingkat ekonomi petani tebu dengan melihat nilai hitung dari R

104

Square untuk mengetahui berapa beasar pengaruh dalam

persentase () Seperti hasil hitung pada Tabel 418

Tabel 418 Koefisien determinasi (R) Variabel X dan Y

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std Error of the

Estimate

1 346a 120 093 344778

a Predictors (Constant) Program_CSR

Sumber Data primer yang diolah

Berdasarkan Tabel 418 bahwa dalam penghitungan yang

menggunakan SPSS telah diketahui hasil dari R-Square 0120 dari

variabel X atau variabel Program Corporate Social Responsibility

Pabrik Gula Tjoekir Berdasarkan penghitungan tersebut dikatakan

bahwa 0120 menjadi 120 dari variabel dependen ( Variabel

perekonomian petani tebu) dipengaruhi oleh variabel independen

(Program Corporate Social Responsibility) Dari sini dapat

disimpulkan bahwa tingkat pengaruh antar variabel X dan variabel

Y pada penelitian ini sebesar 12 sedangkan 88 lainnya

dipengaruhi oleh berbagai faktor lainnya (sawah petani yang

bukan tebu palawija aset lain seperti usaha mobil angkuttruk

pendapatan yang diberikan oleh anak petani yang anaknya sudah

bekerja pendapatan dari pensiunan PNS dan TNI pendapatan dari

sewa kontrakan milik petani tebu dan lain-lain) yang tidak

merupakan fokus penelitian ini

3 Analisis Regresi Linear Sederhana

Untuk mengetahui seberapa banyak pengaruh Program CSR

(variabel bebas) dapat dilihat melalui pengujian Koefisien Regresi

yang diberi tanda huruf ldquoBrdquo Untuk mengetahui pengaruh dari

105

masing-masing variabel dapat dilihat pada tabel yang telah

disajikan pada Tabel 419

Tabel419 Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig B Std Error Beta

1 (Constant) 25633 5549 4620 000

Program_

CSR 241 114 346 2117 042

a Dependent Variable

Tingkat_Ekonomi_Petani

Sumber Data primer yang diolah

Pada hasil penghitungan SPSS tabel 419 untuk

mengetahui tingkat signifikansi pada setiap variabel dapat dilihat

pada kolom Sig dengan pengambilan keputusan apabila hasil

hitung kurang dari 005 maka penghitungan tersebut dinyatakan

bahwa variabel X tersebut signifikan Dapat dilihat bahwa hasil

hitung pada kolom Sig dengan nilai 0042 yang berarti variabel

tersebut signifikan Tabel Koefisien dalam regresi linear sederhana

ini berfungsi untuk menggambarkan persamaan regresi Dengan

mengetahui nilai dari baris konstan pada kolom B serta koefisien

regresi yang signifikan Model persamaan regresi untuk

mengetahui tingkat pengaruh program CSR PG Tjoekir terhadap

Perekonomian Petani Tebu dan Karyawan Pabrik adalah dengan

rumus statistik Y = a + bX Dalam Tabel 417 bila dimasukkan

106

pada rumus persamaan regresi menjadi Y = 25633 + 0241X

sebagaimana diinterpretasikan bahwa pada variabel X

menunjukkan nilai positif 0241 hal ini menjadikan apabila nilai

dari B 0241 ini meningkat maka nilai variabel Y juga akan

meningkat sebesar 0241 karena keduanya memiliki hubungan

pengaruh yang searah

E Pembahasan Hasil Penelitian

Pada penelitian ini menemukan hasil yang di dapatkan baik secara

primer yang langsung pada objek penelitian yaitu petani tebu maupun

secara skunder dengan melihat angket yang telah diisi oleh 20 orang petani

tebu dan 15 karyawan pabrik gula Setelah proses penyebaran angket

kemudian mengolah data dan didapatkan hasil bahwa tingkat pengaruh

antar variabel X dan variabel Y pada penelitian ini sebesar 12

sedangkan 88 lainnya dipengaruhi oleh berbagai faktor lainnya (sawah

petani yang bukan tebu palawija aset lain seperti usaha mobil

angkuttruk pendapatan yang di berikan anak pada petani yaang anaknya

sudah bekerja pendapatan dari pensiunan PNS dan TNI pendapatan dari

sewa kontrakan milik petani tebu dan lain-lain) yang tidak merupakan

fokus penelitian ini

Pada penelitian ini mengenai CSR (Corporate Social

Responsibility) merupakan sebuah kebijakan dari perusahaan yang di

dalamnya terdapat 3 aspek inti yaitu masyarakat perusahaanpabrik gula

dan lingkungan120

Dari ketika aspek tersebut memiliki kesesuaian dari

teori CSR yang dikemukakan oleh 2 tokoh yaitu Archie B Carrol dan John

Elklingtonrsquos bahwa pada CSR ada 3 aspek di sebut 3P yaitu

(ProfitPlanetPeople) meliputi kesejahteraan atau kemakmuran ekonomi

peningkatan kualitas lingkungan dan keadilan social121

Pada CSR Pabrik

Gula Tjoekir tidak akan berjalan lancar bila 3 aspek dari teori Triple

120

Muhammad SubhiImplementasi Corporate Social Responsibility PT Pertamina

(Persero)SkripsiProgram Studi Kesejahteraan MasyarakatUIN Syarif Hidayatullah2011 hal20 121

BusyraAzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary

menjadiMandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 34

107

Bottom Line itu ada yang tidak ada Selain itu dari 3 aspek tersebut dalam

kenyataan adalah Planet menggambarkan sumber daya alam dalam hal ini

adalah tanaman tebu seperti yang di ketahui bahwa semua industri sumber

daya alam berasal dari bumi dan sebuah CSR tidak dapat disebut CSR

apabila tidak ada aspek sosial masyarakat atau dalam teori disebut People

Dalam teori mencari Triple Bottom Line aspek Profit digambarkan sebagai

perusahaan dimana sebuah perusahaan tujuan utamanya adalah menekan

kerugian dan mencari keuntungan yang sebesar-besarnya

Selain membahas mengenai aspek CSR pada teori dan di

hubungkan dengan kenyataan pada CSR Pabrik Gula Tjoekir Terdapat

model-model CSR sebuah perusahaan dan untuk penelitian ini CSR

Pabrik Gula Tjoekir memakai Teori dari Kloter dan Lee mengenai model

CSR Diantara 6 model pelaksanaan CSR dallam perusahaan CSR Pabrik

Gula Tjoekir masuk ke dalam 3 kategori model dalam teori Kloter

Pertama Cause related marketing adalah bentuk kontribusi perusahaan

dengan menyisihkan beberapa persen dari pendapaan yang diperoleh

perusahaan sebagai donasi bagi permasalahan sosial tertentu untuk

periode tertentu atau produk tertentu122

Dalam hal ini Pabrik Gula Tjoekir

menyisihkan sebagian dari laba perusahaan untuk didonasikan kepada

petani tebu secara tidak langsung karena dana donasi tersebut diolah

menjadi dana pinjaman sewaktu-waktu baik bagi karyawan petani tebu

maupun bagi masyarakat sekitar pabrik yang sedang membutuhkan dan

baik itu untuk urusan usaha pengolahan pertanian tebu maupun untuk

kebutuhan mendadak Dana tersebut dapat diajukan oleh petani tebu

karyawan dan karyawan pabrik kepada koperasi tebu rakyat yang menjadi

mitra pabrik dalam mengolah dana pada koperasi simpan pinjam Dalam

CSR ini disebut dengan program kemitraan yaitu peminjaman dana

dengan bunga yang sangat rendah yang sebagian besar diberikan kepada

petani tebu Kedua model Corporate philantrophy adalah inisiatif dari

122

BusyraAzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary

menjadiMandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 46

108

perusahaan dengan memberikan kontribusi langsung kepada suatu

aktivitas amal baik dalam bentuk donasi ataupun sumbangan tunai123

Pada pelaksanaan CSR Pabrik Gula Tjoekir sesuai dengaan poin kedua

teori dari Kloter dan Lee karena dari pihak pabrik memang memberikan

kontribusi langsung kepada maasyarakat petani tebu karyawan dan mitra

pabrik yang lainnya Wujud dari hal ini adalah adanya program CSR bagi-

bagi sembako setiap dua kali dalam setahun atau setiap musim giling tiba

dan setelah musim giling selesai Pembagian santunan sembako ini

dilaksanakan secara merata baik kepada karyawan petani tebu dan warga

sekitar pabrik Konkretnya santunan donasi rutin dibagikan pada 3

kelurahan yaitu Desa Jatirejo Desa Cukir dan Desa Kwaron Pembagian

tersebut di lakukan secara merata kepada warga Ketiga model

Community Voluntering adalah bentuk kegiatan yang dilakukan langsung

oleh perusahaan dalam memberikan bantuan dan mendorong karyawan

serta mitra bisnisnya untuk secara sukarela terlibat dan membantu

masyarakat setempat124

Dalam hal ini mitra bisnis seperti petani tebu

tidak dapat berkontribusi dalam pemberian bantuan tetapi pihak pabrik

mengajak para karyawan yang tidak lain adalah warga sekitar pabrik untuk

terlibat dalam program CSR seperti pembangunan jembatan pembersihan

selokan para warga dan pelancaran irigasi pada sawah-sawah sekitar

pabrik Sudah keharusan bagi setiap perusahaan untuk melaksanakan CSR

atau tanggung jawab perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan

sekitar hal ini didukung oleh sebuah ayat Al qurrsquoan yang menganjurkan

untuk tidak merusak lingkungan serta melakukan kwajiban secara

seimbang antara industri dan keadaan lingkungan sekitar yaitu QS Al Ar-

rum ayat 41 yang artinya ldquoTelah nampak kerusakan di darat dan di laut

disebabkan karena perbuatan tangan manusia supaya Allah merasakan

kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka agar mereka

kembali (ke jalan yang benar)rdquo

123

Ibid 124

Busyra AzheriCorporate Social Responsibility Dari Voluntary menjadi

MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 46

109

Pada Pabrik Gula Tjoekir program CSR meliputi program PKBL

(Program kemitraan dan Bina Lingkungan) yang implementasinya cukup

bagus dirasakan oleh warga sekitar karyawan pabrik dan peetani tebu

program santunan berupa bantuan sembako kepada para warga baik warga

biasa petani tebu maupun karyawan pabrik yang tinggal sekitar pabrik di

3 desa (Jatirejo Cukir dan Kwaron) pembangunan Jembatan pelancaran

irigasi sawah warga penerangan jalan umum dan lain-lain Secara tidak

langsung CSR pabrik tersebut memiliki pengaruh untuk petani dan

karyawan Hal ini didukung oleh penelitian relevan yang dilakukan oleh

Dwi Riska Nihayah dalam karyanya yang berjudul Implementasi

Corporate Social Responsibility Pabrik Gula Tjoekir Jombang pada tahun

2017

Pada penelitian ini fokus pada pengaruh CSR terhadap

perekonomian petani tebu dan karyawan pabrik Perekonomian tersebut

dapat dilihat pada 3 aspek inti yaitu dilihat dari pendidikan kesehatan dan

pendapatan Program CSR pabrik Tjoekir merupakan program yang

berkelanjutan Dalam pengaruh pendapatan petani CSR telah membantu

para petani berupa pelancaran irigasi sawah subsidi bibit tebu dan

peminjaman dana yang secara tak langsung telah membantu ekonomi

petani tebu dengan begitu petani memiliki dana untuk mengolah sawah

serta saluran irigasi sudah semakin lancar Selain itu dalam pendidikan

walaupun Pabrik Gula Tjoekir tidak secara langsung memberi bantuan

dana pendidikan untuk keluarga mitra karyawan dan warga sekitar namun

untuk setiap peminjaman yang diajukan karyawan dan mitra akan dipenuhi

oleh pihak pabrik Gula Tjoekir Untuk bidang kesehatan karyawan

memperoleh jaminan kesehatan BPJS yang dibayarkan oleh pabrik untuk

para karyawan Untuk petani tebu sebagian besar tidak memperoleh

bantuan kesehatan apapun dari pabrik tetapi untuk petani tebu yang

merupakan mantan karyawan masih mendapatkan fasilitas jaminan

kesehatan BPJS Program CSR yang berkelanjutan ini didukung dengan

penelitian yang relevan dari disertasi yang di tulis oleh Partogi Saoloan

110

Samosir dengan judul ldquoAnanlisis Kebijkan Corporate Social

Responsibility Berkelanjutan pada Industri Otomotif di Indomobil

Grouprdquo125

F Keterbatasan Penelitian

Penelitian yang sudah dilakukan telah berhasil menguji hipotesis

yang diajukan tetapi belum pada tingkat kebenaran mutlak sehingga

masih terdapat kemungkinan untuk melakukan penelitian lanjutan

mengenai CSR (Corporate Social Responsibility) dari PG Tjoekir

terhadap tingkat ekonomi petani tebu Hal ini dikarenakan adanya

beberapa keterbatasan dalam penelitian ini antara lain

1 Penelitian ini masih menggunakan kuesioner tertutup dimana

jawabannya masih disediakan oleh peneliti Sehingga informasi yang

didapatkan masih terbatas

2 Beberapa hal yang di luar kemampuan peneliti sehingga tidak dapat

dijangkau oleh peneliti hal ini di karenakan keterbatasan tenaga

waktu biaya dan pemikiran dari peneliti

3 Dilihat dari sampel yang diambil peneliti masih terbatas populasi

terjangkaunya hanya terbatas pada karyawan yang jumlahnya terbatas

saat bukan musim giling di pabrik petani tebu yang jumlah

populasinya tergolong sedikit dalam Kabupaten Jombang yang

menjadi mitra PG Tjoekir Untuk sampel petani tebu juga masih

kurang maksimal karena banyak petani tebu yang tidak dapat ditemui

karena alasan tertentu

125

Partogi Saoloan Samosir Ananlisis Kebijkan Corporate Social Responsibility Berkelanjutan

pada Industri Otomotif di Indomobil Group Pascasarjana IPB2011

111

BAB V

KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN

A Kesimpulan

Berdasarkan analisis data yang telah di lakukan mulai dari Uji

Validitas Uji Normalitas hingga terakhir pada Regresi Linear Sederhana

diperoleh hasil analisis penelitian yang dinyatakan bahwa ldquoTerdapat

pengaruh program Corporate Social Responsibility Pabrik Gula Tjoekir

terhadap Tingkat Ekonomi Petani Teburdquo Hal ini didasarkan pada hasil

penghitungan data dengan bantuan komputer yaitu SPSS 160 yang

menunjukkan hasil Y = 25633 + 0241X sebagaimana diinterpretasikan

bahwa pada variabel X menunjukkan nilai positif 0241 hal ini menjadikan

nilai meningkat maka nilai variabel Y juga akan meningkat sebesar 0241

karena keduanya memiliki hubungan pengaruh yang searah dan tetap

Hasil dari R-Square 0120 dari variabel Program Corporate Social

Responsibility(X) Berdasarkan penghitungan tersebut di katakan bahwa

0120 menjadi 120 Dari sini dapat disimpulkan bahwa tingkat pengaruh

antar variabel X dan variabel Y pada penelitian ini sebesar 12

sedangkan 88 lainnya dipengaruhi oleh berbagai faktor lainnya (sawah

petani yang bukan tebu palawija aset lain seperti usaha mobil

angkuttruk pendapatan yang diberikan anak pada petani yaang anaknya

sudah bekerja pendapatan dari pensiunan PNS dan TNI pendapatan dari

sewa kontrakan milik petani tebu dan lain-lain) yang tidak merupakan

fokus penelitian ini

Selain itu hasil penghitungan menggunakan Uji T hasil untuk nilai

thitung sebesar 2117 lebih besar dari ttabel yaitu 203011 maka H0 ditolak

dan Ha diterima yang artinya terdapat pengaruh CSR terhadap

perekonomian petani tebu dan karyawan nilai signifikansi yang diperoleh

sebesar 0042 dimana nilai signifikansi tersebut lebih kecil dibandingkan

dengan α = 005 Jawaban hipotesis penelitian yaitu H0 ditolak yang berarti

112

bahwa pengukuran untuk variabel X (Program Corporate Social

Responsibility PG Tjoekir) adalah signifikan

Dari program CSR PG Tjoekir para petani tebu dan karyawan

pabrik memperoleh banyak manfaat diantaranya petani mendapatkan

bantuan bibit tebu peminjaman dana berbunga rendah untuk pengolahan

sawah tebu Untuk karyawan juga dapat meminjam dana dari program

kemitraan memperoleh BPJS gratis saat pabrik beroperasi memperoleh

santunan sembako setiap musim gilingnya serta fasilitas umum di sekitar

pabrik seperti pembangunan jembatan pelebaran sungaipelancaran

drainase dan penerangan lampu-lampu di sepanjang jalan yang penerangan

sebelumnya belum memadai Selain itu juga terdapat bantuan dari PG

Tjoekir berupa tenda-tenda semi permanen untuk para pedagang di

wilayah kawasan wisata Makam Gusdur yang tempatnya tepat di seberang

PG Tjoekir

B Implikasi

1 Pabrik akan lebih efisiensi dalam mengimplementasikan program-

program CSR serta mengetahui pendapat para petani tebu mengenai

CSR

2 Petani tebu dapat mengutarakan pendapaat masing-masing lewat

musyawarah APTR (Anggota Petani Tebu Rakyat) pada rapat di

KPTR (Koperasi Ppetani Tebu rakyat)

3 Masyarakat sekitar lebih optimal memanfaatkan fasilitas yang

diberikan Pabrik Gula Tjoekir berupa pinjaman dana berbunga ringan

untuk modal usaha jadi masyarakat lebih produktif

C Saran-saran

1 Perusahaan Pabrik Gula Tjoekir PTPN X

Lebih optimal dan efisien lagi dalam program pelancaran

drainaseirigasi karena selain irigasi sawah yang penting saluran air

pada pemukiman warga sekitar juga sangat penting

Pelatihanworkshop untuk petani tebu bagaimana mengolah tebu

dengan baik secara optimal serta mengatur biaya pengolahan tebu

113

Perlu diperhatikan untuk perbaikan sistem pengembalian dana

pinjaman bunga rendah pada Program Kemitraan agar petani tidak

dirugikan Pabrik mengganti strategi pemasaran agar tidak kalah saing

dengan gula imporGKR (Gula Kristal Rafinasi) karena hal itu dapat

merugikan pendapatan petani tebu

2 Penelitian Lain

Untuk penelitian selanjutnya penulis sangat mengharapkan jangkauan

penelitian yang lebih luas responden yang lebih banyak serta data

yang lebih mendalam (wawancara) satu per satu petani tebu

3 Petani tebu

Mengikuti pelatihanworkshop untuk pengelolaan sawah tebu secara

maksimal dan optimal agar menghasilkan tebu yang berkualitas baik

4 Masyarakat Umum

Bagi masyarakat umum lebih memantau implementasi CSR Pabrik

Gula Tjoekir karena CSR dari arti umum adalah diperuntukkan kepada

semua warga sekitar pabrik yang terkena dampak lingkungan sosial

ekonomi dan kesahatan

114

DAFTAR PUSTAKA

ArikuntoSuharsimiProsedur Penelitian Suatu Pendekatan

PraktikJakartaPenerbit PT Rineka Cipta2013

AzheriBusyraCorporate Social Responsibility Dari Voluntary menjadi

MandatoryJakartaPenerbitPTRaja Grafindo Persada2012

AzimyShofiyatulPartisipasi dan Dampak Program Corporate Social

Responsibility PTPN VII Terhadap Taraf Hidup Masyarakat Gunung

Dempo Sumatera SelatanInstitut Pertanian BogorSkripsi2013

Badan Pusat Statistik Kabupaten JombangJumlah pendapatan panen tebu di

Kabupaten Jombang2016

Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur Jumlah industri besar dan industri

sedang yang ada di Jawa Timur menurut kabupaten pada tahun 2013-2015

BunginBurhanMetodologiPenelitianSosial dan Ekonomi (Format-format

Kuantitatif dan KualitatifuntukStudiSosiologi KebijakanPublik

Komunikasi Manajemen dan Pemasaran)JakartaKencana Prenada

Media Group2013

Daniel MoeharMetodePenelitianSosialEkonomi (Dilengkapibeberapaalatanalisa

dan penuntunpenggunaan) JakartaPTBumi Aksara2005

Departemenen Pendidikan Nasional Pusat Bahasa (Indonesia)Kamus Besar

Bahasa IndonesiaGramedia Psutaka Utama2008

HanifNanda Yulingga dan Wasis HimawantoStatistik

PendidikanYogyakartaPenerbitDee-publish2017 cetakan ke 1

IdrusMuhammadMetode Penelitian Ilmu SosialUniversitas Islam Indonesia

YogyakartaPenerbitErlangga2009

IrwantoAbdulKoharampAnggaPrabowoKajianEfektivitas Program Corporate

Social Responsibility(CSR) Yayasan Unilever IndonesiaE-Journal

DepartemenManajemen FakultasEkonomi dan Manajemen IPB2008

KumalasariMela WidyaFaktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Pemilihan

Lokasi Industri Manufaktur Skala Besar dan Sedang (Studi Kasus

Kecamatan Jaten dan Kecamatan Gondangrejo Kabupaten

Karanganyar)Universitas Sebelas MaretSkripsi2012

115

MahmudMarzukiLandasan PendidikanTangerang SelatanPenerbitHaja

Mandiri2013

MatonoNanangMetode Penelitian Kuantitatif Analisis isi dan Data

SekunderJakartaPenerbit PT Raja Grafindo Persada2016

Nihayah DwiRiska (2017) Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR)

Pada Pabrik Gula Tjoekir Jombang Thesis UniversitasPesantren Tinggi

DarulUlum

NurmalaTatik dkkPengantar ilmu PertanianYogyakartaPenerbitGraha

Ilmu2012

RuditoBambang dan Melia FamiolaCSR (Corporate Sosial

Responsibility)BandungRekayasa Sains2013

SamosirPartogi SaoloanAnalisis Kebijakan Corporate Social Responsibility

Berkelanjutan pada Industri Otomotif di Indomobil GroupInstitut

Pertanian BogorDisertasi2011

SantosoSinggihStatistik MultivariatJakartaPenerbitPT Elex Media

Komputindo2010

SlametJuli SoemiratKesehatan LingkunganYogyakarta Penerbit Gadjah Mada

university Press2014 Cetakan ke 9

Software Quantum GIS versi QGIS-OSGeo4W-2183-1

SubhiMuhammadImplementasi Corporate Social Responsibility PT Pertamina

(Persero)SkripsiProgramStudiKesejahteraanSosialUINSyarif

Hidayatullah2011

SudarmaMomonSosiologi untuk KesehatanJakartaPenerbitSalemba

Medika2009

Sugiyono Metode Pnelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan

RampD)BandungPenerbit Alfabeta2008 Cetakan ke-12

SujarweniWiratnaStatistika Untuk PenelitianYogyakarta Graha Ilmu2012

TambunanTulusIndustri Gula Nasional

(BeberapaCatatanPenting)JakartaUniversitas Trisakti2012

TariganRobinsonEkonomi RegionalTeori dan AplikasiJakartaPenerbitPT

Bumi Aksara2012Cetakan ke 6

TeguhMuhammadEkonomi IndustriJakartaPenerbitRaja Grafindo

Persada2010 Cetakan Pertama

116

Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No20Tahun 2003

WahyuningrumYuniarti dkkPengaruh Program Corporate Social Responsibility

Terhadap Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat (Studi kasus

Implementasi CSR PT Amerta Indah Otsuka Desa Pacarkeling

Kecamatan Kejayan Kabupaten Pasuruan)E-Journal Administrasi Publik

(JAP) Vol1 No5Program Studi Administrasi Publik Fakultas Ilmu

Administrasi Universitas BrawijayaMalang2013

WidjajaGunawanSeri Pemahaman Perseroan Terbatas (150 Pertanyaan

Tentang Perseroan Terbatas)JakartaForum Sahabat2008

YustikaAhmad Erani dkkTapak Pengembangan Industri

NasionalBogorPenerbitPT Penerbit IPB Press2014Cetakan Pertama

YusufMuriMetode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan Penelitian

GabunganJakartaPenerbitKencana2017 cetakan ke-4

WikipediaLetak Astronomi daerah kabupaten jombang pada peta Provinsi Jawa

Timur melalui httpsidwikipediaorgwikiKabupaten_Jombangpada

pukul 1151WIB Selasa 13 November 2017

WikipediaLetak Astronomi kecamatan Diwekdiakses melalui

httpsidwikipediaorgwikiDiwek_Jombang pada pukul 1148 WIB

Selasa 14 November 2017

Website Resmi Pabrik Gula Tjoekir httpspgtjoekirblogwordpresscom

Website Resmi Pabrik Gula Tjoekir Sejarah PendirianPabrikTjoekir PTPN X

(Persero) Jombang melaluihttpswwwpabrikgulatjoekircomsejarah-pg-

tjoekir (diakses pada web resmi PG Tjoekir pukul 0119 WIB Selasa 07

November)

Websitehttpkompasianacomyassarlina54f381827455139e2b6c77fasejarah-gelap-

berdirinya-pabrik-gula-tjoekir)

Website httpsptpn10coidpageprofil

Website httpssitusbudayaidsejaerah-pabrik-gula-tjoekir

Website httpswwwdatarisetcom

Website httpswwwstatistikiancom201301uji-homogenitashtmlamp

Website wwwKonsistensicom

LAMPIRAN 1 UJI REFERENSI

LAMPIRAN 2 INSTRUMEN PENELITIAN

INSTRUMEN PENELITIAN

No VARIABEL INDIKATOR PERNYATAAN NOITEM

1

Program-

program

Corporate

Social

Responsibility

PG Tjoekir

(Variabel X)

Program

Kemitraan

1 Pemahaman saya

mengenai

Corporate Social

Responsibility

2 Program utama

CSR untuk warga

sekitar

3 Latar belakang

didirikan CSR

4 Program CSR

yang di rasakan

warga dan petani

5 Penilaian warga

mengenai

program

kemitraan

6 Peminjaman dana

usaha merupakan

sub program dari

program

kemitraan

1

2

345

67

8910

11

Program Bina

Lingkungan

7 Penilaian warga

mengenai

program Bina

Lingkungan

1213

8 Subsisi dan

bantuan untuk

pengolah sawah

tebu

9 Bentuk dan wujud

program bina

lingkungan

10 CSR PGTjoekir

selain PKBL

1415

16171819

20

2 Tingkat

ekonomi

petani tebu

(Variabel Y)

Pendapatan 11 Sumber

matapencaharian

warga

12 Pekerjaan selain

menjadi petani

tebu

13 Penghasilan yang

di dapat petani

tebu

14 Luas sawah petani

tebu

15 Pendapatan

meningkat setelah

adanya CSR

16 Jumlah keluarga

dalam satu kepala

keluarga

17 Penghasilan

rumah tangga

selain dari kepala

rumah tangga

12

3

456

678

9

1011

12

Pendidikan 18 Jumlah anak yang

bersekolah

19 Ada anak yang

putus sekolah

20 Biaya sekolah

anak setiap

bulannya

21 Bantuan biaya

pendidikan dari

PG Tjoekir

1314

15

16

17

Kesehatan 22 Anggota keluarga

yang menderita

sakit khusus

23 Ada jaminan

kesehatan

bantuan biaya

berobat dari PG

Tjoekir

24 Pergi ke rumah

sakitpuskesmas

setiap bulan

18

19

20

LAMPIRAN 3 KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN

PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) PABRIK

GULA TJOEKIR PTPN X TERHADAP TINGKAT EKONOMI PETANI

TEBU KECAMATAN DIWEK KABUPATEN JOMBANG

Assalamursquoalaikum wrwb

Dengan hormat perkenalkan saya Nanik Yhulliyani Mahasiswi Jurusan

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (PIPS) Konsentrasi Geografi pada Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta (UIN Jakarta) sedang melakukan penelitian dalam rangka

menyelesaikan tugas akhirSkripsi untuk memperoleh gelar Sarjana Untuk itu

saya memhon kesediaan bapakibu untuk mengisi beberapa pernyataan dalam

kuesioner penelitian ini Adapun informasi atau data yang bapakibu berikan akan

terjaga kerahasiaannya dan akan di gunakan sebagai mana mestinya

ldquoBarang siapa yang berusaha melapangkan suatu kesusahan kepada seorang mukmin dari

kesusahan-kesusahan dunia maka Allah akan melapangkannya dari suatukesusahan di hari

kiamat dan barang siapa yang berusaha memberi kemudahan bagi orang yang kesusahan maka

Allah akan memberi kemudahan baginya di dunia dan akhirat Barang siapa yang menutupi

kejelekanorang Islam Allah akan menutupi kejelekannya di dunia dan akhiratallah akan selalu

membantu hambaNya selama hamba itu menolong sesama saudaranyardquo(HR Muslim)

CSR Pabrik Gula Tjoekir merupakan tanggung jawab perusahaan yang di adakan

untuk masyarakat sekitar dan petani tebu agar kegiatan industri perusahaan

tersebut berjalan lancar dan terjalin hubungan kerjasama antara perusahan dengan

warga dan petani tebu Program CSR pabrik Tjoekir salah satunya adalah Program

Kemitraan dan Bina Lingkungan Kemitraan merupakan program berupa

pinjaman dana usaha dengan bunga rendah sedangkaan program bina lingkungan

adalah program yang berupa perbaaikan lingkkungan seperti pelancaran

drainasesaluran air pembangunan jembatan

Petunjuk Pengisian

1 Bacalah dengan teliti setiap pertanyaan dan seluruh kemungkinan jawaban yang

ada

2 Pilihlah alternatif jawaban yang paling sesuai menurut anda

3 Berilah tanda silang (X) pada pilihan jawaban yang disediakan (cukup hanya

dengan mengisi satu jawaban saja)

4 Peneliti sangat mengharapkan semua pertanyaan dapat dijawab dan tidak ada

yang dilewatkan karena setiap pertanyaan saling berhubungan

5 Mohon dijawab semua pertanyaan dengan teliti dan sebenarnya 6 Untuk pertanyaan mengenai pendapat anda isilah jawaban dengan benar singkat

dan jelas

7 Kuesioner ini semata-mata untuk kepentingan akademis mohon dijawab

dengan jujur sesuai dengan penilaian Anda 8 Identitas di jamin kerahasiaannya

Ket

SS Sangat Setuju TS Tidak setuju

S Setuju STS Sangat Tidak Setuju

Data Responden No

1 Nama

2 Usia tahun

3 Jenis Kelamin ⃝ Laki-laki ⃝ Perempuan

4 Pendidikan Terakhir ⃝ SD ⃝SLTP ⃝SLTA ⃝Perguruan Tinggi

5 Pekerjaan ⃝PelajarMahasiswa ⃝ Karyawan ⃝ Petani tebu

⃝Wirausaha ⃝ Lainnya

6 Lama bekerjasebagai petani

7 Status pekerjaan ⃝ karyawan tetap ⃝ magang ⃝Lainnya

8 Sistem gaji ⃝ 1 bulan ⃝ 2 Bulan ⃝ lainnya

9 Alamat rumah Dusun Desa RTRW

10 Banyak anggota keluarga 23456orang

Variabel X

No Pernyataan Jawaban

S S S TS STS

1 Sudah paham dan mengetahui tentang apa itu (CSR)

Corporate Social Responsibility atau biasa di sebut

tanggung jawab perusahaan (PKBL)

2 Program utama CSR baik kemitraan maupun program Bina

Lingkungan di adakan untuk warga sekitar dan petani tebu

3 Berdirinya program CSR di sahkan dan ketahui oleh semua

pihak (warga sekitar karyawan pabrik dan petani tebu)

4 Berdirinya CSR dikarenakan kebijakan dari PG Tjoekir

sendiri

5 CSR didirikan karena ada permintaan dari warga dan para

petani tebu karena adanya dampak dari kegiatan industri

PG Tjoekir

6 Manfaat CSR di rasakan oleh warga dan petani secara

merata

7 Program CSR yang di rasakan selama ini implementasinya

sudah cukup bagus

8 Peminjaman dana usaha dari program kemitraan

9 Program kemitraan berjalan tidak sesuai keinginan

masyarakat sekitar implementasinya masih kurang

10 Program kemitraan adalah satu program CSR yang

bergerak di bidang ekonomi berupa pinjaman dana usaha

dengan bunga rendah

11 Program Bina lingkungan dari CSR PG Tjoekir masih

sangat kurang

12 Bentuk bantuan dari PGTjoekir berupa kebutuhan alat

pertanian misal pupuk pembelian bibit dan lain-lain

13 Program bina lingkungan salah satunya adalah perbaikan

drainase di pemukiman warga sekitar

14 Program bina lingkungan merupakan program CSR yang

bergerak di bidang lingkungan untuk lingkungan warga

sekitar pabrik

15 Program bina lingkungan juga bergerak di bidang pertanian

berupa pelancaran irigasi sawah para warga dan sawah

petani tebu

16 Pelancaran drainase untuk daerah pemukiman warga

berupa perbaikan selokan dan jembatan

17 Selain PKBL CSR PG Tjoekir juga berupa pembagian

sembako untuk warga sekitar

Variabel Y

No Pernyataan Jawaban

S S S TS STS

1 Sumber mata pencaharian warga sebagian besar bukan

sebagai petani tebu tetapi petani palawwija (padi kedelai

kacang hijau jagung dan lain-lain)

2 Anda memiliki pekerjaan selain menjadi petani tebu

3 Pendapatan rumah tangga meningkat dengan adanya

program CSR dari pabrik gula

4 Kisaran penghasilan yang di dapat petani tebu lebih dari

3000000 setiap musim panen

5 Minimal luas sawah milik petani yang di tanami tebu

adalah 2 hektar untuk dapat bekerja sama dengan PG

Tjoekir

6 Sebagian besar luas sawah petani tebu kurang dari 2 hektar

(yang anda ketahui)

7 Saya memiliki sawah tebu yang luasnya lebih dari 2 hektar

8 Jumlah keluarga dalam satu kepala keluarga lebih dari 4

orang

9 Memiliki penghasilan rumah tangga selain dari kepala

keluarga

10 Ada bantuan atau jaminan kesehatan dari PGgt Tjoekir

11 Jumlah anak yang sedang bersekolah kurang dari 3 anak

12 Ada anak yang putus sekolah dalam keluarga

13 Biaya sekolah anak setiap bulannya lebih dari

2000000bulan

14 Ada bantuan biaya pendidikan dari PG Tjoekirsantunan

pendidikan

15 Pergi ke rumah sakitpuskesmas setiap bulan sekali

Terimakasih banyak atas partisipasi

LAMPIRAN 4 PANDUAN OBSERVASI

PANDUAN OBSERVASI

No Variabel Indikator Implementasi Pendapat

Masyarakat

1 Program CSR Program bina

lingkungan

2 Program Kemitraan

3 Program CSR untuk

warga sekitar pabrik

baik itu karyawan

maupun petani

4 Perekonomian Pendapataan petani

tebu

Kesehatan petani

tebu

Pendidikan

LAMPIRAN 5 HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS

Variabel X

Item

No

r hitung r tabel Kesimpulan

1 0678 0361 Valid

2 0538 0361 Valid

3 0443 0361 Valid

4 0464 0361 Valid

5 0370 0361 Valid

6 0516 0361 Valid

7 0750 0361 Valid

8 0666 0361 Valid

9 0222 0361 Tidak Valid

10 0693 0361 Valid

11 0633 0361 Valid

12 0076 0361 Tidak Valid

13 0513 0361 Valid

14 0630 0361 Valid

15 0245 0361 Tidak Valid

16 0658 0361 Valid

17 0497 0361 Valid

18 0583 0361 Valid

19 0502 0361 Valid

20 0553 0361 Valid

Variabel Y

Item

No

r hitung r tabel Kesimpulan

1 0020 0361 Tidak Valid

2 0476 0361 Valid

3 0433 0361 Valid

4 0607 0361 Valid

5 0715 0361 Valid

6 0684 0361 Valid

7 0391 0361 Valid

8 0489 0361 Valid

9 0038 0361 Tidak Valid

10 0428 0361 Valid

11 0207 0361 Tidak Valid

12 0617 0361 Valid

13 0624 0361 Valid

14 0582 0361 Valid

15 0460 0361 Valid

16 0578 0361 Valid

17 0461 0361 Valid

18 0261 0361 Tidak Valid

19 0178 0361 Tidak Valid

20 0617 0361 Valid

No Variabel Indikator No Item No Valid

1

Program-

program

Corporate

Social

Responsibility

PG Tjoekir

(Variabel X)

Program

Kemitraan

1234567

891011

9

Program Bina

Lingkungan

1213141516

17181920

1215

No Variabel Indikator No Item No Valid

1

Tingkat

ekonomi petani

tebu

(Variabel Y)

Pendapatan 1234567

89101112

1911

Pendidikan 131415

1617

-

Kesehatan 181920 1819

Reliability

VARIABEL X DAN Y

Reliability Statistics

Cronbachs Alpha N of Items

777 20

Reliability Statistics

Cronbachs Alpha N of Items

851 20

LAMPIRAN 6 HASIL ANALISIS DATA

Correlations

Notes

Output Created 16-Feb-2019 104318

Comments

Input Active Dataset DataSet0

Filter ltnonegt

Weight ltnonegt

Split File ltnonegt

N of Rows in Working

Data File 30

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as

missing

Cases Used Statistics for each pair of variables are based

on all the cases with valid data for that pair

Syntax CORRELATIONS

VARIABLES=y1 y2 y3 y4 y5 y6 y7 y8 y9

y10 y11 y12 y13 y14 y15 y16 y17 y18 y19

y20 skor_total

PRINT=TWOTAIL NOSIG

MISSING=PAIRWISE

Resources

Processor Time 000000297

Elapsed Time

000000140

LAMPIRAN ANALISIS DATA

NPar Tests

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Program_CSR

Tingkat_ekonomi

_Petani

Unstandardized

Residual

N 35 35 35

Normal Parametersa Mean 484571 373143 0000000

Std Deviation 519243 361997 339669670

Most Extreme Differences Absolute 155 139 095

Positive 155 139 095

Negative -093 -123 -095

Kolmogorov-Smirnov Z 915 820 564

Asymp Sig (2-tailed) 373 511 908

a Test distribution is Normal

Regression

Variables EnteredRemovedb

Model Variables Entered

Variables

Removed Method

1 Program_CSRa Enter

a All requested variables entered

b Dependent Variable Tingkat_ekonomi_Petani

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std Error of the

Estimate

1 346a 120 093 344778

a Predictors (Constant) Program_CSR

b Dependent Variable Tingkat_ekonomi_Petani

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig

1 Regression 53266 1 53266 4481 042a

Residual 392277 33 11887

Total 445543 34

a Predictors (Constant) Program_CSR

b Dependent Variable Tingkat_ekonomi_Petani

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig B Std Error Beta

1 (Constant) 25633 5549 4620 000

Program_CSR 241 114 346 2117 042

a Dependent Variable Tingkat_ekonomi_Petani

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std Deviation N

Predicted Value 347935 413020 373143 125166 35

Residual -744514 769798 00000 339670 35

Std Predicted Value -2014 3186 000 1000 35

Std Residual -2159 2233 000 985 35

a Dependent Variable Tingkat_ekonomi_Petani

Charts

Uji Homogenitas

Oneway

Test of Homogeneity of Variances

Hasil

Levene Statistic df1 df2 Sig

1594 1 68 211

ANOVA

Hasil

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups 44344 1 44344 864 356

Within Groups 3490742 68 51334

ANOVA

Hasil

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups 44344 1 44344 864 356

Within Groups 3490742 68 51334

Total 3535086 69

Uji Linearitas

Means

Case Processing Summary

Cases

Included Excluded Total

N Percent N Percent N Percent

Tingkat_Ekonomi_Petani

Program_CSR 35 1000 0 0 35 1000

Report

Tingkat_Ekonomi_Petani

Program

_CSR Mean N Std Deviation

38 400000 1

40 350000 1

41 320000 1

42 350000 1

44 405000 2 70711

45 396667 3 305505

46 350000 2 141421

47 370000 2 282843

48 356667 6 163299

49 360000 4 516398

50 372500 4 330404

51 365000 2 353553

52 410000 1

53 380000 1

54 350000 1

57 390000 1

59 380000 1

65 490000 1

Total 373143 35 361997

ANOVA Table

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig

Tingkat_Ekonom Between Groups (Combined) 277793 17 16341 1656 154

i_Petani

Program_CSR

Linearity 53266 1 53266 5398 033

Deviation from

Linearity 224527 16 14033 1422 239

Within Groups 167750 17 9868

Total 445543 34

Measures of Association

R R Squared Eta Eta Squared

Tingkat_Ekonomi_Petani

Program_CSR 346 120 790 623

Uji T Koefisien determinasi dan Regresi linear

sederhana

Regression

Variables EnteredRemovedb

Model Variables Entered

Variables

Removed Method

1 Program_CSRa Enter

a All requested variables entered

b Dependent Variable Tingkat_Ekonomi_Petani

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std Error of the

Estimate

1 346a 120 093 344778

a Predictors (Constant) Program_CSR

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig

1 Regression 53266 1 53266 4481 042a

Residual 392277 33 11887

Total 445543 34

a Predictors (Constant) Program_CSR

b Dependent Variable Tingkat_Ekonomi_Petani

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig B Std Error Beta

1 (Constant) 25633 5549 4620 000

Program_CSR 241 114 346 2117 042

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig B Std Error Beta

1 (Constant) 25633 5549 4620 000

Program_CSR 241 114 346 2117 042

a Dependent Variable Tingkat_Ekonomi_Petani

junaidi
Text Box
Tabel r (Koefisien Korelasi Sederhana)13 df = 1 - 200
junaidi
Text Box
Diproduksi oleh Junaidi13httpjunaidichaniagowordpresscom

Diproduksi oleh Junaidi (httpjunaidichaniagowordpresscom) 2010 Page 1

Tabel r untuk df = 1 - 50

df = (N-2)

Tingkat signifikansi untuk uji satu arah

005 0025 001 0005 00005

Tingkat signifikansi untuk uji dua arah

01 005 002 001 0001

1 09877 09969 09995 09999 10000

2 09000 09500 09800 09900 09990

3 08054 08783 09343 09587 09911

4 07293 08114 08822 09172 09741

5 06694 07545 08329 08745 09509

6 06215 07067 07887 08343 09249

7 05822 06664 07498 07977 08983

8 05494 06319 07155 07646 08721

9 05214 06021 06851 07348 08470

10 04973 05760 06581 07079 08233

11 04762 05529 06339 06835 08010

12 04575 05324 06120 06614 07800

13 04409 05140 05923 06411 07604

14 04259 04973 05742 06226 07419

15 04124 04821 05577 06055 07247

16 04000 04683 05425 05897 07084

17 03887 04555 05285 05751 06932

18 03783 04438 05155 05614 06788

19 03687 04329 05034 05487 06652

20 03598 04227 04921 05368 06524

21 03515 04132 04815 05256 06402

22 03438 04044 04716 05151 06287

23 03365 03961 04622 05052 06178

24 03297 03882 04534 04958 06074

25 03233 03809 04451 04869 05974

26 03172 03739 04372 04785 05880

27 03115 03673 04297 04705 05790

28 03061 03610 04226 04629 05703

29 03009 03550 04158 04556 05620

30 02960 03494 04093 04487 05541

31 02913 03440 04032 04421 05465

32 02869 03388 03972 04357 05392

33 02826 03338 03916 04296 05322

34 02785 03291 03862 04238 05254

35 02746 03246 03810 04182 05189

36 02709 03202 03760 04128 05126

37 02673 03160 03712 04076 05066

38 02638 03120 03665 04026 05007

39 02605 03081 03621 03978 04950

40 02573 03044 03578 03932 04896

41 02542 03008 03536 03887 04843

42 02512 02973 03496 03843 04791

43 02483 02940 03457 03801 04742

44 02455 02907 03420 03761 04694

45 02429 02876 03384 03721 04647

46 02403 02845 03348 03683 04601

47 02377 02816 03314 03646 04557

48 02353 02787 03281 03610 04514

49 02329 02759 03249 03575 04473

50 02306 02732 03218 03542 04432

Diproduksi oleh Junaidi (httpjunaidichaniagowordpresscom) 2010 Page 2

Tabel r untuk df = 51 - 100

df = (N-2)

Tingkat signifikansi untuk uji satu arah

005 0025 001 0005 00005

Tingkat signifikansi untuk uji dua arah

01 005 002 001 0001

51 02284 02706 03188 03509 04393

52 02262 02681 03158 03477 04354

53 02241 02656 03129 03445 04317

54 02221 02632 03102 03415 04280

55 02201 02609 03074 03385 04244

56 02181 02586 03048 03357 04210

57 02162 02564 03022 03328 04176

58 02144 02542 02997 03301 04143

59 02126 02521 02972 03274 04110

60 02108 02500 02948 03248 04079

61 02091 02480 02925 03223 04048

62 02075 02461 02902 03198 04018

63 02058 02441 02880 03173 03988

64 02042 02423 02858 03150 03959

65 02027 02404 02837 03126 03931

66 02012 02387 02816 03104 03903

67 01997 02369 02796 03081 03876

68 01982 02352 02776 03060 03850

69 01968 02335 02756 03038 03823

70 01954 02319 02737 03017 03798

71 01940 02303 02718 02997 03773

72 01927 02287 02700 02977 03748

73 01914 02272 02682 02957 03724

74 01901 02257 02664 02938 03701

75 01888 02242 02647 02919 03678

76 01876 02227 02630 02900 03655

77 01864 02213 02613 02882 03633

78 01852 02199 02597 02864 03611

79 01841 02185 02581 02847 03589

80 01829 02172 02565 02830 03568

81 01818 02159 02550 02813 03547

82 01807 02146 02535 02796 03527

83 01796 02133 02520 02780 03507

84 01786 02120 02505 02764 03487

85 01775 02108 02491 02748 03468

86 01765 02096 02477 02732 03449

87 01755 02084 02463 02717 03430

88 01745 02072 02449 02702 03412

89 01735 02061 02435 02687 03393

90 01726 02050 02422 02673 03375

91 01716 02039 02409 02659 03358

92 01707 02028 02396 02645 03341

93 01698 02017 02384 02631 03323

94 01689 02006 02371 02617 03307

95 01680 01996 02359 02604 03290

96 01671 01986 02347 02591 03274

97 01663 01975 02335 02578 03258

98 01654 01966 02324 02565 03242

99 01646 01956 02312 02552 03226

100 01638 01946 02301 02540 03211

sid
Highlight

Diproduksi oleh Junaidi (httpjunaidichaniagowordpresscom) 2010 Page 3

Tabel r untuk df = 101 - 150

df = (N-2)

Tingkat signifikansi untuk uji satu arah

005 0025 001 0005 00005

Tingkat signifikansi untuk uji dua arah

01 005 002 001 0001

101 01630 01937 02290 02528 03196

102 01622 01927 02279 02515 03181

103 01614 01918 02268 02504 03166

104 01606 01909 02257 02492 03152

105 01599 01900 02247 02480 03137

106 01591 01891 02236 02469 03123

107 01584 01882 02226 02458 03109

108 01576 01874 02216 02446 03095

109 01569 01865 02206 02436 03082

110 01562 01857 02196 02425 03068

111 01555 01848 02186 02414 03055

112 01548 01840 02177 02403 03042

113 01541 01832 02167 02393 03029

114 01535 01824 02158 02383 03016

115 01528 01816 02149 02373 03004

116 01522 01809 02139 02363 02991

117 01515 01801 02131 02353 02979

118 01509 01793 02122 02343 02967

119 01502 01786 02113 02333 02955

120 01496 01779 02104 02324 02943

121 01490 01771 02096 02315 02931

122 01484 01764 02087 02305 02920

123 01478 01757 02079 02296 02908

124 01472 01750 02071 02287 02897

125 01466 01743 02062 02278 02886

126 01460 01736 02054 02269 02875

127 01455 01729 02046 02260 02864

128 01449 01723 02039 02252 02853

129 01443 01716 02031 02243 02843

130 01438 01710 02023 02235 02832

131 01432 01703 02015 02226 02822

132 01427 01697 02008 02218 02811

133 01422 01690 02001 02210 02801

134 01416 01684 01993 02202 02791

135 01411 01678 01986 02194 02781

136 01406 01672 01979 02186 02771

137 01401 01666 01972 02178 02761

138 01396 01660 01965 02170 02752

139 01391 01654 01958 02163 02742

140 01386 01648 01951 02155 02733

141 01381 01642 01944 02148 02723

142 01376 01637 01937 02140 02714

143 01371 01631 01930 02133 02705

144 01367 01625 01924 02126 02696

145 01362 01620 01917 02118 02687

146 01357 01614 01911 02111 02678

147 01353 01609 01904 02104 02669

148 01348 01603 01898 02097 02660

149 01344 01598 01892 02090 02652

150 01339 01593 01886 02083 02643

Diproduksi oleh Junaidi (httpjunaidichaniagowordpresscom) 2010 Page 4

Tabel r untuk df = 151 - 200

df = (N-2)

Tingkat signifikansi untuk uji satu arah

005 0025 001 0005 00005

Tingkat signifikansi untuk uji dua arah

01 005 002 001 0001

151 01335 01587 01879 02077 02635

152 01330 01582 01873 02070 02626

153 01326 01577 01867 02063 02618

154 01322 01572 01861 02057 02610

155 01318 01567 01855 02050 02602

156 01313 01562 01849 02044 02593

157 01309 01557 01844 02037 02585

158 01305 01552 01838 02031 02578

159 01301 01547 01832 02025 02570

160 01297 01543 01826 02019 02562

161 01293 01538 01821 02012 02554

162 01289 01533 01815 02006 02546

163 01285 01528 01810 02000 02539

164 01281 01524 01804 01994 02531

165 01277 01519 01799 01988 02524

166 01273 01515 01794 01982 02517

167 01270 01510 01788 01976 02509

168 01266 01506 01783 01971 02502

169 01262 01501 01778 01965 02495

170 01258 01497 01773 01959 02488

171 01255 01493 01768 01954 02481

172 01251 01488 01762 01948 02473

173 01247 01484 01757 01942 02467

174 01244 01480 01752 01937 02460

175 01240 01476 01747 01932 02453

176 01237 01471 01743 01926 02446

177 01233 01467 01738 01921 02439

178 01230 01463 01733 01915 02433

179 01226 01459 01728 01910 02426

180 01223 01455 01723 01905 02419

181 01220 01451 01719 01900 02413

182 01216 01447 01714 01895 02406

183 01213 01443 01709 01890 02400

184 01210 01439 01705 01884 02394

185 01207 01435 01700 01879 02387

186 01203 01432 01696 01874 02381

187 01200 01428 01691 01869 02375

188 01197 01424 01687 01865 02369

189 01194 01420 01682 01860 02363

190 01191 01417 01678 01855 02357

191 01188 01413 01674 01850 02351

192 01184 01409 01669 01845 02345

193 01181 01406 01665 01841 02339

194 01178 01402 01661 01836 02333

195 01175 01398 01657 01831 02327

196 01172 01395 01652 01827 02321

197 01169 01391 01648 01822 02315

198 01166 01388 01644 01818 02310

199 01164 01384 01640 01813 02304

200 01161 01381 01636 01809 02298

LAMPIRAN 7 DOKUMENTASI

LAMPIRAN

Bentuk-bentuk CSR PG Tjoekir PKBL

Sungai dari PG Tjoekir yang melintasi

rumah warga yang kerap tersumbat

(PBL)

Sungai yang berada tepat di depan PG

Tjoekir dan mengarah ke pemukiman

warga sekitar (PBL)

Jembatan yang di bangun oleh PG

Tjoekir terletak di desa Jatirejo tepat

desa yang terletak di belakang pabrik

Jembatan yang di bangun PG Tjoekir

foto jembatan dari jarak yang lebih jauh

Foto jembatan dari dekat terdapat tanda

bahwa bangunan tersebut di bangun

oleh PG Tjoekir

Parit sungai irigasi sawah yang

diperbaiki PG Tjoekir di daerah

Jatirejo

Sungai yang di perlebar oleh PG

Tjoekir agar sistem drainase lebih

lancar

Sungai yang di perlebar PGTjoekir di

daerah Catak Gayam Kecamatan

Mojowarno

Pemberian sembako rutin 2 kali dalam

setahun

Peneriman Sembako dan gula produksi

PG Tjoekir tersebar secara merata

setiap rumah di desa Jatirejo Kwaron

dan desa Tjoekir

Pengambilan data dengan petani tebu dan karyawan

Dengan manager penanggung jawab

CSR PG Tjoekir bapak Sugeng

Petani tebu besar (lahan luas) bapak

Suwarno (Pensiunan TNI)

Petani tebu besar Bapak Sundusin (yang

memiliki lahan tebu lebih dari 40 hektar )

Bapak Mustafa petani tebu desa

Jatirejo (Petani tebu besar)

Istri dari karyawan PGTjoekir yang

sekaligus memiliki warung di dalam

pabrik

Bapak Suratno (Petani Tebu Besar)

desa Cukir

Istri dari bapak Hendra (Petani tebu) desa

Balongbesuk

Peneliti dengan karyawan PG Tjoekir

yang lebih dari 14 tahun bekerja di

PGTjoekir

LAMPIRAN 8 SURAT IJIN PENELITIAN

LAMPIRAN 9 SURAT BIMBINGAN SKRIPSI

LAMPIRAN 10 BIODATA PENULIS

BIODATA PENULIS

Nanik Yhulliyani NIM 11140150000101 Jurusan

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Konsentrasi

Geografi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Penulis lahir di Kabupaten Jombang Provinsi Jawa Timur

pada 24 Februari 1995 Sekarang ini penulis bertempat

tinggal di Dusun Gempol Kerep RT 012RW 006 Desa Krembangan Kecamatan

Gudo Kabupaten Jombang Provinsi Jawa Timur Penulis merupakan anak

pertama dari 2 bersaudara Ayahanda penulis bernama Suraji dan ibunda penulis

bernama Saroh

Riwayat pendidikan SDN Krembangan 2 pada tahun 2001-2007 MTs

Wahid Hasyim Krembangan pada tahun 2007-2010 dan untuk SMA di SMA A

Wahid Hasyim 4 Gudo pada tahun 2010-2013 Pada tahun 2014 penulis

menempuh pendidikan pada Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta

Skripsi ini penulis perembahkan untuk orangtua tercinta Semoga

penelitian ini dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan dan perkembangan ilmu

pengetahuan

Email ynanik44gmailcom

  • 1 JUDUL
  • KATA PENGANTAR
  • 3 SKRIP BAB 1-5
  • LAMPIRAN1
  • LAMPIRAN 6pdf
    • Halaman Awal
    • df = 1 - 50
    • df = 51 - 100
    • df = 101 - 150
    • df = 151 - 200
Page 6: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t

v

vi

ABSTRAK

Nanik Yhulliyani (NIM 11140150000101) Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial Konsentrasi Geografi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan Judul Skripsi ldquoPengaruh Corporate Social Responsibility

Terhadap Perekonomian Petani Tebu dan Karyawan Pabrik Gula Tjoekir

PTPN X Kabupaten Jombangrdquo Skripsi Program Studi Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial Konsentrasi Geografi Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta 2019

Persaingan perdagangan bebas untuk gula lokal dengan gula rafinasi

mengakibatkan petani tebu mengalami kerugian Selain itu faktor input-output

pabrik menurun mempengaruhi berjalannya CSR Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Perekonomian

Petani Tebu dan Karyawan Pabrik Gula Tjoekir Jenis metode yang digunakan

deskriptif kuantitatif Sumber data adalah data primer pengolahan data

menggunakan SPSS 160 Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan

observasi Jumlah sampelnya sebanyak 35 responden Teknik pengambilan

sampel yaitu dengan teknik Random Sampling Instrumen yang digunakan adalah

angket dengan skala likert dan metode analisis menggunakan uji regresi linier

sederhana koefisien determinasi dan pengujian hipotesis (uji t) Uji t nilai thitung

sebesar 2117 yang lebih besar dari ttabel yaitu 203011 maka H0 di tolak dan Ha di

terima dan nilai signifikansi 0042 lebih kecil α = 005 Dapat disimpulkan bahwa

variabel CSR berpengaruh terhadap variabel perekonomian petani dan karyawan

pabrik Persamaan regrasi Y = 25633 + 0241X sebagaimana diinterpretasikan

bahwa pada variabel X menunjukkan nilai positif meningkat sebesar 0241 karena

keduanya memiliki hubungan pengaruh yang searah dan tetap Diketahui hasil

dari R-Square 0120 dari variabel Program Corporate Social Responsibility

Berdasarkan penghitungan tingkat pengaruh variabel X dan variabel Y pada

penelitian ini sebesar 12 sedangkan 88 lainnya dipengaruhi oleh berbagai

faktor lainnya (sawah petani yang bukan tebu palawija aset lain seperti usaha

mobil angkuttruk pendapatan yang diberikan anak pada petani yang anaknya

sudah bekerja pendapatan dari pensiunan dan lainnya

Kata Kunci Corporate Social ResponsibilityPerekonomian Petani Tebu dan

Karyawan Pabrik

vii

ABSTRACT

Nanik Yhulliyani (NIM 11140150000101) Department of Social Sciences

Education Geography Concentration Faculty of Tarbiyah and Teacher

Training Thesis Title The Influence of the Corporate Social Responsibility on

the Economy of Sugar Cane Farmers and Employees of Tjoekir PTPN X Sugar

Factory in Jombang Regency Thesis Social Sciences Education Study

Program Geography Concentration of Syarif Hidayatullah State Islamic

University Jakarta 2019

Competition for free trade for local sugar with refined sugar resulted in

sugarcane farmers losing money In addition factory input-output factors

decrease affecting the running of CSR This study aims to determine the Effect of

Corporate Social Responsibility on the Economy of Sugar Cane Farmers and

Employees of Tjoekir Sugar Factory The type of method used is quantitative

descriptive Data sources are primary data processing data using SPSS 160 The

technique of collecting data uses questionnaires and observations The number of

samples is 35 respondents The sampling technique is the Random Sampling

technique The instrument used was a questionnaire with a Likert scale and

analysis method using a simple linear regression test coefficient of determination

and hypothesis testing (t test) The t test value of tcount is 2117 which is greater

than t table which is 203011 then H0 is rejected and Ha is accepted and the

significance value of 0042 is smaller α = 005 It can be concluded that the CSR

variable affects the economic variables of farmers and factory employees

Regression equation Y = 25633 + 0241X as interpreted that in variable X shows

a positive value increased by 0241 because both have a direct and constant

influence relationship The results of R-Square 0120 are known from the

Corporate Social Responsibility Program variable Based on the calculation of

the level of influence of variables X and Y in this study by 12 while the other

88 is influenced by various other factors (farmers fields that are not sugar cane

other crops such as transport vehicles trucks income given to farmers who his

child has worked income from pensioners and others

Keywords Corporate Social Responsibility Economy Sugar Cane Farmers and

Factory Employees

viii

KATA PENGANTAR

Assalamuaikum wrwb

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

hidayah-Nya kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan penelitian ini

dengan keadaan sehat wal afiat serta memudahkan saya dalam segala urusan

mengenai penelitian ini Shalawat serta salam tidak lupa saya curahkan kepada

junjungan saya Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membimbing umat Islam

dari Zaman Jahiliyah menuju zaman yang terang benderang ini dengan penuh

rahmat serta diiringi oleh perkembangan teknologi yang maju pesat

Penelitian ini berjudul ldquoPengaruh Program CSR (Corporate Social

Responsibility) Pabrik Gula PTPN X Tjoekir Terhadap Tingkat Ekonomi Petani

Tebu Kabupaten Jombang rdquo sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana Pada

Bidang konsentrasi Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahusan Sosial

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

Dalam penulisan laporan penelitian ini penulis sadar bahwa karya ilmiah

ini masih jauh dari kata sempurna karena kesempurnaan hanya milik Allah

semata Penelitian ini tidak akan berhasil tanpa bantuan dan dukungan dari orang

sekitar dan semua pihak baik pertolongan yang tidak nampak maupun

pertolongan yang nampak Karena itulah saya berterimakasih kepada orang-orang

yang telah membantu dan membimbing saya Saya ucapkan banyak terimakasih

kepada

1 Ayah dan ibu yang selalu mendoakan saya dalam suka maupun duka selama

melakukan penelitian dari awal hingga akhir serta dalam segala hal

2 Kepada dosen pembimbing Bapak Dr Sodikin MSi yang selalu mebimbing

saya dengan berkorban waktu dan tenaga Serta membimbing dengan sabar

ketika saya salah dalam mengerjakan penelitian ini dari awal hingga akhir

3 Kepada ibu Neng Sri Nuraeni MPd yang selalu mensupport membimbing

selalu mengingatkan dan mengajak saya untuk selalu semangat dan giat agar

cepat menyelesaikan skripsi ini

ix

4 Kepada Kepala Dr Iwan Purwanto selaku ketua Prodi Ilmu Pengetahuan

Sosial selain itu juga sebagai dosen Pembimbing Akademik yang selalu

mendengarkan keluhan dan permasalahan apapun selam kuliah Atas support

dan doanya sebagai panutan dan motivator dalam hidup saya

5 Kepada Prof Ahmad Thib Raya sebagai dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan selaku Kepala Dekan periode lalu 2014-2019

6 Kepada Ibu Dr Sururin MAg selaku dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta periode 2019-2023

7 Prof Dr Amany Burhanudin Umar Lubis Lc MA sebagai rektor UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta periodee 2019-2023

8 Kepada Ibu Dr Amelia Fauziah selaku Direktur Social Trust Fund UIN Syarif

Hidayatullah yang telah memberi motivasi bimbingan dan dukungan dalam

setiap langkah para volunteer Social Trust Fund

9 Kepada Lembaga dan keluarga besar Social Trust Fund yang selalu

memberikan dukungan dan semangat

10 Kepada Bapak Dr Husni Teja Sukmana ST MSc yang menjadi orang tua

asuh dalam beasiswa OTA (Orang Tua Asuh) di Social Trust Fund

11 Kepada Dr Nuryani MA dan keluarga yang selalu mendukung saya dalam

segala hal selama kuliah di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta

12 Kepada Teman-teman Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial teman-

teman volunteer Social Trust Fund dan teman-teman PPKT yang selalu

memberikan semangat untuk cepat menyelesaikan tugas akhir

Penelitian ini sangat memerlukan kritik dan saran sebagai bahan

pertimbangan untuk memperbaiki karya-karya lain dimasa depan Semoga

penelitian ini bermanfaat bagi masyarakat khususnya pada pembaca

Wassalamualaikum wrwb

Jakarta 25 April 2019

Penulis

Nanik Yhulliyani

x

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI i

LEMBAR PERNYATAAN UJI REFERENSI ii

LEMBAR PERNYATAAN KARYA ILMIAH iii

ABSTRACK iv

ABSTRACT v

KATA PENGANTAR vi

DAFTAR ISI viii

DAFTAR TABEL xi

DAFTAR GAMBAR xiv

DAFTAR LAMPIRAN xv

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang Masalah 1

B Identifikasi Masalah 10

C Pembatasan Masalah 10

D Rumusan Masalah 10

E Tujuan Penelitian 10

F Manfaat Penelitian 10

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 13

A Deskripsi Teoretik 13

1 Industri Gula 13

2 CSR (Corporate Social Responsibility) 29

3 Petani Tebu 39

4 Tingkat Ekonomi 40

B Penelitian yang Relevan 44

C Kerangka Berpikir 47

D Hipotesis 50

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 51

A Lokasi dan Waktu Penelitian 51

xi

1 Lokasi Penelitian 51

2 Waktu Penelitian 52

B Metode Penelitian 52

C Populasi dan Sampel Penelitian 53

1 Populasi 53

2 Sampel 53

D Variabel Penelitian 55

1 Variabel Independen 55

2 Variabel Dependen 55

E Sumber Data 57

1 Data Primer 58

2 Data Sekunder 58

F Teknik Pengumpulan Data 58

1 Kuesioner 58

2 Observasi 59

G Instrumen Penelitian 59

H Teknik Analisis Data 62

1 Uji Kualitas Data 62

a Uji Validitas 62

b Uji Reliabilitas 62

2 Uji Prasyarat Analisis Data 63

a Uji Normalitas 63

b Uji Homogenitas 63

c Uji Linearitas 63

3 Uji Hipotesis Penelitian 64

a Uji T 64

b Uji Koefisien Determinasi 64

c Regresi Linear Sederhana 64

1 Hipotesis Statistik 66

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 67

A Gambaran Umum Pabrik Gula Tjoekir 67

xii

1 Sejarah Pabrik Gula Tjoekir 67

2 Visi dan Misi Pabrik Gula Tjoekir 69

3 Kondisi Fisik Wilayah 70

B Deskripsi Data 72

1 Deskripsi Responden 73

2 Deskripsi Variabel 77

3 Deskripsi Kuesioner 80

C Hasil Observasi 91

D Pengujian Persyaratan Analisis dan Pengujian Hipotesis 93

a Uji Kualitas Data 93

1 Uji Validitas 93

2 Uji Reliabilitas 95

b Uji Persyaratan Analisis 97

1 Uji Normalitas 97

2 Uji Homogenitas 100

3 Uji Linearitas 101

c Pengujian Hipotesis Model Regresi 101

1 Uji T 101

2 Uji Koefisien Determinasi 103

3 Regresi Linier Sederhana 104

E Pembahasan Hasil Penelitian 106

F Keterbatasan Penelitian 110

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 111

A Kesimpulan 111

B Implikasi 112

C Saran 112

DAFTAR PUSTAKA 114

LAMPIRAN

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 11 Jumlah industri besar dan industri sedang yang ada di

Jawa Timurmenurut kabupaten pada tahun 2013-2015 2

Tabel 12 Jumlah pendapatan panen tebu di Kabupaten Jombang 4

Tabel 13 Jumlah keluarga sejahtera di Kabupaten Jombang menurut

kecamatan ` 5

Tabel 21 Kegiatan Corporate Social Responsibility 33

Tabel 22 Pengaturan Tanggung jawab Perusahaan dalam Ketentuan

Peraturan Perundang-undangan dalam Hukum Perusahaan 38

Tabel 23 Penelitian yang Relevan 44

Tabel 31 Waktu Penelitian 52

Tabel 32 Instrumen Penelitian 59

Tabel 33 Pedoman Observasi 61

Tabel 41 Responden berdasarkan Usia 73

Tabel 42 Responden berdasarkan Pendidikan 75

Tabel 43 Responden berdasarkan Tahun Gabung 76

Tabel 44 Skor pernyataan menurut Skala Likert 78

Tabel 45 Hasil frekuensi jawaban responden (Variabel X) 79

Tabel 46 Frekuensi jawaban responden (Variabel Y) 80

Tabel 47 Hasil Observasi 81

Tabel 48 Hasil Uji Validitas Variabel X (CSR) 82

Tabel 49 Hasil Uji Validitas Variabel Y (Tingkat Ekonomi Petani) 91

Tabel 410 Hasil Uji Reliabilitas Variabel X (Corporate Social

Responsibility) 94

Tabel 411 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y (Tingkat Ekonomi Petani)95

Tabel 412 Hasil Uji Asumsi Normalitas 96

Tabel 413 Hasil Uji Asumsi Homogenitas 96

Tabel 414 Hasil Asumsi Uji Linearitas 98

Tabel 415 Hasil Uji T 100

Tabel 416 Koefisien determinasi (R) Variabel X dan Y 101

Tabel 417 Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana 102

xiv

DAFTAR GRAFIK

Grafik 41 Karakteristik Responden berdasarkan Usia 74

Grafik 42 Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan 75

Grafik 43 Responden Berdasarkan Tahun Gabung atau Kerjasama

dengan Pabrik Gula Tjoekir 77

Grafik 44 Tingkat Pengetahuan Petani Tebu terhadap CSR 83

Grafik 45 Penilaian Implementasi Program Kemitraan yang dirasakan

Petani Tebu 84

Grafik 46 Penilaian Petani terhadap Program Bina Lingkungan

Pg Tjoekir 86

Grafik 47 Bentuk Bantuan PG Tjoekir Berupa Pupuk dan Bibit

Tebu 88

Grafik 48 Pekerjaan selain menjadi petani tebu 90

Grafik 49 Pendapatan Petani Tebu Setiap Musim Panen 90

Grafik 410 Uji Normalitas 99

Grafik 411 Uji Normalitas (P-Plot) 99

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 21 Luas jangkauan range dan threshold 21

Gambar 22 Locational triangle dari Weber 22

Gambar 23 Kurva Isodapan dari Weber 23

Gambar 24 Kurva perbedaan sewa tanah sesuai dengan perbedaan jarak

kepasar 26

Gambar 25 Perbedaanan kurva sewa tanah untuk kegiatan berbeda 27

Gambar 26 Diagram cincin dari Von Thunen 27

Gambar 27 Kerangka berpikir untuk penelitian pengaruh CSR Pabrik Gula

Tjoekir terhadap tingkat ekonomi petani tebu di Kecamatan

Kabupaten Jombang 48

Gambar 31 Letak Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang 51

Gambar 41 Lokasi Pabrik Gula Tjoekir 67

Gambar 42 Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Persero 68

Gambar 43 Sungai yang di perbaiki oleh PG Tjoekir 87

Gambar 44 Pembagian Santunan kepada warga sekitar Pabrik

Gula Tjoekir 89

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Uji referensi

Lampiran 2 Instrumen Penelitian

Lampiran 3 Kuesioner penelitian

Lampiran 4 Panduan Observasi

Lampiran 5 Hasil Uji Validitas dan Reliabitas

Lampiran 6 Hasil Analisis Data

Lampiran 7 Dokumentasi

Lampiran 8 Surat Izin Penelitian

Lampiran 9 Surat Bimbingan Skripsi

Lampiran 10 Biodata Penulis

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan negara yang kaya raya akan sumber daya

alam Letak strategis Indonesia di wilayah tropis membuat potensi flora

dan fauna di Indonesia sangat beragam selain itu Indonesia merupakan

negara yang terletak di antara dua samudra dan dua benua yaitu Samudra

Pasifik dan Samudra Hindia serta diapit oleh dua benua yaitu Benua Asia

dan Benua Australia Hal tersebut membuat Indonesia menjadi jalur

perdagangan internasioanal karena berada pada garis silang dari jalur darat

dan laut Selain menjadi jalur perdagangan dunia Indonesia juga dijuluki

sebagai negara maritim (negara kepulauan) Sumber daya alam Indonesia

sangat melimpah baik itu sumber daya alam yang ada di darat maupun

yang ada di laut Pada bidang kelautan sumber daya alam Indonesia

diantaranya terdapat sumber daya terumbu karang ikan dengan beragam

spesies bahkan setengah dari spesies ikan di dunia ada pada laut Indonesia

Selain biota laut Indonesia juga memiliki garis pantai yang panjang

dengan berbagai macam pemandangan yang indah dan menjadikannya

tempat wisata Bahkan sebagian pendapatan negara juga berasal dari

bidang pariwisata salah satunya yaitu objek wisata pantai

Pada bidang pertambangan Indonesia juga sangat melimpah

diantaranya terdapat pertambangan timah tembaga minyak bumi batu

bara nikel dan yang paling dikenal dunia adalah pertambangan emas atau

logam mulia yang merupakan tambang emas terbesar di dunia yaitu

Freeport yang berada di Papua Selain bidang tambang sumber daya alam

Indonesia lainnya yaitu bidang perhutanan perkebunan perikanan

peternakan tanaman pangan perindustrian dan pariwisata Diantara

seluruh sumber daya alam Indonesia yang kini sangat membantu

pertumbuhan APBN Indonesia adalah pada bidang industri dan bidang

pariwisata Pada bidang pariwisata Indonesia termasuk negara yang

2

sangat banyak tempat-tempat wisata baik itu wisata alam maupun wisata

budaya Pada bidang perindustrian di Indonesia semakin berkembang dari

tahun ke tahun Pada tahun 1995 secara nasional tercatat 165 daerah

kawasan industri dengan luas sekitar 53449 Ha dan pada tahun 2000

meningkat menjadi 203 kawasan indutri dengan luas sekitar 66771 Ha

yang terbesar di 20 provinsi di Indonesia1

Salah satunya wilayah di

Indonesia yang merupakan kawasan industri besar adalah Jawa Timur

perindustriannya berkembang pesatSeperti yang disajikan pada Tabel 11

Tabel 11 Jumlah industri besar dan industri sedang yang ada di

Jawa Timur menurut kabupaten pada tahun 2013-2015

No Kabupaten Tahun

2013 2014 2015

1 Pacitan 14 15 17

2 Ponorogo 28 28 34

3 Trenggalek 45 45 46

4 Tulungagung 190 182 188

5 Blitar 65 70 81

6 Kediri 109 121 122

7 Malang 232 249 267

8 Lumajang 80 80 85

9 Jember 170 168 176

10 Banyuwangi 278 279 280

11 Bondowoso 73 78 81

12 Situbondo 84 92 97

13 Probolinggo 63 63 64

14 Pasuruan 770 794 811

15 Sidoarjo 946 953 978

16 Mojokerto 213 247 270

17 Jombang 145 155 161

18 Nganjuk 43 43 45

19 Madiun 19 21 24

20 Magetan 28 37 37

21 Ngawi 31 31 27

22 Bojonegoro 78 81 88

1Ahmad Erani Yustika dkk Tapak Pengembangan Industri NasionalBogorPenerbit PTPenerbit

IPB Press2014 cetakan ke 1 hal 39-41

3

23 Tuban 205 196 199

24 Lamongan 142 144 150

25 Gresik 562 599 603

26 Bangkalan 19 20 20

27 Sampang 21 22 25

28 Pamekasan 67 74 75

29 Sumenep 55 71 78

Jawa timur 6226 6473 6672

Sumber Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur

Berdasarkan Tabel 11 dapat dianalisis bahwa perindustrian di

wilayah Jawa Timur mengalami peningkatan Dari tahun 2013 dengan

jumlah 6226 dan meningkat setiap tahunnya dari data BPS mengatakan

pada tahun 2015 jumlahnya mencapai 66722 Perindustrian merupakan

salah satu lapangan usaha yang paling banyak berkontribusi terhadap

Produk Domestik Bruto (PDB) negara bahkan mencapai 2359 dari

keseluruhan lapangan usaha yang terdapat di Indonesia Lain halnya

dengan pengembangan industri di wilayah Kabupaten Jombang salah satu

kabupaten yang berada di Jawa Timur perindustrian di Kabupaten

Jombang kini semakin berkembang sebagian diantaranya terdapat industri

batik khas Jombang industri rokok Sampoerna industri sepatu dan

industri perkebunan khususnya industri pengolahan tebu menjadi gula

pasir dimana terdapat dua pabrik gula besar di Jombang yaitu Pabrik Gula

Tjoekir dan Pabrik Gula Jombang Baru di buktikan dengan sebagian besar

wilayah pertanian di Jombang adalah Tebu Perindustrian di Jombang

sebesar 3 dari seluruh industri yang ada di Jawa Timur peringkat

tertinggi sebesar 19 untuk Kabupaten Sidoarjo dan peringkat terendah

pada Kabupaten Pacitan yaitu 0

Selain Industri pertumbuhan penduduk di kabupaten Jombang dari

tahun 2011-2015 meningkat terus menerus dari tahun ke tahun Menurut

BPS kabupaten Jombang peningkatan pertumbuhan penduduk tahun 2011

adalah 1212882 jiwa dan pada tahun 2015 terdapat peningkatan menjadi

2 Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur tahun 2015 (Jumlah Perusahaan Industri Besar dan

Sedang di Jawa Timur menurut KabupatenKota tahun 2013-2015)

Tabel 11 Lanjutan

4

1240985 jiwa Sedangkan penduduk pada kecamatan Diwek yang

merupakan salah salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Jombang

pada tahun 2011 sebanyak 101981 orang dan pada tahun 2015 meningkat

menjadi 104847 jiwa Dari jumlah keluarga secara keseluruhan 42783

keluarga dan yang termasuk keluarga pra sejahtera (tergolong kurang

mampu) sebanyak 3379 keluarga Luas tanah menurut penggunaannya

pada kecamatan Diwek adalah 336 dari seluruh tanah di kecamatan

Diwek digunakan sebagai pemukiman perumahan 039 adalah kawasan

industri 6055 adalah sawah 183 adalah tegalan 000 hutan jadi di

daerah Kecamatan Diwek tidak terdapat hutan 025 adalah kolam dan

363 lain-lain3 Jadi bisa diprediksi bahwa sebagian besar penduduk

bermata pencaharian sebagai petani tebu atau buruh tani lainnya Dapat

dilihat pada tabel 12 produksi industri perhutanan dan perkebunan di

Kabupaten jombang bahwa produksi tebu cukup tinggi bahkan sebagian

besar yang mengusai industri perkebunan adalah tebu seperti yang

disajikan pada Tabel 12

Tabel 12 Jumlah pendapatan panen tebu di Kabupaten Jombang4

No Kecamatan

Subdistrict

TebuSugar Cane

Luas Panen

(Ha)

Produksi (Ton) Produktivitas

(TonHa)

1 Perak 354 30560 86

2 Gudo 762 66691 88

3 Diwek 1730 147419 85

4 Ngoro 1622 140141 86

5 Mojowarno 805 64038 80

6 Bareng 1207 94221 78

7 Wonosalam 427 32924 77

8 Mojoagung 1139 99780 88

9 Sumobito 205 16791 82

3 Badan Pusat Statistik KabupatenJombang (Jumlah Keluarga Menurut Kriteria di Kabupaten

Jombang) tahun 2016 4Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten

Jombang

5

10 Jogoroto 702 59836 85

11 Peterongan 502 45049 90

12 Jombang 195 14972 77

13 Megaluh 19762 1481 79

14 Tembelang 101 8068 80

15 Kesamben 701 55666 79

16 Kudu 571 48453 85

17 Ngusikan 26 1901 72

18 Ploso 428 36803 78

19 Kabuh 86 6765 78

20 Plandaan 172 13609 79

21 Bandar Kedung

Mulyo

128 10628 80

Sumber Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang Jawa Timur

Berdasarkan Tabel 12 Kecamatan Diwek adalah wilayah paling

luas untuk panen tebu Sebagian masyarakat memiliki perekonomian yang

tinggi hal ini dapat dilihat dari data jumlah penduduk yang sejahtera lebih

banyak dibandingkan yang belum sejahtera di Kecamatan Diwek Seperti

yang terlihat pada Tabel 13

Tabel 13 Jumlah keluarga sejahtera di Kabupaten Jombang

menurut kecamatan5

No Kecamatan Pra

Sejahtera

Sejahtera Jumlah

1 Bandar Kedung Mulyo 2326 17971 20297

2 Perak 1573 20533 22106

3 Gudo 1280 20679 21959

4 Diwek 3379 39404 42783

5 Ngoro 4362 28229 32591

6 Mojowarno 5419 32889 38308

Sumber Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang

5 Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang (Jumlah keluarga sejahtera di Kabupaten Jombang)

Tabel 12 Lanjutan

6

Menurut data yang di dapat masyarakat yang kurang sejahtera di

kecamatan Diwek kisaran 3379 jiwa sedangkan yang sudah sejahtera

sebesar 39404 jiwa Hal ini dapat dianalisis bahwa mayoritas penduduk

kecamatan Diwek khususnya petani tebu sudah sejahtera6 Rata-rata petani

tebu yang memiliki kontrak kerjasama dengan PG Tjoekir merupakan

masyarakat yang tergolong mampu dan sejahtera karena untuk menjalin

kerjasama dengan PG Tjoekir syaratnya adalah dengan memiliki lahan

tebu seluas minimal 2 hektar per orangnya Hanya sebagian kecil

masyarakat petani tebu yang memiliki ekonomi menengah ke bawah7

Jadi tidak heran apabila di Jombang yang merupakan kota kecil

tetapi penghasil tebu terbanyak dibandingkan dengan wilayah sekitarnya

dengan sebagian besar lahan yang ditanami tebu selain itu juga di

Kabupaten Jombang juga terdapat 2 perusahaan Industri Tebu yaitu Pabrik

Gula Tjoekir PTPN X dan Pabrik Gula Jombang Baru Pabrik Gula

Tjoekir yang terletak di Kecamatan Diwek khususnya di desa Tjoekir

Letak Pabrik Tjoekir yang sangat strategis tepat di depan Pondok

Pesantren Tebu Ireng yang di bangun oleh Hasyim Asyrsquoari serta terlekatak

di jalur antara kota Pabrik Gula Tjoekir di bangun sejak abad ke 18 oleh

Belanda dan sampai sekarang masih beroperasi Pabrik gula Tjoekir

merupakan pabrik dimana para warga setempat dan sekitarnya mencari

nafkah sebagai karyawan pabrik petani pemasok tebu dan buruh tani

Untuk menjaga kelancaran dan kemajuan usaha Industri ini pabrik

tersebut mengadakan kerjasama dengan masyarakat setempat dengan

mengimplementasikan program tanggung jawab perusahaan yaitu program

CSR (Corporate Social Responsibility) dari PG Tjoekir untuk masyarakat

sekitar wilayah pabrik termasuk karyawan pabrik dan petani tebu

Masyarakat sekitarpun sudah terbiasa dengan seluruh aktivitas pabrik baik

itu yang menciptakan kebisingan maupun tidak

6 Sumber BPS Kabupaten Jombang (JumlahKeluargaSejahtera di KabupatenJombang menurut

kecamatan Tahun 2016) 7

Wawancara dengan Bapak Suwandi warga sekitar PG Tjoekir yang merupakan mantan

karyawan PG Tjoekir

7

CSR (Corporate Social Responsibility) merupakan sebuah

tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat di sekitar

perusahaan tersebut Hal itu dilakukan untuk mensejahterakan masyarakat

sekitar dengan adanya perusahaan tersebut sehingga terciptalah suasana

aman nyaman untuk kedua pihak sehingga aktivitas pabrik lancar tanpa

adanya gangguan dari pihak manapun Masyarakatpun dapat mendukung

dan berkontribusi dalam aktivitas perusahaan tersebut Saat ini dunia usaha

tidak lagi hanya memperhatikan catatan keuangan perusahaan semata

(single bottom line) melainkan juga aspek sosial dan lingkungan yang

biasa disebut triple bottom line Sinergis dari tiga elemen ini merupakan

kunci dari konsep pembangunan berkelanjutan (sustainable development)

Seiring dengan itu berbagai kalangan swasta pemerintah organisasi

masyarakat dan dunia pendidikan berupaya merumuskan dan

mempromosikan tanggung jawab sosial sektor usaha dalam hubungannya

dengan masyarakat dan lingkungan8

Konsep dari CSR sendiri menurut The World Business Council for

Sustainable Development yaitu CSR haruslah berkomitmen terus menerus

bekelanjutan untuk memberikan kontribusi bagi perkembangan ekonomi

sambil meningkatkan kualitas hidup para pekerja dan keluarganya juga

bagi komunitas lokal dan masyarakat pada umumnya Hal ini untuk efek

jangka panjang dan bukan dilakukan hanya cukup sekali saja tapi

berkelanjutan9 Namun pada PG Tjoekir masyarakat cukup mendukung

kebijakan dari pabrik gula tersebut hanya para petani tebu yang sebagian

memiliki masalah yaitu bingung harus menjual tebu mereka ke pabrik

mana karena tebu yang dihasilkan memang banyak yang berkualitas

bagus tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa banyak juga tebu yang

kualitasnya rendah dan dijual ke pabrik pun juga akan turun harganya dari

8

Abdul KoharIrwanto amp Angga Prabowo Kajian Efektivitas Program Corporate Social

Responsibility (CSR) Yayasan Unilever IndonesiaE-Journal Departemen Manajemen Fakultas

Ekonomi dan Manajemen IPB2008 hal 99 9

Muhammad SubhiImplementasi Corporate Social Responsibility PT Pertamina

(Persero)SkripsiProgram Studi Kesejahteraan MasyarakatUIN Syarif Hidayatullah2011 hal18

8

harga normal Selain itu perdagangan gula juga sangat ketat

persaingannya apalagi sekarang sudah ada perdagangan bebas seperti

MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) ini berdampak kepada para petani

tebu yang mana persaingan perdagangan gula semakin meluas dengan gula

rafinasi (gula impor)

Merupakan hukum alam manusia memenuhi kebutuhannya melalui

pemanfaatan alam sekitarnyaSerta selalu berhubungan dan berinteraksi

dengan makhluk lainnya hal itu mengakibatkan adanya kerjasama antara

satu dengan yang lain Hal tersebut sesuai dengan ayat Al Qurrsquoan Surat

yaitu Surah Al Qhasash ayat 77 sebagai berikut

رة خ ل ا ر ا د ل ا له ل ا ك ا ت آ ا م ي ف غ ت ب س وا ن ت ول

ا ي ن د ل ا ن م ك ب ي ص ك ن ي ل إ له ل ا ن س ح أ ا م ن ك س ح وأ

لرض ا ف د ا س ف ل ا غ ب ت ب ول ي ل له ل ا ن إ

ن ي د س ف م ل اArtinya

Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu

(kebahagiaan) negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan

bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada

orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu dan

janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi Sesungguhnya Allah

tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan10

Kandungan ayat di atas adalah Allah bahwa manusia hidup

janganlah hanya memikirkan hidup di dunia melainkan juga harus

memikirkan kehidupan yang akan datang yaitu akhirat yang kelak menjadi

10

Al Qurrsquoan Surah AlQashashayat 77

9

dunia yang sejati bagi umat manusia dan mewajibkan kepada kaum

muslimin untuk saling berhubungan satu sama lain dari suatu kerjasama

seperti halnya CSR sebuah pabrik CSR sebuah perusahaan merupakan

wujud adanya kerjasama antara perusahaan dengan masyarakat setempat

agar terjalin hubungan baik antara kedua pihak Menurut penelitian Dwi

Riska Nihayah mengenai program tanggung jawab perusahaan atau CSR

pada PG Tjoekir Diwek Jombang kepada masyarakat setempat dengan

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) Program CSR dibagi

menjadi dua program yaitu Program Kemitraan merupakan program yang

bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kegiatan usaha kecil untuk

menjadi tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan dana dari laba

perusahaan sementara yang kedua yaitu Program Bina Lingkungan

dimana terdapat 3 program bantuan antara lainnya yaitu bantuan

pendidikan dan pelatihan bantuan pengembangan prasarana dan sarana

umum serta bantuan sosial kemasyarakatan dalam rangka mengentaskan

kemiskinan Program Bina Lingkungan merupakan program

pemberdayaan kondisi sosial masyarakat di wilayah PG Tjoekir Jombang

melalui pemanfaatan dana dari laba perusahaan11

Implementasi dari program CSR tersebut terdapat program yang

berjalan lancar dan adapula program CSR yang kurang lancar hal ini dapat

terjadi diakibatkan oleh masalah input output dari laba perusahaan pabrik

tersebut Hal ini membuat para petani baik petani tebu maupun petani yang

lain juga kurang lancar Berdasarkan data dari BPS terdapat presentasi

penggunaan lahan di Kecamatan Diwek hal ini dapat disimpulkan bahwa

penduduk mayoritas adalah petani Dengan adanya program CSR yang

dilaksanakan oleh PG TJoekir PTPN X Jombang tersebut Penelitian ini

mengetahui bagaimana pengaruh program CSR terhadap perekonomian

petani tebu dan karyawan di daerah sekitar pabrik tersebut Maka tertarik

11

Dwi Riska Nihayah Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) Pada Pabrik Gula

Tjoekir Jombang Thesis Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum2017

10

untuk melakukan penelitian dengan judul ldquoPengaruh CSR (Corporate

Social Responsibility) Terhadap Perekonomian Petani Tebu dan Karyawan

Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombangrdquo

B Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah ditulis maka identifikasi

masalahnya sebagai berikut

1 Kurangnya efisiensi dan dana bantuan pembudidayaan tebu yang

membuat kualitas tebu rendah

2 Kurang maksimalnya pendapatan petani tebu karena persaingan

perdagangan gula

3 Kurang maksimalnya implementasi program CSR pada petani tebu

mengakibatkan kerugian pada penjualan produksi tebu

C Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang dikemukakan maka

masalah yang akan dikaji dan dibahas dalam penelitian ini Sehingga

membatasi penelitian ini hanya mengkaji Pengaruh CSR (Corporate

Social Responsibility) Terhadap Perekonomian Petani Tebu dan Karyawan

Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang

D Rumusan Masalah

Beradasarkan latar belakang yang sudah diuraikan maka

pertanyaan penelitian ini adalah Bagaimana Pengaruh CSR (Corporate

Social Responsibility) Terhadap Perekonomian Petani Tebu dan Karyawan

Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang

E Tujuan Penelitian

Berdasarkan pertanyaan penelitian maka penelitian ini memilki

tujuan untuk mengetahui Pengaruh CSR (Corporate Social Responsibility)

Terhadap Perekonomian Petani Tebu dan Karyawan Pabrik Gula Tjoekir

PTPN X Kabupaten Jombang

F Manfaat Penelitian

1 Manfaat Teoretis

Bagi Bidang Pendidikan

11

Dengan adanya penelitian ini penulis berharap penelitian

bermanfaat sebagai referensi dan sumbangan pemikiran untuk

penelitian selanjutnya yang masih dalam ruang lingkup yang sama

dengan Corporate Social Resposibility

2 Manfaat Secara Praktis

a Bagi Penulis

Penelitian ini dapat menambah wawasan penulis serta

pengalaman selama penelitian serta merealisasikan ilmu yang telah

diterima di kelas selama perkuliahan

b Bagi Bidang Pendidikan

Dengan adanya penelitian ini penulis berharap penelitian

bermanfaat di bidang pendidikan khususnya sebagai referensi

untuk mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS UIN Jakarta yang masih

dalam ruang lingkup yang sama tentang Program CSR (Corporate

Social Responsibility) dan bagi SMA kelas XII pada materi

pembelajaran mengenai industri dan lokasi industri

c Bagi Pemerintah Kabupaten Jombang

Dengan penelitian ini penulis berharap penelitian ini

bermanfaat bagi pemerintah kabupaten Jombang sebagai bahan

pertimbangan baik dalam pengambilan keputusan dalam sebuah

kebijakan maupun pada evaluasi terhadap kesejahteraan

masyarakat setempat

d Bagi Pabrik Gula Tjoekir

Dengan adanya penelitian ini Pabrik Tjoekir dapat dapat

mengevaluasi pelaksanaan mengenai program-program CSR

pabrik serta mengetahui bagaimana persepsi para petani tebu

tentang program tersebut

e Bagi masyarakat Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang

Dengan penelitian ini diharapkan masyarakat mampu bersikap

dalam menghadapi masalah sebagai petani tebu dan masyarakat

umum yang berada di Kecamatan Diwek dalam mengambil

12

keputusan kerjasama dalam kemitraan dengan pabrik yang akan

mengirim pasokan tebu tersebut sebagai bahan baku gula Dengan

adanya penelitian ini masyarakat juga bisa membuat perbandingan

program CSR dan mengetahui seberapa besar pengaruh terhadap

tingkat ekonomi keluarga atau tidak terdapat pengaruh untuk

ekonomi keluarganya

13

BAB II

KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A Deskripsi Teoretik

Pada bagian ini deskripsi teoretik di gunakan untuk menjelaskan suatu realitas

yang terdapat keterkaitan yang nantinya akan membentuk sebuah konsep gagasan

yang dihubungkan dengan sebuah teori yang telah ada dan mengakibatkan adanya

keterkaitan antara apa yang dikaji oleh penulis dengan teori-teori yang sudah ada

sehingga menghasilkan sesuatu gagasan baru dengan adanya sebuah penelitian

1 Industri Gula

a Pengertian Industri

Pada Peraturan Pemerintah No24 Tahun 2009 tentang Kawasan

Industri bahwa arti dari industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah

bahan mentah bahan baku baran setengah jadi dan barang jadi menjadi

barang yang memiliki nilai guna yang tinggi termasuk kegiatan rancang

bangun dan rekayasa industri12

Secara umum industri merupakan

kegiatan ekonomi yang dimana didalamnya terapat kegiatan mengolah

bahan baku menjadi bahan setengah jadi dan bahan setengah jadi menjadi

bahan jadi yang siap pakai kebanyakkan orang mengartikan industri itu

identik dengan pabrik dan kegiatan mengolah untuk hasil produksi

elektronik maupun produksi tekstil Tujuan dari adanya sebuah industri

adalah untuk memenuhi kebutuhan mulai dari kebutuhan pokok hingga

kebutuhan tersier dan lebih tepatnya didirikannya sebuah industri di

dalam bisnis bertujuan untuk memperoleh keuntungan pasar yang

sebesar-besarnya

Dalam mendirikan sebuah industri pemilihan lokasi merupakan hal

yang sangat penting letak lokasi antara jenis industri yang satu dengan

industri jenis lainnya memiliki pandangan dan pertimbangan yang

12

Mela Widya KumalasariFaktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Pemilihan Lokasi Industri

Manufaktur Skala Besar dan Sedang (Studi Kasus Kecamatan Jaten dan Kecamatan Gondangrejo

Kabupaten Karanganyar)(Universitas Sebelas Maret SkripsiTahun 2012) hal13

14

berbeda-beda baik itu dari sudut perusahaan maupun dari kebijakan

pemerintah Terdapat pemilihan lokasi yang dikarenakan dekat dengan

tempat pengambilan bahan baku misalnya industri semen yang

kebanyakkan letaknya tidak jauh dari lokasi bahan baku yaitu gunung

kapur kemudian lokasi industri yang dekat dengan pasarpun juga seperti

tekstil contohnya di Solo industri batik Solo yang terletak dekat dengan

pasar adapula industri yang didirikan lokasinya dipilih pada daerah yang

terdapat upah tenaga kerja yang murah daerah yang memiliki UMR yang

rendah seperti mendirikan pabrik di Papua dan di Surabaya sangat jauh

berbeda kalau di Papua upah pekerja mahal sedangkan di Surabaya upah

pekerja masih relatif rendah Jadi lebih menguntungkan mendirikan

industri di Surabaya13

b Jenis-jenis Industri

Sektor Industri Manufaktur dapat digolongkan menjadi 24 jenis

industri menurut KBLI 2009 (Klasifikasi Lapangan Usaha Indonesia

tahun 2009) kemudian dari 24 jenis industri tersebut dapat

dikelompokkan menjadi 4 kelompok besar industri dari Dinas

Perindustrian Perdagangan dan Koperasi sebagai berikut

1 Industri logam mulia mesin dan elekronika yaitu industri logam

dasar industri barang logam kecuali mesin dan peralatannya industri

komputer barang elektronik dan optik industri peralatan listrik

industri mesin dan perlengkapan industri kendaraan bermotor trailer

dan semi trailer industri alat angkutan lainnya jasa repasrasi dan

pemasangan mesin dan peralatan14

2 Industri kimia dan kertas yaitu industri kertas dan barang dari kertas

industri percetakan dan reproduksi media rekaman industri produk

dari batu bara dan pengilangan minyak bumi industri bahan kimia dan

13

Muhammad TeguhEkonomi Industri(JakartaRaja Grafindo Persada2010) cetakan ke-1 hal

231 14

Mela Widya KumalasariFaktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Pemilihan Lokasi Industri

Manufaktur Skala Besar dan Sedang (Studi Kasus Kecamatan Jaten dan Kecamatan

Gondangrejo Kabupaten karanganyar)(SoloUniversitas Sebelas Maret2012)SkripsiProdi

Perencanaan Wilayah dan Kota jurusan Arsitektur Fakultas Teknik hal 14

15

barang dari bahan kimia industri farmasi produk obat dan jamu

industri karet dan plastik industri barang galian bukan logam15

3 Industri tekstil dan aneka yaitu industri makanan industri minuman

industri pengolahan tembakau industri ekstil industri pakaian jadi

industri kulit barang dari kulit dan alas kaki industri pengolahan

lainnya16

4 Industri agro dan hasil hutan yaitu industri kayu barang dari kayu

dan gabus (tidak termasuk furniture dan barang anyaman

bamburotan sejenisnya) industri furniture17

Berdasarkan skalanya industri dibagi menjadi 2 klasifikasi besar yaitu

industri skala besar dan industri skala menengah menurut Departemen

Tenaga Kerja yaitu

a Industri besar dengan jumlah tenaga kerja lebih dari 100 orang pekerja

b Industri menengah dengan tenaga kerja 20-99 orang pekerja18

Industri besar dan menengah kebanyakkan didirikan pada tempat-

tempat tertentu lain halnya dengan industri rumah tangga yang menyebaar

dimana-mana dan relatif jumlah pekerja lebih sedikit kurang dari 20 orang

pekerja Sebuah industri selalu memiliki faktor-faktor yang mempengaruhi

pemilihan lokasi industri yang dapat menghambat dan dapat mendorong

kegiatan industri Pengusaha bertaraf internasional pada umumnya

memilih lokasi yang memiliki potensi pasar yang seluas mungkin Bahkan

untuk mendirikan sebuah perusahaan seseorang akan memilih negara

mana yang miliki lokasi strategis dan paling menguntungkan faktor yang

dipertimbangkan antara lain adalah upah buruh jaminan keamanan

fasilitas penunjang daya serap pasar lokal maupun interlokal dan

aksesibilitas dari tempat produksi ke wilayah pemasarannya Faktor lain

yang perlu dipertimbangkan adalah faktor geografi seperti keadan alam

cuaca iklim topografi tanah sumber bahan baku yang berasal dari alam

15

Ibid 16

Ibid 17

Ibid 18

Ibid h 8

16

jumlah penduduk serta ketersediaan energi dan sumber daya lainnya

seperti air energi tenaga angin dan lain-lain19

Menurut Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang bahwa industri

dibagi menjadi 4 kelompok yaitu

a Industri besar (banyaknya tenaga kerja 100 orang atau lebih)

b Industri sedang (banyaknya tenaga kerja 20-99 orang)

c Industri kecil (banyaknya tenaga kerja 5-19 orang)

d Industri rumah tangga (banyaknya tenaga kerja 1-4 orang)

Pengelompokkan industri ini tidak didasarkan pada besarnya modal

perusahaan atau perusahaan tersebut pada proses produksi menggunakan

tenaga manusia ataupun tenaga mesin tetapi berdasarkan tenaga kerja20

c Lokasi Industri

Ada beberapa pendapat dari para ahli yang berasal dari Jerman

mengenai penempatan lokasi industri yang biasa disebut dengan teori

lokasi industri Sebelum membahas mengenai teori lokasi terlebih dahulu

dibahas mengenai arti lokasi di sini arti lokasi merupakan ruang baik itu

ruangantempat yang berada di permukaam bumi maupun di bawah

permukaan bumi selama manusia dapat menjangkaunya itu merupakan

lokasi Setelah mengetahui pengertian dari lokasi terdapat kajian

mengenai teori lokasi yang dimaksud dengan teori lokasi adalah ilmu

yang menyelidiki tata ruang kegiatan ekonomi bisa disebut juga alokasi

geografis dari sumber-sumber yang langka secara hubungan dan

pengaruhnya dengan lokasi dari berbagai kegiatan industri berbagai

macam usaha baik itu usaha ekonomi maupun sosial Dengan adanya teori

lokasi segala pembangunan seperti membangun perumahanpemukiman

daerah industri pasar tempat ibadah lahan persawahan kebun

pertambangan sekolah itu dapat dihitung keterjangkauan (jarak antara

tempat satu dengan yang serta serta waktu tempuh untuk menuju lokasi

19

Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet

ke-6 hal150 20

Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang yang diunduh pada Rabu 7 November 2018 pukul

0321 WIB

17

tujuan) sehingga dalam pembangunan industri dapat diperkirakan

terjangkau tidaknya terhadap masyarakat karena semakin jauh pasar dari

pemukiman maka semakin turun minat masyarakat untuk belanja di pasar

begitupun sebaliknya semakin terjangkaunya jarak antara pemukiman

warga dengan pasar maka semakin tinggi pula minat warga yang ingin

belanja di pasar Dari segi perusahaan industripun juga

mempertimbangkan jarak tempuh serta mengambil letak strategis dalam

memilih sebuah lokasi industri yang dekat dengan bahan baku dan dekat

dengan pasar karena akan berpengaruh pada biaya angkut Baik biaya

angkut dari sumber bahan baku dengan lokasi industri pengolahan

maupun biaya angkut dari industri pengolahan ke pasar21

Pada penentuan

lokasi industri terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi diantaranya

sebagai berikut

1 Factor Endowment meliputi yang pertama yaitu sumber daya alam

(SDA) dan energi (baik yang terdapat di permukaan bumi maupun di

dalam bumi dan apapun yang terkandung di dalamnya) yang kedua

yaitu sumber daya manusia (SDM) dan Modal Setiap wilayah

memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda-beda ada wilayah

yang sumber daya alamnya melimpah tetapi tingkat ekonominya

lemah ada pula wilayah yang tingkat ekonominya tinggi tetapi sumber

daya alamnya kurang22

2 Sumber daya manusia dalam hal ini sumber daya manusia

dikelompokkan menurut jenis keahlian yang dimilikinya Jenis

keahlian atau skill tiap orang berbeda-beda bahkan dalam hal industri

dapat dipengaruhi sebuah wilayah dan budaya dari wilayah tersebut

Seperti industri aksesoris rumah tangga dan kerajinan tangan dari

kayu kebanyakkan ditemui di daerah Yogyakarta dengan wilayah

yang kaya budaya dan salah satu budaya itu ada kerajinan tangan dari

kayu seperti halnya juga di Solo yang terkenal dengan batik Solo

21

Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet

ke-6 hal122 22

Ibid

18

bahkan sebagian besar industri di wilayah Solo adalah membatik

Membatik membutuhkan keahlian khusus dan mayoritas penduduk

juga memiliki keahlian yang sama yaitu membatik Di daerah

Yogyakarta pun juga begitu karena mayoritas penduduk ahli dalam

kerajinan tangan dari kayu maka industri yang meluas yaitu industri

kayu (patung binatang hiasan dinding topeng pigura alat dapur

seperti nampan saringan sutil dan lainnya)23

3 Modal dapat dibagi menjadi dua yaitu modal fisik dan modal

nonfisik Modal fisik artinya modal yang digunakan dalam proses

produksi seperti tanah untuk lokasi industri serta bangunan mesin-

mesin dan alat-alat produksi kendaraan dan uang Modal yang

nonfisik bisa berupa saham perusahaan dan jasa Modal juga

berpengaruh pada pemilihan lokasi industri karena lokasi industri bisa

dimana saja asalkan modal yang di miliki besar untuk pengembangan

industri tersebut24

4 Pasar dan harga pengaruh terhadap penentuan lokasi salah satunya

adalah pasar dan harga karena industri tidak akan berkembang tanpa

adanya pasar serta jarak dan biaya angkut dari industri ke pasar juga

berpengaruh pada keuntungan sebuah perusahaan industri Harga juga

sangat berpengaruh pada penentuan lokasi industri karena apabila

lokasi industri jaraknya jauh dengan pasar maka harga bahan output

yang dijual akan lebih tinggi dari harga pasar karena biaya angkut

yang tinggi menyebabkan harga jual naik apabila harga jual naik

maka minat beli masyarakat akan menurn dan ini menyebabkan

kerugian perusahaan25

5 Kebijakan pemerintah untuk penentuan lokasi industri pemerntah

juga sangat mempengaruhi terhadap lokasi dimana seharunya lokasi

industri terbut didirikan Keputusan pemerintah adalah hal yang tidak

23

Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet

ke-6 hal122 24

Ibid 25

Ibid

19

bisa diganggu gugat oleh pihak perusahaan dalam penentuan wilayah

industri apabila pemerintah sudah memutuskan kebijakan

pembangunan wilayah industri di lokasi A maka mau tidak mau

pembangunan industri haru di lokasi A dan apabila pemerintah

mengeluarkan kebijakkan kawasan industri harus dibangun di wilayah

B maka pembangunan industri harus di wilayah B Kebijakkan

tersebut ditentukan dan diterapkan oleh pemerintah serta tidak

berpihak pada kepentingan produsen dan konsumen26

d Teori Lokasi menurut para ahli

Penentuan lokasi industri terdapat beberapa teori dari para ahli

diantaranya ada Teori Lokasi Walter Christaller Teori Lokasi Johann

Henrich Von Thunen Teori Lokasi Alfred Weber Teori Lokasi August

Losch Berikut teori lokasi dari para tokoh ahli beserta penjelasannya

yang terdapat dalam buku yang berjudul ldquoEkonomi Regional Teori dan

Aplikasirdquo oleh Drs Robinson Tarigan MRP pada tahun 2012

1 Teori Lokasi Walter Christaller

Christaller terkenal dengan pemikirannya yaitu K=3 yang

merupakan suatu sistem geometri Ciri-ciri pengembangan suatu

wilayah menurut Christaller adalah yang pertama wilayahnya adalah

dataran tanpa roman semua adalah datar dan sama Kedua gerakan

dapat di laksanakan ke segala arah (Isotropic Surface) Ketiga

penduduk memiliki daya beli yang sama dan tersebar secara merata

pada seluruh wilayah Ke empat konsumen bertindak rasional sesuai

dengan prinsip minimisasi jarakbiaya Di dalam uraian terdapat

asumsi 1 sampai dengan 3 secara bertahap akan di longgarkan

sehingga kita akan mendekati kondisi pada dunia nyata27

Dalam teori

lokasi ini terdapat istilah Range dan Threshold Range adalah jarak

26

Muhammad TeguhEkonomi Industri(JakartaRaja Grafindo Persada2010) cetakan ke-1 hal

231-243 27

Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet

ke-6 hal124

20

yang harus ditempuh oleh seseorang untuk mendapatan barang yang

dibutuhkan atau disebut juga jangkauan sedangkan threshold adalah

luas pasar minimal Contohnya terdapat satu keluarga yang

menghasilkan komoditi beras yang dijualnya berada pada yang

membutuhkan berdasarkan harga pasar Harga beras itu Rp 10000

per kg misalnya semua warga setempat membutuhkan beras dan

menetapkan anggaran sebesar R 60000 perhari untuk membeli beras

Warga yang rumahnya dekat dengan produsen maka dapat membeli

beras sebanyak 6 kg tiap harinya Tetapi orang yang tinggal lebih jauh

akan mengeluarkan ongkos transportasi misalnya biaya ongkosnya

Rp5000km Maka orang yang tinggal lebih jauh 2km membayar

ongkos sebesar Rp 10000 jadi hanya dapat membeli beras sebanyak

5 kg Begitupun warga yang rumahnya jauh dari produsen radius 4 km

maka dia hanya bisa membeli beras sebanyak 4 kg ini akan terjadi

terus menerus sampai radius 10 km dan hanya dapat membeli 1 kg

dengan perhitungan Rp 60000 - (5000x10) = 10000 hanya dapat

membeli 1 kg beras Dengan demikian luas jaringan pasar apabila

tidak ada produsen beras yang lain maka luas jangkauan pasar (range)

adalah 10 km ke segala arah

Setiap usaha industri atau produksi membutuhkan biaya dan

secara ekonomi biaya dibagi menjadi dua macam yaitu biaya tetap dan

biaya variabel biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tetap tidak

bergantung dengan banyak jumlah produksi atau penjualan contohnya

sewa temapattoko listrik PDAM dan tagihan telepon Sedangkan

biaya variabel adalah biaya yang bisa berubah-ubah kapan saja karena

tergantung dengan jumlah produksi dan jumlah penjualan contohnya

biaya upah pekerja yang lembur upah pekerja borongan dan biaya

membeli bahan baku yang kapan saja bisa naik dan bisa turun

Misalnya saja penjual beras yang mengeluarkan biaya tetap setiap

harinya sebesar Rp100000 dan biaya variabelnya Rp5000 per hari

untuk dijual Berapakah kg beras yang jual per hari agar produsen

21

tidak rugi sehingga dia bisa bertahan sebagai penjual beras Selisih

antara harga jual dengan biaya variabel 10000 - 5000 = 5000 selisih

ini harus bisa menutup biaya tetap Jadi jumlah beras yang harus

terjual adalah 100000 5000 = 20 kg pada penjualan 20 kg beras

maka total penjualan 20 x 10000 = 200000 dan total pengeluaran

adalah 100000 + (20 x 5000) = 200000 pada titik ini penjual berada

pada titik impas (break event point) artinya tidak untung dan tidak

rugi apabila penjual bisa menjual beras lebih dari 20 kg per hari maka

akan mendapatkan untung Hal ini merupakan hubungan antara range

(jangkauan) dan threshold (luas pasar minimal) dan dapat

digambarkan seperti Gambar 2128

Gambar 21 Luas jangkauan range dan threshold

2 Teori Lokasi Alfred Weber

Weber adalah seorang ahli ekonom Jerman tahun 1909

Teori lokasi menurut weber adalah lokasi pemilihan untuk

industri yang didasari pada prinsip minimasi biaya Dimana

lokasi industri dipilih atas dasar biaya transportasi dan tenaga

kerja dijumlahkan dan harus minimum Karena yang dicari pada

sebuah usaha adalah keuntungan jadi biaya pengeluaran harus

seminim mungkin dan keuntungan akan besar Uraian tentang

Weber ini mengikuti uraian yang terdapat dalam buku John

28

Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012)

cetke-6 hal123-127

22

Glasson1974 Ddalam perumusan modelnya Weber bertitik

tolak pada asumsi

1 Unit telaah-an adalah suatu wilayah yaang terisolasi iklim

yang homogenkonsumen terkonsentrasi pada beberapa

pusat konsdisi pasar adalah persaingan sempurna

2 Beberapa SDA seperti air batu bata dan pasir tersedia

dimana-mana dalam jumlah yang memadai

3 Material lainnya seperti bahan bakar mineral dan tambang

tersedia secara sporadis dan hanya terjangkau pada beberapa

tempat terbatas

4 Tenaga kerja tidak menyebar secara merata tapi

berkelompok pada beberapa lokasi dan dengan mobilitas

yang terbatas

Menurut Weber ada 3 faktor yang sangat mempengaruhi

pemilihan lokasi industri yaitu biaya transportasi upah tenaga kerja

dan kekuatan aglomerasi Biaya transportasi merupakan faktor

utama dibandingkan yang lainnya masih bisa dimodifikasi kalau

biaya transportasi itu sesuai dengan jarak biaya angkut bahan baku

dan biaya distribusi hasil produksi

Gambar 22 Locational Triangle dari Weber

23

Pada gambar di atas di misalkan sumber bahan baku yang

lokasinya berbeda yaitu M1 dan M2 dan pasar berada pada arah

yang lain Dengan demikian terdapat 3 arah lokasi sehingga ongkos

angkut termurah adlah pada pertemuan 3 arah tersebut Dari

gambar tersebut terlihat bahwa lokasi optimum terdapat pada titik

lingkaran hitam Untuk menunjukkan apakah lokasi optimum

tersebut lebih dekat ke lokasi dekat dengan bahan baku atau dekat

dengan pasar Weber merumuskan Indeks material (IM) sebagai

berikut

IM =

Apabila IM gt1 perusahaan akan berlokasi dekat dengan

bahan baku dan apabila IM lt 1 maka perusahaan akan berlokasi

dekat dengan pasar Biaya tenaga kerja adalah faktor kedua yang

dapat mempengaruhi lokasi industri Hal ini dapat terjadi apabila

penghematan biaya tenaga kerja per unit produksi lebih besar

daripada tambahan biaya transportasi per unit produksi lebih

besar karena berpindahnya lokasi ke dekat sumber tenaga kerja

Seperti yang disajikan pada Gambar 23

Gambar 23Kurva Isodapan dari Weber

Jika titik T adalah tempat dengan biaya transportasi

minimum maka di luar T tersebut dapat di buat titik ndashtitik dengan

tingkat biaya transportasi yang sama penyimpangannya dari titik T

24

Apabila titik-titik antara satu dan yang lain dihubungkan akan

membentuk lingkaran seperti pada Gambar 23 lingkaran-lingkaran

tersebut menadi tingkat biaya transportasi terendah terletak pada

titik T sedangkan semakin jauh dari titik T maka biaya transportasi

akan semakin mahal Tetapi berbeda dengan biaya tenaga kerja

semakin dekat dengan titik T maka biaya tenaga kerja semakin

tinggi Weber menghubungkan biaya transporatsi minimum dengan

lokasi aglomerasi karena memberikan keuntungan berupa salaing

membutuhkan produk di antara berbagai industri mungkin telah

tersedia fasilitas seperti listrik air perbengkelan dan pemondokan

Fasilitas ini akan menurunkan biaya peroduksi atau kebutuhan

modal karena kalau terpisah jauh mka semua fasilitas harus

dibangun sendiri29

3 Teori Lokasi August Losch

August Losch merupakan tokoh ekonom yang juga berasal dari

Jerman dan menulis buku dalam bahasa Jerman pada tahun 1939

Kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris tahun 1954

dengan judul The Economics of Location Losch mengatakan

bahwa lokasi penjual sangat berpengaruh terhadap jumlah

konsumen yang dapat digarapnya makin jauh dari tempat penjual

maka makin rendah atau sedikit konsumen yang ingin membeli

barang yang dijual tersebut Karena biaya transportasi semakin jauh

akan semakin mahal Produsen harus memilih lokasi yang

menghasilkan penjualan terbesar yang identik dengan penerimaan

terbesar Pandangan ini mendukung pandangan Christaller dan

menyarankan untuk menempatkan tempat produksi di pasar atau

dekat dengan pasar Terhadap pendapat Losch perlu di ingaat

bahwa saat ini industri telah di larang keras didirikan di dalam kota

tetapi di pinggir kota atau bahkan di luar kota karena damapk

29

Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet

ke-6 hal137-143

25

adanya industri adalah menghasilkan limbah sehingga kota akan

tercemar dengan limbah industri30

4 Teori Lokasi Johann Henrich Von Thunen

Johann Heinrich Von Thunen merupakan tokoh yang berasal

dari Jerman pada tahun 1826 Von Thunen mengupas tentang

perbedaan lokasi dari berbagai kegiatan pertanian atas dasar

perbedaan sewa tanah (pertimbangan ekonomi) Dalam bukunya

yang berjudul Der Isolierte Staat in Beziehung auf Land

Wirtschaft Von Thunen mengasumsikan sebagai berikut

1) Wilayah analisis bersifat terisolir (Isolated State) sehingga

tidak terdapat pengaruh pasar dari kota lain

2) Tipe pemukiman adalah padat di pusat wilayah (pusat pasar)

dan makin renggang kuarang padat semakin jauh jaraknya dari

puasat wilayah

3) Seluruh wilayah model memiliki iklim tanah topografi yang

seragam

4) Fasilitas pengangkutan adalah primitif sesuai dengan

zamannya dan relatif seragam yang dihitung bukan jaraknya

tetapi berat barang yang di angkut

5) Kecuali perbedaan jarak ke pasar semua faktor alamiah yang

mempengaruhi penggunaan tanah adalah seragam dan konstan

Berdasarkan asumsi diatas Von Thunen membuat kurva

hubungan sewa tanah dengan jarak ke pasar seperti pada

Gambar 24

30

Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet

ke-6 hal145-148

26

Gambar 24 Kurva perbedaan sewa tanah sesuai dengan

Perbedaan jarak kepasar

Dari gambar tersebut terlihat tingkat sewa tanah adalah

paling mahal di pusat pasar dan makin rendah apabila makin

jauh dari pasar Berdasarkan perbandingan (selisih) antara harga

jual dengan biaya produksi masing-masing jenis produksi

memiliki kemampuan yang berbeda untuk membayar sewa

tanah Makin tinggi kemampuannya untuk membayar sewa

tanah makin besar kemungkinan kegiatan itu berlokasi dekat ke

pusat pasar Selain itu masing-masing jenis kegiatanproduksi

memiliki kurva permintaaan atas taanah berupa kurva tak acuh

(indeference curve) yang menggambarkan hubungan antara

sewa tanah dan jarak dari pasar Kemiringan kurva berbeda

antara satu jenis kegiatanproduksi dengan kegiatanproduksi

lainnya Ada kura yang menurun tajam agak taajam agak

landai dan landai Misalnya ada dua jenis kegiatan A dan B

yang masing-masing memiliki kurva tak acuh dengan

kelandaian yang berbeda seperti berikut31

31

Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet

ke-6 hal148-151

27

Gambar 25 Perbedaanan kurva sewa tanah untuk kegiatan

Berbeda

Kurva A menggambarkan kegiatan A yang dimana kegiatan

tersebut berlokasi lebih dekat dengan pasar daripada lokasi

kegiatan B Kurva keduanya berbanding terbalik dan

berpotongan pada suatu titik dan bila dilihat yang sampai lebih

dulu pada titik potongan kurva tersebut adalah kegiatan A

Analisis seperti ini dapat dilanjutkan dengan berbagai kegiatan

lainnya yang berbeda yang membutuhkan penggunaan tanah

Seperti yang disajikan pada Hasilnya adalah suatu pola

penggunaan tanah berupa diagram cincin yang pada waktu itu

adalah seperti gambar yang di sajikan pada Gambar 27

Gambar 26 Diagram cincin dari Von Thunen

28

Menurut Von Thunen bahwa sewa tanah adalah hal sangat

sangat berpengaruh pada sebuah pembangunan dan pendirian

lokasi industry Perkembangan dari teori Von Thunen selain harga

tanah yang semakin dekat dengan pasar maka semakin tinggi dan

semakin rendah harga sewa bila lokasi semakin auh dari pusat kota

Harga taanah dan harga sewa tanah tinggi pada tempat yang

strategis yaitu pada akses jalur utama atau jalan utama misalnya

saja lokasi usaha dekat di pinggir jalan antar provinsi seperti jalur

pantai utara lokasi di pinggir jalur utama menuju pusat kota seperti

Jalan Sudirman yang terleta di pusat kota maka harga tanah di

sekitar lokasi tersebut akan lebih mahal32

Berbagai teori yang berkaitan dengan lokasi industri mengatakan

bahwa SDM atau pekerja upah pekerja biaya produksi dan biaya

distribusi dalam industri sangatlah penting Selain itu faktor lain yang

juga berpengaruh dalam penempatan lokasi industri yaitu sewa tanah

biaya transportasi dan pemasaran juga merupakan unsur penting yang

haarus ada dalam pendirian industri baik industri sedang maupu industri

besar

5 Pengembangan Industri Gula

Gula adalah suatu karbohidrat sederhana yang menjadi sumber

energi dan komoditi perdagangan utama Dalam buku yang berjudul

ldquoIndustri Gula Nasional Beberapa Catatan Pentingrdquo pengertian gula

menurut Arifin tahun 2008 gula adalah salah satu komoditas pertaniann

yang telah di tetapkan oleh pemerintah Indonesia sebagai komoditas

khusus di dalam forum perundingan Organisasi Perdagangan Dunia

(WTO) bersama dengan sejumlah komoditas pertanian lainnya yakni

beras jagung dan kedelai33

Industri gula memproduksi dua jenis gula

untuk dua kelompok pembeli yang berbeda yakni gula kristal putih

32

Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet

ke-6 hal137-140 33

Tulus TambunanIndustri Gula NasionalBeberapa Catatan Penting Jakarta Penerbit

Universitas Trisakti2012 halaman 6

29

(GKP) atau dalam bahasa awam disebut gula pasir yang berbasis tebu

rakyat untuk masyarakat atau konsumsi akhir dan gula kristal rafinasi

(GKR) untuk non konsumsi akhiryaitu sejumlah industri seperti industri

makanan dan minuman dan industri farmasi34

Seperti yang telah

diketahui sebelumnya bahwa pabrik itu identik dengan kata industri jadi

yang dinamakan Pabrik Gula adalah tempat yang di gunakan dalam

proses pembutan gula pasir dari tebu batangan menjadi butiran kristal

gula yang siap di pasarkan

Industri gula nasional pernah mengalami zaman keemasan namun

sejak era reformasi 1998 setelah munculnya krisis keuangan Asia 1997-

1998 hingga sekarang ini Indonesia cenderung semakin tergantung

padagula impor baik mentah maupun untuk konsumsi langsung35

Besarnya ketergantungan Indonesia atas impor gula disebabkan antara

lain oleh kualitas GPR hasil produksi lokal yang rendah Hal terakhir ini

disebabkan oleh dua hal yakni akibat mesin-mesin yang di gunakan di

pabrik-pabrik gula di dalam negeri sudah sangat tua dan terkait

rendahnya kualitas tebu hasil dalam negeri dibandingkan gula

mentahkasar impor36

2 CSR (Corporate Social Responsibility)

a Pengertian Corporate Social Responsibilty (CSR)

Corporate Social Responsibility tidak begitu familiar di telinga

masyarakat awam mereka lebih mengenal dengan nama tanggung jawab

perusahaan Berbagai pendapat yang berbeda-beda mengenai CSR

Tangung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility

(CSR) pada dasarnya adalah sebuah kebutuhan bagi korporat untuk dapat

berinteraksi dengan komunitas lokal sebagai bentuk masyarakat secara

keseluruhan Kebutuhan korporat untuk beradaptasi dan guna mendapatkan

keuntungan sosial dari hubungannya dengan komunitas lokal sebuah

34

Ibid h7 35

Ibid h260 36

Tulus TambunanIndustri Gula NasionalBeberapa Catatan Penting Jakarta Penerbit

Universitas Trisakti2012 halaman 262-263

30

keuntungan sosial sebuah kepercayaan (trust)37

Sedangkan menurut The

World Business Council for Susttainable Development (WBCSD) bahwa

CSR itu adalah sebuah komitmen dalam bisnis untuk berkontribusi dan

ikut andil dalam pembanguan ekonomi berkelanjutan bekerja dengan para

karyawan perusahaan keluarga karyawan tersebut berikut konmuniti-

komuniti setempat (lokal) dan masyarakat sekitar secara keseluruhan

dalam rangka meningkatkan mutu kehidupan38

Pengertian CSR menurut para ahli diantaranya sebagai berikut

a Menurut Busyra Azheri dalam bukunya Corporate Social

Responsibility Dari Voluntary menjadi Mandatory menjelaskan

bahwa CSR adalah sebagai komitmen perusahaan untuk

melaksanakan kewajiban yang didasarkan atas keputusan untuk

mengambil kebijakan dan tindakan dengan memperhatikan

kepentingan para stakeholder dan lingkungan dimana perusahaan

melakukan aktivitasnya yang berlandaskan pada ketentuan hukum

yang berlaku39

b Menurut Farmer dan Hogue menyatakan bahwa CSR adalah

komitmen perusahaan untuk mampu memberikan apa yang

masyarakat inginkan jadi perusahaan tidak hanya menyediakan

barang dan memberi pelayananterhadap pembeli barang namun juga

membantu dalam menyelasikan masalah-masalah seputar

masyarakat40

c Menurut Mursquoman Nuryana CSR adalah sebuah pendekatan dimana

perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi bisnis

37

Bambang Rudito dan Melia FamiolaCSR( CorporateSocal Responsibility)(Bandung Rekayasa

Sains2013) hal1 38

Partogi Saoloan Samosir Analisis kebijakan Corporate Social Responsibility Berkelanjutan

pada Industri otomotif di Indomobil Group Institut Pertanian Bogor Disertasi2011 39

Busyra AzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary menjadi

MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 28 40

Ibid h27-28

31

mereka dan dalam interaksi mereka dengan pemangku kepentingan

Stakeholder berdasarkan prinsip kesukarelawanan dan kemitraan41

d Davis dan Frederick pada tahun 1992 menyatakan bahwa CSR adalah

sebagai kewajiban organisasi bisnis atau perusahaan unuk mengambil

bagian dalam kegiatan yang bertujuan untuk kepentingan organisasi

itu sendiri42

Dari beberapa pendapat para ahli mengenai CSR maka penulis dapat

menyimpulkan mengenai pengertian CSR adalah sebuah tanggung jawab

perusahaan terhadap karyawan masyarakat sekitar yang bertujuan untuk

menjalin kerjasama agar terciptanya kelancaran dalam kegiatan

perusahaan Tetapi masyarakat awam masih sedikit yang mengetahui apa

itu CSR karena kebanyakkan masyarakat mengetahui bahwa itu tanggung

jawab perusahaan saja

b Pandangan Corporate Social Responsibility menurut Islam

Menurut beberapa ahli menyatakan bahwa pengertian dari CSR

adalah tanggung jawab sosial perusahaan yang wajib dilaksanakan baik

perusahaan milik swasta maupun milik negara untuk rakyat dan

lingkungan sekitar perusahaan industri tersebut Seperti yang dijelaskan

dalam Al Qurrsquoan bahwasanya CSR di adakan untuk mencegah dan

menanggulangi masalah sosial dan lingkungan yang ditimbulkan akibat

suatu kegiatan perusahaan seperti dalam QS Ar-rum ayat 41 yaitu

دي لبحر ٱو لبر ٱف لفساد ٱظهر ذقهم بعض لناس ٱبما كسبت أ ل

رجعون لذيٱ ١٤عملوا لعلهم

Artinya

Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena

perbuatan tangan manusia supaya Allah merasakan kepada mereka

41

Ibid h 28 42

Ibid h 27

32

sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka agar mereka kembali (ke

jalan yang benar)QS Ar-Rum ayat 4143

Dalam ayat di atas diterangkan bahwa sekarang ini telah banyak

sekali ketidak adilan atas lingkungan sekitar dan kecerobohan manusia

yang tidak mempedulikan lingkungan sekitar Tidak sedikit orang yang

mendirikan perusahaan tidak sesuai undang-undang dan AMDAL sehingga

program CSR diadakan CSR adalah sebuah program yang diharuskan

untuk seluruh BUMN di Indonesia Ayat di atas berpesan bahwa adanya

bencana alam merupakan akibat tingkah laku manusia yang tidak

bertanggung jawab begitupun juga dengan QS Al-Arsquoraf ayat 85 yaitu

قوم وإلى با قال ن أخاهم شع ٱعبدوا ٱمد ن إ لل رهما لكم م ه غ ۥ ل

كم فأوفوا ب ن ر نة م ل ٱقد جاءتكم ب لناس ٱول تبخسوا لمزان ٱو لك

اءهم ول تفسدوا ف ر لكم إن ل ٱأش لكم خ حها ذ رض بعد إلل

ؤمنن ٥٨كنتم م

Artinya

dan (kami telah mengutus) kepada penduduk Mad-yan saudara mereka

Syuaib ia berkata Hai kaumku sembahlah Allah sekali-kali tidak ada

Tuhan bagimu selain-Nya Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti

yang nyata dari Tuhanmu Maka sempurnakanlah takaran dan

timbangan dan janganlah kamu kurangkan bagi manusia barang-barang

takaran dan timbangannya dan janganlah kamu membuat kerusakan di

muka bumi sesudah Tuhan memperbaikinya yang demikian itu lebih baik

bagimu jika betul-betul kamu orang-orang yang beriman (QS Al-Arsquoraf

ayat 85)44

43

QS Ar-rum 3041 44

QS Al Arsquoraf 0185

33

Dalam ayat di atas terdapat hubungan yang erat dengan arti dari

Corporate Social Responsibility karena di dalam ayat tersebut ldquoMaka

sempurnakanlah takaran dan timbangan dan janganlah kamu kurangkan

bagi manusia barang-barang takaran dan timbangannya dan janganlah

kamu membuat kerusakan di muka bumi sesudah Tuhan memperbaikinyardquo

menjelaskan bahwa takaran dan timbangan janganlah dikurangkan masuk

dalam konsep CSR bahwa dengan adanya sebuah perusahaan dengan

kegiatan yang dapat menyebabkan lingkungan tercemar haruslah

perusahaan memperhatikan AMDAL sebelum memulai kegiatan industri

pada sebuah perusahaan serta masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi

pabrik Jangan sampai merusak lingkungan dan aspek sosial didalamnya

c Ruang Lingkup Corporate Social Responsibility

Menurut John Elklingtonrsquos terdapat tiga aspek yang dikenal dengan

Triple bottom lines atau di sebut3P (ProfitPlanetPeople) meliputi

kesejahteraan atau kemakmuran ekonomi peningkatan kualitas lingkungan

dan keadilan sosial Setiap perusahaan yang ingin menerapkan konsep

pembangunan berkelanjutan harus memperhatikah 3P tersebut45

Ketiga

aspek tersebut dapat direalisasikan melalui sebuah kegiatan seperti yang

telah digambarkan pada Tabel 21

Tabel 21 Kegiatan Corporate Social Responsibility

No Aspek Muatan

1 Sosial Pendidikan pelatihan kesehatan perumahan

penguatan kelembagaan (secara internal termasuk

kesejahteraan karyawan) kesejahteraan sosial

olahraga pemuda wanita agama kebudayaan dan

sebagainya

2 Ekonomi Kewirausahaan kelompok usaha bersama unit

mikro kecil dan menengah (KUBUMKM)

agrobisnis pembukaan apangan kerja

infrastruktur ekonomi dan usaha produktif lainnya

45

Busyra AzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary menjadi MandatoryJakarta

PTRaja grafindo Persada2012halaman 34

34

3 Lingkungan Penghijauan reklamasi lahan pengelolaan air

pelestarian alam ekowisata penyehatan

lingkungan pengendalian polusi serta penggunaan

produksi dan energi secara efisien

Sumber Hardinsyah dan Muhammad Iqbal46

Menurut Hardinsyah dan Muhammad Iqbal untuk

mengimplementasikan 3 aspek tersebut dibutuhkan strategi tertentu yaitu

1 Penguatan kapasitas (Capacity Building)

2 Kemitraan (Collaboration)

3 Penerapan inovasi47

Menurut Archie B Carrol dalam skripsi Muhammad Subhi yang berjudul

Implementasi Corporate Social Responsibility PT Pertamina (Persero) pada

Program Studi Kesejahteraan MasyarakatUIN Syarif Hidayatullah tahun 2011

mejelaskan secara konseptual tanggung jawab sosial perusahaan yang

didasari tiga prinsip dasar yaitu piramida yang disebut Triple Bottom

Lines atau di sebut 3P yaitu

a Profit perusahaan harus tetap pada tujuan utamanya sebagai badan

usaha yaitu mencari keuntungan dari usaha tersebut dalam hal ini

usaha tersebut berbentuk PT (Perseroan terbatas)48

b Kedua yaitu People setiap perusahaan pasti menginginkan kelancaran

dalam usahanya selain itu perusahaan harus peduli terhadap

kesejahteraan terhadap masyarakat sekitar beberapa perusahaan

mengembangkan program CSR berupa bantuanbeasiswa pendidikan

pendirian sarana pendidikan dan kesehatan penguatan kapasitas

ekonomi bahkan perusahaan yang merancang berbagai skema

perlindungan sosial bagi warga masyarakat 49

46

Ibid h 35 47

Ibid h 36 48

Busyra AzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary menjadi

MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 36 49

Muhammad SubhiImplementasi Corporate Social Responsibility PT Pertamina

(Persero)SkripsiProgram Studi Kesejahteraan MasyarakatUIN Syarif Hidayatullah2011 hal20

35

c Ketiga adalah Planet perusahaan peduli terhadap lingkungan hidup

dan berkelanjutan keragaman hayati50

Pada sisi lain Brodshaw dan Vogel menyatakan ada 3 dimensi yang

harus diperhatikan sehubungan dengan ruang lingkup CSR antara lain

adalah51

1 Corporate Philantrophy adalah usaha-usaha amal yang di lakukan

oleh suatu perusahaan dimana usaha-usaha amal ini tidak

berhubungan secara langsung dengan kegiatan perusahaan Usaha-

usaha amal ini dapat berupa tanggapan langsung perusahaan atas

permintaan dari luar perusahaan atau juga berupa pembentukan suatu

badan tertentu seperti yayasan untuk mengelola usaha amal

tersebut52

2 Corporate responsibility adalah usaha sebagai wujud tanggungjawab

sosial perusahaan ketika sedang mengejar profitabilitas sebagai tujuan

perusahaan

3 Corporate policy adalah berkaitan erat dengan bagaimana hubungan

perusahaan dengan pemerintah yang berkaitan dengan posisi tawar

suatu perusahaan dengan adanya berbagai kebijaksanaan pemerintah

yang mempengaruhi perusahaan maupun masyarakat secara

keseluruhan53

d Teori Corporate Social Responsibility (CSR)

Corporate Social Responsibility terdapat 4 jenis antara lain sebagai

berikut54

1 Social Responsibility Theory merupakan kewajiban dari pihak direksi

untuk selalu menjalin kerjasama menjaga keharmonisan kepenting

pemegang saham (Share Holder) dan pemangku kepentingan

50

Ibid 51

Busyra AzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary menjadi

MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 36 52

Ibid 53

Busyra AzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary menjadi

MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 36 54

Partogi Saoloan Samosir Analisis kebijakan Corporate Social Responsibility Berkelanjutan pada

Industri otomotif di Indomobil Group Institut Pertanian Bogor Disertasi2011 halaman 19-20

36

stakeholder) Dalam teori ini berpendapat bahwa tanggung jawab

sosial menjadi kewajiban direksi dan manajemen saja atau lebih

menyempit dari hakikat CSR yang seutuhnya55

2 Hobbesian Leviatan theory isi dari teori ini adalah menghendaki

kontrol yang ketat dari pemerintah serta meniadakan upaya-upaya

lainya Teori ini menempatkan hanya pemerintah sebagai pihak yag

berwenang dan menentukan terhadap aktivitas CSR perusahaan dan

menegaskan alternatif lainnya dalam pengaturan CSR56

3 Corporate Govermance theory menghendaki adanya Corporate

Accountability dari direksi korporasi Teori ini cenderung lebih

mengamati pihak internal korporasi yaitu antara pemilik dan

manajemen korporasi57

4 Reflextive law theory digunakan untuk mengatasi kebuntuan atas

pendekatan formal terhadap kewajiban perusahaan dalam sistem

hukum Teori ini adalah teori hukum yang hanya menjelaskan adanya

keterbatasan hukum (Limit of law) dalam masyarakat yang kompleks

untuk mengarahkan perubahan sosial secara efektif58

e Prinsip Corporate Social Responsibility (CSR)

Corporate Social Responsibiliy atau taggung jawab perusahaan itu di

jalankan oleh perusahaan-perusahaan tertentu dan tidak semua perusahaan

memiliki CSR Terdapat beberapa syarat yang harus ada dalam

melaksanakan CSR syaratnya yaitu

1 Perusahaan haruslah sehat dan tumbuh artinya perusahaan harus

dapat memiliki profit atau keuntungan perusahaan yang cukup untuk

melakukan CSR

2 Harus memiliki sistem manajemen yang mampu mencakupmeng-

cover sehingga dapat mencapai tujuan yang di inginkan59

55

Ibid 56

Ibid 57

Ibid 58

Ibid 59

Partogi Ibid h 34

37

3 Menerapkan prinsip Triple bottom line

Terdapat 4 prinsip dasar dari GCG (Good Corporate Governance)

yaitu fairness transparency accountability dan responsibility)60

Terdapat satu prinsip lainnya yaitu independency CSR merupakan

penerapan dari salah satu point tersebut yaitu pertanggung jawaban

Responsibility Adapun pinsip-prinsip dalam CSR (Corporate Social

Reponsibility ) sebuah perusahaan adalah sebagai berikut

b) Transparency keterbukaan informasi dalam perusahaan

c) Accountability (akuntabilitas)danya kejelasan fungsi struktur sistem

dan pertanggungjawaban elemen perusahaan

d) Responsibility (tanggung jawab) kepatuhan perusahaan terhadap suatu

hal yang berlaku dalam perusahaan

e) Indpendency(kemandirian)perusahaan harus di kelola secara

profesional tanpa ada benturan kepentingan dan tanpa tekanan dari

pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku

Fairness (kesetaraan dan kewajaran) adanya sebuah keadilan dalam

berbagai hal baik peraturan dan keputusan pihak direksi sesuai dengan

ketentuan dan hukum yang berlaku61

f CSR dalam Peraturan Perundang-undangan

Menurut Undang-Undang Perseroan Terbatas No40 tahun 2007 Pasal

74 ayat 1menyebutkan bahwa Perseoan Terbatas yang menjalankan usaha

di bidang danatau yang bersangkutandengan sumber daya alam wajib

menjalankan tanggung jawab sosial dan lingkungan62

Pasal 74 UUPT

(Undang-Undang Perseroan Terbatas) terdiri dari 4 pasal dengan rumusan

sebagai berikut

60

Busyra AzheriCorporate Social Responsibility Dari Voluntary menjadi

MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 12 61

Shofiyatul Azimi Partisipasi dan Dampak Program CSR PTPN VII Terhadap Taraf Hidup

Masyarakat Gunung Dempo Sumatera SelatanInstitut Pertanian BogorSkripsi2013Hal 9 62

Bambang Rudito dan Melia FamiolaCSR( CorporateSocial ResponsibilityBandungRekayasa

Sains2013 hal12

38

1 Perseroanyang menjalankan kegiatan usahanya di bidang danatau

berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung

jawab sosial dan lingkungan

2 Tanggung jawab sosial sebagaimana di maksud pada ayat (1)

merupakan kewajiban perseroan yang di anggarkan dan di

perhitungkan sebagai biaya perseroan yang pelaksanaannya dilakukan

dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran

3 Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana yang di

maksud pada ayat (1) di kenai sanksi sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan

4 Ketentuan lebih lanjut mengenai tanggung jawab sosial dan

lingkungan diatur dengan peraturan pemerintah63

Terdapat juga peraturan CSR dalam hulum perusahaan yang di

gambarkan secara general melalui tabel yang seperti di sajikan pada Tabel

22

Tabel 22 Pengaturan Tanggung jawab Perusahaan dalam Ketentuan

Peraturan Perundang-undangan dalam Hukum Perusahaan64

No Bidang Ketentuan yang

mengatur

Pasal Keterangan

1

BUMN Undang-Undang

Nomor 19 tahun

2003 tentang

Badan Usaha

Milik Negara

Pasal 2

ayat (1)

huruf e

Turut aktif

memberikan

bimbingan dan

bantuan kepada

pengusaha

golongan ekonomi

lemah koperasi

dan masyarakat

PP No12 Tahun

1998 tentang

perusahaan

Perseroan

terbatas

Pasal 4

ayat( 2)

Persero dengan

sifat usaha tertentu

dapat

melaksanakan

penugasan khusus

untuk

63

GunawanWidjajaSeri Pemahaman Perseroan Terbatas (150 Tanya Jawab tentang Perseroan

Terbatas)JakartaForum Sahabat2008 hal95 64

Busyra AzheriCorporate Social Responsibility Dari Voluntary menjadi

MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 158

39

menyelenggarakan

fungsi kemanfaatan

umum

Peraturan

Mneteri Negara

BUMN Nomor

PERS-

05MBU2007

tentang Program

Kemitraan Badan

Usaha Milik

Negara dengan

Usaha Kecil dan

Program Bina

Lingkungan

Pasal 2 Kewajiban Persero

dan Perum untuk

melaksanakan

PKBL

Pasal 9 Sumber dana

PKBL

Pasal 11 Bentuk PKBL

2 Penanaman

modal

Pasal 3

ayat (1)

Asas penanaman

modal

Pasal 3

ayat (2)

Tujuan penanaman

modal

Pasal 10

ayat

(1)(3)(4)

Berkaitan denga

ketenagakerjaan

Pasal 15 Kewajiba

penanaman modal

Pasal 16 Tanggung jawab

penanaman modal

Pasal 17 Kewajiban

mengalokasikan

dana untuk

pemulihan

lingkungan

3 Perseroan

Terbatas

Undang-Undang

Nomor 40 tahun

2007 tentang

Perseroan

terbatas

Pasal 63 Rencana kerja

tahunan

Pasal 74

ayat

(1)(2)(3)

dan (4)

Peraturan tentang

tanggung jawab

sosial dan

lingkungan

Sumber diolah dari kajian pustaka65

3 Petani tebu

Ilmu pertanian merupakan disiplin ilmu yang mempelajari mengenai

bagaimana memanfaatkan sumber daya alam hayati agar menjadi manfaat

65

Busyra AzheriCorporate Social Responsibility Dari Voluntary menjadi MandatoryJakarta

PTRajagrafindo Persada2012halaman 158

Tabel 22 Lanjutan

40

bagi kehidupan kita dengan cara mengolah merawat tanaman untuk

memenuhi kebutuhan manusia sehari-hari66

Contohnya saja petani

jagung kedelai padi dan tebu Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ldquo

petani rdquo adalah orang yang pekerjaannya bercocok tanam67

Jadi petani

tebu berarti orang yang pekerjaannya bercocok tanam tebu Pada

penelitian ini petani tebu dapat di artikan orang yang memiliki lahan

kebun untuk di tanami tebu dan orang yang menyewa lahan untuk di

tanami tebu ini sama-sama di sebut petani tebu baik orang yang punya

lahan maupun orang yang menyewa lahan

4 Perekonomian

Pada perekonomian merupakan suatu alat ukur yang digunakan

untuk mengklasifikasikan atau menyebut bahwa masyarakat sudah

sejahtera adalah dengan mengukur ekonominya yaitu ekonomi dalam arti

kesehatan pendidikan dan tingkat pendapatan

a Pendidikan

Menurut John Dewey Pendidikan merupakan proses pendidikan

baik menyangkut daya pembentukan kemampuan dasar yang

fundamental baik menyangkut daya pikir atau daya intelektual

maupun daya emosional atau perasaan yang di arahkan kepada tabiat

manusia dan kepada sesamanya68

Menurut UU RI No 20 Tahun

2003 pasal 1 pada dasarnya jenjang pendidikan adalah tahapan

pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan

peserta didik tujuan yang akan dicapai dan kemampuan yang

dikembangkan Pendidikan menurut UU No 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional adalah usaha sadar dan terencana

untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

peserta didika secara aktif mengembangkan potensi dirinya

untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan pengendalian diri

kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta keterampilan yang

66

Tati Nurmala dkk Pengantar Ilmu Pertanian YogyakartaGraha Ilmu 2012 halaman 15 67

Kamus Besar Bahasa Indonesia 68

Marzuki Mahmud Landasan PendidikanCiputatHaja Mandiri2013 Cetakan ke-1 Hal 128

41

diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara69

Pendidikan

adalah aktivitas dan usaha untuk meningkatkan kepribadian

dengan jalan membina potensi-potensi pribadinya yaitu rokhani

(pikir cipta rasa dan hati nurani) serta jasmani (panca indera dan

keterampilan-keterampilan)70

Menurut UU RI No 20 Tahun 2003 pasal 3 Pendidikan

bertujuan untuk ldquoMencerdaskan kehidupan bangsa dan

mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang

beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi

pekerti luhur memiliki pengetahuan dan ketrampilan kesehatan

jasmani dan rohani kepribadian yang mantap dan bertanggung

jawab kemasyarakatan dan kebangsaanrdquo Untuk mencapai tujuan

tersebut pendidikan diselenggarakan melalui jalur pendidikan

sekolah (pendidikan formal) dan jalur pendidikan luar sekolah

(pendidikan non formal) Jalur pendidikan sekolah (pendidikan

formal) terdapat jenjang pendidikan sekolah jenjang pendidikan

sekolah pada dasarnya terdiri dari pendidikan prasekolah

pendidikan dasar pendidikan menengah dan pendidikan tinggi71

Pendidikan menjadi salah satu alat ukur yang di gunakan untuk

mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat Apabila pendidikannya

tinggi maka dapat di simpulan bahwa orang itu mampu membiayai

pendidikan yang tinggi dan mahal hanya sebagian kecil yang dapat

sekolah tinggi dengan beassiswa

b Pendapatan

Pendapatan adalah sebuah hasil yang berwujud dari timbal balik

sebuah pekerjaan baik itu di bidang jasa perdagangan maupun di

bidang pendidikan Pendapatan tersebut baik itu penndapatan yang

bernominal tinggi sedang maupun rendah itu di pengaruhi oleh

tingkat pendidikan pelaku tersebut seperti dosen manajer

69

Ibid 70

UNDANG-UNDANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL No20 Tahun 2003 Pasal 1 71

UNDANG-UNDANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL No20 Tahun 2003 pasal 3

42

mendapatkan gaji tinggi karenaa pendidikannya juga tinggi sedangkan

yang menjadi petani clining service pedagang kaki lima itu relative

rendah karena tingkat pendidikan pelaku juga rendah Pendapatan

tersebut di pengaruhi oleh tingkat pendidikan Hal tersebut masih

dalam arti global sedangkan dalam arti spesifik pendapatan petani

tebu tidak hanya karena tingkat pendidikan bahkan tingkat pendidikan

sedikit mempengaruhi pendapatan petani tebu Faktor-faktor yang

mempengaruhi pendapatan petani tebu adalah harga lelang gula atau

harga jual tebu volume penjualan (dalam ton) rendemen (hasil gula

per ton tebu) biaya (produksi transport dll ) Pajak Penambahan

Nilai (PPN) dan pabrik gula (besarnya permintaan dan tingkat

efisiensi)72

c Kesehatan

Sebuah kesejahteraan rakyat tidak lengkap jika faktor kesehatan

tidak mendukung Istilah kesehatan itu sendiri di dalam Undang-

Undang No9 tahun 1960 tentang pokok-pokok kesehatan Bab 1

pasal 2 di definisikan sebagai keadaan yang meliputi kesehatan badan

rohani (mental) dan sosial dan bukan hanya keadaan yang bebas dari

penyakit cacat dan kelemahan73

Menurut buku Sosiologi untuk

Kesehatan yang ditulis oleh Momon Sudarma kesehatan adalah

kebutuhan setiap individu baik orang yang sakit maupun orang yang

sehat Kesehatan adalah kebutuhan manusia dari berbagai kalangan

baik dilihat dari ekonomi (kaya-miskin) sosial (kalangan elit atau

wong alit) geografi (desa-kota) psikologi perkembangan (bayi anak

remaja dewasa atau manula) maupun status kesehatan (sakita atau

sehat) Orang sakit membutuhkan penyembuhan (kuratif) sedangkan

orang sehat membutuhkan adanya promotif (peningkatan) preventif

72

Tulus TambunanIndustri Gula Nasional Beberapa Catatan PentingJakartaPenerbit Universitas

Trisakti2012 halaman 110 73

Juli Soemirat SlametKesehatan Lingkungan YogyakartaPenerbit Gadjah Mada University

Press2014 cetakan ke 9 Halaman 6

43

(pencegahan) kemudian rehabilitatif (perbaikan) dan konservatif

(pemeliharaan)74

Pada penelitian ini tingkat kesehatan merupakan salah satu alat

ukur yang di gunakan dalam mengetahui sebuah pengaruh dari Pabrik

Gula terhadap tingkat kesehatan masyarakat setempatsekitar Pabrik

Gula tersebut Tingkat kesehatan masyarakat dapat di lihat dari

kesejahteraan masyarakat baik itu di bidang ekonominya

pendidikannya dan cara hidupnya

5 Pengaruh CSR Terhadap Perekonomian

CSR dipandang sebagai bentuk tanggung jawab sosial yang harus

dilakukan oleh setiap perusahaan di Indonesia kepada seluruh Stakeholder

untuk mencapai pembangunan berkelanjutan yang berkontribusi dalam

pengembangan ekonomi masyarakat Pengaruh CSR terhadap

perekonomian petani tebu menurut teori dari Philips dan Pittman terkait

rantai pengembangan ekonomi dalam masyarakat Modal sosial

dipandang akan membentuk proses pembangunan ekonomi yang diliha

melalui beberapa indikator yaitu indikator partisipasi masyarakat dalam

kegiatan CSR dan kemandirian masyarakat yang selanjutnya akan

menghasilkan output berupa peningkatan pendapatan yang dilihat melalui

indikator kesejahteraan masyarakat yaitu kesehatan pendapatan dan

pendidikan75

Menurut Sumaryo bahwa kegiatan CSR diharapkan dapat

meningkatkan pendapatan dan perekonomian masyarakat dengan

demikian perusahaan menunjukkan bahwa peran perusahaan sangat baik

dan akan di pandang berperan sangat baik oleh pemerintah daerah karena

membantu perekonomian daerah melalui pendapatan masyarakat yang

meningkat76

74

Momon Sudarma Sosiologi untuk KesehatanJakarta Salemba Medika2009 halaman 17 75

Shabrina agustin GhassaniModal Sosial dan Efektivitas Program Corporate Social

Responsibility PT Indonesia Power dalam Pengembangan Perekonomian DesaDepartemen sains

Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia IPB2019 halaman 22 76

Bungaran Antonius SimanjuntakKonsepku Mensukseskan Otonomi Daerah Membangun

Indonesia Berkeadilan Sosial-EkonomiJakartaYayasan Pustaka Obor Indonesia2017 halaman

100

44

B Penelitian Relevan

Semua penelitian pada zaman milenial ini sudah pernah di teliti oleh

orang-orang terdahulu bahkan jarang penelitian yang belum pernah diteliti

oleh orang yang terdahulu Penelitian yang relevan dengan penelitian yang

akan di teliti dapat di lihat pada Tabel 23

Tabel 23Penelitian yang Relevan

No Judul Hasil Persamaan Perbedaan

1 Muhammad Subhi

Implementasi

Corporate Social

Responsibility PT

Pertamina(Persero

)

Skripsi

Universitas Islam

Negeri Syarif

Hidayatullah

2011

Proses

pengimplementasian

yang di lakukan

dengan beberapa

tahap yaitu mulai dari

progrm yang di ambil

dari hasil keputusan

rapat kerja dan

pengajuan program

proposal dari luar

perusahaan lalu

beberapa proses

selanjutnya sampai

eksekusi program

dan laporan

pelaksanaan Pola

implementasi yang di

lakukan yaitu

pemberian bantuan

secara langsung dan

pemberian dengan

bekerjasama dengan

lembaga lain NGO

Lalu ada empat pilar

yang menjadi

program utama CSR

PT Pertamina

(Persero) yaitu

pelayanan terhadap

pendidikan

kesehatan serta

konservasi

lingkungan

Mengkaji

tentang

bagaimana

perusahaan

melaksanakan

program-

program

tanggung

jawab

perusahaan

yaitu CSR

Pengaruh

terhadap

tingkat

ekonomi

masyarakat

45

infrastruktur dan

bencana Pola

implementasi yang di

lakukan yaitu

pemberian bantuan

secara langsung dan

pemberian dengan

bekerja sama dengan

lembaga lainNGO

2 Yuniarti

Wahyuningrum

dkk Pengaruh

Program

Corporate Social

Responsibility

Terhadap

Peningkatan

Pemberdayaan

Masyarakat (Studi

pada

Implementasi CSR

PT Amerta Indah

Otsuka Desa

Pacarkeling

Kecamatan

Kejayaan

Kabupaten

Pasuruan)

Jurnal

Administrasi

Publik (JAP)

Vol1 No5 Hal

109-115 Tahun

2013

Terdapat pengaruh

signifikan secara

simultan dan parsial

Dari hasil

keseluruhan dapat di

simpulkan bahwa

ketiga variabel bebas

mempunyai pengaruh

yang signifikan

terhadap

pemberdayaan

masyarakat

Pengaruh

suatu program

CSR

perusahaan

terhadap

masyarakat

Metode

penelitian

yang di pakai

sama yaitu

kuantitatif

menggunakan

analisis

statistik

deskriptif

Penelitian ini

lebih mengkaji

mengenai

pengaruh CSR

terhadap

tingkat

ekonomi

masyarakat

dan khususnya

masyarakat

petani tebu

3 Partogi Saoloan

Samosir

Analisis Kebijakan

Corporate

Responsibility

Berkelanjutan

pada Industri

otomotif di

Indomobil Group

Institut Pertanian

BogorDisertasi

2011

Hasil penelitian

adalah pada PT SIM

program CSR yang

paling penting untuk

di perhatikan adalah

dimensi ekonomi dan

dimensi lingkungan

Sedangkan pada

PTNMI dan

PTHMMI hasil

menunjukkan bahwa

program CSR

Judul dan

ruang lingkup

penelitian

sama-sama

mengangkat

masalah CSR

sebuah

perusahaan

Analisis

mengenai

aspek yang di

kaji berbeda

pada

penelitian

disertasi yang

di tulis Partogi

Saoloan 3

aspek pada

aktivitas CSR

yaitu dimensi

Tabel 23 Lanjutan

46

menghasilkan

dimensi ekonomi

belum berkelanjutan

dimensi sosial belum

berkelanjutan dan

dimensi lingkungan

berkelanjutan

dimensi yang paling

penting adalah

dimensi ekonomi dan

dimensi sosial

ekonomi

sosial dan

dimensi

lingkungan

Sedangkan

penelitian

yang di tulis

oleh peneliti

mengkaji

pengaruh dari

program CSR

terhadap

tingkat

ekonomi

petani tebu

Perbedaan

lainnya pada

pendekatan

penelitian

yang di

gunakan pada

disertasi

tersebut

menggunakan

pendekatan

kualitatif dan

kuantitatif

sekaligus

serta studi

kasus

sedangkan

pada

penelitian ini

menggunakan

metode

deskriptif

kuantitatif

Tabel 23 Lanjutan

47

4 Dwi Riska

Nihayah

Implementasi

Corporate Social

Responsibility

(CSR) PadaPabrik

Gula Tjoekir

Jombang Thesis

Universitas

Pesantren Tinggi

Darul Ulum 2017

Hasil Penelitian

menunjukkan bahwa

pada tahun 2016

Program Kemitraan

(PK) tidak terlaksana

karena cashflow

PTPN X kurang

lancar yang

disebabkan Tebu

yang dihasilkan tidak

sesuai dengan target

Sementara Program

Bina Lingkungan

(BL) tetap terlaksana

pada 3 program

bantuan antara lain

bantuan pendidikan

danatau pelatihan

bantuan

pengembangan

prasarana danatau

sarana umum serta

bantuan sosial

kemasyarakatan

dalam rangka

pengentasan

kemiskinan

Mengkaji

tentang CSR

Pabrik Gula

Tjoekir

Jombang dan

tempat lokasi

penetiannya

sama

Penelitian

penulis selain

objek yang

berbeda

yaitupengaruh

CSR dan di

tambahkan

adanya tingkat

ekonomi

masyrarakat

petani tebu

metodologi

penelitiannya

penulis

menggunakan

pendekatan

deskriptif

kuantitatif

sedangkanpen

elitian pada

tesis tersebut

menggunakan

pendekatan

kualitatif serta

objek

penelitiannya

adalah CSR

implementasi

CSR dan tidak

lebih

C Kerangka Berpikir

Pada sebuah penelitian terdapat sebua alur penelitian yang dibuat oleh

penulis alur penelitian ini juga dapat disebut kerangka berpikir yang berisi

penggambaran penelitian mulai dari pertama meneliti langsung ke lapangan

sampai hasil penelitian Berikut merupakan gambaran dari langkah-langkah

penelitian mengenai pengaruh program Corporate Social Responsibility dari

sebuah pabrik gula terhadap perekonomi masyrakat petani tebu dan karyawan

PG Tjoekir Kabupaten Jombang Jawa Timur Seperti yang disajikan pada

Gambar 27

Tabel 23 Lanjutan

48

Gambar 27 Kerangka berpikir untuk penelitian pengaruh CSR terhadap

perekonomian petani tebu dan karyawan PG Tjoeki

Kabupaten Jombang

Pabrik gula merupakan sebuah industri yang pokok bagi negara dan

juga sebagai sumber pengais rezeki bagi para pekerja di dalamnya Selain itu

adanya sebuah pabrik selalu ada aspek yang mempengaruhi baik dari dalam

maupun dari luar Aspek yangmempengarui dari luar yaitu pada masalah

pemasokan bahan baku tebu sedangkan aspek intern pada pabrik yaitu

kebijakan pabrik dalam melakukan sebuah kerja sama baik antara pabrik

dengan petani tebu maupun dengan masyarakat umum sekitar pabrik tersebut

disini petani dan pihak pabrik membangun sebuah kemitraan Selain itu dalam

sebuah kemitraan atau kerjasama terdapat dua hal yang tidak dapat dipisahkan

yaitu sebuah manfaat keuntungan dan sebuah kerugian Pada ruang lingkup

yang sempit hubungan antara pabrik dengan petani memberikan timbal balik

Kemitraan

PG TJOEKIR

Bina

Lingkungan

Program CSR

Pendidikan

sarana dan

prasarana

umum sosial

ekonomi dan

lingkungan

masyarakat

Meningkatkan

kemampuan

kegiatan usaha

kecil

(UMKM)

untuk menjadi

tangguh dan

mandiri

Masyarakat dan

Petani Tebu

Hasil

Analisis pengaruh

CSR terhadap

ekonomi petani

tebu

49

untuk kedua belah pihak yakni yang bersifat positif maupun yang bersifat

negatif

Seperti terdapat jumlah komoditi pertanian lainnya pabrik gula juga

dimasukkan pemerintah sebagai barang kena pajak Pajak Pertambahan Nilai

sebesar 10 persen merupakan hal yang berat untuk petani dan sangat

merugikan petani karena harga gula HET itu 12500kg sedangkan pajak yang

harus ditanggung petani sebesar 10 mau tidak mau petani tidak

mendapatkan untung bahkan untuk balik modal saja belum tentu terpenuhi

karena proses budidaya tidak menerima subsidi dan itu dengan biaya mahal

Dari satu unsur saja dapat ditarik permasalahan disini bagaimana jika para

petani tersebut enggan memasokkan tebunya ke Pabrik Gula Tjoekir ini 77

Untuk menghindari hal tersebut baik pabrik gula Tjeokir maupun

pabrik-pabrik lainnya memperhatikan tanggung jawab sosialnya terhadap

masyarakat sekitar melalui program CSR Karena CSR merupakan Kewajiban

yang harus ada pada Perusahaan Perseroan terbatas Pada PG Tjoekir ini

mengadakan program CSR yang dibagi menjadi beberapa program yaitu

PKBL (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan) Program kemitraan adalah

program yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kegiatan usaha kecil

untuk menjadi tangguh dan mandiri dari pemanfaatan laba perusahaan

sedangkan untuk program Bina Lingkungan adalah program Pemberdayaan

kondisi sosial masyarakat di wilayah PG Tjoekir Jombang melalui

pemanfaatan dana dari laba perusahaan78

Berbagai program CSR tersebut

tujuannya untuk membantu masyarakat sekitar menghindari konflik antara

perusahaan dan masyarakat sekitar serta untuk memenuhi peraturan

pemerintah

77

TulusTambunan IndustriGula Nasional (BeberapaCatatanPenting)JakartUniversitas

Trisakti2012 78

Nihayah Dwi Riska (2017) Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) Pada Pabrik

Gula Tjoekir Jombang Thesis Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (Abstrack thesis)

50

D Hipotesis

Hipotesis mengenai penelitian Pengaruh Program CSR (Corporate Social

Responsibility) terhadap perekonomian petani tebu dan karyawan pabrik ini

adalah

a Ha = Ada pengaruh program CSR (Corporate Social Responsibility)

terhadap Perekonomian Petani Tebu dan karyawan Pabrik

Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang

b H0 = Tidak ada pengaruh program CSR (Corporate Social Responsibility)

terhadap Perekonomian Petani Tebu dan karyawan Pabrik

Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang

51

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Lokasi dan Waktu Penelitian

Dalam sebuah penelitian haruslah dilengkapi dengan tempat dimana

peneliti akan meneliti objek yang telah dijadikan kajiannya Selain itu

penelitian juga memerlukan jadwal penelitian sebagai acuan waktu dalam

pengumpulan pengolahan data yang akhirnya dapat diputuskan hasilnya

1 Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan oleh peneliti di Kecamatan Diwek dan

sekitarnya Letak secara astronomis daerah kabupaten Jombang yaitu pada

kordinat 112˚ 03 45 BT - 112˚ 27 21BT dan 07˚ 20 37LS - 07˚

46 45LS Batas wilayah Jombang sebelah utara adalah Kabupaten

Lamongan batas sebelah selatan adalah Kabupaten Kediri dan Kabupaten

Malang batas wilayah sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten

Mojokerto dan batas sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Nganjuk

Adapun lokasi penelitian seperti disajikan pada Gambar 31

Gambar 31 Letak Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang79

79

Menggunakan Software Quantum GIS versi QGIS-OSGeo4W-2183-1 di buat 4 Nov 2018

52

Sedangkan Kecamatan Diwek batas wilayahnya sebelah utara berbatasan

dengan Kecamatan Jombang dan Perak Batas sebelah barat berbatasan

dengan Kecamatan Gudo sebelah timur berbatsan dengan Kecamatan

Jogoroto dan Mojowarno batas sebelah selatan yaitu Kecamatan Ngoro

2 Waktu Penelitian

Adapun jadwal pada penelitian ini yang dilaksanakan oleh penulis

berdasarkan tabel di bawah ini yaitu Tabel 31

Tabel 31 Waktu Penelitian

No Kegiatan Tahun

2017 2018-2019

12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5

1 Pembuatan

Proposal

Penelitian

2 Pembuatan

Desain

Penelitian

3 Pembuatan

Instrumen

Penelitian

4 Pengumpulan

Data

5 Pengolahan

dan Analisis

Data

6 Pembuatan

Laporan

Penelitian

53

B Metode Penelitian

Pada penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian yang

digunakan adalah metode penelitian deskriptif kuantitatif Teknik

pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan

kuesioner Sumber data ada dua yaitu data skunder dan data primer Dalam

sebuah penelitian sumber data harus jelas dan konkret dari mana

asalnyasumber data tersebut diperoleh Metode ini cenderung menggunakan

angka dan rumus statistik dalam mengolah data Penelitian deskriptif

kuantitatif adalah salah satu jenis penelitian yang bertujuan mendeskripsikan

secara sistematis faktual dan akurat mengenai fakta dan sifat populasi tertentu

atau mencoba menggambarkan fenomena secara detail (Lehman 1979)80

C Populasi dan Sampel

a Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya81

Populasi

yang terdapat dalam penelitian ini berjumlah tak hingga yaitu dari

masyarakat yang merupakan petani tebu dan pegawaikaryawan Pabrik

Gula Tjoekir Terdapat pada wilayah sekitar PG Tjoekir yaitu Kecamatan

Diwek Kecamatan Gudo dan Kecamatan Jogoroto

b Sampel

Sampel adalah bagian populasi yang hendak diteliti dan mewakili

karakteristik populasi Penentuan sampel dengan cara Purposive Sampling

yaitu sampel bertujuan dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan

didasarkan atas strata random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya

tujuan tertentu Teknik ini biasanya dilakukan karena beberapa

pertimbangan Jadi syarat masyarakat yang menjadi responden yaitu

masyarakat yang bekerja di Pabrik Gula Tjoekir sebagai karyawan dan

80

Muri Yusuf Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan Penelitian

GabunganJakartaPenerbitKencana2017 cetakan ke-1 halaman 62 81

Sugiyono Metode Pnelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan

RampD)bandungPenerbit Alfabeta2008 cetakan ke-12 halaman 115

54

petani tebu yang bermitra dengan Pabrik Gula Tjoekir Walaupun cara

seperti ini diperbolehkan yaitu peneliti bisa menentukan sampel

berdasarkan tujuan tertentu tetapi ada syarat-syarat yang harus dipenuhi

yaitu

a Pengambilan sampel harus didasarkan atas ciri-ciri sifat-sifat atau

karakteristik tertentu yang merupakan ciri-ciri pokok populasi

b Subjek yang diambil sebagai sampel benar-benar merupakan subjek

yang paling banyak mengandung ciri-ciri yang terdapat pada populasi

c Penentuan karakteristik populasi dilakukan dengan cermat di dalam

studi pendahuluan82

Apabila populasi penelitian berjumlah kurang dari 100 maka sampel

yang diambil adalah semuanya namun apabila populasi penelitian

berjumlah lebih dari 100 maka sampel dapat diambil antara 10-15 atau

20-25 atau lebih Menurut Suharsimi Arikunto pada buku yang ditulisnya

ldquoProsedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktikrdquo tahun 200683

Sampel ini

akan di ambil dari masyarakat petani tebu dan karyawan yang ada di

wilayah sekitar Pabrik Gula Tjoekir Kabupaten Jombang Sampel yang di

ambil sebanyak 35 orang yang terdiri dari 25 petani tebu dan 10 orang

pegawai Pabrik Gula Tjoekir PTPN X

Menurut Muhammad Idrus pada bukunya ldquoMetode Penelitian Ilmu

Sosialrdquo ukuran sampel yang harus di ambil oleh peneliti Gay(1981)

memberi arahan bahwa ukuran sampel yang harus diambil tergantung

pada jenis penelitian Jika penelitian deskriptif besar sampel adalah 10

dari populasi Untuk penelitian korelasional besar sampel minimum tiga

puluh subjek untuk penelitian kausal komparatif besar sampel adalah tiga

puluh subjek perkelompok dan untuk penelitian eksperimental besar

sampel adalah lima belas per kelompok84

82

Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan praktik Jakarta Rineka

Cipta2013 hal 183 83

Di unduh dari website www konsistensicom (teori pengambilan sampel) pada 21 April 2019 84

Muhammad Idrus Metode Penelitian Ilmu SosialUniversitas Islam

IndonesiaYogyakartaPenerbitErlangga2009 hal 94

55

Cara pengambilan sampel yang dipakai dalam penelitian ini adalah

Random Sampling atau pengambilan sampel secara acak yaitu peneliti

ldquomencampurrdquo subjek-subjek di dalam populasisehingga semua subjek

dianggap sama85

Teknik Sampling Acak pada penelitian ini adalah

menggunakan sampling acak sederhana (Simple Random Sampling)

Sampling Acak Sederhana (Simple Random Sampling) yaitu penentuan

sampel dengan cara melakukan undian terhadap populasi86

Dalam buku

ldquoProsedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktikrdquo Arikunto menjelaskan

mengenai berapa banyak subjek yang diambil atau dengan kata lain besar

sampel maka peneliti perlu mempertimbangkan hal-hal berikut

a Kemampuan peneliti dilihat dari waktu tenaga dan dana

b Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek karena hal ini

menyangkut banyak sedikitnya data

c Besar kecilnya resiko yang di tanggung oleh peneliti Untuk penelitian

yang risikonya besar tentu saja jika sampel besar hasilnya akan lebih

baik87

D Variabel Penelitian

1 Variabel

Menurut Kerlinger variabel adalah konstruk (Constructs) atau sifat

yang akan dipelajari Secara umum variabel penelitian adalah segala

sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti sebagai

kajian untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut

kemudian ditarik kesimpulannya88

Pada penelitian ini terdapat dua macam

variabel yaitu

a Variabel bebas (X) atau Independent Variabel

85

Suharsimi arikunto Prosedur Penenlitian Suatu Pendekatan PraktikJakartaPT Rineka

Cipta2013 halaman 177 86

Muhammad Idrus Metodee Penelitian Ilmu SosialUniversitas Islam Indonesia

YogyakartaPenerbitErlangga2009 halaman 97 87

Suharsimi Loccit 88

Sugiyono Metode Penelitian BisnisPendekatan Kuantitatif Kualitatif dan R amp

DBandungAlfabeta2008 halaman 58

56

Variabel bebas (X) atau independent variable merupakan variabel

yang mempengaruhi variabel lain atau menghasilkan akibat pada

variabel yang lain yang pada umumnya berada pada urutan tata waktu

yang terlebih dulu Keberadaan variabel ini dalam penelitian

kuantitatif merupaan variabel yang menjelaskan terjadinya fokus atau

topik penelitian Variabel ini biasa disimbolkan dengan variabel X89

Variabel X pada penelitian ini adalah program-program CSR pada

pabrik gula

b Variabel terikat (Dependent Variable)

Variabel terikat (dependent variable) merupakan variabel yang

diakibatkan atau dipengaruhi oleh variabel bebas Keberadaan variabel

terikat ini dalam penelitian kuantitatif adalah sebagai variabel yang

dijelaskan dalam fokus atau topik penelitian Variabel ini biasanya

disimbolkan dengan variabel Y90

Dalam penelitian ini variabel Y

adalah ekonomi petani dilihat dari tiga aspek pengukuran yaitu

pendapatan pendidikan dan kesehatan

2 Definisi Variabel

a) Definisi Konseptual

Pada penelitian ini terdapat dua variabel yang perlu

didefinisikan secara konseptual agar pembaca dapat lebih

memahami objek penelitian yang dikaji Dua variabel tersebut

yaitu

1 Perekonomian Petani tebu dan Karyawan Pabrik

Perekonomian petani tebu dan karyawan adalah sebuah

tindakan yang terencana yang dilakukan oleh petani tebu dan

karyawan untuk mengolah pengeluaran dan pendapatan untuk

setiap bulannya sehingga dapat diambil keputusan apakah

defisit atau surplus dalam pendapatan setiap bulan

89

Nanang Martono Metode Penelitian Kuantitatif Anilisis isi dan Data SekunderJakarta PT

Rajagrafindo Persada2016 halaman 61 90

Ibid

57

2 Program Corporate Social responsibility

Program CSR adalah sebuah program yang dicanangkan

perusahaan untuk memenuhi tanggung jawab sosial perusahaan

yang wajib dilakukan untuk setiap perusahaan Menjalin

kerjasama dan menyeimbangkan antara kegiatan perusahaan

dengan lingkungan sosial serta lingkungan alam sekitar agar

tetap terjaga

b) Definisi Operasional

Selain definisi variabel secara konseptual juga diperlukan definisi

variabel secara operasional seperti berikut

1 Perekonomian Petani tebu dan Karyawan Pabrik

Perekonomian petani tebu dan karyawan pabrik adalah

sebuah pengelolaan ekonomi bisnis yang dilakukan individu

untuk setiap bulannya dengan indikator pengukuran melalui

tingkat pendidikan pendapatan dan kesehatan Untuk

mengetahui 3 aspek tersebut perlu alat ukur untuk mengetahui

perekonomian Dalam penelitian ini alat ukur yang digunakan

adalah kuesioner dan observasi

2 Program Corporate Social responsibility

Program CSR adalah sebuah program yaitu

tanggungjawab sosial perusahaan yang dilaksanakan oleh

perusahaan untuk mengantisipasi agar tidak timbul konflik

antara perusahaan dengan masyarakat sekitar karena setiap

perusahaan memiliki dampak negatif dan positif untuk

lingkungan sekitar Untuk mengetahui dampak tersebut dalam

penelitian ini menggunakan alat ukur yaitu kuesionerangket

dan observasi non partisipan

E Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini terdapat sumber data skunder dan data

primer Data primer diambil langsung kepada petani tebu dan karyawan

58

sedangkan data skunder observasi yang dilakukan kepada para warga dan

pengamatan lingkungan

a Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan dan

merupakan data yang paling utama atau data pertama dalam penelitian

Data tersebut berasal dari pelaku langsung objek penelitian ini yaitu para

petani dan karyawan Pabrik Gula Tjoekir yang tinggal di kecamatan

Diwek sekitar PG Tjoekir

b Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh apabila peneliti memiliki

hambatan untuk mendapatkan data primer yakni dapat melalui pustaka

dan sumber pelaku sekunder yang tidak langsung sebagai objek

penelitian91

F Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis mengadakan penelitian langsung ke objek

yang diteliti dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik dalam

pengumpulan data yaitu

1 Kuesioner (angket) adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis

kepada responden untuk dijawabnya92

Angket merupakan daftar

pertanyaan yang diberikan kepada orang lain dengan maksud agar orang

yang diberi angket tersebut bersedia memberikan respon sesuai dengan

permintaan Angket dibagi dalam tiga bagian yaitu (a) angket tertutup

(b) angket terbuka (c) angket model campuran93

Dalam penelitian ini

menggunakan angket tertutup dan jawaban sudah disediakan dalam

angket tersebut

91

Burhan BunginMetodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi (Format-format Kuantitatif dan

Kualitatif untuk Studi Sosiologi Kebijakan Publik Komunikasi Manajemen dan Pemasaran)

JakartaKencana Prenada Media Group2013 hal 129 92

Sugiyono Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan

RampD)BandungPenerbit Alfabeta2008 cetakan ke-199 93

Muhammad Idrus Metode Penelitian Ilmu SosialUniversitas Islam Indonesia

YogyakartaPenerbitErlangga2009 halaman 101

59

2 Observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan Para ilmuwan hanya

dapat bekerja berdasarkan data yaitu fakta mengenai dunia kenyataan

data itu dikumpulkan dan sering dengan bantuan berbagai alat yang

sangat canggih sehingga benda-benda yang sangat kecil (proton dan

elektron) maupun yang sangat jauh (benda ruang angkasa) dapat

diobservasi dengan jelas94

Observasi yang digunakan untuk pengambilan

data lapangan adalah observasi non partisipan yaitu peneliti tidak terlibat

dan hanya sebagai pengamat independen95

G Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh

peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan

hasilnya lebih baik dalam arti lebih cermat lengkap dan sistematis sehingga

lebih mudah diolah Variasi jenis instrumen penelitian adalah angket ceklis

(check-list) atau daftar centang pedoman wawancara dan pedoman

pengamatan96

Berikut adalah instrumen penelitian dan pedman pengamatan

Seperti disajikan pada Tabel 32 dan pada Tabel 32

Tabel 32 Instrumen Penelitian

No VARIABEL INDIKATOR PERNYATAAN NOITEM

1

Program-

program

Corporate

Social

Responsibility

PG Tjoekir

(Variabel X)

Program

Kemitraan

1 Pemahaman saya

mengenai

Corporate Social

Responsibility

2 Program utama

CSR untuk warga

sekitar

3 Latar belakang

didirikan CSR

4 Program CSR

yang di rasakan

warga dan petani

5 Penilaian warga

mengenai

program

1

2

345

67

8910

94

Sugiyono Opcit hal 403 95

Sugiyono Opcit hal 204 96

Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan PraktikJakartaPT Rineka

Cipta2013 cetakan ke 15 halaman 203

60

kemitraan

6 Peminjaman dana

usaha merupakan

sub program dari

program

kemitraan

11

Program Bina

Lingkungan

7 Penilaian warga

mengenai

program Bina

Lingkungan

8 Subsisi dan

bantuan untuk

pengolah sawah

tebu

9 Bentuk dan wujud

program bina

lingkungan

10 CSR PGTjoekir

selain PKBL

1213

1415

16171819

20

2 Tingkat

ekonomi

petani tebu

(Variabel Y)

Pendapatan 11 Sumber

matapencaharian

warga

12 Pekerjaan selain

menjadi petani

tebu

13 Penghasilan yang

di dapat petani

tebu

14 Luas sawah petani

tebu

15 Pendapatan

meningkat setelah

adanya CSR

16 Jumlah keluarga

dalam satu kepala

keluarga

17 Penghasilan

rumah tangga

selain dari kepala

rumah tangga

12

3

456

678

9

1011

12

Pendidikan 18 Jumlah anak yang

bersekolah

19 Ada anak yang

putus sekolah

20 Biaya sekolah

anak setiap

1314

15

16

Tabel 32 Lanjutan

61

bulannya

21 Bantuan biaya

pendidikan dari

PG Tjoekir

17

Kesehatan 22 Anggota keluarga

yang menderita

sakit khusus

23 Ada jaminan

kesehatan

bantuan biaya

berobat dari PG

Tjoekir

24 Pergi ke rumah

sakitpuskesmas

setiap bulan

18

19

20

Instrumen penelitian ini terdiri dari 2 variabel yaitu variabel X dan

variabel Y dan terdapat 5 indikator Selanjutnya adalah tabel pedoman

pengamatanobservasi Yang seperti di sajikan pada Tabel 33

Tabel 33 Pedoman Observasi

No Variabel Indikator Implementasi Pendapat

Masyarakat

1 Program CSR Program bina

lingkungan

2 Program Kemitraan

3 Program CSR untuk

warga sekitar pabrik

baik itu karyawan

maupun petani

4 Perekonomian Pendapataan petani

tebu

Kesehatan petani

tebu

Pendidikan

Tabel 32 Lanjutan

62

H Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dengan menggunakan pendekatan kuantitatif selain

menganalisis secara manual penulis juga menggunakan Software SPSS untuk

analisis data pada penelitian iniUji validitas dan reliabilitas di gunakan untuk

menguji data yang menggunakan daftar pertanyaanpernyataan dalam kuesioner

untuk melihat pertanyaan dalam kuesioner yang di isi oleh responden tersebut

layak atau belum pertanyaan-pertanyaan yang digunakan untuk mengambil data

1 Uji Kualitas Data

a) Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir

soal dalam mendefinisikan suatu variabel Uji validitas sebaiknya

dilakukan pada setiap butir pertanyaan yang diuji validitasnya Hasil r

hitung kita bandingkan dengan r tabel dimana df = n-2 dengan sig 5

Jika r tabel lt r hitung maka data tersebut valid97

Pengumpulan data yang

kemudian dilanjutkan dengan pengolahan data yang dibantu dengan

komputer melalui software SPSS 160

b) Uji Reliabilitas

Merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden

dalam menjawab hal yang berkaitan dengan pertanyaan yang merupakan

sebuah dimensi suatu variabel dan disusun dalam suatu bentuk

kuesioner98

Uji realibilitas dapat dilakukan secara bersamaan seluruh

butir pertanyaan Jika nilai Alpha gt 060 maka reliabel Pada penelitian

ini penghitungan menggunakan SPSS 160 apabila dihitung secara manual

maka dengan rumus

r[

] [

sum

]

Keterangan

97

Wiratna SujarweniStatistika Untuk PenelitianYogyakarta Graha Ilmu2012 hal 177 98

Ibid hal 186

63

r = koefisien reliability instrument

k = banyaknya butir pertanyaan

sum = total varians butir

= total varians

Jika nilai Cronbach Alfa lt 060 kontruk pertanyaan dimensi variabel

adalah tidak reliabel Jadi untuk mengetahui bahwa konsistensi responden

dalam menjawab pertanyaan itu stabil

2 Uji Prasyarat Analisis Data

a Uji Normalitas

Uji normalitas adalah suatu prosedur yang digunakan untuk

mengetahui apakah data berasal dari populasi yang berdistribusi normal

atau berada dalam sebaran normal Distribusi normal adalah distribusi

simetris dengan modus mean median berada di pusat99

Kesimpulannya

apabila data tidak berdistribusi normal maka penelitian akan mengalami

hambatan karena data penelitian tidak berdistribusi normal

b Uji Homogenitas

Uji homogenitas adalah suatu prosedur uji statistik yang

dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa dua atau lebih kelompok data

sampel berasal dari populasi yang memiliki variansi yang sama Pada

analisis regresi persyaratan analisis yang dibutuhkan adalah bahwa galat

regresi untuk setiap pengelompokkan berdasarkan variabel terikatnya

memiliki variansi yang sama Jadi dapat dikatakan bahwa uji

homogenitas bertujuan untuk mencari tahu apakah dari beberapa

kelompok data penelitian memiliki varians yang sama atau tidak Dengan

kata lain homogenitas berarti bahwa himpunan data yang kita teliti

memiliki karakteristik yang sama100

99

Yulingga Nanda Hanif dan Wasis Himawanto Statistik PendidikanYogyakartaPenerbit

Deepublish2017 Cetakan ke-1 halaman 67 100

Yulingga Nanda Hanif dan Wasis Himawanto Statistik PendidikanYogyakartaPenerbit

Deepublish2017 Cetakan ke-1 halaman 58

64

c Uji Linearitas

Uji Linearitas adalah pengujian yang digunakan untuk keadaan

dimana hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen

bersifat linear (garis lurus) dalam range variabel independen tertentu101

3 Uji Hipotesis Penelitian

a Uji T

Uji T digunakan untuk menguji hipotesis tentang rata-rata sampel

Selain itu untuk mengetahui batas penerimana suatu hipotesis dan untuk

menguji layak tidaknya sebuah pernyataan dapat dipercaya atau tidak102

b Uji Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi pada regresi linear sering diartikan sebagai

seberapa besar kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan varians dari

variabel terikatnya Secara sederhana koefisien determinasi dihitung

dengan mengkuadratkan Koefisien Korelasi (R) sebagai contoh jika nilai

R sebesar 0880 maka koefisien determinasi (R Square) adalah sebesar

080 x 080 = 064 Berarti kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan

varians dari variable terikatnya adalah sebesar 640 Berarti terdapat

36 (100-64) varians variabel terikat yang dijelaskan oleh factor

lain103

c Regresi Linear Sederhana

Pengujian hipotesis dalam penelitian kuantitatif merupakan hal yang

penting Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis penghitungan

dengan rumus dari Regresi Perhitungan pada penelitian ini menggunakan

perhitungan regresi Regresi bertujuan untuk menguji pengaruh antara

variabel satu dengan variabel yang lain Variabel yang dipengaruhi disebut

variabel terikat sedang variabel yang mempengaruhi disebut variabel

bebas Uji regresi ada dua macam yaitu

a Regresi linier sederhana

b Regresi linier berganda

101

Singgih Santoso Statistik Multivariat JakartaPT Elex Media Komputindo2010 halaman 52 102

Di kutip dari alamat situs web wwwdatarisetcom 103

wwwkonsultanstatistikcom201107koefisien-determinasi-padaregresihtmlm=1

65

Pada penelitian ini penulis menggunakan regresi linier sederhana karena

memiliki satu variabel terikat dan satu variabel bebas104

Menurut Wiratna

Sujarweni dan Poly Endrayanto dalam buku ldquoStatistika untuk Penelitian

tahun 2012rdquo setelah penghitungan dengan regresi maka langkah

selanjutnya yaitu menghitung dengan membandingkan antara t tabel dan t

hitung yang menghasilkan H nol diterima ataukah ditolak dan H alternatif

akan di tolak ataukah di terima Antara Ha dan H0 keduanya berbanding

terbalik jika Ha diterima maka H0 akan ditolak

Pada penelitian ini perhitungan menggunakan regresi linear sederhana

karena dalam penelitian ini hanya ada satu variabeel X dan satu variabel

Y Model persamaan regresi linier sederhana dengan rumus105

sebagai

berikut

Keterangan

Y = subjek dalam variabel dependen yang diprediksi

a = harga X ketika harga X=0 (harga konstan)

b= angka arah atau koefisien regresi yang menunjukkan angka

peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan

pada peruahan variabel independen Bila (+) arah garis naik dan bila

(-) maka arah garis turun

X = subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu

104

Wiratna Sujarweni dan Poly Endrayanto Statistika untuk Penelitian Yogyakarta Graha

Ilmu2012 Cetakan ke-1 halaman 83 105

WiratnaSujarweniStatistikaUntukPenelitianYogyakarta Graha Ilmu2012 hal 84

Y=a+bX

a = sum119962 119939 sum119961

119951 b =

119847 120506119857119858 ndash 120506119857 120506119858

119847 120506119857sup2 ndash 120506119857 sup2

sb= 119956119942

sum 120784 sum119961 120784

119951119961

se= sum 120784ndash119938sum119962 119939sum119961119962119962

119951 120784

66

t hitung =

106

Dari perhitungan tersebut akan diketahui hasil dari hipotesis apakah

Ha diterima atau Ha ditolak Hipotesis hasilnya yaitu ada pengaruh

program CSR PGTjoekir terhadap perekonomian petani tebu atau tidak

ada pengaruh program CSR PG Tjoekir terhadap perekonomian petani

tebu

I HIPOTESIS STATISTIK

Pada penelitian ini hipotesis statistik untuk mengetahui bagaimana pengaruh

program CSR (Corporate Social Responsibility) terhadap Perekonomian Petani

Tebu dan karyawan Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang maka

dapat dirumuskan secara statistik sebagai berikut

a) Ha 0 Ada pengaruh prograam CSR terhadap tingkat ekonomi petani

Tebu

b) H0 = 0 Tidak ada pengaruh program CSR terhadap tingkat ekonomi petani

Tebu

Keterangan

H0 = Hipotesis nol (0)

Ha = Hipotesis alternatif

= Simbol yang menunjukkan kuatnya hubungan

Kriteria pengujian

a Jika thitung ttabel maka H0 diterima Ha ditolak

b Jika thitung gt ttabel maka H0 ditolak Ha diterima

106

Ibid

67

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Gambaran Umum Pabrik Gula Tjoekir

1 Sejarah Pabrik Gula Tjoekir

Pabrik Gula Tjoekir atau PG Tjoekir adalah pabrik gula yang

terletak di Jalan Irian Jaya Desa Cukir Kecamatan Diwek Kabupaten

Jombang terletak tepat di depan Pondok Pesantren Tebuireng

Jombang107

Seperti di gambarkan pada Gambar 41

Gambar 41 Lokasi Pabrik Gula Tjoekir108

Pabrik Gula Tjoekir didirikan oleh NV Kody En Van Vour pada

tahun 1884 dan diambil alih oleh Pemerintahan Indonesia pada tanggal

8 Desember 1958 Pabrik Gula Tjoekir berada di desa Cukir

Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang kurang lebih 8 kilometer dari

108

Menggunakan Software Quantum GIS versi QGIS-OSGeo4W-2183-1 di buat pada 4

November

2018

68

pusat kota Jombang dengan ketinggian wilayah 60 mdpl Dengan luas

area pabrik seluas 6000 m2 untuk mencukupi kebutuhan pasok bahan

baku tebu selama 150 hari Berikut adalah gambar PG Tjoekir dari

kejauhan seperti pada gambar 42109

Gambar 42 Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Persero110

Era kapitalisme Belanda di Indonesia dimulai dengan

diberlakukannya Undang-Undang Agraria dan Undang-Undang Gula

tahun 1870 oleh pemerintah Hindia Belanda yang mengijinkan pihak

swasta (Eropa) membuka usaha perkebunan di Hindia Belanda Untuk

melanggengkan PGTjoekir yang baru didirikannya ini pihak Belanda

melakukan berbagai cara yang memaksa masyarakat menjadi

tergantung pada mereka Dari mengambil lahan pertanian milik rakyat

untuk lokasi pabrik dan perkebunan tebu tanpa mengganti rugi

menjadikan mereka buruh pabrik menghidupkan premanisme untuk

menjadi penjaga keamanancenteng dan mata-mata lokalisasi judi

perdukunan tempat hiburan malam (tayub wayang prostitusi) sampai

praktik devide et impera yang memecah belah rakyat kecil yang

terganggu karena pendirian pabrik Premanisme ini melahirkan

109

Di unduh dari situs resmi PG Tjoekir httpspgtjoekirblogwordpresscom pada 16 februari

pukul 1848 WIB 110

Foto di ambil pada tanggal 18 Februari 2019 secaralangsung di PabrikGulaTjoekir PTPN X di

Jalan Irian Jaya

69

padepokan Kebo Ireng yang dipimpin oleh Joko Tulus alias Kebo

Kicak yang sangat ditakuti oleh masyarakat Lokalisasi membuat

banyak gadis-gadis pendatang untuk dipekerjakan disana Masyarakat

yang pada awalnya adalah petani yang memiliki lahan-lahan pertanian

kemudian terpaksa menjadi buruh pabriksetiap malam buruh pabrik

asyik dilokalisasi hiburan malam dan perjudian Uang mereka habis

mereka terpaksa berhutang dan secara tidak langsung mereka harus

menjadi buruh pabrik lagi Akhlak dan moral masyarakat saat itu

benar-benar rusak Praktik perdukunan juga berkembang pesat yang

digunakan bila ada orang sakit mengawali masa tanam tebu dan

mengusir makhluk halus yang mereka yakini ada didalam pabrik111

Mengenai randemen Pabrik Gula Tjoekir sudah mengalami

beberapa kali revitalisasi untuk meningkatkan kapasitas maupun

efisiensi Revitalisasi terakhir dilakukan pada tahun 2014 dengan

merombak semua penggerak gilingan dari Turbin Altenator PG

Tjoekir memiliki kapasitas menggiling tebu setiap hari sejumlah 4200

TCD (Ton Cane per Day)112

2 Visi dan Misi Pabrik Gula Tjoekir

Seluruh peusahaan cabang dari PTPN X (PT Perkebunan Nusantara

X) memiliki visi dan misi yang sama karena diseluruh Indonesia

berikut adalah visi dan misi PTPN X yang dikutip dari web resmi

perusahaan PTPN X Indonesia antara lain

a Visi

Pabrik Gula Tjoekir merupakan salah satu unit industri gula dari

perusahaan PTPN X yang memiliki visi yaitu ldquoMenjadi

111

Di unduh dari halaman situs web kompasiana berikut

httpwwwkompasianacomyassarlina54f381827455139e2b6c77fasejarah-gelap-berdirinya-

pabrik-gula-tjoekir pada hari Sabtu tanggal 16 Februari 2019 pukul 1838 WIB 112

Di unduh dari situ web httpssitusbudayaidsejaerah-pabrik-gula-tjoekir pada tanggal 16

Februari 2019 pukul 1827 WIB

70

perusahaan agribisnis Nasional berbasis tebu dan tembakau yang

unggul dan berdaya saing di tingkat regionalrdquo113

b Misi

Pabrik Gula Tjoekir merupakan Badan Usaha Milik Negara

(BUMN) yaitu PTPN X (PT Perkebunan Nusantara X) Sebagai

perusahaan industri perkebunan terintegrasi yang berbasis tebu dan

tembakau dalam memberikan nilai tambah (Values Creation) bagi

segenap stakeholders dengan

1 Menghasilkan produk perkebunan yang bernilai tambah serta

berorientasi kepada konsumen

2 Membentuk kapabilitas proses kerja yang unggul (operational

excellence) melelui perbaikan dan inovasi berkelanjutan dan

tata kelola perusahaan yang baik

3 Mengembangkan kapabilitas organisasi teknologi informasi

dan SDM yang prima

4 Melakukan optimalisasi pemanfaatan aset untuk memberikan

imbal hasil terbaik bagi pemegang saham

5 Turut serta dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan

menjaga kelestarian lingkungan untuk kebaikan generasi masa

depan114

3 Kondisi Fisik Wilayah

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Cukir dan sekitarnya Pabrik

Gula Tjoekir terletak di Desa Cukir Keadaan fisik Desa Cukir

merupakan wilayah yang masih pada dataran rendah dengan tinggi 36

Mdpl dengan luas daerah 190 Km2 Iklim di daerah Cukir sama seperti

iklim pada kabupaten Jombang yaitu beriklim tropis Curah hujan

tertinggi terjadi pada bulan Februari 2016 sebanyak 472 mm3 ha

tersebut menyebabkan banjir di beberapa tempat di wilayah sekitar

113

Di unduh dari situ resmi PTPN X httpsptpn10coidpageprofil pada tanggal 16 Februari

2019 pukul 1904 WIB 114

Di unduhdari situ resmi PTPN X httpsptpn10coidpageprofil pada tanggal 16 Februari 2019

pukul 1917 WIB

71

Cukir Luas tanah menurut penggunaannya Cukir terbagi menjadi

8356 Ha merupakan wilayah pemukimanperumahan luas 226 Ha

adalah kawasan industri luas 9151 Ha adalah wilayah sawah 291 Ha

adalah tegalan 024 Ha adalah kolam 919 Ha adalah wilayah untuk

kegiatan lainnya Jadi apabila dijumlah total luas wilayah Cukir adalah

18967 Ha dengan dibagi menjadi 3 Dusun 11 Rw dan 80 RT pada

tahun 2015 Desa Cukir penduduk mayoritas adalah laki-laki dengan

jumlah 5513 jiwa sedangkan untuk perempuan sejumlah 4617 jiwa

dengan total penduduk keseluruhan di Desa Cukir pada tahun 2015

sebanyak 10130 jiwa115

4 Program Corporate Social Responsibilityi Pabrik Gula Tjoekir

Setiap cabang dan subcabang PTPN X di Indonesia semua wajib

menjalankan CSR untuk kelancaran perusahaan dan keseimbangan

lingkungan Pada PG Tjoekir ini terdapat 2 program CSR yaitu

Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan Program

kemitraan diperuntukkan kepada seluruha masyarakat yang tinggal di

sekitar wilayah PGTjoekir berupa peminjaman dana untuk UMKM

sekitar yang bertujuan mengentaskan kemiskinan dan menjadikan

usaha UMKM tersebut lebih tangguh dan mandiri Tetapi lambat laun

pada tahun 2018 kenyataan yang ada bahwa program kemitraan

tersebut mengalami hambatan tidak berjalan sesuai harapan karena

UMKM yang meminjam dana berbunga rendah tidak mengembalikan

dana sesuai kesepakatan Sebagian besar melanggar kesepakatan

dengan PG Tjoekir yang mengakibatkan defisit pada keuangan PG

Tjoekir Sehingga program kemitraan yang sekarang lebih diperketat

dan sistem pengembaliannya bersifat penuh tanpa di cicil116

Program

Kemitraan akhir-akhir ini menjadi program yang diperuntukkan untuk

karyawan PG Tjoekir dan petani tebu yang bermitra dengan PG

Tjoekir sebagai pemasok bahan baku tebu

115

Badan Pusat StatistikJombang wilayahKecamatanDiwek pada tahun 2015-2016 116

Pendapat salah satu petani tebu yang terlibat dan ikut merasakan program CSR kemitraan

72

Untuk program CSR Bina Lingkungan meliputi bantuan berupa

pendidika sarana dan prasarana umum sosial ekonomi dan lingkungan

masyarakat Tetapi pada kenyataan program Bina Lingkungan pada

tahun 2018 terdapat bantuan untuk kegiatan yang berupa upaya

menyeimbangkan ekosistem lingkungan Seperti pembangunan

jembatan pelebaran saluran drainase dan irigrasi sawah untuk sarana

dan prasaran berupa penerangan yaitu pemasangan lampu-lampu untuk

penerangan jalan Kedua program CSR PG Tjoekir sudah cukup bagus

implementasinya tetapi ada kendala pada program kemitraan Untuk

bantuan-bantuan seperti penerangan dan membangun jembatan PG

Tjoekir tidak begitu saja mengeluarkan dana dalam proses

permohonan dari masyarakat harus ada proposal permohonan dana

bantuan pembangunan

Selain kedua program tersebut CSR yang rutin di lakukan oleh PG

Tjoekir setiap 2 kali dalam setahun yaitu santunan berupa bagi-bagi

bingkisan kepada seluruh warga sekitar pabrik secara keseluruhan baik

warga yang kaya raya menengah ke atas menengah ke bawah tanpa

terkecuali Bingkisan tersebut berupa sembaako dan hasil produksi

pabrik yaitu gula

B Deskripsi Data

Dalam bab ini akan membahas mengenai hasil penelitian yang

berjudul ldquoPengaruh program CSR (Corporate Social Responsibility)

terhadap Perekonomian Petani Tebu dan karyawan Pabrik Gula Tjoekir

PTPN X Kabupaten Jombangrdquo Hasil penelitian berdasarkan dari hasil

penyebaran angketkuesioner yang telah diolah menggunakan komputer

yaitu dengan software SPSS 160 dalam bab ini terdapat pembahasan

mengenai diskripsi data hasil analisis data dan pembahasan hasil

penelitian Dengan jumlah Responden 35 orang yaitu 20 orang petani tebu

dan 15 orang karyawan pabrik yang diberikan angket sebanyak 1 buah

angket yang berisikan variabel X dan variabel Y yang terdiri dari 40 (20

pernyataan variabel X dan 20 pernyataan variabel Y) pernyataan yang

73

harus dijawab oleh responden tetapi setelah dilakukan uji validitas

pertanyaan dalam kuesioner menjadi 32 pertanyaan yang harus dijawab

responden Angket yang disebarkan sudah diuji validitas dan

reliabilitasnya dengan tujuan untuk memenuhi syarat dari instrumen

penelitian Data mentah yang didapat dari penyebaran angket diolah oleh

SPSS 160 untuk diuji valid atau tidak valid dan reliabel atau tidak reliabel

Setelah data tersebut sudah diuji validitas dan realiabilitas kemudian

disebarkan kembali kepada responden yang menjadi objek penelitian

Berikut merupakan diskripsi mengenai responden penelitian

1 Deskripsi Responden

Deskripsi responden ini berisi data responden yang dikelompokkan

berdasarkan usia pendidikan dan tahun bergabung dengan PG Tjoekir

baik sebagai mitra pemasok tebu atau sebagai karyawan pabrik

a Responden Berdasarkan Usia

Responden pada penelitian ini memiliki ragam usia diantara 35

orang sehingga peneliti mengkategorikan responden berdasarkan

usia responden Seperti yang disajikan pada Tabel 41

Tabel 41 Responden berdasarkan Usia

No Usia Frekuensi

1 20-29 1

2 30-39 7

3 40-49 14

4 50-59 8

5 60-69 3

6 70-79 2

Total 35

Sumber Data primer yang diolah

Pada Tabel 41 dijelaskan bahwa total responden yang menjadi

sampel penelitian adalah 35 responden Sampel penelitian terdiri

dari 20 orang petani tebu dan 15 orang karyawan Pabrik Gula

74

Tjoekir Dari seluruh sampel yang berjumlah 35 orang tersebut

semuanya berjenis kelamin laki-laki Menurut hasil pada Tabel 41

terlihat bahwa responden yang memiliki usia 30-39 sebanyak 20

Untuk responden yang berusia antara 40-49 sebanyak 40

sebanyak 229 untuk responden antara umur 50-59 Responden

yang memiliki umur antara 60-69 sebanyak 86 sedangkan untuk

responden yang berusia 70-79 memiliki persentase yang paling

sedikit yaitu 57 Sebagai pendukung juga disajikan grafik

diagram pada Grafik 41

Sumber Data mentah yang telah diolah

Grafik 41 Karakteristik Responden berdasarkan Usia

Dari grafik pendukung (Grafik 41) frekuensi responden

yang paling banyak berdasarkan usia yaitu umur 40 tahun ndash 49

tahun sebanyak 14 orang deretan kedua tertinggi untuk responden

berdasarkan usia yaitu antara umur 50 tahun - 59 tahun sebanyak 8

orang yang ketiga frekuensi pada umur 30 tahun ndash 39 tahun

sebanyak 7 orang orang Untuk umur 60 tahun ndash 69 tahun sebanyak

3 orang umur 70 tahun ndash 79 tahun sebanyak 2 orang dan untuk

responden yang berumur 20 tahun ndash 29 tahun sebanyak 1 orang

Jadi dapat disimpulkan bahwa untuk usia responden yang memiliki

frekuensi terendah adalah umur 20-29 dan untuk frekuensi tertinggi

pada usia 40-49 tahun

0

5

10

15

20-29 30-39 40-49 50-59 60-69 70-79

Responden Berdasarkan Usia

FREKUENSI

75

b Responden Berdasarkan Pendidikan

Responden pada penelitian ini memiliki ragam pendidikan

mulai dari SD SMP SLTA dan Perguruan Tinggi sehingga peneliti

mengkategorikan responden berdasarkan pendidikan responden

Seperti terlihat pada Tabel 42

Tabel 42 Responden berdasarkan Pendidikan

No Pendidikan Frekuensi

1 S1 8

2 SLTA 17

3 SLTP 7

4 SD 3

Total 35

Sumber Data primer yang diolah

Berdasarkan Tabel 42 telah diketahui bahwa pendidikan

responden yang paling mendominasi adalah pendidikan tingkat

SLTA sebanyak 486 Terdapat 229 untuk responden yang

memiliki pendidikan tingkat perguruan tinggi Untuk pendidikan

tingkat SLTP sebanyak 200 Sedangkan untuk pendidikan

tingkat SD sebanyak 86 terdapat Grafik pendukung untuk data

responden berdasarkan tingkat pendidikan seperti yang telah

disajikan pada Grafik 42

Sumber Data mentah yang telah diolah

Grafik 42 Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

0

5

10

15

20

PT SLTA SLTP SD

Responden Berdasarkan Pendidikan

FREKUENSI

76

Dari keterangan yang didapat pada grafik dalam pendukung

(Grafik 42) diketahui bahwa tingkat pendidikan responden pada

tingakat Perguruan Tinggi sebanyak 8 orang untuk pendidikan

tingkat SLTA sebanyak 17 orang untuk tingkat SLTP sebanyak 7

orang dan untuk responden dengan tingkat pendidikan Sekolah

Dasar (SD) sebanyak 3 orang Dapat disimpulkan bahwa untuk

tingkat pendidikan responden tertinggi adalah responden dengan

tingkat pendidikan SLTA dan frekuensi terendah pada tingkat

pendidikan SD

c Responden Berdasarkan Tahun Bergabung di PG Tjoekir

Responden pada penelitian ini sebagian merupakan orang yang

berkerjasama dengan Pabrik Gula Tjoekir yang memiliki perbedaan

tahun bergabung dengan pabrik Gula Tjoekir mulai dari tahun 1980

sampai sekarang Seperti terlihat pada Tabel 43

Tabel 43 Responden berdasarkan Tahun Gabung

No Tahun Bergabung Frekuensi

1 1980-1989 3

2 1990-1999 6

3 2000-2009 22

4 2010-2019 4

Total 35

Sumber Data primer yang diolah

Berdasarkan Tabel 43 diketahui bahwa tahun bergabung

responden dengan Pabrik Gula Tjoekir terbilang berbeda-beda

mulai dari tahun 1980-1989 sebanyak 3 orang yaitu 86 kurang

lebih sudah hampir 30 tahun Untuk tahun 1990-1999 sebanyak

171 yaitu 6 orang responden kurang lebih sudah bekerjasama

selama hampir 20 tahun Responden yang bergabung dan

bekerjasama dengan Pabrik Gula Tjoekir pada tahun 2000-2009

sebesar 629 yaitu 22 orang responden dan mereka bekerjasama

77

baik menjadi petani pemasok tebu maupun menjadi karyawan

kurang lebih sudah hampir 10 tahun Sedangkan petani dan

karyawan yang bergabung pada tahun 2010-2019 terbilang

sebanyak 114 yaitu 4 orang responden dan kurang lebih masih 8

tahun bekerjasama dengan Pabrik Gula Tjoekir Selain data statistik

juga didukung oleh grafik tahun gabung petani tebu dan karyawan

terhadap Pabrik Gula Tjoekir seperti yang tersaji pada Grafik 43

Sumber Data mentah yang diolah

Grafik 43 Responden Berdasrkan Tahun Gabung atau Kerjasama

dengan Pabrik Gula Tjoekir

Berdasarkan grafik pendukung di atas digambarkan bahwa

frekuensi responden berdasarkan tahun bergabung atau

bekerjasama dengan Pabrik Gula Tjoekir pada tahun 1980 ndash 1989

sebanyak 3 orang unntuk tahun 1990-1999 sebanyak 6 orang

untuk tahun 2000-2009 sebanyak 22 dan untuk tahun bergabung

antara 2010-2019 sebanyak 4 orang Dapat disimpulkan bahwa

responden yang bergabung dengan PGTjoekir yang tertinggi

adalah frekuensi pada tahun bergabung 2000-2009 sedangkan yang

terendah adalah tahun gabung 1980-1989

2 Deskripsi Statistik

Dalam penelitian ini terdapat berbagai responden dilihat dari

pendidikan usia dan tahun gabungbermitra dengan PG Tjoekir

Dalam deskripsi statistik terdapat tiga hal yang penting untuk diketahui

0

5

10

15

20

25

1980-1989 1990-1999 2000-2009 2010-2019

Responden Berdasarkan Tahun Gabung dengan PG Tjoekir

FREKUENSI

78

yaitu nilai rata-rata atau Mean nilai tengah atau disebut Modus dan

nilai terbanyak atau Modus Seperti pada penghitungan data

menggunakan SPSS dan memperoleh hasil seperti pada Tabel 44

Tabel 44 Mean Median dan Modus

Statistics

Usia Pendidikan Tahun_Gabung Pekerjaan

N Valid 35 35 35 35

Missing 0 0 0 0

Mean 33143 21429 27714 14286

Median 30000 20000 30000 10000

Mode 300 200 300 100

Melihat Tabel 44 dapat diketahui hasil nilai penghitungan

berdasarkan kategori responden masing-masing dapat diuraikan

sebagai berikut

a Responden menurut Usia

Responden menurut usia dikategorikan menjadi 6 yaitu 1 = 20-

29 kategori 2 = 30-39 kategori 3 = 40-49 kategori 4 = 50 -59 Kategori

5 = 60-69 dan kategori 6 = 70-79 Dan hasilnya nilai rata-rata dari

responden menurut usia yaitu 33143 yang dibulatkan menjadi 3 yang

artinya rata-rata responden berumur 40-49 tahun Nilai median atau nilai

tengahnya 30000 yaitu 3 yang hasilnya juga pada umur 40-49

responden kemudian modusnya adalah 3

b Responden menurut Pendidikan

Responden menurut pendidikan di kategorikan menjadi 4

yaitu kategori berlambangkan angka 1 = S1 kategori 2 = SLTA

kategori dengan angka 3 = SMP dan angka 4 = SD Hasil dari

penghitungan menggunakan SPSS adalah nilai rata-ratanya sebesar

21429 di bulatkan menjadi 2 jadi rata-rata pendidikan responden

adalah SLTA Nilai tengah atau median dari responden adalah

20000 dibulatkan menjadi 2 berarti nilai tengah dari responden

79

berdasarkan pendidikan adalah 2 yaitu SLTA Modusnya bernilai

200 atau 2 yaitu pada tingkat pendidikan SLTA

c Responden menurut Tahun Gabung

Responden menurut tahun gabung dikategorikan menjadi 4

yaitu kategori berlambangkan angka yaitu 1 = 1980-1989 kategori

2 = 1990-1999 kategori 3 = 2000-2009 dan kategori 4 = 2010-

2019 Dari hasil penghitungan diketahui bahwa nilai rata-rata tahun

gabung responden dengan PG Tjoekir adalah 27714 bila di

bulatkan menjadi 3 yaitu pada tahun 2000-2009 untuk nilai

mediannyanilai tengahnya adalah 30000 atau 3 adalah tahun

2000-2009 dan untuk modusnya yaitu 300 berarti paling banyak

petani tebu bergabung dengan PG Tjoekir adalah tahun 2000-

2009

Selain mean median dan modus terdapat juga istilah simpanan

baku atau standar deviasi nilai minimum dan maksimum dari nilai

seluruh variabel dalam penelitian ini yaitu CSR dan perekonomian

petani tebu dan karyawan pabrik sebagimana yang di tunjukkan pada

Tabel di bawah ini

Tabel 45 Hasil Analisis Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

Std

Deviation

Program_CSR 35 38 65 4846 5192

Perekonomian 35 30 49 3731 3620

Valid N (listwise) 35

Sumber Data Mentah yang diolah

Berdasarkan Tabel 45 dapat diketahui bahwa jumlah data yang

diambil untuk sampel sebanyak 35 orang Terdapat hasil dari masing-

masing variabel

80

a Corporate Social Responsibility

Hasil dari penghitungan pada variabel X yaitu CSR menunjukkan

bahwa nilai mean 4846 dan nilai standar deviasi yang lebih kecil

yaitu 5192 dengan hasil tersebut bahwa dinyatakan hasil sebaran

data pada penelitian terbilang cukup baik Pada tabel diatas

terdapat nilai minimum 38 dan nilai maksimum 65

b Perekonomian Petani Tabu dan Karyawan

Pada penghitungan variabel Y yaitu perekonomian petani tebu dan

karyawan menunjukkan hasil mean sebesar 3731 dan nilai standar

deviasi yang lebih kecil yaitu 3620 sehingga dinyatakan bahwa

hasil sebaran data pada penelitian cukup baik Selain itu terdapat

nilai minimum sebesar 30 dan nilai maksimum sebesar 49

3 Deskripsi Variabel

Penelitian ini menggunakan skala ukur yaitu Skala Likert untuk

mengetahui bagaimana tanggapan responden terhadap pengaruh

program CSR Pg Tjoekir terhadap tingkat ekomnomi petani tebu

Variabel yang diteliti adalah variabel Independen (Program Corporate

Social Responsibility) dan variabel Dependen (Tingkat ekonomi petani

tebu) Dalam pegukuran skala likert terdapat 4 skor alternatif jawaban

dalam kuesioner tertutup Seperti yang disajikan pada Tabel 46

Tabel 46 Skor pernyataan menurut Skala Likert

No Pernyataan Skor

1 Sangat Setuju 4

2 Setuju 3

3 Tidak Setuju 2

4 Sangat Tidak Setuju 1

Untuk memudahkan menganalisis hasil penelitian dari

kuesioner maka keseluruhan hasil jawaban dari pernyataan-pernyataan

yang ada dalam kuesioner dirangkum secara ringkas setiap

variabelnya

81

1 Program Corpporate Social Responsibility PG Tjoekir

(Variabel X)

Hasil frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan yang

telah diolah pada kuesioner dalam bentuk persentase Hasil

frekuensi jawaban responden dapat dilihat seperti yang disajikan

pada Tabel 47

Tabel 47Hasil frekuensi jawaban responden atas pernyataan

No

Item

Frekuensi

STS () TS () S () SS ()

1 0 0 8 23 23 66 4 11

2 0 0 7 20 22 63 6 17

3 0 0 7 20 24 69 4 11

4 0 0 8 23 22 63 5 14

5 0 0 11 32 19 54 5 14

6 0 0 7 20 21 60 7 20

7 1 3 5 14 24 69 5 14

8 0 0 9 26 24 68 2 6

9 0 0 2 6 28 80 5 14

10 0 0 8 23 22 63 5 14

11 0 0 16 46 16 46 3 8

12 0 0 16 46 14 40 5 14

13 0 0 14 40 17 49 4 11

14 0 0 12 34 20 57 3 9

15 0 0 11 31 22 63 2 6

16 0 0 2 6 30 86 3 8

17 1 3 9 26 24 68 1 3

82

2 Tingkat ekonomi petani tebu kabupaten Jombang (Variabel Y)

Hasil frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan yang

telah disediakan pada kuesioner untuk variabel dependen Dari

Tabel 48 dapat diketahui jawaban responden serta frekuensinya

dari setiap masing-masing pernyataan dari nomor urut 1-32

pernyataan dalam kuesioner Seperti yang disajikan pada Tabel 48

Tabel 48 Frekuensi jawaban responden (Variabel Y)

Sumber Data Primer yang diolah

4 Deskripsi Kuesioner

Kuesioner dalam penelitian terdapat 32 pernyataan berikut

merupakan deskripsi dari nomor item 1-17 pernyataan untuk variabel

X dan 1-15 untuk variabel Y yang terdapat dalam kuesioner

No

Item

Frekuensi

STS () TS () S () SS ()

1 0 0 1 3 32 91 2 6

2 0 0 9 26 19 54 7 20

3 1 3 22 63 11 31 1 3

4 1 3 22 63 9 26 3 8

5 0 0 10 29 21 60 4 11

6 1 3 27 77 6 17 1 3

7 1 3 14 40 15 43 5 14

8 0 0 7 20 28 80 0 0

9 1 3 12 34 22 63 0 0

10 2 6 25 71 5 14 3 9

11 2 6 10 28 22 63 1 3

12 4 11 25 72 5 14 1 3

13 1 3 24 68 8 23 2 6

14 3 9 27 77 3 9 2 6

15 1 3 31 88 2 6 1 3

83

penelitianProgram CSR PG Tjoekir tidak begitu familiar di telinga

masyarakat dan petani tebu karena istilah CSR yang berasal dari

bahasa Inggris menyebabkan petani-petani tebu yang relatif sudah tua

dan puluhan tahun menjadi tebu tidak mengetahui arti CSR Mereka

hanya mengetahui bahwa di Pabrik Gula Tjoekir ada bentuk bantuan

yang diperuntukkan bagi petani tebu karyawan dan masyarakat

sekitar Bantuan tersebut merupakan sebuah kewajiban yang harus

diberikan pabrik kepada warga setempat yang menerima dampak

kegiatan industri dari pabrik gula tersebut selain itu petani juga

mengetahui bahwa bantuan dari pabrik tersebut wajib diberikan kepada

petani karena kekurangan dalam mengolah tebu hingga siap panen

Dari 35 orang responden yang mengetahui arti makna Corporate

Social Responsibility secara bahasa menggunakan bahasa asing dan

arti makna tanggung jawab setiap perusahaan industri di Indonesia

hanya sebagian saja Hal tersebut dapat di lihat pada diagram yang

telah disajikan pada Grafik 44

Grafik 44 Tingkat Pengetahuan Petani Tebu terhadap CSR

Dari Grafik 44 diketahui dari 35 responden tingkat pengetahuan

petani tebu sekitar mencapai 66 karena mereka sebagian besar

mengetahui bahwa CSR adalah program Pabrik Gula Tjoekir untuk

para warga sekitar karyawan dan petani sebagai mitranya dalam

kelancaran kegiatan industri perusahaan Tingkat petani yang tidak

0

23

66

11

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Setuju

Sangat Setuju

84

mengetahui apa yang dimaksud dengan CSR sebanyak 23 dan yang

mengetahui apa itu CSR Pabrik Gula Tjoekir sebanyak 11 hal

tersebut dikarenakan petani tebu yang hanya sebatas mengetahuinya

saja istilah CSR namun tidak tahu apa saja program yang masuk dalam

CSR bahkan yang lebih familiar di telinga para petani tebu adalah

program PKBL bukan CSR padahal 2 hal tersebut berkaitan Pada

Pabrik Gula Tjoekir terdapat CSR yang disebut PKBL yaitu Program

Kemitraan dan Bina Lingkungan Program CSR merupakan program

yang didirikan oleh PTPN pusat untuk semua cabang perusahaan

Program utama dari CSR Pabrik Gula Tjoekir adalah PKBL (Program

Kemitraan dan Bina Lingkungan) adalah program yang dicanangkan

oleh BUMN se-Indonesia dan memiliki perbedaan dengan CSR tetapi

pada PG Tjoekir PKBL merupakan program yang masuk kepada

program CSR Program Kemitraan yang diketahui oleh petani tebu

adalah program peminjaman dana untuk mengolah sawah tebu hingga

tebu siap dipanen pinjaman tersebut memiliki bunga yang cukup

rendah dan petani merasa program kemitraan dar PG Tjoekir yang

dirasakan cukup membantu perekonomian petani tebu saat kesusahan

dana dalam mengolah sawah tebu miliknya Dari penelitian ini

disajikan grafik mengenai manfaat CSR pada proram kemitraan yang

dirasakan selama ini oleh petani tebu karyawan Seperti yang disajikan

pada Grafik 45

3

14

69

14

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Setuju

Sangat Setuju

85

Grafik 45 Penilaian Implementasi Program Kemitraan yang dirasakan

Petani Tebu

Dari data tersebut dapat dilihat bahwa dari 35 responden bahwa

implementasi program CSR pada Kemitraan sudah cukup bagus dan

semua pihak dapat mengajukan dana pinjaman baik itu petani yang di

gunakan untuk mengolah sawah tebu karyawan untuk keperluan

modal maupun pribadi dan untuk warga sekitar sebagai dana usaha

Respon warga mengenai pernyataan ldquo Implementasi program PKBL

kemitraan di PG Tjoekir masih kurangrdquo dan sebagian besar responden

hampir 70 yaitu 69 menjawab tidak setuju dengan pernyataan itu

yang artinya program kemitraan telah berjalan lancar Sebagian besar

petani mengatakan bahwa program kemitraan itu cukup membantu dan

menguntungkan karena ketika petani memerlukan dana untuk

pengolahan sawah tebu petani dapat meminjam dana pada Koperasi

Tebu Rakyat yang telah bekerjasama dengan PG Tjoekir dalam hal

ini117

Selain program kemitraan pada CSR Pabrik gula Tjoekir

terdapat juga program Bina Lingkungan Menurut data yang didapat

pada penelitian dapat dilihat pada grafik 43 mengenai penilaian

Program Bina Lingkungan oleh petani dan karyawan Seperti yang

disajikan pada Grafik 46

117

Pendapat salah satu petani tebu saat di mohon bantuan mengisi kuesioner (nama responden di

rahasiakan)

86

Grafik 46 Penilaian Petani terhadap Program Bina Lingkungan

Pg Tjoekir

Dari Grafik 46 diketahui bahwa penilaian petani dan

karyawan tentang PBL sudah bagus Sebagian besar petani menjawab

pernyataan di atas dengan tidak setuju apabila ldquo Implementasi program

Bina Lingkungan ini masih kurangrdquo Mulai dari petani tebu yang sudah

berpuluh tahun bergabung dan bekerjasama dengan PG Tjoekir

sampai petani yang masih baru menilai bahwa implementasi Program

Bina Lingkungan sudah cukup bagus Terutama untuk para petani tebu

yang sawahnya menggunakan irigasi sungai yang berasal dari Pabrik

Gula Tjoekir Menurut Grafik 46 terdapat 40 petani merasakan

manfaat adanya CSR Program Bina Lingkungan namun 49 Petani

mengatakan bahwa implementasinya memang masih kurang

kemungkinan ini dikarenakan letak sawah petani yang sangat jauh dari

PG Tjoekir namun bila petani yang merasa tidak merasakan manfaat

dari CSR maka dapat mengajukan perbaikan-perbaikan saluran irigasi

sawah agar irigasi pada sawah petani tersebut menjadi lancar Terdapat

11 dari 35 responden merasa bahwa implementasi CSR masih sangat

kurang hal tersebut dapat dikarenakan petani tidak mengikuti program

PKBL atas dorongan individual dan karena letak kebun petani tersebut

sangat jauh dari PG Tjoekir Selain itu saluran irigasi sawah yang

terletak lumayan jauh jaraknya dari PG Tjoekir juga merasakan

0

40

49

11

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Setuju

Sangat Setuju

87

implementasinya yaitu PG Tjoekir memperbaiki sungai kecil yang

sebelumnya berukuran kurang dari 03 m2 -04 m2 meter dan

mengalami penyumbatan sehingga irigasi untuk sawah petani tebu

tidak lancar tetapi kini sudah lancar karena mendapat bantuan berupa

pelebaran aliran sungai hingga ukuran 1 meter Dapat di lihat pada

Gambar 43

Gambar 43 Sungai yang di perbaiki oleh PG Tjoekir118

Dari Gambar 43 bahwa sungai tersebut telah diperlebar yang

sebelumnya 03 m2 ndash 04 m2 menjadi lebar 07 m2 dan sepanjang

2750 meter atau 275 km Untuk pelebaran aliran sungai tersebut

memakan dana sebanyak Rp 27720000 yang dilaksanakan pada bulan

Desember 2018 lalu Lain halnya dengan program lingkungan di ranah

pengolahan sawah tebu oleh petani dari hasil penelitian berupa

pernyataan dan pendapat petani tebu mengenai bantuan CSR untuk

pengolahan sawah tebu itu tidak ada dulu pernah ada bantuan berupa

subsidi pupuk dan bibit tebu tetapi setelah itu tidak berjalan lancar dan

untuk bantuan alat pertanian pengolahan sawah seperti traktor juga

tidak ada Terlihat pada Grafik 47 mengenai respon petani tebu dari

118

Gambar diambil pada tanggal 7 Februari 2019 di daerah persawahan Catak Gayam Kecamatan

Mojowarno Kabupaten Jombang

88

pernyataan kuesioner dan pendapat petani tebu mengenai bantuan

pengolahan sawah tebu

Grafik 47 Bentuk Bantuan PG Tjoekir Berupa Pupuk dan Bibit

Tebu

Dari Grafik 47 diketahui bahwa sebagian besar petani tebu

mendapatkan bantuan untuk pengolahan sawah tebu sebesar 57 dari

35 responden dan ada responden yang sangat setuju sebesar 9 dari

seluruh reponden untuk responden yang tidak setuju sebesar 34

bahwa ada bantuan berupa pupuk dan bibit dari PG Tjoekir tetapi

pada tahun-tahun terakhir program tersebut kurang lancar mengenai

pendistribusian pupuk Sebagian kecil petani berpendapat bahwa

bantuan tersebut adalah peminjaman dana dari program kemitraan

yang di peruntukkan untuk mengolah sawah termassuk pembelian

pupuk

Program CSR selain PKBL juga terdapat program santunan

yang rutin dilaksanakan selama 2 kali dalam setahun ketika musim

giling tebu akan dimulai dan ketika musim giling tebu akan ditutup

atau sudah selesai musim panen tebu Santunan tersebut berupa

pembagian sembako untuk warga yang terdapat di sekitar pabrik yang

merasakan dampak limbah industri dari kegiatan giling tebu pabrik

gula Diantaranya wilayah yang rutin diberi santunan yaitu wilayah

0

34

57

9

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Setuju

Sangat Setuju

89

kelurahan Jatirejo Cukir dan Kwaron secara merata berupa sembako

dan gula Seperti yang disajikan pada Gambar 44

Gambar 44 Pembagian Santunan kepada warga sekitar PG Tjoekir

Pelaksanaan pemberian santunan dilaksanakan pada tanggal 7

Februari dan Gambar 44 diambil pada saat pembagian santunan di

Balai Desa Jatirejo pembagian tersebut cukup merata karena tidak

memandang bulu bahkan petani tebu yang merupakan warga Jatirejo

Cukir dan Kwaron juga menerima sembako dari PG Tjoekir jadi

apabila dilihat dari materi para petani tebu merupakan warga yang

memiliki cukup banyak kekayaan tetapi hal tersebut tidak menjadi

halangan untuk mendapatkan bantuan sembako dari PG Tjoekir

karena dari PG Tjoekir sendiri dari tahun ke tahun memang di bagikan

secara merata

Para petani tebu yang bekerjasama dengan PGTjoekir rata-rata

memiliki ekonomi menengah ke atas karena selain menjadi petani tebu

dengan lahan tebu yang luas petani tebu juga memiliki pekerjaan lain

selain menjadi petani tebu Hal ini dapat dilihat pada Grafik 48

90

Grafik 48 Pekerjaan selain menjadi petani tebu

Menurut Grafik 48 diketahui bahwa selain menjadi petani

tebu para petani tebu memiliki pekerjaan yang lain grafik di atas

adalah jawaban dari pernyataan ldquoAnda memiliki pekerjaan selain

menjadi petani teburdquo dan 54 dari seluruh responden merupakan

petani tebu yang memiliki pekerjaan selain menjdi petani tebu

Diantara pekerjaan tersebut sebagai petani palawija berdagang Hal

tersebut dikarenakan pendapatan yang didapat petani tebu setiap panen

tidak cukup untuk mengembalikan modal awal mengolah sawah tebu

Seperti disajikan pada Grafik 49

Grafik 49 Pendapatan Petani Tebu Setiap Musim Panen

Menurut Grafik 46 bahwa dijelaskan mengenai pendapatan

petani tebu yang akhir-akhir ini mengalami penurunan Dapat

0

26

54

20

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Setuju

Sangat Setuju

3

63

26

8

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Setuju

Sangat Setuju

91

dikarenakan faktor cuaca yang mengakibatkan tebu berkualitas rendah

dan faktor penundaan masa giling tebu Para petani tebu baik petani

kecil (memiliki lahan 1-3 hektar) maupun petani besar (4-45 hektar)

mayoritas memiliki pekerjaan selain petani tebu dan penghasilan yang

didapat dalam rumah tangga juga tidak hanya dari kepala keluarga

tetap dari istri dan anak yang sudah bekerja Dari segi kesehataan para

petani tebu mayoritas tidak memiliki penyakit khusus (penyakit

jantung asma kanker dan lain-lain) Sebagian besar petani

mengatakan bahwa tidak ada bantuan atau jaminan kesehatan dari

pabrik tetapi sebagian lainnya mengatakan mendapatkan jaminan

kesehatan tetapi pada waktu tertentu

C Hasil Observasi

Observasi dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh Program CSR dari PG Tjoekir itu berpengaruh terhadap

perekonomian petani tebu dan karyawan pabrik Kegiatan observasi di

lakukan dengan mengamati pendapat-pendapat dari individu para petani

tebu dan karyawan yang telah bekerjasama baik sebagai mitrapemasok

tebu maupun sebagai pegawai pabrik serta mengamati pelaksanaan CSR

Hal ini dapat di lihat pada tabel 49

Tabel 49 Hasil Observasi

No Variabel Indikator Implementasi Pendapat

Masyarakat

1 Program

CSR

Program bina

lingkungan

Perbaikan

irigasi sawah

sepanjang 2750

m x 07 m2 di

daerah Catak

Gayam

(Mojowarno)

dengan biaya

27720000

Sangat bagus

karena

sebelumnya

sungai kecil itu

tidak dapat

mengalir

secara lancar

ddan terlalu

sempit

92

(foto terdapat

pada lampiran)

kemudian PG

Tjoekir

memperlebar

sungai hingga

kini irigasi

sawah lancar

2 Program

Kemitraan

Peminjaman

dana usaha

dengan bunga

ringan

Bagus di

gunakan untuk

modal

pengolahan

sawah tebu

3 Program CSR

untuk warga

sekitar pabrik baik

itu karyawan

maupun petani

Bantuan berupa

sembako

Bagus di

laksanakan 2

kali dalam

setahun setiap

musim giling

4 Tingkat

ekonomi

Tingkat Sumber

Data Primer yang

diolahpendapataan

petani tebu

Tingkat

pendapatan

petani tebu

sebagian besar

menengah ke

atas dan

sebagian besar

lahan sawah

yang di tanami

tebu lebih dari 2

hektar bahkan

hingga

mencapai 40

hektar

Di lihat dari

luas awah tebu

yang di miliki

luas tanah dan

gedung tempat

tinggal selain

itu memiliki

lebih dari 1

buah mobil

Tabel 49 Lanjutan

njutannjutan

93

5 Tingkat kesehatan

petani tebu

Jarang yang

memiliki

penyakit khusus

seperti kanker

diabetes

jantung lemah

dan lain-lain

Sebagian besar

anggota

keluarga

petani tebu

tidak memilki

penyakit

khusus

6 Tingkat

pendidikan

Sebagian besar

tingkat

pendidikan

petani tebu

adalah tingkat

SLTA

Tingkat

pendidikannya

bagus

mengingat

bahwa petani

tebu itu bukan

orang

sembarangan

Sumber Data primer yang diolah

D Pengujian Persyaratan Analisisdan Pengujian Hipotesis

a Uji Kualitas Data

Uji validitas dan reliabilitas sangatlah penting dalam sebuah

penelitian karena tahap ini merupakan tahap awal sebelum memulai

penelitian yang pengambilan data penelitian menggunakan kuesioner

atau angket

1 Uji Validitas

Sebelum melakukan penelitian angket yang sudah dibuat oleh

peneliti diuji keabsahannya Setiap nomor item yang ada di angket

diuji kevaliditasannya dengan cara menyebarkan angket kepada

responden kurang lebihnya 30 orang Kemudian dari uji validitas

inilah akan diketahui mana nomor item kuesioner yang valid dan

yang tidak valid Apabila banyak item yang tidak valid maka

peneliti harus memperbaiki pertanyaan atau pernyataan dalam

angket kemudian kembali disebarkan kepada responden uji

Tabel 49 Lanjutan

94

validitas Responden ini bukanlah responden yang dipakai untuk

objek penelitian melainkan responden ini hanya untuk menguji

kevaliditasannya saja Seperti yang terdapat dalam Tabel 410

Tabel 410 Hasil Uji Validitas Variabel X (Corporate Social

Responsibility)

No Variabel Indikator No Item No Valid

1

Program-

program

Corporate

Social

Responsibility

PG Tjoekir

(Variabel X)

Program

Kemitraan

1234567

891011

9

Program Bina

Lingkungan

12131415

16171819

20

1215

Pada Tabel 410 telah diketahui dengan uji validitas

menggunakan bantuan komputer yaitu software SPSS 160

memiliki hasil bahwa ada 3 butir pernyataan dalam kuesioner yang

tidak valid Pernyataan yang valid sebanyak 17 nomor item pada

angket yang disebarkan ini berarti angket tersebut sudah terbilang

valid karena dari hasil hitung SPSS menunjukkan bahwa (r hitung

gt r tabel) nilai r hitung lebih besar dibandingkan dengan nilai r

tabel Pada uji validitas ini peneliti memilih 30 sampel dari

bermacam responden yaitu petani tebu dan karyawan pabrik

Pabrik Gula Tjoekir Jumlah responden dalam uji validitas adalah

30 dan dilihat dalam r tabel bahwa N=30 (jumlah responden)

terdapat nilai 0361 dan kemudian setelah di hitung banyak nomor

item yang hasilnya lebih besar dari r 0361 sehingga terdapat 17

pernyataan dikatakan valid karena nilai hitung lebih dari r hitung gt

0361 untuk variabel X (Program CSR Pabrik Gula Tjoekir) Pada

Tabel 411 Menggambarkan hasil uji validitas dari variabel Y

95

Tabel 411 Hasil Uji Validitas Variabel Y (Tingkat Ekonomi

Petani Tebu)

No Variabel Indikator No Item No Valid

1

Tingkat

ekonomi

petani tebu

(Variabel Y)

Pendapatan 123456

7

891011

12

1911

Pendidikan 131415

1617

-

Kesehatan 181920 1819

Hasil uji validitas pada Tabel 411 diketahui terdapat 5

pernyataan yang tidak valid dalam kuesioner dikarenakan hasil

hitung dari SPSS menunjukkan hasil yang nilainya kurang dari

0361 (r hitung lt r tabel) Pernyataan yang tidak valid tidak di

gunakan dalam penelitian Pada kuesioner tersebut ada 40

pernyataan dalam satu angket dan terdapat 8 nomor yang tidak

valid berarti 32 nomor saja yang di gunakan peneliti untuk

disebarkan kembali ke responden

2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah pengujian yang dilakukan setelah

kuesioner diuji kevaliditasannya setelah diketahui valid tidaknya

kemudian diuji reliabel atau tidak reliabel Tujuan dari pengujian

reliabilitas adalah untuk mengetahui bahwa jawaban dari

responden itu memilki kosistensi atau tidak dalam menjawab

kuesioner yang telah disebarkan dan dapat dikatakan sebagai alat

ukur konsistensi dari waktu ke waktu Untuk mengetahui tingkat

reliabel peneliti menggunakan software SPSS 160 dengan

menghitung koefisien Alpha Cronbachrsquos apabila hasil

penghitungan Alpha Cronbachrsquos gt 06 maka dapat dikatakan

kuesioner tersebut reliabel Dalam uji reliabel jumlah yang di

gunakan sama seperti jumlah responden untuk uji validitas karena

96

tahap uji reliabilitas adalah tahap lanjutan setelah uji validitas

Seperti yang di gambarkan pada Tabel 412

Tabel 412 Hasil Uji Reliabilitas Variabel X (Corporate Social

Responsibility)

Reliability Statistics

Cronbachs Alpha N of Items

851 20

Sumber Data primer yang diolah

Dari hasil penghitungan di atas bahwa nilai Cronbachrsquos

Alpha gt 06 jadi dapat dikatakan uji reliabitas untuk variabel X

hasilnya adalah reliabel Dalam Tabel 410 terbilang hasil

penghitungan 0851 yang nilainya lebih besar dari 06 jadi tingkat

reliabilitasnya terpenuhi Untuk uji reliabilitas pada variabel Y

dapat dilihat seperti yang terdapat pada Tabel 413

Tabel 413 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y (Tingkat Ekonomi

Petani Tebu)

Reliability Statistics

Cronbachs Alpha N of Items

777 20

Sumber Data primer yang diolah

Pada Tabel 413 hasil hitung menunjukkan 0777 gt 06 yang

artinya nilai tersebut lebih besar dari 06 jadi dapat dikatakan uji

reliabilitas pada variabel X adalah reliabel pada kedua variabel X

dan variabel Y adalah reliabel tingkat konsistensi jawaban

responden pada angket memenuhi syarat dan dapat melanjutkan

untuk menyebarkan angket pada objek penelitian yang

sesungguhnya

97

b Uji Persyaratan Analisis

Dalam penelitian ini terdapat uji persyaratan analisis yang terdiri

dari uji normalitas uji homogenitas uji lineartas Hal tersebut akan

dijelaskan dan dihitung menggunakan bantuan komputer yaitu SPSS

160

1 Uji Normalitas

Uji normalitas pada penelitian ini digunakan untuk menguji

apakah variabel X dan variabel Y yang diteliti memiliki ditribusi

normal atau tidak normal Uji normalitas ini menggunakan

hitunngan uji Kolmogorov-Smirnov yang akan dihitung

menggunakan software SPSS 160 Dalam penghitungan

normalitas terdapat istilah taraf signifikan atau biasa dilambangkan

dengan Sig Nilai signifikansi ini akan dibandingkan dengan rumus

Kolmogorov-Smirnov yaitu signifikan gt 005 dan dapat dikatakan

data tersebut berdistribusi normal Begitupun sebaliknya kalau

hasil nilai hitung signifikan lt005 maka data tersebut dinyatakan

tidak berdistribusi normal Seperti yang terdapat pada Tabel 414

98

Tabel 414 Hasil Uji Asumsi Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Program

_CSR

Tingkat_ekonomi_

Petani

Unstandardized

Residual

N 35 35 35

Normal

Parametersa

Mean 484571 373143 0000000

Std

Deviation 519243 361997 339669670

Most Extreme

Differences

Absolute 155 139 095

Positive 155 139 095

Negative -093 -123 -095

Kolmogorov-Smirnov Z 915 820 564

Asymp Sig (2-tailed) 373 511 908

a Test distribution is Normal

Sumber Pengolahan data

Pada Tabel 414 diketahui pada kolom Unstandardized

Residual nilai signifikansi addalah 0908 gt005 maka dapat

dikatakan bahwa data berdistribusi normal Signifikansi pada

kolom variabel X (Program CSR) menunjukkan angka 0373gt005

artinya variabel X merupakan data berdistribusi normal Sedangkan

pada kolom variabel Y (Tingkat Ekonomi Petani) menunjukkan

angka 0511 gt 005 yang berarti variabel Y merupakan data

berdistribusi normal Hasil tersebut didukung juga dengan

histogram hasil uji normalitas seperti pada Grafik 436 sebagai

berikut

99

Sumber data mentah yang telah diolah menggunakan SPSS 160

Grafik 410 Grafik Uji Normalitas

Selain didukung dengan hasil penghitungan berupa

diagram Hasil uji normalitas ini juga didukung oleh diagra P-Plot

seperi yang telah disajikan pada Grafik di bawah ini

Sumber data mentah yang diolah

Grafik 411 Grafik diagram Uji Normalitas (P-Plot)

Diagram P-plot merupakan diagram hasil yang mendukung

penghitungan uji normalitas Cara membaca diagram P-plot adalah

lingkaran-lingkaran yang mendekati garis maka data penelitian

tersebut semakin tinggi tingkat kenormalannya sebaliknya apabila

100

lingkaran-lingkaran kecil tersebut semakin menjauhi garis maka

tingkat kenormalannya semakin rendah Dari data hasil di atas

dapat dilihat bahwa hasil penghitungan menunjukkan 19 data

penelitian sangat dekat bahkan berada pada garis ini dapat

dikatakan normalitasnya tinggi Untuk 13 lainnya dekat tetapi agak

sedikit menjauh dan dapat dikatakan tingkat normalitasnya sedang

karena tidak terlalu jauh dari garis normalitas tersebut

2 Uji Homogenitas

Uji homogenitas adalah pengujian mengenai sama tidaknya

variansi-variansi dua buah distribusi atau lebih Uji homogenitas

dilakukan untuk mengetahui apakah data dalam variabel X dan Y

bersifat homogen atau tidak119

Dalam penghitungan ini asumsi

homogenitas menggunakan Lavene ndashTest dalam pengambilan

keputusan adalah jika nilai signifikansi gt 005 maka distribusi data

adalah homogen Sebaliknya jika hasil penghitungan signifikansi lt

005 maka data tersebut adalah data yang berdistribusi tidak

homogen Penghitungan dapat dilihat seperti pada tabel 415

Tabel 415 Hasil Uji Asumsi Homogenitas

Hasil

Levene Statistic df1 df2 Sig

1594 1 68 211

Sumber Data primer yang diolah

Dari Tabel 415 diketahui bahwa hasil penghitungan

menunjukkan signifikansi gt 005 terbilang 0211gt 005 jadi dapat

diambil keputusan bahwa data dari variabel X dan Y merupakan

data yang berdistribusi homogen

119

Di kutip dari situs web httpswwwstatistikiancom201301uji-homogenitashtmlamp pada

tanggal 17 Februari 2019 pukul 2020

101

3 Uji Linearitas

Linearitas dapat diartikan seperti garis lurus yang

berhubungan Uji linearitas digunakan untuk mengetahui antara

dua variabel X dan Y mempunyai hubungan yang linear atau tidak

secara signifikan Dalam penelitian ini penghitungan dengan

bantuan komputer yaitu dengan SPSS 160 Uji linear biasanya

digunakan dalam prasyarat analisis korelasi dan regresi linear

Pengambilan keputusan adalah jika nilai signifikan gt 005 maka

terdapat hubungan yang linear antara variabel X dan variabel Y

Seperti pada Tabel 416 dengan menggunakan Tabel ANOVA

Tabel 416 Hasil Asumsi Uji Linearitas

Sumber Data primer yang diolah

Berdasarkan hasil hitungan dari uji linearitas pada Tabel 416

dapat diketahui bahwa nilai dari kolom Sig pada baris Deviation

from Linearityhasilnya adalah 0239 gt 005 maka data tersebut

antara variabel X dan Y memilki hubungan yang linear antar

Porgram CSR dengan Tingkat ekonomi petani tebu

ANOVA Table

Sum of Squares Df

Mean Square F Sig

Tingkat_Ekonomi_Petani Program_CSR

Between Groups (Combined)

277793 17 16341 1656 154

Linearity 53266 1 53266 5398 033

Deviation from Linearity

224527 16 14033 1422 239

Within Groups 167750 17 9868

Total 445543 34

102

c Uji Hipotesis Penelitian

1 Uji T

Uji T pada penelitian digunakan untuk menguji ada atau tidaknya

pengaruh antara variabel X terhadap variabel Y Pengujian ini

adalah pemecah dari sebuah hipotesis penelitian yang mana

hasilnya antara ada pengaruh atau tidak ada pengaruh seperti yang

disajikan pada Tabel 417 Dengan hipotesis bahwa

Ha = Ada pengaruh program CSR (Corporate Social

Responsibility) terhadap Perekonomian Petani Tebu dan

karyawan Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang

H0 = Tidak ada pengaruh program CSR (Corporate Social

Responsibility) terhadap Perekonomian Petani Tebu dan

karyawan Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang

Kriteria pengujian

a Jika thitung ttabel maka H0 diterima Ha di tolak

b Jika thitung gt ttabel maka H0 ditolak Ha diterima

Seperti yang telah disajikan pada Tabel 417 hitungan

menggunakan SPSS berikut

Tabel 417 Hasil Uji T

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig B Std Error Beta

1 (Constant) 25633 5549 4620 000

Program_CSR 241 114 346 2117 042

a Dependent Variable Tingkat_Ekonomi_Petani

Sumber Data primer yang diolah

103

Pada Tabel 417 mengenai uji T dapat dilihat hasil

penghitungan yang menggunakan bantuan komputer dengan SPSS

160 diperoleh hasil untuk variabel X (Program Corporate Social

Responsibility PG Tjoekir) dengan nilai thitung sebesar 2117 yang

lebih besar dari ttabel yaitu 203011 yang artinya Ho ditolak

sehingga Ha diterima yang artinya terdapat pengaruh CSR

terhadap perekonomian petani tebu dan karyawan dan nilai

signifikansi yang diperoleh sebesar 0042 dimana nilai signifikansi

tersebut lebih kecil dibandingkan dengan α = 005 Penghitungan

ini menunjukkan bahwa jawaban hipotesis penelitian yaitu H0

ditolak yang berarti bahwa pengukuran untuk variabel X (Program

Corporate Social Responsibility PG Tjoekir) adalah signifikan

Dapat disimpulkan bahwa variabel X (Program CSR PG Tjoekir)

berpengaruh terhadap variabel Y (Tingkat ekonomi petani tebu)

selain itu koefisien regresi variabel (X) Program CSR PGTjoekir

bernilai positif sehingga pengaruh Program CSR PG Tjoekir

terhadap Perekonomian Petani Tebu dan karyawan pabrik adalah

positif

2 Koefisien Determinasi

Perhitungan pada penelitian ini menggunakan perhitungan

regresi Regresi bertujuan untuk menguji pengaruh antara variabel

satu dengan variabel yang lain Pada penghitungan ini

menggunakan penghitungan Regresi Linear Sederhana yang mana

digunakan hanya untuk satu buah variabel X dan satu buah

variabel Y saja Penghitungan regresi ini menggunakan bantuan

software SPSS 16 Untuk mengetahui seberapa pengaruh program

CSR Pabrik Gula Tjoekir terhadap perekonomian Petani Tebu dan

karyawan pabrik apakah berpengaruh secara signifikan atau tidak

Untuk menganalisis ada atau tidaknya pengaruh CSR terhadap

tingkat ekonomi petani tebu dengan melihat nilai hitung dari R

104

Square untuk mengetahui berapa beasar pengaruh dalam

persentase () Seperti hasil hitung pada Tabel 418

Tabel 418 Koefisien determinasi (R) Variabel X dan Y

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std Error of the

Estimate

1 346a 120 093 344778

a Predictors (Constant) Program_CSR

Sumber Data primer yang diolah

Berdasarkan Tabel 418 bahwa dalam penghitungan yang

menggunakan SPSS telah diketahui hasil dari R-Square 0120 dari

variabel X atau variabel Program Corporate Social Responsibility

Pabrik Gula Tjoekir Berdasarkan penghitungan tersebut dikatakan

bahwa 0120 menjadi 120 dari variabel dependen ( Variabel

perekonomian petani tebu) dipengaruhi oleh variabel independen

(Program Corporate Social Responsibility) Dari sini dapat

disimpulkan bahwa tingkat pengaruh antar variabel X dan variabel

Y pada penelitian ini sebesar 12 sedangkan 88 lainnya

dipengaruhi oleh berbagai faktor lainnya (sawah petani yang

bukan tebu palawija aset lain seperti usaha mobil angkuttruk

pendapatan yang diberikan oleh anak petani yang anaknya sudah

bekerja pendapatan dari pensiunan PNS dan TNI pendapatan dari

sewa kontrakan milik petani tebu dan lain-lain) yang tidak

merupakan fokus penelitian ini

3 Analisis Regresi Linear Sederhana

Untuk mengetahui seberapa banyak pengaruh Program CSR

(variabel bebas) dapat dilihat melalui pengujian Koefisien Regresi

yang diberi tanda huruf ldquoBrdquo Untuk mengetahui pengaruh dari

105

masing-masing variabel dapat dilihat pada tabel yang telah

disajikan pada Tabel 419

Tabel419 Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig B Std Error Beta

1 (Constant) 25633 5549 4620 000

Program_

CSR 241 114 346 2117 042

a Dependent Variable

Tingkat_Ekonomi_Petani

Sumber Data primer yang diolah

Pada hasil penghitungan SPSS tabel 419 untuk

mengetahui tingkat signifikansi pada setiap variabel dapat dilihat

pada kolom Sig dengan pengambilan keputusan apabila hasil

hitung kurang dari 005 maka penghitungan tersebut dinyatakan

bahwa variabel X tersebut signifikan Dapat dilihat bahwa hasil

hitung pada kolom Sig dengan nilai 0042 yang berarti variabel

tersebut signifikan Tabel Koefisien dalam regresi linear sederhana

ini berfungsi untuk menggambarkan persamaan regresi Dengan

mengetahui nilai dari baris konstan pada kolom B serta koefisien

regresi yang signifikan Model persamaan regresi untuk

mengetahui tingkat pengaruh program CSR PG Tjoekir terhadap

Perekonomian Petani Tebu dan Karyawan Pabrik adalah dengan

rumus statistik Y = a + bX Dalam Tabel 417 bila dimasukkan

106

pada rumus persamaan regresi menjadi Y = 25633 + 0241X

sebagaimana diinterpretasikan bahwa pada variabel X

menunjukkan nilai positif 0241 hal ini menjadikan apabila nilai

dari B 0241 ini meningkat maka nilai variabel Y juga akan

meningkat sebesar 0241 karena keduanya memiliki hubungan

pengaruh yang searah

E Pembahasan Hasil Penelitian

Pada penelitian ini menemukan hasil yang di dapatkan baik secara

primer yang langsung pada objek penelitian yaitu petani tebu maupun

secara skunder dengan melihat angket yang telah diisi oleh 20 orang petani

tebu dan 15 karyawan pabrik gula Setelah proses penyebaran angket

kemudian mengolah data dan didapatkan hasil bahwa tingkat pengaruh

antar variabel X dan variabel Y pada penelitian ini sebesar 12

sedangkan 88 lainnya dipengaruhi oleh berbagai faktor lainnya (sawah

petani yang bukan tebu palawija aset lain seperti usaha mobil

angkuttruk pendapatan yang di berikan anak pada petani yaang anaknya

sudah bekerja pendapatan dari pensiunan PNS dan TNI pendapatan dari

sewa kontrakan milik petani tebu dan lain-lain) yang tidak merupakan

fokus penelitian ini

Pada penelitian ini mengenai CSR (Corporate Social

Responsibility) merupakan sebuah kebijakan dari perusahaan yang di

dalamnya terdapat 3 aspek inti yaitu masyarakat perusahaanpabrik gula

dan lingkungan120

Dari ketika aspek tersebut memiliki kesesuaian dari

teori CSR yang dikemukakan oleh 2 tokoh yaitu Archie B Carrol dan John

Elklingtonrsquos bahwa pada CSR ada 3 aspek di sebut 3P yaitu

(ProfitPlanetPeople) meliputi kesejahteraan atau kemakmuran ekonomi

peningkatan kualitas lingkungan dan keadilan social121

Pada CSR Pabrik

Gula Tjoekir tidak akan berjalan lancar bila 3 aspek dari teori Triple

120

Muhammad SubhiImplementasi Corporate Social Responsibility PT Pertamina

(Persero)SkripsiProgram Studi Kesejahteraan MasyarakatUIN Syarif Hidayatullah2011 hal20 121

BusyraAzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary

menjadiMandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 34

107

Bottom Line itu ada yang tidak ada Selain itu dari 3 aspek tersebut dalam

kenyataan adalah Planet menggambarkan sumber daya alam dalam hal ini

adalah tanaman tebu seperti yang di ketahui bahwa semua industri sumber

daya alam berasal dari bumi dan sebuah CSR tidak dapat disebut CSR

apabila tidak ada aspek sosial masyarakat atau dalam teori disebut People

Dalam teori mencari Triple Bottom Line aspek Profit digambarkan sebagai

perusahaan dimana sebuah perusahaan tujuan utamanya adalah menekan

kerugian dan mencari keuntungan yang sebesar-besarnya

Selain membahas mengenai aspek CSR pada teori dan di

hubungkan dengan kenyataan pada CSR Pabrik Gula Tjoekir Terdapat

model-model CSR sebuah perusahaan dan untuk penelitian ini CSR

Pabrik Gula Tjoekir memakai Teori dari Kloter dan Lee mengenai model

CSR Diantara 6 model pelaksanaan CSR dallam perusahaan CSR Pabrik

Gula Tjoekir masuk ke dalam 3 kategori model dalam teori Kloter

Pertama Cause related marketing adalah bentuk kontribusi perusahaan

dengan menyisihkan beberapa persen dari pendapaan yang diperoleh

perusahaan sebagai donasi bagi permasalahan sosial tertentu untuk

periode tertentu atau produk tertentu122

Dalam hal ini Pabrik Gula Tjoekir

menyisihkan sebagian dari laba perusahaan untuk didonasikan kepada

petani tebu secara tidak langsung karena dana donasi tersebut diolah

menjadi dana pinjaman sewaktu-waktu baik bagi karyawan petani tebu

maupun bagi masyarakat sekitar pabrik yang sedang membutuhkan dan

baik itu untuk urusan usaha pengolahan pertanian tebu maupun untuk

kebutuhan mendadak Dana tersebut dapat diajukan oleh petani tebu

karyawan dan karyawan pabrik kepada koperasi tebu rakyat yang menjadi

mitra pabrik dalam mengolah dana pada koperasi simpan pinjam Dalam

CSR ini disebut dengan program kemitraan yaitu peminjaman dana

dengan bunga yang sangat rendah yang sebagian besar diberikan kepada

petani tebu Kedua model Corporate philantrophy adalah inisiatif dari

122

BusyraAzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary

menjadiMandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 46

108

perusahaan dengan memberikan kontribusi langsung kepada suatu

aktivitas amal baik dalam bentuk donasi ataupun sumbangan tunai123

Pada pelaksanaan CSR Pabrik Gula Tjoekir sesuai dengaan poin kedua

teori dari Kloter dan Lee karena dari pihak pabrik memang memberikan

kontribusi langsung kepada maasyarakat petani tebu karyawan dan mitra

pabrik yang lainnya Wujud dari hal ini adalah adanya program CSR bagi-

bagi sembako setiap dua kali dalam setahun atau setiap musim giling tiba

dan setelah musim giling selesai Pembagian santunan sembako ini

dilaksanakan secara merata baik kepada karyawan petani tebu dan warga

sekitar pabrik Konkretnya santunan donasi rutin dibagikan pada 3

kelurahan yaitu Desa Jatirejo Desa Cukir dan Desa Kwaron Pembagian

tersebut di lakukan secara merata kepada warga Ketiga model

Community Voluntering adalah bentuk kegiatan yang dilakukan langsung

oleh perusahaan dalam memberikan bantuan dan mendorong karyawan

serta mitra bisnisnya untuk secara sukarela terlibat dan membantu

masyarakat setempat124

Dalam hal ini mitra bisnis seperti petani tebu

tidak dapat berkontribusi dalam pemberian bantuan tetapi pihak pabrik

mengajak para karyawan yang tidak lain adalah warga sekitar pabrik untuk

terlibat dalam program CSR seperti pembangunan jembatan pembersihan

selokan para warga dan pelancaran irigasi pada sawah-sawah sekitar

pabrik Sudah keharusan bagi setiap perusahaan untuk melaksanakan CSR

atau tanggung jawab perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan

sekitar hal ini didukung oleh sebuah ayat Al qurrsquoan yang menganjurkan

untuk tidak merusak lingkungan serta melakukan kwajiban secara

seimbang antara industri dan keadaan lingkungan sekitar yaitu QS Al Ar-

rum ayat 41 yang artinya ldquoTelah nampak kerusakan di darat dan di laut

disebabkan karena perbuatan tangan manusia supaya Allah merasakan

kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka agar mereka

kembali (ke jalan yang benar)rdquo

123

Ibid 124

Busyra AzheriCorporate Social Responsibility Dari Voluntary menjadi

MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 46

109

Pada Pabrik Gula Tjoekir program CSR meliputi program PKBL

(Program kemitraan dan Bina Lingkungan) yang implementasinya cukup

bagus dirasakan oleh warga sekitar karyawan pabrik dan peetani tebu

program santunan berupa bantuan sembako kepada para warga baik warga

biasa petani tebu maupun karyawan pabrik yang tinggal sekitar pabrik di

3 desa (Jatirejo Cukir dan Kwaron) pembangunan Jembatan pelancaran

irigasi sawah warga penerangan jalan umum dan lain-lain Secara tidak

langsung CSR pabrik tersebut memiliki pengaruh untuk petani dan

karyawan Hal ini didukung oleh penelitian relevan yang dilakukan oleh

Dwi Riska Nihayah dalam karyanya yang berjudul Implementasi

Corporate Social Responsibility Pabrik Gula Tjoekir Jombang pada tahun

2017

Pada penelitian ini fokus pada pengaruh CSR terhadap

perekonomian petani tebu dan karyawan pabrik Perekonomian tersebut

dapat dilihat pada 3 aspek inti yaitu dilihat dari pendidikan kesehatan dan

pendapatan Program CSR pabrik Tjoekir merupakan program yang

berkelanjutan Dalam pengaruh pendapatan petani CSR telah membantu

para petani berupa pelancaran irigasi sawah subsidi bibit tebu dan

peminjaman dana yang secara tak langsung telah membantu ekonomi

petani tebu dengan begitu petani memiliki dana untuk mengolah sawah

serta saluran irigasi sudah semakin lancar Selain itu dalam pendidikan

walaupun Pabrik Gula Tjoekir tidak secara langsung memberi bantuan

dana pendidikan untuk keluarga mitra karyawan dan warga sekitar namun

untuk setiap peminjaman yang diajukan karyawan dan mitra akan dipenuhi

oleh pihak pabrik Gula Tjoekir Untuk bidang kesehatan karyawan

memperoleh jaminan kesehatan BPJS yang dibayarkan oleh pabrik untuk

para karyawan Untuk petani tebu sebagian besar tidak memperoleh

bantuan kesehatan apapun dari pabrik tetapi untuk petani tebu yang

merupakan mantan karyawan masih mendapatkan fasilitas jaminan

kesehatan BPJS Program CSR yang berkelanjutan ini didukung dengan

penelitian yang relevan dari disertasi yang di tulis oleh Partogi Saoloan

110

Samosir dengan judul ldquoAnanlisis Kebijkan Corporate Social

Responsibility Berkelanjutan pada Industri Otomotif di Indomobil

Grouprdquo125

F Keterbatasan Penelitian

Penelitian yang sudah dilakukan telah berhasil menguji hipotesis

yang diajukan tetapi belum pada tingkat kebenaran mutlak sehingga

masih terdapat kemungkinan untuk melakukan penelitian lanjutan

mengenai CSR (Corporate Social Responsibility) dari PG Tjoekir

terhadap tingkat ekonomi petani tebu Hal ini dikarenakan adanya

beberapa keterbatasan dalam penelitian ini antara lain

1 Penelitian ini masih menggunakan kuesioner tertutup dimana

jawabannya masih disediakan oleh peneliti Sehingga informasi yang

didapatkan masih terbatas

2 Beberapa hal yang di luar kemampuan peneliti sehingga tidak dapat

dijangkau oleh peneliti hal ini di karenakan keterbatasan tenaga

waktu biaya dan pemikiran dari peneliti

3 Dilihat dari sampel yang diambil peneliti masih terbatas populasi

terjangkaunya hanya terbatas pada karyawan yang jumlahnya terbatas

saat bukan musim giling di pabrik petani tebu yang jumlah

populasinya tergolong sedikit dalam Kabupaten Jombang yang

menjadi mitra PG Tjoekir Untuk sampel petani tebu juga masih

kurang maksimal karena banyak petani tebu yang tidak dapat ditemui

karena alasan tertentu

125

Partogi Saoloan Samosir Ananlisis Kebijkan Corporate Social Responsibility Berkelanjutan

pada Industri Otomotif di Indomobil Group Pascasarjana IPB2011

111

BAB V

KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN

A Kesimpulan

Berdasarkan analisis data yang telah di lakukan mulai dari Uji

Validitas Uji Normalitas hingga terakhir pada Regresi Linear Sederhana

diperoleh hasil analisis penelitian yang dinyatakan bahwa ldquoTerdapat

pengaruh program Corporate Social Responsibility Pabrik Gula Tjoekir

terhadap Tingkat Ekonomi Petani Teburdquo Hal ini didasarkan pada hasil

penghitungan data dengan bantuan komputer yaitu SPSS 160 yang

menunjukkan hasil Y = 25633 + 0241X sebagaimana diinterpretasikan

bahwa pada variabel X menunjukkan nilai positif 0241 hal ini menjadikan

nilai meningkat maka nilai variabel Y juga akan meningkat sebesar 0241

karena keduanya memiliki hubungan pengaruh yang searah dan tetap

Hasil dari R-Square 0120 dari variabel Program Corporate Social

Responsibility(X) Berdasarkan penghitungan tersebut di katakan bahwa

0120 menjadi 120 Dari sini dapat disimpulkan bahwa tingkat pengaruh

antar variabel X dan variabel Y pada penelitian ini sebesar 12

sedangkan 88 lainnya dipengaruhi oleh berbagai faktor lainnya (sawah

petani yang bukan tebu palawija aset lain seperti usaha mobil

angkuttruk pendapatan yang diberikan anak pada petani yaang anaknya

sudah bekerja pendapatan dari pensiunan PNS dan TNI pendapatan dari

sewa kontrakan milik petani tebu dan lain-lain) yang tidak merupakan

fokus penelitian ini

Selain itu hasil penghitungan menggunakan Uji T hasil untuk nilai

thitung sebesar 2117 lebih besar dari ttabel yaitu 203011 maka H0 ditolak

dan Ha diterima yang artinya terdapat pengaruh CSR terhadap

perekonomian petani tebu dan karyawan nilai signifikansi yang diperoleh

sebesar 0042 dimana nilai signifikansi tersebut lebih kecil dibandingkan

dengan α = 005 Jawaban hipotesis penelitian yaitu H0 ditolak yang berarti

112

bahwa pengukuran untuk variabel X (Program Corporate Social

Responsibility PG Tjoekir) adalah signifikan

Dari program CSR PG Tjoekir para petani tebu dan karyawan

pabrik memperoleh banyak manfaat diantaranya petani mendapatkan

bantuan bibit tebu peminjaman dana berbunga rendah untuk pengolahan

sawah tebu Untuk karyawan juga dapat meminjam dana dari program

kemitraan memperoleh BPJS gratis saat pabrik beroperasi memperoleh

santunan sembako setiap musim gilingnya serta fasilitas umum di sekitar

pabrik seperti pembangunan jembatan pelebaran sungaipelancaran

drainase dan penerangan lampu-lampu di sepanjang jalan yang penerangan

sebelumnya belum memadai Selain itu juga terdapat bantuan dari PG

Tjoekir berupa tenda-tenda semi permanen untuk para pedagang di

wilayah kawasan wisata Makam Gusdur yang tempatnya tepat di seberang

PG Tjoekir

B Implikasi

1 Pabrik akan lebih efisiensi dalam mengimplementasikan program-

program CSR serta mengetahui pendapat para petani tebu mengenai

CSR

2 Petani tebu dapat mengutarakan pendapaat masing-masing lewat

musyawarah APTR (Anggota Petani Tebu Rakyat) pada rapat di

KPTR (Koperasi Ppetani Tebu rakyat)

3 Masyarakat sekitar lebih optimal memanfaatkan fasilitas yang

diberikan Pabrik Gula Tjoekir berupa pinjaman dana berbunga ringan

untuk modal usaha jadi masyarakat lebih produktif

C Saran-saran

1 Perusahaan Pabrik Gula Tjoekir PTPN X

Lebih optimal dan efisien lagi dalam program pelancaran

drainaseirigasi karena selain irigasi sawah yang penting saluran air

pada pemukiman warga sekitar juga sangat penting

Pelatihanworkshop untuk petani tebu bagaimana mengolah tebu

dengan baik secara optimal serta mengatur biaya pengolahan tebu

113

Perlu diperhatikan untuk perbaikan sistem pengembalian dana

pinjaman bunga rendah pada Program Kemitraan agar petani tidak

dirugikan Pabrik mengganti strategi pemasaran agar tidak kalah saing

dengan gula imporGKR (Gula Kristal Rafinasi) karena hal itu dapat

merugikan pendapatan petani tebu

2 Penelitian Lain

Untuk penelitian selanjutnya penulis sangat mengharapkan jangkauan

penelitian yang lebih luas responden yang lebih banyak serta data

yang lebih mendalam (wawancara) satu per satu petani tebu

3 Petani tebu

Mengikuti pelatihanworkshop untuk pengelolaan sawah tebu secara

maksimal dan optimal agar menghasilkan tebu yang berkualitas baik

4 Masyarakat Umum

Bagi masyarakat umum lebih memantau implementasi CSR Pabrik

Gula Tjoekir karena CSR dari arti umum adalah diperuntukkan kepada

semua warga sekitar pabrik yang terkena dampak lingkungan sosial

ekonomi dan kesahatan

114

DAFTAR PUSTAKA

ArikuntoSuharsimiProsedur Penelitian Suatu Pendekatan

PraktikJakartaPenerbit PT Rineka Cipta2013

AzheriBusyraCorporate Social Responsibility Dari Voluntary menjadi

MandatoryJakartaPenerbitPTRaja Grafindo Persada2012

AzimyShofiyatulPartisipasi dan Dampak Program Corporate Social

Responsibility PTPN VII Terhadap Taraf Hidup Masyarakat Gunung

Dempo Sumatera SelatanInstitut Pertanian BogorSkripsi2013

Badan Pusat Statistik Kabupaten JombangJumlah pendapatan panen tebu di

Kabupaten Jombang2016

Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur Jumlah industri besar dan industri

sedang yang ada di Jawa Timur menurut kabupaten pada tahun 2013-2015

BunginBurhanMetodologiPenelitianSosial dan Ekonomi (Format-format

Kuantitatif dan KualitatifuntukStudiSosiologi KebijakanPublik

Komunikasi Manajemen dan Pemasaran)JakartaKencana Prenada

Media Group2013

Daniel MoeharMetodePenelitianSosialEkonomi (Dilengkapibeberapaalatanalisa

dan penuntunpenggunaan) JakartaPTBumi Aksara2005

Departemenen Pendidikan Nasional Pusat Bahasa (Indonesia)Kamus Besar

Bahasa IndonesiaGramedia Psutaka Utama2008

HanifNanda Yulingga dan Wasis HimawantoStatistik

PendidikanYogyakartaPenerbitDee-publish2017 cetakan ke 1

IdrusMuhammadMetode Penelitian Ilmu SosialUniversitas Islam Indonesia

YogyakartaPenerbitErlangga2009

IrwantoAbdulKoharampAnggaPrabowoKajianEfektivitas Program Corporate

Social Responsibility(CSR) Yayasan Unilever IndonesiaE-Journal

DepartemenManajemen FakultasEkonomi dan Manajemen IPB2008

KumalasariMela WidyaFaktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Pemilihan

Lokasi Industri Manufaktur Skala Besar dan Sedang (Studi Kasus

Kecamatan Jaten dan Kecamatan Gondangrejo Kabupaten

Karanganyar)Universitas Sebelas MaretSkripsi2012

115

MahmudMarzukiLandasan PendidikanTangerang SelatanPenerbitHaja

Mandiri2013

MatonoNanangMetode Penelitian Kuantitatif Analisis isi dan Data

SekunderJakartaPenerbit PT Raja Grafindo Persada2016

Nihayah DwiRiska (2017) Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR)

Pada Pabrik Gula Tjoekir Jombang Thesis UniversitasPesantren Tinggi

DarulUlum

NurmalaTatik dkkPengantar ilmu PertanianYogyakartaPenerbitGraha

Ilmu2012

RuditoBambang dan Melia FamiolaCSR (Corporate Sosial

Responsibility)BandungRekayasa Sains2013

SamosirPartogi SaoloanAnalisis Kebijakan Corporate Social Responsibility

Berkelanjutan pada Industri Otomotif di Indomobil GroupInstitut

Pertanian BogorDisertasi2011

SantosoSinggihStatistik MultivariatJakartaPenerbitPT Elex Media

Komputindo2010

SlametJuli SoemiratKesehatan LingkunganYogyakarta Penerbit Gadjah Mada

university Press2014 Cetakan ke 9

Software Quantum GIS versi QGIS-OSGeo4W-2183-1

SubhiMuhammadImplementasi Corporate Social Responsibility PT Pertamina

(Persero)SkripsiProgramStudiKesejahteraanSosialUINSyarif

Hidayatullah2011

SudarmaMomonSosiologi untuk KesehatanJakartaPenerbitSalemba

Medika2009

Sugiyono Metode Pnelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan

RampD)BandungPenerbit Alfabeta2008 Cetakan ke-12

SujarweniWiratnaStatistika Untuk PenelitianYogyakarta Graha Ilmu2012

TambunanTulusIndustri Gula Nasional

(BeberapaCatatanPenting)JakartaUniversitas Trisakti2012

TariganRobinsonEkonomi RegionalTeori dan AplikasiJakartaPenerbitPT

Bumi Aksara2012Cetakan ke 6

TeguhMuhammadEkonomi IndustriJakartaPenerbitRaja Grafindo

Persada2010 Cetakan Pertama

116

Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No20Tahun 2003

WahyuningrumYuniarti dkkPengaruh Program Corporate Social Responsibility

Terhadap Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat (Studi kasus

Implementasi CSR PT Amerta Indah Otsuka Desa Pacarkeling

Kecamatan Kejayan Kabupaten Pasuruan)E-Journal Administrasi Publik

(JAP) Vol1 No5Program Studi Administrasi Publik Fakultas Ilmu

Administrasi Universitas BrawijayaMalang2013

WidjajaGunawanSeri Pemahaman Perseroan Terbatas (150 Pertanyaan

Tentang Perseroan Terbatas)JakartaForum Sahabat2008

YustikaAhmad Erani dkkTapak Pengembangan Industri

NasionalBogorPenerbitPT Penerbit IPB Press2014Cetakan Pertama

YusufMuriMetode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan Penelitian

GabunganJakartaPenerbitKencana2017 cetakan ke-4

WikipediaLetak Astronomi daerah kabupaten jombang pada peta Provinsi Jawa

Timur melalui httpsidwikipediaorgwikiKabupaten_Jombangpada

pukul 1151WIB Selasa 13 November 2017

WikipediaLetak Astronomi kecamatan Diwekdiakses melalui

httpsidwikipediaorgwikiDiwek_Jombang pada pukul 1148 WIB

Selasa 14 November 2017

Website Resmi Pabrik Gula Tjoekir httpspgtjoekirblogwordpresscom

Website Resmi Pabrik Gula Tjoekir Sejarah PendirianPabrikTjoekir PTPN X

(Persero) Jombang melaluihttpswwwpabrikgulatjoekircomsejarah-pg-

tjoekir (diakses pada web resmi PG Tjoekir pukul 0119 WIB Selasa 07

November)

Websitehttpkompasianacomyassarlina54f381827455139e2b6c77fasejarah-gelap-

berdirinya-pabrik-gula-tjoekir)

Website httpsptpn10coidpageprofil

Website httpssitusbudayaidsejaerah-pabrik-gula-tjoekir

Website httpswwwdatarisetcom

Website httpswwwstatistikiancom201301uji-homogenitashtmlamp

Website wwwKonsistensicom

LAMPIRAN 1 UJI REFERENSI

LAMPIRAN 2 INSTRUMEN PENELITIAN

INSTRUMEN PENELITIAN

No VARIABEL INDIKATOR PERNYATAAN NOITEM

1

Program-

program

Corporate

Social

Responsibility

PG Tjoekir

(Variabel X)

Program

Kemitraan

1 Pemahaman saya

mengenai

Corporate Social

Responsibility

2 Program utama

CSR untuk warga

sekitar

3 Latar belakang

didirikan CSR

4 Program CSR

yang di rasakan

warga dan petani

5 Penilaian warga

mengenai

program

kemitraan

6 Peminjaman dana

usaha merupakan

sub program dari

program

kemitraan

1

2

345

67

8910

11

Program Bina

Lingkungan

7 Penilaian warga

mengenai

program Bina

Lingkungan

1213

8 Subsisi dan

bantuan untuk

pengolah sawah

tebu

9 Bentuk dan wujud

program bina

lingkungan

10 CSR PGTjoekir

selain PKBL

1415

16171819

20

2 Tingkat

ekonomi

petani tebu

(Variabel Y)

Pendapatan 11 Sumber

matapencaharian

warga

12 Pekerjaan selain

menjadi petani

tebu

13 Penghasilan yang

di dapat petani

tebu

14 Luas sawah petani

tebu

15 Pendapatan

meningkat setelah

adanya CSR

16 Jumlah keluarga

dalam satu kepala

keluarga

17 Penghasilan

rumah tangga

selain dari kepala

rumah tangga

12

3

456

678

9

1011

12

Pendidikan 18 Jumlah anak yang

bersekolah

19 Ada anak yang

putus sekolah

20 Biaya sekolah

anak setiap

bulannya

21 Bantuan biaya

pendidikan dari

PG Tjoekir

1314

15

16

17

Kesehatan 22 Anggota keluarga

yang menderita

sakit khusus

23 Ada jaminan

kesehatan

bantuan biaya

berobat dari PG

Tjoekir

24 Pergi ke rumah

sakitpuskesmas

setiap bulan

18

19

20

LAMPIRAN 3 KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN

PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) PABRIK

GULA TJOEKIR PTPN X TERHADAP TINGKAT EKONOMI PETANI

TEBU KECAMATAN DIWEK KABUPATEN JOMBANG

Assalamursquoalaikum wrwb

Dengan hormat perkenalkan saya Nanik Yhulliyani Mahasiswi Jurusan

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (PIPS) Konsentrasi Geografi pada Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta (UIN Jakarta) sedang melakukan penelitian dalam rangka

menyelesaikan tugas akhirSkripsi untuk memperoleh gelar Sarjana Untuk itu

saya memhon kesediaan bapakibu untuk mengisi beberapa pernyataan dalam

kuesioner penelitian ini Adapun informasi atau data yang bapakibu berikan akan

terjaga kerahasiaannya dan akan di gunakan sebagai mana mestinya

ldquoBarang siapa yang berusaha melapangkan suatu kesusahan kepada seorang mukmin dari

kesusahan-kesusahan dunia maka Allah akan melapangkannya dari suatukesusahan di hari

kiamat dan barang siapa yang berusaha memberi kemudahan bagi orang yang kesusahan maka

Allah akan memberi kemudahan baginya di dunia dan akhirat Barang siapa yang menutupi

kejelekanorang Islam Allah akan menutupi kejelekannya di dunia dan akhiratallah akan selalu

membantu hambaNya selama hamba itu menolong sesama saudaranyardquo(HR Muslim)

CSR Pabrik Gula Tjoekir merupakan tanggung jawab perusahaan yang di adakan

untuk masyarakat sekitar dan petani tebu agar kegiatan industri perusahaan

tersebut berjalan lancar dan terjalin hubungan kerjasama antara perusahan dengan

warga dan petani tebu Program CSR pabrik Tjoekir salah satunya adalah Program

Kemitraan dan Bina Lingkungan Kemitraan merupakan program berupa

pinjaman dana usaha dengan bunga rendah sedangkaan program bina lingkungan

adalah program yang berupa perbaaikan lingkkungan seperti pelancaran

drainasesaluran air pembangunan jembatan

Petunjuk Pengisian

1 Bacalah dengan teliti setiap pertanyaan dan seluruh kemungkinan jawaban yang

ada

2 Pilihlah alternatif jawaban yang paling sesuai menurut anda

3 Berilah tanda silang (X) pada pilihan jawaban yang disediakan (cukup hanya

dengan mengisi satu jawaban saja)

4 Peneliti sangat mengharapkan semua pertanyaan dapat dijawab dan tidak ada

yang dilewatkan karena setiap pertanyaan saling berhubungan

5 Mohon dijawab semua pertanyaan dengan teliti dan sebenarnya 6 Untuk pertanyaan mengenai pendapat anda isilah jawaban dengan benar singkat

dan jelas

7 Kuesioner ini semata-mata untuk kepentingan akademis mohon dijawab

dengan jujur sesuai dengan penilaian Anda 8 Identitas di jamin kerahasiaannya

Ket

SS Sangat Setuju TS Tidak setuju

S Setuju STS Sangat Tidak Setuju

Data Responden No

1 Nama

2 Usia tahun

3 Jenis Kelamin ⃝ Laki-laki ⃝ Perempuan

4 Pendidikan Terakhir ⃝ SD ⃝SLTP ⃝SLTA ⃝Perguruan Tinggi

5 Pekerjaan ⃝PelajarMahasiswa ⃝ Karyawan ⃝ Petani tebu

⃝Wirausaha ⃝ Lainnya

6 Lama bekerjasebagai petani

7 Status pekerjaan ⃝ karyawan tetap ⃝ magang ⃝Lainnya

8 Sistem gaji ⃝ 1 bulan ⃝ 2 Bulan ⃝ lainnya

9 Alamat rumah Dusun Desa RTRW

10 Banyak anggota keluarga 23456orang

Variabel X

No Pernyataan Jawaban

S S S TS STS

1 Sudah paham dan mengetahui tentang apa itu (CSR)

Corporate Social Responsibility atau biasa di sebut

tanggung jawab perusahaan (PKBL)

2 Program utama CSR baik kemitraan maupun program Bina

Lingkungan di adakan untuk warga sekitar dan petani tebu

3 Berdirinya program CSR di sahkan dan ketahui oleh semua

pihak (warga sekitar karyawan pabrik dan petani tebu)

4 Berdirinya CSR dikarenakan kebijakan dari PG Tjoekir

sendiri

5 CSR didirikan karena ada permintaan dari warga dan para

petani tebu karena adanya dampak dari kegiatan industri

PG Tjoekir

6 Manfaat CSR di rasakan oleh warga dan petani secara

merata

7 Program CSR yang di rasakan selama ini implementasinya

sudah cukup bagus

8 Peminjaman dana usaha dari program kemitraan

9 Program kemitraan berjalan tidak sesuai keinginan

masyarakat sekitar implementasinya masih kurang

10 Program kemitraan adalah satu program CSR yang

bergerak di bidang ekonomi berupa pinjaman dana usaha

dengan bunga rendah

11 Program Bina lingkungan dari CSR PG Tjoekir masih

sangat kurang

12 Bentuk bantuan dari PGTjoekir berupa kebutuhan alat

pertanian misal pupuk pembelian bibit dan lain-lain

13 Program bina lingkungan salah satunya adalah perbaikan

drainase di pemukiman warga sekitar

14 Program bina lingkungan merupakan program CSR yang

bergerak di bidang lingkungan untuk lingkungan warga

sekitar pabrik

15 Program bina lingkungan juga bergerak di bidang pertanian

berupa pelancaran irigasi sawah para warga dan sawah

petani tebu

16 Pelancaran drainase untuk daerah pemukiman warga

berupa perbaikan selokan dan jembatan

17 Selain PKBL CSR PG Tjoekir juga berupa pembagian

sembako untuk warga sekitar

Variabel Y

No Pernyataan Jawaban

S S S TS STS

1 Sumber mata pencaharian warga sebagian besar bukan

sebagai petani tebu tetapi petani palawwija (padi kedelai

kacang hijau jagung dan lain-lain)

2 Anda memiliki pekerjaan selain menjadi petani tebu

3 Pendapatan rumah tangga meningkat dengan adanya

program CSR dari pabrik gula

4 Kisaran penghasilan yang di dapat petani tebu lebih dari

3000000 setiap musim panen

5 Minimal luas sawah milik petani yang di tanami tebu

adalah 2 hektar untuk dapat bekerja sama dengan PG

Tjoekir

6 Sebagian besar luas sawah petani tebu kurang dari 2 hektar

(yang anda ketahui)

7 Saya memiliki sawah tebu yang luasnya lebih dari 2 hektar

8 Jumlah keluarga dalam satu kepala keluarga lebih dari 4

orang

9 Memiliki penghasilan rumah tangga selain dari kepala

keluarga

10 Ada bantuan atau jaminan kesehatan dari PGgt Tjoekir

11 Jumlah anak yang sedang bersekolah kurang dari 3 anak

12 Ada anak yang putus sekolah dalam keluarga

13 Biaya sekolah anak setiap bulannya lebih dari

2000000bulan

14 Ada bantuan biaya pendidikan dari PG Tjoekirsantunan

pendidikan

15 Pergi ke rumah sakitpuskesmas setiap bulan sekali

Terimakasih banyak atas partisipasi

LAMPIRAN 4 PANDUAN OBSERVASI

PANDUAN OBSERVASI

No Variabel Indikator Implementasi Pendapat

Masyarakat

1 Program CSR Program bina

lingkungan

2 Program Kemitraan

3 Program CSR untuk

warga sekitar pabrik

baik itu karyawan

maupun petani

4 Perekonomian Pendapataan petani

tebu

Kesehatan petani

tebu

Pendidikan

LAMPIRAN 5 HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS

Variabel X

Item

No

r hitung r tabel Kesimpulan

1 0678 0361 Valid

2 0538 0361 Valid

3 0443 0361 Valid

4 0464 0361 Valid

5 0370 0361 Valid

6 0516 0361 Valid

7 0750 0361 Valid

8 0666 0361 Valid

9 0222 0361 Tidak Valid

10 0693 0361 Valid

11 0633 0361 Valid

12 0076 0361 Tidak Valid

13 0513 0361 Valid

14 0630 0361 Valid

15 0245 0361 Tidak Valid

16 0658 0361 Valid

17 0497 0361 Valid

18 0583 0361 Valid

19 0502 0361 Valid

20 0553 0361 Valid

Variabel Y

Item

No

r hitung r tabel Kesimpulan

1 0020 0361 Tidak Valid

2 0476 0361 Valid

3 0433 0361 Valid

4 0607 0361 Valid

5 0715 0361 Valid

6 0684 0361 Valid

7 0391 0361 Valid

8 0489 0361 Valid

9 0038 0361 Tidak Valid

10 0428 0361 Valid

11 0207 0361 Tidak Valid

12 0617 0361 Valid

13 0624 0361 Valid

14 0582 0361 Valid

15 0460 0361 Valid

16 0578 0361 Valid

17 0461 0361 Valid

18 0261 0361 Tidak Valid

19 0178 0361 Tidak Valid

20 0617 0361 Valid

No Variabel Indikator No Item No Valid

1

Program-

program

Corporate

Social

Responsibility

PG Tjoekir

(Variabel X)

Program

Kemitraan

1234567

891011

9

Program Bina

Lingkungan

1213141516

17181920

1215

No Variabel Indikator No Item No Valid

1

Tingkat

ekonomi petani

tebu

(Variabel Y)

Pendapatan 1234567

89101112

1911

Pendidikan 131415

1617

-

Kesehatan 181920 1819

Reliability

VARIABEL X DAN Y

Reliability Statistics

Cronbachs Alpha N of Items

777 20

Reliability Statistics

Cronbachs Alpha N of Items

851 20

LAMPIRAN 6 HASIL ANALISIS DATA

Correlations

Notes

Output Created 16-Feb-2019 104318

Comments

Input Active Dataset DataSet0

Filter ltnonegt

Weight ltnonegt

Split File ltnonegt

N of Rows in Working

Data File 30

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as

missing

Cases Used Statistics for each pair of variables are based

on all the cases with valid data for that pair

Syntax CORRELATIONS

VARIABLES=y1 y2 y3 y4 y5 y6 y7 y8 y9

y10 y11 y12 y13 y14 y15 y16 y17 y18 y19

y20 skor_total

PRINT=TWOTAIL NOSIG

MISSING=PAIRWISE

Resources

Processor Time 000000297

Elapsed Time

000000140

LAMPIRAN ANALISIS DATA

NPar Tests

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Program_CSR

Tingkat_ekonomi

_Petani

Unstandardized

Residual

N 35 35 35

Normal Parametersa Mean 484571 373143 0000000

Std Deviation 519243 361997 339669670

Most Extreme Differences Absolute 155 139 095

Positive 155 139 095

Negative -093 -123 -095

Kolmogorov-Smirnov Z 915 820 564

Asymp Sig (2-tailed) 373 511 908

a Test distribution is Normal

Regression

Variables EnteredRemovedb

Model Variables Entered

Variables

Removed Method

1 Program_CSRa Enter

a All requested variables entered

b Dependent Variable Tingkat_ekonomi_Petani

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std Error of the

Estimate

1 346a 120 093 344778

a Predictors (Constant) Program_CSR

b Dependent Variable Tingkat_ekonomi_Petani

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig

1 Regression 53266 1 53266 4481 042a

Residual 392277 33 11887

Total 445543 34

a Predictors (Constant) Program_CSR

b Dependent Variable Tingkat_ekonomi_Petani

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig B Std Error Beta

1 (Constant) 25633 5549 4620 000

Program_CSR 241 114 346 2117 042

a Dependent Variable Tingkat_ekonomi_Petani

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std Deviation N

Predicted Value 347935 413020 373143 125166 35

Residual -744514 769798 00000 339670 35

Std Predicted Value -2014 3186 000 1000 35

Std Residual -2159 2233 000 985 35

a Dependent Variable Tingkat_ekonomi_Petani

Charts

Uji Homogenitas

Oneway

Test of Homogeneity of Variances

Hasil

Levene Statistic df1 df2 Sig

1594 1 68 211

ANOVA

Hasil

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups 44344 1 44344 864 356

Within Groups 3490742 68 51334

ANOVA

Hasil

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups 44344 1 44344 864 356

Within Groups 3490742 68 51334

Total 3535086 69

Uji Linearitas

Means

Case Processing Summary

Cases

Included Excluded Total

N Percent N Percent N Percent

Tingkat_Ekonomi_Petani

Program_CSR 35 1000 0 0 35 1000

Report

Tingkat_Ekonomi_Petani

Program

_CSR Mean N Std Deviation

38 400000 1

40 350000 1

41 320000 1

42 350000 1

44 405000 2 70711

45 396667 3 305505

46 350000 2 141421

47 370000 2 282843

48 356667 6 163299

49 360000 4 516398

50 372500 4 330404

51 365000 2 353553

52 410000 1

53 380000 1

54 350000 1

57 390000 1

59 380000 1

65 490000 1

Total 373143 35 361997

ANOVA Table

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig

Tingkat_Ekonom Between Groups (Combined) 277793 17 16341 1656 154

i_Petani

Program_CSR

Linearity 53266 1 53266 5398 033

Deviation from

Linearity 224527 16 14033 1422 239

Within Groups 167750 17 9868

Total 445543 34

Measures of Association

R R Squared Eta Eta Squared

Tingkat_Ekonomi_Petani

Program_CSR 346 120 790 623

Uji T Koefisien determinasi dan Regresi linear

sederhana

Regression

Variables EnteredRemovedb

Model Variables Entered

Variables

Removed Method

1 Program_CSRa Enter

a All requested variables entered

b Dependent Variable Tingkat_Ekonomi_Petani

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std Error of the

Estimate

1 346a 120 093 344778

a Predictors (Constant) Program_CSR

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig

1 Regression 53266 1 53266 4481 042a

Residual 392277 33 11887

Total 445543 34

a Predictors (Constant) Program_CSR

b Dependent Variable Tingkat_Ekonomi_Petani

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig B Std Error Beta

1 (Constant) 25633 5549 4620 000

Program_CSR 241 114 346 2117 042

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig B Std Error Beta

1 (Constant) 25633 5549 4620 000

Program_CSR 241 114 346 2117 042

a Dependent Variable Tingkat_Ekonomi_Petani

junaidi
Text Box
Tabel r (Koefisien Korelasi Sederhana)13 df = 1 - 200
junaidi
Text Box
Diproduksi oleh Junaidi13httpjunaidichaniagowordpresscom

Diproduksi oleh Junaidi (httpjunaidichaniagowordpresscom) 2010 Page 1

Tabel r untuk df = 1 - 50

df = (N-2)

Tingkat signifikansi untuk uji satu arah

005 0025 001 0005 00005

Tingkat signifikansi untuk uji dua arah

01 005 002 001 0001

1 09877 09969 09995 09999 10000

2 09000 09500 09800 09900 09990

3 08054 08783 09343 09587 09911

4 07293 08114 08822 09172 09741

5 06694 07545 08329 08745 09509

6 06215 07067 07887 08343 09249

7 05822 06664 07498 07977 08983

8 05494 06319 07155 07646 08721

9 05214 06021 06851 07348 08470

10 04973 05760 06581 07079 08233

11 04762 05529 06339 06835 08010

12 04575 05324 06120 06614 07800

13 04409 05140 05923 06411 07604

14 04259 04973 05742 06226 07419

15 04124 04821 05577 06055 07247

16 04000 04683 05425 05897 07084

17 03887 04555 05285 05751 06932

18 03783 04438 05155 05614 06788

19 03687 04329 05034 05487 06652

20 03598 04227 04921 05368 06524

21 03515 04132 04815 05256 06402

22 03438 04044 04716 05151 06287

23 03365 03961 04622 05052 06178

24 03297 03882 04534 04958 06074

25 03233 03809 04451 04869 05974

26 03172 03739 04372 04785 05880

27 03115 03673 04297 04705 05790

28 03061 03610 04226 04629 05703

29 03009 03550 04158 04556 05620

30 02960 03494 04093 04487 05541

31 02913 03440 04032 04421 05465

32 02869 03388 03972 04357 05392

33 02826 03338 03916 04296 05322

34 02785 03291 03862 04238 05254

35 02746 03246 03810 04182 05189

36 02709 03202 03760 04128 05126

37 02673 03160 03712 04076 05066

38 02638 03120 03665 04026 05007

39 02605 03081 03621 03978 04950

40 02573 03044 03578 03932 04896

41 02542 03008 03536 03887 04843

42 02512 02973 03496 03843 04791

43 02483 02940 03457 03801 04742

44 02455 02907 03420 03761 04694

45 02429 02876 03384 03721 04647

46 02403 02845 03348 03683 04601

47 02377 02816 03314 03646 04557

48 02353 02787 03281 03610 04514

49 02329 02759 03249 03575 04473

50 02306 02732 03218 03542 04432

Diproduksi oleh Junaidi (httpjunaidichaniagowordpresscom) 2010 Page 2

Tabel r untuk df = 51 - 100

df = (N-2)

Tingkat signifikansi untuk uji satu arah

005 0025 001 0005 00005

Tingkat signifikansi untuk uji dua arah

01 005 002 001 0001

51 02284 02706 03188 03509 04393

52 02262 02681 03158 03477 04354

53 02241 02656 03129 03445 04317

54 02221 02632 03102 03415 04280

55 02201 02609 03074 03385 04244

56 02181 02586 03048 03357 04210

57 02162 02564 03022 03328 04176

58 02144 02542 02997 03301 04143

59 02126 02521 02972 03274 04110

60 02108 02500 02948 03248 04079

61 02091 02480 02925 03223 04048

62 02075 02461 02902 03198 04018

63 02058 02441 02880 03173 03988

64 02042 02423 02858 03150 03959

65 02027 02404 02837 03126 03931

66 02012 02387 02816 03104 03903

67 01997 02369 02796 03081 03876

68 01982 02352 02776 03060 03850

69 01968 02335 02756 03038 03823

70 01954 02319 02737 03017 03798

71 01940 02303 02718 02997 03773

72 01927 02287 02700 02977 03748

73 01914 02272 02682 02957 03724

74 01901 02257 02664 02938 03701

75 01888 02242 02647 02919 03678

76 01876 02227 02630 02900 03655

77 01864 02213 02613 02882 03633

78 01852 02199 02597 02864 03611

79 01841 02185 02581 02847 03589

80 01829 02172 02565 02830 03568

81 01818 02159 02550 02813 03547

82 01807 02146 02535 02796 03527

83 01796 02133 02520 02780 03507

84 01786 02120 02505 02764 03487

85 01775 02108 02491 02748 03468

86 01765 02096 02477 02732 03449

87 01755 02084 02463 02717 03430

88 01745 02072 02449 02702 03412

89 01735 02061 02435 02687 03393

90 01726 02050 02422 02673 03375

91 01716 02039 02409 02659 03358

92 01707 02028 02396 02645 03341

93 01698 02017 02384 02631 03323

94 01689 02006 02371 02617 03307

95 01680 01996 02359 02604 03290

96 01671 01986 02347 02591 03274

97 01663 01975 02335 02578 03258

98 01654 01966 02324 02565 03242

99 01646 01956 02312 02552 03226

100 01638 01946 02301 02540 03211

sid
Highlight

Diproduksi oleh Junaidi (httpjunaidichaniagowordpresscom) 2010 Page 3

Tabel r untuk df = 101 - 150

df = (N-2)

Tingkat signifikansi untuk uji satu arah

005 0025 001 0005 00005

Tingkat signifikansi untuk uji dua arah

01 005 002 001 0001

101 01630 01937 02290 02528 03196

102 01622 01927 02279 02515 03181

103 01614 01918 02268 02504 03166

104 01606 01909 02257 02492 03152

105 01599 01900 02247 02480 03137

106 01591 01891 02236 02469 03123

107 01584 01882 02226 02458 03109

108 01576 01874 02216 02446 03095

109 01569 01865 02206 02436 03082

110 01562 01857 02196 02425 03068

111 01555 01848 02186 02414 03055

112 01548 01840 02177 02403 03042

113 01541 01832 02167 02393 03029

114 01535 01824 02158 02383 03016

115 01528 01816 02149 02373 03004

116 01522 01809 02139 02363 02991

117 01515 01801 02131 02353 02979

118 01509 01793 02122 02343 02967

119 01502 01786 02113 02333 02955

120 01496 01779 02104 02324 02943

121 01490 01771 02096 02315 02931

122 01484 01764 02087 02305 02920

123 01478 01757 02079 02296 02908

124 01472 01750 02071 02287 02897

125 01466 01743 02062 02278 02886

126 01460 01736 02054 02269 02875

127 01455 01729 02046 02260 02864

128 01449 01723 02039 02252 02853

129 01443 01716 02031 02243 02843

130 01438 01710 02023 02235 02832

131 01432 01703 02015 02226 02822

132 01427 01697 02008 02218 02811

133 01422 01690 02001 02210 02801

134 01416 01684 01993 02202 02791

135 01411 01678 01986 02194 02781

136 01406 01672 01979 02186 02771

137 01401 01666 01972 02178 02761

138 01396 01660 01965 02170 02752

139 01391 01654 01958 02163 02742

140 01386 01648 01951 02155 02733

141 01381 01642 01944 02148 02723

142 01376 01637 01937 02140 02714

143 01371 01631 01930 02133 02705

144 01367 01625 01924 02126 02696

145 01362 01620 01917 02118 02687

146 01357 01614 01911 02111 02678

147 01353 01609 01904 02104 02669

148 01348 01603 01898 02097 02660

149 01344 01598 01892 02090 02652

150 01339 01593 01886 02083 02643

Diproduksi oleh Junaidi (httpjunaidichaniagowordpresscom) 2010 Page 4

Tabel r untuk df = 151 - 200

df = (N-2)

Tingkat signifikansi untuk uji satu arah

005 0025 001 0005 00005

Tingkat signifikansi untuk uji dua arah

01 005 002 001 0001

151 01335 01587 01879 02077 02635

152 01330 01582 01873 02070 02626

153 01326 01577 01867 02063 02618

154 01322 01572 01861 02057 02610

155 01318 01567 01855 02050 02602

156 01313 01562 01849 02044 02593

157 01309 01557 01844 02037 02585

158 01305 01552 01838 02031 02578

159 01301 01547 01832 02025 02570

160 01297 01543 01826 02019 02562

161 01293 01538 01821 02012 02554

162 01289 01533 01815 02006 02546

163 01285 01528 01810 02000 02539

164 01281 01524 01804 01994 02531

165 01277 01519 01799 01988 02524

166 01273 01515 01794 01982 02517

167 01270 01510 01788 01976 02509

168 01266 01506 01783 01971 02502

169 01262 01501 01778 01965 02495

170 01258 01497 01773 01959 02488

171 01255 01493 01768 01954 02481

172 01251 01488 01762 01948 02473

173 01247 01484 01757 01942 02467

174 01244 01480 01752 01937 02460

175 01240 01476 01747 01932 02453

176 01237 01471 01743 01926 02446

177 01233 01467 01738 01921 02439

178 01230 01463 01733 01915 02433

179 01226 01459 01728 01910 02426

180 01223 01455 01723 01905 02419

181 01220 01451 01719 01900 02413

182 01216 01447 01714 01895 02406

183 01213 01443 01709 01890 02400

184 01210 01439 01705 01884 02394

185 01207 01435 01700 01879 02387

186 01203 01432 01696 01874 02381

187 01200 01428 01691 01869 02375

188 01197 01424 01687 01865 02369

189 01194 01420 01682 01860 02363

190 01191 01417 01678 01855 02357

191 01188 01413 01674 01850 02351

192 01184 01409 01669 01845 02345

193 01181 01406 01665 01841 02339

194 01178 01402 01661 01836 02333

195 01175 01398 01657 01831 02327

196 01172 01395 01652 01827 02321

197 01169 01391 01648 01822 02315

198 01166 01388 01644 01818 02310

199 01164 01384 01640 01813 02304

200 01161 01381 01636 01809 02298

LAMPIRAN 7 DOKUMENTASI

LAMPIRAN

Bentuk-bentuk CSR PG Tjoekir PKBL

Sungai dari PG Tjoekir yang melintasi

rumah warga yang kerap tersumbat

(PBL)

Sungai yang berada tepat di depan PG

Tjoekir dan mengarah ke pemukiman

warga sekitar (PBL)

Jembatan yang di bangun oleh PG

Tjoekir terletak di desa Jatirejo tepat

desa yang terletak di belakang pabrik

Jembatan yang di bangun PG Tjoekir

foto jembatan dari jarak yang lebih jauh

Foto jembatan dari dekat terdapat tanda

bahwa bangunan tersebut di bangun

oleh PG Tjoekir

Parit sungai irigasi sawah yang

diperbaiki PG Tjoekir di daerah

Jatirejo

Sungai yang di perlebar oleh PG

Tjoekir agar sistem drainase lebih

lancar

Sungai yang di perlebar PGTjoekir di

daerah Catak Gayam Kecamatan

Mojowarno

Pemberian sembako rutin 2 kali dalam

setahun

Peneriman Sembako dan gula produksi

PG Tjoekir tersebar secara merata

setiap rumah di desa Jatirejo Kwaron

dan desa Tjoekir

Pengambilan data dengan petani tebu dan karyawan

Dengan manager penanggung jawab

CSR PG Tjoekir bapak Sugeng

Petani tebu besar (lahan luas) bapak

Suwarno (Pensiunan TNI)

Petani tebu besar Bapak Sundusin (yang

memiliki lahan tebu lebih dari 40 hektar )

Bapak Mustafa petani tebu desa

Jatirejo (Petani tebu besar)

Istri dari karyawan PGTjoekir yang

sekaligus memiliki warung di dalam

pabrik

Bapak Suratno (Petani Tebu Besar)

desa Cukir

Istri dari bapak Hendra (Petani tebu) desa

Balongbesuk

Peneliti dengan karyawan PG Tjoekir

yang lebih dari 14 tahun bekerja di

PGTjoekir

LAMPIRAN 8 SURAT IJIN PENELITIAN

LAMPIRAN 9 SURAT BIMBINGAN SKRIPSI

LAMPIRAN 10 BIODATA PENULIS

BIODATA PENULIS

Nanik Yhulliyani NIM 11140150000101 Jurusan

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Konsentrasi

Geografi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Penulis lahir di Kabupaten Jombang Provinsi Jawa Timur

pada 24 Februari 1995 Sekarang ini penulis bertempat

tinggal di Dusun Gempol Kerep RT 012RW 006 Desa Krembangan Kecamatan

Gudo Kabupaten Jombang Provinsi Jawa Timur Penulis merupakan anak

pertama dari 2 bersaudara Ayahanda penulis bernama Suraji dan ibunda penulis

bernama Saroh

Riwayat pendidikan SDN Krembangan 2 pada tahun 2001-2007 MTs

Wahid Hasyim Krembangan pada tahun 2007-2010 dan untuk SMA di SMA A

Wahid Hasyim 4 Gudo pada tahun 2010-2013 Pada tahun 2014 penulis

menempuh pendidikan pada Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta

Skripsi ini penulis perembahkan untuk orangtua tercinta Semoga

penelitian ini dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan dan perkembangan ilmu

pengetahuan

Email ynanik44gmailcom

  • 1 JUDUL
  • KATA PENGANTAR
  • 3 SKRIP BAB 1-5
  • LAMPIRAN1
  • LAMPIRAN 6pdf
    • Halaman Awal
    • df = 1 - 50
    • df = 51 - 100
    • df = 101 - 150
    • df = 151 - 200
Page 7: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t

vi

ABSTRAK

Nanik Yhulliyani (NIM 11140150000101) Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial Konsentrasi Geografi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan Judul Skripsi ldquoPengaruh Corporate Social Responsibility

Terhadap Perekonomian Petani Tebu dan Karyawan Pabrik Gula Tjoekir

PTPN X Kabupaten Jombangrdquo Skripsi Program Studi Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial Konsentrasi Geografi Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta 2019

Persaingan perdagangan bebas untuk gula lokal dengan gula rafinasi

mengakibatkan petani tebu mengalami kerugian Selain itu faktor input-output

pabrik menurun mempengaruhi berjalannya CSR Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Perekonomian

Petani Tebu dan Karyawan Pabrik Gula Tjoekir Jenis metode yang digunakan

deskriptif kuantitatif Sumber data adalah data primer pengolahan data

menggunakan SPSS 160 Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan

observasi Jumlah sampelnya sebanyak 35 responden Teknik pengambilan

sampel yaitu dengan teknik Random Sampling Instrumen yang digunakan adalah

angket dengan skala likert dan metode analisis menggunakan uji regresi linier

sederhana koefisien determinasi dan pengujian hipotesis (uji t) Uji t nilai thitung

sebesar 2117 yang lebih besar dari ttabel yaitu 203011 maka H0 di tolak dan Ha di

terima dan nilai signifikansi 0042 lebih kecil α = 005 Dapat disimpulkan bahwa

variabel CSR berpengaruh terhadap variabel perekonomian petani dan karyawan

pabrik Persamaan regrasi Y = 25633 + 0241X sebagaimana diinterpretasikan

bahwa pada variabel X menunjukkan nilai positif meningkat sebesar 0241 karena

keduanya memiliki hubungan pengaruh yang searah dan tetap Diketahui hasil

dari R-Square 0120 dari variabel Program Corporate Social Responsibility

Berdasarkan penghitungan tingkat pengaruh variabel X dan variabel Y pada

penelitian ini sebesar 12 sedangkan 88 lainnya dipengaruhi oleh berbagai

faktor lainnya (sawah petani yang bukan tebu palawija aset lain seperti usaha

mobil angkuttruk pendapatan yang diberikan anak pada petani yang anaknya

sudah bekerja pendapatan dari pensiunan dan lainnya

Kata Kunci Corporate Social ResponsibilityPerekonomian Petani Tebu dan

Karyawan Pabrik

vii

ABSTRACT

Nanik Yhulliyani (NIM 11140150000101) Department of Social Sciences

Education Geography Concentration Faculty of Tarbiyah and Teacher

Training Thesis Title The Influence of the Corporate Social Responsibility on

the Economy of Sugar Cane Farmers and Employees of Tjoekir PTPN X Sugar

Factory in Jombang Regency Thesis Social Sciences Education Study

Program Geography Concentration of Syarif Hidayatullah State Islamic

University Jakarta 2019

Competition for free trade for local sugar with refined sugar resulted in

sugarcane farmers losing money In addition factory input-output factors

decrease affecting the running of CSR This study aims to determine the Effect of

Corporate Social Responsibility on the Economy of Sugar Cane Farmers and

Employees of Tjoekir Sugar Factory The type of method used is quantitative

descriptive Data sources are primary data processing data using SPSS 160 The

technique of collecting data uses questionnaires and observations The number of

samples is 35 respondents The sampling technique is the Random Sampling

technique The instrument used was a questionnaire with a Likert scale and

analysis method using a simple linear regression test coefficient of determination

and hypothesis testing (t test) The t test value of tcount is 2117 which is greater

than t table which is 203011 then H0 is rejected and Ha is accepted and the

significance value of 0042 is smaller α = 005 It can be concluded that the CSR

variable affects the economic variables of farmers and factory employees

Regression equation Y = 25633 + 0241X as interpreted that in variable X shows

a positive value increased by 0241 because both have a direct and constant

influence relationship The results of R-Square 0120 are known from the

Corporate Social Responsibility Program variable Based on the calculation of

the level of influence of variables X and Y in this study by 12 while the other

88 is influenced by various other factors (farmers fields that are not sugar cane

other crops such as transport vehicles trucks income given to farmers who his

child has worked income from pensioners and others

Keywords Corporate Social Responsibility Economy Sugar Cane Farmers and

Factory Employees

viii

KATA PENGANTAR

Assalamuaikum wrwb

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

hidayah-Nya kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan penelitian ini

dengan keadaan sehat wal afiat serta memudahkan saya dalam segala urusan

mengenai penelitian ini Shalawat serta salam tidak lupa saya curahkan kepada

junjungan saya Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membimbing umat Islam

dari Zaman Jahiliyah menuju zaman yang terang benderang ini dengan penuh

rahmat serta diiringi oleh perkembangan teknologi yang maju pesat

Penelitian ini berjudul ldquoPengaruh Program CSR (Corporate Social

Responsibility) Pabrik Gula PTPN X Tjoekir Terhadap Tingkat Ekonomi Petani

Tebu Kabupaten Jombang rdquo sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana Pada

Bidang konsentrasi Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahusan Sosial

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

Dalam penulisan laporan penelitian ini penulis sadar bahwa karya ilmiah

ini masih jauh dari kata sempurna karena kesempurnaan hanya milik Allah

semata Penelitian ini tidak akan berhasil tanpa bantuan dan dukungan dari orang

sekitar dan semua pihak baik pertolongan yang tidak nampak maupun

pertolongan yang nampak Karena itulah saya berterimakasih kepada orang-orang

yang telah membantu dan membimbing saya Saya ucapkan banyak terimakasih

kepada

1 Ayah dan ibu yang selalu mendoakan saya dalam suka maupun duka selama

melakukan penelitian dari awal hingga akhir serta dalam segala hal

2 Kepada dosen pembimbing Bapak Dr Sodikin MSi yang selalu mebimbing

saya dengan berkorban waktu dan tenaga Serta membimbing dengan sabar

ketika saya salah dalam mengerjakan penelitian ini dari awal hingga akhir

3 Kepada ibu Neng Sri Nuraeni MPd yang selalu mensupport membimbing

selalu mengingatkan dan mengajak saya untuk selalu semangat dan giat agar

cepat menyelesaikan skripsi ini

ix

4 Kepada Kepala Dr Iwan Purwanto selaku ketua Prodi Ilmu Pengetahuan

Sosial selain itu juga sebagai dosen Pembimbing Akademik yang selalu

mendengarkan keluhan dan permasalahan apapun selam kuliah Atas support

dan doanya sebagai panutan dan motivator dalam hidup saya

5 Kepada Prof Ahmad Thib Raya sebagai dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan selaku Kepala Dekan periode lalu 2014-2019

6 Kepada Ibu Dr Sururin MAg selaku dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta periode 2019-2023

7 Prof Dr Amany Burhanudin Umar Lubis Lc MA sebagai rektor UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta periodee 2019-2023

8 Kepada Ibu Dr Amelia Fauziah selaku Direktur Social Trust Fund UIN Syarif

Hidayatullah yang telah memberi motivasi bimbingan dan dukungan dalam

setiap langkah para volunteer Social Trust Fund

9 Kepada Lembaga dan keluarga besar Social Trust Fund yang selalu

memberikan dukungan dan semangat

10 Kepada Bapak Dr Husni Teja Sukmana ST MSc yang menjadi orang tua

asuh dalam beasiswa OTA (Orang Tua Asuh) di Social Trust Fund

11 Kepada Dr Nuryani MA dan keluarga yang selalu mendukung saya dalam

segala hal selama kuliah di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta

12 Kepada Teman-teman Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial teman-

teman volunteer Social Trust Fund dan teman-teman PPKT yang selalu

memberikan semangat untuk cepat menyelesaikan tugas akhir

Penelitian ini sangat memerlukan kritik dan saran sebagai bahan

pertimbangan untuk memperbaiki karya-karya lain dimasa depan Semoga

penelitian ini bermanfaat bagi masyarakat khususnya pada pembaca

Wassalamualaikum wrwb

Jakarta 25 April 2019

Penulis

Nanik Yhulliyani

x

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI i

LEMBAR PERNYATAAN UJI REFERENSI ii

LEMBAR PERNYATAAN KARYA ILMIAH iii

ABSTRACK iv

ABSTRACT v

KATA PENGANTAR vi

DAFTAR ISI viii

DAFTAR TABEL xi

DAFTAR GAMBAR xiv

DAFTAR LAMPIRAN xv

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang Masalah 1

B Identifikasi Masalah 10

C Pembatasan Masalah 10

D Rumusan Masalah 10

E Tujuan Penelitian 10

F Manfaat Penelitian 10

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 13

A Deskripsi Teoretik 13

1 Industri Gula 13

2 CSR (Corporate Social Responsibility) 29

3 Petani Tebu 39

4 Tingkat Ekonomi 40

B Penelitian yang Relevan 44

C Kerangka Berpikir 47

D Hipotesis 50

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 51

A Lokasi dan Waktu Penelitian 51

xi

1 Lokasi Penelitian 51

2 Waktu Penelitian 52

B Metode Penelitian 52

C Populasi dan Sampel Penelitian 53

1 Populasi 53

2 Sampel 53

D Variabel Penelitian 55

1 Variabel Independen 55

2 Variabel Dependen 55

E Sumber Data 57

1 Data Primer 58

2 Data Sekunder 58

F Teknik Pengumpulan Data 58

1 Kuesioner 58

2 Observasi 59

G Instrumen Penelitian 59

H Teknik Analisis Data 62

1 Uji Kualitas Data 62

a Uji Validitas 62

b Uji Reliabilitas 62

2 Uji Prasyarat Analisis Data 63

a Uji Normalitas 63

b Uji Homogenitas 63

c Uji Linearitas 63

3 Uji Hipotesis Penelitian 64

a Uji T 64

b Uji Koefisien Determinasi 64

c Regresi Linear Sederhana 64

1 Hipotesis Statistik 66

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 67

A Gambaran Umum Pabrik Gula Tjoekir 67

xii

1 Sejarah Pabrik Gula Tjoekir 67

2 Visi dan Misi Pabrik Gula Tjoekir 69

3 Kondisi Fisik Wilayah 70

B Deskripsi Data 72

1 Deskripsi Responden 73

2 Deskripsi Variabel 77

3 Deskripsi Kuesioner 80

C Hasil Observasi 91

D Pengujian Persyaratan Analisis dan Pengujian Hipotesis 93

a Uji Kualitas Data 93

1 Uji Validitas 93

2 Uji Reliabilitas 95

b Uji Persyaratan Analisis 97

1 Uji Normalitas 97

2 Uji Homogenitas 100

3 Uji Linearitas 101

c Pengujian Hipotesis Model Regresi 101

1 Uji T 101

2 Uji Koefisien Determinasi 103

3 Regresi Linier Sederhana 104

E Pembahasan Hasil Penelitian 106

F Keterbatasan Penelitian 110

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 111

A Kesimpulan 111

B Implikasi 112

C Saran 112

DAFTAR PUSTAKA 114

LAMPIRAN

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 11 Jumlah industri besar dan industri sedang yang ada di

Jawa Timurmenurut kabupaten pada tahun 2013-2015 2

Tabel 12 Jumlah pendapatan panen tebu di Kabupaten Jombang 4

Tabel 13 Jumlah keluarga sejahtera di Kabupaten Jombang menurut

kecamatan ` 5

Tabel 21 Kegiatan Corporate Social Responsibility 33

Tabel 22 Pengaturan Tanggung jawab Perusahaan dalam Ketentuan

Peraturan Perundang-undangan dalam Hukum Perusahaan 38

Tabel 23 Penelitian yang Relevan 44

Tabel 31 Waktu Penelitian 52

Tabel 32 Instrumen Penelitian 59

Tabel 33 Pedoman Observasi 61

Tabel 41 Responden berdasarkan Usia 73

Tabel 42 Responden berdasarkan Pendidikan 75

Tabel 43 Responden berdasarkan Tahun Gabung 76

Tabel 44 Skor pernyataan menurut Skala Likert 78

Tabel 45 Hasil frekuensi jawaban responden (Variabel X) 79

Tabel 46 Frekuensi jawaban responden (Variabel Y) 80

Tabel 47 Hasil Observasi 81

Tabel 48 Hasil Uji Validitas Variabel X (CSR) 82

Tabel 49 Hasil Uji Validitas Variabel Y (Tingkat Ekonomi Petani) 91

Tabel 410 Hasil Uji Reliabilitas Variabel X (Corporate Social

Responsibility) 94

Tabel 411 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y (Tingkat Ekonomi Petani)95

Tabel 412 Hasil Uji Asumsi Normalitas 96

Tabel 413 Hasil Uji Asumsi Homogenitas 96

Tabel 414 Hasil Asumsi Uji Linearitas 98

Tabel 415 Hasil Uji T 100

Tabel 416 Koefisien determinasi (R) Variabel X dan Y 101

Tabel 417 Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana 102

xiv

DAFTAR GRAFIK

Grafik 41 Karakteristik Responden berdasarkan Usia 74

Grafik 42 Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan 75

Grafik 43 Responden Berdasarkan Tahun Gabung atau Kerjasama

dengan Pabrik Gula Tjoekir 77

Grafik 44 Tingkat Pengetahuan Petani Tebu terhadap CSR 83

Grafik 45 Penilaian Implementasi Program Kemitraan yang dirasakan

Petani Tebu 84

Grafik 46 Penilaian Petani terhadap Program Bina Lingkungan

Pg Tjoekir 86

Grafik 47 Bentuk Bantuan PG Tjoekir Berupa Pupuk dan Bibit

Tebu 88

Grafik 48 Pekerjaan selain menjadi petani tebu 90

Grafik 49 Pendapatan Petani Tebu Setiap Musim Panen 90

Grafik 410 Uji Normalitas 99

Grafik 411 Uji Normalitas (P-Plot) 99

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 21 Luas jangkauan range dan threshold 21

Gambar 22 Locational triangle dari Weber 22

Gambar 23 Kurva Isodapan dari Weber 23

Gambar 24 Kurva perbedaan sewa tanah sesuai dengan perbedaan jarak

kepasar 26

Gambar 25 Perbedaanan kurva sewa tanah untuk kegiatan berbeda 27

Gambar 26 Diagram cincin dari Von Thunen 27

Gambar 27 Kerangka berpikir untuk penelitian pengaruh CSR Pabrik Gula

Tjoekir terhadap tingkat ekonomi petani tebu di Kecamatan

Kabupaten Jombang 48

Gambar 31 Letak Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang 51

Gambar 41 Lokasi Pabrik Gula Tjoekir 67

Gambar 42 Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Persero 68

Gambar 43 Sungai yang di perbaiki oleh PG Tjoekir 87

Gambar 44 Pembagian Santunan kepada warga sekitar Pabrik

Gula Tjoekir 89

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Uji referensi

Lampiran 2 Instrumen Penelitian

Lampiran 3 Kuesioner penelitian

Lampiran 4 Panduan Observasi

Lampiran 5 Hasil Uji Validitas dan Reliabitas

Lampiran 6 Hasil Analisis Data

Lampiran 7 Dokumentasi

Lampiran 8 Surat Izin Penelitian

Lampiran 9 Surat Bimbingan Skripsi

Lampiran 10 Biodata Penulis

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan negara yang kaya raya akan sumber daya

alam Letak strategis Indonesia di wilayah tropis membuat potensi flora

dan fauna di Indonesia sangat beragam selain itu Indonesia merupakan

negara yang terletak di antara dua samudra dan dua benua yaitu Samudra

Pasifik dan Samudra Hindia serta diapit oleh dua benua yaitu Benua Asia

dan Benua Australia Hal tersebut membuat Indonesia menjadi jalur

perdagangan internasioanal karena berada pada garis silang dari jalur darat

dan laut Selain menjadi jalur perdagangan dunia Indonesia juga dijuluki

sebagai negara maritim (negara kepulauan) Sumber daya alam Indonesia

sangat melimpah baik itu sumber daya alam yang ada di darat maupun

yang ada di laut Pada bidang kelautan sumber daya alam Indonesia

diantaranya terdapat sumber daya terumbu karang ikan dengan beragam

spesies bahkan setengah dari spesies ikan di dunia ada pada laut Indonesia

Selain biota laut Indonesia juga memiliki garis pantai yang panjang

dengan berbagai macam pemandangan yang indah dan menjadikannya

tempat wisata Bahkan sebagian pendapatan negara juga berasal dari

bidang pariwisata salah satunya yaitu objek wisata pantai

Pada bidang pertambangan Indonesia juga sangat melimpah

diantaranya terdapat pertambangan timah tembaga minyak bumi batu

bara nikel dan yang paling dikenal dunia adalah pertambangan emas atau

logam mulia yang merupakan tambang emas terbesar di dunia yaitu

Freeport yang berada di Papua Selain bidang tambang sumber daya alam

Indonesia lainnya yaitu bidang perhutanan perkebunan perikanan

peternakan tanaman pangan perindustrian dan pariwisata Diantara

seluruh sumber daya alam Indonesia yang kini sangat membantu

pertumbuhan APBN Indonesia adalah pada bidang industri dan bidang

pariwisata Pada bidang pariwisata Indonesia termasuk negara yang

2

sangat banyak tempat-tempat wisata baik itu wisata alam maupun wisata

budaya Pada bidang perindustrian di Indonesia semakin berkembang dari

tahun ke tahun Pada tahun 1995 secara nasional tercatat 165 daerah

kawasan industri dengan luas sekitar 53449 Ha dan pada tahun 2000

meningkat menjadi 203 kawasan indutri dengan luas sekitar 66771 Ha

yang terbesar di 20 provinsi di Indonesia1

Salah satunya wilayah di

Indonesia yang merupakan kawasan industri besar adalah Jawa Timur

perindustriannya berkembang pesatSeperti yang disajikan pada Tabel 11

Tabel 11 Jumlah industri besar dan industri sedang yang ada di

Jawa Timur menurut kabupaten pada tahun 2013-2015

No Kabupaten Tahun

2013 2014 2015

1 Pacitan 14 15 17

2 Ponorogo 28 28 34

3 Trenggalek 45 45 46

4 Tulungagung 190 182 188

5 Blitar 65 70 81

6 Kediri 109 121 122

7 Malang 232 249 267

8 Lumajang 80 80 85

9 Jember 170 168 176

10 Banyuwangi 278 279 280

11 Bondowoso 73 78 81

12 Situbondo 84 92 97

13 Probolinggo 63 63 64

14 Pasuruan 770 794 811

15 Sidoarjo 946 953 978

16 Mojokerto 213 247 270

17 Jombang 145 155 161

18 Nganjuk 43 43 45

19 Madiun 19 21 24

20 Magetan 28 37 37

21 Ngawi 31 31 27

22 Bojonegoro 78 81 88

1Ahmad Erani Yustika dkk Tapak Pengembangan Industri NasionalBogorPenerbit PTPenerbit

IPB Press2014 cetakan ke 1 hal 39-41

3

23 Tuban 205 196 199

24 Lamongan 142 144 150

25 Gresik 562 599 603

26 Bangkalan 19 20 20

27 Sampang 21 22 25

28 Pamekasan 67 74 75

29 Sumenep 55 71 78

Jawa timur 6226 6473 6672

Sumber Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur

Berdasarkan Tabel 11 dapat dianalisis bahwa perindustrian di

wilayah Jawa Timur mengalami peningkatan Dari tahun 2013 dengan

jumlah 6226 dan meningkat setiap tahunnya dari data BPS mengatakan

pada tahun 2015 jumlahnya mencapai 66722 Perindustrian merupakan

salah satu lapangan usaha yang paling banyak berkontribusi terhadap

Produk Domestik Bruto (PDB) negara bahkan mencapai 2359 dari

keseluruhan lapangan usaha yang terdapat di Indonesia Lain halnya

dengan pengembangan industri di wilayah Kabupaten Jombang salah satu

kabupaten yang berada di Jawa Timur perindustrian di Kabupaten

Jombang kini semakin berkembang sebagian diantaranya terdapat industri

batik khas Jombang industri rokok Sampoerna industri sepatu dan

industri perkebunan khususnya industri pengolahan tebu menjadi gula

pasir dimana terdapat dua pabrik gula besar di Jombang yaitu Pabrik Gula

Tjoekir dan Pabrik Gula Jombang Baru di buktikan dengan sebagian besar

wilayah pertanian di Jombang adalah Tebu Perindustrian di Jombang

sebesar 3 dari seluruh industri yang ada di Jawa Timur peringkat

tertinggi sebesar 19 untuk Kabupaten Sidoarjo dan peringkat terendah

pada Kabupaten Pacitan yaitu 0

Selain Industri pertumbuhan penduduk di kabupaten Jombang dari

tahun 2011-2015 meningkat terus menerus dari tahun ke tahun Menurut

BPS kabupaten Jombang peningkatan pertumbuhan penduduk tahun 2011

adalah 1212882 jiwa dan pada tahun 2015 terdapat peningkatan menjadi

2 Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur tahun 2015 (Jumlah Perusahaan Industri Besar dan

Sedang di Jawa Timur menurut KabupatenKota tahun 2013-2015)

Tabel 11 Lanjutan

4

1240985 jiwa Sedangkan penduduk pada kecamatan Diwek yang

merupakan salah salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Jombang

pada tahun 2011 sebanyak 101981 orang dan pada tahun 2015 meningkat

menjadi 104847 jiwa Dari jumlah keluarga secara keseluruhan 42783

keluarga dan yang termasuk keluarga pra sejahtera (tergolong kurang

mampu) sebanyak 3379 keluarga Luas tanah menurut penggunaannya

pada kecamatan Diwek adalah 336 dari seluruh tanah di kecamatan

Diwek digunakan sebagai pemukiman perumahan 039 adalah kawasan

industri 6055 adalah sawah 183 adalah tegalan 000 hutan jadi di

daerah Kecamatan Diwek tidak terdapat hutan 025 adalah kolam dan

363 lain-lain3 Jadi bisa diprediksi bahwa sebagian besar penduduk

bermata pencaharian sebagai petani tebu atau buruh tani lainnya Dapat

dilihat pada tabel 12 produksi industri perhutanan dan perkebunan di

Kabupaten jombang bahwa produksi tebu cukup tinggi bahkan sebagian

besar yang mengusai industri perkebunan adalah tebu seperti yang

disajikan pada Tabel 12

Tabel 12 Jumlah pendapatan panen tebu di Kabupaten Jombang4

No Kecamatan

Subdistrict

TebuSugar Cane

Luas Panen

(Ha)

Produksi (Ton) Produktivitas

(TonHa)

1 Perak 354 30560 86

2 Gudo 762 66691 88

3 Diwek 1730 147419 85

4 Ngoro 1622 140141 86

5 Mojowarno 805 64038 80

6 Bareng 1207 94221 78

7 Wonosalam 427 32924 77

8 Mojoagung 1139 99780 88

9 Sumobito 205 16791 82

3 Badan Pusat Statistik KabupatenJombang (Jumlah Keluarga Menurut Kriteria di Kabupaten

Jombang) tahun 2016 4Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten

Jombang

5

10 Jogoroto 702 59836 85

11 Peterongan 502 45049 90

12 Jombang 195 14972 77

13 Megaluh 19762 1481 79

14 Tembelang 101 8068 80

15 Kesamben 701 55666 79

16 Kudu 571 48453 85

17 Ngusikan 26 1901 72

18 Ploso 428 36803 78

19 Kabuh 86 6765 78

20 Plandaan 172 13609 79

21 Bandar Kedung

Mulyo

128 10628 80

Sumber Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang Jawa Timur

Berdasarkan Tabel 12 Kecamatan Diwek adalah wilayah paling

luas untuk panen tebu Sebagian masyarakat memiliki perekonomian yang

tinggi hal ini dapat dilihat dari data jumlah penduduk yang sejahtera lebih

banyak dibandingkan yang belum sejahtera di Kecamatan Diwek Seperti

yang terlihat pada Tabel 13

Tabel 13 Jumlah keluarga sejahtera di Kabupaten Jombang

menurut kecamatan5

No Kecamatan Pra

Sejahtera

Sejahtera Jumlah

1 Bandar Kedung Mulyo 2326 17971 20297

2 Perak 1573 20533 22106

3 Gudo 1280 20679 21959

4 Diwek 3379 39404 42783

5 Ngoro 4362 28229 32591

6 Mojowarno 5419 32889 38308

Sumber Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang

5 Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang (Jumlah keluarga sejahtera di Kabupaten Jombang)

Tabel 12 Lanjutan

6

Menurut data yang di dapat masyarakat yang kurang sejahtera di

kecamatan Diwek kisaran 3379 jiwa sedangkan yang sudah sejahtera

sebesar 39404 jiwa Hal ini dapat dianalisis bahwa mayoritas penduduk

kecamatan Diwek khususnya petani tebu sudah sejahtera6 Rata-rata petani

tebu yang memiliki kontrak kerjasama dengan PG Tjoekir merupakan

masyarakat yang tergolong mampu dan sejahtera karena untuk menjalin

kerjasama dengan PG Tjoekir syaratnya adalah dengan memiliki lahan

tebu seluas minimal 2 hektar per orangnya Hanya sebagian kecil

masyarakat petani tebu yang memiliki ekonomi menengah ke bawah7

Jadi tidak heran apabila di Jombang yang merupakan kota kecil

tetapi penghasil tebu terbanyak dibandingkan dengan wilayah sekitarnya

dengan sebagian besar lahan yang ditanami tebu selain itu juga di

Kabupaten Jombang juga terdapat 2 perusahaan Industri Tebu yaitu Pabrik

Gula Tjoekir PTPN X dan Pabrik Gula Jombang Baru Pabrik Gula

Tjoekir yang terletak di Kecamatan Diwek khususnya di desa Tjoekir

Letak Pabrik Tjoekir yang sangat strategis tepat di depan Pondok

Pesantren Tebu Ireng yang di bangun oleh Hasyim Asyrsquoari serta terlekatak

di jalur antara kota Pabrik Gula Tjoekir di bangun sejak abad ke 18 oleh

Belanda dan sampai sekarang masih beroperasi Pabrik gula Tjoekir

merupakan pabrik dimana para warga setempat dan sekitarnya mencari

nafkah sebagai karyawan pabrik petani pemasok tebu dan buruh tani

Untuk menjaga kelancaran dan kemajuan usaha Industri ini pabrik

tersebut mengadakan kerjasama dengan masyarakat setempat dengan

mengimplementasikan program tanggung jawab perusahaan yaitu program

CSR (Corporate Social Responsibility) dari PG Tjoekir untuk masyarakat

sekitar wilayah pabrik termasuk karyawan pabrik dan petani tebu

Masyarakat sekitarpun sudah terbiasa dengan seluruh aktivitas pabrik baik

itu yang menciptakan kebisingan maupun tidak

6 Sumber BPS Kabupaten Jombang (JumlahKeluargaSejahtera di KabupatenJombang menurut

kecamatan Tahun 2016) 7

Wawancara dengan Bapak Suwandi warga sekitar PG Tjoekir yang merupakan mantan

karyawan PG Tjoekir

7

CSR (Corporate Social Responsibility) merupakan sebuah

tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat di sekitar

perusahaan tersebut Hal itu dilakukan untuk mensejahterakan masyarakat

sekitar dengan adanya perusahaan tersebut sehingga terciptalah suasana

aman nyaman untuk kedua pihak sehingga aktivitas pabrik lancar tanpa

adanya gangguan dari pihak manapun Masyarakatpun dapat mendukung

dan berkontribusi dalam aktivitas perusahaan tersebut Saat ini dunia usaha

tidak lagi hanya memperhatikan catatan keuangan perusahaan semata

(single bottom line) melainkan juga aspek sosial dan lingkungan yang

biasa disebut triple bottom line Sinergis dari tiga elemen ini merupakan

kunci dari konsep pembangunan berkelanjutan (sustainable development)

Seiring dengan itu berbagai kalangan swasta pemerintah organisasi

masyarakat dan dunia pendidikan berupaya merumuskan dan

mempromosikan tanggung jawab sosial sektor usaha dalam hubungannya

dengan masyarakat dan lingkungan8

Konsep dari CSR sendiri menurut The World Business Council for

Sustainable Development yaitu CSR haruslah berkomitmen terus menerus

bekelanjutan untuk memberikan kontribusi bagi perkembangan ekonomi

sambil meningkatkan kualitas hidup para pekerja dan keluarganya juga

bagi komunitas lokal dan masyarakat pada umumnya Hal ini untuk efek

jangka panjang dan bukan dilakukan hanya cukup sekali saja tapi

berkelanjutan9 Namun pada PG Tjoekir masyarakat cukup mendukung

kebijakan dari pabrik gula tersebut hanya para petani tebu yang sebagian

memiliki masalah yaitu bingung harus menjual tebu mereka ke pabrik

mana karena tebu yang dihasilkan memang banyak yang berkualitas

bagus tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa banyak juga tebu yang

kualitasnya rendah dan dijual ke pabrik pun juga akan turun harganya dari

8

Abdul KoharIrwanto amp Angga Prabowo Kajian Efektivitas Program Corporate Social

Responsibility (CSR) Yayasan Unilever IndonesiaE-Journal Departemen Manajemen Fakultas

Ekonomi dan Manajemen IPB2008 hal 99 9

Muhammad SubhiImplementasi Corporate Social Responsibility PT Pertamina

(Persero)SkripsiProgram Studi Kesejahteraan MasyarakatUIN Syarif Hidayatullah2011 hal18

8

harga normal Selain itu perdagangan gula juga sangat ketat

persaingannya apalagi sekarang sudah ada perdagangan bebas seperti

MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) ini berdampak kepada para petani

tebu yang mana persaingan perdagangan gula semakin meluas dengan gula

rafinasi (gula impor)

Merupakan hukum alam manusia memenuhi kebutuhannya melalui

pemanfaatan alam sekitarnyaSerta selalu berhubungan dan berinteraksi

dengan makhluk lainnya hal itu mengakibatkan adanya kerjasama antara

satu dengan yang lain Hal tersebut sesuai dengan ayat Al Qurrsquoan Surat

yaitu Surah Al Qhasash ayat 77 sebagai berikut

رة خ ل ا ر ا د ل ا له ل ا ك ا ت آ ا م ي ف غ ت ب س وا ن ت ول

ا ي ن د ل ا ن م ك ب ي ص ك ن ي ل إ له ل ا ن س ح أ ا م ن ك س ح وأ

لرض ا ف د ا س ف ل ا غ ب ت ب ول ي ل له ل ا ن إ

ن ي د س ف م ل اArtinya

Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu

(kebahagiaan) negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan

bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada

orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu dan

janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi Sesungguhnya Allah

tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan10

Kandungan ayat di atas adalah Allah bahwa manusia hidup

janganlah hanya memikirkan hidup di dunia melainkan juga harus

memikirkan kehidupan yang akan datang yaitu akhirat yang kelak menjadi

10

Al Qurrsquoan Surah AlQashashayat 77

9

dunia yang sejati bagi umat manusia dan mewajibkan kepada kaum

muslimin untuk saling berhubungan satu sama lain dari suatu kerjasama

seperti halnya CSR sebuah pabrik CSR sebuah perusahaan merupakan

wujud adanya kerjasama antara perusahaan dengan masyarakat setempat

agar terjalin hubungan baik antara kedua pihak Menurut penelitian Dwi

Riska Nihayah mengenai program tanggung jawab perusahaan atau CSR

pada PG Tjoekir Diwek Jombang kepada masyarakat setempat dengan

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) Program CSR dibagi

menjadi dua program yaitu Program Kemitraan merupakan program yang

bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kegiatan usaha kecil untuk

menjadi tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan dana dari laba

perusahaan sementara yang kedua yaitu Program Bina Lingkungan

dimana terdapat 3 program bantuan antara lainnya yaitu bantuan

pendidikan dan pelatihan bantuan pengembangan prasarana dan sarana

umum serta bantuan sosial kemasyarakatan dalam rangka mengentaskan

kemiskinan Program Bina Lingkungan merupakan program

pemberdayaan kondisi sosial masyarakat di wilayah PG Tjoekir Jombang

melalui pemanfaatan dana dari laba perusahaan11

Implementasi dari program CSR tersebut terdapat program yang

berjalan lancar dan adapula program CSR yang kurang lancar hal ini dapat

terjadi diakibatkan oleh masalah input output dari laba perusahaan pabrik

tersebut Hal ini membuat para petani baik petani tebu maupun petani yang

lain juga kurang lancar Berdasarkan data dari BPS terdapat presentasi

penggunaan lahan di Kecamatan Diwek hal ini dapat disimpulkan bahwa

penduduk mayoritas adalah petani Dengan adanya program CSR yang

dilaksanakan oleh PG TJoekir PTPN X Jombang tersebut Penelitian ini

mengetahui bagaimana pengaruh program CSR terhadap perekonomian

petani tebu dan karyawan di daerah sekitar pabrik tersebut Maka tertarik

11

Dwi Riska Nihayah Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) Pada Pabrik Gula

Tjoekir Jombang Thesis Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum2017

10

untuk melakukan penelitian dengan judul ldquoPengaruh CSR (Corporate

Social Responsibility) Terhadap Perekonomian Petani Tebu dan Karyawan

Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombangrdquo

B Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah ditulis maka identifikasi

masalahnya sebagai berikut

1 Kurangnya efisiensi dan dana bantuan pembudidayaan tebu yang

membuat kualitas tebu rendah

2 Kurang maksimalnya pendapatan petani tebu karena persaingan

perdagangan gula

3 Kurang maksimalnya implementasi program CSR pada petani tebu

mengakibatkan kerugian pada penjualan produksi tebu

C Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang dikemukakan maka

masalah yang akan dikaji dan dibahas dalam penelitian ini Sehingga

membatasi penelitian ini hanya mengkaji Pengaruh CSR (Corporate

Social Responsibility) Terhadap Perekonomian Petani Tebu dan Karyawan

Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang

D Rumusan Masalah

Beradasarkan latar belakang yang sudah diuraikan maka

pertanyaan penelitian ini adalah Bagaimana Pengaruh CSR (Corporate

Social Responsibility) Terhadap Perekonomian Petani Tebu dan Karyawan

Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang

E Tujuan Penelitian

Berdasarkan pertanyaan penelitian maka penelitian ini memilki

tujuan untuk mengetahui Pengaruh CSR (Corporate Social Responsibility)

Terhadap Perekonomian Petani Tebu dan Karyawan Pabrik Gula Tjoekir

PTPN X Kabupaten Jombang

F Manfaat Penelitian

1 Manfaat Teoretis

Bagi Bidang Pendidikan

11

Dengan adanya penelitian ini penulis berharap penelitian

bermanfaat sebagai referensi dan sumbangan pemikiran untuk

penelitian selanjutnya yang masih dalam ruang lingkup yang sama

dengan Corporate Social Resposibility

2 Manfaat Secara Praktis

a Bagi Penulis

Penelitian ini dapat menambah wawasan penulis serta

pengalaman selama penelitian serta merealisasikan ilmu yang telah

diterima di kelas selama perkuliahan

b Bagi Bidang Pendidikan

Dengan adanya penelitian ini penulis berharap penelitian

bermanfaat di bidang pendidikan khususnya sebagai referensi

untuk mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS UIN Jakarta yang masih

dalam ruang lingkup yang sama tentang Program CSR (Corporate

Social Responsibility) dan bagi SMA kelas XII pada materi

pembelajaran mengenai industri dan lokasi industri

c Bagi Pemerintah Kabupaten Jombang

Dengan penelitian ini penulis berharap penelitian ini

bermanfaat bagi pemerintah kabupaten Jombang sebagai bahan

pertimbangan baik dalam pengambilan keputusan dalam sebuah

kebijakan maupun pada evaluasi terhadap kesejahteraan

masyarakat setempat

d Bagi Pabrik Gula Tjoekir

Dengan adanya penelitian ini Pabrik Tjoekir dapat dapat

mengevaluasi pelaksanaan mengenai program-program CSR

pabrik serta mengetahui bagaimana persepsi para petani tebu

tentang program tersebut

e Bagi masyarakat Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang

Dengan penelitian ini diharapkan masyarakat mampu bersikap

dalam menghadapi masalah sebagai petani tebu dan masyarakat

umum yang berada di Kecamatan Diwek dalam mengambil

12

keputusan kerjasama dalam kemitraan dengan pabrik yang akan

mengirim pasokan tebu tersebut sebagai bahan baku gula Dengan

adanya penelitian ini masyarakat juga bisa membuat perbandingan

program CSR dan mengetahui seberapa besar pengaruh terhadap

tingkat ekonomi keluarga atau tidak terdapat pengaruh untuk

ekonomi keluarganya

13

BAB II

KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A Deskripsi Teoretik

Pada bagian ini deskripsi teoretik di gunakan untuk menjelaskan suatu realitas

yang terdapat keterkaitan yang nantinya akan membentuk sebuah konsep gagasan

yang dihubungkan dengan sebuah teori yang telah ada dan mengakibatkan adanya

keterkaitan antara apa yang dikaji oleh penulis dengan teori-teori yang sudah ada

sehingga menghasilkan sesuatu gagasan baru dengan adanya sebuah penelitian

1 Industri Gula

a Pengertian Industri

Pada Peraturan Pemerintah No24 Tahun 2009 tentang Kawasan

Industri bahwa arti dari industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah

bahan mentah bahan baku baran setengah jadi dan barang jadi menjadi

barang yang memiliki nilai guna yang tinggi termasuk kegiatan rancang

bangun dan rekayasa industri12

Secara umum industri merupakan

kegiatan ekonomi yang dimana didalamnya terapat kegiatan mengolah

bahan baku menjadi bahan setengah jadi dan bahan setengah jadi menjadi

bahan jadi yang siap pakai kebanyakkan orang mengartikan industri itu

identik dengan pabrik dan kegiatan mengolah untuk hasil produksi

elektronik maupun produksi tekstil Tujuan dari adanya sebuah industri

adalah untuk memenuhi kebutuhan mulai dari kebutuhan pokok hingga

kebutuhan tersier dan lebih tepatnya didirikannya sebuah industri di

dalam bisnis bertujuan untuk memperoleh keuntungan pasar yang

sebesar-besarnya

Dalam mendirikan sebuah industri pemilihan lokasi merupakan hal

yang sangat penting letak lokasi antara jenis industri yang satu dengan

industri jenis lainnya memiliki pandangan dan pertimbangan yang

12

Mela Widya KumalasariFaktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Pemilihan Lokasi Industri

Manufaktur Skala Besar dan Sedang (Studi Kasus Kecamatan Jaten dan Kecamatan Gondangrejo

Kabupaten Karanganyar)(Universitas Sebelas Maret SkripsiTahun 2012) hal13

14

berbeda-beda baik itu dari sudut perusahaan maupun dari kebijakan

pemerintah Terdapat pemilihan lokasi yang dikarenakan dekat dengan

tempat pengambilan bahan baku misalnya industri semen yang

kebanyakkan letaknya tidak jauh dari lokasi bahan baku yaitu gunung

kapur kemudian lokasi industri yang dekat dengan pasarpun juga seperti

tekstil contohnya di Solo industri batik Solo yang terletak dekat dengan

pasar adapula industri yang didirikan lokasinya dipilih pada daerah yang

terdapat upah tenaga kerja yang murah daerah yang memiliki UMR yang

rendah seperti mendirikan pabrik di Papua dan di Surabaya sangat jauh

berbeda kalau di Papua upah pekerja mahal sedangkan di Surabaya upah

pekerja masih relatif rendah Jadi lebih menguntungkan mendirikan

industri di Surabaya13

b Jenis-jenis Industri

Sektor Industri Manufaktur dapat digolongkan menjadi 24 jenis

industri menurut KBLI 2009 (Klasifikasi Lapangan Usaha Indonesia

tahun 2009) kemudian dari 24 jenis industri tersebut dapat

dikelompokkan menjadi 4 kelompok besar industri dari Dinas

Perindustrian Perdagangan dan Koperasi sebagai berikut

1 Industri logam mulia mesin dan elekronika yaitu industri logam

dasar industri barang logam kecuali mesin dan peralatannya industri

komputer barang elektronik dan optik industri peralatan listrik

industri mesin dan perlengkapan industri kendaraan bermotor trailer

dan semi trailer industri alat angkutan lainnya jasa repasrasi dan

pemasangan mesin dan peralatan14

2 Industri kimia dan kertas yaitu industri kertas dan barang dari kertas

industri percetakan dan reproduksi media rekaman industri produk

dari batu bara dan pengilangan minyak bumi industri bahan kimia dan

13

Muhammad TeguhEkonomi Industri(JakartaRaja Grafindo Persada2010) cetakan ke-1 hal

231 14

Mela Widya KumalasariFaktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Pemilihan Lokasi Industri

Manufaktur Skala Besar dan Sedang (Studi Kasus Kecamatan Jaten dan Kecamatan

Gondangrejo Kabupaten karanganyar)(SoloUniversitas Sebelas Maret2012)SkripsiProdi

Perencanaan Wilayah dan Kota jurusan Arsitektur Fakultas Teknik hal 14

15

barang dari bahan kimia industri farmasi produk obat dan jamu

industri karet dan plastik industri barang galian bukan logam15

3 Industri tekstil dan aneka yaitu industri makanan industri minuman

industri pengolahan tembakau industri ekstil industri pakaian jadi

industri kulit barang dari kulit dan alas kaki industri pengolahan

lainnya16

4 Industri agro dan hasil hutan yaitu industri kayu barang dari kayu

dan gabus (tidak termasuk furniture dan barang anyaman

bamburotan sejenisnya) industri furniture17

Berdasarkan skalanya industri dibagi menjadi 2 klasifikasi besar yaitu

industri skala besar dan industri skala menengah menurut Departemen

Tenaga Kerja yaitu

a Industri besar dengan jumlah tenaga kerja lebih dari 100 orang pekerja

b Industri menengah dengan tenaga kerja 20-99 orang pekerja18

Industri besar dan menengah kebanyakkan didirikan pada tempat-

tempat tertentu lain halnya dengan industri rumah tangga yang menyebaar

dimana-mana dan relatif jumlah pekerja lebih sedikit kurang dari 20 orang

pekerja Sebuah industri selalu memiliki faktor-faktor yang mempengaruhi

pemilihan lokasi industri yang dapat menghambat dan dapat mendorong

kegiatan industri Pengusaha bertaraf internasional pada umumnya

memilih lokasi yang memiliki potensi pasar yang seluas mungkin Bahkan

untuk mendirikan sebuah perusahaan seseorang akan memilih negara

mana yang miliki lokasi strategis dan paling menguntungkan faktor yang

dipertimbangkan antara lain adalah upah buruh jaminan keamanan

fasilitas penunjang daya serap pasar lokal maupun interlokal dan

aksesibilitas dari tempat produksi ke wilayah pemasarannya Faktor lain

yang perlu dipertimbangkan adalah faktor geografi seperti keadan alam

cuaca iklim topografi tanah sumber bahan baku yang berasal dari alam

15

Ibid 16

Ibid 17

Ibid 18

Ibid h 8

16

jumlah penduduk serta ketersediaan energi dan sumber daya lainnya

seperti air energi tenaga angin dan lain-lain19

Menurut Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang bahwa industri

dibagi menjadi 4 kelompok yaitu

a Industri besar (banyaknya tenaga kerja 100 orang atau lebih)

b Industri sedang (banyaknya tenaga kerja 20-99 orang)

c Industri kecil (banyaknya tenaga kerja 5-19 orang)

d Industri rumah tangga (banyaknya tenaga kerja 1-4 orang)

Pengelompokkan industri ini tidak didasarkan pada besarnya modal

perusahaan atau perusahaan tersebut pada proses produksi menggunakan

tenaga manusia ataupun tenaga mesin tetapi berdasarkan tenaga kerja20

c Lokasi Industri

Ada beberapa pendapat dari para ahli yang berasal dari Jerman

mengenai penempatan lokasi industri yang biasa disebut dengan teori

lokasi industri Sebelum membahas mengenai teori lokasi terlebih dahulu

dibahas mengenai arti lokasi di sini arti lokasi merupakan ruang baik itu

ruangantempat yang berada di permukaam bumi maupun di bawah

permukaan bumi selama manusia dapat menjangkaunya itu merupakan

lokasi Setelah mengetahui pengertian dari lokasi terdapat kajian

mengenai teori lokasi yang dimaksud dengan teori lokasi adalah ilmu

yang menyelidiki tata ruang kegiatan ekonomi bisa disebut juga alokasi

geografis dari sumber-sumber yang langka secara hubungan dan

pengaruhnya dengan lokasi dari berbagai kegiatan industri berbagai

macam usaha baik itu usaha ekonomi maupun sosial Dengan adanya teori

lokasi segala pembangunan seperti membangun perumahanpemukiman

daerah industri pasar tempat ibadah lahan persawahan kebun

pertambangan sekolah itu dapat dihitung keterjangkauan (jarak antara

tempat satu dengan yang serta serta waktu tempuh untuk menuju lokasi

19

Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet

ke-6 hal150 20

Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang yang diunduh pada Rabu 7 November 2018 pukul

0321 WIB

17

tujuan) sehingga dalam pembangunan industri dapat diperkirakan

terjangkau tidaknya terhadap masyarakat karena semakin jauh pasar dari

pemukiman maka semakin turun minat masyarakat untuk belanja di pasar

begitupun sebaliknya semakin terjangkaunya jarak antara pemukiman

warga dengan pasar maka semakin tinggi pula minat warga yang ingin

belanja di pasar Dari segi perusahaan industripun juga

mempertimbangkan jarak tempuh serta mengambil letak strategis dalam

memilih sebuah lokasi industri yang dekat dengan bahan baku dan dekat

dengan pasar karena akan berpengaruh pada biaya angkut Baik biaya

angkut dari sumber bahan baku dengan lokasi industri pengolahan

maupun biaya angkut dari industri pengolahan ke pasar21

Pada penentuan

lokasi industri terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi diantaranya

sebagai berikut

1 Factor Endowment meliputi yang pertama yaitu sumber daya alam

(SDA) dan energi (baik yang terdapat di permukaan bumi maupun di

dalam bumi dan apapun yang terkandung di dalamnya) yang kedua

yaitu sumber daya manusia (SDM) dan Modal Setiap wilayah

memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda-beda ada wilayah

yang sumber daya alamnya melimpah tetapi tingkat ekonominya

lemah ada pula wilayah yang tingkat ekonominya tinggi tetapi sumber

daya alamnya kurang22

2 Sumber daya manusia dalam hal ini sumber daya manusia

dikelompokkan menurut jenis keahlian yang dimilikinya Jenis

keahlian atau skill tiap orang berbeda-beda bahkan dalam hal industri

dapat dipengaruhi sebuah wilayah dan budaya dari wilayah tersebut

Seperti industri aksesoris rumah tangga dan kerajinan tangan dari

kayu kebanyakkan ditemui di daerah Yogyakarta dengan wilayah

yang kaya budaya dan salah satu budaya itu ada kerajinan tangan dari

kayu seperti halnya juga di Solo yang terkenal dengan batik Solo

21

Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet

ke-6 hal122 22

Ibid

18

bahkan sebagian besar industri di wilayah Solo adalah membatik

Membatik membutuhkan keahlian khusus dan mayoritas penduduk

juga memiliki keahlian yang sama yaitu membatik Di daerah

Yogyakarta pun juga begitu karena mayoritas penduduk ahli dalam

kerajinan tangan dari kayu maka industri yang meluas yaitu industri

kayu (patung binatang hiasan dinding topeng pigura alat dapur

seperti nampan saringan sutil dan lainnya)23

3 Modal dapat dibagi menjadi dua yaitu modal fisik dan modal

nonfisik Modal fisik artinya modal yang digunakan dalam proses

produksi seperti tanah untuk lokasi industri serta bangunan mesin-

mesin dan alat-alat produksi kendaraan dan uang Modal yang

nonfisik bisa berupa saham perusahaan dan jasa Modal juga

berpengaruh pada pemilihan lokasi industri karena lokasi industri bisa

dimana saja asalkan modal yang di miliki besar untuk pengembangan

industri tersebut24

4 Pasar dan harga pengaruh terhadap penentuan lokasi salah satunya

adalah pasar dan harga karena industri tidak akan berkembang tanpa

adanya pasar serta jarak dan biaya angkut dari industri ke pasar juga

berpengaruh pada keuntungan sebuah perusahaan industri Harga juga

sangat berpengaruh pada penentuan lokasi industri karena apabila

lokasi industri jaraknya jauh dengan pasar maka harga bahan output

yang dijual akan lebih tinggi dari harga pasar karena biaya angkut

yang tinggi menyebabkan harga jual naik apabila harga jual naik

maka minat beli masyarakat akan menurn dan ini menyebabkan

kerugian perusahaan25

5 Kebijakan pemerintah untuk penentuan lokasi industri pemerntah

juga sangat mempengaruhi terhadap lokasi dimana seharunya lokasi

industri terbut didirikan Keputusan pemerintah adalah hal yang tidak

23

Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet

ke-6 hal122 24

Ibid 25

Ibid

19

bisa diganggu gugat oleh pihak perusahaan dalam penentuan wilayah

industri apabila pemerintah sudah memutuskan kebijakan

pembangunan wilayah industri di lokasi A maka mau tidak mau

pembangunan industri haru di lokasi A dan apabila pemerintah

mengeluarkan kebijakkan kawasan industri harus dibangun di wilayah

B maka pembangunan industri harus di wilayah B Kebijakkan

tersebut ditentukan dan diterapkan oleh pemerintah serta tidak

berpihak pada kepentingan produsen dan konsumen26

d Teori Lokasi menurut para ahli

Penentuan lokasi industri terdapat beberapa teori dari para ahli

diantaranya ada Teori Lokasi Walter Christaller Teori Lokasi Johann

Henrich Von Thunen Teori Lokasi Alfred Weber Teori Lokasi August

Losch Berikut teori lokasi dari para tokoh ahli beserta penjelasannya

yang terdapat dalam buku yang berjudul ldquoEkonomi Regional Teori dan

Aplikasirdquo oleh Drs Robinson Tarigan MRP pada tahun 2012

1 Teori Lokasi Walter Christaller

Christaller terkenal dengan pemikirannya yaitu K=3 yang

merupakan suatu sistem geometri Ciri-ciri pengembangan suatu

wilayah menurut Christaller adalah yang pertama wilayahnya adalah

dataran tanpa roman semua adalah datar dan sama Kedua gerakan

dapat di laksanakan ke segala arah (Isotropic Surface) Ketiga

penduduk memiliki daya beli yang sama dan tersebar secara merata

pada seluruh wilayah Ke empat konsumen bertindak rasional sesuai

dengan prinsip minimisasi jarakbiaya Di dalam uraian terdapat

asumsi 1 sampai dengan 3 secara bertahap akan di longgarkan

sehingga kita akan mendekati kondisi pada dunia nyata27

Dalam teori

lokasi ini terdapat istilah Range dan Threshold Range adalah jarak

26

Muhammad TeguhEkonomi Industri(JakartaRaja Grafindo Persada2010) cetakan ke-1 hal

231-243 27

Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet

ke-6 hal124

20

yang harus ditempuh oleh seseorang untuk mendapatan barang yang

dibutuhkan atau disebut juga jangkauan sedangkan threshold adalah

luas pasar minimal Contohnya terdapat satu keluarga yang

menghasilkan komoditi beras yang dijualnya berada pada yang

membutuhkan berdasarkan harga pasar Harga beras itu Rp 10000

per kg misalnya semua warga setempat membutuhkan beras dan

menetapkan anggaran sebesar R 60000 perhari untuk membeli beras

Warga yang rumahnya dekat dengan produsen maka dapat membeli

beras sebanyak 6 kg tiap harinya Tetapi orang yang tinggal lebih jauh

akan mengeluarkan ongkos transportasi misalnya biaya ongkosnya

Rp5000km Maka orang yang tinggal lebih jauh 2km membayar

ongkos sebesar Rp 10000 jadi hanya dapat membeli beras sebanyak

5 kg Begitupun warga yang rumahnya jauh dari produsen radius 4 km

maka dia hanya bisa membeli beras sebanyak 4 kg ini akan terjadi

terus menerus sampai radius 10 km dan hanya dapat membeli 1 kg

dengan perhitungan Rp 60000 - (5000x10) = 10000 hanya dapat

membeli 1 kg beras Dengan demikian luas jaringan pasar apabila

tidak ada produsen beras yang lain maka luas jangkauan pasar (range)

adalah 10 km ke segala arah

Setiap usaha industri atau produksi membutuhkan biaya dan

secara ekonomi biaya dibagi menjadi dua macam yaitu biaya tetap dan

biaya variabel biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tetap tidak

bergantung dengan banyak jumlah produksi atau penjualan contohnya

sewa temapattoko listrik PDAM dan tagihan telepon Sedangkan

biaya variabel adalah biaya yang bisa berubah-ubah kapan saja karena

tergantung dengan jumlah produksi dan jumlah penjualan contohnya

biaya upah pekerja yang lembur upah pekerja borongan dan biaya

membeli bahan baku yang kapan saja bisa naik dan bisa turun

Misalnya saja penjual beras yang mengeluarkan biaya tetap setiap

harinya sebesar Rp100000 dan biaya variabelnya Rp5000 per hari

untuk dijual Berapakah kg beras yang jual per hari agar produsen

21

tidak rugi sehingga dia bisa bertahan sebagai penjual beras Selisih

antara harga jual dengan biaya variabel 10000 - 5000 = 5000 selisih

ini harus bisa menutup biaya tetap Jadi jumlah beras yang harus

terjual adalah 100000 5000 = 20 kg pada penjualan 20 kg beras

maka total penjualan 20 x 10000 = 200000 dan total pengeluaran

adalah 100000 + (20 x 5000) = 200000 pada titik ini penjual berada

pada titik impas (break event point) artinya tidak untung dan tidak

rugi apabila penjual bisa menjual beras lebih dari 20 kg per hari maka

akan mendapatkan untung Hal ini merupakan hubungan antara range

(jangkauan) dan threshold (luas pasar minimal) dan dapat

digambarkan seperti Gambar 2128

Gambar 21 Luas jangkauan range dan threshold

2 Teori Lokasi Alfred Weber

Weber adalah seorang ahli ekonom Jerman tahun 1909

Teori lokasi menurut weber adalah lokasi pemilihan untuk

industri yang didasari pada prinsip minimasi biaya Dimana

lokasi industri dipilih atas dasar biaya transportasi dan tenaga

kerja dijumlahkan dan harus minimum Karena yang dicari pada

sebuah usaha adalah keuntungan jadi biaya pengeluaran harus

seminim mungkin dan keuntungan akan besar Uraian tentang

Weber ini mengikuti uraian yang terdapat dalam buku John

28

Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012)

cetke-6 hal123-127

22

Glasson1974 Ddalam perumusan modelnya Weber bertitik

tolak pada asumsi

1 Unit telaah-an adalah suatu wilayah yaang terisolasi iklim

yang homogenkonsumen terkonsentrasi pada beberapa

pusat konsdisi pasar adalah persaingan sempurna

2 Beberapa SDA seperti air batu bata dan pasir tersedia

dimana-mana dalam jumlah yang memadai

3 Material lainnya seperti bahan bakar mineral dan tambang

tersedia secara sporadis dan hanya terjangkau pada beberapa

tempat terbatas

4 Tenaga kerja tidak menyebar secara merata tapi

berkelompok pada beberapa lokasi dan dengan mobilitas

yang terbatas

Menurut Weber ada 3 faktor yang sangat mempengaruhi

pemilihan lokasi industri yaitu biaya transportasi upah tenaga kerja

dan kekuatan aglomerasi Biaya transportasi merupakan faktor

utama dibandingkan yang lainnya masih bisa dimodifikasi kalau

biaya transportasi itu sesuai dengan jarak biaya angkut bahan baku

dan biaya distribusi hasil produksi

Gambar 22 Locational Triangle dari Weber

23

Pada gambar di atas di misalkan sumber bahan baku yang

lokasinya berbeda yaitu M1 dan M2 dan pasar berada pada arah

yang lain Dengan demikian terdapat 3 arah lokasi sehingga ongkos

angkut termurah adlah pada pertemuan 3 arah tersebut Dari

gambar tersebut terlihat bahwa lokasi optimum terdapat pada titik

lingkaran hitam Untuk menunjukkan apakah lokasi optimum

tersebut lebih dekat ke lokasi dekat dengan bahan baku atau dekat

dengan pasar Weber merumuskan Indeks material (IM) sebagai

berikut

IM =

Apabila IM gt1 perusahaan akan berlokasi dekat dengan

bahan baku dan apabila IM lt 1 maka perusahaan akan berlokasi

dekat dengan pasar Biaya tenaga kerja adalah faktor kedua yang

dapat mempengaruhi lokasi industri Hal ini dapat terjadi apabila

penghematan biaya tenaga kerja per unit produksi lebih besar

daripada tambahan biaya transportasi per unit produksi lebih

besar karena berpindahnya lokasi ke dekat sumber tenaga kerja

Seperti yang disajikan pada Gambar 23

Gambar 23Kurva Isodapan dari Weber

Jika titik T adalah tempat dengan biaya transportasi

minimum maka di luar T tersebut dapat di buat titik ndashtitik dengan

tingkat biaya transportasi yang sama penyimpangannya dari titik T

24

Apabila titik-titik antara satu dan yang lain dihubungkan akan

membentuk lingkaran seperti pada Gambar 23 lingkaran-lingkaran

tersebut menadi tingkat biaya transportasi terendah terletak pada

titik T sedangkan semakin jauh dari titik T maka biaya transportasi

akan semakin mahal Tetapi berbeda dengan biaya tenaga kerja

semakin dekat dengan titik T maka biaya tenaga kerja semakin

tinggi Weber menghubungkan biaya transporatsi minimum dengan

lokasi aglomerasi karena memberikan keuntungan berupa salaing

membutuhkan produk di antara berbagai industri mungkin telah

tersedia fasilitas seperti listrik air perbengkelan dan pemondokan

Fasilitas ini akan menurunkan biaya peroduksi atau kebutuhan

modal karena kalau terpisah jauh mka semua fasilitas harus

dibangun sendiri29

3 Teori Lokasi August Losch

August Losch merupakan tokoh ekonom yang juga berasal dari

Jerman dan menulis buku dalam bahasa Jerman pada tahun 1939

Kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris tahun 1954

dengan judul The Economics of Location Losch mengatakan

bahwa lokasi penjual sangat berpengaruh terhadap jumlah

konsumen yang dapat digarapnya makin jauh dari tempat penjual

maka makin rendah atau sedikit konsumen yang ingin membeli

barang yang dijual tersebut Karena biaya transportasi semakin jauh

akan semakin mahal Produsen harus memilih lokasi yang

menghasilkan penjualan terbesar yang identik dengan penerimaan

terbesar Pandangan ini mendukung pandangan Christaller dan

menyarankan untuk menempatkan tempat produksi di pasar atau

dekat dengan pasar Terhadap pendapat Losch perlu di ingaat

bahwa saat ini industri telah di larang keras didirikan di dalam kota

tetapi di pinggir kota atau bahkan di luar kota karena damapk

29

Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet

ke-6 hal137-143

25

adanya industri adalah menghasilkan limbah sehingga kota akan

tercemar dengan limbah industri30

4 Teori Lokasi Johann Henrich Von Thunen

Johann Heinrich Von Thunen merupakan tokoh yang berasal

dari Jerman pada tahun 1826 Von Thunen mengupas tentang

perbedaan lokasi dari berbagai kegiatan pertanian atas dasar

perbedaan sewa tanah (pertimbangan ekonomi) Dalam bukunya

yang berjudul Der Isolierte Staat in Beziehung auf Land

Wirtschaft Von Thunen mengasumsikan sebagai berikut

1) Wilayah analisis bersifat terisolir (Isolated State) sehingga

tidak terdapat pengaruh pasar dari kota lain

2) Tipe pemukiman adalah padat di pusat wilayah (pusat pasar)

dan makin renggang kuarang padat semakin jauh jaraknya dari

puasat wilayah

3) Seluruh wilayah model memiliki iklim tanah topografi yang

seragam

4) Fasilitas pengangkutan adalah primitif sesuai dengan

zamannya dan relatif seragam yang dihitung bukan jaraknya

tetapi berat barang yang di angkut

5) Kecuali perbedaan jarak ke pasar semua faktor alamiah yang

mempengaruhi penggunaan tanah adalah seragam dan konstan

Berdasarkan asumsi diatas Von Thunen membuat kurva

hubungan sewa tanah dengan jarak ke pasar seperti pada

Gambar 24

30

Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet

ke-6 hal145-148

26

Gambar 24 Kurva perbedaan sewa tanah sesuai dengan

Perbedaan jarak kepasar

Dari gambar tersebut terlihat tingkat sewa tanah adalah

paling mahal di pusat pasar dan makin rendah apabila makin

jauh dari pasar Berdasarkan perbandingan (selisih) antara harga

jual dengan biaya produksi masing-masing jenis produksi

memiliki kemampuan yang berbeda untuk membayar sewa

tanah Makin tinggi kemampuannya untuk membayar sewa

tanah makin besar kemungkinan kegiatan itu berlokasi dekat ke

pusat pasar Selain itu masing-masing jenis kegiatanproduksi

memiliki kurva permintaaan atas taanah berupa kurva tak acuh

(indeference curve) yang menggambarkan hubungan antara

sewa tanah dan jarak dari pasar Kemiringan kurva berbeda

antara satu jenis kegiatanproduksi dengan kegiatanproduksi

lainnya Ada kura yang menurun tajam agak taajam agak

landai dan landai Misalnya ada dua jenis kegiatan A dan B

yang masing-masing memiliki kurva tak acuh dengan

kelandaian yang berbeda seperti berikut31

31

Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet

ke-6 hal148-151

27

Gambar 25 Perbedaanan kurva sewa tanah untuk kegiatan

Berbeda

Kurva A menggambarkan kegiatan A yang dimana kegiatan

tersebut berlokasi lebih dekat dengan pasar daripada lokasi

kegiatan B Kurva keduanya berbanding terbalik dan

berpotongan pada suatu titik dan bila dilihat yang sampai lebih

dulu pada titik potongan kurva tersebut adalah kegiatan A

Analisis seperti ini dapat dilanjutkan dengan berbagai kegiatan

lainnya yang berbeda yang membutuhkan penggunaan tanah

Seperti yang disajikan pada Hasilnya adalah suatu pola

penggunaan tanah berupa diagram cincin yang pada waktu itu

adalah seperti gambar yang di sajikan pada Gambar 27

Gambar 26 Diagram cincin dari Von Thunen

28

Menurut Von Thunen bahwa sewa tanah adalah hal sangat

sangat berpengaruh pada sebuah pembangunan dan pendirian

lokasi industry Perkembangan dari teori Von Thunen selain harga

tanah yang semakin dekat dengan pasar maka semakin tinggi dan

semakin rendah harga sewa bila lokasi semakin auh dari pusat kota

Harga taanah dan harga sewa tanah tinggi pada tempat yang

strategis yaitu pada akses jalur utama atau jalan utama misalnya

saja lokasi usaha dekat di pinggir jalan antar provinsi seperti jalur

pantai utara lokasi di pinggir jalur utama menuju pusat kota seperti

Jalan Sudirman yang terleta di pusat kota maka harga tanah di

sekitar lokasi tersebut akan lebih mahal32

Berbagai teori yang berkaitan dengan lokasi industri mengatakan

bahwa SDM atau pekerja upah pekerja biaya produksi dan biaya

distribusi dalam industri sangatlah penting Selain itu faktor lain yang

juga berpengaruh dalam penempatan lokasi industri yaitu sewa tanah

biaya transportasi dan pemasaran juga merupakan unsur penting yang

haarus ada dalam pendirian industri baik industri sedang maupu industri

besar

5 Pengembangan Industri Gula

Gula adalah suatu karbohidrat sederhana yang menjadi sumber

energi dan komoditi perdagangan utama Dalam buku yang berjudul

ldquoIndustri Gula Nasional Beberapa Catatan Pentingrdquo pengertian gula

menurut Arifin tahun 2008 gula adalah salah satu komoditas pertaniann

yang telah di tetapkan oleh pemerintah Indonesia sebagai komoditas

khusus di dalam forum perundingan Organisasi Perdagangan Dunia

(WTO) bersama dengan sejumlah komoditas pertanian lainnya yakni

beras jagung dan kedelai33

Industri gula memproduksi dua jenis gula

untuk dua kelompok pembeli yang berbeda yakni gula kristal putih

32

Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet

ke-6 hal137-140 33

Tulus TambunanIndustri Gula NasionalBeberapa Catatan Penting Jakarta Penerbit

Universitas Trisakti2012 halaman 6

29

(GKP) atau dalam bahasa awam disebut gula pasir yang berbasis tebu

rakyat untuk masyarakat atau konsumsi akhir dan gula kristal rafinasi

(GKR) untuk non konsumsi akhiryaitu sejumlah industri seperti industri

makanan dan minuman dan industri farmasi34

Seperti yang telah

diketahui sebelumnya bahwa pabrik itu identik dengan kata industri jadi

yang dinamakan Pabrik Gula adalah tempat yang di gunakan dalam

proses pembutan gula pasir dari tebu batangan menjadi butiran kristal

gula yang siap di pasarkan

Industri gula nasional pernah mengalami zaman keemasan namun

sejak era reformasi 1998 setelah munculnya krisis keuangan Asia 1997-

1998 hingga sekarang ini Indonesia cenderung semakin tergantung

padagula impor baik mentah maupun untuk konsumsi langsung35

Besarnya ketergantungan Indonesia atas impor gula disebabkan antara

lain oleh kualitas GPR hasil produksi lokal yang rendah Hal terakhir ini

disebabkan oleh dua hal yakni akibat mesin-mesin yang di gunakan di

pabrik-pabrik gula di dalam negeri sudah sangat tua dan terkait

rendahnya kualitas tebu hasil dalam negeri dibandingkan gula

mentahkasar impor36

2 CSR (Corporate Social Responsibility)

a Pengertian Corporate Social Responsibilty (CSR)

Corporate Social Responsibility tidak begitu familiar di telinga

masyarakat awam mereka lebih mengenal dengan nama tanggung jawab

perusahaan Berbagai pendapat yang berbeda-beda mengenai CSR

Tangung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility

(CSR) pada dasarnya adalah sebuah kebutuhan bagi korporat untuk dapat

berinteraksi dengan komunitas lokal sebagai bentuk masyarakat secara

keseluruhan Kebutuhan korporat untuk beradaptasi dan guna mendapatkan

keuntungan sosial dari hubungannya dengan komunitas lokal sebuah

34

Ibid h7 35

Ibid h260 36

Tulus TambunanIndustri Gula NasionalBeberapa Catatan Penting Jakarta Penerbit

Universitas Trisakti2012 halaman 262-263

30

keuntungan sosial sebuah kepercayaan (trust)37

Sedangkan menurut The

World Business Council for Susttainable Development (WBCSD) bahwa

CSR itu adalah sebuah komitmen dalam bisnis untuk berkontribusi dan

ikut andil dalam pembanguan ekonomi berkelanjutan bekerja dengan para

karyawan perusahaan keluarga karyawan tersebut berikut konmuniti-

komuniti setempat (lokal) dan masyarakat sekitar secara keseluruhan

dalam rangka meningkatkan mutu kehidupan38

Pengertian CSR menurut para ahli diantaranya sebagai berikut

a Menurut Busyra Azheri dalam bukunya Corporate Social

Responsibility Dari Voluntary menjadi Mandatory menjelaskan

bahwa CSR adalah sebagai komitmen perusahaan untuk

melaksanakan kewajiban yang didasarkan atas keputusan untuk

mengambil kebijakan dan tindakan dengan memperhatikan

kepentingan para stakeholder dan lingkungan dimana perusahaan

melakukan aktivitasnya yang berlandaskan pada ketentuan hukum

yang berlaku39

b Menurut Farmer dan Hogue menyatakan bahwa CSR adalah

komitmen perusahaan untuk mampu memberikan apa yang

masyarakat inginkan jadi perusahaan tidak hanya menyediakan

barang dan memberi pelayananterhadap pembeli barang namun juga

membantu dalam menyelasikan masalah-masalah seputar

masyarakat40

c Menurut Mursquoman Nuryana CSR adalah sebuah pendekatan dimana

perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi bisnis

37

Bambang Rudito dan Melia FamiolaCSR( CorporateSocal Responsibility)(Bandung Rekayasa

Sains2013) hal1 38

Partogi Saoloan Samosir Analisis kebijakan Corporate Social Responsibility Berkelanjutan

pada Industri otomotif di Indomobil Group Institut Pertanian Bogor Disertasi2011 39

Busyra AzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary menjadi

MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 28 40

Ibid h27-28

31

mereka dan dalam interaksi mereka dengan pemangku kepentingan

Stakeholder berdasarkan prinsip kesukarelawanan dan kemitraan41

d Davis dan Frederick pada tahun 1992 menyatakan bahwa CSR adalah

sebagai kewajiban organisasi bisnis atau perusahaan unuk mengambil

bagian dalam kegiatan yang bertujuan untuk kepentingan organisasi

itu sendiri42

Dari beberapa pendapat para ahli mengenai CSR maka penulis dapat

menyimpulkan mengenai pengertian CSR adalah sebuah tanggung jawab

perusahaan terhadap karyawan masyarakat sekitar yang bertujuan untuk

menjalin kerjasama agar terciptanya kelancaran dalam kegiatan

perusahaan Tetapi masyarakat awam masih sedikit yang mengetahui apa

itu CSR karena kebanyakkan masyarakat mengetahui bahwa itu tanggung

jawab perusahaan saja

b Pandangan Corporate Social Responsibility menurut Islam

Menurut beberapa ahli menyatakan bahwa pengertian dari CSR

adalah tanggung jawab sosial perusahaan yang wajib dilaksanakan baik

perusahaan milik swasta maupun milik negara untuk rakyat dan

lingkungan sekitar perusahaan industri tersebut Seperti yang dijelaskan

dalam Al Qurrsquoan bahwasanya CSR di adakan untuk mencegah dan

menanggulangi masalah sosial dan lingkungan yang ditimbulkan akibat

suatu kegiatan perusahaan seperti dalam QS Ar-rum ayat 41 yaitu

دي لبحر ٱو لبر ٱف لفساد ٱظهر ذقهم بعض لناس ٱبما كسبت أ ل

رجعون لذيٱ ١٤عملوا لعلهم

Artinya

Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena

perbuatan tangan manusia supaya Allah merasakan kepada mereka

41

Ibid h 28 42

Ibid h 27

32

sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka agar mereka kembali (ke

jalan yang benar)QS Ar-Rum ayat 4143

Dalam ayat di atas diterangkan bahwa sekarang ini telah banyak

sekali ketidak adilan atas lingkungan sekitar dan kecerobohan manusia

yang tidak mempedulikan lingkungan sekitar Tidak sedikit orang yang

mendirikan perusahaan tidak sesuai undang-undang dan AMDAL sehingga

program CSR diadakan CSR adalah sebuah program yang diharuskan

untuk seluruh BUMN di Indonesia Ayat di atas berpesan bahwa adanya

bencana alam merupakan akibat tingkah laku manusia yang tidak

bertanggung jawab begitupun juga dengan QS Al-Arsquoraf ayat 85 yaitu

قوم وإلى با قال ن أخاهم شع ٱعبدوا ٱمد ن إ لل رهما لكم م ه غ ۥ ل

كم فأوفوا ب ن ر نة م ل ٱقد جاءتكم ب لناس ٱول تبخسوا لمزان ٱو لك

اءهم ول تفسدوا ف ر لكم إن ل ٱأش لكم خ حها ذ رض بعد إلل

ؤمنن ٥٨كنتم م

Artinya

dan (kami telah mengutus) kepada penduduk Mad-yan saudara mereka

Syuaib ia berkata Hai kaumku sembahlah Allah sekali-kali tidak ada

Tuhan bagimu selain-Nya Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti

yang nyata dari Tuhanmu Maka sempurnakanlah takaran dan

timbangan dan janganlah kamu kurangkan bagi manusia barang-barang

takaran dan timbangannya dan janganlah kamu membuat kerusakan di

muka bumi sesudah Tuhan memperbaikinya yang demikian itu lebih baik

bagimu jika betul-betul kamu orang-orang yang beriman (QS Al-Arsquoraf

ayat 85)44

43

QS Ar-rum 3041 44

QS Al Arsquoraf 0185

33

Dalam ayat di atas terdapat hubungan yang erat dengan arti dari

Corporate Social Responsibility karena di dalam ayat tersebut ldquoMaka

sempurnakanlah takaran dan timbangan dan janganlah kamu kurangkan

bagi manusia barang-barang takaran dan timbangannya dan janganlah

kamu membuat kerusakan di muka bumi sesudah Tuhan memperbaikinyardquo

menjelaskan bahwa takaran dan timbangan janganlah dikurangkan masuk

dalam konsep CSR bahwa dengan adanya sebuah perusahaan dengan

kegiatan yang dapat menyebabkan lingkungan tercemar haruslah

perusahaan memperhatikan AMDAL sebelum memulai kegiatan industri

pada sebuah perusahaan serta masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi

pabrik Jangan sampai merusak lingkungan dan aspek sosial didalamnya

c Ruang Lingkup Corporate Social Responsibility

Menurut John Elklingtonrsquos terdapat tiga aspek yang dikenal dengan

Triple bottom lines atau di sebut3P (ProfitPlanetPeople) meliputi

kesejahteraan atau kemakmuran ekonomi peningkatan kualitas lingkungan

dan keadilan sosial Setiap perusahaan yang ingin menerapkan konsep

pembangunan berkelanjutan harus memperhatikah 3P tersebut45

Ketiga

aspek tersebut dapat direalisasikan melalui sebuah kegiatan seperti yang

telah digambarkan pada Tabel 21

Tabel 21 Kegiatan Corporate Social Responsibility

No Aspek Muatan

1 Sosial Pendidikan pelatihan kesehatan perumahan

penguatan kelembagaan (secara internal termasuk

kesejahteraan karyawan) kesejahteraan sosial

olahraga pemuda wanita agama kebudayaan dan

sebagainya

2 Ekonomi Kewirausahaan kelompok usaha bersama unit

mikro kecil dan menengah (KUBUMKM)

agrobisnis pembukaan apangan kerja

infrastruktur ekonomi dan usaha produktif lainnya

45

Busyra AzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary menjadi MandatoryJakarta

PTRaja grafindo Persada2012halaman 34

34

3 Lingkungan Penghijauan reklamasi lahan pengelolaan air

pelestarian alam ekowisata penyehatan

lingkungan pengendalian polusi serta penggunaan

produksi dan energi secara efisien

Sumber Hardinsyah dan Muhammad Iqbal46

Menurut Hardinsyah dan Muhammad Iqbal untuk

mengimplementasikan 3 aspek tersebut dibutuhkan strategi tertentu yaitu

1 Penguatan kapasitas (Capacity Building)

2 Kemitraan (Collaboration)

3 Penerapan inovasi47

Menurut Archie B Carrol dalam skripsi Muhammad Subhi yang berjudul

Implementasi Corporate Social Responsibility PT Pertamina (Persero) pada

Program Studi Kesejahteraan MasyarakatUIN Syarif Hidayatullah tahun 2011

mejelaskan secara konseptual tanggung jawab sosial perusahaan yang

didasari tiga prinsip dasar yaitu piramida yang disebut Triple Bottom

Lines atau di sebut 3P yaitu

a Profit perusahaan harus tetap pada tujuan utamanya sebagai badan

usaha yaitu mencari keuntungan dari usaha tersebut dalam hal ini

usaha tersebut berbentuk PT (Perseroan terbatas)48

b Kedua yaitu People setiap perusahaan pasti menginginkan kelancaran

dalam usahanya selain itu perusahaan harus peduli terhadap

kesejahteraan terhadap masyarakat sekitar beberapa perusahaan

mengembangkan program CSR berupa bantuanbeasiswa pendidikan

pendirian sarana pendidikan dan kesehatan penguatan kapasitas

ekonomi bahkan perusahaan yang merancang berbagai skema

perlindungan sosial bagi warga masyarakat 49

46

Ibid h 35 47

Ibid h 36 48

Busyra AzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary menjadi

MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 36 49

Muhammad SubhiImplementasi Corporate Social Responsibility PT Pertamina

(Persero)SkripsiProgram Studi Kesejahteraan MasyarakatUIN Syarif Hidayatullah2011 hal20

35

c Ketiga adalah Planet perusahaan peduli terhadap lingkungan hidup

dan berkelanjutan keragaman hayati50

Pada sisi lain Brodshaw dan Vogel menyatakan ada 3 dimensi yang

harus diperhatikan sehubungan dengan ruang lingkup CSR antara lain

adalah51

1 Corporate Philantrophy adalah usaha-usaha amal yang di lakukan

oleh suatu perusahaan dimana usaha-usaha amal ini tidak

berhubungan secara langsung dengan kegiatan perusahaan Usaha-

usaha amal ini dapat berupa tanggapan langsung perusahaan atas

permintaan dari luar perusahaan atau juga berupa pembentukan suatu

badan tertentu seperti yayasan untuk mengelola usaha amal

tersebut52

2 Corporate responsibility adalah usaha sebagai wujud tanggungjawab

sosial perusahaan ketika sedang mengejar profitabilitas sebagai tujuan

perusahaan

3 Corporate policy adalah berkaitan erat dengan bagaimana hubungan

perusahaan dengan pemerintah yang berkaitan dengan posisi tawar

suatu perusahaan dengan adanya berbagai kebijaksanaan pemerintah

yang mempengaruhi perusahaan maupun masyarakat secara

keseluruhan53

d Teori Corporate Social Responsibility (CSR)

Corporate Social Responsibility terdapat 4 jenis antara lain sebagai

berikut54

1 Social Responsibility Theory merupakan kewajiban dari pihak direksi

untuk selalu menjalin kerjasama menjaga keharmonisan kepenting

pemegang saham (Share Holder) dan pemangku kepentingan

50

Ibid 51

Busyra AzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary menjadi

MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 36 52

Ibid 53

Busyra AzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary menjadi

MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 36 54

Partogi Saoloan Samosir Analisis kebijakan Corporate Social Responsibility Berkelanjutan pada

Industri otomotif di Indomobil Group Institut Pertanian Bogor Disertasi2011 halaman 19-20

36

stakeholder) Dalam teori ini berpendapat bahwa tanggung jawab

sosial menjadi kewajiban direksi dan manajemen saja atau lebih

menyempit dari hakikat CSR yang seutuhnya55

2 Hobbesian Leviatan theory isi dari teori ini adalah menghendaki

kontrol yang ketat dari pemerintah serta meniadakan upaya-upaya

lainya Teori ini menempatkan hanya pemerintah sebagai pihak yag

berwenang dan menentukan terhadap aktivitas CSR perusahaan dan

menegaskan alternatif lainnya dalam pengaturan CSR56

3 Corporate Govermance theory menghendaki adanya Corporate

Accountability dari direksi korporasi Teori ini cenderung lebih

mengamati pihak internal korporasi yaitu antara pemilik dan

manajemen korporasi57

4 Reflextive law theory digunakan untuk mengatasi kebuntuan atas

pendekatan formal terhadap kewajiban perusahaan dalam sistem

hukum Teori ini adalah teori hukum yang hanya menjelaskan adanya

keterbatasan hukum (Limit of law) dalam masyarakat yang kompleks

untuk mengarahkan perubahan sosial secara efektif58

e Prinsip Corporate Social Responsibility (CSR)

Corporate Social Responsibiliy atau taggung jawab perusahaan itu di

jalankan oleh perusahaan-perusahaan tertentu dan tidak semua perusahaan

memiliki CSR Terdapat beberapa syarat yang harus ada dalam

melaksanakan CSR syaratnya yaitu

1 Perusahaan haruslah sehat dan tumbuh artinya perusahaan harus

dapat memiliki profit atau keuntungan perusahaan yang cukup untuk

melakukan CSR

2 Harus memiliki sistem manajemen yang mampu mencakupmeng-

cover sehingga dapat mencapai tujuan yang di inginkan59

55

Ibid 56

Ibid 57

Ibid 58

Ibid 59

Partogi Ibid h 34

37

3 Menerapkan prinsip Triple bottom line

Terdapat 4 prinsip dasar dari GCG (Good Corporate Governance)

yaitu fairness transparency accountability dan responsibility)60

Terdapat satu prinsip lainnya yaitu independency CSR merupakan

penerapan dari salah satu point tersebut yaitu pertanggung jawaban

Responsibility Adapun pinsip-prinsip dalam CSR (Corporate Social

Reponsibility ) sebuah perusahaan adalah sebagai berikut

b) Transparency keterbukaan informasi dalam perusahaan

c) Accountability (akuntabilitas)danya kejelasan fungsi struktur sistem

dan pertanggungjawaban elemen perusahaan

d) Responsibility (tanggung jawab) kepatuhan perusahaan terhadap suatu

hal yang berlaku dalam perusahaan

e) Indpendency(kemandirian)perusahaan harus di kelola secara

profesional tanpa ada benturan kepentingan dan tanpa tekanan dari

pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku

Fairness (kesetaraan dan kewajaran) adanya sebuah keadilan dalam

berbagai hal baik peraturan dan keputusan pihak direksi sesuai dengan

ketentuan dan hukum yang berlaku61

f CSR dalam Peraturan Perundang-undangan

Menurut Undang-Undang Perseroan Terbatas No40 tahun 2007 Pasal

74 ayat 1menyebutkan bahwa Perseoan Terbatas yang menjalankan usaha

di bidang danatau yang bersangkutandengan sumber daya alam wajib

menjalankan tanggung jawab sosial dan lingkungan62

Pasal 74 UUPT

(Undang-Undang Perseroan Terbatas) terdiri dari 4 pasal dengan rumusan

sebagai berikut

60

Busyra AzheriCorporate Social Responsibility Dari Voluntary menjadi

MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 12 61

Shofiyatul Azimi Partisipasi dan Dampak Program CSR PTPN VII Terhadap Taraf Hidup

Masyarakat Gunung Dempo Sumatera SelatanInstitut Pertanian BogorSkripsi2013Hal 9 62

Bambang Rudito dan Melia FamiolaCSR( CorporateSocial ResponsibilityBandungRekayasa

Sains2013 hal12

38

1 Perseroanyang menjalankan kegiatan usahanya di bidang danatau

berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung

jawab sosial dan lingkungan

2 Tanggung jawab sosial sebagaimana di maksud pada ayat (1)

merupakan kewajiban perseroan yang di anggarkan dan di

perhitungkan sebagai biaya perseroan yang pelaksanaannya dilakukan

dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran

3 Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana yang di

maksud pada ayat (1) di kenai sanksi sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan

4 Ketentuan lebih lanjut mengenai tanggung jawab sosial dan

lingkungan diatur dengan peraturan pemerintah63

Terdapat juga peraturan CSR dalam hulum perusahaan yang di

gambarkan secara general melalui tabel yang seperti di sajikan pada Tabel

22

Tabel 22 Pengaturan Tanggung jawab Perusahaan dalam Ketentuan

Peraturan Perundang-undangan dalam Hukum Perusahaan64

No Bidang Ketentuan yang

mengatur

Pasal Keterangan

1

BUMN Undang-Undang

Nomor 19 tahun

2003 tentang

Badan Usaha

Milik Negara

Pasal 2

ayat (1)

huruf e

Turut aktif

memberikan

bimbingan dan

bantuan kepada

pengusaha

golongan ekonomi

lemah koperasi

dan masyarakat

PP No12 Tahun

1998 tentang

perusahaan

Perseroan

terbatas

Pasal 4

ayat( 2)

Persero dengan

sifat usaha tertentu

dapat

melaksanakan

penugasan khusus

untuk

63

GunawanWidjajaSeri Pemahaman Perseroan Terbatas (150 Tanya Jawab tentang Perseroan

Terbatas)JakartaForum Sahabat2008 hal95 64

Busyra AzheriCorporate Social Responsibility Dari Voluntary menjadi

MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 158

39

menyelenggarakan

fungsi kemanfaatan

umum

Peraturan

Mneteri Negara

BUMN Nomor

PERS-

05MBU2007

tentang Program

Kemitraan Badan

Usaha Milik

Negara dengan

Usaha Kecil dan

Program Bina

Lingkungan

Pasal 2 Kewajiban Persero

dan Perum untuk

melaksanakan

PKBL

Pasal 9 Sumber dana

PKBL

Pasal 11 Bentuk PKBL

2 Penanaman

modal

Pasal 3

ayat (1)

Asas penanaman

modal

Pasal 3

ayat (2)

Tujuan penanaman

modal

Pasal 10

ayat

(1)(3)(4)

Berkaitan denga

ketenagakerjaan

Pasal 15 Kewajiba

penanaman modal

Pasal 16 Tanggung jawab

penanaman modal

Pasal 17 Kewajiban

mengalokasikan

dana untuk

pemulihan

lingkungan

3 Perseroan

Terbatas

Undang-Undang

Nomor 40 tahun

2007 tentang

Perseroan

terbatas

Pasal 63 Rencana kerja

tahunan

Pasal 74

ayat

(1)(2)(3)

dan (4)

Peraturan tentang

tanggung jawab

sosial dan

lingkungan

Sumber diolah dari kajian pustaka65

3 Petani tebu

Ilmu pertanian merupakan disiplin ilmu yang mempelajari mengenai

bagaimana memanfaatkan sumber daya alam hayati agar menjadi manfaat

65

Busyra AzheriCorporate Social Responsibility Dari Voluntary menjadi MandatoryJakarta

PTRajagrafindo Persada2012halaman 158

Tabel 22 Lanjutan

40

bagi kehidupan kita dengan cara mengolah merawat tanaman untuk

memenuhi kebutuhan manusia sehari-hari66

Contohnya saja petani

jagung kedelai padi dan tebu Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ldquo

petani rdquo adalah orang yang pekerjaannya bercocok tanam67

Jadi petani

tebu berarti orang yang pekerjaannya bercocok tanam tebu Pada

penelitian ini petani tebu dapat di artikan orang yang memiliki lahan

kebun untuk di tanami tebu dan orang yang menyewa lahan untuk di

tanami tebu ini sama-sama di sebut petani tebu baik orang yang punya

lahan maupun orang yang menyewa lahan

4 Perekonomian

Pada perekonomian merupakan suatu alat ukur yang digunakan

untuk mengklasifikasikan atau menyebut bahwa masyarakat sudah

sejahtera adalah dengan mengukur ekonominya yaitu ekonomi dalam arti

kesehatan pendidikan dan tingkat pendapatan

a Pendidikan

Menurut John Dewey Pendidikan merupakan proses pendidikan

baik menyangkut daya pembentukan kemampuan dasar yang

fundamental baik menyangkut daya pikir atau daya intelektual

maupun daya emosional atau perasaan yang di arahkan kepada tabiat

manusia dan kepada sesamanya68

Menurut UU RI No 20 Tahun

2003 pasal 1 pada dasarnya jenjang pendidikan adalah tahapan

pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan

peserta didik tujuan yang akan dicapai dan kemampuan yang

dikembangkan Pendidikan menurut UU No 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional adalah usaha sadar dan terencana

untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

peserta didika secara aktif mengembangkan potensi dirinya

untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan pengendalian diri

kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta keterampilan yang

66

Tati Nurmala dkk Pengantar Ilmu Pertanian YogyakartaGraha Ilmu 2012 halaman 15 67

Kamus Besar Bahasa Indonesia 68

Marzuki Mahmud Landasan PendidikanCiputatHaja Mandiri2013 Cetakan ke-1 Hal 128

41

diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara69

Pendidikan

adalah aktivitas dan usaha untuk meningkatkan kepribadian

dengan jalan membina potensi-potensi pribadinya yaitu rokhani

(pikir cipta rasa dan hati nurani) serta jasmani (panca indera dan

keterampilan-keterampilan)70

Menurut UU RI No 20 Tahun 2003 pasal 3 Pendidikan

bertujuan untuk ldquoMencerdaskan kehidupan bangsa dan

mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang

beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi

pekerti luhur memiliki pengetahuan dan ketrampilan kesehatan

jasmani dan rohani kepribadian yang mantap dan bertanggung

jawab kemasyarakatan dan kebangsaanrdquo Untuk mencapai tujuan

tersebut pendidikan diselenggarakan melalui jalur pendidikan

sekolah (pendidikan formal) dan jalur pendidikan luar sekolah

(pendidikan non formal) Jalur pendidikan sekolah (pendidikan

formal) terdapat jenjang pendidikan sekolah jenjang pendidikan

sekolah pada dasarnya terdiri dari pendidikan prasekolah

pendidikan dasar pendidikan menengah dan pendidikan tinggi71

Pendidikan menjadi salah satu alat ukur yang di gunakan untuk

mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat Apabila pendidikannya

tinggi maka dapat di simpulan bahwa orang itu mampu membiayai

pendidikan yang tinggi dan mahal hanya sebagian kecil yang dapat

sekolah tinggi dengan beassiswa

b Pendapatan

Pendapatan adalah sebuah hasil yang berwujud dari timbal balik

sebuah pekerjaan baik itu di bidang jasa perdagangan maupun di

bidang pendidikan Pendapatan tersebut baik itu penndapatan yang

bernominal tinggi sedang maupun rendah itu di pengaruhi oleh

tingkat pendidikan pelaku tersebut seperti dosen manajer

69

Ibid 70

UNDANG-UNDANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL No20 Tahun 2003 Pasal 1 71

UNDANG-UNDANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL No20 Tahun 2003 pasal 3

42

mendapatkan gaji tinggi karenaa pendidikannya juga tinggi sedangkan

yang menjadi petani clining service pedagang kaki lima itu relative

rendah karena tingkat pendidikan pelaku juga rendah Pendapatan

tersebut di pengaruhi oleh tingkat pendidikan Hal tersebut masih

dalam arti global sedangkan dalam arti spesifik pendapatan petani

tebu tidak hanya karena tingkat pendidikan bahkan tingkat pendidikan

sedikit mempengaruhi pendapatan petani tebu Faktor-faktor yang

mempengaruhi pendapatan petani tebu adalah harga lelang gula atau

harga jual tebu volume penjualan (dalam ton) rendemen (hasil gula

per ton tebu) biaya (produksi transport dll ) Pajak Penambahan

Nilai (PPN) dan pabrik gula (besarnya permintaan dan tingkat

efisiensi)72

c Kesehatan

Sebuah kesejahteraan rakyat tidak lengkap jika faktor kesehatan

tidak mendukung Istilah kesehatan itu sendiri di dalam Undang-

Undang No9 tahun 1960 tentang pokok-pokok kesehatan Bab 1

pasal 2 di definisikan sebagai keadaan yang meliputi kesehatan badan

rohani (mental) dan sosial dan bukan hanya keadaan yang bebas dari

penyakit cacat dan kelemahan73

Menurut buku Sosiologi untuk

Kesehatan yang ditulis oleh Momon Sudarma kesehatan adalah

kebutuhan setiap individu baik orang yang sakit maupun orang yang

sehat Kesehatan adalah kebutuhan manusia dari berbagai kalangan

baik dilihat dari ekonomi (kaya-miskin) sosial (kalangan elit atau

wong alit) geografi (desa-kota) psikologi perkembangan (bayi anak

remaja dewasa atau manula) maupun status kesehatan (sakita atau

sehat) Orang sakit membutuhkan penyembuhan (kuratif) sedangkan

orang sehat membutuhkan adanya promotif (peningkatan) preventif

72

Tulus TambunanIndustri Gula Nasional Beberapa Catatan PentingJakartaPenerbit Universitas

Trisakti2012 halaman 110 73

Juli Soemirat SlametKesehatan Lingkungan YogyakartaPenerbit Gadjah Mada University

Press2014 cetakan ke 9 Halaman 6

43

(pencegahan) kemudian rehabilitatif (perbaikan) dan konservatif

(pemeliharaan)74

Pada penelitian ini tingkat kesehatan merupakan salah satu alat

ukur yang di gunakan dalam mengetahui sebuah pengaruh dari Pabrik

Gula terhadap tingkat kesehatan masyarakat setempatsekitar Pabrik

Gula tersebut Tingkat kesehatan masyarakat dapat di lihat dari

kesejahteraan masyarakat baik itu di bidang ekonominya

pendidikannya dan cara hidupnya

5 Pengaruh CSR Terhadap Perekonomian

CSR dipandang sebagai bentuk tanggung jawab sosial yang harus

dilakukan oleh setiap perusahaan di Indonesia kepada seluruh Stakeholder

untuk mencapai pembangunan berkelanjutan yang berkontribusi dalam

pengembangan ekonomi masyarakat Pengaruh CSR terhadap

perekonomian petani tebu menurut teori dari Philips dan Pittman terkait

rantai pengembangan ekonomi dalam masyarakat Modal sosial

dipandang akan membentuk proses pembangunan ekonomi yang diliha

melalui beberapa indikator yaitu indikator partisipasi masyarakat dalam

kegiatan CSR dan kemandirian masyarakat yang selanjutnya akan

menghasilkan output berupa peningkatan pendapatan yang dilihat melalui

indikator kesejahteraan masyarakat yaitu kesehatan pendapatan dan

pendidikan75

Menurut Sumaryo bahwa kegiatan CSR diharapkan dapat

meningkatkan pendapatan dan perekonomian masyarakat dengan

demikian perusahaan menunjukkan bahwa peran perusahaan sangat baik

dan akan di pandang berperan sangat baik oleh pemerintah daerah karena

membantu perekonomian daerah melalui pendapatan masyarakat yang

meningkat76

74

Momon Sudarma Sosiologi untuk KesehatanJakarta Salemba Medika2009 halaman 17 75

Shabrina agustin GhassaniModal Sosial dan Efektivitas Program Corporate Social

Responsibility PT Indonesia Power dalam Pengembangan Perekonomian DesaDepartemen sains

Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia IPB2019 halaman 22 76

Bungaran Antonius SimanjuntakKonsepku Mensukseskan Otonomi Daerah Membangun

Indonesia Berkeadilan Sosial-EkonomiJakartaYayasan Pustaka Obor Indonesia2017 halaman

100

44

B Penelitian Relevan

Semua penelitian pada zaman milenial ini sudah pernah di teliti oleh

orang-orang terdahulu bahkan jarang penelitian yang belum pernah diteliti

oleh orang yang terdahulu Penelitian yang relevan dengan penelitian yang

akan di teliti dapat di lihat pada Tabel 23

Tabel 23Penelitian yang Relevan

No Judul Hasil Persamaan Perbedaan

1 Muhammad Subhi

Implementasi

Corporate Social

Responsibility PT

Pertamina(Persero

)

Skripsi

Universitas Islam

Negeri Syarif

Hidayatullah

2011

Proses

pengimplementasian

yang di lakukan

dengan beberapa

tahap yaitu mulai dari

progrm yang di ambil

dari hasil keputusan

rapat kerja dan

pengajuan program

proposal dari luar

perusahaan lalu

beberapa proses

selanjutnya sampai

eksekusi program

dan laporan

pelaksanaan Pola

implementasi yang di

lakukan yaitu

pemberian bantuan

secara langsung dan

pemberian dengan

bekerjasama dengan

lembaga lain NGO

Lalu ada empat pilar

yang menjadi

program utama CSR

PT Pertamina

(Persero) yaitu

pelayanan terhadap

pendidikan

kesehatan serta

konservasi

lingkungan

Mengkaji

tentang

bagaimana

perusahaan

melaksanakan

program-

program

tanggung

jawab

perusahaan

yaitu CSR

Pengaruh

terhadap

tingkat

ekonomi

masyarakat

45

infrastruktur dan

bencana Pola

implementasi yang di

lakukan yaitu

pemberian bantuan

secara langsung dan

pemberian dengan

bekerja sama dengan

lembaga lainNGO

2 Yuniarti

Wahyuningrum

dkk Pengaruh

Program

Corporate Social

Responsibility

Terhadap

Peningkatan

Pemberdayaan

Masyarakat (Studi

pada

Implementasi CSR

PT Amerta Indah

Otsuka Desa

Pacarkeling

Kecamatan

Kejayaan

Kabupaten

Pasuruan)

Jurnal

Administrasi

Publik (JAP)

Vol1 No5 Hal

109-115 Tahun

2013

Terdapat pengaruh

signifikan secara

simultan dan parsial

Dari hasil

keseluruhan dapat di

simpulkan bahwa

ketiga variabel bebas

mempunyai pengaruh

yang signifikan

terhadap

pemberdayaan

masyarakat

Pengaruh

suatu program

CSR

perusahaan

terhadap

masyarakat

Metode

penelitian

yang di pakai

sama yaitu

kuantitatif

menggunakan

analisis

statistik

deskriptif

Penelitian ini

lebih mengkaji

mengenai

pengaruh CSR

terhadap

tingkat

ekonomi

masyarakat

dan khususnya

masyarakat

petani tebu

3 Partogi Saoloan

Samosir

Analisis Kebijakan

Corporate

Responsibility

Berkelanjutan

pada Industri

otomotif di

Indomobil Group

Institut Pertanian

BogorDisertasi

2011

Hasil penelitian

adalah pada PT SIM

program CSR yang

paling penting untuk

di perhatikan adalah

dimensi ekonomi dan

dimensi lingkungan

Sedangkan pada

PTNMI dan

PTHMMI hasil

menunjukkan bahwa

program CSR

Judul dan

ruang lingkup

penelitian

sama-sama

mengangkat

masalah CSR

sebuah

perusahaan

Analisis

mengenai

aspek yang di

kaji berbeda

pada

penelitian

disertasi yang

di tulis Partogi

Saoloan 3

aspek pada

aktivitas CSR

yaitu dimensi

Tabel 23 Lanjutan

46

menghasilkan

dimensi ekonomi

belum berkelanjutan

dimensi sosial belum

berkelanjutan dan

dimensi lingkungan

berkelanjutan

dimensi yang paling

penting adalah

dimensi ekonomi dan

dimensi sosial

ekonomi

sosial dan

dimensi

lingkungan

Sedangkan

penelitian

yang di tulis

oleh peneliti

mengkaji

pengaruh dari

program CSR

terhadap

tingkat

ekonomi

petani tebu

Perbedaan

lainnya pada

pendekatan

penelitian

yang di

gunakan pada

disertasi

tersebut

menggunakan

pendekatan

kualitatif dan

kuantitatif

sekaligus

serta studi

kasus

sedangkan

pada

penelitian ini

menggunakan

metode

deskriptif

kuantitatif

Tabel 23 Lanjutan

47

4 Dwi Riska

Nihayah

Implementasi

Corporate Social

Responsibility

(CSR) PadaPabrik

Gula Tjoekir

Jombang Thesis

Universitas

Pesantren Tinggi

Darul Ulum 2017

Hasil Penelitian

menunjukkan bahwa

pada tahun 2016

Program Kemitraan

(PK) tidak terlaksana

karena cashflow

PTPN X kurang

lancar yang

disebabkan Tebu

yang dihasilkan tidak

sesuai dengan target

Sementara Program

Bina Lingkungan

(BL) tetap terlaksana

pada 3 program

bantuan antara lain

bantuan pendidikan

danatau pelatihan

bantuan

pengembangan

prasarana danatau

sarana umum serta

bantuan sosial

kemasyarakatan

dalam rangka

pengentasan

kemiskinan

Mengkaji

tentang CSR

Pabrik Gula

Tjoekir

Jombang dan

tempat lokasi

penetiannya

sama

Penelitian

penulis selain

objek yang

berbeda

yaitupengaruh

CSR dan di

tambahkan

adanya tingkat

ekonomi

masyrarakat

petani tebu

metodologi

penelitiannya

penulis

menggunakan

pendekatan

deskriptif

kuantitatif

sedangkanpen

elitian pada

tesis tersebut

menggunakan

pendekatan

kualitatif serta

objek

penelitiannya

adalah CSR

implementasi

CSR dan tidak

lebih

C Kerangka Berpikir

Pada sebuah penelitian terdapat sebua alur penelitian yang dibuat oleh

penulis alur penelitian ini juga dapat disebut kerangka berpikir yang berisi

penggambaran penelitian mulai dari pertama meneliti langsung ke lapangan

sampai hasil penelitian Berikut merupakan gambaran dari langkah-langkah

penelitian mengenai pengaruh program Corporate Social Responsibility dari

sebuah pabrik gula terhadap perekonomi masyrakat petani tebu dan karyawan

PG Tjoekir Kabupaten Jombang Jawa Timur Seperti yang disajikan pada

Gambar 27

Tabel 23 Lanjutan

48

Gambar 27 Kerangka berpikir untuk penelitian pengaruh CSR terhadap

perekonomian petani tebu dan karyawan PG Tjoeki

Kabupaten Jombang

Pabrik gula merupakan sebuah industri yang pokok bagi negara dan

juga sebagai sumber pengais rezeki bagi para pekerja di dalamnya Selain itu

adanya sebuah pabrik selalu ada aspek yang mempengaruhi baik dari dalam

maupun dari luar Aspek yangmempengarui dari luar yaitu pada masalah

pemasokan bahan baku tebu sedangkan aspek intern pada pabrik yaitu

kebijakan pabrik dalam melakukan sebuah kerja sama baik antara pabrik

dengan petani tebu maupun dengan masyarakat umum sekitar pabrik tersebut

disini petani dan pihak pabrik membangun sebuah kemitraan Selain itu dalam

sebuah kemitraan atau kerjasama terdapat dua hal yang tidak dapat dipisahkan

yaitu sebuah manfaat keuntungan dan sebuah kerugian Pada ruang lingkup

yang sempit hubungan antara pabrik dengan petani memberikan timbal balik

Kemitraan

PG TJOEKIR

Bina

Lingkungan

Program CSR

Pendidikan

sarana dan

prasarana

umum sosial

ekonomi dan

lingkungan

masyarakat

Meningkatkan

kemampuan

kegiatan usaha

kecil

(UMKM)

untuk menjadi

tangguh dan

mandiri

Masyarakat dan

Petani Tebu

Hasil

Analisis pengaruh

CSR terhadap

ekonomi petani

tebu

49

untuk kedua belah pihak yakni yang bersifat positif maupun yang bersifat

negatif

Seperti terdapat jumlah komoditi pertanian lainnya pabrik gula juga

dimasukkan pemerintah sebagai barang kena pajak Pajak Pertambahan Nilai

sebesar 10 persen merupakan hal yang berat untuk petani dan sangat

merugikan petani karena harga gula HET itu 12500kg sedangkan pajak yang

harus ditanggung petani sebesar 10 mau tidak mau petani tidak

mendapatkan untung bahkan untuk balik modal saja belum tentu terpenuhi

karena proses budidaya tidak menerima subsidi dan itu dengan biaya mahal

Dari satu unsur saja dapat ditarik permasalahan disini bagaimana jika para

petani tersebut enggan memasokkan tebunya ke Pabrik Gula Tjoekir ini 77

Untuk menghindari hal tersebut baik pabrik gula Tjeokir maupun

pabrik-pabrik lainnya memperhatikan tanggung jawab sosialnya terhadap

masyarakat sekitar melalui program CSR Karena CSR merupakan Kewajiban

yang harus ada pada Perusahaan Perseroan terbatas Pada PG Tjoekir ini

mengadakan program CSR yang dibagi menjadi beberapa program yaitu

PKBL (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan) Program kemitraan adalah

program yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kegiatan usaha kecil

untuk menjadi tangguh dan mandiri dari pemanfaatan laba perusahaan

sedangkan untuk program Bina Lingkungan adalah program Pemberdayaan

kondisi sosial masyarakat di wilayah PG Tjoekir Jombang melalui

pemanfaatan dana dari laba perusahaan78

Berbagai program CSR tersebut

tujuannya untuk membantu masyarakat sekitar menghindari konflik antara

perusahaan dan masyarakat sekitar serta untuk memenuhi peraturan

pemerintah

77

TulusTambunan IndustriGula Nasional (BeberapaCatatanPenting)JakartUniversitas

Trisakti2012 78

Nihayah Dwi Riska (2017) Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) Pada Pabrik

Gula Tjoekir Jombang Thesis Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (Abstrack thesis)

50

D Hipotesis

Hipotesis mengenai penelitian Pengaruh Program CSR (Corporate Social

Responsibility) terhadap perekonomian petani tebu dan karyawan pabrik ini

adalah

a Ha = Ada pengaruh program CSR (Corporate Social Responsibility)

terhadap Perekonomian Petani Tebu dan karyawan Pabrik

Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang

b H0 = Tidak ada pengaruh program CSR (Corporate Social Responsibility)

terhadap Perekonomian Petani Tebu dan karyawan Pabrik

Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang

51

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Lokasi dan Waktu Penelitian

Dalam sebuah penelitian haruslah dilengkapi dengan tempat dimana

peneliti akan meneliti objek yang telah dijadikan kajiannya Selain itu

penelitian juga memerlukan jadwal penelitian sebagai acuan waktu dalam

pengumpulan pengolahan data yang akhirnya dapat diputuskan hasilnya

1 Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan oleh peneliti di Kecamatan Diwek dan

sekitarnya Letak secara astronomis daerah kabupaten Jombang yaitu pada

kordinat 112˚ 03 45 BT - 112˚ 27 21BT dan 07˚ 20 37LS - 07˚

46 45LS Batas wilayah Jombang sebelah utara adalah Kabupaten

Lamongan batas sebelah selatan adalah Kabupaten Kediri dan Kabupaten

Malang batas wilayah sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten

Mojokerto dan batas sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Nganjuk

Adapun lokasi penelitian seperti disajikan pada Gambar 31

Gambar 31 Letak Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang79

79

Menggunakan Software Quantum GIS versi QGIS-OSGeo4W-2183-1 di buat 4 Nov 2018

52

Sedangkan Kecamatan Diwek batas wilayahnya sebelah utara berbatasan

dengan Kecamatan Jombang dan Perak Batas sebelah barat berbatasan

dengan Kecamatan Gudo sebelah timur berbatsan dengan Kecamatan

Jogoroto dan Mojowarno batas sebelah selatan yaitu Kecamatan Ngoro

2 Waktu Penelitian

Adapun jadwal pada penelitian ini yang dilaksanakan oleh penulis

berdasarkan tabel di bawah ini yaitu Tabel 31

Tabel 31 Waktu Penelitian

No Kegiatan Tahun

2017 2018-2019

12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5

1 Pembuatan

Proposal

Penelitian

2 Pembuatan

Desain

Penelitian

3 Pembuatan

Instrumen

Penelitian

4 Pengumpulan

Data

5 Pengolahan

dan Analisis

Data

6 Pembuatan

Laporan

Penelitian

53

B Metode Penelitian

Pada penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian yang

digunakan adalah metode penelitian deskriptif kuantitatif Teknik

pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan

kuesioner Sumber data ada dua yaitu data skunder dan data primer Dalam

sebuah penelitian sumber data harus jelas dan konkret dari mana

asalnyasumber data tersebut diperoleh Metode ini cenderung menggunakan

angka dan rumus statistik dalam mengolah data Penelitian deskriptif

kuantitatif adalah salah satu jenis penelitian yang bertujuan mendeskripsikan

secara sistematis faktual dan akurat mengenai fakta dan sifat populasi tertentu

atau mencoba menggambarkan fenomena secara detail (Lehman 1979)80

C Populasi dan Sampel

a Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya81

Populasi

yang terdapat dalam penelitian ini berjumlah tak hingga yaitu dari

masyarakat yang merupakan petani tebu dan pegawaikaryawan Pabrik

Gula Tjoekir Terdapat pada wilayah sekitar PG Tjoekir yaitu Kecamatan

Diwek Kecamatan Gudo dan Kecamatan Jogoroto

b Sampel

Sampel adalah bagian populasi yang hendak diteliti dan mewakili

karakteristik populasi Penentuan sampel dengan cara Purposive Sampling

yaitu sampel bertujuan dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan

didasarkan atas strata random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya

tujuan tertentu Teknik ini biasanya dilakukan karena beberapa

pertimbangan Jadi syarat masyarakat yang menjadi responden yaitu

masyarakat yang bekerja di Pabrik Gula Tjoekir sebagai karyawan dan

80

Muri Yusuf Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan Penelitian

GabunganJakartaPenerbitKencana2017 cetakan ke-1 halaman 62 81

Sugiyono Metode Pnelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan

RampD)bandungPenerbit Alfabeta2008 cetakan ke-12 halaman 115

54

petani tebu yang bermitra dengan Pabrik Gula Tjoekir Walaupun cara

seperti ini diperbolehkan yaitu peneliti bisa menentukan sampel

berdasarkan tujuan tertentu tetapi ada syarat-syarat yang harus dipenuhi

yaitu

a Pengambilan sampel harus didasarkan atas ciri-ciri sifat-sifat atau

karakteristik tertentu yang merupakan ciri-ciri pokok populasi

b Subjek yang diambil sebagai sampel benar-benar merupakan subjek

yang paling banyak mengandung ciri-ciri yang terdapat pada populasi

c Penentuan karakteristik populasi dilakukan dengan cermat di dalam

studi pendahuluan82

Apabila populasi penelitian berjumlah kurang dari 100 maka sampel

yang diambil adalah semuanya namun apabila populasi penelitian

berjumlah lebih dari 100 maka sampel dapat diambil antara 10-15 atau

20-25 atau lebih Menurut Suharsimi Arikunto pada buku yang ditulisnya

ldquoProsedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktikrdquo tahun 200683

Sampel ini

akan di ambil dari masyarakat petani tebu dan karyawan yang ada di

wilayah sekitar Pabrik Gula Tjoekir Kabupaten Jombang Sampel yang di

ambil sebanyak 35 orang yang terdiri dari 25 petani tebu dan 10 orang

pegawai Pabrik Gula Tjoekir PTPN X

Menurut Muhammad Idrus pada bukunya ldquoMetode Penelitian Ilmu

Sosialrdquo ukuran sampel yang harus di ambil oleh peneliti Gay(1981)

memberi arahan bahwa ukuran sampel yang harus diambil tergantung

pada jenis penelitian Jika penelitian deskriptif besar sampel adalah 10

dari populasi Untuk penelitian korelasional besar sampel minimum tiga

puluh subjek untuk penelitian kausal komparatif besar sampel adalah tiga

puluh subjek perkelompok dan untuk penelitian eksperimental besar

sampel adalah lima belas per kelompok84

82

Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan praktik Jakarta Rineka

Cipta2013 hal 183 83

Di unduh dari website www konsistensicom (teori pengambilan sampel) pada 21 April 2019 84

Muhammad Idrus Metode Penelitian Ilmu SosialUniversitas Islam

IndonesiaYogyakartaPenerbitErlangga2009 hal 94

55

Cara pengambilan sampel yang dipakai dalam penelitian ini adalah

Random Sampling atau pengambilan sampel secara acak yaitu peneliti

ldquomencampurrdquo subjek-subjek di dalam populasisehingga semua subjek

dianggap sama85

Teknik Sampling Acak pada penelitian ini adalah

menggunakan sampling acak sederhana (Simple Random Sampling)

Sampling Acak Sederhana (Simple Random Sampling) yaitu penentuan

sampel dengan cara melakukan undian terhadap populasi86

Dalam buku

ldquoProsedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktikrdquo Arikunto menjelaskan

mengenai berapa banyak subjek yang diambil atau dengan kata lain besar

sampel maka peneliti perlu mempertimbangkan hal-hal berikut

a Kemampuan peneliti dilihat dari waktu tenaga dan dana

b Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek karena hal ini

menyangkut banyak sedikitnya data

c Besar kecilnya resiko yang di tanggung oleh peneliti Untuk penelitian

yang risikonya besar tentu saja jika sampel besar hasilnya akan lebih

baik87

D Variabel Penelitian

1 Variabel

Menurut Kerlinger variabel adalah konstruk (Constructs) atau sifat

yang akan dipelajari Secara umum variabel penelitian adalah segala

sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti sebagai

kajian untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut

kemudian ditarik kesimpulannya88

Pada penelitian ini terdapat dua macam

variabel yaitu

a Variabel bebas (X) atau Independent Variabel

85

Suharsimi arikunto Prosedur Penenlitian Suatu Pendekatan PraktikJakartaPT Rineka

Cipta2013 halaman 177 86

Muhammad Idrus Metodee Penelitian Ilmu SosialUniversitas Islam Indonesia

YogyakartaPenerbitErlangga2009 halaman 97 87

Suharsimi Loccit 88

Sugiyono Metode Penelitian BisnisPendekatan Kuantitatif Kualitatif dan R amp

DBandungAlfabeta2008 halaman 58

56

Variabel bebas (X) atau independent variable merupakan variabel

yang mempengaruhi variabel lain atau menghasilkan akibat pada

variabel yang lain yang pada umumnya berada pada urutan tata waktu

yang terlebih dulu Keberadaan variabel ini dalam penelitian

kuantitatif merupaan variabel yang menjelaskan terjadinya fokus atau

topik penelitian Variabel ini biasa disimbolkan dengan variabel X89

Variabel X pada penelitian ini adalah program-program CSR pada

pabrik gula

b Variabel terikat (Dependent Variable)

Variabel terikat (dependent variable) merupakan variabel yang

diakibatkan atau dipengaruhi oleh variabel bebas Keberadaan variabel

terikat ini dalam penelitian kuantitatif adalah sebagai variabel yang

dijelaskan dalam fokus atau topik penelitian Variabel ini biasanya

disimbolkan dengan variabel Y90

Dalam penelitian ini variabel Y

adalah ekonomi petani dilihat dari tiga aspek pengukuran yaitu

pendapatan pendidikan dan kesehatan

2 Definisi Variabel

a) Definisi Konseptual

Pada penelitian ini terdapat dua variabel yang perlu

didefinisikan secara konseptual agar pembaca dapat lebih

memahami objek penelitian yang dikaji Dua variabel tersebut

yaitu

1 Perekonomian Petani tebu dan Karyawan Pabrik

Perekonomian petani tebu dan karyawan adalah sebuah

tindakan yang terencana yang dilakukan oleh petani tebu dan

karyawan untuk mengolah pengeluaran dan pendapatan untuk

setiap bulannya sehingga dapat diambil keputusan apakah

defisit atau surplus dalam pendapatan setiap bulan

89

Nanang Martono Metode Penelitian Kuantitatif Anilisis isi dan Data SekunderJakarta PT

Rajagrafindo Persada2016 halaman 61 90

Ibid

57

2 Program Corporate Social responsibility

Program CSR adalah sebuah program yang dicanangkan

perusahaan untuk memenuhi tanggung jawab sosial perusahaan

yang wajib dilakukan untuk setiap perusahaan Menjalin

kerjasama dan menyeimbangkan antara kegiatan perusahaan

dengan lingkungan sosial serta lingkungan alam sekitar agar

tetap terjaga

b) Definisi Operasional

Selain definisi variabel secara konseptual juga diperlukan definisi

variabel secara operasional seperti berikut

1 Perekonomian Petani tebu dan Karyawan Pabrik

Perekonomian petani tebu dan karyawan pabrik adalah

sebuah pengelolaan ekonomi bisnis yang dilakukan individu

untuk setiap bulannya dengan indikator pengukuran melalui

tingkat pendidikan pendapatan dan kesehatan Untuk

mengetahui 3 aspek tersebut perlu alat ukur untuk mengetahui

perekonomian Dalam penelitian ini alat ukur yang digunakan

adalah kuesioner dan observasi

2 Program Corporate Social responsibility

Program CSR adalah sebuah program yaitu

tanggungjawab sosial perusahaan yang dilaksanakan oleh

perusahaan untuk mengantisipasi agar tidak timbul konflik

antara perusahaan dengan masyarakat sekitar karena setiap

perusahaan memiliki dampak negatif dan positif untuk

lingkungan sekitar Untuk mengetahui dampak tersebut dalam

penelitian ini menggunakan alat ukur yaitu kuesionerangket

dan observasi non partisipan

E Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini terdapat sumber data skunder dan data

primer Data primer diambil langsung kepada petani tebu dan karyawan

58

sedangkan data skunder observasi yang dilakukan kepada para warga dan

pengamatan lingkungan

a Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan dan

merupakan data yang paling utama atau data pertama dalam penelitian

Data tersebut berasal dari pelaku langsung objek penelitian ini yaitu para

petani dan karyawan Pabrik Gula Tjoekir yang tinggal di kecamatan

Diwek sekitar PG Tjoekir

b Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh apabila peneliti memiliki

hambatan untuk mendapatkan data primer yakni dapat melalui pustaka

dan sumber pelaku sekunder yang tidak langsung sebagai objek

penelitian91

F Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis mengadakan penelitian langsung ke objek

yang diteliti dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik dalam

pengumpulan data yaitu

1 Kuesioner (angket) adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis

kepada responden untuk dijawabnya92

Angket merupakan daftar

pertanyaan yang diberikan kepada orang lain dengan maksud agar orang

yang diberi angket tersebut bersedia memberikan respon sesuai dengan

permintaan Angket dibagi dalam tiga bagian yaitu (a) angket tertutup

(b) angket terbuka (c) angket model campuran93

Dalam penelitian ini

menggunakan angket tertutup dan jawaban sudah disediakan dalam

angket tersebut

91

Burhan BunginMetodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi (Format-format Kuantitatif dan

Kualitatif untuk Studi Sosiologi Kebijakan Publik Komunikasi Manajemen dan Pemasaran)

JakartaKencana Prenada Media Group2013 hal 129 92

Sugiyono Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan

RampD)BandungPenerbit Alfabeta2008 cetakan ke-199 93

Muhammad Idrus Metode Penelitian Ilmu SosialUniversitas Islam Indonesia

YogyakartaPenerbitErlangga2009 halaman 101

59

2 Observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan Para ilmuwan hanya

dapat bekerja berdasarkan data yaitu fakta mengenai dunia kenyataan

data itu dikumpulkan dan sering dengan bantuan berbagai alat yang

sangat canggih sehingga benda-benda yang sangat kecil (proton dan

elektron) maupun yang sangat jauh (benda ruang angkasa) dapat

diobservasi dengan jelas94

Observasi yang digunakan untuk pengambilan

data lapangan adalah observasi non partisipan yaitu peneliti tidak terlibat

dan hanya sebagai pengamat independen95

G Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh

peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan

hasilnya lebih baik dalam arti lebih cermat lengkap dan sistematis sehingga

lebih mudah diolah Variasi jenis instrumen penelitian adalah angket ceklis

(check-list) atau daftar centang pedoman wawancara dan pedoman

pengamatan96

Berikut adalah instrumen penelitian dan pedman pengamatan

Seperti disajikan pada Tabel 32 dan pada Tabel 32

Tabel 32 Instrumen Penelitian

No VARIABEL INDIKATOR PERNYATAAN NOITEM

1

Program-

program

Corporate

Social

Responsibility

PG Tjoekir

(Variabel X)

Program

Kemitraan

1 Pemahaman saya

mengenai

Corporate Social

Responsibility

2 Program utama

CSR untuk warga

sekitar

3 Latar belakang

didirikan CSR

4 Program CSR

yang di rasakan

warga dan petani

5 Penilaian warga

mengenai

program

1

2

345

67

8910

94

Sugiyono Opcit hal 403 95

Sugiyono Opcit hal 204 96

Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan PraktikJakartaPT Rineka

Cipta2013 cetakan ke 15 halaman 203

60

kemitraan

6 Peminjaman dana

usaha merupakan

sub program dari

program

kemitraan

11

Program Bina

Lingkungan

7 Penilaian warga

mengenai

program Bina

Lingkungan

8 Subsisi dan

bantuan untuk

pengolah sawah

tebu

9 Bentuk dan wujud

program bina

lingkungan

10 CSR PGTjoekir

selain PKBL

1213

1415

16171819

20

2 Tingkat

ekonomi

petani tebu

(Variabel Y)

Pendapatan 11 Sumber

matapencaharian

warga

12 Pekerjaan selain

menjadi petani

tebu

13 Penghasilan yang

di dapat petani

tebu

14 Luas sawah petani

tebu

15 Pendapatan

meningkat setelah

adanya CSR

16 Jumlah keluarga

dalam satu kepala

keluarga

17 Penghasilan

rumah tangga

selain dari kepala

rumah tangga

12

3

456

678

9

1011

12

Pendidikan 18 Jumlah anak yang

bersekolah

19 Ada anak yang

putus sekolah

20 Biaya sekolah

anak setiap

1314

15

16

Tabel 32 Lanjutan

61

bulannya

21 Bantuan biaya

pendidikan dari

PG Tjoekir

17

Kesehatan 22 Anggota keluarga

yang menderita

sakit khusus

23 Ada jaminan

kesehatan

bantuan biaya

berobat dari PG

Tjoekir

24 Pergi ke rumah

sakitpuskesmas

setiap bulan

18

19

20

Instrumen penelitian ini terdiri dari 2 variabel yaitu variabel X dan

variabel Y dan terdapat 5 indikator Selanjutnya adalah tabel pedoman

pengamatanobservasi Yang seperti di sajikan pada Tabel 33

Tabel 33 Pedoman Observasi

No Variabel Indikator Implementasi Pendapat

Masyarakat

1 Program CSR Program bina

lingkungan

2 Program Kemitraan

3 Program CSR untuk

warga sekitar pabrik

baik itu karyawan

maupun petani

4 Perekonomian Pendapataan petani

tebu

Kesehatan petani

tebu

Pendidikan

Tabel 32 Lanjutan

62

H Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dengan menggunakan pendekatan kuantitatif selain

menganalisis secara manual penulis juga menggunakan Software SPSS untuk

analisis data pada penelitian iniUji validitas dan reliabilitas di gunakan untuk

menguji data yang menggunakan daftar pertanyaanpernyataan dalam kuesioner

untuk melihat pertanyaan dalam kuesioner yang di isi oleh responden tersebut

layak atau belum pertanyaan-pertanyaan yang digunakan untuk mengambil data

1 Uji Kualitas Data

a) Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir

soal dalam mendefinisikan suatu variabel Uji validitas sebaiknya

dilakukan pada setiap butir pertanyaan yang diuji validitasnya Hasil r

hitung kita bandingkan dengan r tabel dimana df = n-2 dengan sig 5

Jika r tabel lt r hitung maka data tersebut valid97

Pengumpulan data yang

kemudian dilanjutkan dengan pengolahan data yang dibantu dengan

komputer melalui software SPSS 160

b) Uji Reliabilitas

Merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden

dalam menjawab hal yang berkaitan dengan pertanyaan yang merupakan

sebuah dimensi suatu variabel dan disusun dalam suatu bentuk

kuesioner98

Uji realibilitas dapat dilakukan secara bersamaan seluruh

butir pertanyaan Jika nilai Alpha gt 060 maka reliabel Pada penelitian

ini penghitungan menggunakan SPSS 160 apabila dihitung secara manual

maka dengan rumus

r[

] [

sum

]

Keterangan

97

Wiratna SujarweniStatistika Untuk PenelitianYogyakarta Graha Ilmu2012 hal 177 98

Ibid hal 186

63

r = koefisien reliability instrument

k = banyaknya butir pertanyaan

sum = total varians butir

= total varians

Jika nilai Cronbach Alfa lt 060 kontruk pertanyaan dimensi variabel

adalah tidak reliabel Jadi untuk mengetahui bahwa konsistensi responden

dalam menjawab pertanyaan itu stabil

2 Uji Prasyarat Analisis Data

a Uji Normalitas

Uji normalitas adalah suatu prosedur yang digunakan untuk

mengetahui apakah data berasal dari populasi yang berdistribusi normal

atau berada dalam sebaran normal Distribusi normal adalah distribusi

simetris dengan modus mean median berada di pusat99

Kesimpulannya

apabila data tidak berdistribusi normal maka penelitian akan mengalami

hambatan karena data penelitian tidak berdistribusi normal

b Uji Homogenitas

Uji homogenitas adalah suatu prosedur uji statistik yang

dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa dua atau lebih kelompok data

sampel berasal dari populasi yang memiliki variansi yang sama Pada

analisis regresi persyaratan analisis yang dibutuhkan adalah bahwa galat

regresi untuk setiap pengelompokkan berdasarkan variabel terikatnya

memiliki variansi yang sama Jadi dapat dikatakan bahwa uji

homogenitas bertujuan untuk mencari tahu apakah dari beberapa

kelompok data penelitian memiliki varians yang sama atau tidak Dengan

kata lain homogenitas berarti bahwa himpunan data yang kita teliti

memiliki karakteristik yang sama100

99

Yulingga Nanda Hanif dan Wasis Himawanto Statistik PendidikanYogyakartaPenerbit

Deepublish2017 Cetakan ke-1 halaman 67 100

Yulingga Nanda Hanif dan Wasis Himawanto Statistik PendidikanYogyakartaPenerbit

Deepublish2017 Cetakan ke-1 halaman 58

64

c Uji Linearitas

Uji Linearitas adalah pengujian yang digunakan untuk keadaan

dimana hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen

bersifat linear (garis lurus) dalam range variabel independen tertentu101

3 Uji Hipotesis Penelitian

a Uji T

Uji T digunakan untuk menguji hipotesis tentang rata-rata sampel

Selain itu untuk mengetahui batas penerimana suatu hipotesis dan untuk

menguji layak tidaknya sebuah pernyataan dapat dipercaya atau tidak102

b Uji Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi pada regresi linear sering diartikan sebagai

seberapa besar kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan varians dari

variabel terikatnya Secara sederhana koefisien determinasi dihitung

dengan mengkuadratkan Koefisien Korelasi (R) sebagai contoh jika nilai

R sebesar 0880 maka koefisien determinasi (R Square) adalah sebesar

080 x 080 = 064 Berarti kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan

varians dari variable terikatnya adalah sebesar 640 Berarti terdapat

36 (100-64) varians variabel terikat yang dijelaskan oleh factor

lain103

c Regresi Linear Sederhana

Pengujian hipotesis dalam penelitian kuantitatif merupakan hal yang

penting Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis penghitungan

dengan rumus dari Regresi Perhitungan pada penelitian ini menggunakan

perhitungan regresi Regresi bertujuan untuk menguji pengaruh antara

variabel satu dengan variabel yang lain Variabel yang dipengaruhi disebut

variabel terikat sedang variabel yang mempengaruhi disebut variabel

bebas Uji regresi ada dua macam yaitu

a Regresi linier sederhana

b Regresi linier berganda

101

Singgih Santoso Statistik Multivariat JakartaPT Elex Media Komputindo2010 halaman 52 102

Di kutip dari alamat situs web wwwdatarisetcom 103

wwwkonsultanstatistikcom201107koefisien-determinasi-padaregresihtmlm=1

65

Pada penelitian ini penulis menggunakan regresi linier sederhana karena

memiliki satu variabel terikat dan satu variabel bebas104

Menurut Wiratna

Sujarweni dan Poly Endrayanto dalam buku ldquoStatistika untuk Penelitian

tahun 2012rdquo setelah penghitungan dengan regresi maka langkah

selanjutnya yaitu menghitung dengan membandingkan antara t tabel dan t

hitung yang menghasilkan H nol diterima ataukah ditolak dan H alternatif

akan di tolak ataukah di terima Antara Ha dan H0 keduanya berbanding

terbalik jika Ha diterima maka H0 akan ditolak

Pada penelitian ini perhitungan menggunakan regresi linear sederhana

karena dalam penelitian ini hanya ada satu variabeel X dan satu variabel

Y Model persamaan regresi linier sederhana dengan rumus105

sebagai

berikut

Keterangan

Y = subjek dalam variabel dependen yang diprediksi

a = harga X ketika harga X=0 (harga konstan)

b= angka arah atau koefisien regresi yang menunjukkan angka

peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan

pada peruahan variabel independen Bila (+) arah garis naik dan bila

(-) maka arah garis turun

X = subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu

104

Wiratna Sujarweni dan Poly Endrayanto Statistika untuk Penelitian Yogyakarta Graha

Ilmu2012 Cetakan ke-1 halaman 83 105

WiratnaSujarweniStatistikaUntukPenelitianYogyakarta Graha Ilmu2012 hal 84

Y=a+bX

a = sum119962 119939 sum119961

119951 b =

119847 120506119857119858 ndash 120506119857 120506119858

119847 120506119857sup2 ndash 120506119857 sup2

sb= 119956119942

sum 120784 sum119961 120784

119951119961

se= sum 120784ndash119938sum119962 119939sum119961119962119962

119951 120784

66

t hitung =

106

Dari perhitungan tersebut akan diketahui hasil dari hipotesis apakah

Ha diterima atau Ha ditolak Hipotesis hasilnya yaitu ada pengaruh

program CSR PGTjoekir terhadap perekonomian petani tebu atau tidak

ada pengaruh program CSR PG Tjoekir terhadap perekonomian petani

tebu

I HIPOTESIS STATISTIK

Pada penelitian ini hipotesis statistik untuk mengetahui bagaimana pengaruh

program CSR (Corporate Social Responsibility) terhadap Perekonomian Petani

Tebu dan karyawan Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang maka

dapat dirumuskan secara statistik sebagai berikut

a) Ha 0 Ada pengaruh prograam CSR terhadap tingkat ekonomi petani

Tebu

b) H0 = 0 Tidak ada pengaruh program CSR terhadap tingkat ekonomi petani

Tebu

Keterangan

H0 = Hipotesis nol (0)

Ha = Hipotesis alternatif

= Simbol yang menunjukkan kuatnya hubungan

Kriteria pengujian

a Jika thitung ttabel maka H0 diterima Ha ditolak

b Jika thitung gt ttabel maka H0 ditolak Ha diterima

106

Ibid

67

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Gambaran Umum Pabrik Gula Tjoekir

1 Sejarah Pabrik Gula Tjoekir

Pabrik Gula Tjoekir atau PG Tjoekir adalah pabrik gula yang

terletak di Jalan Irian Jaya Desa Cukir Kecamatan Diwek Kabupaten

Jombang terletak tepat di depan Pondok Pesantren Tebuireng

Jombang107

Seperti di gambarkan pada Gambar 41

Gambar 41 Lokasi Pabrik Gula Tjoekir108

Pabrik Gula Tjoekir didirikan oleh NV Kody En Van Vour pada

tahun 1884 dan diambil alih oleh Pemerintahan Indonesia pada tanggal

8 Desember 1958 Pabrik Gula Tjoekir berada di desa Cukir

Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang kurang lebih 8 kilometer dari

108

Menggunakan Software Quantum GIS versi QGIS-OSGeo4W-2183-1 di buat pada 4

November

2018

68

pusat kota Jombang dengan ketinggian wilayah 60 mdpl Dengan luas

area pabrik seluas 6000 m2 untuk mencukupi kebutuhan pasok bahan

baku tebu selama 150 hari Berikut adalah gambar PG Tjoekir dari

kejauhan seperti pada gambar 42109

Gambar 42 Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Persero110

Era kapitalisme Belanda di Indonesia dimulai dengan

diberlakukannya Undang-Undang Agraria dan Undang-Undang Gula

tahun 1870 oleh pemerintah Hindia Belanda yang mengijinkan pihak

swasta (Eropa) membuka usaha perkebunan di Hindia Belanda Untuk

melanggengkan PGTjoekir yang baru didirikannya ini pihak Belanda

melakukan berbagai cara yang memaksa masyarakat menjadi

tergantung pada mereka Dari mengambil lahan pertanian milik rakyat

untuk lokasi pabrik dan perkebunan tebu tanpa mengganti rugi

menjadikan mereka buruh pabrik menghidupkan premanisme untuk

menjadi penjaga keamanancenteng dan mata-mata lokalisasi judi

perdukunan tempat hiburan malam (tayub wayang prostitusi) sampai

praktik devide et impera yang memecah belah rakyat kecil yang

terganggu karena pendirian pabrik Premanisme ini melahirkan

109

Di unduh dari situs resmi PG Tjoekir httpspgtjoekirblogwordpresscom pada 16 februari

pukul 1848 WIB 110

Foto di ambil pada tanggal 18 Februari 2019 secaralangsung di PabrikGulaTjoekir PTPN X di

Jalan Irian Jaya

69

padepokan Kebo Ireng yang dipimpin oleh Joko Tulus alias Kebo

Kicak yang sangat ditakuti oleh masyarakat Lokalisasi membuat

banyak gadis-gadis pendatang untuk dipekerjakan disana Masyarakat

yang pada awalnya adalah petani yang memiliki lahan-lahan pertanian

kemudian terpaksa menjadi buruh pabriksetiap malam buruh pabrik

asyik dilokalisasi hiburan malam dan perjudian Uang mereka habis

mereka terpaksa berhutang dan secara tidak langsung mereka harus

menjadi buruh pabrik lagi Akhlak dan moral masyarakat saat itu

benar-benar rusak Praktik perdukunan juga berkembang pesat yang

digunakan bila ada orang sakit mengawali masa tanam tebu dan

mengusir makhluk halus yang mereka yakini ada didalam pabrik111

Mengenai randemen Pabrik Gula Tjoekir sudah mengalami

beberapa kali revitalisasi untuk meningkatkan kapasitas maupun

efisiensi Revitalisasi terakhir dilakukan pada tahun 2014 dengan

merombak semua penggerak gilingan dari Turbin Altenator PG

Tjoekir memiliki kapasitas menggiling tebu setiap hari sejumlah 4200

TCD (Ton Cane per Day)112

2 Visi dan Misi Pabrik Gula Tjoekir

Seluruh peusahaan cabang dari PTPN X (PT Perkebunan Nusantara

X) memiliki visi dan misi yang sama karena diseluruh Indonesia

berikut adalah visi dan misi PTPN X yang dikutip dari web resmi

perusahaan PTPN X Indonesia antara lain

a Visi

Pabrik Gula Tjoekir merupakan salah satu unit industri gula dari

perusahaan PTPN X yang memiliki visi yaitu ldquoMenjadi

111

Di unduh dari halaman situs web kompasiana berikut

httpwwwkompasianacomyassarlina54f381827455139e2b6c77fasejarah-gelap-berdirinya-

pabrik-gula-tjoekir pada hari Sabtu tanggal 16 Februari 2019 pukul 1838 WIB 112

Di unduh dari situ web httpssitusbudayaidsejaerah-pabrik-gula-tjoekir pada tanggal 16

Februari 2019 pukul 1827 WIB

70

perusahaan agribisnis Nasional berbasis tebu dan tembakau yang

unggul dan berdaya saing di tingkat regionalrdquo113

b Misi

Pabrik Gula Tjoekir merupakan Badan Usaha Milik Negara

(BUMN) yaitu PTPN X (PT Perkebunan Nusantara X) Sebagai

perusahaan industri perkebunan terintegrasi yang berbasis tebu dan

tembakau dalam memberikan nilai tambah (Values Creation) bagi

segenap stakeholders dengan

1 Menghasilkan produk perkebunan yang bernilai tambah serta

berorientasi kepada konsumen

2 Membentuk kapabilitas proses kerja yang unggul (operational

excellence) melelui perbaikan dan inovasi berkelanjutan dan

tata kelola perusahaan yang baik

3 Mengembangkan kapabilitas organisasi teknologi informasi

dan SDM yang prima

4 Melakukan optimalisasi pemanfaatan aset untuk memberikan

imbal hasil terbaik bagi pemegang saham

5 Turut serta dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan

menjaga kelestarian lingkungan untuk kebaikan generasi masa

depan114

3 Kondisi Fisik Wilayah

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Cukir dan sekitarnya Pabrik

Gula Tjoekir terletak di Desa Cukir Keadaan fisik Desa Cukir

merupakan wilayah yang masih pada dataran rendah dengan tinggi 36

Mdpl dengan luas daerah 190 Km2 Iklim di daerah Cukir sama seperti

iklim pada kabupaten Jombang yaitu beriklim tropis Curah hujan

tertinggi terjadi pada bulan Februari 2016 sebanyak 472 mm3 ha

tersebut menyebabkan banjir di beberapa tempat di wilayah sekitar

113

Di unduh dari situ resmi PTPN X httpsptpn10coidpageprofil pada tanggal 16 Februari

2019 pukul 1904 WIB 114

Di unduhdari situ resmi PTPN X httpsptpn10coidpageprofil pada tanggal 16 Februari 2019

pukul 1917 WIB

71

Cukir Luas tanah menurut penggunaannya Cukir terbagi menjadi

8356 Ha merupakan wilayah pemukimanperumahan luas 226 Ha

adalah kawasan industri luas 9151 Ha adalah wilayah sawah 291 Ha

adalah tegalan 024 Ha adalah kolam 919 Ha adalah wilayah untuk

kegiatan lainnya Jadi apabila dijumlah total luas wilayah Cukir adalah

18967 Ha dengan dibagi menjadi 3 Dusun 11 Rw dan 80 RT pada

tahun 2015 Desa Cukir penduduk mayoritas adalah laki-laki dengan

jumlah 5513 jiwa sedangkan untuk perempuan sejumlah 4617 jiwa

dengan total penduduk keseluruhan di Desa Cukir pada tahun 2015

sebanyak 10130 jiwa115

4 Program Corporate Social Responsibilityi Pabrik Gula Tjoekir

Setiap cabang dan subcabang PTPN X di Indonesia semua wajib

menjalankan CSR untuk kelancaran perusahaan dan keseimbangan

lingkungan Pada PG Tjoekir ini terdapat 2 program CSR yaitu

Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan Program

kemitraan diperuntukkan kepada seluruha masyarakat yang tinggal di

sekitar wilayah PGTjoekir berupa peminjaman dana untuk UMKM

sekitar yang bertujuan mengentaskan kemiskinan dan menjadikan

usaha UMKM tersebut lebih tangguh dan mandiri Tetapi lambat laun

pada tahun 2018 kenyataan yang ada bahwa program kemitraan

tersebut mengalami hambatan tidak berjalan sesuai harapan karena

UMKM yang meminjam dana berbunga rendah tidak mengembalikan

dana sesuai kesepakatan Sebagian besar melanggar kesepakatan

dengan PG Tjoekir yang mengakibatkan defisit pada keuangan PG

Tjoekir Sehingga program kemitraan yang sekarang lebih diperketat

dan sistem pengembaliannya bersifat penuh tanpa di cicil116

Program

Kemitraan akhir-akhir ini menjadi program yang diperuntukkan untuk

karyawan PG Tjoekir dan petani tebu yang bermitra dengan PG

Tjoekir sebagai pemasok bahan baku tebu

115

Badan Pusat StatistikJombang wilayahKecamatanDiwek pada tahun 2015-2016 116

Pendapat salah satu petani tebu yang terlibat dan ikut merasakan program CSR kemitraan

72

Untuk program CSR Bina Lingkungan meliputi bantuan berupa

pendidika sarana dan prasarana umum sosial ekonomi dan lingkungan

masyarakat Tetapi pada kenyataan program Bina Lingkungan pada

tahun 2018 terdapat bantuan untuk kegiatan yang berupa upaya

menyeimbangkan ekosistem lingkungan Seperti pembangunan

jembatan pelebaran saluran drainase dan irigrasi sawah untuk sarana

dan prasaran berupa penerangan yaitu pemasangan lampu-lampu untuk

penerangan jalan Kedua program CSR PG Tjoekir sudah cukup bagus

implementasinya tetapi ada kendala pada program kemitraan Untuk

bantuan-bantuan seperti penerangan dan membangun jembatan PG

Tjoekir tidak begitu saja mengeluarkan dana dalam proses

permohonan dari masyarakat harus ada proposal permohonan dana

bantuan pembangunan

Selain kedua program tersebut CSR yang rutin di lakukan oleh PG

Tjoekir setiap 2 kali dalam setahun yaitu santunan berupa bagi-bagi

bingkisan kepada seluruh warga sekitar pabrik secara keseluruhan baik

warga yang kaya raya menengah ke atas menengah ke bawah tanpa

terkecuali Bingkisan tersebut berupa sembaako dan hasil produksi

pabrik yaitu gula

B Deskripsi Data

Dalam bab ini akan membahas mengenai hasil penelitian yang

berjudul ldquoPengaruh program CSR (Corporate Social Responsibility)

terhadap Perekonomian Petani Tebu dan karyawan Pabrik Gula Tjoekir

PTPN X Kabupaten Jombangrdquo Hasil penelitian berdasarkan dari hasil

penyebaran angketkuesioner yang telah diolah menggunakan komputer

yaitu dengan software SPSS 160 dalam bab ini terdapat pembahasan

mengenai diskripsi data hasil analisis data dan pembahasan hasil

penelitian Dengan jumlah Responden 35 orang yaitu 20 orang petani tebu

dan 15 orang karyawan pabrik yang diberikan angket sebanyak 1 buah

angket yang berisikan variabel X dan variabel Y yang terdiri dari 40 (20

pernyataan variabel X dan 20 pernyataan variabel Y) pernyataan yang

73

harus dijawab oleh responden tetapi setelah dilakukan uji validitas

pertanyaan dalam kuesioner menjadi 32 pertanyaan yang harus dijawab

responden Angket yang disebarkan sudah diuji validitas dan

reliabilitasnya dengan tujuan untuk memenuhi syarat dari instrumen

penelitian Data mentah yang didapat dari penyebaran angket diolah oleh

SPSS 160 untuk diuji valid atau tidak valid dan reliabel atau tidak reliabel

Setelah data tersebut sudah diuji validitas dan realiabilitas kemudian

disebarkan kembali kepada responden yang menjadi objek penelitian

Berikut merupakan diskripsi mengenai responden penelitian

1 Deskripsi Responden

Deskripsi responden ini berisi data responden yang dikelompokkan

berdasarkan usia pendidikan dan tahun bergabung dengan PG Tjoekir

baik sebagai mitra pemasok tebu atau sebagai karyawan pabrik

a Responden Berdasarkan Usia

Responden pada penelitian ini memiliki ragam usia diantara 35

orang sehingga peneliti mengkategorikan responden berdasarkan

usia responden Seperti yang disajikan pada Tabel 41

Tabel 41 Responden berdasarkan Usia

No Usia Frekuensi

1 20-29 1

2 30-39 7

3 40-49 14

4 50-59 8

5 60-69 3

6 70-79 2

Total 35

Sumber Data primer yang diolah

Pada Tabel 41 dijelaskan bahwa total responden yang menjadi

sampel penelitian adalah 35 responden Sampel penelitian terdiri

dari 20 orang petani tebu dan 15 orang karyawan Pabrik Gula

74

Tjoekir Dari seluruh sampel yang berjumlah 35 orang tersebut

semuanya berjenis kelamin laki-laki Menurut hasil pada Tabel 41

terlihat bahwa responden yang memiliki usia 30-39 sebanyak 20

Untuk responden yang berusia antara 40-49 sebanyak 40

sebanyak 229 untuk responden antara umur 50-59 Responden

yang memiliki umur antara 60-69 sebanyak 86 sedangkan untuk

responden yang berusia 70-79 memiliki persentase yang paling

sedikit yaitu 57 Sebagai pendukung juga disajikan grafik

diagram pada Grafik 41

Sumber Data mentah yang telah diolah

Grafik 41 Karakteristik Responden berdasarkan Usia

Dari grafik pendukung (Grafik 41) frekuensi responden

yang paling banyak berdasarkan usia yaitu umur 40 tahun ndash 49

tahun sebanyak 14 orang deretan kedua tertinggi untuk responden

berdasarkan usia yaitu antara umur 50 tahun - 59 tahun sebanyak 8

orang yang ketiga frekuensi pada umur 30 tahun ndash 39 tahun

sebanyak 7 orang orang Untuk umur 60 tahun ndash 69 tahun sebanyak

3 orang umur 70 tahun ndash 79 tahun sebanyak 2 orang dan untuk

responden yang berumur 20 tahun ndash 29 tahun sebanyak 1 orang

Jadi dapat disimpulkan bahwa untuk usia responden yang memiliki

frekuensi terendah adalah umur 20-29 dan untuk frekuensi tertinggi

pada usia 40-49 tahun

0

5

10

15

20-29 30-39 40-49 50-59 60-69 70-79

Responden Berdasarkan Usia

FREKUENSI

75

b Responden Berdasarkan Pendidikan

Responden pada penelitian ini memiliki ragam pendidikan

mulai dari SD SMP SLTA dan Perguruan Tinggi sehingga peneliti

mengkategorikan responden berdasarkan pendidikan responden

Seperti terlihat pada Tabel 42

Tabel 42 Responden berdasarkan Pendidikan

No Pendidikan Frekuensi

1 S1 8

2 SLTA 17

3 SLTP 7

4 SD 3

Total 35

Sumber Data primer yang diolah

Berdasarkan Tabel 42 telah diketahui bahwa pendidikan

responden yang paling mendominasi adalah pendidikan tingkat

SLTA sebanyak 486 Terdapat 229 untuk responden yang

memiliki pendidikan tingkat perguruan tinggi Untuk pendidikan

tingkat SLTP sebanyak 200 Sedangkan untuk pendidikan

tingkat SD sebanyak 86 terdapat Grafik pendukung untuk data

responden berdasarkan tingkat pendidikan seperti yang telah

disajikan pada Grafik 42

Sumber Data mentah yang telah diolah

Grafik 42 Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

0

5

10

15

20

PT SLTA SLTP SD

Responden Berdasarkan Pendidikan

FREKUENSI

76

Dari keterangan yang didapat pada grafik dalam pendukung

(Grafik 42) diketahui bahwa tingkat pendidikan responden pada

tingakat Perguruan Tinggi sebanyak 8 orang untuk pendidikan

tingkat SLTA sebanyak 17 orang untuk tingkat SLTP sebanyak 7

orang dan untuk responden dengan tingkat pendidikan Sekolah

Dasar (SD) sebanyak 3 orang Dapat disimpulkan bahwa untuk

tingkat pendidikan responden tertinggi adalah responden dengan

tingkat pendidikan SLTA dan frekuensi terendah pada tingkat

pendidikan SD

c Responden Berdasarkan Tahun Bergabung di PG Tjoekir

Responden pada penelitian ini sebagian merupakan orang yang

berkerjasama dengan Pabrik Gula Tjoekir yang memiliki perbedaan

tahun bergabung dengan pabrik Gula Tjoekir mulai dari tahun 1980

sampai sekarang Seperti terlihat pada Tabel 43

Tabel 43 Responden berdasarkan Tahun Gabung

No Tahun Bergabung Frekuensi

1 1980-1989 3

2 1990-1999 6

3 2000-2009 22

4 2010-2019 4

Total 35

Sumber Data primer yang diolah

Berdasarkan Tabel 43 diketahui bahwa tahun bergabung

responden dengan Pabrik Gula Tjoekir terbilang berbeda-beda

mulai dari tahun 1980-1989 sebanyak 3 orang yaitu 86 kurang

lebih sudah hampir 30 tahun Untuk tahun 1990-1999 sebanyak

171 yaitu 6 orang responden kurang lebih sudah bekerjasama

selama hampir 20 tahun Responden yang bergabung dan

bekerjasama dengan Pabrik Gula Tjoekir pada tahun 2000-2009

sebesar 629 yaitu 22 orang responden dan mereka bekerjasama

77

baik menjadi petani pemasok tebu maupun menjadi karyawan

kurang lebih sudah hampir 10 tahun Sedangkan petani dan

karyawan yang bergabung pada tahun 2010-2019 terbilang

sebanyak 114 yaitu 4 orang responden dan kurang lebih masih 8

tahun bekerjasama dengan Pabrik Gula Tjoekir Selain data statistik

juga didukung oleh grafik tahun gabung petani tebu dan karyawan

terhadap Pabrik Gula Tjoekir seperti yang tersaji pada Grafik 43

Sumber Data mentah yang diolah

Grafik 43 Responden Berdasrkan Tahun Gabung atau Kerjasama

dengan Pabrik Gula Tjoekir

Berdasarkan grafik pendukung di atas digambarkan bahwa

frekuensi responden berdasarkan tahun bergabung atau

bekerjasama dengan Pabrik Gula Tjoekir pada tahun 1980 ndash 1989

sebanyak 3 orang unntuk tahun 1990-1999 sebanyak 6 orang

untuk tahun 2000-2009 sebanyak 22 dan untuk tahun bergabung

antara 2010-2019 sebanyak 4 orang Dapat disimpulkan bahwa

responden yang bergabung dengan PGTjoekir yang tertinggi

adalah frekuensi pada tahun bergabung 2000-2009 sedangkan yang

terendah adalah tahun gabung 1980-1989

2 Deskripsi Statistik

Dalam penelitian ini terdapat berbagai responden dilihat dari

pendidikan usia dan tahun gabungbermitra dengan PG Tjoekir

Dalam deskripsi statistik terdapat tiga hal yang penting untuk diketahui

0

5

10

15

20

25

1980-1989 1990-1999 2000-2009 2010-2019

Responden Berdasarkan Tahun Gabung dengan PG Tjoekir

FREKUENSI

78

yaitu nilai rata-rata atau Mean nilai tengah atau disebut Modus dan

nilai terbanyak atau Modus Seperti pada penghitungan data

menggunakan SPSS dan memperoleh hasil seperti pada Tabel 44

Tabel 44 Mean Median dan Modus

Statistics

Usia Pendidikan Tahun_Gabung Pekerjaan

N Valid 35 35 35 35

Missing 0 0 0 0

Mean 33143 21429 27714 14286

Median 30000 20000 30000 10000

Mode 300 200 300 100

Melihat Tabel 44 dapat diketahui hasil nilai penghitungan

berdasarkan kategori responden masing-masing dapat diuraikan

sebagai berikut

a Responden menurut Usia

Responden menurut usia dikategorikan menjadi 6 yaitu 1 = 20-

29 kategori 2 = 30-39 kategori 3 = 40-49 kategori 4 = 50 -59 Kategori

5 = 60-69 dan kategori 6 = 70-79 Dan hasilnya nilai rata-rata dari

responden menurut usia yaitu 33143 yang dibulatkan menjadi 3 yang

artinya rata-rata responden berumur 40-49 tahun Nilai median atau nilai

tengahnya 30000 yaitu 3 yang hasilnya juga pada umur 40-49

responden kemudian modusnya adalah 3

b Responden menurut Pendidikan

Responden menurut pendidikan di kategorikan menjadi 4

yaitu kategori berlambangkan angka 1 = S1 kategori 2 = SLTA

kategori dengan angka 3 = SMP dan angka 4 = SD Hasil dari

penghitungan menggunakan SPSS adalah nilai rata-ratanya sebesar

21429 di bulatkan menjadi 2 jadi rata-rata pendidikan responden

adalah SLTA Nilai tengah atau median dari responden adalah

20000 dibulatkan menjadi 2 berarti nilai tengah dari responden

79

berdasarkan pendidikan adalah 2 yaitu SLTA Modusnya bernilai

200 atau 2 yaitu pada tingkat pendidikan SLTA

c Responden menurut Tahun Gabung

Responden menurut tahun gabung dikategorikan menjadi 4

yaitu kategori berlambangkan angka yaitu 1 = 1980-1989 kategori

2 = 1990-1999 kategori 3 = 2000-2009 dan kategori 4 = 2010-

2019 Dari hasil penghitungan diketahui bahwa nilai rata-rata tahun

gabung responden dengan PG Tjoekir adalah 27714 bila di

bulatkan menjadi 3 yaitu pada tahun 2000-2009 untuk nilai

mediannyanilai tengahnya adalah 30000 atau 3 adalah tahun

2000-2009 dan untuk modusnya yaitu 300 berarti paling banyak

petani tebu bergabung dengan PG Tjoekir adalah tahun 2000-

2009

Selain mean median dan modus terdapat juga istilah simpanan

baku atau standar deviasi nilai minimum dan maksimum dari nilai

seluruh variabel dalam penelitian ini yaitu CSR dan perekonomian

petani tebu dan karyawan pabrik sebagimana yang di tunjukkan pada

Tabel di bawah ini

Tabel 45 Hasil Analisis Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

Std

Deviation

Program_CSR 35 38 65 4846 5192

Perekonomian 35 30 49 3731 3620

Valid N (listwise) 35

Sumber Data Mentah yang diolah

Berdasarkan Tabel 45 dapat diketahui bahwa jumlah data yang

diambil untuk sampel sebanyak 35 orang Terdapat hasil dari masing-

masing variabel

80

a Corporate Social Responsibility

Hasil dari penghitungan pada variabel X yaitu CSR menunjukkan

bahwa nilai mean 4846 dan nilai standar deviasi yang lebih kecil

yaitu 5192 dengan hasil tersebut bahwa dinyatakan hasil sebaran

data pada penelitian terbilang cukup baik Pada tabel diatas

terdapat nilai minimum 38 dan nilai maksimum 65

b Perekonomian Petani Tabu dan Karyawan

Pada penghitungan variabel Y yaitu perekonomian petani tebu dan

karyawan menunjukkan hasil mean sebesar 3731 dan nilai standar

deviasi yang lebih kecil yaitu 3620 sehingga dinyatakan bahwa

hasil sebaran data pada penelitian cukup baik Selain itu terdapat

nilai minimum sebesar 30 dan nilai maksimum sebesar 49

3 Deskripsi Variabel

Penelitian ini menggunakan skala ukur yaitu Skala Likert untuk

mengetahui bagaimana tanggapan responden terhadap pengaruh

program CSR Pg Tjoekir terhadap tingkat ekomnomi petani tebu

Variabel yang diteliti adalah variabel Independen (Program Corporate

Social Responsibility) dan variabel Dependen (Tingkat ekonomi petani

tebu) Dalam pegukuran skala likert terdapat 4 skor alternatif jawaban

dalam kuesioner tertutup Seperti yang disajikan pada Tabel 46

Tabel 46 Skor pernyataan menurut Skala Likert

No Pernyataan Skor

1 Sangat Setuju 4

2 Setuju 3

3 Tidak Setuju 2

4 Sangat Tidak Setuju 1

Untuk memudahkan menganalisis hasil penelitian dari

kuesioner maka keseluruhan hasil jawaban dari pernyataan-pernyataan

yang ada dalam kuesioner dirangkum secara ringkas setiap

variabelnya

81

1 Program Corpporate Social Responsibility PG Tjoekir

(Variabel X)

Hasil frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan yang

telah diolah pada kuesioner dalam bentuk persentase Hasil

frekuensi jawaban responden dapat dilihat seperti yang disajikan

pada Tabel 47

Tabel 47Hasil frekuensi jawaban responden atas pernyataan

No

Item

Frekuensi

STS () TS () S () SS ()

1 0 0 8 23 23 66 4 11

2 0 0 7 20 22 63 6 17

3 0 0 7 20 24 69 4 11

4 0 0 8 23 22 63 5 14

5 0 0 11 32 19 54 5 14

6 0 0 7 20 21 60 7 20

7 1 3 5 14 24 69 5 14

8 0 0 9 26 24 68 2 6

9 0 0 2 6 28 80 5 14

10 0 0 8 23 22 63 5 14

11 0 0 16 46 16 46 3 8

12 0 0 16 46 14 40 5 14

13 0 0 14 40 17 49 4 11

14 0 0 12 34 20 57 3 9

15 0 0 11 31 22 63 2 6

16 0 0 2 6 30 86 3 8

17 1 3 9 26 24 68 1 3

82

2 Tingkat ekonomi petani tebu kabupaten Jombang (Variabel Y)

Hasil frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan yang

telah disediakan pada kuesioner untuk variabel dependen Dari

Tabel 48 dapat diketahui jawaban responden serta frekuensinya

dari setiap masing-masing pernyataan dari nomor urut 1-32

pernyataan dalam kuesioner Seperti yang disajikan pada Tabel 48

Tabel 48 Frekuensi jawaban responden (Variabel Y)

Sumber Data Primer yang diolah

4 Deskripsi Kuesioner

Kuesioner dalam penelitian terdapat 32 pernyataan berikut

merupakan deskripsi dari nomor item 1-17 pernyataan untuk variabel

X dan 1-15 untuk variabel Y yang terdapat dalam kuesioner

No

Item

Frekuensi

STS () TS () S () SS ()

1 0 0 1 3 32 91 2 6

2 0 0 9 26 19 54 7 20

3 1 3 22 63 11 31 1 3

4 1 3 22 63 9 26 3 8

5 0 0 10 29 21 60 4 11

6 1 3 27 77 6 17 1 3

7 1 3 14 40 15 43 5 14

8 0 0 7 20 28 80 0 0

9 1 3 12 34 22 63 0 0

10 2 6 25 71 5 14 3 9

11 2 6 10 28 22 63 1 3

12 4 11 25 72 5 14 1 3

13 1 3 24 68 8 23 2 6

14 3 9 27 77 3 9 2 6

15 1 3 31 88 2 6 1 3

83

penelitianProgram CSR PG Tjoekir tidak begitu familiar di telinga

masyarakat dan petani tebu karena istilah CSR yang berasal dari

bahasa Inggris menyebabkan petani-petani tebu yang relatif sudah tua

dan puluhan tahun menjadi tebu tidak mengetahui arti CSR Mereka

hanya mengetahui bahwa di Pabrik Gula Tjoekir ada bentuk bantuan

yang diperuntukkan bagi petani tebu karyawan dan masyarakat

sekitar Bantuan tersebut merupakan sebuah kewajiban yang harus

diberikan pabrik kepada warga setempat yang menerima dampak

kegiatan industri dari pabrik gula tersebut selain itu petani juga

mengetahui bahwa bantuan dari pabrik tersebut wajib diberikan kepada

petani karena kekurangan dalam mengolah tebu hingga siap panen

Dari 35 orang responden yang mengetahui arti makna Corporate

Social Responsibility secara bahasa menggunakan bahasa asing dan

arti makna tanggung jawab setiap perusahaan industri di Indonesia

hanya sebagian saja Hal tersebut dapat di lihat pada diagram yang

telah disajikan pada Grafik 44

Grafik 44 Tingkat Pengetahuan Petani Tebu terhadap CSR

Dari Grafik 44 diketahui dari 35 responden tingkat pengetahuan

petani tebu sekitar mencapai 66 karena mereka sebagian besar

mengetahui bahwa CSR adalah program Pabrik Gula Tjoekir untuk

para warga sekitar karyawan dan petani sebagai mitranya dalam

kelancaran kegiatan industri perusahaan Tingkat petani yang tidak

0

23

66

11

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Setuju

Sangat Setuju

84

mengetahui apa yang dimaksud dengan CSR sebanyak 23 dan yang

mengetahui apa itu CSR Pabrik Gula Tjoekir sebanyak 11 hal

tersebut dikarenakan petani tebu yang hanya sebatas mengetahuinya

saja istilah CSR namun tidak tahu apa saja program yang masuk dalam

CSR bahkan yang lebih familiar di telinga para petani tebu adalah

program PKBL bukan CSR padahal 2 hal tersebut berkaitan Pada

Pabrik Gula Tjoekir terdapat CSR yang disebut PKBL yaitu Program

Kemitraan dan Bina Lingkungan Program CSR merupakan program

yang didirikan oleh PTPN pusat untuk semua cabang perusahaan

Program utama dari CSR Pabrik Gula Tjoekir adalah PKBL (Program

Kemitraan dan Bina Lingkungan) adalah program yang dicanangkan

oleh BUMN se-Indonesia dan memiliki perbedaan dengan CSR tetapi

pada PG Tjoekir PKBL merupakan program yang masuk kepada

program CSR Program Kemitraan yang diketahui oleh petani tebu

adalah program peminjaman dana untuk mengolah sawah tebu hingga

tebu siap dipanen pinjaman tersebut memiliki bunga yang cukup

rendah dan petani merasa program kemitraan dar PG Tjoekir yang

dirasakan cukup membantu perekonomian petani tebu saat kesusahan

dana dalam mengolah sawah tebu miliknya Dari penelitian ini

disajikan grafik mengenai manfaat CSR pada proram kemitraan yang

dirasakan selama ini oleh petani tebu karyawan Seperti yang disajikan

pada Grafik 45

3

14

69

14

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Setuju

Sangat Setuju

85

Grafik 45 Penilaian Implementasi Program Kemitraan yang dirasakan

Petani Tebu

Dari data tersebut dapat dilihat bahwa dari 35 responden bahwa

implementasi program CSR pada Kemitraan sudah cukup bagus dan

semua pihak dapat mengajukan dana pinjaman baik itu petani yang di

gunakan untuk mengolah sawah tebu karyawan untuk keperluan

modal maupun pribadi dan untuk warga sekitar sebagai dana usaha

Respon warga mengenai pernyataan ldquo Implementasi program PKBL

kemitraan di PG Tjoekir masih kurangrdquo dan sebagian besar responden

hampir 70 yaitu 69 menjawab tidak setuju dengan pernyataan itu

yang artinya program kemitraan telah berjalan lancar Sebagian besar

petani mengatakan bahwa program kemitraan itu cukup membantu dan

menguntungkan karena ketika petani memerlukan dana untuk

pengolahan sawah tebu petani dapat meminjam dana pada Koperasi

Tebu Rakyat yang telah bekerjasama dengan PG Tjoekir dalam hal

ini117

Selain program kemitraan pada CSR Pabrik gula Tjoekir

terdapat juga program Bina Lingkungan Menurut data yang didapat

pada penelitian dapat dilihat pada grafik 43 mengenai penilaian

Program Bina Lingkungan oleh petani dan karyawan Seperti yang

disajikan pada Grafik 46

117

Pendapat salah satu petani tebu saat di mohon bantuan mengisi kuesioner (nama responden di

rahasiakan)

86

Grafik 46 Penilaian Petani terhadap Program Bina Lingkungan

Pg Tjoekir

Dari Grafik 46 diketahui bahwa penilaian petani dan

karyawan tentang PBL sudah bagus Sebagian besar petani menjawab

pernyataan di atas dengan tidak setuju apabila ldquo Implementasi program

Bina Lingkungan ini masih kurangrdquo Mulai dari petani tebu yang sudah

berpuluh tahun bergabung dan bekerjasama dengan PG Tjoekir

sampai petani yang masih baru menilai bahwa implementasi Program

Bina Lingkungan sudah cukup bagus Terutama untuk para petani tebu

yang sawahnya menggunakan irigasi sungai yang berasal dari Pabrik

Gula Tjoekir Menurut Grafik 46 terdapat 40 petani merasakan

manfaat adanya CSR Program Bina Lingkungan namun 49 Petani

mengatakan bahwa implementasinya memang masih kurang

kemungkinan ini dikarenakan letak sawah petani yang sangat jauh dari

PG Tjoekir namun bila petani yang merasa tidak merasakan manfaat

dari CSR maka dapat mengajukan perbaikan-perbaikan saluran irigasi

sawah agar irigasi pada sawah petani tersebut menjadi lancar Terdapat

11 dari 35 responden merasa bahwa implementasi CSR masih sangat

kurang hal tersebut dapat dikarenakan petani tidak mengikuti program

PKBL atas dorongan individual dan karena letak kebun petani tersebut

sangat jauh dari PG Tjoekir Selain itu saluran irigasi sawah yang

terletak lumayan jauh jaraknya dari PG Tjoekir juga merasakan

0

40

49

11

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Setuju

Sangat Setuju

87

implementasinya yaitu PG Tjoekir memperbaiki sungai kecil yang

sebelumnya berukuran kurang dari 03 m2 -04 m2 meter dan

mengalami penyumbatan sehingga irigasi untuk sawah petani tebu

tidak lancar tetapi kini sudah lancar karena mendapat bantuan berupa

pelebaran aliran sungai hingga ukuran 1 meter Dapat di lihat pada

Gambar 43

Gambar 43 Sungai yang di perbaiki oleh PG Tjoekir118

Dari Gambar 43 bahwa sungai tersebut telah diperlebar yang

sebelumnya 03 m2 ndash 04 m2 menjadi lebar 07 m2 dan sepanjang

2750 meter atau 275 km Untuk pelebaran aliran sungai tersebut

memakan dana sebanyak Rp 27720000 yang dilaksanakan pada bulan

Desember 2018 lalu Lain halnya dengan program lingkungan di ranah

pengolahan sawah tebu oleh petani dari hasil penelitian berupa

pernyataan dan pendapat petani tebu mengenai bantuan CSR untuk

pengolahan sawah tebu itu tidak ada dulu pernah ada bantuan berupa

subsidi pupuk dan bibit tebu tetapi setelah itu tidak berjalan lancar dan

untuk bantuan alat pertanian pengolahan sawah seperti traktor juga

tidak ada Terlihat pada Grafik 47 mengenai respon petani tebu dari

118

Gambar diambil pada tanggal 7 Februari 2019 di daerah persawahan Catak Gayam Kecamatan

Mojowarno Kabupaten Jombang

88

pernyataan kuesioner dan pendapat petani tebu mengenai bantuan

pengolahan sawah tebu

Grafik 47 Bentuk Bantuan PG Tjoekir Berupa Pupuk dan Bibit

Tebu

Dari Grafik 47 diketahui bahwa sebagian besar petani tebu

mendapatkan bantuan untuk pengolahan sawah tebu sebesar 57 dari

35 responden dan ada responden yang sangat setuju sebesar 9 dari

seluruh reponden untuk responden yang tidak setuju sebesar 34

bahwa ada bantuan berupa pupuk dan bibit dari PG Tjoekir tetapi

pada tahun-tahun terakhir program tersebut kurang lancar mengenai

pendistribusian pupuk Sebagian kecil petani berpendapat bahwa

bantuan tersebut adalah peminjaman dana dari program kemitraan

yang di peruntukkan untuk mengolah sawah termassuk pembelian

pupuk

Program CSR selain PKBL juga terdapat program santunan

yang rutin dilaksanakan selama 2 kali dalam setahun ketika musim

giling tebu akan dimulai dan ketika musim giling tebu akan ditutup

atau sudah selesai musim panen tebu Santunan tersebut berupa

pembagian sembako untuk warga yang terdapat di sekitar pabrik yang

merasakan dampak limbah industri dari kegiatan giling tebu pabrik

gula Diantaranya wilayah yang rutin diberi santunan yaitu wilayah

0

34

57

9

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Setuju

Sangat Setuju

89

kelurahan Jatirejo Cukir dan Kwaron secara merata berupa sembako

dan gula Seperti yang disajikan pada Gambar 44

Gambar 44 Pembagian Santunan kepada warga sekitar PG Tjoekir

Pelaksanaan pemberian santunan dilaksanakan pada tanggal 7

Februari dan Gambar 44 diambil pada saat pembagian santunan di

Balai Desa Jatirejo pembagian tersebut cukup merata karena tidak

memandang bulu bahkan petani tebu yang merupakan warga Jatirejo

Cukir dan Kwaron juga menerima sembako dari PG Tjoekir jadi

apabila dilihat dari materi para petani tebu merupakan warga yang

memiliki cukup banyak kekayaan tetapi hal tersebut tidak menjadi

halangan untuk mendapatkan bantuan sembako dari PG Tjoekir

karena dari PG Tjoekir sendiri dari tahun ke tahun memang di bagikan

secara merata

Para petani tebu yang bekerjasama dengan PGTjoekir rata-rata

memiliki ekonomi menengah ke atas karena selain menjadi petani tebu

dengan lahan tebu yang luas petani tebu juga memiliki pekerjaan lain

selain menjadi petani tebu Hal ini dapat dilihat pada Grafik 48

90

Grafik 48 Pekerjaan selain menjadi petani tebu

Menurut Grafik 48 diketahui bahwa selain menjadi petani

tebu para petani tebu memiliki pekerjaan yang lain grafik di atas

adalah jawaban dari pernyataan ldquoAnda memiliki pekerjaan selain

menjadi petani teburdquo dan 54 dari seluruh responden merupakan

petani tebu yang memiliki pekerjaan selain menjdi petani tebu

Diantara pekerjaan tersebut sebagai petani palawija berdagang Hal

tersebut dikarenakan pendapatan yang didapat petani tebu setiap panen

tidak cukup untuk mengembalikan modal awal mengolah sawah tebu

Seperti disajikan pada Grafik 49

Grafik 49 Pendapatan Petani Tebu Setiap Musim Panen

Menurut Grafik 46 bahwa dijelaskan mengenai pendapatan

petani tebu yang akhir-akhir ini mengalami penurunan Dapat

0

26

54

20

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Setuju

Sangat Setuju

3

63

26

8

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Setuju

Sangat Setuju

91

dikarenakan faktor cuaca yang mengakibatkan tebu berkualitas rendah

dan faktor penundaan masa giling tebu Para petani tebu baik petani

kecil (memiliki lahan 1-3 hektar) maupun petani besar (4-45 hektar)

mayoritas memiliki pekerjaan selain petani tebu dan penghasilan yang

didapat dalam rumah tangga juga tidak hanya dari kepala keluarga

tetap dari istri dan anak yang sudah bekerja Dari segi kesehataan para

petani tebu mayoritas tidak memiliki penyakit khusus (penyakit

jantung asma kanker dan lain-lain) Sebagian besar petani

mengatakan bahwa tidak ada bantuan atau jaminan kesehatan dari

pabrik tetapi sebagian lainnya mengatakan mendapatkan jaminan

kesehatan tetapi pada waktu tertentu

C Hasil Observasi

Observasi dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh Program CSR dari PG Tjoekir itu berpengaruh terhadap

perekonomian petani tebu dan karyawan pabrik Kegiatan observasi di

lakukan dengan mengamati pendapat-pendapat dari individu para petani

tebu dan karyawan yang telah bekerjasama baik sebagai mitrapemasok

tebu maupun sebagai pegawai pabrik serta mengamati pelaksanaan CSR

Hal ini dapat di lihat pada tabel 49

Tabel 49 Hasil Observasi

No Variabel Indikator Implementasi Pendapat

Masyarakat

1 Program

CSR

Program bina

lingkungan

Perbaikan

irigasi sawah

sepanjang 2750

m x 07 m2 di

daerah Catak

Gayam

(Mojowarno)

dengan biaya

27720000

Sangat bagus

karena

sebelumnya

sungai kecil itu

tidak dapat

mengalir

secara lancar

ddan terlalu

sempit

92

(foto terdapat

pada lampiran)

kemudian PG

Tjoekir

memperlebar

sungai hingga

kini irigasi

sawah lancar

2 Program

Kemitraan

Peminjaman

dana usaha

dengan bunga

ringan

Bagus di

gunakan untuk

modal

pengolahan

sawah tebu

3 Program CSR

untuk warga

sekitar pabrik baik

itu karyawan

maupun petani

Bantuan berupa

sembako

Bagus di

laksanakan 2

kali dalam

setahun setiap

musim giling

4 Tingkat

ekonomi

Tingkat Sumber

Data Primer yang

diolahpendapataan

petani tebu

Tingkat

pendapatan

petani tebu

sebagian besar

menengah ke

atas dan

sebagian besar

lahan sawah

yang di tanami

tebu lebih dari 2

hektar bahkan

hingga

mencapai 40

hektar

Di lihat dari

luas awah tebu

yang di miliki

luas tanah dan

gedung tempat

tinggal selain

itu memiliki

lebih dari 1

buah mobil

Tabel 49 Lanjutan

njutannjutan

93

5 Tingkat kesehatan

petani tebu

Jarang yang

memiliki

penyakit khusus

seperti kanker

diabetes

jantung lemah

dan lain-lain

Sebagian besar

anggota

keluarga

petani tebu

tidak memilki

penyakit

khusus

6 Tingkat

pendidikan

Sebagian besar

tingkat

pendidikan

petani tebu

adalah tingkat

SLTA

Tingkat

pendidikannya

bagus

mengingat

bahwa petani

tebu itu bukan

orang

sembarangan

Sumber Data primer yang diolah

D Pengujian Persyaratan Analisisdan Pengujian Hipotesis

a Uji Kualitas Data

Uji validitas dan reliabilitas sangatlah penting dalam sebuah

penelitian karena tahap ini merupakan tahap awal sebelum memulai

penelitian yang pengambilan data penelitian menggunakan kuesioner

atau angket

1 Uji Validitas

Sebelum melakukan penelitian angket yang sudah dibuat oleh

peneliti diuji keabsahannya Setiap nomor item yang ada di angket

diuji kevaliditasannya dengan cara menyebarkan angket kepada

responden kurang lebihnya 30 orang Kemudian dari uji validitas

inilah akan diketahui mana nomor item kuesioner yang valid dan

yang tidak valid Apabila banyak item yang tidak valid maka

peneliti harus memperbaiki pertanyaan atau pernyataan dalam

angket kemudian kembali disebarkan kepada responden uji

Tabel 49 Lanjutan

94

validitas Responden ini bukanlah responden yang dipakai untuk

objek penelitian melainkan responden ini hanya untuk menguji

kevaliditasannya saja Seperti yang terdapat dalam Tabel 410

Tabel 410 Hasil Uji Validitas Variabel X (Corporate Social

Responsibility)

No Variabel Indikator No Item No Valid

1

Program-

program

Corporate

Social

Responsibility

PG Tjoekir

(Variabel X)

Program

Kemitraan

1234567

891011

9

Program Bina

Lingkungan

12131415

16171819

20

1215

Pada Tabel 410 telah diketahui dengan uji validitas

menggunakan bantuan komputer yaitu software SPSS 160

memiliki hasil bahwa ada 3 butir pernyataan dalam kuesioner yang

tidak valid Pernyataan yang valid sebanyak 17 nomor item pada

angket yang disebarkan ini berarti angket tersebut sudah terbilang

valid karena dari hasil hitung SPSS menunjukkan bahwa (r hitung

gt r tabel) nilai r hitung lebih besar dibandingkan dengan nilai r

tabel Pada uji validitas ini peneliti memilih 30 sampel dari

bermacam responden yaitu petani tebu dan karyawan pabrik

Pabrik Gula Tjoekir Jumlah responden dalam uji validitas adalah

30 dan dilihat dalam r tabel bahwa N=30 (jumlah responden)

terdapat nilai 0361 dan kemudian setelah di hitung banyak nomor

item yang hasilnya lebih besar dari r 0361 sehingga terdapat 17

pernyataan dikatakan valid karena nilai hitung lebih dari r hitung gt

0361 untuk variabel X (Program CSR Pabrik Gula Tjoekir) Pada

Tabel 411 Menggambarkan hasil uji validitas dari variabel Y

95

Tabel 411 Hasil Uji Validitas Variabel Y (Tingkat Ekonomi

Petani Tebu)

No Variabel Indikator No Item No Valid

1

Tingkat

ekonomi

petani tebu

(Variabel Y)

Pendapatan 123456

7

891011

12

1911

Pendidikan 131415

1617

-

Kesehatan 181920 1819

Hasil uji validitas pada Tabel 411 diketahui terdapat 5

pernyataan yang tidak valid dalam kuesioner dikarenakan hasil

hitung dari SPSS menunjukkan hasil yang nilainya kurang dari

0361 (r hitung lt r tabel) Pernyataan yang tidak valid tidak di

gunakan dalam penelitian Pada kuesioner tersebut ada 40

pernyataan dalam satu angket dan terdapat 8 nomor yang tidak

valid berarti 32 nomor saja yang di gunakan peneliti untuk

disebarkan kembali ke responden

2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah pengujian yang dilakukan setelah

kuesioner diuji kevaliditasannya setelah diketahui valid tidaknya

kemudian diuji reliabel atau tidak reliabel Tujuan dari pengujian

reliabilitas adalah untuk mengetahui bahwa jawaban dari

responden itu memilki kosistensi atau tidak dalam menjawab

kuesioner yang telah disebarkan dan dapat dikatakan sebagai alat

ukur konsistensi dari waktu ke waktu Untuk mengetahui tingkat

reliabel peneliti menggunakan software SPSS 160 dengan

menghitung koefisien Alpha Cronbachrsquos apabila hasil

penghitungan Alpha Cronbachrsquos gt 06 maka dapat dikatakan

kuesioner tersebut reliabel Dalam uji reliabel jumlah yang di

gunakan sama seperti jumlah responden untuk uji validitas karena

96

tahap uji reliabilitas adalah tahap lanjutan setelah uji validitas

Seperti yang di gambarkan pada Tabel 412

Tabel 412 Hasil Uji Reliabilitas Variabel X (Corporate Social

Responsibility)

Reliability Statistics

Cronbachs Alpha N of Items

851 20

Sumber Data primer yang diolah

Dari hasil penghitungan di atas bahwa nilai Cronbachrsquos

Alpha gt 06 jadi dapat dikatakan uji reliabitas untuk variabel X

hasilnya adalah reliabel Dalam Tabel 410 terbilang hasil

penghitungan 0851 yang nilainya lebih besar dari 06 jadi tingkat

reliabilitasnya terpenuhi Untuk uji reliabilitas pada variabel Y

dapat dilihat seperti yang terdapat pada Tabel 413

Tabel 413 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y (Tingkat Ekonomi

Petani Tebu)

Reliability Statistics

Cronbachs Alpha N of Items

777 20

Sumber Data primer yang diolah

Pada Tabel 413 hasil hitung menunjukkan 0777 gt 06 yang

artinya nilai tersebut lebih besar dari 06 jadi dapat dikatakan uji

reliabilitas pada variabel X adalah reliabel pada kedua variabel X

dan variabel Y adalah reliabel tingkat konsistensi jawaban

responden pada angket memenuhi syarat dan dapat melanjutkan

untuk menyebarkan angket pada objek penelitian yang

sesungguhnya

97

b Uji Persyaratan Analisis

Dalam penelitian ini terdapat uji persyaratan analisis yang terdiri

dari uji normalitas uji homogenitas uji lineartas Hal tersebut akan

dijelaskan dan dihitung menggunakan bantuan komputer yaitu SPSS

160

1 Uji Normalitas

Uji normalitas pada penelitian ini digunakan untuk menguji

apakah variabel X dan variabel Y yang diteliti memiliki ditribusi

normal atau tidak normal Uji normalitas ini menggunakan

hitunngan uji Kolmogorov-Smirnov yang akan dihitung

menggunakan software SPSS 160 Dalam penghitungan

normalitas terdapat istilah taraf signifikan atau biasa dilambangkan

dengan Sig Nilai signifikansi ini akan dibandingkan dengan rumus

Kolmogorov-Smirnov yaitu signifikan gt 005 dan dapat dikatakan

data tersebut berdistribusi normal Begitupun sebaliknya kalau

hasil nilai hitung signifikan lt005 maka data tersebut dinyatakan

tidak berdistribusi normal Seperti yang terdapat pada Tabel 414

98

Tabel 414 Hasil Uji Asumsi Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Program

_CSR

Tingkat_ekonomi_

Petani

Unstandardized

Residual

N 35 35 35

Normal

Parametersa

Mean 484571 373143 0000000

Std

Deviation 519243 361997 339669670

Most Extreme

Differences

Absolute 155 139 095

Positive 155 139 095

Negative -093 -123 -095

Kolmogorov-Smirnov Z 915 820 564

Asymp Sig (2-tailed) 373 511 908

a Test distribution is Normal

Sumber Pengolahan data

Pada Tabel 414 diketahui pada kolom Unstandardized

Residual nilai signifikansi addalah 0908 gt005 maka dapat

dikatakan bahwa data berdistribusi normal Signifikansi pada

kolom variabel X (Program CSR) menunjukkan angka 0373gt005

artinya variabel X merupakan data berdistribusi normal Sedangkan

pada kolom variabel Y (Tingkat Ekonomi Petani) menunjukkan

angka 0511 gt 005 yang berarti variabel Y merupakan data

berdistribusi normal Hasil tersebut didukung juga dengan

histogram hasil uji normalitas seperti pada Grafik 436 sebagai

berikut

99

Sumber data mentah yang telah diolah menggunakan SPSS 160

Grafik 410 Grafik Uji Normalitas

Selain didukung dengan hasil penghitungan berupa

diagram Hasil uji normalitas ini juga didukung oleh diagra P-Plot

seperi yang telah disajikan pada Grafik di bawah ini

Sumber data mentah yang diolah

Grafik 411 Grafik diagram Uji Normalitas (P-Plot)

Diagram P-plot merupakan diagram hasil yang mendukung

penghitungan uji normalitas Cara membaca diagram P-plot adalah

lingkaran-lingkaran yang mendekati garis maka data penelitian

tersebut semakin tinggi tingkat kenormalannya sebaliknya apabila

100

lingkaran-lingkaran kecil tersebut semakin menjauhi garis maka

tingkat kenormalannya semakin rendah Dari data hasil di atas

dapat dilihat bahwa hasil penghitungan menunjukkan 19 data

penelitian sangat dekat bahkan berada pada garis ini dapat

dikatakan normalitasnya tinggi Untuk 13 lainnya dekat tetapi agak

sedikit menjauh dan dapat dikatakan tingkat normalitasnya sedang

karena tidak terlalu jauh dari garis normalitas tersebut

2 Uji Homogenitas

Uji homogenitas adalah pengujian mengenai sama tidaknya

variansi-variansi dua buah distribusi atau lebih Uji homogenitas

dilakukan untuk mengetahui apakah data dalam variabel X dan Y

bersifat homogen atau tidak119

Dalam penghitungan ini asumsi

homogenitas menggunakan Lavene ndashTest dalam pengambilan

keputusan adalah jika nilai signifikansi gt 005 maka distribusi data

adalah homogen Sebaliknya jika hasil penghitungan signifikansi lt

005 maka data tersebut adalah data yang berdistribusi tidak

homogen Penghitungan dapat dilihat seperti pada tabel 415

Tabel 415 Hasil Uji Asumsi Homogenitas

Hasil

Levene Statistic df1 df2 Sig

1594 1 68 211

Sumber Data primer yang diolah

Dari Tabel 415 diketahui bahwa hasil penghitungan

menunjukkan signifikansi gt 005 terbilang 0211gt 005 jadi dapat

diambil keputusan bahwa data dari variabel X dan Y merupakan

data yang berdistribusi homogen

119

Di kutip dari situs web httpswwwstatistikiancom201301uji-homogenitashtmlamp pada

tanggal 17 Februari 2019 pukul 2020

101

3 Uji Linearitas

Linearitas dapat diartikan seperti garis lurus yang

berhubungan Uji linearitas digunakan untuk mengetahui antara

dua variabel X dan Y mempunyai hubungan yang linear atau tidak

secara signifikan Dalam penelitian ini penghitungan dengan

bantuan komputer yaitu dengan SPSS 160 Uji linear biasanya

digunakan dalam prasyarat analisis korelasi dan regresi linear

Pengambilan keputusan adalah jika nilai signifikan gt 005 maka

terdapat hubungan yang linear antara variabel X dan variabel Y

Seperti pada Tabel 416 dengan menggunakan Tabel ANOVA

Tabel 416 Hasil Asumsi Uji Linearitas

Sumber Data primer yang diolah

Berdasarkan hasil hitungan dari uji linearitas pada Tabel 416

dapat diketahui bahwa nilai dari kolom Sig pada baris Deviation

from Linearityhasilnya adalah 0239 gt 005 maka data tersebut

antara variabel X dan Y memilki hubungan yang linear antar

Porgram CSR dengan Tingkat ekonomi petani tebu

ANOVA Table

Sum of Squares Df

Mean Square F Sig

Tingkat_Ekonomi_Petani Program_CSR

Between Groups (Combined)

277793 17 16341 1656 154

Linearity 53266 1 53266 5398 033

Deviation from Linearity

224527 16 14033 1422 239

Within Groups 167750 17 9868

Total 445543 34

102

c Uji Hipotesis Penelitian

1 Uji T

Uji T pada penelitian digunakan untuk menguji ada atau tidaknya

pengaruh antara variabel X terhadap variabel Y Pengujian ini

adalah pemecah dari sebuah hipotesis penelitian yang mana

hasilnya antara ada pengaruh atau tidak ada pengaruh seperti yang

disajikan pada Tabel 417 Dengan hipotesis bahwa

Ha = Ada pengaruh program CSR (Corporate Social

Responsibility) terhadap Perekonomian Petani Tebu dan

karyawan Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang

H0 = Tidak ada pengaruh program CSR (Corporate Social

Responsibility) terhadap Perekonomian Petani Tebu dan

karyawan Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang

Kriteria pengujian

a Jika thitung ttabel maka H0 diterima Ha di tolak

b Jika thitung gt ttabel maka H0 ditolak Ha diterima

Seperti yang telah disajikan pada Tabel 417 hitungan

menggunakan SPSS berikut

Tabel 417 Hasil Uji T

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig B Std Error Beta

1 (Constant) 25633 5549 4620 000

Program_CSR 241 114 346 2117 042

a Dependent Variable Tingkat_Ekonomi_Petani

Sumber Data primer yang diolah

103

Pada Tabel 417 mengenai uji T dapat dilihat hasil

penghitungan yang menggunakan bantuan komputer dengan SPSS

160 diperoleh hasil untuk variabel X (Program Corporate Social

Responsibility PG Tjoekir) dengan nilai thitung sebesar 2117 yang

lebih besar dari ttabel yaitu 203011 yang artinya Ho ditolak

sehingga Ha diterima yang artinya terdapat pengaruh CSR

terhadap perekonomian petani tebu dan karyawan dan nilai

signifikansi yang diperoleh sebesar 0042 dimana nilai signifikansi

tersebut lebih kecil dibandingkan dengan α = 005 Penghitungan

ini menunjukkan bahwa jawaban hipotesis penelitian yaitu H0

ditolak yang berarti bahwa pengukuran untuk variabel X (Program

Corporate Social Responsibility PG Tjoekir) adalah signifikan

Dapat disimpulkan bahwa variabel X (Program CSR PG Tjoekir)

berpengaruh terhadap variabel Y (Tingkat ekonomi petani tebu)

selain itu koefisien regresi variabel (X) Program CSR PGTjoekir

bernilai positif sehingga pengaruh Program CSR PG Tjoekir

terhadap Perekonomian Petani Tebu dan karyawan pabrik adalah

positif

2 Koefisien Determinasi

Perhitungan pada penelitian ini menggunakan perhitungan

regresi Regresi bertujuan untuk menguji pengaruh antara variabel

satu dengan variabel yang lain Pada penghitungan ini

menggunakan penghitungan Regresi Linear Sederhana yang mana

digunakan hanya untuk satu buah variabel X dan satu buah

variabel Y saja Penghitungan regresi ini menggunakan bantuan

software SPSS 16 Untuk mengetahui seberapa pengaruh program

CSR Pabrik Gula Tjoekir terhadap perekonomian Petani Tebu dan

karyawan pabrik apakah berpengaruh secara signifikan atau tidak

Untuk menganalisis ada atau tidaknya pengaruh CSR terhadap

tingkat ekonomi petani tebu dengan melihat nilai hitung dari R

104

Square untuk mengetahui berapa beasar pengaruh dalam

persentase () Seperti hasil hitung pada Tabel 418

Tabel 418 Koefisien determinasi (R) Variabel X dan Y

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std Error of the

Estimate

1 346a 120 093 344778

a Predictors (Constant) Program_CSR

Sumber Data primer yang diolah

Berdasarkan Tabel 418 bahwa dalam penghitungan yang

menggunakan SPSS telah diketahui hasil dari R-Square 0120 dari

variabel X atau variabel Program Corporate Social Responsibility

Pabrik Gula Tjoekir Berdasarkan penghitungan tersebut dikatakan

bahwa 0120 menjadi 120 dari variabel dependen ( Variabel

perekonomian petani tebu) dipengaruhi oleh variabel independen

(Program Corporate Social Responsibility) Dari sini dapat

disimpulkan bahwa tingkat pengaruh antar variabel X dan variabel

Y pada penelitian ini sebesar 12 sedangkan 88 lainnya

dipengaruhi oleh berbagai faktor lainnya (sawah petani yang

bukan tebu palawija aset lain seperti usaha mobil angkuttruk

pendapatan yang diberikan oleh anak petani yang anaknya sudah

bekerja pendapatan dari pensiunan PNS dan TNI pendapatan dari

sewa kontrakan milik petani tebu dan lain-lain) yang tidak

merupakan fokus penelitian ini

3 Analisis Regresi Linear Sederhana

Untuk mengetahui seberapa banyak pengaruh Program CSR

(variabel bebas) dapat dilihat melalui pengujian Koefisien Regresi

yang diberi tanda huruf ldquoBrdquo Untuk mengetahui pengaruh dari

105

masing-masing variabel dapat dilihat pada tabel yang telah

disajikan pada Tabel 419

Tabel419 Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig B Std Error Beta

1 (Constant) 25633 5549 4620 000

Program_

CSR 241 114 346 2117 042

a Dependent Variable

Tingkat_Ekonomi_Petani

Sumber Data primer yang diolah

Pada hasil penghitungan SPSS tabel 419 untuk

mengetahui tingkat signifikansi pada setiap variabel dapat dilihat

pada kolom Sig dengan pengambilan keputusan apabila hasil

hitung kurang dari 005 maka penghitungan tersebut dinyatakan

bahwa variabel X tersebut signifikan Dapat dilihat bahwa hasil

hitung pada kolom Sig dengan nilai 0042 yang berarti variabel

tersebut signifikan Tabel Koefisien dalam regresi linear sederhana

ini berfungsi untuk menggambarkan persamaan regresi Dengan

mengetahui nilai dari baris konstan pada kolom B serta koefisien

regresi yang signifikan Model persamaan regresi untuk

mengetahui tingkat pengaruh program CSR PG Tjoekir terhadap

Perekonomian Petani Tebu dan Karyawan Pabrik adalah dengan

rumus statistik Y = a + bX Dalam Tabel 417 bila dimasukkan

106

pada rumus persamaan regresi menjadi Y = 25633 + 0241X

sebagaimana diinterpretasikan bahwa pada variabel X

menunjukkan nilai positif 0241 hal ini menjadikan apabila nilai

dari B 0241 ini meningkat maka nilai variabel Y juga akan

meningkat sebesar 0241 karena keduanya memiliki hubungan

pengaruh yang searah

E Pembahasan Hasil Penelitian

Pada penelitian ini menemukan hasil yang di dapatkan baik secara

primer yang langsung pada objek penelitian yaitu petani tebu maupun

secara skunder dengan melihat angket yang telah diisi oleh 20 orang petani

tebu dan 15 karyawan pabrik gula Setelah proses penyebaran angket

kemudian mengolah data dan didapatkan hasil bahwa tingkat pengaruh

antar variabel X dan variabel Y pada penelitian ini sebesar 12

sedangkan 88 lainnya dipengaruhi oleh berbagai faktor lainnya (sawah

petani yang bukan tebu palawija aset lain seperti usaha mobil

angkuttruk pendapatan yang di berikan anak pada petani yaang anaknya

sudah bekerja pendapatan dari pensiunan PNS dan TNI pendapatan dari

sewa kontrakan milik petani tebu dan lain-lain) yang tidak merupakan

fokus penelitian ini

Pada penelitian ini mengenai CSR (Corporate Social

Responsibility) merupakan sebuah kebijakan dari perusahaan yang di

dalamnya terdapat 3 aspek inti yaitu masyarakat perusahaanpabrik gula

dan lingkungan120

Dari ketika aspek tersebut memiliki kesesuaian dari

teori CSR yang dikemukakan oleh 2 tokoh yaitu Archie B Carrol dan John

Elklingtonrsquos bahwa pada CSR ada 3 aspek di sebut 3P yaitu

(ProfitPlanetPeople) meliputi kesejahteraan atau kemakmuran ekonomi

peningkatan kualitas lingkungan dan keadilan social121

Pada CSR Pabrik

Gula Tjoekir tidak akan berjalan lancar bila 3 aspek dari teori Triple

120

Muhammad SubhiImplementasi Corporate Social Responsibility PT Pertamina

(Persero)SkripsiProgram Studi Kesejahteraan MasyarakatUIN Syarif Hidayatullah2011 hal20 121

BusyraAzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary

menjadiMandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 34

107

Bottom Line itu ada yang tidak ada Selain itu dari 3 aspek tersebut dalam

kenyataan adalah Planet menggambarkan sumber daya alam dalam hal ini

adalah tanaman tebu seperti yang di ketahui bahwa semua industri sumber

daya alam berasal dari bumi dan sebuah CSR tidak dapat disebut CSR

apabila tidak ada aspek sosial masyarakat atau dalam teori disebut People

Dalam teori mencari Triple Bottom Line aspek Profit digambarkan sebagai

perusahaan dimana sebuah perusahaan tujuan utamanya adalah menekan

kerugian dan mencari keuntungan yang sebesar-besarnya

Selain membahas mengenai aspek CSR pada teori dan di

hubungkan dengan kenyataan pada CSR Pabrik Gula Tjoekir Terdapat

model-model CSR sebuah perusahaan dan untuk penelitian ini CSR

Pabrik Gula Tjoekir memakai Teori dari Kloter dan Lee mengenai model

CSR Diantara 6 model pelaksanaan CSR dallam perusahaan CSR Pabrik

Gula Tjoekir masuk ke dalam 3 kategori model dalam teori Kloter

Pertama Cause related marketing adalah bentuk kontribusi perusahaan

dengan menyisihkan beberapa persen dari pendapaan yang diperoleh

perusahaan sebagai donasi bagi permasalahan sosial tertentu untuk

periode tertentu atau produk tertentu122

Dalam hal ini Pabrik Gula Tjoekir

menyisihkan sebagian dari laba perusahaan untuk didonasikan kepada

petani tebu secara tidak langsung karena dana donasi tersebut diolah

menjadi dana pinjaman sewaktu-waktu baik bagi karyawan petani tebu

maupun bagi masyarakat sekitar pabrik yang sedang membutuhkan dan

baik itu untuk urusan usaha pengolahan pertanian tebu maupun untuk

kebutuhan mendadak Dana tersebut dapat diajukan oleh petani tebu

karyawan dan karyawan pabrik kepada koperasi tebu rakyat yang menjadi

mitra pabrik dalam mengolah dana pada koperasi simpan pinjam Dalam

CSR ini disebut dengan program kemitraan yaitu peminjaman dana

dengan bunga yang sangat rendah yang sebagian besar diberikan kepada

petani tebu Kedua model Corporate philantrophy adalah inisiatif dari

122

BusyraAzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary

menjadiMandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 46

108

perusahaan dengan memberikan kontribusi langsung kepada suatu

aktivitas amal baik dalam bentuk donasi ataupun sumbangan tunai123

Pada pelaksanaan CSR Pabrik Gula Tjoekir sesuai dengaan poin kedua

teori dari Kloter dan Lee karena dari pihak pabrik memang memberikan

kontribusi langsung kepada maasyarakat petani tebu karyawan dan mitra

pabrik yang lainnya Wujud dari hal ini adalah adanya program CSR bagi-

bagi sembako setiap dua kali dalam setahun atau setiap musim giling tiba

dan setelah musim giling selesai Pembagian santunan sembako ini

dilaksanakan secara merata baik kepada karyawan petani tebu dan warga

sekitar pabrik Konkretnya santunan donasi rutin dibagikan pada 3

kelurahan yaitu Desa Jatirejo Desa Cukir dan Desa Kwaron Pembagian

tersebut di lakukan secara merata kepada warga Ketiga model

Community Voluntering adalah bentuk kegiatan yang dilakukan langsung

oleh perusahaan dalam memberikan bantuan dan mendorong karyawan

serta mitra bisnisnya untuk secara sukarela terlibat dan membantu

masyarakat setempat124

Dalam hal ini mitra bisnis seperti petani tebu

tidak dapat berkontribusi dalam pemberian bantuan tetapi pihak pabrik

mengajak para karyawan yang tidak lain adalah warga sekitar pabrik untuk

terlibat dalam program CSR seperti pembangunan jembatan pembersihan

selokan para warga dan pelancaran irigasi pada sawah-sawah sekitar

pabrik Sudah keharusan bagi setiap perusahaan untuk melaksanakan CSR

atau tanggung jawab perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan

sekitar hal ini didukung oleh sebuah ayat Al qurrsquoan yang menganjurkan

untuk tidak merusak lingkungan serta melakukan kwajiban secara

seimbang antara industri dan keadaan lingkungan sekitar yaitu QS Al Ar-

rum ayat 41 yang artinya ldquoTelah nampak kerusakan di darat dan di laut

disebabkan karena perbuatan tangan manusia supaya Allah merasakan

kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka agar mereka

kembali (ke jalan yang benar)rdquo

123

Ibid 124

Busyra AzheriCorporate Social Responsibility Dari Voluntary menjadi

MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 46

109

Pada Pabrik Gula Tjoekir program CSR meliputi program PKBL

(Program kemitraan dan Bina Lingkungan) yang implementasinya cukup

bagus dirasakan oleh warga sekitar karyawan pabrik dan peetani tebu

program santunan berupa bantuan sembako kepada para warga baik warga

biasa petani tebu maupun karyawan pabrik yang tinggal sekitar pabrik di

3 desa (Jatirejo Cukir dan Kwaron) pembangunan Jembatan pelancaran

irigasi sawah warga penerangan jalan umum dan lain-lain Secara tidak

langsung CSR pabrik tersebut memiliki pengaruh untuk petani dan

karyawan Hal ini didukung oleh penelitian relevan yang dilakukan oleh

Dwi Riska Nihayah dalam karyanya yang berjudul Implementasi

Corporate Social Responsibility Pabrik Gula Tjoekir Jombang pada tahun

2017

Pada penelitian ini fokus pada pengaruh CSR terhadap

perekonomian petani tebu dan karyawan pabrik Perekonomian tersebut

dapat dilihat pada 3 aspek inti yaitu dilihat dari pendidikan kesehatan dan

pendapatan Program CSR pabrik Tjoekir merupakan program yang

berkelanjutan Dalam pengaruh pendapatan petani CSR telah membantu

para petani berupa pelancaran irigasi sawah subsidi bibit tebu dan

peminjaman dana yang secara tak langsung telah membantu ekonomi

petani tebu dengan begitu petani memiliki dana untuk mengolah sawah

serta saluran irigasi sudah semakin lancar Selain itu dalam pendidikan

walaupun Pabrik Gula Tjoekir tidak secara langsung memberi bantuan

dana pendidikan untuk keluarga mitra karyawan dan warga sekitar namun

untuk setiap peminjaman yang diajukan karyawan dan mitra akan dipenuhi

oleh pihak pabrik Gula Tjoekir Untuk bidang kesehatan karyawan

memperoleh jaminan kesehatan BPJS yang dibayarkan oleh pabrik untuk

para karyawan Untuk petani tebu sebagian besar tidak memperoleh

bantuan kesehatan apapun dari pabrik tetapi untuk petani tebu yang

merupakan mantan karyawan masih mendapatkan fasilitas jaminan

kesehatan BPJS Program CSR yang berkelanjutan ini didukung dengan

penelitian yang relevan dari disertasi yang di tulis oleh Partogi Saoloan

110

Samosir dengan judul ldquoAnanlisis Kebijkan Corporate Social

Responsibility Berkelanjutan pada Industri Otomotif di Indomobil

Grouprdquo125

F Keterbatasan Penelitian

Penelitian yang sudah dilakukan telah berhasil menguji hipotesis

yang diajukan tetapi belum pada tingkat kebenaran mutlak sehingga

masih terdapat kemungkinan untuk melakukan penelitian lanjutan

mengenai CSR (Corporate Social Responsibility) dari PG Tjoekir

terhadap tingkat ekonomi petani tebu Hal ini dikarenakan adanya

beberapa keterbatasan dalam penelitian ini antara lain

1 Penelitian ini masih menggunakan kuesioner tertutup dimana

jawabannya masih disediakan oleh peneliti Sehingga informasi yang

didapatkan masih terbatas

2 Beberapa hal yang di luar kemampuan peneliti sehingga tidak dapat

dijangkau oleh peneliti hal ini di karenakan keterbatasan tenaga

waktu biaya dan pemikiran dari peneliti

3 Dilihat dari sampel yang diambil peneliti masih terbatas populasi

terjangkaunya hanya terbatas pada karyawan yang jumlahnya terbatas

saat bukan musim giling di pabrik petani tebu yang jumlah

populasinya tergolong sedikit dalam Kabupaten Jombang yang

menjadi mitra PG Tjoekir Untuk sampel petani tebu juga masih

kurang maksimal karena banyak petani tebu yang tidak dapat ditemui

karena alasan tertentu

125

Partogi Saoloan Samosir Ananlisis Kebijkan Corporate Social Responsibility Berkelanjutan

pada Industri Otomotif di Indomobil Group Pascasarjana IPB2011

111

BAB V

KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN

A Kesimpulan

Berdasarkan analisis data yang telah di lakukan mulai dari Uji

Validitas Uji Normalitas hingga terakhir pada Regresi Linear Sederhana

diperoleh hasil analisis penelitian yang dinyatakan bahwa ldquoTerdapat

pengaruh program Corporate Social Responsibility Pabrik Gula Tjoekir

terhadap Tingkat Ekonomi Petani Teburdquo Hal ini didasarkan pada hasil

penghitungan data dengan bantuan komputer yaitu SPSS 160 yang

menunjukkan hasil Y = 25633 + 0241X sebagaimana diinterpretasikan

bahwa pada variabel X menunjukkan nilai positif 0241 hal ini menjadikan

nilai meningkat maka nilai variabel Y juga akan meningkat sebesar 0241

karena keduanya memiliki hubungan pengaruh yang searah dan tetap

Hasil dari R-Square 0120 dari variabel Program Corporate Social

Responsibility(X) Berdasarkan penghitungan tersebut di katakan bahwa

0120 menjadi 120 Dari sini dapat disimpulkan bahwa tingkat pengaruh

antar variabel X dan variabel Y pada penelitian ini sebesar 12

sedangkan 88 lainnya dipengaruhi oleh berbagai faktor lainnya (sawah

petani yang bukan tebu palawija aset lain seperti usaha mobil

angkuttruk pendapatan yang diberikan anak pada petani yaang anaknya

sudah bekerja pendapatan dari pensiunan PNS dan TNI pendapatan dari

sewa kontrakan milik petani tebu dan lain-lain) yang tidak merupakan

fokus penelitian ini

Selain itu hasil penghitungan menggunakan Uji T hasil untuk nilai

thitung sebesar 2117 lebih besar dari ttabel yaitu 203011 maka H0 ditolak

dan Ha diterima yang artinya terdapat pengaruh CSR terhadap

perekonomian petani tebu dan karyawan nilai signifikansi yang diperoleh

sebesar 0042 dimana nilai signifikansi tersebut lebih kecil dibandingkan

dengan α = 005 Jawaban hipotesis penelitian yaitu H0 ditolak yang berarti

112

bahwa pengukuran untuk variabel X (Program Corporate Social

Responsibility PG Tjoekir) adalah signifikan

Dari program CSR PG Tjoekir para petani tebu dan karyawan

pabrik memperoleh banyak manfaat diantaranya petani mendapatkan

bantuan bibit tebu peminjaman dana berbunga rendah untuk pengolahan

sawah tebu Untuk karyawan juga dapat meminjam dana dari program

kemitraan memperoleh BPJS gratis saat pabrik beroperasi memperoleh

santunan sembako setiap musim gilingnya serta fasilitas umum di sekitar

pabrik seperti pembangunan jembatan pelebaran sungaipelancaran

drainase dan penerangan lampu-lampu di sepanjang jalan yang penerangan

sebelumnya belum memadai Selain itu juga terdapat bantuan dari PG

Tjoekir berupa tenda-tenda semi permanen untuk para pedagang di

wilayah kawasan wisata Makam Gusdur yang tempatnya tepat di seberang

PG Tjoekir

B Implikasi

1 Pabrik akan lebih efisiensi dalam mengimplementasikan program-

program CSR serta mengetahui pendapat para petani tebu mengenai

CSR

2 Petani tebu dapat mengutarakan pendapaat masing-masing lewat

musyawarah APTR (Anggota Petani Tebu Rakyat) pada rapat di

KPTR (Koperasi Ppetani Tebu rakyat)

3 Masyarakat sekitar lebih optimal memanfaatkan fasilitas yang

diberikan Pabrik Gula Tjoekir berupa pinjaman dana berbunga ringan

untuk modal usaha jadi masyarakat lebih produktif

C Saran-saran

1 Perusahaan Pabrik Gula Tjoekir PTPN X

Lebih optimal dan efisien lagi dalam program pelancaran

drainaseirigasi karena selain irigasi sawah yang penting saluran air

pada pemukiman warga sekitar juga sangat penting

Pelatihanworkshop untuk petani tebu bagaimana mengolah tebu

dengan baik secara optimal serta mengatur biaya pengolahan tebu

113

Perlu diperhatikan untuk perbaikan sistem pengembalian dana

pinjaman bunga rendah pada Program Kemitraan agar petani tidak

dirugikan Pabrik mengganti strategi pemasaran agar tidak kalah saing

dengan gula imporGKR (Gula Kristal Rafinasi) karena hal itu dapat

merugikan pendapatan petani tebu

2 Penelitian Lain

Untuk penelitian selanjutnya penulis sangat mengharapkan jangkauan

penelitian yang lebih luas responden yang lebih banyak serta data

yang lebih mendalam (wawancara) satu per satu petani tebu

3 Petani tebu

Mengikuti pelatihanworkshop untuk pengelolaan sawah tebu secara

maksimal dan optimal agar menghasilkan tebu yang berkualitas baik

4 Masyarakat Umum

Bagi masyarakat umum lebih memantau implementasi CSR Pabrik

Gula Tjoekir karena CSR dari arti umum adalah diperuntukkan kepada

semua warga sekitar pabrik yang terkena dampak lingkungan sosial

ekonomi dan kesahatan

114

DAFTAR PUSTAKA

ArikuntoSuharsimiProsedur Penelitian Suatu Pendekatan

PraktikJakartaPenerbit PT Rineka Cipta2013

AzheriBusyraCorporate Social Responsibility Dari Voluntary menjadi

MandatoryJakartaPenerbitPTRaja Grafindo Persada2012

AzimyShofiyatulPartisipasi dan Dampak Program Corporate Social

Responsibility PTPN VII Terhadap Taraf Hidup Masyarakat Gunung

Dempo Sumatera SelatanInstitut Pertanian BogorSkripsi2013

Badan Pusat Statistik Kabupaten JombangJumlah pendapatan panen tebu di

Kabupaten Jombang2016

Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur Jumlah industri besar dan industri

sedang yang ada di Jawa Timur menurut kabupaten pada tahun 2013-2015

BunginBurhanMetodologiPenelitianSosial dan Ekonomi (Format-format

Kuantitatif dan KualitatifuntukStudiSosiologi KebijakanPublik

Komunikasi Manajemen dan Pemasaran)JakartaKencana Prenada

Media Group2013

Daniel MoeharMetodePenelitianSosialEkonomi (Dilengkapibeberapaalatanalisa

dan penuntunpenggunaan) JakartaPTBumi Aksara2005

Departemenen Pendidikan Nasional Pusat Bahasa (Indonesia)Kamus Besar

Bahasa IndonesiaGramedia Psutaka Utama2008

HanifNanda Yulingga dan Wasis HimawantoStatistik

PendidikanYogyakartaPenerbitDee-publish2017 cetakan ke 1

IdrusMuhammadMetode Penelitian Ilmu SosialUniversitas Islam Indonesia

YogyakartaPenerbitErlangga2009

IrwantoAbdulKoharampAnggaPrabowoKajianEfektivitas Program Corporate

Social Responsibility(CSR) Yayasan Unilever IndonesiaE-Journal

DepartemenManajemen FakultasEkonomi dan Manajemen IPB2008

KumalasariMela WidyaFaktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Pemilihan

Lokasi Industri Manufaktur Skala Besar dan Sedang (Studi Kasus

Kecamatan Jaten dan Kecamatan Gondangrejo Kabupaten

Karanganyar)Universitas Sebelas MaretSkripsi2012

115

MahmudMarzukiLandasan PendidikanTangerang SelatanPenerbitHaja

Mandiri2013

MatonoNanangMetode Penelitian Kuantitatif Analisis isi dan Data

SekunderJakartaPenerbit PT Raja Grafindo Persada2016

Nihayah DwiRiska (2017) Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR)

Pada Pabrik Gula Tjoekir Jombang Thesis UniversitasPesantren Tinggi

DarulUlum

NurmalaTatik dkkPengantar ilmu PertanianYogyakartaPenerbitGraha

Ilmu2012

RuditoBambang dan Melia FamiolaCSR (Corporate Sosial

Responsibility)BandungRekayasa Sains2013

SamosirPartogi SaoloanAnalisis Kebijakan Corporate Social Responsibility

Berkelanjutan pada Industri Otomotif di Indomobil GroupInstitut

Pertanian BogorDisertasi2011

SantosoSinggihStatistik MultivariatJakartaPenerbitPT Elex Media

Komputindo2010

SlametJuli SoemiratKesehatan LingkunganYogyakarta Penerbit Gadjah Mada

university Press2014 Cetakan ke 9

Software Quantum GIS versi QGIS-OSGeo4W-2183-1

SubhiMuhammadImplementasi Corporate Social Responsibility PT Pertamina

(Persero)SkripsiProgramStudiKesejahteraanSosialUINSyarif

Hidayatullah2011

SudarmaMomonSosiologi untuk KesehatanJakartaPenerbitSalemba

Medika2009

Sugiyono Metode Pnelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan

RampD)BandungPenerbit Alfabeta2008 Cetakan ke-12

SujarweniWiratnaStatistika Untuk PenelitianYogyakarta Graha Ilmu2012

TambunanTulusIndustri Gula Nasional

(BeberapaCatatanPenting)JakartaUniversitas Trisakti2012

TariganRobinsonEkonomi RegionalTeori dan AplikasiJakartaPenerbitPT

Bumi Aksara2012Cetakan ke 6

TeguhMuhammadEkonomi IndustriJakartaPenerbitRaja Grafindo

Persada2010 Cetakan Pertama

116

Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No20Tahun 2003

WahyuningrumYuniarti dkkPengaruh Program Corporate Social Responsibility

Terhadap Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat (Studi kasus

Implementasi CSR PT Amerta Indah Otsuka Desa Pacarkeling

Kecamatan Kejayan Kabupaten Pasuruan)E-Journal Administrasi Publik

(JAP) Vol1 No5Program Studi Administrasi Publik Fakultas Ilmu

Administrasi Universitas BrawijayaMalang2013

WidjajaGunawanSeri Pemahaman Perseroan Terbatas (150 Pertanyaan

Tentang Perseroan Terbatas)JakartaForum Sahabat2008

YustikaAhmad Erani dkkTapak Pengembangan Industri

NasionalBogorPenerbitPT Penerbit IPB Press2014Cetakan Pertama

YusufMuriMetode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan Penelitian

GabunganJakartaPenerbitKencana2017 cetakan ke-4

WikipediaLetak Astronomi daerah kabupaten jombang pada peta Provinsi Jawa

Timur melalui httpsidwikipediaorgwikiKabupaten_Jombangpada

pukul 1151WIB Selasa 13 November 2017

WikipediaLetak Astronomi kecamatan Diwekdiakses melalui

httpsidwikipediaorgwikiDiwek_Jombang pada pukul 1148 WIB

Selasa 14 November 2017

Website Resmi Pabrik Gula Tjoekir httpspgtjoekirblogwordpresscom

Website Resmi Pabrik Gula Tjoekir Sejarah PendirianPabrikTjoekir PTPN X

(Persero) Jombang melaluihttpswwwpabrikgulatjoekircomsejarah-pg-

tjoekir (diakses pada web resmi PG Tjoekir pukul 0119 WIB Selasa 07

November)

Websitehttpkompasianacomyassarlina54f381827455139e2b6c77fasejarah-gelap-

berdirinya-pabrik-gula-tjoekir)

Website httpsptpn10coidpageprofil

Website httpssitusbudayaidsejaerah-pabrik-gula-tjoekir

Website httpswwwdatarisetcom

Website httpswwwstatistikiancom201301uji-homogenitashtmlamp

Website wwwKonsistensicom

LAMPIRAN 1 UJI REFERENSI

LAMPIRAN 2 INSTRUMEN PENELITIAN

INSTRUMEN PENELITIAN

No VARIABEL INDIKATOR PERNYATAAN NOITEM

1

Program-

program

Corporate

Social

Responsibility

PG Tjoekir

(Variabel X)

Program

Kemitraan

1 Pemahaman saya

mengenai

Corporate Social

Responsibility

2 Program utama

CSR untuk warga

sekitar

3 Latar belakang

didirikan CSR

4 Program CSR

yang di rasakan

warga dan petani

5 Penilaian warga

mengenai

program

kemitraan

6 Peminjaman dana

usaha merupakan

sub program dari

program

kemitraan

1

2

345

67

8910

11

Program Bina

Lingkungan

7 Penilaian warga

mengenai

program Bina

Lingkungan

1213

8 Subsisi dan

bantuan untuk

pengolah sawah

tebu

9 Bentuk dan wujud

program bina

lingkungan

10 CSR PGTjoekir

selain PKBL

1415

16171819

20

2 Tingkat

ekonomi

petani tebu

(Variabel Y)

Pendapatan 11 Sumber

matapencaharian

warga

12 Pekerjaan selain

menjadi petani

tebu

13 Penghasilan yang

di dapat petani

tebu

14 Luas sawah petani

tebu

15 Pendapatan

meningkat setelah

adanya CSR

16 Jumlah keluarga

dalam satu kepala

keluarga

17 Penghasilan

rumah tangga

selain dari kepala

rumah tangga

12

3

456

678

9

1011

12

Pendidikan 18 Jumlah anak yang

bersekolah

19 Ada anak yang

putus sekolah

20 Biaya sekolah

anak setiap

bulannya

21 Bantuan biaya

pendidikan dari

PG Tjoekir

1314

15

16

17

Kesehatan 22 Anggota keluarga

yang menderita

sakit khusus

23 Ada jaminan

kesehatan

bantuan biaya

berobat dari PG

Tjoekir

24 Pergi ke rumah

sakitpuskesmas

setiap bulan

18

19

20

LAMPIRAN 3 KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN

PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) PABRIK

GULA TJOEKIR PTPN X TERHADAP TINGKAT EKONOMI PETANI

TEBU KECAMATAN DIWEK KABUPATEN JOMBANG

Assalamursquoalaikum wrwb

Dengan hormat perkenalkan saya Nanik Yhulliyani Mahasiswi Jurusan

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (PIPS) Konsentrasi Geografi pada Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta (UIN Jakarta) sedang melakukan penelitian dalam rangka

menyelesaikan tugas akhirSkripsi untuk memperoleh gelar Sarjana Untuk itu

saya memhon kesediaan bapakibu untuk mengisi beberapa pernyataan dalam

kuesioner penelitian ini Adapun informasi atau data yang bapakibu berikan akan

terjaga kerahasiaannya dan akan di gunakan sebagai mana mestinya

ldquoBarang siapa yang berusaha melapangkan suatu kesusahan kepada seorang mukmin dari

kesusahan-kesusahan dunia maka Allah akan melapangkannya dari suatukesusahan di hari

kiamat dan barang siapa yang berusaha memberi kemudahan bagi orang yang kesusahan maka

Allah akan memberi kemudahan baginya di dunia dan akhirat Barang siapa yang menutupi

kejelekanorang Islam Allah akan menutupi kejelekannya di dunia dan akhiratallah akan selalu

membantu hambaNya selama hamba itu menolong sesama saudaranyardquo(HR Muslim)

CSR Pabrik Gula Tjoekir merupakan tanggung jawab perusahaan yang di adakan

untuk masyarakat sekitar dan petani tebu agar kegiatan industri perusahaan

tersebut berjalan lancar dan terjalin hubungan kerjasama antara perusahan dengan

warga dan petani tebu Program CSR pabrik Tjoekir salah satunya adalah Program

Kemitraan dan Bina Lingkungan Kemitraan merupakan program berupa

pinjaman dana usaha dengan bunga rendah sedangkaan program bina lingkungan

adalah program yang berupa perbaaikan lingkkungan seperti pelancaran

drainasesaluran air pembangunan jembatan

Petunjuk Pengisian

1 Bacalah dengan teliti setiap pertanyaan dan seluruh kemungkinan jawaban yang

ada

2 Pilihlah alternatif jawaban yang paling sesuai menurut anda

3 Berilah tanda silang (X) pada pilihan jawaban yang disediakan (cukup hanya

dengan mengisi satu jawaban saja)

4 Peneliti sangat mengharapkan semua pertanyaan dapat dijawab dan tidak ada

yang dilewatkan karena setiap pertanyaan saling berhubungan

5 Mohon dijawab semua pertanyaan dengan teliti dan sebenarnya 6 Untuk pertanyaan mengenai pendapat anda isilah jawaban dengan benar singkat

dan jelas

7 Kuesioner ini semata-mata untuk kepentingan akademis mohon dijawab

dengan jujur sesuai dengan penilaian Anda 8 Identitas di jamin kerahasiaannya

Ket

SS Sangat Setuju TS Tidak setuju

S Setuju STS Sangat Tidak Setuju

Data Responden No

1 Nama

2 Usia tahun

3 Jenis Kelamin ⃝ Laki-laki ⃝ Perempuan

4 Pendidikan Terakhir ⃝ SD ⃝SLTP ⃝SLTA ⃝Perguruan Tinggi

5 Pekerjaan ⃝PelajarMahasiswa ⃝ Karyawan ⃝ Petani tebu

⃝Wirausaha ⃝ Lainnya

6 Lama bekerjasebagai petani

7 Status pekerjaan ⃝ karyawan tetap ⃝ magang ⃝Lainnya

8 Sistem gaji ⃝ 1 bulan ⃝ 2 Bulan ⃝ lainnya

9 Alamat rumah Dusun Desa RTRW

10 Banyak anggota keluarga 23456orang

Variabel X

No Pernyataan Jawaban

S S S TS STS

1 Sudah paham dan mengetahui tentang apa itu (CSR)

Corporate Social Responsibility atau biasa di sebut

tanggung jawab perusahaan (PKBL)

2 Program utama CSR baik kemitraan maupun program Bina

Lingkungan di adakan untuk warga sekitar dan petani tebu

3 Berdirinya program CSR di sahkan dan ketahui oleh semua

pihak (warga sekitar karyawan pabrik dan petani tebu)

4 Berdirinya CSR dikarenakan kebijakan dari PG Tjoekir

sendiri

5 CSR didirikan karena ada permintaan dari warga dan para

petani tebu karena adanya dampak dari kegiatan industri

PG Tjoekir

6 Manfaat CSR di rasakan oleh warga dan petani secara

merata

7 Program CSR yang di rasakan selama ini implementasinya

sudah cukup bagus

8 Peminjaman dana usaha dari program kemitraan

9 Program kemitraan berjalan tidak sesuai keinginan

masyarakat sekitar implementasinya masih kurang

10 Program kemitraan adalah satu program CSR yang

bergerak di bidang ekonomi berupa pinjaman dana usaha

dengan bunga rendah

11 Program Bina lingkungan dari CSR PG Tjoekir masih

sangat kurang

12 Bentuk bantuan dari PGTjoekir berupa kebutuhan alat

pertanian misal pupuk pembelian bibit dan lain-lain

13 Program bina lingkungan salah satunya adalah perbaikan

drainase di pemukiman warga sekitar

14 Program bina lingkungan merupakan program CSR yang

bergerak di bidang lingkungan untuk lingkungan warga

sekitar pabrik

15 Program bina lingkungan juga bergerak di bidang pertanian

berupa pelancaran irigasi sawah para warga dan sawah

petani tebu

16 Pelancaran drainase untuk daerah pemukiman warga

berupa perbaikan selokan dan jembatan

17 Selain PKBL CSR PG Tjoekir juga berupa pembagian

sembako untuk warga sekitar

Variabel Y

No Pernyataan Jawaban

S S S TS STS

1 Sumber mata pencaharian warga sebagian besar bukan

sebagai petani tebu tetapi petani palawwija (padi kedelai

kacang hijau jagung dan lain-lain)

2 Anda memiliki pekerjaan selain menjadi petani tebu

3 Pendapatan rumah tangga meningkat dengan adanya

program CSR dari pabrik gula

4 Kisaran penghasilan yang di dapat petani tebu lebih dari

3000000 setiap musim panen

5 Minimal luas sawah milik petani yang di tanami tebu

adalah 2 hektar untuk dapat bekerja sama dengan PG

Tjoekir

6 Sebagian besar luas sawah petani tebu kurang dari 2 hektar

(yang anda ketahui)

7 Saya memiliki sawah tebu yang luasnya lebih dari 2 hektar

8 Jumlah keluarga dalam satu kepala keluarga lebih dari 4

orang

9 Memiliki penghasilan rumah tangga selain dari kepala

keluarga

10 Ada bantuan atau jaminan kesehatan dari PGgt Tjoekir

11 Jumlah anak yang sedang bersekolah kurang dari 3 anak

12 Ada anak yang putus sekolah dalam keluarga

13 Biaya sekolah anak setiap bulannya lebih dari

2000000bulan

14 Ada bantuan biaya pendidikan dari PG Tjoekirsantunan

pendidikan

15 Pergi ke rumah sakitpuskesmas setiap bulan sekali

Terimakasih banyak atas partisipasi

LAMPIRAN 4 PANDUAN OBSERVASI

PANDUAN OBSERVASI

No Variabel Indikator Implementasi Pendapat

Masyarakat

1 Program CSR Program bina

lingkungan

2 Program Kemitraan

3 Program CSR untuk

warga sekitar pabrik

baik itu karyawan

maupun petani

4 Perekonomian Pendapataan petani

tebu

Kesehatan petani

tebu

Pendidikan

LAMPIRAN 5 HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS

Variabel X

Item

No

r hitung r tabel Kesimpulan

1 0678 0361 Valid

2 0538 0361 Valid

3 0443 0361 Valid

4 0464 0361 Valid

5 0370 0361 Valid

6 0516 0361 Valid

7 0750 0361 Valid

8 0666 0361 Valid

9 0222 0361 Tidak Valid

10 0693 0361 Valid

11 0633 0361 Valid

12 0076 0361 Tidak Valid

13 0513 0361 Valid

14 0630 0361 Valid

15 0245 0361 Tidak Valid

16 0658 0361 Valid

17 0497 0361 Valid

18 0583 0361 Valid

19 0502 0361 Valid

20 0553 0361 Valid

Variabel Y

Item

No

r hitung r tabel Kesimpulan

1 0020 0361 Tidak Valid

2 0476 0361 Valid

3 0433 0361 Valid

4 0607 0361 Valid

5 0715 0361 Valid

6 0684 0361 Valid

7 0391 0361 Valid

8 0489 0361 Valid

9 0038 0361 Tidak Valid

10 0428 0361 Valid

11 0207 0361 Tidak Valid

12 0617 0361 Valid

13 0624 0361 Valid

14 0582 0361 Valid

15 0460 0361 Valid

16 0578 0361 Valid

17 0461 0361 Valid

18 0261 0361 Tidak Valid

19 0178 0361 Tidak Valid

20 0617 0361 Valid

No Variabel Indikator No Item No Valid

1

Program-

program

Corporate

Social

Responsibility

PG Tjoekir

(Variabel X)

Program

Kemitraan

1234567

891011

9

Program Bina

Lingkungan

1213141516

17181920

1215

No Variabel Indikator No Item No Valid

1

Tingkat

ekonomi petani

tebu

(Variabel Y)

Pendapatan 1234567

89101112

1911

Pendidikan 131415

1617

-

Kesehatan 181920 1819

Reliability

VARIABEL X DAN Y

Reliability Statistics

Cronbachs Alpha N of Items

777 20

Reliability Statistics

Cronbachs Alpha N of Items

851 20

LAMPIRAN 6 HASIL ANALISIS DATA

Correlations

Notes

Output Created 16-Feb-2019 104318

Comments

Input Active Dataset DataSet0

Filter ltnonegt

Weight ltnonegt

Split File ltnonegt

N of Rows in Working

Data File 30

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as

missing

Cases Used Statistics for each pair of variables are based

on all the cases with valid data for that pair

Syntax CORRELATIONS

VARIABLES=y1 y2 y3 y4 y5 y6 y7 y8 y9

y10 y11 y12 y13 y14 y15 y16 y17 y18 y19

y20 skor_total

PRINT=TWOTAIL NOSIG

MISSING=PAIRWISE

Resources

Processor Time 000000297

Elapsed Time

000000140

LAMPIRAN ANALISIS DATA

NPar Tests

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Program_CSR

Tingkat_ekonomi

_Petani

Unstandardized

Residual

N 35 35 35

Normal Parametersa Mean 484571 373143 0000000

Std Deviation 519243 361997 339669670

Most Extreme Differences Absolute 155 139 095

Positive 155 139 095

Negative -093 -123 -095

Kolmogorov-Smirnov Z 915 820 564

Asymp Sig (2-tailed) 373 511 908

a Test distribution is Normal

Regression

Variables EnteredRemovedb

Model Variables Entered

Variables

Removed Method

1 Program_CSRa Enter

a All requested variables entered

b Dependent Variable Tingkat_ekonomi_Petani

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std Error of the

Estimate

1 346a 120 093 344778

a Predictors (Constant) Program_CSR

b Dependent Variable Tingkat_ekonomi_Petani

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig

1 Regression 53266 1 53266 4481 042a

Residual 392277 33 11887

Total 445543 34

a Predictors (Constant) Program_CSR

b Dependent Variable Tingkat_ekonomi_Petani

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig B Std Error Beta

1 (Constant) 25633 5549 4620 000

Program_CSR 241 114 346 2117 042

a Dependent Variable Tingkat_ekonomi_Petani

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std Deviation N

Predicted Value 347935 413020 373143 125166 35

Residual -744514 769798 00000 339670 35

Std Predicted Value -2014 3186 000 1000 35

Std Residual -2159 2233 000 985 35

a Dependent Variable Tingkat_ekonomi_Petani

Charts

Uji Homogenitas

Oneway

Test of Homogeneity of Variances

Hasil

Levene Statistic df1 df2 Sig

1594 1 68 211

ANOVA

Hasil

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups 44344 1 44344 864 356

Within Groups 3490742 68 51334

ANOVA

Hasil

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups 44344 1 44344 864 356

Within Groups 3490742 68 51334

Total 3535086 69

Uji Linearitas

Means

Case Processing Summary

Cases

Included Excluded Total

N Percent N Percent N Percent

Tingkat_Ekonomi_Petani

Program_CSR 35 1000 0 0 35 1000

Report

Tingkat_Ekonomi_Petani

Program

_CSR Mean N Std Deviation

38 400000 1

40 350000 1

41 320000 1

42 350000 1

44 405000 2 70711

45 396667 3 305505

46 350000 2 141421

47 370000 2 282843

48 356667 6 163299

49 360000 4 516398

50 372500 4 330404

51 365000 2 353553

52 410000 1

53 380000 1

54 350000 1

57 390000 1

59 380000 1

65 490000 1

Total 373143 35 361997

ANOVA Table

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig

Tingkat_Ekonom Between Groups (Combined) 277793 17 16341 1656 154

i_Petani

Program_CSR

Linearity 53266 1 53266 5398 033

Deviation from

Linearity 224527 16 14033 1422 239

Within Groups 167750 17 9868

Total 445543 34

Measures of Association

R R Squared Eta Eta Squared

Tingkat_Ekonomi_Petani

Program_CSR 346 120 790 623

Uji T Koefisien determinasi dan Regresi linear

sederhana

Regression

Variables EnteredRemovedb

Model Variables Entered

Variables

Removed Method

1 Program_CSRa Enter

a All requested variables entered

b Dependent Variable Tingkat_Ekonomi_Petani

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std Error of the

Estimate

1 346a 120 093 344778

a Predictors (Constant) Program_CSR

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig

1 Regression 53266 1 53266 4481 042a

Residual 392277 33 11887

Total 445543 34

a Predictors (Constant) Program_CSR

b Dependent Variable Tingkat_Ekonomi_Petani

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig B Std Error Beta

1 (Constant) 25633 5549 4620 000

Program_CSR 241 114 346 2117 042

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig B Std Error Beta

1 (Constant) 25633 5549 4620 000

Program_CSR 241 114 346 2117 042

a Dependent Variable Tingkat_Ekonomi_Petani

junaidi
Text Box
Tabel r (Koefisien Korelasi Sederhana)13 df = 1 - 200
junaidi
Text Box
Diproduksi oleh Junaidi13httpjunaidichaniagowordpresscom

Diproduksi oleh Junaidi (httpjunaidichaniagowordpresscom) 2010 Page 1

Tabel r untuk df = 1 - 50

df = (N-2)

Tingkat signifikansi untuk uji satu arah

005 0025 001 0005 00005

Tingkat signifikansi untuk uji dua arah

01 005 002 001 0001

1 09877 09969 09995 09999 10000

2 09000 09500 09800 09900 09990

3 08054 08783 09343 09587 09911

4 07293 08114 08822 09172 09741

5 06694 07545 08329 08745 09509

6 06215 07067 07887 08343 09249

7 05822 06664 07498 07977 08983

8 05494 06319 07155 07646 08721

9 05214 06021 06851 07348 08470

10 04973 05760 06581 07079 08233

11 04762 05529 06339 06835 08010

12 04575 05324 06120 06614 07800

13 04409 05140 05923 06411 07604

14 04259 04973 05742 06226 07419

15 04124 04821 05577 06055 07247

16 04000 04683 05425 05897 07084

17 03887 04555 05285 05751 06932

18 03783 04438 05155 05614 06788

19 03687 04329 05034 05487 06652

20 03598 04227 04921 05368 06524

21 03515 04132 04815 05256 06402

22 03438 04044 04716 05151 06287

23 03365 03961 04622 05052 06178

24 03297 03882 04534 04958 06074

25 03233 03809 04451 04869 05974

26 03172 03739 04372 04785 05880

27 03115 03673 04297 04705 05790

28 03061 03610 04226 04629 05703

29 03009 03550 04158 04556 05620

30 02960 03494 04093 04487 05541

31 02913 03440 04032 04421 05465

32 02869 03388 03972 04357 05392

33 02826 03338 03916 04296 05322

34 02785 03291 03862 04238 05254

35 02746 03246 03810 04182 05189

36 02709 03202 03760 04128 05126

37 02673 03160 03712 04076 05066

38 02638 03120 03665 04026 05007

39 02605 03081 03621 03978 04950

40 02573 03044 03578 03932 04896

41 02542 03008 03536 03887 04843

42 02512 02973 03496 03843 04791

43 02483 02940 03457 03801 04742

44 02455 02907 03420 03761 04694

45 02429 02876 03384 03721 04647

46 02403 02845 03348 03683 04601

47 02377 02816 03314 03646 04557

48 02353 02787 03281 03610 04514

49 02329 02759 03249 03575 04473

50 02306 02732 03218 03542 04432

Diproduksi oleh Junaidi (httpjunaidichaniagowordpresscom) 2010 Page 2

Tabel r untuk df = 51 - 100

df = (N-2)

Tingkat signifikansi untuk uji satu arah

005 0025 001 0005 00005

Tingkat signifikansi untuk uji dua arah

01 005 002 001 0001

51 02284 02706 03188 03509 04393

52 02262 02681 03158 03477 04354

53 02241 02656 03129 03445 04317

54 02221 02632 03102 03415 04280

55 02201 02609 03074 03385 04244

56 02181 02586 03048 03357 04210

57 02162 02564 03022 03328 04176

58 02144 02542 02997 03301 04143

59 02126 02521 02972 03274 04110

60 02108 02500 02948 03248 04079

61 02091 02480 02925 03223 04048

62 02075 02461 02902 03198 04018

63 02058 02441 02880 03173 03988

64 02042 02423 02858 03150 03959

65 02027 02404 02837 03126 03931

66 02012 02387 02816 03104 03903

67 01997 02369 02796 03081 03876

68 01982 02352 02776 03060 03850

69 01968 02335 02756 03038 03823

70 01954 02319 02737 03017 03798

71 01940 02303 02718 02997 03773

72 01927 02287 02700 02977 03748

73 01914 02272 02682 02957 03724

74 01901 02257 02664 02938 03701

75 01888 02242 02647 02919 03678

76 01876 02227 02630 02900 03655

77 01864 02213 02613 02882 03633

78 01852 02199 02597 02864 03611

79 01841 02185 02581 02847 03589

80 01829 02172 02565 02830 03568

81 01818 02159 02550 02813 03547

82 01807 02146 02535 02796 03527

83 01796 02133 02520 02780 03507

84 01786 02120 02505 02764 03487

85 01775 02108 02491 02748 03468

86 01765 02096 02477 02732 03449

87 01755 02084 02463 02717 03430

88 01745 02072 02449 02702 03412

89 01735 02061 02435 02687 03393

90 01726 02050 02422 02673 03375

91 01716 02039 02409 02659 03358

92 01707 02028 02396 02645 03341

93 01698 02017 02384 02631 03323

94 01689 02006 02371 02617 03307

95 01680 01996 02359 02604 03290

96 01671 01986 02347 02591 03274

97 01663 01975 02335 02578 03258

98 01654 01966 02324 02565 03242

99 01646 01956 02312 02552 03226

100 01638 01946 02301 02540 03211

sid
Highlight

Diproduksi oleh Junaidi (httpjunaidichaniagowordpresscom) 2010 Page 3

Tabel r untuk df = 101 - 150

df = (N-2)

Tingkat signifikansi untuk uji satu arah

005 0025 001 0005 00005

Tingkat signifikansi untuk uji dua arah

01 005 002 001 0001

101 01630 01937 02290 02528 03196

102 01622 01927 02279 02515 03181

103 01614 01918 02268 02504 03166

104 01606 01909 02257 02492 03152

105 01599 01900 02247 02480 03137

106 01591 01891 02236 02469 03123

107 01584 01882 02226 02458 03109

108 01576 01874 02216 02446 03095

109 01569 01865 02206 02436 03082

110 01562 01857 02196 02425 03068

111 01555 01848 02186 02414 03055

112 01548 01840 02177 02403 03042

113 01541 01832 02167 02393 03029

114 01535 01824 02158 02383 03016

115 01528 01816 02149 02373 03004

116 01522 01809 02139 02363 02991

117 01515 01801 02131 02353 02979

118 01509 01793 02122 02343 02967

119 01502 01786 02113 02333 02955

120 01496 01779 02104 02324 02943

121 01490 01771 02096 02315 02931

122 01484 01764 02087 02305 02920

123 01478 01757 02079 02296 02908

124 01472 01750 02071 02287 02897

125 01466 01743 02062 02278 02886

126 01460 01736 02054 02269 02875

127 01455 01729 02046 02260 02864

128 01449 01723 02039 02252 02853

129 01443 01716 02031 02243 02843

130 01438 01710 02023 02235 02832

131 01432 01703 02015 02226 02822

132 01427 01697 02008 02218 02811

133 01422 01690 02001 02210 02801

134 01416 01684 01993 02202 02791

135 01411 01678 01986 02194 02781

136 01406 01672 01979 02186 02771

137 01401 01666 01972 02178 02761

138 01396 01660 01965 02170 02752

139 01391 01654 01958 02163 02742

140 01386 01648 01951 02155 02733

141 01381 01642 01944 02148 02723

142 01376 01637 01937 02140 02714

143 01371 01631 01930 02133 02705

144 01367 01625 01924 02126 02696

145 01362 01620 01917 02118 02687

146 01357 01614 01911 02111 02678

147 01353 01609 01904 02104 02669

148 01348 01603 01898 02097 02660

149 01344 01598 01892 02090 02652

150 01339 01593 01886 02083 02643

Diproduksi oleh Junaidi (httpjunaidichaniagowordpresscom) 2010 Page 4

Tabel r untuk df = 151 - 200

df = (N-2)

Tingkat signifikansi untuk uji satu arah

005 0025 001 0005 00005

Tingkat signifikansi untuk uji dua arah

01 005 002 001 0001

151 01335 01587 01879 02077 02635

152 01330 01582 01873 02070 02626

153 01326 01577 01867 02063 02618

154 01322 01572 01861 02057 02610

155 01318 01567 01855 02050 02602

156 01313 01562 01849 02044 02593

157 01309 01557 01844 02037 02585

158 01305 01552 01838 02031 02578

159 01301 01547 01832 02025 02570

160 01297 01543 01826 02019 02562

161 01293 01538 01821 02012 02554

162 01289 01533 01815 02006 02546

163 01285 01528 01810 02000 02539

164 01281 01524 01804 01994 02531

165 01277 01519 01799 01988 02524

166 01273 01515 01794 01982 02517

167 01270 01510 01788 01976 02509

168 01266 01506 01783 01971 02502

169 01262 01501 01778 01965 02495

170 01258 01497 01773 01959 02488

171 01255 01493 01768 01954 02481

172 01251 01488 01762 01948 02473

173 01247 01484 01757 01942 02467

174 01244 01480 01752 01937 02460

175 01240 01476 01747 01932 02453

176 01237 01471 01743 01926 02446

177 01233 01467 01738 01921 02439

178 01230 01463 01733 01915 02433

179 01226 01459 01728 01910 02426

180 01223 01455 01723 01905 02419

181 01220 01451 01719 01900 02413

182 01216 01447 01714 01895 02406

183 01213 01443 01709 01890 02400

184 01210 01439 01705 01884 02394

185 01207 01435 01700 01879 02387

186 01203 01432 01696 01874 02381

187 01200 01428 01691 01869 02375

188 01197 01424 01687 01865 02369

189 01194 01420 01682 01860 02363

190 01191 01417 01678 01855 02357

191 01188 01413 01674 01850 02351

192 01184 01409 01669 01845 02345

193 01181 01406 01665 01841 02339

194 01178 01402 01661 01836 02333

195 01175 01398 01657 01831 02327

196 01172 01395 01652 01827 02321

197 01169 01391 01648 01822 02315

198 01166 01388 01644 01818 02310

199 01164 01384 01640 01813 02304

200 01161 01381 01636 01809 02298

LAMPIRAN 7 DOKUMENTASI

LAMPIRAN

Bentuk-bentuk CSR PG Tjoekir PKBL

Sungai dari PG Tjoekir yang melintasi

rumah warga yang kerap tersumbat

(PBL)

Sungai yang berada tepat di depan PG

Tjoekir dan mengarah ke pemukiman

warga sekitar (PBL)

Jembatan yang di bangun oleh PG

Tjoekir terletak di desa Jatirejo tepat

desa yang terletak di belakang pabrik

Jembatan yang di bangun PG Tjoekir

foto jembatan dari jarak yang lebih jauh

Foto jembatan dari dekat terdapat tanda

bahwa bangunan tersebut di bangun

oleh PG Tjoekir

Parit sungai irigasi sawah yang

diperbaiki PG Tjoekir di daerah

Jatirejo

Sungai yang di perlebar oleh PG

Tjoekir agar sistem drainase lebih

lancar

Sungai yang di perlebar PGTjoekir di

daerah Catak Gayam Kecamatan

Mojowarno

Pemberian sembako rutin 2 kali dalam

setahun

Peneriman Sembako dan gula produksi

PG Tjoekir tersebar secara merata

setiap rumah di desa Jatirejo Kwaron

dan desa Tjoekir

Pengambilan data dengan petani tebu dan karyawan

Dengan manager penanggung jawab

CSR PG Tjoekir bapak Sugeng

Petani tebu besar (lahan luas) bapak

Suwarno (Pensiunan TNI)

Petani tebu besar Bapak Sundusin (yang

memiliki lahan tebu lebih dari 40 hektar )

Bapak Mustafa petani tebu desa

Jatirejo (Petani tebu besar)

Istri dari karyawan PGTjoekir yang

sekaligus memiliki warung di dalam

pabrik

Bapak Suratno (Petani Tebu Besar)

desa Cukir

Istri dari bapak Hendra (Petani tebu) desa

Balongbesuk

Peneliti dengan karyawan PG Tjoekir

yang lebih dari 14 tahun bekerja di

PGTjoekir

LAMPIRAN 8 SURAT IJIN PENELITIAN

LAMPIRAN 9 SURAT BIMBINGAN SKRIPSI

LAMPIRAN 10 BIODATA PENULIS

BIODATA PENULIS

Nanik Yhulliyani NIM 11140150000101 Jurusan

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Konsentrasi

Geografi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Penulis lahir di Kabupaten Jombang Provinsi Jawa Timur

pada 24 Februari 1995 Sekarang ini penulis bertempat

tinggal di Dusun Gempol Kerep RT 012RW 006 Desa Krembangan Kecamatan

Gudo Kabupaten Jombang Provinsi Jawa Timur Penulis merupakan anak

pertama dari 2 bersaudara Ayahanda penulis bernama Suraji dan ibunda penulis

bernama Saroh

Riwayat pendidikan SDN Krembangan 2 pada tahun 2001-2007 MTs

Wahid Hasyim Krembangan pada tahun 2007-2010 dan untuk SMA di SMA A

Wahid Hasyim 4 Gudo pada tahun 2010-2013 Pada tahun 2014 penulis

menempuh pendidikan pada Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta

Skripsi ini penulis perembahkan untuk orangtua tercinta Semoga

penelitian ini dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan dan perkembangan ilmu

pengetahuan

Email ynanik44gmailcom

  • 1 JUDUL
  • KATA PENGANTAR
  • 3 SKRIP BAB 1-5
  • LAMPIRAN1
  • LAMPIRAN 6pdf
    • Halaman Awal
    • df = 1 - 50
    • df = 51 - 100
    • df = 101 - 150
    • df = 151 - 200
Page 8: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t

vii

ABSTRACT

Nanik Yhulliyani (NIM 11140150000101) Department of Social Sciences

Education Geography Concentration Faculty of Tarbiyah and Teacher

Training Thesis Title The Influence of the Corporate Social Responsibility on

the Economy of Sugar Cane Farmers and Employees of Tjoekir PTPN X Sugar

Factory in Jombang Regency Thesis Social Sciences Education Study

Program Geography Concentration of Syarif Hidayatullah State Islamic

University Jakarta 2019

Competition for free trade for local sugar with refined sugar resulted in

sugarcane farmers losing money In addition factory input-output factors

decrease affecting the running of CSR This study aims to determine the Effect of

Corporate Social Responsibility on the Economy of Sugar Cane Farmers and

Employees of Tjoekir Sugar Factory The type of method used is quantitative

descriptive Data sources are primary data processing data using SPSS 160 The

technique of collecting data uses questionnaires and observations The number of

samples is 35 respondents The sampling technique is the Random Sampling

technique The instrument used was a questionnaire with a Likert scale and

analysis method using a simple linear regression test coefficient of determination

and hypothesis testing (t test) The t test value of tcount is 2117 which is greater

than t table which is 203011 then H0 is rejected and Ha is accepted and the

significance value of 0042 is smaller α = 005 It can be concluded that the CSR

variable affects the economic variables of farmers and factory employees

Regression equation Y = 25633 + 0241X as interpreted that in variable X shows

a positive value increased by 0241 because both have a direct and constant

influence relationship The results of R-Square 0120 are known from the

Corporate Social Responsibility Program variable Based on the calculation of

the level of influence of variables X and Y in this study by 12 while the other

88 is influenced by various other factors (farmers fields that are not sugar cane

other crops such as transport vehicles trucks income given to farmers who his

child has worked income from pensioners and others

Keywords Corporate Social Responsibility Economy Sugar Cane Farmers and

Factory Employees

viii

KATA PENGANTAR

Assalamuaikum wrwb

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

hidayah-Nya kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan penelitian ini

dengan keadaan sehat wal afiat serta memudahkan saya dalam segala urusan

mengenai penelitian ini Shalawat serta salam tidak lupa saya curahkan kepada

junjungan saya Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membimbing umat Islam

dari Zaman Jahiliyah menuju zaman yang terang benderang ini dengan penuh

rahmat serta diiringi oleh perkembangan teknologi yang maju pesat

Penelitian ini berjudul ldquoPengaruh Program CSR (Corporate Social

Responsibility) Pabrik Gula PTPN X Tjoekir Terhadap Tingkat Ekonomi Petani

Tebu Kabupaten Jombang rdquo sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana Pada

Bidang konsentrasi Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahusan Sosial

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

Dalam penulisan laporan penelitian ini penulis sadar bahwa karya ilmiah

ini masih jauh dari kata sempurna karena kesempurnaan hanya milik Allah

semata Penelitian ini tidak akan berhasil tanpa bantuan dan dukungan dari orang

sekitar dan semua pihak baik pertolongan yang tidak nampak maupun

pertolongan yang nampak Karena itulah saya berterimakasih kepada orang-orang

yang telah membantu dan membimbing saya Saya ucapkan banyak terimakasih

kepada

1 Ayah dan ibu yang selalu mendoakan saya dalam suka maupun duka selama

melakukan penelitian dari awal hingga akhir serta dalam segala hal

2 Kepada dosen pembimbing Bapak Dr Sodikin MSi yang selalu mebimbing

saya dengan berkorban waktu dan tenaga Serta membimbing dengan sabar

ketika saya salah dalam mengerjakan penelitian ini dari awal hingga akhir

3 Kepada ibu Neng Sri Nuraeni MPd yang selalu mensupport membimbing

selalu mengingatkan dan mengajak saya untuk selalu semangat dan giat agar

cepat menyelesaikan skripsi ini

ix

4 Kepada Kepala Dr Iwan Purwanto selaku ketua Prodi Ilmu Pengetahuan

Sosial selain itu juga sebagai dosen Pembimbing Akademik yang selalu

mendengarkan keluhan dan permasalahan apapun selam kuliah Atas support

dan doanya sebagai panutan dan motivator dalam hidup saya

5 Kepada Prof Ahmad Thib Raya sebagai dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan selaku Kepala Dekan periode lalu 2014-2019

6 Kepada Ibu Dr Sururin MAg selaku dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta periode 2019-2023

7 Prof Dr Amany Burhanudin Umar Lubis Lc MA sebagai rektor UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta periodee 2019-2023

8 Kepada Ibu Dr Amelia Fauziah selaku Direktur Social Trust Fund UIN Syarif

Hidayatullah yang telah memberi motivasi bimbingan dan dukungan dalam

setiap langkah para volunteer Social Trust Fund

9 Kepada Lembaga dan keluarga besar Social Trust Fund yang selalu

memberikan dukungan dan semangat

10 Kepada Bapak Dr Husni Teja Sukmana ST MSc yang menjadi orang tua

asuh dalam beasiswa OTA (Orang Tua Asuh) di Social Trust Fund

11 Kepada Dr Nuryani MA dan keluarga yang selalu mendukung saya dalam

segala hal selama kuliah di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta

12 Kepada Teman-teman Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial teman-

teman volunteer Social Trust Fund dan teman-teman PPKT yang selalu

memberikan semangat untuk cepat menyelesaikan tugas akhir

Penelitian ini sangat memerlukan kritik dan saran sebagai bahan

pertimbangan untuk memperbaiki karya-karya lain dimasa depan Semoga

penelitian ini bermanfaat bagi masyarakat khususnya pada pembaca

Wassalamualaikum wrwb

Jakarta 25 April 2019

Penulis

Nanik Yhulliyani

x

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI i

LEMBAR PERNYATAAN UJI REFERENSI ii

LEMBAR PERNYATAAN KARYA ILMIAH iii

ABSTRACK iv

ABSTRACT v

KATA PENGANTAR vi

DAFTAR ISI viii

DAFTAR TABEL xi

DAFTAR GAMBAR xiv

DAFTAR LAMPIRAN xv

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang Masalah 1

B Identifikasi Masalah 10

C Pembatasan Masalah 10

D Rumusan Masalah 10

E Tujuan Penelitian 10

F Manfaat Penelitian 10

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 13

A Deskripsi Teoretik 13

1 Industri Gula 13

2 CSR (Corporate Social Responsibility) 29

3 Petani Tebu 39

4 Tingkat Ekonomi 40

B Penelitian yang Relevan 44

C Kerangka Berpikir 47

D Hipotesis 50

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 51

A Lokasi dan Waktu Penelitian 51

xi

1 Lokasi Penelitian 51

2 Waktu Penelitian 52

B Metode Penelitian 52

C Populasi dan Sampel Penelitian 53

1 Populasi 53

2 Sampel 53

D Variabel Penelitian 55

1 Variabel Independen 55

2 Variabel Dependen 55

E Sumber Data 57

1 Data Primer 58

2 Data Sekunder 58

F Teknik Pengumpulan Data 58

1 Kuesioner 58

2 Observasi 59

G Instrumen Penelitian 59

H Teknik Analisis Data 62

1 Uji Kualitas Data 62

a Uji Validitas 62

b Uji Reliabilitas 62

2 Uji Prasyarat Analisis Data 63

a Uji Normalitas 63

b Uji Homogenitas 63

c Uji Linearitas 63

3 Uji Hipotesis Penelitian 64

a Uji T 64

b Uji Koefisien Determinasi 64

c Regresi Linear Sederhana 64

1 Hipotesis Statistik 66

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 67

A Gambaran Umum Pabrik Gula Tjoekir 67

xii

1 Sejarah Pabrik Gula Tjoekir 67

2 Visi dan Misi Pabrik Gula Tjoekir 69

3 Kondisi Fisik Wilayah 70

B Deskripsi Data 72

1 Deskripsi Responden 73

2 Deskripsi Variabel 77

3 Deskripsi Kuesioner 80

C Hasil Observasi 91

D Pengujian Persyaratan Analisis dan Pengujian Hipotesis 93

a Uji Kualitas Data 93

1 Uji Validitas 93

2 Uji Reliabilitas 95

b Uji Persyaratan Analisis 97

1 Uji Normalitas 97

2 Uji Homogenitas 100

3 Uji Linearitas 101

c Pengujian Hipotesis Model Regresi 101

1 Uji T 101

2 Uji Koefisien Determinasi 103

3 Regresi Linier Sederhana 104

E Pembahasan Hasil Penelitian 106

F Keterbatasan Penelitian 110

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 111

A Kesimpulan 111

B Implikasi 112

C Saran 112

DAFTAR PUSTAKA 114

LAMPIRAN

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 11 Jumlah industri besar dan industri sedang yang ada di

Jawa Timurmenurut kabupaten pada tahun 2013-2015 2

Tabel 12 Jumlah pendapatan panen tebu di Kabupaten Jombang 4

Tabel 13 Jumlah keluarga sejahtera di Kabupaten Jombang menurut

kecamatan ` 5

Tabel 21 Kegiatan Corporate Social Responsibility 33

Tabel 22 Pengaturan Tanggung jawab Perusahaan dalam Ketentuan

Peraturan Perundang-undangan dalam Hukum Perusahaan 38

Tabel 23 Penelitian yang Relevan 44

Tabel 31 Waktu Penelitian 52

Tabel 32 Instrumen Penelitian 59

Tabel 33 Pedoman Observasi 61

Tabel 41 Responden berdasarkan Usia 73

Tabel 42 Responden berdasarkan Pendidikan 75

Tabel 43 Responden berdasarkan Tahun Gabung 76

Tabel 44 Skor pernyataan menurut Skala Likert 78

Tabel 45 Hasil frekuensi jawaban responden (Variabel X) 79

Tabel 46 Frekuensi jawaban responden (Variabel Y) 80

Tabel 47 Hasil Observasi 81

Tabel 48 Hasil Uji Validitas Variabel X (CSR) 82

Tabel 49 Hasil Uji Validitas Variabel Y (Tingkat Ekonomi Petani) 91

Tabel 410 Hasil Uji Reliabilitas Variabel X (Corporate Social

Responsibility) 94

Tabel 411 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y (Tingkat Ekonomi Petani)95

Tabel 412 Hasil Uji Asumsi Normalitas 96

Tabel 413 Hasil Uji Asumsi Homogenitas 96

Tabel 414 Hasil Asumsi Uji Linearitas 98

Tabel 415 Hasil Uji T 100

Tabel 416 Koefisien determinasi (R) Variabel X dan Y 101

Tabel 417 Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana 102

xiv

DAFTAR GRAFIK

Grafik 41 Karakteristik Responden berdasarkan Usia 74

Grafik 42 Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan 75

Grafik 43 Responden Berdasarkan Tahun Gabung atau Kerjasama

dengan Pabrik Gula Tjoekir 77

Grafik 44 Tingkat Pengetahuan Petani Tebu terhadap CSR 83

Grafik 45 Penilaian Implementasi Program Kemitraan yang dirasakan

Petani Tebu 84

Grafik 46 Penilaian Petani terhadap Program Bina Lingkungan

Pg Tjoekir 86

Grafik 47 Bentuk Bantuan PG Tjoekir Berupa Pupuk dan Bibit

Tebu 88

Grafik 48 Pekerjaan selain menjadi petani tebu 90

Grafik 49 Pendapatan Petani Tebu Setiap Musim Panen 90

Grafik 410 Uji Normalitas 99

Grafik 411 Uji Normalitas (P-Plot) 99

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 21 Luas jangkauan range dan threshold 21

Gambar 22 Locational triangle dari Weber 22

Gambar 23 Kurva Isodapan dari Weber 23

Gambar 24 Kurva perbedaan sewa tanah sesuai dengan perbedaan jarak

kepasar 26

Gambar 25 Perbedaanan kurva sewa tanah untuk kegiatan berbeda 27

Gambar 26 Diagram cincin dari Von Thunen 27

Gambar 27 Kerangka berpikir untuk penelitian pengaruh CSR Pabrik Gula

Tjoekir terhadap tingkat ekonomi petani tebu di Kecamatan

Kabupaten Jombang 48

Gambar 31 Letak Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang 51

Gambar 41 Lokasi Pabrik Gula Tjoekir 67

Gambar 42 Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Persero 68

Gambar 43 Sungai yang di perbaiki oleh PG Tjoekir 87

Gambar 44 Pembagian Santunan kepada warga sekitar Pabrik

Gula Tjoekir 89

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Uji referensi

Lampiran 2 Instrumen Penelitian

Lampiran 3 Kuesioner penelitian

Lampiran 4 Panduan Observasi

Lampiran 5 Hasil Uji Validitas dan Reliabitas

Lampiran 6 Hasil Analisis Data

Lampiran 7 Dokumentasi

Lampiran 8 Surat Izin Penelitian

Lampiran 9 Surat Bimbingan Skripsi

Lampiran 10 Biodata Penulis

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan negara yang kaya raya akan sumber daya

alam Letak strategis Indonesia di wilayah tropis membuat potensi flora

dan fauna di Indonesia sangat beragam selain itu Indonesia merupakan

negara yang terletak di antara dua samudra dan dua benua yaitu Samudra

Pasifik dan Samudra Hindia serta diapit oleh dua benua yaitu Benua Asia

dan Benua Australia Hal tersebut membuat Indonesia menjadi jalur

perdagangan internasioanal karena berada pada garis silang dari jalur darat

dan laut Selain menjadi jalur perdagangan dunia Indonesia juga dijuluki

sebagai negara maritim (negara kepulauan) Sumber daya alam Indonesia

sangat melimpah baik itu sumber daya alam yang ada di darat maupun

yang ada di laut Pada bidang kelautan sumber daya alam Indonesia

diantaranya terdapat sumber daya terumbu karang ikan dengan beragam

spesies bahkan setengah dari spesies ikan di dunia ada pada laut Indonesia

Selain biota laut Indonesia juga memiliki garis pantai yang panjang

dengan berbagai macam pemandangan yang indah dan menjadikannya

tempat wisata Bahkan sebagian pendapatan negara juga berasal dari

bidang pariwisata salah satunya yaitu objek wisata pantai

Pada bidang pertambangan Indonesia juga sangat melimpah

diantaranya terdapat pertambangan timah tembaga minyak bumi batu

bara nikel dan yang paling dikenal dunia adalah pertambangan emas atau

logam mulia yang merupakan tambang emas terbesar di dunia yaitu

Freeport yang berada di Papua Selain bidang tambang sumber daya alam

Indonesia lainnya yaitu bidang perhutanan perkebunan perikanan

peternakan tanaman pangan perindustrian dan pariwisata Diantara

seluruh sumber daya alam Indonesia yang kini sangat membantu

pertumbuhan APBN Indonesia adalah pada bidang industri dan bidang

pariwisata Pada bidang pariwisata Indonesia termasuk negara yang

2

sangat banyak tempat-tempat wisata baik itu wisata alam maupun wisata

budaya Pada bidang perindustrian di Indonesia semakin berkembang dari

tahun ke tahun Pada tahun 1995 secara nasional tercatat 165 daerah

kawasan industri dengan luas sekitar 53449 Ha dan pada tahun 2000

meningkat menjadi 203 kawasan indutri dengan luas sekitar 66771 Ha

yang terbesar di 20 provinsi di Indonesia1

Salah satunya wilayah di

Indonesia yang merupakan kawasan industri besar adalah Jawa Timur

perindustriannya berkembang pesatSeperti yang disajikan pada Tabel 11

Tabel 11 Jumlah industri besar dan industri sedang yang ada di

Jawa Timur menurut kabupaten pada tahun 2013-2015

No Kabupaten Tahun

2013 2014 2015

1 Pacitan 14 15 17

2 Ponorogo 28 28 34

3 Trenggalek 45 45 46

4 Tulungagung 190 182 188

5 Blitar 65 70 81

6 Kediri 109 121 122

7 Malang 232 249 267

8 Lumajang 80 80 85

9 Jember 170 168 176

10 Banyuwangi 278 279 280

11 Bondowoso 73 78 81

12 Situbondo 84 92 97

13 Probolinggo 63 63 64

14 Pasuruan 770 794 811

15 Sidoarjo 946 953 978

16 Mojokerto 213 247 270

17 Jombang 145 155 161

18 Nganjuk 43 43 45

19 Madiun 19 21 24

20 Magetan 28 37 37

21 Ngawi 31 31 27

22 Bojonegoro 78 81 88

1Ahmad Erani Yustika dkk Tapak Pengembangan Industri NasionalBogorPenerbit PTPenerbit

IPB Press2014 cetakan ke 1 hal 39-41

3

23 Tuban 205 196 199

24 Lamongan 142 144 150

25 Gresik 562 599 603

26 Bangkalan 19 20 20

27 Sampang 21 22 25

28 Pamekasan 67 74 75

29 Sumenep 55 71 78

Jawa timur 6226 6473 6672

Sumber Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur

Berdasarkan Tabel 11 dapat dianalisis bahwa perindustrian di

wilayah Jawa Timur mengalami peningkatan Dari tahun 2013 dengan

jumlah 6226 dan meningkat setiap tahunnya dari data BPS mengatakan

pada tahun 2015 jumlahnya mencapai 66722 Perindustrian merupakan

salah satu lapangan usaha yang paling banyak berkontribusi terhadap

Produk Domestik Bruto (PDB) negara bahkan mencapai 2359 dari

keseluruhan lapangan usaha yang terdapat di Indonesia Lain halnya

dengan pengembangan industri di wilayah Kabupaten Jombang salah satu

kabupaten yang berada di Jawa Timur perindustrian di Kabupaten

Jombang kini semakin berkembang sebagian diantaranya terdapat industri

batik khas Jombang industri rokok Sampoerna industri sepatu dan

industri perkebunan khususnya industri pengolahan tebu menjadi gula

pasir dimana terdapat dua pabrik gula besar di Jombang yaitu Pabrik Gula

Tjoekir dan Pabrik Gula Jombang Baru di buktikan dengan sebagian besar

wilayah pertanian di Jombang adalah Tebu Perindustrian di Jombang

sebesar 3 dari seluruh industri yang ada di Jawa Timur peringkat

tertinggi sebesar 19 untuk Kabupaten Sidoarjo dan peringkat terendah

pada Kabupaten Pacitan yaitu 0

Selain Industri pertumbuhan penduduk di kabupaten Jombang dari

tahun 2011-2015 meningkat terus menerus dari tahun ke tahun Menurut

BPS kabupaten Jombang peningkatan pertumbuhan penduduk tahun 2011

adalah 1212882 jiwa dan pada tahun 2015 terdapat peningkatan menjadi

2 Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur tahun 2015 (Jumlah Perusahaan Industri Besar dan

Sedang di Jawa Timur menurut KabupatenKota tahun 2013-2015)

Tabel 11 Lanjutan

4

1240985 jiwa Sedangkan penduduk pada kecamatan Diwek yang

merupakan salah salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Jombang

pada tahun 2011 sebanyak 101981 orang dan pada tahun 2015 meningkat

menjadi 104847 jiwa Dari jumlah keluarga secara keseluruhan 42783

keluarga dan yang termasuk keluarga pra sejahtera (tergolong kurang

mampu) sebanyak 3379 keluarga Luas tanah menurut penggunaannya

pada kecamatan Diwek adalah 336 dari seluruh tanah di kecamatan

Diwek digunakan sebagai pemukiman perumahan 039 adalah kawasan

industri 6055 adalah sawah 183 adalah tegalan 000 hutan jadi di

daerah Kecamatan Diwek tidak terdapat hutan 025 adalah kolam dan

363 lain-lain3 Jadi bisa diprediksi bahwa sebagian besar penduduk

bermata pencaharian sebagai petani tebu atau buruh tani lainnya Dapat

dilihat pada tabel 12 produksi industri perhutanan dan perkebunan di

Kabupaten jombang bahwa produksi tebu cukup tinggi bahkan sebagian

besar yang mengusai industri perkebunan adalah tebu seperti yang

disajikan pada Tabel 12

Tabel 12 Jumlah pendapatan panen tebu di Kabupaten Jombang4

No Kecamatan

Subdistrict

TebuSugar Cane

Luas Panen

(Ha)

Produksi (Ton) Produktivitas

(TonHa)

1 Perak 354 30560 86

2 Gudo 762 66691 88

3 Diwek 1730 147419 85

4 Ngoro 1622 140141 86

5 Mojowarno 805 64038 80

6 Bareng 1207 94221 78

7 Wonosalam 427 32924 77

8 Mojoagung 1139 99780 88

9 Sumobito 205 16791 82

3 Badan Pusat Statistik KabupatenJombang (Jumlah Keluarga Menurut Kriteria di Kabupaten

Jombang) tahun 2016 4Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten

Jombang

5

10 Jogoroto 702 59836 85

11 Peterongan 502 45049 90

12 Jombang 195 14972 77

13 Megaluh 19762 1481 79

14 Tembelang 101 8068 80

15 Kesamben 701 55666 79

16 Kudu 571 48453 85

17 Ngusikan 26 1901 72

18 Ploso 428 36803 78

19 Kabuh 86 6765 78

20 Plandaan 172 13609 79

21 Bandar Kedung

Mulyo

128 10628 80

Sumber Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang Jawa Timur

Berdasarkan Tabel 12 Kecamatan Diwek adalah wilayah paling

luas untuk panen tebu Sebagian masyarakat memiliki perekonomian yang

tinggi hal ini dapat dilihat dari data jumlah penduduk yang sejahtera lebih

banyak dibandingkan yang belum sejahtera di Kecamatan Diwek Seperti

yang terlihat pada Tabel 13

Tabel 13 Jumlah keluarga sejahtera di Kabupaten Jombang

menurut kecamatan5

No Kecamatan Pra

Sejahtera

Sejahtera Jumlah

1 Bandar Kedung Mulyo 2326 17971 20297

2 Perak 1573 20533 22106

3 Gudo 1280 20679 21959

4 Diwek 3379 39404 42783

5 Ngoro 4362 28229 32591

6 Mojowarno 5419 32889 38308

Sumber Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang

5 Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang (Jumlah keluarga sejahtera di Kabupaten Jombang)

Tabel 12 Lanjutan

6

Menurut data yang di dapat masyarakat yang kurang sejahtera di

kecamatan Diwek kisaran 3379 jiwa sedangkan yang sudah sejahtera

sebesar 39404 jiwa Hal ini dapat dianalisis bahwa mayoritas penduduk

kecamatan Diwek khususnya petani tebu sudah sejahtera6 Rata-rata petani

tebu yang memiliki kontrak kerjasama dengan PG Tjoekir merupakan

masyarakat yang tergolong mampu dan sejahtera karena untuk menjalin

kerjasama dengan PG Tjoekir syaratnya adalah dengan memiliki lahan

tebu seluas minimal 2 hektar per orangnya Hanya sebagian kecil

masyarakat petani tebu yang memiliki ekonomi menengah ke bawah7

Jadi tidak heran apabila di Jombang yang merupakan kota kecil

tetapi penghasil tebu terbanyak dibandingkan dengan wilayah sekitarnya

dengan sebagian besar lahan yang ditanami tebu selain itu juga di

Kabupaten Jombang juga terdapat 2 perusahaan Industri Tebu yaitu Pabrik

Gula Tjoekir PTPN X dan Pabrik Gula Jombang Baru Pabrik Gula

Tjoekir yang terletak di Kecamatan Diwek khususnya di desa Tjoekir

Letak Pabrik Tjoekir yang sangat strategis tepat di depan Pondok

Pesantren Tebu Ireng yang di bangun oleh Hasyim Asyrsquoari serta terlekatak

di jalur antara kota Pabrik Gula Tjoekir di bangun sejak abad ke 18 oleh

Belanda dan sampai sekarang masih beroperasi Pabrik gula Tjoekir

merupakan pabrik dimana para warga setempat dan sekitarnya mencari

nafkah sebagai karyawan pabrik petani pemasok tebu dan buruh tani

Untuk menjaga kelancaran dan kemajuan usaha Industri ini pabrik

tersebut mengadakan kerjasama dengan masyarakat setempat dengan

mengimplementasikan program tanggung jawab perusahaan yaitu program

CSR (Corporate Social Responsibility) dari PG Tjoekir untuk masyarakat

sekitar wilayah pabrik termasuk karyawan pabrik dan petani tebu

Masyarakat sekitarpun sudah terbiasa dengan seluruh aktivitas pabrik baik

itu yang menciptakan kebisingan maupun tidak

6 Sumber BPS Kabupaten Jombang (JumlahKeluargaSejahtera di KabupatenJombang menurut

kecamatan Tahun 2016) 7

Wawancara dengan Bapak Suwandi warga sekitar PG Tjoekir yang merupakan mantan

karyawan PG Tjoekir

7

CSR (Corporate Social Responsibility) merupakan sebuah

tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat di sekitar

perusahaan tersebut Hal itu dilakukan untuk mensejahterakan masyarakat

sekitar dengan adanya perusahaan tersebut sehingga terciptalah suasana

aman nyaman untuk kedua pihak sehingga aktivitas pabrik lancar tanpa

adanya gangguan dari pihak manapun Masyarakatpun dapat mendukung

dan berkontribusi dalam aktivitas perusahaan tersebut Saat ini dunia usaha

tidak lagi hanya memperhatikan catatan keuangan perusahaan semata

(single bottom line) melainkan juga aspek sosial dan lingkungan yang

biasa disebut triple bottom line Sinergis dari tiga elemen ini merupakan

kunci dari konsep pembangunan berkelanjutan (sustainable development)

Seiring dengan itu berbagai kalangan swasta pemerintah organisasi

masyarakat dan dunia pendidikan berupaya merumuskan dan

mempromosikan tanggung jawab sosial sektor usaha dalam hubungannya

dengan masyarakat dan lingkungan8

Konsep dari CSR sendiri menurut The World Business Council for

Sustainable Development yaitu CSR haruslah berkomitmen terus menerus

bekelanjutan untuk memberikan kontribusi bagi perkembangan ekonomi

sambil meningkatkan kualitas hidup para pekerja dan keluarganya juga

bagi komunitas lokal dan masyarakat pada umumnya Hal ini untuk efek

jangka panjang dan bukan dilakukan hanya cukup sekali saja tapi

berkelanjutan9 Namun pada PG Tjoekir masyarakat cukup mendukung

kebijakan dari pabrik gula tersebut hanya para petani tebu yang sebagian

memiliki masalah yaitu bingung harus menjual tebu mereka ke pabrik

mana karena tebu yang dihasilkan memang banyak yang berkualitas

bagus tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa banyak juga tebu yang

kualitasnya rendah dan dijual ke pabrik pun juga akan turun harganya dari

8

Abdul KoharIrwanto amp Angga Prabowo Kajian Efektivitas Program Corporate Social

Responsibility (CSR) Yayasan Unilever IndonesiaE-Journal Departemen Manajemen Fakultas

Ekonomi dan Manajemen IPB2008 hal 99 9

Muhammad SubhiImplementasi Corporate Social Responsibility PT Pertamina

(Persero)SkripsiProgram Studi Kesejahteraan MasyarakatUIN Syarif Hidayatullah2011 hal18

8

harga normal Selain itu perdagangan gula juga sangat ketat

persaingannya apalagi sekarang sudah ada perdagangan bebas seperti

MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) ini berdampak kepada para petani

tebu yang mana persaingan perdagangan gula semakin meluas dengan gula

rafinasi (gula impor)

Merupakan hukum alam manusia memenuhi kebutuhannya melalui

pemanfaatan alam sekitarnyaSerta selalu berhubungan dan berinteraksi

dengan makhluk lainnya hal itu mengakibatkan adanya kerjasama antara

satu dengan yang lain Hal tersebut sesuai dengan ayat Al Qurrsquoan Surat

yaitu Surah Al Qhasash ayat 77 sebagai berikut

رة خ ل ا ر ا د ل ا له ل ا ك ا ت آ ا م ي ف غ ت ب س وا ن ت ول

ا ي ن د ل ا ن م ك ب ي ص ك ن ي ل إ له ل ا ن س ح أ ا م ن ك س ح وأ

لرض ا ف د ا س ف ل ا غ ب ت ب ول ي ل له ل ا ن إ

ن ي د س ف م ل اArtinya

Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu

(kebahagiaan) negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan

bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada

orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu dan

janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi Sesungguhnya Allah

tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan10

Kandungan ayat di atas adalah Allah bahwa manusia hidup

janganlah hanya memikirkan hidup di dunia melainkan juga harus

memikirkan kehidupan yang akan datang yaitu akhirat yang kelak menjadi

10

Al Qurrsquoan Surah AlQashashayat 77

9

dunia yang sejati bagi umat manusia dan mewajibkan kepada kaum

muslimin untuk saling berhubungan satu sama lain dari suatu kerjasama

seperti halnya CSR sebuah pabrik CSR sebuah perusahaan merupakan

wujud adanya kerjasama antara perusahaan dengan masyarakat setempat

agar terjalin hubungan baik antara kedua pihak Menurut penelitian Dwi

Riska Nihayah mengenai program tanggung jawab perusahaan atau CSR

pada PG Tjoekir Diwek Jombang kepada masyarakat setempat dengan

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) Program CSR dibagi

menjadi dua program yaitu Program Kemitraan merupakan program yang

bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kegiatan usaha kecil untuk

menjadi tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan dana dari laba

perusahaan sementara yang kedua yaitu Program Bina Lingkungan

dimana terdapat 3 program bantuan antara lainnya yaitu bantuan

pendidikan dan pelatihan bantuan pengembangan prasarana dan sarana

umum serta bantuan sosial kemasyarakatan dalam rangka mengentaskan

kemiskinan Program Bina Lingkungan merupakan program

pemberdayaan kondisi sosial masyarakat di wilayah PG Tjoekir Jombang

melalui pemanfaatan dana dari laba perusahaan11

Implementasi dari program CSR tersebut terdapat program yang

berjalan lancar dan adapula program CSR yang kurang lancar hal ini dapat

terjadi diakibatkan oleh masalah input output dari laba perusahaan pabrik

tersebut Hal ini membuat para petani baik petani tebu maupun petani yang

lain juga kurang lancar Berdasarkan data dari BPS terdapat presentasi

penggunaan lahan di Kecamatan Diwek hal ini dapat disimpulkan bahwa

penduduk mayoritas adalah petani Dengan adanya program CSR yang

dilaksanakan oleh PG TJoekir PTPN X Jombang tersebut Penelitian ini

mengetahui bagaimana pengaruh program CSR terhadap perekonomian

petani tebu dan karyawan di daerah sekitar pabrik tersebut Maka tertarik

11

Dwi Riska Nihayah Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) Pada Pabrik Gula

Tjoekir Jombang Thesis Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum2017

10

untuk melakukan penelitian dengan judul ldquoPengaruh CSR (Corporate

Social Responsibility) Terhadap Perekonomian Petani Tebu dan Karyawan

Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombangrdquo

B Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah ditulis maka identifikasi

masalahnya sebagai berikut

1 Kurangnya efisiensi dan dana bantuan pembudidayaan tebu yang

membuat kualitas tebu rendah

2 Kurang maksimalnya pendapatan petani tebu karena persaingan

perdagangan gula

3 Kurang maksimalnya implementasi program CSR pada petani tebu

mengakibatkan kerugian pada penjualan produksi tebu

C Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang dikemukakan maka

masalah yang akan dikaji dan dibahas dalam penelitian ini Sehingga

membatasi penelitian ini hanya mengkaji Pengaruh CSR (Corporate

Social Responsibility) Terhadap Perekonomian Petani Tebu dan Karyawan

Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang

D Rumusan Masalah

Beradasarkan latar belakang yang sudah diuraikan maka

pertanyaan penelitian ini adalah Bagaimana Pengaruh CSR (Corporate

Social Responsibility) Terhadap Perekonomian Petani Tebu dan Karyawan

Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang

E Tujuan Penelitian

Berdasarkan pertanyaan penelitian maka penelitian ini memilki

tujuan untuk mengetahui Pengaruh CSR (Corporate Social Responsibility)

Terhadap Perekonomian Petani Tebu dan Karyawan Pabrik Gula Tjoekir

PTPN X Kabupaten Jombang

F Manfaat Penelitian

1 Manfaat Teoretis

Bagi Bidang Pendidikan

11

Dengan adanya penelitian ini penulis berharap penelitian

bermanfaat sebagai referensi dan sumbangan pemikiran untuk

penelitian selanjutnya yang masih dalam ruang lingkup yang sama

dengan Corporate Social Resposibility

2 Manfaat Secara Praktis

a Bagi Penulis

Penelitian ini dapat menambah wawasan penulis serta

pengalaman selama penelitian serta merealisasikan ilmu yang telah

diterima di kelas selama perkuliahan

b Bagi Bidang Pendidikan

Dengan adanya penelitian ini penulis berharap penelitian

bermanfaat di bidang pendidikan khususnya sebagai referensi

untuk mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS UIN Jakarta yang masih

dalam ruang lingkup yang sama tentang Program CSR (Corporate

Social Responsibility) dan bagi SMA kelas XII pada materi

pembelajaran mengenai industri dan lokasi industri

c Bagi Pemerintah Kabupaten Jombang

Dengan penelitian ini penulis berharap penelitian ini

bermanfaat bagi pemerintah kabupaten Jombang sebagai bahan

pertimbangan baik dalam pengambilan keputusan dalam sebuah

kebijakan maupun pada evaluasi terhadap kesejahteraan

masyarakat setempat

d Bagi Pabrik Gula Tjoekir

Dengan adanya penelitian ini Pabrik Tjoekir dapat dapat

mengevaluasi pelaksanaan mengenai program-program CSR

pabrik serta mengetahui bagaimana persepsi para petani tebu

tentang program tersebut

e Bagi masyarakat Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang

Dengan penelitian ini diharapkan masyarakat mampu bersikap

dalam menghadapi masalah sebagai petani tebu dan masyarakat

umum yang berada di Kecamatan Diwek dalam mengambil

12

keputusan kerjasama dalam kemitraan dengan pabrik yang akan

mengirim pasokan tebu tersebut sebagai bahan baku gula Dengan

adanya penelitian ini masyarakat juga bisa membuat perbandingan

program CSR dan mengetahui seberapa besar pengaruh terhadap

tingkat ekonomi keluarga atau tidak terdapat pengaruh untuk

ekonomi keluarganya

13

BAB II

KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A Deskripsi Teoretik

Pada bagian ini deskripsi teoretik di gunakan untuk menjelaskan suatu realitas

yang terdapat keterkaitan yang nantinya akan membentuk sebuah konsep gagasan

yang dihubungkan dengan sebuah teori yang telah ada dan mengakibatkan adanya

keterkaitan antara apa yang dikaji oleh penulis dengan teori-teori yang sudah ada

sehingga menghasilkan sesuatu gagasan baru dengan adanya sebuah penelitian

1 Industri Gula

a Pengertian Industri

Pada Peraturan Pemerintah No24 Tahun 2009 tentang Kawasan

Industri bahwa arti dari industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah

bahan mentah bahan baku baran setengah jadi dan barang jadi menjadi

barang yang memiliki nilai guna yang tinggi termasuk kegiatan rancang

bangun dan rekayasa industri12

Secara umum industri merupakan

kegiatan ekonomi yang dimana didalamnya terapat kegiatan mengolah

bahan baku menjadi bahan setengah jadi dan bahan setengah jadi menjadi

bahan jadi yang siap pakai kebanyakkan orang mengartikan industri itu

identik dengan pabrik dan kegiatan mengolah untuk hasil produksi

elektronik maupun produksi tekstil Tujuan dari adanya sebuah industri

adalah untuk memenuhi kebutuhan mulai dari kebutuhan pokok hingga

kebutuhan tersier dan lebih tepatnya didirikannya sebuah industri di

dalam bisnis bertujuan untuk memperoleh keuntungan pasar yang

sebesar-besarnya

Dalam mendirikan sebuah industri pemilihan lokasi merupakan hal

yang sangat penting letak lokasi antara jenis industri yang satu dengan

industri jenis lainnya memiliki pandangan dan pertimbangan yang

12

Mela Widya KumalasariFaktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Pemilihan Lokasi Industri

Manufaktur Skala Besar dan Sedang (Studi Kasus Kecamatan Jaten dan Kecamatan Gondangrejo

Kabupaten Karanganyar)(Universitas Sebelas Maret SkripsiTahun 2012) hal13

14

berbeda-beda baik itu dari sudut perusahaan maupun dari kebijakan

pemerintah Terdapat pemilihan lokasi yang dikarenakan dekat dengan

tempat pengambilan bahan baku misalnya industri semen yang

kebanyakkan letaknya tidak jauh dari lokasi bahan baku yaitu gunung

kapur kemudian lokasi industri yang dekat dengan pasarpun juga seperti

tekstil contohnya di Solo industri batik Solo yang terletak dekat dengan

pasar adapula industri yang didirikan lokasinya dipilih pada daerah yang

terdapat upah tenaga kerja yang murah daerah yang memiliki UMR yang

rendah seperti mendirikan pabrik di Papua dan di Surabaya sangat jauh

berbeda kalau di Papua upah pekerja mahal sedangkan di Surabaya upah

pekerja masih relatif rendah Jadi lebih menguntungkan mendirikan

industri di Surabaya13

b Jenis-jenis Industri

Sektor Industri Manufaktur dapat digolongkan menjadi 24 jenis

industri menurut KBLI 2009 (Klasifikasi Lapangan Usaha Indonesia

tahun 2009) kemudian dari 24 jenis industri tersebut dapat

dikelompokkan menjadi 4 kelompok besar industri dari Dinas

Perindustrian Perdagangan dan Koperasi sebagai berikut

1 Industri logam mulia mesin dan elekronika yaitu industri logam

dasar industri barang logam kecuali mesin dan peralatannya industri

komputer barang elektronik dan optik industri peralatan listrik

industri mesin dan perlengkapan industri kendaraan bermotor trailer

dan semi trailer industri alat angkutan lainnya jasa repasrasi dan

pemasangan mesin dan peralatan14

2 Industri kimia dan kertas yaitu industri kertas dan barang dari kertas

industri percetakan dan reproduksi media rekaman industri produk

dari batu bara dan pengilangan minyak bumi industri bahan kimia dan

13

Muhammad TeguhEkonomi Industri(JakartaRaja Grafindo Persada2010) cetakan ke-1 hal

231 14

Mela Widya KumalasariFaktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Pemilihan Lokasi Industri

Manufaktur Skala Besar dan Sedang (Studi Kasus Kecamatan Jaten dan Kecamatan

Gondangrejo Kabupaten karanganyar)(SoloUniversitas Sebelas Maret2012)SkripsiProdi

Perencanaan Wilayah dan Kota jurusan Arsitektur Fakultas Teknik hal 14

15

barang dari bahan kimia industri farmasi produk obat dan jamu

industri karet dan plastik industri barang galian bukan logam15

3 Industri tekstil dan aneka yaitu industri makanan industri minuman

industri pengolahan tembakau industri ekstil industri pakaian jadi

industri kulit barang dari kulit dan alas kaki industri pengolahan

lainnya16

4 Industri agro dan hasil hutan yaitu industri kayu barang dari kayu

dan gabus (tidak termasuk furniture dan barang anyaman

bamburotan sejenisnya) industri furniture17

Berdasarkan skalanya industri dibagi menjadi 2 klasifikasi besar yaitu

industri skala besar dan industri skala menengah menurut Departemen

Tenaga Kerja yaitu

a Industri besar dengan jumlah tenaga kerja lebih dari 100 orang pekerja

b Industri menengah dengan tenaga kerja 20-99 orang pekerja18

Industri besar dan menengah kebanyakkan didirikan pada tempat-

tempat tertentu lain halnya dengan industri rumah tangga yang menyebaar

dimana-mana dan relatif jumlah pekerja lebih sedikit kurang dari 20 orang

pekerja Sebuah industri selalu memiliki faktor-faktor yang mempengaruhi

pemilihan lokasi industri yang dapat menghambat dan dapat mendorong

kegiatan industri Pengusaha bertaraf internasional pada umumnya

memilih lokasi yang memiliki potensi pasar yang seluas mungkin Bahkan

untuk mendirikan sebuah perusahaan seseorang akan memilih negara

mana yang miliki lokasi strategis dan paling menguntungkan faktor yang

dipertimbangkan antara lain adalah upah buruh jaminan keamanan

fasilitas penunjang daya serap pasar lokal maupun interlokal dan

aksesibilitas dari tempat produksi ke wilayah pemasarannya Faktor lain

yang perlu dipertimbangkan adalah faktor geografi seperti keadan alam

cuaca iklim topografi tanah sumber bahan baku yang berasal dari alam

15

Ibid 16

Ibid 17

Ibid 18

Ibid h 8

16

jumlah penduduk serta ketersediaan energi dan sumber daya lainnya

seperti air energi tenaga angin dan lain-lain19

Menurut Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang bahwa industri

dibagi menjadi 4 kelompok yaitu

a Industri besar (banyaknya tenaga kerja 100 orang atau lebih)

b Industri sedang (banyaknya tenaga kerja 20-99 orang)

c Industri kecil (banyaknya tenaga kerja 5-19 orang)

d Industri rumah tangga (banyaknya tenaga kerja 1-4 orang)

Pengelompokkan industri ini tidak didasarkan pada besarnya modal

perusahaan atau perusahaan tersebut pada proses produksi menggunakan

tenaga manusia ataupun tenaga mesin tetapi berdasarkan tenaga kerja20

c Lokasi Industri

Ada beberapa pendapat dari para ahli yang berasal dari Jerman

mengenai penempatan lokasi industri yang biasa disebut dengan teori

lokasi industri Sebelum membahas mengenai teori lokasi terlebih dahulu

dibahas mengenai arti lokasi di sini arti lokasi merupakan ruang baik itu

ruangantempat yang berada di permukaam bumi maupun di bawah

permukaan bumi selama manusia dapat menjangkaunya itu merupakan

lokasi Setelah mengetahui pengertian dari lokasi terdapat kajian

mengenai teori lokasi yang dimaksud dengan teori lokasi adalah ilmu

yang menyelidiki tata ruang kegiatan ekonomi bisa disebut juga alokasi

geografis dari sumber-sumber yang langka secara hubungan dan

pengaruhnya dengan lokasi dari berbagai kegiatan industri berbagai

macam usaha baik itu usaha ekonomi maupun sosial Dengan adanya teori

lokasi segala pembangunan seperti membangun perumahanpemukiman

daerah industri pasar tempat ibadah lahan persawahan kebun

pertambangan sekolah itu dapat dihitung keterjangkauan (jarak antara

tempat satu dengan yang serta serta waktu tempuh untuk menuju lokasi

19

Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet

ke-6 hal150 20

Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang yang diunduh pada Rabu 7 November 2018 pukul

0321 WIB

17

tujuan) sehingga dalam pembangunan industri dapat diperkirakan

terjangkau tidaknya terhadap masyarakat karena semakin jauh pasar dari

pemukiman maka semakin turun minat masyarakat untuk belanja di pasar

begitupun sebaliknya semakin terjangkaunya jarak antara pemukiman

warga dengan pasar maka semakin tinggi pula minat warga yang ingin

belanja di pasar Dari segi perusahaan industripun juga

mempertimbangkan jarak tempuh serta mengambil letak strategis dalam

memilih sebuah lokasi industri yang dekat dengan bahan baku dan dekat

dengan pasar karena akan berpengaruh pada biaya angkut Baik biaya

angkut dari sumber bahan baku dengan lokasi industri pengolahan

maupun biaya angkut dari industri pengolahan ke pasar21

Pada penentuan

lokasi industri terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi diantaranya

sebagai berikut

1 Factor Endowment meliputi yang pertama yaitu sumber daya alam

(SDA) dan energi (baik yang terdapat di permukaan bumi maupun di

dalam bumi dan apapun yang terkandung di dalamnya) yang kedua

yaitu sumber daya manusia (SDM) dan Modal Setiap wilayah

memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda-beda ada wilayah

yang sumber daya alamnya melimpah tetapi tingkat ekonominya

lemah ada pula wilayah yang tingkat ekonominya tinggi tetapi sumber

daya alamnya kurang22

2 Sumber daya manusia dalam hal ini sumber daya manusia

dikelompokkan menurut jenis keahlian yang dimilikinya Jenis

keahlian atau skill tiap orang berbeda-beda bahkan dalam hal industri

dapat dipengaruhi sebuah wilayah dan budaya dari wilayah tersebut

Seperti industri aksesoris rumah tangga dan kerajinan tangan dari

kayu kebanyakkan ditemui di daerah Yogyakarta dengan wilayah

yang kaya budaya dan salah satu budaya itu ada kerajinan tangan dari

kayu seperti halnya juga di Solo yang terkenal dengan batik Solo

21

Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet

ke-6 hal122 22

Ibid

18

bahkan sebagian besar industri di wilayah Solo adalah membatik

Membatik membutuhkan keahlian khusus dan mayoritas penduduk

juga memiliki keahlian yang sama yaitu membatik Di daerah

Yogyakarta pun juga begitu karena mayoritas penduduk ahli dalam

kerajinan tangan dari kayu maka industri yang meluas yaitu industri

kayu (patung binatang hiasan dinding topeng pigura alat dapur

seperti nampan saringan sutil dan lainnya)23

3 Modal dapat dibagi menjadi dua yaitu modal fisik dan modal

nonfisik Modal fisik artinya modal yang digunakan dalam proses

produksi seperti tanah untuk lokasi industri serta bangunan mesin-

mesin dan alat-alat produksi kendaraan dan uang Modal yang

nonfisik bisa berupa saham perusahaan dan jasa Modal juga

berpengaruh pada pemilihan lokasi industri karena lokasi industri bisa

dimana saja asalkan modal yang di miliki besar untuk pengembangan

industri tersebut24

4 Pasar dan harga pengaruh terhadap penentuan lokasi salah satunya

adalah pasar dan harga karena industri tidak akan berkembang tanpa

adanya pasar serta jarak dan biaya angkut dari industri ke pasar juga

berpengaruh pada keuntungan sebuah perusahaan industri Harga juga

sangat berpengaruh pada penentuan lokasi industri karena apabila

lokasi industri jaraknya jauh dengan pasar maka harga bahan output

yang dijual akan lebih tinggi dari harga pasar karena biaya angkut

yang tinggi menyebabkan harga jual naik apabila harga jual naik

maka minat beli masyarakat akan menurn dan ini menyebabkan

kerugian perusahaan25

5 Kebijakan pemerintah untuk penentuan lokasi industri pemerntah

juga sangat mempengaruhi terhadap lokasi dimana seharunya lokasi

industri terbut didirikan Keputusan pemerintah adalah hal yang tidak

23

Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet

ke-6 hal122 24

Ibid 25

Ibid

19

bisa diganggu gugat oleh pihak perusahaan dalam penentuan wilayah

industri apabila pemerintah sudah memutuskan kebijakan

pembangunan wilayah industri di lokasi A maka mau tidak mau

pembangunan industri haru di lokasi A dan apabila pemerintah

mengeluarkan kebijakkan kawasan industri harus dibangun di wilayah

B maka pembangunan industri harus di wilayah B Kebijakkan

tersebut ditentukan dan diterapkan oleh pemerintah serta tidak

berpihak pada kepentingan produsen dan konsumen26

d Teori Lokasi menurut para ahli

Penentuan lokasi industri terdapat beberapa teori dari para ahli

diantaranya ada Teori Lokasi Walter Christaller Teori Lokasi Johann

Henrich Von Thunen Teori Lokasi Alfred Weber Teori Lokasi August

Losch Berikut teori lokasi dari para tokoh ahli beserta penjelasannya

yang terdapat dalam buku yang berjudul ldquoEkonomi Regional Teori dan

Aplikasirdquo oleh Drs Robinson Tarigan MRP pada tahun 2012

1 Teori Lokasi Walter Christaller

Christaller terkenal dengan pemikirannya yaitu K=3 yang

merupakan suatu sistem geometri Ciri-ciri pengembangan suatu

wilayah menurut Christaller adalah yang pertama wilayahnya adalah

dataran tanpa roman semua adalah datar dan sama Kedua gerakan

dapat di laksanakan ke segala arah (Isotropic Surface) Ketiga

penduduk memiliki daya beli yang sama dan tersebar secara merata

pada seluruh wilayah Ke empat konsumen bertindak rasional sesuai

dengan prinsip minimisasi jarakbiaya Di dalam uraian terdapat

asumsi 1 sampai dengan 3 secara bertahap akan di longgarkan

sehingga kita akan mendekati kondisi pada dunia nyata27

Dalam teori

lokasi ini terdapat istilah Range dan Threshold Range adalah jarak

26

Muhammad TeguhEkonomi Industri(JakartaRaja Grafindo Persada2010) cetakan ke-1 hal

231-243 27

Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet

ke-6 hal124

20

yang harus ditempuh oleh seseorang untuk mendapatan barang yang

dibutuhkan atau disebut juga jangkauan sedangkan threshold adalah

luas pasar minimal Contohnya terdapat satu keluarga yang

menghasilkan komoditi beras yang dijualnya berada pada yang

membutuhkan berdasarkan harga pasar Harga beras itu Rp 10000

per kg misalnya semua warga setempat membutuhkan beras dan

menetapkan anggaran sebesar R 60000 perhari untuk membeli beras

Warga yang rumahnya dekat dengan produsen maka dapat membeli

beras sebanyak 6 kg tiap harinya Tetapi orang yang tinggal lebih jauh

akan mengeluarkan ongkos transportasi misalnya biaya ongkosnya

Rp5000km Maka orang yang tinggal lebih jauh 2km membayar

ongkos sebesar Rp 10000 jadi hanya dapat membeli beras sebanyak

5 kg Begitupun warga yang rumahnya jauh dari produsen radius 4 km

maka dia hanya bisa membeli beras sebanyak 4 kg ini akan terjadi

terus menerus sampai radius 10 km dan hanya dapat membeli 1 kg

dengan perhitungan Rp 60000 - (5000x10) = 10000 hanya dapat

membeli 1 kg beras Dengan demikian luas jaringan pasar apabila

tidak ada produsen beras yang lain maka luas jangkauan pasar (range)

adalah 10 km ke segala arah

Setiap usaha industri atau produksi membutuhkan biaya dan

secara ekonomi biaya dibagi menjadi dua macam yaitu biaya tetap dan

biaya variabel biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tetap tidak

bergantung dengan banyak jumlah produksi atau penjualan contohnya

sewa temapattoko listrik PDAM dan tagihan telepon Sedangkan

biaya variabel adalah biaya yang bisa berubah-ubah kapan saja karena

tergantung dengan jumlah produksi dan jumlah penjualan contohnya

biaya upah pekerja yang lembur upah pekerja borongan dan biaya

membeli bahan baku yang kapan saja bisa naik dan bisa turun

Misalnya saja penjual beras yang mengeluarkan biaya tetap setiap

harinya sebesar Rp100000 dan biaya variabelnya Rp5000 per hari

untuk dijual Berapakah kg beras yang jual per hari agar produsen

21

tidak rugi sehingga dia bisa bertahan sebagai penjual beras Selisih

antara harga jual dengan biaya variabel 10000 - 5000 = 5000 selisih

ini harus bisa menutup biaya tetap Jadi jumlah beras yang harus

terjual adalah 100000 5000 = 20 kg pada penjualan 20 kg beras

maka total penjualan 20 x 10000 = 200000 dan total pengeluaran

adalah 100000 + (20 x 5000) = 200000 pada titik ini penjual berada

pada titik impas (break event point) artinya tidak untung dan tidak

rugi apabila penjual bisa menjual beras lebih dari 20 kg per hari maka

akan mendapatkan untung Hal ini merupakan hubungan antara range

(jangkauan) dan threshold (luas pasar minimal) dan dapat

digambarkan seperti Gambar 2128

Gambar 21 Luas jangkauan range dan threshold

2 Teori Lokasi Alfred Weber

Weber adalah seorang ahli ekonom Jerman tahun 1909

Teori lokasi menurut weber adalah lokasi pemilihan untuk

industri yang didasari pada prinsip minimasi biaya Dimana

lokasi industri dipilih atas dasar biaya transportasi dan tenaga

kerja dijumlahkan dan harus minimum Karena yang dicari pada

sebuah usaha adalah keuntungan jadi biaya pengeluaran harus

seminim mungkin dan keuntungan akan besar Uraian tentang

Weber ini mengikuti uraian yang terdapat dalam buku John

28

Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012)

cetke-6 hal123-127

22

Glasson1974 Ddalam perumusan modelnya Weber bertitik

tolak pada asumsi

1 Unit telaah-an adalah suatu wilayah yaang terisolasi iklim

yang homogenkonsumen terkonsentrasi pada beberapa

pusat konsdisi pasar adalah persaingan sempurna

2 Beberapa SDA seperti air batu bata dan pasir tersedia

dimana-mana dalam jumlah yang memadai

3 Material lainnya seperti bahan bakar mineral dan tambang

tersedia secara sporadis dan hanya terjangkau pada beberapa

tempat terbatas

4 Tenaga kerja tidak menyebar secara merata tapi

berkelompok pada beberapa lokasi dan dengan mobilitas

yang terbatas

Menurut Weber ada 3 faktor yang sangat mempengaruhi

pemilihan lokasi industri yaitu biaya transportasi upah tenaga kerja

dan kekuatan aglomerasi Biaya transportasi merupakan faktor

utama dibandingkan yang lainnya masih bisa dimodifikasi kalau

biaya transportasi itu sesuai dengan jarak biaya angkut bahan baku

dan biaya distribusi hasil produksi

Gambar 22 Locational Triangle dari Weber

23

Pada gambar di atas di misalkan sumber bahan baku yang

lokasinya berbeda yaitu M1 dan M2 dan pasar berada pada arah

yang lain Dengan demikian terdapat 3 arah lokasi sehingga ongkos

angkut termurah adlah pada pertemuan 3 arah tersebut Dari

gambar tersebut terlihat bahwa lokasi optimum terdapat pada titik

lingkaran hitam Untuk menunjukkan apakah lokasi optimum

tersebut lebih dekat ke lokasi dekat dengan bahan baku atau dekat

dengan pasar Weber merumuskan Indeks material (IM) sebagai

berikut

IM =

Apabila IM gt1 perusahaan akan berlokasi dekat dengan

bahan baku dan apabila IM lt 1 maka perusahaan akan berlokasi

dekat dengan pasar Biaya tenaga kerja adalah faktor kedua yang

dapat mempengaruhi lokasi industri Hal ini dapat terjadi apabila

penghematan biaya tenaga kerja per unit produksi lebih besar

daripada tambahan biaya transportasi per unit produksi lebih

besar karena berpindahnya lokasi ke dekat sumber tenaga kerja

Seperti yang disajikan pada Gambar 23

Gambar 23Kurva Isodapan dari Weber

Jika titik T adalah tempat dengan biaya transportasi

minimum maka di luar T tersebut dapat di buat titik ndashtitik dengan

tingkat biaya transportasi yang sama penyimpangannya dari titik T

24

Apabila titik-titik antara satu dan yang lain dihubungkan akan

membentuk lingkaran seperti pada Gambar 23 lingkaran-lingkaran

tersebut menadi tingkat biaya transportasi terendah terletak pada

titik T sedangkan semakin jauh dari titik T maka biaya transportasi

akan semakin mahal Tetapi berbeda dengan biaya tenaga kerja

semakin dekat dengan titik T maka biaya tenaga kerja semakin

tinggi Weber menghubungkan biaya transporatsi minimum dengan

lokasi aglomerasi karena memberikan keuntungan berupa salaing

membutuhkan produk di antara berbagai industri mungkin telah

tersedia fasilitas seperti listrik air perbengkelan dan pemondokan

Fasilitas ini akan menurunkan biaya peroduksi atau kebutuhan

modal karena kalau terpisah jauh mka semua fasilitas harus

dibangun sendiri29

3 Teori Lokasi August Losch

August Losch merupakan tokoh ekonom yang juga berasal dari

Jerman dan menulis buku dalam bahasa Jerman pada tahun 1939

Kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris tahun 1954

dengan judul The Economics of Location Losch mengatakan

bahwa lokasi penjual sangat berpengaruh terhadap jumlah

konsumen yang dapat digarapnya makin jauh dari tempat penjual

maka makin rendah atau sedikit konsumen yang ingin membeli

barang yang dijual tersebut Karena biaya transportasi semakin jauh

akan semakin mahal Produsen harus memilih lokasi yang

menghasilkan penjualan terbesar yang identik dengan penerimaan

terbesar Pandangan ini mendukung pandangan Christaller dan

menyarankan untuk menempatkan tempat produksi di pasar atau

dekat dengan pasar Terhadap pendapat Losch perlu di ingaat

bahwa saat ini industri telah di larang keras didirikan di dalam kota

tetapi di pinggir kota atau bahkan di luar kota karena damapk

29

Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet

ke-6 hal137-143

25

adanya industri adalah menghasilkan limbah sehingga kota akan

tercemar dengan limbah industri30

4 Teori Lokasi Johann Henrich Von Thunen

Johann Heinrich Von Thunen merupakan tokoh yang berasal

dari Jerman pada tahun 1826 Von Thunen mengupas tentang

perbedaan lokasi dari berbagai kegiatan pertanian atas dasar

perbedaan sewa tanah (pertimbangan ekonomi) Dalam bukunya

yang berjudul Der Isolierte Staat in Beziehung auf Land

Wirtschaft Von Thunen mengasumsikan sebagai berikut

1) Wilayah analisis bersifat terisolir (Isolated State) sehingga

tidak terdapat pengaruh pasar dari kota lain

2) Tipe pemukiman adalah padat di pusat wilayah (pusat pasar)

dan makin renggang kuarang padat semakin jauh jaraknya dari

puasat wilayah

3) Seluruh wilayah model memiliki iklim tanah topografi yang

seragam

4) Fasilitas pengangkutan adalah primitif sesuai dengan

zamannya dan relatif seragam yang dihitung bukan jaraknya

tetapi berat barang yang di angkut

5) Kecuali perbedaan jarak ke pasar semua faktor alamiah yang

mempengaruhi penggunaan tanah adalah seragam dan konstan

Berdasarkan asumsi diatas Von Thunen membuat kurva

hubungan sewa tanah dengan jarak ke pasar seperti pada

Gambar 24

30

Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet

ke-6 hal145-148

26

Gambar 24 Kurva perbedaan sewa tanah sesuai dengan

Perbedaan jarak kepasar

Dari gambar tersebut terlihat tingkat sewa tanah adalah

paling mahal di pusat pasar dan makin rendah apabila makin

jauh dari pasar Berdasarkan perbandingan (selisih) antara harga

jual dengan biaya produksi masing-masing jenis produksi

memiliki kemampuan yang berbeda untuk membayar sewa

tanah Makin tinggi kemampuannya untuk membayar sewa

tanah makin besar kemungkinan kegiatan itu berlokasi dekat ke

pusat pasar Selain itu masing-masing jenis kegiatanproduksi

memiliki kurva permintaaan atas taanah berupa kurva tak acuh

(indeference curve) yang menggambarkan hubungan antara

sewa tanah dan jarak dari pasar Kemiringan kurva berbeda

antara satu jenis kegiatanproduksi dengan kegiatanproduksi

lainnya Ada kura yang menurun tajam agak taajam agak

landai dan landai Misalnya ada dua jenis kegiatan A dan B

yang masing-masing memiliki kurva tak acuh dengan

kelandaian yang berbeda seperti berikut31

31

Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet

ke-6 hal148-151

27

Gambar 25 Perbedaanan kurva sewa tanah untuk kegiatan

Berbeda

Kurva A menggambarkan kegiatan A yang dimana kegiatan

tersebut berlokasi lebih dekat dengan pasar daripada lokasi

kegiatan B Kurva keduanya berbanding terbalik dan

berpotongan pada suatu titik dan bila dilihat yang sampai lebih

dulu pada titik potongan kurva tersebut adalah kegiatan A

Analisis seperti ini dapat dilanjutkan dengan berbagai kegiatan

lainnya yang berbeda yang membutuhkan penggunaan tanah

Seperti yang disajikan pada Hasilnya adalah suatu pola

penggunaan tanah berupa diagram cincin yang pada waktu itu

adalah seperti gambar yang di sajikan pada Gambar 27

Gambar 26 Diagram cincin dari Von Thunen

28

Menurut Von Thunen bahwa sewa tanah adalah hal sangat

sangat berpengaruh pada sebuah pembangunan dan pendirian

lokasi industry Perkembangan dari teori Von Thunen selain harga

tanah yang semakin dekat dengan pasar maka semakin tinggi dan

semakin rendah harga sewa bila lokasi semakin auh dari pusat kota

Harga taanah dan harga sewa tanah tinggi pada tempat yang

strategis yaitu pada akses jalur utama atau jalan utama misalnya

saja lokasi usaha dekat di pinggir jalan antar provinsi seperti jalur

pantai utara lokasi di pinggir jalur utama menuju pusat kota seperti

Jalan Sudirman yang terleta di pusat kota maka harga tanah di

sekitar lokasi tersebut akan lebih mahal32

Berbagai teori yang berkaitan dengan lokasi industri mengatakan

bahwa SDM atau pekerja upah pekerja biaya produksi dan biaya

distribusi dalam industri sangatlah penting Selain itu faktor lain yang

juga berpengaruh dalam penempatan lokasi industri yaitu sewa tanah

biaya transportasi dan pemasaran juga merupakan unsur penting yang

haarus ada dalam pendirian industri baik industri sedang maupu industri

besar

5 Pengembangan Industri Gula

Gula adalah suatu karbohidrat sederhana yang menjadi sumber

energi dan komoditi perdagangan utama Dalam buku yang berjudul

ldquoIndustri Gula Nasional Beberapa Catatan Pentingrdquo pengertian gula

menurut Arifin tahun 2008 gula adalah salah satu komoditas pertaniann

yang telah di tetapkan oleh pemerintah Indonesia sebagai komoditas

khusus di dalam forum perundingan Organisasi Perdagangan Dunia

(WTO) bersama dengan sejumlah komoditas pertanian lainnya yakni

beras jagung dan kedelai33

Industri gula memproduksi dua jenis gula

untuk dua kelompok pembeli yang berbeda yakni gula kristal putih

32

Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet

ke-6 hal137-140 33

Tulus TambunanIndustri Gula NasionalBeberapa Catatan Penting Jakarta Penerbit

Universitas Trisakti2012 halaman 6

29

(GKP) atau dalam bahasa awam disebut gula pasir yang berbasis tebu

rakyat untuk masyarakat atau konsumsi akhir dan gula kristal rafinasi

(GKR) untuk non konsumsi akhiryaitu sejumlah industri seperti industri

makanan dan minuman dan industri farmasi34

Seperti yang telah

diketahui sebelumnya bahwa pabrik itu identik dengan kata industri jadi

yang dinamakan Pabrik Gula adalah tempat yang di gunakan dalam

proses pembutan gula pasir dari tebu batangan menjadi butiran kristal

gula yang siap di pasarkan

Industri gula nasional pernah mengalami zaman keemasan namun

sejak era reformasi 1998 setelah munculnya krisis keuangan Asia 1997-

1998 hingga sekarang ini Indonesia cenderung semakin tergantung

padagula impor baik mentah maupun untuk konsumsi langsung35

Besarnya ketergantungan Indonesia atas impor gula disebabkan antara

lain oleh kualitas GPR hasil produksi lokal yang rendah Hal terakhir ini

disebabkan oleh dua hal yakni akibat mesin-mesin yang di gunakan di

pabrik-pabrik gula di dalam negeri sudah sangat tua dan terkait

rendahnya kualitas tebu hasil dalam negeri dibandingkan gula

mentahkasar impor36

2 CSR (Corporate Social Responsibility)

a Pengertian Corporate Social Responsibilty (CSR)

Corporate Social Responsibility tidak begitu familiar di telinga

masyarakat awam mereka lebih mengenal dengan nama tanggung jawab

perusahaan Berbagai pendapat yang berbeda-beda mengenai CSR

Tangung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility

(CSR) pada dasarnya adalah sebuah kebutuhan bagi korporat untuk dapat

berinteraksi dengan komunitas lokal sebagai bentuk masyarakat secara

keseluruhan Kebutuhan korporat untuk beradaptasi dan guna mendapatkan

keuntungan sosial dari hubungannya dengan komunitas lokal sebuah

34

Ibid h7 35

Ibid h260 36

Tulus TambunanIndustri Gula NasionalBeberapa Catatan Penting Jakarta Penerbit

Universitas Trisakti2012 halaman 262-263

30

keuntungan sosial sebuah kepercayaan (trust)37

Sedangkan menurut The

World Business Council for Susttainable Development (WBCSD) bahwa

CSR itu adalah sebuah komitmen dalam bisnis untuk berkontribusi dan

ikut andil dalam pembanguan ekonomi berkelanjutan bekerja dengan para

karyawan perusahaan keluarga karyawan tersebut berikut konmuniti-

komuniti setempat (lokal) dan masyarakat sekitar secara keseluruhan

dalam rangka meningkatkan mutu kehidupan38

Pengertian CSR menurut para ahli diantaranya sebagai berikut

a Menurut Busyra Azheri dalam bukunya Corporate Social

Responsibility Dari Voluntary menjadi Mandatory menjelaskan

bahwa CSR adalah sebagai komitmen perusahaan untuk

melaksanakan kewajiban yang didasarkan atas keputusan untuk

mengambil kebijakan dan tindakan dengan memperhatikan

kepentingan para stakeholder dan lingkungan dimana perusahaan

melakukan aktivitasnya yang berlandaskan pada ketentuan hukum

yang berlaku39

b Menurut Farmer dan Hogue menyatakan bahwa CSR adalah

komitmen perusahaan untuk mampu memberikan apa yang

masyarakat inginkan jadi perusahaan tidak hanya menyediakan

barang dan memberi pelayananterhadap pembeli barang namun juga

membantu dalam menyelasikan masalah-masalah seputar

masyarakat40

c Menurut Mursquoman Nuryana CSR adalah sebuah pendekatan dimana

perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi bisnis

37

Bambang Rudito dan Melia FamiolaCSR( CorporateSocal Responsibility)(Bandung Rekayasa

Sains2013) hal1 38

Partogi Saoloan Samosir Analisis kebijakan Corporate Social Responsibility Berkelanjutan

pada Industri otomotif di Indomobil Group Institut Pertanian Bogor Disertasi2011 39

Busyra AzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary menjadi

MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 28 40

Ibid h27-28

31

mereka dan dalam interaksi mereka dengan pemangku kepentingan

Stakeholder berdasarkan prinsip kesukarelawanan dan kemitraan41

d Davis dan Frederick pada tahun 1992 menyatakan bahwa CSR adalah

sebagai kewajiban organisasi bisnis atau perusahaan unuk mengambil

bagian dalam kegiatan yang bertujuan untuk kepentingan organisasi

itu sendiri42

Dari beberapa pendapat para ahli mengenai CSR maka penulis dapat

menyimpulkan mengenai pengertian CSR adalah sebuah tanggung jawab

perusahaan terhadap karyawan masyarakat sekitar yang bertujuan untuk

menjalin kerjasama agar terciptanya kelancaran dalam kegiatan

perusahaan Tetapi masyarakat awam masih sedikit yang mengetahui apa

itu CSR karena kebanyakkan masyarakat mengetahui bahwa itu tanggung

jawab perusahaan saja

b Pandangan Corporate Social Responsibility menurut Islam

Menurut beberapa ahli menyatakan bahwa pengertian dari CSR

adalah tanggung jawab sosial perusahaan yang wajib dilaksanakan baik

perusahaan milik swasta maupun milik negara untuk rakyat dan

lingkungan sekitar perusahaan industri tersebut Seperti yang dijelaskan

dalam Al Qurrsquoan bahwasanya CSR di adakan untuk mencegah dan

menanggulangi masalah sosial dan lingkungan yang ditimbulkan akibat

suatu kegiatan perusahaan seperti dalam QS Ar-rum ayat 41 yaitu

دي لبحر ٱو لبر ٱف لفساد ٱظهر ذقهم بعض لناس ٱبما كسبت أ ل

رجعون لذيٱ ١٤عملوا لعلهم

Artinya

Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena

perbuatan tangan manusia supaya Allah merasakan kepada mereka

41

Ibid h 28 42

Ibid h 27

32

sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka agar mereka kembali (ke

jalan yang benar)QS Ar-Rum ayat 4143

Dalam ayat di atas diterangkan bahwa sekarang ini telah banyak

sekali ketidak adilan atas lingkungan sekitar dan kecerobohan manusia

yang tidak mempedulikan lingkungan sekitar Tidak sedikit orang yang

mendirikan perusahaan tidak sesuai undang-undang dan AMDAL sehingga

program CSR diadakan CSR adalah sebuah program yang diharuskan

untuk seluruh BUMN di Indonesia Ayat di atas berpesan bahwa adanya

bencana alam merupakan akibat tingkah laku manusia yang tidak

bertanggung jawab begitupun juga dengan QS Al-Arsquoraf ayat 85 yaitu

قوم وإلى با قال ن أخاهم شع ٱعبدوا ٱمد ن إ لل رهما لكم م ه غ ۥ ل

كم فأوفوا ب ن ر نة م ل ٱقد جاءتكم ب لناس ٱول تبخسوا لمزان ٱو لك

اءهم ول تفسدوا ف ر لكم إن ل ٱأش لكم خ حها ذ رض بعد إلل

ؤمنن ٥٨كنتم م

Artinya

dan (kami telah mengutus) kepada penduduk Mad-yan saudara mereka

Syuaib ia berkata Hai kaumku sembahlah Allah sekali-kali tidak ada

Tuhan bagimu selain-Nya Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti

yang nyata dari Tuhanmu Maka sempurnakanlah takaran dan

timbangan dan janganlah kamu kurangkan bagi manusia barang-barang

takaran dan timbangannya dan janganlah kamu membuat kerusakan di

muka bumi sesudah Tuhan memperbaikinya yang demikian itu lebih baik

bagimu jika betul-betul kamu orang-orang yang beriman (QS Al-Arsquoraf

ayat 85)44

43

QS Ar-rum 3041 44

QS Al Arsquoraf 0185

33

Dalam ayat di atas terdapat hubungan yang erat dengan arti dari

Corporate Social Responsibility karena di dalam ayat tersebut ldquoMaka

sempurnakanlah takaran dan timbangan dan janganlah kamu kurangkan

bagi manusia barang-barang takaran dan timbangannya dan janganlah

kamu membuat kerusakan di muka bumi sesudah Tuhan memperbaikinyardquo

menjelaskan bahwa takaran dan timbangan janganlah dikurangkan masuk

dalam konsep CSR bahwa dengan adanya sebuah perusahaan dengan

kegiatan yang dapat menyebabkan lingkungan tercemar haruslah

perusahaan memperhatikan AMDAL sebelum memulai kegiatan industri

pada sebuah perusahaan serta masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi

pabrik Jangan sampai merusak lingkungan dan aspek sosial didalamnya

c Ruang Lingkup Corporate Social Responsibility

Menurut John Elklingtonrsquos terdapat tiga aspek yang dikenal dengan

Triple bottom lines atau di sebut3P (ProfitPlanetPeople) meliputi

kesejahteraan atau kemakmuran ekonomi peningkatan kualitas lingkungan

dan keadilan sosial Setiap perusahaan yang ingin menerapkan konsep

pembangunan berkelanjutan harus memperhatikah 3P tersebut45

Ketiga

aspek tersebut dapat direalisasikan melalui sebuah kegiatan seperti yang

telah digambarkan pada Tabel 21

Tabel 21 Kegiatan Corporate Social Responsibility

No Aspek Muatan

1 Sosial Pendidikan pelatihan kesehatan perumahan

penguatan kelembagaan (secara internal termasuk

kesejahteraan karyawan) kesejahteraan sosial

olahraga pemuda wanita agama kebudayaan dan

sebagainya

2 Ekonomi Kewirausahaan kelompok usaha bersama unit

mikro kecil dan menengah (KUBUMKM)

agrobisnis pembukaan apangan kerja

infrastruktur ekonomi dan usaha produktif lainnya

45

Busyra AzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary menjadi MandatoryJakarta

PTRaja grafindo Persada2012halaman 34

34

3 Lingkungan Penghijauan reklamasi lahan pengelolaan air

pelestarian alam ekowisata penyehatan

lingkungan pengendalian polusi serta penggunaan

produksi dan energi secara efisien

Sumber Hardinsyah dan Muhammad Iqbal46

Menurut Hardinsyah dan Muhammad Iqbal untuk

mengimplementasikan 3 aspek tersebut dibutuhkan strategi tertentu yaitu

1 Penguatan kapasitas (Capacity Building)

2 Kemitraan (Collaboration)

3 Penerapan inovasi47

Menurut Archie B Carrol dalam skripsi Muhammad Subhi yang berjudul

Implementasi Corporate Social Responsibility PT Pertamina (Persero) pada

Program Studi Kesejahteraan MasyarakatUIN Syarif Hidayatullah tahun 2011

mejelaskan secara konseptual tanggung jawab sosial perusahaan yang

didasari tiga prinsip dasar yaitu piramida yang disebut Triple Bottom

Lines atau di sebut 3P yaitu

a Profit perusahaan harus tetap pada tujuan utamanya sebagai badan

usaha yaitu mencari keuntungan dari usaha tersebut dalam hal ini

usaha tersebut berbentuk PT (Perseroan terbatas)48

b Kedua yaitu People setiap perusahaan pasti menginginkan kelancaran

dalam usahanya selain itu perusahaan harus peduli terhadap

kesejahteraan terhadap masyarakat sekitar beberapa perusahaan

mengembangkan program CSR berupa bantuanbeasiswa pendidikan

pendirian sarana pendidikan dan kesehatan penguatan kapasitas

ekonomi bahkan perusahaan yang merancang berbagai skema

perlindungan sosial bagi warga masyarakat 49

46

Ibid h 35 47

Ibid h 36 48

Busyra AzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary menjadi

MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 36 49

Muhammad SubhiImplementasi Corporate Social Responsibility PT Pertamina

(Persero)SkripsiProgram Studi Kesejahteraan MasyarakatUIN Syarif Hidayatullah2011 hal20

35

c Ketiga adalah Planet perusahaan peduli terhadap lingkungan hidup

dan berkelanjutan keragaman hayati50

Pada sisi lain Brodshaw dan Vogel menyatakan ada 3 dimensi yang

harus diperhatikan sehubungan dengan ruang lingkup CSR antara lain

adalah51

1 Corporate Philantrophy adalah usaha-usaha amal yang di lakukan

oleh suatu perusahaan dimana usaha-usaha amal ini tidak

berhubungan secara langsung dengan kegiatan perusahaan Usaha-

usaha amal ini dapat berupa tanggapan langsung perusahaan atas

permintaan dari luar perusahaan atau juga berupa pembentukan suatu

badan tertentu seperti yayasan untuk mengelola usaha amal

tersebut52

2 Corporate responsibility adalah usaha sebagai wujud tanggungjawab

sosial perusahaan ketika sedang mengejar profitabilitas sebagai tujuan

perusahaan

3 Corporate policy adalah berkaitan erat dengan bagaimana hubungan

perusahaan dengan pemerintah yang berkaitan dengan posisi tawar

suatu perusahaan dengan adanya berbagai kebijaksanaan pemerintah

yang mempengaruhi perusahaan maupun masyarakat secara

keseluruhan53

d Teori Corporate Social Responsibility (CSR)

Corporate Social Responsibility terdapat 4 jenis antara lain sebagai

berikut54

1 Social Responsibility Theory merupakan kewajiban dari pihak direksi

untuk selalu menjalin kerjasama menjaga keharmonisan kepenting

pemegang saham (Share Holder) dan pemangku kepentingan

50

Ibid 51

Busyra AzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary menjadi

MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 36 52

Ibid 53

Busyra AzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary menjadi

MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 36 54

Partogi Saoloan Samosir Analisis kebijakan Corporate Social Responsibility Berkelanjutan pada

Industri otomotif di Indomobil Group Institut Pertanian Bogor Disertasi2011 halaman 19-20

36

stakeholder) Dalam teori ini berpendapat bahwa tanggung jawab

sosial menjadi kewajiban direksi dan manajemen saja atau lebih

menyempit dari hakikat CSR yang seutuhnya55

2 Hobbesian Leviatan theory isi dari teori ini adalah menghendaki

kontrol yang ketat dari pemerintah serta meniadakan upaya-upaya

lainya Teori ini menempatkan hanya pemerintah sebagai pihak yag

berwenang dan menentukan terhadap aktivitas CSR perusahaan dan

menegaskan alternatif lainnya dalam pengaturan CSR56

3 Corporate Govermance theory menghendaki adanya Corporate

Accountability dari direksi korporasi Teori ini cenderung lebih

mengamati pihak internal korporasi yaitu antara pemilik dan

manajemen korporasi57

4 Reflextive law theory digunakan untuk mengatasi kebuntuan atas

pendekatan formal terhadap kewajiban perusahaan dalam sistem

hukum Teori ini adalah teori hukum yang hanya menjelaskan adanya

keterbatasan hukum (Limit of law) dalam masyarakat yang kompleks

untuk mengarahkan perubahan sosial secara efektif58

e Prinsip Corporate Social Responsibility (CSR)

Corporate Social Responsibiliy atau taggung jawab perusahaan itu di

jalankan oleh perusahaan-perusahaan tertentu dan tidak semua perusahaan

memiliki CSR Terdapat beberapa syarat yang harus ada dalam

melaksanakan CSR syaratnya yaitu

1 Perusahaan haruslah sehat dan tumbuh artinya perusahaan harus

dapat memiliki profit atau keuntungan perusahaan yang cukup untuk

melakukan CSR

2 Harus memiliki sistem manajemen yang mampu mencakupmeng-

cover sehingga dapat mencapai tujuan yang di inginkan59

55

Ibid 56

Ibid 57

Ibid 58

Ibid 59

Partogi Ibid h 34

37

3 Menerapkan prinsip Triple bottom line

Terdapat 4 prinsip dasar dari GCG (Good Corporate Governance)

yaitu fairness transparency accountability dan responsibility)60

Terdapat satu prinsip lainnya yaitu independency CSR merupakan

penerapan dari salah satu point tersebut yaitu pertanggung jawaban

Responsibility Adapun pinsip-prinsip dalam CSR (Corporate Social

Reponsibility ) sebuah perusahaan adalah sebagai berikut

b) Transparency keterbukaan informasi dalam perusahaan

c) Accountability (akuntabilitas)danya kejelasan fungsi struktur sistem

dan pertanggungjawaban elemen perusahaan

d) Responsibility (tanggung jawab) kepatuhan perusahaan terhadap suatu

hal yang berlaku dalam perusahaan

e) Indpendency(kemandirian)perusahaan harus di kelola secara

profesional tanpa ada benturan kepentingan dan tanpa tekanan dari

pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku

Fairness (kesetaraan dan kewajaran) adanya sebuah keadilan dalam

berbagai hal baik peraturan dan keputusan pihak direksi sesuai dengan

ketentuan dan hukum yang berlaku61

f CSR dalam Peraturan Perundang-undangan

Menurut Undang-Undang Perseroan Terbatas No40 tahun 2007 Pasal

74 ayat 1menyebutkan bahwa Perseoan Terbatas yang menjalankan usaha

di bidang danatau yang bersangkutandengan sumber daya alam wajib

menjalankan tanggung jawab sosial dan lingkungan62

Pasal 74 UUPT

(Undang-Undang Perseroan Terbatas) terdiri dari 4 pasal dengan rumusan

sebagai berikut

60

Busyra AzheriCorporate Social Responsibility Dari Voluntary menjadi

MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 12 61

Shofiyatul Azimi Partisipasi dan Dampak Program CSR PTPN VII Terhadap Taraf Hidup

Masyarakat Gunung Dempo Sumatera SelatanInstitut Pertanian BogorSkripsi2013Hal 9 62

Bambang Rudito dan Melia FamiolaCSR( CorporateSocial ResponsibilityBandungRekayasa

Sains2013 hal12

38

1 Perseroanyang menjalankan kegiatan usahanya di bidang danatau

berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung

jawab sosial dan lingkungan

2 Tanggung jawab sosial sebagaimana di maksud pada ayat (1)

merupakan kewajiban perseroan yang di anggarkan dan di

perhitungkan sebagai biaya perseroan yang pelaksanaannya dilakukan

dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran

3 Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana yang di

maksud pada ayat (1) di kenai sanksi sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan

4 Ketentuan lebih lanjut mengenai tanggung jawab sosial dan

lingkungan diatur dengan peraturan pemerintah63

Terdapat juga peraturan CSR dalam hulum perusahaan yang di

gambarkan secara general melalui tabel yang seperti di sajikan pada Tabel

22

Tabel 22 Pengaturan Tanggung jawab Perusahaan dalam Ketentuan

Peraturan Perundang-undangan dalam Hukum Perusahaan64

No Bidang Ketentuan yang

mengatur

Pasal Keterangan

1

BUMN Undang-Undang

Nomor 19 tahun

2003 tentang

Badan Usaha

Milik Negara

Pasal 2

ayat (1)

huruf e

Turut aktif

memberikan

bimbingan dan

bantuan kepada

pengusaha

golongan ekonomi

lemah koperasi

dan masyarakat

PP No12 Tahun

1998 tentang

perusahaan

Perseroan

terbatas

Pasal 4

ayat( 2)

Persero dengan

sifat usaha tertentu

dapat

melaksanakan

penugasan khusus

untuk

63

GunawanWidjajaSeri Pemahaman Perseroan Terbatas (150 Tanya Jawab tentang Perseroan

Terbatas)JakartaForum Sahabat2008 hal95 64

Busyra AzheriCorporate Social Responsibility Dari Voluntary menjadi

MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 158

39

menyelenggarakan

fungsi kemanfaatan

umum

Peraturan

Mneteri Negara

BUMN Nomor

PERS-

05MBU2007

tentang Program

Kemitraan Badan

Usaha Milik

Negara dengan

Usaha Kecil dan

Program Bina

Lingkungan

Pasal 2 Kewajiban Persero

dan Perum untuk

melaksanakan

PKBL

Pasal 9 Sumber dana

PKBL

Pasal 11 Bentuk PKBL

2 Penanaman

modal

Pasal 3

ayat (1)

Asas penanaman

modal

Pasal 3

ayat (2)

Tujuan penanaman

modal

Pasal 10

ayat

(1)(3)(4)

Berkaitan denga

ketenagakerjaan

Pasal 15 Kewajiba

penanaman modal

Pasal 16 Tanggung jawab

penanaman modal

Pasal 17 Kewajiban

mengalokasikan

dana untuk

pemulihan

lingkungan

3 Perseroan

Terbatas

Undang-Undang

Nomor 40 tahun

2007 tentang

Perseroan

terbatas

Pasal 63 Rencana kerja

tahunan

Pasal 74

ayat

(1)(2)(3)

dan (4)

Peraturan tentang

tanggung jawab

sosial dan

lingkungan

Sumber diolah dari kajian pustaka65

3 Petani tebu

Ilmu pertanian merupakan disiplin ilmu yang mempelajari mengenai

bagaimana memanfaatkan sumber daya alam hayati agar menjadi manfaat

65

Busyra AzheriCorporate Social Responsibility Dari Voluntary menjadi MandatoryJakarta

PTRajagrafindo Persada2012halaman 158

Tabel 22 Lanjutan

40

bagi kehidupan kita dengan cara mengolah merawat tanaman untuk

memenuhi kebutuhan manusia sehari-hari66

Contohnya saja petani

jagung kedelai padi dan tebu Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ldquo

petani rdquo adalah orang yang pekerjaannya bercocok tanam67

Jadi petani

tebu berarti orang yang pekerjaannya bercocok tanam tebu Pada

penelitian ini petani tebu dapat di artikan orang yang memiliki lahan

kebun untuk di tanami tebu dan orang yang menyewa lahan untuk di

tanami tebu ini sama-sama di sebut petani tebu baik orang yang punya

lahan maupun orang yang menyewa lahan

4 Perekonomian

Pada perekonomian merupakan suatu alat ukur yang digunakan

untuk mengklasifikasikan atau menyebut bahwa masyarakat sudah

sejahtera adalah dengan mengukur ekonominya yaitu ekonomi dalam arti

kesehatan pendidikan dan tingkat pendapatan

a Pendidikan

Menurut John Dewey Pendidikan merupakan proses pendidikan

baik menyangkut daya pembentukan kemampuan dasar yang

fundamental baik menyangkut daya pikir atau daya intelektual

maupun daya emosional atau perasaan yang di arahkan kepada tabiat

manusia dan kepada sesamanya68

Menurut UU RI No 20 Tahun

2003 pasal 1 pada dasarnya jenjang pendidikan adalah tahapan

pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan

peserta didik tujuan yang akan dicapai dan kemampuan yang

dikembangkan Pendidikan menurut UU No 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional adalah usaha sadar dan terencana

untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

peserta didika secara aktif mengembangkan potensi dirinya

untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan pengendalian diri

kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta keterampilan yang

66

Tati Nurmala dkk Pengantar Ilmu Pertanian YogyakartaGraha Ilmu 2012 halaman 15 67

Kamus Besar Bahasa Indonesia 68

Marzuki Mahmud Landasan PendidikanCiputatHaja Mandiri2013 Cetakan ke-1 Hal 128

41

diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara69

Pendidikan

adalah aktivitas dan usaha untuk meningkatkan kepribadian

dengan jalan membina potensi-potensi pribadinya yaitu rokhani

(pikir cipta rasa dan hati nurani) serta jasmani (panca indera dan

keterampilan-keterampilan)70

Menurut UU RI No 20 Tahun 2003 pasal 3 Pendidikan

bertujuan untuk ldquoMencerdaskan kehidupan bangsa dan

mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang

beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi

pekerti luhur memiliki pengetahuan dan ketrampilan kesehatan

jasmani dan rohani kepribadian yang mantap dan bertanggung

jawab kemasyarakatan dan kebangsaanrdquo Untuk mencapai tujuan

tersebut pendidikan diselenggarakan melalui jalur pendidikan

sekolah (pendidikan formal) dan jalur pendidikan luar sekolah

(pendidikan non formal) Jalur pendidikan sekolah (pendidikan

formal) terdapat jenjang pendidikan sekolah jenjang pendidikan

sekolah pada dasarnya terdiri dari pendidikan prasekolah

pendidikan dasar pendidikan menengah dan pendidikan tinggi71

Pendidikan menjadi salah satu alat ukur yang di gunakan untuk

mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat Apabila pendidikannya

tinggi maka dapat di simpulan bahwa orang itu mampu membiayai

pendidikan yang tinggi dan mahal hanya sebagian kecil yang dapat

sekolah tinggi dengan beassiswa

b Pendapatan

Pendapatan adalah sebuah hasil yang berwujud dari timbal balik

sebuah pekerjaan baik itu di bidang jasa perdagangan maupun di

bidang pendidikan Pendapatan tersebut baik itu penndapatan yang

bernominal tinggi sedang maupun rendah itu di pengaruhi oleh

tingkat pendidikan pelaku tersebut seperti dosen manajer

69

Ibid 70

UNDANG-UNDANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL No20 Tahun 2003 Pasal 1 71

UNDANG-UNDANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL No20 Tahun 2003 pasal 3

42

mendapatkan gaji tinggi karenaa pendidikannya juga tinggi sedangkan

yang menjadi petani clining service pedagang kaki lima itu relative

rendah karena tingkat pendidikan pelaku juga rendah Pendapatan

tersebut di pengaruhi oleh tingkat pendidikan Hal tersebut masih

dalam arti global sedangkan dalam arti spesifik pendapatan petani

tebu tidak hanya karena tingkat pendidikan bahkan tingkat pendidikan

sedikit mempengaruhi pendapatan petani tebu Faktor-faktor yang

mempengaruhi pendapatan petani tebu adalah harga lelang gula atau

harga jual tebu volume penjualan (dalam ton) rendemen (hasil gula

per ton tebu) biaya (produksi transport dll ) Pajak Penambahan

Nilai (PPN) dan pabrik gula (besarnya permintaan dan tingkat

efisiensi)72

c Kesehatan

Sebuah kesejahteraan rakyat tidak lengkap jika faktor kesehatan

tidak mendukung Istilah kesehatan itu sendiri di dalam Undang-

Undang No9 tahun 1960 tentang pokok-pokok kesehatan Bab 1

pasal 2 di definisikan sebagai keadaan yang meliputi kesehatan badan

rohani (mental) dan sosial dan bukan hanya keadaan yang bebas dari

penyakit cacat dan kelemahan73

Menurut buku Sosiologi untuk

Kesehatan yang ditulis oleh Momon Sudarma kesehatan adalah

kebutuhan setiap individu baik orang yang sakit maupun orang yang

sehat Kesehatan adalah kebutuhan manusia dari berbagai kalangan

baik dilihat dari ekonomi (kaya-miskin) sosial (kalangan elit atau

wong alit) geografi (desa-kota) psikologi perkembangan (bayi anak

remaja dewasa atau manula) maupun status kesehatan (sakita atau

sehat) Orang sakit membutuhkan penyembuhan (kuratif) sedangkan

orang sehat membutuhkan adanya promotif (peningkatan) preventif

72

Tulus TambunanIndustri Gula Nasional Beberapa Catatan PentingJakartaPenerbit Universitas

Trisakti2012 halaman 110 73

Juli Soemirat SlametKesehatan Lingkungan YogyakartaPenerbit Gadjah Mada University

Press2014 cetakan ke 9 Halaman 6

43

(pencegahan) kemudian rehabilitatif (perbaikan) dan konservatif

(pemeliharaan)74

Pada penelitian ini tingkat kesehatan merupakan salah satu alat

ukur yang di gunakan dalam mengetahui sebuah pengaruh dari Pabrik

Gula terhadap tingkat kesehatan masyarakat setempatsekitar Pabrik

Gula tersebut Tingkat kesehatan masyarakat dapat di lihat dari

kesejahteraan masyarakat baik itu di bidang ekonominya

pendidikannya dan cara hidupnya

5 Pengaruh CSR Terhadap Perekonomian

CSR dipandang sebagai bentuk tanggung jawab sosial yang harus

dilakukan oleh setiap perusahaan di Indonesia kepada seluruh Stakeholder

untuk mencapai pembangunan berkelanjutan yang berkontribusi dalam

pengembangan ekonomi masyarakat Pengaruh CSR terhadap

perekonomian petani tebu menurut teori dari Philips dan Pittman terkait

rantai pengembangan ekonomi dalam masyarakat Modal sosial

dipandang akan membentuk proses pembangunan ekonomi yang diliha

melalui beberapa indikator yaitu indikator partisipasi masyarakat dalam

kegiatan CSR dan kemandirian masyarakat yang selanjutnya akan

menghasilkan output berupa peningkatan pendapatan yang dilihat melalui

indikator kesejahteraan masyarakat yaitu kesehatan pendapatan dan

pendidikan75

Menurut Sumaryo bahwa kegiatan CSR diharapkan dapat

meningkatkan pendapatan dan perekonomian masyarakat dengan

demikian perusahaan menunjukkan bahwa peran perusahaan sangat baik

dan akan di pandang berperan sangat baik oleh pemerintah daerah karena

membantu perekonomian daerah melalui pendapatan masyarakat yang

meningkat76

74

Momon Sudarma Sosiologi untuk KesehatanJakarta Salemba Medika2009 halaman 17 75

Shabrina agustin GhassaniModal Sosial dan Efektivitas Program Corporate Social

Responsibility PT Indonesia Power dalam Pengembangan Perekonomian DesaDepartemen sains

Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia IPB2019 halaman 22 76

Bungaran Antonius SimanjuntakKonsepku Mensukseskan Otonomi Daerah Membangun

Indonesia Berkeadilan Sosial-EkonomiJakartaYayasan Pustaka Obor Indonesia2017 halaman

100

44

B Penelitian Relevan

Semua penelitian pada zaman milenial ini sudah pernah di teliti oleh

orang-orang terdahulu bahkan jarang penelitian yang belum pernah diteliti

oleh orang yang terdahulu Penelitian yang relevan dengan penelitian yang

akan di teliti dapat di lihat pada Tabel 23

Tabel 23Penelitian yang Relevan

No Judul Hasil Persamaan Perbedaan

1 Muhammad Subhi

Implementasi

Corporate Social

Responsibility PT

Pertamina(Persero

)

Skripsi

Universitas Islam

Negeri Syarif

Hidayatullah

2011

Proses

pengimplementasian

yang di lakukan

dengan beberapa

tahap yaitu mulai dari

progrm yang di ambil

dari hasil keputusan

rapat kerja dan

pengajuan program

proposal dari luar

perusahaan lalu

beberapa proses

selanjutnya sampai

eksekusi program

dan laporan

pelaksanaan Pola

implementasi yang di

lakukan yaitu

pemberian bantuan

secara langsung dan

pemberian dengan

bekerjasama dengan

lembaga lain NGO

Lalu ada empat pilar

yang menjadi

program utama CSR

PT Pertamina

(Persero) yaitu

pelayanan terhadap

pendidikan

kesehatan serta

konservasi

lingkungan

Mengkaji

tentang

bagaimana

perusahaan

melaksanakan

program-

program

tanggung

jawab

perusahaan

yaitu CSR

Pengaruh

terhadap

tingkat

ekonomi

masyarakat

45

infrastruktur dan

bencana Pola

implementasi yang di

lakukan yaitu

pemberian bantuan

secara langsung dan

pemberian dengan

bekerja sama dengan

lembaga lainNGO

2 Yuniarti

Wahyuningrum

dkk Pengaruh

Program

Corporate Social

Responsibility

Terhadap

Peningkatan

Pemberdayaan

Masyarakat (Studi

pada

Implementasi CSR

PT Amerta Indah

Otsuka Desa

Pacarkeling

Kecamatan

Kejayaan

Kabupaten

Pasuruan)

Jurnal

Administrasi

Publik (JAP)

Vol1 No5 Hal

109-115 Tahun

2013

Terdapat pengaruh

signifikan secara

simultan dan parsial

Dari hasil

keseluruhan dapat di

simpulkan bahwa

ketiga variabel bebas

mempunyai pengaruh

yang signifikan

terhadap

pemberdayaan

masyarakat

Pengaruh

suatu program

CSR

perusahaan

terhadap

masyarakat

Metode

penelitian

yang di pakai

sama yaitu

kuantitatif

menggunakan

analisis

statistik

deskriptif

Penelitian ini

lebih mengkaji

mengenai

pengaruh CSR

terhadap

tingkat

ekonomi

masyarakat

dan khususnya

masyarakat

petani tebu

3 Partogi Saoloan

Samosir

Analisis Kebijakan

Corporate

Responsibility

Berkelanjutan

pada Industri

otomotif di

Indomobil Group

Institut Pertanian

BogorDisertasi

2011

Hasil penelitian

adalah pada PT SIM

program CSR yang

paling penting untuk

di perhatikan adalah

dimensi ekonomi dan

dimensi lingkungan

Sedangkan pada

PTNMI dan

PTHMMI hasil

menunjukkan bahwa

program CSR

Judul dan

ruang lingkup

penelitian

sama-sama

mengangkat

masalah CSR

sebuah

perusahaan

Analisis

mengenai

aspek yang di

kaji berbeda

pada

penelitian

disertasi yang

di tulis Partogi

Saoloan 3

aspek pada

aktivitas CSR

yaitu dimensi

Tabel 23 Lanjutan

46

menghasilkan

dimensi ekonomi

belum berkelanjutan

dimensi sosial belum

berkelanjutan dan

dimensi lingkungan

berkelanjutan

dimensi yang paling

penting adalah

dimensi ekonomi dan

dimensi sosial

ekonomi

sosial dan

dimensi

lingkungan

Sedangkan

penelitian

yang di tulis

oleh peneliti

mengkaji

pengaruh dari

program CSR

terhadap

tingkat

ekonomi

petani tebu

Perbedaan

lainnya pada

pendekatan

penelitian

yang di

gunakan pada

disertasi

tersebut

menggunakan

pendekatan

kualitatif dan

kuantitatif

sekaligus

serta studi

kasus

sedangkan

pada

penelitian ini

menggunakan

metode

deskriptif

kuantitatif

Tabel 23 Lanjutan

47

4 Dwi Riska

Nihayah

Implementasi

Corporate Social

Responsibility

(CSR) PadaPabrik

Gula Tjoekir

Jombang Thesis

Universitas

Pesantren Tinggi

Darul Ulum 2017

Hasil Penelitian

menunjukkan bahwa

pada tahun 2016

Program Kemitraan

(PK) tidak terlaksana

karena cashflow

PTPN X kurang

lancar yang

disebabkan Tebu

yang dihasilkan tidak

sesuai dengan target

Sementara Program

Bina Lingkungan

(BL) tetap terlaksana

pada 3 program

bantuan antara lain

bantuan pendidikan

danatau pelatihan

bantuan

pengembangan

prasarana danatau

sarana umum serta

bantuan sosial

kemasyarakatan

dalam rangka

pengentasan

kemiskinan

Mengkaji

tentang CSR

Pabrik Gula

Tjoekir

Jombang dan

tempat lokasi

penetiannya

sama

Penelitian

penulis selain

objek yang

berbeda

yaitupengaruh

CSR dan di

tambahkan

adanya tingkat

ekonomi

masyrarakat

petani tebu

metodologi

penelitiannya

penulis

menggunakan

pendekatan

deskriptif

kuantitatif

sedangkanpen

elitian pada

tesis tersebut

menggunakan

pendekatan

kualitatif serta

objek

penelitiannya

adalah CSR

implementasi

CSR dan tidak

lebih

C Kerangka Berpikir

Pada sebuah penelitian terdapat sebua alur penelitian yang dibuat oleh

penulis alur penelitian ini juga dapat disebut kerangka berpikir yang berisi

penggambaran penelitian mulai dari pertama meneliti langsung ke lapangan

sampai hasil penelitian Berikut merupakan gambaran dari langkah-langkah

penelitian mengenai pengaruh program Corporate Social Responsibility dari

sebuah pabrik gula terhadap perekonomi masyrakat petani tebu dan karyawan

PG Tjoekir Kabupaten Jombang Jawa Timur Seperti yang disajikan pada

Gambar 27

Tabel 23 Lanjutan

48

Gambar 27 Kerangka berpikir untuk penelitian pengaruh CSR terhadap

perekonomian petani tebu dan karyawan PG Tjoeki

Kabupaten Jombang

Pabrik gula merupakan sebuah industri yang pokok bagi negara dan

juga sebagai sumber pengais rezeki bagi para pekerja di dalamnya Selain itu

adanya sebuah pabrik selalu ada aspek yang mempengaruhi baik dari dalam

maupun dari luar Aspek yangmempengarui dari luar yaitu pada masalah

pemasokan bahan baku tebu sedangkan aspek intern pada pabrik yaitu

kebijakan pabrik dalam melakukan sebuah kerja sama baik antara pabrik

dengan petani tebu maupun dengan masyarakat umum sekitar pabrik tersebut

disini petani dan pihak pabrik membangun sebuah kemitraan Selain itu dalam

sebuah kemitraan atau kerjasama terdapat dua hal yang tidak dapat dipisahkan

yaitu sebuah manfaat keuntungan dan sebuah kerugian Pada ruang lingkup

yang sempit hubungan antara pabrik dengan petani memberikan timbal balik

Kemitraan

PG TJOEKIR

Bina

Lingkungan

Program CSR

Pendidikan

sarana dan

prasarana

umum sosial

ekonomi dan

lingkungan

masyarakat

Meningkatkan

kemampuan

kegiatan usaha

kecil

(UMKM)

untuk menjadi

tangguh dan

mandiri

Masyarakat dan

Petani Tebu

Hasil

Analisis pengaruh

CSR terhadap

ekonomi petani

tebu

49

untuk kedua belah pihak yakni yang bersifat positif maupun yang bersifat

negatif

Seperti terdapat jumlah komoditi pertanian lainnya pabrik gula juga

dimasukkan pemerintah sebagai barang kena pajak Pajak Pertambahan Nilai

sebesar 10 persen merupakan hal yang berat untuk petani dan sangat

merugikan petani karena harga gula HET itu 12500kg sedangkan pajak yang

harus ditanggung petani sebesar 10 mau tidak mau petani tidak

mendapatkan untung bahkan untuk balik modal saja belum tentu terpenuhi

karena proses budidaya tidak menerima subsidi dan itu dengan biaya mahal

Dari satu unsur saja dapat ditarik permasalahan disini bagaimana jika para

petani tersebut enggan memasokkan tebunya ke Pabrik Gula Tjoekir ini 77

Untuk menghindari hal tersebut baik pabrik gula Tjeokir maupun

pabrik-pabrik lainnya memperhatikan tanggung jawab sosialnya terhadap

masyarakat sekitar melalui program CSR Karena CSR merupakan Kewajiban

yang harus ada pada Perusahaan Perseroan terbatas Pada PG Tjoekir ini

mengadakan program CSR yang dibagi menjadi beberapa program yaitu

PKBL (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan) Program kemitraan adalah

program yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kegiatan usaha kecil

untuk menjadi tangguh dan mandiri dari pemanfaatan laba perusahaan

sedangkan untuk program Bina Lingkungan adalah program Pemberdayaan

kondisi sosial masyarakat di wilayah PG Tjoekir Jombang melalui

pemanfaatan dana dari laba perusahaan78

Berbagai program CSR tersebut

tujuannya untuk membantu masyarakat sekitar menghindari konflik antara

perusahaan dan masyarakat sekitar serta untuk memenuhi peraturan

pemerintah

77

TulusTambunan IndustriGula Nasional (BeberapaCatatanPenting)JakartUniversitas

Trisakti2012 78

Nihayah Dwi Riska (2017) Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) Pada Pabrik

Gula Tjoekir Jombang Thesis Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (Abstrack thesis)

50

D Hipotesis

Hipotesis mengenai penelitian Pengaruh Program CSR (Corporate Social

Responsibility) terhadap perekonomian petani tebu dan karyawan pabrik ini

adalah

a Ha = Ada pengaruh program CSR (Corporate Social Responsibility)

terhadap Perekonomian Petani Tebu dan karyawan Pabrik

Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang

b H0 = Tidak ada pengaruh program CSR (Corporate Social Responsibility)

terhadap Perekonomian Petani Tebu dan karyawan Pabrik

Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang

51

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Lokasi dan Waktu Penelitian

Dalam sebuah penelitian haruslah dilengkapi dengan tempat dimana

peneliti akan meneliti objek yang telah dijadikan kajiannya Selain itu

penelitian juga memerlukan jadwal penelitian sebagai acuan waktu dalam

pengumpulan pengolahan data yang akhirnya dapat diputuskan hasilnya

1 Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan oleh peneliti di Kecamatan Diwek dan

sekitarnya Letak secara astronomis daerah kabupaten Jombang yaitu pada

kordinat 112˚ 03 45 BT - 112˚ 27 21BT dan 07˚ 20 37LS - 07˚

46 45LS Batas wilayah Jombang sebelah utara adalah Kabupaten

Lamongan batas sebelah selatan adalah Kabupaten Kediri dan Kabupaten

Malang batas wilayah sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten

Mojokerto dan batas sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Nganjuk

Adapun lokasi penelitian seperti disajikan pada Gambar 31

Gambar 31 Letak Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang79

79

Menggunakan Software Quantum GIS versi QGIS-OSGeo4W-2183-1 di buat 4 Nov 2018

52

Sedangkan Kecamatan Diwek batas wilayahnya sebelah utara berbatasan

dengan Kecamatan Jombang dan Perak Batas sebelah barat berbatasan

dengan Kecamatan Gudo sebelah timur berbatsan dengan Kecamatan

Jogoroto dan Mojowarno batas sebelah selatan yaitu Kecamatan Ngoro

2 Waktu Penelitian

Adapun jadwal pada penelitian ini yang dilaksanakan oleh penulis

berdasarkan tabel di bawah ini yaitu Tabel 31

Tabel 31 Waktu Penelitian

No Kegiatan Tahun

2017 2018-2019

12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5

1 Pembuatan

Proposal

Penelitian

2 Pembuatan

Desain

Penelitian

3 Pembuatan

Instrumen

Penelitian

4 Pengumpulan

Data

5 Pengolahan

dan Analisis

Data

6 Pembuatan

Laporan

Penelitian

53

B Metode Penelitian

Pada penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian yang

digunakan adalah metode penelitian deskriptif kuantitatif Teknik

pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan

kuesioner Sumber data ada dua yaitu data skunder dan data primer Dalam

sebuah penelitian sumber data harus jelas dan konkret dari mana

asalnyasumber data tersebut diperoleh Metode ini cenderung menggunakan

angka dan rumus statistik dalam mengolah data Penelitian deskriptif

kuantitatif adalah salah satu jenis penelitian yang bertujuan mendeskripsikan

secara sistematis faktual dan akurat mengenai fakta dan sifat populasi tertentu

atau mencoba menggambarkan fenomena secara detail (Lehman 1979)80

C Populasi dan Sampel

a Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya81

Populasi

yang terdapat dalam penelitian ini berjumlah tak hingga yaitu dari

masyarakat yang merupakan petani tebu dan pegawaikaryawan Pabrik

Gula Tjoekir Terdapat pada wilayah sekitar PG Tjoekir yaitu Kecamatan

Diwek Kecamatan Gudo dan Kecamatan Jogoroto

b Sampel

Sampel adalah bagian populasi yang hendak diteliti dan mewakili

karakteristik populasi Penentuan sampel dengan cara Purposive Sampling

yaitu sampel bertujuan dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan

didasarkan atas strata random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya

tujuan tertentu Teknik ini biasanya dilakukan karena beberapa

pertimbangan Jadi syarat masyarakat yang menjadi responden yaitu

masyarakat yang bekerja di Pabrik Gula Tjoekir sebagai karyawan dan

80

Muri Yusuf Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan Penelitian

GabunganJakartaPenerbitKencana2017 cetakan ke-1 halaman 62 81

Sugiyono Metode Pnelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan

RampD)bandungPenerbit Alfabeta2008 cetakan ke-12 halaman 115

54

petani tebu yang bermitra dengan Pabrik Gula Tjoekir Walaupun cara

seperti ini diperbolehkan yaitu peneliti bisa menentukan sampel

berdasarkan tujuan tertentu tetapi ada syarat-syarat yang harus dipenuhi

yaitu

a Pengambilan sampel harus didasarkan atas ciri-ciri sifat-sifat atau

karakteristik tertentu yang merupakan ciri-ciri pokok populasi

b Subjek yang diambil sebagai sampel benar-benar merupakan subjek

yang paling banyak mengandung ciri-ciri yang terdapat pada populasi

c Penentuan karakteristik populasi dilakukan dengan cermat di dalam

studi pendahuluan82

Apabila populasi penelitian berjumlah kurang dari 100 maka sampel

yang diambil adalah semuanya namun apabila populasi penelitian

berjumlah lebih dari 100 maka sampel dapat diambil antara 10-15 atau

20-25 atau lebih Menurut Suharsimi Arikunto pada buku yang ditulisnya

ldquoProsedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktikrdquo tahun 200683

Sampel ini

akan di ambil dari masyarakat petani tebu dan karyawan yang ada di

wilayah sekitar Pabrik Gula Tjoekir Kabupaten Jombang Sampel yang di

ambil sebanyak 35 orang yang terdiri dari 25 petani tebu dan 10 orang

pegawai Pabrik Gula Tjoekir PTPN X

Menurut Muhammad Idrus pada bukunya ldquoMetode Penelitian Ilmu

Sosialrdquo ukuran sampel yang harus di ambil oleh peneliti Gay(1981)

memberi arahan bahwa ukuran sampel yang harus diambil tergantung

pada jenis penelitian Jika penelitian deskriptif besar sampel adalah 10

dari populasi Untuk penelitian korelasional besar sampel minimum tiga

puluh subjek untuk penelitian kausal komparatif besar sampel adalah tiga

puluh subjek perkelompok dan untuk penelitian eksperimental besar

sampel adalah lima belas per kelompok84

82

Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan praktik Jakarta Rineka

Cipta2013 hal 183 83

Di unduh dari website www konsistensicom (teori pengambilan sampel) pada 21 April 2019 84

Muhammad Idrus Metode Penelitian Ilmu SosialUniversitas Islam

IndonesiaYogyakartaPenerbitErlangga2009 hal 94

55

Cara pengambilan sampel yang dipakai dalam penelitian ini adalah

Random Sampling atau pengambilan sampel secara acak yaitu peneliti

ldquomencampurrdquo subjek-subjek di dalam populasisehingga semua subjek

dianggap sama85

Teknik Sampling Acak pada penelitian ini adalah

menggunakan sampling acak sederhana (Simple Random Sampling)

Sampling Acak Sederhana (Simple Random Sampling) yaitu penentuan

sampel dengan cara melakukan undian terhadap populasi86

Dalam buku

ldquoProsedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktikrdquo Arikunto menjelaskan

mengenai berapa banyak subjek yang diambil atau dengan kata lain besar

sampel maka peneliti perlu mempertimbangkan hal-hal berikut

a Kemampuan peneliti dilihat dari waktu tenaga dan dana

b Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek karena hal ini

menyangkut banyak sedikitnya data

c Besar kecilnya resiko yang di tanggung oleh peneliti Untuk penelitian

yang risikonya besar tentu saja jika sampel besar hasilnya akan lebih

baik87

D Variabel Penelitian

1 Variabel

Menurut Kerlinger variabel adalah konstruk (Constructs) atau sifat

yang akan dipelajari Secara umum variabel penelitian adalah segala

sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti sebagai

kajian untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut

kemudian ditarik kesimpulannya88

Pada penelitian ini terdapat dua macam

variabel yaitu

a Variabel bebas (X) atau Independent Variabel

85

Suharsimi arikunto Prosedur Penenlitian Suatu Pendekatan PraktikJakartaPT Rineka

Cipta2013 halaman 177 86

Muhammad Idrus Metodee Penelitian Ilmu SosialUniversitas Islam Indonesia

YogyakartaPenerbitErlangga2009 halaman 97 87

Suharsimi Loccit 88

Sugiyono Metode Penelitian BisnisPendekatan Kuantitatif Kualitatif dan R amp

DBandungAlfabeta2008 halaman 58

56

Variabel bebas (X) atau independent variable merupakan variabel

yang mempengaruhi variabel lain atau menghasilkan akibat pada

variabel yang lain yang pada umumnya berada pada urutan tata waktu

yang terlebih dulu Keberadaan variabel ini dalam penelitian

kuantitatif merupaan variabel yang menjelaskan terjadinya fokus atau

topik penelitian Variabel ini biasa disimbolkan dengan variabel X89

Variabel X pada penelitian ini adalah program-program CSR pada

pabrik gula

b Variabel terikat (Dependent Variable)

Variabel terikat (dependent variable) merupakan variabel yang

diakibatkan atau dipengaruhi oleh variabel bebas Keberadaan variabel

terikat ini dalam penelitian kuantitatif adalah sebagai variabel yang

dijelaskan dalam fokus atau topik penelitian Variabel ini biasanya

disimbolkan dengan variabel Y90

Dalam penelitian ini variabel Y

adalah ekonomi petani dilihat dari tiga aspek pengukuran yaitu

pendapatan pendidikan dan kesehatan

2 Definisi Variabel

a) Definisi Konseptual

Pada penelitian ini terdapat dua variabel yang perlu

didefinisikan secara konseptual agar pembaca dapat lebih

memahami objek penelitian yang dikaji Dua variabel tersebut

yaitu

1 Perekonomian Petani tebu dan Karyawan Pabrik

Perekonomian petani tebu dan karyawan adalah sebuah

tindakan yang terencana yang dilakukan oleh petani tebu dan

karyawan untuk mengolah pengeluaran dan pendapatan untuk

setiap bulannya sehingga dapat diambil keputusan apakah

defisit atau surplus dalam pendapatan setiap bulan

89

Nanang Martono Metode Penelitian Kuantitatif Anilisis isi dan Data SekunderJakarta PT

Rajagrafindo Persada2016 halaman 61 90

Ibid

57

2 Program Corporate Social responsibility

Program CSR adalah sebuah program yang dicanangkan

perusahaan untuk memenuhi tanggung jawab sosial perusahaan

yang wajib dilakukan untuk setiap perusahaan Menjalin

kerjasama dan menyeimbangkan antara kegiatan perusahaan

dengan lingkungan sosial serta lingkungan alam sekitar agar

tetap terjaga

b) Definisi Operasional

Selain definisi variabel secara konseptual juga diperlukan definisi

variabel secara operasional seperti berikut

1 Perekonomian Petani tebu dan Karyawan Pabrik

Perekonomian petani tebu dan karyawan pabrik adalah

sebuah pengelolaan ekonomi bisnis yang dilakukan individu

untuk setiap bulannya dengan indikator pengukuran melalui

tingkat pendidikan pendapatan dan kesehatan Untuk

mengetahui 3 aspek tersebut perlu alat ukur untuk mengetahui

perekonomian Dalam penelitian ini alat ukur yang digunakan

adalah kuesioner dan observasi

2 Program Corporate Social responsibility

Program CSR adalah sebuah program yaitu

tanggungjawab sosial perusahaan yang dilaksanakan oleh

perusahaan untuk mengantisipasi agar tidak timbul konflik

antara perusahaan dengan masyarakat sekitar karena setiap

perusahaan memiliki dampak negatif dan positif untuk

lingkungan sekitar Untuk mengetahui dampak tersebut dalam

penelitian ini menggunakan alat ukur yaitu kuesionerangket

dan observasi non partisipan

E Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini terdapat sumber data skunder dan data

primer Data primer diambil langsung kepada petani tebu dan karyawan

58

sedangkan data skunder observasi yang dilakukan kepada para warga dan

pengamatan lingkungan

a Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan dan

merupakan data yang paling utama atau data pertama dalam penelitian

Data tersebut berasal dari pelaku langsung objek penelitian ini yaitu para

petani dan karyawan Pabrik Gula Tjoekir yang tinggal di kecamatan

Diwek sekitar PG Tjoekir

b Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh apabila peneliti memiliki

hambatan untuk mendapatkan data primer yakni dapat melalui pustaka

dan sumber pelaku sekunder yang tidak langsung sebagai objek

penelitian91

F Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis mengadakan penelitian langsung ke objek

yang diteliti dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik dalam

pengumpulan data yaitu

1 Kuesioner (angket) adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis

kepada responden untuk dijawabnya92

Angket merupakan daftar

pertanyaan yang diberikan kepada orang lain dengan maksud agar orang

yang diberi angket tersebut bersedia memberikan respon sesuai dengan

permintaan Angket dibagi dalam tiga bagian yaitu (a) angket tertutup

(b) angket terbuka (c) angket model campuran93

Dalam penelitian ini

menggunakan angket tertutup dan jawaban sudah disediakan dalam

angket tersebut

91

Burhan BunginMetodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi (Format-format Kuantitatif dan

Kualitatif untuk Studi Sosiologi Kebijakan Publik Komunikasi Manajemen dan Pemasaran)

JakartaKencana Prenada Media Group2013 hal 129 92

Sugiyono Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan

RampD)BandungPenerbit Alfabeta2008 cetakan ke-199 93

Muhammad Idrus Metode Penelitian Ilmu SosialUniversitas Islam Indonesia

YogyakartaPenerbitErlangga2009 halaman 101

59

2 Observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan Para ilmuwan hanya

dapat bekerja berdasarkan data yaitu fakta mengenai dunia kenyataan

data itu dikumpulkan dan sering dengan bantuan berbagai alat yang

sangat canggih sehingga benda-benda yang sangat kecil (proton dan

elektron) maupun yang sangat jauh (benda ruang angkasa) dapat

diobservasi dengan jelas94

Observasi yang digunakan untuk pengambilan

data lapangan adalah observasi non partisipan yaitu peneliti tidak terlibat

dan hanya sebagai pengamat independen95

G Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh

peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan

hasilnya lebih baik dalam arti lebih cermat lengkap dan sistematis sehingga

lebih mudah diolah Variasi jenis instrumen penelitian adalah angket ceklis

(check-list) atau daftar centang pedoman wawancara dan pedoman

pengamatan96

Berikut adalah instrumen penelitian dan pedman pengamatan

Seperti disajikan pada Tabel 32 dan pada Tabel 32

Tabel 32 Instrumen Penelitian

No VARIABEL INDIKATOR PERNYATAAN NOITEM

1

Program-

program

Corporate

Social

Responsibility

PG Tjoekir

(Variabel X)

Program

Kemitraan

1 Pemahaman saya

mengenai

Corporate Social

Responsibility

2 Program utama

CSR untuk warga

sekitar

3 Latar belakang

didirikan CSR

4 Program CSR

yang di rasakan

warga dan petani

5 Penilaian warga

mengenai

program

1

2

345

67

8910

94

Sugiyono Opcit hal 403 95

Sugiyono Opcit hal 204 96

Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan PraktikJakartaPT Rineka

Cipta2013 cetakan ke 15 halaman 203

60

kemitraan

6 Peminjaman dana

usaha merupakan

sub program dari

program

kemitraan

11

Program Bina

Lingkungan

7 Penilaian warga

mengenai

program Bina

Lingkungan

8 Subsisi dan

bantuan untuk

pengolah sawah

tebu

9 Bentuk dan wujud

program bina

lingkungan

10 CSR PGTjoekir

selain PKBL

1213

1415

16171819

20

2 Tingkat

ekonomi

petani tebu

(Variabel Y)

Pendapatan 11 Sumber

matapencaharian

warga

12 Pekerjaan selain

menjadi petani

tebu

13 Penghasilan yang

di dapat petani

tebu

14 Luas sawah petani

tebu

15 Pendapatan

meningkat setelah

adanya CSR

16 Jumlah keluarga

dalam satu kepala

keluarga

17 Penghasilan

rumah tangga

selain dari kepala

rumah tangga

12

3

456

678

9

1011

12

Pendidikan 18 Jumlah anak yang

bersekolah

19 Ada anak yang

putus sekolah

20 Biaya sekolah

anak setiap

1314

15

16

Tabel 32 Lanjutan

61

bulannya

21 Bantuan biaya

pendidikan dari

PG Tjoekir

17

Kesehatan 22 Anggota keluarga

yang menderita

sakit khusus

23 Ada jaminan

kesehatan

bantuan biaya

berobat dari PG

Tjoekir

24 Pergi ke rumah

sakitpuskesmas

setiap bulan

18

19

20

Instrumen penelitian ini terdiri dari 2 variabel yaitu variabel X dan

variabel Y dan terdapat 5 indikator Selanjutnya adalah tabel pedoman

pengamatanobservasi Yang seperti di sajikan pada Tabel 33

Tabel 33 Pedoman Observasi

No Variabel Indikator Implementasi Pendapat

Masyarakat

1 Program CSR Program bina

lingkungan

2 Program Kemitraan

3 Program CSR untuk

warga sekitar pabrik

baik itu karyawan

maupun petani

4 Perekonomian Pendapataan petani

tebu

Kesehatan petani

tebu

Pendidikan

Tabel 32 Lanjutan

62

H Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dengan menggunakan pendekatan kuantitatif selain

menganalisis secara manual penulis juga menggunakan Software SPSS untuk

analisis data pada penelitian iniUji validitas dan reliabilitas di gunakan untuk

menguji data yang menggunakan daftar pertanyaanpernyataan dalam kuesioner

untuk melihat pertanyaan dalam kuesioner yang di isi oleh responden tersebut

layak atau belum pertanyaan-pertanyaan yang digunakan untuk mengambil data

1 Uji Kualitas Data

a) Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir

soal dalam mendefinisikan suatu variabel Uji validitas sebaiknya

dilakukan pada setiap butir pertanyaan yang diuji validitasnya Hasil r

hitung kita bandingkan dengan r tabel dimana df = n-2 dengan sig 5

Jika r tabel lt r hitung maka data tersebut valid97

Pengumpulan data yang

kemudian dilanjutkan dengan pengolahan data yang dibantu dengan

komputer melalui software SPSS 160

b) Uji Reliabilitas

Merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden

dalam menjawab hal yang berkaitan dengan pertanyaan yang merupakan

sebuah dimensi suatu variabel dan disusun dalam suatu bentuk

kuesioner98

Uji realibilitas dapat dilakukan secara bersamaan seluruh

butir pertanyaan Jika nilai Alpha gt 060 maka reliabel Pada penelitian

ini penghitungan menggunakan SPSS 160 apabila dihitung secara manual

maka dengan rumus

r[

] [

sum

]

Keterangan

97

Wiratna SujarweniStatistika Untuk PenelitianYogyakarta Graha Ilmu2012 hal 177 98

Ibid hal 186

63

r = koefisien reliability instrument

k = banyaknya butir pertanyaan

sum = total varians butir

= total varians

Jika nilai Cronbach Alfa lt 060 kontruk pertanyaan dimensi variabel

adalah tidak reliabel Jadi untuk mengetahui bahwa konsistensi responden

dalam menjawab pertanyaan itu stabil

2 Uji Prasyarat Analisis Data

a Uji Normalitas

Uji normalitas adalah suatu prosedur yang digunakan untuk

mengetahui apakah data berasal dari populasi yang berdistribusi normal

atau berada dalam sebaran normal Distribusi normal adalah distribusi

simetris dengan modus mean median berada di pusat99

Kesimpulannya

apabila data tidak berdistribusi normal maka penelitian akan mengalami

hambatan karena data penelitian tidak berdistribusi normal

b Uji Homogenitas

Uji homogenitas adalah suatu prosedur uji statistik yang

dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa dua atau lebih kelompok data

sampel berasal dari populasi yang memiliki variansi yang sama Pada

analisis regresi persyaratan analisis yang dibutuhkan adalah bahwa galat

regresi untuk setiap pengelompokkan berdasarkan variabel terikatnya

memiliki variansi yang sama Jadi dapat dikatakan bahwa uji

homogenitas bertujuan untuk mencari tahu apakah dari beberapa

kelompok data penelitian memiliki varians yang sama atau tidak Dengan

kata lain homogenitas berarti bahwa himpunan data yang kita teliti

memiliki karakteristik yang sama100

99

Yulingga Nanda Hanif dan Wasis Himawanto Statistik PendidikanYogyakartaPenerbit

Deepublish2017 Cetakan ke-1 halaman 67 100

Yulingga Nanda Hanif dan Wasis Himawanto Statistik PendidikanYogyakartaPenerbit

Deepublish2017 Cetakan ke-1 halaman 58

64

c Uji Linearitas

Uji Linearitas adalah pengujian yang digunakan untuk keadaan

dimana hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen

bersifat linear (garis lurus) dalam range variabel independen tertentu101

3 Uji Hipotesis Penelitian

a Uji T

Uji T digunakan untuk menguji hipotesis tentang rata-rata sampel

Selain itu untuk mengetahui batas penerimana suatu hipotesis dan untuk

menguji layak tidaknya sebuah pernyataan dapat dipercaya atau tidak102

b Uji Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi pada regresi linear sering diartikan sebagai

seberapa besar kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan varians dari

variabel terikatnya Secara sederhana koefisien determinasi dihitung

dengan mengkuadratkan Koefisien Korelasi (R) sebagai contoh jika nilai

R sebesar 0880 maka koefisien determinasi (R Square) adalah sebesar

080 x 080 = 064 Berarti kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan

varians dari variable terikatnya adalah sebesar 640 Berarti terdapat

36 (100-64) varians variabel terikat yang dijelaskan oleh factor

lain103

c Regresi Linear Sederhana

Pengujian hipotesis dalam penelitian kuantitatif merupakan hal yang

penting Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis penghitungan

dengan rumus dari Regresi Perhitungan pada penelitian ini menggunakan

perhitungan regresi Regresi bertujuan untuk menguji pengaruh antara

variabel satu dengan variabel yang lain Variabel yang dipengaruhi disebut

variabel terikat sedang variabel yang mempengaruhi disebut variabel

bebas Uji regresi ada dua macam yaitu

a Regresi linier sederhana

b Regresi linier berganda

101

Singgih Santoso Statistik Multivariat JakartaPT Elex Media Komputindo2010 halaman 52 102

Di kutip dari alamat situs web wwwdatarisetcom 103

wwwkonsultanstatistikcom201107koefisien-determinasi-padaregresihtmlm=1

65

Pada penelitian ini penulis menggunakan regresi linier sederhana karena

memiliki satu variabel terikat dan satu variabel bebas104

Menurut Wiratna

Sujarweni dan Poly Endrayanto dalam buku ldquoStatistika untuk Penelitian

tahun 2012rdquo setelah penghitungan dengan regresi maka langkah

selanjutnya yaitu menghitung dengan membandingkan antara t tabel dan t

hitung yang menghasilkan H nol diterima ataukah ditolak dan H alternatif

akan di tolak ataukah di terima Antara Ha dan H0 keduanya berbanding

terbalik jika Ha diterima maka H0 akan ditolak

Pada penelitian ini perhitungan menggunakan regresi linear sederhana

karena dalam penelitian ini hanya ada satu variabeel X dan satu variabel

Y Model persamaan regresi linier sederhana dengan rumus105

sebagai

berikut

Keterangan

Y = subjek dalam variabel dependen yang diprediksi

a = harga X ketika harga X=0 (harga konstan)

b= angka arah atau koefisien regresi yang menunjukkan angka

peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan

pada peruahan variabel independen Bila (+) arah garis naik dan bila

(-) maka arah garis turun

X = subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu

104

Wiratna Sujarweni dan Poly Endrayanto Statistika untuk Penelitian Yogyakarta Graha

Ilmu2012 Cetakan ke-1 halaman 83 105

WiratnaSujarweniStatistikaUntukPenelitianYogyakarta Graha Ilmu2012 hal 84

Y=a+bX

a = sum119962 119939 sum119961

119951 b =

119847 120506119857119858 ndash 120506119857 120506119858

119847 120506119857sup2 ndash 120506119857 sup2

sb= 119956119942

sum 120784 sum119961 120784

119951119961

se= sum 120784ndash119938sum119962 119939sum119961119962119962

119951 120784

66

t hitung =

106

Dari perhitungan tersebut akan diketahui hasil dari hipotesis apakah

Ha diterima atau Ha ditolak Hipotesis hasilnya yaitu ada pengaruh

program CSR PGTjoekir terhadap perekonomian petani tebu atau tidak

ada pengaruh program CSR PG Tjoekir terhadap perekonomian petani

tebu

I HIPOTESIS STATISTIK

Pada penelitian ini hipotesis statistik untuk mengetahui bagaimana pengaruh

program CSR (Corporate Social Responsibility) terhadap Perekonomian Petani

Tebu dan karyawan Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang maka

dapat dirumuskan secara statistik sebagai berikut

a) Ha 0 Ada pengaruh prograam CSR terhadap tingkat ekonomi petani

Tebu

b) H0 = 0 Tidak ada pengaruh program CSR terhadap tingkat ekonomi petani

Tebu

Keterangan

H0 = Hipotesis nol (0)

Ha = Hipotesis alternatif

= Simbol yang menunjukkan kuatnya hubungan

Kriteria pengujian

a Jika thitung ttabel maka H0 diterima Ha ditolak

b Jika thitung gt ttabel maka H0 ditolak Ha diterima

106

Ibid

67

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Gambaran Umum Pabrik Gula Tjoekir

1 Sejarah Pabrik Gula Tjoekir

Pabrik Gula Tjoekir atau PG Tjoekir adalah pabrik gula yang

terletak di Jalan Irian Jaya Desa Cukir Kecamatan Diwek Kabupaten

Jombang terletak tepat di depan Pondok Pesantren Tebuireng

Jombang107

Seperti di gambarkan pada Gambar 41

Gambar 41 Lokasi Pabrik Gula Tjoekir108

Pabrik Gula Tjoekir didirikan oleh NV Kody En Van Vour pada

tahun 1884 dan diambil alih oleh Pemerintahan Indonesia pada tanggal

8 Desember 1958 Pabrik Gula Tjoekir berada di desa Cukir

Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang kurang lebih 8 kilometer dari

108

Menggunakan Software Quantum GIS versi QGIS-OSGeo4W-2183-1 di buat pada 4

November

2018

68

pusat kota Jombang dengan ketinggian wilayah 60 mdpl Dengan luas

area pabrik seluas 6000 m2 untuk mencukupi kebutuhan pasok bahan

baku tebu selama 150 hari Berikut adalah gambar PG Tjoekir dari

kejauhan seperti pada gambar 42109

Gambar 42 Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Persero110

Era kapitalisme Belanda di Indonesia dimulai dengan

diberlakukannya Undang-Undang Agraria dan Undang-Undang Gula

tahun 1870 oleh pemerintah Hindia Belanda yang mengijinkan pihak

swasta (Eropa) membuka usaha perkebunan di Hindia Belanda Untuk

melanggengkan PGTjoekir yang baru didirikannya ini pihak Belanda

melakukan berbagai cara yang memaksa masyarakat menjadi

tergantung pada mereka Dari mengambil lahan pertanian milik rakyat

untuk lokasi pabrik dan perkebunan tebu tanpa mengganti rugi

menjadikan mereka buruh pabrik menghidupkan premanisme untuk

menjadi penjaga keamanancenteng dan mata-mata lokalisasi judi

perdukunan tempat hiburan malam (tayub wayang prostitusi) sampai

praktik devide et impera yang memecah belah rakyat kecil yang

terganggu karena pendirian pabrik Premanisme ini melahirkan

109

Di unduh dari situs resmi PG Tjoekir httpspgtjoekirblogwordpresscom pada 16 februari

pukul 1848 WIB 110

Foto di ambil pada tanggal 18 Februari 2019 secaralangsung di PabrikGulaTjoekir PTPN X di

Jalan Irian Jaya

69

padepokan Kebo Ireng yang dipimpin oleh Joko Tulus alias Kebo

Kicak yang sangat ditakuti oleh masyarakat Lokalisasi membuat

banyak gadis-gadis pendatang untuk dipekerjakan disana Masyarakat

yang pada awalnya adalah petani yang memiliki lahan-lahan pertanian

kemudian terpaksa menjadi buruh pabriksetiap malam buruh pabrik

asyik dilokalisasi hiburan malam dan perjudian Uang mereka habis

mereka terpaksa berhutang dan secara tidak langsung mereka harus

menjadi buruh pabrik lagi Akhlak dan moral masyarakat saat itu

benar-benar rusak Praktik perdukunan juga berkembang pesat yang

digunakan bila ada orang sakit mengawali masa tanam tebu dan

mengusir makhluk halus yang mereka yakini ada didalam pabrik111

Mengenai randemen Pabrik Gula Tjoekir sudah mengalami

beberapa kali revitalisasi untuk meningkatkan kapasitas maupun

efisiensi Revitalisasi terakhir dilakukan pada tahun 2014 dengan

merombak semua penggerak gilingan dari Turbin Altenator PG

Tjoekir memiliki kapasitas menggiling tebu setiap hari sejumlah 4200

TCD (Ton Cane per Day)112

2 Visi dan Misi Pabrik Gula Tjoekir

Seluruh peusahaan cabang dari PTPN X (PT Perkebunan Nusantara

X) memiliki visi dan misi yang sama karena diseluruh Indonesia

berikut adalah visi dan misi PTPN X yang dikutip dari web resmi

perusahaan PTPN X Indonesia antara lain

a Visi

Pabrik Gula Tjoekir merupakan salah satu unit industri gula dari

perusahaan PTPN X yang memiliki visi yaitu ldquoMenjadi

111

Di unduh dari halaman situs web kompasiana berikut

httpwwwkompasianacomyassarlina54f381827455139e2b6c77fasejarah-gelap-berdirinya-

pabrik-gula-tjoekir pada hari Sabtu tanggal 16 Februari 2019 pukul 1838 WIB 112

Di unduh dari situ web httpssitusbudayaidsejaerah-pabrik-gula-tjoekir pada tanggal 16

Februari 2019 pukul 1827 WIB

70

perusahaan agribisnis Nasional berbasis tebu dan tembakau yang

unggul dan berdaya saing di tingkat regionalrdquo113

b Misi

Pabrik Gula Tjoekir merupakan Badan Usaha Milik Negara

(BUMN) yaitu PTPN X (PT Perkebunan Nusantara X) Sebagai

perusahaan industri perkebunan terintegrasi yang berbasis tebu dan

tembakau dalam memberikan nilai tambah (Values Creation) bagi

segenap stakeholders dengan

1 Menghasilkan produk perkebunan yang bernilai tambah serta

berorientasi kepada konsumen

2 Membentuk kapabilitas proses kerja yang unggul (operational

excellence) melelui perbaikan dan inovasi berkelanjutan dan

tata kelola perusahaan yang baik

3 Mengembangkan kapabilitas organisasi teknologi informasi

dan SDM yang prima

4 Melakukan optimalisasi pemanfaatan aset untuk memberikan

imbal hasil terbaik bagi pemegang saham

5 Turut serta dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan

menjaga kelestarian lingkungan untuk kebaikan generasi masa

depan114

3 Kondisi Fisik Wilayah

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Cukir dan sekitarnya Pabrik

Gula Tjoekir terletak di Desa Cukir Keadaan fisik Desa Cukir

merupakan wilayah yang masih pada dataran rendah dengan tinggi 36

Mdpl dengan luas daerah 190 Km2 Iklim di daerah Cukir sama seperti

iklim pada kabupaten Jombang yaitu beriklim tropis Curah hujan

tertinggi terjadi pada bulan Februari 2016 sebanyak 472 mm3 ha

tersebut menyebabkan banjir di beberapa tempat di wilayah sekitar

113

Di unduh dari situ resmi PTPN X httpsptpn10coidpageprofil pada tanggal 16 Februari

2019 pukul 1904 WIB 114

Di unduhdari situ resmi PTPN X httpsptpn10coidpageprofil pada tanggal 16 Februari 2019

pukul 1917 WIB

71

Cukir Luas tanah menurut penggunaannya Cukir terbagi menjadi

8356 Ha merupakan wilayah pemukimanperumahan luas 226 Ha

adalah kawasan industri luas 9151 Ha adalah wilayah sawah 291 Ha

adalah tegalan 024 Ha adalah kolam 919 Ha adalah wilayah untuk

kegiatan lainnya Jadi apabila dijumlah total luas wilayah Cukir adalah

18967 Ha dengan dibagi menjadi 3 Dusun 11 Rw dan 80 RT pada

tahun 2015 Desa Cukir penduduk mayoritas adalah laki-laki dengan

jumlah 5513 jiwa sedangkan untuk perempuan sejumlah 4617 jiwa

dengan total penduduk keseluruhan di Desa Cukir pada tahun 2015

sebanyak 10130 jiwa115

4 Program Corporate Social Responsibilityi Pabrik Gula Tjoekir

Setiap cabang dan subcabang PTPN X di Indonesia semua wajib

menjalankan CSR untuk kelancaran perusahaan dan keseimbangan

lingkungan Pada PG Tjoekir ini terdapat 2 program CSR yaitu

Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan Program

kemitraan diperuntukkan kepada seluruha masyarakat yang tinggal di

sekitar wilayah PGTjoekir berupa peminjaman dana untuk UMKM

sekitar yang bertujuan mengentaskan kemiskinan dan menjadikan

usaha UMKM tersebut lebih tangguh dan mandiri Tetapi lambat laun

pada tahun 2018 kenyataan yang ada bahwa program kemitraan

tersebut mengalami hambatan tidak berjalan sesuai harapan karena

UMKM yang meminjam dana berbunga rendah tidak mengembalikan

dana sesuai kesepakatan Sebagian besar melanggar kesepakatan

dengan PG Tjoekir yang mengakibatkan defisit pada keuangan PG

Tjoekir Sehingga program kemitraan yang sekarang lebih diperketat

dan sistem pengembaliannya bersifat penuh tanpa di cicil116

Program

Kemitraan akhir-akhir ini menjadi program yang diperuntukkan untuk

karyawan PG Tjoekir dan petani tebu yang bermitra dengan PG

Tjoekir sebagai pemasok bahan baku tebu

115

Badan Pusat StatistikJombang wilayahKecamatanDiwek pada tahun 2015-2016 116

Pendapat salah satu petani tebu yang terlibat dan ikut merasakan program CSR kemitraan

72

Untuk program CSR Bina Lingkungan meliputi bantuan berupa

pendidika sarana dan prasarana umum sosial ekonomi dan lingkungan

masyarakat Tetapi pada kenyataan program Bina Lingkungan pada

tahun 2018 terdapat bantuan untuk kegiatan yang berupa upaya

menyeimbangkan ekosistem lingkungan Seperti pembangunan

jembatan pelebaran saluran drainase dan irigrasi sawah untuk sarana

dan prasaran berupa penerangan yaitu pemasangan lampu-lampu untuk

penerangan jalan Kedua program CSR PG Tjoekir sudah cukup bagus

implementasinya tetapi ada kendala pada program kemitraan Untuk

bantuan-bantuan seperti penerangan dan membangun jembatan PG

Tjoekir tidak begitu saja mengeluarkan dana dalam proses

permohonan dari masyarakat harus ada proposal permohonan dana

bantuan pembangunan

Selain kedua program tersebut CSR yang rutin di lakukan oleh PG

Tjoekir setiap 2 kali dalam setahun yaitu santunan berupa bagi-bagi

bingkisan kepada seluruh warga sekitar pabrik secara keseluruhan baik

warga yang kaya raya menengah ke atas menengah ke bawah tanpa

terkecuali Bingkisan tersebut berupa sembaako dan hasil produksi

pabrik yaitu gula

B Deskripsi Data

Dalam bab ini akan membahas mengenai hasil penelitian yang

berjudul ldquoPengaruh program CSR (Corporate Social Responsibility)

terhadap Perekonomian Petani Tebu dan karyawan Pabrik Gula Tjoekir

PTPN X Kabupaten Jombangrdquo Hasil penelitian berdasarkan dari hasil

penyebaran angketkuesioner yang telah diolah menggunakan komputer

yaitu dengan software SPSS 160 dalam bab ini terdapat pembahasan

mengenai diskripsi data hasil analisis data dan pembahasan hasil

penelitian Dengan jumlah Responden 35 orang yaitu 20 orang petani tebu

dan 15 orang karyawan pabrik yang diberikan angket sebanyak 1 buah

angket yang berisikan variabel X dan variabel Y yang terdiri dari 40 (20

pernyataan variabel X dan 20 pernyataan variabel Y) pernyataan yang

73

harus dijawab oleh responden tetapi setelah dilakukan uji validitas

pertanyaan dalam kuesioner menjadi 32 pertanyaan yang harus dijawab

responden Angket yang disebarkan sudah diuji validitas dan

reliabilitasnya dengan tujuan untuk memenuhi syarat dari instrumen

penelitian Data mentah yang didapat dari penyebaran angket diolah oleh

SPSS 160 untuk diuji valid atau tidak valid dan reliabel atau tidak reliabel

Setelah data tersebut sudah diuji validitas dan realiabilitas kemudian

disebarkan kembali kepada responden yang menjadi objek penelitian

Berikut merupakan diskripsi mengenai responden penelitian

1 Deskripsi Responden

Deskripsi responden ini berisi data responden yang dikelompokkan

berdasarkan usia pendidikan dan tahun bergabung dengan PG Tjoekir

baik sebagai mitra pemasok tebu atau sebagai karyawan pabrik

a Responden Berdasarkan Usia

Responden pada penelitian ini memiliki ragam usia diantara 35

orang sehingga peneliti mengkategorikan responden berdasarkan

usia responden Seperti yang disajikan pada Tabel 41

Tabel 41 Responden berdasarkan Usia

No Usia Frekuensi

1 20-29 1

2 30-39 7

3 40-49 14

4 50-59 8

5 60-69 3

6 70-79 2

Total 35

Sumber Data primer yang diolah

Pada Tabel 41 dijelaskan bahwa total responden yang menjadi

sampel penelitian adalah 35 responden Sampel penelitian terdiri

dari 20 orang petani tebu dan 15 orang karyawan Pabrik Gula

74

Tjoekir Dari seluruh sampel yang berjumlah 35 orang tersebut

semuanya berjenis kelamin laki-laki Menurut hasil pada Tabel 41

terlihat bahwa responden yang memiliki usia 30-39 sebanyak 20

Untuk responden yang berusia antara 40-49 sebanyak 40

sebanyak 229 untuk responden antara umur 50-59 Responden

yang memiliki umur antara 60-69 sebanyak 86 sedangkan untuk

responden yang berusia 70-79 memiliki persentase yang paling

sedikit yaitu 57 Sebagai pendukung juga disajikan grafik

diagram pada Grafik 41

Sumber Data mentah yang telah diolah

Grafik 41 Karakteristik Responden berdasarkan Usia

Dari grafik pendukung (Grafik 41) frekuensi responden

yang paling banyak berdasarkan usia yaitu umur 40 tahun ndash 49

tahun sebanyak 14 orang deretan kedua tertinggi untuk responden

berdasarkan usia yaitu antara umur 50 tahun - 59 tahun sebanyak 8

orang yang ketiga frekuensi pada umur 30 tahun ndash 39 tahun

sebanyak 7 orang orang Untuk umur 60 tahun ndash 69 tahun sebanyak

3 orang umur 70 tahun ndash 79 tahun sebanyak 2 orang dan untuk

responden yang berumur 20 tahun ndash 29 tahun sebanyak 1 orang

Jadi dapat disimpulkan bahwa untuk usia responden yang memiliki

frekuensi terendah adalah umur 20-29 dan untuk frekuensi tertinggi

pada usia 40-49 tahun

0

5

10

15

20-29 30-39 40-49 50-59 60-69 70-79

Responden Berdasarkan Usia

FREKUENSI

75

b Responden Berdasarkan Pendidikan

Responden pada penelitian ini memiliki ragam pendidikan

mulai dari SD SMP SLTA dan Perguruan Tinggi sehingga peneliti

mengkategorikan responden berdasarkan pendidikan responden

Seperti terlihat pada Tabel 42

Tabel 42 Responden berdasarkan Pendidikan

No Pendidikan Frekuensi

1 S1 8

2 SLTA 17

3 SLTP 7

4 SD 3

Total 35

Sumber Data primer yang diolah

Berdasarkan Tabel 42 telah diketahui bahwa pendidikan

responden yang paling mendominasi adalah pendidikan tingkat

SLTA sebanyak 486 Terdapat 229 untuk responden yang

memiliki pendidikan tingkat perguruan tinggi Untuk pendidikan

tingkat SLTP sebanyak 200 Sedangkan untuk pendidikan

tingkat SD sebanyak 86 terdapat Grafik pendukung untuk data

responden berdasarkan tingkat pendidikan seperti yang telah

disajikan pada Grafik 42

Sumber Data mentah yang telah diolah

Grafik 42 Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

0

5

10

15

20

PT SLTA SLTP SD

Responden Berdasarkan Pendidikan

FREKUENSI

76

Dari keterangan yang didapat pada grafik dalam pendukung

(Grafik 42) diketahui bahwa tingkat pendidikan responden pada

tingakat Perguruan Tinggi sebanyak 8 orang untuk pendidikan

tingkat SLTA sebanyak 17 orang untuk tingkat SLTP sebanyak 7

orang dan untuk responden dengan tingkat pendidikan Sekolah

Dasar (SD) sebanyak 3 orang Dapat disimpulkan bahwa untuk

tingkat pendidikan responden tertinggi adalah responden dengan

tingkat pendidikan SLTA dan frekuensi terendah pada tingkat

pendidikan SD

c Responden Berdasarkan Tahun Bergabung di PG Tjoekir

Responden pada penelitian ini sebagian merupakan orang yang

berkerjasama dengan Pabrik Gula Tjoekir yang memiliki perbedaan

tahun bergabung dengan pabrik Gula Tjoekir mulai dari tahun 1980

sampai sekarang Seperti terlihat pada Tabel 43

Tabel 43 Responden berdasarkan Tahun Gabung

No Tahun Bergabung Frekuensi

1 1980-1989 3

2 1990-1999 6

3 2000-2009 22

4 2010-2019 4

Total 35

Sumber Data primer yang diolah

Berdasarkan Tabel 43 diketahui bahwa tahun bergabung

responden dengan Pabrik Gula Tjoekir terbilang berbeda-beda

mulai dari tahun 1980-1989 sebanyak 3 orang yaitu 86 kurang

lebih sudah hampir 30 tahun Untuk tahun 1990-1999 sebanyak

171 yaitu 6 orang responden kurang lebih sudah bekerjasama

selama hampir 20 tahun Responden yang bergabung dan

bekerjasama dengan Pabrik Gula Tjoekir pada tahun 2000-2009

sebesar 629 yaitu 22 orang responden dan mereka bekerjasama

77

baik menjadi petani pemasok tebu maupun menjadi karyawan

kurang lebih sudah hampir 10 tahun Sedangkan petani dan

karyawan yang bergabung pada tahun 2010-2019 terbilang

sebanyak 114 yaitu 4 orang responden dan kurang lebih masih 8

tahun bekerjasama dengan Pabrik Gula Tjoekir Selain data statistik

juga didukung oleh grafik tahun gabung petani tebu dan karyawan

terhadap Pabrik Gula Tjoekir seperti yang tersaji pada Grafik 43

Sumber Data mentah yang diolah

Grafik 43 Responden Berdasrkan Tahun Gabung atau Kerjasama

dengan Pabrik Gula Tjoekir

Berdasarkan grafik pendukung di atas digambarkan bahwa

frekuensi responden berdasarkan tahun bergabung atau

bekerjasama dengan Pabrik Gula Tjoekir pada tahun 1980 ndash 1989

sebanyak 3 orang unntuk tahun 1990-1999 sebanyak 6 orang

untuk tahun 2000-2009 sebanyak 22 dan untuk tahun bergabung

antara 2010-2019 sebanyak 4 orang Dapat disimpulkan bahwa

responden yang bergabung dengan PGTjoekir yang tertinggi

adalah frekuensi pada tahun bergabung 2000-2009 sedangkan yang

terendah adalah tahun gabung 1980-1989

2 Deskripsi Statistik

Dalam penelitian ini terdapat berbagai responden dilihat dari

pendidikan usia dan tahun gabungbermitra dengan PG Tjoekir

Dalam deskripsi statistik terdapat tiga hal yang penting untuk diketahui

0

5

10

15

20

25

1980-1989 1990-1999 2000-2009 2010-2019

Responden Berdasarkan Tahun Gabung dengan PG Tjoekir

FREKUENSI

78

yaitu nilai rata-rata atau Mean nilai tengah atau disebut Modus dan

nilai terbanyak atau Modus Seperti pada penghitungan data

menggunakan SPSS dan memperoleh hasil seperti pada Tabel 44

Tabel 44 Mean Median dan Modus

Statistics

Usia Pendidikan Tahun_Gabung Pekerjaan

N Valid 35 35 35 35

Missing 0 0 0 0

Mean 33143 21429 27714 14286

Median 30000 20000 30000 10000

Mode 300 200 300 100

Melihat Tabel 44 dapat diketahui hasil nilai penghitungan

berdasarkan kategori responden masing-masing dapat diuraikan

sebagai berikut

a Responden menurut Usia

Responden menurut usia dikategorikan menjadi 6 yaitu 1 = 20-

29 kategori 2 = 30-39 kategori 3 = 40-49 kategori 4 = 50 -59 Kategori

5 = 60-69 dan kategori 6 = 70-79 Dan hasilnya nilai rata-rata dari

responden menurut usia yaitu 33143 yang dibulatkan menjadi 3 yang

artinya rata-rata responden berumur 40-49 tahun Nilai median atau nilai

tengahnya 30000 yaitu 3 yang hasilnya juga pada umur 40-49

responden kemudian modusnya adalah 3

b Responden menurut Pendidikan

Responden menurut pendidikan di kategorikan menjadi 4

yaitu kategori berlambangkan angka 1 = S1 kategori 2 = SLTA

kategori dengan angka 3 = SMP dan angka 4 = SD Hasil dari

penghitungan menggunakan SPSS adalah nilai rata-ratanya sebesar

21429 di bulatkan menjadi 2 jadi rata-rata pendidikan responden

adalah SLTA Nilai tengah atau median dari responden adalah

20000 dibulatkan menjadi 2 berarti nilai tengah dari responden

79

berdasarkan pendidikan adalah 2 yaitu SLTA Modusnya bernilai

200 atau 2 yaitu pada tingkat pendidikan SLTA

c Responden menurut Tahun Gabung

Responden menurut tahun gabung dikategorikan menjadi 4

yaitu kategori berlambangkan angka yaitu 1 = 1980-1989 kategori

2 = 1990-1999 kategori 3 = 2000-2009 dan kategori 4 = 2010-

2019 Dari hasil penghitungan diketahui bahwa nilai rata-rata tahun

gabung responden dengan PG Tjoekir adalah 27714 bila di

bulatkan menjadi 3 yaitu pada tahun 2000-2009 untuk nilai

mediannyanilai tengahnya adalah 30000 atau 3 adalah tahun

2000-2009 dan untuk modusnya yaitu 300 berarti paling banyak

petani tebu bergabung dengan PG Tjoekir adalah tahun 2000-

2009

Selain mean median dan modus terdapat juga istilah simpanan

baku atau standar deviasi nilai minimum dan maksimum dari nilai

seluruh variabel dalam penelitian ini yaitu CSR dan perekonomian

petani tebu dan karyawan pabrik sebagimana yang di tunjukkan pada

Tabel di bawah ini

Tabel 45 Hasil Analisis Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

Std

Deviation

Program_CSR 35 38 65 4846 5192

Perekonomian 35 30 49 3731 3620

Valid N (listwise) 35

Sumber Data Mentah yang diolah

Berdasarkan Tabel 45 dapat diketahui bahwa jumlah data yang

diambil untuk sampel sebanyak 35 orang Terdapat hasil dari masing-

masing variabel

80

a Corporate Social Responsibility

Hasil dari penghitungan pada variabel X yaitu CSR menunjukkan

bahwa nilai mean 4846 dan nilai standar deviasi yang lebih kecil

yaitu 5192 dengan hasil tersebut bahwa dinyatakan hasil sebaran

data pada penelitian terbilang cukup baik Pada tabel diatas

terdapat nilai minimum 38 dan nilai maksimum 65

b Perekonomian Petani Tabu dan Karyawan

Pada penghitungan variabel Y yaitu perekonomian petani tebu dan

karyawan menunjukkan hasil mean sebesar 3731 dan nilai standar

deviasi yang lebih kecil yaitu 3620 sehingga dinyatakan bahwa

hasil sebaran data pada penelitian cukup baik Selain itu terdapat

nilai minimum sebesar 30 dan nilai maksimum sebesar 49

3 Deskripsi Variabel

Penelitian ini menggunakan skala ukur yaitu Skala Likert untuk

mengetahui bagaimana tanggapan responden terhadap pengaruh

program CSR Pg Tjoekir terhadap tingkat ekomnomi petani tebu

Variabel yang diteliti adalah variabel Independen (Program Corporate

Social Responsibility) dan variabel Dependen (Tingkat ekonomi petani

tebu) Dalam pegukuran skala likert terdapat 4 skor alternatif jawaban

dalam kuesioner tertutup Seperti yang disajikan pada Tabel 46

Tabel 46 Skor pernyataan menurut Skala Likert

No Pernyataan Skor

1 Sangat Setuju 4

2 Setuju 3

3 Tidak Setuju 2

4 Sangat Tidak Setuju 1

Untuk memudahkan menganalisis hasil penelitian dari

kuesioner maka keseluruhan hasil jawaban dari pernyataan-pernyataan

yang ada dalam kuesioner dirangkum secara ringkas setiap

variabelnya

81

1 Program Corpporate Social Responsibility PG Tjoekir

(Variabel X)

Hasil frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan yang

telah diolah pada kuesioner dalam bentuk persentase Hasil

frekuensi jawaban responden dapat dilihat seperti yang disajikan

pada Tabel 47

Tabel 47Hasil frekuensi jawaban responden atas pernyataan

No

Item

Frekuensi

STS () TS () S () SS ()

1 0 0 8 23 23 66 4 11

2 0 0 7 20 22 63 6 17

3 0 0 7 20 24 69 4 11

4 0 0 8 23 22 63 5 14

5 0 0 11 32 19 54 5 14

6 0 0 7 20 21 60 7 20

7 1 3 5 14 24 69 5 14

8 0 0 9 26 24 68 2 6

9 0 0 2 6 28 80 5 14

10 0 0 8 23 22 63 5 14

11 0 0 16 46 16 46 3 8

12 0 0 16 46 14 40 5 14

13 0 0 14 40 17 49 4 11

14 0 0 12 34 20 57 3 9

15 0 0 11 31 22 63 2 6

16 0 0 2 6 30 86 3 8

17 1 3 9 26 24 68 1 3

82

2 Tingkat ekonomi petani tebu kabupaten Jombang (Variabel Y)

Hasil frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan yang

telah disediakan pada kuesioner untuk variabel dependen Dari

Tabel 48 dapat diketahui jawaban responden serta frekuensinya

dari setiap masing-masing pernyataan dari nomor urut 1-32

pernyataan dalam kuesioner Seperti yang disajikan pada Tabel 48

Tabel 48 Frekuensi jawaban responden (Variabel Y)

Sumber Data Primer yang diolah

4 Deskripsi Kuesioner

Kuesioner dalam penelitian terdapat 32 pernyataan berikut

merupakan deskripsi dari nomor item 1-17 pernyataan untuk variabel

X dan 1-15 untuk variabel Y yang terdapat dalam kuesioner

No

Item

Frekuensi

STS () TS () S () SS ()

1 0 0 1 3 32 91 2 6

2 0 0 9 26 19 54 7 20

3 1 3 22 63 11 31 1 3

4 1 3 22 63 9 26 3 8

5 0 0 10 29 21 60 4 11

6 1 3 27 77 6 17 1 3

7 1 3 14 40 15 43 5 14

8 0 0 7 20 28 80 0 0

9 1 3 12 34 22 63 0 0

10 2 6 25 71 5 14 3 9

11 2 6 10 28 22 63 1 3

12 4 11 25 72 5 14 1 3

13 1 3 24 68 8 23 2 6

14 3 9 27 77 3 9 2 6

15 1 3 31 88 2 6 1 3

83

penelitianProgram CSR PG Tjoekir tidak begitu familiar di telinga

masyarakat dan petani tebu karena istilah CSR yang berasal dari

bahasa Inggris menyebabkan petani-petani tebu yang relatif sudah tua

dan puluhan tahun menjadi tebu tidak mengetahui arti CSR Mereka

hanya mengetahui bahwa di Pabrik Gula Tjoekir ada bentuk bantuan

yang diperuntukkan bagi petani tebu karyawan dan masyarakat

sekitar Bantuan tersebut merupakan sebuah kewajiban yang harus

diberikan pabrik kepada warga setempat yang menerima dampak

kegiatan industri dari pabrik gula tersebut selain itu petani juga

mengetahui bahwa bantuan dari pabrik tersebut wajib diberikan kepada

petani karena kekurangan dalam mengolah tebu hingga siap panen

Dari 35 orang responden yang mengetahui arti makna Corporate

Social Responsibility secara bahasa menggunakan bahasa asing dan

arti makna tanggung jawab setiap perusahaan industri di Indonesia

hanya sebagian saja Hal tersebut dapat di lihat pada diagram yang

telah disajikan pada Grafik 44

Grafik 44 Tingkat Pengetahuan Petani Tebu terhadap CSR

Dari Grafik 44 diketahui dari 35 responden tingkat pengetahuan

petani tebu sekitar mencapai 66 karena mereka sebagian besar

mengetahui bahwa CSR adalah program Pabrik Gula Tjoekir untuk

para warga sekitar karyawan dan petani sebagai mitranya dalam

kelancaran kegiatan industri perusahaan Tingkat petani yang tidak

0

23

66

11

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Setuju

Sangat Setuju

84

mengetahui apa yang dimaksud dengan CSR sebanyak 23 dan yang

mengetahui apa itu CSR Pabrik Gula Tjoekir sebanyak 11 hal

tersebut dikarenakan petani tebu yang hanya sebatas mengetahuinya

saja istilah CSR namun tidak tahu apa saja program yang masuk dalam

CSR bahkan yang lebih familiar di telinga para petani tebu adalah

program PKBL bukan CSR padahal 2 hal tersebut berkaitan Pada

Pabrik Gula Tjoekir terdapat CSR yang disebut PKBL yaitu Program

Kemitraan dan Bina Lingkungan Program CSR merupakan program

yang didirikan oleh PTPN pusat untuk semua cabang perusahaan

Program utama dari CSR Pabrik Gula Tjoekir adalah PKBL (Program

Kemitraan dan Bina Lingkungan) adalah program yang dicanangkan

oleh BUMN se-Indonesia dan memiliki perbedaan dengan CSR tetapi

pada PG Tjoekir PKBL merupakan program yang masuk kepada

program CSR Program Kemitraan yang diketahui oleh petani tebu

adalah program peminjaman dana untuk mengolah sawah tebu hingga

tebu siap dipanen pinjaman tersebut memiliki bunga yang cukup

rendah dan petani merasa program kemitraan dar PG Tjoekir yang

dirasakan cukup membantu perekonomian petani tebu saat kesusahan

dana dalam mengolah sawah tebu miliknya Dari penelitian ini

disajikan grafik mengenai manfaat CSR pada proram kemitraan yang

dirasakan selama ini oleh petani tebu karyawan Seperti yang disajikan

pada Grafik 45

3

14

69

14

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Setuju

Sangat Setuju

85

Grafik 45 Penilaian Implementasi Program Kemitraan yang dirasakan

Petani Tebu

Dari data tersebut dapat dilihat bahwa dari 35 responden bahwa

implementasi program CSR pada Kemitraan sudah cukup bagus dan

semua pihak dapat mengajukan dana pinjaman baik itu petani yang di

gunakan untuk mengolah sawah tebu karyawan untuk keperluan

modal maupun pribadi dan untuk warga sekitar sebagai dana usaha

Respon warga mengenai pernyataan ldquo Implementasi program PKBL

kemitraan di PG Tjoekir masih kurangrdquo dan sebagian besar responden

hampir 70 yaitu 69 menjawab tidak setuju dengan pernyataan itu

yang artinya program kemitraan telah berjalan lancar Sebagian besar

petani mengatakan bahwa program kemitraan itu cukup membantu dan

menguntungkan karena ketika petani memerlukan dana untuk

pengolahan sawah tebu petani dapat meminjam dana pada Koperasi

Tebu Rakyat yang telah bekerjasama dengan PG Tjoekir dalam hal

ini117

Selain program kemitraan pada CSR Pabrik gula Tjoekir

terdapat juga program Bina Lingkungan Menurut data yang didapat

pada penelitian dapat dilihat pada grafik 43 mengenai penilaian

Program Bina Lingkungan oleh petani dan karyawan Seperti yang

disajikan pada Grafik 46

117

Pendapat salah satu petani tebu saat di mohon bantuan mengisi kuesioner (nama responden di

rahasiakan)

86

Grafik 46 Penilaian Petani terhadap Program Bina Lingkungan

Pg Tjoekir

Dari Grafik 46 diketahui bahwa penilaian petani dan

karyawan tentang PBL sudah bagus Sebagian besar petani menjawab

pernyataan di atas dengan tidak setuju apabila ldquo Implementasi program

Bina Lingkungan ini masih kurangrdquo Mulai dari petani tebu yang sudah

berpuluh tahun bergabung dan bekerjasama dengan PG Tjoekir

sampai petani yang masih baru menilai bahwa implementasi Program

Bina Lingkungan sudah cukup bagus Terutama untuk para petani tebu

yang sawahnya menggunakan irigasi sungai yang berasal dari Pabrik

Gula Tjoekir Menurut Grafik 46 terdapat 40 petani merasakan

manfaat adanya CSR Program Bina Lingkungan namun 49 Petani

mengatakan bahwa implementasinya memang masih kurang

kemungkinan ini dikarenakan letak sawah petani yang sangat jauh dari

PG Tjoekir namun bila petani yang merasa tidak merasakan manfaat

dari CSR maka dapat mengajukan perbaikan-perbaikan saluran irigasi

sawah agar irigasi pada sawah petani tersebut menjadi lancar Terdapat

11 dari 35 responden merasa bahwa implementasi CSR masih sangat

kurang hal tersebut dapat dikarenakan petani tidak mengikuti program

PKBL atas dorongan individual dan karena letak kebun petani tersebut

sangat jauh dari PG Tjoekir Selain itu saluran irigasi sawah yang

terletak lumayan jauh jaraknya dari PG Tjoekir juga merasakan

0

40

49

11

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Setuju

Sangat Setuju

87

implementasinya yaitu PG Tjoekir memperbaiki sungai kecil yang

sebelumnya berukuran kurang dari 03 m2 -04 m2 meter dan

mengalami penyumbatan sehingga irigasi untuk sawah petani tebu

tidak lancar tetapi kini sudah lancar karena mendapat bantuan berupa

pelebaran aliran sungai hingga ukuran 1 meter Dapat di lihat pada

Gambar 43

Gambar 43 Sungai yang di perbaiki oleh PG Tjoekir118

Dari Gambar 43 bahwa sungai tersebut telah diperlebar yang

sebelumnya 03 m2 ndash 04 m2 menjadi lebar 07 m2 dan sepanjang

2750 meter atau 275 km Untuk pelebaran aliran sungai tersebut

memakan dana sebanyak Rp 27720000 yang dilaksanakan pada bulan

Desember 2018 lalu Lain halnya dengan program lingkungan di ranah

pengolahan sawah tebu oleh petani dari hasil penelitian berupa

pernyataan dan pendapat petani tebu mengenai bantuan CSR untuk

pengolahan sawah tebu itu tidak ada dulu pernah ada bantuan berupa

subsidi pupuk dan bibit tebu tetapi setelah itu tidak berjalan lancar dan

untuk bantuan alat pertanian pengolahan sawah seperti traktor juga

tidak ada Terlihat pada Grafik 47 mengenai respon petani tebu dari

118

Gambar diambil pada tanggal 7 Februari 2019 di daerah persawahan Catak Gayam Kecamatan

Mojowarno Kabupaten Jombang

88

pernyataan kuesioner dan pendapat petani tebu mengenai bantuan

pengolahan sawah tebu

Grafik 47 Bentuk Bantuan PG Tjoekir Berupa Pupuk dan Bibit

Tebu

Dari Grafik 47 diketahui bahwa sebagian besar petani tebu

mendapatkan bantuan untuk pengolahan sawah tebu sebesar 57 dari

35 responden dan ada responden yang sangat setuju sebesar 9 dari

seluruh reponden untuk responden yang tidak setuju sebesar 34

bahwa ada bantuan berupa pupuk dan bibit dari PG Tjoekir tetapi

pada tahun-tahun terakhir program tersebut kurang lancar mengenai

pendistribusian pupuk Sebagian kecil petani berpendapat bahwa

bantuan tersebut adalah peminjaman dana dari program kemitraan

yang di peruntukkan untuk mengolah sawah termassuk pembelian

pupuk

Program CSR selain PKBL juga terdapat program santunan

yang rutin dilaksanakan selama 2 kali dalam setahun ketika musim

giling tebu akan dimulai dan ketika musim giling tebu akan ditutup

atau sudah selesai musim panen tebu Santunan tersebut berupa

pembagian sembako untuk warga yang terdapat di sekitar pabrik yang

merasakan dampak limbah industri dari kegiatan giling tebu pabrik

gula Diantaranya wilayah yang rutin diberi santunan yaitu wilayah

0

34

57

9

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Setuju

Sangat Setuju

89

kelurahan Jatirejo Cukir dan Kwaron secara merata berupa sembako

dan gula Seperti yang disajikan pada Gambar 44

Gambar 44 Pembagian Santunan kepada warga sekitar PG Tjoekir

Pelaksanaan pemberian santunan dilaksanakan pada tanggal 7

Februari dan Gambar 44 diambil pada saat pembagian santunan di

Balai Desa Jatirejo pembagian tersebut cukup merata karena tidak

memandang bulu bahkan petani tebu yang merupakan warga Jatirejo

Cukir dan Kwaron juga menerima sembako dari PG Tjoekir jadi

apabila dilihat dari materi para petani tebu merupakan warga yang

memiliki cukup banyak kekayaan tetapi hal tersebut tidak menjadi

halangan untuk mendapatkan bantuan sembako dari PG Tjoekir

karena dari PG Tjoekir sendiri dari tahun ke tahun memang di bagikan

secara merata

Para petani tebu yang bekerjasama dengan PGTjoekir rata-rata

memiliki ekonomi menengah ke atas karena selain menjadi petani tebu

dengan lahan tebu yang luas petani tebu juga memiliki pekerjaan lain

selain menjadi petani tebu Hal ini dapat dilihat pada Grafik 48

90

Grafik 48 Pekerjaan selain menjadi petani tebu

Menurut Grafik 48 diketahui bahwa selain menjadi petani

tebu para petani tebu memiliki pekerjaan yang lain grafik di atas

adalah jawaban dari pernyataan ldquoAnda memiliki pekerjaan selain

menjadi petani teburdquo dan 54 dari seluruh responden merupakan

petani tebu yang memiliki pekerjaan selain menjdi petani tebu

Diantara pekerjaan tersebut sebagai petani palawija berdagang Hal

tersebut dikarenakan pendapatan yang didapat petani tebu setiap panen

tidak cukup untuk mengembalikan modal awal mengolah sawah tebu

Seperti disajikan pada Grafik 49

Grafik 49 Pendapatan Petani Tebu Setiap Musim Panen

Menurut Grafik 46 bahwa dijelaskan mengenai pendapatan

petani tebu yang akhir-akhir ini mengalami penurunan Dapat

0

26

54

20

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Setuju

Sangat Setuju

3

63

26

8

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Setuju

Sangat Setuju

91

dikarenakan faktor cuaca yang mengakibatkan tebu berkualitas rendah

dan faktor penundaan masa giling tebu Para petani tebu baik petani

kecil (memiliki lahan 1-3 hektar) maupun petani besar (4-45 hektar)

mayoritas memiliki pekerjaan selain petani tebu dan penghasilan yang

didapat dalam rumah tangga juga tidak hanya dari kepala keluarga

tetap dari istri dan anak yang sudah bekerja Dari segi kesehataan para

petani tebu mayoritas tidak memiliki penyakit khusus (penyakit

jantung asma kanker dan lain-lain) Sebagian besar petani

mengatakan bahwa tidak ada bantuan atau jaminan kesehatan dari

pabrik tetapi sebagian lainnya mengatakan mendapatkan jaminan

kesehatan tetapi pada waktu tertentu

C Hasil Observasi

Observasi dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh Program CSR dari PG Tjoekir itu berpengaruh terhadap

perekonomian petani tebu dan karyawan pabrik Kegiatan observasi di

lakukan dengan mengamati pendapat-pendapat dari individu para petani

tebu dan karyawan yang telah bekerjasama baik sebagai mitrapemasok

tebu maupun sebagai pegawai pabrik serta mengamati pelaksanaan CSR

Hal ini dapat di lihat pada tabel 49

Tabel 49 Hasil Observasi

No Variabel Indikator Implementasi Pendapat

Masyarakat

1 Program

CSR

Program bina

lingkungan

Perbaikan

irigasi sawah

sepanjang 2750

m x 07 m2 di

daerah Catak

Gayam

(Mojowarno)

dengan biaya

27720000

Sangat bagus

karena

sebelumnya

sungai kecil itu

tidak dapat

mengalir

secara lancar

ddan terlalu

sempit

92

(foto terdapat

pada lampiran)

kemudian PG

Tjoekir

memperlebar

sungai hingga

kini irigasi

sawah lancar

2 Program

Kemitraan

Peminjaman

dana usaha

dengan bunga

ringan

Bagus di

gunakan untuk

modal

pengolahan

sawah tebu

3 Program CSR

untuk warga

sekitar pabrik baik

itu karyawan

maupun petani

Bantuan berupa

sembako

Bagus di

laksanakan 2

kali dalam

setahun setiap

musim giling

4 Tingkat

ekonomi

Tingkat Sumber

Data Primer yang

diolahpendapataan

petani tebu

Tingkat

pendapatan

petani tebu

sebagian besar

menengah ke

atas dan

sebagian besar

lahan sawah

yang di tanami

tebu lebih dari 2

hektar bahkan

hingga

mencapai 40

hektar

Di lihat dari

luas awah tebu

yang di miliki

luas tanah dan

gedung tempat

tinggal selain

itu memiliki

lebih dari 1

buah mobil

Tabel 49 Lanjutan

njutannjutan

93

5 Tingkat kesehatan

petani tebu

Jarang yang

memiliki

penyakit khusus

seperti kanker

diabetes

jantung lemah

dan lain-lain

Sebagian besar

anggota

keluarga

petani tebu

tidak memilki

penyakit

khusus

6 Tingkat

pendidikan

Sebagian besar

tingkat

pendidikan

petani tebu

adalah tingkat

SLTA

Tingkat

pendidikannya

bagus

mengingat

bahwa petani

tebu itu bukan

orang

sembarangan

Sumber Data primer yang diolah

D Pengujian Persyaratan Analisisdan Pengujian Hipotesis

a Uji Kualitas Data

Uji validitas dan reliabilitas sangatlah penting dalam sebuah

penelitian karena tahap ini merupakan tahap awal sebelum memulai

penelitian yang pengambilan data penelitian menggunakan kuesioner

atau angket

1 Uji Validitas

Sebelum melakukan penelitian angket yang sudah dibuat oleh

peneliti diuji keabsahannya Setiap nomor item yang ada di angket

diuji kevaliditasannya dengan cara menyebarkan angket kepada

responden kurang lebihnya 30 orang Kemudian dari uji validitas

inilah akan diketahui mana nomor item kuesioner yang valid dan

yang tidak valid Apabila banyak item yang tidak valid maka

peneliti harus memperbaiki pertanyaan atau pernyataan dalam

angket kemudian kembali disebarkan kepada responden uji

Tabel 49 Lanjutan

94

validitas Responden ini bukanlah responden yang dipakai untuk

objek penelitian melainkan responden ini hanya untuk menguji

kevaliditasannya saja Seperti yang terdapat dalam Tabel 410

Tabel 410 Hasil Uji Validitas Variabel X (Corporate Social

Responsibility)

No Variabel Indikator No Item No Valid

1

Program-

program

Corporate

Social

Responsibility

PG Tjoekir

(Variabel X)

Program

Kemitraan

1234567

891011

9

Program Bina

Lingkungan

12131415

16171819

20

1215

Pada Tabel 410 telah diketahui dengan uji validitas

menggunakan bantuan komputer yaitu software SPSS 160

memiliki hasil bahwa ada 3 butir pernyataan dalam kuesioner yang

tidak valid Pernyataan yang valid sebanyak 17 nomor item pada

angket yang disebarkan ini berarti angket tersebut sudah terbilang

valid karena dari hasil hitung SPSS menunjukkan bahwa (r hitung

gt r tabel) nilai r hitung lebih besar dibandingkan dengan nilai r

tabel Pada uji validitas ini peneliti memilih 30 sampel dari

bermacam responden yaitu petani tebu dan karyawan pabrik

Pabrik Gula Tjoekir Jumlah responden dalam uji validitas adalah

30 dan dilihat dalam r tabel bahwa N=30 (jumlah responden)

terdapat nilai 0361 dan kemudian setelah di hitung banyak nomor

item yang hasilnya lebih besar dari r 0361 sehingga terdapat 17

pernyataan dikatakan valid karena nilai hitung lebih dari r hitung gt

0361 untuk variabel X (Program CSR Pabrik Gula Tjoekir) Pada

Tabel 411 Menggambarkan hasil uji validitas dari variabel Y

95

Tabel 411 Hasil Uji Validitas Variabel Y (Tingkat Ekonomi

Petani Tebu)

No Variabel Indikator No Item No Valid

1

Tingkat

ekonomi

petani tebu

(Variabel Y)

Pendapatan 123456

7

891011

12

1911

Pendidikan 131415

1617

-

Kesehatan 181920 1819

Hasil uji validitas pada Tabel 411 diketahui terdapat 5

pernyataan yang tidak valid dalam kuesioner dikarenakan hasil

hitung dari SPSS menunjukkan hasil yang nilainya kurang dari

0361 (r hitung lt r tabel) Pernyataan yang tidak valid tidak di

gunakan dalam penelitian Pada kuesioner tersebut ada 40

pernyataan dalam satu angket dan terdapat 8 nomor yang tidak

valid berarti 32 nomor saja yang di gunakan peneliti untuk

disebarkan kembali ke responden

2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah pengujian yang dilakukan setelah

kuesioner diuji kevaliditasannya setelah diketahui valid tidaknya

kemudian diuji reliabel atau tidak reliabel Tujuan dari pengujian

reliabilitas adalah untuk mengetahui bahwa jawaban dari

responden itu memilki kosistensi atau tidak dalam menjawab

kuesioner yang telah disebarkan dan dapat dikatakan sebagai alat

ukur konsistensi dari waktu ke waktu Untuk mengetahui tingkat

reliabel peneliti menggunakan software SPSS 160 dengan

menghitung koefisien Alpha Cronbachrsquos apabila hasil

penghitungan Alpha Cronbachrsquos gt 06 maka dapat dikatakan

kuesioner tersebut reliabel Dalam uji reliabel jumlah yang di

gunakan sama seperti jumlah responden untuk uji validitas karena

96

tahap uji reliabilitas adalah tahap lanjutan setelah uji validitas

Seperti yang di gambarkan pada Tabel 412

Tabel 412 Hasil Uji Reliabilitas Variabel X (Corporate Social

Responsibility)

Reliability Statistics

Cronbachs Alpha N of Items

851 20

Sumber Data primer yang diolah

Dari hasil penghitungan di atas bahwa nilai Cronbachrsquos

Alpha gt 06 jadi dapat dikatakan uji reliabitas untuk variabel X

hasilnya adalah reliabel Dalam Tabel 410 terbilang hasil

penghitungan 0851 yang nilainya lebih besar dari 06 jadi tingkat

reliabilitasnya terpenuhi Untuk uji reliabilitas pada variabel Y

dapat dilihat seperti yang terdapat pada Tabel 413

Tabel 413 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y (Tingkat Ekonomi

Petani Tebu)

Reliability Statistics

Cronbachs Alpha N of Items

777 20

Sumber Data primer yang diolah

Pada Tabel 413 hasil hitung menunjukkan 0777 gt 06 yang

artinya nilai tersebut lebih besar dari 06 jadi dapat dikatakan uji

reliabilitas pada variabel X adalah reliabel pada kedua variabel X

dan variabel Y adalah reliabel tingkat konsistensi jawaban

responden pada angket memenuhi syarat dan dapat melanjutkan

untuk menyebarkan angket pada objek penelitian yang

sesungguhnya

97

b Uji Persyaratan Analisis

Dalam penelitian ini terdapat uji persyaratan analisis yang terdiri

dari uji normalitas uji homogenitas uji lineartas Hal tersebut akan

dijelaskan dan dihitung menggunakan bantuan komputer yaitu SPSS

160

1 Uji Normalitas

Uji normalitas pada penelitian ini digunakan untuk menguji

apakah variabel X dan variabel Y yang diteliti memiliki ditribusi

normal atau tidak normal Uji normalitas ini menggunakan

hitunngan uji Kolmogorov-Smirnov yang akan dihitung

menggunakan software SPSS 160 Dalam penghitungan

normalitas terdapat istilah taraf signifikan atau biasa dilambangkan

dengan Sig Nilai signifikansi ini akan dibandingkan dengan rumus

Kolmogorov-Smirnov yaitu signifikan gt 005 dan dapat dikatakan

data tersebut berdistribusi normal Begitupun sebaliknya kalau

hasil nilai hitung signifikan lt005 maka data tersebut dinyatakan

tidak berdistribusi normal Seperti yang terdapat pada Tabel 414

98

Tabel 414 Hasil Uji Asumsi Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Program

_CSR

Tingkat_ekonomi_

Petani

Unstandardized

Residual

N 35 35 35

Normal

Parametersa

Mean 484571 373143 0000000

Std

Deviation 519243 361997 339669670

Most Extreme

Differences

Absolute 155 139 095

Positive 155 139 095

Negative -093 -123 -095

Kolmogorov-Smirnov Z 915 820 564

Asymp Sig (2-tailed) 373 511 908

a Test distribution is Normal

Sumber Pengolahan data

Pada Tabel 414 diketahui pada kolom Unstandardized

Residual nilai signifikansi addalah 0908 gt005 maka dapat

dikatakan bahwa data berdistribusi normal Signifikansi pada

kolom variabel X (Program CSR) menunjukkan angka 0373gt005

artinya variabel X merupakan data berdistribusi normal Sedangkan

pada kolom variabel Y (Tingkat Ekonomi Petani) menunjukkan

angka 0511 gt 005 yang berarti variabel Y merupakan data

berdistribusi normal Hasil tersebut didukung juga dengan

histogram hasil uji normalitas seperti pada Grafik 436 sebagai

berikut

99

Sumber data mentah yang telah diolah menggunakan SPSS 160

Grafik 410 Grafik Uji Normalitas

Selain didukung dengan hasil penghitungan berupa

diagram Hasil uji normalitas ini juga didukung oleh diagra P-Plot

seperi yang telah disajikan pada Grafik di bawah ini

Sumber data mentah yang diolah

Grafik 411 Grafik diagram Uji Normalitas (P-Plot)

Diagram P-plot merupakan diagram hasil yang mendukung

penghitungan uji normalitas Cara membaca diagram P-plot adalah

lingkaran-lingkaran yang mendekati garis maka data penelitian

tersebut semakin tinggi tingkat kenormalannya sebaliknya apabila

100

lingkaran-lingkaran kecil tersebut semakin menjauhi garis maka

tingkat kenormalannya semakin rendah Dari data hasil di atas

dapat dilihat bahwa hasil penghitungan menunjukkan 19 data

penelitian sangat dekat bahkan berada pada garis ini dapat

dikatakan normalitasnya tinggi Untuk 13 lainnya dekat tetapi agak

sedikit menjauh dan dapat dikatakan tingkat normalitasnya sedang

karena tidak terlalu jauh dari garis normalitas tersebut

2 Uji Homogenitas

Uji homogenitas adalah pengujian mengenai sama tidaknya

variansi-variansi dua buah distribusi atau lebih Uji homogenitas

dilakukan untuk mengetahui apakah data dalam variabel X dan Y

bersifat homogen atau tidak119

Dalam penghitungan ini asumsi

homogenitas menggunakan Lavene ndashTest dalam pengambilan

keputusan adalah jika nilai signifikansi gt 005 maka distribusi data

adalah homogen Sebaliknya jika hasil penghitungan signifikansi lt

005 maka data tersebut adalah data yang berdistribusi tidak

homogen Penghitungan dapat dilihat seperti pada tabel 415

Tabel 415 Hasil Uji Asumsi Homogenitas

Hasil

Levene Statistic df1 df2 Sig

1594 1 68 211

Sumber Data primer yang diolah

Dari Tabel 415 diketahui bahwa hasil penghitungan

menunjukkan signifikansi gt 005 terbilang 0211gt 005 jadi dapat

diambil keputusan bahwa data dari variabel X dan Y merupakan

data yang berdistribusi homogen

119

Di kutip dari situs web httpswwwstatistikiancom201301uji-homogenitashtmlamp pada

tanggal 17 Februari 2019 pukul 2020

101

3 Uji Linearitas

Linearitas dapat diartikan seperti garis lurus yang

berhubungan Uji linearitas digunakan untuk mengetahui antara

dua variabel X dan Y mempunyai hubungan yang linear atau tidak

secara signifikan Dalam penelitian ini penghitungan dengan

bantuan komputer yaitu dengan SPSS 160 Uji linear biasanya

digunakan dalam prasyarat analisis korelasi dan regresi linear

Pengambilan keputusan adalah jika nilai signifikan gt 005 maka

terdapat hubungan yang linear antara variabel X dan variabel Y

Seperti pada Tabel 416 dengan menggunakan Tabel ANOVA

Tabel 416 Hasil Asumsi Uji Linearitas

Sumber Data primer yang diolah

Berdasarkan hasil hitungan dari uji linearitas pada Tabel 416

dapat diketahui bahwa nilai dari kolom Sig pada baris Deviation

from Linearityhasilnya adalah 0239 gt 005 maka data tersebut

antara variabel X dan Y memilki hubungan yang linear antar

Porgram CSR dengan Tingkat ekonomi petani tebu

ANOVA Table

Sum of Squares Df

Mean Square F Sig

Tingkat_Ekonomi_Petani Program_CSR

Between Groups (Combined)

277793 17 16341 1656 154

Linearity 53266 1 53266 5398 033

Deviation from Linearity

224527 16 14033 1422 239

Within Groups 167750 17 9868

Total 445543 34

102

c Uji Hipotesis Penelitian

1 Uji T

Uji T pada penelitian digunakan untuk menguji ada atau tidaknya

pengaruh antara variabel X terhadap variabel Y Pengujian ini

adalah pemecah dari sebuah hipotesis penelitian yang mana

hasilnya antara ada pengaruh atau tidak ada pengaruh seperti yang

disajikan pada Tabel 417 Dengan hipotesis bahwa

Ha = Ada pengaruh program CSR (Corporate Social

Responsibility) terhadap Perekonomian Petani Tebu dan

karyawan Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang

H0 = Tidak ada pengaruh program CSR (Corporate Social

Responsibility) terhadap Perekonomian Petani Tebu dan

karyawan Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang

Kriteria pengujian

a Jika thitung ttabel maka H0 diterima Ha di tolak

b Jika thitung gt ttabel maka H0 ditolak Ha diterima

Seperti yang telah disajikan pada Tabel 417 hitungan

menggunakan SPSS berikut

Tabel 417 Hasil Uji T

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig B Std Error Beta

1 (Constant) 25633 5549 4620 000

Program_CSR 241 114 346 2117 042

a Dependent Variable Tingkat_Ekonomi_Petani

Sumber Data primer yang diolah

103

Pada Tabel 417 mengenai uji T dapat dilihat hasil

penghitungan yang menggunakan bantuan komputer dengan SPSS

160 diperoleh hasil untuk variabel X (Program Corporate Social

Responsibility PG Tjoekir) dengan nilai thitung sebesar 2117 yang

lebih besar dari ttabel yaitu 203011 yang artinya Ho ditolak

sehingga Ha diterima yang artinya terdapat pengaruh CSR

terhadap perekonomian petani tebu dan karyawan dan nilai

signifikansi yang diperoleh sebesar 0042 dimana nilai signifikansi

tersebut lebih kecil dibandingkan dengan α = 005 Penghitungan

ini menunjukkan bahwa jawaban hipotesis penelitian yaitu H0

ditolak yang berarti bahwa pengukuran untuk variabel X (Program

Corporate Social Responsibility PG Tjoekir) adalah signifikan

Dapat disimpulkan bahwa variabel X (Program CSR PG Tjoekir)

berpengaruh terhadap variabel Y (Tingkat ekonomi petani tebu)

selain itu koefisien regresi variabel (X) Program CSR PGTjoekir

bernilai positif sehingga pengaruh Program CSR PG Tjoekir

terhadap Perekonomian Petani Tebu dan karyawan pabrik adalah

positif

2 Koefisien Determinasi

Perhitungan pada penelitian ini menggunakan perhitungan

regresi Regresi bertujuan untuk menguji pengaruh antara variabel

satu dengan variabel yang lain Pada penghitungan ini

menggunakan penghitungan Regresi Linear Sederhana yang mana

digunakan hanya untuk satu buah variabel X dan satu buah

variabel Y saja Penghitungan regresi ini menggunakan bantuan

software SPSS 16 Untuk mengetahui seberapa pengaruh program

CSR Pabrik Gula Tjoekir terhadap perekonomian Petani Tebu dan

karyawan pabrik apakah berpengaruh secara signifikan atau tidak

Untuk menganalisis ada atau tidaknya pengaruh CSR terhadap

tingkat ekonomi petani tebu dengan melihat nilai hitung dari R

104

Square untuk mengetahui berapa beasar pengaruh dalam

persentase () Seperti hasil hitung pada Tabel 418

Tabel 418 Koefisien determinasi (R) Variabel X dan Y

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std Error of the

Estimate

1 346a 120 093 344778

a Predictors (Constant) Program_CSR

Sumber Data primer yang diolah

Berdasarkan Tabel 418 bahwa dalam penghitungan yang

menggunakan SPSS telah diketahui hasil dari R-Square 0120 dari

variabel X atau variabel Program Corporate Social Responsibility

Pabrik Gula Tjoekir Berdasarkan penghitungan tersebut dikatakan

bahwa 0120 menjadi 120 dari variabel dependen ( Variabel

perekonomian petani tebu) dipengaruhi oleh variabel independen

(Program Corporate Social Responsibility) Dari sini dapat

disimpulkan bahwa tingkat pengaruh antar variabel X dan variabel

Y pada penelitian ini sebesar 12 sedangkan 88 lainnya

dipengaruhi oleh berbagai faktor lainnya (sawah petani yang

bukan tebu palawija aset lain seperti usaha mobil angkuttruk

pendapatan yang diberikan oleh anak petani yang anaknya sudah

bekerja pendapatan dari pensiunan PNS dan TNI pendapatan dari

sewa kontrakan milik petani tebu dan lain-lain) yang tidak

merupakan fokus penelitian ini

3 Analisis Regresi Linear Sederhana

Untuk mengetahui seberapa banyak pengaruh Program CSR

(variabel bebas) dapat dilihat melalui pengujian Koefisien Regresi

yang diberi tanda huruf ldquoBrdquo Untuk mengetahui pengaruh dari

105

masing-masing variabel dapat dilihat pada tabel yang telah

disajikan pada Tabel 419

Tabel419 Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig B Std Error Beta

1 (Constant) 25633 5549 4620 000

Program_

CSR 241 114 346 2117 042

a Dependent Variable

Tingkat_Ekonomi_Petani

Sumber Data primer yang diolah

Pada hasil penghitungan SPSS tabel 419 untuk

mengetahui tingkat signifikansi pada setiap variabel dapat dilihat

pada kolom Sig dengan pengambilan keputusan apabila hasil

hitung kurang dari 005 maka penghitungan tersebut dinyatakan

bahwa variabel X tersebut signifikan Dapat dilihat bahwa hasil

hitung pada kolom Sig dengan nilai 0042 yang berarti variabel

tersebut signifikan Tabel Koefisien dalam regresi linear sederhana

ini berfungsi untuk menggambarkan persamaan regresi Dengan

mengetahui nilai dari baris konstan pada kolom B serta koefisien

regresi yang signifikan Model persamaan regresi untuk

mengetahui tingkat pengaruh program CSR PG Tjoekir terhadap

Perekonomian Petani Tebu dan Karyawan Pabrik adalah dengan

rumus statistik Y = a + bX Dalam Tabel 417 bila dimasukkan

106

pada rumus persamaan regresi menjadi Y = 25633 + 0241X

sebagaimana diinterpretasikan bahwa pada variabel X

menunjukkan nilai positif 0241 hal ini menjadikan apabila nilai

dari B 0241 ini meningkat maka nilai variabel Y juga akan

meningkat sebesar 0241 karena keduanya memiliki hubungan

pengaruh yang searah

E Pembahasan Hasil Penelitian

Pada penelitian ini menemukan hasil yang di dapatkan baik secara

primer yang langsung pada objek penelitian yaitu petani tebu maupun

secara skunder dengan melihat angket yang telah diisi oleh 20 orang petani

tebu dan 15 karyawan pabrik gula Setelah proses penyebaran angket

kemudian mengolah data dan didapatkan hasil bahwa tingkat pengaruh

antar variabel X dan variabel Y pada penelitian ini sebesar 12

sedangkan 88 lainnya dipengaruhi oleh berbagai faktor lainnya (sawah

petani yang bukan tebu palawija aset lain seperti usaha mobil

angkuttruk pendapatan yang di berikan anak pada petani yaang anaknya

sudah bekerja pendapatan dari pensiunan PNS dan TNI pendapatan dari

sewa kontrakan milik petani tebu dan lain-lain) yang tidak merupakan

fokus penelitian ini

Pada penelitian ini mengenai CSR (Corporate Social

Responsibility) merupakan sebuah kebijakan dari perusahaan yang di

dalamnya terdapat 3 aspek inti yaitu masyarakat perusahaanpabrik gula

dan lingkungan120

Dari ketika aspek tersebut memiliki kesesuaian dari

teori CSR yang dikemukakan oleh 2 tokoh yaitu Archie B Carrol dan John

Elklingtonrsquos bahwa pada CSR ada 3 aspek di sebut 3P yaitu

(ProfitPlanetPeople) meliputi kesejahteraan atau kemakmuran ekonomi

peningkatan kualitas lingkungan dan keadilan social121

Pada CSR Pabrik

Gula Tjoekir tidak akan berjalan lancar bila 3 aspek dari teori Triple

120

Muhammad SubhiImplementasi Corporate Social Responsibility PT Pertamina

(Persero)SkripsiProgram Studi Kesejahteraan MasyarakatUIN Syarif Hidayatullah2011 hal20 121

BusyraAzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary

menjadiMandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 34

107

Bottom Line itu ada yang tidak ada Selain itu dari 3 aspek tersebut dalam

kenyataan adalah Planet menggambarkan sumber daya alam dalam hal ini

adalah tanaman tebu seperti yang di ketahui bahwa semua industri sumber

daya alam berasal dari bumi dan sebuah CSR tidak dapat disebut CSR

apabila tidak ada aspek sosial masyarakat atau dalam teori disebut People

Dalam teori mencari Triple Bottom Line aspek Profit digambarkan sebagai

perusahaan dimana sebuah perusahaan tujuan utamanya adalah menekan

kerugian dan mencari keuntungan yang sebesar-besarnya

Selain membahas mengenai aspek CSR pada teori dan di

hubungkan dengan kenyataan pada CSR Pabrik Gula Tjoekir Terdapat

model-model CSR sebuah perusahaan dan untuk penelitian ini CSR

Pabrik Gula Tjoekir memakai Teori dari Kloter dan Lee mengenai model

CSR Diantara 6 model pelaksanaan CSR dallam perusahaan CSR Pabrik

Gula Tjoekir masuk ke dalam 3 kategori model dalam teori Kloter

Pertama Cause related marketing adalah bentuk kontribusi perusahaan

dengan menyisihkan beberapa persen dari pendapaan yang diperoleh

perusahaan sebagai donasi bagi permasalahan sosial tertentu untuk

periode tertentu atau produk tertentu122

Dalam hal ini Pabrik Gula Tjoekir

menyisihkan sebagian dari laba perusahaan untuk didonasikan kepada

petani tebu secara tidak langsung karena dana donasi tersebut diolah

menjadi dana pinjaman sewaktu-waktu baik bagi karyawan petani tebu

maupun bagi masyarakat sekitar pabrik yang sedang membutuhkan dan

baik itu untuk urusan usaha pengolahan pertanian tebu maupun untuk

kebutuhan mendadak Dana tersebut dapat diajukan oleh petani tebu

karyawan dan karyawan pabrik kepada koperasi tebu rakyat yang menjadi

mitra pabrik dalam mengolah dana pada koperasi simpan pinjam Dalam

CSR ini disebut dengan program kemitraan yaitu peminjaman dana

dengan bunga yang sangat rendah yang sebagian besar diberikan kepada

petani tebu Kedua model Corporate philantrophy adalah inisiatif dari

122

BusyraAzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary

menjadiMandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 46

108

perusahaan dengan memberikan kontribusi langsung kepada suatu

aktivitas amal baik dalam bentuk donasi ataupun sumbangan tunai123

Pada pelaksanaan CSR Pabrik Gula Tjoekir sesuai dengaan poin kedua

teori dari Kloter dan Lee karena dari pihak pabrik memang memberikan

kontribusi langsung kepada maasyarakat petani tebu karyawan dan mitra

pabrik yang lainnya Wujud dari hal ini adalah adanya program CSR bagi-

bagi sembako setiap dua kali dalam setahun atau setiap musim giling tiba

dan setelah musim giling selesai Pembagian santunan sembako ini

dilaksanakan secara merata baik kepada karyawan petani tebu dan warga

sekitar pabrik Konkretnya santunan donasi rutin dibagikan pada 3

kelurahan yaitu Desa Jatirejo Desa Cukir dan Desa Kwaron Pembagian

tersebut di lakukan secara merata kepada warga Ketiga model

Community Voluntering adalah bentuk kegiatan yang dilakukan langsung

oleh perusahaan dalam memberikan bantuan dan mendorong karyawan

serta mitra bisnisnya untuk secara sukarela terlibat dan membantu

masyarakat setempat124

Dalam hal ini mitra bisnis seperti petani tebu

tidak dapat berkontribusi dalam pemberian bantuan tetapi pihak pabrik

mengajak para karyawan yang tidak lain adalah warga sekitar pabrik untuk

terlibat dalam program CSR seperti pembangunan jembatan pembersihan

selokan para warga dan pelancaran irigasi pada sawah-sawah sekitar

pabrik Sudah keharusan bagi setiap perusahaan untuk melaksanakan CSR

atau tanggung jawab perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan

sekitar hal ini didukung oleh sebuah ayat Al qurrsquoan yang menganjurkan

untuk tidak merusak lingkungan serta melakukan kwajiban secara

seimbang antara industri dan keadaan lingkungan sekitar yaitu QS Al Ar-

rum ayat 41 yang artinya ldquoTelah nampak kerusakan di darat dan di laut

disebabkan karena perbuatan tangan manusia supaya Allah merasakan

kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka agar mereka

kembali (ke jalan yang benar)rdquo

123

Ibid 124

Busyra AzheriCorporate Social Responsibility Dari Voluntary menjadi

MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 46

109

Pada Pabrik Gula Tjoekir program CSR meliputi program PKBL

(Program kemitraan dan Bina Lingkungan) yang implementasinya cukup

bagus dirasakan oleh warga sekitar karyawan pabrik dan peetani tebu

program santunan berupa bantuan sembako kepada para warga baik warga

biasa petani tebu maupun karyawan pabrik yang tinggal sekitar pabrik di

3 desa (Jatirejo Cukir dan Kwaron) pembangunan Jembatan pelancaran

irigasi sawah warga penerangan jalan umum dan lain-lain Secara tidak

langsung CSR pabrik tersebut memiliki pengaruh untuk petani dan

karyawan Hal ini didukung oleh penelitian relevan yang dilakukan oleh

Dwi Riska Nihayah dalam karyanya yang berjudul Implementasi

Corporate Social Responsibility Pabrik Gula Tjoekir Jombang pada tahun

2017

Pada penelitian ini fokus pada pengaruh CSR terhadap

perekonomian petani tebu dan karyawan pabrik Perekonomian tersebut

dapat dilihat pada 3 aspek inti yaitu dilihat dari pendidikan kesehatan dan

pendapatan Program CSR pabrik Tjoekir merupakan program yang

berkelanjutan Dalam pengaruh pendapatan petani CSR telah membantu

para petani berupa pelancaran irigasi sawah subsidi bibit tebu dan

peminjaman dana yang secara tak langsung telah membantu ekonomi

petani tebu dengan begitu petani memiliki dana untuk mengolah sawah

serta saluran irigasi sudah semakin lancar Selain itu dalam pendidikan

walaupun Pabrik Gula Tjoekir tidak secara langsung memberi bantuan

dana pendidikan untuk keluarga mitra karyawan dan warga sekitar namun

untuk setiap peminjaman yang diajukan karyawan dan mitra akan dipenuhi

oleh pihak pabrik Gula Tjoekir Untuk bidang kesehatan karyawan

memperoleh jaminan kesehatan BPJS yang dibayarkan oleh pabrik untuk

para karyawan Untuk petani tebu sebagian besar tidak memperoleh

bantuan kesehatan apapun dari pabrik tetapi untuk petani tebu yang

merupakan mantan karyawan masih mendapatkan fasilitas jaminan

kesehatan BPJS Program CSR yang berkelanjutan ini didukung dengan

penelitian yang relevan dari disertasi yang di tulis oleh Partogi Saoloan

110

Samosir dengan judul ldquoAnanlisis Kebijkan Corporate Social

Responsibility Berkelanjutan pada Industri Otomotif di Indomobil

Grouprdquo125

F Keterbatasan Penelitian

Penelitian yang sudah dilakukan telah berhasil menguji hipotesis

yang diajukan tetapi belum pada tingkat kebenaran mutlak sehingga

masih terdapat kemungkinan untuk melakukan penelitian lanjutan

mengenai CSR (Corporate Social Responsibility) dari PG Tjoekir

terhadap tingkat ekonomi petani tebu Hal ini dikarenakan adanya

beberapa keterbatasan dalam penelitian ini antara lain

1 Penelitian ini masih menggunakan kuesioner tertutup dimana

jawabannya masih disediakan oleh peneliti Sehingga informasi yang

didapatkan masih terbatas

2 Beberapa hal yang di luar kemampuan peneliti sehingga tidak dapat

dijangkau oleh peneliti hal ini di karenakan keterbatasan tenaga

waktu biaya dan pemikiran dari peneliti

3 Dilihat dari sampel yang diambil peneliti masih terbatas populasi

terjangkaunya hanya terbatas pada karyawan yang jumlahnya terbatas

saat bukan musim giling di pabrik petani tebu yang jumlah

populasinya tergolong sedikit dalam Kabupaten Jombang yang

menjadi mitra PG Tjoekir Untuk sampel petani tebu juga masih

kurang maksimal karena banyak petani tebu yang tidak dapat ditemui

karena alasan tertentu

125

Partogi Saoloan Samosir Ananlisis Kebijkan Corporate Social Responsibility Berkelanjutan

pada Industri Otomotif di Indomobil Group Pascasarjana IPB2011

111

BAB V

KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN

A Kesimpulan

Berdasarkan analisis data yang telah di lakukan mulai dari Uji

Validitas Uji Normalitas hingga terakhir pada Regresi Linear Sederhana

diperoleh hasil analisis penelitian yang dinyatakan bahwa ldquoTerdapat

pengaruh program Corporate Social Responsibility Pabrik Gula Tjoekir

terhadap Tingkat Ekonomi Petani Teburdquo Hal ini didasarkan pada hasil

penghitungan data dengan bantuan komputer yaitu SPSS 160 yang

menunjukkan hasil Y = 25633 + 0241X sebagaimana diinterpretasikan

bahwa pada variabel X menunjukkan nilai positif 0241 hal ini menjadikan

nilai meningkat maka nilai variabel Y juga akan meningkat sebesar 0241

karena keduanya memiliki hubungan pengaruh yang searah dan tetap

Hasil dari R-Square 0120 dari variabel Program Corporate Social

Responsibility(X) Berdasarkan penghitungan tersebut di katakan bahwa

0120 menjadi 120 Dari sini dapat disimpulkan bahwa tingkat pengaruh

antar variabel X dan variabel Y pada penelitian ini sebesar 12

sedangkan 88 lainnya dipengaruhi oleh berbagai faktor lainnya (sawah

petani yang bukan tebu palawija aset lain seperti usaha mobil

angkuttruk pendapatan yang diberikan anak pada petani yaang anaknya

sudah bekerja pendapatan dari pensiunan PNS dan TNI pendapatan dari

sewa kontrakan milik petani tebu dan lain-lain) yang tidak merupakan

fokus penelitian ini

Selain itu hasil penghitungan menggunakan Uji T hasil untuk nilai

thitung sebesar 2117 lebih besar dari ttabel yaitu 203011 maka H0 ditolak

dan Ha diterima yang artinya terdapat pengaruh CSR terhadap

perekonomian petani tebu dan karyawan nilai signifikansi yang diperoleh

sebesar 0042 dimana nilai signifikansi tersebut lebih kecil dibandingkan

dengan α = 005 Jawaban hipotesis penelitian yaitu H0 ditolak yang berarti

112

bahwa pengukuran untuk variabel X (Program Corporate Social

Responsibility PG Tjoekir) adalah signifikan

Dari program CSR PG Tjoekir para petani tebu dan karyawan

pabrik memperoleh banyak manfaat diantaranya petani mendapatkan

bantuan bibit tebu peminjaman dana berbunga rendah untuk pengolahan

sawah tebu Untuk karyawan juga dapat meminjam dana dari program

kemitraan memperoleh BPJS gratis saat pabrik beroperasi memperoleh

santunan sembako setiap musim gilingnya serta fasilitas umum di sekitar

pabrik seperti pembangunan jembatan pelebaran sungaipelancaran

drainase dan penerangan lampu-lampu di sepanjang jalan yang penerangan

sebelumnya belum memadai Selain itu juga terdapat bantuan dari PG

Tjoekir berupa tenda-tenda semi permanen untuk para pedagang di

wilayah kawasan wisata Makam Gusdur yang tempatnya tepat di seberang

PG Tjoekir

B Implikasi

1 Pabrik akan lebih efisiensi dalam mengimplementasikan program-

program CSR serta mengetahui pendapat para petani tebu mengenai

CSR

2 Petani tebu dapat mengutarakan pendapaat masing-masing lewat

musyawarah APTR (Anggota Petani Tebu Rakyat) pada rapat di

KPTR (Koperasi Ppetani Tebu rakyat)

3 Masyarakat sekitar lebih optimal memanfaatkan fasilitas yang

diberikan Pabrik Gula Tjoekir berupa pinjaman dana berbunga ringan

untuk modal usaha jadi masyarakat lebih produktif

C Saran-saran

1 Perusahaan Pabrik Gula Tjoekir PTPN X

Lebih optimal dan efisien lagi dalam program pelancaran

drainaseirigasi karena selain irigasi sawah yang penting saluran air

pada pemukiman warga sekitar juga sangat penting

Pelatihanworkshop untuk petani tebu bagaimana mengolah tebu

dengan baik secara optimal serta mengatur biaya pengolahan tebu

113

Perlu diperhatikan untuk perbaikan sistem pengembalian dana

pinjaman bunga rendah pada Program Kemitraan agar petani tidak

dirugikan Pabrik mengganti strategi pemasaran agar tidak kalah saing

dengan gula imporGKR (Gula Kristal Rafinasi) karena hal itu dapat

merugikan pendapatan petani tebu

2 Penelitian Lain

Untuk penelitian selanjutnya penulis sangat mengharapkan jangkauan

penelitian yang lebih luas responden yang lebih banyak serta data

yang lebih mendalam (wawancara) satu per satu petani tebu

3 Petani tebu

Mengikuti pelatihanworkshop untuk pengelolaan sawah tebu secara

maksimal dan optimal agar menghasilkan tebu yang berkualitas baik

4 Masyarakat Umum

Bagi masyarakat umum lebih memantau implementasi CSR Pabrik

Gula Tjoekir karena CSR dari arti umum adalah diperuntukkan kepada

semua warga sekitar pabrik yang terkena dampak lingkungan sosial

ekonomi dan kesahatan

114

DAFTAR PUSTAKA

ArikuntoSuharsimiProsedur Penelitian Suatu Pendekatan

PraktikJakartaPenerbit PT Rineka Cipta2013

AzheriBusyraCorporate Social Responsibility Dari Voluntary menjadi

MandatoryJakartaPenerbitPTRaja Grafindo Persada2012

AzimyShofiyatulPartisipasi dan Dampak Program Corporate Social

Responsibility PTPN VII Terhadap Taraf Hidup Masyarakat Gunung

Dempo Sumatera SelatanInstitut Pertanian BogorSkripsi2013

Badan Pusat Statistik Kabupaten JombangJumlah pendapatan panen tebu di

Kabupaten Jombang2016

Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur Jumlah industri besar dan industri

sedang yang ada di Jawa Timur menurut kabupaten pada tahun 2013-2015

BunginBurhanMetodologiPenelitianSosial dan Ekonomi (Format-format

Kuantitatif dan KualitatifuntukStudiSosiologi KebijakanPublik

Komunikasi Manajemen dan Pemasaran)JakartaKencana Prenada

Media Group2013

Daniel MoeharMetodePenelitianSosialEkonomi (Dilengkapibeberapaalatanalisa

dan penuntunpenggunaan) JakartaPTBumi Aksara2005

Departemenen Pendidikan Nasional Pusat Bahasa (Indonesia)Kamus Besar

Bahasa IndonesiaGramedia Psutaka Utama2008

HanifNanda Yulingga dan Wasis HimawantoStatistik

PendidikanYogyakartaPenerbitDee-publish2017 cetakan ke 1

IdrusMuhammadMetode Penelitian Ilmu SosialUniversitas Islam Indonesia

YogyakartaPenerbitErlangga2009

IrwantoAbdulKoharampAnggaPrabowoKajianEfektivitas Program Corporate

Social Responsibility(CSR) Yayasan Unilever IndonesiaE-Journal

DepartemenManajemen FakultasEkonomi dan Manajemen IPB2008

KumalasariMela WidyaFaktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Pemilihan

Lokasi Industri Manufaktur Skala Besar dan Sedang (Studi Kasus

Kecamatan Jaten dan Kecamatan Gondangrejo Kabupaten

Karanganyar)Universitas Sebelas MaretSkripsi2012

115

MahmudMarzukiLandasan PendidikanTangerang SelatanPenerbitHaja

Mandiri2013

MatonoNanangMetode Penelitian Kuantitatif Analisis isi dan Data

SekunderJakartaPenerbit PT Raja Grafindo Persada2016

Nihayah DwiRiska (2017) Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR)

Pada Pabrik Gula Tjoekir Jombang Thesis UniversitasPesantren Tinggi

DarulUlum

NurmalaTatik dkkPengantar ilmu PertanianYogyakartaPenerbitGraha

Ilmu2012

RuditoBambang dan Melia FamiolaCSR (Corporate Sosial

Responsibility)BandungRekayasa Sains2013

SamosirPartogi SaoloanAnalisis Kebijakan Corporate Social Responsibility

Berkelanjutan pada Industri Otomotif di Indomobil GroupInstitut

Pertanian BogorDisertasi2011

SantosoSinggihStatistik MultivariatJakartaPenerbitPT Elex Media

Komputindo2010

SlametJuli SoemiratKesehatan LingkunganYogyakarta Penerbit Gadjah Mada

university Press2014 Cetakan ke 9

Software Quantum GIS versi QGIS-OSGeo4W-2183-1

SubhiMuhammadImplementasi Corporate Social Responsibility PT Pertamina

(Persero)SkripsiProgramStudiKesejahteraanSosialUINSyarif

Hidayatullah2011

SudarmaMomonSosiologi untuk KesehatanJakartaPenerbitSalemba

Medika2009

Sugiyono Metode Pnelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan

RampD)BandungPenerbit Alfabeta2008 Cetakan ke-12

SujarweniWiratnaStatistika Untuk PenelitianYogyakarta Graha Ilmu2012

TambunanTulusIndustri Gula Nasional

(BeberapaCatatanPenting)JakartaUniversitas Trisakti2012

TariganRobinsonEkonomi RegionalTeori dan AplikasiJakartaPenerbitPT

Bumi Aksara2012Cetakan ke 6

TeguhMuhammadEkonomi IndustriJakartaPenerbitRaja Grafindo

Persada2010 Cetakan Pertama

116

Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No20Tahun 2003

WahyuningrumYuniarti dkkPengaruh Program Corporate Social Responsibility

Terhadap Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat (Studi kasus

Implementasi CSR PT Amerta Indah Otsuka Desa Pacarkeling

Kecamatan Kejayan Kabupaten Pasuruan)E-Journal Administrasi Publik

(JAP) Vol1 No5Program Studi Administrasi Publik Fakultas Ilmu

Administrasi Universitas BrawijayaMalang2013

WidjajaGunawanSeri Pemahaman Perseroan Terbatas (150 Pertanyaan

Tentang Perseroan Terbatas)JakartaForum Sahabat2008

YustikaAhmad Erani dkkTapak Pengembangan Industri

NasionalBogorPenerbitPT Penerbit IPB Press2014Cetakan Pertama

YusufMuriMetode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan Penelitian

GabunganJakartaPenerbitKencana2017 cetakan ke-4

WikipediaLetak Astronomi daerah kabupaten jombang pada peta Provinsi Jawa

Timur melalui httpsidwikipediaorgwikiKabupaten_Jombangpada

pukul 1151WIB Selasa 13 November 2017

WikipediaLetak Astronomi kecamatan Diwekdiakses melalui

httpsidwikipediaorgwikiDiwek_Jombang pada pukul 1148 WIB

Selasa 14 November 2017

Website Resmi Pabrik Gula Tjoekir httpspgtjoekirblogwordpresscom

Website Resmi Pabrik Gula Tjoekir Sejarah PendirianPabrikTjoekir PTPN X

(Persero) Jombang melaluihttpswwwpabrikgulatjoekircomsejarah-pg-

tjoekir (diakses pada web resmi PG Tjoekir pukul 0119 WIB Selasa 07

November)

Websitehttpkompasianacomyassarlina54f381827455139e2b6c77fasejarah-gelap-

berdirinya-pabrik-gula-tjoekir)

Website httpsptpn10coidpageprofil

Website httpssitusbudayaidsejaerah-pabrik-gula-tjoekir

Website httpswwwdatarisetcom

Website httpswwwstatistikiancom201301uji-homogenitashtmlamp

Website wwwKonsistensicom

LAMPIRAN 1 UJI REFERENSI

LAMPIRAN 2 INSTRUMEN PENELITIAN

INSTRUMEN PENELITIAN

No VARIABEL INDIKATOR PERNYATAAN NOITEM

1

Program-

program

Corporate

Social

Responsibility

PG Tjoekir

(Variabel X)

Program

Kemitraan

1 Pemahaman saya

mengenai

Corporate Social

Responsibility

2 Program utama

CSR untuk warga

sekitar

3 Latar belakang

didirikan CSR

4 Program CSR

yang di rasakan

warga dan petani

5 Penilaian warga

mengenai

program

kemitraan

6 Peminjaman dana

usaha merupakan

sub program dari

program

kemitraan

1

2

345

67

8910

11

Program Bina

Lingkungan

7 Penilaian warga

mengenai

program Bina

Lingkungan

1213

8 Subsisi dan

bantuan untuk

pengolah sawah

tebu

9 Bentuk dan wujud

program bina

lingkungan

10 CSR PGTjoekir

selain PKBL

1415

16171819

20

2 Tingkat

ekonomi

petani tebu

(Variabel Y)

Pendapatan 11 Sumber

matapencaharian

warga

12 Pekerjaan selain

menjadi petani

tebu

13 Penghasilan yang

di dapat petani

tebu

14 Luas sawah petani

tebu

15 Pendapatan

meningkat setelah

adanya CSR

16 Jumlah keluarga

dalam satu kepala

keluarga

17 Penghasilan

rumah tangga

selain dari kepala

rumah tangga

12

3

456

678

9

1011

12

Pendidikan 18 Jumlah anak yang

bersekolah

19 Ada anak yang

putus sekolah

20 Biaya sekolah

anak setiap

bulannya

21 Bantuan biaya

pendidikan dari

PG Tjoekir

1314

15

16

17

Kesehatan 22 Anggota keluarga

yang menderita

sakit khusus

23 Ada jaminan

kesehatan

bantuan biaya

berobat dari PG

Tjoekir

24 Pergi ke rumah

sakitpuskesmas

setiap bulan

18

19

20

LAMPIRAN 3 KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN

PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) PABRIK

GULA TJOEKIR PTPN X TERHADAP TINGKAT EKONOMI PETANI

TEBU KECAMATAN DIWEK KABUPATEN JOMBANG

Assalamursquoalaikum wrwb

Dengan hormat perkenalkan saya Nanik Yhulliyani Mahasiswi Jurusan

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (PIPS) Konsentrasi Geografi pada Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta (UIN Jakarta) sedang melakukan penelitian dalam rangka

menyelesaikan tugas akhirSkripsi untuk memperoleh gelar Sarjana Untuk itu

saya memhon kesediaan bapakibu untuk mengisi beberapa pernyataan dalam

kuesioner penelitian ini Adapun informasi atau data yang bapakibu berikan akan

terjaga kerahasiaannya dan akan di gunakan sebagai mana mestinya

ldquoBarang siapa yang berusaha melapangkan suatu kesusahan kepada seorang mukmin dari

kesusahan-kesusahan dunia maka Allah akan melapangkannya dari suatukesusahan di hari

kiamat dan barang siapa yang berusaha memberi kemudahan bagi orang yang kesusahan maka

Allah akan memberi kemudahan baginya di dunia dan akhirat Barang siapa yang menutupi

kejelekanorang Islam Allah akan menutupi kejelekannya di dunia dan akhiratallah akan selalu

membantu hambaNya selama hamba itu menolong sesama saudaranyardquo(HR Muslim)

CSR Pabrik Gula Tjoekir merupakan tanggung jawab perusahaan yang di adakan

untuk masyarakat sekitar dan petani tebu agar kegiatan industri perusahaan

tersebut berjalan lancar dan terjalin hubungan kerjasama antara perusahan dengan

warga dan petani tebu Program CSR pabrik Tjoekir salah satunya adalah Program

Kemitraan dan Bina Lingkungan Kemitraan merupakan program berupa

pinjaman dana usaha dengan bunga rendah sedangkaan program bina lingkungan

adalah program yang berupa perbaaikan lingkkungan seperti pelancaran

drainasesaluran air pembangunan jembatan

Petunjuk Pengisian

1 Bacalah dengan teliti setiap pertanyaan dan seluruh kemungkinan jawaban yang

ada

2 Pilihlah alternatif jawaban yang paling sesuai menurut anda

3 Berilah tanda silang (X) pada pilihan jawaban yang disediakan (cukup hanya

dengan mengisi satu jawaban saja)

4 Peneliti sangat mengharapkan semua pertanyaan dapat dijawab dan tidak ada

yang dilewatkan karena setiap pertanyaan saling berhubungan

5 Mohon dijawab semua pertanyaan dengan teliti dan sebenarnya 6 Untuk pertanyaan mengenai pendapat anda isilah jawaban dengan benar singkat

dan jelas

7 Kuesioner ini semata-mata untuk kepentingan akademis mohon dijawab

dengan jujur sesuai dengan penilaian Anda 8 Identitas di jamin kerahasiaannya

Ket

SS Sangat Setuju TS Tidak setuju

S Setuju STS Sangat Tidak Setuju

Data Responden No

1 Nama

2 Usia tahun

3 Jenis Kelamin ⃝ Laki-laki ⃝ Perempuan

4 Pendidikan Terakhir ⃝ SD ⃝SLTP ⃝SLTA ⃝Perguruan Tinggi

5 Pekerjaan ⃝PelajarMahasiswa ⃝ Karyawan ⃝ Petani tebu

⃝Wirausaha ⃝ Lainnya

6 Lama bekerjasebagai petani

7 Status pekerjaan ⃝ karyawan tetap ⃝ magang ⃝Lainnya

8 Sistem gaji ⃝ 1 bulan ⃝ 2 Bulan ⃝ lainnya

9 Alamat rumah Dusun Desa RTRW

10 Banyak anggota keluarga 23456orang

Variabel X

No Pernyataan Jawaban

S S S TS STS

1 Sudah paham dan mengetahui tentang apa itu (CSR)

Corporate Social Responsibility atau biasa di sebut

tanggung jawab perusahaan (PKBL)

2 Program utama CSR baik kemitraan maupun program Bina

Lingkungan di adakan untuk warga sekitar dan petani tebu

3 Berdirinya program CSR di sahkan dan ketahui oleh semua

pihak (warga sekitar karyawan pabrik dan petani tebu)

4 Berdirinya CSR dikarenakan kebijakan dari PG Tjoekir

sendiri

5 CSR didirikan karena ada permintaan dari warga dan para

petani tebu karena adanya dampak dari kegiatan industri

PG Tjoekir

6 Manfaat CSR di rasakan oleh warga dan petani secara

merata

7 Program CSR yang di rasakan selama ini implementasinya

sudah cukup bagus

8 Peminjaman dana usaha dari program kemitraan

9 Program kemitraan berjalan tidak sesuai keinginan

masyarakat sekitar implementasinya masih kurang

10 Program kemitraan adalah satu program CSR yang

bergerak di bidang ekonomi berupa pinjaman dana usaha

dengan bunga rendah

11 Program Bina lingkungan dari CSR PG Tjoekir masih

sangat kurang

12 Bentuk bantuan dari PGTjoekir berupa kebutuhan alat

pertanian misal pupuk pembelian bibit dan lain-lain

13 Program bina lingkungan salah satunya adalah perbaikan

drainase di pemukiman warga sekitar

14 Program bina lingkungan merupakan program CSR yang

bergerak di bidang lingkungan untuk lingkungan warga

sekitar pabrik

15 Program bina lingkungan juga bergerak di bidang pertanian

berupa pelancaran irigasi sawah para warga dan sawah

petani tebu

16 Pelancaran drainase untuk daerah pemukiman warga

berupa perbaikan selokan dan jembatan

17 Selain PKBL CSR PG Tjoekir juga berupa pembagian

sembako untuk warga sekitar

Variabel Y

No Pernyataan Jawaban

S S S TS STS

1 Sumber mata pencaharian warga sebagian besar bukan

sebagai petani tebu tetapi petani palawwija (padi kedelai

kacang hijau jagung dan lain-lain)

2 Anda memiliki pekerjaan selain menjadi petani tebu

3 Pendapatan rumah tangga meningkat dengan adanya

program CSR dari pabrik gula

4 Kisaran penghasilan yang di dapat petani tebu lebih dari

3000000 setiap musim panen

5 Minimal luas sawah milik petani yang di tanami tebu

adalah 2 hektar untuk dapat bekerja sama dengan PG

Tjoekir

6 Sebagian besar luas sawah petani tebu kurang dari 2 hektar

(yang anda ketahui)

7 Saya memiliki sawah tebu yang luasnya lebih dari 2 hektar

8 Jumlah keluarga dalam satu kepala keluarga lebih dari 4

orang

9 Memiliki penghasilan rumah tangga selain dari kepala

keluarga

10 Ada bantuan atau jaminan kesehatan dari PGgt Tjoekir

11 Jumlah anak yang sedang bersekolah kurang dari 3 anak

12 Ada anak yang putus sekolah dalam keluarga

13 Biaya sekolah anak setiap bulannya lebih dari

2000000bulan

14 Ada bantuan biaya pendidikan dari PG Tjoekirsantunan

pendidikan

15 Pergi ke rumah sakitpuskesmas setiap bulan sekali

Terimakasih banyak atas partisipasi

LAMPIRAN 4 PANDUAN OBSERVASI

PANDUAN OBSERVASI

No Variabel Indikator Implementasi Pendapat

Masyarakat

1 Program CSR Program bina

lingkungan

2 Program Kemitraan

3 Program CSR untuk

warga sekitar pabrik

baik itu karyawan

maupun petani

4 Perekonomian Pendapataan petani

tebu

Kesehatan petani

tebu

Pendidikan

LAMPIRAN 5 HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS

Variabel X

Item

No

r hitung r tabel Kesimpulan

1 0678 0361 Valid

2 0538 0361 Valid

3 0443 0361 Valid

4 0464 0361 Valid

5 0370 0361 Valid

6 0516 0361 Valid

7 0750 0361 Valid

8 0666 0361 Valid

9 0222 0361 Tidak Valid

10 0693 0361 Valid

11 0633 0361 Valid

12 0076 0361 Tidak Valid

13 0513 0361 Valid

14 0630 0361 Valid

15 0245 0361 Tidak Valid

16 0658 0361 Valid

17 0497 0361 Valid

18 0583 0361 Valid

19 0502 0361 Valid

20 0553 0361 Valid

Variabel Y

Item

No

r hitung r tabel Kesimpulan

1 0020 0361 Tidak Valid

2 0476 0361 Valid

3 0433 0361 Valid

4 0607 0361 Valid

5 0715 0361 Valid

6 0684 0361 Valid

7 0391 0361 Valid

8 0489 0361 Valid

9 0038 0361 Tidak Valid

10 0428 0361 Valid

11 0207 0361 Tidak Valid

12 0617 0361 Valid

13 0624 0361 Valid

14 0582 0361 Valid

15 0460 0361 Valid

16 0578 0361 Valid

17 0461 0361 Valid

18 0261 0361 Tidak Valid

19 0178 0361 Tidak Valid

20 0617 0361 Valid

No Variabel Indikator No Item No Valid

1

Program-

program

Corporate

Social

Responsibility

PG Tjoekir

(Variabel X)

Program

Kemitraan

1234567

891011

9

Program Bina

Lingkungan

1213141516

17181920

1215

No Variabel Indikator No Item No Valid

1

Tingkat

ekonomi petani

tebu

(Variabel Y)

Pendapatan 1234567

89101112

1911

Pendidikan 131415

1617

-

Kesehatan 181920 1819

Reliability

VARIABEL X DAN Y

Reliability Statistics

Cronbachs Alpha N of Items

777 20

Reliability Statistics

Cronbachs Alpha N of Items

851 20

LAMPIRAN 6 HASIL ANALISIS DATA

Correlations

Notes

Output Created 16-Feb-2019 104318

Comments

Input Active Dataset DataSet0

Filter ltnonegt

Weight ltnonegt

Split File ltnonegt

N of Rows in Working

Data File 30

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as

missing

Cases Used Statistics for each pair of variables are based

on all the cases with valid data for that pair

Syntax CORRELATIONS

VARIABLES=y1 y2 y3 y4 y5 y6 y7 y8 y9

y10 y11 y12 y13 y14 y15 y16 y17 y18 y19

y20 skor_total

PRINT=TWOTAIL NOSIG

MISSING=PAIRWISE

Resources

Processor Time 000000297

Elapsed Time

000000140

LAMPIRAN ANALISIS DATA

NPar Tests

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Program_CSR

Tingkat_ekonomi

_Petani

Unstandardized

Residual

N 35 35 35

Normal Parametersa Mean 484571 373143 0000000

Std Deviation 519243 361997 339669670

Most Extreme Differences Absolute 155 139 095

Positive 155 139 095

Negative -093 -123 -095

Kolmogorov-Smirnov Z 915 820 564

Asymp Sig (2-tailed) 373 511 908

a Test distribution is Normal

Regression

Variables EnteredRemovedb

Model Variables Entered

Variables

Removed Method

1 Program_CSRa Enter

a All requested variables entered

b Dependent Variable Tingkat_ekonomi_Petani

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std Error of the

Estimate

1 346a 120 093 344778

a Predictors (Constant) Program_CSR

b Dependent Variable Tingkat_ekonomi_Petani

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig

1 Regression 53266 1 53266 4481 042a

Residual 392277 33 11887

Total 445543 34

a Predictors (Constant) Program_CSR

b Dependent Variable Tingkat_ekonomi_Petani

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig B Std Error Beta

1 (Constant) 25633 5549 4620 000

Program_CSR 241 114 346 2117 042

a Dependent Variable Tingkat_ekonomi_Petani

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std Deviation N

Predicted Value 347935 413020 373143 125166 35

Residual -744514 769798 00000 339670 35

Std Predicted Value -2014 3186 000 1000 35

Std Residual -2159 2233 000 985 35

a Dependent Variable Tingkat_ekonomi_Petani

Charts

Uji Homogenitas

Oneway

Test of Homogeneity of Variances

Hasil

Levene Statistic df1 df2 Sig

1594 1 68 211

ANOVA

Hasil

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups 44344 1 44344 864 356

Within Groups 3490742 68 51334

ANOVA

Hasil

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups 44344 1 44344 864 356

Within Groups 3490742 68 51334

Total 3535086 69

Uji Linearitas

Means

Case Processing Summary

Cases

Included Excluded Total

N Percent N Percent N Percent

Tingkat_Ekonomi_Petani

Program_CSR 35 1000 0 0 35 1000

Report

Tingkat_Ekonomi_Petani

Program

_CSR Mean N Std Deviation

38 400000 1

40 350000 1

41 320000 1

42 350000 1

44 405000 2 70711

45 396667 3 305505

46 350000 2 141421

47 370000 2 282843

48 356667 6 163299

49 360000 4 516398

50 372500 4 330404

51 365000 2 353553

52 410000 1

53 380000 1

54 350000 1

57 390000 1

59 380000 1

65 490000 1

Total 373143 35 361997

ANOVA Table

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig

Tingkat_Ekonom Between Groups (Combined) 277793 17 16341 1656 154

i_Petani

Program_CSR

Linearity 53266 1 53266 5398 033

Deviation from

Linearity 224527 16 14033 1422 239

Within Groups 167750 17 9868

Total 445543 34

Measures of Association

R R Squared Eta Eta Squared

Tingkat_Ekonomi_Petani

Program_CSR 346 120 790 623

Uji T Koefisien determinasi dan Regresi linear

sederhana

Regression

Variables EnteredRemovedb

Model Variables Entered

Variables

Removed Method

1 Program_CSRa Enter

a All requested variables entered

b Dependent Variable Tingkat_Ekonomi_Petani

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std Error of the

Estimate

1 346a 120 093 344778

a Predictors (Constant) Program_CSR

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig

1 Regression 53266 1 53266 4481 042a

Residual 392277 33 11887

Total 445543 34

a Predictors (Constant) Program_CSR

b Dependent Variable Tingkat_Ekonomi_Petani

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig B Std Error Beta

1 (Constant) 25633 5549 4620 000

Program_CSR 241 114 346 2117 042

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig B Std Error Beta

1 (Constant) 25633 5549 4620 000

Program_CSR 241 114 346 2117 042

a Dependent Variable Tingkat_Ekonomi_Petani

junaidi
Text Box
Tabel r (Koefisien Korelasi Sederhana)13 df = 1 - 200
junaidi
Text Box
Diproduksi oleh Junaidi13httpjunaidichaniagowordpresscom

Diproduksi oleh Junaidi (httpjunaidichaniagowordpresscom) 2010 Page 1

Tabel r untuk df = 1 - 50

df = (N-2)

Tingkat signifikansi untuk uji satu arah

005 0025 001 0005 00005

Tingkat signifikansi untuk uji dua arah

01 005 002 001 0001

1 09877 09969 09995 09999 10000

2 09000 09500 09800 09900 09990

3 08054 08783 09343 09587 09911

4 07293 08114 08822 09172 09741

5 06694 07545 08329 08745 09509

6 06215 07067 07887 08343 09249

7 05822 06664 07498 07977 08983

8 05494 06319 07155 07646 08721

9 05214 06021 06851 07348 08470

10 04973 05760 06581 07079 08233

11 04762 05529 06339 06835 08010

12 04575 05324 06120 06614 07800

13 04409 05140 05923 06411 07604

14 04259 04973 05742 06226 07419

15 04124 04821 05577 06055 07247

16 04000 04683 05425 05897 07084

17 03887 04555 05285 05751 06932

18 03783 04438 05155 05614 06788

19 03687 04329 05034 05487 06652

20 03598 04227 04921 05368 06524

21 03515 04132 04815 05256 06402

22 03438 04044 04716 05151 06287

23 03365 03961 04622 05052 06178

24 03297 03882 04534 04958 06074

25 03233 03809 04451 04869 05974

26 03172 03739 04372 04785 05880

27 03115 03673 04297 04705 05790

28 03061 03610 04226 04629 05703

29 03009 03550 04158 04556 05620

30 02960 03494 04093 04487 05541

31 02913 03440 04032 04421 05465

32 02869 03388 03972 04357 05392

33 02826 03338 03916 04296 05322

34 02785 03291 03862 04238 05254

35 02746 03246 03810 04182 05189

36 02709 03202 03760 04128 05126

37 02673 03160 03712 04076 05066

38 02638 03120 03665 04026 05007

39 02605 03081 03621 03978 04950

40 02573 03044 03578 03932 04896

41 02542 03008 03536 03887 04843

42 02512 02973 03496 03843 04791

43 02483 02940 03457 03801 04742

44 02455 02907 03420 03761 04694

45 02429 02876 03384 03721 04647

46 02403 02845 03348 03683 04601

47 02377 02816 03314 03646 04557

48 02353 02787 03281 03610 04514

49 02329 02759 03249 03575 04473

50 02306 02732 03218 03542 04432

Diproduksi oleh Junaidi (httpjunaidichaniagowordpresscom) 2010 Page 2

Tabel r untuk df = 51 - 100

df = (N-2)

Tingkat signifikansi untuk uji satu arah

005 0025 001 0005 00005

Tingkat signifikansi untuk uji dua arah

01 005 002 001 0001

51 02284 02706 03188 03509 04393

52 02262 02681 03158 03477 04354

53 02241 02656 03129 03445 04317

54 02221 02632 03102 03415 04280

55 02201 02609 03074 03385 04244

56 02181 02586 03048 03357 04210

57 02162 02564 03022 03328 04176

58 02144 02542 02997 03301 04143

59 02126 02521 02972 03274 04110

60 02108 02500 02948 03248 04079

61 02091 02480 02925 03223 04048

62 02075 02461 02902 03198 04018

63 02058 02441 02880 03173 03988

64 02042 02423 02858 03150 03959

65 02027 02404 02837 03126 03931

66 02012 02387 02816 03104 03903

67 01997 02369 02796 03081 03876

68 01982 02352 02776 03060 03850

69 01968 02335 02756 03038 03823

70 01954 02319 02737 03017 03798

71 01940 02303 02718 02997 03773

72 01927 02287 02700 02977 03748

73 01914 02272 02682 02957 03724

74 01901 02257 02664 02938 03701

75 01888 02242 02647 02919 03678

76 01876 02227 02630 02900 03655

77 01864 02213 02613 02882 03633

78 01852 02199 02597 02864 03611

79 01841 02185 02581 02847 03589

80 01829 02172 02565 02830 03568

81 01818 02159 02550 02813 03547

82 01807 02146 02535 02796 03527

83 01796 02133 02520 02780 03507

84 01786 02120 02505 02764 03487

85 01775 02108 02491 02748 03468

86 01765 02096 02477 02732 03449

87 01755 02084 02463 02717 03430

88 01745 02072 02449 02702 03412

89 01735 02061 02435 02687 03393

90 01726 02050 02422 02673 03375

91 01716 02039 02409 02659 03358

92 01707 02028 02396 02645 03341

93 01698 02017 02384 02631 03323

94 01689 02006 02371 02617 03307

95 01680 01996 02359 02604 03290

96 01671 01986 02347 02591 03274

97 01663 01975 02335 02578 03258

98 01654 01966 02324 02565 03242

99 01646 01956 02312 02552 03226

100 01638 01946 02301 02540 03211

sid
Highlight

Diproduksi oleh Junaidi (httpjunaidichaniagowordpresscom) 2010 Page 3

Tabel r untuk df = 101 - 150

df = (N-2)

Tingkat signifikansi untuk uji satu arah

005 0025 001 0005 00005

Tingkat signifikansi untuk uji dua arah

01 005 002 001 0001

101 01630 01937 02290 02528 03196

102 01622 01927 02279 02515 03181

103 01614 01918 02268 02504 03166

104 01606 01909 02257 02492 03152

105 01599 01900 02247 02480 03137

106 01591 01891 02236 02469 03123

107 01584 01882 02226 02458 03109

108 01576 01874 02216 02446 03095

109 01569 01865 02206 02436 03082

110 01562 01857 02196 02425 03068

111 01555 01848 02186 02414 03055

112 01548 01840 02177 02403 03042

113 01541 01832 02167 02393 03029

114 01535 01824 02158 02383 03016

115 01528 01816 02149 02373 03004

116 01522 01809 02139 02363 02991

117 01515 01801 02131 02353 02979

118 01509 01793 02122 02343 02967

119 01502 01786 02113 02333 02955

120 01496 01779 02104 02324 02943

121 01490 01771 02096 02315 02931

122 01484 01764 02087 02305 02920

123 01478 01757 02079 02296 02908

124 01472 01750 02071 02287 02897

125 01466 01743 02062 02278 02886

126 01460 01736 02054 02269 02875

127 01455 01729 02046 02260 02864

128 01449 01723 02039 02252 02853

129 01443 01716 02031 02243 02843

130 01438 01710 02023 02235 02832

131 01432 01703 02015 02226 02822

132 01427 01697 02008 02218 02811

133 01422 01690 02001 02210 02801

134 01416 01684 01993 02202 02791

135 01411 01678 01986 02194 02781

136 01406 01672 01979 02186 02771

137 01401 01666 01972 02178 02761

138 01396 01660 01965 02170 02752

139 01391 01654 01958 02163 02742

140 01386 01648 01951 02155 02733

141 01381 01642 01944 02148 02723

142 01376 01637 01937 02140 02714

143 01371 01631 01930 02133 02705

144 01367 01625 01924 02126 02696

145 01362 01620 01917 02118 02687

146 01357 01614 01911 02111 02678

147 01353 01609 01904 02104 02669

148 01348 01603 01898 02097 02660

149 01344 01598 01892 02090 02652

150 01339 01593 01886 02083 02643

Diproduksi oleh Junaidi (httpjunaidichaniagowordpresscom) 2010 Page 4

Tabel r untuk df = 151 - 200

df = (N-2)

Tingkat signifikansi untuk uji satu arah

005 0025 001 0005 00005

Tingkat signifikansi untuk uji dua arah

01 005 002 001 0001

151 01335 01587 01879 02077 02635

152 01330 01582 01873 02070 02626

153 01326 01577 01867 02063 02618

154 01322 01572 01861 02057 02610

155 01318 01567 01855 02050 02602

156 01313 01562 01849 02044 02593

157 01309 01557 01844 02037 02585

158 01305 01552 01838 02031 02578

159 01301 01547 01832 02025 02570

160 01297 01543 01826 02019 02562

161 01293 01538 01821 02012 02554

162 01289 01533 01815 02006 02546

163 01285 01528 01810 02000 02539

164 01281 01524 01804 01994 02531

165 01277 01519 01799 01988 02524

166 01273 01515 01794 01982 02517

167 01270 01510 01788 01976 02509

168 01266 01506 01783 01971 02502

169 01262 01501 01778 01965 02495

170 01258 01497 01773 01959 02488

171 01255 01493 01768 01954 02481

172 01251 01488 01762 01948 02473

173 01247 01484 01757 01942 02467

174 01244 01480 01752 01937 02460

175 01240 01476 01747 01932 02453

176 01237 01471 01743 01926 02446

177 01233 01467 01738 01921 02439

178 01230 01463 01733 01915 02433

179 01226 01459 01728 01910 02426

180 01223 01455 01723 01905 02419

181 01220 01451 01719 01900 02413

182 01216 01447 01714 01895 02406

183 01213 01443 01709 01890 02400

184 01210 01439 01705 01884 02394

185 01207 01435 01700 01879 02387

186 01203 01432 01696 01874 02381

187 01200 01428 01691 01869 02375

188 01197 01424 01687 01865 02369

189 01194 01420 01682 01860 02363

190 01191 01417 01678 01855 02357

191 01188 01413 01674 01850 02351

192 01184 01409 01669 01845 02345

193 01181 01406 01665 01841 02339

194 01178 01402 01661 01836 02333

195 01175 01398 01657 01831 02327

196 01172 01395 01652 01827 02321

197 01169 01391 01648 01822 02315

198 01166 01388 01644 01818 02310

199 01164 01384 01640 01813 02304

200 01161 01381 01636 01809 02298

LAMPIRAN 7 DOKUMENTASI

LAMPIRAN

Bentuk-bentuk CSR PG Tjoekir PKBL

Sungai dari PG Tjoekir yang melintasi

rumah warga yang kerap tersumbat

(PBL)

Sungai yang berada tepat di depan PG

Tjoekir dan mengarah ke pemukiman

warga sekitar (PBL)

Jembatan yang di bangun oleh PG

Tjoekir terletak di desa Jatirejo tepat

desa yang terletak di belakang pabrik

Jembatan yang di bangun PG Tjoekir

foto jembatan dari jarak yang lebih jauh

Foto jembatan dari dekat terdapat tanda

bahwa bangunan tersebut di bangun

oleh PG Tjoekir

Parit sungai irigasi sawah yang

diperbaiki PG Tjoekir di daerah

Jatirejo

Sungai yang di perlebar oleh PG

Tjoekir agar sistem drainase lebih

lancar

Sungai yang di perlebar PGTjoekir di

daerah Catak Gayam Kecamatan

Mojowarno

Pemberian sembako rutin 2 kali dalam

setahun

Peneriman Sembako dan gula produksi

PG Tjoekir tersebar secara merata

setiap rumah di desa Jatirejo Kwaron

dan desa Tjoekir

Pengambilan data dengan petani tebu dan karyawan

Dengan manager penanggung jawab

CSR PG Tjoekir bapak Sugeng

Petani tebu besar (lahan luas) bapak

Suwarno (Pensiunan TNI)

Petani tebu besar Bapak Sundusin (yang

memiliki lahan tebu lebih dari 40 hektar )

Bapak Mustafa petani tebu desa

Jatirejo (Petani tebu besar)

Istri dari karyawan PGTjoekir yang

sekaligus memiliki warung di dalam

pabrik

Bapak Suratno (Petani Tebu Besar)

desa Cukir

Istri dari bapak Hendra (Petani tebu) desa

Balongbesuk

Peneliti dengan karyawan PG Tjoekir

yang lebih dari 14 tahun bekerja di

PGTjoekir

LAMPIRAN 8 SURAT IJIN PENELITIAN

LAMPIRAN 9 SURAT BIMBINGAN SKRIPSI

LAMPIRAN 10 BIODATA PENULIS

BIODATA PENULIS

Nanik Yhulliyani NIM 11140150000101 Jurusan

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Konsentrasi

Geografi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Penulis lahir di Kabupaten Jombang Provinsi Jawa Timur

pada 24 Februari 1995 Sekarang ini penulis bertempat

tinggal di Dusun Gempol Kerep RT 012RW 006 Desa Krembangan Kecamatan

Gudo Kabupaten Jombang Provinsi Jawa Timur Penulis merupakan anak

pertama dari 2 bersaudara Ayahanda penulis bernama Suraji dan ibunda penulis

bernama Saroh

Riwayat pendidikan SDN Krembangan 2 pada tahun 2001-2007 MTs

Wahid Hasyim Krembangan pada tahun 2007-2010 dan untuk SMA di SMA A

Wahid Hasyim 4 Gudo pada tahun 2010-2013 Pada tahun 2014 penulis

menempuh pendidikan pada Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta

Skripsi ini penulis perembahkan untuk orangtua tercinta Semoga

penelitian ini dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan dan perkembangan ilmu

pengetahuan

Email ynanik44gmailcom

  • 1 JUDUL
  • KATA PENGANTAR
  • 3 SKRIP BAB 1-5
  • LAMPIRAN1
  • LAMPIRAN 6pdf
    • Halaman Awal
    • df = 1 - 50
    • df = 51 - 100
    • df = 101 - 150
    • df = 151 - 200
Page 9: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t

viii

KATA PENGANTAR

Assalamuaikum wrwb

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

hidayah-Nya kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan penelitian ini

dengan keadaan sehat wal afiat serta memudahkan saya dalam segala urusan

mengenai penelitian ini Shalawat serta salam tidak lupa saya curahkan kepada

junjungan saya Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membimbing umat Islam

dari Zaman Jahiliyah menuju zaman yang terang benderang ini dengan penuh

rahmat serta diiringi oleh perkembangan teknologi yang maju pesat

Penelitian ini berjudul ldquoPengaruh Program CSR (Corporate Social

Responsibility) Pabrik Gula PTPN X Tjoekir Terhadap Tingkat Ekonomi Petani

Tebu Kabupaten Jombang rdquo sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana Pada

Bidang konsentrasi Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahusan Sosial

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

Dalam penulisan laporan penelitian ini penulis sadar bahwa karya ilmiah

ini masih jauh dari kata sempurna karena kesempurnaan hanya milik Allah

semata Penelitian ini tidak akan berhasil tanpa bantuan dan dukungan dari orang

sekitar dan semua pihak baik pertolongan yang tidak nampak maupun

pertolongan yang nampak Karena itulah saya berterimakasih kepada orang-orang

yang telah membantu dan membimbing saya Saya ucapkan banyak terimakasih

kepada

1 Ayah dan ibu yang selalu mendoakan saya dalam suka maupun duka selama

melakukan penelitian dari awal hingga akhir serta dalam segala hal

2 Kepada dosen pembimbing Bapak Dr Sodikin MSi yang selalu mebimbing

saya dengan berkorban waktu dan tenaga Serta membimbing dengan sabar

ketika saya salah dalam mengerjakan penelitian ini dari awal hingga akhir

3 Kepada ibu Neng Sri Nuraeni MPd yang selalu mensupport membimbing

selalu mengingatkan dan mengajak saya untuk selalu semangat dan giat agar

cepat menyelesaikan skripsi ini

ix

4 Kepada Kepala Dr Iwan Purwanto selaku ketua Prodi Ilmu Pengetahuan

Sosial selain itu juga sebagai dosen Pembimbing Akademik yang selalu

mendengarkan keluhan dan permasalahan apapun selam kuliah Atas support

dan doanya sebagai panutan dan motivator dalam hidup saya

5 Kepada Prof Ahmad Thib Raya sebagai dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan selaku Kepala Dekan periode lalu 2014-2019

6 Kepada Ibu Dr Sururin MAg selaku dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta periode 2019-2023

7 Prof Dr Amany Burhanudin Umar Lubis Lc MA sebagai rektor UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta periodee 2019-2023

8 Kepada Ibu Dr Amelia Fauziah selaku Direktur Social Trust Fund UIN Syarif

Hidayatullah yang telah memberi motivasi bimbingan dan dukungan dalam

setiap langkah para volunteer Social Trust Fund

9 Kepada Lembaga dan keluarga besar Social Trust Fund yang selalu

memberikan dukungan dan semangat

10 Kepada Bapak Dr Husni Teja Sukmana ST MSc yang menjadi orang tua

asuh dalam beasiswa OTA (Orang Tua Asuh) di Social Trust Fund

11 Kepada Dr Nuryani MA dan keluarga yang selalu mendukung saya dalam

segala hal selama kuliah di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta

12 Kepada Teman-teman Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial teman-

teman volunteer Social Trust Fund dan teman-teman PPKT yang selalu

memberikan semangat untuk cepat menyelesaikan tugas akhir

Penelitian ini sangat memerlukan kritik dan saran sebagai bahan

pertimbangan untuk memperbaiki karya-karya lain dimasa depan Semoga

penelitian ini bermanfaat bagi masyarakat khususnya pada pembaca

Wassalamualaikum wrwb

Jakarta 25 April 2019

Penulis

Nanik Yhulliyani

x

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI i

LEMBAR PERNYATAAN UJI REFERENSI ii

LEMBAR PERNYATAAN KARYA ILMIAH iii

ABSTRACK iv

ABSTRACT v

KATA PENGANTAR vi

DAFTAR ISI viii

DAFTAR TABEL xi

DAFTAR GAMBAR xiv

DAFTAR LAMPIRAN xv

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang Masalah 1

B Identifikasi Masalah 10

C Pembatasan Masalah 10

D Rumusan Masalah 10

E Tujuan Penelitian 10

F Manfaat Penelitian 10

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 13

A Deskripsi Teoretik 13

1 Industri Gula 13

2 CSR (Corporate Social Responsibility) 29

3 Petani Tebu 39

4 Tingkat Ekonomi 40

B Penelitian yang Relevan 44

C Kerangka Berpikir 47

D Hipotesis 50

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 51

A Lokasi dan Waktu Penelitian 51

xi

1 Lokasi Penelitian 51

2 Waktu Penelitian 52

B Metode Penelitian 52

C Populasi dan Sampel Penelitian 53

1 Populasi 53

2 Sampel 53

D Variabel Penelitian 55

1 Variabel Independen 55

2 Variabel Dependen 55

E Sumber Data 57

1 Data Primer 58

2 Data Sekunder 58

F Teknik Pengumpulan Data 58

1 Kuesioner 58

2 Observasi 59

G Instrumen Penelitian 59

H Teknik Analisis Data 62

1 Uji Kualitas Data 62

a Uji Validitas 62

b Uji Reliabilitas 62

2 Uji Prasyarat Analisis Data 63

a Uji Normalitas 63

b Uji Homogenitas 63

c Uji Linearitas 63

3 Uji Hipotesis Penelitian 64

a Uji T 64

b Uji Koefisien Determinasi 64

c Regresi Linear Sederhana 64

1 Hipotesis Statistik 66

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 67

A Gambaran Umum Pabrik Gula Tjoekir 67

xii

1 Sejarah Pabrik Gula Tjoekir 67

2 Visi dan Misi Pabrik Gula Tjoekir 69

3 Kondisi Fisik Wilayah 70

B Deskripsi Data 72

1 Deskripsi Responden 73

2 Deskripsi Variabel 77

3 Deskripsi Kuesioner 80

C Hasil Observasi 91

D Pengujian Persyaratan Analisis dan Pengujian Hipotesis 93

a Uji Kualitas Data 93

1 Uji Validitas 93

2 Uji Reliabilitas 95

b Uji Persyaratan Analisis 97

1 Uji Normalitas 97

2 Uji Homogenitas 100

3 Uji Linearitas 101

c Pengujian Hipotesis Model Regresi 101

1 Uji T 101

2 Uji Koefisien Determinasi 103

3 Regresi Linier Sederhana 104

E Pembahasan Hasil Penelitian 106

F Keterbatasan Penelitian 110

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 111

A Kesimpulan 111

B Implikasi 112

C Saran 112

DAFTAR PUSTAKA 114

LAMPIRAN

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 11 Jumlah industri besar dan industri sedang yang ada di

Jawa Timurmenurut kabupaten pada tahun 2013-2015 2

Tabel 12 Jumlah pendapatan panen tebu di Kabupaten Jombang 4

Tabel 13 Jumlah keluarga sejahtera di Kabupaten Jombang menurut

kecamatan ` 5

Tabel 21 Kegiatan Corporate Social Responsibility 33

Tabel 22 Pengaturan Tanggung jawab Perusahaan dalam Ketentuan

Peraturan Perundang-undangan dalam Hukum Perusahaan 38

Tabel 23 Penelitian yang Relevan 44

Tabel 31 Waktu Penelitian 52

Tabel 32 Instrumen Penelitian 59

Tabel 33 Pedoman Observasi 61

Tabel 41 Responden berdasarkan Usia 73

Tabel 42 Responden berdasarkan Pendidikan 75

Tabel 43 Responden berdasarkan Tahun Gabung 76

Tabel 44 Skor pernyataan menurut Skala Likert 78

Tabel 45 Hasil frekuensi jawaban responden (Variabel X) 79

Tabel 46 Frekuensi jawaban responden (Variabel Y) 80

Tabel 47 Hasil Observasi 81

Tabel 48 Hasil Uji Validitas Variabel X (CSR) 82

Tabel 49 Hasil Uji Validitas Variabel Y (Tingkat Ekonomi Petani) 91

Tabel 410 Hasil Uji Reliabilitas Variabel X (Corporate Social

Responsibility) 94

Tabel 411 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y (Tingkat Ekonomi Petani)95

Tabel 412 Hasil Uji Asumsi Normalitas 96

Tabel 413 Hasil Uji Asumsi Homogenitas 96

Tabel 414 Hasil Asumsi Uji Linearitas 98

Tabel 415 Hasil Uji T 100

Tabel 416 Koefisien determinasi (R) Variabel X dan Y 101

Tabel 417 Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana 102

xiv

DAFTAR GRAFIK

Grafik 41 Karakteristik Responden berdasarkan Usia 74

Grafik 42 Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan 75

Grafik 43 Responden Berdasarkan Tahun Gabung atau Kerjasama

dengan Pabrik Gula Tjoekir 77

Grafik 44 Tingkat Pengetahuan Petani Tebu terhadap CSR 83

Grafik 45 Penilaian Implementasi Program Kemitraan yang dirasakan

Petani Tebu 84

Grafik 46 Penilaian Petani terhadap Program Bina Lingkungan

Pg Tjoekir 86

Grafik 47 Bentuk Bantuan PG Tjoekir Berupa Pupuk dan Bibit

Tebu 88

Grafik 48 Pekerjaan selain menjadi petani tebu 90

Grafik 49 Pendapatan Petani Tebu Setiap Musim Panen 90

Grafik 410 Uji Normalitas 99

Grafik 411 Uji Normalitas (P-Plot) 99

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 21 Luas jangkauan range dan threshold 21

Gambar 22 Locational triangle dari Weber 22

Gambar 23 Kurva Isodapan dari Weber 23

Gambar 24 Kurva perbedaan sewa tanah sesuai dengan perbedaan jarak

kepasar 26

Gambar 25 Perbedaanan kurva sewa tanah untuk kegiatan berbeda 27

Gambar 26 Diagram cincin dari Von Thunen 27

Gambar 27 Kerangka berpikir untuk penelitian pengaruh CSR Pabrik Gula

Tjoekir terhadap tingkat ekonomi petani tebu di Kecamatan

Kabupaten Jombang 48

Gambar 31 Letak Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang 51

Gambar 41 Lokasi Pabrik Gula Tjoekir 67

Gambar 42 Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Persero 68

Gambar 43 Sungai yang di perbaiki oleh PG Tjoekir 87

Gambar 44 Pembagian Santunan kepada warga sekitar Pabrik

Gula Tjoekir 89

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Uji referensi

Lampiran 2 Instrumen Penelitian

Lampiran 3 Kuesioner penelitian

Lampiran 4 Panduan Observasi

Lampiran 5 Hasil Uji Validitas dan Reliabitas

Lampiran 6 Hasil Analisis Data

Lampiran 7 Dokumentasi

Lampiran 8 Surat Izin Penelitian

Lampiran 9 Surat Bimbingan Skripsi

Lampiran 10 Biodata Penulis

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan negara yang kaya raya akan sumber daya

alam Letak strategis Indonesia di wilayah tropis membuat potensi flora

dan fauna di Indonesia sangat beragam selain itu Indonesia merupakan

negara yang terletak di antara dua samudra dan dua benua yaitu Samudra

Pasifik dan Samudra Hindia serta diapit oleh dua benua yaitu Benua Asia

dan Benua Australia Hal tersebut membuat Indonesia menjadi jalur

perdagangan internasioanal karena berada pada garis silang dari jalur darat

dan laut Selain menjadi jalur perdagangan dunia Indonesia juga dijuluki

sebagai negara maritim (negara kepulauan) Sumber daya alam Indonesia

sangat melimpah baik itu sumber daya alam yang ada di darat maupun

yang ada di laut Pada bidang kelautan sumber daya alam Indonesia

diantaranya terdapat sumber daya terumbu karang ikan dengan beragam

spesies bahkan setengah dari spesies ikan di dunia ada pada laut Indonesia

Selain biota laut Indonesia juga memiliki garis pantai yang panjang

dengan berbagai macam pemandangan yang indah dan menjadikannya

tempat wisata Bahkan sebagian pendapatan negara juga berasal dari

bidang pariwisata salah satunya yaitu objek wisata pantai

Pada bidang pertambangan Indonesia juga sangat melimpah

diantaranya terdapat pertambangan timah tembaga minyak bumi batu

bara nikel dan yang paling dikenal dunia adalah pertambangan emas atau

logam mulia yang merupakan tambang emas terbesar di dunia yaitu

Freeport yang berada di Papua Selain bidang tambang sumber daya alam

Indonesia lainnya yaitu bidang perhutanan perkebunan perikanan

peternakan tanaman pangan perindustrian dan pariwisata Diantara

seluruh sumber daya alam Indonesia yang kini sangat membantu

pertumbuhan APBN Indonesia adalah pada bidang industri dan bidang

pariwisata Pada bidang pariwisata Indonesia termasuk negara yang

2

sangat banyak tempat-tempat wisata baik itu wisata alam maupun wisata

budaya Pada bidang perindustrian di Indonesia semakin berkembang dari

tahun ke tahun Pada tahun 1995 secara nasional tercatat 165 daerah

kawasan industri dengan luas sekitar 53449 Ha dan pada tahun 2000

meningkat menjadi 203 kawasan indutri dengan luas sekitar 66771 Ha

yang terbesar di 20 provinsi di Indonesia1

Salah satunya wilayah di

Indonesia yang merupakan kawasan industri besar adalah Jawa Timur

perindustriannya berkembang pesatSeperti yang disajikan pada Tabel 11

Tabel 11 Jumlah industri besar dan industri sedang yang ada di

Jawa Timur menurut kabupaten pada tahun 2013-2015

No Kabupaten Tahun

2013 2014 2015

1 Pacitan 14 15 17

2 Ponorogo 28 28 34

3 Trenggalek 45 45 46

4 Tulungagung 190 182 188

5 Blitar 65 70 81

6 Kediri 109 121 122

7 Malang 232 249 267

8 Lumajang 80 80 85

9 Jember 170 168 176

10 Banyuwangi 278 279 280

11 Bondowoso 73 78 81

12 Situbondo 84 92 97

13 Probolinggo 63 63 64

14 Pasuruan 770 794 811

15 Sidoarjo 946 953 978

16 Mojokerto 213 247 270

17 Jombang 145 155 161

18 Nganjuk 43 43 45

19 Madiun 19 21 24

20 Magetan 28 37 37

21 Ngawi 31 31 27

22 Bojonegoro 78 81 88

1Ahmad Erani Yustika dkk Tapak Pengembangan Industri NasionalBogorPenerbit PTPenerbit

IPB Press2014 cetakan ke 1 hal 39-41

3

23 Tuban 205 196 199

24 Lamongan 142 144 150

25 Gresik 562 599 603

26 Bangkalan 19 20 20

27 Sampang 21 22 25

28 Pamekasan 67 74 75

29 Sumenep 55 71 78

Jawa timur 6226 6473 6672

Sumber Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur

Berdasarkan Tabel 11 dapat dianalisis bahwa perindustrian di

wilayah Jawa Timur mengalami peningkatan Dari tahun 2013 dengan

jumlah 6226 dan meningkat setiap tahunnya dari data BPS mengatakan

pada tahun 2015 jumlahnya mencapai 66722 Perindustrian merupakan

salah satu lapangan usaha yang paling banyak berkontribusi terhadap

Produk Domestik Bruto (PDB) negara bahkan mencapai 2359 dari

keseluruhan lapangan usaha yang terdapat di Indonesia Lain halnya

dengan pengembangan industri di wilayah Kabupaten Jombang salah satu

kabupaten yang berada di Jawa Timur perindustrian di Kabupaten

Jombang kini semakin berkembang sebagian diantaranya terdapat industri

batik khas Jombang industri rokok Sampoerna industri sepatu dan

industri perkebunan khususnya industri pengolahan tebu menjadi gula

pasir dimana terdapat dua pabrik gula besar di Jombang yaitu Pabrik Gula

Tjoekir dan Pabrik Gula Jombang Baru di buktikan dengan sebagian besar

wilayah pertanian di Jombang adalah Tebu Perindustrian di Jombang

sebesar 3 dari seluruh industri yang ada di Jawa Timur peringkat

tertinggi sebesar 19 untuk Kabupaten Sidoarjo dan peringkat terendah

pada Kabupaten Pacitan yaitu 0

Selain Industri pertumbuhan penduduk di kabupaten Jombang dari

tahun 2011-2015 meningkat terus menerus dari tahun ke tahun Menurut

BPS kabupaten Jombang peningkatan pertumbuhan penduduk tahun 2011

adalah 1212882 jiwa dan pada tahun 2015 terdapat peningkatan menjadi

2 Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur tahun 2015 (Jumlah Perusahaan Industri Besar dan

Sedang di Jawa Timur menurut KabupatenKota tahun 2013-2015)

Tabel 11 Lanjutan

4

1240985 jiwa Sedangkan penduduk pada kecamatan Diwek yang

merupakan salah salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Jombang

pada tahun 2011 sebanyak 101981 orang dan pada tahun 2015 meningkat

menjadi 104847 jiwa Dari jumlah keluarga secara keseluruhan 42783

keluarga dan yang termasuk keluarga pra sejahtera (tergolong kurang

mampu) sebanyak 3379 keluarga Luas tanah menurut penggunaannya

pada kecamatan Diwek adalah 336 dari seluruh tanah di kecamatan

Diwek digunakan sebagai pemukiman perumahan 039 adalah kawasan

industri 6055 adalah sawah 183 adalah tegalan 000 hutan jadi di

daerah Kecamatan Diwek tidak terdapat hutan 025 adalah kolam dan

363 lain-lain3 Jadi bisa diprediksi bahwa sebagian besar penduduk

bermata pencaharian sebagai petani tebu atau buruh tani lainnya Dapat

dilihat pada tabel 12 produksi industri perhutanan dan perkebunan di

Kabupaten jombang bahwa produksi tebu cukup tinggi bahkan sebagian

besar yang mengusai industri perkebunan adalah tebu seperti yang

disajikan pada Tabel 12

Tabel 12 Jumlah pendapatan panen tebu di Kabupaten Jombang4

No Kecamatan

Subdistrict

TebuSugar Cane

Luas Panen

(Ha)

Produksi (Ton) Produktivitas

(TonHa)

1 Perak 354 30560 86

2 Gudo 762 66691 88

3 Diwek 1730 147419 85

4 Ngoro 1622 140141 86

5 Mojowarno 805 64038 80

6 Bareng 1207 94221 78

7 Wonosalam 427 32924 77

8 Mojoagung 1139 99780 88

9 Sumobito 205 16791 82

3 Badan Pusat Statistik KabupatenJombang (Jumlah Keluarga Menurut Kriteria di Kabupaten

Jombang) tahun 2016 4Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten

Jombang

5

10 Jogoroto 702 59836 85

11 Peterongan 502 45049 90

12 Jombang 195 14972 77

13 Megaluh 19762 1481 79

14 Tembelang 101 8068 80

15 Kesamben 701 55666 79

16 Kudu 571 48453 85

17 Ngusikan 26 1901 72

18 Ploso 428 36803 78

19 Kabuh 86 6765 78

20 Plandaan 172 13609 79

21 Bandar Kedung

Mulyo

128 10628 80

Sumber Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang Jawa Timur

Berdasarkan Tabel 12 Kecamatan Diwek adalah wilayah paling

luas untuk panen tebu Sebagian masyarakat memiliki perekonomian yang

tinggi hal ini dapat dilihat dari data jumlah penduduk yang sejahtera lebih

banyak dibandingkan yang belum sejahtera di Kecamatan Diwek Seperti

yang terlihat pada Tabel 13

Tabel 13 Jumlah keluarga sejahtera di Kabupaten Jombang

menurut kecamatan5

No Kecamatan Pra

Sejahtera

Sejahtera Jumlah

1 Bandar Kedung Mulyo 2326 17971 20297

2 Perak 1573 20533 22106

3 Gudo 1280 20679 21959

4 Diwek 3379 39404 42783

5 Ngoro 4362 28229 32591

6 Mojowarno 5419 32889 38308

Sumber Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang

5 Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang (Jumlah keluarga sejahtera di Kabupaten Jombang)

Tabel 12 Lanjutan

6

Menurut data yang di dapat masyarakat yang kurang sejahtera di

kecamatan Diwek kisaran 3379 jiwa sedangkan yang sudah sejahtera

sebesar 39404 jiwa Hal ini dapat dianalisis bahwa mayoritas penduduk

kecamatan Diwek khususnya petani tebu sudah sejahtera6 Rata-rata petani

tebu yang memiliki kontrak kerjasama dengan PG Tjoekir merupakan

masyarakat yang tergolong mampu dan sejahtera karena untuk menjalin

kerjasama dengan PG Tjoekir syaratnya adalah dengan memiliki lahan

tebu seluas minimal 2 hektar per orangnya Hanya sebagian kecil

masyarakat petani tebu yang memiliki ekonomi menengah ke bawah7

Jadi tidak heran apabila di Jombang yang merupakan kota kecil

tetapi penghasil tebu terbanyak dibandingkan dengan wilayah sekitarnya

dengan sebagian besar lahan yang ditanami tebu selain itu juga di

Kabupaten Jombang juga terdapat 2 perusahaan Industri Tebu yaitu Pabrik

Gula Tjoekir PTPN X dan Pabrik Gula Jombang Baru Pabrik Gula

Tjoekir yang terletak di Kecamatan Diwek khususnya di desa Tjoekir

Letak Pabrik Tjoekir yang sangat strategis tepat di depan Pondok

Pesantren Tebu Ireng yang di bangun oleh Hasyim Asyrsquoari serta terlekatak

di jalur antara kota Pabrik Gula Tjoekir di bangun sejak abad ke 18 oleh

Belanda dan sampai sekarang masih beroperasi Pabrik gula Tjoekir

merupakan pabrik dimana para warga setempat dan sekitarnya mencari

nafkah sebagai karyawan pabrik petani pemasok tebu dan buruh tani

Untuk menjaga kelancaran dan kemajuan usaha Industri ini pabrik

tersebut mengadakan kerjasama dengan masyarakat setempat dengan

mengimplementasikan program tanggung jawab perusahaan yaitu program

CSR (Corporate Social Responsibility) dari PG Tjoekir untuk masyarakat

sekitar wilayah pabrik termasuk karyawan pabrik dan petani tebu

Masyarakat sekitarpun sudah terbiasa dengan seluruh aktivitas pabrik baik

itu yang menciptakan kebisingan maupun tidak

6 Sumber BPS Kabupaten Jombang (JumlahKeluargaSejahtera di KabupatenJombang menurut

kecamatan Tahun 2016) 7

Wawancara dengan Bapak Suwandi warga sekitar PG Tjoekir yang merupakan mantan

karyawan PG Tjoekir

7

CSR (Corporate Social Responsibility) merupakan sebuah

tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat di sekitar

perusahaan tersebut Hal itu dilakukan untuk mensejahterakan masyarakat

sekitar dengan adanya perusahaan tersebut sehingga terciptalah suasana

aman nyaman untuk kedua pihak sehingga aktivitas pabrik lancar tanpa

adanya gangguan dari pihak manapun Masyarakatpun dapat mendukung

dan berkontribusi dalam aktivitas perusahaan tersebut Saat ini dunia usaha

tidak lagi hanya memperhatikan catatan keuangan perusahaan semata

(single bottom line) melainkan juga aspek sosial dan lingkungan yang

biasa disebut triple bottom line Sinergis dari tiga elemen ini merupakan

kunci dari konsep pembangunan berkelanjutan (sustainable development)

Seiring dengan itu berbagai kalangan swasta pemerintah organisasi

masyarakat dan dunia pendidikan berupaya merumuskan dan

mempromosikan tanggung jawab sosial sektor usaha dalam hubungannya

dengan masyarakat dan lingkungan8

Konsep dari CSR sendiri menurut The World Business Council for

Sustainable Development yaitu CSR haruslah berkomitmen terus menerus

bekelanjutan untuk memberikan kontribusi bagi perkembangan ekonomi

sambil meningkatkan kualitas hidup para pekerja dan keluarganya juga

bagi komunitas lokal dan masyarakat pada umumnya Hal ini untuk efek

jangka panjang dan bukan dilakukan hanya cukup sekali saja tapi

berkelanjutan9 Namun pada PG Tjoekir masyarakat cukup mendukung

kebijakan dari pabrik gula tersebut hanya para petani tebu yang sebagian

memiliki masalah yaitu bingung harus menjual tebu mereka ke pabrik

mana karena tebu yang dihasilkan memang banyak yang berkualitas

bagus tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa banyak juga tebu yang

kualitasnya rendah dan dijual ke pabrik pun juga akan turun harganya dari

8

Abdul KoharIrwanto amp Angga Prabowo Kajian Efektivitas Program Corporate Social

Responsibility (CSR) Yayasan Unilever IndonesiaE-Journal Departemen Manajemen Fakultas

Ekonomi dan Manajemen IPB2008 hal 99 9

Muhammad SubhiImplementasi Corporate Social Responsibility PT Pertamina

(Persero)SkripsiProgram Studi Kesejahteraan MasyarakatUIN Syarif Hidayatullah2011 hal18

8

harga normal Selain itu perdagangan gula juga sangat ketat

persaingannya apalagi sekarang sudah ada perdagangan bebas seperti

MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) ini berdampak kepada para petani

tebu yang mana persaingan perdagangan gula semakin meluas dengan gula

rafinasi (gula impor)

Merupakan hukum alam manusia memenuhi kebutuhannya melalui

pemanfaatan alam sekitarnyaSerta selalu berhubungan dan berinteraksi

dengan makhluk lainnya hal itu mengakibatkan adanya kerjasama antara

satu dengan yang lain Hal tersebut sesuai dengan ayat Al Qurrsquoan Surat

yaitu Surah Al Qhasash ayat 77 sebagai berikut

رة خ ل ا ر ا د ل ا له ل ا ك ا ت آ ا م ي ف غ ت ب س وا ن ت ول

ا ي ن د ل ا ن م ك ب ي ص ك ن ي ل إ له ل ا ن س ح أ ا م ن ك س ح وأ

لرض ا ف د ا س ف ل ا غ ب ت ب ول ي ل له ل ا ن إ

ن ي د س ف م ل اArtinya

Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu

(kebahagiaan) negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan

bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada

orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu dan

janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi Sesungguhnya Allah

tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan10

Kandungan ayat di atas adalah Allah bahwa manusia hidup

janganlah hanya memikirkan hidup di dunia melainkan juga harus

memikirkan kehidupan yang akan datang yaitu akhirat yang kelak menjadi

10

Al Qurrsquoan Surah AlQashashayat 77

9

dunia yang sejati bagi umat manusia dan mewajibkan kepada kaum

muslimin untuk saling berhubungan satu sama lain dari suatu kerjasama

seperti halnya CSR sebuah pabrik CSR sebuah perusahaan merupakan

wujud adanya kerjasama antara perusahaan dengan masyarakat setempat

agar terjalin hubungan baik antara kedua pihak Menurut penelitian Dwi

Riska Nihayah mengenai program tanggung jawab perusahaan atau CSR

pada PG Tjoekir Diwek Jombang kepada masyarakat setempat dengan

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) Program CSR dibagi

menjadi dua program yaitu Program Kemitraan merupakan program yang

bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kegiatan usaha kecil untuk

menjadi tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan dana dari laba

perusahaan sementara yang kedua yaitu Program Bina Lingkungan

dimana terdapat 3 program bantuan antara lainnya yaitu bantuan

pendidikan dan pelatihan bantuan pengembangan prasarana dan sarana

umum serta bantuan sosial kemasyarakatan dalam rangka mengentaskan

kemiskinan Program Bina Lingkungan merupakan program

pemberdayaan kondisi sosial masyarakat di wilayah PG Tjoekir Jombang

melalui pemanfaatan dana dari laba perusahaan11

Implementasi dari program CSR tersebut terdapat program yang

berjalan lancar dan adapula program CSR yang kurang lancar hal ini dapat

terjadi diakibatkan oleh masalah input output dari laba perusahaan pabrik

tersebut Hal ini membuat para petani baik petani tebu maupun petani yang

lain juga kurang lancar Berdasarkan data dari BPS terdapat presentasi

penggunaan lahan di Kecamatan Diwek hal ini dapat disimpulkan bahwa

penduduk mayoritas adalah petani Dengan adanya program CSR yang

dilaksanakan oleh PG TJoekir PTPN X Jombang tersebut Penelitian ini

mengetahui bagaimana pengaruh program CSR terhadap perekonomian

petani tebu dan karyawan di daerah sekitar pabrik tersebut Maka tertarik

11

Dwi Riska Nihayah Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) Pada Pabrik Gula

Tjoekir Jombang Thesis Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum2017

10

untuk melakukan penelitian dengan judul ldquoPengaruh CSR (Corporate

Social Responsibility) Terhadap Perekonomian Petani Tebu dan Karyawan

Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombangrdquo

B Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah ditulis maka identifikasi

masalahnya sebagai berikut

1 Kurangnya efisiensi dan dana bantuan pembudidayaan tebu yang

membuat kualitas tebu rendah

2 Kurang maksimalnya pendapatan petani tebu karena persaingan

perdagangan gula

3 Kurang maksimalnya implementasi program CSR pada petani tebu

mengakibatkan kerugian pada penjualan produksi tebu

C Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang dikemukakan maka

masalah yang akan dikaji dan dibahas dalam penelitian ini Sehingga

membatasi penelitian ini hanya mengkaji Pengaruh CSR (Corporate

Social Responsibility) Terhadap Perekonomian Petani Tebu dan Karyawan

Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang

D Rumusan Masalah

Beradasarkan latar belakang yang sudah diuraikan maka

pertanyaan penelitian ini adalah Bagaimana Pengaruh CSR (Corporate

Social Responsibility) Terhadap Perekonomian Petani Tebu dan Karyawan

Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang

E Tujuan Penelitian

Berdasarkan pertanyaan penelitian maka penelitian ini memilki

tujuan untuk mengetahui Pengaruh CSR (Corporate Social Responsibility)

Terhadap Perekonomian Petani Tebu dan Karyawan Pabrik Gula Tjoekir

PTPN X Kabupaten Jombang

F Manfaat Penelitian

1 Manfaat Teoretis

Bagi Bidang Pendidikan

11

Dengan adanya penelitian ini penulis berharap penelitian

bermanfaat sebagai referensi dan sumbangan pemikiran untuk

penelitian selanjutnya yang masih dalam ruang lingkup yang sama

dengan Corporate Social Resposibility

2 Manfaat Secara Praktis

a Bagi Penulis

Penelitian ini dapat menambah wawasan penulis serta

pengalaman selama penelitian serta merealisasikan ilmu yang telah

diterima di kelas selama perkuliahan

b Bagi Bidang Pendidikan

Dengan adanya penelitian ini penulis berharap penelitian

bermanfaat di bidang pendidikan khususnya sebagai referensi

untuk mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS UIN Jakarta yang masih

dalam ruang lingkup yang sama tentang Program CSR (Corporate

Social Responsibility) dan bagi SMA kelas XII pada materi

pembelajaran mengenai industri dan lokasi industri

c Bagi Pemerintah Kabupaten Jombang

Dengan penelitian ini penulis berharap penelitian ini

bermanfaat bagi pemerintah kabupaten Jombang sebagai bahan

pertimbangan baik dalam pengambilan keputusan dalam sebuah

kebijakan maupun pada evaluasi terhadap kesejahteraan

masyarakat setempat

d Bagi Pabrik Gula Tjoekir

Dengan adanya penelitian ini Pabrik Tjoekir dapat dapat

mengevaluasi pelaksanaan mengenai program-program CSR

pabrik serta mengetahui bagaimana persepsi para petani tebu

tentang program tersebut

e Bagi masyarakat Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang

Dengan penelitian ini diharapkan masyarakat mampu bersikap

dalam menghadapi masalah sebagai petani tebu dan masyarakat

umum yang berada di Kecamatan Diwek dalam mengambil

12

keputusan kerjasama dalam kemitraan dengan pabrik yang akan

mengirim pasokan tebu tersebut sebagai bahan baku gula Dengan

adanya penelitian ini masyarakat juga bisa membuat perbandingan

program CSR dan mengetahui seberapa besar pengaruh terhadap

tingkat ekonomi keluarga atau tidak terdapat pengaruh untuk

ekonomi keluarganya

13

BAB II

KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A Deskripsi Teoretik

Pada bagian ini deskripsi teoretik di gunakan untuk menjelaskan suatu realitas

yang terdapat keterkaitan yang nantinya akan membentuk sebuah konsep gagasan

yang dihubungkan dengan sebuah teori yang telah ada dan mengakibatkan adanya

keterkaitan antara apa yang dikaji oleh penulis dengan teori-teori yang sudah ada

sehingga menghasilkan sesuatu gagasan baru dengan adanya sebuah penelitian

1 Industri Gula

a Pengertian Industri

Pada Peraturan Pemerintah No24 Tahun 2009 tentang Kawasan

Industri bahwa arti dari industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah

bahan mentah bahan baku baran setengah jadi dan barang jadi menjadi

barang yang memiliki nilai guna yang tinggi termasuk kegiatan rancang

bangun dan rekayasa industri12

Secara umum industri merupakan

kegiatan ekonomi yang dimana didalamnya terapat kegiatan mengolah

bahan baku menjadi bahan setengah jadi dan bahan setengah jadi menjadi

bahan jadi yang siap pakai kebanyakkan orang mengartikan industri itu

identik dengan pabrik dan kegiatan mengolah untuk hasil produksi

elektronik maupun produksi tekstil Tujuan dari adanya sebuah industri

adalah untuk memenuhi kebutuhan mulai dari kebutuhan pokok hingga

kebutuhan tersier dan lebih tepatnya didirikannya sebuah industri di

dalam bisnis bertujuan untuk memperoleh keuntungan pasar yang

sebesar-besarnya

Dalam mendirikan sebuah industri pemilihan lokasi merupakan hal

yang sangat penting letak lokasi antara jenis industri yang satu dengan

industri jenis lainnya memiliki pandangan dan pertimbangan yang

12

Mela Widya KumalasariFaktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Pemilihan Lokasi Industri

Manufaktur Skala Besar dan Sedang (Studi Kasus Kecamatan Jaten dan Kecamatan Gondangrejo

Kabupaten Karanganyar)(Universitas Sebelas Maret SkripsiTahun 2012) hal13

14

berbeda-beda baik itu dari sudut perusahaan maupun dari kebijakan

pemerintah Terdapat pemilihan lokasi yang dikarenakan dekat dengan

tempat pengambilan bahan baku misalnya industri semen yang

kebanyakkan letaknya tidak jauh dari lokasi bahan baku yaitu gunung

kapur kemudian lokasi industri yang dekat dengan pasarpun juga seperti

tekstil contohnya di Solo industri batik Solo yang terletak dekat dengan

pasar adapula industri yang didirikan lokasinya dipilih pada daerah yang

terdapat upah tenaga kerja yang murah daerah yang memiliki UMR yang

rendah seperti mendirikan pabrik di Papua dan di Surabaya sangat jauh

berbeda kalau di Papua upah pekerja mahal sedangkan di Surabaya upah

pekerja masih relatif rendah Jadi lebih menguntungkan mendirikan

industri di Surabaya13

b Jenis-jenis Industri

Sektor Industri Manufaktur dapat digolongkan menjadi 24 jenis

industri menurut KBLI 2009 (Klasifikasi Lapangan Usaha Indonesia

tahun 2009) kemudian dari 24 jenis industri tersebut dapat

dikelompokkan menjadi 4 kelompok besar industri dari Dinas

Perindustrian Perdagangan dan Koperasi sebagai berikut

1 Industri logam mulia mesin dan elekronika yaitu industri logam

dasar industri barang logam kecuali mesin dan peralatannya industri

komputer barang elektronik dan optik industri peralatan listrik

industri mesin dan perlengkapan industri kendaraan bermotor trailer

dan semi trailer industri alat angkutan lainnya jasa repasrasi dan

pemasangan mesin dan peralatan14

2 Industri kimia dan kertas yaitu industri kertas dan barang dari kertas

industri percetakan dan reproduksi media rekaman industri produk

dari batu bara dan pengilangan minyak bumi industri bahan kimia dan

13

Muhammad TeguhEkonomi Industri(JakartaRaja Grafindo Persada2010) cetakan ke-1 hal

231 14

Mela Widya KumalasariFaktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Pemilihan Lokasi Industri

Manufaktur Skala Besar dan Sedang (Studi Kasus Kecamatan Jaten dan Kecamatan

Gondangrejo Kabupaten karanganyar)(SoloUniversitas Sebelas Maret2012)SkripsiProdi

Perencanaan Wilayah dan Kota jurusan Arsitektur Fakultas Teknik hal 14

15

barang dari bahan kimia industri farmasi produk obat dan jamu

industri karet dan plastik industri barang galian bukan logam15

3 Industri tekstil dan aneka yaitu industri makanan industri minuman

industri pengolahan tembakau industri ekstil industri pakaian jadi

industri kulit barang dari kulit dan alas kaki industri pengolahan

lainnya16

4 Industri agro dan hasil hutan yaitu industri kayu barang dari kayu

dan gabus (tidak termasuk furniture dan barang anyaman

bamburotan sejenisnya) industri furniture17

Berdasarkan skalanya industri dibagi menjadi 2 klasifikasi besar yaitu

industri skala besar dan industri skala menengah menurut Departemen

Tenaga Kerja yaitu

a Industri besar dengan jumlah tenaga kerja lebih dari 100 orang pekerja

b Industri menengah dengan tenaga kerja 20-99 orang pekerja18

Industri besar dan menengah kebanyakkan didirikan pada tempat-

tempat tertentu lain halnya dengan industri rumah tangga yang menyebaar

dimana-mana dan relatif jumlah pekerja lebih sedikit kurang dari 20 orang

pekerja Sebuah industri selalu memiliki faktor-faktor yang mempengaruhi

pemilihan lokasi industri yang dapat menghambat dan dapat mendorong

kegiatan industri Pengusaha bertaraf internasional pada umumnya

memilih lokasi yang memiliki potensi pasar yang seluas mungkin Bahkan

untuk mendirikan sebuah perusahaan seseorang akan memilih negara

mana yang miliki lokasi strategis dan paling menguntungkan faktor yang

dipertimbangkan antara lain adalah upah buruh jaminan keamanan

fasilitas penunjang daya serap pasar lokal maupun interlokal dan

aksesibilitas dari tempat produksi ke wilayah pemasarannya Faktor lain

yang perlu dipertimbangkan adalah faktor geografi seperti keadan alam

cuaca iklim topografi tanah sumber bahan baku yang berasal dari alam

15

Ibid 16

Ibid 17

Ibid 18

Ibid h 8

16

jumlah penduduk serta ketersediaan energi dan sumber daya lainnya

seperti air energi tenaga angin dan lain-lain19

Menurut Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang bahwa industri

dibagi menjadi 4 kelompok yaitu

a Industri besar (banyaknya tenaga kerja 100 orang atau lebih)

b Industri sedang (banyaknya tenaga kerja 20-99 orang)

c Industri kecil (banyaknya tenaga kerja 5-19 orang)

d Industri rumah tangga (banyaknya tenaga kerja 1-4 orang)

Pengelompokkan industri ini tidak didasarkan pada besarnya modal

perusahaan atau perusahaan tersebut pada proses produksi menggunakan

tenaga manusia ataupun tenaga mesin tetapi berdasarkan tenaga kerja20

c Lokasi Industri

Ada beberapa pendapat dari para ahli yang berasal dari Jerman

mengenai penempatan lokasi industri yang biasa disebut dengan teori

lokasi industri Sebelum membahas mengenai teori lokasi terlebih dahulu

dibahas mengenai arti lokasi di sini arti lokasi merupakan ruang baik itu

ruangantempat yang berada di permukaam bumi maupun di bawah

permukaan bumi selama manusia dapat menjangkaunya itu merupakan

lokasi Setelah mengetahui pengertian dari lokasi terdapat kajian

mengenai teori lokasi yang dimaksud dengan teori lokasi adalah ilmu

yang menyelidiki tata ruang kegiatan ekonomi bisa disebut juga alokasi

geografis dari sumber-sumber yang langka secara hubungan dan

pengaruhnya dengan lokasi dari berbagai kegiatan industri berbagai

macam usaha baik itu usaha ekonomi maupun sosial Dengan adanya teori

lokasi segala pembangunan seperti membangun perumahanpemukiman

daerah industri pasar tempat ibadah lahan persawahan kebun

pertambangan sekolah itu dapat dihitung keterjangkauan (jarak antara

tempat satu dengan yang serta serta waktu tempuh untuk menuju lokasi

19

Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet

ke-6 hal150 20

Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang yang diunduh pada Rabu 7 November 2018 pukul

0321 WIB

17

tujuan) sehingga dalam pembangunan industri dapat diperkirakan

terjangkau tidaknya terhadap masyarakat karena semakin jauh pasar dari

pemukiman maka semakin turun minat masyarakat untuk belanja di pasar

begitupun sebaliknya semakin terjangkaunya jarak antara pemukiman

warga dengan pasar maka semakin tinggi pula minat warga yang ingin

belanja di pasar Dari segi perusahaan industripun juga

mempertimbangkan jarak tempuh serta mengambil letak strategis dalam

memilih sebuah lokasi industri yang dekat dengan bahan baku dan dekat

dengan pasar karena akan berpengaruh pada biaya angkut Baik biaya

angkut dari sumber bahan baku dengan lokasi industri pengolahan

maupun biaya angkut dari industri pengolahan ke pasar21

Pada penentuan

lokasi industri terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi diantaranya

sebagai berikut

1 Factor Endowment meliputi yang pertama yaitu sumber daya alam

(SDA) dan energi (baik yang terdapat di permukaan bumi maupun di

dalam bumi dan apapun yang terkandung di dalamnya) yang kedua

yaitu sumber daya manusia (SDM) dan Modal Setiap wilayah

memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda-beda ada wilayah

yang sumber daya alamnya melimpah tetapi tingkat ekonominya

lemah ada pula wilayah yang tingkat ekonominya tinggi tetapi sumber

daya alamnya kurang22

2 Sumber daya manusia dalam hal ini sumber daya manusia

dikelompokkan menurut jenis keahlian yang dimilikinya Jenis

keahlian atau skill tiap orang berbeda-beda bahkan dalam hal industri

dapat dipengaruhi sebuah wilayah dan budaya dari wilayah tersebut

Seperti industri aksesoris rumah tangga dan kerajinan tangan dari

kayu kebanyakkan ditemui di daerah Yogyakarta dengan wilayah

yang kaya budaya dan salah satu budaya itu ada kerajinan tangan dari

kayu seperti halnya juga di Solo yang terkenal dengan batik Solo

21

Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet

ke-6 hal122 22

Ibid

18

bahkan sebagian besar industri di wilayah Solo adalah membatik

Membatik membutuhkan keahlian khusus dan mayoritas penduduk

juga memiliki keahlian yang sama yaitu membatik Di daerah

Yogyakarta pun juga begitu karena mayoritas penduduk ahli dalam

kerajinan tangan dari kayu maka industri yang meluas yaitu industri

kayu (patung binatang hiasan dinding topeng pigura alat dapur

seperti nampan saringan sutil dan lainnya)23

3 Modal dapat dibagi menjadi dua yaitu modal fisik dan modal

nonfisik Modal fisik artinya modal yang digunakan dalam proses

produksi seperti tanah untuk lokasi industri serta bangunan mesin-

mesin dan alat-alat produksi kendaraan dan uang Modal yang

nonfisik bisa berupa saham perusahaan dan jasa Modal juga

berpengaruh pada pemilihan lokasi industri karena lokasi industri bisa

dimana saja asalkan modal yang di miliki besar untuk pengembangan

industri tersebut24

4 Pasar dan harga pengaruh terhadap penentuan lokasi salah satunya

adalah pasar dan harga karena industri tidak akan berkembang tanpa

adanya pasar serta jarak dan biaya angkut dari industri ke pasar juga

berpengaruh pada keuntungan sebuah perusahaan industri Harga juga

sangat berpengaruh pada penentuan lokasi industri karena apabila

lokasi industri jaraknya jauh dengan pasar maka harga bahan output

yang dijual akan lebih tinggi dari harga pasar karena biaya angkut

yang tinggi menyebabkan harga jual naik apabila harga jual naik

maka minat beli masyarakat akan menurn dan ini menyebabkan

kerugian perusahaan25

5 Kebijakan pemerintah untuk penentuan lokasi industri pemerntah

juga sangat mempengaruhi terhadap lokasi dimana seharunya lokasi

industri terbut didirikan Keputusan pemerintah adalah hal yang tidak

23

Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet

ke-6 hal122 24

Ibid 25

Ibid

19

bisa diganggu gugat oleh pihak perusahaan dalam penentuan wilayah

industri apabila pemerintah sudah memutuskan kebijakan

pembangunan wilayah industri di lokasi A maka mau tidak mau

pembangunan industri haru di lokasi A dan apabila pemerintah

mengeluarkan kebijakkan kawasan industri harus dibangun di wilayah

B maka pembangunan industri harus di wilayah B Kebijakkan

tersebut ditentukan dan diterapkan oleh pemerintah serta tidak

berpihak pada kepentingan produsen dan konsumen26

d Teori Lokasi menurut para ahli

Penentuan lokasi industri terdapat beberapa teori dari para ahli

diantaranya ada Teori Lokasi Walter Christaller Teori Lokasi Johann

Henrich Von Thunen Teori Lokasi Alfred Weber Teori Lokasi August

Losch Berikut teori lokasi dari para tokoh ahli beserta penjelasannya

yang terdapat dalam buku yang berjudul ldquoEkonomi Regional Teori dan

Aplikasirdquo oleh Drs Robinson Tarigan MRP pada tahun 2012

1 Teori Lokasi Walter Christaller

Christaller terkenal dengan pemikirannya yaitu K=3 yang

merupakan suatu sistem geometri Ciri-ciri pengembangan suatu

wilayah menurut Christaller adalah yang pertama wilayahnya adalah

dataran tanpa roman semua adalah datar dan sama Kedua gerakan

dapat di laksanakan ke segala arah (Isotropic Surface) Ketiga

penduduk memiliki daya beli yang sama dan tersebar secara merata

pada seluruh wilayah Ke empat konsumen bertindak rasional sesuai

dengan prinsip minimisasi jarakbiaya Di dalam uraian terdapat

asumsi 1 sampai dengan 3 secara bertahap akan di longgarkan

sehingga kita akan mendekati kondisi pada dunia nyata27

Dalam teori

lokasi ini terdapat istilah Range dan Threshold Range adalah jarak

26

Muhammad TeguhEkonomi Industri(JakartaRaja Grafindo Persada2010) cetakan ke-1 hal

231-243 27

Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet

ke-6 hal124

20

yang harus ditempuh oleh seseorang untuk mendapatan barang yang

dibutuhkan atau disebut juga jangkauan sedangkan threshold adalah

luas pasar minimal Contohnya terdapat satu keluarga yang

menghasilkan komoditi beras yang dijualnya berada pada yang

membutuhkan berdasarkan harga pasar Harga beras itu Rp 10000

per kg misalnya semua warga setempat membutuhkan beras dan

menetapkan anggaran sebesar R 60000 perhari untuk membeli beras

Warga yang rumahnya dekat dengan produsen maka dapat membeli

beras sebanyak 6 kg tiap harinya Tetapi orang yang tinggal lebih jauh

akan mengeluarkan ongkos transportasi misalnya biaya ongkosnya

Rp5000km Maka orang yang tinggal lebih jauh 2km membayar

ongkos sebesar Rp 10000 jadi hanya dapat membeli beras sebanyak

5 kg Begitupun warga yang rumahnya jauh dari produsen radius 4 km

maka dia hanya bisa membeli beras sebanyak 4 kg ini akan terjadi

terus menerus sampai radius 10 km dan hanya dapat membeli 1 kg

dengan perhitungan Rp 60000 - (5000x10) = 10000 hanya dapat

membeli 1 kg beras Dengan demikian luas jaringan pasar apabila

tidak ada produsen beras yang lain maka luas jangkauan pasar (range)

adalah 10 km ke segala arah

Setiap usaha industri atau produksi membutuhkan biaya dan

secara ekonomi biaya dibagi menjadi dua macam yaitu biaya tetap dan

biaya variabel biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tetap tidak

bergantung dengan banyak jumlah produksi atau penjualan contohnya

sewa temapattoko listrik PDAM dan tagihan telepon Sedangkan

biaya variabel adalah biaya yang bisa berubah-ubah kapan saja karena

tergantung dengan jumlah produksi dan jumlah penjualan contohnya

biaya upah pekerja yang lembur upah pekerja borongan dan biaya

membeli bahan baku yang kapan saja bisa naik dan bisa turun

Misalnya saja penjual beras yang mengeluarkan biaya tetap setiap

harinya sebesar Rp100000 dan biaya variabelnya Rp5000 per hari

untuk dijual Berapakah kg beras yang jual per hari agar produsen

21

tidak rugi sehingga dia bisa bertahan sebagai penjual beras Selisih

antara harga jual dengan biaya variabel 10000 - 5000 = 5000 selisih

ini harus bisa menutup biaya tetap Jadi jumlah beras yang harus

terjual adalah 100000 5000 = 20 kg pada penjualan 20 kg beras

maka total penjualan 20 x 10000 = 200000 dan total pengeluaran

adalah 100000 + (20 x 5000) = 200000 pada titik ini penjual berada

pada titik impas (break event point) artinya tidak untung dan tidak

rugi apabila penjual bisa menjual beras lebih dari 20 kg per hari maka

akan mendapatkan untung Hal ini merupakan hubungan antara range

(jangkauan) dan threshold (luas pasar minimal) dan dapat

digambarkan seperti Gambar 2128

Gambar 21 Luas jangkauan range dan threshold

2 Teori Lokasi Alfred Weber

Weber adalah seorang ahli ekonom Jerman tahun 1909

Teori lokasi menurut weber adalah lokasi pemilihan untuk

industri yang didasari pada prinsip minimasi biaya Dimana

lokasi industri dipilih atas dasar biaya transportasi dan tenaga

kerja dijumlahkan dan harus minimum Karena yang dicari pada

sebuah usaha adalah keuntungan jadi biaya pengeluaran harus

seminim mungkin dan keuntungan akan besar Uraian tentang

Weber ini mengikuti uraian yang terdapat dalam buku John

28

Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012)

cetke-6 hal123-127

22

Glasson1974 Ddalam perumusan modelnya Weber bertitik

tolak pada asumsi

1 Unit telaah-an adalah suatu wilayah yaang terisolasi iklim

yang homogenkonsumen terkonsentrasi pada beberapa

pusat konsdisi pasar adalah persaingan sempurna

2 Beberapa SDA seperti air batu bata dan pasir tersedia

dimana-mana dalam jumlah yang memadai

3 Material lainnya seperti bahan bakar mineral dan tambang

tersedia secara sporadis dan hanya terjangkau pada beberapa

tempat terbatas

4 Tenaga kerja tidak menyebar secara merata tapi

berkelompok pada beberapa lokasi dan dengan mobilitas

yang terbatas

Menurut Weber ada 3 faktor yang sangat mempengaruhi

pemilihan lokasi industri yaitu biaya transportasi upah tenaga kerja

dan kekuatan aglomerasi Biaya transportasi merupakan faktor

utama dibandingkan yang lainnya masih bisa dimodifikasi kalau

biaya transportasi itu sesuai dengan jarak biaya angkut bahan baku

dan biaya distribusi hasil produksi

Gambar 22 Locational Triangle dari Weber

23

Pada gambar di atas di misalkan sumber bahan baku yang

lokasinya berbeda yaitu M1 dan M2 dan pasar berada pada arah

yang lain Dengan demikian terdapat 3 arah lokasi sehingga ongkos

angkut termurah adlah pada pertemuan 3 arah tersebut Dari

gambar tersebut terlihat bahwa lokasi optimum terdapat pada titik

lingkaran hitam Untuk menunjukkan apakah lokasi optimum

tersebut lebih dekat ke lokasi dekat dengan bahan baku atau dekat

dengan pasar Weber merumuskan Indeks material (IM) sebagai

berikut

IM =

Apabila IM gt1 perusahaan akan berlokasi dekat dengan

bahan baku dan apabila IM lt 1 maka perusahaan akan berlokasi

dekat dengan pasar Biaya tenaga kerja adalah faktor kedua yang

dapat mempengaruhi lokasi industri Hal ini dapat terjadi apabila

penghematan biaya tenaga kerja per unit produksi lebih besar

daripada tambahan biaya transportasi per unit produksi lebih

besar karena berpindahnya lokasi ke dekat sumber tenaga kerja

Seperti yang disajikan pada Gambar 23

Gambar 23Kurva Isodapan dari Weber

Jika titik T adalah tempat dengan biaya transportasi

minimum maka di luar T tersebut dapat di buat titik ndashtitik dengan

tingkat biaya transportasi yang sama penyimpangannya dari titik T

24

Apabila titik-titik antara satu dan yang lain dihubungkan akan

membentuk lingkaran seperti pada Gambar 23 lingkaran-lingkaran

tersebut menadi tingkat biaya transportasi terendah terletak pada

titik T sedangkan semakin jauh dari titik T maka biaya transportasi

akan semakin mahal Tetapi berbeda dengan biaya tenaga kerja

semakin dekat dengan titik T maka biaya tenaga kerja semakin

tinggi Weber menghubungkan biaya transporatsi minimum dengan

lokasi aglomerasi karena memberikan keuntungan berupa salaing

membutuhkan produk di antara berbagai industri mungkin telah

tersedia fasilitas seperti listrik air perbengkelan dan pemondokan

Fasilitas ini akan menurunkan biaya peroduksi atau kebutuhan

modal karena kalau terpisah jauh mka semua fasilitas harus

dibangun sendiri29

3 Teori Lokasi August Losch

August Losch merupakan tokoh ekonom yang juga berasal dari

Jerman dan menulis buku dalam bahasa Jerman pada tahun 1939

Kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris tahun 1954

dengan judul The Economics of Location Losch mengatakan

bahwa lokasi penjual sangat berpengaruh terhadap jumlah

konsumen yang dapat digarapnya makin jauh dari tempat penjual

maka makin rendah atau sedikit konsumen yang ingin membeli

barang yang dijual tersebut Karena biaya transportasi semakin jauh

akan semakin mahal Produsen harus memilih lokasi yang

menghasilkan penjualan terbesar yang identik dengan penerimaan

terbesar Pandangan ini mendukung pandangan Christaller dan

menyarankan untuk menempatkan tempat produksi di pasar atau

dekat dengan pasar Terhadap pendapat Losch perlu di ingaat

bahwa saat ini industri telah di larang keras didirikan di dalam kota

tetapi di pinggir kota atau bahkan di luar kota karena damapk

29

Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet

ke-6 hal137-143

25

adanya industri adalah menghasilkan limbah sehingga kota akan

tercemar dengan limbah industri30

4 Teori Lokasi Johann Henrich Von Thunen

Johann Heinrich Von Thunen merupakan tokoh yang berasal

dari Jerman pada tahun 1826 Von Thunen mengupas tentang

perbedaan lokasi dari berbagai kegiatan pertanian atas dasar

perbedaan sewa tanah (pertimbangan ekonomi) Dalam bukunya

yang berjudul Der Isolierte Staat in Beziehung auf Land

Wirtschaft Von Thunen mengasumsikan sebagai berikut

1) Wilayah analisis bersifat terisolir (Isolated State) sehingga

tidak terdapat pengaruh pasar dari kota lain

2) Tipe pemukiman adalah padat di pusat wilayah (pusat pasar)

dan makin renggang kuarang padat semakin jauh jaraknya dari

puasat wilayah

3) Seluruh wilayah model memiliki iklim tanah topografi yang

seragam

4) Fasilitas pengangkutan adalah primitif sesuai dengan

zamannya dan relatif seragam yang dihitung bukan jaraknya

tetapi berat barang yang di angkut

5) Kecuali perbedaan jarak ke pasar semua faktor alamiah yang

mempengaruhi penggunaan tanah adalah seragam dan konstan

Berdasarkan asumsi diatas Von Thunen membuat kurva

hubungan sewa tanah dengan jarak ke pasar seperti pada

Gambar 24

30

Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet

ke-6 hal145-148

26

Gambar 24 Kurva perbedaan sewa tanah sesuai dengan

Perbedaan jarak kepasar

Dari gambar tersebut terlihat tingkat sewa tanah adalah

paling mahal di pusat pasar dan makin rendah apabila makin

jauh dari pasar Berdasarkan perbandingan (selisih) antara harga

jual dengan biaya produksi masing-masing jenis produksi

memiliki kemampuan yang berbeda untuk membayar sewa

tanah Makin tinggi kemampuannya untuk membayar sewa

tanah makin besar kemungkinan kegiatan itu berlokasi dekat ke

pusat pasar Selain itu masing-masing jenis kegiatanproduksi

memiliki kurva permintaaan atas taanah berupa kurva tak acuh

(indeference curve) yang menggambarkan hubungan antara

sewa tanah dan jarak dari pasar Kemiringan kurva berbeda

antara satu jenis kegiatanproduksi dengan kegiatanproduksi

lainnya Ada kura yang menurun tajam agak taajam agak

landai dan landai Misalnya ada dua jenis kegiatan A dan B

yang masing-masing memiliki kurva tak acuh dengan

kelandaian yang berbeda seperti berikut31

31

Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet

ke-6 hal148-151

27

Gambar 25 Perbedaanan kurva sewa tanah untuk kegiatan

Berbeda

Kurva A menggambarkan kegiatan A yang dimana kegiatan

tersebut berlokasi lebih dekat dengan pasar daripada lokasi

kegiatan B Kurva keduanya berbanding terbalik dan

berpotongan pada suatu titik dan bila dilihat yang sampai lebih

dulu pada titik potongan kurva tersebut adalah kegiatan A

Analisis seperti ini dapat dilanjutkan dengan berbagai kegiatan

lainnya yang berbeda yang membutuhkan penggunaan tanah

Seperti yang disajikan pada Hasilnya adalah suatu pola

penggunaan tanah berupa diagram cincin yang pada waktu itu

adalah seperti gambar yang di sajikan pada Gambar 27

Gambar 26 Diagram cincin dari Von Thunen

28

Menurut Von Thunen bahwa sewa tanah adalah hal sangat

sangat berpengaruh pada sebuah pembangunan dan pendirian

lokasi industry Perkembangan dari teori Von Thunen selain harga

tanah yang semakin dekat dengan pasar maka semakin tinggi dan

semakin rendah harga sewa bila lokasi semakin auh dari pusat kota

Harga taanah dan harga sewa tanah tinggi pada tempat yang

strategis yaitu pada akses jalur utama atau jalan utama misalnya

saja lokasi usaha dekat di pinggir jalan antar provinsi seperti jalur

pantai utara lokasi di pinggir jalur utama menuju pusat kota seperti

Jalan Sudirman yang terleta di pusat kota maka harga tanah di

sekitar lokasi tersebut akan lebih mahal32

Berbagai teori yang berkaitan dengan lokasi industri mengatakan

bahwa SDM atau pekerja upah pekerja biaya produksi dan biaya

distribusi dalam industri sangatlah penting Selain itu faktor lain yang

juga berpengaruh dalam penempatan lokasi industri yaitu sewa tanah

biaya transportasi dan pemasaran juga merupakan unsur penting yang

haarus ada dalam pendirian industri baik industri sedang maupu industri

besar

5 Pengembangan Industri Gula

Gula adalah suatu karbohidrat sederhana yang menjadi sumber

energi dan komoditi perdagangan utama Dalam buku yang berjudul

ldquoIndustri Gula Nasional Beberapa Catatan Pentingrdquo pengertian gula

menurut Arifin tahun 2008 gula adalah salah satu komoditas pertaniann

yang telah di tetapkan oleh pemerintah Indonesia sebagai komoditas

khusus di dalam forum perundingan Organisasi Perdagangan Dunia

(WTO) bersama dengan sejumlah komoditas pertanian lainnya yakni

beras jagung dan kedelai33

Industri gula memproduksi dua jenis gula

untuk dua kelompok pembeli yang berbeda yakni gula kristal putih

32

Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet

ke-6 hal137-140 33

Tulus TambunanIndustri Gula NasionalBeberapa Catatan Penting Jakarta Penerbit

Universitas Trisakti2012 halaman 6

29

(GKP) atau dalam bahasa awam disebut gula pasir yang berbasis tebu

rakyat untuk masyarakat atau konsumsi akhir dan gula kristal rafinasi

(GKR) untuk non konsumsi akhiryaitu sejumlah industri seperti industri

makanan dan minuman dan industri farmasi34

Seperti yang telah

diketahui sebelumnya bahwa pabrik itu identik dengan kata industri jadi

yang dinamakan Pabrik Gula adalah tempat yang di gunakan dalam

proses pembutan gula pasir dari tebu batangan menjadi butiran kristal

gula yang siap di pasarkan

Industri gula nasional pernah mengalami zaman keemasan namun

sejak era reformasi 1998 setelah munculnya krisis keuangan Asia 1997-

1998 hingga sekarang ini Indonesia cenderung semakin tergantung

padagula impor baik mentah maupun untuk konsumsi langsung35

Besarnya ketergantungan Indonesia atas impor gula disebabkan antara

lain oleh kualitas GPR hasil produksi lokal yang rendah Hal terakhir ini

disebabkan oleh dua hal yakni akibat mesin-mesin yang di gunakan di

pabrik-pabrik gula di dalam negeri sudah sangat tua dan terkait

rendahnya kualitas tebu hasil dalam negeri dibandingkan gula

mentahkasar impor36

2 CSR (Corporate Social Responsibility)

a Pengertian Corporate Social Responsibilty (CSR)

Corporate Social Responsibility tidak begitu familiar di telinga

masyarakat awam mereka lebih mengenal dengan nama tanggung jawab

perusahaan Berbagai pendapat yang berbeda-beda mengenai CSR

Tangung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility

(CSR) pada dasarnya adalah sebuah kebutuhan bagi korporat untuk dapat

berinteraksi dengan komunitas lokal sebagai bentuk masyarakat secara

keseluruhan Kebutuhan korporat untuk beradaptasi dan guna mendapatkan

keuntungan sosial dari hubungannya dengan komunitas lokal sebuah

34

Ibid h7 35

Ibid h260 36

Tulus TambunanIndustri Gula NasionalBeberapa Catatan Penting Jakarta Penerbit

Universitas Trisakti2012 halaman 262-263

30

keuntungan sosial sebuah kepercayaan (trust)37

Sedangkan menurut The

World Business Council for Susttainable Development (WBCSD) bahwa

CSR itu adalah sebuah komitmen dalam bisnis untuk berkontribusi dan

ikut andil dalam pembanguan ekonomi berkelanjutan bekerja dengan para

karyawan perusahaan keluarga karyawan tersebut berikut konmuniti-

komuniti setempat (lokal) dan masyarakat sekitar secara keseluruhan

dalam rangka meningkatkan mutu kehidupan38

Pengertian CSR menurut para ahli diantaranya sebagai berikut

a Menurut Busyra Azheri dalam bukunya Corporate Social

Responsibility Dari Voluntary menjadi Mandatory menjelaskan

bahwa CSR adalah sebagai komitmen perusahaan untuk

melaksanakan kewajiban yang didasarkan atas keputusan untuk

mengambil kebijakan dan tindakan dengan memperhatikan

kepentingan para stakeholder dan lingkungan dimana perusahaan

melakukan aktivitasnya yang berlandaskan pada ketentuan hukum

yang berlaku39

b Menurut Farmer dan Hogue menyatakan bahwa CSR adalah

komitmen perusahaan untuk mampu memberikan apa yang

masyarakat inginkan jadi perusahaan tidak hanya menyediakan

barang dan memberi pelayananterhadap pembeli barang namun juga

membantu dalam menyelasikan masalah-masalah seputar

masyarakat40

c Menurut Mursquoman Nuryana CSR adalah sebuah pendekatan dimana

perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi bisnis

37

Bambang Rudito dan Melia FamiolaCSR( CorporateSocal Responsibility)(Bandung Rekayasa

Sains2013) hal1 38

Partogi Saoloan Samosir Analisis kebijakan Corporate Social Responsibility Berkelanjutan

pada Industri otomotif di Indomobil Group Institut Pertanian Bogor Disertasi2011 39

Busyra AzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary menjadi

MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 28 40

Ibid h27-28

31

mereka dan dalam interaksi mereka dengan pemangku kepentingan

Stakeholder berdasarkan prinsip kesukarelawanan dan kemitraan41

d Davis dan Frederick pada tahun 1992 menyatakan bahwa CSR adalah

sebagai kewajiban organisasi bisnis atau perusahaan unuk mengambil

bagian dalam kegiatan yang bertujuan untuk kepentingan organisasi

itu sendiri42

Dari beberapa pendapat para ahli mengenai CSR maka penulis dapat

menyimpulkan mengenai pengertian CSR adalah sebuah tanggung jawab

perusahaan terhadap karyawan masyarakat sekitar yang bertujuan untuk

menjalin kerjasama agar terciptanya kelancaran dalam kegiatan

perusahaan Tetapi masyarakat awam masih sedikit yang mengetahui apa

itu CSR karena kebanyakkan masyarakat mengetahui bahwa itu tanggung

jawab perusahaan saja

b Pandangan Corporate Social Responsibility menurut Islam

Menurut beberapa ahli menyatakan bahwa pengertian dari CSR

adalah tanggung jawab sosial perusahaan yang wajib dilaksanakan baik

perusahaan milik swasta maupun milik negara untuk rakyat dan

lingkungan sekitar perusahaan industri tersebut Seperti yang dijelaskan

dalam Al Qurrsquoan bahwasanya CSR di adakan untuk mencegah dan

menanggulangi masalah sosial dan lingkungan yang ditimbulkan akibat

suatu kegiatan perusahaan seperti dalam QS Ar-rum ayat 41 yaitu

دي لبحر ٱو لبر ٱف لفساد ٱظهر ذقهم بعض لناس ٱبما كسبت أ ل

رجعون لذيٱ ١٤عملوا لعلهم

Artinya

Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena

perbuatan tangan manusia supaya Allah merasakan kepada mereka

41

Ibid h 28 42

Ibid h 27

32

sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka agar mereka kembali (ke

jalan yang benar)QS Ar-Rum ayat 4143

Dalam ayat di atas diterangkan bahwa sekarang ini telah banyak

sekali ketidak adilan atas lingkungan sekitar dan kecerobohan manusia

yang tidak mempedulikan lingkungan sekitar Tidak sedikit orang yang

mendirikan perusahaan tidak sesuai undang-undang dan AMDAL sehingga

program CSR diadakan CSR adalah sebuah program yang diharuskan

untuk seluruh BUMN di Indonesia Ayat di atas berpesan bahwa adanya

bencana alam merupakan akibat tingkah laku manusia yang tidak

bertanggung jawab begitupun juga dengan QS Al-Arsquoraf ayat 85 yaitu

قوم وإلى با قال ن أخاهم شع ٱعبدوا ٱمد ن إ لل رهما لكم م ه غ ۥ ل

كم فأوفوا ب ن ر نة م ل ٱقد جاءتكم ب لناس ٱول تبخسوا لمزان ٱو لك

اءهم ول تفسدوا ف ر لكم إن ل ٱأش لكم خ حها ذ رض بعد إلل

ؤمنن ٥٨كنتم م

Artinya

dan (kami telah mengutus) kepada penduduk Mad-yan saudara mereka

Syuaib ia berkata Hai kaumku sembahlah Allah sekali-kali tidak ada

Tuhan bagimu selain-Nya Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti

yang nyata dari Tuhanmu Maka sempurnakanlah takaran dan

timbangan dan janganlah kamu kurangkan bagi manusia barang-barang

takaran dan timbangannya dan janganlah kamu membuat kerusakan di

muka bumi sesudah Tuhan memperbaikinya yang demikian itu lebih baik

bagimu jika betul-betul kamu orang-orang yang beriman (QS Al-Arsquoraf

ayat 85)44

43

QS Ar-rum 3041 44

QS Al Arsquoraf 0185

33

Dalam ayat di atas terdapat hubungan yang erat dengan arti dari

Corporate Social Responsibility karena di dalam ayat tersebut ldquoMaka

sempurnakanlah takaran dan timbangan dan janganlah kamu kurangkan

bagi manusia barang-barang takaran dan timbangannya dan janganlah

kamu membuat kerusakan di muka bumi sesudah Tuhan memperbaikinyardquo

menjelaskan bahwa takaran dan timbangan janganlah dikurangkan masuk

dalam konsep CSR bahwa dengan adanya sebuah perusahaan dengan

kegiatan yang dapat menyebabkan lingkungan tercemar haruslah

perusahaan memperhatikan AMDAL sebelum memulai kegiatan industri

pada sebuah perusahaan serta masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi

pabrik Jangan sampai merusak lingkungan dan aspek sosial didalamnya

c Ruang Lingkup Corporate Social Responsibility

Menurut John Elklingtonrsquos terdapat tiga aspek yang dikenal dengan

Triple bottom lines atau di sebut3P (ProfitPlanetPeople) meliputi

kesejahteraan atau kemakmuran ekonomi peningkatan kualitas lingkungan

dan keadilan sosial Setiap perusahaan yang ingin menerapkan konsep

pembangunan berkelanjutan harus memperhatikah 3P tersebut45

Ketiga

aspek tersebut dapat direalisasikan melalui sebuah kegiatan seperti yang

telah digambarkan pada Tabel 21

Tabel 21 Kegiatan Corporate Social Responsibility

No Aspek Muatan

1 Sosial Pendidikan pelatihan kesehatan perumahan

penguatan kelembagaan (secara internal termasuk

kesejahteraan karyawan) kesejahteraan sosial

olahraga pemuda wanita agama kebudayaan dan

sebagainya

2 Ekonomi Kewirausahaan kelompok usaha bersama unit

mikro kecil dan menengah (KUBUMKM)

agrobisnis pembukaan apangan kerja

infrastruktur ekonomi dan usaha produktif lainnya

45

Busyra AzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary menjadi MandatoryJakarta

PTRaja grafindo Persada2012halaman 34

34

3 Lingkungan Penghijauan reklamasi lahan pengelolaan air

pelestarian alam ekowisata penyehatan

lingkungan pengendalian polusi serta penggunaan

produksi dan energi secara efisien

Sumber Hardinsyah dan Muhammad Iqbal46

Menurut Hardinsyah dan Muhammad Iqbal untuk

mengimplementasikan 3 aspek tersebut dibutuhkan strategi tertentu yaitu

1 Penguatan kapasitas (Capacity Building)

2 Kemitraan (Collaboration)

3 Penerapan inovasi47

Menurut Archie B Carrol dalam skripsi Muhammad Subhi yang berjudul

Implementasi Corporate Social Responsibility PT Pertamina (Persero) pada

Program Studi Kesejahteraan MasyarakatUIN Syarif Hidayatullah tahun 2011

mejelaskan secara konseptual tanggung jawab sosial perusahaan yang

didasari tiga prinsip dasar yaitu piramida yang disebut Triple Bottom

Lines atau di sebut 3P yaitu

a Profit perusahaan harus tetap pada tujuan utamanya sebagai badan

usaha yaitu mencari keuntungan dari usaha tersebut dalam hal ini

usaha tersebut berbentuk PT (Perseroan terbatas)48

b Kedua yaitu People setiap perusahaan pasti menginginkan kelancaran

dalam usahanya selain itu perusahaan harus peduli terhadap

kesejahteraan terhadap masyarakat sekitar beberapa perusahaan

mengembangkan program CSR berupa bantuanbeasiswa pendidikan

pendirian sarana pendidikan dan kesehatan penguatan kapasitas

ekonomi bahkan perusahaan yang merancang berbagai skema

perlindungan sosial bagi warga masyarakat 49

46

Ibid h 35 47

Ibid h 36 48

Busyra AzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary menjadi

MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 36 49

Muhammad SubhiImplementasi Corporate Social Responsibility PT Pertamina

(Persero)SkripsiProgram Studi Kesejahteraan MasyarakatUIN Syarif Hidayatullah2011 hal20

35

c Ketiga adalah Planet perusahaan peduli terhadap lingkungan hidup

dan berkelanjutan keragaman hayati50

Pada sisi lain Brodshaw dan Vogel menyatakan ada 3 dimensi yang

harus diperhatikan sehubungan dengan ruang lingkup CSR antara lain

adalah51

1 Corporate Philantrophy adalah usaha-usaha amal yang di lakukan

oleh suatu perusahaan dimana usaha-usaha amal ini tidak

berhubungan secara langsung dengan kegiatan perusahaan Usaha-

usaha amal ini dapat berupa tanggapan langsung perusahaan atas

permintaan dari luar perusahaan atau juga berupa pembentukan suatu

badan tertentu seperti yayasan untuk mengelola usaha amal

tersebut52

2 Corporate responsibility adalah usaha sebagai wujud tanggungjawab

sosial perusahaan ketika sedang mengejar profitabilitas sebagai tujuan

perusahaan

3 Corporate policy adalah berkaitan erat dengan bagaimana hubungan

perusahaan dengan pemerintah yang berkaitan dengan posisi tawar

suatu perusahaan dengan adanya berbagai kebijaksanaan pemerintah

yang mempengaruhi perusahaan maupun masyarakat secara

keseluruhan53

d Teori Corporate Social Responsibility (CSR)

Corporate Social Responsibility terdapat 4 jenis antara lain sebagai

berikut54

1 Social Responsibility Theory merupakan kewajiban dari pihak direksi

untuk selalu menjalin kerjasama menjaga keharmonisan kepenting

pemegang saham (Share Holder) dan pemangku kepentingan

50

Ibid 51

Busyra AzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary menjadi

MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 36 52

Ibid 53

Busyra AzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary menjadi

MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 36 54

Partogi Saoloan Samosir Analisis kebijakan Corporate Social Responsibility Berkelanjutan pada

Industri otomotif di Indomobil Group Institut Pertanian Bogor Disertasi2011 halaman 19-20

36

stakeholder) Dalam teori ini berpendapat bahwa tanggung jawab

sosial menjadi kewajiban direksi dan manajemen saja atau lebih

menyempit dari hakikat CSR yang seutuhnya55

2 Hobbesian Leviatan theory isi dari teori ini adalah menghendaki

kontrol yang ketat dari pemerintah serta meniadakan upaya-upaya

lainya Teori ini menempatkan hanya pemerintah sebagai pihak yag

berwenang dan menentukan terhadap aktivitas CSR perusahaan dan

menegaskan alternatif lainnya dalam pengaturan CSR56

3 Corporate Govermance theory menghendaki adanya Corporate

Accountability dari direksi korporasi Teori ini cenderung lebih

mengamati pihak internal korporasi yaitu antara pemilik dan

manajemen korporasi57

4 Reflextive law theory digunakan untuk mengatasi kebuntuan atas

pendekatan formal terhadap kewajiban perusahaan dalam sistem

hukum Teori ini adalah teori hukum yang hanya menjelaskan adanya

keterbatasan hukum (Limit of law) dalam masyarakat yang kompleks

untuk mengarahkan perubahan sosial secara efektif58

e Prinsip Corporate Social Responsibility (CSR)

Corporate Social Responsibiliy atau taggung jawab perusahaan itu di

jalankan oleh perusahaan-perusahaan tertentu dan tidak semua perusahaan

memiliki CSR Terdapat beberapa syarat yang harus ada dalam

melaksanakan CSR syaratnya yaitu

1 Perusahaan haruslah sehat dan tumbuh artinya perusahaan harus

dapat memiliki profit atau keuntungan perusahaan yang cukup untuk

melakukan CSR

2 Harus memiliki sistem manajemen yang mampu mencakupmeng-

cover sehingga dapat mencapai tujuan yang di inginkan59

55

Ibid 56

Ibid 57

Ibid 58

Ibid 59

Partogi Ibid h 34

37

3 Menerapkan prinsip Triple bottom line

Terdapat 4 prinsip dasar dari GCG (Good Corporate Governance)

yaitu fairness transparency accountability dan responsibility)60

Terdapat satu prinsip lainnya yaitu independency CSR merupakan

penerapan dari salah satu point tersebut yaitu pertanggung jawaban

Responsibility Adapun pinsip-prinsip dalam CSR (Corporate Social

Reponsibility ) sebuah perusahaan adalah sebagai berikut

b) Transparency keterbukaan informasi dalam perusahaan

c) Accountability (akuntabilitas)danya kejelasan fungsi struktur sistem

dan pertanggungjawaban elemen perusahaan

d) Responsibility (tanggung jawab) kepatuhan perusahaan terhadap suatu

hal yang berlaku dalam perusahaan

e) Indpendency(kemandirian)perusahaan harus di kelola secara

profesional tanpa ada benturan kepentingan dan tanpa tekanan dari

pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku

Fairness (kesetaraan dan kewajaran) adanya sebuah keadilan dalam

berbagai hal baik peraturan dan keputusan pihak direksi sesuai dengan

ketentuan dan hukum yang berlaku61

f CSR dalam Peraturan Perundang-undangan

Menurut Undang-Undang Perseroan Terbatas No40 tahun 2007 Pasal

74 ayat 1menyebutkan bahwa Perseoan Terbatas yang menjalankan usaha

di bidang danatau yang bersangkutandengan sumber daya alam wajib

menjalankan tanggung jawab sosial dan lingkungan62

Pasal 74 UUPT

(Undang-Undang Perseroan Terbatas) terdiri dari 4 pasal dengan rumusan

sebagai berikut

60

Busyra AzheriCorporate Social Responsibility Dari Voluntary menjadi

MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 12 61

Shofiyatul Azimi Partisipasi dan Dampak Program CSR PTPN VII Terhadap Taraf Hidup

Masyarakat Gunung Dempo Sumatera SelatanInstitut Pertanian BogorSkripsi2013Hal 9 62

Bambang Rudito dan Melia FamiolaCSR( CorporateSocial ResponsibilityBandungRekayasa

Sains2013 hal12

38

1 Perseroanyang menjalankan kegiatan usahanya di bidang danatau

berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung

jawab sosial dan lingkungan

2 Tanggung jawab sosial sebagaimana di maksud pada ayat (1)

merupakan kewajiban perseroan yang di anggarkan dan di

perhitungkan sebagai biaya perseroan yang pelaksanaannya dilakukan

dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran

3 Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana yang di

maksud pada ayat (1) di kenai sanksi sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan

4 Ketentuan lebih lanjut mengenai tanggung jawab sosial dan

lingkungan diatur dengan peraturan pemerintah63

Terdapat juga peraturan CSR dalam hulum perusahaan yang di

gambarkan secara general melalui tabel yang seperti di sajikan pada Tabel

22

Tabel 22 Pengaturan Tanggung jawab Perusahaan dalam Ketentuan

Peraturan Perundang-undangan dalam Hukum Perusahaan64

No Bidang Ketentuan yang

mengatur

Pasal Keterangan

1

BUMN Undang-Undang

Nomor 19 tahun

2003 tentang

Badan Usaha

Milik Negara

Pasal 2

ayat (1)

huruf e

Turut aktif

memberikan

bimbingan dan

bantuan kepada

pengusaha

golongan ekonomi

lemah koperasi

dan masyarakat

PP No12 Tahun

1998 tentang

perusahaan

Perseroan

terbatas

Pasal 4

ayat( 2)

Persero dengan

sifat usaha tertentu

dapat

melaksanakan

penugasan khusus

untuk

63

GunawanWidjajaSeri Pemahaman Perseroan Terbatas (150 Tanya Jawab tentang Perseroan

Terbatas)JakartaForum Sahabat2008 hal95 64

Busyra AzheriCorporate Social Responsibility Dari Voluntary menjadi

MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 158

39

menyelenggarakan

fungsi kemanfaatan

umum

Peraturan

Mneteri Negara

BUMN Nomor

PERS-

05MBU2007

tentang Program

Kemitraan Badan

Usaha Milik

Negara dengan

Usaha Kecil dan

Program Bina

Lingkungan

Pasal 2 Kewajiban Persero

dan Perum untuk

melaksanakan

PKBL

Pasal 9 Sumber dana

PKBL

Pasal 11 Bentuk PKBL

2 Penanaman

modal

Pasal 3

ayat (1)

Asas penanaman

modal

Pasal 3

ayat (2)

Tujuan penanaman

modal

Pasal 10

ayat

(1)(3)(4)

Berkaitan denga

ketenagakerjaan

Pasal 15 Kewajiba

penanaman modal

Pasal 16 Tanggung jawab

penanaman modal

Pasal 17 Kewajiban

mengalokasikan

dana untuk

pemulihan

lingkungan

3 Perseroan

Terbatas

Undang-Undang

Nomor 40 tahun

2007 tentang

Perseroan

terbatas

Pasal 63 Rencana kerja

tahunan

Pasal 74

ayat

(1)(2)(3)

dan (4)

Peraturan tentang

tanggung jawab

sosial dan

lingkungan

Sumber diolah dari kajian pustaka65

3 Petani tebu

Ilmu pertanian merupakan disiplin ilmu yang mempelajari mengenai

bagaimana memanfaatkan sumber daya alam hayati agar menjadi manfaat

65

Busyra AzheriCorporate Social Responsibility Dari Voluntary menjadi MandatoryJakarta

PTRajagrafindo Persada2012halaman 158

Tabel 22 Lanjutan

40

bagi kehidupan kita dengan cara mengolah merawat tanaman untuk

memenuhi kebutuhan manusia sehari-hari66

Contohnya saja petani

jagung kedelai padi dan tebu Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ldquo

petani rdquo adalah orang yang pekerjaannya bercocok tanam67

Jadi petani

tebu berarti orang yang pekerjaannya bercocok tanam tebu Pada

penelitian ini petani tebu dapat di artikan orang yang memiliki lahan

kebun untuk di tanami tebu dan orang yang menyewa lahan untuk di

tanami tebu ini sama-sama di sebut petani tebu baik orang yang punya

lahan maupun orang yang menyewa lahan

4 Perekonomian

Pada perekonomian merupakan suatu alat ukur yang digunakan

untuk mengklasifikasikan atau menyebut bahwa masyarakat sudah

sejahtera adalah dengan mengukur ekonominya yaitu ekonomi dalam arti

kesehatan pendidikan dan tingkat pendapatan

a Pendidikan

Menurut John Dewey Pendidikan merupakan proses pendidikan

baik menyangkut daya pembentukan kemampuan dasar yang

fundamental baik menyangkut daya pikir atau daya intelektual

maupun daya emosional atau perasaan yang di arahkan kepada tabiat

manusia dan kepada sesamanya68

Menurut UU RI No 20 Tahun

2003 pasal 1 pada dasarnya jenjang pendidikan adalah tahapan

pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan

peserta didik tujuan yang akan dicapai dan kemampuan yang

dikembangkan Pendidikan menurut UU No 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional adalah usaha sadar dan terencana

untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

peserta didika secara aktif mengembangkan potensi dirinya

untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan pengendalian diri

kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta keterampilan yang

66

Tati Nurmala dkk Pengantar Ilmu Pertanian YogyakartaGraha Ilmu 2012 halaman 15 67

Kamus Besar Bahasa Indonesia 68

Marzuki Mahmud Landasan PendidikanCiputatHaja Mandiri2013 Cetakan ke-1 Hal 128

41

diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara69

Pendidikan

adalah aktivitas dan usaha untuk meningkatkan kepribadian

dengan jalan membina potensi-potensi pribadinya yaitu rokhani

(pikir cipta rasa dan hati nurani) serta jasmani (panca indera dan

keterampilan-keterampilan)70

Menurut UU RI No 20 Tahun 2003 pasal 3 Pendidikan

bertujuan untuk ldquoMencerdaskan kehidupan bangsa dan

mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang

beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi

pekerti luhur memiliki pengetahuan dan ketrampilan kesehatan

jasmani dan rohani kepribadian yang mantap dan bertanggung

jawab kemasyarakatan dan kebangsaanrdquo Untuk mencapai tujuan

tersebut pendidikan diselenggarakan melalui jalur pendidikan

sekolah (pendidikan formal) dan jalur pendidikan luar sekolah

(pendidikan non formal) Jalur pendidikan sekolah (pendidikan

formal) terdapat jenjang pendidikan sekolah jenjang pendidikan

sekolah pada dasarnya terdiri dari pendidikan prasekolah

pendidikan dasar pendidikan menengah dan pendidikan tinggi71

Pendidikan menjadi salah satu alat ukur yang di gunakan untuk

mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat Apabila pendidikannya

tinggi maka dapat di simpulan bahwa orang itu mampu membiayai

pendidikan yang tinggi dan mahal hanya sebagian kecil yang dapat

sekolah tinggi dengan beassiswa

b Pendapatan

Pendapatan adalah sebuah hasil yang berwujud dari timbal balik

sebuah pekerjaan baik itu di bidang jasa perdagangan maupun di

bidang pendidikan Pendapatan tersebut baik itu penndapatan yang

bernominal tinggi sedang maupun rendah itu di pengaruhi oleh

tingkat pendidikan pelaku tersebut seperti dosen manajer

69

Ibid 70

UNDANG-UNDANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL No20 Tahun 2003 Pasal 1 71

UNDANG-UNDANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL No20 Tahun 2003 pasal 3

42

mendapatkan gaji tinggi karenaa pendidikannya juga tinggi sedangkan

yang menjadi petani clining service pedagang kaki lima itu relative

rendah karena tingkat pendidikan pelaku juga rendah Pendapatan

tersebut di pengaruhi oleh tingkat pendidikan Hal tersebut masih

dalam arti global sedangkan dalam arti spesifik pendapatan petani

tebu tidak hanya karena tingkat pendidikan bahkan tingkat pendidikan

sedikit mempengaruhi pendapatan petani tebu Faktor-faktor yang

mempengaruhi pendapatan petani tebu adalah harga lelang gula atau

harga jual tebu volume penjualan (dalam ton) rendemen (hasil gula

per ton tebu) biaya (produksi transport dll ) Pajak Penambahan

Nilai (PPN) dan pabrik gula (besarnya permintaan dan tingkat

efisiensi)72

c Kesehatan

Sebuah kesejahteraan rakyat tidak lengkap jika faktor kesehatan

tidak mendukung Istilah kesehatan itu sendiri di dalam Undang-

Undang No9 tahun 1960 tentang pokok-pokok kesehatan Bab 1

pasal 2 di definisikan sebagai keadaan yang meliputi kesehatan badan

rohani (mental) dan sosial dan bukan hanya keadaan yang bebas dari

penyakit cacat dan kelemahan73

Menurut buku Sosiologi untuk

Kesehatan yang ditulis oleh Momon Sudarma kesehatan adalah

kebutuhan setiap individu baik orang yang sakit maupun orang yang

sehat Kesehatan adalah kebutuhan manusia dari berbagai kalangan

baik dilihat dari ekonomi (kaya-miskin) sosial (kalangan elit atau

wong alit) geografi (desa-kota) psikologi perkembangan (bayi anak

remaja dewasa atau manula) maupun status kesehatan (sakita atau

sehat) Orang sakit membutuhkan penyembuhan (kuratif) sedangkan

orang sehat membutuhkan adanya promotif (peningkatan) preventif

72

Tulus TambunanIndustri Gula Nasional Beberapa Catatan PentingJakartaPenerbit Universitas

Trisakti2012 halaman 110 73

Juli Soemirat SlametKesehatan Lingkungan YogyakartaPenerbit Gadjah Mada University

Press2014 cetakan ke 9 Halaman 6

43

(pencegahan) kemudian rehabilitatif (perbaikan) dan konservatif

(pemeliharaan)74

Pada penelitian ini tingkat kesehatan merupakan salah satu alat

ukur yang di gunakan dalam mengetahui sebuah pengaruh dari Pabrik

Gula terhadap tingkat kesehatan masyarakat setempatsekitar Pabrik

Gula tersebut Tingkat kesehatan masyarakat dapat di lihat dari

kesejahteraan masyarakat baik itu di bidang ekonominya

pendidikannya dan cara hidupnya

5 Pengaruh CSR Terhadap Perekonomian

CSR dipandang sebagai bentuk tanggung jawab sosial yang harus

dilakukan oleh setiap perusahaan di Indonesia kepada seluruh Stakeholder

untuk mencapai pembangunan berkelanjutan yang berkontribusi dalam

pengembangan ekonomi masyarakat Pengaruh CSR terhadap

perekonomian petani tebu menurut teori dari Philips dan Pittman terkait

rantai pengembangan ekonomi dalam masyarakat Modal sosial

dipandang akan membentuk proses pembangunan ekonomi yang diliha

melalui beberapa indikator yaitu indikator partisipasi masyarakat dalam

kegiatan CSR dan kemandirian masyarakat yang selanjutnya akan

menghasilkan output berupa peningkatan pendapatan yang dilihat melalui

indikator kesejahteraan masyarakat yaitu kesehatan pendapatan dan

pendidikan75

Menurut Sumaryo bahwa kegiatan CSR diharapkan dapat

meningkatkan pendapatan dan perekonomian masyarakat dengan

demikian perusahaan menunjukkan bahwa peran perusahaan sangat baik

dan akan di pandang berperan sangat baik oleh pemerintah daerah karena

membantu perekonomian daerah melalui pendapatan masyarakat yang

meningkat76

74

Momon Sudarma Sosiologi untuk KesehatanJakarta Salemba Medika2009 halaman 17 75

Shabrina agustin GhassaniModal Sosial dan Efektivitas Program Corporate Social

Responsibility PT Indonesia Power dalam Pengembangan Perekonomian DesaDepartemen sains

Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia IPB2019 halaman 22 76

Bungaran Antonius SimanjuntakKonsepku Mensukseskan Otonomi Daerah Membangun

Indonesia Berkeadilan Sosial-EkonomiJakartaYayasan Pustaka Obor Indonesia2017 halaman

100

44

B Penelitian Relevan

Semua penelitian pada zaman milenial ini sudah pernah di teliti oleh

orang-orang terdahulu bahkan jarang penelitian yang belum pernah diteliti

oleh orang yang terdahulu Penelitian yang relevan dengan penelitian yang

akan di teliti dapat di lihat pada Tabel 23

Tabel 23Penelitian yang Relevan

No Judul Hasil Persamaan Perbedaan

1 Muhammad Subhi

Implementasi

Corporate Social

Responsibility PT

Pertamina(Persero

)

Skripsi

Universitas Islam

Negeri Syarif

Hidayatullah

2011

Proses

pengimplementasian

yang di lakukan

dengan beberapa

tahap yaitu mulai dari

progrm yang di ambil

dari hasil keputusan

rapat kerja dan

pengajuan program

proposal dari luar

perusahaan lalu

beberapa proses

selanjutnya sampai

eksekusi program

dan laporan

pelaksanaan Pola

implementasi yang di

lakukan yaitu

pemberian bantuan

secara langsung dan

pemberian dengan

bekerjasama dengan

lembaga lain NGO

Lalu ada empat pilar

yang menjadi

program utama CSR

PT Pertamina

(Persero) yaitu

pelayanan terhadap

pendidikan

kesehatan serta

konservasi

lingkungan

Mengkaji

tentang

bagaimana

perusahaan

melaksanakan

program-

program

tanggung

jawab

perusahaan

yaitu CSR

Pengaruh

terhadap

tingkat

ekonomi

masyarakat

45

infrastruktur dan

bencana Pola

implementasi yang di

lakukan yaitu

pemberian bantuan

secara langsung dan

pemberian dengan

bekerja sama dengan

lembaga lainNGO

2 Yuniarti

Wahyuningrum

dkk Pengaruh

Program

Corporate Social

Responsibility

Terhadap

Peningkatan

Pemberdayaan

Masyarakat (Studi

pada

Implementasi CSR

PT Amerta Indah

Otsuka Desa

Pacarkeling

Kecamatan

Kejayaan

Kabupaten

Pasuruan)

Jurnal

Administrasi

Publik (JAP)

Vol1 No5 Hal

109-115 Tahun

2013

Terdapat pengaruh

signifikan secara

simultan dan parsial

Dari hasil

keseluruhan dapat di

simpulkan bahwa

ketiga variabel bebas

mempunyai pengaruh

yang signifikan

terhadap

pemberdayaan

masyarakat

Pengaruh

suatu program

CSR

perusahaan

terhadap

masyarakat

Metode

penelitian

yang di pakai

sama yaitu

kuantitatif

menggunakan

analisis

statistik

deskriptif

Penelitian ini

lebih mengkaji

mengenai

pengaruh CSR

terhadap

tingkat

ekonomi

masyarakat

dan khususnya

masyarakat

petani tebu

3 Partogi Saoloan

Samosir

Analisis Kebijakan

Corporate

Responsibility

Berkelanjutan

pada Industri

otomotif di

Indomobil Group

Institut Pertanian

BogorDisertasi

2011

Hasil penelitian

adalah pada PT SIM

program CSR yang

paling penting untuk

di perhatikan adalah

dimensi ekonomi dan

dimensi lingkungan

Sedangkan pada

PTNMI dan

PTHMMI hasil

menunjukkan bahwa

program CSR

Judul dan

ruang lingkup

penelitian

sama-sama

mengangkat

masalah CSR

sebuah

perusahaan

Analisis

mengenai

aspek yang di

kaji berbeda

pada

penelitian

disertasi yang

di tulis Partogi

Saoloan 3

aspek pada

aktivitas CSR

yaitu dimensi

Tabel 23 Lanjutan

46

menghasilkan

dimensi ekonomi

belum berkelanjutan

dimensi sosial belum

berkelanjutan dan

dimensi lingkungan

berkelanjutan

dimensi yang paling

penting adalah

dimensi ekonomi dan

dimensi sosial

ekonomi

sosial dan

dimensi

lingkungan

Sedangkan

penelitian

yang di tulis

oleh peneliti

mengkaji

pengaruh dari

program CSR

terhadap

tingkat

ekonomi

petani tebu

Perbedaan

lainnya pada

pendekatan

penelitian

yang di

gunakan pada

disertasi

tersebut

menggunakan

pendekatan

kualitatif dan

kuantitatif

sekaligus

serta studi

kasus

sedangkan

pada

penelitian ini

menggunakan

metode

deskriptif

kuantitatif

Tabel 23 Lanjutan

47

4 Dwi Riska

Nihayah

Implementasi

Corporate Social

Responsibility

(CSR) PadaPabrik

Gula Tjoekir

Jombang Thesis

Universitas

Pesantren Tinggi

Darul Ulum 2017

Hasil Penelitian

menunjukkan bahwa

pada tahun 2016

Program Kemitraan

(PK) tidak terlaksana

karena cashflow

PTPN X kurang

lancar yang

disebabkan Tebu

yang dihasilkan tidak

sesuai dengan target

Sementara Program

Bina Lingkungan

(BL) tetap terlaksana

pada 3 program

bantuan antara lain

bantuan pendidikan

danatau pelatihan

bantuan

pengembangan

prasarana danatau

sarana umum serta

bantuan sosial

kemasyarakatan

dalam rangka

pengentasan

kemiskinan

Mengkaji

tentang CSR

Pabrik Gula

Tjoekir

Jombang dan

tempat lokasi

penetiannya

sama

Penelitian

penulis selain

objek yang

berbeda

yaitupengaruh

CSR dan di

tambahkan

adanya tingkat

ekonomi

masyrarakat

petani tebu

metodologi

penelitiannya

penulis

menggunakan

pendekatan

deskriptif

kuantitatif

sedangkanpen

elitian pada

tesis tersebut

menggunakan

pendekatan

kualitatif serta

objek

penelitiannya

adalah CSR

implementasi

CSR dan tidak

lebih

C Kerangka Berpikir

Pada sebuah penelitian terdapat sebua alur penelitian yang dibuat oleh

penulis alur penelitian ini juga dapat disebut kerangka berpikir yang berisi

penggambaran penelitian mulai dari pertama meneliti langsung ke lapangan

sampai hasil penelitian Berikut merupakan gambaran dari langkah-langkah

penelitian mengenai pengaruh program Corporate Social Responsibility dari

sebuah pabrik gula terhadap perekonomi masyrakat petani tebu dan karyawan

PG Tjoekir Kabupaten Jombang Jawa Timur Seperti yang disajikan pada

Gambar 27

Tabel 23 Lanjutan

48

Gambar 27 Kerangka berpikir untuk penelitian pengaruh CSR terhadap

perekonomian petani tebu dan karyawan PG Tjoeki

Kabupaten Jombang

Pabrik gula merupakan sebuah industri yang pokok bagi negara dan

juga sebagai sumber pengais rezeki bagi para pekerja di dalamnya Selain itu

adanya sebuah pabrik selalu ada aspek yang mempengaruhi baik dari dalam

maupun dari luar Aspek yangmempengarui dari luar yaitu pada masalah

pemasokan bahan baku tebu sedangkan aspek intern pada pabrik yaitu

kebijakan pabrik dalam melakukan sebuah kerja sama baik antara pabrik

dengan petani tebu maupun dengan masyarakat umum sekitar pabrik tersebut

disini petani dan pihak pabrik membangun sebuah kemitraan Selain itu dalam

sebuah kemitraan atau kerjasama terdapat dua hal yang tidak dapat dipisahkan

yaitu sebuah manfaat keuntungan dan sebuah kerugian Pada ruang lingkup

yang sempit hubungan antara pabrik dengan petani memberikan timbal balik

Kemitraan

PG TJOEKIR

Bina

Lingkungan

Program CSR

Pendidikan

sarana dan

prasarana

umum sosial

ekonomi dan

lingkungan

masyarakat

Meningkatkan

kemampuan

kegiatan usaha

kecil

(UMKM)

untuk menjadi

tangguh dan

mandiri

Masyarakat dan

Petani Tebu

Hasil

Analisis pengaruh

CSR terhadap

ekonomi petani

tebu

49

untuk kedua belah pihak yakni yang bersifat positif maupun yang bersifat

negatif

Seperti terdapat jumlah komoditi pertanian lainnya pabrik gula juga

dimasukkan pemerintah sebagai barang kena pajak Pajak Pertambahan Nilai

sebesar 10 persen merupakan hal yang berat untuk petani dan sangat

merugikan petani karena harga gula HET itu 12500kg sedangkan pajak yang

harus ditanggung petani sebesar 10 mau tidak mau petani tidak

mendapatkan untung bahkan untuk balik modal saja belum tentu terpenuhi

karena proses budidaya tidak menerima subsidi dan itu dengan biaya mahal

Dari satu unsur saja dapat ditarik permasalahan disini bagaimana jika para

petani tersebut enggan memasokkan tebunya ke Pabrik Gula Tjoekir ini 77

Untuk menghindari hal tersebut baik pabrik gula Tjeokir maupun

pabrik-pabrik lainnya memperhatikan tanggung jawab sosialnya terhadap

masyarakat sekitar melalui program CSR Karena CSR merupakan Kewajiban

yang harus ada pada Perusahaan Perseroan terbatas Pada PG Tjoekir ini

mengadakan program CSR yang dibagi menjadi beberapa program yaitu

PKBL (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan) Program kemitraan adalah

program yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kegiatan usaha kecil

untuk menjadi tangguh dan mandiri dari pemanfaatan laba perusahaan

sedangkan untuk program Bina Lingkungan adalah program Pemberdayaan

kondisi sosial masyarakat di wilayah PG Tjoekir Jombang melalui

pemanfaatan dana dari laba perusahaan78

Berbagai program CSR tersebut

tujuannya untuk membantu masyarakat sekitar menghindari konflik antara

perusahaan dan masyarakat sekitar serta untuk memenuhi peraturan

pemerintah

77

TulusTambunan IndustriGula Nasional (BeberapaCatatanPenting)JakartUniversitas

Trisakti2012 78

Nihayah Dwi Riska (2017) Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) Pada Pabrik

Gula Tjoekir Jombang Thesis Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (Abstrack thesis)

50

D Hipotesis

Hipotesis mengenai penelitian Pengaruh Program CSR (Corporate Social

Responsibility) terhadap perekonomian petani tebu dan karyawan pabrik ini

adalah

a Ha = Ada pengaruh program CSR (Corporate Social Responsibility)

terhadap Perekonomian Petani Tebu dan karyawan Pabrik

Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang

b H0 = Tidak ada pengaruh program CSR (Corporate Social Responsibility)

terhadap Perekonomian Petani Tebu dan karyawan Pabrik

Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang

51

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Lokasi dan Waktu Penelitian

Dalam sebuah penelitian haruslah dilengkapi dengan tempat dimana

peneliti akan meneliti objek yang telah dijadikan kajiannya Selain itu

penelitian juga memerlukan jadwal penelitian sebagai acuan waktu dalam

pengumpulan pengolahan data yang akhirnya dapat diputuskan hasilnya

1 Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan oleh peneliti di Kecamatan Diwek dan

sekitarnya Letak secara astronomis daerah kabupaten Jombang yaitu pada

kordinat 112˚ 03 45 BT - 112˚ 27 21BT dan 07˚ 20 37LS - 07˚

46 45LS Batas wilayah Jombang sebelah utara adalah Kabupaten

Lamongan batas sebelah selatan adalah Kabupaten Kediri dan Kabupaten

Malang batas wilayah sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten

Mojokerto dan batas sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Nganjuk

Adapun lokasi penelitian seperti disajikan pada Gambar 31

Gambar 31 Letak Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang79

79

Menggunakan Software Quantum GIS versi QGIS-OSGeo4W-2183-1 di buat 4 Nov 2018

52

Sedangkan Kecamatan Diwek batas wilayahnya sebelah utara berbatasan

dengan Kecamatan Jombang dan Perak Batas sebelah barat berbatasan

dengan Kecamatan Gudo sebelah timur berbatsan dengan Kecamatan

Jogoroto dan Mojowarno batas sebelah selatan yaitu Kecamatan Ngoro

2 Waktu Penelitian

Adapun jadwal pada penelitian ini yang dilaksanakan oleh penulis

berdasarkan tabel di bawah ini yaitu Tabel 31

Tabel 31 Waktu Penelitian

No Kegiatan Tahun

2017 2018-2019

12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5

1 Pembuatan

Proposal

Penelitian

2 Pembuatan

Desain

Penelitian

3 Pembuatan

Instrumen

Penelitian

4 Pengumpulan

Data

5 Pengolahan

dan Analisis

Data

6 Pembuatan

Laporan

Penelitian

53

B Metode Penelitian

Pada penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian yang

digunakan adalah metode penelitian deskriptif kuantitatif Teknik

pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan

kuesioner Sumber data ada dua yaitu data skunder dan data primer Dalam

sebuah penelitian sumber data harus jelas dan konkret dari mana

asalnyasumber data tersebut diperoleh Metode ini cenderung menggunakan

angka dan rumus statistik dalam mengolah data Penelitian deskriptif

kuantitatif adalah salah satu jenis penelitian yang bertujuan mendeskripsikan

secara sistematis faktual dan akurat mengenai fakta dan sifat populasi tertentu

atau mencoba menggambarkan fenomena secara detail (Lehman 1979)80

C Populasi dan Sampel

a Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya81

Populasi

yang terdapat dalam penelitian ini berjumlah tak hingga yaitu dari

masyarakat yang merupakan petani tebu dan pegawaikaryawan Pabrik

Gula Tjoekir Terdapat pada wilayah sekitar PG Tjoekir yaitu Kecamatan

Diwek Kecamatan Gudo dan Kecamatan Jogoroto

b Sampel

Sampel adalah bagian populasi yang hendak diteliti dan mewakili

karakteristik populasi Penentuan sampel dengan cara Purposive Sampling

yaitu sampel bertujuan dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan

didasarkan atas strata random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya

tujuan tertentu Teknik ini biasanya dilakukan karena beberapa

pertimbangan Jadi syarat masyarakat yang menjadi responden yaitu

masyarakat yang bekerja di Pabrik Gula Tjoekir sebagai karyawan dan

80

Muri Yusuf Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan Penelitian

GabunganJakartaPenerbitKencana2017 cetakan ke-1 halaman 62 81

Sugiyono Metode Pnelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan

RampD)bandungPenerbit Alfabeta2008 cetakan ke-12 halaman 115

54

petani tebu yang bermitra dengan Pabrik Gula Tjoekir Walaupun cara

seperti ini diperbolehkan yaitu peneliti bisa menentukan sampel

berdasarkan tujuan tertentu tetapi ada syarat-syarat yang harus dipenuhi

yaitu

a Pengambilan sampel harus didasarkan atas ciri-ciri sifat-sifat atau

karakteristik tertentu yang merupakan ciri-ciri pokok populasi

b Subjek yang diambil sebagai sampel benar-benar merupakan subjek

yang paling banyak mengandung ciri-ciri yang terdapat pada populasi

c Penentuan karakteristik populasi dilakukan dengan cermat di dalam

studi pendahuluan82

Apabila populasi penelitian berjumlah kurang dari 100 maka sampel

yang diambil adalah semuanya namun apabila populasi penelitian

berjumlah lebih dari 100 maka sampel dapat diambil antara 10-15 atau

20-25 atau lebih Menurut Suharsimi Arikunto pada buku yang ditulisnya

ldquoProsedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktikrdquo tahun 200683

Sampel ini

akan di ambil dari masyarakat petani tebu dan karyawan yang ada di

wilayah sekitar Pabrik Gula Tjoekir Kabupaten Jombang Sampel yang di

ambil sebanyak 35 orang yang terdiri dari 25 petani tebu dan 10 orang

pegawai Pabrik Gula Tjoekir PTPN X

Menurut Muhammad Idrus pada bukunya ldquoMetode Penelitian Ilmu

Sosialrdquo ukuran sampel yang harus di ambil oleh peneliti Gay(1981)

memberi arahan bahwa ukuran sampel yang harus diambil tergantung

pada jenis penelitian Jika penelitian deskriptif besar sampel adalah 10

dari populasi Untuk penelitian korelasional besar sampel minimum tiga

puluh subjek untuk penelitian kausal komparatif besar sampel adalah tiga

puluh subjek perkelompok dan untuk penelitian eksperimental besar

sampel adalah lima belas per kelompok84

82

Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan praktik Jakarta Rineka

Cipta2013 hal 183 83

Di unduh dari website www konsistensicom (teori pengambilan sampel) pada 21 April 2019 84

Muhammad Idrus Metode Penelitian Ilmu SosialUniversitas Islam

IndonesiaYogyakartaPenerbitErlangga2009 hal 94

55

Cara pengambilan sampel yang dipakai dalam penelitian ini adalah

Random Sampling atau pengambilan sampel secara acak yaitu peneliti

ldquomencampurrdquo subjek-subjek di dalam populasisehingga semua subjek

dianggap sama85

Teknik Sampling Acak pada penelitian ini adalah

menggunakan sampling acak sederhana (Simple Random Sampling)

Sampling Acak Sederhana (Simple Random Sampling) yaitu penentuan

sampel dengan cara melakukan undian terhadap populasi86

Dalam buku

ldquoProsedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktikrdquo Arikunto menjelaskan

mengenai berapa banyak subjek yang diambil atau dengan kata lain besar

sampel maka peneliti perlu mempertimbangkan hal-hal berikut

a Kemampuan peneliti dilihat dari waktu tenaga dan dana

b Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek karena hal ini

menyangkut banyak sedikitnya data

c Besar kecilnya resiko yang di tanggung oleh peneliti Untuk penelitian

yang risikonya besar tentu saja jika sampel besar hasilnya akan lebih

baik87

D Variabel Penelitian

1 Variabel

Menurut Kerlinger variabel adalah konstruk (Constructs) atau sifat

yang akan dipelajari Secara umum variabel penelitian adalah segala

sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti sebagai

kajian untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut

kemudian ditarik kesimpulannya88

Pada penelitian ini terdapat dua macam

variabel yaitu

a Variabel bebas (X) atau Independent Variabel

85

Suharsimi arikunto Prosedur Penenlitian Suatu Pendekatan PraktikJakartaPT Rineka

Cipta2013 halaman 177 86

Muhammad Idrus Metodee Penelitian Ilmu SosialUniversitas Islam Indonesia

YogyakartaPenerbitErlangga2009 halaman 97 87

Suharsimi Loccit 88

Sugiyono Metode Penelitian BisnisPendekatan Kuantitatif Kualitatif dan R amp

DBandungAlfabeta2008 halaman 58

56

Variabel bebas (X) atau independent variable merupakan variabel

yang mempengaruhi variabel lain atau menghasilkan akibat pada

variabel yang lain yang pada umumnya berada pada urutan tata waktu

yang terlebih dulu Keberadaan variabel ini dalam penelitian

kuantitatif merupaan variabel yang menjelaskan terjadinya fokus atau

topik penelitian Variabel ini biasa disimbolkan dengan variabel X89

Variabel X pada penelitian ini adalah program-program CSR pada

pabrik gula

b Variabel terikat (Dependent Variable)

Variabel terikat (dependent variable) merupakan variabel yang

diakibatkan atau dipengaruhi oleh variabel bebas Keberadaan variabel

terikat ini dalam penelitian kuantitatif adalah sebagai variabel yang

dijelaskan dalam fokus atau topik penelitian Variabel ini biasanya

disimbolkan dengan variabel Y90

Dalam penelitian ini variabel Y

adalah ekonomi petani dilihat dari tiga aspek pengukuran yaitu

pendapatan pendidikan dan kesehatan

2 Definisi Variabel

a) Definisi Konseptual

Pada penelitian ini terdapat dua variabel yang perlu

didefinisikan secara konseptual agar pembaca dapat lebih

memahami objek penelitian yang dikaji Dua variabel tersebut

yaitu

1 Perekonomian Petani tebu dan Karyawan Pabrik

Perekonomian petani tebu dan karyawan adalah sebuah

tindakan yang terencana yang dilakukan oleh petani tebu dan

karyawan untuk mengolah pengeluaran dan pendapatan untuk

setiap bulannya sehingga dapat diambil keputusan apakah

defisit atau surplus dalam pendapatan setiap bulan

89

Nanang Martono Metode Penelitian Kuantitatif Anilisis isi dan Data SekunderJakarta PT

Rajagrafindo Persada2016 halaman 61 90

Ibid

57

2 Program Corporate Social responsibility

Program CSR adalah sebuah program yang dicanangkan

perusahaan untuk memenuhi tanggung jawab sosial perusahaan

yang wajib dilakukan untuk setiap perusahaan Menjalin

kerjasama dan menyeimbangkan antara kegiatan perusahaan

dengan lingkungan sosial serta lingkungan alam sekitar agar

tetap terjaga

b) Definisi Operasional

Selain definisi variabel secara konseptual juga diperlukan definisi

variabel secara operasional seperti berikut

1 Perekonomian Petani tebu dan Karyawan Pabrik

Perekonomian petani tebu dan karyawan pabrik adalah

sebuah pengelolaan ekonomi bisnis yang dilakukan individu

untuk setiap bulannya dengan indikator pengukuran melalui

tingkat pendidikan pendapatan dan kesehatan Untuk

mengetahui 3 aspek tersebut perlu alat ukur untuk mengetahui

perekonomian Dalam penelitian ini alat ukur yang digunakan

adalah kuesioner dan observasi

2 Program Corporate Social responsibility

Program CSR adalah sebuah program yaitu

tanggungjawab sosial perusahaan yang dilaksanakan oleh

perusahaan untuk mengantisipasi agar tidak timbul konflik

antara perusahaan dengan masyarakat sekitar karena setiap

perusahaan memiliki dampak negatif dan positif untuk

lingkungan sekitar Untuk mengetahui dampak tersebut dalam

penelitian ini menggunakan alat ukur yaitu kuesionerangket

dan observasi non partisipan

E Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini terdapat sumber data skunder dan data

primer Data primer diambil langsung kepada petani tebu dan karyawan

58

sedangkan data skunder observasi yang dilakukan kepada para warga dan

pengamatan lingkungan

a Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan dan

merupakan data yang paling utama atau data pertama dalam penelitian

Data tersebut berasal dari pelaku langsung objek penelitian ini yaitu para

petani dan karyawan Pabrik Gula Tjoekir yang tinggal di kecamatan

Diwek sekitar PG Tjoekir

b Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh apabila peneliti memiliki

hambatan untuk mendapatkan data primer yakni dapat melalui pustaka

dan sumber pelaku sekunder yang tidak langsung sebagai objek

penelitian91

F Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis mengadakan penelitian langsung ke objek

yang diteliti dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik dalam

pengumpulan data yaitu

1 Kuesioner (angket) adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis

kepada responden untuk dijawabnya92

Angket merupakan daftar

pertanyaan yang diberikan kepada orang lain dengan maksud agar orang

yang diberi angket tersebut bersedia memberikan respon sesuai dengan

permintaan Angket dibagi dalam tiga bagian yaitu (a) angket tertutup

(b) angket terbuka (c) angket model campuran93

Dalam penelitian ini

menggunakan angket tertutup dan jawaban sudah disediakan dalam

angket tersebut

91

Burhan BunginMetodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi (Format-format Kuantitatif dan

Kualitatif untuk Studi Sosiologi Kebijakan Publik Komunikasi Manajemen dan Pemasaran)

JakartaKencana Prenada Media Group2013 hal 129 92

Sugiyono Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan

RampD)BandungPenerbit Alfabeta2008 cetakan ke-199 93

Muhammad Idrus Metode Penelitian Ilmu SosialUniversitas Islam Indonesia

YogyakartaPenerbitErlangga2009 halaman 101

59

2 Observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan Para ilmuwan hanya

dapat bekerja berdasarkan data yaitu fakta mengenai dunia kenyataan

data itu dikumpulkan dan sering dengan bantuan berbagai alat yang

sangat canggih sehingga benda-benda yang sangat kecil (proton dan

elektron) maupun yang sangat jauh (benda ruang angkasa) dapat

diobservasi dengan jelas94

Observasi yang digunakan untuk pengambilan

data lapangan adalah observasi non partisipan yaitu peneliti tidak terlibat

dan hanya sebagai pengamat independen95

G Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh

peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan

hasilnya lebih baik dalam arti lebih cermat lengkap dan sistematis sehingga

lebih mudah diolah Variasi jenis instrumen penelitian adalah angket ceklis

(check-list) atau daftar centang pedoman wawancara dan pedoman

pengamatan96

Berikut adalah instrumen penelitian dan pedman pengamatan

Seperti disajikan pada Tabel 32 dan pada Tabel 32

Tabel 32 Instrumen Penelitian

No VARIABEL INDIKATOR PERNYATAAN NOITEM

1

Program-

program

Corporate

Social

Responsibility

PG Tjoekir

(Variabel X)

Program

Kemitraan

1 Pemahaman saya

mengenai

Corporate Social

Responsibility

2 Program utama

CSR untuk warga

sekitar

3 Latar belakang

didirikan CSR

4 Program CSR

yang di rasakan

warga dan petani

5 Penilaian warga

mengenai

program

1

2

345

67

8910

94

Sugiyono Opcit hal 403 95

Sugiyono Opcit hal 204 96

Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan PraktikJakartaPT Rineka

Cipta2013 cetakan ke 15 halaman 203

60

kemitraan

6 Peminjaman dana

usaha merupakan

sub program dari

program

kemitraan

11

Program Bina

Lingkungan

7 Penilaian warga

mengenai

program Bina

Lingkungan

8 Subsisi dan

bantuan untuk

pengolah sawah

tebu

9 Bentuk dan wujud

program bina

lingkungan

10 CSR PGTjoekir

selain PKBL

1213

1415

16171819

20

2 Tingkat

ekonomi

petani tebu

(Variabel Y)

Pendapatan 11 Sumber

matapencaharian

warga

12 Pekerjaan selain

menjadi petani

tebu

13 Penghasilan yang

di dapat petani

tebu

14 Luas sawah petani

tebu

15 Pendapatan

meningkat setelah

adanya CSR

16 Jumlah keluarga

dalam satu kepala

keluarga

17 Penghasilan

rumah tangga

selain dari kepala

rumah tangga

12

3

456

678

9

1011

12

Pendidikan 18 Jumlah anak yang

bersekolah

19 Ada anak yang

putus sekolah

20 Biaya sekolah

anak setiap

1314

15

16

Tabel 32 Lanjutan

61

bulannya

21 Bantuan biaya

pendidikan dari

PG Tjoekir

17

Kesehatan 22 Anggota keluarga

yang menderita

sakit khusus

23 Ada jaminan

kesehatan

bantuan biaya

berobat dari PG

Tjoekir

24 Pergi ke rumah

sakitpuskesmas

setiap bulan

18

19

20

Instrumen penelitian ini terdiri dari 2 variabel yaitu variabel X dan

variabel Y dan terdapat 5 indikator Selanjutnya adalah tabel pedoman

pengamatanobservasi Yang seperti di sajikan pada Tabel 33

Tabel 33 Pedoman Observasi

No Variabel Indikator Implementasi Pendapat

Masyarakat

1 Program CSR Program bina

lingkungan

2 Program Kemitraan

3 Program CSR untuk

warga sekitar pabrik

baik itu karyawan

maupun petani

4 Perekonomian Pendapataan petani

tebu

Kesehatan petani

tebu

Pendidikan

Tabel 32 Lanjutan

62

H Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dengan menggunakan pendekatan kuantitatif selain

menganalisis secara manual penulis juga menggunakan Software SPSS untuk

analisis data pada penelitian iniUji validitas dan reliabilitas di gunakan untuk

menguji data yang menggunakan daftar pertanyaanpernyataan dalam kuesioner

untuk melihat pertanyaan dalam kuesioner yang di isi oleh responden tersebut

layak atau belum pertanyaan-pertanyaan yang digunakan untuk mengambil data

1 Uji Kualitas Data

a) Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir

soal dalam mendefinisikan suatu variabel Uji validitas sebaiknya

dilakukan pada setiap butir pertanyaan yang diuji validitasnya Hasil r

hitung kita bandingkan dengan r tabel dimana df = n-2 dengan sig 5

Jika r tabel lt r hitung maka data tersebut valid97

Pengumpulan data yang

kemudian dilanjutkan dengan pengolahan data yang dibantu dengan

komputer melalui software SPSS 160

b) Uji Reliabilitas

Merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden

dalam menjawab hal yang berkaitan dengan pertanyaan yang merupakan

sebuah dimensi suatu variabel dan disusun dalam suatu bentuk

kuesioner98

Uji realibilitas dapat dilakukan secara bersamaan seluruh

butir pertanyaan Jika nilai Alpha gt 060 maka reliabel Pada penelitian

ini penghitungan menggunakan SPSS 160 apabila dihitung secara manual

maka dengan rumus

r[

] [

sum

]

Keterangan

97

Wiratna SujarweniStatistika Untuk PenelitianYogyakarta Graha Ilmu2012 hal 177 98

Ibid hal 186

63

r = koefisien reliability instrument

k = banyaknya butir pertanyaan

sum = total varians butir

= total varians

Jika nilai Cronbach Alfa lt 060 kontruk pertanyaan dimensi variabel

adalah tidak reliabel Jadi untuk mengetahui bahwa konsistensi responden

dalam menjawab pertanyaan itu stabil

2 Uji Prasyarat Analisis Data

a Uji Normalitas

Uji normalitas adalah suatu prosedur yang digunakan untuk

mengetahui apakah data berasal dari populasi yang berdistribusi normal

atau berada dalam sebaran normal Distribusi normal adalah distribusi

simetris dengan modus mean median berada di pusat99

Kesimpulannya

apabila data tidak berdistribusi normal maka penelitian akan mengalami

hambatan karena data penelitian tidak berdistribusi normal

b Uji Homogenitas

Uji homogenitas adalah suatu prosedur uji statistik yang

dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa dua atau lebih kelompok data

sampel berasal dari populasi yang memiliki variansi yang sama Pada

analisis regresi persyaratan analisis yang dibutuhkan adalah bahwa galat

regresi untuk setiap pengelompokkan berdasarkan variabel terikatnya

memiliki variansi yang sama Jadi dapat dikatakan bahwa uji

homogenitas bertujuan untuk mencari tahu apakah dari beberapa

kelompok data penelitian memiliki varians yang sama atau tidak Dengan

kata lain homogenitas berarti bahwa himpunan data yang kita teliti

memiliki karakteristik yang sama100

99

Yulingga Nanda Hanif dan Wasis Himawanto Statistik PendidikanYogyakartaPenerbit

Deepublish2017 Cetakan ke-1 halaman 67 100

Yulingga Nanda Hanif dan Wasis Himawanto Statistik PendidikanYogyakartaPenerbit

Deepublish2017 Cetakan ke-1 halaman 58

64

c Uji Linearitas

Uji Linearitas adalah pengujian yang digunakan untuk keadaan

dimana hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen

bersifat linear (garis lurus) dalam range variabel independen tertentu101

3 Uji Hipotesis Penelitian

a Uji T

Uji T digunakan untuk menguji hipotesis tentang rata-rata sampel

Selain itu untuk mengetahui batas penerimana suatu hipotesis dan untuk

menguji layak tidaknya sebuah pernyataan dapat dipercaya atau tidak102

b Uji Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi pada regresi linear sering diartikan sebagai

seberapa besar kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan varians dari

variabel terikatnya Secara sederhana koefisien determinasi dihitung

dengan mengkuadratkan Koefisien Korelasi (R) sebagai contoh jika nilai

R sebesar 0880 maka koefisien determinasi (R Square) adalah sebesar

080 x 080 = 064 Berarti kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan

varians dari variable terikatnya adalah sebesar 640 Berarti terdapat

36 (100-64) varians variabel terikat yang dijelaskan oleh factor

lain103

c Regresi Linear Sederhana

Pengujian hipotesis dalam penelitian kuantitatif merupakan hal yang

penting Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis penghitungan

dengan rumus dari Regresi Perhitungan pada penelitian ini menggunakan

perhitungan regresi Regresi bertujuan untuk menguji pengaruh antara

variabel satu dengan variabel yang lain Variabel yang dipengaruhi disebut

variabel terikat sedang variabel yang mempengaruhi disebut variabel

bebas Uji regresi ada dua macam yaitu

a Regresi linier sederhana

b Regresi linier berganda

101

Singgih Santoso Statistik Multivariat JakartaPT Elex Media Komputindo2010 halaman 52 102

Di kutip dari alamat situs web wwwdatarisetcom 103

wwwkonsultanstatistikcom201107koefisien-determinasi-padaregresihtmlm=1

65

Pada penelitian ini penulis menggunakan regresi linier sederhana karena

memiliki satu variabel terikat dan satu variabel bebas104

Menurut Wiratna

Sujarweni dan Poly Endrayanto dalam buku ldquoStatistika untuk Penelitian

tahun 2012rdquo setelah penghitungan dengan regresi maka langkah

selanjutnya yaitu menghitung dengan membandingkan antara t tabel dan t

hitung yang menghasilkan H nol diterima ataukah ditolak dan H alternatif

akan di tolak ataukah di terima Antara Ha dan H0 keduanya berbanding

terbalik jika Ha diterima maka H0 akan ditolak

Pada penelitian ini perhitungan menggunakan regresi linear sederhana

karena dalam penelitian ini hanya ada satu variabeel X dan satu variabel

Y Model persamaan regresi linier sederhana dengan rumus105

sebagai

berikut

Keterangan

Y = subjek dalam variabel dependen yang diprediksi

a = harga X ketika harga X=0 (harga konstan)

b= angka arah atau koefisien regresi yang menunjukkan angka

peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan

pada peruahan variabel independen Bila (+) arah garis naik dan bila

(-) maka arah garis turun

X = subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu

104

Wiratna Sujarweni dan Poly Endrayanto Statistika untuk Penelitian Yogyakarta Graha

Ilmu2012 Cetakan ke-1 halaman 83 105

WiratnaSujarweniStatistikaUntukPenelitianYogyakarta Graha Ilmu2012 hal 84

Y=a+bX

a = sum119962 119939 sum119961

119951 b =

119847 120506119857119858 ndash 120506119857 120506119858

119847 120506119857sup2 ndash 120506119857 sup2

sb= 119956119942

sum 120784 sum119961 120784

119951119961

se= sum 120784ndash119938sum119962 119939sum119961119962119962

119951 120784

66

t hitung =

106

Dari perhitungan tersebut akan diketahui hasil dari hipotesis apakah

Ha diterima atau Ha ditolak Hipotesis hasilnya yaitu ada pengaruh

program CSR PGTjoekir terhadap perekonomian petani tebu atau tidak

ada pengaruh program CSR PG Tjoekir terhadap perekonomian petani

tebu

I HIPOTESIS STATISTIK

Pada penelitian ini hipotesis statistik untuk mengetahui bagaimana pengaruh

program CSR (Corporate Social Responsibility) terhadap Perekonomian Petani

Tebu dan karyawan Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang maka

dapat dirumuskan secara statistik sebagai berikut

a) Ha 0 Ada pengaruh prograam CSR terhadap tingkat ekonomi petani

Tebu

b) H0 = 0 Tidak ada pengaruh program CSR terhadap tingkat ekonomi petani

Tebu

Keterangan

H0 = Hipotesis nol (0)

Ha = Hipotesis alternatif

= Simbol yang menunjukkan kuatnya hubungan

Kriteria pengujian

a Jika thitung ttabel maka H0 diterima Ha ditolak

b Jika thitung gt ttabel maka H0 ditolak Ha diterima

106

Ibid

67

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Gambaran Umum Pabrik Gula Tjoekir

1 Sejarah Pabrik Gula Tjoekir

Pabrik Gula Tjoekir atau PG Tjoekir adalah pabrik gula yang

terletak di Jalan Irian Jaya Desa Cukir Kecamatan Diwek Kabupaten

Jombang terletak tepat di depan Pondok Pesantren Tebuireng

Jombang107

Seperti di gambarkan pada Gambar 41

Gambar 41 Lokasi Pabrik Gula Tjoekir108

Pabrik Gula Tjoekir didirikan oleh NV Kody En Van Vour pada

tahun 1884 dan diambil alih oleh Pemerintahan Indonesia pada tanggal

8 Desember 1958 Pabrik Gula Tjoekir berada di desa Cukir

Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang kurang lebih 8 kilometer dari

108

Menggunakan Software Quantum GIS versi QGIS-OSGeo4W-2183-1 di buat pada 4

November

2018

68

pusat kota Jombang dengan ketinggian wilayah 60 mdpl Dengan luas

area pabrik seluas 6000 m2 untuk mencukupi kebutuhan pasok bahan

baku tebu selama 150 hari Berikut adalah gambar PG Tjoekir dari

kejauhan seperti pada gambar 42109

Gambar 42 Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Persero110

Era kapitalisme Belanda di Indonesia dimulai dengan

diberlakukannya Undang-Undang Agraria dan Undang-Undang Gula

tahun 1870 oleh pemerintah Hindia Belanda yang mengijinkan pihak

swasta (Eropa) membuka usaha perkebunan di Hindia Belanda Untuk

melanggengkan PGTjoekir yang baru didirikannya ini pihak Belanda

melakukan berbagai cara yang memaksa masyarakat menjadi

tergantung pada mereka Dari mengambil lahan pertanian milik rakyat

untuk lokasi pabrik dan perkebunan tebu tanpa mengganti rugi

menjadikan mereka buruh pabrik menghidupkan premanisme untuk

menjadi penjaga keamanancenteng dan mata-mata lokalisasi judi

perdukunan tempat hiburan malam (tayub wayang prostitusi) sampai

praktik devide et impera yang memecah belah rakyat kecil yang

terganggu karena pendirian pabrik Premanisme ini melahirkan

109

Di unduh dari situs resmi PG Tjoekir httpspgtjoekirblogwordpresscom pada 16 februari

pukul 1848 WIB 110

Foto di ambil pada tanggal 18 Februari 2019 secaralangsung di PabrikGulaTjoekir PTPN X di

Jalan Irian Jaya

69

padepokan Kebo Ireng yang dipimpin oleh Joko Tulus alias Kebo

Kicak yang sangat ditakuti oleh masyarakat Lokalisasi membuat

banyak gadis-gadis pendatang untuk dipekerjakan disana Masyarakat

yang pada awalnya adalah petani yang memiliki lahan-lahan pertanian

kemudian terpaksa menjadi buruh pabriksetiap malam buruh pabrik

asyik dilokalisasi hiburan malam dan perjudian Uang mereka habis

mereka terpaksa berhutang dan secara tidak langsung mereka harus

menjadi buruh pabrik lagi Akhlak dan moral masyarakat saat itu

benar-benar rusak Praktik perdukunan juga berkembang pesat yang

digunakan bila ada orang sakit mengawali masa tanam tebu dan

mengusir makhluk halus yang mereka yakini ada didalam pabrik111

Mengenai randemen Pabrik Gula Tjoekir sudah mengalami

beberapa kali revitalisasi untuk meningkatkan kapasitas maupun

efisiensi Revitalisasi terakhir dilakukan pada tahun 2014 dengan

merombak semua penggerak gilingan dari Turbin Altenator PG

Tjoekir memiliki kapasitas menggiling tebu setiap hari sejumlah 4200

TCD (Ton Cane per Day)112

2 Visi dan Misi Pabrik Gula Tjoekir

Seluruh peusahaan cabang dari PTPN X (PT Perkebunan Nusantara

X) memiliki visi dan misi yang sama karena diseluruh Indonesia

berikut adalah visi dan misi PTPN X yang dikutip dari web resmi

perusahaan PTPN X Indonesia antara lain

a Visi

Pabrik Gula Tjoekir merupakan salah satu unit industri gula dari

perusahaan PTPN X yang memiliki visi yaitu ldquoMenjadi

111

Di unduh dari halaman situs web kompasiana berikut

httpwwwkompasianacomyassarlina54f381827455139e2b6c77fasejarah-gelap-berdirinya-

pabrik-gula-tjoekir pada hari Sabtu tanggal 16 Februari 2019 pukul 1838 WIB 112

Di unduh dari situ web httpssitusbudayaidsejaerah-pabrik-gula-tjoekir pada tanggal 16

Februari 2019 pukul 1827 WIB

70

perusahaan agribisnis Nasional berbasis tebu dan tembakau yang

unggul dan berdaya saing di tingkat regionalrdquo113

b Misi

Pabrik Gula Tjoekir merupakan Badan Usaha Milik Negara

(BUMN) yaitu PTPN X (PT Perkebunan Nusantara X) Sebagai

perusahaan industri perkebunan terintegrasi yang berbasis tebu dan

tembakau dalam memberikan nilai tambah (Values Creation) bagi

segenap stakeholders dengan

1 Menghasilkan produk perkebunan yang bernilai tambah serta

berorientasi kepada konsumen

2 Membentuk kapabilitas proses kerja yang unggul (operational

excellence) melelui perbaikan dan inovasi berkelanjutan dan

tata kelola perusahaan yang baik

3 Mengembangkan kapabilitas organisasi teknologi informasi

dan SDM yang prima

4 Melakukan optimalisasi pemanfaatan aset untuk memberikan

imbal hasil terbaik bagi pemegang saham

5 Turut serta dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan

menjaga kelestarian lingkungan untuk kebaikan generasi masa

depan114

3 Kondisi Fisik Wilayah

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Cukir dan sekitarnya Pabrik

Gula Tjoekir terletak di Desa Cukir Keadaan fisik Desa Cukir

merupakan wilayah yang masih pada dataran rendah dengan tinggi 36

Mdpl dengan luas daerah 190 Km2 Iklim di daerah Cukir sama seperti

iklim pada kabupaten Jombang yaitu beriklim tropis Curah hujan

tertinggi terjadi pada bulan Februari 2016 sebanyak 472 mm3 ha

tersebut menyebabkan banjir di beberapa tempat di wilayah sekitar

113

Di unduh dari situ resmi PTPN X httpsptpn10coidpageprofil pada tanggal 16 Februari

2019 pukul 1904 WIB 114

Di unduhdari situ resmi PTPN X httpsptpn10coidpageprofil pada tanggal 16 Februari 2019

pukul 1917 WIB

71

Cukir Luas tanah menurut penggunaannya Cukir terbagi menjadi

8356 Ha merupakan wilayah pemukimanperumahan luas 226 Ha

adalah kawasan industri luas 9151 Ha adalah wilayah sawah 291 Ha

adalah tegalan 024 Ha adalah kolam 919 Ha adalah wilayah untuk

kegiatan lainnya Jadi apabila dijumlah total luas wilayah Cukir adalah

18967 Ha dengan dibagi menjadi 3 Dusun 11 Rw dan 80 RT pada

tahun 2015 Desa Cukir penduduk mayoritas adalah laki-laki dengan

jumlah 5513 jiwa sedangkan untuk perempuan sejumlah 4617 jiwa

dengan total penduduk keseluruhan di Desa Cukir pada tahun 2015

sebanyak 10130 jiwa115

4 Program Corporate Social Responsibilityi Pabrik Gula Tjoekir

Setiap cabang dan subcabang PTPN X di Indonesia semua wajib

menjalankan CSR untuk kelancaran perusahaan dan keseimbangan

lingkungan Pada PG Tjoekir ini terdapat 2 program CSR yaitu

Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan Program

kemitraan diperuntukkan kepada seluruha masyarakat yang tinggal di

sekitar wilayah PGTjoekir berupa peminjaman dana untuk UMKM

sekitar yang bertujuan mengentaskan kemiskinan dan menjadikan

usaha UMKM tersebut lebih tangguh dan mandiri Tetapi lambat laun

pada tahun 2018 kenyataan yang ada bahwa program kemitraan

tersebut mengalami hambatan tidak berjalan sesuai harapan karena

UMKM yang meminjam dana berbunga rendah tidak mengembalikan

dana sesuai kesepakatan Sebagian besar melanggar kesepakatan

dengan PG Tjoekir yang mengakibatkan defisit pada keuangan PG

Tjoekir Sehingga program kemitraan yang sekarang lebih diperketat

dan sistem pengembaliannya bersifat penuh tanpa di cicil116

Program

Kemitraan akhir-akhir ini menjadi program yang diperuntukkan untuk

karyawan PG Tjoekir dan petani tebu yang bermitra dengan PG

Tjoekir sebagai pemasok bahan baku tebu

115

Badan Pusat StatistikJombang wilayahKecamatanDiwek pada tahun 2015-2016 116

Pendapat salah satu petani tebu yang terlibat dan ikut merasakan program CSR kemitraan

72

Untuk program CSR Bina Lingkungan meliputi bantuan berupa

pendidika sarana dan prasarana umum sosial ekonomi dan lingkungan

masyarakat Tetapi pada kenyataan program Bina Lingkungan pada

tahun 2018 terdapat bantuan untuk kegiatan yang berupa upaya

menyeimbangkan ekosistem lingkungan Seperti pembangunan

jembatan pelebaran saluran drainase dan irigrasi sawah untuk sarana

dan prasaran berupa penerangan yaitu pemasangan lampu-lampu untuk

penerangan jalan Kedua program CSR PG Tjoekir sudah cukup bagus

implementasinya tetapi ada kendala pada program kemitraan Untuk

bantuan-bantuan seperti penerangan dan membangun jembatan PG

Tjoekir tidak begitu saja mengeluarkan dana dalam proses

permohonan dari masyarakat harus ada proposal permohonan dana

bantuan pembangunan

Selain kedua program tersebut CSR yang rutin di lakukan oleh PG

Tjoekir setiap 2 kali dalam setahun yaitu santunan berupa bagi-bagi

bingkisan kepada seluruh warga sekitar pabrik secara keseluruhan baik

warga yang kaya raya menengah ke atas menengah ke bawah tanpa

terkecuali Bingkisan tersebut berupa sembaako dan hasil produksi

pabrik yaitu gula

B Deskripsi Data

Dalam bab ini akan membahas mengenai hasil penelitian yang

berjudul ldquoPengaruh program CSR (Corporate Social Responsibility)

terhadap Perekonomian Petani Tebu dan karyawan Pabrik Gula Tjoekir

PTPN X Kabupaten Jombangrdquo Hasil penelitian berdasarkan dari hasil

penyebaran angketkuesioner yang telah diolah menggunakan komputer

yaitu dengan software SPSS 160 dalam bab ini terdapat pembahasan

mengenai diskripsi data hasil analisis data dan pembahasan hasil

penelitian Dengan jumlah Responden 35 orang yaitu 20 orang petani tebu

dan 15 orang karyawan pabrik yang diberikan angket sebanyak 1 buah

angket yang berisikan variabel X dan variabel Y yang terdiri dari 40 (20

pernyataan variabel X dan 20 pernyataan variabel Y) pernyataan yang

73

harus dijawab oleh responden tetapi setelah dilakukan uji validitas

pertanyaan dalam kuesioner menjadi 32 pertanyaan yang harus dijawab

responden Angket yang disebarkan sudah diuji validitas dan

reliabilitasnya dengan tujuan untuk memenuhi syarat dari instrumen

penelitian Data mentah yang didapat dari penyebaran angket diolah oleh

SPSS 160 untuk diuji valid atau tidak valid dan reliabel atau tidak reliabel

Setelah data tersebut sudah diuji validitas dan realiabilitas kemudian

disebarkan kembali kepada responden yang menjadi objek penelitian

Berikut merupakan diskripsi mengenai responden penelitian

1 Deskripsi Responden

Deskripsi responden ini berisi data responden yang dikelompokkan

berdasarkan usia pendidikan dan tahun bergabung dengan PG Tjoekir

baik sebagai mitra pemasok tebu atau sebagai karyawan pabrik

a Responden Berdasarkan Usia

Responden pada penelitian ini memiliki ragam usia diantara 35

orang sehingga peneliti mengkategorikan responden berdasarkan

usia responden Seperti yang disajikan pada Tabel 41

Tabel 41 Responden berdasarkan Usia

No Usia Frekuensi

1 20-29 1

2 30-39 7

3 40-49 14

4 50-59 8

5 60-69 3

6 70-79 2

Total 35

Sumber Data primer yang diolah

Pada Tabel 41 dijelaskan bahwa total responden yang menjadi

sampel penelitian adalah 35 responden Sampel penelitian terdiri

dari 20 orang petani tebu dan 15 orang karyawan Pabrik Gula

74

Tjoekir Dari seluruh sampel yang berjumlah 35 orang tersebut

semuanya berjenis kelamin laki-laki Menurut hasil pada Tabel 41

terlihat bahwa responden yang memiliki usia 30-39 sebanyak 20

Untuk responden yang berusia antara 40-49 sebanyak 40

sebanyak 229 untuk responden antara umur 50-59 Responden

yang memiliki umur antara 60-69 sebanyak 86 sedangkan untuk

responden yang berusia 70-79 memiliki persentase yang paling

sedikit yaitu 57 Sebagai pendukung juga disajikan grafik

diagram pada Grafik 41

Sumber Data mentah yang telah diolah

Grafik 41 Karakteristik Responden berdasarkan Usia

Dari grafik pendukung (Grafik 41) frekuensi responden

yang paling banyak berdasarkan usia yaitu umur 40 tahun ndash 49

tahun sebanyak 14 orang deretan kedua tertinggi untuk responden

berdasarkan usia yaitu antara umur 50 tahun - 59 tahun sebanyak 8

orang yang ketiga frekuensi pada umur 30 tahun ndash 39 tahun

sebanyak 7 orang orang Untuk umur 60 tahun ndash 69 tahun sebanyak

3 orang umur 70 tahun ndash 79 tahun sebanyak 2 orang dan untuk

responden yang berumur 20 tahun ndash 29 tahun sebanyak 1 orang

Jadi dapat disimpulkan bahwa untuk usia responden yang memiliki

frekuensi terendah adalah umur 20-29 dan untuk frekuensi tertinggi

pada usia 40-49 tahun

0

5

10

15

20-29 30-39 40-49 50-59 60-69 70-79

Responden Berdasarkan Usia

FREKUENSI

75

b Responden Berdasarkan Pendidikan

Responden pada penelitian ini memiliki ragam pendidikan

mulai dari SD SMP SLTA dan Perguruan Tinggi sehingga peneliti

mengkategorikan responden berdasarkan pendidikan responden

Seperti terlihat pada Tabel 42

Tabel 42 Responden berdasarkan Pendidikan

No Pendidikan Frekuensi

1 S1 8

2 SLTA 17

3 SLTP 7

4 SD 3

Total 35

Sumber Data primer yang diolah

Berdasarkan Tabel 42 telah diketahui bahwa pendidikan

responden yang paling mendominasi adalah pendidikan tingkat

SLTA sebanyak 486 Terdapat 229 untuk responden yang

memiliki pendidikan tingkat perguruan tinggi Untuk pendidikan

tingkat SLTP sebanyak 200 Sedangkan untuk pendidikan

tingkat SD sebanyak 86 terdapat Grafik pendukung untuk data

responden berdasarkan tingkat pendidikan seperti yang telah

disajikan pada Grafik 42

Sumber Data mentah yang telah diolah

Grafik 42 Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

0

5

10

15

20

PT SLTA SLTP SD

Responden Berdasarkan Pendidikan

FREKUENSI

76

Dari keterangan yang didapat pada grafik dalam pendukung

(Grafik 42) diketahui bahwa tingkat pendidikan responden pada

tingakat Perguruan Tinggi sebanyak 8 orang untuk pendidikan

tingkat SLTA sebanyak 17 orang untuk tingkat SLTP sebanyak 7

orang dan untuk responden dengan tingkat pendidikan Sekolah

Dasar (SD) sebanyak 3 orang Dapat disimpulkan bahwa untuk

tingkat pendidikan responden tertinggi adalah responden dengan

tingkat pendidikan SLTA dan frekuensi terendah pada tingkat

pendidikan SD

c Responden Berdasarkan Tahun Bergabung di PG Tjoekir

Responden pada penelitian ini sebagian merupakan orang yang

berkerjasama dengan Pabrik Gula Tjoekir yang memiliki perbedaan

tahun bergabung dengan pabrik Gula Tjoekir mulai dari tahun 1980

sampai sekarang Seperti terlihat pada Tabel 43

Tabel 43 Responden berdasarkan Tahun Gabung

No Tahun Bergabung Frekuensi

1 1980-1989 3

2 1990-1999 6

3 2000-2009 22

4 2010-2019 4

Total 35

Sumber Data primer yang diolah

Berdasarkan Tabel 43 diketahui bahwa tahun bergabung

responden dengan Pabrik Gula Tjoekir terbilang berbeda-beda

mulai dari tahun 1980-1989 sebanyak 3 orang yaitu 86 kurang

lebih sudah hampir 30 tahun Untuk tahun 1990-1999 sebanyak

171 yaitu 6 orang responden kurang lebih sudah bekerjasama

selama hampir 20 tahun Responden yang bergabung dan

bekerjasama dengan Pabrik Gula Tjoekir pada tahun 2000-2009

sebesar 629 yaitu 22 orang responden dan mereka bekerjasama

77

baik menjadi petani pemasok tebu maupun menjadi karyawan

kurang lebih sudah hampir 10 tahun Sedangkan petani dan

karyawan yang bergabung pada tahun 2010-2019 terbilang

sebanyak 114 yaitu 4 orang responden dan kurang lebih masih 8

tahun bekerjasama dengan Pabrik Gula Tjoekir Selain data statistik

juga didukung oleh grafik tahun gabung petani tebu dan karyawan

terhadap Pabrik Gula Tjoekir seperti yang tersaji pada Grafik 43

Sumber Data mentah yang diolah

Grafik 43 Responden Berdasrkan Tahun Gabung atau Kerjasama

dengan Pabrik Gula Tjoekir

Berdasarkan grafik pendukung di atas digambarkan bahwa

frekuensi responden berdasarkan tahun bergabung atau

bekerjasama dengan Pabrik Gula Tjoekir pada tahun 1980 ndash 1989

sebanyak 3 orang unntuk tahun 1990-1999 sebanyak 6 orang

untuk tahun 2000-2009 sebanyak 22 dan untuk tahun bergabung

antara 2010-2019 sebanyak 4 orang Dapat disimpulkan bahwa

responden yang bergabung dengan PGTjoekir yang tertinggi

adalah frekuensi pada tahun bergabung 2000-2009 sedangkan yang

terendah adalah tahun gabung 1980-1989

2 Deskripsi Statistik

Dalam penelitian ini terdapat berbagai responden dilihat dari

pendidikan usia dan tahun gabungbermitra dengan PG Tjoekir

Dalam deskripsi statistik terdapat tiga hal yang penting untuk diketahui

0

5

10

15

20

25

1980-1989 1990-1999 2000-2009 2010-2019

Responden Berdasarkan Tahun Gabung dengan PG Tjoekir

FREKUENSI

78

yaitu nilai rata-rata atau Mean nilai tengah atau disebut Modus dan

nilai terbanyak atau Modus Seperti pada penghitungan data

menggunakan SPSS dan memperoleh hasil seperti pada Tabel 44

Tabel 44 Mean Median dan Modus

Statistics

Usia Pendidikan Tahun_Gabung Pekerjaan

N Valid 35 35 35 35

Missing 0 0 0 0

Mean 33143 21429 27714 14286

Median 30000 20000 30000 10000

Mode 300 200 300 100

Melihat Tabel 44 dapat diketahui hasil nilai penghitungan

berdasarkan kategori responden masing-masing dapat diuraikan

sebagai berikut

a Responden menurut Usia

Responden menurut usia dikategorikan menjadi 6 yaitu 1 = 20-

29 kategori 2 = 30-39 kategori 3 = 40-49 kategori 4 = 50 -59 Kategori

5 = 60-69 dan kategori 6 = 70-79 Dan hasilnya nilai rata-rata dari

responden menurut usia yaitu 33143 yang dibulatkan menjadi 3 yang

artinya rata-rata responden berumur 40-49 tahun Nilai median atau nilai

tengahnya 30000 yaitu 3 yang hasilnya juga pada umur 40-49

responden kemudian modusnya adalah 3

b Responden menurut Pendidikan

Responden menurut pendidikan di kategorikan menjadi 4

yaitu kategori berlambangkan angka 1 = S1 kategori 2 = SLTA

kategori dengan angka 3 = SMP dan angka 4 = SD Hasil dari

penghitungan menggunakan SPSS adalah nilai rata-ratanya sebesar

21429 di bulatkan menjadi 2 jadi rata-rata pendidikan responden

adalah SLTA Nilai tengah atau median dari responden adalah

20000 dibulatkan menjadi 2 berarti nilai tengah dari responden

79

berdasarkan pendidikan adalah 2 yaitu SLTA Modusnya bernilai

200 atau 2 yaitu pada tingkat pendidikan SLTA

c Responden menurut Tahun Gabung

Responden menurut tahun gabung dikategorikan menjadi 4

yaitu kategori berlambangkan angka yaitu 1 = 1980-1989 kategori

2 = 1990-1999 kategori 3 = 2000-2009 dan kategori 4 = 2010-

2019 Dari hasil penghitungan diketahui bahwa nilai rata-rata tahun

gabung responden dengan PG Tjoekir adalah 27714 bila di

bulatkan menjadi 3 yaitu pada tahun 2000-2009 untuk nilai

mediannyanilai tengahnya adalah 30000 atau 3 adalah tahun

2000-2009 dan untuk modusnya yaitu 300 berarti paling banyak

petani tebu bergabung dengan PG Tjoekir adalah tahun 2000-

2009

Selain mean median dan modus terdapat juga istilah simpanan

baku atau standar deviasi nilai minimum dan maksimum dari nilai

seluruh variabel dalam penelitian ini yaitu CSR dan perekonomian

petani tebu dan karyawan pabrik sebagimana yang di tunjukkan pada

Tabel di bawah ini

Tabel 45 Hasil Analisis Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

Std

Deviation

Program_CSR 35 38 65 4846 5192

Perekonomian 35 30 49 3731 3620

Valid N (listwise) 35

Sumber Data Mentah yang diolah

Berdasarkan Tabel 45 dapat diketahui bahwa jumlah data yang

diambil untuk sampel sebanyak 35 orang Terdapat hasil dari masing-

masing variabel

80

a Corporate Social Responsibility

Hasil dari penghitungan pada variabel X yaitu CSR menunjukkan

bahwa nilai mean 4846 dan nilai standar deviasi yang lebih kecil

yaitu 5192 dengan hasil tersebut bahwa dinyatakan hasil sebaran

data pada penelitian terbilang cukup baik Pada tabel diatas

terdapat nilai minimum 38 dan nilai maksimum 65

b Perekonomian Petani Tabu dan Karyawan

Pada penghitungan variabel Y yaitu perekonomian petani tebu dan

karyawan menunjukkan hasil mean sebesar 3731 dan nilai standar

deviasi yang lebih kecil yaitu 3620 sehingga dinyatakan bahwa

hasil sebaran data pada penelitian cukup baik Selain itu terdapat

nilai minimum sebesar 30 dan nilai maksimum sebesar 49

3 Deskripsi Variabel

Penelitian ini menggunakan skala ukur yaitu Skala Likert untuk

mengetahui bagaimana tanggapan responden terhadap pengaruh

program CSR Pg Tjoekir terhadap tingkat ekomnomi petani tebu

Variabel yang diteliti adalah variabel Independen (Program Corporate

Social Responsibility) dan variabel Dependen (Tingkat ekonomi petani

tebu) Dalam pegukuran skala likert terdapat 4 skor alternatif jawaban

dalam kuesioner tertutup Seperti yang disajikan pada Tabel 46

Tabel 46 Skor pernyataan menurut Skala Likert

No Pernyataan Skor

1 Sangat Setuju 4

2 Setuju 3

3 Tidak Setuju 2

4 Sangat Tidak Setuju 1

Untuk memudahkan menganalisis hasil penelitian dari

kuesioner maka keseluruhan hasil jawaban dari pernyataan-pernyataan

yang ada dalam kuesioner dirangkum secara ringkas setiap

variabelnya

81

1 Program Corpporate Social Responsibility PG Tjoekir

(Variabel X)

Hasil frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan yang

telah diolah pada kuesioner dalam bentuk persentase Hasil

frekuensi jawaban responden dapat dilihat seperti yang disajikan

pada Tabel 47

Tabel 47Hasil frekuensi jawaban responden atas pernyataan

No

Item

Frekuensi

STS () TS () S () SS ()

1 0 0 8 23 23 66 4 11

2 0 0 7 20 22 63 6 17

3 0 0 7 20 24 69 4 11

4 0 0 8 23 22 63 5 14

5 0 0 11 32 19 54 5 14

6 0 0 7 20 21 60 7 20

7 1 3 5 14 24 69 5 14

8 0 0 9 26 24 68 2 6

9 0 0 2 6 28 80 5 14

10 0 0 8 23 22 63 5 14

11 0 0 16 46 16 46 3 8

12 0 0 16 46 14 40 5 14

13 0 0 14 40 17 49 4 11

14 0 0 12 34 20 57 3 9

15 0 0 11 31 22 63 2 6

16 0 0 2 6 30 86 3 8

17 1 3 9 26 24 68 1 3

82

2 Tingkat ekonomi petani tebu kabupaten Jombang (Variabel Y)

Hasil frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan yang

telah disediakan pada kuesioner untuk variabel dependen Dari

Tabel 48 dapat diketahui jawaban responden serta frekuensinya

dari setiap masing-masing pernyataan dari nomor urut 1-32

pernyataan dalam kuesioner Seperti yang disajikan pada Tabel 48

Tabel 48 Frekuensi jawaban responden (Variabel Y)

Sumber Data Primer yang diolah

4 Deskripsi Kuesioner

Kuesioner dalam penelitian terdapat 32 pernyataan berikut

merupakan deskripsi dari nomor item 1-17 pernyataan untuk variabel

X dan 1-15 untuk variabel Y yang terdapat dalam kuesioner

No

Item

Frekuensi

STS () TS () S () SS ()

1 0 0 1 3 32 91 2 6

2 0 0 9 26 19 54 7 20

3 1 3 22 63 11 31 1 3

4 1 3 22 63 9 26 3 8

5 0 0 10 29 21 60 4 11

6 1 3 27 77 6 17 1 3

7 1 3 14 40 15 43 5 14

8 0 0 7 20 28 80 0 0

9 1 3 12 34 22 63 0 0

10 2 6 25 71 5 14 3 9

11 2 6 10 28 22 63 1 3

12 4 11 25 72 5 14 1 3

13 1 3 24 68 8 23 2 6

14 3 9 27 77 3 9 2 6

15 1 3 31 88 2 6 1 3

83

penelitianProgram CSR PG Tjoekir tidak begitu familiar di telinga

masyarakat dan petani tebu karena istilah CSR yang berasal dari

bahasa Inggris menyebabkan petani-petani tebu yang relatif sudah tua

dan puluhan tahun menjadi tebu tidak mengetahui arti CSR Mereka

hanya mengetahui bahwa di Pabrik Gula Tjoekir ada bentuk bantuan

yang diperuntukkan bagi petani tebu karyawan dan masyarakat

sekitar Bantuan tersebut merupakan sebuah kewajiban yang harus

diberikan pabrik kepada warga setempat yang menerima dampak

kegiatan industri dari pabrik gula tersebut selain itu petani juga

mengetahui bahwa bantuan dari pabrik tersebut wajib diberikan kepada

petani karena kekurangan dalam mengolah tebu hingga siap panen

Dari 35 orang responden yang mengetahui arti makna Corporate

Social Responsibility secara bahasa menggunakan bahasa asing dan

arti makna tanggung jawab setiap perusahaan industri di Indonesia

hanya sebagian saja Hal tersebut dapat di lihat pada diagram yang

telah disajikan pada Grafik 44

Grafik 44 Tingkat Pengetahuan Petani Tebu terhadap CSR

Dari Grafik 44 diketahui dari 35 responden tingkat pengetahuan

petani tebu sekitar mencapai 66 karena mereka sebagian besar

mengetahui bahwa CSR adalah program Pabrik Gula Tjoekir untuk

para warga sekitar karyawan dan petani sebagai mitranya dalam

kelancaran kegiatan industri perusahaan Tingkat petani yang tidak

0

23

66

11

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Setuju

Sangat Setuju

84

mengetahui apa yang dimaksud dengan CSR sebanyak 23 dan yang

mengetahui apa itu CSR Pabrik Gula Tjoekir sebanyak 11 hal

tersebut dikarenakan petani tebu yang hanya sebatas mengetahuinya

saja istilah CSR namun tidak tahu apa saja program yang masuk dalam

CSR bahkan yang lebih familiar di telinga para petani tebu adalah

program PKBL bukan CSR padahal 2 hal tersebut berkaitan Pada

Pabrik Gula Tjoekir terdapat CSR yang disebut PKBL yaitu Program

Kemitraan dan Bina Lingkungan Program CSR merupakan program

yang didirikan oleh PTPN pusat untuk semua cabang perusahaan

Program utama dari CSR Pabrik Gula Tjoekir adalah PKBL (Program

Kemitraan dan Bina Lingkungan) adalah program yang dicanangkan

oleh BUMN se-Indonesia dan memiliki perbedaan dengan CSR tetapi

pada PG Tjoekir PKBL merupakan program yang masuk kepada

program CSR Program Kemitraan yang diketahui oleh petani tebu

adalah program peminjaman dana untuk mengolah sawah tebu hingga

tebu siap dipanen pinjaman tersebut memiliki bunga yang cukup

rendah dan petani merasa program kemitraan dar PG Tjoekir yang

dirasakan cukup membantu perekonomian petani tebu saat kesusahan

dana dalam mengolah sawah tebu miliknya Dari penelitian ini

disajikan grafik mengenai manfaat CSR pada proram kemitraan yang

dirasakan selama ini oleh petani tebu karyawan Seperti yang disajikan

pada Grafik 45

3

14

69

14

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Setuju

Sangat Setuju

85

Grafik 45 Penilaian Implementasi Program Kemitraan yang dirasakan

Petani Tebu

Dari data tersebut dapat dilihat bahwa dari 35 responden bahwa

implementasi program CSR pada Kemitraan sudah cukup bagus dan

semua pihak dapat mengajukan dana pinjaman baik itu petani yang di

gunakan untuk mengolah sawah tebu karyawan untuk keperluan

modal maupun pribadi dan untuk warga sekitar sebagai dana usaha

Respon warga mengenai pernyataan ldquo Implementasi program PKBL

kemitraan di PG Tjoekir masih kurangrdquo dan sebagian besar responden

hampir 70 yaitu 69 menjawab tidak setuju dengan pernyataan itu

yang artinya program kemitraan telah berjalan lancar Sebagian besar

petani mengatakan bahwa program kemitraan itu cukup membantu dan

menguntungkan karena ketika petani memerlukan dana untuk

pengolahan sawah tebu petani dapat meminjam dana pada Koperasi

Tebu Rakyat yang telah bekerjasama dengan PG Tjoekir dalam hal

ini117

Selain program kemitraan pada CSR Pabrik gula Tjoekir

terdapat juga program Bina Lingkungan Menurut data yang didapat

pada penelitian dapat dilihat pada grafik 43 mengenai penilaian

Program Bina Lingkungan oleh petani dan karyawan Seperti yang

disajikan pada Grafik 46

117

Pendapat salah satu petani tebu saat di mohon bantuan mengisi kuesioner (nama responden di

rahasiakan)

86

Grafik 46 Penilaian Petani terhadap Program Bina Lingkungan

Pg Tjoekir

Dari Grafik 46 diketahui bahwa penilaian petani dan

karyawan tentang PBL sudah bagus Sebagian besar petani menjawab

pernyataan di atas dengan tidak setuju apabila ldquo Implementasi program

Bina Lingkungan ini masih kurangrdquo Mulai dari petani tebu yang sudah

berpuluh tahun bergabung dan bekerjasama dengan PG Tjoekir

sampai petani yang masih baru menilai bahwa implementasi Program

Bina Lingkungan sudah cukup bagus Terutama untuk para petani tebu

yang sawahnya menggunakan irigasi sungai yang berasal dari Pabrik

Gula Tjoekir Menurut Grafik 46 terdapat 40 petani merasakan

manfaat adanya CSR Program Bina Lingkungan namun 49 Petani

mengatakan bahwa implementasinya memang masih kurang

kemungkinan ini dikarenakan letak sawah petani yang sangat jauh dari

PG Tjoekir namun bila petani yang merasa tidak merasakan manfaat

dari CSR maka dapat mengajukan perbaikan-perbaikan saluran irigasi

sawah agar irigasi pada sawah petani tersebut menjadi lancar Terdapat

11 dari 35 responden merasa bahwa implementasi CSR masih sangat

kurang hal tersebut dapat dikarenakan petani tidak mengikuti program

PKBL atas dorongan individual dan karena letak kebun petani tersebut

sangat jauh dari PG Tjoekir Selain itu saluran irigasi sawah yang

terletak lumayan jauh jaraknya dari PG Tjoekir juga merasakan

0

40

49

11

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Setuju

Sangat Setuju

87

implementasinya yaitu PG Tjoekir memperbaiki sungai kecil yang

sebelumnya berukuran kurang dari 03 m2 -04 m2 meter dan

mengalami penyumbatan sehingga irigasi untuk sawah petani tebu

tidak lancar tetapi kini sudah lancar karena mendapat bantuan berupa

pelebaran aliran sungai hingga ukuran 1 meter Dapat di lihat pada

Gambar 43

Gambar 43 Sungai yang di perbaiki oleh PG Tjoekir118

Dari Gambar 43 bahwa sungai tersebut telah diperlebar yang

sebelumnya 03 m2 ndash 04 m2 menjadi lebar 07 m2 dan sepanjang

2750 meter atau 275 km Untuk pelebaran aliran sungai tersebut

memakan dana sebanyak Rp 27720000 yang dilaksanakan pada bulan

Desember 2018 lalu Lain halnya dengan program lingkungan di ranah

pengolahan sawah tebu oleh petani dari hasil penelitian berupa

pernyataan dan pendapat petani tebu mengenai bantuan CSR untuk

pengolahan sawah tebu itu tidak ada dulu pernah ada bantuan berupa

subsidi pupuk dan bibit tebu tetapi setelah itu tidak berjalan lancar dan

untuk bantuan alat pertanian pengolahan sawah seperti traktor juga

tidak ada Terlihat pada Grafik 47 mengenai respon petani tebu dari

118

Gambar diambil pada tanggal 7 Februari 2019 di daerah persawahan Catak Gayam Kecamatan

Mojowarno Kabupaten Jombang

88

pernyataan kuesioner dan pendapat petani tebu mengenai bantuan

pengolahan sawah tebu

Grafik 47 Bentuk Bantuan PG Tjoekir Berupa Pupuk dan Bibit

Tebu

Dari Grafik 47 diketahui bahwa sebagian besar petani tebu

mendapatkan bantuan untuk pengolahan sawah tebu sebesar 57 dari

35 responden dan ada responden yang sangat setuju sebesar 9 dari

seluruh reponden untuk responden yang tidak setuju sebesar 34

bahwa ada bantuan berupa pupuk dan bibit dari PG Tjoekir tetapi

pada tahun-tahun terakhir program tersebut kurang lancar mengenai

pendistribusian pupuk Sebagian kecil petani berpendapat bahwa

bantuan tersebut adalah peminjaman dana dari program kemitraan

yang di peruntukkan untuk mengolah sawah termassuk pembelian

pupuk

Program CSR selain PKBL juga terdapat program santunan

yang rutin dilaksanakan selama 2 kali dalam setahun ketika musim

giling tebu akan dimulai dan ketika musim giling tebu akan ditutup

atau sudah selesai musim panen tebu Santunan tersebut berupa

pembagian sembako untuk warga yang terdapat di sekitar pabrik yang

merasakan dampak limbah industri dari kegiatan giling tebu pabrik

gula Diantaranya wilayah yang rutin diberi santunan yaitu wilayah

0

34

57

9

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Setuju

Sangat Setuju

89

kelurahan Jatirejo Cukir dan Kwaron secara merata berupa sembako

dan gula Seperti yang disajikan pada Gambar 44

Gambar 44 Pembagian Santunan kepada warga sekitar PG Tjoekir

Pelaksanaan pemberian santunan dilaksanakan pada tanggal 7

Februari dan Gambar 44 diambil pada saat pembagian santunan di

Balai Desa Jatirejo pembagian tersebut cukup merata karena tidak

memandang bulu bahkan petani tebu yang merupakan warga Jatirejo

Cukir dan Kwaron juga menerima sembako dari PG Tjoekir jadi

apabila dilihat dari materi para petani tebu merupakan warga yang

memiliki cukup banyak kekayaan tetapi hal tersebut tidak menjadi

halangan untuk mendapatkan bantuan sembako dari PG Tjoekir

karena dari PG Tjoekir sendiri dari tahun ke tahun memang di bagikan

secara merata

Para petani tebu yang bekerjasama dengan PGTjoekir rata-rata

memiliki ekonomi menengah ke atas karena selain menjadi petani tebu

dengan lahan tebu yang luas petani tebu juga memiliki pekerjaan lain

selain menjadi petani tebu Hal ini dapat dilihat pada Grafik 48

90

Grafik 48 Pekerjaan selain menjadi petani tebu

Menurut Grafik 48 diketahui bahwa selain menjadi petani

tebu para petani tebu memiliki pekerjaan yang lain grafik di atas

adalah jawaban dari pernyataan ldquoAnda memiliki pekerjaan selain

menjadi petani teburdquo dan 54 dari seluruh responden merupakan

petani tebu yang memiliki pekerjaan selain menjdi petani tebu

Diantara pekerjaan tersebut sebagai petani palawija berdagang Hal

tersebut dikarenakan pendapatan yang didapat petani tebu setiap panen

tidak cukup untuk mengembalikan modal awal mengolah sawah tebu

Seperti disajikan pada Grafik 49

Grafik 49 Pendapatan Petani Tebu Setiap Musim Panen

Menurut Grafik 46 bahwa dijelaskan mengenai pendapatan

petani tebu yang akhir-akhir ini mengalami penurunan Dapat

0

26

54

20

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Setuju

Sangat Setuju

3

63

26

8

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Setuju

Sangat Setuju

91

dikarenakan faktor cuaca yang mengakibatkan tebu berkualitas rendah

dan faktor penundaan masa giling tebu Para petani tebu baik petani

kecil (memiliki lahan 1-3 hektar) maupun petani besar (4-45 hektar)

mayoritas memiliki pekerjaan selain petani tebu dan penghasilan yang

didapat dalam rumah tangga juga tidak hanya dari kepala keluarga

tetap dari istri dan anak yang sudah bekerja Dari segi kesehataan para

petani tebu mayoritas tidak memiliki penyakit khusus (penyakit

jantung asma kanker dan lain-lain) Sebagian besar petani

mengatakan bahwa tidak ada bantuan atau jaminan kesehatan dari

pabrik tetapi sebagian lainnya mengatakan mendapatkan jaminan

kesehatan tetapi pada waktu tertentu

C Hasil Observasi

Observasi dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh Program CSR dari PG Tjoekir itu berpengaruh terhadap

perekonomian petani tebu dan karyawan pabrik Kegiatan observasi di

lakukan dengan mengamati pendapat-pendapat dari individu para petani

tebu dan karyawan yang telah bekerjasama baik sebagai mitrapemasok

tebu maupun sebagai pegawai pabrik serta mengamati pelaksanaan CSR

Hal ini dapat di lihat pada tabel 49

Tabel 49 Hasil Observasi

No Variabel Indikator Implementasi Pendapat

Masyarakat

1 Program

CSR

Program bina

lingkungan

Perbaikan

irigasi sawah

sepanjang 2750

m x 07 m2 di

daerah Catak

Gayam

(Mojowarno)

dengan biaya

27720000

Sangat bagus

karena

sebelumnya

sungai kecil itu

tidak dapat

mengalir

secara lancar

ddan terlalu

sempit

92

(foto terdapat

pada lampiran)

kemudian PG

Tjoekir

memperlebar

sungai hingga

kini irigasi

sawah lancar

2 Program

Kemitraan

Peminjaman

dana usaha

dengan bunga

ringan

Bagus di

gunakan untuk

modal

pengolahan

sawah tebu

3 Program CSR

untuk warga

sekitar pabrik baik

itu karyawan

maupun petani

Bantuan berupa

sembako

Bagus di

laksanakan 2

kali dalam

setahun setiap

musim giling

4 Tingkat

ekonomi

Tingkat Sumber

Data Primer yang

diolahpendapataan

petani tebu

Tingkat

pendapatan

petani tebu

sebagian besar

menengah ke

atas dan

sebagian besar

lahan sawah

yang di tanami

tebu lebih dari 2

hektar bahkan

hingga

mencapai 40

hektar

Di lihat dari

luas awah tebu

yang di miliki

luas tanah dan

gedung tempat

tinggal selain

itu memiliki

lebih dari 1

buah mobil

Tabel 49 Lanjutan

njutannjutan

93

5 Tingkat kesehatan

petani tebu

Jarang yang

memiliki

penyakit khusus

seperti kanker

diabetes

jantung lemah

dan lain-lain

Sebagian besar

anggota

keluarga

petani tebu

tidak memilki

penyakit

khusus

6 Tingkat

pendidikan

Sebagian besar

tingkat

pendidikan

petani tebu

adalah tingkat

SLTA

Tingkat

pendidikannya

bagus

mengingat

bahwa petani

tebu itu bukan

orang

sembarangan

Sumber Data primer yang diolah

D Pengujian Persyaratan Analisisdan Pengujian Hipotesis

a Uji Kualitas Data

Uji validitas dan reliabilitas sangatlah penting dalam sebuah

penelitian karena tahap ini merupakan tahap awal sebelum memulai

penelitian yang pengambilan data penelitian menggunakan kuesioner

atau angket

1 Uji Validitas

Sebelum melakukan penelitian angket yang sudah dibuat oleh

peneliti diuji keabsahannya Setiap nomor item yang ada di angket

diuji kevaliditasannya dengan cara menyebarkan angket kepada

responden kurang lebihnya 30 orang Kemudian dari uji validitas

inilah akan diketahui mana nomor item kuesioner yang valid dan

yang tidak valid Apabila banyak item yang tidak valid maka

peneliti harus memperbaiki pertanyaan atau pernyataan dalam

angket kemudian kembali disebarkan kepada responden uji

Tabel 49 Lanjutan

94

validitas Responden ini bukanlah responden yang dipakai untuk

objek penelitian melainkan responden ini hanya untuk menguji

kevaliditasannya saja Seperti yang terdapat dalam Tabel 410

Tabel 410 Hasil Uji Validitas Variabel X (Corporate Social

Responsibility)

No Variabel Indikator No Item No Valid

1

Program-

program

Corporate

Social

Responsibility

PG Tjoekir

(Variabel X)

Program

Kemitraan

1234567

891011

9

Program Bina

Lingkungan

12131415

16171819

20

1215

Pada Tabel 410 telah diketahui dengan uji validitas

menggunakan bantuan komputer yaitu software SPSS 160

memiliki hasil bahwa ada 3 butir pernyataan dalam kuesioner yang

tidak valid Pernyataan yang valid sebanyak 17 nomor item pada

angket yang disebarkan ini berarti angket tersebut sudah terbilang

valid karena dari hasil hitung SPSS menunjukkan bahwa (r hitung

gt r tabel) nilai r hitung lebih besar dibandingkan dengan nilai r

tabel Pada uji validitas ini peneliti memilih 30 sampel dari

bermacam responden yaitu petani tebu dan karyawan pabrik

Pabrik Gula Tjoekir Jumlah responden dalam uji validitas adalah

30 dan dilihat dalam r tabel bahwa N=30 (jumlah responden)

terdapat nilai 0361 dan kemudian setelah di hitung banyak nomor

item yang hasilnya lebih besar dari r 0361 sehingga terdapat 17

pernyataan dikatakan valid karena nilai hitung lebih dari r hitung gt

0361 untuk variabel X (Program CSR Pabrik Gula Tjoekir) Pada

Tabel 411 Menggambarkan hasil uji validitas dari variabel Y

95

Tabel 411 Hasil Uji Validitas Variabel Y (Tingkat Ekonomi

Petani Tebu)

No Variabel Indikator No Item No Valid

1

Tingkat

ekonomi

petani tebu

(Variabel Y)

Pendapatan 123456

7

891011

12

1911

Pendidikan 131415

1617

-

Kesehatan 181920 1819

Hasil uji validitas pada Tabel 411 diketahui terdapat 5

pernyataan yang tidak valid dalam kuesioner dikarenakan hasil

hitung dari SPSS menunjukkan hasil yang nilainya kurang dari

0361 (r hitung lt r tabel) Pernyataan yang tidak valid tidak di

gunakan dalam penelitian Pada kuesioner tersebut ada 40

pernyataan dalam satu angket dan terdapat 8 nomor yang tidak

valid berarti 32 nomor saja yang di gunakan peneliti untuk

disebarkan kembali ke responden

2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah pengujian yang dilakukan setelah

kuesioner diuji kevaliditasannya setelah diketahui valid tidaknya

kemudian diuji reliabel atau tidak reliabel Tujuan dari pengujian

reliabilitas adalah untuk mengetahui bahwa jawaban dari

responden itu memilki kosistensi atau tidak dalam menjawab

kuesioner yang telah disebarkan dan dapat dikatakan sebagai alat

ukur konsistensi dari waktu ke waktu Untuk mengetahui tingkat

reliabel peneliti menggunakan software SPSS 160 dengan

menghitung koefisien Alpha Cronbachrsquos apabila hasil

penghitungan Alpha Cronbachrsquos gt 06 maka dapat dikatakan

kuesioner tersebut reliabel Dalam uji reliabel jumlah yang di

gunakan sama seperti jumlah responden untuk uji validitas karena

96

tahap uji reliabilitas adalah tahap lanjutan setelah uji validitas

Seperti yang di gambarkan pada Tabel 412

Tabel 412 Hasil Uji Reliabilitas Variabel X (Corporate Social

Responsibility)

Reliability Statistics

Cronbachs Alpha N of Items

851 20

Sumber Data primer yang diolah

Dari hasil penghitungan di atas bahwa nilai Cronbachrsquos

Alpha gt 06 jadi dapat dikatakan uji reliabitas untuk variabel X

hasilnya adalah reliabel Dalam Tabel 410 terbilang hasil

penghitungan 0851 yang nilainya lebih besar dari 06 jadi tingkat

reliabilitasnya terpenuhi Untuk uji reliabilitas pada variabel Y

dapat dilihat seperti yang terdapat pada Tabel 413

Tabel 413 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y (Tingkat Ekonomi

Petani Tebu)

Reliability Statistics

Cronbachs Alpha N of Items

777 20

Sumber Data primer yang diolah

Pada Tabel 413 hasil hitung menunjukkan 0777 gt 06 yang

artinya nilai tersebut lebih besar dari 06 jadi dapat dikatakan uji

reliabilitas pada variabel X adalah reliabel pada kedua variabel X

dan variabel Y adalah reliabel tingkat konsistensi jawaban

responden pada angket memenuhi syarat dan dapat melanjutkan

untuk menyebarkan angket pada objek penelitian yang

sesungguhnya

97

b Uji Persyaratan Analisis

Dalam penelitian ini terdapat uji persyaratan analisis yang terdiri

dari uji normalitas uji homogenitas uji lineartas Hal tersebut akan

dijelaskan dan dihitung menggunakan bantuan komputer yaitu SPSS

160

1 Uji Normalitas

Uji normalitas pada penelitian ini digunakan untuk menguji

apakah variabel X dan variabel Y yang diteliti memiliki ditribusi

normal atau tidak normal Uji normalitas ini menggunakan

hitunngan uji Kolmogorov-Smirnov yang akan dihitung

menggunakan software SPSS 160 Dalam penghitungan

normalitas terdapat istilah taraf signifikan atau biasa dilambangkan

dengan Sig Nilai signifikansi ini akan dibandingkan dengan rumus

Kolmogorov-Smirnov yaitu signifikan gt 005 dan dapat dikatakan

data tersebut berdistribusi normal Begitupun sebaliknya kalau

hasil nilai hitung signifikan lt005 maka data tersebut dinyatakan

tidak berdistribusi normal Seperti yang terdapat pada Tabel 414

98

Tabel 414 Hasil Uji Asumsi Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Program

_CSR

Tingkat_ekonomi_

Petani

Unstandardized

Residual

N 35 35 35

Normal

Parametersa

Mean 484571 373143 0000000

Std

Deviation 519243 361997 339669670

Most Extreme

Differences

Absolute 155 139 095

Positive 155 139 095

Negative -093 -123 -095

Kolmogorov-Smirnov Z 915 820 564

Asymp Sig (2-tailed) 373 511 908

a Test distribution is Normal

Sumber Pengolahan data

Pada Tabel 414 diketahui pada kolom Unstandardized

Residual nilai signifikansi addalah 0908 gt005 maka dapat

dikatakan bahwa data berdistribusi normal Signifikansi pada

kolom variabel X (Program CSR) menunjukkan angka 0373gt005

artinya variabel X merupakan data berdistribusi normal Sedangkan

pada kolom variabel Y (Tingkat Ekonomi Petani) menunjukkan

angka 0511 gt 005 yang berarti variabel Y merupakan data

berdistribusi normal Hasil tersebut didukung juga dengan

histogram hasil uji normalitas seperti pada Grafik 436 sebagai

berikut

99

Sumber data mentah yang telah diolah menggunakan SPSS 160

Grafik 410 Grafik Uji Normalitas

Selain didukung dengan hasil penghitungan berupa

diagram Hasil uji normalitas ini juga didukung oleh diagra P-Plot

seperi yang telah disajikan pada Grafik di bawah ini

Sumber data mentah yang diolah

Grafik 411 Grafik diagram Uji Normalitas (P-Plot)

Diagram P-plot merupakan diagram hasil yang mendukung

penghitungan uji normalitas Cara membaca diagram P-plot adalah

lingkaran-lingkaran yang mendekati garis maka data penelitian

tersebut semakin tinggi tingkat kenormalannya sebaliknya apabila

100

lingkaran-lingkaran kecil tersebut semakin menjauhi garis maka

tingkat kenormalannya semakin rendah Dari data hasil di atas

dapat dilihat bahwa hasil penghitungan menunjukkan 19 data

penelitian sangat dekat bahkan berada pada garis ini dapat

dikatakan normalitasnya tinggi Untuk 13 lainnya dekat tetapi agak

sedikit menjauh dan dapat dikatakan tingkat normalitasnya sedang

karena tidak terlalu jauh dari garis normalitas tersebut

2 Uji Homogenitas

Uji homogenitas adalah pengujian mengenai sama tidaknya

variansi-variansi dua buah distribusi atau lebih Uji homogenitas

dilakukan untuk mengetahui apakah data dalam variabel X dan Y

bersifat homogen atau tidak119

Dalam penghitungan ini asumsi

homogenitas menggunakan Lavene ndashTest dalam pengambilan

keputusan adalah jika nilai signifikansi gt 005 maka distribusi data

adalah homogen Sebaliknya jika hasil penghitungan signifikansi lt

005 maka data tersebut adalah data yang berdistribusi tidak

homogen Penghitungan dapat dilihat seperti pada tabel 415

Tabel 415 Hasil Uji Asumsi Homogenitas

Hasil

Levene Statistic df1 df2 Sig

1594 1 68 211

Sumber Data primer yang diolah

Dari Tabel 415 diketahui bahwa hasil penghitungan

menunjukkan signifikansi gt 005 terbilang 0211gt 005 jadi dapat

diambil keputusan bahwa data dari variabel X dan Y merupakan

data yang berdistribusi homogen

119

Di kutip dari situs web httpswwwstatistikiancom201301uji-homogenitashtmlamp pada

tanggal 17 Februari 2019 pukul 2020

101

3 Uji Linearitas

Linearitas dapat diartikan seperti garis lurus yang

berhubungan Uji linearitas digunakan untuk mengetahui antara

dua variabel X dan Y mempunyai hubungan yang linear atau tidak

secara signifikan Dalam penelitian ini penghitungan dengan

bantuan komputer yaitu dengan SPSS 160 Uji linear biasanya

digunakan dalam prasyarat analisis korelasi dan regresi linear

Pengambilan keputusan adalah jika nilai signifikan gt 005 maka

terdapat hubungan yang linear antara variabel X dan variabel Y

Seperti pada Tabel 416 dengan menggunakan Tabel ANOVA

Tabel 416 Hasil Asumsi Uji Linearitas

Sumber Data primer yang diolah

Berdasarkan hasil hitungan dari uji linearitas pada Tabel 416

dapat diketahui bahwa nilai dari kolom Sig pada baris Deviation

from Linearityhasilnya adalah 0239 gt 005 maka data tersebut

antara variabel X dan Y memilki hubungan yang linear antar

Porgram CSR dengan Tingkat ekonomi petani tebu

ANOVA Table

Sum of Squares Df

Mean Square F Sig

Tingkat_Ekonomi_Petani Program_CSR

Between Groups (Combined)

277793 17 16341 1656 154

Linearity 53266 1 53266 5398 033

Deviation from Linearity

224527 16 14033 1422 239

Within Groups 167750 17 9868

Total 445543 34

102

c Uji Hipotesis Penelitian

1 Uji T

Uji T pada penelitian digunakan untuk menguji ada atau tidaknya

pengaruh antara variabel X terhadap variabel Y Pengujian ini

adalah pemecah dari sebuah hipotesis penelitian yang mana

hasilnya antara ada pengaruh atau tidak ada pengaruh seperti yang

disajikan pada Tabel 417 Dengan hipotesis bahwa

Ha = Ada pengaruh program CSR (Corporate Social

Responsibility) terhadap Perekonomian Petani Tebu dan

karyawan Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang

H0 = Tidak ada pengaruh program CSR (Corporate Social

Responsibility) terhadap Perekonomian Petani Tebu dan

karyawan Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang

Kriteria pengujian

a Jika thitung ttabel maka H0 diterima Ha di tolak

b Jika thitung gt ttabel maka H0 ditolak Ha diterima

Seperti yang telah disajikan pada Tabel 417 hitungan

menggunakan SPSS berikut

Tabel 417 Hasil Uji T

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig B Std Error Beta

1 (Constant) 25633 5549 4620 000

Program_CSR 241 114 346 2117 042

a Dependent Variable Tingkat_Ekonomi_Petani

Sumber Data primer yang diolah

103

Pada Tabel 417 mengenai uji T dapat dilihat hasil

penghitungan yang menggunakan bantuan komputer dengan SPSS

160 diperoleh hasil untuk variabel X (Program Corporate Social

Responsibility PG Tjoekir) dengan nilai thitung sebesar 2117 yang

lebih besar dari ttabel yaitu 203011 yang artinya Ho ditolak

sehingga Ha diterima yang artinya terdapat pengaruh CSR

terhadap perekonomian petani tebu dan karyawan dan nilai

signifikansi yang diperoleh sebesar 0042 dimana nilai signifikansi

tersebut lebih kecil dibandingkan dengan α = 005 Penghitungan

ini menunjukkan bahwa jawaban hipotesis penelitian yaitu H0

ditolak yang berarti bahwa pengukuran untuk variabel X (Program

Corporate Social Responsibility PG Tjoekir) adalah signifikan

Dapat disimpulkan bahwa variabel X (Program CSR PG Tjoekir)

berpengaruh terhadap variabel Y (Tingkat ekonomi petani tebu)

selain itu koefisien regresi variabel (X) Program CSR PGTjoekir

bernilai positif sehingga pengaruh Program CSR PG Tjoekir

terhadap Perekonomian Petani Tebu dan karyawan pabrik adalah

positif

2 Koefisien Determinasi

Perhitungan pada penelitian ini menggunakan perhitungan

regresi Regresi bertujuan untuk menguji pengaruh antara variabel

satu dengan variabel yang lain Pada penghitungan ini

menggunakan penghitungan Regresi Linear Sederhana yang mana

digunakan hanya untuk satu buah variabel X dan satu buah

variabel Y saja Penghitungan regresi ini menggunakan bantuan

software SPSS 16 Untuk mengetahui seberapa pengaruh program

CSR Pabrik Gula Tjoekir terhadap perekonomian Petani Tebu dan

karyawan pabrik apakah berpengaruh secara signifikan atau tidak

Untuk menganalisis ada atau tidaknya pengaruh CSR terhadap

tingkat ekonomi petani tebu dengan melihat nilai hitung dari R

104

Square untuk mengetahui berapa beasar pengaruh dalam

persentase () Seperti hasil hitung pada Tabel 418

Tabel 418 Koefisien determinasi (R) Variabel X dan Y

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std Error of the

Estimate

1 346a 120 093 344778

a Predictors (Constant) Program_CSR

Sumber Data primer yang diolah

Berdasarkan Tabel 418 bahwa dalam penghitungan yang

menggunakan SPSS telah diketahui hasil dari R-Square 0120 dari

variabel X atau variabel Program Corporate Social Responsibility

Pabrik Gula Tjoekir Berdasarkan penghitungan tersebut dikatakan

bahwa 0120 menjadi 120 dari variabel dependen ( Variabel

perekonomian petani tebu) dipengaruhi oleh variabel independen

(Program Corporate Social Responsibility) Dari sini dapat

disimpulkan bahwa tingkat pengaruh antar variabel X dan variabel

Y pada penelitian ini sebesar 12 sedangkan 88 lainnya

dipengaruhi oleh berbagai faktor lainnya (sawah petani yang

bukan tebu palawija aset lain seperti usaha mobil angkuttruk

pendapatan yang diberikan oleh anak petani yang anaknya sudah

bekerja pendapatan dari pensiunan PNS dan TNI pendapatan dari

sewa kontrakan milik petani tebu dan lain-lain) yang tidak

merupakan fokus penelitian ini

3 Analisis Regresi Linear Sederhana

Untuk mengetahui seberapa banyak pengaruh Program CSR

(variabel bebas) dapat dilihat melalui pengujian Koefisien Regresi

yang diberi tanda huruf ldquoBrdquo Untuk mengetahui pengaruh dari

105

masing-masing variabel dapat dilihat pada tabel yang telah

disajikan pada Tabel 419

Tabel419 Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig B Std Error Beta

1 (Constant) 25633 5549 4620 000

Program_

CSR 241 114 346 2117 042

a Dependent Variable

Tingkat_Ekonomi_Petani

Sumber Data primer yang diolah

Pada hasil penghitungan SPSS tabel 419 untuk

mengetahui tingkat signifikansi pada setiap variabel dapat dilihat

pada kolom Sig dengan pengambilan keputusan apabila hasil

hitung kurang dari 005 maka penghitungan tersebut dinyatakan

bahwa variabel X tersebut signifikan Dapat dilihat bahwa hasil

hitung pada kolom Sig dengan nilai 0042 yang berarti variabel

tersebut signifikan Tabel Koefisien dalam regresi linear sederhana

ini berfungsi untuk menggambarkan persamaan regresi Dengan

mengetahui nilai dari baris konstan pada kolom B serta koefisien

regresi yang signifikan Model persamaan regresi untuk

mengetahui tingkat pengaruh program CSR PG Tjoekir terhadap

Perekonomian Petani Tebu dan Karyawan Pabrik adalah dengan

rumus statistik Y = a + bX Dalam Tabel 417 bila dimasukkan

106

pada rumus persamaan regresi menjadi Y = 25633 + 0241X

sebagaimana diinterpretasikan bahwa pada variabel X

menunjukkan nilai positif 0241 hal ini menjadikan apabila nilai

dari B 0241 ini meningkat maka nilai variabel Y juga akan

meningkat sebesar 0241 karena keduanya memiliki hubungan

pengaruh yang searah

E Pembahasan Hasil Penelitian

Pada penelitian ini menemukan hasil yang di dapatkan baik secara

primer yang langsung pada objek penelitian yaitu petani tebu maupun

secara skunder dengan melihat angket yang telah diisi oleh 20 orang petani

tebu dan 15 karyawan pabrik gula Setelah proses penyebaran angket

kemudian mengolah data dan didapatkan hasil bahwa tingkat pengaruh

antar variabel X dan variabel Y pada penelitian ini sebesar 12

sedangkan 88 lainnya dipengaruhi oleh berbagai faktor lainnya (sawah

petani yang bukan tebu palawija aset lain seperti usaha mobil

angkuttruk pendapatan yang di berikan anak pada petani yaang anaknya

sudah bekerja pendapatan dari pensiunan PNS dan TNI pendapatan dari

sewa kontrakan milik petani tebu dan lain-lain) yang tidak merupakan

fokus penelitian ini

Pada penelitian ini mengenai CSR (Corporate Social

Responsibility) merupakan sebuah kebijakan dari perusahaan yang di

dalamnya terdapat 3 aspek inti yaitu masyarakat perusahaanpabrik gula

dan lingkungan120

Dari ketika aspek tersebut memiliki kesesuaian dari

teori CSR yang dikemukakan oleh 2 tokoh yaitu Archie B Carrol dan John

Elklingtonrsquos bahwa pada CSR ada 3 aspek di sebut 3P yaitu

(ProfitPlanetPeople) meliputi kesejahteraan atau kemakmuran ekonomi

peningkatan kualitas lingkungan dan keadilan social121

Pada CSR Pabrik

Gula Tjoekir tidak akan berjalan lancar bila 3 aspek dari teori Triple

120

Muhammad SubhiImplementasi Corporate Social Responsibility PT Pertamina

(Persero)SkripsiProgram Studi Kesejahteraan MasyarakatUIN Syarif Hidayatullah2011 hal20 121

BusyraAzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary

menjadiMandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 34

107

Bottom Line itu ada yang tidak ada Selain itu dari 3 aspek tersebut dalam

kenyataan adalah Planet menggambarkan sumber daya alam dalam hal ini

adalah tanaman tebu seperti yang di ketahui bahwa semua industri sumber

daya alam berasal dari bumi dan sebuah CSR tidak dapat disebut CSR

apabila tidak ada aspek sosial masyarakat atau dalam teori disebut People

Dalam teori mencari Triple Bottom Line aspek Profit digambarkan sebagai

perusahaan dimana sebuah perusahaan tujuan utamanya adalah menekan

kerugian dan mencari keuntungan yang sebesar-besarnya

Selain membahas mengenai aspek CSR pada teori dan di

hubungkan dengan kenyataan pada CSR Pabrik Gula Tjoekir Terdapat

model-model CSR sebuah perusahaan dan untuk penelitian ini CSR

Pabrik Gula Tjoekir memakai Teori dari Kloter dan Lee mengenai model

CSR Diantara 6 model pelaksanaan CSR dallam perusahaan CSR Pabrik

Gula Tjoekir masuk ke dalam 3 kategori model dalam teori Kloter

Pertama Cause related marketing adalah bentuk kontribusi perusahaan

dengan menyisihkan beberapa persen dari pendapaan yang diperoleh

perusahaan sebagai donasi bagi permasalahan sosial tertentu untuk

periode tertentu atau produk tertentu122

Dalam hal ini Pabrik Gula Tjoekir

menyisihkan sebagian dari laba perusahaan untuk didonasikan kepada

petani tebu secara tidak langsung karena dana donasi tersebut diolah

menjadi dana pinjaman sewaktu-waktu baik bagi karyawan petani tebu

maupun bagi masyarakat sekitar pabrik yang sedang membutuhkan dan

baik itu untuk urusan usaha pengolahan pertanian tebu maupun untuk

kebutuhan mendadak Dana tersebut dapat diajukan oleh petani tebu

karyawan dan karyawan pabrik kepada koperasi tebu rakyat yang menjadi

mitra pabrik dalam mengolah dana pada koperasi simpan pinjam Dalam

CSR ini disebut dengan program kemitraan yaitu peminjaman dana

dengan bunga yang sangat rendah yang sebagian besar diberikan kepada

petani tebu Kedua model Corporate philantrophy adalah inisiatif dari

122

BusyraAzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary

menjadiMandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 46

108

perusahaan dengan memberikan kontribusi langsung kepada suatu

aktivitas amal baik dalam bentuk donasi ataupun sumbangan tunai123

Pada pelaksanaan CSR Pabrik Gula Tjoekir sesuai dengaan poin kedua

teori dari Kloter dan Lee karena dari pihak pabrik memang memberikan

kontribusi langsung kepada maasyarakat petani tebu karyawan dan mitra

pabrik yang lainnya Wujud dari hal ini adalah adanya program CSR bagi-

bagi sembako setiap dua kali dalam setahun atau setiap musim giling tiba

dan setelah musim giling selesai Pembagian santunan sembako ini

dilaksanakan secara merata baik kepada karyawan petani tebu dan warga

sekitar pabrik Konkretnya santunan donasi rutin dibagikan pada 3

kelurahan yaitu Desa Jatirejo Desa Cukir dan Desa Kwaron Pembagian

tersebut di lakukan secara merata kepada warga Ketiga model

Community Voluntering adalah bentuk kegiatan yang dilakukan langsung

oleh perusahaan dalam memberikan bantuan dan mendorong karyawan

serta mitra bisnisnya untuk secara sukarela terlibat dan membantu

masyarakat setempat124

Dalam hal ini mitra bisnis seperti petani tebu

tidak dapat berkontribusi dalam pemberian bantuan tetapi pihak pabrik

mengajak para karyawan yang tidak lain adalah warga sekitar pabrik untuk

terlibat dalam program CSR seperti pembangunan jembatan pembersihan

selokan para warga dan pelancaran irigasi pada sawah-sawah sekitar

pabrik Sudah keharusan bagi setiap perusahaan untuk melaksanakan CSR

atau tanggung jawab perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan

sekitar hal ini didukung oleh sebuah ayat Al qurrsquoan yang menganjurkan

untuk tidak merusak lingkungan serta melakukan kwajiban secara

seimbang antara industri dan keadaan lingkungan sekitar yaitu QS Al Ar-

rum ayat 41 yang artinya ldquoTelah nampak kerusakan di darat dan di laut

disebabkan karena perbuatan tangan manusia supaya Allah merasakan

kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka agar mereka

kembali (ke jalan yang benar)rdquo

123

Ibid 124

Busyra AzheriCorporate Social Responsibility Dari Voluntary menjadi

MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 46

109

Pada Pabrik Gula Tjoekir program CSR meliputi program PKBL

(Program kemitraan dan Bina Lingkungan) yang implementasinya cukup

bagus dirasakan oleh warga sekitar karyawan pabrik dan peetani tebu

program santunan berupa bantuan sembako kepada para warga baik warga

biasa petani tebu maupun karyawan pabrik yang tinggal sekitar pabrik di

3 desa (Jatirejo Cukir dan Kwaron) pembangunan Jembatan pelancaran

irigasi sawah warga penerangan jalan umum dan lain-lain Secara tidak

langsung CSR pabrik tersebut memiliki pengaruh untuk petani dan

karyawan Hal ini didukung oleh penelitian relevan yang dilakukan oleh

Dwi Riska Nihayah dalam karyanya yang berjudul Implementasi

Corporate Social Responsibility Pabrik Gula Tjoekir Jombang pada tahun

2017

Pada penelitian ini fokus pada pengaruh CSR terhadap

perekonomian petani tebu dan karyawan pabrik Perekonomian tersebut

dapat dilihat pada 3 aspek inti yaitu dilihat dari pendidikan kesehatan dan

pendapatan Program CSR pabrik Tjoekir merupakan program yang

berkelanjutan Dalam pengaruh pendapatan petani CSR telah membantu

para petani berupa pelancaran irigasi sawah subsidi bibit tebu dan

peminjaman dana yang secara tak langsung telah membantu ekonomi

petani tebu dengan begitu petani memiliki dana untuk mengolah sawah

serta saluran irigasi sudah semakin lancar Selain itu dalam pendidikan

walaupun Pabrik Gula Tjoekir tidak secara langsung memberi bantuan

dana pendidikan untuk keluarga mitra karyawan dan warga sekitar namun

untuk setiap peminjaman yang diajukan karyawan dan mitra akan dipenuhi

oleh pihak pabrik Gula Tjoekir Untuk bidang kesehatan karyawan

memperoleh jaminan kesehatan BPJS yang dibayarkan oleh pabrik untuk

para karyawan Untuk petani tebu sebagian besar tidak memperoleh

bantuan kesehatan apapun dari pabrik tetapi untuk petani tebu yang

merupakan mantan karyawan masih mendapatkan fasilitas jaminan

kesehatan BPJS Program CSR yang berkelanjutan ini didukung dengan

penelitian yang relevan dari disertasi yang di tulis oleh Partogi Saoloan

110

Samosir dengan judul ldquoAnanlisis Kebijkan Corporate Social

Responsibility Berkelanjutan pada Industri Otomotif di Indomobil

Grouprdquo125

F Keterbatasan Penelitian

Penelitian yang sudah dilakukan telah berhasil menguji hipotesis

yang diajukan tetapi belum pada tingkat kebenaran mutlak sehingga

masih terdapat kemungkinan untuk melakukan penelitian lanjutan

mengenai CSR (Corporate Social Responsibility) dari PG Tjoekir

terhadap tingkat ekonomi petani tebu Hal ini dikarenakan adanya

beberapa keterbatasan dalam penelitian ini antara lain

1 Penelitian ini masih menggunakan kuesioner tertutup dimana

jawabannya masih disediakan oleh peneliti Sehingga informasi yang

didapatkan masih terbatas

2 Beberapa hal yang di luar kemampuan peneliti sehingga tidak dapat

dijangkau oleh peneliti hal ini di karenakan keterbatasan tenaga

waktu biaya dan pemikiran dari peneliti

3 Dilihat dari sampel yang diambil peneliti masih terbatas populasi

terjangkaunya hanya terbatas pada karyawan yang jumlahnya terbatas

saat bukan musim giling di pabrik petani tebu yang jumlah

populasinya tergolong sedikit dalam Kabupaten Jombang yang

menjadi mitra PG Tjoekir Untuk sampel petani tebu juga masih

kurang maksimal karena banyak petani tebu yang tidak dapat ditemui

karena alasan tertentu

125

Partogi Saoloan Samosir Ananlisis Kebijkan Corporate Social Responsibility Berkelanjutan

pada Industri Otomotif di Indomobil Group Pascasarjana IPB2011

111

BAB V

KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN

A Kesimpulan

Berdasarkan analisis data yang telah di lakukan mulai dari Uji

Validitas Uji Normalitas hingga terakhir pada Regresi Linear Sederhana

diperoleh hasil analisis penelitian yang dinyatakan bahwa ldquoTerdapat

pengaruh program Corporate Social Responsibility Pabrik Gula Tjoekir

terhadap Tingkat Ekonomi Petani Teburdquo Hal ini didasarkan pada hasil

penghitungan data dengan bantuan komputer yaitu SPSS 160 yang

menunjukkan hasil Y = 25633 + 0241X sebagaimana diinterpretasikan

bahwa pada variabel X menunjukkan nilai positif 0241 hal ini menjadikan

nilai meningkat maka nilai variabel Y juga akan meningkat sebesar 0241

karena keduanya memiliki hubungan pengaruh yang searah dan tetap

Hasil dari R-Square 0120 dari variabel Program Corporate Social

Responsibility(X) Berdasarkan penghitungan tersebut di katakan bahwa

0120 menjadi 120 Dari sini dapat disimpulkan bahwa tingkat pengaruh

antar variabel X dan variabel Y pada penelitian ini sebesar 12

sedangkan 88 lainnya dipengaruhi oleh berbagai faktor lainnya (sawah

petani yang bukan tebu palawija aset lain seperti usaha mobil

angkuttruk pendapatan yang diberikan anak pada petani yaang anaknya

sudah bekerja pendapatan dari pensiunan PNS dan TNI pendapatan dari

sewa kontrakan milik petani tebu dan lain-lain) yang tidak merupakan

fokus penelitian ini

Selain itu hasil penghitungan menggunakan Uji T hasil untuk nilai

thitung sebesar 2117 lebih besar dari ttabel yaitu 203011 maka H0 ditolak

dan Ha diterima yang artinya terdapat pengaruh CSR terhadap

perekonomian petani tebu dan karyawan nilai signifikansi yang diperoleh

sebesar 0042 dimana nilai signifikansi tersebut lebih kecil dibandingkan

dengan α = 005 Jawaban hipotesis penelitian yaitu H0 ditolak yang berarti

112

bahwa pengukuran untuk variabel X (Program Corporate Social

Responsibility PG Tjoekir) adalah signifikan

Dari program CSR PG Tjoekir para petani tebu dan karyawan

pabrik memperoleh banyak manfaat diantaranya petani mendapatkan

bantuan bibit tebu peminjaman dana berbunga rendah untuk pengolahan

sawah tebu Untuk karyawan juga dapat meminjam dana dari program

kemitraan memperoleh BPJS gratis saat pabrik beroperasi memperoleh

santunan sembako setiap musim gilingnya serta fasilitas umum di sekitar

pabrik seperti pembangunan jembatan pelebaran sungaipelancaran

drainase dan penerangan lampu-lampu di sepanjang jalan yang penerangan

sebelumnya belum memadai Selain itu juga terdapat bantuan dari PG

Tjoekir berupa tenda-tenda semi permanen untuk para pedagang di

wilayah kawasan wisata Makam Gusdur yang tempatnya tepat di seberang

PG Tjoekir

B Implikasi

1 Pabrik akan lebih efisiensi dalam mengimplementasikan program-

program CSR serta mengetahui pendapat para petani tebu mengenai

CSR

2 Petani tebu dapat mengutarakan pendapaat masing-masing lewat

musyawarah APTR (Anggota Petani Tebu Rakyat) pada rapat di

KPTR (Koperasi Ppetani Tebu rakyat)

3 Masyarakat sekitar lebih optimal memanfaatkan fasilitas yang

diberikan Pabrik Gula Tjoekir berupa pinjaman dana berbunga ringan

untuk modal usaha jadi masyarakat lebih produktif

C Saran-saran

1 Perusahaan Pabrik Gula Tjoekir PTPN X

Lebih optimal dan efisien lagi dalam program pelancaran

drainaseirigasi karena selain irigasi sawah yang penting saluran air

pada pemukiman warga sekitar juga sangat penting

Pelatihanworkshop untuk petani tebu bagaimana mengolah tebu

dengan baik secara optimal serta mengatur biaya pengolahan tebu

113

Perlu diperhatikan untuk perbaikan sistem pengembalian dana

pinjaman bunga rendah pada Program Kemitraan agar petani tidak

dirugikan Pabrik mengganti strategi pemasaran agar tidak kalah saing

dengan gula imporGKR (Gula Kristal Rafinasi) karena hal itu dapat

merugikan pendapatan petani tebu

2 Penelitian Lain

Untuk penelitian selanjutnya penulis sangat mengharapkan jangkauan

penelitian yang lebih luas responden yang lebih banyak serta data

yang lebih mendalam (wawancara) satu per satu petani tebu

3 Petani tebu

Mengikuti pelatihanworkshop untuk pengelolaan sawah tebu secara

maksimal dan optimal agar menghasilkan tebu yang berkualitas baik

4 Masyarakat Umum

Bagi masyarakat umum lebih memantau implementasi CSR Pabrik

Gula Tjoekir karena CSR dari arti umum adalah diperuntukkan kepada

semua warga sekitar pabrik yang terkena dampak lingkungan sosial

ekonomi dan kesahatan

114

DAFTAR PUSTAKA

ArikuntoSuharsimiProsedur Penelitian Suatu Pendekatan

PraktikJakartaPenerbit PT Rineka Cipta2013

AzheriBusyraCorporate Social Responsibility Dari Voluntary menjadi

MandatoryJakartaPenerbitPTRaja Grafindo Persada2012

AzimyShofiyatulPartisipasi dan Dampak Program Corporate Social

Responsibility PTPN VII Terhadap Taraf Hidup Masyarakat Gunung

Dempo Sumatera SelatanInstitut Pertanian BogorSkripsi2013

Badan Pusat Statistik Kabupaten JombangJumlah pendapatan panen tebu di

Kabupaten Jombang2016

Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur Jumlah industri besar dan industri

sedang yang ada di Jawa Timur menurut kabupaten pada tahun 2013-2015

BunginBurhanMetodologiPenelitianSosial dan Ekonomi (Format-format

Kuantitatif dan KualitatifuntukStudiSosiologi KebijakanPublik

Komunikasi Manajemen dan Pemasaran)JakartaKencana Prenada

Media Group2013

Daniel MoeharMetodePenelitianSosialEkonomi (Dilengkapibeberapaalatanalisa

dan penuntunpenggunaan) JakartaPTBumi Aksara2005

Departemenen Pendidikan Nasional Pusat Bahasa (Indonesia)Kamus Besar

Bahasa IndonesiaGramedia Psutaka Utama2008

HanifNanda Yulingga dan Wasis HimawantoStatistik

PendidikanYogyakartaPenerbitDee-publish2017 cetakan ke 1

IdrusMuhammadMetode Penelitian Ilmu SosialUniversitas Islam Indonesia

YogyakartaPenerbitErlangga2009

IrwantoAbdulKoharampAnggaPrabowoKajianEfektivitas Program Corporate

Social Responsibility(CSR) Yayasan Unilever IndonesiaE-Journal

DepartemenManajemen FakultasEkonomi dan Manajemen IPB2008

KumalasariMela WidyaFaktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Pemilihan

Lokasi Industri Manufaktur Skala Besar dan Sedang (Studi Kasus

Kecamatan Jaten dan Kecamatan Gondangrejo Kabupaten

Karanganyar)Universitas Sebelas MaretSkripsi2012

115

MahmudMarzukiLandasan PendidikanTangerang SelatanPenerbitHaja

Mandiri2013

MatonoNanangMetode Penelitian Kuantitatif Analisis isi dan Data

SekunderJakartaPenerbit PT Raja Grafindo Persada2016

Nihayah DwiRiska (2017) Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR)

Pada Pabrik Gula Tjoekir Jombang Thesis UniversitasPesantren Tinggi

DarulUlum

NurmalaTatik dkkPengantar ilmu PertanianYogyakartaPenerbitGraha

Ilmu2012

RuditoBambang dan Melia FamiolaCSR (Corporate Sosial

Responsibility)BandungRekayasa Sains2013

SamosirPartogi SaoloanAnalisis Kebijakan Corporate Social Responsibility

Berkelanjutan pada Industri Otomotif di Indomobil GroupInstitut

Pertanian BogorDisertasi2011

SantosoSinggihStatistik MultivariatJakartaPenerbitPT Elex Media

Komputindo2010

SlametJuli SoemiratKesehatan LingkunganYogyakarta Penerbit Gadjah Mada

university Press2014 Cetakan ke 9

Software Quantum GIS versi QGIS-OSGeo4W-2183-1

SubhiMuhammadImplementasi Corporate Social Responsibility PT Pertamina

(Persero)SkripsiProgramStudiKesejahteraanSosialUINSyarif

Hidayatullah2011

SudarmaMomonSosiologi untuk KesehatanJakartaPenerbitSalemba

Medika2009

Sugiyono Metode Pnelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan

RampD)BandungPenerbit Alfabeta2008 Cetakan ke-12

SujarweniWiratnaStatistika Untuk PenelitianYogyakarta Graha Ilmu2012

TambunanTulusIndustri Gula Nasional

(BeberapaCatatanPenting)JakartaUniversitas Trisakti2012

TariganRobinsonEkonomi RegionalTeori dan AplikasiJakartaPenerbitPT

Bumi Aksara2012Cetakan ke 6

TeguhMuhammadEkonomi IndustriJakartaPenerbitRaja Grafindo

Persada2010 Cetakan Pertama

116

Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No20Tahun 2003

WahyuningrumYuniarti dkkPengaruh Program Corporate Social Responsibility

Terhadap Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat (Studi kasus

Implementasi CSR PT Amerta Indah Otsuka Desa Pacarkeling

Kecamatan Kejayan Kabupaten Pasuruan)E-Journal Administrasi Publik

(JAP) Vol1 No5Program Studi Administrasi Publik Fakultas Ilmu

Administrasi Universitas BrawijayaMalang2013

WidjajaGunawanSeri Pemahaman Perseroan Terbatas (150 Pertanyaan

Tentang Perseroan Terbatas)JakartaForum Sahabat2008

YustikaAhmad Erani dkkTapak Pengembangan Industri

NasionalBogorPenerbitPT Penerbit IPB Press2014Cetakan Pertama

YusufMuriMetode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan Penelitian

GabunganJakartaPenerbitKencana2017 cetakan ke-4

WikipediaLetak Astronomi daerah kabupaten jombang pada peta Provinsi Jawa

Timur melalui httpsidwikipediaorgwikiKabupaten_Jombangpada

pukul 1151WIB Selasa 13 November 2017

WikipediaLetak Astronomi kecamatan Diwekdiakses melalui

httpsidwikipediaorgwikiDiwek_Jombang pada pukul 1148 WIB

Selasa 14 November 2017

Website Resmi Pabrik Gula Tjoekir httpspgtjoekirblogwordpresscom

Website Resmi Pabrik Gula Tjoekir Sejarah PendirianPabrikTjoekir PTPN X

(Persero) Jombang melaluihttpswwwpabrikgulatjoekircomsejarah-pg-

tjoekir (diakses pada web resmi PG Tjoekir pukul 0119 WIB Selasa 07

November)

Websitehttpkompasianacomyassarlina54f381827455139e2b6c77fasejarah-gelap-

berdirinya-pabrik-gula-tjoekir)

Website httpsptpn10coidpageprofil

Website httpssitusbudayaidsejaerah-pabrik-gula-tjoekir

Website httpswwwdatarisetcom

Website httpswwwstatistikiancom201301uji-homogenitashtmlamp

Website wwwKonsistensicom

LAMPIRAN 1 UJI REFERENSI

LAMPIRAN 2 INSTRUMEN PENELITIAN

INSTRUMEN PENELITIAN

No VARIABEL INDIKATOR PERNYATAAN NOITEM

1

Program-

program

Corporate

Social

Responsibility

PG Tjoekir

(Variabel X)

Program

Kemitraan

1 Pemahaman saya

mengenai

Corporate Social

Responsibility

2 Program utama

CSR untuk warga

sekitar

3 Latar belakang

didirikan CSR

4 Program CSR

yang di rasakan

warga dan petani

5 Penilaian warga

mengenai

program

kemitraan

6 Peminjaman dana

usaha merupakan

sub program dari

program

kemitraan

1

2

345

67

8910

11

Program Bina

Lingkungan

7 Penilaian warga

mengenai

program Bina

Lingkungan

1213

8 Subsisi dan

bantuan untuk

pengolah sawah

tebu

9 Bentuk dan wujud

program bina

lingkungan

10 CSR PGTjoekir

selain PKBL

1415

16171819

20

2 Tingkat

ekonomi

petani tebu

(Variabel Y)

Pendapatan 11 Sumber

matapencaharian

warga

12 Pekerjaan selain

menjadi petani

tebu

13 Penghasilan yang

di dapat petani

tebu

14 Luas sawah petani

tebu

15 Pendapatan

meningkat setelah

adanya CSR

16 Jumlah keluarga

dalam satu kepala

keluarga

17 Penghasilan

rumah tangga

selain dari kepala

rumah tangga

12

3

456

678

9

1011

12

Pendidikan 18 Jumlah anak yang

bersekolah

19 Ada anak yang

putus sekolah

20 Biaya sekolah

anak setiap

bulannya

21 Bantuan biaya

pendidikan dari

PG Tjoekir

1314

15

16

17

Kesehatan 22 Anggota keluarga

yang menderita

sakit khusus

23 Ada jaminan

kesehatan

bantuan biaya

berobat dari PG

Tjoekir

24 Pergi ke rumah

sakitpuskesmas

setiap bulan

18

19

20

LAMPIRAN 3 KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN

PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) PABRIK

GULA TJOEKIR PTPN X TERHADAP TINGKAT EKONOMI PETANI

TEBU KECAMATAN DIWEK KABUPATEN JOMBANG

Assalamursquoalaikum wrwb

Dengan hormat perkenalkan saya Nanik Yhulliyani Mahasiswi Jurusan

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (PIPS) Konsentrasi Geografi pada Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta (UIN Jakarta) sedang melakukan penelitian dalam rangka

menyelesaikan tugas akhirSkripsi untuk memperoleh gelar Sarjana Untuk itu

saya memhon kesediaan bapakibu untuk mengisi beberapa pernyataan dalam

kuesioner penelitian ini Adapun informasi atau data yang bapakibu berikan akan

terjaga kerahasiaannya dan akan di gunakan sebagai mana mestinya

ldquoBarang siapa yang berusaha melapangkan suatu kesusahan kepada seorang mukmin dari

kesusahan-kesusahan dunia maka Allah akan melapangkannya dari suatukesusahan di hari

kiamat dan barang siapa yang berusaha memberi kemudahan bagi orang yang kesusahan maka

Allah akan memberi kemudahan baginya di dunia dan akhirat Barang siapa yang menutupi

kejelekanorang Islam Allah akan menutupi kejelekannya di dunia dan akhiratallah akan selalu

membantu hambaNya selama hamba itu menolong sesama saudaranyardquo(HR Muslim)

CSR Pabrik Gula Tjoekir merupakan tanggung jawab perusahaan yang di adakan

untuk masyarakat sekitar dan petani tebu agar kegiatan industri perusahaan

tersebut berjalan lancar dan terjalin hubungan kerjasama antara perusahan dengan

warga dan petani tebu Program CSR pabrik Tjoekir salah satunya adalah Program

Kemitraan dan Bina Lingkungan Kemitraan merupakan program berupa

pinjaman dana usaha dengan bunga rendah sedangkaan program bina lingkungan

adalah program yang berupa perbaaikan lingkkungan seperti pelancaran

drainasesaluran air pembangunan jembatan

Petunjuk Pengisian

1 Bacalah dengan teliti setiap pertanyaan dan seluruh kemungkinan jawaban yang

ada

2 Pilihlah alternatif jawaban yang paling sesuai menurut anda

3 Berilah tanda silang (X) pada pilihan jawaban yang disediakan (cukup hanya

dengan mengisi satu jawaban saja)

4 Peneliti sangat mengharapkan semua pertanyaan dapat dijawab dan tidak ada

yang dilewatkan karena setiap pertanyaan saling berhubungan

5 Mohon dijawab semua pertanyaan dengan teliti dan sebenarnya 6 Untuk pertanyaan mengenai pendapat anda isilah jawaban dengan benar singkat

dan jelas

7 Kuesioner ini semata-mata untuk kepentingan akademis mohon dijawab

dengan jujur sesuai dengan penilaian Anda 8 Identitas di jamin kerahasiaannya

Ket

SS Sangat Setuju TS Tidak setuju

S Setuju STS Sangat Tidak Setuju

Data Responden No

1 Nama

2 Usia tahun

3 Jenis Kelamin ⃝ Laki-laki ⃝ Perempuan

4 Pendidikan Terakhir ⃝ SD ⃝SLTP ⃝SLTA ⃝Perguruan Tinggi

5 Pekerjaan ⃝PelajarMahasiswa ⃝ Karyawan ⃝ Petani tebu

⃝Wirausaha ⃝ Lainnya

6 Lama bekerjasebagai petani

7 Status pekerjaan ⃝ karyawan tetap ⃝ magang ⃝Lainnya

8 Sistem gaji ⃝ 1 bulan ⃝ 2 Bulan ⃝ lainnya

9 Alamat rumah Dusun Desa RTRW

10 Banyak anggota keluarga 23456orang

Variabel X

No Pernyataan Jawaban

S S S TS STS

1 Sudah paham dan mengetahui tentang apa itu (CSR)

Corporate Social Responsibility atau biasa di sebut

tanggung jawab perusahaan (PKBL)

2 Program utama CSR baik kemitraan maupun program Bina

Lingkungan di adakan untuk warga sekitar dan petani tebu

3 Berdirinya program CSR di sahkan dan ketahui oleh semua

pihak (warga sekitar karyawan pabrik dan petani tebu)

4 Berdirinya CSR dikarenakan kebijakan dari PG Tjoekir

sendiri

5 CSR didirikan karena ada permintaan dari warga dan para

petani tebu karena adanya dampak dari kegiatan industri

PG Tjoekir

6 Manfaat CSR di rasakan oleh warga dan petani secara

merata

7 Program CSR yang di rasakan selama ini implementasinya

sudah cukup bagus

8 Peminjaman dana usaha dari program kemitraan

9 Program kemitraan berjalan tidak sesuai keinginan

masyarakat sekitar implementasinya masih kurang

10 Program kemitraan adalah satu program CSR yang

bergerak di bidang ekonomi berupa pinjaman dana usaha

dengan bunga rendah

11 Program Bina lingkungan dari CSR PG Tjoekir masih

sangat kurang

12 Bentuk bantuan dari PGTjoekir berupa kebutuhan alat

pertanian misal pupuk pembelian bibit dan lain-lain

13 Program bina lingkungan salah satunya adalah perbaikan

drainase di pemukiman warga sekitar

14 Program bina lingkungan merupakan program CSR yang

bergerak di bidang lingkungan untuk lingkungan warga

sekitar pabrik

15 Program bina lingkungan juga bergerak di bidang pertanian

berupa pelancaran irigasi sawah para warga dan sawah

petani tebu

16 Pelancaran drainase untuk daerah pemukiman warga

berupa perbaikan selokan dan jembatan

17 Selain PKBL CSR PG Tjoekir juga berupa pembagian

sembako untuk warga sekitar

Variabel Y

No Pernyataan Jawaban

S S S TS STS

1 Sumber mata pencaharian warga sebagian besar bukan

sebagai petani tebu tetapi petani palawwija (padi kedelai

kacang hijau jagung dan lain-lain)

2 Anda memiliki pekerjaan selain menjadi petani tebu

3 Pendapatan rumah tangga meningkat dengan adanya

program CSR dari pabrik gula

4 Kisaran penghasilan yang di dapat petani tebu lebih dari

3000000 setiap musim panen

5 Minimal luas sawah milik petani yang di tanami tebu

adalah 2 hektar untuk dapat bekerja sama dengan PG

Tjoekir

6 Sebagian besar luas sawah petani tebu kurang dari 2 hektar

(yang anda ketahui)

7 Saya memiliki sawah tebu yang luasnya lebih dari 2 hektar

8 Jumlah keluarga dalam satu kepala keluarga lebih dari 4

orang

9 Memiliki penghasilan rumah tangga selain dari kepala

keluarga

10 Ada bantuan atau jaminan kesehatan dari PGgt Tjoekir

11 Jumlah anak yang sedang bersekolah kurang dari 3 anak

12 Ada anak yang putus sekolah dalam keluarga

13 Biaya sekolah anak setiap bulannya lebih dari

2000000bulan

14 Ada bantuan biaya pendidikan dari PG Tjoekirsantunan

pendidikan

15 Pergi ke rumah sakitpuskesmas setiap bulan sekali

Terimakasih banyak atas partisipasi

LAMPIRAN 4 PANDUAN OBSERVASI

PANDUAN OBSERVASI

No Variabel Indikator Implementasi Pendapat

Masyarakat

1 Program CSR Program bina

lingkungan

2 Program Kemitraan

3 Program CSR untuk

warga sekitar pabrik

baik itu karyawan

maupun petani

4 Perekonomian Pendapataan petani

tebu

Kesehatan petani

tebu

Pendidikan

LAMPIRAN 5 HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS

Variabel X

Item

No

r hitung r tabel Kesimpulan

1 0678 0361 Valid

2 0538 0361 Valid

3 0443 0361 Valid

4 0464 0361 Valid

5 0370 0361 Valid

6 0516 0361 Valid

7 0750 0361 Valid

8 0666 0361 Valid

9 0222 0361 Tidak Valid

10 0693 0361 Valid

11 0633 0361 Valid

12 0076 0361 Tidak Valid

13 0513 0361 Valid

14 0630 0361 Valid

15 0245 0361 Tidak Valid

16 0658 0361 Valid

17 0497 0361 Valid

18 0583 0361 Valid

19 0502 0361 Valid

20 0553 0361 Valid

Variabel Y

Item

No

r hitung r tabel Kesimpulan

1 0020 0361 Tidak Valid

2 0476 0361 Valid

3 0433 0361 Valid

4 0607 0361 Valid

5 0715 0361 Valid

6 0684 0361 Valid

7 0391 0361 Valid

8 0489 0361 Valid

9 0038 0361 Tidak Valid

10 0428 0361 Valid

11 0207 0361 Tidak Valid

12 0617 0361 Valid

13 0624 0361 Valid

14 0582 0361 Valid

15 0460 0361 Valid

16 0578 0361 Valid

17 0461 0361 Valid

18 0261 0361 Tidak Valid

19 0178 0361 Tidak Valid

20 0617 0361 Valid

No Variabel Indikator No Item No Valid

1

Program-

program

Corporate

Social

Responsibility

PG Tjoekir

(Variabel X)

Program

Kemitraan

1234567

891011

9

Program Bina

Lingkungan

1213141516

17181920

1215

No Variabel Indikator No Item No Valid

1

Tingkat

ekonomi petani

tebu

(Variabel Y)

Pendapatan 1234567

89101112

1911

Pendidikan 131415

1617

-

Kesehatan 181920 1819

Reliability

VARIABEL X DAN Y

Reliability Statistics

Cronbachs Alpha N of Items

777 20

Reliability Statistics

Cronbachs Alpha N of Items

851 20

LAMPIRAN 6 HASIL ANALISIS DATA

Correlations

Notes

Output Created 16-Feb-2019 104318

Comments

Input Active Dataset DataSet0

Filter ltnonegt

Weight ltnonegt

Split File ltnonegt

N of Rows in Working

Data File 30

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as

missing

Cases Used Statistics for each pair of variables are based

on all the cases with valid data for that pair

Syntax CORRELATIONS

VARIABLES=y1 y2 y3 y4 y5 y6 y7 y8 y9

y10 y11 y12 y13 y14 y15 y16 y17 y18 y19

y20 skor_total

PRINT=TWOTAIL NOSIG

MISSING=PAIRWISE

Resources

Processor Time 000000297

Elapsed Time

000000140

LAMPIRAN ANALISIS DATA

NPar Tests

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Program_CSR

Tingkat_ekonomi

_Petani

Unstandardized

Residual

N 35 35 35

Normal Parametersa Mean 484571 373143 0000000

Std Deviation 519243 361997 339669670

Most Extreme Differences Absolute 155 139 095

Positive 155 139 095

Negative -093 -123 -095

Kolmogorov-Smirnov Z 915 820 564

Asymp Sig (2-tailed) 373 511 908

a Test distribution is Normal

Regression

Variables EnteredRemovedb

Model Variables Entered

Variables

Removed Method

1 Program_CSRa Enter

a All requested variables entered

b Dependent Variable Tingkat_ekonomi_Petani

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std Error of the

Estimate

1 346a 120 093 344778

a Predictors (Constant) Program_CSR

b Dependent Variable Tingkat_ekonomi_Petani

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig

1 Regression 53266 1 53266 4481 042a

Residual 392277 33 11887

Total 445543 34

a Predictors (Constant) Program_CSR

b Dependent Variable Tingkat_ekonomi_Petani

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig B Std Error Beta

1 (Constant) 25633 5549 4620 000

Program_CSR 241 114 346 2117 042

a Dependent Variable Tingkat_ekonomi_Petani

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std Deviation N

Predicted Value 347935 413020 373143 125166 35

Residual -744514 769798 00000 339670 35

Std Predicted Value -2014 3186 000 1000 35

Std Residual -2159 2233 000 985 35

a Dependent Variable Tingkat_ekonomi_Petani

Charts

Uji Homogenitas

Oneway

Test of Homogeneity of Variances

Hasil

Levene Statistic df1 df2 Sig

1594 1 68 211

ANOVA

Hasil

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups 44344 1 44344 864 356

Within Groups 3490742 68 51334

ANOVA

Hasil

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups 44344 1 44344 864 356

Within Groups 3490742 68 51334

Total 3535086 69

Uji Linearitas

Means

Case Processing Summary

Cases

Included Excluded Total

N Percent N Percent N Percent

Tingkat_Ekonomi_Petani

Program_CSR 35 1000 0 0 35 1000

Report

Tingkat_Ekonomi_Petani

Program

_CSR Mean N Std Deviation

38 400000 1

40 350000 1

41 320000 1

42 350000 1

44 405000 2 70711

45 396667 3 305505

46 350000 2 141421

47 370000 2 282843

48 356667 6 163299

49 360000 4 516398

50 372500 4 330404

51 365000 2 353553

52 410000 1

53 380000 1

54 350000 1

57 390000 1

59 380000 1

65 490000 1

Total 373143 35 361997

ANOVA Table

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig

Tingkat_Ekonom Between Groups (Combined) 277793 17 16341 1656 154

i_Petani

Program_CSR

Linearity 53266 1 53266 5398 033

Deviation from

Linearity 224527 16 14033 1422 239

Within Groups 167750 17 9868

Total 445543 34

Measures of Association

R R Squared Eta Eta Squared

Tingkat_Ekonomi_Petani

Program_CSR 346 120 790 623

Uji T Koefisien determinasi dan Regresi linear

sederhana

Regression

Variables EnteredRemovedb

Model Variables Entered

Variables

Removed Method

1 Program_CSRa Enter

a All requested variables entered

b Dependent Variable Tingkat_Ekonomi_Petani

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std Error of the

Estimate

1 346a 120 093 344778

a Predictors (Constant) Program_CSR

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig

1 Regression 53266 1 53266 4481 042a

Residual 392277 33 11887

Total 445543 34

a Predictors (Constant) Program_CSR

b Dependent Variable Tingkat_Ekonomi_Petani

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig B Std Error Beta

1 (Constant) 25633 5549 4620 000

Program_CSR 241 114 346 2117 042

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig B Std Error Beta

1 (Constant) 25633 5549 4620 000

Program_CSR 241 114 346 2117 042

a Dependent Variable Tingkat_Ekonomi_Petani

junaidi
Text Box
Tabel r (Koefisien Korelasi Sederhana)13 df = 1 - 200
junaidi
Text Box
Diproduksi oleh Junaidi13httpjunaidichaniagowordpresscom

Diproduksi oleh Junaidi (httpjunaidichaniagowordpresscom) 2010 Page 1

Tabel r untuk df = 1 - 50

df = (N-2)

Tingkat signifikansi untuk uji satu arah

005 0025 001 0005 00005

Tingkat signifikansi untuk uji dua arah

01 005 002 001 0001

1 09877 09969 09995 09999 10000

2 09000 09500 09800 09900 09990

3 08054 08783 09343 09587 09911

4 07293 08114 08822 09172 09741

5 06694 07545 08329 08745 09509

6 06215 07067 07887 08343 09249

7 05822 06664 07498 07977 08983

8 05494 06319 07155 07646 08721

9 05214 06021 06851 07348 08470

10 04973 05760 06581 07079 08233

11 04762 05529 06339 06835 08010

12 04575 05324 06120 06614 07800

13 04409 05140 05923 06411 07604

14 04259 04973 05742 06226 07419

15 04124 04821 05577 06055 07247

16 04000 04683 05425 05897 07084

17 03887 04555 05285 05751 06932

18 03783 04438 05155 05614 06788

19 03687 04329 05034 05487 06652

20 03598 04227 04921 05368 06524

21 03515 04132 04815 05256 06402

22 03438 04044 04716 05151 06287

23 03365 03961 04622 05052 06178

24 03297 03882 04534 04958 06074

25 03233 03809 04451 04869 05974

26 03172 03739 04372 04785 05880

27 03115 03673 04297 04705 05790

28 03061 03610 04226 04629 05703

29 03009 03550 04158 04556 05620

30 02960 03494 04093 04487 05541

31 02913 03440 04032 04421 05465

32 02869 03388 03972 04357 05392

33 02826 03338 03916 04296 05322

34 02785 03291 03862 04238 05254

35 02746 03246 03810 04182 05189

36 02709 03202 03760 04128 05126

37 02673 03160 03712 04076 05066

38 02638 03120 03665 04026 05007

39 02605 03081 03621 03978 04950

40 02573 03044 03578 03932 04896

41 02542 03008 03536 03887 04843

42 02512 02973 03496 03843 04791

43 02483 02940 03457 03801 04742

44 02455 02907 03420 03761 04694

45 02429 02876 03384 03721 04647

46 02403 02845 03348 03683 04601

47 02377 02816 03314 03646 04557

48 02353 02787 03281 03610 04514

49 02329 02759 03249 03575 04473

50 02306 02732 03218 03542 04432

Diproduksi oleh Junaidi (httpjunaidichaniagowordpresscom) 2010 Page 2

Tabel r untuk df = 51 - 100

df = (N-2)

Tingkat signifikansi untuk uji satu arah

005 0025 001 0005 00005

Tingkat signifikansi untuk uji dua arah

01 005 002 001 0001

51 02284 02706 03188 03509 04393

52 02262 02681 03158 03477 04354

53 02241 02656 03129 03445 04317

54 02221 02632 03102 03415 04280

55 02201 02609 03074 03385 04244

56 02181 02586 03048 03357 04210

57 02162 02564 03022 03328 04176

58 02144 02542 02997 03301 04143

59 02126 02521 02972 03274 04110

60 02108 02500 02948 03248 04079

61 02091 02480 02925 03223 04048

62 02075 02461 02902 03198 04018

63 02058 02441 02880 03173 03988

64 02042 02423 02858 03150 03959

65 02027 02404 02837 03126 03931

66 02012 02387 02816 03104 03903

67 01997 02369 02796 03081 03876

68 01982 02352 02776 03060 03850

69 01968 02335 02756 03038 03823

70 01954 02319 02737 03017 03798

71 01940 02303 02718 02997 03773

72 01927 02287 02700 02977 03748

73 01914 02272 02682 02957 03724

74 01901 02257 02664 02938 03701

75 01888 02242 02647 02919 03678

76 01876 02227 02630 02900 03655

77 01864 02213 02613 02882 03633

78 01852 02199 02597 02864 03611

79 01841 02185 02581 02847 03589

80 01829 02172 02565 02830 03568

81 01818 02159 02550 02813 03547

82 01807 02146 02535 02796 03527

83 01796 02133 02520 02780 03507

84 01786 02120 02505 02764 03487

85 01775 02108 02491 02748 03468

86 01765 02096 02477 02732 03449

87 01755 02084 02463 02717 03430

88 01745 02072 02449 02702 03412

89 01735 02061 02435 02687 03393

90 01726 02050 02422 02673 03375

91 01716 02039 02409 02659 03358

92 01707 02028 02396 02645 03341

93 01698 02017 02384 02631 03323

94 01689 02006 02371 02617 03307

95 01680 01996 02359 02604 03290

96 01671 01986 02347 02591 03274

97 01663 01975 02335 02578 03258

98 01654 01966 02324 02565 03242

99 01646 01956 02312 02552 03226

100 01638 01946 02301 02540 03211

sid
Highlight

Diproduksi oleh Junaidi (httpjunaidichaniagowordpresscom) 2010 Page 3

Tabel r untuk df = 101 - 150

df = (N-2)

Tingkat signifikansi untuk uji satu arah

005 0025 001 0005 00005

Tingkat signifikansi untuk uji dua arah

01 005 002 001 0001

101 01630 01937 02290 02528 03196

102 01622 01927 02279 02515 03181

103 01614 01918 02268 02504 03166

104 01606 01909 02257 02492 03152

105 01599 01900 02247 02480 03137

106 01591 01891 02236 02469 03123

107 01584 01882 02226 02458 03109

108 01576 01874 02216 02446 03095

109 01569 01865 02206 02436 03082

110 01562 01857 02196 02425 03068

111 01555 01848 02186 02414 03055

112 01548 01840 02177 02403 03042

113 01541 01832 02167 02393 03029

114 01535 01824 02158 02383 03016

115 01528 01816 02149 02373 03004

116 01522 01809 02139 02363 02991

117 01515 01801 02131 02353 02979

118 01509 01793 02122 02343 02967

119 01502 01786 02113 02333 02955

120 01496 01779 02104 02324 02943

121 01490 01771 02096 02315 02931

122 01484 01764 02087 02305 02920

123 01478 01757 02079 02296 02908

124 01472 01750 02071 02287 02897

125 01466 01743 02062 02278 02886

126 01460 01736 02054 02269 02875

127 01455 01729 02046 02260 02864

128 01449 01723 02039 02252 02853

129 01443 01716 02031 02243 02843

130 01438 01710 02023 02235 02832

131 01432 01703 02015 02226 02822

132 01427 01697 02008 02218 02811

133 01422 01690 02001 02210 02801

134 01416 01684 01993 02202 02791

135 01411 01678 01986 02194 02781

136 01406 01672 01979 02186 02771

137 01401 01666 01972 02178 02761

138 01396 01660 01965 02170 02752

139 01391 01654 01958 02163 02742

140 01386 01648 01951 02155 02733

141 01381 01642 01944 02148 02723

142 01376 01637 01937 02140 02714

143 01371 01631 01930 02133 02705

144 01367 01625 01924 02126 02696

145 01362 01620 01917 02118 02687

146 01357 01614 01911 02111 02678

147 01353 01609 01904 02104 02669

148 01348 01603 01898 02097 02660

149 01344 01598 01892 02090 02652

150 01339 01593 01886 02083 02643

Diproduksi oleh Junaidi (httpjunaidichaniagowordpresscom) 2010 Page 4

Tabel r untuk df = 151 - 200

df = (N-2)

Tingkat signifikansi untuk uji satu arah

005 0025 001 0005 00005

Tingkat signifikansi untuk uji dua arah

01 005 002 001 0001

151 01335 01587 01879 02077 02635

152 01330 01582 01873 02070 02626

153 01326 01577 01867 02063 02618

154 01322 01572 01861 02057 02610

155 01318 01567 01855 02050 02602

156 01313 01562 01849 02044 02593

157 01309 01557 01844 02037 02585

158 01305 01552 01838 02031 02578

159 01301 01547 01832 02025 02570

160 01297 01543 01826 02019 02562

161 01293 01538 01821 02012 02554

162 01289 01533 01815 02006 02546

163 01285 01528 01810 02000 02539

164 01281 01524 01804 01994 02531

165 01277 01519 01799 01988 02524

166 01273 01515 01794 01982 02517

167 01270 01510 01788 01976 02509

168 01266 01506 01783 01971 02502

169 01262 01501 01778 01965 02495

170 01258 01497 01773 01959 02488

171 01255 01493 01768 01954 02481

172 01251 01488 01762 01948 02473

173 01247 01484 01757 01942 02467

174 01244 01480 01752 01937 02460

175 01240 01476 01747 01932 02453

176 01237 01471 01743 01926 02446

177 01233 01467 01738 01921 02439

178 01230 01463 01733 01915 02433

179 01226 01459 01728 01910 02426

180 01223 01455 01723 01905 02419

181 01220 01451 01719 01900 02413

182 01216 01447 01714 01895 02406

183 01213 01443 01709 01890 02400

184 01210 01439 01705 01884 02394

185 01207 01435 01700 01879 02387

186 01203 01432 01696 01874 02381

187 01200 01428 01691 01869 02375

188 01197 01424 01687 01865 02369

189 01194 01420 01682 01860 02363

190 01191 01417 01678 01855 02357

191 01188 01413 01674 01850 02351

192 01184 01409 01669 01845 02345

193 01181 01406 01665 01841 02339

194 01178 01402 01661 01836 02333

195 01175 01398 01657 01831 02327

196 01172 01395 01652 01827 02321

197 01169 01391 01648 01822 02315

198 01166 01388 01644 01818 02310

199 01164 01384 01640 01813 02304

200 01161 01381 01636 01809 02298

LAMPIRAN 7 DOKUMENTASI

LAMPIRAN

Bentuk-bentuk CSR PG Tjoekir PKBL

Sungai dari PG Tjoekir yang melintasi

rumah warga yang kerap tersumbat

(PBL)

Sungai yang berada tepat di depan PG

Tjoekir dan mengarah ke pemukiman

warga sekitar (PBL)

Jembatan yang di bangun oleh PG

Tjoekir terletak di desa Jatirejo tepat

desa yang terletak di belakang pabrik

Jembatan yang di bangun PG Tjoekir

foto jembatan dari jarak yang lebih jauh

Foto jembatan dari dekat terdapat tanda

bahwa bangunan tersebut di bangun

oleh PG Tjoekir

Parit sungai irigasi sawah yang

diperbaiki PG Tjoekir di daerah

Jatirejo

Sungai yang di perlebar oleh PG

Tjoekir agar sistem drainase lebih

lancar

Sungai yang di perlebar PGTjoekir di

daerah Catak Gayam Kecamatan

Mojowarno

Pemberian sembako rutin 2 kali dalam

setahun

Peneriman Sembako dan gula produksi

PG Tjoekir tersebar secara merata

setiap rumah di desa Jatirejo Kwaron

dan desa Tjoekir

Pengambilan data dengan petani tebu dan karyawan

Dengan manager penanggung jawab

CSR PG Tjoekir bapak Sugeng

Petani tebu besar (lahan luas) bapak

Suwarno (Pensiunan TNI)

Petani tebu besar Bapak Sundusin (yang

memiliki lahan tebu lebih dari 40 hektar )

Bapak Mustafa petani tebu desa

Jatirejo (Petani tebu besar)

Istri dari karyawan PGTjoekir yang

sekaligus memiliki warung di dalam

pabrik

Bapak Suratno (Petani Tebu Besar)

desa Cukir

Istri dari bapak Hendra (Petani tebu) desa

Balongbesuk

Peneliti dengan karyawan PG Tjoekir

yang lebih dari 14 tahun bekerja di

PGTjoekir

LAMPIRAN 8 SURAT IJIN PENELITIAN

LAMPIRAN 9 SURAT BIMBINGAN SKRIPSI

LAMPIRAN 10 BIODATA PENULIS

BIODATA PENULIS

Nanik Yhulliyani NIM 11140150000101 Jurusan

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Konsentrasi

Geografi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Penulis lahir di Kabupaten Jombang Provinsi Jawa Timur

pada 24 Februari 1995 Sekarang ini penulis bertempat

tinggal di Dusun Gempol Kerep RT 012RW 006 Desa Krembangan Kecamatan

Gudo Kabupaten Jombang Provinsi Jawa Timur Penulis merupakan anak

pertama dari 2 bersaudara Ayahanda penulis bernama Suraji dan ibunda penulis

bernama Saroh

Riwayat pendidikan SDN Krembangan 2 pada tahun 2001-2007 MTs

Wahid Hasyim Krembangan pada tahun 2007-2010 dan untuk SMA di SMA A

Wahid Hasyim 4 Gudo pada tahun 2010-2013 Pada tahun 2014 penulis

menempuh pendidikan pada Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta

Skripsi ini penulis perembahkan untuk orangtua tercinta Semoga

penelitian ini dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan dan perkembangan ilmu

pengetahuan

Email ynanik44gmailcom

  • 1 JUDUL
  • KATA PENGANTAR
  • 3 SKRIP BAB 1-5
  • LAMPIRAN1
  • LAMPIRAN 6pdf
    • Halaman Awal
    • df = 1 - 50
    • df = 51 - 100
    • df = 101 - 150
    • df = 151 - 200
Page 10: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 11: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 12: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 13: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 14: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 15: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 16: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 17: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 18: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 19: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 20: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 21: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 22: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 23: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 24: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 25: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 26: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 27: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 28: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 29: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 30: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 31: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 32: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 33: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 34: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 35: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 36: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 37: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 38: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 39: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 40: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 41: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 42: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 43: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 44: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 45: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 46: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 47: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 48: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 49: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 50: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 51: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 52: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 53: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 54: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 55: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 56: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 57: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 58: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 59: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 60: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 61: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 62: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 63: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 64: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 65: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 66: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 67: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 68: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 69: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 70: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 71: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 72: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 73: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 74: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 75: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 76: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 77: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 78: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 79: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 80: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 81: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 82: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 83: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 84: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 85: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 86: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 87: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 88: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 89: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 90: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 91: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 92: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 93: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 94: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 95: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 96: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 97: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 98: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 99: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 100: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 101: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 102: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 103: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 104: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 105: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 106: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 107: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 108: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 109: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 110: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 111: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 112: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 113: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 114: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 115: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 116: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 117: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 118: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 119: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 120: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 121: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 122: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 123: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 124: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 125: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 126: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 127: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 128: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 129: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 130: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 131: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 132: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 133: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 134: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 135: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 136: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 137: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 138: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 139: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 140: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 141: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 142: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 143: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 144: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 145: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 146: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 147: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 148: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 149: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 150: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 151: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 152: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 153: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 154: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 155: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 156: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 157: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 158: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 159: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 160: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 161: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 162: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 163: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 164: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 165: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 166: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 167: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 168: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 169: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 170: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 171: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 172: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 173: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 174: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 175: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 176: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t
Page 177: PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · sederhana, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t). Uji t