4. melakukan uji f 3. melakukan uji determinasi ...eprints.umm.ac.id/43547/4/bab iii.pdfmelakukan...

13
27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Flowchart mulai Menentukan rumusan masalah Menentukan tujuan penelitian Mencari literatur penelitian Menentukan subjek dan objek penelitian Menentukan tempat penelitian Menentukan variabel penelitian Melakukan perancangan kuisioner Melakukan uji validitas dan reliabilitas (pengunjung dilakukan dengan melakukan penyebaran awal kuisioner sebanyak 20 kuisioner awal Valid dan reliabilitas Menentukan jumlah kuisioner yang akan disebar pada penyebaran kuisioner akhir (penentuan jumlah kuisioner dihitung menggunakan metode slovin) Penyebaran kuisioner Teknik Analisa Data 1. Melakukan Uji Regresi Linier Berganda 2. Melakukan Uji Asumsi klasik. 3. Melakukan Uji Determinasi 4. Melakukan Uji F 5. Melakukan Uji t Analisa dan Pembahasan Kesimpulan dan Saran selesai ya tidak Gambar 3.1 Flow Chart

Upload: others

Post on 28-Mar-2021

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 4. Melakukan Uji F 3. Melakukan Uji Determinasi ...eprints.umm.ac.id/43547/4/BAB III.pdfMelakukan Uji t Analisa dan Pembahasan. Kesimpulan dan Saran selesai ya tidak. Gambar 3.1 Flow

27

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Flowchart

mulai

Menentukan

rumusan masalah

Menentukan tujuan

penelitian

Mencari literatur penelitian

Menentukan subjek dan objek penelitian

Menentukan tempat penelitian

Menentukan variabel penelitian

Melakukan perancangan kuisioner

Melakukan uji validitas dan reliabilitas (pengunjung

dilakukan dengan melakukan penyebaran awal

kuisioner sebanyak 20 kuisioner awal

Valid dan

reliabilitas

Menentukan jumlah kuisioner yang akan disebar

pada penyebaran kuisioner akhir (penentuan jumlah

kuisioner dihitung menggunakan metode slovin)

Penyebaran kuisioner

Teknik Analisa Data

1. Melakukan Uji Regresi Linier Berganda

2. Melakukan Uji Asumsi klasik.

3. Melakukan Uji Determinasi

4. Melakukan Uji F

5. Melakukan Uji t

Analisa dan Pembahasan

Kesimpulan dan Saran

selesai

ya

tidak

Gambar 3.1 Flow Chart

Page 2: 4. Melakukan Uji F 3. Melakukan Uji Determinasi ...eprints.umm.ac.id/43547/4/BAB III.pdfMelakukan Uji t Analisa dan Pembahasan. Kesimpulan dan Saran selesai ya tidak. Gambar 3.1 Flow

28

3.2 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

observasional analitik, yaitu penelitian yang menjelaskan adanya

hubungan antara variabel melalui pengujian hipotesa.

Sedangkan waktu penelitian dengan metode survey, dan wawancara

dengan kuisioner. Berdasarkan waktu penelitian ini adalah potong lintang

(cross sectional) karena mempelajari korelasi antara variabel sebab

dengan akibat, dengan pendekatan sekaligus pada satu saat atau “point

time approach” . (Murti Bhisma,2003)

3.3 Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah konsumen yang membeli produk mebel

LOJI ke UD Lumpang, Nganjuk.

2. Objek Penelitian

Objek penelitian adalah kualitas produk , persepsi harga dan desain

serta keputusan pembelian Pelanggan di UD Lumpang, Nganjuk

tersebut.

3.4 Variabel Penelitian

1. Identifikasi variabel

Variabel penelitian adalah atribut yang mencerminkan bangunan

pengertian dan memiliki nilai.

Variabel Independen (X)

Dalam penelitian ini yang dimaksud variabel independen adalah

kualitas produk , persepsi harga dan desain.

Variabel Dependen (Y)

Dalam penelitian ini yang dimaksud variabel dependen adalah

keputusan pembelian Pelanggan.

Page 3: 4. Melakukan Uji F 3. Melakukan Uji Determinasi ...eprints.umm.ac.id/43547/4/BAB III.pdfMelakukan Uji t Analisa dan Pembahasan. Kesimpulan dan Saran selesai ya tidak. Gambar 3.1 Flow

29

2. Pengukuran Variabel

Dengan menggunakan Pertanyaan berskala (scaling question). Skala

likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persesi

seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial ( Sugiyono,

2008:113). Dalam penelitian fenomena sosial ini telah ditetakan

secara spesifik oleh peneliti. Jawaban setiap item instrumen yang

menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari positif samai

negatif. Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban itu dapat

diberi skor yang ditunjukkan tabel berikut :

1. Sangat setuju (SS) Diberi skor 5

2. Setuju (S) Diberi skor 4

3. Netral (N) Diberi skor 3

4. Tidak Setuju (TS) Diberi skor 2

5. Sangat Tidak Setuju (STS) Diberi skor 1

3.5 Teknik Pengambilan Sampel

Sampel yang terlalu kecil dapat menyebabkan penelitian tidak

dapat menggambarkan kondisi populasi yang sesungguhnya. Sebaliknya,

sampel yang terlalu besar dapat mengakibatkan pemborosan biaya

penelitian.

Salah satu metode yang digunakan untuk menentukan jumlah sampel

adalah menggunakan rumus Slovin (Sevilla et. al., 1960:182), sebagai

berikut:

n = 𝑁

1+𝑁𝑒2 (1)

contoh :

Page 4: 4. Melakukan Uji F 3. Melakukan Uji Determinasi ...eprints.umm.ac.id/43547/4/BAB III.pdfMelakukan Uji t Analisa dan Pembahasan. Kesimpulan dan Saran selesai ya tidak. Gambar 3.1 Flow

30

= 100

1+100 (0,1)2 = 100

2 = 50 orang

Keterangan :

n : Jumlah Sampel

N: Jumlah Populasi

e : Batas Toleransi Kesalahan (error tolerance)

dengan teknik sampling : Random Sampling

3.6 Teknik Pengujian Instrumen

1. Uji validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana suatu alat

pengukur dapat mengukur apa yang ingin diukur. Menurut Arikunto

(2013:85) agar memperoleh data yang valid, maka instrumen atau

alat untuk mengevaluasi harus valid. Bila suatu alat ukur sudah

dikatakan valid, maka selanjutnya dapat dilakukan pengujian

reliabilitas alat ukur. Sebaliknya bila alat ukur dikatakan tidak valid,

maka alat ukur yang telah digunakan sebelumnya harus dievaluasi

atau diganti dengan alat ukur yang lebih tepat atau efektif. Rumus

untuk menguji validitas data adalah sebagai berikut:

𝑟 ==𝑛(∑𝑥𝑦)−(∑𝑥∑𝑦)

√[𝑛∑𝑥2−(∑𝑥2)][𝑛∑𝑦2−(∑𝑦2)] (2)

Arikunto (2013:87)

Keterangan :

R = Koefisien validitas item yang dicari

X = Skor yang diperoleh subjek dalam setiap item

Y = Skor total yang diperoleh subjek dari seluruh item

∑X = Jumlah skor dalam distribusi X

∑Y = Jumlah skor dalam distribusi Y

Page 5: 4. Melakukan Uji F 3. Melakukan Uji Determinasi ...eprints.umm.ac.id/43547/4/BAB III.pdfMelakukan Uji t Analisa dan Pembahasan. Kesimpulan dan Saran selesai ya tidak. Gambar 3.1 Flow

31

∑X2 = Jumlah kuadrat masing-masing skor X

∑Y2 = Jumlah kuadrat masing-masing skor Y

n = Banyak responden

Kriteria pengujian adalah:

rhitung > rtabel Valid

rhitung < rtabel tidak valid

2. Uji Reliabilitas

Menurut Arikunto (2013:100) suatu tes dapat dikatakan mempunyai

taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan

hasil yang tetap. Tuntutan bahwa instrument evaluasi harus valid

menyangkut harapan yang diperoleh data yang valid, sesuai dengan

kenyataan. Jika validitas terkait dengan ketetapan objek yang tidak

lain adalah tidak menyimpangnya data dari kenyataan, artinya

bahwa data tersebut benar. Untuk mengukur koefisien keandalan

(reliability) digunakan rumus Croanbach Alpha (Idris, 2009:8)

sebagai berikut :

𝑟11 = {𝑘

𝑘−1} {

∑𝜎2

𝑏

𝜎2

1

} (3)

Dimana :

𝑟11 = Koefisien reliabilitas

𝑘 = Banyaknya butir pernyataan atau banyaknya jumlah item

∑𝜎2

𝑏 = Jumlah varians skor item

𝜎2

1 = Varians skor total

3.7 Teknik Analisa Data

1. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis tersebut digunakan untuk mengetahui seberapa besar

Page 6: 4. Melakukan Uji F 3. Melakukan Uji Determinasi ...eprints.umm.ac.id/43547/4/BAB III.pdfMelakukan Uji t Analisa dan Pembahasan. Kesimpulan dan Saran selesai ya tidak. Gambar 3.1 Flow

32

pengaruh variabel bebas yaitu: kualitas produk (X1), persepsi harga

(X2) dan desain (X3) terhadap variabel terikat yaitu keputusan

pembelian (Y). Persamaan regresi linier berganda adalah sebagai

berikut:

Y = α + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 (4)

Dimana:

Y = Variabel dependen (minat beli)

α = Konstanta

b1 = koefisien regresi Kualitas Produk

b2 = koefisien regresi Persepsi Harga

b3 = koefisien regresi Desain

x1 = variabel Kualitas Produk

x2 = variable Persepsi Harga

x3 = variabel Desain

2. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang harus dipenuhi

pada analisis regresi berganda yang berbasis ordinary least square.

Dalam hal tersebut akan dilakukan uji asumsi normalitas,

multikolinearitas, heteroskedastisitas . dan Uji Autokorelasi

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan guna melihat apakah variabel independen

maupun variabel dependen mempunyai distribusi normal ataukah

tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau

mendekati normal.

Ho : data berdistribusi normal

H1 : data tidak berdistribusi normal

Page 7: 4. Melakukan Uji F 3. Melakukan Uji Determinasi ...eprints.umm.ac.id/43547/4/BAB III.pdfMelakukan Uji t Analisa dan Pembahasan. Kesimpulan dan Saran selesai ya tidak. Gambar 3.1 Flow

33

Nilai K-S hitung dalam pengujian statistik dengan uji K-S ini diberi

simbol Dn yang dapat diperoleh dengan menggunakan rumus:

Dn = Max | Fe-Fo|

dimana:

Dn = Deviasi absolut yang tertinggi

Fe = Frekuensi harapan

Fo = Frekuensi observasi (pengamatan)

Kriteria pengujian :

Angka signifikansi > 0.05, maka data berdistribusi normal.

Angka signifikansi < 0.05, maka data tidak berdistribusi normal

Dalam penelitian ini juga dilakukan pengujian normalitas data

dengan menggunakan grafik plot normal (normal probability plot)

dengan kriteria sebagai berikut:

a. Jika data menyebar mengikuti arah garis diagonal (garis peluang

normal), maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal (garis peluang

normal), maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

b. Uji Multikolinearitas

Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah pada model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika

terjadi korelasi yang kuat, maka dapat dikatakan telah terjadi

masalah multikolinearitas dalam model regresi. Imam Ghozali

(2002:86) menyatakan pedoman suatu model regresi yang bebas

multikolinearitas adalah mempunyai nilai VIF (Variance Influence

Factor) lebih kecil dari 10 mempunyai angka mendekati 1. . VIF

Page 8: 4. Melakukan Uji F 3. Melakukan Uji Determinasi ...eprints.umm.ac.id/43547/4/BAB III.pdfMelakukan Uji t Analisa dan Pembahasan. Kesimpulan dan Saran selesai ya tidak. Gambar 3.1 Flow

34

merupakan pengukur adanya multikolinieritas antara variabel-

variabel bebas, yang dirumuskan dengan:

21

i

iR

bVIF

, di mana i =1,2,3,...,n

R2 = koefisien determinasi (kuadrat dari koefisien korelasi)

Tolerance = 1 - R2

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance. Dengan kata lain

varians (ragam) dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain

dari variabel bebas yang diuji adalah sama. Secara matematis asumsi

ini dapat dituliskan sebagai berikut:

E (Ui2) = 2, dimana i = 1, 2, 3, ..., N

Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas ragam

terdapat berbagai metode untuk menguji adanya heteroskedastisitas,

seperti uji grafik, uji Park, uji Glejser, uji Spearman‘s, Rank

Corelation, dsb. Dalam pengujian ini, menggunakan uji korelasi

Rank Spearman, dimana jika korelasi Rank Spearman antara

masing-masing variabel independen dengan residualnya mempunyai

nilai signifikan lebih besar dari α (5%) maka tidak terdapat

Heteroskedastisitas, dan sebaliknya jika lebih kecil dari α (5%) maka

terdapat Heteroskedastisitas.

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah dalam suatu

model regresi linier terdapat korelasi antara pengganggu pada

periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya) (Ghozali,

Page 9: 4. Melakukan Uji F 3. Melakukan Uji Determinasi ...eprints.umm.ac.id/43547/4/BAB III.pdfMelakukan Uji t Analisa dan Pembahasan. Kesimpulan dan Saran selesai ya tidak. Gambar 3.1 Flow

35

2012). Autokorelasi muncul akibat observasi yang berurutan

sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Masalah ini timbul karena

residual tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Alat

analisis yang digunakan adalah uji Durbin-Watson.

Pengujian autokorelasi dapat dilakukan dengan membandingkan

nilai statistik hitung Durbin Watson pada perhitungan regresi dengan

statistik tabel Durbin Watson pada tabel. Dasar pengambilan

keputusan adalah sebagai berikut :

2

2

1)(

i

ii

e

eedw

dimana : ei = galat/sisaan nilai pengamatan ke-i

dw = nilai Durbin Watson

Adapun kriteria uji Durbin Watson (Wijaya, 80: 2001)1 adalah:

DW < -2 = ada autokorelasi positif

-2<DW<+2 = Tidak ada autokorelasi

DW> +2 = ada autokorelasi negatif

3. Uji Koefisien Determinasi

Uji koefisien determinasi digunakan untuk melihat kelayakan

penelitian yang dilakukan dengan melihat pengaruh variabel

independen terhadap variabel dependen. Koefisien determinasi R2

digunakan untuk mengetahui berap persen variasi variabel dependen

dapat dijelaskan oleh variasi variabel independen. Nilai R2 ini

terletak antara 0 dan 1. Bila nilai R2 mendekati 0 berarti sedikit sekali

variasi variabel dependen yang diterangkan oleh variabel

independen.

Page 10: 4. Melakukan Uji F 3. Melakukan Uji Determinasi ...eprints.umm.ac.id/43547/4/BAB III.pdfMelakukan Uji t Analisa dan Pembahasan. Kesimpulan dan Saran selesai ya tidak. Gambar 3.1 Flow

36

4. Uji F atau Uji Simultan

Setelah semua asumsi data telah terpenuhi, kemudian dapat

dilakukan pengujian dengan menggunakan regresi linier berganda.

Adapun tahap-tahap pengujian dalam analisis regresi linier berganda

tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

a. Analisis Simultan

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah seluruh variabel

independen secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap variabel dependen.

Adapun langkah-langkah dalam uji F adalah sebagai berikut:

1) Menentukan hipotesis uji

Ho : seluruh variabel independen tidak mempunyai pengaruh yang

signifikan secara serentak (simultan) terhadap variabel

dependen.

H1 : seluruh variabel independen mempunyai pengaruh yang

signifikan secara serentak (simultan) terhadap variabel

dependen.

2) Menentukan tingkat signifikansi

Tingkat signifikansi yang diharapkan adalah dengan resiko

kesalahan =5% atau confidence interval sebesar 95% dengan

degree of freedom (k-1) dan (n-k), dimana n adalah jumlah

pengamatan dan k adalah variabel bebas (bebas).

3) Menghitung nilai Fhitung, dengan rumus uji F sebagai berikut:

Rumus uji F adalah sebagai berikut (Hasan, 2002:125):

F residual

regresi

MS

MS

Keterangan :

MSregresi = SSregresi / df regresi

MSresidual = SSresidual / df residual

Page 11: 4. Melakukan Uji F 3. Melakukan Uji Determinasi ...eprints.umm.ac.id/43547/4/BAB III.pdfMelakukan Uji t Analisa dan Pembahasan. Kesimpulan dan Saran selesai ya tidak. Gambar 3.1 Flow

37

MS = Mean Square, SS = Sum of Square

df = degrees of freedom (derajat bebas)

Dalam hal ini berlaku ketentuan, apabila Fhitung > Ftabel dengan nilai

signifikansi < alpha 0,05, maka Ho ditolak atau dengan kata lain

naik-turunnya variabel terikat dipengaruhi oleh variabel bebas.

Artinya variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan

secara serentak (simultan) terhadap variabel dependen, sehingga

model layak digunakan. Sebaliknya apabila Fhitung < Ftabel dengan

nilai signifikansi > alpha 0,05, maka Ho diterima atau naik-turunnya

variabel terikat tidak dipengaruhi oleh variabel bebas. Artinya

variabel independen tidak mempunyai pengaruh yang signifikan

secara serentak (simultan) terhadap variabel dependen, sehingga

model tidak layak digunakan.

b. Uji Parsial (Uji t)

Uji t digunakan untuk menguji seberapa jauh variabel independen

secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

variabel dependen.

Adapun langkah-langkah dalam uji t adalah sebagai berikut:

(1) Menentukan hipotesis uji

Ho : variabel variabel independen tidak mempunyai pengaruh

secara parsial terhadap variabel dependen.

H1 : variabel variabel independen mempunyai pengaruh secara

parsial terhadap variabel dependen.

(2) Menentukan tingkat signifikansi

Tingkat signifikansi yang diharapkan adalah pada taraf nyata = 5%

atau confidence interval sebesar 95% dengan degree of freedom

sebesar n-k, dimana n adalah jumlah pengamatan dan k adalah

variabel independen termasuk intersep (konstanta).

Page 12: 4. Melakukan Uji F 3. Melakukan Uji Determinasi ...eprints.umm.ac.id/43547/4/BAB III.pdfMelakukan Uji t Analisa dan Pembahasan. Kesimpulan dan Saran selesai ya tidak. Gambar 3.1 Flow

38

(3) Menghitung nilai t hitung, dengan rumus uji t sebagai berikut:

t i

i

sb

b , dimana i=1,2,3.

Keterangan:

bi : koefisien regresi dari tiap variabel bebas

sbi : standar residual (error) dari tiap koefisien regresi

Kriteria pengambilan keputusan diterima atau tidaknya suatu

hipotesa nol (H0) adalah dengan membandingkan t hitung dengan t tabel.

Apabila t hitung t tabel atau –t hitung>- t tabel atau nilai signifikansi t yang

dihasilkan kurang dari 0,05 maka tolak Ho. Artinya variabel

independen yang diukur mempunyai pengaruh yang signifikan

secara parsial terhadap variabel dependen. Sebaliknya, jika t hitung <

t tabel atau –t hitung< -t tabel atau nilai signifikasi t yang dihasilkan lebih

besar dari 0,05 maka terima Ho. Artinya variabel independen tidak

mempunyai pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap

variabel dependen.

Page 13: 4. Melakukan Uji F 3. Melakukan Uji Determinasi ...eprints.umm.ac.id/43547/4/BAB III.pdfMelakukan Uji t Analisa dan Pembahasan. Kesimpulan dan Saran selesai ya tidak. Gambar 3.1 Flow

39

BAB III ................................................................................................................................ 16

METODE PENELITIAN ........................................................................................................ 16

3.1 Flowchart ............................................................................................................. 16

Gambar 3.1 Flow Chart ............................................................................................. 16

3.2 Jenis Penelitian ..................................................................................................... 28

3.3 Subjek dan Objek Penelitian ................................................................................ 28

3.4 Variabel Penelitian ............................................................................................... 28

3.5 Teknik Pengambilan Sampel ................................................................................ 29

3.6 Teknik Pengujian Instrumen................................................................................. 30

3.7 Teknik Analisa Data .............................................................................................. 31