osp 11 provinsi papua barat - kotaku.pu.go.idkotaku.pu.go.id/files/media/laporan/monev/uji...

17
LAPORAN UJI PETIK PEMANFAATAN BDI KEGIATAN INFRASTRUKTUR SKALA LINGKUNGAN TAHUN 2018 OSP 11 PROVINSI PAPUA BARAT KOTA SORONG, 16 JANUARI 2019

Upload: vuongxuyen

Post on 23-Jul-2019

236 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

LAPORAN

UJI PETIK PEMANFAATAN BDI KEGIATAN

INFRASTRUKTUR SKALA LINGKUNGAN

TAHUN 2018

OSP 11 PROVINSI PAPUA BARAT

KOTA SORONG, 16 JANUARI 2019

LAPORAN UJI PETIK PEMANFAATAN BDI TAHUN 2018

OSP 11 PROVINSI PAPUA BARAT

A. LATAR BELAKANG

Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) merupakan upaya strategis Direktorat Pengembangan

Kawasan Permukiman, dalam rangka meningkatkan percepatan penanganan kawasan kumuh dan

mendukung gerakan 100-0-100 di perkotaan pada tahun 2016-2020. KOTAKU diharapkan menjadi

“platform kolaborasi” yang mendukung pencapaian sasaran RPJMN 2015-2019 dalam penanganan

kawasan permukiman kumuh seluas 38.431 Ha menjadi 0 Ha di tahun 2019.

Oleh karena itu Direktorat Jenderal Cipta Karya melalui program KOTAKU pada Tahun Anggaran 2018

telah mengalokasikan Bantuan Dana Investasi (BDI) untuk provinsi papua barat sekitar Rp. 7.2 milyar

di 10 kelurahan/desa yang tersebar di dua kota kabupaten yaitu kota sorong 7 kelurahan, 27 KSM

dengan anggaran Rp. 3.5 milyar dan kabupaten manokwari 3 kelurahan, 30 KSM dengan anggaran

Rp. 3.7 milyar, untuk penanganan permukiman kumuh pada 5 aspek infrastruktur utama yaitu: Air

Bersih, Sanitasi, Jalan, Persampahan dan Drainase.

Salah satu upaya untuk mencapai keberhasilan pencapaian tujuan program KOTAKU adalah ketepatan

dan keberhasilan pelaksanaan pengendalian proses kegiatan di lapangan. Berkaitan dengan hal

tersebut maka diperlukan monitoring dan evaluasi secara baik dan terencana untuk memastikan agar

hasil pelaksanaan program, bermanfaat bagi masyarakat.

Sehubungan dengan itu sangat dibutuhkan pemantauan maupun koordinasi dengan para pelaku

ditingkat Kota/Kab/kelurahan untuk memberikan solusi guna menyelesaikan permasalahan yang

mungkin terjadi di lapangan.

Uji Petik adalah salah satu bentuk kegiatan monitoring untuk mengetahui dan memastikan apakah

pelaksanaan program KOTAKU sudah dilaksanakan sesuai dengan tahapan dan mekanisme yang telah

ditetapkan program, mulai dari persiapan perencanaan, pelaksanaan dan rencana pemeliharaannya

selain itu juga untuk melihat secara langsung apakah prasarana dan sarana yang dibangun berkualitas

baik dan tidak menimbulkan dampak negatif terhadap sosial dan lingkungan.

Hasil kegiatan uji petik ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai bahan evaluasi untuk memperbaiki

kualitas hasil perencanaan dan pelaksanaan pembangunan prasarana dan menjadi masukan bagi para

pengambil keputusan untuk memutuskan apakah kegiatan ini akan dapat dilaksanakan dengan model

dan cara yang sama, atau memerlukan berbagai perubahan dan penyempurnaan.

B. TUJUAN

Tujuan umum kegiatan uji petik ini adalah untuk melakukan monitoring secara langsung terhadap

capaian kegiatan pencairan dan pemanfaatan BDI skala lingkungan tahun Anggaran 2018.

Adapun tujuan khusus adalah untuk memastikan dipenuhinya pengelolaan dan proses pemanfaatan

BDI TA. 2018 dalam hal :

1. Kelengkapan dan kualitas dokumen perencanaan (DED dan Proposal KSM);

2. Penyaluran BDI tahun 2018 kepada KSM tepat waktu;

3. Pengelolaan dan pengendalian pelaksanaan konstruksi / kualitas infrastrukur;

4. Kelengkapan Pemberkasan pencairan BDI 2018 sesuai jadwal yang telah ditetapkan;

5. Membantu menyelesaikan permasalahan dilapangan dan tindaklanjutnya.

C. KELUARAN

Keluaran yang diharapkan dari pelaksanaan uji petik adalah adanya:

1. Dokumen DED dan Proposal KSM yang memenuhi standar teknis perencanaan;

2. BKM telah menyalurkan BDI tahun 2018 kepada KSM di seluruh kelurahan;

3. Hasil pembangunan infrastruktur berkualitas baik / memenuhi standara teknis

4. Pemberkasan pencairan BDI 2018 tepat waktu;

5. Adanya Berita Acara Catatan dan rekomandasi hasil uji petik;

D. LOKASI UJI PETIK

NO NAMA

KAB/KOTA NAMA

KELURAHAN NAMA KSM

TIM UJI PETIK

TGL. UJI PETIK

1. Kota Sorong Remu Selatan Klakalus TA. Urban Planner 16 JAN 2019

Klayabir

Klamandu

Mandiri

Klawasi Eme Yode TA Urban Planner 16 JAN 2019

Eme Yode - I

Eme Yode - II

Eme Yode - III

E. HASIL UJI PETIK PEMANFAATAN BDI SKALA LINGKUNGAN

Hasil pelaksanaan uji petik terhadap pengukuran kinerja infrastruktur menunjukkan bahwa kegiatan

pemanfaatan BDI tahun 2018 persentase rata-rata capaiannya indicator kinerja infrastruktur adalah

90% atau masuk dalam katagori penilaian “BAIK”. Adapun metode yang digunakan untuk melakukan

penilaian adalah dengan menggunakan format survey dan wawancara di lapangan terhadap 5 (lima)

aspek indikator kinerja yaitu :

1. Tertib / kelengkapan adminsitrasi,

2. Kelengkapan dokumen perencanaan teknis (DED/Proposal KSM),

3. Infrastruktur dan pelayanan berkualitas baik,

4. Kelengkapan dokumen safeguard dan

5. Infrastruktur terbangun tetap berkualitas baik dan berfungsi.

Dari hasil penilaian ini dapat disimpulkan bahwa seluruh kualitas infratsruktur yang dibangun

berkualitas baik, ini dilihat dari kualitas penggunaan bahan material, metode/tahapan/langkah-

langkah pekerjaan konstruksi, kesesuaian volume yang dilaksanakan dengan gambar rencana,

penggunaan tenaga kerja, jadwal pelaksanaan dan capaian kualitas administrasi dan kualitas fisik

pemanfaatan BDI tahun 2018,

ANALISA CAPAIAN HASIL UJI PETIK PER INDIKATOR

Jumlah Kelurahan : 2 Kelurahan

Jumlah KSM : 8 KSM

Jumlah Kegiatan : 13 Kegiatan

Total Anggaran : Rp. 1 Milyar

NO INDIKATOR %

CAPAIAN ANALISA PER INDIKATOR

1. Tertib / kelengkapan administrasi 80% Secara umum dokumen proposal sudah ada, tetapi kualitas kelengkapan dokumen yang masih belum lengkap, seperti SPPDL belum ditandatangi, Belum dijilid, masih terdapat lembar yang belum ditanda tangani, seperti RAB, gambar dll. LPJ belum dilengkapi dengan nota dan belum dijilid.

2. Kelengkapan Dokumen Perencanaan Teknis (DED/Proposal KSM)

90% Secara umum dokumen perencanaan (DED/Proposal KSM) sudah tersedia tetapi masih terdapat gambar-gambar desain yang belum ditanda tangani, khusus untuk pengadaan motor sampah belum ada kesepakatan pengelolaan dan aturan bersama yang disepakati.

3. Infrastruktur dan pelayanan yang dibangun berkualitas baik

80% Secara umum jenis dan konstruksi pekerjaan sudan sesuai dengan RKS, Volume yang dilaksanakan sudah sesuai dengan rencana, bahan yang digunakan telah memenuhi standar teknis, telah menggunakan tenaga kerja tukang berpengalaman/terampil, tetapi belum menunjukkan perubahan kawasan secara umum, dan khusus untuk pengadaan motor sampah belum ada di KSM.

4. Kelengkapan Dokumen Safeguard 85% Hal yang masih terdapat kekurangan dalam kelengkapan dokumen safeguard adalah dokumen pengadaan lahan/tanah yang berupa surat pernyataan hibah/ijin pakai/ijin dilalui, pada umumnya hanya satu yang menandatangani tetapi lokasi lebih dari satu dikegiatan MCK dan Bak AIR

5. Infrastruktur terbangun tetap berkualitas baik dan berfungsi

90% Penilaian terhadap sarana prasarana yang dibangun tahun 2018, menunjukkan bahwa secara umum berkualitas dan berfungsi baik, adapun kekurangannya adalah kesadaran masyarakat dalam menata hasil pembangunan belum ada dan perlu ada advokasi dari tim fasilitator.

F. KESIMPULAN UMUM HASIL UJI PETIK

1. Secara umum seluruh kelurahan telah menyusun dokumen proposal kegiatan infrastruktur tetapi

masih banyak terdapat kekurang kelengkapan isi dokumen proposal KSM;

2. Dokumen perencanaan DED (gambar siteplan, potongan dan gambar detail) sudah

dibuat/tersedia di setiap kelurahan tetapi belum di tandangani oleh UPL, tim fasilitator teknik

dan askot infra, Dolkumen proposal KSM dan gambar perencanaannya masih belum dijilid

3. Fasilitator Teknik dan Askot Infrastruktur belum melakukan pengendalian/verifikasi dengan

benar terhadap DED, RAB dan gambar dilihat dari masih banyak verifikasi askot dan fasilitator

yang masih kosong,

4. Pemahaman terhadap ketentuan/aturan/kebijakan kegiatan infrastruktur yang sudah diatur

dalam POS Penyelenggaraan Infrastruktur Skala Lingkungan tahun 2018 dan POS Pengadaan

Barang dan Jasa Berbasis Masyarakat tahun 2018 belum sepenuhnya dipahami oleh KSM dan

hanya dipahami oleh tim fasilitator dan askot infrastruktur.

5. Fasilitator Ekonomi dan Askot MK belum melakukan pendampingan kepada BKM/LKM dan KSM

dengan benar, sehingga laporan penggunaan dana (seperti buku bank, buku kas dan nota2 bukti

transaksi dll) yang lebih berperan /dominan adalah fasilitator MK.

6. Masih banyak kekurangan pada dokumen proposal maupun laporan keuangan KSM, termasuk

masih adanya KSM yang belum paham cara pembuatan laporan penggunaan dana (buku bank,

buku kas, dan nota-nota bukti pengeluaran dana);

7. Tim korkot dan tim fasilitator perlu melakukan koordinasi dengan kelurahan dan LKM untuk

kelengkapan administrasi pengadaan motor sampah sesuai permintaan showroom motor

sehingga bisa diserahkan ke KSM.

8. Korkot sudah menjalankan peran dan fungsinya sebagai menajer tim di tingkat kabupaten/kota,

dengan melakukan pengendalian melalui KBIK untuk membahas hal-hal yang terkait dengan

satndar teknis konstruksi dan ketentuan-ketentuan yang sudah diatur dalam POS

Penyelenggaraan Infrastruktur, namun masih kurang dalam hal pengendalian dilapangan

khusunya di Profosal dan LPJ,

G. REKOMENDASI

1. Tim fasilitator segera mamfasilitasi LKM/KSM untuk melengkapi dan memperbaiki dokumen

proposal kegiatan KSM yang masih terdapat kekurangan-kekurangan, sesuai rekomendasi detail

setiap kelurahan (terlampir);

2. Askot infrastruktur Bersama fasilitator Teknik agar segera memfasilitasi LKM dan TIPP untuk

melengkapi memastikan dan melengkapi kekurangan semua administrasi KSM yang masih

terdapat kekurangan-kekurangan sesuai rekomendasi setiap kelurahan (terlampir);

3. Fasilitator Teknik dan askot infrastruktur melakukan pengendalian pelaksanaan konstruksi

dengan benar dan mengacu pada dokumen perencanaan dan standar teknis yang telah

ditetapkan, dan selalu memberikan arahan kepada tim pelaksanan setiap akan malaksanakan

pekerjaan konstruksi dan memberikan teguran kepada KSM jika tim pelaksana salah dalam

melaksanakan pekerjaan konstruksi;

4. Kepada seluruh tim fasilitator dan asisiten korkot diminta untuk mempelajari kembali dan

memahami POS Penyelenggaraan Infrastruktur Skala Lingkungan dan POS Penngadaan Barang

dan Jasa, terutama kepada fasilitator Teknik dan askot infrastruktur;

5. Kepada fasilitator ekonomi dan asisten korkot bidang manajemen keuangan agar meningkatkan

pendampingan dan memfasilitasi LKM/KSM dalam menyusun pelaporan keuangan yang benar

dan tepat waktu;

6. Kepada korkot diharapkan meningkatkan pengendalian pelaksanaan program dengan melakukan

kunjungan rutin ke kelurahan dan bertanggungjawab serta menjamin tim fasilitator dan asisten

korkot bidang telah mampu melaksanakan tugas sesuai dengan bidang keahliannya dan sunggu

sungguh sesuai dengan ketentuan dan aturan yang ditetapkan program;

7. Korkot terus melakukan KBIK secara rutin bagi tim fasilitator dan askot bidang terutama

membahas ketentuan dan standar teknis pelaksanaan konstruksi maupaun pengadaan barang

dan jasa dan Pengendalian Administrasi KSM.

H. CATATAN/TEMUAN DAN REKOMENDASI DARI MASING-MASING KELURAHAN

1. KELURAHAN REMU SELATAN

Catatan Temuan:

a. Cakupan isi proposal KSM masih terdapat lembar yang belum di tanda tangan.

b. Gambar rehab MCK tidak terdapat dalam Profosal

c. SPPDL masih terdapat lembar yang kosong (belum diisi kelengkapannya, No SPPDL, Nomor SPK

antara PPK dengan BKM, Nomor akta Notaris BKM, Nominal Biaya Pekerjaan, Jangka waktu

pelaksanaan) dan belum ditandatangani.

d. Administrasi/Laporan keuangan (pemasukan dan pengeluaran dana) sudah baik, sudah tercatat

dalam buku kas dan sudah ada bukti tanda tangan penerimanya dan masih dalm bentuk

lembaran.

e. KPP dan aturan bersama untuk pengelolaan persampahan (motor sampah) Belum tersedia

f. Khusus pekerjaan Drinase (Normalisasi saluran 900 M, anggaran BDI RP. 5.424.000) tidak ada

dokumetasi, dan kualitas pembersihan masih kurang baik)

g. Untuk Pekerjaan Bak pembagi air hanya terdapat satu surat hibah dari 4 lokasi bak pembagi air

h. Khusus pekrjaan persampahan (pengadaan motor sampah 2 unit belum terdapat di lokasi/KSM)

masih ada di showroom motor tempat pembelian.

Rekomendasi:

a. Tim fasilitator agar segera memfasilitasi KSM untuk memperbaiki dan melengkapi dokumen

proposal dan Fasilitasi untuk SPPDL yang masih kurang lengkap/format masih kosong atau belum

ditanda tangan.

b. Gambar untuk rehab MCK agar dilampirkan di profosal KSM

c. Tim fasilitator ekonomi, agar mendampingi dan memfasilitasi KSM agar administrasi keuangan

bisa di rampungkan, dilengkapi kekurangan dan dijilid rapih

d. Tim fasilitator ekonomi, agar mendampingi dan memfasilitasi KSM agar administrasi keuangan

yang sudah baik tetap terjaga.

e. KPP dan aturan bersama untuk pengelolaan sampah (motor sampah) agar segera difasilitasi di

masyarakat sehingga dapat dikelola dan dimanfaatkan dengan baik.

f. Tim fasilitator melakukan memfasilitasi KSM untuk pengadaan motor sampah agar bisa

dimanfaatkan oleh masyarakat.

g. Tim fasilitator agar mendampingi dan memfasilitasi KSM saat melakukan perbaikan kualitas

konstruksi beton dan mutu campuran beton.

h. Tim fastek dan Askot Infra agar mendampingi KSM lebih intens saat pelaksanaan konstruksi.

2. KELURAHAN KLAWASI

Catatan Temuan:

a. Cakupan isi proposal KSM masih terdapat lembar yang belum di tanda tangan.

b. SPPDL masih terdapat lembar yang kosong (belum diisi kelengkapannya, No SPPDL, Nomor SPK

antara PPK dengan BKM, Nomor akta Notaris BKM, Nominal Biaya Pekerjaan, Jangka waktu

pelaksanaan) dan belum ditandatangani.

c. Administrasi/Laporan keuangan (pemasukan dan pengeluaran dana) sudah baik, sudah tercatat

dalam buku kas dan sudah ada bukti tanda tangan penerimanya dan masih dalm bentuk

lembaran.

d. Laporan kemajuan pelaksanaan pekerjaan (fisik) belum dibuat.

e. KPP dan aturan bersama untuk pengelolaan persampahan (motor sampah) Belum tersedia

f. Khusus pekerjaan Drinase (Normalisasi saluran 900 M, anggaran BDI RP. 5.424.000) tidak ada

dokumetasi, dan kualitas pembersihan masih kurang baik)

g. Untuk Pekerjaan Bak pembagi air hanya terdapat satu surat hibah dari 4 lokasi bak pembagi air

h. pekerjaan MCK 1 unit masuk dilokasi pembangunan rumah oleh dinas perumahan dan sudah

menjadi milik pribadi.

i. Khusus pekrjaan persampahan (pengadaan motor sampah 1 unit belum terdapat di lokasi/KSM)

masih ada di showroom motor tempat pembelian.

Rekomendasi:

a. Tim fasilitator agar segera memfasilitasi KSM untuk memperbaiki dan melengkapi dokumen

proposal

b. Fasilitasi untuk SPPDL yang masih kurang lengkap/format masih kosong atau belum ditanda

tangan.

c. Tim fasilitator ekonomi, agar mendampingi dan memfasilitasi KSM agar administrasi keuangan

bisa di rampungkan, dilengkapi kekurangan dan dijilid rapih

d. Tim fasilitator ekonomi, agar mendampingi dan memfasilitasi KSM agar administrasi keuangan

yang sudah baik tetap terjaga.

e. KPP dan aturan bersama untuk pengelolaan sampah (motor sampah) agar segera difasilitasi di

masyarakat sehingga dapat dikelola dan dimanfaatkan dengan baik.

f. Tim fasilitator melakukan memfasilitasi KSM untuk pengadaan motor sampah agar bisa

dimanfaatkan oleh masyarakat.

g. Tim fasilitator agar mendampingi dan memfasilitasi KSM pekerjaan MCK yang ada perubahan

lokasi karena lokasi MCK lokasinya di bangun perumahan oleh satker perumahan.

h. Tim fastek dan Askot Infra agar mendampingi KSM lebih intens saat pelaksanaan konstruksi.

I. DATA HASIL UJI PETIK

KOTA/ KABUPATEN

KELURAHAN Jenis detail

sub komponen ALOKASI BDI BOP BKM

Volume (Usulan)

BDI (Usulan)

VOLUME (REALISASI)

BDI (REALISASI)

KOTA SORONG KLAWASI Bak Pembagi 4 41.600.000 4 41.600.000

Drainase Lingkungan 500.000.000 5.000.000 203 103.200.000 203 103.200.000

Gerobak/Motor Sampah 1 33.000.000 1 33.000.000

Jalan Beton 124 45.700.000 124 45.700.000

Jalan Kayu/Titian/Jerambah Kayu 94 97.200.000 94 97.200.000

Jembatan Beton/Batu/Box Culvert 0 4 37.700.000 4 37.700.000

MCK Mandi + Cuci + Kakus 0 4 121.600.000 4 121.600.000

Sumur Bor 1 15.000.000 1 15.000.000

KLAWASI Total 500.000.000 5.000.000 435 495.000.000 435 495.000.000

REMU SELATAN Bak Pembagi 0 5 198.904.000 5 198.904.000

Gerobak/Motor Sampah 2 66.500.000 2 66.500.000

MCK Mandi + Cuci + Kakus 500.000.000 5.000.000 9 159.400.000 9 159.400.000

Normalisasi Saluran 900 5.424.000 900 5.424.000

Sumur Bor 4 64.772.000 4 64.772.000

REMU SELATAN Total 500.000.000 5.000.000 920 495.000.000 920 495.000.000

Total 1.000.000.000 10.000.000 1.355 990.000.000 1.355 990.000.000

J. CATATAN DAN DOKUMENTASI HASIL UJI PETIK