hasil fgd (1)

4
Inkubator Ide dan Inovasi Mahasiswa Institut Teknologi Bandung Jl. Ganeca no. 10 Bandung 40132 Web: http://inkubatoridedaninovasi.blogspot.com LAPORAN FOCUS GROUP DISCUSSION 1 Tanggal : 7 JULI 2010 Tema : PIMNAS XXIII (Kenapa Cuma 6?) Tempat : Ruang 32 CC Barat Peserta : HMIF, PATRA, HMP, HMM, HME, HIMATEK, NYMPHAEA, HME, IMA-G, HMT, HMS, HIMATIKA, AMISCA, HMTL, KMPN, Kementerian Ekonomi KM ITB, Kementrian Kominfo KM ITB (Jumlah Peserta : 33 Orang) Berikut ini adalah hasil diskusi dalam acara focus group discussion yang diselenggarakan oleh I3M (Inkubator Ide dan Inovasi Mahasiswa). Sebuah forum diskusi yang dihadiri oleh massa kampus dan perwakilan himpunan untuk membahas sebuah isu penting yang sedang terjadi baik dari segi kelebihan, kekurangan maupun solusi permasalahan. Diskusi ini dilaksanakan pada tanggal 7 Juli 2010, dengan mengangkat tema “Penurunan Jumlah Mahasiswa ITB yang Lolos pada PIMNAS XXIII”. Yang ingin kami laporkan adalah daftar dugaan yang menyebabkan terjadinya penurunan jumlah serta beberapa solusi yang diajukan kepada Lembaga Kemahasiswaan maupun perwakilan rektorat sebagai saran untuk evaluasi kejuaraan kedepannya. 1. Kurangnya Publikasi dan Sosialisasi Mahasiswa ITB merasa bahwa kurang diajak untuk mengikuti kejuaraan semacam PIMNAS ini, ditinjau dari kurangnya iklan-iklan yang beredar dikampus. Baik publikasi resmi dari Lembaga Kemahasiswaan, sharing maupun ajakan dari angkatan atasnya dan pemenang sebelumnya. Sehingga mahasiswa merasa kurang terbuka wawasannya mengenai pentingnya sebuah kompetisi, waktu pelaksanaan, teknis penilaian dan berbagai tips lainnya. Saran yang diajukan:

Upload: syarif-rousyan-fikri

Post on 20-Jun-2015

711 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: hasil FGD (1)

Inkubator Ide dan Inovasi MahasiswaInstitut Teknologi Bandung

Jl. Ganeca no. 10 Bandung 40132Web: http://inkubatoridedaninovasi.blogspot.com

LAPORAN FOCUS GROUP DISCUSSION 1

Tanggal : 7 JULI 2010Tema : PIMNAS XXIII (Kenapa Cuma 6?)Tempat : Ruang 32 CC BaratPeserta : HMIF, PATRA, HMP, HMM, HME, HIMATEK, NYMPHAEA, HME, IMA-G, HMT, HMS,

HIMATIKA, AMISCA, HMTL, KMPN, Kementerian Ekonomi KM ITB, Kementrian Kominfo KM ITB (Jumlah Peserta : 33 Orang)

Berikut ini adalah hasil diskusi dalam acara focus group discussion yang diselenggarakan oleh I3M (Inkubator Ide dan Inovasi Mahasiswa). Sebuah forum diskusi yang dihadiri oleh massa kampus dan perwakilan himpunan untuk membahas sebuah isu penting yang sedang terjadi baik dari segi kelebihan, kekurangan maupun solusi permasalahan. Diskusi ini dilaksanakan pada tanggal 7 Juli 2010, dengan mengangkat tema “Penurunan Jumlah Mahasiswa ITB yang Lolos pada PIMNAS XXIII”. Yang ingin kami laporkan adalah daftar dugaan yang menyebabkan terjadinya penurunan jumlah serta beberapa solusi yang diajukan kepada Lembaga Kemahasiswaan maupun perwakilan rektorat sebagai saran untuk evaluasi kejuaraan kedepannya.

1. Kurangnya Publikasi dan SosialisasiMahasiswa ITB merasa bahwa kurang diajak untuk mengikuti kejuaraan semacam PIMNAS ini, ditinjau dari kurangnya iklan-iklan yang beredar dikampus. Baik publikasi resmi dari Lembaga Kemahasiswaan, sharing maupun ajakan dari angkatan atasnya dan pemenang sebelumnya. Sehingga mahasiswa merasa kurang terbuka wawasannya mengenai pentingnya sebuah kompetisi, waktu pelaksanaan, teknis penilaian dan berbagai tips lainnya.

Saran yang diajukan:- Adanya baligo besar dengan bahasa yang akrab dengan mahasiswa dan dengan desain yang

menarik tentunya- Adanya teaser, selebaran, maupun publikasi melalui internet mengenai teknis hingga

timeline lomba.- Diadakannya seminar atau kopi sore untuk sharing pengalaman dari pemenang ke angkatan

dibawahnya dan massa kampus lainnya agar termotivasi.

2. Belum tertanamnya budaya riset pada mahasiswa

Page 2: hasil FGD (1)

Mahasiswa belum terlatih untuk membuat proposal suatu proyek, bahkan merasa belum tertarik untuk melakukan suatu penelitian, padahal memiliki potensi yang cukup besar disuatu bidang.

Saran Yang diajukan:- Sejak TPB diarahkan untuk membuat proposal sejenis riset sederhana agar terlatih untuk

mengikuti kejuaraan kedepannya- Sejak TPB dimulai untuk belajar membuat suatu essay mengenai gagasan tertulis (berlatih

PKM-GT) dan peserta dengan hasil terbaik mendapat apresiasi yang lebih.

3. Kurangnya Pemahaman dalam Penerapan Teknik Presentasi dan KomunikasiMahasiswa ITB belum terlatih untuk melakukan presentasi yang representative serta membuat proposal dengan susunan dan bahasa sesuai TTKI (Tata Tulis Karya Ilmiah). Menurut pengalaman dari peserta PIMNAS, beberapa peserta tidak lolos dalam tahap administrasi. Hal ini terjadi karena masalah yang mungkin kecil, namun tidak teliti, seperti penyusunan kata dalam sebuah judul, susunan halaman dan diksi bahasa dalm konten suatu proposal.

Saran yang diajukan:- Diadakannya simulasi training untuk melakukan presentasi yang representative dan mampu

meyakinkan penonton bahwa karya mereka layak untuk menjadi juara. Selain itu simulasi ini juga diharapkan mampu meningkatkan rasa percaya diri dari mahasswa sendiri untuk mengikuti suatu kompetisi.

- Intensifnya bimbingan dari dosen pembimbing. Dosen pembimbing yang mengarahkan mahasiswa entunya akan sangat membantu dalam rangkaian proses pembuatan proyek, mulai dari pematangan ide, penyusunan proposal hingga pembuatan suatu produk. Dukungan dari prodi juga dibutuhkan dalam hal ini untuk memfasilitasi apa saja yang dibutuhkan oleh peserta demi kelancaran penyelesaian penelitian maupun proyek mereka.

- Diadakannya sharing maupun pengenalan mengenai criteria penilaian yang diinginkan dalam suatu kompetisi oleh pihak yang dipercaya.

4. Kurangnya Motivasi dan ApresiasiJumlah mahasiswa yang tertarik mengikuti kejuaraan semacam lomba inovasi dan penelitian ini mungkin cenderung sedikit karena kurangnya apresiasi yang diberikan baik dari prodi maupun kampus kepada pemenang maupun peserta yang telah lolos dalam beberapa seleksi. Hal ini menyebabkan dampak buruk, jika mahasiswa merasa sudah melakukan dengan maksimal namun tidak dihargai apa-apa atau hanya dihargai kecil karena tidak menjadi pemenang, bahkan menjadi pemenang sekalipun, namuan tetap merasa kurang diapresiasi, baik dalam hal publikasi (di-published maupun diberi hadiah atau bahkan diberi kebebasan untuk tidak mengerjakan

Page 3: hasil FGD (1)

Tugas Akhir). Dan juga apresiasi dosen yang telh rela menjadi pembimbing proyek-proyek mereka.

Saran Yang diajukan:Memberikan penghargaan yang sesuai dengan usaha yang telah dilakukan mahasiswa tersebut.Contoh:- Membuat baligo besar yang bertuliskan : “Terimakasih kepada dosen …… yang telah

membimbing 1. Adi, 2. Ali, 3. Ani hingga menjadi pemenang PIMNAS XXIV”.- Memberikan ‘uang ganti rugi’ dalam penelitian bagi yang mengumpulkan proposal.- Jika peserta menjadi pemenang, mungkin sebaiknya ditawarkan dispensasi untuk bebas

membuat Tugas Akhir, karena telah membawa nama baik ITB dimata internasional.

Demikianlah hasil dari focus group discussion 1 Inkubator Ide dan Inovasi Mahasiswa. Semoga ke depannya solusi yang ada dapat dilaksanakan sehingga terdapat perbaikan bagi masa yang akan datang.

Salam Inovasi!