halus.docx

3
DSM IV memaparkan berbagai gangguan yang disebabkan oleh halusinogen, namun berisi criteria diagnostik spesifik hanya untuk intoksikasi halusinogen dan gan gguan persepsi akibat  pemakaian jangka panjang halusinogen. Kriteria diagnostic untuk gangguan halusinogen lainnya dimuat dalam bagian DSM IV yang spesifik terhadap gejalanya, seperti gangguan afek akibat halusinogen. DSM-IV-TR Gangguan terkait Halusinogen. Gangguan Pe nggun aan Hal usinogen  Ketergantungan Halusinogen Penyalahgunaan Halusinogen Gangguan Aki bat Pe nggun aan Hal usinoge n Intoksikasi Halusinogen Gangguan Persepsi yang Menetap Akibat Halusinogen Delirium Akibat Intoksikasi Halusinogen Gangguan Psikotik Akibat Penggunaan Halusinogen, dengan Delusi. Tentukan :  Dengan onset saat intoksikasi Gangguam Psikotik Akibat Penggunaan Halusinogen, dengan Halusinasi  Tentukan :  Dengan onset saat intoksikasi Gangguan Afek akibat Penggunaan Halusinogen  Tentukan :  Dengan onset saat intoksikas Gangguan Cemas Akibat Penggunaan Halusinogen Tentukan :  Dengan onset saat intoksikas Gangg uan T e rkai t H alusin oge n YTT Gangguan Persepsi Mentap Akibat Penggunaan Halusinogen

Upload: ridski-d-miru

Post on 02-Jun-2018

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: halus.docx

8/11/2019 halus.docx

http://slidepdf.com/reader/full/halusdocx 1/3

DSM IV memaparkan berbagai gangguan yang disebabkan oleh halusinogen, namun berisi

criteria diagnostik spesifik hanya untuk intoksikasi halusinogen dan gangguan persepsi akibat

 pemakaian jangka panjang halusinogen. Kriteria diagnostic untuk gangguan halusinogen lainnya

dimuat dalam bagian DSM IV yang spesifik terhadap gejalanya, seperti gangguan afek akibat

halusinogen.

DSM-IV-TR Gangguan terkait Halusinogen.

Gangguan Penggunaan Halusinogen  

Ketergantungan Halusinogen

Penyalahgunaan Halusinogen

Gangguan Akibat Penggunaan Halusinogen

Intoksikasi Halusinogen

Gangguan Persepsi yang Menetap Akibat Halusinogen

Delirium Akibat Intoksikasi Halusinogen

Gangguan Psikotik Akibat Penggunaan Halusinogen, dengan Delusi.

Tentukan : 

Dengan onset saat intoksikasi 

Gangguam Psikotik Akibat Penggunaan Halusinogen, dengan Halusinasi 

Tentukan : Dengan onset saat intoksikasi

Gangguan Afek akibat Penggunaan Halusinogen 

Tentukan : 

Dengan onset saat intoksikas

Gangguan Cemas Akibat Penggunaan Halusinogen

Tentukan : 

Dengan onset saat intoksikas

Gangguan Terkai t Halusinogen YTT

Gangguan Persepsi Mentap Akibat Penggunaan Halusinogen

Page 2: halus.docx

8/11/2019 halus.docx

http://slidepdf.com/reader/full/halusdocx 2/3

Lama setelah menghirup halusinogen, seseorang dapat merasakan pengalaman seperti sorot balik

( flashback) dari gejala halusinogenik. Sindrom ini didiagnosis sebagai gangguan persepsi

menetap akibat penggunaan halusinogen. Dari penelitian, 15-80% pengguna halusinogen

melaporkan merasakan  flashback. Diagnosis banding dari ini adalah migrainem kejang,

abnormalitas system penglihatan, dan ganguan stress post-trauma. Berikut beberapa hal yang

dapat memicu sorot balik : stress emosional, hilang kemampuan sensoris misalnya seperti

menyetir secara monoton, atau penggunaan zat psikoaktif lainnya seperti alcohol atau marijuana.

Table 12.7-3 DSM-IV-TR Kriteria Diagnostik Intoksikasi Halusinogen

A.  Baru saja menggunakan halusinogenB.  Secara klinis terlihat perilaku maladaptive dan perubahan psikologis (ditandai dengan

kecemasan atau depresi, ideas of reference, ide-ide paranoid, atau fungsi sosial, pekerjaan

ataupun pengambilan keputusan teganggu) yang muncul saat atau selama atau segerasetelah penggunaan halusinogen

C.  Perubahan persepsi meskipun dalam keadaan sadar penuh (contohnya seperti

depersonalisasi, deerealisari, ilusi, halusinasi) yang muncul saat atau selama atau segera

setelah penggunaan halusinogenD.  Dua atau leih gejala tambahan yang muncul saat atau selama atau segera setelah

 penggunaan halusinogen

1.  Dilatasi pupil2.  Takikardi

3.  Berkeringat

4.  Palpitasi

5.  Pandangan mata kabur6.

 

Tremor

7.  Inkordinasi tubuh

Table 12.7-4 DSM-IV-TR Diagnostic Criteria for Hallucinogen Persisting Perception

Disorder (Flashbacks)

A.  The reexperiencing, following cessation of use of a hallucinogen, of one or more of the perceptual symptoms that were experienced while intoxicated with the hallucinogen (e.g.,

geometric hallucinations, false perceptions of movement in the peripheral visual fields,

flashes of color, intensified colors, trails of images of moving objects, positive

afterimages, halos around objects, macropsia, and micropsia).B.

 

The symptoms in Criterion A cause clinically significant distress or impairment in social,

occupational, or other important areas of functioning.

C.  The symptoms are not due to a general medical condition (e.g., anatomical lesions and

infections of the brain, visual epilepsies) and are not better accounted for by anothermental disorder (e.g., delirium, dementia, schizophrenia) or hypnopompic hallucinations.

(From American Psychiatric Association. Diagnostic and Statistical Manual of Mental

 Disorders. 4th ed. Text rev. Washington, DC: American Psychiatric Association; copyright

Page 3: halus.docx

8/11/2019 halus.docx

http://slidepdf.com/reader/full/halusdocx 3/3

2000, with permission.)Flashbacks are spontaneous, transitory recurrences of the substance-induced experience. Most

flashbacks are episodes of visual distortion, geometric hallucinations, hallucinations of sounds or

voices, false perceptions of movement in peripheral fields, flashes of color, trails of images frommoving objects, positive afterimages and halos, macropsia, micropsia, time expansion, physical

symptoms, or relived intense emotion. The episodes usually last a few seconds to a few minutes, but sometimes last longer. Most often, even in the presence of distinct perceptual disturbances,

the person has insight into the pathological nature of the disturbance. Suicidal behavior, majordepressive disorder, and panic disorders are potential complications.