halitosis dan gigi goyah sbg manifestasi oral dari dm

19
Halitosis dan gigi goyah sbg manifestasi oral dari DM SKENARIO Seorang pria berusia 35 thun datang ke drg mengeluhkan mulutnya berbau jika berbicara dan ada beberapa giginya goyah. Pasien tersebut juga menceritakan giginya goyah tetapi tidak terasa sakit hanya saja dia khawatir dengan kondisi tersebut yang berbeda dengan orang lain. Keluarga pasien ada yang menderita kencing manis. Drg tersebut menganjurkan untuk melakukan tes gula darah sewaktu dan ternyata hasil yang didapat adalah 350 ml/dl. Drg tersebut merujuk ke Dr Sp penyakit dalam guna mendapat perawatan lebih lanjut. Step 1 1. Kencing manis (DM) : - Penyakit yang diakibatkan keadaan tubuh tidak dapat meregulasi keadaan gula. - Penyakit metabolic yang ditandai dengan hiperglikemia. - Metabolic kronis karena ketidakmampuan sel menghasilkan sel beta pancreas. - Hormone insulin tidak bekerja sebagaimana mestinya 2. Tes gula darah sewaktu : - tes yg dilakukan 2 jam sebelum makan utk mengetahui kadar gula darah pasien yg utk menentukan jenis type diabetes mellitus. STEP 2 - Hubungan halitosis dengan DM - Hubungan kesehatan rongga mulut dg DM - Manifestasi oral dari DM sbg peny sistemik

Upload: mahanani-subagio

Post on 11-Aug-2015

280 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Halitosis Dan Gigi Goyah Sbg Manifestasi Oral Dari DM

Halitosis dan gigi goyah sbg manifestasi oral dari DM

SKENARIO

Seorang pria berusia 35 thun datang ke drg mengeluhkan mulutnya berbau jika

berbicara dan ada beberapa giginya goyah. Pasien tersebut juga menceritakan giginya

goyah tetapi tidak terasa sakit hanya saja dia khawatir dengan kondisi tersebut yang

berbeda dengan orang lain. Keluarga pasien ada yang menderita kencing manis.

Drg tersebut menganjurkan untuk melakukan tes gula darah sewaktu dan ternyata

hasil yang didapat adalah 350 ml/dl. Drg tersebut merujuk ke Dr Sp penyakit dalam guna

mendapat perawatan lebih lanjut.

Step 1

1. Kencing manis (DM) :

- Penyakit yang diakibatkan keadaan tubuh tidak dapat

meregulasi keadaan gula.

- Penyakit metabolic yang ditandai dengan hiperglikemia.

- Metabolic kronis karena ketidakmampuan sel menghasilkan

sel beta pancreas.

- Hormone insulin tidak bekerja sebagaimana mestinya

2. Tes gula darah sewaktu :

- tes yg dilakukan 2 jam sebelum makan utk mengetahui

kadar gula darah pasien yg utk menentukan jenis type

diabetes mellitus.

STEP 2

- Hubungan halitosis dengan DM

- Hubungan kesehatan rongga mulut dg DM

- Manifestasi oral dari DM sbg peny sistemik

Page 2: Halitosis Dan Gigi Goyah Sbg Manifestasi Oral Dari DM

- Manifestasi peny sistemik (DM) peny gigi dan mulut

- Keadaan pasien KG dg indikasi DM

- Halitosis dan gigi goyah sbg manifestasi oral dari DM

STEP 3

- GIGI GOYAH

1. Ethiology :

Periodontitis manifestasi dari DM

2. Pathofisiology :

o DM I  pancreas tdk menghasilkan insulin

o DM II  pancreas dpt menghasilkan insulin tp tubuh

tdk dapat

Gigi goyah oleh karena bakteri anaerob gram (-)

3. Pemeriksaan

o Subjektif (Anamnesis (medical history)),

o objektif (pemeriksaan gigi, jar pendukung)

- HALITOSIS

4. Definisi

o Bau mulut

o Bau yg tidak sedap keluar dari mulut

5. Ethiology

o Faktor instrinsik (peny sistemik)

o Faktor ekstrinsik (makanan)

Page 3: Halitosis Dan Gigi Goyah Sbg Manifestasi Oral Dari DM

6. Pathfisiology

o Halitosis oleh karena asupan insulin

o Adanya karies

o Akumulasi plaque dan kalkulus pada oral

7. Perawatan

o Dari ethiology (jika insulin)

o Dari karies : penambalan

o Kalkulus : scalling

o Jika gastro intestinal : makanan yang menyebabkan

dikurangi

8. Klasifikasi DM (yg menyebabkan halitosis termasuk

dalam DM type berapa?)

DM type I : pancreas tdk menghasilkan

insulin hipokalsimea  jar periodontal  gigi

goyang ??

DM type II : insulin ttp diproduksi tapi tubuh tdk bisa

mengelola dg baik

DM type III : cacat genetic dari sel beta

DM type IV : pada masa kehamilan

Kemungkinan DM type II karena bisa dilihat dri

keadaan kadar gula darahnya.

9. Apakah gigi goyah pasti ditemukan setiap pasien DM ?

alasannya !

Ya karena resorbsi tulang meningkat sehingga gigi goyang.

Jika tidak mengapa ??

Page 4: Halitosis Dan Gigi Goyah Sbg Manifestasi Oral Dari DM

10. Bagaimana keadaan jar.pendukung pada pasien

penderita DM ?

o Gusinya berdarah, gingival enlargement.

o Periodontitis adanya kerusakan dari tulang.

STEP 4

Pasi

en dengan gigi goyah dan halitosis

Gigi goyah halitosis

Indikasi DM

Mekanisme = intake insulin - plak dan kalkulus

Drug induce

Odor dari ginjal

Intake insulin

Hipoklasimea

Page 5: Halitosis Dan Gigi Goyah Sbg Manifestasi Oral Dari DM

Jar periodontal PERAWATAN

Jenis DM dan kader DM yang

Membuat gigi goyang dan jenis DM

STEP 5

STEP 6

STEP 7

- GIGI GOYAH

1. Ethiology :

- Tulang penyangga gigi rusak karena adanya periodontitis

bisa juga karena abses pada penderita DM biasanya gigi

goyah secara keseluruhan gigi.

- Destruksi ligament periodontal (bakteri anaerob gram

negative)  perdarahan gingival  gigi tanggal.

Hipotesa keterlibatan DM sebagai ethiology penyakit

gingival dan periodontal :

- Penebalan membrane basal pada penderita DM

- Secara biokimia, cAMP menurun (cAMP berperan

mengurangi inflamasi) pada penderita DM inflamasi

meningkat.

Page 6: Halitosis Dan Gigi Goyah Sbg Manifestasi Oral Dari DM

- Perubahan microbiology

- Perubahan imunologis

 Kadar glukosa mempengaruhi kadar/derajat kegoyahan

gigi

 Suplai darah dan O2

 DM tergantung tingkat keparahan, DM rendah kerusakan

pada tulang ada walaupun sedikit karena insulin tdk di

produksi dg baik, DM meningkat dapat menyebabkan

kegoyahan gigi.

 Pada periodontitis lebih banyak DM type 1 daripada DM

type 2

 Penderita DM terkontrol kegoyahan gigi dapat

terkontrol  penderita DM tidak selalu mengalami

kegoyahan gigi.

 Jika tidak ada plak keparahan DM tergantung pada umur,

tingkat keparahan, pengetahuan tentang DM (olahraga,

diet), pemanage-an pd DM.

2. Pathofisiology :

Di dalam mulut diabetes mellitus dapat meningkatkan

jumlah bakteri sehingga menyebabkan adanya kelainan

pada jaringan periodontal. Pada penderita DM type 2

dengan hiperlipidemi dijumpai adanya inflamasi gingival

yang parah dan hilangnya perlekatan pada jaringan

periodontal. Berkembangnya penyakit periodontal dengan

DM mengakibatkan kerusakan pada jaringan periodontal

lebih parah sehingga gigi menjadi goyah dan akhirnya lepas.

Kadar glukosa pada penderita DM yang terkontrol dengan

baik dapat menyebabkan penurunan terjadinya infeksi.

3. Pemeriksaan

Page 7: Halitosis Dan Gigi Goyah Sbg Manifestasi Oral Dari DM

Dengan kadar glukosa darah. Untuk diagnosis pemeriksaan

yang dianjurkan adalah pemeriksaan glukosa dengan cara

enzimatik dengan bahan darah plasma vena.

- HALITOSIS

4. Definisi

Bau mulut atau yang merupakan masalah yang sering

dialami banyak orang dan menjadi hal yang dianggap

memalukan.

5. Ethiology

Yang bersumber dari dalam mulut (local) :

1. Kebersihan mulut dan gigi

2. Jenis makanan yang dimakan

3. Penyakit pada gigi mulut dan gusi

4. Karies gigi yang besar dan banyak

5. Gangguan gusi

6. Pembersihan protesa yang kurang baik

7. merokok

Yang bersumber bukan dari dalam mulut (umum) :

1. Penyakit sistemik seperti penyakit gijal , sirosis hepatis ,

DM , TBC paru

2. Penyakit pada saluran pencernaan

3. Infeksi bentuk sinus

4. Infeksi tonsil

5. Kelainan darah

Page 8: Halitosis Dan Gigi Goyah Sbg Manifestasi Oral Dari DM

6. Pathofisiology :

Diabetes yang tidak terkontrol menyebabkan penurunan aliran saliva (air liur),

sehingga mulut terasa kering. Saliva memiliki efek self-cleansing, di mana

alirannya dapat berfungsi sebagai pembilas sisa-sisa makanan dan kotoran dari

dalam mulut.

selain itu, ada kelainan organik akibat penyakit kronis. Misalnya gangguan liver yang

kronis, gangguan fungsi ginjal, serta diabetes yang tidak terkontrol, sinusitis kronis, dan

lain-lainnya. Juga gaya hidup, seperti kebiasaan diet, minum alkohol, perokok dan makan

tidak teratur. Pada orang yang menderita halitosis, kadar volatile sulfur compound (VSCs)

di dalam mulut mengalami peningkatan.

VSCs sendiri merupakan zat yang terdapat di dalam rongga mulut. Zat ini mengandung

hidrogen sulfid, metil mercaptan, dan dimetil disulfid, yang merupakan produk bakteri

atau floral normal rongga mulut. Dengan meningkatnya kadar VSCs dalam mulut, bisa

menyebabkan bau VSCs tercium oleh indra penciuman.

7. Perawatan

Untuk mulut yang kering dokter gigi akan memberikan

saliva buatan. Perbanyak minum air putih dan konsumsi

sayuran serta buah buahan.

8. Klasifikasi DM (yg menyebabkan halitosis termasuk dalam

DM type berapa?)

Type 1, orang dengan tipe 1 DM sangat rentan terhadap

diabetes ketoasidosis. karena pankreas tidak menghasilkan

insulin, glukosa tidak bisa masuk sel dan tetap dalam aliran

darah. untuk memenuhi kebutuhan energi sel, lemak

dipecah melalui lypolisis, melepaskan gliserol dan asam

lemak bebas.

gliserol diubah menjadi glukosa untuk penggunaan

selular. asam lemak yang dikonversi menjadi

keton.menghasilkan tingkat keton increaseed dalam cairan

tubuh dan penurunan konsentrasi ion hidrogen (pH).keton

diekskresikan dalam urin, disertai dengan ammounts besar

air.akumulasi keton dalam cairan tubuh, penurunan pH,

Page 9: Halitosis Dan Gigi Goyah Sbg Manifestasi Oral Dari DM

kehilangan elektrolit dan dehidrasi dari buang air kecil

yang berlebihan dan perubahan pada sistem hasil vuffer

bikarbonat di ketoasidosis diabetes

9. Apakah halitosis ditemukan pada setiap pasien penderita

DM ?

- Jika terdapat komplikasi gagal ginjal bau mulutnya itu

seperti urea dikarenakan fungsi ginjal terganggu,

vaskularisasi terganggu jika dari xerostomia dari

- DM tidak terkontrol penurunan laju saliva sehingga

menyebabkan mulut terasa kering, laju aliran saliva

menurun terjadi ulserasi infeksi dan karies gigi. (icha)

- Non terkontrol terjadi hiposalivasi  xerostomia diabetic

karena terjadi perubahan kelenjar parotis, xerostomia

terjadi (sumpil)

- DM type 1 terdapat bau mulut yang sangat khas yaitu keton

(rossi)

10. Bagaimana keadaan jar.periodontal pada pasien penderita

DM ?

Setelah etiologi penyakit periodontal pada penderita dengan

penyakit diabetes mellitus dievaluasi,ternyata penyakit

diabetes mellitus berpengaruh aktif terhadap kerusakan

jaringan . Oleh karena itu perlu diketahui sifat penyakit

diabetes tersebut terhadap struktur periodontal dan

tindakan apa yang harus dilakukan untuk mencegah

berbagai perubahan yang merugikan . Pada penderita

diabetes mellitus dengan kelainan periodontal swelau

diikuti dengan factor iritasi lokal . Disebutkan bahwa

diabetes mellitus merupakan factor predisposisi yang dapat

mempercepat kerusakan jaringan periodontal yang dimlai

oleh agen microbial , perubahan vaskuler pada penderita

diabetes dapat mengenai pembuluh darah besar dan kecil.

Perbahan pada pembuluh darah kecil dapat dijumpai pada

arteriol, kapiler dan venula pada bermacam – macam organ

Page 10: Halitosis Dan Gigi Goyah Sbg Manifestasi Oral Dari DM

serta jaringan. Akibat adanya angiopati pada penderita

diabetes mellitus , pada jaringan periodontal akan

mengalami kekurangan suplai darah dan terjadi kekurangan

oksigen , akibatnya akan terjadi kerusakan

jaringanperiodontal . Selanjutnya akibat kekeurangan

oksigen pertumbuhanbakteri anaerob akan

meningkat.Dengan adanya infeksi bakteri anaerob pada

diabetes mellitus akan menyebabkan pertahanan dan

perfusi jaringan menurun dan mengakibatkan hipoksia

jaringan sehingga bakteri anaerob yang terdapat pada plak

subgingiva menjadi berkembang dan lebih pathogen serta

menimbulkan infeksi pada jaringan periodontal. Pada

neuropati diabetes mellitus yang mengenai syaraf otonom

yang menginervasi kelenjar saliva , akan mengakibatkan

produksi saliva berkurang dan terjadi xerostomia .1 .

Menurunnya kepadatan tulang seringkali mempunyai kaitan

dengan diabetes mellitus . Sehubungan dengan kejadian ini,

perlu diketahui bahwa insulin dan regulasi diabetes mellitus

mempunyai pengaruh pada metabolisme tulang6, antara

lain insulin meningkatkan uptake asam amino dan sintesis

kolagen oleh sel tulang , yang penting untuk formasi tulang

oleh osteoblast. Regulasi jelek diabetes mellitus

menyebabkan hipokalsemia yang akan menimbulkan

peningkatan hormon paratiroid ( resorbsi tulang akan

meningkat ) . regulasi jelek diabetes mellitus juga

mengganggu metabolisme vitamin D3 dengan kemungkinan

menurunnya absorbsi kalsium di usus. Selain itu juga akan

merangsang makrofag untuk sintesis beberapa sitokin yang

akan meningkatkanresorbsi tulang. Semua pengaruh

diabetes mellitus pada tulang inilah yang menyebabkan

adanya hubungan antara diabetes mellitus dengan

penurunan kepadatan tulang.

PEMBAHASAN

Diabetes melitus adalah kelainan metabolik dimana ditemukan ketidakmampuan untuk

mengoksidasi karbohidrat, akibat gangguan pada mekanisme insulin yang normal,

menimbulkan hiperglikemia, glikosuria, poliuria, rasa haus, rasa lapar, badan kurus, dan

kelemahan

Page 11: Halitosis Dan Gigi Goyah Sbg Manifestasi Oral Dari DM

sumber : Kamus Saku Kedokteran Dorland, Penerbit Buku Kedokteran EGC,

Jakarta,1998. Hal 309.

Diabetes melitus sering disebut sebagai the great imitator, karena penyakit ini dapat

mengenai semua organ tubuh dan menimbulkan berbagai macam keluhan, gejalanya

sangat bervariasi. Diabetes melitus jika tidak ditangani dengan baik akan mengakibatkan

timbulnya komplikasi pada berbagai organ tubuh seperti mata, ginjal, jantung, pembuluh

darah kaki, syaraf, dan lain-lain

Sumber : Noer, Prof.dr.H.M. Sjaifoellah, Ilmu Penyakit Endokrin dan Metabolik, Buku

Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid I, Balai Penerbit FKUI, Jakarta, 2004. Hal 571-705.

Diabetes Melitus berasal dari kata diabetes yang berarti kencing dan melitus dalam bahasa

latin yang berarti madu atau mel (Hartono, 1995). Penyakit ini merupakan penyakit

menahun yang timbul pada seseorang disebabkan karena adanya peningkatan kadar gula

atau glukosa darah akibat kekurangan insulin baik absolut maupun relatif (Suyono,

2002).

DM tipe II adalah DM yang pengobatannya tidak tergantung pada insulin, umumnya

penderita orang dewasa dan biasanya gemuk serta mudah menjadi koma (Soesirah, 1990).

Klasifikasi Diabetes Mellitus dan gangguan toleransi glukosa (Tjokro Prawiro,

1999) :

a) Klasifikasi klinik

1). Diabetes Mellitus

(a) Diabetes Mellitus tergantung Insulin (Tipe I)

(b) Diabetes Mellitus tak tergantung Insulin(Tipe II)

-Tidak gemuk

-Gemuk

2). Diabetes tipe lain yang berhubungan dengan keadaan atau sindrom

tertentu :

Page 12: Halitosis Dan Gigi Goyah Sbg Manifestasi Oral Dari DM

(a) Penyakit pancreas

(b) Hormonal

(c) Obat atau bahan kimia

(d) Kelainan reseptor

(e) Kelainan gestional

3). Toleransi glukosa terganggu

a). Tidak gemuk

b). Gemuk

4). Diabetes Gestasional

a) Klasifikasi Resiko Statistik

1). Toleransi glukosa pernah abnormal

2). Toleransi glukosa potensial abnormal

Diabetes Mellitus dibedakan menjadi dua yaitu Tipe I atau IDDM ( Insulin-Dependen

DM) dan Tipe II atau NIDDM (Non Insulin-Dependent DM). DM tipe I atau IDDM

terjadi akibat kekurangan insulin karena kerusakan sel beta pankreas (Moore,1997).

Sedangkan DM tipe II disebabkan oleh berbagai hal seperti bertambahnya usia

harapan hidup, berkurangnya kematian akibat infeksi dan meningkatnya faktor resiko

akibat cara hidup yang salah seperti kegemukan, kurang gerak, dan pola makan yang

tidak sehat (Suyono, 2002).

Menurut Mansjoer dkk. (1999), etiologi penyakit Diabe -tes Mellitus adalah

sebagai berikut :

a. Diabetes mellitus Tipe I (DMT I)

Diabetes Mellitus tipe ini disebabkan oleh deskripsi sel beta pulau

langer

haus akibat proses auto imun, sebab -sebab multi faktor seperti

presdisposisi

genetik.

Page 13: Halitosis Dan Gigi Goyah Sbg Manifestasi Oral Dari DM

b. Diabetes Mellitus Tipe II (DMT II)

Diabetes mellitus tipe ini disebabkan kegagalan relatif sel beta

dan resistensi

insulin, resistensi insulin adalah tu -runnya kemampuan insulin

untuk

merangsang pengambilan glukkosa oleh jaringan perifer dan

untuk

menghambat pro-duksi glukosa oleh hati. Sel beta tidak ada

maupun

mengimbangi resestensi insulin ini se penuhnya, artinya ter-jadi

defisiensi

relatif insulin. Ketidakmampuan ini terlihat dari berkurangnya

sekresi insulin

pada rangsangan gluko-sa, maupun pada rangsangan glukosa

bersama

bahan perangsang sekresi insuin lain. Berarti sel beta pankreas

mengalami

desensetisasi terhadap glukosa.

a. Menurut Brunner dan Suddarth(2001), patofisiologi DM yaitu:

1). Diabetes Tipe I

Pada diabetes tipe I terdapat ketidak mampuan untuk

menghasilkan insulin karena sel-sel beta pan-kreas telah

dihancurkan oleh proses autoimun. Hiper-glikemia puasa

terjadi akibat produksi glukosa yang tidak terukur oleh

hati. Di samping itu, glukosa yang berasal dari makanan

tidak dapat disimpan dalam hati meskipun tetap berada

dalam darah dan menimbulkan hiperglikemia post

prandial (sesudah makan).

Jika konsentrasi glukosa dalam darah cukup tinggi, ginjal

tidak dapat menyerap kembali semua glukosa yang

tersaring keluar : akibatnya, glukosa ter-sebut muncul

dalam urin (glukosuria). Ketika glukosa yang berlabihan

diekskresikan ke urin, ekskresi ini akan disertai

pengeluaran cairan dan elektrolit yang berlebihan pula.

Keadaan ini dinamakan diuresis osmotik. Sebagai akibat

Page 14: Halitosis Dan Gigi Goyah Sbg Manifestasi Oral Dari DM

dari kehilangan cairan yang berlebihan, pasien akan

mengalami peningkatan dalam berkemih (poliuria) dan

rasa haus

(polidipsia).

Defisiensi insulin juga mengganggu metabolis -me protein

dan lemak yang menyebabkan penu-runan berat badan.

Pasien dapat mengalami pening - katan seera makan

(Polifagia), akibat menurunnya simpanan kalori, gejala

lainnya mencakup kelelahan dan kele-mahan.

2). Diabetes Tipe II

Pada diabetes tipe II terdapat dua masalah utama yaitu

yang berhubungan dengan insulin, yaitu : resistensi

insulin dan gangguan sekresi insulin. Normalnya insulin

akan terikat dengan reseptor khusus pada permukaan sel

sebagai akibat terikatnya insulin dengan reseptor

tersebut, terjadi sel resistensi insulin pada diabetes tipe II

disertai dengan penurunan reaksi intra sel ini. Dengan

demikian insuliin menjadi tidak efektif untuk

menstimulasi pengambilan glukosa oleh jaringan. Untuk

mengatasi resistensi insulin dan mence -gah terbentuknya

glukosa dalam darah, harus terdapat peningkatan jumlah

insulin yang disekresikan pada penderita toleransi

glukosa terganggu, keadaan ini ter-jadi akibat sekresi

insulin yang berlebihan, dan kadar glukosa akan

dipertahankan pada tingkat yang normal atau sedikit

meningkat. Namun untuk mengimbangi pe-ningkatan

kebutuhan akan insulin, maka kadar glukosa akan

meningkat dan terjadi diabetes tipe II.

Penyakit diabetes membuat gangguan/komplikasi melalui

kerusakan pada pembuluh darah di seluruh tubuh,

disebut angiopati diabetik. Penyakit ini berjalan kronis

dan terbagi dua yaitu gangguan pada pembuluh darah

besar (makrovaskular) disebut makroangiopati, dan pada

Page 15: Halitosis Dan Gigi Goyah Sbg Manifestasi Oral Dari DM

pembuluh darah halus (mikrovaskular) disebut

mikroangiopati. Bila yang terkena pembuluh darah di

otak timbul stroke, bila pada mata terjadi kebutaan, pada

jantung penyakit jantung koroner yang dapat berakibat

serangan jantung/infark jantung, pada ginjal menjadi

penyakit ginjal kronik sampai gagal ginjal tahap akhir

sehingga harus cuci darah atau transplantasi. Bila pada

kaki timbul luka yang sukar sembuh sampai menjadi

busuk (gangren). Selain itu bila saraf yang terkena timbul

neuropati diabetik, sehingga ada bagian yang tidak berasa

apa-apa/mati rasa, sekalipun tertusuk jarum /paku atau

terkena benda panas.6

sumber : Harapan, Sinar. Konsultasi, Pencurian Kaki Pada

Diabetes http://rds.yahoo.com/

Kelainan tungkai bawah karena diabetes disebabkan

adanya gangguan pembuluh darah, gangguan saraf, dan

adanya infeksi. Pada gangguan pembuluh darah, kaki bisa

terasa sakit, jika diraba terasa dingin, jika ada luka sukar

sembuh karena aliran darah ke bagian tersebut sudah

berkurang. Pemeriksaan nadi pada kaki sukar diraba,

kulit tampak pucat atau kebiru-biruan, kemudian pada

akhirnya dapat menjadi gangren/jaringan busuk,

kemudian terinfeksi dan kuman tumbuh subur, hal ini

akan membahayakan pasien karena infeksi bisa menjalar

ke seluruh tubuh (sepsis). Bila terjadi gangguan saraf,

disebut neuropati diabetik dapat timbul gangguan rasa

(sensorik) baal, kurang berasa sampai mati rasa. Selain

itu gangguan motorik, timbul kelemahan otot, otot

mengecil, kram otot, mudah lelah. Kaki yang tidak berasa

akan berbahaya karena bila menginjak benda tajam tidak

akan dirasa padahal telah timbul luka, ditambah dengan

mudahnya terjadi infeksi. Kalau sudah gangren, kaki

harus dipotong di atas bagian yang membusuk tersebut.6

sumber : Harapan, Sinar. Konsultasi, Pencurian Kaki Pada

Diabetes http://rds.yahoo.com/

Gangren diabetik merupakan dampak jangka lama

Page 16: Halitosis Dan Gigi Goyah Sbg Manifestasi Oral Dari DM

arteriosclerosis dan emboli trombus kecil. Angiopati

diabetik hampir selalu juga mengakibatkan neuropati

perifer. Neuropati diabetik ini berupa gangguan motorik,

sensorik dan autonom yang masing-masing memegang

peranan pada terjadinya luka kaki. Paralisis otot kaki

menyebabkan terjadinya perubahan keseimbangan di

sendi kaki, perubahan cara berjalan, dan akan

menimbulkan titik tekan baru pada telapak kaki sehingga

terjadi kalus pada tempat itu.4

Gangguan sensorik menyebabkan mati rasa setempat dan

hilangnya perlindungan terhadap trauma sehingga

penderita mengalami cedera tanpa disadari. Akibatnya,

kalus dapat berubah menjadi ulkus yang bila disertai

dengan infeksi berkembang menjadi selulitis dan berakhir

dengan gangren.

Sumber : Staf Pengajar Bagian Bedah FK UI, Vaskuler,

Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah, Binarupa Aksara Jakarta,

1995; hal: 241-330.

Gangguan saraf autonom mengakibatkan hilangnya

sekresi kulit sehingga kulit kering dan mudah mengalami

luka yang sukar sembuh. Infeksi dan luka ini sukar

sembuh dan mudah mengalami nekrosis akibat dari tiga

faktor. Faktor pertama adalah angiopati arteriol yang

menyebabkan perfusi jaringan kaki kurang baik sehingga

mekanisme radang jadi tidak efektif. Faktor kedua adalah

lingkungan gula darah yang subur untuk perkembangan

bakteri patogen. Faktor ketiga terbukanya pintas arteri-

vena di subkutis, aliran nutrien akan memintas tempat

infeksi di kulit.7

Sumber : Sjamsuhidayat R, De Jong WD : Buku ajar ilmu

bedah, EGC; Jakarta, 1997 

Komplikasi DM pada oral

Page 17: Halitosis Dan Gigi Goyah Sbg Manifestasi Oral Dari DM

Komplikasi diabetes Mellitus adalah sebagai berikut

(Mansjoer, 1999) :

a. Komplikasi akut

1).Kronik hipoglikemia

2).Ketoasidosis untuk DM tipe I

3).Koma hiperosmolar nonketotik untuk DM Tipe II

b. Komplikasi kronik

1). Makroangiopati mengenai pembuluh darah besar, pem

-buluh darah

jantung, pembuluh darah tepi, dan pembu -luh darah otak

2). Mikroangiopati mengenai pembuluh darah kecil retino -pati diabetik dan

nefropati diabetic

3). Neuropati diabetic

4). Rentan infeksi seperti tuberkulosis paru dan infeksi saluran kemih

5). Ulkus diabetikum

Pada penderita DM sering dijumpai adanya ulkus yang disebut dengan ulkus

diabetikum. Ulkus adalah ke-matian jaringan yang luas dan disertai invasif

kuman saprofit. Adanya kuman sap rofit tersebut menyebabkan ulkus berbau,

ulkus diabetikum juga merupakan salah satu gejala klinik dan perjalanan

penyakit DM dengan neuropati perifer. Ulkus terjadi karena arteri menyempit

dan selain itu juga terdapat gula berlebih pada jaringan yang merup akan

medium yang baik sekali bagi kuman, ulkus timbul pada daerah yang sering

mendapat tekan-an ataupun trauma pada daerah telapak kaki ulkus

berbentuk bulat biasa berdiameter lebih dari 1 cm berisi massa jaringan

tanduk lemak, pus, serta krusta di atas. Grade ulkus diabetikum yaitu :

1). Grade 0 : tidak ada luka

2). Grade I : merasakan hanya sampai pada permukaan kulit

3). Grade II : kerusakan kulit mencapai otot dan tulang

Page 18: Halitosis Dan Gigi Goyah Sbg Manifestasi Oral Dari DM

4). Grade III : terjadi abses

5). Grade IV : gangren pada kaki, bagian distal

6). Grade V : gangren pad seluruh kaki dan tungkak bawah distal

Mulut kering (xerostomia).

Diabetes yang tidak terkontrol menyebabkan penurunan aliran saliva (air liur),

sehingga mulut terasa kering. Saliva memiliki efek self-cleansing, di mana

alirannya dapat berfungsi sebagai pembilas sisa-sisa makanan dan kotoran dari

dalam mulut. Jadi bila aliran saliva menurun maka akan menyebabkan timbulnya

rasa tak nyaman, lebih rentan untuk terjadinya ulserasi (luka), infeksi, dan lubang

gigi.

• Radang gusi (gingivitis) dan radang jaringan periodontal (periodontitis). 

Selain ,merusak sel darah putih, komplikasi lain dari diabetes adalah menebalnya

pembuluh darah sehingga memperlambat aliran nutrisi dan produk sisa dari

tubuh. Lambatnya aliran darah ini menurunkan kemampuan tubuh untuk

memerangi infeksi, sedangkan periodontitis adalah penyakit yang disebabkan oleh

infeksi bakteri. Jadi infeksi bakteri pada penderita diabetes lebih berat.

Ada banyak faktor yang menjadi pencetus atau yang memperberat

periodontitis, di antaranya akumulasi plak, kalkulus (karang gigi), dan faktor

sistemik atau kondisi tubuh secara umum. Rusaknya jaringan periodontal

membuat gusi tidak lagi melekat ke gigi, tulang menjadi rusak, dan lama kelamaan

gigi menjadi goyang. Angka kasus penyakit periodontal di masyarakat cukup tinggi

meski banyak yang tidak menyadarinya, dan penyakit ini merupakan penyebab

utama hilangnya gigi pada orang dewasa.

• Luka sukar sembuh.

Diabetes yang tidak terkontrol membuat penyembuhan luka pada penderita

diabetes lebih lama dan lebih sulit daripada orang normal, karena adanya

gangguan aliran darah ke tempat terjadinya luka.

• Oral thrush.

Penderita diabetes yang sering mengkonsumsi antibiotik untuk memerangi

infeksi sangat rentan mengalami infeksi jamur pada mulut dan lidah. Apalagi

penderita diabetes yang merokok, resiko terjadinya infeksi jamur jauh lebih besar.

Page 19: Halitosis Dan Gigi Goyah Sbg Manifestasi Oral Dari DM

Mekanisme terjadinya penyakit periodontal pada

penderita DM 

Setelah etiologi penyakit periodontal pada penderita

dengan penyakit diabetes mellitus dievaluasi,ternyata

penyakit diabetes mellitus berpengaruh aktif terhadap

kerusakan jaringan . Oleh karena itu perlu diketahui sifat

penyakit diabetes tersebut terhadap struktur periodontal

dan tindakan apa yang harus dilakukan untuk mencegah

berbagai perubahan yang merugikan . Pada penderita

diabetes mellitus dengan kelainan periodontal swelau

diikuti dengan factor iritasi lokal . Disebutkan bahwa

diabetes mellitus merupakan factor predisposisi yang

dapat mempercepat kerusakan jaringan periodontal yang

dimlai oleh agen microbial , perubahan vaskuler pada

penderita diabetes dapat mengenai pembuluh darah besar

dan kecil. Perbahan pada pembuluh darah kecil dapat

dijumpai pada arteriol, kapiler dan venula pada bermacam

– macam organ serta jaringan. Akibat adanya angiopati

pada penderita diabetes mellitus , pada jaringan

periodontal akan mengalami kekurangan suplai darah dan

terjadi kekurangan oksigen , akibatnya akan terjadi

kerusakan jaringanperiodontal . Selanjutnya akibat

kekeurangan oksigen pertumbuhanbakteri anaerob akan

meningkat.Dengan adanya infeksi bakteri anaerob pada

diabetes mellitus akan menyebabkan pertahanan dan

perfusi jaringan menurun dan mengakibatkan hipoksia

jaringan sehingga bakteri anaerob yang terdapat pada

plak subgingiva menjadi berkembang dan lebih pathogen

serta menimbulkan infeksi pada jaringan periodontal.

Pada neuropati diabetes mellitus yang mengenai syaraf

otonom yang menginervasi kelenjar saliva , akan

mengakibatkan produksi saliva berkurang dan terjadi

xerostomia .1 . Menurunnya kepadatan tulang seringkali

mempunyai kaitan dengan diabetes mellitus . Sehubungan

dengan kejadian ini, perlu diketahui bahwa insulin dan

regulasi diabetes mellitus mempunyai pengaruh pada

metabolisme tulang6, antara lain insulin meningkatkan

uptake asam amino dan sintesis kolagen oleh sel tulang ,

yang penting untuk formasi tulang oleh osteoblast.

Page 20: Halitosis Dan Gigi Goyah Sbg Manifestasi Oral Dari DM

Regulasi jelek diabetes mellitus menyebabkan

hipokalsemia yang akan menimbulkan peningkatan

hormon paratiroid ( resorbsi tulang akan meningkat ) .

regulasi jelek diabetes mellitus juga mengganggu

metabolisme vitamin D3 dengan kemungkinan

menurunnya absorbsi kalsium di usus. Selain itu juga

akan merangsang makrofag untuk sintesis beberapa

sitokin yang akan meningkatkanresorbsi tulang. Semua

pengaruh diabetes mellitus pada tulang inilah yang

menyebabkan adanya hubungan antara diabetes mellitus

dengan penurunan kepadatan tulang.

Mekanisme terjadinya kerusakan jaringan periodontal

pada penderita DM

perawatannya __. Dikuretase dengan bentuk flap dan

periodontal pack  decontrol DMnya sehingga pengaruh

ke soket periodontal sementum dan ligament

periodontal mempengaruhi  Terjadi Destruksi

sehingga bakteri terjun bebas  epitel

attachment  INFEKSI