manifestasi oral hiv
TRANSCRIPT
MANIFESTASI ORAL PADA INFEKSI HIV
Oleh:
Andriaz Kurniawan
G 0005051
Pembimbing:drg. Vita Nirmala A, Sp.Pros, Sp.KG
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN GIGI DAN MULUTFAKULTAS KEDOKTERAN UNS / RSUD DR. MOEWARDI
SURAKARTA2012
PENDAHULUAN• Kasus pertama AIDS di Indonesia ditemukan
tahun 1987 di Bali• 1987-2005 jumlah penderita HIV/AIDS 7098
orang• DepKes 31 Maret 2010 tercatat 20.564 kasus
AIDS dan 3936 meninggal• Fenomena gunung es
HIV
Imunitas ↓
Infeksi oportunisti
k
paru,gastrointestinal, keganasan, serta infeksi oportunistik oral
HIV/AIDSHuman Immunodeficiency Virus (HIV) adalah suatu virus yang apabila masuk kedalam tubuh dapat menyebabkan penurunan kekebalan tubuh
Pertama kali ditemukanLuc Montagnier1983 dengan nama Lymphadenopathy Associated Virus (LAV)
Jenis Retrovirus RNASel targetLimfosit T reseptor CD-4.
TINJAUAN PUSTAKA
HIV hidup dalam darah, saliva, semen, air mata dan mudah mati diluar tubuh
sel monosit, makrofag dan sel glia jaringan otak
AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) merupakan suatu sindrom/kumpulan gejala penyakit yang disebabkan oleh retrovirus yang menyerang sistem kekebalan atau pertahanan tubuh
Penderita yang mengidap HIV dan telah menunjukkan gejala klinis (penderita• AIDS positif).
Penderita yang mengidap HIV, tetapi belum menunjukkan gejala klinis (penderita AIDS negatif).
“window period”
HIV
PATOGENESIS
Cara Penularan
Cara Penularan
kontak seksual
perinatal
tranmisi darah
jarum suntik,
alkes lain
Tidak menular dengan:gigitan serangga, minuman, makanan atau kontak biasa, keringat
Gejala klinis Infeksi HIV secara umum dapat dibagi dalam
empat stadium yang berbeda, yaitu:Stadium 1: Infeksi Akut (CD4 = 500 – 1000 /ml)setelah masa inkubasi 3-6 minggu. berlangsung selama 1- 2 minggu. gejala-gejala mirip flu demam, artralgia, malaise, dan anoreksia. Timbul juga gejala kulit (bercak-bercak merah, urtikaria), gejala saraf (sakit kepala, kaku kuduk) dan gangguan gastrointestinal (nausea, vomitus, diare, nyeri perut).
Stadium 2: Stadium Asimtomatik Klinis (CD4 = 500 – 750 /ml)
berlangsung lebih dari 10 tahun.
Stadium ini, seperti namanya, bebas dari gejala-gejala mayor,
terjadi replikasi virus secara lambat di dalam tubuh.
Dapat juga terjadi Limfadenopati Generalisata Persisten (LGP).
Pada fase ini sudah mulai terjadi penurunan jumlah sel CD4, tetapi masih berada pada tingkat 500/ml.
Stadium 3: Infeksi HIV Simtomatik (CD4 = 100 – 500 /ml)penurunan CD4 yang progresif.Terjadi penyakit-penyakit infeksi kronisKerusakan sistem imun
Stadium 4: Perkembangan dari HIV ke AIDS
menunjukkan infeksi-infeksi dan kanker oportunistik yang mengancam jiwa penderita
CD4 mencapai <200/ml.
World Health Organization (WHO)
Stadium klinis I asimptomatik.
limfadenopati generalisata
Stadium Klinis IIpenurunan berat badan <
10%lesi kulit dan mukosa ringan
herpes zooster dalam 5 tahun terakhir
Stadium klinis IIIpenurunan BB > 10%, diare kronis > 1 bulan,demam lama > 1 bulankandidiasis orofaringeal,
oral hairy leukoplakia, tuberkulosis paru
diare kronis > 1 bulan,demam lama > 1 bulankandidiasis orofaringeal,
oral hairy leukoplakia, tuberkulosis paru
Stadium Klinis IV
HIV Wasting Syndrome, pneumonia pneumositis
Carina (PCP), toxoplasmosis otak, kriptosporridiosis > 1 bulan, rinitis CMV, herpes simpleks mukokutan > 1 bulan, mikosis diseminata kandidiasis, kandidiasis di
esofagus, tuberkulosis ekstra paru, limfoma,
sarkoma kaposi enchephalopati HIV.
Manifestasi infeksi HIV di rongga mulut
Infeksi jamur◦Oral thrush kandidiasis
pseudomembran,eritematosus
• Stomatitis angularis/ perleche
• Linear Gingivitis Eritema
Infeksi karena virusStomatitis herpertiformis Herpes zoster Oral Hairy Leukoplakia
OHL pada lateral lidah penderita AIDS HPV-associated warts.
Oral Hairy Leukoplakia
Infeksi karena bakteriHIV Necrotizing Gingivitis HIV Periodontitis
HIV Periodontitis
NeoplasmaSarkoma kaposi
TerapiKLASIFIKASI PENANGANAN
Kandidiasis oral - rujuk rumah sakit- Tidak mungkin rujuk : Anti jamur topikal
Kandidiasis osefagus - rujuk rumah sakit- ketokonazole sistemik (10mg/kg/hari), amphotericin B, atau fluconazole
1x 1hari- Topikal fluorida harus digunakan jika obat
ini diberikan untuk jangka waktu yang panjang
Penyakit Periodontal - pembersihan plak dan kalkulus (scalling) dan root planning- obat kumur klorheksidin- pada NUG dan NUP diberikan antibiotic seperti metronidazole,
amoxicillin/ clavulanate potassium/clindamycin
Infeksi Herpes Simplex Virus (HSV) - obat antivirus sistemik seperti acyclovir
Pembengkakan kelenjar parotis - zidovudine (AZT)- biopsi secara berkala- anti inflamasi, analgesik, antibiotik atau steroid
Xerostomia - salivary stimulant, (permen karet atau permen yang kurang mengandung gula, untuk menghilangkan gejala)
- pilocarpine
Stomatitis aftosa rekuren - Pemberian steroid topicalContoh: fluocinonide, clobetasol propionate
Oral hairy leukoplakia - Terapi acyclovir secara rutin
Pengobatan Anti-retroviral:Obat Penghambat Reverse Transcriptase
Nukleosida:Zidovudine, AZT (Retrovir, Avirzid, Adovi,
Zidovex); Didanasine, ddl (Videx); Zalcitabine, ddC (Hivid); Stavudine, d4T (Zerit); Lamivudine, 3TC (Lamivox)
Obat Penghambat Reverse Transcriptase Non-Nukleosida Nevirapine (Nevirex, Viramune); Efavirenz (Sustiva)
Obat Penghambat ProteaseIndinavir (Crixivan), Saquinavir (Invirase), Ritonavir (Norvir), Nelfinavir (Viracept, Nelvex)
Pencegahan Penularan AIDS Untuk Dokter Gigi
DekontaminasiDesinfeksiSterilisasiPenanganan limbah klinik
Kesimpulan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan
kumpulan gejala penyakit yang ditandai dengan rusaknya sistem kekebalan tubuh sehingga mudah diserang berbagai macam infeksi. AIDS disebabkan oleh virus Human Immunodeficiency Virus (HIV).
Penderita yang terinfeksi HIV akan mengalami gejala klinis dan manifestasi di rongga mulut. Manifestasi didalam rongga mulut oleh penderita AIDS terdiri atas serangkaian infeksi oportunistik dan neoplasma.
SaranDokter gigi hendaknya mengetahui tentang gejala serta manifestasi penyakit ini dalam rongga mulut sehingga dapat melakukan perawatan terhadap penderita HIV.Dokter gigi harus memperhatikan kewaspadaan universal dalam melakukan perawatan terhadap penderita AIDS dan upaya pencegahan penularan yang semaksimal mungkin diprakteknya.
KESIMPULAN DAN SARAN