haccp pengembangan resep
DESCRIPTION
HACCP PENGEMBANGAN RESEPTRANSCRIPT
Langkah 1. Pembentukan Tim HACCP
Ketua : Alfan Bagianto
Wakil Ketua : Honey Rahma
Sekretaris : Meiriza P
Koordinator : Vivi Wulandari
Langkah 2. Mendeskripsikan Produk
Rencana Kerja Jaminan Mutu Sayur Asam Kacang MerahNo. 001Rev.-
Organisasi: Penyelenggaraan Makanan RS Sanglah Denpasar
DESKRIPSI PRODUKHlm. 01
1. Nama produk: Sayur Asam Kacang Merah2. Komposisi produk:
Bahan:Kacang MerahKacang PanjangLabu SiamTomatDaun SalamKaldu SayurBawang MerahBawang putihCabai RawitGulaGaramAsam Jawa
3. Physical/chemical structure: Sayur empuk dan matang4. Microbial/static treatment: pemasakan/pemanasan (100C)5. Cara penyajian dan penyiapan: Disajikan dalam gelas mika6. Tipe kemasan: -7. Masa simpan dan kondisi penyimpanan: Masa simpan 24 jam pada suhu
ruang8. Sasaran konsumen yang akan dicapai: Pegawai di IRD RSUP Sanglah
Denpasar9. Metode distribusi dari unit produksi: Sentralisasi10. SNI: -Disetujui oleh:Tanggal,
Jabatan:
Diperiksa oleh:Tanggal,
Jabatan:
Dibuat oleh:Tanggal,
Jabatan:
29
Langkah 3. Identifikasi Cara Penggunaan
Pengguna produk akhir adalah pegawai yaitu dokter di IRD RSUP Sanglah
Denpasar. Komposisi bahan yang digunakan disesuaikan dengan standar porsi
dan jumlah pegawai yang dilayani. Penyajian dilakukan menggunakan gelas mika.
Penyajiian langsung kepada sasaran dengan maksimal holding time selama 1 jam
pada suhu ruang.
30
Langkah 4. Pembuatan Diagram Alir
Bumbu
Kacang merah Bawang merah
Kacang panjang bawang putih
Labu siam cabai rawit
Tomat
Penerimaan, pembersihan, pemotongan dihaluskan
Rebus sayuran sampai lunak ±15 menit
Masukkan kaldu sayur, daun salam dan bumbu yang dihaluskan
Masukkan air asam, gula, dan garam masak aduk sampai matang
Pemorsihan
Distribusi
Penyajian
31
Langkah 5. Pemeriksaan Diagram Alir di Lokasi Produksi
Pada tanggal 15 Maret 2011 jam 10.30 WITA telah dilakukan pemeriksaan tahapan proses diagram alir yang
ditulis pada langkah 4 di lokasi dapur dan setelah diteliti tidak ada penyimpangan.
32
Langkah 6. Identifikasi Bahaya pada Setiap Tahap dan Cara Pencegahannya
Tabel 10. Identifikasi Bahaya
Tahapan Potensi Bahaya Penyebab Resiko Severity Signifikasi Tindakan Pencegahan1. Penerimaan Bahan:
a. Kacang Merah
b. Kacang Panjang
c. Labu Siam
d. Tomat
e. Daun Salam
Fisik: kerikil, kacang coklat
Kimia: pestisidaBiologi: -
Fisik:busuk, berulat,berlubang
Kimia: pestisidaBiologi: Ulat
Fisik: Busuk, berlubang
Kimia: PestisidaBiologi: Ulat
Fisik: busuk,warna jelek
Kimia: pestisida
Biologi: Ulat
Fisik : busuk, daun keringKimia : pestisidaBiologi : E. Coli
Praktek pemasok yang kurang baik
Praktek pemasok yang kurang baik
Praktek pemasok yang kurang baik
Praktek pemasok yang kurang baik
Praktek pemasok yang kurang baik
Low
High
Low
High
Low
Low
HighLow
Low
High
Low
Low
HighHigh
Low
High
Low
High
Low
Low
HighLow
Low
High
Low
Low
HighHigh
Non sign
Sign
Non Sign
Sign
Non Sign
Non sign
SignNon sign
Non sign
Sign
Non Sign
Non Sign
SignSign
Suplier bahan basah diberi spesifikasi bahan makanan kering (kacang merah tidak berkerikil, bebas pestisida)
Suplier bahan basah diberi spesifikasi bahan makanan basah (kacang panjang yang segar dan berkualitas sesuai spek)
Suplier bahan basah diberi spesifikasi bahan makanan basah (labu siam tidak busuk, tidak berlubang, bebas pestisida dan ulat)
Suplier bahan basah diberi spesifikasi bahan makanan basah (tomat yang segar dan berkualitas)
Supplier bahan makanan basah diberi spesifikasi bahan makanan basah (daun salam tidak busuk dan tidak rusak). Dalam pencucian dilakukan dengan benar
33
f. Bawang Merah
g. Bawang Putih
h. Cabai
i. Asam Jawa
j. Garam
k. Gula
l. Kaldu Sayur
m. Air
Fisik: busuk,bertunas
Kimia: pestisida
Biologi: jamur
Fisik: busuk,bertunasKimia: pestisidaBiologi: jamur
Fisik: busukKimia: pestisidaBiologi: -
Fisik: bau, ada bijiKimia: -Biologi: jamur
Fisik: kemasan rusak, ada kerikil, mencairKimia: -Biologi: -
Fisik: semut,kemasan rusak
Kimia: pemutihBiologi: -
Fisik: Kemasan rusakKimia: -Biologi: -
Fisik: berwarna, berbauKimia: cemaran logam berat
Praktek pemasok yang kurang baik
Praktek pemasok yang kurang baik
Praktek pemasok yang kurang baik
Praktek pemasok yang kurang baik
Praktek pemasok yang kurang baik
Praktek pemasok yang kurang baik
Praktek pemasok yang kurang baik
kondisi air yang tidak bagus
Low
High
High
LowHighHigh
Low
High
Low
High
Low
Low
High
Low
MedHighHigh
Low
High
High
LowHighHigh
Low
High
Low
High
Low
Low
High
Low
MedHighHigh
Non sign
Sign
Sign
Non signSignHigh
Non sign
Sign
Non sign
Sign
Non Sign
Non Sign
Sign
Non sign
SignSignSign
Suplier bahan basah diberi spesifikasi bahan makanan basah (bawang merah yang bagus sesuai spesifikasi)
Suplier bahan basah diberi spesifikasi bahan makanan basah (bawang putih yang tidak busuk dan bagus)
Suplier bahan makanan basah diberi spesifikasi bahan makanan basah (cabai tidak busuk, dan bebas pestisida)
Suplier bahan makanan basah diberi spesifikasi bahan makanan basah (asam jawa yang tidak bau dan bebas biji)
Suplier bahan makanan kering diberi spesifikasi bahan makanan kering (garam yang sesuai spesifikasi)
Suplier bahan makanan kering diberi spesifikasi bahan makanan kering (gula tanpa pemutih dan bebas semut)
Supplier bahan makanan kering diberi spesifikasi bahan makanan kering ( kaldu sayur sesuai spesifikasi)
Air yang digunakan untuk pengolahan terhindar dari bahaya mikroba yang membahayakan kesehatan. Control dengan pengangamatan laboratory tentang ada
34
Biologi: E.Coli tidaknya mikroba tersebut2. Pencucian Fisik: -
Kimia: deterjen di dalam airBiologi: E. coli
Air cuci tidak diganti
Air yang digunakan kotor
Low
High
Low
Low
Non sign
Sign
Mengganti air sebelum pencucian bahan makanan.Pemeriksaan lab air secara berkala
3. Pemotongan Fisik: bau busukKimia: terdapat deterjen di permukaan pisau dan talenanBiologi: S. Aureus
Proses pencucian yang kurang bersih
Tenaga penjamah makanan (ingus dan dahak, tangan dan kulit, luka yang terinfeksi, bisul dan jerawat)
LowLow
High
LowLow
Low
Non signNon sign
Sign
Pelatihan cara mencuci alat dengan baik dan benar sesuai SOP pencucian alat
Penerapan personal higiene dengan benar
4. Pengolahan Fisik: bahan yang dimasak hangus
Kimia: Kontaminasi zat kimia (S, Zn, Pb, Cu) dari alat masakBiologi: S. Aureus, Salmonella, Campilobacter, C. prefingens
Suhu pemasakan yang tidak sesuai karena api terlalu besarAlat masak yang digunakan tidak sesuai standarSuhu pemasakan tidak sesuai
Low
Med
Med
Low
Med
Med
Non sign
Sign
Sign
Kontrol suhu dan waktu pemanasan dengan menyalakan api sesuai kebutuhan
Menggunakan alat masak yang berbahan stainless steel
Suhu penggorengan 100C
5. Pemorsian Fisik : rambut, debu
Kimia : alat saji mengandung deterjenBiologi : S. aureus
Petugas tidak menggunakan APD secara lengkap dan tidak menggunakan penutup makanan.Pencucian alat kurang bersih.Tenaga pengolah makanan (ingus dan dahak, tangan dan kulit, luka yang terinfeksi, bisul dan jerawat).
High
Low
High
Low
Low
Low
Sign
Non Sign
Sign
Penerapan hygiene personal dengan benar.
Pelatihan cara mencuci alat dengan baik dan benar sesuai SOP pencucian alat.Penerapan hygiene personal dengan benar.
6. Distribusi Fisik : debu Petugas tidak menggunakan penutup
High Low Sign Pelatihan petugas mengenai GMP/keamanan pangan.
35
Kimia : alat saji mengandung deterjen
Biologi : Bacillus cereus
makanan.Pencucian alat kurang bersih.
Makanan dibiarkan terbuka.
Low
High
Low
High
Non Sign
Sign
Pelatihan cara mencuci alat dengan baik dan benar sesuai SOP pencucian alat.
Segera didistribusikan kepada konsumen.
7. Penyajian Fisik : debu
Kimia : alat saji mengandung deterjenBiologi : Bacillus cereus
Petugas tidak menggunakan penutup makanan.Pencucian alat kurang bersih.Makanan dibiarkan terbuka.
High
Low
High
Low
Low
High
Sign
Non Sign
Sign
Pelatihan petugas mengenai GMP/keamanan pangan.
Pelatihan cara mencuci alat dengan baik dan benar sesuai SOP pencucian alat.Segera didistribusikan kepada konsumen.
36
Langkah 7. Penentuan Titik Kritis (CCP)
Tabel 11. Penentuan titik kritis
Tahapan P1 P2 P3 P4 CCP1. Penerimaan Ya Ya Tidak Tidak Bukan CCP2. Pencucian Ya Ya Ya Ya CCP3. Pemotongan Ya Ya Ya Ya CCP4. Pengolahan Ya Ya Ya Ya CCP5. Pemorsian Ya Ya Ya Ya CCP6. Distribusi Ya Ya Tidak Tidak Bukan CCP7. Penyajian Ya Ya Tidak Tidak Bukan CCP
Keterangan:
P1: Apakah ada tindakan pencegahan?
P2: Apakah tahapan dirancang secara khusus untuk menghilangkan bahaya?
P3: Apakah bahaya dapat berkembang atau meningkat hingga batas mengganggu kesehatan?
P4: Apakah ada langkah selanjutnya yang dapat menghilangkan atau mengurangi bahaya?
Langkah 8. Penetapan Batas Kritis dan Toleransi untuk Setiap CCP
Langkah 9. Penetapan Sistem /Tindakan Pemantauan pada setiap CCP
Langkah 10. Menentukan Tindakan Koreksi Terhadap Penyimpangan
Langkah 11. Verifikasi
Langkah 12. Proses Dokumentasi
Untuk langkah 8 sampai dengan 12 dapat dilihat pada tabel berikut ini:
37
Tabel 12. Penetapan Titik Kritis sampai Tahap Dokumentasi
Titik Kritis (CCP)
Bahaya SignBatas kritis
Monitoring Tindakan Koreksi
Verifikasi Record DocApa Bagaimana Di mana Siapa Kapan
Penerimaan Kacang Merah
Kimia: pestisida
pestisida 0%
pestisida Kontrol penerimaan sesuai prosedur
Di tempat penerimaan bahan makanan
Petugas penerima bahan makanan
Selama proses penerimaan
Menolak produk
Melakukan supervisi ke unit penerimaan secara acak
Form 1 Ada form revisi
Penerimaan Panjang
Kimia: pestisida
pestisida 0%
pestisida Kontrol penerimaan sesuai prosedur
Di tempat penerimaan bahan makanan
Petugas penerima bahan makanan
Selama proses penerimaan
Menolak produk
Melakukan supervisi ke unit penerimaan secara acak
Form 1 Ada form revisi
Penerimaan Labu Siam
Kimia: pestisida
Pestisida 0%
Pestisida Kontrol penerimaan sesuai prosedur
Di tempat penerimaan bahan makanan
Petugas penerima bahan makanan
Selama proses penerimaan
Menolak produk
Melakukan supervisi ke unit penerimaan secara acak
Form 1Ada form revisi
Penerimaan Tomat
Kimia: pestisida
Pestisida 0%
Pestisida Kontrol penerimaan sesuai prosedur
Di tempat penerimaan bahan makanan
Petugas penerima bahan makanan
Selama proses penerimaan
Menolak produk
Melakukan supervisi ke unit penerimaan secara acak
Form 1Ada form revisi
penerimaan
daun salam
Kimia :
pestisida
Biologi: E.
coli
Pestisida:
0%
E. coli
0/gr dlm
makanan
Pestisida
E. coli
Pencucian
dengan
benar
Di tempat
pencucian
Tenaga
pencuciann
BM
Selama
proses
pencucian
Control
selama
pencucian
Melakukan
supervisi
ke unit
penerimaan
secara acak
Form 1 Ada
form
revisi
Penerimaan Kimia : pestisida pestisida pestisida Pencucian Di tempat Tenaga Selama Control Melakukan Form 1 Ada 38
Bawang Merah
biologi : jamur
0%
jamur 0%jamur
dengan benar
penerimaan bahan
pencucian
tempat penerimaan bahan
pencuciann
BM
tenaga penerimaan BM
proses
pencucian
selama proses penerimaan
selama
pencucian
BM ditolak
supervisi ke unit penerimaan secara acak
form revisi
Penerimaan Bawang Putih
Kimia : pestisida
biologi : jamur
pestisida
0%
jamur 0%
pestisida
jamur
Pencucian
dengan benar
penerimaan bahan
Di tempat
pencucian
tempat penerimaan bahan
Tenaga
pencuciann
BM
tenaga penerimaan BM
Selama
proses
pencucian
selama proses penerimaan
Control
selama
pencucian
BM ditolak
Melakukan supervisi ke unit penerimaan secara acak
Form 1
Ada form revisi
Penerimaan Cabai
Kimia: pestisida
Pestisida 0%
Pestisida Kontrol penerimaan sesuai prosedur
Di tempat penerimaan bahan makanan
Petugas penerima bahan makanan
Selama proses penerimaan
Menolak produk
Melakukan supervisi ke unit penerimaan secara acak
Form 1Ada form revisi
Penerimaan Asam Jawa
biologi :
jamur
jamur
0%
jamur Control
penerimaan
sesuai
prosedur
Di tempat
penerimaa
n BM
Tenaga
penerimaan
BM
Selama
proses
penerimaan
Menolak
produk
Melakukan
supervisi
ke unit
penerimaan
secara acak
Form 1 Ada
form
revisi
Penerimaan Gula
Kimia:
pemutih
Pemutih;
0%
Pemutih Control
penerimaan
Di tempat
penerimaa
Tenaga
penerimaan
Selama
proses
Menolak Melakukan
supervisi
Form 1 Ada
form 39
sesuai
prosedur
n BM BM penerimaan produk ke unit
penerimaan
secara
acak.
revisi
Air Fisik: berwarna, berbauKimia: cemaran logam beratBiologi: E. Coli
Air tidak berwarna dan berbauLogam berat 0%
E. Coli 0/g dalam makanan
Warna dan bau
Logam berat
E. Coli
Pemeriksaan air secara berkala
Sumber air yang digunakan
Petugas hygiene sanitasi
Secara berkala
Tidak digunakan
Memeriksa dokumentasi hasil uji lab
Laporan hasil uji lab
Ada form revisi
Pencucian Biologi: E. coli E. coli 0/ g dalam makanan dalam makanan
E. coli Kontrol suhu dan waktu pencucian
Di dapur Tenaga pengolah
Selama proses pencucian
Pencucian dilakukan dengan kontrol suhu dan waktu yang sesuai
Memeriksa dokumentasi
Laporan hasil uji lab
Ada form revisi
Pemotongan Biologi: S. Aureus
Max 102 S. aureus Mengotrol kesehatan tenaga pengolah
Di dapur Tenaga pengolah
Selama proses penerimaan
Menolak produk
Melakukan supervisi ke unit penerimaan secara acak
Form 2 Ada form revisi
Pengolahan Kimia: Kontaminasi zat kimia (S, Zn, Pb, Cu) dari alat masakBiologi: S. Aureus,
Zat kimia 0%
Max 102
Zat kimia
S. Aureus, Salmonella,
Mengontrol suhu, waktu dan alat untuk memasak
Di dapur Tenaga pengolah
Selama proses memasak
Pemanasan dilakukan dengan kontrol suhu dan waktu. Alat yang
Melakukan supervisi ke unit pengolahan secara acak
Hasil uji lab
Ada form revisi
40
Salmonella, Campilobacter, C. prefingens
Campilobacter, C. prefingens
digunakan harus dari bahan stainless steel
Pemorsian Fisik: debu, rambut
Biologi: S. Aureus
Debu, rambut 0%
S aureus max 102
Debu, rambut
S. aureus
Kontrol pemorsian sesuai prosedurMengontrol kesehatan tenaga pengolah
Di dapur Tenaga pemorsi
Selama proses pemorsian
Pemasakan dilakukan sesuai porsi dan membuang makanan yang masih tersisa
Melakukan supervisi ke unit pemorsian secara acak
Form 3 Aada form revisi
Distribusi Fisik: debu
Biologi: Bacillus cereus
Debu 0%
Bacillus cereus max 102
Debu
Bacillus cereus
Kontrol distribusi sesuai prosedur
Di ruang penyajian
Tenaga distribusi
Selama proses distribusi
Pemasakan dilakukan sesuai porsi dan membuang makanan yang masih tersisa
- Form 4 Ada form revisi
Penyajian Fisik: debu
Biologi: Bacillus cereus
Debu 0%
Bacillus cereus max 102
Debu
Bacillus cereus
Kontrol penyajian sesuai prosedur
Di ruang penyajian
Tenaga penyaji
Selama proses penyajian
Pemasakan dilakukan sesuai porsi dan membuang makanan yang masih tersisa
- Form 5 Ada form revisi
Langkah 9. Penetapan Sistem/Tindakan Pemantauan pada Setiap CCP
41
Dalam pemantauan mutu terdapat 5 syarat yang harus dipenuhi antara lain:
a) Setiap bahan makanan mulai dari pengadaan bahan makanan sampai dengan distribusi/penyajian harus dilakukan pemantauan agar tercipata keamanan
mutu pangan yang baik.
b) Pemantauan dilakukan pada saat bahan makanan datang.
c) Pemantauan bahan makanan dilakukan di ruang penerimaan bahan makanan.
d) Pemantauan mutu dilakukan oleh petugas penerimaan.
e) Pemantauan bahan makanan dilakukan dengan cara mencocokkan bahan makanan yang datang sesuai dengan spesifikasi yang ada atau dengan cara
mencocokkan dengan form spesifikasi bahan makanan.
Langkah 10. Menentukan Tindakan Koreksi Terhadap Penyimpangan
Penetapan tindakan koreksi untuk setiap penyimpangan yang terjadi sebagai proses pemantauan, dilakukan pada proses persiapan dan pengolahan sayur asam
kacang merah Tindakan koreksi anatara lain adalah pencocockan dengan HACCP plan, catatan pemantauan CCP, mengecek arsip penyimpangan yang terjadi,
mengecek arsip modifikasi, data verifikasi dan peninjauan kembali data-data lain seperti informasi pencucian dan desinfeksi.
Langkah 11. Verifikasi
Harus direncanakan jadwal yang tepat untuk melakukan evaluasi atau pengkajian ulang terhadap rancangan dan penerapan sistem HACCP yang telah dibuat.
Hasil evaluasi pengkajian harus terdokumentasi dengan baik.
Langkah 12. Proses Dokumentasi
Setiap tahap dalam sistem HACCP yang telah disusun harus dilengkapi dengan protap atau prosedur tetap yang sederhana dan jelas sehingga memudahkan jika
dilakukan pengecekan oleh badan pengawas mutu makanan.
42