growth hormon

25
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hormon berasal dari bahasa Yunani yang berarti merangsang.Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin langsung disekresikan ke dalam darah karena tidak memiliki saluran sendiri. Sistem kerja hormon berdasarkan mekanisme umpan balik. Artinya, kekurangan atau kelebihan hormon tertentu dapat mempengaruhi produksi hormon yang lain. Hal ini disebut homeostasis, yang berarti seimbang. Di dalam tubuh manusia terdapat tujuh kelenjar endokrin yang penting, yaitu hipotalamus, hipofisis, tiroid, paratiroid, kelenjar andrenal, pankreas, dan kelenjar gonad (ovarium atau testis). Hormon adalah zat kimiawi yang dihasilkan tubuh secara alami. Begitu dikeluarkan, hormon akan dialirkan oleh darah menuju berbagai jaringan sel dan menimbulkan efek tertentu sesuai dengan fungsinya masing-masing. Hormon adalah zat aktif yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin, yang masuk ke dalam peredaran darah untuk mempengaruhi jaringan target secara spesifik. Jaringan yang dipengaruhi umumnya terletak jauh dari empat hormon tersebut dihasilkan, misalnya hormon pemacu folikel (FSH, follicle stimimulati ormone ) yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis anterior hanya 1

Upload: siti-devi-astutik

Post on 17-Feb-2016

24 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

growth hormon

TRANSCRIPT

Page 1: Growth Hormon

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hormon berasal dari bahasa Yunani yang berarti merangsang.Hormon yang

dihasilkan oleh kelenjar endokrin langsung disekresikan ke dalam darah karena

tidak memiliki saluran sendiri. Sistem kerja hormon berdasarkan mekanisme

umpan balik. Artinya, kekurangan atau kelebihan hormon tertentu dapat

mempengaruhi produksi hormon yang lain. Hal ini disebut homeostasis, yang

berarti seimbang.

Di dalam tubuh manusia terdapat tujuh kelenjar endokrin yang penting,

yaitu hipotalamus, hipofisis, tiroid, paratiroid, kelenjar andrenal, pankreas, dan

kelenjar gonad (ovarium atau testis).

Hormon adalah zat kimiawi yang dihasilkan tubuh secara alami. Begitu

dikeluarkan, hormon akan dialirkan oleh darah menuju berbagai jaringan sel dan

menimbulkan efek tertentu sesuai dengan fungsinya masing-masing.

Hormon adalah zat aktif yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin, yang

masuk ke dalam peredaran darah untuk mempengaruhi jaringan target secara

spesifik. Jaringan yang dipengaruhi umumnya terletak jauh dari  empat hormon

tersebut dihasilkan, misalnya hormon pemacu folikel (FSH, follicle stimimulati

ormone ) yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis anterior hanya merangsang

jaringan tertentu di ovarium. Dalam hal hormon pertumbuahn lebih dari satu

organ menjadi terget sebab hormon pertumbuahan mempengaruhi sebagai jenis

jaringan dalam badan. Jaringan target suatu hormon sangat spesifik karena sel-

selnya mempunyai reseptor untuk hormon tersebut.

Sumber hormon alami adalah ternak sapi, babi dan biri-biri.Tetapi

beberapa hormon demikian khas sifatnya sehingga yang berasal dari binatang

tidak efektif pada manusia misalnya hormon pertumbuahan, FSH dan LH9

(luteinizing hormone). Hormon yang berasal dari hewan dapat menimbulkan

reaksi imunologis.

Saat ini uintuk menghasilkan hormon alami dipakai cara rekayasa

genetika. Melalui rekayasa genetika, DNA mikroba dapat di arahkan untuk

1

Page 2: Growth Hormon

memproduksi rangkayan asam amino yang urutnya sesui hormon manusia yang

diinginkan. Dengan cara ini dapat dibuat hormon alami dalam jumlah banyak dan

dalam waktu singkat. Hormon hasil rekayasa genetika tidak menimbulkan reaksi

imunologi karena sama dengan hormon manusia asli. cara ini sangat membantu

pengadaan hormon yang dialam ini jumlahnya sangat sedikit misalnya hormon

pertumbuhan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Growth Hormon?

2. Bagaimana Fisiologis darri Growth Hormon?

3. Bagaimana Patofisiologis dari Growth Hormon?

4. Bagaimana Farmakokinetik dan Farmakodinamik pada Growth

Hormon?

5. Apa sajakah obat-obat yang mengandung Growth Hormon?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Mengetahui definisi dan sumber hormon dalam farmakolog.

2. Mengetahui klasifikasi hormon dalam famakologi.

3. Mengetahui uraian obat yang terbuat dari hormon.

4. Mengetahui mekanisme atau cara kerja obat

1.4 Manfaat Penulisan

Agar mahasiswa mampu mengaplikasikan ilmu Farmakologi dalam

praktik klinik. Dengan adanya pemahaman mahasiswa mengenai Growth

Hormon ini, mahasiswa keperawatan dapat lebih mengerti terhadap pasien

dengan kebutuhan khusus.

2

Page 3: Growth Hormon

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Hormon Pertumbuhan

Hormon pertumbuhan manusia atau yang biasa disebut dengan

HGH (Human Growth Hormon) adalah suatu hormon anabolik yang berperan

sangat besar dalam pertumbuhan dan pembentukan tubuh, terutama pada

masa anak- anak dan puberitas.

2.2 Efek Terhadap Metabolisme

Hormon pertumbuhan terutama mempengaruhi metabolisme

karbohidrat dan lemak, dengan mekanisme kerja belum jelas. Hormon

lain yaitu insulin, glukagon juga berpengaruh terhadap pengaturan zat-

zat ini. Pengaruh hormon ini terhadap metabolisme karbohidrat saling

berkaitan sehingga sukar dirinci satu per satu. Hormon pertumbuhan

memperlihatkan efek antiinsukin yaitu meninggikan kadar gula darah,

tetapi disamping itu juga berefek seperti insulin yaitu menghambat

penglepasan asam lemak dan merangsang ambilan asam amino oleh sel.

Efek ini sebagian besar mungkin diperantarai oleh somatomedin C atau

disebut juga IGF-1 (insulin like growth factor 1) dan sebagian kecil oleh

insulin like growth factor 2 (IGF-2).

Hormon pertumbuhan terbukti berpengaruh pada penyakit diabetes

melitus. Pasien diabetes sangat sensitif terhadap terjadinya hiperglikemia

oleh hormon pertumbuhan. Pada pasien bukan diabetes melitus hormon

ini dapat diberikan dalam dosis besar tanpa menyebabkan hiperglikemia,

bahkan sebaliknya kadang- kadang dapat menyebabkan hipoglikemia

pada pada pemberian akut karena mempermudah glikogenesis.

Pada keadaan lapar hormon pertumbuhan menyebabkan mobilisasi

lemak dari depot lamak untuk masuk keperedaran darah. Hormon ini

agaknya mengalihkan sumber energi dari karbohidrat ke lemak.

Hormon pertumbuhan memperlihatkan keseimbangan positif untuk

N, P, Na, K, Ca dan Cl, unsur-unsur terpenting untuk membangun

3

Page 4: Growth Hormon

jaringan baru. Nitrogen terutama terdapat dalam asam amino yang

dibawa ke dalam jaringan untuk membentuk protein meningkat, sehingga

kadar N dalam darah.

(urea) menurun, sesuai dengan efek anaboliknya.

Efek GH terhadap pertumbuhan terutama terjadi melalui

peningkatan produksi IGF-1, terutama dibentuk dalam hepar. Selain itu

GH juga terangsang produksi IGF-1 ditulang, tulang rawan, otot dan

ginjal. GH merangsang pertumbuhan longitodinal tulang sampai epifisis

menutup, hapir saat akhir pubertas.

Baik pada anak-anak maupun dewasa GH mempunyai efek

anabolik pada otot dan katabolik pada sel-sel lemak sehingga terjdi

peningkatan massa otot dan pengurangan jaringan lemak terutama di

daerah pinggang. Terhadap metabolise karbohidrat GH dan IGF-1

mepunyai efek yang berlawanan pada sensivitas terhadap insulin.

GH menurunkan sensivitas terhadap insulin sehingga terjadi

hiperinsulinemia. Sebaliknya pada pasien yang tidak sensitif terhadap

GH karena mutasi reseptor. IGH-1 bekerja  melalui reseptor IGH-1 dan

reseptor insulin mengakibatkan penurunan kadar insulin dan kadar

glukosa.

2.3 Indikasi

Selama ini indikasi hormon pertumbuhan hanya dibatasi untuk

mengatasi kekerdilan. Akibat hipopituitarisme. Dengan ditemukannya

cara rekayasa genetika untuk memproduksi hormon ini secara mudah

dalam jumlah besar, ada kemungkinan penggunaanya untuk mengatasi

gangguan pertumbuhan akan lebih luas. Efektivitas hormon ini pada

difisiensi partial dan anak pendek yang normal hanya tampak diawal

terapi. Untuk indikasi ini sulit ditentukan siapa yang perlu diobati, kapan

pengobatan dimulai dan kapan berakhir. Juga perlu disertai penanganan

psikologis, yang akan sangat penting artinya bila terapi gagal.

Berbagai usulan bermunculan dalam 10 tahun terakhir ini, antara

lain anjuran penggunaan pada anak pendek yang tingginya dibawah 10 %

4

Page 5: Growth Hormon

populasi dan berespon terhadap terapi hormon pertumbuhan yang

dicobakan dulu selama 6 bulan, bagaimana pun penggunaan hormon ini

pada kasus tanpa difisiensi hormon berhadapan dengan pertimbangan

etis. Perlu pertimbangan manfaat risiko efek samping serius misalnya

akromegali, gangguan kardiovaskular, gangguan metabolisme glukosa

yang terjadi pada kelebihan hormon endogen, tetapi jugs risiko kejiwaan

pada hormon endogen, tetapi juga risiko kejiwaan pada kegagalan terapi

(perubahan persepsi pendek normal menjadi abnormal).

Dengan dibuatnya hormon ini secara rekayasa genetik keterbatasan

pengadaan tidak akan menjadi masalah lagi. Kalau faktor biaya

juga  tidak menjadi masalah, perlu dipikirkan adanya batasan yang jelas

mengenai indikasi.saat ini telah ada laporan penggunaan diluar indikasi

yang telah jelas, misalnya penyalahgunaan obat atlet untuk mencapai

tinggi dan bentuk badan tertentu dan mencapai tinggi dan bentuk badan

tertentu dan pada orang lanjut usia untuk menghambat proses penuaan.

Meskipun penelitian menunjukkan bahwa hormon pertumbuhan

menyebabkan hal-hal yang menguntungkan untuk atlet dan orang lanjut

usia yaitu penurunan jumlah jaringan lemak, peningkatan jaringan otot,

peningkatan BMR, penurunan total kolesterol, peningkatan kekuatan

isometrik dan kemampuan kerja fisik, namun efeknya sebagai

antipenuaan tetap dipertanyakan. Pada mencit justru GH dan IGH-1

analog secara konsisten memperpendek umur. Pemakaian GH oleh atlit

dilarang oleh Komite Olimpiade. Terapi hormon GH telah disetujui di

USA untuk pasien yang kekurangan berat (wasting) karena AIDS, terapi

ini bermanfaat untuk sebagian pasien tersebut.

Hormon pertumbuhan perlu diberikan 3 kali seminggu selama

masa pertumbuhan. Pada saat pubertas perlu ditambahkan pemberian

hormon kelamin agar terjadi pematangan organ kelamin yang sejalan

dengan pertumbuhan tubuh. Evalusi terapi dilakukan enam bulan setelah

pengobatan. Terapi dikatakan berhasil bila terlihat pertambahan tinggi

minimal 5 cm. Tampaknya pengobatan lebih berhasil pada mereka yang

gemuk. Pertumbuhan sangat kecil atau hampir tidak ada pada usia 20-24

5

Page 6: Growth Hormon

tahun. Resistensi, yang sangat jarang terjadi, biasanya disebabkan oleh

timbulnya antibodi terhadap hormon pertumbuhan, hal ini dapat diatasi

dengan menaikkan dosis. Di masa lalu manfaat GH pada usia dewasa

dengan defisiensi GH tidak pernah dibicarakan. Baru belakangan

diketahui gejala-gejala obesitas umum, kurangnya massa otot dan curah

jantung yang menurun akan berkurang dengan pemberian GH. Tahun

2004 GH diindikasikan untuk short-bowel syndrome yang tergantung

pada total parentral nutrition. Pemberiannya bersama glutamin, untuk

memperbaiki pertumbuhan sel mukosa usus. Tahun 1993 di USA GH

diizinkan digunakan untuk meningkatkan produksi susu oleh sapi, tetapi

apabila sering terjadi mastitis, maka pemakaian antibiotik meningkat dan

dikhawatirkan adanya residu antibiotik pada susu dan daging sapi.

2.4 Fisiologi Growth Hormon

Growth Hormon berperan meningkatkan ukuran dan volume dari otak,

rambut, otot dan organ-organ di dalam tubuh.HG bertanggung jawab atas

pertumbuhan manusia sejak dari kecil sampai diatumbuh besar. Setelah

manusia sudah bertumbuh besar, bukan berarti hormon ini tidak berguna,

akan tetapi hormon ini bertugas untuk menjaga agar organ tubuh tetap pada

kondisi yang prima. Pada orang dewasa GH berperan terutama untuk menjaga

volume dan kekuatan yang cukup dari kulit, otot-otot, dan tulang. Selain itu

GH juga berperan meningkatkan fungsi, perbaikan dan memelihara kesehatan

dari otot, jantung, paru-paru, hati, ginjal, persendian, persarafan tubuh, dan

otak. Kelenjar yang bertanggung jawab untuk memproduksi HGH (Human

Growth Hormon) adalah kelenjar pituitary. Kelenjar pituitary terletak di

bawah otak manusia. Ukuran dari kelenjar ini adalah sebesar kacang kedelai.

Walaupun kecil, kelenjar ini merupakan raja dari seluruh kelenjar yang

memproduksi hormon di tubuh manusia.

Produksi dari HGH (Human Growth Hormon) sangat mempengaruhi

produksi hormon-hormon lain di dalam tubuh. HG diproduksi pada tiga

sampai empat jam pertama dari waktu tidur, dan produksinya mencapai

puncak pada masa remaja, hingga mencapai kadar 1500 µg perhari. Pada pria

6

Page 7: Growth Hormon

dan wanita muda dengan usia 25 tahun dan bertumbuh dengan baik, produksi

GH mencapai 350 µg perhari. Secara normal, seseorang akan mengalami

penurunan kadar dari GH sejak usia memasuki 20 tahun yaitu menurun

sebesar 14 % setiap pertumbuhan 10 tahunusia, dan akan memiliki GH dalam

jumlah yang sedikit ataupun tidak sama sekali pada usia 65 tahun. Penurunan

kadar GH di dalam tubuh, akan menyebabkan berbagai kemunduran, baik

kemunduran fisik maupun mental.

2.5 Patofisiologi Growth Hormon

Tanda dan Gejala Tanda-tanda adanya Penurunan GH

Pada orang dewasa diantaranya adalah rambut yang menipis, kulit menjadi

tipis, kering dan mengendur, kedua belah pipi yang mengendur, gusi yang

menyusut, perut yang membesar dan kenyal seperti karet ban, otot-otot tubuh

yang mengendur, mudah atau senantiasa merasa lelah dan sulit kembali

menjadi bugar walupun telah beristirahat, perasaan tidak menyukai dan

pandangan yang buruk tentang lingkungan sekitar sehingga cenderung lebih

suka menyendiri dan disertai perasaan cemas serta khawatir yang dialami

terus menerus.

Kemunduran fisik maupun mental akibat penurunan kadar GH didalam

tubuh dapat diketahui melalui pemeriksaan Insulin-like Growth Factor 1

(IGF-I) atau yang juga dikenal dengan Somatomedin C, dan seseorang

dianggap mengalami kekurangan GH apabila didapatkan kadar IGF-1 kurang

dari 350 ng/ml. Kekurangan GH dapat diatasi dengan terapi pemberian

hormon atau sulih hormon dengan menggunakan sediaan GH yang

diberikanmemalui suntikan dan sediaan tersebut telah banyak tersedia di

pasaran. Terapi sulih hormone menggunakan suntikan GH, mengikuti prinsip

pemberian dosis kecil dan dengan jumlah pemberian yang sering, biasanya

dosis sebesar 0,5–1 IU dengan pemberian sebanyak tigakali perminggu.

Pemberian terapi sulih hormon dengan GH dengan menggunakan prinsip

tersebut adalah untuk menghindari efek samping yang dapat timbul akibat

pemberian GH, diantaranya berupa carpal tunnel syndrome, pembengkakan

dan rasa nyeri yang ringan pada tubuh. Pemberian GH tidak boleh dilakukan

7

Page 8: Growth Hormon

pada orang-orang dengan penyakit padaretina (retinopati proliferatif),

peninggian tekanan di dalam kepala, penderita kanker (walupun masih

menjadi kontroversi), dan relative pemberiannya tidak ditujukan pada

wanitayang sedang hamil.

Manfaat dari terapi sulih hormon pada orang yang mengalami kekurangan

GH meliputi peningkatan massa otot sebesar 8,8% dalam terapi selama 6

bulan tanpa melakukan olah raga, hilangya lemak sebesar 14,4% dalam terapi

selama 6 bulan tanpa melakukan diet, memiliki tenaga ataupun kemampuan

bekerja yang meningkat, perbaikan dari organ-organ hati, jantung, limpah dan

organ-organ tubuh lainya yang terpengaruh oleh bertambahnya usia,

perbaikan dari daya ingat, penurunan tekanan darah yang tinggi, perbaikan

sistem daya tahan tubuh terhadap penyakit, penurunan kadar kolesterol yang

merugikan tubuh (koleterol LDL) dan meningkatkan kadar kolesterol yang

baik (kolesterol HDL), penurunan rasa lelah dandepresei akibat penuaan,

penglihatan dan pendengaran yanglebih tajam, tulang yang lebih kuat,

perbaikan mood, perbaikan dari penampilan tubuh yangditandai dengan

kembali menebalnya rambut, hilangnya keriput dan selulit di kaki,

penembahan jumlah jaringan ikat dan kolagen kulit yang menyebabkan kulit

menjadi tebal,lentur, dan terlebih mudah.

Hormon-hormon lain juga dapat berperan dalam menigkatkan kadar atau

manfaat dari GH, antara lain melatonin, insulin, hormone tiroid, estrogen,

progesteron, gonadotropin, hormon luteizing, vasopressin,

dihidroepiandrosteron (DHEA). 5-alfa-androstenediol, testosteron,

eritropoeitin, dan hormone paratiroid. Peningkatan ataupun untuk

mempertahankan kadar GH dapat dilakukan secara alamiah tanpa melalui

pemberian obat-obatan.

Cara alamiah tersebut dengan memakan-makanan, dengan jumlah kalor

dan protein yang cukup terutama makanan –makanan berupa buah-buahan,

daging terutama dari golongan unggas, telur dan ikan, kurangi konsumsi

alkohol, cuka, maupun minuman ataupun makanan yang mengandung kafein,

gula , permen,kue-kue, roti, pasta, sereal dan produk-produk olahan dari susu.

8

Page 9: Growth Hormon

Hindari memiliki berat badan berlebihan ataupun gemuk, kurang tidur, tingkat

stress yang tinggi dalam jangka waktu lama, rokok, obat-obatan atau narkoba.

Bila kelebihan Growth Hormon seseorang akan mengalami pertumbuhan

luar biasa yang disebut gigantisme Pada anak, hal ini bisa menyebab anggota

tubuh (seperti tangan) tumbuh terlalu panjang. Pada orang dewasa, hal ini bisa

menyebabkan pertumbuhan berlebih pada tulang tengkorak, tangan, kaki,

pembesaran laring, penebalan kulit dan suara yang kedengaran semakin

dalam. 

Penanganan kondisi ini bisa diatasi dengan radioterapi atau pengangkatan

sebagian dari kelenjar. 

2.6 Obat Growth Hormon 

1. Somatomedin (sulfation factor)

Somatomedin ialah sekelompok mediator faktor pertumbuhan. In

vitro, somatomedin meningkatkan inkorporasi sulfat ke dalam jaringan

tulang rawan, karena itu zat ini dulu disebut sulfation factor. Kemudian

ternyata bahwa masih banyak efek lain yang dapat ditimbulkan sehingga

zat ini disebut somatomedin.

Zat dengan aktivitas seperti somatomedin juga terdapat dalam

serum manusia, zat ini bertambah pada akromegali dan menghilang pada

hipopituitarisme. In vitro, juga merangsang sintesis DNA, RNA dan

protein oleh kondrosit. Ternyata efek somatomedin sangat luas, mencakup

berbagai efek hormon pertumbuhan. Somatomedin dibuat terutama di

hepar, selain itu juga di ginjal dan otot.  Zat-zat ini disintesis sebagai

respons terhadap hormon pertumbuhan dan tidak disimpan. Somatomedin

menghambat sekresi hormon pertumbuhan melalui mekanisme umpan

balik. Sejumlah kecil pasien dengan gangguan pertumbuhan familial tak

memiliki cukup somatomedin meskipun kadar hormon pertumbuhannya

normal, dan pemberian hormon pertumbuhan pada penderita ini tidak

memperbaiki gangguan pertumbuhan.

9

Page 10: Growth Hormon

Pengaturan Growth Hormon:

Sekresi hormon pertumbuhan secara fisiologis diatur oleh

hipotalamus. Hipotalamus menghasilkan faktor penglepas hormon

pertumbuhan (GHRF- growth hormone releasing factor) yang merangsang

sekresi hormon pertumbuhan. Selain itu dalam hipotalamus juga dijumpai

somatostatin (GH-RIH -growth hormone releasing inhibitory hormone) yg

menghambat sekresi beberapa hormon antara lain hormon pertumbuhan.

Dengan demikian hipotalamus memegang peran dwifungsi dalam

pengaturan hormon ini.

Pada waktu istirahat sebelum makan pagi kadar hormon

pertumbuhan 1-2 ng/mt, sedangkan pada keadaan puasa sampai 60 jam,

meningkat perlahan mencapal 8 ng/ml. Kadar Ini selalu meningkat segera

setelah seseorang tertidur. Pada orang dewasa kadar hormon pertumbuhan

meningkat terutama hanya waktu tidur; sedangkan pada remaja juga

meningkat waktu bangun. Kadar pada anak dan remaja lebih tinggi

dibanding kadar pada dewasa. Pada anak, hipoglikemia merupakan

perangsang yang kuat sehingga menyebabkan kadar hormon pertumbuhan

meningkat. Pada hipoglikemia karena insulin misalnya, kadar hormon

pertumbuhan dapat mencapai 50 ng/ml. Kerja fisik, stress dan rangsangan

emosi merupakan perangsangan (stimulus) fisiologis untuk meningkatkan

sekresi hormon ini.

Beberapa obat dapat mempengaruhi sekresi hormon pertumbuhan,

mungkin dengan jalan mempengaruhi sekresi/aktivitas zat-zat pengatur

hormon ini. Pada orang normal, glukokortikoid dosis besar menghambat

sekresi hormon pertumbuhan. Kemungkinan besar inilah salah satu sebab

mengapa pemberian glukokortikoid pada anak menghambat pertumbuhan.

Sekresi hormon pertumbuhan yang berlebihan dapat ditekan

dengan pemberian agonis

dopamin.  Dopamin  diketahui  merangsang  sekresi hormon pertumbuhan

pada orang normal, tetapi pada akromegali dopamin justru menghambat

sekresi hormon tersebut. Bromokriptin, suatu agonis dopamin derivat

ergot, dipakai utk menekan sekresi hormon pertumbuhan pada penderita

10

Page 11: Growth Hormon

tumor hipofisis. Efek bromokriptin tidak segera terlihat, penurunan kadar

hormon dalam darah terjadi setelah pengobatan dalam jangka panjang.

Sekresi hormon pertumbuhan kembali berlebihan setelah pemberian

bromokriptin dihentikan. Bromokriptin juga menekan sekresi prolaktin

yang berlebihan yang terjadi pada tumor hipofisis.

Antagonis serotonin (5-HT) misalnya siproheptadin

dan  metergolin, antagonis  adrenergik misalnya fentolamin, juga dapat

menghambat sekresi hormon pertumbuhan, tetapi efeknya lemah dan tidak

konsisten. Somatostatin meskipun dapat menghambat sekresi hormon

pertumbuhan, tidak digunakan untuk pengobatan akromegali terutama

karena menghambat sekresi hormon-hormon lain.

Indikasi:

 Selama ini indikasi hormon pertumbuhan hanya dibatasi untuk

mengatasi kekerdilan akibat hipopituitarisme. Dengan ditemukannya cara

rekayasa genetika untuk memproduksi hormon ini secara mudah dalam

jumlah besar, ada kemungkinan penggunaannya untuk mengatasi

gangguan pertumbuhan akan lebih luas. Efektifitas hormon ini pada

delisiensi partial dan anak pendek yang normal hanya tampak di awal

terapi. Untuk indikasi ini sulit ditentukan siapa yang perlu diobati,  kapan

pengobatan dimulai dan kapan berakhir. Juga perlu disertai penanganan

psikologis, yang akan sangat penting artinya bila terapi gagal.

Berbagai usulan bermunculan dalam 10 tahun terakhir ini, antara

lain anjuran penggunaan pada anak pendek yg tingginya dibawah 10%

populasi dan berespons terhadap terapi hormon pertumbuhan yang

dicobakan dulu selama 6 bulan. Bagaimanapun penggunaan hormon ini

pada kasus tanpa defisiensi hormon berhadapan dengan pertimbangan etis.

Perlu pertimbangan manfaat-resiko yang lebih luas bukan hanya

mempertimbangkan resiko etek samping serius misalnya akromegali,

gangguan kardiovaskular, gangguan metabolisme glukosa yang terjadi

pada kelebihan hormon endogen; tetapi juga resiko kejiwaan pada

kegagalan terapi (perubahan persepsi pendek normal menjadi abnormal).

11

Page 12: Growth Hormon

Dengan dibuatnya hormon ini secara rekayasa genetik keterbatasan

pengadaan tidak akan menjadi masalah lagi. Kalau faktor biaya juga tidak

menjadi masalah, perlu dipikirkan adanya batasan yang jelas mengenai

indikasinya. Saat ini telah ada laporan penggunaan diluar indikasi yang

telah jelas, misalnya penyalahgunaan oleh atlet untuk mencapal tinggi dan

bentuk badan tertentu dan pada orang lanjut usia untuk menghambat

proses penuaan. Meskipun penelitian menunjukkan bahwa hormon

pertumbuhan menyebabkan hal-hal yg menguntungkan untuk atlet dan

orang lanjut usia yaitu penurunan jumlah jaringan lemak, peningkatan

jaringan otot, peningkatan BMR, penurunan total kolesterol,

peningkatan  kekuatan  isometrik dan kemampuan kerja fisik, namun

dampak pemakaian jangka lama belum diketahui, jadi indikasi tersebut

statusnya masih taraf penelitian.

Hormon pertumbuhan perlu diberikan 3 kali seminggu selama

masa pertumbuhan. Pada saat pubertas perlu ditambahkan pemberian

hormon kelamin agar terjadi pematangan organ kelamin yang sejalan

dengan pertumbuhan tubuh. Evaluasi terapi dilakukan 6 bulan setelah

pengobatan. Terapi dikatakan berhasil bila terlihat pertambahan tinggi

minimal 5 cm. Tampaknya pengobatan lebih berhasil pada mereka yang

gemuk. Pertumbuhan sangat kecil atau hampir tidak ada pada usia 20-24

tahun. Resistensi, yang sangat jarang terjadi, biasanya disebabkan oleh

timbulnya antibodi thd hormon pertumbuhan; hal ini dapat diatasi dengan

menaikkan dosis.

Sediaan:

Sediaan hormon pertumbuhan yang mula-mula digunakan dalam

terapi ialah ekstrak hipefisis manusia hasil autopsi (somatropin), sebab

hormon hasil ekstraksi hipofisis hewan tidak efektif pada manusia.

Hormon pertumbuhan hasil rekayasa genetik kini telah digunakan dalam

klinik. Penggunaan hormon hasil rekayasa genetik memperkecil

kemungkinan efek samping yang ditimbulkan oleh bahan protein manusia

yang belum tentu bebas penyakit. Hal ini menjadi masatah setelah

ditemukannya kasus penyakit Creutzfeldt-Jacob, degenerasi susunan saraf

12

Page 13: Growth Hormon

yang disebabkan oleh virus Creutzfeldt-Jacob yang sulit dideteksi,

sehingga kontaminasinya dalam sari hipofisis manusia tidak dapat

dihindari. Kasus penyakit yang sangat jarang ini ditemukan pada penderita

yang mendapat sediaan hormon pertumbuhan ekstraksi hipofisis manusia.

Karena hal di atas, pada pertengahan 1985 beberapa negara, antara lain

USA, telah melarang penggunaan sediaan sari hipofisis manusia.

2. Somatrem

Hormon pertumbuhan yang dihasilkan dengan cara rekayasa

genetik ini memiliki 1gugus metionin tambahan pada terminal-N. Hal ini

mungkin menjadi penyebab timbulnya antibodi dalam kadar rendah

terhadap sediaan ini pada + 30% pasien, adanya antibodi ini tak

mempengaruhi perangsangan pertumbuhan oleh hormon. Efek

biologisnya sama dengan somatropin. Satu miligram somatrem setara

dengan 2,6 IU hormon pertumbuhan.

Kegunaan Klinik:

Diindikasikan untuk defisiensi hormon pertumbuhan pada anak.

Penggunaan pada defisiensi parsial dan anak pendek normal masih dalam

taraf penelitian. Pemberiannya intramuskular tetapi pemberian subkutan

ternyata sama efektif dan kurang sakit sehingga lebih disukai. Bila terapi

tak berhasil setelah 6 bulan obat harus dihentikan.

Dosis:

Dosisnya harus disesuaikan kebutuhan perorangan, maksimum 0,1

mg/kg tiga kali seminggu.

Dosis total seminggu dapat juga dibagi dalam 6-7 kali pemberian,

beberapa penelitian menunjukkan bahwa respons lebih baik bila obat

diberikan tiap hari. Pengobatan diteruskan sampai terjadinya penutupan

epifisis atau bila tak ada lagi respons.

Efek Samping:

Hiperglikemia dan ketosis (diabetogenik)  bisa terjadi pada pasien

dengan riwayat diabetes melitus.

13

Page 14: Growth Hormon

3. Somatropin

Secara kimia identik dengan hormon pertumbuhan manusia, tetapi

dibuat dengan rekayasa genetik. Efek biologik sama tetapi tidak ada

resiko kontaminasi virus penyebab penyakit Creutzfeldt-Jacob. Satu

miligram obat ini setara 2,6 IU hormon pertumbuhan.

Kegunaan klinik, Sama dengan somatrem.

Efek Samping dan Interaksi Obat:

Pembentukan antibodi hanya pada 2% pasien, antibodi ini juga

tidak menghambat efek perangsangan pertumbuhan. Glukokortikoid

diduga dapat menghambat perangsangan pertumbuhan oleh hormon ini.

Cara Pemberian:

 IM dan SC seperti somatrem, begitu pula lama pengobatan.  Dosis

maksimum 0,06 mg/kg dibagi tiga kali pemberian dalam seminggu, atau

6-7 kali pemberian dalam seminggu. Ada juga yang menggunakan dosis

sama dengan somatrem. Telah diketahui bahwa umumnya pengobatan

dengan hormon pertumbuhan menunjukkan respons yg makin lama makin

menurun. Suatu penelitian menunjukkan bahwa menaikkan dosis pada

saat respons menurun dapat kembali meningkatkan respons, tanpa etek

samping pada metabolisme karbohidrat maupun lipid, Saat penyuntikan

mungkin mempengaruhi hasil. Penyuntikan pada malam hari kurang

mempengaruhi pola metabolisme (lipid intermediate, serum alanin, laktat)

dibandingkan pada pagi hari.

4. Mekasermin

Diindikasikan untuk kasus difisiensi IGF-1 yang tidak responsif

terhadap GH karena terjadi mutasi pada reseptor dan terbentuknya

antibodi yang mnetralisir GH.

Mekasremin adalah kompleks rhlGF-1 dan recombinanthiman IGF-

binding protein 3 (rhIGFBP-3).

  Efek sampingnya : yang utama hipoglikemia, untuk mencegah efek

samping ini harus makan dulu 20 menit sebelum atau sesudah pemberian

mekasermin subkutan. Beberapa pasien menderita peningkatan tekanan

14

Page 15: Growth Hormon

intrakranial dan peningkatan enzim hepar. ANTAGONIS GH. Adenoma

hipofisis dapat menyebabkan gigantisme dan akromegali. Oktreotid

adalah analog somastotatin yang potensinya 45 kali lebih dalam

menghambat GH,tetapi hanya 2 kali dalam penurunan insulin.

Bromokriptin menurunkan produksi GH. Pegvisoman menghambat kerja

GH di reseptor dan dipakai untuk kasus akromegali.

15

Page 16: Growth Hormon

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Hormon pertumbuhan manusia atau yang biasa disebut dengan

HGH (Human Growth Hormon) adalah suatu hormon anabolik yang

berperan sangat besar dalam pertumbuhan dan pembentukan tubuh,

terutama pada masa anak- anak dan puberitas.

Adapun obat-obat yang mengandung Growth Hormon, yaitu :

1. Somatomedin (sulfation factor)

2. Somatrem

3. Somatropin

4. Mekasermin

3.2 Saran

Pemahaman mahasiswa keperawatan terhadap bidang ilmu

Farmakologi dalam hal ini tentang Growth Hormon harus terus

ditingkatkan dengan proses pembelajaran yang kontinyu, selain untuk

meningkatkan pemahaman yakni sebagai upaya meningkatkan disiplin

ilmu yang kompeten, berjiwa pengetahuan dan selalu berfikir kritis

terhadap ilmu tersebut.

16