defisiensi growth hormon pada anak
DESCRIPTION
defisiensi growth hormon pada anak blok 21TRANSCRIPT
-
5/19/2018 Defisiensi Growth Hormon pada anak
1/20
1
Defisiensi Growth Hormon Pada Anak
Sharon Lorisa Simamora (102011115)*
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perawakan pendek dapat disebabkan oleh variasi genetik, penyakit intrauterin, atau
berbagai malformasi atau penyakit kronis.. Pertumbuhan linear secara umum dianggap sangat
menurun ketika tinggi anak turun lebih dari -2,5 SD dibawah mean tinggi menurut usia, ketika
laju pertumbuhan anak menurun, atau ketika anak tersebut kecil menurut ukuran
midparenteral (penghitungan statik tinggi keluarga secara kasar).1
1.2 Tujuan Penul isan
1. Mengetahui mengenai Penyakit Defisiensi Growth Hormone pada anak.
1.3 H ipotesis
Seorang anak laki-laki berusia 8 tahun memiliki perawakan yang paling pendek di kelasnya,
lahir normal cdan ukup bulan, tidak ada riwayat penyakit yang berarti, dan perkembangannya
sesuai dengan usia. Selain kecil dan pendek, semua pemeriksaan fisik normal. Rasio segmen
badan atas dan bawah didapatkan proporsional. Anak tersebut diduga menderita penyakit
defisiensi growth hormone.
1.4 Buti r Penting
1. Growth Hormone
2. Metabolik Endokrin
3. Tinggi Badan
1.5 Manfaat
Memahami mengenai Penyakit Defisiensi Growth Hormone anak pada sistem Metabolik
Endokrin.
*Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana,
mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected] -
5/19/2018 Defisiensi Growth Hormon pada anak
2/20
2
PEMBAHASAN
SKENARIO VI
Seorang Ibu dari seorang anak laki-laki berusia 8 tahun mengeluh bahwa anaknya
memiliki perawakan yang paling pendek di kelasnya. Kurva TB dan BB terlampir pada kurva
dibawah ini. Menurut Ibunya, pasien lahir normal cukup bulan, tidak ada riwayat penyakit
yang berarti, dan perkembangannya sesuai dengan usia. Selain kecil dan pendek, semua
pemeriksaan fisik normal. Rasio segmen badan atas dan bawah didapatkan proporsional.
Tinggi Ayahnya 180 cm; dan mengalami pubertas pada usia 13 tahun. Tinggi Ibunya 170 cm;
dan mengalami menarke pada usia 14 tahun.
a.
AnamnesisAnamnesis yaitu pemeriksaan yang pertama kali dilakukan yaitu berupa rekam medik
pasien. Dapat dilakukan pada pasiennya sendiri/langsung (auto) dan/atau pada keluarga
terdekat/pengantar (allo). Anamnesis langsung, atau dokter langsung menanyakan pada
pasien yang bersangkutan, atau biasa disebut auto-anamnesis, dan ada juga allo-anamnesis
yaitu bila keadaan pasien tidak memungkinkan untuk diwawancarai misalnya dalam
keadaan gawat darurat, keadaan afasia akibat strok atau bisa juga karena umur pasien
yang belum cukup dewasa, sehingga anamnesis dilakukan pada orang terdekat seperti
keluarga ataupun pengantarnya.2
Rekam medik yang dilakukan meliputi, Identitas: nama, umur, jenis kelamin, pemberi
informasi (misalnya pasien, keluarga, dll), dan keandalan pemberi informasi. Keluhan
Utama:keluhan yang membawa pasien tersebut pergi ke dokter atau mencari pertolongan.
Dalam menuliskan keluhan utama, harus disertai dengan indikator waktu, berapa lama
pasien merasakan hal tersebut.
Riwayat penyakit sekarang (RPS):menceritakan kronologis, terinci dan jelas mengenai
keadaan kesehatan pasien sejak sebelum keluhan utama sampai pasien datang berobat.
Riwayat Penyakit Dahulu (RPD): menanyakan apakah pasien pernah mengalami sakit
sebelumnya/tidak. Untuk mengetahui kemungkinan-kemungkinan adanya hubungan
antara penyakit yang pernah diderita dengan penyakit sekarang. Terutama yang berkaitan
dengan kesakitan yang sama. Riwayat kesehatan berupa riwayat kehamilan, riwayat
kelahiran, riwayat pertumbuhan ( berat badan tinggi badan), riwayat makanan.2,3
-
5/19/2018 Defisiensi Growth Hormon pada anak
3/20
3
Riwayat keluargayang adakah menderita penyakit yang sama; Ada tidak penyakit lain
yang menyertai, ataukah pernah menderita sebelumnya; Ada konsumsi obat sejak timbul
penyakit.2,3
Riwayat Pribadi dapat meliputi data-data sosial, ekonomi, pendidikan dan kebiasaan.
Pada anak-anak perlu juga dilakukan anamnesis mengenai masa pubertasnya, gizi, dan
pola hidupnya
Dalam kasus diatas maka anamnesis yang dilakukan adalah dengan allo-anamnesis.
Riwayat kelahiran dan persalinan, tumbuh kembang, penyakit kronis dan obat -
obatan , orang yang juga pendek dalam keluarga, aspek psikososial, pola makan, gaya
hidup, dan riwayat pubertas pada anak serta orang tua perlu ditanyakan.
Target height / mid parental height:
Laki - laki = {TB Ayah + (TB Ibu +13)} x 1/2
Perempuan ={TB Ibu + (TB Ayah -13)} x 1/2
Potensi tinggi genetik = target height 8,5 cm
Tanpa adanya skrining pada bayi baru lahir, pasien sering datang terlambat dengan
keluhan retardasi perkembangan disertai dengan gagal tumbuh atau perawakan pendek.
Perlu ditanyakan riwayat gangguan tiroid dalam keluarga, penyakit ibu saat hamil, obat
antitiorid yang sedang diminum dan terapi sinar.2
b. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik merupakan suatu tahap pemeriksaan awal yang dilakukan oleh dokter
atau petugas medis. Hal ini dilakukan dengan tujuan mengetahui keadaan fisik pasien
secara umum, guna menegakan diagnosis awal penyakit yang diderita.3,4
Pemeriksaan fisik pertama yang dapat kita lakukan adalah pemeriksaan keadaan
umum dan TTV. Selanjutnya kita perlu melakukan pengukuran anthropometri berupa TB,
BB, Lingkaran Kepala, Lingkaran dada, panjang lengan serta panjang kaki, dan menilai
plot TB dan BB pada kurva pertumbuhan NCHS, dinilai menurut persentil yang sesuai.
Bila memungkinkan kita juga dapat mengukur TB dan BB ayah, ibu dan saudara-
saudaranya. Selanjutnya menghitung kecepatan tumbuh tinggi badan (growth velocity)
pada pengukuran ulang sedikitnya 3 bulan setelah pengukuran pertama. 1,2,4
Setelah melakukan antropometri, kita melakukan pemeriksaan dari kepala hingga
kaki dari pasien untuk mengetahui banyak hal seperti penyebab keluhan, diagnosa,
different diagnosa, penyakit lain yang menyertai, bahkan komplikasi nya. Yang perlu kita
-
5/19/2018 Defisiensi Growth Hormon pada anak
4/20
4
periksa antara lain kelainan kongenital, kelainan saluran cerna, paru, kardiovaskuler, leher
(webbed neck) kelenjar tyroid, pertumbuhan gigi, tanda-tanda pubertas menggunakan
pedoman (standard) dari Tanner. Pemeriksaan mata juga dapat kita lakukan seperti
funduskopi dan lapang pandang (visual field). Kemudian pemeriksaan tulang, tengkorak
kepala/Sella Tursica.
Berikut merupakan lampiran kurva tumbuh kembang pasien pada skenario:
-
5/19/2018 Defisiensi Growth Hormon pada anak
5/20
5
Interpretasi hasil pengukuran :
Penurunan kecepatan pertumbuhan anak antara umur 3 sampai 12 tahun (memotong
dua garis persentil) atau laju pertumbuhan
-
5/19/2018 Defisiensi Growth Hormon pada anak
6/20
6
GH juga akan meningkat setelah pemberian levodopa, suatu prekursor dari dopamin dan
norepinefrin yang dapat menembus sawar darah otak. Kira-kira 80% dari orang normal
memberi respon GH lebih besar. Percobaan ini lebih aman daripada uji hipoglikemia
akibat pemberian insulin pada pasien lebih tua.1,5
Puncak kadar GH
-
5/19/2018 Defisiensi Growth Hormon pada anak
7/20
7
Defisiensi growth hormon kongenital
Defisiensi GH kongenital bermanifestasi dengan panjang tubuh yang normal saat
dilahirkan tetapi terjadi penurunan kecepatan pertumbuhan segera setelah kelahiran.
Kelainan ini dapat diketahui dengan melakukan pengukuran yang teliti ditahun pertama
dan akan menjadi makin jelas pada usia 1-2 tahun. Pasien-pasien yang menderita
defisiensi GH klasik akan nampak sebagai postur pendek, obesitas dengan gambaran
fasial imatur, suara melengking tinggi dan imatur, dan keterlambatan maturasi skeletal. 2
Bentuk yang kurang parah dari defisiensi GH parsial. Pria yang mungkin mengalami
defisiensi GH mungkin mengalami mikrofalus, terutama bila keadaan ini diikuti dengan
defisiensi gonadotropin releasing hormone (GnRH).2
Defisiensi GH pada neonatus atau anak-anak dapat pula menyebabkan hipoglikemia
simptosomatik dan kejang-kejang. Bila disertai defisiensi ACTH hipoglikemia biasanya
terjadi dengan lebih hebat. Diagnosis banding hipoglikemia neonatus pada bayi cukup
bulan yang tidak mengalami trauma kelahiran adalah hipopituitarisme neonatal. Jika ada
mikrofalus (pada pria), hipoplasia optikus, atau defek garis tengah fasial lain atau sistem
saraf pusat harus dicatat, diagnosisnya mengarah ke defisiensi GH kongenital.2
Defisiensi GH kongenital secara statistik berhubungan dengan dengan kelahiran sungsang.
Intelegensia normal pada defisiensi GH kecuali bila terjadi pula hipoglikemia parah
berulang yang menghambat perkembangan otak. Bila terdapat pula defisiensi thyrotropin
releasing hormon (TRH) mungkin juga ditemukan tanda-tanda tambahan hipotiroidisme.
Hipotiroidisme sekunder atau tersier tidak selalu berhubungan dengan retardasi mental.
Tapi sedikit kasus dari defisiensi TRH terisolasi dan retardasi mental telah dilaporkan.2
Defisiensi GH kongenital dapat muncul berupa defek anatomi digaris tengah.
Hipoplasia optikus disertai defek visual yang berkisar nistagmus sampai kebutaan telah
digambarkan dalam hubungannya dengan defisiensi hipoyalamus yang bervariasi,
mencakup pula diabetes insipidus, kira-kira limapuluh persen pasien tidak adanya septum
pelusidum pada CT scan atau MRI, mengarah pada diagnosis displasia septo-optik.
Palatum yang terbelah atau bentuk-bentuk lain dari disrafisme berhubungan dengan
defisiensi GH pada 7% kasus sehingga anak-anak ini memerlukan lebih dari sekedar
suportif nutrisi untuk memperbaiki pertumbuhannya.1
Tidak adanya hipopisis secara kongenital yang ditemukan dalam pola autosomal resesif,
mengakibatkan hipopituitari berat, termasuk hipoglikemia dan hipopituitarisme, pasien
yang terkena memiliki sella tursika yang dangkal atau tidak ada, defek ini termasuk
jarang.1
-
5/19/2018 Defisiensi Growth Hormon pada anak
8/20
8
Defisiensi GH herediter digambarkan dalam berbagai cara. Teknik biokimia terbaru telah
menemukan berbagai macam defek genetik pada keluarga yang terkena. Pasien dengan
gen GH abnormal atau tidak ada awalnya memberi respon pada pemberian hGH eksogen,
tapi kemudian terbentuk titer antibodi tinggi yang mengakhiri efek terapi, namun satu
macam yang telah dilaporkan bahwa dia tetap tumbuh dan tidak terbentuk antibodi
penghambat.1
Defisiensi GH tipe IA diturunkan secara autosomal resesif, dan pasien memiliki defek
pada genom GH, tidak seperti pada defisiensi GH sporadis klasik, beberapa anak
digambarkan memiliki panjang lahir pendek. Pasien tipe IB memiliki gen autosomal
resesif defisiensi GH tapi bukan deplesi gen. Pasien tipe II adalah autosomal dominan,
pasien tipe III adalah tipe terangkai X.1
Defisiensi growth hormon didapat
Awitan defisiensi GH yang terjadi pada masa anak-anak lanjut atau adolesen terutama bila
disertai dengan defisiensi hormon hipofisis lain mungkin disebabkan oleh Tumor
hipotalamus-hipofisis. Adanya defisiensi hipofisis anterior menyebabkan hal tersebut
lebih sering terjadi.2
Sindroma sella kosong lebih sering berhubungan dengan abnormalitas hipotalamus-
hipofisis pada masa kanak-kanak daripada dewasa, jadi defisiensi GH dapat ditemukan
pada pasien yang terkena. Beberapa pasien terutama anak laki-laki dengan keterlambatan
konstitusional pada pertumbuhan dan adolesensi mungkin mengalami defisiensi GH
transien dengan pengujian sebelum awitan pubertas sebenarnya, ketika konsentrasi
testoteron mulai meningkat pada pasien ini sekresi GH dan kecepatan pertumbuhan juga
meningkat.2
Penyinaran kranial regio hipotalamus-hipofisis untuk mengobati tumor otak atau leukemia
limfoblastik dapat menyebabkan defisiensi GH 6-24 bulan kemudian, sehubungan dengan
kerusakan hipotalamus atau mungkin hipofisis karena induksi penyinaran. Pasien-pasien
ini harus dengan cermat di observasi untuk gagal pertumbuhan setelah penyinaran.2
Radiasi abdominal untuk tumor wilm dapat menyebabkan penurunan pertumbuhan dengan
perkiraan kehilangan tinggi dari megavolt terapi 10 cm untuk terapi 1 tahun umur dan 7
cm dari terapi 5 tahun umur. Lainnya menerima penyinaran gonadal atau kemoterapi telah
mengalami kegagalan fungsi gonad dan keterlambatan awitan atau progresi pubertas dan
lonjakan pertumbuhan pubertas.2
-
5/19/2018 Defisiensi Growth Hormon pada anak
9/20
9
Defisiensi Growth Hormon Tipe lain
Yaitu kelainan produksi atau kerja GH lain tidak bermanifestasi sebagai suatu bentuk
klasik dari defisiensi GH. Dwarfisme Laron ditandai dengan GH yang tinggi dalam
plasma. Kecepatan pertumbuhan tidak meningkat dan nilai IGF 1 tidak meningkat pada
pemberian hGH eksogen. Namun pemberian IGF 1 meningkatkan kecepatan pertumbuhan
dan menekan konsentrasi GH.2
Defek dasarnya berupa ketidakmampuan untuk memproduksi IGF 1 dalam respon
terhadap growth hormon karena kegagalan atau tidak adanya reseptor GH. GHBP tidak
ada dalam serum. Keadaan ini diturunkan dalam bentuk autosomal resesif.Anak tampak
sangat pendek, pertumbuhan buruk dengan keterlambatan maturasi skeletal, nilai GH dan
IGF 1 normal, dan tidak ada tanda-tanda penyakit organik yang memberi respon terhadap
terapi GH berupa kenaikan kecepatan pertumbuhan yang sebanding dengan pasien
defisiensi GH sebenarnya.2 Pasien-pasien ini bisa memiliki berbagai variasi
keterlambatan konstitusional dalam pertumbuhan atau postur pendek genetik,
abnormalitas yang hampir sama dalam sekresi GH mungkin didapat. Dalam era dimana
banyak sekali pasokan GH, ada peningkatan tekanan untuk mengobati banyak anak
terutama anak laki-laki yang tidak pendek sekali dan tumbuhnya tidak terlalu pelan serta
keterlambatan umur tulang yang tidak terlalu besar. Sementara studi kontrol terapi anak-
anak ini sedang berlangsung sedikit informasi dari data tidak terkontrol saat ini
menyebutkan bahwa tinggi akhir dapat dicapai dengan terapi seperti diatas.2
Pigmi (kerdil) mempunyai kadar GH yang normal dalam plasma, IGF 1 yang rendah dan
IGF 2 yang normal. Pasien-pasien ini tidak memberi respon terhadap pemberian GH
eksogen berupa membaiknya percepatan pertumbuhan. Pasien-pasien ini diduga
mengalami ketidakmampuan kongenital untuk memproduksi IGF 1 yang lebih berperan
besar pada pertumbuhan dibanding dengan IGF 2. Anak kerdil dilaporkan terdapat
kekurangan dalam lonjakan pertumbuhan pubertas, menunjukkan bahwa pigmiEfe, pigmi
terpendek lahir paling pendek secara signifikan di daerah Afrika dan sekitarnya serta
pertumbuhan lebih lambat pada masa kanak-kanak, menunjukkan postur secara progresif
berada pada simpangan baku dibawah rata-rata. Diduga teapi IGF 1 akan meningkatkan
kecepatan pertumbuhan dalam populasi ini selama anak-anak dan pubertas, tapi terapi
semacam itu belum pernah dilaporkan.1,2
-
5/19/2018 Defisiensi Growth Hormon pada anak
10/20
10
e. Different Diagnosis
Hipotiroidisme
Hipotiroid adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh gangguan pada salah satu tingkat
dari aksis hipotalamus-hipofisis-tiroid-end organ, dengan akibat terjadinya defisiensi
hormon tiroid, ataupun gangguan respon jaringan terhadap hormon tiroid. Hipotiroidisme
merupakan suatu sindroma klinis akibat penurunan produksi dan sekresi hormon tiroid.
Hal tersebut akan mengakibatkan penurunan laju metabolisme tubuh dan penurunan
glukosaminoglikan di interstisial terutama dikulit dan otot.1,2
Disfungsi tiroid pada masa bayi dan anak dapat berakibat kelainan metabolik yang
ditemukan pada masa dewasa, berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan, karena
maturitas jaringan dan organ atau jaringan spesifik yang merupakan pengatur
perkembangan bergantung pada efek hormon tiroid, sehingga konsekuensi klinik disfungsi
tiroid tergantung pada usia mulai timbulnya pada masa bayi atau anak. Apabila
hipotiroidisme pada janin atau bayi baru lahir tidak diobati, dapat menyebabkan kelainan
intelektual dan atau fungsi neurologik yang menetap.4
Sedangkan gejala pada anak besar antara lain: dengan goiter maupun tanpa goiter,
gangguan pertumbuhan (kerdil), gangguan perkembangan motorik, mental, gigi, tulang,
dan pubertas, ganguan perkembangan mental permanen terutama bila onset terjadi
sebelum umur 3 tahun, aktivitas berkurang, lambat, kulit kering, miksedema, tekanan
darah rendah, metabolisme rendah serta intoleransi terhadap dingin.1-4
Selain itu kita dapat melakukan pemeriksaan penunjang berupa T3, T4 dan TSH. Pada
hipotiroidisme akan terjadi penurunan dari ketiga hormon tersebut.1
Constitutional Delay Growth and Puberty
Keterlambatan pertumbuhan konstitusional merupakan salah satu dari varian pertumbuhan
normal yang biasa dijumpai oleh dokter anak. Ukuran panjang dan berat badan anak yang
terkena adalah normal pada saat lahir, dan pertumbuhan adalah pada umur 4-12 bulan
pertama. Pertumbuhan kemudian melambat sampai dekat atau dibawah persentil ketiga
untuk tinggi dan berat badan.1,2
Pada usia 2-3 tahun pertumbuhan berlanjut dengan 5cm/tahun atau lebih. Pemeriksaan
sekresi GH dan pemeriksaan lainnya ada dalam batas normal. Usia tulang lebih mendekati
usia ketinggian dari pada usia kronologisnya. Pertanyaan yang rinci sering menunjukkan
anggota keluarga lain (biasanya satu atau kedua orang tua) dengan riwayat perawakan
pendek pada masa anak, pubertas yang terlambat, dan akhirnya perawakan normal.1,2
-
5/19/2018 Defisiensi Growth Hormon pada anak
11/20
11
Prognosis anak ini untuk mencapai ketinggian dewasa normal adalah baik. Anak laki-laki
dengan tingkat pubertas yang sangat lambat dapat mendapat manfaat dari pemberian
terapi testoteron jangka pendek untuk mempercepat pubertas setelah berusia 14 tahun.
Penyebab varian pertumbuhan normal ini diduga karena persistensi secara relatif status
hipogonadotropik masa anak.1,2
Keterlambatan pertumbuhan konstitusional dapat dibedakan dari perawakan pendek
genetik oleh tingkat kematangan skeleton, yang sesuai dengan usia kronologis pada
keadaan yang terakhir. Perawakan pendek genetik biasanya ditemukan pada anggota
keluarga lain. Namun hasil penelitian hormon yang terkait dengan pertumbuhan adalah
normal.1,2
Pubertas Prekoks
Pubertas Prekoks adalah suatu keadaan dimana masa pubertas anak terjadi lebih awal pada
umumnya, yaitu sekitar umur 9-14 tahun pada anak perempuan dan usia 10-17 tahun pada
anak laki-laki. Kondisi ini terjadi dipicu oleh otak secara spontan atau dikarenakan
pengaruh bahan kimia dari luar tubuh dan biasanya proses ini dimulai diakhir-akhir masa
kanak-kanak (kurang dari umur 9 tahun) dengan ditandai munculnya tanda-tanda
kematangan organ reproduksi lebih awal dan telah berakhirnya masa pertumbuhan.
Pubertas yang lebih awal ini bisa merupakan bagian dari variasi perkembangan normal
seseorang, namun bisa pula merupakan penyakit atau paparan hormon pertumbuhan yang
tidak normal.1,2
Secara sederhana, gambaran perjalanan kasus Pubertas Prekoks diawali produksi
berlebihan GnRH yang menyebabkan kelenjar pituitary meningkatkan produksi
luteinizing hormone (LH) dan follicle stimulating hormone (FSH). Peningkatan jumlah
LH menstimulasi produksi hormon seks steroid oleh sel Leydig pada testis atau sel granul
pada ovarium. Peningkatan kadar androgen atau esterogen menyebabkan fisik berubah
dan mengalami perkembangan dini meliputi pembesaran penis dan tumbuhnya rambut
pubis pada anak laki-laki dan pembesaran payudara pada anak perempuan, serta
mendorong pertumbuhan badan. Peningkatan kadar FSH mengakibatkan pengaktifan
kelenjar gonad dan akhirnya membantu pematangan folikel pada ovarium dan
spermatogenesis pada testis.1,2
Banyak anak yang menunjukkan gejala pubertas lebih awal yang dikenal sebagai Pubertas
Prekoks parsial. Beberapa anak perempuan umumnya mulai muncul keluhan diantara
-
5/19/2018 Defisiensi Growth Hormon pada anak
12/20
12
umur 6 bulan dan 3 tahun dengan ditandai terjadinya pembesaran payudara yang
kemudian akan berhenti atau akan tetap bertahan tanpa perubahan fisik.1
f. Etiologi
Gangguan hipotalamus dapat menyebabkan defisiensi GH dengan menggangu sekresi
GRF (GHRH), sedangkan lesi hipofisis atau tangkai hipofisis dapat menyebabkan
defisiensi GH secara langsung. Lokasi pasti dari lesi penyebab sering sulit ditentukan.
Dari sekian banyak penyebab defisiensi GH, hipopituarism idiopatik sejauh ini merupakan
penyebab tersering. Kegagalan pertumbuhan secara tipikal didiagnosis pada anak dengan
kelainan tersebut pada akhir tahun pertama kehidupannya.1
Hingga 70% anak dengan hipopituarism idiopatik memiliki riwayat gangguan perinatal
sehingga dinyatakan bahwa hipoksia akibat perdarahan maternal, persalinan sungsang,
atau asfiksia selama proses kelahiran menyebabkan disfungsi hipotalamus bayi. Akan
tetapi, studi pencitraan magnetik (MRI) telah menunjukkan suatu kelainan tangkai
hipofisis pada sekurang kurangnya 30% pasien ini, dan sekarang banyak diyakini bahwa
beberapa anak yang disebut mengalami hipopituarism idiopatik sebenarnya memiliki
kelainan perkembangan hipofisis dan hipotalamus.1
Kelainan genetik. Beberapa kelainan herediter yang jarang dengan transmisi resesif
autosomal. Kelainan yang paling sering adalah delesi pada gen GH.1
Tabel 1. Penyebab Dwarfisme Hipofisis.1
Penyakit hipofisis
Sindrom genetik: aplasia, hipoplasia, delesi gen GH, panhipopituarism familial
Tumor intraselar: kraniofaringioma, adenoma
Ganggaun hipotalamus-defisiensi GRF
Idiopatik: sering berhubungan dengan trauma lahir dan bentuk lain gangguan perinatal.
Bentuk familial:
Cacat perkembangan pada garis tengah SSP dan wajah
Tumor hipotalamus
Gangguan ketanggapan GH (GH tinggi, somatomedin rendah)
Abnormalitas reseptor
Malnutris energi-protein
-
5/19/2018 Defisiensi Growth Hormon pada anak
13/20
13
g. Epidemiologi
Insiden defisiensi GH diperkirakan mendekati 1: 10000 diseluruh dunia. Kebanyakan
pasien dengan defisiensi GH idiopatik mengalami kekurangan GRH. Beberapa pasien
yang diautopsi mempunyai somatotrop hipofisis dalam jumlah adekuat yang memiliki
persediaan GH yang cukup; perawatan lama pasien-pasien ini dengan GRH dapat
menyebabkan pelepasan GH dan meningkatkan pertumbuhan.3
Pasien-pasien yang mempunyai tumor-tumor hipopisis atau pasien lain yang jarang
dijumpai yaitu yang tidak mempunyai somatotrop dalam hipopisis kongenital. Beberapa
kelainan serupa telah digambarkan bahwa terdapat kekurangan gen GH yang
bertanggungjawab atas produksi GH.3
Sebelum tahun 1986, metode klinis satu-satunya terapi untuk defisiensi GH adalah
memberikan GH manusia (hGH) sebagai pengganti yang berasal dari donor kadaver.
Tahun 1985 dan sesudahnya, penyakit Creutzfeldt-Jakob, sebuah penyakit degeneratif
jarang pada pasien yang sangat muda, telah didiagnosis pada pasien yang telah mendapat
hGH natural 10-15 tahun sebelumnya.3
Karena kemungkinan adanya kontaminasi dari donor kelenjar pituitari ditransmisi
kepasien defisiensi GH dan menyebabkan kematian. Seluruh sumber GH natural telah
dipindahkan dari distribusinya.Teknologi rekombinan DNA sekarang bertanggungjawab
sebagai pemasok Growth hormon.3
Growth hormon yang komersial sekarang tersedia dalam rangkaian asam 191-amino
natural (somatropin) dan bentuk asam 192-amino metionil (somatrem). Tidak ada bukti
pasti bentuk yang satu secara klinis lebih baik dari yang lainnya. Sekarang GH tersedia
dalam jumlah tidak terbatas, sehubungan penemuan regimen maka terapi tidak lagi langka.
Namun GH disalahgunakan oleh para atlet dan anak normal yang mana orangtuanya
menginginkan anak tumbuh lebih tinggi dari yang sewajarnya.4
GRF pertama diisolasi dari tumor pankreas yang melepaskan, merangkai dan mensintesa
GH, tapi GRH hipotalamik memiliki stuktur yang sama dengan GRH dari tumor pankreas.
GRH berpotensi dalam diagnosis dan terapi GH defisiensi; pasien defisiensi GH
memperlihatkan sekresi GH rendah atau tidak ada setelah pemberian episodik dosis GRH
telah memperbaiki sekresi GH, produksi insulin like growth hormone, dan pertumbuhan
pada anak dengan idiopatik GH defisiensi.kemampuan pemberian GRH dalam
merangsang sekresi GH lebih jauh menyokong konsep bahwa defisiensi GH idiopatik
adalh penyakit primer hipotalamus, bukan karena kelenjar hipofisis.4
-
5/19/2018 Defisiensi Growth Hormon pada anak
14/20
14
IGF 1 (dahulu somatomedin C) sekarang dihasilakan dari teknologi rekombinan DNA.
Walaupun tidak ada program terapi manusia jangka lama yang pernah dilaporkan. Kajian
pertama menunjukkan bahwa IGF 1 bisa berguna untuk terapi postur tubuh pendek,
terutama pada dwarfisme Laron (pigmi, orang kerdil afrika) dimana tidak ada terapinya.3
h.Patofisiologi
Hormon pertumbuhan (GH;somatotropin) adalah polipeptida dengan 191-asam amino
(BM 21.500) yang disintesis dan disekresi oleh somatotrof hipofisis anterior. Hormon
pertumbuhan berasal dari prekursor peptida yang lebih besar, pre-GH (BM 28.000) yang
juga disekresi tetapi secara fisiologis tidak berguna.1-4
Fungsi utama hormon pertumbuhan (somatotropin) adalah meningkatkan pertumbuhan
linier. Hasil ini dicapai dari pengaruh metabolisme dasarnya, tetapi pengaruh
meningkatkan pertumbuhan terutama diperantarai insulin like growth factor-I (IGF-1;juga
dikenal sebagai somatomedin C).1,2
Hormon pertumbuhan via somatomedin meningkatkan sintesis protein dengan
meningkatkan masukan asam amino dan langsung mempercepat transkripsi dan translasi
mRNA. Selain itu, GH cenderung menurunkan katabolisme protein dengan mobilisasi
lemak sebagai sumber bahan bakar yang berguna. Secara langsung GH membebaskan
asam lemak dari jaringan lemak dan mempercepat perubahan menjadi asetil-KO yang
merupakan asal energi. Pengaruh penghematan terhadap protein adalah mekanisme yang
paling penting dimana GH meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan.1-3
GH juga mempengaruhi metabolisme karbohidrat pada keadaan berlebihan, akan
meningkatkan penggunaan karbohidrat dan mengganggu ambilan glukosa kedalam sel.
Resistensi terhadap insulin karena GH tampak berhubungan dengan kegagalan
postreseptor pada kerja insulin. Kejadian ini mengakibatkan intoleransi glukosa dan
hiperinsulinisme sekunder.
1
GH beredar terutama tidak terikat dalam plasma dan mempunyai waktu paruh 20-50 menit.
Ada orang dewasa normal sekresinya kurang lebih 400 g/hari (18,6 nmol/hari)
sebaliknya orang dewasa muda mengekskresikan 700 g/d (32,5 nmol/hari). Pada orang
dewasa konsentrasi GH pada pagi hari pada keadaan puasa kurang dari 5ng/ml (232
pmol/L) dan kadang-kadang kurang dari 2 ng/ml (93 pmol/L). Tidak terdapat perbedaan
nyata antara kedua jenis kelamin.2
-
5/19/2018 Defisiensi Growth Hormon pada anak
15/20
15
Kadar IGF-1ditentukan dengan cara radioreceptor assay maupun dengan cara
radioimmunoassay. Penentuan kadar mediator kerja GH ini menghasilkan penilaian
aktivitas biologis GH lebih akurat.1
Sekresi GH diperantarai oleh dua hormon hipotalamus yaitu growth hormone releasing
hormone (GRH) dan somatostatin ( Growth hormone inhibiting hormone). Pengaruh
hipotalamus ini diatur dengan ketat melalui integrasi sistem saraf, metabolisme dan faktor
hormonal. Karena baik GRH maupun somatostatin tidak dapat diperiksa secara langsung.
Hasil akhir setiap faktor terhadap sekresi GH harus dianggap merupakan jumlah efek
terhadap hipotalamus ini.3
a.
GRH
Kedua bentuk GRH 40- dan 44-asam amino dijumpai pada hipotalamus manusia namun
makna fisiologisnya belum jelas. GR merangsang produksi cAP melalui somatotrof dan
merangsang sintesis mapun sekresi GH. Efek GRH sebagian dihambat oleh somatostatin.
Pemberian GRH pada manusia normal akan mengakibatkan pelepasan GH secara cepat
(dalam beberapa menit) kadar puncak dicapai dalam 30 menit dan bertahan untuk 60-120
menit. Hormon peptida lainnya seperti ADH, ACTH dan -MSH, bila terdapat dalam
jumlah farmakologis yang cukup dapat bertindak sebagai GH-releasing factor. Bahkan
tirotropin-releasing (TRH dan GnRH) sering menyebabkan sekresi GH pada pasien
akromegali, tetapi belum jelas apakah efek ini diperantarai hipotalamus atau efek
langsung terhadap somatotrof.1,4
b. Somatostatin
Suatu tetradekapeptida, adalah suatu inhibitor poten sekresi GH. Somatostatin
menurunkan produksi c-AMP dalam GH-secreting cell dan menghambat sekresi GH
basal serta yang dirangsang. Peningkatan kadar GH dan IGF-1 meningkatkan sekresi
somatostatin. sebuah analog somatostatin kerja panjang, okreotida asetat, telah digunakan
terapi dalam penatalaksanaan kelebihan GH dan kondisi-kondisi seperti tumor pankreatik
dan karsinoid yang menyebabkan diare.1,4
c. Pengaturan saraf
Pengaturan saraf terhadap sekresi basal GH menimbulkan pengeluaran ireguler dan
intermiten yang berhubungan tidur dan berbeda-beda menurut umur. Kadar tertinggi
terjadi 1-4 jam setelah mulai tidur (Selama stadium 3 dan 4). Sekresi puncak pada malam
hari waktu tidur mencapai kurang lebih 70% dari sekresi GH sehari, jumlahnya lebih
besar pada anak-anak dan makin berkurang apda orang tua. Masukan glukosa tidak akan
menghambat pengeluaran ini. Stres, emosi, fisik dan kimia termasuk pembedahan, trauma,
-
5/19/2018 Defisiensi Growth Hormon pada anak
16/20
16
gerak tubuh, tetapi elektrosyok dan pemberian zat pirogen merangsang pengeluaran GH
dan penurunan sekresi yang menyebabkan kegagalan pertumbuhan, telah dibuktikan pada
anak-anak disertai defisiensi pertumbuhan mental yang kuat.1
d.
Pengaturan metabolisme
Faktor-faktor yang mempengaruhi sekresi GH adalah semua bahan pokok energi:
karbohidrat, protein dan lemak. Pemberian glukosa peroral atau intravena, merendahkan
kadar GH pada orang normal dan ini merupakan tindakan sederhana yang berguna pada
diagnosis akromegali. Sebaliknya hipoglikemia merangsang pengeluaran GH. Efek ini
tergantung pada glikopenia intrasel, karena pada pemberian 2-deoksiglukosa (analog
glukosa yang menyebabkan defisiensi glukosa intrasel) juga meningkatkan GH. Respon
hipoglikemia ini tergantung pada kecepatan perubahan glukosa dalam darah dan
dicapainya nilai absolut. Protein makanan atau pemberian asam amino intravena
menyebabkan pelepasan GH. Sebaliknya pada keadaan malnutrisi protein-kalori juga
menyebabkan peningkatan GH, mungkin karena berkurangnya produksi somatomedin
dan berkurangnya umpan balik negatif. Asam lemak menekan respon GH terhadap
beberapa rangsangan, termasuk arginin dan hipoglikemia. Puasa merangsang sekresi GH
mungkin sebagai cara untuk mobilisasi lemak untuk sumber energi dan pencegahan
hilangnya protein.1,2,4
e.
Pengaruh hormon lain
Respon terhadap rangsangan dihambat pada keadaaan kortisol berlebihan dan selama
hipo dan hipertiroidisme walaupun estrogen meningkatkan sekresi GH sebagai akibat
rangsangan, estradiol dipakai pada terapi akromegali karena menurunkan produksi
somatomedin.1,2
f. Efek zat-zat neurofarmakologis
Banyak neurotransmiter dan zat neurofarmakologis yang mempengaruhi sekresi GH.
Agonis dan antagonis biogenik amina bekerja pada tingkat hipotalamus dan mengubah
pengeluran GRH atau somatostatin. Agen dopaminergik, alfa adrenergik, dan
serotonergik semuanya merangsang pengeluaran GH. Agonis dopaminergik seperti
levodopa, apomorfin dan bromokriptin juga meningkatkan sekresi GH, sedangkan
antagonis dopaminergik seperti fenotiazin menghambat GH. Efek levodopa suatu
prekursor norepinefrin dan dopamin, mungkin diperantarai oleh perubahannya menjadi
norepinefrin karena pengaruhnya dihambat oleh fentolamin antagonis alfa adrenergik.
Bahkan fentolamin menekan pengeluaran GH terhadap rangsangan lain, seperti
hipoglikemia, olah raga dan arginin, menerangkan pentingnya mekanisme alfa adrenergik
-
5/19/2018 Defisiensi Growth Hormon pada anak
17/20
17
dalam mengatur mekanisme sekresi GH. Agonis beta adrenergik menghambat GH dan
antagonis beta adrenergik seperti propanolol meningkatkan sekresi sampai memprovokasi
rangsangan.1-4
i. Manifestasi Klinik
Gejala defisiensi GH pada anak-anak meliputi:1,2
Bertubuh Pendek. Anak-anak dengan kekurangan hormon pertumbuhan memiliki
tingkat pertumbuhan yang lambat, biasanya kurang dari 2 inci per tahun. Pertumbuhan
lambat mungkin tidak muncul sampai anak 2 atau 3 tahun. Bahkan defisiensi GH
kongenital biasanya tidak mengganggu pertumbuhan panjang sampai setelah beberapa
bulan pertama kehidupan.
Kecepatan (speed) pertumbuhan untuk usia pubertas rendah dan bertahap. Defisiensi
GH menyebabkan pematangan fisik tertunda sehingga pematangan tulang dan
pubertas mungkin beberapa tahun tertunda.
Peningkatan jumlah lemak di sekitar pinggang
Anak akan terlihat lebih muda daripada anak-anak lain seusia nya walaupun demikian
fungsi intelektualnya tidak terganggu
Pertumbuhan gigi tertunda dan kematangan seksual tertunda
j. Komplikasi
-
Osteoporosis
- Gangguan psikiatrik
- resistensi insulin
-
penyakit kardiovaskular prematur
-
obesitas dan semua resiko penyertanya
k. Penatalaksanaan
1. Pemberian hormon pengganti
Anak-anak defisiensi GH memerlukan somatropin biosintetik (natural sequence GH)
dengan dosis 0,18-0,3 mg/kg/minggu atau somatrem (GH metionil) dengan dosis 0,3
mg/kg/minggu yang diberikan satu dosis 6-7 kali seminggu selama masa aktif
pertumbuhan sebelum fusi epifisis. Peningkatan percepatan pertumbuhan paling jelas
-
5/19/2018 Defisiensi Growth Hormon pada anak
18/20
18
pada terapi tahun pertama. Anak lebih tua yang tidak memberi respon sedemikian baik
dan memerlukan dosis lebih besar. GH tidak akan meningkatkan kecepatan pertumbuhan
tanpa nutrisi adekuat dan status eutiroid.2
Antibodi terhadap GH dalam jumlah yang dapat diukur diserum anak yang mendapat GH,
sementara itu antibodi lebih sering pada anak yang diterapi dengan somatrem daripada
somatropin, titer antibodi penghambat dengan kapasitas pengikat signifikan jarang
ditemukan dan hanya sedikit pasien yang dilaporkan mengalami henti pertumbuhan
temporer pada terapi somatrem.2
GH menimbulkan efek anti insulin. Walaupun diabetes klinis tidak mungkin terjadi
akibat terapi GH, efek jangka panjang yang tidak diketahui berupa sedikit kenaikan kadar
glukosa pada anak yang dikira sehat. Resiko potensial lainnya berupa kecenderungan
dapat terjadi pergeseran epifisis kaput femur dengan terapi. Organomegali dan perubahan
skeletal seperti itu ditemukan pada akromegali sebagai efek samping yang potensial
terjadi pada kelebihan terapi GH.
Penemuan kasus leukemia pada orang dewasa yang dahulu diterapi dengan GH cukup
mengkhawatirkan, tapi sekarang tidak ada hubungan sebab dan efek terbukti. GH tidak
meningkatkan angka rekurensi keberadaan tumor sebelum terapi; jadi pasien dengan
kraniofaringioma, sebagai contoh, bisa menerima GH jika indikasikan, setelah penyakit
ini secara klinis stabil, tanpa kecemasan bermakna akan kemungkinan GH akan
mencetuskan rekurensi. Para klinisi biasanya menunggu 1 tahun setelah menyelesaikan
terapi tumor sebelum memulai terapi GH pada pasien tumor.1,2
2. Penanganan psikologis dan konsekuensi
Penelitian pada keadaan psikologis pasien dengan postur pendek bercacat karena
kehilangan metode yang konsisten untuk investigasi dan kehilangan studi terkontrol, tapi
beberapa hasilnya tampak menarik. Anak-anak defisiensi GH paling banyak dipelajari
mereka lebih memiliki trait kepribadian pasif daripada anak sehat. Anak-anak ini
mengalami keterlambatan pematangan emosional dan menderita perlakuan kekanak-
kanakan dari orangtua, guru dan kawan-kawannya.2
Kemampuan akademik umumnya dibawah standar walau intelegensia normal, hal ini
berhubungan dengan terlambatnya maturitas emosi atau citra diri buruk, dan postur
pendek. Namun banyak anak-anak ini ketinggalan disekolah karena ukuran tanpa
memperhatikan kemampuan akademiknya. Beberapa tetap mengalami pencitraan diri
-
5/19/2018 Defisiensi Growth Hormon pada anak
19/20
19
bahwa tubuhnya pendek walau tinggi normal telah dicapai dengan terapi.depresi dan
tingkah laku bunuh diri dapat terjadi pada orang dewasa yang terkena karena stress
psikologis dari tubuh pendek dan keterlambatan perkembangan.2
Jadi cara individu pasien defisiensi GH menangkap dunianya tampak menjadi
kepentingan primer dalam konsekuensi psikologis, lingkungan sosial tinggi menilai
bentuk fisik dan menjadikannya potensi menuju sukses, menjadi sebuah kepercayaan
yang tidak dapat hilang pada pasien. Sebuah lingkungan suportif dianjurkan pada pasien
defisiensi GH dimana pasien tidak diijinkan bertingkah lebih muda dari umurnya ataupun
mendapat tempat khusus dalam keluarga.2
Pertolongan psikologis diindikasikan pada kasus depresi berat atau penyesuaian salah
dan ini sangat membantu pada kasus yang lebih ringan.2
l. Prognosis
Pada umumnya, prognosis short stature sangat baik. Pemberian suplemen zinc yang
dikombinasi dengan GH dapat memperbaiki pertumbuhan penderita short stature menjadi
normal sesuai dengan usia mereka. Selain itu, short stature tidak berhubungan dengan
risiko penyakit kardiovaskuler dan kematian.5
Kesimpulan
Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan dan gejala klinis, hipotesis diterima. Seorang anak
laki-laki berusia 8 tahun memiliki perawakan yang paling pendek di kelasnya, lahir
normal cdan ukup bulan, tidak ada riwayat penyakit yang berarti, dan perkembangannya
sesuai dengan usia. Selain kecil dan pendek, semua pemeriksaan fisik normal. Rasio
segmen badan atas dan bawah didapatkan proporsional. Anak tersebut menderita penyakit
defisiensi growth hormone.
Short stature pada anak dapat fisiologis dapat pula patologis. Salah satu contoh yang
fisiologis adalah karena genetik sedangkan yang patologis misalnya defisiensi growth
hormone, constitutional growth delay dan hipotiroidisme.
-
5/19/2018 Defisiensi Growth Hormon pada anak
20/20
20
Daftar Pustaka
1. Kliegman RM, Emerson NW. Nelson textbook of pediatrics. Ed. 18. Philadephia:
Elsevier saunders; 2007. p.1878-903.
2.
Behrman RE, Kliegman RM, Arvin AM. Ilmu kesehatan anak Nelson. Vol. 3. Edisi ke
15. Jakarta: EGC; 2002. h.1913-44.
3. Zaoutis LB, Chiang VW. Comprehensive pediatrics hospital medicine. Philadelphia:
Mosby elsevier; 2007. p.687-714.
4. Rudolph AM, Hoffman JIE, Rudolph CD. Buku ajar pediatri rudolph. Vol 3. Edisi ke
20. Jakarta: EGC; 2006. h. 1851-67.
5. Ranke MB, Price DA, Reiter EO. Growth hormone therapy in pediatrics 20 years of
KIGS. Switzerland : Karger; 2007 .p.38-500.
6.
Sperling M. Pediatric endocrinology. Ed. 3rd
. Philadelphia: Saunders Elsevier; 2008.
p.254-334.