ginecomastia.pptx

Upload: irfan-tarigan

Post on 07-Mar-2016

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

GINECOMASTIA

GINECOMASTIAOleh:IRFAN TARIGAN(093307011)Pembimbing : Dr. DAVID I TAMBUN, SP.B

DefinisiGinecomastia adalah pembesaran jinak payudara pada pria karena proliferasi dari kelenjar payudara. Hal ini disebabkan ketidakseimbangan hormon estrogen dan testosteron.

EpidemiologiGinekomastia sering dijumpai pada 50-70% anak lelaki pada masa pubertas; 30-65% pria memiliki jaringan payudara yang dapat dipalpasi. Pada masa remaja, ginekomastia ini berupa cakram yang nyeri sebesar dua sampai tiga sentimeter, biasanya bilateral tetapi dapat juga unilateral. Dalam waktu satu tahun, kelainan ini akan surut menjadi normal kembali. Ginekomastia umumnya ditemukan pada pria usia lebih dari 65 tahun, terutama pada orang gemuk.

EtiologiGinekomastia dipicu oleh penurunan kadar hormon androgen dibanding estrogen. Turunnya kadar androgen ini dapat disebabkan karena memang kadar androgen turun atau merupakan peningkatan kadar estrogen, sehingga keseimbangannya berubah. Perubahan keseimbangan hormon ini antara lain disebabkan oleh: Perubahan alami hormone Konsumsi obat-obatan Kondisi kesehatan tertentu

PatofisiologiGinekomastia dipicu oleh penurunan kadar hormon androgen dibanding estrogen. Kelainan dapat ditimbulkan karena penurunan kadar androgen,peningkatan kadar estrogen atau karena sensitifitas kelenjar yang meningkat terhadap level normal estrogen didalam sirkulasi. Ketidakseimbangan estrogen-androgen ini disebabkan karena efek stimulasi pada estrogen dan efek inhibsi pada androgen. Estrogen menyebabkan hiperplasia epitel duktus. Pemanjangan dan percabangan duktus, proliferasi dari fibroblast periduktal, dan peningkatan vaskularisasi.Selama masa pubertas pertengahan hingga akhir, estrogen yang dibentuk oleh testis dan jaringan perifer relatif lebih banyak sebelum sekresi testosteron mencapai kadar dewasa, memicu terbentuknya ginekomastia yang umumnya memang terjadi pada periode ini.Gambaran KlinisKlasifikasi klinis lainnya dideskripsikan oleh Simon pada tahun 1973 yang membagi pasien ginekomastia berdasarkan ukuran ginekomastianya:Group 1 ialah minor tetapi pembesaran payudara dapat terlihat tanpa kulit yang berlebih. Group 2A, ialah pembesaran payudara moderate tanpa kulit yang berlebih.Group 2B, ialah pembesaran payudara moderate dengan kulit berlebih minor.Group 3, ialah pembesaran payudara gross dengan kulit berlebih yang merangsang pendulous female breast

Diagnosis AnamnesaAnamnesa yang baik penting untuk menilai penyebab munculnya ginekomastia.Beberapa hal yang harus diperhatikan:Onset terjadinya ginekomastia (umur pasien saat pertama kali mulai muncul ginekomastia)Perubahan2 yang terjadi dalam waktu yang dekat (perubahan ukuran papilla mammae, atau munculnya nyeri)Riwayat parotitis, trauma testis, konsumsi alcohol atau obat-obatan lainnyaRiwayat ginekomastia dalam keluargaRiwayat disfungsi seksual, infertilitas, dan hipogonadisme

Pemeriksaan fisikYang harus diperhatikan:Inspeksi: Ukuran( ginekomastia dapat dideteksi jika ukuran diameter jaringan kelenjar melebihi 0,5 cm)kelainan puting susu (retraksi)ukuran testis, apakah ada nodul atau tidak, simetris atau tidak simetrisDistribusi rambut di tubuh (tanda-tanda feminisasi), habitus eunuchoidPalpasi: Konsistensi mammaePerbedaan ginekomastia dengan pseudoginekomastia (pemeriksa memposisikan ibu jarinya pada kedua sisi mammae, lalu secara perlahan pertemukan kedua ibu jari. Pada ginekomastia,jaringan kelenjar akan terasa simetris dengan areola mammae dan puting susuKonsistensi testis

Pemeriksaan penunjangMammografiUSGPemeriksaan Hormon (TSH, Prolaktin, Testosteron, Luteinizing hormone)Foto rontgen dadaCT scanMRIPengambilan sedikit jaringan

PenatalaksanaanPada beberapa kasus dapat diberikan sejumlah agen untuk memperbaiki kondisi dan/atau gejalanya. Agen ini meliputi estrogen, aromatase inhibitors dan danazol (androgen) untuk inhibisi sekresi gonadotropin.Bila resolusi tidak kunjung tiba pasca tatalaksana medikamentosa maka tatalaksana bedah perlu dipertimbangkan. Kondisi ginekomastia yang berlangsung lebih dari 1 tahun memiliki kecenderungan lebih kecil untuk dapat mengalami resolusi hanya dengan tatalaksana medikamentosa karena telah terjadi peningkatan hialinisasi stromal, Penatalaksanaan bedah pada ginekomastia biasanya tergantung pada ukuran dan derajat jaringan lemak dan fibrosa yang ada. Pada ginekomastia masif, eksisi bedah langsung dan mastektomi telah memenuhi indikasi. Pada sebagian besar kasus, volume hipertrofi payudara kurang dari 1 liter dan lipoplasti dapat dilakukan dengan kanula tumpul kecil (4 atau 5 mm) yang diaplikasikan dari lokasi remote incision di aksila. Prosedur ini dapat dilakukan pada pasien rawat jalan di bawah anestesi lokal.Berbagai metode digunakan untuk tatalaksana bedah mastektomi pada ginekomastia. Pendekatan yang paling sering digunakan ialah insisi intra-areolar atau insisi Webster. Insisi ini dilakukan sepanjang sirkumferensi areola dan panjang insisi bervariasi.

Pada ginekomastia moderate, teknik reseksi kulit dan transposisi papila mammae perlu dilakukan. Teknik yang paling sering digunakan ialah teknik Letterman. Setelah kulit direseksi, kompleks papila mammae dan areola dirotasi ke arah superior dan medial berdasarkan single dermal pedicle.