ghcn

94
1 LUKA BAKAR LUKA BAKAR Dr I GEDE ARDITA SpB FInaCS 26 JULI 2008 RUMAH SAKIT RISA SENTRA MEDIKA MATARAM SEMINAR EMERGENSI TRAUMA PANAS dan ORTHOPAEDI

Upload: icaee

Post on 29-Jan-2016

228 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

gh

TRANSCRIPT

Page 1: ghcn

11

LUKA BAKARLUKA BAKAR

Dr I GEDE ARDITA SpB FInaCS

26 JULI 2008

RUMAH SAKIT RISA SENTRA MEDIKAMATARAM

SEMINAR EMERGENSI TRAUMA PANAS dan ORTHOPAEDI

Page 2: ghcn

22

PENDAHULUANPENDAHULUAN

Page 3: ghcn

33

Luka Bakar ( LB ): kerusakan jaringan akibat kontak dengan

sumber panas seperti : api, air anas, bahan kimia, listrik dan radiasi.

75% kasus LB dapat dicegah.

LB adalah kasus trauma, perlu penanganan multidisipliner ( Spesialis Bedah, Internis, Ahli Gizi, Rehabilitasi Medik, Psikiatri, Psikologi ).

Page 4: ghcn

44

Trauma panas yang berat adalah salah satu yang paling merusak fisik dan psikis bagi orang yang mengalami trauma.

Di USA : > 2 juta orang yang mengalami trauma karena terbakar perlu perawatan kesehatan setiap tahun; dengan kematian sekitar 14.000. Sekitar 75.000 pasien perlu dirawat di RS setiap tahun, dan 25.000 orang perlu perawatan > 2 bulan.

Insiden LB sangat bervariasi dari negara ke negara,yang unik puncaknya terjadi pada masa liburan di tiap2 negara.

Page 5: ghcn

55

Pada tahun 2000, the World Fire Statistics Pada tahun 2000, the World Fire Statistics Centre, mengeluarkan data kematian yang Centre, mengeluarkan data kematian yang berkaitan dengan kebakaran di tiap negara ( dari berkaitan dengan kebakaran di tiap negara ( dari angka terendah smp tertinggi per 100.000 angka terendah smp tertinggi per 100.000 orang ) dari 1995-1997 :orang ) dari 1995-1997 :

Singapore - 0.20 (1996-1997) Singapore - 0.20 (1996-1997) Australia - 0.71 Australia - 0.71 Italy - 0.82 (1993-1995) Italy - 0.82 (1993-1995) Germany - 0.98 Germany - 0.98 France - 1.01 France - 1.01 UK - 1.29 UK - 1.29 Denmark - 1.71 Denmark - 1.71 Japan - 1.74 Japan - 1.74 Finland - 2.02 Finland - 2.02 Hungary - 2.88 Hungary - 2.88

Page 6: ghcn

66

Di RSUD Mataram : tahun 2005 di R.Rawat Di RSUD Mataram : tahun 2005 di R.Rawat Seruni tercatat 16 orang kasus LBSeruni tercatat 16 orang kasus LB

Air panas : 12 orangAir panas : 12 orang ApiApi : 3 orang : 3 orang ListrikListrik : 1 orang : 1 orang Usia terbanyak : 0 – 20 thUsia terbanyak : 0 – 20 th LkLk : 13 orang : 13 orang PrPr : 3 orang : 3 orang Grade 1Grade 1 : 1 orang : 1 orang Grade 2Grade 2 : 15 orang : 15 orang Pulang sehatPulang sehat : 13 orang : 13 orang Pulang paksaPulang paksa : 3 orang : 3 orang

Page 7: ghcn

77

LB yang mengenai tangan, muka, kaki, dan perineum akan mengakibatkan kecacatan permanen bila tidak ditangani dengan baik harus dirawat di RS / burn centre.

LB akibat kimia dan listrik atau yang mengenai saluran nafas, jauh lebih luas dari pada kelainan yang dilihat pertamakali harus MRS.

Page 8: ghcn

88

ANATOMY DAN FISIOLOGI KULITANATOMY DAN FISIOLOGI KULIT

Page 9: ghcn

99

Page 10: ghcn

1010

Kulit - organ terbesar tubuh,

- 0,25 m2 pd bayi baru lahir smp 1,8 m2 pada dewasa.

- memproduksi vit.D, - sbg barier infeksi, - Terdiri dari 2 lapis :

1. Epidermis Lapisan paling luar adalah sel mati

yang mengalami penandukan, bekerja sebagai lapisan pelindung dari lingkungan luar.

Page 11: ghcn

1111

2. Dermis (corium). - 0,06 – 0,12 mm, - tersusun dari jaringan ikat fibrous.- mengandung : p.d, saraf ke kulit dan apendises kulit. - ujung saraf rasa sakit hanya di corium trauma partial thickness terasa sangat sakit, sedang

trauma full thickness biasanya tidak sakit.- mencegah hilangnya cairan tubuh krn penguapan dan hilangnya panas badan yang berlebihan.

Page 12: ghcn

1212

- Kelenjar keringat, mempertahankan suhu badan dengan

mengatur jlh air yang menguap.

- Kelenjar keringat mengeluarkan sejumlah garam ( NaCl) dan cholesterol,albumin dan urea.

- Terdapat jalinan ujung-ujung saraf yang menyalurkan rasa

tekanan,

sentuhan,nyeri,panas dan dingin, mekanisme perlindungan utk beradaptasi dengan perubahan pisik disekitarnya.

Page 13: ghcn

1313

MASALAHMASALAH

PADA PADA

LUKA BAKARLUKA BAKAR

Page 14: ghcn

1414

11.. Fase awal, fase akut, fase Fase awal, fase akut, fase syok/ebb phasesyok/ebb phase

Permasalahannya : ABC gangguan saluran nafas

( cedera inhalasi ) gangguan mekanisme bernafas

karena ada eschar pada dada. gangguan sirkulasi ( keseimbangan

cairan-elektrolit,syok hypovolemik ). semua dampak sistemik akibat

gangguan diatas.

Page 15: ghcn

1515

2. Fase setelah syok, fase 2. Fase setelah syok, fase subakut.subakut.

Permasalahannya : Systemic Inflamatory Response

Syndrome ( SIRS ). Multi-system Organ Dysfunction

Syndrome ( MODS ). Sepsis.

Page 16: ghcn

1616

3. Fase lanjut.3. Fase lanjut.

Permasalahan :Permasalahan : parut hypertropikparut hypertropik kontrakturkontraktur deformitasdeformitas

Page 17: ghcn

1717

PEMBAGIANPEMBAGIAN / / KLASIFIKASIKLASIFIKASI

LUKA BAKARLUKA BAKAR

Page 18: ghcn

1818

A. Berdasarkan penyebab.A. Berdasarkan penyebab.

Page 19: ghcn

1919

LB karena api.LB karena api.LB karena air panas.LB karena air panas.LB bahan kimia ( asam atau basa kuat ).LB bahan kimia ( asam atau basa kuat ).LB listrik atau petir.LB listrik atau petir.LB karena radiasi.LB karena radiasi.Cedera akibat suhu sangat rendah Cedera akibat suhu sangat rendah

( frost-bite ).( frost-bite ).

Page 20: ghcn

2020

Page 21: ghcn

2121

Page 22: ghcn

2222

B. Berdasarkan dalamnya B. Berdasarkan dalamnya kerusakan jaringan kulit :kerusakan jaringan kulit :

Page 23: ghcn

2323Diagram kedalaman luka bakar

(dikutip dari current surgical diagnosis & treatment;lawrence w.way;268)

Page 24: ghcn

2424

Page 25: ghcn

2525

Kerusakan terbatas pada Kerusakan terbatas pada epidermis.epidermis. Kulit kering, Kulit kering, hiperemishiperemis, eritema putih , eritema putih

bila ditekan.bila ditekan. Bulla (-)Bulla (-) Nyeri Nyeri ( krn ujung saraf sensoris teriritasi ( krn ujung saraf sensoris teriritasi

).). Sembuh spontanSembuh spontan dlm wkt 5-10 hari. dlm wkt 5-10 hari. Contohnya : LB akibat sengatan Contohnya : LB akibat sengatan

matahari.matahari.

1. LB Derajat I.1. LB Derajat I.

Page 26: ghcn

2626

LB Superficial.

Page 27: ghcn

2727

2. LB Derajat II 2. LB Derajat II

Kerusakan : Kerusakan : epidermis ,sebagian dermisepidermis ,sebagian dermisberupa reaksi inflamasi akut , berupa reaksi inflamasi akut , eksudasi.eksudasi.Bulla ( + )Bulla ( + )Dasar luka merah atau pucat,terletak Dasar luka merah atau pucat,terletak

lebih tinggi dari permukaan kulit normal.lebih tinggi dari permukaan kulit normal.NyeriNyeri ( iritasi ujung saraf sensorik ) ( iritasi ujung saraf sensorik )Dibedakan menjadi :Dibedakan menjadi :

a. Derajat II dangkal ( a. Derajat II dangkal ( superficialsuperficial ) )

b. Derajat II dalam ( b. Derajat II dalam ( deepdeep ) )

Page 28: ghcn

2828

LB-II superfisial bulla (-)

LB-II superfisial bulla (+)

Page 29: ghcn

2929

a.a. Derajat II dangkal ( superficial )Derajat II dangkal ( superficial )

Kerusakan: bag.superficial Kerusakan: bag.superficial dari dermisdari dermis

Apendises kulit - utuh.Apendises kulit - utuh. Sembuh spontan 10 – 14 hari.Sembuh spontan 10 – 14 hari.

Page 30: ghcn

3030LB derajat 2 dangkal/superficial

Page 31: ghcn

3131

b. Derajat II dalam ( deep )b. Derajat II dalam ( deep )Kerusakan hampir seluruh lapisan Kerusakan hampir seluruh lapisan

dermis.dermis.Apendises kulit sebagian masih Apendises kulit sebagian masih

utuh.utuh.Penyembuhan lebih lama Penyembuhan lebih lama

tergantung apendises yang tersisa. tergantung apendises yang tersisa. Penyembuhan > 1 bulan.Penyembuhan > 1 bulan.

Page 32: ghcn

3232LB-II dalam/deep

Page 33: ghcn

3333

LB-II dalam/deep

Page 34: ghcn

3434

3. LB Derajat III3. LB Derajat III

Kerusakan Kerusakan seluruh dermis + lapisan lebih dalam.seluruh dermis + lapisan lebih dalam. Apendises kulit rusak.Apendises kulit rusak. Bulla (- ).Bulla (- ). Kulit yang terbakar warna abu-abu,pucat, kering, Kulit yang terbakar warna abu-abu,pucat, kering,

letaknya lebih rendah dari kulit sekitarnya ( akibat letaknya lebih rendah dari kulit sekitarnya ( akibat koagulasi protein pada dermis --- disebut koagulasi protein pada dermis --- disebut eskar eskar ).).

Nyeri (-),rasa / sensasi (- ) - Nyeri (-),rasa / sensasi (- ) - saraf sensorik rusak.saraf sensorik rusak. Sembuh lamaSembuh lama ( epitelisasi spontan tdk ada,baik ( epitelisasi spontan tdk ada,baik

dari dasar,tepi maupun apendises kulit ).dari dasar,tepi maupun apendises kulit ).

Page 35: ghcn

3535LB- III

Page 36: ghcn

3636

Page 37: ghcn

3737

Pasien anak,10 thn,baju terbakar ok lampu minyak tanah.Pasien anak,10 thn,baju terbakar ok lampu minyak tanah.Pulang paksa ke Sekotong,karena orang tua tidak punya biaya untuk Pulang paksa ke Sekotong,karena orang tua tidak punya biaya untuk

makan.Penderita ASKES MASKIN.makan.Penderita ASKES MASKIN.

Page 38: ghcn

3838

BERAT RINGANNYA LBBERAT RINGANNYA LB ( KEDALAMAN KERUSAKAN ) ( KEDALAMAN KERUSAKAN )

Ditentukan oleh :Ditentukan oleh :

Penyebab Penyebab

Lamanya kontak dengan sumber Lamanya kontak dengan sumber panas.panas.

Page 39: ghcn

3939

a. penyebab.a. penyebab.

Api Api LB >berat dari air panas LB >berat dari air panas Bahan koloid ( bubur panas ) >berat dari air panasBahan koloid ( bubur panas ) >berat dari air panas Ledakan Ledakan kerusakan organ dalam, ok eksplosif kerusakan organ dalam, ok eksplosif Bahan asam Bahan asam LB >berat, ok diskonfigurasi LB >berat, ok diskonfigurasi

jaringan jaringan ggn penyembuhan. ggn penyembuhan. LB akibat listrik :LB akibat listrik :

Aliran listrik Aliran listrik kerusakan luas lokal dan sistemik kerusakan luas lokal dan sistemik Loncatan energi di udara Loncatan energi di udara nyala api nyala api Kerusakan jaringan terjadi lambat tapi pasti; tak Kerusakan jaringan terjadi lambat tapi pasti; tak

dpt ditentukan luasnya, karena kerusakan sistem dpt ditentukan luasnya, karena kerusakan sistem pemb.darah ( trombosis,oklusi kapiler ) pemb.darah ( trombosis,oklusi kapiler ) sepanjang bag.tbh yg dialiri listriksepanjang bag.tbh yg dialiri listrik

Page 40: ghcn

4040

b. lamanya kontakb. lamanya kontak

Semakin lama waktu kontak, Semakin lama waktu kontak, semakin luas dan dalam kerusakan semakin luas dan dalam kerusakan jaringan yang terjadijaringan yang terjadi

Page 41: ghcn

4141

PERHITUNGANPERHITUNGAN

LUAS LBLUAS LB

Page 42: ghcn

4242

1.1. Rule of Nine, dengan perhitungan 1 % luas permukaan tubuh adalah seluas

telapak tangan penderita ( bukan pemeriksa )

2. Lund and Browder

Page 43: ghcn

4343

RULE OF 9DEWASA

Page 44: ghcn

4444

RULE OF 9ANAK2

Page 45: ghcn

4545LUND and BROWDERPADA ANAK2

Page 46: ghcn

4646

Page 47: ghcn

4747

KATEGORI PENDERITA KATEGORI PENDERITA LBLB

Berdasarkan berat / ringan LB, menurut Berdasarkan berat / ringan LB, menurut American Burn AssociationAmerican Burn Association

Page 48: ghcn

4848

1. LB 1. LB berat / kritisberat / kritis ( major burn ) ( major burn )

LB II – III, > 20%, < 10 thn atau > 50 thn.LB II – III, > 20%, < 10 thn atau > 50 thn.LB II – III, > 25% , selain pok umur LB II – III, > 25% , selain pok umur

diatas.diatas.LB pada muka, telinga, tangan, kaki, LB pada muka, telinga, tangan, kaki,

perineum.perineum.Ada cedera jalan nafas ( cedera inhalasi ) Ada cedera jalan nafas ( cedera inhalasi )

tanpa melihat luas LB.tanpa melihat luas LB.LB – listrik teg.tinggi.LB – listrik teg.tinggi.Disertai trauma lain.Disertai trauma lain.Pasien dengan resiko tinggiPasien dengan resiko tinggi

Page 49: ghcn

4949

22. LB . LB sedang sedang (moderate (moderate burn)burn)

LB 15 – 25 %, dws, dengan LB derajat III < LB 15 – 25 %, dws, dengan LB derajat III < 10%.10%.

LB 10 – 20 %, anak < 10 thn atau dws > LB 10 – 20 %, anak < 10 thn atau dws > 40thn, LB III < 10%.40thn, LB III < 10%.

LB III <10%, pada anak atau dws, tidak LB III <10%, pada anak atau dws, tidak mengenai muka, tangan, kaki, perineum.mengenai muka, tangan, kaki, perineum.

Page 50: ghcn

5050

3. LB 3. LB ringanringan

LB < 15 % pd dws.LB < 15 % pd dws.LB < 10 %, pd anak dan usia lanjut.LB < 10 %, pd anak dan usia lanjut.LB < 2 % , pd sgl usia, tidak kena LB < 2 % , pd sgl usia, tidak kena

muka, tangan, kaki, perineum.muka, tangan, kaki, perineum.

Page 51: ghcn

5151

PENATALAKSANAAN PENATALAKSANAAN LB LB

Page 52: ghcn

5252

1.PENATALAKSANAAN AWAL1.PENATALAKSANAAN AWAL

Page 53: ghcn

5353

A. DILUAR RSA. DILUAR RS Bila tubuh terbakar Bila tubuh terbakar berguling-guling berguling-guling Buka pakaian yang masih melekat.Buka pakaian yang masih melekat. Segera siram / kompres dengan air dingin.Segera siram / kompres dengan air dingin. Menutup luka-luka yang terbakar dengan : Menutup luka-luka yang terbakar dengan :

Pembalut steril.Pembalut steril. Selimut.Selimut. Kain yang bersih.Kain yang bersih.

Jangan bubuhkan apapun pada luka.Jangan bubuhkan apapun pada luka. LB yang luas segera LB yang luas segera RS. RS.

Page 54: ghcn

5454

B. DI RUMAH SAKITB. DI RUMAH SAKIT

1.1. IRD / IGD IRD / IGD Spt pada trauma : A B CSpt pada trauma : A B C

Bebaskan jalan nafas bila ada distres Bebaskan jalan nafas bila ada distres jalan nafas jalan nafas ET atau Tracheostomy ET atau Tracheostomy

Pasang IV-linePasang IV-line BB – pada anak2BB – pada anak2

Anamnesa : Anamnesa : Mekanisme trauma – apakah diruang Mekanisme trauma – apakah diruang

tertutuptertutup Kapan kejadianKapan kejadian Penyakit2 lain yang dideritaPenyakit2 lain yang diderita

Page 55: ghcn

5555

Pemeriksaan luar :Pemeriksaan luar :Pakai sarung tangan sterilPakai sarung tangan sterilLepaskan pakaian terbakarLepaskan pakaian terbakarCari kemungkinan ada trauma lainCari kemungkinan ada trauma lainTentukan luas LB – rule of 9Tentukan luas LB – rule of 9Tentukan dalamnya LBTentukan dalamnya LB

Pemasangan Foley-cateterPemasangan Foley-cateterPemasangan NGTPemasangan NGTMengatasi nyeri – analgetikaMengatasi nyeri – analgetikaResusitasi cairanResusitasi cairan

Page 56: ghcn

5656

Pencucian luka dan debridemen :Pencucian luka dan debridemen :Desinfeksi luka dan sekitar luka Desinfeksi luka dan sekitar luka Dengan air mengalir ( NaCl 0,9 % )Dengan air mengalir ( NaCl 0,9 % )Setelah bersih Setelah bersih tutup dengan “tulle” + tutup dengan “tulle” +

SSD diatasnya SSD diatasnya tutup dengan kasa steril tutup dengan kasa sterilTetanus toxoid – bila perlu.Tetanus toxoid – bila perlu.

Page 57: ghcn

5757

RESUSITASI CAIRANRESUSITASI CAIRAN PADA LBPADA LB

Page 58: ghcn

5858

Yang diperhatikan dalam Yang diperhatikan dalam RESUSITASI CAIRAN :RESUSITASI CAIRAN :

1.1. Jenis cairan Jenis cairan

2.2. Jumlah cairanJumlah cairan

3.3. Cara pemberianCara pemberian

4.4. Monitoring.Monitoring.

Page 59: ghcn

5959

1. JENIS CAIRAN1. JENIS CAIRAN

1.1. Kristaloid.Kristaloid.

RINGER LACTATRINGER LACTAT

Page 60: ghcn

6060

2. JUMLAH CAIRAN 2. JUMLAH CAIRAN dan cara dan cara pemberianpemberian

Ada 2 regimen ( formula ) :Ada 2 regimen ( formula ) :

1. Evans – Brooke1. Evans – Brooke

2. Baxter - Parkland2. Baxter - Parkland

Page 61: ghcn

6161

a. Formula EVANS-BROOKEa. Formula EVANS-BROOKE

EvansEvans BrookeBrooke

Koloid Koloid (darah )(darah )

1 ml / kg BB / % LB1 ml / kg BB / % LB 0,5 ml / kg BB / %LB0,5 ml / kg BB / %LB

Lar. Saline Lar. Saline

(elektorlit )(elektorlit )

1 ml / kg BB / %LB1 ml / kg BB / %LB 1,5 ml / kg BB / %LB1,5 ml / kg BB / %LB

GlukosaGlukosa 2000 ml2000 ml 2000 ml2000 ml

PantauanPantauan Diuresis : > 50 ml / Diuresis : > 50 ml / jamjam

Diuresis : 30 – 50 Diuresis : 30 – 50 ml / jamml / jam

Page 62: ghcn

6262

Cara pemberian :Cara pemberian : Hari Pertama : Hari Pertama :

a. jumlah cairan sesuai dengan yang a. jumlah cairan sesuai dengan yang tercantum pada tabel.tercantum pada tabel.

b. ½ jumlah kebutuhan cairan diberikan b. ½ jumlah kebutuhan cairan diberikan dalam 8 jam pertama, sisanya dalam 16 dalam 8 jam pertama, sisanya dalam 16

jam berikut.jam berikut. Hari ke dua :Hari ke dua :

a. diberikan ½ dari jumlah kebutuhan a. diberikan ½ dari jumlah kebutuhan koloid dan lar.saline ditambah koloid dan lar.saline ditambah

glukosa glukosa

b.b. pemberian glukosa 2000 ml merata pemberian glukosa 2000 ml merata dalam 24 jam.dalam 24 jam.

Page 63: ghcn

6363

b. b. Formula BaxterFormula Baxter – Parkland – Parkland

1.1. Jenis Cairan : RLJenis Cairan : RL

2.2. Formula : Formula :

4 ml x kg BB x % LB ( DWS )4 ml x kg BB x % LB ( DWS )

2 ml x kg BB x % LB + kebutuhan 2 ml x kg BB x % LB + kebutuhan faal faal (ANAK)(ANAK)

Kebutuhan faali :Kebutuhan faali : < 1 tahun< 1 tahun :: BB x 100 ccBB x 100 cc 1-3 tahun1-3 tahun :: BB x 75 ccBB x 75 cc 3-5 tahun3-5 tahun :: BB x 50 ccBB x 50 cc

Page 64: ghcn

6464

3.3. Cara pemberian :Cara pemberian :

a. Hari pertama : a. Hari pertama :

½ jlh cairan diberikan dlm 8 jam ½ jlh cairan diberikan dlm 8 jam pertama, sisanya dalam 16 jam berikut.pertama, sisanya dalam 16 jam berikut.

b. Hari kedua : b. Hari kedua :

jlh cairan diberikan merata dalam 24 jlh cairan diberikan merata dalam 24 jam.jam.

c. Koloid diberikan (bila perlu), setelah c. Koloid diberikan (bila perlu), setelah sirkulasi pulih ( > 24 – 36 jam ).sirkulasi pulih ( > 24 – 36 jam ).

4.4. Pemantauan : Pemantauan :

Diuresis : 0,5 – 1 ml / kg BB / jamDiuresis : 0,5 – 1 ml / kg BB / jam

Page 65: ghcn

6565

Formula dari ARTZFormula dari ARTZ

Untuk anak-anak : Untuk anak-anak :

2 ml / kg BB / %LB2 ml / kg BB / %LB

Untuk Orang tua :Untuk Orang tua :

3 ml / KG BB / % LB3 ml / KG BB / % LB

Page 66: ghcn

6666

Untuk Pasien dengan SYOK :Untuk Pasien dengan SYOK :

Jumlah cairan yang diberikan 3 X jumlah Jumlah cairan yang diberikan 3 X jumlah cairan yang diperkirakan hilang.cairan yang diperkirakan hilang.

Diberikan dalam waktu < 8 jam ( sebaiknya Diberikan dalam waktu < 8 jam ( sebaiknya dalam 1 -2 jam )dalam 1 -2 jam )

Selanjutnya setelah syok diatasi,pemberianSelanjutnya setelah syok diatasi,pemberian

cairan sesuai dengan formula yang dipakai. cairan sesuai dengan formula yang dipakai.

Page 67: ghcn

6767

Monitoring :Monitoring : Perbaikan kesadaran ( pada syok )Perbaikan kesadaran ( pada syok ) Frekuensi pernafasan ( pada syok meningkat )Frekuensi pernafasan ( pada syok meningkat ) Diuresis:Diuresis:

a. syok : 0,5-1 ml /kgBB/jam, perfusi inadekuata. syok : 0,5-1 ml /kgBB/jam, perfusi inadekuat

b. Hari 1-2 : 1-2 ml/kgBB/jam, sirkulasi stabilb. Hari 1-2 : 1-2 ml/kgBB/jam, sirkulasi stabil

c. Hari 3-4 : 3-4 ml/kgBB/jam, fase diuresis.c. Hari 3-4 : 3-4 ml/kgBB/jam, fase diuresis. Kadar Hb dan Hematokrit.Kadar Hb dan Hematokrit. CVPCVP

Page 68: ghcn

6868

INDIKASI MRS :INDIKASI MRS :

Page 69: ghcn

6969

1. LB KRITIS :1. LB KRITIS :LB-II > 30%LB-II > 30%LB-III > 10%LB-III > 10%LB-listrik.LB-listrik.LB + komplikasi.LB + komplikasi.LB-III mengenai : muka , tangan, LB-III mengenai : muka , tangan,

kaki. kaki.

Page 70: ghcn

7070

2. LB SEDANG :2. LB SEDANG :LB-II dewasa > 15%LB-II dewasa > 15%

anak-2 > 10%anak-2 > 10%LB-III < 10%LB-III < 10%

3. LB RINGAN :3. LB RINGAN :LB-ILB-ILB-IILB-II dewasa < 15% dewasa < 15%

anak-2 < 10%anak-2 < 10%LB-III < 2%LB-III < 2%

Page 71: ghcn

7171

Page 72: ghcn

7272

2. PENATA LAKSANAAN2. PENATA LAKSANAAN LANJUTANLANJUTAN

Page 73: ghcn

7373

PERAWATAN DI PERAWATAN DI RUANGANRUANGAN

Page 74: ghcn

7474

A. PERAWATAN LUKAA. PERAWATAN LUKA

Page 75: ghcn

7575

a. a. pencucian luka.pencucian luka.

b. b. perawatan tertutup dengan kasa perawatan tertutup dengan kasa adsorben adsorben setelah diaplikasi dengan krim setelah diaplikasi dengan krim

silversulfadiazine (SSD)silversulfadiazine (SSD)

c. c. penggantian balutan sesuai kondisi penggantian balutan sesuai kondisi luka:luka:

- bila kotor ganti 2-4 kali / 24 jam- bila kotor ganti 2-4 kali / 24 jam

- bila bersih diganti tiap 2-3 hari.- bila bersih diganti tiap 2-3 hari.

d. d. kamar perawatan hinkamar perawatan hindari kontaminasi dari kontaminasi dr dr sekitarsekitar

Page 76: ghcn

7676

e.e. PENANGANAN LUKA :PENANGANAN LUKA :

1.1. Preparasi bed luka : DEBRIDEMENPreparasi bed luka : DEBRIDEMEN

1.1. Surgical debridementSurgical debridement

2.2. Mechanical debridementMechanical debridement

3.3. Autolytic debridementAutolytic debridement

4.4. Enzymatic debridementEnzymatic debridement

2.2. Penutupan luka : GRAFTPenutupan luka : GRAFT

Page 77: ghcn

7777

Surgical debridement / eskarotomi :Surgical debridement / eskarotomi :Membuang jaringan mati dari lukaMembuang jaringan mati dari lukaMenggunakan sacalpel,pinset,gunting dllMenggunakan sacalpel,pinset,gunting dll

Mechanical debridemet / gauzeMechanical debridemet / gauze debridement :debridement :Prinsip kerjanya “wet to dry dressing”Prinsip kerjanya “wet to dry dressing”Luka ditutup kasa+NaCl,setelah kering kasa Luka ditutup kasa+NaCl,setelah kering kasa

akan melekat dengan jaringan matiakan melekat dengan jaringan matiDilakukan 2 -3 kali perhariDilakukan 2 -3 kali perhari

Page 78: ghcn

7878

Autolytic debridementAutolytic debridement ( invivo enzymes ( invivo enzymes self digest devitalized tissue ) :self digest devitalized tissue ) :Proses usaha tubuh melakukan pembuangan Proses usaha tubuh melakukan pembuangan

jaringan mati.jaringan mati.Didalam luka muncul enzym Didalam luka muncul enzym mencairkan mencairkan

jaringan nonvitaljaringan nonvitalLuka dijaga tetap lembab ( dengan Luka dijaga tetap lembab ( dengan

hydrocolloid,transparent film, hydrogels )hydrocolloid,transparent film, hydrogels )Enzymatic debridementEnzymatic debridement : :

Dengan topikal ointment ( kolagenase – Santyl Dengan topikal ointment ( kolagenase – Santyl ))

Page 79: ghcn

7979

Anak,8 tahun, kaki masuk ketempat sampah yang didalamnya ada Anak,8 tahun, kaki masuk ketempat sampah yang didalamnya ada sekam/api,didorong temannya waktu bermain.LB II,3%,di ankle.sekam/api,didorong temannya waktu bermain.LB II,3%,di ankle.

Page 80: ghcn

8080

Perawatan Perawatan LB secara LB secara terbuka, terbuka, cuci luka cuci luka

dengan air dengan air hangat hangat biasa biasa

dengan dengan sabun,nekrosabun,nekrotomi.Topikal tomi.Topikal

dengan dengan Burnazine Burnazine

cream.cream.

krusta

stlh nekrotomi

Page 81: ghcn

8181

Perawatan luka Perawatan luka terbuka, krusta terbuka, krusta dibersihakan dibersihakan

dengan mandi air dengan mandi air hangat,Topikal hangat,Topikal

dengan Burnazine dengan Burnazine cream.cream.

Page 82: ghcn

8282

Anak wanita 10 tahun,kecemplung air panas,Setelah dilakukan Anak wanita 10 tahun,kecemplung air panas,Setelah dilakukan perawatan terbuka, pasien dimandikan untuk membersihkan perawatan terbuka, pasien dimandikan untuk membersihkan

krusta.Antibiotik Ampicillin 500 mg/8 jam,antalgin 3x1/2tab.lokal krusta.Antibiotik Ampicillin 500 mg/8 jam,antalgin 3x1/2tab.lokal Burnazine cream.Burnazine cream.

Page 83: ghcn

8383

Page 84: ghcn

8484

B. PEMBERIAN NUTRISIB. PEMBERIAN NUTRISIPemberian Pemberian Nutrisi Enteral DiniNutrisi Enteral Dini – dalam 8 – dalam 8

jam pertama dengan NGT dalam bentuk jam pertama dengan NGT dalam bentuk makanan cair.makanan cair.

2000 - 2500 kcal / m2 LPT / hari2000 - 2500 kcal / m2 LPT / hariAtau 50 - 80 kcal / Kg BB.Atau 50 - 80 kcal / Kg BB.Terdiri dari :Terdiri dari :

20% 20% - Protein.- Protein.50 - 60%50 - 60% - Karbohydrat.- Karbohydrat.20 - 30%20 - 30% - Lemak.- Lemak.

Page 85: ghcn

8585

C. TINDAKAN OPERATIFC. TINDAKAN OPERATIF Eksisi luka.Eksisi luka.

Eksisi dini : 3 – 7 hari pertama.Eksisi dini : 3 – 7 hari pertama.Maksimal 15% dali LB ( komplikasi Maksimal 15% dali LB ( komplikasi

perdarahan)perdarahan)Dalam narkosa.Dalam narkosa.

Penutupan luka :Penutupan luka :Biological dressingBiological dressingSynthetic dressingSynthetic dressingSkin Graft ( allograft , xenograft ) - STSGSkin Graft ( allograft , xenograft ) - STSGUpaya mengatasi penguapan, mengatasi Upaya mengatasi penguapan, mengatasi

infeksiinfeksiDalam narkosaDalam narkosa

Page 86: ghcn

8686

D. REHABILITASID. REHABILITASI

1.1. Untuk optimalkan fungsi paru :Untuk optimalkan fungsi paru :

-- Chest physioterapi dalam 2-3 hari Chest physioterapi dalam 2-3 hari pertama pertama pasca trauma ( os dengan ggn pasca trauma ( os dengan ggn nafas ).nafas ).

2.2. Untuk mencegah kekakuan dan kontrakturUntuk mencegah kekakuan dan kontraktur

-- Latihan gerak sendiLatihan gerak sendi

-- Dengan splint/brace pada posisi Dengan splint/brace pada posisi fungsional.fungsional.

-- Dilakukan dalam wkt 2-3 hari pasca Dilakukan dalam wkt 2-3 hari pasca trauma, 2 minggu pasca operasitrauma, 2 minggu pasca operasi

3.3. Rehabilitasi kejiwaan dan sosial.Rehabilitasi kejiwaan dan sosial.

Page 87: ghcn

8787

PENYULITPENYULIT

A.A. Fase awal :Fase awal :

-- Distress pernafasan :Distress pernafasan :

*Obstruksi saluran nafas*Obstruksi saluran nafas

*Hambatan ekspansi dada *Hambatan ekspansi dada karena karena eskar melingkar. eskar melingkar.

-- SyokSyok

Page 88: ghcn

8888

B. Fase kedua ( setelah syok diatasi ):B. Fase kedua ( setelah syok diatasi ):-- stress metabolismestress metabolisme-- infeksiinfeksi-- SIRS, MODS, SEPSIS, SIRS, MODS, SEPSIS,

Kematian.Kematian.

C. Fase lanjut :C. Fase lanjut :-- parut hypertropikparut hypertropik-- kontraktur :kontraktur :

* desmogen* desmogen* arthrogen* arthrogen

Page 89: ghcn

8989

Page 90: ghcn

9090

PROGNOSISPROGNOSISLUKA BAKARLUKA BAKAR

Page 91: ghcn

9191

Hal-hal yang mempengaruhi :Hal-hal yang mempengaruhi :

1. Kondisi umum : usia, gizi1. Kondisi umum : usia, gizi

2. Faktor premorbid :2. Faktor premorbid :Kelainan kardiovaskulerKelainan kardiovaskulerKelainan neurologikKelainan neurologikKelainan paruKelainan paruKelainan metabolismeKelainan metabolismeKelainan ginjalKelainan ginjalKelainan PsikiatriKelainan PsikiatriKehamilanKehamilan

Page 92: ghcn

9292

3. Faktor trauma :3. Faktor trauma :

-- Intensitas dan lamanya kontakIntensitas dan lamanya kontak

- Luka Bakar : luas, kedalaman, lokasiLuka Bakar : luas, kedalaman, lokasi- Trauma lain yang menyertaiTrauma lain yang menyertai

4. Faktor penatalaksanaan4. Faktor penatalaksanaan

a. Pra RS ( prehospital treatment )a. Pra RS ( prehospital treatment )

b. Di RS ( inhospital treatment )b. Di RS ( inhospital treatment )

- fase awal (fase akut, fase - fase awal (fase akut, fase syok )syok )

- fase selanjutnya- fase selanjutnya

Page 93: ghcn

9393

Terima KasihTerima Kasih

Page 94: ghcn

9494

Daftar PustakaDaftar Pustaka Michael Walters, MD, Clinical Assistant Professor of Medicine, Michael Walters, MD, Clinical Assistant Professor of Medicine,

Section of Emergency Medicine, University of Wisconsin Section of Emergency Medicine, University of Wisconsin Hospitals. Hospitals.

Moenadjat ,Yefta,MD ; Editor; Luka Bakar , Pengetahuan Klinik Moenadjat ,Yefta,MD ; Editor; Luka Bakar , Pengetahuan Klinik Praktis; Balai Penerbit FKUI,Jakarta; Edisi kedua (dengan Praktis; Balai Penerbit FKUI,Jakarta; Edisi kedua (dengan perbaikan ); 2003.perbaikan ); 2003.

Cornel,C,MD, Luka Bakar, Lab/SMF Plastik Surgery , FK UNPAD Cornel,C,MD, Luka Bakar, Lab/SMF Plastik Surgery , FK UNPAD Bandung; 1980.Bandung; 1980.

Demling,Robert H,MD; Burn & Other Thermal Injuries; in Current Demling,Robert H,MD; Burn & Other Thermal Injuries; in Current Surgical Diagnosis & Treatment; Edited : Lawrence W.Way,MD , Surgical Diagnosis & Treatment; Edited : Lawrence W.Way,MD , Gerard M.Doherty,MD; a Lange Medical Book,McGraw Gerard M.Doherty,MD; a Lange Medical Book,McGraw Hill;Inetrnational Edition; 11th Edition; 2003.Hill;Inetrnational Edition; 11th Edition; 2003.

Jerome FX Jerome FX NaradzayNaradzay, MD, FACEP, MD, FACEP Burns, Thermal, Burns, Thermal,November November 15, 200615, 2006

Sjaifudin Noer,M;Iswinarno Doso Saputro,David Sjaifudin Noer,M;Iswinarno Doso Saputro,David S.Perdanakusuma;Penanganan Luka Bakar; Airlangga University S.Perdanakusuma;Penanganan Luka Bakar; Airlangga University Press;2006Press;2006