gerd
DESCRIPTION
gerdTRANSCRIPT
-
DIAGNOSIS REFLUK GASTROESOFAGEAL
Oleh
MEUTIA NAILAN EDWARD
0807101050061
Pembimbing
Dr. Azwar Ridwan, Sp.MK, Sp. THT-KL
-
Latar Belakang
GERD PrevalensiModalitasDiagnostik
-
Anatomi dan Fisiologi
-
Fisiologi Menelan
FaseVolunter
Fase Involunter
Fase Oral
Fase Faringeal
Fase Esofageal
-
DEFINISI
Refluk Gastro Esofagus (RGE) didefinisikan sebagai aliran
retrograde isi lambung ke dalam esofagus. Merupakan proses
fisiologis yang terjadi secara intermitten terutama setelah
makan. Oleh sebab itu disebut juga sebagai refluk gastro
esofagus fisiologik atau refluk gastro esofagus asimtomatik.
Refluk gastro esofagus pada bayi dan anak-anak adalah proses
fisiologis dan fungsional (Soepardi et al., 2007).
-
ETIOLOGI
Penyakit refluks gastroesofageal bersifat multifaktorial.
Esofagitis dapat terjadi sebagai akibat dari refluks
gastroesofageal apabila :
Terjadi kontak dalam waktu yang cukup lama antara bahan
refluksat dengan mukosa esofagus
Terjadi penurunan resistensi jaringan mukosa esofagus,
walaupun waktu kontak antara bahan refluksat dengan
esofagus tidak cukup lama.
-
PATOFISIOLOGI
Mekanismeantirefluks
Kandungancairan lambung
Mekanismebersihan oleh
esofagus
Resistensi selepitel esofagus
Infeksihelicobacter
pylori
-
MANIFESTASI KLINIS GERD
Nyeri uluhati
Regurgitasi Disfagia
-
MANIFESTASI KLINIS REE Suara parau
Laringospasme
Stenosis subglotik
Laringitis posterior
Batuk kronik
Faringeal tightness
Globus histerikus
regurgitasi
muntah disfungsi krikofaringeal
aspirasi
asma
episode apnea
fibrosis paru
abses paru
pernapasan jelek
nyeri tenggorokan
nyeri servikal
otitis media
otalgia
-
DIAGNOSIS
Ada tidaknya refluk
Kerusakanesofagus
akibat refluk
Mengukurrefluk
-
Diagnosis
Tes Impedansi Esofagus
Laringoskopi
Ambulasi pH
Barium &
esofagastroadenoskopi
Esofagogram
Endoskopi
Tes PPI
Histopatologi
Manometri Esofagus
Tes Perfusi Bernstein
-
TERAPI
Modifikasi polahidup
Terapi medikamentosa
Terapi bedah anti refluk
Terapi endoskopi
-
TERAPI
1. Terapi Medikamentosa
Obat Sediaan Dosis
H2Antagonis
Ranitidine 150 mg 2x150/300 mg
Simetidin 400 mg 2x400/800 mg
Famotidin 20 mg 2x20/40 mg
Nizatidin 150 mg 2x150/ 300 mg
PPI
Pantoprazol 40 mg 4x40-80 mg/ 2x40 mg
Lansoprazol 30 mg 4x30-60 mg/ 2x30 mg
Rabeprazol 20 mg 4x20-40 mg/ 2x20 mg
Omeprazol 20 mg 4x20-40 mg/2x20 mg
Esomeprazol 40 mg 4x20-40 mg/2x40 mg
Prokinetik
Metoklopramid
Cisapride
-
2. Terapi Bedah Anti Refluks
Indikasi terapi bedah untuk kasus-kasus tertentu, antara lain:
PRGE refrakter/persisten yang gagal dengan terapi medik
Malnutrisi berat
Infeksi saluran napas rekuren
Striktur esofagus yang gagal dengan terapi dilatasi
Esofagus barret
-
Tujuan Terapi Bedah Anti Refluk
Memperbaiki kompetensi kardia dengan menambah panjang dan
tekanan SEB.
Mengurangi diameter esofagus
Mengatasi distensi lambung
-
Jenis Terapi Kelebihan Kekurangan
Terapi Medikamentosa Non Invasif Tidak sesuai denganmekanisme patofisiologi
Sederhana & mudahdigunakan
Terapi jangka panjang
Sangat efektif untuk gejaladan lesi
Gejala persisten 10% pasien
Toleransi yang baik untukPPI
Efek samping dan interaksiobat
Murah
Terapi Bedah Antirefluk Mengontrol refluks Invasif
Sangat efektif (kontrol nyeriulu hati, menurunkan
regurgitasi, perbaikan
kualitas tidur, peningkatan
aktivitas.)
Resiko Mortalitaskekambuhan
-
TERIMA KASIH