gatek 1.doc
TRANSCRIPT
MODUL KE 5MENGGAMBAR TEKNIK
PANDANGAN BENDA
Gambar lukisan atau foto menunjukkan suatu benda sebagaimana benda itu tampak
pada pengamatnya, tetapi tidak sebagaimana adanya. Gambar yang demikian tidak dapat
menguraikan benda tersebut sepenuhnya, tidak dari arah mana pun benda tersebut dipandang,
karena gambar tersebut tidak menunjukkan bentuk dan ukuran yang tepat pada beberapa
bagiannya.
Di bidang industri, uraian lengkap dan jelas tentang bentuk dan ukuran benda yang akan
dibuat dibutuhkan untuk memastikan bahwa benda tersebut dibuat setepat yang dimaksudkan
oleh pendesainnya. Untuk memberikan informasi ini, digunakan sejumlah pandangan, yang
secara sistematis disusun. Sistem pandangan ini disebut proyeksi pandangan majemuk,
Setiap pandangan memberikan informasi yang jelas jika pandangan tersebut dari arah yang
tegak lurus dengan muka atau sisi utama bendanya. Misalnya, seorang pengamat yang melihat
tegak lurus terhadap satu muka benda akan memperoleh pandangan sebenamya dari bentuk
dan ukuran sisi tersebut (Gbr.la). Pandangan sebagaimana yang terlihat oleh pengamat
ditunjukkan pada Gbr. Ib.(Pengamat secara teoretis berada pada jarak tak terhingga dari
bendanya).
Ketiga ukuran utama suatu benda ialah lebar, tinggi, dan kedalaman (Gbr. la). Pada
gambar teknik, istilah tetap ini digunakan untuk ukuran-ukuran yang diambil dari arah ini, tanpa
memandang bentuk bendanya. Istilah "panjang" dan "tebal" tidak digunakan karena kedua
istilah ini tidak dapat digunakan untuk semua hal. Perhatikan bahwa pandangan depan pada
Gbr. Ib hanya menunjukkan tinggi dan lebar benda dan tidak kedalamannya. Pada
kenyataannya, salah satu pandangan benda tiga-dimensi menunjukkan hanya dua-dimensi;
dimensi ketiga dijumpai pada pandangan sebelahnya.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Nanang Ruhyat MT.
MENGGAMBAR TEKNIK 1
MEMUTAR BENDA
Di samping ketiga pandangan yang baru saja diuraikan, pandangan lain dapat diperoleh
dengan memutar bendanya, seperti yang ditunjukkan pada Gbr. 2. Pertama, pertahankan
bendanya pada kedudukan pandangan-depan (Gbr. 2a). Untuk memperoleh pandangan atas
(Gbr. 2b), putar bendanya untuk membuat bagian atas benda di atas dan mengarah ke Anda.
Untuk memperoleh pandangan samping-kanan (Gbr. 2c), putar bendanya untuk membuat sisi
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Nanang Ruhyat MT.
MENGGAMBAR TEKNIK 2
kanan ke arah Anda. Untuk memperoleh pandangan dari sisi lainnya, Anda hanya perlu
memutar benda untuk membuat sisi dimaksud menghadap ke arah Anda.
Pandangan atas, depan, sisi kanan, yang disusun berdekatan, ditunjukkan pada Gbr.
2d. Ini disebut tiga pandangan biasa karena ketiganya merupakan pandangan yang paling
sering digunakan.
Pada tahapan ini kita dapat memperhatikan ruang antara pandangan hanyalah sebagai
penampakan saja. Pandangan ini haruslah diberi jarak yang bagus, tetapi masih cukup dekat
agar satu sama lain tampak berkaitan. Jarak antara pandangan depan dan atas dapat saja
sama atau tidak sama dengan jarak antara pandangan depan dan samping.
Jika ukuran akan ditambahkan pada sketsanya, jarak yang cukup untuk ukuran ini
haruslah dibuat di antara pandangan.
Keunggulan penting suatu pandangan dibandingkan dengan foto benda ialah bahwa
bagan (features) yang tersembunyi (tak tampak) dapat secara jelas ditunjukkan dengan
bantuan garis tak tampak. Pada Gbr. 2d, permukaan 7-8-9-10 pada pandangan depan tampak
sebagai garis tampak 5-6 pada pandangan atas, dan sebagai garis tak tampak 15-16 pada
pandangan samping. Juga, lubang A, yang tampak sebagai lingkaran pada pandangan depan,
menunjukkan garis tak tampak 1-4 dan 2-3 pada pandangan atas, dan 11-12 dan 13-14 pada
pandangan samping.
PANDANGAN KEENAM
Sembarang benda dapat dipandang dari enam arah yang saling tegak lurus, seperti
yang ditunjukkan pada Gbr. 3a. Keenam pandangan ini dapat digambar jika perlu, seperti yang
ditunjukkan pada Gbr. 3b. Keenam pandangan ini selalu disusun seperti yang ditunjukkan, yang
merupakan susunan the American National Standard. Pandangan atas, depan, dan bawah
disebariskan tegak lurus, sementara pandangan belakang, samping-kiri. Dan samping-kanan
disebariskan mendatar. Menggambar suatu pandangan di luar tempatnya umumnya dianggap
sebagai salah satu kesalahan yang terparah dalam gambar. Perhatikan bahwa tinggi
ditunjukkan di pandangan belakang, samping-kiri, depan, dan bawah; dan kedalaman
ditunjukkan pada empat pandangan yang mengelilingi pandangan depan—yakni pandangan
samping-kiri, atas, samping-kanan, dan bawah. Setiap pandangan menunjukkan dua ukuran
utama. Perhatikan juga bahwa pada keempat pandangan yang mengelilingi pandangan depan,
bagian depan benda mengarah ke pandangan depan.
Pandangan bersebelahan saling berkebalikan, Jika pandangan depan pada Gbr. 3
dibayangkan sebagai bendanya sendiri, pandangan samping kanan diperoleh dengan melihat
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Nanang Ruhyat MT.
MENGGAMBAR TEKNIK 3
ke arah samping kanan dari pandangan depan tersebut, seperti yang ditunjukkan oleh tanda
panah RS. Begitupun juga, jika pandangan samping-kanan dibayangkan sebagai bendanya
sendiri, pandangan depan diperoleh dengan melihat ke sisi kiri dari pandangan samping kanan
tadi, seperti yang ditunjukkan oleh tanda panah F. Hubungan yang sama berlaku di antara
sembarang dua pandangan yang bersebelahan.
Jelaslah, pandangan keenam dapat diperoleh dengan menggeser benda terhadap
pengamat (Gbr. 2) atau dengan menggeser pengamat terhadap bendanya (Gbr. 3). Ilustrasi lain
metode kedua diberikan pada Gbr. 4, yang menunjukkan enam pandangan dari sebuah rumah.
Pengamat dapat berjalan mengelilingi rumah tersebut dan memandang depan, samping, dan
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Nanang Ruhyat MT.
MENGGAMBAR TEKNIK 4
belakang serta dapat membayangkan pandangan atas sebagaimana terlihat dari sebuah
pesawat terbang dan bawah atau "pandangan mata-cacing" sebagaimana terlihat dari arah
bawah.
Perhatikan penggunaan istilah "denah." untuk pandangan atas, dan "elevasi" untuk
semua pandangan yang menunjukkan tinggi bangunan tersebut. Istilah ini biasa digunakan
pada gambar arsitek dan kadang-kadang dengan acuan ke gambar di bidang lain.
ORIENTASI PANDANGAN DEPAN
Enam pandangan mobil ditunjukkan pada Gbr. 5.Pandangan yang dipilih untuk
pandangan dalam hal ini ialah sampingnya, tidak bagian depan mobil tersebut. Umumnya,
pandangan haruslah menunjukkan benda pada kedudukan operasinya, terlebih-lebih benda-
benda yang lazim (seperti rumah yang ditunjukkan dan mobil ). Elemen mesin sering digambar
pada kedudukan yang diambilnya dalam rakitan. Akan tetapi, dalam kebanyakan hal, ini tidak
penting, dan juru gambar dapat mengandaikan benda pada sembarang kedudukan yang
sesuai. Misalnya, batang-hubung mesin mobil biasanya digambar mendatar pada kertas
gambar. Juga, adalah umum untuk menggambar sekrup, baut, poros, tabung, dan bagian-
bagian yang berbentuk panjang lainnya pada kedudukan mendatar.
PANDANGAN YANG DIBUTUHKAN
Sebuah gambar untuk digunakan di produksi haruslah hanya berisi pandangan yang
dibutuhkan untuk uraian bentuk yang jelas lengkap bendanya, Pandangan minimum yang
dibutuhkan ini diacu sebagai pandangan yang dibutuhkan. Dalam memilih pandangan, juru
gambar haruslah memilih pandangan yang paling jelas menunjukkan kontur atau bentuk
penting dan memiliki garis tak tampak yang paling sedikit.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Nanang Ruhyat MT.
MENGGAMBAR TEKNIK 5
Seperti yang ditunjukkan pada Gbr. 6a, tiga bagan (feature) nyata benda yang perlu
ditunjukkan pada gambar: (1) bagian atas yang bulat dan lubang, yang dilihat dari depan; (2)
takikan persegi panjang dan sudut yang membulat, yang dilihat dari atas; dan (3) sudut kanan
dengan sudut yang berfilet (bulat), yang dilihat dari samping.
Cara lain untuk memilih pandangan yang dibutuhkan ialah menghilangkan pandangan
yang tak perlu. Gambar 6b menunjukkan sketsa kecil keenam pandangan. Baik pandangan
depan maupun belakang menunjukkan bentuk sebenarnya lubang dan bagian atas yang bulat,
tetapi pandangan depan lebih disukai karena pandangan ini tidak memiliki garis tak tampak.
Oleh sebab itu, pandangan belakang (yang jarang dibutuhkan) dihapus Baik pandangan atas
maupun bawah menunjukkan takikan persegi panjang dan sudut yang bulat, tetapi pandangan
atas lebih disukai karena pandangan ini memiliki garis tak tampak yang lebih sedikit. Baik
pandangan samping-kanan maupun samping-kiri menunjukkan sudut tegak dengan sudut yang
berfilet. Pada kenyataannya, dalam hal ini pandangan sampingnya identik, kecuali arahnya saja
yang terbalik. Dalam hal seperti itu, adalah hal yang lazim untuk memilih pandangan samping-
kanan.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Nanang Ruhyat MT.
MENGGAMBAR TEKNIK 6
Pandangan yang dibutuhkan, dengan demikian merupakan ketiga pandangan yang
tersisa: pandangan atas, depan, dan samping-kanan. Pandangan ini merupakan ketiga
pandangan biasa yang diacu dalam kaitannya dengan Gbr. 2. Benda yang lebih kompleks
mungkin membutuhkan lebih dari tiga pandangan atau pandangan khusus, seperti pandangan
sebagian.
GAMBAR DUA PANDANGAN
Sering terjadi hanya dua pandangan yang dibutuhkan untuk menguraikan dengan jelas
bentuk suatu benda. Pada Gbr. 7a, pandangan samping-kanan menunjukkan kontur yang tak
penting untuk benda tersebut dan oleh sebab itu dapat dihapus. Pada Gbr. 7b, pandangan atas
dan depan identik, jadi pandangan atas dihilangkan. Pada Gbr 7c, semua informasi diberikan
pada pandangan depan dan atas sehingga pandangan samping tidak perlu.
Sering muncul pertanyaan: Berapakah jumlah pandangan minimum yang mutlak
dibutuhkan ? Misalnya, pada Gbr. 8, pandangan atas dapat saja dihilangkan,yang hanya
menyisakan pandangan depan dan samping kanan. Akan tetapi, jauh lebih sulit " membaca"
dua pandangan atau memvisualkan bendanya, karena bentuk 'Z' karakteristik pandangan atas
dihilangkan. Disamping itu, seseorang hams menganggap bahwa sudut A dan B (pandangan
atas) berbentuk persegi dan tidak berfilet. Dalam contoh inis ketiga pandangan tetap
dibutuhkan.
Jika suatu benda hanya membutuhkan dua pandangan dan pandangan samping-kiri dan
samping-kanan sering sama uraiannya, pandangan samping-kanan lazim dipilih (Gbr. 9). Jika
kontur A dihilangkan, maka keberadaan takikan B akan membuat perlunya memilih pandangan
samping-kiri ketimbang pandangan samping-kanan. Jika hanya dua pandangan yang
diperlukan dan pandangan atas dan bawah sama uraiannya, pandangan atas lazim dipilih (Gbr.
10). Jika hanya dua pandangan yang diperlukan dan pandangan atas dan pandangan samping-
kanan sama uraiannya, pilihan gabungan ialah pandangan yang tempatnya paling sesuai pada
kertas gambarnya (Gbr. 11).
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Nanang Ruhyat MT.
MENGGAMBAR TEKNIK 7
GAMBAR SATU PANDANGAN
Sering, pandangan tunggal yang dilengkapi dengan catatan atau lambang berhuruf
sudah cukup untuk menguraikan secarajelas bentuk suatu benda yang relatif sederhana. Pada
Gbr. 12a, satu pandangan pelat selip (shim) ditambah catatan yang memperlihatkan tebalnya
0,25 mm sudah cukup.
PadaGbr. 12b, ujung kiri ialah 65 mm persegi, bagian berikutnya berdiameter 49,22 mm,
yang berikutnya berdiameter 31,75 mm, dan bagian yang berulir berdiameter 20 mm. seperti
yang diperlihatkan oleh catatannya. Hampir seluruh poros, baut, sekrup, dan bagian-bagian
mesin yang serupa harus disajikan oleh pandangan tunggal secara ini.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Nanang Ruhyat MT.
MENGGAMBAR TEKNIK 8
GARIS-GARIS TAK TAMPAK
Praktek yang benar dan yang salah dalam menggambar garis-garis tak tampak
diilustrasikan pada Gbr. 13. Umumnya, garis tak tampak harus bersambung dengan garis
tampak kecuali jika penyambungan itu membuat garis tampak diperpanjang terlalu jauh, seperti
yang ditunjukkan pada Gbr. 13a. Dengan kata lain, biarkan ada celah manakala garis tak
tampak merupakan lanjutan dari garis tampak. Garis-garis tak tampak harus berpotongan untuk
membentuk sudut L dan T (Gbr. 13b). Garis tak tampak harus "melompat" garis tampak apabila
memungkinkan (Gbr. 13c). Garis-garis tak tampak yang sejajar harus digambar sedemikian
rupa sehingga goresannya berselang-seling, seperti susunan batu bata (Gbr. 13d). Apabila dua
atau tiga garis tak tampak bertemu pada satu titik, goresannya harus bertemu, seperti yang
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Nanang Ruhyat MT.
MENGGAMBAR TEKNIK 9
ditunjukkan untuk bagian bawah lubang gurdi pada Gbr. 13e dan untuk bagian atas kerucut-
benam (countershunk) padaGbr. 13f. Contoh pada Gbr. 13g serupa dengan contoh pada Gbr.
13a; garis-garis tak tampak tidak bertemu dengan garis tampak apabila hal ini membuat garis
tampak terlalu memanjang. Metode penggambaran yang benar dan yang salah untuk busur tak
tampak ditunjukkan pada Gbr. 13h.
Garis-garis tak tampak yang digambar secara salah dapat dengan mudah merusak
gambar. Goresan haruslah kira-kira 5 mm panjangnya dan berjarak 1 mm, yang ditaksir dengan
menggunakan mata. Perjelas awal dan ujung goresan dengan menekankan pensil, tanpa
memandang apakah gambar dibuat tangan atau secara mekanis.
Sejauh yang memungkinkan, pandangan haruslah dipilih yang menunjukkan bagan
seperti garis-garis tampak. Garis-garis tak tampak harus digunakan apabila diperlukan untuk
membuat gambarnya jelas. Garis-garis tak tampak yang tidak dibutuhkan untuk kejelasan
haruslah dihapus agar tidak menyesakkan gambar dan juga untuk menghemat waktu. Akan
tetapi, para pemula harus berhati-hati atas pembuangan garis tak tampak hingga pengalaman
menunjukkan kapan garis-garis tak tampak tersebut dapat dihilangkan secara aman.
GARIS SUMBU
Garis sumbu (lambang:( L.) digunakan untuk menandai sumbu-sumbu atau fitur benda
simetrik, lingkaran baut, dan lintasan gerak. Contoh penggunaannya ditunjukkan pada Gbr. 14.
Seperti ditunjukkan pada Gbr. 14a, garis sumbu tunggal dilukis pada pandangan memanjang
dan garis sumbu melintang dalam pandangan lingkaran. Goresan harus memanjang secara
seragam kita-kira 8 mm di luar bagan untuk siapa garis sumbu ini dilukis.
Panjang goresan dari garis sumbu beragam dari 20 hingga 40 mm atau lebih,
tergantung pada ukuran gambarnya. Goresan pendek haruslah kira-kira 5 mm panjangnya,
dengan jarak kira-kira 2 mm. Garis sumbu harus selalu diawali dan diakhiri dengan coretan
panjang. Garis sumbu yang pendek, khususnya untuk lubang yang kecil, dapat dibuat garis
menerus (Gbr. 14e). Selalulah membiarkan adanya jarak apabila garis sumbu berupa lanjutan
garis tampak atau tak tampak. Garis sumbu harus cukup tipis untuk dapat dibedakan dengan
garis tampak atau tak tampak, tetapi cukup tebal untuk dapat direproduksi dengan baik.
Garis sumbu berguna terutama dalam pemberian ukuran dan harus dihilangkan dari sudut yang
dibulatkan atau yang berfilet yang tak penting dan bentuk-bentuk lain yang bersifat
penempatan.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Nanang Ruhyat MT.
MENGGAMBAR TEKNIK 10
MENSKETSA DUA PANDANGAN
Sketsa balok dukung Gbr. 15 membutuhkan hanya dua pandangan. Langkah-langkah
dalam mensketsanya ialah sebagai berikut:
1. Buat kerangka secarahaluspersegipanjang luarnya untuk dua pandangan (Gbr. 15.1).
Sketsa garis mendatar 1 dan 2 untuk menentukan tinggi bendanya, sambil membuat jarak A
hampir sama. Sketsa garis tegak 3, 4, 5, dan 6 untuk menentukan lebar dan kedalaman dalam
perimbangan yang benar dengan tinggi yang telah dibuat, sambil membuat jarak B hampir
sama dan jarak C sama dengan atau sedikit kurang dari jarak B.
2. Buat kerangka rincian yang lebih kecil, dengan menggunakan diagonal untuk menentukan
tempat pusatnya (Gbr. 15.II). Sketsa secara halus lingkaran dan busurnya.
3. Pudarkan seluruh garis bantu dengan penghapus lunak, dan pertebal seluruh garis akhir
(Gbr. 15.111).
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Nanang Ruhyat MT.
MENGGAMBAR TEKNIK 11
MENSKETSA TIGA PANDANGAN
Sketsa braket tuas yang membutuhkan tiga pandangan ditunjukkan pada Gbr. 16a.
Langkah-langkah dalam mensketsa tiga pandangan ialah sebagai berikut:
1. Buat kerangka persegi panjang luar untuk ketiga pandangan (Gbr. 16.1). Sketsa garis-
garis mendatar 1,2.3, dan 4 untuk menentukan tinggi pandangan depan dan kedalaman
pandangan atas, dengan membuat jarak yang hampir sama dan jarak C yang sama atau sedikit
kurang dari satu jarak A.
Sketsa garis-garis tegak 5, 6,7, dan 8 untuk menetapkan lebar pandangan atas dan
depan dan kedalaman pandangan samping. Pastikan bahwa kedalaman ini dalam perimbangan
yang benar terhadap tingginya, sambil membuat jarak B hampir sama dan jarak C sama atau
sedikit kurang dari satu jarak B. Perhatikan bahwa jarak C dan D tidak perlu sama, tetapi bebas
satu sama lain. Serupa halnya, jarak A dan B tidak perlu sama.
Untuk memindahkan kedalaman ukuran dari pandangan atas ke pandangan samping,
gunakan tepi karton atau secarik kertas, seperti yang ditunjukkan, atau pindahkan jarak ini
dengan menggunakan pensil sebagai alat pengukur (lihat Gbr. 20b dan 20c). Perhatikan bahwa
kedalaman pada pandangan atas dan pandangan samping selalu harus sama.
2. Buat kerangka seluruh rinciannya secara halus (Gbr. 16.IT).
3. Sketsa seluruh busur dan lingkaran secara halus (Gbr. 16.III).
4. Perhalus seluruh garis bantu dengan penghapus lunak (Gbr. 16.1V).
5. Pertebal seluruh garis akhir sehingga pandangannya akan tampak jelas (Gbr. 16.V).
PENYEBARISAN PANDANGAN
Kesalahan dalam menyusun pandangan sudah begitu lazim dilakukan oleh mahasiswa
sehingga perlu untuk mengulangi ini: Pandangan harus digambar sesuai dengan susunan
Standar Nasional Amerika (the American National Standards).
Gambar 17a menunjukkan penuntun tak sesumbu yang membutuhkan tiga pandangan.
Ketiga pandangan ini, yang disusun secara benar, ditunjukkan pada Gbr. 17b. Pandangan atas
harus tepat di atas pandangan depan, dan pandangan samping-kanan harus langsung di kanan
pandangan depan—tidak tak sebaris, seperti pada Gbr. 17c. Juga, jangan sekali-kali
menggambar pandangan pada kedudukan terbalik, dengan pandangan bawah di atas
pandangan depan atau pandangan samping kanan di kiri pandangan depan (Gbr. 17c),
walaupun pandangannya sebaris dengan pandangan depan.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Nanang Ruhyat MT.
MENGGAMBAR TEKNIK 12
ARTI GARIS
Garis tampak atau tak tampak memiliki tiga arti yang mungkin (Gbr. 18): (1) perpotongan
dua permukaan, (2) pandangan tepi permukaan, (3) pandangan kontur permukaan lengkung.
Karena tidak ada bayangan pada gambar kerja, maka kita perlu mencermati seluruh pandangan
untuk menentukan arti garis-garis tersebut.
Misalnya, garis AB pada bagian atas pandangan depan dapat saja dianggap sebagai
pandangan tepi permukaan rata jika kita melihat hanya pada pandangan depan dan atas dan
tidak mengamati permukaan lengkung pada bagian atas benda tersebut, seperti yang
ditunjukkan pada pandangan samping-kanannya.
Serupa halnya, garis tegak CD di depan pandangan depan dapat saja dianggap sebagai
pandangan tepi permukaan datar jika kita melihat hanya pada pandangan depan dan samping.
Akan tetapi, pandangan samping menunjukkan bahwa garis tersebut menyajikan perpotongan
permukaan condong.
PRIORITAS GARIS
Garis tampak, garis tak tampak, dan garis sumbu sering berhimpit pada gambar dan juru
gambar harus mengetahui garis yang mana yang tampil di depan. Garis tampak selalu di atas
(menutupi) garis sumbu atau garis tak tampak, seperti yang ditunjukkan pada Gbr. 19. Garis tak
tampak selalu di atas garis sumbu, seperti yang ditunjukkan pada C. Perhatikan bahwa di A dan
C ujung-ujung garis sumbu ditunjukkan, tetapi dipisahkan dari pandangan oleh celah sempit.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Nanang Ruhyat MT.
MENGGAMBAR TEKNIK 13
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Nanang Ruhyat MT.
MENGGAMBAR TEKNIK 14
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Nanang Ruhyat MT.
MENGGAMBAR TEKNIK 15
GRAFIK KOMPUTER
Sketsa pendahuluan biasanya dilakukan pada kertas dengan pensil atau pulpen.
Gambar CAD yang lebih rinci biasanya mengikuti sketsa pendahuluan tersebut. Gambar CAD
yang telah selesai harus menggunakan kaidah yang sama untuk menyusun pandangan, yang
secara jelas menggambarkan benda gambamya, dengan menggunakan pola garis-garis yang
sesuai dan tebal garis, dan mengikuti semua standar yang dibutuhkan untuk gambar yang
dibuat dengan tangan (Gbr. 20).
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Nanang Ruhyat MT.
MENGGAMBAR TEKNIK 16
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Nanang Ruhyat MT.
MENGGAMBAR TEKNIK 17