pert 1.doc

34
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang System saraf mengintegrasikan dan memantau aksi yang tak terbilang banyaknya yang terjadi secara serentak di seluruh tubuh manusia. Karena itu, setiap tugas, tidak peduli berapapun kecilnya yang dikerjakan oleh seseorang merupakan hasil langsung dari komponen system saraf. Aksi-aksi ini dapat berada dalam kendali sadar, seperti menekan tombol computer, atau dapat terjadi secara tidak sadar, seperti mencerna makan, melepas enzim dari pancreas atau aksi tidak sadar lainnya. Sulit untuk memahami seluruh system saraf yang rumit karena bidang ilmu saraf berkembang dengan cepat selama dua puluh tahun terakhir. Selain itu, jawaban- jawaban atas pertanyaan baru ditemukan hamper setiap hari. Walaupun demikian, pengetahuan menyeluruh tentang komponen tunggal dari system saraf dan fungsi- fungsinya akan menentukan pada pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana tubuh manusia bekerja dan memudahkan kita untuk memiliki pengetahuan dikemudia hari. System saraf adalah salah satu organ yang berfungsi untuk menyelenggarakan kerja sama yang rapih dalam organisasi dan 1

Upload: desi-candil

Post on 29-Jan-2016

91 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pert 1.doc

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

System saraf mengintegrasikan dan memantau aksi yang tak terbilang

banyaknya yang terjadi secara serentak di seluruh tubuh manusia. Karena itu, setiap

tugas, tidak peduli berapapun kecilnya yang dikerjakan oleh seseorang merupakan

hasil langsung dari komponen system saraf. Aksi-aksi ini dapat berada dalam kendali

sadar, seperti menekan tombol computer, atau dapat terjadi secara tidak sadar,

seperti mencerna makan, melepas enzim dari pancreas atau aksi tidak sadar

lainnya.

Sulit untuk memahami seluruh system saraf yang rumit karena bidang ilmu

saraf berkembang dengan cepat selama dua puluh tahun terakhir. Selain itu,

jawaban- jawaban atas pertanyaan baru ditemukan hamper setiap hari. Walaupun

demikian, pengetahuan menyeluruh tentang komponen tunggal dari system saraf

dan fungsi- fungsinya akan menentukan pada pemahaman yang lebih baik tentang

bagaimana tubuh manusia bekerja dan memudahkan kita untuk memiliki

pengetahuan dikemudia hari.

System saraf adalah salah satu organ yang berfungsi untuk

menyelenggarakan kerja sama yang rapih dalam organisasi dan koordinasi kegiatan

tubuh. Dengan pertolongan saraf kita dapat mengisap suatu rangsangan dari luar

pengendalian pekerja otot.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana pembentukan system persarafan pada embrio?

2. Bagaimana anatomi dan fisiologi sel-sel saraf?

3. Bagaimana anatomi dan fisiologi system saraf pusat?

4. Bagaimana anatomi dan fisiologi system saraf perifer?

1

Page 2: Pert 1.doc

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pembentukan system persarafan pada embrio.

2. Untuk mengetahui anatomi dan fisiologi sel-sel saraf

3. Untuk mengetahui anatomi dan fisiologi system saraf pusat

4. Untuk mengetahui anatomi dan fisiologi system saraf perifer

2

Page 3: Pert 1.doc

BAB II

PEMBAHASAN

A. EMBRIOLOGI PEMBENTUKAN SISTEM PERSARAFAN

Sistem syaraf berasal dari penebalan ectoderm embrional pada hari ke‐

18 yang akan berkembang menjadi neural plate. Selanjutnya, neural plate

akan membentuk plica neuralis dan crista neuralis. Plica neuralis akan

mengalami neurulasi pada somit ke 4‐6 sehingga akan mengalami fusi kearah

cranial dan caudal, dan membentuk tuba neuralis yang tersusun atas dinding

tuba neuralis dan canalis neuralis (bagian lumen).

Pada awalnya, bagian paling cranial dan caudal dari tuba neuralis

belum mengalami penutupan, sehingga dikenal sebagal neuroporus cranial

dan neuroporus caudal, dimana selanjutnya neuroporus cranial akan

mengalami penutupan pada hari 25 & neuroporus caudal akan mengalami

penutupan pada hari 27. Selain itu lumen tuba neuralis juga akan membentuk

hubungan dengan cavitas amnion.

• Dinding tuba neuralis akan menjadi CNS, dimana dilapisi oleh epitel

pseudostratificatum columnare (sebagai penyusun ventricular zone / sel

ependymal)

Fusi kearah cranial dari sommit 4 (2/3 superior) akan menjadi otak

Fusi kearah caudal dari sommit 4 (1/3 inferior) akan menjadi medulla spinalis

• Lumen tuba neuralis / canalis neuralis

Lumen akibat fusi pada bagian otak, akan menjadi sistem ventricular otak

Lumen akibat fusi pada bagian medulla spinalis, akan menjadi canalis

centralis medulla spinalis.

• Crista neuralis akan menjadi PNS

3

Page 4: Pert 1.doc

Nervus craniales (V, VII, VIII, IX, X)

Nervus spinalis

Serabut motoris (akan terbentuk pada akhir minggu ke‐4)

Ganglion spinale (merupakan Krista neuralis yang mengalami

migrasi menuju dorsolateral)

Nervus otonomik

Simpatis, pada minggu ke‐5 sel Krista neuralis mengalami

migrasi dari bagian thorax menuju sisi lateral Medulla Spinalis.

Sel kromafin

Melanoblast

Medulla suprarenal

• Pembentukan vaskularisasi CNS terjadi bersamaan dengan penutupan

neuroporus

B. ANATOMI FISIOLOGI SEL-SEL PADA SISTEM SARAF

SEL NEURON

Neuron adalah unit fungsional system saraf yang terdiri dari badan sel dan

perpanjangan sitoplasma.

Badan sel atau perikarion

Meruoakan suatu neuron mengendalikan metabolisme keseluruhan

neuron. Bagian ini tersusun dari komponen berikut:

Satu nukleus tunggal, nukleus yang menonjol, organel lain

seperti kompleks golgi dan mitokondria, tetapi nukleus ini tidak

memiliki sentriol dan tidak dapat bereplikasi.

Badan nissl, terdiri dari reticulum endoplasma dan ribosom-

ribosom bebas serta berperan dalam sintesis protein.

Neurofibril , yaitu neurofilamen dan neurotubulus yang dapat

dilihat melalui mikroskop cahaya jika diberi pewarna dengan

perak.

4

Page 5: Pert 1.doc

Dendrit

Merupakan perpanjangan sitoplasma yang biasanya berganda dan

pendek. Serta berfungsi untuk menghantarkan impuls ke sel tubuh.

Permukaan dendrit penuh dengan spina dendrit yang

dikhususkan untuk berhubungan dengan neuron lain.

Neurofibril dan badan nissl memanjang kea rah dendrit

Akson

Merupakan suatu prosesus tunggal, yang lebih tipis dan lebuh panjang

dari dendrit. Bagian ini mengahantarkan impuls menjauhi badan sel ke

neuron lain, ke sel lain (sel otot dan kelenjar), atau ke badan sel neuron

yang menjadi sel akson.

Origo Akson, akson berasal dari badan sel pada hillock akson,

yaitu regia yang tidak mengandung badan Nissl.

Ukuran Akson, panjang akson mungkin berukuran kurang dari

1mm samapai 1m lebih (1 mm= 0,04inci; 1 m= 3,28 kaki).

Dibagian ujungnya sebuah akson dapat bercabang banyak.

Percabangan akhir memiliki suatu pembesaran yang di

sebut kenop simpatik, terminal presinaptik(terminal

bouton).

Sisi percabangan (kolateral), yang berujung pada akhir

yang sama dengan pembesaran dapat juaga terjadi di sisi

distal.

Pelapisan Akson

Semua akson dalam system saraf perifer di bungkus oleh

lapisa schwan, di sebut juga neurilema, yang di

hasilkan sel-sel Schawnn.

Aksodalam SSP tidak memiliki lapisan neurilema

Terminasi akhir dari akhir semua serabut saraf tidak

semua memiliki neurilema dan myelin.

5

Page 6: Pert 1.doc

Regenerasi, neuron yang rusak memiliki neurilema.

Neuron dalam SSP tidak memilik neurilema dan tidak

bergenerasi.

KLASIFIKASI NEURON

Fungsi

Neuron diklasifikasi secara fungsional berdasarkan arah transmisi

impulsnya.

Neuron Sensorik (aferen), menghantarkan impuls listrik

dari reseptor pada kulit, organ indera, atau suatu organ

internal ke SSP.

Neuron Motorik, menyampaikan impuls dari SSP ke

efektor.

Interneuron (neuron yang berhubungan), di temukan

seluruhnya dalam SSP. Neuron ini menghubungkan neuron

sensorik dan motorik atau menyampaikan informasi ke

interneuron lain.

Struktur

Neuron diklasifikasi secara structural berdasarkan jumlah

prosesusnya.

Neuron Multipolar, memiliki satu akson dan dua dendrit

atau lebih. Medulla spinalis, masuk dalam golongan ini.

Neuron Bipolar, memiliki satu akson dan satu dendrit.

Neuron ini di temukan pada organ indera, seperti mata,

telinga, hidung.

Neuron Unipular ( pseudounipolar), kelihatannya memiliki

sebuah prosesus tunggal, tetapi neuron ini sebenarnya

bipolar.

6

Page 7: Pert 1.doc

SEL NEUROGLIAL

Biasanya disebut sel glia, sel neuroglial adal sel penunjang tambahan pada SSP

yang berfungsi sebagai jaringan ikat. Tidak seperti neuron, sel glial dapat menjalani

mitosis selama rentang kehidupannya dan bertanggung jawab atas terjadinya tumor

system saraf.

Astrosit

Sel ini berbentuk bintang yang memiliki sejumlah prosesus panjang.

Sebagian besar melekat pada dinding kapilar darah melalui pedikel

atau kaki vaskuler.

Oligodendroglia (oligodendrosit)

Sel ini menyerupai astrosit, tetapi badan selnya kecil dan jumlah

prosesusnya lebih sedikit dan lebih pendek.

Microglia

Di temukan dekat neuron dan pembuluh darah, dan di percaya memiliki

peran fagostik. Sel glia berukuran kecil dan prosesusnya lebih sedikit

dari jenis sel glia lain.

Sel ependimal

Membentuk membrane epithelial yang melapisi rongga selebral (otak)

dan rongga medulla spinalis.

KELOMPOK NEURON

Nukleus :kumpulan badan neuron yang terletak di dalam SSP

7

Page 8: Pert 1.doc

Ganglion : kumpulan badan sel neuron yang terletak di bagian

luar SSP dalam saraf perifer

Saraf : kumpulan prosesus sel saraf (serabut) yang terletak di

luar SSP. Serabut ini di satukan dan di tunjang oleh jaringan

ikat, yang membawa pembuluh darah dan pembuluh limfatik.

o Endoneurium: melapisi serabut saraf individual.

o Perineurium : melapisi sekelompok serabut yang

menyatu dalam berkas fesikel.

o Epineurium : lapisan terluar, melapisi beberapa

kelompok fasikel yang membentuk saraf atau batang

saraf.

Saraf gabungan : sebagian besar saraf perifer adalah saraf

gabungan, saraf ini mengandung serabut aferen dan eferen

yang ternielinisasi.

Traktus : kumpulan serabut saraf dalam otak atau medulla

spinalis yang memiliki origo dan tujuan yang sama.

Komisura : pita serabut saraf yang menghubungkan sisi-sisi

yang berlawanan pada otak atau medulla spinalis

C. ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM SARAF PUSAT

8

Page 9: Pert 1.doc

Sistem saraf pusat (SSP) meliputi otak (bahasa Latin: 'ensephalon') dan

sumsum tulang belakang (bahasa Latin: 'medulla spinalis'). Keduanya merupakan

organ yang sangat lunak, dengan fungsi yang sangat penting maka perlu

perlindungan. Selain tengkorak dan ruas-ruas tulang belakang, otak juga dilindungi 3

lapisan selaput meninges. Bila membran ini terkena infeksi maka akan terjadi radang

yang disebut meningitis.

Ketiga lapisan membran meninges dari luar ke dalam adalah sebagai berikut:

1. Durameter ; terdiri dari dua lapisan, yang terluar bersatu dengan tengkorak

sebagai endostium, dan lapisan lain sebagai duramater yang mudah

dilepaskan dari tulang kepala. Di antara tulang kepala dengan duramater

terdapat rongga epidural.

2. Arachnoidea mater ; disebut demikian karena bentuknya seperti sarang

labah-labah. Di dalamnya terdapat cairan yang disebut liquor cerebrospinalis;

semacam cairan limfa yang mengisi sela sela membran araknoid. Fungsi

selaput arachnoidea adalah sebagai bantalan untuk melindungi otak dari

bahaya kerusakan mekanik.

9

Page 10: Pert 1.doc

3. Piameter . Lapisan terdalam yang mempunyai bentuk disesuaikan dengan

lipatan-lipatan permukaan otak.

Otak dan sumsum tulang belakang mempunyai 3 materi esensial yaitu:

1. badan sel yang membentuk bagian materi kelabu (substansi grissea)

2. serabut saraf yang membentuk bagian materi putih (substansi alba)

3. sel-sel neuroglia, yaitu jaringan ikat yang terletak di antara sel-sel saraf di

dalam sistem saraf pusat

Walaupun otak dan sumsum tulang belakang mempunyai materi sama tetapi

susunannya berbeda. Pada otak, materi kelabu terletak di bagian luar atau kulitnya

(korteks) dan bagian putih terletak di tengah. Pada sumsum tulang belakang bagian

tengah berupa materi kelabu berbentuk kupu-kupu, sedangkan bagian korteks

berupa materi putih.

OTAK

Otak mempunyai lima bagian utama, yaitu: otak besar (serebrum), otak tengah

(mesensefalon), otak kecil (serebelum), sumsum sambung (medulla oblongata), dan

jembatan varol.

Serebrum (Otak besar)

10

Page 11: Pert 1.doc

Mempunyai dua belahan yaitu hemisfer kiri dan hemisfer kanan yang dihubungkan

oleh masa substansi alba (subtantia alba) yang disebut korpus kalosum (corpus

callosum). Tiap- tiap hemisfer meluas dari os frontal sampai ke os oksipital. Dia atas

fossa kranii anterior, media, dan posterior hemisfer dipisahkan oleh celah yang besar

di sebut fisura longitudinalis serebri.

Serebrum (telencepalon) terdiri atas korteks serebri, basal ganglia ( corpora striate)

dan system limbik (rhinencephalon)

1. Korteks serebri

Lapisa permukaan hemisfer disusun oleh substansi grisea. Korteks serebri yang

berlipat-lipat disebut girus, sedangkan celah di antara dua lekuk disebut sulkus

(fisura)

Pada tahun 1909, Brodmann seorang neuropsikiater bangsa jerman. Peta Brodman

merupakan petunjuk umum yang sangat berguna bagi pembahasan korteks.

Lapisan korteks terdiri atas bagian-bagian berikut :

a. Lamina molekularis

b. Lamina granularis eksterna

11

Page 12: Pert 1.doc

c. Lamina piramidalis

d. Lamina granularis interna

e. Lamina ganglionaris

f. Lamina multiformis

Bagian- bagian dari korteks menurut Brodmann

1. Lobus Frontalis

Lobus frontalis adalah area dari korteks serebrum yang terletak di depan

sulkus sentralis (suatu fisura atau alur) dan didasar sulkus lateralis. Bagian-

bagian ini mengandung daerah-daerah motorik dan pramotorik.

Daerah Broca terletak di lonus frontalis dan mengendalikan ekspresi bicara.

Lobus frontalis bertanggung jawab untuk perilaku bertujuan menentukan

keputusan moral, dan pemikiran yang kompleks.

2. Lobus Parietalis

Lobus parietalis adalah daerah korteks yang terletak dibelakang sulkus sentralis,

didasar fisura lateralis, dan meluas kebelakang menuju fisura parieto-oksipitalis.

Lobus ini merupakan daerah sensorik primer otak untuk sensasi peraba dan

pendengaran. Sel-sel lobus parietalis bekerja sebagai area asosiasi sekunder untuk

menginterpretasikan rangsangan-rangsangan yang datang. Lobus parietalis

menyampaikan informasi sensorik ke banyak daerah yang lain di otak, termasuk

daerah asosiasi motorik dan visual di sebelahnya.

3. Lobus Oksipitalis

Lobus oksipitalis adalah lobus posterior korteks serebrum. Lobus ini terletak

disebelah posterior dari lobus parietalis dan di dasar fisura parieto-oksipitalis, yang

memisahkannya dari serebellum. Lobus ini adalah pusat asosiasivisual utama. Lobus

ini menerima informasi yang berasal dari retina mata.

12

Page 13: Pert 1.doc

3. Lobus Temporalis

Lobus temporalis mencakup bagian korteks serebrum yang berjalan ke bawah dari

fisura lateralis dan ke sebelah posterior dari fisura parieto-oksipitalis. Lobus

temporalis adalah area asosiasi primer untuk informasi auditorik dan mencakup area

Wernicke tempat interpretasi bahasa. Lobus ini juga terlibat dalam interpretasi bau

dan penyimpanan ingatan

Cerebellum (Otak Kecil)

 

Otak Kecil atau Cerebellum terletak di bagian belakang kepala, dekat dengan ujung

leher bagian atas. Serebellum terdiri atas bagian tengah, vermis, dan dua hemisfer

lateral. Serebellum dihubungkan dengan batang otak oleh tiga berkas serabut yang

dinamakan pendikuli. Semua aktivitas serebellum berada dibawah kesadaran.

Fungsi utama serebellum yaitu :

a. Mengatur otot-otot postural tubuh. Serebellum mengoordinasikan

penyesuaian secara tepat dan otomatis dengan memelihara keseimbangan

tubuh.

b. Melakukan program akan gerakan-gerakan pada keadaan sadar dan bawah

sadar

13

Page 14: Pert 1.doc

Serebellum sebagai pusat refleks yang mengoordinasidan memperhalus gerakan

otot serta mengubah tonus dan kekuatan kontraksi untuk mempertahankan

keseimbangan dan sikap tubuh.

Jika terjadi cedera pada otak kecil, dapat mengakibatkan gangguan pada sikap dan

koordinasi gerak otot. Gerakan menjadi tidak terkoordinasi, misalnya orang tersebut

tidak mampu memasukkan makanan ke dalam mulutnya atau tidak mampu

mengancingkan baju.

 

Brainstem (Batang Otak)

 

Batang otak (brainstem) berada di dalam tulang tengkorak atau rongga kepala

bagian dasar dan memanjang sampai ke tulang punggung atau sumsum tulang

belakang. Bagian otak ini mengatur fungsi dasar manusia termasuk pernapasan,

denyut jantung, mengatur suhu tubuh, mengatur proses pencernaan, dan merupakan

sumber insting dasar manusia yaitu fight or flight (lawan atau lari) saat datangnya

bahaya.

 

Batang otak dijumpai juga pada hewan seperti kadal dan buaya. Oleh karena itu,

batang otak sering juga disebut dengan otak reptil. Otak reptil mengatur “perasaan

teritorial” sebagai insting primitif. Contohnya anda akan merasa tidak nyaman atau

terancam ketika orang yang tidak Anda kenal terlalu dekat dengan anda.

 

Batang Otak terdiri dari tiga bagian, yaitu:

Mesencephalon atau Otak Tengah (disebut juga Mid Brain) adalah bagian

teratas dari batang otak yang menghubungkan Otak Besar dan Otak Kecil.

Otak tengah berfungsi dalam hal mengontrol respon penglihatan, gerakan

mata, pembesaran pupil mata, mengatur gerakan tubuh dan pendengaran.

Medulla oblongata adalah titik awal saraf tulang belakang dari sebelah kiri

badan menuju bagian kanan badan, begitu juga sebaliknya. Medulla

mengontrol funsi otomatis otak, seperti detak jantung, sirkulasi darah,

pernafasan, dan pencernaan.

14

Page 15: Pert 1.doc

Sumsum sambung berfungsi menghantar impuls yang datang dari medula

spinalis menuju ke otak. Sumsum sambung juga memengaruhi jembatan,

refleks fisiologi seperti detak jantung, tekanan darah, volume dan kecepatan

respirasi, gerak alat pencernaan, dan sekresi kelenjar pencernaan.

Selain itu, sumsum sambung juga mengatur gerak refleks yang lain seperti

bersin, batuk, dan berkedip.

Jembatan varol (pons varoli)

Jembatan varol berisi serabut saraf yang menghubungkan otak kecil bagian

kiri dan kanan, juga menghubungkan otak besar dan sumsum tulang

belakang.

Pons merupakan stasiun pemancar yang mengirimkan data ke pusat otak

bersama dengan formasi reticular. Pons yang menentukan apakah kita terjaga

atau tertidur.

SISTEM LIMBIK

Sistem limbik terletak dibagian tengah otak,membungkus batng otak ibarat

kerahbaju. Limbik berasal dari bahasa latin yang berarti kerah. Bagian otak ini

sama dimiliki juga oleh hewan mamalia sehingga sering disebut dengan otak

mamalia.Komponen limbik antara lain hipotalamus, thalamus, amigdala,

hipocakapus dan kortes limbik. Sistem limbik berfungsi menghasilkan perasaan,

mengatur produksi hormon,memelihara homeostasis, rasa haus, rasa lapar,

dorongan seks, pusat rasa senang, metabolisme dan juga memori jangka

panjang.

Bagian terpenting dari limbik sistem adalah hipotalamus yang slah satunya

berfungsi adalah bagian pemutus mana yang perlu mendapat perhatian dan

mana yang tidak. Sistem limbik menyimpan banyak informasi yang tak tersentuh

oleh indra.

ANATOMI DAN FISIOLOGI HIPOTALAMUS

15

Page 16: Pert 1.doc

Hipotalamus adalah bagian otak yang berisi sejumlah nukleus kecil dengan

berbagai fungsi. Salah satu fungsi yang paling penting dari hipotalamus adalah

untuk menghubungkan sistem saraf dengan sistem endokrin melalui kelenjar

pituitary (hipofisis).

Hipotalamus terletak di bawah thalamus, tepat di atas batang otak. Dalam

terminologi neuroanatomy, membentuk bagian ventral diencephalon tersebut.

Semua otak vertebrata yang mengandung hipotalamus. Pada manusia, itu adalah

kira-kira ukuran badam.

Hipotalamus bertanggung jawab untuk proses metabolisme tertentu dan kegiatan

lain dari Sistem Saraf otonom. Ini mensintesis dan mengeluarkan

neurohormonnya, sering disebut hipotalamus-melepaskan hormon, dan ini pada

gilirannya merangsang atau menghambat sekresi hormon hipofisis.

16

Page 17: Pert 1.doc

SUMSUM TULANG BELAKANG (MEDULA SPINALIS)

Pada penampang melintang sumsum tulang belakang tampak bagian luar berwarna

putih, sedangkan bagian dalam berbentuk kupu-kupu dan berwarna kelabu. Pada

penampang melintang sumsum tulang belakang ada bagian seperti sayap yang

terbagi atas sayap atas disebut tanduk dorsal dan sayap bawah disebut tanduk

ventral. Impuls sensori dari reseptor dihantar masuk ke sumsum tulang belakang

melalui tanduk dorsal dan impuls motor keluar dari sumsum tulang belakang melalui

tanduk ventral menuju efektor. Pada tanduk dorsal terdapat badan sel saraf

penghubung (asosiasi konektor) yang akan menerima impuls dari sel saraf sensori

dan akan menghantarkannya ke saraf motor

D. ANATOMI dan FISIOLOGI SISTEM SARAF PERIFER

Sistem saraf tepi terdiri dari sistem saraf sadar dan sistem saraf tak sadar

(sistem saraf otonom). Sistem saraf sadar mengontrol aktivitas yang kerjanya diatur

oleh otak, sedangkan saraf otonom mengontrol aktivitas yang tidak dapat diatur otak

antara lain denyut jantung, gerak saluran pencernaan, dan sekresi keringat.

17

Page 18: Pert 1.doc

Gbr. Saraf tepi dan aktivitas-aktivitas yang dikendalikannya

SARAF KRANIAL

Saraf-saraf kranial merupakan saraf yang datang dari batang otak. Jumlah saraf ini

ada dua belas, sepuluh di antaranya (saraf III-X) berasal langsung dari batang otak.

Saraf-saraf ini terdiri dari N. olfaktori (I), N. optikus (II), N. okulomotoris (III), N.

troklearis (IV), N. trigeminus (V), N. abducens (VI), N. facialis (VII), N.

vestibulokoklearis (VIII), N. glosofaringeus (IX), N. vagus (X), N. asesorius (XI), dan

N. hipoglosus (XII). Digolongkan secara arah penghantaran impulsnya, saraf I, II,

dan VIII merupakan berkas saraf sensoris, saraf III, IV, VI, XII merupakan saraf

motoris, sedangkan saraf V, VII, IX, X, dan XI merupakan saraf sensoris-motoris.

No Saraf Sensoris/motoris Nuklei Fungsi

I Olfaktori Sensoris Nuklei olfaktori

anterior

Mentransmisikan

informasi penciuman

II Optikus Sensoris Nuklei geniculate

lateral

Mentransmisikan

informasi pendengaran

III Okulomotoris Motoris Nuklei

okulomotor,

nuklei Edinge-

Westphal

Mengatur pergerakan bola

mata

IV Troklearis Motoris Nuklei troklear Depresi dan rotasi lateral

bola mata

V Trigeminus Sensoris-motoris Nuklei trigeminal Menerima sensasi bagian

wajah

VI Abducens Motoris Nuklei abducens Mempersarafi rektus

larteral yang menjauhi

mata

VII Facialis Sensoris-motoris Nuklei facialis Menerima sensasi 2/3

18

Page 19: Pert 1.doc

bagian lidah dan

mempersarafi kelenjar

saliva

VIII Akustikus Sensoris Nuklei vestibular,

nuklei koklear

Sensitif terhadap bunyi,

rotasi dan gravitasi

IX Glosofaringeus Sensoris-motoris Nuklei ambiguus,

nuklei saliva

inferior, nuklei

solitari

Menerima sensasi 1/3

bagian lidah,

mempersarafi kelenjar

parotis

X Vagus Sensoris-motoris Nuklei ambiguus,

nuklei motor

vagal dorsal,

nuklei solitari

Mempersarafi laringeal

dan faringeal,

mempersarafi secara

parasimpatis visera toraks

dan abdominal

XI Asesorius Sensoris-motoris Nuklei ambiguus,

nuklei asesoris

spinal

Mengontrol pergerakan

leher

XII Hipoglosus Motoris Nuklei

hipoglossal

Mempersarafi lidah,

penting untuk mengunyah

dan artikulasi

Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf

Spinal

Saraf Spinal

Tiga puluh satu pasang saraf spinal

keluar dari medula spinalis dan kemudian

dari kolumna vertabalis melalui celah sempit

antara ruas-ruas tulang vertebra. Celah

tersebut dinamakan foramina 19

Page 20: Pert 1.doc

intervertebrelia. 31 pasang saraf spinal berawal dari korda melalui radiks dorsal

(posterior) dan ventral (anterior). Pada bagian distal radiks dorsal ganglion, dua

radiks bergabung membentuk satu saraf spinal. Semua saraf tersebut adalah saraf

gabungan (motorik dan sensorik), membawa informasi ke korda melalui neuron

aferen dan meninggalkan korda melalui neuron eferen. Berdasarkan asalnya, saraf

sumsum tulang belakang yang berjumlah 31 dibedakan menjadi:

a)      8 pasang saraf leher (saraf cervical), C1-C8

b)      12 pasang saraf punggung (saraf thorax), T1-T12

c)      5 pasang saraf pinggang (saraf lumbar), L1-L5

d)     5 pasang saraf pinggul (saraf sacral), S1-S5

e)      1 pasang saraf ekor (saraf coccyigeal).

         Setelah saraf spinal meninggalkan korda melalui foramen intervertebral, saraf

kemudian bercabang menjadi empat divisi yaitu : cabang meningeal, ramus dorsal,

cabang ventral dan cabang viseral. 

  Otot – otot representative dan segmen – segmen spinal yang bersangkutan serta

persarafannya:

1.      Otot bisep lengan C5 – C6

2.      Otot trisep C6 – C8

3.      Ototbrakial C6 – C7

4.      Otot intrinsic tangan C8 – T1

5.      Susunan otot dada T1 – T8

6.      Otot abdomen T6 – T12

7.      Otot quadrisep paha L2 – L4

8.      Otot gastrok nemius reflek untuk ektensi kaki L5 – S2

Kemudian diantara beberapa saraf, ada yang menjadi satu ikatan atau

gabungan(pleksus)membentuk jaringan urat saraf. Pleksus terbagi menjadi 3

macam,yaitu:

1)      Plexus cervicalis (gabungan urat saraf leher )

2)      Plexus branchialis (gabungan urat saraf lengan)

3)      Plexus lumbo sakralis (gabungan urat saraf punggung dan pinggang)

20

Page 21: Pert 1.doc

Cabang-cabang belakang saraf spinal mempersarafi otot-otot punggung sejati

dan sebagian kecil kulit punggung. Cabang-cabang depan mempersarafi semua otot

kerangka batang badan dan anggota-anggota gerak serta kulit tubuh kecuali kulit

punggung. Cabang-cabang depan untuk persarafan lengan membentuk suatu

anyaman (plexus), yaitu anyaman lengan (plexus brachialis). Dari anyaman inilah

dilepaskan beberapa cabang pendek ke arah bahu dan ketiak, dan beberapa cabang

panjang untuk lengan dan tangan. Demikian pula dibentuk oleh cabang-cabang

depan untuk anggota-anggota gerak bawah dan untuk panggul sebuah anyaman

yang disebut plexus lumbosakralis, yang juga mengirimkan beberapa cabang pendek

ke arah pangkal paha dan bokong, serta beberapa cabang panjang untuk tungkai

atas dan tungkai bawah. Yang terbesar adalah saraf tulang duduk. Saraf ini terletak

di bidang posterior tulang paha.

Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf Otonom

Sistem saraf tak sadar disebut juga saraf otonom adalah sistem saraf yang

bekerja tanpa diperintah oleh sistem saraf pusat dan terletak khusus pada sumsum

tulang belakang. Sistem saraf otonom terdiri dari neuron-neuron motorik yang

mengatur kegiatan organ-organ dalam, misalnya jantung, paru-paru, ginjal, kelenjar

keringat, otot polos sistem pencernaan, otot polos pembuluh darah. Berdasarkan

sifat kerjanya, sistem saraf otonom dibedakan menjadi dua yaitu saraf simpatik dan

21

Page 22: Pert 1.doc

saraf parasimpatik. Saraf simpatik memiliki ganglion yang terletak di sepanjang

tulang belakang yang menempel pada sumsum tulang belakang, sehingga memilki

serabut pra-ganglion pendek dan serabut post ganglion yang panjang. Serabut pra-

ganglion yaitu serabut saraf yang yang menuju ganglion dan serabut saraf yang

keluar dari ganglion disebut serabut post-ganglion. Saraf parasimpatik berupa

susunan saraf yang berhubungan dengan ganglion yang tersebar di seluruh tubuh.

Sebelum sampai pada organ serabut saraf akan mempunyai sinaps pada sebuah

ganglion. Saraf parasimpatik memiliki serabut pra-ganglion yang panjang dan

serabut post-ganglion pendek. Sistem saraf otonom disusun oleh saraf sensorik dan

saraf motorik.

Sistem saraf simpatetik dan parasimpatetik umumnya akan bekerja pada

organ target yang sama dengan sifat bertolak belakang. Sistem saraf

parasimpatetik   mengatur banyak sistem kerja tubuh, seperti mengendurkan laju

detak jantung, penyempitan pupil, dan kontraksi kandung kemih. Sementara itu,

saraf simpatetik bekerja sebaliknya, seperti mempercepat detak jantung, pelebaran

pupil, dan relaksasi kandung kemih.

Konsep Gerak

22

Page 23: Pert 1.doc

Refleks merupakan kejadian involunter dan tidak dapat dikendalikan oleh

kemauan. Tindakan dari sebuah (reflex action) merupakan gerakan motorik

involunter atau atau respons sekretorik yang diperlihatkan jaringan terhadap stimulus

sensorik, seperti refleks menarik diri, bersin, batuk dan mengedip (Sue HInchliff,

1999).

Secara fisiologis dengan ringkas dapat dijelaskan bahwa suatu respons refleks

terjqsi bila suatu otot rangka dengan persarafan utuh diregangkan, otot ini akan

kontraksi. Respons seperti ini disebut refleks reganf. Rangsang yang

membangkitkan refleks regang adalah regangan pada otot, dan responsnya adalah

kontraksi otot yang diregangkan itu. Reseptornya adalah kumparan otot dihantarkan

ke SSP melalui serat saraf sensorik penghantar cepat. Impuls kemudian diteruskan

ke neuron-neuron motorik yang mempersarafi otot yang teregang itu.

Neurotransmitter di sinaps pusat adalah glutamat.

Refleks-refleks regang merupakan refleks monosinaptikyang paling banyak

digunakan dalam pemeriksaan neurologis, seperti pada ketukan di tendo patela yang

akan membangkitkan refleks patela, suatu refleks regang otot kuadriseps femoris,

karena ketukan pada tendo akan meregang otot. Kontraksi serupa akan timbul bila

otot kuadriseps diregang secara manual (Ganong,1999). Tahanan otot terhadap

regangan kerap disebut tonus. Bila neuron (saraf) motorik di suatu otot dipotong, otot

itu memberikan tahanan yang lemah dan disebut flaksid. Otot yang hipertonik

(spastik) adalah otot yang mempunyai tahanan yang tinggi terhadap regangan

karena adanya refleks regang yang hiperaktif. Diantara keadaan flaksid dan spastis

terdapat area yang salah diartikan sebagai area tonus normal. Otot umumnya

hipotonik bila pelepasan impuls eferennya rendah dan hipertonik bila tinngi.

Temuan lain yang khas untuk keadaan peningkatan impuls eferen adalah klonus .

Tanda neurologis ini merupakan peristiwa kontraksi otot yang teratur dan berirama

akibat regangan yang tiba-tiba dan bertahan. Klonus pergelangan kaki merupakan

contoh yang khas. Klonus ini dimulai dengan dorsifleksi kaki yang cepat dan mantap,

dan responsnya adalah plantar fleksi pergelangan kaki berirama.

Sensibilitas

23

Page 24: Pert 1.doc

Sensibilitas adalah kemampuan untuk menafsirkan rangsangan dari luar atau

dari dalam tubuh.Informasi mengenai lingkungan dalam dan lingkunagn luar dapat

mencapai SSP melalui berbagai reseptor sensorik. Reseptor sensorik sering kali

bersatu dengan sel-sel nonsaraf yang melingkupinya dan membentuk alat indra.

Bentuk-bentuk energi yang diubah oleh neurotransmitter, misalnya mekanisme(raba-

tekan), suhu(derajat sensasi hangat,), elektromagnetik (cahaya), dan energi kimia

(bau, kecap, dan kandungan oksigen dalam darah ).

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sistem saraf pusat (SSP) meliputi otak (bahasa Latin: 'ensephalon') dan sumsum

tulang belakang (bahasa Latin: 'medulla spinalis'). Keduanya merupakan organ yang

sangat lunak, dengan fungsi yang sangat penting maka perlu perlindungan. Selain

tengkorak dan ruas-ruas tulang belakang, otak juga dilindungi 3 lapisan selaput

meninges. Bila membran ini terkena infeksi maka akan terjadi radang yang disebut

meningitis.

Sistem saraf tepi terdiri dari sistem saraf sadar dan sistem saraf tak sadar (sistem

saraf otonom). Sistem saraf sadar mengontrol aktivitas yang kerjanya diatur oleh

otak, sedangkan saraf otonom mengontrol aktivitas yang tidak dapat diatur otak

antara lain denyut jantung, gerak saluran pencernaan, dan sekresi keringat.

24

Page 25: Pert 1.doc

Daftar Pustaka

Muttaqin, Arif. 2008. Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem

Persarafan. Jakarta:Salemba Medika

Sloane, Ethel. (2004). Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta:EGC

Syaifuddin.(2009).Anatomi tubuh manusia untuk Mahasiswa

keperawatan.Jakarta:Selemba Medika

25