gastritis di damai

Upload: farah

Post on 03-Mar-2016

19 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

penyuluhan penyakit gastritis di desa damai

TRANSCRIPT

  • 1 | P a g e

    Laporan Kegiatan

    PENYULUHAN GASTRITIS DI DESA DAMAI

    OLEH :

    Dilaksanakan Sebagai Wujud Pertanggungjawaban Kegiatan

    Promotif dan Preventif Dana Kapitasi JKN Bulan April

    FKTP Puskesmas Tanralili

    UPTD PUSKESMAS TANRALILI

    DINAS KESEHATAN KABUPATEN MAROS

    TAHUN 2015

  • 2 | P a g e

    I. PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Tingkat kesadaran masyarakat Kecamatan Tanralili masih sangat rendah mengenai

    pentingnya menjaga kesehatan lambung, padahal gastritis atau sakit maag akan sangat

    mengganggu aktivitas sehari-hari, baik bagi remaja maupun orang dewasa. Gastritis atau

    dikenal dengan sakit maag merupakan peradangan (pembengkakan) dari mukosa lambung yang

    disebabkan oleh faktor iritasi dan infeksi. Bahaya penyakit gastritis jika dibiarkan terus

    menerus akan merusak fungsi lambung dan dapat meningkatkan risiko untuk terkena kanker

    lambung hingga menyebabkan kematian. Berbagai penelitian menyimpulkan bahwa keluhan

    sakit pada penyakit gastritis paling banyak ditemui akibat dari gastritis fungsional, yaitu

    mencapai 70- 80% dari seluruh kasus. Gastritis fungsional merupakan sakit yang bukan

    disebabkan oleh gangguan pada organ lambung melainkan lebih sering dipicu oleh pola makan

    yang kurang sesuai, faktor psikis dan kecemasan.

    Menurut Data Profil Puskesmas Tanralili Tahun 2014, gastritis menempati urutan ketiga

    terbanyak setelah ISPA dan dermatitis, kasus sepuluh penyakit terbanyak di Kecamatan

    Tanralili pada tahun 2014.

    Table 1. Data Sepuluh Penyakit Terbanyak UPTD Puskesmas Tanralili Kabupaten Maros

    Tahun 2014

    No Penyakit Jumlah

    Total L P

    1 ISPA 551 601 1152

    2 Dermatitis 320 493 813

    3 Gastritis 219 478 697

    4 Infeksi Nasofaring Akut 237 363 600

    5 Hipertensi 237 358 595

    6 Mialgia 193 310 503

    7 Kecelakaan 286 166 452

    8 Penyakit Gigi dan Mulut 169 272 441

    9 Diare 195 212 407

    10 Arthritis 126 266 392

    Sumber : Data Profil Puskesmas Tahun 2014

    Berdasarkan data kunjungan pasien pada bulan Maret tahun 2015 di Puskesmas

    Tanralili, jumlah kasus gastritis sebanyak 40 kunjungan dari 1.269 total kunjungan, atau 3,15

    % dari total kunjungan. Dari 40 kasus gastritis pada bulan Maret, rinciannya sebagai berikut :

    Tabel 2. Distribusi Kasus Gastritis di Puskesmas Tanralili pada Bulan Maret 2015

    NO DESA/KEL L P %

    1 Allaere 2 0 5.00

    2 Borong 0 2 5.00

    3 Damai 1 3 10.00

    4 Lekopancing 1 6 17.50

    5 Kurusumange 4 8 30.00

    6 Purnakarya 4 4 20.00

    7 Sudirman 0 2 5.00

    8 Toddopulia 0 3 7.50

    Total 12 28 100.00

  • 3 | P a g e

    Desa Damai adalah desa peringkat keempat terbanyak penderita gastritis pada bulan

    Maret tahun 2015 sebesar 10 %. Hal ini menunjukkan bahwa diperlukan upaya promotif dan

    preventif agar penyakit tersebut tidak semakin bertambah pada bulan berikutnya.

    Untuk maksud tersebut, maka dibuatlah kegiatan penyuluhan pencegahan dan

    penatalaksanaan gastritis untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan tindakan masyarakat

    dalam mencegah dan menangani kasus gastritis.

    B. Tujuan

    1. Tujuan Umum :

    Untuk mencegah meningkatnya kasus gastritis di Desa Damai

    2. Tujuan Khusus :

    a. Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang cara mencegah penyakit

    gastritis

    b. Untuk membantu mengubah sikap masyarakat yang negatif tentang pola makan agar

    terhindar dari gastritis

    C. Manfaat

    1. Masyarakat Desa Damai mengetahui tentang cara mencegah gastritis

    2. Masyarakat Desa Damai sadar dan mau mengubah sikap negatif pola makan agar terhindar

    dari gastritis

    II. KEGIATAN PENYULUHAN A. Pra Kegiatan

    1. Petugas berkoordinasi dengan bidan di desa untuk menentukan tempat dan waktu

    penyuluhan

    2. Petugas menyiapkan materi dan bahan penunjang penyuluhan (materi terlampir)

    3. Petugas berkoordinasi dengan warga untuk membuat pengumuman di masjid tentang

    kegiatan

    B. Kegiatan

    1. Kegiatan dilaksanakan di Dusun Batu-Batua pada hari Kamis Tanggal 02 April 2015 dan

    dimulai pukul 10.00 Wita hingga 11.30 Wita.

    2. Penyuluhan dihadiri 18 undangan yang merupakan warga setempat.

    3. Penyuluhan berlangsung di kolong rumah warga

    4. Penyuluhan dilaksanakan dengan metode ceramah dan diskusi dengan menggunakan

    leaflet.

    5. Pembukaan dilaksanakan dengan mengucapkan salam, memperkenalkan diri, menjelaskan

    tujuan, dan materi yang akan di sampaikan.

    6. Inti acara berisi kegiatan presentasi materi penyuluhan secara teratur dan berurutan mulai

    dari pengertian dan penyebab gastritis, gejala, pengobatan dengan obat kimia, pengobatan

    dengan obat herbal, dan pencegahan gastritis.

  • 4 | P a g e

    7. Evaluasi kegiatan dilakukan dengan mengajukan pertanyaan dan menerima jawaban dan

    mengklarifikasinya.

    III. EVALUASI A. Input

    1. Tempat kondusif dengan memanfaatkan pekarangan yang teduh

    2. Skala penyuluhan berkelompok sehingga belum mencakup sasaran secara keseluruhan

    3. Keterbatasan waktu

    B. Proses

    1. Materi cukup dipahami

    2. Peserta antusias meskipun komunikasi dalam bahasa setempat

    C. Output

    1. Pengetahuan warga tentang gastritis bertambah

    2. Sikap negatif warga yang berkaitan dengan pola makan berubah dan mencoba untuk

    perilaku hidup sehat dengan mengkonsumsi makanan sehat

    D. Impact

    1. Diharapkan mampu menurunkan prevalensi gastritis pada akhir tahun 2015

    2. Diharapkan mampu mengurangi risiko penyakit gastritis dengan langkah hidup sehat dan

    alami

    IV. PENUTUP

    A. Kesimpulan

    Hasil diskusi dengan warga menunjukkan bahwa faktor risiko kejadian gastritis di Desa

    Damai adalah:

    1. pola makan (jenis makanan dan frekuensi makan),

    2. kebiasaan meminum kopi,

    3. merokok,

    4. mengkonsumsi obat golongan steroid

    B. Rekomendasi

    1. Sebaiknya penderita gastritis menjaga pola makan dengan baik khususnya pada jenis makanan

    yakni dengan membatasi atau tidak mengonsumsi makanan terutama gorengan, makanan

    bersantan, dan kacang-kacangan.

    2. Untuk frekuensi makan, sebaiknya responden dapat memenuhi konsumsi makanan lengkap dan

    makanan selingan sebanyak tiga kali dalam sehari.

    3. Sebaiknya penderita gastritis maupun yang tidak gastritis untuk tidak mengonsumsi minuman

    beralkohol serta membatasi kebiasaan meminum kopi, merokok, dan penggunaan obat anti

    inflamasi non steroid karena efek yang ditimbulkan akan membawa dampak negatif untuk

    kesehatan

  • 5 | P a g e

    V. LAMPIRAN

    A. Materi Penyuluhan

    1. Pengertian Gastritis

    Gastritis adalah peradangan pada mukosa lambung yang dapat bersifat akut

    kronik, difus atau lokal (Soepaman, 1998). Gastritis adalah inflamasi dari mukosa lambung

    (Arif Mansjoer, 1999). Gastritis adalah radang mukosa lambung (Sjamsuhidajat, R, 1998).

    Gastritis merupakan suatu keadaan peradangan atau perdarahan mukosa lambung yang

    dapat bersifat akut, kronis, difus atau lokal (Patofisiologi, Sylvia A Price hal 422).

    Berdasarkan pengertian di atas penulis menyimpulkan bahwa Gastritis merupakan

    inflamasi mukosa lambung yang dapat bersifat akut, kronik, difus atau lokal.

    2. Etiologi Gastritis

    Penyebab dari Gastritis dapat dibedakan sesuai dengan klasifikasinya sebagai berikut :

    a. Gastritis Akut

    Penyebabnya adalah obat analgetik, anti inflamasi terutama aspirin (aspirin yang dosis

    rendah sudah dapat menyebabkan erosi mukosa lambung).Bahan kimia misal : lisol,

    alkohol, merokok, kafein lada, steroid dan digitalis.

    b. Gastritis Kronik

    Penyebab dan patogenesis pada umumnya belum diketahui. Gastritis ini merupakan

    kejadian biasa pada orang tua, tapi di duga pada peminum alkohol, dan merokok.

    3. Manifestasi Klinik Gastritis

    a. Gastritis Akut yaitu Anorexia, mual, muntah, nyeri epigastrium, perdarahan saluran

    cerna pada hematemesis melena, tanda lebih lanjut yaitu anemia.

    b. Gastritis Kronik ;Kebanyakan klien tidak mempunyai keluhan, hanya sebagian kecil

    mengeluh nyeri ulu hati, anorexia, nausea, dan keluhan anemia dan pemeriksaan fisik

    tidak di jumpai kelainan.

    4. Komplikasi Gastritis

    a. Komplikasi yang timbul pada Gastritis Akut, yaitu perdarahan saluran cerna bagian atas

    (SCBA) berupa hemotemesis dan melena, berakhir dengan syock hemoragik, terjadi

    ulkus, kalau prosesnya hebat dan jarang terjadi perforasi.

    b. Komplikasi yang timbul Gastritis Kronik, yaitu gangguan penyerapan vitamin B 12,

    akibat kurang pencerapan, B 12 menyebabkan anemia pernesiosa, penyerapan besi

    terganggu dan penyempitan daerah antrum pylorus.

    5. Penatalaksaan Medik Gastritis

    a. Gastritis Akut

    Pemberian obat-obatan H2 blocking (Antagonis reseptor H2). Inhibitor pompa proton,

    ankikolinergik dan antasid (Obat-obatan ulkus lambung yang lain). Fungsi obat

    tersebut untuk mengatur sekresi asam lambung.

    b. Gastritis Kronik

  • 6 | P a g e

    Pemberian obat-obatan atau pengobatan empiris berupa antasid, antagonis H2 atau

    inhibitor pompa proton.

    6. Pencegahan dan penganggulangannya yaitu :

    a. Pencegahan :

    1) Hindari makanan dan minuman yang merangsang lambung (seperti : cabe, asam-

    asaman, kopi)

    2) Hindari alkohol

    3) Pola makan yang teratur

    4) Hindari stress yang berlebihan

    b. Penanggulangannya :

    1) Kalau nyeri, anjurkan pasien untuk menarik nafas dalam

    2) Jika mual-mual, anjurkan pasien minum air hangat

    3) Mengkonsumsi lidah buaya dengan membuat jus

    4) Periksa ke dokter untuk mendapatkan pengobatan