gangguan suasana perasaan gangguan afektif”mood”

Upload: frisa-buzarudina

Post on 11-Oct-2015

30 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

a

TRANSCRIPT

GANGGUAN SUASANA PERASAAN (GANGGUAN AFEKTIF/MOOD)Kelainan fundamental dari kelompok gangguan ini adalah perubahan suasan perasaan (mood) atau afek,biasanay kearah depresi (dengan atau tanpa anxietas yang menyertainya),atau kearah elasi (suasana perasaan yang meningkat).perubahan afek ini biasanya disertai dengan suatu perubahan pada keseluruhan tingkat aktivitas,dan kebanyakan gejala lainnya adalah sekunder terhadap perubahan itu,atau mudah dipahami hubungannya dengan perubahan tersebut. Gangguan afektif dibedakan menurut : episode tunggal atau multipel,tingkat keparahan gejala,dengan atau tanpa gejala somatikA. Episode manikKesamaan karakteristik dalam afek yang meningkat disertai peningkatan dalam jumlah dan kecepatan aktivitas fisik dan mental,dalam berbagai derajat keparahan. Kategori ini hanya untuk satu episode manik tunggal,termasuk gangguan afektif bipolar,episode manik tunggal. Jika ada episode afektif (depresif,maik,atau hipomanik) sebelumnya atau sesudahnya,termasuk gangguan afektif bipolar.1. Hipomania Pedoman diagnostik untuk hipomania adalah : (a) derajat gangguan yang lebih ringan dari mania,afek yang meninggi atau berubah disertai peningkatan aktivitas,menetap selam bsekurang-kurangnya beberapa hari berturut-turut,pada suatu derajat internsitas dan yang bertahan melebihi apa yagn digambarkan bagi siklotimia dan tidak disertai halusinasi atau waham; (b) pengaruh nyata atas kelancaran pekerjaan dan aktivitas sosial memang sesuai dengan diagnosis hipomania,akan tetapi bila kekacauan itu berat atau menyeluruh,maka diagnosis mania harus ditegakkan. 2. Mania tanpa gejala psikotik Episode harus berlangsung sekurang-kurangnya 1 minggu,dan cukup berat sampai mengacaukan seluruh atau hampir seluruh pekerjaan dan aktivitas sosial yang biasa dilakukan. Perubahan afek harus disertai dengan energi yang bertambah sehingga terjadi aktivitas berlebihan,percepatan dan kebanyakan bicara,kebutuhan tidur yang berkurang,ide-ide perihal kebesaran/grandiose ideas dan terlalu optimistik.3. Mania dengan gejala psikotik Gambaran klinis pada gangguan ini merupakan bentuk mania yang lebih berat dari gangguan mania tanpa gejala psikotik. Terdapat harga diri yang membumbung dan gagasan kebesaran yang dapat berkembang menjadi waham kebesaran,iritabilitas dan kecurigaan menjadi waham kejar. Waham dan halusinasi sesuai dengan keadaan afek tersebut (mood-congruent).B. Gangguan afektif bipolarGangguan ini tersifat oleh episode berulang (sekurang-kurangnya dua episode) dimana afek pasien dan tingkat aktivitasnya jelas terganggu,pada waktu tertentu terdiri dari peningkatan afek disertai penambahan energi dan aktivitas (mania atau hipomania),dan pada waktu lain berupa penurunan afek disertai pengurangan energi dan aktivitas (depresi). Yang khas adalah bahwa biasanya ada penyembuhan sempurna antar episode. Episode manik biasanya mulai dengan tiba-tiba dan berlangsung antara 2 minggu sampai 4 bulan. Episode depresi cenderung berlangsung lebih lama(rata-rata sekitar 6 bulan) meskipun jarang melebihi 1 tahun kecuali pada orang usia lanjut. Kedua macam episode itu seringkali terjadi setelah peristiwa hidup penuh stres atau trauma mental lain . Penggolongan dari gangguan afektif bipolar adalah sebagai berikut :1. Gangguan afektif bipolar,episode kini hipomanik; dengan ciri-ciri : (a) episode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk hipomania; (b) harus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif lain (hipomanik,manik,depresif,atau campuran) di masa lampau.2. Gangguan afektif bipolar,episode kini manik tanpa gejala psikotik;dengan ciri-ciri : (a) episode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk mania tanpa gejala psikotik; (b) harus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif lain (hipomanik,manik,depresif,atau campuran) di masa lampau.3. Gangguan afektif bipolar,episode kini manik dengan gejala psikotik; dengan ciri-ciri : (a) episode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk mania dengan gejala psikotik; (b) harus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif lain (hipomanik,manik,depresif,atau campuran) di masa lampau.4. Gangguan afektif bipolar,episode kini depresif ringan atau sedang; dengan ciri-ciri : (a) episode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk episode depresif ringan atau sedang; (b) harus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif hipomanik,manik atau campuran di masa lampau.5. Gangguan afektif bipolar,episode kini depresif berat tanpa gejala psikotik; dengan ciri-ciri : (a) episode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk episode depresif berat tanpa gejala psikotik; (b) harus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif hipomanik,manik atau campuran di masa lampau.6. Gangguan afektif bipolar,episode kini depresif berat dengan gejala psikotik; dengan ciri-ciri : (a) episode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk episode depresif berat dengan gejala psikotik; (b) harus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif hipomanik,manik atau campuran di masa lampau.7. Gangguan afektif bipolar,episode kini campuran; dengan ciri-ciri : (a) episode sekarang menunjukkan gejala-gejala manik,hipomanik,dan depresif yang tercampur atau bergantian dengan cepat (gejala mania/hipomania dan depresi sama-sama mencolok selama masa terbesar dari episode penyakit yang sekarang,dan telah berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu); (b) harus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif hipomanik,manik,atau campuran di masa lampau.8. Gangguan afektif bipolar,kini dalam remisi Pada gangguan ini,individu sekarang tidak menderita gangguan afektif yang nyata selama beberapa bulan terakhir ini,tetapi pernah mengalami sekurang-kurangnya satu episode afektif hipomanik,manik,atau campuran di masa lampau dan ditambah sekurang-kurangnya satu episode afektif lain (hipomanik,manik,depresif,atau campuran)

C. Episode DepresifGejala utama,baik itu pada derajat ringan,sedang,dan berat, adalah : adanya afek depresif,kehilangan minat dan kegembiraan, dan berkurangnya energi yang menuju meningkatnya keadaan mudah lelah (rasa lelah yang nyata sesudah kerja sedikit saja) dan menurunnya aktivitas. Gejala lainnya dapat berupa konsentrasi berkurang,kepercayaan diri berkurang,pesimistis terhadap masa depan,tidur terganggu,gagasan untuk membahayakan diri sendiri atau bunuh diri,gagasan tentang rasa bersalah dan tidak berguna,dan nafsu makan berkurang. Untuk episode depresif dari ketiga tingkatan keparahan tersebut,diperlukan masa sekurang-kurangnya 2 minggu untuk penegakkan diagnosis,akan tetapi periode lebih pendek dapat dibenarkan jika gejala luar biasa beratnya dan berlangsung lebih cepat. Berikut ciri-ciri dari setiap tingkat keparahan depresif :1. Episode depresif ringan; dengan ciri-ciri : (a) sekurang-kurangnya harus ada 2 dari 3 gejala utama depresi seperti disebut diatas; (b) Ditambah sekurang-kurangnya 2 dari gejala lainnya; (c) tidak boleh ada gejala yang berat diantaranya; (d) lamanya seluruh episode berlangsung sekurang-kurangya sekitar 2 minggu; (e) hanya sedikit kesulitan dalam pekerjaan dan kegiatan sosial yang biasa dilakukannya.2. Episode depresif sedang; dengan ciri-ciri : (a) sekurang-kurangnya harus ada 2 dari 3 gejala utama depresi seperti disebut diatas; (b) Ditambah sekurang-kurangnya 3 dari gejala lainnya; (c) lamanya episode berlangsung minimum sekitar 2 minggu; (d) menghadapi kesulitan yang nyata untuk meneruskan kegiatan sosial,pekerjaan dan urusan rumah tangga3. Episode depresif berat tanpa gejala psikotik;dengan ciri-ciri : (a) semua gejala utama depresi harus ada; (b) ditambah sekurang-kurangnya 4 dari gejala lainnya,dan beberapa di antaranya harus berintensitas berat; (c)Episode depresif biasanya harus berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu,akan tetapi jika gejala amat berat dan beronset sangat cepat,maka masih dibenarkan untuk menegakkan diagnosis dalam kurun waktu kurang dari 2 minggu; (e) sangat tidak mungkin pasien untuk meneruskan kegiatan sosial,pekerjaan atau urusan rumah tangga,kecuali pada taraf yang sangat terbatas.4. Episode depresif berat dengan gejala psikotik; dengan ciri-ciri : (a) episode depresi berat yang memenuhi kriteria menurut episode depresif berat tersebut diatas; (b) disertai waham,halusinasi atau stupor depresif. Waham biasanya melibatkan ide tentang dosa,kemiskinan atau malapetaka yang mengancam,dan pasien merasa bertanggung jawab atas hal itu. Halusinasi auditorik atau olfatorik biasanya berupa suara yang menghina atau menuduh,atau bau kotoran atau daging membusuk.

D. Gangguan depresif berulangGangguan ini tersifat dengan episode berulang dari episode depresi ringan,episode depresi sedang,dan episode depresi berat. Episode masing-masing lamanya sekitar 6 bulan. Gangguan depresif berulang dibagi menjadi lima golongan,yaitu gangguan depresif berulang,episode kini ringan;episode kini sedang;episode kini berat tanpa gejala psikotik,episode kini berat dengan gejala psikotik;kini dalam remisi. Cirinya sesuai dengan episode yang kini dialami (sesuai dengan ciri pada gangguan depresif), dan ditambahkan dengan ciri lainnya yaitu sekurang-kurangnya dua episode telah berlangsung masing-masing selama minimal 2 minggu dengan sela waktu beberapa bulan tanpa gangguan afektif bermakna. E. Gangguan mood (afektif) yang menetap1. Siklotimia Ciri esensial ialah ketidak-stabilan menetap dari afek (suasana perasaan),meliputi banyak periode depresi ringan dan hipomania ringan,diantaranya tidak ada yang cukup parah atau cukup lama untuk memenuhi kriteria gangguan afektif bipolar atau gangguan depresif berulang. Setiap episode alunan afektif (mood swings) tidak memenuhi kriteria untuk kategori mana pun yang disebut dalam episode manik atau episode depresif.2. Distimia Ciri esensial ialah afek depresif yang berlangsung sangat lama yang tidak pernah atau jarang sekali cukup parah untuk memenuhi kriteria gangguan depresif berulang ringan atau sedang. Biasanya mulai pada usia dini dari masa dewasa dan berlangsung sekurang-kurangnya beberapa tahun,kadang-kadang untuk jangka waktu tidak terbatas.

SKIZOFRENIA,GANGGUAN SKIZOTIPAL DAN GANGGUAN WAHAM A. SkizofreniaSuatu deskripsi sindrom dengan variasi penyebab (banyak belum diketahui) dan perjalanan penyakit (tak selalu bersifat kronis) yang luas,serta sejumlah akibat yang tergantung pada perimbangan pengaruh genetik,fisik,dan sosial budaya. Pada umumnya ditandai oleh penyimpangan yang fundamental dan karakteristik dari pikiran dan persepsi,serta oleh afek yang tidak wajar atau tumpul. Berikut kriteria diagnostik untuk skizofrenia :Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan dua gejala atau lebih bila gejalanya kurang jelas) :1. thought echo (pikiran dirinya sendiri bergema atau berulang di dalam kepalanya; thought insertion or withdrawal (isi pikiran yang asing dari luar masuk kedalam pikirannya,atau isi pikirannya diambil keluar dari dirinya; thought broadcasting (isi pikirannya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya.2. delusion of control; delusion of influence; delusion of passivity; delutional perception3. halusinasi auditorik4. waham-waham menetap lainnya5. halusinasi yang menetap dari panca indera apa saja6. arus pikiran yang terputus atau yang mengalami sisipan,yang berakibat inkoherensi7. perilaku katatonik,seperti gaduh gelisah,mutisme8. gejela-gejala negatif,seperti sikap apatis,bicara jarangAdanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih)Krapelin membagi skizofrenia menjadi beberapa jenia. Penderita digolongkan ke dalam salah satu jenis menurut gejala utama yang terdapat padanya. Akan tetapi batas-batas golongan-golongan ini tidak jelas, gejala-gejala dapat beganti-ganti atau mungkin seseorang penderita tidak dapat digolongkan ke dalam salah satu jenis. Pembagiannya adalah sebagai berikut: a.) Skizofrenia ParanoidSkizofrenia paranoid agak berlainan dari jenis-jenis lain dalam jalannya penyakit. Skizofrenia hebefrenik sering lama kelamaan menunjukkan gejala-gejala skizofrenia simplex, atau gejala-gejala hebefrenik dan katatonik bercampuran. Tidak demikian halnya dengan skizofrenia paranoid yang jalannya agak konstan. Gejala-gejala yang mencolok adalah waham primer, disertai dengan waham-waham sekunder dan halusinasi. Baru dengan pemeriksaan yang teliti ternyata ada juga gangguan proses pikir, gangguan afek, emosi, dan kemauan.Jenis skizofrenia ini sering mulai sesudah umur 30 tahun. Permulaannya mungkin subakut, tetapi mungkin juga akut. Kepribadian penderita sebelum sakit sering dapat digolongkan skizoid. Mereka mudah tersinggung, suka menyendiri, agak congkak dan kurang percaya pada orang lain.b.) Skizofrenia hebefrenikPermulaannya perlahan-lahan atau subakut dan sering timbul pada masa remaja atau antara 15-25 tahun. Gejala yang mencolok adalah gangguan proses berpikir, gangguan kemauan dan adanya depersonalisasi atau double personality. Gangguan psikomotor seperti mannerism, neologisme atau perilaku yang kekanak-kanakan sering terdapat pada skizofrenia hebefrenik. Waham dan halusinasi banyak sekali.

c.) Skizofrenia katatonikTimbulnya pertama kali pada umur 15-30 tahun, dan biasanya akut serta sering didahului oleh stres emosional. Mungkin terjadi gaduh gelisah katatonik atau stupor katatonik. Stupor katatonik penderita tidak menunjukkan perhatian sama sekali terhadap lingkungannya. Emosinya sangat dangkal. Gejala yang penting adalah gejala psikomotor seperti: Mutisme kadang-kadang dengan mata tertutup Muka tanpa mimik seperti topeng Stupor, penderita tidak bergerak sama sekali untuk waktu yang lama, beberapa hari bahkan kadang-kadang sampai beberapa bulan Bila diganti posisinya penferita menentang ; negativisme Makanan ditolak, air ludah tidak ditelan sehingga terkumpul di dalam mulut dan meleleh keluar, air seni dan feses ditahan Terdapat grimas dan kaaplesiSecara tiba-tiba atau pelan-pelan penderota keluar dari keadaan stupor ini dan mulai berbicara dan bergerak.Gaduh gelisah katatonik. Terdapat hiperaktivitas motorik, tetapi tidak disertai dengan emosi yang semestinya dan tidak dipengaruhi oleh rangsang dari luar.Penderita terus berbicara atau bergerak saja. Ia menunjukkan stereotipi, manerisme, grimas dan neologisme. Ia tidak dapat tidur, tidak makan dan minuim sehingga mungkin terjadi dehidrasi atau kolaps dan kadang-kadang kematian.Seorang pasien yang mulai membaik dari skizofrenia gaduh gelisah katatonik berulang-ulang minta dipulangkan dari rumah sakit. Pikiran ini diutarakannya melalui berbagai macam cara sehingga sudah merupakan preseverasi.d.) Skizofrenia simplexSering timbul pertama kali pada masa pubertas. Gejala utama pada jenis ini adalah kedangkalan emosi dan kemunduran kemauan. Gangguan proses berfikir biasanya sukar ditemukan. Waham dan halusinasi jarang sekali terdapat. Jenis ini timbulnya perlahan-lahan sekali. Pada permulaan mungkin penderita mulai kurang memperhatikan keluarga nya atau mulai menarik diri dari pergaulan. Main lama ia makin mundur dalam pekerjaan dan pelajran dan akhirnya menjadi pengangguran bila tidak ada yang menolongnya ia mungkin akan menjadi pengemis, pelacur atau penjahat.e.) Skizofrenia residualJanis ini adalah keadaan kronis dari skizofrenia dengan riwayat sedikitnya satu episode psikotik yang jelas dan gejala-gejala berkembang ke arah gejala negatif yang lebih menonjol. Gejala negatif terdiri dari kelambatan psikomotor, penurunan aktivitas, penumpulan afek dan tidak ada inisiatif.

B. Gangguan Skizotipal Tiga atau empat gejala khas berikut ini harus sudah ada,secara terus menerus atau secara episodik,setidaknya untuk 2 tahun lamanya : 1. Afek yang tak wajar atau yang menyempit/ mengalami konstriksi (tampak dingin dan tak bersahabat).2. Perilaku atau penampakan yang aneh, eksentrik atau ganjil3. Hubungan sosial yang buruk dengan orang lain dan tendensi menarik diri4. Kepercayaan yang aneh atau pikiran yang bersifat magis, yang mempengaruhi perilaku dan tidak serasi dengan norma-norma budaya5. Kecurigaan atau ide paranoid6. Pikiran obsesif yang direnungkan dan tak terkendali, sering dengan isi yang bersifat dismorfofobik, seksual atau agresif7. Persepsi-persepsi pancaindera yang luar biasa termasuk mengenai tubuh atau ilusi-ilusi lain, depersonalisasi atau derealisasi8. Pemikiran yang bersifat samar-samar, sirkumstansial, penuh kiasan, sangat terinci dan ruwet, atau streotipik, yang dimanifestasikan dalam pembicaraan yang aneh atau cara lain, tanpa inkoherensi yang jelas atau nyata9. Sewaktu-waktu ada episode menyerupai keadaan psikotik yang bersifat sementara dengan ilusi yang kuat, halusinasi auditorik atau lainnya, dan gagasan yang mirip waham, biasanya terjadi tanpa provokasi dari luar.Individu harus tidak pernah memenuhi kriteria skizofrenia dalam stadium manapun.

C. Gangguan waham menetapKelompok ini meliputi serangkaian gangguan dengan waham-waham yang berlangsung lama,sebagai satu-satunya gejala klinis yang khas atau yang paling mencolok dan tidak dapat digolongkan sebagai gangguan mental organik,skizofrenik,atau gangguan afektif. Waham-waham tersebut (baik tunggal maupun sebagai suatu sistem waham) harus sudah ada sedikitnya 3 bulan lamanya,dan harus bersifat khas pribadi dan bukan budaya setempat. Tidak boleh ada bukti tentang adanya penyakit otak.Tidak ada riwayat gejala-gejal skizofrenia (waham dikendalikan,penumpulan afek,dll).

D. Gangguan psikotik akut dan sementaraUrutan prioritas ciri-ciri untuk menentukan diagnosis gangguan ini adalah :1. onset akut (dalam masa 2 minggu atau kurang = jangka waktu gejala-gejala psikotik menjadi nyata dan mengganggu sedikitnya beberapa aspek kehidupan dan pekerjaan.,tidak termasuk periode prodromal yang gejalanya sering tak jelas) sebagai ciri khas yang menentukan seluruh kelompok.2. adanya sindrom yang khas (berupa polimorfik=beraneka raga dan berubah cepat,atau schizophrenia-like=gejala skizofrenik yang khas). 3. adanya stres akut yang berkaitan. 4. tanpa diketahui berapa lama gangguan akan berlangsung.Tidak ada gangguan dalam kelompok ini yang memenuhi kriteria episode manik atau episode depresif. Tidak ada penyebab organik,seperti trauma kapitis,delirium,atau demensia. Tidak merupakan intoksikasi akibat penggunaan alkohol atau obat-obatan.

E. Gangguan waham induksiDiagnosis gangguan waham karena induksi harus dibuat hanya jika : 1. dua orang atau lebih mengalami waham,dan saling mendukung dalam keyakinan waham itu;2. mereka mempunyai hubungan dekat yang tidak lazim dalam bentuk seperti diuraikan diatas;3. ada bukti dalam kaitan waktu atau konteks lainnya bahwa waham tersebut diinduksi pada anggota yang pasif dari suatu pasangan atau kelompok melalui kontak dengan anggota aktifJika dua orang yang tinggal bersama mempunyai gangguan psikotik yang terpisah,maka tidak satupun diantaranya boleh dimasukkan dalam kode diagnosis ini,walaupun beberapa diantara waham-waham itu diyakini bersama.

F. Gangguan psikoafektifDiagnosis gangguan psikoafektif hanya dibuat apabila gejala-gejala definitif adanya skizofrenia dan gangguan afektif sama-sama menonjol pada saat yang bersamaan,atau dalam beberapa hari yang satu sesudah yang lain,dalam satu episode penyakit yang sama. Tidak dapat digunakan untuk pasien yang menampilkan gejala skizofrenia dan gangguan afektif tetapi dalam episode penyakit yang berbeda. Beberapa pasien dapat mengalami episode skizoafektif berulang,baik berjenis manik maupun depresif atau campuran dari keduanya.

DAFTAR PUSTAKA

Maramis,Willy F. 2009. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya : Airlangga Unversity Press

Maslim,Rusdi. 2001. Diagnosis Gangguan Jiwa,Rujukan Ringkas PPDGJ-III. Jakarta : Nuh Jaya

10