gangguan somatisasi

51
SOMATOFORM DISORDERS, FACTITIOUS DISORDERS, MALINGERING dr. Ria Maria Theresa, SpKJ

Upload: astriapuspitasari

Post on 19-Jan-2016

277 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

gangguan somatisasi

TRANSCRIPT

Page 1: GANGGUAN SOMATISASI

SOMATOFORM DISORDERS, FACTITIOUS DISORDERS, MALINGERING

dr. Ria Maria Theresa, SpKJ

Page 2: GANGGUAN SOMATISASI

• Somatoform disorders soma = tubuh.• Dibedakan antara tanda-tanda fisik dan gejala

yang menyebabkan gangguan fisik walaupun tidak ditemukan kelainan .

• Menyebabkan distres dan disfungsi.• DSM IV gangguan somatisasi, gangguan

konversi, hipokondriasis, body dismorphic disorders dan gangguan nyeri,

Page 3: GANGGUAN SOMATISASI

Epidemiologi :1. Prevalensi : 0,1-0,5 dari populasi.2. Perempuan : laki-laki :5 : 1.3. Lebih banyak pada yang pendidikan rendah

dan sosial ekonomi yang rendah.4. Onset pada dewasa muda – dewasa.

Page 4: GANGGUAN SOMATISASI

Etiologi :1. Psikososial : supresi atau represi dari

kemarahan terhadap orang lain yang diarahkan kepada dirinya. Identifikasi terhadap orangtua dengan memerankan peran sakit. Psikodinamik mirip dengan depresi.

Page 5: GANGGUAN SOMATISASI

2. Genetik : terdapat riwayat dalam keluarga terdapat pada 10-20 % ibu atau saudara perempuannya dari pasien yang menderita hal ini. 29% pada kembar monozigot dan 10 % kembar dizigot.

Page 6: GANGGUAN SOMATISASI

Gejala :- Banyak keluhan somatik dengan riwayat

pengobatan yang pernah dijalankan.- Keluhan utama : nyeri, keluhan gastro

intestinal, keluhan sexual dan gangguan neurologis (lupa, pusing).

- Kadang ada ide bunuh diri, tapi bunuh diri jarang.

- Terdapat keluhan depresi atau cemas, masalah pribadi lebih sering.

Page 7: GANGGUAN SOMATISASI

Kriteria diagnostik menurut DSM IV

A. Riwayat memiliki banyak keluhan fisik yang dimulai sebelum usia 30 tahun, terjadi selama periode beberapa tahun dan menyebabkan mencari terapi atau gangguan bermakna dalam fungsi sosial, pekerjaan atau fungsi penting lain.

B. Tiap kriteria berikut harus ditemukan, dengan gejala individual yang terjadi pada sembarang waktu selama perjalanan gangguan :

Page 8: GANGGUAN SOMATISASI

Kriteria diagnostik menurut DSM IV

1. Empat gejala nyeri : riwayat nyeri yang berhubungan dengan sekurangnya 4 tempat atau fungsi yang berlainan (misalnya : kepala, perut, punggung, sendi, anggota gerak, dada, rektum, selama menstruasi, selama hubungan seksual, atau selama miksi).

2. Dua gejala gastrointestinal : riwayat sekurangnya dua gejala gastrointestinal selain dari nyeri (misalnya mual, kembung, muntah selain dari selama kehamilan, diare, atau intoleransi terhadap beberapa jenis makanan).

Page 9: GANGGUAN SOMATISASI

Kriteria diagnostik menurut DSM IV

3. Satu gejala seksual : riwayat sekurang satu gejala seksual atau reproduktif selain dari nyeri (misalnya indiferensi seksual, disfungsi ereksi atau ejakulasi, menstruasi yang tidak teratur, mestruasi yang berlebihan, muntah sepanjang kehamilan).

Page 10: GANGGUAN SOMATISASI

Kriteria diagnostik menurut DSM IV

4. Satu gejala pseudoneurologis : riwayat sekurangnya satu gejala atau defisit yang mengarahkan pada kondisi neurologis yang tidak terbatas pada nyeri (gejala konversi seperti gangguan koordinasi atau keseimbangan, paralisis, atau kelemahan setempat, sulit menelan atau benjolan di tenggorokan, retensi urin, halusinasi, hilangnya sensasi sentuh atau nyeri, kebutaan, ketulian, kejang : gejala disosiatif seperti amnesia, atau hilangnya kesadaran atau pingsan).

Page 11: GANGGUAN SOMATISASI

Kriteria diagnostik menurut DSM IV

C. Salah satu (1) atau (2) :1. Setelah penelitian yang diperlukan, tiap gejala dalam

kriteria B tidak dapat dijelaskan sepenuhnya oleh sebuah kondisi medis umum yang dikenal atau efek langsung dari suatu zat (misalnya efek cedera, medikasi, obat atau alkohol).

2. Jika terdapat KMU, keluhan fisik atau gangguan sosial atau pekerjaan yang ditimbulkan adalah melebihi apa yang diperkirakan dari riwayat penyakit, pemeriksaan fisik atau temuan laboratorium.

Page 12: GANGGUAN SOMATISASI

Kriteria diagnostik menurut DSM IV

D. Gejala tidak ditimbulkan secara sengaja atau dibuat-buat (seperti pada gangguan buatan atau berpura-pura)

Page 13: GANGGUAN SOMATISASI

Kriteria diagnostik menurut PPDGJ IIII

• Ciri utama adalah adanya gejala-gejala fisik yang bermacam-macam (multipel), berulang dan sering berubah-ubah, biasanya sudah berlangsung bertahun-tahun sebelum pasien datang ke psikiater.

• Perjalanan gangguan ini bersifat menahun dan berfluktuasi.

Page 14: GANGGUAN SOMATISASI

Kriteria diagnostik menurut PPDGJ IIII

Pedoman diagnostik :a. Ada banyak dan berbagai gejala fisik yang

tidak dapat dijelaskan adanya dasar kelainan fisik yang memadai, yang sudah berlangsung sekurangnya dua tahun.

b. Selalu tidak mau menerima nasihat atau penjelasan dari beberapa dokter bahwa tidak ada kelainan fisik yang dapat menjelaskan keluhan-keluhannya.

Page 15: GANGGUAN SOMATISASI

Kriteria diagnostik menurut PPDGJ IIII

c. Terdapatnya hendaya dalam taraf tertentu dalam berfungsinya di masyarakat dan keluarga yang berkaitan dengan sifat keluhan keluhannya dan dampak perilakunya.

Diagnosis banding : gangguan depresi berat, gangguan cemas menyeluruh (GAD), skizofrenia.

Page 16: GANGGUAN SOMATISASI

Terapi

• Psikoterapi individual dan kelompok.• Medikasi psikotropik diberikan bilamana

gangguan somatisasi terdapat bersama sama gangguan mood, atau kecemasan, atau terdapat gangguan mental penyerta lainnya.

Page 17: GANGGUAN SOMATISASI

GANGGUAN KONVERSI

• Fungsi fisik yang terbatas yang merupakan hasil dari konflik psikologis atau kebutuhan psikologis.

• Epidemiologi :- Umur : dewasa muda, sering pada usia

pertengahan atau usia tua.- Perempuan 2X lebih banyak dari pada laki-laki.- Ada riwayat dalam keluarga - Sosial ekonomi rendah dan pendidikan rendah

lebih banyak.

Page 18: GANGGUAN SOMATISASI

• Etiologi : adanya konflik psikologis yang direpresi, gangguan kepribadian menghindar atau histrionik, dorongan impuls (sex, agresivitas) yang tidak bisa diterima oleh ego, identifikasi terhadap anggota keluarga yang mempunyai gejala yang sama dan dipelajarinya sejak kecil.

• Terapi : - benzodiazepin, antidepresan- Psikoterapi : insight oriented, terapi perilaku,

hipnosis

Page 19: GANGGUAN SOMATISASI

• Prognosis :

baik buruk

Onset mendadak Komorbid dengan gangguan mental lain

Stresornya diketahui tremor atau kejang

Waktu yng pendek antara omnset dan terapi

IQ normal

Gejala kelumpuhan, kebutaan

Page 20: GANGGUAN SOMATISASI

DSM IV PPDGJ III

a. Satu atau lebih gejala atau defisit yang mengenai fungsi motorik volunter atau sensorik yang mengarahkan pada kondisi neurologis atau kondisi medis.

a. Ciri-ciri khusus yang ditentukan untuk masing-masing gangguan yang tercantum pada F44.

b. Faktor psikologis dipertimbangkan berhubungan dengan gejala atau defisit karena awal atau eksaserbasi gejala atau defisit didahului oleh konflik atau stresor lain.

b. Tidak ada bukti adanya gangguan fisik yang dapat menjelaskan gejala-gejala tersebut.

GANGGUAN KONVERSI

Page 21: GANGGUAN SOMATISASI

c. Gejala atau defisit tidak ditimbulkan secara sengaja atau dibuat-buat (seperti pada gangguan buatan atau berpura-pura)

c. Bukti adanya penyebab psikologis dlam bentuk hubungan waktu yang jelas dengan problem dan peristiwa yang stressful atau hubungan interpersonal yang terganggu (meskipun disangkal oleh pasien)

d. Gejala atau defisit tidak didapat setelah pemeriksaan yang diperlukan, dijelaskan oleh KMU, atau oleh efek langsung suatu zat, atau sebagai perilaku atau pengalaman yang diterima secara kultural

Page 22: GANGGUAN SOMATISASI

e. Gejala atau defisit menyebabkan penderitaan yang bermakna secara klinis atau gangguan dalam fungsi sosial, pekerjaan, atau fungsi penting lainnya.

*

f. Gejala atau defisit tidak terbatas pada nyeri atau disfungsi seksual, tidak terjadi semata mata selama perjalanan gangguan somatisasi dan tidak dapat diterangkan dengan lebih baik oleh gangguan mental lain.

Page 23: GANGGUAN SOMATISASI

• Sebutkan tipe gejala atau defisit :- Dengan gejala atau defisit motorik- Dengan gejala atau defisit sensorik- Dengan kejang atau konvulsi- Dengan gambaran campuran

Page 24: GANGGUAN SOMATISASI

PPDGJ III

F44. Gangguan Disosisatif (KONVERSI)• Kehilangan sebagian atau seluruh dari integrasi

normal antara : ingatan masa lalu, kesadaran akan identitas dan penghayatan dan kendali terhadap gerakan tubuh.

• Dahulu histeria konversi.• Psikogenik berkaitan dengan kejadian traumatik,

maslah yang tidak terselesaikan dan tidak dapat ditolerir, atau gangguan dalam pergaulan

• Tidak ada secondary gain atau motivasi bawah sadar

Page 25: GANGGUAN SOMATISASI

• Konversiafek yang tidak menyenangkan yang timbul karena problem dan konflik yang tidak dapat diatasi oleh individu diubah menjadi gejala-gejala.

• Onset mendadak. • Terapi agak sulit karena biasanya pasien

resisten terhadap pengobatan dan seringkali menyangkal adanya problem kehidupan.

Page 26: GANGGUAN SOMATISASI

• F44.4. Gangguan motorik disosiatifkehilangan kemampuan untuk menggerakkan seluruh atau sebagian anggota gerak. Paralisis dapat bersifat parsial dengan gerakan lambat atau lemah atau total.

• F44.5. Konvulsi disosiatif menyerupai kejang epileptik dalam hal gerakkannya, tetapi jarang disertai lidah tergigit, luka serius karena jatuh saat serangan, dan inkontinensia urin, keadaan seperti trans bukan kehilangan kesadaran.

Page 27: GANGGUAN SOMATISASI

• F.44.6. Anestesia dan kehilangan sensorik disosiatifbagian kulit yang mengalami anestesia seringkali mempunyai batas yang tegas yang menjelaskan bahwa hal tersebut lebih berkaitan dengan pemikiran pasien mengenai fungsi tubuhnya daripada dengan pengetahuan kedokteran. Dapat pula terjadi perbedaan antara hilangnya perasaan pada berbagai jenis modalitas penginderaan yang tidak mungkin disebabkan kerusakan neurologis. Hilangnya perasaan sensorik dapat disertai oleh keluhan parestesia.

Page 28: GANGGUAN SOMATISASI

GANGGUAN HIPOKONDRIASIS

• Definisi : Ketakutan atau keyakinan bahwa ia menderita suatu penyakit yang serius walaupun sebenarnya tidak ada.

• Epidemiologi :- Prevalensi : 10 % dari pasien.- Laki-laki = perempuan- Pada semua usia, puncaknya laki-laki 30

tahun, perempuan 40 tahun.

Page 29: GANGGUAN SOMATISASI

• Etiologi : - beberapa pasien memiliki hipersensitif

bawaan terhadap fungsi tubuh dan ambang nyeri yang rendah atau terhadap rasa tidak nyaman secara fisik.

- Penyakit spesifik yang menakutkan yang memiliki makna simbolik.

- Represi dari kemarahan terhadap orang lain, dipindahkan kepada dirinya dengan keluhan somatik : nyeripenderitaan sebagai hukuman terhadap impuls rasa bersalah.

Page 30: GANGGUAN SOMATISASI

• Diagnosis, tanda dan gejala : - Organ yang terlibat : GIT dan kardiovaskular

sistem.- Pasien yakin kalau menderita sakit.- Hasil lab yang normal bisa meyakinkan pasien

tapi hanya sementara, keluhan akan muncul kembali.

- Gangguan paling sedikitnya 6 bulan.- Bukan gangguan waham.

Page 31: GANGGUAN SOMATISASI

• DD : depresi, gangguan cemas, gangguan somatisasi, gangguan nyeri, malingering, gangguan factitious , disfungsi seksual. Bila keluhan utamanya gangguan sex sexual disorders.

• Prognosis : biasanya muncul kembali bila ada stres kehidupan.

• Terapi : insight oriented psychotherapy, terapi perilaku, hipnosis

Page 32: GANGGUAN SOMATISASI

GANGGUAN HIPOKONDRIASISDSM IV PPDGJ III

A. Preokupasi dengan ketakutan menderita, atau ide bahwa ia menderita, suatu penyakit serius didasarkan pada interpretasi keliru orang tersebut terhadap gejala-gejala tubuh.

a. Keyakinan yang menetap perihal adanya sekurang-kurangnya satu penyakit fisik yang serius yang melandasi keluhan atau keluhan-keluhannya, meskipun pemeriksaan yang berulang tidak menunjang adanya alasan fisik yang memadai, ataupun adanya preokupasi yang menetap terhadap adanya deformitas atau perubahan bentuk/penampakan

B. Preokupasi menetap walaupun telah dilakukan pemeriksaan medis yang tepat.

b. Penolakan yang menetap dan tidak mau menerima nasehat atau dukungan penjelasan dari beberapa dokter bahwa tidak ditemukan penyakit atau abnormalitas fisik yang melandasi keluhan-keluhannya.

Page 33: GANGGUAN SOMATISASI

C. Keyakinan dalam kriteria A tidak memiliki intensitas waham (waham somati) dan tidak terbatas pada kekawatiran yang terbatas tentang penampilan (BDD).

D. Preokupasi menyebabkan penderitaan yang bermakna secara klinis atau gangguan dalam fungsi sosial, pekerjaan atau fungsi penting lain.

E. Lama gangguan sekurangnya 6 bulan

F. Preokupasi tidak dapat diterangkan lebih baik oleh gangguan kecemasan umum, gangguan obsesif kompulsif, gangguan panik, gangguan depresi berat, cemas perpisahan atau gangguan somatoform lain

Page 34: GANGGUAN SOMATISASI

GANGGUAN NYERI

• Definisi : preokupasi terhadap nyeri dimana tidak terdapat penyakit fisik yang dapat menimbulkan rasa nyeri. Stres dan konflik mempunyai hubungan dengan timbulnya rasa nyeri.

• Epidemiologi : onset semua usia, sering 30-40 tahun. Perempuan> laki-laki.

Page 35: GANGGUAN SOMATISASI

• Etiologi :- Perilaku : mencari perhatian/menghindari

aktivitas yang tidak disukai.- Interpersonal : nyeri untuk memanipulasi atau

mendapatkan keuntungan dari suatu hubungan.

- Biologi : pasien dengan gangguan nyeri karena sensorik dan stuktur limbik yang abnormal sehingga menyebabkan nyeri.

Page 36: GANGGUAN SOMATISASI

• Psikodinamik : simbol dari ekspresi konflik intrapsikis. Secara tidak sadar ada sakit/nyeri emosional yang dipindahkan ke tubuh. Nyeri digunakan untuk mendapatkan cinta atau sebagai hukuman. Mekanisme defens yang terlibat adalah displacement , subsitusi dan represi.

• Diagnosis : keluhan utama nyeri, hasil dari distres emosional, sosial dan gangguan dalam pekerjaan.

Page 37: GANGGUAN SOMATISASI

• DD : agak sulit karena subyektif, hipokondriasis, atau konversi.

• Prognosis : kronis, buruk bila komorbid dengan depresi

Page 38: GANGGUAN SOMATISASI

DSM IV PPDGJ III

A. Nyeri pada satu atau lebih tempat anatomis merupakan pusat gambaran klinis dan cukup parah untuk memerlukan perhatian klinis.

Keluhan yang predominan adalah nyeri berat, menyiksa dan menetap, yang tidak dapat dijelaskan sepenuhnya atas dasar proses fisiologis maupun adanya gangguan fisik

B. Nyeri menyebabkan penderitaan yang bermakna secara klinis atau gangguan dalam fungsi sosial, pekerjaan atau fungsi lainnya.

Nyeri timbul dalam hubungan adanya konflik emosional atau problem psikososial yang cukup jelas untuk dapat dijadikan alasan dalam mempengaruhi terjadinya gangguan tersebut.

C. Faktoir psikologis dianggap memiliki peranan penting dalam onset, keparahan, eksaserbasi atau menetapnya nyeri.

Dmpaknya adalah meningknya perhatian dan dukungan baik personal maupun medis untuk yang bersangkutan.

Page 39: GANGGUAN SOMATISASI

D. Gejala atau defisit tidak ditimbulkan secara sengaja atau dibuat-buat

E. Nyeri tidak dapat diterangkan lebih baik oleh gangguan mood, kecemasan atau gangguan psikotik dan tidak memenuhi kriteria dispareunia.

Page 40: GANGGUAN SOMATISASI

BODY DISMORPHIC DISORDERS

Gangguan dismorfik tubuh adalah gangguan jiwa yang ditandai dengan suatu preokupasi dengan suatu cacat tubuh yang dikhayalkan atau suatu penonjolan distorsi dari cacat minimal atau kecil dan menyebabkan distres dan hendaya dalam fungsi pribadi, sosial dan pekerjaan.

Page 41: GANGGUAN SOMATISASI

• Diagnosis menurut DSM IV mengharuskan adanya suatu preokupasi dengan kecacatan dalam penampilan yang tidak nyata atau penekanan yang berlebihan terhadap kecacatan ringan dan menimbulkan penderitaan dan hendaya yang bermakna.

Page 42: GANGGUAN SOMATISASI

DSM IV

A. Preokupasi dengan bayangan cacat dalam penampilan. Jika ditemukan sedikit anomali tubuh, kekawatiran orang tersebut adalah berlebihan dengan nyata.

B. Preokupasi menyebabkan penderitaan yang bermakna secara klinis atau gangguan dalam fungsi sosial, pekerjaan atau fungsi penting lain.

C. Preokupasi tidak dapat diterangkan lebih baik oleh gangguan mental lain.

Page 43: GANGGUAN SOMATISASI

• Menurut PPDGJ III termasuk dalam gangguan hipokondrik.

• DD: distorsi citra tubuh dapat terjadi pada anoreksia nervosa, gangguan identitas seksual tidak boleh didiagnosis pada situasi tersebut, gangguan waham, gangguan kepribadian narsisistik, depresi, OCD, dan skizofrenia.

Page 44: GANGGUAN SOMATISASI

FACTITIOUS DISORDERS

• Pasien dengan gangguan jiwa ini gemar berperan sebagai seorang yang sakit dimana mereka sengaja berpura-pura membuat gejala-gejala. Subklasifikasi gangguan ini didasarkan atas lebih banyak gejala psikologis, fisik atau kombinasi keduanya.

• Lebih sering pada laki-laki.

Page 45: GANGGUAN SOMATISASI

• Etiologi : kekerasan masa kanak. • Psikodinamik : represi, identifikasi dengan

agresi, regresi, simbolisasi.• DD : - Penyakit fisik lab, RO- Gangguan somatoform- Malingering- Gangguan kepribadianantisosial

Page 46: GANGGUAN SOMATISASI

• Prognosis : kronis• Terapi : hindari pemeriksaan lab yang tidak

perlu.• Antidepresant atau anti cemas.

Page 47: GANGGUAN SOMATISASI

DSM IV

A. Kesengajaan atau berpura-pura membuat tanda atau gejala fisik atau psikologis.

B. Motivasi dari perilaku tersebut adalah untuk menerima peran sakit.

C. Tidak ada keuntungan eksternal dari perilaku tersebut (seperti keuntungan ekonomi, menghindari tanggung jawab hukum)

Page 48: GANGGUAN SOMATISASI

PPDGJ III

F.68.1 KESENGAJAAN ATAU BERPURA-PURA MEMBUAT GEJALA ATAU DISABILITAS, BAIK FISIK MAUPUN PSIKOLOGIS.

A. Dengan adanya gangguan fisik atau jiwa, penyakit, atau cacat yang pasti, individu berpura-pura mempunyai gejala sakit secara berulang dan konsisten, dan atau membuat sendiri irisan atau luka untuk membuat gejala.

Page 49: GANGGUAN SOMATISASI

B. Motivasi untuk perilaku ini hampir selalu kabur dan dianggap internal dan kondisi tersebut dianggap sebagai suatu gangguan perilaku sakit dan peran sakit.

C. Individu dengan pola perilaku ini biasanya menunjukkan sejumlah tanda dari abnormalitas yang berat dari kepribadian dan hubungan

Page 50: GANGGUAN SOMATISASI

MALINGERING

• Definisi : gejala fisik dan psikologis dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan (mendapatkan asuransi, menghindari masuk penjara atau hukuman).

• Diagnosis : keluhan-keluhan tidak jelas, mudah teriritasi bila dokter tidak memperhatikan keluhannya, riwayat psikososial dalam menghindari situasi tertentu.

Page 51: GANGGUAN SOMATISASI

• Epidemiologi : tidak diketahui, sering kali muncul pada laki-laki

• Etiologi : tidak diketahui, ada hubungan dengan gangguan kepribadian antisosial.

• DD : factitious disorders, gangguan somatisasi