Gangguan pada Penguatan Akut dan Pengaturan Efek Obat (Penguatan dan Pembelajaran Positif)

• Farmakoterapi anti-adiktif mengganggu peningkatan akut pada DA yang mendorong perilaku adiktif

• Substitusi agonis (blokade) / terapi pengganti antagonis fungsional:– Methadone,buprenorphine opiat dan pengganti

nikotin– Varenicline nikotin– Vanorexine kokain– Marinol ganja inhalasi

• Penggunaan antagonis reseptor:– naltrexone opiat (reseptor opioid mu); alkohol (beberapa

reseptor)– Rimonabant cannabinoid tipe I– Terapi kekebalan tubuh (vaksinasi dan produksi antibodi anti-

narkoba ) potensi untuk mencegah obat adiktif mencapai sistem saraf pusat dan lokasi reseptor kecenderungan adiktif

– Antagonis DA nonselektif dikaitkan dengan peningkatan abstinensi dan penurunan craving; efek samping neurotoksik.

– GABAergik:• Baclofen, tiagabine, vigabatrin, topiramate, asam valproik kokain • Baclofen, topiramate alkohol

– Serotonergik (ondansetron) kokain dan alkohol

• Agen yang memicu respons aversif– Prevalensi alkohol Asia rendah kekurangan

relatif atau absolut aldehida dehidrogenase– Disulfiram alkohol, kokain

Kompensasi Untuk Perubahan Neuroplastik Otak Terkait Penyalahgunaan Agen Kronik

• Penyalahgunaan narkoba ketergantungan: perubahan dalam transmisi glutamatergik dan hipoglutamatergik relatif

• Peran gabungan antara farmakoterapi dan terapi kognitif-perilaku:– Glutamate blocking agent + terpapar cues yang berhubungan

dengan obat mengurangi perilaku mencari obat– Acamprosate + terapi psikososial meningkatkan tingkat dari

jumlah abstinensi, durasi abstinensi kumulatif, dan waktu untuk minum pertama

– D-cycloserine (agonis parsial NMDA) + terapi perilaku mengurangi perilaku fear-conditioned

• Penggunaan agen DA blocking yang selektif dan tidak menghambat pelepasan DA di NA.

• Hipofungsional pelepasan DA di NA dalam kondisi adiksi yang merusak kemampuan novel atau rangsangan biologically rewarding meningkatkan fungsi DA di NA (pathway mesolimbik) untuk memperkuat kemenonjolan reward alami (sulit untuk berkembang sebagai farmakoterapi untuk adiksi)

• Gangguan sistem respon stres target teoritis pengobatan di masa depan