gangguan kepribadian
TRANSCRIPT
GANGGUAN KEPRIBADIAN
PENDAHULUAN
Gangg kepribadian sekitar 5% dari jumlah penduduk gangguan jiwa Kenyataannya setiap orang
adalah unik, khas untuk memahami dan menjelaskan tingkah laku diri sendiri dan orang lain.
Sehingga gangguan2 yang biasa muncul pada kepribadian setiap individu dapat dihindari.
PEMBAHASAN
Definisi kepribadian Kepribadian (kaplan):sebagai totalitas sifat emosional dan perilaku yang
menandai kehidupan seseorang dari hari ke hari dalam kondisi yang biasanya; kepribadian
relatif stabil dan dapat diramalkan. Pembentukan Kepribadian 1. Pengalaman yg umum dialami
oleh tiap-tiap individu dalam kebudayaan tertentu 2. Pengalaman yang khusus yg khusus dialami
individu sendiri Teori Kepribadian 1. Teori kepribadian psikoanalisis 2. Teori sifat (trait) 3. Teori
kepribadian behaviorisme 4. Teori psikoligi kognitif
GANGGUAN KEPRIBADIAN
Definisi Gangguan kepribadian (Aksis II pada DSM-IV) suatu ciri kepribadian yang menetap,
kronis, dapat terjadi pada hampir semua keadaan, menyimpang secara jelas dari norma-norma
budaya dan maladaptif serta menyebabkan fungsi kehidupan yang buruk, tidak fleksibel dan
biasanya terjadi pada akhir masa remaja atau awal masa dewasa.
Etiologi
1. Faktor Genetik
Penelitian gangguan psikiatrik pada 15.000 pasangan kembar di Amerika Serikat Diantara
kembar monozigotik, angka kesesuaian untuk gangguan kepribadian adalah beberapa kali lebih
tinggi dibandingkan kembar dizigotik
2. Faktor Temperamental Faktor temperamental yang diidentifikasi pada masa anak-anak
mungkin berhubungan dengan gangguan kepribadian pada masa dewasa.
3. Faktor Biologis
Hormon Orang yang menunjukkan sifat impulsive : peningkatan kadar testosterone, 17estradiol
dan estrone
4. Faktor Psikoanalitik
Sigmund Freud menyatakan bahwa sifat kepribadian berhubungan dengan fiksasi pada salah
satu stadium perkembangan psikoseksual. Fiksasi pada stadium anal, yaitu anakyang berlebihan
atau kurang pada pemuasan anal dapat menimbulkan sifat keras kepala, kikir dan sangat teliti
Klasifikasi gangguan kepribadian Menurut DSM-IV:
Kelompok A: gangguan kepribadian paranoid, skizoid dan skizotipal.
Kelompok B: gangguan kepribadian antisosial, ambang, histrionik dan narsistik.
Kelompok C: gangguan kepribadian menghindar, dependen dan obsesif-kompulsif, dan satu
kategori yang dinamakan gangguan kepribadian yang tidak ditentukan (contohnya adalah
gangguan kepribadian pasif-agresif dan gangguan kepribadian depresif).
Menurut PPDGJ:
Gangguan kepribadian khas
gangguan kepribadian paranoid gangguan kepribadian skizoid gangguan kepribadian dissosial
gangguan kepribadian emosional tak stabil gangguan kepribadian histrionik gangguan
kepribadian anankastik gangguan kepribadian cemas gangguan kepribadian dependen gangguan
kepribadian khas lainnya gangguan kepribadian YTT
Gangguan kepribadian campuran dan lainnya
gangguan kepribadian campuran
gangguan kepribadian yang bermasalah
Gangguan Kepribadian Histrionik
Epidemiologi
prevalensi : kira-kira 2 sampai 3 %. Keadaan ini lebih sering didiagnosis pada wanita
dibandingkan laki-laki. Gejala klinis - ditandai oleh perilaku yang bermacam-macam, dramatik,
ekstovert pada orang yang meluap-luap dan emosional - menunjukkan perilaku mencari
perhatian yang tinggi - memperbesar pikiran dan perasaan mereka
Kriteria Diagnostik
Gangguan Kepribadian Histrionik Pola pervasif emosionalitas dan mencari perhatian yang
berlebihan, dimulai pada masa dewasa muda dan tampak dalam berbagai konteks, seperti yang
ditunjukkan oleh lima ( atau lebih ) berikut :
1. Tidak merasa nyaman dalam situasi dimana ia tidak merupakan pusat perhatian.
2. Interaksi dengan orang lain sering ditandai oleh godaan seksual yang tidak pada tempatnya
atau perilaku provokatif.
3. Menunjukkan pergeseran emosi yang cepat dan ekspresi emosi yang dangkal.
4. Secara terus menerus menggunakan penampilan fisik untuk menarik perhatian kepada
dirinya.
5. Memiliki gaya bicara yang sangat impresionistik dan tidak memiliki perincian.
6. Menunjukkan dramitasi diri, teatrikal, dan ekspresi emosi yang berlebihan.
7. Mudah disugesti, yaitu mudah dipengaruhi oleh orang lain atau situasi
8. Menganggap hubungan menjadi lebih intim ketimbang keadaan sebenarnya
Diagnosis Banding
Perbedaan antara gangguan kepribadian histrionik dan gangguan kepribadian ambang adalah
sukar. Pada gangguan kepribadian ambang, usaha bunuh diri, difusi identitas dan episode
psikotik singkat adalah lebih sering.
Terapi
Psikoterapi : Psikoterapi berorientasi psikoanalisis, baik dalam kelompok atau individual, adalah
terapi yang terpilih untuk gangguan kepribadian histrionik.
Farmakoterapi : dapat ditambahkan jika gejala adalah menjadi sasarannya seperti penggunaan
antidepresan untuk depresi dan keluhan somatik, obat antiansietas untuk kecermasan dan
antipsikotik untuk derealisasi dan ilusi.
Gangguan Kepribadian Narsistik
Epidemiologi Menurut DSM IV, perkiraan prevalensi: 2 - 16 % dalam populasi klinis.
Gejala klinis :
- Meningkatnya rasa kepentingan dan perasaan kebesaran yang unik
- Tidak mampu menunjukkan empati, dan berpurapura simpati hanya untuk mencapai
kepentingan mereka sendiri.
- Memiliki harga diri yang rapuh dan rentan terhadap depresi.
Kriteria Diagnostik Gangguan Kepribadian Narsistik
Pola perfasif kebesaran (dalam khayalan atau perilaku), membutuhkan kebanggaan, dan tidak
ada empati, dimulai pada masa dewasa awal dan tampak dalam berbagai konteks, seperti yang
ditunjukkan oleh lima (atau lebih) berikut :
1. Memiliki rasa kepentingan diri yang besar
2. Preokupasi dengan khayalan akan keberhasilan, kekuatan, kecerdasan, kecantikan, atau
cinta ideal yang tidak terbatas.
3. Yakin bahwa ia adalah khusus dan unik dan dapat dimengerti hanya oleh atau harus
berhubungan dengan orang lain (atau institusi) yang khusus atau memiliki status tinggi.
4. Membutuhkan kebanggaan yang berlebihan
5. Memiliki perasaan bernama besar, yaitu harapan yang tidak beralasan akan perlakuan
khusus atau kepatuhan otomatis sesuai harapannya.
6. Eksploatif secara interpersonal, yaitu mengambil keuntungan dari orang lain untuk
mencapai tujuannya sendiri.
7. Tidak memiliki tempat, tidak mau mengenali atau mengetahui perasaan dan kebutuhan
orang lain.
8. Sering cemburu terhadap orang lain dan merasa orang lain juga cemburu kepada dirinya.
9. Memperlihatkan kesombongan, sikap congkak dan sombong
Diagnosis Banding
1. Gangguan kepribadian ambang, histrionik dan antisosial sering ditemukan bersama-sama
dengan gangguan kepribadian narsistik: diagnosis banding adalah sukar. Pasien dengan
gangguan kepribadian narsistik memiliki kecemasan yang lebih keci daripada pasien dengan
gangguan kepribadian ambang dan kehidupan mereka cenderung kurang kacau.
2. Usaha bunuh diri juga lebih mungkin berhubungan dengan pasien gangguan kepribadian
ambang dibandingkan pasien gangguan kepribadian narsistik
3. Pasien gangguan kepribadian antisosial memberikan riwayat perilaku impulsif, seringkali
disertai dengan penyalahgunaan alkohol atau zat lain, hal tersebut seringkali menyebabkan
mereka mendapatkan masalah dengan hukum.
Dan pasien gangguan kepribadian histrionic menunjukkan ciri-ciri ekshibisionisme dan
manipulativitas interpersonal yang mirip dengan pasien gangguan kepribadian narsitik
Perjalanan penyakit dan prognosis Gangguan kepribadian narsistik : kronis dan sukar untuk
diobati. Pasien dengan gangguan harus secara terus menerus berhadapan dengan aliran
narsisme mereka yang diakibatkan oleh perilaku mereka sendiri atau dari pengalaman hidup
Terapi :
Psikoterapi : Mengobati gangguan kepribadian narsistik sukar pasien harus meninggalkan
narsismenya jika ingin mendapatkan kemajuan.
Farmakoterapi : Pasien gangguan kepribadian narsistik rentan terhadap depresi, suatu anti
depresan mungkin juga digunakan