gangguan kepribadian

64
GANGGUAN KEPRIBADIAN DWI ARIYANTI 207.315.105

Upload: dwipalar

Post on 30-Jun-2015

1.262 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: GANGGUAN KEPRIBADIAN

GANGGUAN KEPRIBADIAN

DWI ARIYANTI207.315.105

Page 2: GANGGUAN KEPRIBADIAN

PENDAHULUANGangg kepribadiansekitar 5% dari jumlah

penduduk gangguan jiwaKenyataannyasetiap orang adalah unik, khasuntuk memahami dan menjelaskan tingkah laku diri sendiri dan orang lain.

Sehingga gangguan2 yang biasa muncul pada kepribadian setiap individu dapat dihindari.

Page 3: GANGGUAN KEPRIBADIAN

PEMBAHASANDefinisi kepribadian

Kepribadian (kaplan):sebagai totalitas sifat emosional dan perilaku yang menandai kehidupan seseorang dari hari ke hari dalam kondisi yang biasanya; kepribadian relatif stabil dan dapat diramalkan.

Pembentukan Kepribadian1. Pengalaman yg umumdialami oleh tiap-tiap individu dalam kebudayaan

tertentu2. Pengalaman yang khusus yg khusus dialami individu sendiri

Teori Kepribadian3. Teori kepribadian psikoanalisis4. Teori sifat (trait)5. Teori kepribadian behaviorisme6. Teori psikoligi kognitif

Page 4: GANGGUAN KEPRIBADIAN

GANGGUAN KEPRIBADIAN

Definisi Gangguan kepribadian (Aksis II pada DSM-IV)

suatu ciri kepribadian yang menetap, kronis, dapat terjadi pada hampir semua keadaan, menyimpang secara jelas dari norma-norma budaya dan maladaptif serta menyebabkan fungsi kehidupan yang buruk, tidak fleksibel dan biasanya terjadi pada akhir masa remaja atau awal masa dewasa.

Page 5: GANGGUAN KEPRIBADIAN

Etiologi1. Faktor Genetik

Penelitian gangguan psikiatrik pada 15.000 pasangan kembar di Amerika SerikatDiantara kembar monozigotik, angka kesesuaian untuk gangguan kepribadian adalah beberapa kali lebih tinggi dibandingkan kembar dizigotik

2. Faktor Temperamental

Faktor temperamental yang diidentifikasi pada masa anak-anak mungkin berhubungan dengan gangguan kepribadian pada masa dewasa.

Page 6: GANGGUAN KEPRIBADIAN

3. Faktor Biologis

HormonOrang yang menunjukkan sifat impulsive : peningkatan kadar testosterone, 17-estradiol dan estrone4. Faktor Psikoanalitik

Sigmund Freud menyatakan bahwa sifat kepribadian berhubungan dengan fiksasi pada salah satu stadium perkembangan psikoseksual. Fiksasi pada stadium anal, yaitu anakyang berlebihan atau kurang pada pemuasan anal dapat menimbulkan sifat keras kepala, kikir dan sangat teliti

Page 7: GANGGUAN KEPRIBADIAN

Klasifikasi gangguan kepribadianMenurut DSM-IV:• Kelompok A: gangguan kepribadian paranoid,

skizoid dan skizotipal. • b. Kelompok B: gangguan kepribadian antisosial,

ambang, histrionik dan narsistik.• c. Kelompok C: gangguan kepribadian

menghindar, dependen dan obsesif-kompulsif, dan satu kategori yang dinamakan gangguan kepribadian yang tidak ditentukan (contohnya adalah gangguan kepribadian pasif-agresif dan gangguan kepribadian depresif).

Page 8: GANGGUAN KEPRIBADIAN

• Menurut PPDGJ:– Gangguan kepribadian khas

• gangguan kepribadian paranoid• gangguan kepribadian skizoid• gangguan kepribadian dissosial• gangguan kepribadian emosional tak stabil• gangguan kepribadian histrionik• gangguan kepribadian anankastik• gangguan kepribadian cemas• gangguan kepribadian dependen• gangguan kepribadian khas lainnya• gangguan kepribadian YTT

– Gangguan kepribadian campuran dan lainnya• gangguan kepribadian campuran• gangguan kepribadian yang bermasalah

Page 9: GANGGUAN KEPRIBADIAN

Gangguan Kepribadian ParanoidEpidemiologi

Prevalensi gangguan kepribadian paranoid adalah 0,5 sampai 2,5%. Lebih sering tjd pada laki-laki dibandingkan wanita.

Gejala Klinis- adanya perasaan curiga yang berlebihan - menolak tanggung jawab atas perasaan mereka sendiri dan melemparkan tanggung jawab pada orang lain- Mereka seringkali bersikap bermusuhan, mudah tersinggung dan marah termasuk pasangan yang cemburu secara patologis. - Mereka seringkali bertanya tanpa pertimbangan, tentang loyalitas dan kejujuran teman atau teman kerjanya atau cemburu dengan bertanya-tanya tanpa pertimbangan tentang kesetiaan pasangan atau mitra seksualnya.

Page 10: GANGGUAN KEPRIBADIAN

Kriteria Diagnostik Gangguan Paranoid :

A. Ketidakpercayaan dan kecurigaan yang pervasif kepada orang lain sehingga motif mereka dianggap sebagai berhati dengki, dimulai pada masa dewasa awal dan tampak dalam berbagai konteks, seperti yang ditunjukkan oleh empat (atau lebih) berikut :

• Menduga, tanpa dasar yang cukup, bahwa orang lain memanfaatkan, membabayakan, atau menghianati dirinya.

• Preokupasi dengan keraguan yang tidak pada tempatnya tentang loyalitas atau kejujuran teman atau rekan kerja.

• Enggan untuk menceritakan rahasianya kepada orang lain karena rasa takut yang tidak perlu bahwa informasi akan digunakan secara jahat melawan dirinya.

• Membaca arti merendahkan atau mengancam yang tersembunyi dari ucapan atau kejadian yang biasa.

• Secara persisten menanggung dendam, yaitu tidak memaafkan kerugian, cedera, atau kelalaian.

• Merasakan serangan terhadap karakter atau reputasinya yang tidak tampak bagi orang lain dan dengan cepat bereaksi secara marah atau balas menyerang.

• Memiliki kecurigaan yang berlulang, tanpa pertimbangan, tentang kesetiaan pasangan atau mitra seksual.

B. Tidak terjadi semata-mata selama perjalanan skizofrenia, suatu gangguan mood dengan ciri psikotik, atau gangguan psikotik lain dan bukan karena efek fisiologis langsung dari kondisi medis umum.

Page 11: GANGGUAN KEPRIBADIAN

Diagnosa Banding • Skizofrenia paranoid : karena halusinasi dan fikiran

formal tidak ditemukan pada gangguan kepribadian paranoid.

• Gangguan kepribadian ambang : karena pasien paranoid jarang mampu terlibat secara berlebihan dan rusuh dalam persahabatan dengan orang lain seperti pasien ambang. Pasien paranoid tidak memiliki karakter antisosial sepanjang riwayat perilaku antisosial.

• Gangguan schizoid : adalah menarik dan menjauhkan diri tetapi tidak memiliki gagasan paranoid

Page 12: GANGGUAN KEPRIBADIAN

Perjalanan penyakit dan prognosisPada beberapa orang gangguan kepribadian paranoid adalah terjadi seumur hidup. Pada orang lain, gangguan ini adalah tanda dari skizofrenia. Pada orang lain lagi, saat mereka menjadi semakin matang dan stres menghilang, sifat paranoid memberikan jalan untuk pembentukan reaksi, perhatian yang tepat terhadap moralitas dan perhatian altruist

Page 13: GANGGUAN KEPRIBADIAN

Terapi :• Psikoterapi.

Pasien paranoid tidak bekerja baik dalam psikoterapi kelompok. Ahli terapi harus berhadapan langsung dalam menghadapi pasien

• Farmakoterapi Berguna dalam menghadapi agitasi dan kecemasan. Pada sebagian besar kasus, obat antiansietas seperti diazepam (Valium) atau anti psikotik, seperti thioridazine (Mellaril) atau haloperidol (Haldol), dalam dosis kecil dan dalam periode singkat untuk menangani agitasi parah atau pikiran yang sangat delusional.

Page 14: GANGGUAN KEPRIBADIAN

Gangguan Kepribadian Skizoid

Epidemiologi• Prevalensi tdk ditentukan secara jelas. Gangguan

mungkin mengenai 7,5% populasi umum. Rasio jenis kelamin untuk gangguan adalah tidak diketahui.

Gejala klinis• memberi kesan dingin dan mengucilkan diri, • tampak menjauhkan diri dan tidak ingin terlibat dengan

peristiwa sehari-hari dan permasalahan orang lain. • tampak tenang, jauh, menutup diri dan tidak dapat

bersosialisasi.

Page 15: GANGGUAN KEPRIBADIAN

Kriteria diagnostik untuk kepribadian schizoid

• Pola pervasif pelepasan dari hubungan sosial dan rentang pengalaman• emosi yang terbatas dalam lingkungan interpersonal, dimulai pada masa dewasa

awal dan ditemukan dalam berbagai korteks, seperti yang dinyatakan oleh empat (atau lebih) berikut:

1. Tidak memiliki minat ataupun menikmati hubungan dekat, termasuk menjadi bagian dari keluarga.

2. Hampir selalu memilih kegiatan secara sendirian.3. Memiliki sedikit, jika ada, rasa tertarik untuk melakukan pengalaman seksual

dengan orang lain.4. Merasakan kesenangan dalam sedikit, jika ada aktifitas.5. Tidak memiliki teman dekat atau orang yang dipercaya selain sanak saudara

derajat pertama.6. Tampak tidak acuh terhadap pujian atau kritik orang lain.7. Menunjukkan kedinginan emosi, pelepasan atau pendataran afektivitas.8. Tidak terjadi semata-mata selama perjalanan skizofrenia , gangguan , suatu

gangguan mood dengan ciri psikotik , gangguan psikotik lain atau suatu gangguan perkembangan pervasif , dan bukan karena efek fisiologis langsung dari kondisi medis umum

Page 16: GANGGUAN KEPRIBADIAN

Perjalanan penyakit dan diagnosisOnset biasanya pada masa anak-anak awal. Gangguan kepribadian skizoid adalah berlangsung lama tetapi tidak selalu seumur hidup.

Terapi- Psikoterapi: Terapi pasien gangguan kepribadian

skizoid adalah mirip dengan terapi pasien gangguan kepribadian paranoid. Dalam lingkungan terapi kelompok, pasien gangguan kepribadian skizoid mungkin diam untuk jangka waktu yang lama, namun suatu waktu mereka akan ikut terlibat

- Farmakoterapi : antipsikotik dosis kecil, antidepresan dan psikostimulan telah efektif pada beberapa pasien.

Page 17: GANGGUAN KEPRIBADIAN

Gangguan Kepribadian Skizotipal

Gejala klinis

- Pikiran dan komunikasi terganggu. - tidak mengetahui perasaan mereka sendiri; malah mereka sangat peka

dalam mendeteksi perasaan orang lain, khususnya afek negatif seperti kemarahan.

- Mereka percaya bahwa mereka memiliki kekuatan pikiran dan tilikan yang khusus.

- Walaupun tidak ada gangguan berpikir yang jelas, pembicaraan mereka mungkin sering memerlukan interpretasi.

- Pembicaraan - aneh atau janggal dan hanya memiliki arti bagi diri mereka sendiri. - Mereka menunjukkan hubungan interpersonal yang buruk dan

mungkin berkelakuan secara tidak sesuai

Page 18: GANGGUAN KEPRIBADIAN

Kriteria Diagnostik Gangguan Kepribadian Skizotipal A. Pola pervasif deficit sosial dan interpersonal yang ditandai oleh ketidak senangan akut dengan,

dan penurunan kapasitas untuk, hubungan erat dan juga oleh peyimpangan kognitif atau persepsi dan perilaku eksentrik, dimulai pada masa dewasa awal dan tampak dalam berbagai konteks , seperti yang ditunjukkan oleh lima (atau lebih) berikut:

• Gagasan yang menyangkut diri sendiri (ideas of reference) kecuali waham yang menyangkut diri sendiri.

• Keyakinan aneh atau pikiran magis yang mempengaruhi perilaku dan tidak konsisten dengan norma cultural (misalnya, percaya takhyul), (superstitiousness), percaya dapat melihat apa yang akan terjadi (clairvoyance), telepati, atau indera keenam, pada anak-anak dan remaja khayalan atau preokupasi yang kacau)

• Pengalaman persepsi yang tidak lazim, termasuk ilusi tubuh.• Pikiran dan bicara yang aneh (misalnya, samar-samar, sirkumstansialitas, metaforik, terlalu

berbelit-belit, atau stereotipik )• Kecurigaan atau ide paranoid.• Afek yang tidak sesuai atau terbatas.• Perilaku atau penampilan yang aneh, eksentrik atau janggal.• Tidak memiliki teman akrab atau orang yang dipercaya selain sanak saudara derajat pertama• Kecemasan sosial yang bertebihan yang tidak menghilang dengan keakraban dan cenderung

disertai dengan ketakutan paranoid ketimbang pertimbangan negative tentang diri sendiri.

B. Tidak terjadi semata- mata selama perjalanan skizofrenia , suatu gangguan mood dengan ciri psikotik lain , atau suatu gangguan perkembangan pervasif

Page 19: GANGGUAN KEPRIBADIAN

Diagnosa Banding• Pasien gangguan kepribadian skizotipal dapat

dibedakan dari pasien skizofrenik oleh tidak adanya psikosis. Jika psikosis memang ditemukan, gejala tersebut adalah singkat dan terpecah.

• Pasien gangguan kepribadian paranoid ditandai oleh kecurigaan, tetapi tidak memiliki perilaku yang aneh seperti pada pasien gangguan kepribadian skizotipal.

Page 20: GANGGUAN KEPRIBADIAN

Terapi :• Psikoterapi• Farmakoterapi : medikasi antipsikotik berguna

untuk mengatasi gagasan mengenai diri sendiri, waham, dan gejala lain dari gangguan dan dapat digunakan bersama-sama dengan psikoterapi.

Page 21: GANGGUAN KEPRIBADIAN

Gangguan Kepribadian Anti SoslalEpidemiologi• Prevalensi : 3 % laki-laki dan 1 % wanita. Onset gangguan

adalah sebelum usia 15 tahun.Gejala klinis- ditandai oleh tindakan antisosial atau kriminal- seringkali menunjukkan kesan luar yang normal dan bahkan

hangat dan mengambil muka- Menurut David & Neale: muncul sebelum usia 15 tahun yang

ditandai dengan perilaku nakal, lari diri dari rumah, sering berbohong, mencuri, membakar, atau merusak dengan cara lain.Pola ini akan berlanjut hingga dewasa yang ditandai dengan tidak memiliki tanggung jawab, bekerja tidak konsisten, melawan hukum, agresif, gegabah, impulsif,dan gagal dalam merencanakan sesuatu .

Page 22: GANGGUAN KEPRIBADIAN

Kriteria Diagnostik Gangguan Kelpribadian Anti Sosial

A. Terdapat pola pervasif tidak menghargai dan melanggar hak orang lain yang

terjadi sejak usia 45 tahun , seperti yang ditunjukkan oleh tiga ( atau lebih )

berikut :

• Gagal untuk mematuhi norma sosial dengan menghormati perilaku sesuai

hukum

• Ketidakjujuran,

• Impulsivitas atau tidak dapat merencanakan masa depan

• Iritabilitas dan agresivitas,

• Secara sembrono mengabaikan keselamatan diri sendiri atau orang lain.

• Terus menerus tidak bertanggung jawab

• Tidak adanya penyesalan,

B. Individu sekurang-kurangnya berusia 18 tahun.

C. Terdapat tanda-tanda gangguan konduksi dengan onset sebelum usia 15 tahun.

D. Terjadinya perilaku antisosial tidak semata-mata selama perjalanan skizofrenia

atau suatu episode manik.

Page 23: GANGGUAN KEPRIBADIAN

Terapi- Psikoterapi- Farmakoterapi

digunakan untuk menghadapi gejala yang diperkirakan akan timbul seperti kecemasan, penyerangan, dan depresi

Page 24: GANGGUAN KEPRIBADIAN

Gangguan Kepribadian AmbangEpidemiologi• Tidak ada penelitian prevalensi yang tersedia, tetapi diperkirakan

1-2 % populasi dan dua kali lebih sering pada wanita dibandingkan laki-laki

Gejala klinis- Perbatasan antara neurosis dan psikosis dan ditandai oleh afek, mood, perilaku, hubungan objek, dan cinta dari yang sangat tidak stabil- Perilaku pasien gangguan kepribadian ambang sangat tidak bisa diramalkan- Sifatmenyakitkan : dicerminkan oleh tindakan merusak diri sendiri yang berulang- merasakan ketergantungan dan permusuhan: memiliki hubungan interpersonal yang tidak baik

Page 25: GANGGUAN KEPRIBADIAN

Kriteria Diagnostik Gangguan Kepribadian Ambang

Pola pervasif ketidakstabilan hubungan interpersonal, citra diri, dan afek, dan impulsivitas yang jelas pada dewasa awal dan ditemukan dalam berbagai konteks, seperti yang ditunjukkan oleh lima (atau lebih) berikut :

• Usaha mati-matian untuk menghindari ketinggalan yang nyata atau khayalan. • Pola hubungan interpersonal yang tidak stabil dan kuat yang ditandai oleh perubahan antara

ekstrim-ekstrim idealisasi dan devaluasi.• Gangguan identitas : citra diri atau perasaan diri sendiri yang tidak stabil secara jelas dan

persisten• lmpulsivitas pada sekurangnya dua bidang yang potensial membahayakan diri sendiri• Perilaku, isyarat, atau ancaman bunuh diri yang berulang kali, atau perilaku mutilasi diri.• Ketidakstabilan afektif karena reaktivitas mood yang jelas (misalnya, disforia episodik kuat,

iritabilitas atau kecemasan biasanya berlangsung beberapa jam dan jarang lebih dari beberapa hari).

• Perasaan kosong yang kronis.• Kemarahan yang kuat dan tidak pada tempatnya atau kesulitan dalam mengendalikan

kemarahan (misalnya, sering menunjukkan temper, marah terus menerus, perkelahian fisik berulang kali).

• Ide paranoid yang transien dan berhubungan dengan stress, atau gejala disosiatif yang parah.

Page 26: GANGGUAN KEPRIBADIAN

Diagnosis Banding – Pembedaan dari skizofrenia dilakukan berdasarkan tidak adanya episode

psikotik, gangguan pikiran, atau tanda skizofrenia klasik lainnya yang berkepanjangan yang dimiliki pasien ambang.

– Pasien gangguan kepribadian skizotipal menunjukkan pikiran yang sangat aneh, gagasan yang aneh, dan gagasan menyangkut diri sendiri yang rekuren.

– Pasien gangguan kepribadian paranoid ditandai oleh kecurigaan yang ekstrim.

• Pada umumnya, pasien gangguan kepribadian ambang menunjukkan perasaan kekosongan yang kronis, impulsivitas, mutilasi diri, episode psikotik singkat, usaha bunuh diri manipulatif, dan biasanya keterlibatan yang menuntut dalam hubungan erat.

Perjalanan penyakit dan prognosis• Penelitian longitudinal tidak menunjukkan perkembangan ke arah

skizofrenia, tetapi pasien memiliki insidensi tinggi untuk mengalami episode gangguan depresif berat. Diagnosis biasanya dibuat sebelum usia 40 tahun.

Page 27: GANGGUAN KEPRIBADIAN

Terapi• Psikoterapi :

Pendekatan berorientasi realitas lebih efektif dibandingkan interpretasi bawah sadar secara mendalam.Terapi perilaku untuk mengendalikan impuls dan ledakan kemarahan dan untuk menurunkan kepekaan terhadap kritik dan penolakan.

• Farmakoterapi : Antidepresan memperbaiki mood yang terdepresi. MAOI :efektif dalam memodulasi perilaku impulsif pada beberapa pasien. Antikonvulsan seperti karbamazepin, padat meningkatkan fungsi global pada beberapa pasien.

Page 28: GANGGUAN KEPRIBADIAN

Gangguan Kepribadian Histrionik

Epidemiologi• prevalensi : kira-kira 2 sampai 3 %. Keadaan ini

lebih sering didiagnosis pada wanita dibandingkan laki-laki.

Gejala klinis- ditandai oleh perilaku yang bermacam-macam,

dramatik, ekstovert pada orang yang meluap-luap dan emosional

- menunjukkan perilaku mencari perhatian yang tinggi

- memperbesar pikiran dan perasaan mereka

Page 29: GANGGUAN KEPRIBADIAN

Kriteria Diagnostik Gangguan Kepribadian Histrionik

Pola pervasif emosionalitas dan mencari perhatian yang berlebihan, dimulai pada masa dewasa muda dan tampak dalam berbagai konteks, seperti yang ditunjukkan oleh lima ( atau lebih ) berikut :

• Tidak merasa nyaman dalam situasi dimana ia tidak merupakan pusat perhatian.

• Interaksi dengan orang lain sering ditandai oleh godaan seksual yang tidak pada tempatnya atau perilaku provokatif.

• Menunjukkan pergeseran emosi yang cepat dan ekspresi emosi yang dangkal.

• Secara terus menerus menggunakan penampilan fisik untuk menarik perhatian kepada dirinya.

• Memiliki gaya bicara yang sangat impresionistik dan tidak memiliki perincian.

• Menunjukkan dramitasi diri, teatrikal, dan ekspresi emosi yang berlebihan.• Mudah disugesti, yaitu mudah dipengaruhi oleh orang lain atau situasi.• Menganggap hubungan menjadi lebih intim ketimbang keadaan

sebenarnya

Page 30: GANGGUAN KEPRIBADIAN

Diagnosis Banding Perbedaan antara gangguan kepribadian histrionik dan gangguan kepribadian ambang adalah sukar. Pada gangguan kepribadian ambang, usaha bunuh diri, difusi identitas dan episode psikotik singkat adalah lebih sering.

Terapi• Psikoterapi : Psikoterapi berorientasi psikoanalisis, baik dalam

kelompok atau individual, adalah terapi yang terpilih untuk gangguan kepribadian histrionik.

• Farmakoterapi : dapat ditambahkan jika gejala adalah menjadi sasarannya seperti penggunaan antidepresan untuk depresi dan keluhan somatik, obat antiansietas untuk kecermasan dan antipsikotik untuk derealisasi dan ilusi.

Page 31: GANGGUAN KEPRIBADIAN

Gangguan Kepribadian Narsistik

EpidemiologiMenurut DSM IV, perkiraan prevalensi: 2 - 16 % dalam populasi klinis.

Gejala klinis- Meningkatnya rasa kepentingan dan perasaan

kebesaran yang unik- Tidak mampu menunjukkan empati, dan berpura-

pura simpati hanya untuk mencapai kepentingan mereka sendiri.

- Memiliki harga diri yang rapuh dan rentan terhadap depresi.

Page 32: GANGGUAN KEPRIBADIAN

Kriteria Diagnostik Gangguan Kepribadian Narsistik Pola perfasif kebesaran (dalam khayalan atau perilaku), membutuhkan kebanggaan, dan tidak ada empati, dimulai pada masa dewasa awal dan tampak dalam berbagai konteks, seperti yang ditunjukkan oleh lima (atau lebih) berikut :

• Memiliki rasa kepentingan diri yang besar• Preokupasi dengan khayalan akan keberhasilan, kekuatan, kecerdasan,

kecantikan, atau cinta ideal yang tidak terbatas.• Yakin bahwa ia adalah khusus dan unik dan dapat dimengerti hanya oleh atau

harus berhubungan dengan orang lain (atau institusi) yang khusus atau memiliki status tinggi.

• Membutuhkan kebanggaan yang berlebihan• Memiliki perasaan bernama besar, yaitu harapan yang tidak beralasan akan

perlakuan khusus atau kepatuhan otomatis sesuai harapannya.• Eksploatif secara interpersonal, yaitu mengambil keuntungan dari orang lain

untuk mencapai tujuannya sendiri.• Tidak memiliki tempat, tidak mau mengenali atau mengetahui perasaan dan

kebutuhan orang lain.• Sering cemburu terhadap orang lain dan merasa orang lain juga cemburu

kepada dirinya.• Memperlihatkan kesombongan, sikap congkak dan sombong

Page 33: GANGGUAN KEPRIBADIAN

Diagnosis Banding • Gangguan kepribadian ambang, histrionik dan antisosial sering ditemukan

bersama-sama dengan gangguan kepribadian narsistik: diagnosis banding adalah sukar. Pasien dengan gangguan kepribadian narsistik memiliki kecemasan yang lebih keci daripada pasien dengan gangguan kepribadian ambang dan kehidupan mereka cenderung kurang kacau.

• Usaha bunuh diri juga lebih mungkin berhubungan dengan pasien gangguan kepribadian ambang dibandingkan pasien gangguan kepribadian narsistik

• Pasien gangguan kepribadian antisosial memberikan riwayat perilaku impulsif, seringkali disertai dengan penyalahgunaan alkohol atau zat lain, hal tersebut seringkali menyebabkan mereka mendapatkan masalah dengan hukum.

• Dan pasien gangguan kepribadian histrionic menunjukkan ciri-ciri ekshibisionisme dan manipulativitas interpersonal yang mirip dengan pasien gangguan kepribadian narsitik

Page 34: GANGGUAN KEPRIBADIAN

Perjalanan penyakit dan prognosisGangguan kepribadian narsistik : kronis dan sukar untuk

diobati. Pasien dengan gangguan harus secara terus menerus berhadapan dengan aliran narsisme mereka yang diakibatkan oleh perilaku mereka sendiri atau dari pengalaman hidup

Terapi :• Psikoterapi : Mengobati gangguan kepribadian

narsistik sukarpasien harus meninggalkan narsismenya jika ingin mendapatkan kemajuan.

• Farmakoterapi : Pasien gangguan kepribadian narsistik rentan terhadap depresi, suatu anti depresan mungkin juga digunakan

Page 35: GANGGUAN KEPRIBADIAN

Gangguan Kepribadian Menghindar

EpidemiologiPrevalensi adalah 1 -10 %Gejala klinis• Hipersensitivitas terhadap penolakan oleh orang

lain. • Saat berbicara dengan seseorang, mereka

mengekspresikan ketidakpastian dan tidak memiliki kepercayaan diri dan mungkin berbicara dalam cara yang merendahkan diri sendiri.

Page 36: GANGGUAN KEPRIBADIAN

Kriteria Diagnostik Gangguan kepribadian Menghindar. Pola perfasiv hambatan sosial, perasaan tidak cakap, dan kepekaan berlebihan terhadap penilaian negatif, dimulai pada masa dewasa awal dan tampak dalam berbagai koteks, seperti yang ditunjukkan oleh empat (atau lebih) berikut :

• Mengindari aktivitas pekerjaan yang memerlukan kontak interpersonal yang bermakna karena takut akan kritik, celaan dan penolakan.

• Tidak mau terlibat dengan orang lain kecuali merasa yakin akan disenangi.

• Menunjukkan keterbatasan dalam hubungan intim karena rasa takut dipermalukan atau ditertawai

• Preokupasi dengan sedang dikritik atau ditolak dalam situasi sosial• Terhambat dalam situasi interpersonal yang baru karena perasaan

tidak ada kuat• Memandang diri sendiri tidak layak secara sosial karena merasa dirinya

tidak menarik atau lebih rendah dari orang lain.• Tidak biasanya enggan untuk mengambil resiko pribadi atau melakukan

aktivitas baru karena dapat membuktikan penghinaan

Page 37: GANGGUAN KEPRIBADIAN

Diagnosis Banding • Pasien gangguan kepribadian menghindar menginginkan

interaksi sosial, dibandingkan dengan pasien gangguan kepribadian skizoid yang ingin sendirian.

• Pasien gangguan kepribadian menghindar adalah tidak menuntut, tidak mudah marah, atau tidak dapat diramalkan seperti pasien gangguan kepribadian ambang dan histrionic

• Gangguan kepribadian menghindar dan gangguan kepribadian dependen adalah serupa. Pasien gangguan kepribadian dependen dianggap memiliki ketakutan yang lebih tinggi akan penelantaran atau tidak dicintai dibandingkan pasien gangguan kepribadian menghindar, tetapi gambaran klinisnya mungkin tidak dapat dibedakan

Page 38: GANGGUAN KEPRIBADIAN

Perjalanan penyakit dan prognosisBanyak pasien gangguan menghindar mampu untuk berfungsi, asalkan mereka dalam lingkungan yang terlindungi.

Page 39: GANGGUAN KEPRIBADIAN

Terapi :• Psikoterapi : Melatih ketegasan adalah bentuk

terapi perilaku yang dapat mengajarkan pasien untuk mengekspresikan kebutuhan mereka secara terbuka dan untuk meningkatkan harga diri mereka.

• Farmakoterapi : untuk mengatasi hiperaktivitas sistem saraf beta blocker

Page 40: GANGGUAN KEPRIBADIAN

Gangguan Kepribadian DependenEpidemiologi• wanita > laki-laki. • Anak kecil > anak yang lebih besar.

Gejala klinis• menempatkan kebutuhan mereka sendiri dibawah kebutuhan orang lain• Meminta orang lain untuk mengambil tanggung jawab untuk masalah

besar dalam kehidupan mereka, • Tidak memiliki kepercayaan diri • Mengalami rasa tidak nyaman yang kuat jika sedang sendirian lebih dari

suatu periode yang singkat• Ditandai oleh ketergantungan yang pervasif dan perilaku patuh• Keraguan diri, pasivitas, dan ketakutan untuk mengekspresikan

perasaan seksual dan agresif

Page 41: GANGGUAN KEPRIBADIAN

Kriteria Diagnostik Gangguan Kepribadian Dependen

Kebutuhan yang perpasiv dan berlebihan untuk diasuh, yang menyebarkan perilaku tunduk dan menggantung dan rasa takut akan perpisahan, dimulai pada masa dewasa awal dan tampak dalam berbagai konteks, seperti yang ditunjukkan oleh lima (atau lebih) berikut :

• Memiliki kesulitan dalam mengambil keputusan setiap hari tanpa sejumlah besar nasehat dan penenteraman dari orang lain.

• Membutuhkan orang lain untuk menerima tanggung jawab dalam sebagian besar bidang utama kehidupannya.

• Memiliki kesulitan dalam mengekspresikan ketidaksetujuan pada orang lain. Catatan : tidak termasuk rasa takut yang realistic akan ganti rugi.

• Memiliki kesulitan dalam memulai proyek atau melakukan hal dengan dirinya sendiri (karena tidak memiliki keyakinan diri dalam pertimbangan atau kemampuan ketimbang tidak memiliki motivasi atau energi )

• Berusaha berlebihan untuk mendapatkan asuhan dan dukungan dari orang lain, sampai pada titik secara sukarela melakukan hal yang tidak meyenangkan.

• Merasa tidak nyaman atau tidak berdaya jika sendirian karena timbulnya rasa takut tidak mampu merawat diri sendiri.

• Segera mencari hubungan dengan orang lain sebagai sumber pengasuhan dan dukungan jika hubungan dekatnya berakhir.

• Secara tidak realistic terpreokupasi dengan rasa takut ditinggal untuk merawat dirinya sendiri

Page 42: GANGGUAN KEPRIBADIAN

Diagnosis Banding• Faktor yang menonjol pada pasien gangguan

kepribadian histrionic dan ambangKetergantunganGangguan kepribadian dependen memiliki hubungan jangka panjang dengan orang pada siapa mereka tergantung

• Perilaku ketergantungan dapat terjadi pada pasien dengan agoraphobia, tetapi pasiep agorafobik cenderung memiliki tingkat kecemasan yang jelas atau bahkan panik.

Page 43: GANGGUAN KEPRIBADIAN

Perjalanan penyakit dan prognosisTerdapat kecendrungan untuk mengganggu fungsi pekerjaan, karena pasien memiliki ketidakmampuan untuk bertindak secara mandiri dan tanpa pengawasan dari dekat. Tetapi, prognosis dengan pengobatan adalah cukup baik

Page 44: GANGGUAN KEPRIBADIAN

Terapi • Psikoterapi : Terapi gangguan kepribadian

dependen seringkali berhasil, yaitu dengan proses kognitif-behavioral,Terapi perilaku, terapi keluarga dan terapi kelompok

• Farmakoterapi : digunakan untuk mengatasi gejala spesifik seperti kecemasan dan depresi, yang sering merupakan gambaran penyerta gangguan kepribadian dependen.

Page 45: GANGGUAN KEPRIBADIAN

Gangguan Kepribadian Obsesif Kompulsif

Epidemiologi• Prevalensi : Tidak diketahui. • laki-laki>wanitaGejala klinis• memiliki keasikan dengan aturan, peraturan,

ketertiban, kebersihan, perincian dan pencapaian kesempurnaan. Keterampilan interpersonal pasien terbatas.

• ditandai oleh penyempitan emosional, ketertiban, kekerasan hati, sikap keras kepala dan kebimbangan

Page 46: GANGGUAN KEPRIBADIAN

Kriteria Diagnostik Gangguan Kepribadian Obsesif Kompulsif Pola pervasif preokupasi dengan urutan, perfeksionisme, dan pengendalian mental dan interpersonal, dengan mengorbankan fleksibilitas, keterbukaan, dan efisiensi, dimulai pada masa dewasa awal dan tampak dalam berbagai konteks, seperti yang ditunjukkan oleh empat (atau lebih) berikut :

• Terpreokupasi dengan perincian, aturan, daftar, urutan, susunan atau jadwal sampai tingkat dimana aktivitas sesama hilang.

• Menunjukkan perfeksionisme yang mengganggu penyelesaian tugas misalnya, tidak mampu menyelesaikan suatu proyek karena tidak memenuhi standarnya sendiri yang terlalu ketat.

• Secara berlebihan setia kepada pekerjaan dan produktivitas sampai mengabaikan aktivitas waktu luang dan persahabatan (tidak disebabkan oleh kebutuhan ekonomi yang besar)

• Terlalu berhati-hati, teliti, dan tidak fleksibel tentang masalah moralitas, etika atau nilai-nilai (tidak disebabkan oleh identifikasi kultural atau religius)

• Tidak mampu membuang benda-benda yang usang atau tidak berguna walaupun tidak memiliki nilai sentimental.

• Enggan untuk mendelegasikan tugas atau untuk bekerja dengan orang lain kecuali mereka tunduk dengan tepat caranya mengerjakan hal

• Memiliki gaya belanja yang kikir baik untuk dirinya sendiri maupun orang lain, uang dipandang sebagai sesuatu yang harus ditimbun untuk rencana dimasa depan.

• Menunjukkan kekacauan dan keras kepala.

Page 47: GANGGUAN KEPRIBADIAN

Diagnosis Banding • Pembedaan yang paling sukar adalah antara

pasien rawat jalan dengan sifat obsesif-kompulsif dan pasien dengan gangguan kepribadian obsesif-kompulsif. Diagnosis gangguan kepribadian bermakna dalam efektivitas pekerjaan atau sosialnya.

Perjalanan penyakit dan prognosis• Perjalanan bervariasi dan tidak dapat

diramalkan.

Page 48: GANGGUAN KEPRIBADIAN

Terapi :• Psikoterapi : Terapi kelompok dan terapi perilaku

biasanya memberikan manfaat tertentu.• Farmakoterapi :

Clonazepam (klonopin) menurunkan gejala pada pasien dengan gangguan kepribadian obsesif-kompulsif parahClomipramine (anafranil) dan obat serotonergik tertentu seperti fluoxetine mungkin berguna jika tanda dan gejala obsesif-kompulsif timbul

Page 49: GANGGUAN KEPRIBADIAN

Gangguan Kepribadian Yang Tidak Ditentukan

Kategori :• untuk gangguan-gangguan fungsi kepribadian

yang tidak memenuhi kriteria untuk gangguan kepribadian spesifik

• jika klinis menganggap bahwa suatu gangguan kepribadian spesifik yang tidak dimasukkan kedalam klasifikasi ini adalah sesuai.

Page 50: GANGGUAN KEPRIBADIAN

Gangguan Kepribadian Pasif - Agresif

Gambaran klinis• ditandai oleh obstruksionisme (senang

menghalang-halangi), menunda-nunda, sikap keras kepala dan tidak efisien

• tidak menerima permintaan untuk kinerja yang optimal, tidak bersedia meminta maaf, dan cenderung untuk mencari kesalahan pada diri orang lain

• tidak memiliki kepercayaan pada diri sendiri

Page 51: GANGGUAN KEPRIBADIAN

Karakteristik pasien gangguan kepribadian pasif agresif adalah:A. Pola perpasif sikap negatifistik dan resistensi pasif terhadap tuntutan akan

kinerja yang adekuat , dimulai pada masa dewasa awal dan tampak dalam berbagai konteks, seperti yang ditunjukkan oleh empat (atau lebih) berikut:

• Secara pasif menolak memenuhi tugas sosial dan pekerjaan rutin. • Mengeluh tidak dimengerti dan tidak dihargai oleh orang lain.• Cemberut dan argumentative• Tanpa alasan mengkritik dan mencemooh atasan• Menunjukkan rasa cemburu dan kebencian terhadap mereka yang

tampaknya lebih beruntung.• Suara yang diperkeras dan keluhan terus-menerus atas ketidak

beruntungan dirinya• Berganti-ganti antara tantangan permusuhan dan perasaan dosa

B. Tidak terjadi semata-mata selama episode depresif berat dan tidak diterangkan lebih baik oleh gangguan distimik

Page 52: GANGGUAN KEPRIBADIAN

Diagnosis Banding• Gangguan kepribadian pasif-agresif perlu

dibedakan dari gangguan kepribadian histrionik dan ambang. Pasien gangguan kepribadian pasif-agresif adalah dramatik, afektif dan agresif secara terbuka dibandingkan dengan pasien gangguan kepribadian histrionik dan ambang.

Page 53: GANGGUAN KEPRIBADIAN

Terapi• Psikoterapi : pasien gangguan kepribadian

pasif-agresif yang mendapatkan psikoterapi suportif memiliki hasil yang baik.

• Farmakoterapi : antidepresan harus diresepkan hanya jika ada indikasi klinis depresi dan kemungkinan bunuh diri.

Page 54: GANGGUAN KEPRIBADIAN

Gangguan Kepribadian DepresifEpidemiologi• Laki-laki ~ perempuan • Terjadi pada keluarga dimana gangguan depresif ditemukanGambaran Klinis• Tenang, introvert, pasif tidak sombong.• Bermuram durja, pesimistik, serius, dan tidak dapat merasakan

kegembiraan.• Mengkritik diri sendiri, menyalahkan diri sendiri dan menghina diri

sendiri.• Bersifat ragu-ragu, kritik orang lain , sukar untuk memaafkan.• Berhati-hati, bertanggung jawab dan disiplin diri• Memikirkan hal sedih dan pasien merasa cemas• Asyik dengan peristiwa negatif, perasaan tidak berdaya dan

kelemahan pribadi

Page 55: GANGGUAN KEPRIBADIAN

Diagnosis Banding • Gangguan distimik fluktuasi besar dalam mood

dibandingkan yang ditemukan pada gangguan kepribadian depresif,Episodic, dapat terjadi pada setiap waktu, dan biasanya memiliki stressor pencetus.Gangguan kepribadian depresif kronis dan seumur hidup.

• Pasien gangguan kepribadian menghindar: introvert dan tergantung, lebih merasa cemas dibandingkan orang dengan kepribadian depresif

Page 56: GANGGUAN KEPRIBADIAN

Perjalanan penyakit dan prognosis• Orang dengan gangguan kepribadian depresif mungkin

berada dalam resiko yang tinggi untuk mengalami gangguan distimik dan gangguan depresif berat

Terapi• Psikoterapi :

Pasien berespon terhadap psikoterapi berorientasi tilikan. Terapi kognitif membantu pasien mengerti manifestasi kognitif dari perasaan rendah diri dan pesimisme mereka. Jenis psikoterapi lain yang berguna adalah psikoterapi kelompok dan terapi interpersonal.

• Psikofarmakologi : pemakaian medikasi anti depresan. Beberapa pasien berespon terhadap dosis kecil psikostimulan, seperti amfetamin, 5-10 mg sehari.

Page 57: GANGGUAN KEPRIBADIAN

Gangguan kepribadian sadomasokistik

Sadisme ;Marquis de Sade: keinginan untuk menyebabkan rasa sakit pada orang lain baik secara penyiksaan seksual atau fisik atau penyiksaan psikologi pada umumnya

Masokisme ;Leopold von Sacher-Masoch, : pencapaian pemuasan seksual dengan menyiksa diri sendiri

TerapiPsikoterapi:Terapi psikoanalisis efektif pada beberapa kasus.

Page 58: GANGGUAN KEPRIBADIAN

Gangguan kepribadian sadistik

• Orang dengan kepribadian sadistik menunjukkan pola kekejaman yang perpasif, merendahkan dan prilaku agresif, yang dimulai sejak masa anak-anak awal dan diarahkan kepada orang lain

Page 59: GANGGUAN KEPRIBADIAN

Perubahan Kepribadian karena kondisi medis umum

EtiologiKerusakan struktural pada otak

Diagnosis & gambaran klinis• Gangguan pengendalian ekspresi emosi dan impuls • Secara karakteristik emosi labil dan dangkal walaupun euforia

dan apati menonjol• Diagnosis harus di curigai pada pasien yang menunjukkan

perubahan yang nyata dalam prilaku atau kepribadian termasuk labilitas emosional dan gangguan kepribadian impuls, yang tidak memiliki riwayat mental dan yang perubahan kepribadiannya terjadi secara tiba-tiba atau selama periode yang relatif singkat

Page 60: GANGGUAN KEPRIBADIAN

Perjalanan Penyakit dan Prognosis• Perjalanan penyakit dan prognosis perubahna kepribadian karena

kondisi medis umum tergantung pada penyebabnya. Jika gangguan terjadi akibat gangguan struktural otak, gangguan cenderung menetap.

Terapi• Penatalaksanaan gangguan perubahan kepribadian melibatkan

terapi kondisi organik dasar jika kondisi itu dapat diobati. • Terapi psikofarmakologis untuk gejala spesifik mungkin di

indikasikan pada beberapa kasus seperti Imipramin dan fluxetin untuk depresi.

• Pasien dengan gangguan kognitif yang parah atau pengendalian prilaku yang melemah mungkin memerlukan konseling untuk membantu menghindari kesulitan dalam pekerjaan atau mencegah keadaan memalukan sosial. Intinya adalah dukungan keluarga pasien (Kaplan, 1997).

Page 61: GANGGUAN KEPRIBADIAN

Perubahan Kepribadian selamanya setelah pengalaman menakutkan

Menurut PPDGJ III : perubahan kepribadian harus berlansung lama dan muncul sebagai gambaran yang tidak fleksibel, maladaptif yang menjurus kepada kegagalan dalam fungsi interpersonal, sosial dan pekerjaan.

Untuk menegakkan diagnosis adalah esensial untuk memastikan gambaran yang tidak tampak sebelumnya, seperti:

• sikap bermusuhan dan tidak percaya menghadapi dunia• Penarikan diri dari masyarakat• Perasaan kosong dan putus asa• Perasaan terpojok yang kronis seperti terancam terus menerus• Keterasingan• Perubahan kepribadian ini harus sudah ada selama minimal 2 tahun dan

harus tidak disebabkan oleh gangguan kepribadian yang sebelumnya ada atau karena suatu gangguan jiwa selain gangguan stres pasca trauma.

Page 62: GANGGUAN KEPRIBADIAN

Perubahan Kepribadian Selamanya Setelah Penyakit psikiatrik

Tanda diagnostik harus mencakup gambaran klinis sebagai berikut:• sikap ketergantungan dan sikap menuntut dari orang lain yang berlebihan• tuduhan bahwa dirinya berubah atau cacat oleh karena penyakit, menjurus

ketidakmampuan membentuk dan memperthakan hubungan pribadi yang dekat dan terpercaya serta isolasi sosial.

• Pasif, minat berkurang dan menurunya keterlibatan dalam aktivitas rekreasi.• Selalu menegeluh sakit, yang mungkin disertai dengan keluhan hipokondrik dan

prilaku sakit• Disforia atau suasana peraan yang labil, yang tidak disebabkan oleh adanya

gangguan jiwa saat ini atau gangguan jiwa sebelumnya dengan gejala afektif residual

• Hendaya yang bermakna dalam fungsi sosial dan pekerjaan dibandingkan dengan keadaan sebelum sakit.

• Manifestasi tersebut diatas harus sudah ada selama kurun waktu 2 tahun atau lebih Perubahan bukan terjadi karena kerusakan otak berat. Adanya diagnosis skizofrenia sebelumnya tidak meningkirkan kemungkinan diagnosis ini.

Page 63: GANGGUAN KEPRIBADIAN

PENUTUP

• Siapa saja berpotensi untuk mengalami gangguan kepribadian. Karena gangguan kepribadian tidak saja disebabkan oleh faktor genetika tapi juga dipengaruhi oleh faktor temperamental, faktor biologis dan faktor psikoanalitik

• Hampir semua gangguan kepribadian dapat disembuhkan baik melalui psikoterapi maupun farmakoterapi dengan teknik penyembuhan yang berbeda-beda untuk masing-masing gangguan kepribadian

Page 64: GANGGUAN KEPRIBADIAN

TERIMA KASIH