gambaran tingkat pengetahuan ibu tentang …repository.unjaya.ac.id/2665/2/sri...

87
i GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT PADA IBU YANG MELAHIRKAN DI RUMAH SAKIT PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta Disusun Oleh: SRI SULASMI 3208095 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA 2015

Upload: vutruc

Post on 27-Jun-2019

237 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG …repository.unjaya.ac.id/2665/2/Sri Sulasmi_3208095_full.pdf · kuesioner dan hasil penelitian dianalisis dengan distribusi frekuensi proporsi

i

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT PADA IBU YANG MELAHIRKAN DI RUMAH SAKIT

PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan

Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Disusun Oleh:

SRI SULASMI

3208095

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

2015

Page 2: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG …repository.unjaya.ac.id/2665/2/Sri Sulasmi_3208095_full.pdf · kuesioner dan hasil penelitian dianalisis dengan distribusi frekuensi proporsi

ii

Page 3: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG …repository.unjaya.ac.id/2665/2/Sri Sulasmi_3208095_full.pdf · kuesioner dan hasil penelitian dianalisis dengan distribusi frekuensi proporsi

iii

HALAMAN PERNYATAAN

Dengan ini peneliti menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat

penelitian yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu

Perguruan Tinggi dan sepanjang pengetahuan peneliti juga tidak terdapat karya

atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain kecuali yang secara

tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Page 4: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG …repository.unjaya.ac.id/2665/2/Sri Sulasmi_3208095_full.pdf · kuesioner dan hasil penelitian dianalisis dengan distribusi frekuensi proporsi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul : “Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Perawatan

Tali Pusat Pada Ibu Yang Melahirkan Di Rumah Sakit Panembahan Senopati

Bantul Yogyakarta”.

Skripsi ini disusun guna memenuhi salah satus syarat menyelesaikan

pendidikan Sarjana Keperawatan pada Program Studi Ilmu Keperawatan Stikes

Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.

Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik atas bimbingan, bantuan,

arahan dan saran dari berbagai pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu

persatu, maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Kuswanto Harjo, M.Kes selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

Jendral Achmad Yani Yogyakarta.

2. Wenny Savitri, S.Kep.,Ns.,MNs selaku Puket 1 Stikes Jendral Achmad Yani

Yogyakarta.

3. Dewi Retno Pamungkas, S.Kep.,Ns, MNG selaku Ketua Program Studi Ilmu

Keperawatan Stikes Achmad Yani Yogyakarta yang memberikan ijin untuk

melaksanakan penelitian

4. Sri Sumaryani, S.Kp.,Ns., Sp.Mat selaku pembimbing I, yang telah

memberikan bimbingan,arahan, saran, dan pendapat yang sangat berguna.

5. Dwi Susanti, S.Kep.,Ns selaku pembimbing II, yang telah memberikan

semangat dan tidak lelah meluangkan waktunya dalam memberikan masukan

untuk skripsi ini.

6. Seluruh dosen keperawatan Stikes Jendral Achmad Yani Yogyakarta yang

telah memberikan ilmu pengetahuan dan pengalaman serta mendidik kami.

7. Kedua orang tua dan keluarga serta teman temanku yang telah memberikan

dukungan serta semangat setiapwaktu.

Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan kebaikan kepada semuanya,

sebagai imbalan atas segala amal kebaikan dan bantuan Nya. Disadari bahwa

skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis dengan segala kerendahan

hati mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari segala pihak

demi kesempurnaan skripsi ini.

Harapan penulis semoga skripsi ini bermanfaat bagi pihak-pihak yang

terkait, lingkungan Akademik Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad

Yani Yogyakarta, serta para pembaca pada umumnya.

Penulis

Page 5: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG …repository.unjaya.ac.id/2665/2/Sri Sulasmi_3208095_full.pdf · kuesioner dan hasil penelitian dianalisis dengan distribusi frekuensi proporsi

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL .................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii HALAMAN PERNYATAAN ...................................................................... iii MOTTO ....................................................................................................... iv KATA PENGANTAR .................................................................................. v DAFTAR ISI ................................................................................................ vi DAFTAR TABEL ........................................................................................ vii DAFTAR GAMBAR .................................................................................... ix DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. x INTISARI ..................................................................................................... xi ABSTRACT ................................................................................................. xii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................... 1 A. Latar Belakang ................................................................... 1 B. Rumusan Masalah .............................................................. 4 C. Tujuan Penelitian ............................................................... 4 D. Manfaat Penelitian ............................................................. 4 E. Keaslian Penelitian ............................................................ 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................... 6 A. Perawatan Tali Pusat .......................................................... 6 B. Pengetahuan ....................................................................... 13 C. Kerangka Teori .................................................................. 16 D. Kerangka Konsep ............................................................... 17 E. Pertanyaan Penelitian ......................................................... 17

BAB III METODE PENELITIAN ......................................................... 18 A. Desain Penelitian ............................................................... 18 B. Lokasi dan Waktu Penelitian .............................................. 18 C. Populasi dan Sampel .......................................................... 18 D. Variabel Penelitian ............................................................. 19 E. Definisi Operasional .......................................................... 19 F. Alat dan Metode Pengumpulan Data .................................. 19 G. Validitas dan Reliabilitas ................................................... 21 H. Metode Pengolahan dan Analisis Data ............................... 22 I. Etika Penelitian .................................................................. 24 J. Rencana Jalannya Penelitian .............................................. 25

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................ 28 A. Hasil Penelitian ............................................................. 28 B. Pembahasan ............................................................. 33 C. Keterbatasan ............................................................. 36

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................... 37 A. Kesimpulan ....................................................................... 37 B. Saran ................................................................................ 37

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 6: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG …repository.unjaya.ac.id/2665/2/Sri Sulasmi_3208095_full.pdf · kuesioner dan hasil penelitian dianalisis dengan distribusi frekuensi proporsi

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel3.1 Definisi Operasional ..................................................................... 19 Tabel3.2 Kisi-kisi Kuesioner ........................................................................ 20 Tabel4.1Distribusi Frekuensi Ibu Post Partum Berdasarkan Umur,

Pendidikan, Pekerjaan, Paritas, Penghasilan dan Frekuensi ANC Di Rumah Sakit Panembahan Senopati Bantul .............................. 29

Tabel 4.2.Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Ibu Post Partum tentang Perawatan Tali Pusat di Rumah Sakit Panembahan Senopati Bantul ........................................................ 30 Tabel 4.3.Tabulasi Silang Karakteristik Umur dengan Tingkat Pengetahuan Ibu Post Partum tentang Perawatan Tali Pusat di Rumah Sakit Panembahan Senopati Bantul ........................................................ 30 Tabel 4.4.Tabulasi Silang Karakteristik Pendidikan dengan Tingkat Pengetahuan Ibu Post Partum tentang Perawatan Tali Pusat Di Rumah Sakit Panembahan Senopati Bantul .............................. 31 Tabel 4.5.Tabulasi Silang Karakteristik Pekerjaan dengan Tingkat Pengetahuan Ibu Post Partum tentang Perawatan Tali Pusat Di Rumah Sakit Panembahan Senopati Bantul .............................. 32 Tabel 4.6.Tabulasi Silang Karakteristik Penghasilan dengan Tingkat Pengetahuan Ibu Post Partum tentang Perawatan Tali Pusat Di Rumah Sakit Panembahan Senopati Bantul .............................. 32

Page 7: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG …repository.unjaya.ac.id/2665/2/Sri Sulasmi_3208095_full.pdf · kuesioner dan hasil penelitian dianalisis dengan distribusi frekuensi proporsi

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1. Kerangka Teori ........................................................................ 16 Gambar 2.2. Kerangka Konsep ..................................................................... 17

Page 8: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG …repository.unjaya.ac.id/2665/2/Sri Sulasmi_3208095_full.pdf · kuesioner dan hasil penelitian dianalisis dengan distribusi frekuensi proporsi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Penyusunan Skripsi Lampiran 2. Permohonan Menjadi Responden Lampiran 3. Persetujuan Menjadi Responden Lampiran 4. Kuesioner Lampiran 5. Data Uji Validitas dan Reliabilitas Lampiran 6. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Lampiran 7. Data Penelitian Lampiran 8. Hasil Olah Data Lampiran9. Surat Ijin Studi Pendahuluan

Page 9: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG …repository.unjaya.ac.id/2665/2/Sri Sulasmi_3208095_full.pdf · kuesioner dan hasil penelitian dianalisis dengan distribusi frekuensi proporsi

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT PADA IBU YANG MELAHIRKAN DI RUMAH SAKIT

PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

Sri Sulasmi1, Sri Sumaryani2, DwiSusanti3

INTISARI

LatarBelakang : World Health Organization (WHO) menemukan jumlah

kematian bayi sebesar 560.000/1000 kelahiran hidup, yang disebabkan oleh

infeksi tali pusat. Pengetahuan ibu yang kurang dalam merawat tali pusat,

menyebabkan ibu menggunakan obat tradisional sehingga memungkinkan

berkembangnya clostridium tetani yang dapat menyebabkan infeksi pada neonatus

TujuanPenelitian: Untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan ibu tentang

perawatan tali pusat pada ibu yang melahirkan di Rumah Sakit Panembahan

Senopati Bantul.

MetodePenelitian : Jenis penelitian deskriptif. Sampel diambil dengan teknik

purposive sampling, sehingga diperoleh jumlah sampel sebanyak 65 ibu post

partum di Rumah Sakit Penambahan Senopati Bantul. Instrumen penelitian adalah

kuesioner dan hasil penelitian dianalisis dengan distribusi frekuensi proporsi.

HasilPenelitian :Tingkat pengetahuan ibu post partum tentang perawatan tali

pusat di Rumah Sakit Panembahan Senopati Bantul adalah kategori baik (64,6%).

Berdasarkan usia tingkat pengetahuan kategori baik terbanyak pada kelompok

usia 20-35 tahun (64,6%), sedangkan kategori kurang pada kelompok usia< 20

tahun (7,7%). Berdasarkan pendidikan tingkat pengetahuan kategori baik

terbanyak pada kelompok berpendidikan SMA (55,4%), sedangkan kategori

kurang terbanyak pada kelompok berpendidikan SMP (12,3%). Berdasarkan

pekerjaan tingkat pengetahuan kategori baik terbanyak pada kelompok ibu rumah

tangga (35,4%), demikian juga kategori kurang terbanyak pada kelompok ibu

rumah tangga (12,3%). Berdasarkan penghasilan tingkat pengetahuan kategori

baik terbanyak pada kelompok responden berpenghasilan > UMR (61,5%),

sedangkan kategori kurang terbanyak pada responden berpenghasilan < UMR

(9,2%).

Kesimpulan :Tingkat pengetahuan ibu post partum tentang perawatan tali pusat

di Rumah Sakit Panembahan Senopati Bantul kategori baik.

Kata Kunci :pengetahuan, ibu post partum

1Mahasiswa Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta 2Dosen UMY Yogyakarta 3Dosen Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Page 10: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG …repository.unjaya.ac.id/2665/2/Sri Sulasmi_3208095_full.pdf · kuesioner dan hasil penelitian dianalisis dengan distribusi frekuensi proporsi

DESCRIPTION OF KNOWLEDGE LEVEL OF CARE ROPE CENTER ON THE BIRTH MOTHER IN HOSPITAL

PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

Sri Sulasmi1, Sri Sumaryani2, Dwi Susanti3

ABSTRACT

Background :The World Health Organization (WHO) found the number of infant deaths at 560,000/1,000live births, which is caused by infection of the umbilical cord. Mothers who lack knowledge in teating the cord, causing the mother to use traditional medicine clostridium tetani thus enabling the development of which can cause. Objective :To determine the image of the mothe’s knowledge cord to mothers who gave birth in hospital PanembahanSenopatiBantul. Method : A descriptive study. Samples were taken by purposive sampling technique, in order to obtain the total sample of 65 mothers postpartum in addition PanembahanSenopatiBantul Hospital. The research instrument was a questionnaire and the results were analyzed with frequency distribution proportion. Results :The level of knowledge about postpartum mothers umbilical cord care at the Hospital PanembahanSenopatiBantul is good category (64.6%). Based on the age of the highest level of knowledge of both categories in the age group 20-35 yaers (64.6%), whereas category less in the age group <20 years (7.7%). Based on the knowledge level of education either category most in the group of high school education (55.4), while the highest in the category of less educated junior group (12.3%). Based on the work of the highest level of knowledge of both categories in the group of housewives (35.4%), as well as the highest category of less housewives (12.3%). Based on the knowledge level of income in the highest categories of both groups of respondents income >UMR (61.5%), while the highest category on the respondents earning less <UMR (9.2%). Conclusion :The level of knowledge about postpartum mothers umbilical cord care at the Hospital PanembahanSenopatiBantul good category. Keywords :knowledge, postpartum mothers

Page 11: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG …repository.unjaya.ac.id/2665/2/Sri Sulasmi_3208095_full.pdf · kuesioner dan hasil penelitian dianalisis dengan distribusi frekuensi proporsi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sekitar seperempat hingga separuh kematian bayi berumur kurang dari

satu tahun terjadi dalam minggu pertama. Setiap tahun sekitar 20 bayi per 1.000

kelahiran meninggal dalam rentang waktu 0-28 hari pasca kelahiran. Angka

kematian neonatus ini tidak pernah mengalami penurunan sejak tahun 2007

hingga 2012. Menurut Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012

angka kematian neonatus adalah 19 per 1.000 kelahiran hidup, itu berarti ada 9

neonatal yang meninggal tiap jam. Di Provinsi DIY pada tahun 2011 terdapat 311

kasus kematian neonatus (Dinkes DIY, 2012). Penyebab kematian terbanyak pada

bayi usia 0-28 hari dipicu oleh gangguan pernafasan, bayi lahir prematur dan

sepsis (infeksi sistemik) (SDKI, 2012).

Menurut WHO di negara berkembang, setiap tahunnya ada empat juta bayi

meninggal pada periode neonatal. Dilaporkan 300.000 bayi meninggal akibat

tetanus, dan 460.000 lainnya meninggal karena infeksi berat dengan infeksi tali

pusat (omfalitis) sebagai salah satu predisposisi penting. Angka infeksi tali pusat

di negara berkembang bervariasi dari 2 per 1000 hingga 54 per 1000 kelahiran

hidup dengan case fatality rate 0-15%. Faktor yang berperan terhadap timbulnya

infeksi tali pusat di negara berkembang antara lain karena persalinan dilakukan di

rumah dengan higiene dan sanitasi yang kurang, penolong persalinan yang tidak

terlatih dan beberapa cara tradisional dalam perawatan tali pusat yang tidak steril

(WHO, 2006).

Tali pusat merupakan jaringan yang sangat unik dan bisa menjadi sumber

infeksi pada bayi yang baru lahir jika tidak dirawat dengan baik dan benar, karena

tali pusat merupakan pintu masuk kuman selama post partum. Setelah bayi lahir

tali pusat akan dipotong dan akan mengalami membentuk luka dan

memungkinkan segala bakteri dan kuman berkoloni dan hidup di dalamnya

Page 12: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG …repository.unjaya.ac.id/2665/2/Sri Sulasmi_3208095_full.pdf · kuesioner dan hasil penelitian dianalisis dengan distribusi frekuensi proporsi

(Hidayat, 2008). Perawatan tali pusat yang tidak memadai dapat menimbulkan

infeksi yang dikenal sebagai omphalistis yang disertai dengan tanda awal yaitu

basah di sekitar tali pusat, mengeluarkan sedikit cairan, berbau, bengkak di sekitar

tali pusat dan demam. Pada bayi dengan omphalistis tanpa pengobatan dapat

menyebabkan kematian dalam beberapa hari karena timbulnya sepsis

(Cunningham, 2006).

World Health Organization (WHO) menemukan jumlah kematian bayi

sebesar 560.000/1000 kelahiran hidup, yang disebabkan oleh infeksi tali pusat. Di

Indonesia, angka insidensi tetanus di daerah perkotaan sekitar 6-7/1000 kelahiran

hidup, sedangkan didaerah pedesaan angkanya lebih tinggi sekitar 2-3 kalinya

yaitu 11-23/1000 kelahiran hidup dengan jumlah kematian kira-kira 60.000 bayi

setiap tahunnya (Depkes RI, 2008).

Perawatan tali pusat penting untuk menghindari terjadinya infeksi tali

pusat pada bayi, tapi jarangnya ibu yang melakukan perawatan tali pusat secara

aseptik maka akan menimbulkan dampak negatif yaitu bayi akan mengalami

tetanus dan dapat mengakibatkan kematian. Perawatan tali pusat yang sekarang

ini dikembangkan adalah dengan perawatan terbuka. WHO (2000)

merekomendasikan perawatan tali pusat berdasarkan prinsip-prinsip aseptic dan

kering serta tidak lagi dianjurkan menggunakan alcohol. Tali pusat juga tidak

boleh ditutup rapat dengan apapun, karena akan membuatnya menjadi lembab.

Selain memperlambat puputnya tali pusat, juga menimbulkan risiko infeksi

(Taylor et al, 2003).

Perawatan tali pusat yang kini disarankan adalah dengan menggunakan

ASI dan prinsip terbuka, hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Nurlaili (2006) yang menyatakan perawatan tali pusat dengan ASI lebih

mempercepat lepasnya tali pusat dibandingkan dengan perawatan menggunakan

alcohol. Perawatan tali pusat merupakan salah satu bentuk dari perilaku.

Menurut Notoatmodjo (2010) perilaku seseorang atau masyarakat ditentukan oleh

Page 13: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG …repository.unjaya.ac.id/2665/2/Sri Sulasmi_3208095_full.pdf · kuesioner dan hasil penelitian dianalisis dengan distribusi frekuensi proporsi

pengetahuan, sikap, kepercayaan, tradisi dari orang atau masyarakat yang

bersangkutan. Disamping itu, ketersediaan fasilitas, sikap dan perilaku kelompok

referensi dari perilaku masyarakat, dan dukungan dari keluarga, dukungan teman,

dukungan dari masyarakat juga akan mendukung dan memperkuat terbentuknya

perilaku. Pengetahuan ibu yang kurang dalam merawat tali pusat, menyebabkan

ibu menggunakan obat tradisional sehingga memungkinkan berkembangnya

clostridium tetani yang dapat menyebabkan infeksi pada neonatus (Ngastiyah,

2005). Dengan tingkat pengetahuan yang baik tentang perawatan tali pusat, maka

dapat meningkatkan perilaku terhadap perawatan tali pusat yang telah diajarkan

oleh perawatan selanjutnya.

Ibu yang memiliki pengetahuan yang baik tentang perawatan tali pusat

akan memiliki perilaku yang positif dalam merawat tali pusat. Penelitian yang

dilakukan Susanti dan Hartini (2007) menunjukkan tingkat pengetahuan, ibu nifas

di BPS Sri Romdhati Jetis, Semin, Gunungkidul mempunyai tingkat pengetahuan

kurang baik sebesar (43,3%) dan perilaku baik sebesar (63,3%).

Rumah Sakit Panembahan Senopati dipilih sebagai lokasi penelitian

karena di rumah sakit ini waktu untuk memberikan pendidikan kesehatan kurang

efisien, dalam 1x shift bidan/perawat yang jaga hanya 2/3 orang, sedangkan

pasien yang dirawat lebih dari 10 orang.

Hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada tanggal 7 Oktober

November 2013 di Rumah Sakit Panembahan Senopati Bantul didapatkan data

dari sebanyak 10 ibu post partum, sebanyak 5 orang (50%) mengatakan belum

mengetahui tentang perawatan tali pusat.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penelitian menetapkan

rumusan masalah penelitian : “Bagaimanakah Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu

Page 14: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG …repository.unjaya.ac.id/2665/2/Sri Sulasmi_3208095_full.pdf · kuesioner dan hasil penelitian dianalisis dengan distribusi frekuensi proporsi

Tentang Perawatan Tali Pusat Pada Ibu yang Melahirkan di Rumah Sakit

Panembahan Senopati Bantul?”.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Diketahuinya gambaran tingkat pengetahuan ibu tentang perawatan tali pusat

pada ibu yang melahirkan di rumah sakit Panembahan Senopati Bantul.

2. Tujuan Khusus

Diketahuinya gambaran tingkat pengetahuan ibu tentang perawatan tali pusat

berdasarkan karakteristik ibu yang melahirkan di Rumah Sakit Panembahan

Senopati Bantul.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis

Diharapkan dapat memberikan informasi dan menambah wawasan

penelitian di bidang kesehatan ibu dan anak khususnya mengenai, tingkat

pengetahuan ibu tentang perawatan tali pusat sehingga dapat dijadikan

landasan bagi penelitian-penelitian sejenis.

2. Manfaat praktik

a. Bagi institusi Rumah Sakit Panembahan Senopati Bantul

Sebagai masukan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan ibu post

partum tentang perawatan tali pusat sehingga dapat digunakan sebagai dasar

pertimbangan dalam penyusunan prosedur tetap tentang pemberian

pendidikan kesehatan tentang perawatan tali pusat.

b. Bagi ibu post partum

Menambah informasi dan pengetahuan kepada para ibu post partum tentang

perawatan tali pusat.

Page 15: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG …repository.unjaya.ac.id/2665/2/Sri Sulasmi_3208095_full.pdf · kuesioner dan hasil penelitian dianalisis dengan distribusi frekuensi proporsi

E. Keaslian Penelitian

Penelitian yang ada kaitannya dengan penelitian yang akan dilakukan oleh

peneliti adalah :

No Nama/Judul Metodologi

Penelitian

Hasil Penelitian Persamaan/

Perbedaan

1 Nurlaili (2004)

Efektifitas ASI

Dibandingkan

Alkohol Dalam

Perawatan Tali

Pusat pada Bayi

Berat Badan

Lahir Rendah

Menggunakan

rancang bangun uji

klinis acak

terkendali (RCT),

terhadap 70 bayi

berat lahir rendah

Perawatan tali

pusat dengan

menggunakan

ASI lebih efektiv

bila dibanding

alkohol pada

BBLR.

Persamaan:

Tema penelitian

tentang

perawatan tali

pusat.

Perbedaan:

Variabel

penelitian,

instrument

penelitian, dan

teknik analisis

data.

2 Apriyanti

(2012)

Gambaran

Pengetahuan

Ibu Pasca

Melahirkan

Dalam

Perawatan Tali

Pusat di Desa

Mlarak

Kecamatan

Mlarak

Kabupaten

Ponorogo.

Desain penelitian

diskriptif. Teknik

sampling yang

digunakan adalah

accidental

sampling dengan

jumlah sampel 13

ibu pasca

melahirkan.

Pengumpulan data

menggunakan

kuesioner,

sedangkan teknik

pengolahan data

menggunakan tabel

distribusi

frekuensi.

Pengetahuan ibu

pasca melahirkan

tentang perawatan

tali pusat yaitu

sebagian besar

baik (53,85%).

Persamaan:

variabel

penelitian,

instrument

penelitian dan

teknik analisis

data.

Perbedaan:

teknik

pengambilan

sampel dan

lokasi

penelitian.

3 Susanti dan

Hartini (2007)

Hubungan

Tingkat

Desain penelitian

Cross Sectional.

Responden

penelitian semua

Ada hubungan

yang signifikan

antara tingkat

pengetahuan

Persamaan:

Salah satu

variabel

penelitian,

Page 16: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG …repository.unjaya.ac.id/2665/2/Sri Sulasmi_3208095_full.pdf · kuesioner dan hasil penelitian dianalisis dengan distribusi frekuensi proporsi

Pengetahuan

Dengan

Perilaku

Perawatan Tali

Pusat Bayi Pada

Ibu Nifas di

BPS Sri

Romdhati Jetis

Semin

Gunungkidul

2007.

ibu nifas yang

melahirkan di BPS

Sri Romdhati Jetis,

Semin,

Gunungkidul

selama tanggal 15

Juli – 31 Juli 2007.

Instrumen

penelitian adalah

kuesioner. Alat

analisis

menggunakan uji

Rank Spearman.

dengan perilaku

perawatan tali

pusat bayi pada

ibu nifas di BPS

Sri Romdhati

Jetis, Semin,

Gunungkidul

(p=0,000).

instrument

penelitian.

Perbedaan:

Jenis penelitian,

sampel

penelitian, alat

analisis data

Page 17: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG …repository.unjaya.ac.id/2665/2/Sri Sulasmi_3208095_full.pdf · kuesioner dan hasil penelitian dianalisis dengan distribusi frekuensi proporsi

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Perawatan Tali Pusat

1. Pengertian

Tali pusat atau funikulus umbilicalis adalah bagian dari plasenta yang

menghubungkan umbilicus janin dengan permukaaan fetal plasenta. Melalui

tali pusat ini darah kotor dari janin dialirkan ke plasenta dari janin dan darah

yang kaya oksigen dialirkan dari ibu ke janin (Depkes RI, 2007).

Perawatan tali pusat adalah melakukan pengobatan dan pengikat tali

pusat yang menyebabkan pemisahan fisik ibu dengan bayi, dan kemudian tali

pusat dirawat dalam keadaan bersih dan terhindar dari infeksi tali pusat.

Perawatan tali pusat yang baik dan benar akan menimbulkan dampak positif

yaitu tali pusat akan “puput”pada hari ke-5 sampai hari ke-7 tanpa ada

komplikasi, sedangkan dampak negative dari perawatan tali pusat yang tidak

benar adalah bayi akan mengalami penyakit tetanus neonatorum dan dapat

mengakibatkan kematian (Depkes RI, 2007).

2. Tujuan Perawatan Tali Pusat

Tujuan perawatan tali pusat adalah untuk mencegah terjadinya penyakit

tetanus pada bayi baru lahir penyakit ini disebabkan karena masuknya spora

kuman tetanus ke dalam tubuh melalui tali pusat, baik dari alat yang

tidak steril, pemakaian obat-obatan, bubuk atau daun-daunan yang ditaburkan

ke tali pusat sehingga dapat mengakibatkan infeksi (Depkes RI, 2008).

Wiknjosastro (2006) menyatakan bahwa tujuan merawat tali pusat adalah

untuk mencegah terjadinya penyakit tetanus pada bayi baru lahir, sehingga tali

pusat tetap bersih, kuman-kuman tidak masuk sehingga tidak terjadi infeksi

pada tali pusat bayi. Penyakit tetanus ini disebabkan oleh Clostridium tetani

yaitu kuman yang mengeluarkan toksin (racun), yang masuk melalui luka tali

pusat karena perawatan atau tindakan yang kurang bersih (Saifuddin, 2006).

6

Page 18: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG …repository.unjaya.ac.id/2665/2/Sri Sulasmi_3208095_full.pdf · kuesioner dan hasil penelitian dianalisis dengan distribusi frekuensi proporsi

3. Manfaat Perawatan Tali Pusat

Manfaat perawatan tali pusat menurut Saifuddin (2006) yaitu :

a. Dapat merawat tali pusat dengan tehnik septik dan aseptic

b. Dapat membersihkan tali pusat dan sekitarnya

c. Dapat mencegah timbulnya infeksi oleh bakteri.

4. Metode Perawatan Tali Pusat

Perawatan tali pusat dilakukan pada bayi neonates sampai tali pusat

tersebut kering dan lepas (Sacharin, 2004). Perawatan tali pusat ini dilakukan

dengan tujuan untuk mencegah terjadinya infeksi tali pusat atau omphalitis.

Omphalitis dapat dicegah dengan perawatan tali pusat yang baik dan mencuci

tangan terlebih dahulu sebelum melakukan perawatan.

Metode atau cara-cara yang dianjurkan oleh WHO (2010) untuk

menurunkan resiko terjadinya infeksi pada tali pusat adalah:

a. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun sebelum dan sesudah

melakukan tindakan perawatan tali pusat.

b. Menjaga tali pusat agar selalu bersih dan kering serta membiarkan terpapar

oleh udara.

c. Penggunaan antimokroba topical ditentukan berdasarkan kondisi bayi,

seperti bayi yang dirawat di ruang intensif atau di bangsal perawatan bayi.

Perawatan tali pusat menurut asuhan persalinan normal (2008) :

a. Jangan membungkus putung tali pusat atau perut bayi atau mengoleskan

cairan atau bahan apapun ke putung tali pusat.

b. Mengoleskan alkohol atau betadin (terutama jika pemotongan tali pusat

tidak terjamin DTT atau steril) masih diperkenankan tetapi tidak

dikompreskan karena menyebabkan basah/lembab.

c. Lipat popok dibawah putung tali pusat

d. Jika putung tali pusat kotor, bersihkan (hati-hati) dengan air DTT/steril dan

sabun kemudian segera keringkan secara seksama dengan menggunakan

kain bersih.

Page 19: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG …repository.unjaya.ac.id/2665/2/Sri Sulasmi_3208095_full.pdf · kuesioner dan hasil penelitian dianalisis dengan distribusi frekuensi proporsi

e. Segera mencari bantuan jika pusat menjadi merah, bernanah/berdarah,

atau berbau (Depkes RI, 2008).

Prinsip perawatan tali pusat yang direkomendasikan oleh WHO adalah

berdasarkan prinsip aseptic dan kering serta dihindari pemberian alcohol.

Metode yang sekarang dikembangkan adalah perawatan tali pusat dengan

prinsip terbuka, cara perawatannya dengan dibersihkan menggunakan air steril

dan sabun, atau dengan pemberian ASI pada tali pusat. Perawatan tali pusat

dengan prinsip tertutup dan menggunakan disinfektan kini sudah tidak lagi

direkomendasikan karena dapat menyebabkan tali pusat menjadi lembab dan

memicu perkembangan bakteri pada tali pusat, sehingga proses lepasnya tali

pusat akan lebih lama.

Salah satu metode perawatan tali pusat adalah dengan kassa kering.

Metode perawatan tali pusat menggunakan kasa kering adalah tali pusat

dibersihkan dan dirawat serta dibalut kasa kering, tali pusat dijaga agar bersih

dan kering tidak terjadi infeksi sampai tali pusat kering dan lepas (Depkes RI,

2005).

Cara perawatan tali pusat dengan kassa steril menurut Saifuddin (2007):

a. Pertahankan sisa tali pusat dalam keadaan terbuka agar terkena udara dan

ditutupi dengan kain bersih (kassa steril) secara longgar sehingga mendapat

udara yang cukup agar tali pusat cepat mengering.

b. Gunakan kapas baru saat membersihkan setiap bagiannya.

c. Lipat popok dibawah sisa tali pusat.

d. Bersihkan sekitar tali pusat sebanyak 1-2 kali sehari

e. Jika tali pusat terkena kotoran atau tinja cuci dengan sabun dan air

bersih lalu keringkan.

Keuntungan perawatan tali pusat memakai kasa kering adalah: aman

digunakan pada bayi karena tidak mengandung bahan kimia dan tali pusat

kering dan cepat putusnya. Sedangkan kerugian perawatan tali pusat memakai

kasa kering adalah mudah terkontaminasi oleh kuman dan bakteri (Walsh,

2007).

Page 20: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG …repository.unjaya.ac.id/2665/2/Sri Sulasmi_3208095_full.pdf · kuesioner dan hasil penelitian dianalisis dengan distribusi frekuensi proporsi

Perawatan lain yang dapat dilakukan adalah dengan mengurangi

timbunya infeksi pada tali pusat dengan cara rawat gabung dan kontak

langsung kulit bayi dengan ibunya sejak lahir yang bertujuan untuk

memberikan flora normal dari ibunya yang bersifat pathogen. Pemberian air

susu ibu sejak bayi lahir akan memberikan antibody yang kuat kepada bayi

agar tidak mudah terkena infeksi (Solihin, 2007).

Penggunaan kolostrum dapat mempercepat proses pelepasan tali pusat

dan memperkecil resiko infeksi (Solihin, 2007). Perawatan tali pusat dengan

metode kolostrum adalah perawatan tali pusat yang dibersihkan dan dirawat

dengan cara mengoleskan kolostrum pada luka dan sekitar luka tali pusat.

Tali pusat dijaga agar tetap bersih dan kering tidak terjadi infeksi sampai tali

pusat lepas (Laksawati, 2009).

Kolostrum merupakan cairan viscous kental dengan warna kekuning-

kuningan, lebih kuning dibandingkan dengan susu yang matur. Cairan yang

volumenya berkisar 150-300 ml/24 jam ini merupakan cairan yang pertama

kali disekresi oleh kelenjar payudara, mengandung tissue debris dan residual

material yang terdapat dalam alveoli dan duktus dari kelenjar payudara

sebelum dan setelah masa puerperium (Soetjiningsih, 2005). Kolostrum

memiliki banyak manfaat, yaitu manfaat dalam pemenuhan gizi bayi,

berperan sebagai zat kekebalan tubuh, antiinflamasi, antibakterial, antiviral,

antiparasit dan anti alergi. Penelitian Farahani, et al (2008) membuktikan

bahwa jenis bakteri yang paling banyak ditemukan pada ujung tali pusat

adalah S. Epidermidis, S. Aureus, E. Coli dan Klebsiela Pneumoniae.

Koloni bakteri yang terdapat pada tali pusat yang dirawat dengan metode

bersih kering rata-rata lebih banyak daripada tali pusat yang dirawat dengan

kolostrum.

5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perawatan Tali Pusat

Perawatan tali pusat merupakan salah satu bentuk dari perilaku.

Perilaku adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia baik yang dapat

Page 21: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG …repository.unjaya.ac.id/2665/2/Sri Sulasmi_3208095_full.pdf · kuesioner dan hasil penelitian dianalisis dengan distribusi frekuensi proporsi

diamati langsung maupun yang tidak diamati oleh pihak luar

(Notoatmodjo, 2007).

Menurut Notoatmodjo (2010) domain perilaku terbagi menjadi 3

tingkat ranah perilaku sebagai berikut :

a. Pengetahuan (knowledge)

Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu

seseorang terhadap objek melalui indera yang dimilikinya. Pada waktu

penginderaan sampai menghasilkan pengetahuan tersebut sangat

dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek.

Sebagian besar pengetahuan seseorang diperoleh melalui indra

pendengaran (telinga), dan indra penglihatan (mata). Pengetahuan

seseorang terhadap objek mempunyai intensitas atau tingkat yang berbeda-

beda

b. Sikap (attitude)

Sikap merupakan respons tertutup seseorang terhadap stimulus

atau objek tertentu, yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang

bersangkutan (senang-tidak senang, setuju-tidak setuju, baik-tidak baik, dan

sebagainya).

Sikap merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak, dan

bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu. Dalam kata lain, fungsi sikap

belum merupakan predisposisi perilaku (tindakan) atau reaksi tertutup.

Dalam menentukan sikap yang utuh (total attitude), pengetahuan, pikiran

keyakinan, dan emosi memegang peranan penting. Contoh : Seorang ibu

mendengar (tahu) penyakit Tetanus neonatorum (penyebabnya, cara

penularannya, cara pencegahannya, dan sebagainya). Pengetahuan ini akan

membawa ibu untuk berpikir dan berusaha supaya bayinya tidak terkena

penyakit tersebut. Dalam berpikir ini komponen emosi dan keyakinan ikut

bekerja sehingga ibu tersebut berniat (kecenderungan untuk bertindak)

untuk melakukan perawatan tali pusat yang benar secara rutin agar bayinya

tidak terkena penyakit tetanus neonatorum.

Page 22: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG …repository.unjaya.ac.id/2665/2/Sri Sulasmi_3208095_full.pdf · kuesioner dan hasil penelitian dianalisis dengan distribusi frekuensi proporsi

c. Tindakan atau Praktik (practice)

Seperti telah disebutkan di atas bahwa sikap adalah kecenderungan

untuk bertindak (praktik). Sikap belum tentu terwujud dalam tindakan,

sebab untuk terwujudnya tindakan perlu faktor pendukung yaitu fasilitas

atau sarana dan prasarana. Seorang ibu sudah tahu (mendapatkan

pengetahuan) tentang cara perawatan tali pusat, yaitu dengan prinsip kering

dan bersih. Maka ibu tersebut akan bertindak sesuai dengan prinsip yang

dimilikinya. Tindakan tersebut dapat terjadi oleh adanya faktor pendukung

seperti lingkungan tempat tinggal yang bersih, keadaan yang

memungkinkan, dan sarana prasarana yang mendukung kebersihan bayi.

Tanpa adanya faktor-faktor pendukung tersebut maka meskipun ibu itu

tahu dan memiliki sikap, tidak akan timbul tindakan yang diinginkan.

Praktik atau Tindakan dapat dibedakan menjadi 3 tingkatan menurut

kualitasnya, yaitu:

1) Praktik terpimpin (guided response)

Apabila subjek atau seseorang telah melakukan sesuatu tetapi

masih tergantung pada tuntutan atau menggunakan panduan. Misalnya

seorang ibu yang bisa melakukan perawatan tali pusat tetapi masih

harus diingatkan dan dibimbing bidan, atau keluarganya.

2) Praktik secara mekanisme (mechanism)

Apabila subjek atau seseorang telah melakukan atau

mempraktikkan sesuatu hal secara otomatis maka disebut praktik atau

tindakan mekanis. Misalnya, seorang ibu selalu melakukan perawatan

tali pusat pada bayinya secara rutin tanpa menunggu perintah atau

diingatkan oleh bidan. Hal itu dilakukannya secara otomatis.

3) Adopsi (adoption)

Adopsi adalah suatu tindakan atau praktik yang sudah

berkembang. Artinya, apa yang dilakukan tidak sekedar rutinitas atau

mekanisme saja, tatapi sudah dilakukan modifikasi, atau tindakan

atau perilaku yang berkualitas. Misalnya seorang ibu melakukan

perawatan tali pusat yang bukan sekedar perawatan tali pusat biasa

Page 23: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG …repository.unjaya.ac.id/2665/2/Sri Sulasmi_3208095_full.pdf · kuesioner dan hasil penelitian dianalisis dengan distribusi frekuensi proporsi

(sebisanya), melainkan sudah dengan teknik-teknik atau prinsip

perawatan tali pusat yang benar.

Secara teori perubahan perilaku atau mengadopsi perilaku baru itu

mengikuti tahap-tahap yang telah disebutkan di atas, yakni mulai proses

perubahan: pengetahuan (knowledge), sikap (attitude), praktik (practice).

Notoatmodjo (2007) mengemukakan bahwa perilaku itu sendiri

ditentukan atau terbentuk dari 3 faktor, yakni :

a. Faktor-faktor predisposisi (predisposing factors)

Faktor predisposisi (predisposing factors) terwujud dalam

pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai dan sebagainya.

b. Faktor-faktor pemungkin (enambling factors)

Faktor-faktor pemungkin (enambling factors) terwujud dalam

lingkungan fisik, tersedia atau tidak tersedianya fasilitas-fasilitas atau

sarana-sarana.

c. Faktor-faktor penguat (reinforcing factors)

Faktor-faktor penguat (reinforcing factors) terwujud dalam sikap dan

perilaku kelompok referensi dari perilaku masyarakat, dan dukungan dari

keluarga, dukungan teman, dukungan dari masyarakat.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku

seseorang atau masyarakat ditentukan oleh pengetahuan, sikap, kepercayaan,

tradisi dari orang atau masyarakat yang bersangkutan. Disamping itu,

ketersediaan fasilitas, sikap dan perilaku kelompok referensi dari perilaku

masyarakat, dan dukungan dari keluarga, dukungan teman, dukungan dari

masyarakat juga akan mendukung dan memperkuat terbentuknya perilaku.

Selian faktor-faktor di atas, perilaku perawatan tali pusat juga

dipengaruhi oleh paritas. Paritas yakni jumlah kehamilan yang menghasilkan

janin yang mampu hidup atau banyaknya anak yang dilahirkan oleh ibu dan

telah mendapatkan perawatan tali pusat. Jumlah anak yang dimiliki dan pernah

diasuh dapat menentukan dan menambah wawasan ibu dalam hal merawat tali

pusat bayinya dari pengalaman yang didapat pada anak yang telah dirawat

sebelumnya dalam hal ini paritas juga mempengaruhi keterampilan dalam

Page 24: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG …repository.unjaya.ac.id/2665/2/Sri Sulasmi_3208095_full.pdf · kuesioner dan hasil penelitian dianalisis dengan distribusi frekuensi proporsi

perawatan tali pusat dimana ada perbedaan antara primigravida dan

multigravida (Prawirohardjo, 2006).

B. Pengetahuan

1. Pengertian

Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah

Seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu.

Penginderaan Ini terjadi melalui panca indra manusia, yaitu indera penglihatan,

pendengaran, Penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia

diperoleh melalui Mata dan telinga. Pengetahuan merupakan domain yang

sangat penting untuk terbentuknya perilaku seseorang (Notoatmodjo, 2007).

2. Tingkat Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2007) ada 6 tingkatan pengetahuan yang

dicakup dalam domain kognitif, yakni:

a. Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat

kembali (recall) terhadap sesuatu yang spesifik dari keseluruhan bahan yang

dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Kata kerja untuk mengukur

bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain menyebutkan,

menguraikan, mengidentifikasi, menyatakan.

b. Memahami (comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara

benar tentang obyek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi

tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap obyek atau mareri

harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan,

meramalkan.

c. Menerapkan (application)

Menerapkan diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menggunakan

materi yang telah dipelajari pada kondisi yang sebenarnya. Aplikasi disini

Page 25: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG …repository.unjaya.ac.id/2665/2/Sri Sulasmi_3208095_full.pdf · kuesioner dan hasil penelitian dianalisis dengan distribusi frekuensi proporsi

dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus,

metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang nyata.

d. Analisis (analisa)

Analisa adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau obyek

kedalam komponen-komponen tetapi masih didalam satu struktur organisasi

dan masih ada kaitannya satu sama lainnya. Kemampuan ananlisis ini dapat

dilihat dari penggunaan kata kerja seperti dapat digambarkan, membedakan,

memisahkan, mengelompokkan.

e. Sintesa (Synthesis)

Sintesa menunjukkan pada suatu kemampuan untuk meletakkan atau

menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang

baru. Dengan kata lain, sintesis adalah kemampuan untuk menyusun

formulasi-formulasi yang ada.

f. Evaluasi (evalution)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau

penilaian terhadap suatu obyek atau materi. Penilaian–penilaian ini

didasarkan pada suatu criteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan

kriteria-kriteria yang telah ada.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2007), pengetahuan seseorang dapat

dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:

a. Pengalaman

Pengalaman dapat diperoleh dari pengalaman sendiri maupun orang lain.

Pengalaman yang sudah diperoleh dapat memperluas pengetahuan

seseorang.

b. Tingkat Pendidikan

Pendidikan dapat membawa wawasan atau pengetahuan seseorang. Secara

umum, seseorang yang berpendidikan lebih tinggi akan mempunyai

pengetahuan yang lebih luas dibanding dengan seseorang yang tingkat

pendidikannya lebih rendah.

Page 26: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG …repository.unjaya.ac.id/2665/2/Sri Sulasmi_3208095_full.pdf · kuesioner dan hasil penelitian dianalisis dengan distribusi frekuensi proporsi

c. Keyakinan

Biasanya keyakinan diperoleh secara turun temurun dan tanpa adanya

pembuktian lebih dahulu. Keyakinan ini biasanya mempengaruhi

pengetahuan seseorang, baik keyakinan itu sifatnya positif maupun negatif.

d. Fasilitas

Fasilitas-fasilitas sebagai sumber informasi yang dapat dipengaruhi

pengetahuan seseorang, misalnya radio, televisi, majalah, Koran, dan buku.

e. Penghasilan

Penghasilan tidak berpengaruh langsung terhadap pengetahuan seseorang.

Namun bila seseorang berpenghasilan cukup besar maka akan mampu untuk

menyediakan atau membeli fasilitas-fasilitas sumber informasi.

f. Sosial Budaya

Kebudayaan setempat dan kebiasaan dalam keluarga dapat mempengaruhi

pengetahuan, persepsi, dan sikap seseorang terhadap sesuatu.

4. Pengukuran Pengetahuan

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan lembar kuesioner

yang menanyakan tentang isi materi yang akan diukur dari subyek penelitian

atau responden. Menurut Arikunto (2006) pengetahuan seseorang dapat

diketahui dan diinterpretasikan dengan skala yang bersifat kuantitatif, yaitu :

Baik : 76–100 %

Cukup : 56 – 75 %

Kurang : < 56 %

Page 27: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG …repository.unjaya.ac.id/2665/2/Sri Sulasmi_3208095_full.pdf · kuesioner dan hasil penelitian dianalisis dengan distribusi frekuensi proporsi

C. Kerangka Teori

Gambar 2.1. Kerangka Teori Sumber Modifikasi: Sacharin (2004), Prawirohardjo (2006),

Notoatmodjo (2007), Depkes RI (2007)

Perawatan tali pusat

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan: 2. Pengalaman 3. Tingkat pendidikan 4. Keyakinan 5. Fasilitas 6. Penghasilan 7. Sosial budaya

Dilakukan sesuai prosedur

Tidak dilakukan sesuai prosedur

Faktor-faktor yang mempengaruhi perawatan tali pusat: 1. Faktor predisposisi

a. Pengetahuan

b. Sikap c. Kepercayaan d. Tradisi

2. Faktor pemungkin Ketersediaan fasilitas atau sarana-sarana

3. Faktor penguat a. Kelompok referensi b. Dukungan

keluarga, teman dan masyarakat

4. Paritas

Page 28: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG …repository.unjaya.ac.id/2665/2/Sri Sulasmi_3208095_full.pdf · kuesioner dan hasil penelitian dianalisis dengan distribusi frekuensi proporsi

D. Kerangka Konsep

Gambar 2.2. Kerangka Konsep

E. Pertanyaan Penelitian

Petanyaan dalam penelitian ini adalah “Gambaran tingkat pengetahuan ibu tentang

perawatan tali pusat pada ibu yang melahirkan di Rumah Sakit Panembahan

Senopati Bantul berdasarkan karateristik adalah baik sebanyak 42 orang (64,6%).

- Baik - Cukup - Kurang

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan: 1. Pengalaman 2. Tingkat pendidikan 3. Keyakinan 4. Fasilitas 5. Penghasilan 6. Sosial budaya

Pengetahuan tentang perawatan

tali pusat

Page 29: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG …repository.unjaya.ac.id/2665/2/Sri Sulasmi_3208095_full.pdf · kuesioner dan hasil penelitian dianalisis dengan distribusi frekuensi proporsi

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Metode penelitian deskriptif adalah

suatu metode penelitian yang dilakukan untuk mendeskripsikan suatu fenomena

yang terjadi di dalam masyarakat (Notoatmodjo, 2010). Penelitian ini

menggambarkan tingkat pengetahuan ibu tentang perawatan tali pusat pada ibu

yang melahirkan di Rumah Sakit Panembahan Senopati Bantul.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi penelitian

Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Panembahan Senopati Bantul.

2. Waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 9 September sampai 28 Oktober 2014.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang akan diteliti

(Notoatmodjo, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah ibu post partum

rata-rata dalam 1 bulan di Rumah Sakit Penambahan Senopati Bantul sebanyak

188 orang.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti

(Arikunto, 2010). Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling

yaitu pengambilan sampel didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang

dibuat oleh peneliti, berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah

diketahui sebelumnya (Sugiyono, 2009). Sampel dalam penelitian ini semua

ibu post partum di Rumah Sakit Penambahan Senopati Bantul selama bulan

September sampai Oktober 2014 dengan kriteria inklusi dan eksklusi sebagai

berikut:

18

Page 30: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG …repository.unjaya.ac.id/2665/2/Sri Sulasmi_3208095_full.pdf · kuesioner dan hasil penelitian dianalisis dengan distribusi frekuensi proporsi

a. Kriteria Inklusi

1) Ibu primipara

2) Hari pertama melahirkan secara spontan

3) Pendidikan terakhir minimal SD

4) Umur

15 – 25 tahun

26 – 35 tahun

b. Kriteria Eksklusi

1) Ibu mengalami sakit, cacat fisik, dan mental.

2) Ibu yang bekerja dalam bidang kesehatan.

Adapun besar sampel dihitung dengan menggunakan rumus

(Notoatmodjo, 2010).

n =

Keterangan :

n : besar sampel N : besar populasi d : tingkat kepercayaan/presisi (10%) Maka :

n =

188 n = 1+188 (0,1)2 188

= 2,88

= 65,28 dibulatkan menjadi 65 responden

Page 31: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG …repository.unjaya.ac.id/2665/2/Sri Sulasmi_3208095_full.pdf · kuesioner dan hasil penelitian dianalisis dengan distribusi frekuensi proporsi

D. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah tingkat pengetahuan ibu tentang

perawatan tali pusat.

E. Definisi Operasional

Definisi Operasional adalah uraian tentang batasan variabel yang

dimaksud, atau tentang apa yang diukur oleh variabel yang bersangkutan

(Notoatmodjo, 2010).

Tabel 3.1. Definisi Operasional

Variabel Definisi

operasional Alat ukur Skala Kriteria

Pengetahuan ibu post partum tentang perawatan tali pusat

Kemampuan yang dimiliki ibu untuk menjawab pertanyaan tentang perawatan tali pusat meliputi pengertian perawatan tali, tujuan perawatan tali pusat, manfaat perawatan tali pusat, metode perawatan tali, dampak perawatan tali pusat.

Kuesioner

Ordinal

1. Baik jika jawaban benar (76-100%).

2. Cukup jika jawaban benar (56-75%).

3. Kurang jika jawaban benar < 56%.

F. Alat dan Metode Pengumpulan Data

1. Alat Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini jenis data adalah data primer (jawaban dari

responden). Alat ukur yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam

penelitian ini menggunakan kuesioner. Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan

tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti

laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahui (Arikunto, 2010).

Kuesioner yang terdiri dari tiga bagian pertama berisi lembar

persetujuan, bagian kedua berisi identitas dan karakteristik responden, bagian

ketiga berisi skala pengetahuan tentang perawatan tali pusat. Dilihat dari cara

Page 32: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG …repository.unjaya.ac.id/2665/2/Sri Sulasmi_3208095_full.pdf · kuesioner dan hasil penelitian dianalisis dengan distribusi frekuensi proporsi

menjawab menggunakan kuesioner tertutup, yang sudah disediakan

jawabannya sehingga responden tinggal memilih.

Kuesioner pengetahuan ibu tentang perawatan tali pusat dibuat sendiri

oleh peneliti berdasarkan teori pada bab sebelumnya, meliputi 30 pertanyaan.

Alternatif jawaban adalah benar-salah. Untuk jawaban benar diberi skor 1 dan

salah diberi skor 0.

Adapun kisi-kisi kuesioner tingkat pengetahuan tentang perawatan tali

pusat pada ibu nifas sebagai berikut:

Tabel 3.2. Kisi-Kisi Kuesioner

Variabel Indikator Pernyataan Favorable

Pernyataan Unfavorable

Jumlah

Tingkat pengetahuan tentang perawatan tali pusat

Pengertian perawatan tali pusat Tujuan perawatan tali pusat Manfaat perawatan tali pusat Metode perawatan tali pusat Dampak perawatan tali pusat

1 3 6

8,9,10,11,12,15,16,20,

21,22 23,26,29,30

2 4

5

7,13,14,17,18,19

24,25,27,28

2 2

11

17 8

Jumlah 18 12 30

2. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti dibantu oleh 2 orang asisten.

Sebelum kuesioner dibagikan maka dilakukan uji validitas dan reliabilitas.

Selanjutnya peneliti memberikan penjelasan bagaimana cara pengisian

kuesioner. Peneliti memberikan informed consent untuk ditandatangani dan

kuesioner untuk diisi oleh responden. Kuesioner diisi dan dikembalikan saat itu

juga setelah responden menyelesaikan pengisian.

Page 33: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG …repository.unjaya.ac.id/2665/2/Sri Sulasmi_3208095_full.pdf · kuesioner dan hasil penelitian dianalisis dengan distribusi frekuensi proporsi

G. Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dan reliabilitas dilaksanakan di RS PKU Bantul yang

memiliki karakteristik yang sama dengan lokasi penelitian yaitu Rumah Sakit

Penambahan Senopati Bantul. Pelaksanaan uji validitas dan reliabilitas pada

tanggal 16 – 30 Agustus 2014 dengan jumlah responden sebanyak 20 responden.

1. Uji validitas

Validitas adalah suatu indeks yang menunjukan alat ukur yang

digunakan benar-benar mengukur apa yang diukur (Notoatmodjo, 2010). Untuk

mengetahui ketepatan data ini diperlukan teknik uji validitas.

Teknik hitungan yang digunakan dalam uji validitas penelitian ini

adalah teknik korelasi ”product moment” dengan rumus sebagai berikut:

2222 YYNXXN

YXXYNr xy

Keterangan :

rxy : Koefisien korelasi

N : Jumlah responden

X : Skor butir

Y : Skor total

XY : Skor butir pertanyaan dikali skors total

∑X2 : Jumlah kuadrat dari skor butir pertanyaan

∑Y2 : Jumlah kuadrat dari skor total

Adapun batasan butir instrumen dinyatakan valid apabila koefisien

korelasi rhitung lebih besar dari koefisien rtabel pada pada taraf signifikan 0,05.

Hasil uji validitas dari 30 butir pertanyaan tingkat pengetahuan ibu

tentang perawatan tali pusat, terdapat 4 butir pertanyaan yang tidak valid

karena memiliki nilai r hitung < r table (0,444) yaitu butir 3 (r=0,072), butir 11

(r=0,396), butir 15 (r=-0,098), dan butir 19 (r=0,302). Keempat butir

pertanyaan tersebut dihilangkan dan tidak digunakan dalam penelitian.

Sedangkan 26 butir pertanyaan lainnya valid karena memiliki nilai r hitung > r

table (0,444), sehingga dapat digunakan untuk penelitian.

Page 34: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG …repository.unjaya.ac.id/2665/2/Sri Sulasmi_3208095_full.pdf · kuesioner dan hasil penelitian dianalisis dengan distribusi frekuensi proporsi

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat

pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Notoatmodjo, 2010).

Pengujian reliabilitas dilakukan dengan menguji cobakan instrumen

sekali saja kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu dan

selanjutnya digunakan untuk memprediksi reliabilitas instrumen (Sugiono,

2009)

Adapun teknik analisis yang digunakan adalah rumus Spearman Brown

karena skor yang digunakan adalah instrumen tersebut menghasilkan (1 dan 0).

Rumus Spearman-Brown sebagai berikut:

2.rb

(1 + rb)

Keterangan :

r11 : koefisien reliabilitas internal seluruh item

rb : korelasi product moment antara belahan

Adapun batasan butir instrumen dinyatakan reliabel apabila koefisien

korelasi rhitung lebih besar dari koefisien rtabel pada pada taraf signifikan 0,05.

Hasil uji reliabilitas diperoleh nilai r11 sebesar 0,933 > r table (0,444)

sehingga instrument yang digunakan dalam penelitian reliable.

H. Metode Pengolahan dan Analisis Data

1. Metode Pengolahan Data

Data yang diperoleh dari jawaban kuesioner dilakukan pengolahan

sebagai berikut (Notoatmodjo, 2010):

a. Editing

Dalam tahap ini dilakukan pemeriksaan hasil penelitian kuisioner, hingga

ditemukannya beberapa responden yang tidak mengisi status pekerjaan,

pendidikan dan beberapa pertanyaan tidak dijawab oleh responden,

selanjutnya peneliti memintakan kelengkapan jawaban kepada responden

hingga seluruh responden mengisi kuisioner secara lengkap.

Page 35: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG …repository.unjaya.ac.id/2665/2/Sri Sulasmi_3208095_full.pdf · kuesioner dan hasil penelitian dianalisis dengan distribusi frekuensi proporsi

b. Coding

Pada tahap ini peneliti memberikan kode untuk identitas responden meliputi

umur, pendidikan dan pekerjaan. Kode untuk jawaban atas kuisioner

pengetahuan perawatan tali pusat adalah kode 1 untuk jawaban benar dan

kode 0 untuk jawaban salah.

c. Tabulating

Tabulasi adalah membuat tabel-tabel data, sesuai dengan tujuan penelitian

atau yang diinginkan oleh peneliti (Notoatmodjo, 2010). Data yang

ditabulasi yaitu hasil isian kuesioner tingkat pengetahuan ibu tentang nutrisi

post operasi caesar.

2. Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini dilakukan secara univariate yaitu

analisa yang dilakukan menganalisis tiap variabel dari hasil penelitian

(Notoadmodjo, 2010). Analisis univariate dalam penelitian ini untuk

mendapatkan gambaran pengetahuan ibu tentang perawatan tali pusat pada ibu

yang melahirkan di Rumah Sakit Panembahan Senopati Bantul. Data hasil

penelitian dianalisis dengan teknik distribusi frekuensi proporsi dengan rumus

sebagai berikut : (Arikunto, 2010)

f P = x 100% n

Keterangan :

P : prosentase

f : frekuensi

N : jumlah seluruh observasi

Page 36: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG …repository.unjaya.ac.id/2665/2/Sri Sulasmi_3208095_full.pdf · kuesioner dan hasil penelitian dianalisis dengan distribusi frekuensi proporsi

I. Etika Penelitian

Dalam melakukan penelitian, peneliti harus memperhatikan masalah etika

penelitian yang meliputi (Hidayat, 2007) :

1. Informed Consent

Merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dan responden penelitin dengan

memberikan lembar persetujuan. Informed Consent diberikan sebelum

penelitian, tujuannya adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan

penelitian. Jika responden tidak bersedia maka peneliti harus harus

menghormati hak pasien.

2. Tanpa Nama (Anomity)

Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang memberikan jaminan

dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau

mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan

kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan.

3. Kerahasiaan (Confidentiality)

Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan

kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya.

Semua informasi yang diberikan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti.

4. Sukarela

Penelitian bersifat sukarela dan tidak ada unsur paksaan atau tekanan secara

langsung maupun tidak langsung kepada calon responden atau sampel yang

diteliti sehingga tetap menghormati keputusan responden.

5. Keadilan dan inklusivitas (respect for justice and inclusiveness)

Prinsip keadilan memiliki konotasi keterbukaan dan adil. Untuk memenuhi

prinsip keterbukaan, penelitian dilakukan secara jujur, hati-hati, profesional,

berperikemanusiaan dan memperhatikan faktor-faktor ketepatan, keseksamaan,

kecermatan, intimitas, psikologis serta perasaan religius subyek penelitian

Page 37: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG …repository.unjaya.ac.id/2665/2/Sri Sulasmi_3208095_full.pdf · kuesioner dan hasil penelitian dianalisis dengan distribusi frekuensi proporsi

J. Jalannya Penelitian

Jalannya penelitian ini melalui beberapa tahapan pelaksanaan yang dapat

diuraikan sebagai berikut.

1. Tahap persiapan

Pada tahap ini disiapkan semua prosedur yang akan dilakukan untuk

melaksanakan penelian yaitu dari mulai penyusunan proposal sampai dengan

revisi proposal. Tahap-tahap persiapan dalam mengajukan proposal ini

meliputi:

a. Mengurus surat ijin studi pendahuluan di Rumah Sakit Penambahan

Senopati Bantul pada bulan Januari 2014.

b. Mengadakan studi pendahuluan Rumah Sakit Penambahan Senopati Bantul

pada bulan Januari 2014.

c. Menyusun proposal penelitian mulai bulan Januari 2014.

d. Mempresentasikan proposal penelitian.

e. Revisi proposal penelitian.

f. Mengurus surat ijin penelitian dari Stikes Jenderal Achamad Yani

Yogyakarta yang ditujukan kepada Gubernur, BAPEDA, Dinas Kesehatan

Kabupaten Bantul.

2. Tahap Pelaksanaan

a. Peneliti datang ke Rumah Sakit Penambahan Senopati Bantul untuk

melakukan observasi dan menentukan sampel yang sesuai dengan kriteria

dalam penelitian.

b. Peneliti mengumpulkan responden.

c. Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan penelitian dan penandatanganan

persetujuan menjadi responden (informed consent).

d. Peneliti didampingi oleh bidan dan dibantu oleh asisten peneliti terdiri dari 2

orang yang sebelumnya sudah menyamakan penjelasan terlebih dahulu,

memberikan kuesioner untuk dijawab oleh responden selama 30 menit.

e. Kuesioner yang sudah terisi dicek kelengkapan isi datanya, apabila masih

ada yang kurang responden diminta untuk melengkapi jawaban yang

kurang. Setelah data didapatkan, selanjutnya dikumpulkan dan dianalisa.

Page 38: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG …repository.unjaya.ac.id/2665/2/Sri Sulasmi_3208095_full.pdf · kuesioner dan hasil penelitian dianalisis dengan distribusi frekuensi proporsi

3. Tahap akhir

a. Penulisan hasil penelitian

1) Data-data yang sudah terkumpul dilakukan editing, coding, transfering

dan tabulating.

2) Menyusun laporan akhir meliputi BAB IV yang berisi tentang hasil

penelitian pembahasan dan keterbatasan penelitian serta BAB V yang

berisi tentang kesimpilan dan saran.

b. Seminar hasil

c. Perbaikan laporan

Page 39: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG …repository.unjaya.ac.id/2665/2/Sri Sulasmi_3208095_full.pdf · kuesioner dan hasil penelitian dianalisis dengan distribusi frekuensi proporsi

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

RSUD Bantul merupakan salah satu alternatife pelayanan kesehatan

yang digunakan masyarakat yang ada di Daerah Bantul yang terletak di Jl. Dr.

Wahidin Sudirohusodo Bantul 55711. Tanggal 29 Maret 2003 berubah nama

menjadi RSUD Panembahan Senopati Bantul. Sesuai SK Menkes No.

142/Menkes/SK/I/2007 Tanggal 31 Januari 2007 tentang Peningkatan Kelas

RSUD Panembahan Senopati Bantul dari Type C menjadi Kelas B Non

Pendidikan. Jenis pelayanan RSUD Panembahan Senopati Bantul meliputi

pelayanan dalam bidang administrasi, manajemen, pelayanan medic,

perawatan gawat darurat, medical record, radiologi, farmasi, laboratorium.

Selain memberikan pelayanan kesehatan, RSUD Panembahan Senopati

Bantul juga mengadakan kerjasama dengan beberapa instansi pendidikan

kesehatan untuk dijadikan tempat praktik klinik selain itu juga sebagai tempat

penelitian dalam bidang kesehatan.

Penyusunan skripsi ini, peneliti melakukan penelitian di Ruang

Alamanda 2 dengan jumlah kamar 11, kamar 1,2,3 adalah kamar kelas 1, dan

4 -11 kelas dua, dan dalam 1 kamar masing masing ada 3 tempat tidur dan

diberi huruf A B C di masin-masing tempat tidur. Tidak keseluruhan ibu nifas

ada di Alamanda 2, ada juga ibu nifas yang di Alamanda 3 sebagai kelas tiga,

dengan jumlah kamar 6 dan dalam 1 kamar ada 3 tempat tidur. Pasien post

partum setelah masuk ruangan diberikan pendidikan kesehatan dan di berikan

leaflet tentang cara menyusui yang benar, perawatan tali pusat, cara

memandikan bayi oleh petugas kesehatan atau bidan, bidan atau tenaga

perawat memberikan obat pada pasien. Di sore hari perawat atau bidan

memandikan bayi dan keluarga diperbolehkan untuk melihat cara

memandikan bayi. Jumlah petugas di Alamanda 2 sekitar 15 petugas

Page 40: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG …repository.unjaya.ac.id/2665/2/Sri Sulasmi_3208095_full.pdf · kuesioner dan hasil penelitian dianalisis dengan distribusi frekuensi proporsi

kesehatan, dalam setiap shif ada 3 atau 4 petugas kesehatan yang berjaga dan

1 atau 2 mahasiswa praktikan di ruang Alamanda 2, dan dalam satu hari rata

rata 25 pasien yang dirawat di Alamanda 2. RSUD Panembahan Senopati

Bantul memberikan informasi tentang perawatan tali pusat menggunakan

leaflet dan poster dinding.

2. Karakteristik Responden

Hasil penelitian terhadap karakteristik ibu post partum di Rumah Sakit

Panembahan Senopati Bantul disajikan pada tabel berikut:

Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur,

Pendidikan, Pekerjaan, Paritas, Penghasilan dan Frekuensi ANC di Rumah Sakit Panembahan Senopati Bantul

Karakteristik Frekuensi Prosentase (%)

Umur < 20 tahun 20-35 tahun > 35 tahun

7

57 1

10,8 87,7 1,5

Pendidikan SD SMP SMA PT

2

14 43 6

3,1

21,5 66,2 9,2

Pekerjaan

IRT

PNS/TNI/POLRI

Karyawan swasta

Buruh/Tani

Wiraswata

38 2 8 7

10

58,5 3,1

12,3 10,8 15,4

Penghasilan

> UMR (Rp 1.125.500)

< UMR (Rp 1.125.500)

46 9

70,8 29,2

Page 41: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG …repository.unjaya.ac.id/2665/2/Sri Sulasmi_3208095_full.pdf · kuesioner dan hasil penelitian dianalisis dengan distribusi frekuensi proporsi

Frekuensi ANC

< 4 kali

> 4 kali

13 52

20,0 80,0

Jumlah 65 100

Sumber : Data primer tahun 2014

Tabel 4.1 menunjukkan mayoritas ibu post partum Rumah Sakit

Panembahan Senopati Bantul berumur 20-35 tahun sebanyak 57 orang

(87,7%), berpendidikan SMA sebanyak 43 orang (66,2%), berstatus ibu rumah

tangga sebanyak 38 orang (58,8%), berpenghasilan > UMR sebanyak 46 orang

(70,8%), dan frekuensi ANC > 4 kali sebanyak 52 (80%).

3. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Perawatan Tali Pusat

Hasil penelitian tingkat pengetahuan ibu post partum tentang perawatan

tali pusat disajikan pada tabel berikut:

Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Ibu Post Partum tentang Perawatan Tali Pusat di Rumah Sakit

Panembahan Senopati Bantul

Tingkat Pengetahuan f % Baik 42 64,6 Cukup 13 20,0 Kurang 10 15,4

Jumlah 65 100 Sumber: Data primer tahun 2014

Berdasarkan tabel 4.2 diketahui secara keseluruhan pengetahuan ibu

post partum tentang perawatan tali pusat adalah kategori baik sebanyak 42

orang (64,6%).

Page 42: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG …repository.unjaya.ac.id/2665/2/Sri Sulasmi_3208095_full.pdf · kuesioner dan hasil penelitian dianalisis dengan distribusi frekuensi proporsi

4. Tingkat Pengetahuan Ibu Post Partum Tentang Perawatan Tali Pusat

Berdasarkan Umur

Berikut adalah hasil tabulasi silang antara karakteristik umur dengan

tingkat pengetahuan ibu post partum tentang tentang perawatan tali pusat di

Rumah Sakit Panembahan Senopati Bantul disajikan pada table 4.3.

Tabel 4.3. Tabulasi Silang Karakteristik Umur dengan Tingkat Pengetahuan Ibu

Post Partum tentang Perawatan Tali Pusat di Rumah Sakit

Panembahan Senopati Bantul

Karakteristik

Pengetahuan tentang perawatan tali pusat

Total Baik Cukup Kurang

f % f % f % f %

Umur < 20 tahun 20-35 tahun > 35 tahun

-

42

-

0

64,6

0

2

11

-

3,1

16,9

0

5

4

1

7,7

6,2

1,5

7

57

1

10,8

87,7

1,5

Jumlah 42 64,6 13 20,0 10 15,4 65 100

Sumber: Data Primer 2014.

Tabel 4.3 menunjukkan berdasarkan karakteristik umur, tingkat

pengetahuan ibu post partum tentang perawatan tali pusat kategori baik

terbanyak pada kelompok usia 20-35 tahun sebanyak 42 orang (64,6%),

sedangkan tingkat pengetahuan kategori kurang terbanyak pada kelompok usia

< 20 tahun sebanyak 5 orang (7,7%).

Page 43: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG …repository.unjaya.ac.id/2665/2/Sri Sulasmi_3208095_full.pdf · kuesioner dan hasil penelitian dianalisis dengan distribusi frekuensi proporsi

5. Tingkat Pengetahuan Ibu Post Partum Tentang Perawatan Tali Pusat

Berdasarkan Pendidikan

Berikut adalah hasil tabulasi silang antara karakteristik pendidikan

dengan tingkat pengetahuan ibu post partum tentang tentang perawatan tali

pusat di Rumah Sakit Panembahan Senopati Bantul disajikan pada table 4.4.

Tabel 4.4. Tabulasi Silang Karakteristik Pendidikan dengan Tingkat

Pengetahuan

Ibu Post Partum tentang Perawatan Tali Pusat di Rumah Sakit

Panembahan Senopati Bantul

Karakteristik

Pengetahuan tentang perawatan tali pusat

Total Baik Cukup Kurang

f % f % f % f %

Pendidikan SD SMP SMA PT

-

-

36

6

0

0

55,4

9,2

-

6

7

-

0

9,2

10,8

-

2

8

-

-

3,1

12,3

0

0

2

14

43

6

3,1

21,5

66,2

9,2

Jumlah 42 64,6 13 20,0 10 15,4 65 100

Sumber: Data Primer 2014.

Tabel 4.4 menunjukkan berdasarkan karakteristik pendidikan, tingkat

pengetahuan ibu post partum tentang perawatan tali pusat kategori baik

terbanyak pada kelompok berpendidikan SMA sebanyak 36 orang (55,4%),

sedangkan tingkat pengetahuan kategori kurang terbanyak pada kelompok

berpendidikan SMP sebanyak 8 orang (12,3%).

Page 44: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG …repository.unjaya.ac.id/2665/2/Sri Sulasmi_3208095_full.pdf · kuesioner dan hasil penelitian dianalisis dengan distribusi frekuensi proporsi

6. Tingkat Pengetahuan Ibu Post Partum Tentang Perawatan Tali Pusat

Berdasarkan Pekerjaan

Berikut adalah hasil tabulasi silang antara karakteristik pekerjaan dengan

tingkat pengetahuan ibu post partum tentang tentang perawatan tali pusat di

Rumah Sakit Panembahan Senopati Bantul disajikan pada table 4.5.

Tabel 4.5. Tabulasi Silang Karakteristik Pekerjaan dengan Tingkat Pengetahuan

Ibu Post Partum tentang Perawatan Tali Pusat di Rumah Sakit

Panembahan Senopati Bantul

Karakteristik

Pengetahuan tentang perawatan tali pusat

Total Baik Cukup Kurang

f % f % f % f %

Pekerjaan

IRT

PNS/TNI/POLRI

Karyawan swasta

Buruh/Tani

Wiraswata

23

2

7

3

7

35,4

3,1

10,8

4,6

10,8

7

-

1

2

3

10,8

0

1,5

3,1

4,8

8

-

-

2

-

12,3

0

0

3,1

0

38

2

8

7

10

58,5

3,1

12,3

10,8

15,4

Jumlah 42 64,6 13 20,0 10 15,4 65 100

Sumber: Data Primer 2014.

Tabel 4.5 menunjukkan berdasarkan karakteristik pekerjaan, tingkat

pengetahuan ibu post partum tentang perawatan tali pusat kategori baik

terbanyak pada kelompok responden ibu rumah tangga sebanyak 23 orang

(35,4%), demikian juga tingkat pengetahuan kategori kurang terbanyak pada

kelompok ibu rumah tangga sebanyak 8 orang (12,3%).

Page 45: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG …repository.unjaya.ac.id/2665/2/Sri Sulasmi_3208095_full.pdf · kuesioner dan hasil penelitian dianalisis dengan distribusi frekuensi proporsi

7. Tingkat Pengetahuan Ibu Post Partum Tentang Perawatan Tali Pusat

Berdasarkan Penghasilan

Berikut adalah hasil tabulasi silang antara karakteristik penghasilan

dengan tingkat pengetahuan ibu post partum tentang tentang perawatan tali

pusat di Rumah Sakit Panembahan Senopati Bantul disajikan pada table 4.6.

Tabel 4.6. Tabulasi Silang Karakteristik Penghasilan dengan Tingkat

Pengetahuan

Ibu Post Partum tentang Perawatan Tali Pusat di Rumah Sakit

Panembahan Senopati Bantul

Karakteristik

Pengetahuan tentang perawatan tali pusat

Total Baik Cukup Kurang

f % f % f % f %

Penghasilan

> UMR (Rp 1.125.500)

< UMR (Rp 1.125.500)

39

3

60,0

4,6

7

6

10,8

9,2

-

10

0

15,4

46

19

70,8

29,2

Jumlah 42 64,6 13 20,0 10 15,4 65 100

Sumber: Data Primer 2014.

Tabel 4.6 menunjukkan berdasarkan karakteristik penghasilan, tingkat

pengetahuan ibu post partum tentang perawatan tali pusat kategori baik

terbanyak pada kelompok responden dengan penghasilan > UMR sebanyak 40

orang (61,5%), sedangkan tingkat pengetahuan kategori kurang terbanyak pada

responden dengan penghasilan < UMR sebanyak 6 orang (9,2%).

Page 46: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG …repository.unjaya.ac.id/2665/2/Sri Sulasmi_3208095_full.pdf · kuesioner dan hasil penelitian dianalisis dengan distribusi frekuensi proporsi

B. Pembahasan

1. Tingkat Pengetahuan Ibu Post Partum Tentang Perawatan Tali Pusat

Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan ibu post partum

tentang perawatan tali pusat di Rumah Sakit Panembahan Senopati Bantul

sebagian besar dalam kategori baik yaitu 42 orang (64,6%). Hasil penelitian ini

sesuai dengan Apriyanti (2012) yang menunjukkan Pengetahuan ibu pasca

melahirkan tentang perawatan tali pusat yaitu sebagian besar baik (53,85%).

Adanya kesesuaian hasil penelitian ini dengan penelitian Apriyanti (2012)

disebabkan persamaan karakteristik responden yaitu usia kebanyakan 20-35

tahun, pendidikan kebanyakan SMA, dan sebagian besar responden berstatus

ibu rumah tangga. Hal ini sesuai dengan teori Wawan dan Dewi (2010) bahwa

faktor yang mempengaruhi pengetahuan diantaranya adalah umur, pendidikan,

dan pekerjaan.

Hasil penelitian ini berbeda dengan Susanti dan Hartini (2007) yang

menyimpulkan tingkat pengetahuan ibu nifas di BPS Sri Romdhati Jetis,

Semin, Gunungkidul mempunyai tingkat pengetahuan kurang baik sebesar

(43,3%). Perbedaan hasil penelitian ini dengan penelitian Susanti dan Hartini

(2007) disebabkan perbedaan lokasi penelitian. Pada penelitian Susanti dan

Hartini penelitian dilakukan di BPS sedangkan dalam penelitian ini dilakukan

di Rumah sakit.

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu sebagai akibat proses

pengindraan terhadap obyek tertentu melalui panca indera dan sebagian besar

pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2005).

Pengetahuan memungkinkan seseorang untuk dapat memecahkan masalah

yang dihadapinya dimana pengetahuan tersebut diperoleh dari pengalaman

langsung maupun melalui pengalaman orang lain (Notoatmodjo, 2005). Ibu

post partum yang memiliki pengetahuan yang baik tentang pengertian, tujuan,

manfaat, metode, dan dampak perawatan tali pusat akan melakukan berbagai

upaya untuk merawat tali pusat bayinya dengan baik. Hal ini sesuai dengan

teori Notoatmodjo (2005), pengetahuan merupakan domain yang sangat

Page 47: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG …repository.unjaya.ac.id/2665/2/Sri Sulasmi_3208095_full.pdf · kuesioner dan hasil penelitian dianalisis dengan distribusi frekuensi proporsi

penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (over behaviour), berdasarkan

pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan

akan lebih tahan lama daripada perilaku yang tidak didasari pengetahuan.

2. Tingkat Pengetahuan Ibu Post Partum Tentang Perawatan Tali Pusat

Berdasarkan Umur

Tingkat pengetahuan ibu post partum tentang perawatan tali pusat

kategori baik terbanyak pada kelompok usia 20-35 tahun sebanyak 42 orang

(64,6%), sedangkan tingkat pengetahuan kategori kurang terbanyak pada

kelompok usia < 20 tahun sebanyak 5 orang (7,7%). Menurut Notoatmodjo

(2007) usia merupakan faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang. Ibu

yang berada pada rentang usia produktif (20-35 tahun) memiliki pengetahuan

yang lebih tinggi dibandingkan yang berusia lebih muda. Usia turut

menentukan mudah tidaknya seseorang menyerap informasi. Hal ini sesuai

dengan teori Wawan dan Dewi (2010) semakin cukup umur, tingkat

kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan

bekerja. Menurut Kartono (2006) salah satu faktor yang mempengaruhi

pengetahuan adalah usia. Semakin dewasa usia akan berpengaruh terhadap

tingkat pengetahuan yang dimiliki dan bagaimana cara mendapatkan informasi

tersebut. Usia juga menentukan banyak sedikitnya pengalaman seseorang.

Menurut Notoatmodjo (2007) pengalaman dapat diperoleh dari pengalaman

sendiri maupun orang lain. pengalaman yang sudah diperoleh dapat

memperluas pengetahuan seseorang.

3. Tingkat Pengetahuan Ibu Post Partum Tentang Perawatan Tali Pusat

Berdasarkan Pendidikan

Tingkat pengetahuan ibu post partum tentang perawatan tali pusat

kategori baik terbanyak pada kelompok berpendidikan SMA sebanyak 36

orang (55,4%), sedangkan tingkat pengetahuan kategori kurang terbanyak pada

kelompok berpendidikan SMP sebanyak 8 orang (12,3%). Pendidikan turut

Page 48: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG …repository.unjaya.ac.id/2665/2/Sri Sulasmi_3208095_full.pdf · kuesioner dan hasil penelitian dianalisis dengan distribusi frekuensi proporsi

menentukan mudah tidaknya seseorang menyerap dan memahami pengetahuan

yang mereka peroleh, pada umumnya semakin tinggi pendidikan seseorang

maka semakin baik pula pengetahuannya. Kondisi ini sesuai dengan apa yang

dikemukakan Depkes RI (2007), pendidikan yang dijalani seseorang memiliki

pengaruh pada peningkatan kemampuan berpikir, dengan kata lain seseorang

yang berpendidikan lebih tinggi akan dapat mengambil keputusan yang lebih

rasional, umumnya terbuka untuk menerima perubahan atau hal baru

dibandingkan dengan individu yang berpendidikan lebih rendah. Menurut

Notoatmodjo (2007) pendidikan dapat membawa wawasan atau pengetahuan

seseorang. Secara umum, seseorang yang berpendidikan lebih tinggi akan

mempunyai pengetahuan yang lebih luas dibanding dengan seseorang yang

tingkat pendidikannya lebih rendah. Sedangkan menurut Wawan dan Dewi

(2010) pendidikan dapat mempengaruhi seseorang termasuk juga perilaku

seseorang akan pola hidup terutama dalam memotivasi untuk sikap berperan

serta dalam pembangunan pada umumnya makin tinggi pendidikan seseorang

makin mudah menerima informasi.

4. Tingkat Pengetahuan Ibu Post Partum Tentang Perawatan Tali Pusat

Berdasarkan Pekerjaan

Tingkat pengetahuan ibu post partum tentang perawatan tali pusat

kategori baik terbanyak pada kelompok responden ibu rumah tangga sebanyak

23 orang (35,4%). Ibu yang bekerja memiliki pengetahuan yang lebih baik

dibandingkan ibu yang tidak bekerja karena ibu dapat memperoleh informasi

dari lingkungan tempatnya bekerja. Menurut Soekanto (2006) perkembangan

teknologi informasi dan komunikasi khususnya yang berbasis internet,

memudahkan seseorang untuk memperoleh informasi dan sumber pengetahuan

up to date kapanpun dan dimanapun tanpa harus dibatasi oleh ruang dan waktu,

sehingga meskipun ibu tidak bekerja tetap memiliki pengetahuan yang baik.

Hal ini sesuai teori Notoatmodjo (2007) bahwa fasilitas-fasilitas sebagai

Page 49: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG …repository.unjaya.ac.id/2665/2/Sri Sulasmi_3208095_full.pdf · kuesioner dan hasil penelitian dianalisis dengan distribusi frekuensi proporsi

sumber informasi yang dapat dipengaruhi pengetahuan seseorang, misalnya

radio, televisi, majalah, Koran, dan buku.

Dalam penelitian ini terdapat 8 orang (12,3%) ibu rumah tangga yang

memiliki pengetahuan kurang. Hal ini sesuai teori Wawan dan Dewi (2010),

bahwa seseorang yang bekerja, pengetahuannya akan lebih luas daripada

seseorang yang tidak bekerja, karena dengan bekerja seseorang akan banyak

mempunyai informasi dan pengalaman.

5. Tingkat Pengetahuan Ibu Post Partum Tentang Perawatan Tali Pusat

Berdasarkan Penghasilan

Tingkat pengetahuan ibu post partum tentang perawatan tali pusat

kategori baik terbanyak pada kelompok responden dengan penghasilan > UMR

sebanyak 40 orang (61,5%), sedangkan tingkat pengetahuan kategori kurang

terbanyak pada responden dengan penghasilan < UMR sebanyak 6 orang

(9,2%). Penghasilan tidak berpengaruh langsung terhadap pengetahuan

seseorang. Namun bila seseorang berpenghasilan cukup besar maka akan

mampu untuk menyediakan atau membeli fasilitas-fasilitas sumber informasi

akan tetapi penghasilan kurang dari UMR ibu postpartum masih bisa

mendapatkan informasi dari Bidan saat ANC dan dari lingkungan sekitar .

Menurut Notoatmodjo (2007) semakin tinggi tingkat kemampuan seseorang

untuk memenuhi kebutuhan hidup maka akan semakin besar peluang dalam

menambah tingkat pengetahuan. Penghasilan tidak berpengaruh langsung

terhadap pengetahuan seseorang. Namun bila seseorang berpenghasilan cukup

besar maka akan mampu untuk menyediakan atau membeli fasilitas-fasilitas

sumber informasi.

Page 50: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG …repository.unjaya.ac.id/2665/2/Sri Sulasmi_3208095_full.pdf · kuesioner dan hasil penelitian dianalisis dengan distribusi frekuensi proporsi

C. Keterbatasan Penelitian

1. Keterbatasan waktu yang dimiliki oleh responden, karena ibu post partum

melahirkan secara sepontan hari pertama masa nifas sudah boleh pulang

apabila kondisi ibu dan bayi sudah sehat.

2. Hambatan dalam penelitian ini adalah responden masih lemas setelah

melahirkan saat peneliti datang.

3. Tidak dikendalikan beberapa factor factor yang mempengaruhi pengetahuan

ibu tentang perawatan tali pusat.

Page 51: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG …repository.unjaya.ac.id/2665/2/Sri Sulasmi_3208095_full.pdf · kuesioner dan hasil penelitian dianalisis dengan distribusi frekuensi proporsi

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut :

1. Tingkat pengetahuan ibu post partum tentang perawatan tali pusat di Rumah

Sakit Panembahan Senopati Bantul adalah kategori baik (64,6%).

2. Tingkat pengetahuan ibu post partum tentang perawatan tali pusat kategori baik

terbanyak pada kelompok usia 20-35 tahun (64,6%), sedangkan tingkat

pengetahuan kategori kurang terbanyak pada kelompok usia < 20 tahun (7,7%).

3. Tingkat pengetahuan ibu post partum tentang perawatan tali pusat kategori baik

terbanyak pada kelompok berpendidikan SMA (55,4%), sedangkan tingkat

pengetahuan kategori kurang terbanyak pada kelompok berpendidikan SMP

(12,3%).

4. Tingkat pengetahuan ibu post partum tentang perawatan tali pusat kategori baik

terbanyak pada kelompok responden ibu rumah tangga (35,4%), demikian juga

tingkat pengetahuan kategori kurang terbanyak pada kelompok ibu rumah

tangga (12,3%).

5. Tingkat pengetahuan ibu post partum tentang perawatan tali pusat kategori baik

terbanyak pada kelompok responden dengan penghasilan > UMR (61,5%),

sedangkan tingkat pengetahuan kategori kurang terbanyak pada responden

dengan penghasilan < UMR (9,2%).

B. Saran

Berdasarkan hasil, pembahasan, dan kesimpulan penelitian tentang

gambaran tingkat pengetahuan ibu tentang perawatan tali pusat, beberapa saran

yang diajukan sebagai bahan pertimbangan adalah :

1. Bagi Rumah Sakit Panembahan Senopati Bantul

Page 52: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG …repository.unjaya.ac.id/2665/2/Sri Sulasmi_3208095_full.pdf · kuesioner dan hasil penelitian dianalisis dengan distribusi frekuensi proporsi

Rumah Sakit Penambahan Senopati dalam menyusun prosedur tetap tentang

pemberian pendidikan kesehatan tentang perawatan tali pusat dapat menjaga

yang sudah baik dan tetap mempertahankan pendidikan kesehatan agar menjadi

lebih baik lagi khususnya dibidang perawatan tali pusat.

2. Ibu post partum yang sudah memiliki pengetahuan kategori baik hendaknya

membagi pengetahuannya kepada orang-orang di sekitarnya. Selain itu ibu

post partum hendaknya terus berupaya mencari informasi tentang metode-

metode perawatan tali pusat yang terbaru misalnya metode lotus birth.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan penelitian selanjutnya perlu dilakukan penelitian lebih mendalam

mengenai perawatan tali pusat dengan mengendalikan faktor – faktor lain

yang mempengaruhi pengetahuan ibu tentang perawatan tali pusat.

Page 53: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG …repository.unjaya.ac.id/2665/2/Sri Sulasmi_3208095_full.pdf · kuesioner dan hasil penelitian dianalisis dengan distribusi frekuensi proporsi

DAFTAR PUSTAKA

Apriyanti, F. (2012). Gambaran Pengetahuan Ibu Pasca Melahirkan Dalam

Perawatan Tali Pusat Di Desa Mlarak Kecamatan Mlarak Kabupaten

Ponorogo. Karya Tulis Ilmiah. Program D III Kebidanan Fakultas Ilmu

Kesehatan Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta:Rineka Cipta

_________. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi VI. Jakarta: Rineka Cipta.

Cunningham, F. G. (2005). Obstetri Williams. Edisi 21. Jakarta: EGC.

Depkes RI. (2006). Standar Pelayanan Keperawatan Neonatus di Sarana

Kesehatan. Dirjen Bina Yanmed. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

__________. (2007). Farmakope Indonesia. Jakarta : EGC.

__________. (2007). Standar Pelayanan Kebidanan. Jakarta.

__________. (2008). Angka Kematian Bayi. Jakarta.

__________. (2008). Asuhan Persalinan Normal. Jakarta: JNPK-KR.

Dinkes DIY. (2012). Profil Kesehatan Provinsi DI. Yogyakarta.

Farahani, L.A., Mohammadzadeh, A., TafazzoliM., Esmaeli, H., & Ghazvini, K.

(2008). Effect of Topical Application of Breast Milk and Dry Cord Care

on Bacterial Colonization and Umbilical Cord Separation Time in

Neonates. Chinese Clinical Medicine, 3(6), 327-332.

Hidayat, A.A.A. (2008). Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: Salemba Medika.

_____________. (2007). Riset keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Edisi 2. Salemba Medika: Jakarta.

Page 54: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG …repository.unjaya.ac.id/2665/2/Sri Sulasmi_3208095_full.pdf · kuesioner dan hasil penelitian dianalisis dengan distribusi frekuensi proporsi

Kartono, K. (2006). Psikologi Wanita 1 : Mengenal Gadis Remaja dan Wanita Dewasa. Bandung : Bandar Maju.

Laksawati, N.K. (2009). Efektivitas Pelepasan Tali Pusat Dengan Menggunakan

Perawatan ASI dan Kasa Steril di BPS Ny. Evy Arianti dan BPS Ny.

Wartuti di Desa Masaran Kecamatan Bawang Kabupaten Banjarnegara

tahun 2009. Skipsi. Purwokerto : AKBID YLPP.

Miller, A.C. (2004). Nursing Care of Older Adult Theory and Practice. 3nd. Ed

Philadelpia: J.B Lippincott. Co.

Ngastiyah. (2005). Perawatan Anak Sakit, edisi 2. Jakarta: EGC.

Notoatmodjo, S. (2005). Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta : PT Rineka Cipta.

_____________. (2007). Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Prilaku

Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta. _____________. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Nurlaili. (2004). Efektifitas ASI Dibandingkan Alkohol Dalam Perawatan Tali

Pusat pada Bayi Berat Badan Lahir Rendah. Tesis Maternal dan

Perinatal. UGM Yogyakarta.

Pillitteri. (2003). Buku Saku Perawatan Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta: EGC.

Prawirohardjo, S. (2006). Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal

dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.

Sacharin, R.M. (2004). Prinsip Perawatan Pediatrik. Jakarta: EGC.

Saifudin. (2006). Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.

Jakarta : Yayasan Bina Pustaka

Soekanto, S. (2006). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta. Raja Grafindo Persada.

Soetjiningsih. (2005). ASI Petunjuk Untuk Tenaga Kesehatan. Jakarta: EGC.

Solihin. (2007). Buku Saku Perawatan Tali Pusat. Jakarta: Penerbit Buku

Kedokteran EGC.

Page 55: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG …repository.unjaya.ac.id/2665/2/Sri Sulasmi_3208095_full.pdf · kuesioner dan hasil penelitian dianalisis dengan distribusi frekuensi proporsi

Sugiyono. (2009). Statistika untuk penelitian. Bandung. Alfabeta

Susanti, L dan Hartini. (2007). Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Perilaku

Perawatan Tali Pusat Bayi Pada Ibu Nifas di BPS Sri Romdhati Jetis

Semin Gunungkidul. Jurnal Medika Respati. No. 3. Juli.

Taylor, C., Lilis, C., and Priscilia. (2003). Fundamental Of Nursing: The Art And

Science Of Nursing Care. J.B. Lipincolt Company. Philadelphia.

Walsh, L.V. (2007). Buku Ajar Kebidanan Komunitas. Jakarta: ECG.

Wawan, A dan Dewi, M. (2010). Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan

Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika.

WHO. (2000). Care The Of Umbilical Cord; A Review Of The Evidence. British

Colombia.

_____. (2006). Importance of cord care. Didapat dari: http:who.int/reproductive-

health/publication. Diakses pada tanggal 18 Oktober 2013.

Wiknjosastro, H. (2006). Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka

Sarwono Prawirohardjo.

Page 56: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG …repository.unjaya.ac.id/2665/2/Sri Sulasmi_3208095_full.pdf · kuesioner dan hasil penelitian dianalisis dengan distribusi frekuensi proporsi

L

A

M

P

I

R

A

N

Page 57: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG …repository.unjaya.ac.id/2665/2/Sri Sulasmi_3208095_full.pdf · kuesioner dan hasil penelitian dianalisis dengan distribusi frekuensi proporsi

Lampiran 1

PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Setelah memahami penjelasan yang diberikan, saya :

Nama :

Umur :

Alamat :

Bersedia turut berpartisipasi sebagai reponden penelitian yang dilakukan oleh

mahasiswa Stikes Achmad Yani Yogyakarta yang bernama Sri Sulasmi dengan

judul “Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Perawatan Tali Pusat

pada Ibu yang Melahirkan di Rumah Sakit Panembahan Senopati Bantul”.

Saya mengerti bahwa penelitian ini tidak akan berakibat merugikan saya maupun

keluarga saya, oleh karena itu saya bersedia menjadi responden pada penelitian

ini.

Yogyakarta,

Responden

( )

Page 58: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG …repository.unjaya.ac.id/2665/2/Sri Sulasmi_3208095_full.pdf · kuesioner dan hasil penelitian dianalisis dengan distribusi frekuensi proporsi

Lampiran 2

INFORMED CONSENT

Saya yang bertanda tangan disini :

Nama :

Umur :

Alamat :

Menyatakan bersedia menjadi responden pada penelitian yang dilakukan oleh :

Nama : Sri Sulasmi

NIM : 3208095/PSIK

Judul Penelitian : Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Perawatan

Tali Pusat Pada Ibu yang Melahirkan di Rumah Sakit

Panembahan Senopati Bantul.

Saya akan memberikan jawaban yang sejujur-jujurnya demi kepentingan

penelitian dengan ketentuan jawaban yang diberikan akan dirahasiakan dan hanya

semata-mata untuk kepentingan ilmu pengetahuan. Demikian surat pernyataan ini

saya buat.

Yogyakarta,…………2014

Hormat saya,

(………………..)

Page 59: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG …repository.unjaya.ac.id/2665/2/Sri Sulasmi_3208095_full.pdf · kuesioner dan hasil penelitian dianalisis dengan distribusi frekuensi proporsi

Lampiran 3

KUESIONER

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN

TALI PUSAT PADA IBU YANG MELAHIRKAN DI RUMAH SAKIT PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

Petunjuk:

1. Isilah identitas ibu secara lengkap dan benar.

2. Bacalah dengan teliti pernyataan sebelum ibu menjawab.

3. Berilah jawaban yang benar menurut pengetahuan ibu.

4. Berilah tanda checklist (√) pada kotak di sebelah kanan pada jawaban yang

ibu anggap benar.

A. Karakteristik Responden

F. Nama ibu :

G. Umur Ibu :

H. Pendidikan terakhir :

I. Pekerjaan ibu :

J. Paritas :

K. Penghasilan :

L. Frekuensi ANC :

Page 60: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG …repository.unjaya.ac.id/2665/2/Sri Sulasmi_3208095_full.pdf · kuesioner dan hasil penelitian dianalisis dengan distribusi frekuensi proporsi

B. Kuesioner Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Perawatan Tali Pusat

No Pernyataan Benar Salah Pengertian perawatan tali pusat 1 Perawatan tali pusat adalah membersihkan daerah

sekitar tali pusat agar selalu bersih.

2 Perawatan tali pusat adalah membiarkan tali pusat dalam keadaan basah

Tujuan perawatan tali pusat 3 Perawatan tali pusat bertujuan mencegah

masuknya kuman-kuman sehingga tidak terjadi infeksi pada tali pusat bayi.

Manfaat perawatan tali pusat 4 Perawatan tali pusat tidak dapat membersihkan

tali pusat dan daerah sekitar tali pusat

5 Perawatan tali pusat dapat mencegah timbulnya infeksi oleh bakteri

Metode perawatan tali pusat 6 Sebelum melakukan perawatan tali pusat tidak

perlu mencuci tangan terlebih dahulu.

7 Untuk membersihkan setiap bagian dari tali pusat digunakan kapas yang masih baru.

8 Tali pusat dibersihkan sebanyak 1-2 kali sehari 9 Perawatan tali pusat dilakukan setiap hari dan

setiap kali basah atau kotor

10 Tali pusat yang terkena kotoran atau tinja dicuci dengan sabun dan air bersih lalu dikeringkan

11 Setelah dicuci tali pusat tidak perlu dikeringkan 12 Cara melipat popok adalah di atas sisa tali pusat. 13 Tali pusat ditutupi dengan kain bersih (kassa

steril) secara longgar

14 Baby oil dapat dioleskan pada tali pusat bayi. 15 Jamu-jamuan dapat dioleskan pada tali pusat 16 Tali pusat boleh dikompres dengan alkohol 17 Rawat gabung dan kontak langsung kulit bayi

dengan ibunya sejak lahir dapat mengurangi timbulnya infeksi pada tali pusat

18 Penggunaan kolostrum dapat mempercepat proses pelepasan tali pusat.

Dampak perawatan tali pusat 19 Bila tali pusat tidak dirawat dengan baik maka

akan menyebabkan infeksi

20 Bau tidak sedap muncul pada tali pusat menandakan bahwa tali pusat tidak terinfeksi

Page 61: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG …repository.unjaya.ac.id/2665/2/Sri Sulasmi_3208095_full.pdf · kuesioner dan hasil penelitian dianalisis dengan distribusi frekuensi proporsi

21 Bernanah bukan merupakan dampak perawatan tali pusat tidak benar.

22 Perawatan tali pusat yang tidak baik dapat menyebabkan infeksi pada bayi yang ditandai dengan bayi malas minum demam dan kejang

23 Bayi yang terinfeksi umumnya banyak menangis dan sedikit tidur

24 Perawatan tali pusat yang baik dan benar tali pusat akan lepas sebelum hari ke 5

25 Perawatan tali pusat yang baik dan benar tali pusat akan lepas pada hari ke 5 dan ke 7

26 Perawatan tali pusat yang tidak benar akan menimbulkan komplikasi.

Page 62: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG …repository.unjaya.ac.id/2665/2/Sri Sulasmi_3208095_full.pdf · kuesioner dan hasil penelitian dianalisis dengan distribusi frekuensi proporsi
Page 63: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG …repository.unjaya.ac.id/2665/2/Sri Sulasmi_3208095_full.pdf · kuesioner dan hasil penelitian dianalisis dengan distribusi frekuensi proporsi
Page 64: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG …repository.unjaya.ac.id/2665/2/Sri Sulasmi_3208095_full.pdf · kuesioner dan hasil penelitian dianalisis dengan distribusi frekuensi proporsi
Page 65: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG …repository.unjaya.ac.id/2665/2/Sri Sulasmi_3208095_full.pdf · kuesioner dan hasil penelitian dianalisis dengan distribusi frekuensi proporsi
Page 66: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG …repository.unjaya.ac.id/2665/2/Sri Sulasmi_3208095_full.pdf · kuesioner dan hasil penelitian dianalisis dengan distribusi frekuensi proporsi

Frequency Table

Umur

7 10.8 10.8 10.8

57 87.7 87.7 98.5

1 1.5 1.5 100.0

65 100.0 100.0

< 20 tahun

20-35 tahun

> 35 tahun

Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Pendidikan

2 3.1 3.1 3.1

14 21.5 21.5 24.6

43 66.2 66.2 90.8

6 9.2 9.2 100.0

65 100.0 100.0

SD

SMP

SMA

PT

Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Pekerjaan

38 58.5 58.5 58.5

2 3.1 3.1 61.5

8 12.3 12.3 73.8

7 10.8 10.8 84.6

10 15.4 15.4 100.0

65 100.0 100.0

IRT

PNS/TNI/POLRI

Karyawan swasta

Buruh/tani

Wiraswasta

Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Penghasilan

46 70.8 70.8 70.8

19 29.2 29.2 100.0

65 100.0 100.0

>= UMR (Rp 1.125.000)

< UMR (Rp 1.1250.000)

Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Frekuensi ANC

13 20.0 20.0 20.0

52 80.0 80.0 100.0

65 100.0 100.0

< 4 kali

>= 4 kali

Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Page 67: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG …repository.unjaya.ac.id/2665/2/Sri Sulasmi_3208095_full.pdf · kuesioner dan hasil penelitian dianalisis dengan distribusi frekuensi proporsi

Tingkat pengetahuan tentang perawatan tali pusat

42 64.6 64.6 64.6

13 20.0 20.0 84.6

10 15.4 15.4 100.0

65 100.0 100.0

Baik

Cukup

Kurang

Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Page 68: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG …repository.unjaya.ac.id/2665/2/Sri Sulasmi_3208095_full.pdf · kuesioner dan hasil penelitian dianalisis dengan distribusi frekuensi proporsi

Crosstabs

Umur * Tingkat pengetahuan tentang perawatan tali pusat Crosstabulation

0 2 5 7

.0% 3.1% 7.7% 10.8%

42 11 4 57

64.6% 16.9% 6.2% 87.7%

0 0 1 1

.0% .0% 1.5% 1.5%

42 13 10 65

64.6% 20.0% 15.4% 100.0%

Count

% of Total

Count

% of Total

Count

% of Total

Count

% of Total

< 20 tahun

20-35 tahun

> 35 tahun

Umur

Total

Baik Cukup Kurang

Tingkat pengetahuan tentangperawatan tali pusat

Total

Pendidikan * Tingkat pengetahuan tentang perawatan tali pusat Crosstabulation

0 0 2 2

.0% .0% 3.1% 3.1%

0 6 8 14

.0% 9.2% 12.3% 21.5%

36 7 0 43

55.4% 10.8% .0% 66.2%

6 0 0 6

9.2% .0% .0% 9.2%

42 13 10 65

64.6% 20.0% 15.4% 100.0%

Count

% of Total

Count

% of Total

Count

% of Total

Count

% of Total

Count

% of Total

SD

SMP

SMA

PT

Pendidikan

Total

Baik Cukup Kurang

Tingkat pengetahuan tentangperawatan tali pusat

Total

Pekerjaan * Tingkat pengetahuan tentang perawatan tali pusat Crosstabulation

23 7 8 38

35.4% 10.8% 12.3% 58.5%

2 0 0 2

3.1% .0% .0% 3.1%

7 1 0 8

10.8% 1.5% .0% 12.3%

3 2 2 7

4.6% 3.1% 3.1% 10.8%

7 3 0 10

10.8% 4.6% .0% 15.4%

42 13 10 65

64.6% 20.0% 15.4% 100.0%

Count

% of Total

Count

% of Total

Count

% of Total

Count

% of Total

Count

% of Total

Count

% of Total

IRT

PNS/TNI/POLRI

Karyawan swasta

Buruh/tani

Wiraswasta

Pekerjaan

Total

Baik Cukup Kurang

Tingkat pengetahuan tentangperawatan tali pusat

Total

Page 69: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG …repository.unjaya.ac.id/2665/2/Sri Sulasmi_3208095_full.pdf · kuesioner dan hasil penelitian dianalisis dengan distribusi frekuensi proporsi

Penghasilan * Tingkat pengetahuan tentang perawatan tali pusat Crosstabulation

39 7 0 46

60.0% 10.8% .0% 70.8%

3 6 10 19

4.6% 9.2% 15.4% 29.2%

42 13 10 65

64.6% 20.0% 15.4% 100.0%

Count

% of Total

Count

% of Total

Count

% of Total

>= UMR (Rp 1.125.000)

< UMR (Rp 1.1250.000)

Penghasilan

Total

Baik Cukup Kurang

Tingkat pengetahuan tentangperawatan tali pusat

Total

Page 70: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG …repository.unjaya.ac.id/2665/2/Sri Sulasmi_3208095_full.pdf · kuesioner dan hasil penelitian dianalisis dengan distribusi frekuensi proporsi

Frequency Table

Tingkat pengetahuan tentang pengertian perawatan tali pusat

54 83.1 83.1 83.1

11 16.9 16.9 100.0

65 100.0 100.0

Baik

Kurang

Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Tingkat pengetahuan tentang tujuan perawatan tali pusat

57 87.7 87.7 87.7

8 12.3 12.3 100.0

65 100.0 100.0

Baik

Kurang

Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Tingkat pengetahuan tentang manfaat perawatan tali pusat

50 76.9 76.9 76.9

15 23.1 23.1 100.0

65 100.0 100.0

Baik

Kurang

Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Tingkat pengetahuan tentang metode perawatan tali pusat

44 67.7 67.7 67.7

12 18.5 18.5 86.2

9 13.8 13.8 100.0

65 100.0 100.0

Baik

Cukup

Kurang

Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Tingkat pengetahuan tentang dampak perawatan tali pusat

30 46.2 46.2 46.2

14 21.5 21.5 67.7

21 32.3 32.3 100.0

65 100.0 100.0

Baik

Cukup

Kurang

Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Page 71: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG …repository.unjaya.ac.id/2665/2/Sri Sulasmi_3208095_full.pdf · kuesioner dan hasil penelitian dianalisis dengan distribusi frekuensi proporsi
Page 72: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG …repository.unjaya.ac.id/2665/2/Sri Sulasmi_3208095_full.pdf · kuesioner dan hasil penelitian dianalisis dengan distribusi frekuensi proporsi
Page 73: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG …repository.unjaya.ac.id/2665/2/Sri Sulasmi_3208095_full.pdf · kuesioner dan hasil penelitian dianalisis dengan distribusi frekuensi proporsi
Page 74: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG …repository.unjaya.ac.id/2665/2/Sri Sulasmi_3208095_full.pdf · kuesioner dan hasil penelitian dianalisis dengan distribusi frekuensi proporsi
Page 75: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG …repository.unjaya.ac.id/2665/2/Sri Sulasmi_3208095_full.pdf · kuesioner dan hasil penelitian dianalisis dengan distribusi frekuensi proporsi
Page 76: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG …repository.unjaya.ac.id/2665/2/Sri Sulasmi_3208095_full.pdf · kuesioner dan hasil penelitian dianalisis dengan distribusi frekuensi proporsi
Page 77: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG …repository.unjaya.ac.id/2665/2/Sri Sulasmi_3208095_full.pdf · kuesioner dan hasil penelitian dianalisis dengan distribusi frekuensi proporsi
Page 78: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG …repository.unjaya.ac.id/2665/2/Sri Sulasmi_3208095_full.pdf · kuesioner dan hasil penelitian dianalisis dengan distribusi frekuensi proporsi
Page 79: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG …repository.unjaya.ac.id/2665/2/Sri Sulasmi_3208095_full.pdf · kuesioner dan hasil penelitian dianalisis dengan distribusi frekuensi proporsi
Page 80: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG …repository.unjaya.ac.id/2665/2/Sri Sulasmi_3208095_full.pdf · kuesioner dan hasil penelitian dianalisis dengan distribusi frekuensi proporsi
Page 81: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG …repository.unjaya.ac.id/2665/2/Sri Sulasmi_3208095_full.pdf · kuesioner dan hasil penelitian dianalisis dengan distribusi frekuensi proporsi
Page 82: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG …repository.unjaya.ac.id/2665/2/Sri Sulasmi_3208095_full.pdf · kuesioner dan hasil penelitian dianalisis dengan distribusi frekuensi proporsi
Page 83: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG …repository.unjaya.ac.id/2665/2/Sri Sulasmi_3208095_full.pdf · kuesioner dan hasil penelitian dianalisis dengan distribusi frekuensi proporsi
Page 84: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG …repository.unjaya.ac.id/2665/2/Sri Sulasmi_3208095_full.pdf · kuesioner dan hasil penelitian dianalisis dengan distribusi frekuensi proporsi
Page 85: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG …repository.unjaya.ac.id/2665/2/Sri Sulasmi_3208095_full.pdf · kuesioner dan hasil penelitian dianalisis dengan distribusi frekuensi proporsi
Page 86: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG …repository.unjaya.ac.id/2665/2/Sri Sulasmi_3208095_full.pdf · kuesioner dan hasil penelitian dianalisis dengan distribusi frekuensi proporsi
Page 87: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG …repository.unjaya.ac.id/2665/2/Sri Sulasmi_3208095_full.pdf · kuesioner dan hasil penelitian dianalisis dengan distribusi frekuensi proporsi