fumigation

8
Fumigation   Fumigasi Adalah suatu tindakan perlakuan (atau pengobatan) terhadap suatu komoditi dengan menggunakan fumigant tertentu, didalam ruang kedap udara, pada suhu dan tekanan tertentu.   Fumigan Adalah suatu jenis pestisida (obat pembasmi hama) yang dalam suhu dan tekanan tertentu berbentuk gas, dan dalam konsentrasi serta waktu tertentu dapat membunuh hama (organisme pengganggu).  1.   Undang-undang No.16 tahun 1992 Jo. PP. No.14 tahun 2002; 2.   Surat Keputusan Menteri Pertanian No.271/Kpts/HK.310/4/2006 tgl.12 April 2006; 3.   Kep. Menteri Pertanian no.217/Kpts/HK.310/4/2006 tgl.12-04-2006; 4.   Notice to Industry dari pemerintah Australia No. 50/2005-06 dan no. 51/2005-06;   5.   SE. Barantan no. 1162.a/PO.540.240/L.3/6/06 tgl.30-06-2006; 6.   SE. Balai Besar KT. Tg. Priok no.756/KT.270/L.3.A.2.003.00/08/07 tgl. 20 Agustus 2007 dan       no.829.a/KT.240/L.3.A.2.003.00/09/07 tgl. 07 September 2007; 7.    Peraturan Menteri Perdagangan RI no. 51/M-DAG/PER/12/2007 tgl. 28 Des. 2007 Ringkasan: Tindakan perlakuan termasuk FUMIGASI, merupakan kewenangan (kompetensi) pemerintah. Dalam hal pelaksanaan fumigasi dilakukan oleh Pihak Ketiga (swasta), maka hanya boleh dilakukan oleh Perusahaan fumigasi yang sudah di REGISTRASI Pemerintah (dalam hal ini oleh Badan Karantina Pertanian Dep. Pertanian)  1   Fumigasi merupakan salah satu persyaratan ekspor sesuai ketentuan internasional yang       tertuang dalam berbagai kesepakatan bersama, diantaranya dalam International Plant       Protection Convention (IPPC) yang direcomended oleh badan perdagangan dunia (WTO). 2.   Karena sifat yang khusus dari bahan fumigant yang digunakan (jenis obat/pestisida berbentuk       gas), maka diperlukan durasi (periode waktu) dalam pelaksanaannya dengan maksud agar       bahan fumigant tersebut dapat meresap (penetrasi) secara sempurna dalam setiap komoditi       yang di fumigasi. Untuk itu, dalam setiap pelaksanaan fumigasi akan diawali dengan gas in       (pelepasan gas) dan diakhiri dengan gas out (aerasi atau kegiatan untuk menetralisir agar       tidak ada residu gas beracun dalam komoditi tersebut). 1 / 8

Upload: rontung

Post on 03-Aug-2015

99 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Fumigation

Fumigation

 

 

Fumigasi Adalah suatu tindakan perlakuan (atau pengobatan) terhadap suatu komoditidengan menggunakan fumigant tertentu, didalam ruang kedap udara, pada suhudan tekanan tertentu.     Fumigan Adalah suatu jenis pestisida (obat pembasmi hama) yang dalam suhu dan tekanantertentu berbentuk gas, dan dalam konsentrasi serta waktu tertentu dapatmembunuh hama (organisme pengganggu).  

1.    Undang-undang No.16 tahun 1992 Jo. PP. No.14 tahun 2002; 2.    Surat Keputusan Menteri Pertanian No.271/Kpts/HK.310/4/2006 tgl.12 April 2006; 3.    Kep. Menteri Pertanian no.217/Kpts/HK.310/4/2006 tgl.12-04-2006; 4.    Notice to Industry dari  pemerintah Australia No. 50/2005-06 dan no. 51/2005-06;    5.    SE. Barantan no. 1162.a/PO.540.240/L.3/6/06 tgl.30-06-2006;  6.    SE. Balai Besar KT. Tg. Priok no.756/KT.270/L.3.A.2.003.00/08/07 tgl. 20 Agustus 2007dan        no.829.a/KT.240/L.3.A.2.003.00/09/07 tgl. 07 September 2007; 7.    Peraturan Menteri Perdagangan RI no. 51/M-DAG/PER/12/2007 tgl. 28 Des. 2007 

Ringkasan: Tindakan perlakuan termasuk FUMIGASI, merupakan kewenangan(kompetensi) pemerintah. Dalam hal pelaksanaan fumigasi dilakukan oleh Pihak Ketiga(swasta), maka hanya boleh dilakukan oleh Perusahaan fumigasi yang sudah di REGISTRASIPemerintah (dalam hal ini oleh Badan Karantina Pertanian Dep. Pertanian)   1.    Fumigasi merupakan salah satu persyaratan ekspor sesuai ketentuan internasional yang        tertuang dalam berbagai kesepakatan bersama, diantaranya dalam International Plant        Protection Convention (IPPC) yang direcomended oleh badan perdagangan dunia (WTO). 2.    Karena sifat yang khusus dari bahan fumigant yang digunakan (jenis obat/pestisidaberbentuk        gas), maka diperlukan durasi (periode waktu) dalam pelaksanaannya denganmaksud agar        bahan fumigant tersebut dapat meresap (penetrasi) secarasempurna dalam setiap komoditi        yang di fumigasi. Untuk itu,dalam setiap pelaksanaan fumigasi akan diawali dengan gas in        (pelepasan gas) dan diakhiri dengan gas out (aerasi atau kegiatan untuk menetralisir agar        tidak ada residu gas beracun dalam komoditi tersebut).

1 / 8

Page 2: Fumigation

Fumigation

3.    Yang perlu diingatkan kepada seluruh eksportir adalah, jangan biarkan komoditi anda di        re-fumigasi (atau terkena claim) di negara tujuan hanya karena tidak di fumigasi pada saat        akan dikirim keluar negeri.    FUMIGASI STANDARD 1.    Penerbitan Fumigation Certificate bernomor registrasi AFASID yang merupakan registrasi

       resmi  pemerintah dan diakui sah secara internasional. 2.    Sertifikat fumigasi wajib ditanda tangani oleh tenaga teknis kompetensi fumigasi(authorized        competence) beregister internasional; 3.    Ketentuan dan tatacara pelaksanaan fumigasi standar pemerintah dan standarinternasional        yang berlaku, a.l.:        a.    Fumigasi wajib dilaksanakan oleh perusahaan fumigasi yang telah terdaftar dalam               Program Pemerintah cq. Badan Karantina Pertanian Departemen Pertanian(mempunyai               nomor registrasi resmi pemerintah)        b.    Container atau komoditi yang akan di fumigasi harus bersih, bebas dari kontaminasihama               dan organisme pengganggu lainnya, tanah atau lumpur serta               kotoran lainnya.        c.    Fumigasi yang menggunakan container, maka container wajib diturunkan dari sasis                kendaraan, karena fumigasi harus menggunakan cungkup atau coversheet, serta               peralatan standar yang berlaku lainnya, khusus container untuk ekspor, maka fumigasi

              wajib dilakukan di depo fumigasi yang telah memperoleh rekomendasi dari Badan               Karantina pertanian (untuk DKI di depo KBN Marunda atau depo Transporindo)        d.    Beberapa syarat depo fumigasi yang wajib mendapat rekomendasi dari pemerintah              adalah : lantai kedap dan rata, aman dari lalu lintas orang, terhindar               dari kemungkinan reinvestasi hama/penyakit/organisme pengganggu lainnya.        e.    Fumigant (obat /pestisida) yang dipakai adalah Methyl Bromide (Ch3Br) dengandosis                yang umum dipakai adalah 48 gram/m3/24 jam. Apabila terjadi penambahanatau               pengurangan dosis, dikenakan biaya sesuai tambahan/penguranganjumlah obat yang               dipakai.        f.     Proses fumigasi efektif memerlukan waktu paling sedikit 1 x 24 jam.        g.    Kualitas hasil terjamin, mengurangi tingkat resiko re-fumigasi (atau claim) dari negara               tujuan.        h.    Pemberitahuan atau order fumigasi agar disampaikan paling lambat 24 jam sebelum

 

2 / 8

Page 3: Fumigation

Fumigation

             clossing kapal.        i.     Fumigasi dapat dilakukan untuk keperluan lainnya seperti kemasan kayu ataukomoditas.               Untuk komoditas dalam gudang, fumigasi juga wajib               menggunakan cungkup atau coversheet.        j.     Tempat penumpukan atau depo fumigasi, lokasi pabrik/gudang, atau dermaga pemuatan,               harus bersih dan bebas dari berbagai hama dan organisme pengganggulainnya, khusus               untuk fumigasi diluar container (seperti di gudang), makawajib dilakukan ditempat/lokasi               yang terhindar daripanas dan hujan, kondisi bersih, dan jauh dari lalu lintas orang.        k.    Container atau komoditi yang telah selesai di fumigasi, harus diletakan terpisah dari               container atau komoditi lain yang belum di fumigasi untuk mencegah               terjadinya kontaminasi kembali selama di tempat penumpukan/penyimpanan.        l.     Komoditi yang telah selesai di fumigasi, disarankan tidak berada terlalu lama dalamtempat               penyimpanan, untuk memperkecil kemungkinan terjadinya kontaminasikembali. Dalam hal               ini apabila penyimpanan melewati batas resistensifumigant (21 hari), maka harus               dilakukan refumigasi.        m.   Dosis fumigasi bervariasi tergantung jenis komoditi yang di fumigasi atau ataspersyaratan               negara tujuan. 4.    Tarif / biaya fumigasi terbagi dalam beberapa kategori, disesuaikan dengan tatacara danlokasi        fumigasi yang akan dilakukan. Beberapa kategori dan kriteria untuk menetapkantarif tersebut        adalah: 4.1.  Fumigasi dalam container yang dilakukan di depo container yang telah ditetapkan. Posisi

       ontainer diletakkan diatas lantai yang kedap (diturunkan dari        sasis kendaraan). Untuk jenis fumigasi ini, pengenaan tarif fumigasi sudah termasuk:        4.1.1. Biaya sewa depo container.        4.1.2. Lift on/off selama di depo container.        4.1.3. Biaya trucking dari depo container sampai CY. 4.2.  Fumigasi LCL atau fumigasi yang dilaksanakan diluar container (sebelum stuffing). Untuk         fumigasi jenis ini, dapat dilakukan di pabrik atau lokasi lain yang disepakati bersama. Tarif         biaya fumigasi dihitung berdasarkan volume komoditi yang di fumigasi.   Peralatan Pendukung Pelaksanaan Fumigasi Standar Untuk melengkapi kegiatan fumigasi, diperlukan peralatan yang memadai. Peralatan tersebutantara lain adalah : 1.    Interferometer (Alat Pengukur Konsentrasi Gas) 2.    Gas Leak Detector (AlatPendeteksi Kebocoran Gas) 3.   

3 / 8

Page 4: Fumigation

Fumigation

Coversheet (Penutup Container) 4.    Masker Full Face 5.    Canister

6.    Topi Keselamatan / Helm

7.    Safety Shoes

8.    Gas Methyl Bromide

9.    Timbangan

10.  Tangga Lipat

11.  Hazard Tape / Police Line

12.  Tanda Awas Bahaya Racun / Sticker Danger

13.  Pemanas / Evaporizer

14.  Selang Monitor

4 / 8

Page 5: Fumigation

Fumigation

15.  Sarung Tangan Katun

16.  Kunci Inggris

17.  Nozzles

18.  Meteran

19.  Termometer (Alat pengukur Suhu)

20.  Selang Gas Fumigan

21.  Seal Tape

22.  Tali / Tambang

23.  Kain pel

24.  Kipas Angin

25.  Sand Snake

26.  Alat Bantu Penempatan Selang

5 / 8

Page 6: Fumigation

Fumigation

27.  Tiang Police Line

28.  Belalai

29.  Klem

30.  Lakban Putih

31.  Lakban Hitam

32.  Kabel Rol

33.  Troli

34.  Tangga Lipat

35.  Obeng

36.  Blower

37.  Tube Detector    International Standart for Phytosanitary Measures 1.   ISPM # 15 adalah standar perlakuan / pengobatan yang berlaku secara internasionalterhadap       setiap kemasan kayu (box, peti, palet, dunnage, dsb.) yang akan digunakansebagai bahan       pendukung ekspor.       Kesepakatan tersebut tertuang dalam berbagai ketentuan yang diatur oleh Badan Dunia       setingkat IPPC (International Plant Protection Convention) yang disepakati Badan

6 / 8

Page 7: Fumigation

Fumigation

Perdagangan        Dunia (WTO). 2.   Ada dua jenis tindakan perlakuan yang diperbolehkan, yaitu Fumigasi dan Heat Treatment       tergantung permintaan negara tujuan. 3.   Setiap produk kemasan kayu yang sudah diberi perlakuan, akan diberi tanda atau markingdan       labelling. 4.   ISPM # 15 dilaksanakan oleh suatu perusahaan produk kemasan kayu (provider) yangsudah       teregistrasi resmi pemerintah (ID Number). Perusahaan ini terlepas dari perusahaanfumigasi. 5.   Tarif biaya produksi kemasan kayu disesuaikan dari jenis, volume, serta ukuran kemasankayu       yang akan diproduksi. Biaya ini terlepas dari biaya fumigasi. 6.   Untuk kemasan kayu yang dibuat oleh pelanggan sendiri, akan direcek oleh petugas ISPM# 15       dan hanya dikenakan biaya marking/labelling sesuai tarif standar yang berlaku. 7.   Seperti halnya fumigasi, maka setiap tindakan ISPM # 15 juga akan diterbitkan sertifikat       ISPM # 15    PHYTO SANITARY 1.   Phytosanitary Certificate adalah Surat Keterangan Kesehatan Tanaman (produk yangberasal       dari tumbuhan seperti kayu/palet/box, biji2an, umbi, dsb.) yang menyatakan bahwa produk       tersebut bebas dari hama/penyakit tumbuhan berbahaya. 2.   Diterbitkan oleh UPT Karantina Tumbuhan setempat (untuk Jakarta, Balai Besar Karantina      Tumbuhan Tanjung Priok-Badan Karantina Pertanian-Dep.Pertanian). 3.   Biaya yang dipungut merupakan tarif resmi pemerintah sebagai Penerimaan NegaraBukan Pajak      (PNBP). Biaya tersebut adalah murni biaya penerbitan PC dan terpisah daribiaya fumigasi.  

 

 

 

7 / 8

Page 8: Fumigation

Fumigation

 

 

TENTANG FUMIGASI

 

 

 

FUMIGASI PRESHIPMENT

 

 

 

Dasar Hukum

8 / 8