fsm 1 sk 11

44
LAPORAN HASIL DISKUSI Blok Food Service Management SKENARIO 11 Minggu ke-11 Tanggal 3 Desember 2010 s.d 9 Desember 2010 Kelompok D Aili Chusniatus S 0810730010 Bonita Estu Pratiwi 0810730025 Dwi Kusuma Wardana 0810730031 Khairizka Citra P 0810730043 Kinanthi Dwi Utami 0810730044 Nakhrisa 0810730049 Radina Fio Sandra 0810730059 Anies Rachmawati 0810733003 Vivian Damayanti 0810733015 JURUSAN GIZI KESEHATAN FAKULTAS KEDOKTERAN

Upload: akuhshan2

Post on 27-Jun-2015

412 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: fsm 1 sk 11

LAPORAN HASIL DISKUSI

Blok Food Service Management

SKENARIO 11

Minggu ke-11

Tanggal 3 Desember 2010 s.d 9 Desember 2010

Kelompok D

Aili Chusniatus S 0810730010

Bonita Estu Pratiwi 0810730025

Dwi Kusuma Wardana 0810730031

Khairizka Citra P 0810730043

Kinanthi Dwi Utami 0810730044

Nakhrisa 0810730049

Radina Fio Sandra 0810730059

Anies Rachmawati 0810733003

Vivian Damayanti 0810733015

JURUSAN GIZI KESEHATAN FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS BRAWAIJAYA

MALANG

2010

Page 2: fsm 1 sk 11

DAFTAR ISI

Halaman Judul

Daftar Isi

1. Isi

A. Kompetensi Yang Akan Dicapai

B. Skenario

C. Daftar Unclear Term

D. Daftar Cues

E. Daftar Problem Identification

F. Hasil Brainstorming

G. Learning Issues

H. Pembahasan Learning Issues

2. Kegiatan Skill Laboratorium

A. Waktu Pelaksanaan

B. Penugasan

C. Hasil

D. Hambatan Saat Skill Lab

3. Kesimpulan Dan Rekomendasi (Berisi Kesimpulan Kelompok Dan Saran Serta

Rekomendasi Untuk Perbaikan Pemicu/Skenario Yang Telah Dibahas)

4. Referensi/ Daftar Pustaka

5. Tim Penyusun

A. Ketua

B. Sekretaris

C. Anggota

D. Fasilitator

E. Proses Diskusi

1. Kemampuan Fasilitator Dalam Memfasilitasi (Berisi Penjelasan Deskriptif

Mengenai Kemampuan Fasilitator Setiap Kelompok Dalam Memfasilitasi

Kegiatan Diskusi Mahasiswa)

2. Kompetensi/ Hasil Belajar Yang Dicapai Oleh Anggota Diskusi

6. Lampiran

Page 3: fsm 1 sk 11

1. Isi

A. Kompetensi Yang Akan Dicapai

Surpervise Quality Improvement, including system and customer satisfaction service

and / or practice.

B. Skenario

“Better Hospital Food”

Direktur RS “Setia Bakti” bertekad untuk memberikan Pelayanan Prima pada

pasien.Berdasarkan laporan tahun lalu dari survey sisa makanan pasien dipiring

rata-rata mencapai 40% dan selama ini belum pernah melakukan survey

kepuasaan konsumen dan karyawan. Kepala instansi gizi diminta untuk membuat

rencana kerja peningkatan kualitas (Quality Improvement) dengan motto ‘Better

Hospital Food’ termasuk salah satunya melakukan survey kepuasaan konsumen

dan karyawan untuk meningkatakan kualitas nakanan.

Buat Plan Of Action dari upaya Quality Improvement untuk Instalasi Gizi yang

dapat saudara rekomendasikan pada ahli gizi rumah sakit tersebut untuk

mendukung ‘Better Hospital Food’.

C. Daftar Unclear Term

1) Quality Improvement

2) Plan Of Action

3) Survey Kepuasaan Konsumen

4) Survey Kepuasaan Karyawan

5) Survey Sisa Makanan Pasien

6) Pelayanan Prima

7) Better Hospital Food

D. Daftar Cues

Ahli gizi membuat Plan Of Action sebagai upaya Quality Improvement dengan

cara survey kepuasaan konsumen dan karyawan untuk mendukung ‘Better Hospital

Food’.

E. Daftar Problem Identification

1). Apa tujuan dan manfaat melakukan Quality Improvement ?

2). Bagaimana cara melakukan Quality Improvement dalam bentuk Plan Of

Action?

3). Bagaimana cara melakukan survey sisa makanan dipiring pada pasien dan

cara interpretasinya?

Page 4: fsm 1 sk 11

4). Bagaimana prosedur melakukan survey kepuasaan konsumen dan karyawan

dan apa saja indikatornya?

5). Apa saja metode dalam melakukan survey kepuasaan konsumen?

6). Apa interpretasi dan cut off dalam survey kepuasaan konsumen dan

karyawan?

7). Apa saja point/bentuk dalam Quality Improvement sesuai kasus?

8). Apa saja yang mempengaruhi kualitas dan bagaimana cara meningkatkannya?

9). Bagaimana cara mengukur kualitas makanan?

10). Bagaimana cara mengukur kualitas penjamah makanan, terkait Quality

Improvement?

11). Apa saja kelebihan dan kekurangan dari metode survey?

12). Bagaiamana cara melakukan supervise terhdapa kegiatan QI?

13). Mengapa perlu diadakan survey kepuasaan pekerja?

14). Apa saja kemungkinan penyebab hasil survey berupa 40%?

15). Apakah maksud dari ‘Better Hospital Food’?

F. Hasil Brainstorming

Dk 1

Unclear term

1. Nakh : Quality ImprovmentDwi : usaha untuk meningkatkan kualitas

Khai : dwi + sumber daya

Vian : dwi +salah satunya dengan cara melakukan survey kepuasan konsumen.

Sandra : digabung semua

2. Bo : Plan of Action Vian : rencana dalam melakukan suatu kegiatan

(kms b.ing)

3. Nakh : Survey Kepuasan Konsumen dan karyawanBo : SK konsumen upaya untuk menilai daya terima juga , rasa puas dari

konsumen

Nakh : SK konsumen Karyawam penyelidikan / pengukuran tingkat

kepuasan karyawan dan konsumen thd pelayanan dan fasilitas yg diberikan

Dewi : SK .konsumen dpt dilihat dari sisa makanan

Anis : karyawan > seimbangnya gaji dengan kinerja

Kinan :peningkatan kinerja > SK.karyawan

Bo : survey kepuasan konsumen dan karyawan beda.

Page 5: fsm 1 sk 11

Bo : gaji ?? Sepertinya karyawan yang menerima makanan, bukan yg

menyelenggarakan

Nakh : kayaknya perlu asumsi yg sama

Cui ; tolak ukur beda. Konsumen makanan, karyawan > tdk hanya

makanan,tapi fasilitas, budaya kerja

Bo : kayaknya tentang makanan

Nakh : tidak tahu mana yang enaknya difokuskan

Bu ayu : kayaknya penjamah makanan asumsi sementara > better hospital

food

Kes : dewi, anis

Kes : Vian

4. Anies : Survey sisa makanan pasienSan : metode untuk melakukan penilaian terhadap daya penerimaan

makanan oleh pasien

Anis : sandra + dengan cara mengukur sisa makanan di piring, dibandingkan

dengan makanan yang disajikan.

Kesim : anis

5. Dewi: pelayanan primaAili : pelayanan makanan yang diberikan pada pasien yang memiliki keunggulan

Anis : (k. B.Indo ) cara melayani dengan membrikan yang terbaik

Kin : anis lebih pas,

Khai : enakan anis.

Kes : anis

6. Kinan : Better Hospital FoodBo ; usaha untuk memberikan makanan Rs yg lebih baik.

Sand : upya untk peningkatan kualitas makanan di RS

Nakh : upya untuk meningkatkan kualitas makanan di RS agar lebih baik

Kes : Nakh

Cues

Anis : Membuat rencana kerja untuk peningkatan kualitas dlm mendukung

better hosiptal food

Vian : ahli gizi membuat Plan \sebagai upaya QI dgn Survey kepada

konsumen dan Karyawan untuk mendukung motto

Problem Identification

1. Khai : apa tujuan dan manfaat melakukan QITujuan : memberikan pelayanan prima pada

Page 6: fsm 1 sk 11

Anis : manfaaat ; meningkatkan kepuasan konsumen dan karyawan

Vian : meningkatkan kualitas makanan

Menurunkan insiden food born ilness.

Manfaat : mengkatkan kepercayaan konsumen dan Rumah Sakit

Bo : tujuan : Goal yang diharapkanterjadi, kalau manfaat untuk dirinya sendiri

Kinan : tujuan : anis

Manfaat : meningkatkan daya terima makanan RS oleh pasien

2. Dewi : Bagaimana cara melakukan QI dlm bentuk plan of action ?San : plan of action ada evaluasi

Eval plan of action sebelumnya terus dimodif sesuai kebutuhan pasien

Aili : QI meningkatkan kualitas sumber daya , yg dignakan untuk memproduksi

makanan

Anis : tujuan survey dulu hasil. jadi indikator QI

Anis : survey pendahuluan untuk membuat POA untuk QI yang tepat

Bo :Survey dilakukan tidak harus melalui survey pendahuluan terlebih dahulu

Anis : ada 2 kali survey . survey yang kedua itu evaluasi. Survey pertama indikator

peningkatan qualitas.

Bo : kan ada tujuan, berisi point/asumsi.

3. Aili : Bagaimana melakukan survey sisa makanan pasien di piring + intrepetasi ?Khai : makanan yang kalong

Anis : makanan yang sisa dibandingkan dengan makanan yang disajikan

Vian : hanya jumlah , awal dan akhir , tidak sampai zat gizi ,

Cui : yang diukur BDD.

Kenapa hanya berat bukan zat gizi

Kin : survey kepuasan konsumen bukan survey kesehatannya

Nakh : tujuannya untuk mengukur penerimaan saja. Mau atau tidak

Sand : kalo zat gizi ribet, karena kebutuhannya beda-beda

Kin : tidak hanya membandingkan, tapi ada acuan. Apakah dia sudah menghabiskan

1/5, ½ dll.

4. Anis : Bagaimana prosedur melakukan survey kepuasan konsumen dan karyawan + indicator ?

Cui : tujuan umum itu apa?, terus susun indikator , metode apa? Kualitatif

atau kuantitatif, direncanakan, diimplementasikan, diintrepetasikan

Dewi : evaluasi perencanaan

5. Cui : Apa saja metode dalam melakukan survey kepuasan konsumen ?Anis : 2 metode, ada kuantitatif plate waste, kualitas dari questionaire

(bagaimana rasanya).

Page 7: fsm 1 sk 11

Vian : tabel wajah

6. Vian : Apa intrepetasi + cut off dalam survey kepuasan konsumen dan karyawan ?LO

7. Bo : Apa saja point/ bentuk dalam QI sesuai kasus ?LO

8. Nakh : Apa saja yang mempengaruhi kualitas makanan dan bagaimana cara meningkatkannya ?Cui : Pengadaan makanan, penyimpanan, persiapan, pengolahan, distribusi dan

penyajian

9. Nakh : Bagaimana cara mengukur kualitas makanan ? Khai : persiapan, pengolahan, rasa, komposisi, baunya, aroma

Nakh : cara penyajian

Aili : konsistensi (lembek or kering), variasi bahan makanan, warnanya, porsinya

Dewi : bahan bakunya gimana

10. Khai : Bagaimana cara mengukur kualitas penjamah makanan terkait QI ? Vian : pakai clemek, permenkes

Sand : kualitas kerja, produktivitas kerja

11. San : apa saja + - dri metode surveya. Plate waste

Sandra : + tahu berapa makanan yang diasup dan tidak ,

- Zat gizi tak terdeteksi , lamaQues : cepat, praktis, - memberatkan pasien

Khai : questionairre akan yang nanyai pewawancara

Hedonik : cepat , gmn ekspresi

- Subjektif

- Anis : hedonik kekurangan lama, dan murah, 12. Bo : Bagaimana cara melakukan supervisi terhadap keg QI kalo emang ada? 13. Kin : Mengapa perlu diadakan survey kepuasan karyawan ?

Dewi : untuk meningkatkan kepuasan karyawan itu sendiri

Anis : mampu meningkatkan kualitas kinerja untuk mlayani konsumen

Nakh : produk yang dihasilkan jadi lebih baik

14. Kin : Apa saja kemungkinan penyebab hasil survey 40% ?Rasa kurang, tampilan kurang menarik, keramahan penyaji,

Vian : penyaji

Anis : bwa makanan lain dri luarkarena biasanya lebih enak.

Sand : kurang edukasi

15. Judul kurang digali ?LO kurang 2

Skil lab : Bikin POA sesuai skenario

Membuat ques kepuasan konsumen RS

Page 8: fsm 1 sk 11

Ques kepuasan karywaan (penjamah)

Ques Kepuasan konsumen untuk komersial

Contoh : Survey kepuasan konsumen kantin

Food Service 1

Competency

Supervise quality improvement , including systems and customer satisfation service and/or

practice.

Cues

Anis : Membuata renc. Kerja untuk pningkatan kualitas dlm mendukung better hosiptal food

Vian : ahli gizi membuat Plan \sebagai upaya QI dgn Srvey kepada . Kon dn Karyaawan

untuk mendukung motto

PI

DK 2 dan 3

Dwi:

Tujuan Umum : menyediakan pelayanan yang tepat bagi pasien

Tujuan khusus:

Save, spesifik, timely, efisien, equitetable

Aili: manfaat,

Meningkatkan kepuasan, mengurangi kerugian, dll

Khai: mengurangi persaingan

Bonie: mengurangi pemborosan,

Nakh: meningkatkan kepuasaan konsumen, mengurangi food waste,

Kes:

1. Mengurangi pemborosoan2. Mencegah kerugian3. Meningkatkan kepuasaan konsumen4. Nakh

Khai:PI 14

Kualitas:

1. Background2. Membawa makanan dari luar3. Waktu makana

Dll

Anies: Pengaruh obat2an, penyakit yang mempengaruhi, bentuk makanan,

Dewi: Pengurungan glutamate

Sandra: Anoreksia, input dari luar, dll

Page 9: fsm 1 sk 11

Dwi: Persepsi tentang makanan, rasa, demografi, selera makan, dll

Kinan: Peramu saji, perlu bersikap dengan baik.

Aili: Menjawab PI 3

Survey makanan di piring

Visual plated wasted aggregate plate wasted, recall

Bonie: Weight,recall,visual,.

Anies: interperstasi, tidak boleh sisa lebih dari 20%

Dwi: visual Comstock

Skala 1 seperempat porsi,dll

Sisa makanan 25% ada masalah dimakanan tersebut

Bonie: sisa makanan 50%

Nakh: target menjadi QI adalah 20%

Anies: KepMenKes 20%

Bonie: visual lebih efisien

LO PI 2

Khai: Continus QI

Langkah: 5W 1 H

Menentukan masalah dengan data sekunder, mengindentifikasi penyebab, membuat POA,

Bonie : continous QI digunakan sebagai kegiatan supervise,

Sandra: PDSA,

POA :

6 Langkah: pemetaan kemampuan, menetapakan tujuan, memprioritaskan tujuan,

brainstroming, time line,

Khai: hanya sampai titik plan

Anies: POA, plan pada kedua jenis sama saja

Bonie: Kesimpulan POA bagian dari potongan QI pada point plan

Nakh: PI cara Meningkatkan kualitas makanan

Warna, ukuran, bentuk, tekstur, rasa, karakteristik biokimia, dan mikrobiologi HACCP, TQM,

dan GMP

Dewi:

Persiapan dan pelayanan perlu peningkatan,

Bonie: tiga atribut kualitas makanan RS

Kinan : warna makanan, jenis, dihias, besar porsi makanan sesuai, suhu, bumbu, bahan

penyedap, tekstur makanan, dan aroma

Aili:

Cara meningkatkan kualitas mkanan:

Page 10: fsm 1 sk 11

1. Kontrol porsi

2. Tidak mengunakan standar resep

3. Pelatihan dan monitoring

4. Temperaturnya tidak cocok

5. Menu kurang disukai, kesempatan memilih menu

6. Edukasi

LO Kualitas penjamah makanan

Dwi : Aspek Pribadi : bebas penyakit,

Aspek Prilaku: kebiasaan mencuci tangan, tidak merokok,dll

LO 3,4,5

Bonie: ada 5 pengukuran daya terima konsumen

Anies: survey kepuasaan,.

Prosedur langkah2 kuesioner,

Sandra: Survey kepuasaan karyawan

Kuesioner dengan skala secara numerik,

1. Pandangan pekerjaan

2. Pandangan gaji

3. Pelatihan

4. Management

Dll

Nakh:Biar karyawan kerja lebih baik

Kes: Bonie : dimensi makanan dimasukan ke kuesioner

Anies:

1. Faktor – Faktor kepuasaan kerja:

2. Gaji

3. Keamanan kerja

4. Pelatihan untuk meningkatakn kemampuan

5. Komunikasi

6. Situasi kerja

7. Pengaturan waktu kerja dan istirahat

8. Umur

Kinan Faktor-Faktor :

Psikologi, social, fisik, financial

LO15

Nakh:

Page 11: fsm 1 sk 11

Better hospital food, merupakan suatu program

1. Pilihan menu

2. Kuesioner

3. Dll

Bonie: all about Better Hospital Food

Sandra: Meningkatkan kualitas, meningkatan kepuasan, mengurangi plate wasted

Kinan: Targetnya lebih ke pasien

Dwi: Tergantung instalansi gizinya melayani siapa.

Kes:

Idealnya diterapkan kesemua.

G. Pembahasan Unclear Term

1) Quality Improvement

Tindakan-tindakan yang diambil guna meningkatkan nilai produk untuk

pelanggan melalui peningkatan efektifitas dan efisiensi dari proses dan

aktivitas melalui struktur organisasi.

2) Plan Of Action

Langkah yang diambil atau aktivitas yang harus dikerjakan dengan baik, sebagai

strategi untuk sukses. Action Plan memiliki 3 elemen,

1. Tugas yang spesifik, apa yang dikerjakan dan oleh sapa.

2. Time Horison: kepan selesai dikerjakan

3. Alokasi Sumber Daya : biaya yang tersedia untuk aktivitas.

3) Survey Kepuasaan Konsumen

Survey yang dilakukan kepada konsumen untuk mengetahui tingkat

kepuasaan akan pelayanan yang diberikan dengan harapan yang diinginkan

oleh konsumen.

4) Survey Kepuasaan Karyawan

Survey yang dilakukan kepada konsumen untuk mengetahui tingkat kepuasaan akan

pelayanan yang diberikan dengan harapan yang diinginkan oleh karyawan, yang

mencakup kepuasaan akan kinerja yang dilakukan dengan upah dan segala sesuatu

yang didapatkan.

Page 12: fsm 1 sk 11

5) Survey Sisa Makanan Pasien

Survey yang dilakukan dengan cara menghitung makanan yang tersisa

dipiring pasien, untuk mengetahui tingkat penerimaan pasien akan makanan

yang disajikan.

6) Pelayanan Prima

Pelayanan yang diberikan dengan sebaik-baiknya.

7) Better Hospital Food

Makanan yang disediakan atau ditawarkan oleh rumah sakit yang sesuai

dengan kebutuhan pasien sesuai dengan kebutuhan yang kompleks, juga

penyediaan makanan untuk para healthcare lainnya.

H. Hipotesis

Plate

Pemberian Makanan Rumah

Sakit

Kualitas Makanan: Rasa,

Penampilan, Aroma, Tekstur

Kepuasaan Daya Terima Px

Faktor Kepuasaan Karyawan :

Gaji, Kondisi Tempat Kerja

Kepuasaan Karyawan

Pemberian Pelayanan Prima

Survei Kepuasaan Konsumen

Kuesioner, Fokus Group, dll

Plate Waste Survey kepuasaan

Konsumen

Weighed, Visual Plate,

Recall, dll

Kuesioner, Fokus

Group,dll

Hasil, Analisa, Indikator Improvement

Implementasi QI

Kualitas makanan

Meningkat

Pemenuhan Kepuasaan

Karyawan

Page 13: fsm 1 sk 11

I. Pembahasan Problem Identification

1. Quality Improvement

1. Quality ImprovementTindakan-tindakan yang diambil guna meningkatkan nilai produk untuk pelanggan

melalui peningkatan efektifitas dan efisiensi dari proses dan aktivitas melalui struktur

organisasi.

Tindakan yang dapat meningkatkan nilai produk, melalui peningkatan efektifitas dan

efisiensi proses dan aktivitas produksi.

Merupakan kegiatan pengembangan dari jaminan mutu, dan pelaksanaannya adalah

kegiatan implementasi dari Total Quality Managemen mutu terpadu.

10 Steps Of Quality Improvement Proses

1. Menunjuk penanggung jawab2. Menentukan pelanggan atau supplier3. Mengembangkan anjuran pelanggan4. Menuntun proses analisis peningkatan5. Menyiapkan tujuan mutu6. Menetapkan target mutu7. Melengkapi rencana tindakan8. Menerapkan perubahan9. Memonitor dan melakukan tindakan koreksi10. Memelihara peningkatan

Cakupan Peningkatan Mutu

Menciptakan kesadaran akan kebutuhan dsn kesempatan untuk peningkatan kualitas

Mengupayakan peningkatan kualitas dan membuatnya sebagai bagian dari setiap deskripsi pekerjaan

Karyawan Puas

Kinerja meningkat,

Memberikan Pelayanan

Prima

Kepuasan Konsumen

Meningkat

Supervisi

Page 14: fsm 1 sk 11

Menciptakan infrastuktur, menetapkan dewan kualitas, memilih objek peningkatan kualitas, menunjuk team, menyiapkan fasilitator.

Memberikan pelatihan cara peningkatan kualitas Meninjau kemajuan secara teratur Memberikan penghargaan kepada yang berhasil Menyebarluaskan hasil-hasil peningkatan kualitas Memperbaiki system reward dalan menjalankan perbaikan kualitas Mempertahankan momentum kualitas mealui perluasan

2. Tujuan dan Manfaat Quality Improvement

Tujuan

a. Tujuan Umum

Menyediakan pelayanan yang tepat untuk tiap pasien setiap saat

b. Tujuan khusus

Safe: menghindari bertambah parahnya keadaan pasien akibat penanganan yang

salah

Effective: menghindari pelayanan yang sia – sia

Patient centered: menyediakan pelayanan yang terfokus pada pasien

Efficient: menghindari pemborosan alat dan tenaga

Equitable: menyediakan pelayanan yang sama, tidak melihat karakteristik personal

pasien

Sumber: Jain, Manoj. Road Map for Quality Improvement. Tennesee Quality

Improvement Organization.

Manfaat

a. Meningkatkan kepuasan dan loyalitas konsumen

b. Meningkatkan keuntungan

c. Menurunkan biaya

d. Meningkatkan kepuasan karyawan

e. Meminimalisir kesalahan dan kerja ulang

f. Mengurangi persaingan

Sumber:

- Trisko, K. Continous Quality Improvement. Leading Exellence. Diakses tanggal 6

Desember 2010 http://docs.google.com/gview?a=v&q=cache:8W8p6MF-

N_UJ:www.leadingexcellence.com/customers/106032310281945/filemanager/

Continuous_Quailty_Improvement_Defined.pdf+continuous+quality+improvement+cqi

+benefits&hl=en&gl=us)

Page 15: fsm 1 sk 11

- Bakrie, Bachyar. Hakimah, Nurul. 2008. Praktek penerapan MSPM I/M di Rumah

Sakit Instansi Komersial dan Non-Komersial. Malang : Politeknik Kesehatan Depkes

Malang.

3. Plan of Action Quality Improvement

a. Menentukan area mana yang ingin ditingkatkan

Menggunakan pertanyaan what, when, where, who, how. Selain itu, dalam

menentukan area yang ingin ditingkatkan bisa menggunakan data sekuder mengenai

survey konsumen, complain konsumen, saran, dan produktivitas kerja ( misal :

produksi makanan/jam)

b. Identifikasi semua penyebab yang mungkin

Bisa dibantu dengan menggunakan diagram tulang ikan (fishbone diagram).

Identifikasi dilakukan dengan menggunakan brastorming.

Contoh fish bone

c. Membuat POA ( Plan of Action)

RENCANA

KERJAPENGUKURAN

EVALUASI

OUTCOME

PENANGGUNG

JAWABTIME LINE

Pelatihan

Menggarnis

makanan

100% staff akan

berpartisipasi

dalam training

100% staff

menghadiri

training

progam

Manager October

2011

Menentukan

menu yang

akan diberi

Minimal 2 menu

makanan

Makanan

yang diberi

garnis

Pelayan November

2011

Page 16: fsm 1 sk 11

garnis meningkat

dari 0

menjadi 2

Sumber: Rampersad.2001. Total Quality Management : An Eksecutive Guide to

Continous Improvement. Germany : Springer-Verlag

3. Bagaimana melakukan survey sisa makanan pasien di piring + intrepetasi ?

Survey Makanan Metode Pengukuran terhadap Daya Terima Konsumen

1. Customer Satisfaction Survey (Survey Kepuasaan)2. Frequencies Acceptance (Frekuensi Penerimaan)3. Plate Waste (Sisa Makanan)4. Self Reported Comsumtion (Laporan Konsumsi Makanan Mandiri)5. Popularity Index (Index Popularitas)

Survey Kepuasaan:

Tingkat kepuasan/perasaan setelah membandingkan antara kinerja yang diberikan

dengan harapan

Dimensi kepuasaan:

1. Ketanggapan (Responsiveness)2. Reliability (Keandaian)3. Empathy4. Assurance (Jaminan)5. Tangibles (Bukti Langsung)

Jenis:

Survey Formal

Survey Informal

Metode-metode yang digunakan untuk melakukan survey sisa makanan .

a. Weighed plate waste study

Metode ini dapat dilakuka baik dengan menimbang secara terpisah

sisa makanan setiap pasien dalam survey (individual plate waste) atau

dengan menggabungkan semua sisa dari seluruh pasien dalam survey

(aggregate plate waste). Jika tujuannya untuk mengetahui intake setiap

pasien, maka digunakan individual plate waste. Jika tujuannya untuk

mengetahui intake pasien dalam survey, maka digunakan aggregate plate

waste. Metode menimbang adalah yang paling akurat karena mengukur

Page 17: fsm 1 sk 11

angka pasti tiap ons makanan yang tersisa. Tetapi metode ini memakan

banyak waktu dan tidak cocok digunakan pada survey yang besar dan

membutuhkan tenaga yang terlatih.

Contoh form:

b. Visual plate waste

Metode visual plate waste memiliki beberapa keuntungan: mudah,

murah, dan tidak memakan banyak waktu. Kekurangan utamanya adalah

tidak seakurat weighed plate waste. Jika ingin menentukan penerimaan

makanan, maka metode visual plate waste lebih realistis dan memberikan

akurasi yang dibutuhkan tetapi jika ingin mengevaluasi intake zat gizi

sebelum dan setelah intervensi, maka akurasi metode visual tidak

mencukupi. Metode visual plate waste dilakukan dengan cara melihat sisa

makanan di piring. Observer yang terlatih menggunakan skala untuk

menandakan tingkat konsumsi. Cornstock mendeskripsikan metode

menggunakan skala 5 point: 0 (dimakan semua), 1 (% tersisa), 2 (% tersisa),

3 (% tersisa), dan 1 (tidak dimakan sama sekali). Skala 6 dan 7 poin juga

dikembangkan mengindikasikan “hampir tidak ada” atau “hampir semua”

makanan tersisa

Kelebihan :

- Memerlukan waktu singkat

- Tidak memerlukan alat yang rumit

- Hemat

Kekurangan :

Page 18: fsm 1 sk 11

- Diperlukan penaksir yang terlatih, teliti, dan terampil

Cutt Off

a. skala 0 jika dikonsumsi seluruhnya ( 100% habis)

b. skala 1 jika tersisa ¼ porsi ( 75% habis)

c. skala 2 jika tersisa ½ porsi (50% habis)

d. skala 3 jika tersisa ¾ porsi (25% habis)

e. skala 4 jika hanya dikonsumsi sedikit, 1 sendok makan (5% habis)

f. skala 5 jikatidak dikonsumsi sama sekali

Interpretasi

- Dikatakan bersisa jika sisa makanan > 25%

- Dikatakan tidak bersisa jika sisa makanan < 25%

(Ratna,Maya. 2009. Evaluasi Manajemen Penyelenggaraan Makanan Institusi RS

Ortopedi Prof.Dr.R.Soeharso. Jurusan Gizi Universitas Muhammadiyah Surakarta)

contoh form:

Page 19: fsm 1 sk 11

c. Recall method

Metode recall dibatasi oleh keakuratan ingatan murid

Page 20: fsm 1 sk 11

(Carr, D. Levins, J and Lindeman, A. Plate Waste Studies. National Food Service

Management Institute. Indiana university. Diakses tanggal 3 Desember 2010

http://www.olemiss.edu/depts/nfsmi/Information/recipes4.pdf)

Interpretasi :

a. Sisa makanan sedikit = <15%

b. Sisa makanan cukup banyak = 15-25%

c. Sisa makanan banyak = >25%

Raharjo, Toto. 1997. Mutu Penyelenggaraan Makanan Rumah Sakit di RSU Dr. Soeselo

Slawi dan RSU Harapan Anda Tegal Ditinjau Dari Sisa Makanan Biasa Pasien Rawat

Inap. http://eprints.undip.ac.id/15392/1/0542.pdf. Diakses tanggal 4 Desember 2010

pukul 20.00 WIB

Berdasarkan Permenkes Nomor 129/Menkes/Sk/Ii/2008 tentang Standar Pelayanan

Minimal Rumah Sakit, sisa makanan yang tidak termakan oleh pasien seharusnya

≤20 %.

Sumber: Supari, Siti fadilah. 2008. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Nomor: 129/Menkes/Sk/Ii/2008 Tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit. Jakarta.

4. Bagaimana prosedur melakukan survey kepuasan konsumen dan karyawan

beserta indikator ?

a. Survey Kepuasan Konsumen

1) Tujuan

Mengetahui tingkat kepuasan konsumen yang terdiri dari

persepsi/anggapan pelanggan

Dasar peningkatan pelayanan

2) Metode

NO METODE ATRIBUT KELEBIHAN KEKURANGAN

1. Focus Group - Diskusi kelompok

kecil (6-8 orang)

- Dipandu fasilitator

terlatih

- Menggali informasi

mendalam

- Efisien

mengumpulkan

informasi kualitatif

- Efficient collection

of

- Informasi mendetail

- Bisa kurang

representatif

- Pertanyaan

terbatas

- Makan waktu

- Data sulit untuk

dianalisis

- Kualitas data

Page 21: fsm 1 sk 11

tergantung

keahlian

fasilitator

- Fasilitator dapat

mempengaruhi

hasil

- Hambatan

bahasa

2. Questionnaires - Terstrukutur

dengan pertanyaan

terbuka atau

tertutup

- Di desain untuk

mengetahui

feedback klien.

- Jadwal dapat diatur

sendiri oleh

organisasi

- Dapat menggali

data secara

kualitatif maupun

kuantitatif

- Relative murah

- Pertanyaan harus

dibuat dengan

berhati-hati

- Pertanyaan harus

jelas dan relevan

- Umumnya

membutuhkan

software untuk

mendokumentasi

kan hasil

3. Postal

Surveys-

Questionnaires

- Terstrukutur

dengan pertanyaan

terbuka atau

tertutup

- Di desain untuk

mengetahui

feedback klien.

- Dikirimkan via pos

- Pertanyaan harus

jelas dan relevan

- Cost effective.

- Bisa digunakan

untuk Specific

segments

- Cakupan luas

- Sedikit bias

- Responden

memiliki waktu

lebih lama untuk

mengisi kuesioner

- Dapat menggali

data secara

kualitatif maupun

kuantitatif

- Reliabilitas

tergantung waktu

- Potensi bias

4. Email/

Computerised

Surveys

- Terstrukutur

dengan pertanyaan

terbuka atau

tertutup

- Eektif waktu dan

biaya

- Mudah dalam

mengumpulkan

- Akses computer

terbatas

Page 22: fsm 1 sk 11

- Di desain untuk

mengetahui

feedback klien.

- Dikirimkan via web

data

5. Personal

Interviews

- Diskusi dilakukan

Face to face

- Interviewer harus

terlatih

- Tidak cocok untuk

survey responden

dalam jumlah besar

- Interaktif

- Interviewer dapat

langsung

mengklarifikasi jika

ada

kesalahpahaman

- Makan waktu

- Interviewer harus

terlatih

- Mahal

- Dapat terjadi bias

interviewer dan

mempengaruhi

hasil

- Penjadwalan sulit

7. Telephone

Interviews

- menggunakan

kuesioner

terstruktur

- membutuhkan

surveyor terlatih

- interaktif

- murah daripada

personal

interviews.

- Dapat terjadi bias

interviewer

- Terbatas pada

responden yang

memiliki telepon

- membutuhkan

surveyor terlatih

Sumber: The Health Boards Executive 2003. Measurement of Patient Satisfaction

Guidelines Health Strategy Implementation Project 2003

3) Prosedur Survey Kepuasan Konsumen

Langkah 1

Tentukan tujuan. Tujuan survey harus spesifik. Tujuan ini akan menjadi acuan

pertanyaan yang akan diberikan saat survey. Usahakan tidak terlalu banyak

tujuan karena berdampak survey akan terlalu lama yang dapat membuat

bosan konsumen.

Langkah 2

Tentukan siapa yang nantinya akan mengisi kuesioner survey apakah

surveyor atau target responden sendiri. Identifikasi target survey.

Langkah 3

Buat pertanyaan sesuai tujuan awal.

Langkah 4

Implementasi survey

Page 23: fsm 1 sk 11

Langkah 5

Menganalisa hasil survey

Langkah 6

Komunikasikan hasilnya ke responden untuk follow up

Sumber: Ravindran, Cinoy. 2010. Measuring Customer Satisfaction Six Steps in

Conducting a Successful Survey. Online. http://ezinearticles.com/?Measuring-

Customer-Satisfaction---Six-Steps-in-Conducting-a-Successful-Survey-%28Part-2-of-

3%29&id=417770. Diakses tanggal 3 Desember 2010.

b. Survey Kepuasan Karyawan

Kepuasan karyawan ditentukan dengan menggunakan instrumen

pengukuran yaitu kuesioner/angket

Angket memuat pertanyaan-pertanyaan yang merujuk pada dimensi-

dimensi ataupun indikator-indikator yang secara teori maupun berdasarkan

kebijakan perusahaan yang disepakati sebagai penentu ukuran kepuasan

karyawan

Pertanyaan-pertanyaan tersebut diberi opsi jawaban yang mengikuti skala

Pertanyaan-pertanyaan tersebut selanjutnya diisi oleh para responden

atau karyawan terpilih (teknik sampling)

Jawaban dari para responden dianalisis

Hamdan, Mohamad Rojana, ST., MM. Konsep Survey Kepuasan Karyawan.

http://webcache.googleusercontent.com/search?

q=cache:q88TyNXsI1cJ:www.slideshare.net/MohamadHamdan/konsep-survey-kepuasan-

karyawan+survey+kepuasan%2Badalah&cd=10&hl=id&ct=clnk&gl=id. Diakses tanggal 5

Desember 2010 pukul 12.00 WIB.

1) Tujuan

Mengetahui tingkat kepuasan karyawan

Sebagai dasar peningkatan kinerja karyawan

Sebagai pedoman merumuskan kebijakan manajemen terhadap

karyawan

Sumber: Wahyuddin, Parwanto. Pengaruh factor-faktor Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja

Karyawan Pusat Pendidikan Komputer Akutansi IMKA di Surakarta. Universitas

Muhammadiyah Surakarta.

Page 24: fsm 1 sk 11

2) Dimensi-dimensi kepuasan

a. Pandangan terhadap fungsi-fungsi pendukung di perusahaan

b. Pandangan mengenai pekerjaan sekarang

c. Pandangan terhadap kebijakan penggajian dan bonus

d. Pandangan terhadap proses komunikasi

e. Pernyataan mengenai atasan langsung

f. Pandangan terhadap pelatihan dan pengembangan

g. Pandangan terhadap tim manajemen

h. Pandangan terhadap manajemen penugasan

3) Prosedur Survey Kepuasan Karyawan

a. Menentukan dimensi dan indikator

b. Menyusun kuesioner

c. Uji validitas/reliabilitas (ex. 30 orang)

d. Menentukan responden (sampling)

e. Distribusi dan pengisian kuesioner kepada responden

f. Input hasil dan analisis

g. Indeks kepuasan karyawan

Hamdan, Mohamad Rojana, ST., MM. Konsep Survey Kepuasan Karyawan.

http://webcache.googleusercontent.com/search?

q=cache:q88TyNXsI1cJ:www.slideshare.net/MohamadHamdan/konsep-survey-kepuasan-

karyawan+survey+kepuasan%2Badalah&cd=10&hl=id&ct=clnk&gl=id. Diakses tanggal 5

Desember 2010 pukul 12.00 WIB.

4) Faktor-faktor Kepuasaan Kerja

a. Faktor intrinsik pekerjaan tingkat kesulitan pekerjaan

b. Gaji, upah, tunjangan, jaminan sosial

c. Jenis pekerjaan

d. Kedudukan/pangkat

e. Keamanan bekerja

f. Kebebasan berpolitik

g. Kesempatan maju, mendapatkan pengalaman dam peningkatan

kemampuan selama bekerja

h. Kelancaran komunikasi antara karyawan dan pihak manajemen.

Kesediaan atasan untuk mendengar, memahami, dan menghargai

prestasi karyawannya

Page 25: fsm 1 sk 11

i. Kondisi tempat kerja. Ventilasi yang baik, pencahayaan cukup, adanya

fasilita penunjang, dll.

j. Adanya kesempatan menyumbang gagasan

k. Alokasi waktu kerja dan istirahat

l. Pengarahan dan perintah yang wajar

m. Perusahaan dan manajemen yang baik

n. Perlakuan yang adil dan bijaksana

o. Umur

p. Kebanggaan terhadap perusahaan

q. Rekan kerja

r. Kondisi kerja

s. Kepuasan terhadap pekerjaan

t. Intermediate supervisor

Sumber: Wahyuddin, Parwanto. Pengaruh factor-faktor Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja

Karyawan Pusat Pendidikan Komputer Akutansi IMKA di Surakarta. Universitas

Muhammadiyah Surakarta.

(LRI Management Services. 2006. Why Use a Satisfaction Survey?. Available at

http://www.lrims.com/satisfaction-survey1.html)

5. Apa saja yang mempengaruhi kualitas makanan dan bagaimana cara

meningkatkannya?

Cara Mengukur Kualitas Makanan

Dilihat dari 3 sisi:

1. Organoleptik atau Indrawi(warna, bau, tekstur, rasa, dan penampakan)

2. Nilai GiziUntuk pasien RS menyesuaikan dengan kondisi dan keadaan pasien seuai dengan

kebutuhan pasien yang kompleks.

3. Aman dan terhindar dari penyakitSecara Umum:

1. Perencanaan menu2. Pembeli atau pemilihan bahan3. Penyimpanan bahan4. Pengolahan5. Penyajian

Kualitas Makanan Meliputi 3 atribute:

Atribute Pertama:

Page 26: fsm 1 sk 11

Bahan dan teknik persiapan

Rasa, kualitas makanan, ukuran porsi, metode persiapan, pelayananAtribute Kedua

Jenis Menu

Harga Menu

Jenis Pelayanan

Atribute Ketiga

Sensorik

Nilai Gizi

Mikrobiologi

Faktor yang mempengaruhi kualitas makanan

Penampilan

- Warna Makanan harus terdapat kombinasi warna minimal 2 macam untuk

membuat penampilan makanan jadi lebih menarik

- Bentuk makanan bentuk rapi, dihias, khusus (tumpeng)

- Besar porsi makanan

- Cara penyajian makanan

Tekstur

Rasa

- Suhu makanan

- Bumbu masak dan bahan penyedap

- Tekstur makanan

- Bau/aroma makanan

Kandungan gizi

Keamanan ; mikrobiologi, kimia

Kualitas bahan

Ukuran porsi

Metode persiapan

Pelayanan

Cara meningkatkan kualitas makanan

Menerapkan HACCP, GMP, dan TQM

Tidak menggunakan kontrol porsi pelatihan pada kntrol porsi

Tidak menggunakan standar resep menstandardisasi resep, pelatihan dan monitoring

pada standar resep yang digunakan

Temperatur tidak cocok menggunakan alat yang benar untuk memelihara suhu

Menu kurang disukai menggunakan siklus menu untuk identifakasi kesukaan pasien

Page 27: fsm 1 sk 11

Menu kurang bervariasi mengembangkan menu baru, menyediakan kesempatan

untuk memilih menurch and Practice

Pasien tidak mengerti kebutuhan gizi edukasi

Memperbaiki rasa

Meningkatkan pelayanan

Meningkatkan persiapan

Memperbaiki porsinya

Sumber :

Parker, Rick. 2003. Introduction to Food Science. Chapter 6; Quality Factors in Foods.

www.delmarlearning.com/samplechapters/dl_display_sampchap.aspx?. Diakses pada 5

Desember 2010 21.45

(Kim, K. Kim, M dan Lee, K. 2010. Assessment of Foodservice Quality and Identification

of Improvement Strategies Using Hospital Food Service Quality Model. Nutrition

Research and Practice. Available at

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2867228/pdf/nrp-4-163.pdf)

(http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/10/jtptunimus-gdl-s1-2008-pujinuryat-500-3-

bab2.pdf)

Berdasarkan kuliah Bu Nurul M. FSM 2 “Meals Quality dan Customer Satisfaction”

6. bagaimana cara mengukur kualitas makanan?

Cara mengukur kualitas makanan dengan cara memperhatikan faktor-faktor yang

mempengaruhi kualitas makanan dibandingkan dengan criteria makanan yang baik.

dilihat dari rasa

Kualitas bahan

Ukuran porsi

7. kualitas penjamah makanan

a. aspek pribadi

- bebas dari penyakit

- bersih diri dan pakaian

- mengikuti pemeriksaan kesehatan secara periodik

- mengetahui proses dan prosedur kerja pelayanan makanan yang benar

b. aspek perilaku

- mencuci tangan dengan sabun

-menggunakan pakaian standar saat bekerja

- Mengolah makanan menurut proses yang telah ditetapkan

Page 28: fsm 1 sk 11

- tidak merokok di ruang kerja

( Pelayanan Gizi Rumah Sakit. 2003. Departemen Kesehatan RI)

8. Supervisi Dalam Kegiatan Quality Improvement

Kegiatan supervisi dalam Quality Improvement dilakukan dalam bentuk Continous Quality

improvement.

9. Mengapa perlu diadakan survey kepuasan karyawan?

Tujuan

- Mengetahui tingkat kepuasan karyawan

- Sebagai dasar peningkatan kinerja karyawan

Sumber: Wahyuddin, Parwanto. Pengaruh factor-faktor Kepuasan Kerja Terhadap

Kinerja Karyawan Pusat Pendidikan Komputer Akutansi IMKA di Surakarta. Universitas

Muhammadiyah Surakarta.

Tujuan pengukuran kepuasan kerja bagi para karyawan adalah :

1) Mengidentifikasi kepuasan karyawan secara keseluruhan, termasuk kaitannya

dengan tingkat urutan prioritasnya (urutan faktor atau atribut tolak ukur kepuasan

yang dianggap penting bagi karyawan). Prioritas yang dimaksud dapat berbeda

antara para karyawan dari berbagai bidang dalam organisasi yang sama dan antara

organisasi yang satu dengan yang lainnya.

2) Mengetahui persepsi setiap karyawan terhadap organisasi atau perusahaan. Sampai

seberapa dekat persepsi tersebut sesuai dengan harapan mereka dan bagaimana

perbandingannya dengan karyawan lain.

3) Mengetahui atribut – atribut mana yang termasuk dalam kategori kritis (critical

perfoment attributes) yang berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan

karyawan. Atribut yang bersifat kritis tersebut merupakan prioritas untuk diadakannya

peningkatan kepuasan karyawan.

4) Apabila memungkinkan, perusahaan atau instansi dapat membandingkannya

dengan indeks milik perusahaan atau instansi saingan atau yang lainnya (Kuswadi,

2004:55-56).

Hubungan Antara Karakteristik Individu dengan Kepuasan Kerja Perawat Pelaksana di

RS Banyumanik, Teguh Setiawan, Univ. negri Semarang 2007

(http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/archives/HASH19f2/13212536.dir/doc.pdf)

10. Faktor-faktor penyebab banyaknya sisa makanan yang tidak dikonsumsi oleh

pasien di rumah sakit

Anoreksia

Input di luar diet

Page 29: fsm 1 sk 11

Motivasi rendah

Makanan kurang enak

Porsi makanan terlalu banyak

Lingkungan rumah sakit yang berbeda dengan lingkungan rumah

Kebiasaan makanan yang berbeda, meliputi :

a. Tatacara

b. Waktu

c. Jumlah

d. Citarasa

e. Jenis

f. Tabu/pantangan

g. Agama

Soegianto, Benny, dr. MPH. 2008. Pelayanan Gizi Rumah Sakit.

www.fk.uwks.ac.id/elib/.../Ilmu%20Gizi/ADVOKASI%20GIZI%20RS.pdf. Diakses tanggal

4 Desember 2010 pukul 20.00 WIB

Hasil survey menyebutkan, faktor utama kepuasan pasien terletak pada pramusaji.

Pramusaji diharapkan dapat berkomunikasi, baik dalam bersikap dan ekspresi wajah.

(http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/10/jtptunimus-gdl-s1-2008-pujinuryat-500-3-

bab2.pdf)

11. Konsep Better Hospital Food

Better Hospital Food

Merupakan suatu program yang memperkenalkan atau menawarkan makanan dengan

kualitas yang baik dan pelayanan ke pasien yang baik

Melayani dua jenis pelayanan makanan:

1. Pasien Makanan yang sesuai dengan kebutuhan pasien Makanan yang dapat membantu menurunkan obat atau intervensi lain Mengurangi efek dari kegiatan operasi dan kenaikan metabolism tubuh

karena sakit2. Untuk Tenaga Medis

(Dokter, Dietician, Kicthen Staff, Caterers, dan Housekeeper)

Menyediakan makanan yang sesuai dengan kebutuhan

Better Food Hospital:

1. National Dish SelectorMengunakan alat makan yang terstandar secara nasional, yang sesuai dengan

kondisi, terjamin higienenya.

Page 30: fsm 1 sk 11

2. Resep Standar menu, sesuai dengan kebijakan rumah sakit Patient Favorit (Makanan yang ditawarkan merupakan menu pilihan, dimana

pelayanan seperti restoran. Pasien dapat memilih makanan sesuai dengan seleranya.)

Resep mengikuti perkembangan musim (Local Resorce) Local menu, sesuai menu khas atau karakteristik makanan local setempat

3. Flexi MenuMenerapkan system siklus menu

4. Protected MealtimesDisesuaikan dengan waktu-waktu makan, bila pada pasien dissesuaikan dengan

waktu makanan sesuai dengan treatment yang diberikan.

5. 24-Hour CateringMakanan hangat tidak selalu tersedia dirumah sakit karena keterlambatan makan

dikarenakan tidak nafsu makan atau diharuskan sedang manjalani proses

pengobatan.

6. SustainabilityPelayanan kesehatan harus menjaga kestabilan atau keberlanjutan dari kebijakan

mengenai produksi makanan. Ini berarti, makanan itu merupakan hal penting dalam

keberlansungan kebijakan.

7. NutritionHarus sesuai dengan kebutuhan pasien maupun healthcare lain

8. BackgroundBerasal dari bahan makanan, proses penyimpanan, pengolah dan penyajian yang

baik sesuai dengan standar.

9. ResourseDiutamakan sumber bahan makanan berasal dari bahan makanan local dengan

harapan lebih murah dan lebih berkualitas dan sesuai dengan kesukaan local.

10. ArchivePerlu system pendokumentasian yang teliti.

(Sumber: Anonim.2007. Medical Caterers Better Food Hospital. www. Diakses.Senin,

6 Desember 2010, Pukul 11.00 WIB)

Tujuan :

a. Meningkatkan kualitas makanan RS

b. Meningkatkan intake makanan pasien

c. Menjaga kepuasan pasien

d. Menurunkan food waste

Program-programnya :

Page 31: fsm 1 sk 11

1. Catering service 24 hours

2. Menu baru dengan menggunakan bahan baku berkualitas

3. Snack baru 2x sehari

4. Makanan panas untuk malam hari

Cryer, Paul. 2003. Better Hospital Food.

http://www.touchgroupplc.com/pdf/13/hosp031_p_CRYER.PDF. Diakses tanggal 4

Desember 2010 pukul 20.00 WIB

Program yang ditetapkan NHS (National Health Services) sejak 2001, yang bertujuan

untuk meningkatkan kualitas makanan di rumah sakit. Dengan diterapkannya

program ini, diharapkan akan terjadi peningkatan intake pasien, peningkatan

kualitas makanan, dan penurunan food waste.

Sumber : Better Hospital Food Summits 2001 Presentations. NHS estates

Contoh program yang dirancang untuk anak-anak :

1. Catering service for children

2. Long stay patients and those with special dietary needs

Adanya monitoring pada intake pasien, asupan vitamin D perlu

diperhatikan pada long stay patient, dll.

3. The mealtime framework

Membuat waktu makan menjadi menyenangkan pada anak-anak (misalnya

apabila anak mengonsumsi habis makanannya, anak tersebut diberi

hadiah)

4. 24 hours service

5. Menu and ordering

6. Patient satisfication survey

NHS Estates. Better Hospital Food Catering Service for Children and Young Adults.

http://www.bapen.org.uk/pdfs/bhfi/bhfi_catering.pdf. Diakses tanggal 5 Desember

2010 pukul 15.00 WIB.

4. Referensi/ Daftar Pustaka

Anonim.2007. Medical Caterers Better Food Hospital. www. Diakses.Senin, 6

Desember 2010, Pukul 11.00 WIB

Bakrie, Bachyar. Hakimah, Nurul. 2008. Praktek penerapan MSPM I/M di Rumah

Sakit Instansi Komersial dan Non-Komersial. Malang : Politeknik Kesehatan Depkes

Malang.

Better Hospital Food Summits 2001 Presentations. NHS estates

Page 32: fsm 1 sk 11

Carr, D. Levins, J and Lindeman, A. Plate Waste Studies. National Food Service

Management Institute. Indiana university. Diakses tanggal 3 Desember 2010

http://www.olemiss.edu/depts/nfsmi/Information/recipes4.pdf

Cryer, Paul. 2003. Better Hospital Food.

http://www.touchgroupplc.com/pdf/13/hosp031_p_CRYER.PDF. Diakses tanggal 4

Desember 2010 pukul 20.00 WIB

Hamdan, Mohamad Rojana, ST., MM. Konsep Survey Kepuasan Karyawan.

http://webcache.googleusercontent.com/search?

q=cache:q88TyNXsI1cJ:www.slideshare.net/MohamadHamdan/konsep-survey-

kepuasan-karyawan+survey+kepuasan%2Badalah&cd=10&hl=id&ct=clnk&gl=id.

Diakses tanggal 5 Desember 2010 pukul 12.00 WIB.

http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/10/jtptunimus-gdl-s1-2008-pujinuryat-500-3-

bab2.pdf

Hubungan Antara Karakteristik Individu dengan Kepuasan Kerja Perawat Pelaksana

di RS Banyumanik, Teguh Setiawan, Univ. negri Semarang 2007

(http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/archives/HASH19f2/13212536.dir/doc.pd

Jain, Manoj. Road Map for Quality Improvement. Tennesee Quality Improvement

Organization.

Kim, K. Kim, M dan Lee, K. 2010. Assessment of Foodservice Quality and

Identification of Improvement Strategies Using Hospital Food Service Quality Model.

Nutrition Research and Practice. Available at

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2867228/pdf/nrp-4-163.pdf

LRI Management Services. 2006. Why Use a Satisfaction Survey?. Available at

http://www.lrims.com/satisfaction-survey1.html

NHS Estates. Better Hospital Food Catering Service for Children and Young Adults.

http://www.bapen.org.uk/pdfs/bhfi/bhfi_catering.pdf. Diakses tanggal 5 Desember

2010 pukul 15.00 WIB.

Parker, Rick. 2003. Introduction to Food Science. Chapter 6; Quality Factors in

Foods. www.delmarlearning.com/samplechapters/dl_display_sampchap.aspx?.

Diakses pada 5 Desember 2010 21.45

Raharjo, Toto. 1997. Mutu Penyelenggaraan Makanan Rumah Sakit di RSU Dr.

Soeselo Slawi dan RSU Harapan Anda Tegal Ditinjau Dari Sisa Makanan Biasa

Pasien Rawat Inap. http://eprints.undip.ac.id/15392/1/0542.pdf. Diakses tanggal 4

Desember 2010 pukul 20.00 WIB

Rampersad.2001. Total Quality Management : An Eksecutive Guide to Continous

Improvement. Germany : Springer-Verlag

Page 33: fsm 1 sk 11

Ratna,Maya. 2009. Evaluasi Manajemen Penyelenggaraan Makanan Institusi RS

Ortopedi Prof.Dr.R.Soeharso. Jurusan Gizi Universitas Muhammadiyah Surakarta

Soegianto, Benny, dr. MPH. 2008. Pelayanan Gizi Rumah Sakit.

www.fk.uwks.ac.id/elib/.../Ilmu%20Gizi/ADVOKASI%20GIZI%20RS.pdf. Diakses

tanggal 4 Desember 2010 pukul 20.00 WIB

Sumber: Wahyuddin, Parwanto. Pengaruh factor-faktor Kepuasan Kerja Terhadap

Kinerja Karyawan Pusat Pendidikan Komputer Akutansi IMKA di Surakarta.

Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Supari, Siti fadilah. 2008. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:

129/Menkes/Sk/Ii/2008 Tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit. Jakarta.

Trisko, K. Continous Quality Improvement. Leading Exellence. Diakses tanggal 6

Desember 2010 http://docs.google.com/gview?a=v&q=cache:8W8p6MF-

N_UJ:www.leadingexcellence.com/customers/106032310281945/filemanager/

Continuous_Quailty_Improvement_Defined.pdf+continuous+quality+improvement+cq

i+benefits&hl=en&gl=us)

5. Tim Penyusun

A. Ketua:

Kinanthi Dwi Utami

B. Sekretaris:

1. Khairiska Citra Palupi

2. Bonita Estu Pratiwi

C. Anggota:

1. Aili Chusniatus S.

2. Vivian Damayanti

3. Dwi Kusuma Wardana

4. Radina Fio Sandra

5. Kinanthi Dwi Utami

6. Anies Rachmawati

D. Fasilitator

Ayuningtyas

Fajar Ari Nugroho

E. Proses Diskusi

1. Kemampuan Fasilitator dalam Memfasilitasi

Fasilitator sudah cukup baik dalam memfasilitasi diskusi. Tapi kurang

Feed Back dan tanggapan. Penilaian diharapkan dapat berjalan di

sepanjang sesi.

Page 34: fsm 1 sk 11

2. Kompetensi/ Hasil Belajar Yang Dicapai Oleh Anggota Diskusi

Mampu melakukan Quality Improvement dan pembuatan Plan Of Action

6. Lampiran