fqh maklh
TRANSCRIPT
![Page 1: FQH MAKLH](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022100420/5571fa984979599169929876/html5/thumbnails/1.jpg)
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar belakang
Dalam memahami fiqih muamalah sebagai tata aturan islam yang berkenaan
dengan hubungan antar manusia yang ada di dunia ini sangatlah penting. Sebab di era
globalitas sekarang ini interaksi antar bangsa, baik secara individu maupun publik,
senantiasa mendasarkan satu hubungan pada suatu landasan hukum (legal basis)
tertentu yang sangat dipengaruhi oleh sistem hukum tertentu.
Lantas, apa yang bisa ditawarkan kepada publik tentang tata aturan islam
mengenai hubungan antar manusia? Dengan memahami fiqih muamalah, kita sebagai
umat islam dapat memberikan nilai yang solutif dan alternatif dalam tata hubungan
antar manusia. Dengan begitu hukum islam dapat menjadi salah satu pengarah dan
penggerak di dalam kehidupan manusia (rahmatan lil’alamin)
Dalam kajian fiqih muamalah mencakup kebendaan meliputi kedudukan harta,
hak milik, jual beli, bunga bank, riba, perjanjian atau ikatan dan lain-lain.
B. Rumusan masalah
Dari kajian latar belakang diatas penyusun pada kali ini mengambil pembahsan
muamalah terkhususkan pada ;
1. Uqud atau aqad (perikatan /perjanjian)
2. Riba
1
![Page 2: FQH MAKLH](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022100420/5571fa984979599169929876/html5/thumbnails/2.jpg)
C. Variabel
Dengan adanya ilmu fiqih yang dikelompokkan menjadi bebrapa disiplin ilmu
dan salah satunya adalah Fiqih Muamalah yang ditawarkan kepada publik tentang tata
aturan islam mengenai hubungan antar manusia? Dengan memahami fiqih muamalah,
kita sebagai umat islam dapat memberikan nilai yang solutif dan alternatif dalam tata
hubungan antar manusia. Dengan begitu penuh tanggung jawab hukum islam dapat
menjadi salah satu pengarah dan penggerak di dalam kehidupan manusia (rahmatan
lil’alamin). Sebelum kita masuk kepada pembahasan inti maka yang harus kita
ketahui terlebih dulu yaitu tentang pengertian Fiqih Muamalah, !!
Fiqih muamalah terdiri dari dua kata fiqih dan muamalah ; fiqih sendiri
artinya adalah faham (pemahaman tentang hukum-hukum syari’at Islam). Sedangkan
muamalah adalah menurut bahasa bersal dari kata; - معاملة�- يعامل sama عامل
dengan ; - مفاعلة�- يفاع�ل ,Yang artinya ; saling bertindak, saling berbuat فاعل
saling mengamalkan.
Menurut istilah, dibagi menjadi dua;
1. Dalam arti luas
2. Dalam arti sempit
Dalam arti luas dijelaskan oleh para ahli .
A. Al-Dimyati berpendapat bahwa muamalah adalah ;
ر� خ� �ال� �ال ب ب س �و�ن� ك �ي ل و�ي� �ي الد�ن �ل� !ح�ص�ي الت
“menghasilkan duniawi, supaya menjadi sebab suksesnya masalah ukhrawi”.
B. Muhammad Yusuf Musa berpendapat bahwa muamalah adalah peraturan-
peraturan Allah yang harus diikuti dan ditaati dalam hidup bermasyarakat
untuk kepentingan Manusia.
Dalam arti sempit adalah ;
منافعهم يتبادل بها التى العقود جميع المعامالت
“Muamalah adalah semua aqad yang membolehkan manusia saling menukar
manfa’at”.
2
![Page 3: FQH MAKLH](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022100420/5571fa984979599169929876/html5/thumbnails/3.jpg)
BAB IIPEMBAHASAN
A. UQUD/AQAD
1. ASAL-USUL UQUD
Uqud merupakan bagian dari macam–macam tasharruf, yang dimaksud dengan
tasharruf ialah:
�ه� ح�ق�و�ق�ي �ح اب ت ن ع3 ر� الش! �ه� ي عل 7�ب� ت �ر وي �ه� ادت �ر �ئ ب ح�ص3 ش م�ن� ص�د�ر� ي ما ��ل ك
“segala yang keluar dari seorang manusia dengan kehendaknya dan syara’
menetapkan beberapa haknya”.
Tasharruf terbagi menjadi dua, yaitu tasharruf fi’li dan tasharruf qauli. Tasharruf
fi’li ialah usaha yang dilakukan manusia dgn tenaga,badannya, selain lidah, mis;
memanfaatkan tanah yg tandus, menerima brg saat jual beli, merusakkan benda orang
lain.
Tasharruf qauli, ialah tasharruf yang keluar dari lidah (ucapan). dibagi lagi jadi dua,
yaitu ‘aqdi dan ghairu ‘aqdi. Yg dimaksud tasharruf qauli ‘aqdi ialah :
�طان� ب ت ر� ي �ن� ي �ب ان ج م�ن� �ن� ي قو�ل م�ن� و!ن� ك ت ي ما
“Sesuatu yang dibentuk dari dua ucapan dari dua belah pihak yang saling bertalian”.
Mis; jual beli, sewa-menyewa, perkongsian.
Tasharruf qauli ghairu ‘aqdi ada dua macam yaitu ;
1. merupakan pengadaan suatu hak atau mencabut suatu hak seperti; wakaf,
talak, dan memerdekakan.
2. tidak menyatakan suatu kehendak, tetapi ia mewujudkan tuntutan-tuntutan
hak, mis; gugatan, iqrar, sumpah untuk menolak gugatan, jenis yg kedua ini
tak ada aqad , tetapi semata perkataan.
3
![Page 4: FQH MAKLH](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022100420/5571fa984979599169929876/html5/thumbnails/4.jpg)
Dengan adanya sejarah ‘aqad tersebut, supaya lebih mudah difahami, berikut skema
asal-usul aqad tersebut;
1. PENGERTIAN UQUD
Uqud/Aqad; menurut lughah ada beberapa arti ;
1. ( �ط� ب .”ar-Rabath yang berarti “Mengikat (الر!
2. (Cةق�دع) A’qdatun yang berarti “sambungan”.
3. �عه�د�) ”al-’Ahudu yang bertarti “janji (ال
Sedang menurut istilah fuqaha adalah :
اض�ي ر �لت ا �ت� �ب ث ي و�ع3 ر� مش� وج�ه3 على �و�ل3 �قب ب �جاب� �ي �ال ا اط� �ب ت �ر� ا
Artinya :
“Perikatan antara ijab dan qabul yang di benar kan syara’ yang menetapkan
persetujuan kedua belah pihak.”
Dalam penjelasan diatas kita temukan kata “Ijab dan Qabul” . Apa si Ijab dan Qabul
itu ?
- Ijab adalah permulaan penjelasan yang keluar dari salah seorang mu’aqid
untuk menyatakan kehendaknya dalam mengadakan uqud.
- Qabul adalah jawaban dari pihak lain (pihak kedua) sesudah adanya ijab
untuk menyatakan persetujuan.
4
Tasharruf
Qauli
‘Aqdi pernyataan
perwujudan
Ghairu ‘Aqdi
Fi’li
![Page 5: FQH MAKLH](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022100420/5571fa984979599169929876/html5/thumbnails/5.jpg)
2. RUKUN-RUKUN UQUD
Rukun Uqud ada lima :a. Aqid, yaitu orang yang melakukan uqud.
b. Benda yang menjadi uqud.
c. Tujuan atau maksud pokok uqud.
d. Ijab.
e. Qabul.
3. SYARAT-SYARAT UQUD
1) Seorang yang beruqud harus;
• Baligh.
• Berakal.
• Kedua belah pihak telah sepakat.
• Tiada paksaan (atas kemauan sendiri).
1) Benda yang menjadi obyek harus;
• Nyata adanya.
• Bukan benda yg terlarang oleh syara’.
• Bukan milik orang lain.
2) Tujuan Uqud harus jelas maksudnya, apakah uqud itu untuk jual beli atau
hibah atau yang lain.
3) Dalam ijab dan qabul harus;
• Terang pengertiannya menurut ‘uruf (kebiasaan).
• Bersesuaian antara ijab dan qabul.
• Memperlihatkan kesungguhan dari kedua belah pihak.
4. MACAM-MACAM UQUD
Dilihat dari segi-seginya dibagi menjadi 12 (duabelas):
1) Dari segi ditetapkan atau tidaknya oleh syara’.
a) Uqud musamma.
5
![Page 6: FQH MAKLH](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022100420/5571fa984979599169929876/html5/thumbnails/6.jpg)
b) Uqud ghairu musamma.
1) Dari segi disyari’atkannya atau tidak.
a) Uqud musyara’ah.
b) Uqud mamnu’ah.
1) Dari segi sah tidaknya uqud.
a) Uqud shahihah .
b) Uqud fasihah.
1) Dari segi sifat bendanya.
a) Uqud ainiyah.
b) Ghairu ainiyah.
2) Dari segi cara melakukannya.
a) Uqud dgn upacara.
b) Uqud ridha’iyah (tdk dgn upacara).
3) Dari segi berlaku dan tidaknya uqud.
a) Uqud nafidzah.
b) Uqud mauqufah.
4) Dari segi luzum dan dpt dibatalkannya.
a) Uqud lazim yg menjadi hak kedua belah pihak tdk dpt dipindahkan.
b) Uqud lazim yg menjadi hak kedua pihak bisa dipindahkan &
dirusakkan.
c) Uqud lazim yg menjadi hak salah satu pihak,
d) Uqud lazimah yg menjadi hak kedua belah pihak tanpa menunggu
persetujuan dari salah satu pihak.
5) Dari segi tukar-menukar hak.
a) Uqud mu’awadah .
b) Uqud tabarru’at
c) Uqud tabarrua’at awalnya dan pada akhirnya menjadi mu’awadah
6
![Page 7: FQH MAKLH](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022100420/5571fa984979599169929876/html5/thumbnails/7.jpg)
6) Dari segi harus dibayar ganti dan tidaknya.
a) Uqud dhaman.
b) Uqud amanah.
c) Uqud yg dipengaruhi bebrapa unsur ,
7) Dari segi tujuan uqud.
a) Bertujuan tamlik,
b) Bertujuan untuk menggandakan usaha,
c) Bertujuan tautsiq,
d) Bertujuan menyerahkan kekuasaan,
e) Bertujuan mengadakan pemeliharaan,
8) Dari segi faur dan istimrar.
a) Uqud fauriyah,
b) Uqud istimrar,
9) Dari segi asliyah dan thabi’iyah.
a) Uqud asliyah,
b) Uqud thabi’iyah,
5. ILZAM DAN ILTIZAM
Ilzam adalah pengaruh umum pada setiap aqad, ada juga yg menyatakan ilzam adalah
ketidakmungkinan bagi yg melakukan aqad untuk mencabut aqadnya secara sepihak
tanpa persetujuan pihak yang lain.
Iltizam ialah keharusan mengerjakan sesuatu atau tidak mengerjakan sesuatu untuk
kepentingan orang lain.
Ada juga pendapat yg menyatakan bahwa iltizam;
�ر�ه� غي حة3 �مص�ل ل عمل33 م�ن� اع33 ن و�ام�ت أ �عمل33 ب ع3 ر� ش ل!ف3 م�ك ح�ص3 ش و�ن ك
“seseorang yang dibebani pekerjaan menurut syara’ untuk mengerjakan sesuatu
atau meninggalkan sesuatu untuk kemaslahatan orang lain”
7
![Page 8: FQH MAKLH](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022100420/5571fa984979599169929876/html5/thumbnails/8.jpg)
B. RIBA
1. PENGERTIAN RIBA
Menurut bahasa riba mempunyai beberapa pengertian, yaitu;
a) Bertambah(ه�د karena salah satu perbuatan riba adalah meminta , (الز�ي
tambahan dari sesuatu yg dihitungkan.
b) Berkembang (امS berbunga, karena salah satu perbuatan riba adalah , (الن
membungakan harta uang atau yg lainnya yang dipinjamkan kepada orang
lain.
c) Berlebihan atau menggelembungkan, kata-kata ini berasal dari firman Allah
swt (QS.surat, al-Haj-5);
( : ه ( الحج ت� ب ور ت� ز! �ه�ت ا
“Bumi jadi subur dan gembur”. (al-Hajj: 5)
Sedangkan menurut istilah,yang di maksud dengan riba menurut al-Mali :
ة3 ل ا ح ع� ر� الش! ار3 م�ع�ي ف�ي� �ل ماث الت 3 �وم مع�ل �ر� غي مح�ص�و�ص3 ع�وض3 على Cاق�عو Cق�دع
حد��ه�ما ا و� ا �ن� ي دل الب ف�ي� �ر3 ي ح�� أ ت مع و� ا العق�د�
“Akad yang terjadi atas penukaran barang tertentu yang tidak di ketahui jumlah
perimbangannya menurut ukuran syara’ ,ketika beraqad atau dengan mengakhirkan
tukaran kedua belah pihak atau salah satu dari keduannya”.
Menurut Abdurrahman Al-Jaiziri, yang dimaksud dengan riba adalah aqad yang
terjadi dengan penukaran tertentu, dengan tidak diketahui sama dan tidaknya menurut
aturan syara’ atau terlambat salah satunya.
Menurut Syaikh Muhammad Abduh berpendapat bahwa yg dimaksud dengan riba
adalah penamabahan-penambahan yang diisyaratkan oleh orang-orang yang memiliki
harta kepada orang yang meminjam harta (uangnya),karena pengunduran janji
pembayaran oleh peminjam dari waktu yang telah ditentukan.
8
![Page 9: FQH MAKLH](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022100420/5571fa984979599169929876/html5/thumbnails/9.jpg)
1. SEBAB-SEBAB DIHARAMKANNYA RIBA
Sebab-sebab diharamkannya riba terperinci sbb:
1) Karena Allah dan Rasulnya sudah melarang atau mengharamkannya, sesuai dalam
firman Allah swt. (QS. Al-Baqarah: 275)
البقره ( : ) ا ب الر7 م وحر �ع ي �ب ال الله� حل وا
“Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba”
Dalam (QS. Ali-Imran: 130).
�ح�و�ن �ف�ل ت �م� !ك عل ل الله !ق�و�ا وات م�ضاعفه� ض�عافCا ا ا ب الر7 �و�ا �ل ك� أ ت ال �و�ا من ا �ن الذ7ي �ها ي آا ي
( : عمرن( ال
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan harta riba secara berlipat
ganda dan takutlah kepada Allah mudah-mudahan kamu menang”.
Rasulullah saw bersabda:
( احمد ( رواه ة3 �ن ز�ي �ن �ي ث ال وث ت س� م�ن� �د ش ا م� ع�ل ي وه�و ج�ل الر! �ه� �ل ك� أ ي �ا ر�ب Cمه د�ر�
“satu dirham uang riba yang dimakan seseorang, sedangkan orng itu mengetahuinya,
maka dosa perbuatan itu lebih berat dari pada dosa enam puluh kali berzina”.
2) Karena riba menghendaki pengambilan harta orang lain dengan tidak ada
imbangannya,
3) Dengan melakukan riba, seseorang akan menjadi malas berusaha yang sah
menurut syara’. Jika sudah mendarah mendaging (terbiasa) pada diri seseorang,
maka orang tersebut lebih suka beternak uang karena ternak uang akan
mendapatkan keuntungan yang sangat besar dari pada dagang atau bekerja yang
memerlukan tenaga dan energi secara fisik ataupun mental.
4) Riba menyebabkan putusnya perbuatan baik terhadap sesama manusia dengan
cara utang-piutang, atau menghilangkan kaedah utang-piutang sehingga riba lebih
cenderung memeras orang miskin (orang yang hutang) dari pada unsur
menolongnya.
9
![Page 10: FQH MAKLH](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022100420/5571fa984979599169929876/html5/thumbnails/10.jpg)
3. MACAM-MACAM RIBA
Menurut ibnu al-jauziyah dalam kitab “I’lam al-Muwaqi’in an Rabbal
‘Alamin” riba dibagi menjadi dua bagian, riba jali dan riba khafi.
Riba jali sama dengan riba nasi’ah dan riba khafi merupakan jalan yang
menyampaikan kepada riba jali.
Menurut jumhur ‘ulama riba dibagi menjadi 4 (empat):
1. Riba fadli,
2. Riba nasi’ah,
3. Riba qard,
4. Riba yad,
4. HAL-HAL YANG DAPAT MENIMBULKAN RIBA
Jika seseorang menjual benda yang mungkin mendatangkan riba menurut
jenisnya seperti seseorang menjual salah satu dari dua macam mata uang, yaitu mas
dan perak dengan yang sejenis atau bahan makanan seperti beras dengan beras, gabah
dengan gabah,dan yang lainnya,
Berikut contoh kasus yang menimbulkan riba;
A. Seseorang menukar langsung uang kertas Rp 10.000,- dengan uang recehan
Rp 9900,- uang Rp 100,- yg dihapuskan sebab penukaran, maka uang Rp 100
tersebut adalah riba.
B. Seorang meminjamkan uang sebanyak Rp 100.000,- dengan syarat
dikembalikan dengan tambahan 10 % dari pokok pinjaman maka 10 % dari
pokok pinjaman adalah riba, sebab tidak ada imbangannya.
C. Seseorang menukarkan seliter beras ketan dan dua liter beras dolog, maka
pertukaran tersebut adalah riba sebab beras harus ditukar dengan beras sejenis
dan tidak boleh di lebihkan salah satunya. Jalan keluarnya ialah dengan
menjual beras ketan terlebih dahulu dan uangnya untuk memberi beras dolog.
10
![Page 11: FQH MAKLH](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022100420/5571fa984979599169929876/html5/thumbnails/11.jpg)
D. Seseorang yang akan membangun rumah membeli batu-bata, uangnya
disertahkan tgl 5 Desember 2010, sedangkan batu batanya diambil nanti
ketika pembangunan rumah dimulai sekitar bulan Maret 2011, maka
perbuatan tersebut adalah perbuatan riba sebab terlambat salah satunya dan
berpisah sebelum serah terima barang.
E. Seseoarng yang menukar 5 gram emas 22 karat dengan 5 gram emas 12 karat,
termasuk riba karena berbeda nilai (harganya) walaupun sama ukurannya.
Atau menukarkan 5 gram emas 22 karat dengan emas 10 gram emas 12 karat
yang harganya sama, ini juga termasuk riba walaupun harganya sama tetapi
ukurannya tidak sama.
5. DAMPAK RIBA PADA EKONOMI
Pada zaman sekarang ini riba yang dipinjamkan merupakan asas
pengembangan harta pada perusahaan-perusahaan. Itu berarti akan memusatkan harta
pada penguasaan para hartawan, padahal mereka adalah merupakan sebagian kecil
dari seluruh anggota masyarakat, daya beli mereka pada hasil-hasil produksi juga
kecil. Pada waktu yang bersamaan, pendapatan kaum buruh yang berupa upah atau
yang lainnya, juga kecil. Maka daya beli kebanyakan anggota masyarakat secara
keseluruahan adalah kecil pula.
Hal ini merupakan masalah penting dalam ekonomi, yaitu siklus-siklus
ekonomi. Hal seperti ini berulang kali terjadi, siklus-siklus yang seperti ini disebut
krisis ekonomi. Para ahli ekonomi berpendapat bahwa penyebab utama krisis
ekonomi adalah bunga yang dibayar sebagai peminjaman modal atau dengan singkat
bisa disebut riba.
Riba dapat menimbulkan over produksi. Riba membuat daya beli sebagian
masyarakat lemah sehingga penyediaan jasa dan barang semakin tertimbun, akibatnya
perusahaan macet karena produksinya tidak laku, perusahaan mengurangi tenaga
11
![Page 12: FQH MAKLH](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022100420/5571fa984979599169929876/html5/thumbnails/12.jpg)
kerja untuk menghindari kerugian yang sangat besar, dan mengakibatkan adanya
sekian jumlah pengangguran.
Lord Keynes ahli ekonomi Inggris, pernah mengeluh dihadapan Majlis tinggi
(House Of Lord) inggris tentang bunga yang diambil oleh pemerintah Amerika
Serikat. Hal ini menunjukkan bahwa negara besarpun seperti inggris terkena musibah
dari bunga pinjaman Amerika, bunga tersebut menurut fuqaha di sebut riba. Dengan
demikian, riba dapat meretakkan hubungan, baik hubungan antar orang–perorang
maupun hubungan antar negara seperti Inggris dan Amerika.
BAB III PENUTUP
العالمين رب الله الحمد“Segala puji bagi Allah swt., tuhan sekalian alam”
Semoga presentasi yang menjadi pembahasan saya kali ini menjadikan
pembendaharaan ilmu saya dan ihwan-ahwat Mahasiswa Fakultas Agama Islam
khususnya semester IV (empat) dalam bidang ilmu Fiqih Muamalah dan specifik lagi
dalam masalah pembahasan diatas yaitu tentang riba.
Akhirnya penyusun mengucapkan terima kasih kepada Bpk Dosen H. absori,
S.Sos.I M.Si. Sbg pengasuh mata kuliah Fiqih Muamalah yang telah memberikan
motivasi sehingga terselesaikannya pembahasan kali ini dan atas perhatiannya ihwan-
ahwat saya ucapkan pula “sukron katsira”
الهديه و التوفيق بالله و الكالم احير
وبركاته الله والرحمة عليكم السالم و
12
![Page 13: FQH MAKLH](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022100420/5571fa984979599169929876/html5/thumbnails/13.jpg)
DAFTAR PUSTAKA :
1. MA, Zainuddin, Djendjen dan MA., Suparta, H.M., Fiqih Madrasah Aliyah
Kelas Dua, 2003, milik DEPAG, Penerbit; PT. karya Toha Putra Semarang.
2. Suhendi, Hendi, Haji. Fiqih Muamalah ,_Edisi 1,_ 2,_ Jakarta Pt. Raja
Grafindo Persada, 2005., cet. xviii, 344 hal.,21 cm
13