fome budayaaa

Upload: bela-riski-dinanti

Post on 09-Mar-2016

214 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

h

TRANSCRIPT

Ahmad Arbi Anindito(1018011036)

Kelompok 11Billy Aditya Pratama(1018011046)

ANALISIS KOMPETENSI BUDAYA DALAM FOME

1. Bagaimana ilustrasi keluarga binaan anda?

a. Suku

Suku dari keluarga binaan kami adalah suku Palembang dan suku Lampung. Ny. AR mampu untuk berbicara dalam bahasa daerah Palembang dan Lampung, hanya saja tidak terlalu sering digunakan karena mayoritas di lingkungan rumah Ny. AR adalah warga Sunda. Sedangkan AB dan GOA tidak begitu baik dalam penggunaan bahasa daerah Palembang ataupun Lampung dikarenakan sejak lahir mereka sudah tinggal di rumah yang sekarang mereka tempati. Walaupun di lingkungan rumah Ny. AR mayoritas merupakan warga Sunda, tetapi penggunaan bahasa yang sering digunakan sehari-hari adalah bahasa Indonesia.b. Aspek budaya kehidupan, gaya hidup, kepercayaan dan adat istiadat

Keluarga Ny. AR tidak terlalu menerapkan budaya kehidupan adat Palembang ataupun Lampung dalam kehidupan mereka sehari-hari. Ny. AR semasa muda sering mengonsumsi makanan asam, seperti cuka. Namun sekarang, Ny. AR sudah jarang mengonsumsi makanan asam dikarenakan terkena penyakit gastritis. Selain itu, gaya hidup Ny. AR pun tidak terlalu ada hal yang khusus.c. Cara pandang terhadap kesehatanCara pandang keluarga Ny. AR terhadap kesehatan cukup baik. Namun, keluarga Ny. AR masih lebih mengutamakan aspek kuratif dibandingkan preventif, sehingga Ny. AR dan keluarganya hanya berkunjung ke tempat pelayanan kesehatan disaat sakit saja. Dalam hal pemenuhan kebutuhan kesehatan, Ny. AR dan keluarganya menggunakan kartu Jamkesda. Terkadang, Ny. AR berkunjung ke tempat pengobatan tradisional bersama teman-temannya untuk mengobati penyakit pinggang yang pernah ia derita.Cara pandang keluarga Ny. AR terhadap kebersihan dan kesehatan kamar mandi serta jamban masih sedikit kurang. Selain karena pengetahuan yang kurang, masalah biaya dan tempat tinggal yang sederhana memaksa dirinya dan keluarganya untuk bersikap seperti saat ini. Jamban di rumah Ny. AR bersebelahan dengan sumur mereka dan terkadang ada tikus yang masuk ke dalam rumah mereka.2. Identifikasikah perbedaan budaya keluarga binaan dengan anda?

a. Suku

Suku kami adalah suku Jawa, dan kami berdua berasal dari Jawa Tengah. Namun, kami berdua tidak terlalu menguasai bahasa daerah Jawa karena sejak lahir, keluarga kami masing-masing memang tidak menggunakan bahasa daerah Jawa untuk berkomunikasi sehingga kami hanya menggunakan bahasa Indonesia untuk berkomunikasi.b. Aspek budaya kehidupan, gaya hidup, kepercayaan dan adat istiadat

Kami berdua tidak terlalu menerapkan budaya kehidupan Jawa dan adat istiadat Jawa dalam kehidupan. Keluarga kami masing-masing sudah menerapkan budaya masyarakat modern dan lebih sering mengesampingkan budaya dan adat istiadat nenek moyang kami. Namun, tidak semua budaya dan adat istiadat Jawa kami tinggalkan, ada beberapa budaya dan adat istiadat Jawa yang masih kami anut hingga saat ini.c. Cara pandang terhadap kesehatan

Secara umum, cara pandang keluarga kami masing-masing terhadap kesehatan sudah baik. Pemahaman kami akan kesehatan dan pentingnya memeriksakan kesehatan sudah menjadi salah satu hal yang diperhatikan dalam keluarga kami. Namun, keluarga kami juga masih sering bersikap kuratif daripada preventif.d. Perbedaan budaya kami dengan budaya keluarga binaan

Perbedaan yang menurut kami terlihat jelas antara budaya kami dengan budaya keluarga binaan adalah kebiasaan dalam bertutur kata. Ny. AR sebagai orang yang berasal dari pulau Sumatra menggunakan intonasi dan nada bicara yang lebih kuat dan terkadang cepat. Sedangkan kami berdua yang berasal dari pulau Jawa terbiasa untuk berbicara dengan pelan dan lembut.

Dalam bidang kesehatan, kami tidak menemukan adanya masalah berarti dari segi budaya dan adat istiadat yang menjadi hambatan kami dalam melaksanakan kegiatan FOME ini.

3. Jelaskan perbedaan tersebut dan sikap menghadapinya!

Perbedaan dalam hal intonasi dan nada bicara memang merupakan suatu hal yang terkadang dapat mengganggu. Namun, untuk mengatasinya, kami berfikir bahwa hal ini bukanlah suatu masalah yang besar yang dapat menghambat kami dalam pelaksanaan FOME. Kami berfikir bahwa untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan melapangkan dada kami dan memfokuskan fikiran untuk kepentingan keluarga binaan kami sehingga dengan sendirinya kami menjadi terbiasa dan mampu beradaptasi dengan keadaan keluarga binaan kami.

Dalam hal pemenuhan kesehatan, tidak ditemukan masalah yang cukup berarti terkait dengan budaya dan adat istiadat keluarga Ny. AR dikarenakan keluarga Ny. AR yang tidak terlalu terikat dengan budaya dan adat istiadat daerahnya sendiri. Hal ini memudahkan kami dalam menyampaikan materi-materi yang penting dan melaksanakan intervensi yang sesuai dan tepat bagi keluarga Ny. AR.