fluorida topikal dan toksisitas fluorida

3
FLUORIDA TOPIKAL Fluorida telah dikenal dengan baik efektif untuk mencegah karies gigi dan pengobatan osteoporosis. Kedua aplikasi klinik berasal dari observasi epidemiologi bahwa individu yang tinggal di daerah dengan air yang mengandung fluorida secara alamiah (1-2 ppm) kurang mengalami karies gigi dan sedikit yang mengalami fraktur kompresi vertebra dibandingkan individu yang berdiam di tempat yang airnya tidak mengandung fluorida. Fluorida diakumulasi oleh tulang dan gigi, dimana zat ini dapat menstabilkan kristal hidroksiapatit. Mekanisme seperti ini dapat menjelaskan efektifitas fluorida dalam meningkatkan daya tahan gigi terhadap karies, tetapi tidak menerangkan mengenai pertumbuhan tulang – tulang baru. Fluorida di dalam air minum tampaknya paling efektif dalam mencegah karies gigi bila digunakan sebelum munculnya gigi permanen. Konsentrasi optimum di dalam air minum ialah 0,5 – 1 ppm. Pemberian topikal paling efektif bila dilakukan segera setelah gigi permanen muncul. Hanya ada sedikit manfaat untuk memberikan fluorida setelah gigi – gigi permanen terbentuk belum sempurna. Kelebihan fluorida di dalam air minum di atas 1 ppm menyebabkan bercak –bercak pada email gigi. Karena kekurangan efektifitas obat – obat lain di dalam merangsang pertumbuhan tulang baru pada pasien osteoporosis, maka perhatian penggunaan fluorida untuk kelainan ini diperbaharui. Hasil penelitian pendahuluan menyatakan bahwa fluorida sendiri tanpa tambahan kalsium yang cukup akan

Upload: ivhatry-rizky-octavia

Post on 25-Jul-2015

60 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Fluorida Topikal Dan Toksisitas Fluorida

FLUORIDA TOPIKAL

Fluorida telah dikenal dengan baik efektif untuk mencegah karies gigi dan

pengobatan osteoporosis. Kedua aplikasi klinik berasal dari observasi epidemiologi bahwa

individu yang tinggal di daerah dengan air yang mengandung fluorida secara alamiah (1-2

ppm) kurang mengalami karies gigi dan sedikit yang mengalami fraktur kompresi vertebra

dibandingkan individu yang berdiam di tempat yang airnya tidak mengandung fluorida.

Fluorida diakumulasi oleh tulang dan gigi, dimana zat ini dapat menstabilkan kristal

hidroksiapatit. Mekanisme seperti ini dapat menjelaskan efektifitas fluorida dalam

meningkatkan daya tahan gigi terhadap karies, tetapi tidak menerangkan mengenai

pertumbuhan tulang – tulang baru.

Fluorida di dalam air minum tampaknya paling efektif dalam mencegah karies gigi

bila digunakan sebelum munculnya gigi permanen. Konsentrasi optimum di dalam air

minum ialah 0,5 – 1 ppm. Pemberian topikal paling efektif bila dilakukan segera setelah gigi

permanen muncul. Hanya ada sedikit manfaat untuk memberikan fluorida setelah gigi – gigi

permanen terbentuk belum sempurna. Kelebihan fluorida di dalam air minum di atas 1 ppm

menyebabkan bercak –bercak pada email gigi.

Karena kekurangan efektifitas obat – obat lain di dalam merangsang pertumbuhan

tulang baru pada pasien osteoporosis, maka perhatian penggunaan fluorida untuk kelainan

ini diperbaharui. Hasil penelitian pendahuluan menyatakan bahwa fluorida sendiri tanpa

tambahan kalsium yang cukup akan menyebabkan osteomalasia. Pada penelitian yang

paling baru, di mana ditambahkan kalsium adekuat, telah menunjukkan suatu perbaikan

dalam keseimbangan kalsium, peningkatan mineral tulang dan peningkatan volume

trabekular tulang. Namun, dua penelitian akan kemampuan fluorida dalam mengurangi

fraktur memberikan kesimpulan yang berlawanan (Riggs, 1990: Pak, 1989). Efek samping

yang diamati pada dosis yang digunakan untuk menguji efek fluorida pada tulang termasuk

mual dan muntah, perdarahan intestinal, athralgia, dan artritis pada kebanyakan pasien.

Efek seperti ini biasanya menyebabkan pengurangan dosis atau fluorida bersama makanan

(atau keduanya). Sekarang ini, fluorida tidak disetujui oleh FDA untuk digunakan pada

osteoporosis.

Page 2: Fluorida Topikal Dan Toksisitas Fluorida

TOKSISITAS FLUORIDA

Toksisitas akut, biasanya disebabkan termakan racun tikus yang mengandung

fluorida, termasuk gejala – gejala gastrointestinal dan tanda – tanda neurologis

hipokalsemia yang diduga berhubungan dengan sifat mengikat kalsium dari fluorida.

Fluorida dalam dosis toksik akut dapat juga menyebabkan kegagalan jantung atau kegagalan

pernapasan. Paparan kronis pada kadar fluorida sangat tinggi dalam udara pernapasan

menyebabkan fluorosis yang melumpuhakn, ditandai dengan penebalan korteks tulang –

tulang panjang dan eksostosis, terutama pada tulang – tulang vertebra.

REFERENSI :

FARMAKOLOGI DASAR DAN KLINIK. Edisi VI. G.Katzung Bertram. EGC