fitokimia
DESCRIPTION
fitokimia ekstraksi panas dan dinginTRANSCRIPT
PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI-FITOKIMIA
“EKSTRAKSI”
Kelompok 6Klementina (2443013238)
Friantana Rayadi (2443013244)Lailatun Ni’mah (2443013259)
EKSTRAKSIEkstraksi adalah kegiatan
penarikan kandungan kimia dari simplisia nabati atau
hewani dengan pelarut yang sesuai sehingga terpisah
dari bahan yang tidak dapat larut (Ditjen POM, 2000).
TUJUAN EKSTRAKSI
memisahkan suatu senyawa kimia dari pengotornya atau memisahkan senyawa tersebut dari campuranya dengan senyawa yang lain
PEMILIHAN PELARUT
• Murah dan mudah diperoleh• Stabil secara fisika dan kimia• Bereaksi netral• Tidak mudah menguap dan tidak mudah
terbakar• Selektif• Tidak mempengaruhi zat berkhasiat• Mengikuti peraturan
Ekstraksi Dengan Pelarut
Cara dingin Cara panas
• Maserasi• perkolasi
• Reflux• Soxhletasi• Digesti• Infus• dekok
Cara dingin
1. maserasi
proses pengekstrakan simplisia menggunakan
pelarut dengan beberapa kali pengocokan atau
pengadukan pada temperatur ruangan
(kamar)
PRINSIP
Merendam serbuk simplisia dalam cairan penyari yang sesuai pada temperatur kamar , terlindung dari cahaya. Cairan penyari akan masuk ke dalam sel melewati dinding sel. Isi sel akan larut karena adanya perbedaan konsentrasi antara larutan di dalam sel dengan di luar sel. Larutan yang konsentrasinya tinggi akan terdesak keluar dan diganti oleh cairan penyari dengan konsentrasi rendah ( proses difusi ). Peristiwa tersebut berulang sampai terjadi keseimbangan konsentrasi antara larutan di luar sel dan di dalam sel .
KELEBIHAN– peralatannya sederhana
KEKURANGAN– waktu yang diperlukan untuk mengekstraksi
sampel cukup lama– cairan penyari yang digunakan lebih banyak – tidak dapat digunakan untuk bahan-bahan yang
mempunyai tekstur keras seperti benzoin, tiraks dan lilin.
Cara dingin
2. perkolasi
Perkolasi adalah ekstraksi dengan menggunakan
pelarut yang selalu baru sampai penyarian
sempurna, umumnya di lakukan pada temperatur
ruangan.
PRINSIP
serbuk simplisia ditempatkan dalam suatu bejana silinder, yang bagian bawahnya diberi sekat berpori. Cairan penyari dialirkan dari atas ke bawah melalui serbuk tersebut, cairan penyari akan melarutkan zat aktif sel-sel yang dilalui sampai mencapai keadaan jenuh. Gerak kebawah disebabkan oleh kekuatan gaya beratnya sendiri dan cairan diatasnya, dikurangi dengan daya kapiler yang cenderung untuk menahan
• Keuntungan :– Tidak terjadi kejenuhan– Pengaliran meningkatkan difusi (dengan dialiri
cairan penyari sehingga zat seperti terdorong u/ keluar dari sel)
• Kerugian :– Cairan penyari lebih banyak– Resiko cemaran mikroba u/ penyariair karena dilakukan secara terbuka.
Cara panas
1. refluks
Refluks adalah ekstraksi dengan pelarut pada
temperatur titik didihnya, selama waktu tertentu dan jumlah pelarut yang relatif
konstan dengan adanya pendingin balik.
PRINSIP
• Penarikan komponen kimia yang dilakukan dengan cara sampel dimasukkan ke dalam labu alas bulat bersama-sama dengan cairan penyari lalu dipanaskan, uap-uap cairan penyari terkondensasi pada kondensor bola menjadi molekul-molekul cairan penyari yang akan turun kembali menuju labu alas bulat, akan menyari kembali sampel yang berada pada labu alas bulat, demikian seterusnya berlangsung secara berkesinambungan sampai penyarian sempurna, penggantian pelarut dilakukan sebanyak 3 kali setiap 3-4 jam
KELEBIHAN–Dapat digunakan untuk mengekstraksi
sampel2 yang memiliki tekstur kasarKEKURANGAN–butuh volume total pelarut yang besar
dan sejumlah manipulasi operator
Cara panas
2. Soxhletasi
ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu baru,
umumnya dilakukan dengan alat khusus sehingga terjadi
ekstraksi kontinyu dan jumlah pelarut relatif
konstan dengan adanya pendingin balik
KELEBIHAN– Dapat digunakan untuk sampel dengan tekstur yang lunak
dan tidak tahan terhadap pemanasan secara langsung– Digunakan pelarut yang lebih sedikit– Pemanasannya dapat diatur
KEKURANGAN– Karena pelarut didaur ulang, ekstrak yang terkumpul
pada wadah di sebelah bawah terus-menerus dipanaskan sehingga dapat menyebabkan reaksi peruraian oleh panas
– Bila dilakukan dalam skala besar, mungkin tidak cocok untuk menggunakan pelarut dengan titik didih yang terlalu tinggi
Cara panas
3. digesti
maserasi kinetik (dengan pengadukan kontinu) pada
temperatur yang lebih tinggi dari temperatur ruangan, yaitu secara umum dilakukan pada
temperatur 40-50ºC
KELEBIHAN – Kekentalan pelarut berkurang, sehingga dapat
mengakibatkan berkurangnya lapisan2 batas– Daya melarutkan cairan penyari akan meningkat– Koefisien difusi berbanding lurus dengan suhu
absolut dan berbanding terbalik dengan kekentalan
KEKURANGAN – Tidak dapat digunakan untuk senyawa yang tidak
tahan panas
Cara panas
4. infus
ekstraksi dengan pelarut air pada temperatur
penangas air (bejana infus tercelup dalam penangas air mendidih, temperatur terukur 96- 98ºC) selama
waktu tertentu (15-20 menit)
KELEBIHAN – Waktu yang diperlukan cukup singkat– Zat aktif yang diperoleh lebih banyak sebab
meningkatnya suhu maka kemampuan pelarut mengekstrak semakin meningkat
KEKURANGAN – Tidak dapat digunakan untuk zat yang tidak tahan
panas
Cara panas
5. dekok Dekok, adalah infus pada waktu yang lebih lama dan
temperatur sampai titik didih air.
Ekstraksi untuk rimpang jahe
Menyatakan bahwa perlakuan terbaik dalam ekstraksi rimpang jahe adalah dengan cara perlokasi pada suhu 40 , selama 2 jam ℃dengan menggunakan pelarut etanol. Perbandingan nisbah rimpang jahe dan pelarut etanol yang maksimal adalah 1 : 6 dengan lama ekstraksi 2 jam akan menghasilkan rendemen oleoresin sebanyak 20,1%.