fisiologi menelan

12
FISIOLOGI MENELAN

Upload: wayan-merdiyana

Post on 12-Sep-2015

231 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

-

TRANSCRIPT

FISIOLOGI MENELAN

FISIOLOGI MENELANProses menelan telah terjadi pada saat janin. Menelan akan menimbulkan suatu gerakan peristaltik yang dimulai dari farings, selanjutnya melalui otot serat lintang dan otot polos esofagus dan berakhir pada kardia lambung.Pada awal menelan, sfingter esofagus atas (SEA) mengalami relaksasi dan begitu makanan/minuman masuk ke dalam esofagus, SEA segera menutup dan terjadi gerakan peristaltik esofagus. Sfingter esofagus bawah (SEB) juga mengalami relaksasi pada saat proses menelan berlangsung dan terus terbuka sampai gerakan peristaltik mencapai SEB.

Selanjutnya, SEB berkontraksi kembali sampai mencapai tekanan pada saat istirahat. Gerakan peristaltik tersebut disebut sebagai peristaltik primer.Pada saat menelan terdapat pula peristaltik sekunder yang bertujuan mendorong bahan refluks kembali ke dalam lambung yang juga dapat terjadi bila terdapat makanan didalam esofagus yang tidak terdorong oleh peristaltik primer ke dalam lambung.Nervus vagus berperan dalam proses menelan dengan mengatur gerakan otot rongga mulut, farings, serta kontraksi otot serat lintang dan otot polos. Pada saat menelan, tekanan SEB menurun sehingga mirip dengan tekanan lambung.Beberapa keadaan dapat mempengaruhi kompetensi otot SEB, antara lain lengkung diafragma terutama pada saat tekanan intraabdominal meningkat, faktor hormonal, obat, dan makanan. Motilin, protein, dan prokinetik meningkatkan tekanan SEB, sedangkan progesteron, sekretin, kolesistokinin, lemak, alkohol, cokelat, dan berbagai obat (benzodiazepin, teofilin, atropin) menurunkan tekanan SEB.

Lambung menurut fungsinya dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu bagian proksimal (fundus dan 1/3 proksimal korpus) dan bagian distal (2/3 distal korpus, antrum, dan pilorus).

Dalam keadaan istirahat terdapat gerakan siklus gastrointestinal yang dikenal dengan migrating motor complex (MMC) di mana, sebagian otot polos bagian proksimal lambung dalam keadaan kontraksi sedangkan bagian distal relaksasi.Pada saat relaksasi terjadi peningkatan tekanan intralumen fundus yang berperan dalam pengosongan lambung dari bahan makanan yang berbentuk cair, sedangkan gerakan peristaltik antrum berperan penting dalam pengosongan lambung dari bahan makanan berbentuk padat. Bagian distal lambung memegang peran penting dalam mixing dan emptying.Saluran cerna juga mendapat persarafan intrinsik dari sistem saraf enterik yang terdapat pada lapisan muskularis (pleksus mientarikus) dan submukosa (pleksus Meissner). Nervus vagus menggunakan pleksus mienterikus sebagai relay neurons.Aktivitas motorik saluran cerna terutama diatur oleh sistem saraf enterik. Sistem saraf enterik dapat menerima impuls aferen secara langsung dari saluran cerna dan memberikan respons langsung tanpa keterlibatan nervus vagus. Oleh karena itu, sistem saraf enterik disebut sebagai otak kecil saluran cerna.

TERIMA KASIH