fisiologi berkemih dan mekanisme kontinensia [autosaved]

35
FISIOLOGI BERKEMIH DAN MEKANISME KONTINENSIA I G. Mega Putra Divisi Uroginekologi Rekonstruksi Bag / SMF Obgin FK UNUD / RSUP Sanglah Denpasar

Upload: hendra-prasetiawan

Post on 10-Aug-2015

131 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Fisiologi Berkemih Dan Mekanisme Kontinensia [Autosaved]

FISIOLOGI BERKEMIH DAN MEKANISME KONTINENSIA

I G. Mega PutraDivisi Uroginekologi RekonstruksiBag / SMF Obgin FK UNUD / RSUP

Sanglah Denpasar

Page 2: Fisiologi Berkemih Dan Mekanisme Kontinensia [Autosaved]

Pendahuluan

Berkemih adalah proses pengosongan kandung kemih

Proses berkemih normal memerlukan koordinasi proses fisiologis yang terdiri dari fase penyimpanan dan pengosongan

Melibatkan mekanisme volunter dan involunter

Kandung kemih dan uretra

Page 3: Fisiologi Berkemih Dan Mekanisme Kontinensia [Autosaved]

Female Anatomy

Page 4: Fisiologi Berkemih Dan Mekanisme Kontinensia [Autosaved]

Lower Urinary Tract

Page 5: Fisiologi Berkemih Dan Mekanisme Kontinensia [Autosaved]

Saluran kemih bawah pada wanita :• Kandung kemih• uretra

Page 6: Fisiologi Berkemih Dan Mekanisme Kontinensia [Autosaved]

Kandung kemih

Bentuk : hollow viscus , berubah sesuai dgn isinya

Anterior : cave of Retzius / retropubic space dan simpisis pubis

Lateral : tulang pelvis dan m obturatorius internus

Superior : ramus superior os pubis dan cav abdomen

Inferior : septum puboservikalis

Page 7: Fisiologi Berkemih Dan Mekanisme Kontinensia [Autosaved]

Dinding vesika urinaria (kandung kemih)› Dome› Bladder neck

Terdiri dari lapisan :› Mukosa epitel transitional (urothelium)› submukosa, jar ikat longgar. (lamina

propria)› Otot detrusor ~ td 3 lapis , yang

merupakan otot polos yg menyebar dari dome ke bawah kecuali bladder neck

› Peritoneum viscera

Page 8: Fisiologi Berkemih Dan Mekanisme Kontinensia [Autosaved]

Kandung kemih terletak di pelvik minor jika kosong, namun dapat keluar ke pelvik mayor jika penuh, bahkan bisa sampai umbilikus

Page 9: Fisiologi Berkemih Dan Mekanisme Kontinensia [Autosaved]
Page 10: Fisiologi Berkemih Dan Mekanisme Kontinensia [Autosaved]
Page 11: Fisiologi Berkemih Dan Mekanisme Kontinensia [Autosaved]

uretra Uretra wanita, panjang sekitar 4 cm dan lebar 0,6 cm Uretra proksimal disangga oleh septum

puboservikalis Lapisan uretra :

› Epitel › Lamina propria (jar ikat longgar)› Submukosa› Lapisan otot longitudinal (tebal)› Lapisan otot sirkuler (tipis)› Spingter uretra (rabdospingter di proksimal dan

kompresor uretra di distal) Otot sirkuler uretra merupakan kelanjutan dari otot

sirkuler detrusor tapi embriologis berbeda Saat berkemih, lapisan otot longitudinal berkontraksi

dan memendek

Page 12: Fisiologi Berkemih Dan Mekanisme Kontinensia [Autosaved]

Epitel uretra proksimal : transitional sedangkan bagian distal epitel skuamous

Batas epitel transitional dan skuamous tergantung usia, status hormonal, aktivitas seksual

Lapisan submukosa kaya dengan pembuluh darah dan kelenjar. Dalam keadaan normal berfungsi juga sebagai water seal

Page 13: Fisiologi Berkemih Dan Mekanisme Kontinensia [Autosaved]
Page 14: Fisiologi Berkemih Dan Mekanisme Kontinensia [Autosaved]
Page 15: Fisiologi Berkemih Dan Mekanisme Kontinensia [Autosaved]
Page 16: Fisiologi Berkemih Dan Mekanisme Kontinensia [Autosaved]
Page 17: Fisiologi Berkemih Dan Mekanisme Kontinensia [Autosaved]

Fisiologi berkemih

Berkemih adalah suatu proses kompleks yang membutuhkan aktivitas neuromuskuler terintegrasi, termasuk mekanisme anatomi dan neurologis

Terdiri dari 2 fase :› Fase pengisian dan penyimpanan› Fase ekspulsi / pengosongan

Page 18: Fisiologi Berkemih Dan Mekanisme Kontinensia [Autosaved]

Fase pengisian dan penyimpanan : › tekanan detrusor relatif konstan ok

kemampuan dari bladder compliance› Terjadi kontraksi dari spingter uretra

Fase ekspulsi / pengosongan› Kontraksi otot detrusor› Relaksasi spingter uretra› Peningkatan tekanan intra abdominal

Page 19: Fisiologi Berkemih Dan Mekanisme Kontinensia [Autosaved]

Pada fase pengisian terjadi kontrol persarafan simpatis, yang berasal dari T10 – L2 melalui nervus hipogastrika

Memberi pengaruh pada reseptor adrenergik› β adrenergik (dome) relaksasi otot

detrusor› α adrenergik (blader neck dan spingter

interna) kontraksi Mekanisme kontinensia urin

Page 20: Fisiologi Berkemih Dan Mekanisme Kontinensia [Autosaved]

Vesika urinaria ~ kapasitas keinginan berkemih

Korteks serebri lobus frontalis menghentikan pengaruh inhibisi oleh pons (PMC) mengaktifkan pengaruh parasimpatis yang berasal dari S2-S4 reseptor muskarinik kontraksi detrusor

Simultan menghambat pengaruh simpatis pada blader neck dan spingter uretra interna relaksasi

Page 21: Fisiologi Berkemih Dan Mekanisme Kontinensia [Autosaved]

Pada saat bersamaan, untuk terjadinya proses berkemih akan terjadi aktivasi persarafan somatik yang menyebabkan relaksasi spingter eksterna (rabdospingter) dan relaksasi otot dasar panggul (penyokong uretra) tekanan penutupan uretra berkurang ekspulsi urin

Page 22: Fisiologi Berkemih Dan Mekanisme Kontinensia [Autosaved]
Page 23: Fisiologi Berkemih Dan Mekanisme Kontinensia [Autosaved]
Page 24: Fisiologi Berkemih Dan Mekanisme Kontinensia [Autosaved]
Page 25: Fisiologi Berkemih Dan Mekanisme Kontinensia [Autosaved]

Mekanisme kontinensia urin Untuk terjadinya mekanisme

kontinensia urin maka dibutuhkan tekanan maksimum uretra (MUP) harus lebih tinggi dibandingkan tekanan intravesika (P ves) pada saat istirahat maupun aktivitas, sehingga tekanan maksimum penutupan uretra (MUCP) menjadi positip

MUCP = MUP – P ves

Page 26: Fisiologi Berkemih Dan Mekanisme Kontinensia [Autosaved]

Sphincter urethra eksterna(rhabdosphincter)

Otot peri-urethra dari dasar panggul

Muara urethra eksterna

Jaringan kolagen

Urethra Kandung kemih

Otot detrusorOtot polos urethra dan

jaringan ikat

Page 27: Fisiologi Berkemih Dan Mekanisme Kontinensia [Autosaved]

Tekanan intravesika ditentukan oleh tekanan detrusor dan tekanan intra abdominal› P ves = P det + P abd

Tekanan intravesika saat istirahat sekitar 8 – 12 cm H2O, jika dalam posisi berdiri akan bertambah 5 – 10 cm H2O

Pada fase pengisian hanya terjadi sedikit peningkatan tekanan intravesika, sekitar 6 cm H2O ~ bladder compliance

Page 28: Fisiologi Berkemih Dan Mekanisme Kontinensia [Autosaved]

Tekanan maksimum uretra ditentukan oleh tekanan penutupan saat istirahat (resting tone) dan tekanan dinamik (transmisi)

Tekanan saat istirahat : komponen intrinsik uretra

Tekanan dinamik (transmisi) : penyangga uretra (extrinsic urethral sphincteric mechanism)

Pada wanita sehat tekanan maksimum uretra sekitar 90 cm H2O pada usia 20 an tahun, dan sekitar 65 cm H2O pada usia 60 an tahun

Page 29: Fisiologi Berkemih Dan Mekanisme Kontinensia [Autosaved]

COMPONENTS OF THE INTERNAL URETHRA(Internal urethral sphincteric mechanism)

Urethral mucosa

The vascular content of the submucosal cavernous plexus

Smooth muscle fibers in urethral wall

Elastic and connective tissue of the urethral wall

Rhabdosphincter (sphincter streated muscle)

Resting urethral closure pressure

Page 30: Fisiologi Berkemih Dan Mekanisme Kontinensia [Autosaved]

Penyangga uretra pada wanita (extrinsic urethral sphincteric mechanism) :

› Segment anterior vaginal wall

› Pubocervical fascia, pubourethral ligaments

› Pelvic diaphragm

› Arcus tendineus fascia pelvis

Transmision pressure

Page 31: Fisiologi Berkemih Dan Mekanisme Kontinensia [Autosaved]
Page 32: Fisiologi Berkemih Dan Mekanisme Kontinensia [Autosaved]

Pada fase pengisian : terjadi peningkatan tekanan intravesika yang sangat minimal (bladder compliance)

Untuk fase ini hanya dibutuhkan faktor intrinsik uretra untuk mempertahankan kontinensia urin

Pada saat aktivitas seperti batuk, bersin atau mengedan maka tekanan intravesika akan bertambah oleh karena peningkatan tekanan intra abdominal untuk kondisi ini maka dibutuhkan peran yang optimal dari faktor penyangga uretra

Page 33: Fisiologi Berkemih Dan Mekanisme Kontinensia [Autosaved]

Faktor – faktor yang mengganggu mekanisme kontinensia urin inkontinensia urin, disebabkan oleh :› Faktor yang menyebabkan peningkatan

intravesika (tekanan detrusor dan tekanan intra abdominal)

› Faktor yang menyebabkan turunnya tekanan penutupan uretra (faktor intrinsik uretra dan penyangga uretra)

Page 34: Fisiologi Berkemih Dan Mekanisme Kontinensia [Autosaved]

Take home massage Berkemih adalah suatu proses kompleks yang

membutuhkan aktivitas neuromuskuler terintegrasi, termasuk mekanisme anatomi dan neurologis

Untuk terjadinya mekanisme kontinensia urin maka dibutuhkan tekanan maksimum uretra (MUP) harus lebih tinggi dibandingkan tekanan intravesika (P ves) pada saat istirahat maupun aktivitas

Bila mekanisme kontinensia terganggu, akan terjadi inkontinensia urin

Page 35: Fisiologi Berkemih Dan Mekanisme Kontinensia [Autosaved]