finka yuqianti_03071181419031

3
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS SRIWIJAYA “STUDENT CENTER LEARNING INQUIRY AND DISCOVERY” NAMA : FINKA YUQIANTI NIM : 03071181419031 KELAS : TEKNIK GEOLOGI Mata Kuliah/Kode : Geomekanika Tanggal : 27 November 2015 Pokok Bahasan : Hubungan Geologi dan Morfologi Sungai Pengajar : Harnani,S.T. , M.T. Jenis Tugas/Praktek : Tugas Rumah ( E-Learning ) Revisi : 0 PEKERJAAN DAN PENYELESAIAN 1. Dari gambar 1 jelaskan pertimbangan morfologi sungai untuk pembuatan terowongan untuk bendungan 2. Dari gambar 2 jelaskan pertimbangan morfologi sungai dan geologi untuk terowongan sebagai bangunan limpah bendungan Jawab: 1. Dalam membangun terowongan untuk bendungan dibutuhkan pertimbangan morfologi sungai secara geologi. Hal ini karena dengan dengan mempelajari terlebih dahulu morfologi sungai, maka persyaratan hidraulik dan struktur serta persyaratan pelaksanaan akan berjalan secara benar dan aman, sesuai dengan pola sungai. Pada Gambar 5 terlihat bagan untuk membuat bendungan besar yang memperlihatkan pertimbangan berdasarkan morfologi sungai. Dalam membuat bendungan besar, seperti yang dijelaskan diatas, diperlukan pertimbangan secara morfologi.Morfologi sungai adalah ilmu yang mempelajari tentang geometri (bentuk dan ukuran), jenis, sifat dan perilaku sungai dengan segala aspek dan perubahannya dalam dimensi ruang dan waktu. Morfologi sungai terbagi menjadi 3 yaitu muda, dewasa dan tua. 1. Morfologi sungai muda Morfologi sungai muda mencakup gradien sungai. Gradien sungai ( kemiringan ) merupakan perbandingan jarak vertikal dengan jarak horisontal. Jarak vertikal merupakan beda tinggi antara hulu dengan hilir (m), dan jarak horizontal merupakan panjang sungai induk (m). Sesuai dengan pengertiannya, gradien sungai terbagi lagi menjadi curam dan landai. Secara geologi, gradien sungai yang curam dilihat dari kacamata geologi ada yang kompeten dan inkompeten. Gradien sungai curam yang kompeten dapat dibangun terowongan pengelak di bawah elevasi sungai. Hal ini karena pada sungai curam terletak pada posisi hulu sehingga pada sungai curam dengan dibentuknya terowongan pengelak di bawah elevasi sungai dapat menaikkan tinggi air muka sehingga

Upload: finka-yuqianti

Post on 18-Feb-2016

17 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

hubungan morfologi dengan bendungan sungai

TRANSCRIPT

Page 1: FINKA YUQIANTI_03071181419031

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS SRIWIJAYA

“STUDENT CENTER LEARNING – INQUIRY AND DISCOVERY”

NAMA : FINKA YUQIANTI

NIM : 03071181419031

KELAS : TEKNIK GEOLOGI

Mata Kuliah/Kode : Geomekanika

Tanggal : 27 November 2015

Pokok Bahasan : Hubungan Geologi dan Morfologi Sungai

Pengajar : Harnani,S.T. , M.T.

Jenis Tugas/Praktek : Tugas Rumah ( E-Learning )

Revisi : 0

PEKERJAAN DAN PENYELESAIAN

1. Dari gambar 1 jelaskan pertimbangan morfologi sungai untuk pembuatan

terowongan untuk bendungan

2. Dari gambar 2 jelaskan pertimbangan morfologi sungai dan geologi untuk

terowongan sebagai bangunan limpah bendungan

Jawab:

1. Dalam membangun terowongan untuk bendungan dibutuhkan pertimbangan morfologi sungai secara geologi. Hal ini karena dengan dengan mempelajari terlebih dahulu morfologi sungai, maka persyaratan hidraulik dan struktur serta persyaratan pelaksanaan akan berjalan secara benar dan aman, sesuai dengan pola sungai.

Pada Gambar 5 terlihat bagan untuk membuat bendungan besar yang memperlihatkan pertimbangan berdasarkan morfologi sungai. Dalam membuat bendungan besar, seperti yang dijelaskan diatas, diperlukan pertimbangan secara morfologi.Morfologi sungai adalah ilmu yang mempelajari tentang geometri (bentuk dan ukuran), jenis, sifat dan perilaku sungai dengan segala aspek dan perubahannya dalam dimensi ruang dan waktu.

Morfologi sungai terbagi menjadi 3 yaitu muda, dewasa dan tua.

1. Morfologi sungai muda

Morfologi sungai muda mencakup gradien sungai. Gradien sungai ( kemiringan ) merupakan perbandingan jarak vertikal dengan jarak horisontal. Jarak vertikal merupakan beda tinggi antara hulu dengan hilir (m), dan jarak horizontal merupakan panjang sungai induk (m). Sesuai dengan pengertiannya, gradien sungai terbagi lagi menjadi curam dan landai. Secara geologi, gradien sungai yang curam dilihat dari kacamata geologi ada yang kompeten dan inkompeten.

Gradien sungai curam yang kompeten dapat dibangun terowongan pengelak di bawah elevasi sungai. Hal ini karena pada sungai curam terletak pada posisi hulu sehingga pada sungai curam dengan dibentuknya terowongan pengelak di bawah elevasi sungai dapat menaikkan tinggi air muka sehingga

Page 2: FINKA YUQIANTI_03071181419031

“STUDENT CENTER LEARNING – INQUIRY AND DISCOVERY ”

dapat dialirkan secara gravitasi, menaikkan dan menahan aliran air agar dapat dipompa ke tempat yang lebih tinggi, mengendalikan pola aliran sedimen agar tidak mengganggu morfologi dasar sungai, mengatur pola aliran debit sungai sungai agar tetap terjaga kehidupan biota dalam air sungai. Sedangkan gradien sungai curam yang inkompeten dapat dibangun kondult di alur sungai.

Gradien sungai landai secara geologi yang kompeten sama dengan gradient sungai curam yang kompeten yaitu dapat dibangun terowongan pengelak di bawah elevasi sungai. Hal ini karena gradient sungai landai ini berada di hilir. Selanjutnya, gradient sungai landai yang inkompeten dapat berpotensi membangun saluran/shelftar pengelak. Saluran pengelak adalah dengan mengalihkan aliran air sungai yang melewati daerah konstruksi bendung dengan suatu konstruksi bendung sementara di hulu bendung yang kemudian aliran air diarahkan agar melewati suatu saluran pengalihan. Saluran pengalih ini akan mengarahkan aliran air ke bagian hilir (downstream) bendung melewati lokasi rencana tubuh bendung tanpa mengalami limpasan.

2. Morfologi sungai dewasa

Morfologi sungai dewasa mencakup meander. Meander merupakan badan sungai yang berbelok-belok secara teratur dengan arah belokan mencapai setengah lingkaran. Belokan tersebut ada kalanya terpisah dengan sungai karena aliran kembal menerobos lurus. Belokan tersebut dinamakan tapal kuda atau disebut juga kalimati (oxbow lake). Meander sungai ada yang besar dan ada yang kecil. Meander sungai kecil secara geologi dapat berkompeten dan inkompeten. Meander kecil yang berkompeten dapat dibangun terowongan pengalak (panjang) yang berfungsi untuk mengalirkan air yang melimpas dari waduk dan jatuh ke dalam spillway. Hal ini karena potensi sumber daya air yang besar dan melimpah, namun terbuang percuma dan belum termanfaatkan dengan baik untuk peningkatan daya mampu bangsa dalam merevitalisasi sumber daya air yang ada membuat pemikiran untuk memanfaatkannya sehingga dibangunlah pengalak dengan jarak yang diperpanjang.Sedangkan meander kecil yang inkompeten dapat dibangun saluran pengelak saja. Fungsinya sama seperti saluran pengelak pada umumnya.

Meander Besar yang kompeten secara geologi dapat dibuat saluran pengalak pendek yang berguna untuk memanfaatkan potensi sumber daya air yang besar dan melimpah dengan jarak lebih pendek. Meander besar yang inkompeten dapat dibuat saluran pengalak terbuka. Saluran tersebut adalah sistem saluran yang permukaan airnya terpengaruh dengan udara luar (atmosfir).

3. Morfologi sungai tua

Morfologi sungai tua mencakup penampang bsah yang terdiri dari penampang tinggi dan rendah yang secara geologi ada yang berkompeten dan inkompeten. Penambang basah tinggi yang kompeten dapat berpotensi dibangun kondult pengelak. Sedangkan penampang basah tinggi yang inkompeten dalam dibuat saluran pengalak sudatan. Morfologi sungai tua yang rendah berkompeten membuat saluran terbuka dan yang inkompeten dapat dibuat saluran terbuka dengan proteksi tebing.

2. Gambar 6 memperlihatkan pertimbangan morfologi sungai dan geologi

( pemilihan terowongan sebagai bangunan pelimpah bendungan ). Dalam

bendungan besar, terdapat penampang lembah sungai dengan bentuk V sempit,

bentuk V lebar dan bentuk v lebar terbuka. Pada bentuk v sempit, terdapat

morfologi simetri yang secara geologi terbagi menjadi batuan kompeten dan

Page 3: FINKA YUQIANTI_03071181419031

inkompeten. Untuk batuan yang kompeten dapat dibangun terowongan, kondult

tengah atau terowongan kanan. Sedangkan batuan yang inkompeten yang tebal

dapat dibuat terowongan dan pengalak serta batuan inkompeten tipis dapat

dibuat saluran kondult. Bentuk v sempit morfologi simetri secara geologi ada

yang batuan kompeten dan inkompeten. Batuan kompeten dapat dibentuk

terowongan pelimpah dan pengalak. Sedangkan yang inkompeten dapat dibuat

saluran pelimpah dan pengalak. Penampang lembah sungai bentuk v lebar, ada

yang simetri dan asimetri. Yang simetri secara geologi terbagi lagi menjadi

kompeten dan pelimpah saluran samping. Selanjtnya penampang lembah

sungai yang asimetri secara geologi dapat dibangun pelimpah saluran terbuka,

ambang lebar. Penampang v lebar terbuka secara geologi terbagi menjadi

endapan sungai tipis dan tebal. Endapan sungai tipis kurang dari 10m dan dapat

dubentuk bendung'beraga. Sedangkan endapan sungai tebal lebih dari 10 m

dengn bukit - bukit sisa sebagai tumpuan. Terbagi lagi menjadi bukit landai dan

bukit curam. Bykit landai terdiri dari pelimpah saluran terbuka ambang lebar.

Sedangkan bukit curam terdiri dari lepimpah saluran terbuka ambang samping.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2014."Analisa Pembangunan Terowongan".(Online).Diperoleh di: http://library.gunadarma.ac.id/journal/view/7623/analisa- pembangunan-

terowongan-air-sebagai-bangunan-pengelak-waduk- jatigede-sumedang-jawa-barat.html/.26 November 2015.

Hadi, A.,2014."Pengertian dan jenis - jenis sungai".(Online).Diperoleh di:http://softilmu.blogspot.co.id/2014/07/pengertian-dan- jenisjenis-sungai.html.Diakses pada tanggal 26 November 2015.

Linnas, K.A.,2012."Daerah Aliran Sungai".(Online).Diperoleh di: http://geoenviron.blogspot.co.id/2012/09/das-daerah-aliran- sungai.html.Diakses

pada tanggal 26 November 2015. Wikipedia.2014."Meander".(Online).Diperoleh di: https://id.wikipedia.org/wiki/Meander.Diakses pada tanggal 26

November 2015. KOMENTAR DAN CATATAN PENILAI

Harnani, S.T. , M.T.