filsafat indonesia dan profil beberapa filsuf dunia

104
FILSAFAT INDONESIA DAN PROFIL BEBERAPA FILSUF DUNIA O L E H Riyadi Ridwan NIM. 2007 150 066 Fakultas ILmu SoSial dan Ilmu Politik Jurusan ADminsTrasi Negara UNIVERSITAS ISKANDAR MUDA Banda Aceh 2007-2008

Upload: tujuh-sepuluh

Post on 10-Jun-2015

14.077 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: FILSAFAT INDONESIA DAN PROFIL BEBERAPA FILSUF DUNIA

FILSAFAT INDONESIA DANPROFIL BEBERAPA FILSUF DUNIA

O

L

E

H

Riyadi Ridwan

NIM. 2007 150 066

Fakultas ILmu SoSial dan Ilmu Politik

Jurusan ADminsTrasi Negara

UNIVERSITAS ISKANDAR MUDA

Banda Aceh

2007-2008

Page 2: FILSAFAT INDONESIA DAN PROFIL BEBERAPA FILSUF DUNIA

FILSAFAT INDONESIA

Filsafat Indonesia adalah sebutan umum untuk tradisi kefilsafatan yang dilakukan

oleh penduduk yang mendiami wilayah yang belakangan disebut Indonesia. Filsafat

Indonesia diungkap dalam pelbagai bahasa yang hidup dan masih dituturkan di

Indonesia (sekitar 587 bahasa) dan 'bahasa persatuan' Bahasa Indonesia, meliputi

aneka mazhab pemikiran yang menerima pengaruh Timur dan Barat, disamping tema-

tema filosofisnya yang asli.

Istilah Filsafat Indonesia berasal dari judul sebuah buku yang ditulis oleh M.

Nasroen, seorang Guru Besar Luar-biasa bidang Filsafat di Universitas Indonesia,

yang di dalamnya ia menelusuri unsur-unsur filosofis dalam kebudayaan Indonesia.

Semenjak itu, istilah tersebut kian populer dan mengilhami banyak penulis

sesudahnya seperti Sunoto, R. Parmono, Jakob Sumardjo, dan Ferry Hidayat. Sunoto,

salah seorang Dekan Fakultas Filsafat di Universitas Gajah Mada (UGM)

Yogyakarta, menggunakan istilah itu pula untuk menyebut suatu jurusan baru di

UGM yang bernama Jurusan Filsafat Indonesia. Sampai saat ini, Universitas Gajah

Mada telah meluluskan banyak alumni dari jurusan itu.

Para pengkaji Filsafat Indonesia mendefinisikan kata 'Filsafat Indonesia' secara

berbeda, dan itu menyebabkan perbedaan dalam lingkup kajian Filsafat Indonesia. M.

Nasroen tidak pernah menjelaskan definisi kata itu. Beliau hanya menyatakan bahwa

'Filsafat Indonesia' adalah bukan Barat dan bukan Timur, sebagaimana terlihat dalam

konsep-konsep dan praktek-praktek asli dari mupakat, pantun-pantun, Pancasila,

hukum adat, gotong-royong, dan kekeluargaan (Nasroen 1967:14, 24, 25, 33, dan 38).

Sunoto mendefinisikan 'Filsafat Indonesia' sebagai ...kekayaan budaya bangsa kita

sendiri...yang terkandung di dalam kebudayaan sendiri (Sunoto 1987:ii), sementara

Parmono mendefinisikannya sebagai ...pemikiran-pemikiran...yang tersimpul di

dalam adat istiadat serta kebudayaan daerah (Parmono 1985:iii). Sumardjo

mendefinisikan kata 'Filsafat Indonesia' sebagai ...pemikiran primordial... atau pola

pikir dasar yang menstruktur seluruh bangunan karya budaya... (Jakob Sumardjo

2003:116). Keempat penulis tersebut memahami filsafat sebagai bagian dari

kebudayaan dan tidak membedakannya dengan kajian-kajian budaya dan antropologi.

Secara kebetulan, Bahasa Indonesia sejak awal memang tidak memiliki kata 'filsafat'

1

Page 3: FILSAFAT INDONESIA DAN PROFIL BEBERAPA FILSUF DUNIA

sebagai entitas yang terpisah dari teologi, seni, dan sains. Sebaliknya, orang Indonesia

memiliki kata generik, yakni, budaya atau kebudayaan, yang meliputi seluruh

manifestasi kehidupan dari suatu masyarakat. Filsafat, sains, teologi, agama, seni, dan

teknologi semuanya merupakan wujud kehidupan suatu masyarakat, yang tercakup

dalam makna kata budaya tadi. Biasanya orang Indonesia memanggil filsuf-filsuf

mereka dengan sebutan budayawan (Alisjahbana 1977:6-7). Karena itu, menurut para

penulis tersebut, lingkup Filsafat Indonesia terbatas pada pandangan-pandangan asli

dari kekayaan budaya Indonesia saja. Hal ini dipahami oleh pengkaji lain, Ferry

Hidayat, seorang lektur pada Universitas Pembangunan Nasional (UPN) 'Veteran'

Jakarta, sebagai 'kemiskinan filsafat'. Jika Filsafat Indonesia hanya meliputi filsafat-

filsafat etnik asli, maka tradisi kefilsafatan itu sangatlah miskin. Ia memperluas

cakupan Filsafat Indonesia sehingga meliputi filsafat yang telah diadaptasi dan yang

telah 'dipribumikan', yang menerima pengaruh dari tradisi filosofis asing. Artikel ini

menggunakan definisi penulis yang terakhir.

2

Page 4: FILSAFAT INDONESIA DAN PROFIL BEBERAPA FILSUF DUNIA

Mazhab Pemikiran

Ada 7 (tujuh) mazhab pemikiran yang berkembang di Indonesia. Kategorisasi mazhab

didasarkan pada tiga hal: pertama, didasarkan pada segi keaslian yang dikandung

suatu mazhab filsafat tertentu (seperti pada 'mazhab etnik'); kedua, pada segi

pengaruh yang diterima oleh suatu mazhab filsafat tertentu (seperti 'mazhab

Tiongkok', 'mazhab India', 'mazhab Islam', 'mazhab Kristiani', dan 'mazhab Barat'),

dan ketiga, didasarkan pada kronologi historis (seperti 'mazhab paska-Soeharto').

Berikut ini adalah sketsa mazhab-mazhab pemikiran dalam Filsafat Indonesia dan

filsuf-filsuf mereka yang utama.

1. Mazhab Etnik

Mazhab ini mengambil filsafat etnis Indonesia sebagai sumber inspirasinya. Asumsi

utamanya ialah mitologi, legenda, cerita rakyat, cara suatu kelompok etnis

membangun rumahnya dan menyelenggarakan upacara-upacaranya, sastra yang

mereka hasilkan, epik-epik yang mereka tulis, semuanya melandasi bangunan filsafat

etnis tersebut. ‘Filsafat’ ini tidak dapat berubah; ia senantiasa sama, dari awal-mula

hingga akhir dunia, dan ia senantiasa merupakan ‘Yang Baik’. ‘Filsafat’ ini

mengajarkan setiap anggota kelompok etnis tersebut tentang asal-mula lahirnya

kelompok etnis itu ke dunia (bahasa Jawa, sangkan) dan tentang tujuan (telos) hidup

yang akan dicapai kelompok etnis itu (bahasa Jawa, paran), sehingga anggotanya

tidak akan sesat dalam hidup.

Mazhab ini melestarikan filsafat-filsafat etnis Indonesia yang asli, karena filsafat-

filsafat itu telah dianut erat oleh anggota etnis sebelum mereka berhubungan dengan

tradisi-tradisi filosofis asing yang datang kemudian.

Kebanyakan tokoh mazhab ini berasumsi bahwa orang Indonesia kontemporer berada

pada posisi ‘buta’ terhadap nilai-nilai asli mereka. Jakob Sumardjo, misalnya,

berpandangan bahwa banyak orang Indonesia sekarang yang …lupa melestarikan

nilai-nilai asli mereka… dan …lupa masa-lalu, lupa asal-mula, mereka seperti orang

hilang-ingatan… yang …mengabaikan sejarah nasional mereka sendiri… (Sumardjo

2003:23, 25). Akibatnya, mereka ‘terasingkan’; teralienasi dari ‘budaya-budaya ibu

3

Page 5: FILSAFAT INDONESIA DAN PROFIL BEBERAPA FILSUF DUNIA

mereka’ (Sumardjo 2003:53). Gagalnya kebijakan pendidikan Indonesia, bagi Jakob,

disebabkan oleh ‘kebutaan’ terhadap budaya asli Indonesia ini (Sumardjo 2003:58).

Karena itu, misi penting dari mazhab filsafat ini ialah menggali, mengingat, dan

menghidupkan-kembali nilai-nilai etnis yang asli, karena nilai-nilai merupakan ‘ibu’

(lokalitas adalah ibu manusia), sedangkan manusia ialah ‘bapak’ keberadaan (balita

ialah bapak manusia) (Sumardjo 2003:22).

Berikut ini adalah beberapa pandangan filsosofis yang dianut mazhab ini:

Adat

Mitos asal-mula

Pantun

Pepatah

Struktur sosial adat

2. Mazhab Tiongkok

Para filsuf etnik masih menganut filsafat-filsafat mereka yang asli hingga kedatangan

migrant-migran Tiongkok antara tahun 1122-222 SM. yang membawa-serta dan

memperkenalkan Taoisme dan Konfusianisme kepada mereka (Larope 1986:4). Dua

filsafat asing itu bersama filsafat-filsafat lokal saling bercampur dan berbaur; begitu

tercampurnya, sehingga filsafat-filsafat itu tak dapat lagi dicerai-beraikan (SarDesai

1989:9-13). Salah satu dari sisa baurnya filsafat-filsafat tadi, yang hingga kini masih

dipraktekkan oleh semua orang Indonesia, adalah ajaran hsiao dari Konghucu (bahasa

Indonesia, menghormati orangtua). Ajaran itu menegaskan bahwa seseorang harus

menghormati orangtuanya melebihi apapun. Ia harus mengutamakan orangtuanya

sebelum ia mengutamakan orang lain.

Mazhab Tiongkok kelihatan eklusif, karena semata banyak dikembangkan oleh

sedikit anggota etnis Tiongkok di Indonesia. Meskipun demikian, filsafat yang

disumbangkan oleh mazhab ini bagi tradisi kefilsafatan di Indonesia, sangat penting.

Sun Yat-senisme, Maoisme, dan Neo-maoisme merupakan filsafat-filsafat penting

yang menyebar-luas seantero Indonesia pada awal 1900-an, bersamaan dengan

pertumbuhan Partai Komunis Indonesia (PKI) (Suryadinata 1990:15). Filsuf-filsuf

4

Page 6: FILSAFAT INDONESIA DAN PROFIL BEBERAPA FILSUF DUNIA

utama dari mazhab ini, di antara yang lainnya, adalah: Tjoe Bou San, Kwee Hing

Tjiat, Liem Koen Hian, Kwee Kek Beng, dan Tan Ling Djie.

3. Mazhab India

Pembauran atau difusi filsafat-filsafat terus berlanjut bersamaan dengan kedatangan

kaum Brahmana Hindu dan penganut Buddhisme dari India antara tahun 322 SM-700

M. Mereka memperkenalkan kultur Hindu dan kultur Buddhis kepada penduduk asli,

sementara penduduk asli meresponinya dengan menyintesa dua filsafat India itu

menjadi satu versi baru, yang terkenal dengan sebutan Tantrayana. Ini jelas tercermin

pada bangunan Candi Borobudur oleh Dinasti Sailendra pada tahun 800-850 M.

(SarDesai, 1989:44-47). Rabindranath Tagore, seorang filsuf India yang mengunjungi

Borobudur pertama kalinya, mengakui candi itu sebagai candi yang tidak-India,

karena relik-relik yang dipahatkan padanya merepresentasikan pekerja-pekerja lokal

yang berbusana gaya Jawa asli. Ia juga mengakui bahwa tarian-tarian asli Jawa yang

terilhami dari epik-epik India tidak menyerupai tarian-tarian India, meskipun tarian-

tarian dua negeri tersebut bersumber dari sumber yang sama.

Hindu dan Buddhisme—dua filsafat yang saling berlawanan di India—bersama-sama

dengan filsafat Jawa asli dapat didamaikan di Indonesia oleh kejeniusan Sambhara

Suryawarana, Mpu Prapanca, dan Mpu Tantular.

4. Mazhab Islam

10-abad proses Indianisasi ditantang oleh kedatangan Sufisme Persia, dan Sufisme

mulai mengakar dalam perbincangan kefilsafatan sejak awal tahun 1400-an hingga

seterusnya. Perkembangan Sufisme itu dipicu oleh berdirinya kerajaan-kerajaan dan

kesultanan-kesultanan Islam yang masif di Indonesia (Nasr 1991:262). Raja-raja dan

sultan-sultan seperti Sunan Giri, Sunan Gunungjati, Sunan Kudus, Sultan Trenggono,

Pakubuwana II, Pakubuwana IV, Sultan Ageng Tirtayasa, Sultan ‘Alauddin Ri’ayat

Syah, Engku Haji Muda Raja Abdullah Riau hingga Raja Muhammad Yusuf adalah

raja-sufi; mereka mempelajari Sufisme dari guru-guru Sufi terkemuka (Perpustakaan

Nasional 2001:12-39).

5

Page 7: FILSAFAT INDONESIA DAN PROFIL BEBERAPA FILSUF DUNIA

Sufisme di Indonesia dapat dibagi ke dalam dua kelompok: Ghazalisme dan Ibn

Arabisme. Ghazalisme utamanya terinspirasi oleh ajaran-ajaran Al-Ghazali,

sedangkan Ibn Arabisme dari doktrin-doktrin Ibn Arabi. Sufi-sufi dari jalur Al-

Ghazali adalah seperti Nuruddin Al-Raniri, Abdurrauf Al-Singkeli, Abd al-Shamad

Al-Palimbangi, dan Syekh Yusuf Makassar, sementara yang dari jalur Ibn Arabi

adalah Hamzah Al-Fansuri, Al-Sumatrani, Syekh Siti Jenar, dan lain-lain (Nasr

1991:282-287).

Wahhabisme-Arab juga pernah diadopsi oleh Raja Pakubuwana IV dan Tuanku Imam

Bonjol, yang misi utamanya ialah menghapus Sufisme dan menggantikannya dengan

ajaran-ajaran Quranik (Hamka 1971:62-64).

Di saat Modernisme Islamik, yang memiliki program yaitu menyintesis ajaran-ajaran

Islam dengan filsafat Pencerahan Barat, dimulai oleh Muhammad Abduh dan

Jamaluddin Al-Afghani di Mesir tahun 1800-an, maka muslim-muslim di Indonesia

juga mengadopsi dan mengadaptasinya. Ini nampak jelas dalam karya-karya yang

dihasilkan oleh Syaikh Ahmad Khatib, Syaikh Thaher Djalaluddin, Haji Abdul Karim

Amrullah, Kyai Ahmad Dahlan, Mohammad Natsir, Oemar Said Tjokroaminoto, Haji

Agus Salim, Haji Misbach, dan lain-lain (Noer 1996:37).

5. Mazhab Barat

Sejak pemerintah kolonial Belanda di Indonesia menerapkan ‘Politik Hati Nurani’

(Politik Etis) di awal tahun 1900-an, lembaga-lembaga pendidikan bergaya Belanda

menjamur dimana-mana dan terbuka untuk anak-anak pribumi dari kelas-kelas feudal,

yang hendak bekerja di lembaga-lembaga kolonial. Sekolah-sekolah berbahasa

Belanda itu mengajarkan Filsafat Barat sebagai mata-pelajarannya. Misalnya, Filsafat

Pencerahan—filsafat yang diajarkan secara amat terlambat di Indonesia, setelah 5

abad kemunculannya di Eropa (Larope 1986:236-238). Banyak alumni sekolah

tersebut yang melanjutkan studi mereka di universitas-universitas Eropa. Mereka

lantas muncul sebagai kelompok elit baru di Indonesia yang merupakan generasi

pertama intelligentsia bergaya Eropa, yang kelak menganut Filsafat Barat untuk

menggantikan filsafat etnik mereka yang asli.

6

Page 8: FILSAFAT INDONESIA DAN PROFIL BEBERAPA FILSUF DUNIA

Filsafat Barat mengilhami banyak lembaga sosio-politis Indonesia modern.

Pemerintahan republik Indonesia, konstitusinya serta distribusi kekuasaan

(distribution of power), partai politik dan perencanaan ekonomi nasional jangka-

panjang, semuanya dilakukan atas model Barat. Bahkan ideologinya ``Pancasila’’

(Yang telah diciptakan oleh Soekarno atau yang kemudian disalahgunakan oleh

Soeharto), terinspirasi dari ideal-ideal Barat tentang humanisme, demokrasi-sosial,

dan sosialisme nasional Nazi Jerman, seperti yang nampak dalam pidato-pidato

anggota Badan Pemeriksa Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) tahun

1945 (Risalah Sidang 1995:10-79). Fakta ini menggiring pada kesimpulan, bahwa

‘Indonesia Modern’ dibangun di atas cetak-biru Barat.

Sangat menarik untuk diamati, bahwa meskipun elit itu menganut Filsafat Barat

sepenuh hati, mereka masih merasa perlu mengadaptasikan filsafat itu kepada

kegunaan dan situasi Indonesia yang kontemporer dan kongkrit. Misalnya, Soekarno,

yang mengadaptasi demokrasi Barat dengan situasi rakyat Indonesia yang masih

berjiwa feudalistik, sehingga ia menciptakan apa yang kemudian disebut Demokrasi

Terpimpin (Soekarno 1963:376). D.N. Aidit dan Tan Malaka mengadaptasikan

Marxisme-Leninisme dengan situasi Indonesia (Aidit 1964:i-iv; Tan Malaka 2000:45-

56) dan Sutan Syahrir yang mengadaptasikan Demokrasi-Sosial dengan konteks

Indonesia (Rae 1993:46).

6. Mazhab Kristiani

Bersama-sama dengan pencarian kapitalis Barat akan koloni-koloni di Timur, ajaran

Kristen mendatangi pedagang-pedagang Indonesia pada pertengahan abad 15 (Lubis

1990:78). Pertama-tama yang datang ialah pedagang-pedagang Portugis, lalu

kapitalis-kapitalis Belanda yang berturut-turut menyebarkan ajaran Katolik dan ajaran

Calvin. Fransiskus Xaverius, pewarta Katolik pertama dari Spanyol yang menumpang

kapal Portugis, menerjemahkan Credo, Confession Generalis, Pater Noster, Ave

Maria, Salve Regina, dan Sepuluh Perintah Tuhan ke bahasa Melayu antara tahun

1546-1547, yang melaluinya ajaran Katolik dapat disebar-luaskan kepada penduduk

Hindia Belanda (Lubis 1990:85). Gereja-gereja Katolik pun didirikan dan penganut

Katolik Indonesia berjejalan, namun tak lama kemudian para pastor Katolik diusir dan

umatnya dipaksa untuk pindah ke Kalvinisme oleh penganut-penganut Kalvin

7

Page 9: FILSAFAT INDONESIA DAN PROFIL BEBERAPA FILSUF DUNIA

Belanda yang datang ke Indonesia pada sekitar tahun 1596. Gereja Reformasi

Belanda (Nederlandse Hervormde Kerk) didirikan sebagai gantinya. Jan Pieterszoon

Coen, salah seorang Gubernur-Jenderal VOC tahun 1618, adalah contoh dari

penganut Kalvinis yang saleh. Beliau mendudukkan semua pewarta Kalvinis (yang

dalam bahasa Belanda disebut Ziekentroosters) di bawah kendalinya (Lubis 1990:99).

Sekolah-sekolah Katolik bergaya Portugis-Hispanik dan lembaga-lembaga pendidikan

Kalvinis bergaya Belanda terbuka untuk penduduk Hindia Belanda. Tidak hanya

diajarkan teologi di dalamnya, tapi juga Filsafat Kristen (Christian Philosophy). Satu

sekolah lalu menjadi beribu-ribu jumlahnya. Hingga kini masih ada (dan terus ada)

universitas-universitas swasta Katolik dan Protestan yang mengajarkan Filsafat

Kristen di dalamnya. Misioner-misioner dan pewarta-pewarta Injil dari Barat yang

telah bertitel Master dalam bidang filsafat dari universitas Eropa, berdatangan untuk

memberikan kuliah pada universitas Kristen Indonesia (Hiorth 1987:4). Dari

universitas-universitas tersebut keluarlah banyak lulusan yang menguasai Filsafat

Kristen, seperti Nico Syukur Dister, J.B. Banawiratma, Franz Magnis-Suseno, Robert

J. Hardawiryana, J.B. Mangunwijaya, TH. Sumartana, Martin Sinaga, dan lain-lain.

7. Mazhab Paska-Soeharto

Mazhab ini terutama mengedepan untuk mengritik kebijakan sosio-politik Soeharto

selama masa kepresidenannya dari tahun 1966 hingga (akhirnya tumbang) pada 1998.

Perhatian utama mereka ialah Filsafat Politik, yang misi utamanya ialah mencari

alternatif-alternatif bagi rezim yang korup itu. Mazhab inilah yang berani menantang

Soeharto, setelah ia berhasil membisukan semua filsuf lewat cara kekerasan. Sebelum

kemunculan mazhab ini, telah ada beberapa orang yang mencoba melawan Soeharto

di era 1970-an, namun mereka dipukul keras dalam insiden-insiden yang disebut

sejarah sebagai Peristiwa ITB Bandung 1973 dan Peristiwa Malari 1974. Sejak

praktek kekerasan itu, filsafat hanya dapat dipraktekkan dalam utopia; praksis dan

inteleksi dipisahkan dari filsafat. Praksis dilarang, dan hanya penalaran yang mungkin

bisa bertahan. Era Soeharto, dalam kacamata filsafat, dapat disebut sebagai ‘era candu

filsafat’, dimana segala jenis dan segala mazhab filsafat dapat hidup tapi tak dapat

dipraktekkan dalam kenyataan. Filsafat hanya menjadi ‘latihan akademis’ dan

ditundukkan. Pancasila menjadi satu-satunya ideologi dan filsafat di era itu (tentunya,

8

Page 10: FILSAFAT INDONESIA DAN PROFIL BEBERAPA FILSUF DUNIA

Pancasila yang ditafsirkan menurut kepentingan Soeharto, bukan Pancasila BPUPKI

1945) (Hidayat 2004:49-55).

Dalam ‘lingkaran setan’ rezim Soeharto muncullah pemberani-pemberani yang kelak

memutuskan mata-rantai lingkaran itu, dan mereka disebut disini sebagai ‘filsuf

paska-Soeharto’, di antaranya seperti: Sri-Bintang Pamungkas, Budiman Sudjatmiko,

Muchtar Pakpahan, Sri-Edi Swasono, dan Pius Lustrilanang.

9

Page 11: FILSAFAT INDONESIA DAN PROFIL BEBERAPA FILSUF DUNIA

PROFIL FILSUF DUNIA

A. FILSUF ISLAM

1. Ibnu Rusyd

Ibnu Rusyd (1126 - Marrakesh, Maroko,

10 Desember 1198) dalam bahasa Arab

رش�د dan ابن dalam bahasa Latin

Averroes, adalah seorang filsuf dari Spanyol

(Andalusia).

Singkat

Abu Walid Muhammad bin Rusyd lahir di Kordoba (Spanyol) pada tahun 520 Hijriah

(1128 Masehi). Ayah dan kakek Ibnu Rusyd adalah hakim-hakim terkenal pada

masanya. Ibnu Rusyd kecil sendiri adalah seorang anak yang mempunyai banyak

minat dan talenta. Dia mendalami banyak ilmu, seperti kedokteran, hukum,

matematika, dan filsafat. Ibnu Rusyd mendalami filsafat dari Abu Ja'far Harun dan

Ibnu Baja.

Ibnu Rusyd adalah seorang jenius yang berasal dari Andalusia dengan pengetahuan

ensiklopedik. Masa hidupnya sebagian besar diberikan untuk mengabdi sebagai

"Kadi" (hakim) dan fisikawan. Di dunia barat, Ibnu Rusyd dikenal sebagai Averroes

dan komentator terbesar atas filsafat Aristoteles yang mempengaruhi filsafat Kristen

di abad pertengahan, termasuk pemikir semacam St. Thomas Aquinas. Banyak orang

mendatangi Ibnu Rusyd untuk mengkonsultasikan masalah kedokteran dan masalah

hukum.

Pemikiran Ibnu Rusyd

Karya-karya Ibnu Rusyd meliputi bidang filsafat, kedokteran dan fikih dalam bentuk

karangan, ulasan, essai dan resume. Hampir semua karya-karya Ibnu Rusyd

10

Page 12: FILSAFAT INDONESIA DAN PROFIL BEBERAPA FILSUF DUNIA

diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan Ibrani (Yahudi) sehingga kemungkinan

besar karya-karya aslinya sudah tidak ada.

Filsafat Ibnu Rusyd ada dua, yaitu filsafat Ibnu Rusyd seperti yang dipahami oleh

orang Eropa pada abad pertengahan; dan filsafat Ibnu Rusyd tentang akidah dan sikap

keberagamaannya.

Karya

Bidayat Al-Mujtahid (kitab ilmu fiqih)

Kulliyaat fi At-Tib (buku kedokteran)

Fasl Al-Maqal fi Ma Bain Al-Hikmat Wa Asy-Syari’at (filsafat dalam Islam

dan menolak segala paham yang bertentangan dengan filsafat)

11

Page 13: FILSAFAT INDONESIA DAN PROFIL BEBERAPA FILSUF DUNIA

2. Al-Ghazali

Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al-Ghazali ath-Thusi asy-Syafi'i (lahir

1058 di Thus, propinsi Khurasan, Persia (Iran), wafat 1111, Thus) adalah seorang

filosof dan teolog muslim Persia, yang dikenal sebagai Algazel di dunia Barat abad

Pertengahan.

Riwayat Hidup

Imam al-Ghazali dilahirkan pada tahun 450 Hijrah bersamaan dengan tahun 1058

Masehi di bandat Thus, Khurasan (Iran). Beliau berkun`yah Abu Hamid karena salah

seorang anaknya bernama Hamid. Gelar beliau al-Ghazali ath-Thusi berkaitan

dengan gelar ayahnya yang bekerja sebagai pemintal bulu kambing dan tempat

kelahirannya yaitu Ghazalah di Bandar Thus, Khurasan. Sedangkan gelar asy-Syafi'i

menunjukkan bahwa beliau bermazhab Syafi'i. Beliau berasal dari keluarga yang

miskin. Ayahnya mempunyai cita-cita yang tinggi yaitu ingin anaknya menjadi orang

alim dan saleh. Imam Al-Ghazali adalah seorang ulama, ahli fikir, ahli filsafat Islam

yang terkemuka yang banyak memberi sumbangan bagi perkembangan kemajuan

manusia. Beliau pernah memegang jawatan sebagai Naib Kanselor di Madrasah

Nizhamiyah, pusat pengajian tinggi di Baghdad. Imam Al-Ghazali meninggal dunia

pada 4 Jumadil Akhir tahun 505 Hijriah bersamaan dengan tahun 1111 Masehi di

Thus. Jenazahnya dikebumikan di tempat kelahirannya.

Sifat Pribadi

Imam al-Ghazali mempunyai daya ingat yang kuat dan bijak berhujjah. Beliau digelar

Hujjatul Islam karena kemampuannya tersebut. Beliau sangat dihormati di dua dunia

Islam yaitu Saljuk dan Abbasiyah yang merupakan pusat kebesaran Islam. Beliau

berjaya mengusai pelbagai bidang ilmu pengetahuan. Imam al-Ghazali sangat

mencintai ilmu pengetahuan. Beliau juga sanggup meninggalkan segala kemewahan

hidup untuk bermusafir dan mengambara serta meninggalkan kesenangan hidup demi

mencari ilmu pengetahuan. Sebelum beliau memulakan pengambaraan, beliau telah

mempelajari karaya ahli sufi ternama seperti al-Junaid Sabili dan Bayazid Busthami.

Imam al-Ghazali telah mengembara selama sepuluh tahun. Beliau telah mengunjungi

12

Page 14: FILSAFAT INDONESIA DAN PROFIL BEBERAPA FILSUF DUNIA

tempat-tempat suci yang bertaburan di daerah Islam yang luas seperti Mekkah,

Madinah, Jerusalem, dan Mesir. Beliau terkenal sebagai ahli filsafat Islam yang telah

mengharumkan nama ulama di Eropa melalui hasil karyanya yang sangat bermutu

tinggi. Sejak kecil lagi berliau telah dididik dengan akhlak yang mulia. Hal ini

menyebabkan beliau benci kepada sifat riya, megah, sombong, takabur, dan sifat-sifat

tercela yang lain. Beliau sangat kuat beribadat, wara, zuhud, dan tidak gemar kepada

kemewahan, kepalsuan. Kemegahan, dan kepuran-puraan dan mencari sesuatu untuk

mendapat keredhaan dari Allah SWT. Beliau mempunyai keahlian dalam pelbagai

bidang ilmu terutamanya fiqih, usul fiqih, dan siyasah syariah. Oleh karena itu, beliau

disebut sebagai seorang faqih.

Pendidikan

Pada tingkat dasar, beliau mendapat pendidikan secara gratis dari beberapa orang

guru karena kemiskinan keluarganya. Pendidikan yang diperoleh pada peringkat ini

membolehkan beliau menguasai Bahasa Arab dan Parsi dengan fasih. Oleh sebab

minatnya yang mendalam terhadap ilmu, beliau mula mempelajari ilmu ushuluddin,

ilmu mantiq, usul fiqih, filsafat, dan mempelajari segala pendapat keeempat mazhab

hingga mahir dalam bidang yang dibahas oleh mazhab-mazhab tersebut. Selepas itu,

beliau melanjutkan pelajarannya dengan Ahmad ar-Razkani dalam bidang ilmu fiqih,

Abu Nasr al-Ismail di Jarajan, dan Imam Harmaim di Naisabur. Oleh sebab Imam al-

Ghazali memiliki ketinggian ilmu, beliau telah dilantik menjadi mahaguru di

Madrasah Nizhamiah (sebuah universitas yang didirikan oleh perdana menteri) di

Baghdad pada tahun 484 Hijrah. Kemudian beliau dilantik pula sebagai Naib

Kanselor di sana. Beliau telah mengembara ke beberapa tempat seperti Mekkah,

Madinah, Mesir dan Jerusalem untuk berjumpa dengan ulama-ulama di sana untuk

mendalami ilmu pengetahuannya yang ada. Dalam pengembaraan, beliau menulis

kitab Ihya Ulumuddin yang memberi sumbangan besar kepada masyarakat dan

pemikiran manusia dalam semua masalah.

13

Page 15: FILSAFAT INDONESIA DAN PROFIL BEBERAPA FILSUF DUNIA

Karya Al-Ghazali:

Teologi Al-Munqidh min adh-Dhalal Al-Iqtishad fi al-I`tiqad Al-Risalah al-Qudsiyyah Kitab al-Arba'in fi Ushul ad-Din Mizan al-Amal Ad-Durrah al-Fakhirah fi Kasyf Ulum al-Akhirah

Tasawuf Ihya Ulumuddin (Kebangkitan Ilmu-Ilmu Agama), merupakan karyanya yang

terkenal Kimiya as-Sa'adah (Kimia Kebahagiaan) Misykah al-Anwar (The Niche of Lights)

Filsafat Maqasid al-Falasifah Tahafut al-Falasifah, buku ini membahas kelemahan-kelemahan para filosof

masa itu, yang kemudian ditanggapi oleh Ibnu Rushdi dalam buku Tahafut al-Tahafut (The Incoherence of the Incoherence).

Fiqih Al-Mushtasfa min `Ilm al-Ushul

Logika Mi`yar al-Ilm (The Standard Measure of Knowledge) al-Qistas al-Mustaqim (The Just Balance) Mihakk al-Nazar fi al-Manthiq (The Touchstone of Proof in Logic)

3. Ibnu Sina

Ibnu Sina (980-1037) dikenal juga sebagai Avicenna di Dunia Barat adalah seorang

filsuf, ilmuwan, dan juga dokter kelahiran Persia (sekarang sudah menjadi bagian

14

Page 16: FILSAFAT INDONESIA DAN PROFIL BEBERAPA FILSUF DUNIA

Uzbekistan). Beliau juga seorang penulis yang produktif dimana sebagian besar

karyanya adalah tentang filosofi dan pengobatan. Bagi banyak orang, beliau adalah

"Bapak Pengobatan Modern" dan masih banyak lagi sebutan baginya yang

kebanyakan bersangkutan dengan karya-karyanya di bidang kedokteran. Karyanya

yang sangat terkenal adalah Qanun fi Thib yang merupakan rujukan di bidang

kedokteran selama berabad-abad.

Ibnu Sina bernama lengkap Abū ‘Alī al-Husayn bin ‘Abdullāh bin Sīnā (Persia

سينا : Abu Ali Sina atau dalam tulisan arab ابوعلى عبد بن الحسين علي أبو

سBينا بن .(اللBه Ibnu Sina lahir pada 980 di Afsyahnah daerah dekat Bukhara,

sekarang wilayah Uzbekistan (kemudian Persia), dan meninggal pada bulan Juni 1037

di Hamadan, Persia (Iran).

Dia adalah pengarang dari 450 buku pada beberapa pokok bahasan besar. Banyak

diantaranya memusatkan pada filosofi dan kedokteran. Dia dianggap oleh banyak

orang sebagai "bapak kedokteran modern." George Sarton menyebut Ibnu Sina

"ilmuwan paling terkenal dari Islam dan salah satu yang paling terkenal pada semua

bidang, tempat, dan waktu." pekerjaannya yang paling terkenal adalah The Book of

Healing dan The Canon of Medicine, dikenal juga sebagai sebagai Qanun (judul

lengkap: Al-Qanun fi At Tibb).

Awal Kehidupan

Kehidupannyan dikenal lewat sumber - sumber berkuasa. Suatu autobiografi

membahas tiga puluh tahun pertama kehidupannya, dan sisanya didokumentasikan

oleh muridnya al-Juzajani, yang juga sekretarisnya dan temannya.

Ibnu Sina lahir pada tahun 370 (H) / 980 (M) di rumah ibunya Afshana, sebuah kota

kecil sekarang wilayah Uzbekistan (bagian dari Persia). Ayahnya, seorang sarjana

terhormat Ismaili, berasal dari Balkh Khorasan, dan pada saat kelahiran putranya dia

adalah gubernur suatu daerah di salah satu pemukiman Nuh ibn Mansur, sekarang

wilayah Afghanistan (dan juga Persia). Dia menginginkan putranya dididik dengan

baik di Bukhara.

15

Page 17: FILSAFAT INDONESIA DAN PROFIL BEBERAPA FILSUF DUNIA

Meskipun secara tradisional dipengaruhi oleh cabang Islam Ismaili, pemikiran Ibnu

Sina independen dengan memiliki kepintaran dan ingatan luar biasa, yang

mengizinkannya menyusul para gurunya pada usia 14 tahun.

Ibn Sina dididik dibawah tanggung jawab seorang guru, dan kepandaiannya segera

membuatnya menjadi kekaguman diantara para tetangganya; dia menampilkan suatu

pengecualian sikap intellectual dan seorang anak yang luar biasa kepandaiannya /

Child prodigy yang telah menghafal Al-Quran pada usia 5 tahun dan juga seorang ahli

puisi Persia. Dari seorang pedagan sayur dia mempelajari aritmatika, dan dia memulai

untuk belajar yang lain dari seorang sarjana yang memperoleh suatu mata pencaharian

dari merawat orang sakit dan mengajar anak muda.

Meskipun bermasalah besar pada masalah - masalah metafisika dan pada beberapa

tulisan Aristoteles. Sehingga, untuk satu setengah tahun berikutnya, dia juga

mempelajari filosofi, dimana dia menghadapi banyak rintangan. pada beberapa

penyelidikan yang membingungkan, dia akan meninggalkan buku - bukunya,

mengambil air wudhu, lalu pergi ke masjid, dan terus sholat sampai hidayah

menyelesaikan kesulitan - kesulitannya. Pada larut malam dia akan melanjutkan

kegiatan belajarnya, menstimulasi perasaannya dengan kadangkala segelas susu

kambing, dan meskipun dalam mimpinya masalah akan mengikutinya dan

memberikan solusinya. Empat puluh kali, dikatakan, dia membaca Metaphysics dari

Aristoteles, sampai kata - katanya tertulis dalam ingatannya; tetapi artinya tak

dikenal, sampai suatu hari mereka menemukan pencerahan, dari uraian singkat oleh

Farabi, yang dibelinya di suatu bookstall seharga tiga dirham. Yang sangat

mengagumkan adalah kesenangannya pada penemuan, yang dibuat dengan bantuan

yang dia harapkan hanya misteri, yang mempercepat untuk berterima kasih kepada

Allah SWT, dan memberikan sedekah atas orang miskin.

Dia mempelajari kedokteran pada usia 16, dan tidak hanya belajar teori kedokteran,

tetapi melalui pelayanan pada orang sakit, melalui perhitungannya sendiri,

menemukan metode - metode baru dari perawatan. Anak muda ini memperoleh

predikat sebagai seorang fisikawan pada usia 18 tahun dan menemukan bahwa

"Kedokteran tidaklah ilmu yang sulit ataupun menjengkelkan, seperti matematika dan

metafisika, sehingga saya cepat memperoleh kemajuan; saya menjadi dokter yang

sangat baik dan mulai merawat para pasien, menggunakan obat - obat yang sesuai."

16

Page 18: FILSAFAT INDONESIA DAN PROFIL BEBERAPA FILSUF DUNIA

Kemasyuran sang fisikawan muda menyebar dengan cepat, dan dia merawat banyak

pasien tanpa meminta bayaran.

Pekerjaan pertamanya menjadi fisikawan untuk emir, yang diobatinya dari suatu

penyakit yang berbahaya. Majikan Ibnu Sina memberinya hadiah atas hal tersebut

dengan memberinya akses ke perpustakaan raja Samanids, pendukung pendidikan dan

ilmu. Ketika perpustakaan dihancurkan oleh api tidak lama kemudian, musuh - musuh

Ibnu Sina menuduh din oa yang membakarnya, dengan tujuan untuk

menyembunyikan sumber pengetahuannya. Sementara itu, Ibnu Sina membantu

ayahnya dalam pekerjaannya, tetapi tetap meluangkan waktu untuk menulis beberapa

karya paling awalnya.

Ketika Ibnu Sina berusia 22 tahun, ayahnya meninggal.Samanid dynasty menuju

keruntuhannya pada Desember 1004. Ibnu Sina menolak pemberian Mahmud of

Ghazni, dan menuju kearah Barat ke Urgench di Uzbekistan modern, dimana vizier,

dianggap sebagai teman seperguruan, memberinya gaji kecil bulanan. Tetapi gajinya

kecil, sehingga Ibnu Sina mengembara dari satu tempat ke tempat lain melalui distrik

Nishapur dan Merv ke perbatasan Khorasan, mencari suatu opening untuk bakat -

bakatnya. Shams al-Ma'äli Qäbtis, sang dermawan pengatur Dailam, seorang penyair

dan sarjana, yang mana Ibn Sina mengharapkan menemukan tempat berlindung,

dimana sekitar tahun (1052) meninggal dibunuh oleh pasukannya yang memberontak.

Ibnu Sina sendiri pada saat itu terkena penyakit yang sangat parah. Akhirnya, di

Gorgan, dekat Laut Kaspi, Ibnu Sina bertamu dengan seorang teman, yang membeli

sebuah ruman didekat rumahnya sendiri idmana Ibnu Sina belajar logika dan

astronomi. Beberapa dari buku panduan Ibnu Sina ditulis untuk orang ini ; dan

permulaan dari buku Canon of Medicine juga dikerjakan sewaktu dia tinggal di

Hyrcania.

Kematian

17

Page 19: FILSAFAT INDONESIA DAN PROFIL BEBERAPA FILSUF DUNIA

Ibnu Sina wafat pada tahun 1037 M di Hamadan, Iran, karena penyakit maag yang

kronis. Beliau wafat ketika sedang mengajar di sebuah sekolah.

Karya Ibnu Sina

Qanun fi Thib (Canon of Medicine)(Terjemahan bebas:Aturan Pengobatan) Asy Syifa (terdiri dari 18 jilid berisi tentang berbagai macam ilmu

pengetahuan) An Najat

18

Page 20: FILSAFAT INDONESIA DAN PROFIL BEBERAPA FILSUF DUNIA

4. Al-Farabi

Abū Nasir Muhammad bin al-Farakh al-Fārābi (870-950, Bahasa Persia: محمد

( فارابی atau Abū Nasir al-Fārābi (dalam beberapa sumber ia dikenal sebagai

Muhammad bin Muhammad bin Tarkhan bin Uzalagh al-Farabi), juga dikenal di

dunia barat sebagai Alpharabius, Al-Farabi, Farabi, dan Abunasir adalah seorang

filsuf Islam yang menjadi salah satu ilmuwan dan filsuf terbaik di zamannya. Ia

berasal dari Farab, Kazakhstan. Sampai umur 50, ia tetap tinggal di Kazakhstan.

Tetapi kemudian ia pergi ke Baghdad untuk menuntut ilmu di sana selama 20 tahun.

Lalu ia pergi ke Alepo (Halib), Suriah untuk mengabdi kepada sang raja di sana.

Al-Farabi adalah seorang komentator filsafat Yunani yang sangat ulung di dunia

Islam. Meskipun kemungkinan besar ia tidak bisa berbahasa Yunani, ia mengenal

para filsuf Yunani; Plato, Aristoteles dan Plotinus dengan baik. Kontribusinya terletak

di berbagai bidang seperti matematika, filosofi, pengobatan, bahkan musik. Al-Farabi

telah menulis berbagai buku tentang sosiologi dan sebuah buku penting dalam bidang

musik, Kitab al-Musiqa. Ia dapat memainkan dan telah menciptakan bebagai alat

musik.

Al-Farabi muda belajar ilmu-ilmu islam dan musik di Bukhara. Setelah mendapat

pendidikan awal, Al_farabi belajar logika kepada orang Kristen Nestorian yang

berbahasa Suryani, yaitu Yuhanna ibn Hailan. Pada masa kekhalifahan Al-Muta'did

(892-902M), Al-farabi dan Yhanna ibn Hailan pergi ke Baghdad dan Al-farabi unggul

dalam ilmu logika. Al-Farabi selanjutnya banyak memberi sumbangsihnya dalam

penempaan filsafat baru dalam bahasa Arab. Pada kekahlifahan Al-Muktafi (902-

908M) dan awal kekhalifahan Al-Muqtadir (908-932M) Al-farabi dan Ibn Hailan

meninggalkan Baghdad menuju Harran. Dari Baghdad Al-Farabi pergi ke

Konstantinopel dan tinggal di sana selama dealapan tahun serta mempelajari seluruh

silabus filsafat.

Al-Farabi dikenal sebagai "guru kedua" setelah Aristoteles. Dia adalah filosof islam

pertama yang berupaya menghadapkan, mempertalikan dan sejauh mungkin

menyelaraskan filsafat politik Yunani klasik dengan islam serta berupaya

membuatnya bisa dimengerti di dalam konteks agama-agama wahyu. Karyanya yang

paling terkenal adalah Al-Madinah Al-Fadhilah (Kota atau Negara Utama)yang

19

Page 21: FILSAFAT INDONESIA DAN PROFIL BEBERAPA FILSUF DUNIA

membahas tetang pencapaian kebahagian melalui kehidupan politik dan hubungan

antara rezim yang paling baik menurut pemahaman Plato dengan hukum Ilahiah

islam. Filsafat politik Al-Farabi, khususnya gagasannya mengenai penguasa kota

utama mencerminkan rasionalisasi ajaran Imamah dalam Syi'ah.

20

Page 22: FILSAFAT INDONESIA DAN PROFIL BEBERAPA FILSUF DUNIA

5. Al-Kindi

Al-Kindi ( الكندي اسحاق بن (يعقوب (lahir: 801 - wafat: 873), bisa

dikatakan merupakan filsuf pertama yang lahir dari kalangan Islam. Semasa

hidupnya, selain bisa berbahasa Arab, ia mahir berbahasa Yunani pula. Banyak karya-

karya para filsuf Yunani diterjemahkannya dalam bahasa Arab; antara lain karya

Aristoteles dan Plotinus. Sayangnya ada sebuah karya Plotinus yang

diterjemahkannya sebagai karangan Aristoteles dan berjudulkan Teologi menurut

Aristoteles, sehingga di kemudian hari ada sedikit kebingungan.

Al-Kindi berasal dari kalangan bangsawan, dari Irak. Ia berasal dari suku Kindah,

hidup di Basra dan meninggal di Bagdad pada tahun 873. Ia merupakan seorang tokoh

besar dari bangsa Arab yang menjadi pengikut Aristoteles, yang telah mempengaruhi

konsep al Kindi dalam berbagai doktrin pemikiran dalam bidang sains dan psikologi.

Al Kindi menuliskan banyak karya dalam berbagai bidang, geometri, astronomi,

astrologi, aritmatika, musik(yang dibangunnya dari berbagai prinip aritmatis), fisika,

medis, psikologi, meteorologi, dan politik.

Ia membedakan antara intelek aktif dengan intelek pasif yang diaktualkan dari bentuk

intelek itu sendiri. Argumen diskursif dan tindakan demonstratif ia anggap sebagai

pengaruh dari intelek ketiga dan yang keempat. Dalam ontologi dia mencoba

mengambil parameter dari kategori-kategori yang ada, yang ia kenalkan dalam lima

bagian: zat(materi), bentuk, gerak, tempat, waktu, yang ia sebut sebagai substansi

primer.

Al Kindi mengumpulkan berbagai karya filsafat secara ensiklopedis, yang kemudian

diselesaikan oleh Ibnu Sina (Avicenna) seabad kemudian. Ia juga tokoh pertama yang

berhadapan dengan berbagai aksi kejam dan penyiksaan yang dilancarakan oleh para

bangsawan religius-orthodox terhadap berbagai pemikiran yang dianggap bid'ah, dan

dalam keadaan yang sedemikian tragis(terhadap para pemikir besar Islam) al Kindi

dapat membebaskan diri dari upaya kejam para bangsawan orthodox itu.

21

Page 23: FILSAFAT INDONESIA DAN PROFIL BEBERAPA FILSUF DUNIA

6. Abdulmalik bin Quraib Al-Asma'i

Abdulmalik bin Quraib Al-Asma'i (Basra, 740-828) merupakan seorang ahli sastera

Arab sekaligus ilmuwan bidang zoologi, botani, dan penjagaan hewan.

Tulisannya yang terkenal di antaranya Kitab Ibil, Kitab Khalil, Kitab Wuhush, Kitab

Sha, dan Kitab Khalqal Insan. Buku terakhirnya tentang anatomi manusia

membuktikan pengetahuannya yang mendalam dan luas mengenai bidang tersebut.

Minat dalam pemuliaan/peternakan kuda dan unta mendorong kepada hasil kerja

ilmiah sistematik oleh orang Arab seawal abad ke-7. Ketika pemerintahan Khalifah

Umayyad, klasifikasi dan sifat hewan dan tumbuhan dikaji dan dicatat oleh beberapa

ilmuwan. Hasil kajian Al-Asmai amat popular dikalangan ilmuwan pada abad ke-9

dan abad ke-10.

22

Page 24: FILSAFAT INDONESIA DAN PROFIL BEBERAPA FILSUF DUNIA

7. Ibnu Haitham

Ibnu Haitham atau nama sebenarnya Abu All Muhammad al-Hassan ibnu al-

Haitham, atau dalam kalangan cerdik pandai di Barat, beliau dikenal dengan nama

Alhazen, adalah seorang ilmuwan Islam yang ahli dalam bidang sains, falak, mate-

matika, geometri, pengobatan, dan filsafat. Beliau banyak pula melakukan

penyelidikan mengenai cahaya, dan telah memberikan ilham kepada ahli sains barat

seperti Boger, Bacon, dan Kepler dalam menciptakan mikroskop serta teleskop..

Sejarah

Masa ilmuwan-ilmuwan Islam

Islam sering kali diberikan gambaran sebagai agama yang mundur dan

memundurkan. Islam juga dikatakan tidak menggalakkan umatnya menuntut dan

menguasai pelbagai lapangan ilmu. Kenyataan dan gambaran yang diberikan itu

bukan saja tidak benar tetapi bertentangan dengan hakikat sejarah yang

sebenarnya.

Sejarah telah membuktikan betapa dunia Islam telah melahirkan banyak golongan

sarjana dan ilmuwan yang cukup hebat dalam bidang falsafah, sains, politik,

kesusasteraan, kemasyarakatan, agama, pengobatan, dan sebagainya. Salah satu

ciri yang dapat diperhatikan pada para tokoh ilmuwan Islam ialah mereka tidak

sekedar dapat menguasai ilmu tersebut pada usia yang muda, tetapi dalam masa

yang singkat dapat menguasai beberapa bidang ilmu secara bersamaan.

Walaupun tokoh itu lebih dikenali dalam bidang sains dan pengobatan tetapi dia

juga memiliki kemahiran yang tinggi dalam bidang agama, falsafah, dan

sebagainya. Salah seorang daripada tokoh tersebut ialah Ibnu Haitham atau nama

sebenarnya Abu All Muhammad al-Hassan ibnu al-Haitham.

Perjalanan hidup

Dalam kalangan cerdik pandai di Barat, beliau dikenali dengan nama Alhazen.

Ibnu Haitham dilahirkan di Basrah pada tahun 354H bersamaan dengan 965

Masehi. Beliau memulai pendidikan awalnya di Basrah sebelum dilantik menjadi

pegawai pemerintah di bandar kelahirannya. Setelah beberapa lama berkhidmat

23

Page 25: FILSAFAT INDONESIA DAN PROFIL BEBERAPA FILSUF DUNIA

dengan pihak pemerintah di sana, beliau mengambil keputusan merantau ke

Ahwaz dan Baghdad. Di perantauan beliau telah melanjutkan pengajian dan

menumpukan perhatian pada penulisan.

Kecintaannya kepada ilmu telah membawanya berhijrah ke Mesir. Selama di sana

beliau telah mengambil kesempatan melakukan beberapa kerja penyelidikan

mengenai aliran dan saliran Sungai Nil serta menyalin buku-buku mengenai

matematika dan falak. Tujuannya adalah untuk mendapatkan uang cadangan

dalam menempuh perjalanan menuju Universitas Al-Azhar.

Hasil daripada usaha itu, beliau telah menjadi seorang yang amat mahir dalam

bidang sains, falak, matematik, geometri, pengobatan, dan falsafah. Tulisannya

mengenai mata, telah menjadi salah satu rujukan yang penting dalam bidang

pengajian sains di Barat. Malahan kajiannya mengenai pengobatan mata telah

menjadi asas kepada pengajian pengobatan modern mengenai mata.

Karya dan penelitian

Sains

Ibnu Haitham merupakan ilmuwan yang gemar melakukan penyelidikan.

Penyelidikannya mengenai cahaya telah memberikan ilham kepada ahli sains

barat seperti Boger, Bacon, dan Kepler mencipta mikroskop serta teleskop. Beliau

merupakan orang pertama yang menulis dan menemui pelbagai data penting

mengenai cahaya.

Beberapa buah buku mengenai cahaya yang ditulisnya telah diterjemahkan ke

dalam bahasa Inggeris, antaranya ialah Light dan On Twilight Phenomena.

Kajiannya banyak membahaskan mengenai senja dan lingkaran cahaya di sekitar

bulan dan matahari serta bayang bayang dan gerhana.

Menurut Ibnu Haitham, cahaya fajar bermula apabila matahari berada di garis 19

darjah di ufuk timur. Warna merah pada senja pula akan hilang apabila matahari

berada di garis 19 darjah ufuk barat. Dalam kajiannya, beliau juga telah berjaya

menghasilkan kedudukan cahaya seperti bias cahaya dan pembalikan cahaya.

24

Page 26: FILSAFAT INDONESIA DAN PROFIL BEBERAPA FILSUF DUNIA

Ibnu Haitham juga turut melakukan percubaan terhadap kaca yang dibakar dan

dari situ terhasillah teori lensa pembesar. Teori itu telah digunakan oleh para

saintis di Itali untuk menghasilkan kanta pembesar yang pertama di dunia.

Yang lebih menakjubkan ialah Ibnu Haitham telah menemui prinsip isi padu

udara sebelum seorang saintis yang bernama Trricella mengetahui perkara itu 500

tahun kemudian. Ibnu Haitham juga telah menemui kewujudan tarikan graviti

sebelum Issaac Newton mengetahuinya. Selain itu, teori Ibnu Haitham mengenai

jiwa manusia sebagai satu rentetan perasaan yang bersambung-sambung secara

teratur telah memberikan ilham kepada saintis barat untuk menghasilkan wayang

gambar. Teori beliau telah membawa kepada penemuan filem yang kemudiannya

disambung-sambung dan dimainkan kepada para penonton sebagaimana yang

dapat kita tontoni pada masa kini.

Filsafat

Selain sains, Ibnu Haitham juga banyak menulis mengenai falsafah, logik,

metafizik, dan persoalan yang berkaitan dengan keagamaan. Beliau turut menulis

ulasan dan ringkasan terhadap karya-karya sarjana terdahulu.

Penulisan falsafahnya banyak tertumpu kepada aspek kebenaran dalam masalah

yang menjadi pertikaian. Padanya pertikaian dan pertelingkahan mengenai sesuatu

perkara berpunca daripada pendekatan yang digunakan dalam mengenalinya.

Beliau juga berpendapat bahawa kebenaran hanyalah satu. Oleh sebab itu semua

dakwaan kebenaran wajar diragui dalam menilai semua pandangan yang sedia

ada. Jadi, pandangannya mengenai falsafah amat menarik untuk disoroti.

Bagi Ibnu Haitham, falsafah tidak boleh dipisahkan daripada matematik, sains,

dan ketuhanan. Ketiga-tiga bidang dan cabang ilmu ini harus dikuasai dan untuk

menguasainya seseorang itu perlu menggunakan waktu mudanya dengan

sepenuhnya. Apabila umur semakin meningkat, kekuatan fizikal dan mental akan

turut mengalami kemerosotan.

25

Page 27: FILSAFAT INDONESIA DAN PROFIL BEBERAPA FILSUF DUNIA

Karya

Ibnu Haitham membuktikan pandangannya apabila beliau begitu ghairah mencari dan

mendalami ilmu pengetahuan pada usia mudanya. Sehingga kini beliau berjaya

menghasilkan banyak buku dan makalah. Antara buku karyanya termasuk:

1. Al'Jami' fi Usul al'Hisab yang mengandungi teori-teori ilmu metametik dan

metametik penganalisaannya;

2. Kitab al-Tahlil wa al'Tarkib mengenai ilmu geometri;

3. Kitab Tahlil ai'masa^il al 'Adadiyah tentang algebra;

4. Maqalah fi Istikhraj Simat al'Qiblah yang mengupas tentang arah kiblat bagi

segenap rantau;

5. M.aqalah fima Tad'u llaih mengenai penggunaan geometri dalam urusan

hukum syarak dan

6. Risalah fi Sina'at al-Syi'r mengenai teknik penulisan puisi.

Sumbangan Ibnu Haitham kepada ilmu sains dan falsafah amat banyak. Kerana itulah

Ibnu Haitham dikenali sebagai seorang yang miskin dari segi material tetapi kaya

dengan ilmu pengetahuan. Beberapa pandangan dan pendapatnya masih relevan

sehingga ke hari ini.

Walau bagaimanapun sebahagian karyanya lagi telah "dicuri" dan "diceduk" oleh

ilmuwan Barat tanpa memberikan penghargaan yang sewajarnya kepada beliau.

Sesungguhnya barat patut berterima kasih kepada Ibnu Haitham dan para sarjana

Islam kerana tanpa mereka kemungkinan dunia Eropa masih diselubungi dengan

kegelapan.

Kajian Ibnu Haitham telah menyediakan landasan kepada perkembangan ilmu sains

dan pada masa yang sama tulisannya mengenai falsafah telah membuktikan keaslian

pemikiran sarjana Islam dalam bidang ilmu tersebut yang tidak lagi dibelenggu oleh

pemikiran falsafah Yunani.

26

Page 28: FILSAFAT INDONESIA DAN PROFIL BEBERAPA FILSUF DUNIA

8. Syed Muhammad Naquib al-Attas

Syed Muhammad al Naquib bin Ali bin Abdullah bin Muhsin al Attas (Bogor, 5

September 1931) adalah seorang cendekiawan dan filsuf muslim saat ini dari

Malaysia. Beliau menguasai teologi, filsafat, metafisika, sejarah, dan literatur. Beliau

juga menulis berbagai buku di bidang pemikiran dan peradaban Islam, khususnya

tentang sufisme, kosmologi, filsafat, dan literatur Malaysia.

Pendidikan dan masa kecil

Syed Muhammad Naquib al-Attas lahir di Bogor, Indonesia. Beliau menempuh

pendidikan dasar pada usia 5 tahun di Johor, Malaysia, namun saat pendudukan

Jepang ia pergi belajar ke Jawa untuk belajar Bahasa Arab di Madrasah Al-`Urwatu’l-

wuthqa.

Setelah Perang Dunia II pada tahun 1946 ia kembali ke Johor untuk menyelesaikan

pendidikan menengahnya. Ia tertarik dan mempelajari sastra Melayu, sejarah, dan

kebudayaan Barat. Saat kuliah di Universitas Malaya, al-Attas menulis Rangkaian

Ruba`iyat, sebuah karya literatur, dan Some Aspects of Sufism as Understood and

Practised among the Malays. Dari sini ia melanjutkan studi ke the Institute of Islamic

Studies di McGill University, Montreal, Canada. Tahun 1962 Al-Attas menyelesaikan

studi pasca sarjana di sini dengan thesis Raniri and the Wujudiyyah of 17th Century

Acheh. Al-Attas kemudian melanjutkan studi ke School of Oriental and African

Studies, University of London di bawah bimbingan Professor A. J. Arberry dari

Cambridge dan Dr. Martin Lings. Thesis doktornya (1962) adalah studi tentang dunia

mistik Hamzah Fansuri.

In 1987, Al-Attas mendirikan sebuah institusi pendidikan tinggi bernama

International Institute of Islamic Thought and Civilization (ISTAC) di Kuala Lumpur.

Melalui institusi ini Al-Attas bersama sejumlah kolega dan mahasiswanya melakukan

kajian dan penelitian mengenai Pemikiran dan Peradaban Islam, serta memberikan

respons yang kritis terhadap Peradaban Barat.

27

Page 29: FILSAFAT INDONESIA DAN PROFIL BEBERAPA FILSUF DUNIA

Tulisan Al-Attas

(1970) The Correct Date of the Terengganu Inscription, Kuala Lumpur

Museum Department.

(1975) Comments on the Re-Examination of Al-Raniri’s Hujjat au’l Siddiq: A

Refutation, Kuala Lumpur Museum Department.

(1978) Islam and Secularism ISBN 983-99628-6-8

(1980) The Concept of Education in Islam

(1988) The Oldest Known Malay Manuscript: A 16th Century Malay

Translation of the `Aqa’id of al-Nasafi

(1989) Islam and the Philosophy of Science, Kuala Lumpur: ISTAC, 2001)

(1990) The Nature of Man and the Psychology of the Human Soul

(1990) On Quiddity and Essence

(1990) The Intuition of Existence

(1992) The Concept of Religion and the Foundation of Ethics and Morality

(1993) The Meaning and Experience of Happiness in Islam, Kuala Lumpur:

ISTAC, 1998)

(1994) The Degrees of Existence

(1995) Prolegomena to the Metaphysics of Islam: An Exposition of the Fundamental

Elements of the Worldview of Islam

28

Page 30: FILSAFAT INDONESIA DAN PROFIL BEBERAPA FILSUF DUNIA

B. FILSUF BARAT

1. Plato

Plato (bahasa Yunani Πλάτων) (lahir sekitar 427 SM -

meninggal sekitar 347 SM) adalah filsuf Yunani yang

sangat berpengaruh, murid Socrates dan guru dari

Aristoteles. Karyanya yang paling terkenal ialah

Republik (dalam bahasa Yunani Πολιτεία atau Politeia,

"negeri") di mana ia menguraikan garis besar

pandangannya pada keadaan "ideal". Dia juga menulis

'Hukum' dan banyak dialog di mana Socrates adalah peserta utama.

Sumbangsih Plato yang terpenting tentu saja adalah ilmunya mengenai ide. Dunia

fana ini tiada lain hanyalah refleksi atau bayangan daripada dunia ideal. Di dunia

ideal semuanya sangat sempurna. Hal ini tidak hanya merujuk kepada barang-barang

kasar yang bisa dipegang saja, tetapi juga mengenai konsep-konsep pikiran, hasil

buah intelektual. Misalkan saja konsep mengenai "kebajikan" dan "kebenaran".

Salah satu perumpamaan Plato yang termasyhur adalah perumpaan tentang orang di

gua.

Ada yang berpendapat bahwa Plato adalah filsuf terbesar dalam sejarah manusia.

Semua karya falsafi yang ditulis setelah Plato, hanya merupakan "catatan kaki" karya-

karyanya saja.

29

Page 31: FILSAFAT INDONESIA DAN PROFIL BEBERAPA FILSUF DUNIA

2. Socrates

Nama: Socrates (Σωκράτης)

Lahir: k. 469 / 471 SM

Meninggal: 399 SM

Aliran/tradisi: Yunani Klasik

Minat utama: epistemologi, etika

Gagasan penting: Metode Socrates, Ironi Socrates

Mempengaruhi: Plato, Aristoteles, Aristippus, Antisthenes, Filosofi Barat

Socrates (Bahasa Yunani Σωκράτης, Sǒcratēs) (470 SM - 399 SM) adalah

filsuf dari Athena, Yunani dan merupakan salah satu figur tradisi filosofis Barat yang

paling penting. Socrates lahir di Athena, dan merupakan generasi pertama dari tiga

ahli filsafat besar dari Yunani, yaitu Socrates, Plato dan Aristoteles. Socrates adalah

yang mengajar Plato, dan Plato pada gilirannya juga mengajar Aristoteles.

Pengajaran

Socrates diperkirakan berprofesi sebagai seorang ahli bangunan (stone mason) untuk

mencukupi hidupnya. Penampilan fisiknya pendek dan tidak tampan, akan tetapi

karena pesona, karakter dan kepandaiannya ia dapat membuat para aristokrat muda

Athena saat itu untuk membentuk kelompok yang belajar kepadanya.

Metode pembelajaran Socrates bukanlah dengan cara menjelaskan, melainkan dengan

cara mengajukan pertanyaan, menunjukkan kesalahan logika dari jawaban, serta

dengan menanyakan lebih jauh lagi, sehingga para siswanya terlatih untuk mampu

memperjelas ide-ide mereka sendiri dan dapat mendefinisikan konsep-konsep yang

mereka maksud dengan mendetail.

Socrates sediri tidak pernah diketahui menuliskan buah pikirannya. Kebanyakan yang

kita ketahui mengenai buah pikiran Socrates berasal dari catatan oleh Plato,

Xenophone (430-357) SM, dan siswa-siswa lainnya.

30

Page 32: FILSAFAT INDONESIA DAN PROFIL BEBERAPA FILSUF DUNIA

Filosofi

Salah satu catatan Plato yang terkenal adalah Dialogue, yang isinya berupa

percakapan antara dua orang pria tentang berbagai topik filsafat. Socrates percaya

bahwa manusia ada untuk suatu tujuan, dan bahwa salah dan benar memainkan

peranan yang penting dalam mendefinisikan hubungan seseorang dengan lingkungan

dan sesamanya. Sebagai seorang pengajar, Socrates dikenang karena keahliannya

dalam berbicara dan kepandaian pemikirannya. Socrates percaya bahwa kebaikan

berasal dari pengetahuan diri, dan bahwa manusia pada dasarnya adalah jujur, dan

bahwa kejahatan merupakan suatu upaya akibat salah pengarahan yang membebani

kondisi seseorang. Pepatahnya yang terkenal: "Kenalilah dirimu".

Socrates percaya bahwa pemerintahan yang ideal harus melibatkan orang-orang yang

bijak, yang dipersiapkan dengan baik, dan mengatur kebaikan-kebaikan untuk

masyarakat. Ia juga dikenang karena menjelaskan gagasan sistematis bagi

pembelajaran mengenai keseimbangan alami lingkungan, yang kemudian akan

mengarah pada perkembangan metode ilmu pengetahuan.

Kematian

Socrates percaya akan gagasan mengenai

gaya tunggal dan transenden yang ada di

balik pergerakan alam ini. Dengan demikian,

Socrates memiliki pandangan yang

bertentangan dengan kepercayaan umum

masyarakat Yunani saat itu, yaitu

kepercayaan pada kuil (oracle) dari dewa-dewa.

Pandangan yang ia bawa tersebut akhirnya membuatnya dipenjara dengan tuduhan

merusak ahlak pemuda-pemuda Athena. Pengadilan dan cobaan yang dialaminya

digambarkan dalam catatan Apology oleh Plato, sedangkan serangkaian

percakapannya dengan para siswanya ketika ia dipenjara digambarkan dalam Phaedo,

juga oleh Plato. Bagaimanapun, Socrates dinyatakan bersalah dan ia ditawarkan untuk

bunuh diri dengan meminum racun. Penawaran tersebut diterimanya dengan tenang,

31

Page 33: FILSAFAT INDONESIA DAN PROFIL BEBERAPA FILSUF DUNIA

meskipun para siswanya telah berulangkali membujuknya untuk melarikan diri.

Menurut Phaedo, Socrates meninggal dengan tenang dengan dikelilingi oleh kawan-

kawan dan siswanya.

Pengaruh

Sumbangsih Socrates yang terpenting bagi pemikiran Barat adalah metode

penyelidikannya, yang dikenal sebagai metode elenchos, yang banyak diterapkan

untuk menguji konsep moral yang pokok. Karena itu, Socrates dikenal sebagai bapak

dan sumber etika atau filsafat moral, dan juga filsafat secara umum.

32

Page 34: FILSAFAT INDONESIA DAN PROFIL BEBERAPA FILSUF DUNIA

3. Aristoteles

Aristoteles (Bahasa Yunani: ‘Aριστοτέλης Aristotélēs),

(384 SM – 322 SM) adalah seorang filsuf Yunani,

murid dari Plato dan guru dari Alexander yang Agung.

Ia menulis berbagai subyek yang berbeda, termasuk

fisika, metafisika, puisi, logika, retorika, politik,

pemerintahan. etnis, biologi dan zoologi. Bersama

dengan Socrates dan Plato, ia dianggap menjadi seorang

di antara tiga orang filsuf yang paling berpengaruh di

pemikiran Barat.

Masa muda

Aristoteles lahir di Stagira, kota di wilayah Chalcidice, Thracia, Yunani (dahulunya

termasuk wilayah Makedonia tengah) tahun 384 SM. Ayahnya adalah tabib pribadi

Raja Amyntas dari Makedonia. Pada usia 17 tahun, Aristoteles bergabung menjadi

murid Plato. Belakangan ia meningkat menjadi guru di Akademi Plato di Athena

selama 20 tahun. Aristoteles meninggalkan akademi tersebut setelah Plato meninggal,

dan menjadi guru bagi Alexander dari Makedonia. Saat Alexander berkuasa di tahun

336 SM, ia kembali ke Athena. Dengan dukungan dan bantuan dari Alexander, ia

kemudian mendirikan akademinya sendiri yang diberi nama Lyceum, yang

dipimpinnya sampai tahun 323 SM

Kontribusi dan karya

Filsafat Aristoteles berkembang pada waktu ia memimpin Lyceum, yang mencakup

enam karya tulisnya yang membahas masalah logika, yang dianggap sebagai karya-

karyanya yang paling penting, selain kontribusinya di bidang metafisika, fisika, etika,

politik, kedokteran dan ilmu alam.

Di bidang ilmu alam, ia merupakan orang pertama yang mengumpulkan dan

mengklasifikasikan spesies-spesies biologi secara sistematis. Karyanya ini

menggambarkan kecenderungannya akan analisa kritis, dan pencarian terhadap

33

Page 35: FILSAFAT INDONESIA DAN PROFIL BEBERAPA FILSUF DUNIA

hukum alam dan keseimbangan pada alam. Plato menyatakan teori tentang bentuk-

bentuk ideal benda, sedangkan Aristoteles menjelaskan bahwa materi tidak mungkin

tanpa bentuk karena ia ada (eksis). Selanjutnya ia menyatakan bahwa bentuk materi

yang sempurna, murni atau bentuk akhir, adalah apa yang dinyatakannya sebagai

theos, yaitu yang dalam pengertian Bahasa Yunani sekarang dianggap berarti Tuhan.

Logika Aristoteles adalah suatu sistem berpikir deduktif (deductive reasoning), yang

bahkan sampai saat ini masih dianggap sebagai dasar dari setiap pelajaran tentang

logika formal. Meskipun demikian, dalam penelitian ilmiahnya ia menyadari pula

pentingnya observasi, eksperimen dan berpikir induktif (inductive thinking).

Di bidang politik, Aristoteles percaya bahwa bentuk politik yang ideal adalah

gabungan dari bentuk demokrasi dan monarki.

Karena luasnya lingkup karya-karya dari Aristoteles, maka dapatlah ia dianggap

berkontribusi dengan skala ensiklopedis, dimana kontribusinya melingkupi bidang-

bidang yang sangat beragam sekali seperti fisika, astronomi, biologi, psikologi,

metafisika (misalnya studi tentang prisip-prinsip awal mula dan ide-ide dasar tentang

alam), logika formal, etika, politik, dan bahkan teori retorika dan puisi.

Pengaruh

Meskipun sebagian besar ilmu pengetahuan yang dikembangkannya terasa lebih

merupakan penjelasan dari hal-hal yang masuk akal (common-sense explanation),

banyak teori-teorinya yang bertahan bahkan hampir selama dua ribu tahun lamanya.

Hal ini terjadi karena teori-teori tersebut karena dianggap masuk akal dan sesuai

dengan pemikiran masyarakat pada umumnya, meskipun kemudian ternyata bahwa

teori-teori tersebut salah total karena didasarkan pada asumsi-asumsi yang

keliru.Misalnya teori Evolusi yang dianut oleh Charles Darwin, yang telah

terbantahkan berkat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Dapat dikatakan bahwa pemikiran Aristoteles sangat berpengaruh pada pemikiran

Barat dan pemikiran keagamaan lain pada umumnya. Penyelarasan pemikiran

Aristoteles dengan teologi Kristiani dilakukan oleh Santo Thomas Aquinas di abad

ke-13, dengan teologi Yahudi oleh Maimonides (1135 – 1204), dan dengan teologi

34

Page 36: FILSAFAT INDONESIA DAN PROFIL BEBERAPA FILSUF DUNIA

Islam oleh Ibnu Rusyid (1126 – 1198). Bagi manusia abad pertengahan, Aristoteles

tidak saja dianggap sebagai sumber yang otoritatif terhadap logika dan metafisika,

melainkan juga dianggap sebagai sumber utama dari ilmu pengetahuan, atau "the

master of those who know", sebagaimana yang kemudian dikatakan oleh Dante

Alighieri.

35

Page 37: FILSAFAT INDONESIA DAN PROFIL BEBERAPA FILSUF DUNIA

4. Thomas Aquinas

Thomas Aquinas (1225, Aquino, Italia – Fossanova, Italia, 7 Maret 1274), kadangkala juga disebut Thomas dari Aquino (bahasa Italia: Tommaso d’Aquino) adalah seorang filsuf dan ahli teologi ternama dari Italia.

Ia terutama menjadi terkenal karena dapat membuat sintesis dari filsafat Aristoteles dan ajaran Gereja Kristen. Sintesisnya ini termuat dalam karya utamanya: Summa Theologiae (1273). Ia disebut sebagai "Ahli teologi utama orang Kristen." Bahkan ia dianggap sebagai orang suci oleh Gereja Katholik dan memiliki gelar santo.

Kehidupan Thomas Aquinas

Aquinas merupakan teolog skolastik yang terbesar. Ia adalah murid Albertus Magnus.

Albertus mengajarkan kepadanya filsafat Aristoteles sehingga ia sangat mahir dalam

filsafat itu. Pandangan-pandangan filsafat Aristoteles diselaraskannya dengan

pandangan-pandangan Alkitab. Ialah yang sangat berhasil menyelaraskan keduanya

sehingga filsafat Aristoteles tidak menjadi unsur yang berbahaya bagi iman Kristen.

Pada tahun 1879, ajaran-ajarannya dijadikan sebagai ajaran yang sah dalam Gereja

Katolik Roma oleh Paus Leo XIII.

Thomas dilahirkan di Roccasecca, dekat Aquino, Italia, tahun 1225. Ayahnya ialah

Pangeran Landulf dari Aquino. Orang tuanya adalah orang Kristen Katolik yang

saleh. Itulah sebabnya anaknya, Thomas, pada umur lima tahun diserahkan ke biara

Benedictus di Monte Cassino untuk dibina agar kelak menjadi seorang biarawan.

Setelah sepuluh tahun Thomas berada di Monte Cassino, ia dipindahkan ke Naples

untuk menyelesaikan pendidikan bahasanya. Selama di sana, ia mulai tertarik kepada

pekerjaan kerasulan gereja, dan ia berusaha untuk pindah ke Ordo Dominikan, suatu

ordo yang sangat berperanan pada abad itu. Keinginannya tidak direstui oleh orang

tuanya sehingga ia harus tinggal di Roccasecca setahun lebih lamanya. Namun,

tekadnya sudah bulat sehingga orang tuanya menyerah kepada keinginan anaknya.

Pada tahun 1245, Thomas resmi menjadi anggota Ordo Dominikan.

36

Page 38: FILSAFAT INDONESIA DAN PROFIL BEBERAPA FILSUF DUNIA

Sebagai anggota Ordo Dominikan, Thomas dikirim belajar pada Universitas Paris,

sebuah universitas yang sangat terkemuka pada masa itu. Ia belajar di sana selama

tiga tahun (1245 -- 1248). Di sinilah ia berkenalan dengan Albertus Magnus yang

memperkenalkan filsafat Aristoteles kepadanya. Ia menemani Albertus Magnus

memberikan kuliah di Studium Generale di Cologne, Perancis, pada tahun 1248 -

1252.

Pada tahun 1252, ia kembali ke Paris dan mulai memberi kuliah Biblika (1252-1254)

dan Sentences, karangan Petrus Abelardus (1254-1256) di Konven St. Jacques, Paris.

Kecakapan Thomas sangat terkenal sehingga ia ditugaskan untuk memberikan kuliah-

kuliah dalam bidang filsafat dan teologia di beberapa kota di Italia, seperti di Anagni,

Orvieto, Roma, dan Viterbo, selama sepuluh tahun lamanya. Pada tahun 1269,

Thomas dipanggil kembali ke Paris. Ia hanya tiga tahun berada di sana karena pada

tahun 1272 ia ditugaskan untuk membuka sebuah sekolah Dominikan di Naples.

Dalam perjalanan menuju ke Konsili Lyons, tiba-tiba Thomas sakit dan meninggal di

biara Fossanuova, 7 Maret 1274. Paus Yohanes XXII mengangkat Thomas sebagai

orang kudus pada tahun 1323.

Ajaran Thomas Aquinas

Thomas mengajarkan Allah sebagai "ada yang tak terbatas" (ipsum esse subsistens).

Allah adalah "dzat yang tertinggi", yang memunyai keadaan yang paling tinggi. Allah

adalah penggerak yang tidak bergerak. Tampak sekali pengaruh filsafat Aristoteles

dalam pandangannya.

Dunia ini dan hidup manusia terbagi atas dua tingkat, yaitu tingkat adikodrati dan

kodrati, tingkat atas dan bawah. Tingkat bawah (kodrati) hanya dapat dipahami

dengan mempergunakan akal. Hidup kodrati ini kurang sempurna dan ia bisa menjadi

sempurna kalau disempurnakan oleh hidup rahmat (adikodrati). "Tabiat kodrati bukan

ditiadakan, melainkan disempurnakan oleh rahmat," demikian kata Thomas Aquinas.

Mengenai manusia, Thomas mengajarkan bahwa pada mulanya manusia memunyai

hidup kodrati yang sempurna dan diberi rahmat Allah. Ketika manusia jatuh ke dalam

dosa, rahmat Allah (rahmat adikodrati) itu hilang dan tabiat kodrati manusia menjadi

37

Page 39: FILSAFAT INDONESIA DAN PROFIL BEBERAPA FILSUF DUNIA

kurang sempurna. Manusia tidak dapat lagi memenuhi hukum kasih tanpa bantuan

rahmat adikodrati. Rahmat adikodrati itu ditawarkan kepada manusia lewat gereja.

Dengan bantuan rahmat adikodrati itu manusia dikuatkan untuk mengerjakan

keselamatannya dan memungkinkan manusia dimenangkan oleh Kristus.

Mengenai sakramen, ia berpendapat bahwa terdapat tujuh sakramen yang

diperintahkan oleh Kristus, dan sakramen yang terpenting adalah Ekaristi

(sacramentum sacramentorum). Rahmat adikodrati itu disalurkan kepada orang

percaya lewat sakramen. Dengan menerima sakramen, orang mulai berjalan menuju

kepada suatu kehidupan yang baru dan melakukan perbuatan-perbuatan baik yang

menjadikan ia berkenan kepada Allah. Dengan demikian, rahmat adikodrati sangat

penting karena manusia tidak bisa berbuat apa-apa yang baik tanpa rahmat yang

dikaruniakan oleh Allah.

Gereja dipandangnya sebagai lembaga keselamatan yang tidak dapat berbuat salah

dalam ajarannya. Paus memiliki kuasa yang tertinggi dalam gereja dan Pauslah satu-

satunya pengajar yang tertinggi dalam gereja. Karya teologis Thomas yang sangat

terkenal adalah "Summa Contra Gentiles" dan "Summa Theologia".

38

Page 40: FILSAFAT INDONESIA DAN PROFIL BEBERAPA FILSUF DUNIA

5. John Adam Smith

Lahir 5 Juni 1723 Kirkcaldy, Skotlandia

Wafat 17 Juli 1790 Edinburgh , Skotlandia

John Adam Smith (5 Juni 1723 – 17 Juli 1790), adalah seorang filsuf berkebangsaan

Skotlandia yang menjadi pelopor ilmu ekonomi modern. Karyanya yang terkenal

adalah buku An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations

(disingkat The Wealth of Nations) adalah buku pertama yang menggambarkan sejarah

perkembangan industri dan perdagangan di Eropa serta dasar-dasar perkembangan

perdagangan bebas dan kapitalisme. Adam Smith adalah salah satu pelopor sistem

ekonomi Kapitalisme. Sistem ekonomi ini muncul pada abad 18 di Eropa Barat dan

pada abad 19 mulai terkenal disana.

Kemakmuran Negara (Wealth of Nations) dan yang lebih kecil pengaruhnya Teori

Moral Sentimen, telah menjadi titik awal untuk segala pertahanan atau kritik atau

bentuk kapitalisme, yang terpenting dalam tulisan Marx dan ekonomi manusia.

Karena kapitalisme laissez-faire seringkali dihubungkan dengan keegoisan tak

terkontrol, ada gerakan baru yang menekankan filosofi moral Smith, dengan fokus

simpati kepada seseorang.

Ada beberapa kontroversi tentang keaslian Kemakmuran Negara Smith; beberapa

orang menyangkal hasil kerjanya hanyalah tambahan biasa kepada kerja pemikir

seperti David Hume dan Baron de Montesquieu. Dan, banyak teori-teori Smith hanya

menggambarkan trend sejarah menjauh dari mercantilisme, menuju perdagangan-

bebas, yang telah berkembang selama beberapa dekade, dan telah memiliki pengaruh

39

Page 41: FILSAFAT INDONESIA DAN PROFIL BEBERAPA FILSUF DUNIA

yang nyata dalam kebijakan pemerintah. Namun begitu, buku ini mengorganisasi

pemikiran-pemikiran mereka secara luas, dan tetap menjadi suatu buku yang paling

berpengaruh dan penting dalam bidangya sekarang ini.

Biografi

Adam Smith dikenal luas dengan teori ekonomi '"laissez-faire" yang mengumumkan

perkumpulan di abad 18 Eropa. Smith percaya akan hak untuk mempengaruhi

kemajuan ekonomi diri sendiri dengan bebas, tanpa dikendalikan oleh perkumpulan

dan/atau negara. Teori ini sampai pada proto-industrialisasi di Eropa, dan mengubah

mayoritas kawasan Eropa menjadi daerah perdagangan bebas, membuat kemungkinan

akan adanya pengusaha. Dia juga dikenal sebagai "Bapak Ekonomi".

Pendidikan

Pada umur 13, Smith memasuki Universitas Glasgow, dimana dia belajar filosofi

moral dibawah"si orang yang tidak boleh dilupakan" (sebagaimana Smith

memanggilnya) Francis Hutcheson. Di sini, Smith mengembangkan keinginan

kuatnya akan kebebasan, akal sehat, dan kebebasan berpendapat. Tahun 1740 dia

dianugrahi Snell exhibition dan memasuki Kampus Balliol, Oxford, tetapi seperti

William Robert Scott katakan, "Universitas Oxford dalam masanya memberikan

sedikit jika bantuan manapun yang diberikan apa yang harusnya merupakan kerja

seumur hidupnya," dan dia meninggalkan universitas itu tahun 1746. Dalam Buku ke

V dari The Wealth of Nations, Smith berkomentar pada instruksi kualitas rendah dan

aktivitas intelektual yang berjumlah sedikit dibandingkan dengan di Skotlandia.

komentarnya ditujukan pada orang-orang yang dianugerahi kekayaan dari kampus-

kampus Oxford dan Cambridge, dimana membuat pemasukan dari para profesor tidak

berdasarkan pada kemampuan mereka untuk menarik murid, dan pada fakta bahwa

orang-orang yang menyaru sebagai men of letters bisa menikmati kehidupan lebih

nyaman dari mentri di Church of England.

40

Page 42: FILSAFAT INDONESIA DAN PROFIL BEBERAPA FILSUF DUNIA

Karir di Edinburgh dan Glasgow

Tahun 1748 Smith memulai menguliahi umum di Edinburgh dibawah bimbingan

Lord Kames. Sebagian dari perkuliahannya menyinggung retorika dan belles-letters,

tetapi nantinya dia akan mengambil subyek dari "kemajuan dari kesejahteraan," dan

nantinya, di pertengahan atau akhir abad duapuluh, dimana dia pertamakalinya

mengemukakan filosofi ekonomi dari "sistem yang jelas dan sederhana dari

kebebasan alamiah" dimana dia menyatakan hal tersebut ke khalayak dalam buku

karangannya The Wealth of Nations. Pada sekitar tahun 1750 dia bertemu filusuf

David Hume, yang merupakan seniornya terpaut sepuluh tahun. Hubungan dan

kesamaan opini yang dapat ditemukan dalam detil dari tulisan mereka mencakup

sejarah, politik, filosofi, ekonomi, dan agama menandakan bahwa mmereka berdua

memiliki persekutuan intelektual yang dekat dan persahabatan dibanding orang lain

yang mana akan memerankan peran penting selama Pencerahan di Skotlandia.[1], dia

merutinkan The Poker Club dari Edinburgh.

Tahun 1751 Smith ditunjuk sebagai ketua dewan logika di Universitas Glasgow,

dipindahkan tahun 1752 ke Dewan filosofi moral Glasgow, pernah ditinggali oleh

gurunya yang terkenal, Francis Hutcheson. Kuliahnya mencakup etika, retorika,

jurispundens, politik ekonomi, dan "polisi dan keuntungan". Tahun 1759 dia

menerbitkan Teori dari Sentimen Moral, memasukan sebagian kuliahnya di Glasgow.

Karya ini, yang membangun reputasi Smith masa itu, menjelaskan bagaimana

komuikasi manusia bergantung pada simpati antara agen dan penonton (itu, sang

individual dan anggota masyarakat yang lain). Analisanya pada evolusi bahasa

terkadang superfisial, seperti yang ditunjukkan 14 tahun kemudian oleh penelitian

yang lebih dalam pada bahasa primitif oleh Lord Monboddo[2]. dalam karyanya

berjudul Asal Muasal dan Perkembangan Bahasa kapasitas Smith akan pengaruh,

persuasif, atau argumen retorikal, lebih banyak dalam buktinya. Dia mendasarkan

penjelasannya tidak, seperti Lord Shaftesbury ketiga dan Hutcheson lakukan pada

"kepentingan moral", juga tidak seperti Hume pada utilitarianisme, tetapi berdasarkan

atas simpati.

Smith sekarang memulai memberi perhatian lebih pada jurisprudensi dan ekonomi di

dalam kuliahnya dan sedikit pada teorinya tentang moral. Kesan yang didapatkan

sama ke pengembangan ide-idenya pada ekonomi politik dari catatan kuliahnya oleh

41

Page 43: FILSAFAT INDONESIA DAN PROFIL BEBERAPA FILSUF DUNIA

seorang mahasiswa sekitar tahun 1763 yang nantinya diedit oleh Edwin Cannan[3], dan

membentuk apa yang Scott, penemu dan penerbitnya, mendeskripsikannya sebagai

"Bagian dari Draft Wealth of Nations", yang bertanggal sekitar 1763. Karya Cannan

muncul sebagai Kuliah dalam Keadilan, Polisi, Pajak dan Senjata. Sebuah versi lebih

lengkap diterbitkan sebagai Kuliah dalam Jurispundensi di edisi Glasgow tahun 1976.

Tur Perancis

pada 1762 senat akademik dari Universitas Glasgow bertemu dalam titel Doktor

Hukum Smith. Pada akhir 1763, dia mendapatkan tawaran menggiurkan dari Charles

Townshend (yang dikenalkan ke Smith oleh David Hume), untuk mengajar anak

tirinya, Duke of Buccleuch. Smith akhirnya pensiun dari keprofessorannya dan dari

1764-66 berkelana bersama muridnya, kebanyakan di Perancis, dimana dia datang

untuk menemui pemimpin intelektual seperti Turgor, Jean D'Alembert, Andre

Morrelet, Helvetius dan, khususnya, Frangois Quesnay, kepala dari Sekolah Psiokrat

yang karyanya dihormati oleh Smith sangat tinggi. Dalam perjalanan pulangnyake

Kirkaldy Smith dipilih menjadi anggota Royal Society dari London dan dia

mendedikasikan kebanyakan sepuluh tahun berikutnya pada magnum opusnya, The

Wealth of Nations, yang muncul tahun 1776. Buku tersebut diterima dengan baik dan

membuat sang pengarang terkenal.

Tahun-Tahun Akhir

Tahun 1778 Smith ditunjuk untuk menduduki pos sebagaikomisioner untuk cukai di

Skotlandia dan hidup bersama ibunya di Edinburgh. Tahun 1783 dia menjadi salah

satu pendiri Royal Society of Edinburgh dan dari tahun 1787 sampai 1789 dia

mendaat posisi kehormatan Lord Rektor Universitas Glasgow. Dia meninggal di

edinburgh pada 17 Juli 1790 karena sakit keras dan dikuburkan di Canogatw

Kirkyard.

Eksekutor literatur Smith ialah dua orang teman lama dari akademi dunia Skotlandia,

fisikawan dan kimiawan Joseph Black, dan geolog pionir James Huton. Smith

meninggalakan banyak catatan dan material yang tidak dipublikasikan, tetapi

memberi instruksi untuk menghancurkan apapun yang tidak pantas dipublikasikan.

42

Page 44: FILSAFAT INDONESIA DAN PROFIL BEBERAPA FILSUF DUNIA

Dia menyebut History of Astronomy cocok, dan muncul pada tahun 1795, bersama

material lain, sebagai Essay on Philoshopical Objects.

Pengikut kontemporer Adam Smith termasuk John Millar

Karakter Pribadi dan Pandangan-Pandangan

Sangat sedikit yang diketahui tentang Adam Smith selain dari apa yang bisa dideduksi

dari karya-karyanya yang sudah diterbitkan. Semua paper pribadinya sudah

dihancurkan setelah kematiannya. Dia tidak menikah dan sepertinya mempertahankan

hubungan dekat dengan ibunya, dimana dia tinggal setelah pulang dari Perancis dan

mendahului kematian Smith hanya 6 tahun berselang. Kesaksian kontemporer

menjelaskan Smith sebagai eksentrik tetapi intelektual yang dermawan dan ramah,

kepikunan yang komikal, dengan kebiasaan yang berulang tentang pidato dan

memberi senyuman yang "ramah tanpa ekspresi." Kesabarannya disebut memiliki

nilai penting dalam pekerjaannya sebagai administrasi Glasgow. Setelah kematiannya

ditemukan bahwa sebagian besar pendapatannya disumbangkan secara rahasia

olehnya.

Telah terjadi beberapa debat terhadap pandangan relijius dari Adam Smith. Ayahnya

memiliki ketertarikan besar pada Kekristenan dan merupakan sayap moderat dari

gereja Skotlandia (gereja nasional di Skotlandia sejak 1690). Smith mungkin pergi ke

Inggris untuk meniti karir didalam Gereja Inggris: pernyataan ini kontroversial dan

bergantung pada status eksibisi Snell. Di Oxford, Smith menolak Kristen dan

dipercaya kalau dia pulang ke Skotlandia sebagai Deis.

Ekonom Ronald Coase, bagaimanpun, telah menantang pandangan kalau Smith

merupakan seorang Deist, menyatakan bahwa, ketika SMith mungkin dihubungkan

sebagai "Arsitek Besar Alam Semesta", sarjana lain telah "jauh melebih-lebihkan

perluasan sampai dimana Adam Smith telah memasuki sebuah keyakinan dalam

sebuah Tuhan Pribadi". Dia mendasari analisa ini dari sebuah remark dalam The

Wealth of Nations dimana Smith menulis kalau keingintahuan umat manusia tentang

"fenomena luarbiasa dari alam" seperti "generasi, kehidupan, pertumbuhan dan

kematian dari tanaman dan binatang" telah membuat manusia untuk "memasukkannya

dalam akal sehat mereka". Coase mencatat observasi Smith dimana: "Takhayul

43

Page 45: FILSAFAT INDONESIA DAN PROFIL BEBERAPA FILSUF DUNIA

pertama-tama ditujukkan untuk memenuhi keingintahuan, dengan menghubungkan

semua penampakan menakjubkan pada agensi tentang Tuhan". Bagaimanapun,

kepercayaan ini tidak bertentangan dnegan Deisme, sebuah sistem kepercayaan yang

memegang ide sekptis tentang Tuhan pribadi.

Karya

Tidak lama sebelum kematiannya Smith menghancurkan nyaris semua manuskrip

miliknya. Pada tahun terakhirnya dia sepertinya telah merencanakan dua keterilmuan

besar, satu dalam teori dan sejarah hukum dan satu dalam ilmu sains dan kesenian.

Terbitan setelah kematiannya Essays on Philoshopical Subjects (1795) mungkin

berisi bagian dari apa yang akan menjadi pembelokan selanjutnya.

The Wealth of Nations menjadi berpengaruh karena telah dengan keras membuat

bidang ekonomi dan perkembangannya kedalam disiplin yang sistematis dan berdiri

sendiri. Dalam dunia barat, masih dibincangkan kalau ini merupakan buku paling

berpengaruh dalam subyek tersebut yang pernah diterbitkan. Ketika buku tersebut

menjadi manifestasi klasik melawan merkantilisme (teori dimana cadangan besar dari

logam mulia merupakan keharusan bagi suksesi ekonomis), muncul di tahun 1776,

ada kesadaran kuat untuk perdagangan bebas baik di Inggris maupun Amerika.

Perasaan baru ini telah dilahirkan dari kesusahan keadaan ekonomi dan kemiskinan

yang diakibatkan oleh Perang kemerdekaan Amerika. Bagaimanapun, pada saat

publikasinya, tidak semua orang lantas yakin pada kelebihan perdagangan bebas:

publik dan parlemen di Inggris masih memakai sistem merkantilisme untuk beberapa

tahun kedepannya.

The Wealth of Nations juga menolak pernyataan Psiokrat dalam pentingnya lahan,

malah, Smith percaya bahwa buruh merupakan proritas tinggi, dan pembagian buruh

akan berakibat pada kenaikan signifikan pada produksi. Smith memakai contoh

dengan pembuatan jepitan. Satu pekerja bisa membuat duapuluh pin sehari. Tapi jika

sepuluh orang dibagi menjadi delapanbelas langkah yang diperlukan membuat sebuah

jepitan, mereka bisa membuat 48.000 jepitan dalam sehari. Nations sangat sukses, dan

faktanya, hal ini mengakibatkan pengosongan sekolah ekonomi yang lebih tua dan

ekonom lebih muda, seperti Thomas Malthus dan David Ricardo, fokus dalam

memperbaiki teori Smith kedalam apa yang akan dikenal sebagai ekonomi klasik.

44

Page 46: FILSAFAT INDONESIA DAN PROFIL BEBERAPA FILSUF DUNIA

Baik ekonomi moderen dan, secara terpisah, ekonomi Marxisan bergantung sekali

pada ekonomi klasik. Malthus mengembangkan ruminasi Smith dalam overpopulasi,

sedangkan Ricardo percaya pada "hukum besi upah" - dimana ledakan populasi bisa

mencegah upah melewati tingkat yang rasional. Smith memberi solusi pada kenaikan

upah dengan kenaikan produksi, pandangan yang dianggap lebih akurat sekarang ini.

Satu dari poin utama The Wealth of Nations adalah pasar bebas, ketika

penampilannya kacau dan tidak teratur, sebenarnya dipandu untuk membuat nilai

yang benar dan bermacam barang oleh "tangan-tangan tak terlihat" (sebuah imej yang

dipakai Smith dalam Teory of Moral Sentiments, tetapi pertamakali dipakai dalam

esai miliknya, "Sejarah Astronomy"). Jika sebuah kelangkaan produk terjadi,

misalnya, maka harganya naik, membuat marjin keuntungan yang membuat insentif

bagi yang lain untuk masuk ke produksi tersebut, dan mengatasi kelangkaan. Jika

terlalu banyak produsen yang msauk ke pasar, kompetisi yang meningkat diantara

para manufaktur dan kenaikan penawaran akan menurunkan harga di produk tersebut

sampai titik dimana harga produksinya, harga natural. Bahkan jika keuntungan

sampai kosong pada "harga natural", maka akan ada insentif untuk memproduksi

barang dan jasa, dan semua ongkos produksi, termasuk kompensasi untuk buruh

pemilik, juga dimasukkan dalam harga barang jual. Jika harga jatuh dibawah

keuntungan kosong, produsen akan keluar dari pasar, jika mereka berada diatas

keuntungan kosong, produsen akan masuk ke pasar. Smith percaya kalau motif

manusia seringkali egois dan tamak, kompetisi dalam pasar bebas akan bertujuan

menguntungkan masyarakat seluruhnya dengan memaksa harga tetap rendah, dimana

tetap membangun dalam insentif untuk bermacam barang dan jasa. Selain itu, dia

cemas akan pebisnis dan melawan formasi monopoli.

Smith dengan keras menyerang pembatasan antik oleh pemerintah dimana dia pikir

batasan tersebut memundurkan ekspansi industri. Faktanya, dia menyerang hampir

semua bentuk intervensi pemerintah dalam proses ekonomi, termasuk tarif,

berpendapat bahwa hal tersebut membuat inefisiensi dan harga tinggi pada jangka

panjang. Teori ini kemudian dikenal dengan "laissez-faire", yang berarti "biarkan

mereka lakukan", mempengaruhi legislastif pemerintah di tahun-tahun berikutnya,

khususnya selama abad ke 19. (Bagaimanapun dia tidak melawan pada pemerintahan.

45

Page 47: FILSAFAT INDONESIA DAN PROFIL BEBERAPA FILSUF DUNIA

Smith menganjurkan edukasi publik bagi orang dewasa miskin, sistem institusional

yang tidak non laba untuk industri swasta, judisiari, dan pasukan berdiri.)

Dua dari kutipan yang paling terkenal dan paling sering digunakan dalam The Wealth

of Nations adalah:

Inggris

It is not from the benevolence of the butcher, the brewer, or the baker that we

expect our dinner, but from their regard to their own interest. We address

ourselves, not to their humanity but to their self-love, and never talk to them of

our own necessities but of their advantages.

As every individual, therefore, endeavours as much as he can both to employ

his capital in the support of domestic industry, and so to direct that industry

that its produce may be of the greatest value; every individual necessarily

labours to render the annual value of society as great as he can. He generally,

indeed, neither intends to promote the public interest, nor knows how much he

is promoting it. By preferring the support of domestic to that of foreign

industry, he intends only his own security; and by directing that industry in

such a manner as its produce may be of the greatest value, he intends only his

own gain, and he is in this, as in many other cases, led by an invisible hand to

promote an end which was no part of his intention. Nor is it always the worse

for the society that it was no part of it. By pursuing his own interest he

frequently promotes that of society more effectually than when he really

intends to promote it. I have never known much good done by those who

affected to trade for the public good. It is an affectation, indeed, not very

common among merchants, and very few words need be employed in

dissuading them from it.

Indonesia

Bukanlah kebaikan dari tukang daging, tukang bir, atau tukang roti yang kita

harapkan pada makan malam kita, tetapi kepedulian mereka pada

kepentingan mereka sendiri. Kita mengenalkan diri kita, tidak pada

kemanusiaan mereka tetapi pada kecintaan mereka pada diri sendiri, dan

tidak pernah bicara pada mereka atas keperluan kita tetapi untuk keuntungan

mereka.

46

Page 48: FILSAFAT INDONESIA DAN PROFIL BEBERAPA FILSUF DUNIA

Sebagaimana setiap individu, maka, mengusahakan sebanyak apa yang ia

bisa sehingga ia bisa menggunakan modal miliknya dalam mendukung insutri

dalam negeri, dan juga untuk mengarahkan industri yang produksinya

mungkin merupakan nilai terbesar, setiap individu buruh yang diperlukan

untuk memasang nilai yang tepat dari masyarakat sebaik yang ia bisa. Dia

secara umum tidak mempromosikannya untuk kepentingan publik, tidak juga

tau sebanyak apa dia mempromosikannya. Dengan memprefrensikan

dukungan dari dalam negeri ke industri asing, dia bertujuan hanya untuk

keamanan dirinya sendiri, dan dengan mengarahkan industri tersebut dalam

sikap dimana produksinya merupakan nilai terbesarnya, dia hanya

memikirkan keuntungan dirinya sendiri, dan dia dalam hal ini, seperti kasus

lainnya, dipandu oleh tangan-tangan tak terlihat untuk menghasilkan sebuah

akhir dimana akhir tersebut bukan bagian dari tujuannya. Tidak juga selalu

merupakan yang lebih buruk bagi masyarakat yang mana hal tersebut bukan

merupakan bagian darinya. Dengan mengejar keuntungan dirinya sendiri

secara berkala dia secara teratur menghasilkan apa yang berakibat bagi

masyarakat lebih dari yang ia perkirakan akan hasilnya. Saya tidak pernah

bertemu banyak kebaikan yang terjadi dengan siapapun yang berdagang

dalam barang publik. Ini merupakan emosi yang kuat, sebenarnya, tidak

begitu umum diantara para pedagang, dan sangat sedikit kata-kata yang bisa

digunakan untuk meyakinkan tidak melakukan hal tersebut pada mereka.

Kutipan favorit lain, yang biasanya digunakan oleh ekonom, juga dari The Wealth of

Nations adalah:

Inggris

People of the same trade seldom meet together, even for merriment and

diversion, but the conversation ends in a conspiracy against the public, or in

some contrivance to raise prices. It is impossible indeed to prevent such

meetings, by any law which either could be executed, or would be consistent

with liberty and justice. But though the law cannot hinder people of the same

trade from sometimes assembling together, it ought to do nothing to facilitate

such assemblies; much less to render them necessary.

47

Page 49: FILSAFAT INDONESIA DAN PROFIL BEBERAPA FILSUF DUNIA

Indonesia

Orang-orang dari perdagangan yang sama terkadang bertemu bersama,

bahkan untuk bersenang-senang dan perpisahan, tetapi percakapannya akan

berakhir dengan konspirasi melawan publik, atau dalam hal tertentu untuk

menaikkan harga. Mustahil sebenarnya untuk mencegah pertemuan seperti

ini, dengan hukum manapun yang akan ditimpakan, atau akan konsisten

dengan kebebasan dan keadilan. Tetapi dengan hukum tidak bisa

menghindarkan masyarakat dari perdagangan yang sama untuk terkadang

bertemu bersama,itu seharusnya tidak berakibat apapun untuk memfasilitasi

pertemuan seperti itu, lebih kurang untung membuat mereka dibutuhkan.

Kutipan yang kritis tapi jarang digunakan dalam The Wealth of Nations adalah:

Inggris

The subjects of every state ought to contribute towards the support of the

government, as nearly as possible, in proportion to their respective abilities;

that is, in proportion to the revenue which they respectively enjoy under the

protection of the state. The expense of government to the individuals of a great

nation is like the expense of management to the joint tenants of a great estate,

who are all obliged to contribute in proportion to their respective interests in

the estate. In the observation or neglect of this maxim consists what is called

the equality or inequality of taxation.

Indonesia

Subyek dari tiap negara harus memberi kontribusi melalui dukungan ke

pemerintah, sedekat mungkin, dalam proporsi ke kemampuan mereka, yaitu,

proporsi ke pendapatan dimana mereka menikmati hal tersebut dibawah

perlindungan negara tersebut. Pengeluaran dari pemerintah ke perorangan

dari negara besar seperti pengeluaran dari manajemen ke tenant besar dari

sebuah kediaman besar, diamana semuanya diwajibkan untuk menyumbang

dalam proporsi dari kepentingan mereka dalam negara tersebut. Dalam

pengamatan atau penolakan dari pernyataan tersebut mengandung apa yang

disebut sebagai kesetaraan dalam perpajakan.

48

Page 50: FILSAFAT INDONESIA DAN PROFIL BEBERAPA FILSUF DUNIA

Herbert Stein, dalam artikel yang sering dikutip, "Adam Smith tidak memakai dasi

Adam Smith," menulis kalau masyarakat yang memakai dasi Adam Smith

melakukannya "untuk membuat pernyataan dari kesungguhan mereka ke ide atas

pasar bebas dan pemerintahan yang terbatas. Apa yang keluar di WofN,

bagaimanapun, merupakan santo panutan mereka yang tidak murni atau mendoktrin

idenya. Dia memandang intervensi pemerintah dalam pasar dengan sikap skeptis yang

tinggi. Dia peduli dengan eksposisinya dari kebaikan pasar bebas dimana kontribusi

utamanya kepada kebijakan, dan tujuan untuk analisaekonominya dikembangkan."

Belum juga dia bersiap-siap atau mengajukan kualifikasi ke kebijakan tersebut dalam

kasus tertentu dimana dia menilai bahwa efek jaring mereka akan menguntungkan

dan tidak akan merusak apa yang pada dasarnya berkarakter bebas dalam sistem,"

tulis Stein. "Dia tidak memakai dasi leher Adam Smith." Dalam bacaan Stein, The

Wealth of Nations bisa memberikan penjelasan masuk akal pada Administrasi Pangan

dan Obat-obatan, Komisi Keamanan Produk Konsumen, kelebihan dari kewenangan

kesehatan pekerja, enviromentalism, dan "pajak diskriminasi untuk mengurangi

kebiasaan tidak penting dan bermewah-mewah."

"Masalah Adam Smith"

Dalam The Wealth of Nations Smith mengklaim kalau kepentingan pribadi sendiri

(dalam pengaturan institusional yang berimbang) bisa menuju pada hasil yang

menguntungkan dari segi sosial. Tetapi di dalam Teory of Moral Sentiments-nya

Smith berpendapat kalau simpati dibutuhkan untuk mencapai hasil yang secara sosial

menguntungkan. Didalam permukaannya hal itu berwujud keadaan kontradiksi.

Ekonom August Oncken menghubungkan ke hal ini di Jerman sebagai das 'Adam

Smith-Problem'. Ekonom Austria Joseph Schumpeter juga memberi perhatian tentang

ini cenderung kontradiksi dengan karya Smith dalam komentarnya.

Adam Smith sendiri tidak melihat adanya kontradiksi, sejak ia memproduksi sebuah

edisi yang sudah direvisi dari Moral Sentiments setelah publikasi dari Wealth of

Nations. Keduanya dalam kisaran idenya bisa ditemukan di Lectures of

Jurispundence. Di tahun belakangan kebanyakan murid dari karya Adam Smith

bersilang pendapat bahwa tidak ada kotradiksi yang terjadi. Didalam Theory of Moral

49

Page 51: FILSAFAT INDONESIA DAN PROFIL BEBERAPA FILSUF DUNIA

Sentiments, Smith mengembangkan sebuah teori dari psikologi dimana tiap

perorangan dalam masyarakat menemukannya didalam kepentingan pribadi mereka

untuk mengembangkan simpati sebagaimana mereka mencari penghargaan dari apa

yang ia sebut "penonton imparsial". Kepentingan pribadi yang ia sebut bukanlah

keegoisan sempit tetapi sesuatu yang melibatkan simpati.

Sebagian pembaca dari The Wealth of Nations mengasumsikan bahwa ketika Smith

berbicara mengenai "kepentingan pribadi" dia memaksudkan hal tersebut sebagai

keegoisan. Walaupun pada konteks tertentu, seperti membeli dan menjual, simpati

secara umum tidak harus dimasukkan, Smith membuat hal tersebut jelas dimana dia

melihat keegoisan sebagai suatu hal yang tak pantas, jika tidak amoral, dan pelaku

kepentingan pribadi memiliki simpati ke orang lain. Dalam Theory of Moral

Sentiments Smith berpendapat kalau kepentingan pribadi dari pelaku manapun

termasuk kepentingan dari bagian lain dari masyarakat, karena opini yang diperbagus

secara sosial dari tidakan yang pantas dan tidak pantas pentingnya mempengaruhi

kepentingan dari individu sebagai anggota dari masyarakat. Konteks ini juga juga

berguna karena Adam Smith melawan ide dari korporasi, atau "perusahaan saham

gabungan".

Dalam kasus manapun, Adam Smith sepertinya percaya kalau sentimen moral dan

kepentingan pribadi akan menambah pada hal yang sama. Satu garis yang mungkin

dari alasan tersebut dia mungkin telah sampai pada tahap kesimpulan seperti: tangan-

tangan tak terlihat tidak bisa beroprasi jika tidak ada masyarakat, untuk mengawali

sebuah konstruksi awal pembagian sosial dari buruh, dan, efisiensi yang datang

dengan manifestasinya. Sekarang untuk masyarakat untuk eksis, keadilan merupakan

kondisi yang dibutuhkan (yang mana disebut dalam karya Smith Theory of Moral

Sentiments). Untuk keadilan berada didalam latar sosial manapun, individu harus

mematri keinginan dari penghargaan dan kemarahan yang dikendalikan oleh rasa

menghargai dan tidak menghargai juga nyaris secara eksklusif dihasilkan oleh simpati

manusia. Kesimpulannya, tangan-tangan tak terlihat dari pasar adalah, pada tingkat

tertentu, diwakilkan atas kemampuan dari manusia untuk bersimpati: kepentingan

pribadi dari Smith merupakan harmoni dengan opini dari simpati.

50

Page 52: FILSAFAT INDONESIA DAN PROFIL BEBERAPA FILSUF DUNIA

Pengaruh

The Wealth of Nations salah satu usaha terawal untuk mempelajari bangkitnya

industri dan perkembangan ekonomi di Eropa, merupakan pengawal ke disiplin

akademis moderen dari ekonomi. Ini memberi salah satu rasional intelektual paling

dikenal untuk perdagangan bebas dan kapitalisme, mempengaruhi secara luas tulisan

ekonom selanjutnya.

Ada beberapa kontroversi atas perluasan dari keaslian Smith dalam Wealth of

Nations. Beberapa berpendapat kalau karya tersebut menambah hanya sedikit dari ide

yang sudah ada sebelumnya dari Anders Chydenius (The National Gain 1765), David

Hume dan Baron de Montesquieu. Sebenarnya, banyak dari teori Smith hanya

menjelaskan tren sejarah dari merkantilisme dan menuju perdagangan bebas dimana

telah dikembangkan selama beberapa dekade dan memiliki pengaruh signifikan dalam

kebijakan pemerintah. Bagaimanapun, karya Smith merangkum ide mereka secara

komperhensif, dan juga menjadi salah satu buku paling berpengaruh dan penting saat

ini dalam bidang ekonomi.

Smith berada di peringkat 30 di Daftar orang paling berpengaruh-nya Michael H.

Hart.

Dari 13 Maret 2007 kesana potret Smith muncul dalam £ 20 baru. Dia merupakan

orang Skotlandia pertama yang ditampikan dalam mata uang tersebut oleh Bank of

England. Gambar dari nota ini tersedia di bwebsite Bank of England

Pada 25 Juni 2006, dimana Warren Buffet mengumumkan kalau dia akan

menyumbangkan kekayaannya ke The Bill and Melinda Gates Foundation, dia

dihadiahi salinan dari Wealth of Nations Adam Smith oleh Bill Gates.[10]

Adam Smith merupakan insipirasi dari grup konservatif dari Missouri, Adam Smith

Foundation.

Karya Besar :The Theory of Moral Sentiments (1759),An Inquiry Into the Nature and

,Causes of the Wealth of Nations (1776),Essays on Philosophical Subjects (diterbitkan

setelah 1795),Lectures on Jurisprudence (diterbitkan setelah 1976)

51

Page 53: FILSAFAT INDONESIA DAN PROFIL BEBERAPA FILSUF DUNIA

6. Blaise Pascal

Blaise Pascal (1623-1662) berasal dari Perancis. Minat utamanya ialah filsafat dan

agama, sedangkan hobinya yang lain adalah matematika dan geometri proyektif.

Bersama dengan Pierre de Fermat menemukan teori tentang probabilitas. Pada

awalnya minat riset dari Pascal lebih banyak pada bidang ilmu pengetahuan dan ilmu

terapan, di mana dia telah berhasil menciptakan mesin penghitung yang dikenal

pertama kali. Mesin itu hanya dapat menghitung.

52

Page 54: FILSAFAT INDONESIA DAN PROFIL BEBERAPA FILSUF DUNIA

7. Rene Descartes

René Descartes (La Haye, Perancis, 31

Maret 1596 – Stockholm, Swedia, 11

Februari 1650), juga dikenal sebagai

Cartesius, merupakan seorang filsuf dan

matematikawan Perancis. Karyanya yang

terpenting ialah Discours de la méthode

(1637) dan Meditationes de prima

Philosophia (1641).

Descartes, kadang dipanggil "Penemu

Filsafat Modern" dan "Bapak Matematika Modern", adalah salah satu pemikir paling

penting dan berpengaruh dalam sejarah barat modern. Dia menginspirasi generasi

filsuf kontemporer dan setelahnya, membawa mereka untuk membentuk apa yang

sekarang kita kenal sebagai rasionalisme kontinental, sebuah posisi filosofikal pada

Eropa abad ke-17 dan 18.

Pemikirannya membuat sebuah revolusi falsafi di Eropa karena pendapatnya yang

revolusioner bahwa semuanya tidak ada yang pasti, kecuali kenyataan bahwa

seseorang bisa berpikir.

Dalam bahasa Latin kalimat ini adalah: cogito ergo sum sedangkan dalam bahasa

Perancis adalah: Je pense donc je suis. Keduanya artinya adalah:

"Aku berpikir maka aku ada". (Ing: I think, therefore I am)

Meski paling dikenal karena karya-karya filosofinya, dia juga telah terkenal sebagai

pencipta sistem koordinat Kartesius, yang mempengaruhi perkembangan kalkulus

modern.

53

Page 55: FILSAFAT INDONESIA DAN PROFIL BEBERAPA FILSUF DUNIA

8. Immanuel Kant

Immanuel Kant (Königsberg, 22 April 1724 - Königsberg, 12 Februari 1804) adalah seorang filsuf Jerman. Karya Kant yang terpenting adalah Kritik der Reinen Vernunft, 1781. Dalam bukunya ini ia “membatasi pengetahuan manusia”. Atau dengan kata lain “apa yang bisa diketahui manusia.” Ia menyatakan ini dengan memberikan tiga pertanyaan:

Apakah yang bisa kuketahui? Apakah yang harus

kulakukan? Apakah yang bisa

kuharapkan?

Pertanyaan ini dijawab sebagai berikut:

Apa-apa yang bisa diketahui manusia hanyalah yang dipersepsi dengan panca indria. Lain daripada itu merupakan “ilusi” saja, hanyalah ide.

Semua yang harus dilakukan manusia harus bisa diangkat menjadi sebuah peraturan umum. Hal ini disebut dengan istilah “imperatif kategoris”. Contoh: orang sebaiknya jangan mencuri, sebab apabila hal ini diangkat menjadi peraturan umum, maka apabila semua orang mencuri, masyarakat tidak akan jalan.

Yang bisa diharapkan manusia ditentukan oleh akal budinya. Inilah yang memutuskan pengharapan manusia.

Ketiga pertanyaan di atas ini bisa digabung dan ditambahkan menjadi pertanyaan keempat: “Apakah itu manusia?”

Daftar karya

1755: Allgemeine Naturgeschichte und Theorie des Himmels 1755: meditationum quaerandam de igne saccincta delinetatio 1755: Neue Erhellung der ersten Grundsätze metaphysischer Erkenntnisse 1756: Physische Monadologie 1756: Neue Anmerkungen zur Erläuterung der Theorie der Winde 1762: Die falsche Spitzfindigkeit der vier syllogistischen Figuren 1763: Versuch, den Begriff der negativen Größen in der Weltweisheit

einzuführen 1763: Untersuchung über die Deutlichkeit der Grundsätze der natürlichen

Theologie und Moral

54

Page 56: FILSAFAT INDONESIA DAN PROFIL BEBERAPA FILSUF DUNIA

1763: Der einzige mögliche Beweisgrund zu einer Demonstration für das Dasein Gottes

1764: Beobachtungen über das Gefühl des Schönen und Erhabenen 1764: Über die Krankheit des Kopfes 1766: Träume eines Geistersehers erläutert durch Träume der Metaphysik.

(Über Emanuel Swedenborg) 1770: Über die Form und die Prinzipien der sinnlichen und intelligiblen Welt.

(De mundi sensibilis atque intelligibillis forma et principiis.) 1775: Über die verschiedenen Rassen der Menschen 1781: 1. Auflage der Kritik der reinen Vernunft 1783: Prolegomena zu einer jeden künftigen Metaphysik, die als Wissenschaft

wird auftreten können 1784: Idee zu einer allgemeinen Geschichte in weltbürgerlicher Absicht 1784: Beantwortung der Frage: Was ist Aufklärung 1785: Grundlegung der Metaphysik der Sitten 1786: Metaphysische Anfangsgründe der Naturwissenschaft 1786: Mutmaßlicher Anfang der Menschengeschichte 1787: Kritik der reinen Vernunft 2., stark erweiterte Auflage 1788: Kritik der praktischen Vernunft 1790: Kritik der Urteilskraft 1793: Die Religion innerhalb der Grenzen der bloßen Vernunft 1793: Über den Gemeinspruch: Das mag in der Theorie richtig sein, taugt aber

nicht für die Praxis 1794: Das Ende aller Dinge 1795: Zum ewigen Frieden 1797: Die Metaphysik der Sitten 1798: Der Streit der Fakultäten 1798: Anthropologie in pragmatischer Hinsicht abgefasst

55

Page 57: FILSAFAT INDONESIA DAN PROFIL BEBERAPA FILSUF DUNIA

9. Niccolò Machiavelli

Lahir 3 Mei 1469,Florence, Italia

Meninggal 21 Juni 1527,Florence, Italia

Pekerjaan Filsuf, penulis, diplomat, politikus

Aliran Renaissance philosophy, Realisme, Classical Republicanism

Subyek Politik, teori militer, sejarah

Niccolò Machiavelli (3 Mei 1469 – 21 Juni 1527) adalah diplomat dan politikus Italia

yang juga seorang filsuf. Sebagai ahli teori, Machiavelli adalah figur utama dalam

realitas teori politik, ia sangat disegani di Eropa pada masa Renaisans. Dua bukunya

yang terkenal, Discorsi sopra la prima deca di Tito Livio (Diskursus tentang Livio)

dan Il Principe (Sang Pangeran), awalnya ditulis sebagai harapan untuk memperbaiki

kondisi pemerintahan di Italia Utara, kemudian menjadi buku umum dalam berpolitik

di masa itu.

Il Principe, atau Sang Pangeran menguraikan tindakan yang bisa atau perlu dilakukan

seorang seseorang untuk mendapatkan atau mempertahankan kekuasaan.

Nama Machiavelli, kemudian diasosiasikan dengan hal yang buruk, untuk

menghalalkan cara untuk mencapai tujuan. Orang yang melakukan tindakan seperti

ini disebut makiavelis.

56

Page 58: FILSAFAT INDONESIA DAN PROFIL BEBERAPA FILSUF DUNIA

10. Søren Kierkegaard

Søren Kierkegaard

Nama: Søren Aabye Kierkegaard Lahir: 5 Mei 1813

(Kopenhagen, Denmark)

Meninggal: 11 November 1855 (Kopenhagen,

Denmark)

Aliran/tradisi: Filsafat Eropa, Zaman Keemasan

Tradisi Sastra dan Seni, pendahulu dari

Eksistensialisme, Pasca-modernisme, Pasca-

strukturalisme, Psikologi eksistensial, Neo ortodoksi,

dan masih banyak lagi

Minat utama: Agama, Metafisika, Epistemologi, Estetika, Etika, Psikologi

Gagasan penting: Dianggap sebagai Bapak Eksistensialisme, kecemasan,

keputusasaan eksistensial, Tiga ranah keberadaan manusia, Ksatria iman,

Subyektivitas adalah Kebenaran

Dipengaruhi: Hegel, Abraham, Luther, Kant, Hamann, Lessing, Socrates (melalui

Plato, Xenophon, Aristophanes)

Mempengaruhi: Jaspers, Wittgenstein, Heidegger, Sartre, Marcel, Buber, Tillich,

Barth, Auden, Camus, Kafka, de Beauvoir, May, Updike, dan masih banyak lagi

Søren Aabye Kierkegaard (5 Mei 1813-11 November 1855) adalah seorang

filsuf dan teolog abad ke-19 yang berasal dari Denmark. Kierkegaard sendiri melihat

dirinya sebagai seseorang yang religius dan seorang anti-filsuf, tetapi sekarang ia

dianggap sebagai bapaknya filsafat eksistensialisme. Kierkegaard menjembatani

jurang yang ada antara filsafat Hegelian dan apa yang kemudian menjadi

Eksistensialisme. Kierkegaard terutama adalah seorang kritikus Hegel pada masanya

57

Page 59: FILSAFAT INDONESIA DAN PROFIL BEBERAPA FILSUF DUNIA

dan apa yang dilihatnya sebagai formalitas hampa dari Gereja Denmark. Filsafatnya

merupakan sebuah reaksi terhadap dialektik Hegel.

Banyak dari karya-karya Kierkegaard membahas masalah-masalah agama seperti

misalnya hakikat iman, lembaga Gereja Kristen, etika dan teologi Kristen, dan emosi

serta perasaan individu ketika diperhadapkan dengan pilihan-pilihan eksistensial.

Karena itu, karya Kierkegaard kadang-kadang digambarkan sebagai eksistensialisme

Kristen dan psikologi eksistensial. Karena ia menulis kebanyakan karya awalnya

dengan menggunakan berbagai nama samaran, yang seringkali mengomentari dan

mengkritik karya-karyanya yang lain yang ditulis dengan menggunakan nama

samaran lain, sangatlah sulit untuk membedakan antara apa yang benar-benar diyakini

oleh Kierkegaard dengan apa yang dikemukakannya sebagai argumen dari posisi

seorang pseudo-pengarang. Ludwig Wittgenstein berpendapat bahwa Kierkegaard

"sejauh ini, adalah pemikir yang paling mendalam dari abad ke-19".

Kehidupan

Tahun-tahun awal (1813–1841)

Søren Kierkegaard dilahirkan dalam sebuah keluarga kaya di Kopenhagen,

ibukota Denmark. Ayahnya, Michael Pedersen Kierkegaard, adalah seseorang

yang sangat saleh. Ia yakin bahwa ia telah dikutuk Tuhan, dan karena itu ia

percaya bahwa tak satupun dari anak-anaknya akan mencapai umumr melebihi

usia Yesus Kristus, yaitu 33 tahun. Ia percaya bahwa dosa-dosa pribadinya,

seperti misalnya mengutuki nama Allah di masa mudanya dan kemungkinan juga

menghamili ibu Kierkegaard di luar nikah, menyebabkan ia layak menerima

hukuman ini. Meskipun banyak dari ketujuh anaknya meninggal dalam usia muda,

ramalannya tidak terbukti ketika dua dari mereka melewati usia ini. Perkenalan

dengan pemahaman tentang dosa di masa mudanya, dan hubungannya dari ayah

dan anak meletakkan dasar bagi banyak karya Kierkegaard (khususnya Takut dan

Gentar). Ibunda Kierkegaard, Anne Sørensdatter Lund Kierkegaard, tidak secara

langsung dirujuk dalam buku-bukunya, meskipun ia pun mempengaruhi tulisan-

tulisannya di kemudian hari. Meskipun sifat ayahnya kadang-kadang melankolis

dari segi keagamaan, Kierkegaard mempunyai hubungan yang erat dengan

58

Page 60: FILSAFAT INDONESIA DAN PROFIL BEBERAPA FILSUF DUNIA

ayahnya. Ia belajar untuk memanfaatkan ranah imajinasinya melalui serangkaian

latihan dan permainan yang mereka mainkan bersama.

Ayah Kierkegaard meninggal dunia pada 9 Agustus 1838 pada usia 82 tahun.

Sebelum meninggal dunia, ia meminta Søren agar menjadi pendeta. Søren sangat

terpengaruh oleh pengalaman keagamaan dan kehiudpan ayahnya dan merasa

terbeban untuk memenuhi kehendaknya. Dua hari kemudian, pada 11 Agustus,

Kierkegaard menulis: "Ayah meninggal dunia hari Rabu. Saya sungguh berharap

bahwa ia dapat hidup beberapa tahun lebih lama lagi, dan saya menganggap

kematiannya sebagai penghorbanan terakhir yang dibuatnya karena cinta

kasihnya kepada saya; ... ia meninggal karena saya agar, bila mungkin, saya

masih dapat menjadi sesuatu. Dari semua yang telah saya warisi daripadanya,

kenangan akan dia, potretnya dalam keadaan yang sangat berbeda

(transfigured) ... sungguh berharga bagi saya, dan saya akan berusaha untuk

melestarikan (kenangannya) agar aman tersembunyi dari dunia."

Kierkegaard masuk ke Sekolah Kebajikan Warga, memperoleh nilai yang sangat

baik dalam bahasa Latin dan sejarah. Ia melanjutkan pelajarannya dalam bidang

teologi di Universitas Kopenhagen, namun sementara di sana ia semakin tertarik

akan filsafat dan literatur. Di universitas, Kierkegaard menulis disertasinya,

Tentang Konsep Ironi dengan Rujukan Terus-Menerus kepada Socrates, yang

oleh panel universitas dianggap sebagai karya yang penting dan dipikirkan dengan

baik, namun agak terlalu berbunga-bunga dan bersifat sastrawi untuk menjadi

sebuah tesis filsafat. Kierkegaard lulus pada 20 Oktober 1841 dengan gelar

Magistri Artium, yang kini setara dengan Ph.D. Dengan warisan keluarganya,

Kierkegaard dapat membiayai pendidikannya, ongkos hidupnya dan beberapa

penerbitan karyanya.

59

Page 61: FILSAFAT INDONESIA DAN PROFIL BEBERAPA FILSUF DUNIA

Regine Olsen (1837–1841)

Sebuah aspek penting dari kehidupan Kierkegaard

(biasanya dianggap mempunyai pengaruh besar dalam

karyanya) adalah pertunangannya yang putus dengan

Regine Olsen (1822 - 1904). Kierkegaard berjumpa

dengan Regine pada 8 Mei 1837 dan segera tertarik

kepadanya. Begitu pula dengan Regine. Dalam jurnal-

jurnalnya, Kierkegaard menulis tentang cintanya kepada

Regine:

Engkau ratu hatiku yang tersimpan di lubuk hatiku yang terdalam, dalam kepenuhan

pikiranku, di sana ... ilahi yang tak dikenal! Oh, dapatkah aku sungguh-sungguh

mempercayai dongeng-dongeng si penyair, bahwa ketika seseorang melihat sebuah

obyek cintanya, ia membayangkan bahwa ia sudah pernah melihatnya dahulu kala,

bahwa semua cinta seperti halnya semua pengetahuan adalah kenangan semata,

bahwa cinta pun mempunyai nubuat-nubuatnya di dalam diri pribadi. ... tampaknya

bagiku bahwa aku harus memiliki kecantikan dari semua gadis agar dapat

menandingi kecantikanmu; bahwa aku harus mengelilingi dunia untuk menemukan

tempat yang tidak kumiliki dan yang merupakan misteri terdalam dari keseluruhan

keberadaanku yang mengarah ke depan, dan pada saat berikutnya engkau begitu

dekat kepadaku, mengisi jiwaku dengan begitu dahsyat sehingga aku berubah

(transfigured) bagi diriku sendiri, dan merasakan sungguh nikmat berada di sini.

—Søren Kierkegaard, Journals (2 Februari 1839)

Pada 8 September 1840, Kierkegaard resmi meminang Regine. Namun, Kierkegaard

segera merasa kecewa dan melankolis tentang pernikahan. Kurang dari setahun

setelah pinangannya, ia memutuskannya pada 11 Agustus 1841. Dalam jurnal-

jurnalnya, Kierkegaard menyebutkan keyakinannya bahwa sifat "melankolis"nya

membuatnya tidak cocok untuk menikah; tetapi motif sebenarnya untuk memutuskan

pertunangannya itu tetap tidak jelas. Biasanya diyakini bahwa keduanya memang

sangat saling mencintai, barangkali bahkan juga setelah Regine menikah dengan

60

Page 62: FILSAFAT INDONESIA DAN PROFIL BEBERAPA FILSUF DUNIA

Johan Frederik Schlegel (1817–1896), seorang pegawai negeri terkemuka (jangan

dikacaukan dengan filsuf Jerman Friedrich von Schlegel, (1772-1829) ). Pada

umumnya hubungan mereka terbatas pada pertemuan-pertemuan kebetulan di jalan-

jalan di Kopenhagen. Namun, beberapa tahun kemudian, Kierkegaard bahkan sampai

meminta izin suami Regine untuk berbicara dengan Regine, namun Schlegel menolak.

Tak lama kemudian, pasangan itu berangkat meninggalkan Denmark, karena Schlegel

telah diangkat menjadi Gubernur di Hindia Barat Denmark. Pada saat Regine kembali

ke Denmark, Kierkegaard telah meninggal dunia. Regine Schlegel hidup hingga 1904,

dan pada saat kematiannya, ia dikuburkan dekat Kierkegaard di Pemakaman

Assistens di Kopenhagen.

Pengaruh dan penerimaan

Patung Søren Kierkegaard di Kopenhagen.

Karya-karya Kierkegaard baru tersedia luas beberapa

dasawarsa setelah kematiannya. Pada tahun-tahun

segera setelah meninggalnya, Gereja Negara Denmark,

sebuah institusi penting di Denmark pada saat itu,

menjauhi karya-karyanya dan menganjurkan orang-

orang Denmark lainnya untuk melakukan hal yang

sama. Selain itu, kurang dikenalnya bahasa Denmark,

dibandingkan dengan bahasa Jerman, Perancis, dan

Inggris, membuat hampir tidak mungkin bagi

Kierkegaard untuk mendapatkan pembaca-pembaca non-Denmark.

Akademikus pertama yang mengarahkan perhatian kepada Kierkegaard adalah

sesama orang Denmark Georg Brandes, yang menerbitkan dalam bahasa Jerman

maupun Denmark. Brandes menyampaikan kuliah resminya yang pertama tentang

Kierkegaard dan menolong memperkenalkan Kierkegaard ke seluruh Eropa. Pada

1877, Brandes juga menerbitkan buku pertama tentang filsafat dan kehidupan

Kierkegaard. Dramatis Henrik Ibsen menjadi tertarik terhadap Kierkegaard dan

memperkenalkan karyanya ke seluruh Skandinavia. Sementara terjemahan-

61

Page 63: FILSAFAT INDONESIA DAN PROFIL BEBERAPA FILSUF DUNIA

terjemahan independen dalam bahasa Jerman dari beberapa karya Kierkegaard mulai

muncul pada 1870-an, terjemahan-terjemahan akademis dalam bahasa Jerman dari

seluruh karya Kierkegaard harus menunggu hingga 1910-an. Terjemahan-terjemahan

ini dimungkinkan karena pengaruh Kierkegaard terhadap para pemikir dan penulis

Jerman, Perancis, dan Inggris abad ke-20 mulai terasa.

Pada 1930-an, terjemahan akademis pertama dalam bahasa Inggris, oleh Alexander

Dru, David F. Swenson, Douglas V. Steere, dan Walter Lowrie muncul, di bawah

usaha editorial dari editor Oxford University Press, Charles Williams. Terjemahan

akademis yang kedua dalam bahasa Inggris dan yang terdapat luas diterbitkan oleh

Princeton University Press pada 1970-an, 1980-an, 1990-an, di bawah pengawasan

Howard V. Hong dan Edna H. Hong. Terjemahan resmi ketiga, di bawah pengawasan

Pusat Penelitian Søren Kierkegaard, akan mencapai 55 jilid dan diharapkan akan

selesai setelah 2009.

Banyak filsuf abad ke-20, baik yang teistik maupun yang ateistik, meminjam banyak

konsep dari Kierkegaard, termasuk pemahaman tentang angst (kecemasan),

keputusasaan, serta pentingnya individu. Sebagai seorang filsuf ia menjadi sangat

termasyhur pada tahun 1930-an, sebagian besar karena naik daunnya gerakan

eksistensialis yang menunjuk kepadanya sebagai seorang pendahulu, meskipun kini ia

sendiri dipandang sebagai seorang pemikir yang sangat penting dan berpengaruh.

Para filsuf dan teolog yang dipengaruhi oleh Kierkegaard termasuk Karl Barth,

Simone de Beauvoir, Martin Buber, Rudolf Bultmann, Albert Camus, Martin

Heidegger, Abraham Joshua Heschel, Karl Jaspers, Gabriel Marcel, Maurice

Merleau-Ponty, Franz Rosenzweig, Jean-Paul Sartre, Joseph Soloveitchik, Paul

Tillich, Miguel de Unamuno, Hans Urs von Balthasar. Anarkisme ilmiah Paul

Feyerabend diilhami oleh gagasan Kierkegaard tentang subyektivitas sebagai

kebenaran. Ludwig Wittgenstein sangat dipengaruhi dan harus mengakui keunggulan

Kierkegaard, dan mengklaim bahwa "Betapapun juga, Kierkegaard jauh terlalu dalam

bagi saya. . Karl Popper merujuk kepada Kierkegaard sebagai "pembaharu besar

dalam etika Kristen, yang memaparkan moralitas Kristen yang resmi pada zamannya

sebagai kemnafikan yang anti-Kristen dan anti-kemanusiaan".

Para filsuf kontemporer seperti Emmanuel Lévinas, Hans-Georg Gadamer, Jacques

Derrida, Jürgen Habermas, Alasdair MacIntyre, dan Richard Rorty, meskipun

62

Page 64: FILSAFAT INDONESIA DAN PROFIL BEBERAPA FILSUF DUNIA

kadang-kadang sangat kritis, juga telah mengadaptasi beberapa pemikiran

Kierkegaard. Jerry Fodor pernah menulis bahwa Kierkegaard adalah "seorang empu

dan jauh berada di luar liga tempat kami semua [para filsuf] bermain".

Kierkegaard banyak sekali mempengaruhi literatur abad ke-20. Tokoh-tokoh yang

sangat dipengaruhi oleh karya-karyanya termasuk Walker Percy, W.H. Auden, Franz

Kafka, David Lodge, dan John Updike.

Kierkegaard juga sangat berpengaruh terhadap psikologi dan ia daapt dianggap

sebagai pendiri psikologi Kristen dan psikologi dan terapi eksistensial. Para psikolog

dan terapis eksistensialis (seringkalid isebut "humanistik") termasuk Ludwig

Binswanger, Victor Frankl, Erich Fromm, Carl Rogers, dan Rollo May. May

mendasarkan bukunya The Meaning of Anxiety (Makna Kecemasan) pada karya

Kierkegaard Konsep tentang Kecemasan. Karya sosiologis Kierkegaard Dua Zaman:

Zaman Revolusi dan Masa Kini memberikan kritik yang menarik terhadap

modernitas. Kierkegaard juga dilihat sebagai pendahulu penting dari pasca-

modernisme.

Kierkegaard meramalkan bahwa setelah kematiannya ia akan terkenal, dan

membayangkan bahwa karyanya akan dipelajari dan diteliti dengan intensif. Dalam

jurnal-jurnalnya, ia menulis:

Apa yang dibutuhkan zaman ini bukanlah seorang jenius sebab jenius sudah cukup

banyak. Yang dibutuhkan adalah martir, yang rela taat hingga mati untuk

mengajarkan manusia agar taat hingga mati. Apa yang dibutuhkan zaman ini adalah

kebangkitan. Dan karena itu suatu hari kelak, bukan hanya tulisan-tulisan saya tetapi

juga seluruh hidup saya, seluruh misteri yang membangkitkan tanda tanya tentang

mesin ini akan dipelajari dan dipelajari terus. Saya tidak akan pernah melupakan

bagaimana Tuhan menolong saya dan karena itu adalah harapan saya terakhir bahwa

segala sesuatunya adalah untuk kemuliaan-Nya

—Søren Kierkegaard, Journals (20 November 1847)

63

Page 65: FILSAFAT INDONESIA DAN PROFIL BEBERAPA FILSUF DUNIA

Daftar karya Søren Kierkegaard

(1841) Konsep Ironi (Om Begrebet Ironi med stadigt Hensyn til Socrates)

(1843) Ini/Itu (Enten - Eller)

(1843) Takut dan Gentar (Frygt og Bæven)

(1843) Repetisi (Gjentagelsen)

(1844) Fragmen Filsafat (Philosophiske Smuler)

(1844) Konsep tentang Kecemasan (Begrebet Angest)

(1845) Tahap-tahap Jalan Kehidupan (Stadier paa Livets Vei)

(1846) Menyimpulkan Catatan Penutup yang Tidak Ilmiah bagi Fragmen-

fragmen Filsafat (Afsluttende uvidenskabelig Efterskrift)

(1847) Wacana Membangun dalam Berbagai Roh (Opbyggelige Taler i

forskjellig Aand)

(1847) Karya Cinta Kasih (Kjerlighedens Gjerninger)

(1848) Wacana Kristen (Christelige Taler)

(1849) Nestapa Hingga Mati (Sygdommen til Døden)

(1850) Praktik dalam Kekristenan (Indøvelse i Christendom)

64

Page 66: FILSAFAT INDONESIA DAN PROFIL BEBERAPA FILSUF DUNIA

11. Montesquieu

Charles-Louis de Secondat, Baron de La Brède et de

Montesquieu (18 Januari 1689 – 10 Februari 1755),

atau lebih dikenal dengan Montesquieu, adalah pemikir

politik Perancis yang hidup pada Era Pencerahan

(Inggris: Enlightenment). Ia terkenal dengan teorinya

mengenai pemisahan kekuasaan yang banyak disadur

pada diskusi-diskusi mengenai pemerintahan dan

diterapkan pada banyak konstitusi di seluruh dunia. Ia

memegang peranan penting dalam mempopulerkan

istilah "feodalisme" dan "Kekaisaran Bizantium"

65

Page 67: FILSAFAT INDONESIA DAN PROFIL BEBERAPA FILSUF DUNIA

12. Michel Foucault

Paul-Michel Foucault (Poitiers, 15 Oktober 1926–Paris, 25 Juni 1984) adalah

seorang filsuf asal Perancis. Ia adalah salah satu pemikir paling berpengaruh pada

zaman pasca Perang Dunia II. Foucault dikenal akan penelaahannya yang kritis

terhadap berbagai institusi sosial, terutama psikiatri, kedokteran, dan sistem penjara,

serta akan karya-karyanya tentang riwayat seksualitas. Karyanya yang terkait

kekuasaan dan hubungan antara kekuasaan dengan pengetahuan telah banyak

didiskusikan dan diterapkan, selain pula pemikirannya yang terkait dengan

"diskursus" dalam konteks sejarah filsafat Barat.

66

Page 68: FILSAFAT INDONESIA DAN PROFIL BEBERAPA FILSUF DUNIA

13. Jean Baudrillard

Jean Baudrillard (Reims, 20 Juni 1929–Paris, 6 Maret 2007) adalah seorang pakar

teori kebudayaan, filsuf, komentator politik, sosiolog dan fotografer asal Perancis.

Karya Baudrillard seringkali dikaitkan dengan pascamodernisme dan

pascastrukturialisme.

Baudrillard lahir dalam keluarga miskin di Reims pada 20 Juni 1929. Ia mempelajari

bahasa Jerman di Universitas Sorbonne di Paris dan mengajar bahasa Jerman di

sebuah lycée (1958-1966). Ia juga pernah menjadi penerjemah dan terus melanjutkan

studinya dalam bidang filsafat dan sosiologi. Pada tahun 1966 ia menyelesaikan tesis

Ph.D-nya Le Système des objets ("Sistem Objek-objek") di bawah arahan Henri

Lefebvre. Dari tahun 1966 hingga 1972 ia bekerja sebagai Asisten Profesor dan

Profesor. Pada tahun 1972 ia menyelesaikan habilitasinya L'Autre par lui-même dan

mulai mengajar sosiologi di Université de Paris-X Nanterre sebagai profesor.

Dari tahun 1986 hingga 1990 Baudrillard menjabat sebagai Direktur Ilmiah di IRIS

(Institut de Recherche et d'Information Socio-Économique) di Université de Paris-IX

Dauphine. Ia tetap memberikan dukungannya bagi Institut de Recherche sur

l'Innovation Sociale di Centre National de la Recherche Scientifique dan merupakan

seorang Satrap di Collège de 'Pataphysique hingga meninggal dunia.

67

Page 69: FILSAFAT INDONESIA DAN PROFIL BEBERAPA FILSUF DUNIA

14. Mazhab Frankfurt

Max Horkheimer (depan kiri), Theodor Adorno (depan kanan), dan Jürgen Habermas di belakang, kanan, pada 1965 di Heidelberg

Mazhab Frankfurt ialah sebuah nama yang diberikan kepada kelompok filsuf yang

memiliki afiliasi dengan Institut Penelitian Sosial di Frankfurt, Jerman, dan pemikir-

pemikir lainnya yang dipengaruhi oleh mereka. Tahun yang dianggap sebagai tahun

kemulaian Mazhab Frankfurt ini adalah tahun 1930, ketika Max Horkheimer diangkat

sebagai direktur lembaga riset sosial tersebut. Beberapa filsuf terkenal yang dianggap

sebagai anggota Mazhab Frankfurt ini antara lain Theodor Adorno, Walter Benjamin,

dan Jürgen Habermas. Perlu diingat bahwa para pemikir ini tidak pernah

mendefinisikan diri mereka sendiri di dalam sebuah kelompok atau 'mazhab', dan

bahwa penamaan ini diberikan secara retrospektif. Walaupun kebanyakan dari mereka

memiliki sebuah ketertarikan intelektual dengan pemikiran neo-Marxisme dan kritik

terhadap budaya (yang di kemudian hari memengaruhi munculnya bidang ilmu Studi

Budaya), masing-masing pemikir mengaplikasikan kedua hal ini dengan cara-cara dan

terhadap subyek kajian yang berbeda.

Ketertarikan Mazhab Frankfurt terhadap pemikiran Karl Marx disebabkan antara lain

oleh ketidakpuasan mereka terhadap penggunaan teori-teori Marxisme oleh

kebanyakan orang lain, yang mereka anggap merupakan pandangan sempit terhadap

pandangan asli Karl Marx. Menurut mereka, pandangan sempit ini tidak mampu

memberikan 'jawaban' terhadap situasi mereka pada saat itu di Jerman. Setelah Perang

Dunia Pertama dan meningkatnya kekuatan politik Nazi, Jerman yang ada pada saat

68

Page 70: FILSAFAT INDONESIA DAN PROFIL BEBERAPA FILSUF DUNIA

itu sangatlah berbeda dengan Jerman yang dialami Karl Marx. Sehingga jelaslah bagi

para pemikir Mazhab Frankfurt bahwa Marxisme harus dimodifikasi untuk bisa

menjawab tantangan jaman.

Patut dicatat bahwa beberapa pemikir utama Mahzab Frankfurt beragama Yahudi, dan

terutama di perioda awal secara langsung menjadi korban Fasisme Nazi. Yang paling

tragis ialah kematian Walter Benjamin, yang dicurigai melakukan bunuh diri setelah

isi perpustakaannya disita oleh tentara Nazi. Beberapa yang lainnya, seperti Theodor

Adorno dan Max Horkheimer terpaksa melarikan diri ke negara lain, terutama

Amerika Serikat.

Contoh karya-karya terkenal yang dihasilkan para pemikir Mazhab Frankfurt antara

lain Dialectic of Enlightenment, Minima Moralia, Illuminations

Sejarah Mazhab Frankfurt

Mazhab Frankfurt mengumpulkan para pembangkang Marxis, para kritikus keras

kapitalisme yang percaya bahwa beberapa orang yang dianggap sebagai pengikut

Marx telah membeo, menirukan beberapa cuplikan sempit dari gagasan-gagasan

Marx, biasanya dalam membela partai-partai komunis atau Sosial-Demokrat ortodoks.

Mereka khususnya dipengaruhi oleh kegagaln revolusi kaum pekerja di Eropa Barat

setelah Perang Dunia I dan oleh bangkitnya Nazisme di negara yang secara ekonomi,

teknologi, dan budaya maju (Jerman). Karena itu mereka merasa harus memilih

bagian-bagian mana dari pemikiran-pemikiran Marx yang dapat menolong untuk

memperjelas kondisi-kondisi yang Marx sendiri tidak pernah lihat. Mereka meminjam

dari mazhab-mazhab pemikiran lain yang mengisi apa yang dianggap kurang dari

Marx. Max Weber memberikan pengaruh yang besar, seperti halnya juga Sigmund

Freud (seperti dalam kasus sintesis Freudo-Marxis oleh Herbert Marcuse dalam

karyanya tahun 1954, Eros and Civilization). Penekanan mereka terhadap komponen

"Kritis" dari teori sangat banyak meminjam dari upaya mereka untuk mengatasi batas-

batas dari positivisme, materialisme yang kasar, dan fenomenologi dengan kembali

kepada filsafat kritis Kant dan penerus-penerusnya dalam idealisme Jerman,

khususnya filsafat Hegel, dengan penekanannya pada negasi dan kontradiksi sebagai

69

Page 71: FILSAFAT INDONESIA DAN PROFIL BEBERAPA FILSUF DUNIA

bagian yang inheren dari realitas. Sebuah pengaruh penting juga dating dari

penerbitan Manuskrip Ekonomi-Filsafat dan Ideologi Jerman karya Marx tahun 1930-

an yang memperlihatkan kesinambungan dengan Hegelianisme yang mendasari

pemikiran-pemikiran Marx: Marcuse adalah salah satu orang yang pertama

mengartikulasikan signifikansi teoretis dari teks-teks ini.

Fase Pertama

Pengaruh intelektual dan fokus teoretis dari generasi perttama dari para theoretikus Kritis Mazhab Frankfurt muncul dalam diagram berikut:

Institut ini membuat sumbangan-sumbangan penting dalam dua bidang yang

terkait dengan kemungkinan-kemungkinan subyek manusia yang rasional, yaitu

individu-individu yang dapat bertindak secara rasional untuk bertanggung jawab

atas masyarakat dan sejarah mereka sendiri. Yang pertama terdiri atas fenomena

sosial yang sebelumnya dianggap dalam Marxisme sebagai bagian dari

"superstruktur" atau sebagai ideologi: struktur-struktur kepribadian, keluarga dan

70

Page 72: FILSAFAT INDONESIA DAN PROFIL BEBERAPA FILSUF DUNIA

otoritas (penerbitan bukunya yang pertama diberi judul Studi tentang Otoritas dan

Keluarga), dan ranah estetika dan budaya massa. Studi-studi ini juga melihat

kepedulian bersama di sini dalam kemampuan kapitalisme untuk menghancurkan

prakondisi-prakondisi Kritis, kesadaran revolusioner. Ini berarti tiba pada

kesadaran canggih tentang dimensi kedalaman di mana penindasan sosial

mempertahankan dirinya sendiri. Ini juga merupakan awal dari pengakuan teori

Kritis terhadap ideologi sebagai bagian dari dasar-dasar struktur sosial. Institut ini

dan berbagai pihak yang ikut bekerja sama dengannya mempunyai dampak yang

hebat terhadap ilmu sosial (khususnya Amerika) melalui karya mereka The

Authoritarian Personality (“Kepribadian yang Otoriter), which melakukan

penelitian empirik yang luas, dengan menggunakan kategori-kategori sosiologis

dan psikoanalisis, untuk menggambarkan kekuatan-kekuatan yang mendorong

individu untuk berafiliasi dengan atau mendukung gerakan-gerakan atau partai-

partai fasis.

Para pemikir dan pakar utama Mazhab Frankfurt

Theodor W. Adorno Max Horkheimer Walter Benjamin Herbert Marcuse Alfred Sohn-Rethel Leo Löwenthal Franz Neumann Franz Oppenheimer Friedrich Pollock Erich Fromm Alfred Schmidt Jürgen Habermas Oskar Negt Karl A. Wittfogel Susan Buck-Morss Axel Honneth

Kritikus terkemuka terhadap Mazhab Frankfurt

Henryk Grossman Georg Lukács Umberto Eco

71

Page 73: FILSAFAT INDONESIA DAN PROFIL BEBERAPA FILSUF DUNIA

DAFTAR ISI

1. www.wikipedia.com2. www.yahoo.com3. www.google.com4. Donald Winch, ‘Smith, Adam (bap. 1723, d. 1790)’, Oxford Dictionary of

National Biography, Oxford University Press, Sept 20045. Cloyd, E.L.: "James Burnett, Lord Monboddo", pp 64-66. Oxford University

Press, 19726. "Lectures on Justice, Police, Revenue and Arms", 18967. The comment, by Dugald Stewart, is quoted in Ch. 17 of John Rae's biography 8. Ross, Ian Simpson, The Life of Adam Smith page 159. "When the time of his residence at Oxford expired, the question arose what

line he was afterwards to pursue. He was destitute of patrimony and had not any turn for business. The Church seemed an improper profession, because he had early become a disciple of Voltaire in matters of religion." Times obituary of Adam Smith

10. Adam Smith did not wear an Adam Smith necktie, Herbert Stein, Wall Street Journal, April 6, 1994

11. August Oncken, "The Consistency of Adam Smith," The Economic Journal 7, no. 27 (1897): 444.

12. "Smith replaces Elgar on £20 note" BBC News website, retrieved 29 October 2006.

13. http://www.nytimes.com/2006/06/26/business/26cnd-buffet.html?ex=1308974400&en=1a8df7bb4f340d38&ei=5088&partner=rssnyt&emc=rss

14. Laoust, H: La politique de Gazali, 1970.15. Campanini, M.: Al-Ghazzali, in S.H. Nasr and O. Leaman, History of Islamic

Philosophy 1996.16. Watt, W M.: Muslim Intellectual: A Study of al-Ghazali, Edinburgh 1963.17. "http://id.wikipedia.org/wiki/Ibnu_Sina"18. http://id.wikipedia.org/wiki/Ibnu_Haitham19. Soekarno, Di Bawah Bendera Revolusi, Jakarta: Panitya Penerbitan, 1963.20. Nasroen, M., Falsafah Indonesia, Jakarta: Penerbit Bulan Bintang, 1967.21. Hamka, Perkembangan Kebatinan di Indonesia, Jakarta: Bulan Bintang, 1971.22. Alisjahbana, S. Takdir., Perkembangan Sejarah Kebudayaan Indonesia

Ditinjau dari Jurusan Nilai-Nilai, Jakarta: Yayasan Idayu, 1977.23. Parmono, R., Menggali Unsur-Unsur Filsafat Indonesia, Yogyakarta: Andi

Offset, 1985.24. Larope, J., IPS Sejarah, Surabaya: Penerbit Palapa,1986.25. Sunoto, Menuju Filsafat Indonesia, Yogyakarta: Hanindita Offset198726. Suryadinata, Leo., Mencari Identitas Nasional: Dari Tjoe Bou San sampai Yap

Thiam Hien, Jakarta: LP3ES, 1990.27. BPUPKI, Risalah Sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan

Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) & Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), Jakarta: Sekretaris Negara Republik Indonesia, 1995.

28. Noor, Deliar., Gerakan Modern Islam di Indonesia 1900-1942, Jakarta: LP3ES, 1996.

29. Malaka, Tan., Aksi Massa (Mass Action), Jakarta: CEDI & Aliansi Press, 2000.

72

Page 74: FILSAFAT INDONESIA DAN PROFIL BEBERAPA FILSUF DUNIA

30. Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Pengaruh Islam terhadap Budaya Jawa dan Sebaliknya: Seri Kliping Perpustakaan Nasional dalam Berita Vol.II No.1, Jakarta: Sub Bagian Humas Perpustakaan Nasional RI, 2001.

31. Sumardjo, Jakob., Mencari Sukma Indonesia, Yogyakarta: AK Group, 2003.32. Hidayat, Ferry., Sketsa Sejarah Filsafat Indonesia, paper yang tidak

diterbitkan, 2004.

73